DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf>...

48
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Membangun Sistem Perdagangan dalam Negeri yang Berkesinambungan INFO Perdagangan Dalam Negeri DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDN

Transcript of DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf>...

Page 1: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

Membangun Sistem Perdagangan dalam Negeri yang Berkesinambungan

INFOP e r d a g a n g a n D a l a m N e g e r i

DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011

PDN

Page 2: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

MAJALAH INFO PDN, JULI 20112

PENGARAH : Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, GunaryoPENANGGUNG JAWAB : Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, MardjokoREDAKTUR : Lamtasim DasustraEDITOR : Ronny S.M. Marpaung KOORDINATOR PELAKSANA : A. Latif LahdjieREDAKSI : Anis Maftuhin/Agus Bachtiar/Danny Kosasih/Desy Arfi antyTIM ARTISTIK : Rafi Alief/ B. Jagat Setiawan/Edo AbdullahDITERBITKAN OLEH : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam NegeriALAMAT : Gedung Utama Lt. 8, Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110, email: [email protected]

Page 3: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

daftar isiLIPUTAN UTAMA> PPKI - 2011:

Etalase Pertumbuhan Ekonomi Kreatif .............4

> Langkah Kemendag Sambut Ramadhan dan Lebaran:

Perkuat Koordinasi dan Siapkan Posko 24 Jam ..7

PROFIL PASAR> Wajah Baru Pasar Grogolan ...........................10

> Perjalanan Panjang Pasar Pabean:

Mencoba Tegar Dengan Sendi Tradisi Multietnis ....13

TOPIK BAHASAN> Akses Pembiayaan:

Asupan Segar Untuk Peningkatan

Daya Saing UKM .............................................. 16

BERITA PASAR> Menakar Nilai Jual Label Halal ........................19

> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan

Putaran Uangnya Menawan,

Untungnya Kian Menjanjikan .........................22

DISTRIBUSI> Meneropong Keunggulan Transportasi Udara .. 25

KOLOM ANDA> Pengembangan Pranata Sistem Investasi ........ 28

INFO SEMBAKO> Jalan Mulus Swasembada Sapi 2014 ..............30

POTENSI UMKM> Menimbang Bobot Industri Robot Indonesia .....33

> Sensasi Durian Merah.....................................36

DAERAH UNGGULAN> Kala Garut Merajut Impian:

Kreatifitas Bertebaran, Puluhan Potensi Terberdayakan ..39

PRODUK UNGGULAN> Potensi Dibalik Kemilau Pasir Kuarsa .............43

>

D>

P>

Salam bahagia...

Kata orang Arab, al-waqtu kassaifi, waktu itu laksana pedang. Maknanya, bila kita tak mampu menguasainya, niscaya ia akan menebas umur kita. Dan tak terasa, kecepatan waktu telah membawa kita semua memasuki bulan puasa. Sekitar 360-an hari yang lalu, situasi seperti saat ini terjadi: ketersediaan dan harga sembako menjadi fokus perhatian utama pemerintah dalam soal perdagangan dalam negeri.

Ada beberapa komoditi yang harganya melonjak. Tapi, ada pula yang turun. “Polanya hampir sama,” kata Menteri Perdagangan dalam melihat tren ini. Namun, tahun ini ada beberapa kegiatan berbeda yang dilakukan oleh Ditjen PDN dalam menyikapi Lagu favorit dinamika pasar menjelang puasa dan lebaran ini. Liputan selengkapnya mengenai hal ini akan bersama-sama kita ‘saksikan’ di rubrik laput.

Masih soal kecepatan, pada rubrik ‘distribusi’, pembaca akan kami ajak untuk meneropong plus minus angkutan udara sebagai sarana distribusi yang menawarkan kecepatan dan ketepatan waktu dengan segala bentuk kekurangannya.

Tanpa disengaja, hampir semua rubrik pada edisi kali ini berkaitan erat dengan kecepatan jalannya waktu. Coba saja lihat liputan kami soal dinamika ekonomi kreatif yang dituntut harus berpacu dengan waktu sebagaimana terlihat jelas di ajang PPKI 2011. Berikutnya, adalah liputan kami mengenai tren label halal sebagai bagian dari tuntutan perkembangan zaman, prestasi industri robot Indonesia yang mencoba memenuhi tuntutan perubahan, dan juga laporan wisata nostalgia ke Pasar Pabean yang tetap bertahan dengan kecantikannya yang bergaya klasik dan kental dengan nuansa perpaduan multi etnisnya.

Itulah sebagian dari sajian kami edisi ini. Semoga bisa menjadi teman dan pemberi inspirasi untuk melakukan hal-hal terbaik yang bisa menjadi kekuatan untuk menguasai waktu yang terus berlari kencang tanpa bisa kita hentikan ini. Dan terakhir, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga sukses sampai lebaran!

Tabik !!

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 3

Pengantar Redaksi

Page 4: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Pekan Produk Kreatif Indonesia 2011 meninggalkan banyak kesan dan pesan. Ratusan kreatifitas anak negeri tam pil penuh percaya diri mena war-kan sejuta asa dan pe luang. Hanya membutuhkan kese-riusan semua pihak untuk memikirkan pendanaan dan pengembangannya di masa yang akan datang.

PPKI - 2011:

Etalase Pertumbuhan

Ekonomi Kreatif

Pesona ekonomi kreatif Indonesia terasa benar-benar kian menggai-rahkan semangat untuk menjadi

bangsa yang mandiri dan bertumpu pa-da kekuatan sendiri. Suasana itu terlihat gamblang pada perhelatan Pekan Pro-duk Kreatif Indonesia 2011 yang diseleng-garakan di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, pada 6 sampai 10 Juli 2011 lalu.

Memang, ada beberapa kekurangan men-dasar yang mewarnai perjalanan industri kreatif nasional semenjak digalakkan oleh pemerintah melalui Inpres No 6/2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu, yang juga dipercaya sebagai Ketua Bidang Konvensi PPKI.

Menurutnya, beberapa masalah seperti pemahaman terhadap industri kreatif, apresiasi terhadap kreativitas, koordinasi pengembangan, dan lemahnya jejaring kreatif masih menjadi momok para pekerja di sektor industri kreatif. “Untuk itu PPKI yang diadakan setiap tahun ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi terhadap masalah tersebut,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Men-kokesra, R. Agung Laksono, selaku Ke tua Penyelenggara PPKI 2011, dalam sam-butannya pada acara pembukaan PPKI 2011 yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Presiden RI, Boediono. Ia mengatakan, PPKI diharapkan men jadi wahana perte-

muan bagi para pe ngambil kebijakan, pe ngusaha, perajin, se niman, konsultan, pakar, desainer, pe merhati, akademisi, mahasiswa, pela jar, lembaga keuangan dan lembaga swadaya masyarakat. Sebab, PPKI ha dir untuk menumbuhkan kesadaran se lu ruh komponen bangsa dalam menye-

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, JULI 20114

Liputan Utama

Page 5: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

lenggarakan, menyelamatkan, memelihara, melindungi dan mengembangkan warisan budaya melaui inovasi teknologi dan sekaligus kreatifi tas untuk pembangunan ekonomi Nasional.

“PPKI 2011 adalah bentuk nyata dari kolaborasi pemerintah, untuk sama-sama mengangkat produk kreatif Indonesia yang akan mendorong ekonomi kreatif Indonesia untuk masa kini dan masa yang akan datang,” kata Agung mantap. Dan sekedar catatan, penyelenggaraan PPKI ini melibatkan 13 Kementerian dan di bantu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dewan Kerajinan Nasional Indonesia, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Pada kali kelima penyelenggaraannya ini, PPKI terlihat sangat berbeda. 800 stand, 14 bidang ekonomi kreatif dan 5.500 peserta industri kreatif membuat acara kali ini lebih gegap gempita dan memancarkan gelora semangat maju yang patut diapresiasi. Ada tiga kegiatan utama yang menjadikan PPKI kali ini semakin semarak, yaitu pameran, konvensi, dan gelar seni budaya. Ketiganya dirangkum dalam sebuah tema “Indonesia Kreatif, Indonesia Mandiri” dengan fokus

pada “Penguatan Pasar dan Daya Saing Industri Kreatif Indonesia”.

Wakil Presiden, Boediono, dalam sambu-tannya meyatakan bahwa PPKI merupakan salah satu upaya untuk membangun in-dustri kreatif di tanah air, sehingga produk-produknya mampu menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan bisa menembus pasar dunia. Maka dari itu, ia mengingatkan bahwa untuk mewujudkan hal itu me-merlukan tekad dan sinergi. “Marilah kita padukan energi kita bersama-sama,” pinta Boediono di hadapan para peserta dan undangan pembukaan PPKI.

Rupanya, ajakan Wapres itu pun mendapat sambutan yang antusias dari seluruh kom-ponen bangsa yang ikut terlibat pada ajang PPKI ini. Sebab, sebagaimana disam pai-kan oleh Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, bahwa PPKI telah menjadi wadah bagi terciptanya kolaborasi dan jejaring yang dibutuhkan oleh industri kreatif Indonesia. Hal itu terbukti dengan kesuksesan konvensi PPKI kali dalam menghubungkan pelaku kreatif baik de ngan pelaku kreatif lainnya untuk berbagi ide dan pengalaman, mau-pun dengan para investor.

“Namun tentunya, ini perlu ditindaklanjuti oleh seluruh pemangku kepentingan dan juga pemerintah agar kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini,” jelas Mendag pada acara penutupan konvensi. Maka dari itu, muncullah satu inisiasi dalam me ngembangkan ekonomi kreatif Indo-nesia ke depan, yaitu membentuk dan mengembangkan kota kreatif.

“Pengembangan Kota Kreatif ini sudah tercantum pada Cetak Biru Ekonomi Krea tif, dan diharapkan dapat tercapai pa da tahun 2014. Saat ini kota-kota yang akan dijadikan Kota Kreatif, antara lain Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Bali. Lebih jauh pemerintah bahkan ingin mengembangkan pemukiman sebagai pemukiman-pemukiman kreatif karena potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar,” imbuh Mendag.

KONVENSI: MEMBANGUN SINERGIUNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI

Ada lagi satu pesan penting yang disam-pai kan oleh Wapres, Boediono, dalam sambutan pembukaannya. Menurutnya, kemajuan industri ekonomi kreatif ini harus

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

RFO

TO

: A

GA

TH

A E

O

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

RFO

TO

: A

GA

TH

A E

O

FOT

O:

AN

DRI M

ASR

I

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 5

Page 6: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

didukung juga oleh pasar dalam negeri. “Seperti halnya setiap produk ekonomi, produk industri kreatif pun akan dapat ber kembang dan menjangkau pasar se-cara luas dengan mantap apabila produk tersebut ditopang oleh pasar dalam negeri yang handal,” tegasnya.

Mengingat pentingnya penguatan pa sar dalam negeri tersebut, Wapres pun me-ngingatkan agar para produsen produk kreatif terus berupaya memperkuat posisi-nya di pasar dalam negeri, meski pasar luar negeri juga perlu diperhatikan. Wapres juga mengingatkan agar penduduk Indonesia sebagai konsumen dalam negeri, perlu mendukungnya dengan meningkatkan kecintaannya pada produk dalam negeri.

Selain itu, dengan mengutip pernyataan Michael Porter, Boediono juga menyatakan bahwa suatu industri akan dapat berkem-bang mantap apabila di dalam negeri ia didukung oleh suatu jaringan industri-industri pendukung yang efi sien. Tanpa industri-industri pendukung, industri kita akan rapuh. Maka, tugas pemerintah dan para pelaku usaha, adalah secara sistematis membangun jaringan industri pendukung yang dibutuhkan.

“Industri pendukung apa yang diperlukan oleh industri kreatif kita, perlu kita peta-kan dengan cermat dan selanjutnya kita bangun, kalau tidak seketika, tentu se-

ca ra bertahap. Kuncinya adalah peta itu harus kita harus pegang bersama seba gai pegangan masing-masing untuk melak-sanakan bagiannya,” paparnya.

Harapan dan tujuan tersebut menemukan titik cerahnya dalam acara konvensi yang dipercayakan kepada Kementerian Per-dagangan RI sebagai koordinatornya. Konvensi yang juga bertajuk ‘Kolaborasi Kreatif Menuju Indonesia Mandiri’ kali ini difokuskan pada dua hal, yaitu Penciptaan Creativepreneur dan Creative Network (Kolaborasi dan jaringan kreatif ) dan ter-distribusikan ke dalam empat kegiatan uta ma yaitu seminar dan gathering, crea-tive preneur development, creative discussion dan creative support area.

Dalam ajang konvensi ini, Kemendag RI mengarahkan pengembangan industri kreatif Indonesia agar lebih focus pada perkembangan sector industry digital, ani masi dan permainan interaktif demi memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu, ketika membuka acara konvensi PPKI 2011 lalu. Pasalnya, menurut Mendag, Kementerian Perdagangan melihat begitu banyak potensi dan peluang disektor tersebut.

“Sektor industri digital memiliki market yang masih sangat menjanjikan,” ungkap Mendag. Tercatat, pengguna FB (Face Book) di Indonesia adalah terbesar kedua dunia,

atau sebesar 35 juta. Jumlah ini hampir sama dengan jumlah penduduk Kanada. “Hal ini mengubah perilaku masyarakat, perilaku bisnis, media, pemerintah dan dunia pendidikan. Dalam pertumbuhan itu ada kebutuhan permintaan untuk produk digital yang akan terus berkembang seiring bertambahnya populasi penduduk kita,” jelas Mendag memaparkan alasannya.

Selain itu, Kemendag juga mencatat bahwa content local memiliki potensi besar karena 63% penduduk Indonesia adalah anak-anak muda dan remaja yang merupakan pelaku dan pangsa pasar penting dan menjanjikan. Hal itu, kata Mendag, karena sebanyak 39,6 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet dan ada 62%-nya atau 24 juta meng-akses melalui mobile phone. “Kita adalah no 1 di Asean yang dicapai dalam kurun waktu yang sangat cepat antara 2-3 tahun. Dan Indonesia diperkirakan akan menjadi Negara terbesar ketiga di ASIA untuk mobile phone setelah China,” ungkapnya.

Mendag juga mengingatkan, untuk me-nyamakan dengan kecepatan era digital yang terus berkembang diperlukan infra struktur yang diperlukan guna mendukung kebijakan. Selain itu, katanya, penanaman modal harus dirangsang, pengembangan pelaku local perlu didorong, penumbuhan pelaku startup perlu diupayakan.

Sebab, ekonomi kretif sudah terbukti men-janjikan. Nilai ekspor industry kreatif naik dari 85 miliar dollar menjadi 131 miliar dollar AS. “Nilai ini belum menghitung, nilai-nilai yang enggak bisa dihitung, seperti jasa misalnya,” ungkap Mendag. Dilaporkan pula bahwa kontribusi industri kreatif kita telah mencapai sekitar Rp 165,45 triliun atau sekitar 7,6% dari total PDB Indonesia pada tahun 2009.

Begitulah sekelumit kesan dan pesan dari ajang PPKI. Berbagai kegiatan eksplorasi terhadap industri kreatif telah semarak dilakukan. Kini, yang diperlukan adalah pengembangan dan pembenahan tata kelola dan tata laksana program kreatif. Yakni, agar seluruh kreatifi tas yang telah berhasil dieksplorasi dapat diaktifasi dan menjadi kekuatan ekonomi baru dapat dieksploitasi secara optimal demi kemandirian bangsa. (DC/AMF)

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, JULI 20116

Page 7: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Langkah Kemendag Sambut Ramadhan dan Lebaran:

Perkuat Koordinasidan Siapkan Posko 24 Jam

Setiap ramadhan dan lebaran datang, ketersediaan dan harga pangan selalu mewarnai dinamika perdagangan dalam negeri. Untuk menyikapinya, Presiden mengeluarkan instruksi dan Kementerian Perdagangan menggelar beberapa kegiatan strategis agar bisa mengendalikan segala kemungkinan situasi yang terjadi secara lebih dini.

Puluhan utusan Disperindag dari berbagai daerah, Senin 19 Juli, mendatangi kantor Kementerian

Perdagangan, Jakarta. Bersama mereka juga terlihat sejumlah perwakilan dari beberapa asosiasi produsen, pedagang maupun ritel. “Pastinya, ada sesuatu yang penting hari ini,” celetuk seorang wartawan dari sebuah media nasional yang setiap

FOTO: AGUS BACHTIAR

harinya bertugas menjaring berita di kantor Kemendag.

Dan rupanya, mereka datang atas unda-ngan Kemendag untuk sebuah acara ra-pat koordinasi. Bahkan, tak tanggung-tanggung, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, yang langsung

memimpin rapat itu. Yakni, rapat untuk membahas ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2011, dalam rangka menindaklanjuti keluarnya 6 instruksi Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, sehari sebelumnya.

“Tujuan dari rapat ini adalah untuk

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 7

Liputan Utama

Page 8: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Menjelang masuknya bulan

puasa lalu para produsen dan

pedagang telah ber koordinasi

dengan pemerintah untuk melakukan peningkatan stok

guna mengantisipasi peningkatan permintaan.

memastikan keamanan pasar dari segi stok, ketersediaan barang menjelang puasa, saat puasa, sampai lebaran dan bahkan sampai dengan akhir tahun,” kata Mendag.

Rapat koordinasi yang berlangsung sangat dialogis itu pun berjalan lancar. Ada beberapa keputusan penting yang dihasilkan. Diantaranya: 1) Semua bahan pokok tidak ada masalah dan stoknya tercukupi. Untuk beras misalnya, stoknya cukup sampai dengan puasa, lebaran dan akhir tahun. Stok gula juga cukup, bahkan beberapa pemantauan mencatat adanya penurunan harga. Persediaan minyak goreng dinilai cukup dan harganya turun. Persediaan daging diperkirakan lebih dari cukup sampai dengan lebaran dan masih bisa untuk mengisi stok setelah lebaran.

2) Bulog mendapat tugas untuk menjaga stok sampai dengan level 1,5 juta ton sampai akhir tahun. Mengenai tugasnya ini, Bulog akan terus melakukan pengadaan dalam negeri. Menurut mereka, jika pengadaan dalam negeri tidak cukup, Bulog akan melakukan pengadaan dari luar negeri sebagaimana telah direkomendasikan oleh sidang Kabinet sebelum hari itu.

3) Pemerintah dan asosiasi sepakat untuk bekerja sama secara sinergis dan terpadu dengan instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun di daerah, dalam melakukan langkah-langkah koordinasi ketersedian bahan kebutuhan pokok. 4) Mendag juga menginstruksikan kepada jajaran Kemendag agar menyiapkan posko 24 jam untuk memantau stok dan harga sembako. Diharapkan, posko ini dapat melayani informasi dan menerima masukan masyarakat mengenai harga bahan kebutuhan pokok. “Kita akan pantau agar tidak ada lonjakan harga. Media juga diharapkan bisa ikut memberi laporan kalau ada lonjakan,” papar Mari Elka Pangestu.

Mendag menilai posko pemantauan 24 jam dan koordinasi dengan daerah itu sangat penting dan strategis sebagai langkah antisipasi. “Bisa saja ada kekosongan karena situasi tertentu, bisa karena cuaca, distribusi dan lain-lain,” terang Mendag. Menurut Mendag, kegiatan ini diambil sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan dan stok pangan di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut rencana, Posko 24 Jam ini akan dibuka di setiap Ibu Kota Propinsi. “Adapun pelaksanaannya, secara efektif akan berlangsung H-7 sampai dengan H+7 lebaran,” ungkap Gunaryo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, seusai mendampingi Menteri Perdagagan melakukan kegiatan inspeksi mendadak di Pasar Jatinegara, Kamis 28 Juli yang lalu.

Selain itu, pemerintah pun akan melaksanakan pasar murah di pusat maupun daerah, secara berkala di berbagai tempat. Operasi pasar (OP) akan dilakukan di daerah-daerah yang memiliki kenaikan harga barang di atas 10%, terutama untuk beras. Pemerintah sudah mengidentifi kasi daerah-daerah yang ada kenaikan harga di atas 10 persen tersebut.

