Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

25
 DOA & SHOLAT DALAM TRADISI GEREJA ORTHODOX Oleh: Fr. Kyrillos Jsl - Date: 12 Juni 2009 Bismil Abi wal Ibni wal Rohul Quddusi Al Ilahud Wahid. Amin. Banyak orang berseloroh, terutama saudara kita kaum Muslim bahwa, “Orang Kristen itu tidak pernah sholat, namun hanya berdoa”. Ungkapan ini mau tidak mau harus kita akui, namun sayang sekali ada sebagian orang Kristen yang tidak dapat membedakan antara doa dan sholat (sembahyang harian, ibadat harian). Tidak dapatnya membedakan antara doa dan sholat inilah, maka tercetus kata-kata bahwa “doa” yang dilakukan oleh orang Kristen, dan ”sholat” yang dilakukan oleh saudara kita Muslim itu sama saja maknanya. Orang percaya boleh-boleh saja berpendapat bahwa bahwa antara “doa” dan ”sholat” itu sama saja maknanya, namun yang menjadi masalah, apakah pandangan yang demikian sesuai dengan kenyataan dan apakah sholat itu didukung oleh fakta Alkitab ?

Transcript of Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

Page 1: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 1/25

 

DOA & SHOLAT DALAM TRADISI GEREJA

ORTHODOX

Oleh: Fr. Kyrillos Jsl - Date: 12 Juni 2009

Bismil Abi wal Ibni wal Rohul Quddusi Al IlahudWahid. Amin.

Banyak orang berseloroh, terutama saudara kitakaum Muslim bahwa, “Orang Kristen itu tidak pernah

sholat, namun hanya berdoa”. Ungkapan ini mautidak mau harus kita akui, namun sayang sekali adasebagian orang Kristen yang tidak dapatmembedakan antara doa dan sholat (sembahyangharian, ibadat harian).

Tidak dapatnya membedakan antara doa dan sholatinilah, maka tercetus kata-kata bahwa “doa” yangdilakukan oleh orang Kristen, dan ”sholat” yangdilakukan oleh saudara kita Muslim itu sama sajamaknanya. Orang percaya boleh-boleh sajaberpendapat bahwa bahwa antara “doa” dan ”sholat” itu sama saja maknanya, namun yang menjadimasalah, apakah pandangan yang demikian sesuai

dengan kenyataan dan apakah sholat itu didukungoleh fakta Alkitab ?

Page 2: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 2/25

 

Sebagai orang percaya yang setiap tindakan danlakunya selalu dilandaskan atas Firman Allah, makauntuk menentukan itu sama atau tidak, adalahbijaksana jika kembali pada pernyataan-pernyataanyang ada dalam Alkitab.

Dalam Gereja Orthodox memang dibedakan antaraSembahyang, sebagai suatu ibadah danpenyembahan kepada Allah yang disertai waktutertentu, gerak tubuh tertentu, serta isi doa-doa

tertentu, dengan urutan yang telah tertentu pula,dan Doa dengan kata-kata spontan langsung yangdiucapkan dalam permohonan kepada Allah, sepertisatu-satunya cara yang dilakukan oleh Gereja-GerejaProtestan.

A. Doa

Seorang peneliti di Praha menemukan angka-angkayang menarik tentang jumlah rata-rata perkataanyang diucapkan orang dalam sehari. Angka-angka ituadalah sebagai berikut: seorang pendeta: 3420,seorang prajurit di asrama: 7420, seorang pelajar

SMP: 8760, seorang istri: 15.300. Yang palingbanyak adalah seorang ibu mertua, yaitu 19.800kata!

Page 3: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 3/25

 

Hidup memang dipenuhi kata-kata. Dari pagi hinggamalam ribuan kata berhamburan dari bibir danbertubi-tubi pula kata-kata masuk ke dalam telinga.Banyaknya kata-kata yang berhamburan inimenyebabkan bahaya adanya bahaya kata-katamengalami kita mengalami inflasi.

Doapun tidak luput dari bahaya inflasi kata. Kata-kata berhamburan dengan mudah dan murah dalamdoa, baik doa yang diucapkan nyaring maupun doa

yang diucapkan dalam hati. Sebaiknyadipertimbangkan bahwa dalam doa janganlahseenaknya saja mengobral kata-kata dangkal, yangbahkan tidak mempunyai dampak dan maknakerendahan hati dan bagi tujuan keselamatan jiwa.Karena doa yang panjang-panjang, indah-indah, danberapi-api, akan berakibat banyak orang mengagumidan memuji-muji si pendoa. Dan hal ini secara

lambat akan pemimpin pada peninggian hati dankesombongan rohani, bukannya kerendahan hati sipendoa. Kitab Pengkhotbah 5:1 memberikanperingatan yang sama: “Janganlah terburu-buru

dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas

mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab

itu biarlah perkataanmu sedikit”.

