DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

download DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

of 166

Transcript of DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    1/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    2/166

    Jurnal Ilmiah

    Pendidikan dan Pembelajaran

    Volume 11, Nomor 3

    Juni 2015

    Program Pascasarjana

    Universitas Pendidikan Ganesha

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    3/166

    JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN JIPP)

    Diterbitkan oleh

    PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    ISSN 1858-4543

    PENGARAH

    Prof. Dr. Nyoman Dantes

    PENANGGUNG JAWAB

    Prof. Dr. Made Candiasa, MI.Komp

    WAKIL PENANGGUNG JAWAB

    Prof. Dr. Nyoman Natajaya, M.Pd

    DEWAN REDAKSI

    Ketua

    Prof. Dr. Wayan Lasmawan, M.Pd

    Anggota

    Prof. Dr. H. DjaaliProf. Dr. Naswan Suharsono, M.Pd

    Prof. Dr. I Wayan Sadia, M.Pd

    Prof. Dr. Sariyasa, M.Sc, Ph.D

    Prof. Dr. Made Yudana, M.Pd

    Dr. Wayan Sukra Warpala, M.Sc

    PENYUTING BAHASA INDONESIA

    Prof. Dr. I. B. Putrayasa, M.PdProf. Dr. Made Gosong, M.Pd

    PENYUTING BAHASA INGGRIS

    Prof. Dr. A.A.I. Ngurah Marhaeni, MA

    Dr. Luh Putu Artini,MA

    EDITING

    Dr. I Nyoman Tika, M.Si

    I Nyoman Laba Jayanta, S.Pd

    ADMINISTRASI

    Ni Wayan Sri Budi, SP

    Nyoman Budiasa

    I Gusti Ngurah Agung Adhi Artawan, SE

    Kadek Indah Wiryastuti, S.Pd

    SIRKULASI

    Gede Masyawan

    Gede Mangku Tirta

    Gede Ngurah Sugata, S.Pd

    I Dewa Gede Agung Adi Pratama, A.Md

    I Made Dodi Sutrisna, SH

    JIPP terbit tiga kali setahun (Maret, Juni, dan Oktober)

    Alamat Redaksi : PPs Undiksha Jalan Udayana Kampus Tengah, SingarajaPersyaratan dan pedoman penulisan naskah tercantum di halaman dalam-belakang

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    4/166

    DARI REDAKSI

    Salam Hangat Pendidikan

    Lembayung senja mulai menghampiri sudut-sudut kampus Program Pascasarjana

    Undiksha. Dengan gerak yang gemulai yang dihiasi sorot mata keyakinan, tampak para

    mahasiswa yang baru mengikuti Ujian Sidang Tesis, bercakap tentang dinamika danpresure akademis yang baru dilewatinya. Untuk mempertegas makna dan siluet akademis

    mereka, maka pada JPP edisi ini, sebagian besar berisi guratan akademis mereka yang

    telah melalui serangkaian validasi, sehingga layak untuk diterbitkan. Disisi lain, tulisan-

    tulisan yang tercandra pada artikel mahasiswa maupun staf dosen yang hadir pada edisi

    ini terfokus pada validasi dan pengujian empiris terhadap teori, prinsip, variabel, model,

    strategi, phenomena, dan administrasi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar hingga

    perguruan tinggi.

    Pembaca budiman, redaksi berkeyakinan bahwa kehadiran JPP edisi ini sangat

    ditunggu-tunggu oleh kalangan civitas akademika, khususnya mereka yang bernaung di

    bawah kebesaran panji-panji pendidikan. Kami berharap, apa yang tertuang pada jurnal

    yang ada di tangan anda saat ini, mampu memberikan nuansa akademis bagikemaslahatan umat manusia di tengah hiruk pikuknya dimensi-dimensi globalisasi.

    Semoga.

    Redaksi

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    5/166

    JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    Diterbitkan olehPROGRAMPASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    ISSN 18584543

    Vol. 11 No. 3, Juni 2015

    DAFTAR ISI

    halaman

    Budiarta, I Komang.A Comparative Study of The Respective Effects of Think Pair

    Share and Simultaneous Roundtable Techniques Based on Text Genres Upon The

    Students Writing Competency of The English Education Study Program

    Mahasaraswati Denpasar University ........................................................................... 3617

    Cahayaningsih, I Gusti Ayu. Kajian Nilai-Nilai Karakter Pada Filsafat Tri Hita

    Karana (THK) di Desa Kamasan, Klungkung, Bali (Pemanfaatannya untuk

    Pengayaan dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Semarapura)......................... 3630

    Dwi Farmani, Kadek.Pengaruh Gaya Kognitif dan Modalitas Belajar Terhadap

    Tingkat Kesalahan Jenis Aljabar dalam Menyelesaikan Soal Matematika ............... 3643

    Foeh, Yonatan. Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual terhadap HasilBelajar Pendidikan Agama Kristen dengan Kovariabel Motivasi Belajar dan Sikap

    Religius pada Siswa Kelas XI SMA N 7 Kupang Tahun Pelajaran 2014/2015 ........... 3655

    Hemayanti Widari, Ni Made.Konstruksi Feminisme pada Novel Putri Karya Putu

    Wijaya (Analisis Wacana Kritis Sara Mills) ................................................................. 3669

    Kariawan, I Gede. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika denganSetting Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

    Pemecahan Masalah dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA .......................... 3682

    Kiyonegara, I Wayan. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Murder

    Terhadap Hasil Belajar IPA dengan Pengendalian Keterampilan Berpikir Kritis

    Pada Siswa Kelas V di SDN 6 Pedungan .................................................................... 3696

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    6/166

    Kurnia Wati, Ni Nyoman. Studi Pengembangan Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) dengan Tema Selalu Berhemat Energi pada Kelas IV dalam

    Kaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013 ........................................................... 3709

    Manu, Theodora Sarlotha Nirmala. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

    Masalah Disertai Asesmen Kinerja terhadap Hasil Belajar Biologi ditinjau dari

    Motivasi Berprestasi Siswa SMA .................................................................................. 3723

    Marselinus Robe. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Implikasinya

    Terhadap Mutu Output Pendidikan (Studi pada Gugus IV Sekolah Dasar di Kec.Langke Rembong) .......................................................................................................... 3736

    N.P Sriwindari.Pengaruh Implementasi Pembelajaran Teknik Klarifikasi Nilai

    (TKN) Berbasis Multikultur Terhadap Sikap Sosial dan Prestasi Belajar PKn ........ 3751

    Ngara, I Wayan. Pengaruh Implementasi Metode Resolusi Konflik Terhadap

    Sikap Demokrasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMKN 1 Singaraja .................. 3762

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    7/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3617

    A COMPARATIVE STUDY OF THE RESPECTIVE EFFECTS OF

    THINK PAIR SHARE AND SIMULTANEOUS ROUNDTABLE

    TECHNIQUES BASED ON TEXT GENRES UPON THE STUDENTS

    WRITING COMPETENCY OF THE ENGLISH EDUCATION STUDY

    PROGRAM MAHASARASWATI DENPASAR UNIVERSITY

    By:

    Budiarta, I Komang

    Abstract

    Writing is of necessary competency for EFL students. However, writing

    lecturers were not yet optimal in providing them with the necessary

    competencies as they were unable to adapt available teaching techniques. This

    research aimed at figuring out whether (1) there was significant differences of

    the effects of Think Pair Share (TPS) and Simultaneous Roundtable (SRT)

    upon the students writing competency, (2) there were significant differences of

    the effects of TPS across text genres, and (3) there were significant differences

    of the effects of SRT across text genres (i.e. descriptive, recount and narrative).

    The design of the experiment was two groups comparison post-test only design.

    Besides, the samples were chosen by means of multistage random sampling

    and they were grouped into group I and group II which were respectively

    treated with TPS and SRT. The data were gathered by using post-test,

    paragraph construction test and the results were scored by using analytical

    scoring rubric. The collected data were analyzed descriptively and statistically

    by applying one-way ANOVA and the post hoc test of Multiple Comparison

    using Tukey HSD Test. In line with the research questions, the findings showthat (1) there is significant difference of the effect of TPS and SRT upon the

    students writing competency, (2) there are no statistically significant

    differences of the effects of TPS across text genres, and (3) there are significant

    differences of the effects of SRT across text genres especially on recount

    paragraph. These findings are furthermore expected to contribute the teaching

    of English especially writing.

    Keywords:writing competency, TPS, SRT and text genres.

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    8/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3618

    Abstrak

    Kompetensi menulis merupakan salah satu kompetensi yang sangat pentingbagi mahasiswa yang belajar Bahasa Inggris. Namun, dosen-dosen

    matakuliah menulis belum optimal dalam memberikan kompetensi-

    kompetensi yang diperlukan karena mereka belum mampu mengadaptasi

    teknik-teknik pembelajaran yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk

    menemukan (1) apakah ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh

    Think Pair Share (TPS) dan Simultaneous Roundtable (SRT) terhadap

    kompetensi menulis mahasiswa, (2) apakah ada perbedaan yang signifikan

    dari pengaruh TPS ditinjau dari text genres, dan (3) apakah ada perbedaanyang signifikan dari pengaruh SRT ditinjau dari text genres(yaitu: deskriptif,

    recount dan naratif). Rancangan penelitian ini adalah two groups comparison

    post-test only design. Di samping itu, sampel penelitian ditentukan dengan

    menggunakan multistage random sampling dan mereka kemudian

    dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok I yang diajarkan

    dengan TPS dan kelompok II yang diajarkan dengan SRT. Data yang

    diperlukan dikumpulkan dengan menggunakan post tes yang berbentuk

    paragraph construction test dan hasilnya diperiksa dengan menggunakan

    rubrik penilaian analitik. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis

    dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji one-way ANOVA serta uji

    lanjut berupa Multiple Comparison using Tukey HSD Test. Berdasarkan

    permasalahan penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat

    perbedaan yang signifikan antara pengaruh TPS dan SRT terhadap

    kompetensi menulis mahasiswa, (2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan

    dari pengaruh TPS ditinjau dari text genres, dan (3) terdapat perbedaan yang

    signifikan dari pengaruh SRT ditinjau dari text genres terutama pada paragraf

    recount. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi terhadappeningkatan kualitas pendidikan.

    Kata kunci:kompetensi menulis, TPS, SRT dan text genres.