Sebagai antisipasi, pemerintah juga telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan jumlah stok pangan sebagai bentuk antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan. Bahkan, menjelang masuknya bulan puasa lalu para produsen dan pedagang telah ber-koordinasi dengan pemerintah untuk melakukan peningkatan stok guna mengantisipasi peningkatan permintaan.

Hal itu dibenarkan oleh Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani. Menurutnya, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menghadapi Ramadan dan Lebaran, produsen biasanya meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi 2 bulan sebelumnya. Yakni, untuk mengantisipasi masalah distribusi saat mendekati Lebaran, di mana penyeberangan antarpulau biasanya mulai dibatasi dan traffic transportasi pun sudah mulai padat. “Peningkatan kapasitas

Sidak pasar jelang Ramadhan di pasar Jatinegara-Jakarta

MAJALAH INFO PDN, JULI 20118

Page 9: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kelangkaan produk yang berujung pada kenaikan harga,” tuturnya.

SIDAK PASAR

Sepekan menjelang puasa, harga beberapa komoditi di pasar terpantau mengalami kenaikan. Menyikapi hal tersebut, Ke-mendag pun dengan sigap melakukan kegiatan inspeksi mendadak ke Pasar Jatinegara, Kamis 28 Juli 2011 sebagai upaya untuk mengecek dan mengetahui secara pasti keadaan di lapangan. Ikut hadir dalam sidak tersebut, Sutarto Alimoeso (Direktur Utama Bulog), Gunaryo (Dirjen PDN).

Dari sidak tersebut, terpantau bahwa tidak semua komoditi mengalami kenaikan. Adapun yang naik adalah daging ayam, daging sapi dan telur. Menurut Menteri Perdagangan, kenaikan harga teserbut mengikuti tingginya permintaan barang menjelang bulan puasa. Terpantau, harga daging sapi naik 3,4 persen dan daging ayam 2,9 persen (menjadi Rp28.000/

Kg). Sedangkan untuk telur, rata-rata mengalami kenaikan sekitar Rp 1.500-Rp 2.000/kg atau naik 11 persen yaitu sekitar Rp 16.400-Rp 18.400 dari akhir Juni. “Namun, dibandingkan tahun lalu, kenaikan ini tergolong lebih rendah,” papar Mendag sesuai acara sidak.

Dalam rangka mengantisipasi keadaan agar tidak lebih buruk, pemerintah akan melakukan langkah-langkah cepat guna menjaga kestabilan harga pasar. Di antaranya adalah dengan operasi pasar bagi komoditas strategis seperti beras. Adapun untuk komoditas lain semisal minyak goreng, gula, telur dan daging ayam akan digelar pasar murah.

Dengan semua itu, pemerintah berharap kondisi ke depan akan makin kondusif sehingga pergerakan harga-harga akan lebih stabil. “Memang seperti yang terjadi dari tahun ke tahun, ada efek psikologis menjelang puasa, namun pemerintah akan memantau terus untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga,” pungkas Mendag. (AMF)

Ada dua agenda bahasan dalam Rapat Kabinet Terbatas di Pangkalan Udara

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 18 Juli 2011 lalu. “Pertama mengenai kebijakan tentang bahan pokok menghadapi bulan puasa. Kedua, pergerakan harga minyak bumi,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka rapat yang diikuti oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Setelah berbicara soal minyak bumi, Presiden SBY menginstruksikan 6 kegiatan penting yang harus dilakukan oleh para para menteri terkait dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2011. Keenam instruksi itu adalah: 1) Menjaga stabilitas harga pangan serta menjamin ketersediaan pangan di seluruh pelosok Tanah Air, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2011. 2) Presiden meminta agar kementerian terkait melakukan operasi pasar, terutama di daerah yang mengalami kenaikan harga pangan. 3) Menyalurkan beras untuk masyarakat miskin secara tepat waktu dan tepat sasaran.

4) Menjaga dan meningkatkan produksi dan produktivitas pangan sesuai dengan rencana. “Laksanakan seluruh instrumen dan kebijakan yang telah dikeluarkan dalam rangka meningkatkan produksi tersebut,” kata SBY sebagaimana ditirukan oleh Hatta Rajasa. Sebagai informasi, dana peningkatan produksi beras nasional (P2BN) yang disediakan pemerintah adalah Rp 1,4 triliun. Adapun dana stabilisasi pangan yang ada Rp 2 triliun.

5) Memberi perlindungan kepada petani dengan menjaga harga gabah, meningkatkan produksi dan produktivitas serta melaksanakan seluruh instruksi yang telah ada dalam rangka peningkatan produk. Presiden juga meminta pemberian bantuan pupuk dan benih kepada petani. 6) Meningkatkan dan menjaga stok cadangan Bulog, terutama mengantisipasi adanya iklim ekstrem. (AMF)

6 Instruksi PresidenSambut Puasadan Lebaran

FOT

O-F

OT

O: A

NIS

MA

FTU

HIN

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 9

Liputan Utama

Page 10: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Senyum hangat nan gembira me-nyembul dari wajah para pedagang pasar Grogolan, Pekalongan, ketika

pasar mereka terpilih menjadi tuan rumah Hari Pasar Bersih Nasional (HPBN) ke-4, pada 9 Juli 2011 lalu. Apalagi, pada acara yang diprakarsai oleh Yayasan Danamon Peduli tersebut, pasar mereka kedatangan Wakil Menteri Perdagangan RI, Mahendra Siregar dan sejumlah pejabat tinggi dari Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.

Bagi warga kota Pekalongan, Pasar Grogolan merupakan sarana vital perdagangan yang cukup penting dan menjadi tumpuan hidup 1000-an pedagang lebih. Terdata, pasar tradisional di Kota Pekalongan yang bertempat di Kelurahan Landungsari ini menampung 28 unit toko, 58 unit kios, 220 lapak/los,   503 unit pedagang eceran. Dan selama ini, Pasar Grogolan dikenal sebagai pasar sentra sayur mayur yang cukup besar, meski di dalamnya juga terdapat kios atau lapak yang menjual jasa  konfeksi, jasa jual dan potong ayam, hasil laut dan hasil bumi lainnya.

Sebagaimana 13.450 pasar tradisional

Setiap tahun, Pasar Grogolan menyumbang sekitar Rp 400 ju ta ter-hadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Pekalongan. Penanganan sampahnya yang sempat membuat prihatin para pe ngun jung dan pedagangnya dikarenakan baunya yang tak se dap dan mengun-dang banyak lalat, kini telah berubah. Pesona baru nya akan direpli-ka sikan Pemda Pekalongan di seluruh pasar tradisionalnya.

WajahBaru

PasarGrogolan

FOT

O-F

OTO

: RO

NN

Y M

ARPA

UN

G

MAJALAH INFO PDN, JULI 201110

Profil Pasar

Page 11: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

lainnya di Indonesia ini, pasar Grogolan juga menjadi sarana publik penghasil sampah terbesar yang perlu ditangani secara serius dan terarah. Beberapa media lokal melaporkan, beberapa waktu lalu kondisi pengelolaan sampah di pasar ini sempat menimbulkan banyak masalah.

Tumpukan sampah yang berada di pojok pasar yang berfungsi sebagai tempat pem buangan sampah sementara jarang terangkut dan kurang terkelola dengan baik. Akibatnya, selain menimbulkan bau yang menyengat, tumpukan sampah yang jarang segera diangkut itu pun me-numbuhkan banyak ulat dan belatung. Lalat-lalatnya pun setiap hari terbang be-bas menganggu para pengunjung dan pedagang di pasar itu. Bahkan, karena hal itu, ada sejumlah pedagang makanan di dekat lokasi itu yang memilih untuk tidak berjualan.

Namun, kondisi itu saat ini telah berubah. Sejak disentuh oleh revitalisasi yang dibesut oleh Yayasan Danamon Peduli bekerjasama dengan Pemda Pekalongan dalam Program Pasar Sejahtera, pasar ini

menebarkan banyak pesona, sehingga menjadi primadona tempat belanja sayur mayur yang membanggakan warga kota Pekalongan dan sekitarnya.

Alkisah, setahun lalu, tepatnya pada akhir tahun 2009 lalu, terjadilah penanda ta-nganan kesepakatan kerjasama antara YDP dan Pemerintah Kota Pekalongan untuk melakukan revitalisasi terhadap pasar ini. Lalu, kegiatan itu baru mulai dijalankan pada Februari 2010. Total investasi sosial yang diberikan oleh Yayasan Danamon Peduli kepada Pemerintah Kota Pekalongan untuk program ini mencapai Rp 117.762.700,-

Dalam kesepakatan tersebut juga dijelaskan bahwa investasi social yang diberikan oleh YDP adalah dalam bentuk hibah, yaitu berupa proyek percontohan sistem pengelolaan sampah terpadu dengan mengonversi sampah pasar tradisional menjadi kompos berkualitas tinggi. Adapun bentuk kerjasamanya adalah: Yayasan Danamon Peduli menyediakan desain proyek, bangunan, mesin, pelatihan manajemen dan operasional pembuatan

kompos, modal kerja selama satu bulan, uji laboratorium serta pemantauan dan evaluasi. Sementara itu, Pemerintah daerah memberikan komitmen mereka dengan memasukkan program ini ke dalam rencana strategis pemerintah daerah.

Terkait dengan kerjasama tersebut, Pemerintah kota Pekalongan pun memiliki tanggung jawab untuk kesinambungan program dengan menyediakan lahan di pasar, menunjuk pejabat terkait yang bertanggung jawab, menyediakan tenaga kerja yang akan dilatih, serta dana operasional setelah unit percontohan diserahkan kepada pemerintah daerah.

Walhasil, tercatat sejak 12 Mei 2010 lalu, pasar dengan luas bangunan 2.275 m2 diatas area seluas 13.330 m2 ini pun berhasil memiliki fasilitas pengolahan sampah menjadi pupuk, yaitu satu unit mesin pengolahan kompos. Sebagaimana informasi yang disampaikan pihak Danamon, mesin pengolah kompos tersebut berkapasitas dua ton per hari ini. Dan sejak dioperasikan, unit kompos ini telah berhasil mereduksi sampah yang

Wamen Mahendra Siregar didampingi Walikota Pekalongan dr. Basyir Ahmad dan Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli Bunarya Siahaan meninjau lokasi pasar

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 11

Page 12: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

dibuang ke TPA hingga 39,528 ton sampah dan telah menghasilkan 4,45 ton pupuk organik berkualitas tinggi.

Kualitas pupuk yang dihasilkan ini ju ga telah melalui uji laboratorium dan ha-silnya telah memenuhi 21 parameter pupuk ideal berdasarkan Standar Nasional Indonesia. Dilaporkan pula bahwa unit ini baru diresmikan penggunaannya setelah dilakukan pelatihan bagi tenaga operasional serta tes laboratorium hasil kompos yang diproduksi. Tercatat, produk pupuk unit kompos sampah pasar Grogolan telah memenuhi parameter Standar Nasional Indonesia.

HARI PASAR BERSIH NASIONAL

Itulah tadi sekilas perjalanan Pasar Grogolan dalam upaya merubah pesonanya dan kemudian dipilih menjadi tuan rumah Hari Pasar Bersih Nasional (HPBN) ke-4, dan sekaligus dinobatkan sebagai pasar percontohan terbersih nasional oleh Wakil Mentri Perdagangan, Mahendra Siregar.

Hari Pasar Bersih Nasional merupakan kegiatan yang diprakarsai Yayasan Dana-mon Peduli (YDP) di bawah program Pa sar Sejahtera hasil kerja sama dengan Ke-menterian Perdagangan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian,

beserta 5 mitra Pemerintah Daerah. Terkait hal itu, dalam sambutannya, Mahendra mengungkapkan bahwa Program Pasar Sejahtera merupakan dukungan langsung Bank Danamon terhadap program prioritas nasional, yaitu Revitalisasi pasar tradisional dan pengembangan pasar percontohan yang dilaksanakan oleh kementrian per-dagangan dan program pasar sehat yang dilaksanakan oleh kementrian kese hatan. “Komitmen untuk saling mendu kung antara pemerintah dan Bank Danamon ini, kita tingkatkan melalui program PASAR SEJAHTERA (Sehat, Hijau, Bersih, Terawat),” jelasnya.

Dalam program tersebut, Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli, Bonaria Siahaan, mengungkapkan bahwa pendekatan yang dipakai oleh Yayasan Danamon Peduli adalah menggabungkan dukungan fi sik dan non-fisik. Yakni, dalam bentuk pe-ngem bangan unit percontohan dan pe nya ringan kader dari komunitas dan pe ngelola pasar, fasilitasi perencanaan ter padu bersama pemerintah daerah dan ke mitraan dengan berbagai unsur dalam masyarakat.

Tahun 2011 ini, merupakan tahun keempat penyelenggaraan Hari Pasar Bersih Na-sio nal (HPBN). HPBN ini pertama kali dilaksanakan pada 19 Juli 2008 di Pasar

Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Lalu berlanjut pada 18 Juli 2009 dan 2010 lalu. Dalam kaitannya dengan itu, Mahendra mengatakan bahwa Program Pasar Sejahtera ini telah mendapat pe-nga kuan Internasional. Hal itu terbukti dengan diperolehnya Asia Responsible Entrepreneurship Awards South East Asia 2011, yang diselenggarakan oleh Enterprise Asia, untuk katagori Green Leadership. ”Asia Responsibile Entrepreneurship Awards (AREA) telah mengakui organisasi-organisasi kita atas komitmen dan kontribusinya kepada mayarakat dan lingkungan melalui proyek-proyek yang suistainable.” ungkapnya.

Terhadap pasar Grogolan, selain mem-perhatikan masalah pengelolaan sam-pahnya, Yayasan Danamon Peduli juga melakukan perbaikan fisik pasar demi menambah kenyamanan para pedagangan dan pengunjungnya. Yakni, dengan me la kukan perbaikan sejumlah lapak, peng gantian lantainya dengan ubin, per-bai kan saluran air, pendalam drainase, pe nambahan kanopi, dan perluasan los. Berkenaan dengan itu, YDP berharap agar semua perbaikan itu ditindalanjuti dengan pen jagaan dan perawatan dari semua pi-hak yang terkait. “Percontohan pasar ini sebagai pasar bersih, tidak akan berhasil jika tidak ada perawatan yang maksimal,” ungkap Bonaran.

Menurutnya, yang perlu diingat oleh se lu ruh pengelola pasar, pedagang dan pembeli, serta pemerintah daerah bah wa jangan sampai pembenahan yang telah mengeluarkan dana besar ini menjadi sia-sia. Karena upaya revi ta-li sasi pasar bukan hanya sekedar pem-bangunan dan perbaikan fi sik saja tetapi bagaimana dukungan pemerintah ter-hadap pengelolaan pasar ini selanjutnya. Partisipasi masyarakat dan peran aktif komunitas pasar pun turut dituntut dalam pemeliharaan pasar ini.

Selain Pasar Grogolan ini,  unit percontohan Pasar Sejahtera juga dikembangkan YDP di Pasar Ibuh, Payakumbuh; Pasar Bun-der, Kabupaten Sragen; Pasar Baru, kota Probolinggo, dan Pasar Semampir di Ka bu-paten Probolinggo. Saat ini, YDP ber sama Kementerian Perdagangan juga tengah melakukan kajian untuk penambahan lokasi unit percontohan pada 2011. (DNY/AMF)

FOTO: RONNY MARPAUNG

MAJALAH INFO PDN, JULI 201112

Page 13: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

FOT

O:

SYA

FIQ

AZIM

Perjalanan PanjangPasar Pabean:Sudah hampir seabad Pasar Pabean menjadi ikon pasar tradi-sio nal di Surabaya. Secara turun temurun menjadi pasar wisata nostalgia bagi keturunan etnik Tionghoa, Arab, Madura dan Jawa yang telah berperan mewarnai dinamikanya sebagai pasar rak yat hingga menjadi sebuah legenda. Kini, ia tengah menanti sentuhan yang tetap mempedulikan nilai-nilai sejarah dan tradisi yang dikandungnya.

Sebuah kartu pos tua terbitan H.Van Ingen, tahun 1899, direproduksi dan ditawarkan oleh toko online e-Bay

dengan harga 3 USD. Ada yang istimewa bagi warga Surabaya dan juga Indonesia dengan kartu pos tersebut. Pasalnya, di bagian ujung bawah gambar kartu pos tersebut tertulis sebuah kalimat yang terjemahan bahasa Indonesianya berbunyi: “Pemandangan indahnya kehidupan di Pasar Pabean, Soerabaia, Jawa, Indonesia.”

Itulah salah satu bukti autentik yang menunjukkan betapa tuanya umur Pasar Pabean Surabaya. Ya, sudah seabad lebih lamanya, jika ditilik dari tahun terbitnya kartu pos yang bertanggal 1899 itu. Memang, tidak ada catatan resmi yang menunjukkan tahun berdirinya pasar ini. Namun, kartu pos itu bisa menambah

mozaik riwayat Pasar Pabean, yang dalam versi “mulut ke mulut” warga sekitar sudah ada sejak zaman penjajahan Hindia Belanda. Soal tahun berapa pasar ini dibangun Belanda, ada yang bilang tahun 1918 dan ada pula yang “ngotot” tahun 1928.

Yang pasti, bila anda berkunjung ke pasar ini melalui pintu depan, maka sebuah bangunan klasik dua lantai bergaya arsitek-

tur Belanda akan menyambut Anda dengan keramahannya yang berwibawa. Kini, bagian depan bangunan ini difungsikan untuk kantor pengelola pasar. Adapun di bagian dalam, kedua sisi bagian tengahnya dipisahkan dengan sebuah dinding yang tinggi dengan atap berbentuk segitiga dengan kerangka baja.

Meski sudah tua, guratan-guratan kecan-

Mencoba Tegar Dengan Sendi Tradisi Multietnis

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 13

Profil Pasar

Page 14: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

tikan bangunan induk Pasar Pabean masih bisa terlihat keasliannya. Bahkan, peristiwa kebakaran yang sempat menim-panya pada tahun 2003 dan 2004 pun tak membuat luntur eksotisme dan ke-khasan seni arsitekturnya yang tetap me narik perhatian para wisatawan do-mes tik maupun internasional untuk men-jadikannya sebagai obyek jepreten kamera mereka. Sebab, hanya beberapa bagian saja dari bangunan tua itu yang mengalami perbaikan.

Syahdan. Seperti pasar-pasar tradisional pada umumnya, Pabean di awal riwayatnya adalah sekedar nama sebuah tempat berkumpulnya sejumlah orang dari masyarakat setempat untuk melakukan transaksi jual beli berbagai kebutuhan sehari-hari seperti layaknya penjual dan pembeli di pasar. Terpilihnya lokasi tersebut, tak lain karena kedekatannya dengan Kali Mas yang kala itu menjadi jalur utama trans portasi kapal-kapal pengangkut hasil bumi yang sampai sekarang banyak berlabuh di daerah Panggung, salah satu koridor menuju Pasar Pabean dari arah Barat.

“Waktu itu, belum ada bangunan induk yang bisa disebut pasar,”. Lalu, sejalan dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya pedagang yang datang dan berjualan, pemerintah Hindia Belanda kala itu pun berencana mendirikan se-buah bangunan yang berfungsi untuk

menampung para pedagang tersebut.

Singkat cerita, akhirnya berdirilah ba-ngunan induk Pasar Pabean yang me-gah di atas lahan seluas 6.222 m2. Ke-mu dian, perlahan namun pasti, pasar Pa bean pun tak kuasa menahan tuntutan perkembangannya, baik dari jumlah pengunjung maupun pedagang. Maka, dilakukanlah penambahan stand-stand baru yang menempati sayap kiri dan kanan bangunan induk. Sehingga, luas Pasar Pabean yang berada di tengah-tengah kota ini pun bertambah menjadi 9.634 m2 termasuk dengan lahan parkirnya.

