Dodi Ardiansyah -...

100
PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH (Stu di Kasus: Peternakan Sapi Perah Swndayn Pondok Rnnggon, Jakarta Timur) Dodi Ardiansyah 10092020301 .JlJIUJSAN EKONOMI PERTAl\IAN/AGIUBISNIS FAKlJL TAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSIT AS ISLAl\I NEGll<:RI SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 2006 !\'t/1427 H

Transcript of Dodi Ardiansyah -...

Page 1: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

(Stu di Kasus: Peternakan Sapi Perah Swndayn Pondok Rnnggon, Jakarta Timur)

Dodi Ardiansyah 10092020301

.JlJIUJSAN EKONOMI PERTAl\IAN/AGIUBISNIS FAKlJL TAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAl\I NEGll<:RI SYARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA 2006 !\'t/1427 H

Page 2: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKATAN TRANSAKSI SYAR/'AH

(Studi Kasus: Peternakan Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon, Jakarta Timur)

Oleh: DODI ARDIANSYAH

10092020301

Skripst Sebagai Salah San1 Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian Pada Jurnsan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Sains dan Tcknologi

Universitas Islam Ncgeri Syarif Hidayatullah Jakarta

JllRllSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKliLTAS SAl:\S DAN TEKi"IJOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF lllDA YATULLAH

JAKARTA 2006 M/ 1427H

Page 3: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

PENGESAHAN U.llAN

Skripsi yang be1judul "Penyaluran Susu Sapi Murni Ditinjau Dari

Pcndclrntan Trasal<si Syari'ah" (Studi Kllsus: Petcrnalrnn Sapi i>erah

Swadaya Pondok Ranggon, .Jakarta Timur). Telah diuji dan dinyatakan lulus

sidang munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakiu1a pada hari Jum'at 27 Januari 2006. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Saijana Strata Satu (SI) Pad a Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.

Tim Penguji, Penguji I

Jakarta, Febuari 2006

( Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc )

Penguji II

\-

( Ir. Muhan~iwirya, MM.M . .Si ) ( A.M. Hasan Ali, MA ) NIP: 150 370 226

aya Putra, M.Sis) 15) 317 956 'f~

Page 4: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN /AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF lllDAYATlJLLAH .JAKARTA

_ .. _ ...... _ .. __ -_,ii"iiiiiiiiiiiiiiiiiii"""~"""iiiiiiii""~"'-"""'"""iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiOii'i-iiiiiiiiiii=iiiiii-..

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:

Nama NIM Program Studi Juclul Sklipsi

: Dodi Ardiansyah : 10092020301 : Sosial Ekonomi P~1tanian : Pcnyaluaran Su.>u Sa pi Murni Dil injau Dari Pendekatan Transaksi Syari 'ah (Studi Kasus : Peternak Susu Sapi Swadaya Pondok Ranggon, Jakarta Timur)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk munperoleh gelar Smjana Pertnnian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe11anian/ Agribisnis, Fakultas Sains clan Teknologi, Universitas Islam Negeri SyariCHidayatullah Jakmta.

Pembimbing I

,.--

Jakarta, Maret 2006 Menyetujui

Dosen Pembimbing

(Ir. Muhandis Natadiwirya, MM.M.Si)

Mengetahui,

Pembimbing JI (/

(A~ . Hasa::li.-MA) NIP: 150 370 226

Ketua forusan

Y1 ians ah ,Jaya Putra, M.Sis) NIP: 50 317 956 • ~

4 ( ( Ir. :.::tsi~din, MM )

NIP: 150 317 958

Page 5: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

PERNVATAAN

DENGAN !NI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN! BENAR-

BENAR HASIL KARY A SENDIRJ YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARY A ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

AT AU LEMBAGA MANAPUN.

Jakana. Maret 2006

(Dodi Ardiansyah) 100092020301

Page 6: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

RINGKASAN

DODI ARDIANSYAH. Penyaluran Susu Sapi Mumi Ditinjau Dari Pendekatan Transaksi Syari 'ah (Studi kasus: Petemakan Susu Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon, Jakarta Timur). (Dibawah bimbingan MUHANDIS NATADIWIRYA dariA.M HASAN ALI).

Subsektor petemakan mempakan bagian yang udak terpisahkan dari pembangunan di sektor pertanian, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Susu mempakan salah satu komoditas produk petemakan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut Namun bedasarkan data Dirjen Petemakan (2003) di Indonesia kesenjangan yang tcrjadi antara persediaan dan pennintaan susu masih cukup besar, yaitu ketersediaan yang ada dalam negeri sebesar 32% dan sisanya 68% masih masih hams impor. berdasarkan peluang usaha dalam menghasilkan susu segar masih besar. Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari masalah pemiagaan atau perdagangan prakte:k perdagangan tersebut diwujudkan dalam bentuk jual-beli dengan lltiuan mencari kcuntungan dan mewujudkan kepuasan pelanggan. Dalarn melakukan kegiatan transaksi yang didasarkan pada syari 'ah Islam tidak tertutup kemungkinan adanya bentuk barn dalam melakllkan transaksi antara sesama manusia, selama ha! terscbut membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat dan tidak mernbawa nilai mafsadah (kcmsakan) bagi manusia serta tidak bertentangan dengan nash al-Qur'an dan as­Sunnah.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (I) Menganalisis fungsi, jalur tataniaga dan biaya-biaya dalam penyaluran susu sapi. (2) Mcngetahui mekanisme transaksi antara pctemak dan pedagang dalam penyaluran susu sapi. (3) Mengetahui metode transaksi yang sesuai dengan .1yari 'ah Islam. ( 4) Mengetahui penerapan transaksi yang berdasarkan syari ·ah Islam.

Penelitian ini dilakukan di kawasan usaha petemakan untuk pengembangan dan budidaya sapi perah Pondok Ranggon yang ada di DKI Jakarta yaitu di Kclornpok Tani Temak Sapt Pcrah Swada\a tKTTSP) Hal ini tclah ditctapkan dengan Surat Kcputusan Gubemur OKI Jakarta tentang pengembangan wilayah pctemakan Nornor: 300 tahun 1986. Adapun jenis sapi pcrah yang di pelihara adalah jenis sapi sapi Fries Holland (FH) dengan jumiah petemak sebanyak 23 kcpala keluarga dcngan populasi sapi perah 768 ekor.

Data yang diperoleh di lapangan unmk melihat JCnis transaksi dalam penyaluran susu sapt mum1 yang akan dtttnJaU dari bentuk transaksi syan 'ah. (Ra 'i Murahahah. Ra·, Salam dan Ra '1 /s//.\lma). Konsep yang digunakan dalam pcnclitian ini adalah konscp tataniaga, fungsi dan jalur tataniaga yang dijabarkan secara deskriptif, dan dalam bentuk tabel mengenai biaya dan marjin tataniaga.

Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh KTTSP Swadaya meliputi : (I) Fungsi pertukaran yang tcrdiri sub fungsi pernbelian clan penJualan. (2) Fungsi fisik. mcncakup sub fungs1 pengangkutan dan penyimpanan, (3) Fungsi fasilitas. rnencakup sub fungsi standarisasi, pe1,angungan resiko. pembiayaan dan sub fungsi infonnasi pasar.

Page 7: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Penyaluran susu sapi murni KTISP Swadaya meliputi: (I) Peternak (2) Koperasai (3) Agen (4) Looper (5) Konsumen. Adapun biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh KTTSP Swadaya dalam saluran tataniaga susu adalah sebesar Rp 187,50-/liter (100%) yang terdiri dari biaya angkut susu Rp 125,00-/liter (66,7%), biaya retribusi susu Rp 25,00-/liter (13,3%) danbiaya pengelolaan susu Rp 37,50-/liter (20,0%). Marjin tataniaga yang diperoleh peternak dengan menjual susu kepada koperasi adalah Rp 250,00-/liter dengan persentase (18,51 %). Untuk marjin peternak dari agen adalah sebesar Rp 550,00-/liter (40,74%). Sedangkan marjin peternak dari looper Rp 850,00-/liter (62,96%).

Adapun akad transaksi jual-beli yang tijauan syari 'ah dalam penyaluran susu sapi adalah sebagai berikut : I). Koperasi

Dalam melakukan transaksi jual-beli antara peternak dan koperasi dapat dilihat beberapa kesepakatan antara lain:

a). Koperasi memesan terlebih dahulu kepada peternak untuk menyiapkan susu sapi murni yang kualitasnya baik tanpa ada campuran apapun.

b ). Dalam pembayaran koperasi meyakinkan peternak dengan memberikan uang muka. Setelah berkelanjutan koperasi juga dapat mengambil susu dengan cara pembayarannya tenunda.

c). Dalam melunasi pembayaran koperasi diberi waktu sampai awal bulan. d). Resiko bila terjadi kernsakan pada susu karena basi di tanggung oleh

peternak sedangkan resiko kecelakaan atau susu tumpah maka koperasi yang menanggungnya.

2). Agen Agen dan peternak membuat kesepakatan tentang mekanisme pembayaran dan

rcsiko untuk berlangganan susu diantaranya adalah: a). Agen terlebih dahulu memesan susu kepada petemak agar bisa disiapkan. b ). Pembayaran susu dengan uang muka cicilan. Agen diberi kesempatan

untuk membayar pada 3 sampai I 0 hari setelah susu diterima. c). Jumlah pembayaran sesuai dcngan pesanan susu yang ditcrima agen. d). Dcnda bila terlambat pembayaran adalah pcmbayaran susu menjadi harian

(tidak tcnunda lagi) e) Resiko bi la terjadi kernsakan pad a susu karena bas1 di tanggung oleh

peternak. Sedangkan resiko bila terjadi kecclakaan atau susu tumpah agen yang menanggungnya.

3). Looper Cntuk pernbayaran susu antara pt."f1emak dl!lll looper Ilda belx.'rl!pa kcsepakatan

antara lain adalah: a). Looper membayar harga susu di muka pada setiap awal bulan dengan kata

lain looper memesan susu terlebih dahulu. b ). Peternak menjual kepada looper dengan harga yang ditetapkan petemak

tanpa memberitahukan harga dasar. c). Looper diberi kebebasan dalam menentukan 1umlah harga yang dijual

kepada pelanggan.

Page 8: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

d). Resiko bila terjadi kerusakan pada susu karena basi di tanggung oleh pctcrnak, scdangkan bila terjadi kecelakaan dan susu tumpah maka resiko ditanggung bcrsama oleh looper dan pctemak .

e ). Keterlambatan pembayaran dendanya adalah mel.unasi pembayaran dan selanjutnya pembayaran harus tunai.

Dari ketiga kriteria kesepakatan di atas, transaksi tersebut menyerupai ba '; is//s/ma karena dalam segi pembayaran maupun pemesanan sudah memenuhi kriteria dasar dari ba 'i istislma yaitu koperasi, agen dan looper memesan terlebih dahulu baik jumlah dan takaran dan membayarnya bisa saat kontrak, diangsur dan kemudian hari. Sedangkan untuk konsumen dilihat dari segi pembayarannya yaitu jcnis transaksi biasa antara peternak dan konsumen (ba 'i muthlaqah) .

Page 9: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirrobbil'alamin, segala puji serta syukur kita panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik clan hidayah-Nya kcpada kita

scmua. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada nabi muhammad SAW, sebagai

suri tauladan bagi umatnya dimana saja berada dan semoga k1ta mendapatkan

syafaatnya di akhirat nanti. Amin.

Skripsi ini mcrupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar satjana pada

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian di Fakultas Sams dan Tcknolog1, Umvcrsitas Islam

Negeri Syarif Hidayatul!ah Jakarta. Dalam pembuatan skripsi ini penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tulis ini masih jauh sempuma, sehingga tanpa bantuan dari

berbagai pihak skripsi yang disusun ini tidak akan terlaksanan. Untuk itu

perkenankanlah penulis menghaturkan penghargaan yang sebesar-besamya dan

ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada:

I. Dr. Sopiansyah Jaya Putra, M.Sis. sclaku Dckan Fakultas Sams dan Tcknologi

Univcrsitas Islam Ncgeri SyarifHidayatullah Jakarta.

1 Ir Mudatsir Najamuddin. MM dan Drs Accp l\fohib. MM. sdaku Kctua

Jurusan dan sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pcrtanian

3. Ir. Muhand1s Natadiwirya, MM, M.Si, selaku pemb1mbmg utama dan A.M

Hasan Ali, MA, sclaku pembimbmg kcdua yang bcrscdian mcluangkan

waktu. tcnaga clan pikirannya dcngan sabar mcmhimbing. mcngarahkan dan

Page 10: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

memberikan ilmu serta pengalamannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc selaku penguji pertama yang telah

memberikan petunjuk dan saran atas penyelesaian skripsi ini.

5. Kedua orang tua, H. Mansur dan my moom Hj. Sapinah berserta keluarga

kakak dan adik-adiku ( Siti Nurseha dan Muhajib Ramzi Al-Hijr).

6. Suhendar, SE dan dr. Eva Devita selaku kakak dan kakak iparku yang selalu

memberi dukungannya, baik waktu dan fasilitas komputemya.

7. Bapak Ahmad, bapakYudha, ibu Rizki, ibu Lilis dan dosen lainya yang ada

pada jurusan Agribisnis.

8. Pa' Sainih, Pa' Taba, Pa' Wadud, Bu Ova, Bu Yus, Pa'Gun, Pa' Muksin dan

Pa' Amir, selaku staf administrasi pada akademik F akultas Sains dan

Teknologi.

9. lbu Ir. Elisabeth Baso, SE. M.Si sdaku kepala UPT balai teknologi

pengembangan produksi petemakan dan hcscrta paira Staff UPT.

I 0. Bapak Rohmani, H. Sholahudm. H Zem sdaku kepala petemakan dan

peternak yang ada di Kelopok Tani Temak Sapi Perah Swadaya.

11 Ade. Ida. Agus dan Nursan \'ang telah membantu dalam mcmberikan

infonnasi dalam petemakaan mengenai pedagang susu.

12. Teman-teman ku Agribisnis 2000(A) Citra, Ame:!, Prucul, Husnul,Red-one

(B) MGW, Yosep, Arman, Acak, D-11, Rmo BEMJ 2003 dan semuanya yang

tak bisa ku scbutkan.

Page 11: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

13. Teman FST dan FEIS . Ikhsan, Fahri ,Febri, Reza, Pras, Praguno, Yasin,

"Sunni, Maryadi, Wardah, Ina, Silvi, SE. Lisa, 0-Wi (endut), Riko, dll

14. Teman rumahku, Marjuki, Supodono, Munir, Toro, Aam (Eeg), Si:iagur,

A.UJang, Sopiandi, Ayudan Marsya.

15. Ustd. Karjono, ST. Ustd. Toupik, Ustd. Salam, Ustd. Tanuri, Ustd. Kartolo,

dan Ustd. Hasan Ali terimakasih alas pcrhatiannya selama ini.

Semoga orang-orang yang telah membantu dalam pcnyelesaian skripsi ini,

kebaikan dan kerido'anya akan dibalas oleh Allah SWT.Amin. Harapan penulis,

semoga skripsi ini dapat diterima oleh pcmbaca dan be:rmanfaat bagi pihak yang

melakukan pcnelitian lcbih lanjut.

Jakarta, Febuari 2006

(Dodi Ardiansyah)

Page 12: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

DAFTAR ISi

Halaman Halaman Judul... ...................................................................................................... 1

Kata Pengantar ................................ . . .............. II

Datiar lsi ................................................. . . ........... Ill

Daftar Tabel ..... . . ....... IV

Datiar Gambar .. . . ......... v

Daftar Lampi ran .................................. . . ........... VI

BAB I. PENDAHULUAN ... ........ I

I. I Latar Belakang ............................................... . . ........... I

l.2 Perumusan Masalah ............................. . ' . ................... . .J

1.3 Tujuan Penelitian . . ........ .4

1.4 Kegunaan Pcnclitian .......................................................... 5

I 5 Sistimatika Penulisan .. . .5

BAB IL TINJAUAN PUST AKA ........................................................... 8

2.1 Penyaluran Susu Sapi Mumi ................................................ 8

2.2 Fungsi Tataniaga ............................................................. I 0

2.3 Lembaga dan Saluran Tataniaga ... . .12

2.4 Biaya dan Marj in Tataniaga .................... . . .... 14

2.5 Bauran Pemasaran ............................................................................... 15

2.6 Tinjauan Um urn Ten tang Transaksi Jual-Beli ............................ 17

2.6.1 Pcngertian Transaksi Jual-Bcli .. 17

2.6.2 Rukun dan Syarat Jual-Bcli ...................................................... 19

2.6.3 Hal Yang Menyangkut Jual-Beli .................................... 23

2.6.4 Hukum dan Landasan Dalam Jual-Beli ,\)•ari 'ah .... . ....... 25

2.7 Bentuk Transaksi Jual-Beh .................................................... 28

2.8 Bentuk Transaksi Syariah Dalam Pcnyaluran Susu Sapi 30

Page 13: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

2.8.1 Ba '1 al-ivfurabahaah .................................................... 30

2.8.2 Ba 'i as-Salam ............................................................ ............... 32

2.8.3 Ba 'i Jsthisna ................ .............................................. 34

2.9 Kerangka Pemikiran ...................................................... 37

BAB Ill. METODE PENELITIAN .................... . ....... ······· .. .40

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........... . . .......... .40

3.2 Metode Pengumpulan Data dan lnformasi ... . ........... .40

3.3 Analisis Data ................. . . ........ .41

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASl PENELITIAN ............................ 42

4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian ............................................... .42

4.2 Sejarah Pctemakan . . . . . . . .. ... . . . ... . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . ............... .43

4.3 Temak Sapi ..................................................................................... .44

4.4 Aspek Kelembagaan ..... .46

4.4.1 Struktur Organisasi ................................................. 46

4.2.1 Kctcnagakcrjaan .................................................. .47

4.2.2 Waktu Kcrja ...................................................... .48

4.5 Unit Kegiatan Dalam Pctcmakan ........................................ .48

4.5. l Unit Kcschatan Hewan dan lnseminasi Buatan ........... .48

4.5.2 Unit Pembinaan dan Penyuluhan ... . . .................... .49

4.5.3 Unit Produksi ....................................................................... 50

4.5.4 Unit Makanan Ternak .............................................. 51

-t5.5 Unit Pcnanganan Limbah . ........... .52

BAB V. HASlL DAN PEMBAHASAN ........ . . ....................... .53

5.1 Kegiatan Tataniaga Dalam Penyaluran Susu Sapi ..................... 53

5.1.1 Pclaksanaan Fungsi-Fungsi Tataniaga ........................ .53

5.1.2 Mekanismc Pcnyaluran Susu Sapi Murni ....................... 57

Page 14: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

5. I .3 Cara Penyaluran Susu Sapi di Lernbaga Tataniaga ................ 58

5. 1.4 Biaya Dan Marjin Tataniaga Dalam Penyaluaran Susu Sapi .59

5.2 Transaksi Dalarn Penyaluran Susu Sapi ............................................ 61

5.2. I Koperasi .. . ... . .. .. . . .. ... .. . ................ ............. . ...... 62

5.2.2 A gen .......................................................................... 62

5.2.3 Looper ....................................................................... 63

5.2.4 Konsumen .................................... .. ....................... 63

5.3 Pesamaan Bentuk Transaksi Jual Beli Syariaih Dalam Penyaluran Susu

~~Mumi........................... . ....... M

5.3. I KOPERASI ................................................................ 64

5.3.2 A~n .. ... ... ..... .. . ....... .65

5.3.3 Looper. ....................................................................... 66

5.3.4 Konsumcn ...... ..................................................... 67

5.4 Tinjauan Syariah Dalam Transaksi Penyaluran Susu Sapi Murni Di

"KTTSP" Swadaya ... ....... . ..................................... 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 70

6.1 Kcsimpulan ................................................................... 70

6.2 Saran ................................................ . . .................... 73

DAFT AR PUST AKA ... .................. 74

LAMPIRAN ................................................................................... 76

Page 15: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I. Komsumsi Susu Tahun 1999-2003 (Indonesia) ...................................... 1

2. Perbandingan Antara Ha 'i Salam dan Ha 'i Istislma .. ........................... .35

3. Hubungan Harga dan Barang Dalam Transaksi Syari'ah ..... . . .... .36

4. Kemampuan Produksi Sapi Perah ...................................................... .44

5. Jumlah Sapi Perah di "KTTSP" Swadaya Pondok Ranggon .............. ..45

6. Jumlah Produksi Susu Perbulan ............................................................ 50

7. Biaya Tataniaga Susu Sapi di ''KTTSP" Swadaya ...... . . ................. 60

8. Harga Penjualan dan Marjin Tataniaga di" KITSP" Swadaya ............. 61

9. Transaksi di Saluran Tataniaga .............................................................. 62

l 0. Tinjuan Transaksi Syari 'ah ................................................. . . ... 68

Page 16: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

DAFTAR GAMBAR

Garn bar Halaman

I. Saluran Tataniaga Untuk Barang Konsumsi .......................................... 13

2. Alur Kerangka Pemikiran ...................................................................... 39

3. Susunan Organisasi Peternak Susu ................................................ 46

4. Fasilitas Peternakan ...................... . . .............................................. 50

5. Pola Saluran Tataniaga di ··KTTSP"Swad_aya ........................................ 57

Page 17: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halaman

1. Surat Bukti Peneli ti an dari Dinas Petemakan ........ . . ... 76

2. S.K. Gubemur Tentang Relokasi Petemakan ................................. 77

3. S.K. Gubemur No. 300 tahun 1986 ............... ........ . ...... .... . . 78

4. Peta Lokasi KTTSP Swadaya Pondok Ranggon .................. .. ..80

5. Peta Lokasi Peningkatan Prasarana di KTTSP Swadaya.. . ..... 81

6. Peta Kelurahan Pondok Ranggon ................................................. 82

7. Foto-Foto Di Tempat Penelitian .................................................... 83

Page 18: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

1.1. Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Subsektor petemakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pembangunan di sektor pertanian. terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan

dan gizi. Dengan seiring waktu bcrjalan dan semakin meningkatnya jumlah

penduduk. tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat. maka itu akan

berdampak terhadap meningkatnya pennintaan akan kebutuhan pangan hewani.

