Dosen Pembimbingblog.ub.ac.id/yudhiaaa/files/2016/04/TUGAS-HRP.docx · Web viewMAKALAH ANALISIS PT....
Transcript of Dosen Pembimbingblog.ub.ac.id/yudhiaaa/files/2016/04/TUGAS-HRP.docx · Web viewMAKALAH ANALISIS PT....
MAKALAH ANALISIS PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semeter Mata Kuliah Human Resources Planning
Semester Genap, Tahun Akademik
2015/2016
Dosen Pembimbing : Nadiyah Hirfiyana Rosita, SE, MM
Disusun oleh :
Yudia Firda Kusuma (125020207111039)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
BAB I
Pendahuluan
1. SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di
Bandung - Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang
bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Beralamat di Jln. Raya Cimareme 131,
Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga,
kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971.PT Ultrajaya melebarkan
sayap bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.Perusahaan ini
merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang
memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong Dalam,
Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga
memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh
Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli
oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. bisa kembali ke
bisnis utamanya, yaitu produksi susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja
ini, seorang pengusaha Tionghoa yg sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh
generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada generasi ketiga,
Samudera Prawirawidjaja.
Dan hingga kini, brand unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di antara segmen susu
cair. Lahan peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran tinggi Bandung,
dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik, sebagai bahan baku produk kami.
Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung di dalamnya kemudian kami
proses dengan teknologi Ultra High Temperature ( UHT ) digabungan dengan teknologi
pengemasan aseptik.
Kini, hampir 90% total produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen di seluruh
pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor ke beberapa negara di
Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika.
2. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Ultrajaya Milk Industry
3. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di
Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, dan menjungjung tinggi
kepercayaan para pemegang saham serta mitra kerja perusahaan.
Misi
Menjalankan usaha yang dilandasi dengan kepekaan yang tinggi untuk senantiasa
berorientasi kepada pasar atau konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa
memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai
tambah sebagai wujud pertanggung jawaban kepada pemegang saham.
4. Bidang Usaha Perusahaan
Kegiatan usaha utama Perseroan, berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan yang terahkir,
adalah bidang industry makanan dan minuman, dan bidang perdagangan.
Di kelompok minuman, Perseroan memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti
minuman susu cair, minuman the, minuman untuk kesehatan dan minuman tradisional.
Perseroan memiliki mesin-mesin pengolahan untuk masing-masing jenis produk minuman
tersebut.
Pengolahan dilakukan dengan menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature),
yaitu proses pemanasan dengan suhu 140 derajat celcius dalam waktu 3-4 detik. Dengan
teknologi pengolahan UHT ini maka produk-produk minuman menjadi steril karena seluruh
bakteri-bakteri yang ada, baik bakteri yang menimbulkan penyakit maupun bakteri yang
merusak minuman, menjadi terbunuh. Di sisi lain, proses UHT ini tidak akan merusak atau
mengurangi secara berlebihan nutrisi dan vitamin yang terkandung didalam minuman.
Selanjutnya produk minuman yang sudah steril ini dikemas dalam kemasan karton
antiseptic yang steril, sehingga produk minuman tersebut bisa tahan lama tanpa harus
menambahkan bahan pengawet. Ultrajaya memiliki mesin kemasan dengan volume 125 ml,
250 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, dan 1000 ml.
Di bidang makan makanan Ultrajaya memproduksi susu bubuk dan susu kental manis,
Ultrajaya juga memproduksi konsentrat buah-buahan tropis.
5. Kinerja Penjualan
Ultrajaya menyadari bahwa pengakuan terhadap suatu merek dagang merupakan kunci
untuk mencapai pertumbuhan usaha.Dan untuk itu, Ultrajaya terus berusaha untuk
membangun pengakuan yang kuat terhadap merek dagang yang Ultrajaya miliki seperti
UltraMilk, dan Teh Kotak.
Program-program yang bertujuan unuk membangun dan mempertahankan loyalitas
konsumen terhadap merek Ultrajaya yang telah dijalankan sejak tahun-tahun sebelumnya, di
tahun 2014 masih terus dijalankan.Ultrajaya lebih intens dalam melakukan promosi
produknya melalui iklan di televisi maupun media social lainnya.Dan hal ini memberikan
dampak psitif bagu Ultrajaya yaitu peningkatan penjualan yang significant untuk 10 tahun
terahkir.
