doc.docx

42
Tim Dokter akan menjawab jam 08.00 - 22.00 WIB Perawatan Payudara Ibu Menyusui Tanya dokter, gratis konsultasi. Cari rumah sakit dokter klinik. Artikel kesehatan anak ibu hamil wanita cantik penyakit jantung diet sehat langsing fitness TanyaDok.com > Kesehatan Wanita > Perawatan Payudara Ibu Menyusui Perawatan Payudara Ibu Menyusui Kesehatan Wanita Tanya dokter gratis asuransi kecelakaan. Artikel kesehatan dan penyakit. Cari rumah sakit, wanita ibu hamil dokter kandungan anak klinik kehamilan. Cara diet sehat, fitness, langsing, cantik Mendapatkan ASI merupakan hal dasar yang diperlukan bayi guna tumbuh kembangnya. ASI dapat memenuhi 100% kebutuhan bayi pada 6 bulan pertama (ASI eksklusif), 60-70% kebutuhan bayi pada usia 6 – 12 bulan, dan 30% kebutuhan bayi pada usia lebih dari 12 bulan. Pemberian ASI dapat dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Guna mencapai anjuran pemberian ASI tersebut, tentu dibutuhkan perhatian dan perawatan payudara ibu menyusui. Berikut beberapa bentuk perawatan diri yang dapat ibu menyusui lakukan. •Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu. •Menggunakan bra yang menyokong payudara. •Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar pusing susu setiap kali selesai menyususi. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet. •ila timbul rasa nyeri yang mengganggu, ibu mungkin membutujkan obat perede nyeri yang jenisnya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tenaga medis agar tetap aman bagi bayi. Beberapa permasalahan pada payudara ibu menyusui yang sering dijumpai adalah: Breast engorgement/ Pembendungan ASI Hal ini menyebabkan rasa nyeri pada payudara karena ketidakseimbangan antara produksi ASI dan kebutuhan susu bayi. Rasa nyeri dan tidak nyaman yang ditimbulkan dapat menyebabkan ibu berhenti menyusui lebih awal karena dirasa mengganggu. Kondisi ini umumnya terjadi pada payudara ketika terjadi perubahan produksi dari kolostrum menjadi susu, biasanya 3 – 5 hari setelah melahirkan. Pada awalnya akan terjadi rasa penuh, pembengkakan, dan ketidaknyamanan di payudara. Dengan perawatan yang rutin, kondisi ini dapat berkurang dalam 10 hari. Beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi gejala-gejala pembendungan ASI: •Susui bayi seawal dan sesering mungkin, sesuai keinginan bayi. •Lepaskan bra secara penuh sebelum mulai menyusui. •Keluarkan sebagian ASI sebelum menyusui untuk memperlunak puting dan dengan demikian membantu

