Dr Bambang_t e t a n u s

25
T E T A N U S Nama lain : LOCKJAW

description

TETANUUS

Transcript of Dr Bambang_t e t a n u s

Page 1: Dr Bambang_t e t a n u s

T E T A N U SNama lain : LOCKJAW

Page 2: Dr Bambang_t e t a n u s

PENDAHULUAN

Merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran, yang disebabkan oleh racun tetanospasmin /eksotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani

Page 3: Dr Bambang_t e t a n u s

ETIOLOGI

Clostridium tetani Bentuk batang : basil Gram-positif, spora

pada ujung spt pemukul genderang Obligat anaerob, bergerak dg flagela Menghasilkan eksotoksin yang kuat Membentuk spora (terminal spore), tahan

dlm suhu tinggi,kekeringan, desinfektan.

Page 4: Dr Bambang_t e t a n u s
Page 5: Dr Bambang_t e t a n u s
Page 6: Dr Bambang_t e t a n u s

ETIOLOGI ( lanjutan )

Kuman hidup dlm tanah (daerah pertanian/ peternakan ), dan usus binatang.

Spora menyebar kemana-mana,mencemari lingkungan scr fisik/biologik. Mampu berta-han bertahun-tahun dlm lingk.anaerob : bentuk vegetatif menghasilkan eksotoksin

Page 7: Dr Bambang_t e t a n u s

EPIDEMIOLOGI

Tersebar di seluruh dunia Angka kejadian tgt : jumlah/tingkat populasi

masyarakat yg tidak kebal, tingkat pencemaran, adanya luka kulit/mukosa, dan daerah resiko tinggi dg cakupan imunisasi DPT yg rendah. Anak laki-laki > (o.k.aktivitas fisik >).

Tetanus neonatorum di Indonesia : 6-7 / 1.000 kelahiran hidup (perkotaan),11-23 /1000 (desa)

Page 8: Dr Bambang_t e t a n u s

EPIDEMIOLOGI ( lanjutan )

Reservoir utama kuman : tanah kotoran ternak / kuda dsb. Spora kuman tahan thd kekeringan bertebaran dg debu jalanan, lampu operasi,bubuk antiseptik (dermatol), alat suntik/operasi.

Port d’entre : luka tusuk, patah tulang komplikasi kecelakaan, gigitan binatang, luka bakar, luka operasi/ tak bersih, otitis media, karies gigi, luka kronik, pemotongan/pembubuhan tali pusat tidak steril.

Page 9: Dr Bambang_t e t a n u s

PATOGENESIS Spora tubuh /lingkungan anaerob bentuk

vegetatif /berbiak cepat/menghasilkan eksotoksin Toksin merambat – tempat luka – motor endplate

– aksis silinder saraf tepi- kornu anterior sumsum belakang – menyebar ke seluruh SSP .

Toksin menyebabkan blokade pd simpul yg menyalurkan impuls pd tonus otot tonus otot meningkat kekakuan.

Page 10: Dr Bambang_t e t a n u s

PATOGENESIS ( lanjutan )

Dampak toksin : - pada ganglion pra sumsum tl.belakang meningkatnya tonus otot / kaku. - pada otak – menempel pd cerebral gang-liosides kekakuan/kejang khas tetanus. - pada saraf otonom / simpatis keringat berlebihan, hipertermia, hipotensi, hiperten-si, aritmia, heart block atau takikardi.

Page 11: Dr Bambang_t e t a n u s

DIAGNOSIS Anamnesis ( tetanus neonatorum ) : persalinan

(penolong,alat, perawatan/ramuan tl pusat. Status imunisasi ibu hamil ( TT ). Kapan bayi tak dapat menetek.

Anamnesis ( tetanus anak ) : luka tusuk,kecelakaan/patah tulang ,luka nanah, gigitan binatang, nanah telinga ,gigi berlubang, status imunisasi, kejang.

Gejala klinis dan status imunisasi.

Page 12: Dr Bambang_t e t a n u s

MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi sangat lebar 5-14 hari. Makin lama inkubasi – makin ringan.

Derajat berat penyakit : - berdasar klinis, masa inkubasi, dan lama period of onset (waktu antara bayi tak dapat menetek/ trismus-spasme lokal dg kejang pertama )

Page 13: Dr Bambang_t e t a n u s

MANIFESTASI KLINIS ( lanjutan )

Kekakuan dimulai pd otot setempat/trismus menjalar ke seluruh tubuh, tanpa disertai ggn kesadaran.