Saat ini, boleh dikata kondisi Pasar Pa-bean yang cukup renta ini sudah terlalu memprihatinkan dari segi fisiknya. Ra-mainya pedagang dan pengunjung yang tiap hari bertambah membuat pasar ini semakin penuh sesak. Bahkan, jalan-jalan menuju ke pasar ini pun semakin padat dan susah untuk sekedar melangkahkan kaki. Ini adalah sebuah konsekuensi. Namun, upaya revitalasisi terhadapnya tetap dinanti. Dan yang pasti, ada pesan banyak kalangan agar revitalisasi atau modernisasinya tidak menghilangkan posisinya sebagai situs budaya penjaga tradisi.

BANYAK CERITA DAN KENANGAN INDAH BERSAMANYA

Banyak orang memiliki kenangan indah dengan Pasar Pabean yang terletak di

antara Jl. Kembang Jepun dan Jl. KH Mas Mansur, Surabaya Utara, Kota Surabaya. Apalagi, bagi warga keturunan Tionghoa dan Arab yang lahir di Surabaya. Pasalnya, pasar yang konon dibilang sebagai pasar tradisional terbesar se Asia Tenggara ini terletak di antara kampung Cina dan kam-pung Arab terbesar di Surabaya.

Ada yang unik dengan lokasinya yang berbau budaya tersebut. Boleh dikata, Pasar Pabean bukan sekedar tempat tran saksi jual beli semata, tetapi juga menjadi sentra pertemuan budaya multi etnis. Bah kan, ada yang mengatakan Pasar Pabean sebagai saksi bisu keharmonisan interaksi berbagai macam manusia dari beberapa etnis tersebut di Indonesia. Yakni, karena di tengah-tengahnya juga terdapat pusat hu nian yang ditinggali oleh keturunan etnis Jawa, Madura, Cina, dan Arab. Mereka semua hidup rukun dengan segala bentuk dinamikanya.

Dari segi komoditi, di pasar yang ber-aktivitas selama 24 jam tanpa henti ini pun tergolong amat lengkap. Memang, ada sejumlah warga Surabaya dan sekitarnya yang mengenal Pasar Pabean ini sebagai pusat perkulakan rempah-rempah dan bahan pangan. Adapula yang mengatakan bila Pasar Pabean adalah pasar ikan asin terbesar di Surabaya. Meski begitu, bila kita masuk ke dalam pasar yang berada di wilayah Kecamatan Pabean Cantikan, niscaya kedua sebutan populer itu akan sedikit terlupakan dari benak dan kita akan

FOT

O: A

ND

RE

JUN

IOR

FOT

O: A

ND

RE

JUN

IOR

MAJALAH INFO PDN, JULI 201114

Page 15: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

barang yang dijajakannya lengkap, pe-ngunjung pun boleh menawar dan ju ga membeli dalam jumlah kecil, atau me nge-cer. Ada yang bilang, satu ons pun dilayani di pasar ini.

Kelengkapan komoditi di Pasar Pabean itu juga terlihat dari pembagian ruangannya. Secara umum, bangunan pasar ini terdiri dari 2 blok. Pertama, satu ruangan bak aula raksasa beratap baja. Lantainya kering dan dan tidak becek. Di tempat ini, akan dijumpai para penjual barang-barang basah semisal cabe, sayur mayur, ikan asin, daging, bahan-bahan pangan pokok semisal beras dan gula. Dan mereka ini, pada umumnya adalah para pedagang beretnis Madura.

Kedua, adalah satu buah blok bangunan yang diisi oleh sederetan toko yang terlihat agak lebih representatif dan permanen. Umumnya, pedagang-pedagang yang bertoko ini adalah dari kalangan etnis Tionghoa yang khusus menjual kebutuhan-kebutuhan khas orang-orang Tionghoa, semisal alat-alat persembahyangan dan makanan khas mereka seperti kuaci, bihun, bakwan, bakpao, bakcang, cakue, dan juga manisan.

Uniknya, tepat di depan toko-toko tersebut berjajar para pedagang kaki lima yang menjual ikan, sayur mayur dan lain seba-gainya, tanpa pernah dipersoalkan sedikit pun oleh empunya toko-toko tadi. Hal

itu, karena selama ini mereka selalu bisa saling menjaga kerukunan dalam rangka bersama-sama mencari rizki dari Yang Kuasa. Mereka saling paham dengan kon -disi masing-masing, dimana para PKL pun sadar dan berupaya agar transaksi mere-ka tidak mengganggu sirkulasi toko di belakangnya.

Memasuki ke bagian yang lebih dalam lagi dari Pasar Pabean, kita akan menjumpai sebuah area khusus yang dipenuhi oleh para penjual unggas hidup, baik ayam, enthok, bebek, burung merpati dan lain sebagainya. Lalu, bila kaki sudah terasa capek dan haus melanda setelah me nyambangi 1526 pedagang yang menghuni 632 dan 1074 los di pasar ini, sebuah Restoran Cina siap melayani Anda.

Namun, bila ingin suasana yang berbeda, Anda bisa menikmati segelas es teh manis di bagian barat pasar dan kemudian berjalan sedikit menikmati aroma Timur Tengah di Pabean Kulon. Sedereatan toko parfum, minyak kasturi, buah zaitun dan berbagai toko buku yang menjual Al-Quran dan buku-buku agama Islam, bisa menjadi hiburan tersendiri bagi Anda.

Jika perut lapar, silahkan terus melangkah ke bagian dalam kawasan ini! Niscaya aroma makanan khas Arab akan meng ggoda selera Anda. Walhsil, Gule-roti-mariam khas Ampel bisa Anda santap sebagai penutup kunjungan Anda….ajiiiiiibb ! (Ltf/AMF)

menyebutnya sebagai pasar terlengkap yang pernah ada.

Bayangkan saja, di pasar yang dikabarkan awalnya hanya merupakan pasar yang menjual barang-barang keperluan se-hari-hari seperti sayur mayur, rempah-rempah, buah-buahan, ikan dan daging ini, di dalamnya banyak ditemukan juga toko yang menjual barang pecah-belah, ber-bagai macam alat kebutuhan rumah tang-ga, bahan-bahan makanan pokok, sampai makanan-makan kecil atau klethikan khas Tionghoa semisal haisom atau teripang, jamur kering, ikan asin, dan lain sebagainya.

Adalah tidak salah pula menyebutnya sebagai pasar ikan. Sebab, Pasar Pabean merupakan tempat transit berbagai hasil laut dan juga tambak dari berbagai kota di sekitar Surabaya. Bila kita butuh udang, maka di pasar ini banyak tersedia udang yang dipasok dari Sidoarjo. Tersedia pula ikan bandeng yang didatangkan dari Gresik, ikan gurami yang disuplai dari Pasuruan dan Jombang. Bahkan, untuk men dapatkan ikan-ikan berukuran besar semisal ikan kerapu, kakap, dan pari pun, di pasar ini bukan sesuatu yang sulit. Pasalnya, banyak nelayan-nelayan dari Madura yang membawa hasil tangkapannya ke pasar ini.

Singkat kata, yang paling tepat, barangkali adalah menyebut Pasar Pabean sebagai pasar terbesar, terlengkap dan terasyik di kota Surabaya. Pasalnya, selain barang-

FOT

O: K

RIS

TU

PA S

AR

AG

IH

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 15

Profil Pasar

Page 16: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Pemerintah telah menyediakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para pelaku UKM sebagai

upaya untuk membuka akses permodalan bagi usaha yang tidak memenuhi persya-ra tan perbankan (bankable). Namun, UMKM di daerah banyak yang masih me-ngeluhkan sulitnya pengurusan izin usaha dan mengakses permodalan.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koor-dinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, dalam acara KPPOD Award 2011 di Jakarta, (7/6/2011) lalu. “Ternyata, UMKM yang sudah kecil itu di dalam perizinannya lebih sulit dibandingkan membuat perusahaan-perusahaan besar. Sudah kecil, sulit, mahal,” ujar mengomentari hasil temuan Survei Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED), yang

dilak sanakan oleh Komite Pemantauan Pelak sanaan Ekonomi Daerah (KPPOD) ber-sama dengan The Asia Foundation (TAF).

Masih sulitnya UKM di beberapa daerah mengakses permodalan tersebut juga dperkuat oleh pernyataan Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan bahwa 50% UKM masih belum tersentuh oleh jasa perbankan. “Sebanyak 50% dari UKM kita belum tersentuh jasa perbankan,” papar Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di sela-sela acara penandatangan MoU peningkatkan kontribusi koperasi dan usaha mikro kecil menengah dengan Kemenkop UKM di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, awal April lalu.

Bahkan dengan nada tegas, Rhenald Kasali,

pakar pemasaran, berani menyatakan bahwa salah satu kendala perkembangan UKM di Indonesia adalah masalah per-modalan, dimana pihak perbankan Indo-nesia masih kurang berpihak pada UKM. Hal itu, menurutnya, terlihat dari bunga bank yang diberikan perbankan kepada UKM masih besar. “Di Singapura, bunga bank hanya sekitar 3 dolar Singapura. Sedangkan di Indonesia bunga bank sekitar 11% sampai 20%. Bunga ini besar buat UKM,” ungkap Rhenald, kepada wartawan seusai menjadi pembicara pada sebuah diskusi pengembangan UKM di Jakarta, pertengahan bulan Juli lalu.

Secara terpisah, beberapa waktu lalu, Don Johston, Chief Busness Development Offi cer Bank Andara, juga menyebutkan

BI melaporakan bahwa 50% UKM masih belum tersentuh jasa perbankan. Perlu kerja sama dan kerja keras semua pihak terkait untuk terus membuka kemudahan akses pembiayaan bagi UKM demi mendorong kemajuan UKM Nasional sebagai pilar terdepan ekonomi kerakyatan.

Akses Pembiayaan:

AsupanSegar UntukPeningkatan

Daya SaingUKM

MAJALAH INFO PDN, JULI 201116

Topik Bahasan

Page 17: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

bahwa 87% (sekitar 34,8 juta) dari 40 juta pengusaha mandiri yang bergelut di usaha mikro dan kecil di tanah air hingga kini belum tersentuh akses layanan perbankan. “Walhasil, mereka kesulitan akan permo-dalan saat akan mengembangkan usaha-nya,” tandasnya dalam keterangan pressnya di akhir bulan April 2011.

“Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yaitu pertum-buhan ekonomi yang bersifat inklusif, atau pertumbuhan yang menjangkau kelompok berpendapatan rendah,” ujarnya. Dan menurutnya, kebutuhan akan adanya sektor keuangan mikro yang kuat serta mampu memberikan akses perbankan kepada pengusaha mikro dan kecil saat ini sudah mendesak dijalankan.” Dengan

hal itu diharapkan mampu menggiring pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih berkualitas,” imbuhnya.

Menyadari hal tersebut, sebagai salah satu pihak yang mendapat amanat pe-ngembangan UKM, Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri, Ditjen PDN, terus berupaya menjalin kemitraan dengan beberapa lembaga keuangan, baik Perbankan, KUR, LPEI, dan juga perusahaan-perusahaan besar sebagai mitra untuk bersama-sama mensupport perkembangan UKM, khususnya dalam hal permodalan.

Pada kesempatan acara Sinkronisasi Perdagangan Dalam Negeri, bulan April lalu, Suhanto, selaku Direktur DKM & PDN

menyampaikan bahwa Kemendag memiliki program Pengembangan Pemasaran dan Fasilitasi Usaha Produktif UMKM Per-dagangan untuk mengembangkan UKM Indonesia, yang di dalamnya juga terdapat beberapa kegiatan yang difokuskan untuk meningkatkan kemudahan akses pembiayaan bagi UKM.

Sebagai informasi, secara keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh Kemendag dalam program pengembangan UKM ini adalah: 1) Penyelenggaraan Pameran UKM Pangan ; 2) Partisipasi UMKM di Pameran dalam dan luar negeri 3) Peningkatan Kemitraan Usaha 4) Workshop Peningkatan Akses Pembiayaan 5) Pemberian Bantuan Sarana Usaha 6) Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal

Perhatian terhadap masalah peningkatan kemudahan akses pembiayaan bagi UKM ini juga sudah mulai berdatang dari beberapa pihak. Bulan April lalu, Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menjalin kerja sama peningkatkan kontribusi koperasi dan usaha mikro kecil menengah. Melalui kerjasama tersebut, BI mengharapkan sebanyak 50% dari total UKM yang belum tersentuh perbankan bisa lebih maju dengan menggunakan jasa perbankan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Koperasi FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 17

Page 18: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

dan UKM Sjarifuddin Hasan mengatakan bahwa dukungan akses pembiayaan kepada UKM sangat penting. Sebab, hal itu bisa diharapkan bisa ikut mendorong naiknya nilai kontribusi UKM terhadap PDB ke depan. “Kontribusi koperasi dan UKM terhadap PDB (pendapatan domestik bruto) nasional mencapai 56,5%. Atas dasar tersebut, MoU ini bisa mengembangkan kontribusi koperasi dan ukm lebih baik lagi,” harapnya.

Kemenkop UKM juga menginformasikan bahwa sampai saat ini, 99% pelaku perekonomian Indonesia berasal dari koperasi dengan jumlah 177.483 unit, dan UKM yang berjumlah 52,7 juta unit usaha. Adapun tenaga kerja yang bisa terserap dari sektor ini, menurut Kemenkop mencapai hampir 97%.

Terobosan lain untuk memberkan ke-mudahan akses pembiayaan kepada UKM juga dilakukan oleh Bank International Indonesia (BII), yaitu dengan pendekatan Financial Supply Chain ( jaringan rantai pasok). Jaringan ini menyediakan solusi keuangan end-to-end yang lengkap ke nasabah untuk serangkaian bisnis, dari hulu ke hilir dan sesuai perkembangan kebutuhan nasabah.

“Komersial dan UKM kami tumbuh tinggi, ya, karena supply chain ini. Kami mengincar industri yang siklusnya cepat dan mem-punyai komunitas, seperti makanan, atau kecantikan,” ungkap Direktur SME & Bank

Komersial BII, Jenny Wiriyanto. Bahkan, menurutnya, dengan pendekatan tersebut pertumbuhan segmen ini di Bulan Juni 2011 melebihi target yang telah dianggarkan.

Maka dari itu, pada tahun 2011 BII bernai menargetkan akan ada 120 prinsipal (pemilik perusahaan) yang tercatat meng-gunakan layanan supply chain. Dilaporkan, hingga semester satu lalu, BII sudah mendapatkan 89 prinsipal, tumbuh dari akhir tahun lalu yang baru mencapai 70 prinsipal.

Kemudian, dilaporkan juga bahwa sampai akhir semester pertama 2011 lalu, Bank International Indonesia (BII) telah mencatatkan total kredit komersial dan UKM sekitar Rp 32 triliun. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam laporannya per akhir Mei 2011 juga melaporkan, Citibank menyalurkan kredit ke debitur UMKM sebesar Rp 2,84 triliun. Kondisi ini menunjukkan adanya pertumbuhan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) perbankan yang cukup bisa membuat optimistis.

Dan sebagai upaya untuk terus mendorong peningkatan kemudahan akses pem-biayaan kepada UKM ini, perbankan di Indonesia akan segera menerapkan pe-meringkatan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefi ndo) telah melakukan simulasi pemeringkatan. “Kami menargetkan, kegiatan pemeringkatan

UKM bisa diterapkan mulai Januari 2012,” demikian kata Presiden Direktur Pefi ndo Ronald T. Andi Kasim sebagaimana dilapor-kan oleh Kontan, akhir Maret lalu.

Disebutkan, berdasarkan simulasi Pefi ndo, perbankan hanya perlu membayar biaya pemeringkatan yang ringan, yaitu hanya sekitar 0,06% dari nilai kredit. “Contohnya, penyaluran kredit sebesar Rp 100 juta, biaya pemeringkatan hanya sekitar Rp 60.000. Biaya ini akan dibebankan ke perbankan, bukan ke UMKM,” kata Andi.

Andi juga mengatakan, sebagai objek percontohan, pada tahap awal kegiatan itu Pefindo akan menggandeng lima bank besar di Indonesia dan hanya akan melakukan pemeringkatan terhadap UMKM berbentuk badan usaha dan memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). “Langkah awal kami adalah menerapkan metodologi dan model yang cocok bagi UMKM di Indonesia. Apabila ini sudah siap, kami akan langsung menerima permintaan pemeringkatan bagi UMKM yang sudah maupun yang belum mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan,” imbuh Andi.

Dan kabar baiknya lagi, bulan Mei lalu para menteri perdagangan negara-negara ASEAN juga sepakat untuk memberikan akses pembiayaan pada usaha kecil menengah (UKM) sekaligus menetapkan standar produknya. Hal itu langsung diinformasikan oleh Menteri Perdagangan Indonesia Mari Elka Pangestu.

“Kami sepakat akan membantu UKM yang siap untuk mengekspor produk mereka. Kami akan mengusahakan pembiayaan ekspor mereka,” kata Mari Elka Pangestu kepada wartawan di sela-sela KTT 18 ASEAN. Selain itu, Mari juga menambahkan bahwa para menteri perdagangan menyepakati cara bagaimana UKM bisa mengambil manfaat dari pasar tunggal ASEAN. “Kami akan membantu mereka untuk memahami aturan, peraturan, standar dan lain-lain.” katanya.

Semoga, semua itu bisa menjadi asupan segar bagi para pelaku UKM Indonesia, se hingga dapat terus tumbuh dan ber-kem bang, serta mampu bersaing di tingkat internasional. (AMF/Berbagai sumber)

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, JULI 201118

Topik Bahasan

Page 19: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

Bagi konsumen dari negara-negara non muslim, semisal Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Brasil, dan Belanda, sertifikasi halal merupakan jaminan bahwa suatu produk telah diproses secara beretika, sehat dan baik. Sebuah nilai plus yang layak diperhitungkan untuk menambah daya jual produk di pasar dunia.

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Prinsip itulah yang membuat Pemerintah Kab Bintan,

Kepulauan Riau, tetap sabar ketika harus menerima kenyataan pahit kehilangan orderan potensial dan bernilai ekonomi tinggi pada ajang ‘Mihas The Halal Glo bal Market’, sebuah pameran produk maka nan dan minuman internasional yang diseleng-garakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada bulan April 2011 lalu.

Alkisah, ada pengusaha asing memesan 1 ton ikan bilis setiap bulannya. Namun, kesempatan itu melayang hanya gara-gara satu syarat yang tak terpenuhi. “Dia minta produk kita ini harus bersertifi kat halal,” kisah Kepala Koperasi dan UKM yang juga Ketua Harian Dekranasda Bintan, Dian Nusa.

Sementara, ikan pari yang dipamerkan saat itu kebetulan tidak disertai label halal. Padahal, makanan khas Bintan ini menjadi satu-satunya produk makanan yang paling diminati pelaku bisnis dan pengunjung pameran makanan terbesar di dunia dan Asia itu. Sekedar informasi, ada 32 negara ikut serta pada ajang ini.

Kejadian tersebut menjadi pelajaran yang tak boleh terulang. Apalagi, sebe-nar nya sebelum itu MUI Bintan telah men sosialisasikan perlunya mengurus ser tifi kat halal. “Namun, sampai saat ini, pelaku usaha masih kurang meresponnya. Padahal syaratnya tidak berat. Biaya pengu-rusannyapun disesuaikan dengan besar-

Menakar Nilai Jual Label Halal

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 19

Berita Pasar

Page 20: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

Rkecilnya usaha,” papar Sekretaris MUI Bintan, Syafrial, kepada wartawan Harian Umum Haluan Kepri.

Lantas, benarkah sertifikat halal juga meningkatkan penjualan? Hasil polling interaktif LPPOM MUI melalui websitenya, 7 Juli 2011, menunjukkan bahwa dari 424 res pon den , 406 nya (95%-) menjawab “ya” dan 18 lainnya (4,2% ) menjawab “tidak”.

Manfaat ini pula yang dirasakan oleh Riyanto, pe ngusaha bakpia pathok bermerk “Bakpia Kurnia Sari” dari Yogyakarta. “Berkat sertifkasi halal, pembeli bakpia saya semakin bertambah banyak,” ujarnya kepada Info PDN. Riyanto mengaku sudah mengantongi sertifi kat halal sejak 6 tahun lalu. Dan menurutnya, kenaikan omsetnya itu dikarenakan adanya penyantuman sertifikat halal yang bisa jadi memberi pengaruh, rasa aman dan tenteram kepada pembeli. “Apalagi, MUI setiap dua tahun sekali datang untuk melakukan audit baik proses produksinya maupun dan bahan bakunya,” jelasnya.