6. Aspek SDM
Sumber daya manusia merupakan mitra kerja Ultrajaya yang merupakan factor penentu
dari keberhasilan Ultrajaya dalam mencapai tujuannya. Pengembangan dan oeningkatan
kemampuan profesionalisme SDM ini dilakukan melalui suatu program pendidikan dan
pelatihan secara regular, baik yang dilakukan secara internal (in-house training) maupun yang
dilakukan diluar lingkungan Ultrajaya seperti pelatihan karyawan.
Sampai tanggal 31 Desember 2014 Ultrajaya memiliki 1276 orang karyawan sedangkan
pada tanggal 31 Desember 2013 memiliki 1275 orang, dengan komposisi sebagai
berikut :
Gambar 1.2 Komposisi Karyawan PT. Ultrajaya Milk Industry
7. Aspek Operasional
Aspek Operasional Ultrajaya dilihat dari Lporan Keuangan Konsolidasian Tahun buku
2014 yang telah diaudit, dapat dilihat bahwa pada tahun buku 2014 Ultrajaya berhasil
memperoleh Penjualan Bersih sebesar Rp. 3,9 Triliun, meningkat sebesar 13,2%
dibandingkan dengan Penjualan Bersih tahun buku 2013 sebesar Rp. 3,5 Triliun.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan produk dan juga dampak
dari kenaikan harga jual produk yang rata-rata naik sebesar 8% dari harga jual sebelumnya.
Kenaikan harga jual produk ini dimaksudkan untuk menutup kenaikan harga bahan baku dan
juga akibat dari penurunan nilai rupiah terhadap dolar.
8. Aspek Persaingan
Persaingan usaha yang dihadapi oleh Ultrajaya ialah dengan munculnya produsen-
produsen di bidang industrri makanan dan minuman, khususnya di sector industry minuman
UHT, serta semakin banyaknya produk-produk minuman UHT dari luar negeri yang beredar
di pasar, mengharuskan Ultrajaya untuk terus berinovasi agar tetap bisa bersaing di pasar.
9. Kinerja Keuangan
Total Aktiva, Laba Bersih dan Penjualan
PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk
Tahun 2006 – 2010
TahunTotal Aktiva
(Rp)
Penjualan
(Rp)
Laba Bersih Setelah
Pajak (Rp)
2010 1.249.080.371.258 835.229.966.049 14.731.717.216
2011 1.362.829.538.011 1.126.799.918.436 30.316.644.576
2012 1.718.997.392.078 1.362.606.580.492 303.711.501.204
2013 1.732.701.994.634 1.613.927.991.404 432.275.380.081
2014 2.006.595.762.260 1.404.945.733.980 374.150.000.000
Gambar 1.3 Total Aktiva, Laba Bersih dan Penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry
tahun 2010-2014
Dari tabel diatas dapat dilihat dari tahun 2010 sampai 2014 total aktiva mengalami
peningkatan. Pada tahun 2010 total aktiva sebesar Rp.1.249.080.370.258, tahun 2011 total
aktiva meningkat sebesar Rp.1.362.829.538.011, tahun 2012 total aktiva meningkat sebesar
Rp.1.718.997.392.078, tahun 2013 total aktiva meningkat sebesar Rp.1.732.701.994.634 dan
tahun 2014 total aktiva meningkat sebesar 2.006.595.762.260.
Untuk penjualan dapat dilihat pada tahun 2010 sampai dengan 2014 cenderung
meningkat. Pada tahun 2010 penjualan sebesar Rp.835.229.966.049, tahun 2011 penjualan
mengalami peningkatan sebesar Rp.1.126.799.918.436, tahun 2012 penjualan meningkat
sebesar Rp.1.362.606.580.492, tahun 2013 penjualan meningkat sebesar 1.613.927.991.404,
dan tahun 2014 penjualan mengalami penurunan sebesar Rp.1.404.945.733.980.
Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak dilihat pada tahun 2010 sampai 2012
mengalami peningkatan.Tetapi pada tahun 2013 sampai 2014 menggalami penurunan laba
bersih setelah pajak sebesar sebesar Rp. 58.125.380.081.
