Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

72
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) RACHMAT GOBEL “Saya Yakin Bisa...!” Jurus Baru Rencana Aksi Kemendag ACHMAD HAFIDZ TOHIR: “Perdagangan Harus Jadi Leading Sector” DR MAKMUR KELIAT: “Proyeksi Perdagangan Poros Maritim” WAWANCARA KHUSUS MENTERI PERDAGANGAN AMANAT NAWACITA MENGEMBAN Tidak untuk Diperjualbelikan

Transcript of Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

Page 1: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

MasyarakatEkonoMi asEan (MEa)

Rachmat Gobel

“Saya Yakin Bisa...!”

Jurus Baru Rencana Aksi

Kemendag

AchmAd hAfidz Tohir:

“Perdagangan Harus Jadi

Leading Sector”

dr mAkmur keliAT:

“Proyeksi Perdagangan

Poros Maritim”

WAWAncArA khusus menTeri

PerdAGAnGAn

AmAnAtNawacita

MengeMban

Tidak untuk Diperjualbelikan

Page 2: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

ii |

DAFTAR ISI

REFLEKSI MEDIA

Pemimpin Umum: gunaryo Pemimpin Redaksi: Ani mulyati Redaktur Pelaksana: Luther Palimbong Editor: r. Sudiyatmoko, m. Amin, guntur Fotografer: tim Pusat Humas Kemendag Redaksi: Asfiranti, Mulyansari, Virza Arigiatha, Abdul Syukur K, Heru Bahtiar Arifin

WARTA USAHA

ETALASE PERISTIWA

KOLOM PEDULI

KATA KITA

1.Salam Redaksi

Sambutan dari Kepala Humas Kemendag atas terbitnya edisi kedua majalah INTRA.

44.Opini dari Ketua Komisi Vi DPR Ri, juga ada pandangan Ketua HiPMi Raja Sapta Oktohari dan pengamat internasional Dr. makmur Keliat.

“Saat ini, terkesan sektor perdagangan itu hanyalah bagian dari ekonomi saja, padahal tidak ada transaksi perdagangan, maka ekonomi tidak berjalan.” 2.

Selamat Datang Pak Rachmat

Selamat datang di Kabinet Kerja. Kabinet yang disusun bukan untuk berleha-leha apalagi hanya mencecap popularitas. Bukan juga kabinet yang meneruskan “tradisi” rezim sebelumnya yang rajin “menyekolahkan” para menterinya ke rumah prodeo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kabinet Kerja dideklarasikan untuk satu tujuan: Bekerja untuk Rakyat.

52.Pak Gunaryo Sekjen Kemendag

Sekjen Kemendag menjadi orang kedua di Kementerian Perdagangan yang membawa hitam putihnya organisasi kementerian. Ingin mengenal lebih dekat, siapa sebenarnya Pak Gunaryo?

34.Cerminan Media

Kementerian Perdagangan memiliki nakhoda baru. Seiring pergantian rezim pemerintahan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi digantikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Media monitoring memantau perkembangan berita perdagangan selama era kabinet pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kabinet besutan Joko Widodo (Jokowi). Apa kata media tentang perdagangan?

54.Suka duka di balik kesuksesan pengusaha kopi Toraja dan pengrajin aksesoris dan tembaga dari Bandung menjadi inspirasi para pengusaha lainnya.

58.Rangkuman kegiatan pimpinan yang berlangsung selama periode bulan Oktober sampai Desember 2014.

64.Kementerian Perdagangan menggelar pemotongan hewan kurban dan pemberian beasiswa.

66.Reformasi Birokrasi

“Saya melihat revolusi mental itu harus ada keteladanan antara pimpinan dan bawahan.”

68.Konsumen Cerdas

Sosialisasi Konsumen Cerdas yang sedang dikampanyekan oleh Kemendag hadir dalam format infografis.

MENGENAL LEBIH DEKAT

LAPORAN UTAMA

OPINISEKAPUR SIRIH

Alamat Redaksi:

Pusat HumasKementerian Perdagangan rI Jl. m. I. ridwan rais, no. 5, Jakarta Pusat 10110, gedung I Lantai 2, telp. (021) 386371 Fax. (021) 3508711

TRADE-PEDIA

redaksi menerima artikel, opini, surat pembaca. Setiap tulisan hendaknya diketik dengan spasi rangkap dengan panjang naskah 6000 - 8000 karakter, disertai identitas penulis. naskah dikirim ke: [email protected]

majalah ini dapat diakses melalui www.kemendag.go.id

Kementerian Perdagangan [email protected] @kemendag

Page 3: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 1

SeKAPUr SIrIH

Salam Redaksi

Pembaca yang Budiman,

Terima kasih telah memberikan kepercayaan yang begitu tinggi pada kami. Berkat kepercayaan

itu, Majalah INTRA Insight telah mendapatkan penghargaan istimewa di pengujung tahun. Oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, Majalah ini dinobatkan sebagai media internal Terbaik III, dari hampir seluruh institusi kementerian, lembaga negara, badan-badan negara dan universitas. Tentu saja, kami terharu dengan prestasi gemilang ini.

Untuk itulah, pada edisi akhir tahun ini, kami ingin menyajikan kado istimewa pada sidang pembaca. Kado itu berupa liputan tentang review kinerja Kementerian Perdagangan di era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan Rencana Aksi Kabinet Kerja.

Kami juga hadirkan wawancara khusus Menteri Perdagangan Rachmat Gobel sebagai bagian inti bagaimana Kementerian Perdagangan akan dibawa mengejar target-target selama lima tahun ke depan, terutama menciptakan goals ekspor hingga 300%. Pak Rachmat, demikian Mendag ingin disapa, akan menerapkan budaya baru dalam Kementerian Perdagangan melakui Reformasi Birokrasi yang berbasis

Salam,

Ani Mulyati

Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan

Republik Indonesia

pada visi Presiden Joko Widodo yakni Revolusi Mental. Sajian mengenai tema ini akan diulas oleh Ibu Yamanah AC.

Sejumlah pandangan dari luar Kementerian Perdagangan juga kami hadirkan. Ketua Komisi VI DPR RI akan berbicara panjang lebar tentang bagaimana seharusnya kinerja Kementerian Perdagangan ditambatkan. Juga suara dari pengusaha muda melalui Ketua Umum HIPMI. Pengamat kebijakan dan hubungan internasional juga melengkapi sajian edisi di pengujung tahun ini.

Dua profil inspirasi pengusaha kecil meramaikan edisi kali ini. Juga lensa peristiwa berupa rekaman kegiatan di Kementerian Perdagangan. Beberapa aksi peduli juga menjadi pelengkap yang menambah cita rasa majalah ini semakin segar dan tetap dinanti di hati pembaca.

Akhirnya, kami ucapkan selamat membaca. Jadikan kegiatan membaca sebagai habit dan menulis sebagai kebiasaan sehingga bangsa ini akan meninggalkan jejak-jejak peradaban bagi generasi berikutnya yang lebih baik.

Page 4: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

2 |

Jurus “ Sambal Nusantara“ Pak Rachmat

Foto

: Tim

Hum

as

Selamat datang Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Selamat datang di Kabinet Kerja. Kabinet yang disusun bukan untuk berleha-leha apalagi hanya mencecap popularitas. Bukan juga kabinet yang pada akhirnya malah menjadi penghuni rumah

prodeo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kabinet Kerja dideklarasikan untuk satu tujuan: Bekerja untuk Rakyat.

Saat ini, Kementerian Perdagangan dihadapkan pada kondisi yang menantang. Harga kebutuhan pokok masih mengalami kenaikan sehingga berdampak pada inflasi yang diperkirakan akan lebih tinggi dari asumsi yang ditetapkan oleh pemerintah. Hingga November 2014, inflasi naik di angka 6,23%. Dibandingkan inflasi bulan Oktober 2014 yang hanya 4,83%, kenaikan inflasi ini sudah cukup tinggi. Bulan September 2014, inflasi mencapai 4,53%.

Selain itu, ekspor non-migas meningkat, tetapi di sisi lain impor migas masih cukup tinggi sehingga neraca perdagangan dalam beberapa bulan terakhir mengalami defisit. Rupanya rendahnya

harga minyak dunia masih tak mampu membendung defisit perdagangan. Impor migas masih membengkak sebesar USD 10,7 miliar. Sementara surplus nonmigas hanya USD 9,1 miliar. Akibatnya neraca perdagangan pun masih terlilit defisit sejumlah USD 1,6 miliar.

Untungnya, geliat ekspor masih menunjukkan aroma yang cukup sedap. Angka ekspor nonmigas meroket. Ekspor nonmigas hingga bulan Oktober 2014 USD 12,9 miliar. Meningkat tipis di angka 1,8% dibanding bulan sebelumnya (MoM). Total ekspor pun meloncat naik USD 15,4 miliar. Itu sebabnya hingga bulan Oktober ini, neraca perdagangan nasional mengalami surplus sebesar USD 23,2 juta.

Jurus cAbAi nusAnTArA

Sebagai nakhoda baru Kementerian Perdagangan, Rachmat Gobel menghadapi tantangan perdagangan nasional dengan menyelesaikan masalah perdagangan dari sisi nilai tambah produk dan teknologi. Ke depan semua komoditas yang diperdagangkan bukan lagi raw material atau bahan baku, tetapi sudah diolah menjadi produk olahan atau produk setengah jadi dengan penggunaan teknologi tepat guna. Jurus ini akan menggerakkan sektor industri dan UKM sekaligus akan menciptakan lapangan kerja baru.

Contohnya terjadi pada komoditas cabai. Untuk meredam tingginya harga cabai, Mendag bersama Kementerian Koperasi dan UKM

Page 5: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 3

serta Kementerian Perindustrian mendorong pelaku usaha dan UMKM menjadikan cabai segar menjadi produk olahan. Harga cabai memang selalu menjadi tantangan Kementerian Perdagangan. Harga cabai bisa mencapai Rp 100 ribu per kilogram tetapi bisa juga anjlok hingga Rp 5 ribu per kilogram. Jurus “sambal nusantara” ini dianggap cukup efektif menciptakan stabilisasi harga cabai secara nasional.

TArGeT eksPor 300%

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel juga menciptakan strategi baru yang cukup penting. Kementerian Perdagangan ditarget meningkatkan ekspor hingga 300%. Menurutnya, target ini tidak ambisius. Rachmat Gobel mengaku yakin dalam lima tahun ke depan angka 300% itu dapat terwujud. Caranya, investasi yang dilakukan pemerintah melalui pengalihan subsidi BBM dapat dijalankan dengan baik.

“Pengalihan subsidi itu digunakan untuk membangun infrastruktur, membenahi pertanian dan maritim. Jika dijalankan dengan baik dan sesuai rencana, kita akan bisa kejar target,” tegas Rachmat Gobel, kepada awak pers.

Menurutnya, sejumlah rencana seperti pembangunan listrik 35.000 kilowatt, pembangunan tol laut, pemberantasan illegal

fishing, peningkatan investasi, dan penciptaan swasembada pangan dapat mempercepat pencapaian target.

Cara berikutnya, Rachmat mengatakan setiap investasi yang masuk ke Indonesia dialokasikan 50% untuk pengembangan ekspor dan 50% domestik. Cara ini juga untuk menyehatkan perusahaan sehingga jika terjadi apa-apa, perusahaan ini masih aman karena masih memiliki pasar lain. “Kekuatan kita itu pasar domestik. Saya yakin bisa,” tegasnya.

Strategi lain adalah menyerbu pasar negara lain dan menciptakan pasar ekspor baru. “Kita harus menyerang. Kita harus tingkatkan produksi dan daya saing kita. Hanya dengan itu kita bisa,” kata Rachmat kepada wartawan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (31/10).

Banyak produk Indonesia memiliki potensi ekspor tetapi nilai ekspornya kecil. Ekspor mebel Indonesia misalnya baru menduduki peringkat 18 dunia dengan pencapaian USD 1,7 miliar pada 2013. Padahal, sejumlah negara seperti Vietnam sudah USD 5 miliar dan menempati posisi 6 besar dunia. Padahal, luas hutannya lebih kecil dari Indonesia. Malaysia juga lebih besar dari Indonesia. “Kalau kita dorong semua komoditas, pasti kita bisa,” ujar Mendag dalam konferensi pers di Kantor Kemendag.

à Jajaran Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla

Page 6: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

4 |

emerGinG mArkeT

Pembukaan pasar baru juga terus dilakukan. Catatan Kementerian Perdagangan, ekspor ke emerging market meningkat signifikan di bulan Oktober 2014, yaitu Australia (36,2% MoM dan 10,8% YoY), Uni Emirat Arab (UEA) (30,1% MoM dan 57,5% YoY), Mesir (56,1% MoM dan 179,6% YoY), dan Arab Saudi (9,4% MoM dan 37,8% YoY). Peningkatan ekspor ke Australia antara lain ditopang oleh ekspor produk besi dan baja, mesin, dan pupuk. Selain itu, kegiatan pameran oleh Ditjen PEN Kemendag pada Melbourne International Coffee Expo pada bulan Mei, Goodfood and Wine Show pada bulan Juni, serta Fine Food Australia pada bulan September telah mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman ke Australia.

Peningkatan ekspor ke UEA juga meroket. Ekspor ini ditopang oleh ekspor produk CPO, perhiasan, dan otomotif. Selain itu, kegiatan pameran oleh Ditjen PEN Kemendag pada Beautyworld 2014 dan Index Exhibition pada bulan Mei dan Automechanika pada bulan Juni telah mendorong peningkatan ekspor produk komponen otomotif, furnitur, mamin, dan kosmetik ke UEA.

Peningkatan ekspor ke Mesir juga menguat, antara lain ditopang oleh ekspor produk CPO, serat, dan karet. Sementara kegiatan pameran oleh Ditjen PEN pada Saudi Food Hotel and Hospitality pada bulan April telah mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman ke Arab Saudi.

menekAn imPor hinGGA nyAris 5%

Efek jurus sambal nusantara ini mampu menekan impor hingga nyaris menyentuh angka 5%. Secara kumulatif, impor Januari-Oktober 2014 mencapai USD 149,7 miliar, atau turun sebesar 4,1% YoY, terdiri dari impor migas sebesar USD 36,6 miliar atau turun 1,4% dan impor nonmigas USD 113,1 miliar atau turun 4,9%.

Total impor bulan Oktober 2014 mengalami penurunan 1,4% MoM dan 2,2% YoY menjadi USD 15,3 miliar. Penurunan impor tersebut dipicu oleh menurunannya impor migas sebesar 2,0% MoM meskipun meningkat 3,0% YoY, sedangkan impor nonmigas hanya turun sebesar 1,2% MoM dan 3,7% YoY.

Impor di bulan Oktober masih didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal yang masing-masing memiliki pangsa 75,6% dan 16,9%. Impor barang konsumsi menurun signifikan pada bulan Oktober sebesar 12,4% (MoM) dan 3,0% (YoY). Impor bahan baku/penolong juga mengalami penurunan sebesar 1,6% (MoM) dan 3,3% (YoY). Namun, impor barang modal meningkat sebesar 4,4% (MoM) dan 2,9% (YoY). Peningkatan impor barang modal dipicu oleh meningkatnya impor kapal laut (HS 89) berupa kapal untuk keperluan kilang minyak yang mencapai 460,4% MoM dan 417,4% YoY.

Penurunan impor bahan baku terutama disebabkan oleh besi dan baja, serta barang dari besi dan baja yang merupakan bahan baku industri otomotif. Melemahnya pasar otomotif nasional dan adanya pengenaan bea masuk antidumping yang telah berlangsung sejak 2012 mempengaruhi penurunan impor bahan baku tersebut. Selain itu, gula dan kembang gula juga mengalami penurunan karena peningkatan produksi gula dalam negeri yang cukup signifikan.

TATA kelolA imPor

Selain “Jurus Sambal Nusantara”, Mendag Rachmat Gobel mulai membenahi tata kelola impor. Ia tak ragu-ragu melakukan penindakan dan memberikan sanksi pada importir yang melanggar aturan. Buktinya, di pengujung tahun, Mendag Rachmat Gobel bertindak tegas. Sebanyak 2.166 izin Impor Produk Tertentu resmi dicabut. Tak hanya itu, 24 Importir Terdaftar (IT) telepon seluler, komputer genggam, dan komputer tablet juga dicabut. Mereka dianggap tidak melakukan impor dalam jangka waktu enam bulan berturut-turut. Hal ini menyalahi ketentuan yang diatur pada Peraturan Menteri Perdagangan No.82/M.DAG/PER/12/2012 Jo No.48/M-DAG/PER/8/2014 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.

Ribuan importir itu dinilai tidak mengikuti tertib administrasi dan tata kelola impor nasional yang baik dan transparan. “Sejak saya memimpin Kementerian Perdagangan, saya ingin tata kelola impor ini dievaluasi. Sebab, tata kelola impor nasional ini merupakan upaya pemerintah melindungi konsumen dan menciptakan ruang bagi pembangunan industri nasional,” tegas Rachmat Gobel.

Rachmat menegaskan pencabutan ini sebagai bagian penegakan hukum dan tertib administrasi terhadap pelaksanaan Permendag No. 83/M-DAG/PER/12/2012 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendag No. 73/M-DAG/PER/10/2014 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu.

Pencabutan terhadap importir pemegang IT Produk Tertentu terdiri atas berbagai jenis antara lain Makanan dan Minuman, Obat Tradisional dan Suplemen Makanan, Kosmetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Elektronika, Pakaian Jadi, Alas Kaki, dan Mainan Anak.

Para importir dianggap melanggar ketentuan karena tidak melakukan kewajiban penyampaian laporan rutin terhadap kegiatan impor produk tertentu selama 6 (enam) bulan berturut-turut.

“Kabinet Kerja yang dipimpin Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla berkomitmen untuk meningkatkan ekspor nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor demi kesejahteraan rakyat. Kemendag berkomitmen melaksanakan visi Presiden tersebut,” tegas Rachmat Gobel menambahkan.

Kementerian Perdagangan setidaknya telah mampu menekan impor dan meggenjot ekspor nonmigas hingga terjadi surplus USD 23,2 juta. Dengan berbagai strategi dan jurus yang diperkenalkan Nakhoda Baru Kementerian Perdagangan RI, kita semua berharap angka kenaikan ekspor hingga 300% bukan hanya mimpi. Welcome Pak Rachmat. (Her/tIm/BerBAgAI SUmBer)

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati

Fot

o: F

aiza

l

Page 7: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 5

Mengemban Amanat NawacitaJejak Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perdagangan 2010-2014, di era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, tak bisa dihapus begitu saja. Kabinet Indonesia Kerja tetap melihat dan mereview kembali visi besar Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, yang tertuang dalam dokumen memori serah terima jabatan Menteri Perdagangan dari M. Luthfi ke Rachmat Gobel. Jejak inilah yang kemudian akan menjadi batu lompatan untuk memahat dan memondasi bangunan Kabinet Kerja melalui Nawacita. Dokumen memori ini menjadi sumber laporan INTRA kali ini.

Rencana Strategis Kementerian Perdagangan KIB merupakan penjabaran dari RPJMN 2010-2014. Rencana ini disusun sebagai implementasi pelaksanaan kebijakan

dan program bagi pembangunan perdagangan selama periode 2010-2014. Renstra ini mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal yang saling berpengaruh dalam penyelenggaraan pembangunan perdagangan.

Dengan mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab yang telah diamanatkan dalam RPJMN 2010−2014, Kementerian Perdagangan merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai pada periode 2010−2014.

Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, dan berbagai kecenderungan pembangunan perekonomian yang berkembang, maka Visi Kementerian Perdagangan” “Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta Kemakmuran Rakyat yang Berkeadilan.”

Dalam proses mewujudkan

VISI tersebut, Kementerian Perdagangan mengemban

tiga MISI penting, yaitu:

• PeNINGKATAN KINeRJA eKSPoR NoN-MIGAS SecARA BeRKuALITAS;

• PeNGuATAN PASAR DALAM NeGeRI MeLALuI STABILISASI KeTeRSeDIAAN BAhAN PoKoK DAN PeNGuATAN JARINGAN DISTRIBuSI NASIoNAL;

• oPTIMALISASI RefoRMASI BIRoKRASI DI LINGKuNGAN KeMeNTeRIAN PeRDAGANGAN.

Fot

o: F

aiza

l

Page 8: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

6 |

nAWAciTA bidAnG PerdAGAnGAn

Nawacita berisi beberapa poin tentang perdagangan. Nawacita

bidang perdagangan merupakan panduan utama bagaimana Kementerian Perdagangan bekerja. Presiden Joko Widodo menyatakan Nawacita ini merupakan visi-misi besar Kabinet Kerja. “Tidak ada visi menteri, yang ada adalah visi Presiden,” tegas Presiden Joko Widodo. Selama lima tahun ke depan, Presiden Joko Widodo akan mempertanggungjawabkannya di depan rakyat Indonesia.

Dari visi besar itu berisi rumusan tentang mandat pembangunan bidang Perdagangan. Bagaimana Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membangun ekonomi bangsa ini dapat dilihat dari Nawacita.

Presiden Joko Widodo menyatakan komitmennya untuk meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

Berikut ini sejumlah poin penting tentang Nawacita. • Membangun infrastruktur jalan baru

sepanjang sekurang-kurangnya 2000

kilometer

• Membangun sekurang-kurangnya 10

pelabuhan baru dan 10 bandara baru

dan merenovasi yg lama

• Membangun sekurang-kurangnya

10 kawasan industri baru berikut

pengembangan untuk hunian buruhnya

• Membangun sekurang-kurangnya 5000

pasar tradisional di seluruh Indonesia

dan memodernisasikan pasar tradisional

yg telah ada

• Menciptakan layanan satu atap untuk

investasi, efisiensi perijinan bisnis menjadi

maksimal 15 hari

• Membangunan sejumlah science and

technopark di kawasan politeknik dan

SMK-SMK dengan prasarana dan sarana

teknologi terkini

Presiden Joko Widodo juga menandaskan platform ekonominya untuk wewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. • Membangun kedaulatan pangan

• Mewujudkan kedaulatan energi

• Mewujudkan kedaulatan keuangan

• Mendirikan bank tani/nelayan dan UMKM

termasuk gudang dengan fasilitas

pengolahan paska panen di setiap sentra

produksi tani nelayan

• Mewujudkan penguatan teknologi melalui

kebijakan penciptaan sistem inovasi

nasional

kAbineT kerJA

Kabinet Kerja memondasi kabinetnya dengan tiga landasan utama yang tertuang dalam TRISAKTI. Kabinet ini juga dikenal sebagai Kabinet Trisakti, yaitu Kedaulatan dalam Politik, Berdikari dalam Ekonomi, dan Kepribadian dalam Kebudayaan. Visi dan Misi Kementerian Perdagangan adalah Visi dan Misi Presiden yang tertuang dalam Nawacita. Menteri Perdagangan akan menjalankan visi besar tersebut agar bisa berdikari dalam ekonomi.

RoAdMAP PeninGkATAn eksPor

Kementerian Perdagangan akan meningkatkan ekspor nasional sebesar 300% dalam 5 tahun atau 60% per tahun. Dalam 5 tahun diharapkan dicapai nilai ekspor lebih kurang USD 550 miliar, dari saat ini sebesar USD 184.3 miliar.

Tentu saja target ini harus dilakukan dengan berbagai progam dan terobosan penting. Kementerian Perdagangan membuat lima aksi penting untuk mencapainya.

PeRTAmA, peningkatan value added produk dan produktivitas dengan teknologi produksi yang tepat.

KeduA, strategi ekspor yang fokus pada setiap pasar untuk masing-masing produk/kelompok produk. Contoh total pasar ekspor produk furnitur USD 50 miliar. Indonesia hanya USD 1,7 miliar. Maka untuk tahun 2015 menjadi USD 2,7 miliar atau USD 5,1 miliar pada tahun 2019.

KeTIgA, Re-positioning kerja sama perdagangan internasional Indonesia dalam forum-forum internasional dan mitra dagang agar memberikan manfaat yang optimal terhadap kepentingan nasional Indonesia.

KeemPAT, Kabinet Kerja meningkatkan daya saing produk UKM ekspor dan akses pasar ekspornya melalui:• Pendampingan, pengembangan produk,

dan pelatihan di Balai Besar Pelatihan

Ekspor Indonesia (BBPEI). BBPEI nantinya

dapat dikembangkan menjadi Pusat Desain

Nasional.

• Pembentukan Trading House sebagai

pusat intermediasi, pendampingan, sumber

pengadaan dan pemasok bahan baku bagi

kepentingan pelaku usaha lokal/eksportir.

BUMN seperti PT Sarinah dan PT PPI

dapat difungsikan sebagai Trading House.

KelImA, Kementerian Perdagangan akan menggiatkan promosi ekspor dengan memperkuat kelembagaan Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), sebagai satu-satunya badan yang mengkoordinasikan seluruh aktivitas promosi ekspor.

“Presiden Joko Widodo menyatakan

komitmennya untuk

meningkatkan produktivitas

rakyat dan daya saing

di pasar internasional.”

Page 9: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 7

memPerkuAT PAsAr domesTik, reviTAlisAsi PAsAr

Kementerian Perdagangan akan bekerja keras untuk memperkuat pasar domestik. Dalam 5 tahun membangun 5000 pasar (1000 pasar per tahun), Pengendalian Inflasi tahun 2015 sebesar 4,5% plus minus 1%, serta Peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Kementerian Perdagangan tak bisa duduk diam guna memperkuat pasar domestik. Setidaknya ada empat terobosan penting yang menjadi acuannya. Pertama, Kemendag Membangun/merevitalisasi/memodernisasi 1000 pasar rakyat dan rancangan Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat. Ini setiap pasar yang direvitalisasi atau dibangun akan disesuaikan dengan standar nasional.

Kedua, Kementerian Perdagangan melakukan stabilisasi harga plus minus 15% bagi volatile food terutama hari-hari besar melalui pemantauan harga harian di 34 provinsi (165 pasar) dan stok/pasokan di pasar utama/pasar induk sebagai deteksi dini untuk kebijakan pemerintah. Ketiga Meningkatkan kemampuan produksi domestik dengan mengetahui secara jelas peta potensi produksi/panen hasil pertanian, hasil industri, hasil perikanan dan kelautan untuk mengisi pasar domestik dan mengendalikan impor khususnya impor barang konsumsi. Keempat, Menerapkan regulasi kewajiban akses pasar dalam negeri dan kemitraan dengan UKM bagi pengusaha ritel modern, membudayakan membeli dan menggunakan produk dalam negeri.

PenGAmAnAn PAsAr domesTik, lindunGi konsumen

Perlindungan konsumen menjadi isu sentral dalam pengamanan pasar domestic. Targetnya adalah melindungi konsumen dari penggunaan barang yang tidak sesuai ketentuan dan melakukan Perlindungan Industri Dalam Negeri.

Jurus-jurus untuk mencapai target itu dengan mempertegas Tera & Tera Ulang UTTP penetapan 79 pasar tertib ukur dan 5 daerah tertib ukur. Kemudian dilakukan Peningkatan efektivitas pengawasan barang beredar, Membudayakan konsumen cerdas yang mengerti hak dan kewajibannya, Regulasi standar dan perlindungan konsumen, dan membentuk jaringan laboratorium yang sudah ada di setiap instansi secara terintegrasi. Termasuk dilakukan penerapan instrumen anti dumping dan anti-subsidi akibat barang impor yang di-dumping/unfair trade. Penerapan instrumen safeguard untuk membendung banjirnya impor barang sejenis dari negara mitra.

reformAsi birokrAsi, TinGkATkAn PelAyAnAn Publik

Kementerian Perdagangan menargetkan terciptanya peningkatan pelayanan publik, perizinan dilakukan terpadu secara online. Untuk mencapai target tersebut Kemendag melakukan Penyiapan SDM dan perangkat pelayanan seperti teknologi informasi hardware dan software. Kemendag saat ini menerbitkan 171 jenis perizinan. 96 perizinan telah dilakukan secara mandatory

online di Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan (UPTP), dan di antaranya 61 perizinan prosesnya masih dilakukan di unit teknis.

Perdagangan menjadi ujung tombak ekonomi nasional. Itu sebabnya pembangunan ekonomi dari hulum ke hilir akan menempatkan tugas dan fungsi Kementerian Perdagangan ini sebagai puzzle penting untuk menggerakkan roda ekonomi nasional. (tIm/rU)

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati

Fot

o: F

aiza

l

Page 10: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

Nawacita KEBIJAKAN PRIORITASKEMENTERIAN PERDAGANGAN RENCANA AKSI

Trisakti

Rencana Aksi Kemendag

Sebagai Tindak Lanjut VISI-MISI Presiden & Wakil Presiden

us/dy

zMeningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya:g Membangun infrastruktur jalan baru sepanjang

sekurang-kurangnya 2000 kilometerg Membangun sekurang-kurangnya

10 pelabuhan baru dan 10 bandara baru dan merenovasi yg lama

g Membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan industri baru berikut pengembangan untuk hunian buruhnya

g Membangun sekurang-kurangnya 5000 pasar tradisional di seluruh Indonesia dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada

g Menciptakan layanan satu atap untuk investasi, efisiensi perijinan bisnis menjadi maksimal 15 hari

g Membangunan sejumlah science and technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana teknologi terkini

{Wewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik:g Membangun kedaulatan pangang Mewujudkan kedaulatan energig Mewujudkan kedaulatan keuangang Mendirikan bank tani/nelayan dan UMKM

termasuk gudang dengan fasilitas pengolahan paska panen di setiap sentra produksi tani/nelayan

g Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem inovasi nasional

|s/d}

u Peningkatan value added produk dan produktivitas dengan teknologi produksi yang tepat.v Strategi ekspor yang fokus pada setiap pasar untuk masing-masing produk/kelompok produk.

Contoh total pasar ekspor produk furnitur USD 50 miliar. Indonesia hanya USD 1,7 miliar. Maka untuk tahun 2015 menjadi USD 2,7 miliar atau USD 5,1 miliar pada tahun 2019.

w Re-positioning kerja sama perdagangan internasional Indonesia dalam forum-forum internasional dan mitra dagang agar memberikan manfaat yang optimal terhadap kepentingan nasional Indonesia.

x Meningkatkan daya saing produk UKM ekspor dan akses pasar ekspornya melalui:g Pendampingan, pengembangan produk, dan pelatihan di Balai Besar Pelatihan Ekspor

Indonesia (BBPEI). BBPEI nantinya dapat dikembangkan menjadi Pusat Desain Nasional.g Pembentukan Trading House sebagai pusat intermediasi, pendampingan, sumber

pengadaan dan pemasok bahan baku bagi kepentingan pelaku usaha lokal/eksportir. BUMN seperti PT Sarinah dan PT PPI dapat difungsikan sebagai Trading House.

y Menggiatkan promosi ekspor dengan memperkuat kelembagaan Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), sebagai satu-satunya badan yang mengkoordinasikan seluruh aktivitas promosi ekspor

u Membangun / merevitalisasi / memodernisasi 1000 Pasar Rakyat dan Rancangan Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat

v Stabilisasi harga plus minus 15% bagi volatile food terutama hari-hari besar melalui pemantauan harga harian di 34 provinsi (165 pasar) dan stok/pasokan di pasar utama/pasar induk sebagai deteksi dini untuk kebijakan pemerintah.

w Meningkatkan kemampuan produksi domestik dengan mengetahui secara jelas peta potensi produksi/panen hasil pertanian, hasil industri, hasil perikanan dan kelautan untuk mengisi pasar domestik dan mengendalikan impor khususnya impor barang konsumsi.

x Menerapkan regulasi kewajiban akses pasar dalam negeri dan kemitraan dengan UKM bagi pengusaha ritel modern, membudayakan membeli dan menggunakan produk dalam negeri.

u Tera & Tera Ulang UTTP (a.l. pos ukur ulang di pasar tradisional), penetapan 79 pasar tertib ukur dan 5 daerah tertib ukur

v Peningkatan efektivitas pengawasan barang beredarw Membudayakan konsumen cerdas yang mengerti hak dan kewajibannyax Regulasi standar dan perlindungan konsumeny Membentuk jaringan laboratorium yang sudah ada di setiap instansi secara terintegrasi

u Penerapan instrumen anti dumping dan anti-subsidi akibat barang impor yang di-dumping/unfair trade.

v Penerapan instrumen safeguard untuk membendung banjirnya impor barang sejenis dari negara mitra

u Penyiapan SDM dan perangkat pelayanan (a.l. teknologi informasi hardware dan software)v Kemendag saat ini menerbitkan 171 jenis perizinan. 96 perizinan telah dilakukan secara

mandatory online di Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan (UPTP), dan diantaranya 61 perizinan prosesnya masih dilakukan di unit teknis.

Peningkatan Ekspor

TARGET:� Ekspor meningkat sebesar 300%

dalam 5 tahun atau 60% per tahun.� Dalam 5 tahun diharapkan dicapai nilai

ekspor lebih kurang USD 550 miliar, dari saat ini sebesar USD 184,3 miliar.

Penguatan Pasar Domestik

TARGET:� Dalam 5 tahun membangun 5000 pasar

(1000 pasar per tahun)� Pengendalian Inflasi tahun 2015

sebesar 4,5% plus minus 1%� Peningkatan penggunaan produk

dalam negeri

1. Kedaulatan dalam politik2. Berdikari dalam ekonomi3. Kepribadian dalam kebudayaan

Pengamanan Pasar Domestik

TARGET:� Melindungi konsumen dari

penggunaan barang yang tidak sesuai ketentuan (a.l. K3L)

� Perlindungan Industri Dalam Negeri

Reformasi Birokrasi

TARGET:� Peningkatan pelayanan publik,

perizinan dilakukan terpadu secara online

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

8 |

Page 11: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

Nawacita KEBIJAKAN PRIORITASKEMENTERIAN PERDAGANGAN RENCANA AKSI

Trisakti

Rencana Aksi Kemendag

Sebagai Tindak Lanjut VISI-MISI Presiden & Wakil Presiden

us/dy

zMeningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya:g Membangun infrastruktur jalan baru sepanjang

sekurang-kurangnya 2000 kilometerg Membangun sekurang-kurangnya

10 pelabuhan baru dan 10 bandara baru dan merenovasi yg lama

g Membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan industri baru berikut pengembangan untuk hunian buruhnya

g Membangun sekurang-kurangnya 5000 pasar tradisional di seluruh Indonesia dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada

g Menciptakan layanan satu atap untuk investasi, efisiensi perijinan bisnis menjadi maksimal 15 hari

g Membangunan sejumlah science and technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana teknologi terkini

{Wewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik:g Membangun kedaulatan pangang Mewujudkan kedaulatan energig Mewujudkan kedaulatan keuangang Mendirikan bank tani/nelayan dan UMKM

termasuk gudang dengan fasilitas pengolahan paska panen di setiap sentra produksi tani/nelayan

g Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem inovasi nasional

|s/d}

u Peningkatan value added produk dan produktivitas dengan teknologi produksi yang tepat.v Strategi ekspor yang fokus pada setiap pasar untuk masing-masing produk/kelompok produk.

