DOKUMEN_JAS_1
-
Upload
marta-yanti -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
Transcript of DOKUMEN_JAS_1
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 1/41
J ELAJ AH A LAM SEK ITAR (J AS)
PENDEK ATAN PEMBELAJ ARAN BIOLOGI
TIM PENYUSUN
Prof Dr. Sri Mulyani ES, MPdDra. Aditya Marianti, M.SiDrs. Nugroho Edi K, M.SiIr. Tuti Widianti,M.BiomedDrs. Sigit Saptono, MPd
Drs. Krispinus K. Pukan, M.SiDr. Siti Harnina B, M.Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2008
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 2/41
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Buku dengan judul JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS)
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI, yang disusun oleh tim
penyususn dari jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, dengan ini
dinyatakan sebagai dokumen resmi tentang Pendekatan Pembelajaran
Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Semarang, Agustus 2008
Dekan Ketua Jurusan Biologi
(Drs. Kasmadi Imam S, MS) (Dra. Aditya Marianti, M.Si)
NIP. 130781011 NIP 132046851
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 3/41
iii
SEKAPUR SIRIH
Pengembangan kurikulum adalah kebutuhan mutlak suatu institusi pendidikan,
Tak terkecuali jurusan Biologi FMIPA UNNES. Atas dasar hasil evaluasi yang
dilaksanakan selama ini ditengarai bahwa mahasiswa tidak belajar biologi sebagaimana
seharusnya belajar biologi. Untuk itu perlu dikembangkan suatu kurikulum yang akan
mengantarkan mahasiswa..
Sebagai bagian dari sains, Biologi memiliki karateristik yang berbeda dengan
ilmu sains lainnya. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahluk hidup dan
persoalan yang dipelajari adalah persoalan kehidupan. Objek belajarnya nyata terdapat di
sekitar pembelajar sehingga eksplorasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk
mempelajarinya. Hal ini tentunya berimplikasi terhadap pendekatan dan strategi
pembelajarannya. Memerlukan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajarannya.
Setelah melalui berbagai penelitian dan evaluasi terhadap implementasinya baik
di lingkup pembelajaran di jurusan Biologi maupun di sekolah-sekolah menengah di kota
Semarang, maka jurusan Biologi FMIPA UNNES mengembangkan kurikulum yang
didekati dengan prinsip-prinsip eksplorasi. Kurikulum tersebut disebut dengan
Kurikulum Biologi dengan a Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Untuk lebih memahami apa itu JAS dan bagaimana implementasinya maka
disusunlah buku ini yang berisi penjelasan apa, mengapa dan bagaimana pendekatan
JAS, juga ditambahkan beberapa contoh yang berkaitan dengan implementasi pendekatan
JAS dalam pembelajaran. Buku ini kiranya dapat digunakan sebagai bacaan untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pendekatan JAS baik bagi dosen, guru,
maupun mahasiswa.
Semarang, Agustus 2008
Penyusun
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 4/41
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Syukur alhamdulillah dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
keselamatan dan kesehatan kepada kita sekalian sehingga sampai saat ini kita masih dapat
melaksanakan tugas sebagai dosen FMIPA UNNES. Kami pimpinan FMIPA UNNES
mengucapkan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada Jurusan Biologi yang telah
berhasil menyusun buku dengan judul Jelajah Alam Sekitar Pendekatan Pembelajaran
Biologi. Tersusunnya buku ini menambah jumlah buku yang telah diterbitkan oleh
FMIPA UNNES. Kami berharap buku ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat
belajar para mahasiswa FMIPA UNNES khususnya mahasiswa Jurusan Biologi,
disamping dapat memperluas variasi para dosen dalam penyelenggaraan pembelajaran
biologi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Tim Penyusun Buku ini yakni: Prof
Dr. Sri Mulyani ES, MPd, Dra. Aditya Marianti, M.Si, Drs. Nugroho Edi K, M.Si, Ir.
Tuti Widianti, M.Biomed, Drs. Sigit Saptono, MPd, Drs. Krispinus K. Pukan, M.Si, Dr.
Siti Harnina B, M.Si yang telah menyediakan waktu, pikiran dan tenaganya untuk
menyusun Buku ini. Semoga Allah SWT meridhai dan menerima amal Tim Penyusun
Buku ini.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Semarang, September 2008
Dekan FMIPA UNNES,
Drs. Kasmadi IS, MS
NIP. 130781011
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 5/41
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
SEKAPUR SIRIH........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ vi
A. Pendahuluan...................................................................................... 1
B. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
1. Latar Belakang Pendekatan JAS................................................
2. Komponen-komponen pendekatan JAS.....................................
3. Penerapan Pendekatan JAS........................................................
4. Bukti-bukti Empiris Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Pendekatan JAS di Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah..
2
C. Penutup............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 17
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 6/41
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Contoh Rencana Perkuliahan dan Instrumen Pembelajaran
dengan Pendekatan JAS……………………………………
18
Lampiran 2. Galeri Foto-foto Kegiatan Pembelajaran dengan PendekatanJAS…………………………………………………………
.
33
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 7/41
vii
PENDEKATAN PEMBELAJARAN JELAJAH ALAM SEKITAR
A. Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di Jurusan Biologi FMIPA
UNNES, dosen-dosen di Jurusan Biologi berusaha mengembangkan pendekatan
pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS). Pendekatan pembelajaran ini telah dikaji
dari berbagai aspek yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai pendekatan
pembelajaran biologi yang handal. Pendekatan ini menekankan pada gaya dalam
menyampaikan materi yang meliputi sifat, cakupan dan prosedur kegiatan yang
eksploratif memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik. Pendekatan
pembelajaran JAS secara komprehensif memadukan berbagai pendekatan antara
lain eksplorasi dan investigasi, konstruktivisme, keterampilan proses dengan
cooperative learning. Pendekatan pembelajaran JAS menekankan pada kegiatan
pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi dunia nyata, sehingga selain dapat
membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik, pendekatan
ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dan cara
mengaitkannya dengan dunia nyata sehingga hasil belajarnya lebih berdaya guna.
Pendekatan pembelajaran JAS adalah salah satu inovasi pendekatan
pembelajaran biologi dan maupun bagi kajian ilmu lain yang bercirikan
memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui
kerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada peserta didik.
Belajar adalah kegiatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman atau
makna. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran JAS memberi
keleluasaan kepada peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan
berkembang setelah pembelajaran berakhir. Di sisi lain dengan pendekatan
pembelajaran JAS tampak secara eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada
pada peserta didik dan guru mempunyai tanggungjawab menciptakan situasi yang
mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang
hayat.
Pendekatan pembelajaran JAS dalam implementasinya menekankan pada
pembelajaran yang menyenangkan. Ini merupakan salah satu komponen dari
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 8/41
viii
PAKEM yang mempunyai kepanjangan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Namun dalam pendekatan pembelajaran JAS, karakter
menyenangkan, terekspresi secara eksklusif dalam istilah bioedutainment (asal
kata bio = biology; edu = education, dan tainment = intertainment )., yakni
merupakan strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan
melibatkan unsur ilmu atau sain, proses penemuan ilmu (inkuari), ketrampilan
berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan
sportivitas.
Tujuan
Dokumen ini disusun sebagai panduan bagi dosen maupun guru Biologi dalam
menerapkan pendekatan pembelajaran JAS, dengan adanya panduan ini diharapkantidak akan terjadi interpretasi yang berbeda-beda di antara para pengajar Biologi
maupun mahasiswa Pendidikan Biologi yang akan menerapkan pendekatan JAS
dalam pembelajaran.
B. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan memiliki karakteristik
tersendiri dibandingkan ilmu-ilmu alam lainnya. Belajar Biologi berarti berupaya
mengenal makhluk hidup dan proses kehidupannya di lingkungan sehingga
memerlukan pendekatan dan metode yang memberi ciri dan dasar kerja dalam
pengembangan konsep. Peserta didik akan lebih banyak memperoleh nilai-nilai
pendidikan bila mereka menemukan sendiri konsep-konsep tentang alam sekitarnya
melalui kegiatan proses keilmuan. Hal ini menimbulkan konsekuensi bagi pola
pembelajarannya.
1. Latar Belakang Pendekatan JAS
Dipilihnya pendekatan JAS sebagai pendekatan pembelajaran yang dianggap
mampu menciptakan siswa yang produktif dan inovatif adalah dengan alasan-alasan
berikut.
a. Sejauh ini pelaksanaan pendidikan/pembelajaran Biologi masih didominasi
oleh suatu kondisi kelas yang masih berfokus pada guru sebagai sumber utama
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 9/41
ix
pengetahuan, ceramah masih menjadi pilihan utama guru dalam mengajar,
proses sain belum biasa dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran masih menekankan pada hasil belajar dan bukan kegiatan untuk
menguasai proses. Untuk itu perlu dipilih suatu pendekatan yang lebih
memberdayakan siswa. Suatu pendekatan pembelajaran yang tidak
mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi dapat mendorong siswa
mengkonstruksikan fakta-fakta pengetahuan yang dia peroleh berdasarkan
konsep atau prinsip Biologi melalui proses eksplorasi dan investigasi.
b. Pendekatan pembelajaran JAS mengutamakan siswa belajar dari mengalami
dan menemukan sendiri dengan memanfaatkan lingkungan fisik, sosial dan
budaya yang ada disekitarnya.
c. Tuntutan kurikulum bahwa hasil belajar peserta didik berupa perpaduan antara
aspek kognitif, afektif dan psikomotor menuntut suatu pembelajaran yang
menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental, intelektual dan
emosional.
2. Komponen-komponen Pendekatan JAS
Pendekatan JAS terdiri atas beberapa komponen yang seyogyanya
dilaksanakan secara terpadu. Adapun komponen-komponen JAS adalah sebagai
berikut
a. Eksplorasi
Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, seseorang akan
berinteraksi dengan fakta yang ada di lingkungan sehingga menemukan
pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan atau masalah. Dengan
adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berpikir untuk mencari
pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah tidak berdasar pada
perasaan tetapi lebih ke penalaran ilmiah (Suriasumantri, 2000). Lingkungan
yang dimaksud disini tidak hanya lingkungan fisik saja, akan tetapi juga
meliputi lingkungan sosial, budaya dan teknologi.
b. Konstruktivisme
Pengetahuan dahulu dianggap sebagai kumpulan fakta. Akan tetapi
sekarang, pendapat ini mulai bergeser, terutama di bidang sains, pengetahuan
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 10/41
x
lebih dianggap sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi) yang terus
menerus, terus berubah dan berkembang (Suparno, 1997). Sarana yang
tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah alat inderanya.
Seseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui alat inderanya, melihat,
mendengar, menyentuh, mencium dan merasakannya. Menurut Lorsbach &
Tobin (1992) dalam Suparno (1997), selama proses berinteraksi dengan
lingkungan, seseorang akan memperoleh pengetahuan. Jadi pengetahuan ada
dalam diri sesorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru). Paserta didik sendiri yang
harus mengartikan pelajaran yang disampaikan guru dengan menyesuaikan
terhadap pengalaman-pengalaman mereka sebelumnya. Dalam pembentukan
pengetahuan, menurut Piaget (1970) terdapat dua aspek berpikir yaitu aspek
figuratif dan aspek operatif. Aspek operatif lebih penting karena menyangkut
operasi intelektual atau sistem transformasi. Berpikir operatif inilah yang
memungkinkan seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya dari suatu
level tertentu ke level yang lebih tinggi.
c. Proses Sains
Proses sains atau proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang
mengamati sesuatu. Sesuatu diamati karena menarik perhatian, mungkinmemunculkan pertanyaan atau permasalahan. Permasalahan ini perlu
dipecahkan melalui suatu proses yang disebut metode ilmiah untuk
mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Menurut Huxley (1964),
metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerjanya pikiran.
Sedangkan berpikir adalah suatu kegiatan mental yang menghasilkan
pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah bersifat
rasional dan teruji sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Metode ilmiah menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif dalam
membangun pengetahuan.
d. Masyarakat Belajar (learning community)
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 11/41
xi
sharing antar teman, antar kelompok, antara yang tahu dengan yang belum
tahu. Dalam kelas yang menggunakan pendekatan kontekstual, guru
disarankan untuk melaksanakan pembelajaran dalam kelompok belajar.
Anggota kelompok sebaiknya yang heterogen, sehingga yang pandai dapat
mengajari yang kurang pandai, yang cepat menangkap pelajaran dapat
mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan dapat
mengajukan usul. Guru juga dapat melakukan kolaborasi dengan
mendatangkan “ahli” ke kelas sebagai nara sumber sehingga peserta didik
dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung dari ahlinya.
Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi proses komunikasi dua
arah. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok atau lebih yang terlibat
komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang terlibat dalam
kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman
bicaranya dan sekaligus juga minta informasi yang diperlukan dari teman
belajarnya. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki
pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang berbeda yang perlu
dipelajari. Dalam praktek pembelajaran di kelas, masyarakat belajar dapat
terwujut dalam:
•
pembentukan kelompok kecil• pembentukan kelompok besar
• mendatangkan “ahli” ke kelas
• bekerja dengan kelas sederajat
• bekerja kelompok dengan kelas di atasnya
• bekerja dengan masyarakat
e. Bioedutainment
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa profesi pendidik akan tetap eksis
apabila ada pembaharuan atau dinamika paradigma. Dimana pendekatan
pembelajaran biologi terus berkembang sesuai perkembangan ilmu dasar dan
terapan yang menyertainya. Biologi merupakan salah satu kajian ilmu
strategis untuk dapat memahami tentang fenomena alam. Pengembangan
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 12/41
xii
biologi yang kompleks perlu diikuti dengan pendekatan pembelajaran yang
mengarah pada pembekalan dan ilmu disertai sikap untuk mau belajar
sepanjang hidup. Untuk itu pendekatan pembelajaran yang mengasyikan yang
menghibur dan menyenangkan perlu dikembangkan secara konsisten.
Bioedutainment dimana dalam pendekatannya melibatkan unsur utama
ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang
mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas dapat menjadi salah satu solusi
dalam menyikapi perkembangan biologi saat ini dan masa yang akan datang.
Melalui penerapan strategi pembelajaran bioedutainment, aspek kognitif,
afektif dan psykomotorik pada diri siswa dapat diamati. Strategi
bioedutainment menekankan kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan
situasi nyata, sehingga dapat membuka wawasan berfikir yang beragam dari
seluruh peserta didik. Strategi ini memungkinkan seluruh peserta didik dapat
mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkan dengan kehidupan nyata,
sehingga hasil belajarnya lebih berdaya dan berhasil guna.
Pembelajaran biologi dengan menerapkan strategi bioedutainment
memungkinkan peserta didik untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam
tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalahdunia nyata dan masalah yang disimulasikan.