BAB II
Analisis Faktor Internal Dan Eksternal
1. Analisis Faktor Internal
a. Kekuatan (Strenght)
Menurut Penulis kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang
tujuannya untuk membangun merek yang kuat dan memperbanyak produk makanan serta
minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Untuk melaksanakan hal ini, PT
Ultrajaya telah melakukan investasi yang signifikan dalam aktivitas pemasaran, teknologi,
pengembangan produk dan yang paling penting, distribusi.
Perusahaan ini sudah termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang memiliki
jaringan distribusi yang paling luas, mencakup seluruh daerah Indonesia, mulai dari Sumatera
hingga Papua. Hal ini telah terbukti dengan adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2,500 grosir
yang bersama-sama melayani lebih dari 25,000 toko ritel (toko moderen dan tradisional), hotel
dan pelanggan komersial.
Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT Ultrajaya yang terdiri
dari lebih 300 tenaga penjual dan lebih dari 100 kendaraanserta kantor cabang di kota-kota besar,
ditambah lagi beberapa distributor lokal.
Pasar utama PT Ultrajaya menurut penulis adalah masyarakat Indonesia yang memiliki
tingkat daya belitinggi. Pasar domestik mencapai 90 persen dari total produksi perusahaan ini.
Namun sejak 1988, perusahaan ini mulai aktif memasuki pasar ekspor ke negara-negara tertentu.
Dan dibawah ini ialah kelebihan yang dimiliki oleh PT. Ultrajaya Milk Industry yang
telah didiskusikan oleh penulis :
- SDM yang besar dan terlatih
- Harga produk yang kompetitif
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
- Loyalitas konsumen terhadap produknya
- Brand Image yang sudah baik
- Pertumbuhan penjualan
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
b. Kelemahan (Weakness)
Selain terdapat kelebihan pada PT. Ultrajaya Milk Industry penulis juga menyimpulkan
bahwa tidak semua perusahaan memiliki kelebihan pasti dalam suatu perusahaan
mempunyai kelemahan masing-masing, di bawah ini penulis telah mendiskusikan
kelemahan dari PT. Ultrajaya Milk Industry yaitu :
- Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku yang dimiliki oleh Ultrajaya tidak cukup banyak dan hal ini
menjadi kelemahan yang dimiliki oleh Pt. Ultrajaya dibandingkan dengan perusahaan
lainnya, hal ini disebabkan oleh terlambatnya pasokan bahan baku yang dikirim kepada Pt.
Ultrajaya.
- Biaya Produksi yang Tinggi
Biaya produksi yang tinggi merupakan kelemahan Pt Ultrajaya dikarenakan banyaknya
biaya operasi yang digunakan dalam memproduksi produk tersebut.
2. Analisis Faktor Eksternal
a. Ekonomi
Menurut Penulis Kebijakan Pemerintah mempengaruhi kinerja operasional PT. Ultrajaya
contohnya kenaikan tarif pajak dan kebijakan-kebijakan ekonomi lainnya yang dibuat oleh
pemerintah, dan menurut penulis fluktuasi nilai rupiah juga mempengaruhi kinerja
operasional dikarenakan fluktuasi nilai rupiah yang berubah setiap saat merupakan
hambatan dari perusahaan dan mempengaruhi pembelian bahan baku dan kenaikan biaya
operasional dari perusahan
.
b. Sosial
PT. Ultrajaya menurut penulis melakukan program CSR sebagai bentuk kepedulian kepada
masyarakat sekitar melalui pemberian dana untuk penyuluhan tentang kecukupan gizi dan
kesehatan masyarakat.
c. Politik
Keadaan Politik suatu negara menurut penulis juga mempengaruhi suatu kinerja
operasional perusahaan contohnya kisruh politik seperti kasus yang terjadi pada KPK
kemarin.
d. Teknologi
Teknologi yang semakin maju menurut penulis memicu PT. Ultrajaya dalam
mengembangkan dan memperbaharui sistem teknologi yang ada seperti teknologi yang
telah digunakan PT. Ultrajaya dalam pemrosesan, pengemasan, logistik, dan IT yang ada.