Transcript of doc.docx

Tim Dokter akan menjawab jam 08.00 - 22.00 WIB Perawatan Payudara Ibu Menyusui Tanya dokter, gratis konsultasi. Cari rumah sakit dokter klinik. Artikel kesehatan anak ibu hamil wanita cantik penyakit jantung diet sehat langsing fitness TanyaDok.com > Kesehatan Wanita > Perawatan Payudara Ibu Menyusui Perawatan Payudara Ibu Menyusui Kesehatan Wanita Tanya dokter gratis asuransi kecelakaan. Artikel kesehatan dan penyakit. Cari rumah sakit, wanita ibu hamil dokter kandungan anak klinik kehamilan. Cara diet sehat, fitness, langsing, cantik Mendapatkan ASI merupakan hal dasar yang diperlukan bayi guna tumbuh kembangnya. ASI dapat memenuhi 100% kebutuhan bayi pada 6 bulan pertama (ASI eksklusif), 60-70% kebutuhan bayi pada usia 6 12 bulan, dan 30% kebutuhan bayi pada usia lebih dari 12 bulan. Pemberian ASI dapat dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Guna mencapai anjuran pemberian ASI tersebut, tentu dibutuhkan perhatian dan perawatan payudara ibu menyusui. Berikut beberapa bentuk perawatan diri yang dapat ibu menyusui lakukan. Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu. Menggunakan bra yang menyokong payudara. Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar pusing susu setiap kali selesai menyususi. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet. ila timbul rasa nyeri yang mengganggu, ibu mungkin membutujkan obat perede nyeri yang jenisnya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tenaga medis agar tetap aman bagi bayi. Beberapa permasalahan pada payudara ibu menyusui yang sering dijumpai adalah: Breast engorgement/ Pembendungan ASI Hal ini menyebabkan rasa nyeri pada payudara karena ketidakseimbangan antara produksi ASI dan kebutuhan susu bayi. Rasa nyeri dan tidak nyaman yang ditimbulkan dapat menyebabkan ibu berhenti menyusui lebih awal karena dirasa mengganggu. Kondisi ini umumnya terjadi pada payudara ketika terjadi perubahan produksi dari kolostrum menjadi susu, biasanya 3 5 hari setelah melahirkan. Pada awalnya akan terjadi rasa penuh, pembengkakan, dan ketidaknyamanan di payudara. Dengan perawatan yang rutin, kondisi ini dapat berkurang dalam 10 hari. Beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi gejala-gejala pembendungan ASI: Susui bayi seawal dan sesering mungkin, sesuai keinginan bayi. Lepaskan bra secara penuh sebelum mulai menyusui. Keluarkan sebagian ASI sebelum menyusui untuk memperlunak puting dan dengan demikian membantu aliran ASI. Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit sebelum menyusui. Memijat/mengurut payudara sebelum atau selama menyusui. Variasikan posisi menyusui. Susukan bayi setiap 2 3 jam. Apabila tidak dapat mengisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan tangan. Letakkan kain dingin (atau es dalam plastik yang dilapisi dengan kain) di payudara setelah menyusui. Sore Nipples/Puting Lecet Merupakan keluhan umum yang sering dijumpai oleh ibu menyusui. Biasanya keluhan ini tidak lebih dari 1 (satu) minggu. Penyebab kondisi ini salah satunya adalah teknik/posisi menyusui yang kurang tepat. Beberapa cara untuk meringankan kondisi ini: Memberikan kain dingin (es dalam plastik dibungkus kain/handuk) setelah menyusui, atau dengan memberikan kain basah dan hangat sebelum menyusui. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui, dan oleskan ke puting payudara. Membasahi puting dengan ASI setelah menyusui dan biarkan kering oleh karena udara terbuka. Nyeri dapat dikurangi dengan menggunakan parasetamol 1 tablet setiap 4 6 jam. Mastitis/Peradangan Payudara Merupakan kondisi peradangan payudara yang ditandai dengan kondisi payudara yang kemerahan, membengkak, dan terkesan meradang serta kadang disertai dengan demam. Hal yang dapat dilakukan untuk kondisi ini adalah: Istirahat. Susui bayi sesering mungkin untuk mengosongkan payudara yang sakit. Meskipun ibu memiliki infeksi, ASI masih aman untuk bayi. Lakukan perawatan sebagaimana pada breast engorgement. Konsultasikan dengan dokter Anda karena pada kondisi tertentu dapat diperlukan antibiotik. Mari lakukan perawatan diri yang baik agar dapat memberi yang terbaik bagi buah hati. Selamat memberi asi eksklusif,Bunda! Referensi: Abdul Bari Saifudien et al.2002.Buku Panduan Praktis pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta Cunningham FG et al. 2001. Williams Obstetric 21st Ed. McGraw-Hill. New York. David Zieve. Breastfeeding-self-care.http://www.nlm.nih.gov/medilineplus/ency/article/002454.htm (diakses tanggal 4 dan 13 Agustus 2013) De Cherney AH dan Nathan L. 2003. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment, 9th Ed.McGraw-Hill. New York Mayo Clinic Staff. Breast-feeding and Medications: Whats safe?. http://ww.mayoclinic.com/health/breasfeeding-and-medications/MY02043 (diakses tanggal 6 dan 13 Agustus 2013