Strategi pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan di luar kelas (out
door classroom) atau di dalam kelas (in door classroom), maupun di tempat
pembelajaran lainnya dikaitkan dengan metode pembelajaran konvensional
yakni ceramah, diskusi, permainan edukatif, eksperimen, bermain peran yang
bersifat multi strategi dan multi media. Strategi pembelajaran biologi dengan
pendekatan JAS bercirikan ekplorasi sumber daya alam serta eksplorasi
potensi peserta didik. Pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan pada
semua standart kompetensi.
f. Asesmen Autentik
Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik. Bila data yang
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 13/41
xiii
dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan
dalam belajar, maka guru bisa segera mengambil tindakan yang tepat agar
siswa terbebas dari kemacetan belajar. Jadi asesment dilakukan selama proses
pembelajaran, terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya pada
akhir periode pembelajaran saja.
Pembelajaran yang benar ditekankan pada upaya membantu siswa agar
mampu mempelajari, bukan ditekankan pada banyak sedikitnya informasi
yang diperoleh pada akhir periode pembelajaran. Karena asesment
menekankan pada proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus
diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan
proses pembelajaran.
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan semata-mata dari hasil.
Penilaian autentik menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
siswa. Sebagai penilai tidak hanya guru, tetapi juga teman lain atau orang lain.
Karakteristik penilaian autentik adalah:
§ dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran
§ bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif
§ yang diukur keterampilan dan performansi
§
berkesinambungan§ terintegrasi
§ dapat digunakan sebagai umpan balik
Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa adalah:
proyek/kegiatan dan laporannya
pekerjaan rumah
kuis
karya siswa
presentasi atau penampilan siswa
demonstrasi
laporan
jurnal
hasil tes tertulis
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 14/41
xiv
karya tulis
Dengan penilaian autentik dapat menjawab pertanyaan: “kemampuan apakah
yang sudah dikuasai peserta didik?” bukan “apa yang sudah diketahui peserta
didik?” Dengan cara ini siswa dinilai kemampuannya dengan berbagai cara, tidak
hanya hasil tes tertulis saja.
Jadi pembelajaran JAS dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan,
tidak membosankan, sehingga peserta didik belajar dengan bergairah. Pembelajaran
dilaksanakan terintegrasi, menggunakan berbagai sumber belajar sehingga
pengetahuan peserta didik menyeluruh, tidak terpisah-pisah dalam tiap bidang studi.
Pembelajaran JASl menekankan pada siswa aktif dan kritis, jadi pembelajaran
berpusat pada siswa, dipandu oleh guru yang kreatif.
3. Penerapan Pendekatan JAS
Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan pendekatan yang masih aksiomatis,
sehingga perlu dikonkritkan. Dalam implementasinya, penjelajahan merupakan
penciri kegiatan termasuk di dalamnya adalah discovery dan inkuiri, sedangkan
alam sekitar merupakan objek yang dieksplorasi.
Menurut Ridlo (2005) kegiatan penjelajahan merupakan suatu strategi
alternatif dalam pembelajaran biologi. Kegiatan ini mengajak peserta didik aktif
mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk mencapai kecakapan kognitif afektif,
dan psikomotornya sehingga memiliki penguasaan ilmu dan keterampilan,
penguasaan berkarya, penguasaan menyikapi dan penguasaan bermasyarakat.
Lingkungan sekitar dalam hal ini bukan saja sebagai sumber belajar tetapi
menjadi obyek yang harus diuntungkan sebagai akibat adanya kegiatan
pembelajaran. Pendekatan JAS berbasis pada akar budaya, dikembangkan sesuai
metode ilmiah dan dievaluasi dengan berbagai cara.
Pendekatan pembelajaran JAS dapat didefinisikan sebagai pendekatan
pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta
didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi maupun budaya sebagai objek
belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Marianti &
Kartijono, 2005). Menurut Santosa dalam Marianti (2006) Yang menjadi penciri
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 15/41
xv
dalam kegiatan pembelajaran berpendekatan JAS adalah selalu dikaitkan dengan
alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan
media. Ciri kedua adalah selalu ada kegiatan berupa peramalan (prediksi),
pengamatan, dan penjelasan. Ciri ketiga adalah ada laporan untuk
dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar, foto atau audiovisual. Ciri
keempat kegiatan pembelajarannya dirancang menyenangkan sehingga
menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut.
Pendekatan JAS merupakan pendekatan kodrat manusia dalam upayanya
mengenali alam lingkungannya. Pembelajaran melalui pendekatan JAS
memungkinkan peserta didik mengembangkan potensinya sebagai manusia yang
memiliki akal budi. Pendekatan JAS menekankan pada kegiatan belajar yang
dikaitkan dengan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta didik dan dunia
nyata, sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang beragam, siswa
juga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dengan
masalah-masalah kehidupan nyata. Dengan demikian, hasil belajar siswa lebih
bermakna bagi kehidupannya, sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan
integritas dirinya (Ridlo, 2005).
Penerapan pendekatan pembelajaran JAS mengajak peserta didik mengenal
obyek, gejala dan permasalahan, menelaahnya dan menemukan simpulan ataukonsep tentang sesuatu yang dipelajarinya. Konseptualisasi dan pemahaman
diperoleh peserta didik tidak secara langsung dari guru atau buku, akan tetapi
melalui kegiatan ilmiah, seperti mengamati, mengumpulkan data,
membandingkan, memprediksi, membuat pertanyaan, merancang kegiatan,
membuat hipotesis, merumuskan simpulan berdasarkan data dan membuat
laporan secara komprehensif. Secara langsung peserta didik melakukan
eksplorasi terhadap fenomena alam yang terjadi. Fenomena tersebut dapat ditemui
di lingkungan sekeliling peserta didik atau fenomena tersebut dibawa ke dalam
pembelajaran di kelas. Visualisasi terhadap fenomena alam (Biologi) akan sangat
membantu peserta didik untuk mengamati sekaligus memahami gejala atau
konsep yang terjadi.
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 16/41
xvi
Jika dicermati, maka pendekatan pembelajaran JAS dikembangkan
berdasarkan pemikiran Piaget dan Vygotsky yang menekankan pada
konstruktivisme kognitif dan sosial. Seseorang akan lebih efektif dalam proses
belajar jika kognitifnya secara aktif mengalami rekonstruksi, baik ketika
berbenturan dengan suatu fenomena maupun kondisi sosial. Sebagai implikasinya,
pembelajaran seharusnya memperhatikan pengembangan hands-on dan minds-on
peserta didik. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
hands-on dan minds-on learning adalah sebagai berikut.
a) Guru bertindak sebagai fasilitator sekaligus motivator yang tercermin dalam
kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran.
b) Pembelajaran memungkinkan peserta didik belajar dalam kelompok.
c) Guru senantiasa berupaya memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengekspresikan kemampuan dan gagasannya, baik melalui lisan,
performance, maupun tulisan.
Pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) sebagai salah satu alternatif
pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran Biologi serta untuk meningkatkan kualitas perkuliahan di Jurusan
Biologi. Dalam pendekatan pembelajaran JAS model-model pembelajaran yang
bisa dikembangkan adalah model yang lebih bersifat student centered , lebihmemaknakan sosial, lebih memanfaatkan multi resources dan assesment yang
berbasis mastery learning (Ridlo, 2005).
4. Bukti-bukti Empiris Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan JAS di
Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
berpendekatan JAS telah dilaksanakan dalam 3 tahun terakhir ini (2005-2007).
Penelitian-penelitian tersebut dilaksanakan baik di lingkungan jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Semarang maupun dilaksanakan di sekolah-sekolah,
berkolaborasi dengan guru-guru biologi dan penelitian payung dengan
mahasiswa.
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 17/41
xvii
Hasil-hasil penelitian yang dilakukan pada perkuliahan Taksonomi Hewan
yang menerapkan peta konsep dengan pendekatan JAS menunjukkan adanya
peningkatan hasil tes apabila dibandingkan dengan sebelum menerapkan peta
konsep berorientasi JAS. Hal ini dapat diketahui dari rerata hasil belajar
mahasiswa dari 66 menjadi 75 dengan ketuntasan belajar dari 63% menjadi 87%.