Dan PT. Ultrajaya telah mengganti sistem ERP SAP dengan ERP Oracle sehingga lebih
meningkatkan kemampuan analisis operasional menjadi lenih efisien.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT ini akan mengidedentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan
sehingga dapat diketahui potensi-potensi yang akan dikembangakan oleh PT. Ultrajaya di
masa yang akan datang dan mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Penulis
sudah meringkas beberapa analisis SWOT yang ada pada PT. Ultrajaya :
a. Kekuatan (Strenght)
- SDM yang besar dan terlatih
- Harga produk yang kompetitif
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
- Loyalitas konsumen terhadap produknya
- Brand Image
- Pertumbuhan penjualan
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
b. Kelemahan (Weakness)
- Ketersediaan Bahan Baku
- Biaya Produksi yang tinggi
c. Kesempatan (Opportunities)
Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki harapan yang sangat
positif.Negara Indonesia memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan ekonomi
yang luar biasa.Meningkatnya daya beli konsumen telah membuat produk-produk
makanan menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat luas.Sebagai perusahaan makanan
dan minuman yang terkemuka di Indonesia, PT Ultrajaya berada pada posisi yang sangat
menguntungkan dengan kondisi tersebut.
Dengan keunggulan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran
produk-produk baru untuk mengisi celah pasar yang ada, dan semangat perusahaan
terhadap kualitas terbaik, akan memastikan bahwa perusahaan dapat meraih pangsa pasar
yang lebih besar di Indonesia di masa mendatang.
d. Ancaman (Threats)
- Kebijakan Pmerintah
- Masuknya para pesaing baru
- Fluktuasi Nilai Rupiah
- Iklim yang tidak baik memicu pertumbuhan teh yang tidak baik
BAB III
Strategi Perusahaan
1. Strategi Korporat
a. Integration Strategies
Menurut PenulisPT. Ultrajaya memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi, karena
kondisi eksternalnya menarik dan kondisi internal yang mendukung. Strategi yang
digunakan PT. Ultrajaya menggunakan :
- Vertical Growth
Ultrajaya mengambil alih fungsi pemasok dan distributor dengan tujuan meminimalisir
biaya dan menggunakan backward integration yaitu Ultrajaya mendirikan peternakanan
sapi di Bandung Selatan dan di Sumatra agar mengahsilkan susu sendiri yang berkualitas
dan Ultrajaya bekerja sama dengan PT Perkebunan (PTP) sebuah pabrik pengolahan teh
yang berkualitas.
b. Diversification Strategies
Ultrajaya melakukan pendekatan Concentric/related diversification yaitu mengembangkan
usaha yang masih terkait dengan bisnis utama dalam produksi dan menjalin kerja sama
dengan perusahaan seperti berikut :
1. PT. Kraft Indonesia bergerak dalam bidang industri keju.
2. PT. Nikos Distribution Indonesia bergerak di bidang distribusi, perdagangan,
angkutan, dan jasa.
3. PT. Ultra Ito-En Manufacturing bergerak dalam bidang industri Teh Hijau
4. PT. Ito-En Ultrajaya Wholesale didirikan oleh Ultrajaya untuk memasarkan, menjual,
dan mendistribusikan produk Teh Hijau RTD.
5. PT. Ultra Sumatra Dairy Farm bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, dan
perdagangan dan didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan peternakan sapi
perah di daerah Sumatra.
6. PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan bergerak dalam bidang pertanian, peternakan,
dan perdagangan.
7. PT. Ultra Agri Lestari bergerak dalam bidang pertanian, dan perdagangan.
c. Stability Strategy
Selama tahun 2013 hingga 2014 Ultrajaya mengalami penurunan laba usaha sebesar 2,6%
yaitu dari 12,2% senilai Rp. 432,2 milyar di tahun 2013 menjadi 9,6% senilai Rp. 374,1
milyar di tahun 2014 hal ini disebabkan oleh meningkatnya pemakaian bahan langsung
dan beban produksi tidak langsung, sedangkan biaya upah langsung relatif tidak
mengalami perubahan, maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa PT. Ultrajaya
memilih strategy No Change/tanpa perubahan yaitu PT. Ultrajaya tidak melakukan apa-
apa dan PT. Ultrajaya tetap melakukan strategi yang telah dijalankan dan menggunakan
strategi Profit Strategy/Laba sama halnya dengan hal diatas PT. Ultrajaya tidak
melakukan perubahan yang sangat significant dan tetap menjalankan strategi yang
dijalankan pada kondisi lingkungan yang menurun dan Ultrajaya masih bisa mendapatkan
laba dalam jangka waktu pendek.
