Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan...
-
Upload
phunghuong -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan...
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden
4.1.1 Latar Belakang Pendirian Perusahaan
Blitz Megaplex didirikan berangkat dari pengalaman pribadi CEO Blitz Megaplex,
David Hilman, karena kekecewaannya setiap kali pergi nonton film. Pencarian parkir yang
susah dan antrian yang panjang dalam bioskop demi selembar tiket mengilhami David Hilman
dan rekannya untuk mendirikan jaringan bioskop dengan konsep baru. Selain itu variasi film
dan waktu tayang film yang sedikit yang menyebabkan terlewatnya kesempatan mencari
hiburan menonton juga menjadi alasan utama.
Direktur Utama Blitz Megaplex, Ananda Siregar, melihat peluang pasar terbuka lebar
dari terbatasnya pilihan hiburan di luar rumah dibandingkan kebutuhan hiburan yang besar di
kalangan masyarakat, khususnya generasi muda yang gemar berakhir pekan di luar rumah.
Bila dibandingkan dengan Singapura yang memiliki empat pengelola bioskop dengan jumlah
penduduk yang hanya sekitar tiga juta orang dan Kuala Lumpur dengan lima pemain jaringan
bioskop besar dan jumlah penduduk sekitar dua hingga tiga juta orang, sudah saatnya
Indonesia punya pilihan lebih dari satu jaringan bioskop. Jumlah penduduk Indonesia
mencapai 200 juta orang, Jakarta sebagai ibu kota memiliki 12 juta orang yang suka
menonton, ini merupakan peluang besar bagi Blitz di pasar bioskop.
Blitz Megaplex adalah bioskop pertama di Indonesia dengan konsep one
entertainment center dengan slogan beyond movies. Dimulai dari riset sejak tahun 2002,
David Hilman mempersiapkan bekal untuk menghadapi pesaing yang sudah sekian lama
mendominasi pasar, dengan rajin mengunjungi beberapa bioskop di luar negeri, mempelajari
buku-buku referensi untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail tentang bioskop,
mengadakan focus group discussion bagi komunitas di tiap daerah yang akan dibangun Blitz,
hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat Blitz sesuai standar internasional, baik
konsep, sistem, peralatan, dan desain interior. Akhirnya PT. Graha Layar Prima, perusahaan
yang melahirkan Blitz Megaplex lahir pada tanggal 03 Februari 2004 dengan gerai pertama
76
77
Blitz Megaplex terletak di Parijs Van Java, Bandung, gerai kedua terletak di Grand Indonesia
yang resmi dibuka pada Maret 2007, dan gerai ketiga di Pacific Place yang akan resmi dibuka
pada pertengahan Januari 2008. Pembangunan gerai Blitz di Grand Indonesia yang memiliki
studio (auditorium) dengan kapasitas besar yang cukup lama dikarenakan sulitnya mencari
desainer interior yang berpengalaman dan ahli.
Setiap tahun direncanakan Blitz akan dibuka di dua hingga tiga lokasi. Rencana
terdekat Blitz akan hadir di Bumi Serpong Damai di Serpong, Mal of Indonesia di Kelapa
Gading, Centro Park di Grogol. Surabaya juga menjadi kota tujuan pendirian Blitz Megaplex
berikutnya. Lima kota utama di Indonesia dibidik menjadi lokasi dibangunnya Blitz dalam
pengembangan Blitz Megaplex.
4.1.2 Konsep Produk dan Jasa
Konsep Blitz adalah one entertainment center, ini sesuai dengan slogannya yakni
beyond movies. Di Blitz pengunjung tak sekedar disuguhi tontonan film namun juga
memadukan beragam hiburan dalam satu kompleks. Ada lounge lengkap dengan live music
sebagai tempat berkumpul, ngobrol, atau hangout, biliar, dan arena permainan lain seperti X-
box, dan kafe. Blitz juga memiliki Blitz Beat Store tempat dimana konsumen dapat mebeli
lagu-lagu dengan cara men-download-nya. Blitz diharapkan akan selalu diingat setiap kali
orang mencari hiburan. Blitz tersedia dengan minimal 8 studio di setiap gerainya, dengan
pemutaran film 15-20 kali setiap harinya. Kapan pun pengunjung datang pasti ada film yang
siap diputar. Pilihan film di Blitz juga sangat beragam, tak cuma film Hollywood namun Blitz
juga menyajikan film Eropa, Asia dan indie Amerika. Blitz juga mengadakan festival film
sebagai wujud dari kepeduliannya terhadap berbagai macam variasi film yang ada.
Dalam pemutaran filmnya, Blitz menggunakan proyektor digital, memiliki stadium
seating, state-of-the art sound system, dan wall-to-wall screen. Tenaga penjualan Blitz
dikerahkan untuk memberikan pelayanan yang paling ramah dan memuaskan bagi
konsumennya, sehingga setiap pelanggan yang mengunjungi Blitz akan mengingat, merasa
nyaman, dan familiar akan keramahan pelayanan yang diusung oleh Blitz.
78
Blitz juga memberikan alternatif mudah untuk melakukan transaksi dengan
menggunakan teknologi terbaru melalui sms, call center, situs Blitz
(www.blitzmegaplex.com), dan Blitz Card Machine.
Semua ini dilakukan Blitz agar konsumennya merasakan pengalaman hiburan yang
tak terlupakan. Blitz memposisikan dirinya sebagai sinema pertama yang menawarkan
pilihan-pilihan dan membuat konsumennya merasa sangat nyaman.
4.1.3 Visi dan Misi
2007
is a year to be the number one most recognizable cinema mega brand.
Artinya:
2007
adalah tahun untuk menjadi merek sinema nomor satu yang paling dikenal.
Vision:
“to be the ultimate choice for the most unforgettable entertainment experiences”
The main focus of the above visions are:
The ultimate choice: as the most preferred choice for entertainment experiences
chosen by the target market.
The most unforgettable entertainment experiences: through a combination of
extraordinary product and services.
Artinya:
Visi:
“menjadi pilihan utama pengalaman hiburan yang paling tak terlupakan”
Fokus utama dalam visi diatas adalah:
Pilihan utama: sebagai pengalaman hiburan terpilih yang paling tak terlupakan oleh
target pasar.
Pengalaman hiburan yang paling tak terlupakan: melalui kombinasi produk dan jasa
yang luar biasa.
79
Missions:
To provide the most innovative, fun and enjoyable entertainment experiences to all
our customers.
To create growth opportunities to all our stakeholders, employees, suppliers and
community in a “green” way.
Artinya:
Misi:
Untuk menyediakan pengalaman hiburan yang paling menyenangkan, seru, dan
inovatif untuk seluruh konsumen kami.
Untuk menciptakan peluang pertumbuhan bagi para stakeholder, karyawan,
distributor dan masyarakat dengan cara yang “sehat”.
80
4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
4.1.4.1 Struktur Organisasi
PT Graha Layar PrimaSTRUCTURE ORGANIZATION (by Function)
2007Effective per January 1, 2008
Department
Unit
Section
Ass. Cinema Manager
Administration SupportServices
Usher IT
Commercial
Administration
Store & Stock Management
Performance Monitoring
Box Office
Concession
Merchandising
Gaming
DB Store
Pool
Karaoke
CRO
Concierge
Movie Club
Projectionist
Maintenance
Security
Cleaning Service
Regional Manager
General Manager
Cinema Manager
COO
Merchandise Store
Sumber: PT. Graha Layar Prima
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
4.1.4.2 Uraian Pekerjaan
Cinema Manager
- Melakukan analisa terhadap pesaing di area Jakarta, Bandung & Tangerang
- Melakukan analisa business untuk tempat kosong di Blitz Bandung
81
- Membuat kegiatan bagi projectionist
- Mempelajari kegiatan operasional bioskop di GSC
- Memberikan masukkan kepada departemen-departemen terkait sehubungan dengan
bioskop
- Membuat Work Flow kegiatan operasional
- Membuat Deskripsi Tugas & Tanggung Jawab serta KPI
- Membuat SOP
- Membuat modul pelatihan
- Melakukan penerimaan karyawan operasional bekerja sama dengan HR
- Melakukan pelatihan bagi karyawan baru
Usher Crew
- Hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh atasan.
- Berperilaku, berpakaian dan berbicara sesuai dengan gambaran yang ingin diberikan oleh
perusahaan kepada pelanggan.
- Memastikan segala sesuatu yang ada dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab,
sesuai dengan kualitas standar yang telah ditetapkan.
- Bertanggung jawab atas seluruh asset perusahaan yang berada dalam ruang lingkup
tugas dan tanggung jawab.
- Memberikan pelayanan prima sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
- Menjaga alat-alat yang berhubungan dengan ruang lingkup kerja dan tanggung jawab
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4.1.5 Analisis Lima Kekuatan Porter
Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru:
Untuk pesaing yang baru masuk ke dalam industri bioskop tergolong susah untuk
bertahan, karena dalam industri ini, ada 21 cineplex yang berpengalaman dan menjadi
leader dalam persaingan. Blitz Megaplex sendiri termasuk pendatang baru dalam industri ini
82
dan dianggap kompeten bagi 21 cineplex karena 21 cineplex mengeluarkan strategi bersaing
dengan cara menurunkan harga tiket bioskopnya. Pendatang baru yang ingin bersaing di
industri ini memiliki banyak hambatan, antara lain:
• Hambatan masuk:
- persyaratan modal:
Peraturan Presiden No.76 Tahun 2007 dan No.77 Tahun 2007 disebutkan bahwa
pemerintah menetapkan sebanyak 48 bidang usaha terbuka untuk investasi (penanaman
modal) dengan syarat 100% modalnya dari dalam negeri di antaranya adalah usaha produksi
film dan sarana pendukungnya yaitu bidang usaha penayangan (bioskop/gedung teater film).
Ini menandakan kompetisi dalam industri ini disisakan untuk pemain lokal dan hal ini
menguntungkan bagi Blitz karena tidak mendapat pesaing dari luar negeri.
- skala ekonomis, butuh biaya atau modal yang sangat besar untuk masuk dalam
industri ini sehingga akan sulit bagi pendatang baru untuk bermain atau bahkan bertahan di
dalamnya.
- persyaratan hak paten dan lisensi, pendatang baru membutuhkan hak paten dalam
menjalankan bisnisnya sehingga hal ini membutuhkan birokrasi yang cukup lama bila ingin
terjun ke industri ini. Selain itu lisensi film Hollywood dalam negeri dipegang oleh pesaing 21,
dibutuhkan usaha untuk melobi pihak pesaing bila ingin bekerjasama demi mendapatkan
keuntungan.
- kelangkaan lokasi, lokasi utama sebagian besar sudah diambil alih oleh pesaing
lama sehingga akan sulit bagi pendatang baru mencari tempat strategis untuk
memulai usahanya.
- bahan baku, bahan utama dalam industri bioskop adalah film, pendatang baru
harus dapat mencari distributor lokal dan di seluruh dunia untuk mengajak
bekerjasama agar memutar film mereka di bioskopnya. Bila kerjasama terjalin,
perusahaan sudah mendapat produk untuk dijual ke konsumen.
• Hambatan mobilitas:
Setelah perusahaan masuk ke industri tertentu, ia masih harus berusaha untuk
memasuki segmen-segmen pasar yang lebih menarik.
83
• Hambatan keluar:
Pendatang baru harus dapat mengatasi hambatan keluar seperti tanggung jawab
hukum dan moral terhadap pelanggan, kreditor, dan karyawan. Dengan kata lain, berbisnis
tidak hanya untuk mengambil keuntungan tapi melaksanakan tanggung jawab sosialnya
sebagai pengusaha dengan mematuhi peraturan yang ada.
• Struktur biaya:
Setiap industri memiliki beban biaya tertentu yang banyak membentuk tindakan
strategisnya. Contohnya pajak tontonan yang ditetapkan oleh pemerintah. Bila perusahaan
dapat meraih untung walau dikenakan sejumlah pajak, hal itu tidak akan menjadi
penghambat dalam berusaha.