    INTRODUCTION

    Teaching learning process of

    English as a means of communicationboth in spoken and written form should

    provide students with the competency not

    only to speak but also to communicate in

    written form. Thus, writing competency

    becomes one of the important

    competencies that should be possessed by

    the students who want to communicate in

    the world of global communication.Writing enables them to express their

    ideas in a controllable way in which the

    failure of using grammatical features can

    be minimized as they can control what

    has been written before it is published. It

    is in line with Jones (2007) who statesthat students can pause after each word

    while they think of the next word they

    want to write.

    In addition, writing competency

    also provides the students with the

    competency to imaginatively and

    creatively produce their ideas as they

    have the opportunity to think and re-think the ideas in order to make them

    more interesting. Besides, some students

    might sometimes find that the written

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    9/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3619

    form of English language is much more

    interesting than the spoken one. Being

    involved in writing activities enablesstudents to develop their creativity in

    using the language especially in the

    written form as creativity is one of the

    important things in writing. Students

    may also consider writing as one of their

    ways to enrich their knowledge as if they

    want to write, for example an eye-

    catching article, they have to read a lot ofreferences and try to reconstruct the

    ideas.

    Writing is one of the language skills

    that is challenging in teaching learning

    process. Writing provides teachers so

    many aspects that should be considered;

    moreover, teachers should put their

    attention on those aspects. Teachers are

    also required to facilitate the students

    with a lot of opportunities to practice

    their writing competency. As writing is an

    active skill, teachers should actively

    involve the students in the classroom

    activity which is carried out in writing

    context. This learning atmosphere

    facilitates the students to produce the

    language that they have already studiedin the classroom. Writing is a productive

    skill which takes a long and complicated

    process; consequently, it is of necessary

    for teachers to provide plenty rooms of

    practices because the more the students

    practice the better their writing

    competency will be.

    The advantageous results ofimproving writing competency are vice

    versa with the fact that writing

    competency, in the schools or even

    campuses, turns out to be one of the

    frightening skills to learn for the

    students. Furthermore, Richards and

    Renandya (2002) add that the difficulty of

    mastering writing competency is lied notonly in generating and organizing ideas,

    but also in translating these ideas into

    readable text. A lot of university students

    consider writing as a boring skill which

    results in unwillingness to improve their

    writing competency which is for theirfuture global interaction. Moreover,

    according to lecturers, teaching writing is

    a challenging as it needs various teaching

    techniques.

    To make writing becomes an

    attention-grabbing is not a piece of cake

    for lecturers. Therefore, the lecturers

    should devote their best effort to findinteresting techniques and materials to be

    shared with the students. However,

    choosing and implementing an applicable

    technique are quite difficult to do since

    some lecturers still have a limited stock of

    teaching techniques especially in writing.

    Even though there are a lot of available

    techniques that are readily applied, the

    lecturers cannot immediately use the

    techniques because every so often, these

    techniques need further modification so

    they can be appropriately implemented

    for heterogeneous level of students

    writing competency.

    Harmer (2004) clearly mentions

    that teaching writing should not be

    carried out as a linear process; it shouldbe recursive. It means that in teaching

    writing teachers should expose the

    students with activities in which writing

    is not only a process that is started by

    planning, drafting, editing and final draft

    but also a process in which the writers

    often re-plan, re-draft, and re-edit. This

    process is repeated as the process wheelin which the process reaches its

    culmination if the final version is

    completely finished. Teachers therefore

    should be able to implement a teaching

    technique which exposes students the

    process of writing as it is a long and

    complicated process.

    English Education Study Program,Faculty of Teacher Training and

    Education (FTTE), Mahasaraswati

    Denpasar University (Unmas Denpasar)

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    10/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3620

    as one of the study programs which

    produces teachers should play its part to

    provide the teachers candidates who arecompetent in English. Henceforth, they

    are able to share what they have already

    learnt in their own classroom. They

    should be provided with a plenty of highly

    recommended teaching techniques which

    can be used in classroom particularly in

    teaching writing. Because they are

    teachers candidates who are expected tobe a good model for their students in their

    own classroom, they should have good

    writing competency.

    As what has been aforementioned,

    the present research is carried out at

    English Education Study Program FTTE

    Unmas Denpasar in academic year

    2014/2015. To develop their competencies

    as an English teacher especially

    professional and pedagogic competence,

    they should be provided by not only the

    writing competency but also the

    techniques of teaching writing. Being

    competent in writing does not mirror that

    they are pedagogically competent in

    teaching writing; as a result, they should

    know the appropriate technique whichmight be adapted and appropriate to

    teach writing. The appropriateness of the

    chosen teaching technique is of necessary

    in teaching learning process so that an

    optimal result may be significantly

    achieved. Furthermore, an enjoyable

    atmosphere can be created if the

    technique fits the students needs.However, some lecturers of English

    Education Study Program FTTE Unmas

    Denpasar are not optimal in teaching

    learning process especially writing. It

    happens because of the inability of the

    lecturers to vary their teaching learning

    process in order to create different

    classroom atmosphere. It therefore makesthe writing class boring and it is not

    challenging as it is expected. The inability

    of the lecturers to vary their teaching

    occurs because some of them have a

    limited stock of teaching techniques. The

    others are confused in deciding whichtechnique is mostly effective in teaching

    writing since there are so many available

    teaching techniques which can be readily

    implemented. For instance, teaching

    techniques which are under cooperative

    learning methods.

    The present research was

    conducted in the university particularlywriting class because the researcher

    would like to compare two cooperative

    learning techniques based on text genres

    upon the students writing competency of

    the English Education Study Program

    FTTE Unmas Denpasar. The two

    cooperative learning techniques which

    were compared in the present study were

    Think Pair Share (TPS) and

    Simultaneous Roundtable (SRT). These

    two teaching techniques, TPS and SRT,

    were chosen because some previous

    studies had mentioned that each

    researcher confirmed that TPS or SRT

    was effective in teaching English

    especially writing. These two teaching

    techniquesbased on theircharacteristicswere adaptable for

    writing.

    Arends (2007) states that TPS is

    one of the teaching techniques of

    cooperative learning; it is an effective way

    to change the discourse pattern in the

    classroom. This technique allows the

    students to train their cognitive aspects tothink and psychomotor and affective

    aspects to pair and share. Furthermore,

    the technique enables the students to get

    knowledge, take and give with their pairs,

    and then share it with other students.

    TPS is also intended to build a classroom

    language learning which emphasizes that

    the students should be able to constructtheir knowledge through social

    interaction with other students in pair.

    This technique also increases the sense of

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    11/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    12/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3622

    practice and performed. It means that

    cooperative learning techniques which are

    used as learning experience or activitiesin the classroom can create collaborative

    environment which supports the

    improvement of their writing competence.

    Furthermore, writing is a long,

    complicated process which should be

    carefully carried out. Consequently,

    teaching learning process of writing

    which facilitates the cooperative activitiesyields a significant effects on the

    students writing competency especially in

    writing paragraph. It is in line with

    Arends (2007 and 2012) which states that

    TPS gives more structural procedures in

    teaching learning so that it is interesting

    to figure out whether the effect of TPS is

    more significant than SRT upon the

    students writing competency.

    In addition, lecturers during

    teaching learning process need to consider

    various text genres which are used in

    teaching writing. Anderson and Anderson

    (1997) mention that understanding text

    genres can enable writers when they want

    to communicate in written form by using

    appropriate context. It shows thatlecturers should also take into account

    text genres during the teaching learning

    process. Therefore, it is interesting to

    figure out whether the application of TPS

    and SRT upon the students writing

    competency gives significant differences

    across text genres. In other words, among

    the three text genres (i.e. descriptive,recount and narrative paragraph) which

    of the text genre receives significant

    difference of the effects of TPS or SRT.

    As what has been aforementioned,

    the present study aimed at figuring out

    whether (1) there was significant

    difference of the effect of TPS and SRT

    upon the students writing competency,

    (2) there were significant differences of

    the effects of TPS across text genres, and

    (3) there were significant differences of

    the effects of SRT across text genres (i.e.

    descriptive, recount and narrative).

    RESEARCH METHOD

    The present research was

    experimental research and the design of

    the experiment was two groups

    comparison post-test only design. Besides,

    the samples were chosen by means of

    multistage random sampling and there

    were grouped into two: group I which wastreated through the implementation of

    TPS and group II which was treated with

    SRT. The data were gathered by using

    post-test which was constructed in the

    form of paragraph construction test and

    the samples writings were scored by

    using analytical scoring rubric. The

    instruments which were used in the

    present experiment was tried out to figure

    out their validity and reliability. They

    were also judged by two expert judges. As

    a results, the instruments were

    considered to be valid and reliable to

    collect the data.

    The data which had already been

    collected were then analyzed through

    descriptive and inferential statistics.Descriptive statistics was focused on

    mean score, standard deviation and

    variance. Furthermore, the inferential

    statistics was applied to statistically

    figure out the significant difference of the

    effect of TPS and SRT upon the students

    writing competency and the significant

    differences of the effects of TPS or SRTacross text genres. It was done through

    applying one-way ANOVA and the post

    hoc test that was Multiple Comparison

    using Tukey HSD Test.

    FINDING AND DISCUSSION

    Finding

    There were three problems which

    were scientifically investigated in the

    present comparative study. They were as

    follows: 1) is there any significant

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    13/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    14/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3624

    there were significant differences of the

    effects of SRT across text genres. In

    accordance with post hoc test which wascarried out through Multiple Comparison

    using Tukey HSD Test, it was found that

    the most significant differences of the

    effects of SRT was on recount paragraph.

    Discussion

    The first finding showed that there

    was significant difference of the effect ofTPS and SRT upon the students writing

    competency. Theoretically, the significant

    effect which was yielded in the present

    study was as the result of teaching

    technique, TPS. This technique gave a lot

    of opportunities for the students to

    practice writing because they worked in

    pair so that they did the practice

    maximally. Leaver et al. (2005) argue

    that building cohesive classroom is very

    important as it can increase the students

    willingness to take risk and to invest

    themselves in the learning task. TPS as a

    cooperative learning technique facilitates

    this atmosphere. The technique provides

    the students to build cohesive classroom

    in which they work in pair so that theycan increase their desire to practice

    writing. In addition, since they were in

    pair, they were encouraged to a take

    calculated risk in completing the assigned

    tasks.