Dengan demikian produksi untuk memenuhi pennintaan tersebut akan meningkat

juga. Dalam hal 101 susu sapi merupakan salah satu pangan hewani yang dapat

diandalkan. namun di Indonesia ada kesenjangan yang terjadi antara persedimm

dan pennintaan susu yang masih cukup besar. Ketersediaan yang ada belum dapat

memenuhi kebutuhan, sebagaimana terlihat dari tabel. I di bawah ini.

Tabel I. Komsumsi Susu Tahun 1999-2003 (Indonesia)

\No\ Tahun I !-·-···-·· ·1 1 1_~9J .....

2 2000_ .. 3 2001

i 4; 2002 __ 15:-- 2003' J

Ket. •) :\ngla se~4; Sumber \\ ,._ -., "; - .:...-

436 0 4957 479.9 493.4

--~-------.....

577.5

Susu

. -~--·-·~ - - --- -------

822 0 142 0 ·------·---- ------14798 575.5

----------~-

1.476.0 693.0 1.382.6 609.6 1.382.6 609.6

1 116.0 1.400.0 1.262.9 1.266.4 J 1.350.5

Dan 1ahu:-. 1999 sampa1 2003 Indonesia lebih banyak meng1mpor susu

sapi, karena produ..:s1 dalam negeri belum mcncukupi kebutuhan dalam negeri.

Seiling dengan k:!:laJuan zaman dan pengetahuan masy8r3kat jumlab kebutuhan

Page 19: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

susu tersebut bisa saJa meningkat setiap saat. Kesadaran akan pentingnya

kebutuhan pangan yang bemilai gizi merupakan salah satu indikator dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat (Soribaya Siregar: 1992:3 ). Temak sapi

pcrah mempunyai peranan besar dan penting dalam subsektor petemakan terutama

dalam pemenuhan kebutuhan susu domestik.

Berdasarkan data Dirjen Petemakan (2003) kebutuhan dalam negeri masih

belum tercukupi, hanya sebesar 32% saja itupun berupa susu olahan. Dalam

memenuhi kebutuhan dalam negeri masih hams impor dari luar negeri sebesar

68%. Berdasarkan kondisi tersebut, usaha sapi perah untuk menghasilkan susu

segar masih prospektif Ada pun dalam penyalurannya, ipara petemak mencoba

menempa dan membangun suatu saluran distribusi yang baik agar dapat diterima

oleh konsumen dengan baik. Susu merupakan komoditas yang tidak dapat

bertahan lama, sehingga perlu penanganan cepat sehingga konsumen dapat

menikmati susu dalam keadaan baik, oleh karena itu peny.aluran mcrupakan salah

satu fak1or penentu suksesnya produk yang akan disalurkan, sehingga menentukan

sukscsnya usaha tcmak sapi ini juga.

Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dlan masalah pem1agaan

atau perdagangan, karena praktek perdagangan tersebut diwtyudkan dalam bentuk

jual-beli dengan tujuan mencari ketmtungan dan mewujudkan kepuasan

pelanggan. Hal ini menjadi bagian terpenting dalam aktivitas usaha. Praktek

transaksi jual beli yang masih dapat diakses dari berbagai sumber referensi awal

Islam dapat menjadi warisan bagi generasi sekarang. Warisan tersebut dapat

memberikan informasi kepada kita akan model dan bentuk transaksi jual-beli baik

Page 20: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

yang dibenarkan oleh syari 'ah Islam ataupun yang dilarang. Oleh sebab itu,

menjadi suatu kewajiban bagi usahawan muslim untuk mengenal hal-hal yang

menentukan sah dan tidaknya usaha yang mendasarkan transaksi jual-beli

tersebut, dan mengenal mana yang haram dan mana yang halal dari kei,>iatan itu

sehinga ia mengerti persoalan yang terjadi (Al-Mushlih dan Ash -Shawi, 2004:

89).

Dalam dunia modem. implementasi pnns1p syan 'ah dalam bisnis

sebagaimana telah disebutkan di atas. telah ditcrapkan pada lembaga keuangan

.\yan 'ah, seperti perbankan syari 'ah dan asuransi :.yari 'ah. Di Indonesia

perkembangan dua lembaga keuangan tersebut tumbuh sangat pesat. terbukti

dengan berjamumya lembaga keuangan ~yan 'ah barn. baik yang bentukan barn

ataupun hasil konversi lembaga keuangan konvensional. Pada sektor Iii!, terutama

sektoril fonnal. metode transaksi .\yari 'ah ini belum dikenal secara luas.

Berdasarkan hal tcrsebut penulis mengangkat topik "Penyaluran Susu Sapi

Murni Ditinjau Dari Pcndckatan Transaksi Syari'alt".

1.2. Pcrumusan Masalah

Dalam penyaluran atau distribusi susu sapi mclibatkan petemak, pedagang

perantara dan konsumen untuk memperoleh kcuntungan bersama. Diantara

mereka akan mclakukan suatu akad transaksi yang saling mcngikat. agar masing­

masing memperolch kcuntuni,'llll yang bcrdasarkan suka-sama suka Dalam

melakukan kei,>iatan transaksi yang didasarkan pada .\yari 'ah Islam tidak tcrn1tup

kcmungkinan adanya bL"lltuk barn dalam melakukan transaksi antara sesama

manusia, selama hal tersebut membawa manfaat bagi kehidupm1 masyarakat dan

Page 21: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

tidak membawa nilai mqf.i·adah (kerusakan) bagi manus1a

bertentangan dengan nash al-Qur'an dan as-Sunnah.

serta tidak

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa per-

masalahan sebagai berikut :

I. Bagaimana mekanisme kegiatan penyaluran susu sapi dari petemak

sampai ke konsumen ?

2. Bagamana cara petemak susu sapi melakukan transaksi dalam penyaluran

susu sapi?

3. Bentuk transaksi jual-beli .1yari 'ah apakah yang dilakukan dalam

penyaluran susu sapi ?

4. Bagaimana tinjauan syan 'ah dalam transaksi penyaluran susu sapi?

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan menjadikan permasalahan di atas sebagai obyek kajian dalam

skripsi ini, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

I. Menganalisis fungsi tataniaga, jalur tataniaga clan biaya-biaya dalam

penyaluran susu sapi.

2. Mengetahui mekamsme transaksi antara petemak dan pedagang dalam

penyaluran susu sapi.

3. \tcng1.1ahui mctode transaksi yang scsuai dcngan .1yari 'ah Islam.

4. Mengetahui penerapan transaksi yang bcrdasarkan .1yari 'ah Islam.

Page 22: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka diharapkan manfaat dari

penelitian ini antara lain :

I. Sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kinerja usaha yang telah

dilakukan oleh para petemak sapi, serta memberikan spirit syariah dalam

menjalankan muamalah.

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang menjalani bisnis ini.

maupun bagi para pihak yang berkepentingan.

3. Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian pada Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Juga sebagai aplikasi

ilmu yang didapatkan selama di bangku kuliah darr sebagai media latihan

daiam mengamati. mengumpulkan data. menganalisis dan rnelaporkan

dalam bentuk karya ilmiah tentang transaksi dalam penyaluran berdasarkan

.\)'Ort 'ah.

I.S. Sistematik.i Penulisan

Skripsi ini terdiri dari cnam bab. masing-masing bab terdiri dan sub-sub

bab. Secara sistimatis. bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

HAB I : Pendahuluan

Pendahuluan 1111 bens1 ura1an secara umum dan menyeluruh mcngcnai

materi yang dibahas. Di dalamnya terdiri dari latar belakang, perumusan masalah.

lUJUan penehtian. kcgunaan pcnclitian serta sistematika penulisan.

Page 23: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi penggunaan konsep-konsep yang berasal dari kepustakaan

yang berkaitan dengan penelitian. Konsep yang ditulis adalah konsep tataniaga,

fungsi tataniaga, lembaga dan saluran tataniaga, biaya dan margin tataniaga.

bauran pemasaran serta tinjauan umum tentangjual-beli yang meliputi penge1tian

jual-beli. rnkun dan syarat jual-bch. ha! yang menyangkut jual-beli. hukum dan

landasan jual-bcli .1yari 'ah dan _1uga bcntuk transaksi svan 'ah yang dikaji dalam

penyaluaran susu sapi yaitu: ha '1 murahahah. as-salam dan ha·, 1st/11.111a. Bab ini

juga bcrisi kerangka pcmikiran yang mcncakup alur tujuan akhir skripsi kemudian

dapat dirinci dengan gambar alur pcmikiran penelitian tersebut.

BAB Ill: Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitan yang terdiri dari tempat dan waktu

penehtian. metode pengumpulan data dan infomiasi serta analisis data.

BAB IV: Gambaran l'mun Tempat Penelitian

Bab ini mengulas tentang gambaran tcmpat pcnclitian yang ada di

kclompok tani temak sapi pcrah swadaya meliputi prop1l tcmpat pcnelitian.

seJarah pctcmakan, temak sapi. aspck kelcmbagaan dan unit kcgiatan pctcmakan.

BAB V : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil dan pembahasan yang mernpakan ulasan singkat dari

kesclurnhan hasil penchuan di lapangan yang meliputi: pclaksanaan sistcm

tataniaga dalam pcnyaluran susu sapi mumi di "'KTTSP .. Swadaya Pondok

Ranggon. cara transaks1 petemak dengan pedagang pcrantara. serta tinjauan

svari 'ah dalam pelaksanaan transaksi dalam menyalurkan susu sapi mumi.

Page 24: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

BAB VI: Kcsimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang merupakan hasil akhir dari

penelitian untuk memberikan masukan dan motivasi kepada pihak-pihak yang

terkait. Pada lembaran terakhir penulis mencantumkan daftar pustaka dan

lampiran dari hasil penelitian.

Page 25: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penyaluran Susu Murni

Susu mempakan protein yang digemari, karena rasanya lembut dan juga

penuh gizi. Susu yang berasal dari sapi perah sangat memberikan banyak

keuntungan dan nilai jual yang tinggi dikarenakan susu mengandung swnber gizi

bempa protein, gula dan lainnya yang sangat menunjang kecerdasan dan daya

tahan tubuh. Berkenaan dengan produk susu agama Islam mengaturnya rnelalui

ayat-ayat Al-Quran. Hendaklah hal tersebut menjadi pelajaran dan renungan bagi

manusia, seperti firman Allah S WT.

,.. "'"~ / ,.. '=',.. !J -t"' J ~.!::,,.~,, ,,.,!· ... J,,.:;

I{,)~ c;.J~.)j <j:J) ~ ~ ~~~ J ~ ~ ~f..;J ~~i J/<J OIJ

~_;-~.if ~L -- -{)an SC.\11/lf!J.,'li/1/lya pada bina/ang femak i/11 henar-benar terdapat pe/a;aran bagi kamu. Kami memberimu minwn dari pada apa yang berada dalam penanya (benipa) s11.111 yang hersih antara tahi dan darah, yang m11dah ditelan bag! orang­orang yang meminumnya. (A11-Nah/: 66)

Dilain ayat mengenai susu Allah S\\'T bcrfinnan

Dan ses11ng&'11/111ya pada bmatang-bmatang temak, henar-ht•tiar terdapat pelajaran yang penting hagi kam11. kamt memhert mm11m kam11 dart arr .m.111 yang ada da/am penitnya. dan (j11ga) pada hmatang-hmal'ang temak 1111 terdapat faedah yang hanyak 1111/uk ka11111. dan sehagwn dartpadanya kamu makan, dan dt atas pung&'lmg btnatang-bmatang temak 1111 dan (!11ga) dt uta.\ perahu-perahu kamu diang!a1t.(Al Mu'minum: 21-22)

Page 26: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Susu merupakan salah satu sumber protein yang paling murah

dibandingkan dengan daging. Oleh karena itu, produktivitas agribisnis subsektor

petemakan hendaknya ditingkatkan dalam rangka kebutuhan protein hewani bagi

masyarakat (Gumbira, 2005 :66). Semakin majunya perkembangan pembani,'Unan

dan semakin banyaknya orang sadar akan gizi membuat pcrluasan wilayah pasar

semakin dimungkinkan. Hal ini terutama ialah bagaimana caranya susu cair dari

petemak dapat tiba di konsurnen akhir dengan baik secepat mungkin dengan

kualitas baik (Rasyaf, 2000:235). Susu juga mcrupakan komoditas yang mudah

rusak apabila dibiarkan begitu saja di ruangan terbuka susu akan menjadi rusak

dan asam. Agar susu dapat dikonsumsi oleh konsumen dengan segar, maka harus

ada penanganan yang hiegenis serta kegiatan tataniaga, sehingga susu dapat

diterima konsumen dengan baik.

Menurut Mubyarto (1989: 167) istilah tataniaga di negara kita diartikan

sama dengan pemasaran atau disribusi, yaitu semacam kegiatan ekonomi yang

berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.

Sistcm tataniaga dianggap efisicn apabila mcmenuhi dua syarat, yaitu:

I. Mampu menyampa1kan hasil-hasil pcrtanian dari produsen kcpada

konsumen dengan biaya screndah-rendahnya.

2. Mampu mengadakan pcmbagian yang adil dari keseluruhan harga yang

dibayar konsumen tcrakhir kcpada scmua pihak yang ikut serta dalam

kegiatan produksi dari tataniaga barang itu.

Sedangkan Kotler (1995 :6) mendefinisikan pen1asaran sebagai berikut: "

Pemasaran adalah suatu kegiatan manusia yang diarahkan untul; memenuhi

Page 27: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran". Peter Drucker salah seorang

ahli manajemen dalam buku Philip Kotler (1995: 7) mengemukakan hal itu

sebagai berikut: Tujuan pemasaran adalah membuat agar penjualan berlebihan dan

mengetahui serta memahami konsumen dengan baik sehinga produk atau

pelayanan cocok dengan konsumen tersebut dan laku dengan sendirinya.

2.2. Fungsi Tataniaga

Dalam menyalurkan barang dari tingkat produsen ke tingkat konsumen

memerlukan serangkaian kegiatan yang berbeda, berbagai kegiatan tersebut

dinamakan sebagai fungsi-fungsi tataniaga. Limbong dan Sitorus (1985:8)

mcngcmukakan bal1wa umumnya fungsi-fungsi tataniaga dikelompokan sebagai

herikut:

I J. Fungsi pertukaran

Fungsi pertukaran adalal1 kegiatan yang memperlancar perpindahaan hak

milik atas barang dan jasa dari pcnjual kcpada pcmbeli. fungsi pertukaran terdiri

dari:

a. Fungsi penjualan. ini dtperlukan untuk mencari tempat dan waktu yang

tcpat agar penjualan barang scsuai dengan yang diini,,>inkan konsumen.

baik dilihat dari jumlah, bentuk dan mutunya.

b. Fungsi pembelian. ini diperlukan untuk mcnentukan jenis barang yang

akan dibeli yang sesuai dengan kcbutuhan, baik untuk dikomsumsi

langsung maupun kebutuhan produksi.

Page 28: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

2). Fungsi fisik

Fungsi fisik adalah semua tindakan yang langsung berhubungan dengan

barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan bentuk, tempat dan waktu.

Adapun fimgsi fisik terdiri dari :

a. Fungsi penyimpanan diperlukan untuk menyimpan barang selama belum

dikomsumsi atau menunggu diangkut ke daerah pemasaran atau menunggu

sebelum diolah.

b. Fungsi pengangkutan ini bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa di

daerah konsumen sesuai dengan kebutuhan konsume:n, baik menurut waktu.

jumlah dan mutunya.

3 ). Fungsi fasilitas

Fungsi fasilitas adalah semua tindakan yang bertujuan untuk

memperlancar semua kegiatan pertukaran yang terjad1. antara produsen dan

konsumen. Adapun fungsi fasilitas terdiri dari:

a. Standarisasi dan Grading. Standarisasi adalah merupakan suatu ukuran atau

penentuan mutu suatu barang dengan ment,>unakan berbagai ukuran sepert1

wama, susunan kimia, kadar air. rasa dan lain-la.in. Sedangkan gradmg

adalah tindakan mengolong-golongkan atau memilah-milahkan hasil

pertanian menurut standarisasi yang diinginkan. sehingga terk1m1pul barang

yang sudah menurut ukuran standard.

h. Penanggungan resiko. Fungsi penanggungan resiko mengandung usaha

bagaimana menghindar atau mengurangi kemungkinan rugi karena barang

rusak. hilang. turunnya harga dan tingginya biaya.

Page 29: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

c. Fungsi pennodalan yaitu penyedian biaya untuk keperluan selama proses

pemasaran dan juga kegiatan pengelolaan biaya tersebut. Biaya ini berupa

uang kontan dan juga dalam bentuk kredit.

d. Infonnasi pasar fungsi ini meliputi kegiatan pengumpulan infonnasi pasar

serta menafsirkan data infonnasi tersebut. Sehingga dapat mengambil suatu

keputusan sesuai dengan rencana dan kebijaksanaan perusahaan badan atau

orang yang bersangkutan.

2.3. Lembaga Dan Saluran Tataniaga

Komoditas pertanian pada umumnya mempunyai sifat pensahle atau

mudah rusak, mudah husuk dan hulky atau mempunyai bobot dan volume yang

besar. Pada dasa_rnya komoditi pertanian perlu pcnanganan yang baik sehingga

dapat sampa1 kc tan1o'lln konsumen akhir sesuai dengan yang diinginkannya.

Menurut Hanifah dan Saefuddin (1986: 26) lembaga tataniaga rnerupakan

badan-badan yang mcnyelcnggarakan kegiatan atau fungs.i tataniaga dengan mana

barang-barang bergerak dari pihak produsen sarnpai kepihak konsumen. Dalam

istilah tatan1aga ini adalah tcnnasuk golongan produsen, pedagang perantara dan

lembaga pemberi jasa.

Sedangkan Napitupulu (dalam Mesy, 2003:4) panjang pendeknya saluran

tataniaga tergantung bcberapa faktor, antara lain adalah skala produks1 temak.

jarak antara produsen dcngan konsumen, banyak sedi1kitnya jasa yang harus

ditambah pada komoditas tersebut dan infrastruktur lainya, seperti sarana

pengangkutan dan pergudangan, juga dipengaruhi oleh Jasa yang dapat atau t1dak

dapat dilakukan oleh lembaga tersebut.

Page 30: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Berdasarkan proses tataniaga dapat dijelaskan te:ntang sistem tataniaga

suatu produk atau suatu barang yang terdiri dari komponen-komponen produsen ,

lembaga tataniaga dan konsumen. Kegiatan dari masing-masing komponen

tersebut sating berkaitan dan merupakan satu kesatuan.

Berikut dibawah ini beberapa saluran pemasaran untuk barang konsumsi

menurut Kotler (1994:9).

Garn bar l. Saluran Taraniaga Untuk Barnng Komsumsi

p K

R 0

0 Pengecer N

D s u Grosir I Pcngcccr] ... u s M

I E I~ I liJ - Gosir ---+ Jobber - [ Pe11gecer -Dalam pelaksanan penyaluran banyak usaha yang gaga! dikarenakan

kurang tepatnya saluran distribusi, oleh kerena itu di dalam memilih saluran

distribusi haruslah hati-hati dan memakai pertimbangan yang mantap. Ada pun

pokok-pokok dalam saluran distribusi dapat kita lihat dibawah ini, dtantaranya:

I). Secara langsung

Produsen Konsumen ....

Produsen menjual barangnya lansung mcndatangi rumah-rumah

konsumen. Saluran ini, disebut saluran lansung.

2). Secara semi langsung

Produsen Pengecer ___ _.. Konsumen

Page 31: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Saluran distrbusi ini disebut saluran distribusi semi langsung. Disini

pengecer membeli barangnya dari produsen dan terakhir dijual lagi kekonsumen.

Ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer agar langsung dapat

melayani konsumen.

3 ).Secara tidak langsung

Produsen pedagang besar --• Pengecer __ Konsumen

Barang yang dihasilkan produsen disampaikan secara tidak langsung ke

tangan konsumen, tetapi penyalurannya harus mclalui lcmbaga-lembaga penyalur.

Pola saluran tataniaga diatas yang digambarkan pada mnumnya ditemui untuk

barang industri dan barang atau komoditi pertanian. Tidak jarang kita lihat bahwa

satu Jenis komodni melalui beberapa saluran untuk rnencapai konsumen akhir.