Potensi Pengembangan Produk Substitusi:
Blitz mendapat ancaman dari produk substitusi yaitu dvd. Konsumen tergiur dengan
dvd yang sayangnya lebih digemari bila bajakan karena harganya murah dan peredaran film
yang baru keluar di bioskop bisa didapatkan cukup cepat. Namun Blitz memiliki keunggulan
dibandingkan dengan menonton dvd di rumah baik asli maupun bajakan, karena Blitz
menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap
auditoriumnya yang jelas lebih memukau dari layar televisi di rumah. Kekuatan emosi
konsumen yang bisa dirasakan dengan menonton secara bersama-sama seluruh penonton di
studio menjadi keunggulan tersendiri bila menonton di bioskop. Cara terbaik untuk mengukur
kekuatan kompetitif produk subtitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat
oleh produk-produk tersebut, juga dengan memantau rencana perusahaan itu untuk
meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.
Kekuatan Tawar-Menawar Penjual/Pemasok:
Kekuatan tawar-menawar pemasok bisa dikatakan cukup seimbang karena Blitz
bekerjasama dengan 21 cineplex untuk mendapatkan film Hollywood yang lisensinya
dipegang oleh 21 cineplex. Bila kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi, Blitz dapat unggul
melalui kerjasamanya dengan para pemasok film dalam negeri maupun pemasok film
84
mancanegara lainnya untuk film Eropa, Asia, India, dan indie Amerika yang jarang diputar
oleh 21 cineplex.
Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli/Konsumen:
Kekuatan tawar menawar pembeli bisa dikatakan rendah dan tidak berkembang
karena para pembeli tetap menggunakan jasa Blitz walaupun terdapat pesaing yang
menawarkan produk yang sama dengan Blitz. Ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa setiap
akhir pekan pengunjung Blitz Grand Indonesia mencapai 11.000 orang. Pangsar pasar di
seputar Sudirman mencapai 30% sedang di Bandung 40% kendati hanya ada satu gerai. Bila
angka pemasukan di Grand Indonesia dihitung dengan harga tiket reguler week-end Rp
40.000,00, dari situ saja setiap akhir pekan Blitz memperoleh pemasukan sebesar
440.000.000,00.
Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis:
Kompetisi yang terjadi di dalam industri ini sebelum Blitz masuk ke pasar bisa
dibilang monoton dengan 21 cineplex yang memegang monopoli pasar. 21 cineplex sudah
sangat berpengalaman dalam industri ini sehingga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dengan hadirnya Blitz, 21 cineplex langsung membanting harga menonton di bioskop mereka
menjadi cukup kompetitif, namun kompetisi di pasar ini menjadi menarik karena Blitz
menawarkan sesuatu yang berbeda dari pesaing yang merupakan penyegar bagi para
konsumen di industri ini yaitu mengubah kebiasaan konsumen yang datang ke bioskop untuk
menonton menjadi datang lebih dari sekedar menonton dengan adanya Blitz Café, Blitz Beat
Store, Game Room, dll. Ancaman kompetitor lain seperti subtitle yang menjadi tempat
menonton dvd dengan menyewakan satu ruangan untuk kapasitas kecil konsumen, bisa
diatasi oleh Blitz karena Blitz unggul melalui kapasitas, teknologi sound system, layar, dan
pemuatar film baru. Subtitle hanya memiliki produk dvd yang untuk kategori film baru,
membutuhkan waktu lama untuk beredar.
85
4.1.6 Sistem Yang Berjalan
Manajemen umum yang diterapkan oleh Blitz mengikuti pola POAC, yaitu planning,
organizing, actuating, controlling. Sistem manajemen yang dijalankan adalah management
by objectives, jadi semuanya target oriented, atau berdasarkan target, mulai dari penetapan
jumlah karyawan dalam manajemen sampai perolehan target pasar.
4.1.7 Profil Konsumen
Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Blitz Megaplex Grand Indonesia yang
memiliki Blitz Card. Setelah teknik pengambilan sampel dilakukan, didapatkan 100 responden
dari Blitz. Setelah melakukan survey dengan cara membagikan kuesioner kepada responden
bersangkutan, didapatkan data responden sebagai berikut:
Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Jumlah Pria 60
Wanita 40 Sumber: Data Primer
0
10
20
30
40
50
60
Jumlah
PriaWanita
Gambar 4.2
Jenis Kelamin Responden
86
Usia Responden
Tabel 4.2
Usia Jumlah 15-24 tahun 63 25-34 tahun 27 35-44 tahun 7 45-54 tahun 3 55-ke atas 0
Sumber: Data Primer
0
10
20
30
40
50
60
70
Jumlah
15-24 tahun25-34 tahun35-44 tahun45-54 tahun55-ke atas
Gambar 4.3 Usia Responden
Pendapatan Rata-Rata per Bulan Responden
Tabel 4.3
Pendapatan Rata-rata per Bulan Jumlah Rp 980.000,00-Rp 1.500.000,00 44
Rp 1.501.000,00-Rp 5.000.000,00 27 Rp 5.001.000,00-Rp 10.000.000,00 16 Rp 10.001.000,00-Rp 15.000.000,00 4
Di atas Rp 15.000.000,00 9 Sumber: Data Primer
87
05
1015202530354045
Jumlah
Rp 980.000,00-Rp1.500.000,00Rp 1.501.000,00-Rp 5.000.000,00Rp 5.001.000,00-Rp 10.000.000,00Rp 10.001.000,00-Rp 15.000.000,00Di atas Rp15.000.000,00
Gambar 4.4 Pendapatan Rata-Rata per Bulan Responden
Tingkat Pendidikan Terakhir Responden
Tabel 4.4
Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah < SMU 6
SMU/SMK 35 Diploma I/II/III 8
Sarjana Strata 1/2/3 51 Lainnya 0
Sumber: Data Primer
0
10
20
30
40
50
60
Jumlah
< SMU
SMU/SMK
Diploma I/II/III
Sarjana Strata1/2/3Lainnya
Gambar 4.5 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden
Pekerjaan Responden Pada Saat Ini
Tabel 4.5
Pekerjaan Jumlah Pelajar 50
Pegawai 31 Ibu Rumah Tangga 0
Profesional 16 Lainnya 3
Sumber: Data Primer
88
0
10
20
30
40
50
Jumlah
Pelajar
Pegawai
Ibu RumahTanggaProfesional
Lainnya
Gambar 4.6 Pekerjaan Responden Pada Saat Ini
4.2 Analisis Hasil Kuesioner
4.2.1 Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan Konsumen
• Pernyataan 1
Tabel 4.6
Statistics
Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood sajamelainkan juga dari Asia, India, Eropa, dan film indie Amerika
1000
4.34
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.7
Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood saja melainkan juga dari Asia,India, Eropa, dan film indie Amerika
1 1.0 1.0 1.03 3.0 3.0 4.05 5.0 5.0 9.0
43 43.0 43.0 52.048 48.0 48.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.7 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 48 orang (48%), setuju sebanyak 43 orang (43%), ragu-ragu
sebanyak 5 orang (5%), tidak setuju sebanyak 3 orang (3%), sangat tidak setuju sebanyak 1
89
orang (1%) dengan pernyataan Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood saja
melainkan juga dari Asia, India, Eropa, dan film indie Amerika.
Dari tabel 4.6 didapatkan mean sebesar 4,34, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen sangat setuju bahwa Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood saja
melainkan juga dari Asia, India, Eropa, dan film indie Amerika.
• Pernyataan 2
Tabel 4.8
Statistics
Blitz memiliki wall-to-wall screen (layarsangat besar) di setiap auditoriumnya
1000
4.19
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.9
Blitz memiliki wall-to-wall screen (layar sangat besar) di setiap auditoriumnya
1 1.0 1.0 1.01 1.0 1.0 2.0
14 14.0 14.0 16.046 46.0 46.0 62.038 38.0 38.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.9 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), setuju sebanyak 46 orang (46%), ragu-ragu
sebanyak 14 orang (14%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (1%) dengan pernyataan Blitz memiliki wall-to-wall screen (layar sangat besar) di
setiap auditoriumnya.
Dari tabel 4.8 didapatkan mean sebesar 4,19, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz memiliki wall-to-wall screen (layar sangat besar) di setiap
auditoriumnya.
90
• Pernyataan 3
Tabel 4.10
Statistics
Blitz memiliki sound systemberteknologi tinggi dalam memutar film
1000
4.19
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.11
Blitz memiliki sound system berteknologi tinggi dalam memutar film
1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.07 7.0 7.0 10.0
57 57.0 57.0 67.033 33.0 33.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.11 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 33 orang (33%), setuju sebanyak 57 orang (57%), ragu-ragu
sebanyak 7 orang (7%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (1%) dengan pernyataan Blitz memiliki sound system berteknologi tinggi dalam
memutar film.
Dari tabel 4.10 didapatkan mean sebesar 4,19, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz memiliki sound system berteknologi tinggi dalam memutar film.
91
• Pernyataan 4
Tabel 4.12
Statistics
Blitz memiliki kelas Regular dan kelas SatinLounge untuk menonton film, masing-masingdengan kelebihan yang berbeda pula
1000
3.91
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.13
Blitz memiliki kelas Regular dan kelas Satin Lounge untuk menonton film,masing-masing dengan kelebihan yang berbeda pula
2 2.0 2.0 2.027 27.0 27.0 29.049 49.0 49.0 78.022 22.0 22.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.13 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 22 orang (22%), setuju sebanyak 49 orang (49%), ragu-ragu
sebanyak 27 orang (27%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak
0 orang (0%) dengan pernyataan Blitz memiliki kelas Regular dan kelas Satin Lounge untuk
menonton film, masing-masing dengan kelebihan yang berbeda pula.
Dari tabel 4.12 didapatkan mean sebesar 3,91 dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz memiliki kelas Regular dan kelas Satin Lounge untuk menonton
film, masing-masing dengan kelebihan yang berbeda pula.
92
• Pernyataan 5
Tabel 4.14
Statistics
Harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai hargakelasnya, harinya, dan kategori Blitz Special
1000
3.87
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.15
Harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai harga kelasnya, harinya, dankategori Blitz Special
7 7.0 7.0 7.021 21.0 21.0 28.050 50.0 50.0 78.022 22.0 22.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.15 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 22 orang (22%), setuju sebanyak 50 orang (50%), ragu-ragu
sebanyak 21 orang (21%), tidak setuju sebanyak 7 orang (7%), sangat tidak setuju sebanyak
0 orang (0%) dengan pernyataan harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai harga kelasnya,
harinya, dan kategori Blitz Special.
Dari tabel 4.14 didapatkan mean sebesar 3,87, dengan demikian bila dilihat dari tabel 3.5
yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen
setuju bahwa harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai harga kelasnya, harinya, dan
kategori Blitz Special.
93
• Pernyataan 6
Tabel 4.16
Statistics
Blitz sewaktu-waktu mengadakan festivalfilm seperti Korean Movie dan Screamfest
1000
4.01
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.17
Blitz sewaktu-waktu mengadakan festival film seperti Korean Movie dan Screamfest
2 2.0 2.0 2.021 21.0 21.0 23.049 49.0 49.0 72.028 28.0 28.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.17 diatas, dapat diketahui bahwa 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), setuju sebanyak 49 orang (49%), ragu-ragu
sebanyak 21 orang (21%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), sangat tidak setuju sebanyak
2 orang (2%) dengan pernyataan Blitz sewaktu-waktu mengadakan festival film seperti
Korean Movie dan Screamfest.
Dari tabel 4.16 didapatkan mean sebesar 4,01, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz sewaktu-waktu mengadakan festival film seperti Korean Movie
dan Screamfest.
94
• Pernyataan 7
Tabel 4.18
Statistics
Saya bisa bertransaksi di Blitz denganmenggunakan uang tunai/kartu kredit
1000
4.44
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.19
Saya bisa bertransaksi di Blitz dengan menggunakan uang tunai/kartu kredit
1 1.0 1.0 1.01 1.0 1.0 2.03 3.0 3.0 5.0
43 43.0 43.0 48.052 52.0 52.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.19 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 52 orang (52%), setuju sebanyak 43 orang (43%), ragu-ragu
sebanyak 3 orang (3%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (1%) dengan pernyataan saya bisa bertransaksi di Blitz dengan menggunakan uang
tunai/kartu kredit.