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/sehat-wanita/perawatan-payudara-ibu-menyusui

SATUAN ACARA PENYULUHANPERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFASDI RSUD ULIN BANJARMASIN

OLEH : FITRIANI (PO.62.24.2.10.134) FRISLY OKTAVIANTI (PO.62.24.2.10.135) HIDAYATI (PO.62.24.2.10.137) ITA ARDILA (PO.62.24.2.10.138) MONICA (PO.62.24.2.10.104)KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYAKEBIDANAN REGULER XIITAHUN 2011SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)Hari / Tanggal : Sabtu, 5 November 2011Waktu : Pukul 10.00 WIBPokok Bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene) pada Ibu NifasSub Pokok Bahasan : Menjelaskan Tentang Cara Perawatan Diri pada Ibu NifasSasaran : Ibu-Ibu NifasPenyuluh : Kelompok 2 Kebidanan Reguler XII Poltekkes Kemenkes Palangkaraya Fitriani Frisly Oktavianti Hidayati Ita Ardila MonicaTempat : Ruang Cempaka (Nifas) RSUD Ulin BanjarmasinDalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene.Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene) diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene), diharapkan ibu-ibu dapat:1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara mandiri ataupun di bantu4. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu menjaga personal hygieneIII. Garis-garis Besar Materi 1. Pengertian Nifas2. Sasaran penyuluhan Perawatan diri3. Pengertian Personal hygiene (perawatan diri)4. Cara melakukan perawatan diri5. Dampak jika ibu tidak merawat diri dengan baik6. Memahami dan dapat melakukan teknik perawatan diriIV. Metode1. Ceramah2. Tanya Jawab3. DemonstrasiV. Media dan Alat Peraga1. Leaflet2. Power Point: LCDVI. Proses Kegiatan PenyuluhanNoKEGIATANRespon Ibu HamilWaktu

1.Pendahuluan : Memberi salam pembuka dan perkenalan diri Menjelaskan tujuan Kontrak waktu Membalas salam Mendengarkan Memberi respon5Menit

2.Penjelasan : Pengertian masa nifas Sasaran penyuluhan Pengertian personal hygiene (perawatan diri) Menjelaskan Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu Menjelaskan teknik melakukan personal hygiene Menjelaskan akibat kurangnya melakukan perawatan diriMendengarkan dengan penuh perhatian20 Menit

3.Penutup : Tanya jawab Menyimpulkan hasil penyuluhan Memberikan salam penutup Menanyakan hal yang belum jelas Aktif bersama menyimpulkan Membalas salam5 Menit

VII. Evaluasi1. Mengajukan pertanyaan lisan. Tes awal. Apakah ada yang tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah melahirkan ? Tes akhir Apa yang dimaksud perawatan diri? Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri ? Sebutkan dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri?1. Observasi. Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat). Ibu antusias atau tidak. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.MATERI :PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFASPengertian Masa NifasMasa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu.Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.SasaranIbu-Ibu Nifas antara hari pertama sampai 6 mingguPengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.Tujuan melakukan Personal Hygiene1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang2. Memelihara kebersihan diri seseorang3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang4. Mencegah penyakit5. Menciptakan keindahan6. Meningkatkan rasa percaya diriKebutuhan Personal Hygiene pada IbuKebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.a.PakaianSebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.b.Kebersihan rambutSetelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.c.Kebersihan kulitSetelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.d.Kebersihan vulva dan sekitarnya. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene : Ibu Mudah Sakit Ibu terlihat kotor/ kurang bersih Bayi ibu sakit Ibu kurang percaya diri Ibu mengalami infeksiSUMBER :Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medikahttp://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personal-hygiene-istirahat-dan-tidur-pada-ibu-nifas/Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGChttp://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/05/konsep-personal-hygiene.html

