dk2p4

22
2c. Diagnosis veruka vulgaris Penegakkan Diagnosis a. Anamnesis Pasien mengeluhkan terdapat benjolan kecil yang padat di daerah tangan dan kaki, terutama pada jari dan telapak. Gambaran klinis, riwayat penyakit, papul yang membesar secara perlahan biasanya sudah sangat membantu untuk menegakan diagnosis veruka vulgaris.

description

1. etiologi keratosis seboroik2. diagnosis veruka vulgaris3. prognosis karsinoma sel basal4. gambaran mikroskopis keganasan kulit

Transcript of dk2p4

Page 1: dk2p4

2c. Diagnosis veruka vulgaris

Penegakkan Diagnosisa. AnamnesisPasien mengeluhkan terdapat benjolan kecil yang padat di daerah tangan dan kaki, terutama pada jari dan telapak. Gambaran klinis, riwayat penyakit, papul yang membesar secara perlahan biasanya sudah sangat membantu untuk menegakan diagnosis veruka vulgaris.

Page 2: dk2p4

b. Pemeriksaan fisikDidapatkan papula berbentuk bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular (< 1 cm) atau apabila berkonfluensi berbentuk plakat, permukaan kasar (verikurosa). Veruka vulgaris dapat timbul di berbagai bagian tubuh terutama di kaki dan tangan. Menurut sifat progresinya, wujud kelainan kulit pada verika vulgaris adalah mula-mula papula kecil seukuran jarum (± 0,3 cm) warna kulit seperti biasa, jernih, kemudian tumbuh menonjol, permukaan papilar berwarna lebih gelap dan hiperkeratotik

Gambar 1. Gambaran Klinis Veruka Vulgaris

Page 3: dk2p4

c. Pemeriksaan penunjangDapat dilakukan pemeriksaan histopatologik dengan cara biopsy kulit. Gambaran histopatologis epidermis pada veruka vulgaris akan didapatkan hyperkeratosis, parakeratosis, pailomatosis, dan akantosis. Pada dermis akan didapatkan pelebaran pembuluh darah dan sebukan sel-sel radang kronik 3.

Gambar 2. Gambaran Histopatologi Veruka Vulgaris

Page 4: dk2p4

d. Gold standardHasil anamnesis yang menunjukan gejala-gejala dan pemeriksaan fisik pada kulit untuk mengetahui wujud kelainan kulit yang khas pada verika vulgaris sudah cukup untuk menegakan diagnosis, tetapi lebih baik dilakukan pemeriksaan histopatologis

Page 5: dk2p4

Referensi :

1. Shenefelt P D. 2011. Non Genital Wart. Available from: URL: http://emedicine.Medscape.com/ article/1133317-overview#a0101. Diakses pada tanggal 26 Desember 2015.2. Handoko RP. 2010. Penyakit Virus. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Keenam. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. Hal : 110 – 118.3. Siregar. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Jakarta : EGC.

Page 6: dk2p4

3f. Prognosis karsinoma sel basal

1. Ad vitam : bonam2. Ad functionam : bonam3. Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 7: dk2p4

3f. Prognosis karsinoma sel basal

Cukup baik, bila diobati dengan pengobatan yang sesuai, walaupun dianggap sebagai suatu pertumbuhan yang ganas, penyakit ini jarang menyebar kebagian tubuh lainnya atau menyebabkan kematian.

Page 8: dk2p4

1b. Etiologi keratosis seboroik

Penyebab pasti dari keratosis seboroik belum diketahui. Faktor predisposisi :1. Faktor keturunan memegang peranan penting. Pada individu yang

mempunyai predisposisi genetik, diturunkan secara autosomal dominan, xeroderma pigmentosum.

2. Pembentukan keratosis seboroik juga dapat dipacu oleh kerusakan aktinik (actinic damage) dan kadang kadang bentuk lesi kulit yang lain seperti drug eruption.

3. Paparan sinar matahari secara kronis yang menjadi penyebabnya. Proses terjadinya disebabkan oleh efek kumulasi dari energi radiasi sinar matahari. sebagian besar kasus menyerang mareka yang berkulit putih dan terpapar sinar matahari.

