Doc Rup A
-
Upload
shellvie-octavia -
Category
Documents
-
view
262 -
download
6
Transcript of Doc Rup A
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B
SMP NU AL MARUF KUDUS TAHUN PELAJARAN 2006/2007
PADA MATERI POKOK
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE CIRC
Disusun Oleh :
Nama : ANI SHOFIYANI
NIM : 4101906142
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2006
ii
PENGESAHAN
Skripsi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus
Tahun Pelajaran 2006 / 2007
Pada Materi Pokok
Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel Melalui
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Penelitian Ujian Skripsi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
Hari : Senin
Tanggal : 13 Agustus 2007
Panitia Penguji
Sekretaris
Drs. Kasmadi Imam S,M.S Drs.Supriyono M.Si NIP. 130781011 NIP. 130815345
Pembimbing Utama Ketua Penguji
Dra. Nurkaromah Dwidayati, M.Si. Drs. Kartono, M.Si. NIP.131876228 NIP.130815346
Pembimbing Pendamping Anggota Penguji I
Drs. Suhito,M.Pd. Dra.Nurkaromah Dwidayati, M.Si NIP.130604210 NIP.131876228 Anggota Penguji II Drs. Suhito,M.Pd NIP.130604210
iii
ABSTRAK
Keberhasilan pembelajaran di sekolah merupakan hal yang sangat
diharapkan oleh seorang guru, orang tua murid serta masyarakat. Langkah yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas merupakan salah satu penentuan keberhasilan. Penelitian ini dilaksanakan karena hasil belajar matematika siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus masih rendah. Ini terlihat pada penelitian guru matematika yang mengajar di kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus dengan rata-rata nilai matematika dengan materi sistem persamaan linear dengan dua variabel pada tahun pelajaran 2005/2006 yakni 5,80. Berbagai upaya telah dilakukan tetapi hasilnya belum memuaskan. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini diimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus materi pokok sistem persamaan linear dengan dua variabel?
Penelitian ini dilaksanakan di SMP NU Al Ma’ruf yang beralamatkan di jalan AKBP R. Agil Kusumadya No. 2 Kudus. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII B semester I SMP NU Al Ma’ruf Kudus yang berjumlah 46 siswa, yang terdiri atas 24 siswa putra, 22 siswi putri, seorang guru matematika dan seorang pengamat. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap sikuls terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang diambil dari pemberian tes evaluasi di akhir siklus, kemampuan guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam kelompok yang diambil dari lembar observasi.Indikator keberhasilan belajar siswa jika 75% siswa mencapai nilai 60 atau lebih, dengan rata-rata hasil belajar minimal mencapai nilai 65 dan 85% siswa terlibat secara aktif selama proses belajar mengajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,7 dan ketuntasan belajarnya 71,7 %. Sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,1 dan ketuntasan belajarnya 78,3 %.Hasil observasi terhadap guru menunjukkan pada siklus I guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran kooperatif dan belum dapat mengelola kelas dengan baik. Namun pada siklus II proses pembelajaran berlangsung efektif dan guru dapat mengelola waktu dengan baik.
Simpulan yang dapat diambil adalah dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus pokok bahasan sistem persamaan linear dengan dua variabel.Untuk itu disarankan kepada guru matematika di SMP NU Al Ma’ruf Kudus pada khususnya dan guru matematika sekolah lain pada umumnya agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pokok bahasan sistem persamaan linear dengan dua variabel yang dapat meningkatkan hasil belajar.
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 13 Agustus 2007
Ani Shofiyani NIM : 4101906142
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, maka apabila telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
lain. (Q.S. Alam Nasyrah : 6 – 7)
Dengan ilmu kehidupan menjadi lebih mudah, dengan seni kehidupan
menjadi halus, dengan agama kehidupan menjadi terarah dan bermakna.
(Prof. Dr. H.A. Mukti Ali)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Keluargaku yang selalu mendukung dan mendo’akanku
2. Sahabat-sahabatku dan semuanya yang telah membantuku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus Tahun Pelajaran 2006/ 2007
pada materi pokok sistem persamaan linear dengan dua variabel melalui
implementasi pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bantuan dan bimbingan yang
telah penulis terima. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang mendalam kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo,M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Bapak Drs. Kasmadi Imam S, M.Si, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
3. Bapak Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
4. Ibu Dra. Nurkaromah Dwidayati, M.Si, Dosen Wali Kudus Program Studi
Transfer S1 Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang dan
Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan arahan, tuntunan dan
petunjuk
5. Bapak Drs. Suhito,M.Pd., Dosen Pembimbing Pendamping Transfer S1
Matematika fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang.
6. Bapak Drs. Kartono,M.Si, Ketua penguji transfer S1 Matematika fakultas
MIPA Universitas Negeri Semarang
vii
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal pada penulis berupa ilmu
yang melancarkan penyusunan skripsi ini
8. Bapak Drs. Suhardi, selaku Kepala SMP NU Al Ma’ruf Kudus yang telah
memberikan perijinan penelitian di SMP NU Al Ma’ruf Kudus
9. Ibu Mutiara Ambarwati, S.Pd, selaku guru matematika SMP NU Al Ma’ruf
Kudus yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian
10. Semua pihak yang terkait selama penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu
Penulisan yakin bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna, oleh sebab
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
yang budiman.
Semarang, Agustus 2007
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii
PERNYATAAN .................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Permasalahan ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
E. Penegasan Istilah ....................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori .......................................................................... 11
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ............................... 11
2. Proses Pembelajaran Matematika ...................................... 12
3. Evaluasi Dalam Pembelajaran Matematika ...................... 13
4. Model Kooperatif Tipe CIRC .............................................. 13
ix
5. Tinjauan Materi Sistem Persamaan Linear Dengan
Dua Variabel …………………………………………….. ..18
B. Kerangka Berpikir ………………………………………….. ..30
C. Hipotesis Tindakan …………………………………………. ..31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ……………………………………………. ..32
B. Subyek Penelitian …………………………………………… ..32
C. Prosedur Penelitian …………………………………………. ..32
D. Metode Pengumpulan Data ………………………………… ..43
E. Indikator Keberhasilan ……………………………………... .44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus I ………………… .45
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II ………………….49
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ……………………………………………………… 54
B. Saran ………………………………………………………….. 54
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 56
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. 57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kelompok Siswa Kelas VII B ……………………………... 57
Lampiran 2 Rencana Pembelajaran I Siklus I …………………………………... 58
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa I Untuk Siklus I ……………………………... 61
Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus I ………………………….………. 62
Lampiran 5 Lembar Observasi Siswa Siklus I ………………………………..... 63
Lampiran 6 Rencana Pembelajaran II Siklus I …………………………………. 64
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa II Untuk Siklus I …………………………….. 67
Lampiran 8 Kisi-kisi Soal Pada Siklus I ……………………………………….. 70
Lampiran 9 Soal-soal Tes Pada Siklus I ………………………………………... 71
Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal-soal Tes Pada Siklus I ………………….…. 72
Lampiran11 Hasil Belajar Siswa Kelas VII B Pada Siklus I ………………….. 75
Lampiran 12 Rencana Pembelajaran III Siklus II …………………….…….…. 77
Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa III Untuk Siklus II ……………………..….. 81
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus II ………………………………... 82
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus II ………………………………. 83
Lampiran 16 Rencana Pembelajaran IV Siklus II ……………………….….…. 84
Lampiran 17 Lembar Kerja Siswa IV Untuk Siklus II …………………….….. . 88
Lampiran 18 Kisi-kisi Soal Pada Siklus II ………………………………….…. 90
Lampiran 19 Soal-soal Tes Pada Siklus II …………………………………….. 91
Lampiran 20 Kunci Jawaban Soal-soal Tes Pada Siklus II ……………….….... 92
Lampiran 21Hasil Belajar Siswa Kelas VII B Pada Siklus II ……………….…. 98
Lampiran 22 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Dalam Kelas …………….…. ..100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu fokus di
dalam pembangunan pendidikan Indonesia dewasa ini. Salah satu pendekatan
pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan
kualitas pendidikan itu adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Seperti
halnya pendidikan matematika yang juga perlu ditingkatkan kualitas
pengajarannya. Dan tak lepas pula pembelajaran matematika di SMP selalu
mengacu pada kurikulum atau GBPP matematika yang berlaku.
Demi kelancaran proses belajar mengajar sehingga guru harus bisa
menggunakan metode yang tepat dipakai dalam menyampaikan materi.
Berdasarkan penggunaan metode yang tepat diharapkan siswa tidak akan
mengalami kesulitan untuk memahami konsep dan akhirnya bisa
menggunakan ilmu matematika yang ia terima sebagai peran aktif dimasa
mendatang.
Namun ironisnya, dengan metode yang sesuai, masih saja hasil belajar
yang dicapai pada pelajaran matematika masih rendah, sehingga menjadi
sorotan bapak atau ibu guru di sekolah-sekolah. Kenyataan ini perlu
mendapatkan perhatian yang serius dengan inovasi-inovasi yang konstruktif
sehingga dapat memberikan harapan yang lebih bagus.
Beberapa kendala yang dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Siswa cukup sulit memahami konsep, prinsip, fakta dan skill Matematika
2
2. Siswa tidak banyak yang siap atau menyiapkan diri sebelum pembelajaran
dimulai walaupun materi yang diajarkan pada pertemuan berikutnya sudah
diketahui
3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah
4. Banyak siswa yang tidak mengerjakan PR dan siswa tinggal menyalin
hasil temannya (kesadaran siswa untuk belajar masih kurang)
Berdasarkan atas data yang diambil dengan cara merata-rata nilai siswa
kelas VIII 3 tahun yang lalu dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang belum
menguasai materi pelajaran Matematika, sehingga dikatakan materi ini belum
tuntas.
Selain itu dari diskusi penelitian dengan guru Matematika yang
mengajar di kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel 1.
Rata-rata Nilai Matematika Kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus
dengan Materi Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel
Tahun Pelajaran Rata-rata Nilai Siswa
2003 / 2004
2004 / 2005
2005 / 2006
5.50
5.75
5.80
3
Dari data di atas terlihat bahwa rata-rata hasil belajar Matematika
siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus khususnya untuk materi sistem
persa-maan linear dengan dua variabel masih rendah yaitu kurang dari 60.
Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus yaitu dengan melakukan penelitian
tindakan kelas untuk memperbaiki keadaan. Selain itu tindakan ini dilakukan
untuk mengubah pandangan siswa yang berpendapat bahwa matematika
merupakan hal yang paling sulit dihadapi. Pandangan inilah yang
mengakibatkan siswa untuk memahami materi matematika, khususnya dalam
menyelesaikan soal-soal pada materi pokok sistem persamaan linear dengan
dua variabel, yang akhirnya siswa akan lebih suka untuk tidak menyelesaikan
pekerjaan rumah yang mengakibatkan hanya bisa menyalin pekerjaan
temannya.
Melalui penelitian ini diimplementasikan pembelajaran dengan model
Kooperatif tipe CIRC. Berdasar pembelajaran ini diharapkan dapat membantu
siswa meningkatkan sikap yang positif dalam belajar Matematika. Secara
individu membentuk sikap percaya diri untuk menyelesaikan masalah-masalah
Matematika yang dianggap membebaninya. Sehingga menghilangkan rasa
was-was terhadap matematika yang banyak dialami oleh siswa.
Kooperatif tipe CIRC ini sangat bermanfaat untuk para siswa yang
heterogen. Dengan lebih menonjolkan interaksi dalam kelompok model
belajar ini, dengan demikian siswa dapat menerima siswa lain yang
4
berkemampuan dan berlatar belakang berbeda (Erman Suherman, dkk, 2003 :
259).
Kompetisi antar kelompok belajar akan menumbuhkan motivasi
belajar pada siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam
kelompoknya yang berakibat kemampuan belajar akan berkembang dan hasil
belajar siswa akan lebih baik.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut. Apakah melalui implementasi Pembelajaran
Kooperatif Tipe CIRC hasil belajar siswa kelas VIII B Semester I SMP NU Al
Ma’ruf Kudus tahun pelajaran 2006 / 2007 pada materi pokok sistem
persamaan linear dengan dua variabel dapat meningkat ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus tahun
pelajaran 2006/2007 pada materi pokok sistem persamaan linear dengan dua
variabel melalui implementasi pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC .
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang
merupakan self reflective teaching ini akan memberikan manfaat yang berarti
bagi guru, siswa, sekolah dan peneliti.Dibawah ini adalah manfaat penelitian :
1. Bagi Guru
5
Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat untuk guru, karena sedikit
demi sedikit dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi yang
dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas,
sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh siswa, guru,
materi pembelajaran dan lain sebagainya dapat diminimalkan.
Disamping itu diberikan contoh tentang penelitian tindakan ini, guru akan
terbiasa melakukan penelitian kecil yang tentunya akan sangat bermanfaat
bagi perbaikan pembelajaran serta karier guru itu sendiri.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa yang
bermasalah di kelas tersebut dalam menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan materi pokok sistem persamaan linear dengan dua
variabel melalui optimalisasi potensi unggulan lokal sebagai implementasi
kurikulum berbasis kompetensi.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada
sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya
dan sekolah lain pada umumnya. Dan diharapkan dapat menjadi input
dalam menyempurnakan pendekatan pembelajaran mata pelajaran
Matematika di SMP.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman pembelajaran juga
untuk menyelesaikan tugas pembelajaran.
6
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran maka perlu adanya
penegasan istilah sebagai berikut.
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC .
Model ini adalah metode yang memfokuskan kepada siswa untuk
belajar secara individual maupun kelompok dalam mencapai tujuan dan
berakhir pada pembuatan kesimpulan. Model pembelajaran CIRC
memiliki delapan komponen-komponen sebagai berikut :
a. TEAMS, yaitu pembentukan kelompok yang heterogen yang terdiri
atas 4 sampai 5 siswa
b. PLACEMENT TEST, misalnya diperoleh nilai rata-rata ulangan
harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor guru mengetahui
kelebihan atau kelemahan siswa pada bidang tertentu
c. STUDENT CREATIF, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok
dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan
atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya
d. LEARNING SOCIETY (TEAM LEARNING), yaitu tahapan
tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru
memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya
e. TEAM SCORES AND TEAM RECOGNITION, yaitu pemberian
skor terhadap hasil kerja kelompok yang berhasil dalam menyelesaikan
tugas
7
f. TEACHING GROUP, yaitu pemberian materi secara singkat dari
guru menjelang pemberian tugas kelompok
g. FACT TEST, yaitu pelaksanaan tes / ulangan berdasarkan fakta yang
diperoleh siswa
h. WHOLE – CLASS UNITS, yaitu pemberian rangkuman materi oleh
guru diakhiri waktu pembelajaran khususnya tentang pemecahan soal
cerita
Kegiatan pokok dalam model CIRC ini untuk memecahkan soal
cerita yang meliputi rangkaian kegiatan bersama yang specifik yang
bersifat menemukan sendiri, sebagai berikut .
a. Salah satu anggota kelompok membaca atau beberapa anggota saling
membaca
b. Membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal cerita, termasuk
menemukan dan menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan dan
memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu
c. Saling membuat ikhtisar atau menemukan rencana penyelesaian soal
cerita
d. Menuliskan penyelesaian soal cerita secara urut
e. Saling merevisi dan mengedit pekerjaan / penyelesaian (jika ada yang
perlu direvisi)
2. Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
8
Sistem persamaan linear dengan dua variabel (SPLDV) merupakan
salah satu materi yang diajarkan di kelas VIII semester 1. Materinya
meliputi:
a. Pengertian persamaan linear dengan satu dan dua variabel
b. Sistem persamaan linear dengan dua variabel
c. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dengan dua variabel
d. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dengan dua variabel.
3. Hasil belajar
Hasil belajar adalah penguasaan bahan pelajaran yang ditimbulkan
oleh pemahaman dan pengertian, Mursell (dalam Winarto, 2004: 17).
Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan hasil belajar adalah
penguasaan yang diperoleh setelah mempelajari materi pokok sistem
persamaan linear dengan dua variabel kelas VIII B pada semester ganjil
tahun pelajaran 2006/2007.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri atas 3
bagian yaitu : bagian awal, isi dan akhir.
1. Bagian awal skripsi
Bagian awal skripsi meliputi : Halaman Judul, Abstrak, Halaman
Pengesahan, Halaman Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi
dan Daftar Lampiran.
2. Bagian isi skripsi
9
Bagian isi skripsi terdiri atas 5 bab yaitu :
BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan
Bab ini meliputi landasan teori dan hipotesis tindakan; Landasan
teori ini terdiri dari teori-teori yang mendasari penelitian sebagai teori-
teori yang mendukung keberhasilan pembelajaran, hasil belajar dan
pembelajaran mate-matika, karakteristik peserta didik, langkah dalam
melaksanakan metode pembelajaran kooperatif tipe CIRC, sistem
persamaan linear dengan dua variabel, kerangka berpikir juga hipotesis
tindakan.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang matode penelitian yang mencakup : Lokasi
Penelitian, Subyek Penelitian dan Prosedur Penelitian, serta indikator
keberhasilan.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini mencakup hasil penelitian dan pembahasan yaitu hasil
penelitian dan pembahasan siklus I serta hasil penelitian dan pembahasan
siklus II.
BAB V Penutup
10
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi simpulan hasil
penelitian dan saran-saran sebagai implikasi dari penelitian.
3. Bagian akhir skripsi
Bagian akhir dari penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
11
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari yang terutama dalam proses pendidikan. Para ahli
telah mendefinisikan pengertian belajar menurut sudut pandang masing-
masing, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Belajar adalah proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku
individu sebagai hasil dari pengalaman (Fontana, 1981 : 147)
b. Belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang
ia dapat melalui pengamatan, pendengaran dan meniru. (Yamin, 2003
: 99)
c. Belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman; keterampilan
dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan dan berbekas
(Winkel, 1989 : 36)
Dari beberapa pengertian tentang belajar dapat dikatakan bahwa
belajar mengandung makna terjadinya perubahan tingkah laku dari
individu. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang
bersifat pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sifat.
12
Ciri-ciri perubahan tingkah laku yang merupakan hasil belajar
(Rusyan 1989 : 11) adalah sebagai berikut
Perubahan yang terjadi secara sadar
a. Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional
b. Perubahan dalam belajar yang bersifat yang bersifat positif dan aktif
c. Perubahan dalam belajar yang bersifat sementara
d. Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Dari pengertian belajar diatas serta adanya perubahan tingkah laku
setelah belajar, maka hasil belajar yang diperoleh diharapkan akan terjadi
peningkatan.
Peningkatan hasil belajar yang dimaksud adalah peningkatan
adanya nilai yang diperoleh dari evaluasi yang diberikan guru diakhir
materi pokok yang semula belum mencapai tuntas belajar berubah menjadi
tuntas belajar.
2. Proses Pembelajaran Matematika
Proses pembelajaran merupakan suatu urutan dalam pengajaran
matematika. Dimana pembelajaran matematika bertujuan :
a. Memungkinkan siswa dapat berlatih banyak mengembangkan proses
berfikir dengan menggunakan operasi formal yang ditandai oleh
kemampuan menghubungkan berbagai kemungkinan satu sama lain
b. Mengembangkan keterampilan belajar bagaimana belajar (How-to-
learn skills)
13
c. Pemberian kemudahan proses transfer
d. Pengembangan keterampilan pemecahan masalah
e. Pembangunan proses interaksi antar siswa
3. Evaluasi dalam Pembelajaran Matematika
Hal yang akan dijumpai dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari sebagai seorang guru matematika diantaranya menilai siswa sebagai
ukuran berhasil tidaknya siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian yang sering dilakukan antara lain :
a. Melakukan pengkoreksian hasil pekerjaan siswa di rumah
b. Menilai siswa dengan mengajukan soal secara lisan
c. Menilai siswa melalui tes
4. Model Kooperatif Tipe CIRC
Beberapa macam model pembelajaran menurut Arends (Aslun,
2001: 3) diantaranya Model Pembelajaran Kooperatif yaitu model
pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Model ini memiliki ciri pokok yaitu siswa-
siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif yang dibentuk dari siswa-
siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Selain itu
penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan melalui macam-
macam pendekatan, guru dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Pendekatan-pendekatan pada model
kooperatif yaitu : tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
14
Composition), tipe STAD (Student Teams Achievement Division), tipe
Jigsaw, tipe TGT (Team Games Tournament), tipe TAI (Team Assisced
Individualization), tipe Investigasi Kelompok (IK), dan tipe Pendekatan
Struktural.
Kunci dari pembelajaran kooperatif adalah bekerja sama dalam
suatu kelompok yang membantu siswa untuk berinteraksi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu atau membangun hasil akhir yang diinginkan.
Ciri-ciri model pembelajaran Kooperatif sebagai berikut.
a. Untuk menuntaskan meteri belajarnya, siswa belajar dalam kelompok
secara kooperatif
b. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan
tingggi, sedang dan rendah
c. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras,
suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar
dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang
berbeda pula
d. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada
perorangan
Meskipun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah,
terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Variasi dari model-model
pembelajaran kooperatif tersebut antara lain : STAD, JIGSAW, CIRC, IK.
Unsur-unsur dasar pada pembelajaran kooperatif antara lain :
15
a. Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup
sepenanggungan bersama”.
e. Siswa mempunyai rasa tanggung jawab atas segala sesuatu didalam
kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
f. Siswa dalam kelompok harus berpandangan bahwa mereka semua
memiliki tujuan yang sama.
g. Siswa haruslah membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama
diantara anggota kelompoknya.
h. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan
yang juga akan untuk semua anggota kelompok.
i. Siswa harus membagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
ketrampilan bekerja selama belajar.
j. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi
yang ditangani kelompok kooperatif.
Adapun langkah-langkah dari variasi model pembelajaran adalah :
a) Variasi Model CIRC
1) Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen
yang terdiri atas 4 atau 5 siswa
2) Siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif dan menumbuhkan
rasa sosial yang tinggi
3) Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok
4) Siswa diajari menjadi pendengar yang baik
16
5) Siswa dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dan
berdiskusi
6) Dan lain sebagainya
Pada dasarnya model pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC
berguna melatih siswa meningkatkan keterampilan dalam menyelesaikan
soal cerita, maka langkah yang ditempuh seorang guru mata pelajaran
matematika adalah sebagai berikut :
1) Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan
siswanya dalam menyelesaikan soal cerita melalui penerapan
Kooperatif Tipe CIRC .
2) Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa (Learning
Society) yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5
siswa
3) Guru mempersiapkan 1 atau 2 soal cerita dan membagikannya
kepada setiap siswa dalam kelompok yang sudah terbentuk
4) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi
serangkaian kegiatan spesifik CIRC (yang sudah disebutkan di
depan)
5) Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola
CIRC (Learning Society). Guru berkeliling mengawasi kerja
kelompok
6) Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan kelompoknya atau
melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota
17
kelompoknya. Jika diperlukan, guru membantuk kepada kelompok
secara proporsional
7) Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota
telah memahami dan dapat menemukan cara mengerjakan soal
cerita yang diberikan guru
8) Guru meminta perwakilan kelompok tertentu untuk menyajikan
temuan didepan kelas
b) Variasi Model STAD
Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu :
1) Penyajian Kelas
2) Belajar Kelompok
3) Kuis
4) Skor Perkembangan
5) Penghargaan Kelompok
c) Variasi Model JIGSAW
Langkah-langkah variasi model Jigsaw hampir sama dengan STAD, yaitu :
1) Pendahuluan
2) Penguasaan dan Pembelakan Materi
3) Penularan
4) Penutup
5) Evaluasi
d) Variasi Model Investigasi Kelompok (IK)
18
Enam tahap variasi model pembelajaran kooperatif Investigasi Kelompok
(IK) yaitu :
1) Pemilihan Topik
2) Prencanaan Kooperatif
3) Implementasi
4) Analisis dan Sintesis
5) Presentasi Hasil Final
6) Evaluasi
e) Variasi Model Pendekatan Struktural
Untuk meningkatkan perolehan isi akademik, ketrampilan sosial dan
ketrampilan kelompok, pada variasi model ini dibedakan menjadi dua
macam struktur :
1) Think-pair-share
Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut :
(a). Tahap-1 : Thinking (berpikir)
(b). Tahap-2 : Pairing (berpasangan)
(c). Tahap-3 : Berbagi
2) Numberel heads together
Empat langkah pada struktur ini meliputi :
(a). Langkah-1 : Penomoran
(b). Langkah-2 : Mengajukan pertanyaan
(c). Langkah-3 : Berpikir bersama
(d). Langkah-4 : Menjawab
19
1. Tinjauan Materi Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel
Berikut ini disajikan materi sistem persamaan Linear dengan Dua
Variabel berdasarkan kurikulum Berbasis Kompetensi dengan pendekatan
kontekstual (Adinawan, 1999: 99).
a. Persamaan Linear Dua Variabel
Adalah persamaan yang tepat memiliki dua variabel tunggal dan
masing-masing variabelnya berpangkat satu.
Contoh persamaan linear dua variabel
1. 2x + y = 12; variabelnya x dan y dan berpangkat 1
2. 3p + 2q = 12; variabelnya p dan q dan berpangkat 1
contoh yang bukan persamaan linear dua variabel
1. x2 + 2 = y; variabelnya x dan y tetapi berpangkat 2
2. 3x + y3 = 1; variabelnya y dan y tetapi berpangkat 3
b. Pengertian Persamaan Linear dengan Dua Variabel
Adalah persamaan yang tepat memiliki dua variabel dan
masing-masing variabelnya berpangkat satu.
Misalnya persamaan x + y = 5 dan 2x – y = 4
Penyelesaian dari kedua persamaan itu adalah pengganti untuk x dan y
yang memenuhi kedua persamaan tersebut.
Sistem persamaan linear dengan dua variabel dapat dinyatakan dalam
berbagai bentuk dan variabel, misalnya :
1. x + 2y = 15 dan 3x + y = 10
2. 3p – q + 10 = 0 dan 2p + q – 2 = 0
20
3. 32 (a + 2) +
21 (2b – 3) = 10 dan a +
61 (b+7) = -12
4. dan seterusnya
c. Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel
Dua buah persamaan linear dengan dua variabel yang hanya
mempunyai satu penyelesaian disebut sistem persamaan linear dengan
dua variabel. Dalam sistem persamaan linear dengan dua variabel
terdapat pengganti-pengganti dari variabel sehingga kedua persamaan
menjadi kalimat benar. Pengganti-pengganti dari variabel yang
demikian disebut penyelesaian dari sistem Persamaan Linear dua
Variabel. Penyelesaian ini juga disebut akar dari sistem persamaan.
Pengganti-pengganti dari variabel yang mengakibatkan salah
satu atau kedua persamaan menjadi kalimat yang salah disebut bukan
penyelesaian sistem persamaan atau bukan akar dari sistem persamaan
tersebut.
Contoh :
Diketahui sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 15
Tunjukkan bahwa (x,y) = (4,3) merupakan penyelesaiannya.
Jawab :
Nilai x dan y disubstitusikan pada persamaan x + 2y = 10 dan
2x – y = 5 sehingga
x + 2y = 10 2x – y = 5
4 + 2 . (3) = 10 2(4) – 3 = 5
4 + 6 = 10 8 - 3 = 5
21
10 = 10 (benar) 5 = 5 (benar)
Pada sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, jika x = 4
dan y = 3, ternyata menghasilkan kalimat benar. Oleh karena itu
penyelesaiannya adalah (4,3) atau akar dari sistem persamaan x + 2y =
10 dan 2x – y = 5
Selanjutnya akan diselidiki apakah x = 6 dan y = 2 merupakan
penyelesaian dari sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, Nilai x
= 6 dan y = 2 disubstitusikan pada persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y =
5, sehingga :
x + 2y = 10 2x – y = 5
6 + 2 . (2) = 10 2. (6) – 2 = 5
6 + 4 = 10 12 - 2 = 5
10 = 10 (benar) 10 = 5 (benar)
Pada sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5, jika x = 6
dan y = 2, ternyata mengakibatkan salah satu persamaan menjadi
kalimat yang salah. Maka (6,2) bukan penyelesaian dari sistem
persamaan x + 2y = 10 dan 2x – y = 5 atau (6.2) bukan akar dari
sistem persamaan x + 2 = 10 dan 2x – y = 5
d. Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear dengan Dua
Variabel
Ada tiga cara dalam menentukan penyelesaian sistem
Persamaan Linear dengan Dua Variabel :
1. Metode Substitusi
22
2. Metode Eliminasi
3. Metode Grafik
1) Metode Substitusi
Substitusi berarti mengganti. Menentukan penyelesaian
sistem persamaan Linear dua Variabel dengan metode substitusi
dilakukan dengan cara mengganti salah satu variabel dengan
variabel lainnya, yaitu mengganti x dengan y, atau mengganti y
dengan x jika persamaan memuat variabel x dan y.
Contoh :
Harga 2 pasang sepatu dan 3 pasang sandal adalah Rp 90.000,00
sedangkan harga 3 pasang sepatu dan 4 pasang sandal adalah
Rp 130.000,00. Tentukan harga sepasang sepatu dan sepasang
sandal
Jawab :
Harga sepasang sepatu = x rupiah, dan
Harga sepasang sandal = y rupiah, maka :
Harga 2 pasang sepatu dan 3 pasang sandal :
2x + 3y = 90.000
Harga 3 pasang sepatu dan 4 pasang sandal :
3x + 4y = 130.000
Dengan metode substitusi, maka langkah penyelesaiannya adalah
sebagai berikut :
23
Untuk mengganti x, nyatakan salah satu persamaan ke dalam
x = cy + d :
2x + 3y = 90.000
2x = 90.000 – 3y
x = 90.000 – 3y
2
Kemudian substitusikan x dengan 2
3000.90 y− pada persamaan
3x + 4y = 130.000, sehingga diperoleh :
3x + 4y = 130.000
3 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
23000.90 y + 4y = 130.000
29000.270 y− + 4y = 130.000
135.000 - 421 + 4y = 130.000
- 21 y = 130.000 – 135.000
- 21 y = - 5000
y = 21
5000−
−
y = - 5000 x -12
y = 10.000
24
Kemudian substitusikan y = 10.000 kesalah satu persamaan yang
diketahui :
3x + 4y = 130.000
3x + 4 (10.000) = 130.000
3x + 40.000 = 130.000
3x = 130.000 – 40.000
3x = 90.000
x = 3000.90
x = 30.000
jadi; penyelesaiannya adalah harga sepasang sepatu = x =
Rp 30.000,00 dan harga sepasang sandal = y = Rp 10.000,00
2) Metode Eliminasi
Metode Eliminasi dilakukan dengan menghilangkan salah
satu variabel. Pada metode eliminasi, angka dari koefisien variabel
yang akan di hilangkan harus sama atau dibuat menjadi sama,
sedangkan tandanya tidak harus sama.
Contoh :
Soal sama pada metode substitusi, maka penyelesaian sistem
persamaan dapat ditentukan dengan menghilangkan
(mengeliminasi) x atau y, sehingga penyelesaiannya sebagai
berikut :
(i) Menghilangkan x
25
2x + 3y = 90.000
3x + 4y = 130.000
x3
x2
⇔
⇔
6x + 9y = 270.000
6x + 8y = 260.000 –
Kemudian y = 10.000 substitusikan ke salah satu persamaan
yang diketahui
2x + 3y = 90.000
2x + 3 (10.000) = 90.000
2x + 30.000 = 90.000
2x = 90.000 – 30.000
2x = 60.000
x = 2000.60
x = 30.000
Jadi, penyelesaiannya adalah harga sepasang sepatu = x =
Rp. 30.000,00 dan harga sepasang sandal = y = Rp. 10.000,00.
(ii) Cara lain dengan menghilangkan y
2x + 3y = 90.000
3x + 4y = 130.000
x4
x3
⇔
⇔
8x + 12y = 360.000
9x + 12y = 390.000 –
Lalu x = 30.000 substitusikan kesalah satu persamaan yang
diketahui :
2x + 3y = 90.000
2. (30.000) + 3 y = 90.000
60.000 + 3y = 90.000
y = 10.000
-x = - 30.000 x = 30.000
26
3y = 90.000 – 60.000
3y = 30.000
y = 3000.30
y = 10.000
Jadi, penyelesaiannya adalah harga sepasang sepatu = x =
Rp 30.000,00 dan harga sepasang sandal = y = Rp 10.000,00.
3) Metode Grafik
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dengan dua
variabel dengan menggunakan metode grafik dapat diperoleh
dengan :
a. Menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y pada
masing-masing persamaan Linear yang diketahui
b. Membuat grafik dari persamaan-persamaan linear yang
diketahui dalam satu diagram
c. Menunjukkan koordinat titik potong garis-garis tersebut yang
merupakan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
Contoh :
Dengan metode grafik, tentukan penyelesaian sistem persamaan
x+y = 6 dan x-y = 2, untuk x,y ∈ R
Jawab :
(i) Perhatikan persamaan x+y = 6
Titik potong pada sumbu x, maka y = 0 sehingga
x + y = 6
27
⇔ x + 0 = 6
⇔ x = 6
Titik potong pada sumbu x adalah (6,0)
Titik potong pada sumbu y, maka x = 0, sehingga
x + y = 6
⇔ 0 + y = 6
⇔ y = 6
Titik potong pada sumbu y adalah (0,6)
Atau dengan menggunakan tabel
x 0 6
y 6 0
(x,y) (0,6) (6,0)
(ii) Perhatikan persamaan x-y = 2
Titik potong pada sumbu x, maka y = 0 sehingga
x +y = 2
⇔ x - 0 = 2
⇔ x = 2
Titik potong pada sumbu x adalah (2,0)
Titik potong pada sumbu y, maka x = 0, sehingga
x-y = 2
⇔ 0 - y = 2
⇔ - y = 2
⇔ y = -2
28
Titik potong pada sumbu y adalah (-2,0)
Atau dengan menggunakan tabel berikut
X 0 2
Y -2 0
(x,y) (0,-2) (2,0)
Grafik dari persamaan tersebut ditunjukkan sebagai berikut :
Y
6 • - (0,6)
5 -
4 -
3 – (4,2)
2 - •
1 - (2,0) (6,0)
0 1 2 • 3 4 5 6• X
-1 -
-2•- (0,-2)
Dari grafik dapat dilihat bahwa koordinat titik potongnya adalah (4,2),
maka penyelesaiannya adalah (x,y) = (4,2)
x – y = 2
x + y = 6
29
e. Menyelesaikan Soal Cerita yang berkaitan dengan Sistem Persamaan
Linear dengan Dua Variabel
Untuk menyelesaikan soal-soal cerita yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dengan dua variabel terlebih dahulu langkah
yang ditempuh adalah :
1. Memisalkan tentang apa yang ditanyakan ke dalam suatu variabel
2. Menterjemahkan kedalam kalimat matematika dalam bentuk
persamaan
3. Menyelesaikan persamaan dengan salah satu metode yang
diajarkan
4. Menentukan hasil akhir penyelesaian persamaan
Contoh :
Jumlah dua buah bilangan cacah adalah 30 dan selisih kedua
bilangan itu adalah 6. Tentukan kedua bilangan itu
Jawab :
Misal : Bilangan I = x
Bilangan II = y
Jumlah dua bilangan dapat dinyatakan x + y = 30
Selisih dua bilangan dapat dinyatakan x – y = 6
Sistem persamaannya adalah x + y = 30 dan x – y = 6
Dengan menggunakan metode yang dipilih yaitu metode eliminasi
dilanjutkan substitusi maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut
Hilangkan unsur variabel y
30
x+y = 30
x-y = 6 +
2x = 36
⇔ x = 2
36
⇔ x = 18
Jika x=18 gantikan kesalah satu persamaan
x+y = 30
⇔ 18 + y = 30
⇔ y = 30 – 18
⇔ y = 12
Jadi kedua bilangan tersebut adalah 18 dan 12
B. Kerangka Berpikir
Keberhasilan pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan
dalam pelaksanaan pendidikan. Agar pembelajaran berhasil guru harus
membimbing siswa sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengembangkan
pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan mata pelajaran yang
dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan itu guru harus dapat memilih
pembelajaran yang tepat untuk dapat di terapkan
Model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan untuk guru
sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika dan sekaligus
dapat meningkatkan aktifitas siswa, serta memberi iklim yang kondusif
31
dalam perkembangan daya nalar dan kreatifitas siswa adalah dengan
pembelajaran kooperatif. Berdasarkan pembelajaran kooperatif ini siswa
termotifasi untuk belajar menyampaikan pendapat dan bersosialaisasi dengan
teman. Pembelajaran kooperatif merupakan setrategi pembelajaran yang
mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda kedalam
kelompok – kelompok kecil.
Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan salah satu
model pembelajaran yang mengikutsertakan siswa secara langsung dalam
pembelajaran. Masing-masing siswa mempunyai kelompok kecil untuk
belajar bersama. Dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC, tiap siswa
diajarkan bekerja sama dalam suatu kelompok sehingga dapat memberikan
penjelasan kepada teman sekelompok yang belum dimengerti tanpa ada rasa
malu dan takut. Dengan demikian diharapkan dengan penerapan
pembelajaran kooperatif tipe CIRC hasil belajar matematika siswa kelas VIII
B SMP NU Alma’ruf kudus tahun pelajaran 2006 / 20007 dapat ditingkatkan
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat dirumuskan
hipotesis tindakan sebagai berikut. Melalui implementasi Kooperatif Tipe
CIRC hasil belajar siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus tahun
pelajaran 2006 / 2007 pada materi pokok sistem persamaan linear dengan dua
variabel dapat ditingkatkan.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP NU Al Ma’ruf Kudus, Jl. AKBP R
Agil Kusumadya No.2 Kabupaten Kudus.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah :
1. semua siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus tahun pelajaran
2006 / 2007 sebanyak 46 siswa yang terdiri dari 24 siswa putra, 22 siswa
putri.
2. Seorang guru kelas VIII B sebagai pengampu mata pelajaran Matematika
SMP NU Al Ma’ruf Kudus.
3. Pengamat ( Observer ) adalah peneliti dalam penelitian tindakan kelas
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
direncanakan dalam 2 siklus. Prosedur penelitian siklus pertama di dasarkan pada
hasil refleksi awal. Prosedur penelitian yang ditempuh merupakan suatu siklus
yang mencakup 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi. Masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.
33
Siklus I
a. Perencanaan
1) Membuat rencana pembelajaran dengan pembelajaran Kooperatif tipe
CIRC sesuai dengan pokok bahasan sistem persamaan linear dengan
dua variabel
2) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai
Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC dengan banyak kelompok 10 dan
setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dapat dilihat dalam lampiran 1
3) Menyusun lembar observasi siswa dan guru
4) Mempersiapkan alat, sarana dan media pembelajaran
5) Menyusun Lembar Kerja Siswa
6) Pertemuan direncanakan 2 kali, terbagi dalam pertemuan pertama
selama 2 jam pelajaran, pertemuan kedua selama 2 jam pelajaran dan
pertemuan ketiga selama satu jam pelajaran untuk melaksanakan tes
7) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus pertama
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan pengamatan penelitian siklus pertama
dengan pengajaran selama 4x40 menit yang terbagi dalam 2 kali
pertemuan dengan berpedoman rencana pembelajaran I dan II serta LKS I
dan II, pertemuan I siklus I yaitu tanggal 12 Desember 2006 selama 2 jam
pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :
34
Pertemuan I
1) Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran
b) Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang bentuk sistem persamaan linear
dengan satu variabel dan dua variabel
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengatur tempat duduk dan membagi dalam 10 kelompok
yang terdiri setiap kelompok 4-5 anak dengan kepandaian yang
heterogen
b) Guru menerangkan secara garis besar tentang pokok bahasan
sistem persamaan linear dengan dua variabel dengan mengacu
pada rencana pembelajaran I. RP dapat dilihat pada lampiran 2
berupa rencana pembelajaran I
c) Guru membagi lembar kerja siswa I kepada setiap kelompok dan
siswa diberi kesempatan menyelesaikan lembar kerja siswa secara
berkelompok lembar kerja siswa dapat dilihat pada lampiran 3
d) Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja
siswa serta membimbingnya jika ada yang membutuhkannya
e) Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk mengum-
pulkan hasil diskusinya
3) Penutup
a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
35
b) Guru memberi PR
Pertemuan II
Pertemuan kedua taitu tanggal 14 Desember 2006 selama 2 jam pelajaran
dengan kegiatan sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran
b) Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang bentuk sistem persamaan linear
dengan dua variabel
2) Kegiatan Inti
a) Siswa dengan bimbingan guru membahas pekerjaan rumah yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
b) Guru mengatur tempat duduk
c) Guru menerangkan tentang menentukan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variable dengan mengacu pada rencana
pembelajaran II. Rencana pembelajaran II dapat dilihat pada
lampiran 6
d) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa II kepada setiap
kelompok dan siswa diberi kesempatan menyelesaikan lembar
kerja siswa tersebut secara berkelompok. Lembar kerja siswa II
dapat dilihat pada lampiran 7
e) Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja
siswa serta membimbingnya jika ada yang membutuhkannya
36
f) Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk
mengumpulkan hasil diskusinya
g) Guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk maju
kedepan menuliskan dan mempresentasikan hasil kerja kelompok
h) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan
i) Guru berperan sebagai mediator dalam diskusi agar mengarah
kejawaban yang benar
3) Penutup
a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
b) Guru memberi PR
Pelaksanaan tes siklus pertama pada pertemuan ketiga dengan
bentuk soal dalam penelitian adalah essai sebanyak 4 soal dengan waktu
40 menit dan dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2006. Soal dapat
dilihat pada lampiran 9
c. Tahap Pengamatan
Observasi yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap aktivitas
siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.
Aspek yang diamati pada siklus I
1) Guru
Kinerja guru dalam pembelajaran ini diamati sesuai dengan
tahap-tahap dalam pembelajaran Kooperative tipe CIRC yaitu
menyampaikan tujuan dan motivasi siswa, menyampaikan materi
37
pelajaran, mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok,
membimbing kelompok kerja dan belajar, evaluasi dan memberikan
penghargaan kepada siswa yang memiliki nilai tinggi.Lembar
observasi guru siklus I dapat dilihat pada lampiran 4.
2) Siswa
Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa meliputi perhatian
siswa saat dijelaskan, keaktifan dan kemampuan bekerja sama dalam
kelompok, keberanian siswa untuk bertanya dan kemampuan
mengemukakan pendapat saat berdiskusi, keaktifan siswa untuk
bertanya maupun menjawab pertanyaan guru dan keaktifan siswa
untuk mengerjakan PR.Lembar observasi siswa siklus I dapat dilihat
pada lampiran 5
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dilanjutkan dengan evalusi, guna
dapat merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan kelas yang
dilakukan, dengan melihat refleksi awal dapat dievaluasi tingkat
keberhasilan belajar. Hasil yang diperoleh pada tahap ini dikumpulkan,
dianalisis dan dievaluasi. Kemudian untuk siklus selanjutnya dilakukan
perbaikan-perbaikan atas kekurangan yang ada, jika perlu perbaikan
secara kualitas dan kuantitas.
38
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
Kooperatif tipe CIRC, terbagi dalam rencana pembelajaran II dan
rencana pembelajaran IV
2) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru
3) Membuat lembar kerja siswa untuk berdiskusi kelompok yaitu
Lembar Kerja Siswa III dan Lembar Kerja Siswa IV
4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran
5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai
pembelajaran Kooperatif tipe CIRC dengan banyak kelompok 10
dan setiap kelompok 4-5 siswa
6) Pertemuan direncanakan 3 kali, terbagi dalam pertemuan pertama
selama 2 jam pelajaran, pertemuan kedua selama 2 jam pelajaran,
pertemuan ketiga selama 1 jam pelajaran untuk melaksankan tes
7) Memberi tugas individu dengan materi pada siklus II
8) Menyusun soal tes dengan jumlah soal sebanyak 5 soal dan berbentuk
soal essay
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pengamatan penelitian siklus II dilaksanakan dengan
pengajaran selama 4 x 40 menit yang terbagi dalam dua kali pertemuan
dengan berpedoman rencana pembelajaran III, IV dan lembar kerja siswa
39
III dan IV, pertemuan pertama yaitu tanggal 19 Desember 2006 selama
dua jam pelajaran dengan kegitan sebagai berikut.
Pertemuan I
1) Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran
b) Apersepsi
Guru mengingatkan kembali tentang menentukan penyelesaian
sistem persamaan linear dengan dua variabel
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengatur tempat duduk dan membagi dalam 10 kelompok
yang terdiri setiap kelompok 4-5 siswa dengan tingkat kepandaian
yang heterogen
b) Guru menerangkan secara garis besar tentang pokok bahasan
sistem persamaan linear yang berkaitan dengan soal cerita dan
siswa memperhatikan. Dengan mengacu pada rencana pembe-
lajaran III. Rencana pembelajaran ini dapat dilihat pada lampiran
12
c) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa III kepada setiap
kelompok dan siswa diberi kesempatan menyelesaikan lembar
kerja siswa tersebut secara berkelompok. Lembar kerja siswa III
dapat dilihat pada lampiran 13
d) Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja
siswa serta membimbingnya jika ada yang membutuhkan
40
e) Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk
mengumpulkan hasil diskusi
f) Guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk maju
kedepan menuliskan dan mempresentasikan hasil kerja kelompok
g) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan
h) Guru berperan sebagai mediator dalam diskusi yang mengarah
kejawaban yang benar
3) Penutup
a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
Bahwa penulisan sistem persamaan linear dengan dua variabel
dalam bentuk soal cerita harus dengan pemisalan terlebih dahulu
b) Guru memberikan PR
Pertemuan II
Pertemuan kedua yaitu pada 21 Desember 2006 selama 2 jam
pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran
b) Guru mengabsensi siswa
c) Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang cara menulis sistem persamaan
linear dengan dua variabel yang berkaitan dengan soal cerita
41
2) Kegiatan Inti
a) Siswa dengan bimbingan guru membahas pekerjaan rumah yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
b) Guru mengatur tempat duduk
c) Guru menerangkan tentang cara menyelesaikan sistem persamaan
linear dengan dua variabel yang berkaitan dengan soal cerita.
Dengan mengacu pada rencana pembelajaran IV. Rencana
pembelajaran IV dapat dilihat pada lampiran 16
d) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa IV kepada setiap
kelompok dan siswa diberi kesempatan menyelesaikan lembar
kerja siswa tersebut secara berkelompok. Lembar kerja siswa IV
dapat dilihat pada lampiran 17
e) Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja
siswa serta membimbingnya jika ada yang membutuhkannya
f) Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk
mengumpulkan hasil diskusinya
g) Guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk maju
kedepan menuliskan dan mempresentasikan hasil kerja kelompok
h) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan
i) Guru berperan sebagai mediator dalam diskusi agar mengarah
kejawaban yang benar
42
3) Penutup
a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
b) Guru memberi PR
Pelaksanaan tes siklus kedua pada pertemuan ketiga yaitu pada
tanggal 22 Desember 2006 dengan bentuk soal essai sebanyak 5 soal
dalam waktu 40 menit. Soal dapat dilihat pada lampiran 19.
c. Tahap Pengamatan
Observasi yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap aktivitas
siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.
Aspek yang diamati yaitu :
1. Guru
Kinerja guru dalam pembelajaran ini diamati sesuai dengan
tahap-tahap dalam pembelajaran Kooperatif tipe CIRC yaitu
menyampaikan tujuan dan motivasi siswa, menyampaikan materi
pelajaran, mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok,
membimbing kelompok kerja dan belajar, evaluasi dan memberikan
penghargaan kepada siswa yang memiliki nilai tinggi. Lembar
observasi guru pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 14
2. Siswa
Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa meliputi perhatian
siswa saat dijelaskan, keaktifan dan kemampuan bekerja sama dalam
kelompok, keberanian siswa untuk bertanya dan kemampuan
mengemukakan pendapat saat berdiskusi, keaktifan siswa untuk
43
bertanya maupun menjawab pertanyaan guru dan keaktifan siswa
untuk mengerjakan PR. Lembar observasi siswa pada siklus II dapat
dilihat pada lampiran 15
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dilanjutkan dengan evalusi, guna dapat
merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan kelas yang dilakukan,
dengan melihat refleksi awal dapat dievaluasi tingkat keberhasilan
belajar. Hasil yang diperoleh pada tahap ini dikumpulkan, dianalisis dan
dievaluasi. Kemudian untuk siklus selanjutnya dilakukan perbaikan-
perbaikan atas kekurangan yang ada, jika perlu perbaikan secara kualitas
dan kuantitas.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data mengenai hasil belajar
b. Data mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran
c. Data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa
dalam kelompok
2. Alat pengumpulan data
a. Tes evaluasi
b. Lembar observasi (pengamatan)
3. Cara pengambilan data
a. Data mengenai hasil belajar diambil dengan memberikan tes evaluasi
pada setiap akhir siklus
44
b. Data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran dan aktifitas siswa
dalam kelompok diambil dengan menggunakan lembar observasi
E. Indikator Keberhasilan
Berdasarkan hasil refleksi awal pada nilai harian sistem persamaan linier
dengan dua variabel semester ganjil tahun pelajaran 2005/2006 dipeoleh rata-rata
nilai 58,0, maka ditentukan indikator keberhasilan penelitian sebagai berikut .
1. 75 % siswa mencapai nilai 60 atau lebih, dengan rata-rata hasil belajar mini-
mal mencapai nilai 65.
2. 85 % siswa terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I
Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis hasil tes pada lampiran 1, diperoleh hasil yaitu 71,7%
siswa mendapat nilai lebih dari 60 atau sama dengan 60 dan rata-rata
kelas 64,7
Sebanyak 82,6 % siswa (38 dari 46 siswa) mengikuti secara aktif diskusi
kelompok. Dari hasil pengamatan selama penelitian diperoleh hasil
sebagai berikut.
Siswa kurang berani untuk menjawab pertanyaan guru dan tidak berani
maju ke depan
Siswa belum dapat menyimpulkan materi sendiri dan memerlukan
bimbingan dari guru
Siswa cukup antusias untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang telah
tersedia meskipun bobot jawaban masih kurang baik
Siswa berusaha mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada
Lembar Kerja Siswa, misalnya bertanya pada gurunya atau mencari
jawaban dengan membuka buku
Dari 10 kelompok yang terbentuk terdapat 2 kelompok yang tidak
aktif, yang bekerja hanya ketuanya saja
46
Sebanyak siswa 82,6 % telah mengikuti pembelajaran dengan baik,
sedangkan sisanya tidak aktif mengikuti diskusi kelompok, seperti
tidak berdiskusi, omong sendiri atau hanya diam tidak berbuat apa-
apa
Guru masih ragu-ragu di dalam menerapkan metode Kooperatif, karena
bagi guru metode ini masih baru. Tekadang guru menggunakan cara-
cara yang tidak diskenariokan di dalam Rencana Pembelajaran.
Seperti pengaturan tempat, direncanakan 9 kelompok tetapi dalam
pelaksanaannya menjadi 10 kelompok
Di dalam menyampaikan materi sudah cukup bagus, tetapi dalam
mengelola waktu masih kurang efisien sehingga tidak bisa
melaksanakan pertanggungjawaban siswa didepan kelas. Hasil
jawaban siswa hanya dikumpulkan kepada gurunya kemudian
dilanjutkan dengan evaluasi jawaban dari gurunya
Guru cukup mampu membuat anak-anak tidak tegang dengan
pembelajaran Matematika, humoris dan sering memberi motivasi
pada siswa berupa nasehat-nasehat yang bermakna bagi siswa
Guru sudah mengajak siswa untuk berdiskusi aktif, seperti mengingakan
siswa yang pasif berdiskusi kelompok
Ketika diskusi kelompok berlangsung, guru kurang dapat memantau
keaktifan siswa, lebih banyak kelompok siswa yang duduk depan
yang mendapatkan perhatian, sedangkan guru baru mendatangi siswa
yang duduk di belakang jika siswa tersebut bertanya
47
Dalam mengajar pandangan guru sudah merata ke semua siswa
Guru dalam mengajar kurang sistematis, walaupun materi sudah
mencakup, penyampaian materi tidak sesuai urutan seperti yang
tercantum dalam Rencana Pembelajaran
Guru di dalam menggambar grafik kurang memperhatikan kaidah
menggambar seperti misalnya tidak menggunakan penggaris dan
terkadang menghapus dengan tangan, sehingga muncul kesan
terburu-buru
Guru di dalam penulisan di papan tulis tdiak sistematis, bahkan tidak
menuliskan judul atau sub bab di papan tulis
Proses penemuan dengan menjawab setiap item pertanyaan sangat lama
maka guru memberikan Pekerjaan Rumah (Tugas Individu) untuk
mengukur kemampuan siswa di dalam menyerap materi
Pembahasan
Dalam pelaksanaan, ditemukan beberapa kekurangan-kekurangan
yang harus diperbaiki pada siklus II, yaitu pada pertemuan pertama dan ke-
dua tidak dapat melaksanakan kegiatan penemuan secara efektif hal ini
dikarenakan dalam diskusi siswa terlalu lama dalam mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan dalam Lembar Kerja Siswa sehingga tidak dapat dilaksanakan
pertangungjawaban setiap kelompok. Lamanya diskusi karena kesulitan siswa
dalam menjawab pertanyaan, serta metode ini masih baru bagi siswa. Padahal
materi yang diberikan masih berupa konsep-konsep dasar tetapi waktu yang
disediakan belum mencukupi.
48
Untuk siklus selanjutnya, mengingat materi yang harus diberikan
banyak dan tingkat kesulitan materi cukup tinggi maka harus menyediakan
waktu diskusi yang lebih lama. Pertemuan dibagi dalam empat pertemuan
yaitu pertemuan pertama, dua dan tiga adalah pelaksanaan diskusi dan siswa
dapat menyelesaikan diskusi kelompok dengan menuliskan hasil diskusi di
papan tulis. Selanjutnya, direncanakan pertemuan ke-empat dilaksanakan
evaluasi pembelajaran oleh guru dan melaksanakan tes. Mengingat pula
banyaknya materi, siswa diharapkan dapat lebih memahami dengan guru
memberikan tugas individu. Dimana tugas itu harus dikumpulkan pada
keesokan harinya pada jam 7 pagi, hal ini diharapkan siswa mengerjakan
sendiri tugasnya. Dengan demikian dapat dilihat kemampuan siswa dalam
menyerap.
Ada dua kelompok yang sangat tidak aktif, diduga tempat duduk
mereka paling belakang dan kurang mendapatkan pantauan dari guru. Untuk
siklus selanjutnya, tempat duduk mereka dipindahkan ke depan dan guru
harus memperhatikan kegiatan diskusi mereka secara intensif.
Sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu dari 75 % keatas siswa
mendapatkan nilai ≥ 60, penelitian tindakan kelas ini, pada siklus pertama
dikategorikan belum berhasil karena 71,7 % siswa memperoleh nilai ≥ 60 dan
rata-rata kelas 64,7. Belum berhasilnya proses pembelajaran ini disebabkan
diskusi siswa yang lama, meskipun konsep-konsep yang diberikan bagi siswa
mudah untuk dimengerti. Disamping itu metode pembelajaran ini berbeda
dengan metode yang biasa digunakan oleh guru, sehingga bagi siswa dan
49
guru lebih memperhatikan dan antusias didalam menerapkannya. Untuk
menghindari belum berhasilnya pembelajaran ini karena faktor siswa dalam
berdiskusi terlalu lama, maka penelitian ini harus dilanjutkan dengan
penelitian siklus dua. Selain itu di dalam pelaksanaan penelitian siklus dua
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus pertama.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II
Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis hasil tes diperoleh hasil, sebanyak 78,3 % siswa
mendapat nilai ≥ 60 dan rata-rata kelas 68,1
Dan hasil pada siklus II sebanyak 86,6 % siswa (40 dari 46 siswa) turut
terlibat aktif dalam berdiskusi kelompok. Dari hasil pengamatan selama
penelitian diperoleh hasil sebagai berikut.
Guru sudah terbiasa di dalam menerapkan metode Kooperatif, dan guru
sudah menggunakan cara-cara yang diskenariokan di dalam Rencana
Pembelajaran. Sehingga secara garis besar guru sudah
mempraktekkan metode ini
Di dalam menyampaikan materi sudah cukup bagus, dalam mengelola
waktu sudah cukup efisien, tetapi karena materi lebih sulit dan
memerlukan waktu yang lama pada siklus dua dilaksanakan
pertemuan empat kali sehingga bisa melaksanakan
pertanggungjawaban siswa di depan kelas meskipun siswa hanya
menuliskan hasil jawabannya di papan tulis.setelah itu guru baru
mengevaluasi jawaban siswa
50
Guru cukup mampu membuat anak-anak tidak tegang dengan
pembelajaran Matematika, humoris dan sering memberi motivasi
pada siswa berupa nasehat-nasehat yang bermakna bagi siswa
Sebanyak siswa 82,6 % (48 dari 46 siswa) pada siklus I telah mengikuti
pembelajaran dengan baik, sedangkan sisanya tidak aktif mengikuti
diskusi kelompok, seperti tidak berdiskusi, omomg sendiri atau
hanya diam tidak berbuat apa-apa. Guru memindah kelompok yang
tidak aktif di depan, sehingga guru dapat lebih intensif dalam
mengontrol. Dan hasilnya pada siklus II 86,6 % siswa (40 dari 46
siswa) turut terlibat aktif dalam berdiskusi
Guru sudah mengajak siswa untuk berdiskusi aktif, seperti mengingatkan
siswa yang pasif berdiskusi kelompok
Ketika diskusi kelompok berlangsung, guru memantau keaktifan siswa,
lebih banyak kelompok siswa yang tidak aktif pada siklus I yang
lebih mendapatkan perhatian, dan guru mengelilingi semua
kelompok dan membimbing siswa jika ada kelompok yang kesulitan
menjawab
Dalam mengajar pandangan guru sudah merata ke semua siswa
Guru dalam mengajar cukup sistematis, walaupun penyampaian materi
tidak sesuai urutan seperti yang tercantum dalam Rencana
Pembelajaran
Guru di dalam menggambar grafik masih saja kurang memperhatikan
kaidah menggambar seperti misalnya tidak menggunakan penggaris
51
dan terkadang menghapus dengan tangan. Sehingga muncul kesan
terburu-buru
Guru di dalam penulisan di papan tulis tidak sistematis, bahkan tidak
menuliskan judul atau sub bab di papan tulis
Karena proses penemuan dengan menjawab setiap item pertanyaan sangat
lama, selain itu materi yang harus dituntaskan lebih banyak maka
guru memberikan tugas individu, dimana tugas individu harus
dikumpulkan oleh setiap siswa, kegunaannya untuk mengukur
kemampuan siswa di dalam menyerap
Siswa sudah berani untuk menjawab pertanyaan guru, terutama yang
berkaitan dengan konsep yang telah dipelajari dan berani untuk maju
ke depan
Siswa belum dapat menyimpulkan materi sendiri dan memerlukan
bimbingan dari guru
Siswa cukup antusias untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang telah
disediakan meskipun bobot jawaban masih kurang baik
Siswa berusaha mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada
Lembar Kerja Siswa, misalnya bertanya pada gurunya atau mencari
jawaban dengan membuka buku
Dalam satu kelompok yang dipindah gurunya ke bangku yang depan
sudah cukup baik dalam berdiskusi, meskipun demikian masih saja
ada salah satu kelompok yang pasif
52
Pembahasan
Hasil penelitian pada siklus dua terjadi peningkatan keaktifan siswa
dalam berdiskusi, kegiatan tanya jawab cukup hidup, berani untuk
menuliskan hasil dan jawaban siswa lebih terpola dan mengarah ketika guru
bertanya. Dengan metode ceramah dan tanya jawab dari guru dan
menerapkan pembelajaran Kooperatif, siswa akan jauh lebih mandiri didalam
menemukan jawaan sehingga lebih menimbulkan kesan yang bermakna dan
mengajak siswa untuk berfikir tidak pasif. Dalam mengerjakan petanyaan-
pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa, siswa mengalami proses berfikir
dengan guru mengevaluasi hasil diskusi maka proses berfikir yang salah
dapat diluruskan sehingga siswa mengetahui letak kesalahannya, selanjutnya
siswa akan teringat lebih lama. Kenaikan persentase indikator keberhasilan
pembelajaran dari siklus pertama ke siklus ke-dua yaitu dari 71,7 % siswa
mendapat ≥ 60 menjadi 78,3 %, dikarenakan materi pada siklus I lebih sedikit
dan lebih mudah dibandingkan dengan siklus II. Dimana pada siklus I
memuat konsep yang sederhana dan mudah sedangkan pada siklus I konsep
yang dipadukan dalam menemukan lebih rumit dan kompleks yang mana
lebih banyak menerapkan konsep yang dipelajari pada siklus II, lebih banyak
aspek pamahaman dan penalaran dibandingkan aspek ingatan.
Tetapi dengan melihat hasil pada siklus pertama dan dua dimana
indikator keberhasilan melebihi dari dari standar minimal yaitu 75 % siswa
mendapat nilai ≥ 60 dan rata-rata hasil belajar diatas 65. Selain itu siswa lebih
dari 85 % ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat ditarik satu
53
simpulan bahwa penerapan pembelajaran Kooperatif tipe CIRC dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi sistem persamaan linear
dengan dua variabel pada siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf Kudus.
54
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan didalam bab
IV, dapat disimpulkan bahwa melalui implementasi pembelajaran Kooperatif tipe
CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma’ruf
Kudus Tahun Pelajaran 2006/2007 pada materi pokok Sistem Persamaan Linear
dengan Dua Variabel.
Saran
Berdasarkan simpulan maka saran yang dapat diberikan adalah :
Dalam pembelajaran pokok bahasan Sistem Persamaan Linear dengan Dua
Variabel sebaiknya digunakan pembelajaran Kooperatif tipe CIRC pada
siswa SMP NU Al Ma’ruf Kudus pada tahun-tahun berikutnya
Waktu untuk pembelajaran Matematika dengan menggunakan pembelajaran
Kooperatif ini sangat lama dan sebaiknya penerapan model Kooperatif ini
dapat lebih ditekankan pada pemahaman konsep-konsep dasar
Guru diharapkan didalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan
pembelajaran Kooperatif ini untuk lebih kreatif mengajak siswa secara pro
aktif sehingga siswa mempunyai konsep yang tinggi dalam memecahkan
permasalahan yang muncul dalam memahami pokok bahasan ini
54
Metode pembelajaran Kooperatif ini hanya diterapkan pada materi pokok Sistem
Persamaan Linear dengan Dua Variabel dan hanya pada satu kelas saja, maka
perlu diadakan penelitian yang lain pada kelas lain atau diterapkan pada
pokok bahasan yang lainnya
54
B. DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M. Cholik. 2004. Matematika 2A kelas VIII . Jakarta. Erlangga.
Isdiyanto, Budi. 2003. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). Latihan Kerja Guru Inti (LKGI) Matematika Propinsi Jawa Tengah.
Rusyan, A. Tabrani. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. CV Remaja Karya.
Suyitno, Amin. 2006. Petunjuk Praktis Penelitian Tindakan Kelas Untuk Penyusunan Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Winataputra, Udin S. 1995. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu guru setara D III.
Yamin, Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi. Gaung Persada Press.
54
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 1. Alfiyatur Rohmaniah 2. Dewi Setyaningrum 3. Fitriana 4. Kartika Wahidatul Umami 5. Nabeela Fanny Aditya *
1. Dwi Aprilliyani 2. Emy Cornellia Lestari 3. Febilika Fitri Romadhoni 4. Siti Sholikhah * 5. Suliyanti
KELOMPOK 3 KELOMPOK 4 1. Ani Laela Sari 2. Citraresmi Dewi Sukarno * 3. Ida Novitasari 4. Isti Faizah
1. Indah Ayu Oktaviani 2. Jauharotul Arifah 3. Yuanita Apriliani * 4. Yulia Muspita Sari
KELOMPOK 5 KELOMPOK 6 1. Atika Ardiyanti * 2. Andiana Kurnia Devi 3. Sri Sulistiyani 4. Setiana Eka Rini
1. Adi Mulyono 2. Ahmad Mukhlis 3. Khoirul Huda 4. M. Sefri Khoirur Roziqin * 5. Nur Kholis
KELOMPOK 7 KELOMPOK 8 1. Aditya Pratama 2. Bambang Yulianto 3. Indra Akhlis Setiawan 4. Murthandho * 5. Wahyudi Utomo
1. Achmad Ridwan 2. Ari Setiawan 3. Beny Andrianto Setiawan 4. Daniel Ardian Saputra * 5. Eko Setiyo Purnomo
KELOMPOK 9 KELOMPOK 10 1. Ari Dwi Cahyo 2. Deni Ari Suprastyo 3. Muh. Ulil Albab 4. Mujiarto 5. Sultoni Ashar *
1. Fahri Wibowo 2. Misbahul Munir * 3. Moch. Khoirul Nifa 4. Wida Viani Rahmawan
DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS VIII B
Lampiran 1
54
RENCANA PEMBELAJARAN I
SIKLUS I
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dengan Dua
Variabel (SPLDV)
Sub Pokok Bahasan : Pengertian sistem persamaan linear dengan dua
variabel (SPLDV)
Kelas / Semester : VIII / I
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
Memahami Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
- Menjelaskan bentuk-bentuk Sistem Persamaan Linear Dengan Dua
Variabel
- Pengertian sistem persamaan linear dengan dua variabel
Indikator :
Pengertian sistem persamaan linear dengan dua variabel
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit (2 jam pelajaran)
Lampiran 2
54
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mendefinisikan Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
B. Materi Pembelajaran
Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
C. Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi kelompok
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I :
1. Pendahuluan (waktu 10 menit)
a. Guru membuka pelajaran
b. Apersepsi
- Guru mengingatkan kembali persamaan linear satu dan dua variabel
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Siswa dengan bimbingan guru membahas lembar kerja siswa untuk pra
proses belajar mengajar yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
b. Guru menerangkan pengertian sistem persamaan linear dengan dua
variabel
c. Guru membagikan lembar kerja siswa I kepada setiap kelompok dan
siswa diberi kesempatan menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut
secara berkelompok
d. Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja siswa serta
membimbingnya jika ada yang membutuhkan
54
e. Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk mengumpulkan
hasil diskusinya
f. Guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan
menuliskan dipapan tulis dan mempresentasikan hasil kerja kelompok
g. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
bila terjadi perbedaan
h. Guru berperan sebagai mediator dalam diskusi yang mengarahkan
kejawaban yang benar
3. Penutup (waktu 10 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
Simpulan :
- Sistem persamaan linear dengan dua variabel adalah dua atau lebih
persamaan yang memiliki dua pengganti (variabel)
b. Guru memberi PR
E. Alat dan Sumber Belajar
Buku LKS, Buku Panduan
F. Penilaian
Teknik : Tugas kelompok, tes
Bentuk instrumen : Tertulis dalam bentuk essai
Guru Materi Pelajaran
Ani Shofiyani NIM : 4101906142
54
LEMBAR KERJA SISWA I
UNTUK SIKLUS I
Indikator Pembelajaran : Pengertian sistem persamaan linear dengan dua variabel
Pokok Bahasan : Sistem persamaan linear dengan dua variabel
Soal : 1. Manakah diantara persamaan-persamaan berikut yang merupakan persamaan
linear ? a. 4p + 2 = 8 b. 2a = 4 – 3a c. x2 – 2x + 1 = 0
d. 55
32
=−yx
2. Diantara persamaan-persamaan berikut, manakah yang merupakan sistem persamaan linear dengan dua variabel
a. 4x + 5y = 13 dan 4p + 3q = 13 b. 2p + 3q = 8 dan p – 2q = -3 c. x2 + x dan x - 3y
d. 103
42
7−=
xx dan 34
2=
− yx
3. Tentukan nila x dan y dari persamaan-persamaan berikut a. x + 3a = 5a b. 8 + 2y = 10
4. Tentukan koefisien dan variabel pada persamaan-persamaan berikut a. 3x + y = 5 b. 2m – n = 4
5. Diantara pasangan nilai x dan y berikut, manakah yang merupakan akar dari sistem persamaan x + y = 3 dan 2x – 3y = 16
a. x=5 dan y=3 c. x=4 dan y=-2 b. x=5 dan y=-2 d. x=3 dan y=5
Kesimpulannya : a. Persamaan linear adalah . . . . b. Sistem persamaan linear adalah . . . .
Lampiran 3
54
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV) Sub Pokok Bahasan : Membuat Model Matematkia dari Masalah yang Berkaitan
dengan SPLDV
Skala Penilaian CAspek Yang Diamati
A B C D Keterangan
1. Siswa yang memperhatikan saat pembelajaran
V
2. Siswa yang aktif dalam kelompok V
3. Siswa yang mampu bekerja sama dalam kelompok
V
4. Siswa yang mempunyai keberanian untuk bertanya
V
5. Siswa yang berani mengemukakan pendapat waktu berdiskusi
V
6. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru
V
A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
Observer
Mutiara Ambarwati, S.Pd
Lampiran 4
54
OBSERVASI GURU SIKLUS I
Bobot Penilaian
D. No Aspek Pengamatan A
B C D Keterangan
1. Kemampuan membuka kegiatan pembelajaran dengan tepat waktu V
2. Kemampuan menyampaikan topik / tema dalam pembelajaran V
3. Kemampuan menjelaskan isi kegiatan kepada anak V
4. Kemampuan menentukan cara untuk mencapai tujuan pendidikan V
5. Kemampuan menentukan langkah-langkah kegiatan dalam mencapai tujuan kegiatan
V
6. Kemampuan menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan
V
7. Kemampuan menggunakan teknik bertanya V
8. Kemampuan menentukan pengelompokkan anak dalam pelaksanaan kegiatan
V
9. Kemampuan membimbing anak dalam mengikuti kegiatan secara individual dan kelompok
V
10. Kemampuan membimbing siswa menginterpretasikan V
11. Kemampuan membuat kesimpulan V 12. Kemampuan melaksanakan model
pembelajaran kooperatif Tipe CIRC V
13. Kemampuan menutup kegiatan dengan tepat V
A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
Observer
Lampiran 5
54
Mutiara Ambarwati, S.Pd
RENCANA PEMBELAJARAN II
SIKLUS I PERTEMUAN II
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dengan Dua
Variabel (SPLDV)
Sub Pokok Bahasan : Menentukan Penyelesaikan Sistem Persamaan
Linear Dengan Dua Variabel
Kelas / Semester : VIII / I
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
Memahami sistem Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
Menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
Indikator :
Menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit (2 jam pelajaran)
Lampiran 6
54
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
B. Materi Pembelajaran
Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
C. Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I :
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran
b. Apersepsi
a) Guru mengingatkan siswa tentang sistem persamaan linear dengan
dua variabel
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Siswa dengan bimbingan guru membahas pekerjaan rumah
b. Guru menerangkan cara menentukan penyelesaian sistem persamaan
linear dengan dua variabel yang berkaitan soal cerita
c. Guru membagikan lembar kerja siswa II kepada setiap kelompok dan
siswa diberi kesempatan menyelesaikan lembar kerja siswa secara
kelompok
d. Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja siswa serta
membimbing jika ada yang membutuhkan
54
e. Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk menyimpulkan hasil
diskusinya
f. Guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan
menuliskan dipapan tulis dan mempresentasikan hasil kerja kelompok
g. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
bila terjadi perbedaan
h. Guru berperan sebagai mediator dalam diskusi yang mengarahkan ke
jawaban yang benar
3. Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
Simpulan :
- Bahwa cara menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dengan
dua variabel ada 3 yaitu metode substitusi, eliminasi dan grafik
E. Alat dan Sumber Belajar
Buku LKS, Buku Panduan
F. Penilaian
Teknik : Tugas kelompok
Bentuk instrumen : Tertulis dalam bentuk uraian
Guru Materi Pelajaran
Ani Shofiyani NIM : 4101906142
54
LEMBAR KERJA SISWA II UNTUK SIKLUS I
Indikator Pembelajaran : Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dengan dua variabel (SPLDV)
Pokok Bahasan : Sistem persamaan linear dengan dua variabel
Soal : 1. Dengan metode grafik, temukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
x+y = 5 dan x-y = 1, dengan x dan y variabel pada himpunan bilangan real Jawab : x + y = 5
x 0 y 0
(x,y) (0, . . .) (0, . . .)
Y X 0
x + y = 1
x 0 1 y -1 0
(x,y) (… , ...) (… , ...) Jadi kedua garis berpotongan di titik ( . . . , . . . ) maka himpunan penyelesaiannya adalah ( . . . , . . . )
Titik potong dengan sumbu x Titik potong dengan sumbu y
Lampiran 7
54
2. Dengan metode grafik, tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan y = 2x + 4 dan y = 2x – 6 dengan x dan y variabel pada himpunan bilangan real Jawab : y = 2x + 4
x 0 y 0
(x,y) (0, . . .) (0, . . .) Y
X 0
y = 2x - 6
x 0 y 0
(x,y) (… , ...) (… , ...)
Jadi kedua garis tidak berpotongan sehingga himpunan
penyelesaiannya adalah . . . .
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan metode
substitusi : x – 3y = 5 dan 2x + 5y = 21 Jawab : Jadi himpunan penyelsaiannya ( . . . , . . . )
4. Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan dari x+y = 8 dan 3x + y = 4
54
Jawab : Jadi himpunan penyelsaiannya ( . . . , . . . )
Kesimpulan : Bahwa penyelesaian sistem persamaan linear dengan dua variabel bisa dicari dengan tiga cara yaitu :
1. . . . . . 2. . . . . . 3. . . . . .
KISI-KISI SOAL TES
SIKLUS I
Lampiran 8
54
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel
Sub Pokok Bahasan : Menentukan Himpunan Penyelesaian Sistem Persamaan
Linear dengan Dua Variabel
Kelas / Semester : VIII / I
Waktu : 80 menit
No Hasil Belajar No Soal Aspek
1.
2.
3.
4.
Menentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel dengan metode substitusi Menentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Dua Variabel dengan metode eliminasi Menentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Dua Variabel dengan metode Grafik Menentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Dua Variabel dengan metode substitusi dilanjutkan eliminasi
1 2 3 4
C3
C3
C3
C3
Keterangan :
C1 : Aspek pemahaman konsep
C2 : Aspek penerapan dan komunikasi
C3 : Aspek pemecahan konsep
SOAL TES SIKLUS I
Lampiran 9
54
1. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan dengan metode substitusi
dari x + y = 3 dan 2x – y = 3
2. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan dengan metode eliminasi
dari 3x + y = 9 dan 2x – 3y = 17
3. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan dengan metode grafik dari
3x + 2y = 12 dan x + 2y = 4
4. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut 231
=+ yx
dan 2x – y = 14 dengan menggunakan substitusi dilanjutkan eliminasi
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL TES
PADA SIKLUS I
Nilai
Lampiran 10
54
1. x + y = 3 dan 2x – y = 2 Persamaan I x + y = 3 y = 3 – x …. ( 1 ) 5 ( 1 ) masuk 2x – y = 3 2x – (3 – x ) = 3 2x – 3 + x = 3 3x = 3 + 3 3x = 6 x = 2 …. ( 2 ) 5 (2 ) masuk ( 1 ) y = 3 – x = 3 – 2 = 1 5 Jadi Hp = {(2,1)} 5
2. 3x + y = 9 dan 2x – 3y = 17 Eliminasi y 3x + y = 9 x3 ⇒ 9x + 3y = 27 2x – 3y = 17 x1 ⇒ 2x – 3y = 17 11x = 44
x = 1144 = 4 10
Eliminasi y 3x + y = 9 x2 ⇒ 6x + 2y = 18 2x – 3y = 17 x3 ⇒ 6x – 9y = 51 11y = -33
y = 1133− = -3 10
Jadi Hp = {(4,-3)} 5
3. 3x + 2y = 12 dan x + 2y = 4 Perhatikan persamaan 3x + 2y = 12 Titik potong terhadap sumbu x ⇒ y = 0 3x + 2y = 12 3x + 2.0 = 12 3x = 12
x = 3
12 = 4 4
Titik potong terhadap sumbu y ⇒ x = 0 3x + 2y = 12 3.0 + 2y = 12 2y = 12
54
y = 2
12 = 6 4
x 0 4 y 6 0
(x,y) (0,6) (4,0) 2 Perhatikan persamaan x + 2y = 4 Titik potong terhadap sumbu x ⇒ y = 0 x + 2y = 4 x + 2.0 = 4 x = 4 4 Titik potong terhadap sumbu y ⇒ x = 0 x + 2y = 4 0 + 2y = 4
y = 24 = 2 4
x 0 4 y 2 0
(x,y) (0,2) (4,0) 2 Jadi Hp : {(4,0)} 5 Grafik
y
6 -
5 -
4 -
3 -
2 -
1 -
(2,0) (6,0)
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 x 10
4. x + 31 y = 2 dan 2x – y = 14
x + 31 y = 2
x + 2y = 4
3x + 2y = 12
54
x = 2 – 31 y (1) 5
(1) masuk 2x – y = 14
2 (2 – 31 y) – y = 14
4 - 32 y – y = 14
4 - 35 y = 14
- 35 y = 14 – 4
35 y = 10
y =
35
10−
y = 10 . 5
3−
= -6 5
y = -6 masuk x = 2 – 31 y
x = 2 – 31 y
x = 2 – 31 (-6)
= 2 + 2 = 4 5 Jadi Hp {(4,-6)} 5
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B PADA
SIKLUS I
No Nama Siswa Hasil Belajar Tuntas Belum
Lampiran 11
54
Siklus II 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24
25.
Alfiyatur Rohmaniah
Andiana Kurnia Devi
Ani Laela Sari
Atika Ardiyanti
Citraresmi Dewi Sukarno
Dewi Setyaningrum
Dwi Aprilliyani
Emy Cornellia Lestari
Febilika Fitri Romadhoni
Fitriana
Ida Novitasari
Indah Ayu Oktaviani
Isti Faizah
Jauharotul Arifah
Kartika Wahidatul Umami
Nabeela Fanny Aditya
Setiana Eka Rini
Siti Sholikhah
Sri Sulistiyani
Suliyanti
Yuanita Apriliani
Yulia Muspita Sari
Achmad Ridwan
Adi Mulyono
Aditya Pratama
60
85
45
85
80
90
65
60
60
40
80
70
65
60
60
90
60
70
65
35
90
20
85
90
35
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
No Nama Siswa Hasil Belajar Siklus II Tuntas Belum
26. Ahmad Mukhlis 60 V
54
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
Ari Dwi Cahyo
Ari Setiawan
Bambang Yulianto
Beny Andrianto Setiawan
Daniel Ardian Saputra
Deni Ari Suprastyo
Eko Setiyo Purnomo
Fahri Wibowo
Indra Akhlis Setiawan
Khoirul Huda
M. Sefri Khoirur Roziqin
Misbahul Munir
Moch. Khoirul Nifa
Muh. Ulil Albab
Mujiarto
Murthandho
Nur Kholis
Sultoni Ashar
Wahyudi Utomo
Wida Viani Rahmawan
85
85
35
90
65
65
65
45
35
50
90
90
65
65
65
55
85
50
35
50
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
J u m l a h 2975 33 13
Rata-rata 64.67 71,7 % 28,3 %
RENCANA PEMBELAJARAN III
SIKLUS II
Lampiran 12
54
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dengan Dua
Variabel (SPLDV)
Sub Pokok Bahasan : Membuat model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan SPLDV
Kelas / Semester : VIII / I
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
Memahami Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel dan menggu-
nakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
Indikator :
Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan Sistem
Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
Alokasi Waktu :
2 jam pelajaran
B. Tujuan Pembelajaran
54
Siswa dapat membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
C. Materi Pembelajaran
Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
D. Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi kelompok
E. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I :
2) Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran
b. Apersepsi
- Guru mengingatkan kembali siswa tentang cara menentukan
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Kegiatan Inti
(i) Siswa dengan bimbingan guru membahas lembar kerja siswa untuk pra
proses belajar mengajar yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
(ii) Guru menerangkan bentuk sistem persamaan linear dengan dua variabel
yang berkaitan dengan soal cerita dan siswa memperhatikan
54
(iii)Guru membagikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok dan siswa
diberi kesempatan menyelesaikan lembar kerja siswa tersebut secara
berkelompok
(iv) Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja siswa serta
membimbingnya jika ada yang membutuhkan
(v) Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk mengumpulkan
hasil diskusinya
(vi) Guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan
menuliskan dipapan tulis dan mempresentasikan hasil kerja kelompok
(vii) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan
(viii) Guru berperan sebagai mediator dalam diskusi yang mengarahkan
kejawaban yang benar
4) Penutup
(i) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
Simpulan :
- Bahwa penulisan sistem persamaan linear dengan dua variabel
dalam bentuk soal cerita harus dengan permisalan terlebih dahulu
(ii) Guru memberi PR
F. Alat dan Sumber Belajar
Buku LKS, Buku Panduan
54
G. Penilaian
Teknik : Tugas kelompok, tes
Bentuk instrumen : Tertulis dalam bentuk uraian
Guru Materi Pelajaran
Ani Shofiyani
NIM : 4101906142
54
LEMBAR KERJA SISWA III Untuk Siklus II
Indikator Pembelajaran :
Dapat memaknai isi kalimat soal cerita dengan cara siswa dapat :
1. Menuliskan apa yang diketahui;
2. Menuliskan apa yang ditanyakan;
3. Memisalkan apa yang ditanyakan dengan satu variabel;
4. Menuliskan sistem persamaannya.
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
Soal Cerita :
1. Jumlah dua bilangan adalah 40 dan selisih kedua bilangan itu adalah 10. tentukan
kedua bilangan tersebut !
Isilah seperti perintah dibawah ini !
Diketahui :
Ditanyakan :
Yang harus dimisalkan :
70
Sistem persamaannya :
2. Harga 1 taro dan 2 jelly drink adalah Rp. 3.000,- sedangkan harga 2 trafo dan 3
jelly drink adalah Rp. 5.000,-. Tentukan harga satu taro dan satu jelly drink !
Isilah seperti perintah dibawah ini !
Diketahui :
Ditanyakan :
Yang harus dimisalkan :
Sistem persamaannya
Lampiran 13
54
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV) Sub Pokok Bahasan : Membuat Model Matematkia dari Masalah yang Berkaitan
dengan SPLDV
Skala Penilaian EAspek Yang Diamati
A B C D Keterangan
1. Siswa yang memperhatikan saat pembelajaran
V
2. Siswa yang aktif dalam kelompok V
3. Siswa yang mampu bekerja sama dalam kelompok
V
4. Siswa yang mempunyai keberanian untuk bertanya
V
5. Siswa yang berani mengemukakan pendapat waktu berdiskusi
V
6. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru
V
A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
Observer
Mutiara Ambarwati, S.Pd
Lampiran 14
54
OBSERVASI GURU
SIKLUS II
Bobot Penilaian F. No Aspek Pengamatan
A B C D Keterangan
1. Kemampuan membuka kegiatan pembelajaran dengan tepat waktu V
2. Kemampuan menyampaikan topik / tema dalam pembelajaran V
3. Kemampuan menjelaskan isi kegiatan kepada anak V
4. Kemampuan menentukan cara untuk mencapai tujuan pendidikan V
5. Kemampuan menentukan langkah-langkah kegiatan dalam mencapai tujuan kegiatan
V
6. Kemampuan menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan
V
7. Kemampuan menggunakan teknik bertanya V
8. Kemampuan menentukan pengelompokkan anak dalam pelaksanaan kegiatan
V
9. Kemampuan membimbing anak dalam mengikuti kegiatan secara individual dan kelompok
V
10. Kemampuan membimbing siswa menginterpretasikan V
11. Kemampuan membuat kesimpulan V 12. Kemampuan melaksanakan model
pembelajaran kooperatif Tipe CIRC V
13. Kemampuan menutup kegiatan dengan tepat V
A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
Observer
Lampiran 15
54
Mutiara Ambarwati, S.Pd
RENCANA PEMBELAJARAN IV
SIKLUS II
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dengan Dua
Variabel (SPLDV)
Sub Pokok Bahasan : - Menyelesaikan SPLDV dalam permasalahan
sehari-hari
- Menafsirkan hasil penyelesaian SPLDV pada
permasalahan sehari-hari
Kelas / Semester : VIII / I
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
Memahami SPLDV dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
1. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
SPLDV
2. Menafsirkan hasil dari model matematika pada permasalahan yang berkaitan
dengan SPLDV
Lampiran 16
54
Indikator :
1. Menyelesaikan SPLDV dalam permasalahan sehari-hari
2. Menafsirkan hasil penyelesaian SPLDV pada permasalahan sehari-hari
Alokasi Waktu :
2 jam pelajaran (2 x 40 menit )
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyelesaikan SPLDV dalam permasalahan sehari-hari
2. Siswa dapat menafsirkan hasil penyelesaian SPLDV pada permasalahan
sehari-hari
C. Materi Pembelajaran
1. Buku Panduan
2. LKS Matematika
D. Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe CIRC
E. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I :
1. Pendahuluan
a. Membuka pelajaran
b. Apersepsi
54
Guru mengingatkan siswa tentang sistem persamaan linear dengan
dua variabel materi sebelumnya yaitu :
- Menuliskan sistem persamaan linear dengan dua variabel
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Siswa dengan bimbingan guru membahas pekerjaan rumah
b. Guru menerangkan cara menyelesaikan sistem persamaan linear dengan
dua variabel yang berkaitan soal cerita
c. Guru membagikan lembar kerja siswa III kepada setiap kelompok dan
siswa diberi kesempatan menyelesaikan lembar kerja siswa secara
kelompok
d. Guru aktif memantau siswa dan berkeliling mengontrol kerja siswa serta
membimbing jika ada yang membutuhkan
e. Guru meminta masing-masing ketua kelompok untuk menyimpulkan hasil
diskusinya
f. Guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan
menuliskan dipapan tulis dan mempresentasikan hasil kerja kelompok
g. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
bila terjadi perbedaan
h. Guru berperan sebagai mediator dalam diskusi yang mengarahkan ke
jawaban yang benar
3. Penutup
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
54
Simpulan :
- Bahwa sistem persamaan linear dengan dua variabel yang berkaitan
dengan soal cerita dapat dicari dengan menggunakan salah satu dari
tiga metode yaitu : substitusi, eliminasi dan grafik
F. Alat dan Sumber Belajar
Buku LKS, Buku Panduan
G. Penilaian
Teknik : Tugas kelompok
Bentuk instrumen : Tertulis dalam bentuk uraian
Guru Materi Pelajaran
Ani Shofiyani
NIM : 4101906142
54
LEMBAR KERJA SISWA IV
Untuk Siklus II
Indikator Pembelajaran :
Dapat memaknai isi kalimat soal cerita dengan cara siswa dapat :
1. Menuliskan apa yang diketahui;
2. Menuliskan apa yang ditanyakan;
3. Memisalkan apa yang ditanyakan dengan satu variabel;
4. Menuliskan sistem persamaannya;
5. Menyelesaikan sistem persamaannya.
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
Soal Cerita :
1. Harga 3 pensil dan 2 buku adalah Rp 28.000,00 sedangkan harga 1 pensil dan 3
buku adalah Rp 21.000,00. Tentukan harga 2 pensil dan 4 buku
Isilah seperti perintah dibawah ini !
Diketahui :
Ditanyakan :
Yang harus dimisalkan :
Sistem persamaannya :
Lampiran 17
54
Penyelesaiannya :
2. Harga 2 baju dan 3 kaus adalah Rp 85.000,00 sedangkan harga 3 baju dan 1 kaus
adalah Rp 75.000,00. Tentukan harga 1 baju dan 1 kaus
Isilah seperti perintah dibawah ini !
Diketahui :
Ditanyakan :
Yang harus dimisalkan :
Sistem persamaannya :
Penyelesaiannya :
54
KISI-KISI SOAL TES
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan SPLDV
Kelas / Semester : VIII / I
Waktu : 80 menit
No Hasil Belajar No Soal Aspek
1.
2.
3.
4.
5
Menentukan dua buah bilangan dari soal cerita
yang berkaitan dengan SPLDV
Menentukan harga sebuah apel dan sebuah jeruk
dari soal cerita yang berkaitan dengan SPLDV
Menentukan harga 5 pensil dan 4 buku dari soal
cerita yang berkaitan dengan SPLDV
Menentukan panjang dan lebar persegi panjang
jika diketahui kelilingnya
Menentukan harga 1 mangga dan 1 pir dari soal
cerita yang berkaitan dengan SPLDV
1
2
3
4
5
C3
C3
C3
C3
C3
Keterangan :
C1 : Aspek pemahaman konsep
C2 : Aspek penerapan dan komunikasi
C3 : Aspek pemecahan konsep
Lampiran 18
54
SOAL TES SIKLUS II
Kerjakan soal berikut dengan rinci dengan menuliskan apa yang diketahui,
ditanyakan, yang harus dimisalkan, sistem persamaan dan penyelesaian !
2. Jumlah dua buah bilangan cacah adalah 55 dan selisih kedua bilangan itu adalah
25. Tentukan masing-masing bilangan tersebut !
3. Harga 2 apel dan 3 jerul adalah Rp. 3.500,- sedangkan harga 3 apel dan 2 jeruk
adalah Rp. 4.000,-. Tentukan harga 1 apel dan 1 jeruk !
4. Harga 3 pensil dan 2 buku adalah Rp. 28.000,- sedangkan harga 1 pensil dan 3
buku adalah Rp. 21.000,-. Tentukan harga 5 pensil dan 4 buku !
5. Keliling persegi panjang adalah 48 cm, jika panjangnya persegi panjang lebih
panjang 3 cm dari lebarnya. Tentukan panjang dan lebar persegi panjang !
6. Harga 5 mangga dan 3 pir adalah Rp. 10.500,- sedangkan harga 3 mangga dan 4
pir adalah Rp. 8.500,-. Tentukan harga 1 mangga dan 1 pir !
Lampiran 19
54
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL TES
PADA SIKLUS II
Nilai
1. Misal :
a = bilangan I
b = bilangan II
Jumlah dua bilangan cacah adalah 55
a + b = 55 …. (1) 4
Selisih dua bilangan cacah adalah 25
a – b = 25 …. (2) 4
(1) dan (2) dieliminasi a :
a + b = 55
a – b = 25
2b = 30
b = 2
30 = 15 5
b = 15 masuk ke (1)
a + b = 55
a + 15 = 55
a = 55 – 15
= 40 5
Jadi bilangan I = a = 40
II = b = 15 2
Lampiran 20
54
2. Misal :
Harga 1 apel = x
Harga 1 jeruk = y
Harga 2 apel dan 3 jeruk adalah Rp 3.500
2x + 3y = 3500 … (1) 4
Harga 3 apel dan 2 jeruk adalah Rp 4.000
3x + 2y = 4000 …. (2) 4
(1) dan (2) dieliminasi x
2x + 3y = 3500 x3
3x + 2y = 4000 x2
6x + 9y = 10500
6x + 4y = 4000
5y = 2500
y = 500 5
y = 500 masuk ke (1)
2x + 3y = 3500
2x + 3 . 500 = 3500
2x + 1500 = 3500
2x = 3500 – 1500
2x = 2000
x = 2
2000 = 1000 5
Jadi harga 1 apel = x = Rp. 1000
1 jeruk = y = Rp. 500 2
54
3. Misal :
Harga 1 pensil = p
Harga 1 buku = q
Harga 3 pensil dan 2 buku adalah Rp 28.000
3p + 2q = 28000 … (1) 4
Harga 1 pensil dan 3 buku adalah Rp 21.000
p + 3q = 21000 …. (2) 4
(1) dan (2) dieliminasi p
3p + 2q = 28000 x1
p + 3q = 21000 x3
3p + 2q = 28000
p + 3q = 21000
-7q = -35000
q = 7
35000−
−
= 5000 4
q = 5000 masuk ke (2)
p + 3q = 21000
p + 3 . 5000 = 21000
p + 15000 = 21000
p = 21000 – 15000
= 6000 4
54
Jadi harga 5 pensil = 5p = 5 . 6000 = Rp. 30.000
4 buku = 4q = 4 . 5000 = Rp. 200.000 2
4. Diketahui :
Keliling persegi panjang = 48 cm
p = 3 + l
Hitung ! panjang dan lebar
Peny :
K = 2 (p + l)
48 = 2 (3 + l + l)
= 2 (3 + 2l)
48 = 6 + 4l
6 + 4l = 48
4l = 48 – 6
l = 442 = 10,5 9
l = 10,5 masuk p = 3 + l
= 3 + 10,5
= 13,5 5
panjang persegi panjang adalah 13,5 cm 3
lebar persegi panjang adalah 10,5 cm 3
54
5. Misal :
Harga 1 mangga = x
Harga 1 pir = y
Harga 5 mangga dan 3 pir adalah Rp 10.500
5x + 3y = 10500 … (1) 4
Harga 3 mangga dan 4 pir adalah Rp 8.500
3x + 4y = 8500 …. (2) 4
(1) dan (2) dieliminasi x
5x + 3y = 10500 x3
3x + 4y = 8500 x5
15x + 9y = 31500
15x + 20y = 42500
- 11y = - 11000
y = 11
11000−
−
= 1000 5
y = 1000 masuk ke (1)
5x + 3y = 10500
5x + 3 . 1000 = 10500
5x + 3000 = 10500
5x = 10500 – 3000
5x = 7500
x = 5
7500 = 1500 5
54
Jadi harga 1 mangga = x = Rp. 1.500
1 pir = y = Rp. 1.000 2
Lampiran 21
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B PADA SIKLUS II
No Nama Siswa Hasil Belajar Tuntas Belum
54
Siklus I 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24
25.
Alfiyatur Rohmaniah
Andiana Kurnia Devi
Ani Laela Sari
Atika Ardiyanti
Citraresmi Dewi Sukarno
Dewi Setyaningrum
Dwi Aprilliyani
Emy Cornellia Lestari
Febilika Fitri Romadhoni
Fitriana
Ida Novitasari
Indah Ayu Oktaviani
Isti Faizah
Jauharotul Arifah
Kartika Wahidatul Umami
Nabeela Fanny Aditya
Setiana Eka Rini
Siti Sholikhah
Sri Sulistiyani
Suliyanti
Yuanita Apriliani
Yulia Muspita Sari
Achmad Ridwan
Adi Mulyono
Aditya Pratama
34
76
83
83
76
69
69
83
69
55
55
76
76
76
62
90
83
69
83
34
76
62
69
62
62
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
No Nama Siswa Hasil Belajar Siklus I Tuntas Belum
26.
27.
Ahmad Mukhlis
Ari Dwi Cahyo
60
62
V
V
54
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
Ari Setiawan
Bambang Yulianto
Beny Andrianto Setiawan
Daniel Ardian Saputra
Deni Ari Suprastyo
Eko Setiyo Purnomo
Fahri Wibowo
Indra Akhlis Setiawan
Khoirul Huda
M. Sefri Khoirur Roziqin
Misbahul Munir
Moch. Khoirul Nifa
Muh. Ulil Albab
Mujiarto
Murthandho
Nur Kholis
Sultoni Ashar
Wahyudi Utomo
Wida Viani Rahmawan
69
69
62
76
69
55
55
55
55
90
69
69
69
69
76
52
83
59
76
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
J u m l a h 3161 36 10
Rata-rata 68,06 78,3 % 21,7 %
Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Di Dalam Kelas
1. Kegiatan Pembelajaran Di Dalam Kelas Pada Siklus I
54
Gambar 1. Pembelajaran Dalam Kelas Pada Pertemuan Pertama
Gambar 2. Pembelajaran Dalam Kelas Pada Pertemuan Kedua
54
Gambar 3. Pembelajaran Dalam Kelas Pada Pertemuan Kedua 2. Kegiatan Pembelajaran Di Dalam Kelas Pada Siklus II
Gambar 4. Pembelajaran Dalam Kelas Pada Pertemuan Ketiga
54
Gambar 5. Pembelajaran Dalam Kelas Pada Pertemuan Ketiga
Gambar 6. Pembelajaran Dalam Kelas Pada Pertemuan Keempat
54
Gambar 7. Pembelajaran Dalam Kelas Pada Pertemuan Keempat
54
Skala Penilaian Aspek Yang Diamati Jumlah
A B C D 1. Siswa yang memperhatikan saat
pembelajaran
2. Siswa yang aktif dalam kelompok 3. Siswa yang mampu bekerja sama dalam
kelompok
4. Siswa yang mempunyai keberanian untuk bertanya
5. Siswa yang berani mengemukakan pendapat waktu berdiskusi
6. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru
A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
Observer
Mutiara Ambarwati, S.Pd