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)Hari / Tanggal : kamis, 26 september 2013Waktu : Pukul 10.00 WIBPokok Bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene) pada Ibu NifasSub Pokok Bahasan : Menjelaskan Tentang Cara Perawatan Diri pada Ibu NifasSasaran : Ibu-Ibu NifasPenyuluh : Kelompok C, D III kebidanan STIKes Mercubaktijaya Padang- GENA ALVIONITA ( 11211118 )- NURMADONA ANHAR ( 112111- RORI KARMILA SARI ( 112111- VERA LUCIANA PRATIWI ( 11211162 )- WASNA ( 11211163 )Tempat : Ruang rawat nifas ( KRZ )I. Latar BelakangDalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene.Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene) diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene), diharapkan ibu-ibu dapat :1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara mandiri ataupun di bantu4. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu menjaga personal hygieneIII.Garis-garis Besar Materi1. Pengertian Nifas2. Sasaran penyuluhan Perawatan diri3. Pengertian Personal hygiene (perawatan diri)4. Cara melakukan perawatan diri5. Dampak jika ibu tidak merawat diri dengan baik6. Memahami dan dapat melakukan teknik perawatan diriIV. Metode1. Ceramah2. Tanya Jawab3. DemonstrasiV. Media dan Alat Peraga 1. Leaflet2. Power Point: LCDVI. Proses Kegiatan PenyuluhanNoKEGIATANResponIbu HamilWaktu

1.Pendahuluan : Memberi salam pembuka dan perkenalan diri Menjelaskan tujuan Kontrak waktu Membalas salam Mendengarkan Memberi respon5Menit

2.Penjelasan : Pengertian masa nifas Sasaran penyuluhan Pengertian personal hygiene (perawatan diri) Menjelaskan Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu Menjelaskan teknik melakukan personal hygiene Menjelaskan akibat kurangnya melakukan perawatan diriMendengarkan dengan penuh perhatian20 Menit

3.Penutup : Tanya jawab Menyimpulkan hasil penyuluhan Memberikan salam penutup Menanyakan hal yang belum jelas Aktif bersama menyimpulkan Membalas salam5 Menit

