Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan...

91
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Latar Belakang Pendirian Perusahaan Blitz Megaplex didirikan berangkat dari pengalaman pribadi CEO Blitz Megaplex, David Hilman, karena kekecewaannya setiap kali pergi nonton film. Pencarian parkir yang susah dan antrian yang panjang dalam bioskop demi selembar tiket mengilhami David Hilman dan rekannya untuk mendirikan jaringan bioskop dengan konsep baru. Selain itu variasi film dan waktu tayang film yang sedikit yang menyebabkan terlewatnya kesempatan mencari hiburan menonton juga menjadi alasan utama. Direktur Utama Blitz Megaplex, Ananda Siregar, melihat peluang pasar terbuka lebar dari terbatasnya pilihan hiburan di luar rumah dibandingkan kebutuhan hiburan yang besar di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda yang gemar berakhir pekan di luar rumah. Bila dibandingkan dengan Singapura yang memiliki empat pengelola bioskop dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar tiga juta orang dan Kuala Lumpur dengan lima pemain jaringan bioskop besar dan jumlah penduduk sekitar dua hingga tiga juta orang, sudah saatnya Indonesia punya pilihan lebih dari satu jaringan bioskop. Jumlah penduduk Indonesia mencapai 200 juta orang, Jakarta sebagai ibu kota memiliki 12 juta orang yang suka menonton, ini merupakan peluang besar bagi Blitz di pasar bioskop. Blitz Megaplex adalah bioskop pertama di Indonesia dengan konsep one entertainment center dengan slogan beyond movies. Dimulai dari riset sejak tahun 2002, David Hilman mempersiapkan bekal untuk menghadapi pesaing yang sudah sekian lama mendominasi pasar, dengan rajin mengunjungi beberapa bioskop di luar negeri, mempelajari buku-buku referensi untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail tentang bioskop, mengadakan focus group discussion bagi komunitas di tiap daerah yang akan dibangun Blitz, hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat Blitz sesuai standar internasional, baik konsep, sistem, peralatan, dan desain interior. Akhirnya PT. Graha Layar Prima, perusahaan yang melahirkan Blitz Megaplex lahir pada tanggal 03 Februari 2004 dengan gerai pertama 76

Transcript of Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan...

Page 1: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden

4.1.1 Latar Belakang Pendirian Perusahaan

Blitz Megaplex didirikan berangkat dari pengalaman pribadi CEO Blitz Megaplex,

David Hilman, karena kekecewaannya setiap kali pergi nonton film. Pencarian parkir yang

susah dan antrian yang panjang dalam bioskop demi selembar tiket mengilhami David Hilman

dan rekannya untuk mendirikan jaringan bioskop dengan konsep baru. Selain itu variasi film

dan waktu tayang film yang sedikit yang menyebabkan terlewatnya kesempatan mencari

hiburan menonton juga menjadi alasan utama.

Direktur Utama Blitz Megaplex, Ananda Siregar, melihat peluang pasar terbuka lebar

dari terbatasnya pilihan hiburan di luar rumah dibandingkan kebutuhan hiburan yang besar di

kalangan masyarakat, khususnya generasi muda yang gemar berakhir pekan di luar rumah.

Bila dibandingkan dengan Singapura yang memiliki empat pengelola bioskop dengan jumlah

penduduk yang hanya sekitar tiga juta orang dan Kuala Lumpur dengan lima pemain jaringan

bioskop besar dan jumlah penduduk sekitar dua hingga tiga juta orang, sudah saatnya

Indonesia punya pilihan lebih dari satu jaringan bioskop. Jumlah penduduk Indonesia

mencapai 200 juta orang, Jakarta sebagai ibu kota memiliki 12 juta orang yang suka

menonton, ini merupakan peluang besar bagi Blitz di pasar bioskop.

Blitz Megaplex adalah bioskop pertama di Indonesia dengan konsep one

entertainment center dengan slogan beyond movies. Dimulai dari riset sejak tahun 2002,

David Hilman mempersiapkan bekal untuk menghadapi pesaing yang sudah sekian lama

mendominasi pasar, dengan rajin mengunjungi beberapa bioskop di luar negeri, mempelajari

buku-buku referensi untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail tentang bioskop,

mengadakan focus group discussion bagi komunitas di tiap daerah yang akan dibangun Blitz,

hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat Blitz sesuai standar internasional, baik

konsep, sistem, peralatan, dan desain interior. Akhirnya PT. Graha Layar Prima, perusahaan

yang melahirkan Blitz Megaplex lahir pada tanggal 03 Februari 2004 dengan gerai pertama

76

Page 2: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

77

Blitz Megaplex terletak di Parijs Van Java, Bandung, gerai kedua terletak di Grand Indonesia

yang resmi dibuka pada Maret 2007, dan gerai ketiga di Pacific Place yang akan resmi dibuka

pada pertengahan Januari 2008. Pembangunan gerai Blitz di Grand Indonesia yang memiliki

studio (auditorium) dengan kapasitas besar yang cukup lama dikarenakan sulitnya mencari

desainer interior yang berpengalaman dan ahli.

Setiap tahun direncanakan Blitz akan dibuka di dua hingga tiga lokasi. Rencana

terdekat Blitz akan hadir di Bumi Serpong Damai di Serpong, Mal of Indonesia di Kelapa

Gading, Centro Park di Grogol. Surabaya juga menjadi kota tujuan pendirian Blitz Megaplex

berikutnya. Lima kota utama di Indonesia dibidik menjadi lokasi dibangunnya Blitz dalam

pengembangan Blitz Megaplex.

4.1.2 Konsep Produk dan Jasa

Konsep Blitz adalah one entertainment center, ini sesuai dengan slogannya yakni

beyond movies. Di Blitz pengunjung tak sekedar disuguhi tontonan film namun juga

memadukan beragam hiburan dalam satu kompleks. Ada lounge lengkap dengan live music

sebagai tempat berkumpul, ngobrol, atau hangout, biliar, dan arena permainan lain seperti X-

box, dan kafe. Blitz juga memiliki Blitz Beat Store tempat dimana konsumen dapat mebeli

lagu-lagu dengan cara men-download-nya. Blitz diharapkan akan selalu diingat setiap kali

orang mencari hiburan. Blitz tersedia dengan minimal 8 studio di setiap gerainya, dengan

pemutaran film 15-20 kali setiap harinya. Kapan pun pengunjung datang pasti ada film yang

siap diputar. Pilihan film di Blitz juga sangat beragam, tak cuma film Hollywood namun Blitz

juga menyajikan film Eropa, Asia dan indie Amerika. Blitz juga mengadakan festival film

sebagai wujud dari kepeduliannya terhadap berbagai macam variasi film yang ada.

Dalam pemutaran filmnya, Blitz menggunakan proyektor digital, memiliki stadium

seating, state-of-the art sound system, dan wall-to-wall screen. Tenaga penjualan Blitz

dikerahkan untuk memberikan pelayanan yang paling ramah dan memuaskan bagi

konsumennya, sehingga setiap pelanggan yang mengunjungi Blitz akan mengingat, merasa

nyaman, dan familiar akan keramahan pelayanan yang diusung oleh Blitz.

Page 3: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

78

Blitz juga memberikan alternatif mudah untuk melakukan transaksi dengan

menggunakan teknologi terbaru melalui sms, call center, situs Blitz

(www.blitzmegaplex.com), dan Blitz Card Machine.

Semua ini dilakukan Blitz agar konsumennya merasakan pengalaman hiburan yang

tak terlupakan. Blitz memposisikan dirinya sebagai sinema pertama yang menawarkan

pilihan-pilihan dan membuat konsumennya merasa sangat nyaman.

4.1.3 Visi dan Misi

2007

is a year to be the number one most recognizable cinema mega brand.

Artinya:

2007

adalah tahun untuk menjadi merek sinema nomor satu yang paling dikenal.

Vision:

“to be the ultimate choice for the most unforgettable entertainment experiences”

The main focus of the above visions are:

The ultimate choice: as the most preferred choice for entertainment experiences

chosen by the target market.

The most unforgettable entertainment experiences: through a combination of

extraordinary product and services.

Artinya:

Visi:

“menjadi pilihan utama pengalaman hiburan yang paling tak terlupakan”

Fokus utama dalam visi diatas adalah:

Pilihan utama: sebagai pengalaman hiburan terpilih yang paling tak terlupakan oleh

target pasar.

Pengalaman hiburan yang paling tak terlupakan: melalui kombinasi produk dan jasa

yang luar biasa.

Page 4: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

79

Missions:

To provide the most innovative, fun and enjoyable entertainment experiences to all

our customers.

To create growth opportunities to all our stakeholders, employees, suppliers and

community in a “green” way.

Artinya:

Misi:

Untuk menyediakan pengalaman hiburan yang paling menyenangkan, seru, dan

inovatif untuk seluruh konsumen kami.

Untuk menciptakan peluang pertumbuhan bagi para stakeholder, karyawan,

distributor dan masyarakat dengan cara yang “sehat”.

Page 5: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

80

4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

4.1.4.1 Struktur Organisasi

PT Graha Layar PrimaSTRUCTURE ORGANIZATION (by Function)

2007Effective per January 1, 2008

Department

Unit

Section

Ass. Cinema Manager

Administration SupportServices

Usher IT

Commercial

Administration

Store & Stock Management

Performance Monitoring

Box Office

Concession

Merchandising

Gaming

DB Store

Pool

Karaoke

CRO

Concierge

Movie Club

Projectionist

Maintenance

Security

Cleaning Service

Regional Manager

General Manager

Cinema Manager

COO

Merchandise Store

Sumber: PT. Graha Layar Prima

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

4.1.4.2 Uraian Pekerjaan

Cinema Manager

- Melakukan analisa terhadap pesaing di area Jakarta, Bandung & Tangerang

- Melakukan analisa business untuk tempat kosong di Blitz Bandung

Page 6: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

81

- Membuat kegiatan bagi projectionist

- Mempelajari kegiatan operasional bioskop di GSC

- Memberikan masukkan kepada departemen-departemen terkait sehubungan dengan

bioskop

- Membuat Work Flow kegiatan operasional

- Membuat Deskripsi Tugas & Tanggung Jawab serta KPI

- Membuat SOP

- Membuat modul pelatihan

- Melakukan penerimaan karyawan operasional bekerja sama dengan HR

- Melakukan pelatihan bagi karyawan baru

Usher Crew

- Hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh atasan.

- Berperilaku, berpakaian dan berbicara sesuai dengan gambaran yang ingin diberikan oleh

perusahaan kepada pelanggan.

- Memastikan segala sesuatu yang ada dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab,

sesuai dengan kualitas standar yang telah ditetapkan.

- Bertanggung jawab atas seluruh asset perusahaan yang berada dalam ruang lingkup

tugas dan tanggung jawab.

- Memberikan pelayanan prima sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

- Menjaga alat-alat yang berhubungan dengan ruang lingkup kerja dan tanggung jawab

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4.1.5 Analisis Lima Kekuatan Porter

Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru:

Untuk pesaing yang baru masuk ke dalam industri bioskop tergolong susah untuk

bertahan, karena dalam industri ini, ada 21 cineplex yang berpengalaman dan menjadi

leader dalam persaingan. Blitz Megaplex sendiri termasuk pendatang baru dalam industri ini

Page 7: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

82

dan dianggap kompeten bagi 21 cineplex karena 21 cineplex mengeluarkan strategi bersaing

dengan cara menurunkan harga tiket bioskopnya. Pendatang baru yang ingin bersaing di

industri ini memiliki banyak hambatan, antara lain:

• Hambatan masuk:

- persyaratan modal:

Peraturan Presiden No.76 Tahun 2007 dan No.77 Tahun 2007 disebutkan bahwa

pemerintah menetapkan sebanyak 48 bidang usaha terbuka untuk investasi (penanaman

modal) dengan syarat 100% modalnya dari dalam negeri di antaranya adalah usaha produksi

film dan sarana pendukungnya yaitu bidang usaha penayangan (bioskop/gedung teater film).

Ini menandakan kompetisi dalam industri ini disisakan untuk pemain lokal dan hal ini

menguntungkan bagi Blitz karena tidak mendapat pesaing dari luar negeri.

- skala ekonomis, butuh biaya atau modal yang sangat besar untuk masuk dalam

industri ini sehingga akan sulit bagi pendatang baru untuk bermain atau bahkan bertahan di

dalamnya.

- persyaratan hak paten dan lisensi, pendatang baru membutuhkan hak paten dalam

menjalankan bisnisnya sehingga hal ini membutuhkan birokrasi yang cukup lama bila ingin

terjun ke industri ini. Selain itu lisensi film Hollywood dalam negeri dipegang oleh pesaing 21,

dibutuhkan usaha untuk melobi pihak pesaing bila ingin bekerjasama demi mendapatkan

keuntungan.

- kelangkaan lokasi, lokasi utama sebagian besar sudah diambil alih oleh pesaing

lama sehingga akan sulit bagi pendatang baru mencari tempat strategis untuk

memulai usahanya.

