DITERBITKAN OLEH - PTA Semarangpta-semarang.go.id/images/file2017/reviu renstra 2015-2019.pdf ·...
Transcript of DITERBITKAN OLEH - PTA Semarangpta-semarang.go.id/images/file2017/reviu renstra 2015-2019.pdf ·...
DITERBITKAN OLEH :
PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG
Jl. Hanoman No. 18 Semarang, telepon : 024 760 0803 dan Fax. : 024 7603866.
website: www.pta-semarang.go.id , email: [email protected]
Pengadilan Agama merupakan Pengadilan yang bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan,
wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shodaqoh dan ekonomi syari'ah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006
dan telah disempurnakan menjadi Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang
Peradilan Agama.
Visi
Misi
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan
dan transparansi;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan
dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat;
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan
efisien;
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan
yang efektif dan efisien;
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengadilan Tinggi Agama Semarang sebagai salah satu Pengadilan Tingkat
Banding yangmempunyai wilayah yurisdiksi cukup besar yaitu 36 Pengadilan
Agama se-Jawa Tengah, Oleh karena itu manajemen yang berorientasi pada hasil
dan perencanaan strategis merupakan hal terpenting. Pengadilan Tinggi Agama
Semarang berupaya sesegera mungkin untuk mendefinisikan apa yang akan
dicapai oleh organisasi, mengidentifikasikan strategi, memperjelas prioritas
organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut.
Rencana Strategis2015 - 2019 ini akan menggambarkan kondisi
perkembangan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Agama Semarang dalam
melaksanaan tugas pokok dan fungsi peradilan, disamping itu didalamnya juga
tergambar pelaksanaan penyiapan sarana dan prasarana yang digunakan sebagai
pendukung kinerja Peradilan Agama se- Jawa Tengah. Keberhasilan pelaksanaan
peran dan fungsi Pengadilan Tinggi Agama ini sangat memerlukan dukungan
berupa komitmen pimpinan serta seluruh unsure civitas peradilan terhadap
keberadaan dan peranan yang diemban Pengadilan Tinggi Agama Semarang.
Kami menyadari bahwa perencanaan strategis bukanlah sesuatu yang
statis, akan tetapi merupakan suatu proses yang dinamis dan harus terus
menerus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perencanaan
strategis Pengadilan disusun sebagai suatu siklus berkelanjutan, yang akan
mendasari kegiatan organisasi sehari-hari, dan akan menjadi ajang komunikasi
antara organisasi dengan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Kami
bersyukur walaupun dengan keterbatasan kuantitas sumber daya manusia yang
i
ada di Pengadilan Tinggi Agama Semarang, namun atas kerjasama yang baik dari
semua pihak, buku Rencana Strategis 2015 - 2019 ini dapat disusun dengan
optimal.
Semoga buku Rencana Strategi 2015 - 2019 ini dapat bermanfaatdan dapat
dijadikan bahan acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran
(operational plan); penyusunan rencana kinerja (performance plan); pelaksanaan
tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan; serta penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Semarang dan Pengadilan Agama
se- Jawa Tengah.
Semarang, 29 Januari 2016 K E T U A,
Drs. H. Mansur Nasir,S.H.,M.H. NIP: 19501018 197903 1 003
ii
Daftar Isi
Prakata.............................................................................................................. i
Daftar Isi ...........................................................................................................
