Dokter Umum Bisa Bantu Cegah Kebutaan Glaukoma

30
Dokter Umum Bisa Bantu Cegah Kebutaan Glaukoma Apa itu glaukoma? Glaukoma adalah penyakit saraf mata yang berhubungan dengan peningkatan tekanan bola mata. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia. Kehilangan penglihatan yang diakibatkan oleh glaukoma dapat dicegah melalui deteksi dini dan terapi oleh dokter . Kenapa dokter umum penting? Dokter umum sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, perlu mengenali gejala glaukoma secara dini untuk mencegah terjadinya kebutaan yang permanen. Selain itu dokter umum juga dituntut dapat menangani kasus kegawatdaruratan akibat glaukoma. Gunakan TOP untuk mengenali glaukoma TOP adalah singkatan dari tonometri, oftalmoskopi dan perimetri. Tonometri Tonometri adalah alat untuk mengukur tekanan intra okular (TIO). TIO digolongkan sebagai normal apabila nilainya antara

description

glaukoma adalah

Transcript of Dokter Umum Bisa Bantu Cegah Kebutaan Glaukoma

Dokter Umum Bisa Bantu Cegah Kebutaan Glaukoma

Apa itu glaukoma?Glaukoma adalah penyakit saraf mata yang berhubungan dengan peningkatan tekanan bola mata. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia. Kehilangan penglihatan yang diakibatkan oleh glaukoma dapat dicegah melalui deteksi dini dan terapi oleh dokter .

Kenapa dokter umum penting?Dokter umum sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, perlu mengenali gejala glaukoma secara dini untuk mencegah terjadinya kebutaan yang permanen. Selain itu dokter umum juga dituntut dapat menangani kasus kegawatdaruratan akibat glaukoma.

Gunakan TOP untuk mengenali glaukomaTOP adalah singkatan dari tonometri, oftalmoskopi dan perimetri.

TonometriTonometri adalah alat untuk mengukur tekanan intra okular (TIO). TIO digolongkan sebagai normal apabila nilainya antara 10-21 mmHg. TIO yang tinggi (>21 mmHg) adalah salah satu faktor risiko glaukoma. Mekanisme TIO tinggi adalah gangguan aliran keluar cairan akuous akibat disfungsi system drainase di bilik mata depan (sudut terbuka) maupun karena penutupan sudut bilik mata itu sendiri (sudut tertutup).

Salah satu pemeriksaan tonometri sederhana menggunakan Schitz tonometer. Angka yang didapatkan dari skala dirujuk ke tabel konversi untuk mendapatkan nilai TIO dalam mmHg.

OftalmoskopiBila ada kecurigaan glaukoma berdasarkan keluhan atau faktor risiko pada pasien, pemeriksaan oftalmoskopi dilakukan untuk memastikan diagnosis. Kelainan dikatakan bermakna bila ada pembesaran cup-to-disc ratio (CDR) lebih besar dari 0.5, dan asimetri CDR antara dua mata 0.2 atau lebih.

Siapa saja yang berisiko?1. Tekanan bola mata tinggi >21mmHg (risiko meningkat 5x)2. Usia di atas 40 tahun 3. Rabun dekat yang ekstrim4. Tekanan darah tinggi (peningkatan risiko 80%)5. Kencing manis/ diabetes melitus (risiko meningkat 2x)6. Cedera mata sebelumnya7. Glaukoma pada keluarga (risiko meningkat 3x)8. Penggunaan steroid jangka panjang(risiko meningkat 3x)9. Asimetri TIO & CDR antara 2 mata

PerimetriKerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang pandangan yang khas pada glaukoma. Secara sederhana, lapang pandangan dapat diperiksa dengan tes konfrontasi.

Jenis glaukoma?Pasien glaukoma dapat dibagi menjadi glaukoma akut dan kronik, primer atau sekunder, dan sudut terbuka atau sudut tertutup.

Glaukoma AkutGlaukoma akut biasanya terjadi secara mendadak, dengan gejala nyeri mata yang berat atau sakit kepala, mata buram, melihat pelangi di sekitar lampu, mual dan muntah. Serangan ini harus segera ditangani agar tidak menyebabkan kebutaan.Pada glaukoma jenis ini terjadi hambatan penyaluran keluar cairan akous yang menyebabkan peningkatan tekanan intra okular mendadak dan dramatis.