    The results of the interview also

    showed that the students were really

    encouraged to perform in writing. Thus, itmade them to take a calculated risk

    during the teaching learning process of

    writing. They tried to complete their

    writing as quick as possible based on the

    time allotment which has already been

    set up. Even though they took a risk in

    the practice stages, they did not just take

    a risk. They tried to minimize the

    mistakes that they might make because

    they have already shared discussion

    during the pairing stage in TPS. They

    said that this stage helped them a lot in

    polishing their paragraph to become much

    better paragraph and they also can learnfrom their partners paragraph.

    TPS also provides the pair an

    opportunity to learn within a supportive

    community in order to feel safe enough to

    take risks. The technique requires them

    to think quickly and to take a risk in the

    teaching learning process if they want

    achieve the goals. This phase also treatedthem to produce their writing after they

    discussed it with their pair. TPS also

    maximizes the students creativity in

    writing because it forces them to think

    and write in such a way. It is in line with

    the statement of TPS. Therefore, TPS

    gave significant effect upon the students

    writing competency if it was compared to

    SRT.

    As they were paired in different

    level of writing competency, they could

    take and give during the teaching

    learning process especially elaboration

    stage. The students who were categorized

    as high achiever students could assist the

    students who were categorized as low or

    moderate achiever students. As a result,the moderate achiever students who used

    to be inactive in the learning process were

    encouraged to perform their best in

    improving their writing competency. In

    the pairing stage, they were also obligated

    to cooperatively work each other and they

    should try to help their friends work.

    Empirically, the results of thepresent study was also in line with some

    researches which had already been

    carried. For example, Purnomo and

    Fatimah in their theses who figured out

    that TPS was more effective in teaching

    learning process especially writing.

    Purnomo mentioned that TPS was much

    more effective than parallel writing which

    tended to make the students inactive in

    the teaching writing. Besides, Fatimah

    also confirmed that the students

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    15/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3625

    achievement in writing was improved

    after the implementation of TPS. These

    two researchers clearly showed that TPSwas really effective in improving the

    students writing competency.

    The third semester students of the

    English Education Study Program who

    were chosen as the samples in the present

    experimental research also mentioned

    that they were much more motivated

    working in pair. They could be morefocused during discussion rather than if

    they worked in groups. As they did

    discussion after they drafted or planned

    their ideas in a paragraph, their critical

    thinking were also improved since the

    researcher felt different atmosphere when

    he taught in the two different

    experimental groups. In group I which

    was treated through the application of

    TPS, there were a lot of students who

    were active in question and answer

    session. It was completely different with

    group II which was treated through SRT.

    They tended to be passive and only high

    achiever students proposed questions

    whereas moderate and low achiever kept

    silent.The second finding pointed out that

    there was no significant differences of the

    effects of TPS across text genres. Indeed,

    the result of the hypothesis testing

    through inferential analysis using one-

    way ANOVA clearly proved that the null

    hypothesis was accepted. However, it did

    not mean that the effect of TPS was notsignificant across text genres. It was

    really significant in improving the

    students writing competency. From the

    researcher perspective, TPS can activate

    the students during the teaching learning

    process of writing as they were paired in

    different level of writing competency. It

    also saved the researcher time because he

    can make use of the high achiever

    students in the pair to guide his/her

    partner. This method of guiding students

    worked much better than if the

    researcher came and guided them. Peer

    correction and guidance worked reallywell on adult learners because they

    enjoyed sharing with their friends

    without being afraid of the lecturer who

    stared at them while they were doing the

    discussion.

    The results of the interview with

    the students also figured out that they

    were motivated to perform their best inthe teaching learning process of writing.

    The students were more motivated

    because they can work in pair and they

    had a lot of chances to practice their

    writing competency. Besides, they also

    realize that their writing competency

    improved significantly. They experienced

    that their ideas were well organized when

    they wrote the assigned paragraph

    through TPS. Therefore, when they wrote

    descriptive, recount and narrative

    paragraph which should be based on their

    generic structures, they can write them in

    an organized way that made their

    paragraph unified and coherent to read.

    Even though it was statistically

    found that there were no significantdifference of the effect of TPS across text

    genres: descriptive, recount and narrative

    paragraph, the mean scores showed that

    the results of the treatment was

    significant. In other words, the results of

    the treatment by implementing TPS in

    teaching writing competency on the three

    different text genres yielded the samesignificant results. It meant that TPS

    applicably worked during the learning

    process of writing on those three text

    genres.

    The last finding showed that the

    statistical analysis using one-way

    ANOVA obviously clarified that there was

    significant differences of the effects of

    SRT across text genres. Furthermore,

    post hoc test through Multiple

    Comparison using Tukey HSD test also

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    16/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    17/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    18/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3628

    implement TPS as an alternative

    teaching technique in teaching English

    writing. Second, the lecturers aresuggested to implement SRT in teaching

    recount paragraph as it can elicit the

    students prior knowledge that can

    improve the students writing

    competency. Third, this study restrictedly

    focuses on the writing competency. It

    would be meaningful to examine whether

    TPS and SRT could successfully employed

    to other language skills both receptive

    and productive skills. Fourth, it is

    recommended for EFL lecturers to

    encourage and motivate students to build

    and maintain their risk-taking desire

    during the teaching learning process as it

    is important for the students to become a

    calculated risk taker as one of the

    characteristics of a successful learner.Fifth, since the present study found that

    prior knowledge was important in

    improving writing, the lecturers are

    encouraged to provide students with the

    materials which require them to use their

    prior knowledge. Finally, it is suggested

    for other researchers to carry out further

    research on the involvement of risk-taking and prior knowledge in improving

    the students writing competency.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anderson, M. and Anderson, K. (1997).

    Text Types in English 1. South

    Yarra: Macmillan Education

    Australia Pty Ltd.Anderson, M. and Anderson, K. (1997).

    Text Types in English 2. South

    Yarra: Macmillan Education

    Australia Pty Ltd.

    Arends, R. I. (2007). Learning to Teach

    (Seventh Edition). New York: the

    McGraw-Hill Companies.

    Arends, R. I. (2012). Learning to Teach

    (Ninth Edition). New York: the

    McGraw-Hill Companies.

    Ary, D., Jacobs, L. C., Sorensen, C.,

    Razavieh, A. (2010). Introduction to

    Research in Education (EighthEdition). California: Wadsworth,

    Cengage Learning.

    Bailey, S. (2003). Academic Writing: A

    Practical Guide for Students. New

    York: Routledge Falmer.

    Brown, H. D. (2000). Principles of

    Language Learning and Teaching

    (Fourth Edition). White Plains, NY:

    Pearson Education, Inc.

    Brown, H. D. (2001). Teaching by

    Principles: An Interactive Approach

    to Language Pedagogy (Second

    Edition). White Plains, NY: Pearson

    Education, Inc.

    Brown, H. D. (2004). Language

    Assessment: Principles and

    Classroom Practices. White Plains,New York: Pearson Education.

    Brown, H. D. (2007). Principles of

    Language Learning and Teaching

    (Fifth Edition). White Plains, NY:

    Pearson Education, Inc.

    Cohen, L., Manion, L., and Morrison, K.

    (2007). Research Methods in

    Education (Sixth Edition). NewYork: Routledge.

    Davis, L. B. and McKay, S. B. (1996).

    Structures and Strategies: An

    Introduction to Academic Writing.

    South Melbourne: Macmillan

    Education Australia Pty Ltd.

    Fatimah, D. (2012). The Ability of Writing

    Procedure Text of the Seventh GradeStudents of SMP 2 Gebog Kudus in

    the Academic Year 2011/2012

    Taught by Using Think Pair Share

    [Abstract]. Retrieved from

    http://jurnal.dikti.go.id July 30,

    2012.

    Ferdiana, R. (2013). The Effect of Using

    Roundtable Technique in

    Cooperative Language Learning on

    Tense Achievement of the Eighth

    Year Students at SMPN 1

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    19/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    20/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3630

    KAJIAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA FILSAFAT TRI HITA

    KARANA(THK) DI DESA KAMASAN, KLUNGKUNG, BALI

    (Pemanfaatannya untuk Pengayaan dalam Pembelajaran IPSdi SMP Negeri 3 Semarapura)

    Oleh:

    Cahayaningsih, I Gusti Ayu

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui bentuk pengaplikasian filsafat THK di

    Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung dalam penataan lingkungan kuren,dadia, dan desa pakraman, (2) mendapatkan nilai-nilai karakter di balik

    pengaplikasian filsafat THK pada Desa Kamasan dan (3) mendapatkan cara

    mengintegrasikan filsafat THK untuk pengayaan dalam pembelajaran IPS.

    Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu: (1) penentuan lokasi

    penelitian; (2) teknik penentuan informan; (3) teknik pengumpulan data

    (observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka); (4) teknik

    penjaminan keabsahan data; dan (5) teknik analisis data. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa bentuk pengaplikasian THK pada lingkup kurenditandai adanya merajan atau sanggah kemulan, sikap saling menghormati

    antar sesama di lingkungan keluarga dan terdapat natah atau pekarangan

    asri yang tertata rapi.Pada lingkup dadiaditunjukkan dengan pura dadia di

    masing-masing soroh di Desa Kamasan, hubungan kekerabatan sesama

    krama dadia berdasarkan konsep menyame-braye, dan penataan pura

    berdasarkan Tri Lokadan Asta Kosala Kosali. Sedangkan dalam lingkup Desa

    Pakraman, terdapatnyaPura Kahyangan Tiga, krama desayang diatur oleh

    awig-awig dan terdapatnya seka, serta wilayah desa yang jelas dan

    penggunaan lahan berdasarkan konsep THK. Adapun nilai-nilai karakter

    yang dapat ditemukan dalam aplikasi filsafat THK yang tertuang ke dalam

    lukisan wayang Kamasan di antaranya: (1) religius; (2) disiplin; (3) kesetiaan;

    (4) peduli lingkungan; (5) menghormati sesama; dan (6) kepemimpinan. Cara

    untuk mengintegrasikan filsafat THK untuk pengayaan dalam pembelajaran

    IPS adalah melalui pengembangan RPP yang disesuaikan dengan KI pada KD

    di silabus pada materi dan pokok pembahasan yang relevan.