d. Retrenchment Strategy
Karena mengalami penurunan laba dari tahun 2013 hingga 2014 dan dapat dilihat pada
gambar 1.3 penulis menyimpulkan bahwa PT. Ultrajaya menggunakan strategi
Turnaround Strategy yaitu PT. Ultrajaya menekankan pada peningkatan efisiensi
penghematan pada biaya bahan baku meskipun kondisi internal perusahaan belum terlalu
parah dan berkemungkinan bisa diselamatkan dan bisa menaikkan laba.
e. Portofolio Strategy
BCG Growth – Share Matrix
Kekuatan utama PT. Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus – terus
menerus membangun brand image yang kuat dan memperlebar berbagai macam produk
makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.
Untuk melaksanakan hal ini, PT. Ultrajaya telah melakukan investasi yang signifikan
dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan produk dan yang paling penting,
distribusi.Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang memiliki
jaringan distribusi yang paling luas, mencakup seluruh daerah Indonesia, mulai dari
Sumatera di ujung Barat hingga Papua di ujung Timur. Hal ini dapat dicapai oleh adanya
sistem distribusi yang terdiri dari 2,500 grosir yang bersama-sama melayani lebih dari
25,000 toko ritel hotel dan pelanggan komersial.Jaringan distribusi ini juga didukung oleh
jaringan penjualan PT. Ultrajaya yang terdiri dari lebih 300 tenaga penjual, lebih dari 100
kendaraan, serta kantor cabang yang berada di kota-kota besar, ditambah lagi oleh
beberapa distributor lokal.
Pasar utama PT. Ultrajaya adalah masyarakat Inndonesia dengan populasi 200 juta orang
yang memiliki tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen dari
total produksi perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan ini mulai aktif memasuki
pasar ekspor ke negara-negara tertentu.PT Ultrajaya memiliki berbagai pengklasifikasian
minuman seperti minuman susu segar UHT, teh UHT, jus buah UHT, minuman
kesehatan UHT, susu kental manis. PT Ultrajaya memiliki beberapa jenis produksi seperti
ultra milk full cream, buavita, teh kotak, ultra sari kacang ijo, susu ultra kental manis.
f. Coorporate Parenting
Minat konsumen untuk membeli kembali produk PT. Ultrajaya dipengaruhi oleh sikap
dan norma subyektif dari konsumen. Contoh sikap konsumen adalah adanya keyakinan
terhadap kualitas produk PT. Ultrajaya, sedangkan contoh norma subyektif adalah
keyakinan konsumen untuk mengikuti referensi dari orang tua, adik/kakak, sahabat/rekan
kerja, atau tetangganya. Perilaku masa lalu juga tidak kalah penting dalam mempengaruhi
minat beli. Konsumen yang pernah mengkonsumsi produk PT. Ultrajaya akan
menjadikannya sebagai pengalaman dan akan menggunakan pengalamannya tersebut
sebagai penentu keputusan pembelian ulang. Dalam hal ini jika konsumen mempunyai
pengalaman yang baik berkaitan dengan produk PT. Ultrajaya maka ia akan melakukan
pembelian ulang terhadap produk perusahaan, akan tetapi jika konsumen mempunyai
pengalaman yang buruk, maka ia tidak akan membeli kembali produk perusahaan.
Sebagai contoh jika konsumen pernah mengalami keracunan ketika mengkonsumsi
produk PT Ultrajaya, maka besar kemungkinan ia tidak akan membeli kembali produk
dari PT Ultrajaya dimasa yang akan datang.
Berkaitan dengan uraian di atas, penulis bermaksud mengetahui pengaruh sikap, norma
subyektif dan perilaku lampau terhadap minat membeli kembali pada konsumen PT.
Ultrajaya yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku membeli konsumen.