Pengamatan Riyanto itu dibenar kan oleh Bambang, pemilik “Royan Chicken Processing”, sebuah usaha yang ber-gerak dibidang pe ngemasan daging ayam segar. Bahkan, Bambang mengatakan bahwa sertifikasi halal yang dikantonginya se-ma kin membuatnya le bih nyaman dalam bekerja, terutama ketika a k a n m e n a w a r k a n produknya kepada kon-sumen. “Sertifi kat halal ini membuat penawaran lebih mudah dan ce pat mendapat res-pon dari pembeli. Soalnya, label tersebut dengan sendirinya memberikan trust kepa-da konsumen,” ungkap Bambang yang menekuni usahanya sejak tahun 1993.

Peran sertifi kat halal sebagai penambah selling point juga disadari oleh manajemen Aston Denpasar Hotel and Convention Center, yang baru-baru ini didaulat sebagai hotel berbintang empat pertama di Denpasar yang bersertifi kat halal dari MUI. “Sertifikasi halal ini merupakan salah satu marketing tool untuk menjual semua fasilitas meeting kami dan itu

masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam untuk mendapatkan produk makanan dan minuman yang halal sesuai dengan syariat Islam,” ungkapnya kepada Info PDN. Bahkan, kata dia, minat akan produk halal saat ini maju dengan sangat pesat di pasaran dunia. Maka, ia berharap agar pemerintah memberikan kemudahan kepada pengusaha dalam pengurusan sertifi kat ini sehingga tidak memberatkan mereka.

Terkait hal itu, pemerintah akan berupaya memberikan perlakuan khusus kepada UKM dalam penerapan sertifi kat halal. “Hal itu sudah dipikirkan pemerintah. Sertifi kat halal tidak akan dibuat membebani mere-ka. Karena UKM perlu dibina, masih perlu diproteksi supaya mereka bisa eksis, maka-

yang membuatnya berbeda dengan ho-

tel MICE lainnya,” kata General Manager Aston Den-

pasar Hotel, Irmansjah Madewa, dalam press releasnya ke pada se-

jumlah media.

Berbagai selling point di atas juga diakui oleh Muhammad Fayakun Arief A, SH, Kepala Bagian Litbang Lembaga Advokasi Perlindungan Produsen Indonesia ( LAPPI ). Menurutnya, sertifi kasi halal merupakan tuntutan dari semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang di jamin kehalalannya.

“Hampir 85% masyarakat Indonesia ber-agama Islam, maka ada tuntutan bagi

masan kan, n

ni bih pat res-

yb

tel MGeneral M

pasar Hotel,

Saat ini ada 1,57 milyar umat muslim dunia yang siap menjadi captive market produk-produk Indonesia yang bersertifi kasi halal. Jumlah itu sama dengan seperempat jumlah penduduk dunia.

MAJALAH INFO PDN, JULI 201120

Page 21: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

nya program sertifikasi itu tidak perlu membebani mereka,” jelas Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) kepada wartawan beberapa waktu lalu.

MENINGKATKAN DAYA SAINGDI PASAR DUNIA

Bagi konsumen muslim, label halal meru-pakan penanda bahwa produk tersebut tidak mengandung sesuatu yang haram dan pasti telah diproduksi dengan cara yang halal. Dengan begitu, hal tersebut bisa memberikan rasa aman dan ketenteraman batin ketika mengonsumsi atau menggu-nakannya. Dan bagi non muslim, sertifi kat halal bisa menjadi jaminan bahwa kandu-ngannya terjamin secara kesehatan dan proses produksinya dilakukan dengan cara yang ber-etika, sehat dan baik.

Dan untuk pasar dunia yang sangat be-bas, sertifikasi halal bisa menjadi salah satu keunggulan kompetitif yang bisa diandalkan menembus peluang pasar ekspor yang kian luas. Perlu dicatat, bahwa sertifi kasi halal saat ini sudah menjadi salah satu tren yang ikut mempengaruhi pilihan konsumen muslim dan juga non-muslim yang ingin menjaga kesehatannya melalui pilihan makanannya.

Saat ini ada 1,57 milyar umat muslim dunia yang siap menjadi captive mar-ket produk-produk Indonesia yang ber-sertifikasi halal. Jumlah itu sama dengan seperempat jumlah penduduk dunia. Mereka tersebar di Asia (20%), Eropa (5% atau sekitar 38 juta jiwa), Amerika (7 juta), dan sisanya tersebar di beberapa kawasan lainnya. Inilah data terbaru lem baga survei Amerika Serikat, Pew Research Center.

Sementara itu, berdasarkan data dari ber-bagai sumber yang kami olah, selama dasawarsa terakhir ini nilai ekonomi pasar makanan halal dunia mencapai sekitar 632 miliar dolar AS per tahunnya, atau 16% dari total industri makanan di seluruh dunia. Kemudian, jika dijumlah dengan nilai transaksi dari industri lainnya, seperti; kosmetik, real estate, hotel, fashion, dan asuransi yang sudah beramai-ramai hijrah menjadi sesuatu yang terjamin kehalalan-nya, maka nilai tadi bisa mencapai 1 triliun dolar AS per tahun.

sudah menjadi bagian yang cukup menjadi pertimbangan pasar-pasar non muslim dalam memilih sebuah produk.

Yang pasti, ada beberapa keuntungan ser tifi kat halal yang bisa dijadikan pertim-bangan nalar. Diantaranya, 1) Berpeluang ikut merebut hati konsumen pasar pangan halal global yang diperkirakan lebih dari 1,5 milyar muslim dan jutaan non-mu-slim lainnya. 2) Menjadi jaminan yang dapat dipercaya oleh konsumen untuk mendukung klaim kehalalan produk. 3) meningkatkan marketability produk di pasar negara-negara muslim. 4) Investasi ber biaya murah dibandingkan dengan pertumbuhan revenue yang dapat dicapai. 5)Meningkatkan citra produk dan juga perusahaan.

Nah, tunggu apa lagi? Jadikan sertifi kasi halal sebagai bagian dari selling point produk Anda. (AMF/Berbagai sumber)

Tentang berkembangnya permintaan pro duk-produk halal tersebut, Majalah Time pernah menulis dalam salah satu lapo rannya bahwa terjadinya fenomena ter se but tak lepas dari geliat umat Muslim di dunia yang lebih baik dari sisi ekonomi. “Saat ini, kondisi ekonomi umat Islam dinilai lebih baik dibandingkan sebelumnya,” tulis Majalah tersebut.

Kondisi tersebut dilihat sebagai peluang yang cukup menggiurkan oleh beberapa perusahaan multinasional non-Muslim seperti Tesco, McDonald’s, dan Nestle. Dan dengan gerak cepat, mereka pun berhasil menerobos peluang pasar halal yang menjanjikan itu. Bahkan, kata Majalah Time, produk-produk ketiga industri makanan itu telah menguasai 90 persen pasar halal global. Itu baru dari pasar muslim yang merupakan captive market. Padahal, di luar pasar tersebut, sertifi kasi halal juga

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 21

Berita Pasar

Page 22: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Banyak hal mengasyikkan di bisnis kue-kue basah, atau jajanan ri-ngan. Kira-kira, seperti itulah yang

terpancar dari penuturan Andrianto, salah satu pedagang kue-kue basah di Sentra Kue Subuh, Blok M, Jakarta, ketika mengisahkan perjalanan usahanya kepada Info PDN yang menyambangi lapaknya pada sebuah pagi dini hari, pertengahan bulan Juli lalu.

Pria berkulit putih ini berjualan kue sejak tahun 1997. “Awalnya, saya dan keluarga berjualan di luar komplek Blok M. Baru ti ga tahun lalu saya menempati lapak ini,” tuturnya. Di tempat baru tersebut, ia me-ra sa usahanya kian berkembang dan un-tungnya bertambah, meski semakin ba nyak pedagang baru yang ikut mencoba per-untungan berdagang kue seperti dirinya.

“Bila rejeki sedang mujur, dalam sehari saya bisa mengantongi Rp. 1juta,” ungkapnya. Tentu saja jumlah itu cukup banyak baginya yang hanya menjajakan risol, tahu, tempe dan pastel, di mana harga setiap jenis hanya berkisar dari Rp.1000 sampai Rp.2000,-. Soal pelanggan, ia mengaku tak pernah kesepian. “Ada pembeli perorangan yang sekedar untuk dimakan sendiri, ada juga dari pengusaha catering yang melayani

perkantoran dan berbagai pesta hajatan,” imbuhnya.

Pengalaman Andrianto juga dirasakan oleh ratusan pedagang kue basah dan jajanan tradisional yang tiap hari mangkal di sentra kue basah Pasar Subuh Senin, Jakarta. Menurut data yang dilansir oleh Persatuan Pedagang Kue Subuh Senen (PPKSS), ada 300-an pedagang di pasar tersebut yang menjadi anggotanya. Rata-

rata omset setiap pedagang mencapai Rp 3 juta per malam.

Bila dihitung total jenderal, maka rata-rata perputaran uang di Pasar Subuh Se-nen adalah Rp 1 miliar per malam. Itu ba ru dari pedagang yang tergabung se-ba gai anggota PPKSS. Padahal, di pasar ini diperkirakan masih ada sekitar 300-an pedagang lagi yang belum terdaftar sebagai anggota mereka.

Pola hidup instan masyakat urban perkotaan menjadikan semarak bursa bisnis jajanan: semisal klepon, cenil, kue da dar, serabi, apem atau lopis, dan lemper, kian men-ce ngangkan. Tak bakal re dup ditelan zaman, meski pe main-pemain baru terus ber da ta-ngan. Menjadi salah satu sen-di ekonomi kerakyatan yang memerlukan perhatian tersen-diri agar tetap bisa memenuhi tuntutan perubahan zaman.

Sejenak Mengincar Putaran Uangnya Menawan, Untungnya Kian Menjanjikan

MAJALAH INFO PDN, JULI 201122

Page 23: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Pasar Jajanan

Namun, benarkah bisnis kue seperti yang mereka lakoni itu masih prospektif? Kehidupan masyarakat dewasa ini yang semakin gemar sesuatu yang serba cepat dan instan menjadi salah satu jawabannya. Pesatnya pertumbuhan pasar makanan cepat saji (Junk Food) cukup menjadi bukti, bahwa bisnis jajanan bakal sepi. Apalagi, masyarakat kita sudah sejak dahulu kala suka mengudap makanan kecil, baik untuk sekedar mengganjal perut, menemani

obrolan di jamuan pesta-pesta, pelengkap acara hajatan pengajian dan hidangan ringan di rapat-rapat perusahaan serta perkantoran lembaga negara.

Semakin prospeknya berjualan kue ini dirasakan benar oleh Dewi Indrastuti, pemilik toko “Pusat Jajan Bursa Rasa” yang berada di bilangan Pasar Gede, Surakarta, Jawa Tengah. Pasalnya, toko kuenya yang buka setiap hari dari jam 06.00-13.00 tak

pernah sepi dari pembeli. Meskipun, ba-nyak pesaing, usaha yang dimulai Yosua Bian Djoe sejak 1980-an tersebut tetap laris manis. Konsumennya pun seperti tak per nah berkurang. Bahkan, ia juga sering men dapat pesanan untuk berbagai acara kan tor dan instansi pemerintahan, serta hajatan.

Faktor lain, dari segi produk pun, kue-kue tradisional tetap memiliki daya saing tersendiri. Posisinya seolah tak pernah tergantikan oleh kue-kue “modern’ ala luar negeri yang sudah mulai ikut berjajar di sebelah kanan-kiri mereka. Sebab, lidah Indonesia memang jarang yang bisa melupakan kodratnya.

Bahkan, di pasar kue-kue tradisional saat ini sudah banyak ditemukan berbagai macam inovasi untuk membuat kue-kue tersebut bersahabat dengan selera kaum urban. Banyak pula produsen yang mulai memperhatikan kemasan kue-kuenya, sehingga mampu menambah eksotisme dan daya tarik tersendiri bagi jajanan yang diproduksinya.

Balutan pita kecil sudah mulai banyak kita jumpai menempel manis di plastik pembungkus lemper, risol dan lain seba-gainya. Berbagai merk nyentrik pun sudah berani bertengger di boks-boks kemasan kue yang dijajakan demi menggaet selera orang-orang metropolis dan kaum kaya yang sangat intens memperhatikan kemasan.

MASUK KE MALL DAN MENJADI ANDALAN WARALABA

Semua itu, tentu saja semakin menambah be sar pangsa pasar kue jajanan. Tak meng-herankan, jika saat ini kue-kue ba sah dan jajanan tradisional tak hanya men jadi andalan lapak-lapak di pasar kue tradi-

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 23

Berita Pasar

Page 24: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

sional, semisal di Pasar Subuh Senen, Pasar Kue Subuh Blok M, dan beberapa sentra pasar kue yang hampir ada di tiap kota besar di Indonesia ini.

Dengan adanya beragam sentuhan kreatif kemasan, jajanan pasar pun kian percaya diri tampil di mall-mall elite perkotaan dan juga gerai-gerai kue modern yang mulai bertebaran di setiap ujung kota-kota besar. Di Jakarta misalnya, jajanan tradisional sudah bisa diperoleh dengan mudah di Plaza Senayan City, Mal Pondok Indah II, Central Park, dan juga Mal Plaza Senayan.

Besarnya peluang ini juga membuat sejumlah orang menjadikannya sebagai ladang mendulang uang secara waralaba. Sebut saja Asdwin Noor, misalnya. Mantan Staf HRD sebuah perusahaan pengeboran minyak dan gas ini rela meninggalkan pekerjaannya yang prestisius itu demi menjajakan kue jajanan pasar hasil olahan ibundanya tercinta. Kepada Info PDN, pria muda putra Ibu Sartje Panigoro ini me-ngaku telah memiliki 13 gerai waralaba spesial jajanan pasar atau kue basah dengan brand Quemama.

Sesuai dengan tagline usahanya yang bertajuk “More than just snacks in the box. IT’S ART.”, QuemamaTM bukan ha-nya sekadar menjual jajanan, tapi mena-warkan sensasi tersendiri kepada para konsomen dalam hal kemasan dan pe la-yanan yang didukung oleh desain toko yang professional. “Perpaduan ini dibu-tuhkan untuk menentukan strategi pilihan

pada market yang tidak hanya memburu produknya, tapi juga semakin cerdas memilih brand,” tuturnya.

Soal pangsa pasar, dalam websitenya ia menulis bahwa segmen pasar “kue” masih sangat besar. “Kami melayani pasar yang sangat stabil dan terus berkembang se-cara gradual seiring populasi penduduk,” imbuhnya. Bahkan, , Quemama juga telah menjamah pasar yang memesan dalam jumlah besar. Ia mengatakan, omsetnya bisa 3000 box per hari.

Selain itu, kata dia pola dan permintaan pasar terhadap kue pilihan relatif tidak berubah. Sehingga, bisnis kue basah boleh dibilang masih sangat potensial untuk digarap secara profesional. “Pola makan kue 10 tahun yang lalu masih sama dengan pola saat ini dan relatif tidak terpengaruh terhadap musim. Apalagi, jika produsen mampu mengiringinya dengan inovasi jenis pilihan kue yang mengikuti selera pasar generasi muda,” katanya.

Dan untuk diwaralabakan, menurut Asdwin, bisnis kue jajanan masih sa ngat menjanjikan. “Waralaba kami ini mem-be rikan peluang usaha yang mampu mengembalikan modal investasi dalam waktu kurang dari 2 tahun,” ungkapnya berpromosi. Soal motivasinya membuka waralaba jajanan pasar, Asdwin mengatakan bahwa dirinya ingin mengembangkan usaha ritel kuenya. “Dengan begitu, kami bisa membuka cabang dan bekerja sama dengan siapapun,” tandasnya.

PILAR POTENSIAL EKONOMI KERAKYATAN

Yang pasti, besarnya pangsa pasar dan potensi ekonomi bisnis kue-kue jaja nan membuat saluran dan metode pe ma-sarannya semakin beragam. Ada produsen yang memasarkan sendiri produknya dengan cara kaki lima, dan ada pula yang cukup menjadi suplier beberapa penjual perantara, seperti kios-kios kue di pasar tradisional, warung-warung makan, toko-toko kue modern, gerai-gerai makanan ringan di pusat keramaian, kafe-kafe dan juga rumah makan.

Bahkan, kerja sama dengan pengelola catering untuk memasok kue basah pada acara-acara istimewa atau pesta pun, bisa menjadi salah satu cara untuk memperbesar jumlah pesanan dan keuntungan.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa bisnis kue jajanan merupakan salah satu pilar ekonomi kerakyatan. Selain sifatnya yang padat karya, alias membutuhkan banyak orang dalam proses produksinya, dalam hal pemasarannya pun menciptakan rantai ekonomi yang cukup panjang dan menjadi gantungan hidup sekian banyak orang.

Sebelum kue-kue ini masuk ke pasar misalnya, para produsen dan penjaja pun membutuhkan banyak orang, seperti tenaga pengantar, jasa angkutan, tukang ojek, dan juga kuli panggul yang banyak kita temukan di sentra-sentra pasar kue basah, semisal di Blok M atau Pasar Kue Subuh, Senin, Jakarta.

Soal masih terbukanya pasar bisnis ini, dapat diyakini jumlah konsumen dan kebutuhannya akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya populasi, semakin banyaknya jenis acara, kian mahalnya harga waktu bagi orang modern untuk berkutat di dapur hanya sekedar untuk membuat kue.

Sebagai contoh, Tahir, salah satu pe-ngusaha catering yang suka berbelanja di pasar kue subuh Blok M, saat ditemui Info PDN mengaku bahwa sekarang ini saja ia membutuhkan 5000 potong kue dalam sehari. Artinya, ke depan, kebutuhannya pas ti akan terus bertambah lagi?

(Dny/Amf)

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, JULI 201124

Berita Pasar

Page 25: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Barang yang diangkut relatif sangat kecil tonasenya. Namun nilai barangnya dari tahun ke tahun terus meningkat, baik untuk kiriman dalam negeri maupun luar negeri. Ada gelombang baru yang perlu dicermati.

Meneropong Keunggulan Transportasi Udara

Mahal dan hanya digunakan untuk keadaan mendesak. Paradigma inilah yang selama ini berada di

benak banyak orang tentang ‘spesialisasi’ sa rana transportasi yang menawarkan ke ce patan dan ketepatan waktu ini. Na-mun, paradigma itu perlahan dan pasti mu lai sedikit tergerus oleh realitas tuntutan perkembangan zaman yang membutuhkan kecepatan dalam segala bentuk dinamika dan aktifi tasnya.

“Kemajuan e-commerce, perkembangan dari global supply chain, dan segala upaya untuk menurunkan tingkat inventory yang begitu mahal dan memperpendek order

cycle time telah merubah pandangan ter sebut,” tulis tim penyusun buku “Cetak Biru Penataan dan Pengembangan Sektor Lo gis tik Indonesia” yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pereko-nomian Republik Indonesia, tahun 2008 lalu.

Fenomena global itu pula yang selama dua sampai tiga dasawarsa ini berperan positif mendorong kenaikan volume angkutan udara, baik untuk pengiriman barang antar daerah maupun ke luar negeri. Sebagai gam baran, berdasarkan catatan Subdit Trans portasi Udara tahun lalu, jumlah ang-ku tan barang nasional sampai dengan April 2009 mencapai 372,1 ribu ton dan angkutan

barang internasional mencapai 46,7 ribu ton.

Bagi Kementerian Perdagangan, khususnya jajaran Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, perkembangan ini merupakan acuan untuk menentukan kegiatan dan program kerja prioritas dalam rangka mewujudkan misi, tujuan dan sasaran pengembangan perda-gangan dalam negeri dalam hal distribusi, yaitu terciptanya jaringan distribusi perda-gangan yang efi sien.

