DOE.doc

35
BAB III RANCANGAN CAMPURAN BETON METODE DOE 3.1 Rancangan Campuran Beton Campuran beton merupakan perpaduan dari komposit material penyusunnya. Karakteristik dan sifat bahan akan mempengaruhi hasil rancangan. Perancangan campuran beton dimaksudkan untuk mengetahui komposisi atau proporsi bahan – bahan penyusun beton. Proporsi ini ditentukan melalui sebuah perancangan campuran( mix design ) beton . Dalam menentukan proporsi campuran dapat digunakan beberapa metode yang dikenal, antara lain : 1). Metode American Concrete Institute ( ACI). 2). Portland Cement Association.3). Road Note No.4.4).British Standard atau metode Departement of Environment (DoE) dan lain – lain. Namun yang umum diterapkan di Indonesia adalah cara Inggeris atau dikenal dengan metode Departemen Pekerjaan Umum. Metode ini tertuang didalam SK.SNI.T-15-1990-03” Tata Cara Pembuatan Rancangan Campuran Beton”merupakan adopsi dari cara Departement of Environment (DoE). Kriteria perancangan: Perancangan campuran beton merupakan suatu hal yang kompleks jika dilihat dari perbedaan sifat dan karakteristik bahan penyusunnya.Karena bahan penyusun tersebut akan menyebabkan variasi dari produk beton yanh dihasilkan. Pada dasarnya perancangan campuran beton dimaksudkan untuk menghasilkan suatu proporsi campuran 46

Transcript of DOE.doc

BAB III RANCANGAN CAMPURAN BETON METODE DOE3.1 Rancangan Campuran Beton Campuran beton merupakan perpaduan dari komposit material penyusunnya. Karakteristik dan sifat bahan akan mempengaruhi hasil rancangan. Perancangan campuran beton dimaksudkan untuk mengetahui komposisi atau proporsi bahan bahan penyusun beton. Proporsi ini ditentukan melalui sebuah perancangan campuran( mix design ) beton . Dalam menentukan proporsi campuran dapat digunakan beberapa metode yang dikenal, antara lain : 1). Metode American Concrete Institute ( ACI). 2). Portland Cement Association.3). Road Note No.4.4).British Standard atau metode Departement of Environment (DoE) dan lain lain. Namun yang umum diterapkan di Indonesia adalah cara Inggeris atau dikenal dengan metode Departemen Pekerjaan Umum. Metode ini tertuang didalam SK.SNI.T-15-1990-03 Tata Cara Pembuatan Rancangan Campuran Betonmerupakan adopsi dari cara Departement of Environment (DoE). Kriteria perancangan: Perancangan campuran beton merupakan suatu hal yang kompleks jika dilihat dari perbedaan sifat dan karakteristik bahan penyusunnya.Karena bahan penyusun tersebut akan menyebabkan variasi dari produk beton yanh dihasilkan. Pada dasarnya perancangan campuran beton dimaksudkan untuk menghasilkan suatu proporsi campuran bahan yang optimal dengan kekuatan yang maksimum. Pengertian optimal adalah penggunaan bahan bahan yang minimum dengan tetap mempertimbangkan kriteria standar dan ekonomis ditinjau dari biaya keseluruhan .

Kriteria dasar perancangan beton adalah kekuatan tekan dan hubungannya dengan faktor air semen yang digunakan. Kriteria ini sebenarnya kontradiktif dengan kemudahan pekerjaan karena menurut Abram,1920 ( Neville,1981) untuk menghasilkan kekuatan yang tinggi penggunaan air dalam campuran beton harus minimum. Jika air yang digunakan sangat sedikit , akan timbul kesulitan dalam pengerjaan sesuai dengan pendapat Feret (1896) yang mempertimbangkan pengaruh rongga. Variabilitas: Variabilitas dalam beton akan mempengaruhi nilai kekuatan tekan dalam perancangan . Pengertian variabilitas dalam kekuatan beton pada dasarnya tercermin melalui nilai standar deviasi. Asumsi yang digunakan dalam perancangan bahwa kekuatan beton akan terdistribusi normal selama masa pelaksanaan yang diambil melalui hasil pengujian dilaboratorium . Secara umum rumusan mengenai kekuatan tekan dengan mempertimbangkan variabilitas :