VII. Evaluasi1. Mengajukan pertanyaan lisan Tes awal1. Apakah ada yang tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah melahirkan ? Tes akhir1. Apa yang dimaksud perawatan diri?2. Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri ?3. Sebutkan dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri?1. Observasi Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat). Ibu antusias atau tidak. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidakMATERI :PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFASPengertian Masa NifasMasa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu.Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.SasaranIbu-Ibu Nifas antara hari pertama sampai 6 mingguPengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.Tujuan melakukan Personal Hygiene1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang2. Memelihara kebersihan diri seseorang3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang4. Mencegah penyakit5. Menciptakan keindahan6. Meningkatkan rasa percaya diriKebutuhan Personal Hygiene pada IbuKebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.a. PakaianSebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.b. Kebersihan rambutSetelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.c. Kebersihan kulitSetelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.1. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.2. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.4. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :1. Ibu Mudah Sakit2. Ibu terlihat kotor/ kurang bersih3. Bayi ibu sakit4. Ibu kurang percaya diri5. Ibu mengalami infeksiPersonal hygiene pada ibu nifas post SCLuka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya, namun jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu pastikan Anda tidak salah dalam merawat luka operasi.1.Setiap satu minggu kasa harus di bukaIdealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak terlalu sering agar luka cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel pada kasa sehingga sulit untuk kering. Maka mintalah kepada keluarga Anda untuk membukanya selama satu minggu sekali.2.Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasaJika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar tidak basah atau lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang bisa cepat menyebar ke seluruh bagian luka.3.Jaga luka agar tak lembabUsahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab akan menjadikan kuman cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin dengan AC yang membuat ruangan lembab. Bisa jadi luka anda pun ikut lembab. Hindari ruangan lembab, dan atur suhu AC Anda.4.Menjaga kebersihanAgar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat berkembangnya kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda semaksimal mungkin harus dijaga. Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari debu.5.Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan dengan air, gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk melindungi luka bekas operasi agar tidak terkena air. Upayakan agar luka tidak sampai basah, karena bisa mempercepat pertumbuhan kuman.SUMBER :Saleha, Sitti.2009.Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medikahttp://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personal-hygiene-istirahat-dan-tidur-pada-ibu-nifas/Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGChttp://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/05/konsep-personal-hygiene.htmlTips Perawatan "Miss V" Pasca Melahirkan Written by Revina Category: Pasca Melahirkan Tugas berat melahirkan telah dilalui, kini hadir dalam pelukan anggota keluarga baru yang mungil dan lucu hadir. Kebahagiaan membahana ke setiap ibu dan keluarga yang baru saja melewati proses melahirkan dengan kehadiran bayi yang sehat dan selamat. Kini saatnya ibu untuk merawat segala sesuatunya pasca melahirkan, termasuk vagina (kita panggil "miss V").Selama proses melahirkan berlangsung tentu saja, "Miss V" mendapatkan tugas yang berat sebagai pintu bagi keluarnya bayi dengan rata-rata berat badan 3-4 kg. Bagi yang elastis atau telah berulangkali menjalani proses melahirkan normal, mungkin kondisi ini telah menjadi "biasa", sehingga kondisi "Miss V" tidak sampai mengalami pengguntingan atau episiotomi (baca: Mengenal Episiotomi), namun tidak sedikit pula ibu memerlukan bantuan bidan atau dokter untuk memperlebar jalan lahir dengan cara menggunting di area perineum (area antara "Miss V" dan dubur), kemudian setelah itu, dokter atau bidan akan menjahit kembali bekas guntingan tersebut.Bagi ibu yang melahirkan tanpa episiotomi, perawatan "Miss V" cukup dilakukan dengan cebok dengan air hangat atau larutan antiseptik. Sedangkan bagi ibu melahirkan yang mengalami episiotomi, perawatan "Miss V" pasca melahirkan dapat dilakukan dengan cara: Untuk mengurangi rasa sakit atau menenangkan luka, ibu dapat menggunakan kompress pada luka jahitan. Ibu bisa menggunakan es yang dibungkus kain bersih dan menempelkannya pada bekas jahitan. Ibu harus selalu memastikan bahwa luka bekas jahitan selalu bersih. Membersihkan luka ini bisa dilakukan dengan menggunakan botol semprot yang diisi air untuk membersihkan area perineum setelah ibu buang air kecil atau besar. Selain itu, untuk membersihkan bekas jahitan ibu juga bisa menggunakan waslap yang dibasahi dan sabun. Buatlah busa di waslap tersebut. Bersihkan seluruh luka dengan waslap tersebut, pastikan daerah bekas jahitan benar-benar bersih. Siramlah dengan air dingin "Miss V" saat ibu sedang buang air kecil. Kemudian lakukan cebok dari arah depan ke belakang dengan air bersih (jangan sebaliknya, karena jika terbalik cara ceboknya, justru akan mengumpulkan bakteri dari anus ke "Miss V"), dan lakukan dengan hati-hati atau menggunakan botol semprot yang berisi air tadi. Saat buang air besar, kemungkinan akan terasa sakit pada area bekas jahitan. Gunakan bantalan lembut dan bersih pada luka bekas jahitan, dan tekan ke bagian atas pada bekas luka untuk menghindarkan tekanan atau menghindari robek kembali. Hindari aktivitas berlebih saat minggu-minggu pertama pasca melahirkan. Seringlah berbaring atau duduk, dan hindarkan sering berjalan. Saat duduk lakukan dengan hati-hati, kalo bisa usahakan mencari bantalan duduk berbentuk donat untuk menghindari tekanan pada daerah bekas luka. Perbanyak lah konsumsi makanan yang banyak mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan. Dengan demikian diharapkan, tinja yang dikeluarkan saat BAB tidak keras dan hal ini menghindarkan sakit berlebih saat BAB. Lakukan latihan senam kegel untuk mengencangkan bagian sekitar panggul. Lakukan senam kegel ini beberapa hari pasca melahirkan. Seringlah ibu melakukan pergantian celana dalam dan usahakan menggunakan bahan yang mampu menyerap keringat. Ibu bisa menggunakan panty liner untuk membantu "Miss V" agar terhindar dari kelembaban yang berlebih. Selain itu, mencukur rambut "Miss V" juga dapat membantu mengurangi kelembaban. Luka jahitan dapat di olesi dengan menggunakan salep antibiotik, tapi harus sesuai dengan anjuran dokter