Dari tabel 4.18 didapatkan mean sebesar 4,44, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen sangat setuju dengan pernyataan bahwa saya bisa bertransaksi di Blitz dengan
menggunakan uang tunai/kartu kredit.
95
• Pernyataan 8
Tabel 4.20
Statistics
Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskopuntuk menonton menjadi datang bukan sekedarmenonton (dengan adanya Blitz Cafe, Blitz Beat Store, dll)
1000
4.05
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.21
Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskop untuk menontonmenjadi datang bukan sekedar menonton (dengan adanya Blitz Cafe, Blitz Beat
Store, dll)
11 11.0 11.0 11.09 9.0 9.0 20.0
44 44.0 44.0 64.036 36.0 36.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.21 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 36 orang (36%), setuju sebanyak 44 orang (44%), ragu-ragu
sebanyak 9 orang (9%), tidak setuju sebanyak 11 orang (11%), sangat tidak setuju sebanyak
0 orang (0%) dengan pernyataan Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskop
untuk menonton menjadi datang bukan sekedar menonton (dengan adanya Blitz Café, Blitz
Beat Store, dll).
Dari tabel 4.20 didapatkan mean sebesar 4,05, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskop untuk
menonton menjadi datang bukan sekedar menonton (dengan adanya Blitz Café, Blitz Beat
Store, dll).
96
• Pernyataan 9
Tabel 4.22
Statistics
Blitz berusaha untuk mengedukasi pasaragar menonton di bioskop sebagai bentukapresiasi terhadap film sebagai karya seni
1000
3.99
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.23
Blitz berusaha untuk mengedukasi pasar agar menonton di bioskop sebagai bentukapresiasi terhadap film sebagai karya seni
1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.0
19 19.0 19.0 22.053 53.0 53.0 75.025 25.0 25.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.23 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), setuju sebanyak 53 orang (53%), ragu-ragu
sebanyak 19 orang (19%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (1%) dengan pernyataan Blitz berusaha untuk mengedukasi pasar agar menonton di
bioskop sebagai bentuk apresiasi terhadap film sebagai karya seni.
Dari tabel 4.22 didapatkan mean sebesar 3,99, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz berusaha untuk mengedukasi pasar agar menonton di bioskop
sebagai bentuk apresiasi terhadap film sebagai karya seni.
97
• Pernyataan 10
Tabel 4.24
Statistics
Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywooddengan hadirnya film-film selain film Hollywood
1000
4.06
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.25
Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywood dengan hadirnya film-film selainfilm Hollywood
2 2.0 2.0 2.04 4.0 4.0 6.09 9.0 9.0 15.0
56 56.0 56.0 71.029 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.25 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 29 orang (29%), setuju sebanyak 56 orang (56%), ragu-ragu
sebanyak 9 orang (9%), tidak setuju sebanyak 4 orang (4%), sangat tidak setuju sebanyak 2
orang (2%) dengan pernyataan Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywood dengan
hadirnya film-film selain film Hollywood.
Dari tabel 4.24 didapatkan mean sebesar 4,06, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywood dengan
hadirnya film-film selain film Hollywood.
98
• Pernyataan 11
Tabel 4.26
Statistics
Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudahuntuk bertransaksi dengan menggunakan teknologiterbaru (melalui sms, call center, Blitz Card Machine,dan situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com)
1000
4.21
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.27
Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudah untuk bertransaksi denganmenggunakan teknologi terbaru (melalui sms, call center, Blitz Card Machine,
dan situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com)
1 1.0 1.0 1.012 12.0 12.0 13.052 52.0 52.0 65.035 35.0 35.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.27 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 35 orang (35%), setuju sebanyak 52 orang (52%), ragu-ragu
sebanyak 12 orang (12%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak
0 orang (0%) dengan pernyataan Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudah untuk
bertransaksi dengan menggunakan teknologi terbaru (melalui sms, call center, Blitz Card
Machine, dan situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com).
Dari tabel 4.26 didapatkan mean sebesar 4,21, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudah untuk ertransaksi
dengan menggunakan teknologi terbaru (melalui sms, call center, Blitz Card Machine, dan
situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com).
99
4.2.2 Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Klasifikasi Situasional
• Pernyataan 1
Tabel 4.28
Statistics
Lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.100
03.86
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.29
Lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.
3 3.0 3.0 3.05 5.0 5.0 8.0
16 16.0 16.0 24.055 55.0 55.0 79.021 21.0 21.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.29 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 21 orang (21%), setuju sebanyak 55 orang (55%), ragu-ragu
sebanyak 16 orang (16%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak
3 orang (3%) dengan pernyataan lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.
Dari tabel 4.28 didapatkan mean sebesar 3,86, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.
100
• Pernyataan 2
Tabel 4.30
Statistics
Atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.100
04.22
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.31
Atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.
1 1.0 1.0 1.03 3.0 3.0 4.07 7.0 7.0 11.0
51 51.0 51.0 62.038 38.0 38.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.31 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), setuju sebanyak 51 orang (51%), ragu-ragu
sebanyak 7 orang (7%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (1%) dengan pernyataan atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.
Dari tabel 4.30 didapatkan mean sebesar 4,22, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.
101
• Pernyataan 3
Tabel 4.32
Statistics
Desain interior Blitz menarik.100
04.39
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.33
Desain interior Blitz menarik.
1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.0
53 53.0 53.0 56.044 44.0 44.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.33 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 44 orang (44%), setuju sebanyak 53 orang (53%), ragu-ragu
sebanyak 2 orang (2%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (1%) dengan pernyataan desain interior Blitz menarik.
Dari tabel 4.32 didapatkan mean sebesar 4,39, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen sangat setuju bahwa desain interior Blitz menarik.
102
• Pernyataan 4
Tabel 4.34
Statistics
Kebersihan Blitz terjaga dengan baik.100
04.37
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.35
Kebersihan Blitz terjaga dengan baik.
1 1.0 1.0 1.05 5.0 5.0 6.0
49 49.0 49.0 55.045 45.0 45.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.35 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 45 orang (45%), setuju sebanyak 49 orang (49%), ragu-ragu
sebanyak 5 orang (5%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (1%) dengan pernyataan kebersihan Blitz terjaga dengan baik.
Dari tabel 4.34 didapatkan mean sebesar 4,37, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen sangat setuju bahwa kebersihan Blitz terjaga dengan baik.
103
• Pernyataan 5
Tabel 4.36
Statistics
Kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz nyaman.100
03.49
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.37
Kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz nyaman.
7 7.0 7.0 7.021 21.0 21.0 28.012 12.0 12.0 40.036 36.0 36.0 76.024 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.37 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 24 orang (24%), setuju sebanyak 36 orang (36%), ragu-ragu
sebanyak 12 orang (12%), tidak setuju sebanyak 21 orang (21%), sangat tidak setuju
sebanyak orang (7%) dengan pernyataan kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz
nyaman.
Dari tabel 4.36 didapatkan mean sebesar 3,49, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz nyaman.
104
• Pernyataan 6
Tabel 4.38
Statistics
Banyaknya pengunjung yang datang dan memenuhiBlitz membuat saya tertarik untuk menonton di Blitz.
1000
3.48
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.39
Banyaknya pengunjung yang datang dan memenuhi Blitz membuat saya tertarik untukmenonton di Blitz.
2 2.0 2.0 2.021 21.0 21.0 23.019 19.0 19.0 42.043 43.0 43.0 85.015 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.39 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 43 orang (43%), ragu-ragu
sebanyak 19 orang (19%), tidak setuju sebanyak 21 orang (21%), sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang (2%) dengan pernyataan banyaknya pengunjung yang datang dan
memenuhi Blitz membuat saya tertarik untuk menonton di Blitz.
Dari tabel 4.38 didapatkan mean sebesar 3,48, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa banyaknya pengunjung yang datang dan memenuhi Blitz membuat
saya tertarik untuk menonton di Blitz.
105
• Pernyataan 7
Tabel 4.40
Statistics
Saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktorteman/kerabat saya pergi menonton disana.
1000
3.20
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.41
Saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktor teman/kerabat saya pergi menontondisana.
7 7.0 7.0 7.027 27.0 27.0 34.012 12.0 12.0 46.047 47.0 47.0 93.0
7 7.0 7.0 100.0100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.41 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 7 orang (7%), setuju sebanyak 47 orang (47%), ragu-ragu sebanyak
12 orang (12%), tidak setuju sebanyak 27 orang (27%), sangat tidak setuju sebanyak 7
orang (7%) dengan pernyataan saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktor
teman/kerabat saya pergi menonton disana.
Dari tabel 4.40 didapatkan mean sebesar 3,20, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen ragu-ragu dengan pernyataan saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktor
teman/kerabat saya pergi menonton disana.
106
• Pernyataan 8
Tabel 4.42
Statistics
Para petugas di Blitz berkomunikasidengan baik terhadap saya.
1000
3.86
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.43
Para petugas di Blitz berkomunikasi dengan baik terhadap saya.
1 1.0 1.0 1.05 5.0 5.0 6.0
17 17.0 17.0 23.061 61.0 61.0 84.016 16.0 16.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.43 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 16 orang (16%), setuju sebanyak 61 orang (61%), ragu-ragu
sebanyak 17 orang (17%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (1%) dengan pernyataan para petugas di Blitz berkomunikasi dengan baik terhadap
saya.
Dari tabel 4.42 didapatkan mean sebesar 3,86, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa para petugas di Blitz berkomunikasi dengan baik terhadap saya.
107
• Pernyataan 9
Tabel 4.44
Statistics
Para petugas di Blitz memberikan perhatiandengan baik terhadap kebutuhan saya.
1000
3.73
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.45
Para petugas di Blitz memberikan perhatian dengan baik terhadap kebutuhan saya.
2 2.0 2.0 2.05 5.0 5.0 7.0
25 25.0 25.0 32.054 54.0 54.0 86.014 14.0 14.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.45 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 14 orang (14%), setuju sebanyak 54 orang (54%), ragu-ragu
sebanyak 25 orang (25%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak
2 orang (2%) dengan pernyataan para petugas di Blitz memberikan perhatian dengan baik
terhadap kebutuhan saya.
Dari tabel 4.44 didapatkan mean sebesar 3,73, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa para petugas di Blitz memberikan perhatian dengan baik terhadap
kebutuhan saya.
108
• Pernyataan 10
Tabel 4.46
Statistics
Waktu tayang film-film di Blitz memadai.100
04.03
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.47
Waktu tayang film-film di Blitz memadai.
2 2.0 2.0 2.01 1.0 1.0 3.0
14 14.0 14.0 17.058 58.0 58.0 75.025 25.0 25.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.47 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), setuju sebanyak 58 orang (58%), ragu-ragu
sebanyak 14 orang (14%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (1%) dengan pernyataan waktu tayang film-film di Blitz memadai.
Dari tabel 4.46 didapatkan mean sebesar 4,03, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa waktu tayang film-film di Blitz memadai.
109
• Pernyataan 11
Tabel 4.48
Statistics
Kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.100
03.98
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.49
Kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.
2 2.0 2.0 2.017 17.0 17.0 19.062 62.0 62.0 81.019 19.0 19.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.49 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 19 orang (19%), setuju sebanyak 62 orang (62%), ragu-ragu
sebanyak 17 orang (17%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak
0 orang (0%) dengan pernyataan kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.
Dari tabel 4.48 didapatkan mean sebesar 3,98, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.
110
• Pernyataan 12
Tabel 4.50
Statistics
Saya menonton di Blitz untukmendapatkan kesenangan pribadi.
1000
4.14
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.51
Saya menonton di Blitz untuk mendapatkan kesenangan pribadi.
1 1.0 1.0 1.04 4.0 4.0 5.07 7.0 7.0 12.0
56 56.0 56.0 68.032 32.0 32.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.51 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), setuju sebanyak 56 orang (56%), ragu-ragu
sebanyak 7 orang (7%), tidak setuju sebanyak 4 orang (4%), sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (1%) dengan pernyataan saya menonton di Blitz untuk mendapatkan kesenangan
pribadi.