Sedangkan hasil analisis terhadap proses perkuliahan memperoleh 74,84%
mahasiswa termotivasi dalam mengikuti perkuliahan Taksonomi Hewan karena
menyenangkan, banyak melibatkan mahasiswa dan akhirnya lebih mudah dalam
pemahamannya. Selain itu mahasiswa berusaha mengikuti perkuliahan dengan
serius karena memang tidak sulit untuk mengerjakannya. Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan peta konsep berorientasi JAS dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada materi Taksonomi Hewan (Alimah,
dkk. 2006).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Christijanti dkk. (2006) tentang
pengaruh penerapan kajian sistemik dalam pembelajaran Struktur Tubuh Hewan
(STH) dengan pendekatan JAS terhadap peran aktif dan pemahaman mahasiswa
dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar, seperti internet,
buku referensi dan pengamatan langsung terhadap obyek yang hidup. Faktor yang
diteliti, meliputi: nilai tes, aktivitas dan motivasi. Instrumen yang dipakai meliputilembar kerja mahasiswa, lembar observasi aktivitas dan angket motivasi
mahasiswa serta soal-soal tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
materi secara sistemik dan dengan pendekatan JAS memberikan hasil positif,
yaitu mampu meningkatkan aktivitas mahasiswa yang pada diskusi I terdapat
11,9 % mahasiswa hanya mampu melakukan 2 aktivitas, pada diskusi II hampir
semua mahasiswa (97,62%) minimal melakukan 3 aktivitas. Motivasi mahasiswa
untuk mengikuti pembelajaran STH adalah 100 %. Dan semua mahasiswa lulus
serta lebih dari 60 % mahasiswa memperoleh nilai minimal B (64,29 %).
Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa penyampaian materi dengan kajian
sistemik dalam pembelajaran STH dengan pendekatan JAS mampu meningkatkan
peran aktif dan pemahaman mahasiswa.
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 18/41
xviii
Pada perkuliahan genetika setelah tim dosen mengidentifikasi adanya
beberapa masalah antara lain mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran
cenderung pasif dan tidak kritis, kedua; berdasarkan perolehan nilai semester
genap tahun 2005/2006, mahasiswa yang mendapat nilai A = 0%, AB = 0%, B =
29,6%, BC = 40,7%, C = 18,6%, CD = 7,4%, D = 3,7% dan E = 0%, maka dirasa
perlu untuk melakukan inovasi pembelajaran untuk mengubah kondisi tersebut.
Inovasi pembelajaran yang dipilih adalah melaksanakan pembelajaran genetika
berbasis riset berpendekatan JAS. Mahasiswa dengan melakukan riset
berpendekatan JAS, diharapkan dapat menerapkan konsep yang telah dipelajari di
perkuliahan, untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan Genetika
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui riset, mahasiswa juga memiliki kesempatan
lebih aktif dalam menggali dan mengkonstruksi pengetahuannya serta
mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan maupun tertulis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap
penguasaan konsep Genetika, karena dari data penelitian, mahasiswa yang
mendapatkan nilai AB 8,6% sebelumnya 0%, demikian juga yang mendapat nilai
B dari sebelumnya 29,6% menjadi 54,2%. Melalui penerapan strategi
pembelajaran ini, mahasiswa juga menjadi lebih aktif, ditunjukkan dari kinerja
ilmiah mahasiswa, berdasarkan laporan hasil riset 5 kelompok (45%) berkategorisangat baik dan 6 kelompok (55%) berkategori baik. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa, implementasi pembelajaran berbasis riset dengan
pendekan JAS pada mata kuliah Genetika, dapat meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa. Sehingga sebagai tindak lanjut hasil penelitian ini, perlu menerapkan
pembelajaran yang berbasis riset dengan pendekatan JAS dalam pembelajaran
Genetika secara berkelanjutan (Widianti, dkk, 2007).
Sementara itu tim dosen mata kuliah Fisiologi Hewan (FH)
mengidentifikasi bahwa mahasiswa kurang dapat berpikir komprehensif atau
kurang dapat menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah
diperolehnya untuk memecahkan masalah-masalah pada proses fisiologi yang
terjadi dalam tubuh hewan. Penyebabnya antara lain proses fisiologis dalam tubuh
hewan tidak terlihat. Yang dapat dilihat adalah masukan dan hasil dari proses
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 19/41
xix
tersebut, maka kendala yang sering dihadapi adalah mahasiswa sulit untuk
memahami proses fisiologis. Untuk mengkaji proses fisiologis yang terjadi pada
tubuh hewan diperlukan pemahaman yang komprehensif terhadap semua konsep
yang dipelajari, baik konsep–konsep yang sedang dipelajari di FH maupun yang
telah dipelajari pada semester-semester sebelumnya antara lain Kimia, Fisika,
Biokimia, Biologi sel, Struktur Tubuh Hewan dan Struktur Jaringan Hewan. Oleh
karena itu diputuskan untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran FH dengan
mengajak mahasiswa untuk belajar langsung pada objek pembelajaran fisiologi
dengan melakukan observasi dan menganalisis masalah-masalah fisiologis yang
terjadi. Pendekatan yang dipandang tepat adalah JAS dan model pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran berdasar masalah. Hasil pembelajarannya
diukur dengan asesmen alternative. Untuk itu mahasiswa diminta untuk
melakukan observasi di objek-objek peternakan, perikanan, klinik hewan, kebun
binatang, dan observasi laboratoris. Agar kegiatan terarah maka sebelum kegiatan
mahasiswa diminta untuk menyusun LKM yang dikonsultasikan dengan dosen.
Kegiatan-kegiatan ini ternyata telah sangat memotivasi mahasiswa Berdasarkan
angket yang disebarkan kepada mahasiswa 77,75% mahasiswa termotivasi dan
22,25% sangat termotivasi. Motivasi yang tinggi ini juga tampak dari keterlibatan
mahasiswa yang tinggi dalam penyusunan LKM, berpartisispasi dalam observasi,terlibat dalam penyususnan laporan, aktif berkonsultasi dengan dosen maupun
aktif berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan tertulis yang diberikan dosen. Hal
tersebut diduga karena strategi pembelajaran FH ini berbeda dengan semester
sebelumnya, sehingga mahasiswa menjadi termotivasi untuk terus mengikuti
segala kegiatan seperti yang telah disepakati dalam kontrak perkuliahan. Apalagi
dalam pembelajaran kali ini mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan
observasi di alam nyata, di lokasi yang mungkin belum pernah mereka datangi
atau bahkan malah tidak ada dalam pikiran mereka bahwa lokasi tersebut dapat
dipergunakan untuk pembelajaran. Motivasi mahasiswa yang baik untuk
mengikuti proses belajar mengajar berpengaruh pada aktivitas mereka dalam
perkuliahan. Motivasi yang tinggi tersebut menyebabkan peningkatan pada hasil
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 20/41
xx
belajarnya yaitu hasil yang perolehan skor > 70 mencapai 78,3 % dari seluruh
peserta kuliah yang terdiri atas178 mahasiswa (Christijanti dan Marianti, 2007).
Selain penelitian-penelitian yang dilaksanakan dalam perkuliahan juga
telah dilakukan uji coba penerapan pendekatan JAS di sekolah-sekolah menengah.