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019
Pendahuluan ............................................................................................... 1
1. Kondisi Umum ......................................................................................... 1
1.1. Sejarah Singkat ................................................................................. 2
1.2. Dasar Hukum Pembentukan ............................................................. 3
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi................................................................... 4
1.4. Kekuasaan dan Kewenangan Peradilan Agama ................................ 4
1.5. Potensi dan Permasalahan ............................................................... 9
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ...................................................... 13
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis .................................................. 14
2.1. Visi .................................................................................................. 15
2.2 Misi ................................................................................................. 15
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis .......................................................... 16
2.4. Indikator Kinerja Utama .................................................................. 16
2.5. Program dan Kegiatan ..................................................................... 19
Arah Kebijakan Dan Strategi ........................................................................ 21
3. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Tinggi Agama Semarang ........... 22
3.1. Peningkatan Kinerja ......................................................................... 22
3.2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ............................................ 23
Penutup ...................................................................................................... 25 Lampiran - Lampiran
iii
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
BAB I Pendahuluan
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
1. Kondisi Umum
engadilanTinggi Agama Semarang sebagai salah satu kawal depan Mahkamah
Agung RI mempunyai tugas yang sangat berat, baik yang berkenaan dengan
penyiapan sarana dan prasarana pendukung kinerja aparatur Peradilan Agama
se Jawa Tengah maupun yang berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan sumber
daya manusia, hal ini dalam rangka meningkatkan kinerja Peradilan Agama se Jawa
Tengah agar mampu memberikan pelayanan prima dan sewajarnya kepada masyarakat
pencari keadilan. Pengadilan Tinggi Agama Semarang beralamat di jalan Hanoman No.
18 Semarang, dengan nomor telepon : 024 760 0803 dan Fax. : 024 7603866. Pengadilan
tingkat banding ini memiliki website di alamat:www.pta-semarang.go.iddan
email:[email protected]
Dengan mewilayahi 36 satuan kerja
Pengadilan Agama yang tersebar di 36 Kota
dan Kabupaten se-Jawa Tengah serta
mempunyai 1.125orang pegawai
menjadikan kendala tersendiri dalam
mewujudkan idealism institusi. Lebih-lebih
sejak tahun 2009 Pengadilan Tinggi Agama
Semarang diangkat menjadi Koordinator
Wilayah 4 (empat) Lingkungan Peradilan se-
Jawa Tengah yang salah satu tugasnya
adalah menjadi penanggung jawab
administratif terhadap kebenaran pelaporan
Keuangan dan pelaporan Barang Milik Negara yang bermuara pada Laporan Keuangan
(LK) masing-masing satuan kerja.
Dengan demikian, agar tugas dan tanggung jawab institusi dapat berjalan
prima,maka dibutuhkan tekad yang kuat dan perjuangan yang keras serta konsentrasi
tinggi seluruh aparatur Pengadilan Tinggi Agama Semarang
dalammelaksanakantugaspokokdanfungsinya.
P
1
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
1.1. Sejarah Singkat
Sejarah terbentuknya Pengadilan Tinggi Agama Semarang tidak akan terlepas dari
sejarah berdirinya Peradilan pada umumnya dan terbentuknya Mahkamah Islam Tinggi.
Era sebelum penjajahan
Sebelum masuknya Islam ke Indonesia, dimana pada saat itu masih sangat kental
dengan kebudayaan Hindu, sistem Peradilan yang ada terbagi dua macam peradilan
yaitu Peradilan Pradata dan Peradilan Pandu. Peradilan Pradata adalah peradilan yang
berkenaan dengan urusan urusan raja, sedangkan Peradilan Pandu adalah peradilan
yang mengurusi selain yang berkenaan dengan urusan raja.
Dengan masuknya agama Islam ke Indonesia yang dibawa oleh pada saudagar dari
Mekah dan Madinah pada abad ketujuh Masehi, sistem Peradilan tersebut kemudian
diubah oleh Raja Mataram Sultan Agung. Perubahan itu dimulai dengan adanya
perubahan nama dari Peradilan Pradata diganti menjadi Peradilan Surambi. Begitu
jugamengenai tempat Peradilan yang semula dilaksanakan di Sitihinggil dan
dilaksanakan oleh Raja, dialihkan ke serambi Masjid Agung dan dilaksanakan oleh para
Penghulu yang dibantu oleh para Alim Ulama.
Pada akhir pemerintahan kerajaan Mataram ada perkembangan sistem peradilan
ditandai dengan munculnya tiga macam peradilan yaitu Pengadilan Agama, Pengadilan
Drigama dan Pengadilan Cilaga. Pengadilan Agama mengadili perkara berdasar hukum
Islam, Pengadilan Drigama mengadili perkara berdasarkan dengan hukum Jawa Kuno
sedang Pengadilan Cilaga adalah Pengadilan wasit atau yang berhubungan dengan
sengketa Perniagaan.