Sumber : Tips Perawatan "Miss V" Pasca Melahirkan http://bidanku.com/tips-perawatan-qmiss-vq-pasca-melahirkan#ixzz328HEIwkT

Iphink's Blog SAP CARA MENYUSUI YANG BENAR Label: SAP Diposkan oleh Iphink Rabu, 06 Maret 2013

(SAP)SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan:Teknik Menyusui yang BenarSup Pokok Bahasan:a.Pengertian teknik menyusui yang benarb.Posisi dan perlekatan menyusuic.Persiapan memperlancar pengeluaran ASI d.Langkah-langkah menyusui yang benare.Cara pengamatan teknik menyusui yang benarHari/Tanggal:Kamis, 04 oktober 2012Waktu :30 menitTempat :lutang jl. Pemuda kabupaten majeneSasaran : Ibu menyusui

A. Tujuan Umum: Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara menyusui yang benar.

B. Tujuan Khusus: Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:1. Pengertian teknik menyusui yang benar2. Posisi dan perlekatan menyusui 3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI 4. Langkah-langkah menyusui yang benar5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.

C. Materi Pengertian teknik menyusui yang benar Posisi dan perlekatan menyusui Persiapan memperlancar pengeluaran ASI Langkah-langkah menyusui yang benar Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.

D. Metode Ceramah dan tanya jawab.

E. Media Leaflet Lembar balik.F. Kegiatan Penyuluhan

NOTAHAP / WAKTUKEGIATAN PENYULUHANKEGIATAN SASARAN

1.Pembukaan :3 MENIT- Memberi salam pembuka- Memperkenalkan diri- Menjelaskan pokok bahasan dan tujuan penyuluhan- Membagi leafletMenjawab salam

MemperhatikanMemperhatikan

Memperhatikan

2.Pelaksanaan :20 menit- Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar- Menjelaskan posisi dan perlekatan menyusui - Menjelaskan persiapan memperlancar pengeluaran ASI - Menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar- Menjelaskan cara pengamatan teknik menyusui yang benar.Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

3.Evaluasi :5 menitMenanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan memberi reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.Menjawab pertanyaan

4.Terminasi :2 menit- Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta- Mengucapkan salam penutupMendengarkan

Menjawab salam

G. Evaluasi1. Struktur Peserta hadir ditempat penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang menyusui Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet, lembar balik)

2. Proses Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara benar

3. Hasil Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan

MATERI PENYULUHANCARA MENYUSUI YANG BENAR

A. Pengertian Teknik Menyusui yang BenarTeknik Menyusui yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar . Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap bayiMenyusui adalah sebuah pokok bahasan yang bermuatan emosional: sangatlah sulit untuk tidak beraksi ketika anda mendengar kata ini. Kata ini memunculkan respon emosional yang kuat dari wanita yang sedang hamil dan memikirkan cara memberi makanan bayinya ; dari para bidan dan dokter yang merawat wanita ini, yang mungkin mempunyai pandangan dan pendapat yang sama kuatnya.Menyusui adalah seni yang hampir punah. Sekarang ini, sebagian besar dari kita hanya ingat yang diberi susu dari botol . memang sulit untuk menghindari budaya menyusui dengan botol. Menyusui telah menjadi sebuah isu yang kadang saja dibicarakan , dan bukan sesuatu yang sering ditemukan . semakin jarang kita melihat wanita yang menyusui.

