Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

30
LOGO Kebijakan dan Pengalokasian Kementerian Keuangan R.I. Dana Alokasi Khusus Disampaikan pada: Acara Penyusunan Data Teknis DAK Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan Kefarmasian IMAM MUKHLIS AFFANDI / KEPALA SEKSI DAK III DIREKTORAT DANA PERIMBANGAN, DJPK

Transcript of Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Page 1: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

LOGO

Kebijakan dan Pengalokasian

KementerianKeuangan R.I.

Kebijakan dan PengalokasianDana Alokasi Khusus

Disampaikan pada:Acara Penyusunan Data Teknis

DAK Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan Kefarmasian

IMAM MUKHLIS AFFANDI / KEPALA SEKSI DAK IIIDIREKTORAT DANA PERIMBANGAN, DJPK

Page 2: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah 2012 (Triliun Rp)

Dana PerimbanganDana Perimbangan

Dana Bagi Hasil (DBH)Dana Bagi Hasil (DBH)

Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Khusus (DAK)Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Otsus PAPUADana Otsus PAPUA

Dana Otsus ACEHDana Otsus ACEH

DanaOtsusDanaOtsus

DBH PBBDBH PBB

DBH PPhDBH PPh

DBH Cukai HTDBH Cukai HT

DBH Pajak

DBH SDA

Dana Otsus PAPUA BRTDana Otsus PAPUA BRTTRANSFERKE DAERAH

399,98

11,95

100,06

273,81

26,11

3,83

1,64

5,48

33,97

18,96

1,44

APBN 2012

Dana Otsus &PenyesuaianDana Otsus &Penyesuaian

Dana Infras Otsus PapuaDana Infras Otsus Papua

Tamb Penghasilan GuruTamb Penghasilan Guru

DanaPenyesuaian

DanaPenyesuaian

KehutananKehutanan

Pertamb umPertamb um

PerikananPerikanan

MigasMigas

Panas BumiPanas Bumi

Dana Insentif Daerah (DID)Dana Insentif Daerah (DID)

Tunjangan Profesi GuruTunjangan Profesi Guru

Bantuan Op Sek (BOS)Bantuan Op Sek (BOS)

Dana Infras Otsus PaBaratDana Infras Otsus PaBarat

470,40 T

11,95

70,42

58,47

0,57

0,43

2,89

30,56

23,59

1,38

1,54

11,56

0.12

32,28

0,18

Page 3: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

UU No 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah

PMK tentang Penetapan Alokasi dan PedomanUmum DAK

PMK DAK 2012 : Nomor 209/PMK.07/2011 tanggal 12 Desember 2011

PMK tentang Pelaksanaan danPertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah

PMK Nomor 06/PMK.07/2012

PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK

PMDN tentang Pengelolaan Keuangan DAK diDaerah

Page 4: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

dana yang bersumber dari Pendapatan APBN

dialokasikan kepada daerah tertentu

untuk membantu

mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan daerah

Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)

yang merupakan urusan daerah

sesuai prioritas nasional

Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai

kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,

dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan

pencapaian sasaran prioritas nasional.

Page 5: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah

yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria

umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama”

dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”.

Demikian juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang

Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)

menurut kebijakannnya harus dibantu”

Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah

mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan

dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan

prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur

ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik

penunjang.

Page 6: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/

Kementerian/lembaga.

Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana

dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun

anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya

Pengertian Dana Alokasi Khusus (3)

dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.

