Dokter Fina

22
PERASAAN KITA Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita kira tidak peduli sama sekali kepada kita adalah orang yang paling sering menyebut nama kita di dalam doanya? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menulis begitu dalam dan indahnya dan kita kira untuk orang lain, ternyata untuk kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang sering bersikap dingin kepada kita adalah orang yang paling dalam memendam perasaannya kepada kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita benci adalah orang yang paling sabar menghadapi kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menyuruh kita pergi adalah orang yang paling takut kehilangan kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang kita kira meninggalkan kita adalah orang yang paling ingin kita bahagia? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu…? BERSAMAKU Bersamaku kamu tidak perlu repot-repot berdandan berjam-jam. Toh make up mu akan kalah oleh hujan. Kita akan hujan-hujanan. Toh nanti make-up mu akan hilang di basuh wudhu. Sederhana saja kan lebih enak. Bersamaku, kamu tidak perlu takut berbuat aneh. Tidak perlu repot mengatur diri agar terlihat anggun. Aku tidak sedang berjalan bersama model di catwalk kan. Sederhana saja kan lebih nyaman. Bersamaku, kamu tidak perlu takut untuk kentut atau ijin ke belakang berlama-lama. Namanya juga manusia. Kalau ditahan nanti

description

gjnknk

Transcript of Dokter Fina

Page 1: Dokter Fina

PERASAAN KITA

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita kira tidak peduli sama sekali kepada kita adalah orang yang paling sering menyebut nama kita di dalam doanya?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menulis begitu dalam dan indahnya dan kita kira untuk orang lain, ternyata untuk kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang sering bersikap dingin kepada kita adalah orang yang paling dalam memendam perasaannya kepada kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita benci adalah orang yang paling sabar menghadapi kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menyuruh kita pergi adalah orang yang paling takut kehilangan kita?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang kita kira meninggalkan kita adalah orang yang paling ingin kita bahagia?

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu…?

BERSAMAKU

Bersamaku kamu tidak perlu repot-repot berdandan berjam-jam. Toh make up mu akan kalah oleh hujan. Kita akan hujan-hujanan. Toh nanti make-up mu akan hilang di basuh wudhu. Sederhana saja kan lebih enak.

Bersamaku, kamu tidak perlu takut berbuat aneh. Tidak perlu repot mengatur diri agar terlihat anggun. Aku tidak sedang berjalan bersama model di catwalk kan. Sederhana saja kan lebih nyaman.

Bersamaku, kamu tidak perlu takut untuk kentut atau ijin ke belakang berlama-lama. Namanya juga manusia. Kalau ditahan nanti masuk rumah sakit. Sederhana saja, keterbukaan kan lebih menenangkan.

Bersamaku, kamu tidak perlu repot makan bergaya eropa. Kita akan makan di manapun. Selama halal, bersih, dan sehat. Kita bisa sambil bercanda sesekali dalam jeda. Sederhana saja kan lebih asyik.

Bersamaku, kamu tidak perlu takut kalau tidak bisa masak. Tidak perlu takut tidak bisa mengurusku. Kan tugasku yang mengurusmu. Menjamin kehidupanmu sebagaimana yang telah aku janjikan kepada orang tuamu. Memastikanmu baik-baik saja. Kamu cukup bersamaku dan

Page 2: Dokter Fina

menjadikan kebersamaan kita sebagai pahala. Sederhana saja bukan, tidak saling menuntut berlebihan.

Bersamaku, kamu tidak perlu takut untuk menjadi dirimu sendiri. Kamu boleh marah, kamu boleh menangis, kamu boleh bahagia. Selama kamu tidak berlarut-larut berdiam diri. Kan aku bukan cenayang. Sederhana saja kan, saling bicara lebih menentramkan,

Bersamaku, kamu tidak perlu takut kehilangan teman. Teman-teman baikmu ajaklah kemari, kenalkan padaku. Aku akan menjadi teman baik mereka juga. Agar kita bisa bermain bersama-sama dengan mereka di waktu luang.

Bersamaku, semua hal yang kamu takutkan tidak perlu kamu takutkan lagi. Sederhana kan. Aku hanya ingin menghilangkan ketakutanmu ketika sendiri.

Mau bersamaku?

KITA

Cinta kita seperti butir hujan. Terpisah menjadi berkeping-keping. Harus jatuh berdebam. Lalu dipertemukan oleh aliran sungai. Bersatu di lautan.

Cinta kita seperti cahaya matahari. Berjalan begitu jauh hingga kesela-sela dinding kamar. Dibiaskan lautan. Diceraikan oleh gelap malam.

Cinta kita seperti rumput ilalang. Tampak membosankan dan dibiarkan. Siapa sangka ia senantiasa berdiri pada akarnya meski hujan badai.

Cinta kita seperti lautan. Tampak begitu luas dan dalam. Begitu banyak gelombang. Mereka hanya tidak tahu, bagaimana tenangnya kita di kedalaman. Rahasia.