- bahan baku, bahan utama dalam industri bioskop adalah film, pendatang baru

harus dapat mencari distributor lokal dan di seluruh dunia untuk mengajak

bekerjasama agar memutar film mereka di bioskopnya. Bila kerjasama terjalin,

perusahaan sudah mendapat produk untuk dijual ke konsumen.

• Hambatan mobilitas:

Setelah perusahaan masuk ke industri tertentu, ia masih harus berusaha untuk

memasuki segmen-segmen pasar yang lebih menarik.

Page 8: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

83

• Hambatan keluar:

Pendatang baru harus dapat mengatasi hambatan keluar seperti tanggung jawab

hukum dan moral terhadap pelanggan, kreditor, dan karyawan. Dengan kata lain, berbisnis

tidak hanya untuk mengambil keuntungan tapi melaksanakan tanggung jawab sosialnya

sebagai pengusaha dengan mematuhi peraturan yang ada.

• Struktur biaya:

Setiap industri memiliki beban biaya tertentu yang banyak membentuk tindakan

strategisnya. Contohnya pajak tontonan yang ditetapkan oleh pemerintah. Bila perusahaan

dapat meraih untung walau dikenakan sejumlah pajak, hal itu tidak akan menjadi

penghambat dalam berusaha.

Potensi Pengembangan Produk Substitusi:

Blitz mendapat ancaman dari produk substitusi yaitu dvd. Konsumen tergiur dengan

dvd yang sayangnya lebih digemari bila bajakan karena harganya murah dan peredaran film

yang baru keluar di bioskop bisa didapatkan cukup cepat. Namun Blitz memiliki keunggulan

dibandingkan dengan menonton dvd di rumah baik asli maupun bajakan, karena Blitz

menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap

auditoriumnya yang jelas lebih memukau dari layar televisi di rumah. Kekuatan emosi

konsumen yang bisa dirasakan dengan menonton secara bersama-sama seluruh penonton di

studio menjadi keunggulan tersendiri bila menonton di bioskop. Cara terbaik untuk mengukur

kekuatan kompetitif produk subtitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat

oleh produk-produk tersebut, juga dengan memantau rencana perusahaan itu untuk

meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.

Kekuatan Tawar-Menawar Penjual/Pemasok:

Kekuatan tawar-menawar pemasok bisa dikatakan cukup seimbang karena Blitz

bekerjasama dengan 21 cineplex untuk mendapatkan film Hollywood yang lisensinya

dipegang oleh 21 cineplex. Bila kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi, Blitz dapat unggul

melalui kerjasamanya dengan para pemasok film dalam negeri maupun pemasok film

Page 9: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

84

mancanegara lainnya untuk film Eropa, Asia, India, dan indie Amerika yang jarang diputar

oleh 21 cineplex.

Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli/Konsumen:

Kekuatan tawar menawar pembeli bisa dikatakan rendah dan tidak berkembang

karena para pembeli tetap menggunakan jasa Blitz walaupun terdapat pesaing yang

menawarkan produk yang sama dengan Blitz. Ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa setiap

akhir pekan pengunjung Blitz Grand Indonesia mencapai 11.000 orang. Pangsar pasar di

seputar Sudirman mencapai 30% sedang di Bandung 40% kendati hanya ada satu gerai. Bila

angka pemasukan di Grand Indonesia dihitung dengan harga tiket reguler week-end Rp

40.000,00, dari situ saja setiap akhir pekan Blitz memperoleh pemasukan sebesar

440.000.000,00.

Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis:

Kompetisi yang terjadi di dalam industri ini sebelum Blitz masuk ke pasar bisa

dibilang monoton dengan 21 cineplex yang memegang monopoli pasar. 21 cineplex sudah

sangat berpengalaman dalam industri ini sehingga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dengan hadirnya Blitz, 21 cineplex langsung membanting harga menonton di bioskop mereka

menjadi cukup kompetitif, namun kompetisi di pasar ini menjadi menarik karena Blitz

menawarkan sesuatu yang berbeda dari pesaing yang merupakan penyegar bagi para

konsumen di industri ini yaitu mengubah kebiasaan konsumen yang datang ke bioskop untuk

menonton menjadi datang lebih dari sekedar menonton dengan adanya Blitz Café, Blitz Beat

Store, Game Room, dll. Ancaman kompetitor lain seperti subtitle yang menjadi tempat

menonton dvd dengan menyewakan satu ruangan untuk kapasitas kecil konsumen, bisa

diatasi oleh Blitz karena Blitz unggul melalui kapasitas, teknologi sound system, layar, dan

pemuatar film baru. Subtitle hanya memiliki produk dvd yang untuk kategori film baru,

membutuhkan waktu lama untuk beredar.

Page 10: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

85

4.1.6 Sistem Yang Berjalan

Manajemen umum yang diterapkan oleh Blitz mengikuti pola POAC, yaitu planning,

organizing, actuating, controlling. Sistem manajemen yang dijalankan adalah management

by objectives, jadi semuanya target oriented, atau berdasarkan target, mulai dari penetapan

jumlah karyawan dalam manajemen sampai perolehan target pasar.

4.1.7 Profil Konsumen

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Blitz Megaplex Grand Indonesia yang

memiliki Blitz Card. Setelah teknik pengambilan sampel dilakukan, didapatkan 100 responden

dari Blitz. Setelah melakukan survey dengan cara membagikan kuesioner kepada responden

bersangkutan, didapatkan data responden sebagai berikut:

Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Jumlah Pria 60

Wanita 40 Sumber: Data Primer

0

10

20

30

40

50

60

Jumlah

PriaWanita

Gambar 4.2

Jenis Kelamin Responden

Page 11: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

86

Usia Responden

Tabel 4.2

Usia Jumlah 15-24 tahun 63 25-34 tahun 27 35-44 tahun 7 45-54 tahun 3 55-ke atas 0

Sumber: Data Primer

0

10

20

30

40

50

60

70

Jumlah

15-24 tahun25-34 tahun35-44 tahun45-54 tahun55-ke atas

Gambar 4.3 Usia Responden

Pendapatan Rata-Rata per Bulan Responden

Tabel 4.3

Pendapatan Rata-rata per Bulan Jumlah Rp 980.000,00-Rp 1.500.000,00 44

Rp 1.501.000,00-Rp 5.000.000,00 27 Rp 5.001.000,00-Rp 10.000.000,00 16 Rp 10.001.000,00-Rp 15.000.000,00 4

Di atas Rp 15.000.000,00 9 Sumber: Data Primer

Page 12: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

87

05

1015202530354045

Jumlah

Rp 980.000,00-Rp1.500.000,00Rp 1.501.000,00-Rp 5.000.000,00Rp 5.001.000,00-Rp 10.000.000,00Rp 10.001.000,00-Rp 15.000.000,00Di atas Rp15.000.000,00

Gambar 4.4 Pendapatan Rata-Rata per Bulan Responden

Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 4.4

Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah < SMU 6

SMU/SMK 35 Diploma I/II/III 8

Sarjana Strata 1/2/3 51 Lainnya 0

Sumber: Data Primer

0

10

20

30

40

50

60

Jumlah

< SMU

SMU/SMK

Diploma I/II/III

Sarjana Strata1/2/3Lainnya

Gambar 4.5 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Pekerjaan Responden Pada Saat Ini

Tabel 4.5

Pekerjaan Jumlah Pelajar 50

Pegawai 31 Ibu Rumah Tangga 0

Profesional 16 Lainnya 3

Sumber: Data Primer

Page 13: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

88

0

10

20

30

40

50

Jumlah

Pelajar

Pegawai

Ibu RumahTanggaProfesional

Lainnya

Gambar 4.6 Pekerjaan Responden Pada Saat Ini

4.2 Analisis Hasil Kuesioner

4.2.1 Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan Konsumen

• Pernyataan 1

Tabel 4.6

Statistics

Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood sajamelainkan juga dari Asia, India, Eropa, dan film indie Amerika

1000

4.34

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.7

Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood saja melainkan juga dari Asia,India, Eropa, dan film indie Amerika

1 1.0 1.0 1.03 3.0 3.0 4.05 5.0 5.0 9.0

43 43.0 43.0 52.048 48.0 48.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.7 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 48 orang (48%), setuju sebanyak 43 orang (43%), ragu-ragu

sebanyak 5 orang (5%), tidak setuju sebanyak 3 orang (3%), sangat tidak setuju sebanyak 1

Page 14: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

89

orang (1%) dengan pernyataan Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood saja

melainkan juga dari Asia, India, Eropa, dan film indie Amerika.

Dari tabel 4.6 didapatkan mean sebesar 4,34, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen sangat setuju bahwa Blitz memutar film-film tidak hanya dari Hollywood saja

melainkan juga dari Asia, India, Eropa, dan film indie Amerika.

• Pernyataan 2

Tabel 4.8

Statistics

Blitz memiliki wall-to-wall screen (layarsangat besar) di setiap auditoriumnya

1000

4.19

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.9

Blitz memiliki wall-to-wall screen (layar sangat besar) di setiap auditoriumnya

1 1.0 1.0 1.01 1.0 1.0 2.0

14 14.0 14.0 16.046 46.0 46.0 62.038 38.0 38.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.9 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), setuju sebanyak 46 orang (46%), ragu-ragu

sebanyak 14 orang (14%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak

1 orang (1%) dengan pernyataan Blitz memiliki wall-to-wall screen (layar sangat besar) di

setiap auditoriumnya.

Dari tabel 4.8 didapatkan mean sebesar 4,19, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz memiliki wall-to-wall screen (layar sangat besar) di setiap

auditoriumnya.

Page 15: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

90

• Pernyataan 3

Tabel 4.10

Statistics

Blitz memiliki sound systemberteknologi tinggi dalam memutar film

1000

4.19

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.11

Blitz memiliki sound system berteknologi tinggi dalam memutar film

1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.07 7.0 7.0 10.0

57 57.0 57.0 67.033 33.0 33.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.11 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 33 orang (33%), setuju sebanyak 57 orang (57%), ragu-ragu

sebanyak 7 orang (7%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak 1

orang (1%) dengan pernyataan Blitz memiliki sound system berteknologi tinggi dalam

memutar film.

Dari tabel 4.10 didapatkan mean sebesar 4,19, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz memiliki sound system berteknologi tinggi dalam memutar film.

Page 16: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

91

• Pernyataan 4

Tabel 4.12

Statistics

Blitz memiliki kelas Regular dan kelas SatinLounge untuk menonton film, masing-masingdengan kelebihan yang berbeda pula

1000

3.91

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.13

Blitz memiliki kelas Regular dan kelas Satin Lounge untuk menonton film,masing-masing dengan kelebihan yang berbeda pula

2 2.0 2.0 2.027 27.0 27.0 29.049 49.0 49.0 78.022 22.0 22.0 100.0

100 100.0 100.0

Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.13 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 22 orang (22%), setuju sebanyak 49 orang (49%), ragu-ragu

sebanyak 27 orang (27%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak

0 orang (0%) dengan pernyataan Blitz memiliki kelas Regular dan kelas Satin Lounge untuk

menonton film, masing-masing dengan kelebihan yang berbeda pula.

Dari tabel 4.12 didapatkan mean sebesar 3,91 dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz memiliki kelas Regular dan kelas Satin Lounge untuk menonton

film, masing-masing dengan kelebihan yang berbeda pula.

Page 17: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

92

• Pernyataan 5

Tabel 4.14

Statistics

Harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai hargakelasnya, harinya, dan kategori Blitz Special

1000

3.87

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.15

Harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai harga kelasnya, harinya, dankategori Blitz Special

7 7.0 7.0 7.021 21.0 21.0 28.050 50.0 50.0 78.022 22.0 22.0 100.0

100 100.0 100.0

Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.15 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 22 orang (22%), setuju sebanyak 50 orang (50%), ragu-ragu

sebanyak 21 orang (21%), tidak setuju sebanyak 7 orang (7%), sangat tidak setuju sebanyak

0 orang (0%) dengan pernyataan harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai harga kelasnya,

harinya, dan kategori Blitz Special.

Dari tabel 4.14 didapatkan mean sebesar 3,87, dengan demikian bila dilihat dari tabel 3.5

yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen

setuju bahwa harga tiket film Blitz dikelompokkan sesuai harga kelasnya, harinya, dan

kategori Blitz Special.

Page 18: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

93

• Pernyataan 6

Tabel 4.16

Statistics

Blitz sewaktu-waktu mengadakan festivalfilm seperti Korean Movie dan Screamfest

1000

4.01

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.17

Blitz sewaktu-waktu mengadakan festival film seperti Korean Movie dan Screamfest

2 2.0 2.0 2.021 21.0 21.0 23.049 49.0 49.0 72.028 28.0 28.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.17 diatas, dapat diketahui bahwa 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), setuju sebanyak 49 orang (49%), ragu-ragu

sebanyak 21 orang (21%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), sangat tidak setuju sebanyak

2 orang (2%) dengan pernyataan Blitz sewaktu-waktu mengadakan festival film seperti

Korean Movie dan Screamfest.