Page 7: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

ALOKASI DAK 2003 - 2012

15

20

25

30

17,1

21,2

24,8

21,1

25,226,1

Tri

liu

nru

pia

h

0

5

10

20032004

20052006

20072008

20092010

2011RAPBN '12

2,3 2,84,0

11,6

Tri

liu

nru

pia

h

2012

Page 8: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

No Bidang DAK % Rp (Triliun)

1. Pendidikan 38,4 10,041.3

2. Kesehatan 11,5 3,005.9

3. Infrastruktur Jalan 15,4 4,012.8

4. Infrastruktur Irigasi 5,2 1,348.5

5. Infrastruktur Air Minum 1,9 502.5

6. Infrastruktur Sanitasi 1,8 463.7

7. Prasarana Pemerintah 1,7 444.5

8. Kelautan dan Perikanan 5,9 1,547.1

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9

8. Kelautan dan Perikanan 5,9 1,547.1

9. Pertanian 7,2 1,879.6

10. Lingkungan Hidup 1,8 479.7

11. Keluarga Berencana 1,5 392.3

12. Kehutanan 1,9 489.8

13. Perdagangan 1,3 345.1

14. Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 1,4 356.9

15. Listrik Pedesaan 0,7 190.6

16. Perumahan dan Permukiman 0,7 191.2

17. Transportasi Perdesaan 0,6 171.4

18. Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 0,4 121.4

19. Keselamatan Transportasi Darat 0,5 131.6

Page 9: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Penetapan Program dan Kegiatan DAK

Penghitungan DAK

Penetapan Alokasi danPenggunaan DAK

Penganggaran DAK

Page 10: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK

DAK dialokasikan dalam APBN sesuai denganprogram yang menjadi prioritas nasional yangdimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.

Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yangakan didanai dari DAK dan ditetapkan setelahakan didanai dari DAK dan ditetapkan setelahberkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri,Menteri Keuangan, dan Menteri NegaraPerencanaan Pembangunan Nasional, sesuaidengan RKP.

Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentangkegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.

Page 11: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Penghitungan Alokasi DAK

(Pasal 53 PP 55 tahun 2005)

Setelah menerima usulan kegiatan khusus dari Menteri Teknis

terkait, Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK

(Pasal 54 PP 55 tahun 2005)

Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan,

yaitu:

Penentuan

11

Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK;

Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.

Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum,

kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan

perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus,

dan kriteria teknis.

Page 12: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:

KriteriaUmum (KU)

KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSDDaerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasionaladalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK

KriteriaKhusus (KK)

Berupa :a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur

penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), danseluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK.

Formula Perhitungan DAK Per Daerah

b. Karakteristik daerah, meliputi:(1) Daerah Tertinggal;(2) Daerah perbatasan dengan negara lain;(3) Daerah rawan bencana;(4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan;(5) Daerah ketahanan pangan;(6) Daerah pariwisata

KriteriaTeknis (KT)

berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapatmenggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akandidanai dari DAK

2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT

Page 13: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Indikator Teknis Bidang Kesehatan

PELAYANAN DASAR

1. Jumlah poskesdes, Jumlah Desa dan UsulanPoskesdes

2. Jumlah Puskesmas, jumlah penduduk,usulan puskesmas

3. Jumlah Puskesmas PONED, usulanpuskesmas PONED

4. IPKM (Indeks Pembangunan KesehatanMasyarakat)

PELAYANAN KEFARMASIAN

1. Jumlah penduduk miskin datajamkesmas Th 2011

2. Jumlah penduduk3. Anggaran Obat dan Perbekkes APBD 2

Th 20114. Prediksi sisa stok obat s/d Desember

20115. Kondisi sarana prasarana Instalasi

13

Masyarakat)

5. Luas Wilayah

PELAYANAN RUJUKAN

1. BOR Klas III2. Sarana prasarana PONEK RS3. Sarana Prasarana Pelayanan Darah4. Sarana Prasarana IGD RS di RS Pemerintah

