Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

26
BAB I IDENTITAS PEMRAKARSA A. Identitas pemrakarsa 1. Nama : Suharlin 2. Jabatan : Pimpinan 3. Alamat Pemrakarsa : Lingkungan Geres Lauq RT. 03 Kelurahan Geres Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Barat, NTB. 4. Nama Perusahaan : UD. Yudie Putra 5. Penanggung Jawab : Suharlin 6. Alamat Usaha dan/atau Kegiatan : Lingkungan Geres Lauq Kelurahan Geres Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur

Transcript of Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

Page 1: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

BAB I

IDENTITAS PEMRAKARSA

A. Identitas pemrakarsa

1. Nama : Suharlin

2. Jabatan : Pimpinan

3. Alamat Pemrakarsa : Lingkungan Geres Lauq RT. 03

Kelurahan Geres Kecamatan

Labuhan Haji Kabupaten Lombok

Barat, NTB.

4. Nama Perusahaan : UD. Yudie Putra

5. Penanggung Jawab : Suharlin

6. Alamat Usaha dan/atau Kegiatan : Lingkungan Geres Lauq

Kelurahan Geres Kecamatan

Labuhan Haji Kabupaten Lombok

Timur

B. Latar Belakang Usaha dan/atau Kegiatan

Batu apung merupakan salah satu bahan material bukan logam atau

batuan yang ada di kelurahan Geres, namun karena usaha penambangan

telah berjalan sangat lama dan merata pada seluruh kawasan maka potensi

bahan galian batu apung makin lama makin terbatas. Walau demikian

permintaan batu apung untuk kebutuhan ekspor masih tetap tinggi.

Page 2: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

Disamping itu penambangan, pengolahan dan pengkutan yang akan

kami lakukan ini sebagai bentuk berpartisipasi dalam penyediaan

kebutuhan batu apung dan juga ingin menyediakan lapangan kerja bagi

masyarakat lokal. Rencana usaha tersebut akan kami lakukan di wilayah

Lingkungan Geres Lauq Kelurahan Geres Kecamatan Labuhan Haji. Kami

pilih lokasi tersebut karena pertimbangan lahan dimana bahan galian yang

masih memiliki nilai ekonomis dan juga memperhatikan dampak lingkungan

yang kemungkinan akan terjadi. Disamping tujuan ekonomis, pengolahan

atau pemurniaan batu apung ini bertujuan merubuh ukuran bongkahan batu

apung menjadi beberapa ukuran yang diinginkan dari bahan mentahnya

menjadi bahan yang siap pakai.

Oleh karena itu segera diupayakan ijin penambangan dari Pemerintah

Daerah Kabupaten Lombok Timur dengan tetap memperhatikan aturan-

aturan dan kaidah-kaidah lingkungan seperti yang disyaratkan dalam

penerbitan ijin Usaha Penambangan (IUP) dan juga sesuai dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang

Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup yang termasuk

didalamnya Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dan Peraturan Bupati Lombok

Timur Nomor 04 Tahun 2007 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan

Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), maka kami

pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan menyampaikan Dokumen Upaya

Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Page 3: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

Hidup (UPL) Usaha Penambangan Batuan Mineral Bukan Logam sebagai

berikut :

C. Maksud dan Tujuan Penyusunan UKL - UPL

Adapun maksud dan tujuan disusunnya Dokumen UKL – UPL ini

adalah sebagai berikut:

1. Tersusunnya suatu pedoman yang jelas dalam pelaksanaan pengelolaan

dan pemantauan dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan

penambangan batu apung.

2. Memberikan rujukan yang memudahkan aparat pengawas dan

pengendali dalam melakukan pengawasan dan pembinaan.

3. Sebagai salah satu persyaratan yang dibutuhkan untuk proses

pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk penambangan, pengolahan

dan pengangkutan hasil produksi batu apung yaitu IUP (Izin Usaha

Penambangan).