Dari tabel 4.16 didapatkan mean sebesar 4,01, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz sewaktu-waktu mengadakan festival film seperti Korean Movie

dan Screamfest.

Page 19: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

94

• Pernyataan 7

Tabel 4.18

Statistics

Saya bisa bertransaksi di Blitz denganmenggunakan uang tunai/kartu kredit

1000

4.44

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.19

Saya bisa bertransaksi di Blitz dengan menggunakan uang tunai/kartu kredit

1 1.0 1.0 1.01 1.0 1.0 2.03 3.0 3.0 5.0

43 43.0 43.0 48.052 52.0 52.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.19 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 52 orang (52%), setuju sebanyak 43 orang (43%), ragu-ragu

sebanyak 3 orang (3%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak 1

orang (1%) dengan pernyataan saya bisa bertransaksi di Blitz dengan menggunakan uang

tunai/kartu kredit.

Dari tabel 4.18 didapatkan mean sebesar 4,44, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen sangat setuju dengan pernyataan bahwa saya bisa bertransaksi di Blitz dengan

menggunakan uang tunai/kartu kredit.

Page 20: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

95

• Pernyataan 8

Tabel 4.20

Statistics

Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskopuntuk menonton menjadi datang bukan sekedarmenonton (dengan adanya Blitz Cafe, Blitz Beat Store, dll)

1000

4.05

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.21

Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskop untuk menontonmenjadi datang bukan sekedar menonton (dengan adanya Blitz Cafe, Blitz Beat

Store, dll)

11 11.0 11.0 11.09 9.0 9.0 20.0

44 44.0 44.0 64.036 36.0 36.0 100.0

100 100.0 100.0

Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.21 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 36 orang (36%), setuju sebanyak 44 orang (44%), ragu-ragu

sebanyak 9 orang (9%), tidak setuju sebanyak 11 orang (11%), sangat tidak setuju sebanyak

0 orang (0%) dengan pernyataan Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskop

untuk menonton menjadi datang bukan sekedar menonton (dengan adanya Blitz Café, Blitz

Beat Store, dll).

Dari tabel 4.20 didapatkan mean sebesar 4,05, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz berusaha mengubah paradigma datang ke bioskop untuk

menonton menjadi datang bukan sekedar menonton (dengan adanya Blitz Café, Blitz Beat

Store, dll).

Page 21: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

96

• Pernyataan 9

Tabel 4.22

Statistics

Blitz berusaha untuk mengedukasi pasaragar menonton di bioskop sebagai bentukapresiasi terhadap film sebagai karya seni

1000

3.99

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.23

Blitz berusaha untuk mengedukasi pasar agar menonton di bioskop sebagai bentukapresiasi terhadap film sebagai karya seni

1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.0

19 19.0 19.0 22.053 53.0 53.0 75.025 25.0 25.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.23 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), setuju sebanyak 53 orang (53%), ragu-ragu

sebanyak 19 orang (19%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak

1 orang (1%) dengan pernyataan Blitz berusaha untuk mengedukasi pasar agar menonton di

bioskop sebagai bentuk apresiasi terhadap film sebagai karya seni.

Dari tabel 4.22 didapatkan mean sebesar 3,99, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz berusaha untuk mengedukasi pasar agar menonton di bioskop

sebagai bentuk apresiasi terhadap film sebagai karya seni.

Page 22: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

97

• Pernyataan 10

Tabel 4.24

Statistics

Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywooddengan hadirnya film-film selain film Hollywood

1000

4.06

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.25

Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywood dengan hadirnya film-film selainfilm Hollywood

2 2.0 2.0 2.04 4.0 4.0 6.09 9.0 9.0 15.0

56 56.0 56.0 71.029 29.0 29.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.25 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 29 orang (29%), setuju sebanyak 56 orang (56%), ragu-ragu

sebanyak 9 orang (9%), tidak setuju sebanyak 4 orang (4%), sangat tidak setuju sebanyak 2

orang (2%) dengan pernyataan Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywood dengan

hadirnya film-film selain film Hollywood.

Dari tabel 4.24 didapatkan mean sebesar 4,06, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz berusaha memberikan alternatif film Hollywood dengan

hadirnya film-film selain film Hollywood.

Page 23: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

98

• Pernyataan 11

Tabel 4.26

Statistics

Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudahuntuk bertransaksi dengan menggunakan teknologiterbaru (melalui sms, call center, Blitz Card Machine,dan situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com)

1000

4.21

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.27

Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudah untuk bertransaksi denganmenggunakan teknologi terbaru (melalui sms, call center, Blitz Card Machine,

dan situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com)

1 1.0 1.0 1.012 12.0 12.0 13.052 52.0 52.0 65.035 35.0 35.0 100.0

100 100.0 100.0

Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.27 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 35 orang (35%), setuju sebanyak 52 orang (52%), ragu-ragu

sebanyak 12 orang (12%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak

0 orang (0%) dengan pernyataan Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudah untuk

bertransaksi dengan menggunakan teknologi terbaru (melalui sms, call center, Blitz Card

Machine, dan situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com).

Dari tabel 4.26 didapatkan mean sebesar 4,21, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz berusaha memberikan alternatif yang mudah untuk ertransaksi

dengan menggunakan teknologi terbaru (melalui sms, call center, Blitz Card Machine, dan

situs Blitz yaitu www.blitzmegaplex.com).

Page 24: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

99

4.2.2 Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Klasifikasi Situasional

• Pernyataan 1

Tabel 4.28

Statistics

Lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.100

03.86

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.29

Lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.

3 3.0 3.0 3.05 5.0 5.0 8.0

16 16.0 16.0 24.055 55.0 55.0 79.021 21.0 21.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.29 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 21 orang (21%), setuju sebanyak 55 orang (55%), ragu-ragu

sebanyak 16 orang (16%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak

3 orang (3%) dengan pernyataan lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.

Dari tabel 4.28 didapatkan mean sebesar 3,86, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa lokasi Blitz yang strategis mudah dijangkau.

Page 25: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

100

• Pernyataan 2

Tabel 4.30

Statistics

Atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.100

04.22

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.31

Atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.

1 1.0 1.0 1.03 3.0 3.0 4.07 7.0 7.0 11.0

51 51.0 51.0 62.038 38.0 38.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.31 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), setuju sebanyak 51 orang (51%), ragu-ragu

sebanyak 7 orang (7%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak 1

orang (1%) dengan pernyataan atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.

Dari tabel 4.30 didapatkan mean sebesar 4,22, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa atmosfir Blitz membuat saya merasa nyaman berada disana.

Page 26: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

101

• Pernyataan 3

Tabel 4.32

Statistics

Desain interior Blitz menarik.100

04.39

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.33

Desain interior Blitz menarik.

1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.0

53 53.0 53.0 56.044 44.0 44.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.33 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 44 orang (44%), setuju sebanyak 53 orang (53%), ragu-ragu

sebanyak 2 orang (2%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), sangat tidak setuju sebanyak 1

orang (1%) dengan pernyataan desain interior Blitz menarik.

Dari tabel 4.32 didapatkan mean sebesar 4,39, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen sangat setuju bahwa desain interior Blitz menarik.

Page 27: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

102

• Pernyataan 4

Tabel 4.34

Statistics

Kebersihan Blitz terjaga dengan baik.100

04.37

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.35

Kebersihan Blitz terjaga dengan baik.

1 1.0 1.0 1.05 5.0 5.0 6.0

49 49.0 49.0 55.045 45.0 45.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.35 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 45 orang (45%), setuju sebanyak 49 orang (49%), ragu-ragu

sebanyak 5 orang (5%), tidak setuju sebanyak 0 orang (0%), sangat tidak setuju sebanyak 1

orang (1%) dengan pernyataan kebersihan Blitz terjaga dengan baik.

Dari tabel 4.34 didapatkan mean sebesar 4,37, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen sangat setuju bahwa kebersihan Blitz terjaga dengan baik.

Page 28: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

103

• Pernyataan 5

Tabel 4.36

Statistics

Kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz nyaman.100

03.49

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.37

Kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz nyaman.

7 7.0 7.0 7.021 21.0 21.0 28.012 12.0 12.0 40.036 36.0 36.0 76.024 24.0 24.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.37 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 24 orang (24%), setuju sebanyak 36 orang (36%), ragu-ragu

sebanyak 12 orang (12%), tidak setuju sebanyak 21 orang (21%), sangat tidak setuju

sebanyak orang (7%) dengan pernyataan kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz

nyaman.

Dari tabel 4.36 didapatkan mean sebesar 3,49, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa kursi yang terdapat di setiap auditorium Blitz nyaman.

Page 29: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

104

• Pernyataan 6

Tabel 4.38

Statistics

Banyaknya pengunjung yang datang dan memenuhiBlitz membuat saya tertarik untuk menonton di Blitz.

1000

3.48

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.39

Banyaknya pengunjung yang datang dan memenuhi Blitz membuat saya tertarik untukmenonton di Blitz.

2 2.0 2.0 2.021 21.0 21.0 23.019 19.0 19.0 42.043 43.0 43.0 85.015 15.0 15.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.39 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 43 orang (43%), ragu-ragu

sebanyak 19 orang (19%), tidak setuju sebanyak 21 orang (21%), sangat tidak setuju

sebanyak 2 orang (2%) dengan pernyataan banyaknya pengunjung yang datang dan

memenuhi Blitz membuat saya tertarik untuk menonton di Blitz.

Dari tabel 4.38 didapatkan mean sebesar 3,48, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa banyaknya pengunjung yang datang dan memenuhi Blitz membuat

saya tertarik untuk menonton di Blitz.

Page 30: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

105

• Pernyataan 7

Tabel 4.40

Statistics

Saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktorteman/kerabat saya pergi menonton disana.

1000

3.20

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.41

Saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktor teman/kerabat saya pergi menontondisana.

7 7.0 7.0 7.027 27.0 27.0 34.012 12.0 12.0 46.047 47.0 47.0 93.0

7 7.0 7.0 100.0100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.41 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 7 orang (7%), setuju sebanyak 47 orang (47%), ragu-ragu sebanyak

12 orang (12%), tidak setuju sebanyak 27 orang (27%), sangat tidak setuju sebanyak 7

orang (7%) dengan pernyataan saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktor

teman/kerabat saya pergi menonton disana.

Dari tabel 4.40 didapatkan mean sebesar 3,20, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen ragu-ragu dengan pernyataan saya menonton di Blitz dipengaruhi oleh faktor

teman/kerabat saya pergi menonton disana.

Page 31: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

106

• Pernyataan 8

Tabel 4.42

Statistics

Para petugas di Blitz berkomunikasidengan baik terhadap saya.

1000

3.86

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.43

Para petugas di Blitz berkomunikasi dengan baik terhadap saya.

1 1.0 1.0 1.05 5.0 5.0 6.0

17 17.0 17.0 23.061 61.0 61.0 84.016 16.0 16.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.43 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 16 orang (16%), setuju sebanyak 61 orang (61%), ragu-ragu

sebanyak 17 orang (17%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak

1 orang (1%) dengan pernyataan para petugas di Blitz berkomunikasi dengan baik terhadap

saya.

Dari tabel 4.42 didapatkan mean sebesar 3,86, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa para petugas di Blitz berkomunikasi dengan baik terhadap saya.

Page 32: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

107

• Pernyataan 9

Tabel 4.44

Statistics

Para petugas di Blitz memberikan perhatiandengan baik terhadap kebutuhan saya.

1000

3.73

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.45

Para petugas di Blitz memberikan perhatian dengan baik terhadap kebutuhan saya.

2 2.0 2.0 2.05 5.0 5.0 7.0

25 25.0 25.0 32.054 54.0 54.0 86.014 14.0 14.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.45 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 14 orang (14%), setuju sebanyak 54 orang (54%), ragu-ragu

sebanyak 25 orang (25%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak

2 orang (2%) dengan pernyataan para petugas di Blitz memberikan perhatian dengan baik

terhadap kebutuhan saya.

Dari tabel 4.44 didapatkan mean sebesar 3,73, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa para petugas di Blitz memberikan perhatian dengan baik terhadap

kebutuhan saya.

Page 33: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

108

• Pernyataan 10

Tabel 4.46

Statistics

Waktu tayang film-film di Blitz memadai.100

04.03

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.47

Waktu tayang film-film di Blitz memadai.

2 2.0 2.0 2.01 1.0 1.0 3.0

14 14.0 14.0 17.058 58.0 58.0 75.025 25.0 25.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.47 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), setuju sebanyak 58 orang (58%), ragu-ragu

sebanyak 14 orang (14%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak

1 orang (1%) dengan pernyataan waktu tayang film-film di Blitz memadai.

Dari tabel 4.46 didapatkan mean sebesar 4,03, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa waktu tayang film-film di Blitz memadai.