type D

5. Kondisi sarana prasarana InstalasiFarmasi

6. Kondisi sarana prasarana pendukungInstalasi Farmasi

Page 14: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

KriteriaUmumKriteriaUmum

PADPAD

DBHDBH

Daerah TertinggalDaerah Tertinggal

Daerah PerbatasanDaerah Perbatasan Kem Dalam NegeriKem Dalam Negeri

DAUDAU

T- 2T- 2

T- 2T- 2

T-2T-2

T-2T-2

T-1T-1

T-1T-1

Belanja Gaji PNSDBelanja Gaji PNSD

Kem PDTKem PDT

Daerah & KemKeuDaerah & KemKeu

KemKeuKemKeu

KemKeuKemKeu

Daerah & KemKeuDaerah & KemKeu

KriteriaKhusus

KriteriaTeknisKriteriaTeknis

Daerah PerbatasanDaerah Perbatasan

Daerah Rawan BencanaDaerah Rawan Bencana

Kondisi InfrastrukturPer Bidang Per daerahKondisi Infrastruktur

Per Bidang Per daerah

Kem Dalam NegeriKem Dalam Negeri

BNPBBNPB

Kem PertanianKem Pertanian

K/L terkaitK/L terkait

Da Ketahanan PanganDa Ketahanan Pangan

Kem Bud ParKem Bud Par

T-1T-1

T-1T-1

T-1T-1

T-1T-1

Da Potensi PariwisataDa Potensi Pariwisata

T-1T-1

Daerah PesisirDaerah Pesisir T-1T-1 Kem Kelautan & PerKem Kelautan & Per

Page 15: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Indeks kriteria pengalokasian DAK

KRITERIAUMUM

KEMAMPUANKEUANGANDAERAH

INDEKSFISKALNETTO (IFN)

KRITERIAKHUSUS

PERATURAN YANGBERLAKU DANKARAKTERISTIK

INDEKSKEWILAYAH

INDEKS FISKAL,WILAYAH DAN

a1

15

KHUSUSKARAKTERISTIKKEWILAYAHAN

KEWILAYAHAN (IKW)

KRITERIATEKNIS

DITETAPKANOLEH MENTERITEKNIS TERKAIT

INDEKSTEKNIS PERBIDANG (IT)

WILAYAH DANTEKNIS (IFWT)

a2

a3

Page 16: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK

KEMAMPUANKEUANGANDAERAH

(IFN < 1)

KEMAMPUANKEUANGANDAERAH

(IFN < 1)

PERATURANPERUNDANGAN

PERATURANPERUNDANGAN

KARAKTERISTIK

DAERAH (IKW)

INDEKS FISKAL & WILAYAH(IFW) = (IFN-1 + IKW)INDEKS FISKAL & WILAYAH(IFW) = (IFN-1 + IKW)

IFW > 1IFW > 1

INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNISINDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS

INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis)

INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis)

INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)

INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)

IFWT-1 > 1

DAERAHTIDAK LAYAK

DAERAHTIDAK LAYAK

NONO

YES

NO

YES

YES

YES NO

Kriteria Umum Kriteria KhususKriteria Teknis

1

2

3

4

TIDAK LAYAKTIDAK LAYAK

DAERAHLAYAK

DAERAHLAYAK

BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang(BD) = IFWT-2 * IKK

BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang(BD) = IFWT-2 * IKK

ALOKASI DAK per BIDANG(ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG

ALOKASI DAK per BIDANG(ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG

DAERAH TIDAK LAYAKUNTUK BIDANG TERTENTU

DAERAH TIDAK LAYAKUNTUK BIDANG TERTENTU

ALOKASI DAK Utk DAERAH(AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)

ALOKASI DAK Utk DAERAH(AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)

YES

No

INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)

INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)

INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis) ; IT > 0

INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis) ; IT > 0

Yes

16

Page 17: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Fungsi Kriteria/Indeks Teknis

1.Penentuan Daerah Penerimaa) Jika Suatu daerah tidak layak dari sisi kriteria umum maupun

kriteria khusus (IFN>1 ; IFWT<1), dimungkinkan mendapatkanalokasi DAK di bidang tertentu jika kriteria teknis di bidangtersebut signifikan (IT bidang tersebut besar).

b) Sebaliknya jika suatu daerah layak dari sisi kriteria umummaupun kriteria khusus, namun daerah tersebut tidakmempunyai kebutuhan teknis di suatu bidang (IT = 0), makamempunyai kebutuhan teknis di suatu bidang (IT = 0), makadaerah tersebut tidak akan mendapatkan alokasi DAK bidangtersebut.