D. Dasar Hukum Penyusunan UKL - UPL

Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan kegiatan penambangan,

pengolahan dan pengangkutan hasil produksi batu apung di Lingkungan

Geres Lauq Kelurahan Geres Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok

Timur ini berpedoman kepada beberapa peraturan perundangan yaitu :

1. Undang – Undang

Page 4: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

- Undang – Undang Nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan–

ketentuan Pokok Pertambangan.

- Undang-undang Nomor 24 tahun 1984 tentang Penataan Ruang.

- Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

2. Peraturan Pemerintah

- Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980 tentang Penggolongan

Bahan-bahan Galian

- Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Bagi usaha dan/atau kegiatan.

3. Peraturan Menteri

- Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi N0mor:

388.K/088/1995 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Upaya

Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

(UPL) untuk kegiatan Pertambangan.

- Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi N0mor:

555.K/23/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatann Kerja

Pertambangan Umum.

- Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi N0mor:

1211.K/088/M.PE/1995 tentang Pencegahan dan Penanggulangan

Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha

Pertambangan Umum.

Page 5: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

- Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral N0.1453

K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Upaya

Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

(UPL) untuk kegiatan Pertambangan umum.

- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012,

tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

4. Peraturan Daerah

- Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 04 Tahun 2007 tentang

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

BAB II

Page 6: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

A. Nama Rencana Usaha dan /atau Kegiatan

Rencana usaha dan /atau kegiatan UD. Yudie Putra adalah Penambangan,

Pengolahan dan Pengangkutan Batu Apung yang terletak di lingkungan

sekitar Wilayah Kerja Kelurahan Geres Kecamatan Labuhan Haji.

B. Lokasi Rencana Usaha dan /atau Kegiatan

Lokasi usaha dan/atau kegiatan terletak di Lingkungan Geres Lauq

Kelurahan Geres Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur,

dengan batas – batas sebagai berikut :

- Sebelah utara : Jalan

- Sebelah selatan : Pemukiman

- Sebelah timur : Kebun Muh. Ali

- Sebalah barat : Pemukiman

Titik koordinat lokasi usaha dan /atau kegiatan Penambangan, Pengolahan

dan Pengangkutan Batu Apung UD. Yudie Putra terletak pada :

Tabel 1. Gambaran titik koordinat lokasi usaha dan /atau kegiatan Penambangan

Titik Koordinat Bujur Timur (BT/BB) Lintang Selatan (LU/LS)

˚ ' " ˚ ' "

A 116 34 37.10 8 38 40.87

B 116 34 38.67 8 38 40.10

C 116 34 37.93 8 38 39.01

D 116 34 36.47 8 38 39.30

Tabel 2. Gambaran titik koordinat lokasi usaha dan /atau kegiatan Pengolahan

Page 7: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

Titik Koordinat Bujur Timur (BT/BB) Lintang Selatan (LU/LS)

˚ ' " ˚ ' "

A 116 34 36.08 8 38 41.51

B 116 34 36.92 8 38 40.95

C 116 34 37.10 8 38 40.87

D 116 34 36.18 8 38 39.45

E 116 34 35.06 8 38 40.04

C. Skala Usaha dan /atau Kegiatan

Pembangunan Usaha dan /atau kegiatan UD. Yudie Putra menggunakan

lahan seluas 20 are untuk pengolahan batu apung dan luas 24.93 are

untuk penambangan dengan kapasitas produksi rata- rata 5.000 bag/bulan,

dengan bidang usaha berupa perdagangan barang jenis batu apung,

dimana untuk hasil proses produksi akhir diasumsikan menjadi beberapa

ukuran diameter (θ) :

- Ukuran dengan diameter : θ 2-3 cm

- Ukuran dengan diameter : θ 2-4 cm

- Ukuran dengan diameter : θ 3-5 cm

D. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan /atau Kegiatan

1. Kesesuaian Lokasi dengan Tata Ruang

Dalam pelaksanaan operasional penambangan, pengolahan dan

pengangkutan kedepannya tidak akan terjadi masalah atau gangguan

dari lingkungan sekitar lokasi operasi produksi karena lokasi usaha

dan/atau kegiatan tersebut berdasarkan tata ruang Kabupaten Lombok

Timur Nomor 02 tahun 2012 tentang RTRW sesuai dengan peruntukan

Page 8: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

tata ruang Lombok Timur sebagai daerah pengolahan dan

penambangan batu apung.