Tetapi bukankah doa adalah berkomunikasi? Danuntuk berkomunikasi diperlukan kata-kata?Jawabannya bisa “ya” dan “tidak”. Kata-kata tidak

Page 4: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 4/25

 

selalu diperlukan untuk berkomunikasi. Adakalanyakomunikasi yang ampuh terjadi justru secara non-verbal. Bukankah pada saat-saat tertentu kehadiranseseorang yang kita cintai – walaupun tanpabercakap – dapat mengandung sejuta makna?Demikian pula dalam pertemuan dengan Tuhandalam doa, tidak selalu doa dipenuhi dengan kata-kata, bahkan walaupun hati tidak membisikkansepatah katapun, namun dalam keheningan pikiran -orang percaya bisa bersekutu bahkan manunggaldengan Tuhan. Inilah pula sebabnya Yesaya Sang

Nabi Allah berkata: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang

dan percaya terletak kekuatanmu”. (Yes. 30:15).

Berdoa dengan berdiam diri, dimana hati yang lebihbanyak berkomunikasi dengan penuh cinta kepadaSang Mempelai Laki-laki guna mencapai tujuan

pemanunggalan denganNya sudah lama dikenaldalam tradisi monastisisme (kerahiban) GerejaOrthodox sebagai kesinambungan tanpa putusdengan Gereja Para Rasul dan Gereja Purba itusendiri. Akhir-akhir ini gereja-gereja Protestan mulaimelihat nilai doa ini, misalnya dengan meditasi dankontemplasi yang dikembangkan mulai tahun 1960-an oleh komunitas biara Protestan Taize di Perancisdan beberapa komunitas biara Protestan lainnya.

Hal ini bukan berarti orang harus bertapa danbersemedi, sebab Tuhan dapat ditemui bukan hanya

Page 5: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 5/25

 

dalam suasana semedi, melainkan juga dalam hiruk-pikuknya dan hangar-bingarnya hidup dan kerjasehari-hari. Bukan pula maksudnya orang hanyadapat berdoa dalam suasana sepi dan sunyi. Yangperlu sepi bukan terutama tempatnya, melainkanpikiran dan hati kita. Yaitu sepi dari kata-kata yangramai mengisi perasaan, sampai tidak menyadarikehadiranNya yang lembut dan temaram itu. Inilahmakna Allah dijumpai dalam keheningan anginsepoi-sepoi basa seperti yang dialami Elia Nabi Allah:

“Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu,

mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam

angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa.

Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu. Dan

sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada

TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah

bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Eliamendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan

 jubahnya… Maka datanglah suara kepadanya yang

berbunyi: “Apakah kerjamu di sini hai Elia?” 

 Jawabnya: ”Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN,

 Allah semesta alam, … Firman Tuhan kepadanya:“Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang

gurun …” 

(1 Raj. 19:11-15)

Perihal doa hening yang mendalam ini banyak sekaliterungkap dalam Alkitab, bahkan Tuhan Yesus

Page 6: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 6/25

 

sendiri memberikan contoh tentang doa, sepertidalam Matius 14:23, “Dan setelah orang banyak itu

disuruhnya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk 

berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Iasendirian disitu”.

Pola Yesus berdoa sendirian di atas bukit, menunjukpada artian bahwa pada waktu berdoa, Iamenginginkan suasana hening, teduh dan sejuk. Iniadalah cara bagaimana manusia dapat masuk pada

batin yang terdalam untuk menemukan jati diri danmerenungkan apa yang Allah inginkan dan telahberikan dalam hidup ini. Doa Tuhan Yesus ini lebihmengarah pada batin yang terdalam dan bukanhanya sekedar kata-kata yang indah, namun lebihbersifat perenungan guna menemukan akunyasendiri untuk masuk dalam pemanunggalan dengan “Sang AKU” [bdk. Kej.17:1; Kel.3:14 – “…AKU

adalah AKU…Lagi firman-Nya: “…AKULAH AKU…(bhs.Ibrani: “ Ehyeh asyer ehyeh”; bhs.Yunani: “Egoeimi”;) ]. Dengan bertemunya “aku manusia” dengan “Sang AKU” dalam doa, maka doa yangdemikian adalah doa yang didasarkan ataspengalaman hidup bersama-sama dengan Allah.Karena fakta ini, adalah bijaksana jika berdoa tidakmemikirkan hal-hal lain kecuali Allah. Paralel dengandoa yang bersifat batiniah ini, meminjam istilahorang Jawa bahwa jika kita berdoa perlu untuk “nutupi babahan hawa sanga”, artinya pada waktuberdoa hindarilah perkara-perkara luar masuk kepikiran dan batin yang mengganggu konsentrasi

Page 7: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 7/25

 

untuk menyembah Allah. Hal ini nyata sekali terlihatdari ungkapan Yesus sendiri yang mengatakan :“Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu,

tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yangada di tempat tersembunyi, maka Bapamu yang

melihat yang tersembunyi akan membalasnya

kepadamu”. (Mat. 6:6).

Jadi doa itu merupakan masalah batin, bukansekedar ungkapan kata yang tidak berdasarkan

pengertian yang dalam mengenai makna doatersebut. Pengertian yang dalam disini adalah bahwadi dalam doa itu kita sedang masuk dan manunggaldengan Allah.