Dan, kesempatan kita seperti butir debu. Perlu mengumpulkannya agar menjadi tanah, perlu menanaminya dengan pepohonan. Perlu kesabaran soal waktu.

Dan waktu kita seperti musim. Selalu berakhir.

Untukmu Calon Dokterku

Wahai calon dokterku, Tahukah engkau…? Menjadi dokter adalah pilihan yang hebat… Karena ia begitu mulia dan sangat berharga dimataku… Segala talenta terpatri dalam jiwanya

Page 3: Dokter Fina

Mulai dari komunikasinya yang menghangatkan jiwa, Keahlian seorang detektif dalam diagnosanya, Jiwa seorang guru yang memberikan pengertian kepada pasiennya, Kemampuan persuasifnya… Kesabaran, kegigihan, keuletan, dan tanggung jawab yang diembannya… Sifat rela berkorbannya, keikhlasannya… dan masih banyak lagi yang tak bisa kusebutkan… Terimakasih calon dokterku, karena saat ini, engkau belajar, memahami, mencerna, dan mencari segala sesuatu di kedokteran hanya untukku… calon pasienmu Tenagamu engkau sumbangkan, lelahmu dalam belajar selalu berusaha engkau tekan, kantukmu engkau lawan… Dan semua engkau lakukan hanya untuk memberikan yang terbaik bagiku… pasienmu kelak… Sungguh caldokku, aku tidak tahu harus membalas apa… sungguh mulianya dirimu… Dan ku yakin engkau akan berkata “tidak, tidak usah dibalas, dan saya hanya manusia biasa, hanya Sang Pencipta yang berkuasa”. Aku disini selalu berharap engkaulah yang dipilih sang pencipta untuk merawatku kelak… layaknya seperti manusia, ketika aku sakit, ketika aku membutuhkan semangat untuk hidup, dan ketika aku butuh akan perhatian… Maka dari itu, tersenyumlah… :) Aku senang melihatmu tersenyum… :) Karena dengan senyummu saja, sakit yang kurasa terasa sirna… … Calon dokterku, Sudah banyak dokter yang tidak mengerti tugasnya, melupakan hatinya, dan tidak mengakui bahwa betapa mulianya ia… Dan karena itulah aku selalu menunggumu karena aku percaya kelak engkau tidak seperti mereka Dan karena aku percaya engkau adalah seorang dokter yang berbeda… Seorang dokter yang akan menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati Seorang dokter yang selalu berusaha sekuat tenaga demi keceriaan pasiennya meski Yang Maha Kuasa menggariskan sesuatu yang bernama takdir padanya. Aku ingin segera memanggilmu dokter. Dan bukan calon dokter lagi. Bukankah engkau juga ingin segera mendengarnya? Namun, aku mengerti…. Pelajaran itu tidaklah semudah yang mereka bayangkan… Maka, berjuanglah caldokku… Aku, calon pasien pertamamu… akan selalu menantimu… Aku akan terus memohon kepada Yang Maha Kuasa agar dapat bertemu denganmu dan mewujudkan impianku untuk menyapamu dengan sebutan ‘dokter’ di ruang praktekmu pagi itu…. :)

Tertanda.. Calon Pasien Pertamamu – Ibu yang selalu merindukanmu

MAUKAH KAU MENUNGGUKU ?

Page 4: Dokter Fina

Matahari pagi selalu sama, perasaan kita tidak. Seperti langit yang berubah sewaktu-waktu. Tidak seperti air yang mengalir. Lebih seperti jalan yang terjal naik turun bergelombang.

Detik berdetik dalam jarak yang sama, perasaan kita tidak. Resah melihat waktu yang terus bergerak semantara diantara kita tidak pernah terjadi pengakuan. Tatap mata bertemu, senyum malu-malu, pura-pura menghindar. Pura-pura bertanya kabar. Merah merona ketika nama terucap.

Aku tahu diantara kita saling menjaga diri. Tidak banyak hal yang bisa aku lakukan selain mendoakanmu. Tidak lebih dari itu. Sebab diantara kita bukanlah siapa-siapa. Perasaan yang kita miliki tidak lantas membuat kita menjadi saling memiliki kan?

Sebab setiap perasaan memerlukan tindakan. Dan tindakan itu haruslah bertujuan. Bila aku menujumu, ingatkan aku untuk berpaling kepada Tuhan lewat matamu. Bertanyalah kabar tentang ibadahku.

Diantara kita tercipta samudera. Meski pada kenyataannya kita bertemu dan saling sapa setiap hari. Berada dalam satu tempat yang sama. Jarak yang akan hilang dengan beberapa ikrar kata. Dan waktu, seperti kita tahu, tidak pernah bisa diajak berkompromi. Diantara kita tetap diam saja. Aku ingin mengatakan sesuatu tapi malu. Aku malu mengatakannya; maukah kau menungguku?

KARENA APA Kira-kira apa yang membuatmu cinta? Aku penasaran ingin tahu. Aku tidak baik, menurutku sih.