Untuk komoditi-komoditi pertanian pada urnurnnya sebelum ke pedagang besar

dan pengecer, terlebih dahulu rnelalui pedagang pengurnpul dt tingkat desa yang

mengumpulkan hasil-hasil pertanian dari para petani.

2.4. Konsep Biaya Dan Marjin Tataniaga

Biaya tataniaga dalam komoditi pertanian mencakup jumlah pengeluaran

yang d1keluarkan untuk keperluan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan

dengan penjualan hasil produksinya dan jumlah peni~cluaran oleh lembaga

tatamaga ( badan perantara ). Limbong dan Si torus (1987 :7 4 ). mendefimsikan

biaya tataniaga sebagai semua jenis biaya yang dikeluarkan oleh lembaga­

lembaga yang terlibat dalam sistem tataniaga suatu komoditi dalam proses

penyampa1an barang mulai dari titik produsen sampa1 ke konsumen.

Page 32: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Swasta (dalam Yatni, 2002: 13) menyatakan apabila saluran tataniaga di

tin jau sebagai satu kelompok a tau satu tim operasi, maka marjin dapat dinyatakan

sebagai suatu pembayaran yang diberikan kepada mereka atas jasa-jasanya. Jadi,

marjin merupakan suatu imbalan, atau harga atas hasil jasa. Apabila di tinjau

sebagai pembayaran atas jasa-jasa, marjin menjadi suatu elemen yang penting

dalam strategi penyaluran. Pengertian lain dari majin adalah perbedaan antara

harga beli dengan harga jual.

2.5. Bauran Pcmasaran

Bauran pemasaran ini merupakan konsep terpadu dalam sistim pemasaran

modem. di mana aspek tcrsebut saling mendulnmg dan terkait dengan satu dengan

yang lainnya. Adapun bauran pemasaran meliputi 4 ( cmpat) aspek, yaitu dikenal

sebagai 4 P Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat/ Distibusi) dan

Promotion (Promosi). Philip Kotler sendiri menjelaskan dalam bukunnya (1995:

74) bahwa bauran pemasaran adalah : Serangkaian variabel pemasaran terkendali

yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki

prusahaan dari pasar sasaranya.

Masing-masmg aspek dari bauran pemasaran tersebut c!apat dijelaskan sebagai

hcrikut:

I ). Product (Produk) adalah scgala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah

pasar agar dipcrhatikan, diminta, dipakai atau dikomsumsi sehingga mungkin

memuaskan, keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa benda fisik, jasa,

orang, organisasi dan gagasan.

Page 33: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

2). Price (Harga) adalah sejumlah uang yang dibayar oleh konswnen untuk

mendapatkan, suatu produk. Penetapkan harga suatu produk ditentukan oleh

jenis pasar yang ada, yang oleh para ahli, dibedakan menjadi 4( empat) jenis

pasar. yaitu:

a. Pasar persaingan mum1, yaitu pasar yang terdiri da.ri banyak penjual dan

pembeli dengan jenis komoditas yang sama. Pada pasar ini pedagang tidak

dapat menjual lebih tinggi dari pedagang sekitamya. Penetapan harga

sepenuhnya ditentukan oleh pasar dan pedagang tidak perlu mengadakan riset

pasar: pengembangan produk ataupun melakukan promosi.

b. Pasar persaingan monopoli, di mana penjual dan pembeli mengadakan

transaksi dengan memberlakukan beberapa tingkat harga. Hal m1

ditnungkinkan karena adanya variasi dalam produk misalnya kualitasnya lebih

baik dari mereknya lebih dikenal, sehingga pembeli mau dengan harga yang

berbeda.

c. Pasar oligopoli, dimana hanya ada sedikit penjual dengan jenis produk yang

mungkin scrupa, scperti semen, minyak goreng, minyak tanah dan sebagainya.

Pada pasar jenis ini sangat suht bag1 produsen baru untuk ikut masuk kepasar.

d. Pasar monopoli mumi, di mana hanya terdiri dari satu penjual dan dapat

dikuasai olch pemerintah maupun swasta.

3) Place (Tempat) merupakan sarana untuk menjual barang jasa agar dapat

dijangkau oleh konsumen. Untuk mencapai hal itu, diperlukan saluran

distribusi. Dcfinisi saluran distribusi menurut Kotler (1995: 6) adalah: adalah

sepenmgkat atau sekelompok organisasi yang saling tergantung yang terlibat

Page 34: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

dalam proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi

pengi,'llnaan atau komsumsi oleh konsumen. Saluran distribusi ini ada

beberapa macam tergantung dari jenis barang yang dipasarkan. Semakin

banyak tingkatan saluran distribusi, maka semakin sedikit peran produsen

terhadap barang/jasa yang diperdagangkan. Yang umum dii,'llnakan ada 4

(em pat) tingkat saluran distribusi yang ada pada gambar. I.

4). Promotion (l'romosi). pemasaran masa kini lebih diarahkan untuk memberikan

kepuasan kepada pelanggan dengan lebih banyak memperhatikan apa

kebutuhan mereka dan berusaha selalu dapat rnemenuhinya. Cara yang

ditempuh perusahaan antara lain mengembangkan produk baik segi mutu.

kemasan. variasi produk dan manfaatnya. juga hams menetapkan harga yang

bersaing. sehingga konsumen tetap setia dengan prnduk yang ditawarkan.

Untuk dapat mengkomunikasikan hal-hal tersebut kepada konsmnen

diperlukan sarana promosi. Menurut Kotler (1995: 75), promosi adalah

kegiatan yang mengkomunikasikan jasa produk dan menganjurkan pelanggan

sasaran untuk mcmbclinya

2.6. Tinjauan Umum Tentang Transaksi .Jual-Beli

2.6.1. Pcngcrtian Transaksi Jual-Bcli r>alam Islam

Transaksi jual-beli berasal dan kata "transakst'' dan "Jual-beli... Transaks1

adalah ikatan atau pcrsctujuan Scdangkan jual-bcli st:cara harfiah adalah sating

menukar (tukar-menukar). jadi jual-beli adalah persetujuan beli. ( Yunus. l 987: 23)

Page 35: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Adapun jual beli menurut istilah (tenninologi) adalah penakaran benda

dengan benda lain melalui jalan saling merelakan. atau memindahkan hak milik

dengan adanya pengantian dengan cara yang diperbolehkan. ( Suhendi , 1997: 14)

Kata al-ha 'i dalam bahasa adalah masdar (bentuk perbuatan) dari kata

ha 'a. Kata ha 'a-yahi 'u mempunyai arti ma/aka dan 1shtara (memiliki dan

mcmbelil. Adapu!l pengertian al-ha 'i secara .1yari 'at adalah pertukaran harta

kepemilikan dan menjadi hak milik. Sebagian ulama mendefenisikan kata

tersebut dengan '"pertukaran harta", sekalipun yang dip•:rtukarkan terscbut: 1 ).

Harta dalam tangungan. 2). Manfaat yang sifatnya mubah (diperbolehkan oleh

syariat). 3 ). Barta yang dipertukarkan tersebut serupa dan nntuk selamanya.

(Saleh, 1997:13)

Disamping itu Djarnili ( 1992: l 40), memberikan unsur-llllsur pengertian

ten tang jual-bel i sebagai berikut :

1 ). Menukar suatu barang dengan barang

Artinya hubungan hukum akan terjadi antara manusta kalau masmg­

masing pihak akan bcrkcpentingan bcmsaha mcmcnuhi kebutuhan hidupnya

dalam suatu obyek tertentu. Kcpcntingan memcnuhi kcbutuhan itu diwujudkan

dalam menukar barang (benda) yang dimilik1 dcngan benda lain milik seseorang.

2 ). Dilakukan dengan cara tertentu

Maksudnya dengan menggunakan suatu proses yang menimbulkan tukar

menukar dilakukan melalui tawar menawar sampai tcrjadi akad (perikatan),

karena kata sepakat. yang berkenaan dengan ( benda) sebagai objek. yang

dilakukan da!arn ta war mcnawar oleh rnasrng-masing pihak .

Page 36: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Dengan memahami beberapa pengertian jual-beli tersebut di atas, maka

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jual-beli adalah suatu perjanjian timbal

balik antar dua belah pihak (transaksi) dimana pihak pertama disebut sebagai

penjual men!,>ikatkan diri untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang (benda)

kepada pihak kedua yang disebut sebagai pembeli, dan pembeli berjanji untuk

membayar harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan

pembeli) berupa uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik suatu barang

( benda) tersebut. Dari kesepakatan atau akad-akad dalam 3ual beli hamslah sesuai

yang dibenarkan oleh syara' agar rukun-rukun serta ketetapan lmkum jual-beli

dapat dijalankan sehingga terhindar dari keragu-ra!,'llan dalam hal jual-beli.

2.6.2. Rukun Dan Syarat Jual-Beli.

~lenurut Sabiq l 1995: 126) mkunjual-beli ada tigayaitu:

I). Pelaku akad (a/-Aquf)

Seorang pedagang hams memiliki kompetensi dalam melakukan ak1ivitas

jual-beli, yakni dengan kondisi yang sudah akil-baligh serta memiliki kemampuan

untuk memilih. Tidak sah transaksi yang dilakukan oleh anak kec1I yang belum

nalar, orang gila atau orang yang terpaksa. Dari unsur··unsur yang disebutkan

dapat dirinci sebagai berikut :

a. Orang yang lakukan jual-beli hams sudah baligh

Bagi seorang yang belum dewasa 1idak sah mclakukan jual-beli kecuali atas

tanggung-jawab walinya terhadap barang-barang yang nilainya kecil. Adapun ba!,>i

anak-anak yang sudah mcngcrt1, tc1ap1 bclum sampa1 umur dewasa mereka

Page 37: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

diperbolehkan untuk melakukan jual-beli. Barang yang diperjual-belikan adalah

seperti makanan, pulpen buku dan jajanan lain sebagainya.

b. Berakal.

Penjual dan pembeli hams memiliki aka! pikiran yang sehat, agar dapat

mempetimbangkan antara untung dan rugi yang akan diperoleh dari akad tersebut.

Apabila aka! tidak sehat jnal-beli tersebut tidak sah. sebagaimana dijelaskan

dalam al-Qur'an, yaitu:

Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang be/um Sempurna aka!nya, harta (mereka yang ada da!am kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sehagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan Pakaian (dari hasil harta llU) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. {A11-NL~sa: S)

c. Atas kchcndak scndiri dan tidak muha:::ir (pcmboros).

Orang melakukan akad tidak boleh dalam keadaan terpaksa dan tertekan

karena ada ancaman oleh seseorang agar ia melakukan akad. Oleh karcna itu

seorang pelaku akad harus berdasarkan kehendak sendiri. Dalam akad jual-beli

akan terjadi bila keduanya sating merelakan atau suka-sarna suka.

Hadits Nabi Muhammad Saw, mengenai hal atas kehendak scndiri:

"Dari Ahu Huraira r.a berkata, Rasu/111/ah Saw hcrsahda: .langan/ah penjua/ dan pembelr sating berpisah sete/ah peryua/an, kernali masmg-masmg pt/wk salmg ridha". (HR. Ahmad)

Page 38: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

2). Barang yang diperjual-belikan (ma 'qud 'a/aih}.

Adapun syarat dari barang yang diperjual-belikan adalah:

a. Barang yang diperjualbelikan tersebut hams suci, bermanfaat, bisa diserah

terimakan. mcrupakan milik penuh salah satu piha.k. Tidak sah memper-

jualbelikan barang najis atau barang haram sepe1ti darah, bangkai dan

daging babi. Juga tidak sah menjual barang yang belum menjadi hak milik.

karena ada dalil yang menunjukan larangan terhadap itu tak ada

pengecualian.

Juga ditegaskan dalam hadits Nabi Muhammad Saw, yaitu:

··oari Jahir hin Ahdullah r.a. hawasannya Rasulul/ah Saw hersahda pada ta/11111 kemenangan di Makkah: Sesunguhnya Allah dan Ra.111/-Nya meng-haramkan jua/­hcli arak. hans:;kar, hahr dan hcrhala" (/IR, Bukhari da11 Muslim)

b. Mengetahui objek yang diperjual-belikan dan juga pembayarannya, agar

tidak terkena faktor "ketidaktahuan" yang bisa termasuk menjual kucing

dalam karung. karena nu dilarang. Hadits Rasululah Saw:

'"/Jurr Ahr H11ra1r.1h 1<1 herkata: Rusu/111/ah Saw melarang p1al-helr dengan lemparan ham dan 111dara11gp1al-heli t1puan ". (HR. Mus/.fm)

c. Mcmbcri batasan waktu yang tidak jelas. Tidak sah mcnjual barang untuk

jangka masa terten\u tanpa akad yangjelas (ijon).

Page 39: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Finnan Allah Swt:

"Hai orang-orang yang heriman, apahila kamu hermu 'amalah tidak secara tunai 1111111k waktu ditentukan. hendaklah kamu menuliskan ". (A/ .. Baqarah : 282)

3 ). Akad (ijah-qahu/)

Rukun jual-beli ketiga, adalah pengucapan lafadz ijah-qahu/. Syarat

adalah adanya ucapan ijah (pcnawaran) dan qahul (pencrimaan) yang bcrlangsung

secara kcsinambungan. Yaitu dengan ucapan yang benar-benar dipahami, baik

dengan kata-kata maupun yang terselubung. Ucapan ijah-qahul dcngan kata-kata

yang jelas lebih menjamin tidak timbulnya perselisihan atau perbedaan

pengertian. (al-Ghazali, 200 !:29). Menumt Suhendi (2002: 70), akad adalah

ikatan kata antara penjual dan pembeli, jual-beli belum dikatakan sah sebelum

ijah-qahul dilakukan, sebab ijah-qahul menunjukan kerelaan (keridha-an) pada

dasamya 1Jah-qah11/ dilakukan dengan lisan akan tetapi kalau mungkin bisu atau

yang lainnya, maka boleh ijah-qahu/ dengan surat-menyurat yang mengandung

artinya sama dengan 1fah dan qahul. Kcrclaan yang tdah d1scbutkan di atas

menunjukan kcrelaan yang berhubungan dengan hati, s·~bab kerelaan itu tidak

dapat dilihat, oleh karena itu kerelaan dapat diketahui d·~ngan tanda-tanda yang

jclas yaitu dengan I/ah dan qahul. Rasulullah Saw bersabda:

Page 40: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

"Dari Ahi Hurairah r.a dari Nahi Saw. hersabda: Jangantah dua orang yang juat-beli berpisah, sebetum sating meridhai. " (HR Abu Daud da11 Timridzi)

Dilain Hadits Rasulullah Saw bersabda:

"Ra.,111/ah Saw. hersahda: Se.111ngguhnya juat-heti hanya sah dengan sating meretakan. ··(HR lbn llibha11 dan Majah)

2.6.3. llal Yang Menyangkut Jual-Beli

I). Khiyar

Kh~var artinya boleh memilih diantara dua, meneruskan akad jual-beli atau

membatalkannya. Diadakan kh~var oleh kedua belah pihak yang mcngadakan

transaksi jual-beli dapat mempertimbangkan kcmaslahatan masing-masing supaya

jangan sampai terjadi penyesalan dikemudian hari. Khiyar :ada tiga macam:

a. Kluyar ma;lis, artinya pembeli dan penjual boleh memilih antara dua perkara

tersebut, selama keduanya masih berada di tempat jual-beli, khiyar majelis ini

boleh dalam macam jual-beli.

b. Khiyar .\yarat, yaitu khiyar terscbut dijadikan syarat sewaktu akad jual-beli

oleh keduanya atau salah satu pihak, seperti ucapan penjual : "saya juat ini

dengan harga sekian. dengan ·'Yara/ khiyar datam liga hari atau kurang dari

11ga hart·. Kluyar .\yarat boleh dilakukan dalam segala hal macam jual-beli

kecuali barang yang wajib diterima ditempat jual-beli, seperti barang riba.

~asa kh(var .'J'arat paling lamanya tiga hari tiga malam dari waktu akad

perJan.1ian.

Page 41: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

c. Khiyar '01h, adalah bahwa si-pembeli boleh menge:mbalikan barang yang

dibelinya apabila terdapat pada barang yang dibeli itu ada suatu kecacatan

yang dapat mengurangi pada nilai barang itu atau mengurangi harganya.

Biasanya barang yang seperti itu ketika akad kelihatan baik, padahal ada

kecacatan, namim si-pembeli tidak mengetahuinya. (Rasyid, 1996: 286)

2). Riba

Riba menurut bahasa berarti: tambah. Sedangkan menurut ;yara artinya:

Akad yang terjadi dalam penukaran bamg-barang tertentu, tidak diketahui sama

atau tidaknya menurut aturan syara atau terlambat menetimanya.(Sunarto, thn:

401 ). Dalam Al-Qur'an tiba dikategorikan menjadi dua bagian yaitu nasiah dan

fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang

meminjamkan. Sedangkan tiba fadhl iala11 penukaran suatu barang dengan barang

yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya, karena orang yang menukarkan

mensyarntkan demikian, seperti penukaran emas dengan •:mas, padi dengan padi,

dan sebagainya.

Berikut dibawah ini ayat yang menerangkan tcntang riba dan bahayanya bagi

orang yang memakan hasil dari riba:

•• I J J ~_, .,.f ,,. ..

,::JJ,.U:;. y ~A ).JI ~cl J..y.ljl!

"OranJ!··oranJ! yanJ! makan (mengamhil riha} tidak dapat herd1ri melainkan seperti herdirmya orang yang kemasulran .1ya11an lantaran ftekanan) penyakit

Page 42: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

gila. Keadaan mereka yang demikian ilu, ada/ah disebahkan mereka herkata (herpendapat), se.,1mggulmya jual heli ilu sama dengan riha, padahal Allah Te/ah mengha/alkan jual heli dan mengharamkan riha. Orang-orang yang 1elah sampai kepadanya /arangan dari Tuhannya, lalu terus herhenti (dari mengambil riba), maka haginya apa yang te/ah diambilnya dahulu (sebelum datang /arangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kemba/i (mengambil riba). maka orang ilu ada/ah penghuni-penghuni neraka: mereka kekal di dalamnya" (Al­baqoralt:275)

Dari kutipan ayat diatas bahwa Allah telah mengharamkan riba, oleh sebab

itu kaum muslimin seluruhnya telah sepakat bahwa asal dari riba adalah

diharamkan. terutama sekali riba pinjaman atau hutang. Bahkan mereka telah

berkonsesus dalam hal itu pada setiap masa dan tempat (Al-Mushlih dan Ash-

Shawi, 2004: 349)

2.6.4. Hukum Dan Landasan Jual-Beli Dalam lsL1m

Pada dasamya berusaha dan berikhtiar mencari re:zeki itu adalah waJib, hal

itu ditegaskan dalam Al-Qur'an dan As-Sunah serta ijma para ulama. Karenajual-

beli termasuk bagian dari muamalah, maka jual-bdi segala bcntuk bolch

dilakukan, akan tetapi bila ada dalil yang melarangnya hal tersebut jangan

dilakukan. Pcmyataan Dewan Syari'ah Nasional (2000:31) dalam kaidah fiqih

adalah:

"/'oda da.v.m~1·a. wmua kegwtan muama/ah ho/eh di!akukan kecuail ada da/il yang mengharamkannya ...

Adapun bagi para pihak yang melakukan jual-beli, harus mengetahui

objck, hukum dan kritcria dalam jual-bcli agar jauh dari penipuan. oleh sebab itu

hukum jual-beli barns ada, diantaranya hukmn-hukumjual-beli adalah:

Page 43: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

I). Mubah (boleh) ialah asal hukum jual-beli.

2). Wajib, seperti menjual harta anak yatim jika terpaksa, begitu juga bagi seorang

qadhi (hakim) yang menjual harta muflis (orang yang banyak hutang dan

melebihi harta miliknya).

3). Haram, bagijual-beli yang dilarang agama.

4 ). Sunah, apabila jual-beli itu dilakukan kepada teman atau sanak keluarga atau

saudara yang dikasihi dan juga kepada orang yang sangat memerlukan barang

tersebut. ( Rasyid, l 996:278)

Berdasarkan konsensus (ijma) kaum muslimin, di-syariat-kannyajual-beli,

karcna kehidupan umat manusia tidak bisa tcgak tanpa ada.nya jual-beli. Berikut di

bawah ini adalah landasan hukum dalamjual-beli, Allah SWT berfirman:

"Dan Allah menghalalkan jual-beli 'erta mengharamkan riba ". ( Al-Baqarail : 275)

Dilain ayat Allah S\\1 berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, .1anganlah kamu sating memakan harta sesamamu dengan Jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang herlaku .\1/ka sama .\11ka di a/1/ara kamu ". ( An-Ni'ill: 29)

Had its Rasulullah Saw tentang tentang landasan hukllll1 jual-beli. ~ / / / ,,.