2. Strategi Bisnis
PT. Ultrajaya berencana untuk secara selektif mengembangkan portofolio produk dengan
fokus yang berkelanjutan pada pemrosesan UHT untuk meningkatkan kompetensi-
kompetensi inti, dan mengembangkan produk-produkdengan penempatan posisi merek
sebagai produk-produk segar, sehat dan berkualitas tinggi. Dan PT. Ultrajaya yakin
bahwa terdapat peluang pertumbuhan di masa mendatang yang signifikan di dalam
segmen teh RTD untuk mengembangkan produk-produk baru. Untuk mencapainya, PT.
Ultrajaya baru saja mendirikan dua perusahaan patungan bersama Ito En Asia.
3. Strategi Fungsional
a. Aspek SDM
PT. Ultrajaya mementingkan keselamatan di tempat kerja di seluruh operasidan
menjalankan standar yang berlaku di Indonesia untuk kesehatan dan keselamatan industri.
Dan berupaya untuk meminimalisir risiko kecelakaan, cedera dan penyakit pada para
pegawai dengan memantau dan meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan, serta
merumuskan kebijakan yang dirancang untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang
aman. PT. Ultrajaya mengoperasikan suatu departemen kesehatan dan keselamatan yang
terdiri dari dua orang yang bertanggung jawab merumuskan, meningkatkan dan
menerapkan prosedur keselamatan dan memastikan bahwa prosedur keselamatan
dipatuhi. Departemen kesehatan dan keselamatan memantau dengan ketat dan mengaudit
operasi produksi secara rutin untuk memantau pelaksanaan prosedur keselamatan.
b. Aspek Teknologi
Pada tahun 2012, PT. Ultrajaya menerapkan suatu sistem Oracle ERP, yang telah
meningkatkan kemampuan operasional dan analitis dengan meningkatkan efisiensi
operasional.Hal ini menggantikan sistem SAP ERP yang telah digunakan selama
sepuluh tahun.Sistem konektivitas penjualan dan penelusuran in-house, sistem Oracle
ERP juga telah dikonfigurasikan agar dapat bekera bersamaan, yang memungkinkan
untuk memantau penjualan harian di seluruh jaringan distribusi di Pulau Jawa. Selain
itu,PT. Ultrajaya sedang dalam proses menerapkan sistem manajemen kinerja usaha
Hyperion untuk meningkatkan kemampuan perencanaan usaha dan pelaporan
keuangan.
c. Aspek Riset dan Pengembangan
PT. Ultrajaya memiliki suatu tim penelitian dan pengembangan yang berdedikasi
dengan tujuan untuk memperluas penawaran produkdan meningkatkan efisiensi proses
produksi. Sebagai contoh, produk-produk "Ultra Mimi" dan "Teh Kotak Less
Sugar”diperkenalkan oleh tim penelitian dan pengembangan. PT. Ultrajaya berencana
untuk terus memantau pasar untuk peluang-peluang baru untuk potensi peluncuran
produk, dengan mengandalkan keahlian produk yang sudah ada. Sebagai contoh, PT.
Ultrajayaakan terus mencari cara untuk mengembangkan produk-produk susu dengan
rasa yang baru serta produk-produk yang fungsional dan bernilai tambah yang diyakini
memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di masa mendatang. Selanjutnya, juga
secara historis telah mempertimbangkan meluncurkan produk-produk minuman
yoghurt UHT dan segmen-segmen susu pasteurisasi dan mungkin akan mencari cara
untuk meluncurkan produk-produk demikian di pasar pada waktu yang tepat.
BAB IV
Implementasi Strategi
1. Siapa yang Mengimplementasikan
Pengimplementasian strategi yang sudah diterapkan perusahaan tergantung terhadap skala
organisasi dan Struktur Organisasi yang ada, implementasi yang diterapkan oleh PT. Ultrajaya
dilakukan oleh para Manajer, Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit dan pemangku
kepentingan perusahaan.
2. Apa yang Dilakukan
Untuk mengimplementasikan strategi, PT. Ultrajaya memerlukan rumusan program-program
dan prosedur yang akan dilakukan oleh PT. Ultrajaya untuk periode 2014.
a. Program
PT. Ultrajaya melakukan program ekspor ke beberapa negara termasuk Australia,
Kamboja, Mikronesia, Nigeria, Arab Saudi, Korea Selatan dan Amerika Serikat dan PT.