Page 34: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

109

• Pernyataan 11

Tabel 4.48

Statistics

Kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.100

03.98

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.49

Kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.

2 2.0 2.0 2.017 17.0 17.0 19.062 62.0 62.0 81.019 19.0 19.0 100.0

100 100.0 100.0

Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.49 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 19 orang (19%), setuju sebanyak 62 orang (62%), ragu-ragu

sebanyak 17 orang (17%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak

0 orang (0%) dengan pernyataan kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.

Dari tabel 4.48 didapatkan mean sebesar 3,98, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa kecepatan pelayanan petugas Blitz memuaskan.

Page 35: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

110

• Pernyataan 12

Tabel 4.50

Statistics

Saya menonton di Blitz untukmendapatkan kesenangan pribadi.

1000

4.14

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.51

Saya menonton di Blitz untuk mendapatkan kesenangan pribadi.

1 1.0 1.0 1.04 4.0 4.0 5.07 7.0 7.0 12.0

56 56.0 56.0 68.032 32.0 32.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.51 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), setuju sebanyak 56 orang (56%), ragu-ragu

sebanyak 7 orang (7%), tidak setuju sebanyak 4 orang (4%), sangat tidak setuju sebanyak 1

orang (1%) dengan pernyataan saya menonton di Blitz untuk mendapatkan kesenangan

pribadi.

Dari tabel 4.50 didapatkan mean sebesar 4,14, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan saya menonton di Blitz untuk mendapatkan kesenangan

pribadi.

Page 36: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

111

• Pernyataan 13

Tabel 4.52

Statistics

Terkadang saya juga membelikantiket film di Blitz untuk orang lain.

1000

3.06

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.53

Terkadang saya juga membelikan tiket film di Blitz untuk orang lain.

8 8.0 8.0 8.027 27.0 27.0 35.023 23.0 23.0 58.035 35.0 35.0 93.0

7 7.0 7.0 100.0100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.53 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 7 orang (7%), setuju sebanyak 35 orang (35%), ragu-ragu sebanyak

23 orang (23%), tidak setuju sebanyak 27 orang (27%), sangat tidak setuju sebanyak 8

orang (8%) dengan pernyataan terkadang saya juga membelikan tiket film di Blitz untuk

orang lain.

Dari tabel 4.52 didapatkan mean sebesar 3,06, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen ragu-ragu dengan pernyataan terkadang saya juga membelikan tiket film di Blitz

untuk orang lain.

Page 37: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

112

• Pernyataan 14

Tabel 4.54

Statistics

Suasana Blitz yang nyaman mempengaruhimood saya untuk menonton di Blitz.

1000

3.93

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.55

Suasana Blitz yang nyaman mempengaruhi mood saya untuk menonton di Blitz.

4 4.0 4.0 4.02 2.0 2.0 6.0

14 14.0 14.0 20.057 57.0 57.0 77.023 23.0 23.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.55 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), setuju sebanyak 57 orang (57%), ragu-ragu

sebanyak 14 orang (14%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak

4 orang (4%) dengan pernyataan suasana Blitz yang nyaman mempengaruhi mood saya

untuk menonton di Blitz.

Dari tabel 4.54 didapatkan mean sebesar 3,93, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan suasana Blitz yang nyaman mempengaruhi mood saya

untuk menonton di Blitz.

Page 38: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

113

• Pernyataan 15

Tabel 4.56

Statistics

Kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress)mempengaruhi keinginan saya untuk menonton di Blitz.

1000

3.65

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.57

Kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress) mempengaruhi keinginan saya untukmenonton di Blitz.

4 4.0 4.0 4.012 12.0 12.0 16.018 18.0 18.0 34.047 47.0 47.0 81.019 19.0 19.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.57 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 19 orang (19%), setuju sebanyak 47 orang (47%), ragu-ragu

sebanyak 18 orang (18%), tidak setuju sebanyak 12 orang (12%), sangat tidak setuju

sebanyak 4 orang (4%) dengan pernyataan kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress)

mempengaruhi keinginan saya untuk menonton di Blitz.

Dari tabel 4.56 didapatkan mean sebesar 3,65, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan kondisi sementara saya (lelah/gembira/stress)

mempengaruhi keinginan saya untuk menonton di Blitz.

Page 39: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

114

• Pernyataan 16

Tabel 4.58

Statistics

Menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya diwaktu luang khususnya pada saat libur hari raya.

1000

3.08

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.59

Menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya di waktu luang khususnya pada saat liburhari raya.

7 7.0 7.0 7.029 29.0 29.0 36.028 28.0 28.0 64.021 21.0 21.0 85.015 15.0 15.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.73 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 21 orang (21%), ragu-ragu

sebanyak 28 orang (28%), tidak setuju sebanyak 29 orang (29%), sangat tidak setuju

sebanyak 7 orang (7%) dengan pernyataan menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya di

waktu luang khususnya pada saat libur hari raya.

Dari tabel 4.72 didapatkan mean sebesar 3,08, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen ragu-ragu dengan pernyataan menonton di Blitz adalah prioritas bagi saya di

waktu luang khususnya pada saat libur hari raya.

Page 40: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

115

4.2.3 Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian

• Pernyataan 1

Tabel 4.60

Statistics

Saya membutuhkan hiburan dengan menonton film di bioskop.100

04.28

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.61

Saya membutuhkan hiburan dengan menonton film di bioskop.

1 1.0 1.0 1.08 8.0 8.0 9.0

53 53.0 53.0 62.038 38.0 38.0 100.0

100 100.0 100.0

Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.61 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), setuju sebanyak 53 orang (53%), ragu-ragu

sebanyak 8 orang (8%), tidak setuju sebanyak 1 orang (1%), sangat tidak setuju sebanyak 0

orang (0%) dengan pernyataan saya membutuhkan hiburan dengan menonton film di

bioskop.

Dari tabel 4.60 didapatkan mean sebesar 4,28, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen sangat setuju dengan pernyataan saya membutuhkan hiburan dengan menonton

film di bioskop.

Page 41: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

116

• Pernyataan 2

Tabel 4.62

Statistics

Saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitumegaplex (bioskop dengan minimal 8 layar).

1000

3.87

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.63

Saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitu megaplex (bioskop dengan minimal 8layar).

2 2.0 2.0 2.05 5.0 5.0 7.0

20 20.0 20.0 27.050 50.0 50.0 77.023 23.0 23.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.63 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), setuju sebanyak 50 orang (50%), ragu-ragu

sebanyak 20 orang (20%), tidak setuju sebanyak 5 orang (5%), sangat tidak setuju sebanyak

2 orang (2%) dengan pernyataan saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitu megaplex

(bioskop dengan minimal 8 layar).

Dari tabel 4.63 didapatkan mean sebesar 3,87, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan saya menginginkan bioskop yang berbeda yaitu

megaplex (bioskop dengan minimal 8 layar).

Page 42: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

117

• Pernyataan 3

Tabel 4.64

Statistics

Film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.100

03.63

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.65

Film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.

1 1.0 1.0 1.012 12.0 12.0 13.031 31.0 31.0 44.035 35.0 35.0 79.021 21.0 21.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.65 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 21 orang (21%), setuju sebanyak 35 orang (35%), ragu-ragu

sebanyak 31 orang (31%), tidak setuju sebanyak 12 orang (12%), sangat tidak setuju

sebanyak 1 orang (1%) dengan pernyataan film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.

Dari tabel 4.64 didapatkan mean sebesar 3,63, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan film-film yang saya sukai lebih tersedia di Blitz.

Page 43: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

118

• Pernyataan 4

Tabel 4.66

Statistics

Saya menginginkan tempat menontonyang lebih nyaman seperti Blitz.

1000

4.07

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.67

Saya menginginkan tempat menonton yang lebih nyaman seperti Blitz.

3 3.0 3.0 3.015 15.0 15.0 18.054 54.0 54.0 72.028 28.0 28.0 100.0

100 100.0 100.0

Tidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.67 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), setuju sebanyak 54 orang (54%), ragu-ragu

sebanyak 15 orang (15%), tidak setuju sebanyak 3 orang (3%), sangat tidak setuju sebanyak

0 orang (0%) dengan pernyataan saya menginginkan tempat menonton yang lebih nyaman

seperti Blitz.

Dari tabel 4.66 didapatkan mean sebesar 4,07, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan saya menginginkan tempat menonton yang lebih

nyaman seperti Blitz.

Page 44: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

119

• Pernyataan 5

Tabel 4.68

Statistics

Saya menonton di Blitz karena merasabosan dengan bioskop lainnya.

1000

3.40

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.69

Saya menonton di Blitz karena merasa bosan dengan bioskop lainnya.

2 2.0 2.0 2.023 23.0 23.0 25.023 23.0 23.0 48.037 37.0 37.0 85.015 15.0 15.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.69 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 37 orang (37%), ragu-ragu

sebanyak 23 orang (23%), tidak setuju sebanyak 23 orang (23%), sangat tidak setuju

sebanyak 2 orang (2%) dengan pernyataan saya menonton di Blitz karena merasa bosan

dengan bioskop lainnya.

Dari tabel 4.68 didapatkan mean sebesar 3,40, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen ragu-ragu dengan pernyataan saya menonton di Blitz karena merasa bosan

dengan bioskop lainnya.

Page 45: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

120

• Pernyataan 6

Tabel 4.70

Statistics

Informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz telahmemberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.

1000

3.73

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.71

Informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz telah memberikan pengetahuanbagi saya untuk tahu tentang Blitz.

2 2.0 2.0 2.013 13.0 13.0 15.010 10.0 10.0 25.060 60.0 60.0 85.015 15.0 15.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.71 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 60 orang (60%), ragu-ragu

sebanyak 10 orang (10%), tidak setuju sebanyak 13 orang (13%), sangat tidak setuju

sebanyak 2 orang (2%) dengan pernyataan informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz

telah memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.

Dari tabel 4.70 didapatkan mean sebesar 3,73, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan informasi dari teman/kerabat saya mengenai Blitz telah

memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.

Page 46: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

121

• Pernyataan 7

Tabel 4.72

Statistics

Informasi di media cetak/elektronik mengenai Blitz telahmemberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.

1000

3.67

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.73

Informasi di media cetak/elektronik mengenai Blitz telah memberikan pengetahuanbagi saya untuk tahu tentang Blitz.

1 1.0 1.0 1.013 13.0 13.0 14.021 21.0 21.0 35.048 48.0 48.0 83.017 17.0 17.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.73 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 17 orang (17%), setuju sebanyak 48 orang (48%), ragu-ragu

sebanyak 21 orang (21%), tidak setuju sebanyak 13 orang (13%), sangat tidak setuju

sebanyak 1 orang (1%) dengan pernyataan informasi dari media cetak/elektronik mengenai

Blitz telah memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.

Dari tabel 4.72 didapatkan mean sebesar 3,67, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan informasi dari media cetak/elektronik mengenai Blitz

telah memberikan pengetahuan bagi saya untuk tahu tentang Blitz.

Page 47: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

122

• Pernyataan 8

Tabel 4.74

Statistics

Saya menganggap menonton di Blitz lebihmemuaskan daripada menonton di bioskop lain/DVD.

1000

3.84

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.75

Saya menganggap menonton di Blitz lebih memuaskan daripada menonton di bioskoplain/DVD.

1 1.0 1.0 1.07 7.0 7.0 8.0

23 23.0 23.0 31.045 45.0 45.0 76.024 24.0 24.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.75 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 24 orang (24%), setuju sebanyak 45 orang (45%), ragu-ragu

sebanyak 23 orang (23%), tidak setuju sebanyak 7 orang (7%), sangat tidak setuju sebanyak

1 orang (1%) dengan pernyataan saya menganggap menonton di Blitz lebih memuaskan

daripada menonton di bioskop.

Dari tabel 4.74 didapatkan mean sebesar 3,84, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan saya menganggap menonton di Blitz lebih memuaskan

daripada menonton di bioskop.

Page 48: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

123

• Pernyataan 9

Tabel 4.76

Statistics

Harga tiket film di Blitz cukup kompetitif dibandingkandengan harga tiket film di bioskop lain.

1000

3.57

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.77

Harga tiket film di Blitz cukup kompetitif dibandingkan dengan harga tiket film dibioskop lain.

4 4.0 4.0 4.013 13.0 13.0 17.022 22.0 22.0 39.044 44.0 44.0 83.017 17.0 17.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.77 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 17 orang (17%), setuju sebanyak 44 orang (44%), ragu-ragu

sebanyak 22 orang (22%), tidak setuju sebanyak 13 orang (13%), sangat tidak setuju

sebanyak 4 orang (4%) dengan pernyataan harga tiket film di Blitz cukup kompetitif

dibandingkan dengan harga tiket film di bioskop lain.

Dari tabel 4.76 didapatkan mean sebesar 3,57, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa harga tiket film di Blitz cukup kompetitif dibandingkan dengan harga

tiket film di bioskop lain.