/. l<. / ~ .ilil I, - , .;11 ~ i'.UC .ilil ' · ,. ~I,.. · 'A.C:li : ,. \'.J, ~ • ~ ~ u ~.J 1_,..J l.>: .J UC ;:_p_ ,.. / r /,,... J /,.. "";

, • / '/ "IC:'/" ' I?)' 1 ,_: J'~ (' ,. 1 • ·<II ? I ,,,_ ~ 1 a u.o ~ U.:. a o ~ U.::>o- ~ 1-!S • '-..l.l..b t 1 , " ; r LJ.l-1.'J -"-'~- .... -',, / .... ,,. • • ... • \..;7 ;/' ,, -: ,.

c~' 01.J.J)

Page 44: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Rasulullah Saw telah bersabda: "Rasulullah Saw ditanya : Pencarian apakah yang paling baik? Be/iau menjawab: "/a/ah orang yang bekerja dengan tanggannya dari tiap ;ua/-beli yang bersih" (IIR.A/1mad)'

Dalam ayat dan hadits diatas jual-beli merupakan jenis usaha atau

pekerjaan yang halal (boleh dilakukan) dalam mencari rezeki. Setiap manusia

bebas memilih dan menentukan sendiri jenis usaha atau pekerjaan sesuai dengan

bakat, kemampuan, keterampilan, keahlian dan faktor-·faktor lainnya masing-

masing. Menurut (Shaleh, 1997: 16) salah satu jenis usaha (pekerjaan) yang

disyariatkan agama Islam adalah berdagang. Telah tetjacii kesepakatan (ijma ') di

kalangan umat Islam akan kebolehan berdab>ang atau bemiaga secara total selama

tidak mengabaikan dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang wajib.

Apabila perniagaan itu mengakibatkan pe:lakunya meninggalkan

kewajiban, maka yang demikian dilarang oleh agama. Allah Swt berfinnan dalam

al-Quran Surat al-Jurnu'ah ayat 9:

.. Hai orang-orang yang beriman, apabila diseni untuk menunaikan shalat pada hari ;um 'at, maka ber.,·9~eralah untuk mengmgat Allah dan tingga/kan/ah 1ual· bell. Yang de1111ktan ilu /eb1h baik hagimu jika kamu mengetahui".(Al-Jumu 'all :9)

Demikian pula halnya apabila melakukan transaksi jual-beli dalarn

ranggka yang dihararnkan agama atau .\yari 'ah, maka p<:rbuatan pemiagaan yang

demikian tidak dibenarkan dan sangat dilarang oleh agama.

Page 45: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

2.7. Bentuk Transaksi Jual-beli.

Menurut Rahardi (2003:19) sistem pembayaran ada empat macam, yakni

inden (pembayaran di muka), tunai (cash), kredit dan konsinyasi. lnden hanya

berlaku jika permintaan lebih besar dari pada pasokan, atau dalam perdagangan

sering disebut dengan sistem bursa berjangka. Apabila pasokan lebih besar

pembayaran kredit dan konsiyasi. Namun dalam jual··beli ada beberapa kategori

pembayaran yang diperbolehkan diantaranya adalah:

I ). Barter, yaitu perdagangan pertukaran barang dengan barang yang dibolehkan

dengan kualifikasi tertentu. Dalam Islam tidak diperk•~ankan menukar barang

yang berbeda kualitasnya, hal ini menunjukan suatu validitas atau transaksi

barter diangap benar.

2). Tunai, meskipun perdagangan dalam bentuk barter diperbolehkan dalam Islam

dengan kualifikasi tertentu, namun penggunaan transaksi dengan cara tunai

mendapat preferensi oleh masyarakat, dan juga lebih dianjurkan oleh Islam.

Hal ini yang maksudkan agar terhindar dari segala bentuk riba.

3 ). Pemhayaran tanj!g!Jh. Tuntunan mengenai hat ini tercantum didalam Al-Quran

surat Al-Baqoroh ayat 282, yang secara lengkap memberikan ketentuan­

ketentuan antara lain tentang :

a. Kewajiban mencatat dengan benar dan tepat.

b. Syarat-syarat orang yang mencatat (hams cakap, tidak lemah akalnya)

c. Tentang keberadaan saksi dimana dicantumkan hams ada dua orang saksi

laki-laki atau seorang saksi lelaki dan dua orang perempuan.

Page 46: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Finnan Allah SWT:

J .., ?" (.J JJ .,, ,,,,..,

~, 0-C<'.-.\j . - -' .:r.---

"!fat orang-orang yang beriman. apab1/a kamu bennu'amalah 11dak secara 11mm umuk waktu yang dilentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan heJUlaklah seorang penulis di alllara kamu menuliskannya dengan benar. Dan ;angan/ah penu/is enggan me11u/iska1111ya sebagaimana Allah mengajarkannya. maka hendak/ah ia menu/is, dan hendak/ah orang yang berhutang itu mengim/akkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. J1ka yang herltutang ilu orang yang /emah akalnya atau /emah (keadaannya) atau dw sendm 11dak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walmya meng1mlakkan dengan .1u;ur. Dan persaksikanlah dengan dua orang .wks1 dart orong-arang /e/ak1 (diantaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-sak.'i yang kamu ridhai, ~upaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-.wk.•i itu enKJ!an (memben keterangan) apabi/a mereka dtpanggtl; dan ;anganlah kamu ;emrt menuiis hutang ilu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayamya. Yang demikian ilu, /ebih adil di sisi Allah dan /ebih menguatkan persaksian dan

Page 47: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

/ebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulis/ah mu'amalahmu ilu), kecuali jika mu'amalah itu perriagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikan/ah apabila kamu beljua/ beli: dan janganlah penulis dan saksi saling su/i/ menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesunggulmya ha/ itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah: Allah mengajarmu: dan Allah Maha mengetahui segala se.matu. {Al Baqoroh : 282)

2.8. Bentuk Transaksi Jual-beli Syari'ah Dalam Penyal1~ran Susu Sapi Mumi

Dari bentuk transaksi jual-beli dibedakan berdasarkan bentuk

pernbayarannya dan waktu penyerahan barang diantaranya adalah:

2.8.l. Ba'i Murabahah

Murabahah berasal dari kata nbhu (ketmtungan). jadi ha '1 murabahah

adalah menjual sesuatu dengan harga modal dengan tambahan untung sejumlah

yang dipersetujui BIRT ( 1999·4 I) Menurut Fatwa Dewan Syari'ah Nasional

Nomor: 04/DSN/MUl/IV 12000, ba 'i murabahah adalah menjual suatu barang

dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayamya

dengan harga yang lebih sebagai laba. Sedangkan (Antonio 200 I: I 0 I)

mendcfinisikan ha '1 murahahah adalah JUal beli barang pada asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam ba'i murahahah penjual hams

mcrnbcritahu harga pokok yang dia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan

scbagai tambahannya. 8a '1 murahahah juga banyak mernberi keuntungan salah

satunya adalah selisih dari harga beli penjual, sclain itu sistem murahahah juga

sederhana. (Antonio, 1999: 127). Adapun salah satu landasan .1yari 'ah ha 'i

murahahah scbagaimana dijclaskan di bawah ini:

Page 48: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Hadist mengenai ba'i murabahah :

"Nabi bersabda, 'ada liga ha/ yang mengandung berkah: jual-beh tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah). dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bu/can untuk dijual." (HR. lbn Majah dan Shullaib)

Namun secara umum ba ·; murabahah sama dengan rukun-rukun dan syarat-

syarat jual-beli lainnya. Menurut Antonio ( 1999: 122) beberapa syarat khusus

tentangjual-beli murabahah, antara lain:

1 ). Penjual memberitalmka..'1 biaya modal kepada nasabah (pembeli).

2). Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

3 ). Kontrak hams bebas dari riba.

4 ). Penjualan hams menjelaskan kepada pembeli bila terJadi cacat atas

barang sudah pembelian.

5 ). Penjual hams menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian. misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

Secara prinsip jika syarat (I), (4), atau (5) tidak terpenuhi, maka pembeli

memilik1 pilihan

a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

b. Kembali kepada penjual dan mengatakan ketidak setujuan atas barang

yang dijual.

c. Membataikan kontrak.

Page 49: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Dengan adanya jual-beli murabahah pembeli dapat mengetahui cost harga

yang sebenamya yang dibeli dari si-penjual. Mungkin ini berfaedah kepada

pembeli untuk menilai suatu barang yang dibeli serta keuntungan yang diperoleh

si-penjual. Ba 'i murabahah adalah salah satu jenis jual-bdi yang dihalalkan oleh

agama.

2.8.2. Ba'i Salam

Salam yaitu menjual sesuatu tidak dilihat zatnya, hanya ditentukan dengan

sifat barang tersebut ada di dalam pengakuan (tanggungan) si-penjual (Rasyid

1997: 273). Menurut Ari fin, (1999:201) ba 'i salam ialah jual-beli yang dilakukan

di mana pembeli memberikan uang terlebih dahulu terhadap barang yang telah

disebutkan spesifikasinya, dan diantarkan kemudian. Sedangkan menurut Fal\va

Dewan Syari'ah Nasional Nomor:OS/DSN-MUl/IV/2000, jual-beli barang dengan

cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu,

disebut dengan sa/am. Dengan kata lain (Rifa'i, 2002:68) mengemukakan salam

adalah pembelian barang dengan membayar uang terlebih dahulu dan barang yang

dibeli diserahkan kcmudian artinya penyctoran harga baik lunas maupun sebag1an

harga pembelian sebagai bukti kepercayaan, sehubungan d:engan dengan transaksi

yang telah dilakukan.

Finnan Allah S\'ol .

"Hai orang-orang yang beriman apabi/a kamu bennua 'ma/ah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan. hendaklah kamu menuliskannya".(Al-Baqarah :282)

Page 50: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Dalam ayat ini Allah Swt memetintahkan para kawn mukmin apabila

berhutang pada jangka wal.1U tertentu. agar dapat dituliskart dengan benar.

Sehingga dalam menangguhkan barang dengan pembayaran yang tunai dapat

jelas waktu pengembaliannya. Hikmah diperlukannya penulisan adalah

mempakan sikap kehati-hatian agar terltindar dati pertengkaran-pentengkaran

yang mungkin terjadi. lbnu Abbas r.a metiwayatkan bahwa Rasulullah Saw datang

ke Madinah di masa penduduknya melakukan salam dalmn buah-buahan (untuk

jangka waktu) satu dua dan tiga tahun. Beliau bcrsabda:

"Barang siapa yang melakukan salam, hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula. untuk jangka waktu yang dikerahui ".(HR E11am Imam Alt!i Hadi/$)

Syarat-syarat ha 'i salam menumt (Rifa'i, 2000: 69)sebagai berikut:

I). Uang harganya hendaklah dibayar di majelis akad (uang dibayar lebih dulu)

2 ). Barangnya menjadi utang atas si-penjual.

3 ). Barangnya dapat diberikan sewaktu janjinya telah sampai, berarti pada

waktunya yang dijanjikan barang itu biasanya telah ada.

4 ). Barang itu hendaklah jelas ukurannya. baik dengan lakaran atau timbangan

atau ukuran atau bilangan.

5). Diketahui dan disebutkan sifat-sifat barangnya yang berarti dcngan sifat itu

dapat berbeda harga dan kemauan orang pada barang itu. Si fat barang haruslah

jelas agar tidak ada perselisihan.

6 ). Hendaklah ditentukan tempat penyerahan barang itu

Adapun salam menghamskan adanya dua ha!:

Page 51: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

a. Ukuran, timbangan dan besar atau kecilnya barang yang dibeli harus sudah

jelas. Di awal mengadakan transaksi bentuk barangnya, ukuran dan

timbangannya serta kualitasnya sudah jelas. lni yang sudah dijelaskan hadits

lbnu Abbas r.a diatas.

b. Dilakukan dengan suka sama suka, saling rela-merelakan, sesuai finnan Allah Swt:

" .. Kecuali dengan perdagangan suka sama suka diantara kamu". (A11-Nisa: 29)

2.8.3. Ba 'i lstishna

Arti ha·, istislma menurut baliasa "minta dibuatkan", menurut istilah

kontra!rJtransaksi yang c!itandatangani bersama atara pemesan dengan produsen

umuk pembuatan suatu jenis barang atau suatu perjanjian jual-beli dimana barang

yang dijual bclikan bclum ada (Rifa'i, 2002: 73). Menurut Fatwa Dewan Syari'ah

Nasional Nomor:06/DSN-MUl/!V /2000, ba 'i fstishna adalah akad jual-beli dalam

bentuk pemesananan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan

tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli) dan penjual (pembuat).

menurut Ari fin ( 1999: 202) ha 'i istislma adalah jual-beli yang dilakukan dimana

penjual membuat barang yang dipesan pembeli dengan modal sendiri. Adapun

ketentuan umum ha '1 fs11slma menurut Ka nm Busmees < 'om11/tmg (200 I :4)

adalah spesifikasi barang harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan

jumlah. Ba 'i istishna merupakan lanjutan dari ha 'i salam maka seM!ra umum

landasan ~yari 'ah yang berlaku pada ba ·, salam JUga berlaku pada ba 'i istishna.

Page 52: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Adapun perbandingan ha 'i istishna dengan ha 'i salam menurut (Antonio 1999:

152 ) ditunjukan pada table.2. di bawah ini

Tabel 2. Perbandingan Antara Ba'i Salam Dan Ba'i Istishna

Subyek Salam lstishna G"i,turan & Kcterangan

h.arang ditangguhkan Pokok Kontrak Mus/am Fiih Mashnu I dengan spesifikasi

Harga Dibayar Pada Bisa saat J Cara penyelesaian saat kontrak kontrak, bisa pembayaran merupakan

diangsur, bisa perbedaan utama antara kemudian hari salam dan isthisna

Sifat kontrak Mengikat secara Mengikat Salam mengikat semua asli (thabi'i) secara ikutan pihak sejak semula,

(Taba'i) sedangkan Isthisna menjadi pengikat untuk melindungi produsen

I sehingga tidak ditinggalkan begitu saja I oleh konsumen secara I

! 1 tidak bcrtanggung

Jiawab Swnber: M. Syafi'1 Antonio. 1999

Walaupun demikian, para ulama membahas lebih lanjut "' Keabsahan "

ba 'i is/is/ma dengan penjelasan sebagai berikut .

a. Masyarakat tclah mempraktikkan ha·, 1st1slma secara luas dan terns menerus

tanpa ada kcberatan sama sekali. Hal demikian menjadi ba 'i istislma scbagai

kasus ijma dalam konsensus umum.

b. Di dalam .\)'an 'ah dimungkinkan adanya pcny1mpangan terhadap q1yax

bcrdasarkan ijma ulama.

c. keberadaan ha 'i is/is/ma didasarkan pada kebutuhan masyarakat. Banyak orang

sering sekali memerlukan barang yang tidak sedia di pasar sehingga mereka

cenderung kontrak agar orang lain membuatkan ba:1lllg untuk mereka.

Page 53: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

d. Ba 'i istishna ' sah sesuai dengan aturan umum mengenai kebolehan kontrak

selama tidak bertentangan dengan nash dan aturan .~vari 'ah (Antonio,

2001 :114).

Di bawah ini merupakan hubungan harga dan barang dari ketiga transaksi

syari 'ah diatas.

Tabel 3. Hubungan Harga Dan Barang Dalam Transaksi Jual-Beli Syari'a/1

Variable Harga Barang Model jual-beli

- -· ~-------

__ ._. ____ ----Ba'i Murabahah Tangguh . Tunai

Ba'i Salam Tunai Tangguh

Ba' i I stishna Tunai, cicilan, kcmudian Tangguh hari !

I

Sumber: Data d1olah

Tabel.3 diatas dapat kita bedakan masing-masmg transaksi jual-beli

menurut .\yan "ah dilihat dari segi harga dan barang. Ba ',i murabahah dalam segi

pembayarannya secara tangguh dan untuk barang diterima dengan tunai namun

dilihat dari konsep transaksi ini penjual diharuskan menycbutkan harga (modal)

dasar kepada pcmbeli. Sedangkan ba '1 sa/am dan ha·, 1s1is/ma mcmpunyai

pcrsamaan dan perbcdaan. Persamannya adalah dalam mcncrima barang diterima

secara tangb'llh scdangkan letak perbedaan yang paling mcncolok dapat dilihat

dari scgi pcmbayaran. Dari ketiga transaksi ,,yari 'ah dapal disimpulkan d1atas

mempunyai ciri khusus yang dapat membedakannya ba1k dari segi pembayaran

maupun penerimaan barang.

Page 54: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

2.9. Kerangka Pemikiran

Susu merupakan salah satu produk petemakan yang sensitif dan

mempunyai umur yang pendek. Di Iihat dari sifatnya susu memang komoditas

mudah rusak dan tidak tahan lama sehingga para petemak perlu membangun suatu

wadah atau lembaga agar dapat memasarkan susu segar kepada konsumen. Untuk

memperlancar kegiatan penyaluran barang atau susu dari produsen ke konsumen

diperlukan kegiatan tataniaga terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan

fasilitas yang merupakan komponen-komponen terjadinya kegiatan tataniaga.

Penulis akan mengkaji permasalahan penyaluran susu sapi mumi di tinjau dari

transaksi berdasarkan syari 'ah. Adapun transaksi yang dipilih adalah transaksi

jual beli, mengingat transaksi ini sering dilakukan oleh masyarakat dibandingkan

dengan transaksi lainnya.

Bila prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang atau benda. maka dalam penyaluran susu sapi

antara petemak dan pedagang perantara akan terjadi suatu transaksi jual-beli yang

bisa diiakukan secara tunai. tcrtunda. atau diangsur transaksi tersebut lazim

dilakukan ditengah-tengal1 masyarakat sesuai dengan k<:sepakatan bersama. Di

dalam konsep syari 'ah transaksi jual-beli diatas mempunyai kriteria tersendiri,

oleh sebab itu seorang wirausaha muslim hams mengenal dan mengetahui

permasalahan jual-beli yang ada. Dari definisi tentang jual-beli menurut syari 'ah

ialah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai

secara sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan

pihak lain yimg menerima-nya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah

Page 55: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Garn bar 2. Alur Kerangka Pemikiran

Produsen (Petemak Susu Sapi)

Pedagang Perantara Dalan1 P1~nyaluran Susu Sapi Murni

/ Masalah: Penyaluran, Aplikasi dan

Fungsi Penyaluran ( Pertukaran, Fisik dan Fasilitas)

Transaksi Dalam Penyaluran Ditinjau Dari Sudut Pandang

Syan'ah

l Pengumpulan Data,

Menggunakan Metode Studi Kasus

Analisis Data

Hasil Penelitian

Unit Pelaksana Teknis DKI Jakarta Agribisnis Universitas Islam Ncgeri Pelaku Bisnis Petemakan Sapi di!

.. [

Ba'i Murabahah Ba'i Salam Ba'i Istishna

____,

Page 56: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

BABIII

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Temak Sapi

Perah Swadaya Pondok Ranggon di Kecamatan Cipayimg, Jakarta Timur. Waktu

pelaksanaan penelitian ini selama dua bulan yaitu dimulai bulan Desember, 2004

sampai bulan Januari, 2005.

3.2. Metode Pengumpulan Data Dan lnformasi

Penelitian ini mengunakan metode studi kasus mengenai penyaluran susu

sapi mumi serta karyawan dan peternak melakukan transaksi yang akan ditinjau

dari sudut pandang .\yari 'ah. Adapun data yang diambil dalam peneliiian studi

kasus ini terdiri dari data primer dan data sek'Under. Pengumpulan data primer

diperoleh dengan cara observasi atau pengamatan langsung di lapangan tempat

penelitian berada dan juga melaksana-kan wawancara dengan ketua peternakan,

staf. pekerja, p~'dagang perantara serta para petemak. Wawancara dibautu dengan

instrumen kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data primer yang

dikumpulkan diantaranya: cara transaksi peternak dengan pedagang perantara,

mekanismc penyaluran, jumlah biaya dan margin tataniaga. Data sekunder

diperoleh dari laporan-laporan yang ada di petemakan, dinas petemakan setempat

dan dari pustaka yang berkaitan dengan sumber data.

Page 57: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

3.3. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam

bentuk tabulasi. Menurut Whitney (1960) diacu dalam Naj1:r (2003: 54), penelitian

deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Tujuan dari

penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan

antar fenomena yang diselidiki.

Aspek- aspek yang diamati meliputi:

1. Kegiatan tataniaga di KTTSP Swadaya.

a. Fungsi-fimgsi tataniaga, yaitu mengambarkan kegiatan pelaksanaan

fungsi dari tataniaga yang ada di KTTSP Swadaya.

b. Mekanisme penyaluran susu sapi mumi dari produsen hingga konsumen

dan biaya tataniaga. Adapun biaya yang dikeluarkan dalam proses

penyaluran susu sapi mumi meliputi: biaya pengangkutan, biaya

pengepakan, biaya pengolahan susu dan lain-lain. Sedangkan marjin

adalah sclisih keuntungan dari harga jual dari sellap tingkatan saluran.

2. Transaksi dalam penyaluran susu sapi mumi.

Transaksi antara petemak dan penyalur (pedagang perantara yang meliputi:

koperasi , a gen, loper dan konsumen ). Dari jenis transaksi dalam penyaluran susu

sapi mumi ada akan ditinjau dari sudut pandang .\)Uri 'ah, sehingga terjadi

transaksi jual-beli yang sesuai dengan .,yari 'ah.