Era Penjajahan Belanda
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa sistem peradilan Islam telah ada seiring
dengan masuknya agama Islam ke Indonesia, sehingga telah mempunyai kedudukan
yang kuat dalam masyarakat Indonesia, hal ini ditandai dengan munculnya kerajaan-
kerajaan Islam diwilayah Nusantara yang melaksanakan hukum Islam dan
melembagakannya dalam suatu sistem peradilan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan sistem pemerintahan diwilayah kekuasaannya.
Dengan melihat sistem hukum yang telah ada dan berkembang dimasyarakat pada saat
itu, maka pemerintah Hindia Belanda membentuk lembaga peradilan bagi masyarakat
Islam pada tahun 1938.Pada saat itudimulailah babak baru secara resmi struktur
Peradilan Agama , yaitu dengan dibentuknya Mahkamah Islam Tinggi pada tanggal 1
2
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
Januari 1938 berdasarkan Surat Gubernur Jenderal Belanda tanggal 12 Nopember 1937
No. 18 dan berkedudukan di Surakarta.
Masa Penjajahan Jepang
Namun pada masa pendudukan Jepang Mahkamah Islam Tinggi mengalami kesulitan
dan pada bulan Maret 1942 harus ditutup serta dilakukan penyegelan terhadap kantor
Mahkamah Islam Tinggi . Namun pada tanggal 18 Mei 1942 Mahkamah Islam Tinggi
boleh dibuka kembali dengan berubah namaKaikyoo Kootoo Hooin.
Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, atas usul Menteri Agama maka Pemerintah pada tanggal 26
Maret 1946 menerbitkan Penetapan Pemerintah Nomor 5 tahun 1946, yang berisi
tentang penyerahan Mahkamah Islam Tinggi dari Menteri Kehakiman kepada Menteri
Agama.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan keluarnya ketentuan bahwa tempat dan
kedudukan Pengadilan Tingkat Banding harus terletak di ibukota propinsi, maka pada
tanggal 23 Juni 1987 Mahkamah Islam Tinggi Surakarta berpindah kedudukan dari
Surakarta ke Semarang dengan nama Pengadilan Tinggi Agama Semarang.
1.2. Dasar Hukum Pembentukan
1. Pengadilan Tinggi Agama semarang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 18 tanggal 12 Nopember 1937 dengan
nama ‘Hof Voor Islamietische Zaken.
2. Mahkamah Islam Tinggi berdiri sejak tanggal 1 Januari 1938 berdasarkan surat
Gubernur Jenderal Belanda Nomor 18 tanggal 12 Nopember 1937.
3. Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 71 tahun 1976 tentang Pembentukan
Mahkamah Islam Tinggi di Surabaya dengan menyebutkan sebagai cabang dari
Mahkamah Islam Tinggi yang berkedudukan di Surakarta.
4. Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 6 tahun 1980 tentang Perubahannama
Mahkamah Islam Tinggi di Semarang manjadi Pengadilkan Tinggi Agama Semarang.
5. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama pasal 106 yang
berbunyi :
a. Semua Badan Peradilan Agama yang telah ada dinyatakan sebagai Badan
Peradilan Agama menurut Undang-Undang ini.
b. Semua peraturan pelaksanaan yang telah ada mengenai Peradilan Agama
dinyatakan tetap berlaku selama ketantuan baru berdasarkan Undang-Undang
3
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
ini belum dikeluarkan, sepanjang peraturan itu tidak bertentangan dengan
Undang-Undang ini.
6. Perma Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan.
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Sebagai Pengadilan Tinggat Banding,
Pengadilan Tinggi Agama Semarang
bertugas dan berwenang mengadili perkara
yang menjadi kewenangan Pengadilan
Agama dalam Tingkat Banding.Disamping
tugas dan kewenangan tersebut, Pengadilan
Tinggi Agama Semarang mempunyai fungsi :
1. Memberikan pelayanan teknis
yudisial dalam perkara banding.
2. Memberikan pelayanan dibidang
administrasi perkara banding.
3. Memberi keterangan, pertimbangan
dan nasehat tentang hukum Islam kepada Instansi Pemerintah se Jawa Tengah
apabila diminta.
4. Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera, Sekretaris, Jurusita didaerah hukum Pengadilan Tinggi Agama
Semarang.