Dari tabel 4.50 didapatkan mean sebesar 4,14, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan saya menonton di Blitz untuk mendapatkan kesenangan
pribadi.
111
• Pernyataan 13
Tabel 4.52
Statistics
Terkadang saya juga membelikantiket film di Blitz untuk orang lain.
1000
3.06
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.53
Terkadang saya juga membelikan tiket film di Blitz untuk orang lain.
8 8.0 8.0 8.027 27.0 27.0 35.023 23.0 23.0 58.035 35.0 35.0 93.0
7 7.0 7.0 100.0100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.53 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 7 orang (7%), setuju sebanyak 35 orang (35%), ragu-ragu sebanyak
23 orang (23%), tidak setuju sebanyak 27 orang (27%), sangat tidak setuju sebanyak 8
orang (8%) dengan pernyataan terkadang saya juga membelikan tiket film di Blitz untuk
orang lain.
Dari tabel 4.52 didapatkan mean sebesar 3,06, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen ragu-ragu dengan pernyataan terkadang saya juga membelikan tiket film di Blitz
untuk orang lain.
112
• Pernyataan 14
Tabel 4.54
Statistics
Suasana Blitz yang nyaman mempengaruhimood saya untuk menonton di Blitz.
1000
3.93
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.55
Suasana Blitz yang nyaman mempengaruhi mood saya untuk menonton di Blitz.
4 4.0 4.0 4.02 2.0 2.0 6.0
14 14.0 14.0 20.057 57.0 57.0 77.023 23.0 23.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.55 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), setuju sebanyak 57 orang (57%), ragu-ragu
sebanyak 14 orang (14%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak
4 orang (4%) dengan pernyataan suasana Blitz yang nyaman mempengaruhi mood saya
untuk menonton di Blitz.
Dari tabel 4.54 didapatkan mean sebesar 3,93, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan suasana Blitz yang nyaman mempengaruhi mood saya
untuk menonton di Blitz.
113
• Pernyataan 15
Tabel 4.56
Statistics
Kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress)mempengaruhi keinginan saya untuk menonton di Blitz.
1000
3.65
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.57
Kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress) mempengaruhi keinginan saya untukmenonton di Blitz.
4 4.0 4.0 4.012 12.0 12.0 16.018 18.0 18.0 34.047 47.0 47.0 81.019 19.0 19.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.57 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 19 orang (19%), setuju sebanyak 47 orang (47%), ragu-ragu
sebanyak 18 orang (18%), tidak setuju sebanyak 12 orang (12%), sangat tidak setuju
sebanyak 4 orang (4%) dengan pernyataan kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress)
mempengaruhi keinginan saya untuk menonton di Blitz.
Dari tabel 4.56 didapatkan mean sebesar 3,65, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress)
mempengaruhi keinginan saya untuk menonton di Blitz.
114
• Pernyataan 16
Tabel 4.58
Statistics
Menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya diwaktu luang khususnya pada saat libur hari raya.
1000
3.08
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.59
Menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya di waktu luang khususnya pada saat liburhari raya.
7 7.0 7.0 7.029 29.0 29.0 36.028 28.0 28.0 64.021 21.0 21.0 85.015 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.73 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 21 orang (21%), ragu-ragu
sebanyak 28 orang (28%), tidak setuju sebanyak 29 orang (29%), sangat tidak setuju
sebanyak 7 orang (7%) dengan pernyataan menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya di
waktu luang khususnya pada saat libur hari raya.
Dari tabel 4.72 didapatkan mean sebesar 3,08, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen ragu-ragu dengan pernyataan menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya di
waktu luang khususnya pada saat libur hari raya.
115
4.2.3 Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian
• Pernyataan 1
Tabel 4.60
Statistics
Saya membutuhkan hiburan dengan menonton film di bioskop.100
04.28
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.61
Saya membutuhkan hiburan dengan menonton film di bioskop.
1 1.0 1.0 1.08 8.0 8.0 9.0
53 53.0 53.0 62.038 38.0 38.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.61 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), setuju sebanyak 53 orang (53%), ragu-ragu
sebanyak 8 orang (8%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak 0
orang (0%) dengan pernyataan saya membutuhkan hiburan dengan menonton film di
bioskop.
Dari tabel 4.60 didapatkan mean sebesar 4,28, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen sangat setuju dengan pernyataan saya membutuhkan hiburan dengan menonton
film di bioskop.
116
• Pernyataan 2
Tabel 4.62
Statistics
Saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitumegaplex (bioskop dengan minimal 8 layar).
1000
3.87
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.63
Saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitu megaplex (bioskop dengan minimal 8layar).
2 2.0 2.0 2.05 5.0 5.0 7.0
20 20.0 20.0 27.050 50.0 50.0 77.023 23.0 23.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.63 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), setuju sebanyak 50 orang (50%), ragu-ragu
sebanyak 20 orang (20%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak
2 orang (2%) dengan pernyataan saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitu megaplex
(bioskop dengan minimal 8 layar).
Dari tabel 4.63 didapatkan mean sebesar 3,87, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitu
megaplex (bioskop dengan minimal 8 layar).
117
• Pernyataan 3
Tabel 4.64
Statistics
Film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.100
03.63
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.65
Film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.
1 1.0 1.0 1.012 12.0 12.0 13.031 31.0 31.0 44.035 35.0 35.0 79.021 21.0 21.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.65 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 21 orang (21%), setuju sebanyak 35 orang (35%), ragu-ragu
sebanyak 31 orang (31%), tidak setuju sebanyak 12 orang (12%), sangat tidak setuju
sebanyak 1 orang (1%) dengan pernyataan film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.
Dari tabel 4.64 didapatkan mean sebesar 3,63, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.
118
• Pernyataan 4
Tabel 4.66
Statistics
Saya menginginkan tempat menontonyang lebih nyaman seperti Blitz.
1000
4.07
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.67
Saya menginginkan tempat menonton yang lebih nyaman seperti Blitz.
3 3.0 3.0 3.015 15.0 15.0 18.054 54.0 54.0 72.028 28.0 28.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.67 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), setuju sebanyak 54 orang (54%), ragu-ragu
sebanyak 15 orang (15%), tidak setuju sebanyak 3 orang (3%), sangat tidak setuju sebanyak
0 orang (0%) dengan pernyataan saya menginginkan tempat menonton yang lebih nyaman
seperti Blitz.
Dari tabel 4.66 didapatkan mean sebesar 4,07, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan saya menginginkan tempat menonton yang lebih
nyaman seperti Blitz.
119
• Pernyataan 5
Tabel 4.68
Statistics
Saya menonton di Blitz karena merasabosan dengan bioskop lainnya.
1000
3.40
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.69
Saya menonton di Blitz karena merasa bosan dengan bioskop lainnya.
2 2.0 2.0 2.023 23.0 23.0 25.023 23.0 23.0 48.037 37.0 37.0 85.015 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.69 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 37 orang (37%), ragu-ragu
sebanyak 23 orang (23%), tidak setuju sebanyak 23 orang (23%), sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang (2%) dengan pernyataan saya menonton di Blitz karena merasa bosan
dengan bioskop lainnya.
Dari tabel 4.68 didapatkan mean sebesar 3,40, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen ragu-ragu dengan pernyataan saya menonton di Blitz karena merasa bosan
dengan bioskop lainnya.
120
• Pernyataan 6
Tabel 4.70
Statistics
Informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz telahmemberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.
1000
3.73
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.71
Informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz telah memberikan pengetahuanbagi saya untuk tahu tentang Blitz.
2 2.0 2.0 2.013 13.0 13.0 15.010 10.0 10.0 25.060 60.0 60.0 85.015 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.71 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 60 orang (60%), ragu-ragu
sebanyak 10 orang (10%), tidak setuju sebanyak 13 orang (13%), sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang (2%) dengan pernyataan informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz
telah memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.
Dari tabel 4.70 didapatkan mean sebesar 3,73, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz telah
memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.
121
• Pernyataan 7
Tabel 4.72
Statistics
Informasi di media cetak/elektronik mengenai Blitz telahmemberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.
1000
3.67
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.73
Informasi di media cetak/elektronik mengenai Blitz telah memberikan pengetahuanbagi saya untuk tahu tentang Blitz.
1 1.0 1.0 1.013 13.0 13.0 14.021 21.0 21.0 35.048 48.0 48.0 83.017 17.0 17.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.73 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 17 orang (17%), setuju sebanyak 48 orang (48%), ragu-ragu
sebanyak 21 orang (21%), tidak setuju sebanyak 13 orang (13%), sangat tidak setuju
sebanyak 1 orang (1%) dengan pernyataan informasi dari media cetak/elektronik mengenai
Blitz telah memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.
Dari tabel 4.72 didapatkan mean sebesar 3,67, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan informasi dari media cetak/elektronik mengenai Blitz
telah memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.
122
• Pernyataan 8
Tabel 4.74
Statistics
Saya menganggap menonton di Blitz lebihmemuaskan daripada menonton di bioskop lain/DVD.
1000
3.84
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.75
Saya menganggap menonton di Blitz lebih memuaskan daripada menonton di bioskoplain/DVD.
1 1.0 1.0 1.07 7.0 7.0 8.0
23 23.0 23.0 31.045 45.0 45.0 76.024 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.75 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 24 orang (24%), setuju sebanyak 45 orang (45%), ragu-ragu
sebanyak 23 orang (23%), tidak setuju sebanyak 7 orang (7%), sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (1%) dengan pernyataan saya menganggap menonton di Blitz lebih memuaskan
daripada menonton di bioskop.
Dari tabel 4.74 didapatkan mean sebesar 3,84, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan saya menganggap menonton di Blitz lebih memuaskan
daripada menonton di bioskop.
123
• Pernyataan 9
Tabel 4.76
Statistics
Harga tiket film di Blitz cukup kompetitif dibandingkandengan harga tiket film di bioskop lain.
1000
3.57
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.77
Harga tiket film di Blitz cukup kompetitif dibandingkan dengan harga tiket film dibioskop lain.
4 4.0 4.0 4.013 13.0 13.0 17.022 22.0 22.0 39.044 44.0 44.0 83.017 17.0 17.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.77 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 17 orang (17%), setuju sebanyak 44 orang (44%), ragu-ragu
sebanyak 22 orang (22%), tidak setuju sebanyak 13 orang (13%), sangat tidak setuju
sebanyak 4 orang (4%) dengan pernyataan harga tiket film di Blitz cukup kompetitif
dibandingkan dengan harga tiket film di bioskop lain.
Dari tabel 4.76 didapatkan mean sebesar 3,57, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa harga tiket film di Blitz cukup kompetitif dibandingkan dengan harga
tiket film di bioskop lain.
124
• Pernyataan 10
Tabel 4.78
Statistics
Biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitzsebanding dengan kepuasan yang saya dapatkan.
1000
3.67
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.79
Biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitz sebanding dengan kepuasan yangsaya dapatkan.
3 3.0 3.0 3.07 7.0 7.0 10.0
25 25.0 25.0 35.050 50.0 50.0 85.015 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.79 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 50 orang (50%), ragu-ragu
sebanyak 25 orang (25%), tidak setuju sebanyak 7 orang (7%), sangat tidak setuju sebanyak
3 orang (3%) dengan pernyataan biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitz
sebanding dengan kepuasan yang saya dapatkan.
Dari tabel 4.78 didapatkan mean sebesar 3,67, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitz
sebanding dengan kepuasan yang saya dapatkan.
125
• Pernyataan 11
Tabel 4.80
Statistics
Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.100
03.92
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.81
Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.
2 2.0 2.0 2.02 2.0 2.0 4.0
13 13.0 13.0 17.068 68.0 68.0 85.015 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.81 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 68 orang (68%), ragu-ragu
sebanyak 13 orang (13%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak
2 orang (2%) dengan pernyataan Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.
