DOE.doc
-
Upload
muhammad-farhan -
Category
Documents
-
view
239 -
download
4
Transcript of DOE.doc
BAB III RANCANGAN CAMPURAN BETON METODE DOE3.1 Rancangan Campuran Beton Campuran beton merupakan perpaduan dari komposit material penyusunnya. Karakteristik dan sifat bahan akan mempengaruhi hasil rancangan. Perancangan campuran beton dimaksudkan untuk mengetahui komposisi atau proporsi bahan bahan penyusun beton. Proporsi ini ditentukan melalui sebuah perancangan campuran( mix design ) beton . Dalam menentukan proporsi campuran dapat digunakan beberapa metode yang dikenal, antara lain : 1). Metode American Concrete Institute ( ACI). 2). Portland Cement Association.3). Road Note No.4.4).British Standard atau metode Departement of Environment (DoE) dan lain lain. Namun yang umum diterapkan di Indonesia adalah cara Inggeris atau dikenal dengan metode Departemen Pekerjaan Umum. Metode ini tertuang didalam SK.SNI.T-15-1990-03 Tata Cara Pembuatan Rancangan Campuran Betonmerupakan adopsi dari cara Departement of Environment (DoE). Kriteria perancangan: Perancangan campuran beton merupakan suatu hal yang kompleks jika dilihat dari perbedaan sifat dan karakteristik bahan penyusunnya.Karena bahan penyusun tersebut akan menyebabkan variasi dari produk beton yanh dihasilkan. Pada dasarnya perancangan campuran beton dimaksudkan untuk menghasilkan suatu proporsi campuran bahan yang optimal dengan kekuatan yang maksimum. Pengertian optimal adalah penggunaan bahan bahan yang minimum dengan tetap mempertimbangkan kriteria standar dan ekonomis ditinjau dari biaya keseluruhan .
Kriteria dasar perancangan beton adalah kekuatan tekan dan hubungannya dengan faktor air semen yang digunakan. Kriteria ini sebenarnya kontradiktif dengan kemudahan pekerjaan karena menurut Abram,1920 ( Neville,1981) untuk menghasilkan kekuatan yang tinggi penggunaan air dalam campuran beton harus minimum. Jika air yang digunakan sangat sedikit , akan timbul kesulitan dalam pengerjaan sesuai dengan pendapat Feret (1896) yang mempertimbangkan pengaruh rongga. Variabilitas: Variabilitas dalam beton akan mempengaruhi nilai kekuatan tekan dalam perancangan . Pengertian variabilitas dalam kekuatan beton pada dasarnya tercermin melalui nilai standar deviasi. Asumsi yang digunakan dalam perancangan bahwa kekuatan beton akan terdistribusi normal selama masa pelaksanaan yang diambil melalui hasil pengujian dilaboratorium . Secara umum rumusan mengenai kekuatan tekan dengan mempertimbangkan variabilitas :
fcr = f c + kxS
fcr adalah kekuatan tekan rencana rata rata, f c adalah kekuatan tekan rencana,S nilai standar deviasi dan k adalah suatu konstanta yang diturunkan dari distribusi normal kekuatan tekan yang diijinkan biasanya diambil sebesar 1,64. Nilai k di Amerika adalah 1,645, di Inggeris dibulatkan 1,64 dan di Australia 1,65.
Gambar 3.1 Distribusi normal3.2. Perancangan campuran beton metode DoE
Jenis pengujian karekteritik agregat kasar dan halus yang diperlukan dalam perancangan campuran beton adalah :
Tabel 3.1. Data karakteristik agregat untuk mix design
N0.Jenis pengujianKeterangan
Agregat halus (pasir)Agregat kasar (kerikil)
1.Analisa saringanAnalisa saringanDigunakan pada format mix design
2.Berat jenis SSDBerat jenis Digunakan pada format mix design
3.PenyerapanPenyerapanDigunakan pada koreksi campuran
3.Berat isi volumeBerat isi volumeDigunakan untuk mengkonversi berat menjadi volume
4.Kadar airKadar airDigunakan pada koreksi campuran
5.Kadar organik-Untuk kontrol kualitas
6.Kadar lumpurKadar lumpurUntuk kontrol kualitas
7.-KeausanUntuk kontrol kualitas
1. Buat perancangan campuran ( mix design) beton sesuai dengan mutu yang ditargetkan ( misalnya K-225, K-250 dan lain lain) berdasarkan data diatas.