Contoh total pasar ekspor produk furnitur USD 50 miliar. Indonesia hanya USD 1,7 miliar. Maka untuk tahun 2015 menjadi USD 2,7 miliar atau USD 5,1 miliar pada tahun 2019.

w Re-positioning kerja sama perdagangan internasional Indonesia dalam forum-forum internasional dan mitra dagang agar memberikan manfaat yang optimal terhadap kepentingan nasional Indonesia.

x Meningkatkan daya saing produk UKM ekspor dan akses pasar ekspornya melalui:g Pendampingan, pengembangan produk, dan pelatihan di Balai Besar Pelatihan Ekspor

Indonesia (BBPEI). BBPEI nantinya dapat dikembangkan menjadi Pusat Desain Nasional.g Pembentukan Trading House sebagai pusat intermediasi, pendampingan, sumber

pengadaan dan pemasok bahan baku bagi kepentingan pelaku usaha lokal/eksportir. BUMN seperti PT Sarinah dan PT PPI dapat difungsikan sebagai Trading House.

y Menggiatkan promosi ekspor dengan memperkuat kelembagaan Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), sebagai satu-satunya badan yang mengkoordinasikan seluruh aktivitas promosi ekspor

u Membangun / merevitalisasi / memodernisasi 1000 Pasar Rakyat dan Rancangan Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat

v Stabilisasi harga plus minus 15% bagi volatile food terutama hari-hari besar melalui pemantauan harga harian di 34 provinsi (165 pasar) dan stok/pasokan di pasar utama/pasar induk sebagai deteksi dini untuk kebijakan pemerintah.

w Meningkatkan kemampuan produksi domestik dengan mengetahui secara jelas peta potensi produksi/panen hasil pertanian, hasil industri, hasil perikanan dan kelautan untuk mengisi pasar domestik dan mengendalikan impor khususnya impor barang konsumsi.

x Menerapkan regulasi kewajiban akses pasar dalam negeri dan kemitraan dengan UKM bagi pengusaha ritel modern, membudayakan membeli dan menggunakan produk dalam negeri.

u Tera & Tera Ulang UTTP (a.l. pos ukur ulang di pasar tradisional), penetapan 79 pasar tertib ukur dan 5 daerah tertib ukur

v Peningkatan efektivitas pengawasan barang beredarw Membudayakan konsumen cerdas yang mengerti hak dan kewajibannyax Regulasi standar dan perlindungan konsumeny Membentuk jaringan laboratorium yang sudah ada di setiap instansi secara terintegrasi

u Penerapan instrumen anti dumping dan anti-subsidi akibat barang impor yang di-dumping/unfair trade.

v Penerapan instrumen safeguard untuk membendung banjirnya impor barang sejenis dari negara mitra

u Penyiapan SDM dan perangkat pelayanan (a.l. teknologi informasi hardware dan software)v Kemendag saat ini menerbitkan 171 jenis perizinan. 96 perizinan telah dilakukan secara

mandatory online di Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan (UPTP), dan diantaranya 61 perizinan prosesnya masih dilakukan di unit teknis.

Peningkatan Ekspor

TARGET:� Ekspor meningkat sebesar 300%

dalam 5 tahun atau 60% per tahun.� Dalam 5 tahun diharapkan dicapai nilai

ekspor lebih kurang USD 550 miliar, dari saat ini sebesar USD 184,3 miliar.

Penguatan Pasar Domestik

TARGET:� Dalam 5 tahun membangun 5000 pasar

(1000 pasar per tahun)� Pengendalian Inflasi tahun 2015

sebesar 4,5% plus minus 1%� Peningkatan penggunaan produk

dalam negeri

1. Kedaulatan dalam politik2. Berdikari dalam ekonomi3. Kepribadian dalam kebudayaan

Pengamanan Pasar Domestik

TARGET:� Melindungi konsumen dari

penggunaan barang yang tidak sesuai ketentuan (a.l. K3L)

� Perlindungan Industri Dalam Negeri

Reformasi Birokrasi

TARGET:� Peningkatan pelayanan publik,

perizinan dilakukan terpadu secara online

| 9

Page 12: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

10 |

Refleksi Kinerja Perdagangan

Antara Realita dan Intervensi Kementerian Perdagangan kini punya nakhoda baru, Rachmat Gobel. Sebagai menteri,

ia menjalankan visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak ada lagi visi menteri perdagangan. Itu artinya keseluruhan pembantu presiden diminta mensukseskan program kerja presiden.

Realitanya, kebijakan kementerian perdagangan tidak bisa melompat dari rezim SBY ke rezim Jokowi. Kebijakan perdagangan berada pada masa transisi kepemimpinan: dari Muhammad Lutfi ke Rachmat Gobel. INTRA mencoba merefleksikan apa saja kebijakan pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II. Setidaknya, refleksi ini akan menjadi pijakan awal sebelum Kabinet Kerja memasuki garis start dan berlari sekencang-kencangnya.

Perdagangan Dalam Negeri

Manisnya Gula Hingga Pedasnya Cabai

gejolak sosial di masyarakat. Kebijakan stabilisasi harga ditempuh melalui intervensi langsung maupun tidak langsung.

inTervensi lAnGsunG

Intervensi langsung dikeluarkan melalui kebijakan pengendalian dan stabilisasi harga beras melalui Permendag No. 04/M-DAG/PER/1/2012 tentang Penggunaan Cadangan Beras (CBP).

Pokok-pokok pengaturannya seperti men-trigger penggunaan CBP untuk Operasi Pasar (OP) Beras tidak menunggu terjadinya gejolak harga mencapai 25%, tetapi cukup mencapai 10%. Cara lain Mendag dapat menetapkan harga eceran tertentu beras OP di bawah harga eceran beras yang berlaku di pasar pada saat itu. Mendag juga dapat memberikan instruksi untuk menghentikan OP kepada Perum Bulog. Sementara itu, Dinas yang membidangi perdagangan di daerah berperan dalam memberikan masukan untuk pelaksanaan OP serta pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan OP.

Melalui Inpres Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, Bulog ditunjuk sebagai lembaga pelaksana pengadaan gabah/beras baik dari dalam negeri maupun luar negeri sekaligus sebagai penyalur beras Pemerintah.

Sementara itu, kebijakan pengendalian harga Gula Kristal Putih melalui pengaturan Harga Patokan Petani Gula Kristal Putih (HPP GKP) secara periodik setiap tahun

Penetapan HPP GKP dilakukan untuk: (1) meningkatkan produksi tebu dan produktivitas lahan dalam rangka mencapai swasembada gula di dalam negeri; (2) meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; (3) memenuhi kebutuhan gula masyarakat dengan harga yang stabil dan terjangkau.

HPP ditetapkan oleh Menteri Perdagangan dengan memperhatikan usulan dari Menteri Pertanian (Ketentuan Pasal 7 ayat (5) Kepmenperindag Nomor 527/MPP/Kep/9/2004 tentang Ketentuan Impor Gula). HPP ditetapkan dengan mempertimbangkan antara lain besaran biaya pokok petani, marjin petani, tingkat rendemen, harga paritas impor dan harga di tingkat konsumen.

Memperkuat pasar dalam negeri adalah isu utama dalam menangani kebijakan Perdagangan Dalam Negeri

(PDN).

“Dalam kerangka itulah, kebijakan perdagangan diarahkan pada upaya perbaikan iklim usaha, peningkatan kinerja sektor perdagangan besar dan eceran serta penggunaan produk dalam negeri, stabilisasi dan penurunan disparitas harga Barang Kebutuhan pokok serta penciptaan jaringan distribusi yang efisien,” demikian Dirjen PDN Srie Agustina kepada INTRA Insight menjelaskan.

Berbagai kegiatan untuk tercapainya upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan kelancaran distribusi bahan pokok dan barang strategis, peningkatan iklim usaha dalam negeri melalui pengembangan kelembagaan dan pelaku usaha perdagangan, pemberdayaan UMKM dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri serta pengembangan sistem logistik nasional dan sarana distribusi perdagangan.

Setidaknya ada 4 (empat) instrumen kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dalam memperkuat pasar dalam negeri, yaitu regulasi, promosi, fasilitasi, pendampingan dan advokasi, termasuk penguatan SDM dalam kerangka mendukung reformasi birokrasi.

reGulAsi unTuk sTAbilisAsi hArGA

Sesuai dengan amanat Undang Undang No 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Pemerintah berkewajiban menjaga Stabilisasi Harga khususnya barang kebutuhan pokok. Saat ini, pengeluaran masyarakat untuk barang kebutuhan pokok relatif cukup tinggi (21,05% dari PDB 2013) sehingga barang kebutuhan pokok rentan berkontribusi terhadap inflasi. Stabilisasi harga menjadi hal penting guna menjaga daya beli masyarakat pada tingkat harga yang wajar serta mengurangi

Page 13: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 11

Dalam kurun waktu Februari-Oktober 2014, telah diterbitkan dua Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penetapan HPP Gula Kristal Putih, yaitu Permendag Nomor 25/M-DAG/PER/5/2014 tentang Penetapan Harga Patokan Petani (HPP) Gula Kristal Putih (Plantation White Sugar) yang menetapkan besaran HPP sebesar Rp. 8.250/kg dan Permendag Nomor 45/M-DAG/PER/8/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25/M-DAG/PER/5/2014 tentang Penetapan Harga Patokan Petani Gula Kristal Putih Tahun 2014 yang menetapkan besaran HPP Rp 8.500/kg.

Dalam mendukung kesejahteraan petani gula, HPP bukan satu-satunya instrumen untuk mensejahterakan petani. Upaya peningkatan rendemen dan revitalisasi pabrik gula juga menjadi hal yang tidak kalah penting dalam meningkatkan produktivitas guna mendukung kemajuan industri gula dalam negeri dan kesejahteraan petani.

menGendAlikAn “TemPe”

Kebijakan pengendalian harga dan ketersediaan kedelai melalui penetapan Harga Pembelian Kedelai Petani (HBP) setiap 3 (tiga) bulan secara periodik. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor kedelai, produksi kedelai dalam negeri perlu didorong dengan cara memberikan insentif melalui kebijakan harga kepada petani agar mau menanam dan meningkatkan produksi kedelai. Harga Pembelian Petani ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan secara periodik dan ditentukan berdasarkan biaya usaha tani Kedelai, tingkat inflasi di dalam negeri serta keuntungan petani.

Untuk mengamankan penyaluran kedelai di tingkat pengrajin tahu/tempe, setiap importir diwajibkan untuk melaporkan pendistribusian kedelainya secara periodik dan bila tidak melaporkan akan dikenakan sanksi berupa pencabutan Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK).

Selama Februari-Oktober 2014 telah ditebitkan Permendag yang menetapkan Harga Pembelian Kedelai Petani dalam rangka Program Stabilisasi Harga (PSH) antara lain Permendag No. 18/M-DAG/PER/3/2014,tentang Penetapan Harga Pembelian Kedelai Petani periode April - Juni 2014 sebesar Rp.7.500/kg dan Permendag No. 38/M-DAG/PER/7/2014,tentang Penetapan Harga Pembelian Kedelai Petani periode Juli-September 2014 sebesar Rp.7.600/kg. (tIm)

menGAmAnkAn horTikulTurA, meredAm GeJolAk hArGA

Kebijakan pengamanan harga dan pasokan hortikultura melalui penetapan harga referensi produk hortikultura. “Untuk mengamankan harga dan pasokan Holtikultura, diterbitkan Keputusan Dirjen PDN Selaku Ketua Tim Teknis Pemantau Harga Produk Hortikultura No.118/PDN/KEP/10/2013 tentang Penetapan Harga Referensi Produk Hortikultura,” ujar Dirjen PDN Srie Agustina.

Penetapan harga referensi dilakukan untuk mendukung paket kebijakan ekonomi khususnya yang berkaitan dengan hortikultura, dengan merubah mekanisme impor dari kuota menjadi mekanisme impor berbasis harga.

Harga Referensi adalah harga acuan penjualan di tingkat pengecer yang ditetapkan oleh Tim Pemantau Harga Hortikultura dimana Harga Referensi ditetapkan pada tingkat eceran (konsumen) karena inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Keputusan Dirjen PDN No.118/PDN/KEP/10/2013 tersebut ditetapkan harga referensi sebagai berikut:• Bawang Merah segar untuk konsumsi sebesar Rp.25.700,-/kg

• Cabai Merah Besar/Keriting sebesar Rp.26.300,-/kg dan

• Cabai Rawit Merah sebesar Rp.28.000,-/kg.

Harga referensi yang telah ditetapkan telah memperhitungkan koefisien keragaman sebesar 9%. Harga tersebut digunakan sebagai instrumen importasi untuk konsumsi dalam negeri dengan mempertimbangkan masa panen dan ketersediaan stok dalam negeri. Harga yang telah ditetapkan dapat dievaluasi sewaktu-waktu oleh Tim Pemantau Harga Produk Hortikultura. (tIm)

Ketika Inflasi Sepedih Bawang

Sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi secara dini lonjakan atau fluktuasi harga yang dapat mengakibatkan

inflasi bahan pangan pokok, Kementerian Perdagangan melakukan beberapa kegiatan antisipatif. Kegiatan tersebut mencakup pemantauan, pengolahan dan publikasi harga barang kebutuhan pokok yang dilakukan di 165 Pasar Rakyat di 33 ibukota Provinsi.

Barang kebutuhan pokok yang dipantau meliputi: (1) Beras, (2) Gula Pasir, (3) Minyak Goreng, (4) Tepung Terigu, (5) Kedelai Impor, (6) Kedelai Lokal, (7) Daging Sapi, (8) Daging Ayam, (9) Telur Ayam, (10) Cabai Merah Keriting, (11) Cabai Merah Besar, (12) Cabai Rawit Merah, (13) Bawang Merah, (14) Bawang Putih. Hasil pemantauan haraga dilakukan setiap hari kemudian diolah dan dipublikasikan secara online melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP). Sistem tersebut dapat diakses melalui alamat website: www.ews.kemendag.go.id.

Tujuan dari SP2KP antara lain: a. Menyediakan informasi yang akurat dan mutakhir tentang

barang kebutuhan pokok untuk dianalisis lebih lanjut menjadi

rekomendasi pengambilan keputusan kebijakan stabilisasi harga;

b. Memberikan notifikasi (alert) kepada pimpinan Kementerian

Perdagangan, jika terdeteksi ketidakstabilan/lonjakan harga

dan peningkatan disparitas harga bahan pokok antar wilayah,

kelangkaan pasokan, atau kekurangan stok.

Berdasarkan pengalaman selama ini komoditas pangan segar hortikultura seperti cabai dan bawang merah seringkali mengalami gejolak harga yang disebabkan oleh cuaca ekstrim,

Page 14: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

12 |

kekurangan pasokan, gangguan distribusi maupun peningkatan permintaan pada saat event-event tertentu. Ketersediaan data harga dan pasokan yang lengkap dan mutakhir, akan meningkatkan kemampuan Kementerian Perdagangan menjadi lebih tanggap terhadap indikasi-indikasi kenaikan harga dan kelangkaan stok, serta menjadi lebih akurat dalam menetapkan intervensi kebijakan yang dipilih.

Untuk itu, dalam rangka membantu petani/pedagang holtikultura yang dimulai dengan pilot project komoditas bawang merah di Brebes agar dapat mengakses informasi harga dan pasokan di titik-titik perdagangan utama bawang merah. Sehubungan hal tersebut Kementerian Perdagangan telah mengembangkan Sistem Informasi Bawang Merah Brebes berbasis web.

Sistem Informasi Bawang Merah ini dapat diakses mulai akhir Oktober 2014. Sistem ini merupakan sub sistem dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP). Sistem ini diharapkan dapat menciptakan transparansi informasi harga dan pasokan di tingkat perantara (pedagang, kelompok tani) dalam rangka peningkatan keuntungan petani dan pedagang di daerah sentra bawang merah (Brebes). Selain itu dapat mengurangi disparitas dan mendorong stabilisasi harga bawang merah.

Selama periode 5 (lima) tahun terakhir yaitu 2009 s.d 2014 relatif stabil dengan rata-rata tren antara 0,18% s.d 0,80% atau masih di bawah 2%.Pada periode tersebut, hanya 3 (tiga) komoditi yang tren kenaikan harganya >2% yaitu gula sebesar 3,46% (2009), daging ayam ras sebesar 2,04% (2010) dan jagung sebesar 2,15% (2013).

Tabel Tren Perkembangan harga barang Pangan Pokok

NO. KOMODITI

TREND (%)

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 BERAS 0,16 1,00 744 0,17 0,24 0,01

2 GULA PASIR 3,46 (0,02) (0,61) (1,65) (0,15) (0,56)

3 JAGUNG 0,22 0,98 0,92 0,78 2,15 0,63

4 KEDELAI (0,19) (0,39) (0,13) 1,42 1,46 0,75

5 TEPUNG TERIGU 0,07 (0,11) 0,09 0,24 0,59 0,31

6MINyAK GORENG

CURAH0,01 1,21 (0,64) (0,89) 0,66 0,50

7SUSU KEDELAI

MANIS0,11 0,29 0,23 0,20 0,45 1,48

8 DAGING SAPI 0,49 0,48 0,50 1,52 0,84 0,32

9 DAGING AyAM RAS 0,48 2,04 0,20 (0,18) 1,37 0,65

10 TELUR AyAM RAS 0,29 1,28 0,55 0,05 0,38 0,41

TREND RATA-RATA 0,51 0,68 0,18 0,50 0,80 0,45

Fluktuasi harga gula pasir yang tinggi pada tahun 2009 tersebut disebabkan oleh anomali cuaca yang menyebabkan turunnya produksi gula domestik sebesar 13% dari 2,6 juta ton (tahun 2008) menjadi 2,2 juta ton (tahun 2009) serta gagalnya panen tebu di negara produsen gula seperti Brazil dan India.

Sementara itu, tingginya fluktuasi harga daging ayam pada tahun 2010 dan 2013 terjadi pada periode puasa dan Lebaran yang disebabkan oleh naiknya permintaan pada periode tersebut.

Untuk komoditi Beras, Gula Pasir, Tepung Terigu dan Minyak Goreng selama ini relatif stabil perkembangan harganya, karena cukupnya pasokan.

Untuk daging sapi harga relatif tinggi dimana harga rata-rata tahun 2014 mencapai Rp.98.951/kg naik 9,46% dibanding harga rata-rata tahun 2013 sebesar Rp.90.402/kg. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:• Terbatasnya ketersediaan sapi lokal siap potong;

• Kenaikan harga sapi di Australia karena dampak kekeringan,

peningkatan permintaan sapi siap potong dari Indonesia dan

penguatan kurs dollar terhadap rupiah;

• Keterbatasan penyediaan angkutan/kapal dari Australia

mengingat berkompetisi dengan semakin tingginya ekspor sapi

dari Australia

ke negara China, Vietnam dan Malaysia;

• Terbatasnya sarana angkutan dan kapasitas pemotongan

sapi di RPH dalam negeri (tIm)

Kebijakan Verifikasi Pengangkutan Komoditas Antar Pulau

Rotan dan Sawit Pun Melindungimu

Kementerian Perdagangan menjaga ketersediaan pasokan bahan baku rotan bagi industri dalam negeri. Untuk itu

diterbitkan Permendag No. 36/M-DAG/PER/11/2011 tentang Pengangkutan Rotan Antar Pulau. Peraturan yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2012 ini merupakan salah satu paket kebijakan larangan ekspor rotan mentah dan setengah jadi. Kebijakan ini diinisiasi untuk menekan penyelundupan rotan mentah dan setengah jadi ke luar negeri dengan modus pengangkutan antar pulau.

Pokok kebijakan pengangkutan rotan antar pulau adalah mewajibkan verifikasi bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan antar pulau rotan mentah, rotan asalan dan rotan setengah jadi oleh surveyor yang ditunjuk. Verifikasi pada saat pemuatan dan pembongkaran di pelabuhan, lokasi industri, terminal rotan atau gudang penyimpanan rotan dilakukan untuk memeriksa kesesuaian antara dokumen/manifest dengan fisik rotan yang diantarpulaukan. Pembiayaan atas pelaksanaan verifikasi pengangkutan rotan antar pulau oleh surveyor dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Untuk produk sawit, agar ketersediaan pasokan CPO bagi industri dalam negeri, diterbitkan Permendag No. 11/M-DAG/PER/4/2008 tentang Verifikasi Pengangkutan Antar Pulau Komoditas Kelapa Sawit dan Produk Turunannya. Kebijakan ini diinisiasi untuk mencegah penyelundupan Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya ke luar negeri dengan modus penyelundupan pengangkutan antar pulau agar terhindar dari pengenaan Bea Keluar. Pokok pengaturan dalam kebijakan tersebut yaitu setiap pengangkutan antar pulau kelapa sawit dan produk turunannya wajib terlebih dahulu dilakukan verifikasi (cek di pelabuhan muat dan cek di pelabuhan bongkar) oleh surveyor yang dibiayai pemerintah.

Page 15: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 13

Sejak Januari 2014 dengan diterbitkannya Permendag Nomor 05/M-DAG/PER/1/2014 tentang Perubahan Atas Permendag Nomor 11/M-DAG/PER/4/2008 tentang Verifikasi Pengangkutan Antar Pulau Komoditas Kelapa Sawit dan Produk Turunannya, biaya verifikasi pengangkutan antar pulau kelapa sawit dan produk turunannya oleh surveyor menjadi beban pelaku usaha (self assesment).

PuPuk bersubsidi

Kebijakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi melalui Permendag No. 15/M-DAG/PER/4/2013. Guna peningkatan produksi pangan diberikan kemudahan dan jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi Kelompok Tani/Petani serta menghindari terjadinya kelangkaan pupuk di tingkat Distributor (Lini III) maupun Pengecer (Lini IV), telah diterbitkanPermendag Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.

Kebijakan ini merupakan penyempurnaan kebijakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sebelumnya (Permendag Nomor 17/M-DAG/PER/6/2011). Hal utama yang disempurnakan dari kebijakan sebelumnya adalah adanya kewajiban stok pupuk bersubsidi bagi Distributor untuk kebutuhan selama 2 (dua) minggu ke depan dan stok Pengecer untuk kebutuhan 1 (satu) minggu ke depan serta perubahan pelaksana pengadaan dan penyaluran pupuk secara nasional yang semula PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) menjadi PT. Pupuk Indonesia (Persero).

Hal lain adalah terdapat penegasan dalam hal pemberian rekomendasi oleh Dinas Perdagangan sebagai salah satu persyaratan Distributor dimana rekomendasi yang diterbitkan hanya diperuntukkan bagi Distributor baru. (tIm)

Waralaba Maju Pesat, Tapi Kurang “Vitamin”

Perkembangan usaha waralaba telah mengalami kemajuan yang pesat, namun kurang “vitamin.” Waralaba belum optimal

meningkatkan kemitraan yang lebih luas dengan pengusaha kecil dan menengah sebagai penerima waralaba. Untuk itu Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan seperangkat kebijakan mengenai waralaba menggantikan Permendag No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba, yaitu:a. Permendag No. 53/M-DAG/8/2012 tentang Penyelenggaraan

Waralaba sebagaimana telah diubah dengan Permendag No.

57/M-DAG/9/2014 dengan pokok pengaturan, antara lain:

9 Penarikan kembali pelimpahan kewenangan sebagian penerbitan STPW dari daerah ke pusat.

9 Kewajiban penggunaan bahan baku, peralatan usaha serta menjual barang dagangan paling sedikit 80% barang dan/atau jasa produksi dalam negeri.

9 Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba hanya dapat melaksanakan usaha terbatas pada izin usaha yang dimilikinya. Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba dapat menjual barang-barang pendukung usaha utama paling banyak 10 % dari total jumlah jenis barang yang dijual.

9 Kewajiban bagi Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba yang telah memiliki STPW untuk mencantumkan logo waralaba.

9 Kewajiban Pemberi Waralaba untuk menyampaikan master franchise agreement kepada Pejabat Penerbit STPW sebelum permohonan STPW diproses lebih lanjut.

b. Permendag No. 68/M-DAG/10/2012 tentang Waralaba untuk Jenis

Usaha Toko Modern diatur sbb.

9 Penetapan threshold sejumlah 150 outlet/gerai dan penambahan outlet selanjutnya wajib diwaralabakan dengan komposisi 40% diwaralabakan dan sisanya dapat dimiliki serta dikelola langsung oleh pemberi waralaba dan penerima waralaba jenis usaha toko modern.

9 Pengecualian dari ketentuan tersebut apabila Pemberi Waralaba dan Penerima waralaba jenis usaha toko modern belum memperoleh keuntungan atau tidak mendapatkan pelaku usaha setempat sebagai Penerima Waralaba.

9 Penyesuaian harus dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri ini berlaku. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan cara melepas paling sedikit 20% dari jumlah outlet/gerai yang harus diwaralabakan oleh Pemberi Waralaba atau Penerima Waralaba setiap tahunnya.

c. Permendag No. 7/M-DAG/PER/2/2013 tentang Pengembangan

Kemitraan dalam Waralaba untuk Jenis Usaha Jasa Makanan

dan Minuman sebagaimana telah diubah dengan Permendag No.

57/M-DAG/9/2014 dengan pokok pengaturan:

Pencapaian Rencana Aksi Bukittinggi

Presiden RI SBY pada rapat Koordinasi Ketahanan Pangan pada Tanggal 29 Oktober 2013 di Bukittinggi, Sumatera

Barat, memberi mandat kepada Menteri Perdagangan agar berkomitmen mendukung pencapaian peningkatan produksi pangan.

Sejumlah cara dilakukan: a. Memantau perkembangan harga komoditas pangan yang masih

bergantung pada impor dalam rangka pengendalian harga.

b. Mendorong peningkatan ekspor dan pengendalian

impor komoditi pangan strategis.

c. Menjamin kelancaran distribusi pangan strategis ke wilayah

non sentra produksi pangan.

d. Mengawal efektivitas penerapan Harga Pembelian Pemerintah

Gabah/Beras dan harga beli Petani untuk Kedelai. (tIm)

Page 16: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

14 |

9 Penetapan threshold sebanyak 250 outlet/gerai. Penambahan jumlah outlet/gerai selanjutnya wajib diwaralabakan dan/atau dikerja samakan dengan pola penyertaan modal.

9 Pengembangan outlet/gerai selanjutnya dengan kerja sama penyertaan modal berdasarkan nilai investasi:

9 Nilai investasi < Rp 10 M maka kerja sama penyertaan modal untuk penambahan outlet/gerai dilakukan paling banyak 60% share untuk pemilik outlet/gerai dan paling sedikit 40% share untuk pihak penyerta modal.

9 Nilai investasi > Rp 10 M maka kerja sama penyertaan modal untuk penambahan outlet/gerai dilakukan paling banyak 70% share untuk pemilik outlet/gerai dan paling sedikit 30% share untuk pihak penyerta modal.

9 Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba yang telah melebihi threshold 250 outlet/gerai pada saat Permendag ini berlaku dapat tetap memiliki outlet/gerai tersebut, dengan perkataan lain tidak harus berlaku surut atau melepas kelebihan dari threshold tersebut. Penambahan outlet/gerai selanjutnya wajib diwaralabakan dan/atau dikerja samakan dengan pola penyertaan modal.

d. Permendag No. 60/M-DAG/PER/10/2013 tentang Logo Waralaba

dengan tujuan memberikan identitas gerai waralaba dan mendorong

pelaku usaha untuk mendaftarkan prospektus dan perjanjian

waralaba. Peluncuran Logo Waralaba telah dilaksanakan pada

tanggal 30 Januari 2014. Pemberi Waralaba & Penerima Waralaba

dilarang mengubah bentuk logo waralaba, menyalahgunakan logo

waralaba dan memalsukan logo waralaba. (tIm)

Geliat Pasar Rakyat, Momentum Toko Modern

Permendag No. 70 tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan Permendag No 56 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penataan dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.Permendag ini masih banyak pertentangan. Namun, beirkut ini pokok- pokok perubahan antara lain:• Pelaku usaha Toko Modern hanya dapat memasarkan barang

merek sendiri paling banyak 15% dari jumlah keseluruhan

barang dagangan. Pelaku Usaha Toko Modern dapat menjual

barang merek sendiri lebih dari 15% dari jumlah keseluruhan

barang dagangan (SKU) sepanjang telah melakukan kerja sama

pemasaran dengan UMKM.

• Kriteria yang jelas dalam hal pemasaran produk dalam negeri

baik dalam bentuk penyediaan counter image maupun kewajiban

penyediaan barang dagangan hasil produksi dalam negeri paling

sedikit 80% bagi toko modern dan pusat perbelanjaan yang

dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang.

Pengecualian terhadap kewajiban penyediaan 80% produk dalam

negeri diberlakukan terhadap toko modern yang memenuhi

kriteria penjualan barang dagangan sebagai berikut:

9 Memerlukan keseragaman produksi dan bersumber dari satu kesatuan jaringan pemasaran global.

9 Belum diproduksi/memiliki basis produksi di Indonesia.

9 Berasal dari negara tertentu yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan warga negara asing yang tinggal di Indonesia dan belum diproduksi di Indonesia. (tIm)

Kebijakan Penerbitan SIUP dan TdP

Dalam rangka memberikan kemudahan berusaha serta percepatan pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang

SIUP dan TDP, telah diterbitkan Permendag Nomor 77/M-DAG/PER/12/2013 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan dan Tanda Daftar Perusahaan Secara Simultan Bagi Perusahaan Perdagangan.

Adapun beberapa pokok pengaturan Permendag antara lain:• Penggolongan SIUP berdasarkan besarnya kekayaan bersih

perusahaan terdiri dari: SIUP Mikro (kekayaan bersih < Rp.

50.000.000,-), SIUP Kecil (kekayaan bersih ≥ Rp. 50.000.000,- s.d

≥ Rp. 500.000.000,- ), SIUP Menengah (kekayaan bersih ≥ Rp.

500.000.000,- s.d ≥ Rp. 10.000.000.000,-) dan SIUP Besar (kekayaan

bersih > Rp. 10.000.000.000,-)

• Penerbitan SIUP tidak dikenakan retribusi atau biaya administrasi.

• Penerbitan SIUP dan TDP untuk perusahaan baru dapat dilakukan

secara bersamaan/simultan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja.

Pendelegasian wewenang pemberian perizinan penanaman modal di bidang perdagangan kepada BKPM. Dengan memperhatikan Peraturan Presiden No 27 Tahun 2009 tentang pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal, maka Kementerian

Perdagangan telah menerbitkan Permendag No. 01/M-DAG/PER/1/2012 tentang Pendelegasian wewenang pemberian perizinan penanaman modal di bidang perdagangan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Rangka Pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal, adapun kewenangan yang didelegasikan tersebut: • Izin Usaha di Bidang Perdagangan yang didalamnya terdapat

modal asing;

• Izin Usaha Jasa Survey;

• Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti;

• Izin Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing.

Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan. Guna meningkatkan peran sarana distribusi perdagangan dalam menunjang kelancaran arus distribusi (Pasar Rakyat, Pusat Distribusi Provinsi, Pusat Distribusi Regional dan Gudang Non SRG), telah diterbitkan Permendag No 48 /M-DAG/PER/2013 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan

Pokok-pokok yang diatur:• Penetapan klasifikasi Pasar Rakyat, untuk memudahkan fasilitasi

pembangunandan/atau revitalisasi sarana distribusi perdagangan

menjadi 4 tipe yaitu Tipe A, Tipe B, Tipe C dan Tipe D

• Penetapan klasifikasi Pusat Distribusi Regional,

dan Pusat Distribusi Provinsi.

Page 17: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 15

• Penetapan Pembangunan dan/atau revitalisasi Sarana distribusi

perdagangan berdasarkan penilaian terhadap proposal

permohonan yang masuk.

• Relokasi pedagang pada saat pembangunan dan penempatan

kembali setelah pembangunan selesai, termasuk pembinaan dan

pengelolaan yang dibiayai dari APBD. (tIm)

diATur, disTribusi minumAn berAlkohol

Untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat atas penyalahgunaan konsumsi minuman beralkohol, maka telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan Minuman Beralkohol.

Pokok-pokok yang diatur:• Penetapan golongan minuman beralkohol sesuai dengan kadar

alkoholnya, yaitu golongan A dengan kadar etanol sampai dengan

5 %, Golongan B dengan kadar etanol 5 % sampai dengan 20 %

dan golongan C dengan kadar etanol 20 % sampai dengan 55 %

• Pengaturan Impor, distribusi dan Pengecer/penjual langsung

minuman beralkohol termasuk lokasi yang diperbolehkan untuk

penjualan minuman beralkohol.

• Kewenangan Bupati/Walikota untuk membatasi penjulan minuman

beralkohol didaerahnya termasuk penetapan lokasi diluar yang

diatur dalam peraturan menteri. (tIm)

cenderung naik pada saat menjelang Puasa dan Lebaran seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, margarine, daging, ayam, telor dan lain-lain. Adapun Pelaku Usaha yang berperan aktif dalam pelaksanaan Pasar Murah antara lain: anggota GPPU (Ayam dan Telur), anggota Aprindo (paket Sembako), Perum Bulog (beras), anggota APGI (gula), Produsen Minyak Goreng, GAPMMI (makanan dan minuman ringan), APPHI, NAMPA, ASPEDATA (Daging Sapi), Perwakilan Pasar Kramat Jati (Hortikultura) dan UKM.

Khusus untuk tahun 2014 ini, Pasar Murah Pasar murah daerah telah dilaksanakan di 116 titik di 26 provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Kepri, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Kalbar, Jatim, Bali, NTB, Kalsel, Kaltim, Kalteng, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulbar, Malut, Papua dan Papua Barat).