fcr = f c + kxS

fcr adalah kekuatan tekan rencana rata rata, f c adalah kekuatan tekan rencana,S nilai standar deviasi dan k adalah suatu konstanta yang diturunkan dari distribusi normal kekuatan tekan yang diijinkan biasanya diambil sebesar 1,64. Nilai k di Amerika adalah 1,645, di Inggeris dibulatkan 1,64 dan di Australia 1,65.

Gambar 3.1 Distribusi normal3.2. Perancangan campuran beton metode DoE

Jenis pengujian karekteritik agregat kasar dan halus yang diperlukan dalam perancangan campuran beton adalah :

Tabel 3.1. Data karakteristik agregat untuk mix design

N0.Jenis pengujianKeterangan

Agregat halus (pasir)Agregat kasar (kerikil)

1.Analisa saringanAnalisa saringanDigunakan pada format mix design

2.Berat jenis SSDBerat jenis Digunakan pada format mix design

3.PenyerapanPenyerapanDigunakan pada koreksi campuran

3.Berat isi volumeBerat isi volumeDigunakan untuk mengkonversi berat menjadi volume

4.Kadar airKadar airDigunakan pada koreksi campuran

5.Kadar organik-Untuk kontrol kualitas

6.Kadar lumpurKadar lumpurUntuk kontrol kualitas

7.-KeausanUntuk kontrol kualitas

1. Buat perancangan campuran ( mix design) beton sesuai dengan mutu yang ditargetkan ( misalnya K-225, K-250 dan lain lain) berdasarkan data diatas.

2. Lakukan perancangan beton ( prosedur rancangan gunakan tabel 3.2 (format mix design metode DoE).Tabel 3.2 Format mix design metode DoENoUraianReverensiNilaiSatuan

1Kuat tekan yang disyaratkan (fc)Ditetapkan kg/cm2

2Standar devisiasi (Sr)Tabel 3.5kg/cm2

3Nilai tambah/Margin (M)M= 2,64(Sr) 40,Sr>40

M = 1,64(Sr) , Sr < 40kg/cm2

4Kuat tekan rata-rata yang direncanakanfcr = f c + M kg/cm2

5Jenis semenDitetapkan

6Jenis agregat

1. agregat halusDitetapkan

2. agregat kasarDitetapkan

7Faktor air semen (FAS)Dihitung (gambar 3.2 atau 3.3 dan tabel 3.6)

8Faktor air semen maksimumTabel 3.7( diambil yang terkecil antara No.7 dan No.8)

9Tetapkan nilai slumpDitetapkan (Tabel 3.10)mm

10Ukuran maksimum agregatDitetapkan/analisa saringan mm

11Kadar air bebas 2/3 wh + 1/3 wk ( tabel 3.11)kg/m3

12Kadar semen c = 11/8kg/m3

13Kadar semen minimumTabel 3.7kg/m3

14Kadar semen yang digunakanTerbesar 12 dan 13kg/m3

15Tentukan jumlah susunan butir agregat halus ( lihat zona gradasi agregat halus)Hasil uji saringan dan tabel zona pasir

16Tentukan Proporsi agregat halus Gambar 3.4,3.5, 3.6%

17Tentukan Proporsi agrerat kasar 100%-16%

18Berat jenis SSD

1. agregat halus Hasil uji karakteristik

2. agregat kasarHasil uji karakteristik

19Berat jenis SSD gabungan agregat(16)x(BJ pasir) + (17)x(BJ kerikil)

20Berat jenis beton segarGambar 3.7kg/m3

21Berat agregat total20 14 11kg/m3

22Berat agregat halus (C)16 x 21kg/m3

23Berat agregat kasar (D)17 x 21kg/m3

Catatan : Cara lain untuk menentukan persentase agregat halus yaitu : cara analitis.