5. Mengadakan pengawasan terhadap jalannya peradilan serta menjaga agar
diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
6. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Semarang dan Pengadilan Agama se Jawa Tengah.
Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainya dalam pembinaan hukum agama seperti
pelayanan riset/penelitian, penyuluhan hukum, monitoring istbat kesaksian rukyat hilal
dan memberikan keterangan/nasehat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan
waktu shalat.
1.4. Kekuasaan dan Kewenangan Peradilan Agama
Berdasarkanpasal 49 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan kini telah diubah dan
4
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
ditambah dengan Undang-undangNomor 50 tahun 2009 TentangPeradilan Agama,
kekuasaan dan kewenangan Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam
dibidang :
a. Perkawinan;
b. Waris;
c. Wasiat;
d. Hibah;
e. Wakaf;
f. Zakat;
g. Infak;
h. Shadaqah;
i. Ekonomi Syariah;
Adapun yang dimaksud dengan “Perkawinan” adalah hal-hal yang diatur dalam
Undang-undang mengenai perkawinan yang berlaku dan dilakukan menurut syariah,
antara lain :
1. Izin beristeri lebih dari seorang;
2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berusia 21 tahun, dalam hal
orangtua, wali atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat;
3. Dispensasi kawin;
4. Pencegahan perkawinan;
5. Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah;
6. Pembatalan perkawinan;
7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan isteri,
8. Perceraian karena talak;
9. Gugatan perceraian;
10. Penyelesaian harta bersama;
11. Penguasaan anak;
12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang
seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya;
13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas isteri
atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas isteri;
14. Putusan mengenai sah tidaknya seorang anak;
15. Putusan mengenai pencabutan kekuasaan orang tua;
16. Pencabutan kekuasaan wali;
17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan seorang
wali dicabut;
5
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
18. Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18 tahun
yang ditinggal kedua orang tuanya;
19. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada di bawah
kekuasaannya;
20. Penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak berdasarkan
hukum Islam;
21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan
perkawinan campuran;
Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan dan sejalan menurut ketentuan peraturan yang lain;
Yang dimaksud dengan ’Waris‘ adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris,
penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris,
dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan
atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris,
penentuan bagian masing-masing ahli waris.
Yang dimaksud dengan ‘Wasiat‘ adalah perbuatan seseorang memberikan suatu
benda/manfaat kepada orang lain atau lembaga/badan hukum, yang berlaku setelah
pemberi wasiat tersebut meninggal dunia.
Yang dimaksud dengan ‘Hibah‘ adalah pemberian suatu benda secara suka rela
dan tanpa imbalan dari seseorang atau badan hukum kepada orang lain atau badan
hukum untuk dimiliki.
Yang dimaksud dengan ‘Wakaf‘ adalah perbuatan seseorang atau sekelompok
orang (wakif) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagaian harta benda
miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut
Syariah.
Yang dimaksud ‘Zakat‘ adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim
atau badan hukum yang dimiliki orang muslim sesuai dengan ketentuan Syariah untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya.
Yang dimaksud dengan ‘Infaq‘ adalah perbuatan seseorang memberikan sesuatu
kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik berupa makan, minuman,
mendermakan, memberikan rizki berdasarkan rasa ikhlas, dan karena Allah
SubhanahuWataala.
6
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
Yang dimaksud dengan ‘Shadaqah‘ adalah perbuatan seseorang memberikan
sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan hukum secara spontan dan sukarela
tanpa dibatasai oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap ridlo Allah
Subhanahuwataala dan pahala semata.
Yang dimaksud dengan ‘EkonomiSyariah‘ adalah perbuatan atau kegiatan usaha
yang dilaksanakan menurut prinsip-prinsip Syariah, antara lain meliputi :
a. Bank Syariah;
b. Lembaga Keuangan Mikro Syariah;
c. Asuransi Syariah;
d. Reasuransi Syariah;
e. Reksadana Syariah;
f. Obligasi Syariah;
g. Surat berharga berjangka menengah Syariah;
h. Sekuritas Syariah;
i. Pembiayaan Syariah;
j. Pegadaian Syariah;
k. Dana pensiun Lembaga Keuangan Syariah, dan
l. Bisnis Syariah,
Untuk mendukung seluruh pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut,
Pengadilan Tinggi Agama Semarang mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :
7
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2010-2014 disusun dalam koridor
Rencana Strategis Mahkamah Agung RI dalam rangka pemenuhan tugas pokok dan
fungsi di atas. Diharapkan dengan adanya Rencana Strategis ini, pemenuhan tugas
pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Agama Semarang dapat dilakukan secara lebih
terarah dan terkendali serta senantiasa secara dinamis mengakomodasi dan
mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang terjadi.