2. Persetujuan Ijin Prinsip

Usaha dan/atau kegiatan penambangan, pengolahan dan

pengangkutan yang dilakukan biasanya disertai dengan ijin prinsip yang

sudah disetujui oleh pemerintah daerah melalui instansi yang

berwenang, yang selanjutnya baru dilakukan pengurusan izin yang lain.

Kegiatan penambangan yang dilakukan UD. Yudie Putra saat ini

pengurusan izin dilakukan bersamaan dengan pengurusan izin lainnya.

3. Uraian Mengenai Komponen Rencana Usaha dan /atau Kegiatan

yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

Rencana usaha dan atau kegiatan UD. Yudie Putra adalah usaha

dibidang perdagangan barang hasil penambangan batu apung,

pengolahan atau pemurniaan batu apung. Untuk menunjang kegiatan

tersebut maka harus dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana

yang dalam masing-masing tahapan pembangunannya akan

memberikan berbagai dampak lingkungan, baik dampak positif maupun

negatif. Untuk mengetahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat

dari kegiatan UD. Yudie Putra, maka dilakukan analisis terhadap jenis

dan besaran kegiatan yang rencananya akan dilakukan Jenis dan

besaran dampak dari masing-masing tahapan kegiatan dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap Prakonstruksi

Page 9: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

1) Pembebasan lahan

Lahan yang digunakan sebagai lokasi penambangan,

pengolahan/pemurnian dan pengangkutan batu apung UD. Yudie

Putra berupa ladang gersang, merupakan lahan milik sendiri

dengan luas arel usaha dan/atau kegiatan 20 are untuk lokasi

pengolahan dan luas 24.93 are untuk lokasi penambangan,

sehingga tidak dilakukan pembebasan lahan dan dari luas tanah

yang ada akan dimanfaatkan untuk areal penambangan,

pengolahan atau pemurniaan dan pengangkutan batu apung dan

juga lahan tersebut akan digunakan untuk menyediakan

berbagai kelengkapan sarana - prasarana perusahaan dalam

menunjang kelangsungan usaha dan /atau kegiatan produksi,

adapun sarana - prasarana yang dibangun berupa gudang

produksi, len tempat jemur, kolam penampungan air, bangunan

rumah tempat istrahat dan tempat penyimpanan hasil

produksi,dll.

2) Perijinan

Pengurusan perizinan dilakukan pada Dinas/Instansi terkait,

antara lain Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Lombok

Timur, Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal

(BLHPM) Kabupaten Lombok Timur. Surat izin yang telah dan

harus dimiliki antara lain 1) Izin Prinsip, 2) Surat Izin Tempat

Usaha (SITU), 3) Surat Izin Gangguan (HO), 4) Surat Tanda

Page 10: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

Daftar Perusahaan (STDP) dan 5) NPWP, 6) Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP), dan 7) Tanda Daftar Gudang (TDG).

b. Tahap Konstruksi

1) Penerimaan tenaga kerja (Pelaksana)

Pekerjaan konstruksi membutuhkan tenaga kerja terutama

tenaga kerja buruh harian, Untuk kelancaran pembangunan

gudang penyimpanan, tempat proses penjemuran, kolam

penampungan air dan prasarana lain pengolahan atau

pemurniaan batu apung UD. Yudie Putra dibutuhkan tenaga

kerja dari bebagai kualifikasi. Sedapat mungkin tenaga kerja

diambil dari penduduk sekitar lokasi usaha dan /atau kegiatan.

Kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan.

2) Pembersihan lahan

Pembersihan (clearing) lahan disekitar lokasi usaha dan /atau

kegiatan dilakukan dengan menggunakan alat – alat berupa

cangkul dan sekop untuk areal pembangunan gudang produksi.

Pembersihan (clearing) dilakukan pada saat sebelum dilakukan

pembangunan tempat proses pengolahan atau pemurniaan

dimulai, terlebih dahulu dilakukan kegiatan pembersihan lahan

(land clearing) dan pengupasan tanah penutup.

3) Mobilisasi peralatan dan bahan material

Page 11: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

Peralatan yang dipergunakan untuk pembangunan fisik berupa

dump truk, genset, mesin serut, dan lain-lain sedangkan material

yang dibutuhkan berupa semen, pasir, kerikil, besi, batu bata,

batu tahan api, seng, kayu balok, papan, dan lain-lain. Kegiatan

ini menggunakan alat angkut dan sarana penunjang lainnya yang

dapat menyebabkan timbulnya ganguan dan pencemaran akibat

debu polutan Penyimpanan bahan bangunan ditempatkan pada

lokasi yang telah disediakan. Sedangkan material yang

dibutuhkan didatangkan dari luar dan sesuai permintaan atau

kebutuhan.

4) Pembangunan sarana dan prasarana

Pembangunan sarana dan prasarana berkenaan terhadap

fasilitas-fasilitas yang akan mendukung kegiatan proses

pengolahan/pemurniaan batu apung UD. Yudie Putra seperti

pembangunan jaringan jalan, gudang penyimpanan hasil

produksi, sistem jaringan listrik, tempat produksi,tempat jemur,

kolam penampungan air, saluran pembuangan air limbah dan

lain – lain dengan penjelasan sebagai berikut :

a) Pembangunan jaringan jalan

Pembangunan jaringan jalan di lokasi rencana usaha

dan/atau kegiatan terdiri dari jalan utama masuk ke lokasi hal

ini untuk memudahkan akses keluar masuk kendaraan

pengangkut hasil produksi dan jalan untuk mengangkut

bahan penambangan ke lokasi pengolahan.

Page 12: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

b) Pembangunan Gudang

Pembangunan gudang diperuntukan sebagai tempat

penyimpanan hasil produksi pengolahan atau pemurniaan

yang terdiri dari 1 buah gudang produksi, untuk penyimpanan

hasil produksi pengolahan batu apung setelah penjemuran

dimana letak gudang berada disebelah utara mesin

pengolahan maupun tempat penjemuran.

c) Pembangunan jaringan listrik

Sistem jaringan listrik utama disiapkan pembangkit daya

listrik Generator Set (Genset) berbahan solar dengan

kapasitas 30.000 KVA yang digunakan untuk menghidupkan

mesin pembangkit molen dan 10.000 KVA untuk mesin

penggerak molen. Dengan semakin gencarnya penataan

lingkungan hidup oleh instansi – instansi terkait guna

menghindari pencemaran lingkungan oleh sebuah industri

maka dari pihak pemrakarsa rencana kedepan akan

melakukan kerjasama dengan pihak PT.PLN (Persero) untuk

jaringan listrik guna mengganti mesin – mesin pembangkit

daya listrik genzet.

d) Tempat Produksi

Proses produksi dilakukan terpisah dengan proses lain dan

berada di belakang gudang penyimpanan dengan jarak

kurang lebih 5 meter. Tempat produksi dibuat seperti

dataran rendah, untuk menempatkan alat – alat produksi

Page 13: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

berupa molen size basah dan mesin molen size masing -

masing 1 buah dan tinggi, sebagai tempat berpijak oleh para

pekerja untuk memasukan bahan mentah kedalam molen

size.