Selain itu Pasar murah juga dilaksanakan di kantor Kemendag selama 19 hari kerja (26 Juni hingga 22 Juli 2014). Selama pelaksanaannya, tercatat nilai transaksi sebesar Rp 2,2 milyar atau naik sebanyak 66% dari omzet tahun 2013 sebesar Rp 1.3 miliar. Pasar murah dikunjungi oleh sekitar 1.000 orang/hari.

Kegiatan pasar murah setiap tahunnya dilaksanakan di seluruh provinsi dan mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat karena mereka mendapatkan manfaat ekonomi dengan membeli barang kebutuhan pokok lebih murah dari harga pasar. (tIm)

benTuk reviTAlisAsi sArAnA disTribusi

Fasilitasi kepada pedagang, dan distributor dalam bentuk pembangunan dan/atau revitalisasi Sarana Distribusi Perdagangan (Pasar Rakyat, Pusat Distribusi dan Gudang Non SRG).

Dalam kurun waktu 2011-2014telah dibangun/revitalisasi Sarana Distribusi Perdagangan:• Revitalisasi Pasar Rakyat sebanyak 517 unit dengan total

anggaran sebesar Rp. 2.062.643.118.000,- terdiri dari:

9 Pasar Percontohan sebanyak 53 unit dengan alokasi anggaran sebesarRp 443.090.000.000,- ,

9 Pasar non percontohan sebanyak 410 unit dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.511.553.118.000,-.

• Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi sebanyak 9 unit:

dengan alokasi anggaran sebesar Rp 54.000.000.000,-

• Bantuan Permodalan atas kerja sama Bank BRI dengan

pedagang di 7 pasar Rakyat yang telah direvitalisasi, bantuan

yang diberikan BRI berupa bantuan kredit Usaha Rakyat untuk

modal usaha rata-rata sebesar Rp 20.000.000,- per pedagang

dengan jaminan bukti penempatan Kios /los yang diterbitkan

oleh Bupati/Walikota

• Dari evaluasi kinerja 30 Pasar Rakyat percontohan yang

direvitalisasi pada periode 2011-2012 menunjukan peningkatan

yang dapat dilihat dari peningkatan omzet rata-rata sebesar

70% per tahun sebelum dan setelah direvitalisasi, dengan

peningkatan omset terendah sebesar 33% (Pasar Lambocca,

Kab. Bantaeng) dan tertinggi sebesar 253% (Pasar Turisari,

Kota Surakarta). (tIm)

Fasilitasi Rakyat Kecil fAsiliTAsi sArAnA usAhA dAGAnG kePAdA PedAGAnG kecil mikro dAn cAlon WirAusAhA

Pemberdayakan UMKM melalui fasilitasi dan pembinaan kepada pelaku pedagang kecil mikro dan calon wirausaha

difasilitasi bantuan sarana usaha dari tahun 2010-2014 berupa 1.192 gerobak di 35 daerah, 8.100 tenda di 102 daerah dan 8.600 coolbox di 90 daerah.

Yang juga dilakukan adalah memfasilitasi pasar murah kepada masyarakat berpendapatan rendah. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Kemendag memfasilitasi penyelenggaraan pasar murah di pusat dan daerah bekerja sama dengan para pelaku usaha dan Pemerintah Daerah.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Kemendag memfasilitasi penyelenggaraan pasar murah di pusat dan daerah bekerja sama dengan para pelaku usaha dan Pemerintah Daerah.

Pasar murah diharapkan dapat menjadi pasar penyeimbang dan reference price untuk harga kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang Puasa dan Lebaran. Disamping itu, Pasar Murah juga dapat membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Barang-barang yang dijual pada pasar murah tersebut merupakan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya barang-barang yang harganya cenderung berfluktuasi

Page 18: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

16 |

Promosi Produk dalam Negeri

Untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri oleh masyarakat Indonesia sejak tahun 2010-2014

Ditjen PDN gencar melakukan kegiatan promosi P3DN melalui media elektronik, media cetak, media sosial dan sektor dunia usaha serta bekerja sama dengan dinas pendidikan yaitu melalui sekolah-sekolah. Dalam kurun waktu tersebut kami telah mensosialisasikan kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa sebanyak 7.600 orang di 31 daerah.

Persentase penggunaan Produk Dalam Negeri diketahui dengan menghitung nilai kontribusi penggunaan produk dalam negeri terhadap total konsumsi rumah tangga. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah BP2KP Kemendag menunjukkan bahwa pada tahun 2013 kuartal I (satu), nilai kontribusi penggunaan produk dalam negeri terhadap total konsumsi rumah tangga berada pada angka 97,6%, sedangkan pada kuartal II (dua) dan III (tiga) tahun 2013, nilai kontribusi penggunaan produk dalam negeri terhadap total konsumsi rumah tangga stabil berada pada angka 97,2%. Pada kuartal IV (empat) tahun 2013, diharapkan angka itu meningkat hingga mencapai kisaran 97,3% - 97,5%. Nilai yang dicapai pada kuartal III (tiga) tahun 2013 telah jauh melampaui target tahun 2014 yang diharapkan yaitu pada nilai 95%. Pencapaian ini menjadi salah satu parameter keberhasilan upaya Kampanye Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri yang selama ini telah dilaksanakan Kementerian Perdagangan. (tIm)

PendAmPinGAn kePAdA umkm PoTensiAl eksPor

Sebagai pilot project, pada tahun 2014 dilakukan pendampingan terhadap 100 UKM di kota Medan dan Semarang. Pendampingan ini dilakukan selama 9 (sembilan) bulan oleh para ahli kemasan, pemasaran, manajemen keuangan serta pengetahuan dibidang ekspor. Para UMKM yang mengkuti kegiatan pendampingan adalah UMKM yang sudah terseleksi dan sangat potensial untuk ditingkatkan menjadi UKM eksportir. Setelah UMKM siap menjadi UMKM ekspor selanjutnya pembinaannya akan dilakukan oleh Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional.

PendAmPinGAn bAGi PenGelolA dAn PedAGAnG PAsAr

Dalam rangka meningkatkan kinerja pasar Rakyat yang telah direvitalisasi, diberikan pendampingan bagi pengelola dan pedagang pasar yaitu:

9 Sekolah Pasar bagi pedagang pasar di 30 pasar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terutama dibidang Tata cara penataan barang, stokies, Pembukuan sederhana, pelayanann bagi konsumen, yang disampaikan oleh fasilitasor dari Perguruan Tinggi setempat.

9 Bimbingan Teknis bagi para pengelola pasar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang manajerial pengelolaan pasar dan pengelolaan lingkungan sehingga dapat diwujudkan pasar yang bersih, nyaman, aman dan sejuk.

PendAmPinGAn kePAdA ukm PoTensiAl diWArAlAbAkAn

Pendampingan Waralaba bertujuan untuk memberikan pelatihan, pengetahuan serta bimbingan kepada UKM potensial diwaralabakan dalam mempersiapkan usahanya menjadi waralaba. Hasil akhir yang ingin dicapai timbulnya pengusaha-pengusaha waralaba lokal baru yang memiliki Surat

Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) dan menerapkan administrasi waralaba sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Berdasarkan data penerbitan STPW Pemberi Waralaba Dalam Negeri, 19 UKM peserta pendampingan telah memperoleh STPW. UKM tersebut adalah: CV Edria Mitra Internasional (Superwash Laundry), PT Coffee Toffee Indonesia (Coffee Toffee), PT Biru Semesta Abadi (Depot Air Minum Biru), PT MOZ5 Kemitraan (Salon Moz5), ZAZA Salon Muslimah, Coklat Mentari, PT Jojo Group Indonesia (JOJO Cup), CV. Pengso Maju Kreasi (Bali Franzipania), CV Sego Njamoer, Waroeng Sehat, PT Indoboga Makmur Pratama (Kuch2Hotahu), PT Gerbang Madani Group, PT Simply Fast Indonesia (Bimbel Simply Fast), PT Seulawah Makmur Berkah (Mie Aceh Seulawah), Bubur Ayam Umaay, Anak Air Swim School, PT Sinar Harapan Abadi (Double Dipps), Calysta Prima Aesthetic, PT Gema Sukses Cemerlang (Super Bimbel GSC).

Data pada Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa hingga bulan September 2014 terdapat 23.207 gerai waralaba berdasarkan laporan dari 85 pelaku usaha waralaba yang telah terdaftar. Dari jumlah tersebut, gerai yang diwaralabakan berjumlah 8.167 gerai sedangkan gerai penyertaan modal berjumlah 209 gerai. (tIm)

Pendampingan dan Advokasi UMKM

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2011-2013) Kementerian Perdagangan telah memberikan fasilitasi dan

melakukan pembinaan kepada ±18.400 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pada pelaksanaan tahun 2014 ini sampai dengan bulan Agustus 2014, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri telah memfasilitasi kepada 1.730 UMKM dengan berbagai kegiatan berupa bimbingan teknis, temu usaha, forum dagang, pemasaran dan pendampingan UMKM.

Dalam melakukan upaya pemberdayaan UMKM melalui fasilitasi dan pembinaan kepada pelaku UMKM agar dapat berkompetisi di dalam pasar dalam negeri, Kementerian Perdagangan telah melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu:• Peningkatan kompetensi dan kapasitas UMKM melalui bimbingan

teknis, pelatihan dan workshop serta pemberian bantuan sarana

usaha.

• Peningkatan kualitas dan pengembangan produk lokal yang

berdaya saing melalui sosialisasi dan edukasi dalam penguatan dan

pengembangan produk UMKM (sosialisasi desain kemasan, HAKI

dan sertifikasi Halal) agar memiliki daya saing serta memberikan

apresiasi kepada produk UMKM (UMKM Pangan Award).

Page 19: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 17

Penguatan SdM, Reformasi Birokrasi

Sejak tahun 2012 s.d. 2014 secara berturut-turut Direktorat Bina Usaha Perdagangan dan Direktorat Bahan Pokok

dan Barang Strategis mendapatkan predikat Wilayah Tertib Administrasi (WTA) pada kategori Pelayanan Publik. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM di bidang distribusi Kementerian Perdagangan mendapatkan kesempatan untuk mengrimkan SDM-SDM ke Jepang. Pelatihan telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada tahun 2013 dan tahun 2014 dengan diikuti peserta sebanyak 30 orang/angkatan. Pada pelatihan yang pertama diikuti oleh 10 orang dari unsur pemerintah dan 20 orang dari unsur pelaku usaha. Kemudian pada penyelenggaraan yang kedua, jumlah peserta yang berpartisipasi baik dari unsur pemerintah dan pelaku usaha masing-masing berjumlah 15 orang.

Ruang konsultasi usaha pun dilakukan guna mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik. Ruang konsultasi usaha terletak di Gedung II Lt. 5 Kantor Pusat Kemendag Jakarta.

Melindungi Konsumen, Menegakkan Hukum

Selain itu dibuatkan agenda khusus dalam klinik bisnis. Kegiataan ini diharapkan mampu memberikan pengusaha tentang usahanya dalam hal manajemen pemasaran, perijinan, dan mengupayakan barang/bahan baku yang diperlukan serta dapat memasarkan produk yang dihasilkan.

Beberapa kebijakan di sektor perdagangan yang diinformasikan di stand Klinik Bisnis antara lain kebijakan mengenai SIUP, TDP, waralaba, penjualan langsung, jasa survey, perusahaan perantara perdagangan properti, perwakilan perusahaan perdagangan asing, keagenan, petunjuk penggunaan (manual) dan kartu jaminan/garansi purna jual, serta Pasar Rakyat, pusat perbelanjaan dan toko modern.

Reformasi birokrasi juga dilakukan dengan melakukan Peningkatan Koordinasi Pengelola SDM, Pembinaan Pembuatan Laporan Sistem Akuntansi Instansi, Peningkatan Pola Pikir Karyawan, Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Peningkatan Kinerja Business Process. Penyusunan Business Process dan Sub business Process, Penyusunan Cross Functional Map, Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP), Penyusunan Instruksi Kerja, Penyusunan Uraian Jabatan serta penyusunan dokumen-dokumen pendukung Reformasi Birokrasi lainnya. (tIm)

pangan segar, nota kesepahaman antara Kementerian Perdagangan dengan BIN tentang pengamanan sasaran dan program strategis di bidang perdagangan. Selain itu juga dibuat nota kesepahaman dengan TNI-AD tentang pengamanan di bidang perdagangan dan perlindungan konsumen di perbatasan negara kesatuan republik indonesia, Badan Pengawas Obat Dan Makanan, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, Badan Karantina Pertanian, dan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri tentang kerja sama pengawasan barang yang dilarang atau dibatasi (Lartas) di tempat pemasukan dan pengeluaran serta pengawasan barang beredar di pasar.

Sementara untuk penegakan hokum, dibuatlah Pedoman Kerja antara Ditjen SPK Kemendag dengan Bareskrim POLRI tentang Peningkatan Penegakan Hukum di Bidang Perlindungan Konsumen dan Metrologi Legal.

Yang juga penting dilakukan adalah tindakan prevetif melalui “ Pencanangan gerakan “Konsumen Cerdas, Mandiri dan Cinta Produk Dalam Negeri oleh Wakil Presiden pada peringatan HKN Tahun 2014 ditindaklanjuti dengan program-program seperti Edukasi kepada motivator perlindungan konsumen untuk ormas/majelis keagamaan dari Muhammadiyah, PGI dan muslimat NU. Selanjutnya, berdasarkan Keppres no. 13 tahun 2012 ditetapkan tanggal 20 April sebagai Hari Konsumen Nasional. Tahun 2013 untuk pertama kalinya diperingati hari Konsumen Nasional dengan mengangkat tema ‘Gerakan Meningkatkan Kesadaran Hak Konsumen.

Perlindungan konsumen juga dilakukan dengan melayani pengaduan konsumen. Selain itu, pengaduan barang yang ditangani BPSK selama ini yaitu 23 kasus makan dan minuman, 52 kasus barang elektronik, 200 kasus perumahan/properti, 9 kasus bahan bakar/gas, 0 kosmetik/obat-obatan, 4 kasus sandang, 0 kasus SPBU, dan 159 kasus lain-lain. Pada sektor jasa, data pengaduan terdiri dari 61 kasus PLN, 27 kasus PDAM, 260 kasus perbankan, 898 finance/leasing (lembaga non-bank), 141 kasus asuransi, 39 kasus telekomunikasi, 42 kasus transportasi udara, darat, laut, 20 kasus jasa pengiriman, 8 kasus layanan kesehatan, 22 kasus perparkiran, dan 132 kasus lain-lain.

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, Kementerian Perdagangan menjadi kementerian teknis paling depan dalam mengawal pelaksanaannya. Demi mewujudkan konsumen cerdas adalah dengan melakukan kerja sama edukasi yang intensif dengan majelis keagamaan, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, instansi terkait dan komunitas lainnya. Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen telah menyiapkan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan berbagai instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan perlindungan konsumen melalui penandatanganan beberapa nota kesepahaman/memorandum of understanding (MoU).

Sejumlah nota kesepahaman diteken untuk mendorong perlindungan konsumen dan penegakan hukumnya. Nota kesepahaman antara Kementerian Perdagangan, Ditjen PPHP, Barantan dan BPOM tentang kerja sama pengawasan barang untuk produk non pangan, pangan olahan, dan

Page 20: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

18 |

PenGAWAsAn bArAnG beredAr

Kementerian Perdagangan melakukan peningkatan efektivitas pengawasan barang beredar secara mandiri melaksanakan pengawasan terhadap barang beredar dan jasa melalui pengawasan berkala, pengawasan khusus, dan crash programme. Selain itu, untuk meningkatkan pengawasan tersebut serta dalam rangka koordinasi lintas sektoral baik terhadap produk non pangan maupun pangan, Kementerian Perdagangan juga membentuk Tim Terpadu Pengawasan Barang Beredar (Tim TPBB) yang melibatkan instansi teknis terkait yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Badan POM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bareskrim Polri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Badan Karantina Pertanian. Dalam pelaksanaannya, Tim TPBB juga melibatkan Pemerintah Daerah setempat sebagai bentuk koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan perlindungan konsumen.

PenGAWAsAn TerTib ukur

Kementerian Perdagangan berkomitmen dalam melindungi konsumen yaitu dengan adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metoda pengukuran dan alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya. Pembangunan metrologi legal dalam mewujudkan tertib ukur dalam kerangka memberikan perlindungan konsumen dan mendukung pertumbuhan ekonomi membutuhkan kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. Penyelenggaraan kegiatan metrologi legal diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat/ konsumen tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Kinerja Kementerian Perdagangan dalam hal pengawasan terhadap kepatuhan di bidang tertib ukur, yaitu pembentukan daerah tertib ukur dan pasar tertib ukur.

Kementerian Perdagangan dalam kurun waktu 2011 - Januari 2014 telah penyusunan kebijakan di bidang metrologi legal secara akumulatif mencapai 50 (lima puluh) kebijakan di bidang metrologi legal dari target sebanyak 34 (tiga puluh empat) kebijakan yang harus dirumuskan sampai September tahun 2014, atau mencapai 147 % dari target yang ditetapkan selama kurun waktu tersebut.

PenGAWAsAn TerhAdAP muTu bArAnG

Perlindungan terhadap kesehatan, keselamatan dan keamanan konsumen serta kelestarian lingkungan hidup, maka diperlukan mutu barang beredar yang sesuai persyaratan mutu produk tersebut. Peran pengawasan dan pengembangan mutu barang sangat diperlukan. Saat ini masih beredar barang impor dan produksi dalam negeri yang tidak memenuhi standar sehingga banyak menimbulkan permasalahan terkait mutu barang di masyarakat, oleh karena itu diperlukan upaya untuk peningkatan pengawasan mutu barang dengan tujuan memberikan perlindungan kepada konsumen, meningkatkan daya saing produk dalam negeri serta upaya melakukan pembatasan produk impor yang tidak memenuhi standar.

Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui pengawasan barang pra pasar yaitu berupa evaluasi mutu barang yang SNI nya diberlakukan secara wajib untuk produk dalam negeri dan produk impor, melalui pelaksanaan pelayanan pendaftaran Nomor Pendaftaran Barang (NPB)/Surat Pendaftaran Barang (SPB) untuk barang impor serta pendaftaran Nomor Registrasi Produk (NRP) untuk barang produksi dalam negeri. Selain barang impor dan produk dalam negeri yang SNI-nya diberlakukan secara wajib, juga perlu adanya peningkatan mutu barang komoditas ekspor asal Indonesia agar barang tersebut dapat diterima dinegara tujuan ekspor tanpa adanya penolakan, untuk itu dilaksanakanlah pengawasan mutu barang ekspor melalui pengujian dan pembinaan pelaku usaha.

Meningkatkan pengawasan pra pasar terhadap mutu barang impor dan produksi dalam negeri yang SNI nya telah diberlakukan secara wajib melalui registrasi terhadap 106 produk SNI wajib dengan mekanisme penerbitan NPB/SPB, NRP dan Penerbitan TPP SIR untuk ekspor. (tIm)

Penerbitan nPb, nrP, sPb dan TPP Tahun 2011 hingga Agustus 2014

TAHUN SNI WAJIB SPB NPB NRP TPP

2011 83 13.816 1134 744 4

2012 97 16.310 1442 594 6

2013 106 21.774 1.947 982 10

2014 (AGT) 106 16.960 1.006 618 2

data Pengawasan Petugas Penguji dan Pedagang

KOMODITI 2011 2012 2013 2014

SIR 6 DAERAH 6 DAERAH 6 DAERAH 6 DAERAH

LADA 2 DAERAH 2 DAERAH 2 DAERAH 2 DAERAH

KOPI 6 DAERAH 10 DAERAH 5 DAERAH 2 DAERAH

KAKAO 6 DAERAH 10 DAERAH 5 DAERAH 3 DAERAH

PLNPDAMPerbankanFinance/LeasingAsuransiTelekomunikasiTransportasiJasa PengirimanLayanan KesehatanPerparkiranLain-lain

Makan & MinumanElektronikPerumahan/PropertyBahan Bakar/GasKosmetik/Obat-obatanSandangSPBULain-lain

Pengaduan kasus ke bPsk Tahun 2010-2013 (bArAnG)

Pengaduan kasus ke bPsk Tahun 2010-2013 (JAsA)

Page 21: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 19

Pengembangan pejabat fungsional Pmb

NO JENJANG/ TINGKAT 2011 2012 2013

TPP

PMB CALON PMB

1. TERAMPIL 205 165 170 162 49

2. AHLI 79 90 132 142 66

J U M L A H 284 255 302 304 115

kinerja unit Pelayanan Teknis

TAHUN

BALAI PENGUJIAN (JUMLAH

CONTOH UJI)

BALAI KALIBRASI (SERTFIKAT KALIBRASI)

BALAI SERTIFIKASI

SPPT SNI

SERTIFIKAT PERSONIL

(ORG)

PELATIHAN TEKNIS (ORG)

2011 6404 11.104 35 92 40

2012 5518 13.300 30 83 80

2013 6625 12.555 15 59 97

2014 (AGT) 3998 5.860 24 29 75

PerdAGAnGAn berJAnGkA komodiTi

Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Indonesia sudah berjalan sejak tahun 2000 yang ditandai dengan berdirinya PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang kemudian diikuti dengan berdirinya PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) pada tahun 2009. PBK mempunyai peran yang strategis dalam perekonomian nasional Indonesia di era perdagangan bebas saat ini yaitu sebagai sarana pengelolaan resiko (risk management) melalui kegiatan lindung nilai (hedging) dan sarana pembentukan harga (price discovery) yang wajar dan transparan serta alternatif investasi bagi pelaku usaha. Hal ini perlu dilakukan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir utama beberapa komoditi, seperti CPO, Karet, Kopi, Kakao, Batubara dan Timah. (tIm)

PERIODE VOLUME (LOT)

HARGA RATA-RATA

KLTM (USD/TON)

LME (USD/TON)

BKDI (USD/TON)

JANUARI 759 22,016 22,070 23,010

FEBRUARI 816 22,643 22,841 23,097

MARET 533 23,030 23,105 23,181

APRIL 1.243 23,275 23,422 23,447

MEI 1.562 23,222 23,301 23,346

JUNI 932 22,832 22,774 23,154

JULI 762 22,466 22,383 22,831

AGUSTUS 971 22,340 22,284 22,350

TOTAL 7.578 22,728 22,772 23,052 Sumber: Bappebti (diolah)

Transaksi PBK untuk komoditi multilateral sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terus menunjukkan peningkatan volume transaksi. Peningkatan transaksi multilateral tertinggi dialami pada tahun 2011, dimana meningkat sebesar 308,65% dari tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2012 transaksi multilateral juga mengalami peningkatan sebesar 19,45% dan tahun 2013 meningkat sebesar 10,69%.

volume Transaksi multilateral Pbk 2010 - 2013

232,

797

237,

678

951,

328

1,13

6,33

6

1,25

7,82

9

volu

me

(loT

)

2010 2011 2012 2013 2014*

*) Sampai Agustus 2014 | Sumber: Bappebti (diolah).

Penanganan Isu Penting

Pada tahun 2013 hingga tahun 2014 telah dilakukan penanganan 4 (empat) kasus Hot Isu berupa melakukan

pengujian terhadap contoh yang dicurigai mengandung zat yang tidak sesuai. a. Daging Impor yang diduga mengandung Residu Hormon

Trenbolon di wilayah Jakarta dengan hasil pembacaan pada

HPLC menunjukkan bahwa semua contoh yang diuji tidak

terdeteksi adanya Trenbolon (trenbolon asetat (TBA) dan 17-β

trenbolon) pada limit deteksi metode untuk trenbolon asetat

(TBA) sebesar 2 ppb dan 17-β trenbolon sebesar 1 ppb.

b. Monitoring Air Minum Isi Ulang yang diduga tidak memenuhi

persyaratan kualitas air minum di wilayah DKI Jakarta, Bogor,

Tangerang dan Bekasi dengan hasil pengujian terhadap 80

sampel air isi ulang hasil pengambilan contoh disimpulkan

bahwa 40% sampel hasil pengambilan contoh tidak memenuhi

persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan untuk parameter

Coliform dan E-coli.

c. Melakukan Monitoring Beras Impor dan Dalam Negeri di wilayah

yang diduga mengandung pencemaran logam berat As, Pb, Cd

dan Hg dengan metode pengujian SNI 6128:2008 dengan hasil

pengujian menunjukkan tidak terdeteksi adanya kandungan

logam berat As (dengan batas deteksi 0.0267 mg/kg), Pb

(dengan batas deteksi 0.2300 mg/kg), Cd (dengan batas deteksi

0.0150 mg/kg) dan Hg (dengan batas deteksi 0.0061 mg/kg)

dalam beras yang diuji, sehingga diasumsikan beras tersebut

aman untuk dikonsumsi.

d. Beras impor yang diduga merupakan kelas medium ternyata

setelah dilakukan pengambilan contoh dan pengujian, beras

impor tersebut adalah beras premium sesuai dengan ketentuan

impor yang berlaku. (tIm)

Page 22: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

20 |

Jika ditinjau dari transaksi multilateral selama tahun 2014 (periode Januari-Agustus) dimana volume transaksinya mencapai sebesar 237.678 lot, maka terlihat adanya peningkatan sebesar 12.761 lot atau sebesar 5,67% jika dibandingkan dengan volume transaksi multilateral pada periode yang sama (Januari-Agustus) tahun 2013 yaitu sebesar 224.917 lot.

Sistem Resi GudangBerdasarkan pada

UU Nomor 9 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 2011, Sistem Resi Gudang (SRG) merupakan salah satu instrumen

keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh para petani, kelompok tani, gapoktan, koperasi tani maupun pelaku usaha (pedagang, prosesor, pabrikan) sebagai sarana tunda jual dan pembiayaan perdagangan karena dapat menyediakan akses kredit bagi dunia usaha dengan jaminan barang (komoditi) yang disimpan di gudang, tanpa dipersyaratkan jaminan lainnya. Sebagai dokumen bukti kepemilikan atas komoditi yang disimpan di gudang, resi gudang dapat digunakan sebagai instrumen keuangan yang dapat diperjualbelikan dan juga mendukung Sistem Logistik Nasional.

Dalam Sistem logistik Nasional, SRG dapat berperan penting sebagai sarana penyimpanan logistik dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi. SRG juga dapat menjadi salah satu instrumen pengukuran ketersediaan stok nasional, khususnya terkait dengan bahan pangan seperti beras, gabah dan jagung. Hal ini dimungkinkan karena data ketersediaan stok di setiap gudang SRG terintegrasi melalui suatu Sistem Informasi Resi Gudang (IS-WARE).

Pada tahap awal penerapan SRG, terdapat 8 komoditi yang dapat disimpan dalam gudang SRG (Permendag No: 26/m-dAg/PeR/6/2007), yaitu 3 komoditi berorientasi Ketahanan Pangan (gabah, Beras dan Jagung) dan 5 komoditi berorientasi pada peningkatan Ekspor (Kopi, Kakao, lada, Karet dan Rumput laut). Selanjutnya, komoditi yang dapat disimpan di Gudang SRG ditambah komoditi Rotan (Keputusan menteri Perdagangan Nomor : 37/m-dAg/PeR/11/2011) dan melalui Keputusan menteri Perdagangan No. 08/m-dAg/PeR/02/2013, ditambah komoditi Garam, sehinggasampai dengan saat ini terdapat 10 (sepuluh) komoditi.

imPlemenTAsi srG, membAnGun GudAnG

Perkembangan Sistem Resi Gudang ditinjau dari jumlah Gudang yang telah dibangun, jumlah gudang yang mengimplementasikan SRG serta perkembangan transaksi SRG.

a. Jumlah Pembangunan gudang SRg Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, Kemendag

telah membangun gudang-gudang yang memenuhi ketentuan untuk menjadi Gudang SRG, baik menggunakan Dana Stimulus Fiskal, APBN-P dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 98 Gudang SRG. Untuk tahun 2014, pembangunan Gudang SRG yang dialokasikan dari DAK adalah 19 Gudang, sehingga jumlah gudang yang dibangun adalah 117 gudang. Berikut disampaikan rincian Gudang SRG yang dibangun sejak tahun 2009 - 2014:

JumlAh PembAnGunAn GudAnG (2009 – 2014)

TAHUN GUDANG DIBANGUN ASAL PENDANAAN

2009 41 STIMULUS FISKAL

2010 11 APBN-P

2011 15 DAK

2012 14 DAK

2013 17 DAK

2014*) 19 DAK

TOTAL 117

Sumber: Bappebti (diolah). | *) dalam proses pembangunan

b. Jumlah gudang yang mengimplementasikan SRg Gudang yang telah dibangun pemerintah tidak serta merta dapat menjadi gudang SRG. Diperlukan kesiapan tidak hanya dari sarana prasarana, melainkan juga dari kesiapan kelembagaan di daerah, seperti Pengelola Gudang dan Lembaga Penilaian Kesesuaian Mutu Barang. Oleh karena itu, Kemendag terus melakukan upaya penyiapan pelaksanaan SRG di daerah melalui koordinasi dengan Pemda lokasi gudang yang telah dibangun. Sejak tahun 2009 sampai dengan 2014, jumlah gudang yang telah mengimplementasikan SRG sebanyak 48 gudang yang tersebar di 45 Kabupaten pada 14 Provinsi di Indonesia, yaitu :

Jumlah Gudang yang mengimplementasikan srG (2009 - 2014)

NOPROPINSI

KABUPATEN /KOTAJUMLAH GUDANG

KETERANGAN

1 ACEH 2 GABAH, BERAS DAN KOPI

2 SUMATERA UTARA 2 JAGUNG

3 SUMATERA BARAT 1 GABAH, BERAS DAN JAGUNG

4 SUMATERA SELATAN 1 GABAH DAN BERAS

5 LAMPUNG 1 GABAH DAN BERAS

6 BANTEN 1 GABAH DAN BERAS

7 JAWA BARAT 6 GABAH DAN BERAS

8 JAWA TENGAH 9 GABAH DAN BERAS

9 D.I. yOGyAKARTA 1 GABAH DAN BERAS

10 JAWA TIMUR 16 GABAH, BERAS DAN JAGUNG

11 NUSA TENGGARA BARAT 2 GABAH, BERAS DAN JAGUNG

12 KALIMANTAN SELATAN 1 GABAH DAN BERAS

13 SULAWESI BARAT 1 GABAH DAN BERAS

14 SULAWESI SELATAN 4 GABAH, BERAS DAN JAGUNG

TOTAL 48

Sumber: Bappebti (diolah)

Page 23: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 21

c. Perkembangan Transaksi SRg Selama periode 2008 sampai dengan 25 September 2014 telah diterbitkan sebanyak 1.599 Resi Gudang dengan volume barang sebanyak 67.925,38yang terdiri dari 57.836,06 ton Gabah, 4.621,36 ton Jagung, 5.022,47 ton Beras, 25,49 ton Kopi dan 420 ton Rumput Laut. Total nilai resi gudang mencapai Rp 338,9 milyar. Dari jumlah Resi Gudang tersebut di atas telah diagunkan sebanyak 1.352 Resi Gudang dengan nilai mencapai Rp 209,5 milyar.

1,43

0,31

0,55

0,14

8,68

4,22

40,0

724

,05

58,6

5 66,9

9

55,1

5

volu

me

(lot

)

2008 2009 2010

Nilai RG Nilai Pembiayaan

2011 2012 2013 2014*

GrAfik PerTumbuhAn resi GudAnG 2008 - 2014Sumber: Bappebti (diolah) | *) Data per 25 September 2014

Sejak tahun 2010, nilai transaksi SRG selalu menunjukkan peningkatan dan peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 362% dari tahun 2010. Demikian pula nilai pembiayaan pada periode yang sama juga mengalami peningkatan tertinggi yaitu sebesar 470,4%.

PerkembAnGAn TrAnsAksi srG menuruT komodiTi

(2008 – 2014*)

NO KOMODITI

PENERBITAN DIAGUNKAN

JUMLAH RESI

GUDANG

VOLUME KOMODITI (TON)

NILAI BARANG (RP)JUMLAH RESI

GUDANGNILAI (RP)

1 GABAH 1.426 57.836,06 283.498.080.600 1.220 177.256.210.350

2 JAGUNG 65 4.621,36 15.015.806.140 44 9.082.258.300

3 BERAS 81 .022,47 35.831.879.000 71 21.936.767.300

4 KOPI 15 25,49 1.111.274187 10 150.801.063

5 RUMPUT LAUT 12 420 3.474.000.000 7 1.090.600.000

JUMLAH 1.599 67.925,38 338.931.039.927 1.352 209.516.637.013

Sumber: Bappebti (diolah) | *) Data per 25 September 2014

Dari 10 komoditi dalam skema SRG, telah diterbitkan Resi Gudang untuk 5 komoditi yaitu Gabah, Jagung, Beras, Kopi, dan Rumput Laut. Jumlah Resi Gudang yang diterbitkan paling banyak adalah komoditi Gabah (89,2%), Beras (5,1%), Jagung (4,1%), Kopi (0,9%), dan Rumput Laut (0,8%). Sedangkan untuk nilai transaksi Resi Gudang tertinggi adalah Gabah (83,6%), Beras (10,6%), Jagung (4,4%), Rumput Laut (1,0%), dan Kopi (0,3%). (tIm)

Page 24: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

22 |

Bertahan, diterjang Badai Resesi Ekonomi dunia

Perdagangan luar negeri mengalami cobaan yang tak gampang. Badai resesi dunia melanda. Di tengah gejolak itu, performa

ekonomi nasional masih tetap bertahap dan tak ikut tersungkur. Pada tahun 2011, performa perekonomian Indonesia di tengah gejolak ekonomi dunia tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan. Meskipun gejolak ekonomi global sedang melanda dunia dengan tantangan yang semakin berat, ekspor Indonesia masih menunjukkan kemajuan yang sangat menggembirakan.