Pengertian akan makna doa bukan hanya sekedar

ulah pikiran, namun perlu penghayatan danperenungan serta penterjemahan dalam hidupkeseharian. Dengan demikian jelas bahwa doa itutidak dapat dilakukan dengan pura-pura atau supayadilihat orang bahwa kita adalah orang yang salehdan suka berdoa, namun ini perlu dilandaskan padahati yang tulus, rendah hati dan tak terbesitsedikitpun kemunafikan dan arogansi. Karena kalau

doa dilandaskan pada kepura-puraan akan berakibatfatal, sebab hal itu tidak mungkin tidak terdeteksioleh Allah.

Page 8: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 8/25

 

St. Paulus dalam suratnya menandaskan, bahwamanusia dapat berseru dalam batin dan menyebutAllah sebagai “Bapa”, itu adalah merupakan karyaAllah (Gal.4:6). Manusia tidaklah akan mengakudalam batin dan berseru pada Bapa dalam hidupnya, jika dalam hidup manusia itu sendiri tidak bertobatdan memberi diri untuk dipimpin oleh dan masukdalam hidup Ilahi. Masuk dan manunggalnya kitadalam hidup Ilahi inilah, menjadikan sifat dankarakter Allah oleh kuasa Roh Kudus menjadi sifatdan karakter kita. Artinya bahwa kita selalu

mengekspresikan hidup Allah, yang oleh Injil Matiusdisebut sebagai “Terang dunia” (Mat.5:4) sebagaihasil penyatuan kita dengan Sang Terang (Yoh.8:12)melalui doa dan sakramen-sakramen yang terdapatdalam Gereja (Rm.6:3-4; Gal.3:27).

Dengan demikian jelaslah bagi kita, bahwa maksud

doa bukan hanya sekedar suatu kewajiban sebagaiorang Kristen, namun itu mengarah lebih dalam lagiyaitu untuk menyucikan dan menyatukan hidup sertakehendak kita dengan hidup dan kehendak Ilahi. Danberdasarkan realita ini, terungkaplah sudah bahwadoa itu tidaklah semudah dan sesederhana sepertiyang biasa kita pikirkan, namun itu perlukerendahan hati, ketulusan dan perenungan yangmendalam untuk menyatukan kehendak kita dengankehendak Allah. Dan sifat doa ini dapat dilakukankapan saja dan dimana saja. Disinilah letakperbedaan antara doa dan sholat. Karena sholat itu

Page 9: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 9/25

 

dilakukan berdasarkan urutan waktu dan mempunyaimakna inkarnasi Sang Sabda dan karyaNya.

Jika sholat itu lebih bersifat sanjungan dan pujianserta penyembahan kepada Allah, doa lebih bersifatpermohonan. Dan doa ini dilakukan secara spontanmenggunakan bahasa sendiri, tanpa memiliki aturantertentu. Ini bisa dilakukan ketika orang selesaisholat atau dimanapun dan kapanpun dia berada danmerasa membutuhkan pertolongan Allah. Ini dapat

dilakukan tanpa harus mengikuti tertib tertentu, takpula harus menghadap ke kiblat di Timur, bolehdengan mata tertutup dan tangan terlipat ataudengan mata tengadah ke langit dan tanganmenadah tanda mengharap.

Jadi tujuan doa bukanlah semata-matamengeluarkan perasaan (meminta ini dan itu,mengeluh, dan sebagainya), melainkan pertama-tama untuk memasukkan perasaan: “Tuhan ada disini, menyucikan dan menyatukan hidup sertakehendak kita dengan hidup dan kehendak Ilahi!”.Salah satu doa yang menjadi sarana untukmenyucikan dan menyatukan hidup serta kehendak

kita dengan hidup dan kehendak Ilahi ini adalah DoaPuja Yesus atau lebih dikenal sebagai Doa Yesus.Doa spontan ini dapat dilakukan kapan saja, dimanasaja, dengan cara apa saja asal hormat dan sopan,menggunakan bahasa spontan, dan menghadapkemana saja

Page 10: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 10/25

 

B. Doa Tasbih: Doa Puja Yesus (Doa Yesus. Doa

Batin)

“Doa Yesus serupa dengan doa lain apa pun, namunlebih kuat daripada semua doa lain berkat Nama

Yesus Yang Mahakuasa, Tuhan dan Penyelamat kita.

Kita perlu menyeru Nama ini dengan iman yang

 penuh dan teguh – dengan benar-benar yakin,

bahwa Yesus hadir … Doa Yesus bukanlah semacam

mantra. Dayanya berasal dari iman akan Tuhan, dan

dari persatuan mendalam hati serta budi kita

denganNya” [St. Theopan Sang Petapa, 1894]

Disamping Doa dan Sholat (Sembahyang Harian,Ibadat Harian), Gereja Orthodox juga mengenalsemacam Doa Rosario ”Salam Maria” dalam GerejaRoma Katolik, tetapi doa tasbih Orthodox ini sangat

Kristosentris, bukannya Mariasentris. Doa ini adalahdoa“samadhi” atau “berdzikir dengan tasbihOrthodox” yang disebut sebagai “Doa Puja Yesus” (“Doa Yesus” ; ”The Jesus Prayer”) denganmenggunakan semacam “tasbih” yang dirajut daribenang, disebut dalam bahasa Yunani sebagai “komboskini” (“Komboschoinia”; ” komvoschini”)atau “Chotki” (“Чётки“) dalam bahasa Rusia. Dan

praktek yang dilakukan oleh kaum “sufi” KristenOrthodox yang disebut kaum “hesykhastis”, yaitupara praktisi “hesykhasme” (“Sufisme KristenOrthodox”). Doa Yesus disebut juga Doa Batin/DoaHati/Doa Qolbu (“Noera Prosevkhee”; doa “Budi

Page 11: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 11/25

 

Rohani”) yang secara khusus menunjuk kepada “DoaPuja Yesus” dari Gereja Timur (Gereja Orthodox).