8
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
1.5. Potensi Dan Permasalahan
N
o
Indikator
Kinerja Potensi Permasalahan
1 Penyelesaia
n Perkara
- SuratEdaranMahkamahAgungNo2Tahun
2014 Tentang Penyelesaian Perkara
diPengadilan Tingkat Pertama dan
Tingkat pada 4 (Empat)
LingkunganPeradilan
- StandarOperasionalPenyelesaianPerkara
PengadilanTinggiAgama Semarang
Masih ada perkara yang
penyelesaiannya lebih dari 3
(tiga) bulan.
2 Manajemen
Penanganan
Perkara
- Pemanfaatan Teknologi Informasi
- Menggunakan aplikasi Sistim Iformasi
Penelusuran Perkara (SIPP) Mahkamah
Agung
- Menggunakan template putusan
- Regulasi Mahkamah Agung yang
mendukung SIPP
- Masih banyak keluahan
publik tentang akurasi
informasi pada SIPP dan
belum ada kemampuan
untuk mengontrol secara
efektif
- Masih terdapat kelemahan
akurasi data dan etos
kerja sumber daya
manusia dalam
memanfaatkan SIPP untuk
penanganan perkara.
3 Penerimaan
masyarakat
terhadap
putusan
- Untuk meningkatkan kompetensi
penyelesaian perkara, telah dilakukan
diklat spesialisasi hakim dalam penangan
perkara.
- Tingginya jumlah perkara
masuk ke MA disebabkan
ketiadkpuasan para
pencari keadilan terhadap
hasil putusan di Penadilan
Tingkat Pertama maupun
tingkat banding, sehingga
memicu para pihak
melakukan upaya hukum
kasasi.
4 Akses - Akses pengadilan terhadap masayarakat - Keterbatasan anggaran
9
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
terhadap
pengadilan
miskin dan termajinarkan : posbakum,
prodeo, zitting plat
- Surat Edaran MA RI Nomor 10 Tahun
2010 tentang Pedoman Pemberian
Bantuan Hukum jo Perma Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pedoman Layanan
Pemberian Hukum Bagi Masyarakat
Tidak Mampu di Pengadilan
- Akses informasai menggunakan sarana
meja informasi dan teknologi informasi
- SK Ketua MA RI Nomor 1-144/SK/I/2011
tentang pedoman pelayanan informasi
pengadilan
untuk menyediakan
fasilitas prodeo.
- Masih adanya keluhan
publik bahwa sarana
informasi yang disediakan
belum menjamin
sepenuhnya transfaransi di
pengadilan.
5 Sumber
Daya
Manusia
- Pelatihan bagi tenaga teknis dan non
teknis di Pengadilan
- Fit an proper test dalam rangka promosi
jabatan
- Masih lemahnya
pemahaman
terhadapkebijakan teknis
dan non teknis peradilan.
- Pola karir yang belum
sesuai dengan kompetensi
- Beban kerja belum merata
yaitu ada beberapa posisi
yang beban kerjanya
sangat tinggi tetapi
beberapa posisi lainnya
beban kerajanya
cenderung rendah.
6 Fugsi
Pengawasan
- Pengadilan Tinggi Agama Semarang
menjadi ujung tombak pengawasan
dalam menindaklanjuti laporan dari
daerah.
- Peraturan bersama MA RI dan Komisi
Yudisisial Nomor 02/PB/MA/IX/2012 dan
02/PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan
Penegakan Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim.
- Keputusan KMA
RINomor076/KMA/SK/VI/2009 tentang
petunjuk pelaksanaan penanganan
pengaduandilingkunganlembagaPeradila
- Keterbatasan kualitas dan
kuantitas sumber daya
manusia.