2. Lakukan perancangan beton ( prosedur rancangan gunakan tabel 3.2 (format mix design metode DoE).Tabel 3.2 Format mix design metode DoENoUraianReverensiNilaiSatuan
1Kuat tekan yang disyaratkan (fc)Ditetapkan kg/cm2
2Standar devisiasi (Sr)Tabel 3.5kg/cm2
3Nilai tambah/Margin (M)M= 2,64(Sr) 40,Sr>40
M = 1,64(Sr) , Sr < 40kg/cm2
4Kuat tekan rata-rata yang direncanakanfcr = f c + M kg/cm2
5Jenis semenDitetapkan
6Jenis agregat
1. agregat halusDitetapkan
2. agregat kasarDitetapkan
7Faktor air semen (FAS)Dihitung (gambar 3.2 atau 3.3 dan tabel 3.6)
8Faktor air semen maksimumTabel 3.7( diambil yang terkecil antara No.7 dan No.8)
9Tetapkan nilai slumpDitetapkan (Tabel 3.10)mm
10Ukuran maksimum agregatDitetapkan/analisa saringan mm
11Kadar air bebas 2/3 wh + 1/3 wk ( tabel 3.11)kg/m3
12Kadar semen c = 11/8kg/m3
13Kadar semen minimumTabel 3.7kg/m3
14Kadar semen yang digunakanTerbesar 12 dan 13kg/m3
15Tentukan jumlah susunan butir agregat halus ( lihat zona gradasi agregat halus)Hasil uji saringan dan tabel zona pasir
16Tentukan Proporsi agregat halus Gambar 3.4,3.5, 3.6%
17Tentukan Proporsi agrerat kasar 100%-16%
18Berat jenis SSD
1. agregat halus Hasil uji karakteristik
2. agregat kasarHasil uji karakteristik
19Berat jenis SSD gabungan agregat(16)x(BJ pasir) + (17)x(BJ kerikil)
20Berat jenis beton segarGambar 3.7kg/m3
21Berat agregat total20 14 11kg/m3
22Berat agregat halus (C)16 x 21kg/m3
23Berat agregat kasar (D)17 x 21kg/m3
Catatan : Cara lain untuk menentukan persentase agregat halus yaitu : cara analitis.