Glaukoma kronikPerjalanan penyakitnya lambat sehingga perlu pemeriksaan periodik untuk deteksi dan penanganan dini. Penderita glaukoma tipe ini biasanya sering tersandung saat berjalan karena telah terjadi penyempitan lapang pandang akibat glaukoma, sedangkan penglihatan sentralnya tidak terganggu. Hal ini menyebabkan penderita sering kali datang ke dokter dalam stadium lanjut.

Glaukoma Primer atau SekunderGlaukoma primer dicurigai bila terdapat kelainan pada pemeriksaan TOP di kedua mata. Glaukoma sekunder dicurigai bila hanya satu mata yang terganggu dan ada kecurigaan penyebab gangguan drainase cairan akuous yang jelas.

Glaukoma Sudut Terbuka atau Sudut Tertutup

Anyaman trabekulum tampak

Anyaman trbekulum tertutup pangkal iris

Glaukoma kongenitalAnak-anak yang lahir dengan gangguan sudut bilik mata akan mengalami drainase cairan akuos yang terhambat. Gejala yang muncul biasanya kornea keruh, fotofobia, dan epifora.

Alat diagnostik mutakhir untuk deteksi dini glaukoma:Tekanan bola mata dengan non contact tonometry, tonometer aplanasi dan tonopen.Perimeter komputer HumphreyPengukuran ketebalan lapisan saraf mata dengan Optical Coherence Tomography (OCT) dan Heidelberg Retinal Tomography (HRT)Pengukuran kedalaman bilik depan bola mata dengan anterior OCT

Penulis : dr. Virna Dwi Oktariana, SpM

Sumber : http://www.perdami.or.id/?page=news.detail&id=7GLAUKOMA

Definisi : Kerusakan papil nervus optikus akibat tekanan bola mata yg tinggi shg lapang pandang menurun.

TIO tinggi > 21 mmHg. CD rasio > 0.6 (penggaungan).

Cara Pemeriksaan TIO : Digital, Tonometer Schiotz, Tonometer applanasi

Pemeriksaan Lapang pandangan : Konfrontasi test, Tangent Screen, Perimeter Goldman, Komputer (Octopus dan humpry).

Klasifikasi Glaukoma :

A. Primer : Sudut terbuka / kronis simplek dan sudut tertutup / akut kongestif > berdsar gonioskopi.

B. Sekunder : Dislokasi lensa, katarak, uveitis, hifema, kortikosteroid, rubeosis iridis.

C. Glaukoma Kongenital

D. Glaukoma Absolut : penglihatan nol / LP (-) meski dg koreksi maksimal.

Dinamika humor aquous : Produksi (epitel badan silier) > COP > pupil > COA > Trabekular meshwork > kanalis schlemm

Glaukoma sudut terbka (POAG) : kronis (kelainan pd outflow), progresif, bilateral tp tdk bersamaan, mata putih dan kabur, melihat spt dalam terowongan/tunnel vision. TIO > 22 mmHg, lapang pandang turun, CD rasio melebar.

patofis : degenerasi trabekel, kanal schlemms (outflownya yg rusak). Ada aspek genetik lohhh

Tx : DIamoz, pilokarpin, timolol, betaksolol, Laser trabekuloplasti, Trabekulektomi.

Low Tension Glaukoma (LTG) > tensi normal tp damage papil n. optikus.

Hipertensi okuli : suspect glaucoma -> TIO meingkat tp tdk damage papil n. optikus

Glaukoma Sudut Tertutup Primer (PACG)

Patofis : Blok pupil (kelainan di inflow). Tipe Akut < 72 jam.

Blok Pupil : fx predisposisi : sudut sempit, COA dangkal, Axial length bolamata pendek, diameter kornea kecil (hipermetrop), usia > 40 thn. Fx pencetus : Mid midriasis, pembengkakan lensa, lensa ke depan.

Gx : Nyeri, pusing, mual, muntah, halo > kabur. Halonya krn edema kornea lohh.

Tanda : TIO > 30, PCI + , CI +, Konrea edema (> halo), COA dangkal, flare, atropi iris, glaukomflecken (katarak oleh krn TIO yg meningkat), Mid midriasis.

Khas : adanya halo sblm kabur. Hal ini krn edema kornea. Spt melihat langit.

Pokoknya glaukoma itu : kerusakan papil n. optikus, baik dg TIO normal maupun meningkat.