Page 58: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian

Letak wilayah petemak sapi perah Pondok Ranggon berada pada

perbatasan antara OKI Jakarta dengan Bekasi. Adapun petemakan sapi perah

tcrscbut beralamatkan di JI. Sapi Perah RT 001/02, Kelurahan Pondok Ranggon,

Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pondok Ranggon merupakan kawasan usaha

temak satu-satunya dalam pengembangan dan budidaya sapi perah yang ada di

OKI Jakarta. hal ini telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubemur OKI

Jakarta tentang pcngembangan wilayah petemakan Nomor: 300 tahun I 986.

Adapun area kawasan sapi perah yang direncanakan seluas 30 ha, akan tetapi

tcrcalisasi scluas hanya I I .9 ha yang terdiri dari 2.9 ha un1tuk kebun dinas Pondok

Ranggon dan 9 ha untuk petemakan sapi perah. Jumlah petemak yang ada

scbanyak 23 kepala keluarga dcnganjumlah populasi sapi perah 768 ekor.

Pondok Ranggon merupakan kawasan usaha petemakan yang sudah cukup

berkcmbang dan juga mcrupakan salah satu kawasan pe:rtumbuhan ekonomi di

wilayah Jakarta Timur, khususnya yang berkaitan dengan usaha petemakan susu

sapi perah, serta kawasan kunjungan dalam rangka pendidikan baik dari Sekolah

Dasar hingga Pcrguruan Tinggi. L'ntuk lcbih mengoptimalkan kawasan tersebut

dinas petemakan sctempat tclah mcmbangun prasarana yang mcndukung

diantaranya: jalan masuk petemakan, pclayanan dokter hewan, penampungan

limbah dan Iain-lain.

Page 59: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

4.2. Scjarah Pctcrnakan

Kelompok Tani Temak Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon adalah

nama organisasi petemak yang mengkoordinir kegiatan para peternak. Sejak

zaman Belanda petemak ini sudah melakukan kegiatan bertcmak sapmya secara

tradisional di Jakarta, tepatnya di Kclurahan Kuning.an Timur Kecamatan

Setiabudi, Jakarta Selatan. Setelah Indonesia mcrdeka usaha pctcmakan sapi perah

mcngalami kcmajuan yang: sang:at pcsat semenjak ditctapkannya Jakarta scbag:ai

ibukota neg:ara Indonesia, yang: artinya dapat mcmbuka pcluang pasar susu di

daerah sendiri.

Pada tahun 1968 keberadaan usaha petemakan di Jakarta diwujudkan

sccara berkelompok dengan dibcntuknya KOPERDA (Kopcrasi Pctcmakan Sapi

Perah Rakyat Djakarta) deng:an badan hukum No.229/BH/1112-67 tangg:al i 7-12-

1968 yang juga merupakan ang:g:ota dari GKSI (Gabungan Koperasi Susu

lndonc,ia ). Dampak Jakarta ditetapkan scbagai ibukota rwgara, maka sccara tidak

lang:sung cksistcnsi petcmak yang ada di Jakarta khususnya wilayah Kuning:an

akan dipindahkan, karena wilayah tcrsebut akan dijadikan kawasan konsulat dan

pusat bisnis atau sering dikenal sebagai kawasan SEGI TIGA EMAS. Dengan

dipindahkan tempat tcrsebut demi peng:embangan usaha peternakan, maka usaha

pctcmakan sapi resmi dipindahkan kc dacrah yang baru yaitu di Kelurahan

Pondok Ranggon dengan jumlah petemak yang ada pada :;aat itu adalah 23 kepala

keluarga dcngan latar belakang pendidikan yang bcrbcda, yaitu dari SD sampai

l'erg:uruan Tingg:i. Adapun setiap kcluarga memiliki sapr perah antara 20-45 ekor,

para petemak diberi ianggung~jawab masing-masiug d~!am mengelola usahanya

Page 60: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

di bawah pengawasan Dinas Peternakan DK! Jakarta. Dalam pengelolanya

peternak membuat struktur organisasi yang ada di wilayah tersebut, agar dapat

mempermudah dan mengkoordinasikan dalam menjalankan usaha peternakan

yang ada.

4.3. Ternak Sa pi Perah

Pctcmakan sapi pcrah Pondok Ranggon tcrnak yang dipelihara adalah

jenis sapi Fries Holland (FH) dan keturunannya. Adapun ciri khas jcnis sapi ini

antara lain wama bulu hitam bercak putih. pada bagian ata.s depan kepala terdapat

segitiga putih, dan ujung ekor berwama putih. Sapi perah FH merupakan sapi

yang mempunyai produksi tinggi, sehingga hampir semua sapi FH yang dipelihara

mempunyai produksi tinggi. Sapi FH mcmpunyai karakteristrik yang bagus dari

scgi produkttfitas tmggi d1antara sapi jL"llis lainnya. Berikut tabcl tentang

kemampuan produksi sapi perah tiap laktasi dari jenis sapi perah yang terkenal

termasuk sapi Fries Holland.

Tabel 4. Kemampuan Produksi Sapi Perah

Jcnis Sapi Kcmampuan Produksi/ Laktasi (Kg)

• Fries Holland 5982 • Brown Swiss 5052 • Ayrshire 4853 • Guernsey 4009 • Jersey 3844 • Milking Shorhorm 4019

Sumber· f\t Zian Syarief. 1990· 11>

Kadar Lemak (%)

3,7 4,05 4,12 4,86 5,24 3,90

Page 61: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sapi perah Fries Holland

mempunyai kemampuan produksi yang tertinggi dibandingkan dengan jenis sapi

lainnya. Sedangkan sapi Jersey mempunyai kemarnpuan produksi yang paling

rendah, namun dengan kadar lemak susu tcrtinggi.

Pada KTTSP Swadaya, pedet (anak sapi) betina dari ketunman induk

produksi rendah akan dijual begitupun dcngan pedet jantan. sedangkan dari

ketunman dari induk produksi tinggi akan dipertahankan. Pedet yang di3ual

biasanya yang bcrumur 1-2 tahun untuk bisa di potong scbagai sapi pcdaging, dan

sapi dewasa yang sudah 4 -5 kali melahirkan atau sapi sudah afk1r (sapi yang

sudah tidak berprodt!ksi la!,>i). Penjualan sapi-sapi tersebut tetap memperhatikan

jumlah sapi perah yang ada, sehinggajumlah total relatiftetap dari tahun ke tahun.

Ada pun jumlah sapi perah pada KTTSP Swadaya pada bulan januari 2004

ditunjukan pada Tabel 3.

Tabel 5. Jumlah Sapi Perah Pada Kelompok Tani Ternak Sapi Pcrah Swadaya Pondok Ranggon Pada Bulan .Januari 2004.

Kctcrangan 1mlijh Ekor !"·o~

Pedet : *Belina 60 7.81 • Jantan 49 6,38

Dara: *13etina 99 12.89

• Jantan 53 6,90 Dewasa:

•Belina 476 61,98 • Jantan 31 4,04

Total 768 100

Sumbcr Data scnsus tcmal. (Januari_ 2004)

Page 62: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

4.4. Aspck Kelcmbagaan

4.4.1. Struktur Organisasi

Kelompok Tani Temak Sapi Perah Swadaya dapat berjalan lancar jika

ada gambaran atau struktur organisasi yang jelas yang dapat menjalankan roda

usaha petemakan.Oleh sebab itu struktur organisasi sangat diperlukan oleh

petemak sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dalam setiap mengambil

keputusan petemak memmuskan melailui musyawarah atau rapat dengan para

petemak lainya yang ada dilingkungan tersebut. Adapun kepengurusan yang

dipilih terjadi pada setiap tiga tahun sekali tugasnya adalah melaksanakan

kegiatan secara bersama-sama sehingga kewajiban dalam KTTSP Swadaya dapat

terpenuhi apa yang telah ditetapkan. Susunan pengurus periode 2003-2005 yang

dipilih dan ditetapkan <lalam musyawarah ada!ah:

NO

Gambar 3. Susunan Organisani Peternak Susu

STRUKTUR ORGANISASI Kl=rsPI SWADAYA PERIODE2003-~~

JABATAN NAMAILEMBAGA !---+-c-=c-=-c-::-=-c-=-------+~-.,.-,-,--,.-~·

!---l-i --P=E=L--IN_'_D-'U'-'N-'-'G-=--------+-'K_._' e'-'--a-'la'-K'-''-'-e-'-Iu .... ra __ h.an Pondok Ranggo_n __ _J·' i 2 i PEMBl1'iA I I. Dinas Petcmakan dan Pcrikanan. i / Kclautan DK! Jakarta.

2. Sudin Petemakan. Perikanan dan L .. l------------i--~K_e __ Ja_u~tru_1_Ja_k_·a_r_t_a_T_i_m......cur i_3.:.. .. KETL.:A _l_ _______ -+:_R_o_l_1m_a_· n_i __ i 4 KETUA II Bahro·i ~-~

····~] i ' 5 I SEKRET A"-R"-1 s=-------+-'-R"-'a-'-hm-=at"'H-"i--da'-'-at

i ~ J ~~f 1~~:~~-. ·-···· ··· 1·~~;~~i:a::·~~un ~·~·"·-···---·-·-+ .---------·

! Falahin L9 i LIMBAH Sumberc Data Pet-ern-a-:kan-· -.-=2"'rn"'14,-----~-----

Page 63: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

4.4.2. Kctcnaga Kcrjaan

Petemakan susu sapi yang ada di Pondok Ranggon memiliki potensi untuk

dikembangkan sebagai suatu kawasan agrowisata, sebagai pemacu ekonomi di

kawasan tersebut. Adapun tujuan dan perencanaan pengembangan daerah

tersebut adalah :

I). Untuk lebih mengoptimalkan pontensi lahan kebun Dinas Petemakan

Pondok Ranggon.

2). Lebih meningkatkan mutu produksi, kualitas scrta komoditas susu sapi.

Untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada di wilayah temak dapat

mengurangi pengangguran serta sebagai sarana pendukung kegiatan penyuluhan

bai,,>i petemak dan masyarakat. (Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertemakan DK!

Jakarta.2004)

Keberadaan petemakan di wilayah Pondok Ranggon berdampak kepada

penyerapan tenaga kerja yang terlibat langsung maupun tidak langsung.

Penyerapan tenaga kerja dalam industri petemakan yang ada di KTTSP Swadaya

Pondok Ranggon dapat menjadi dua bagian besar antara lain:

I). Pekerjaan langsung meliputi:

a. Pemilik dan keluarga petemak

b. Pekerja kandang atau pencari rumput

c. Pengiriman atau looper susu

2). Pekerja tidak langsung (indutri terkait)

a. Pabrik tahu tempe

b. Pabrik pakan ternak

Page 64: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

c. Usaha tanaman hias

d. Industri obat-obatan temak

Ketenagaan kerja dalam petemakan ditujukan untuk mencapai hasil yang seefektif

mungkin dan sebagai penyerap tenaga kerja untuk di wilayah sekitar petemak.

4.4.3. \Vaktu Kerja

Jumlah hari kerja yang ada di KTTSP Swadaya adalah tujuh hari dalam

seminggu, dengan jumlah jam kerja tujuh jam ini hanya untuk para para pekerja

kandang dan pencari rumput. Sedangkan hari senin sampai hari minggu dengan

waktu kerja jam 07.30 - 14.30 WIB, kecuali hari Jum'at 07.30- 11.00 WIB

khusus pekerja produksi (pemeras susu). Adapun jadwall pemerahan telah diatur

yaitu : pagi hari dari jam 04.30-07.00 WIB dan untuk sore hari dari jam 13.00-

14.30 WIB. Untuk petugas lapangan yang terdiri dari tenaga medis dan

inseminator harus siap melayani petemak selama 24 jam tergantung banyaknya

kasus yang ada.

4.5. Unit Kcgiatan Pctcrnakan

4.5.1. Unit Kcschatan Hcwan (KESEWAN) Dan lnseminasi Buatan (IB)

Tujuan didirikan unit KESEWAN adalah untuk memberikan pelayanan

pada petemak agar sapi dalam keadaan sehat. Hal ini sangat berpengaruh

terhadap produksi susu dan untuk meningkatkan volume penerimaan susu. Jika

tidak ada unit kesewan akan menyulitkan unit produksi untuk meningkatkan

volume susu. Bagi petemak KTTSP Swadaya akan mengalami kesulitan dalam

Page 65: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

membiayai beban operasionalnya secara keseluruhan, karcna pemasukan sebagian

besar dari unit produksi susu.

Dal am sekali melakukan inseminasi buatan ( lB) pad a sapi perah, peternak

dikenakan biaya sebcsar Rp 35.000 untuk sekali suntik. Adapun inseminator

datang setiap harinya kepetemakan. Dari 90 % populasi sapi perah di KTTSP

Swadaya semuanya mclakukan inseminasi buatan, yang ditanggani oleh petugas

kesehatan hewan ternak yang terdiri dari dua dok'ter jaga .

4.5.2. Unit Pcmbinaan dan Penyuluhan

Tujuan dari unit pembinaan dan penyuluhan sumber daya manusia adalah

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia pada

KTTSP Swadaya. Hal ini juga untuk mewujudkan reaiisasi dalam nmgka

meningkatkan kesejahtcraan para pctcrnak dan mcmbangun peternakan.

Pembinaan dan pcnyuluhan yang dilakuka11 secara langsung dan tidak lansung.

Penyuluhan secara langsung diberikan secara terjadwal oleh tim penyuluh yaitu

petugas KESEW AN (Inseminator) dan fasilitator. Selain lerjadwal pembinaan dan

penyuluhan ini juga sering dilakukan secara spontan apabila petcrnak

membutuhkan atau dirasa harus mcngadakan pembinaan terhadap ternak.

Penyuluhan ini diadakan pada forum tertutup secara rutin yaitu para peternak

dilibatkan langsung scsuai dcngan tcma yang telah ditcntukan. L'ntuk pcnyuluhan

yang tidak langsung biasanya dilakukan dengan pemberitahuan saja lewat telepon

atau pamflet, tctapi penyuluhan scperti inijarang dilakukan karena kurang efektif.

Dalam mcnjalani usaha para pctcrnak juga dilcngkapi dengan fasilitas dan tenaga

Pembina untuk mt.'tlgontrol keberadaan temak yang terdiri dari :

Page 66: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Gambar 4. Fasilitas Petemakan

I lzin lokasi sesuai SK Gubemur 5 Sarana Prasarana pendukung DK! Jakarta petemakan.

2 Dokter Hewan 6 Penampungan Limbah 3 Petugas lB 7 Dan Lain-Lain 4 Penvuluhan Lapangan '

' Sumber: Data peternakan, 2004

4.5.3. Unit Produksi Susu di KTTSP Swadaya

Pada KTTSP Swadaya Pondok Ranggon mempunyai sapi perah sebanyak

768 ekor terdiri dari sapi pedet, dara, dewasa. Dari jumlah sapi perah yang ada

KTTSP Swadaya dapat menghasilkan susu 3500-4000 lit(:r/hari. Adapun seorang

petemak sapi perah di KTTSP Swadaya pada setiap bulanya dapat menghasilkan

susu sebagai berikut:

Tabel 6. Jumlah Produksi Susu Perbulan

I a Pagi I September QSOre

Somber Data Pnmer dtolah

Oktober Nopernber Des.ember

Dari gambar tabel diatas dapat di lihat bahwa pctemak memeras susu pada

pagi dan sore hari. karcna pada waktu terscbut susu segera di kemas dan di kirim

kepedagang perantara dan juga sapi pcrah dapat berprocluksi optimal pada pagi

hari dibanding dcngan sore hari. Pctemak dalam mcnanggani susu perahannya

secara tradisional namun secara kualitas susu tetap terjaga ini terbukti KTTSP

Page 67: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Swadaya menjuarai produksi unggulan tingkat DK! Jakarta tahun 2002 (Data

Petemakan, 2004 ).

4.5.4. Unit Makanan Ternak

Semua mahluk hidup memerlukan makanan begitu pula dengan sapi perah.

Agar kcbutuhan untuk perawatan tubuh dan untuk bcrpmduksi dapat terpenuhi,

maka bahan makanan yang disajikan pada sapi harus mengandung unsur-unsur

gizi sepcrti energi, protein, vitamin-vitamin, mineral dan air. Tujuan dari

pcngadaan pakan temak ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pakan temak

khususnya sapi perah. Sapi perah mengkonsumsi pakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan produksi. Pcmberian pakan mempakan

salah satu faktor yang menentukan terhadap keberhasilan suatu usaha petemakan

sapi perah, karena pakan sangat mempengamhi kualitas dan kuantitas susu yang

dihasilkan serta kcsehatan temak.

Pakan yang diberikan pada sapi perah terdiri dari hijauan dan konsetrat

(pcnguat). Pcmberian konsentrat untuk memenuhi gizi atau zat-zat pakan yang

t1dak terdapat pada hijauan. Makanan sapi dapat dikelompokan menjadi tiga

kelompok yaitu : makanan hijau, konsentrat dan makanan tambahan. Tennasuk

makanan hijau adalah mmput gajah, mmput benggala, kolonjono. mmput rusi,

pengola dan lain sebagainya. Termasuk pada konsentrat adalah b1ji-b1J1an. m~'"llir,

bulgur. katul, dedak, bungkil, berbagai jenis umbi dan lamnya. Konsentrat

mengandung kadar ener1,>i dan protein yang tinggi dan serat kasamya rendah.

Fungsi konsentrat adalah memperkaya nilai gizi pada bahan makanan yang mlai

rendah. Dari pemberian pakan dapat mempengamhi kualitas susu, karena susu

Page 68: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

yang kental merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen, disamping

kebersihan dan kualitas susu.

4.5.5. Unit Penanganan Limbah Sapi

Pada KTTSP Swadaya Pondok Ranggon mempunyai penanganan limbah

yang mereka sebut dengan !PAL (lnstalasi Pengolahan Air Limbah). Sebelum

limbah dibuang, limbah tersebut ditampung di sebuah tempat untuk diproses.

Limbah sapi berupa kotoran atau feses dan air seni. Saat ini, limbah sapi tersebut

dijadikan kompos atau pupuk organik banyak diminati masyarakat untuk bercocok

tanam. Hal ini disebabkan harga pupuk kimia relatif malml dan merusak zat hara

tanah. Pengolahan limbah sapi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara,

tergantung dari bahan yang digunakan. Ada yang menggunakan bakteri ada pula

dengan cara alamiah. Penanganan limbah di KTTSP Swadaya wnumnya

menggunakan cara alamiah karena mempunyai tempat pengolah kompos,

sehingga memudahkan penanganannya.

Page 69: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

BABV

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kegiatan Tataniaga Dalam Penyaluran Susu Sapi

5.1.1. Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Tataniaga Dalam IPenyaluran Susu Sapi.

I). Fungsi Pertukaran

Pelaksanaan dari fungsi pertukaran adalah perpindahan hak milik alas

barang atau jasa sehingga dapat memperlancar kegiatan dari tataniaga. Adapun

fungsi pertukaran terbagi menjadi dua sub yaitu sub fun.gsi pembelian dan sub

penjualan.

a. Sub fungsi pembelian

Tujuan dari sub pembelian adalah tmtuk mencari produsen atau sumber

pemasaran sehingga menjadi kontiniunitas persediaan barang bagi konsumen

ataupun pcdagang (Atmakusuma, dalam Messy. 2003: 31 ). Dalam ha! ini KTTSP

Swadaya sebenamya berperan sebagai produsen atau penyedia susu sapi,

kemudian para pedagang perantara dapat membeli susu yang telah dipesan.

Penyaluran susu di KTTSP Swadaya mcliputi koperasi. agen. looper dan

konsumen.

b. Snb fungsi penjualan

Fungsi penjualan tujuannya adalah untuk menciptakan permmtaan

terhadap barang dan berusaha untuk mencari konsumen yang akan menggunakan

barang tersebut dengan harga yang memuaskan sehingga memperoleh

keuntungan. (Atmakusuma dalam Mcs''Y· 2003: 34 ).Adapun KTfSP Swadaya

dalam melakukan penjualan susu melalui perantara koperasi KTTSP Swadaya

Page 70: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

juga menjual susu tersebut kepada industri pengolahan susu seperti PT. Fajar

Taurus dan PT. lndomilk dengan kualitas standar susu yang telah ditentukan.

Harga yang dibayarkan koperasi kepada peternak adalah s<~besar Rp. 1600,-/liter.

Selain menjual ke !PS melalui koperasi , KTTSP Swadaya juga melakukan

penjualan susu kepada agen, looper dan konsumen dengan harga susu lmtuk agen

adalah Rp.1900,-/liter, dan looper Rp 2200,-/liter.

2). Fungsi Fisik

\1enurut Limbong dan Sitorus (1985:8) flmgsi fisik adalah semua tindakan

yang langsung berhubungan dengan barang dan jasa sehingga menimbulkan

kegtmaan bentuk. tempat dan waktu. Fungsi fisik terdiri dari sub fungsi

pengangkutan dan sub penyimpanan.

a. Sub fungsi pengangkutan

Pada KTTSP Swadaya Pondok Ranggon dalam melakukan pengangkutan

susunya yaitu menggunakan sepeda, motor dan mobil, dengan jumlah produksi

susu 3500-4000 liter per hari dari 23 petemak yang ada (Data peternakan, 2004 ).