3. Cara menentukan faktor air-semen ( fas) :

1. Tentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari berdasarkan jenis semen dan agregat kasar serta pengujian kuat tekan ( gunakan tabel 3.6 untuk fas =0,5 sesuai dengan jenis semen dan agregat )

2. Gunakan gambar 3.2 untuk benda uji silinder dan gambar 3.3 untuk kubus

3. Tarik garis tegak lurus pada fas = 0,5 sampai memotong kurva kuat tekan yang ditentukan

4. Tarik garis mendatar dari kuat tekan yang diperoleh dari grafik silinder atau kubus sampai memotong garis tegak lurus untuk fas 0,5 dan lukis grafik baru

5. Dari kurva baru tersebut tarik garis mendatar untuk kuat tekan yang ditargetkan sampai memotong kurva baru tersebut.Kemudian tarik ke bawah hingga diperoleh nilai fas 4. Bila komposisi campuran sudah diperoleh, langkah selanjutnya melakukan koreksi campuran dengan menggunakan nilai penyerapan dan kadar air agregat kasar dan halus. Adapun rumus koreksi sebagai berikut:1. Air = B (Ck Ca)xC/100 (Dk Da)x D/100

2. Pasir = C+(Ck Ca)xC/100

3. Kerikil = D+(Dk Da)xD/100

4. Semen = tidak ada koreksi

Keterangan :

B = Jumlah air (kg/m3)

C = Jumlah pasir (kg/m3)

D = Jumlah kerikil (kg/m3)

Ca = Penyerapan air pasir ( %)

Da = Penyerapan air kerikil ( %)

Ck = Kandungan air pasir ( %)

Dk = Kandungan air kerikil (%) 5. Buat tabel kebutuhan material sebelum dan sesudah koreksi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kebutuhan material penyusun beton ( kg/m3)

MaterialSemen (A)Pasir (B)Kerikil (C)Air (D)Total

Sebelum koreksiSesuai hasil mix design Sesuai hasil mix designSesuai hasil mix designSesuai hasil mix designA+B+C+D = X

Sesudah koreksiTetapKemungkinan berubahKemungkinan berubahKemungkinan berubahA+B+C+D = X

Catatan : Total material sebelum dan sesudah koreksi harus sama.

6. Hitung kebutuhan material ( semen, pasir, kerikil dan air) hasil koreksi sesuai kebutuhan volume benda uji yang akan dicor.

Contoh : misalnya akan dibuat benda uji silinder diameter = 15 cm, tinggi = 30cm sejumlah 5 buah.Volume silinder =1/4 . . d2 . t .1,2.5 = 1/4 . . (0,15)2 . 0,3.1,2. 5

= 0,0318 m3 ( faktor pengali 1,2 akibat penyusutan volume beton gembur menjadi beton padat )

Tabel 3.4 Kebutuhan material penyusun beton ( kg/ 0,0318 m3)

VolumeSemen (A)Pasir (B)Kerikil (C)Air (D)

1m3Sesuai hasil mix design sebelum koreksiSesuai hasil koreksiSesuai hasil koreksiSesuai hasil koreksi

0,0318 m3

0,0318 x (A)0,0318x (B)0,0318 x (C)0,0318 x (D)

Catatan : Untuk merubah komposisi campuran dalam satuan berat menjadi volume maka satuan berat dibagi dengan berat isi masing masing material. 3.3. Tabel dan grafik mix design

Tabel 3.5 Standar deviasi berbagai tingkat pengendalian mutu pekerjaan

Volume PekerjaanMutu Pekerjaan

SebutanSatuan (m3)Baik sekaliBaikCukup

Kecil< 100045 < S 5555 < S 6565 < S 85

Sedang1000 300035 < S 4545 < S 5555 < S 75

Besar> 300025 < S 3535 < S 4545 < S 65

Tabel 3.6 Perkiraan kuat tekan beton pada FAS dan Jenis Semen serta

jenis agregat kasar yang digunakan

Jenis SemenJenis Agregat KasarKekuatan Tekan (Mpa) Umur(hari)Bentuk benda uji

372891

Semen portland tipe I atau semen tahan sulfat tipeII,VBatu tak dipecah ( alami)