PCI : pericorneal injection

Tx definitif : Iridektomi / laser iridotomi (< 48-72 jam), trabekulektomi (> 48-72 jam)

Penatalaksanaan : Fellow eye > iridektomi / laser iridotomi preventif.

Medical terapi : Glyseri, diamox, timolol, analgesik, manitol.

Glaukoma Sekunder

1. Dislokasi lensa > sudut tertutup

2. Katarak > ada 2 patogenesis :

1. Fako morfik / swollen > sudut tertutup katarak intumesen

2. Fakolitik katarak hipermatur > protein lensa keluar > reaksi radang > glaukoma sudut terbuka.

3. Hifema > partikel perdarahan > sumbatan trabekula meshwork > glaukoma sudut terbuka

4. Uveitis : ada 2 patogenesis : 1. Seklusio pupil > iris bomban > PAS > glaukoma sudut tertutup. 2. Sel2 inflamasi > menghambat trabekular meshwork > glaukoma sudut terbuka.

5. Pemakaian kortikosteroid : kerusakan trabekular meshwork.

6. Rubeosis iridis : tjd fibrovaskuler pada sudut bilik mata depan

Glaukoma Kongenital

Gx : tidak tahan thd sinar, rewel, keluar air mata, bola mata membesar scr keseluruhan

Tnd : TIO tinggi, epifora, blefarospasme, fotofobi, buftalmos

tx : operasi trabekulektomy, trabekulotomy, goneotomy

Glaukoma Absolut

Merupakan stadium terminal dari semua macam glaukoma dmn tajam penglihatannya LP (-). END STAGE.

Tx : Cyclocryo, suntik alkohol retrobulber, enukleasi adalah jalan terakhir.

Akut > kel. inflow > iridektomy saja cz blok pupil

Kronik > kel. out flow > trabekulektomi (sdh tmsk iridektomi)

Selesai sdh ttg Glaukoma. Masih ada 5 materi lagi.. Sabar yach.

6. Refraksi

7. Retina

8. Neuro opthalmologi

9. Orbita10. Strabismus

Tags: Glaukoma, kebutaanhttp://koas.blogdetik.com/2008/12/17/glaukoma/Glaukoma

DefinisiAdalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan dalam bola mata (Tekanan Intra Okular = TIO) yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang. Penyakit ini disebabkan:

Bertambahnya produksi humor akueus (cairan mata) oleh badan siliar

Berkurangnya pengeluaran humor akueus (cairan mata) di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil.

Aliran Humor Akueus (cairan mata)Terdapat 2 rute dalam pengeluaran humor akueus

1. Melalui jaringan trabekular

Sekitar 90% humor akueus dikeluarkan melalui jalur ini. Dari sini akueus akan disalurkan ke kanal schlemm kemudian berakir di vena episklera.

2. Melalui jaringan uveoskleral

Mempertanggung jawaban 10% dari pengeluaran akueus .

Klasifikasi Terdapat beberapa pembagian glaukoma antara lain :

1. glaukoma sudut terbuka (glaukoma kronis)

2. glaukoma sudut tertutup (glaukoma akut)

Pemeriksaan penunjang untuk menilai glaukoma secara klinis 1. Tonometri. Alat ini berguna untuk menilai tekanan intraokular. Tekanan bola mata normal berkisar antara 10-21 mmHg.

2. Gonioskopi. Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar humor akueus. Dengan gonioskopi kita berusaha menilai keadaan sudut tersebut, apakah terbuka, sempit atau tertutup ataukah terdapat abnormalitas pada sudut tersebut.

3. Penilaian diskus optikus. Dengan menggunakan opthalmoskop kita bisa mengukur rasio cekungan-diskus (cup per disc ratio-CDR). CDR yang perlu diperhatikan jika ternyata melebihi 0,5 karena hal itu menunjukkan peningkatan tekanan intraokular yang signifikan.

4. Pemeriksaan lapang pandang. Hal ini penting dilakukan untuk mendiagnosis dan menindaklanjuti pasien glaukoma. Lapang pandang glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan TIO akan merusakan papil saraf optikus.

Glaukoma AkutMerupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba dengan sumbatan aliran humor akueus yang lebih komplit. Nama lainnya adalah glaukoma sudut tertutup primer.

Epidemiologi Terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun dengan angka kejadian yang bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita dan pria pada penyakit ini adalah 4:1. sering terjadi pada kedua mata.

