Dosis Obat
-
Upload
muhammad-zaky-maulani -
Category
Documents
-
view
32 -
download
5
Transcript of Dosis Obat
PENDAHULUAN
Obat merupakan sebuah subtansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau
pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh
Dalam pelaksanaan tenaga medik memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dan pemberian secara langsung ke pasien hal ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Pentingnya bidan untuk mempelajari farmokologi agar dapat memahami tentang efek dari obat yang diharapkan sehingga mampu mengevaluasi efek pengobatan
PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT Sebelum memberikan obat kepada pasien, ada
beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat, diantaranya:
Tepat obat Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya,
bidan harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali, yakni : ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan ke tempat penyimpanan.
URAIAN MATERI
Tepat dosis Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar, seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus : alat untuk membelah tablet, dan lain-lain, sehingga penghitungan dosis benar untuk diberikan ke pasien.
Tepat pasien Obat yang diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi identitas kebenaran obat dengan mencocokkan nama, no register, alamat dan program pengobatan pada pasien.
Tepat jalur pemberian Kesalahan rute pemberian dapat memberikan
efek sistematis yang fatal pada pasien, untuk itu caranya adalah dengan melihat cara pemberian/jalur obat pada label yang ada sebelum memberikannya pada pasien.
Tepat waktu Pemberian obat harus benar-benar sesuai
dengan waktu yang diprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
6. Tepat Dokumentasi Catatan informasi yang sesuai mengenai
obat yang telah diberikan, meliputi nama obat, dosis, rute, waktu, tanggal, nama pasien, tanda tangan perawat.
Dosis pada bayi dan anak balita seringkali menimbulkan perbedaan, mengingat anak masih dalam tahap proses pertumbuhan dan perkembangan. Khususnya untuk anak yang lahir prematur akan sangat kesulitan dalam menetapkan dosis obat dan mengingat organ belum berfungsi dengan sempurna seperti fungsi ginjal, susunan saraf pusat atau lainnya, sehingga proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eksresi obat, akan terganggu, atau tidak maksimal
Penghitungan dosis obat dan penggunaan unit dosis obat
Terdapat perbedaan penentuan pemberian dosis obat pada anak. Banyak para ahli yang membedakan, tetapi pada prinsipnya, penentuan dapatdisimpulkan oleh dua standar, yakni berdasarkan luas permukaan tubuh dan berat badan.
Berikut ini ada rumus perhitungan dosis obat untuk anak antara lain:
Young Da= n × Dd (mg) tidak untuk anak >
12 tahun n+12
Keterangan: n=umur anak dalam tahun Dilling Da= n × Dd (mg)
20
Gaubius Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak sampai umur tahun
1 tahun) 12
Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak umur 1-2 tahun)
8 Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak umur 2-3 tahun)
6 Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak umur 3- 4 tahun)
4 Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak umur 4-7 tahun)
3
Sagel Da= (13w+15) × Dd (mg) (umur 0-20
minggu) 100
Da= (8w+7) × Dd (mg) (umur 20-52 minggu) 100
Da= (3w+12) × Dd (mg) (umur 1-9 minggu)
Berdasarkan area permukaan tubuh Dosis anak= area permukaan tubuh anak × dosis dewasa
normal 1,7m3
Perhitungan rumus ketika menentukan dosis tidak semuanya tepat dalam menentukan kerja dan efek dari obat tersebut. Cara yang lebih tepat adalah dengan menentukan berdasarkan ukuran fisik atau waktu paruh dari jenis obat yang akaan diberikan.
Dalam penerapan perhitungan dosis, khususnya ketika mempersiapkan obat dalam bentuk padat, cara perhitungan yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut:
Dewasa Tetesan/menit= Jumlah cairan yang
dibutuhkan x faktor drip Lamanya pemberian dalam
menit
Cara menghitung tetesan infus
Contoh: Dokter meresepkan kebutuhan cairan NaCl
0,9 % pada Tn. A sama dengan 1000 ml (2 botol) dalam 12 jam, faktor drip 15 tetes per 1 ml, maka tetesan permenit adalah:
Jumlah tetesan permenit=1000 x 15 =20,8tetes/menit (dibulatkan menjadi 21 tts/mnt)
12x 60
anak Tetesan permenit (mikro)=jumlah cairan yang
masuk Lamanya infus (Jam) Contoh: Seorang pasien neonatus diperlukan rehidrasi
dengan 250 dalam 2 jam maka tetesan permenit adalah:
Tetesan permenit (mikro)= 250 = 125
tetes/menit 2
Pada saat pemberian obat kepada pasien, ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat, diantaranya Tepat obat, Tepat dosis, Tepat pasien, Tepat jalur pemberian dan Tepat waktu.
KESIMPULAN
ada rumus perhitungan dosis obat untuk anak antara lain:◦ Young
Da= n × Dd (mg) tidak untuk anak > 12 tahun n+12
Dilling Da= n × Dd (mg)
20 Gaubius
Gaubius Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak
sampai umur tahun 1 tahun) 12
Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak umur
1-2 tahun) 8
Da= 1 × Dd (mg) (untuk anak umur 2-3 tahun) 6
Sagel Da= (13w+15) × Dd (mg) (umur 0-20
minggu) 100
Da= (8w+7) × Dd (mg) (umur 20-52 minggu) 100
Da= (3w+12) × Dd (mg) (umur 1-9 minggu) 100
Clark Da= w anak × Dd (mg)
w dewasa Berdasarkan area permukaan tubuh Dosis anak= area permukaan tubuh anak
× dosis dewasa normal 1,7m3
Dalam penerapan perhitungan dosis, khususnya ketika mempersiapkan obat dalam bentuk padat, cara perhitungan yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut:
Dosis yang diprogramkan ×
jumlah yang tersedia=jumlah yang diberikan Dosis yang tersedia