B. Posisi dan Perlekatan MenyusuiTerdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Contoh cara menyusui yang benar sebagai berikut:a. Breast-feeding positionsb. Cara menyusui yang baik dengan posisi rebahanc. Cara menyusui yang baik dengan posisi dudukd. Cara menyusui yang baik dengan posisi berdiri

e. Cara menyusui yang baik untuk bayi kembar

C. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.

D.Langkah-langkah menyusui yang benar 1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar puting, duduk dan berbaring dengan santai.2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.4. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang. 5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat. 6. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar. 7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa susu.E. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang BenarMenyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :1. Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI. 2. Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama. 3. Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri. 4. Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui. 5. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya 6. Bayi tidak rewel.7. Bayi tampak tenang.8. Badan bayi menempel pada perut ibu.9. Mulut bayi terbuka lebar.10. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.11. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.12.Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.13. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.14. Kepala bayi agak menengadah. Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Disussun Oleh:AI Fitriawati060105109

PROGRAM STUDI KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAHYOGYAKARTA2008SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )I. IDENTIFIKASI MASALAHMenyusui adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada bayinya. Pada keadaan miskin, menyusui mungkin merupakan pemberian satu-satunya, pada keadaan sakit menyusui dapat merupakan pemberian yang menyelamatkan jiwanya. Asi adalah makanan yang paling sempurna bagi bayi, karena semua zat gizi yang dibutuhkan bayi terdapat dalam ASI.Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI dan selanjutnya bayi enggan menyusu.II. PENGANTARBidang studi : Asuhan Kebidanan III( Nifas ) Topik : Menyusui ( kesehatan ibu dan anak )Sub Topik : Teknik Menyusui yang BenarSasaran : Ibu NHari/Tanggal : Senin / 01 September 2008Jam : 15.30 WIBWaktu : 30 menitTempat : Rumah Ibu N RT 01 Gampingan

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu N mendapatkan informasi tentang Teknik Menyusui yang Baik dan Benar dan dapat menerapkan pada dirinya.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu N dapat menjelaskan1. Pengertian menyusui yang baik dan benar2. Posisi dan perlekatan menyusui3. Langkah langkah menyusui yang benar4. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar5. Lama dan Frekuensi menyusui6. Akibat menyusui dengan teknik yang tidak benar7. Kiat-kiat menyusui yang baik dan benarV. MATERITerlampir

VI. METODECeramah

VII. MEDIA1. Materi SAP2. LeafletVIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No.WaktuKegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1.5 MenitPembukaan :1. Memberikan Salam2. Menjelaskan tujuan penyuluhan3. Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan.

1. Menjawab Salam2. Mendengarkandan memperhatikan

2.20 MenitPelaksanaan :Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teraturMateri:1. Pengertian Menyusui yang baik dan benar2. Posisi dan perlekatan menyusui3. Langkahlangkah menyusui yang benar4. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar5. Lama dan frekuensi menyusui6. Akibat menyusui dengan teknik yang tidak benar7. Kiat kiat menyusui yang baik dan benarMenyimak dan memperhatikan

3.15 MenitEvaluasi :Meminta ibu menjelaskan atau menyebutkan kembali :1. Pengertian Menyusui yang baik dan benar2. Posisi dan perlekatan menyusui3. Langkah langkah menyusui yang benar4. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar5. Lama dan frekuensi menyusui6. Akibat menyusui yang tidak benar7. Kiat kiat menyusui yang baik dan benaarBertanya dan menjawab pertanyaan