GejalaGejala-gejala yang ada antara lain :

Keluhan :

penglihatan kabur mendadak

nyeri hebat

mual

muntah

melihat halo (pelangi disekitar objek)

Pemeriksaan Fisik :

Visus sangat menurun

TIO meninggi

Mata merah

Kornea suram

Bilik mata depan dangkal

Rincian iris tidak tampak

Pupil sedikit memlebar, tidak bereaksi terhadap sinar

Diskus optikus terlihat merah dan bengkak

Penatalaksanaan Terapi medikamentosa

Tujuannya adalah menurunkan TIO terutama dengan menggunakan obat sistemik (obat yang mempengaruhi seluruh tubuh) A. obat sistemik

Inhibitor karbonik anhidrase. Pertama diberikan secara intravena (acetazolamide 500mg) kemudian diberikan dalam bentuk obat minum lepas lambat 250mg 2x sehari

Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat minum adalah glycerol dan isosorbide sedangkan dalam bentuk intravena adalah manitol. Obat ini diberikan jika TIO sangat tinggi atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif lagi.

Untuk gejala tambahan dapat diberikan anti nyeri dan anti muntah.

B. obat tetes mata lokal

Penyekat beta. Macam obat yang tersedia adalah timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol. Digunakan 2x sehari, berguna untuk menurunkan TIO.

Steroid (prednison). Digunakan 4x sehari, berguna sebagai dekongestan mata. Diberikan sekitar 30-40 menit setelah terapi sistemik.

Miotikum. Pilokarpin 2% pertama digunakan sebanyak 2x dengan jarak 15 menit kemudian diberikan 4x sehari. Pilokarpin 1% bisa digunakan sebagai pencegahan pada mata yang lainnya 4x sehari sampai sebelum iridektomi pencegahan dilakukan.

Terapi Bedah

Iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan dalam pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sudut yang tertutup sebanyak 50%.

Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.

Glaukoma KronisMerupakan glaukoma yang terjadi perlahan-lahan dengan ciri-ciri :

Kerusakan seraf optikus glaukomatosa

Kerusakan lapangan pandang glaukomatosa

TIO beberapa kali berulang lebih tinggi dari 21 mmHg

Usia dewasa

Sudut bilik mata depan terbuka dan terkesan normal

Tidak adanya penyebab sekunder lainnya

Umumnya terjadi pada kedua mata akan tetapi tidak terdapat kesamaan pada perburukannya. Nama lainnya adalah glaukoma sudut terbuka primer. Epidemiologi Glaukoma kronis merupakan glaukoma yang tersering, mengenai sekitar 1 dari 200 seluruh populasi yang berusia lebih dari 40 tahun dan jumlahnya semakin meningkat sesuai dengan usia. Pria dan wanita mempunyai angka kejadian yang sama dan lebih sering mengenai kulit hitam dibandingkan kulit putih.

Faktor keturunan juga berperan terjadinya keadaan ini karena TIO, cara pengeluaran akueus dan ukuran diskus optikus dipengaruhi oleh genetik. Secara umum risiko terjadinya glaukoma pada saudara kandung sekitar 10% sedangkan pada keturunan sebanyak 4%.

Gejala klinis Dari keluhan pasien umumnya penglihatannya yang makin menurun. Bahkan jika berlangsung cukup lama pasien akan mengeluhkan kehilangan penglihatan pada salah satu mata sedangkan mata yang lainnya menurun penglihatannya. Hal ini sesuai dengan teori dimana glaukoma kronik dimana umumnya kedua mata akan terkena meski perburukan keduanya tidak sama. Selain itu karena TIO yang meningkat pasien juga akan mengeluhkan adanya nyeri pada mata, sakit kepala dan perasaan seperti melihat halo (pelangi di sekitar objek) karena pembengkakkan pada kornea.

Gejala 1. Penurunan lapang pandang

2. Peningkatan TIO. Terdapat perbedaan 5 mmHg antara kedua mata perlu dicurigai adanya peningkatan yang abnormal.

3. Sudut bilik mata depan terbuka

4. Perubahan pada diskus optikus. Tampak kerusakan nervus optikus glaukomatosa atau terdapat ketidaksamaan pada cekungan pada pemeriksaan rutin.