Batu pecah17

1923

2733

3740

45Silinder

Batu tak dipecah ( alami)

Batu pecah20

2328

3240

4548

54Kubus

Semen portland tipe IIIBatu tak dipecah ( alami)

Batu pecah21

2528

3338

4444

48Silinder

Batu tak dipecah ( alami)

Batu pecah25

3031

4046

5353

60Kubus

Gambar 3.2.Hub. antara kuat tekan dan F.A.S benda silinder ( diameter =150 mm, tinggi=300mm)

Gambar 3.3. Hubungan antara kuat tekan dan F. A.S benda uji kubus (150mm x 150mm x 150mm)Tabel 3.7 Persyaratan jumlah semen minimum dan FAS maksimum berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus.

Kondisi pembetonanJumlah semen minimum (kg/m3)Faktor air semen

Beton didalam ruangan bangunan :

a.Keadaan keliling non korosif

b.Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif275

3250,60

0,52

Beton diluar ruangan bangunan :

a.Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung

b.Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung325

2750,60

0,60

Beton yang masuk ke dalam tanah :

a.Mengalami keadaan basah dan kering berganti ganti

b.Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah3250,55

Lihat tabel 4

Beton terus menerus berhubungan dengan air :

a.Air tawar

b.Air laut-Lihat tabel 5

Tabel 3.8 Ketentuan untuk beton yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfatKadar sulfatKonsentrasi sulfat dalam bentuk SO3Tipe semenKandungan semen minimum kg/m3. Ukuran nominal agregat maksimumFas

Dalam tanahSulfat (SO3) dalam air tanah (gr/lt)40mm20mm10mm

Total SO3 (%)SO3 dalam campuran Air:tanah = 2:1gr/lt

1Kurang dari 0,2Kurang dari 1,0Kurang dari 0,3Tipe I dengan atau tanpa Pozolan

( 15-40%)2803003500,50

Tipe I dengan atau tanpa Pozolan

( 15-40%)290330

3800,50

20,21,0-1,90,3-1,2Tipe I Pozolan

( 15-40%) atau semen portlan pozzolan2703103600,55

Tipe II atau V2502903400,55

30,5 11,9 3,11,2 2,5Tipe I Pozolan

( 15-40%) atau semen portlan pozzolan3403804300,45

Tipe II atau V2903303800,50

41,0 - 2,03,1 5,62,5 5,0Tipe II atau V3303704200,45

5Lebih dari 2,0Lebih dari 5,6Lebih dari 5,0Tipe II atau V dan lapisan pelindung3303704200,45

Tabel 3.9 Ketentuan minimum semen untuk beton bertulang kedap air

Jenis betonKondisi lingkungan berhubungan denganF.A.S maks.Tipe semenKandungan semen minimum (kg/m3)

Ukuran nominal agregat maksimum

40 mm20 mm

Air tawar0,50Tipe I-IV280300

Bertulang atau prategangAir payau0,45Tipe I + Pozolan

( 15-40%) atau semen portlan pozolan340380

0,5Tipe II atau V290330

Air laut0,45Tipe II atau V330370

Tabel 3.10 Nilai slump berbagai jenis pekerjaan beton

U r a i a nSlump (cm)

MaksimumMinimum

Dinding,pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang12,55,0

Pondasi telapak tidak bertulang,kaison dan konstruksi

bawah tanah.9,02,5

Pelat,balok,kolom dan dinding15,02,5

Pengerasan jalan7,55,0

Pembetonan massal7,52,5

Tabel 3.11 Perkiraan kadar air bebas

Ukuran maksimum

agregat kasar

(mm)Jenis agregatKadar air bebas (kg/m3 beton)

pada slump (mm)

0 1010 3030 6060 180

10Alami150180205225

Batu Pecah180205230250

20Alami135160180190

Batu pecah170190210225

40Alami115140160175

Batu pecah155175190205

Gambar 3.4 Prosentase pasir yang dianjurkan untuk Zone 1,2,3 dan 4 ( butir maksimum agregat 10mm)