2.Penentuan Besaran AlokasiDiantara tiga indeks yang ada, Indeks Teknis mempunyai bobotyang terbesar didalam penentuan besaran alokasi DAK untukmasing-masing daerah.

Page 18: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Page 19: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK perdaerah ditetapkan dengan PeraturanMenteri Keuangan

■ Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan tersebut, Menteri Teknis

PenetapanPenetapan AlokasiAlokasi dan Penggunaan DAKdan Penggunaan DAK

Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan tersebut, Menteri Teknismenyusun Petunjuk Teknis PenggunaanDAK

Page 20: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Rekapitulasi Penyelesaian Petunjuk Teknis DAK TA. 2012

NO. BIDANG NOMOR JUKNIS TANGGALDITETAPKAN

1. Pendidikana. SDb. SMP

Permendikbud Nomor 56 Tahun 2011Permendikbud Nomor 57 Tahun 2011

13 Desember 201113 Desember 2011

2. Kesehatan Permenkes Nomor 2494/Menkes/PER/XII/2011 15 Desember 2011

3. Keluarga Berencana Per Kepala BKKBN Nomor 272/PER/B1/2011 15 Desember 2011

4. Kelautan dan Perikanan Permen KP Nomor 50/MEN/SJ/2011 15 Desember 2011

5. Kehutanan Permenhut Nomor P.69/Menhut-II/2011 22 Desember 2011

6. Pertanian Permentan Nomor 91 Tahun 2011 27 Desember 20116. Pertanian Permentan Nomor 91 Tahun 2011 27 Desember 2011

7. Perdagangan Permendag Nomor 43/M-DAG/PER/12/2011 20 Desember 2011

8. Lingkungan Hidup Permen LH Nomor 17 tahun 2011 29 Desember 2011

9. Infrastruktur Permen PU Nomor 15/PRT/M/2010 1 November 2010

10. Sarpras Daerah Tertinggal Permen PDT Nomor 13 Tahun 2011 20 Desember 2011

11. Prasarana Pemerintahan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011

12. Listrik Pedesaan Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2012 13 Januari 2012

13 Perumahan dan Pemukiman Permenpera Nomor 30 Tahun 2011 23 Desember 2011

14 Keselamatan Transportasi Darat Permenhub Nomor 3 Tahun 2012 06 Januari 2012

15 Transportasi Pedesaan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011

16 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011

Page 21: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Daerah penerima DAK wajib mencantumkanalokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.

Penggunaan DAK dilakukan sesuai denganPetunjuk Teknis Penggunaan DAK.

PenganggaranPenganggaran DAKDAK PP 55/2005 Pasal 60

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.

DAK tidak dapat digunakan untuk mendanaiadministrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik,penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.

Page 22: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

DANA PENDAMPING

Daerah penerima DAK wajib menganggarkan DanaPendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10%(sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yangditerimanya.

Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmendaerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yangmerupakan kewenangan daerah.

UU 33/2004 Pasal 41

PP 55/2005 Pasal 61

merupakan kewenangan daerah.

Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatanyang bersifat kegiatan fisik.

Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatanadministrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatanpenelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawaidaerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.

Page 23: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasipenggunaan DAK dengan merencanakan danmenganggarkan kembali kegiatan DAK dalam APBDPerubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilaikontrak pada suatu bidang DAK lebih kecil dari pagubidang DAK tersebut.

OPTIMALISASIPasal 29PMK 06/2012

23

Optimalisasi penggunaan DAK sebagaimanadimaksud dilakukan untuk kegiatan-kegiatan padabidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjukteknis yang ditetapkan

Page 24: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahunanggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAKtersebut untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yangsama tahun anggaran berikutnya sesuai dengan petunjukteknis tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun anggaranberjalan.