Ultrajaya melakukan perjanjian Toll Manufacturing dengan Unilever Indonesia dan
dengan Sanghiang Perkasa dimana PT. Ultrajaya dimana perjanjian tersebut menyatakan
tentang standar pengendalian kualitas.
b. Prosedur
Dalam Program Ekspor yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya prosedur yang dilalukan antara
lain melalui sebelas agen yang berlokasi di luar Indonesia. Dan untuk prosedur Toll
Manufacturing PT. Ultrajaya melakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan
Unilever Indonesia dan Sanghiang Perkasa dimana perjanjian dengan Unilever Indonesia
mengatur produksi dan pengemasan jus buah UHT sedangkan untuk perjanjian dengan
Sanghiang Perkasa itu sendiri mengatur perjanjian pengolahan dan pengemasan susu
bubuk bayi.
3. Balance Scorecard dan Peta Strategi untuk Mengevaluasi Kinerja
a. Balance Scorecard
Tabel Balance Scorecard PT. Ultrajaya Milk Industry
Perspektif Strategi Uraian Strategi Indikator
Keuangan
Pertumbuhan
keuntungan yang
berkelanjutan
Program ekspor
Peningkatan brand
image
Melakukan ekspor
melalui 11 agen di luar
Indonesia dan
meningkatkan kerja
sama dengan beberapa
perusahaan lain
Pelanggan
Produk yang
berkualitas
Memproduksi dengan
teknologi yang
mutakhir
Teknologi yang dimiliki
oleh Ultrajaya seperti
pengolahan dengan
sistem UHT yang
menghasilkan
kepercayaan masyarakat
terhadap produk
Ultrajaya
Proses Bisnis
Internal
Peningkatkan
kualitas produk
Meningkatkan banyak
produk
Memproduksi berbagai
macam produk seperti
susu, jus buah dan
minumah teh
Peningkatan laba Meningkatkan kinerja
operasional
Meningkatkan kapasitas
produksi dengan
menambah lini-lini
produksi untuk
meningkatkan kapasitas
produk
Pembelajaran
dan
Meningkatkan
kualitas kinerja
Budaya kompetensi
seluruh karyawan
Penempatan karyawan
yang sesuai dengan
Pertumbuhanyang lebih baik Ultrajaya kemampuan, melakukan
training pada karyawan
b. Peta Strategi
Tabel Peta Strategi PT. Ultrajaya Milk Industry
Keuangan
Konsumen
Proses Bisnis
Internal
Pertumbuhan dan
Pembelajaran
Peningkatan Laba yang berkelanjutan
Kepercayaan terhadap produk Ultrajaya
Peningkatan Kualitas Produk Peningkatan Laba
Peningkatan kualitas kinerja karyawan
BAB V
KESIMPULAN
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di
Bandung Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi minuman dan berawal dari
industri rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971 PT.
Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
dan merupakan perusaab pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan
sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Kelemahan dan kekurangan yang dimiliki PT. Ultrajaya merupakan tantangan terbesar
yang harus diperhatikan agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya melalui
analisis SWOT dan analisis faktor internal dan eksternal diharapkan bisa menjadi pembelajaran
agar perusahaan bisa bersaing di masa yang akan datang.
PT. Ultrajaya memiliki strategi-strategi perusahaan yang diterapkan untuk
keberlangsungan proses kinerja internal perusahaan diantaranya strategi korporat yaitu
meliputiIntegration Strategy, Diversification Strategy, Stability Strategy, Retrenchment Strategy,
dan Coorporate Parenting.Serta strategi bisnis yang dilakukan perusahaan dan Strategi
Fungsional yang meliputi aspek SDM, Teknologi, Riset dan Pengembangan.
Implementasi strategi PT. Ultrajaya diterapkan dalam program-program yang akan
dilakukan secara bertahap di masa yang akan datang dan implementasi perusahaan diterapkan
dalam Balance Scorecard dan Peta Strategi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ultrajaya.co.id/
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2014Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2013Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2012Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2011Ultrajaya.pdf
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2010Ultrajaya.pdf
http://riskymahira.blogspot.com/2013/01/balanced-scorecard.html
http://digilib.itb.ac.id/
leosukmawijaya.wordpress.com