4.5 MenitPenutup : Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam

Menjawab Salam

IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, 01 September 2008Sasaran Pemberi Penyuluhan

Ibu N Ai Fitriawati

Mengetahui,Pembimbing Lapangan

Prof. Dr,jfdsnfsksk

X. EVALUASITanya jawabXI. LAMPIRAN MATERITEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENARA. Pengertian Menyusui yang Baik dan BenarMenyusui adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada bayinya. Pada keadaan miskin, menyusui mungkin merupakan pemberian satu-satunya, pada keadaan sakit menyusui dapat merupakan pemberian yang menyelamatkan jiwanya.Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).B. Posisi dan perlekatan menyusuiTerdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi membuka lebar, sebagian besar areola masuk ke mulut bayi.C. Langkah langkah menyusui yang benara) Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.b) Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.c) Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.d) Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.D. Cara pengamatan teknik menyusui yang benarApabila bayi telah menyusu dengan benar maka akan memperlihatkan tanda tanda sebagai berikut :1. Bayi tampak tenang2. Badan bayi menempel pada perut ibu3. Mulut bayi terbuka lebar4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi , areola bawah lebih banyak yang masuk6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.7. Puting susu tidak terasa nyeri.8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.9. Kepala bayi agak menengadah.E. Lama dan frekuensi menyusuiSebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bilabayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan Bra yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

F. Akibat menyusui dengan teknik yang tidak benarMenyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, nyeri, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI dan selanjutnya bayi enggan menyusu.

G. Kiat kiat menyusui yang baik dan benar 1. Sebelum Melahirkana. Bicarakan dengan suami karena dukungannya Sangat pentingb. Bicarakan dengan dokter kandunganc. Pili RS bersalin yang mendukung pemberian ASId. Siapkan pakaian ibu yang memudahkan aktifitas menyusui, pompae. Sebaiknya rawat gabung Sejak di RS2. Setelah Melahirkan a. Pengisapan atau sentuhan pada jam pertama Sangay pentingb. Walau maz menggunakan infus, ibu tetap dapat menyusuic. Sejak di Rumah Sakit bayi disusui sesering mungkin ( setiap bayi menangis )d. Mencari ahli persoalan menyusuiseperti klinik laktasi, dan atau konsultasi laktasi untuk persiapan bila menemui kesulitan.

XII. DAFTAR PUSTAKAhttp://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-yang-benar-2/ 22 Juli 2008 pkl.09.50 WIB.http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-pada ibu bekerja dan teknik memerah ASi/ 22 Juli 2008 pkl.09.50 WIB.http://www.breastfeeding.com.Sacharina Marzuki, Nanis. 2007. ASI Ekslusif.

0 komentar: Poskan KomentarLink ke posting iniBuat sebuah Link

Cari Blog IniTop of Form

Bottom of FormAda kesalahan di dalam gadget ini Popular Posts BUDAYA DAN MITOS SEPUTAR KEHAMILAN, KELAHIRAN, NIFAS, MENYUSUI, DAN PERAWATAN ANAK DIURETIK DAN OBAT OBAT ANTIHIPERTENSI VITAMIN MINERAL Antispasmodik , Antiemetik (anti muntah) MAKALAH TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN TELENURSING CategoriesAGAMA (16) FARMAKOLOGI (10) JIWA (18) KEPERAWATAN (124) KEPERAWATAN ANAK (6) KEPERAWATAN GERONTIK (1) MAKNA HIDUP (44) MATERNITAS (97) NIC NOC (8) PROFESI NERS (2) PSIKOLOGI (4) TIPS DIET (9) TIPS KECANTIKAN (46) TIPS KECANTIKAN RAMBUT (25) TIPS KESEHATAN (69) TIPS KESEHATAN GIGI DAN MULUT (8) Blog ArchiveFollower