Page 9: dk2p4

7. gambaran mikroskopis keganasan kulit

1. Keratosis Seboroik

• Papilomatotik • Hiperkeratosis • Akantosis (hyperplasia

stratum spinosum) • Sel Basaloid (menyerupai sel

basal), sebagian sel basaloid tersebut ada yang menyerupai sel skuamosa dan berpigmen.

• Ditemukan pula kista keratn : invaginasi dari epitel yang diisi oleh keratin.

• Rete Ridge biasanya mendatar.

Page 10: dk2p4

1. Tipe hiperkeratotik Pada tipe ini merupakan tipe yang umum dari seboroik keratosis, terlihat adanya penebalan dari stratum korneum.

Page 11: dk2p4

2. Tipe Akantotik Pada tipe ini, kita akan menemukan terjadi penebalan yang berlebihan pada stratum spinosum, yang pada normalnya, lapisan ini hanya terdiri atas 4-7 lapis sel.

Page 12: dk2p4

3. Tipe Retikulated Pada tipe ini, sel basaloid turun dari dasar epidermis. kista-kista keratin dikelilingi oleh sel-sel ini. Stroma kolagen eosinopilik yang halus membungkus di sekeliling kumpulan sel basaloid dan dapat membentuk lesi yang banyak.

Page 13: dk2p4

2. Fibroepitelial polip atau papiloma skuamosa

Secara histopatologi, lesi tampak berpolip yang dibatasi dengan epidermis yang hiperplasia. Di bawah lapisan epidermis yang hiperplasia (akantotik/penebalan lapisan spinosum) itu terdapat jaringan ikat fibrosa yang tidak ditemukan adneksa kulit, tapi tervaskularisasi baik.

Page 14: dk2p4

4. Kista EpidermalSecara klinis lesi ini berbatas tegas, berbentuk seperti kubah. Pada dinding kista epidermal tidak akan ditemukan adneksa kulit seperti kelenjar keringat, kelenjar minyak ataupun folikel rambut. Namun, apabila struktur ini ditemukan maka disebut sebagai kista aterom.

Page 15: dk2p4
Page 16: dk2p4

Mutiara Tanduk

Beberapa gambaran yang dapat ditemukan pada karsinoma sel skuamosa adalah individual cell dyskeratosis (adanya keratin intrasel), dan terdapatnya mutiara tanduk (pearl horn). Pada mikroskopik sel tumor tersusun atas sel yang berukuran besar, dapat ditemukan pula jembatan antarsel (inter-cellular bridging).

Page 17: dk2p4

5. Karsinoma Sel Skuamosa

Page 18: dk2p4

6. Karsinoma sel basal

Page 19: dk2p4

Jenis Keratotik Disebut juga tipe pilar karena berdiferensiasi ke arah rambut menunjukkan sel – sel parakeratotik dengan gambaran inti yang memanjang dan sitoplasma agak eosinofilik dan dijumpai horn cyst (kista keratin). Sel parakeratotik (sel2 stratum korneum yang masih nampak intinya) dapat membentuk susunan konsentris atau mengeliling kista keratin.

Page 20: dk2p4

Jenis kistik Pertumbuhannya ke arah kelenjar sebasea.

Jenis adenoid Jenis KSB yang pertumbuhannya ke arah kelenjar ekrin. Secara histopatologI adanya gambaran struktur mirip kelenjar yang dibatasi jaringan ikat. Kadang – kadang ditemukan lumen yang dikelilingi sel – sel bersekresi.

Page 21: dk2p4

Tidak berdiferensiasiJenis solid Merupakan gambaran histopatologik yang banyak ditemukan. Berupa pulau – pulau sel dengan bentuk dan ukuran bermacam – macam, terdiri dari sel – sel basaloid, dengan inti basofilik yang bulat atau lonjong, sitoplasma sedikit, sel – sel pada tepi massa tumor tersusun palisade.

Page 22: dk2p4

Melanoma Maligna