Dot Matriks

5
Pedoman Praktikum Aplikasi Mikroprosesor & Interfacing UPT Perangkat Keras Percobaan 6 Halaman : 1 dari 5 Percobaan 6 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN DOT MATRIX LED DISPLAY I. Tujuan : 1. Mempelajari DOT MATRIX 2. Dapat mengkonfigurasikan, mengendalikan DOT MATRIX LED DISPLAY dari modul CITS NX-2000 dengan menggunakan mikrokontroller 8051 3. Dapat membuat program sederhana yang akan ditampilkan pada DOT MATRIX LED DISPLAY dengan mikrokontroller 8051 II. Ruang Lingkup A. Teori Singkat DOT MATRIX LED DISPLAY merupakan salah satu bagian dari modul CITS NX-2000 yang dapat kita gunakan untuk menampilkan display dari  program yang kita buat yang dikirim melalui modul paralel. Jadi untuk mengkonfigurasikan sistem ini kita memerlukan modul paralel dan modul DOT MATRIX LED DISPLAY dari CITS NX-2000 Pada dasarnya LED memiliki dua buah kaki Anoda dan Katoda yang dimana untuk mengaktifkan LED tersebut Anoda kita beri VCC dan Katoda kita hubungkan ke Ground. Dot Matrix merupakan kumpulan dari LED yang dihubungkan sebagai berikut (gambar 6.1 ) : C1 C2 C3 C4 C5 R7 R6 R5 R4 R3 R2 R1  Gambar 6.1 Susunan Led Dot Matrix

Transcript of Dot Matriks

  • Pedoman Praktikum Aplikasi Mikroprosesor & Interfacing UPT Perangkat Keras Percobaan 6 Halaman : 1 dari 5

    Percobaan 6

    INTERFACE MIKROKONTROLER DAN DOT MATRIX LED DISPLAY

    I. Tujuan :

    1. Mempelajari DOT MATRIX 2. Dapat mengkonfigurasikan, mengendalikan DOT MATRIX LED DISPLAY

    dari modul CITS NX-2000 dengan menggunakan mikrokontroller 8051 3. Dapat membuat program sederhana yang akan ditampilkan pada DOT

    MATRIX LED DISPLAY dengan mikrokontroller 8051

    II. Ruang Lingkup A. Teori Singkat

    DOT MATRIX LED DISPLAY merupakan salah satu bagian dari modul CITS NX-2000 yang dapat kita gunakan untuk menampilkan display dari program yang kita buat yang dikirim melalui modul paralel. Jadi untuk mengkonfigurasikan sistem ini kita memerlukan modul paralel dan modul DOT MATRIX LED DISPLAY dari CITS NX-2000 Pada dasarnya LED memiliki dua buah kaki Anoda dan Katoda yang dimana untuk mengaktifkan LED tersebut Anoda kita beri VCC dan Katoda kita hubungkan ke Ground. Dot Matrix merupakan kumpulan dari LED yang dihubungkan sebagai berikut (gambar 6.1 ) :

    C1 C2 C3 C4 C5

    R7

    R6

    R5

    R4

    R3

    R2

    R1

    Gambar 6.1 Susunan Led Dot Matrix

  • Pedoman Praktikum Aplikasi Mikroprosesor & Interfacing UPT Perangkat Keras Percobaan 6 Halaman : 2 dari 5

    Contoh tampilan huruf A (7 x 5 Dot Matrix) dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini:

    0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0

    Gambar 5.2 Contoh Tampilan Huruf A pada Dot Matrix Sedangkan di dalam praktikum kita menggunakan led matriks berukuran 7x20, berikut merupakan susunan 7x20 led matriks (gambar 5.3) dan bentuk fisik dari led matriks (gambar 5.4) yang digunakan dalam praktikum.

    Gambar 5.3 Susunan 7x20 led matrix

    Gambar 5.4 Bentuk fisik Led matrix yang digunakan pada praktikum

  • Pedoman Praktikum Aplikasi Mikroprosesor & Interfacing UPT Perangkat Keras Percobaan 6 Halaman : 3 dari 5

    B. Daftar Alat 1. EX-04a 7x20 DOT Matrix Display Board kode : 2. Modul Aplikasi & Interfacing kode :

    III. Referensi Manual Book Paralel Interfacing INex CITS NX-2000 Microsoft Visual Basic 6 Step by Step

    IV. Urutan Instruksi Kerja A. Prosedur

    Hubungkan dengan menggunakan data bus antara Modul 8051 dengan Modul Led Matriks melalui port 0 seperti terlihat pada gambar 5.5 berikut ini

    100n

    J

    63

    100n

    J

    63

    100n

    J

    63

    100n

    J

    63

    nex

    100n

    J

    63

    100n

    J

    63

    100n

    J

    63

    ICL232C

    PE

    iIC

    74HC

    125i

    Gambar 5.5 Koneksi Modul MCS dengan Dot Matrix

  • Pedoman Praktikum Aplikasi Mikroprosesor & Interfacing UPT Perangkat Keras Percobaan 6 Halaman : 4 dari 5

    Buka keilVision2 dan ketiklah program sebagai berikut:

    Running Led pada DOT Matrix dengan Bahasa C 51

    #include #include "TYPES51.H" sbit CCK = P1^0; sbit CLE = P1^1; sbit CDA = P1^2; sbit NCRS = P1^3; sbit NCOE = P1^4; sbit RCK = P1^6; sbit RRS = P1^7; void delay(unsigned char waktu) { unsigned int t; t = waktu; while (t>0) t--; } void init() { CCK = LOW; CLE = LOW; CDA = LOW; NCRS = HIGH; NCOE = LOW; RCK = LOW; RRS = LOW; } void row_clock() { RCK = HIGH; RCK = LOW; } void column_clock() { CCK = HIGH; CCK = LOW; } void column_reset() { NCRS = LOW; NCRS = HIGH; }

  • Pedoman Praktikum Aplikasi Mikroprosesor & Interfacing UPT Perangkat Keras Percobaan 6 Halaman : 5 dari 5

    void row_reset() { RRS = HIGH; RRS = LOW; } void column_latch() { CLE = HIGH; CLE = LOW; } void main() { unsigned char x,y; init(); CDA = HIGH; while(1) { x = 0; y = 0; column_reset(); row_reset(); for (y=0;y