Dari tabel 4.80 didapatkan mean sebesar 3,92, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju bahwa Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.
126
• Pernyataan 12
Tabel 4.82
Statistics
Saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada orang lain.100
03.95
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.83
Saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada orang lain.
1 1.0 1.0 1.03 3.0 3.0 4.0
13 13.0 13.0 17.066 66.0 66.0 83.017 17.0 17.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.83 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 17 orang (17%), setuju sebanyak 66 orang (66%), ragu-ragu
sebanyak 13 orang (13%), tidak setuju sebanyak 3 orang (3%), sangat tidak setuju sebanyak
1 orang (1%) dengan pernyataan saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada orang
lain.
Dari tabel 4.82 didapatkan mean sebesar 3,95, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada
orang lain.
127
• Pernyataan 13
Tabel 4.84
Statistics
Saya akan menonton lagi di Blitz.100
04.18
ValidMissing
N
Mean
Tabel 4.85
Saya akan menonton lagi di Blitz.
1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.06 6.0 6.0 9.0
60 60.0 60.0 69.031 31.0 31.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari tabel 4.85 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 31 orang (31%), setuju sebanyak 60 orang (60%), ragu-ragu
sebanyak 6 orang (6%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (1%) dengan pernyataan saya akan menonton lagi di Blitz.
Dari tabel 4.84 didapatkan mean sebesar 4,18, dengan demikian bila dilihat dari tabel
3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
konsumen setuju dengan pernyataan saya akan menonton lagi di Blitz.
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat
ukur mamou melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas
suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi (pearson) antar skor pernyataan dan skor
keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner.
128
Tabel 4.86 Uji Validitas
Pernyataan Pearson Correlation
1 .460
2 .424
3 .412
4 .540
5 .366
6 .356
7 .348
8 .428
9 .404
10 .391
11 .512
12 .673
13 .457
14 .384
15 .325
16 .587
17 .384
18 .529
19 .325
20 .584
21 .571
22 .453
23 .647
24 .702
25 .338
26 .659
129
27 .758
28 .335
29 .538
30 .010
31 .074
32 -.187
33 .255
34 .428
35 .430
36 .269
37 -.077
38 .750
39 .378
40 .490
41 .419
42 .370
43 .352
44 .370
45 .692
46 .559
47 .397
48 .663
49 .434
50 .732
51 .832
52 .377
53 .601
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
130
Menentukan nilai r tabel
Untuk Df = jumlah kasus – 2, dalam hal ini Df = 30 – 2 = 28. Tingkat signifikansi
5%. Diperoleh nilai r tabel = 0,31. Atau melihat hasil korelasi dari pengujian validitas melalui
SPSS dibandingkan dengan indeks korelasi (r) dari buku Riduwan dan Kuncoro (p.217). Dari
hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa dari 53 pertanyaan yang di uji, 47 pertanyaan
valid dan 6 pertanyaan tidak valid. Pengukuran ini berdasarkan bila nilai korelasi tiap faktor
positif dan besarnya 0,31 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan
dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Tabel 4.87
Reliability Statistics
.906 53
Cronbach'sAlpha N of Items
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Pernyataan juga dapat dikatakan reliabel karena nilai cronbach alpha (0,906) atau
lebih besar dari 0,6.
131
4.4 Analisis Faktor
Tabel 4.88
KMO and Bartlett's Test
.822
1308.236351.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-SquaredfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Tabel 4.89
Anti-image Matrices
KF
Lyr
SS
Kls H
FF T
MP
EP
Alt
KB
Lok
Atm
DI
Kbr
Kur C
PKT
KdP
PK
WTF
KP
PuP
PuO M
KS
SR
Anti-image Covariance
KF
.443
-.
100
.078
-.
039
-.
066
-.
081
-.050
-.021
.014
-.
165
.009
.051
.039
-.022
-.048
-.
068
.031
-.061
-.036
-.
018
.076
.010
-.
013
.027
.008
.054
-.
110
Lyr
-.100
.354
-.
198
-.
039
.050
-.
027
-.044
.015
.030
.038
-.
003
.021
-.
044
.027
.035
.019
.005
.091
-.028
-.
008
-.
028
-.
008
.011
-.
069
.054
-.
065
-.
029
SS
.078
-.
198
.318
-.
095
-.
057
-.
013
-.043
-.009
.037
-.
085
-.
034
.000
.019
-.051
-.034
-.
083
.072
-.101
.036
-.
007
-.
014
.033
.005
-.
015
-.
041
.094
-.
032
Kls
-.039
-.
039
-.
095
.543
-.
002
.059
.044
-.090
-.
090
.016
.041
-.
004
-.
008
.075
-.023
-.
026
-.
038
.033
-.013
-.
022
-.
026
-.
092
-.
015
.012
.051
-.
072
.031
H
-.066
.050
-.
057
-.
002
.521
-.
121
-.076
.080
-.
102
-.
010
.006
.108
-.
050
-.044
.106
-.
115
.002
-.087
-.039
-.
016
-.
013
-.
007
.059
-.
059
.098
-.
093
.045
FF
-.081
-.
027
-.
013
.059
-.
121
.524
.011
-.021
.048
-.
029
-.
104
-.
068
.016
.046
-.051
.102
.011
.122
-.015
-.
014
-.
079
-.
020
.012
.029
-.
061
.051
-.
062
T
-.050
-.
044
-.
043
.044
-.
076
.011
.477
-.101
.002
-.
007
.023
-.
158
.018
-.027
-.001
.070
-.
006
-.001
.053
.008
-.
020
-.
020
-.
075
.068
-.
092
.021
-.
029
MP
-.021
.015
-.
009
-.
090
.080
-.
021
-.101
.410
-.
159
-.
064
-.
004
-.
023
-.
008
-.080
.045
-.
078
-.
045
.019
.006
.010
.036
-.
014
.133
.066
.036
-.
086
.112
EP
.014
.030
.037
-.
090
-.
102
.048
.002
-.159
.382
-.
063
-.
126
.043
.019
-.002
.023
.085
-.
033
.065
-.017
.006
-.
034
.038
-.
051
-.
077
-.
048
.079
-.
112
Alt
-.165
.038
-.
085
.016
-.
010
-.
029
-.007
-.064
-.
063
.407
-.
011
.020
-.
101
.062
.018
.120
-.
010
.044
-.009
-.
021
.002
.024
-.
081
-.
011
.009
.000
.056
KB
.009
-.
003
-.
034
.041
.006
-.
104
.023
-.004
-.
126
-.
011
.491
-.
061
.050
-.034
-.025
-.
105
-.
026
-.016
-.033
.014
-.
055
.024
-.
017
-.
019
-.
017
-.
048
.125
Lok
.051
.021
.000
-.
004
.108
-.
068
-.158
-.023
.043
.020
-.
061
.516
-.
099
.041
-.063
-.
035
.017
.002
-.097
-.
025
.021
.090
-.
031
-.
161
.089
.050
-.
050
Atm
.039
-.
04
.019
-.
00
-.
05
.016
.018
-.008
.019
-.
10
.050
-.
09
.273
-.13
-.06
-.
05
-.
00
-.01
.012
.038
-.
02
-.
00
.003
.022
-.
04
-.
01
.009
132
4 8 0 1 9 3 6 3 8 5 4 7 8 9
DI
-.022
.027
-.
051
.075
-.
044
.046
-.027
-.080
-.
002
.062
-.
034
.041
-.
133
.269
-.099
.065
-.
033
.040
-.019
-.
034
.037
-.
024
-.
070
-.
029
.012
.039
-.
011
Kbr
-.048
.035
-.
034
-.
023
.106
-.
051
-.001
.045
.023
.018
-.
025
-.
063
-.
066
-.099
.402
-.
032
-.
073
-.024
-.003
.010
-.
029
-.
006
.038
.072
.001
-.
076
.051
Kur
-.068
.019
-.
083
-.
026
-.
115
.102
.070
-.078
.085
.120
-.
105
-.
035
-.
053
.065
-.032
.487
-.
161
.045
-.022
.079
.047
-.
006
-.
064
.012
-.
025
.044
-.
058
C
.031
.005
.072
-.
038
.002
.011
-.006
-.045
-.
033
-.
010
-.
026
.017
-.
008
-.033
-.073
-.
161
.381
-.088
.067
-.
114
-.
066
-.
025
-.
024
-.
106
.048
.053
-.
086
PKT
-.061
.091
-.
101
.033
-.
087
.122
-.001
.019
.065
.044
-.
016
.002
-.
015
.040
-.024
.045
-.
088
.712
-.096
.029
.031
.056
-.
018
-.
042
-.
050
-.
041
.013
KdP
-.036
-.
028
.036
-.
013
-.
039
-.
015
.053
.006
-.
017
-.
009
-.
033
-.
097
.012
-.019
-.003
-.
022
.067
-.096
.254
-.
146
-.
034
-.
110
-.
023
.082
-.
048
.028
.028
PK
-.018
-.
008
-.
007
-.
022
-.
016
-.
014
.008
.010
.006
-.
021
.014
-.
025
.038
-.034
.010
.079
-.
114
.029
-.146
.301
.006
.006
.055
.034
-.
018
-.
062
-.
046
WTF
.076
-.
028
-.
014
-.
026
-.
013
-.
079
-.020
.036
-.
034
.002
-.
055
.021
-.
024
.037
-.029
.047
-.
066
.031
-.034
.006
.458
-.
105
-.
071
.016
-.
017
-.
034
-.
002
KP
.010
-.
008
.033
-.
092
-.
007
-.
020
-.020
-.014
.038
.024
.024
.090
-.
007
-.024
-.006
-.
006
-.
025
.056
-.110
.006
-.
105
.490
-.
073
-.
075
-.
016
.059
-.
043
PuP
-.013
.011
.005
-.
015
.059
.012
-.075
.133
-.
051
-.
081
-.
017
-.
031
.003
-.070
.038
-.
064
-.
024
-.018
-.023
.055
-.
071
-.
073
.445
.123
-.
036
-.
124
.089
PuO
.027
-.
069
-.
015
.012
-.
059
.029
.068
.066
-.
077
-.
011
-.
019
-.
161
.022
-.029
.072
.012
-.
106
-.042
.082
.034
.016
-.
075
.123
.484
-.
116
-.
103
.036
M
.008
.054
-.
041
.051
.098
-.
061
-.092
.036
-.
048
.009
-.
017
.089
-.
048
.012
.001
-.
025
.048
-.050
-.048
-.
018
-.
017
-.
016
-.
036
-.
116
.316
-.
120
-.
074
KS
.054
-.
065
.094
-.
072
-.
093
.051
.021
-.086
.079
.000
-.
048
.050
-.
019
.039
-.076
.044
.053
-.041
.028
-.
062
-.
034
.059
-.
124
-.
103
-.
120
.341
-.
095
SR
-.110
-.
029
-.
032
.031
.045
-.
062
-.029
.112
-.
112
.056
.125
-.
050
.009
-.011
.051
-.
058
-.
086
.013
.028
-.
046
-.
002
-.
043
.089
.036
-.
074
-.
095
.496
Anti-image Correlation
KF
.822(a)
-.
253
.207
-.
079
-.
137
-.
168
-.108
-.049
.034
-.
390
.020
.106
.111
-.064
-.114
-.
147
.075
-.109
-.106
-.
049
.169
.022
-.
029
.059
.022
.140
-.
234
Lyr
-.253
.802(a)
-.
590
-.
089
.117
-.
063
-.108
.039
.082
.101
-.
008
.049
-.
142
.088
.092
.046
.013
.182
-.095
-.
025
-.
069
-.
020
.028
-.
168
.163
-.
186
-.
068
SS
.207
-.
590
.753(a)
-.
229
-.
139
-.
031
-.111
-.024
.105
-.
236
-.
086
.001
.063
-.174
-.094
-.
211
.206
-.211
.126
-.
023
-.
036
.084
.012
-.
037
-.
129
.287
-.
081
Kls
-.079
-.
089
-.
229
.871(a)
-.
004
.110
.087
-.190
-.
199
.034
.080
-.
008
-.
020
.196
-.049
-.