Pengangkutan merupakan faktor yang beipengaruh dalam mengembangkan pasar,

karena menghubungkan sumber penawaran dan pennintaan. Adapun untuk

pengiriman susu melalui looper dan agen mereka menggunakan sepeda motor dan

mobil tergantung dengan jumlah susu yang diambil dari peternak. Jika kualitas

dan kuantitas alat angkut terbatas maka radius penyebaran susu akan terbatas

dengan daerah pemasaran.

Page 71: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

b. Sub penyimpanan

Susu mumi yang dihasilkan hams segera ditangani dengan cepat dan

benar, agar susu dapat diolah dengan baik. Hal ini disebabkan sifat susu mumi

yang sangat mudah rusak dan mudah terkontaminasi. Beberapa ha! yang hams di

perhatikan agar susu mumi dapat terjual dengan kualitas baik sebagai berikut :

I ). Dalam menangani susu peralatan yang hams digunakan adalah ala!

pcnampung susu scgar baik bcrupa ember perah atau milk can (ember

susu). Keadaan alat-alat tersebut haruslah bersih dan kering. Jika peralatan

itu bersih, umur susu segar bisa mencapai 3 jam, setelah itu akan msak

atau asam.

2 ). Sebclum dimasukan kedalam milk can, susu harus disaring terlebih dahulu

agar bulu sapi dan vaselin yaug tercampur dengan susu tidak terbawa

masuk kedalam wadah

3 ). Wal.1u pcngiriman hams dihitung pada saal susu selesai diperah hingga

susu tiba di konsumen.

4). Pendinginan susu dengan suhu 4° C, agar lebih tahan lama. Jika susu lebih

dari 4° C, baktcri mudah berkembang baik. (Sadono 2003: 79)

Karena posisi pctcmakan dckat dengan daerah pasar petemakan sapi perah

l'ondok Ranggon. dalam pengiriman susu muminya menggunakan milk can dan

kemasan dalam palstik untuk siap langsung dikirim konsumen. Ada pun

penyimpan susu mumi di KTISP Swadaya tidak ada penampungan khusus ini

dikarenakan pctemakan masih mengunakan sitem tradisional. Biasanya para

Page 72: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

petemak lansung mengemas dengan plastik ukuran 0.5-1 Kg atau dimasukan milk

can kemudian dikirim langsung ke tempat tujuan.

3 ). Fungsi Fasilitas

Fungsi fasilitas menjadi empat sub fungsi, yaitu sub fungsi standarisasi,

sub risiko, sub fungsi pembiayaan dan sub fungsi informasi pasar.

a. Sub fungsi standarisasi

Untuk menentukan kualitas suatu susu diperlukan peni,'lljian atas susu

tersebut, karena kualitas susu sangat berpengaruh atas harga jual. Peni,'lljian yang

dilakukan di KTTSP Swadaya dilakukan dengan tester or,ganoleptik (rasa, wama,

bau)

b. Sub fimgsi penanggungan risiko

Sifat susu yang mudah rusak menjadi kendala bagi para petemak dalam

pemasaranya. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang cepat dan hati-hati.

Namun secara umum di KTIPS Swadaya Pondok Ranggon jarang sekali terjadi

kerusakan susu, karena setelah diperas susu di saring k1emudian langsung dikcmas

dan scgera dipasarkan.

c. Sub fungsi pembiayaan

Biaya tataniaga susu sapi di KTTSP Swadaya sebcsar Rp 185.-flitcr.

scdangkan bagian yang ditcrima olch pctcmak adalah hasil dari pcnjualan susu

kepada koperasi, agen, looper dan konsumen langsung.

Page 73: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

d. Sub fungsi infonnasi pasar

lnfonnasi pasar yang bisa diterima di KTTPS Swadaya biasanya berupa

harga jual susu dan kualitas susu yang diterima KOPERDA maupun dari GKSI

(Gabungan Koperasi Susu Indonesia) mengenai harga susu yang ditetapkan.

5.1.2. Mekanisme Penyaluran Susu Murni.

Dalam menyalurkan susu sapi diperlukan saluran tataniaga sehingga susu

dapat disalurkan sampai pada sasaran. Saluran tataniaga merupakan suatu jalur

tataniaga yang melibatkan beberapa pedagang perantara untuk menyampaikan

suatu barang atau komoditi dalam penyaluran susu sapi dari produsen kepada

konsumen. Di bawah ini merupakan pola saluran tataniaga pada KTISP Swadaya

Pondok Ranggon:

Garn bar 5. Pola Saluran Tataniaga "Kelompok Tani Ternak Sapi Perah Swadaya Pondok Ranggon"

KOPERASI

Petemak ( Konsumen )

~ (~Ag-en~) , I

Dari gambar 5. di alas, dapat dilihat bahwa susu yang berasal dari

peternak disalurkan kepada pedagang perantara, dalam penyaluran susu di alas

Page 74: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

koperasi, agen, pengecer (looper) dan konsumen. Untuk penyaluran koperasi

hanya menyalurkan susu sapi ke IPS untuk dijadikan susu olahan. Sedangkan

pedagang perantara lainya diantaranya agen, pengecer (looper), dan konsumen

semuanya itu adalah sebagai penyalur susu mumi dan pembeli yang kemudian

dijual kembali kepada konsumen akhir. Adapun konsumen yang ini,>in membeli

susu ke petemak secara langsung, petemak pun dapat memberikannya itupun

hanya untuk di komsumsi sendiri. Konsumen yang bisa membeli langsung

biasanya adalah penduduk sekitar dan para pendatang yang ingin menikmati susu

mum1.

5.1.3. Cara Penyaluran Susu Sapi di Lembaga tataniai~a

!). KOPERAS!

Penyaluran susu sap1 ditingkat koperasi, biasanya petemak

meni,>umpulkan produksi susunya yang kemudian diambil oleh koperasi. Adapun

wadah naungan koperasi bai,>i pctcmak susu sapi perah adalah KOPERDA

(Koperasi Petemakan Sapi Perah Rak--yat Djakarta) dalam hal ini koperasi adalah

sebagai penyalur susu atau sebagai perantar yang menyalurkan ke !PS. Setiap

anggota KITSP Swadaya hams menyetorkan susu kepada koperasi minimal 10

liter setiap harinya, kcmudian susu yang sudah terkumpul dapat disalurkan kepada

lndusrti Pengolahan Susu (fl'S) seperti PT. fndomilk dan PT. Fajar Taurus ( Data

petemakan, 2004 ).

2)_ Agen

Dalan1 penyaluran susu, agen berperan sebagai pembeli biasanya mercka

mengambil susu dari petemak dengan meni,>unakan milk can atau dengan gentong

Page 75: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

susu kemudian diangkut dengan motor atau mobil. Pengambilan susu para agen

adalah pagi dan sore hari, karena susu akan mereka takar kemudian dijual kembali

dalam bentuk kemasan dengan ukuran 0,5 sampai I kg, rnereka juga rnenjual susu

pasturasi, yaitu susu yang sudah diolah dicampur dengan pemanis lewat pengecer.

3). Pengecer (Looper)

Looper adalah pekerja yang mempunyai ikatan dengan petemak untuk

mengantarkan susu kepada pelanggan. Para petemak telah terlebih dahulu

menyiapkan atau memilah bagian susu yang akan dijual oleh looper. Biasanya

susu tersebut tclah dikemas dengan plastik ukuran 0.5 kg sampai I kg, dalam

pcnyaluran susu mereka mcmakai sepcda dan juga acla yang berkendaraan

(motor), karena jarak mengatarkan susu kepada pelangan ada yang jauh juga ada

yang dekat.

4). Konsumen

Petemakan KTTSP Swadaya tidak hanya melakukan penjualan kcpada

koperasi, agen, looper tetapi juga melakukan penjualan ke konsumen secara

langsung. Adapun cara penjualan susu antara pctemak kepada konsumen adalah

konsumen datang langsung kepetcmakan sapi. kemudiain membeli susu dari

petcmak.

5.1..1. Biaya Dan Margin Tataniaga D:ilam l'enyaluaran Susu Sapi

I). Biaya Tataniaga

Biaya tataniaga adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tataniaga.

Adapun biaya tataniaga meliputi biaya angkut. biaya pengeringan, pungutan

rctribusi dan lain-lain Sedangkan besamya biaya yang clikeluarkan oleh setiap

Page 76: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

lembaga akan berbeda satu sama lain disebabkan karena, 1) Macam komoditi 2 ).

Lokasi pasar 3 ). Macam lembaga pemasaran dan ektivitas pemasaran yang

dilakukan. (Soekartawi,1993 :196).

Tabel 7. Biaya Tataniaga Susu "KTTSP" Swadaya Pondok Ranggon

Macam Biaya Besar Biaya (Rp/ 40Liter) Biaya (Rp/Liter ) %

Biaya-biaya Tataniaga -Biaya Pengangkutan Susu Rp.5000 Rp.125 66,7 -Biaya Retribusi susu Rp. 1000 Rp.25 13,3 -Biaya pengelolaan susu Rp. 1500 Rp. 37,5 20,0

Total Biaya Rp. 7500 Rp. 187,5 100

Sumber : Data Primer diolah

Dari tabel di atas biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh "KTTSP"

Swadaya dalam 40 liter susu sebesar Rp 7500, namtm biaya per iiter susu adalah

sebesar Rp 187,50-/liter (100%) . Biaya tataniaga "KTTSP" Swadaya meliputi

biaya angkut susu Rp 125,00-/liter (66,7%), biaya renibuisi susu Rp 25,00-/liter

(13,3%), dan biaya pengelolaan susu 37,50-/liter (20,0%). Secara tidak langsung

biaya tataniaga susu ditanggung oleh petemak.

2 ). Mar1,>in Tataniaga

Margin tataniaga adalah perbedaan harga suatu produk di tingkat eceran

dengan nilai harga di tingkat petani. Pada umumnya penyebaran harga ini

mencakup semua ongkos pergerakan komoditi tersebut dan keuntungan yang

didapatkan oleh pedagang perantara. (Azzaino,1982:97). Dengan kata lain

Perhitungan margin tataniaga dihitung berdasarkan selisih antara harga penjualan

dengan harga pembelian pada setiap tingkat lembaga tataniaga.

Page 77: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Tabel 8. Harga Penjualan Dan Margin Tataniaga Disetiap Lembaga Tataniaga Menurut Jalur Tataniaga Susu Di KTTSP Swadaya Pondok Ranggon.

Keterangan

Harga rata-rata Dasar Jual Petemak

Harga jual ke Koperasi Marjin Tataniaga

Harga Jual ke Agen Marjin Tataniaga

Harga Jual ke Looper Marjin Tataniaga

Sumber: Data Primer diolah

Harga (Rp/Liter)

Rp 1350

RP 1600 Rp 250

Rp 1900 Rp 550

Rp 2200 Rp 850

Persentase

-· 18,51

-40,74

..

62,96

Dari tabel di atas, dapat di lihat harga penjualar1 susu kepada pedagang

perantara terdapat selisih. Petemak menjuai susu kepada koperasi adalah Rp

l 600,-/liter , sedangkan harga dasar jual petemak Rp 1350,-/liter. Maka diperoleh

keuntungan petemak dari koperasi adalah Rp 250,00-/liter (18.51 %). Untuk

margin petemak dari agen adalah sebesar Rp 550,00-/liter (40,74%). Sedangkan

Mari,,>in petemak dari looper Rp 850,00-/liter (62,96%).

5.2. Transaksi Dalam Penyaluran Susu Sapi

Mekanisme pembayaran yang ada di KTTPS Swadaya Pondok Ranggon

sebagaimana dt bawah dapat disimpulkan, bahwa mekanisme pembayaran yang

dilakukan oleh peternak kepada pedagang perantara dan konswnen. yaitu dengan

pembayaran secara tunai, tertunda atau uang muka. Pada saat barang diserahkan

dari pctcrnak kepada pedagang perantara, pembayaran diiatas pedagang perantara

terlebih dahulu memcsan susu kepada peternak. Penulis dalam melakukan

Page 78: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

penelitiannya menemukan bentuk-bentuk transaksi dalarn pembayaran susu murni

yang ada di KTIPS Swadaya seperti tabel dibawah ini.

Tabel 9. Transaksi Jual-Beli di Saluran Tataniaga Susu Sapi Murni KTTSP Swadaya Pondok Ranggon

TRANSAKSI PETERNAK::Nc :;:Koperasi.(ll'S)4ts\\z i'AGEN\Ci:.:;;\:: :;:; •:LOOPJ!ltlilh~.';i KONSUMEN.:• ' .. ., """" -... -· /,___ ,,_ ...

TIJNAI '1

TERTUNDA '1 -.J -VANG --!---·----+~ ,---- ----t-,~- __ , _______ ----·----

MUKA

V ) Kctcrangan mclakukan transaksi. -) Tidak mctakukan transaksi Sumber: Data Primer diolah

5.2.1. Koperasi

Petemak meajual susu sapi melalui koperasi berdasarkan pesanan atau

kualitas susu yang diinginkan. Petemak dalam setiap harinya harus menyetor susu

minimal IO/liter kepada koperasi dengan harga jual susu d.i tingkat petemak rata-

rata Rp.1600/liter. Dalam hal ini koperasi berperan sebagai penyalur untuk

disampaikan kepada lndustri Pengolahan Susu. Adapun cara pembayaran susu

antara peternak dan koperasi pada awalnya koperasi m(:mbayar dengan uang

muka dan selanjutnya dibayar pada awal bulan setelah susu diterima, karena

pembelian susu di berdasarkan pesanan.

5.2.2. Agen

Dalam pengambilan susu para agen memesan susu terlebih dahulu kepada

petemak, terutama agen yang sudah menjadi langganan, karena agen yang

menjadi langganan akan didahulukan pesanannya. Dari ha! sebri pembayaran

petemak memberi jangka waktu kepada agen membayar 3 sampai to hari

Page 79: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

kemudian uang dapat dibayarkan kepada petemak. Untuk agen yang belum

menjadi langganan pembayaran dilakukan secara tunai/ kas. karena jumlah

pembelian susu dibutuhkan banyak yaitu 40-100 liter/hari agen tersebut haruslah

memesan terlebih dahulu. Adapun Harga jual susu di tingkat petemak untuk agen

rata-rata Rp. 1900/liter.

5.2.3. Looper (Pengecer)

Transaksi jual beli susu mumi antara petemak dan looper dalam hal ini

looper mengambil terlebih dahulu susu kepada petemak kemudian di awal bulan

uang atau secara tertunda barulah dibayarkan kepada petemak, karena dalam

pembayaran looper mengambil tagihan kepada konsumt:n (pelanggan). Jumlah

pengambilan susu untuk seorang looper setiap harinya bisa menghabiskan 30 liter

susu/hari. Tergantung jumlah konsumen langanan yang ada. Harga Jual susu

petemak kepada looper rata-rata Rp. 2200/ liter.

5.2,4. Konsumen

Apabila konsumen ingin membeli susu ke pctcmak lansung pclaksanaan

transaksi antara petemak dan konsumcn dilakukan se:cara tunai. Konsumcn

langsung datang ke petemak dan membeli susu dengan jumlah sesuai kebutuhan,

karena untuk dikonsumsi sendiri. Harga jual petemak kepada konsumcn adalah

Rp. 3000/liter.

Page 80: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

5.3. Bentuk Transaksi Jual-Beli Syari'ali Yang Dilakukan Dalam Penyaluran Susu Sapi

5.3.1. Koperasi (IPS)

Dalam melakukan transaksi jual-beli antara petemak dan koperasi dapat

dilihat beberapa kesepakatan antara lain :

a). Koperasi memesan terlebih dahulu kepada petemak untuk menyiapkan

susu sapi mumi yang kualitasnya baik tanpa ada campuran apapun.

b ). Dalam pembayaran koperasi meyakinkan petemak dengan memberikan

uang muka. Setelah berkelanjutan koperasi juga dapat mengambil susu

dengan cara pembayarannya tertunda.

c ). Dalam melunasi pembayaran koperasi diberi waktu sampai awal bu Ian.

d). Resiko bila terjadi kerusakan pada susu karena basi d1 tanggung oleh

petemak. Sedangkan resiko kecelakaan atau susu lumpah maka koperasi

yang1nenanggungnya.

Dari kriteria kesepakatan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa transaksi

antara petemak dengan Koperasi menyerupai transaksi ha 'i fsthishna, karena

kesepakatan I akad transaksi diatas termasuk dalam kriteria ha '1 f.1·1tslma, yaitu:

I). Uang dibayar pada saat kontrak, cicilan atau kemudian hari.

2). Barang menjadi tanggungan produsen

3 ). Barang dapat diberikan sewaktu janji sampai, berarti pada walmmya yang

dijanjikan barang itu biasanya tclah ada.

4 ). Barang itu hcndaklah jelas ukurannya, baik dengan lakaran atau timbangan

atau bilangan.

Page 81: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

5.3.2. Agen

Agen dan peternak membuat kesepakatan tentang mekanisme

pembayaran dan resiko untuk berlanganan susu diantaranya adalah :

a). Agen terlebih dahulu memesan susu kepada peternak agar bisa disiapkan.

b ). Pembayaran susu dengan uang muka cicilan. Agen diberi kesempatan

untuk membayar pada 3 sampai I 0 hari setelah susu diterima.

c). Jurnlah pembayaran sesuai dengan pesanan susu yang diterima agen.

d). Denda bila terlambat pembayaran adalah pembayaran susu menjadi harian

( tidak tertunda lagi)

e) Resiko bi la terjadi kerusakan pad a susu karena basi di tanggung oleh

petemak. Sedangkan resiko bila terjadi kecelakaan atau susu turnpah agen

yang menanggungnya.

Dari kriteria kesepakatan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa transaksi

antara peternak dengan agen menyerupai transaksi ha 'i isthisna karena ha·;

isthisna adalah akad jual beli di mana pembeli memesan kepada penjual untuk

membuatkan sesuatu barang yang dikehcndaki supaya disiapkan dalam masa

tertentu dengan cara pembayaran yang telah ditetapkan (BIRT,1999:50). Agen

melakukan pembelian susu sapi murni dengan pembayaran tanglo,'llh dengan

terlebih dahulu memesan susu kepada peternak sebelumnya dengan Akad yang

dipersetujui diatas. Transaksi ini merupakan kebalikan dari ha '1 sa/am, dimana

agen menerima susu kemudian setelah menyerahkan uang dimuka. Dengan

adanya bentuk transaksi ini pembeli diringankan dalam s•egi pembayaran, karena

dalam pembayaran pembeli dapat mengangsurnya tanpa ada nilai tambah dari

Page 82: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

uang diangsumya, sebab itu akan membuat transaksi itu menjadi tidak berkah

karena mengandung riba. Dalam transaksi jual -beli Islam riba adalah suatu yang

diharamkan seperti kutipan ayat Al-Qur'an."

5.3.3. Looper (Pengecer)

Dalam melakukan penyaluran susu mumi mefalui looper, petemak

memberi kelonggaran dalam segi pembayaran susu yaitu dengan cara diangsur

atau setiap awal bulan looper wajib membayar uang susu kepada petemak. Untuk

pembayaran susu ada beberapa kesepakatan antara lain adalah:

a). Looper membayar harga susu di muka pada setiap awal bulan dengan kata

lain looper memesan susu terlebih dahulu.

b ). Petemak menjual kepada looper dengan harga ym1g ditetapkan petemak

tanpa memberitahukan harga dasar.

c ). Looper diberi kebebasan dalam menentukan jurnlah harga ym1g dijual

kepada pelanggan.

d ). Resiko bi la terjadi kerusakan pada susu karena basi di tanggung oleh

petemak. Sedangkan bila terjadi kecelakaan dan susu tumpah maka resiko

ditanggung bersama oleh looper dan petemak .

e ). Keterlambatan pembayaran dendanya adalah me:lunasi pembayaran dan

selanjutnya pembayaran harus tunai.

Dari kriteria kesepakatan di atas, transaksi tersebut menyerupai ha 'i

1stishna karena dalam segi pembayaran maupun pemesanan sudah memenuhi

kriteria dasar dari ha 'i islishna yaitu looper memesan terlebih susu terlebih

dahulu baik jumlah dan takaran. Dengan kata lain looper mengambil susu sesuai

Page 83: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

dengan jumlah pelanggan dan takaran susu yang sesuai, jual beli secara pesanan

memberi kemudahan kepada orang banyak, supaya mereka dapat membeli barang

mengikuti bentuk, jenis, dan takaran.

5.3.4. Konsumen

Konsumen merupakan pembelian akhir dari sistem tataniaga untuk

mendapatkan susu mumi. Konsumcn biasanya berlanganan susu melalui looper

kemudian susu mumi akan dikirim berdasarkan kesepakatan antara konsumen

dan looper. Adapun konsumen yang ini,>in membeli susu langsung kepada

petemak cara pembayarannya secara tunai. Di lihat dari jems jual-beli susu antara

pctemak dan konsumcn adalah (ba 'i af-muthfaqoh) jual-b<:li biasa antara barang

(susu) dcngan uang.