Aku bulat, kata orang banyak begitu. Legam. Tidak lebih menarik dengan orang lain di luar sana. Aku tidak suka memakai pakaian terkini. Aku ya seperti ini. Aku berantakan. Kira-kira apa yang membuatmu cinta?

Aku tidak suka membaca buku seperti kamu. Aku juga tidak suka melakukan perjalanan menyeramkan. Bagiku naik gunung itu menyeramkan, asal kau tahu. Meski aku ingin sekali tahu bagaimana rasanya. Aku selalu membayangkan bagaimana repotnya buang air di alam terbuka. Tidak mandi pula. Kira-kira apa yang membuatmu cinta?

Almamater sekolahku pun tidak setinggi kamu. Dibandingkan, almamaterku hanyalah butiran debu. Tidak dikenal di nasional, apalagi internasional. Orang lokal pun akan bertanya itu apa dan dimana. Aku sudah biasa mendapat pertanyaan itu. Kira-kira apa yang membuatmu cinta?

Agamaku pun belum begitu baik. Aku tidak sebaik dirimu dalam hal ini. Tidak serutin kamu membaca kitab suci. Tidak sepandai kamu menjaga pergaulan. Aku masih bersalaman dengan lawan jenis. Sementara kamu, begitu santun menjaga diri. Aku tidak mengerti. Kira-kira apa yang membuatmu cinta?

Page 5: Dokter Fina

Aku tidak lemah lembut. Kata-kataku keras. Aku sakit-sakitan, jika kamu bersamaku, kamu akan repot mengurusku nantinya. Tidak bisa menemani perjalanan-perjalanan panjangmu. Aku tidak tahu. Kira-kira apa yang membuatmu cinta?

Aku tidak suka kopi. Tentu tidak bisa menemanimu minum kopi seperti keseharianmu. Lebih dari itu, aku mungkin tidak bisa menemanimu minum kopi kesukaanmu sambil membaca buku. Ah, aneh. Kira-kira apa yang membuatmu cinta?

Lalu apa katamu tadi, “Aku tidak sedang mencari teman minum kopi atau membaca buku, tidak juga sedang mencari teman naik gunung. Aku mencari teman hidup di dunia dan akhirat. Seseorang yang bisa bersama menuju-Nya. Dan aku tidak peduli dengan yang selain itu”.

Ah aku tidak mengerti kata-katamu.

UNTUK SEMENTARA WAKTU

KIta masing-masing sendiri untuk sementara waktu. Kesabaran adalah hal terbaik yang bisa kita pertahankan saat ini. Untuk sementara waktu saja. KIta biarkan hidup kita berjalan sendiri-sendiri. Meski kita merasakan hal yang sama saat ini. Biarkan saja itu mengalir seperti hujan yang jatuh.

Tidak perlu memaksakan waktu untuk bersama. Padahal waktu kita belum sampai. Tuhan menyampaikan pesan-Nya agar kita menjaga diri untuk sementara waktu. Kan semua hanya sementara?

Jika kamu kehilangan sabar. Aku mungkin akan kehilanganmu. Untuk sementara waktu jagalah hati kita masing-masing tetap berada pada tempatnya. Tetap berada pada perlindungannya. Sampai waktu dimana dia harus diberikan dan diterima oleh orang lain. Sampai waktu dimana kita akan menerima hal yang sama pula dari orang lain.

Untuk sementara waktu. Bersabarlah. Karena kesabaran adalah hal terbaik yang bisa kita perjuangkan saat ini. Bukankan untuk sementara waktu saja. Tidak lama, tidak akan menghabiskan seluruh hidup kita bukan

Page 6: Dokter Fina

TIDAK SELALU

Waktu tak selalu bisa mendewasakan seseorang. Tidak selalu waktu menjawab semua pertanyaan. Banyak hal yang tidak bisa dijawab oleh waktu. Meski usia telah menua, tidak selamanya tindakan menjadi bijaksana. Meski banyak hal terlewati, tidak selamanya bisa belajar dari sana. Kemudian memahami.

Bicara tak selalu bisa menyentuh jiwa. Tidak selalu bicara bisa menawar segala tanya. Kadang diam jauh lebih bisa memberikan jawaban. Diam adalah salah satu bentuk bicara kan?

Kesalahan tak selalu membuat orang menjadi lebih baik. Tidak mengulangi hal yang sama berulang kali. Belajar kemudian memperbaiki diri. Meski berkali-kali dinasehati, ia seperti tidak mendengar apapun, tidak belajar apapun.

Cinta tak selalu bisa membuat orang berbunga-bunga. Banyak yang mengurung dirinya dalam pikirannya sendiri. Sibuk berandai-andai, lalu patah hati. Sibuk berharap, lalu seolah-olah semuanya menjadi gelap. Cinta tak selalu memberikan ketenangan, sebab tak semua mengerti bagaimana menyikapi perasaannya sendiri.

Malam tak selalu bisa membuat orang tidur tenang. Takut oleh gelap malam, takut oleh kenangan. Habis malam hingga pagi hanya untuk memikirkan diri sendiri. Sibuk berasumsi, berusaha menghubungkan segala hal untuk membenarkan kesalahannya, membenarkan harapannya, membenarkan perasaannya.