    Kata kunci: Nilai-nilai karakter, lukisan wayang gaya Kamasan, pengayaanpembelajaran IPS

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    21/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    22/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    23/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3633

    potensi untuk dapat dijadikan sumber

    pembelajaran. Salah satunya adalah

    lingkungan di Desa Kamasan,Kabupaten Klungkung. Dengan

    demikian, SMP Negeri 3 Semarapura

    yang letaknya tidak jauh dari Desa

    Kamasan idealnya memanfaatkan

    potensi yang dimiliki oleh Desa Kamasan

    sebagai salah satu desa berbasiskan

    filsafat THK sebagai salah satu sumber

    untuk pengayaan dalam pembelajaran

    IPS.

    Desa Kamasan tepat dipilih

    sebagai sumber pembelajaran IPS karena

    aplikasi filsafat THK di Desa Kamasan

    terbilang cukup baik. Lingkungan belum

    tersentuh investor dan maraknya alih

    fungsi lahan di daerah Klungkung tidak

    serta merta terjadi di Desa Kamasan.

    Dalam harian Denpost (2013), DesaKamasan juga dinyatakan sebagai salah

    satu desa zona bebas konflik, pola

    komunikasi dan hubungan tradisional

    pun terbilang masih terjaga dengan baik.

    Adapun salah satu kekuatan di Desa

    Kamasan dan menjadi karakteristik yang

    khas adalah karya seni lukisan wayang

    gaya Kamasan yang sarat akan unsurfilosofisnya. Salah satu di antaranya

    adalah filosofis THK yang tercermin,

    baik dari fungsi lukisan, proses

    pembuatannya, bahan-bahan yang

    dipergunakan, hingga tema-tema

    pewayangan yang biasanya dijadikan

    cerita utama dalam pembuatan lukisan.

    Maka dari itulah, penelitian iniakan mengkaji nilai-nilai karakter di

    balik pengaplikasian filsafat THK pada

    masyarakat Desa Kamasan dengan

    berfokus secara mendalam kepada

    lukisan wayang gaya Kamasan sebagai

    salah satu karya monumental yang khas

    dari desa Kamasan. Nilai-nilai karakter

    ini kemudian diintegrasikan ke dalam

    pembelajaran IPS khususnyadimanfaatkan untuk pengayaan dalam

    pembelajaran IPS di SMP Negeri 3

    Semarapura.

    Bertitik tolak dari pemaparan diatas, adapun permasalahan yang ingin

    dipecahkan di antaranya: (1) Bagaimana

    masyarakat Desa Kamasan

    mengaplikasikan filsafat Tri Hita

    Karana (THK) dalam penataan

    lingkungan kuren, dadia, dan desa

    pakraman?; (2) Nilai-nilai karakter apa

    di balik pengaplikasian filsafat Tri Hita

    Karana (THK) pada Desa Kamasan

    dalam penataan lingkungan kuren,

    dadia, dan desa pakraman?; dan (3)

    Bagaimana cara pengintegrasian filsafat

    Tri Hita Karana(THK) untuk pengayaan

    dalam pembelajaran IPS?.

    Maka dari itu, tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk mengetahui

    bentuk pengaplikasian filsafat THK diDesa Kamasan, Kabupaten Klungkung

    dalam penataan lingkungan kuren,

    dadia, dan desa pakraman. Kemudian

    menggali nilai-nilai karakter di balik

    pengaplikasian filsafat THK pada Desa

    Kamasan dalam penataan lingkungan

    kuren, dadia, dan desa pakraman yang

    dapat dijadikan sebagai sumberpembelajaran nilai untuk pengayaan

    dalam pembelajaran IPS. Sehingga dapat

    menawarkan perangkat pembelajaran

    berupa pemanfaatan filsafat THK untuk

    pengayaan dalam Pendidikan IPS agar

    dapat diterapkan sebagaimana mestinya

    oleh guru-guru IPS.

    Untuk mencapai tujuan tersebutdan memperoleh jawaban dari

    permasalahan di atas, maka

    digunakanlan beberapa teori untuk

    membantu peneliti sebagai acuan dalam

    membedah setiap permasalahan yang

    akan dibahas. Adapun teori yang

    digunakan dalam penelitian ini terdiri

    dari; (1) konsepsi filsafat THK sebagai

    pandangan hidup yang dikupas

    menggunakan beberapa teori sosial

    seperti teori tindakan komunikatif dari

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    24/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3634

    Jurgen Habermas, teori hegemoni

    Antonio Gramsci, teori adaptasi Roy

    Ellen, teori aksi Parson, dan teoritindakan sosial oleh Max Weber.

    Selain itu, (2) konsepsi

    pengaplikasian filsafat THK dalam

    lingkup kuren, dadia, dan desa

    Pakraman. (3) Dilanjutkan dengan nilai-

    nilai karakter yang dibedah dari

    kacamata teori fenomenologi disertai

    dengan grand design pendidikan

    karakter dalam pembelajaran IPS; (4)

    dan yang terakhir menggunakan hakikat

    pengayaan, hakikat pendidikan IPS dan

    cara-cara pengembangan perangkat

    pembelajaran IPS.

    METODE

    Untuk mencapai tujuan tersebut

    dilakukan penelitian denganmenggunakan metode kualitatif pada

    masyarakat di Desa Kamasan,

    Klungkung, Bali. Khususnya berkaitan

    dengan lukisan wayang gaya Kamasan

    sebagai corak dan identitas dari

    masyarakat Kamasan. Metode penelitian

    kualitatif dengan mendekatkan pada

    teknik-teknik pendekatan kualitatif,antara lain teknik pengumpulan data

    melalui observasi (pengamatan langsung

    di objek penelitian), wawancara

    mendalam terhadap informan yang telah

    ditetapkan, dan studi dokumentasi.

    Informan kunci pada penelitian ini

    adalah: 1) Kepala Desa Kamasan

    bernama Ida Bagus Ketut Danendra danBendesa Adat Desa Adat Gelgel bernama

    Wayan Puspa; 2) Tokoh masyarakat yang

    melibatkan seniman lukisan wayang

    gaya Kamasan, di antaranya Nyoman

    Mandra, Mangku Muriati Mura dan

    Ketut Darmi; kemudian tokoh adat yang

    melibatkan Kelian Pura Dadia Pande

    Besi bernama Made Ardana; 3) Pihak

    Pemerintah Daerah setempat diantaranya Dinas Pendidikan, Pemuda

    dan Olahraga yang melibatkan Ketua

    Dewan Pendidikan Kabupaten

    Klungkung bernama I Ketut Sukma

    Sucita, S.H; dan Dinas Kebudayaan danDinas Pariwisata Kabupaten Klungkung

    melibatkan Kepala Dinas bernama

    Wayan Sujana dan melibatkan juga

    Kepala Bidang Bina Budaya bernama

    Drs. Ida Bagus Bayu Patiputra; 4)

    Stakeholder pendidikan, di antaranya

    guru IPS di lingkungan SMP Negeri 3

    Semarapura bernama I Wayan

    Budiawan. Selain itu melibatkan juga

    guru kesenian bernama I Gusti Ngurah

    Santika.

    Data yang diperlukan dalam

    penelitian ini adalah (1) bentuk

    pengamalan dan implementasi

    masyarakat Desa Kamasan terhadap

    filosofis THK dalam kehidupan sehari-

    hari, baik dari lingkup kuren, dadia,hingga Desa Pakraman. (2) Nilai-nilai

    karakter yang terkandung dalam

    implementasi filosofis THK pada

    masyarakat Desa Kamasan. (3) Cara

    pengintegrasian filsafat THK untuk

    pengayaan dalam pembelajaran IPS.

    Data tentang kebudayaan fisik dan

    tindakan sosial dikumpulkan melaluiobservasi dengan menggunakan lembar

    observasi yang bersifat terbuka-tertutup.

    Sedangkan data yang dikumpulkan

    melalui wawancara menggunakan

    pedoman wawancara bersifat

    semistruktur.

    Data-data yang diperoleh dari

    berbagai informan melalui metodeobservasi, wawancara dan studi

    dokumentasi diolah menggunakan

    triangulasi data dan triangulasi metode

    untuk mempertinggi kualitas kesasihan

    data.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    HASIL

    Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dengan menggunakan

    pendekatan metode kualitatif ditemukan

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    25/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    26/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3636

    Kamasan menjadi seniman lukisan

    wayang gaya Kamasan. Ruang suci dan

    ruang keluarga yang dihiasai gambarlukisan wayang Kamasan menambah

    unsur estetika dan membuat para

    wisatawan semakin tertarik berkunjung

    ke Desa Kamasan.

    Dalam Sarasamuscaya (135)

    disebutkan bahwa untuk mewujudkan

    tujuan hidup mencapai dharma, artha,

    kama dan moksa terlebih dahulu harus

    dilakukan Bhuta Hita. Bhuta Hita

    artinya menyejahterakan alam. Tidak

    mungkin memang melakukan apa saja

    kalau alam itu dalam keadaan rusak.

    Jadinya hakikat berbhakti pada Tuhan

    pertama-tama adalah peliharalah dengan

    kasih sayang berdasarkan yadnya

    ciptaan Beliau berupa alam atau ruang

    dan waktu (Wiana, 2004: 266). Bentukkasih sayang kepada Tuhan dan alam

    ditunjukkan dengan adanya pekarangan

    yang asri dan sejuk disertai dengan

    pelaksanaan upacara untuk

    menghormati alam, seperti yang

    dilakukan pada saat hari raya tumpek

    uduh, tumpek kandang, dan tumpek

    ngatag. Kecintaan masyarakat DesaKamasan kepada alam juga ditunjukkan

    dengan kecintaannya memelihara dan

    merawat hewan-hewan peliharaan

    dengan cinta kasih, seperti memelihara

    ayam, anjing, burung, dan hewan ternak

    lainnya. Sebagai bentuk aplikasi dari

    unsur Pawongan, masing-masing

    anggota keluarga saling menghormati

    satu sama lain, baik melalui perkataan,

    perbuatan maupun pikiran (Tri Kaya

    Parisudha) dan menolong kerabat pada

    saat suka maupun duka, lebih spesifik

    dalam pelaksanaan upacara Panca

    Yadnya.

    Dadia

    Aplikasi filsafat THK pada lingkupdadiatidak jauh berbeda dengan lingkup

    kuren, hanya saja bentuk aplikasi dalam

    unsur Parahyanganditunjukkan dengan

    adanya pura dadia yang disungsung oleh

    keluarga sedarah atau satu soroh. Tataruang pura diatur sedemikian rupa

    berdasarkan konsep Tri Mandala, terdiri

    dari jaba sisi, jaba tengah dan jeroan.

    Masing-masing ruang tersebut memiliki

    fungsinya masing-masing. Penataan

    yang apik dan berdasarkan Asta Kosala

    Kosali merupakan bentuk penghormatan

    kepada alam. Misalnya, pantang sekali

    membangun tempat suci di lingkungan

    yang kotor. Begitu juga halnya

    membangun pemukiman bagi manusia,

    enggan rasanya membangun pada

    lingkungan yang kotor dan berlokasi

    pada lingkungan yang penggambarannya

    sebagai hunian mahluk halus. Maka dari

    itulah, masyarakat Desa Kamasan

    senantiasa menjaga kebersihanlingkungannya. Agar lingkungan tempat

    ia berada jauh dari kesan kotor dan

    menyeramkam.

    Uniknya, bagi sorohPande pantang

    sekali untuk memakan ikan gabus.

    Menurut mitos atau kepercayaan

    kelompok Pande, ikan gabus merupakan

    hewan yang berjasa menyelematkangaris keturunannya. Untuk selebihnya,

    penghormatan kepada alam hampir tidak

    jauh berbeda seperti pada lingkup kuren.

    Penghormatan dengan sesama

    ditunjukkan dalam bentuk menjalin

    hubungan silahturahmi yang baik

    kepada kerabat dekat sampai kerabat

    yang merantau ke luar desa. Hubungan

    seperti ini merupakan sebagai salah satu

    bentuk aplikasi unsur Pawongan dalam

    lingkup dadia. Sebagaimana

    diungkapkan oleh Mudana (2011: 52)

    pentingnya menjaga hubungan harmonis

    antara sesama manusia akan menjadi

    kekuatan yang berarti dalam

    menumbuhkembangkan modal sosial

    (saling mempercayai satu sama lain,jaringan sosial, kelembagaan sosial yang

    berkearifan lokal). Kearifan lokal yang

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    27/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3637

    menjadi kekuatan dalam menggalang

    integrasi sosial tercermin pada konsep

    menyame braye, apalagi secara faktualBali berdasarkan diferensiasi sosial atas

    dasar kelas, wangsa, soroh, aliran

    keagamaan dan lain sebagainya

    (Mudana, 2011: 52).

    Desa Pakraman

    Desa Kamasan termasuk ke dalam

    Desa Adat Gelgel. Maka dari itu, pura

    Kahyangan Tiga sebagai ciri aplikasi

    unsur Parahyangan di lingkup Desa

    Pakraman menjadi satu dengan Desa

    Pakraman Gelgel. Di antaranya adalah

    Pura Dalem Bugbugan sebagai Pura

    Dalem Desa Pakraman Gelgel. Pura

    Dasar atau Pura Bhuwana Dasar Gelgel

    sebagai Pura Puseh sekaligus Pura Bale

    Agung Desa Pakraman Gelgel. Aplikasidalam filsafat THK dalam unsur

    Palemahan ditandai dengan adanya

    pengaturan tata ruang desa, di

    antaranya terdapat batas-batas desa

    secara tegas, terdapatnya unsur

    perempatan jalan desa yang juga

    dianggap keramat dan sebagai tempat

    upacara. Tiap-tiap Banjar di DesaKamasan didirikan Bale Banjar tempat

    pertemuan bagi masyarakat dan Pura

    Banjar yang didirikan berdasarkan arah

    gunung (Kaja-Kangin) karena

    merupakan daerah paling sakral bagi

    umat Hindu di Bali. Sedangkan arah

    menuju laut (Kelod-Kauh)diperuntukkan

    bagi bangunan yang sifatnya profan,

    misalnya jalan keluar bagi perumahan

    atau pintu masuk dan keluar. Di

    samping itu, Desa Kamasan dalam

    lingkup desa pakraman juga melarang

    masyarakat setempat untuk membunuh

    binatang atau burung yang ada di areal

    pura atau tempat suci. Tak hanya itu,

    pelestarian sungai di areal desa juga

    sangat dijaga kebersihannya.Salah satu unsur terbentuknya

    Desa Pakraman adalah adanya krama

    desa atau warga desa sebagai unsur

    pawongan desa. Dalam mengatur

    ketertiban dan keteraturan desa makadibuatlah unsur pengikat yaitu awig-

    awig desa pakraman sebagai pedoman

    dan acuan bagi krama desa dalam

    bertindak, baik tertulis maupun tidak

    tertulis.

    Sebagaimana dikutip

    Koentjaraningrat, Durkheim

    mengganggap bahwa awig-awig ini

    adalan bentuk gagasan kolektif bersama

    berdasarkan pengalaman-pengalaman

    individu-individu, dikembangkan dan

    dimantapkan serta selanjutnya

    terpelihara dan diwarisi oleh generasi

    berikutnya (Koentjaraningrat, 1974:

    225). Gagasan koektif ini selanjutnya

    dipakai sebagai pedoman dan berfungsi

    menata setiap tindakan warganya.Sebagai wujud pengamalan filsafat

    THK dalam unsur pawongan pada

    lingkup Desa Pakraman dapat

    ditunjukkan dengan adanya seka atau

    organisasi sosial sebagai bentuk yadnya

    kepada sesama manusia dalam bentuk

    kolektif. Misalnya, Subak, Sepak Bola

    Desa Kamasan (Pordak), Suka Dukaatau Karang Taruna Desa Kamasan,

    PKK, Kelompok Arisan, Pecalang dan

    sebagainya. Selain organisasi yang telah

    disebutkan di atas ada organisasi

    penting yang mengurus dan mengatur

    jalannya pemerintahan di tingkat desa,

    yaitu Lembaga Musyawarah Desa

    (LMD), Lembaga Ketahanan Masyarakat

    Desa (LKMD), dan lembaga lainnnya.

    NILAI-NILAI KARAKTER DI BALIK

    PENGAPLIKASIAN FILSAFAT TRI

    HITA KARANA (THK) PADA DESA

    KAMASAN

    Pengaplikasian filsafat THK dalam

    penataan lingkungan kuren, dadia, dan

    desa Pakraman pada Desa Kamasantidaklah berbeda dengan daerah lain di

    Bali. Pembedanya terletak pada lukisan

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    28/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    29/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    30/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3640

    seniman dalam melukis wayang karena

    tema-tema pewayangan tersebut banyak

    sekali mengandung muatan moral, etika,ajaran agama yang dapat dijadikan salah

    satu media untuk pendidikan karakter.

    Pendidikan karakter tersebut sebagian

    besar terkandung dalam ketokohan serta

    cerita yang mengandung filosofis

    kehidupan sebagai cerminan dalam

    menjalani hidup. Ketokohan yang

    ditampilkan pun mengandung berbagai

    karakter dan buah pahala dari karakteryang dimiliki ketokohan tersebut.

    Berdasarkan analisis dari tema-

    tema di atas, adapun nilai-nilai karakter

    yang dapat ditemukan dalam lukisan

    wayang Kamasan di antaranya: (1)

    religius; (2) disiplin; (3) kesetiaan; (4)

    peduli lingkungan; (5) menghormati

    sesama; dan (6) kepemimpinan.

    PENGINTEGRASIAN FILSAFAT TRI

    HITA KARANA (THK) UNTUK

    PENGAYAAN DALAM

    PEMBELAJARAN IPS DI SMP

    NEGERI 3 SEMARAPURA

    Salah satu cara pewarisan nilai-

    nilai lokal yang termuat di dalam lukisanwayang gaya Kamasan kepada generasi

    muda di antaranya adalah

    mengintegrasikannya ke dalam sebuah

    pembelajaran. Salah satu pembelajaran

    yang tepat adalah pembelajaran IPS.

    Sebab, laboraturium dari pembelajaran

    IPS adalah masyarakat. Dengan begitu,

    apapun persoalan dan bentuk kekayaan

    yang dimiliki oleh masyarakat, baik itu

    berupa kebudayaan dapat dijadikan

    sebagai salah satu sumber pembelajaran

    yang dimanfaatkan untuk pengayaan

    dalam pembelajaran IPS. Cara untuk

    mengintegrasikan filsafat THK untuk

    pengayaan dalam pembelajaran IPS

    adalah Adapun langkah-langkah yang

    harus ditempuh yaitu, diawali denganpenyesuaian pada kompetensi dasar

    pada kompetensi Inti (KI) yang relevan

    pada silabus, kemudian menetapkan

    indikator pembelajaran yang ingin

    dicapai, dilanjutkan memilih danmenentukan materi yang akan disajikan,

    kemudian memilih metode dan media

    pembelajaran yang sesuai, dilanjutkan

    dengan merancang skenario kegiatan

    pembelajaran, dan mengembangkan jenis

    peneliaian barulah rancangan ini

    kemudian dituangkan ke dalam PBM.

    Untuk memaksimalkan pembelajaran,

    langkah-langkah tersebut harusditindaklanjuti dengan membuat

    Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) sebagai pedoman dan acuan dalam

    PBM.

    Langkah-langkah penyusunan

    kegiatan pembelajaran kemudian

    disesuaikan dengan sintak-sintak yang

    telah ditentukan dan RPP harus disusunberdasarkan format RPP Permendikbud

    nomor 103 tahun 2014. Barulah

    diaplikasikan ke dalam pembelajaran,

    baik menugaskan siswa untuk

    melakukan proyek ataupun

    menghasilkan penelitian mini terkait

    lukisan wayang gaya Kamasan beserta

    budaya yang melingkupinya. Diharapkanmelalui langkah ini, nilai-nilai lokal yang

    diidealkan oleh masyarakat Bali yang

    kaya dengan filsafat THK beserta nilai

    karakter yang melingkupinya dapat

    bertahan dan diwarisi oleh generasi

    muda.

    PENUTUP

    Filsafat (THK) merupakan salah

    satu nilai lokal dan juga menjadi

    pandangan hidup bagi masyarakat Bali.

    Dengan kata lain, filsafat THK

    merupakan jangkarnya kehidupan

    masyarakat Bali, maka dari itu tak satu

    pun manusia Bali tidak melaksanakan

    sendi-sendi kehidupannya berdasarkan

    filsafat THK. Di antaranya DesaKamasan yang tampak pada lingkup

    kuren, dadia dan desa Pakraman.

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    31/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    32/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    33/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    34/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    35/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    36/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    37/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    38/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    39/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    40/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    41/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3651

    prosedural. Matematika tidak terlepas

    dari pengetahuan prosedural, karena

    setiap penyelesaian persoalan

    matematika memiliki prosedurnya

    masing-masing. Pengetahuan prosedur

    ini dapat ditingkatkan melalui latihan

    soal-soal. Seperti diketahui salah satu

    prosedur yang biasa digunakan dalam

    mengerjakan soal matematika adalah

    paper and pencil procedure yaitu siswa

    menuliskan langkah-langkah yang

    mereka lakukan untuk menyelesaikanpersoalan matematika pada lembar kerja.

    Semakin sering mengerjakan soal yang

    serupa secara tidak langsung sensory

    memory yang ada pada tangan akan

    mengingat informasi tersebut. Herod

    (2004) menguraikan bahwa siswa dengan

    modalitas belajar kinestetik dapat

    dibayangkan sebagai hands on learners.

    Dengan demikian penting bagi guru

    untuk mengenali modalitas belajar siswa

    sehingga mampu memperbaiki proses

    pembelajaran dan mengantisipasi

    terjadinya miskonsepsi pada siswa. 3)

    gaya kognitif dan modalitas belajar

    secara bersama-sama berpengaruh

    terhadap tingkat kesalahan jenis aljabaryang dilakukan siswa. Tabel 4

    menyajikan persentase gaya kognitif,

    modalitas belajar, dan tingkat kesalahan

    jenis aljabar siswa secara bersama-sama.

    Tabel 4. Tabulasi Silang Variabel Gaya Kognitif, Modalitas Belajar dan

    Tingkat Kesalahan Jenis AljabarGaya

    Kognitif

    Modalitas

    Belajar

    Tingkat Kesalahan Aljabar Total

    Rendah % Sedang % Tinggi %

    FD Visual 9 20,5 14 31,8 21 47,7 44

    Auditorial 2 5,4 19 51,4 16 43,2 37

    Kinestetik 20 24,4 49 59,8 13 15,9 82

    FI Visual 35 89,7 3 7,7 1 2,6 39

    Auditorial 40 83,3 7 14,6 1 2,1 48

    Kinestetik 54 96,4 1 1,8 1 1,8 56Total 160 93 53 306

    Jika dikaji lebih mendalam gaya

    kognitif menurut Witkin, Otman, Raskin,

    dan Karp termasuk dalam rangsangan

    sosiologis terdiri dari elemen diri yang

    berhubungan dengan kecenderungan

    untuk mengerjakan sesuatu secara

    individu. Sedangkan modalitas belajar

    sesuai dengan elemen perseptual yang

    merupakan bagian dari rangsangan

    fisiologis. Elemen perseptual ini

    berhubungan dengan preferensi sensori

    yang digunakan seseorang untuk

    menyerap atau menerima informasi yangdiantaranya adalah visual, auditorial,

    dan kinestetik. Dengan demikian, gaya

    kognitif (FI dan FD) dan modalitas

    belajar (visual, auditorial, dan kinestetik)

    termasuk ke dalam gaya belajar menurut

    Dunn & Dunn. Hubungan yang terjadi

    antara gaya kognitif dengan modalitas

    belajar pada siswa adalah saling

    mendukung atau melengkapi. Namun

    sejauh ini belum ditemukan penelitian-

    penelitian yang mengkaji pengaruh gaya

    kognitif dan modalitas belajar terhadap

    tingkat kesalahan jenis aljabar secara

    simultan, sehingga hasil penelitian inidapat dijadikan bahan atau rujukan lebih

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    42/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3652

    lanjut terkait gaya kognitif, modalitas

    belajar, maupun tingkat kesalahan jenis

    aljabar yang dilakukan siswa dalam

    menyelesaikan soal matematika. Gambar

    3 menunjukkan klasifikasi gaya belajar

    menurut Dunn & Dunn.

    Gambar 3 Klasifikasi Gaya Belajar Menurut Dunn&Dunn

    PENUTUP

    Berdasarkan hasil analisis dan

    temuan penelitian di atas dapat

    disimpulkan: 1) gaya kognitif siswa

    berpengaruh secara signifikan terhadap

    tingkat kesalahan jenis aljabar dalam

    menyelesaikan soal matematika. Hal ini

    ditunjukkan pada pengujian individu

    gaya kognitif terhadap tingkat kesalahan

    jenis aljabar dengan nilai sig. = 0,000. 2)modalitas belajar siswa berpengaruh

    signifikan terhadap tingkat kesalahan

    jenis aljabar dalam menyelesaikan soal

    matematika. Hal ini ditunjukkan dengan

    nilai sig. pada pengujian individu

    modalitas belajar siswa terhadap tingkat

    kesalahan jenis aljabar adalah 0,001.,

    dan 3) Pengujian serentak menghasilkannilai sig. = 0,000 yang berarti bahwa gaya

    kognitif dan modalitas belajar siswa

    berpengaruh secara signifikan terhadap

    tingkat kesalahan jenis aljabar.

    Beberapa saran terkait dengan

    hasil penelitian adalah sebagai berikut:

    1) Beberapa faktor yang perlu

    dipertimbangkan dalam mengatasi

    kesalahan siswa yaitu: a) Mengatasi

    kesalahan kalkulasi dengan melibatkan

    checklist error atau daftar cek kesalahan

    dalam pembelajaran rutin di kelas; b)Mengatasi kesalahan prosedur yang

    meliputi memperkenalkan konsep

    terlebih dahulu sebelum prosedur,

    membangun peta konsep, menggunakan

    contoh konkrit dan memberikan contoh

    penerapan di dunia nyata, menggunakan

    format dan representasi yang bervariasi,

    membimbing siswa untuk melakukanrefleksi dan penilaian diri, serta

    mempertimbangkan waktu yang

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    43/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    44/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3654

    Hamzah B.Uno. 2010. Orientasi Baru

    dalam Psikologi Pembelajaran.

    Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Hamzah B.Uno dan Masri Kudrat Umar.2009. Mengelola Kecerdasan dalam

    Pembelajaran Sebuah Konsep

    Pembelajaran Berbasis Kecerdasan.

    Jakarta: PT. Bumi Aksara.

    Hidayat, Badi Rahmat. 2013. Analisis

    Kesalahan Siswa dalam

    Menyelesaikan Soal pada Materi

    Ruang Dimensi Tiga Ditinjau dariGaya Kognitif Siswa SMA Negei 7

    Surakarta Kelas X Tahun Ajaran

    2011/2012. Jurnal Pendidikan

    Matematika Solusi Vol 1 No.1

    Maret 2013. Tersedia

    pada:http://eprints.uns.ac.id/id/epri

    nt/3896. Diakses tanggal: 14

    Nopember 2013.Ilmiyah, Silatul & Masriyah. 2013. Profil

    Pemecahan Masalah Matematika

    Siswa SMP pada Materi Pecahan

    Ditinjau dari Gaya Belajar.

    Diakses tanggal: 14 Nopember

    2013.

    Liu, Y., & Ginther, D. 1999. Cognitive

    styles and distance education.

    Tersedia pada:

    http://www.westga.edu/~distance/li

    u23.html. Diakses tanggal: 30

    Nopember 2013.

    Legutko, Maria. 2008. An Analysis of

    StudentsMathematical Errors in

    The Teaching-Research

    Process.Tersedia pada:

    http://trhandbook.pdtr.eu/pages/TR_Handbook/2.5.pdf. Diakses

    tanggal:14 November 2013.

    Maria v.T, Julia. 2009. Gaya Berpikir.

    Tersedia pada:

    http://ryulycos.files.wordpress.com/

    2011/02/gaya_berpikir.pdf. Diakses

    tanggal: 2 Januari 2015.

    Maurer, Stephen B. 1987. New knowledgeabout errors and new views about

    learner:What they mean to educator

    and more educators would like to

    know dalam Cognitive Science and

    Mathematics Education. Lawrence

    Erlbaum Associates, Publishers:USA.

    Suryana. 2012. Faktor-faktor yang

    Memengaruhi Minat Mahasiswa

    Perguruan Tinggi Pariwisata

    untuk Bekerja di Luar Negeri.

    Bukit Jimbaran:Jurusan

    Matematika Fakultas Matematika

    Dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Udayana (Skripsi

    Tidak Diterbitkan).

    Suwarto. 2013. Pengembangan Tes

    Diagnostik dalam Pembelajaran.

    Yogyakarta: Tata Aksara.

    Elbrink, M. 2008. Analyzing and

    Addressing Common Mathematical

    Errors in Secondary Education.Tersedia pada:

    http://cardinalscholar.bsu.edu/bitst

    ream/handle/handle/190213/E43_20

    07ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequen

    ce=1.Diakses tanggal: 20 Februari

    2015.

    http://trhandbook.pdtr.eu/pages/TR_Handbook/2.5.pdfhttp://trhandbook.pdtr.eu/pages/TR_Handbook/2.5.pdfhttp://ryulycos.files.wordpress.com/2011/02/gaya_berpikir.pdfhttp://ryulycos.files.wordpress.com/2011/02/gaya_berpikir.pdfhttp://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://cardinalscholar.bsu.edu/bitstream/handle/handle/190213/E43_2007ElbrinkMegan_Part1.pdf?sequence=1http://ryulycos.files.wordpress.com/2011/02/gaya_berpikir.pdfhttp://ryulycos.files.wordpress.com/2011/02/gaya_berpikir.pdfhttp://trhandbook.pdtr.eu/pages/TR_Handbook/2.5.pdfhttp://trhandbook.pdtr.eu/pages/TR_Handbook/2.5.pdf
  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    45/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    46/166

    Rendahnya kualitas pendidikan yang dipelajari dan menghubungkannya

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    47/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3657

    Rendahnya kualitas pendidikan

    Indonesia saat ini tidak terlepas dari

    berbagai faktor yang sangat

    mempengaruhinya, Sala satudiantaranya penerapan model

    pembelajaran. Dalam pendidikan agama

    Kristen, proses pembelajaran yang

    berlangsung selama ini lebih berorientasi

    pada buku teks dan ketercapaian

    kurikulum masih didominasi oleh

    pembelajaran konvensional. Pada

    pembelajaran ini suasana kelas cendrungteacher-centered sehingga siswa menjadi

    pasif. Meskipun demikian kebanyakan

    guru menerapkan model tersebut, karena

    tidak memerlukan alat dan bahan

    praktek, cukup menjelaskan konsep-

    konsep yang ada pada buku ajar atau

    referensi lain. Masalah ini banyak

    dijumpai dalam kegiatan proses belajarmengajar di kelas, oleh karena itu perlu

    menerapkan suatu strategi belajar yang

    dapat membantu siswa untuk memahami

    materi ajar dan aplikasinya dalam

    kehidupan sehari-hari.

    Dewasa ini banyak sekali model

    pembelajaran yang ditemukan oleh

    banyak pakar guna meningkatkan mutu

    pendidikan. Salah satu model

    pembelajaran yang di tawarkan ialah

    pendekatan pembelajaran kontekstual.

    Menurut Rusman (2012: 189)

    Pembelajaran kontekstual merupakan

    konsep belajar yang dapat membantu

    guru mengaitkan antara materi yang

    diajarkannya dengan situasi dunia nyata

    siswa dan mendorong siswa membuathubungan antara pengetahuan yang

    dimilikinya dengan penerapan dalam

    kehidupan mereka sebagai anggota

    keluarga dan masyarakat. Pendapat ini

    sejalan dengan Sanjaya (2008:255) yang

    menyatakan bahwa Contextual Teaching

    and Learning adalah suatu strategi

    pembelajaran yang menekankan kepadaproses keterlibatan seseorang secara

    penuh untuk dapat menemukan materi

    yang dipelajari dan menghubungkannya

    dengan situasi kehidupan nyata sehingga

    mendorong siswa atau mahasiswa untuk

    dapat menerapkannya dalam kehidupanmereka.

    Pembelajaran kontekstual

    memungkinkan siswa menghubungkan

    isi mata pelajaran akademik dengan

    konteks kehidupan sehari-hari untuk

    menemukan makna. Pembelajaran

    kontekstual memperluas konteks pribadi

    siswa lebih lanjut melalui pemberianpengalaman segar yang akan

    merangsang otak guna menjalin

    hubungan baru untuk menemukan

    makna yang baru.

    Dari paparan di atas maka dapat

    dipahami pembelajaran kontekstual

    dalam penelitian ini adalah suatu bentuk

    pembelajaran yang membantu siswamenemukan makna dalam pelajaran

    mereka dengan cara menghubungkan

    materi dengan konteks kehidupan

    keseharian yang nyata baik dalam

    keluarga maupun dalam masyarakat.

    Selain faktor pendekatan

    pembelajaran yang diterapkan di kelas,

    faktor motivasi belajar juga dapat

    mempengaruhi hasil belajar siswa.

    Motivasi dan belajar adalah dua hal yang

    saling mempengaruhi yang tidak dapat

    dipisahkan karena motivasi merupakan

    suatu energi dalam diri manusia yang

    mendorong untuk melakukan aktivitas

    tertentu dengan tujuan tertentu.

    Sebagaimana dikatakan oleh Iskandar

    (2009:181) motivasi belajar adalah dayapenggerak dari dalam individu untuk

    melakukan kegiatan belajar untuk

    menambah pengetahuan dan

    keterampilan serta pengalaman.

    Motivasi belajar bisa timbul karena

    faktor intrinsik (faktor dari dalam diri

    manusia) yang disebabkan oleh dorongan

    atau keinginan akan kebutuhan belajar,harapan dan cita-cita, dan faktor

    ekstrinsik (faktor dari luar diri manusia)

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    48/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    49/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    50/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    51/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    52/166

    kontekstual dengan siswa yang

    ik ti b l j k i l

    dikendalikan oleh motivasi berprestasi

    d i k l V SD N i 2 Gi

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    53/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3663

    mengikuti pembelajaran konvensional.

    Temuan hasil penelitian di atas

    menunjukkan bahwa faktor dari motivasibelajar juga turut mempengaruhi hasil

    belajar siswa. Dimyati dan Moedjiono

    (1994:75) memaparkan tiga komponen

    utama dalam motivasi yaitu: (1)

    dorongan; (2) tujuan, dan (3) kebutuhan.

    Selanjutnya Marhaeni (2005:80) yang

    mengatakan bahwa, motivasi berprestasi

    sebagai dorongan untuk belajar,mengerjakan tugas, memecahkan

    masalah maupun mempelajari

    keterampilan, dengan sebaik-baiknya

    berdasarkan standar keunggulan,

    dengan ciriciri pokok: (1) berorientasi

    pada keberhasilan; (2) inovatif; (3)

    bertanggung jawab; (4) mengantisipasi

    kegagalan; dan (5) kelekatan afeksi.

    Sementara itu, Suarni (2004: 28)

    mengatakan bahwa motivasi berprestasi

    adalah suatu konstruk psikologis yang

    berhubungan dengan usaha bagaimana

    melakukan sesuatu dengan sebaik-

    baiknya atas dasar kompetitif yang sehat

    dan bertanggung jawab untuk mencapai

    hasil yang maksimal berdasarkan atas

    ukuran keunggulan.Selain temuan penelitian dan

    dukungan teoritis diatas juga diperkuat

    oleh temuan-temuan peneliti terdahulu

    antara lain: 1) hasil penelitian

    dilakukan oleh Nendi (2013) dalam

    temuan penelitiannya mengatakan

    bahwa setelah mengendalikan motivasi

    berprestasi terdapat perbedaan prestasibelajar konsep dasar matematika (kdm)

    antara mahasiswa yang mengikuti model

    pembelajaran kontekstual dengan

    mahasiswa yang mengikuti model

    pembelajaran konvensional; 2) temuan

    penelitian selanjutnya yang dilakukan

    Santoso (2012) dengan judul pengaruh

    penerapan model pembelajarankontekstual berbasis asesmen kinerja

    terhadap prestasi belajar Matematika

    pada siswa kelas V SD Negeri 2 Gianyar

    tahun pelajaran 2012/2013 dalam

    temuan penelitiannya menunjukanbahwa setelah kovariabel motivasi

    berprestasi dikendalikan terdapat

    perbedaan prestasi belajar antara siswa

    yang mengikuti pembelajaran

    kontekstual dengan pembelajaran

    konvensional.

    Dari paparan temuan penelitian,

    kajian teoritik maupun kajian penelitianrelevaan diatas, maka dapat disimpulkan

    bahwa motivasi mempunyai fungsi yang

    penting dalam belajar, karena motivasi

    akan menentukan intensitas usaha

    belajar yang dilakukan siswa. Hawley

    (dalam Riduwan 2006:200) menyatakan

    bahwa para siswa yang memiliki

    motivasi tinggi, belajarnya lebih baik

    dibandingkan dengan para siswa yang

    memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini

    dapat dipahami karena siswa yang

    memiliki motivasi belajar tinggi akan

    tekun dalam belajar dan terus belajar

    secara kontinyu tanpa mengenal putus

    asa serta dapat mengesampingkan hal-

    hal yang dapat mengganggu kegiatan

    belajar yang dilakukannya.Hipotesis ketiga: temuan hasil

    penelitian menunjukan bahwa H0ditolak

    dan H1 diterima atau dengan kata lain

    bahwa setelah dikendalikan oleh

    kovariabel sikap religius, terdapat

    perbedaan hasil belajar pendidikan

    agama Kristen antara siswa yang

    mengikuti pendekatan pembelajarankontekstual dengan siswa yang

    mengikuti pembelajaran konvensional.

    Temuan dari hasil penelitian di atas

    mengindikasikan bahwa faktor sikap

    yang dimiliki oleh siswa juga turut

    mempengaruhi hasil belajarnya; yang

    dimaksudkan sikap dan hasil belajar

    disini ialah sikap religius seseorang yangberkaitan dengan hasil belajar

    pendidikan agamanya. Azwar (2007),

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    54/166

    terlibat dalam menentukan hasil belajar

    pendidikan agama Kristen ternyata

    diperkuat oleh pendapat yang

    dikemukakan oleh Marhaeni (2005:80)

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    55/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3665

    pendidikan agama Kristen, ternyata

    hasil belajar pendidikan yang dihasilkan

    dari pendekatan pembelajarankontekstual berbeda secara signifikan

    dengan hasil belajar pendidikan agama

    Kristen yang mengikuti pendekatan

    pembelajaran konvensional. Perbedaan

    hasil belajar yang terjadi diakibatkan

    oleh penggunaan pendekatan

    pembelajaran. Perbedaan yang

    siginifikan hasil belajar pendidikanagama Kristen terlihat rata-rata prestasi

    dari kedua kelompok. Untuk kelompok

    eksperimen, rata-rata kelompoknya

    adalah 72.89 sedangkan kelompok

    kontrol mempunyai rata-rata 64.56.

    tampaknya terlihat perbedaan dari

    kedua rata-rata hasil belajar. Hasil

    belajar siswa yang tergabung dalam

    kelompok eksperimen jauh lebih tinggi

    dari prestasi belajar kelompok kontrol.

    Hipotesis kelima: hasil penelitian

    menunjukkan bahwa besarnya

    kontribusi motivasi belajar terhadap

    hasil belajar 62,16% sedangkan

    residunya 37,84% dijelaskan oleh

    variabel lain yang tidak termasuk dalam

    penelitian ini. Motivasi sangatmempengaruhi tingkat keberhasilan

    atau kegagalan dalam belajar, dan pada

    umumnya belajar tanpa motivasi akan

    sulit untuk berhasil. Oleh sebab itu,

    pembelajaran harus disesuaikan dengan

    kebutuhan, dorongan, motif, minat yang

    dimiliki oleh peserta didik. Penggunaan

    motivasi dalam mengajar bukan hanyamelengkapi elemen pembelajaran, tetapi

    juga menjadi faktor yang menentukan

    pembelajaran yang efektif. Motivasi

    bukan sekedar mendorong atau

    memerintahkan seseorang untuk

    melakukan sesuatu, melainkan sebuah

    seni yang melibatkan berbagai

    kemampuan dalam mengenali danmengelola emosi diri sendiri dan orang

    lain. Temuan penelitian di atas

    dikemukakan oleh Marhaeni (2005:80),

    memandang motivasi berprestasi sebagai

    dorongan untuk belajar, mengerjakantugas, memecahkan masalah maupun

    mempelajari keterampilan, dengan

    sebaik-baiknya berdasarkan standar

    keunggulan, dengan ciri-ciri pokok: (1)

    berorientasi pada keberhasilan; (2)

    inovatif; (3) bertanggungjawab; (4)

    mengantisipasi kegagalan; dan (5)

    kelekatan afeksi. Berdasarkan temuan diatas, secara garis besar motivasi belajar

    sangat berkontribusi terhadap hasil

    belajar pendidikan agama Kristen itu

    dikarenakan motivasi merupakan suatu

    rangsangan yang datang dalam diri

    seseorang untuk melakukan suatu

    perbuatan belajar.

    Hipotesis keenam: hasil penelitian

    menunjukkan bahwa besarannya

    kontribusi sikap religius terhadap hasil

    belajar pendidikan agama Kristen adalah

    sebesar 61,3% sedangkan residunya

    38,7% dijelaskan oleh variabel lain yang

    tidak termasuk dalam penelitian ini.

    Chaplin (1997) mengatakan bahwa religi

    merupakan sistem yang konfleks yang

    terdiri dari kepercayaan, keyakinan yangtercermin dalam sikap dan

    melaksanakan upacara-upacara

    keagaman yang dengan maksud untuk

    dapat berhubungan dengan Tuhan. Sikap

    religius menekankan pentingnya

    kebutuhan manusia sebagai makluk

    Tuhan. Siswa yang memiliki religius

    yang tinggi adalah siswa yang dapatmenyelesaikan sesuatu berlandaskan

    kepada keyakinannya kepada Tuhan.

    Guru sebagai fasilitator mampu

    membangkitkan sikap religius dengan

    sendirinya akan meningkatkan

    pemahamannya terkait sikap religius

    tersebut sesuai dengan keyakinan

    mereka masing-masing. Pemahaman dankeyakinan yang dimiliki setiap siswa

    diharapkan dapat meningkatkan hasiil

    belajar pendidikan agamanya.

    pembelajaran konvensional; (3) setelah

    dikendalikan sikap religius, terdapat

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    56/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3666

    belajar pendidikan agamanya.

    Hipotesis ketujuh: hasil penelitian

    menunjukkan bahwa besarannyakontribusi motivasi belajar dan sikap

    religius terhadap hasil belajar

    pendidikan agama Kristen adalah

    sebesar 73,9% sedangkan residunya

    26,1% dijelaskan oleh variabel lain yang

    tidak termasuk dalam penelitian ini.

    Berdasarkan temuan di atas, maka dapat

    disimpulkan bahwa motivasi belajar dansikap religius merupakan suatu energi

    dalam diri manusia yang mendorong

    untuk melakukan aktivitas tertentu

    untuk mencapai tujuan tertentu. Tanpa

    motivasi belajar dan sikap religus yang

    dimiliki seseorang mustahil seorang

    peserta didik akan mencapai

    keberhasilan dalam belajar. Temuan

    penelitian di atas juga diperoleh

    gambaran bahwa meningkatnya hasil

    belajar tidak semata-mata dipengaruhi

    oleh motivasi belajar dan sikap religius

    karena hasil penelitian menemukan

    bahwa sisa (residu) 26,1% di luar

    motivasi belajar dan sikap religius, oleh

    sebab itu perlu dilakukan penelitian

    lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang diduga juga turut

    mempengaruhi hasil belajar.

    PENUTUP

    Berdasarkan hasil temuan

    penelitian dan pembahasan dalam

    penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

    (1) terdapat perbedaan yang signifikanhasil belajar pendidikan agama Kristen

    antara siswa yang mengikuti

    pembelajaran kontekstual dengan siswa

    yang mengikuti pembelajaran

    konvensional; (2) Setelah dikendalikan

    motivasi belajar, terdapat perbedaan

    yang signifikan hasil belajar pendidikan

    agama Kristen antara siswa yangmengikuti pembelajaran kontekstual

    dengan siswa yang mengikuti

    dikendalikan sikap religius, terdapat

    perbedaan yang signifikan hasil belajar

    pendidikan agama Kristen antara siswayang mengikuti pembelajaran

    kontekstual dengan siswa yang

    mengikuti pembelajaran konvensional;

    (4) setelah dikendalikan motivasi belajar

    dan sikap religius, terdapat perbedaan

    yang signifikan hasil belajar belajar

    pendidikan agama Kristen antara siswa

    yang mengikuti pembelajarankontekstual dengan siswa yang

    mengikuti pembelajaran konvensional;

    (5) terdapat kontribusi motivasi belajar

    terhadap hasil belajar belajar pendidikan

    agama Kristen; (6) terdapat kontribusi

    sikap religius terhadap hasil belajar

    belajar pendidikan agama Kristen; (7)

    terdapat kontribusi motivasi belajar dan

    sikap religius bersama-sama terhadap

    hasil belajar belajar pendidikan agama

    Kristen.

    Saran dari penelitian ini bagi guru:

    (1) perlu menerapkan model

    pembelajaran yang inovatif salah

    satunya model pembelajaran

    kontekstual; (2) guru perlu merangsang

    motivasi belajar siswa; (3) guru perlumeningkatan sikap religius siswa lewat

    konseling, ibadah dan lain-lain

    sebagainya.Bagi Siswa: lebih

    meningkatkan rasa tanggung jawab

    terhadap proses pembelajaran. Bagi para

    peneliti lain, perlu melakukan penelitian

    lanjutan yang lebih luas di luar variabel

    penelitian ini agar dunia pendidikanlebih terbuka dan memahami upaya

    dalam meningkatkan hasil belajar

    maupun prestasi belajar agar pendidikan

    nasional Indonesia semakin lebih baik ke

    depan.

    DAFTAR RUJUKAN

    Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan

    Kinerja Terhadap Prestasi Belajar

    Konsep Dasar Matematika (KDM)

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    57/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3667

    , p

    Pengukurannya. Yogyakarta:

    Pustaka Pelajar.Chaplin, J.P. (1979). Dictionary of

    psykologi. New York: Dell

    Publising co.

    Dantes, N. 2012. Metode Penelitian.

    Yogyakarta: CV Andi Offset

    Dimyati & Moedjiono. 1994. Belajar dan

    Pembelajaran. Jakarta. Proyek

    pembinaan dan peningkatan mututenaga kerja kependidikan

    Direktorat Jenderal Pendidikan

    Tinggi, Departemen Pendidikan

    dan kebudayaan.

    Dister, N.S. 1988. Psikologi Agama.

    Yogyakarta: Kanisius.

    Iskandar. 2009. Psikologi pendidikan.

    Jambi: Gayung Persada (GP)

    Press.

    Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching

    and Learning. California: Corwin

    Press, Inc. A Sage Publications

    Company.

    Lubiis, Putri Masrita dan Saragih,

    Willem. 2012. The Efect Of Using

    Contekstual Teaching and

    Learning Method on StudentsAchiments in writing recount text.

    Journal of English language

    teaching of FBS Unimed, VOL 1 No

    2.

    Mangunwijaya, Y. B. 1986.

    Menumbuhkan Sikap Religiusitas

    Anak.Jakarta: Gramedia.

    Marhaeni, A.A.I.N. 2005. PengaruhAsesmen Portofolio dan Motivasi

    berprestasi dalam Bahasa Inggris

    terhadap Kemampuan Menulis

    bahasa Inggris (Studi Eksperimen

    pada Mahasiswa Jurusan

    Pendidikan Bahasa Inggris IKIP

    Singaraja). Disertasi. Jakarta:

    Universitas Negeri Jakarta.Nendi, F. 2013. Pengaruh Pendekatan

    Kontekstual Disertai Asesmen

    p ( )

    Dengan Mempertimbangkan

    Motivasi Berprestasi DanKemampuan Numerik

    (Eksperimen Pada Mahasiswa

    Semester II PGSD STKIP Santu

    Paulus Ruteng Tahun Akademik

    2012/2013). Tesis. Universitas

    Pendidikan Ganesha Singaraja.

    Nurhayadi, Y. B, & Senduk, A. G.

    2002.Pembelajaran kontekstualdan penerapannya dalam KBK.

    Unit Penerbit Universitas Negeri

    Malang.

    Peraturan Pemerintah No 55 tahun 2007

    tentang. Pendidikan Agama dan

    Keagamaan.

    Putra, M. 2002. Pengaruh Penggunaan

    Bahan Ajar dan Motivasi

    Berprestasi Terhadap Hasil

    Pembelajaran PKn Mahasiswa D-2

    PGSD IKIP Negeri Singaraja. Tesis

    (tidak diterbitkan).

    Rusman. 2012. Model-Model

    Pembelajaran mengembangkan

    profesionalisme guru). Jakarta: PT

    RajaGafindo persada.

    Sanjaya , H. W. 2008. Kurikulum danpembelajaran. Jakarta: Kencana .

    Rakhmat, J. 2003. Psikologi Agama:

    Sebuah Pengantar. Bandung:

    Mizan.

    Riduwan.2005.Belajar Mudah Penelitian

    untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

    Pemula. Bandung: Alfabeta.

    Santoso. I. M. 2013. Pengaruh PenerapanModel Pembelajaran Kontekstual

    Berbasis Asesmen Kinerja

    Terhadap Prestasi Belajar

    Matematika Dikendalikan Oleh

    Motivasi Berprestasi Pada Siswa

    Kelas V SD Negeri 2 Gianyar

    Tahun Pelajaran 2012/2013.

    Thesis. Singaraja: UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja.

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    58/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    59/166

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    60/166

    bahasa bukan merupakan medium yang

    netral dari ideologi, kepentingan, dan

    jaring jaring kekuasaan Karena itu

    perempuan sebagai makhluk yang lemah

    dan tidak berdaya. Dasar inilah yang

    menyebabkan perempuan seringkali

  • 7/26/2019 DOWNLOAD AND VIEW JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

    61/166

    Vol. 11 No. 3 Tahun 2015 3671

    jaring-jaring kekuasaan. Karena itu,

    analisis wacana kritis perludikembangkan dan digunakan sebagai

    peranti untuk membongkar kepentingan,

    ideologi dan praktik kuasa dalam

    kegiatan berbahasa dan berwancana.

    Salah satu aliran analisis wacana kritis

    dikemukakan oleh Sara Mills.

    Konsep dasar pemikiran Mills

    lebih melihat pada bagaimana aktorditampilkan dalam teks. Yuris (2008)

    mengatakan bahwa posisi posisi ini

    dalam arti siapa yang menjadi subjek

    penceritaan dan siapa yang menjadi

    objek penceritaan akan manentukan

    bagaimana struktur teks dan bagaimana

    makna diperlakuakan dalam