Doa Yesus berasal dari Perjanjian Baru danmempunyai tradisi penggunaan yang lama sekali.Doa Yesus bersandarkan pada nasehat St. PaulusSang Rasul untuk Kaum Goyim (Bangsa non Yahudi),untuk berdoa tak kunjung putus: “Berdoalah tak 

kunjung putus” (“pray without ceasing”) (I Tes.

5:17) dan juga atas anjuran Tuhan Yesus sendiri

pada para muridNya: "Waspadalah dan berdoalahtak henti-hentinya …” (Luk. 21:36). Rumusan doa iniberdasarkan seruan si buta di Yerikho (Luk. 18:38)dan doa si pemungut cukai (Luk. 18:13), yaitu:“Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah kasihanilah aku

orang berdosa ini”. Rumusan ini juga bisadiperpendek berupa: “Kyrie Iesou Khriste, eleyson

me”, “Kyrie eleyson”. Bahkan rumusan ini bisa

diperpendek dengan hanya menyebut “Nama Yesus” saja. Doa ini seharusnya diulang dengan hening,dengan tidak tergesa-gesa, sementara menarik danmengeluarkan nafas mengikuti rumusan doa ini.

Doa Yesus (Doa Puja Yesus) mampu membawa

kepada doa yang paling murni (pure prayer), yangtak boleh menimbulkan fantasi-fantasi, maupunteknik-teknik visualisasi, inkubasi, mimpi danpositive thinking dan semua teknik yang bersifatpsikis dan pemaksaan kekuatan jiwani daripadamemberi kebebasan karya Roh Kudus. Keadaan doa

Page 12: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 12/25

 

yang paling murni (Pure prayer) yang harus dicapaidalam Doa Puja Yesus itu justru untuk mencapai “apatheia” (“ketiadaan pathos” atau “ketiadaanpamrih-pamrih kehendak dan nafsu”) yang kadang-kadang justru menjadi tujuan praktek-praktekmeditasi lain dengan melakukan manipulasi psikisuntuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Bahkantujuan Doa Puja Yesus ini bukan untukmendapatkan/ mengejar karunia-karunia Roh Kudus(karena karunia-karunia Roh Kudus akanterhenti/tidak kekal – 1 Kor. 13:8-10), tetapi untuk

bersatu dengan Roh Kudus, Sang Pemberi Hidup,sumber dan asal karunia-karunia Roh, yang adalahAllah yang kekal itu sendiri. Nama Yesus hanyamerupakan sarana, yang harus membawa kepadapribadi Yesus sendiri, dan mengulang-ulangNamaNya tanpa membawa masuk ke hadiratNyatidak ada gunanya. Melalui Dzikir doa Puja Yesus ini,nama “Sang Sabda Menjelma”, yaitu Yesus Kristus

diucapkan dengan penuh kekhusyukan, sujudhormat dan kedalaman iman sebagai saranapanunggalan secara batiniah denganNya sehinggamelaluiNya manunggal dengan Allah Sang pemilikSabda itu, yang satu Dzat hakekat dengan SangFirman/SabdaNya. Inilah tujuan akhir darikeselamatan orang Kristen, yaitu mencapai Theosisatau Deifikasi.

Rumusan Doa Yesus berabad-abad sampai saat initetap sama disetiap Gereja Orthodox dari yurisdiksimanapun di seluruh dunia. Dalam Gereja-gereja

Page 13: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 13/25

 

Orthodox yang berbahasa Yunani rumusannyaadalah:

 “Kyrie Iesou Khriste Hyos Ton Theon, eleyson me tonamartolon”, yang berbahasa Aramia (GerejaOrthodox Patriarkhat Syria): "Moran Yeshu'ameshiHa, bar Alaha ethraham 'al li, Hataya", yangberbahasa Ibrani (Gereja Orthodox PatriarkhatYerusalem): “Adonai Yoshua Ha-Masiakh, ben ha-Elohim, rehem na‘alay, ‘al ish khotea”, yangberbahasa Arab: “Ya Robbu Yesu Almasih, ibnullah,

arhamna ‘ana al-khoti’a” atau “Ya, Robbu Arham”,Gereja-Gereja Orthodox berbahasa Slavonika,misalnya Gereja Orthodox Patriarkhat Moskow,Rusia: “Gospodi Iesuse Kristie, Tzinye Boziie, pamiluimya gresnago” (“Господи Иисусе Христе, СынеБожий, помилуй мя грешнаго”), yang berbahasaRomania (Gereja Orthodox Patriarkhat Romania): “Doamne Iisuse Hristoase, Fiul lui Dumnezeu,miluieşte-mă pe mine păcătosul”.