Penelitian yang dilakukan oleh Sukaesih dkk. (2006) dilaksanakan di SMP 27
Semarang. Hasil observasi kegiatan pembelajaran Biologi di Kelas VII SMP 27
Semarang (tahun 2005), memberi gambaran bahwa proses pembelajaran masih
perlu dimaksimalkan. Guru masih lebih mementingkan pemberian informasi,
jawaban atau laporan tertulis dari kelompok daripada membahas dan
memecahkan permasalahan bersama siswa. Data lain diperoleh bahwa sistem
evaluasi yang diterapkan masih menitikberatkan pada hasil tes. Untuk itu perlu
dikembangkan inovasi dalam pembelajarannya. Pendekatan JAS mencakup hal-
hal inovatif, yaitu konstruktivisme, penerapan proses sains, proses inquary, proses
eksplorasi lingkungan alam sekitar, dan penerapan alternative assessment . Salah
satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan nuansa JAS, yaitu
Conceptual Change yang diintegrasikan dengan alternative assessment . Penelitian
ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Ada 3 faktor yang diamati dalam
penelitian ini yaitu aktivitas siswa selama pembelajaran, keterampilan proses
sains dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang dilaksanakan membahas topik Pengelolaan Lingkungan. Hasil penelitian memberi gambaran bahwa aktivitas
siswa selama pembelajaran mencapai skor dengan rentang 7-10 (kategori
baik/baik sekali). Keterampilan proses siswa yang berkembang meliputi
keterampilan bertanya, keterampilan berpendapat, keterampilan mengamati,
keterampilan memberi contoh, keterampilan merencanakan percobaan,
keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan membuat kesimpulan. Hasil
belajar dengan indikator ketuntasan individual terpenuhi, sedangkan ketuntasan
klasikal untuk kelas VII B mencapai 86,04%, kelas VII C mecapai 83,72%, dan
kelas VII G mencapai 92,85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
pendekatan JAS model Conceptual Change yang diintegrasikan dengan
alternative assessment pada pembelajaran biologi dapat meningkatkan keaktifan
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 21/41
xxi
siswa, dapat mengembangkan beberapa keterampilan proses sains siswa, dan
menunjukkan adanya variasi hasil belajar siswa.
Penelitian penerapan pendekatan JAS juga dilakukan di pondok pesantren
tepatnya di pondok modern Selamat Kabupaten Kendal oleh Ngabekti dkk (2006).
Penelitian tindakan kelas dilakukan pada siswa Kelas Xc dengan karakteristik
sebagian besar siswa mengantuk dalam proses pembelajaran. Motivasi dan minat
belajar kurang, sehingga 85% siswa harus mengikuti pembelajaran remidi untuk
mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). Lingkungan sekolah
yang alami sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar; seperti
sawah, halaman rumput, sungai, dan juga rumah-rumah joglo terbuka yang
terpisah dari ruang kelas sangat cocok untuk pelaksanaan pembelajaran di luar
kelas. Salah satu metode yang dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa
adalah metode pembelajaran bermain peran (role playing) dengan pendekatan
Jelajah Alam Sekitar (JAS). Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan
motivasi dan pemahaman siswa melalui penerapan metode bermain peran dengan
pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) di Pondok Modern Selamat Kendal pada
Materi Ekosistem. Pelaksanaan penelitiannya adalah siswa melakukan
pengamatan komponen ekosistem dan suksesi sekunder di lingkungan sekolah,
menyusun rantai makanan, jejaring makanan, dan piramida ekologi dengan kartugambar, dan pengamatan daur biogeokimia dengan media komputer dan LCD.
Pengamatan ekosistem dan suksesi primer di Perkebunan Teh Medini. Hasil
pengamatan digunakan untuk menyusun skenario bermain peran. Sekelompok
siswa mempelajari skenario bermain peran, siswa yang lain mengamati sambil
mengerjakan LKS. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan kejadian yang telah
diperankan dan melaporkan hasil pengamatannya dalam diskusi kelas. Evaluasi
dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan lembar observasi, motivasi siswa
dengan angket, dan pemahaman siswa dengan tes. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pembelajaran materi ekosistem dengan menerapkan metode bermain peran
dapat meningkatkan motivasi 100% siswa, mengaktifkan siswa, sehingga
pemahaman belajar siswa juga meningkat dari siklus I – III, dengan rata-rata kelas
berturut-turut 60,5; 68,8; dan 73,4; SKBM pada siklus III mencapai 92%. Dengan
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 22/41
xxii
demikian jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran remidi hanya 8%. Dari hasil
angket siswa, diperoleh hasil bahwa 63,88% siswa menyatakan sangat senang
dengan metode bermain peran yang dilengkapi dengan pengamatan di lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran bermain peran dengan pendekatan JAS pada materi ekosistem
dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa di Pondok Modern Selamat
Kendal.
C. Penutup
Setelah melalui berbagai penelitian baik di Jurusan Biologi Universitas Negeri
Semarang maupun disekolah-sekolah menengah untuk menguji keefektifan
Pendekatan JAS, terbukti bahwa pendekatan JAS efektif untuk meningkatkankeaktifan dan hasil belajar Biologi peserta didik. Oleh karena itu pendekatan JAS
yang memiliki penciri adanya kegiatan eksplorasi dan investigasi dalam proses ilmiah
yang menyenangkan, sehingga peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan
dalam dirinya sendiri, dipromosikan menjadi salah satu alternatif pendekatan
mengajar Biologi. Dengan diperkenalkannya pendekatan JAS ini diharapkan dapat
memperkaya dan menambah alternatif pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan membantu guru-guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada
umumnya dan pembelajaran Biologi pada khususnya.
Semarang, 24 April 2008
Tim Perumus Pendekatan JAS
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 23/41
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
Alimah S, Riyanto M, Partaya, Priyono B. 2006. Penerapan Model PembelajaranMenggunakan Peta Konsep Berorientasi Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pada Mata
Kuliah Taksonomi Hewan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Semarang. Laporan Penelitian. Lemlit UNNES. Tidak dipublikasikan.
Sukaesih S. Saptono S. Mustikaningtya D. Alimah S. 2006, FMIPA, Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Biologi di SMP 27 Semarang dengan Penerapan Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar Model Conceptual Change yang diintegrasikan dengan Alternative Assessment.
Laporan Penelitian. Lemlit UNNES. Tidak dipublikasikan.
Ngabekti S. Santosa K. Sukaesih S. Syaifudin A. 2006. Meningkatkan Mptivasi dan
Pemahaman Siswa dalam Materi Ekosistem melalui Penerapan Metode BermainPeran dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar di Pondok Moderen Selamat
Kendal. Laporan Penelitian. Lemlit UNNES. Tidak dipublikasikan.
Christijanti, W. Utami NR. Supriyanto. Lisdiana. Alimah S. 2006. Penerapan KajianSistematik dalam Pembelajaran Struktur Tubuh Hewan dengan Pendekatan
Jelajah Alam Sekitar terhadap Peran Aktif dan Pemahaman Mahasiswa. Laporan
Penelitian. Lemlit UNNES. Tidak dipublikasikan.
Widianti, T. Habibah NA. Parmin. 2007. Implementasi Pembelajaran Berbasis Riset
dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar sebagai Upaya Meningkatkan HasilBelajar Genetika. Laporan Penelitian. Lemlit UNNES. Tidak dipublikasikan.
Marianti, A. dan N.E. Kartijono, 2005. Jelajah Alam Sekitar(JAS). Dipresentasikan padaSemiar dan Lokakarya Pengembangan Kurikulum dan Desain Inovasi PembelajaranJurusan Biologi FMIPA UNNES dalam rangka pelaksanaan PHK A2. Semarang.
Biologi FMIPA UNNES.
Ridlo, S. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Dipresentasikan pada Semiar danLokakarya Pengembangan Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran Jurusan
Biologi FMIPA UNNES dalam rangka pelaksanaan PHK A2. Semarang. BiologiFMIPA UNNES.