ADA SEJAK LAMA

Teruslah mencariku karena aku tidak pernah sembunyi. Kamu hanya sedang menutup mata, sedang teralihkan perhatian. Teruslah mencariku karena aku akan duduk menunggu. Pada sajadah panjang yang membentang dari langit hingga bumi.

Aku tidak pernah sembunyi, kamu hanya tidak berani. Tidak berani datang hanya untuk mengenalkan diri. Tidak apa-apa. Aku akan menunggu dengan buku-buku ditangan. Dan lembar-lembarnya adalah waktu yang telah aku habiskan.

Jangan pernah lelah mencariku, karena aku tidak pernah kemana-kemana. Kamu hanya perlu membuka diri, melihat dengan mata hati.

Aku ada di sini. Sejak lama. Menunggumu menyadari bahwa sebenarnya kamu terlalu jauh mencari.

Page 7: Dokter Fina

ASING

Dulu diantara kita hanyalah orang asing Hanya saling tahu nama dari bilik laman di layar komputer Mencari tahu Menerka-nerka seperti apakah gerangan sosok di jauh sana

Dulu diantara kita tidak ada saling sapa hanya diam-diam saja membaca baris kata Tidak tahu cara memulai padahal ingin sekali menyapa Mungkin sekedar menyatakan, halo salam kenal atau menyatakan kekaguman

Dulu diantara kita tidak pernah ada pertemuan terpaut oleh jarak dan rentang waktu Jika pada suatu hari kita berpapasan di tengah jalan aku tidak yakin jika kamu mengenalku

Itu dulu kan? Seandainya setiap pertemuan antar dua orang manusia kita rekam sebagai sebuah cerita. Lalu kita berikan ke setiap orang. Mungkin di dunia ini tidak akan ada pertemuan yang serupa satu dengan yang lain.

Sebab itu, aku tahu meski aku hanya punya satu cara untuk memulai dan begitu khawatir ketika cara itu gagal. Tuhan memiliki cara yang tidak terhingga. Dulu, diantara kita hanyalah orang asing. Itu dulu kan?

PATAH

Bagaimana jika kita membicarakan hujan disaat panas terik. Seperti membicarakan cinta saat timbul keraguan. Seperti membicarakan musim semi saat daun gugur.

Kau pernah tahu tentang harapan, kan?

Bagaimana jika setiap harapan itu dikabulkan. Apakah kamu sudah siap jika semua doamu dikabulkan? Bagaimana jika setiap harapan itu dipatahkan. Apakah kamu mampu menampung semua kesedihan?

Page 8: Dokter Fina

Kau tahu bagaimana rasanya menyimpan harap? Seperti gelisah menanti pagi datang di malam petaka. Seperti menadah air dengan kedua telapak tangan dan menahannya agar tidak tumpah.

Aku pernah memiliki harap. Dan waktu memilikinya, aku tidak tahu bagaimana cara menyimpannya dengan baik. Tidak hati-hati melindunginya. Hingga pada suatu hari harapan itu jatuh dan patah.

Kau tahu bagaimana rasanya saat harapanmu patah oleh tanganmu sendiri?

MATAHARI

Tahu sulitnya menjadi aku ketika kau menjadi matahari?

Aku yang mau tidak mau harus bertemu denganmu setiap hari. Meski malam kelam, esok kau pasti datang. Mustahil menghindarimu sekalipun aku pindah ke bulan.

Setidaknya aku belajar banyak hal. Aku belajar bagaimana menghadapimu saat pagi tiba. Saat kita mau tidak mau harus berjumpa. Meski harus menenggelamkan perasaan di dasar lautan. Kau mungkin tidak tahu bagaimana tertekannya perasaan itu di dalam laut sana.

Lalu, aku juga belajar bagaimana menghadapimu saat kamu pergi di sore hari. Aku belajar bagaimana rindu tidak membuatku menjadi mati. Menghabiskan malam tanpa tidur dan mimpi indah hanya karena pertemuan siang tadi.

Seperti itulah menyimpan perasaan.

Aku belajar bersiasat. Bertemu denganmu seolah tidak terjadi apa-apa. Kau mungkin tidak tahu, aku kadang sedih saat langit bersekongkol menggagalkan pembicaraan kita. Tapi aku menjadi belajar. Mungkin memang sebaiknya tidak perlu terjadi pembicaraan. Apa aku minta saja langit membuat hujan gelap sepanjang tahun?

Seperti itulah kiasan yang bisa aku jelaskan ketika aku bertemu denganmu. Aku tidak mungkin menghindarimu saat kamu menjadi matahari. Tapi aku belajar bagaimana caranya menghadapimu, juga mensiasati perasaanku.

Sampai kapan kau akan menjadi matahari seperti itu?