Kekakuan tetanus khas : fleksi kedua lengan, ekstensi kedua kaki, fleksi telapak kaki, tubuh kaku melengkung bagai busur.

Page 14: Dr Bambang_t e t a n u s

PEMERIKSAAN FISIS

TRISMUS : kekakuan otot mengunyah (otot maseter) –sukar membuka mulut . Pd bayi – mencucut spt mulut ikan / tak dapat mene tek. Lebar bukaan mulut ini diukur setiap hari untuk menilai kemajuan kesembuhan.

RISUS SARDONICUS : akibat kekakuan otot mimik :dahi mengkerut,mata tertutup, sudut mulut tertarik keluar dan kebawah.

Page 15: Dr Bambang_t e t a n u s

PEMERIKSAAN FISIS ( lanjutan )

OPISTOTONUS : kekakuan otot penunjang tubuh punggung, leher, badan, trunk master. Kekakuan yg berat :tubuh meleng-kung spt busur.

PERUT PAPAN : kekakuan otot dd.perut. Kekakuan makin berat-timbul kejang umum

dpt terjadi status konvulsivus

Page 16: Dr Bambang_t e t a n u s

PEMERIKSAAN FISIS ( lanjutan )

Tetanus berat gangguan pernafasan o.k. kejang terus menerus, kekakuan otot laring anoksia-kematian.

Kekakuan otot sfingter dan otot polos lain : retensio alvi, urinae, spasme laring, patah tulang panjang, kompresi tl belakang.

Praktis : tetanus berat, sedang ,ringan (berdasar terhadap reaksi rangsangan atau lebarnya trismus ). Juga berdasar umum/lokal/cephalic.

Page 17: Dr Bambang_t e t a n u s

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tidak khas Likuor serebrospinal normal Jumlah lekosit normal / sedikit meningkat Mikrobilogi : biakan kuman memerlukan

prosedur khusus utk anaerob mahal. Biakan yg positif tak ada arti tanpa gejala klinis.

Page 18: Dr Bambang_t e t a n u s

DIAGNOSIS BANDING Meningitis,meningoensefalitis, ensefalitis.

Tidak ada trismus/risus sardonkus. Terdapat ggn kesadaran dan kelainan LCS

Tetani : o.k. hipokalsemi tdp. spasme karpopedal.

Keracunan strichnine :minum “tonikum” terlalu banyak – kejang tonik umum. Jarang trismus

Page 19: Dr Bambang_t e t a n u s

DIAGNOSIS BANDING ( lanjutan )

Rabies : kejang klonik, jarang trismus, riwa-yat gigitan anjing/ binatang lain, hidrofobia, kesukaran menelan.

Trismus o.k. proses lokal : mastoiditis, abses tonsil. Ada trismus ,biasanya asimetris. Tak ada kejang umum.

Diagnosis banding pd.tetanus neonatorum; sepsis, meningitis, dehidrasi, trauma lahir.

Page 20: Dr Bambang_t e t a n u s

PENYULIT / KOMPLIKASI

Pd sal.pernafasan: asfksia, aspirasi lendir makanan, bronkopneumoni o.k infeksi II, pneumotoraks dan emfisema mediastinum karena trakeostomi.

Pd neonatus : sepsis Pd tulang dan otot : fraktur tl belakang

(kompresi), perdarahan otot.

Page 21: Dr Bambang_t e t a n u s

PENYULIT / KOMPLIKASI (lanj.)

Pd kardiovaskuler : aktivitas simpatis meningkat – takikardi, hipertensi, vasokonstriksi perifer.

Komplikasi lain :laserasi lidah o.k. kejang, dekubitus (o.k. berbaring dlm satu posisi )

Penyebab kematian : bronkopneumoni, septikemia, pneumotoraks, cardiac arrest.

Page 22: Dr Bambang_t e t a n u s

PENGOBATAN

UMUM : kebutuhan cairan,nutrisi, menjaga kelancaran jalan nafas, oksigenasi, meng-atasi kejang, perawatan luka / port d’entrée

KHUSUS : antibiotik dan serum ( ATS )

Page 23: Dr Bambang_t e t a n u s

PROGNOSIS

DITENTUKAN OLEH : inkubasi , period of onset, jenis luka, status imunitas pasien.

Tetanus neonatorum : pronnosis buruk

Page 24: Dr Bambang_t e t a n u s

PENCEGAHAN

Perawatan luka ATS profilaksis Imunisasi aktif Kebersihan waktu persalinan.

Page 25: Dr Bambang_t e t a n u s