Sedang Gereja-Gereja Orthodox yang berbahasaInggris: “O Lord Jesus Christ, Son of God, havemercy on me a sinner” atau “O Lord Jesus Christ,have mercy on me”. Yang berbahasa Portogese:

 “Senhor Jesus Christo, Deo Fillio, dis culpa, povonostros”, yang berbahasa Latin: “Deo Jesus Christus,miserere mei, peccator” yang berbahasa Mandarin: “Zhu Ye su ji du shang thi zhi zi qing lian min wo zhege zui ren zhu Ye su ji dud u, lian min wo” Juga DoaYesus ini bisa didaraskan dalam bahasa-bahasa

Page 14: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 14/25

 

daerah setempat, seperti bahasa Jawa: “Duh, GustiYesus Kristus Putrane Allah mugi melasi kwulo tiyangdoso meniko”, bahasa Dawan (Timor): “Usi YesusKristus, Uisneno Anah, tamnaukau atoin asanat”,bahasa Tetun (Timor-Timur): “Nai Yesus Kristus,Maromak Oan, Sadia ami-ema sala”. Tetapi semuarumusan doa Yesus itu mempunyai arti yang sama: “Ya Tuhan Yesus Kristus Anak Allah, kasihanilahhamba orang berdosa ini”.

Seruan dan pendarasan Nama Kudus Yesus dalamDoa Yesus dari Gereja Orthodox Timur ini sekarangdigunakan juga oleh Gereja Roma Katolik, Anglikandan Protestan, walaupun dalam bentuk yang tidakmendalam. Pembahasan mengenai Doa Yesusdan“hesykhasme” (“Sufisme Kristen Orthodox”) inimemerlukan tempat tersendiri.

C. Sholat (Sembahyang Harian, Ibadat Harian)

Panggilan Adzan untuk memulai sholat:

(rukuk, tanda salib)

Halumma nasjud wa narka’ lil Malikina wa Ilahina,

(Marilah kita sujud dan rukuk kepada Allah dan raja

kita)

Page 15: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 15/25

 

Halumma nasjud wa narka’ lil Masihu Malikina wa

Ilahina,

(Marilah kita sujud dan rukuk kepada Almasih, Allah

dan raja kita)

Halumma nasjud wa narka’ lil Masihu Hadza Huwa

Malikina wa Ilahina

(Marilah kita sujud dan rukuk kepada Almasih, yang

sebenarnya Allah dan raja kita)

(Kitab Sholat Tujuh Waktu Gereja Orthodox ;

Misi Orthodoxia Indonesia)

Tahukah anda bahwa orang Muslim yang pertamayang menaklukkan Yerusalem (636), Khalifah Umarbin Khatab, memasuki Yerusalem dengan damai? Iadisambut oleh Sophronius I (634-638), Patriarkh danUskup Agung Gereja Orthodox Yerusalem dandiantarkan ke tempat ibadah Kristen yang palingsuci, Gereja Makam Suci (Holy Sepulchere Church).Ketika ia hendak memasuki tempat suci ituterdengar adzan sholat Dzuhur. Uskup Sophroniusadalah seorang tuan rumah yang penuh hormat,maka ia bertanya kepada Sang Khalifah: “Tidakkahtuan akan menjalankan sholat? Akan saya ambilkansehelai sajadah untuk Anda dan Anda akan dapatmenjalankan sholat di sini”. Sang Khalifah berpikirsejenak dan berkata: “Terima kasih, tetapi maaf.Jika saya menjalankan sholat di tempat suci Anda,para ummat saya akan menirunya dan merebuttempat ini. Saya akan pergi ke tempat yang agak

Page 16: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 16/25

 

terpisah”. Maka ia pun pergi menjauh danmenjalankan sholatnya di tempat yang sekarangmerupakan sebuah masjid di dekat situ. Dari kisahnyata dalam sejarah ini tahulah kita bahwa GerejaKristen Perdana sejak awal (sebelum kedatanganpasukan dan kaum Muslim) sudah melakukan sholat.

Dalam Gereja Orthodox ada dua bentukSembahyang Harian yang mengikuti aturan tertentuini, yaitu yang mengikuti cara Nabi Daniel : Tiga Kali

sehari (Dan. 6:11-12, Mzm. 55:18), atau jugamengikuti pola yang dikatakan oleh Nabi Daud:”Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji 

ENGKAU…” (Mzm. 119:164). Sembahyang tiga kaliitu terdiri dari: Pagi, Tengah-Hari, dan Sore Hari(Mazmur 55:18). Waktu-waktu sembahyang itusendiri sudah dimulai sejak zaman Nabi Musa. Allahmemerintahkan agar Imam Harun

mempersembahkan korban binatang dan korbandupa pada “Waktu Pagi” dan “Waktu Senja” (Kel.29:38-39, 30:7-8).