Marianti, A. 2006 . Jelajah Alam Sekitar (JAS) Suatu Pendekatan dalam Pembelajaran
Biologi dan Implementasinya. Bunga Rampai Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) Upaya membelajarkan Biologi Sebagaimana Seharusnya
Belajar Biologi. Penyunting A. Marianti. Jurusan Biolgi FMIPA UNNES.
Suparno, 1997Suriasumantri, 2000
Piaget (1970)
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 24/41
xxiv
Lampiran 1. Contoh Rencana Perkuliahan dan Instrumen
Pembelajaran dengan Pendekatan JAS
RENCANA PERKULIAHAN I
I. Identitas
Mata Kuliah : FISIOLOGI HEWAN
Waktu : 3 x 50 menit
A. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menganalisis fungsi, sifat dan cara kerja reseptor serta efektor
dengan mengamati gejala yang terjadi pada hewan
Indikator:
1. Mengelompokkan reseptor berdasarkan lokasi, fungsi dan hakekat rangsang
yang dapat diterimanya.
2. Menganalisis mekanisme fisiologis penerimaan rangsang oleh berbagai jenis
reseptor yang menerima rangsang adekuatnya
3. Menganalisis cara kerja berbagai jenis efektor
B. Pokok Bahasan: RESEPTOR DAN EFEKTOR
C. Sub Pokok bahasan:
1. Pengelompokan dan fisiologi reseptor.
2. Penerimaan rangsang oleh reseptor.
3. Efektor dan cara kerjanya
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 25/41
xxv
D.Obyek/Persoalan Belajar
Obyek belajar pada konsep Reseptor dan efektor adalah :
Reseptor dan efektor yang terdapat pada hewan dan mekanismenya dalam
menanggapi rangsang.
E. Media/Sumber Belajar
Media yang digunakan :
White board, charta reseptor, LCD, Laptop, CD Pembelajaran seperangkat alat
praktikum untuk uji fungsi reseptor, palu refleks, senter.
F. Strategi
1. Pendekatan : Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)
2. Model : Model Investigasi Kelompok
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, praktikum
G. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa
Pendahuluan Penyajian Masalahmenyajikan masalah tentang
fungsi dan mekanisme kerjareseptor dan efektor pada tubuh
hewan
memperhatikan dengan cermatpermasalahan yang
dikemukakan dosen
Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
membimbing mahasiswa untuk mengeksplorasi macam-macam
reseptor dan efektor yang
terdapat pada dirinya dan hewanyang sengaja dihadirkan di kelas
menjelajahi permasalahan dan
menemukan kuncipermasalahan
2. Mengorganisasi mahasiswa
untuk belajar.
Menjelaskan macam reseptor dan
mekanisme fisiologis reseptordan efektor (otot) dan kaitannya
Memperhatikan penjelasandosen dan mendiskusikan
masalah-masalah yang
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 26/41
xxvi
dengan system saraf sehubungandengan pemeliharaan kondisi
homeostasis
memotivasi diskusi kelas
berkaitan dengan resptor danefektor berdasarkan fenomena
yang berhasil diamati dansering dijumpai
3. Membimbing persiapan
observasi kelompok.
Memberikan Tugas /Projek
penelitian untuk mencari informasi,
melakukan observasi dan investigasitentang hal yang berkaitan dengan
kerja reseptor dan efektor pada
hewan dengan terlebih dahulumenyusun Lembar Kerja Mahasiswa
(LKM) yang didiskusikan dengan
dosen. Penyusunan dapat diteruskandi luar jam tatap muka (catatan :Kegiatan observasi/penelitian dapat
dirancang untuk dilakukan di
laboratorium atau pengamatnnlangsung di alam)
Membantu mahasiswa untuk
mendefinisikan danmengorganisasikan tugas-tugas
yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut, dengan
menentukan sub-sub topik yangakan dikaji dan langkah-langkahinvestigasi
Memperhatikan dan mencatat hal-hal yang perlu sebagai bekal
diskusi dalam menyusun LKM
tentang kegiatan observasi daninvestigasi yang berkaiatn dengan
reseptor dan efektor. LKM
dikonsultasikan dengan dosenpengampu di luar jam tatap muka
Menugasi mahasiswa untuk menjawab pertanyaan dalam buku
pegangan
Berkaitan dengan tugas yang
diberikan meminta mahasiswa
untuk melakukan observasipendahuluan objek yang akan
dievaluasi dan mengurus perijinan
Mengerjakan tugas yangdiberikan
H. Evaluasi
Assesmen kinerja (Performance Assessment ) dalam bentuk :
A. Individual performance assesment
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 27/41
xxvii
Berupa tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada setiap
akhir
bab dalam buku ajar dan posttest
B. Team performance assessment yaitu aktivitas selama menyelesaikan persiapan
projek observasi berupa penyusunan LKM dengan menggunakan instrument
Lembar Penilaian Aktivitas Mahasiswa selama Observasi dan Penyusunan Laporan
I.Referensi
Carola, R., Harley J.P., Noback C.R. 1990. Human Anatomy and Physiology. Mc.
Graw Hill Publishing Company. New York.
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. BIOS Scientific Publishers. Limited.Biddles. Guilford.
Nogrady, T. 1992. Kimia Medisinal Pendekatan secara Biokimia. Penerjemah Raslim
Rasyid dan Amir Musadad. Bandung. ITB Bandung.
Stephenson, W.K. 1980. Concepts in Neurophysiology. New York. John Wiley andSons Inc.
RENCANA PERKULIAHAN IV
I. Identitas
Mata Kuliah : FISIOLOGI HEWAN
Waktu : 3 x 50 menit
A. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menganalisis secara komprehensif mekanisme fisiologis yang
terjadi pada hewan berkaitan dengan saraf, reseptor dan efektor setelah melakukan
observasi maupun penelitian dan melaporkannya dalam bentuk laporan tertulis dan
mempertanggungjawabkannya secara lisan di hadapan dosen dan seluruh peserta
kuliah
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 28/41
xxviii
Indikator:
1. mampu mengobservasi dengan benar sesuai tujuan yang ditetapkan
2. mampu menganalisis fenomena fisiologi yang terjadi pada tubuh hewan
dengan mengaitkan antara fungsi saraf, reseptor dan efektor
3. mampu menyusun laporan hasil observasi sesuai sistematika yang telah
ditetapkan
4. mampu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan system saraf,
reseptor dan efektor dengan benar
B. Pokok Bahasan:
PRESENTASI DAN DISKUSI HASIL OBSERVASI DENGAN TOPIK
RESEPTOR DAN EFEKTOR
C.Obyek/Persoalan Belajar
Obyek belajar pada pertemuan ini adalah :
Sistem saraf, reseptor dan efektor yang terdapat pada hewan dan mekanismenya
dalam menanggapi rangsang
E. Media/Sumber Belajar
Media yang digunakan :
White board, LCD, Laptop, CD Pembelajaran, Camcorder,
F. Strategi
1. Pendekatan : Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)
2. Model : Model Investigasi Kelompok
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, praktikum
G. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa
Pendahuluan Menjelaskan aturan-aturan selamadiskusi dan mempersilahkan
Memperhatikan penjelasandosen
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 29/41
xxix
mahasiswa yang bertugas untuk mempersiapkan diri
Kegiatan inti Kelompok mahasiswa yangmendapat giliran
mempresentasikan hasilobservasinya dengan
menggunakan media yang sudahdisiapkan terlebih dahulu
pemaparan dilakukan sekitar 20menit
Dilakukan diskusi dengan dosen
tentang berbagai fenomenafisiologi yang muncul dan
dilaporkan, dosen mendorong
mahasiswa untuk dapatmenyajikan informasi yang tepatguna memberikan jawaban/solusiterhadap masalah yang ditemui
dengan jawaban yangkomprehensif menghubungkan
antara system satu dengan yanglain
Membantu mahasiswa
menganalisis dan mengevaluasi
langkah-langkah pemecahanmasalah yang telah dilakukanmahasiswa dan meminta
mahasiswa untuk merekonstruksipemikiran dan aktivitas mereka.