SISA DAKPasal 29PMK 06/2012

24

Sisa DAK sebagaimana dimaksud tidak dapat digunakansebagai dana pendamping DAK.

Pemerintah daerah menyampaikan Laporan Penggunaan SisaDAK sebagaimana dimaksud pada kepada Direktur JenderalPerimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangansetelah kegiatan yang didanai dari sisa DAK selesai

Page 25: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

PELAPORAN DAK

1. DALAM RANGKA PENYALURAN• Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri

Keuangan• Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah• Merupakan Syarat Penyaluran• Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah

2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK• Dilakukan setiap triwulanan kepada :

1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri

(merupakan kompilasi seluruh bidang).• Format pelaporan berdasarkan Juknis• Dapat dijadikan salah satu indikator kriteria teknis• Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan

Page 26: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN DAK

Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasidari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan didaerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengankewenangan masing-masing

Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan Menteri Keuangan melakukan pemantauan danevaluasi pengelolaan keuangan DAK

Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai denganperaturan perundang-undangan.

Page 27: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB, 2.LaporanDAK tahun sebelumnya, 3. Laporan Realisasi DAK tahap 3, 4. RekapSP2D, 5. Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK

Disalurkan secara bertahapTahap 1 : 30%

Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10%

Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10%

Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah

Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10%

Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Penyerapan yangditerima DepKeu

Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelumAkhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun

Page 28: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Penyaluran DAK

Tahun Alokasi DAK Realisasi Salur %

2008 21.202.141.000.000 20.787.346.700.000 98,04 %

2009 24.819.588.800.000 24.707.415.400.000 99,55 %

2010 21.138.385.200.000 20.957.561.843.000 99,14 %

2011 25.232.800.000.000 24.803.509.025,000 98,30 %

Dalam Rupiah

Kesehatan Dasar Rujukan

2008 92,25%

2009 93,28% 93,69% 90,94%

2010 92,59% 92,61% 92,49%

Persentase Penyerapan DAK Kesehatan*

* Berdasarkan laporan realisasi penyerapan daerahpada akhir tahun anggaran sebagai syaratpenyaluran tahap 1 DAK tahun berikutnya

Page 29: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Tranparansi dan AkuntabilitasPengalokasian DAK

Mekanisme pengalokasian DAK, termasuk didalamnya kriteria dan dasarperhitungan alokasi DAK, dimuat secara jelas dalam UU nomor 33 tahun 2004tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan PemerintahanDaerah serta PP nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.

Data dasar yang digunakan dalam perhitungan alokasi DAK diperoleh dari sumberyang jelas (K/L, Daerah dan Kemenkeu) serta simulasi perhitungan alokasidilakukan secara bersama antara Kemenkeu dan K/L terkait.

Pengalokasian DAK dibahas dan ditetapkan dalam rapat terbuka pembahasan di Pengalokasian DAK dibahas dan ditetapkan dalam rapat terbuka pembahasan diDPR, disahkan dalam rapat paripurna, yang kemudian dimuat dalam UU APBN.

Setiap Tahun BA 999.05 yaitu Transfer Ke Daerah (termasuk DAK) diaudit oleh BPKatas Kebijakan, Pengalokasian dan Penyalurannya termasuk Data-Data dan Kriteriayang digunakan.• LKPP Tahun 2008, Predikat Untuk transfer ke daerah adalah WDP untuk Dana

Perimbangan dan WTP untuk Dana Otonomi Khusus• Untuk LKPP Tahun 2009 dan LKPP tahun 2010, transfer ke daerah mendapat

predikat WTP.

Penetapan Alokasi DAK bisa diunduh di website www.djpk.depkeu.go.id

Page 30: Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

LOGO

KementerianKeuangan R.I.

30

Alamat :Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445Website: www.djpk.depkeu.go.id