- Masih banyak masyarakat
yang belum memahami
mekanisme pengaduan.
- Belum adanya regulasi
jaminan mengenai
kerahasiaan dan
perlindungan terhadap
identitas pelapor
pengaduan.
10
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Pendahuluan
n dan Perma Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pedoman Penangananan
Pengaduan (whistleblowing) di
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
yang Berada di Bawahnya.
11
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019|
Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis .
BAB II Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Strategis
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019|
Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis .
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
ebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi
Agama Semarang, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategis yang
merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia pengawasan dan
sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis,
nasional dan global.
Perencanaan strategis ini merupakan
serangkaian rencana tindakan dan kegiatan
mendasar yang disusun untuk
diimplementasikan dengan suatu strategi
yang mencakup sejumlah langkah atau
taktik yang digunakan dalam rangka
pencapaian tujuan. Dangan perencanaan
strategis, Pengadilan Tinggi Agama
Semarang diharapkan dapat membangun
strateginya sebagai bagian penting
organisasi yang berorientasi pada hasil yang
diinginkan di masa mendatang.
Berdasarkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 disebutkan bahwa perencanaan strategis
merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung visi,
misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan,
program, dan kegiatan yang realistis dangan mengantisipasi perkembangan masa
depan.
Dengan penetapan visi, misi dan strategi yang jelas dan tepat, maka Pengdilan Tinggi
Agama Semarang diharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan
kendala yang dihadapi. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini akan diuraikan
tentang visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan.
S
14
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019|
Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis .
2.1. Visi
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Semarang Tahun 2015 - 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Agama diselaraskan denga arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional
yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP)
2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 -
2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi
Agama Semarang. Adapun Visi Pengadilan Tinggi Agama Semarang adalah sebagai
berikut:
2.2. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan
Tinggi Agama Semarang adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat;
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien;
15
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019|
Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis .
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan
efisien;
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2.3. Tujuan Dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi Pengadilan Tinggi Agama Semarang. Adapun Tujuan yang hendak dicapai
Pengadilan Tinggi Agama Semarang adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan;
2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan;
3. Meningkatnya kepastian hukum;
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Agama Semarang
adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan penyelesaian perkara.
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).
5. Peningkatan kualitas pengawasan.
6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
2.4. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama
dengan digambarkan sebagai berikut :
16
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019|
Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis .
No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama
1. Memenuhi
kebutuhan dan
kepuasan
masyarakat
pencari keadilan
1. Peningkatan
penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan.
b. Persentase perkara yang
diselesaikan.
c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu 3
maksimal bulan.
a. Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa
perkara yang harus diselesaikan.
b. Perbandingnan perkara yang diselesaikan dengan perkara yg
akan diselesaikan.
c. Perbandingan antara perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu makskimal 3 bulan dengan perkara yg telah
diselesaikan.
2. Peningkatan
aksesbilitas putusan
hakim
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum (kasasi dan
peninjauan kembali).
Jumlah perkara yang putus dikurangi yang mengajukan upaya
hukum kasasi dan peninjauan kembali selama tahun berjalan
dibagi jumlah perkara yang diputus dikali seratus persen.
3. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang
diajukan banding yang
disampaikan secara lengkap.
b. Persentase berkas yag diregister
dan siap didistribusikan ke Majelis.
c. Ratio Majelis Hakim Terhadap
Perkara.
a. Perbandingan antara berkas perkara yg diajukan banding
yang lengkap (terdiri dari bundel A dan Bundel B) dengan
jumlah berkas yang diajukan banding.
b. Perbandingan antara berkas perkara yang diterima di
Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke
Majelis.
c. Perbandingan ratio Majelis Hakimdibandingkan dengan
perkara masuk.
2 Keterjangkauan
pelayanan badan
peradilan
4. Peningkatan
aksesbilitas
masyarakat terhadap
peradilan (access to
justice)
a. Persentase perkara prodeoyang
diselesaikan.
b. Persentase proses penyelesaian
perkara yang dipublikasikan.
a. Perbandingan perkara yang diselesaikan.
b. Perbandingnan jumlah proses perkara yang sudah
diminutasi dan dapat dilihat di web Pengadilan Tingkat
Banding dengan perkara yang sidah diminutasi.