5.4. Tinjauan Syari'ali Dalam Transaksi Penyaluran Susu Sapi Murni di "KTTSP" Swadaya.

Adapun dari hasil pengamatan serta wawancara dengan petemak

sebagaimana penulis tel ah jelaskan pad a butir 5 .3 diatas, yaitu dari jenis transaksi

yang ditemukan dilapangan adalah jual-beli susu dengan harga tunai, uang muka,

tertunda (awal bulan), dan jual-beli pesanan. ditinjau dari sudut pandang syariah.

bentuk transaksi di alas sesuai dengan bentuk transaksi syariah ba 'i murabahah,

ba '1 safam dan ha '1 istislma. Analogi tcrsebut dapat dijelaskan scbagaimana tabcl

dibawah ini:

Page 84: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Tabel 10. Tinjauan Trausaksi Syari'ah Dan Kasus Transaksi Di "KTTSP" Swadaya

· .SyruiJlny:!:~0! Ba'i

Murabahah

I I

L

2.

3. 4.

5.

I 1.

I 1

2. 3.

Penjual memberitahukan biaya modal kepada nasabah (pembeli). Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. Kontrak harus bebas dari riba Penjualan harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sudah pembelian. Penjual harus menyampaikan semua ha! yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilak'1kan secara hutang

0,;hhlf-~;i:i~•.m.~liJ~~s~.il)·ln.sakJf ;,::;: ;_. '.:::-· :{~-;';f(;i;J,?,SJ:~-~~l?-yalur8Jt'1UJU.1_~pHJ ..

Petemak susu sebagai produsen harus mengetahui harga dasar I modal dalarn menjual susu sap1 perahannya Kemudian untuk mencapai ketmtungan petemak bisa menan1bahkan untung dalarn menjual susu. Contoh: Petemak menjualkan susu ke pada looper seharga Rp.2500,- /liter. dalam hal mi pelemak tidak menyebutkan harga dasar susu yang ia JU3l sehingga looper tidak dapat mengetahuinya Dalarn jual­beli ba'i murabahah memang pe1~ual dituntut

I meml>eritahukan modal. I sehingga harga dapat disetujui I leduru1ya

Uang harganya hendaUah dibayar d1 ! Biasar<ya koperasi \ang ingin maje!is akad (uang dibayar lebih <lulu) I menyalurkan susu kepada !PS Barangnya menjadi utang atas si penjual. I , S<lbelumnya sudah memesan Barangnya dapat diberikan sewaktu I kepada para petemak agar janjinya sarnpai, berarti pada waktunya 1 kuahtas dan iumlah susu yang dijanjikan barang itu biasanya telah I sesuru dengan kebutuhan !PS. ada Dalam transaksi jual beli

4. Barang itu hendaklah jelas ukuranya, baik j antara petemak dan koperasi, dengan takaran atau timbangan atau

1 diantamya:

ukuran atau bilangan , : 5 D1ketahui dan d1sebutkan 51fa1-sifa1 f

I barangnya yang beraru dengan Sifat nu i 11 I dapat berbeda harga dan kemauan orang I pada barang itu. Sifat barang haruslah I I jelas agar tidak ada perselisihan i

1

6. Disebutkan tempat menerimanya , kalau I tempat ·akact tidak buat menerima barang ! uu ·Al.ad salarn mesh terns. beran1 tidal : ada lh1yar syarat.

Koperas1 memesan kepada peH:mak untuk menyiapkan susu sapi yang kual itas nya bail; tanpa ada carnpuran apapun.

2. Koperasi dalarn meyakinkan petemak adalah membenw uang mu!ralcicilan. Setelah satu bulan kemudian ber1kelanj utan koperasi dapat mengarnbll susu dengan cara pen1bayarannya te11unda.

3. Dalam melunas1 pe!TJbayaran koperasi diberi

r \va.kiu sampai a\\·al bulan. L_----··· ----------------~-4~.~B~i~l'·~lt~e~n~•=d'~· k~·e~rus=•~k=an~p=ad~•~

Page 85: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Al-Bai Jstishna

I.

2. 3.

4.

Uang bisa saal akad, bisa diangsur, bisa kemudian hari. Barangnya menjadi utang atas si penjual. Barangnya dapat diberikan sewaktu janjinya sarnpai, berani pada wak1unya yang dijanjikan barang itu biasanya telah ada Barang harus jelas bentuk jenis dan ukuran. baik dengan takaran atau timbangan atau ukuran atau bilangan.

susu karena basi petemak yang menangung. Bila terjadi kecelakaan dan susu tumpah koperasi yang menangung.

Biasanya dalam hal ini Agen dan looper lebih memilih transaksi ini, karena cara pembayarannya bisa diangsur dan juga berang yang di pesan dapat terpenuhi sesuai degang keinginan. Dalam transaksi jual beli antara petemak dan agen, loop<'f diantarnya: I. Agen I loop<'f membuat kesepakatan mekanisme pembayaran dengan petemak 2. A.gen/looper memesan susu dengan jwnlah yang dipesan. 3. Sisa pembayaran biasanya penemak memberi jangka waktu, uang muka /cicilan 3-l 0 atau lertunda pada a\val I

--·-- ________________ ,_.L_b_u __ lar __ , _________ ~

Dari tabel diatas menunjukan bahwa transaksi syari 'ah belum dapat

sepenuhnya dijalankan semuanya, karena ada ketentuan khusus yang belum

terpenuhi dari syarat-syarat transaksi syari 'ah. Namun demikian transaksi tcrsebut

yang dilakukan di"KITSP" Swadaya bcntuk transaksinya menycrnpai ha·,

istislma. Hal terpenting dalam jual-beli adalah barang (komoditas) yang diperjual

belikan hams halal sesuai yang disyariatkan dan juga kejujuran antara kedua belah

pihak (pcnjual dan pcdagang) itu lebih diutamakan agar tidak ada pcrsclisihan

dintara keduanya.

Page 86: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

6.1. Kesimpulan

BABVI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian studi kasus di Kelompok Tani Temak Sapi Perah Swadaya

Pondok Ranggon Jakarta Timur dapat disimpulkan beberapa ha! antara lain:

I). Kegiatan tataniaga susu sapi mumi meliputi:

a. Pada KTISP Swadaya dalam menjalankan penyaluran susu

melakukan fungsi tataniaga, yaitu : l ). Fungsi pertukaran yang

terdiri dari sub fungsi pembelian dan penjualan, 2 ). fungsi fisik

yang terdiri dari sub fungsi pengangkutan dan sub fungsi

penyimpanan, 3 ). fungsi fasilitas yang terdiri dari sub fungsi

standarisasi, sub fimgsi penanggunagaan resiko, sub fungsi

pembiyaan dan sub informasi pasar.

b. Pelaksanaan penyaluran susu sapi di KTISP Swadaya dari

petemak sampai ke konsumen yang melibatkan beberapa pedagang

perantara antara lain adalah: I). Petemak berperan sebagai

produsen atau penghasil susu. 2 ). Koperasi berperan sebagai

koperasi primer yang menyalurkan susu sapi mumi kepada IPS. 3 ).

Agen berperan sebagai pembeli tetap dalam jumlah banyak untuk

kemudian dijual kembali susu dalam bentuk kemasan rasa. 4 ).

Looper berperan sebagai kerja bagi petemak dalam menyalurkan

susu sapi mumi kepada konsumen/pdanggan. 5). Konsumen

adalah pembeli langsung yang datang kepertenakan.

Page 87: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

c. Biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh "KTTSP" Swadaya per liter

susu adalah sebesar Rp. 187 .50 (I 00%) . Biaya tataniaga

"KTTSP" meliputi biaya angkut susu Rp 125,00/liter (66.7%),

biaya retribusi susu Rp 25,00-/liter (13.3%), dan biaya pengelolaan

susu 37,50 (20.0%).

d. Harga dasar peternak adalah Rp 1350/liter clan harga jual standar

kepada Koperasi (JPS) Rp 1600,-/liter dengan keuntungan

peternak Rp 250,-/liter dengan persentaS<l (18.51 %). Untuk

keuntungan peternak dari agen adalah s•ibesar Rp 550,-/liter

( 40.74%). Sedangkan keuntungan yang peternak dari looper Rp

850,-/liter (62.96%).

2). Cara pelaksanaan transaksi jual beli susu murni di "KTTSP" Swadaya

adaiah : I). Peternak dalam hal ini peternak adalah :;ebagai penyedia susu,

jadi petemak hanya menerima pembayaran dari pcdagang perantara dan

konsumen. 2). Koperasi cara pelaksanaan transaksinya adalah koperasi

membayaran susu murni kepada peternak dilakukan dengan uang muka

(pesanan) dan pada awal bulan, sebelumnya petemak menyetorkan susu

sapi mumi I 0 liter I hari kepada koperasi dengan harga jual adalah Rp.

16001 liter. 3 ). Agen dalam pelaksanaan transaksinya agen diberi

kelongaran oleh peternak yaitu membayaran den&'lln diangsur 3-10 hari

kemudian uang dibayarkan kepada peternak. Adapun harga ditingkat agen

adalah Rp. 1900. 4 ). Looper cara pelaksanaan transaksi pembayarannya

adalah dibayar diawal bnlan. Harga ditingkat looper adalah Rp. 2200/liter.

Page 88: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

5). Konsumen cara pelaksanaan transaksi jual-belinya, konsumen

membeli susu sapi mumi secara tunai. Adapun harga ditingkat konsumen

langsung adalah Rp. 3000/liter.

3). Transaksi syari 'ah yang dilakukan di "KTTSP" Swadaya memenuhi

prinsip ha 'i istishna .. Pada ha 'i istishna pedagang perantara (koperasi,

agen dan looper dan konsumen) mengambil pesanan terlebih dahulu

dengan pembayaran yang disepakati ( tunai , tertunda/ kemudian hari dan

uang muka/ cicilan) . Untuk sisa pembayar petcmak memberi jangka

waktu 3-10 atau di awal bulan. Ada pun transaksi antara petemak dan

konsumen merupakan transaksi jual-beli biasa (ha 'i almutlaqoh).

4 ). Dari ketiga transaksi .1yari 'ah (Ba 'i murahahah, Ba 'i salam dan Bai

istis/ma) bila diterapkan dapat bennanfaat bagi petemak antara lain:

a. Ba 'i murahahah dapat membangun sikap saling terbuka antara penjual

dan pembeli dalam ha! ini pembeli tidak perlu merasa takut kehilangan

untung dcngan menyatakan harga dasar. Dengan keterbukaan kepada

pembeli memberikan kesempatan kepada si-pembeli agar dapat menilai

suatu barang yang dibeli serta keuntungan yang diperoleh si-penjual.

Ba 'i murahahah mengcmbangkan sikap saling percaya dan dapat

membentuk konsumen yang loyal dan fanatik. Ha 'i murahahah tennasuk

jual-beli yang dibolchkan agama.

b. Ha·; salam merupakan altematif transaksi clalaiill melakukan jual-beli

yang mcnginginkan barang sesuai dengan keinginan tanpa berspekulatif

Pedagang perantara dalam membeli susu murni salah satunya adalah

Page 89: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

dengan memesan kepada petemak, karena dengan menyebutkan kriteria

susu yang diinginkan petemak dapat menyediakan susu tesebut, jadi

kedua belah pihak saling diuntungkan. Dengan ba 'i salam pembeli tidak

perlu ragu membeli suatu barang akan kebolehannya di sisi agama.

c. Dengan adanya ba 'i istishna petemak dapat meringankan para pedagang

perantara yang ingin meraih keuntungan dalam berbisnis susu sapi

mumi, karena dengan prisip ba 'i 1.1·11slma adalah rnemesan suatu barang

supaya dapat dipenuhi sesuai dengan keini,>inan baik jumlah.bentuk dan

takaran serta pernbayaran bisa dengan tunai, cicil dan diakhir.

Keuntungan bagi petemak dengan sistem ini, petemak tetap dapat

menjaga jalur distribusi susu sapi muminya. Apabila scmua transaksi

dalan1 bentuk tunai semua, maka petemak telah menyempitkan peluang

dalam menciptakan jalur distribusi sampai ke konsumen akhir.

6.2.Saran

I). Untuk mendapatkan kcuntungan yang lebih petemak diajurkan untuk

membuat susu pasturasi agar nilai jual akan lebih tin:ggi.

2 l. Dalam melakukan penyaluran susu mumi petemak agar lebih terbuka

untuk mengembangkan usahanya. serta tidak memberi kesulitan dalam

bertransaksi dan pembayarannya

3 ). Petemak harus mengetahui prinsip jual-beli sesua1 dt:ngan prinsip .1yari 'ah,

secara umum serta dapat menjalankannya. Dengan demikian petemak

tidak cuma sekedar berjualan. tetapi berjualannya mengandung spirit

dalam mcnerapkan prinsip sesuai .<·yar ·;ah.

Page 90: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

DAFT AR PUST AKA

Al-Qur'an dan Tafsimya, Departemen Agama R.l, 2003

Antonio, M. Syafi'I. Bank s:vari 'ah Wacana Ulama dan Cendikiawan. Jakarta: Tazkia, 1999

Al-Muslih, A dan Ash-Shawi, S. Flkih Keuangan ls/am. Jakarta: Dami Haq, 2004

Azziano, Z. Pengamar Tataniaga Pe1a111an. JJ1k1a1 Kuliah. Jurusan llmu-Iimu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. !PB. Bogor, 1982

Ari fin, Zainul. Memahami Bank ,\)'ariah. Jakarta: Alva Bet, 1999

Dirjen Bina Produksi Petemakan. Buku Slatistik Petemakan. Jakarta: Departemen Pertanian, 2003

Djamili, A, R. Hu/mm ls/am, A.'iO••asas Hukum lslam l, Hukum !s/am 11. Bandung: Mandar M~jn,l 992

Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Me11ge11ai Transaksi di Bank Syari 'ah, 2000

Gazali. Al. Adat lvfencari Nafkah. Bandung: Kharisma, 2001

Gumbira-Said, E dan Eka Prastiwi, Y. Agrib1s11is .~vari 'ah. Jakarta: Penebar Swadaya, 2005

Hanafiah, AM dan AM Saefuddin. Tataniaga Hasil Perikanan. Jakarta: UI Press, 1983

Konsep Syariah Dalam Sistim Perbangkan Islam. Kuala Lumpur: BIRT( Bimb Institute of Rescart and Training), I 998

Kotler, P dan Amstrong, G. JJa.'iOr-dasar pemasaran . Jakarta: lntermedia, I 992

Limbong, W. H., dan P. Sitorus. Pengantar Tataniaga Petanian. JJiktatKuliah Juru.'iOll /111111-i/11111 Sosial flwnomi Pertanian. Fakultas Pertanian. !PB. Bogor,1987

Melani, Yatni. A11alis1 Saluran Pemasaran lkan Kai Dikecamatan Cisaat Kabupaten Sukabu1111 .Imm Baral / Skripsi / . Fakultas Perikanan Dan Kelautan .Bogor. !PB, 2003

Page 91: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Mubyarto. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES, 1989

Najir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003

Nurul Riatilah, Messy. Jalur Tataniaga Susu Segar Dikoperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPBSBU).[ Laporan G/adikarya} .BOGOR: !PB, 2003

Rahadi, F. Cerdas Beragrobisnis. Jakarta: AgroMedia, 2003

Rasid,.H. Sualiman. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996

Rasyaf, Muhamad. Memasarkan hasil Peternakan. Jakarta: Penebar Swadaya, 2000

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunah. Bandung: Al-ma'arif, 1995

Soekartawi. Prinsip dasar ekonomi pertanian, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 1993

Shaleh, Asy -Syaikh. Perbedaan Jual Be/i dan Riha, Jakarta: Al-Kautsar, 1999

Siregar, S. Sap/ Perah : Jenis, Teknik. Pemeliharaan dan Analisis usaha, Jakarta: Penebar Swadaya, 1992

Sudono, Adi. Bertemak Sap1 Perah Secara Jntensif. Jakarta: AgroMedia, 2003

Suhendi, Hendi. Fiqih Muama/ah. Jakarta: Raja Grasfindo Persada, 2002

Syarief, M. Zian. Ternak Sapi Perah. Jakarta: CV. Yosa Guna, 1990

Unit Pelaksana Teknik Dinas Petemakan OKI Jakarta Timur, 2004

WWW.bps.co.id.

Wualandari, Yuliani. Strateg1 Pemasaran Susu Segar IJ1koperasi Produksi Su.\u /)an {f.mha Peternakan (KPS)Bogor Jawa Baral. f Laporan G/adiKaryaj. Bogor. IPB. 2003

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-!ndone.•tal. Jakarta: Penyelengara penterjemah al­Qur'an, 1973

Page 92: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

JAVA RAYA

:\a1na Lampiran Hal

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

UPT. BALAI TEKNOLOGI PENGEMBANGAN PRODUKSI PETERNAKAN

J!. Bambu Apus Raya No. 20 l'elp. 8441818

JAKARTA TIMUR

22 Aguslus 2005

: 127 /1.&23.57

: Pengembalian Kepada

Yth. Uniwrsitas Islam Kegeri Jakarta JI.Ir Juanda ( Ciputat ) di

Jakarta.

Diberitahukan dengan hormat bahwa

Nama

NIP

Jum~an

Dodi Ardiansyah

10092020Ji

Agrobisnis (Universitas Islam Negeri Jakarta)

Telah melaksanakan tugas pcnelitian di kelompok tani temak Sapi Pcrah

Swadaya Jaka11a Timur dan sudah st:lcsai, okh karena iru karni kcmbalikan

Mahasiswa terschut, di alas kc Uniwrsitas Islam Negcri Jakarta.

Alas perhati<mya di ucapkan terima kasih.

KEPALA UPT BA.LAI TEKNGLOG! PENGEMBANGAN PRODUKSI PETF.RNAKAN

DJNAS ~E'~~"l\~~_N,~; KANA.N & KELA.UT AN /; .",>--PROPQ'JS!.. . AKAi· TA

,/:_:,/ ... ~.:;·t \·:_\ . . :/1 ....... ,-_:-;;:-i.'-... \ \.._. . '/ f

' • •I '". '>--J.. ,,,....,. -: .,I \'· -\ ·v ! ;,', l , - ' .. - . • \ I j ,.

\ ':. , . \· .• • ,. J I \ •• ,Ir . .ELIS;\D-h11-I BASO. SF.. MSi.

\ .. ·.._~\.!Tr..,.,.,.., ___ _

Page 93: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

·[

. ··

...

I'"/' i!_/. · •.•.• • .,., ;,·· r. /. ,"·.·,·,,, .• , . ' .......... <·,,/,,·.-.·· : .. ··;,;~1:0/;1 - , ,// /i

II. )

• CIJIJCl:IHI!/ ~:~:1·r.!J. !:,\!::1.".ll 1;11u::.:;;~ :11u~:ur/\ ,J/\Y.l\l!f/\

I. h'nl1\~ut.a .:;1l-;;11·t.:1 .:.:•.·!;1\.:\11

~. Ho.i.1V_;.1t;i J;,;.;;·11·1.,;\ :· 1.:::11:·

j, Y.cp.:ll:; lll11;i.·; !\:L•.:1·11.:i\~;:1;1

. ··~··.: .. · .. ..

J ''" l l'cl.Jk~a11:1;\o r:-1~11.;,:1:.;I. p<:l1;1'11;11< ;.;ipl pc1·t11! U~r·l }:u11l11etu1 Tl111u1· kc l'ontlolc ll:u11·; 1,;Jr-,

!,.;'".·i:\11Jl:111·~1r1 d~n1·~H1 :-:c·p11' .. u·.<;.1:1 C\1!;::1'11'.1:· ~:11!-:J J;1lc:11·t..n tlcu!{J~' ll'1l Li1hun 1990 :.:-.;l :f. l1:7:1:·;;:1J:.l 19;j0 L:.:::t.111:: P~:111.:1:~:1:~;1n r.e1·::-11c:;111;li..111 1.1:_!1:1:;1~1Htl,"'1tl U1<.Jnr.c; ta11oh

> ·~ .• , , I' V....,

11< tr;.1;:.~ j;il-,""ln pcn1!.l1t1U•;:1:~ :1'.:i'.1:1:i • J,'f l:ll d.i11 pcnt1t0:1n lJlo~c 'I.Oil\\ pcrl~untor­'':"r1.·~ic\l·111 tlc:'enru r .. :1111~~ 1'.;:11 !"."':"1il·~·~:1:111::;1 ::1":lt1.1:1 ~JU 11:1, lo:'.1HtLu:1:1:1 C1.1Ucrnur

.ft.~-:.:-.:·t."'l :!':'"lmJr lti:;I) t:i11~1:1 !•}"}0 r.an::,g:1! 9 lil·:lnl·~:r· llJl)!} t·.:11L.1t1/', f'cnunJul~;jn

;..1 1;n1.•.r1\ :·:.;1;i;ih jrt\Jo'.lt;1n ·: ::-1 i. :..~•.:!F'1·11111· ;.:(·r•;1l;i d:t':.:1·~d1 r1,,1:~u:: IL•ukoL;: Ji!kilt'L~

r•:·.-r.i~:;'1:1,, .-:.e~1;.:1:• i.IC'l ·:: .. ~· :..:·:r·1.~1 1:1:1t1·u!~:;l ~~1.1trc1·n1.11· ~:UY..i J:\l-:ilrt\l flo1;ior JJO •1. 11:?0 t.,1•:-';;.:,·1l in-:.:: .• , .• ~.~::-.:1 .. ~r l')<J0. •1:.1k:1 d··1·1:_:\11 1111 c11111:~lri1:::;1l~:'\ll :~cr>c'lt!ct

.'"IJ 11· ,•_-. .1. ·· 11·1.:1 :: ~ .. : •. ,: .. ·;,•.:··~ :•tt·:n~ .. ::·11~;1:1 ~·\:11'J·.ilu!1~111 kc:11~HJ,·1 p~11·n p~J..cr·n<.il~

.1p1 ,'".".r··1;· ·Jl r:-:-l1.1r::!1;v\ :·.:n::t:_-:.~:i 1"11111.11· t•.:11t:111c; rcn~:a11.1 p11111111cJ.:ih;1111lyl.1 1~1' Pon ~.1.· i•:tl'/·"::;""";11 ·~··1·L.i r. ... , .. u:111 :" r·:·i. fp;: t1~,":"_.u1 t1,1 I ;1i:1 pc: l.Jl{:;;1n;1.111 pc:11,lJcl.Ja~:1t1/;~.1n tl­it: l :;:11:•11 1'.111 t,.·1:•!;:.1n~11 ··~-.1.·;: ;:-·: .. 1·11:1i~ •lc:111.·.:111 lu.:rp1;rJom.'1n j1,;t1.1 pc11eul~ul1)n

'':-.~: .. .,· : .... 1.1L t~1 1 . 1 ·1 .. :,• .. ::. :: .. ,:.··1·:1111· ~:1·1·:tl;1 11:: .. 1·:111 Y.IHt;;u:; !.uulcoL:i j;tl~;J:'t.1

·:;••'\'. '.··~ot;\\1:;:111 ::~;•:1•.·1· :!•;i,•, 1.·111F.t·',.il J{J 11\::;:-;11!•:-1· l<J•J:J.