MENITIP HARAPAN

Apa yang ditakutkan matahari terbit selain mendung gelap menghalang-halangi cahayanya, menutup-nutupi kecantikannya Apa yang ditakutkan rembulan kala malam purnama selain mendung gelap

Page 9: Dokter Fina

menghitamkan langit menjadi kelam meniupkan angin dingin beserta kekhawatiran bahwa hujan akan menerbos ke celah-celah genting rumah Meniupkan angin dingin diantara sela-sela pintu

Kau tahu? Apa yang ditakutkan kepercayaan selain kebohongan Rasa percaya yang pelan-pelan hilang oleh waktu hilang seperti air yang terkena panas matahari menguap menjadi butiran yang dihempaskan angin

Kau tahu? Apa yang ditakutkan rindu selain perpisahan Menunggu waktu begitu lama hanya untuk memandang beberapa saat Lalu, waktu berikutnya seolah-olah tidak akan ada lagi

Kau tahu? Apa yang dibuat oleh harapan selain kehidupan Harapan membuat setiap detik menjadi satu hitungan menuju impian Asal kau tahu bagaimana cara menyimpan harapan di hatimu Ia akan membuatmu lepas dari ketakutan

Seperti rerumputan yang tetap berdiri tegak meski hujan badai.

Kau tahu bagaimana menyimpan harapan? Titipkanlah padaku.

UNDANGAN HUJAN

Undangan yang akan kita terima terbuat dari udara dingin dan langit yang kelabu. Angin yang berhembus mengabarkan beritanya. Awan yang berarak-arak menyapu langit yang tadinya biru.

Undangan yang akan kita terima terbuat dari bulir-bulir air. Dari setiap tetesnya terdapat huruf-huruf yang tersusun rapi. Menuliskan kenangan menjadi cerita yang utuh dalam pikiran.

Siapapun yang diundang hujan bisa menjadi sendu. Rindu bertumpuk-tumpuk menjadi cair. Dan sayangnya hati hanya sebesar gelas, sementara rindu seperti es di kutub utara. Tidak kuat hati menampungnya. Maka mengalirlah ia menjadi air mata.

Siapapun yang diundang hujan bisa menjadi bahagia. Kaca yang berembun bisa dituliskan nama. Tersenyum-senyum sendiri memikirkan sesuatu. Berbaring dibawah selimut hangat dan menulis sesuatu. Hujan membuat suasana menjadi lebih romantis dari biasanya.

Undangan hujan yang aku terima kali ini sepertinya akan menjadi kesedihan. Undangan yang terbuat dari petir dan gemuruh. Dari angin dan awal gelap. Undangan tentang kabar hilangnya harapan, tentang hilangnya kesempatan. Aku telah menyia-nyiakan hari yang cerah untuk memperjuangkanmu. Dan kini hujan menghentikan langkahku. Menyamarkan air mataku.

Page 10: Dokter Fina

Dibawah hujan, kamu tidak akan tahu ada aku. Sebab aku telah melebur menjadi tetesnya. Mengalir dibalik jendela kaca kamarmu.

Lalu, hilang oleh sinar matahari.

SEBELUM HUJAN

Bagaimana bila hujan datang lebih cepat dari datangmu? Aku tahu kau suka hujan tapi aku takkan membiarkan hujan menyakitmu. Membuatmu kedinginan dan basah kuyup. Membuatmu menunggu lebih lama karena tertahan.

Lalu, pertemuan kita tertunda beberapa lama. Hingga hujan reda. Hingga tanah mengering. Dan aku tidak tahu itu kapan. Mungkin saat payung-payung hilang dari jalanan.

Bagaimana bila hujan datang lebih cepat dari datangmu. Akankah dia menjadi penghalang? Tolong datanglah lebih cepat sebelum hujan. Sebab menikmati hujan denganmu terasa lebih lengkap. Tidak ada cerita menulis namamu dibalik kaca yang berembun. Sebab kau telah ada di depanku.

Tolong datanglah lebih cepat dari hujan. Agar kita bisa berdoa bersama-sama hingga hujan reda.

MAUKAH KAU MENCOBA MENJADI ANGIN?

Kamu pernah menghitung berapa tetes air yang ada di lautan? Mengapa ia menjadi asin padahal sumbernya semuanya sama berasal dari sungai yang mengalir dari daratan?

Kau tahu bagaimana rasanya hujan diatas lautan? Air beradu air. Membuat riak-riak yang mengerikan. Kau tahu bagaimana rasanya menjadi angin, menghempaskan setiap tetes air. Seperti menghempaskan perasaan-perasaannya sendiri.

Aku pernah menjadi angin. Mengalir dari ketinggian. Menghempaskan tubuhnya sendiri. Tidak tahu hendak kemana. Tidak tahu kapan berhentinya. Tidak tahu kapan akan tiada. Bertemu hujan, mengempaskannya. Bertemu daun gugur, menerbangkannya. Bertemu pepohonan, membuatnya gemerisik.

Page 11: Dokter Fina

Aku memenuhi seluruh hidupmu, tapi tidak pernah kau sadari keberadaannya. Aku berusaha menyejukkanmu, kamu hanya memejamkan mata. Tidak pernah tahu keberadaanku.

Kau tahu bagaimana rasanya menjadi angin? Mungkin seperti aku saat ini, terus menerus berada di sekitarmu, tapi jarang tidak pernah kamu pedulikan. Menghempaskan dirinya sendiri agar kamu merasa nyaman dengan udara di sekitarmu. Menjadikan semilir angin menyejukkanmu. Membuatmu nyaman menjalani hari-harimu.

Jika kau tahu dimana aku berada. Aku selalu ada di dekatmu, baik dalam jarak maupun dalam doa. Maukah kau mencoba menjadi angin? Dan bersama-sama kita bisa menghempaskan tetes hujan, membuatnya menari-nari indah sebelum jatuh ke bumi. Menghempaskan dedaunan dan membuatnya bergetar, membuat irama yang merdu, seperti pada rumpun ilalang atau dedaunan pohon. Meniup lautan dan membuatnya menjadi gelombang yang mengantarkan bahtera ke tujuannya. Mengisi atmosfer dan menahan sayap burung-burung agar bisa terbang.

Maukah kau mencoba menjadi angin?

GADIS API

Suatu hari, lahirlah Api. Gadis kecil nan jelita. Dari rahim ibunya. Tapi api tidak pernah tau siapa ibunya. Ia tinggal bersama nenek yang dipangginya Uti. Api kecil yang malang. Ia tidak pernah tau siapa orang tuanya. Kini ia pun tidak memiliki teman. Teman-temannya takut mendekatinya.

Ada pernah suatu hari seorang anak laki-laki datang kepadanya untuk mengajaknya bermain. Tapi, api membakar kulitnya. Anak laki-laki itu menangis, hingga orang tuanya melarangnya bermain dengan api.

Sejak itu sampai detik ini, api selalu bermain sendiri. Uti tidak pernah bertanya apapun padanya. Tidak pernah begitu terlihat peduli. Hingga pada suatu hari api memutuskan pergi dari rumahnya.

Ia menyusuri rerumputan. Begitu riang melihat ladang yang lapang. Ia bermain diatasnya hingga tahu-tahu ladang itu terbakar. Hangus. Menyisakan api melihat kepulan asap hitam. Kambing berlarian dan para penggembala melihat nanar ladang rumput yang hilang.

Api lari ke hutan. Ia duduk di bawah pohon. Tapi siapa sangka, api telah menciptakan bencana besar di hutan. Kebakaran besar. Api ingin memadamkannya tapi justru membuatnya semakin besar. Ia bingung.

Api lari dari hutan. Ia duduk diatas batu. Di hamparan tanah tandus. Angin mempermainkan rambut Api yang tergerai. Api menatap bintang-bintang, ia menangis. Untuk pertama kali dalam

Page 12: Dokter Fina

hidupnya Api menangis. Air matanya berlinang meneteskan berjuta-juta pertanyaan tentang keberadaannya.

Siapa ayah dan ibunya. Mengapa ia lahir sebagai api. Mengapa api tidak memilki teman. Mengapa, mengapa, begitu banyak pertanyaan Api yang menjadi air mata. Api menangis tiada henti. Dan alam menyaksikan kesedihannya. Api telah mati oleh air matanya sendiri. Ia padam sebelum pagi tiba.

ADA DI LANGIT

Aku tinggal dibumi. Tapi, carilah aku di langit. Sebab aku tertahan diantara bintang-bintang. Kau jemput aku dengan doa-doa setelah shalatmu. Kau tengadahkan tanganmu atau bersujud, berdoalah untuk memintaku. Aku tertahan dan garis batas yang membentang diantara kita selebar langit dan bumi.

Aku tinggal di bumi, tapi carilah aku dilangit. Di sepertiga malammu saat Tuhan turun ke langit bumi. Mintalah aku yang berada di genggaman tangan-Nya. Percuma mencariku di bumi, sebab kunci itu ada d langit. Kunci yang akan menghapus garis batas diantara kita. Mengubah garis yang tadinya neraka, menjadi surga.

Aku berada di tempat yang tidak bisa kau temui di bumi. Tapi kau bisa menemuiku di langit, meski bukan wujud kita yang bertemu. Melainkan doa-doa kita yang menggetarkan singgasana-Nya. Temukan aku di langit, didalam doa-doa panjangmu. Didalam harapanmu.

Meski kita tidak saling tahu nama, tidak saling tahu rupa. Jemputlah aku dilangit. Sebab aku tahu, kau mengenalku bukan karena nama dan rupa. Doa kita telah bertemu sebelum fisik kita.

Mudah bagi-Nya membuat kita kemudian bertemu. Tidak hanya bertemu namun juga disatukan. Sebagaimana doa-doa yang sebelumnya telah kita panjatkan.

Pertemuan kita yang pertama berada di langit, kan? Sekarang kau tahu, mengapa aku memintamu mencariku di langit?

BENANG LAYANG LAYANG

"Layang-layang mampu terbang tinggi jika didukung oleh benang yang berkualitas baik. Jika tidak, bisa putus layang-layang terbawa angin entah kemana. Layang-layang membutuhkan

Page 13: Dokter Fina

benang untuk dia dapat terbang, tanpa benang dia hanya akan terserak diatas tanah dan menjadi sampah.

Benang berkualitas tentu saja berharga lebih mahal dari benang biasa, tak kan kalah meski diadu dengan benang yang lain. Tak kan bisa benang lain memutuskannya. Layang-layang dan benang adalah sepasang jodoh yang darisana telah ditakdirkan berpasangan.

Tapi ada juga layang-layang yang hanya mampu terbang rendah, benangnya tak cukup bagus untuk menahannya terbang lebih tinggi. Ada pula layang-layang yang kemudian putus, tak mampu benang menahan layang-layang itu untuk tetap terikat, kalah oleh kuatnya angin.

Ada juga yang bermain adu layangan, saling bergesekan benang dan lagi-lagi salah satunya putus, bercerailah antara benang dan layang-layang. Layang-layang yang kalah tak akan lagi berharga, benang yang kalah tak akan lagi dipakai. Disimpan, menjadi usang, atau dibuang.

Namun, ada pula layang-layang yang mampu terbang tinggi, setinggi-tingginya dan benang mampu menjaganya terbang dengan tenang. Begitu gagahnya dan layang-layang dipuji akan ketinggiannya, tapi siapa yang lupa, aku atau kamu, layang-layang dapat setinggi itu tentu dijalin oleh benang yang sangat bagus, aku penasaran padanya. Benang seperti apakah gerangan yang digunakan untuk layang-layangnya.”

Ibu menghentikan ceritanya.

"Kau tahu puteriku sayang, laki-laki adalah layang-layang dan perempuan adalah benang. Tanpa perempuan, laki-laki tak akan menjadi apa-apa. Dibalik ketinggian (kesuksesan) laki-laki, ada kita dibaliknya. Puteriku, jadilah benang yang berkualitas terbaik, buatlah layang-layangmu kelak terbang setinggi-tingginya, karena setinggi apapun dia terbang, dia selalu terikat olehmu dan akan bergantung denganmu. Jagalah dia agar dia tidak putus dan hilang arah, ingatlah bahwa layang-layang selalu ingin terbang tinggi"

Ibu tersenyum. Aku mengangguk. Aku berjanji akan menjadi sebaik-baiknya benang untuk layang-layangku.

MUNGKIN KAMU ORANGNYA

Aku sedang mencari seseorang. Seseorang dijaman seperti ini yang berpikir bahwa mencari sesuap nasi harusnya dengan cara yang terhormat. Seseorang yang berpikir bahwa merokok adalah aktivitas merusak dan mengharamkan dirinya dan keluarga kecilnya melakukannya.

Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini mau sedikit repot berpakaian rapi. Menutup setiap tubuhnya dengan rapi. Bertemu Tuhan jauh lebih rapi daripada bertemu

Page 14: Dokter Fina

pejabat negara. Seseorang yang rela melindungi kecantikannya, meski ia ingin sekali memperlihatkannya.

Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini masih percaya bahwa Tuhan ada. Ke-ada-annya tidak disangkal oleh apapun. Diimaninya dengan sepenuh hati.

Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini menjaga dirinya dari lawan jenisnya. Seseorang yang enggan pacaran. Seseorang yang dalam diamnya seperti singa, tidak satupun yang berani mengganggu sebab kehormatannya.

Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang dijaman seperti ini paham bahwa pendidikan adalah penting. Ilmu pengetahuan adalah penting. Seseorang yang selalu menjadi pembelajar dalam banyak hal.

Aku sedang mencari seseorang. Seseorang yang sendirian. Tidak mungkin kan aku mencari seseorang yang telah bersama? Seseorang yang sedang mencari takdirnya. Tidak selalu harus paham agama setinggi langit, pandai memasak racikan seluruh nusantara, bergelar ini dan itu. Namun seseorang yang dijaman seperti ini mengerti, bahwa menjadi ibu adalah tugas yang mulia untuk dirinya.

Aku sedang mencari seseorang. Mungkin kamu orangnya?

KISAH LANGIT DAN BUMI

Bumi berusaha mengekalkan langit birunya. Tapi apa daya, langit bukanlah sosok yang bisa diikat begitu saja. Hubungan bumi dan langit selalu menarik. Kadang romantis, kadang menakutkan.

Kau tahu, aku adalah Bumi. Dan kamu langitnya. Dan kamu, sulit ditebak.

Berharap pagi yang cerah, ternyata mendung gelap. Berharap siang yang teduh ternyata panas terik. Tiba-tiba senjanya begitu cantik. Aku sulit memahamimu. Bagaimana tidak, kini langitmu bertabur bintang.

Perasaanmu seperti teka-teki. Bagaimana aku tahu bila kau tidak mengabarkannya terlebih dahulu. Belakangan ini kamu sering mendadak menangis, padahal paginya cerah ceria. Apa yang membuatmu sedih? Aku akan menyediakan lautanku untuk menampung kesedihanmu.

