Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
-
Upload
razitakhalyla -
Category
Documents
-
view
648 -
download
9
Transcript of Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
LOGO
Kebijakan dan Pengalokasian
KementerianKeuangan R.I.
Kebijakan dan PengalokasianDana Alokasi Khusus
Disampaikan pada:Acara Penyusunan Data Teknis
DAK Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan Kefarmasian
IMAM MUKHLIS AFFANDI / KEPALA SEKSI DAK IIIDIREKTORAT DANA PERIMBANGAN, DJPK
Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah 2012 (Triliun Rp)
Dana PerimbanganDana Perimbangan
Dana Bagi Hasil (DBH)Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Otsus PAPUADana Otsus PAPUA
Dana Otsus ACEHDana Otsus ACEH
DanaOtsusDanaOtsus
DBH PBBDBH PBB
DBH PPhDBH PPh
DBH Cukai HTDBH Cukai HT
DBH Pajak
DBH SDA
Dana Otsus PAPUA BRTDana Otsus PAPUA BRTTRANSFERKE DAERAH
399,98
11,95
100,06
273,81
26,11
3,83
1,64
5,48
33,97
18,96
1,44
APBN 2012
Dana Otsus &PenyesuaianDana Otsus &Penyesuaian
Dana Infras Otsus PapuaDana Infras Otsus Papua
Tamb Penghasilan GuruTamb Penghasilan Guru
DanaPenyesuaian
DanaPenyesuaian
KehutananKehutanan
Pertamb umPertamb um
PerikananPerikanan
MigasMigas
Panas BumiPanas Bumi
Dana Insentif Daerah (DID)Dana Insentif Daerah (DID)
Tunjangan Profesi GuruTunjangan Profesi Guru
Bantuan Op Sek (BOS)Bantuan Op Sek (BOS)
Dana Infras Otsus PaBaratDana Infras Otsus PaBarat
470,40 T
11,95
70,42
58,47
0,57
0,43
2,89
30,56
23,59
1,38
1,54
11,56
0.12
32,28
0,18
PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
UU No 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah
PMK tentang Penetapan Alokasi dan PedomanUmum DAK
PMK DAK 2012 : Nomor 209/PMK.07/2011 tanggal 12 Desember 2011
PMK tentang Pelaksanaan danPertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah
PMK Nomor 06/PMK.07/2012
PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
PMDN tentang Pengelolaan Keuangan DAK diDaerah
dana yang bersumber dari Pendapatan APBN
dialokasikan kepada daerah tertentu
untuk membantu
mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan daerah
Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)
yang merupakan urusan daerah
sesuai prioritas nasional
Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai
kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,
dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan
pencapaian sasaran prioritas nasional.
Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah
yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria
umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama”
dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”.
Demikian juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang
Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)
menurut kebijakannnya harus dibantu”
Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan
dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan
prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur
ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik
penunjang.
Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/
Kementerian/lembaga.
Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana
dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun
anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya
Pengertian Dana Alokasi Khusus (3)
dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
ALOKASI DAK 2003 - 2012
15
20
25
30
17,1
21,2
24,8
21,1
25,226,1
Tri
liu
nru
pia
h
0
5
10
20032004
20052006
20072008
20092010
2011RAPBN '12
2,3 2,84,0
11,6
Tri
liu
nru
pia
h
2012
No Bidang DAK % Rp (Triliun)
1. Pendidikan 38,4 10,041.3
2. Kesehatan 11,5 3,005.9
3. Infrastruktur Jalan 15,4 4,012.8
4. Infrastruktur Irigasi 5,2 1,348.5
5. Infrastruktur Air Minum 1,9 502.5
6. Infrastruktur Sanitasi 1,8 463.7
7. Prasarana Pemerintah 1,7 444.5
8. Kelautan dan Perikanan 5,9 1,547.1
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9
8. Kelautan dan Perikanan 5,9 1,547.1
9. Pertanian 7,2 1,879.6
10. Lingkungan Hidup 1,8 479.7
11. Keluarga Berencana 1,5 392.3
12. Kehutanan 1,9 489.8
13. Perdagangan 1,3 345.1
14. Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 1,4 356.9
15. Listrik Pedesaan 0,7 190.6
16. Perumahan dan Permukiman 0,7 191.2
17. Transportasi Perdesaan 0,6 171.4
18. Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 0,4 121.4
19. Keselamatan Transportasi Darat 0,5 131.6
Penetapan Program dan Kegiatan DAK
Penghitungan DAK
Penetapan Alokasi danPenggunaan DAK
Penganggaran DAK
PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK
DAK dialokasikan dalam APBN sesuai denganprogram yang menjadi prioritas nasional yangdimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.
Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yangakan didanai dari DAK dan ditetapkan setelahakan didanai dari DAK dan ditetapkan setelahberkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri,Menteri Keuangan, dan Menteri NegaraPerencanaan Pembangunan Nasional, sesuaidengan RKP.
Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentangkegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
Penghitungan Alokasi DAK
(Pasal 53 PP 55 tahun 2005)
Setelah menerima usulan kegiatan khusus dari Menteri Teknis
terkait, Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK
(Pasal 54 PP 55 tahun 2005)
Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan,
yaitu:
Penentuan
11
Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK;
Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.
Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum,
kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan
perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus,
dan kriteria teknis.
1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:
KriteriaUmum (KU)
KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSDDaerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasionaladalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK
KriteriaKhusus (KK)
Berupa :a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur
penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), danseluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK.
Formula Perhitungan DAK Per Daerah
b. Karakteristik daerah, meliputi:(1) Daerah Tertinggal;(2) Daerah perbatasan dengan negara lain;(3) Daerah rawan bencana;(4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan;(5) Daerah ketahanan pangan;(6) Daerah pariwisata
KriteriaTeknis (KT)
berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapatmenggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akandidanai dari DAK
2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT
Indikator Teknis Bidang Kesehatan
PELAYANAN DASAR
1. Jumlah poskesdes, Jumlah Desa dan UsulanPoskesdes
2. Jumlah Puskesmas, jumlah penduduk,usulan puskesmas
3. Jumlah Puskesmas PONED, usulanpuskesmas PONED
4. IPKM (Indeks Pembangunan KesehatanMasyarakat)
PELAYANAN KEFARMASIAN
1. Jumlah penduduk miskin datajamkesmas Th 2011
2. Jumlah penduduk3. Anggaran Obat dan Perbekkes APBD 2
Th 20114. Prediksi sisa stok obat s/d Desember
20115. Kondisi sarana prasarana Instalasi
13
Masyarakat)
5. Luas Wilayah
PELAYANAN RUJUKAN
1. BOR Klas III2. Sarana prasarana PONEK RS3. Sarana Prasarana Pelayanan Darah4. Sarana Prasarana IGD RS di RS Pemerintah
type D
5. Kondisi sarana prasarana InstalasiFarmasi
6. Kondisi sarana prasarana pendukungInstalasi Farmasi
KriteriaUmumKriteriaUmum
PADPAD
DBHDBH
Daerah TertinggalDaerah Tertinggal
Daerah PerbatasanDaerah Perbatasan Kem Dalam NegeriKem Dalam Negeri
DAUDAU
T- 2T- 2
T- 2T- 2
T-2T-2
T-2T-2
T-1T-1
T-1T-1
Belanja Gaji PNSDBelanja Gaji PNSD
Kem PDTKem PDT
Daerah & KemKeuDaerah & KemKeu
KemKeuKemKeu
KemKeuKemKeu
Daerah & KemKeuDaerah & KemKeu
KriteriaKhusus
KriteriaTeknisKriteriaTeknis
Daerah PerbatasanDaerah Perbatasan
Daerah Rawan BencanaDaerah Rawan Bencana
Kondisi InfrastrukturPer Bidang Per daerahKondisi Infrastruktur
Per Bidang Per daerah
Kem Dalam NegeriKem Dalam Negeri
BNPBBNPB
Kem PertanianKem Pertanian
K/L terkaitK/L terkait
Da Ketahanan PanganDa Ketahanan Pangan
Kem Bud ParKem Bud Par
T-1T-1
T-1T-1
T-1T-1
T-1T-1
Da Potensi PariwisataDa Potensi Pariwisata
T-1T-1
Daerah PesisirDaerah Pesisir T-1T-1 Kem Kelautan & PerKem Kelautan & Per
Indeks kriteria pengalokasian DAK
KRITERIAUMUM
KEMAMPUANKEUANGANDAERAH
INDEKSFISKALNETTO (IFN)
KRITERIAKHUSUS
PERATURAN YANGBERLAKU DANKARAKTERISTIK
INDEKSKEWILAYAH
INDEKS FISKAL,WILAYAH DAN
a1
15
KHUSUSKARAKTERISTIKKEWILAYAHAN
KEWILAYAHAN (IKW)
KRITERIATEKNIS
DITETAPKANOLEH MENTERITEKNIS TERKAIT
INDEKSTEKNIS PERBIDANG (IT)
WILAYAH DANTEKNIS (IFWT)
a2
a3
BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK
KEMAMPUANKEUANGANDAERAH
(IFN < 1)
KEMAMPUANKEUANGANDAERAH
(IFN < 1)
PERATURANPERUNDANGAN
PERATURANPERUNDANGAN
KARAKTERISTIK
DAERAH (IKW)
INDEKS FISKAL & WILAYAH(IFW) = (IFN-1 + IKW)INDEKS FISKAL & WILAYAH(IFW) = (IFN-1 + IKW)
IFW > 1IFW > 1
INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNISINDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS
INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis)
INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis)
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)
IFWT-1 > 1
DAERAHTIDAK LAYAK
DAERAHTIDAK LAYAK
NONO
YES
NO
YES
YES
YES NO
Kriteria Umum Kriteria KhususKriteria Teknis
1
2
3
4
TIDAK LAYAKTIDAK LAYAK
DAERAHLAYAK
DAERAHLAYAK
BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang(BD) = IFWT-2 * IKK
BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang(BD) = IFWT-2 * IKK
ALOKASI DAK per BIDANG(ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG
ALOKASI DAK per BIDANG(ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG
DAERAH TIDAK LAYAKUNTUK BIDANG TERTENTU
DAERAH TIDAK LAYAKUNTUK BIDANG TERTENTU
ALOKASI DAK Utk DAERAH(AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)
ALOKASI DAK Utk DAERAH(AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)
YES
No
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)
INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis) ; IT > 0
INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis) ; IT > 0
Yes
16
Fungsi Kriteria/Indeks Teknis
1.Penentuan Daerah Penerimaa) Jika Suatu daerah tidak layak dari sisi kriteria umum maupun
kriteria khusus (IFN>1 ; IFWT<1), dimungkinkan mendapatkanalokasi DAK di bidang tertentu jika kriteria teknis di bidangtersebut signifikan (IT bidang tersebut besar).
b) Sebaliknya jika suatu daerah layak dari sisi kriteria umummaupun kriteria khusus, namun daerah tersebut tidakmempunyai kebutuhan teknis di suatu bidang (IT = 0), makamempunyai kebutuhan teknis di suatu bidang (IT = 0), makadaerah tersebut tidak akan mendapatkan alokasi DAK bidangtersebut.
2.Penentuan Besaran AlokasiDiantara tiga indeks yang ada, Indeks Teknis mempunyai bobotyang terbesar didalam penentuan besaran alokasi DAK untukmasing-masing daerah.
■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK perdaerah ditetapkan dengan PeraturanMenteri Keuangan
■ Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan tersebut, Menteri Teknis
PenetapanPenetapan AlokasiAlokasi dan Penggunaan DAKdan Penggunaan DAK
Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan tersebut, Menteri Teknismenyusun Petunjuk Teknis PenggunaanDAK
Rekapitulasi Penyelesaian Petunjuk Teknis DAK TA. 2012
NO. BIDANG NOMOR JUKNIS TANGGALDITETAPKAN
1. Pendidikana. SDb. SMP
Permendikbud Nomor 56 Tahun 2011Permendikbud Nomor 57 Tahun 2011
13 Desember 201113 Desember 2011
2. Kesehatan Permenkes Nomor 2494/Menkes/PER/XII/2011 15 Desember 2011
3. Keluarga Berencana Per Kepala BKKBN Nomor 272/PER/B1/2011 15 Desember 2011
4. Kelautan dan Perikanan Permen KP Nomor 50/MEN/SJ/2011 15 Desember 2011
5. Kehutanan Permenhut Nomor P.69/Menhut-II/2011 22 Desember 2011
6. Pertanian Permentan Nomor 91 Tahun 2011 27 Desember 20116. Pertanian Permentan Nomor 91 Tahun 2011 27 Desember 2011
7. Perdagangan Permendag Nomor 43/M-DAG/PER/12/2011 20 Desember 2011
8. Lingkungan Hidup Permen LH Nomor 17 tahun 2011 29 Desember 2011
9. Infrastruktur Permen PU Nomor 15/PRT/M/2010 1 November 2010
10. Sarpras Daerah Tertinggal Permen PDT Nomor 13 Tahun 2011 20 Desember 2011
11. Prasarana Pemerintahan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011
12. Listrik Pedesaan Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2012 13 Januari 2012
13 Perumahan dan Pemukiman Permenpera Nomor 30 Tahun 2011 23 Desember 2011
14 Keselamatan Transportasi Darat Permenhub Nomor 3 Tahun 2012 06 Januari 2012
15 Transportasi Pedesaan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011
16 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011
Daerah penerima DAK wajib mencantumkanalokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.
Penggunaan DAK dilakukan sesuai denganPetunjuk Teknis Penggunaan DAK.
PenganggaranPenganggaran DAKDAK PP 55/2005 Pasal 60
Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.