Page 49: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

124

• Pernyataan 10

Tabel 4.78

Statistics

Biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitzsebanding dengan kepuasan yang saya dapatkan.

1000

3.67

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.79

Biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitz sebanding dengan kepuasan yangsaya dapatkan.

3 3.0 3.0 3.07 7.0 7.0 10.0

25 25.0 25.0 35.050 50.0 50.0 85.015 15.0 15.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.79 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 50 orang (50%), ragu-ragu

sebanyak 25 orang (25%), tidak setuju sebanyak 7 orang (7%), sangat tidak setuju sebanyak

3 orang (3%) dengan pernyataan biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitz

sebanding dengan kepuasan yang saya dapatkan.

Dari tabel 4.78 didapatkan mean sebesar 3,67, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan biaya yang saya keluarkan untuk menonton di Blitz

sebanding dengan kepuasan yang saya dapatkan.

Page 50: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

125

• Pernyataan 11

Tabel 4.80

Statistics

Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.100

03.92

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.81

Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.

2 2.0 2.0 2.02 2.0 2.0 4.0

13 13.0 13.0 17.068 68.0 68.0 85.015 15.0 15.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.81 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 68 orang (68%), ragu-ragu

sebanyak 13 orang (13%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak

2 orang (2%) dengan pernyataan Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.

Dari tabel 4.80 didapatkan mean sebesar 3,92, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju bahwa Blitz adalah tempat yang tepat untuk menonton film.

Page 51: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

126

• Pernyataan 12

Tabel 4.82

Statistics

Saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada orang lain.100

03.95

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.83

Saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada orang lain.

1 1.0 1.0 1.03 3.0 3.0 4.0

13 13.0 13.0 17.066 66.0 66.0 83.017 17.0 17.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.83 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 17 orang (17%), setuju sebanyak 66 orang (66%), ragu-ragu

sebanyak 13 orang (13%), tidak setuju sebanyak 3 orang (3%), sangat tidak setuju sebanyak

1 orang (1%) dengan pernyataan saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada orang

lain.

Dari tabel 4.82 didapatkan mean sebesar 3,95, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan saya akan menginformasikan tentang Blitz kepada

orang lain.

Page 52: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

127

• Pernyataan 13

Tabel 4.84

Statistics

Saya akan menonton lagi di Blitz.100

04.18

ValidMissing

N

Mean

Tabel 4.85

Saya akan menonton lagi di Blitz.

1 1.0 1.0 1.02 2.0 2.0 3.06 6.0 6.0 9.0

60 60.0 60.0 69.031 31.0 31.0 100.0

100 100.0 100.0

Sangat Tidak SetujuTidak SetujuRagu-raguSetujuSangat SetujuTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari tabel 4.85 diatas, dapat diketahui dari 100 konsumen Blitz, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 31 orang (31%), setuju sebanyak 60 orang (60%), ragu-ragu

sebanyak 6 orang (6%), tidak setuju sebanyak 2 orang (2%), sangat tidak setuju sebanyak 1

orang (1%) dengan pernyataan saya akan menonton lagi di Blitz.

Dari tabel 4.84 didapatkan mean sebesar 4,18, dengan demikian bila dilihat dari tabel

3.5 yaitu tabel batasan penelitian skala likert dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konsumen setuju dengan pernyataan saya akan menonton lagi di Blitz.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat

ukur mamou melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas

suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi (pearson) antar skor pernyataan dan skor

keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner.

Page 53: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

128

Tabel 4.86 Uji Validitas

Pernyataan Pearson Correlation

1 .460

2 .424

3 .412

4 .540

5 .366

6 .356

7 .348

8 .428

9 .404

10 .391

11 .512

12 .673

13 .457

14 .384

15 .325

16 .587

17 .384

18 .529

19 .325

20 .584

21 .571

22 .453

23 .647

24 .702

25 .338

26 .659

Page 54: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

129

27 .758

28 .335

29 .538

30 .010

31 .074

32 -.187

33 .255

34 .428

35 .430

36 .269

37 -.077

38 .750

39 .378

40 .490

41 .419

42 .370

43 .352

44 .370

45 .692

46 .559

47 .397

48 .663

49 .434

50 .732

51 .832

52 .377

53 .601

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Page 55: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

130

Menentukan nilai r tabel

Untuk Df = jumlah kasus – 2, dalam hal ini Df = 30 – 2 = 28. Tingkat signifikansi

5%. Diperoleh nilai r tabel = 0,31. Atau melihat hasil korelasi dari pengujian validitas melalui

SPSS dibandingkan dengan indeks korelasi (r) dari buku Riduwan dan Kuncoro (p.217). Dari

hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa dari 53 pertanyaan yang di uji, 47 pertanyaan

valid dan 6 pertanyaan tidak valid. Pengukuran ini berdasarkan bila nilai korelasi tiap faktor

positif dan besarnya 0,31 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan

dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Tabel 4.87

Reliability Statistics

.906 53

Cronbach'sAlpha N of Items

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Pernyataan juga dapat dikatakan reliabel karena nilai cronbach alpha (0,906) atau

lebih besar dari 0,6.

Page 56: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

131

4.4 Analisis Faktor

Tabel 4.88

KMO and Bartlett's Test

.822

1308.236351.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-SquaredfSig.

Bartlett's Test ofSphericity

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Tabel 4.89

Anti-image Matrices

KF

Lyr

SS

Kls H

FF T

MP

EP

Alt

KB

Lok

Atm

DI

Kbr

Kur C

PKT

KdP

PK

WTF

KP

PuP

PuO M

KS

SR

Anti-image Covariance

KF

.443

-.

100

.078

-.

039

-.

066

-.

081

-.050

-.021

.014

-.

165

.009

.051

.039

-.022

-.048

-.

068

.031

-.061

-.036

-.

018

.076

.010

-.

013

.027

.008

.054

-.

110

Lyr

-.100

.354

-.

198

-.

039

.050

-.

027

-.044

.015

.030

.038

-.

003

.021

-.

044

.027

.035

.019

.005

.091

-.028

-.

008

-.

028

-.

008

.011

-.

069

.054

-.

065

-.

029

SS

.078

-.

198

.318

-.

095

-.

057

-.

013

-.043

-.009

.037

-.

085

-.

034

.000

.019

-.051

-.034

-.

083

.072

-.101

.036

-.

007

-.

014

.033

.005

-.

015

-.

041

.094

-.

032

Kls

-.039

-.

039

-.

095

.543

-.

002

.059

.044

-.090

-.

090

.016

.041

-.

004

-.

008

.075

-.023

-.

026

-.

038

.033

-.013

-.

022

-.

026

-.

092

-.

015

.012

.051

-.

072

.031

H

-.066

.050

-.

057

-.

002

.521

-.

121

-.076

.080

-.

102

-.

010

.006

.108

-.

050

-.044

.106

-.

115

.002

-.087

-.039

-.

016

-.

013

-.

007

.059

-.

059

.098

-.

093

.045

FF

-.081

-.

027

-.

013

.059

-.

121

.524

.011

-.021

.048

-.

029

-.

104

-.

068

.016

.046

-.051

.102

.011

.122

-.015

-.

014

-.

079

-.

020

.012

.029

-.

061

.051

-.

062

T

-.050

-.

044

-.

043

.044

-.

076

.011

.477

-.101

.002

-.

007

.023

-.

158

.018

-.027

-.001

.070

-.

006

-.001

.053

.008

-.

020

-.

020

-.

075

.068

-.

092

.021

-.

029

MP

-.021

.015

-.

009

-.

090

.080

-.

021

-.101

.410

-.

159

-.

064

-.

004

-.

023

-.

008

-.080

.045

-.

078

-.

045

.019

.006

.010

.036

-.

014

.133

.066

.036

-.

086

.112

EP

.014

.030

.037

-.

090

-.

102

.048

.002

-.159

.382

-.

063

-.

126

.043

.019

-.002

.023

.085

-.

033

.065

-.017

.006

-.

034

.038

-.

051

-.

077

-.

048

.079

-.

112

Alt

-.165

.038

-.

085

.016

-.

010

-.

029

-.007

-.064

-.

063

.407

-.

011

.020

-.

101

.062

.018

.120

-.

010

.044

-.009

-.

021

.002

.024

-.

081

-.

011

.009

.000

.056

KB

.009

-.

003

-.

034

.041

.006

-.

104

.023

-.004

-.

126

-.

011

.491

-.

061

.050

-.034

-.025

-.

105

-.

026

-.016

-.033

.014

-.

055

.024

-.

017

-.

019

-.

017

-.

048

.125

Lok

.051

.021

.000

-.

004

.108

-.

068

-.158

-.023

.043

.020

-.

061

.516

-.

099

.041

-.063

-.

035

.017

.002

-.097

-.

025

.021

.090

-.

031

-.

161

.089

.050

-.

050

Atm

.039

-.

04

.019

-.

00

-.

05

.016

.018

-.008

.019

-.

10

.050

-.

09

.273

-.13

-.06

-.

05

-.

00

-.01

.012

.038

-.

02

-.

00

.003

.022

-.

04

-.

01

.009

Page 57: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

132

4 8 0 1 9 3 6 3 8 5 4 7 8 9

DI

-.022

.027

-.

051

.075

-.

044

.046

-.027

-.080

-.

002

.062

-.

034

.041

-.

133

.269

-.099

.065

-.

033

.040

-.019

-.

034

.037

-.

024

-.

070

-.

029

.012

.039

-.

011

Kbr

-.048

.035

-.

034

-.

023

.106

-.

051

-.001

.045

.023

.018

-.

025

-.

063

-.

066

-.099

.402

-.

032

-.

073

-.024

-.003

.010

-.

029

-.

006

.038

.072

.001

-.

076

.051

Kur

-.068

.019

-.

083

-.

026

-.

115

.102

.070

-.078

.085

.120

-.

105

-.

035

-.

053

.065

-.032

.487

-.

161

.045

-.022

.079

.047

-.

006

-.

064

.012

-.

025

.044

-.

058

C

.031

.005

.072

-.

038

.002

.011

-.006

-.045

-.

033

-.

010

-.

026

.017

-.

008

-.033

-.073

-.

161

.381

-.088

.067

-.

114

-.

066

-.

025

-.

024

-.

106

.048

.053

-.

086

PKT

-.061

.091

-.

101

.033

-.

087

.122

-.001

.019

.065

.044

-.

016

.002

-.

015

.040

-.024

.045

-.

088

.712

-.096

.029

.031

.056

-.

018

-.

042

-.

050

-.

041

.013

KdP

-.036

-.

028

.036

-.

013

-.

039

-.

015

.053

.006

-.

017

-.

009

-.

033

-.

097

.012

-.019

-.003

-.

022

.067

-.096

.254

-.

146

-.

034

-.

110

-.

023

.082

-.

048

.028

.028

PK

-.018

-.

008

-.

007

-.

022

-.

016

-.

014

.008

.010

.006

-.

021

.014

-.

025

.038

-.034

.010

.079

-.

114

.029

-.146

.301

.006

.006

.055

.034

-.

018

-.

062

-.

046

WTF

.076

-.

028

-.

014

-.

026

-.

013

-.

079

-.020

.036

-.

034

.002

-.

055

.021

-.

024

.037

-.029

.047

-.

066

.031

-.034

.006

.458

-.

105

-.

071

.016

-.

017

-.

034

-.

002

KP

.010

-.

008

.033

-.

092

-.

007

-.

020

-.020

-.014

.038

.024

.024

.090

-.

007

-.024

-.006

-.

006

-.

025

.056

-.110

.006

-.

105

.490

-.

073

-.

075

-.

016

.059

-.

043

PuP

-.013

.011

.005

-.

015

.059

.012

-.075

.133

-.

051

-.

081

-.

017

-.

031

.003

-.070

.038

-.

064

-.

024

-.018

-.023

.055

-.

071

-.

073

.445

.123

-.

036

-.

124

.089

PuO

.027

-.

069

-.

015

.012

-.

059

.029

.068

.066

-.

077

-.

011

-.

019

-.

161

.022

-.029

.072

.012

-.

106

-.042

.082

.034

.016

-.

075

.123

.484

-.

116

-.

103

.036

M

.008

.054

-.

041

.051

.098

-.

061

-.092

.036

-.

048

.009

-.

017

.089

-.

048

.012

.001

-.

025

.048

-.050

-.048

-.

018

-.

017

-.

016

-.

036

-.

116

.316

-.

120

-.

074

KS

.054

-.

065

.094

-.

072

-.

093

.051

.021

-.086

.079

.000

-.

048

.050

-.

019

.039

-.076

.044

.053

-.041

.028

-.

062

-.

034

.059

-.

124

-.

103

-.

120

.341

-.

095

SR

-.110

-.

029

-.

032

.031

.045

-.

062

-.029

.112

-.

112

.056

.125

-.

050

.009

-.011

.051

-.

058

-.