\ l t '•.•J 1 • • 1 .1 ·,1.;;1 ;· t:1 T1:11~:r·, 1::1 .._,,~~ t:i·:.::1:t1:1:1 tu /'f'I. t:1111l111:,;1:1 rn~riy l ttpk.in lol~i\-~ 1 pcnLlrn

11n~;11; pt·::il11d:th1n c 1.:t.~!·:1,1;; ::.1;:1 1·!·1·;1:1 t.c1·:;1:l.•:1t. i·;1111-: 1t:cny;i11.z:lut pembclJ;'lsan ·r.1~1.:>. 11•;1· J :. i:1:.\rl U;in p:-1,1:;•,::; p1·11;".-;.:1·'..1 t" I h.1L:111 ;1l;1:1 L.111;1!1 Lc1·:,cUut'

'Ji.·, i.:-. L· 111.1:: l't: t1~1·11_.1k;.1i:' •.1Jt 1 .11~'. l~~t·:1-,· 1 ;1:11c~1:1 jll":.)•·,1·:11;1 JIL'llll.1111;.1;.111 Lcrfl.")l.ii)fl netcr-1: :i:1r:~ ;1·:r·:1/1 rJ;1l:im r-;1111:1'.:1 l"'111l11:J:d1;111111.i cl:11·1 :1r~;1l Y.l111l111~·:111 T11nu1· l~e nrc­

i'r-110•;1~ fl ;1: li!IJ.Ofl.

Pc.:rr.!1(1;1:1 l11:;1.1·v1~:1l !1rt 1,;1L11~{ di !1d!:1;111:1J::~•1 :lt. .. ·nr.:111 :~c:l1;1ll{··h~1llo1~·.i <l<:n}:'.:1n 1·0"':1 I :111;•.;';Jfl(~ Ja~1;t11.

· 1 \)

0 ld.

'I ~, ,, \1

Page 94: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

...

"· :.. ; ......

1 ..

·;· u· '; ! ! ., j

"

.· . ,.

..

~lcn t..~ n ;··· ~ ..

... : ~1 ... ~, ' ••.

,_1; .. ·: , ,•· ~ \~ . • • J •

'· ··~;

. ~:

I

-----r--

! · 1:' IJ ... U :jJJ I , f.!I Ut:JU ldil \~:! 1 1. ~- n I lt. ~.i:.r\! I YJ Ill Jtl:,; , , uu:-:.:;iJ\ J,.K"iir1\

~~

n.:::.1·.>1· : m j~it·.u1 1i;D6

...

. :::-.

.-.. ·:

.:t:~ ~.·; -~ :7 ~·~·- rr:.i.~~1::.~-1·.~;;.;~t:: ;.l'f :~~l~~:!_~~~V,~11 1.' = :r~{~~;[; Ult-~·~!:tL.£.i!;:&1:t\~~ -;-,0~: :i·~:l~ 1t7:·~=···fWi .. "'i'.iTl:'"-:~·:~i:iii1~ .. ii;:t-, -1·7iiR~u;mrr1.~. ! --·•·---- .,_,. ___ ,.,., • - ••--·"'•- ''" .. ,,.,_,., ___ ,_.,._,,_,, ___ I

r .. ,,:\," i';·;'l · r·; .. 'ini\ h.~·J' 1.1 -··~·.LUi.:.: • ~) 11,\ \") l.J\Yll1'1 J1\i<J\H1'1\ -·--·--·--·- .. ---·-·--·:"":·-··- - . ~-~;i~-. .

. '. . .

·.

..: ·. .. .. :

· . "• ~· ... ··" '..:~;.h.:. 1••: !,.:-.1! .. ".~·.-.:1 :;.:!·ii pr: l\".li ti},' iJ.\I .J\\~::O.?'l.."'. 1 1.],:Ju~·U.!'" .. ";j",'\ di

'f.",;,•,'\.7,;. t t..'t '$i.:t ! •~•.:,:di• d.'Jl !!.1-.:1 .. :111 (:: !1 :·1\p,i t..ii\', tct't:\' 6uk d.lC\'.'.\h ,pc..r,;\J­t; r:i''Jl :::1ri.; p .•. : .. \t Jh-':i...11J !u!•J1/'•', ;."\"f· <.Jil...\Y.!J.:\n\\i:.."\11 !fc·c..,1~ t:·~di!Ji.­'.·; .. ,1 :!;.11 t.c:·\~t ~':::'.\n·11:t nlr.i, 1.."\:;:,·,..,1,.,i:•\t::ll~k~i·l..1 l'l:sll Y•'"\l"\G r.ioobo . :·\!:.4 ::t l;.,p."'..:l(.•'n. ('lt.:k.:..·1·j.'..='-1f :;·.:1·~\.., · !J\.!l.'\l:c'1·. p\'J'IC.1.:\[>\\t.."J\ h."\,si. f.'\."\:r/.:\1'.:\'t,nt.

.1i\1i:\:r;.l,V1C·J1Cl'll1 u1tuk lct;lj' 'cli.bi.11~1 d~·1n Ui,po1·t.i."\hnt}k\:n; ·

!'>. ! ....... ~'.·:t\ ~1~tt1!~ ::lc:1~nc.}',."\U:,".ll pr...r.'1Ll~~,,1;u1 u::-;\l'I\\ pbt.ci;l\\1~.'.\ii}~.'.\j'TL pc1·C\h ,!! ~·:::· Jni-:,..,1·: .. ·, t.:.\l,'\-:1 1·."':.n;J:i\ t:H;.11\:.:1j\\J\C }:onLSJ_l\JJ.t..."\

0

!!0

pcn/cili,l\o"\n cJ.v. •. • r10--:~.:iC):.:,L.,"\t1 r,1·u-11.J.:;1i. !lll!HI r.nul'l\ 1 l"l~l"iitCk,'\l\\n 11c11cJ,"\p.,t...'\1"1° pot.ctil.:"11<

.-: ... ,.,l j'c1·:-.h ·~·r:1·to:\ pi;-Jl) 11r;l·:..i l,;.\1t Y.cl'tt'tli lh"'l.f\ t.1;'\n k,c,,d\,"\~n l\nS)~\Ci&­•4:., • 1:·.::·~-..: ;;j,.,.l,!t-:.::1 1·1~)l'1\::\sl u:::J!i\ pc:~c:-;\c..i.~:~"\1'1 ·snpi J)Cl',".h d~'l'i lo i~.·~~~ pr;:~u•.~ .... :1 :1;1~~'-~ 1io·11~h:-..lu~: 'i:c.• t.l.'.\1:1-.'.'\h r~i"c .. ~11·;in' tJ't ...... l;.ny\lh D':\1.' .l.•\-;.·.j·:.·1 j • ~ ~I'" •• ~ •

•• t . .-Jn.."'·· ~1. .. ~:.,, ;.-:1::L., pr.l::.l::;~1:1 .. \~tt1 1 :1·.:.ir1;:~ 'l<cn:.ioliO.'.\.t:i/r~~'l.:'\~n t....~;h c.::. ~:.·.:"':':: ,:.·.:. :1:-.~11 '.;.·:1 1:,,~1l:1~:.~J, 'j;r.:\:1· t.l~r. .. '\na t.e\•l'ct..'\\': .11·c:~ pct.er :-..\1· .. ·.:: :;.·-::·~ : : 11 1 1t"·::·~1; :;·7:.":t'i~ 1:".1.:.-::i:1.,t:•Jt1:.-\11 loi:u:;i Lr:1·:;cbu~ Y.o c..•.cr:.:1 l.-.~•· ·i\ :·1i.\.'.:.-;\f1 f1\1 ~ ,j;,~·.11·L:i.;

.. t-:·JL.~. ~~1~:·.!: ::•··':; :.·;:·l€:~·'t tii. i-:~~l(1t\,ll.\/1 Poildo1~ ·n~1n~·ic:i Kt~"\i.\."';.L.'\Jl l-'!\: .. '\t· fl:!bu i.·i; j,,:1,\!i .l,l\ .. 1:.:l..:1 Ti,i:1u;· · .'.;\!lu:\:::i ... ,:O ll~ dlpMdMC:' r.icr.n nuh~ .:)'~\:·.,~.\-.:~:.11'.-: .\1:;~.11.~ pe:Lc:1·n."l~:.\."1 :,;.'\j1). PCt':\h c.l.!.r:\"'l.Y.!JU!.l :;chill£..C:.~ r,c.:·l.~1 ;,}'~ • ... ~:....'\j)l.".:l c~·u:;:.:\ ~'...:jl\J~\t:.;t;l Cubc~1'1W" l:.cp ... i.1r, l.),"\CJ'c\J1. .

. . . . . ·. 1. l':,<..:.-,11·i:,7 t..:j~i:u1L: i:.,, ) t,.'\11\l'\ ?1J:JO :.(..._n:.:•nri ?c1·~t.w·:u' O.'.\ocr Poi<'ok-r,>

Y.i..k.' l· (;~·' :-i ~'.; .. .. . , . ·~. \l~?,~·.r".c,-,_;:-ic'h"':'I~ t:.:,, ~ fnr~ t.~111 .. ·n 19(~1 lcllt.:"J1t.:, 'ru::e:int:-.h:-J1 D.·.e;:-:-.h

i:j, 1~t.;:; 1 '..."\l.J.:Jt.~. J:-j:.~r~ ..... i!:.y:'.; ·.• ... ·.

). G:::!~);.r.c-~:j\,".1~ t0

:o:lo L:.:1~1:,:19G.\ lc:1~ ... J\z Ft:rn:,.r~t~.-Ji D:-.'c1·:";1~ iifiurus 1bu.kot .... J:-1:.1:~:-.-:-\;"'.r.". t.c~.7 :.c\):-.c:-..l !°b-Jltot.."". ~.I. <\Crl{';:'.n :::'.:;)t". J:r-1 ......... . ..... .... , · .

.\. ~nti."'.n~-\.'l\~\.'".rv;

Ui IJ~·.c-r:.!li

). tn .. l:ui::.'t· i:r..:1lt:l'i J1.".lf.m i 1 1::~c.ri :-..n '·ic\'/Cn."'.n(~"'c\:".!\ t:-.ncc1;11ii .. \.:.., ... :-.t,' f\l\cl ... , t;\1~(.·\.11\\.t' :~c1t:'.lr. J\, .... 1~t':.l1;

.•. :·:o.2·l,"'.hun"~r::60 tcnt~.nc; P·Ciicrp~h f·[1r."'.1:i<'\ ·,\:-.ri JlC"i':'.crint:-.h P\Js.."'.t kc-

. .. : . . .( •. l'c:-~l-Jr:.:1 tt.:·:·\':•::1:-.n .J, ... lt:'.rt .... l'Jl~,._l'.>·11 ·j::>. Pcr~.lt•.r:-.i, tr.cr:'.h -;:-.nse:-.:

~)) ?'r.:\iru:".t•l ,'j!J~·1.} (1'li'i11t t:·.:1,'.tt•".l. '2•1 l:~p1:1nlu:t" ~9.:33 Nor.i.o!' 9·~ t:-.r.\·n.. .... h .~'. · PJ\ }~o. l1l) j · •.-, · " • ·

~ . ... . . . . . . .. :·.:.7, i>cr.".~t;i·:-.:l f\ .. cr:·.!1"J.'.:).·~ t;'.!:\::1 l9l\·\· t.c-.nt:-.1~r:; l'olr-. l}.."\s,"'..t Jlr:.ob."'.r~VT'l::.ii ·

J1,~.cri-.':-1 l\"'..i:t·~·.:1 !.';;":..'~:. 1 ·v.:::\1t."'. ..i;·.l.:·.rt~:-.i , )

Page 95: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

~) c:l:.". ~LL:· .. -.

1ct~·r'""' ::/.!.!./,

j(..,,

. r

j i·!i,

.. ~ ~ .

--·------.-. -. -.-.

Dcc~Uc:-.

.··. ~ .. r

:~c,ui...·,·.;..". ..... ;i 11-:::-•:::...:,"1; ....... >.~11·:·1~:'.1!:: ..... 11 \1lc' ...... :~c, ':..:-.:·.:-.II untuk ?l:~~:-:i:·J.::"'.r. 0 -:..;,-!1. :·'' .M·.!: J"':.:--.~, ~·::: 1,•.:-.~: :.: !:.~· . .o:·:::.!1 ?::\:..,,:.: !!.:'.:\.35on, t:Cll.!rf.1·.:<:;'I ;o·,~

. '• ... i .. ' x •.•• ~·.:~t·:·r .. ·.:1f.£'•:-· ::i:r.':'::;-.•.:.~~ : 1 ;-.~·~·.::- t~.i·J ·;::..1".:·•.!.1 . .'r.~~~::t.:'. 1 -1.' c7=' oc_t:. .. :> • -:-::.. jO il;·.: .·.c:.·.--:-::·:·.::::··. ::~ ; .. ·,!.-::0.;;:,:·:1 : 1.L~:._;:·.:·, 1...".:".( ... c:-.:-:..:> <;.~!.'.:".<': !::'--!-.;.;

I. t '' ' •·· ···1· .... ,., ... J ·· .. _,._ :ic·- .. ··<l·•"'n '-2'/"/SD/!J.·'J/ ;1."'.l.1 p1: ... r.1 ·.'.:."' ... :. .......... :.:.t. 1'·J ...... , ...... - ............ ,,, .• .,, -

:·:.i!iC·; ::7:"~ :.:.:.!.:1i" .. ., .'.~-~ii.:·~1· ... :1 c.~ :;'...:-:-:.·-;~ .... ::i.•\t \iiln:,7J:/:1;-.C:~!-- ... ~~-..::; 1J.n r:.,,:~):.".' .J .... !::·.:·'.;~ (!!l:.'-J !::;;~'::~) j'~::~·.: jlC.:•!:(:::t· ..... .: ... ,j\';:-",."'l:,:n c\i:ic:n:C'.i,!:;""..!'\ do­:-.:.,;·:.1·Hr.: .. ::-.::.: .. ~··.·.::.': 'l"."'.~.·. :: .. :,'".:·~; j\_'.1::-:\h j;;.1 J;".!~ .... :-t ..... ·_(.icl:..~.~·'.t rur..""'-C -· l~:. ;:-.-...: '. r.: :.•.:: "':'.,i • • •

- . . !'cl,..,t:':;.:::~".t.:1 :"! 1.:1:-!:-~~~ !.: P~~.-:::t.:::-.::\·.;1~:-:1 Pcl:;!-:\,..,~:..'"'Mi J:·'.".t!,, c':o.c1":).h t.ct":lo' ·,~·.i':. ~\i . .... t \".,; oi'.·:."\:l :~': Li~~;:.!::,"'.l·:.~1 !JC\' .. '.\l(\ bc~·t..:Jt~lj) :..'.J.:"I, dt~C~lUi.~:~ do_ r;i_,'·.:\ ~:c.-.~:.:...:.rt Lc:··..!:\:f-:d·\:J:~ ~:c·J.i\Jt.:: ..... :\ t.·..:·-·:..:tij d~1I\ ·cY.o:-ic~:J C..'Ui. p:;--..>­c,·:::. p-:ll 0:1i.i.\% ::i ~~i.i"i. ;lc1-.:.1 {)~:1 J,'\:t."".l't..."'.. •• •

. . i'.~::.1 ,t-.::-."1!1 ~cl\"\.;:,\i:\·.rl\\ t~\c . .".l-:;>\1:i p:·.U,\ L!;kt.c:.; i';J1.Tt~I.\ <li,l.lt·.i.-.s : ·•• l! ::."":.~\I\ f:\!:' t~'; 1 i:-.u \.".: 1-; ''.11:7'1:~."':. 11 l~o c\:-:\l ~ :J.--. ~JV~ 1·.:'..'~ & ... \ pc:.c.t-Ati Q.!.'i..:.n ·

:i·;•J\C lc\.".l\ di :".t::~\'ij'.ti (iu\J·.::11111· :·:n·:1 ./,"".k,\1·t.. ... ; . . •

11. r.:::if;-:.l\L"\1·1·_.11: h.,:·~ ,,1;\~ t;•J\,"'.h l~,1·t1 r:-.. ·.1.:r:-•;:,· p:.!:.'i:ol.1.f:-..c::-jn h ..... ~:..-~..!k · :•::·Jli,; :.~l.-.11 h:'.!:1t:1 c.,:~"I \:c!r.l.11~;t:\j'~~·.. .. : -. . • .

:1 ... 1::-.~n:,; 1.:'t:i·.:1\k,".:". \~~~;\~ ... i·: ...... t·\l:.1·.;~1'.\t•'.,,\, r ...... ~<_1·c' oin:\ .. ?o~.\115'.:-1~ i.J,,(1'.'•J1 f!.1 ,l;, 1 ·'~1".,.\ f',\ ;::l'U 1'•,\·1:-•)"J•'' 1-,·,·1• J .. 1, .. ,,,,. V• O~•·Q v,_

'"' I " ' '•• ··' <.I' •-• ~·- '''•\" -•1 ....... .,..._. <'I.....- fi/ t:-::·!.t ·:-..... :: ~-:1 J,"\l;:\1"l.,"., t/.\}\l:o~., J.'.~:-.-.~·t..\ Tir..U!·, P!\1Q. KC"'".L"'!. D..0 U .:.. . t····• ... , ... ' . I' ···-· ri·- . .. t 't•

••. 1 '"' •• , .•11-. .. :1 r:i:.1:11 .. 1r ... 11 ;., ./:\~:.;1:·L,\ c.:\.'1 !1::..1...-. Xcr>'ln !luY:\l !Ji 11.1:.1 :·:1, ·;·.-:,~ 1 : ::, 1·::r.1::ll·~~•~n, r..\, ':'.·.\J\'..'.;:: 1-.[..~-.,~"i·'\ J~kn:·t...'"'.' Ttr..u;- :J2 · 1~.,· : .. ~:-.. \'- rj:·.:-, ~ 1t:t:!1 1 .. -;:·;·:.;\G~:\ti .. ".11 \..1\t.11~: t:'\i;:~:d~!:1'' •. l\,\k,.\:\ .).cbih l..inju!:. • ·.· i :1~ }:~;-.u 1.i.1:.1,'\:1 i:-1 1•• · • · •

11,:.1:..:~u

::-..::1; :·:· .•

Page 96: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

PETA COIZ.t\SI Peter:nakan SA.PI PEf\:.A.Fl .

.Tl. Sapi Perah Rt 01Rw02 Pc!k Ranggon Jak-Ti111.

I

~ uu.< ... ww

I

./.: .

0

Page 97: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

" •,•

Page 98: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

.,...·:-·­. ' ' . ' ... . '•

,.,.. " .·'.-..•. . ~ , ..

l<f L ' MUJi)UL

I

u

....

1·;·;)J~1·1f ~1·" •.. ........__ • I .... ,\I I\ l'i T:\'j'I . ., '.i·• ., ... " , "'' ' !XiV RAN",

----·········... "· :1; ;, ·11 1;.;r: " . 1.1COH

P~-ir A ':I LL\ YJ~ ll

DESA JATI ~EMpUflliA

Page 99: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

FOTO-FOTO DI TEMPAT PENELITIAN

Pintu Masuk Peternakan

Wawancara dengan Ketua Peternakan

Page 100: Dodi Ardiansyah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14771/1/DODI... · PENYALURAN SUSU SAPI MURNI DITINJAU DARI PENDEKA TAN TRANSAKSI SYARl'AH

Pemberian Pakan Sapi

Jenis Sapi Fries Holland