Optimisme untuk meraih sebagai salah satu negara eksportir dunia semakin menjadi kenyataan. Indonesia telah menjadi salah satu negara yang telah mencapai ekspor lebih dari US$ 200 miliar pada tahun 2011 sekaligus sebagai negara yang mampu menggandakan ekspornya dalam kurun waktu lima tahun. Selain itu, Indonesia dinilai berperan penting dalam forum ekonomi dunia karena Indonesia telah masuk ke dalam kategori “trillion dollar club” yang ditandai dengan PDB Indonesia yang melampaui nilai 1 triliun dolar AS.

Itu berarti Indonesia telah sejajar dengan China, India, Rusia, Brazil, Korea Selatan, Meksiko, dan Turki. Tahun 2012, Indonesia tetap terkena dampak dari tekanan perekonomian dunia, namun masih menunjukkan kondisi yang relatif kondusif, dan sentimen pasar dalam jangka menengah Indonesia masih positif.

Sektor perdagangan luar negeri memiliki peranan yang sangat esensial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut data World Economic Outlook (WEO) pada April 2014, negara-negara emerging market and developing economies mampu tumbuh sebesar 4,7% selama periode 2013 sementara advance economies hanya tumbuh sebesar 1,3%.

keTerGAnTunGAn PAnGsA PAsAr eksPor

Pada periode tahun 1998, negara-negara yang termasuk dalam kelompok pasar tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Hongkong, dan Belanda. Sementara itu, pada periode selanjutnya, yakni di akhir tahun 2003, RRT dan Malaysia masuk menggantikan posisi Hongkong dan Belanda. Perubahan komposisi negara tujuan ekspor utama kembali ditunjukkan pada akhir periode 2008. Pada periode ini, India menjadi salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia menggantikan Malaysia. Komposisi ini bertahan hingga akhir tahun 2012.

Adapun dari sisi negara yang termasuk dalam 5 (lima) pasar utama ekspor Indonesia juga menunjukkan sejumlah perubahan. Kontribusi ekspor non migas Indonesia secara umum masih menjadi dominasi 5 (lima) negara tujuan ekspor utama yaitu Tiongkok, Jepang, USA, India, dan Singapura. Namun apabila melihat data yang ditunjukkan pada akhir tahun 2008 hingga ke tahun 2013

(Januari-Desember), dominasi pangsa pasar ke 5 negara tujuan utama tersebut menunjukkan tren yang menurun. Kondisi tersebut mengindikasikan terjadinya peralihan dan diversifikasi negara tujuan ekspor. Capaian tersebut sejalan dengan sejumlah upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan ekspor ke sejumlah negara tertentu. (tIm)

Fokus Perdagangan Luar Negeri:

Ekspor Ekspor Ekspor! Kementerian Perdagangan melalui Ditjen Perdagangan Luar

Negeri telah membuat Keputusan Menteri Perdagangan dan melaksanakan penyusunan draf kebijakan untuk Harga Patokan Ekspor (HPE) untuk produk yang dikenakan Bea Keluar sebanyak 4 komoditi (CPO dan Turunannya, Kayu dan Produk Kayu, Kulit dan Produk Kulit, serta Kakao) ditambah 2 komoditi yang ditataniagakan ekspornya yaitu, Tumbuhan Alam dan Satwa Liar (komoditi CITES) serta Kayu dan Produk Kayu, Verifikasi Ekspor Kelapa Sawit dan Ekspor Inti Kelapa Sawit.

biAyA verifikAsi

Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 29/M-DAG/PER/6/2013 jo Nomor 2/M-DAG/PER/1/2014 tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis Terhadap Ekspor Kelapa Sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan Produk Turunannya, namun anggaran Kementerian Perdagangan tahun 2014 telah teralokasi sesuai program yang telah ditetapkan, sementara kegiatan verifikasi ini tidak memperoleh alokasi dana, padahal kegiatan ini sangat diperlukan. Menteri Perdagangan telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Nomor 32/M-DAG/SD/1/2014 Tanggal 7 Januari 2014 untuk dapat mengalokasikan anggaran kegiatan ini pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara-Bagian Pemerintah Pusat (BABUN-BPP) MAK 999 yang berada pada Kementerian Keuangan pada Tahun Anggaran 2014, namun untuk saat ini Kementerian Keuangan belum bisa mengakomodir ke dalam Tahun Anggaran 2014 sehingga kegiatan ini dianggarkan ke DIPA Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 20 Milyar dan APBNP Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 20 Milyar.

Penangguhan implementasi Permendag No. 29 Tahun 2013 jo Permendag 02 Tahun

2014 sangat urgent mengingat berakhirnya periode penangguhan adalah tanggal 5 Juli 2014, sehingga perlu segera memperpanjang penangguhan Permendag agar tidak

terjadi tertahannya ekspor sawit terhitung 5 Juli 2014. Permendag telah

diterbitkan tertanggal 3 Juli 2014 dan masa pemberlakuan mulai tanggal 4 Juli

2014 sampai dengan 5 Januari 2015.

Page 25: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 23

Beberapa kebijakan yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan sampai dengan Bulan September 2014 dibidang ekspor produk pertanian dan kehutanan antara lain:• Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penetapan Harga

Patokan Ekspor atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang

dikenakan Bea Keluar yang diterbitkan setiap bulan.

• Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35/M-DAG/PER/7/2014

tentang Perubahan Kedua atas Permendag tentang Penelusuran

Teknis terhadap Ekspor Kelapa Sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan

Produk Turunannya.

Ekspor Tambang, Nilai Tambahnya Mana?

Peningkatan nilai tambah produk ekspor merupakan salah satu sumber utama peningkatan ekspor non migas sehingga

perlu menjadi salah satu perhatian utama Kementerian Perdagangan.

Jumlah barang mentah (raw material) yang diatur dan dikelola tata niaga ekspornya akan mendukung peningkatan nilai tambah produk ekspor karena dengan mengatur dan mengelola tata niaga ekspor untuk barang mentah (raw material) maka ekspor yang dilakukan tidak lagi dalam bentuk barang mentah (primer) namun lebih kepada barang yang telah mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi (value added) dimana telah dilakukan pengolahan terlebih dahulu di dalam negeri. Dengan nilai tambah yang lebih tinggi maka diharapkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap nilai ekspor non migas.

Dalam rangka mendukung tercapainya pertumbuhan ekspor, salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan adalah melalui pengelolaan ekspor barang mentah. Pengelolaan ekspor ditetapkan melalui kebijakan ekspor berupa pelarangan, pengaturan tata niaga atau pembatasan ekspor untuk barang-barang primer, serta mendorong investasi industri pertambangan dengan pembangunan smelter, sehingga diharapkan ekspor produk olahan dapat meningkat. Melalui kebijakan pembatasan ekspor barang-barang primer diharapkan antara lain dapat mendorong pengembangan industri hilir (hilirisasi) dalam rangka menciptakan produk ekspor yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi, mendukung program sustainability trade.

Penerbitan Kebijakan Ekspor Produk Pertambangan adalah salah satu upaya dalam mendukung kebijakan nasional di bidang pertambangan, di mana yang termasuk di dalamnya adalah pencegahan eksploitasi berlebihan yang dapat merusak lingkungan, pengembangan industri hilir (hilirisasi), mendukung ketersediaan bahan baku tambang di dalam negeri, peningkatan penyerapan tenaga kerja dan traceability produk pertambangan.

Dalam rangka menghadapi pelarangan ekspor produk pertambangan dalam bentuk Raw Material sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 4 Tahun 2009, Kementerian Perdagangan mempunyai peran dalam kebijakan ekspor, impor dan perdagangan dalam negeri untuk menjamin ketersediaan pasokan, pengadaan dan kelancaran distribusi bahan baku, bahan penolong dan barang modal kebutuhan pengolahan dan pemurnian mineral. Oleh karena itu telah diterbitkan Permendag Nomor 04/M-DAG/PER/1/2014 tentang ketentuan ekspor hasil pengolahan dan pemurnian dan dalam pelaksanaannya harus tetap ada monitoring dan evaluasi agar berjalan dengan efektif.

Beberapa kebijakan yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan sampai dengan bulan September 2014 dalam rangka mendukung hilirisasi dan sustainable trade dibidang industri dan pertambangan antara lain:• Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penetapan Harga Patokan

Ekspor Atas Produk Industri dan Pertambangan Yang Dikenakan Bea

Keluar yang diterbitkan setiap bulan.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 04/M-DAG/PER/1/2014 tentang

Ketentuan Ekspor Produk Tambang Hasil Pengolahan dan Pemurnian.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/7/2014 tentang

Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 44/M-DAG/PER/7/2014 tentang

Ketentuan Ekspor Timah.

Kebijakan Pengelolaan Impor

Tumbuhkan Sektor RiilDalam rangka pengelolaan impor, Kementerian Perdagangan

telah menerbitkan kebijakan tata niaga impor barang modal, bahan baku dan penolong dan barang konsumsi. Kebijakan impor barang modal, bahan baku dan penolong dilakukan untuk mendukung pertumbuhan sektor riil dan pemenuhan kebutuhan barang modal, bahan baku dan bahan penolong yang belum sepenuhnya dapat diproduksi di dalam negeri, serta melakukan pengelolaan impor barang konsumsi melalui kebijakan impor dengan berbagai instrumen pengetatan. Hal ini bertujuan agar arus barang konsumsi dapat diawasi, dicatat, dan peruntukannya sesuai dengan tujuan dari kebijakan impor barang konsumsi.

Kebijakan pengelolaan impor yang telah diterbitkan selama tahun 2014, antara lain: • Peraturan Menteri Perdagangan No. 40/M-DAG/PER/7/2014 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 03/M-DAG/

PER/1/2012 Tentang Ketentuan Impor Bahan Perusak Lapisan Ozon

(BPO).

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 37/M-DAG/PER/7/2014 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Tentang Ketentuan

Impor Mutiara.

Page 26: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

24 |

Melayani Publik

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan pula pesatnya tuntutan kecepatan informasi

dan pelayanan yang tidak lagi dibatasi oleh batas-batas infrastruktur suatu wilayah. Hal ini hanya dapat difasilitasi dengan suatu sistem pelayanan yang berbasis teknologi informasi yang memiliki visi “Pelayanan Global Tanpa Batas dan Hambatan”. Dari visi penyediaan sarana layanan yang tanpa batas inilah, INATRADE diciptakan sebagai solusi nyata pelayanan tanpa tatap muka yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.

Dalam rangka menciptakan iklim usaha perdagangan luar negeri yang kondusif, Kementerian Perdagangan terus menerus melakukan peningkatan pelayanan perijinan. Kementerian Perdagangan melakukan pembangunan sistem perijinan secara elektronik (e-licensing) yang disebut “INATRADE”.

INATRADE adalah Sistem Informasi yang dimiliki Kementerian Perdagangan sebagai sarana dalam mendapatkan perijinan yang pengajuannya dapat dilakukan secara manual maupun online.

Sedangkan tujuan dibuat sistem ini adalah mengembangkan sistem pemrosesan perijinan yang memudahkan aktivitas seluruh petugas terkait di Kemendag, memudahkan manajemen pengolahan data, memudahkan pertukaran data antar instansi dan menyediakan sistem pengajuan perijinan secara on-line sesuai tuntutan masyarakat usaha/ internasional.

Hal-hal diatas merupakan upaya penyederhanaan proses perijinan serta perbaikan fungsi pelayanan perijinan (ekspor dan impor) agar pelayanan yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik, tertib, transparan, dan terprediksi (good governance) kepada publik secara terpadu.

Single Sign On (SSO) merupakan fasilitas pada Indonesia National Single Windows (INSW) yang menyediakan bagi pengguna dengan satu kunci akses, namun dapat mengakses tidak hanya portal INSW, melainkan juga sistem pada aplikasi Kementerian/Lembaga lainnya, dalam hal ini dengan INATRADE.

Ketika pengguna Sistem INSW telah masuk kedalam sistem tersebut, maka tidak perlu lagi login ke sistem aplikasi Kementerian/Lembaga lainnya yang sudah terintegrasi pada INSW (cukup sekali login, kemudian dapat mengakses ke sistem yang sudah terintegrasi).Terkait dengan hal ini Kementerian Perdagangan telah mengimplementasikan SSO sejak bulan Juni 2012.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 36/M-DAG/PER/7/2014

tentang Perubahan Kedua Atas Permendag No. 83/M-DAG/

PER/12/2012 Tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 28/M-DAG/PER/6/2014

tentang Ketentuan Impor Baja Paduan.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 23/M-DAG/PER/4/2014

Tentang Ketentuan Pengenaan Kuota Dalam Rangka Tindakan

Pengamanan Perdagangan Terhadap Impor Tepung Gandum.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 19/M-DAG/PER/3/2014

Tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Beras.

• Peraturan Menteri Perdagangan No. 17/M-DAG/PER/3/2014

Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan

No. 46/M-DAG/PER/8/2013 Tentang Ketentuan Impor dan

Ekspor Hewan dan Produk Hewan.

Pengamanan Perdagangan

Selama periode Februari-September 2014, Kementerian Perdagangan telah melakukan penanganan terhadap kasus

hambatan perdagangan diantaranya tuduhan dumping, subsidi dan safeguards serta hambatan perdagangan lainnya seperti isu Technical Barrier To Trade, sanitary and phitosanitary, serta sengketa dagang. Untuk penanganan hambatan berupa tuduhan dumping, subsidi dan safeguard selama periode Februari-September 2014 terdapat 6 kasus trade remedies yang telah mendapat keputusan final dimana keseluruhannya telah berhasil dihentikan yang berarti akses pasar ekspor untuk 6 produk ekspor Indonesia ke 5 negara tersebut dapat dipertahankan atau ditingkatkan.

NO NEGARA MITRA DAGANG PRODUK EKSPOR KETERANGAN

TAHUN

PENGHENTIAN

1 AMERIKA SERIKAT MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) TUDUHAN SUBSIDI 2014

2 BRAzIL ACRyLIC yAM TUDUHAN SUBSIDI 2014

3 INDIA SEAMLESS PIPES & TUBES TUDUHAN SUBSIDI 2014

4 MALAySIA

NEWSPRINT IN ROLLS TUDUHAN SUBSIDI 2014

KOPI “KOPIKO L.A COFFE” TUDUHAN SUBSIDI 2014

5 PAKISTANCERTAIN PAPER TUDUHAN SUBSIDI 2014

CERTAIN PAPER TUDUHAN SUBSIDI 2014

Page 27: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 25

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa visi Kementerian Perdagangan adalah “Mewujudkan perdagangan sebagai sektor penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi serta pencipta kemakmuran rakyat yang berkeadilan”, dimana sasaran yang akan dicapai dari visi dimaksud antara lain dengan penyederhanaan proses perijinan baik perijinan dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka peningkatan pelayanan publik.

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan menjamin tersedianya pelayanan publik di lingkungan Kementerian Perdagangan, telah ditetapkan Peraturan Menteri Perdagangan No.53/M-DAG/PER/9/2014 Tentang Pelayanan Terpadu Perdagangan (UPTP) pada tanggal 2 September 2014, yang antara lain berisikan Standard Operating Procedure (SOP) dan Service Level Arrangement (SLA) perijinan dan non perijinan. Dalam Permendag tersebut terdapat 171 jenis

METODE PELAyANAN MASUK PROSES KELUAR JUMLAH JENIS PELAyANAN TOTAL

METODE 1 (ONLINE)

ONLINE UPTP UPTP31 JENIS PERIJINAN UPTP TOTAL=

35 PERIJINAN96 PERIJINAN

4 PERIJINAN IMPOR

ONLINE UNIT UPTP54 PERIJINAN IMPOR TOTAL=

61 PERIJINAN7 PERIJINAN EKSPOR

METODE 2 (ONLINE

ATAU MANUAL)

ONLINE UNIT UPTP

9 PERIJINAN EKSPOR DAGLU 12 PERIJINAN IMPOR (HAL KHUSUS) DAGLU 10 PERIJINAN SPK 8 NON PERIJINAN SPK 22 PERIJINAN BAPPEBTI 14 PERIJINAN PDN

75 PERIJINAN

UPTP UNIT UPTP

TOTAL PELAyANAN 171 PERIJINAN DAN NON PERIJINAN

perijinan dan non perijinan, dimana sebanyak 117 jenis perijinan merupakan kewenangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri. Pada awal bulan Desember Tahun 2013 terdapat sebanyak 96 jenis perijinan Daglu yang sudah dapat diajukan secara online (mandatory online), yang berarti pelaku usaha sudah tidak dapat lagi mengajukan permohonan secara manual untuk 96 jenis perijinan tersebut. Adapun untuk pengajuan online tersebut, pelaku usaha diwajibkan untuk memiliki Hak Akses terlebih dahulu dari Kementerian Perdagangan.

Berikut beberapa metode pelayanan terpadu perdagangan:

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/9/2014 tanggal 2 September Tahun 2014 mengenai Pelayanan Terpadu Perdagangan yang merupakan kebijakan di bidang fasilitasi ekspor dan impor. (tIm)

Melindungi Kepentingan Bangsa perdagangan yang dilaksanakan oleh para negara-negara anggota WTO.

Peterdapat juga pnyelesaian Kasus Sengketa Kebijakan Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act AS. Pada tanggal 2 September 2011, Panel mengeluarkan final report yang menyetujui gugatan Indonesia atas perlakuan diskriminasi terkait pelarangan impor rokok beraroma (rokok kretek) Indonesia ke AS sedangkan rokok menthol tetap boleh diproduksi dan dijual di pasar AS. Hal ini bertentangan dengan Pasal 2.1 TBT Agreement.

Ditundanya pengumuman keputusan Arbitrase atas permintaan Indonesia dan Amerika Serikat, dan selanjutnya Indonesia dan Amerika Serikat melakukan pertemuan bilateral pada tanggal 23 Juli 2014 di Jenewa untuk mencari solusi terhadap penyelesaian kasus dimaksud. Dalam pertemuan bilateral dimaksud Amerika Serikat menawarkan untuk memasukkan produk denganHS 85443000 (Insulated Ignition Wiring Sets and Other Wiring Sets of A Kind Used in Vehicles, Aircraft, or Ships) ke dalam skema GSP.Tawaran GSP AS terhadap HS 85443000 (Insulated Ignition Wiring Sets and Other Wiring Sets of A

Kind Used in Vehicles, Aircraft, or Ships) masih dipertimbangkan Indonesia, namun Indonesia masih memiliki hak retaliasi apabila hasil pertemuan bilateral menemui jalan buntu.

Penyelesaian Kasus Sengketa Kebijakan Plain Tobacco Packaging-Australia. Pada tanggal 29 oktober 2013 di Canberra, telah diselenggarakan konsultasi dalam kerangka penyelesaian sengketa WTO antara Pemri dan Pemerintah Australia terkait kebijakan Plain Tobacco Packaging-Australia. Indonesia telah mengajukan permohonan pembentukan panel dalam kerangka Dispute Settlement-WTO, dan panel terbentuk pada tanggal 26 Maret 2014, dan saat ini masih menunggu time-frame dimulainya proses panel terhadap kasus ini dari DSB.

Penyelesaian Kasus Impor Produk Holtikultura dan Produk Hewan. Indonesia telah mengadakan konsultasi pada tanggal 19 Juni 2014, dengan Amerika Serikat dan Selandia Baru sebagai complainant, dan Uni Eropa, Thailand, Cina-Taipei, Australia, dan Kanada sebagai third parties. Indonesia telah menyampaikan jawaban-jawaban secara lisan dalam konsultasi dimaksud terkait dengan pertanyaan-pertanyaan dari Amerika Serikat dan Selandia Baru. (tIm)

Perdagangan dan perjanjian internasional dilandasi oleh

semangat demi kepentingan bangsa, kepentingan Indonesia. “Amanat UU No 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan mengamanatkan setiap perjanjian perdagangan internasional dilakukan dengan semangat dan berlandaskan kepentingan nasional, kepentingan bangsa Indonesia,” tegas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana (F-Golkar).

UU Perdagangan ini disahkan di era penghujung pemerintahan SBY, medio Februari 2014. Ketika itu, Menteri Perdagangan dijabat Muhammad Lutfi. Dalam perundangan ini jelas disebutkan bagaimana pemerintah dan DPR RI terlibat secara aktif dalam perjanjian perdagangan internasional, dengan semangat demi kepentingan nasional.

Sepanjang 2013-hingga 2014, terdapat sejumlah perjanjian perdagangan internasional di antaranya Sidang Trade Policy Review (TPR) bertujuan untuk menciptakan transparansi atas peraturan-peraturan terkait

Page 28: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

26 |

“Selamat Bertugas Pak RG”Seiring dengan

pergantian masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono periode 2009-2014, pun

berakhir pula masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, maka

roda pemerintahan berikutnya akan segera digantikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, yaitu Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla untuk periode 2014-2019. Saya berharap terwujud kesinambungan pelaksanaan tugas dari Menteri Perdagangan selanjutnya dalam mengemban tugas dan fungsi kementerian perdagangan.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, peran strategis Kementerian Perdagangan dalam pembangunan perdagangan adalah membangun daya saing yang berkelanjutan di pasar domestik dan global. Membangun

daya saing yang berkelanjutan diperlukan optimalisasi pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Setelah disahkannya Undang-undang Perdagangan pada awal tahun 2014 yang lalu, hal ini menjadi dasar hukum yang sangat penting bagi pembangunan perdagangan ke depan. Di tengah tantangan global dan perdagangan dunia yang semakin terbuka serta kondisi perekonomian domestik yang belum stabil, diperlukan langkah-langkah strategis dan peran serta sektor perdagangan untuk memulihkan kondisi tersebut. Dengan adanya Undang-Undang Perdagangan, diharapkan kinerja sektor perdagangan akan menjadi lebih kuat dan strategis.

Harapan ke depan, semoga Menteri Perdagangan yang baru dapat lebih baik dalam memajukan Kementerian dan membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik berazaskan pro poor, pro job, pro growth dan pro environment. Selamat bertugas Pak RG…! (LtH/tIm)

m. luTfi

Page 29: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 27

Page 30: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

28 |

seirinG denGAn PenGesAhAn uu PerdAGAnGAn, PemerinTAh dAlAm bATAs WAkTu duA TAhun AkAn menGeluArkAn 9 PerATurAn PemerinTAh, 14 PerATurAn Presiden, dAn 20 PerATurAn menTeri.

PR untuk Pemerintah

9 PP

14 PerPres

20 PermendAG

(1) Sanksi administratif

terhadap pemilik gudang yang

tidak melakukan pendaftaran gudang

(2) Kewajiban dan pengenaan sanksi terhadap penyedia

jasa yang tidak memiliki tenaga

teknis yang kompeten

(3) Cara pembayaran dan cara penyerahan

barang dalam kegiatan ekspor

dan impor

(4) Perdagangan perbatasan

(5) Tata cara penetapan dan pemberlakuan standardisasi

barang dan/atau standardisasi jasa

(6) Transaksi perdagangan

melalui sistem elektronik

(7) Tindakan pengamanan perdagangan,

tindakan antidumping, dan tindakan imbalan

(8) Tata cara peninjauan kembali

dan pembatalan perjanjian

perdagangan internasional

(9) Sistem informasi

perdagangan

inilAh hAl-hAl yAnG AkAn diATur dAlAm PP

Pekerjaan Rumah Pemerintahan Baru

Page 31: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 29

PR untuk Presiden Baru

PR untuk Menteri Perdagangan Baru

(1) Penggunaan atau kelengkapan label berbahasa

Indonesia

(2) Distribusi barang

(3) Tata cara pendaftaran

gudang

(4) Pencatatan administrasi

barang

(5) Peningkatan penggunaan

produk dalam negeri

(6) Perdagangan antarpulau

(7) Perizinan di bidang

perdagangan dalam negeri dan pengecualiannya

(8) Penetapan sebagai eksportir

(9) Tata cara pengenaan sanksi

administratif terhadap eksportir

yang tidak bertanggung jawab

terhadap barang yang diekspor

(10) Pengenalan sebagai importir

(11) Tata cara pengenaan sanksi

administratif terhadap importir

yang tidak bertanggung jawab

terhadap barang yang diimpor

(12) Penetapan barang yang

diimpor dalam keadaan tidak baru

(13) Perizinan ekspor dan impor

(14) Barang yang dilarang untuk

diekspor maupun diimpor

(15) Barang yang dibatasi untuk

diekspor maupun diimpor

(16) Pengenaan sanksi administratif

untuk eksportir dan importir yang

mengekspor maupun

mengimpor barang yang tidak sesuai dengan ketentuan

pembatasan barang

(17) Pelaksanaan pembinaan terhadap

pelaku usaha dalam rangka

pengembangan ekspor

(18) Standar penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam pameran

dagang

(19) Tata cara penyelenggaraan, kemudahan, dan

keikutsertaan dalam promosi dagang dalam

rangka kegiatan pencitraan Indonesia

(20) Pelaksanaan pengawasan

kegiatan perdagangan

dan pengawasan

terhadap barang yang ditetapkan

sebagai barang dalam pengawasan

(1) Pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan pasar

rakyat

(2) Pengaturan perizinan, tata ruang, dan zonasi terhadap pasar rakyat, pusat perbelanjaan, toko

swalayan, dan perkulakan

(3) Penataan, pembinaan, dan

pengembangan pasar lelang komoditas

(4) Pengendalian ketersediaan barang

kebutuhan pokok dan barang penting

(5) Penyimpanan barang kebutuhan

pokok dan/atau barang penting

(6) Barang yang diperdagangkan

yang terkait dengan keamanan,

keselamatan, kesehatan, dan

lingkungan hidup

(7) Pendaftaran barang serta

penghentian kegiatan perdagangan barang

dan penarikan barang yang terkait dengan keamanan,

keselamatan, kesehatan, dan

lingkungan hidup

(8) Barang dan/atau jasa yang

dilarang atau dibatasi perdagangannya

(9) Pemberdayaan koperasi serta usaha

mikro, kecil, dan menengah di sektor

perdagangan

(10) Pelaksanaan kampanye pencitraan

Indonesia dalam rangka promosi dagang untuk

memperkenalkan barang dan/atau jasa di dalam dan di luar

negeri

(11) Pembentukan tim perunding yang bertugas

mempersiapkan dan melakukan perundingan

(12) Tata cara pemberian preferensi

kepada negara kurang berkembang

(13) Komite Perdagangan

Nasional

(14) Perdagangan barang dalam pengawasan pemerintah

berikuT ini hAl-hAl yAnG AkAn diATur dAlAm PermendAG:

inilAh hAl-hAl yAnG AkAn diATur melAlui PerPres

Page 32: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

30 |

2 Wawancara Khusus 2

Menteri Perdagangan

Rachmat Gobel

Sejak ditunjuk Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Perdagangan Rachmat

Gobel di Kabinet Kerja, Senin (27/11) silam, RG, begitu ia disapa, datang menggebrak. Ia tidak melakukan hal biasa dalam memimpin kementerian. Sejumlah terobosan dilakukan. Selain blusukan ke pasar di tengah malam, RG senantiasa berkolaborasi dengan tiga kementerian, Menkop UKM, Perindustrian, dan Pertanian. RG juga tak kenal akhir pekan.

Saat menghadapi harga pangan melompat tinggi akibat kenaikan harga BBM, RG sempat membuat sejumlah lembaga gelagagapan. Maklum, usai pulang dari lawatannya bersama Presiden Joko Widodo di KTT APEC di Beijing dan KTT ASEAN di Myanmar, RG langsung mengajak rapat koordinasi pada hari Minggu. “Masalah bahan pangan ini sangat perlu perhatian khusus, banyak hal yang harus dilakukan, mulai dari pasokan, distribusi, dan tentunya menjaga stabilisasi harga,” ungkapnya.

Publik juga dikagetkan oleh pria kelahiran Jakarta, 3 September 1962 ini. Hingga lima tahun kepemimpinannya kelak, RG berjanji mencatatkan nilai ekspor hingga 300%. Angka ini memang sangat optimis. Tetap, bagi RG, angka ekspor ini dapat dicapai dengan berbagai terobosan penting yang akan diciptakannya.

Kepada Tim Majalah INTRA, saat ditemui pria yang meraih gelar Doktor Kehormatan dari Takushoku University, Tokyo, Jepang (2002) dan Doktor Kehormatan dari Chuo University, Tokyo, Jepang (2014) menceritakan terobosan dan kiat-kiatnya menakhodai Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga lima tahun ke depan.

à Berikut petikannya:

“Saya Yakin Bisa ...!”

Page 33: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 31

bAGAimAnA PerAsAAn bAPAk sAAT diTunJuk Presiden unTuk menAkhodAi kemenTeriAn PerdAGAnGAn?

Presiden memberikan kepercayaan. Saya pikir ini tantangan dan merupakan amanah yang harus saya terima. Saya bukan orang yang ambisius untuk mengejar suatu jabatan. Semua orang tahu saya banyak berpengalaman di bidang industri. Saya berharap pengalaman ini akan menjadi factor penentu keberhaislan dan menjadi kekuatan untuk mengelola Kementerian Perdagangan.

bAGAimAnA visi yAnG AkAn bAPAk JAlAnkAn?

Saya bekerja sesuai visi dan misi presiden. Saya melihat Kementerian Perdagangan sudah mempunyai suatu kebijakan yang baik dan terarah dalam peningkatan sektor perdagangan, baik itu potensi pasar dalam negeri maupun pengembangan dalam menggali potensi ekspor melalui perdagangan maupun pengembangan penetrasi pasar ekspor serta dalam menjalin kerjasama perdagangan internasional.

bAGAimAnA TArGeT dAn sTrATeGinyA dAlAm melAksAnAkAn visi-misi Presiden?

Langkah kebijakan dalam mengimplementasika visi-misi presiden saya tuangkan dalam Nawacita Aksi Kemendag (NAK). Kebijakan prioritas Kemendag seperti peningkatan ekspor 300% dalam 5 tahun atau 60% per tahun. Dalam 5 tahun diharapkan dicapai nilai eskpor lebih kurang USD 550 miliar dari saat ini sebesar USD 184,3 miliar. Selain itu penguatan pasar domestik dalam 5 tahun membangun 5.000 pasar (1.000 pasar per tahun), pengendalian inflasi tahun 2015 sebesar 4,5% plus minus 1%., peningkatan penggunan produk dalam negeri.

Saya juga melakukan pengamanan pasar domestik seperti melindungi konsumen dari penggunaan barang yang tidak sesuai ketentuan dan perlindungan industri dalam negeri. Selanjutnya dilakukan reformasi birokrasi agar pegawai berintegritas dan kompeten. Peningkatan pelayanan public juga akan dilakukan agar lebih transparan dan akuntabel, misalnya perizinan dilakukan secara terpadu dalam satu atap dan online.

Ilust

rasi

: Hum

as

Page 34: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

LAPORAN UTAMA : Jurus “Sambal nusantara” Pak rachmat

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

32 |

Mendag M. Lutfi meninjau pembangunan pelabuhan Kalibaru, Tanjung Priok

bAPAk menArGeTkAn PeninGkATAn eksPor 300%. ini menGeJuTkAn. APA komenTAr bAPAk?

Saya tahu pasti banyak pihak yang bertanya, apa bisa? Saya bilang kenapa tidak, masih ingat ucapan Bapak Presiden “Kita harus menyerang pasar. Kita harus pindah (orientasi ekspor menjadi) produk setengah jadi, syukur-syukur kalau bisa (ekspor) produk jadi, sehingga nilai tambahnya ada di Indonesia”. Kenaikan ekspor 300% nantinya ditopang dari seluruh sektor yang ada di Indonesia. Ditambah dengan diversifikasi pasar atau dengan memasuki pasar-pasar nontradisional yang sudah ada.

Saya yakin bisa. Kekuatan kita pasar domestik. Dari pengalaman saya, mestinya bisa. Lihat saja, dari segi bahan baku Indonesia memiliki kekayaan yang sangat luar biasa dan industri sangat besar. Ini juga modal peningkatan ekspor.

boleh TAhu APA yAnG membuAT bAPAk yAkin?

Pengalihan subsidi dari kenaikan BBM yang merupakan program pemerintah adalah salah satu modal untuk perbaikan infrastruktur, membenahi pertanian kita, dan maritim. Ini saja bisa kita hitung sebenarnya berapa investasi yang masuk kalua ini dijalankan dengan baik sesuai rencana.

Yang juga sedang saya pikirkan adalah semua investasi yang masuk ke Indonesia, 50%-nya kalau bisa untuk ekspor. Kenapa saya minta 50%? Supaya menjaga stabilitas perusahaan itu sendiri. Kalau domestik 50% dan ekspor 50%, jika terjadi apa-apa, perusahaan itu masih aman.

selAin iTu?

Kita akan menggarap tidak hanya sektor-sektor unggulan ekspor saja. Selain itu tentunya berkoordinasi dengan Kemenperin untuk membangun industri padat karya. Bahkan,

kami akan berkoordinasi dengan berbagai Kementerian, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Keuangan.

keduTAAn besAr dAn ATAse PerdAGAnGAn di luAr neGeri, bAGAimAnA PerAn merekA dAlAm menGeJAr TArGeT yAnG bAPAk cAnAnGkAn?

Mereka juga mengemban target perdagangan. Mereka akan menjadi ujung tombak perdagangan Indonesia, termasuk dalam sektor jasa. Para Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) akan sangat menentukan dalam lima tahun ini.

bicArA TenTAnG ATdAG, iTPc dAn TAnTAnGAn PerdAGAnGAn di luAr neGeri, bAGAimAnA PenGAmAnAn PerdAGAnGAn TerhAdAP bArAnG eksPor kiTA di luAr neGeri?

Untuk yang satu ini, saya akan memaksimalkan peran Atase Perdagangan (Atdag) maupun ITPC (Indonesian Trade Promotion Center). Selain itu melalui komunikasi bilateral dengan negara-negara yang melakukan tuduhan akan produk kita. Kalau tidak bisa juga langkah terakhirnya WTO. Banyak kasus yang dibawa ke WTO, seperti produk kertas, baja, terigu atau tambang. Yang masih hangat adalah kasus laporan Australia terhadap produk rokok kita, yang sampai saat ini masih proses di WTO.

Bicara perdagangan tidak ada yang mulus-mulus saja, pasti ada saja permasalahan yang timbul. Memang, makin besar perdagangan kita, ancamannya makin besar, Itu sudah pasti. Tetapi, kita akan hadapi dan mencari solusi yang terbaik.

boleh diceriTAkAn TuJuAn bAPAk blusukAn ke PAsAr?

