Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

24
Menggunakan Hasil Pengukuran Mendeskripsikan konsep pengukuran besaran-besaran listrik

Transcript of Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Page 1: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Menggunakan Hasil Pengukuran

Mendeskripsikan konsep pengukuran besaran-besaran listrik

Page 2: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

PENGUKURAN LISTRIK

Besaran-Besaran Listrik

Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam bidang industri, perbengkelan ataupun keperluan -keperluan yang lain ialah :

Arus listrik – tegangan – tahanan – daya – dan sebagainya. Dalam pemakaian besaran listrik diukur dalam satuan praktis dan harga efektif

Page 3: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Page 4: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Untuk keperluan pengukuran arus bolak balik rumus -rumus di atas dapat dipakai arus tegangannya sefasa atau Cos ø = 1

Page 5: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Page 6: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

ALAT UKURSISTEM TENAGA LISTRIK

Alat ukur daya fasa tunggal biasanya di buat untuk arus sampai 200 A dan tegangan sampai dengan 650 V apabila digunakan tanpa trafo ukur. Untuk arus dan tegangan yang lebih besar maka dipakai trafo ukur. Cara memasang suatu meter watt dilakukan sbb:

1. Secara langsung untuk fasa tunggal :Watt meter fasa banyak , dipakai untuk mengukur jala-jala fasa dua ,fasa tiga yang tidak seimbang bebannya,jadi tanpa tergantung pada beban. Kapasitasnya sampai dengan 60 A dan 650 V tanpa trafo ukur. Untuk nilai lebih dari itu dipakai trafo ukur dengan menggunakan trafo pengukur (perhatikan polaritas trafo)

Page 7: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

2. Hubungan untuk fasa tiga :Perhatikan : suatu Watt meter sebenarnya terdiri dari sebuah volt meter dan sebuah ampere meter, dan cara memasangnya sebagai berikut :Meter V dalam Shunt dengan jala - jala , sedangkan ampere meter dalam seri, sehingga untuk suatu meter Watt, perlu diperhatikan mana jepitan V dan mana jepitan A. Meter watt dipakai untuk mengukur daya elektrik = V. I. cos ø meterWatt- jam dipakai untuk mengukur energi elektrik = Watt x jam

Page 8: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Page 9: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Page 10: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Rangkaian Watt Meter

Page 11: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Pengukuran Tegangan dan ArusSeperti telah diterangkan meter V dipasang Shunt dengan jepitan yang diukur , sedangkan meter A dipasang seri dengan beban atau jala – jala yang hendak diukur. Ada dua kemungkinan hubungan, seperti dilukiskan pada gambar dibawah ini :

Page 12: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Mengukur Mengukur adalah adalah membandingkan suatu besaran dengan satuannya.

Pemilihan alat ukur listrik adalah Pemilihan alat ukur listrik adalah upaya untuk mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan besaran - besaran listrik yang hendak diketahui nilai besarannya.

Page 13: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

1. Memahami terlebih dahulu karakteristik obyek yang akan diukur.

Teknologi dan Rekayasa

2. Memilih alat ukur yang tepat dan menggunakan dengan metode yang benar, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan diperoleh hasil pengukuran dengan akurasi dan optimasi yang tinggi.

Page 14: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Beberapa alat ukur, berdasarkan arus yang diukur:

Teknologi dan Rekayasa

Page 15: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

1. TIPE JARUM PETUNJUK (Analog)

Teknologi dan Rekayasa

Harga yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada saat meter tersebut dialiri arus listrik.

Page 16: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

2. TIPE RECORDER.

Harga yang dibaca adalah harga yang tertulis/tercatat pada kertas , pencatatan ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama meter tersebut dialiri arus listrik.

Page 17: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

3. TIPE INTEGRATOR (Counter)

Harga yang dibaca adalah harga dari hasil penjumlahan yang dicatat pada selang waktu tertentu selama alat tersebut digunakan misal :

KWH meter.

Page 18: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

4. TIPE DIGITAL (Elektronic)

Penunjukan harga sesaat pada saat pengukuran dilakukkan

Page 19: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Arah arus

2 batang besi berdampingan

Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar, disebut sistem elektromagnit, adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi putar.

Dua batang besi yang diletakkan di dalam tabung kumparan akan menjadi magnit dengan kutub senama pada saat kumparan dialiri arus, oleh karena salah satu batang besi terpasang permanen maka besi yang terpasang pada jarum akan tertolak sehingga jarum ikut bergerak kearah skala maksimum sesuai besaran listriknya.

Page 20: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

+ -

-

S U

a

-+

-

S U

b

Alat ukur sistem kumparan ini adalah alat ukur yang mempunyai kutub magnit permanen berbentuk kaki kuda dan kumparan putar.

Pada saat arus melalui kumparan putar maka timbul magnet, kutub utara / selatan yang berdekatan dengan utara dan selatan magnit permanen terjadi saling tarik – menarik atau tolak – menolak sehingga menyebabkan jarum pada poros kumparan bergerak.

Page 21: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

Gambar - Azas alat ferraris atau alat induksi

Q

Q1Q2

A

B

C

D

I1

I2

Tromol

Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal juga dengan sistem ferraris ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :Bila didalam medan magnit dengan garis gaya magnit arah yang berputar, dipasang sebuah tromol berbentuk silinder, tromol tersebut akan berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnit tadi, medan magnit ini dinamakan alat ukur medan putar atau induksi, biasa disebut alat ukur ferraris.

Page 22: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

+ - -+

+

-

S U U SArah gerakan

jarum

-+ +

Arah gerakan

jarum

Bila arah arus terbalik

Tegangan benar

Bila arah arus terbalik

Tegangan terbalik

S

U

Alat ukur electro dinamis yang mempunyai kumparan tetap dan kumparan putar.

Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar tetapi magnit tetap diganti dengan magnit listrik.

Page 23: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

1. Bila media penghantar atau kawat panas dilalui arus akan memuai, maka tali pengikat yang terlilit pada roller akan menarik kawat oleh kekuatan pegas dan memutar roller sehingga jarum bergerak.

A BX

DP

am

n

0

Page 24: Dkk02 menggunakan hasil pengukuran

Teknologi dan Rekayasa

2. Jika kita alirkan arus searah dari A – B sehingga kawat A – B menjadi memuai dan lebih panjang, ternyata tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang kearah kanan ( sesuai gambar ) .

3. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar poros jarum. Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun dari B – A jarum tetap menyimpang kearah kekanan .