Gambar 3.5 Prosentase pasir yang dianjurkan untuk Zone 1,2,3 dan 4

( butir maksimum agregat 20mm)

Gambar 3.6 Prosentase pasir yang dianjurkan untuk Zone 1,2,3 dan 4

( butir maksimum agregat 40mm)

Gambar 3.7 Berat volume beton segar

Perhitungan rancangan beton :Buat rancangan campuran beton fc= 275 kg/cm2 metode DOE benda uji silinder berasarkan data percobaan dibawah ini : Dari Hasil Pengujian Karakteristik diperoleh data sbb:

1. Agregat halus

Kadar air

= 2,145%

Berat jenis SSD = 2,589%

Penyerapan

= 4,242%

Modulus kehalusan= 1,546925%

2. Agregat Kasar

Kadar air

= 1,46%

Berat jenis SSD = 2,681%

Penyerapan

= 2,319%

Modulus kehalusan= 6,997%

Gradasi

= Ukuran maks agregat = 20 mm

Proporsi agregat = pasir (a)

= 30%

= Batu pecah (b)= 70%Data data konstruksi :1. Volume beton < 1000m32. Jenis pekerjaan : dinding beton bertulang3. Beton diluar ruangan bangunan : tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung

Penyelesaian :Perhitungan diisi kedalam format rancangan beton :NoUraianReverensiNilaiSatuan

1Kuat tekan yang disyaratkan (fc)Ditetapkan275kg/cm2

2Standar devisiasi (Sr)Tabel 4.660 kg/cm2

3Nilai tambah/Margin (M)M= 2,64 x 60 4118,4kg/cm2

4Kuat tekan rata-rata yang direncanakanfcr = f c + M 275+118,4393,4kg/cm2

5Jenis semenDitetapkan Type I

6Jenis agregat

1. agregat halusDitetapkanAlami

2. agregat kasarDitetapkanBatu pecah

7Faktor air semen (FAS)Dihitung (Gambar 3.1 dan Tabel 3.6)0,48

8Faktor air semen maksimumTabel 4.8( diambil yang terkecil antara No.7 dan No.8) = 0,6 0,48

9Tetapkan nilai slumpDitetapkan (Tabel 3.10)60-100mm

10Ukuran maksimum agregatDitetapkan/analisa saringan 20mm

11Kadar air bebas 2/3 wh + 1/3 wk ( tabel 3.11) = 2/3 (195) + 1/3(225)204,98kg/m3

12Kadar semen (c)c = 204,98/0,48427,04kg/m3

13Kadar semen minimumTabel 3.7325kg/m3

14Kadar semen yang digunakanTerbesar 12 dan 13427,04kg/m3

15Tentukan jumlah susunan butir agregat halus ( lihat zona gradasi agregat halus)Hasil uji saringan dan tabel zona pasirZona 1

16Tentukan Proporsi agregat halus Gambar 3.530%

17Tentukan Proporsi agrerat kasar 100%-1670%

18Berat jenis SSD

1. agregat halus Hasil uji karakteristik2,589

2. agregat kasarHasil uji karakteristik2,681

19Berat jenis SSD gabungan agregat30%x2,589)+ (70% x 2,681) 2,65

20Berat jenis beton segarGambar 4.62373kg/m3

21Berat agregat total2373 427,04- 204,98 1740,98kg/m3

22Berat agregat halus (C)16 x 21522,294kg/m3

23Berat agregat kasar (D)17 x 211218,686kg/m3

Tabel 3.12 Hasil perhitungan bahan sebelum koreksi kondisi SSD (kg/m3)VolumeSemen (Kg)Air (kg/lt)Pasir (kg)Batu pecah (kg)Berat total (kg)