051
-.
084
.053
-.035
-.
055
-.
052
-.
178
-.
031
.024
.124
-.
167
.059
H -.137
.11
-.
1
-.
0
.79
-.
2
-.1
.174
-.
2
-.
0
.01
.20
-.
1
-.1
.23
-.
2
.00
-.1
-.1
-.
0
-.
0
-.
0
.12
-.
1
.24
-.
2
.08
133
7 39
04
6(a)
32
52
28
21
2 8 34
18
1 28
5 43
07
40
26
13
2 17
2 20
9
FF
-.168
-.
063
-.
031
.110
-.
232
.848(a)
.021
-.046
.107
-.
064
-.
206
-.
130
.042
.123
-.112
.202
.025
.200
-.040
-.
036
-.
160
-.
039
.024
.058
-.
150
.122
-.
122
T
-.108
-.
108
-.
111
.087
-.
152
.021
.886(a)
-.229
.004
-.
017
.048
-.
318
.049
-.076
-.002
.146
-.
015
-.001
.153
.020
-.
044
-.
041
-.
162
.142
-.
236
.051
-.
061
MP
-.049
.039
-.
024
-.
190
.174
-.
046
-.229
.75
4(a)
-.
401
-.
158
-.
008
-.
050
-.
023
-.241
.112
-.
174
-.
114
.035
.020
.028
.084
-.
031
.310
.149
.100
-.
231
.248
EP
.034
.082
.105
-.
199
-.
228
.107
.004
-.401
.793(a)
-.
159
-.
292
.097
.060
-.006
.059
.196
-.
088
.124
-.056
.018
-.
082
.087
-.
125
-.
179
-.
139
.219
-.
257
Alt
-.390
.101
-.
236
.034
-.
021
-.
064
-.017
-.158
-.
159
.841(a)
-.
024
.043
-.
303
.188
.044
.269
-.
026
.082
-.029
-.
059
.005
.055
-.
190
-.
025
.025
-.
001
.124
KB
.020
-.
008
-.
086
.080
.012
-.
206
.048
-.008
-.
292
-.
024
.892(a)
-.
122
.136
-.093
-.057
-.
216
-.
060
-.027
-.094
.035
-.
116
.049
-.
036
-.
039
-.
043
-.
117
.254
Lok
.106
.049
.001
-.
008
.208
-.
130
-.318
-.050
.097
.043
-.
122
.743(a)
-.
265
.111
-.139
-.
069
.039
.003
-.269
-.
063
.043
.179
-.
065
-.
322
.219
.118
-.
100
Atm
.111
-.
142
.063
-.
020
-.
134
.042
.049
-.023
.060
-.
303
.136
-.
265
.869(a)
-.490
-.198
-.
145
-.
026
-.033
.047
.132
-.
068
-.
018
.008
.061
-.
162
-.
061
.023
DI
-.064
.088
-.
174
.196
-.
118
.123
-.076
-.241
-.
006
.188
-.
093
.111
-.
490
.846(a)
-.300
.179
-.
104
.090
-.071
-.
121
.104
-.
067
-.
202
-.
080
.040
.128
-.
031
Kbr
-.114
.092
-.
094
-.
049
.231
-.
112
-.002
.112
.059
.044
-.
057
-.
139
-.
198
-.300
.880(a)
-.
072
-.
186
-.045
-.011
.029
-.
067
-.
014
.090
.163
.002
-.
206
.114
Kur
-.147
.046
-.
211
-.
051
-.
228
.202
.146
-.174
.196
.269
-.
216
-.
069
-.
145
.179
-.072
.598(a)
-.
374
.076
-.061
.206
.099
-.
013
-.
138
.024
-.
064
.109
-.
118
C
.075
.013
.206
-.
084
.005
.025
-.015
-.114
-.
088
-.
026
-.
060
.039
-.
026
-.104
-.186
-.
374
.810(a)
-.169
.214
-.
337
-.
159
-.
059
-.
059
-.
247
.140
.147
-.
197
PKT
-.109
.182
-.
211
.053
-.
143
.200
-.001
.035
.124
.082
-.
027
.003
-.
033
.090
-.045
.076
-.
169
.688(a)
-.226
.062
.054
.095
-.
031
-.
072
-.
106
-.
084
.022
KdP
-.106
-.
095
.126
-.
035
-.
107
-.
040
.153
.020
-.
056
-.
029
-.
094
-.
269
.047
-.071
-.011
-.
061
.214
-.226
.834(a)
-.
526
-.
099
-.
313
-.
068
.234
-.
169
.094
.080
134
PK
-.049
-.
025
-.
023
-.
055
-.
040
-.
036
.020
.028
.018
-.
059
.035
-.
063
.132
-.121
.029
.206
-.
337
.062
-.526
.864(a)
.015
.015
.151
.090
-.
059
-.
193
-.
120
WTF
.169
-.
069
-.
036
-.
052
-.
026
-.
160
-.044
.084
-.
082
.005
-.
116
.043
-.
068
.104
-.067
.099
-.
159
.054
-.099
.015
.930(a)
-.
222
-.
158
.035
-.
043
-.
085
-.
005
KP
.022
-.
020
.084
-.
178
-.
013
-.
039
-.041
-.031
.087
.055
.049
.179
-.
018
-.067
-.014
-.
013
-.
059
.095
-.313
.015
-.
222
.892(a)
-.
157
-.
154
-.
041
.145
-.
087
PuP
-.029
.028
.012
-.
031
.122
.024
-.162
.310
-.
125
-.
190
-.
036
-.
065
.008
-.202
.090
-.
138
-.
059
-.031
-.068
.151
-.
158
-.
157
.825(a)
.265
-.
095
-.
318
.190
PuO
.059
-.
168
-.
037
.024
-.
117
.058
.142
.149
-.
179
-.
025
-.
039
-.
322
.061
-.080
.163
.024
-.
247
-.072
.234
.090
.035
-.
154
.265
.632(a)
-.
296
-.
253
.072
M
.022
.163
-.
129
.124
.242
-.
150
-.236
.100
-.
139
.025
-.
043
.219
-.
162
.040
.002
-.
064
.140
-.106
-.169
-.
059
-.
043
-.
041
-.
095
-.
296
.842(a)
-.
366
-.
188
KS
.140
-.
186
.287
-.
167
-.
220
.122
.051
-.231
.219
-.
001
-.
117
.118
-.
061
.128
-.206
.109
.147
-.084
.094
-.
193
-.
085
.145
-.
318
-.
253
-.
366
.747(a)
-.
232
SR
-.234
-.
068
-.
081
.059
.089
-.
122
-.061
.248
-.
257
.124
.254
-.
100
.023
-.031
.114
-.
118
-.
197
.022
.080
-.
120
-.
005
-.
087
.190
.072
-.
188
-.
232
.770(a)
a Measures of Sampling Adequacy(MSA) Analisis:
Untuk dapat melakukan analisis faktor, persyaratan pokok yang harus dipenuhi ialah
angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) harus di atas 0,5.
Didasarkan hasil penghitungan tabel 4.88 yaitu tabel KMO and Bartlett’s Test, angka KMO
Measure of Sampling Adequacy adalah sebesar 0,822 dengan signifikansi 0,000. Angka 0,822
berada diatas 0,5 dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel dan data di
atas dapat terus dianalisis lebih lanjut.
Ketentuan tersebut diatas didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
• Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka variabel dapat dianalisis lebih lanjut.
• Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka variabel tidak dapat dianalisis lebih lanjut.
Besarnya angka MSA ialah antara 0 – 1. Jika digunakan dalam menentukan
penggabungan variabel maka ketentuannya sebagai berikut:
135
• Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan.
• Jika MSA =>0,05 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih
lanjut.
• Jika MSA < 0,05 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis
lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan atau dibuang.
Hasil analisis awal tabel 4.89 yaitu tabel Anti-image Matrices menunjukkan nilai untuk
variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut:
• KF (Kategori Film) = 0,822.
• Lyr (Layar) = 0,802.
• SS (Sound System) = 0,753.
• Kls (Kelas) = 0,871.
• H (Harga) = 0,796.
• FF (Festival Film) = 0,848.
• T (Transaksi) = 0,886.
• MP (Mengubah Paradigma) = 0,754.
• EP (Edukasi Pasar) = 0,793.
• Alt (Alternatif Film) = 0,841.
• Kmd (Kemudahan Bertransaksi) = 0,892.
• Lok (Lokasi) = 0,743.
• Atm (Atmosfir) = 0,869.
• DI (Desain Interior) = 0,846.
• Kbr (Kebersihan) = 0,880.
• Kur (Kursi) = 0,598.
• C (Crowding) = 0,810.
• PKT (Pengaruh Kehadiran Teman/Kerabat) = 0,688.
• KdP (Komunikasi dari Petugas) = 0,834.
• PK (Perhatian Kebutuhan oleh Petugas) = 0,864.
136
• WTF (Waktu Tayang Film) = 0,930.
• KP (Kecepatan Pelayanan) = 0,892.
• PuP (Pembelian untuk Pribadi) = 0,825.
• PuO (Pembelian untuk Orang Lain) = 0,632.
• M (Mood) = 0,842.
• KS (Kondisi Sementara) = 0,747.
• SR (Situasi Ritual) = 0,770.
Jika dilihat dari hasil analisis tersebut diatas maka variabel-variabel yang mempunyai MSA
> 0,5 ialah semua variabel yang diteliti. Kesimpulannya, variabel-variabel yang memengaruhi
keputusan pembelian/keputusan menonton film di Blitz ialah variabel kategori film, layar,
sound system, kelas, harga, festival film, transaksi, mengubah paradigma, edukasi pasar,
alternatif film, kemudahan bertransaksi, lokasi, atmosfir, desain interior, kebersihan, kursi,
crowding, pengaruh kehadiran teman/kerabat, komunikasi dari petugas, perhatian kebutuhan
oleh petugas, waktu tayang film, kecepatan pelayanan, pembelian untuk pribadi, pembelian
untuk orang lain, mood, kondisi sementara, dan situasi ritual.
137
4.5 Pengolahan Data Dengan Metode Regresi Sederhana
4.5.1 Hubungan Pengetahuan Konsumen terhadap Keputusan Menonton Film di
Blitz
Regresi sederhana adalah analisis regresi dengan menggunakan hanya satu variabel
bebas. Uji regresi sederhana dilakukan dengan satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen, yaitu
pengetahuan konsumen terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS release 13.0 sehingga
diketahui variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berikut ini adalah tabel-tabel regresi sederhana yang mengukur pengaruh
pengetahuan konsumen terhadap keputusan menonton film di Blitz:
Tabel 4.90
Descriptive Statistics
3.8292 .54837 1004.1145 .50104 100
YX1
Mean Std. Deviation N
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
Analisis:
• Nilai rata-rata keputusan menonton film di Blitz dengan jumlah data 100 responden
adalah 3,8292 dengan standar deviasi 0,54837.
• Nilai rata-rata pengetahuan konsumen dengan jumlah data 100 responden adalah
4,1145 dengan standar deviasi 0,50104.
138
Tabel 4.91
Correlations
1.000 .664.664 1.000
. .000.000 .100 100100 100
YX1YX1YX1
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y X1
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
Analisis:
• Hubungan pengetahuan konsumen dan keputusan menonton film di Blitz signifikan
karena nilai p=0,000 atau p<0,05
• Nilai r = 0,664 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan
menonton film di Blitz dengan variabel pengetahuan konsumen. Korelasi positif
menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika
pengetahuan konsumen semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz
akan meningkat.
Tabel 4.92
Variables Entered/Removedb
X1a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
139
Analisis:
• Tabel variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang
dikeluarkan (removed) atau dengan kata lain variabel independen dimasukkan dalam
penghitungan regresi.
• Pada tabel variables entered/removed, variabel independen yang masuk adalah
pengetahuan konsumen dengan variabel terikat keputusan menonton film di Blitz.
