Doroty orem

10
KEPERAWATAN PROFESIONAL KEPERAWATAN MENURUT DOROTEA OREM Disusun Oleh : Kelompok III AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU Jln. Murah Nara No. 06

Transcript of Doroty orem

Page 1: Doroty orem

KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN MENURUT DOROTEA OREM

Disusun Oleh :

Kelompok III

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

Jln. Murah Nara No. 06

Page 2: Doroty orem

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Tokoh Keperawatan:

Rufaidah Al-Asalmiya perawat muslim pertama di dunia” sesuai dengan waktu yang telah di

tentukan.

Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh

pembelajaran di semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Direktur Akper Pemda Indramayu

2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu;

3. Dosen Keperawatan Profesional ;

4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah

pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa

dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Penyusun

Page 3: Doroty orem

PENDAHULUAN

DEVINISI

Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan

yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar

fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim

Meleis, 1997).

Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan

dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan

untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori

keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup

keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan

mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.

Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan

pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap

bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan

meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan

dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu

pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien

dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena

self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.

Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena

termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis

tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik

keperawatan.

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan

diri klien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang optimal. Orem mengembangkan

tiga teori yang saling berhubungan yaitu teori “self care deficit”,teori self care, dan teori

Page 4: Doroty orem

nursing system(Tomey). Tiga teori tersebut berfokus pada peran manusia menyeimbangkan

kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri.

1. Teori Self Care Deficit

Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak

mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-

keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan

didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial.

Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam

bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga

bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan/defisit

perawatan diri.

2. Teori Self Care

Wang and Laffrey (2004, p. 123) menyatakan bahwa self care adalah fungsi regulasi

manusia yang berdasarkan pada kemampuan individu untuk melakukan perawatan

dirinya. Hal tersebut digambarkan dalam hubungan antara self care, self care agency

dan therapeuthic demand (diri, maka defisit perawatan diri terjadi dan perawat akan

membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya self care : Self care adalah

tindakan yang matang dan mematangkan orang lain yang mempunya potensi untuk

berkembang, atau mengembsangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat digunakan

secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan

stabil dalam perubahan lingkunganl. Self care digunakan untuk mengontrol au faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas seseorang untuk menjalankan

fungsinya dan berproses untuk mencapai kesejahteraannya. Self care agency agen

perawan sendiri adalah kekuatan individi yang berhubungan dengan perkiraan dan

esensial operasi-operasi produksi untuk keperawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni:

a. Agen (orang yang mengambil tindakan).

b. Self care agent (penyedia perawatan mandiri).

c. Dependent care agent (penyelenggara perawatan yang tidak mandiri)

Page 5: Doroty orem

Therapeutic Self Care Demands:

Tunutan perawatan diri harus seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Untuk itu dilakukan upaya-upaya dengan cara menggunakan

metode-metode untuk mengembalikan kemampuan tersebut

Nursing Agency :

Merupakan upaya keperawatan untuk dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri

individu dan mencapai kemandirian yang dapat dilakukan dengan cara : mengenali

kebutuhannya, memenuhi kebutuhan, melatih kemampuannya.

Contidioning factor :

Merupakan kondisi atau situasi di sekitar individu yang dapat mempengaruhi individu

dalam memenuhi kebutuhan self care-nya.

3. Teori Nursing System

Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendesain dan menyediakan

perawatan yang mengatur kemampuan individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan

perawatan diri (Kozier, Erb, & Blais, 1997 dalam Jean Bridge, Sally Cabell, and

Brenda Herring, 2006). Sistem pelayanan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan

self care individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan

kemampuan :

1) Wholly compensatory nursing system Diberikan pada klien dengan

ketergantungan tinggi, jika :

a. tidak mampu melakukan aktivitas, contoh :

b. klien tak sadar

c. tahu melakukan gerakan tapi tidak boleh ada gerakan, contoh pada klien

fraktur tulang belakang

d. tidak mampu memberi alasan tindakan self care tapi bisa dengan bimbingan

contoh pada : retardasi mental

Page 6: Doroty orem

2) Partly comensatory nursing system diberikan pada klien dengan tingkat

ketergantungan sebagian/parsial. Biasanya perawat mengambil alih beberapa

aktifitas yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh klien, misalnya pada lansia.

3) Supportive educative nursing systemd iberikan dengan

pemulihan/ketergantungan ringan. Memberikan pendidikan kesehatan atau

penjelasan untuk memotivasi klien untuk melakukan self care.

HOLLY COMPENSATORY SYSTEM

Menyelesaikan therapeutik self care klien Kompensasi ketidakmampuan klien dalam

memenuhi self care Mendukung dan melindungi klien.

PARTLY COMPENSATORY SYSTEM

Menjalankan beberapa kegiatan self care Kompensasi keterbatasan klien untuk selfcare

Membantu klien sesuai kebutuhan Tindakan

SUPPORTIVE - EDUCATIVE SYSTEM

Kebutuhan self care menurut Orem Terdapat tiga tipe kebutuhan self care menurut Orem

yaitu kebutuhan universal dan perkembangan perawatan diri/self care serta penyimpangan

kesehatan.

Kebutuhan universal self care

Menyeimbangkan pemasukan udara, air, dan makanan.

Pembekalan perawatan berhubungan dengan proses eliminasi dan eksresi.

Mencapai keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

Menghindari risiko-risiko yang membahayakan bagi kehidupan, peran dan

tercapainyakesejahteraan

Meningkatkan fungsi/peran dan perkembangan dalam kelompok sosial berdasarkan

potensi manusia, batasan-batasan, dan keinginan manusia untuk menjadi normal

(Orem, 1985 dalam Meleis, 1997).

Kebutuhan perkembangan/kemajuan self care

Page 7: Doroty orem

Menyeimbangkan kondisi kehidupan yang mendukung proses kehidupan dan

perkembangan, dimana manusia berproses menuju tingkat yang lebih tinggi dan

menjadi matang.

Pembekalan keperawatan ditujukan untuk mencegah terjadinya kehilangan

kondisi/faktor yang mendukung perkembangan manusia.

Kebutuhan self care deviasi/penyimpangan kesehatan.

Menjaga individu dari kondisi lingkungan fisik maupun biologis yang dapat

menyebabkan terjadinya penyakit dan menimbulkan kesadaran terhadap efek dari

kondisi patologik.

Secara efektif mengembalikan individu dari kondisi patologis seperti deformitas atau

abnormalitas dimanai perawat berupaya mengkompensasi gangguan yang terjadi.

Memodifikasi konsep diri dan gambaran diri pada seseorang dalam menerima

kesehatan dan perawatan kesehatan.

Mempelajari efek dari kondisi patologi dan penangan yang mungkin digunakan untuk

mengembangkan kemampuan individu.

D. Proses Keperawatan Menurut Teori Orem

Proses keperawatan menurut Orem terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,

rencana tindakan dengan rasional ilmiah, implementasi dan evaluasi.

Pengkajian

Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care, defelopmental self care,

health deviation, self care defisit.

Diagnosa Keperawatan.

Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh klien.

Perencanaan

Tujuan : dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care demand dan

meningkatkan kemampuan self care.

Page 8: Doroty orem

Membuat nursing system : Wholly compensatory, Partly compensatory, atau supportive.

educative.

Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien.

Pelaksanaan

Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care,

dan menurunkan self care deficitnya

Evaluasi

Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam : meningkatkan kemampuan self care,

memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.

Tahap Pertama – pengumpulan data pada 6 area yaitu : status kesehatan individu; persepsi

dokter tentang status kesehatan individu; persepsi individu tentang kesehatannya sendiri;

tujuan kesehatan dalam konteks latar belakang kehidupan individu, gaya hidup, dan status

kesehatannya; kebutuhan individu terhadap perawatan diri/self care; kapasitas individu untuk

melakukan self care.

Tahap kedua : perawat menentukan tingkat ketergantungan individu, dimana perawat

dapat menetapkan apa yang akan dilakukan untu membantu individu/klien.

Tahap ketiga : melakukan tindakan keperawatan berdasarkan pada komponen diagnose

keperawatan. selanjutnya melakukan evaluasi tingkat keberhasilan perawatan

Page 9: Doroty orem

PENUTUP

Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih menekankan

pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada

ketergantungan dengan orang lain (mandiri).

2. Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitu theory deficit

self care, theory self caredan nursing system.

3. Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self care-nya

yaitu : wholly compensatory nursing system, Partly comensatory nursing system,

Supportive educative nursing system.

4. Proses keperawatan menurut Orem yaitu melalui 3 (tiga) langkah yaitu pelaksanaan

manajemen kasus melalui analisis data, mendesain sistem keperawatan dengan

menentukan tingkat ketergantungan dan menetapkan diagnosa keperawatan;

perencanaan untuk pemberian asuhan perawatan dan evaluasi untuk pengontrolan.

Teori model dan konsep yang dikemukakan oleh Orem memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan untuk perkembangan teori menjadi lebih baik

dan bisa secara luas diaplikasikan di berbagai area keperawatan.

Page 10: Doroty orem

DAFTAR PUSTAKA

Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.

http://abiperawat.bogspot.com/2007/050model-adaptasi-callista-roy.html

http://dwinoviapritama.blogspot.com/2012/06/model-konsep-dan-teori-keperawatan.html

http://nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-callista-roy-adaptation-theory.html