e) Tempat penjemuran hasil produksi

Proses penjemuran sangat penting dilakukan dari pihak

pemrakarsa direncanakan membuat 2 buah tempat

penjemuran yang berada di sebelah utara ada 1 buah dan

selatan ada 1 buah, penjemuran hasil produksi difokuskan

pada sebelah selatan sedangkan tempat penjemuran yang

disebelah utara sebagai persiapan saja.

f) Kolam penampungan air

Penampungan air dibuat dalam bentuk kolam yang terdiri

dari 1 buah kolam sesuai kebutuhan, kolam digunakan untuk

menampung air yang berasal dari sumber air yang berupa air

mengalir dari sungai dan bahkan diangkut dari luar, air yang

ditampung dialirkan alat produksi dengan menggunakan alat

berupa mesin air yang terdiri dari 1 buah.

g) Saluran pembuangan air limbah

Untuk menghindari genangan air sisa buangan produksi

disekitar lokasi usaha dan/atau kegiatan dibuat saluran

pembuang dari sekitar lokasi pengolahan atau pemurniaan

sampai keluar areal kegiatan.

Page 14: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

c. Tahap Operasional

1) Penerimaan tenaga kerja / karyawan

Dalam mendukung operasional usaha dan /atau kegiatan

pengolahan/pemurniaan batu apung oleh UD. Yudie Putra

melakukan perekrutan karyawan yang mengutamakan penduduk

sekitar. Jumlah karyawan yang dibutuhkan sekitar 18 orang

pria/perempuan meliputi 8 orang tenaga kerja perempuan dan

10 orang tenaga kerja laki-laki dan rata – rata tingkat pendidikan

karyawan/tenaga kerja maksimal Sekolah Dasar (SD).

2) Penambangan, Pengolahan dan Pemurniaan

Kegiatan utama UD. Yudie Putra adalah berupa pengolahan atau

pemurniaan batu apung, dimana bahan – bahan yang

dibutuhkan berupa batu apung untuk proses pemurniaan

disuplay dari luar atau dibeli dari penambang batu apung yang

lain dari berbagai wilayah meliputi Kelurahan Geres, Lendang

Nangka Masbagik. Dengan kapasitas disesuaikan kebutuhan.

Kegiataan pengolahan atau pemurniaan setiap produksi

menghasilkan 5.000 bg/ bulan atau disesuaikan dengan

besarnya permintaan maupun kebutuhan proyek. Batu apung

yang sudah di beli ditimbun disekitar areal produksi yang

selanjutnya di bawa dengan menggunakan cikar atau

menggunakan tenaga manusia sendiri ke mesin pengolahan /

Page 15: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

pemurniaan untuk diproses menjadi beberapa ukuran yang

diingikan dengan distribusi ukuran sebagai berikut :

- Ukuran dengan diameter : θ 2-3 cm

- Ukuran dengan diameter : θ 2-4 cm

- Ukuran dengan diameter : θ 3-5 cm

Tabel 3.Alat – alat Pengolahan dan Pemurniaan Batu Apung

No Jenis Alat Kapasitas Jumlah Kepemilikan

1. Molen Size - 1 Unit Milik Sendiri

2. Cikar - 2 Unit Milik Sendiri

3. Sekop - 2 Unit Milik Sendiri

4. Mesin

pembangkit

30.000 KVA 2 Unit Milik Sendiri

5. Mesin air 3000 V 1 Unit Milik Sendiri

6. Mesin

Penggerak

Molen

10.000 KVA 1 Unit Milik Sendiri

3) Pengangkutan, penjemuran dan pengepakan

Pengangkutan hasil pengolahan atau pemurniaan dilakukan

dalam dua tahapan pertama dari tempat produksi yang dibawa

ketempat penjemuran untuk dilakukan proses pengeringan

selama 2 x 24 jam dengan menggunakan cikar yang didorong

oleh tenaga manusia, selama proses penjemuran hasil produksi

di bolak – balik menggunakan sekop untuk mempercepat

pengeringan. Selanjutnya setelah pengeringan selesai hasil

produksi di masukan kedalam karung sesuai ukuran kemudian

Page 16: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

dibawa dengan cikar ke gudang penyimpanan dan tahap kedua

pengangkutan dilakukan dari areal usaha dan/atau kegiatan dari

gudang penyimpanan yang selanjutnya dibawa ke konsumen

menggunakan Dump truck yang di desain khusus sesuai

persyaratan sebagai mobil pengangkut hasil produksi

pengolahan atau pemurniaan batu apung.