Barangkali agak asing rupanya, jika orang Kristenberbicara tentang sholat. Karena kata “Sholat” atau

 “Sembahyang” itu sendiri jarang disinggung-sentuholeh orang Kristen. Padahal jauh sebelum saudarakita kaum Muslim menggunakan kata ini, orangKristen Orthodox telah menggunakan kata “Sholat” saat menunaikan ibadah. Kata “Sholat” itu sendiridalam bahasa Arab, serumpun dengan kata “Zelota” 

Page 17: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 17/25

 

dalam bahasa Arami (Syria) yaitu bahasa yangdigunakan oleh Tuhan Yesus sewaktu hidup di dunia.Dan bagi ummat Kristen Orthodox Arab yaitu ummatKristen Orthodox yang berada di Mesir, Palestina,Yordania, Libanon dan daerah Timur-Tengah lainnyamenggunakan kata “Zelota” tadi dalam bentukbahasa Arab “Sholat”, sehingga doa “Bapa kami” oleh ummat Kristen Orthodox Arab disebut sebagai “Sholattul Rabbaniyah”. Dengan demikian “Sholat” itu bukanlah datang dari ummat Islam ataumeminjam istilah Islam. Jauh sebelum agama Islam

muncul, istilah Sholat untuk menunaikan ibadahtelah digunakan oleh ummat Kristen Orthodox, tentusaja dalam penghayatan yang berbeda. Setelahmengerti bahwa istilah “Sholat” dalam menunaikanibadah adalah milik ummat Kristen sendiri, makatiba saatnya bagi kita untuk membahas landasanaqidah “Sholat” itu sendiri.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwaFirman itu selalu tinggal dan qoimah (melekat) satudalam Diri Allah yang Esa, dengan demikian daerikekal sampai kekal Firman itu selalu bersama-samadengan Allah (Yoh.1:1; 10:30). Padahal sesuaidengan pernyataan Injil Yohanes 4:24, bahwa Allahitu adalah Roh, kalau Allah itu adalah Roh, berartiAllah itu tak bertubuh jasmaniah, tak beragawiah,tak bertulang dan tak mempunyai darah. Inimenunjuk pada pengertian bahwa Firman yangtinggal melekat dari kekal sampai kekal di dalamAllahpun juga tak mempunyai tubuh, tak mempunyai

Page 18: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 18/25

 

raga, tak mempunyai tulang dan tak mempunyaidarah. Firman yang tinggal melekat dalam diri Allah,sesuai dengan janji Allah terhadap manusia telahnuzul ke jagad dan menjelma menjadi manusia(Yoh.1:14) melalui Sang Dara Maria dengan sebutanYoshua Ha Massiha, Isho Messiha atau Isa Al Masihdan yang lebih dikenal dengan sebutan YesusKristus.

Menurut pandangan Gereja Perdana atau yang lebih

dikenal dengan sebutan “Gereja Orthodox”, bahwauntuk menyatu dan manunggal dengan Kristus,tidaklah dapat dilakukan berdasarkan kekuatansendiri, namun itu harus dilakukan melalui sarana-sarana yang disediakan dalam Gereja. Sarana-sarana tersebut adalah bersifat sakramental, karenamelalui sakramen-sakramen itulah kita secaramistika telah disatukan dengan Kristus. Ini nyatasekali kalau kita melihat dalam “SakramenBaptisan”. Pada saat kita dibaptis, kita telahdisatukan dengan penyaliban, kematian dankebangkitan Kristus (Rm.6:3-4), serta menunggaldalam kehidupan Kristus dalam Roh Kudus yangditurunkan pada hari Pentakosta, melaluipengurapan kudus dalam “Sakramen Krisma” hingga

hidup kekal termeterai dalam diri kita sebagai orangpercaya (Kis.8:14-17; 2:1-4; Ef.1:13; II Kor.1:21-22; I Yoh.2:27). Agar pemanunggalan kita denganSang Firman Menjelma itu tetap terjaga, maka perlusekali untuk mengambil bagian dalam “SakramenPerjamuan Kudus” (“Sakramen Ekaristi Kudus”).

Page 19: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 19/25

 

Karena dalam sakramen ini, “roti” itu bukan sekedarroti namun itu adalah benar-benar “Tubuh Kristus”,demikian juga “anggur” itu bukan sekedar anggurnamun benar-benar “Darah Kristus”. Dengandemikian jelas, bahwa dengan mengambil SakramenPerjamuan Kudus itu, orang percaya masuk dalamhidup Kristus itu sendiri (Mat. 26:26-28; I Kor.10:16-17; 11:24-30). Dan supaya dalam melakukansakramen ini tak terkotori oleh dosa, maka “Sakramen Pengakuan Dosa” perlu dilakukan disini(Mat.16:19; 18:18; Yoh. 20:22-23), dan masih ada

lagi yang lain yang bersifat sakramental yangdilakukan dalam penghayatan kehidupan ImanKristen Orthodox sebagai manifestasi penyatuandengan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus ituterutama terutama dalam “Sakramen PerjamuanKudus”, sehingga Perjamuan Kudus itu disampingsebagai landasan dan sumber kesatuan ummatGereja (I Kor. 10:16-17), ini juga sebagai sumber

dan tujuan dari semua asal dan gerak dan sakramenGereja, termasuk pula ibadah-ibadah yang lain yangtak bersifat sakramental, misalnya puasa, naik haji(berziarah) ke tanah suci Palestina menjelangperayaan Paskah (Pekan Kudus) dan sholat. Jadisholat itu muncul bukan atas dasar reka-rekaanindividu, namun itu muncul berdasarkan maknaInkarnasi Sang Sabda itu sendiri.Baik dalam