Paling tidak, optimalisasi pemanfaatan angkutan udara ini bisa menjadi salah satu kegiatan strategis pembangunan per dagangan dalam negeri untuk me-ning katkan daya saing. Sebab, kecepatan dan ketepatan waktu yang ditawarkan ang kutan udara sangat memungkinkan untuk membantu peningkatan kelancaran distribusi bahan pokok dan barang strategis ke wilayah-wilayah terpencil dan juga

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 25

Distribusi

Page 26: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

mendukung perdagangan antar pulau.

Bahkan, peningkatan konektivitas antar wilayah melalui penyediaan transportasi yang tepat dan efesien bisa berpengaruh pada pengurangan disparitas harga antar wilayah. Dan ini, sejalan dengan salah satu program Ditsarlog PDN, yaitu menggabungkan sistem transportasi dan pembangunan daerah yang terintegrasi menjadi sebuah konektivitas nasional. Sebab, visi pembangunan konektivitas adalah Locally Integrated , Globally Connected, yang mencakup konektivitas lokal, nasional dan global dalam jalur distri-busi intra pulau, antar pulau, dan logistik perdagangan internasional.

Untuk mendukung hal tersebut, Kemen-terian Perhubungan telah mencatat be-berapa hasil yang telah dicapai dalam pembangunan transportasi udara. Di-antaranya adalah: (a) Pengembangan 14 bandar udara pada daerah rawan bencana dan daerah perbatasan agar mampu melayani pesawat udara sejenis F-27 atau Hercules C-130; (b) Rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas landasan 2.881.925 m2, fasilitas terminal 17.842 m2, fasilitas bangunan 124.083 m2, dan fasilitas keselamatan penerbangan 77 paket.

(c) Pembangunan 15 bandara yang melayani penerbangan umum, di antaranya bandara Dobo, Saumlaki Baru, Seram

Bagian Timur, Namniwel, Sam Ratulangi-Manado, Pengganti Dumatubunâ”Langgur, Waghete Baru dan Muara Bungo, Bandara Internasional Minangkabau, Abdurahman Saleh Malang, Blimbingsari-Banyuwangi, Seko, Rampi, dan Hadinotonegoro Jember.

(d) Pembangunan bandara Medan Baru, Hasanuddin Makassar, Lombok Baru, serta terminal tiga Bandara Soekarno Hatta; (e) Pembangunan dan peningkatan bandara di daerah perbatasan, terpencil, dan rawan bencana sebanyak 12 lokasi di Rembele, Silangit, Sibolga, Enggano, Rote, Ende, Naha, Manokwari, Sorong, Melongguane, Nunukan, dan Haliwen; serta (i) Pemberian subsidi operasi angkutan udara perintis untuk 96 rute di 15 provinsi.

PLUS MINUS ANGKUTAN UDARA

Memang, ada beberapa kelemahan dari angkutan yang paling cepat dan tepat dari segi waktu ini. Di antaranya, struktur ekonomi penggunaan sarana transportasi udara ini didominasi oleh variable cost yang tinggi bila dibandingkan dengan fi xed cost-nya. Struktur ini hampir sama dengan struktur biaya angkutan truck. Beda nya, k a l a u variable cost pada ang-kutan truk ini lebih di kare nakan b a - nyak nya pu ngutan-pu-n g u - tan liar di j a - l a n d a n ken da- la-ken dala

teknis semisal kemacetan dan keamanan. Adapun angkutan udara, variable cost ini biasanya muncul pada saat proses muat dan bongkarnya.

Kelemahan lainnya, angkutan udara sangat tergantung pada pemerintah. Yakni, dalam penyiapan dan perawatan bandar udara dengan segala kelengkapannya dan traffi c control yang mengatur penggunaan jalur udara. Sementara itu, penyedia jasa ang-kutan udara hanya berkewajiban mem-bayar landing fee, ground handling fee, dan pungutan-pungutan lain hanya bila menggunakan jasa tersebut.

Satu lagi kelemahan angkutan udara diban-ding moda yang lain, yaitu kemampuan kapasitas angkutnya lebih kecil. Sehingga, selama ini angkutan udara hanya digunakan untuk mengirim barang-barang bervolume kecil, tidak terlalu berat dan biasanya mempunyai nilai komersial yang tinggi.

Dalam pantauan Info PDN, beberapa Komoditas yang biasa diangkut melalui angkutan udara adalah barang-barang elektronik volume kecil (semisal laptop, kamera, handphone), buku dan barang cetakan, dan barang-barang kerajinan tangan dan juga tekstil seperti baju dan asesoris.

Sementara itu, bila bicara soal keunggulan, angkutan udara merupakan sarana transportasi yang sampai

MAJALAH INFO PDN, JULI 201126

Page 27: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

saat ini masih memberkan jaminan ke-cepatan waktu dan keamanan barang dari kerusakan. Artinya, angkutan ini sangat cocok untuk digunakan untuk lalulintas perdagangan barang-barang yang berkompetisi dengan waktu untuk mempertahankan nilai ekonominya. Misalnya, pakaian model terbaru, alat-alat elektronik generasi terbaru dan lain sebagainya. Bahkan, untuk komoditi semisal buah-buahan yang cepat busuk tapi bernilai ekonomi tinggi, moda yang satu ini bisa menjadi alternatif.

Kelebihan lainnya, moda angkutan uda-ra merupakan sarana transportasi yang memberikan jaminan ketepatan wak-tu. Pasalnya, keberangkatan dan ke-da tangannya sudah terjadwal berdasarkan sistem, sehingga mudah diprediksi.

Memang, untuk mendapatkan

semua ke le bihan itu, harga yang dibayar pun cukup tinggi. Namun, melihat pertumbuhan volume komoditas di dalam negeri yang terus positif seiring membaiknya perekonomian nasional, moda angkutan udara bisa menjadi bagian dari solusi, yakni dengan memanfaatkannya secara tepat untuk produk dan komoditi yang memang sesuai dengan watak moda angkutan udara.

Sebagai pertimbangan, ada beberapa data yang menunjukkan bahwa para pelaku usaha mulai berpikir ekonomis dalam rangka meningkatkan daya saing produknya

di pasaran. Pertama, biaya pengapalan kontainer dari Padang ke Jakarta 600 USS, sedangkan dari jakarta ke Singapura )lebih jauh) sekitar 185 USS. Kedua, kemacetan semakin meningkat di berbagai kota besar di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Ketiga, waktu tempuh transportasi antar kota dalam satu pulau semakin panjang, misalnya jakarta surabya berkisar 14 s.d 20 jam. Dengan ketiga fakta ini, memilih sarana angkutan yang efi sien dan sesuai dengan sifat produk adalah salah satu kegiatan strategis yang tidak bisa dinafi kan. (AMF)

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 27

Distribusi

Page 28: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Oleh: Drs. Mardjoko, MBA (Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri)

(Tantangan dan Solusi)

Pada tahun 2011 s/d 2012, target jumlah

perizinan yang dapat dilayani secara

online mencapai 15 perizinan, waktu

pelayanan permoho-nan perizinan bisa 6 hari, dan pada tahun

2012 sebanyak 15 perizinan dapat

diselesaikan dengan waktu 5 hari. Upaya untuk memperbaiki iklim investasi dan

menciptakan kemu-dahan berbisnis.

Membutuhkan ko-ordinasi dan sinergi

antara pusat dan daerah.

Berdasarkan publikasi hasil survey World Bank dan International Finance Corporation (IFC), indeks kemudahan berbisnis di Indonesia

pada tahun 2011 ini, secara umum menorehkan peningkatan dalam beberapa hal memulai bisnis, ijin pembangunan, pendaftaran properti, serta ekspor. Namun seiring dengan dinamika kompetisi dan persaingan global yang ada, Indonesia mengalami penurunan ranking dari 183 negara yang disurvei, yaitu dari urutan 115 pada tahun 2010 menjadi urutan 121 pada tahun ini.

Salah satu permasalahan yang harus menjadi per hatian kita adalah dalam soal kemudahan memulai bisnis. Tercatat, dari 9 indikator Doing Business 2011, peringkat Indonesia masih berada pada urutan bawah, yaitu peringkat 155 dari 183 negara. Hal itu dikarenakan sistem yang ada saat ini menunjukkan bahwa untuk memulai bisnis di Indonesia, terdapat 9 prosedur, memerlukan waktu selama 47 hari, dan biaya keseluruhan sebe-sar 22.34 % dari pendapatan per kapita Indonesia.

Sebagai gambaran, berdasarkan hasil survei tersebut, untuk menyelesaikan prosedur pengu-rusan SIUP memerlukan waktu pengurusan selama 5 hari dan biaya sebesar Rp. 250.000,-. Kemudian, untuk pengurusan TDP memerlukan waktu pengurusan selama 15 hari dan biaya sebesar Rp. 500.000,-

Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perdagangan yang secara teknis operasional dijalankan oleh Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, menyadari semua fakta tersebut sebagai suatu tantangan yang harus menjadi prioritas perhatian dan kerja yang harus dilakukan secara sinergis dan berkesinambungan demi terciptanya iklim investasi yang baik. Mengapa demikian? Tak lain, karena ikim investasi yang baik akan meningkatkan nilai investasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap negara di dunia ini, terutama oleh negara berkembang seperti Indonesia.

Berdasarkan prakiraan Consensus Forecasts bulan November 2010, investasi langsung dari luar negeri (Foreign Direct Investment/FDI) ke Indonesia tahun 2010 tercatat mencapai 9,3

miliar dolar AS, atau sekitar 1,2% dari PDB. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding estimasi aliran FDI pada tahun 2010 sebesar 9,0 miliar dolar AS.

Data tersebut merupakan satu gambaran betapa negara Indonesia ini memiliki prospek investasi yang cukup cerah. Hal itu diperkuat oleh data yang menyebutkan bahwa dibanding dengan kawasan regional lainnya di Asia, Indonesia berpotensi menjadi negara tujuan utama aliran FDI setelah China, India, dan Singapura.

Ada 9 sektor ekonomi utama yang menjadi fokus perhatian pemerintah dan potensi untuk menjadi lahan investasi di Indonesia. Kesembilan sektor itu adalah bidang infrastruktur, industri dan jasa, ketenaga kerjaan, pariwisata, energi, energi terbarukan, pemberdayaan UMKM, transportasi, dan pangan. Semua daerah di Indonesia memiliki sektor ekonomi ini dengan berbagai jenis usahanya yang sangat variatif sesuai dengan situasi dan kondisi geografi s masing-masing.

Pada sisi lain, perlu dicatat pula bahwasanya peningkatan investasi akan memberikan dam-pak signifikan bagi perkembangan dan per-tumbuhan ekonomi suatu negara. Sebab, ne-gara yang tingkat investasinya rendah akan mengalami banyak masalah. Misalnya, jika tingkat pertumbuhan penduduk negara tidak diimbangi dengan tingkat investasi, pengangguran akan meningkat. Yakni, karena angkatan kerja tidak tertampung oleh lapangan kerja yang tersedia. Adapun jika tingkat investasi tinggi dan tenaga kerja yang tersedia terbatas, tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat karena penghargaan dan imbal jasa terhadap tenaga kerja relatif akan meningkat sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran.

Demikianlah, maka peningkatan nilai investasi merupakan sesuatu yang mutlak dibutuhkan. Dalam kaitannya dengan hal ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Yakni, se lain terjaganya stabilitas makroekonomi, peme-rintah juga perlu menciptakan iklim investasi baik dan sistem birokrasi pemerintahan yang bersih, sehingga memberikan kemudahan bagi

Pengembangan Pranata

MAJALAH INFO PDN, JULI 201128

Kolom Anda

Page 29: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

para usahawan untuk melakukan usaha/bisnis di Indonesia.

PENINGKATAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

Dalam rangka menciptakan iklim investasi yang baik, Tema Prioritas Nasional yang dicanangkan oleh Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 adalah “Peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).”

Sistem Investasi

DOING BUSINESS 2011 (183 NEGARA) 2O11

Indeks Kemudahan Berbisnis 121Memulai Bisnis 155Izin Konstruksi 60Pendaftaran Properti 98Mendapatkan Kredit 116Melindungi Investor 44Pembayaran Pajak 130Perdagangan Lintas Negara 47Pelaksanaan Kontrak 154Penutupan Bisnis 142

Perkembangan memulai usaha(Doing Business 2008 sd 2011)

DB 2008 DB 2009 DB 2010 DB 2011

Prosedur (jumlah) 12 11 9 9

Waktu (hari) 105 76 60 47

Biaya (% dari pendapatan Per Kapita) 80.0 77.9 26.0 22.3

Sumber : Doing Business 2011 ,“Making a Diff erence for Entrepeneurs”

perdagangan, Kemendag mengharapakan mereka dapat melakukan pembinaan sebagai berikut: 1) Sesuai amanat Undang-undang No. 28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2011, Pemda Kabupaten/Kota harus membatalkan/ mencatat Perda yang objek Retribusinya pendaftaran Perusahaan/penerbitan TDP. 2) Meminta Pemda Kabupaten/ Kota di wilayahnya untuk menyampaikan laporan penyelenggaraan pendaftaran perusahaan dan tembusan pengesahan formulir pendaftaran perusahaan kepada Menteri Perdagangan cq. Dirjen PDN.

Satu hal lagi yang menjadi konsen Kemendag dalam rangka meningkatkan investasi dari dalam negeri adalah menciptakan perbaikan birokrasi dan perizinan dalam rangka memberikan kemudahan berbisnis untuk pelaku usaha kecil menengah UKM. Hal ini perlu diperhatikan dan didukung oleh setiap jajaran di Kemendag dan pemerintah daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan dan perkembangan UKM.

Ada sejumlah langkah yang diambil oleh pemerintah untuk melakukan perbaikan iklim usaha perdagangan dalam negeri, khususnya UMKM. Di antaranya; 1) meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan untuk memulai usaha yang lebih cepat, tepat, mudah dan transparan. 2) Meningkatkan kemampuan lembaga usaha perdagangan. Kedua hal tersebut akan dilakukan dengan upaya-upaya untuk menciptakan: kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, dukungan sistem informasi dan pembinaan lembaga usaha perdagangan yang ada.

Di lingkungan Direktorat Perdagangan Dalam Negeri, kegiatan-kegiatan tersebut di lapangan menjadi tugas Dit Bina Usaha Perdagangan, yang dalam kaitan ini memiliki program pengembangan kelembagaan dan pelaku usaha perdagangan. Out put yang diharapkan dari program ini adalah: 1) Meningkatnya jumlah perizinan dan non perizinan Dit. Bup, yang dilayani secara online. 2) semakin cepatnya waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan.

Semua itu dilakukan dalam rangka merangsang tumbuhnya investasi dan pelaku-pelaku usaha dalam negeri, terutama dari kalangan pelaku usaha UMKM. Hal tersebut, tak lain karena peranan UKM sangat strategis sebagai gerbang terdepan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Mengingat, negara-negara maju semisal Amerika Serikat pun saat ini semakin intens memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan UKM-nya. Demikian halnya yang dilakukan oleh negara-negara emerging market seperti Brasil, China, dan India. []

Kemendag memiliki satu program yang menjadi salah satu prioritasnya, yaitu program peningkatan pelayanan perijinan. Ta hun 2011 s/d 2012 ini, ditargetkan jumlah perizinan yang da pat dilayani secara online bisa mencapai 15 perizinan, waktu pela yanan permohonan perizinan bisa selesai 6 hari, dan pada 2012 nanti sebanyak 15 perizinan dapat diselesaikan dengan waktu 5 hari.

Dalam rangka menerjemahkan tema tersebut, ada beberapa kegiatan yang tengah dilakukan Kemendag, yaitu: 1) kegiatan Harmonisasi/Penyempurnaan peraturan terkait pelayanan perizinan dan non perizinan; 2) Monitoring dan Supervisi Penyusunan PERDA terkait penerbitan SIUP dan TDP dan perizinan lain yang telah dilimpahkan ke daerah.

Sementara itu, kepada Dinas Provinsi yang terkait dengan

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 29

Page 30: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Data yang valid merupakan sen-jata yang paling tajam untuk mengambil kebijakan. Demikian

halnya dalam soal ketersedian daging sapi nasional. Bulan Mei lalu, Info PDN melaporkan ada beberapa pihak yang menilai kebijakan pemerintah terkait

masalah daging sapi masih terhambat oleh validitas data kebutuhan dan jumlah populasi sapi di dalam negeri.

Kegusaran itulah yang kemudian direspon secara cepat oleh pemerintah dengan kegiatan sensus terhadap jumlah populasi

sapi di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juni lalu. Hasilnya cukup melegakan dan bisa men-jadi acuan penentuan kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Terdata, jumlah populasi sapi lokal adalah sekitar 16,2 juta ekor, atau lebih banyak sekitar 4 jutaan dari asumsi yang menjadi pegangan banyak pihak sebelum sensus dilakukan. Karena, sekedar catatan, data yang banyak dilansir sebelum sensus sela lu menyebutkan bahwa populasi sapi

Sensus terbaru yang dilakukan BPS dan Kementerian Pertanian mencatat populasi sapi lokal sekitar 16,2 juta ekor. Sebelum sensus dilakukan, banyak pihak berpegang pada asumsi bahwa populasi sapi di Indonesia hanya berkisar 12 juta ekor lebih. Ada optimisme baru akan terwujudnya swasembada sapi pada 2014.

Jalan MulusSwasembada Sapi 2014 Stock Daging Sapi Selama Ramadhan dan Lebaran Aman

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

MAJALAH INFO PDN, JULI 201130

Info Sembako

Page 31: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

di Indonesia per tahun adalah berada di kisaran 12 juta ekor.

Berdasarkan data terbaru ini, pemerintah pun optimis swasembada sapi pada tahun 2014 nanti akan terwujud. Bahkan, menjadikan Kementerian Perdagangan yakin bahwa untuk memenuhi kebutuhan daging sapi nasional jangka pendek mau-pun jangka menengah, populasi sapi sudah sangat cukup, meski impor dari Australia memang jadi dihentikan. Menurut Mendag, Mari Elka Pangestu, tanpa dibukanya kembali ekspor sapi Australia ke Indonesia, pemerintah sudah menyiapkan stok daging sapi untuk di-pa sarkan terutama menjelang bulan Ra-madhan dan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan, kata Mendag, penyediaan stok daging sapi juga sudah disiapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi setelah Hari Raya Idul Fitri.

“Tidak ada masalah dengan stok daging sapi untuk ke depan, baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah. Kita sedang menyusun data-data baru, terma-suk karena sudah adanya sensus sapi dan kita sudah menyiapkan langkah-langkah sampai dengan akhir tahun. Sudah pasti cukup,” tandas Mendag, kepada wartawan awal Juli lalu.

Optimisme tersebut didukung oleh keterangan Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, di kantor Presiden, Kamis, 7 Juli 2011. Menurutnya, jumlah da ging sapi di Indonesia sudah cukup. Berdasarkan sensus sapi yang dilakukan lembaganya, untuk sapi potong saja, jum-lah populasinya ada sekitar 14,43 juta ekor sapi. Sementara itu, dari sisi kebutuhan, tercatat sapi yang dibutuhkan adalah sebanyak 2,5-3 juta ekor sapi per tahun. Artinya, daging dari jumlah lembu-lembu berdasarkan sensus terbaru itu bisa memenuhi 90 persen kebutuhan lokal, sedangkan 10 persennya dapat dipenuhi sapi impor.

Bahkan, Rusmawan berpendapat, yang 10 persen itu kalau tidak dipenuhi tidak menimbulkan turbulence pada konsumsi. “Angka 90 persen itu tingkat konsumsi yang aman, tidak akan terjadi chaos jika daging tidak ada,” tandasnya.

Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Pertanian, Suswono, bahwa angka kon-sumsi daging sapi di Indonesia ini sebe-narnya masih tergolong rendah, yaitu hanya sebesar 1,7 kilogram per kapita per tahun, atau setara dengan 2,5-3 juta ekor sapi per tahun.

Sementara, sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik bulan lalu mencatat populasi sapi potong di Indonesia ada 14,43 juta ekor sapi dan masih ada data sebesar 0,2 persen dari sekitar 50 desa yang belum masuk dalam basis data lembaga tersebut. Dilaporkan juga, bahwa selain 14,43 juta

sapi potong, ada pula 574 ribu ekor sapi perah dan 1,27 ekor kerbau.