4) Pembuangan dan penanganan limbah

Setiap usaha dan /atau kegiatan akan menghasilkan sisa

buangan yang pada akhirnya akan berdampak pada lingkungan

sekitar, pada kegiatan penambangan dan

pengolahan/pemurniaan batu apung ini akan menghasilkan sisa

buangan berupa debu, kebisingan dan perubahan tata guna

lahan.

a) Kualitas Udara dan Kebisingan

Pencemaran udara yang terjadi berupa debu yang berasal

dari sumber tersebar Selain itu pencemaran udara juga

diakibatkan oleh kegiatan pengangkutan, maupun

pengolahan/Pemurniaan. Debu ini dapat membahayakan

kesehatan para pekerja yang terlibat langsung dalam

kegiatan pengolahan atau pemurniaan ini, alat-alat yang

digunakan dalam kegiatan ini adalah alat berat berupa Molen

size, Sekop, Cikar, Genzet, Mesin molen dan Mesin air dan

lain-lain. Kebisingan yang dapat mengganggu pendengaran

akan terjadi pada kegiatan pengolahan atau pemurniaan

Page 17: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

juga. Dari hasil pengukuran dilapangan untuk tingkat

kebisingan di areal usaha dan/atau kegiatan UD. Yudie Putra

yang persyaratkan untuk kawasan industri 70 dBA.

b) Pembuangan air limbah

Sisa buang berupa air limbah yang berasal dari proses

produksi langsung dibuang ke areal diluar usaha dan/atau

kegiatan melalui saluran pembuangan air limbah yang sudah

dibuat, pembuangan air limbah ini diminta langsung oleh

masyarakat sekitar lokasi kegiatan atau yang mempunyai

tanah sekitar lokasi untuk dimanfaatkan dalam kegiatan

reklamasi atau penimbunan lahan – lahan yang sekiranya

masih berlubang atau cekung, sejauh ini permintaan air

limbah dari proses produksi UD. Yudie Putra untuk dialirkan

ke lahan masyarakat masih sangat banyak.

c) Perubahan Tata Guna Lahan

Perubahan tata guna lahan terjadi baik pada lokasi

pengolahan atau pemurniaan batu apung, maupun jalan

keluar masuk usaha dan/atau kegiatan yang dibuat. Lahan

yang sebelumnya merupakan tegalan dan hanya ditumbuhi

semak belukar berubah menjadi lahan yang tanahnya

terpadatkan. Kemungkinan juga terjadi perubahan fungsi tata

letak lahan akibat adanya pengolahan atau pemurniaan

tampa diperhatikan upaya untuk mengatasinya hal itu perlu

Page 18: Dokumen Ukl-upl Ud. Bunda Buana Sakti

dilakukan reklamasi lahan pada lokasi pengolahan yang

dapat menyebabkan menurunnya kesuburan tanah

d. Tahap Pasca Operasional

Kegaiatan pada pasca operasional adalah penimbunan /

perataan tanah penutup sebagai media tanam tanaman reklamasi.

Pelaksanaan reklamasi akan dilakukan dengan pembuatan lahan

pertanian baru. Tanaman yang memungkinkan untuk dilakukan

penanaman dan merupakan tanaman lokal yang telah mampu

beradapatasi pada lokasi tersebut adalah tanaman jagung, dan

Pisang lainnya, srikaya ataupun jarak pagar. Reklamasi akan

dilakukan sesuai dengan perubahan fungsi lahan.