Tentunya ingin melihat sejauh mana peran pasar dalam mendukung perekonomian. Turun ke pasar salah satu juga bentuk atensi pemerintah. Bila dilihat turun ke pasar itu nilai tambahnya banyak. Kita bisa dapat informasi yang banyak. Masalah harga, logistik, jalur distribusi, dan pasokan serta bisa melihat sarana infrastruktur pasar lebih dekat. Jadi, kalau kita tahu semua permasalahan yang ada di pasar , kita juga tahu cara penyelesaikannya.

Selain itu membuka mata kita tentang permasalahan yang dihadapi para pelaku perdagangan di lapangan. Itulah gunanya blusukan. Prioritas utama bagi saya mengamankan harga dan pasokan bahan pokok atas kenaikan BBM bersubsidi, Natal dan Tahun Baru 2015. Saat berkunjung kami menghimbau kepada para pedagang jangan melakukan penimbunan, pasalnya akan terkena denda Rp 50 miliar sesuai aturan pasal 107 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

bilA dilihAT bAPAk blusukAn selAlu bersAmA menTeri-menTeri TerkAiT, APA komenTAr bAPAk?

Ya, saya selalu bersama sejumlah menteri jika blusukan ke pasar-pasar. Semua itu tidak lain untuk mempermudah koordinasi. Misalnya bila ada masalah dengan berbagai komoditas pertanian kan ada Pak Andi Arman Sulaiman (Mentan). Apabila peningkatan kesejahteran pedagang ada Pak A.A. Gede Puspoyoga (Menkop dan UKM). Kami arus mengetahui masalahnya dan mencoba memecahkan masalah itu lebih cepat, mencari solusi lebih cepat.

Jadi, di sini kita harus hilangkan ego sektoral sesuai arahan Bapak Presiden. Ego sektoral harus dihentikan. Kita harus memulai tradisi baru lintas sektoral atau lintas kementerian. Nah ini memudahkan saya untuk berkomunikasi. Di rapat Kabinet pun begitu sangat mudah. Bila duduk bersebelahan. Di sebelah kiri saya Mentan dan sebelah kanan saya Menperin.

Page 35: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 33

JAdi, bAGAimAnA koordinAsi linTAs kemenTeriAn selAmA ini?

Baik..baik…. Pokoknya kita akan selalu berkoordinasi, baik dengan Kemenperin, Kemenhub, Kementan, Polri, atau KKP serta Kemenkop dan UKM. Pokoknya kita akan selalu berkoordinasi. Karena ini lebih memudahkan pekerjaan.

Kami selalu berbagai hal, termasuk data. Di Kemendag sendiri saya ingin ada data yang komplit soal pangan. Oleh karena itu, kami akan bangun sistem informasi tentang harga di pasar-pasar. Jadi, pedagang dan pembeli tahu berapa harga-harga komoditas atau produk yang ada di semua daerah.

TenTAnG PerlinduGAn konsumen dAri beredArnyA Produk imPor yAnG TAk sesuAi sTAndAr AliAs AbAl-AbAl. bAGAimAnA TAnGGAPAn bAPAk?

Untuk perlindungan konsumen kan sudah ada peraturannya, seperti harus ada tanda SNI, laboratorium uji mutu kita harus diperkuat. Buku petunjuk harus berbahasa Indonesia ini harus kita jalankan dengan benar. Selain itu kita akan selalu tingkatkan pengawasan barang beredar. Kita akan sidak dan sudah banyak temuan produk yang disita. Kami juga mengingatkan kepada konsumen jadilah konsumen cerdas dalam membeli.

bAGAimAnA TerhAdAP kerJAsAmA PerJAnJiAn PerdAGAnGAn inTernAsionAl?

Selama ini cukup baik. Yang jelas kerjasama dengan luar negeri itu harus saling menghormati, saling mempercayai, dan saling memberikan keuntungan. Itu yang saya pakai. Keberpihakan kepada kepentingan nasional harus dinomorsatukan. Itu yang menjadi fokus kita.

Saat ini paling kita persiapkan adalah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, karena perdagangan akan bebas. Maka, kami akan memperkuat hubungan bilateral sesama anggota ASEAN tentunya dengan Free Trade Agreement (FTA). Dan tentunya amankan pasar dalam negeri.

soAl meA 2015 bAGAimAnA kesiAPAn kiTA?

Soal MEA siap atau tidak siap kita harus siap. Yang pasti kita punya kekuatan pasar, kita punya kekuatan lain program kebijakan pemerintah. Agar liberalisasi perdagangan bebas ini bermanfaat, industri dalam negeri harus giat menggarap pasar ekspor. Saya akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan Menperin.

Selain itu, pelaku usaha mesti meningkatkan pemakaian bahan baku lokal. Salah satu langkah lanjutan MEA adalah penguatan sektor jasa. Alasanya selama ini Indonesia dan negara ASEAN lainnya selalu berbicara tentang perdagangan produk barang atau produk pertanian. Kita lupa bahwa nilai tambah banyak diberikan oleh jasa. (ABd, rU)

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menerima ucapan selamat dari Sekjen Gunaryo, usai sertijab

Fot

o: F

aiza

l

Page 36: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

34 |

REFLEKSI MEDIA : Impor Pangan dan gula Jadi Sorotan media

Impor Pangan dan Gula Jadi Sorotan Media

Kementerian Perdagangan memiliki nakhoda baru. Seiring pergantian

rezim pemerintahan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi digantikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Media monitoring memantau perkembangan berita perdagangan selama era kabinet pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kabinet besutan Joko Widodo (Jokowi). Apa kata media tentang perdagangan? Apa saja yang terjadi selama periode itu? Berikut ini catatan Tim Media Monitoring Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI.

Dari sisi regulasi, catatan tim Media Monitoring Pusat Humas sepanjang tahun 2013, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan sebanyak 138 regulasi yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

Sementara untuk Januari-September 2014 tercatat 115 regulasi. UU Perdagangan juga berhasil dilahirkan di era kepemimpinan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan disambug di era Mendag Muhammad Lutfi.

Jumlah regulasi yang cukup banyak itu menunjukkan bahwa Kemendag sangat konsen mengatur perdagangan. Jika tidak diatur sektor perdagangan bisa menjadi sangat kompleks. Meski diketahui, peraturan yang dikeluarkan masih memicu pro dan kontra dari masyarakat. Sebut saja Permendag No.56/2014 revisi atas Permendag No.70/2015 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern serta Permendag No.44/2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah. Selain itu ada pula HPE CPO maupun HBP kedelai. Ini masih menjadi isu pemberitaan media.

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat melakukan kunjungan ke Pabrik Gula di Provinsi Lampung

Fot

o: F

aiza

l

Page 37: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 35

Media massa ramai-ramai memberi warning pada Kementerian

Perdagangan. Dinamika harga dan persoalan perdagangan seperti kenaikan harga cabai, bawang merah dan sejumlah persoalam impor pangan, impor gula dan hortikultura direspon secara cepat oleh pers. Gejolak di masyarakat cepat mencuat dan ditangkap media. Pemberitaan pers secara mengejutkan memberikan status waspada dalam posisi cukup tinggi.

Jika dilihat dari tone pemberitaan, sejumlah media cetak dan online yang dipantau tim Media Monitoring memberikan status yang tidak seragam.

Sementara untuk hasil total pemberitaan berita sepanjang tahun 2013 tercatat 20.712 berita dan Januari-September 2014 tercatat 10.429 berita. Isu yang paling banyak disoroti media dari tahun ketahun sepertinya tidak jauh berbeda. Bila dilihat unit terkait yang paling banyak disoroti pemberitaanya adalah Ditjen Perdagangan Luar Negeri (DAGLU). Terdapat 20 isu berita yang sering menjadi sorotan media, yakni:

1. Impor Pangan2. Impor daging3. Impor gula4. Impor Hortikultura5. Pelarangan ekspor mineral6. Pengamanan Perdagangan7. Gula Rafinasi8. revitalisasi Pasar9. Waralaba10. Harga Kebutuhan Pangan11. Cabai12. Komoditas timah13. Kerjasama Perdagangan14. meA 201515. Kebijakan Perdagangan16. Kinerja Perdagangan17. Inflasi18. Defisit Neraca Perdagangan19. SnI20. Pengawasan Barang Beredar

… Tahun 2013:

BI dan Kompas Tertinggi “Warning” Kemendag

Harian bisnis, Bisnis Indonesia (BI) “menampar” wajah Kemendag hingga 601 kali sepanjang 2013. Dari seluruh pemberitaan sepanjang tahun era kepemimpinan SBY itu, BI menggelontorkan 2076 berita. Berita dalam kategori positif 1.247 berita dan netral hanya 225 berita. Sedangkan berita negatif hanya 3 berita.

Sementara Investor Daily, Bisnis.com, dan Kontan memberitakan isu perdagangan lebih dari seribu kali. Investor Daily memberi nada positif sebanyak 732 berita, netral 328, waspada 263 dan negatif 6 berita. Bisnis.com dan Kontan menyisir status waspada sebanyak 205 berita dan 287 berita. Masing-masing menempatkan berita negatif hanya 2 dan 3 berita saja. Berita negatif ditunjukkan paling tinggi oleh Neraca sebanyak 8 kali. Sepanjang tahun 2013, Neraca memuat 792 berita sepanjang 2013, dengan nada waspada sangat tinggi sebanyak 312, dan netral sebanyak 120 berita.

Antaranews.com memberikan porsi positif lebih dari 2/3 jumlah berita yakni 535 berita dari total 792 isu perdagangan yang diberitakan. Sebanyak 139 bernada netral dan 118 waspada. Ini berbeda dengan Koran Tempo yang memuat hanya 700 berita setahun dengan komposisi positif 361 berita, 104 netral dan 234 waspada. Sementara The Jakarta Post memuat 653 pemberitaan dengan komposisi 439 berita positif, 106 berita netral dan 108 berita waspada. The Jakarta Post tidak pernah menurunkan berita negatif sama sekali sepanjang tahun.

Dari pengamatan media cetak dan daring (online), kebijakan sektor perdagangan diberitakan oleh media cetak sebanyak 72% dan sisanya sebanyak 28% diberitakan media online. Sedangkan sentimen kebijakan dan berita perdagangan didominasi sentimen positif sebanyak 54%, sebanyak 21% netral

dan 25% waspada. (tIm/rU)

Berbeda dengan pemberitaan harian pagi Kompas. Media nasional paling berpegaruh di negeri ini memberitakan isu perdagangan sebanyak 1.418 berita. Informasi bernada positif sejumlah 805, netral 199, waspada 412 dan negatif 2 berita. Kompas menempati urutan kedua dalam memberikan intonasi ‘waspada’ kepada Kemendag.

Sorotan Tajam Media

Page 38: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

36 |

REFLEKSI MEDIA : Impor Pangan dan gula Jadi Sorotan media

… Tahun 2014:

Tampil Netral

Gambar 1 Grafik sebaran media Periode 2013

2076

1247

805

199

732

328

263

6

622

232

205

2

491

245 28

73

548

120

312

8

535

139

118

467

202

114

1 1

108

361

104 23

4

439

10622

560

13

412

2

1418

1329

1061

1026

988

792

784

700

653

JUMLAH POSITIF NETRAL WASPADA NEGATIF

Sepanjang tahun 2014, Media Monitoring memasukkan satu media cetak yang dikenal “garang’ dalam pemberitaan,

yakni Rakyat Merdeka (RM). Sepanjang tahun sejak Januari hingga September, RM tampil netral dalam memberitakan isu perdagangan. Sebanyak 386 berita ditulis Rakyat Merdeka, dengan komposisi 93 positif, 211 netral, 77 waspada dan 5 berita negatif. Dengan memasukkan lima berita negatif, RM sekaligus sekaligus memosisikan diri sebagai media cetak paling banyak memberitakan sentiment negatif.

Harian mainstream ekonomi, Bisnis Indonesia (BI) tetap tampil sebagai pengisi berita perdagangan terbesar. Sebanyak 1.676 berita dihasilkan dengan sentiment positif sebanyak 645 positif, 609 netral, 419 waspada dan 3 negatif. Harian Kompas menempati nomor kedua setelah BI dalam jumlah pemberitaan yakni sebanyak 1.022 berita. Sentimen positif berita Kompas sebanyak 408, netral 370, waspada 241 dan 3 berita negatif.

Media Indonesia yang selalu mengkritisi pemerintahan SBY-Boediono juga tampil kalem. Sejumlah media yang dimonitoring, seperti Investor Daily, Neraca, Kontan, Bisnis.com, Koran Tempo, dan Jurnal Nasional menulis tak sampai seribu berita, dengan sentimen negatif rata-rata sekitar 2-3 berita. Investor Daily menulis 688 berita dengan 207 positif, 366 netral, 112 waspada, dan 3 negatif. Neraca memberitakan 582 berita dengan 249 berita positif, 203 netral, 128 waspada dan 2 negatif. Harian Kontan memuat 555 berita dengan komposisi 187 positif, 262 netral,

104 waspada dan 2 negatif. Sementara Bisnis.com memuat 458 berita dengan 170 positif, 205 netral, 81 waspada, dan 2 negatif. Sementara Jurnal Nasional memuat 427 berita, 132 positif, 173 netral, 40 waspada, dan 2 negatif. Sedangkan Koran Tempo memuat 419 berita dengan komposisi 132 positif, 173 netral, 112 waspada dan 2 negatif.

Sementara itu, persebaran berita perdagangan secara persentase sebanyak 81% cetak dan 19% online. sepanjang 2014, media yang memberitakan isu perdagangan secara netral sebanyak 44%, positif 35% dan 21% waspada dengan 0% berita negatif. (tIm/rU)

Page 39: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 37

Gambar 4 Grafik sebaran media Periode Januari-september 2014

1676

645

408

370

207 36

611

23

249

203

128

2

187 26

210

42 2

170

205

81 2

147

238

40

132

173

112

2 15

101

9321

177

135

119

609

419

3

241

3

1022

688

582

555

458

427

419

386

356

JUMLAH POSITIF NETRAL WASPADA NEGATIF

72%

28%Gambar 2 komposisi Pemberitaan antara media cetak dan online

Gambar 3 sebaran sentimen Pemberitaan uu Perdagangan

PosiTif neTrAl WAsPAdA

54%21% 25%

81%

19%Gambart 5 komposisi Pemberitaan antara media cetak dan online

Gambar 6 sebaran sentimen Periode Januari-september 2014

PosiTif neTrAl WAsPAdA

44%35% 21%

Page 40: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

38 |

REFLEKSI MEDIA : Impor Pangan dan gula Jadi Sorotan media

… Kebijakan Kementerian Perdagangan

Izin Lebih Mudah, Kontroversi Juga Ada

Dalam menghadapi tantangan sektor

perdagangan yang semakin kompleks berbagai kebijakan telah dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Apa saja kebijakannya berikut hasil analisis tim Media Monitoring Pusat Kemendag. Berikut penelusuran dan pemantauan Tim Media Monitoring.

PerizinAn diPermudAh

Walaupun bukan kabar baru, setidaknya masalah mudahnya perizinan tetap menjadi angin segar bagi para pelaku usaha sebagai pemohon perizinan. Soalnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menargetkan sebanyak 61 perzinan terkait perdagangan dapat dilakukan melalui media daring atau online, sehingga tidak ada lagi perjumpaan muka antara pemohon izin dan pemberi izin.

Dengan demikian bakal ada 96 jenis perizinan yang sudah dlakukan secara online dari total 159 jenis perizinan yang ditangani otoritas perdagangan. Sejauh ini dari total perizinan yang ditangani Kemendag sebagai otoritas

perdagangan sebanyak 35 jenis diantaranya sudah diurus secara online di Unit Pelayanan Perdagangan (UPP). Unit yang berhak mengeluarkan izin di Kemendag, yaitu Ditjen Perdagangan Luar Negeri (DAGLU), Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK), dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Dari keempat unit tersebut jumlah izin yang menjadi hak penerbitan Ditjen DAGLU berjumlah 117 perizinan, Ditjen PDN 14 perizinan, Ditjen SPK 6 perizinan, dan BAPPEBTI 22 perizinan. Adapun sisanya 63 perizinan yang lain saat ini sedang diperbaiki sistemnya. Persoalannya ke-63 perizinan tersebut merupakan tipe yang memang membutuhkan proses tatap muka, seperti perizinan-perizinan terkait dengan masalah perlindungan konsumen.

konTroversi PermendAG no.56/2014

Peraturan yang sejak awal pembentukan banyak menimbulkan kontroversi, namun Kemendag meyakini keputusan penerbitan Permendag ini untuk membangun iklim usaha yang sehat dan lebih transparan. Seperti diketahui Permendag No.56/2014 revisi atas Permendag No.70/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.

Penerbitan Permendag ini tidak lain adalah semangat yang dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk mempertegas dari aturan tersebut sesuai yang diamanatkan UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan. Salah satu butirnya, yakni mempertahankan mandat 80% produk lokal.

Kemendag kembali mempertegas adanya Permendag ini tidak ingin mengganggu keinginan konsumen dalam membeli produk-produk merek terkenal. Namun masyarakat diharapkan membeli produk bermerek yang dibuat di dalam negeri. Cara itu selain sekaligus untuk memancing investasi agar perusahaan asing mau membangun pabriknya di Indonesia juga agar produk Indonesia masih bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri tanpa mengganggu iklim investasi asing.

Page 41: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 39

PerATurAn PerdAGAnGAn elekTronik

Setelah melalui tahap penggondokan yang panjang pokok aturan perdagagan melalui online yang akan disebut Perdagangan Melalui Sistem Eletronik (RPME) telah siap diberikan kepada Sekretariat Negara. Penerbitan kebijakan perdagangan elektronik atau e-commerce tidak untuk membatasi usaha. Bahkan aturan ini akan memberikan perlindungan bagi konsumen dan pelaku usaha perdagangan elektronik.

Pokok materi aturan antara lain informasi atau dokumen elektronik sebagai bukti transaksi, yurisdiksi, syarat kontrak, iklan elektronik, pajak, dan bea materai. Selain itu, trustmark dan blacklist, tanggung jawab pemerintah, serta penyelesaian sengketa. Terkait masalah pajak, tidak ada peraturan pajak baru yang akan dibuat khusus untuk sektor bisnis bermedia daring ini. Obyek sama dengan perdagangan konvensional. Tiga jenis pajak yang akan diterapkan sektor perdagangan e-commerce, yakni pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

PembenTukAn PusAT desAin

Untuk peningkatan ekspor Kemendag akan memberikan perhatian yang cukup besar dan serius dalam pengembangan desain. Program yang akan dikembangkan yakni membentuk pusat desain. Pembentukan pusat desain tidak lain untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri, khususnya untuk produk-produk kreatif sehingga tidak terjebak dan kalah bersaing dengan produk luar negeri.

Sebagai bahan informasi Kemendag sebelumnya telah melakukan berbagai program sebagai pengembangan desain produk diantaranya adalah bekerjasama dengwn Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam mengembangkan program design Dispatch Service (DDS) sejak 2012. Program tersebut merupakan pendampingan desain kepada UKM berorientasi untuk ekspor. Pada 2014, program ini melibatkan 27 UKM dan 15 orang desainer untuk mengembangkan produk furnitur dan kerajinan rotan, kain tenun, batik, dekorasi rumah, fashion, perhiasan, gerabah, dan produk UKM.

PenGAmAnAn PerdAGAnGAn

Kemendag menetapkan 13 produk impor yang dikenakan Bea Masuk (BM) Tindakan Pengamanan Perdagangan (BMTP) sesuai dengan Permenkeu Nomor 137.1/PMK.011/2014. Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah menangani safeguard sebanyak 38 produk yang diajukan pemohon. Dari 368 produk itu, pada saat ini terdapat 3 produk yang sedang dalam proses penyelidikan dan telah direkomendasikan KPPI denga rincian wire rod, I dan H section dari baja panduan lain serta coated paper.

Hingga saat ini ada 13 produk impor yang dikenakan bea masuk. Penyelidikan dilakukan atas adanya permohonan dari produsen dalam negeri mengingat terjadi lonjakan volume barang impor sejenis dengan barang produksi doemstik. Persentase besaran bea masuk tambahan bervaraiasi ada yang dikenakan 10% hingga 20% dan lebih besar itu tergantung pada hasil penyelidikan.

misi PembeliAn

Inisiasi program misi pembelian (reverse trade mission) yang sudah dimulai Mei 2014 sudah menelurkan berbagai kesepakatan dengan sejumlah importir. Target konstribusi program terhadap peningkatan ekspor nonmigas sebesar 10%.

Produk yang ditonjolkan untuk misi

pembelian adalah furnitur dan komoditas andalan lainnya seperti alas kaki, produk perikanan, dan makanan olahan. Misi pembelian kemungkinan menjadi salah satu inisiatif Kemendag untuk mengobati

neraca perdagangan akibat pelarangan ekspor mineral.

Dalam program misi pembelian ini seluruh biaya akamodasi para importir yang akan datang dan membeli produk lokal asalkan jelas melakukan kontrak

bisnis ditanggung Kemendag. (ABd/tIm)

Page 42: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

40 |

REFLEKSI MEDIA : Impor Pangan dan gula Jadi Sorotan media

Bagi mantan Menteri

Perdagangan Muhammad Lutfi yang termuat di Kontan arah pemberitaan

jelas sangat Positif. Mendag mengutarakan, untuk kasus sengketa pengaduan Amerika serikat (AS) ke WTO gara-gara pengetatan aturan impor hortikultura dan daging sapi yang dikalim merugikan negeri Paman Sam itu Indonesia siap untuk menghadapinya.

Apalagi, katanya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah

Di media Jurnal

Nasional sikap berita Positif juga diungkapkan mantan Wakil Menteri

Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi. Di media ini mantan Wamendag berbicara seputar masalah Surat Keterangan Asal (SKA) yang dirinya merasa perlu digiatkan, karena minat pelaku usaha yang notabene eksportir untuk mengurus sangat rendah.

… Muhammad Lutfi:

Siap Hadapi AS di WTo

Isu sektor perdagangan cukup menyita pemberitaan. Terbukti berbagai komentar dari para narasumber termuat di media cetak maupun online. Tak

kurang menteri perdagangan waktu itu, Muhammad Lutfi juga cukup nyaring. Berikut ini rangkuman Tim Media Monitoring Pusat Kemendag.

melakukan tiga kali perundingan sebagai upaya menghadapi laporan AS tersebut. “Konsultasi sudah berjalan dan sampai saat ini belum ada permintaan untuk konsultasi kedua,’’ kata Lutfi.

Berarti dengan tidak adanya permintaan konsultasi kedua Kemendag menilai berarti AS puas dan tidak ada keberatan dengan konsultasi yang pertama. Dalam konsultasi pertama di WTO Indonesia sudah menjelaskan bahwa aturan yang dibuat bukan dalam rangka melakukan pembatasan impor, melainkan melakukan transparai dan merangsang petani

lokal untuk meningkatkan hasil pertanian.

Aturan impor hortikultura yang digugat AS itu adalah Permendag No. 60/2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura. Mantan mendag menilai dengan tidak adanya permintaan konsultasi kedua, Kemendag menilai berarti AS puas dengan konsultasi yang pertama. Hal itu, lanjut Lutfi, sudah diklarifikasi dan AS sejauh ini tidak ada keberatan dengan mengajukan konsultasi kedua. “Bila AS merasa tetap keberatan Indonesia siap hadapi di WTO,’’ tegasnya. (ABd/tIm)

… Bayu Krisnamurti

SKA Mempermudah EksportirUntuk itu lebih eksportir memahami masalah SKA, Bayu perpendapat perlu terus digiatkan sosialisasi seputar masalah SKA, eksportir untuk urus SKA pada produknya meningkat. “Saat ini kurang dari 20% eksportir yang menggunakan surat yang membuktikan daerah asal produk eskpor ini,’’ jelasnya.

Padahal, lanjut Bayu dengan melampirkan SKA, eskportir bisa menikmati beragam fasilitas yang telah disepakati dengan negara

tujuan. Misalnya, turunnya tarif, kemudahan karantina serta bea cukai. “Dengan SKA pengelolaan dan pencatatan ekspor menjadi lebih baik,” harapnya.

Untuk SKA berbagai kemudahan tekah dilakukan Kemendag , misalnya dengan membuka layana SKA elektronik atau eSKA yang bisa diakses secara online selama 24 jam. SKA ini terkait dengan sistem penomoran tunggal Indonesia Single Window (INSW) yang dibutuhkan dalam perdagangan bebas. (ABd/tIm)

Page 43: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 41

Dewan Perwakilan Rakyat

Pemerintah Harus Fokus Kembangkan

Pasar RakyatLaporan di Bisnis.com bersinyal positif. Media online

ini mengutip pernyataan Wakil Ketua DPR Agus Hermanto. Ia mengatakan DPR meminta pemerintah fokus mengembangkan pasar tradisional menyusul semakin berkurangnya jumlah pasar tradisional lantaran gempuran pasar modern. Hal itu bisa dilakukan dengan merevitalisasi pasar tradisional

“Persoalan pasar tradisional sudah menjadi konsen DPR, agar para pedagang di pasar-pasar tradisional bisa terus berdagang dan berdekatan dengan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara Ketua Komisi VI DPR Achmad Hafisz Tohir mengatakan, pasar tradisional tidak boleh dihilangkan menyusul keberadaanya yang sangat penting di tengah masyarakat. Untuk itu perlu diberi perlindungan dan pembinaan, termasuk skill manajerial pedagangnya. (ABd/tIm)

AMMI:

dukung Pengetatan Produksi Timah

Melansir pemberitan positif di Bisnis Indonesia, tertulis Asosiasi Metalurgi dan Material Indonesia

(AMMI) meminta pemerintah segera menetapkan kebijakan pengetatan produksi timah untuk menjaga tumbuhnya industri timah dalam negeri. Ketua Umum AMMI Ryad Chairil menyatakan, Indonesia perlu menjaga ketersedian bahan baku tambang yang strategis guna keperluan industri dalam negeri.

“Kebijakan produksi dan ekspor timah harus segera diatur dengan tepat,’’ tegasnya.

Menurutnya, hilirisasi di sektor timah perlu segera didorong karena komoditas ini bernilai tinggi terlebih lagi keberadaannya langka. Selain itu, hilirisasi di sektor timah diharapkan menjadi pemicu bagi pengembangan industri sejenis di komoditas tambang lainnya.

“Indonesia harus belajar dari China dan Jepang. Ekspor biji mentah tanpa diolah adalah pemikiran kuno yang tidak membawa kemajuan bangsa ini,’’ jelasnya. (ABd/tIm)

CORE Indonesia:

Hapus Korupsi BirokrasiLaporan pemberitaan yang sifat waspada ditulis Neraca.

Dalam pemberitaannya media ini mengutif nara sumber Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini. Pengamat ekonomi ini mengatakan, jika ingin mengejar partumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun di tengah banyak negara berlomba bersaing meningkatkan industri manufakturnya Indonesia perlu peningkatan daya saing produknya. Sementara Bank Indonesia mempreduksi pertumbuhan pada kuartal III-2014 hanya 51%.

Dikatakan, untuk konsep pertumbuhan dalam meningkatkan daya saing, Pemerintah Indonesia harus segera mengambil langkah-langkah startegis dengan meningkatkan daya saing ekonomi dan peningkatan laju ekspor produk Indonesia. Seperti meningkatkan ekspor yang siap bertarung di kancah MEA 2015 dan AFTA.

Memang lanjut Hendri, diperlukan adanya langkah cerdas dari kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para pelaku industri, seperti bebas pajak yang tidak memberatkan proses pengurusan usaha yang tidak banyak membutuhkan banyak aturan berbelit. Selain itu meniadakan aroma korupsi birokrasi dalam pengurusan usaha.

Masalah tersebut dimaksudkan untuk menimbulkan gairah kepada masyarakat Indonesia agar ikut andil dalam menciptakan ekonomi kreatif yang berdaya saing tinggi dan meningkatkan laju ekspor. “Disinilah kerjasama pemerintah dan pengusaha sangat dibutuhkan untuk menciptakan priduk yang berdaya saing tinggi,” ujar Hendri. (ABd/tIm)

HIPPI:

Peraturan e-Commerce Harus Fleksibel

Berita bersinyal Netral ditulis Kompas. Berita yang ditulis di media ini berkisar kebijakan pemerintah tentang e-commerce.

Sumber berita datang dari Ketua Umum DPP Pengusaha Pribumi Indonesia Indonesia (HIPPI) Suryani S. Motik. Dikatakan, saat ini perdagangan melalui media daring merupakan hal yang tidak bisa dihindari pada era digital. Begitu sebuah usaha masuk perdagangan daring (online) pasar menjadi tak terbatas.

“Pasar perdagangan elektronik sangat menarik,” ungkapnya

Suryani meminta yang harus dipahami karena bisnis ini sangat dinamis dan berkembang dengan teknologi. Untuk itu peraturan yang dibuat tidak boleh kaku atau harus fleksibel. “Peluang usaha ini sangat besar dari bisnis perdagangan elektronik. Oleh karena itu diperlukan aturan yang bisa melindungi pelaku usaha dan konsumen,’’ harapnya. (ABd/tIm)

Page 44: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

42 |

REFLEKSI MEDIA : Impor Pangan dan gula Jadi Sorotan media

KADIN:

Berharap Jokowi Buat Regulasi untuk Proteksi Usaha

Salah satu pandangan yang dimuat Bisnis Indonesia tentang waralaba mengutip pernyataan Ketua Komite Tetap Bidang

Waralaba, Lisensi dan Kemitraan Kadin Amir Karamoy. Ia mengatakan, dalam menghadapi MEA 2015 perlu komunikasi lebih mendalam antara pelaku waralaba di setiap negara regional ASEAN, agar dapat dirumuskan regulasi terbaik di setiap wilayah.

Dengan begitu, investasi yang masuk dalam kondisi baik dan diterima dengan ramah. “Tiap negara pasti ingin melindungi pasarnya masing-masing,” ujarnya.

Amir berharap pemerintahan Jokowi dan JK dapat mendorong perkembangan usaha waralaba di tanah air dan melanjutkan komitmen dukungan yang telah dijalankan pemerintahan sebelumnya. Karena itu pemerintah baru diharapkan dapat memberi dukungan serta membuat regulasi yang dapat memberikan proteksi usaha waralaba di tengah persaingan ke depan yang semakin ketat. (ABd/tIm)

Kementerian ESDM:

Permendag No.44/2014 Harus ditangguhkanDua laporan berita negatif termuat di harian Bisnis Indonesia

dan Neraca. Berita bersinyal negatif terkait masalah komoditas timah bersumber dari pernyataan Dirjen Mineral Kementerian ESDM R Sukhyar dan Sekjen Asosiasi Pertambangan Zirconium Indonesia (APZI) Sihol Manullang. Dirjen R Sukhyar dalam pernyataan yang dikutif Bisnis Indonesia meminta Kemendag secepatnya menunda implementasi Permendag No.44/2014 yang mengatur ketentuan ekspor timah. Soalnya, Permendag No. 44/2014 bertabrakan dengan Permen ESDM No.32/2013 tentang Tata Cara Pemberian Ijin Khusus Bidang Pertambangan. Selain itu dalam Permendag itu dinilai ada indikasi peniadaan keterlibatan ESDM dalam mengontrol dan mengawasi tata niaga timah.

Sementara Sihol Manullang seperti yang ditulis Neraca menyebutkan Permendag No.44/2014 adalah produk mafia. Diterbitkan 24 Juli 2014, tetapi baru diberlakukan 1 November 2014. Ini sengaja melempar “telur busuk’’ ke pemerintahan baru Jokowi-JK. “Sejak awal kami mempertanyakan hal ini karena membahyakan masa depan mineral Indonesia. Inilah yang harus dilawan,” tegasnya. (ABd/tIm)

à Amir Karamoy (Ketua Komite Tetap Bidang Waralaba, Lisensi dan Kemitraan Kadin)

à R Sukhyar (Dirjen Mineral Kementerian ESDM)

à Sihol Manullang (Sekjen Asosiasi Pertambangan Zirconium Indonesia (APZI))

Page 45: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 43

Page 46: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

44 |

OPINI : Achmad Hafidz Tohir

“Perdagangan Harus Jadi Leading Sector”

“Perdagangan Harus Jadi Leading Sector”

àAchmad Hafidz Tohir | Ketua Komisi VI DPR RI

» “Saat ini, terkesan sektor perdagangan itu hanyalah bagian dari ekonomi saja, padahal tidak ada transaksi perdagangan, maka ekonomi tidak berjalan.”

Fot

o: R

icky

Walaupun penunjukan Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan

mengundang pro dan kontra banyak pihak, di mata Achmad Hafisz Tohir, Rachmat Gobel merupakan sosok yang tepat. RG, begitu ia akrab disapa, diangkat Presiden Joko Widodo medio Oktober silam dan masuk dalam jajaran Kabinet Kerja. Bagi Hafisz, latar belakang sebagai pelaku industri bisa menjadi modal membangun perdagangan nasional.

“Tidak mungkin presiden Joko Widodo salah memilih orang untuk menjadi menterinya. Meski beliau lebih cocok duduk sebagai Menteri Perindustrian, bukan berarti Rachmat Gobel tidak mengerti masalah perdagangan. Bisa jadi ia lebih paham, karena latar belakangnya sebagai pelaku usaha,” ungkap Hafisz-begitu anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini disapa.

Lelaki kelahiran Palembang 10 Juni 1966 ini asal pemilihan Sumsel 1 ini memberikan

catatan dan pesan untuk membangun sektor perdagangan kepada RG.

Dalam perbincangan dengan Tim Majalah INTRA di ruang Sekretariat Komisi VI DPR RI, Hafisz didampingi dua Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana (F-Demokrat) dan Heri Gunawan (F-Gerindra) bercerita panjang tentang sektor perdagangan.

à Berikut petikannya:

Page 47: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 45

seJAuh mAnA AndA menGenAl sosok mendAG rAchmAT Gobel?

Rachmat Gobel sudah lama saya kenal. Dia itu teman saya. Maka, saat terpilih menjadi Mendag saya tidak begitu terkejut, walaupun diragukan banyak pihak. Di benak saya ketika ditunjuk presiden, Rachmat Gobel pasti bisa, walaupun berlatar belakang pelaku industri. Dia itu sangat piawai dalam mengelola bisnis. Dan pastinya dia paham betul cara melakukan perdagangan, karena sebelumnya terlibat sebagai pelaku usaha.

sebAGAi kAWAn, APAkAh AndA mAsih bisA menGkriTisinyA?