DAK tidak dapat digunakan untuk mendanaiadministrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik,penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
DANA PENDAMPING
Daerah penerima DAK wajib menganggarkan DanaPendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10%(sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yangditerimanya.
Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmendaerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yangmerupakan kewenangan daerah.
UU 33/2004 Pasal 41
PP 55/2005 Pasal 61
merupakan kewenangan daerah.
Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatanyang bersifat kegiatan fisik.
Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatanadministrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatanpenelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawaidaerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasipenggunaan DAK dengan merencanakan danmenganggarkan kembali kegiatan DAK dalam APBDPerubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilaikontrak pada suatu bidang DAK lebih kecil dari pagubidang DAK tersebut.
OPTIMALISASIPasal 29PMK 06/2012
23
Optimalisasi penggunaan DAK sebagaimanadimaksud dilakukan untuk kegiatan-kegiatan padabidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjukteknis yang ditetapkan
Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahunanggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAKtersebut untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yangsama tahun anggaran berikutnya sesuai dengan petunjukteknis tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun anggaranberjalan.
SISA DAKPasal 29PMK 06/2012
24
Sisa DAK sebagaimana dimaksud tidak dapat digunakansebagai dana pendamping DAK.
Pemerintah daerah menyampaikan Laporan Penggunaan SisaDAK sebagaimana dimaksud pada kepada Direktur JenderalPerimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangansetelah kegiatan yang didanai dari sisa DAK selesai
PELAPORAN DAK
1. DALAM RANGKA PENYALURAN• Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri
Keuangan• Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah• Merupakan Syarat Penyaluran• Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah
2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK• Dilakukan setiap triwulanan kepada :
1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
(merupakan kompilasi seluruh bidang).• Format pelaporan berdasarkan Juknis• Dapat dijadikan salah satu indikator kriteria teknis• Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN DAK
Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasidari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan didaerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengankewenangan masing-masing
Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan Menteri Keuangan melakukan pemantauan danevaluasi pengelolaan keuangan DAK
Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai denganperaturan perundang-undangan.
Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB, 2.LaporanDAK tahun sebelumnya, 3. Laporan Realisasi DAK tahap 3, 4. RekapSP2D, 5. Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK
Disalurkan secara bertahapTahap 1 : 30%
Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10%
Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10%
Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah
Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10%
Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Penyerapan yangditerima DepKeu
Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelumAkhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun
Penyaluran DAK
Tahun Alokasi DAK Realisasi Salur %
2008 21.202.141.000.000 20.787.346.700.000 98,04 %
2009 24.819.588.800.000 24.707.415.400.000 99,55 %
2010 21.138.385.200.000 20.957.561.843.000 99,14 %
2011 25.232.800.000.000 24.803.509.025,000 98,30 %
Dalam Rupiah
Kesehatan Dasar Rujukan
2008 92,25%
2009 93,28% 93,69% 90,94%
2010 92,59% 92,61% 92,49%
Persentase Penyerapan DAK Kesehatan*
* Berdasarkan laporan realisasi penyerapan daerahpada akhir tahun anggaran sebagai syaratpenyaluran tahap 1 DAK tahun berikutnya
Tranparansi dan AkuntabilitasPengalokasian DAK
Mekanisme pengalokasian DAK, termasuk didalamnya kriteria dan dasarperhitungan alokasi DAK, dimuat secara jelas dalam UU nomor 33 tahun 2004tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan PemerintahanDaerah serta PP nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
Data dasar yang digunakan dalam perhitungan alokasi DAK diperoleh dari sumberyang jelas (K/L, Daerah dan Kemenkeu) serta simulasi perhitungan alokasidilakukan secara bersama antara Kemenkeu dan K/L terkait.
Pengalokasian DAK dibahas dan ditetapkan dalam rapat terbuka pembahasan di Pengalokasian DAK dibahas dan ditetapkan dalam rapat terbuka pembahasan diDPR, disahkan dalam rapat paripurna, yang kemudian dimuat dalam UU APBN.
Setiap Tahun BA 999.05 yaitu Transfer Ke Daerah (termasuk DAK) diaudit oleh BPKatas Kebijakan, Pengalokasian dan Penyalurannya termasuk Data-Data dan Kriteriayang digunakan.• LKPP Tahun 2008, Predikat Untuk transfer ke daerah adalah WDP untuk Dana
Perimbangan dan WTP untuk Dana Otonomi Khusus• Untuk LKPP Tahun 2009 dan LKPP tahun 2010, transfer ke daerah mendapat
predikat WTP.
Penetapan Alokasi DAK bisa diunduh di website www.djpk.depkeu.go.id
LOGO
KementerianKeuangan R.I.
30
Alamat :Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445Website: www.djpk.depkeu.go.id