3. Cara menentukan faktor air-semen ( fas) :
1. Tentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari berdasarkan jenis semen dan agregat kasar serta pengujian kuat tekan ( gunakan tabel 3.6 untuk fas =0,5 sesuai dengan jenis semen dan agregat )
2. Gunakan gambar 3.2 untuk benda uji silinder dan gambar 3.3 untuk kubus
3. Tarik garis tegak lurus pada fas = 0,5 sampai memotong kurva kuat tekan yang ditentukan
4. Tarik garis mendatar dari kuat tekan yang diperoleh dari grafik silinder atau kubus sampai memotong garis tegak lurus untuk fas 0,5 dan lukis grafik baru
5. Dari kurva baru tersebut tarik garis mendatar untuk kuat tekan yang ditargetkan sampai memotong kurva baru tersebut.Kemudian tarik ke bawah hingga diperoleh nilai fas 4. Bila komposisi campuran sudah diperoleh, langkah selanjutnya melakukan koreksi campuran dengan menggunakan nilai penyerapan dan kadar air agregat kasar dan halus. Adapun rumus koreksi sebagai berikut:1. Air = B (Ck Ca)xC/100 (Dk Da)x D/100
2. Pasir = C+(Ck Ca)xC/100
3. Kerikil = D+(Dk Da)xD/100
4. Semen = tidak ada koreksi
Keterangan :
B = Jumlah air (kg/m3)
C = Jumlah pasir (kg/m3)
D = Jumlah kerikil (kg/m3)
Ca = Penyerapan air pasir ( %)
Da = Penyerapan air kerikil ( %)
Ck = Kandungan air pasir ( %)
Dk = Kandungan air kerikil (%) 5. Buat tabel kebutuhan material sebelum dan sesudah koreksi sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kebutuhan material penyusun beton ( kg/m3)
MaterialSemen (A)Pasir (B)Kerikil (C)Air (D)Total
Sebelum koreksiSesuai hasil mix design Sesuai hasil mix designSesuai hasil mix designSesuai hasil mix designA+B+C+D = X
Sesudah koreksiTetapKemungkinan berubahKemungkinan berubahKemungkinan berubahA+B+C+D = X
Catatan : Total material sebelum dan sesudah koreksi harus sama.
6. Hitung kebutuhan material ( semen, pasir, kerikil dan air) hasil koreksi sesuai kebutuhan volume benda uji yang akan dicor.
Contoh : misalnya akan dibuat benda uji silinder diameter = 15 cm, tinggi = 30cm sejumlah 5 buah.Volume silinder =1/4 . . d2 . t .1,2.5 = 1/4 . . (0,15)2 . 0,3.1,2. 5
= 0,0318 m3 ( faktor pengali 1,2 akibat penyusutan volume beton gembur menjadi beton padat )
Tabel 3.4 Kebutuhan material penyusun beton ( kg/ 0,0318 m3)
VolumeSemen (A)Pasir (B)Kerikil (C)Air (D)
1m3Sesuai hasil mix design sebelum koreksiSesuai hasil koreksiSesuai hasil koreksiSesuai hasil koreksi
0,0318 m3
0,0318 x (A)0,0318x (B)0,0318 x (C)0,0318 x (D)
Catatan : Untuk merubah komposisi campuran dalam satuan berat menjadi volume maka satuan berat dibagi dengan berat isi masing masing material. 3.3. Tabel dan grafik mix design
Tabel 3.5 Standar deviasi berbagai tingkat pengendalian mutu pekerjaan
Volume PekerjaanMutu Pekerjaan
SebutanSatuan (m3)Baik sekaliBaikCukup
Kecil< 100045 < S 5555 < S 6565 < S 85
Sedang1000 300035 < S 4545 < S 5555 < S 75
Besar> 300025 < S 3535 < S 4545 < S 65
Tabel 3.6 Perkiraan kuat tekan beton pada FAS dan Jenis Semen serta
jenis agregat kasar yang digunakan
Jenis SemenJenis Agregat KasarKekuatan Tekan (Mpa) Umur(hari)Bentuk benda uji
372891
Semen portland tipe I atau semen tahan sulfat tipeII,VBatu tak dipecah ( alami)
Batu pecah17
1923
2733
3740
45Silinder
Batu tak dipecah ( alami)
Batu pecah20
2328
3240
4548
54Kubus
Semen portland tipe IIIBatu tak dipecah ( alami)
Batu pecah21
2528
3338
4444
48Silinder
Batu tak dipecah ( alami)
Batu pecah25
3031
4046
5353
60Kubus
Gambar 3.2.Hub. antara kuat tekan dan F.A.S benda silinder ( diameter =150 mm, tinggi=300mm)
Gambar 3.3. Hubungan antara kuat tekan dan F. A.S benda uji kubus (150mm x 150mm x 150mm)Tabel 3.7 Persyaratan jumlah semen minimum dan FAS maksimum berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus.
Kondisi pembetonanJumlah semen minimum (kg/m3)Faktor air semen
Beton didalam ruangan bangunan :
a.Keadaan keliling non korosif
b.Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif275
3250,60
0,52
Beton diluar ruangan bangunan :
a.Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
b.Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung325
2750,60
0,60
Beton yang masuk ke dalam tanah :
a.Mengalami keadaan basah dan kering berganti ganti
b.Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah3250,55
Lihat tabel 4
Beton terus menerus berhubungan dengan air :
a.Air tawar
b.Air laut-Lihat tabel 5
Tabel 3.8 Ketentuan untuk beton yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfatKadar sulfatKonsentrasi sulfat dalam bentuk SO3Tipe semenKandungan semen minimum kg/m3. Ukuran nominal agregat maksimumFas
Dalam tanahSulfat (SO3) dalam air tanah (gr/lt)40mm20mm10mm
Total SO3 (%)SO3 dalam campuran Air:tanah = 2:1gr/lt
1Kurang dari 0,2Kurang dari 1,0Kurang dari 0,3Tipe I dengan atau tanpa Pozolan
( 15-40%)2803003500,50
Tipe I dengan atau tanpa Pozolan
( 15-40%)290330
3800,50
20,21,0-1,90,3-1,2Tipe I Pozolan
( 15-40%) atau semen portlan pozzolan2703103600,55
Tipe II atau V2502903400,55
30,5 11,9 3,11,2 2,5Tipe I Pozolan
( 15-40%) atau semen portlan pozzolan3403804300,45
Tipe II atau V2903303800,50
41,0 - 2,03,1 5,62,5 5,0Tipe II atau V3303704200,45
5Lebih dari 2,0Lebih dari 5,6Lebih dari 5,0Tipe II atau V dan lapisan pelindung3303704200,45
Tabel 3.9 Ketentuan minimum semen untuk beton bertulang kedap air
Jenis betonKondisi lingkungan berhubungan denganF.A.S maks.Tipe semenKandungan semen minimum (kg/m3)
Ukuran nominal agregat maksimum
40 mm20 mm
Air tawar0,50Tipe I-IV280300
Bertulang atau prategangAir payau0,45Tipe I + Pozolan
( 15-40%) atau semen portlan pozolan340380
0,5Tipe II atau V290330
Air laut0,45Tipe II atau V330370
Tabel 3.10 Nilai slump berbagai jenis pekerjaan beton
U r a i a nSlump (cm)
MaksimumMinimum
Dinding,pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang12,55,0
Pondasi telapak tidak bertulang,kaison dan konstruksi
bawah tanah.9,02,5
Pelat,balok,kolom dan dinding15,02,5
Pengerasan jalan7,55,0
Pembetonan massal7,52,5
Tabel 3.11 Perkiraan kadar air bebas
Ukuran maksimum
agregat kasar
(mm)Jenis agregatKadar air bebas (kg/m3 beton)
pada slump (mm)
0 1010 3030 6060 180
10Alami150180205225
Batu Pecah180205230250
20Alami135160180190
Batu pecah170190210225
40Alami115140160175
Batu pecah155175190205
Gambar 3.4 Prosentase pasir yang dianjurkan untuk Zone 1,2,3 dan 4 ( butir maksimum agregat 10mm)
Gambar 3.5 Prosentase pasir yang dianjurkan untuk Zone 1,2,3 dan 4
( butir maksimum agregat 20mm)
Gambar 3.6 Prosentase pasir yang dianjurkan untuk Zone 1,2,3 dan 4
( butir maksimum agregat 40mm)
Gambar 3.7 Berat volume beton segar
Perhitungan rancangan beton :Buat rancangan campuran beton fc= 275 kg/cm2 metode DOE benda uji silinder berasarkan data percobaan dibawah ini : Dari Hasil Pengujian Karakteristik diperoleh data sbb:
1. Agregat halus
Kadar air
= 2,145%
Berat jenis SSD = 2,589%
Penyerapan
= 4,242%
Modulus kehalusan= 1,546925%
2. Agregat Kasar
Kadar air
= 1,46%
Berat jenis SSD = 2,681%
Penyerapan
= 2,319%
Modulus kehalusan= 6,997%
Gradasi
= Ukuran maks agregat = 20 mm
Proporsi agregat = pasir (a)
= 30%
= Batu pecah (b)= 70%Data data konstruksi :1. Volume beton < 1000m32. Jenis pekerjaan : dinding beton bertulang3. Beton diluar ruangan bangunan : tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
Penyelesaian :Perhitungan diisi kedalam format rancangan beton :NoUraianReverensiNilaiSatuan
1Kuat tekan yang disyaratkan (fc)Ditetapkan275kg/cm2
2Standar devisiasi (Sr)Tabel 4.660 kg/cm2
3Nilai tambah/Margin (M)M= 2,64 x 60 4118,4kg/cm2
4Kuat tekan rata-rata yang direncanakanfcr = f c + M 275+118,4393,4kg/cm2
5Jenis semenDitetapkan Type I
6Jenis agregat
1. agregat halusDitetapkanAlami
2. agregat kasarDitetapkanBatu pecah
7Faktor air semen (FAS)Dihitung (Gambar 3.1 dan Tabel 3.6)0,48
8Faktor air semen maksimumTabel 4.8( diambil yang terkecil antara No.7 dan No.8) = 0,6 0,48
9Tetapkan nilai slumpDitetapkan (Tabel 3.10)60-100mm
10Ukuran maksimum agregatDitetapkan/analisa saringan 20mm
11Kadar air bebas 2/3 wh + 1/3 wk ( tabel 3.11) = 2/3 (195) + 1/3(225)204,98kg/m3
12Kadar semen (c)c = 204,98/0,48427,04kg/m3
13Kadar semen minimumTabel 3.7325kg/m3
14Kadar semen yang digunakanTerbesar 12 dan 13427,04kg/m3
15Tentukan jumlah susunan butir agregat halus ( lihat zona gradasi agregat halus)Hasil uji saringan dan tabel zona pasirZona 1
16Tentukan Proporsi agregat halus Gambar 3.530%
17Tentukan Proporsi agrerat kasar 100%-1670%
18Berat jenis SSD
1. agregat halus Hasil uji karakteristik2,589
2. agregat kasarHasil uji karakteristik2,681
19Berat jenis SSD gabungan agregat30%x2,589)+ (70% x 2,681) 2,65
20Berat jenis beton segarGambar 4.62373kg/m3
21Berat agregat total2373 427,04- 204,98 1740,98kg/m3
22Berat agregat halus (C)16 x 21522,294kg/m3
23Berat agregat kasar (D)17 x 211218,686kg/m3
Tabel 3.12 Hasil perhitungan bahan sebelum koreksi kondisi SSD (kg/m3)VolumeSemen (Kg)Air (kg/lt)Pasir (kg)Batu pecah (kg)Berat total (kg)
1 m3427,04204,98522,2941218,6862373
(Sumber: Hasil perhitungan)Koreksi perhitungan : Koreksi perhitungan bahan
a. Kadar air
Pasir= Kadar air pasir x Berat agregat halus
= 2,145% x 522,294
= 11,20 kg/m3 Batu pecah= Kadar air batu pecah x Berat agregat kasar
= 1,46 % x 1218,686
= 17,79 kg/m3 Kadar air total= 11,20 + 17,79
= 28,99 kg/m3b. Penyerapan
Pasir
= Absorpsi pasir x Berat agregat halus
= 4,242% x 522,294
= 22,15 kg/m3Batu pecah= Absorpsi air batu pecah x Berat agregat kasar
= 2,319 % x 1218,686
= 28,26 kg/m3Absorpsi total= 22,15 + 28,26
= 50,41 kg/m3c. Hasil perhitungan bahan setelah dikoreksi
Semen
= 427,04
= 427,04 kg/m3Air
= 204,98 28,99 + 50,41
= 226,4 kg/m3Pasir
= 522,29 + 11,20 22,15
= 511,34kg/m3Batu pecah= 1218,686 + 17,79 28,26= 1208,21kg/m3 Total
= 2373 kg/m3
d. Perhitungan bahan
Untuk silinder 15 x 30 cm
Vol.silinder= . (3,14) x (0,15)2 x (0,30)
= 0,0053 m3 Kebutuhan bahan untuk 10 buah benda uji (faktor keamanan = 1,2)
Semen = 427,04 x 0,0053 x 5 x 1,2= 13,57 kg
Air
= 226,62 x 0,0053 x 5 x 1,2= 7,20 kg
Pasir
= 511,344 x 0,0053x 5 x 1,2= 16,25kg
Batu pecah= 1208,216 x 0,0053x 5 x 1,2= 38,41kg
Tabel 3.13 Kebutuhan bahan untuk 5 benda uji silinder ;VolumeSemen (Kg)Air (kg/lt)Pasir (kg)Batu pecah (kg)
1 m3427,04226,62511,3441208,216
0,005313,577,2016,2538,41
(Sumber: Hasil perhitungan)Perhitungan evaluasi :Contoh 1.
Dari data standar deviasi (tabel 3.14 kolom 2) untuk rencana pekerjaan beton dengan kuat tekan 20 MPa, lakukan evaluasi, apakah pekerjaan memenuhi syarat penerimaan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.
Penyelesaian:Hasil hitungan rata-rata = 23.847 MPa dan standar deviasi (s) = 2.602 MPa.
Tabel 3.14 Evaluasi Contoh 2No.Rata-rata benda uji yang berpasangan(Mpa)Kata-rata 4 benda uji berurutanSyarat I > fc + 0.82sSyarat II > 0.85fc
123.43--diterima
224.53--diterima
324.46--diterima
421.4623.47DiterimaDiterima
522.4923.24DiterimaDiterima
624.6723.27DiterimaDiterima
727.4324.01DiterimaDiterima
826.0525.16DiterimaDiterima
925.3225.87DiterimaDiterima
1026.4626.31Dierimaditerima
1120.5324.59DiterimaDiterima
1222.0823.6DiterimaDiterima
1321.5322.65DiterimaDiterima
1421.0821.3tidak diterimaDiterima
1524.1522.21DiterimaDiterima
1626.523.31DiterimaDiterima
1721.0823.2DiterimaDiterima
18! 9.4222.79DiterimaDiterima
1923.5322.63DiterimaDiterima
2029.1223.29DiterimaDiterima
2126.3624.61DiterimaDiterima
2227.5726.64DilerimaDiterima
2325.3627.1DiterimaDiterima
2422.2225.37DiterimaDiterima
2523.8424.75DiterimaDiterima
2620.5622.99DiterimaDiterima
2722.0522.17DiterimaDiterima
2822.4922.24DiterimaDiterima
2923.4322.13tidak diterimaDiterima
3020.4622.11tidak diterimaDiterima
3125.2222.9DiterimaDiterima
3226.3223.86DiterimaDiterima
3330.9125.73DiterimaDiterima
3425.1926.91DiterimaDiterima
3523.3626.44DiterimaDiterima
3624.8126.06DiterimaDiterima
3722.4323.94DilerimaDiterima
3821.0122.9DiterimaDiterima
3918.3921.66tidak diterimaDiterima
4024.0521.47tidak diterimaditerima
4127.8422.82DiterimaDiterima
4224.1523.61DiterimaDiterima
4320.8724.23DiterimaDiterima
4423.724.14DiterimaDiterima
4524.8423.39DiterimaDiterima
4624.2523.42DiterimaDiterima
Dari Tabel 3.14 dapat dilihat bahwa benda uji yang berpasangan dengan nomor urut (14), (29), (30), (39) dan (40) tidak memenuhi syarat sehingga harus dilakukan pengujian lebih lanjut dengan cara melakukan perbaikan pada beton. Untuk mempercepat pekerjaan, sebaiknya pekerjaan ini dilakukan dengan bantuan komputer, misalnya dengan bantuan program Excel . Untuk mempermudah pembacaan, laporan hasil evaluasi sebaiknya disajikan dalam gambar (Gambar 3.8 di bawah ini ) :
Gambar 3.8 Evaluasi kuat tekan
Contoh 2. Hasil pengujian kuat tekan dengan menggunakan kubus (150 x 150 x 150) dengan kekuatan tekan rencana 30 MPa (K-350 kg/cm2) pada pekerjaan beton untuk struktur pondasi bangunan CF-SILO Optimization Project II PT. Semen Baturaja (Persero). Adapun data pengujian seperti yang tercantum dalam tabel 3.9 Evaluasilah kekuatan tekan tersebut menurut SNI.
Tabel 3.15 Data Pengujian Kubus untuk K-350
No.KNo.KNo.KNo.KNo.K
143316489314364639661449
240017444324534742262447
340018307334134845363413
441119356343894946264436
540020342354335051165424
642721356364535144466444
740922400373965246267422
848923444383965351168458
9480244583943654480
10411254674045355418
11511264244144456458
12369274004244057458
13456284764338758489
14456294534443659436
15433304004543660449
Penyelesaian:Sebelum evaluasi dilakukan, nilai kekuatan tekan kubus harus dikonversi menjadi nilai kekuatan tekan silinder. Menurut SK.SNI konversinya mengikuti rumusan sebagai berikut :
Tabel 3.15 data pertama (433.3 kg/cm2) konversinya sebagai berikut:Konversi kubus 433.3 kg/cm2 = 43.33 MPafc=[0.76+ 0.2 log (43.33/15)]*43.33 = [0.76+0.2(0.461)]*43.33 = (0.852)*43.33=36.92
Selanjutnya dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 3.16 Evaluasi Contoh 2 No.
(fck)(fc)Rata-rata 4
Benda Uji BerpasanganSyarat I
> fc + 0.82 SdSyarat II
> 0.85 fc
1433.336.923.Memenuhi
240033.808--Memenuhi
340033.808-Memenuhi
4411.134.84434.846MemenuhiMemenuhi
540033.80834.067MemenuhiMemenuhi
6426.736.30434.691MemenuhiMemenuhi
7408.934.63834.898MemenuhiMemenuhi
8488.942.17436.731MemenuhiMemenuhi
948041.32938.611MemenuhiMemenuhi
10411.134.84438.246MemenuhiMemenuhi
II511. 144.28640.658MemenuhiMemenuhi
12368.630.89237.838MemenuhiMemenuhi
13455.639.02237.261MemenuhiMemenuhi
14455.639.02238.306MemenuhiMemenuhi
15433.336.92336.465MemenuhiMemenuhi
16488.942.17439.285MemenuhiMemenuhi
17444.437.96739.021MemenuhiMemenuhi
18306.725.21535.57MemenuhiMemenuhi
19355.629.69233.762MemenuhiMemenuhi
20342.228.45930.333Tak MemenuhiMemenuhi
21355.629.69228.264Tak MemenuhiMemenuhi
2240033,80830.412Tak MemenuhiMemenuhi
23444.437.96732.481Tak MemenuhiMemenuhi
24457.839.2335.174MemenuhiMemenuhi
25466.740.0737.769MemenuhiMemenuhi
26424.436.0S838.339MemenuhiMemenuhi
2740033.80837.299MemenuhiMemenuhi
28475.640.91337.720'MemenuhiMemenuhi
29453.338.80537.403MemenuhiMemenuhi
3040033.80836.833MemenuhiMemenuhi
31435.637.13937.666MemenuhiMemenuhi
32453.338.80537.139MemenuhiMemenuhi
33413.335.04936.2MemenuhiMemenuhi
34488.942.17438.292MemenuhiMemenuhi
35433.336.92338.238MemenuhiMemenuhi
36453.338.80538.238MemenuhiMemenuhi
37395.533.38937.823MemenuhiMemenuhi
38395.533.38935.626MemenuhiMemenuhi
39435.637.13935.68MemenuhiMemenuhi
40453.338.80535.68MemenuhiMemenuhi
41444.437.96736.825MemenuhiMemenuhi
4244037.55337.866MemenuhiMemenuhi
43386.732.5736.724MemenuhiMemenuhi
44435.637.13936.307MemenuhiMemenuhi
45435.637.13936.1MemenuhiMemenuhi
46395.633.39835.062MemenuhiMemenuhi
47422.235.88235.89MemenuhiMemenuhi
48453.338.80536.306MemenuhiMemenuhi
49462.239.64536.933MemenuhiMemenuhi
50511.144.28639.655MemenuhiMemenuhi
51444.437.96740.176MemenuhiMemenuhi
52462.239.64540.386MemenuhiMemenuhi
53511.144.28641.546MemenuhiMemenuhi
5448041.32940.807MemenuhiMemenuhi
55417.835.4740.183MemenuhiMemenuhi
56457.839.2340.079MemenuhiMemenuhi
57457.839.2338.815MemenuhiMemenuhi
58488.942.17439.026MemenuhiMemenuhi
59435.637.13939.443MemenuhiMemenuhi
60448.938.3939.233MemenuhiMemenuhi
61448.938.3939.023MemenuhiMemenuhi
62446.738.18338.026MemenuhiMemenuhi
63413.335.04937,503MemenuhiMemenuhi
64435.637.13937.191MemenuhiMemenuhi
65424.436.08836.615MemenuhiMemenuhi
66444.437.96736.561MemenuhiMemenuhi
67422.235.88236.769MemenuhiMemenuhi
68457.839.2337.292MemenuhiMemenuhi
Data Statistik:Kuat Tekan Rencana (fc) = 30.000 MPa
Rata-rata = 37.046 MPa
Standar Deviasi = 3.670 MPaSyarat I = (fc+0.82sd)= 33.009 MPa,Syarat II = 0.85 fc= 25.5 MPa Berdasarkan data hasil evaluasi ( table 3.16 ) terlihat bahwa benda uji dengan No. urut 20, 21, 22, dan 23 tidak memenuhi syarat. Hal ini dapat diperbaiki dengan cara melihat saat kapan dan struktur bagian mana yang menggunakan bahan yang tak memenuhi syarat tersebut. Secara proporsional banyaknya benda uji yang tak memenuhi-syarat 4/68 sekitar 5.9%, hal ini masih dapat diterima. Akan tetapi jika melihat bahwa beton yang diuji merupakan struktur yang sangat membahayakan maka harus diambil tindakan perbaikan terhadap struktur tersebut, misalnya dengan menambah perkuatan-perkuatan yang diperlukan dengan sebelumnya melakukan pengujian langsung.3.4 Penutup
Untuk mengukur tingkat penguasaan materi perkuliahan ini, maka anda diwajibkan untuk mengerjakan penyelesaian soal-soal yang ada.
Soal / pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana caranya mengkonversi nilai kekuatan tekan kubus terhadap kekuatan tekan silinder2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mix design beton3. Jelaskan prosedur/urutan perencanaan campuran beton4. Sebutkan hasil uji karakteristik agregat kasar dan halus yang digunakan ke dalam format mix design.5. Jelaskan, apa yang menyebabkan komposisi hasil rancangan beton perlu dikoreksi
47
_1342836158.unknown