Menilai kualitas makalah dan
presentasi mahasiswa denganmenggunakan instrumen lembar
penilaian makalah dan presentasimahasiswa
Mempresentasikan hasilobservasinya
Menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh dosen secara
komprehensif berdasarkanteori dan fenomena yang
berhasil diamati
Mencoba menganalisis dan
mengevaluasi langkah-
langkah pemecahan masalahdengan merekonstruksi
pemikiran dan aktivitas
mereka dalam bentuk merevisi laporan dan jawaban
atas pertanyaan yang
diajukan dosen
Penutup Bersama-sama dengan mahasiswa
menyimpulkan hasil diskusi danmenindaklanjuti dengan meminta
mahasiswa untuk mempersiapkandiri untuk materi perkuliahan
selanjutnya
Bersama-sama dosen
menyimpulkan hasil diskusi
dan mempersiapkan diri
untuk materi perkuliahanselanjutnya
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 30/41
xxx
H. Evaluasi
Assesmen kinerja (Performance Assessment ) dalam bentuk :
A. Individual performance assesment
Berupa kinerja ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama diskusi
B.Team performance assessment yaitu makalah dan presentasi dengan menggunakan
lembar penilaian makalah dan presentasi mahasiswa
I.Referensi
Carola, R., Harley J.P., Noback C.R. 1990. Human Anatomy and Physiology. Mc.Graw Hill Publishing Company. New York.
Hoar, W.S. 1983. General and Comparative Physiology. Third Edition. New Jersey.Prentice hall, Inc.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta. Kanisius
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. BIOS Scientific Publishers. Limited.
Biddles. Guilford.
Nogrady, T. 1992. Kimia Medisinal Pendekatan secara Biokimia. Penerjemah RaslimRasyid dan Amir Musadad. Bandung. ITB Bandung.
Stephenson, W.K. 1980. Concepts in Neurophysiology. New York. John Wiley andSons Inc.
Schmidt-Nielsen, K. 1991. Animal Physiology: Adaptation and Environment. FourthEdition. New York. Cambridge University Press.
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 31/41
xxxi
LEMBAR PENILAIAN MAKALAH
Judul :
Kelompok/Nama mahasiswa :
Rombel :
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
MAKSIMAL
SKOR
1 Mutu Ilmiah 3
2 Konsistensi Logis latar belakang 3
3 Identifikasi masalah dan perumusan
masalah
3
4 Kemutakhiran dan relevansi Pustaka
Rujukan
3
5 Metode Penelitian/observasi 3
6 Penyajian Hasil 3
7 Ketajaman análisis pembahasan 3
8 Ketepatan mengambil Kesimpulan 3
TOTAL SKOR 24
Konversi Skor ke Nilai :
Skor Nilai
24-22 90
21-19 85
18-16 80
15-13 7512-10 70
9-8 65
NILAI MAKALAH : Tanda tangan dosen pengampu
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 32/41
xxxii
Rubrik Penskoran Penilaian Makalah
1. Mutu Ilmiah (Skor maksimal 3)
Skor 3 : topik yang diambil masalahnya nyata, problematik dan dengan
dukungan data ilmiah
Skor 2 : topik yang diambil masalahnya nyata tetapi tidak problematik,dukungan data ilmiahnya kurang
Skor 1 : topik yang diambil tidak ilmiah, tidak problematik dan hanyadugaan, tanpa dukungan data ilmiah
2. Konsistensi Logis Latar Belakang (skor maksimal 3)
Skor 3 : berisi tentang mengapa observasi/penelitian dilakukan, apa yangmenjadi inti permasalahan, lingkup permasalahan, dan batasan
masalah yang diobservasi/diteliti
Skor 2 : berisi beriri tentang mengapa observasi/penelitian dilakukantetapi tidak menjelaskan inti permasalahan dan batasanmasalahnya
Skor 1 : tidak menjelaskan mengapa observasi dilakukan dan hanya berisinarasi yang tidak konsisten dengan masalah yang diangkat
3. Identifikasi Masalah dan perumusan Masalah
Skor 3 : Masalah teridentifikasi dengan jelas dan dirumuskan dengantajam mengarah pada tujuan observasi/ penelitian dan actual
Skor 2 : Identifikasi masalah kurang jelas, perumusan masalah kurang
mengarah pada tujuan observasi/penelitian, kurang actualSkor 1 : Masalah tidak diidentifikasi, perumusan masalah tidak jelas dan
tidak mengarah ke tujuan observasi/penelitian, tidak actual(duplikasi)
4. Kemutakhiran dan relevansi pustaka rujukan
Skor 3 : Bahan kepustakaan relevan dengan penelitian/observasi,mutakhir, diambil dari artikel jurnal maupun buku teks yang
menunjang, cara menyusun daftar pustaka sudah sesuai denganSkor 2 : Bahan kepustakaan relevan dengan penelitian /observasi tetapi
didominasi dari buku atau artikel yang tidak ilmiah atau sifatnya
ilmiah popular, cara menyusun daftar pustaka tidak sesuaiSkor 1 : Bahan kepustakaan tidak relevan dengan penelitian /observasi,diambil dari artikel atau tulisan yang sifatnya tidak ilmiah, cara
menyusun daftar pustaka tidak sesuai
5. Metode Penelitian/ObservasiSkor 3 : Metode penelitian/observasi tepat, rinci sehingga langkah
penelitian yang dilakukan jelas
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 33/41
xxxiii
Skor 2 : Metode penelitian/observasi tepat tetapi kurang rinci sehinggalangkah penelitian yang dilakukan kurang jelas
Skor 1 : Metode penelitian/observasi tidak tepat tidak rinci sehinggalangkah penelitian yang dilakukan tidak jelas
6. Penyajian HasilSkor 3 : Hasil penelitian/observasi berisi temuan-temuan yangmengungkapkan secara jelas semua variabel yang
diteliti/diobservasi. Hasil disajikan dengan rinci dalam bentuk tabel, gambar atau narasi yang dapat memberikan gambaran
kongkrit hasil penelitian/observasi.Skor 2 : Hasil penelitian/observasi berisi temuan-temuan yang
mengungkapkan secara jelas hanya sebagian variabel yangditeliti/diobservasi. Hasil disajikan dalam bentuk tabel, gambar
atau narasi tetapi kurang komunikatif sehingga tidak dapatmemberikan gambaran kongkrit hasil penelitian/observasi.
Skor 1 : Hasil penelitian/observasi tidak diungkapkan secara jelas hanyamengungkapkan sebagian kecil variabel yang diteliti/diobservasi.
Hasil disajikan dalam bentuk tabel, gambar atau narasi tetapitidak komunikatif sehingga tidak dapat memberikan gambaran
kongkrit hasil penelitian/observasi.
7. Ketajaman Analisis data dan PembahasanSkor 3 : Análisis data dengan teknik yang tepat, mendeskripsikan hasil
análisis data dengan benar, pembahasan dilakukan denganberbagai acuan yang relevan minimal mendekati teori yang
digunakan sebagai landasan.
Skor 2 : Analisis data dengan teknik yang tepat, tetapi hasil análisis datatidak benar dan pembahasan kurang menggunakan teori yangrelevan
Skor 1 : Analisis data tidak tepat pembahasan tidak menggunakanlandasan teori yang relevan
8. Ketepatan Mengambil Kesimpulan
Skor 3 : Menggambarkan temuan penelitian/observasi yang disajikansecara jelas dan konkrit
Skor 2 : Menggambarkan temuan penelitian/observasi tpi tidak disajikan
secara jelas dan komplit
Skor 1 : Tidak menggambarkan temuan penelitian/observasi
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 34/41
xxxiv
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI MAHASISWA
Nama :
Kelas :
Hari/tgl :
Judul :
Aspek Penilaian Skor Maksimal Skor
Kualitas Slide Presentation 3
Kedalaman dan kedalaman penguasaan Bahan 3
Ketepatan memberikan jawaban 3
Kelancaran memberikan jawaban 3
Sikap Ilmiah 3
TOTAL SKOR 15
Konversi Skor ke Nilai :
Skor Nilai
15-13 90
12-10 85
9-7 75
6-5 65
NILAI PRESENTASI : Tanda tangan dosen
pengampu
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 35/41
xxxv
Rubrik Penskoran Penilaian Presentasi
1. Kualitas Slide Presentation
Skor 3 : Sesuai dengan kaidah-kaidah slide presentasi yang baik. Baik darisegi pemilihan warna, ukuran dan macam huruf, jumlah kat per
slide, gambar, animasi dan pesan tersampaikanSkor 2 : Kurang sesuai dengan kaidah-kaidah slide presentasi yang baik
Skor 1 : Tidak sesuai dengan kaidah-kaidah slide presentasi yang baik
2. Kedalaman dan keluasan penguasaan Bahan
Skor 3 : Menguasai bahan yang dilaporkan, dapat menganalisis secaramendalam fakta-fakta yang ada berdasarkan teori-teori yang
pendukung.Skor 2 : Kurang menguasai bahan yang dilaporkan, analisis kurang
mendalam , kurang didukung oleh teori-teori lebih banyak
pendapat pribadi.Skor 1 : Tidak menguasai vahan yang dilaporkan, análisis tidak mendalam
dan hanya pendapat pribadi
3. Ketepatan memberikan jawaban
Skor 3 : Jawaban yang diberikan selalu tepat sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan
Skor 2 : Dari semua pertanyaan, jawaban yang diberikan hanya 50%
benarSkor 1 : Dari semua pertanyaan, jawaban yang benar maks hanya 25%
benar
4. Kelancaran memberikan jawaban
Skor 3 : Lancar menjawab semua pertanyaanSkor 2 : Dari semua pertanyaan yang dijawab lancar hanya 50%
Skor 1 : Dari semua pertanyaan yang dijawab lancar maksimal 25%
5. Sikap IlmiahSkor 3 : Mencantumkan sumber semua kutipan baik tulisan maupun
gambar dalam naskah maupun daftar pustaka. Bersedia mengakui
kesalahan dan memperbaikinya, bersedia menerima pendapatorang lain, terbuka terhadap saran dan kritik.
Skor 2 : Pencamtuman sumber semua kutipan kurang lengkap, bersedia
mengakui kesalahan tapi tidak memperbaikinya. , bersediamenerima pendapat orang lain, terbuka terhadap saran dan kritik
Skor 1 : Sumber kutipan tidak dicantumkan, sulit mengakui kesalahan danmenerima pendapat orang lain, tidak terbuka menerima saran dan
kritik
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 36/41
xxxvi
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS MAHASISWA SELAMA OBSERVASI DANPENYUSUNAN LAPORAN
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
Judul :
No Jenis Aktivitas Skor maksimal Skor yang diperoleh
1 Terlibat dalam penyusunan LKM 32 Aktif berkonsultasi dengan dosen 3
3 Berpartisipasi aktif dalam observasi 3
4 Terlibat dalam penyusunan laporan 3
5 Berpartisipasi aktif menjawab
pertanyaan tertulis dari dosen tentangtopic yang dikaji
3
TOTAL SKOR 15
Konversi Skor ke Nilai :
Skor Nilai
15 – 13 90
12 – 10 80
9-5 70
NILAI PRESENTASI : Tanda tangan dosen
pengampu
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 37/41
xxxvii
Rubrik Penskoran Penilaian Aktivitas Mahasiswa
1. Terlibat dalam penyusunan LKM
Skor 3 : Selalu hadir saat diskusi dan penyusunan LKMSkor 2 : 50% hadir saat diskusi dan penyusunan LKM
Skor 1 : Kurang dari 30% kehadiran saat diskusi dan penyusunan LKM
2. Aktif Berkonsultasi dengan dosen
Skor 3 : Aktif berkonsultasi dengan dosen sekurang-kurangnya 4 kali saatpenyusunan LKM maupun laporan
Skor 2 : Kurang aktif berkonsultasi dengan dosen hanya 2 kali saatpenyusunan LKM atau pembuatan laporan
Skor 1 : Sangat kurang aktif berkonsultasi dengan dosen hanya 1 kali saatpenyusunan LKM atau saat pembuatan laporan
3. Berpartisipasi Aktif dalam observasi
Skor 3 : Selalu turut serta dan aktif dalam kegiatan observasi
Skor 2 : Hanya 50% turut serta dalam kegiatan observasi dari seluruhkegiatan observasi yang dilakukan
Skor 1 : Maksimal 1 kali turut serta dalam kegiatan observasi
4. Terlibat dalam penyusunan Laporan
Skor 3 : Selalu turut serta dan aktif dalam kegiatan penyusunan laporan
Skor 2 : Hanya 50% turut serta dalam kegiatan observasi dari seluruhkegiatan penyusunan yang dilakukan
Skor 1 : Maksimal 1 kali turut serta dalam kegiatan observasi
5. Berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan tertulis dari dosen tentang topik
yang dikaji
Skor 3 : Selalu turut serta dan aktif dalam kegiatan menjawab pertanyaantertulis dari dosen tentang topik yang dikaji
Skor 2 : Hanya 50% turut serta dalam kegiatan menjawab pertanyaantertulis dari seluruh kegiatan yang dilakukan
Skor 1 : Maksimal 1 kali turut serta dalam kegiatan menjawab pertanyaantertulis dari dosen
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 38/41
xxxviii
FORMAT JURNAL HARIAN KEGIATAN OBSERVASI DAN PENYUSUNANLAPORAN
No Nama Kegiatan tanggal Nama mahasiswa hadir Tandatangan
Keterangan
1 Survey tempatpenelitian/observasi
2 Mengurus perijinan
3 Observasi pertama
4 Penelusuran pustaka
5 Menyusun LKM
6 Konsultasi dengandosen
n Dan seterusnya sesuaikegiatan yang
dirancang
Semarang,
Mengetahui
Dosen pengampu mata kuliah …….
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 39/41
xxxix
LAMPIRAN 2. GALERI FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN JAS
Mengeksplorasi lingkungansekitar dengan membedah
hewan yang menjadi objek belajar. Kegiatan eksplorasi dan
observasi ini dapat dilaksanakandi laboratorium
Mengamati dan menginvestigasi
morfologi daun tumbuhan.Kegiatan ini dapat dilaksanakan
di sekitar lingkungan sekolahatau kampus
Belajar langsung di lingkungansekitar dan berdiskusi untuk
memecahkan masalah yangdihadapi berkaitan dengan
fenomena biologi yang ditemui
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 40/41
xl
Mengekslorasi sumber-sumberbelajar di lingkungan sekitar
peserta didik
Melakukan ekplorasi denganbimbingan guru untuk
memahami fenomena biologiyang dijumpai di alam
Penjelajahan atas sumber-
sumber belajar biologi jugadapat dilakukan di dunia maya
dengan bantuan internet
5/14/2018 DOKUMEN_JAS_1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dokumenjas1-55a92c2f78672 41/41
xli