1 m3427,04204,98522,2941218,6862373

(Sumber: Hasil perhitungan)Koreksi perhitungan : Koreksi perhitungan bahan

a. Kadar air

Pasir= Kadar air pasir x Berat agregat halus

= 2,145% x 522,294

= 11,20 kg/m3 Batu pecah= Kadar air batu pecah x Berat agregat kasar

= 1,46 % x 1218,686

= 17,79 kg/m3 Kadar air total= 11,20 + 17,79

= 28,99 kg/m3b. Penyerapan

Pasir

= Absorpsi pasir x Berat agregat halus

= 4,242% x 522,294

= 22,15 kg/m3Batu pecah= Absorpsi air batu pecah x Berat agregat kasar

= 2,319 % x 1218,686

= 28,26 kg/m3Absorpsi total= 22,15 + 28,26

= 50,41 kg/m3c. Hasil perhitungan bahan setelah dikoreksi

Semen

= 427,04

= 427,04 kg/m3Air

= 204,98 28,99 + 50,41

= 226,4 kg/m3Pasir

= 522,29 + 11,20 22,15

= 511,34kg/m3Batu pecah= 1218,686 + 17,79 28,26= 1208,21kg/m3 Total

= 2373 kg/m3

d. Perhitungan bahan

Untuk silinder 15 x 30 cm

Vol.silinder= . (3,14) x (0,15)2 x (0,30)

= 0,0053 m3 Kebutuhan bahan untuk 10 buah benda uji (faktor keamanan = 1,2)

Semen = 427,04 x 0,0053 x 5 x 1,2= 13,57 kg

Air

= 226,62 x 0,0053 x 5 x 1,2= 7,20 kg

Pasir

= 511,344 x 0,0053x 5 x 1,2= 16,25kg

Batu pecah= 1208,216 x 0,0053x 5 x 1,2= 38,41kg

Tabel 3.13 Kebutuhan bahan untuk 5 benda uji silinder ;VolumeSemen (Kg)Air (kg/lt)Pasir (kg)Batu pecah (kg)

1 m3427,04226,62511,3441208,216

0,005313,577,2016,2538,41

(Sumber: Hasil perhitungan)Perhitungan evaluasi :Contoh 1.

Dari data standar deviasi (tabel 3.14 kolom 2) untuk rencana pekerjaan beton dengan kuat tekan 20 MPa, lakukan evaluasi, apakah pekerjaan memenuhi syarat penerimaan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.

Penyelesaian:Hasil hitungan rata-rata = 23.847 MPa dan standar deviasi (s) = 2.602 MPa.

Tabel 3.14 Evaluasi Contoh 2No.Rata-rata benda uji yang berpasangan(Mpa)Kata-rata 4 benda uji berurutanSyarat I > fc + 0.82sSyarat II > 0.85fc