Mengacu pada data tersebut, BPS yakin bahwa kebutuhan konsumsi dalam negeri bisa terpenuhi. Namun, kata Rusmawan, distribusinya harus dibenahi. Sebab, wa-laupun di atas kertas pasokan daging itu memenuhi kebutuhan warga, daging itu kerap tak tersebar merata. “Problemnya, bagaimana mempertemukan supply (paso-kan) dan demand (permintaan),” ujar nya. Karena itu, ia mengusulkan untuk menam-bah frekuensi pertemuan penjual dan pem-beli dengan memperbanyak pasar hewan.

Berdasarkan pantauan dan perhitungan Kementerian Perdagangan, persedian daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan juga lebaran dilaporkan cukup aman.

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 31

Page 32: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Itulah fakta dan data yang menjadikan swasembada sapi yang ditargetkan selesai tahun 2014 bukan suatu yang sulit untuk diwujudkan. Bahkan, jumlah impor pun sudah mulai bisa ditekan prosentasenya. Yakni, seperti pernah disampaikan oleh Menteri Pertanian, Suswono, pada tahun 2014 nanti Indonesia menargetkan impor daging sapi hanya 10 persen dari total konsumsi nasional.

Perlu diketahui, bahwa saat ini kebutuhan daging sapi mencapai 430 ribu ton per tahun. Dari jumlah ini, sebanyak 25 persen atau 100 ribu ton daging berasal dari impor. Dan sampai saat ini, untuk mengamankan pasokan daging sapi dalam negeri, pemerintah masih mengandalkan sentra-sentra sapi di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, biasanya kebutuhan dipenuhi dari daging beku impor.

DAGING SAPI SELAMA RAMADHAN DAN LEBARAN

Berdasarkan pantauan dan perhitungan Kementerian Perdagangan, persedian daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan juga lebaran dilaporkan cukup aman. Dan sebagaimana disampaikan oleh Mendag sebelumnya, Dirjen Perdagangan

Dalam Negeri Kementer ian Per dagangan, G u n a r y o p u n men jamin pasokan da ging sapi menjelang puasa dan lebaran aman. “Ter lebih, pasokan sapi lokal ma-sih men cukupi,” ujarnya. Selain itu, kata Gunaryo, sejumlah rumah potong hewan juga siap menambah ka-pasitas sapi yang dipotong hingga 30 per sen menghadapi puasa dan kebaran. “Untuk persediaan puasa dan lebaran stok daging sapi sekitar 15 juta ekor di seluruh wilayah Indonesia, “ kata Gunaryo saat mengunjungi Rumah Pemotongan Hewan Terpadu, Bubulak Kota Bogor, pertengahan Juli lalu.

Sebagai informasi, kunjungan Dirjen Per-dagangan Dalam Negeri Gunaryo ke RPH Terpadu Bubulak adalah dalam rangka memastikan kesiapan RPH milik Pemerintah Kota Bogor dalam menyediakan kebutuhan daging menjelang puasa dan lebaran. Ikut serta dalam kunjungan itu Dirjen SPK (Standar Perlindungan dan Konsumen) Nus Nuzulia Ishak.

Di lapangan, keterjaminan stock daging itu juga dibenarkan oleh Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)

Jabar, Dadang Suganda. Menurutnya, pasokan daging sapi menjelang Ramadhan 2011 di Jawa Barat, kondisinya aman, se-hingga ketersediaan komoditi tersebut di pasar-pasar tradisional juga menjadi aman. “Alhamdulillah, tidak ada kendala. Pasokan dan ketersediaan tergolong aman. Saya kira, ketersediaan daging sapi dapat mencukupi kebutuhan menjelang Ramadhan, bahkan Insyaallah, menjelang Idul Fitri,” kata Dadang kepada sebuah media.

Memang, harga eceran daging sapi se be lum Ramadhan di

sejumlah pasar tradi sional di beberapa daerah

mengalami ke naikan. Hal itu juga sudah dipantau oleh Dit PDN, Kemendag yang mencatat bahwa kenaikan harga daging sa pi selalu terjadi men-

jelang puasa dan Lebaran dikarenakan

permintaan naik 10 sam-pai 20%.

Terpantau, rata-rata kenaikannya adalah mencapai sekitar 7%, yaitu dari kisaran Rp 60 ribu/kg menjadi Rp 65 ribu/kg. Di Kota Bekasi misalnya, harganya naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp48 ribu hingga Rp50 ribu. Sementara itu, di Pasar Pondok Labu, Jakarta, kenaikannya tercatat mencapai 20%.

Menanggapi fenomena tersebut, Men-teri Perdagangan Mari Elka Pangestu me-negaskan bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang ada sekarang bukan merupakan bagian dari gejolak harga. Fenomena ini, jelas Mendag, tak lain hanya kenaikan harga musiman dikarenakan adanya kenaikan permintaan bahan pa ngan tertentu menjelang puasa dan Lebaran.

“Apalagi, berdasarkan pemantauan Kemen-terian Perdagangan, pasokan sejumlah bahan pangan mencukupi hingga Lebaran mendatang,” papar Mendag ketika mela-kukan pemantauan ketersediaan komoditi hewani menjelang Ramadan dan Idulfi tri di Bogor, Senin, 18 Juli lalu. (DC/AMF)

FOT

O-F

OT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

nn,u n

k

Memangsap

MAJALAH INFO PDN, JULI 201132

Info Sembako

Page 33: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

Suara gamelan terdengar dari sela-sela keriuhan suasana perhelatan Pe-kan Produk Kreatif Indonesia yang

berlangsung di Jakarta, dari tanggal 6 sam pai 10 Juli lalu. Menariknya, suara ga me lan itu bukan karena dari sebuah pa ge laran wayang atau sendra tari, tetapi jus tru mengiringi gerak gemulai Pandji Asmorobangun, sebuah robot kreasi maha siswa Universitas Indonesia, yang mena rikan tarian Klono Tepeng demi meng hibur setiap pengunjung pameran yang melintas di Hall Pendidikan PPKI.

Rupanya, Pandji Asmorobangun juga tak

sendirian. Dalam hall tersebut, ada sejumlah robot yang tak kalah memamerkan kebole-hannya kepada setiap pengunjung. Terca-tat, dalam hitungan Info PDN, kurang lebih ada delapan perguruan tinggi yang ikut menunjukkan robot-robot karya civitas aka demika mereka. Selain UI, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS) juga memiliki robot penari tradisional. Bahkan, mereka telah menciptakan tiga generasi robot penari pendet.

Melihat dinamisnya dunia tekhnologi robot yang di kalangan mahasiswa

tersebut, Direk tur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Joko Santoso mengharapkan agar robot-robot karya mahasiswa tidak sekedar karya untuk tujuan mengikuti kejuaraan, tetapi juga benar-benar bermanfaat bagi ekonomi dan industri. “Dengan de-mikian, hasil kar ya robotika para ma-hasiswa itu tidak hanya berhenti pada sisi kejuaraan, tetapi juga ditindaklanjuti untuk kepentingan kedua bidang ter-sebut,” tandasnya dalam kesempatan sambutannya membuka Kon tes Robot Nasional (KRN) 2011 di Uni versitas Gadjah

Dunia robotik kian diminati menyusul banyaknya prestasi anak ne geri di berbagai ajang oliempade robot internasional. Sejumlah institusi dan sekolah robotik bermunculan guna membagi ilmu perobo tan.Berpeluang menjadi sektor industri kreatif yang menguntungkan.

(Prospek Besar Untuk Dikembangkan)

Menimbang BobotIndustri Robot Indonesia

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 33

Potensi UMKM

Page 34: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Mada (UGM), Yogyakarta, bulan Juni lalu.

Harapan tersebut ada benarnya. Apalagi, prestasi pelajar dan mahasiswa Indonesia di ajang kontes robot internasional telah berkali-kali terbukti membawa prestasi gemilang yang membanggakan. Dalam Kompetisi ”Trinity College Fire-Fighting Robot Contest” yang diadakan di Hartford Amerika Serikat 9-10 April 2011 lalu misalnya, Robot bernama “Yaqut” dan “Zarqun” karya anak ITB berhasil menyabet Juara I dan II dalam kategori Walking Division. Kemudian, Si Koplax dan Iron Fire besutan anak-anak UGM pun berhasil membuat saingan berat-nya, yaitu Cina, bertekuk lutut dan meraih juara I dan II dalam kategori Senior Division.

Pada ajang internasional yang i tujuh negara, yaitu Indonesia, Amerika, China, Por tugal, Israel, Kanada dan Meksiko, ter-sebut, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung pun berhasil menoreh-kan prestasinya dalam kategori robowaiter dengan tiga buah robot yang me reka cipta-kan. “Ketiganya juga menda patkan juara,” ungkap Ir. Herdiana, MBA, dari Direktorat Pembinaan SMK Kemendiknas kepada Info PDN.

Menurut Herdiana, pada kategori robot pelayan ini, yang dipertandingkan adalah kemampuan dalam membantu orang cacat, membawakan sepiring makanan tanpa

jatuh dan tanpa menabrak orang yang dibantu. Sementara itu, Tim dari Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) juga telah membuat robot yang nantinya dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah robot pemadam kebakaran (Fire Fighting Home Robot Contest).

Selain prestasi-prestasi terbaru tersebut, sebelumnya masih banyak lagi prestasi-prestasi anak negeri ini dalam ajang kontes robot internasional. Bahkan, di negeri ini pun kontes robot semakin semarak diadakan sebagai wahana untuk menggali potensi dan prestasi. Bersamaan dengan itu, yang menggembirakan adalah kian banyaknya para civitas akedemika yang kemudian tertarik mendirikan lembaga-lembaga pendidikan perobotan dengan berbagai macam gayanya.

Bambang Rusli adalah salah satu nama civitas yang bisa disebut dalam hal ini. Berawal dari kegiatannya berbagai ilmu dengan para mahasiswanya di STIMIK Medan di bawah bendera “Mikro Skill”, sang dosen ini akhirnya mendirikan sebuah tempat “mendulang” ilmu perobotan (robotik) bagi para pecinta dan peminat robot dengan nama “Mikrobot”. Lalu, tahun 2010 lalu, Bambang mencoba berekspansi ke Jakarta dan dibanjiri banyak peminat dari kalangan anak-anak. Dan kini, “Mikrobot”

Foto

: ch

ip.c

o.id

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

FOTO

: A

MRI

MAJALAH INFO PDN, JULI 201134

Ekonomi Kreatif

Page 35: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

pun menjadi salah tempat favorit untuk belajar membuat robot.

Kepada Info PDN, Bambang menjelaskan bahwa “Mikrobot” adalah tempat belajar bagi peminat robot, terutama robot jenis lego,” ujarnya. Bila hasil kreasi dan inovasi mereka yang belajar di Mikrobot nanti berhasil diproduksi massal atau dijual, Bambang mengaku bahwa hal itu adalah hak mereka. “Saya memang tidak menjual robot saya, meskipun ada yang pernah ingin membelinya. Tapi jika ada yang ingin belajar, saya dan teman-teman di Mikro bot akan siap mentransfer ilmu. Pe ngem bangan terhadap ilmu tersebut sepenuhnya milik pembuatnya,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan bahwa Mikrobot mengkhususkan diri pada para pecinta robot lego. Dengan lego educationnya itu, Bambang pernah mendapatkan bebe-rapa penghargaan award. Salah satunya adalah dari MURI Indonesia. Selain itu, robot karyanya juga pernah mendapat penghargaan Golden Award pada olim-piade Robot Dunia 2007.

PELUANG BISNIS ROBOT

Lain Bambang lain pula cara Dhadang Setiya Budi dalam memanfaatkan perkem-bangan perobotan di Indonesia ini. Seorang

Internet Marketing dan Net Programming di sebuah perusahaan software di Surabaya yang sangat hobi dengan robot ini pun menangkapnya sebagai peluang bisnis. Singkat cerita, ia pun mendirikan sebuah toko online yang khusus menjual berbagai macam materi dan bahan untuk membuat robot.

Tokorobot.com, itulah nama tokonya. “Toko ini saya kelola bersama dengan teman saya. Tahun 2009 kami sudah beroperasi, tapi jualannya mulai ramai di tahun 2010,” tuturnya kepada Info PDN. Menurutnya, ada kebanggaan tersendiri baginya ketika para penggila robot berbelanja di tokonya. Sebab, selain dagangannya laku terjual, ia juga bisa berinteraksi dengan sesama penyuka robot.

Selain jualan materi dan bahan pembuatan robot, Dadang juga menyalurkan hobbinya berobot ria dengan aktif sebagai pengajar di sekolah-sekolah, terutama yang ada di kota Surabaya dan Sidoarjo yang me-ngadakan ekstrakulikuler bagi murid-muridnya. Menurut pengakuannya, salah seorang muridnya yang masih duduk di kelas 5 SD di Sidoarjo berhasil mendapat Special Award di Robotic Olympiad di Korea tahun 2009.

Tentang masa depan industri robot dan peluang bisnisnya, Dadhang optimis

akan peluangnya yang masih sangat besar dan menjanjikan. “Sekarang ini sudah sangat banyak pecinta dunia robot, karena informasi global yang begitu hebat mendorong kemajuan dunia robot Indonesia. Suatu saat kita Indonesia pasti bisa memproduksi robot karya anak bangsa,” katanya optimis. Bahkan, saat ini pun Dhadang sudah sering mendapat pesanan untuk membuat robot bagi para penyuka robot.

Optimisme itu juga dirasakan oleh ARI (Asosiasi Robotika Indonesia) yang dipimpin oleh DR. Wahidin Wahab, M.Sc dari Universitas Indo nesia. Kepada Info PDN, Sekjen ARI Dr. Suryadiputra Liawatimena, ARI me ngaku optimis melihat perkembangan dunia robotic Indonesia seka rang ini. “Cepat atau lambat, Indonesia pasti akan bisa memproduksi karya robot yang berakar dari kreasi anak Indonesia. Dengan bantuan pemerintah ten tu nya,” tandasnya.

Menurut ARI, untuk mendorong percepatan tumbuhnya industri robot Indonesia tidak bisa lepas dari dukungan dan bantuan Pemerintah. Misalnya, kata Suryadiputra, dengan menu runkan biaya import materi pembuat robot ini menjadi 30%. Sebab, selama ini materi pembuatan robot masih ter golong barang mewah, sehingga biaya importnya relatif mahal.

Masih menurut Suryadiputra, menumbuh kembangkan industri pembuatan compo-nent robot local, contohnya saja motor servo atau sendi dalam rangkaian robot juga bisa menjadi salah peluang yang potensial digarap oleh Indonesia.

Demikianlah. Setelah eksis dalam melaku-kan ekplorasi potensi dan prestasi di ber-bagai ajang kontes robot yang ada, para pecinta robot hendaknya sudah mulai ber pikir untuk mendifusikan teknologi robot yang mereka kembangkan ke ka-la ngan masyarakat yang lebih luas. De -ngan bahasa lain, kalangan civitas ma-hasiswa yang menerjuni dunia pero bo tan ini sudah saatnya memikirkan ba gai mana caranya menciptakan robot-robot yang bisa memenuhi industri dalam rangka pe man faatan dan pendayagunaan nilai ekonomi robot.

(DC/AMF)

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 35

Potensi UMKM

Page 36: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Percaya boleh, tidak pun tak akan me-ngubah kepercayaan sekelompok masyarakat yang meyakini bahwa

durian merah bisa melancarkan keturunan dan bisa menjadi obat bagi pasangan yang sulit mempunyai keturunan. Mitos ini pula yang menyebabkan varian durian yang masih tergolong langka ini terus diburu banyak penikmat durian. Bahkan, beberapa kalangan sudah mulai mencoba mengembangkannya sebagai komoditi agrobisnis unggulan yang bisa diandalkan.

Kabarnya, durian merah ini merupakan varian durian khas Indonesia yang berasal dari hutan belantara Kalimantan. Pohonnya banyak ditemukan di Kabupaten Kutai, terutama di semak-semak hutan, ladang dan tepian sungai Mahakam. Dan belakangan, durian yang dikenal masyarakat Dayak Kenyah dengan sebutan durian daun dan bernama latin Durio Graveolens ini juga diberitakan tumbuh di Boyolali (Jawa Te-ngah) dan juga di Banyuwangi (Jawa Timur)

Selain tampilan warna buahnya yang eksotik, durian ini memiliki banyak keisti-me waan bila dibandingkan varian durian

yang selama ini cukup terkenal di pasaran, semisal durian medan, petruk dan juga montong. Buahnya berwarna merah mere-kah. Kadar alkoholnya relatif lebih rendah. Dari tampilan fi sik pohonnya pun cukup berbeda: rata-rata daunnya selebar telapak tangan orang dewasa.

Pohon durian merah lebih senang tum-buh pada jenis tanah endapan lum pur (alluvial) dengan ketinggian 10-100 m di atas permukaan laut. Untuk mem bu di-dayakannya diperlukan beberapa faktor alam dan teknis khusus. Hal itu diung kap kan oleh Ahmad, ahli durian yang sehari-hari bekerja di Garden Center, Ta man Buah Mekarsari, Bogor. Menurutnya, untuk pembudidayaan durian merah ini membutuhkan panas yang cukup.

Dan agar lebih efektif, pembudidayannya bi sa dikembangkan di tanah merah yang di campur dengan pupuk kandang. “Tana-man ini sangat sensitive dengan cuaca dan membutuhkan jenis tanah yang cocok,” jelasnya kepada Info PDN.

Keistimewaannya yang lain, pohon durian yang manis rasanya ini cukup tahan terhadap hama dan penyakit yang sering menyerang buah sejenisnya. Di Kalimantan sendiri, durian merah ini juga disebut dengan durian Lai Mas (Durio zibethinus). Sementara itu, durian Lai sendiri memiliki puluhan jenis atau varietas. Namanya pun bermacam-macam tergantung tempat tumbuhnya. Dari puluhan jenis Lai, baru 3 varietas yang sudah diakui oleh pemerintah

Durian asli Indonesia ini memiliki kadar alkohol yang relatif lebih rendah. Tumbuh subur di Kalimantan dan sudah mulai dikembangkan di banyak daerah. Berpotensi menjadi produk unggulan khas nusantara yang bakal meramaikan pasar durian yang semakin merekah.

wik

i-tr

avel

erfo

lio.c

om

SensasiDurian MerahMemukau Saat Dibelah, Menjanjikan Rupiah Setelah Ditelaah

MAJALAH INFO PDN, JULI 201136

Budidaya

Page 37: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

pusat sebagai komoditas unggul durian Indonesia. Yaitu, Lai Kutai, Lai Batuah, dan Lai Mahakam.

ASLI INDONESIA, BERPELUANG REBUT PASAR DUNIA

Meskipun masih langka, durian merah yang aromanya lebih lembut dan tidak begitu menyengat ini memiliki potensi untuk dibudidayakan dan dikembangkan. Peluang usahanya cukup prospektif sebagai komoditas agrobisnis unggulan. Di Banyuwangi, Jawa Timur, ada sebuah desa yang saat ini selalu menjadi tujuan utama pemburu durian merah, yaitu Desa Kemiren, Kec Glagah. Pasalnya, di desa ini terdapat seorang warganya yang sukses meraup untung dari durian merah ini.

Serad, demikian para tetangganya mengenal warga Desa Kemiren Banyuwangi, yang dikenal sebagai satu-satunya orang yang memiliki pohon durian merah ini. Tiapkali musim durian tiba, rumah Serad tak pernah sepi pengunjung. Salah satu faktor yang membuat durian merah Serad diburu orang, menurut sejumlah warga adalah karena durian merah ini bisa meningkatkan vitalitas kaum pria.

Selain di Kemiren, pohon durian merah Banyuwangi juga ditemukan oleh Durian Riset Center (DRC)

Brawijaya pimpinan Prof. Sumeru Ashari dan Doktor Ir. Lutfi Bansir, di Kecamatan Songgon. Menurut DRC, durian merah diperkirakan berasal dari trah Durio Olexsianus dan hasil silangan alam ratusan tahun silam antara Durio zibethinus dan Durio graviolens.