Aku bersedia menampung air matamu. Dan tidak masalah kau membuatku kering kerontang dengan panasmu. Aku akan tetap menjadi bumimu. Aku hanya ingin tahu beberapa hal. Apa yang kau sembunyikan dibalik sana, di langit malammu yang begitu banyak bintang. Aku tidak

Page 15: Dokter Fina

bisa menghitung banyaknya. Aku ingin mengekalkan malam cerahmu tapi tidak mungkin. Aku ingin mengekalkan langit birumu juga tidak bisa.

Mungkin hubungan kita akan tetap bgitu, pasang surut seperti air laut. Tentu membosankan jika kau terus menerus begitu. Terima kasih telah menjadi langitku, bagaimanapun sikapmu. Aku akan selalu berteduh dibawahmu. Terima kasih telah melindungiku.

Suaracerita : Tidak Sekarang

Suara : @dokterfina Cerita : @kurniawangunadi Backsound : James Horner - Never an absolution

Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku lebih baik memilih diam. Agar kau tidak perlu kerepotan menghindariku setiap kali bertemu. Agar aku bisa menjadi temanmu. Agar kau tidak khawatir bersamaku.

Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku memilih diam. Bukan berarti aku takut. Aku hanya tidak ingin menjadi orang yang banyak bicara. Lebih baik aku bersabar terhadapmu.

Aku tidak ingin kau merasa tidak nyaman berada di dekatku. Biarlah semua menjadi rahasia yang tidak seorang pun tahu. Tidak akan ada teman yang menggoda saat kita berada di tempat yang sama.

Kau bisa bebas bercerita dan bermain bersama. Tanpa perlu merasa apa-apa. Tanpa perlu susah payah menghindariku hanya karena perasaanku. Tidak perlu sungkan membalas pesanku hanya karena khawatir menimbulkan sesuatu.

Biarlah semua aku simpan rapi. Agar aku bisa menjadi temanmu saat ini. Dan kau bisa menghadapi hidupmu tanpa perlu memikirkan bagaimana perasaanku. Kita tetap bisa saling bercerita sepanjang kita mau tanpa kau merasa ragu. Kita tetap bisa bermain bersama dengan teman yang lain dalam satu meja, tertawa bersama, tanpa rasa canggung.

Biarlah semua seperti ini. Keadaan ini aku pertahankan bukan karena aku takut memulai. Aku justru takut merusak suasana di waktu yang tidak tepat. Tidak semua perasaan harus dikatakan saat itu juga bukan?

Aku akan menunggu.

TIDAK SEKARANG

Page 16: Dokter Fina

Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku lebih baik memilih diam. Agar kau tidak perlu kerepotan menghindariku setiap kali bertemu. Agar aku bisa menjadi temanmu. Agar kau tidak khawatir bersamaku.

Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku memilih diam. Bukan berarti aku takut. Aku hanya tidak ingin menjadi orang yang banyak bicara. Lebih baik aku bersabar terhadapmu.

Aku tidak ingin kau merasa tidak nyaman berada di dekatku. Biarlah semua menjadi rahasia yang tidak seorang pun tahu. Tidak akan ada teman yang menggoda saat kita berada di tempat yang sama.

Kau bisa bebas bercerita dan bermain bersama. Tanpa perlu merasa apa-apa. Tanpa perlu susah payah menghindariku hanya karena perasaanku. Tidak perlu sungkan membalas pesanku hanya karena khawatir menimbulkan sesuatu.

Biarlah semua aku simpan rapi. Agar aku bisa menjadi temanmu saat ini. Dan kau bisa menghadapi hidupmu tanpa perlu memikirkan bagaimana perasaanku. Kita tetap bisa saling bercerita sepanjang kita mau tanpa kau merasa ragu. Kita tetap bisa bermain bersama dengan teman yang lain dalam satu meja, tertawa bersama, tanpa rasa canggung.

Biarlah semua seperti ini. Keadaan ini aku pertahankan bukan karena aku takut memulai. Aku justru takut merusak suasana di waktu yang tidak tepat. Tidak semua perasaan harus dikatakan saat itu juga bukan?

Aku akan menunggu.

HARAPAN

Batu sekeras apapun akan hancur oleh hujan yang tak pernah berhenti. Besi sekuat apapun akan rapuh dan berkarat oleh hujan yang tak pernah berhenti.Tanah segersang apapun bisa menjadi subur oleh hujan yang tak pernah berhenti.

Akan aku beritakan sesuatu kepadamu.

Hatimu ini ibarat batu, ibarat besi, atau tanah gersang. Jika pada suatu hari hujan datang dan sedikit demi sedikit karena keteguhannya kamu akan menjadi luluh.

Paling tidak kamu harus mempertahankan dirimu cukup lama untuk mengetahui, apakah hujan hanya sebentar kemudian datang musim kering lagi hingga bertahun-tahun.

Atau dia hanya datang menggodamu dengan mendung dan gerimisnya dan setelah kamu sebagai tanah gersang berharap hujan turun, ternyata dia justru turun di tempat lain.

Page 17: Dokter Fina

Hati-hati menumbuhkan harap.