Perjanjian Lama maupun Perjanjian Barumenjelaskan apa dan bagaimana langkah dan gerakdalam menunaikan sholat. Dalam Kitab 2Tawarikh6:12 misalnya, disebutkan bahwa sikap sholat ituberdiri dan menadahkan tangan. Kitab Ezra jugamenandaskan bahwa berlutut dan bersujud menjadi

Page 20: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 20/25

 

bagian dalam sikap sholat (Ezra 9:5). St. Markusdalam Injilnya menyebutkan : “Dan jika kamu berdiriuntuk berdoa…“ (Mrk.11:25), “Demikian kata Yesuslalu Ia menengadah ke langit dan berkata : “Bapa…“(Yoh.17:1), “…supaya dimana-mana orang laki-lakiberdoa dengan menadahkan tangan yang suci …“ (ITim.2:8), “…Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka…“ (Kis.20:36), “…lalu iaberlutut dan berdoa…“ (Luk.22:41), ”Maka Ia majusedikit, lalu sujud dan berdoa” (Mat.26:39), “Ia majusedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa…“

(Mrk.14:35), “Itulah sebabnya aku sujud kepadaBapa” (Ef.3:14), “maka tersungkurlah…di hadapanaDia…dan menyembah Dia…“ (Why.4:10).

Jadi jelas kalau demikian bahwa sikap sholatmenurut Alkitab dan Gereja adalah berdiri,menengadah ke langit, menadahkan tangan, berlutut

(membungkukkan tubuh) dan sujud (merebahkandiri ke tanah), dan sikap sholat seperti itu tetapterjaga dan terpelihara dalam Gereja Perdana atauGereja Orthodox sampai kini, serta diikut lestarikanoleh agama Islam yang muncul kemudian.

Di sisi lain perlu dijelaskan di sini, bahwa dalamGereja Orthodox sesuai dengan data-data Alkitabbaik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru,menyebutkan bahwa sholat itu dilakukan 7 kalidalam sehari (Mzm.119:164) berdasarkan urutanwaktu dan masing-masing sholat itu mempunyai

Page 21: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 21/25

 

makna theologis di sekitar Inkarnasi Sang Sabda dankaryaNya, sedangkan nama-nama sholat tersebutadalah sebagai berikut :

1. “Sholat Jam Pertama” (“Sembahyang

Singsing Fajar”, “Orthros”, “Prima”, “Laudes”)

atau “Sholatus Sa’atul Awwal” (“Sholatus

Shakhar”)

Yaitu ibadah pagi sebanding dengan “Sholat Subuh” dalam agama Islam (jam 5-6 pagi). Data ini diambildari Kitab Keluaran 29:38-41 berkenaan dengan

ibadah korban pagi dan petang, yang dalam Gerejadihayati sebagai peringatan lahirnya Sang SabdaMenjelma sebagai Sang Terang Dunia (Yoh.8:12).

2. “Sholat Jam Ketiga” (“Sembahyang Jam

Ketiga”, “Tercia”) atau “Sholatus Sa’atus

Tsalitsu”

Sholat ini sebanding dengan “Sholat Dhuha” dalamagama Islam meskipun bukan sholat wajib (jam 9-11pagi). Ini terungkap dalam Kitab Kisah Para Rasul2:1,15 yang mempunyai pengertian penyalibanYesus dan juga turunnya Sang Roh Kudus(Mrk.15:25; Kis.2:1-12,15). Itu sebabnya dengansholat ini, kita teringatkan agar mempunyai tekaddan kerinduan untuk menyalibkan dan memerangi

hawa nafsu sendiri, agar rahmat Allah dalam RohKudus melimpah dalam hidup.

3. “Sholat Jam Keenam” (“Sembahyang Jam

Keenam”, “Sexta”) atau “Sholatus Sa’atus

Sadis”

Page 22: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 22/25

 

Ini nyata terlihat dalam Kisah Para Rasul 10:9 dansholat ini sebanding dengan “Sholat Dzuhur” dalamagama Islam (jam 12-1 tengah hari), yangmempunyai makna sebagai peringatan akanpenderitaan Kristus di atas salib (Luk.23:44-45), danpencuri yang disalib bersama-sama Kristus bertobat.Berpijak dari makna ini, kitapun diharapkan sepertipencuri selalu ingat akan hidup pertobatan danselalu memohon rahmat Ilahi agar mampu mencapaitujuan hidup yaitu masuk dalam kerajaan Allah.

4. “Sholat Jam Kesembilan” (“Sembahyang Jam

Kesembilan”, “Nona”) atau “Sholatus Sa’atusTis’ah” (Kis.3:1) 

Sebanding dengan “Sholat Asyar” dalam agamaIslam (jam 3-4 sore). Sholat ini dilakukan untukmengingatkan saat Kristus menghembuskan nafasterakhirNya di atas salib (Mrk.15:34-38), sekaligusuntuk mengingatkan bahwa kematian Kristus di atas

salib adalah untuk menebus dosa-dosa, agarmanusia dapat melihat dan merasakan rahmat Ilahi.

5. “Sholat Senja” (“Sembahyang Senja”,

“Hesperinos”, “Vesperus”,“Vespers”) atau

“Sholatul Ghurub”

Sholat ini sebanding dengan “Sholat Maghrib” dalam

agama Islam (kira-kira jam 6 sore), sama sepertisholat jam pertama, sholat ini dilatar belakangi olehibadah korban pagi dan petang yang terdapat dalamKitab Keluaran 29:38-41. Makna dan tujuan sholatini adalah untuk memperingati ketika Kristus beradadalam kubur dan bangkit pada esok harinya, seperti

Page 23: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 23/25

 

halnya matahari tenggelam dalam kegelapan untukterbit pada esok harinya.

6. “Sholat Purna Bujana” (“Sholat Tidur”,

“Apodipnon”, “Completorium”, “Compline”)atau “Sholatul Naum” (Mzm.4:9)

Sholat ini sebanding dengan “Sholat Isya” dalamagama Islam (jam 8-12 malam), yang mempunyaimakna untuk mengingatkan bahwa pada saat malamseperti inilah Kristus tergeletak dalam kuburan dantidur yang akan dilakukan itu adalah gambaran dari

kematian itu.

7. “Sholat Tengah Malam” (“Sembahyang Ratri

Madya”, “Agrypnia”, “Matinus”, “Vigil”)

atau“Sholatul Lail” atau “Sholat Satar”

(Kis.16:25)

Sholat ini sebanding dengan “Sholat Tahajjud” dalam

agama Islam. Sholat tengah malam ini mengandungpengertian bahwa Kristus akan datang sepertipencuri di tengah malam (Mat.24:42; Luk.21:26;Why.16:15), hingga demikian hal itu mengingatkanorang percaya untuk tetap selalu berjaga-jaga dalammenghidupi imannya (2 Kor.6:4-5 – “berjaga-jaga” = “agrypniais” ; berasal dari kata “agrypnia” artinya “sembahyang malam tanpa tidur” atau “sembahyang

tengah malam dengan meninggalkan saat tidur”).

Dalam Gereja Orthodox, sholat tujuh kali sehari inidikenal sebagai “Sholat Nabi Daud” berdasarkan

Page 24: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 24/25

 

Mazmur 119:164, mencontoh kebiasaan Nabi Daudberdoa, lalu dijadikan sebagai pola waktu-waktusembahyang ummat Kristen Purba. Namundisamping itu Gereja Orthodox juga mengenal sholattiga kali sehari bagi mereka yang memang tak cukupwaktu, yang dikenal sebagai “Sholat Nabi Daniel”,sesuai dengan Kitab Mazmur 55:18 dan Kitab Daniel6:11.

Sebelum melakukan ibadah sholat tersebut di atas,

menurut Tradisi Gereja dan Alkitab, sebagaimanasaudara kita kaum Muslim jika mau sholat harus “bersuci” lebih dulu, ummat Kristen Orthodoxpun juga “bersuci” sebelum menunaikan sholat yaitudengan jalan membasuh telapak tangan, membasuhwajah dan kepala, membasuh tungkai kaki, sertaseluruh kaki. Ini semua tertulis dalam Kitab Mazmur26:1-12. Sedangkan “kiblat” sewaktu sholat adalah

menghadap ke Timur. Karena Ka’bah Baitullah diYerusalem itu digenapi oleh Kristus sendiri (Yoh.2:9-21), artinya Yesus Kristuslah sekarang Ka’bah atauBaitullah yang hidup itu. Dengan demikian orangKristen harus berkiblat kepadaNyalah jika bersholat.Padahal dalam realita Yesus itu sesuai dengan suratFilipi 3:20 berada di sorga, jadi kiblatnya bukan arahmata-angin maupun dunia ini, namun untukmenimbulkan lambang kiblat itu di sorga. Kitab Sucimenyebut Eden sebagai lambang sorga itu berada disebelah Timur (Kej.2:8), maka ke arah Timur itulahkiblat sholat dilakukan. Di sisi lain karena Kristusnanti datang dari arah Timur ke Barat (Mat.24:27),

Page 25: Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox

5/9/2018 Doa & Sholat Dalam Tradisi Gereja Orthodox - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/doa-sholat-dalam-tradisi-gereja-orthodox 25/25

 

dengan menghadap ke Timur saat sholatmenunjukkan arti bahwa orang percaya selalumengharapkan kedatangan Kristus yang kedua kali.

Dari segenap uraian yang terungkap di atas jelaslahsudah bahwa meskipun makna dan tujuan doa sholatadalah untuk menyatukan ummat percaya padaAllah, namun Gereja Orthodox sepanjang sejarahnya

tahu menempatkan mana yang doa dan mana yangsholat. Itulah sebabnya bagi ummat KristenOrthodox jika mendengar istilah “Sholat” bukanlahhal yang baru, karena “Sholat” adalah bagian ibadahyang selalu terjaga dan dilakukan dalam Gereja dariabad-abad permulaan sampai sekarang.