Dalam wawancaranya dengan CentroOne.com, portal baru masyarakat Surabaya, Jakarta dan Indonesia, Yayan, salah satu kru riset DRC, mengatakan bahwa usia durian merah ini diperkirakan sudah seratus lima puluh tahunan. “Kami terus mencari spesies serta varietas terbaru durian merah yang ada di Banyuwangi. Tim riset te-rus akan mengawasi ser ta melakukan tindakan pe-meliharaan supaya tidak punah,” papar Yayan.

Fenomena durian merah juga dapat ditemukan di Kab Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Dukuh Slembi, Desa Jurug, Keca-

Surabaya, Jakarta dan Indonesia, kru riset DRC, mengatakan bahwa

rah ini diperkirakan sudah uh tahunan. “Kami

sies serta varietas erah yang ada im riset te-

wasi ser ta akan pe-aya tidak yan.

n

a-

Adapun prospek-nya ke depan, menjadikan durian merah asli Kalimantan seba-gai primadona dunia diyakini bakal men jadi ke-nyataan. Apalagi, berbagai va rietas unggul durian merah ini terus dikembangkan dengan sentuhan tek nologi, yang konon bisa men-jadikan pohon ini bisa dipanen dalam waktu 1 hingga 2 tahun.

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 37

Potensi UMKM

Page 38: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Tidak seperti dulu. Kini, durian bukan lagi menjadi makanan mewah yang susah dijamah.

Selain jumlah penggemarnya bertambah, semua daerah di Indonesia sangat cocok untuk menjadi tempat tumbuhnya buah tropis yang memang tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia ini.

Di nusantara, beragam logat dikenal sebagai sebutan buah yang kulitnya penuh dengan duri, tapi sangat legit rasanya ini. Di Jawa dan Betawi, orang menyebutnya duren. Orang Sunda mengenalnya dengan sebutan kadu. Sedangkan di Sumatera, lidah orang sana tetap menyebutnya durian. Adapun di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang dan warga Toraja menyebutnya duliang.

Ada 30 varietas khas Indonesia yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian. Diantara jenis yang cukup dikenal saat ini adalah durian Medan dan Petruk. Adapula durian asli Indonesia yang merupakan buah langka asli Lombok, Nusa Tenggara Barat, yaitu durian Gundul. Seperti namanya, durian ini

kulitnya tidak berduri seperti buah durian pada umumnya. Bentuk buahnya sekilas seperti tempurung kelapa, ukurannya sebesar buah melon dengan bobot 800-900 gr.

Sementara itu, duren Petruk adalah durian dari Jepara. Rasanya manis, aromanya harum, daging buahnya tebal, dan bijinya yang kecil. Durian petruk tergolong unik karena durian ini adalah durian lokal nomor satu yang paling dicari penikmat durian.

Sebenarnya, masih banyak jenis durian varietas unggul yang bisa dikembangkan di nusantara ini, terutama berbagai varian yang banyak tumbuh subur di Pulau Kalimantan. Namun budidaya durian dalam skala komersial masih belum dilakukan di negeri ini. Sehingga, pasar durian kita saat ini masih didominasi oleh durian impor, yaitu dari Thailand.

Durian-durian asli hasil panen dalam negeri masih belum bisa memenuhi pasar sendiri. Pasalnya, jumlah produksinya masih tergantung dengan musim.

Sehingga, tak mengherankan bila durian Thailand lah yang banyak beredar saat ini. Hal itu dibenarkan Alan, pengelola Toko “Rumah Durian” yang memiliki 8 cabang di Jakarta dan sekitarnya. Menurut pengakuannya kepada Info PDN, untuk jenis monthong, kedelapan tokonya bisa menjual lebih dari satu container durian.

Artinya, kita harus banyak belajar dari Thailand yang sudah menata agribisnis durian dengan sangat rapi. Meski hanya empat varietas yang mereka kembangkan, yaitu Monthong, Chanee, Karn You dan Kradhum thong, terbukti durian-durian Thailand bisa mengisi pasar kita. Lantas, apakah yang sudah kita lakukan dengan durian kita sendiri selama ini? (DNY/AMF)

Rona Durian Nusantara

ma tan Mojosongo. Sebagaimana di-beritakan oleh Wawasan, koran sorenya Jawa Tengah, Nuri Surantini (32), pemilik kios durian di Dukuh Slembi menuturkan, jika matang, warna daging buahnya betul-betul merah. ”Rasanya juga berbeda dengan durian lain. Lebih lembut dan ma nis,” terang Nuri.

Menurut Nuri, setiap musim durian, se-lalu saja ada orang yang menanyakan du rian merah. “Tapi selalu saja habis dibeli langganan saya,” ujarnya. Soal harga, untuk durian merah ukuran kecil Nuri menjualnya dengan harga rata-rata sekitar Rp 10 ribu.

Sementara itu, di tanah kelahirannya, yaitu di Kutai, Kalimantan, sensasi durian merah pun mulai dilirik sejumlah pengusaha setempat. Mereka yakin, durian merah berpotensi menguasai pasar buah dunia. Semangat mereka ini juga didukung oleh adanya pusat penangkaran lai (durian merah) di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara

eperti mnya.

seperti ukurannya gan bobot 800-

etruk adalah durian dari aromanya harum, daging

k il D i k

Sehingga, tak mengherankan bila durian Thailand lah yang b k b d t i i H l it dib k Al

dan juga luar negeri. Selain dikirim ke luar daerah, durian merah Kalimantan ini juga sudah diekspor ke mancanegara, yaitu Malaysia dan Singapura. Dikabarkan, pasar Jepang pun pernah tergiur untuk mencicipinya. Namun, permintaan itu belum bisa penuhi. Pasalnya, kapasitas produksinya masih kurang untuk ukuran ekspor dan kebutuhan domestiknya pun belum tercukupi.

Adapun prospeknya ke depan, menjadikan durian merah asli Kalimantan sebagai primadona dunia diyakini bakal men-jadi kenyataan. Apalagi, berbagai va-rietas unggul durian merah ini terus dikembangkan dengan sentuhan tek-nologi, yang konon bisa menjadikan pohon ini bisa dipanen dalam waktu 1 hingga 2 tahun. (DNY/AMF)

(Kukar). Terdata, ada sekitar 27 penangkar di kawasan ini. Mereka ini berhimpun dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Borneo Hijau.

Beberapa informasi tentang tanaman ini, yakni mulai dari varietas-varietasnya, kebijakan pemerintah, hingga prospek pasarnya sudah banyak disosialisasikan. Bahkan, pemerintah setempat kini juga semakin serius melakukan bu di-daya, termasuk membantu warga me-ngembangkan tanaman lai. Dilaporkan, saat ini stok bibit setinggi 40 centimeter yang dibudidayakan oleh para penangkar di Batuah, sampai Juli 2011 sudah mencapai 61.000 pohon.

Dan soal pasar, berdasarkan hasil pengamatan selera konsumen oleh Ga-bungan Kelompok Tani (Gapoktan) Borneo Hijau Batuah, buah lai yang harganya berkisar antara Rp 10 ribu sampai Rp 50 r ibu ini banyak diminati penggemar durian dari dalam

MAJALAH INFO PDN, JULI 201138

Budidaya

Page 39: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Bukan dodol dan jeruk saja yang kini terkenal dari Garut. Geliat kreatifitas warganya dalam mengeksplorasi potensi alamnya memunculkan se jum lah komoditi dan pro duk ung gu lan bernilai eko no mi tinggi yang kian mengagumkan.

Hamparan sawah berjajar sambil terus tersenyum indah menawarkan sejuta pesona. Di belakangnya,

panorama lekak-lekuk pegunungan seolah-olah melambaikan tangan dari kejauhan. Itulah cara Kab Garut menyambut se-tiap orang yang mengunjunginya, ter-ma suk ketika rombongan Info PDN ber kesempatan untuk bersilaturahmi de-ngan nya pertengahan bulan Juni 2011 lalu.

Setelah melakukan perjalanan sekitar 4 jam dari Jakarta, dengan dikawal oleh

sejuknya semilir angin kami pun melewati gerbang Kab Garut dan terus melangkah menuju pusat kota. Sepanjang jalan itu pula kami mencium adanya aroma geliat kreatifi tas warga dan pemerintah Garut yang membuat kami kian penasaran untuk menelusuri jengkal demi jengkalnya.

Ia memiliki 306.519 Ha atau 3.065,19 km dan terletak di bagian selatan Jawa Barat. Posisinya sangat dekat dengan Kota Bandung, Ibu kota dari Provinsi Jawa Barat. Sehingga, ia daerah utama penyangga

dan hitterland bagi perkembangan Kota Bandung. Setiap hari, puluhan jenis ko-mo diti dan produk pertanian maupun per-kebunan yang menjadi kebutuhan se hari-hari warga kota Bandung dan sekitarnya dipasok dari Garut.

Dari komposisi lahannya, Kab Garut terdiri dari sawah 49.455 ha (16,13%), hutan 71265 (23,25%), kebun, tegalan dan perkebunan mencapai 134.095 ha (43,75). Sedangkang sisanya adalah pemukiman, padang ila-lang dan juga lokasi industri. Lahan per-sa wahan banyak ditemukan di Garut Utara, sementara perkebunan dan hutan mendominasi wilayah Garut Selatan.

Kondisi alam itulah yang menjadikan pemerintah Garut bertekad mengukir

Kala GarutKala GarutMerajut Impian:Merajut Impian:Kreatifitas Bertebaran, Puluhan Potensi TerberdayakanKreatifitas Bertebaran, Puluhan Potensi Terberdayakan

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 39

Daerah UnggulanDaerah Unggulan

Page 40: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

prestasi ekonomi dengan berbasis pada pemberdayaan sektor agroindustri dan industri kreatif yang ramah lingkungan dan tetap mempertahankan diri sebagai daerah konservasi yang tetap menjaga keindahan dan kelestarian alamnya.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Garut, Rd Diky Chandra, kepada Info PDN. Menurutnya, untuk mendongkrak ekonomi daerah, Garut akan memberdayakan perdagangan ( agrobisnis ) dan industri kreative berbasis ramah lingkungan. “Adapun untuk Potensi Wisata yang ada, kami akan menjadikannya sebagai etalase bagi ragam potensi – potensi yang ada di Kabupaten Garut,” paparnya.

RAGAM PRODUK DAN KOMODITI KHAS GARUT

Selain indah mempesona, alam Kab Garut sangat subur dan kaya dengan potensi. Sejumlah produk pertanian, perkebunan, dan juga hutannya berhasil membuat Garut dikenal luas dalam dunia perdagangan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Sebut saja Jeruk Garut misalnya. Komiditi ini pernah mengangkat citra Garut sebagai sentra produksi Jeruk di Jawa Barat dan juga Indonesia. Karena itu pula, Perda Kab Garut No. 9 Tahun 1981 menetapkan jeruk garut sebagai komponen penyusun lambang daerah Kabupaten Garut.

Sebagai trademark Kab. Garut, posisi Jeruk pun diperkuat oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 760/KPTS.240/6/99 tanggal 22 Juni 1999. Dalam surat itu Jeruk Garut ditetapkan sebagai Jeruk Varietas Unggul Nasional dengan nama Jeruk Keprok Garut I. Namun, bencana letusan Galunggung membuat ketenaran “Jeruk Garut” ikut terpendam oleh

bangkan menjadi bahan baku pembuatan selai strawberry yang tidak kalah dengan selai sejenis dari luar negeri.

Sedangkan dari dunia peternakan, Domba Garut pun tak kalah tenarnya. “Domba Garut telah dibudidayakan masyarakat Garut sejak lama,” ungkap Pemkab Garut dalam websitenya. Domba yang memiliki fi sik yang besar dan kuat ini, melahirkan seni atraksi laga domba yang di daerah Bayongbong Garut. Domba Garut meru-pakan hasil persilangan segitiga antara domba asli Indonesia, domba Merino dari Asia Kecil dan domba ekor gemuk dari Afrika.

Sejumlah lokasi telah ditetapkan Pemkab Garut sebagai lokasi peternakan untuk mengembangkan peternakan ini. Daerah-daerah itu adalah Kecamatan Wanaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kecamatan Singa-jaya, Kecamatan Banjarwangi, Keca matan Cikajang, Kecamatan Bungbulang. Adapun Kecamatan Cisewu ditunjuk sebagai sentra produksi domba pedaging.

Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Peternakan, populasi ternak domba saat ini mencapai a n g k a 5 0 9 . 0 2 5 ekor. Angk a ini m e n i n g k a t d i -banding tahun-tahun sebelumnya yang belum men-

ketebalan debu letusan yang dikabarkan mencapai 1 meter lebih.

Kini, pemerintah setempat tengah gigih berupaya mengembalikan kejayaan Jeruk Garut buah ciri khas Kabupaten Garut. Tercatat dalam sejarah, pada akhir tahun 1987 populasi jeruk masih tercatat 1,3 juta pohon yang tersebar di lahan seluas kurang lebih 2.600 hektar dengan jumlah produksi yang dihasilkan kurang lebih 26.000 ton/tahun.

Harapannya, selain memberikan nilai ekonomis yang cukup tinggi, keunggulan komparatif dan kompetitifnya akan terus digali agar mampu bersaing dengan Jeruk Medan, Jeruk Pontianak, atau Jeruk Mandarin dan juga Jeruk New Zealand.

Kabar terbaru, di Garut saat ini pun sedang menjamur budidaya

strawberry. Melihat geliat tersebut, pemerintah

setempat tak mau kehilangan mo men-tum. Kepada Info

PDN, Wabup Garut, Diki Chandra mengatakan

bahwa pihaknya akan mendorong strawberry Garut menjadi salah satu komoditas unggulan baru

dari sektor agrobisnis. Dan sekedar informasi, strawberry Garut memiliki

kualitas rasa yang lebih manis. Se-hing ga, sangat potensial untuk dikem-

nama Jeruk Keprok Garut I. Namun, bencana letusan Galunggung membuat ketenaran “Jeruk Garut” ikut terpendam oleh

sedangstr

t

Diki Chbahwa piha

strawberry satu komod

dari sektor aginformasi, straw

kualitas rasa yhing ga, sangat p

ng tercatat di Dinas asi ternak capai

Industri Penyamakan kulit

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, JULI 201140

Page 41: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Batik Garut

capai angka 416.000.

Sementara itu, sektor industri tekstil Kab Garut juga memiliki produk khas yang cukup bisa diandalkan, yaitu “Batik Tulis Garutan”. Produk hasil kreatifi tas warisan nenek moyang ini sudah berkembang di Garut sejak sebelum masa kemerdekaan dan mengalami kejayaan antara tahun 1967 sampai 1985. Menurut data wak-tu, ada sekitar 126 unit usaha yang me-ngem bangkannya. Seiring dengan pe-satnya batik printing/batik cap, batik tulis Garutan sedikit tergerus pasarnya. Namun, dengan momentum fenomena ACI saat ini, industri batik tulis “Garutan” mulai bergeliat kembali.

Bentuk motif batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hidup, dan adat-istiadat orang Sunda. Beberapa perwujudan batik Garut secara visual dapat digambarkan melalui motif dan warnanya. Umumnya, motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hias-nya. Saat ini pengolahan batik garutan

terkonsentrasi di Garut Kota. Rata-rata kapasitas produksi per tahun

adalah 1.600 potong.

Komoditas khas Garut yang juga cukup di-

perhitungkan adalah jakit kulitnya. Produk ini merupakan an-

dalan para pengrajin kulit di Ka-bupaten Garut. Bahan baku produk ini kulit sapi dan juga kulit domba. “Jaket Kulit Garut”, demikian produk ini dikenal di pasaran.

Selain kreatifitasnya yang terus digali dan digalakkan, ada beberapa fakor yang membuat industri jaket kulit ini sangat prospetif dan menguntungkan bagi Kab Garut. Pertama, lokasi Garut berdekatan dengan Kota Bandung sebagai pusat perdagangan pakaian jadi dan juga Jakarta sebagai pusat perdagangan nasional.

Kedua, bahan baku di Kabupaten Garut cukup melimpah. Bahkan, ia memiliki sentra industri kecil penyamakan kulit yang cukup diperhitungkan di tingkat nasional maupun internasional. (Laporan Info PDN, Bulan Juni). Dan saat ini, ada 417 unit usaha formal dan non formal yang meramaikan industri ini.

Dengan serapan tenaga kerja lebih dari 3.000 orang, industri ini memiliki kapasitas produksi per tahun mencapai 50.000 potong Jaket Kulit Mulus dan 200.000 potong Jaket Kulit Sambung. Selain memenuhi permintaan konsumen lokal dan nasional, Jaket Kulit Garut juga sudah merambah ke pasar internasional, seperti Singapura,

Malaysia, Taiwan, Jepang, dll. Data terakhir, jaket kulit Garut diekspor ke Singapura, Malaysia, Taiwan dan Australia dengan volume mencapai 9.488 potong senilai $448.464. Ini menunjukan peningkatan ekpor yang cukup membaik dimana volume ekspor sebelumnya mencapai 5.100 potong senilai US$258.651,0

HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN

Sektor ini juga memiliki potensi yang luar biasa bagi Kab Garut. Sebagai contoh, komoditi teh hitam Garut berhasil mencatat

nilai ekspor yang cukup mengagumkan. Ta-hun 2010 lalu, nilai

ekspornya mencapai 7.707.634,40 US$ dengan volume

5.315.610 Kg. A d a p u n ne gara tu-j u a n n y a , s e b a g a i -

ma na di infor-masikan Kepala

Bidang Perindus trian Dis perindakop Kab Garut, Cucu Ruhyat, teh hitam Garut menembus pasar Inggris, Belanda, Jepang, Australia, Belgia, Italia, Jerman dan Maroko.

Demikian halnya dengan komoditi Ka-retnya. Tahun lalu, Kab Garut berhasil meng ekspor karet dengan volume 1.610.010 Kg dengan nilai 1.754.810,70 USD. Negara tujuannya adalah Singapura dan Jepang. Sementara itu, ekspor minyak Ak ar Wanginya mencatat pen jualan sebesar 25.750 Kg dengan 1.416.250,00.

Itulah potret Garut dengan potensi industri agro dan hasil hutannya. Dan semua itu memberikan sumbangan pada Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) kab Garut, di mana para tahun 2008 mencapai Rp. 10.011 miliar. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 4,30% dari tahun 2005, yaitu Rp. 8.768 miliar. Pemkab yakin bahwa hal ini merupakan indikasi quantum (volume) produk barang/jasa secara umum mengalami peningkatan atau perekonomian Kabupaten Garut secara makro berkembang positif dengan besaran 4,30%.

war

tako

ta.c

o.id

-arut. produk ini

an juga kulitket Kulit Garut”,

roduk ini dikenal

nilai ekspormengaguhun 2010

eksporny7.707.6denga

5.

mmas

Bidang PerDis perindakop Kab Garut, C

terkonsentrasirata kapasita

adalah 1.

Komy

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 41

Daerah Unggulan

Page 42: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

DERAP PEMBERDAYAAN UKM KAB GARUT

Data Pemkab Garut menyebutkan, dari 300 sentra industri yang ada, 194 (82%)-nya adalah industri agro dan hasil hutan. Menariknya lagi, sebagian besar industri ini didominasi oleh industri rumah tang-ga. Laporan Disperindakop Garut menye-butkan, dari 12.602 unit usaha yang ada, 10270 di antaranya aadalah usaha non for mal dan 732-nya baru formal. Sementara itu, tenaga kerja yang diserap oleh sektro non formal adalah 49.119 (73%), sedangkan yang diserap oleh usahya formal hanya 9468.

Dalam rangka mengembangkan semua potensi UKM yang dimiliki, ada beberapa ke giatan dan program strategis Pemkab Garut yang tergolong cukup inovatif dan sangat kreatif. Diantaranya, saat ini Pemkab tengah mengembangkan pembangunan UKM mart, SALEH (Saung Oleh-oleh) seba-gai sentra UKM berbasis pariwisata, dan juga pembangunan rumah kemasan.