Kenapa tidak bisa mengkritisi. Di sinilah fungsi DPR sebagai pengawas dari jalannya roda pemerintahan. DPR dan pemerintah itu juga sebagai mitra. Maka, bila ada hal-hal yang kami (anggota DPR-red) anggap menyimpang akan kami awasi atau perlu koreksi pasti akan kami koreksi. Kan ada rapat dengar pendapat (RDP) atau rapat kerja (Raker) DPR dan pemerintah.

APA yAnG bisA AndA kriTisi seJAuh ini?

Saya melihat banyak kebijakan Kementerian Perdagangan yang tidak terarah dan tidak fokus. Padahal sektor perdagangan itu harus menjadi leader atau sebagai garda terdepan dari pergerakan ekonomi. Saat ini, terkesan sektor perdagangan itu hanyalah bagian dari ekonomi saja, padahal tidak ada transaksi perdagangan ekonomi tidak berjalan.

mAksud AndA?

Contoh saja misalnya tentang kebiijakan akan barang tambang. Kebijakan ini terkesan tidak berkoordinasi antar kementerian. Bukan itu saja, tapi juga masalah kebijakan impor daging sapi, impor beras, maupun impor hortikultura atau impor gula rafinasi saling tumpang tindih. Antar-Kementerian saling merasa benar, berkepentingan atau bertanggung-jawab.

Ke depannya hal itu sudah tidak boleh lagi terjadi. Seperti Kementan hanya mengurus soal pertanian. Bila merasa ada yang kurang dan membutuhkan impor, ya buat permohonan izin impor. Begitu juga dengan Kemenperin, urus saja industri dalam negeri supaya bisa jaya. Bila memerlukan impor untuk

kebutuhan industri, serahkan ke Kemendag. Begitu juga dengan Kementerian ESDM. Peran ekspor maupun impor biar saja Kemendag yang mengelola dan mengatur. Pokoknya urusan perdagangan ada di Kemendag.

Bila masing-masing berjalan sesuai dengan fungsi pasti tidak ada antar kementerian saling salah- menyalahkan bila terjadi permasalahan. Hilangkan-seperti ungkapan Presiden-ego sektoral.

sebAGAi menTeri bAru, APA mAsukAn AndA?

Yang pasti, pertama adalah bagaimana menteri melihat sektor industri berjalan. Itu yang harus dilihat. Kenapa begitu, ya…karena bagaimana tidak perdagangan akan berjalan bila sektor industri mati. Ada perdagangan ada industri begitu sebaliknya.

Selain itu mulai saat ini kita mengeskpor itu barang setengah jadi atau kalau bisa sudah barang jadi. Bukan barang mentah. Nilai barang sudah jadi jauh lebih besar ketimbang barang mentah. Belum dampak ikutannya akan berputar di dalam negeri. Makanya saya setuju untuk barang tambang, perusahaan pengelola tambang harus membuat smelter. Memang bila bicara skala pendek dirasakan akan merugikan dengan adanya smelter, tapi bila bicara jangka panjang akan lebih menguntungkan selain nilai jualnya jauh lebih mahal juga hasil tambang kita terjaga.

Kedua, perdagangan harus berorientasi kepada barang dan jasa, bukan berharap lagi kepada pendapatan fiskal yang didapat dari ekspor bahan baku. Ini pekerjaan rumah yang paling berat untuk merubahnya, karena tidak mudah.

seJAuh ini APAkAh AndA melihAT AdA GebrAkAn dAri kemenTeriAn PerdAGAnGAn?

Belum ada gebrakan yang cukup berarti. Baik dari segi kinerja perdagangan luar negeri, perdagangan dalam negeri maupun kerjasama internasional. Contohnya, sampai sekarang ini produk CPO kita masih dibayangi-bayangi kampanye hitam oleh AS dan UE. Kita tidak berhasil menyakinkan negara-negara tersebut bahwa produk kita ramah lingkungan di berbagai konferensi dunia.

Selain itu belum lagi masalah isu komoditas cabai atau kenaikan harga kebutuhan pokok, pasokan atau distribusi masih saja menjadi persoalannya, begitu juga terkait gula rafinasi yang hingga kini belum dapat dituntaskan. Kerjasama perdagangan belum ada yang

cukup berhasil. Namun begitu sudah pasti ada yang berhasil . Kita juga tidak tutup mata untuk keberhasilan itu. Namun, saya minta Mendag yang baru itu mampu membuat suatu gebrakan yang pro rakyat.

PAndAnGAn bAPAk denGAn blusukAn menTeri bAGAimAnA?

Saya melihat tidak terlalu penting. Tapi, boleh juga untuk waktu tertentu-tertentu saja, jangan sering-sering, karena nanti penilaiannya lain. Yang tadinya bermaksud baik nanti penafsiran jadi lain. selebihnya cukup para dirjen-dirjen saja.

bicArA soAl uu PerdAGAnGAn, bAGAimAnA bAPAk melihATnyA?

Bagus. UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan aturannya sudah sangat jelas. Sekarang tinggal mengimplementasikan saja. Bila ragu akan melakukan kebijakan lihat saja di UU, semua sudah diatur, karena itu payung hukumnya.

bAGAimAnA menyikAPi meA 2015?

Apakah kita siap menghadapi MEA 2015? MEA itu jangan diaggap perdagangan bebas saja. Tapi, yang patut dipikirkan bagaimana kita membuat suatu produk berdaya saing tinggi hingga tidak kalah dengan produk negara lainnya. Memang MEA itu bagi seorang pengusaha sangat menguntungkan, karena produk atau barang dagangan bisa terjual, tapi bagi pemerintah saya melihatnya tidak ada untungnya.

Bila bicara MEA pasti bicara transaksi dagang menjual produk atau barang saja. Yang patut diperhatikan pula adalah sektor jasa. Karena sektor ini bisa jadi peluang pasar.

AdA seJumlAh PihAk melihAT buloG sebAiknyA mAsuk ke dAlAm bAGiAn kemenTeriAn PerdAGAnGAn bAGAimAnA PendAPAT AndA?

Itu bisa saja. Apalagi Bulog selama ini mengurus persoalan bahan pangan. Bila Bulog di bawah Kementerian Perdagangan koordinasinya akan lebih mudah. Saya setuju bila ada wacana seperti itu.

APA PesAn AndA unTuk meninGkATkAn kinerJA PerdAGAnGAn?

Basmi penyelundupan, tingkatkan pengawasan, serta perlindungan konsumen dengan SNI. Rusaknya perdagangan karena maraknya penyelundupan. ―PEwAwAnCARA: LUtHER PALiMBOnG, GUntUR, ABDUL SyUKUR, HERU, FOtOGRAFER: RiCKy

Page 48: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

46 |

: raja Sapta oktohari “mengelola Perdagangan dari Mindset Perindustrian”

OPINI

“Mengelola Perdagangan dari Mindset

PerindustrianӈRaja Sapta Oktohari | Ketua Umum HIPMI

Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke depan perlu melakukan terobosan-

terobosan baru, selain targetkan ekspor 300% dalam rangka peningkatan kinerja perdagangan. Yang paling utama adalah pembenahan pada sektor kebijakan tata niaga, penanganan masalah pangan, mengamankan dan meningkatkan daya saing produk lokal, peningkatan pengawasan, penerapan standardisasi, dan kemudahan penerbitan izin.

Pesan-pesan itu disampaikan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari kepada Tim Majalah INTRA di kantornya di gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. “Itu pesan penting buat Kemendag,” kata Okto-begitu pria kelahiran 15 Oktober 1975 ini biasa dipanggil.

Ketua HIPMI periode 2011-2014 juga meminta Menteri Perdagangan Rachmat Gobel jangan serta merta mengubah

kebijakan yang sudah ada sebelumnya.” Sebaiknya dilakukan secara bertahap bila tidak baik ya… dibuat yang lebih baik lagi, bila sudah baik terus ditingkatkan. Jangan ada istilah ganti menteri ganti baju di Kementerian,” pintanya.

Pengusaha muda yang bergelut di bidang perikanan, pertambangan sekuritas, dan event organizer “Mahkota Promotion” bercerita panjang lebar mengenai sektor perdagangan.

» “Pemerintah harus jeli membaca peluang-peluang pasar dan tentunya dalam mengeluarkan regulasi.”

Fot

o: S

yuku

r

Page 49: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 47

à Berikut petikannya:

AndA TAdi menGAWAli PerbincAnGAn denGAn seJumlAh PesAn mohon diJelAskAn?

Begini. Pesan yang saya sampaikan sangat krusial. Sebab saya melihat saat ini banyak instrumen kebijakan dibuat, namun dalam pengimplementasianya saya melihat sangat kurang. Banyak contoh, seperti tata niaga kakao, CPO, karet, gula rafinasi, garam, timah TPT, produk kehutanan masih bermasalah bukan saja sesama kementerian juga para pelaku usaha. Itu baru tata niaga komoditas belum lagi kebijakan seperti pengaturan usaha waralaba yang masih tetap dibayangi permasalahan. Kebijakan e-commerce masih teka-teki kapan akan dikeluarkan.

Belum lagi masalah pangan hingga kini belum dapat dituntaskan. Persoalan pangan jangan dianggap remeh. Patut diperhatikan penyumbang inflasi salah satunya adalah kenaikan harga kebutuhan pokok. Saya melihat saat ini belum ada suatu langkah atau instrumen yang konkrit dalam penanganan masalah pangan oleh Kemendag. Ini patut diperhatikan, apalagi presiden Joko Widodo sangat konsen dalam penangananan pangan. Padahal bagi masyarakat yang terpenting adalah pasokan ada dan harga stabil.

lAlu, APA mAsAlAh yAnG lAin?

Secara umum, persoalan klasik yang dihadapi oleh sektor perdagangan nasional adalah defisit neraca perdagangan akibat surplus ekspor nonmigas tidak mampu menekan defisit di sektor impor migas. Pertumbuhan impor migas yang lebih tinggi dari ekspor nonmigas mendorong pelebaran defisit perdagangan selama ini. Defisit ini bahkan akan semakin dalam ketika ekspor nonmigas mengalami perlambatan, stagnisasi atau menurun.

Persoalan klasik lainnya adalah volatilitas harga komoditas strategis yang memicu risiko inflasi. Banyak penyebab volatilitas komoditas, seperti ketidakmenentuan regulasi, aksi spekulasi, dan perubahan cuaca.

Yang juga patut diperhatikan adalah peran sektor industri. Karena perdagangan itu kan tidak terlepas dari peran sektor industri. Maka, bila kita ingin memajukan perdagangan kita harus juga bangkitkan dan tingkatkan peran industri. Misalnya mendorong investasi dalam negeri,

memudahkan perizinan atau memberikan intensif berupa tax holiday, memberikan kemudahan pendanaan perdagangan (trade financing) bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM), dan meningkatkan produk yang berdaya saing tinggi.

JAdi hArus bAGAimAnA?

Pemerintah harus jeli membaca peluang-peluang pasar dan tentunya dalam mengeluarkan regulasi. Seperti saat ini sedang menjadi fokus pemerintah baru adalah memajukan sektor maritim. Tapi, itu akan berhasil bila adanya sinkronisasi kebijakan antar kementerian.

Begitu juga dengan perdagangan, bukan hanya Kementerian Perdagangan saja yang mengurus tentunya kementerian lain ikut juga andil dalam memajukan perdagangan seperti pertanian, perindustrian, perhubungan, ESDM, perikanan dan kelautan, dan keuangan. Harus ada sinkronisasi antar kementerian.

Begitu juga peran promosi dagang harus digalakkan, terutama dengan meningkatkan kinerja ITPC tanpa mengenyampingkan peran Atase Perdagangan (Atdag). Untuk para ITPC harus peka dan jeli membaca pasar di negara penempatan.

AndA melihAT benTuk kerJAsAmA PerdAGAnGAn kiTA denGAn neGArA lAin? APA yAnG Perlu dikAJi?

Kita tetap harus hormati. Hanya saja, kalau kemarin-kemarin pasar kita terbuka terus, sekarang tidak perlu begitu lagi. Intinya dalam kerjasama itu harus ada saling menghormati, saling mempercayai, dan saling memberikan keuntungan.

Saya melihat sudah saatnya bentuk kerjasama perdagangan kita perlu diubah strategi dagang. Misalnya, jangan terpaku perdagangan dalam satu ikatan kerjasama dan jangan mau didikte dengan bentuk kerjasama.

Banyak contoh, walaupun telah ada ikatan kerjasama, namun kerap kali Indonesia tetap dirugikan, seperti kerjasama RI-UE, masih saja dipersoalkan masalah CPO masih dengan kampanye hitam, dengan Korsel banyak masih tarik ulur hingga kini belum capai titik temu.

Selain itu dengan Jepang baru kita larang ekspor minerba saja sudah mengadukan ke WTO, Apalagi dengan AS terkait dengan pengetatan produk impor hortikultura mereka minta pengecualian, tapi bila produk kita dipasarkan masih saja terkena proteksi. Begitu juga dengan Australia produk rokok kita dituntut menerapkan kemasan polos, kita tolak diadukan ke WTO.

APA yAnG hArus diPerhATikAn PemerinTAh TerkAiT kerJAsAmA PerdAGAnGAn inTernAsionAl?

Utamakan kepentingan nasional (national interest). Itu yang harus dijaga. Kepentingan nasional ini menjadi ukuran kebijakan pemerintah sekarang.

JelAnG meA 2015, APA PendAPAT AndA?

Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, pemerintah harus membenahi daya saing yang selama ini menjadi masalah. Daya saing Indonesia masih terendah bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Misalnya, dari sektor infrastruktur dan melalui standardisasi produk yang masuk.

Selain itu masih banyak pekerjaan rumah yang diselesaikan untuk menyambut pasar bebas MEA. Sektor yang perlu dibenahi adalah kapasitas inovasi, kapabilitas teknologi, dan kemampuan industri. Yang paling penting adalah daya saing di sektor jasa, ini yang patut diperhatikan pemerintah.

Selain itu, untuk mengantisipasi produk kita agar tidak kalah bersaing perlu ada proteksi dengan menerapan standardisasi dalam rangka mengamankan pasar dalam negeri, misalnya dengan penerapan SNI. Upaya ini untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dalam mengantisipasi serbuan produk-produk ilegal di pasar bebas nanti,

PenunJukkAn rAchmAT Gobel sebAGAi menTeri PerdAGAnGAn menuruT AndA?

Saya melihat penunjukkan Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Kerja merupakan langkah tepat. Ini mengingat figur Rachmat Gobel yang selama ini di kenal sebagai pelaku usaha nasional yang mempunyai pengalaman di bidang industri juga pastinya piawai dalam bidang perdagangan.

Pastinya Rachmat Gobel akan mempunyai strategi khusus dalam meningkatkan kinerja perdagangan. Buktinya dia menargetkan ekspor melonjak 300% dalam lima tahun ke depan.

Namun, saya sarankan sebaiknya Mendag jangan sering melakukan blusukan, karena kurang efisien juga bila dilakukan, bahkan, terkesan mengekor presiden Joko Widodo. Lebih baik intensifkan koordinasi saja antar kementerian sambil memperkuat di dalam lingkungan kerja Kemendag.

―PEwAwAnCARA: LUtHER PALiMBOnG, GUntUR, ABDUL SyUKUR, HERU, FOtOGRAFER: ABDUL SyUKUR

Page 50: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

48 |

: dr makmur Keliat Proyeksi Perdagangan Poros maritim

OPINI

Proyeksi Perdagangan

Poros Maritimàdr makmur Keliat | Pengamat Akademis

Fot

o: S

yuku

r

» Tol laut itu harus dipahami sebagai infrastruktur maritim. Tujuannya supaya identitas geografis kita sebagai negara kepulauan juga muncul sebagai identitas kegiatan ekonomi. “

Presiden Joko Widodo melakukan revolusi besar dalam pembangunan

nasional. Darat tidak lagi dijadikan sebagai prioritas pembangunan. Presiden Joko Widodo menyasar laut. Mantan Presiden B.J. Habibie pernah mengatakan Indonesia bukan hanya sebuah negara maritim tetapi benua maritim. Itu sebabnya, dari Sabang hingga Merauke, negeri ini dihubungkan oleh laut.

Menyelesaikan S1 (1986) dari Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Makmur Keliat kemudian memperoleh gelar PhD (1995) Ilmu Hubungan Internasional dari School of International Studies, Jawaharlal Nehru University, New Delhi, India. Pria berkacamata dengan logat Medannya yang sangat kental ini tercatat sebagai salah seorang pengajar di Departemen

Ilmu Hubungan Internasional, FISIP Universitas Indonesia. Sebelumnya, pada 1999, ia sempat mengajar di Departemen Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Surabaya. Pernah menjabat Direktur Eksekutif Pacivis dan CEACoS (Center for East Asia Cooperation Studies), dua lembaga penelitian di lingkungan FISIP UI. Saat ini Ketua Program Pascasarjana Ilmu Hubungan Internasional, FISIP UI.

Page 51: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 49

Berikut ini petikan wawancara Luther Pangimbon, Guntur, Abdul Syukur dan Heru dari Majalah INTRA Insight dengan Makmur Keliat, PhD (MK).

kiTA lAnGsunG PAdA inTinyA sAJA PAk. Presiden Joko Widodo memiliki kebiJAkAn Tol lAuT. menuruT bAPAk, bAGAimAnA imPlemenTAsi kebiJAkAn TersebuT memPenGAruhi kebiJAkAn PerdAGAnGAn, TeruTAmA sisTem disTribusi kebuTuhAn Pokok.

Substansinya begini. Kalau kita perhatikan letak geografis Indonesia itu kan kepulauan. Kalau kita lihat karakteristik geografis ini tampak sesuatu yang sangat kontras. Karakter geografis kelautan itu tidak tampak pada kegiatan ekonominya. Seharusnya, dengan karakter geografis seperti itu maka identitas ekonominya harus memberikan tekanan yang sangat besar pada penggunaan atau memanfaatkan potensi-potensi yang bisa diberikan oleh kelautan. Salah satunya persoalan-persoalan pelabuhan. Kata kuncinya kan sebenarnya, pelabuhan itu berkaitan dengan infrastuktur. Tol laut itu harus dipahami sebagai infrastruktur maritim. Tujuannya supaya identitas geografis kita sebagai negara kepulauan juga muncul sebagai identitas kegiatan ekonomi. Itu gambaran besarnya.

bAGAimAnA GAmbArAn mikronyA?

Gambaran yang lebih mikronya sebenarnya karena kita berhadapan dengan persoalan apa yang disebut sebagai cost of logistic yang sangat besar. Cost of logistic yang sangat besar ini mengakibatkan produk kita tak kompetitif.

Coba bayangkan kita menghasilkan meuble yang sama dengan Thailand. Tetapi biaya yang kita keluarkan untuk menghasilkan meubel ini jauh lebih besar daripada Thailand padahal harga di Eropa misalnya sudah ditentukan sama. Tentu margin keuntungan yang dihasilkan oleh kita lebih kecil daripada meuble yang sama yang dihasilkan Thailand. Kenapa begitu, karena cost of logistic. Nah, cost of logistic kita itu 27% dari GDP. Singapura sekitar 5% dari GDP. Ini mengakibatkan kita ini tinggi sekali. Akibatnya indext of competitiveness kita yang menjadi rendah. Salah satunya karena infrastruktur yang tidak memadai.

Salah satu infrstruktur yang memadai itu karena kita tidak memanfaatkan fasilitas-failitas yang dilakukan lewat pelabuhan. Contohnya, kita mengangkut barang dari kampung saya, Tanah Karo menjual jeruk, satu dua ton pakai truk berhari-hari dari Medan ke Jakarta. Bayangkan jika pakai container naik kapal medan ke Jakarta. Cost per unit-nya menjadi jauh lebih rendah. Ini yang harus diperbaiki.

Selama ini kita lebih banyak memperhatikan transportasi daratan. Tentu saja tidak berarti transportasi daratan menjadi terpisah dengan infrastruktur maritim. Yang mau kita katakan selama ini kita kurang memperhatikan infrastruktur maritim. Dalam aspek mikronya. Secara empirik, ada masalah besar dalam pemindahan barang sehingga meningkatkan cost of logistic. Contoh dari Jawa ke Bekasi ke Tanjung Priok, dulu bisa dua rit ke Tanjung Priok sekarang menjadi satu rit dalam sehari. Karena itu, ada keinginan membangun pelabuhan di sekitar pantura. Ini harus dikembangkan ke depan.

Pengertian tol laut pada aspek mikro sangat dibutuhkan karena memberikan manfaat untuk meningkatkan competitiveness Indonesia.

APAlAGi yAnG Perlu diPerhATikAn?

Liberalisasi. Liberalisasi yang dilakukan tidak akan berhasil jika tidak disertai dengan pembangunan infrastruktur. Jadi, kecenderungan liberalisasi tidak dapat dihindarkan, baik regional maupun multilateral, WTO, agenda Asean, dll. Tekanan-tekanan liberalisasi dari luar, dan itu mengharuskan setiap negara menjadi kompetitif. Salah satu syaratnya jika infrastrukturnya baik, termasuk infrastruktur maritim. Karena itu harus ada pembenahan.

TAPi iTu TidAk mudAh?

Tentu tidak mudah, banyak hambatan. Salah satunya keterbatasan fiskal. Karena itu, harus ada konsolidasi fiskal. Salah satu caranya dengan memindahkan alokasi subsidi ke infrastruktur. Itu pun harus disertai dengan pelibatan swasta. Salah satu mekanisme yang sudah ita ketahui adalah melalui Privat Public Partnership. Penyelesaian mobilisasi pendanaan infrastruktur tidak semata-mata fiskal tetapi melibatkan swasta. Kita berharap BUMN berperan besar.

Tentu saja pengembangan maritim tak hanya sekadar pelabuhan. Kita juga perlu bangun infrastuktur maritim lainnya yaitu membangun pengapalan. Kita punya prinsip Kabotage, dalam pelaksanaan Kabotage ini

tidak jalan birokrasinya tidak berjalan baik. Benderanya nasional tetapi sebenarnya asing. Ini harus diatasi. Lalu, persoalan illegal fishing yang benar benar illegal. Ini harus dilakukan tindakan-tindakan.

bAGAimAnA kemendAG ikuT berPArTisiPAsi dAlAm PembAnGunAn Tol lAuT. bAGAimAnA PerAnnyA?

Pembangunan infrastruktur tidak hanya sekedar kita punya pelabuhan. Permasalahan terbesar kita menciptakan fasilitas-fasilitas yang memudahkan. Saya kira di sini Kemendag harus bisa bekerja sama dengan berbagai instansi lainnya. Lintas sektoral harus dilakukan. Pemahaman saya, Kemendag mengatur policy-nya. Tetapi ketika dalam impelementasinya di pelabuhan, berbagai otoritas ada di dalam. Bagaimana tumpang tindih bisa dihindari. Infrastruktur fisik, kalau kita menginginkan pelabuhan laut, ada berbagai institusi ada di dalamnya.

Kontribusi Kemendag dapat dilihat dalam beberapa hal. Pertama, memproyeksikan 20-30 tahun ke depan bagaimana arus lalu lintas perdagangan kita sehingga pelabuhan yang dibangun tak hanya disiapkan 1- 5 tahun tapi mengantisipasi 20-30 tahun ke depan. Karena itu pelabuhan menjadi project yang terpadu. Jadi, dalam hal ini asesmen yang dilakukan Kemendag, wilayah mana mengekspor apa dll, itu akan bermanfaat untuk memetakan struktur fisik pelabuhan ke depan. Kemendag punya data, provinsi ini peningkatannya tajam. Ada provinsi yang lalu lintas ekspornya luar biasa, impornya juga luar biasa, tapi tak punya infrastruktur fasilitas pelabuhan internasional. Data-data ini yang harus di-create, sehingga, pembangunan pelabuhan-pelabuhan itu bisa diproyeksikan 20-30 tahun mendatang.

Kedua, Kemendag memiliki negative list, positive list. Impelemtasinya ‘kan di Bea Cukai, kerjasama antarsektor itu bisa ditingkatkan.

Ketiga, agenda liberalisasi yang selama ini dilakukan Kemendag akan dapat dikritik dengan mudah jika tak disertai infrastruktur. Kemendag akan dituding sebagai agen liberalisasi. Padahal persoalanya ada di institusi lain, karena itu, Kemendag harus melakukan sesuatu yang sebaik mungkin dari institusi lain. Sehingga perundingan-perundingan itu tidak dianggap sebagai pesanan. We have homework. Meskipun itu tidak di ranah perdagangan tetapi bekaitan dengan Kemendag.

Page 52: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

50 |

: dr makmur Keliat Proyeksi Perdagangan Poros maritim

OPINI

AMBON(RP. 1 TRILIUN)

BANDA ACEH(RP.1 TRILIUN)

BELAWAN(RP. 3 TRILIUN)

BATAM[RP. 3 TRILIUN]

PADANG[RP. 1,5 TRILIUN]

TJ PRIOK[RP. 1,5 TRILIUN]

CILACAP[RP. 1,5 TRILIUN]

TJ PERAK(RP. 1,5 TRILIUN)

LOMBOK(RP. 1,5 TRILIUN)

PONTIANAK[RP. 1,5 TRILIUN]

MALOY[RP. 1 TRILIUN]

SORONG[RP. 1,5 TRILIUN]

JAYAPURA[RP. 1 TRILIUN]

HALMAHERA[RP. 1,5 TRILIUN]

MERAUKE(RP. 1,5 TRILIUN)

BANJARMASIN[RP. 1,5 TRILIUN]

DUMAI[RP. 1,5 TRILIUN]

PANGKAL PINANG[RP. 1,5 TRILIUN]

BITUNG[RP. 3 TRILIUN]

Karena itu Kemendag harus mendukung pembangunan infrastruktur itu. Pelabuhan kita di Jakarta, Surabaya, Batam, Makassar jika dibandingkan dengan pelabuhan di Singapura kalah semua. Itu untuk pelabuhan. Belum lagi kereta api, pelabuhan udara. Juga infrastruktur energi dan listrik. Liberalisasi yang dilakukan Kemendag itu akan menjadi kontraproduktif. Kelemahannya ada di sini. We don’t do our homework. Itu yang harus dilakukan. Kontribusi yang bisa langsung dilakukan Kemendag seketika adalah peta tentang statistik perdagangan. Itu akan terus meningkat. Kemendag ‘kan punya database.

JAdi, bukAn hAnyA disTribusi semATA, TAPi dAyA sAinG Produk eksPor kiTA ke dePAn JuGA PenTinG?

Ya, tidak ada kompetitif kalau biaya transportasi tinggi. Tentu ada masalah faktor lainnya misalnya perijinan. Infratsruktr satu hal, hal lainnya adalah kemudahan melakukan bisnis. Ijin, misalnya bisa lewat BKPM, tapi regulasi di tingkat lokal masih banyak. Harapan kita, harus ada one stop service. Investor datang cukup satu institusi saja. Itu sangat penting. Laporan-laporan internasional itu menunjukkan kita tidak baik. Jadi ada hard infrastruktur-nya dan kemudahan perijinan ini atau soft infrastruktur, regulasinya. Kemendag harus bisa memberikan semacam kemudahan-kemudahan nanti untuk menempatkan mendukung kemudahan berbisnis ini.

seluruh kemenTeriAn menJAlAnkAn visi Presiden. bAGAimAnA AndA melihAT kemendAG seJAuh ini, seTidAknyA 100 hAri kinerJA kemendAG?

Tidak ada program 100 hari. Kita tidak menganut itu. Kita harus memahami prinsip demokrasi pemerintah baru memiliki otoritas merancang kebijakannya. Yang diberikan mandat oleh pemilih. Kalau tidak kan tidak ada maknanya. Yang harus diterjemahkan bagaimana visi-misi dengan beberapa program andalan itu diterjemahkan dalam progam ke depan. Prioritas itu pertama, infrastruktur, kedua energi, ketiga kemandirian pangan dan keempat maritim. Ini yang saya kira yang akan menjadi priortas. Pengertian

Page 53: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 51

AMBON(RP. 1 TRILIUN)

BANDA ACEH(RP.1 TRILIUN)

BELAWAN(RP. 3 TRILIUN)

BATAM[RP. 3 TRILIUN]

PADANG[RP. 1,5 TRILIUN]

TJ PRIOK[RP. 1,5 TRILIUN]

CILACAP[RP. 1,5 TRILIUN]

TJ PERAK(RP. 1,5 TRILIUN)

LOMBOK(RP. 1,5 TRILIUN)

PONTIANAK[RP. 1,5 TRILIUN]

MALOY[RP. 1 TRILIUN]

SORONG[RP. 1,5 TRILIUN]

JAYAPURA[RP. 1 TRILIUN]

HALMAHERA[RP. 1,5 TRILIUN]

MERAUKE(RP. 1,5 TRILIUN)

BANJARMASIN[RP. 1,5 TRILIUN]

DUMAI[RP. 1,5 TRILIUN]

PANGKAL PINANG[RP. 1,5 TRILIUN]

BITUNG[RP. 3 TRILIUN]

tidak ada visi misi, ya sudah mulai kerja. Ini sudah satu kok. Saatnya bekerja menciptakan melaksanakan program prioritas itu. linkage-nya kemendag berperan. Misalnya soal kemandirian pangan. Sejauh mana Kemendag memainkan peran supaya tidak mudah impor. Dia bisa jadi leading sector. Bagaimana memudahkan pemasaran keluar untuk ekspor. Promosi ekspor menjadi penting. Yang harus dilihat target-target yang harus dicapai.

APA sArAn TerhAdAP mendAG rAchmAT Gobel AGAr dAPAT menJAlAnkAn PrioriTAs yAnG dimAndATkAn Presiden?

Saya pikir begini. Pertama, Mendag harus tetap mengaitkan dengan program

prioritas itu tadi. Kemendag saya kira misalnya kemandirian pangan. Walaupun terkait dengan Kementan.

Kedua, kesiapan kita menghadapi MEA 2015. Ini kan sudah ada timeline-nya. Saya kira ini harus secepatnya direspon. Kita harus mampu memetakan pada titik-titik mana kita menghadapi masalah-masalah besar. Penelitian saya menujukkan satu contoh kasus liberalisasi sektor jasa. Ya, skill/terampil. Ada 8 sektor di sektor jasa. Penting dicatat bahwa neraca perdagangan jasa kita dari sejak merdeka sampai sekarang defisit terus. Kalau neraca barang ‘kan defisit dalam 2 tahun ini. Ini harus diperhatikan benar. Harus ada mekanisme yang membuat liberalisasi dalam MEA agar tidak memukul bagi kita. Harus dicari celah hukumnya. Masih ada kemungkinan tidak

membuat regulasi yang membuat kita masih mengikuti liberalisasi MEA tapi kita juga memberikan proteksinya.

Ketiga, Kemendag harus punya target yang jelas dan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menetapkan neraca perdagangan yang diinginkan. Tentu saja bukan semata-mata bukan otoritas Kemendag, tapi bisa lintas sektoral. Sebagian juga peningkatan impor kita karena kebutuhan kelas menenegah. Misalnya tentang kelas menengah soal diversifikasi pangan. Kelas menengah memerlukan butter yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri. Jadi, ini yang harus diantisipasi. Kreativitas menghadapi perubahan-perubahan. Ini yang penting. Keberhasilan-keberhasilan kadang menimbulkan masalah baru. (tIm)

ToL LAUT

Page 54: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

52 |

MENGENAL LEBIH DEKAT

: Pak gunaryo:“Berawal dari tepi Hutan Bali”

Namanya singkat saja: Gunaryo. Tetapi sepak terjangnya di birokrasi Kementerian Perdagangan sepanjang prestasinya. Kini, Gunaryo menduduki

posisi puncak dalam birokrasi di kementerian, yakni sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian

Perdagangan Republik Indonesia.

seTAmAT smA, bAPAk sudAh mAsuk ikATAn dinAs di kemenTeriAn PerdAGAnGAn. bisA bAPAk ceriTAkAn PendidikAn bAPAk di mAsA iTu?

Setelah SMA, saya diterima untuk mengikuti pendidikan Ahli Metrologi (d/h Akademi Metrologi di Bandung). Saat itu sudah dalam status ikatan dinas. Sejak awal kuliah saya sudah diangkat sebagai CPNS Golongan II/A.

Saya melanjutkan studi ke ilmu hukum, Sarjana Muda Hukum (Sarmud) dan Sarjana Hukum Dagang (S-1) di Untag Semarang.

“Berawal dari Tepi Hutan Bali”

à gunaryo | Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Lepas dari sini, S-2 saya selesaikan di Uninus Bandung. Saya juga sempat mengenyam pendidikan Weighing Instrument Course di Munich Jerman

di AnTArA bAnyAk PendidikAn yAnG bAPAk lAlui, mAnA yAnG PAlinG berkesAn?

Selama sekolah di Akademi Metrologi di Bandung (1974-1977).

bolehkAh bAPAk ceriTAkAn PenGAlAmAn yAnG berkesAn iTu?

Karena selama tiga tahun penuh harus saya lalui dengan kompetisi yang sangat ketat. Setiap semester saya harus lulus setiap pelajaran. Kalau ada mata kuliah yang tidak lulus, khsusunya mata kuliah substansi kemetrologian yang nilainya harus di atas 6, maka kita tidak bisa lulus dan dipaksa drop out. Makanya saya berjuang keras untuk bisa lulus.

Sebagai gambaran ketika itu biaya hidup harus bisa kami tanggulangi sendiri dengan gaji tidak lebih dari Rp 6 ribu per bulan tanpa di back up oleh orang tua atau saudara. Dengan biaya sebesar itu tentu saja tidak cukup kalau harus makan di warung/langganan di katering. Saya harus masak sendiri atau secara berkelompok bersama teman-teman. Kadang harus saling berbagi. Saya dan teman-teman juga memasak bersama dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang tinggal berdekatan.

Orangnya sederhana dan pembawaannya kalem. Tutur katanya lemah lembut. Saat mengunjungi korban banjir Baleendah,

di Bandung beberapa saat lalu, Gunaryo menebar banyak senyum kepada masyarakat. Ia terjun berbasah-basah, menyingsingkan celananya hingga ke lutut dan menerabas banjir.