5. Tidak terdapat sebab lain yang dapat menyebabkan glaukoma kronik

Penatalaksanaan Terapi obat-obatan

Terapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut. Terapi awal yang diberikan adalah penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau simpatomimetik (adrenalin dan depriverin). Untuk mencegah efek samping obat diberikan dengan dosis terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu sering. Miotikum (pilocarpine dan carbachol) meski merupakan antiglaukoma yang baik tidak boleh digunakan karena efek sampingnya.

Jika pengobatan belum efektif maka dapat dilakukan peningkatan konsentrasi obat, mengganti jenis obat atau menambah dengan obat lain.

Terapi bedah

Trabekuloplasti jika TIO tetap tidak bisa terkontrol dengan pengobatan medikamentosa yang maksimal.

Trabekulotomi (bedah drainase) jika trabekuloplasti gagal, atau kontraindikasi dengan trabekuloplasti atau diperlukan TIO yang lebih rendah lagi.

Sumber : http://www.klikdokter.com/illness/detail/36Sumber bagus : http://fkunhas.com/l/definisi+glaukoma+sudut+terbuka.htmlGlaukoma 1

DEFINISI

Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan. Terdapat 4 jenis glaukoma:

1. glaukoma sudut terbuka 2. glaukoma sudut tertutup 3. glaukoma kongenitalis 4. glaukoma sekunder

Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.

PENYEBAB

Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueus. Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran. Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral. Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

GEJALA

Glaukoma sudut terbuka

Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat. Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif. Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang, menyebabkan kebutaan. Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia. Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam. Pada awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala. Lama-lama timbul gejala berupa:

* Penyempitan lapang pandang tepi * Sakit kepala ringan * Gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan)

Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan). Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Glaukoma sudut tertutup

Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris. Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak. Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup. Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan:

* Penurunan fungsi penglihatan yang ringan * Terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya * Nyeri pada mata dan kepala

Gejala tersebut berrlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut. Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang berdenyut. Penderita juga mengalami mual dan muntah. Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah. Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang. Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa berulang. setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita.

Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat: infeksi peradangan tumor katarak yang meluas penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis. Penyebab lainnya adalah penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata. Beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.

Glaukoma kongenitalis

Glaukoma kongenitalis sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus. Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.

DIAGNOSA

Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan dengan oftalmoskop bisa menunjukkan adanya perubahan pada saraf optikus akibat glaukoma pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri. Tekanan di dalam bilik anterior disebut tekanan intraokuler dan bisa diukur dengan tonometri. Biasanya jika tekanan intraokuler lebih besar dari 20-22 mm, dikatakan telah terjadi peningkatan tekanan. Kadang glaukoma terjadi pada tekanan yang normal. Pengukuran lapang pandang ketajaman penglihatan tes refraksi respon refleks pupil pemeriksan slit lamp pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor aqueus.

PENGOBATAN

Glaukoma sudut terbuka

Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka. Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaksolol, karteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata. Juga diberikan pilokarpin untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinefrin, dipivefrin dan karbakol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan). Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

Glaukoma sudut tertutup

Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya asetazolamid). Tetes mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta bloker. Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan beta bloker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris. Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

Glaukoma sekunder

Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah peradangan, diberikan kortikosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.

Glaukoma kongenitalis

Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.

PENCEGAHAN

Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaukoma sudut terbuka. Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah dengan pengobatan. Orang-orang yang memiliki resiko menderita glaukoma sudut tertutup sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.

Sumber : http://www.susukolostrum.com/artikel-kesehatan/mata/glaukoma.htmlOBAT MATAObat mata di Indonesia dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi2. Obat mata golongan kortikosteroid3. Obat midriatikum4. Obat miotikum

5. Obat glukoma6. Obat mata lainnyaObat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus.

Obat mata golongan kortikosteroid digunakan untuk radang/alergi mata atau mata bengkak yang bisa disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus. Karena infeksi mata oleh virus itu resisten terhadap pengobatan biasanya digunakan obat mata golongan kortiosteroid untuk menghilangkan gejalanya saja. Kalaupun dengan antiseptik hal itu untuk menghindari infeksi sekunder.

Gabungan antiseptik mata dengan kortikosteroid digunakan untuk masalah mata yang desebabkan oleh mikroba dan dengan keluhan bengkak/radang, gatal atau alergi.

Semua obat mata di atas juga digunakan untuk keluhan mata karena habis operasi. Yang semuanya harus dengan pemeriksaan dokter mata sehingga pemilihan obat matapun tepat.