Tabel 4.93
Model Summaryb
.664a .441 .436 .41200Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X1a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
Analisis:
• Nilai R=0,664 dan R x R = R Square = 0.441, menunjukkan bahwa 0,441 atau 44,1
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan
konsumen. Sementara sisanya (100 persen – 44,1 persen = 55,9 persen) dipengaruhi
oleh sebab-sebab lain.
• Standard error of estimate = 0,41200 (satuan yang dipakai adalah variabell
dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian) lebih kecil dari standar
deviasi = 0,54837 maka model regresi layak digunakan.
140
4.5.2 Pengaruh Pengetahuan Konsumen terhadap Keputusan Menonton Film di
Blitz
Tabel 4.94
Coefficientsa
.838 .343 2.447 .016
.727 .083 .664 8.797 .000(Constant)X1
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
Hipotesis 1:
H 0 = Tidak ada pengaruh antara X1 dan Y
H 1 = Ada pengaruh antara X1 dan Y
Analisis:
• Nilai B Constant 0,838 menyatakan bahwa jika pengetahuan konsumen diabaikan,
maka keputusan menonton film di Blitz adalah sebesar 0,838.
• Nilai B Pengetahuan Konsumen 0,727 menyatakan bahwa setiap penambahan
pengetahuan konsumen 1, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat
sebanyak 0,727.
• Berdasarkan Nilai B Constant dan B Pengetahuan Konsumen, maka dapat dibuat
persamaan regresi:
Y = a + bX = 0,838 + 0,727 X
• Dasar pengambilan keputusan untuk mengetahui koefisien pengaruh masing-masing
variabel:
Berdasarkan Nilai t hitung
141
Jika t hitung < t tabel (+ dan – diabaikan karena uji bersifat 2 sisi), maka H 0
diterima, atau tidak ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, atau ada pengaruh signifikan
dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel dilihat dengan db (derajat bebas) = N – k, N = Jumlah Sampel (N = 100)
dan K = Jumlah Variabel (K = 2), sehingga db = 100 – 2 = 98
t tabel (db= 98 taraf kepercayaan 95% (α / 2 = 0,05 / 2 = 0,025)) = 1,98.
t hitung X1 = 8,797. Oleh karena itu t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak atau
Pengetahuan Konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap Keputusan
Menonton Film di Blitz.
Berdasarkan Nilai Probabilitas
X1: p = 0,000. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel pengetahuan
konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan menonton film di
Blitz. Kegunaan p dan uji t adalah sama, yaitu sebagai dasar pengambilan
keputusan signifikan tidaknya koefisien regresi.
142
4.5.3 Analisis Faktor Pengetahuan Konsumen Yang Paling Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing subvariabel
yang ditimbulkan oleh variabel pengetahuan konsumen dan subvariabel mana yang paling
mempengaruhi keputusan pembelian/keputusan menonton film di Blitz.
Tabel 4.95
Model Summary
.631a .399 .393 .42740Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), PengetahuanProduka.
Model Summary
.493a .243 .235 .47965Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), PengetahuanPembeliana.
Model Summary
.520a .270 .263 .47082Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), PengetahuanPemakaiana.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Analisis:
• Nilai R=0,631 dan R x R = R Square = 0,399, menunjukkan bahwa 0,399 atau 39,9
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor pengetahuan produk
dari variabel pengetahuan konsumen.
• Nilai R=0,493 dan R x R = R Square = 0,243, menunjukkan bahwa 0,243 atau 24,3
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor pengetahuan
pembelian dari variabel pengetahuan konsumen.
143
• Nilai R = 0,520 dan R x R = R Square = 0,270, menunjukkan bahwa 0,270 atau 27
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor pengetahuan
pemakaian dari variabel pengetahuan konsumen.
Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa faktor pengetahuan produk dari variabel
pengetahuan konsumen merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan
menonton film di Blitz.
4.5.4 Hubungan Klasifikasi Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di
Blitz
Berikut ini adalah tabel-tabel regresi sederhana yang mengukur pengaruh
pengetahuan konsumen terhadap keputusan menonton film:
Tabel 4.96
Descriptive Statistics
3.8292 .54837 1003.7794 .52558 100
YX2
Mean Std. Deviation N
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X2 = Klasifikasi Situasional
Analisis:
• Nilai rata-rata keputusan menonton film di Blitz dengan jumlah data 100 responden
adalah 3,8292 dengan standar deviasi 0,54837.
• Nilai rata-rata pengetahuan konsumen dengan jumlah data 100 responden adalah
3,7794 dengan standar deviasi 0,52558.
144
Tabel 4.97
Correlations
1.000 .759.759 1.000
. .000.000 .100 100100 100
YX2YX2YX2
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y X2
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X2 = Klasifikasi Situasional
Analisis:
• Hubungan klasifikasi situasional dan keputusan menonton film di Blitz signifikan
karena nilai p=0,000 atau p<0,05
• Nilai r = 0,759 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan
menonton film di Blitz dengan variabel klasifikasi situsional. Korelasi positif
menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika klasifikasi
situasional semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz akan
meningkat.
Tabel 4.98
Variables Entered/Removedb
X2a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X2 = Klasifikasi Situasional
145
Analisis:
• Tabel variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang
dikeluarkan (removed) atau dengan kata lain variabel independen dimasukkan dalam
penghitungan regresi.
• Pada tabel variables entered/removed, variabel independen yang masuk adalah
klasifikasi situasional dengan variabel terikat keputusan menonton film di Blitz.
Tabel 4.99
Model Summaryb
.759a .576 .571 .35910Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X2a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X2 = Klasifikasi Situasional
Analisis:
• Nilai R=0,759 dan R x R = R Square = 0.576, menunjukkan bahwa 0,576 atau 57,6
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel klasifikasi
situasional. Sementara sisanya (100 persen – 57,6 persen = 42,4 persen)
dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.
• Standard error of estimate = 0,35910 (satuan yang dipakai adalah variabel
dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian) lebih kecil dari standar
deviasi = 0,54837 maka model regresi layak digunakan.
146
4.5.5 Pengaruh Klasifikasi Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di
Blitz
Tabel 4.100
Coefficientsa
.838 .262 3.198 .002
.792 .069 .759 11.527 .000(Constant)X2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X2 = Klasifikasi Situasional
Hipotesis 2:
H 0 = Tidak ada pengaruh antara X2 dan Y
H 1 = Ada pengaruh antara X2 dan Y
Analisis:
• Nilai B Constant 0,838 menyatakan bahwa jika klasifikasi situasional diabaikan,
maka keputusan menonton film di Blitz adalah sebesar 0,838.
• Nilai B Klasifikasi Situasional 0,792 menyatakan bahwa setiap penambahan klasifikasi
situasional 1, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat sebanyak 0,792.
• Berdasarkan Nilai B Constant dan B Klasifikasi Situasional, maka dapat dibuat
persamaan regresi:
Y = a + bX = 0,838 + 0,792 X
• Dasar pengambilan keputusan untuk mengetahui koefisien pengaruh masing-masing
variabel:
147
Berdasarkan Nilai t hitung
Jika t hitung < t tabel (+ dan – diabaikan karena uji bersifat 2 sisi), maka H 0
diterima, atau tidak ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, atau ada pengaruh signifikan
dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel dilihat dengan db (derajat bebas) = N – k, N = Jumlah Sampel (N = 100)
dan K = Jumlah Variabel (K = 2), sehingga db = 100 – 2 = 98
t tabel (db= 98 taraf kepercayaan 95% (α / 2 = 0,05 / 2 = 0,025)) = 1,98.
t hitung X2 = 11,527. Oleh karena t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak atau
Klasifikasi Situasional secara signifikan berpengaruh terhadap Keputusan
Menonton Film di Blitz.
Berdasarkan Nilai Probabilitas
X2 : p = 0,000. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel klasifikasi
situasional secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kegunaan p dan uji t adalah sama, yaitu sebagai dasar pengambilan keputusan
signifikan tidaknya koefisien regresi.
4.5.6 Analisis Faktor Klasifikasi Situasional Yang Paling Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing subvariabel
yang ditimbulkan oleh variabel klasifikasi situasional dan subvariabel mana yang paling
mempengaruhi keputusan pembelian/keputusan menonton film di Blitz.
148
Tabel 4.101
Model Summary
.614a .376 .370 .43524Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), LingkunganFisika.
Model Summary
.546a .298 .291 .46175Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), LingkunganSosiala.
Model Summary
.504a .254 .246 .47617Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), LingkunganWaktua.
Model Summary
.465a .216 .208 .48790Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant),TujuanPembelianDanKonsumsi
a.
Model Summary
.536a .287 .280 .46539Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), MoodDanKondisiSementaraa.
Model Summary
.570a .325 .318 .45290Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SituasiRituala.
Analisis:
• Nilai R = 0,614 dan R x R = R Square = 0,376, menunjukkan bahwa 0,376 atau 37,6
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik dari
variabel klasifikasi situasional.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
149
• Nilai R = 0,546 dan R x R = R Square = 0,298 menunjukkan bahwa 0,298 atau 29,8
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial
dari variabel klasifikasi situasional.
• Nilai R = 0,504 dan R x R = R Square = 0,254, menunjukkan bahwa 0,254 atau 25,4
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan waktu
dari variabel klasifikasi situasional.
• Nilai R = 0,465 dan R x R = R Square = 0,216, menunjukkan bahwa 0,465 atau 21,6
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor tujuan pembelian
dan konsumsi dari variabel klasifikasi situasional.
• Nilai R = 0,536 dan R x R = R Square = 0,287, menunjukkan bahwa 0,287 atau 28,7
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor mood (suasana hati)
dan kondisi sementara saat pembelian dari variabel klasifikasi situasional.
• Nilai R = 0,570 dan R x R = R Square = 0,325, menunjukkan bahwa 0,325 atau 32,5
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik dari
variabel klasifikasi situasional.
Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa faktor lingkungan fisik dari variabel
klasifikasi situasional merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan
menonton film di Blitz.
4.6 Pengolahan Data Dengan Metode Regresi Berganda
4.6.1 Hubungan Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi Situasional terhadap
Keputusan Menonton Film di Blitz
Regresi berganda adalah analisis regresi dengan menggunakan dua atau lebih
variabel bebas. Uji regresi berganda dilakukan dengan satu variabel dependen dan dua
variabel independen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen, yaitu pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional terhadap variabel
dependen, yaitu keputusan pembelian.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS release 13.0 sehingga
diketahui variabel-variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
150
Berikut ini adalah tabel-tabel regresi berganda yang mengukur pengaruh
pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional terhadap keputusan menonton film di Blitz:
Tabel 4.102
Descriptive Statistics
3.8292 .54837 1004.1145 .50104 1003.7794 .52558 100
YX1X2
Mean Std. Deviation N
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
X2 = Klasifikasi Situasional
Analisis:
• Nilai rata-rata keputusan menonton film di Blitz dengan jumlah data 100 responden
adalah 3,8292 dengan standar deviasi 0,54837.
• Nilai rata-rata pengetahuan konsumen dengan jumlah data 100 responden adalah
4,1145 dengan standar deviasi 0,50104.
• Nilai rata-rata klasifikasi situasional dengan jumlah data 100 responden adalah
3,7794 dengan standar deviasi 0,52558.
151
Tabel 4.103
Correlations
1.000 .664 .759.664 1.000 .652.759 .652 1.000
. .000 .000.000 . .000.000 .000 .100 100 100100 100 100100 100 100
YX1X2YX1X2YX1X2
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y X1 X2
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
X2 = Klasifikasi Situasional
Analisis:
• Nilai r = 0,664 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan
menonton film di Blitz dengan variabel pengetahuan konsumen. Korelasi positif
menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika
pengetahuan konsumen semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz
akan meningkat.
• Nilai r = 0,759 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan
menonton film di Blitz dengan variabel klasifikasi situsional. Korelasi positif
menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika klasifikasi
situasional semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz akan
meningkat.
• Hubungan antara variabel pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional adalah
sebesar 0,652. Ini menandakan bahwa korelasi kedua variabel tersebut kuat dan
searah karena angkanya positif.