086

.013

.028

-.

046

-.

002

-.

043

.089

.036

-.

074

-.

095

.496

Anti-image Correlation

KF

.822(a)

-.

253

.207

-.

079

-.

137

-.

168

-.108

-.049

.034

-.

390

.020

.106

.111

-.064

-.114

-.

147

.075

-.109

-.106

-.

049

.169

.022

-.

029

.059

.022

.140

-.

234

Lyr

-.253

.802(a)

-.

590

-.

089

.117

-.

063

-.108

.039

.082

.101

-.

008

.049

-.

142

.088

.092

.046

.013

.182

-.095

-.

025

-.

069

-.

020

.028

-.

168

.163

-.

186

-.

068

SS

.207

-.

590

.753(a)

-.

229

-.

139

-.

031

-.111

-.024

.105

-.

236

-.

086

.001

.063

-.174

-.094

-.

211

.206

-.211

.126

-.

023

-.

036

.084

.012

-.

037

-.

129

.287

-.

081

Kls

-.079

-.

089

-.

229

.871(a)

-.

004

.110

.087

-.190

-.

199

.034

.080

-.

008

-.

020

.196

-.049

-.

051

-.

084

.053

-.035

-.

055

-.

052

-.

178

-.

031

.024

.124

-.

167

.059

H -.137

.11

-.

1

-.

0

.79

-.

2

-.1

.174

-.

2

-.

0

.01

.20

-.

1

-.1

.23

-.

2

.00

-.1

-.1

-.

0

-.

0

-.

0

.12

-.

1

.24

-.

2

.08

Page 58: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

133

7 39

04

6(a)

32

52

28

21

2 8 34

18

1 28

5 43

07

40

26

13

2 17

2 20

9

FF

-.168

-.

063

-.

031

.110

-.

232

.848(a)

.021

-.046

.107

-.

064

-.

206

-.

130

.042

.123

-.112

.202

.025

.200

-.040

-.

036

-.

160

-.

039

.024

.058

-.

150

.122

-.

122

T

-.108

-.

108

-.

111

.087

-.

152

.021

.886(a)

-.229

.004

-.

017

.048

-.

318

.049

-.076

-.002

.146

-.

015

-.001

.153

.020

-.

044

-.

041

-.

162

.142

-.

236

.051

-.

061

MP

-.049

.039

-.

024

-.

190

.174

-.

046

-.229

.75

4(a)

-.

401

-.

158

-.

008

-.

050

-.

023

-.241

.112

-.

174

-.

114

.035

.020

.028

.084

-.

031

.310

.149

.100

-.

231

.248

EP

.034

.082

.105

-.

199

-.

228

.107

.004

-.401

.793(a)

-.

159

-.

292

.097

.060

-.006

.059

.196

-.

088

.124

-.056

.018

-.

082

.087

-.

125

-.

179

-.

139

.219

-.

257

Alt

-.390

.101

-.

236

.034

-.

021

-.

064

-.017

-.158

-.

159

.841(a)

-.

024

.043

-.

303

.188

.044

.269

-.

026

.082

-.029

-.

059

.005

.055

-.

190

-.

025

.025

-.

001

.124

KB

.020

-.

008

-.

086

.080

.012

-.

206

.048

-.008

-.

292

-.

024

.892(a)

-.

122

.136

-.093

-.057

-.

216

-.

060

-.027

-.094

.035

-.

116

.049

-.

036

-.

039

-.

043

-.

117

.254

Lok

.106

.049

.001

-.

008

.208

-.

130

-.318

-.050

.097

.043

-.

122

.743(a)

-.

265

.111

-.139

-.

069

.039

.003

-.269

-.

063

.043

.179

-.

065

-.

322

.219

.118

-.

100

Atm

.111

-.

142

.063

-.

020

-.

134

.042

.049

-.023

.060

-.

303

.136

-.

265

.869(a)

-.490

-.198

-.

145

-.

026

-.033

.047

.132

-.

068

-.

018

.008

.061

-.

162

-.

061

.023

DI

-.064

.088

-.

174

.196

-.

118

.123

-.076

-.241

-.

006

.188

-.

093

.111

-.

490

.846(a)

-.300

.179

-.

104

.090

-.071

-.

121

.104

-.

067

-.

202

-.

080

.040

.128

-.

031

Kbr

-.114

.092

-.

094

-.

049

.231

-.

112

-.002

.112

.059

.044

-.

057

-.

139

-.

198

-.300

.880(a)

-.

072

-.

186

-.045

-.011

.029

-.

067

-.

014

.090

.163

.002

-.

206

.114

Kur

-.147

.046

-.

211

-.

051

-.

228

.202

.146

-.174

.196

.269

-.

216

-.

069

-.

145

.179

-.072

.598(a)

-.

374

.076

-.061

.206

.099

-.

013

-.

138

.024

-.

064

.109

-.

118

C

.075

.013

.206

-.

084

.005

.025

-.015

-.114

-.

088

-.

026

-.

060

.039

-.

026

-.104

-.186

-.

374

.810(a)

-.169

.214

-.

337

-.

159

-.

059

-.

059

-.

247

.140

.147

-.

197

PKT

-.109

.182

-.

211

.053

-.

143

.200

-.001

.035

.124

.082

-.

027

.003

-.

033

.090

-.045

.076

-.

169

.688(a)

-.226

.062

.054

.095

-.

031

-.

072

-.

106

-.

084

.022

KdP

-.106

-.

095

.126

-.

035

-.

107

-.

040

.153

.020

-.

056

-.

029

-.

094

-.

269

.047

-.071

-.011

-.

061

.214

-.226

.834(a)

-.

526

-.

099

-.

313

-.

068

.234

-.

169

.094

.080

Page 59: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

134

PK

-.049

-.

025

-.

023

-.

055

-.

040

-.

036

.020

.028

.018

-.

059

.035

-.

063

.132

-.121

.029

.206

-.

337

.062

-.526

.864(a)

.015

.015

.151

.090

-.

059

-.

193

-.

120

WTF

.169

-.

069

-.

036

-.

052

-.

026

-.

160

-.044

.084

-.

082

.005

-.

116

.043

-.

068

.104

-.067

.099

-.

159

.054

-.099

.015

.930(a)

-.

222

-.

158

.035

-.

043

-.

085

-.

005

KP

.022

-.

020

.084

-.

178

-.

013

-.

039

-.041

-.031

.087

.055

.049

.179

-.

018

-.067

-.014

-.

013

-.

059

.095

-.313

.015

-.

222

.892(a)

-.

157

-.

154

-.

041

.145

-.

087

PuP

-.029

.028

.012

-.

031

.122

.024

-.162

.310

-.

125

-.

190

-.

036

-.

065

.008

-.202

.090

-.

138

-.

059

-.031

-.068

.151

-.

158

-.

157

.825(a)

.265

-.

095

-.

318

.190

PuO

.059

-.

168

-.

037

.024

-.

117

.058

.142

.149

-.

179

-.

025

-.

039

-.

322

.061

-.080

.163

.024

-.

247

-.072

.234

.090

.035

-.

154

.265

.632(a)

-.

296

-.

253

.072

M

.022

.163

-.

129

.124

.242

-.

150

-.236

.100

-.

139

.025

-.

043

.219

-.

162

.040

.002

-.

064

.140

-.106

-.169

-.

059

-.

043

-.

041

-.

095

-.

296

.842(a)

-.

366

-.

188

KS

.140

-.

186

.287

-.

167

-.

220

.122

.051

-.231

.219

-.

001

-.

117

.118

-.

061

.128

-.206

.109

.147

-.084

.094

-.

193

-.

085

.145

-.

318

-.

253

-.

366

.747(a)

-.

232

SR

-.234

-.

068

-.

081

.059

.089

-.

122

-.061

.248

-.

257

.124

.254

-.

100

.023

-.031

.114

-.

118

-.

197

.022

.080

-.

120

-.

005

-.

087

.190

.072

-.

188

-.

232

.770(a)

a Measures of Sampling Adequacy(MSA) Analisis:

Untuk dapat melakukan analisis faktor, persyaratan pokok yang harus dipenuhi ialah

angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) harus di atas 0,5.

Didasarkan hasil penghitungan tabel 4.88 yaitu tabel KMO and Bartlett’s Test, angka KMO

Measure of Sampling Adequacy adalah sebesar 0,822 dengan signifikansi 0,000. Angka 0,822

berada diatas 0,5 dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel dan data di

atas dapat terus dianalisis lebih lanjut.

Ketentuan tersebut diatas didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

• Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka variabel dapat dianalisis lebih lanjut.

• Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka variabel tidak dapat dianalisis lebih lanjut.

Besarnya angka MSA ialah antara 0 – 1. Jika digunakan dalam menentukan

penggabungan variabel maka ketentuannya sebagai berikut:

Page 60: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

135

• Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan.

• Jika MSA =>0,05 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih

lanjut.

• Jika MSA < 0,05 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis

lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan atau dibuang.

Hasil analisis awal tabel 4.89 yaitu tabel Anti-image Matrices menunjukkan nilai untuk

variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut:

• KF (Kategori Film) = 0,822.

• Lyr (Layar) = 0,802.

• SS (Sound System) = 0,753.

• Kls (Kelas) = 0,871.

• H (Harga) = 0,796.

• FF (Festival Film) = 0,848.

• T (Transaksi) = 0,886.

• MP (Mengubah Paradigma) = 0,754.

• EP (Edukasi Pasar) = 0,793.

• Alt (Alternatif Film) = 0,841.

• Kmd (Kemudahan Bertransaksi) = 0,892.

• Lok (Lokasi) = 0,743.

• Atm (Atmosfir) = 0,869.

• DI (Desain Interior) = 0,846.

• Kbr (Kebersihan) = 0,880.

• Kur (Kursi) = 0,598.

• C (Crowding) = 0,810.

• PKT (Pengaruh Kehadiran Teman/Kerabat) = 0,688.

• KdP (Komunikasi dari Petugas) = 0,834.

• PK (Perhatian Kebutuhan oleh Petugas) = 0,864.

Page 61: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

136

• WTF (Waktu Tayang Film) = 0,930.

• KP (Kecepatan Pelayanan) = 0,892.

• PuP (Pembelian untuk Pribadi) = 0,825.

• PuO (Pembelian untuk Orang Lain) = 0,632.

• M (Mood) = 0,842.

• KS (Kondisi Sementara) = 0,747.

• SR (Situasi Ritual) = 0,770.

Jika dilihat dari hasil analisis tersebut diatas maka variabel-variabel yang mempunyai MSA

> 0,5 ialah semua variabel yang diteliti. Kesimpulannya, variabel-variabel yang memengaruhi

keputusan pembelian/keputusan menonton film di Blitz ialah variabel kategori film, layar,

sound system, kelas, harga, festival film, transaksi, mengubah paradigma, edukasi pasar,

alternatif film, kemudahan bertransaksi, lokasi, atmosfir, desain interior, kebersihan, kursi,

crowding, pengaruh kehadiran teman/kerabat, komunikasi dari petugas, perhatian kebutuhan

oleh petugas, waktu tayang film, kecepatan pelayanan, pembelian untuk pribadi, pembelian

untuk orang lain, mood, kondisi sementara, dan situasi ritual.

Page 62: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

137

4.5 Pengolahan Data Dengan Metode Regresi Sederhana

4.5.1 Hubungan Pengetahuan Konsumen terhadap Keputusan Menonton Film di

Blitz

Regresi sederhana adalah analisis regresi dengan menggunakan hanya satu variabel

bebas. Uji regresi sederhana dilakukan dengan satu variabel dependen dan satu variabel

independen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen, yaitu

pengetahuan konsumen terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS release 13.0 sehingga

diketahui variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.

Berikut ini adalah tabel-tabel regresi sederhana yang mengukur pengaruh

pengetahuan konsumen terhadap keputusan menonton film di Blitz:

Tabel 4.90

Descriptive Statistics

3.8292 .54837 1004.1145 .50104 100

YX1

Mean Std. Deviation N

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

Analisis:

• Nilai rata-rata keputusan menonton film di Blitz dengan jumlah data 100 responden

adalah 3,8292 dengan standar deviasi 0,54837.

• Nilai rata-rata pengetahuan konsumen dengan jumlah data 100 responden adalah

4,1145 dengan standar deviasi 0,50104.

Page 63: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

138

Tabel 4.91

Correlations

1.000 .664.664 1.000

. .000.000 .100 100100 100

YX1YX1YX1

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Y X1

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

Analisis:

• Hubungan pengetahuan konsumen dan keputusan menonton film di Blitz signifikan

karena nilai p=0,000 atau p<0,05

• Nilai r = 0,664 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan

menonton film di Blitz dengan variabel pengetahuan konsumen. Korelasi positif

menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika

pengetahuan konsumen semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz

akan meningkat.

Tabel 4.92

Variables Entered/Removedb

X1a . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

Page 64: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

139

Analisis:

• Tabel variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang

dikeluarkan (removed) atau dengan kata lain variabel independen dimasukkan dalam

penghitungan regresi.

• Pada tabel variables entered/removed, variabel independen yang masuk adalah

pengetahuan konsumen dengan variabel terikat keputusan menonton film di Blitz.

Tabel 4.93

Model Summaryb

.664a .441 .436 .41200Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), X1a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

Analisis:

• Nilai R=0,664 dan R x R = R Square = 0.441, menunjukkan bahwa 0,441 atau 44,1

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan

konsumen. Sementara sisanya (100 persen – 44,1 persen = 55,9 persen) dipengaruhi

oleh sebab-sebab lain.

• Standard error of estimate = 0,41200 (satuan yang dipakai adalah variabell

dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian) lebih kecil dari standar

deviasi = 0,54837 maka model regresi layak digunakan.

Page 65: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

140

4.5.2 Pengaruh Pengetahuan Konsumen terhadap Keputusan Menonton Film di

Blitz

Tabel 4.94

Coefficientsa

.838 .343 2.447 .016

.727 .083 .664 8.797 .000(Constant)X1

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

Hipotesis 1:

H 0 = Tidak ada pengaruh antara X1 dan Y

H 1 = Ada pengaruh antara X1 dan Y

Analisis:

• Nilai B Constant 0,838 menyatakan bahwa jika pengetahuan konsumen diabaikan,

maka keputusan menonton film di Blitz adalah sebesar 0,838.

• Nilai B Pengetahuan Konsumen 0,727 menyatakan bahwa setiap penambahan

pengetahuan konsumen 1, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat

sebanyak 0,727.

• Berdasarkan Nilai B Constant dan B Pengetahuan Konsumen, maka dapat dibuat

persamaan regresi:

Y = a + bX = 0,838 + 0,727 X

• Dasar pengambilan keputusan untuk mengetahui koefisien pengaruh masing-masing

variabel:

Berdasarkan Nilai t hitung

Page 66: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

141

Jika t hitung < t tabel (+ dan – diabaikan karena uji bersifat 2 sisi), maka H 0

diterima, atau tidak ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, atau ada pengaruh signifikan

dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel dilihat dengan db (derajat bebas) = N – k, N = Jumlah Sampel (N = 100)

dan K = Jumlah Variabel (K = 2), sehingga db = 100 – 2 = 98

t tabel (db= 98 taraf kepercayaan 95% (α / 2 = 0,05 / 2 = 0,025)) = 1,98.

t hitung X1 = 8,797. Oleh karena itu t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak atau

Pengetahuan Konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap Keputusan

Menonton Film di Blitz.

Berdasarkan Nilai Probabilitas

X1: p = 0,000. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel pengetahuan

konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan menonton film di

Blitz. Kegunaan p dan uji t adalah sama, yaitu sebagai dasar pengambilan

keputusan signifikan tidaknya koefisien regresi.

Page 67: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

142

4.5.3 Analisis Faktor Pengetahuan Konsumen Yang Paling Mempengaruhi

Keputusan Pembelian

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing subvariabel

yang ditimbulkan oleh variabel pengetahuan konsumen dan subvariabel mana yang paling

mempengaruhi keputusan pembelian/keputusan menonton film di Blitz.

Tabel 4.95

Model Summary

.631a .399 .393 .42740Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), PengetahuanProduka.

Model Summary

.493a .243 .235 .47965Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), PengetahuanPembeliana.

Model Summary

.520a .270 .263 .47082Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), PengetahuanPemakaiana.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Analisis:

• Nilai R=0,631 dan R x R = R Square = 0,399, menunjukkan bahwa 0,399 atau 39,9

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor pengetahuan produk

dari variabel pengetahuan konsumen.

• Nilai R=0,493 dan R x R = R Square = 0,243, menunjukkan bahwa 0,243 atau 24,3

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor pengetahuan

pembelian dari variabel pengetahuan konsumen.

Page 68: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

143

• Nilai R = 0,520 dan R x R = R Square = 0,270, menunjukkan bahwa 0,270 atau 27

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor pengetahuan

pemakaian dari variabel pengetahuan konsumen.

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa faktor pengetahuan produk dari variabel

pengetahuan konsumen merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan

menonton film di Blitz.

4.5.4 Hubungan Klasifikasi Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di

Blitz

Berikut ini adalah tabel-tabel regresi sederhana yang mengukur pengaruh

pengetahuan konsumen terhadap keputusan menonton film:

Tabel 4.96

Descriptive Statistics

3.8292 .54837 1003.7794 .52558 100

YX2

Mean Std. Deviation N

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X2 = Klasifikasi Situasional

Analisis:

• Nilai rata-rata keputusan menonton film di Blitz dengan jumlah data 100 responden

adalah 3,8292 dengan standar deviasi 0,54837.

• Nilai rata-rata pengetahuan konsumen dengan jumlah data 100 responden adalah

3,7794 dengan standar deviasi 0,52558.

Page 69: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

144

Tabel 4.97

Correlations

1.000 .759.759 1.000

. .000.000 .100 100100 100

YX2YX2YX2

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Y X2

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X2 = Klasifikasi Situasional

Analisis:

• Hubungan klasifikasi situasional dan keputusan menonton film di Blitz signifikan

karena nilai p=0,000 atau p<0,05

• Nilai r = 0,759 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan

menonton film di Blitz dengan variabel klasifikasi situsional. Korelasi positif

menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika klasifikasi

situasional semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz akan

meningkat.

Tabel 4.98

Variables Entered/Removedb

X2a . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X2 = Klasifikasi Situasional

Page 70: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

145

Analisis:

• Tabel variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang

dikeluarkan (removed) atau dengan kata lain variabel independen dimasukkan dalam

penghitungan regresi.

• Pada tabel variables entered/removed, variabel independen yang masuk adalah

klasifikasi situasional dengan variabel terikat keputusan menonton film di Blitz.

Tabel 4.99

Model Summaryb

.759a .576 .571 .35910Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), X2a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X2 = Klasifikasi Situasional

Analisis:

• Nilai R=0,759 dan R x R = R Square = 0.576, menunjukkan bahwa 0,576 atau 57,6

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel klasifikasi

situasional. Sementara sisanya (100 persen – 57,6 persen = 42,4 persen)

dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.

• Standard error of estimate = 0,35910 (satuan yang dipakai adalah variabel

dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian) lebih kecil dari standar

deviasi = 0,54837 maka model regresi layak digunakan.

Page 71: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

146

4.5.5 Pengaruh Klasifikasi Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di

Blitz

Tabel 4.100

Coefficientsa

.838 .262 3.198 .002

.792 .069 .759 11.527 .000(Constant)X2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X2 = Klasifikasi Situasional

Hipotesis 2:

H 0 = Tidak ada pengaruh antara X2 dan Y

H 1 = Ada pengaruh antara X2 dan Y

Analisis:

• Nilai B Constant 0,838 menyatakan bahwa jika klasifikasi situasional diabaikan,

maka keputusan menonton film di Blitz adalah sebesar 0,838.

• Nilai B Klasifikasi Situasional 0,792 menyatakan bahwa setiap penambahan klasifikasi

situasional 1, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat sebanyak 0,792.

• Berdasarkan Nilai B Constant dan B Klasifikasi Situasional, maka dapat dibuat

persamaan regresi:

Y = a + bX = 0,838 + 0,792 X

• Dasar pengambilan keputusan untuk mengetahui koefisien pengaruh masing-masing

variabel:

Page 72: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

147

Berdasarkan Nilai t hitung

Jika t hitung < t tabel (+ dan – diabaikan karena uji bersifat 2 sisi), maka H 0

diterima, atau tidak ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, atau ada pengaruh signifikan

dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel dilihat dengan db (derajat bebas) = N – k, N = Jumlah Sampel (N = 100)

dan K = Jumlah Variabel (K = 2), sehingga db = 100 – 2 = 98

t tabel (db= 98 taraf kepercayaan 95% (α / 2 = 0,05 / 2 = 0,025)) = 1,98.

t hitung X2 = 11,527. Oleh karena t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak atau

Klasifikasi Situasional secara signifikan berpengaruh terhadap Keputusan

Menonton Film di Blitz.

Berdasarkan Nilai Probabilitas

X2 : p = 0,000. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel klasifikasi

situasional secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Kegunaan p dan uji t adalah sama, yaitu sebagai dasar pengambilan keputusan

signifikan tidaknya koefisien regresi.

4.5.6 Analisis Faktor Klasifikasi Situasional Yang Paling Mempengaruhi

Keputusan Pembelian

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing subvariabel

yang ditimbulkan oleh variabel klasifikasi situasional dan subvariabel mana yang paling

mempengaruhi keputusan pembelian/keputusan menonton film di Blitz.

Page 73: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

148

Tabel 4.101

Model Summary

.614a .376 .370 .43524Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), LingkunganFisika.

Model Summary

.546a .298 .291 .46175Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), LingkunganSosiala.

Model Summary

.504a .254 .246 .47617Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), LingkunganWaktua.

Model Summary

.465a .216 .208 .48790Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant),TujuanPembelianDanKonsumsi

a.

Model Summary

.536a .287 .280 .46539Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), MoodDanKondisiSementaraa.

Model Summary

.570a .325 .318 .45290Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), SituasiRituala.

Analisis:

• Nilai R = 0,614 dan R x R = R Square = 0,376, menunjukkan bahwa 0,376 atau 37,6

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik dari

variabel klasifikasi situasional.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Page 74: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

149

• Nilai R = 0,546 dan R x R = R Square = 0,298 menunjukkan bahwa 0,298 atau 29,8

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial

dari variabel klasifikasi situasional.

• Nilai R = 0,504 dan R x R = R Square = 0,254, menunjukkan bahwa 0,254 atau 25,4

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan waktu

dari variabel klasifikasi situasional.

• Nilai R = 0,465 dan R x R = R Square = 0,216, menunjukkan bahwa 0,465 atau 21,6

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor tujuan pembelian

dan konsumsi dari variabel klasifikasi situasional.

• Nilai R = 0,536 dan R x R = R Square = 0,287, menunjukkan bahwa 0,287 atau 28,7

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor mood (suasana hati)

dan kondisi sementara saat pembelian dari variabel klasifikasi situasional.

• Nilai R = 0,570 dan R x R = R Square = 0,325, menunjukkan bahwa 0,325 atau 32,5

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik dari

variabel klasifikasi situasional.

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa faktor lingkungan fisik dari variabel

klasifikasi situasional merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan

menonton film di Blitz.

4.6 Pengolahan Data Dengan Metode Regresi Berganda

4.6.1 Hubungan Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi Situasional terhadap

Keputusan Menonton Film di Blitz

Regresi berganda adalah analisis regresi dengan menggunakan dua atau lebih

variabel bebas. Uji regresi berganda dilakukan dengan satu variabel dependen dan dua

variabel independen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen, yaitu pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional terhadap variabel

dependen, yaitu keputusan pembelian.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS release 13.0 sehingga

diketahui variabel-variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 75: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

150

Berikut ini adalah tabel-tabel regresi berganda yang mengukur pengaruh

pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional terhadap keputusan menonton film di Blitz:

Tabel 4.102

Descriptive Statistics

3.8292 .54837 1004.1145 .50104 1003.7794 .52558 100

YX1X2

Mean Std. Deviation N

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

X2 = Klasifikasi Situasional

Analisis:

• Nilai rata-rata keputusan menonton film di Blitz dengan jumlah data 100 responden

adalah 3,8292 dengan standar deviasi 0,54837.

• Nilai rata-rata pengetahuan konsumen dengan jumlah data 100 responden adalah

4,1145 dengan standar deviasi 0,50104.

• Nilai rata-rata klasifikasi situasional dengan jumlah data 100 responden adalah

3,7794 dengan standar deviasi 0,52558.

Page 76: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

151

Tabel 4.103

Correlations

1.000 .664 .759.664 1.000 .652.759 .652 1.000

. .000 .000.000 . .000.000 .000 .100 100 100100 100 100100 100 100

YX1X2YX1X2YX1X2

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Y X1 X2

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

X2 = Klasifikasi Situasional

Analisis:

• Nilai r = 0,664 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan

menonton film di Blitz dengan variabel pengetahuan konsumen. Korelasi positif

menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika

pengetahuan konsumen semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz

akan meningkat.

• Nilai r = 0,759 menunjukkan hubungan korelasi yang kuat antara variabel keputusan

menonton film di Blitz dengan variabel klasifikasi situsional. Korelasi positif

menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah. Artinya, jika klasifikasi

situasional semakin bertambah maka keputusan menonton film di Blitz akan

meningkat.

• Hubungan antara variabel pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional adalah

sebesar 0,652. Ini menandakan bahwa korelasi kedua variabel tersebut kuat dan

searah karena angkanya positif.

Page 77: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

152

• Tingkat signifikansi koefisien satu sisi dari output menghasilkan angka 0,000. Oleh

karena angka tersebut < 0,05, maka korelasi diantara variabel keputusan pembelian

dengan pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional sangat signifikan.

Tabel 4.104

Variables Entered/Removedb

X2, X1a . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

X2 = Klasifikasi Situasional

Analisis:

• Tabel variables entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang

dikeluarkan (removed) atau dengan kata lain kedua variabel independen dimasukkan

dalam penghitungan regresi.

• Pada tabel variables entered/removed, kedua variabel independen yang masuk

adalah pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional dengan variabel terikat

keputusan menonton film di Blitz.

Tabel 4.105

Model Summaryb

.791a .625 .618 .33904Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Page 78: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

153

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

X2 = Klasifikasi Situasional

Analisis:

• Nilai R = 0,791 menandakan keputusan menonton film di Blitz dengan pengetahuan

konsumen dan klasifikasi situasional memiliki hubungan yang kuat karena angka

R>0,5.

• Nilai R=0,791 dan R x R = R Square = 0.625, menunjukkan bahwa 0,625 atau 62,5

persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan

konsumen dan klasifikasi situasional. Sementara sisanya (100 persen – 62,5 persen =

37,5 persen) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.

• Standard error of estimate = 0,33904 (satuan yang dipakai adalah variabel

dependen, atau dalam hal ini adalah keputusan pembelian) lebih kecil dari standar

deviasi = 0,54837 maka model regresi layak digunakan.

4.6.2 Pengaruh Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi Situasional terhadap

Keputusan Menonton Film di Blitz

Tabel 4.106

ANOVAb

18.620 2 9.310 80.997 .000a

11.150 97 .11529.770 99

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Page 79: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

154

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

X2 = Klasifikasi Situasional

Hipotesis 3:

H 0 = Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi

Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di Blitz.

H 1 = Ada pengaruh signifikan antara variabel Pengetahuan Konsumen dan Klasifikasi

Situasional terhadap Keputusan Menonton Film di Blitz.

Analisis:

Pada ANOVA, nilai F = 80.997 dengan p = 0,000. Oleh karena p < 0,05; maka

regresi dapat dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian. Atau dapat dikatakan, H 0

ditolak, atau artinya pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada taraf kepercayaan 95%.

Tabel 4.107

Coefficientsa

.268 .294 .914 .363

.323 .090 .295 3.597 .001

.591 .086 .566 6.908 .000

(Constant)X1X2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dimana:

Y = Keputusan Menonton Film di Blitz/Keputusan Pembelian

X1 = Pengetahuan Konsumen

X2 = Klasifikasi Situasional

Page 80: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

155

Analisis:

• Nilai B Constant 0,268 menyatakan bahwa jika pengetahuan konsumen dan klasifikasi

situasional diabaikan, maka keputusan menonton film di Blitz adalah sebesar 0,268.

• Nilai B Pengetahuan Konsumen 0,323 menyatakan bahwa setiap bertambah 1

pengetahuan konsumen, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat sebanyak

0,323.

• Nilai B Klasifikasi Situasional 0,591 menyatakan bahwa setiap bertambah 1 klasifikasi

situasional 1, keputusan menonton film di Blitz akan meningkat sebanyak 0,591.

• Berdasarkan Nilai B Constant dan B Pengetahuan Konsumen dan B Klasifikasi

Situasional, maka dapat dibuat persamaan regresi:

Y = a + b1X1 + b2X2 = 0,268 + 0,323 X1 + 0,591 X2

• Dasar pengambilan keputusan untuk mengetahui koefisien pengaruh masing-masing

variabel:

Berdasarkan Nilai t hitung

Jika t hitung < t tabel (+ dan – diabaikan karena uji bersifat 2 sisi), maka H 0

diterima, atau tidak ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, atau ada pengaruh signifikan

dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel dilihat dengan db (derajat bebas) = N – k, N = Jumlah Sampel (N = 100)

dan K = Jumlah Variabel (K = 3), sehingga db = 100 – 3 = 97

t tabel (db= 97 taraf kepercayaan 95% (α / 2 = 0,05 / 2 = 0,025)) = 1,98.

t hitung X1 = 3,597. Oleh karena itu t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak atau

Pengetahuan Konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap omset

penjualan.

t hitung X2 = 6,908. Oleh karena t hitung > t tabel, maka maka H 0 ditolak atau

Klasifikasi Situasional secara signifikan berpengaruh terhadap Keputusan

Menonton Film di Blitz.

Page 81: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

156

Berdasarkan Nilai Probabilitas

X1: p = 0,001. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel pengetahuan

konsumen secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

X2 : p = 0,000. Oleh karena p<0,05; maka H 0 ditolak, atau variabel klasifikasi

situasional secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Page 82: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

157

4.7 Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda

4.7.1 Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas

Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui keadaan dimana variabel-variabel

independen (pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional) mempunyai korelasi

(hubungan) yang erat satu sama lain.

Dikatakan terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi (r), antar variabel bebas (X1

dan X2) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan

0,60 (r )60,0≤ . Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinearitas dapat digunakan cara

lain yaitu dengan:

1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara

statistic ( )α

2. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah factor inflasi penyimpangan

baku kuadrat

Nilai tolerance ( )α dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan

kedua nilai tersebut sebagai berikut:

- Besar nilai tolerance ( )α :

α = 1/VIF

- Besar nilai variance iflation factor (VIF) :

VIF = 1/α

Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika : α hitung < α dan VIF hitung > VIF

Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika : α hitung > α dan VIF hitung < VIF.

Page 83: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

158

Tabel 4.108

Variables Entered/Removed b

X2, X1 a . EnterModel1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Tabel 4.109

Coefficients a

.575 1.740

.575 1.740X1X2

Model1

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Ya.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Tabel 4.110

Coefficient Correlationsa

1.000 -.652-.652 1.000.007 -.005

-.005 .008

X2X1X2X1

Correlations

Covariances

Model1

X2 X1

Dependent Variable: Ya.

Tabel 4.111

Collinearity Diagnostics a

2.985 1.000 .00 .00 .00.010 17.635 .83 .02 .42.005 23.400 .17 .98 .58

Dimension123

Model1

EigenvalueCondition

Index (Constant) X1 X2Variance Proportions

Dependent Variable: Ya.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Analisis:

1. Menggunakan besaran koefisien korelasi antar variabel bebas. Dari output di atas

terlihat koefisien korelasi antar variabel bebas sebesar -0,652 jauh di bawah 0,60

disimpulkan antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.

Page 84: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

159

2. Menggunakan besaran tolerance (α ) dan variance inflaction factor (VIF). Jika

menggunakan alpha/tolerance = 10% atau 0,10, maka VIF = 10. Dari ouput besar

VIF hitung (VIF pengetahuan konsumen = 1,740 dan VIF klasifikasi situasional =

1,740) < VIF =10 dan semua tolerance variabel bebas (0,575 = 57,5%) di atas 10%,

dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.

Page 85: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

160

4.7.2 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Uji asumsi klasik heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada

gangguan karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi.

Analisis ini dapat dilihat dari diagram pencar (scatterplot) dari aplikasi SPSS 13.0

Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur

baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.

Tabel 4.112

Residuals Statisticsa

1.6458 4.8362 3.8292 .43369 100-5.035 2.322 .000 1.000 100

.034 .181 .055 .020 100

1.5969 4.8247 3.8288 .43600 100-.69842 .80032 .00000 .33559 100

-2.060 2.361 .000 .990 100-2.074 2.435 .001 1.006 100

-.70812 .85172 .00041 .34647 100-2.111 2.500 .001 1.014 100

.018 27.095 1.980 3.078 100

.000 .127 .011 .020 100

.000 .274 .020 .031 100

Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Ya.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Page 86: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

161

Histogram 4.1

20-2-4-6

Regression Standardized Predicted Value

4

2

0

-2

-4

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Analisis:

Hasil output SPSS (gambar scatterplot) di atas didapatkan titik-titik menyebar dii

bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, jadi kesimpulannya

variabel bebas di atas tidak terjadi heterokedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.

4.7.3 Uji Asumsi Klasik Normalitas

Uji asumsi klasik normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel

terikat (Y) pada persamaan regresi yang diharapkan, berdistribusi normal atau berdistribusi

tidak normal.

Page 87: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

162

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data

variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.

Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak,

cukup membandingkan antara data riil/nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah

mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva

cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak

normal dan sebaliknya. Cara grafik histrogram lebih sesuai untuk data yang relative banyak,

dan tidak cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan.

Cara normal probability plot lebih handal daripada cara grafik histogram, karena cara

ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal (otomatis oleh computer) secara

kumulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis

diagonal.

Histogram 4.2

420-2-4

Regression Standardized Residual

14

12

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 2E-15Std. Dev. = 0.99N = 100

Dependent Variable: Y

Histogram

Page 88: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

163

Histogram 4.3

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

bDependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Dari hasil grafik histogram didapatkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti di

atas berdistribusi normal, demikian juga dari normal probability plots menunjukkan distribusi

normal, karena garus (titik-titik) mengikuti garis normal.

Page 89: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

164

4.7.4 Uji Asumsi Klasik Otokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika

terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik/tidak layak dipakai prediksi.

Tabel 4.113

Model Summaryb

.791a .625 .618 .33904 2.155Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Analisis:

Dari hasil olah data diatas, ditemukan Durbin-Watson pada Model Summary

menunjukkan nilai D-W = 2,155. Bila dilihat dari tabel D-W (Gujarati, 1995, p.818) pada

p=0,05, N=100, dan K (jumlah variabel bebas) = 2 adalah: dL=1,634 dan dU=1,715.

Oleh karena D-W hitung = 2,155, maka D-W > dU > dL. Dengan demikian dapat diputuskan

tidak terjadi otokorelasi, atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang

otokorelasi.

Page 90: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

165

4.8 Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan konsumen dan

klasifikasi situasional terhadap keputusan menonton film di Blitz. Penelitian ini dilakukan

terhadap konsumen Blitz Megaplex Grand Indonesia yang memiliki Blitz Card. Metode

penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif survey. Terdapat satu variabel dependen

yaitu keputusan pembelian (keputusan menonton film di Blitz) dan dua variabel independent

yaitu pengetahuan konsumen dan klasifikasi situasional. Semua variabel tersebut diuji dengan

metode regresi sederhana dan metode regresi berganda.

• Melalui pengujian dengan menggunakan SPSS 13.0, besarnya pengaruh antar

variabel adalah sebesar:

1. 44,1 persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan

konsumen. Sementara sisanya (100 persen – 44,1 persen = 55,9 persen) dipengaruhi

oleh sebab-sebab lain. Pengaruh ini cukup besar dan Blitz dapat mempertahankannya

dan melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pengaruh pengetahuan

konsumen dengan jalan:

a. Meningkatkan upaya pemasaran agar konsumen tahu akan produk dan jasa yang

ditawarkan oleh Blitz melalui media cetak/elektronik, karena telah terbukti bahwa bila

konsumen tahu akan produk yang ditawarkan oleh Blitz hal tersebut mempengaruhi

keputusan pembelian mereka.

b. Mengedukasi pasar seputar pengetahuan pemakaian yang benar sehingga

konsumen akan dapat lebih merasakan manfaat jasa dan produk yang ditawarkan

Blitz setelah mengonsumsinya.

2. 57,6 persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel klasifikasi

situasional. Sementara sisanya (100 persen – 57,6 persen = 42,4 persen) dipengaruhi

oleh sebab-sebab lain. Pengaruh ini besar dan Blitz dapat meningkatkan serta

mempertahankannya dengan jalan:

a. Menjaga kualitas lingkungan fisik Blitz.

b. Memberikan promosi penjualan pada tiketnya (beli satu tiket gratis satu tiket) agar

konsumen dapat pergi menonton di Blitz bersama temannya.

Page 91: Document2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00216-mn bab 4.pdf · menggunakan teknologi sound system terbaru dari Dolby dan layar yang sangat besar di tiap auditoriumnya

166

c. Memberikan insentif dan penghargaan kepada karyawannya setiap bulan.

d. Melatih karyawannya agar dapat meningkatkan kualitas pelayanannya.

e. Mengadakan evaluasi dan pembinaan rutin kepada para karyawan berkaitan

dengan pelaksanaan tugasnya sebagai tenaga penjualan.

f. Karena situasi ritual pengaruhnya cukup kuat pada variabel klasifikasi situasional

maka disarankan Blitz memutar film-film menarik pada musim liburan sehingga

konsumen tertarik untuk menonton di Blitz.

3. 62,5 persen keputusan menonton film di Blitz dipengaruhi oleh variabel pengetahuan

konsumen dan klasifikasi situasional. Sementara sisanya (100 persen – 62,5 persen =

37,5 persen) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Pengaruh ini dikatakan besar dan hal ini

baik bagi Blitz sehingga Blitz harus tetap dapat mempertahankannya dengan

melaksanakan upaya-upaya diatas.