GLAUKOMA

Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.

Terdapat 4 jenis glaukoma:

Glaukoma Sudut Terbuka

Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma Kongenitalis

Glaukoma Sekunder.

Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.

1. Glaukoma sudut terbuka

Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.

Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.

Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).

Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.

Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

2. Glaukoma sudut tertutup

Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).

Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.

Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.

Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen.

Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris. Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

3. Glaukoma sekunder

Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.

4. Glaukoma kongenitalis

Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.

Untuk pemilihan obat mata yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.

Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat mata yang telah diresepkan dokter secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli obat mata sesuai kebutuhan anda.

Sumber : http://medicastore.com/apotik_online/obat_mata/obat_mata.htmGLAUKOMAApakah GLAUKOMA itu? | Faktor Resiko GLAUKOMA | Jenis-jenis GLAUKOMA & Gejalanya | Deteksi & Diagnosa GLAUKOMA | Penanganan GLAUKOMA

Apakah GLAUKOMA itu?

Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.

Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak. Diperkirakan 66 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan.

Glaukoma disebut sebagai 'pencuri penglihatan' karena sering berkembang tanpa gejala yang nyata. Penderita glaukoma sering tidak menyadari adanya gangguan penglihatan sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut. Diperkirakan 50% penderita glaukoma tidak menyadari mereka menderita penyakit tersebut.

Karena kerusakan yang disebabkan oleh glaukoma tidak dapat diperbaiki, maka deteksi, diagnosa dan penanganan harus dilakukan sedini mungkin.

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda atau hubungi KMN.

Faktor Resiko GLAUKOMA

Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang beresiko tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun.

Faktor resiko:1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga.2. Tekanan bola mata tinggi 3. Miopia (rabun jauh)4. Diabetes (kencing manis)5. Hipertensi (tekanan darah tinggi)6. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama9. Lebih dari 45 tahun

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda atau hubungi KMN.Jenis-jenis GLAUKOMAPrimary Open-Angle GlaucomaGLAUKOMA Sudut-Terbuka Primer

Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai. Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.

Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Acute Angle-Closure GlaucomaGLAUKOMA Sudut-Tertutup Akut

Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda.

Secondary GLAUCOMAGLAUKOMA Sekunder

Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut

Congenital GLAUCOMAGLAUKOMA Kongenital

Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.

Informasi ini hanyalah pedoman umum. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda atau hubungi KMN

Deteksi & Diagnosa GLAUKOMA

Pemeriksaan mata secara teratur dan deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah kerusakan penglihatan akibat glaukoma. Riwayat penyakit Anda akan diteliti dokter spesialis mata Anda untuk mencari faktor resiko glaukoma. Sebuah alat khusus yang disebut Tonometer digunakan untuk mengukur tekanan pada mata.

Pemeriksaan LAPANG PANDANG

Pemeriksaan lapang penglihatan atau Perimetry bertujuan untuk melihat luasnya kerusakan syaraf mata. Selama pemeriksaan ini Anda akan diminta untuk melihat suatu titik di tengah layar dan menekan tombol ketika Anda melihat munculnya titik-titik cahaya di sekitar layar.

Pasien yang sedang menjalani Perimetri

Hasil Perimetri normal

Hasil Perimetri penderita Glaukoma

Syaraf Optik Normal

Syaraf Optik penderita GlaukomaFoto Syaraf Optik

Foto syaraf optik yang baik dapat membantu dokter mata Anda melihat hal-hal detil pada syaraf optik Anda dan sekaligus mendokumentasikan perubahan/perkembangan pada syaraf optik Anda dari waktu ke waktu.

Informasi ini hanyalah pedoman umum. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda atau hubungi KLINIK MATA NUSANTARA

Penanganan GLAUKOMA

Meskipun belum ada cara untuk memperbaiki kerusakan penglihatan yang terjadi akibat glaukoma, pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan.

Glaukoma dapat ditangani dengan obat tetes mata, tablet, tindakan laser atau operasi yang bertujuan untuk menurunkan/menstabilkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. Semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan penglihatan.

Obat Tetes Mata

Obat tetes mata glaukoma adalah bentuk penanganan yang paling umum dan paling awal diberikan oleh dokter mata Anda. Obat tetes mata glaukoma harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.