Sosok rendah hati dan sederhana ini bukan orang yang lemah. Buktinya, jika ia benar dan memiliki data akurat, Gunaryo tak gentar meski diprotes sejumlah asosiasi di bidang perdagangan. Ia juga dikenal pekerja keras, ulet, dan tekun.

Gunaryo kecil memang jauh dari ingar-bingar ibu kota. Ia lahir dan hidup di tempat sunyi, di tepi hutan, di Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Dari tepi hutan itulah, Gunaryo kecil membangun tekad untuk menjadi sosok yang bermanfaat buat banyak orang. “Pendidikan SD saya lalui di tempat kelahiran saya di tepi hutan,” tulisnya via email kepada Tim INTRA.

Gunaryo memang sangat sibuk akhir-akhir ini. Karena tugas-tugas kantor, ia sering kali pulang hingga larut malam. Uniknya, sang cucu pertamanya justru terbangun di tengah malam untuk mengajaknya bermain bola. Hah..?? Ikuti penuturan selengkapnya berikut ini.

bAPAk lAhir dAn Tumbuh semAsA kecil di TePi huTAn, benArkAh?

Ya, saya lahir dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di sebuah SD di tepi hutan. Persisnya di Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Selanjutnya saya “menyeberang” ke Banyuwangi, untuk mengikuti pendidikan SMP dan SMA di Kota Banyuwangi, Jawa Timur.

Page 55: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 53

JikA WEEKENd beGini, APA hobi bAPAk?

Saya suka kuliner terutama kalau sedang tugas di daerah-daerah. Saya suka pergi ke warung-warung tenda ketimbang di restoran.

bAGAimAnA bisA senAnG kuliner?

Hobi ini sejak awal saya bertugas di Semarang. Kebetulan frekuensi tugas luar kota saya relatif tinggi. Dengan cakupan wilayah se-Jawa Tengah, saya bisa berkunjung ke semua daerah di Jawa Tengah. Saat itulah kesempatan mencicipi hampir semua masakan khas daerah. Saya jadi menggemari kuliner sejak saat itu.

Usai dari Jawa Tengah, saya dipindahtugas-kan ke Bandung. Di sini, hobi kuliner makin menjadi-jadi. Di Bandung, cakupan tugas saya bukan hanya Jawa Barat, tetapi seluruh Indonesia. Akibatnya, setiap kunjungan ke daerah di pelosok tanah air, saya bisa menikmati kuliner nusantara. Hobi kuliner makin tersalurkan.

APAkAh bAPAk JuGA PenGGemAr bendA-bendA PusAkA?

Tidak, saya tidak menyukainya.

sebAGAi sekJen yAnG menGAlAmi TiGA menTeri, APA sukA dukA bAPAk? bolehlAh bAPAk ceriTAkAn mAsinG-mAsinG?

Jauh lebih banyak sukanya. Apalagi ketiga Menteri saya ini orang-orang yang sudah mapan, sehingga tidak menyulitkan sama sekali bagi Sekjen siapapun. Dukanya hampir-hampir nggak ada ya.

memimPin orGAnisAsi kemenTeriAn PerdAGAnGAn sebesAr ini, denGAn berbAGAi TArGeT kemenTeriAn, APA yAnG bisA bAPAk SHARING ke kAmi?

Semua target kalau dibilang berat bisa berat. Yang penting kita coba dulu dengan mengajak semua unsur yang ada di Kemendag untuk berpartisipasi.

Jangan percaya bahwa organisasi sebesar ini hanya bergantung satu atau dua orang. Semua pihak punya share dalam menjaga dinamisasi organisasi Kemendag.

Demikian ketatnya pendidikan saat itu, dari 55 peserta pada awal kuliah, yang berhasil lulus sampai semester ke- 6 cuma 26 orang. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu di antaranya. Saya tentu sangat senang sekali meski prestasi saya tidak masuk yang terbaik.

berAlih TenTAnG keluArGA PAk. berTemu ibu di mAnA PAk? APAkAh sATu AlmAmATer sAAT kuliAh ATAu sAAT PenuGAsAn?

Saya bertemu isteri di Semarang. Saat itu, saya mendapat penugasan berikutnya di daerah. Dia tinggal dekat dengan tempat kos saya. Dia sebenarnya dibesarkan di Jakarta tapi saat itu baru saja pindah mengikuti orang tuanya dan baru masuk kuliah di Akademi Pariwisata Semarang.

boleh TAhu nAmA lenGkAP isTeri dAn PuTrA-PuTeri bAPAk? berAPA JumlAh cucu?

Isteri saya bernama Eka Setiawati. Anak saya dua, keduanya laki-laki. Putera sulung bernama Rinaldi A. Adnyana dan yang kedua bernama Reandhy P. Dharmawan. Cucu saya juga dua dan keduanya juga laki-laki.

bAPAk kelihATAn sAnGAT berbAhAGiA menceriTAkAn AnAk-AnAk, bolehkAh berbAGi ceriTA denGAn kAmi?

Ya, tentu saja karena cucu-cucu saya sangat senang bermain dengan saya Cucu saya yang pertama ketika masih serumah, selalu bangun ketika saya kembali dari kantor meski sudah pukul 12 malam sekalipun. Uniknya, kalau bangun, dia langsung ambil bola dan ngajak main sepak bola dulu he..he..he. Setelah bermain sekitar 10-15 menit, baru dia beranjak tidur lagi.

Sekarang saya tinggal serumah juga dengan cucu yang kedua. Ini juga nggak kalah serunya karena meski masih tergolong bayi masih 14 bulan, dia sepertinya merasa belum lengkap kalau nggak main mobil-mobilan dengan saya sebelum saya pergi ke kantor.

bAGAimAnA menGelolA orGAnisAsi kemenTeriAn PerdAGAnGAn selAmA ini, bAGAimAnA TAnTAnGAn-TAnTAnGAn yAnG dihAdAPi, bAGAimAnA menyiAsATinyA?

Saya sangat dibantu oleh Karo dan Kapus di lingkungan Setjen yang semuanya andal menurut penilaian saya. Di samping itu bapak/ibu Eselon 1 dan Staf Khusus juga sangat koordinatif sehingga semua tantangan kami hadapi bersama.

Saya sangat anti “rezim-rezim-an”, saya tidak pernah memandang bahwa ini angkatan saya atau ini dari daerah saya dan sebagainya. Semua berpeluang sama untuk berkontribusi dalam memajukan Kemendag.

APA yAnG hArus dilAkukAn seTiAP sekJen AGAr bisA membAWA rodA orGAnisAsi kemenTeriAn denGAn bAik. munGkin bAPAk bisA berbAGi TiPsnyA denGAn kAmi?

Saya bukan orang hebat. Saya biasa-biasa saja. Bpk/ibu Eselon 1, 2 dan seterusnya punya kelebihan, termasuk juga staf. Nah, kelebihan-kelebihan tersebut kita berikan kesempatan untuk disalurkan. Kalau kebetulan kelebihannya nggak pas tentu saya akan katakan secara soft bahwa hal tersebut tidak pas. Saya selalu menyampaikan apapun demi kebaikan semua.

selAmA menJAbAT, APA yAnG PAlinG berkesAn PAk?

Saat menggoalkan RUU perdagangan menjadi UU Perdagangan. UU ini sangat monumental bagi insan Kemendag. Saya sangat dibantu teman-teman dari seluruh lapisan di Kemendag. Bahkan seorang anggota DPR Komisi 6 yang senior dan telah beberapa kali mengawal pembahasan RUU, mengatakan bahwa peserta pembahasan RUU perdagangan kala itu yang terbanyak sepanjang sejarah yang beliau ikuti. (tIm/rU)

Page 56: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

54 |

WARTA USAHA : Daya Magis’ Kopi Toraja

PROFIL USAHAPT Toarco JayaProdusen Kopi TorajaPT Toarco Jaya, Jalan Jurusan Palopo, Bolu, Rantepao, Toraja

Nama Usaha: Jenis Usaha:

Alamat Usaha:

Bumi Pertiwi menyuguhkan berjenis rasa kopi. Berbagai macam kopi ditawarkan

sesuai dengan daerah penghasilnya. Sebut saja kopi Aceh, kopi Medan, kopi Lampung, kopi Garut, kopi Bondowoso, dan sebagainya. Dari sejumlah daerah penghasil kopi, kopi asal Toraja punya jenis yang berbeda. Jenis kopi Toraja adalah Arabica bukan Robusta.

Bukan hanya minuman panas berwarna hitam. Kopi Toraja menyuguhkan aura magis. Setiap seduhannya seolah dirasuki kenikmatan yang berbeda, seperti kenikmatan yang berlipat ganda. Rasanya pun tak sekadar dicecap lidah, karena aroma kopi Toraja membuat tubuh melayang, seperti tak ingat sedang mereguk secangkir kopi. Kopi Toraja hadir bagai candu bagi penikmatnya.

Majalah INTRA mencicipinya langsung dari pabriknya di Toraja: PT Toarco Jaya. Hadir dengan brand “Toarco Toraja Coffe’ PT Toarco menyuguhkan keaslian dan kesempurnaan kopi Toraja. “Kopi Toarco dipilih dari kopi asli Toraja, dengan tingkat pemilihan biji nyaris sempurna, tanpa biji-biji yang kami anggap cacat,” kata Yusril Iskandar, Factory Manager PT Toarco Jaya.

Sebagai Arabica, rasa Toarco sedikit asam. Tapi Arabica menyuguhkan aroma yang lebih hebat dari Robusta. Itu sebabnya, kopi Toarco lebih digilai penikmat kopi mancanegara dibandingkan penikmat kopi dalam negeri. “Di Indonesia hampir 99% jenis kopi robusta. Kendati fokus utama penjualan kami ekspor, kami tetap mencoba menjual jenis arabika ini di pasaran lokal,’’ ungkapnya saat menerima Tim INTRA Insight di kantor pusat PT Toarco Jaya, di Jalan Jurusan Palopo, Bolu, Rantepao, Toraja Utara, beberapa waktu lalu.

Perusahaan kopi PT Toarco Jaya ini didirikan 1976 oleh investor asal Jepang. Saat ini Toarco memiliki areal perkebunan kopi seluas 530 hektar di kawasan Kampung

Bokin, Rantebua, Toraja Utara. Di lokasi perkebunan kopi yang terletak di areal gunung Pedamaran di ketinggian 4.168 meter di atas permukaan laut ini terletak pabrik pengelolaan produksi kopi.

Untuk mendapatkan hasil kopi terbaik, bukan saja dari biji kopinya saja, tetapi juga awal prosesnya. Lihat saja walaupun hari libur, namun deru mesin pengering kopi terus berbunyi selama 24 jam di lokasi pabrik kopi Toarco Toraja Coffee. Para pegawai yang berjaga setiap 15-20 menit melakukan pengontrolan untuk melihat proses pengeringan melalui sejumlah mesin pengering. Adapula pegawai yang bertugas melakukan seleksi biji kopi yang dikeringkan melaui proses penjemuran dengan bantuan matahari.

Di pabrik ini, terdapat sembilan alat pengering kopi. “Mesin pengering ini bisa terus menggulung kopi hingga 2-3 hari tanpa henti. Sebenarnya yang paling bagus biji kopi dijemur langsung dengan sinar matahari selain lebih alami juga aroma pun berbeda,” ujar seorang petugas jaga.

eksPor koPi

Produk kopi Toarco ini memang hampir 80% adalah untuk ekspor, sekitar 300-400 ton per bulan. Kopi Toarco diekspor dan sudah dinikmati warga Amerika Serikat, Inggris, Australia, Norwegia, Jepang. Produk kopi yang diekspor belum berupa produk olahan, melainkan masih dalam bentuk biji yang siap digiling di negara tujuan.

Diakui, kendati sudah jelas pangsa pasar ekspor, Toarco kerap kali tidak bisa memenuhi permintaan ekspor. Apalagi permintaan dari negeri matahari terbit selalu meningkat. Kemitraan dengan petani menjadi kunci bagi PT Toarco. “Untung kami punya mitra petani dalam memberikan pasokan biji kopi. Kalau hanya mengandalkan hasil perkebunan sendiri, kami kewalahan karena tidak bisa memenuhi permintaan ekspor,” aku Yusril. (ASK | tIm)

daya Magis’ Kopi T raja

àYusril Iskandar | Factory Manager

Fot

o-fo

to: S

yuku

r

Page 57: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 55

WARTA USAHA : Berbekal modal rp 200 ribu

PROFIL USAHAIrmina Wulandari UtomoPengrajin Aksesoris dan Seni TembagaBandung

Pendiri Usaha: Jenis Usaha:

Alamat Usaha:

Berbekal Modal Rp 200 Ribu àYusril Iskandar | Factory Manager

àIrmina Wulandari utomo | Perajin Aksesoris

Berbekal Rp 200 ribu, pengusaha satu ini mampu mengekspor

produk-produknya ke sejumlah negara Eropa. Namanya Irmina Wulandari Utomo. Wanita kelahiran Yogyakarta tahun 1979 ini sejak duduk di bangku Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain (STISI) Bandung sudah mulai membuat berbagai macam aksesoris. Kalung, gelang, serta macam-macam aksesoris perhiasan lainnya mendapat sentuhan berbeda, lebih unik, stylish, dan memiliki ciri khas.Workshop Irmiana di Bandung kini kebanjiran pembeli.

Awal ia menggeluti bisnis ini sebenarnya tidak disengaja. Saat itu, sebuah liontin kesayangan tantenya rusak. Irmina membetulkan liontin itu. Oleh tantenya, ia diberi uang Rp 200 ribu. Sebuah nasihat kecil disampaikan tantenya. Irmina disarankan berbisnis aksesoris. Dari nasihat kecil dan modal dua ratus ribu itulah, Irmina berani membuka bisnis tahun 2006. Kini, setelah 8 tahun berkecimpung dalam dunia bisnis aksesoris, Irmina memperoleh prestasi membanggakan.

Namun, ia sadar bahwa bangga boleh saja, asal tak berpuas diri. “Kalau kita telah berpuas diri dengan apa yang telah dihasilkan akan membuat kita akan terlena dan tidak akan maju,’’ ungkap Irmina.

Berbekal kegemarannya menggunakan aksesoris, Irmina makin mencintai poduk-produk yang dihasilkannya. “Saya suka sekali pakai aksesoris. Saya lihat modelnya begitu-begitu saja, maka dari itulah saya memulai berkreasi mencoba untuk membuat berbagai macam bentuk aksesoris yang tentunya berbeda dengan produk-produk sejenis,’’ kata alumni tahun 2004 dari STISI Bandung.

Getok tular adalah kunci suksesnya. Penjualan dilakukan secara berantai dari mulut ke mulut, dimulai dari saudara terdekatnya, tetangga, rekanan hingga akhirnya ke mancanegara. Usaha Irmina terus berkembang. Isteri Yustinus Wahyudi berpikir perlu ada nama untuk usahanya ini. Maka dia pun memutuskan memberi nama usaha “Mine The Jewelry”. Berkat kegigihan membangun usaha ini perajin berkelas Usaha Kecil Menengah (UKM) ini direkut menjadi anggota KADIN Jawa Barat. Untuk lebih memajukan usahanya wanita kreatif ini mengikuti berbagai pelatihan di antaraya pelatihan desain, packaging maupun pelatihan dalam bidang pemasaran secara online.

Membuat kerajinan, lanjut bunda dari Franciscus Drake Aurello DJ ini, memang butuh ketekunan agar hasil kerajinan yang dibuat rapi dan baik. Selain itu, tentunya harus berani berkreasi agar produk hasil kerajinan yang diproduksi dapat berdaya saing.

PemAsArAn

Nama poupler tidak cukup untuk memasarkan produk yang dihasilkannya. Irmina perlu promosi untuk lebih memperkenalkan produk-produknya. Ia pun mengongkosi sendiri sejumlah pameran yang dikutinya. Maka, sejumlah kota didatanginya, seperti Jakarta, Batam, Surabaya, Makassar. Mine The Jewelry pernah ikut pameran di Vietnam, Malaysia, maupun Korea. Irmina juga berpameran di ajang INACRAFT tahun 2010 dan INACRAFT 2012. Ia sempat menorehkan prestasi saat mendapat penghargaan Femina sebagai usaha terbaik Pilihan Editor. “Mengikuti pameran seperti ini saya modal sendiri,” paparnya.

Produk Irmina berupa aksesoris seperti perhiasan kalung, gelang atau anting-anting sudah diekspor ke sejumlah negara diantaranya Amerika Serikat maupun negara-negara di Uni Eropa.

Meski makin dikenal, Irmina memfokuskan usahanya ke pasar lokal. Pasar global diserahkannya kepada pihak ketiga. Ia hanya menggarap pesanan. Pasar lokal makin menjanjikan. Saat ini saja diakuinya usaha yang dikelolanya yang terletak di Jalan Linggawastu 28, Bandung 40116, Jawa Barat tak pernah sepi dari pengunjung. “Walaupun tempat usaha saya sempit, tapi banyak pelanggan yang datang rela untuk datang walaupun harus lesehan melihat berbagai produk-produk aksesoris saya, bukan saja dari Bandung, tetapi juga ada yang datang dari Jambi maupun Lampung. Bahkan ada turis asing yang datang juga,’’ cerita Irmina.

Satu kunci penting lainnya, ia mengerjakan semua aksesorinya secara handmade dan customized. “jangan takut mendapatkan poduk yang sama. Setiap produk kami buat berbeda satu dengan yang lainnya,” tuturnya. Bila ingin memesan produknya dan menghubunginya bisa melalui email: [email protected]. (gtr | ASK)

Fot

o-fo

to: S

yuku

r

Page 58: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

56 |

ETALASE PERISTIWA

rAchmAT Gobel, embAn duA AmAnAT Presiden

INTRA- Jakarta Selamat datang Kabinet Kerja. Selamat datang Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya memilih pengusaha nasional Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan RI ke-33. Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1962 ini resmi menggantikan Muhammad Lutfi. Serah terima jabatan Mendag berlangsung di auditorium Kemendag,Jakarta, Senin (27/10/2014).

Generasi kedua keluarga Gobel ini menyatakan telah mendapatkan amanah Presiden untuk melakukan dua hal dalam kementerianya. Pertama, mengamankan pasar domestik Indonesia, kedua, meningkatkan ekspor. Amanah ini merupakan penjabaran visi-misi Presiden Joko Widodo. “Saya diminta Presiden untuk mengamankan pasar nasional dan meningkatkan ekspor. Saya akan melakukan koodinasi dengan sejumlah kementerian untuk merealisasikan hal ini,” tegas orang nomor satu di PT Panasonic Gobel Indonesia itu. Acara serah terima jabatan Mendag dihadiri para mantan Mendag, manta Wamendag Bayu Krisnamurthi, para pejabat eselon I dan II, wartawan, dan undangan lainnya. (ASK)

PiAlAnG Teken PAkTA inTeGriTAs

INTRA- Jakarta Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Sutriono Edi, Jumat (14/11), di Jakarta menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) dengan pelaku usaha Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Acara terebut dihadiri 66 perusahaan Pialang Berjangka dan 16 perusahaan Pedagang Penyelenggara Sistem Penyelenggara Alternatif (SPA). Dalam kesempatan ini, Sutriono Edi menegaskan, komitmen untuk memberikan perlindungan terhadap nasabah.

Para pelaku usaha diminta meningkatkan transaksi multilateral minimal 5% dari total transaksi. “Kita harus punya komitmen untuk menjaga integritas PBK guna memberikan perlindungan terhadap nasabah dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan melaksanakan pedoman perilaku pialang berjangka dan meningkatkan volume transaksi kontrak berjangka multilateral,” ungkapnya. Pada acara tersebut para pialang diminta menandatangani pakta integritas. (ASK)

kemenkoP ukm-bAPPebTi bicArAkAn srG

INTRA- Jakarta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kemenkop UKM) berkolaborasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) membicarakan masalah Sistem Resi Gudang (SRG). Kepala Bappebti Sutriono Edi menjadi salah satu keynote speaker dalam acara Sosialisasi Penguatan Koperasi Sebagai Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang di Jakarta, Rabu (26/11). Kedua institusi ingin meningkatkan pemahaman pelaksanaan

à Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu ilid II Muhammad Lutfi bersalaman dengan Menteri Perdagangan Kabinet Kerja Rachmat Gobel dalam acara serah terima jabatan, Senin (27/10/2014).

à Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Sutriono Edi, Jumat (14/11), di Jakarta menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) dengan pelaku usaha Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK).

àKementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kemenkop UKM) berkolaborasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) membicarakan Sistem Resi Gudang (SRG)

Sistem Resi Gudang kepada pelaku koperasi sebagai Pengelola Gudang dalam Sistem Resi Gudang. Dalam paparan tentang Kebijakan Pengembangan Sistem Resi Gudang di Indonesia Sutriono Edi menjelaskan, SRG sangat dibutuhkan sebagai sarana untuk mendukung perdagangan. “SRG merupakan unsur yang sangat mendukung bidang perdagangan. Maka, Bappebti terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung sarana kegiatan perdagangan,” tegas Sutriono Edi.(ASK)

Page 59: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 57

lindunGi konsumen, GunAkAn sni

INTRA-Jakarta Perlindungan konsumen menjadi isu sentral dalam perdagangan modern. Itu sebabnya Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) menggelar media briefing tentang peran Standar Nasional Indonesia (SNI) dan publikasi hasil pengawasan periode Januari-Agustus 2014, Jumat (7/11) di ruang Flamboyan Kemendag. Dirjen SPK Widodo mengatakan keuntungan penggunaan SNI. Pertama, produsen yang menerapkan SNI dapat menggunakannya sebagai acuan produksi. Kedua, proses produksi menjadi lebih efisien. Ketiga, produk yang dihasilkan menjadi lebih peduli konsumen dan ramah lingkungan.

“SNI dapat meningkatkan daya saing produk yang bersangkutan dan pencantuman tanda SNI menjadi suatu jaminan bagi konsumen yang menginginkan produk bermutu,” kata Widodo.

Dalam Media Briefing Dirjen SPK didampingi Sekertaris Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Inayat Iman, Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa rpan Ganda Putra, Direktur Pengembangan Mutu Barang, Chandrini Mestika Dewi, Direktur Standardisasi, Frida Adiati, dan Kepala Pusat Humas Ani Mulyati (ASK)

àDirjen SPK Widodo menunjukkan pentingnya SNI dalam semua produk yang diperdagangkan.

à Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Perdagangan (Kemendag) Yamanah AC membuka pelaksanaan psikotes rekrutmen CPNS Kemendag 2014 di Pusdiklat Kemendag, Sawangan Depok, Senin (10/11).

mendAG: melAyAni rAkyAT

INTRA- Jawa Barat Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel didampingi Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Widodo membuka secara resmi Temu Pelanggan Direktorat Metrologi Tahun 2014 yang bertema “Excellent Services for Excellent Measurements” di Hotel Horison, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/11). Pada acara ini Mendag menyerahkan Piagam

PenTinGnyA Tes PsikoTes cPns 2014

INTRA- Jawa Barat Calon Pegawasi Negeri Sipil akan mengabdi pada negara dan bangsa. Mereka perleu didik menjadi pegawai yang tidak hanya memiliki kemampuan tinggi tetapi juga perilaku dan budaya kerja yang unggul. Untuk itu, diperlukan tes psikologis sebelum diterima sebagai abdi Negara. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Perdagangan (Kemendag) Yamanah AC bersama dengan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemendag Sintoyo membuka pelaksanaan psikotes rekrutmen CPNS Kemendag 2014 di Pusdiklat Kemendag, Sawangan Depok,, Senin (10/11). “Pada tahap II pelamar yang melakukan pendaftaran melalui online sebanyak 4.907 orang,” jelas Yamanah. Tes psikotes CPNS 2014 ini merupakan tahapan seleksi CPNS yang terbagi menjadi 3 (tiga) yang pertama Seleksi Administrasi; Tes Kompetensi Dasar (TKD); dan Tes Kompetensi Bidang (TKB) terdiri atas psikotes dan wawancara.Jumlah pelamar yang lulus TKD dan berhak mengikuti tes kompetensi bidang (TKB) Psikotes sebanyak 830 orang. Dari jumlah pelamar yang ada, Kemendag menerima CPNS Kemendag sebanyak 124 orang yang ditempatkan diseluruh unit Kemendag. (ASK)

à Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel saat menyerahkan penghargaan Daerah Peduli Konsumen dan Daerah Tertib Ukur Tahun 2014

Penghargaan dan Trofi Penganugerahan Gelar “Pemerintah Daerah Peduli Konsumen dan Perusahaan Peduli Tertib Ukur 2014” kepada 6 Daerah dan 6 Perusahaan. Dalam kesempatan ini Mendag menjelaskan pentingnya kegiatan ini guna meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih baik dengan pelanggan kemetrologian sehingga pelanggan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Kita harus melayani rakyat,” katanya. (ASK)

Page 60: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

58 |

ETALASE PERISTIWA

indonesiA siAPkAn sTrATeGi hAdAPi fTAAP

INTRA-Jakarta Forum Focus Group Discussion mengenai Kesiapan dan Strategi Indonesia Menghadapi Free Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP) yang digelar di Auditorium Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (7/10) dibuka secara resmi Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Bachrul Chairi. “Pertemuan ini untuk mendiskusikan kemungkinan dampak dari FTAAP, sejauh mana kesiapan dan strategi Indonesia menghadapi FTAAP,” jelasnya. Pada diskusi FTAAP ini diundang Managing Director Presisi Indonesia Research Dr. Titik Anas, World Bank Dr. Monica Wihardja, Senior Trade Economist for World Bank Sjamsu Rahadja, Ph.D, dan Senior Economist AIPEG Achmad Shauki, Ph.D, dengan moderator Direktur Kerjasama APEC Deny W. Kurnia. Bagaimana strateginya? Baca selengkapnya di laman Kemendag www.kemendag.go.id (ASK)

à Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Bachrul Chairi mendiskusikan Pesriapan dan Strategi Indonesia Menghadapi Free Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP) yang digelar di Auditorium Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (7/10/2014).

à Menteri Perdagangan ke-32 Muhammad Lutfi bersama Kepala Pusat Humas Ani Mulyati saat peresmian Perpustakaan Kemendag RI.

à Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak bertukar kartu nama dengan pengusaha Aljazair.

Ayo ke PerPusTAkAAn kemendAG…!

INTRA-Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) kini memiliki perpustakaan yang nyaman, luas, dan cukup memiliki koleksi buku. Peresmian perpustakan yang terletak di gedung utama lantai III ini diresmikan Menteri Perdagangan ke-32 Muhammad Lutfi Jumat (17/10/2014). Kapus Humas Ani Mulyati mengatakan, perpustakaan yang mempunyai luas ruangan ±675 m2 ini sebelumnya merupakan gabungan dari 3 perpustakaan yang sebelumnya dikelola oleh Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN), dan Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN). Hingga saat ini koleksi buku yang dimiliki Perpustakaan Kemendag sebanyak ± 5.000 judul buku “Perpustakaan Kemendag diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya oleh pegawai Kementerian Perdagangan guna mendukung tercapainya visi dan misi Kementerian Perdagangan,” tegas Kapus Humas Ani Mulyati. Jadi, ayo ke perpustakaan Kemendag…! (ASK)

“menGGorenG” bisnis 60 PenGusAhA AlJAzAir

INTRA-Jakarta Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan “menggoreng” bisnis 60 pelaku usaha asal Aljazair. Kedatangan para pengusaha ini ke Indonesia diharapkan meningkatkan kerjasama perdagangan Indonesia dan Aljazair dalam sebuah pertemuan bisnis. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat surplus ekspor nonmigas Indonesia ke Aljazair yang saat ini berada di kisaran US$ 104,79 juta.

Para pelaku usaha Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan pertemuan bisnis ini dengan maksimal untuk mempromosikan produk-produk yang berkualitas ekspor kepada para pelaku usaha Aljazair,” jelasnya. Delegasi Aljazair terdiri atas perwakilan Kamar Dagang dan Industri Daerah Biskra, perwakilan National Agency for Foreign Trade Promotion (ALGEX), perwakilan Yayasan Persahabatan Indonesia-Aljazair. (ASK)

Page 61: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 59

AdA rP 60 m di bAlik udAnG

INTRA-Jakarta Ada pepatah, ada udang di balik batu. Di Keneterian Perdagangan, pepatah itu beruah menjadi “Ada Rp 60 miliar di balik udang.” Pasalnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel didampingi Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak menyaksikan penandatanganan MoU pembelian udang beku senilai Rp 60 miliar. MoU tersebut ditandatangani antara perusahaan AS Central Seaway Company Inc (CenSea) dengan PT. Indokom Samudera Perkasa, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/11). “Program misi pembelian ini menjadi platform efektif bagi eksportir dan produsen Indonesia untuk mengembangkan bisnis sekaligus menegaskan Indonesia sebagai negara pemasok utama di pasar global,” jelasnya. Misi pembelian ini terlaksana berkat kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan Tim Amerika Serikat (AS), yang terdiri atas Atase Perdagangan (Atdag) Washington DC, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, serta ITPC Los Angeles. (ASK)

à Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel didampingi Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak menyaksikan penandatanganan MoU pembelian udang beku senilai Rp 60 miliar. MoU tersebut ditandatangani antara perusahaan AS Central Seaway Company Inc (CenSea) dengan PT. Indokom Samudera Perkasa, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/11).

à Kepala BPPKP Tjahya Widayanti menjelaskan, Rapat Pertimbangan Kepentingan Nasional dilaksanakan untuk membahas usulan pengenaaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas produk Partially Oriented Yarn (POY) di Jakarta, (24/10/14).

demi “kePenTinGAn nAsionAl”

INTRA- Jakarta Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) menggelar rapat pembahasan Pertimbangan Kepentingan Nasional, Jumat (24/10) di ruang rapat BP2KP Kemendag. Kepala BPPKP Tjahya Widayanti menjelaskan, Rapat Pertimbangan Kepentingan Nasional dilaksanakan untuk membahas usulan pengenaaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas produk Partially Oriented Yarn (POY). Rapat pembahasan Pertimbangan Kepentingan Nasional ini diikuti perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan unit-unit terkait di Kemendag. “Persoalan BMAD harus terintegrasi dengan instansi terkait lainnya, agar tidak melanggar aturan WTO,” katanya. (ASK)

limA TAnTAnGAn, demi keTAhAnAn PAnGAn

INTRA-Jakarta Sekretariat Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) berdiskusi untuk membahas Ketahanan Pangan, di Ruang Anggrek Kemendag, Senin (17/11). Acara yang dipandu Sekretaris BP2KP Frank Kandau menghadirkan pembicara Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin. Dalam paparannya, Bustanul Arifin yang juga pengamat ekonomi pertanian menjelaskan lima tantangan strategi ketahanan pangan yaitu swasembada kembali menjadi target politik, governansi pengembangan bioteknologi, rumah tangga petani berkurang, kompleksitas akses pangan dan gizi, serta konsumen semakin kritis dan agresif. “Penguatan fondasi ketahanan pangan diperlukan perbaikan politik pertanian secara menyeluruh, perbaikan sistem informasi harga, pembenahan sistem administrasi perdagangan dalam dan luar negeri, dan reforma pembiayaan pertanian serta pengembangan pangan lokal,” jelasnya. (ASK)

à Sekretariat Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) berdiskusi untuk membahas Ketahanan Pangan, di Ruang Anggrek Kemendag, Senin (17/11/14).

Page 62: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

60 |

ETALASE PERISTIWA

kembAnGkAn imod viA JfW 2015

INTRA- Jakarta Kementerian Perdagangan berharap pengembangan industri mode (Imod) bisa menembus pasar mode dunia. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel membuka Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 di pelataran pintu utama Senayan City, Jakarta, Sabtu (31/10). “Sebagai pekan mode yang paling berpengaruh di Asia Tenggara, JFW berpotensi mengantarkan industri mode Indonesia memasuki pasar mode dunia,” kata Mendag. Gelaran JFW 2015 yang berlangsung 1-7 November 2014 ini ini dilaksanakan atas kerjasama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata berserta segenap pencinta fesyen di Indonesia.Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan produk fesyen Indonesia serta menjadikan Indonesia menjadi salah trend centre fesyen di dunia dan juga sebagai industri kreatif yang mampu bersaing dengan negara penghasil mode dunia lainnya. (ASK)

TAk bimTek mAkA TAk eksPor

INTRA-Palangkaraya Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada tanggal 26-28 Oktober 2014 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri, Suhanto menjelaskan upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk UMKM agar bernilai ekspor di antaranya melalui penyelenggaraan kegiatan Bimtek. “Kementerian Perdagangan memberikan pembinaan kepada UMKM melalui berbagai kegiatan seperti Forum UKM Potensial Ekspor, Forum Temu Usaha UMKM dengan para peritel modern, serta berbagai workshop,’’ jelasnya. Jadi, rupanya tak ada Bimtek, maka tak ada ekspor dari para pengusaha UMKM ini. (ASK)

à Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Suhanto di sela acara Bimbingan Teknis bagi para pelaku usaha UMKM di Palangkaraya.

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat menggelar Rakor Stabilisasi Harga Bahan Pokok di Jakarta (16/11/14).

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat berada di gelaran Jakarta Fashion Week 2014

PedAsnyA hArGA cAbAi hinGGA nTb

INTRA-NTB Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina, meninjau sentra produksi cabai di Lampung dan NTB. Peninjauan ini untuk melihat secara langsung potensi dan kondisi di sentra produksi cabai, berdialog dengan petani dan pedagang pengumpul cabai. “Kami ingin menekan harga cabai mengingat kecenderungan tingginya harga komoditas dalam beberapan pekan terakhir ini,” ungkap Srie, Sabtu (15/11/14). Pada kunjungan tersebut Dirjen PDN di dampingi Direktur Bapokstra Robert J Bintaryo dan Direktur Binus Perdagangan Fetnayeti. “Kami akan terus melakukan pemantauan pergerakan harga cabai, salah satunya melalui sistem informasi harga, sehingga petani dan pedagang mengetahui harga jual cabai di sentra-sentra pasar konsumsi,” kata Srie. Kini, pedasnya harga cabai dari Jakarta hingga NTB. (ASK)

insTruksi mendAG: JAGA PAsokAn dAn sTAbilkAn hArGA bAPok

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar rakor stabilisasi harga kebutuhan pokok, Minggu (16/11). Rakor yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel membahas berbagai permasalahan harga kebutuhan pokok yang selama beberapa pekan terakhir ini cenderung mengalami kenaikan harga, terutama cabai. Persoalan, yang dibahas, mulai pasokan dan ketersediaan bahan pokok maupun jalur distribusi. Dalam rakor tersebut hadir Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimoeso, perwakilan dari BIN, Bareskrim Mabes Polri, dan para Kepala Dinas yang menangani sektor perdagangan se-Indonesia. “Kami meminta semua pihak dapat membantu bersama-sama menjaga pasokan dan stabilisasi harga kebutuhan bahan pokok (Bapok),’’ tegas Mendag. (ASK)

à Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina, meninjau sentra produksi cabai di Lampung dan NTB (15/11/14).