17
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019|
Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis .
3. Meningkatnya
kepastian hukum
5. Peningkatan kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
a. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti
mengenai perilaku aparatur peradilan dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan.
b. Perbabdingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti
mengenai perilaku aparatur peradilan dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan.
6. Peningkatan kualitas
SDM
a. Persentase pegawai yang lulus
diklat teknis yudisial.
b. Persentae pegawai yang lulus
diklat non teknis yudisial.
c. Persentase pejabat yanglulus
mengikuti fit and proper tes dalam
rangka promosi.
a. Perbadingan antara SDM Teknis Yudisial yang lulus diklat
terknis yudisial dengan jumlah yang mengikuti.
b. Perbadingan antara SDM Teknis Non Yudisial yang lulus
diklat Non terknis yudisial dengan jumlah yang mengikuti.
c. PerbandinganKetuaPengadilanA g a m a
y angtelahdipromosikandanmengikutiFitandProperTest
untukmenduduki jenjang berikutnyadengan jumlah yang
mengikuti promosi jabatan.
18
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019|
Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis .
2.5. Program Dan Kegiatan
Sembilansasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Tinggi Agama
Semarang untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian
Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. ProgramPeningkatan Manajemen Peradilan Agama
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara,
dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan
Pengadilan Tinggi Agama Semarang dalam pelaksanaan Program Peningkatan
Manajemen Peradilan Agama adalah :
1. Penyelesaian Perkara Perdata;
2. Penyelesaian Sisa Perkara Perdata;
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu;
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu;
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial;
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk;
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan
untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan
pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan
tingkat banding dan tingkat pertama.
19
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Penutup
BAB III Arah Kebijakan dan
Strategi
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Penutup
3. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG
alam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan serta sasaran yang ditetapkan,
Pengadilan Tinggi Agama Semarang dituntut untuk menetapkan arah,
kebijakan dan strategi yang bisa membawa Pengadilan Tinggi Agama
Semarang meraih “Goal Setting” yang telah dirancang. Oleh karena itu, maka
Pengadilan Tinggi Agama Semarang telah menentukan arah kebijakan dan strategi
sebagai berikut :
3. 1. Peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan
dalam meningkatkan sistem manajemen
perkara yang akuntabel dan transparan
sehingga masyarakat pencari keadilan
dapat memperoleh kepastian hukum.
Kinerja sangat mempengaruhi tinggi
rendahnya angka penyelesaian perkara,
proses peradilan yang cepat, sederhana,
transparan dan akuntabel. Peningkatan
kinerja bertujuan untuk meningkatkan
integritas sumber daya aparatur
peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi
peningkatan kinerja :
Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi
sesuai dengan kompetensi
Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin
berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa
keadilan masyarakat.
Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi
informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
D
22
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Penutup
3.2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan
yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak
dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan
publik
23
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Penutup
BAB IV Penutup
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Penutup
4. PENUTUP
encana strategis Pengadilan Tinggi Agama Semarang tahun 2015 - 2019
diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun
yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta
permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan
strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin
dihasilkan dan out come yang diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Tinggi Agama
Semarang harus terus disempurnakan dari
waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini
bersifat terbuka dari kemungkinan
perubahan. Melalui renstra ini diharapkan
dapat membantu pelaksana pengelola
kegiatan dalam melakukan pengukuran
tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang
dikelola.
Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit
kerja dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama
Semarang memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah,
tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015 - 2019, sehingga visi dan misi
Pengadilan Tinggi Agama Semarang dapat terwujud dengan baik.
R
26
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Penutup
Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang 2015 - 2019 | Penutup
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 – 2019 . Visi : Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama Semarang Yang Agung. Misi :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
PROGRAM / KEGIATAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan Manajemen
Pertadilan Agama
1. Peningkatan
penyelesaian perkara
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
2. Persentase perkara yang diselesaikan
3. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 3 bulan
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100 %
2. Peningkatan aksesbilitas
putusan hukum
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum kasasi dan PK
40 % 40 % 40 % 40 % 40 %
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan
penyelesaian pderkara
1. Persentase berkas perkara yang diajukan
banding yang disampaikan secara lengkap
2. Persentasw berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
3. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
90 %
100 %
1 : 19
90 %
100 %
1 : 17
90 %
100 %
1 : 17
90 %
100 %
1 : 17
90 %
100 %
1 : 17
Program dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
Mahkamah Agung/
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
2. Persentase proses penyelesaian perkara
yang dapat dipublikasikan
100 %
90 %
100 %
90 %
100 %
90 %
100 %
90 %
100 %
90 %
Pembinaan Administrasi
dan Pengelolaan Keuangan
Badan Urusan Administrasi
5. Peningkatan kualitas
pengawawan
1. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti
2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
6. Peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia
1. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis
yudisial.
2. Persentase pegawai yang lulus diklat non
yudisiall
3. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and
proper test dalam rangka promosi jabatan
Semarang, 29 Januari 2016
Ketua, Drs. H. Mansur Nasir, SH., MH NIP. 19501018 197903 1 003
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PENDANAAN 2015 – 2019
No Kegiatan / Jenis Belanja Volume
Rencana Alokasi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Belanja Pegawai 12 Bulan 8.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000
2 Belanja Barang 15 Kegiatan 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
3 Belanja Modal 1 Paket 3.000.000.000 40.000.000.000 8.000.000.000 7.000.000.000 2.000.000.000
4 Penanganan Perkara 12 Bulan 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Semarang, 29 Januari 2016
Ketua, Drs. H. Mansur Nasir, SH., MH NIP. 19501018 197903 1 003
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG Nomor : W11.A/310/OT.01.2/I/2016
TENTANG REVIU RENSTRA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG
TAHUN 2015 - 2019
KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasar 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Agama Semarang, maka perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Tinggi Agama Semarang ;.
b. bahwa dalam Reviu Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang tahun 2015-2019 telah mendapat pengesahan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang ;
c. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a dan b, maka perlu menetapkan Reviu Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang Tahun 2015-2019 dengan Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparat Sipil Negara ; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 ; 3. Undang-undang Nomor :46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi ; 4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman 5. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang. Nomor 7 Tahun 1989 ; 6. Undang-undang Nomor : 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 ; 7. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2004-2009 ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah 9. Peraturan Presiden Nomor : 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2010-2014 ; 10. Peraturan Presiden RI Nomor : 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025 ; 11. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan Fungsi
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia ;
12. Peraturan Pemerintah Nomor : 13 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Mahkamah Agung RI ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor : 14 Tahun 2005 Tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung RI ;
14. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja ;
15. Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2005 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi ;
16. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;
17. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;
18. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akunbilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;
19. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Per/09/M.Pan/5/2007 Tentang Pedoman Umum, Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah ;
20. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 53 Tahyun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Rwviu atas Laporan Kinerja Intsansi Pemerintah ;
21. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja Serta sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi ;
22. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 11 Tahun 20111 tentang Penyampaian Laporan Akuntabiliras Kinerja Tahun 2011 dan DokuemnPenetapan Kinerja Tahun 2012 ;
23. Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 005/SEK/SK/I/2010 Tentang Indikator Kinerja utama Mahkamah Agung RI ;
24. Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama.
25. Cetak Biru Mahkamah Agung RI Tahun 2010 – 2035 ;
Memperhatikan :
Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 02/Bua.6/Hs/SP/III/2014 tanggal 13 Maret 2014 Tentang Penyelesaian Perkara Di Pengadilan Tngkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PENETAPAN REVIU RENSTRA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG TAHUN 2015-2019
Pertama : Memberlakukan Reviu Renstra Pengadilan Tinggi Agama Semarang Tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini;
Kedua : Reviu Renstra merupakan acuan yang digunakan Pengadilan Tinggi Agama Semarang untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen perencanaan;
Ketiga : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan segala sesuatu akan diubah dan disempurnakan kembali sebagaimana mestinya, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini.
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 29 Januari 2016
Ketua Pengadilan Tinggi Agama
Semarang
Drs. H. Mansur Nasir, S.H., M.H.
NIP. 19501018.197903.1.003