Dokter mata Anda akan merekomendasikan obat tetes mata glaukoma yang paling sesuai untuk Anda dan memonitor kondisi mata Anda. Ada kalanya dokter mata Anda perlu mengganti jenis maupun dosis obat tetes glaukoma sesuai dengan perkembangan kondisi mata Anda.

Laser Trabeculoplasty (LTP)

Laser Trabeculoplasty (LTP) adalah prosedur laser yang biasanya digunak

Sumber : http://klinikmatanusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=124&Itemid=9Glaukoma, Sang Pencuri Penglihatan

Definisi Glaukoma adalah keadaan abnormal berupa peningkatan tekanan intra ocular yang berhubungan erat dengan berkurangnya lapang pandang.

Banyak ahli mata yang mempunyai berbagai definisi Glaukoma, namun semua definisi tersebut tidak pernah lepas dari 2 kata kunci : Peningkatan Tekanan Intra Okular dan Berkurangnya lapang pandang. Glaukoma ini sering disebut Silent Thief of sight karena glaucoma ini hampir tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, dan seringkali diketahui pada tahap lanjut di mana penanganan mungkin terlambat. Untuk itulah kita perlu mengetahui glaucoma secara lebih mendalam.

Patofisiologi Glaukoma= Sebelum membahas Glaukoma, ada baiknya kita membahas mengenai Tekanan Intra Okuler. Tekanan intraokuler ini diartikan sebagai tekanan dalam bola mata. Pada orang normal tekanan bola mata ini berkisar antara 22 mmHg. Tekanan Intra Okuler ini dipertahankan dalam batas normal oleh adanya keseimbangan antara produksi Aqueous Humor oleh Processus Cilliaris dan Ekskresinya melalui Cannalis Schlem. Ketika terjadi ketidakseimbangan antara produksi dan ekskresi Aqueous humor ini, tekanan intraokuler akan meningkat dan dapat menimblkan Neuropathy pada Nervus Opticus sehingga lapang pandang akan terganggu/ berkurang

Tanda dan Gejala= Glaukoma ini jarang menimbulkan gejala pada tahap permulaan. Hanya seorang dokter terlatih yang dapat mendiagnosa Glaukoma ini melalui pemeriksaan Tonometri dan perimetri. Pada tahap yang lebih lanjut penderita akan merasa lapang pandangnya semakin terbatas. Benda pada samping penderita yang biasanya tampak menjadi tidak nampak. Khusus pada Glaukoma sudut tertutup gejala bisa lebih berat meliputi sakit kepala, pusing, sakit pada bola mata.

Klasifikasi Glaukomaa. Glaukoma sudut terbuka (Open Angle) : Glaukoma ini bersifat kronis, gejala pada tahapan awal sangat sulit dideteksi. Biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin, Penyebabnya belum diektahui secara pasti (primer), diduga karena gangguan outflow pada Trabecular Meshwork (jalinan Trabecular Canalis Schlem)

b. Glaukoma sudut tertutup (closed angle) : glaucoma ini bersifat akut dan biasanya unilateral dengan tanda yang lebih jelas daripada glaucoma sudut tertutup. Glaukoma jenis ini lebih sering mengenai wanita. Gejala pada glaucoma sudut tertutup ini meliputi : mual, muntah, sakit kepala, mata merah dan sakit, penglihatan sangat menurun pada satu mata. Gejala lainnya meliputi mata terasa ngganjel, sering silau, air mata banyaj, dan sukar membuka mata.

Penegakan diagnosisPenegakan diagnosis melalui berbagai tahapan, antara lain

a. Anamnesa

b. Pemeriksaan Visus

c. Pemeriksaan mata bagian luar

d. Pemeriksaan tekanan bola mata

e. Pemeriksaan bilik depan dan sudut

f. Pemeriksaan lapang pandang

g. Pemeriksaan Oftalmoskopi

h. Pemeriksaan Biomikroskop/Slit Lamp

Penanganan glaucomaPenanganan glaukoma berbeda tergantung penyebabnya

a. Glaukoma sudut terbuka

- Pengobatan (Miotika, Carbonic Anhidrase Inhibitors, Simptomatik, Adregenic Antagonist)

b. Glaukoma sudut tertutup

- Pengobatan (Miotika, Carbonic anhidrase Inhibitors, Hyperosmotic agents, anti emesis, analgetik)

- Pembedahan

Sumber : http://www.medicalera.com/index.php?option=com_community&view=groups&task=viewdiscussion&groupid=59&topicid=257&Itemid=334