152
• Tingkat signifikansi koefisien satu sisi dari output menghasilkan angka 0,000. Oleh
karena angka tersebut < 0,05, maka korelasi diantara variabel keputusan pembelian
dengan pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional sangat signifikan.
Tabel 4.104
Variables Entered/Removedb
X2, X1a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
X2 = Klasifikasi Situasional
Analisis:
• Tabel variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang
dikeluarkan (removed) atau dengan kata lain kedua variabel independen dimasukkan
dalam penghitungan regresi.
• Pada tabel variables entered/removed, kedua variabel independen yang masuk
adalah pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional dengan variabel terikat
keputusan menonton film di Blitz.
Tabel 4.105
Model Summaryb
.791a .625 .618 .33904Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X2, X1a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
153
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
X2 = Klasifikasi Situasional
Analisis:
• Nilai R = 0,791 menandakan keputusan menonton film di Blitz dengan pengetahuan
konsumen dan klasifikasi situasional memiliki hubungan yang kuat karena angka
R>0,5.
• Nilai R=0,791 dan R x R = R Square = 0.625, menunjukkan bahwa 0,625 atau 62,5
persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan
konsumen dan klasifikasi situasional. Sementara sisanya (100 persen – 62,5 persen =
37,5 persen) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.
• Standard error of estimate = 0,33904 (satuan yang dipakai adalah variabel
dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian) lebih kecil dari standar
deviasi = 0,54837 maka model regresi layak digunakan.
4.6.2 Pengaruh Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi Situasional terhadap
Keputusan Menonton Film di Blitz
Tabel 4.106
ANOVAb
18.620 2 9.310 80.997 .000a
11.150 97 .11529.770 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2, X1a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
154
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
X2 = Klasifikasi Situasional
Hipotesis 3:
H 0 = Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi
Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di Blitz.
H 1 = Ada pengaruh signifikan antara variabel Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi
Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di Blitz.
Analisis:
Pada ANOVA, nilai F = 80.997 dengan p = 0,000. Oleh karena p < 0,05; maka
regresi dapat dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian. Atau dapat dikatakan, H 0
ditolak, atau artinya pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada taraf kepercayaan 95%.
Tabel 4.107
Coefficientsa
.268 .294 .914 .363
.323 .090 .295 3.597 .001
.591 .086 .566 6.908 .000
(Constant)X1X2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dimana:
Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian
X1 = Pengetahuan Konsumen
X2 = Klasifikasi Situasional
155
Analisis:
• Nilai B Constant 0,268 menyatakan bahwa jika pengetahuan konsumen dan klasifikasi
situasional diabaikan, maka keputusan menonton film di Blitz adalah sebesar 0,268.
• Nilai B Pengetahuan Konsumen 0,323 menyatakan bahwa setiap bertambah 1
pengetahuan konsumen, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat sebanyak
0,323.
• Nilai B Klasifikasi Situasional 0,591 menyatakan bahwa setiap bertambah 1 klasifikasi
situasional 1, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat sebanyak 0,591.
• Berdasarkan Nilai B Constant dan B Pengetahuan Konsumen dan B Klasifikasi
Situasional, maka dapat dibuat persamaan regresi:
Y = a + b1X1 + b2X2 = 0,268 + 0,323 X1 + 0,591 X2
• Dasar pengambilan keputusan untuk mengetahui koefisien pengaruh masing-masing
variabel:
Berdasarkan Nilai t hitung
Jika t hitung < t tabel (+ dan – diabaikan karena uji bersifat 2 sisi), maka H 0
diterima, atau tidak ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, atau ada pengaruh signifikan
dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel dilihat dengan db (derajat bebas) = N – k, N = Jumlah Sampel (N = 100)
dan K = Jumlah Variabel (K = 3), sehingga db = 100 – 3 = 97
t tabel (db= 97 taraf kepercayaan 95% (α / 2 = 0,05 / 2 = 0,025)) = 1,98.
t hitung X1 = 3,597. Oleh karena itu t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak atau
Pengetahuan Konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap omset
penjualan.
t hitung X2 = 6,908. Oleh karena t hitung > t tabel, maka maka H 0 ditolak atau
Klasifikasi Situasional secara signifikan berpengaruh terhadap Keputusan
Menonton Film di Blitz.
156
Berdasarkan Nilai Probabilitas
X1: p = 0,001. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel pengetahuan
konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
X2 : p = 0,000. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel klasifikasi
situasional secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
157
4.7 Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda
4.7.1 Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas
Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui keadaan dimana variabel-variabel
independen (pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional) mempunyai korelasi
(hubungan) yang erat satu sama lain.
Dikatakan terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi (r), antar variabel bebas (X1
dan X2) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan
0,60 (r )60,0≤ . Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinearitas dapat digunakan cara
lain yaitu dengan:
1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara
statistic ( )α
2. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah factor inflasi penyimpangan
baku kuadrat
Nilai tolerance ( )α dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan
kedua nilai tersebut sebagai berikut:
- Besar nilai tolerance ( )α :
α = 1/VIF
- Besar nilai variance iflation factor (VIF) :
VIF = 1/α
Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika : α hitung < α dan VIF hitung > VIF
Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika : α hitung > α dan VIF hitung < VIF.
158
Tabel 4.108
Variables Entered/Removed b
X2, X1 a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Tabel 4.109
Coefficients a
.575 1.740
.575 1.740X1X2
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Tabel 4.110
Coefficient Correlationsa
1.000 -.652-.652 1.000.007 -.005
-.005 .008
X2X1X2X1
Correlations
Covariances
Model1
X2 X1
Dependent Variable: Ya.
Tabel 4.111
Collinearity Diagnostics a
2.985 1.000 .00 .00 .00.010 17.635 .83 .02 .42.005 23.400 .17 .98 .58
Dimension123
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) X1 X2Variance Proportions
Dependent Variable: Ya.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Analisis:
1. Menggunakan besaran koefisien korelasi antar variabel bebas. Dari output di atas
terlihat koefisien korelasi antar variabel bebas sebesar -0,652 jauh di bawah 0,60
disimpulkan antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
159
2. Menggunakan besaran tolerance (α ) dan variance inflaction factor (VIF). Jika
menggunakan alpha/tolerance = 10% atau 0,10, maka VIF = 10. Dari ouput besar
VIF hitung (VIF pengetahuan konsumen = 1,740 dan VIF klasifikasi situasional =
1,740) < VIF =10 dan semua tolerance variabel bebas (0,575 = 57,5%) di atas 10%,
dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
160
4.7.2 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Uji asumsi klasik heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada
gangguan karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi.
Analisis ini dapat dilihat dari diagram pencar (scatterplot) dari aplikasi SPSS 13.0
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur
baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.
Tabel 4.112
Residuals Statisticsa
1.6458 4.8362 3.8292 .43369 100-5.035 2.322 .000 1.000 100
.034 .181 .055 .020 100
1.5969 4.8247 3.8288 .43600 100-.69842 .80032 .00000 .33559 100
-2.060 2.361 .000 .990 100-2.074 2.435 .001 1.006 100
-.70812 .85172 .00041 .34647 100-2.111 2.500 .001 1.014 100
.018 27.095 1.980 3.078 100
.000 .127 .011 .020 100
.000 .274 .020 .031 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Ya.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
161
Histogram 4.1
20-2-4-6
Regression Standardized Predicted Value
4
2
0
-2
-4
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Analisis:
Hasil output SPSS (gambar scatterplot) di atas didapatkan titik-titik menyebar dii
bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, jadi kesimpulannya
variabel bebas di atas tidak terjadi heterokedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.
4.7.3 Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji asumsi klasik normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel
terikat (Y) pada persamaan regresi yang diharapkan, berdistribusi normal atau berdistribusi
tidak normal.
162
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data
variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak,
cukup membandingkan antara data riil/nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah
mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva
cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak
normal dan sebaliknya. Cara grafik histrogram lebih sesuai untuk data yang relative banyak,
dan tidak cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan.
Cara normal probability plot lebih handal daripada cara grafik histogram, karena cara
ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal (otomatis oleh computer) secara
kumulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis
diagonal.
Histogram 4.2
420-2-4
Regression Standardized Residual
14
12
10
8
6
4
2
0
Freq
uenc
y
Mean = 2E-15Std. Dev. = 0.99N = 100
Dependent Variable: Y
Histogram
163
Histogram 4.3
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Expe
cted
Cum
Pro
bDependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Dari hasil grafik histogram didapatkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti di
atas berdistribusi normal, demikian juga dari normal probability plots menunjukkan distribusi
normal, karena garus (titik-titik) mengikuti garis normal.
164
4.7.4 Uji Asumsi Klasik Otokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika
terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik/tidak layak dipakai prediksi.
Tabel 4.113
Model Summaryb
.791a .625 .618 .33904 2.155Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X2, X1a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
Analisis:
Dari hasil olah data diatas, ditemukan Durbin-Watson pada Model Summary
menunjukkan nilai D-W = 2,155. Bila dilihat dari tabel D-W (Gujarati, 1995, p.818) pada
p=0,05, N=100, dan K (jumlah variabel bebas) = 2 adalah: dL=1,634 dan dU=1,715.
Oleh karena D-W hitung = 2,155, maka D-W > dU > dL. Dengan demikian dapat diputuskan
tidak terjadi otokorelasi, atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang
otokorelasi.
165
4.8 Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan konsumen dan
klasifikasi situasional terhadap keputusan menonton film di Blitz. Penelitian ini dilakukan
terhadap konsumen Blitz Megaplex Grand Indonesia yang memiliki Blitz Card. Metode
penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif survey. Terdapat satu variabel dependen
yaitu keputusan pembelian (keputusan menonton film di Blitz) dan dua variabel independent
yaitu pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional. Semua variabel tersebut diuji dengan
metode regresi sederhana dan metode regresi berganda.
• Melalui pengujian dengan menggunakan SPSS 13.0, besarnya pengaruh antar
variabel adalah sebesar:
1. 44,1 persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan
konsumen. Sementara sisanya (100 persen – 44,1 persen = 55,9 persen) dipengaruhi
oleh sebab-sebab lain. Pengaruh ini cukup besar dan Blitz dapat mempertahankannya
dan melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pengaruh pengetahuan
konsumen dengan jalan:
a. Meningkatkan upaya pemasaran agar konsumen tahu akan produk dan jasa yang
ditawarkan oleh Blitz melalui media cetak/elektronik, karena telah terbukti bahwa bila
konsumen tahu akan produk yang ditawarkan oleh Blitz hal tersebut mempengaruhi
keputusan pembelian mereka.
b. Mengedukasi pasar seputar pengetahuan pemakaian yang benar sehingga
konsumen akan dapat lebih merasakan manfaat jasa dan produk yang ditawarkan
Blitz setelah mengonsumsinya.
2. 57,6 persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel klasifikasi
situasional. Sementara sisanya (100 persen – 57,6 persen = 42,4 persen) dipengaruhi
oleh sebab-sebab lain. Pengaruh ini besar dan Blitz dapat meningkatkan serta
mempertahankannya dengan jalan:
a. Menjaga kualitas lingkungan fisik Blitz.
b. Memberikan promosi penjualan pada tiketnya (beli satu tiket gratis satu tiket) agar
konsumen dapat pergi menonton di Blitz bersama temannya.
166
c. Memberikan insentif dan penghargaan kepada karyawannya setiap bulan.
d. Melatih karyawannya agar dapat meningkatkan kualitas pelayanannya.
e. Mengadakan evaluasi dan pembinaan rutin kepada para karyawan berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya sebagai tenaga penjualan.
f. Karena situasi ritual pengaruhnya cukup kuat pada variabel klasifikasi situasional
maka disarankan Blitz memutar film-film menarik pada musim liburan sehingga
konsumen tertarik untuk menonton di Blitz.
3. 62,5 persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan
konsumen dan klasifikasi situasional. Sementara sisanya (100 persen – 62,5 persen =
37,5 persen) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Pengaruh ini dikatakan besar dan hal ini
baik bagi Blitz sehingga Blitz harus tetap dapat mempertahankannya dengan
melaksanakan upaya-upaya diatas.