123.43--diterima

224.53--diterima

324.46--diterima

421.4623.47DiterimaDiterima

522.4923.24DiterimaDiterima

624.6723.27DiterimaDiterima

727.4324.01DiterimaDiterima

826.0525.16DiterimaDiterima

925.3225.87DiterimaDiterima

1026.4626.31Dierimaditerima

1120.5324.59DiterimaDiterima

1222.0823.6DiterimaDiterima

1321.5322.65DiterimaDiterima

1421.0821.3tidak diterimaDiterima

1524.1522.21DiterimaDiterima

1626.523.31DiterimaDiterima

1721.0823.2DiterimaDiterima

18! 9.4222.79DiterimaDiterima

1923.5322.63DiterimaDiterima

2029.1223.29DiterimaDiterima

2126.3624.61DiterimaDiterima

2227.5726.64DilerimaDiterima

2325.3627.1DiterimaDiterima

2422.2225.37DiterimaDiterima

2523.8424.75DiterimaDiterima

2620.5622.99DiterimaDiterima

2722.0522.17DiterimaDiterima

2822.4922.24DiterimaDiterima

2923.4322.13tidak diterimaDiterima

3020.4622.11tidak diterimaDiterima

3125.2222.9DiterimaDiterima

3226.3223.86DiterimaDiterima

3330.9125.73DiterimaDiterima

3425.1926.91DiterimaDiterima

3523.3626.44DiterimaDiterima

3624.8126.06DiterimaDiterima

3722.4323.94DilerimaDiterima

3821.0122.9DiterimaDiterima

3918.3921.66tidak diterimaDiterima

4024.0521.47tidak diterimaditerima

4127.8422.82DiterimaDiterima

4224.1523.61DiterimaDiterima

4320.8724.23DiterimaDiterima

4423.724.14DiterimaDiterima

4524.8423.39DiterimaDiterima

4624.2523.42DiterimaDiterima

Dari Tabel 3.14 dapat dilihat bahwa benda uji yang berpasangan dengan nomor urut (14), (29), (30), (39) dan (40) tidak memenuhi syarat sehingga harus dilakukan pengujian lebih lanjut dengan cara melakukan perbaikan pada beton. Untuk mempercepat pekerjaan, sebaiknya pekerjaan ini dilakukan dengan bantuan komputer, misalnya dengan bantuan program Excel . Untuk mempermudah pembacaan, laporan hasil evaluasi sebaiknya disajikan dalam gambar (Gambar 3.8 di bawah ini ) :

Gambar 3.8 Evaluasi kuat tekan

Contoh 2. Hasil pengujian kuat tekan dengan menggunakan kubus (150 x 150 x 150) dengan kekuatan tekan rencana 30 MPa (K-350 kg/cm2) pada pekerjaan beton untuk struktur pondasi bangunan CF-SILO Optimization Project II PT. Semen Baturaja (Persero). Adapun data pengujian seperti yang tercantum dalam tabel 3.9 Evaluasilah kekuatan tekan tersebut menurut SNI.

Tabel 3.15 Data Pengujian Kubus untuk K-350

No.KNo.KNo.KNo.KNo.K

143316489314364639661449

240017444324534742262447

340018307334134845363413

441119356343894946264436

540020342354335051165424

642721356364535144466444

740922400373965246267422

848923444383965351168458

9480244583943654480

10411254674045355418

11511264244144456458

12369274004244057458

13456284764338758489

14456294534443659436

15433304004543660449

Penyelesaian:Sebelum evaluasi dilakukan, nilai kekuatan tekan kubus harus dikonversi menjadi nilai kekuatan tekan silinder. Menurut SK.SNI konversinya mengikuti rumusan sebagai berikut :

Tabel 3.15 data pertama (433.3 kg/cm2) konversinya sebagai berikut:Konversi kubus 433.3 kg/cm2 = 43.33 MPafc=[0.76+ 0.2 log (43.33/15)]*43.33 = [0.76+0.2(0.461)]*43.33 = (0.852)*43.33=36.92

Selanjutnya dibuat tabel sebagai berikut :

Tabel 3.16 Evaluasi Contoh 2 No.

(fck)(fc)Rata-rata 4

Benda Uji BerpasanganSyarat I

> fc + 0.82 SdSyarat II

> 0.85 fc

1433.336.923.Memenuhi

240033.808--Memenuhi

340033.808-Memenuhi

4411.134.84434.846MemenuhiMemenuhi

540033.80834.067MemenuhiMemenuhi

6426.736.30434.691MemenuhiMemenuhi

7408.934.63834.898MemenuhiMemenuhi

8488.942.17436.731MemenuhiMemenuhi

948041.32938.611MemenuhiMemenuhi

10411.134.84438.246MemenuhiMemenuhi

II511. 144.28640.658MemenuhiMemenuhi

12368.630.89237.838MemenuhiMemenuhi

13455.639.02237.261MemenuhiMemenuhi

14455.639.02238.306MemenuhiMemenuhi

15433.336.92336.465MemenuhiMemenuhi

16488.942.17439.285MemenuhiMemenuhi

17444.437.96739.021MemenuhiMemenuhi

18306.725.21535.57MemenuhiMemenuhi

19355.629.69233.762MemenuhiMemenuhi

20342.228.45930.333Tak MemenuhiMemenuhi

21355.629.69228.264Tak MemenuhiMemenuhi

2240033,80830.412Tak MemenuhiMemenuhi

23444.437.96732.481Tak MemenuhiMemenuhi

24457.839.2335.174MemenuhiMemenuhi

25466.740.0737.769MemenuhiMemenuhi

26424.436.0S838.339MemenuhiMemenuhi

2740033.80837.299MemenuhiMemenuhi

28475.640.91337.720'MemenuhiMemenuhi

29453.338.80537.403MemenuhiMemenuhi

3040033.80836.833MemenuhiMemenuhi

31435.637.13937.666MemenuhiMemenuhi

32453.338.80537.139MemenuhiMemenuhi

33413.335.04936.2MemenuhiMemenuhi

34488.942.17438.292MemenuhiMemenuhi

35433.336.92338.238MemenuhiMemenuhi

36453.338.80538.238MemenuhiMemenuhi

37395.533.38937.823MemenuhiMemenuhi

38395.533.38935.626MemenuhiMemenuhi

39435.637.13935.68MemenuhiMemenuhi

40453.338.80535.68MemenuhiMemenuhi

41444.437.96736.825MemenuhiMemenuhi

4244037.55337.866MemenuhiMemenuhi

43386.732.5736.724MemenuhiMemenuhi

44435.637.13936.307MemenuhiMemenuhi

45435.637.13936.1MemenuhiMemenuhi

46395.633.39835.062MemenuhiMemenuhi

47422.235.88235.89MemenuhiMemenuhi

48453.338.80536.306MemenuhiMemenuhi

49462.239.64536.933MemenuhiMemenuhi

50511.144.28639.655MemenuhiMemenuhi

51444.437.96740.176MemenuhiMemenuhi

52462.239.64540.386MemenuhiMemenuhi

53511.144.28641.546MemenuhiMemenuhi

5448041.32940.807MemenuhiMemenuhi

55417.835.4740.183MemenuhiMemenuhi

56457.839.2340.079MemenuhiMemenuhi

57457.839.2338.815MemenuhiMemenuhi

58488.942.17439.026MemenuhiMemenuhi

59435.637.13939.443MemenuhiMemenuhi

60448.938.3939.233MemenuhiMemenuhi

61448.938.3939.023MemenuhiMemenuhi

62446.738.18338.026MemenuhiMemenuhi

63413.335.04937,503MemenuhiMemenuhi

64435.637.13937.191MemenuhiMemenuhi

65424.436.08836.615MemenuhiMemenuhi

66444.437.96736.561MemenuhiMemenuhi

67422.235.88236.769MemenuhiMemenuhi

68457.839.2337.292MemenuhiMemenuhi

Data Statistik:Kuat Tekan Rencana (fc) = 30.000 MPa

Rata-rata = 37.046 MPa

Standar Deviasi = 3.670 MPaSyarat I = (fc+0.82sd)= 33.009 MPa,Syarat II = 0.85 fc= 25.5 MPa Berdasarkan data hasil evaluasi ( table 3.16 ) terlihat bahwa benda uji dengan No. urut 20, 21, 22, dan 23 tidak memenuhi syarat. Hal ini dapat diperbaiki dengan cara melihat saat kapan dan struktur bagian mana yang menggunakan bahan yang tak memenuhi syarat tersebut. Secara proporsional banyaknya benda uji yang tak memenuhi-syarat 4/68 sekitar 5.9%, hal ini masih dapat diterima. Akan tetapi jika melihat bahwa beton yang diuji merupakan struktur yang sangat membahayakan maka harus diambil tindakan perbaikan terhadap struktur tersebut, misalnya dengan menambah perkuatan-perkuatan yang diperlukan dengan sebelumnya melakukan pengujian langsung.3.4 Penutup

Untuk mengukur tingkat penguasaan materi perkuliahan ini, maka anda diwajibkan untuk mengerjakan penyelesaian soal-soal yang ada.

Soal / pertanyaan

1. Jelaskan bagaimana caranya mengkonversi nilai kekuatan tekan kubus terhadap kekuatan tekan silinder2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mix design beton3. Jelaskan prosedur/urutan perencanaan campuran beton4. Sebutkan hasil uji karakteristik agregat kasar dan halus yang digunakan ke dalam format mix design.5. Jelaskan, apa yang menyebabkan komposisi hasil rancangan beton perlu dikoreksi

47

_1342836158.unknown