Page 63: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 61

TiGA menTeri kAbineT kerJA blusukAn ke PAsAr

Pada Sabtu (1/11) dini hari Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel beserta Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.mengunjungi Pasar Induk Kramatjati di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur. Kunjungan ini dilakukan guna memastikan kelancaran sistem logistik, kestabilan harga komoditas pasar serta kondisi perekonomian para pedagang. Selain mengunjungi tempat penjual sayuran, ketiga menteri juga menyempatkan diri mendatangi bagian pasar yang menjual buah-buahan. “Dengan kami bertiga akan lebih memudahkan koordinasi. Kami akan terus menstabilkan pergerakan harga kebutuhan pokok,” kata Mendag. (ASK)

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memantau harga bahan pokok di pasar Induk Kramatjati (1/11/2014).

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel bersama Presiden Joko Widodo, Presiden Amerika Serikat Obama dan delegasi dalam KTT APEC (12/11/2014)

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berbicang santai bersama Pimred media cetak dan elektronik di Jakarta (19/11/14).

à Dirjen Perdagangan Luar Negeri (DAGLU) Partogi Pangaribuan menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2015 di Jakarta, Senin (16/11/14)

bersAmA Presiden JokoWi di kTT AseAn dAn APec

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertemuam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-25 dan KTT Terkait lainnya di Nay Pyi Taw, Myanmar, 12-13 November 2014. Sebelumnya Mendag Rachmat Gobel menghadiri KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing 7-8 November 2014. “Indonesia tetap komit untuk mewujudkan perdagangan dunia. Namun, tidak akan membiarkan dirinya menjadi pasar semata dan harus menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% di tahun-tahun mendatang”, ungkap Mendag. (ASK)

komiTmen bAru mendAG PAkAi “bbm”

INTRA-Jakarta Rabu (19/11) malam di auditorium Kemendag, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengungkapkan komitmen baru dalam memimpin kementeriannya. “Saya ingin bersilaturahim dan mempererat kemitraan antara Kemendag dengan Media ,” tegas Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Komitmen ini diungkapkan dalam pertemuan dengan para Pemimpin Redaksi (Pemred) media cetak dan elektronik. Pada kesempatan tersebut Mendag didampingi Sekjen Gunaryo, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Bachrul Chairi. Dalam pertemuan itu, Mendag juga menyampaikan hasil pertemuan APEC di Beijing, KTT ASEAN ke-25 di Myanmar dan Pertemuan KTT G-20 di Australia, maupun kegiatan ekspor-impor dan kebijakan perdagangan lainnya. Jadi, komitmen baru Mendag adalah BBM (Bekerja dan Bermitra dengan Media). (ASK)

rAkernAs PembAnGunAn PerTAniAn 2015

INTRA-Jakarta Dirjen Perdagangan Luar Negeri (DAGLU) Partogi Pangaribuan menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2015 yang diadakan di auditorium Kementerian Pertanian (Kementan)

Jakarta Selatan, Senin (16/11).Dalam sesi ini Dirjen DAGLU memaparkan kebijakan impor dan distribusi yang menjadi acuan dalam proses perdagangan di Indonesia. Sesi ini dimoderatori oleh Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini. Rakernas ini dihadiri oleh jajaran Kementan se-Indonesia. (ASK)

Page 64: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

62 |

ETALASE PERISTIWA

edisi PerdAnA Gondol JuArA

à Kepala Pusat Humas saat menerima penghargaan Anugerah Media Humas (AMH) Terbaik III untuk kategori Penerbitan Internal Kementerian/LPNK/BUMN/PTN

INTRA-Bandung memBANggAKAN…!! Majalah ‘INTRA Insight’ (Indonesia Trade Insight) Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil menyisihkan penerbitan media komunikasi seluruh kementerian di Indonesia, universitas, dan BUMN. Prestasi membanggakan ini diraih setelah majalah INTRA Insight meraih Terbaik III untuk kategori Penerbitan Internal Kementerian/LPNK/BUMN/PTN. Media penerbitan KPK dinobatkan sebagai Terbaik I dan media milik Badan Geologi ditahbiskan sebagai Terbaik II dalam Anugerah Media Humas (AMH) 2014 yang digelar Badan

Koordinasi Humas (Bakohumas) Tingkat Nasional di Hotel Harris, Bandung, Rabu (26/11).

Kepala Pusat Humas Ani Mulyati menyatakan apresiasi ini dapat menumbuhkan semangat kompetisi positif di lingkungan humas yang berbasis kinerja dan pelayanan kepada publik. “Majalah ‘INTRA Insight’ diharapkan dapat menjadi media strategis dalam membangun komunikasi yang efektif antara Kemendag dan publik serta para stakeholder,” harap

Ani. Di ajang pertemuan Bakohumas di Bandung Pusat Humas Kemendag mengikuti Bakohumas Information & Communication Expo 2014.

Prestasi lain yang membanggakan Kementerian Perdagangan dapat meraih predikat “e-Transparency Award 2014.” Layanan publik berbasis online system dapat mempermudah masyarakat mengakses informasi dan perijinan perdagangan. (ASK)

mendAG JuAlAn sembAko di ArThA GrAhA Peduli

INTRA-Jakarta Pasar Murah Artha Graha Peduli (AGP) dibuka secara resmi Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, Minggu (30/11). Pelataran parkir Kemendag. Kegiatan pasar murah ini merupakan pembukaan rangkaian pasar murah di tujuh lokasi di wilayah DKI Jakarta, yang akan didistribusikan ke delapan wilayah diantaranya yaitu, lingkungan Hotel Borobudur, lingkungan dok kapal Tanjung Priok, Mal Artha Gading, Kelapa Gading, Kawasan SCBD, Petogogan, Jalan Matraman dan Jalan Praja Jakarta Selatan. “Pasar murah ini terselenggara sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Kemendag dan AGP dalam menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat,’’ ungkap Mendag. Turut hadir dalam pembukaan Pasar Murah AGP Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan Pimpinan Artha Graha Tomy Winata. (ASK)

à Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat acara pasar murah Kemendag-Artha Graha Peduli

Page 65: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 63

Anugerah Media Humas (AMH) ~ 2014 ~

mAJAlAh ‘inTrA insiGhT’ (indonesiA TrAde insiGhT)

Kategori Penerbitan Internal Kementerian/LPNK/BUMN/PTN

Predikat:

TerbAik iii

Page 66: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

64 |

KOLOM PEDULI : Perayaan Idul Adha 1435 H

PerAyAAn idul AdhA 1435 hINTRA - Tahukah Anda, apa sedekah yang istimewa? Ya, Qurban di Hari Idul Adha. Seperti termaktub dalam sebuah hadist. “TIADA SEDEKAH UANG YANG LEBIH MULIA DARI YANG DIBELANJAKAN UNTUK QURBAN DI HARI RAYA ADHA” (hR. DARAquThNI).Karena keistimewaannya dan banyak manfaatnya tidak berlebihan pada setiap Hari Raya Idul Adha semua orang ingin berlomba-lomba untuk berqurban. Tak terkecuali Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pemotongan hewan tahun ini dilakukan, Senin (6/10) di halaman parkir Kemendag, Jakarta. Saat menjabat Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menyerahkan tak kurang dari 36 ekor sapid an 16 kambing kepada Ketua Panitia Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha 1435 H, Thamrin Latuconsina.

Hewan qurban itu berasal dari Menteri Perdagangan 1 ekor sapi, Wakil Menteri Perdagangan 1 ekor sapi, Unit Ditjen DAGLU sebanyak 18 ekor sapi dan 11 ekor kambing, Ditjen PDN 6 ekor sapi, Setjen 3 ekor sapi, Itjen 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing.

Selain unit tersebut BAPPEBTI 2 ekor sapi, Ditjen PEN 1 ekor sapi dan 1ekor kambing, Ditjen KPI 1 ekor sapi, Ditjen SPK 1 ekor sapi, BP2KP 1 ekor kambing, dan dari pensiunan karyawan 3 ekor kambing.

Wamendag Bayu Krisnamurthi mengajak segenap karyawan di lingkungan Kemendag untuk giat berbagi kepada sesama yang merupakan esensi dari pelaksanaan qurban. “Mari kita tingkatkan amal ibadah melalui sedekah. Di hari qurban ini mari kita tingkatkan semangat berbagi dan peduli kepada sesama umat manusia,’’ katanya.

Gema takbir terus berkumandag dalam proses pemotongan. Satu persatu hewan qurban di potong disaksikan bukan saja oleh Wamendag, tapi turut hadir pula para petinggi Kemendag dan karyawan. Hewan tersebut selain dipotong di Kemendag juga sebagian disalurkan kepada sejumlah panti asuhan serta komplek perumahan karyawan Kemendag di Jabodetabek. Daging hewan qurban didistribusikan kepada pegawai yang berhak, masyarakat sekitar Gambir dan juga pondok pesantren. (ASK)

“Qurban untuk Kita Semua”

àBayu Krisnamurthi

“Mari kita tingkatkan amal ibadah melalui

sedekah.”Fot

o-fo

to: J

afar

Page 67: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 65

KOLOM PEDULI : Pemberian Beasiswa ditjen Pen

PemberiAn beAsisWA diTJen Pen

SeNANG DAN BeRcAMPuR hARu. Itu yang mungkin dirasakan Anisa Faradila ketika mendapat beasiswa. Siswi sekolah dasar (SD) ini merupakan salah satu dari 9 penerima beasiswa Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag). “Saya senang sekali mendapatkan beasiswa ini. Dengan beasiswa ini, saya akan lebih berprestasi lagi,” ungkapnya.

Gelaran pemberian beasiswa itu dilaksanakan pada Agustus 2014 silam di ruang rapat Ditjen PEN. Beasiswa merupakan program perdana Dharma Wanita Persatuan Unit Ditjen PEN. Penyerahan pemberian beasiswa

“Memacu untuk Berprestasi”àNus Nuzulia Ishak | Dirjen PEN

“Kami harap beasiswa ini dapat memotivasi anak-anak untuk terus belajar

dan berprestasi...”

langsung diberikan Dirjen PEN Nus Nuzulia Ishak bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Kerja Ditjen PEN Fatimah Wisnu Wardhana dan Wakil Ketua Kristiana Simon.

Dalam sambutannya Dirjen PEN mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan program perdana dari Dharma Wanita Persatuan Unit Kerja Ditjen PEN. “Kami harap beasiswa ini dapat memotivasi anak-anak untuk terus belajar dan berprestasi. Raih cita-cita setinggi-tingginya agar dapat berguna bagi orang tua, agama, dan bangsa,” harapnya.

Dirjn PEN juga berharap beasiswa ini dapat memacu putra-putri pegawai

di lingkungan unit kerja Ditjen PEN lainnya untuk selalu meningkatkan prestasi dan produktif. ”Pendidikan berperan membangun SDM yang maju, dan berprestasi akademik yang pada akhirnya menghasilkan sumber daya manusia yang produktif,” ungkap Nuz.

Beasiswa pendidikan ini diberikan selama tahun ajaran 2014/2015. Penerima beasiswa ini adalah Wianda Meisya Geminica, Anisa Faradila, dan Dimas Ikhsan untuk tingkat SD. Untuk tingkat SMP yakni Safikri Aldiyansyah, Maulana Ilham, dan Novi Intan Pernamasari. Sementara M. Sofyan, Mochamad Arief Nugroho, dan Khoerunnisa untuk tingkat SMA. (ASK)

Fot

o-fo

to: J

afar

Page 68: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

66 |

KATA KITA : “reformasi Birokasi, Sekarang!!”

Dua tahun bukan waktu yang sebentar bagi

Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Perdagangan Yamanah AC. Ia sudah melakukan banyak hal dalam mendorong reformasi birokrasi. Salah satunya tentang jenjang pola karier. Prinsipnya, ia mengaku reformasi dilakukan menuju perbaikan. “Reformasi birokrasi menuju perbaikan kinerja pegawai,” tuturnya kepada Luther Palimbong, Guntur, Abdul Syukur dan fotografer Aripin.

Sebagai abdi negara selama 31 tahun, Yamanah cukup punya pengalaman mengamati, menilai, dan mengevaluasi kinerja pegawai. Namun, kali ini, Yamanah tak ingin bekerja sendirian. Ia menyewa konsultan SDM untuk bekerja bersamanya. Konsultan inilah yang akan menciptakan platform penilaian. Penilaian karier bagi pejabat Eselon III yang akan naik menjadi Eselon II. Bagaimana pandangannya terhadap reformasi birokrasi?

“Reformasi Birokrasi, Sekarang!!”

àYamanah AC | Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Perdagangan

» “Saya melihat revolusi mental itu harus ada keteladanan antara pimpinan dan bawahan.”

à Berikut petikannya:

reformAsi birokrAsi menJAdi kunci PemerinTAhAn bAru, JokoWi-Jk. bAGAimAnA TAnGGAPAn AndA?

Reformasi Birokrasi sebagai acuan bagi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan mulai dicanangkan sejak dikeluarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M-PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi. Untuk melaksanakan reformasi birokrasi telah dibentuk Tim Pengarah, Tim Pelaksanaan, dan Sekretariat Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 276/M-DAG/KEP/2/2011.

Di Kementerian Perdagangan terdapat sembilan program reformasi birokrasi yang berorientasi hasil, yaitu manajemen perubahan, penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM aparatur, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, peningkatan kualitas pelayanan publik, serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan.

bAGAimAnA imPlemenTAsinyA di kemendAG?

Untuk mewujudkan reformasi birokrasi yang bersih dan akuntabel, terutama dalam rangka meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi, Kemendag telah melaksanakan berbagai upaya nyata melalui program Wilayah Tertib Administrasi (WTA). Kami mewajibkan setiap unit Eselon II di lingkungan Kemendag untuk melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) & Tata Laksana (Reformasi Birokrasi) sesuai dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB, mengelola keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP), menyelenggarakan Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) sesuai dengan pedoman dari KPK, dan melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan PP No. 60 Tahun 2008 dengan bimbingan BPKP.

Fot

o :

Arip

in

Page 69: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

| 67

PencAPAiAn APA sAJA yAnG sudAh TerJAdi selAmA reformAsi birokrAsi?

Berbagai penghargaan telah diterima Kementerian Perdagangan, seperti piagam penghargaan atas laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah tahun 2014 dan Penghargaan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2014 dari Ombudsman RI, serta e-Transparency Award. Ini semua membanggakan kami, karena hal ini membuktikan reformasi birokrasi telah diakui oleh banyak lembaga.

selAin iTu?

Saya melihat sudah banyak capaian-capaian yang sudah dilakukan Kementerian Perdagangan. Misalnya, masalah absensi kerja yang ditetapkan mulai pukul 08.30 wib- 17.00 wib (Senin-Kamis) dan 08.30 wib-17.30 wib (Jumat) kita monitor. Sasaran absensi juga untuk kinerja pegawai. Masalah absensi jangan diremehkan, absensi saat ini sudah realtime, sehingga dapat termonitor bukan seperti jaman dahulu karyawan tidak masuk sebulan tidak diketahui. Saat ini jangan coba-coba semua sudah termonitor, bahkan saat ini sudah terintegrasi ke kantor di Ciracas, Sawangan, dan Bandung. Sudah banyak yang terkena tindakan berupa sanksi. Selain itu ada juga sistem kinerja pegawai (SKP). Ini juga kita awasi.

benTuk sAnksinyA APA sAJA?

Biro kepegawaian dalam hal ini bukan yang memberikan sanksi apalagi menindak. Untuk masalah ini unit karyawan tempat bertugas yang bisa melakukan pemberian sanksi. Biro kepegawaian dalam hal ini ruang lingkupnya hanya melakukan pembinaan manajemen. Jadi kami hanya menunggu dari unit terkait bila ada karyawan yang terkena sanksi.

Yang paling banyak saat ini adalah pelanggaran absensi. Padahal, patut diketahui bila tidak masuk secara akumulasi sebanyak 46 kali dalam setahun bisa dilakukan tindakan. Itu jelas harus dilakukan karena karena yang kerap mangkir sangat merugikan keuangan negara.

dAlAm hAl PeninGkATAkAn komPeTensi PeGAWAi, APA yAnG sudAh dilAkukAn?

Sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kualitas pegawai, maka secara rutin Kementerian Perdagangan mengadakan berbagai program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Salah satunya dalam bentuk beasiswa, baik untuk S2 dan S3. Para penerima beasiswa itu berkuliah baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Untuk kuliah di luar negeri paling banyak ada di Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

Dari catatan yang ada dari 2012-2013 sebanyak 215 karyawan mendapat program beasiswa. Namun, untuk tahun 2014 hanya 45 karyawan. Memang pada tahun 2014 ini kita kekurangan karyawan yang mau mengikuti program beasiswa

untuk S2. Padahal, tawaran berbagai program beasiswa banyak sekali, apalagi untuk S3 seperti dari Taiwan maupun Afrika Selatan.

sAlAh sATu visi Presiden AdAlAh revolusi menTAl. bAGAimAnA visi ini dAPAT diimPlemenTAsikAn di kemenTeriAn PerdAGAnGAn?

Bisa saja dan tidak ada masalah untuk hal itu. Revolusi Mental itu harus ditindaklanjuti dengan kode etik. Dan kita sudah punya kode etik. Bahkan, kode etik sebelum ada pencetusan revolusi mental sudah dibuat.

bAGAimAnA PrAkTiknyA?

Saya melihat revolusi mental itu harus ada keteladanan antara pimpinan dan bawahan. Dan itu bisa dilakukan bila keselarasan antara langkah, ucapan, dan perbuatan. Saat ini seperti sudah banyak penyimpangan.

menGAPA menyimPAnG?

Tidak ada lagi keselarasan antara langkah, ucapan, dan perbuatan, sehingga banyak terjadi ketidakharmonisan antara pimpinan dan bawahan.

Pemimin TidAk menJAdi TelAdAn kArenA inkonsisTensi AnTArA ucAPAn dAn PerbuATAn?

Ya. Maka, kata kunci utamanya adalah bagaimana pimpinan menjadi teladan.

mAksudnyA ?

Bila pimpinan bisa menjadi teladan bagi bawahan diyakini pasti bawahan akan mengikuti pimpinan. Bila itu terjadi tidak ada lagi bawahan yang menganggur dalam bekerja. Pekerjaan akan dilakukan dengan senang hati oleh bawahan. Itu dulu yang harus menjadi perhatian, sehingga bawahan tidak ada yang keleleran menunggu pekerjaan dari pimpinannya.

reformAsi serinG diArTikAn PerbAikAn GAJi. TAnGGAPAn AndA?

Birokrasi tidak diartikan sempit sebagai pada “perbaikan gaji”. Gaji memang penting untuk membangun motivasi, tapi perbaikan gaji tanpa didukung oleh usaha lain maka motivasi tidak akan terjadi, atau bahkan akan menjadikan motivasi yang mengarah pada tujuan yang salah.

hArAPAn AndA ke dePAn bAGAimAnA?

Saya tegaskan reformasi birokrasi bukan hanya milik pimpinan kementerian. Oleh karena itu, saya mendorong semua staf Kementerian Perdagangan untuk secara aktif terlibat dalam program reformasi birokrasi. Setiap individu dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi setiap pergerakan perubahan agar reformasi birokrasi berjalan secara positif, dan kita akan mencapai hasil yang sedang kita perjuangkan.

Page 70: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

Membaca atau mengikuti petunjuk/ informasi dan prosedur pemakaian

Beritikad baik dalam melakukan transaksi

Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati

Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen

KEWAJIBAN KONSUMEN

CERDAS

Mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan

Memilih barang atau jasa yang akan digunakan

Mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang kondisi barang atau jasa

Didengar pendapat dan keluhannya

Mendapatkan pembinaan

Diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur

Mendapatkan ganti rugi atau kompensasi

HAKKONSUMEN

CERDAS

Konsumen cerdas adalah konsumen yang kritis

dan berani memperjuangkan hak dan kewajibannya serta mampu melindungi

diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dari barang dan jasa yang tidak sesuai dengan

ketentuan atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan,

dan Lingkungan (K3L).

KIAT MENJADI KONSUMEN CERDAS

TEGAKKAN HAK & KEWAJIBAN ANDA SELAKU KONSUMEN

TELITI SEBELUM MEMBELI

PASTIKAN PRODUK SESUAI DENGAN STANDAR MUTU K3L

PERHATIKAN LABEL & MASA KADALUARSA

BELI SESUAI KEBUTUHAN, BUKAN KEINGINAN

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

68 |

TRADE-PEDIA : Ayo, Jadi Konsumen Cerdas!

Page 71: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

Membaca atau mengikuti petunjuk/ informasi dan prosedur pemakaian

Beritikad baik dalam melakukan transaksi

Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati

Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen

KEWAJIBAN KONSUMEN

CERDAS

Mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan

Memilih barang atau jasa yang akan digunakan

Mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang kondisi barang atau jasa

Didengar pendapat dan keluhannya

Mendapatkan pembinaan

Diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur

Mendapatkan ganti rugi atau kompensasi

HAKKONSUMEN

CERDAS

Konsumen cerdas adalah konsumen yang kritis

dan berani memperjuangkan hak dan kewajibannya serta mampu melindungi

diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dari barang dan jasa yang tidak sesuai dengan

ketentuan atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan,

dan Lingkungan (K3L).

KIAT MENJADI KONSUMEN CERDAS

TEGAKKAN HAK & KEWAJIBAN ANDA SELAKU KONSUMEN

TELITI SEBELUM MEMBELI

PASTIKAN PRODUK SESUAI DENGAN STANDAR MUTU K3L

PERHATIKAN LABEL & MASA KADALUARSA

BELI SESUAI KEBUTUHAN, BUKAN KEINGINAN

| 69

sekilAs TenTAnG Aec

Berdasarkan data yang diperoleh, tercatat total impor Indonesia pada tahun 2013 adalah sebanyak 15% dari total impor seluruh negara ASeAn. Sebaliknya, total ekspor Indonesia terhadap total ekspor negara-negara ASeAn pada tahun yang sama adalah 14,4%.

Sesuai dengan kesepakatan ASeAn Free Trade Area (AFtA), nantinya para anggota AeC dapat melakukan kegiatan jual beli atas barang tanpa harus memikirkan hambatan tarif karena sudah 98,87% pos tarif AFtA Indonesia dibebaskan atau sudah 0%. namun hingga saat ini Indonesia masih menempatkan 9 pos tarif beras dan 7 pos tarif gula dalam Highly Sensitive List sehingga tarif atau bea masuk komoditas tersebut belum dihapus.

dalam pelaksanaan meA 2015 terdapat 12 Priority Integrated Sectors (PIS) yang dibagi ke dalam dua kategori yaitu perdagangan jasa dan perdagangan barang. Adapun 5 sektor dalam perdagangan jasa meliputi transportasi udara, e-ASeAn, pelayanan kesehatan, pariwisata, dan logistik. Sedangkan 7 sektor lainnya yang masuk dalam kategori perdagangan barang antara lain adalah hasil pertanian, elektronik, otomotif, produk berbasis kayu, produk berbasis karet, hasil perikanan, serta tekstil.

terkait dengan liberalisasi pada sektor jasa, negara-negara anggota meA menandatangani Saling Pengakuan (Mutual Recognition Agreement/MRA) pada tanggal 19 november 2007. Saling Pengakuan ini menjadi sebuah hal mutlak yang dilakukan untuk mendukung liberalisasi sektor jasa yang berasaskan keadilan. dalam Saling Pengakuan tersebut terdapat 8 bidang ketenagakerjaan yang telah disepakati, yaitu teknik rekayasa, keperawatan, arsitekur, pemetaan, pariwisata, medis, dokter gigi, dan akuntansi. dengan demikian, para pekerja yang memiliki kualifikasi tersebut dapat diterima dengan terbuka di pasar ASeAn.

Masyarakat ekonomi ASeAn (meA) merupakan sebuah komunitas negara-negara ASeAn yang

memberlakukan sistem pasar tunggal yang berarti terbuka dan bebas untuk melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal maupun tenaga kerja demi mewujudkan ekonomi ASeAn yang terintegrasi.

Anggota meA terdiri dari 10 negara yang tergabung dalam ASeAn, yaitu Brunei darussalam, Cambodia, Indonesia, Laos, malaysia, myanmar, Philippines, Singapore, thailand, Vietnam.

Pada awalnya pelaksanaan meA akan dimulai pada tahun 2020, namun setelah penandatanganan “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015” pada Ktt ke-12 ASeAn di Cebu, Filipina pada tanggal 13 Januari 2007, pelaksanaan meA diputuskan akan dimulai pada akhir tahun 2015. Keputusan tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan ASeAn dalam memperkuat daya saing untuk menghadapi kompetisi global, penurunan biaya produksi di ASeAn sebesar 10-20 persen, dan meningkatkan kemampuan kawasan dengan implementasi standar dan praktik internasional, HAKI dan adanya persaingan.

meA memiliki peranan yang sangat penting karena dapat memberikan beberapa manfaat bagi para anggotanya antara lain mendorong peningkatan daya saing, penghapusan hambatan tarif maupun non tarif, memberikan kesempatan bagi produsen untuk mendistribusikan produknya ke pasar yang lebih luas, serta membuka peluang penyerapan tenaga kerja. namun, manfaat serta tujuan utama dari meA adalah meningkatkan stabilitas perekonomian dan kesejahteraan seluruh negara di kawasan ASeAn.

Sebagai salah satu negara anggota meA, Indonesia memiliki 9 produk unggulan untuk diekspor ke negara ASeAn lainnya. Produk-produk tersebut diantaranya adalah produk perkebunan seperti coklat, kopi, dan karet, produk hutan, elektronik, otomotif, tekstil, alas kaki, serta udang yang merupakan produk kelautan.

Maraknya berbagai produk yang masuk ke Indonesia mengharuskan kita menjadi konsumen yang lebih cerdas dalam memilih dan membeli barang. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan program Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen agar konsumen dapat melindungi diri sendiri, keluarga dan lingkungan dari barang atau jasa yang tidak sesuai ketentuan atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan dan lingkungan (K3L).

TeGAkkAn hAk dAn keWAJibAn AndA selAku konsumen: Sebagai konsumen, sebaiknya Anda lebih kritis dan berani memperjuangkan hak apabila barang atau jasa yang dibeli tidak sesuai standar yang dijanjikan. Tidak hanya itu, konsumen juga harus memahami kewajibannya yang terdapat dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK).

TeliTi sebelum membeli: Konsumen yang cerdas harus terbiasa untuk teliti sebelum membeli atau menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan.

PAsTikAn Produk sesuAi denGAn sTAndAr muTu k3l: Konsumen sebaiknya mulai akrab dengan produk-produk Standar Nasional Indonesia (SNI) yang tentunya memberikan jaminan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L) pada konsumen. Hingga saat ini terdapat 89 jenis produk yang sudah SNI wajib.

PerhATikAn lAbel dAn mAsA kAdAluArsA: Terkait kondisi barang, konsumen juga harus lebih kritis untuk mengetahui barang yang akan dibelinya. Pastikan barang yang dibeli terbungkus rapi dan disertai label, serta dicantumkan antara lain: komposisi, petunjuk penggunaan, masa berlaku, serta kartu garansi untuk barang tertentu. Bila Anda membeli barang secara online, sebaiknya perhatikan petunjuk pembeliannya dan lakukan sistem jual beli langsung yaitu dengan cara bertemu.

beli sesuAi kebuTuhAn bukAn keinGinAn: Dalam hal jual-beli, masyarakat Indonesia terkenal sebagai konsumen yang konsumtif. Seringkali membeli barang atau jasa sekedar memenuhi keinginan dan belum tentu menjadi kebutuhan. Oleh karenanya seringkali masyarakat Indonesia tertipu oleh kualitas. Melalui program Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen, konsumen diajak untuk tidak dikuasai oleh keinginan untuk membeli barang atau jasa tersebut.

Mulailah menjelma menjadi konsumen cerdas yang cermat dan kritis demi kehidupan yang lebih baik di masa depan. Mulai dari diri sendiri dan sebarluaskan perilaku ini kepada keluarga dan lingkungan Anda.

MASYARAKATEKONOMIASEAN (MEA)

Page 72: Download Publikasi Indonesia Trade Insight Edisi Kedua

PUBLIKASI InternAL KementerIAn PerdAgAngAn rePUBLIK IndoneSIA

70 |

MA

LAY

SIA

SIN

GA

PO

RE

DIKOMUNIKASIKAN OLEH:

D

PANGSA IMPOR INDONESIA-ASEAN

2013

15.0%

PANGSA EKSPORINDONESIA-ASEAN

2013

14.4%

Mendorong peningkatan daya saing Penghapusan

hambatan tarif maupun non tarif

Memberikan kesempatan bagi produsen untuk mendistribusikan produknya ke pasar yang lebih luas

Membuka peluang penyerapan tenaga kerja

MEAMANFAAT

A

BC

D

E

Meningkatkan stabilitas perekonomian dan kesejahteraan seluruh negara di kawasan ASEAN

DISTRIBUSI

AKHIR

9 produk unggulan ekspor Indonesia ke ASEAN:

coklat, kopi, karet, produk hutan | elektronik, otomotif | tekstil, alas kaki | udang |

Sumber: www.asean.org

Sumber: www.asean.org

12 PRIORITY INTEGRATED SECTOR (PIS)

TRANSPORTASI UDARA

e-ASEAN

PELAYANANKESEHATAN

PARIWISATA

JASA LOGISTIK

5SEKTOR

JASA

PERDAGANGAN

PERIKANAN

PRODUK BERBASIS KARET

PRODUK BERBASIS KAYU

BARANG

PERDAGANGAN

7SEKTOR

PERTANIAN

ELEKTRONIK

TEKSTIL

OTOMOTIF

Sumber: www.kemendag.go.id

SALING PENGAKUAN 8 JENIS KUALIFIKASI PROFESIONAL (MRA)

TEKNIK REKAYASA

KEPERAWATAN ARSITEKTUR PEMETAAN

PARIWISATA MEDIS DOKTER GIGI

AKUNTANSI

Sumber: www.kemendag.go.id

PELUANG BISNIS INDONESIA DI ASEAN

MYA

NM

AR

Makanan & minuman olahan, produk konstruksi, obat, pupuk, toiletries, produk plastik & elektrik, ban, kertas, furnitur & kosmetik

Legal, teknisi, arsitek, perawat, kurir, telekomunikasi, konstruksi, komputer, distribusi, transportasi

JASA

BARANG

VIE

TNA

M

Mesin & peralatan, produk baja, bahan baku industri pakaian & sepatu, elektronik, plastik, otomotif

Dokter hewan, perawat, arsitek, waralaba, hotel, restoran, agen perjalanan & wisata, kereta api & konstruksi

JASA

BARANG

THA

ILA

ND

Elektronik, kimia organik, kertas, produk plastik, perhiasan, ban, produk kehutanan, otomotif, perikanan, bumbu, coklat

Taman hiburan, rumah sakit, legal, akuntan, medis & dokter gigi, teknisi, arsitek, audio-visual, distribusi

JASA

BARANG

CA

MB

OD

iA

Makanan & minuman olahan, produk konstruksi, obat, pupuk, perlengkapan mandi, produk plastik & elektrik, ban, kertas, furnitur, kosmetik

Legal, teknisi, arsitek, perawat, kurir, telekomunikasi, konstruksi, komputer, distribusi, transportasi

JASA

BARANG

Karet, alas kaki, udang, kopi, coklat, alat medis, rempah, perikanan, makanan & minuman olahan, kertas, alat tulis, perhiasan, elektronik

Legal, akuntan, medis & dokter gigi, teknisi, arsitek, dokter hewan, hotel, restoran, audio-visual, distribusi

JASA

BARANG

Tekstil & garmen, produk kehutanan, coklat, kopi, udang, kulit & produk kulit, rempah obat, makanan olahan, kerajinan, bumbu

periklanan, perfilman, konstruksi, hotel, restoran, taman rekreasi, transportasi udara & laut

JASA

BARANG

Sum

ber:

www.

asea

n.org

POS TARIF AFTA INDONESIA

(SUDAH DIBEBASKAN)

98.87%

0%MENCAPAI

HIGHLY SENSITIVE

LIST

97POS TARIF BERAS

POS TARIF GULA

MEAPELAKSANAAN

BRUN

EIDA

RUSS

ALAM

INDO

NESI

A

VIET

NAM

Komunitas negara-negara ASEAN yang memberlakukan SISTEM PASAR TUNGGAL yang berarti TERBUKA dan BEBAS untuk

melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal maupun tenaga kerja demi mewujudkan ekonomi ASEAN yang terintegrasi

MASYARAKATEKONOMIASEAN (MEA)

PDB per kapita(US$ million) 2013

Tingkat Pertumbuhan PDB(dalam %)

Jumlah Penduduk (dalam ribuan) 2013

Impor(US$ million) 2013

Ekspor (US$ million) 2013

406 248.818 68.251 89.708

39.678 3.466 5.678 1.908

11.445 182.551 228.730 132.664

36.111 186.628 249.517 132.109

KETERANGAN: 2012 2013

1.0-1.8

99.384

2.706

53.978

65.130

6.87.2

6.2 5.8

CAM

BODI

A

14.962

1.046

9.148

9.176

7.0 7.0

6.644

1.505

2.592

3.292

7.9 8.2

29.948

10.420

228.276

205.985

5.64.7

5.399

55.183

410.249

373.015

2.53.9

6.5

2.9

5.3 5.4

61.573

916

11.436

12.009

5.97.5

LAOS

MAL

AYSI

A

MYA

NMAR

PHIL

IPPI

NES

SING

APOR

E

THAI

LAND