Disamping itu, Pemkab juga membantu pengadaan alat Industri dan pelatihan pengolahan di sektor agro (agro industri) seperti Kopi, teh, gula aren, akar wangi,

dan mengadakan pelatihan manage-ment usaha per da-gangan.

Satu lagi yang me-narik, bahwa Pemkab juga melukan satu te robosan promosi b e r u p a pem bangun TOILET INFORMATION CENTER di lokasi startegis (lintas eksternal), yaitu sebuah media promosi dan informasi berupa toilet yang diluarnya dihiasi dengan papan informasi ragam potensi daerah Garut. “Hingga saat ini sudah terbangun TIC di 2 titik di Kab Garut berkat bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ,” papar Rd Diky Chandra.

Ada beberapa program lain yang juga cukup fantastis dan tengah dilakukan oleh Pemkab Garut. Di antaranya adalah rencana pembangun Art Center Plus. Yakni, berupa sebuah kawasan yang di dalamnya terdiri dari : Ragam Agro culture, Kuliner khas Garut, Pengolahan industri unggulan Garut (Dodol, batik dll), Permainan tradisional dan modern anak, Saung Seni dikaitkan dengan muatan lokal dinas pendidikan, Relokasi PKL Basah. Menurut keterangan Rd Diky

Chandra, saat ini sudah ada anggaran 2011 sebesar 4 Milyar untuk pembebasan tanah, yaitu bantuan dari Gubernur Jawa Barat

Kemudian, untuk lebih memaksimal po-tensi domba Garut sebagai salah satu trade marknya, Pemkab sedang mengembangkan pembanguan Kawasan Domba Indonesia. Secara konsep, kawasan ini akan dijadikan sebagai sentra pelestarian seni tradisional, sentra perdagangan ternak unggulan dan UkM kuliner, kerajinan tangan dan UKM berbasis budaya. “Kami memiliki misi untuk membentuk budaya menjadi budi daya,” imbuh Rd Diky Chandra yang juga dikenal sebagai seorang artis ini.

Sungguh, perjalanan ke Garut pun men-jadi sangat mengesankan. Walhasil, se-

be lum meninggalkan Kab Garut, tentu tak lengkap bila kita tak

menenteng dodol Ga rut untuk keluarga di ru-mah. Makanan khas y a n g i k u t m e n j a d i “ikon” Kab Garut ini su dah dikembangkan se jak tahun 1926. Ko-non, yang mempo pu-lerkannya waktu itu adalah seorang pe ngu-saha wanita berna ma Ibu Karsinah.

Menurut catatan Pemkab Garut, rata-rata kapasitas produksi dodol per tahun adalah 4.378 ton. Dan kini, in-dustri dodol Garut sudah luar biasa ber-kembang pesat, terutama dalam hal inovasi produk dan kreatifi tas kemasannya.

Dalam perjalan pulang, Info PDN me-nyempatkan diri memborong dodol Garut gaya baru yang disebut dengan Cocodot (Coklat dodol) dengan berbagai macam rasa buah yang disediakannya. Namun, ada satu hal yang membuat dodol Garut saat ini lebih menarik: kemasannya benar-benar menggoda selera membeli.

Akhirnya, kami pun membeli beberapa coklat dodol yang dikemas dengan kotak dari bahan tikar dan juga dari bungkus-bungkus ekslusif yang elegan dan cantik menawan seperti potensi alam dan eko-nomi Kab Garut yang menggemaskan.

(DC/AMF/ Berbagai sumber)

Merk Chocodot (varian produk coklat) dengan sentuhan packaging yang kreatif

ui b e r u p a

be lum mententu ta

meu

Garut rata rata k

MAJALAH INFO PDN, JULI 201142

Daerah Unggulan

Page 43: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Banyak orang Indonesia tak kenal pasir kuarsa, alih-alih nilai ekonominya. Padahal, komoditi yang satu ini

cukup melimpah di Indonesia, terutama di kawasan pesisir atau tepi lautan kita. Bahkan, pasir kuarsa juga banyak dite-mukan daerah pinggiran sungai dan danau. Ada alasan ilmiah yang menjadikan komoditi ini meruah di negeri tercinta ini, yaitu kondisi alam Indonesia yang hampir setengahnya berupa batuan beku asam sebagai sumber pembentuk bahan galian tersebut.

Pasir kuarsa adalah salah satu jenis bahan galian. Unsur paling dominan yang dikan-dungnya adalah kristal-kristal silika (SiO2) dan juga senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Dan bahan galian yang satu ini merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan inilah yang kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.

Endapan itu biasanya dijumpai dalam

jumlah yang cukup besar dan terlihat memutih di sepanjang tepi sungai, danau atau pantai tersebut. Itulah sebabnya, di Indonesia ini pasir kuarsa juga sering disebut dengan nama pasir putih. Namun, adapula yang menyebutnyaa pasir silika dikarenakan kandungan unsur silika SiO2 paling dominan.

Secara ilmiah, komposisi kandungan pasir kuarsa terdiri dari gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O. Adapun warnanya, kadang putih bening dan terkadang juga berwarna lain. Semua itu tergantung pada senyawa pengotornya. Ciri lainnya, kekerasan pasir kuarsa berkisar 7 (skala Mohs), berat jenisnya antara 2,50 – 2,70 titik lebur 1715 derajat Celcius. Sedangkan bentuk fi siknya adalah berbentuk kristal hexagonal. Dan pasir kuarsa memiliki panas sfesifi k 0,185 dan konduktivitas panas 12 – 1000 derajat Celcius.

Sejumlah penemuan tentang manfaat pasir kuarsa telah banyak diterapkan, terutama dalam dunia industri. Yakni, sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan

pendukung. Tercatat, pasir kuarsa banyak dimanfaatkan oleh industri manufaktur sebagai bahan baku utama industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).

Sedangkan fungsinya sebagai bahan pendukung, pasir kuarsa juga sudah banyak dimanfaatkan. Misalnya, dalam industri cor, bahan cetakan pada pengecoran logam, bata tahan api (refraktori), indus-tri perminyakan dan pertambangan, khu-susnya pada kegiatan pengeboran.

Berdasarkan data dari pelbagai penelitian, cadangan pasir kuarsa Indonesia tersebar di beberapa daerah. Namun, yang terbesar terdapat di Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kali-mantan Selatan, Pulau Bangka dan Beli-tung. Menurut satu penelitian, besarnya potensi pasir kuarsa di daerah-daerah ini adalah dikarena kemungkinan batuan di daerah-daerah tersebut bersifat asam.

Sebuah sumber menyebutkan, jumlah cadangan pasir kuarsa diperkirakan

Potensi DibalikPotensi Dibalik KemilauKemilauPasirPasirKuarsaKuarsaCadangan pasir kuarsa di Indonesia sangat melimpah. Potensi ekonominya juga cukup besar. Kemen terian Per da gangan telah menge luar kan kebi jakan strategis ter kait per dagangannya. Yakni, seba gai upaya agar kekayaan alam ne geri ini tidak begitu saja dieksploitasi.

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 43

Produk Unggulan

Page 44: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

sekitar 4,55 milyar ton, dengan perin-cian 78,6 juta ton cadangan terukur, 12,4 juta ton terindikasi, 21,3 juta ton tereka dan 4,4 milyar cada-ngan hipotetik. Cadangan pasir kuarsa yang terbesar terdapat di Sumatera Barat, yaitu sekitar 82,5% dari cadangan yang ada di Indonesia. Berikutnya adalah Ka-li man tan Barat, Jawa Barat, Sumatera Sela tan.

Soal kualitas, mutu pasir kuarsa yang terbaik terdapat di daerah Kalimantan Selatan. Pasalnya, kadar silika (SiO2) pasir kuarsa dari daerah ini berkisar antara 98,7 - ¬99,9%. Posisi kedua dipegang oleh pasir kuarsa dari Bangka dan Belitung dengan kadar SiO2 antara 97,6 - 98,53%.

NILAI EKONOMI SILIKA

Silika atau SiO2 merupakan unsur paling dominan yang dikandung oleh pasar kuar-sa. Temuan terbaru membuktikan bahwa unsur ini bukan hanya bisa menjadi bahan baku pembuat keramik, semen, atau kaca, tapi juga bisa menjadi bahan dasar utama pembuatan photovoltaic (panel surya).

Dari jumlah data cadangan pasir kuarsa yang ada, Indonesia bisa menjadi negara penghasil Photovoltaic (panel surya) terbesar di dunia. Sebagai gambaran, di Sumatera Utara saja, Indonesia memiliki

1 2 j u t a t o n pasir kwarsa.

Ini merupakan pe luang. Sebab,

hingga saat ini, ba-han baku lempe ngan

sel yang digunakan untuk industri manufaktur panel sur-

ya di Indonesia masih diimpor dari Jerman. 

Perlu dicatat, bahwa silika atau dikenal dengan silikon dioksida (SiO2) sendiri adalah senyawa yang banyak ditemukan dalam bahan-bahan pertambangan yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa kotor yang menempel saat proses pengen-dapan. Biasanya silika diperoleh melalui proses penambangan yang dimulai dari menambang pasir kuarsa sebagai ba-han baku. Setelah itu dilakukan proses pencucian untuk membuang elemen-ele men kotor yang lalu dipisahkan dan dikeringkan kembali sehingga diperoleh pasir dengan kadar silika yang lebih besar. Pasir inilah yang ke mudian dikenal juga dengan pa sir silika. 

Soal harga jual, di pasaran umum pasir silika standar dibandrol para pengecer dengan harga Harga pasir silika standar Rp 100.000,- per sak (+/-50kg dan Rp 70.000,- per sak (+/-25kg). Adapun untuk pembelian jumlah besar, yaitu minimal 7 ton, seorang agen mematok harga Rp 900,- per kg.

Andi Arianto misalnya, pedagang pasir silika dari Bogor mengaku kepada Info PDN

bahwa dirinya menjual pasir kuarsa dengan harga Rp 800,- /kg untuk pasir silika yang mengandung kadar besi maksimal 0,1 dan biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan kaca. Dan menurut pedagang yang punya langganan tetap dari Surabaya dan Jakarta ini, bisnis pasir silika ini masih prospektif.

Sementara itu, untuk pasir silika kualitas super, harganya bisa mencapai Rp 150.000,- per kg. Bahkan, jika sudah sudah diolah lagi menjadi mikro silika atau nano silika, maka harga perkilonya bisa sampai Rp3 juta. Se dangkan untuk ekspor, beberapa waktu lalu komoditas pasir silika asal Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dijual ke Cina dengan harga US$18.700 untuk 92 meter kubik.

Demikianlah. Secara ekonomi, pasir kuar-sa dengan kandungan unsur silikanya ber potensi menghasilkan keuntungan dan juga bisa menambah devisa negara. Meski demikian, pemerintah tetap me-ngeluarkan satu kebijakan strategis un-tuk mengatur lalulintas perdagangan pa sir kuarsa agar tidak terjadi praktek-prak tek ekspor yang merugikan negara. Yakni, melalui Permendag No.02/M-DAG/PER/1/2007 yang mengatur masalah tata aturan ekspor pasir silica.

Dalam aturan tersebut, dijelaskan bahwa pemerintah hanya mengizinkan ekspor silika olahan, yakni dalam bentuk kemas dan dalam jumlah yang ditentukan. Bah kan, aturan ekspor silika ini dibuat cukup ketat agar memastikan tidak ada penyelundupan.

(DNY/AMF/Berbagai sumber)

emesel.com

4 ha

MAJALAH INFO PDN, JULI 201144

Produk Unggulan

Page 45: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Kemendag Selenggarakan Edukasi Gerakan Konsumen Muda Cerdas

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu, didampingi Kepala BPOM Kustantinah, Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag Nus Nuzulia Ishak, dan Direktur Pemberdayaan Konsumen Srie Agustina, serta jajaran Kementerian Perdagangan, hari ini (13/07) menggelar acara Edukasi Gerakan Konsumen Muda Cerdas di SMP Negeri 19 Jakarta Selatan. Gerakan ini merupakan upaya memberikan edukasi dan pemahaman sejak usia dini mengenai hak dan tanggung jawab masyarakat sebagai konsumen. Melalui gerakan ini Kemendag memperkenalkan dan mensosialisasikan kepada siswa-siswi dari berbagai sekolah SMP dan SMA tentang hak-hak mereka sebagai konsumen seperti yang tekah diatur dalam UU Perlindungan Konsumen. (rdk)

Mendag TinjauJalur Distribusi Ekspordi Perbatasan RI-PNG

MENTERI Perdagangan dan jajaran Kemendag dalam kunjungannya ke Jayapura hari ini (25/06) selain meninjau Pasar Skouw juga melakukan peninjauan jalur distribusi arus barang ekspor di perbatasan RI-PNG, tak jauh dari pasar Skouw. Dalam sambutannya di depan para pedagang pasar Skouw dan tokoh masyarakat setempat, Mendag mengatakan bahwa pembangunan pasar tersebut diharapkan akan memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat Skouw. Pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Skouw ini, mengingat letaknya di perbatasan, sangat membutuhkan peran aparat keamanan TNI/Polri dan aparat perbatasan lainnya, seperti imigrasi, beacukai, dan karantina, karena itu aparat di perbatasan akan berperan sebagai ‘sabuk pengaman’ ekonomi perbatasan.

Usai mengadakan kunjungan ke perbatasan, Mendag melanjutkan perjalanannya menuju dua sentra industri khas Papua, yaitu industri Batik Papua dan satu industri pengolahan air mineral kemasan.

Mendag Berbicara di Batik Summit Lunch Meeting

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu, siang ini ( 11/7) berbicara pada acara World Batik Summit Lunch Meeting. Jamuan makan siang ini dilakukan dalam rangka menyambut World Batik Summit 2011 yang rencananya akan dilakukan pada bulan Oktober 2011. Dalam sambutannya Mendag mengajak seluruh aspek masyarakat Indonesia untuk ikut mendukung program World Batik Summit 2011 yang diadakan untuk kedua kalinya. Program ini diadakan tidak hanya untuk mempromosikan Batik Indonesia kepada masyarakat dunia tapi juga untuk mengenali lebih jauh tentang Batik yang merupakan Heritage Culture, sehingga masayarakat dunia bisa lebih menghargai Batik.

Khitanan Massal di Kemendag

DALAM rangka meningkatkan pelayanan bidang kesehatan di lingkungan Kemendag, Keluarga Besar Kementerian Perdagangan bersama Unit Balai Kesehatan Biro Umum Sekretariat Jenderal, menyelenggarakan kegiatan sosial khitanan massal yang diikuti 45 (empat puluh lima) putera para pegawai Kemendag di Jakarta, hari ini Selasa (28/06).

Sosialisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri

DIREKTORAT Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq. Direktorat Dagang Kecil Menengah dan

Produk Dalam Negeri (Dit. DKM & PDN) bekerjasama dengan Dinas Perindag Propinsi Nusa Tenggara Barat, pada hari Kamis (16/06), mengadakan sosialisasi ACI kepada para mahasiswa, siswa SMU dan SMP di Hotel Lombok Raya, Mataram.

Mendag TinjauPasar Induk Beras Cipinang

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu beserta Menteri Pertanian Suswono dan Dirut Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menijau Pasar Induk Beras Cipinang (07/07). Turut dalam rombongan ini beberapa jajaran pejabat Kementerian Peradangan. Mendag meninjau beberapa kios beras yang berada di lingkungan Pasar Induk Beras Cipinang dengan kualitas yang berbeda-beda. Pada setiap kios yang didatangi, beras yang ditemukan sudah baik kualitasnya, bersih dan tidak berbau.

Setelah melakukan peninjauan pasar, Mendag beserta rombongan mengadakan rapat koordinasi yang membahas persiapan pemerintah terhadap pengadaan beras di seluruh wilayah Indonesia, khususnya dalam rangka menjelang bulan Ramadhan pada bulan Agustus mendatang.

Wamendag pada Seminar Peningkatan Kinerja Logistik Nasional

WAKIL Menteri Perdagangan Mahendra Siregar hari ini (28/06) menjadi pembicara pada Seminar Peningkatan Kinerja Logistik Nasional dengan tema Menuju Logistik Nasional yang Terintegrasi Secara Lokal dan Terhubung Secara Global. Seminar berlangsung di Graha Swala Kantor Kementerian Perekonomian Jakarta dan dibuka secara resmi oleh Deputi Menko Perekonomian Edi Putra Irawadi. Pada kesempatan tersebut Wamendag menjelaskan tentang Kesiapan Logistik Nasional Menghadapi ASEAN Economic Community 2015. (apn)

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 45

Agenda

Page 46: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Kerak telor special

AWALNYA dengan gerobak dorong, Sumarto (36) berdagang sayuran di Jakarta. Setiap dini hari

sekitar jam 3 an, di mana orang sedang nyenyak-nyenyak tidur, lelaki asal purworejo itu harus segera

mendorong gerobaknya menuju pasar Minggu yang berjarak lebih kurang 2 km dari kontrakan-

nya. Suasana gelap dan dinginnya malam serta rasa ngantuk yang masih terbawa dalam sejam

perjalanan namun tak pernah mam pu mematahkan semangat Sumarto untuk selalu mendapat sayuran

segar dan murah yang biasa dilelang di pasaritu pada setiap dini hari.

Selama 3 tahun Sumarto keliling berdagang sayuran dengan gerobak dorongnya. Selama itulah

ia hanya bisa mengirim uang yang jumlah hanya cukup untuk buat makan istri dan dua anaknya di-

kampung. Belum lagi tahun depan anak sulungnya sudah cukup umur untuk mulai bersekolah. Tentu

Sumarto harus berpikir keras untuk menambah pendapatannya agar bisa menjamin keperluan

biaya sekolah anaknya nanti.

Akhirnya dengan modal seadanya, Sumarto menyatukan gerobaknya dengan motor bekas yang baru dibelinya. Diharapkan dengan gerobak motor yang dibuatnya bisa menjadi solusi untuk menam-

bah pendapatannya. Kini saat dia berbagi cerita pada Info PDN, terhitung Sumarto sudah 4 bulan keliling berdagang sayur selalu dengan gerobak

motornya. Hasilnya pun amat fantastis meningkat 100 persen lebih dari pendapatan se be lumnya. Hal

ini bukan saja lantaran lebih cepat habis sayuran yang laku terjual karena ber tam bah banyaknya

jumlah pelanggan dan titik lokasi yang lebih cepat bisa disambangi. Tapi juga lantaran gerobak motor

roda tiga miliknya telah membantu Sumarto sukses dalam berspekulasi me nambah omzet lewat pe-

ningkatan jumlah kapa sitas sayuran yang dijualnya.

Kini jumlah pengguna motor roda tigadi Indonesia sudah kian banyak. Di desa maupun

di kota, motor roda tiga biasa dijumpai dengan berbagai aktifi tas dan bentuk model modifi kasi

yang dibuat bengkel maupun pabrikan.

Semua itu sebagai pertanda motor roda tigasudah menjadi pilihan dalam menopang

transportasi orang maupun barang. Dengan har ganya yang lebih murah dibanding mobil,

efi sien, berbahan bakar irit, dan memiliki kapa sitas pengangkutan yang cukup lumayan. Tidak salahkalau orang menyebut motor roda tiga sahabat

sejatinya bagi yang berniaga.

Motor Roda Tiga

Sahabat SejatiDalam Berniaga

TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, JULI 201146

Frame

Page 47: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Menunggu pembeli Hujan bukan masalah

MAJALAH INFO PDN, JULI 2011 47

Page 48: DITJEN PDN/MJL/75/VIII/2011 PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Juli_2011.pdf> Sejenak Mengincar Pasar Jajanan Putaran Uangnya Menawan, ... P > Salam bahagia ... pembaca

Diterbitkan Oleh :DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERIhttp://ditjenpdn.kemendag.go.id

www.kemendag.go.id

PPKI 2011 adalah bentuk nyata dari kolaborasi pemerintah, untuksama-sama mengangkat produk kreatif Indonesia yang akan mendorong ekonomi

kreatif Indonesia untuk masa kini dan masa yang akan datang.

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA