Disyari’atkannya Sholat Memakai Sandal

39
Disyari’atkannya Sholat Memakai Sandal Abu Ya’qub Ahmad Hamdani bin Muslim Al Jawy Penerbit : Maktabah ArRisalah Punggur - Batam - KEPRI Sesungguhnya segala pujian hanyalah milik Alloh, kami memuji, meminta ampunan kepadaNya, berlindung kepadaNya dari kejelekan jiwa-jiwa dan amal-amal kami. Barangsiapa yang ditunjuki Alloh maka tidak ada yang menyesatkannya dan barangsiapa disesatkanNya maka tidak ada yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Alloh tidak ada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Alloh berfirman : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam”. Alloh berfirman : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robbmu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Allah menciptakan isterinya (Hawa). Dari keduanya (Adam dan Hawa) Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan taatlah kepada Allah yang dengan mempergunakan namaNya kamu saling meminta dan peliharalah hubungan silaturrahim . Sesungguhnya Allah selalu menjaga semua keadaanmu dan mengawasi kamu”. Alloh berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang lurus, niscaya Allah memberi taufik amal shalih kepadamu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”.

description

Disyari’atkannya Sholat Memakai Sandal(Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi AlWadi’i)Ditulis kembali : Abu Ya’qub Ahmad Hamdani bin Muslim Al JawyPenerbit : Maktabah ArRisalahPunggur - Batam - KEPRI

Transcript of Disyari’atkannya Sholat Memakai Sandal

  • Disyariatkannya Sholat Memakai Sandal

    Abu Yaqub Ahmad Hamdani bin Muslim Al Jawy

    Penerbit : Maktabah ArRisalah

    Punggur - Batam - KEPRI

    Sesungguhnya segala pujian hanyalah milik Alloh, kami memuji, meminta ampunan kepadaNya,

    berlindung kepadaNya dari kejelekan jiwa-jiwa dan amal-amal kami. Barangsiapa yang ditunjuki Alloh

    maka tidak ada yang menyesatkannya dan barangsiapa disesatkanNya maka tidak ada yang dapat

    menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Alloh tidak ada

    sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya.

    Alloh berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya,

    dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam.

    Alloh berfirman :

    Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robbmu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu

    (Adam) dan daripadanya Allah menciptakan isterinya (Hawa). Dari keduanya (Adam dan Hawa) Allah

    memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan taatlah kepada Allah yang dengan

    mempergunakan namaNya kamu saling meminta dan peliharalah hubungan silaturrahim . Sesungguhnya

    Allah selalu menjaga semua keadaanmu dan mengawasi kamu.

    Alloh berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang lurus,

    niscaya Allah memberi taufik amal shalih kepadamu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan

    barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang

    besar.

  • Amma badu : Sungguh banyak sunnah Nabi yang tidak diketahui kaum muslimin, sehingga

    mereka meninggalkannya, selanjutnya mereka membenci orang yang berusaha mengamalkan dan

    hendak menghidupkannya, lalu mereka menuduhnya dengan kesesatan yang jauh.

    Termasuk sunnah tersebut adalah sholat dengan memakai sandal.

    Hadits-hadits mutawatir menyebutkan bahwa Nabi sholat dengan mamakai sandal. Alloh

    berfirman :

    Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

    mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

    Dan telah tetap dalam hadits bahwa Nabi memerintahkan sholat memakai sandal. Alloh

    berfirman :

    Dan apa yang diperintahkan Rasul kepadamu, maka lakukanlah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,

    maka tinggalkanlah.

    Alloh berfirman :

    Dan tidak halal bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah

    dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang

    urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,

    sesat yang nyata.

    Alloh berfirman :

    Maka orang-orang yang menyelishi syariat Rasul (yang lahir maupun batin) haruslah takut akan ditimpa

    fitnah (hati) atau ditimpa azab yang pedih di dunia.

    Oleh karena itulah aku berhasrat untuk mengumpulkan hadits-hadits yang aku ketahui dalam masalah

    disyariatkannya sholat memakai sandal.

    Dan Alloh lah yang memberi taufiq bagi kebenaran dan kepadaNyalah tempat kembali.

  • (Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi AlWadii)

    Dalil-dalil Atas Disyariatkannya Sholat Memakai Sandal

    Hadits pertama :

    Imam Bukhari berkata dalam kitab Shahihnya juz 1 halaman 494 :

    Telah mengatakan kepada kami Adam bin Abi Iyas, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Syubah,

    ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Maslamah Said bin Yazid AlAzdi, ia berkata,Aku

    bertanya kepada Anas bin Malik, apakah Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya ? Ia

    menjawab,Ya.

    Hadits diriwayatkan Imam Muslim (5/42) dengan syarah Nawawi , Tirmidzi (1/310) dengan Tuhfatul

    Ahwadzi- dan beliau berkata,Hasan shohih dan ahli ilmu mengamalkan dengannya, Nasai (2/58), Ibnul

    Jarud, 68, Ahmad (3/100,166,189), Abu Dawud AthThoyalisi (1/84), Darimi,(1/320), Ibnu Sad (1/511) dan

    AlBaigaqi (2/431).

    Hadits kedua :

    Imam Muslim berkata dalam kitab Shahihnya (1/390) nomor 554 :

    Telah mengatakan kepada kami Ubaidulloh bin Muadz AlAnbari, telah mengatakan kepada kami

    ayahku, telah mengatakan kepada kami Kahmasun dari Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya, ia

    berkata,Aku sholat bersama Rosululloh lalu aku melihat beliau berdahak lalu menggosok

    dahaknya dengan sandalnya.

    Dan telah mengatakan kepadaku Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai

    dari AlJaziri dari Abil Ala Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya bahwa sholat bersama Nabi

    ,Ia berkata, Beliau berdahak lalu menggosok dahaknya dengan sandal kirinya.

    Hadits ketiga :

    Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/384) berkata : Dari Mamar dari Said AlJariri dari Abil Ala bin

    Abdillah AsySihhir, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya.

    Hadits ini perowi-perowinya perowi-perowi kitab Shohih.

  • Hadits keempat :

    Berkata Imam Ibnu Majah : Telah mengatakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah

    mengatakan kepada kami Ghundar dari Syubah dari AnNuman bin Salim dari Ibni Abi Aus, ia

    berkata,Adalah kakekku Aus pernah mengisyaratkan kepadanya pada waktu sholat lalu aku memberikan

    sandalnya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal.

    AlBushiri berkata dalam Mishbah AzZujajah, 125,Sandanya baik.

    Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah (2/415), Thohawi (1/512), Ahmad (4/8,9,10) dan AlHaitsami

    berkata dalam Majma AzZawaid (2/55),Diriwayatkan Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowinya

    amanah.

    Hadits kelima :

    Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (2/422):

    Telah mengatakan kepada kami Affan,ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Awanah, ia

    berkata telah mengatakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari seorang lelaki dari bani AlHarits bin

    Kaab, ia berkata,Aku pernah duduk di sisi Abu Hurairah , lalu seorang lelaki datang

    menemuinya dan bertanya kepadanya,Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia puasa pada

    hari Jumat ? Abu Hurairah menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah,

    mendengar Rosululloh bersabda,Jangan sekali-kali seorang dari kalian puasa pada hari

    Jumat kecuali hari-hari yang biasa ia puasa padanya. Lalu seorang lelaki lainnya datang kepada dan

    berkata,Hai Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia sholat memakai sandal ? Abu Hurairah

    menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah, selain aku melihat Rosululloh

    sholat menghadap makom (tempat berdiri nabi Ibrohim di Kabah), memakai sandal, kemudian

    beliau pergi dengan memakai sandalnya.

    Hadits ini beliau keluarkan juga dalam tempat lainnya pada halaman (348, 365, 377, 458,537) dan pada

    sebagian jalan sanadnya disebutkan nama lelaki yang datang yaitu Abul Aubar Ziyad AlHaritsi),

    dikeluarkan juga oleh Abdurrozaq, 1/385, Ibnu Abi Syaibah, 2/415 dan Thohawi,1/511).

    Perowi-perowi hadits di atas semuanya perowi-perowi kitab shohih kecuali Abul Aubar Ziyad AlHaritsi

    dinyatakan amanah oleh Ibnu Main dan Ibnu Hibban sebagaimana disebutkan dalam kitab Tajilul

    Manfaah.

    Adapun ucapan AlHafidz AlHaitsami dalam kitabnya Majma AzZawaid, 2/54, Perowi-perowinya amanah

    selain Ziyad Abul Aubar AlHaritsi, aku tidak menemukan orang yang menyatakan amanah maupun

    melamahkannya dalam biografinya, maka ucapannya telah dibantah oleh Ibnu Hajar dalam kitab Tajilul

    Manfaah dengan membawakan rekomendasi Ibnu Main dan Ibnu Hibban.

  • Hadits Keenam :

    Ibnu Majah berkata dalam Sunanya

    )

    Telah mengatakan kepada kami Ali bin Muhammad, telah mengatakan kepada kami Yahya bin Adam,

    telah mengatakan kepada kami Zuhair dari Abi Ishaq dari Alqomah dari Ibnu Masud, ia

    berkata,Sungguh aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal dan khufnya.

    Dikeluarkan oleh Abu Dawud AthThoyalisi, 1/84, Ibnu Abi Syaibah, 2/416, Ahmad 1/461 dan Thohawi

    1/511.

    Di sebagian kitab ditegaskan bahwa Abu Ishaq tidak mendengar dari Alqomah

    AlBushiri mengatakan dalam kitab Mishbah AzZujajah fi Zawaid Ibni Majah, 125,Sanadnya terdapat Abu

    Ishaq AsSabiI yang pada ahir umurnya mengalami pikun, Zuhair adalah Muawiyyah bin Khudaij

    diriwayatkan darinya hadits setelah ia pikun sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Zurah.

    Dengan sanad ini hadits dinilai lemah akan tetapi bisa dipakai sebagai penguat.

    Hadits Ketujuh :

    Abu Dawud berkata dalam Sunannya (1/247,248) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Muslim bin Ibrohim, telah mengatakan kepada kami Ali bin Mubarok dari

    Husain AlMuallim dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh

    terkadang sholat tidak beralas kaki dan terkadang memakai sandal.

    Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Majah (1/330), Ahmad (2/174,178,190,210), Ibnu Abi Syaibah (2/425), Ibnu

    Sad (1/ ) Thohawi (1/512) dan AlBaihaqi (1/4121).

    Dan hadits ini hasan.

    Hadits Kedelapan :

    Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (4/307):

    Telah mengatakan kepada kami Waki, telah mengatakan kepada kami Sufyan dari AsSudi dari orang

    yang mendengar dari Amr bin Huraits, ia berkata,Rosululloh sholat dengan sandalnya

    dalam jalan yang lainnya dengan sandalnya yang ditambal .

    Hadits dikeluarkan oleh Tirmidzi dalam Syamail Muhammadiyyah, 66, Abdurrozaq (1/386), Ibnu Abi

    Sayibah (2/415), Ibnu Sad (1/ ) dan Thohawi, 1/512.

    Hadits ini dalam sanadnya ada perowi yang tidak dikenal.

    Penulis Syarah Syamail Muhammadiyyah berkata,Berkata AlQistholani, aku tidak mengetahui pada satu

    riwayat ketegasan nama orang yang meriwayatkan hadits dari AsSudi , dan aku perkirakan namanya

    Atho bin AsSaib, di ahir umurnya ia pikun. Dan AsSud termsuk orang mendengar darinya setelah usia

    pikunnya lalu namanya disamarkan agar tidak diketahui kelamahan sanadnya.

  • Hadits Kesembilan:

    AlBaihaqi dalam Sunannya (2/420) berkata :

    Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar bin AlHarits AlFaqih, telah mengabarkan kepada kami Abu

    Muhammad bin Hayyan, telah mengatakan kepada kami Ali bin Said, telah mengatakan kepada kami

    Muhammad bin Sinan AlQozaz, telah mengatakan kepada kami Abu Ghossan AlAnbari, telah

    mengatakan kepada kami Syubah dari Humaid bin Hilal dari Abdulloh bin AshShomit dari Abi Dzar, ia

    berkata,Aku melihat Nabi sholat dengan sandalnya yang ditambal dari kulit sapi.

    AlBaihaqi berkata, Abu Ghossan AlAnbari Yahya bin Katsir menyendiri meriwayatkan hadits ini.

    Hadits Kesepuluh

    Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (3/502):

    Telah mengatakan kepada kami Yunus bin Muhammad, ia berkata, telah mengatakan kepada kami

    AlAtho, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Majma bin Yaqub dari Ghulam dari penduduk Quba

    bahwa ia menjumpai seorang Syaikh yang berkata,Rosululloh mendatangi kami di Quba

    lalu beliau duduk di.dan manusia berkumpul di sekelilingnya, Rosululloh meminta air

    minum, lalu beliau diberi air minum dan meminumnya sedangkan aku di samping kanannya, aku orang

    yang paling mudadan aku menghapal bahwa ketika beliau bersama kami sholat memakai sandalnya

    tidak melepasnya.

    Hadits ini dikeluarkan Ahmad juga dalam juz 4 halaman 221, 334, Thohawi, 1/512 dan menyebutkan

    antara Majma bin Yaqub dan seorang sahabat, Muhammad bin Ismail dan menyebutkan nama

    sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dan diriwayatkan Ibnu Sad juz 1/ )

    AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/53) berkata,Diriwayatkan oleh Ahmad dan beliau

    menyebutkan nama sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dalam riwayat lainnya, demikian juga

    diriwayatkan oleh Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowi Ahmad amanah semuanya.

    Hadits Kesebelas :

    AlBaihaqi dalam Sunan Kubronya (2/431) berkata :

    Telah mengabarkan kepada kami Abul Husain bin Busyron AlAdl di Baghdad, telah mengabarkan

    kepada kami Ismail bin Muhammad AshShoffar, telah mengatakan kepada kami Sadan bin Nashr, telah

    mengatakan kepada kami Abu Badr dari Ziyad bin Khoitsamah dari Abdillah bin Isa dari Abdillah bin

    Atho dari Aisyah ,Aku melihat Rosululloh sholat terkadang tidak beralas kaki

    dan terkadang tidak memakai sandal, minum berdiri dan minum dengan duduk

  • AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/55) berkata,Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath,

    dan perowi-perowi amanah.

    Akan tetapi dalam kitab Majma Zawaid kalimat diganti dengan

    Hadits Keduabelas :

    Berkata Thohawi (1/512), Telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin Marzuq, ia berkata, telah

    mengatakan kepada kami Abu Rabiah, ia berkata,telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah

    dari AlHajjaj bin Arthoh dari Abdil Malik dari Said bin Fairuz dari ayahnya bahwa utusan Tsaqif menemui

    Rosululloh lalu berkata,Kami melihat beliau sedang sholat memakai sandal

    berpasangan.

    Dalam sanad hadits terdapat AlHajjaj bin Arthoh seorang mudallis .

    Akan tetapi AlHaitsami berkata dalam Majma Zawaidnya (2/55),Diriwayatkan oleh Thobroni dalam

    AlAusath dan perowi-perowinya amanah.

    Maka perlu dilihat apakah ia punya jalan lain atau AlHajjaj dengan tegas mendengar langsung dari perowi

    yang ia ambil haditsnya atau AlHafidz AlHaitsami yang menggampang-gampangkan penshohihan hadits

    ?

    Hadits Ketigabelas

    Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/386) berkata:

    Dari Abdillah bin Abdirrohman bin Yazid, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Muhamamd bin Ibad

    bin Jafar dari seorang Syaikh dari mereka,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal

    dan mengisyaratkan ke makam Ibrohim.

    Hadits Keempatbelas

    Imam Abu Dawu dalam Sunannya (1/247) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Qutaibah bin Said, telah mengatakan kepada kami Marwan bin

    Muawiyyah AlFazari dari Hilal bin Maimun ArRomli dari Yala bin Syaddad bin Aus dari ayahnya, ia

    berkata, Rosululloh bersabda :Selisihilah Yahudi, sesungguhnya mereka tidak sholat

    dengan sandal dan khuf .

    Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 di dalam sanadnya ada

    tambahan dan Nasrani, AlBaihaqi, 2/432, AlHakim, 1/26, ia berkata,Ini hadits shohih sanadnya dan

    tidak dikeluarkan Bukhori dan Muslim, dan Dzahabi tidak berkomentar apa-apa.

    AlIroqi berkata,Sanadanya hasan, sebagaimana disebutkan dalam Faidhul Qadir dan Thobroni dalam

    AlKabir, 7/348 dengan kalimat hadits,

    Sholatlah kalian dengan sandal dan jangan menyerupai Yahudi !.

  • Hadits Kelimabelas

    AlHakim dalam Mustadroknya (1/139) berkata,

    Telah mengatakan kepada kami Muhammad bin Sholih dan Ibrohim bin Ishmah keduanya berkata, telah

    mengatakan kepada kami AsSurri bin Khozimah, telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail dan

    mengabarkan kepada kami Abul Walid AlFaqih, telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Sufyan,

    telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin AlHajjaj keduanya mengatakan, telah mengatakan kepada

    kami Abdulloh bin AlMutsanna AlAnshori dari Tsumamah dari Anas bahwa Nabi tidak

    pernah melepas sandalnya dalam sholat kecuali sekali saja lalu sahabat melepasnya, beliau

    bertanya,Ada apa dengan kalian ? Mereka menjawab,Anda melepas sandal maka kami melepasnya.

    Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mengabarkan kepadaku bahwa di sandalku ada

    kotoran atau najis lalu aku melepasnya.

    AlHakim berkata,Hadits ini shohih sesuai syarat Bukhori, ia memakai perowi Abdulloh AlMutsanna dan

    Bukhori Muslim tidak mengeluarkan hadits ini dalam kitab mereka. Dan Dzahabi tidak berkomentar

    apa-apa.

    AlHafidz AlHaitsami mengatakan dalam Majma Zawaid (juz 1/56),Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath

    dan perowi-perowinya perowi kitab Shohih dan diriwayatkan AlBazzar dengan ringkas.

    Hadits Keenambelas

    AlHakim dalam Mustadroknya (1/181) berkata,

    Telah mengatakan kepada kami Abu Jafar Muhammad bin Muhammad bin Abdillah AlBaghdadi, telah

    mengatakan kepada kami AlMiqdam bin Dawud dari Talid ArRoini, telah mengatakan kepada kami

    Abdul Ghoffar bin Dawud Alharani, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah dari

    Ubaidillah Ibni Abi Bakar dan Tsabit dari Anas bahwa Nabi bersabda,Jika salah seoarang

    dari kalian telah wudhu dan memakai khufnya maka sholatlah dengan keduanya dan usaplah (ketika

    wudhu) kemudian jangan ia lepas jika ia kehendaki kecuali karena ia junub.

    Sanadnya shohih sesuai syarat Muslim, Abdul Ghoffar bin Dawud amanah akan tetapi tidak ada

    penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad.

    Hadits ini diriwayatkan AlBaihaqi (1/279) dan menyebutkan penguat bagi Abdul Ghoffar yaitu Asad bin

    Musa yang digelari Asadus Sunnah (Singa Sunnah). Dan haditsnya syadz (ganjil).

    AlBaihaqi berkata,Berkata Ibnu Shoid,Aku tidak mengetahui seorang yang datang membawa hadits ini

    kecualil Asad bin Musa. AlBaihaqi berkata,Hadits ini dikuatkan oleh Abdul Ghoffar bin Dawud AlHaroni

    akan tetapi tidak ada penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad dan hadits ini tidak

    terkenal, wallohu alam.

  • Itulah hadits-hadits yang bisa aku sampaikan, meski aku tinggalkan beberapa hadits yang menunjukkan

    disyariatkannya sholat memakai sandal dalam kitab Majma Zawaid, Mushonnaf Abdurrozaq dan selain

    keduanya karena terdapat kritikan pada kedua kitab tersebut meskipun sebagiannya bisa dijadikan

    penguat.

    Terlebih Thohawi dalam Musykil Atsar juz 1/511 menyatakan dengan tegas bahwa hadits-hadits yang

    menunjukkan disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir, beliau mengatakan,Hadits-

    hadits datang, menunjukkan bahwa disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir dari

    Rosululloh dari perbuatan beliau yang memakai sandal dalam sholatnya, melepas

    sandalnya waktu melepasnya karena najis dan pembolehannya sholat memakai sandal.

    Dan ulama tidak mensyaratkan kemutawatiran dalam menentukan hadits shohih atau hasan

    bahkan mereka hanya menyebutkan hadits shohih, hasan dan dhoif.

    Bab Bila Seorang Sedang Sholat Melepas Sandalnya Di Manakah Ia Meletakannya ?

    Hadits Pertama :

    Abu Dawud dalam Sunannya (2/248) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Ali, telah mengatakan kepada kami Utsman bin Umar,

    telah mengatakan kepada kami Sholih bin Rustam Abu Amir dari Abdirrohman bin Qois dari Yusuf bin

    Malik dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh bersabda :Jika salah seorang dari

    kalian hendak sholat maka janganlah meletakkan sandalnya di samping kanan maupun samping kirnya,

    sehingga menjadi di samping kanan temannya kecuali bila tidak ada seorang di samping kirinya (maka

    letakkanlah di samping kirinya), tetapi letakkanlah di depannya.

    Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 dan AlHakim dalam

    Mustadroknya juz 1/259 dan berkata,Shohih sesuai syarat Bukhori dan Muslim dan keduanya tidak

    mengeluarkannya dalam kitab mereka. Dikeluarkan juga AlBaihaqi juz 2/432.

    Hadits Kedua :

    Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Musaddad, telah mengatakan kepada kami Yahya dari Ibni Juraij, telah

    mengatakan kepadaku Muhammad bin Abbad bin Jafar dari Ibni Sufyan dari Abdillah bin AsSaib, ia

    berkata,Aku melihat Rosululloh meletakkan sandalnya di samping kirinya.

    Hadits ini perowi-perowinya perowi kitab shohih.

    Dikeluarkan juga oleh Nasai (2/58), Ibnu Majah (1/416), Ibnu Abi Syaibah (2/418), AlHakim (1/259) dan

    AlBaihaqi (2/432)

  • Hadits Ketiga :

    Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Abdul Wahhab bin Najdah, telah mengatakan kepada kami Baqiyyah

    dan Syuaib bin Ishaq dari AlAuzaI, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin AlWalid dari Said bin

    Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Rosululloh , beliau bersabda,Jika

    salah seorang dari kalian hendak sholat lalu melepas sandalnya maka janganlah ia mengganggu seorang

    pun dengannya, hendaklah ia letakkan di antara kedua kakinya atau ia sholat memakai sandalnya.

    Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah juz 2 hal 418, Thobroni dalam AshShoghir juz 2/hal 8, AlHakim

    juz 1/259 dan AlBaihaqi juz 2 hal 432.

    Al Hakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim dan Bukhori Muslim tidak mengeluarkan dalam

    kitab mereka. Dan Dzahabi tidak mengomentari penshohihanya.

    Hadits Keempat :

    Ibnu Abi Syaibah berkata dalam kitabnya juz 2 hal 418 :

    Telah mengatakan kepada kami Affan, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Hammad bin

    Salamah, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi

    Said, ia berkata, Rosululloh sholat, lalu melepas sandalnya, beliau letakkan di samping

    kirinya.

    Hadits ini sanadnya sesuai syarat Muslim.

    Bab Bagaimana Mensucikan Khuf dan Sandal

    Hadits Pertama :

    Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 148 berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Ahmad bin Ibrohim, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin Katsir

    AshShonani dari AlAuzaI dari Ibni Ajlan dari Said bin Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah

    dari Nabi ,Jika khuf salah seorang kalian menginjak najis maka tanah berikutnya adalah

    pensuci baginya.

    Dikeluarkan oleh Ibnu Majah juz 1 halaman 148, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman halaman 8,

    AlHakim juz 1 halaman 11 dan berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim, AlBaihaqi juz 2 halaman

    430 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla juz 1 halaman 93.

  • Hadits Kedua :

    Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 247 berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Yazid

    dari Abi Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi Said AlKhudri,Rosululloh bersama

    sahabatnya, tiba-tiba beliau melepas sandalnya lalu meletakkannya di samping kirinya. Ketika sahabat

    melihat perbuatan Nabi maka mereka melemparkan sandal mereka. Ketika Nabi

    menyelesaikan sholatnya bertanya,Apa yang menyebabkan kalian melemparkan sandal-sandal kalian

    ? Sahabat menjawab,Kami melihat anda melemparkan sandal anda maka kami melemparkan sandal-

    sandal kami. Maka Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mendatangiku lalu

    mengabarkan bahwa di sandalku najis ada atau adza (kotoran). Dan Rosululloh

    bersabda,Jika salah seorang kalian datang ke masjid maka lihatlah, jika ia melihat di sandalnya ada

    kotoran atau najis maka bersihkanlah dan sholatlah dengannya.

    Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya juz 1 halaman 384, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh

    Dhoman halaman 108, Musnad Ahmad juz 3 halaman 20, AlHakim juz 1 halaman 260, Abdurrozaq juz 1

    halaman 388, Ibnu Abi Syaibah juz 2 halaman 416, Abu Dawud Thoyalisi juz 1 halaman 84, Darimi juz 1

    halaman 32, Thohawi juz 1 halaman 511, AlBaihaqi juz 2 halaman 431 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla

    juz 1 halaman 93.

    AlHakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim. Dan Dzahabi tidak mengomentari apa-apa.

    Bahaya-bahaya Sholat Tidak Memakai Sandal

    Pertama : Bahaya terbesar sholat tidak memakai sandal kaum muslimin menjadi tidak mengetahui

    sunnah ini dan menganggap orang yang sholat memakai sandal melakukan dosa yang amat besar dan

    mereka menghalalkan darinya sebagaimana menghalalkan pada orang-orang yang melakukan dosa-

    dosa besar.

    Aku pernah mendengar seorang petugas masjid bercerita,Lelaki itu dahulu pernah di Saudi kemudian

    pulang ke Yaman, ia hendak masuk masjid. Aku katakan padanya katakan,Demi Alloh kalau kamu

    masuk masjid dengan sandalmu pasti kaki akan dipatahkan. Ia sendiri mengaku orang berilmu padahal

    ia tidak mengetahui madzhabnya.

    AsySyaukani berkata mengatakan tentang disyariatkannya sholat memakai sandal,Dan termasuk

    orang yang berpendapat sunnahnya sholat memakai sandal adalah AlHadawiyyah, meskipun orang-

    orang awamnya mengingkarinya. Imam Mahdi berkata dalam kitabnya AlBahr, Msalah, dan disunnahkan

    memakai sandal yang suci ketika sholat berdasarkan sabda Nabi Sholatlah

    kalian dengan sandal kalian.

    Aku melihat sekelompok orang di tanah di Masjidil Haram Makkah mengerumi seorang lelaki di bahwa

    pengeras suara, mereka mengingkarinya sholat memakai sandal. Seorang di antara mereka berkata,Ini

  • setan . orang yang sholat memakai sandal Sangat disesalkan orang yang bicara tersebut termasuk

    orang yang rajin berjamaah di Masjidil Haram. Tidak diragukan seandainya ia mengetahui hukumnya

    pasti ia tidak akan berani mengatakan setan kepada saudaranya sesama muslim.

    Aku melihat di Bisyah seorang lelaki berpenampilan sholih dan baik mengingkari orang yang sholat

    memakai sandalnya. Dikatakan kepadanya,Ia sunnah . maka ia membantah,Aku berlindung kepada

    Alloh dari sunnah ini !.

    Dan yang lebih besar daripada kenyataan itu semua bahwa sebagian ikhwan yang hendak sholat di salah

    satu masjid di Madinah diingkari dengan keras.

    Semua itu disebabkan tidak ada amalan ahli ilmu terhadap sunnah ini. Kalau ahli ilmu mengamalkannya

    niscaya kami tidak perlu mengumpulkan hadits-hadits ini dan menyebarkannya di antara manusia.

    Sebab lainnya, kebanyakan kaum muslimin berpaling dari kitab-kitab sunnah. Seandainya mereka

    merujuk kepada kitab-kitab tersebut pasti tidak akan timbul keraguan tentang disyariatkannya sholat

    memakai sandal dan sesungguhnya ia sunnah yang diperintahkan.

    Kedua : Termasuk bahaya tidak sholat memakai sandal, sebagian orang yang sholat mengumpulkan

    sandal-sandal di satu tempat, maka terkadang sandal-sandal itu sebagai sebagai sebab bengkokonya

    barisan sholat yang diperintahkan untuk meluruskannya dan ada ancaman neraka atas kebengkokannya.

    Kami menyaksikan kebengkokan shoff (barisan) di Masjidil Haram disebabkan banyaknya tumpukan

    sandal karena tidak ditemukan satu tempat di shooff.

    Ketiga : Banyak dari orang yang mau sholat tidak mau melihat sandal di depan pintu masjid ketika akan

    masuk masjid karena mereka tidak menginginkan sholat dengan sandal. Sehingga terkadang sandalnya

    terkena najis, jika meletakkan di dalam masjid maka najis berjatuhan di dalamnya. Ini semua dengan

    sebab meninggalkan sunnah yaitu melihat sandal di depan pintu masjid ketika hendak masuk masjid dan

    menggosoknya dengan tanah bila ada najis atau kotorannya.

    Keempat : Terkang orang yang sholat hawatir sandalnya dicuri, lalu pikirannya kacau ketika ia sedang

    sholat yang menghilangkan kehusyuannya. Sedangkan khusyu adalah otaknya (inti) sholat sebagaimana

    yang Alloh firmankan :

    Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam

    shalatnya.

    Banyak hadits yang menganjurkan untuk menghilangkan kekacauan pikiran dalam sholat :

    Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shohihnya dari Aisyah baha Nabi

    bersabda,

    Tidak ada sholat di hadapan makanan maupun menahan buang air dan kentut.

    Imam Bukhori dan Imam Muslim mengeluarkan dalam kitab mereka dari Anas bahwa Nabi

    bersabda,

  • Jika telah disungguhkan makan malam maka mulailah dengannya sebelum kamu sholat maghrib.

    Perintah dari Rosululloh ini dalam rangka menjaga kekhusyuan.

    Kerancuan Orang-orang yang Mengingkari Sholat Memakai Sandal

    Orang-orang yang mengingkari sholat memakai sandal mempunyai kerancuan berpikir (syubhat) yang

    harus dibicarakan sampai jelas kebenaran. Insya Alloh.

    Meskipun aku tidak perna seorang alim pun yang berhujjah denga syubhat mereka dan orang-orang jahil

    bukanlah dalil bagi syariat yang suci.

    Adapun Syubhat mereka di antaranya :

    Pertama :

    Sesungguhnya masjid-masjid sekarang telah dihiasi dan diberi hamparan karpet tidak seperti masjid-

    masjid di jaman Nabi .

    Jawaban : Sesungguhnya kebaikan itu pada apa yang Nabi di atasnya. Kalau masjid-masjid

    sekarang tetap seperti masjid di jaman Nabi niscaya lebih baik. Adapun hiasan masjid-

    masjid maka telah ada nash yang melarangnya.

    Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 171, Ibnu Majah juz 1/ hal. 244, Darimi juz 1/hal 327, Ahmad juz

    3/hal 134, 145, 152,230,283 dan Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman dari Anas :

    Rosululloh bersabda :

    Tidak terjadi hari kiamat sampai manusia saling membanggakan bangunan masjidnya.

    Dan dalam sebagian jalan hadits disebutkan,

    Rosululloh melarang manusia bermegah-megahan membangun masjid.

    Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 170 dari Ibnu Abbas , Rosululloh

    bersabda,

    Aku tidak diperintahkan meninggikan dan memperpanjang bangunan masjid. Ibnu Abbas

    berkata,Kalian benar-benar akan menghiasinya sebagaimana Yahudi dan Nasrani menghiasinya.

    Perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Syaikh (guru) Abu Abu Dawud, Muhammad bin Shobbah

    bin Sufyan, jujur (shoduq)

    Imam AshShonani berkata,AlMahdi berkata dalam kitab AlBahr,Sesungguhnya hiasan masjid

    Haramain bukan usul dari ahli halli wal aqdi (ulama dan umara) dan bukan dari diam keridhoaannya

    ulama akan tetapi dilakukan oleh penduduk negeri yang diktator tanpa persetujuan seorang pun dari

    orang yang utama. Dan kaum muslimin diam tidak ridho. Ini adalah perkataan yang bagus. Selesai

    ucapan Shonani

  • Aku (Syaikh Muqbil) katakan,Adapun penghaparan masjid dengan sajadah yang berwarna warni jelas

    menyibukkan orang yang sholat dan melalaikannya darinya. Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan

    dalam kitab mereka dari Aisyah

    bahwa Nabi sholat di atas kain miliknya yang bergambar-gambar, beliau melihat banyak

    gambarnya, setelah selesai sholat beliau berkata,

    Bawalah kain ini kepada Abi Jahm dan berikan aku kain tebal Abi Jahm yang yang tidak bergambar,

    sesungguhnya kainnya (yang bergambar) melalaikanku dari sholat . Berkata Hisyam dari Urwah dari

    ayahnya dari Aisyah Nabi berkata,Aku melihat gambar-gambarnya ketika aku

    sedang sholat lalu aku takut terganggu.

    Ini kalimat riwayat Bukhori.

    Dan dikeluarkan Bukhori dari Anas Abu Hurairah , ia berkata,

    Adalah qirom milik Aisyah menutupi salah satu sisi rumahnya, lalu Nabi

    berkata,Singkirkan dariku kain sitarmu ini karena gambar-gambarnya menghalangiku dalam sholatku.

    Dan dikeluarkan juga dari Uqbah bin Amir,

    Dihadiahkan kepada Nabi kain-kain dari sutera, lalu beliau mengenakannya, beliau sholat

    dengannya kemudian berpaling dan melepasnya dengan keras seperti tidak suka dan berkata,Tidak

    sepantasnya pakaian ini untuk orang-orang bertakwa.

    Imam AshShonani berkata mengenai hadits Aisyah di atas dalam Subulus

    Salam,Dalam hadits ada dalil atas dimakruhkannya apa-apa yang menyibukkan diri dari sholat seperti

    ukiran dan yang semisal dengannya dari perkara yang menyibukkan hati, Nabi bersegera

    melindungi sholat dari apa yang melalaikannya dan menghilangkan apa yang menyibukkan dari

    konsentrasi sholat.

    AthThibi berkata,Padanya terdapat pemberitahuan bahwa gambar-gambar dan benda-benda yang

    terlihat berpengaruh jelek bagi hati-hati yang suci dan jiwa-jiwa yang bersih terlebih bagi hati yang kurang

    bersih, dimakruhkan sholat di atas hamparan-hamparan dan sajadah-sajadah yang berhias dan

    dimakruhkannya mengukir masjid serta yang semisalnya. Selesai ucapannya .

    Kerancuan Kedua :

    Sebagian mereka terkadang berdalil dengan firman Alloh yang memerintahkan Musa

    ) maka lepaslah kedua terompahmu sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci,

    Thuwa..

    Pendalilan yang amat jauh. Dan semoga Alloh Ibnu Masud ketika mengatakan kepada Abu

    Musa AlAsyari ketika menjadi imam manusia lalu melepas sandalnya,Mengapa kamu melepas

    sandalmu ? Apakah kamu berada di lembah yang suci ?

    Berkata Abu Muhammad bin Hazm dalam kitabnya AlIhkam fi Ushulil Ahkam,Dan termasuk syiar

    Musa firman Alloh ) maka lepaslah kedua terompahmu

  • sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan kami tidak melepas sandal kami di tanah

    suci tersebut . Selesai ucapan beliau.

    Maksud Ibnu Hazm bahwa kita tidaklah beribadah dengan syariat orang-orang sebelum kita. Dan aku

    tidak mengetahui satu kerancuan yang serupa dengannya yang sepantasnya disebutkan. Adapun

    kekacauan dan anggapan baik orang-orang bodoh, maka tidak ada manfaat padanya kecuali amalan

    orang-orang yang mengetahui AsSunnah. Maka mereka jika melihat orang yang alim terhadap AsSunnah

    mengamalkannya pasti mereka akan mengamalkannya.

    Penginkaran Terhadap Orang yang Menolak AsSunnah Dengan Akal dan Anggapan Baik

    Karena banyak manusia menolak sunnah-sunnah dengan akal dan anggapan baik, dan termasuk sunnah

    yang mereka tolak adalah disyariatkannya sholat memakai sandal, maka aku memandang perlunya

    menyebutkan dalil-dalil dan ucapan ulama yang menjelaskan kerusakan perbuatan mereka dan

    menejelaskan bahaya-bahayanya terhadap agama :

    Hadits pertama :

    Dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh memutuskan hukum terhadap dua orang

    wanita dari Hudzail yang saling membunuh. Salah satunya melempar dengan satu batu mengenai perut

    wanita lawannya yang sedang hamil hingga mematikan janinnya yang di dalam perutnya. Lalu

    masyarakat mengadukan kepada Nabi , lalu Nabi memutuskan bahwa

    diat/tebusan janin yang di dalam perutnya karena mati terbunuh adalah membebaskan satu budak laki-

    laki atau satu budak perempuan. Wali perempuan yang didenda berkata ,Ya rosululloh bagaimana kami

    membayar denda atas orang yang belum makan dan minum, belum bicara dan menangis ? Maka yang

    semisal ini adalah sia-sia. Maka Nabi berkata,Sesungguhnya ini termasuk teman-teman

    dukun.

    Diriwayatkan oleh Bukhori juz 1 hal 328, Muslim juz 11 hal. 177 dan padanya ada tambahan setelah

    sabda Nabi Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun,

    Karena sajaknya yang ia bersajak dengannya.

    Dan dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 4 hal. 318, Nasai juz 8 hal. 43 dan Ibnu Majah juz 2 hal. 882.

    Hadits Kedua :

    Dari AlMugiroh bin Syubah,Seorang wanita memukul istri yang lain dari suaminya dengan tongkat

    tenda. Lalu Rosululloh dipanggil untuk memutuskan hukum. Maka beliau

    memutuskan hukum atas keluarga wanita yang dilempar dan dia sedang hamil- dengan denda atau

    ganti rugi, maka Nabi menghukumi bahwa janinnya terbunuh. Lalu sebagian wali dari

    wanita yang terkena denda berkata, Apakah kami membayar denda kepada orang yang belum makan

    dan minum, belum teriak dan menangis, maka yang semisal ini sia-sia. Rosululloh

    bersabda,Ini adalah salah satu sajak orang-orang Arab Badui.

    Diriwayatkan Muslim juz 11 hal. 179 dan Nasai juz 8 hal. 44.

  • Maka anda melihat bahwa Rosululloh mengingkarinya karena ia menentang hadits dengan

    akalnya dan mengatakan, Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun. Karena sajaknya.

    Hadits Ketiga :

    Hai orang-orang beriman janganlah kalian meninggikan suaramu. Dari Ibni Abi Mulaikah,Hampir-

    hampir dua orang pilihan binasa, Abu Bakar dan Umar, keduanya meninggikan suaranya di sisi

    Rosululloh ketika rombongan Bani Tamim. Salah satu dari keduanya mengisyaratkan

    kepada Aqro bin Habis saudara lelaki Mujazyi dan yang lainnya menunjuk kepada seorang lelaki yang

    lainnya, Nafi mengatakan, aku tidak hapal namanya. Maka Abu Bakar berkata kepada Umar,Kamu

    hanya menginginkan beda pendapat denganku. Umar berkata kepada Abu Bakar,Kamu hanya

    menginginkan perselesihan. Lalu suara keduanya terdengar keras, kemudian turunlah firman Alloh : }

    { Hai orang-orang beriman janganlah kamu mengeraskan suaramu

    Ibnu Zubari berkata,Tidaklah Umar mendengar perkataan Rosululloh setelah turun ayat ini

    kecuali ia meminta penjelasannya, dan ia (Ibnu Abi Mulaikah) tidak menyebutkan Abu Bakar dari ayanya

    (Abu Mulaikah).

    Dikeluarkan oleh Bukhori juz 10 hal 212, 214, padanya terdapat riwayat Ibnu Abi Mulaikah dari Abdillah

    bin Az Zubair, dan juz 17 hal. 39, Tirmidzi juz 4 hal. 185 dan terdapat ketegasan Abdulloh bin Abi

    Mulaikah bahwa Abdillah bin Az Zubair menyampaikan hadits kepadanya, Ahmad dalam Musnadanya

    juz 4 hal. 6, Thobari juz 26 hal. 119, dan padanya terdapat ucapan Nafi : Telah mengatakan kepadaku

    Ibnu Abi Mulaikah dari ibni Az Zubair, maka diketahuilah hadits ini bersambung sebagaimana

    diisyaratkan oleh AlHafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Barinya juz 10 hal. 212.

    Hadits Keempat :

    Dari Aisyah Ummul Mukminin bahwa Rosululloh berkata saat

    sakitnya,Perintahkan Abu Bakar sholat dengan manusia (menjadi imam). Aisyah

    berkata,Sesungguhnya Abu Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar

    suaranya karena tangisannya waktu sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia

    (menjadi imam). Maka Rosululloh bersabda,Perintahkan Abu Bakar untuk sholat bersama

    manusia. Aisyah berkata kepada Hafshoh,Katakanlah kepada beliau, sesungguhnya Abu

    Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar suaranya karena tangisannya waktu

    sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia (menjadi imam). Hafshoh

    melaksanakan perintah Aisyah , lalu Rosululloh berkata, Sesungguhnya kalian

    ini showahib (saudara-saudara ) Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk sholat mengimami manusia.

    Hafshoh berkata kepada Aisyah ,Tidaklah aku ditimpa kebaikan darimu.

    Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 39 dan Muslim juz 5 hal. 140,141.

  • Hadits Kelima :

    Dari Abdillah bin Umar ,Aku mendengar Rosululloh bersabda,Sesungguhnya

    Alloh tidak mencabut ilmu (agama ) setelah Ia memberikannya kepada kalian dengan sekali cabutan

    akan tetapi Ia mencabutnya dari manusia bersamaan dengan mematikan para ulama dengan ilmu

    mereka lalu tinggallah manusia-manusia bodoh yang diminta fatwa lalu mereka berfatwa dengan akal

    mereka lalu mereka menyesatkan dan sesat.

    Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 145 dan Muslim, lafadznya dari Bukhori.

    Atsar (Jejak) Salaf

    Adapun atsar salaf tentang pengingkaran terhadap orang yang menolak sunnah-sunnah dengan akal tak

    terhitung, akan tetapi aku isyaratkan saja sebagiannya:

    Atsar pertama :

    Kalau agama ini ditentukan dengan akal pasti bagian bawah khuf lebih utama diusap daripada bagian

    atasnya, dan sungguh aku melihat Rosululloh mengusap bagian atas khufnya.

    Dikeluarkan Abu Dawud juz 1 hal. 63, perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Abdu Khori, ia

    amanah sebagaimana disebutkan dalam kitab AtTaqrib.

    Dan berkata AlHafidz Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom,Sanadnya hasan. Dan berkata dalam

    Talkhishnya,Diriwayatkan Abu Dawud dan sanadnya shohih.

    Atsar kedua :

    Bahwa Abdulloh bin Umar berkata,Aku mendengar Rosululloh

    bersabda,Jangan sekali-kali kamu menghalangi wanita-wanita pergi masjid-masjid jika mereka meminta

    ijin kamu pergi ke masjid- masjid. Ia, Salim bin Abdulloh, berkata,Berkata Bilal bin Abdulloh, anaknya,

    Demi Alloh kami akan menghalngi wanita-wanita pergi ke masjid-masjid. Lalu Abdulloh bin Umar

    menoleh kepadanya, kemudian mencelanya dengan celaan yang jelek yang aku belum pernah

    mendengar celaan yang semisal dengannya dan berkata,Aku kabarkan kepadamu dari Rosululloh

    dan kamu bantah,Demi Alloh kami akan menghalngi wanita-wanita pergi ke masjid-masjid ?.

    Diriwayatkan Muslim juz 4 hal. 161 dan Jami Bayan Ilmi wa Fadhlihi juz 2 hal 139 karya AlHafidz ibnu

    Abdil Barr bahwa Ibnu Umar berkata kepada anaknya,

    Alloh melaknat kamu, Alloh melaknat kamu, Alloh melaknat kamu, aku katakan : Rosululloh

    memerintahkan mereka tidak menghalangi mereka. Dan ia berdiri dengan marah.

  • Atsar Ketiga :

    Dari Abdillah bin Mughofal bahwa ia melihat seorang lelaki melempar binatang buruan dengan batu kecil,

    maka ia berkata kepadanya,Janganlah kamu melemparnya dengan batu kecil, sesungguhnya Rosululloh

    melarangnya atau beliau tidak menyukainya dan bersabda,Melempar itu tidak bisa

    menangkap binatang buruan dan tidak bisa menyakitkan musuh akan tetapi hanya memecahkan gigi dan

    mencongkel mata. Beberapa waktu kemudian ia melihat lelaki itu melempar buruan lagi dengan batu

    kecil, maka ia berkata kepadanya,Aku katakan dari Rosululloh bahwa beliau melarang

    yang demikian atau tidak menyukainya dan kamu tetap melemparnya, maka aku tidak akan bicara

    kepadamu selamanya !.

    Atsar Keempat :

    Dari Abi Qotadah Tamim bin Nadzir AlAdawi bahwa ia berkata,Kami pernah di sisi Imron bin Hushoin

    dalam satu kelompok manusia dan Busyair bin Kaab, lalu Imron menyampaikan hadits, ia berkata,

    Rosululloh bersabda,Malu semuanya baik. Maka Busyair bin Kaab berkata,Kami

    menemukan pada sebagian kitab bahwa di antara malu ada ketenangan, kewibaan dan di di antaranya

    ada kelemahan. Lalu Imron marah sampai memeraha wajahnya dan berkata,Bukankah aku

    memperlihatkan pada diriku, aku menyampaikan hadits padamu dari Rosululloh dan kamu

    bantah. Abu Qotadah berkata, Imron mengulang hadits tersebut. Busyair membantah lagi, Imron

    marah besar. Abu Qotadah berkata,Maka kami tetap mengatakan hai Abu Nujaid (Imron),

    sesungguhnya di antara kami tidak mengapa.

    Diriwayatkan oleh Muslim juz 2 hal 7, Ahmad juz 4 hal. 436, 440, 442, 445 dan Thoyalisi juz 2 hal. 41).

    Atsar Kelima :

    Dari Abi Mulaikah bahwa Urwah bin Az Zubair berkata kepada Ibnu Abbas : Kamu

    menyesatkan banyak manusia. Ibnu Abbas bertanya :Mengapa hai Urwah ? Urwah

    menjawab,Kamu memerintahkan umroh pada sepuluh hari bulan haji padahal tidak ada perintah umroh

    ! Maka Ibnu Abbas berkata,Mengapakah kamu tidak bertanya kepada ibumu tentang masalah

    ini ? Urwah berkata,Sesungguhnya Abu Bakar dan Umar tidak mengerjakannya. Ibnu Abbas

    berkata, Inilah yang membinasakan kalian, demi Alloh aku tidak melihat kecuali Ia akan mengazab

    kalian, aku menyampaikan hadits dari Rosululloh dan kalian bantah dengan Abu Bakar dan

    Umar..

  • Diriwayatkan Ahmad juz 1 hal. 337 dan Ishaq bin Rohawaih sebagaimana dalam kitab AlMatholib

    AlAliyyah juz 1 hal. 360 dan padanya terdapat perkataan,

    Kami mendatangkan hadits Rosululloh dan kalian membatahnya dengan Abu Bakar dan

    Umar ?

    Diriwayatkan AlKhothib dalam AlFaqih wal Mutafaqih juz 1 hal. 145, Ibnu Hazm dalam Hajjatul Wada hal.

    268 dan 269 dari jalan-jalan yang sanadnya sampai ke Ibni Abbas dan Ibnu Abdil Barr dalam

    Jami Bayan AlIlmi wa Fadhlihi juz 2 hal. 239 dan 240.

    Atsar Keenam :

    Berkata

    AlKhothib AlBaghdadi ,Mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Rizq, ia berkata,

    telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Ahmad AdDaqoq, ia berkata, telah mengabarkan kepada

    kami Muhammad bin Ismail ArRoqi, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami ArRobi bin Sulaiman,

    ia berkata, Aku mendengar AsySyafii ditanya seorang lelaki tentang satu masalah, lalu beliau berkata,

    Diriwayatkan pada masalah ini demikian dan demikian dari Nabi . Lelaki itu berkata,Hai

    Abu Abdillah, apa yang anda katakan tentangnya ? Maka aku melihat AsySyafii bergetar badannya

    karena takut kepada Alloh dan bangkit dari duduknya, lalu berkata,Apa ini, bumi mana yang akan

    membawaku dan langit mana yang akan menaungiku jika aku meriwayatkan dari Nabi satu

    hadits lalu aku tidak berpendapat dengannya ? Ya, atas pendengaran dan penglihatan, ya, atas

    pendengaran dan penglihatan (wajib menerimanya).

    Dan AlKhothib berkata,Telah mengabarkan kepada kami ArRobi, ia berkata, aku mendengar AsySyafiI

    meriwayatkan satu hadits dan sebagian orang yang hadir berkata kepadanya,Apakah anda mengambil

    hadits ini ? Maka beliau berkata,Jika aku meriwayatkan satu hadits yang shohih lalu aku tidak

    mengambilnya, maka aku mempersaksikan pada kalian bahwa akalku telah hilang, dan beliau

    membentangkan kedua tangannya.

    Atsar ini dikeluarkan oleh AlHafidz AlBaihaqi dalam Manaqib AsySyafii juz 1 hal. 474, 475 dan Abu

    Nuaim dalam AlHilyah juz 9 hal. 106. Dan AlKhothib telah menyebutkan dalam kitab AlFaqih wal

    Mutafaqih satu ucapan yang bagus dalam membantah orang yang mengagungkan akal, beliau

    berkata,Dan demi umurku, sungguh sunnah-sunnah dan sisi-sisi kebenaran banyak datang menyelisihi

    dan menjauhi akal dengan sangat jauh, maka kaum muslimin haruslah mengikuti dan tunduk kepadanya.

    Untuk yang semisal ini ahli ilmu dan agama sangat berhati-hati. Lalu kehati-hatian mereka menahan dari

    mendahulukan akal dan menunjukkan pada mereka atas kebutaan dan hilang akalnya, bahwasanya

    kebenaran itu datang menyelisihinya dalam banyak sisi, di antaranya :

    Bahwa memotong jemari tangan seperti memotong tangannya dari pundak maka didenda ribu dinar.

    Memotong kaki pada paling sedikit daruratnya seperti memotong kaki dari pangkal pahanya maka

    dendanya ribu dinar.

    Dua mata jika tercongkel maka keadaan daruratnya seperti bagian tubuh yang dipotong dari ujung

    telinganya didenda duabelas ribu dinar .

    Dula luka kecil di kepala dendanya duaratus dinar

    Wanita yang haidl mengqodho puasa tidak mengqodho sholat.

    Maka sisi-sisi manakah dari hukum Islam di atas yang masuk akal ? Namun sunnah-sunnah dari Islam, di

  • mana Alloh menjadikannya sebagai inti dan tiang agama yang dibangun di atasnya Islam dan ucapan

    mana yang lebih berbahaya daripada apa yang disabdakan Rosululloh dalam haji

    perpisahannya ketika beliau berkhutbah di hadapan ratusan ribu manusia :Dan sungguh akau tinggalkan

    kalian wahai manusia, selama kalian berpegang teguh dengan maka kalian tidak akan sesat selamanya,

    dua perkara di antara kita : kitabulloh dan sunnah nabiNya, maka Rosululloh mengaitkan di

    antara keduanya. Demi Alloh, jika kita memungut sunnah-sunnah dari ahli fiqih dan orang-orang yang

    terpercaya dan mempelajarinya seperti kita mempelajari ayat-ayat AlQuran.

    Kita senantiasa menjumpai orang-orang utama dan ahli fiqih dari orang-orang terpilih sangat mencela

    orang-orang yang suka berdebat dan mendahulukan akalnya, melarang kita bertemu dengan mereka dan

    bermajlis dengan mereka, memperingatkan kita dengan keras agar menjauhi mereka dan mengabarkan

    kepada kita bahwa mereka adalah orang-orang sesat, tukang menyimpangkan makna dalil dengan

    menafsirkan kitabulloh dan sunnah Rosululloh dengan kesesatan. Rosululloh

    tidaklah wafat sampai beliau membenci banyak pertanyaan dan membahas urusan-urusan yang tidak

    bermanfaat dalam agama hingga ucapan beliau yang menunjukkan ketidaksukaannya : Biarkan aku, apa

    yang aku tinggalkan pada kalian, sesungguhnya kebinasaan orang-orang sebelum kalian banyaknya

    pertanyaan dan penyelisihan terhadap nabi mereka, jika aku larang sesuatu pada kalian maka jauhilah,

    jika aku perintahkan sesuatu pada kalian maka ambillah darinya semampu kalian, maka perkara apa

    yang lebih mencukupi daripada melebihkan akal atas perkataan Nabi ? Kaum yang

    dikatakan Nabi tidak akan mencapai satu persenpun dari seratus persen pengetahuan

    syariat yang telah dicapai oleh kaum yang bersama beliau . Bukankah pengikut hawa nafsu

    atau ahli bidah dan orang-orang yang menyelisihi kebenaran binasa dengan sebab perdebatan dan

    pemikiran mereka ? Maka mereka itu tiap hari di atas agama yang sesat dan kesamaran yang baru, tidak

    tegak di atas satu agama. Yang paling menakjubkan mereka hanyalah berdebat dan memikirkan selain

    agama ini. Seandainya mereka berpegang teguh dengan sunnah-sunnah, agama sahabat, mengambil

    urusan yang diperintahkan dan diridhoi Nabi dan meninggalkan perdebatan pasti hilanglah

    kesamaran agama mereka. Namun mereka memaksakan diri pada apa yang telah dicukupkan hasilnya

    dan mereka memikul di atas akal-akal mereka penelitian dalam urusan Alloh yang akal mereka tidak

    mampu menelaahnya. Dan hak akal adalah mencukupkan diri di bawah syariat Alloh. Maka di sanalah

    mereka menempatkan diri pada posisi yang sulit. Di manakah ilmu

    Mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan husus Robbku, dan

    kamu hanyalah diberi sedikit ilmu Allah .

    Alloh telah mengkisahkan Musa yang mencela urusan seorang yang ia jumpai

    Lalu keduanya bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan

    kepadanya rahmat dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

    Lelaki ini melubangi sebuah perahu, membunuh seorang anak kecil dan membangun sebuah dinding

    sebagaimana yang telah Alloh kisahkan dalam kitabNya, lalu Musa mengingkari perbuatannya, tindakan-

    tindakan yang terlihat aneh oleh Musa dan diingkari hati dan tidak bisa dicapai oleh pikiran manusia

    sampai Alloh menyingkapkan rahasianya kepada Musa hingga ia mengetahuinya. Demikianlah syariat

    yang datang dari sunnah-sunnah Islam dan syariat-syariat agama yang tidak sesuai dengan pikiran dan

  • akal manusia. Seandainya disingkapkan kepada manusia pokok-pokonya pasati ia datang dengan jelas

    tidak ada kesulitan apa pun seperti perbuatan Khodhir yang diperlihatkan kepada Musa. Sesungguhnya

    syariat yang dibawa Muhammad mirip apa yang dibawa oleh Musa.

    Dan tidak ada yang lebih bodoh, sedikit mengenal hak Alloh, rosulNya, cahaya Islam dan keterangannya

    daripada orang yang mengatakan, aku tidak menerima AsSunnah maupun urusan kaum muslimin yang

    dahulu (sahabat) sampai tersingkap kepadaku hal ghoib dan aku mengetahui pokok-pokoknya ? Atau ia

    tidak mengucapkan penolakannya tetapi demikianlah perbuatan dan pikirannya. Padahal Alloh

    berfirman :

    Maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang

    mereka perselisihkan. Kemudian hati mereka tidak merasa keberatan terhadap hukum yang kamu

    putuskan dan mereka menerima dan tunduk secara lahir dan batin.

    Sesungguhnya segala pujian hanyalah milik Alloh, kami memuji, meminta ampunan kepadaNya,

    berlindung kepadaNya dari kejelekan jiwa-jiwa dan amal-amal kami. Barangsiapa yang ditunjuki Alloh

    maka tidak ada yang menyesatkannya dan barangsiapa disesatkanNya maka tidak ada yang dapat

    menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Alloh tidak ada

    sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya.

    Alloh berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam.[1] Alloh berfirman :

    Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robbmu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Allah menciptakan isterinya (Hawa). Dari keduanya (Adam dan Hawa) Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan taatlah kepada Allah yang dengan mempergunakan namaNya kamu saling meminta[2] dan peliharalah hubungan silaturrahim[3]. Sesungguhnya Allah selalu menjaga semua keadaanmu dan mengawasi kamu.[4] Alloh berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang lurus, niscaya Allah memberi taufik amal shalih kepadamu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.[5] Amma badu : Sungguh banyak sunnah Nabi yang tidak diketahui kaum muslimin, sehingga mereka meninggalkannya, selanjutnya mereka membenci orang yang berusaha mengamalkan dan hendak menghidupkannya, lalu mereka menuduhnya dengan kesesatan yang jauh.

  • Termasuk sunnah tersebut adalah sholat dengan memakai sandal. Hadits-hadits mutawatir menyebutkan bahwa Nabi sholat dengan mamakai sandal. Alloh berfirman :

    Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.[6] Dan telah tetap dalam hadits bahwa Nabi memerintahkan sholat memakai sandal. Alloh

    berfirman :

    Dan apa yang diperintahkan Rasul kepadamu, maka lakukanlah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.[7] Alloh berfirman :

    Dan tidak halal bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.[8] Alloh berfirman :

    Maka orang-orang yang menyelishi syariat Rasul (yang lahir maupun batin) haruslah takut akan ditimpa fitnah (hati) atau ditimpa azab yang pedih di dunia.[9] Oleh karena itulah aku berhasrat untuk mengumpulkan hadits-hadits yang aku ketahui dalam masalah disyariatkannya sholat memakai sandal. Dan Alloh lah yang memberi taufiq bagi kebenaran dan kepadaNyalah tempat kembali. Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi AlWadii Dalil-dalil Atas Disyariatkannya Sholat Memakai Sandal Hadits pertama : Imam Bukhari berkata dalam kitab Shahihnya juz 1 halaman 494 :

    Telah mengatakan kepada kami Adam bin Abi Iyas, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Syubah, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Maslamah Said bin Yazid AlAzdi, ia berkata,Aku bertanya kepada Anas bin Malik, apakah Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya ? Ia menjawab,Ya. Hadits diriwayatkan Imam Muslim (5/42) dengan syarah Nawawi , Tirmidzi (1/310) dengan Tuhfatul Ahwadzi- dan beliau berkata,Hasan shohih dan ahli ilmu mengamalkan dengannya, Nasai (2/58), Ibnul Jarud, 68, Ahmad (3/100,166,189), Abu Dawud AthThoyalisi (1/84), Darimi,(1/320), Ibnu Sad (1/511) dan AlBaigaqi (2/431). Hadits kedua : Imam Muslim berkata dalam kitab Shahihnya (1/390) nomor 554 :

    Telah mengatakan kepada kami Ubaidulloh bin Muadz AlAnbari, telah mengatakan kepada kami ayahku, telah mengatakan kepada kami Kahmasun dari Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya, ia berkata,Aku sholat bersama Rosululloh lalu aku melihat beliau berdahak lalu menggosok dahaknya dengan sandalnya.

  • Dan telah mengatakan kepadaku Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai dari AlJaziri dari Abil Ala Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya bahwa sholat bersama Nabi

    ,Ia berkata, Beliau berdahak lalu menggosok dahaknya dengan sandal kirinya. Hadits ketiga :

    Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/384) berkata : Dari Mamar dari Said AlJariri dari Abil Ala bin Abdillah AsySihhir, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya. Hadits ini perowi-perowinya perowi-perowi kitab Shohih. Hadits keempat :

    Berkata Imam Ibnu Majah : Telah mengatakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah mengatakan kepada kami Ghundar dari Syubah dari AnNuman bin Salim dari Ibni Abi Aus, ia berkata,Adalah kakekku Aus pernah mengisyaratkan kepadanya pada waktu sholat lalu aku memberikan sandalnya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal. AlBushiri berkata dalam Mishbah AzZujajah, 125,Sandanya baik. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah (2/415), Thohawi (1/512), Ahmad (4/8,9,10) dan AlHaitsami berkata dalam Majma AzZawaid (2/55),Diriwayatkan Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowinya amanah. Hadits kelima : Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (2/422):

    Telah mengatakan kepada kami Affan,ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Awanah, ia berkata telah mengatakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari seorang lelaki dari bani AlHarits bin Kaab, ia berkata,Aku pernah duduk di sisi Abu Hurairah , lalu seorang lelaki datang menemuinya dan bertanya kepadanya,Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia puasa pada hari Jumat ? Abu Hurairah menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah, mendengar Rosululloh bersabda,Jangan sekali-kali seorang dari kalian puasa pada hari Jumat kecuali hari-hari yang biasa ia puasa padanya. Lalu seorang lelaki lainnya datang kepada dan berkata,Hai Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia sholat memakai sandal ? Abu Hurairah

    menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah, selain aku melihat Rosululloh sholat menghadap makom (tempat berdiri nabi Ibrohim di Kabah), memakai sandal, kemudian

    beliau pergi dengan memakai sandalnya. Hadits ini beliau keluarkan juga dalam tempat lainnya pada halaman (348, 365, 377, 458,537) dan pada sebagian jalan sanadnya disebutkan nama lelaki yang datang yaitu Abul Aubar Ziyad AlHaritsi), dikeluarkan juga oleh Abdurrozaq, 1/385, Ibnu Abi Syaibah, 2/415 dan Thohawi,1/511). Perowi-perowi hadits di atas semuanya perowi-perowi kitab shohih kecuali Abul Aubar Ziyad AlHaritsi dinyatakan amanah oleh Ibnu Main dan Ibnu Hibban sebagaimana disebutkan dalam kitab Tajilul Manfaah. Adapun ucapan AlHafidz AlHaitsami dalam kitabnya Majma AzZawaid, 2/54, Perowi-perowinya amanah selain Ziyad Abul Aubar AlHaritsi, aku tidak menemukan orang yang menyatakan amanah maupun melamahkannya dalam biografinya, maka ucapannya telah dibantah oleh Ibnu Hajar dalam kitab Tajilul Manfaah dengan membawakan rekomendasi Ibnu Main dan Ibnu Hibban. Hadits Keenam : Ibnu Majah berkata dalam Sunanya (1/330):

    )

  • Telah mengatakan kepada kami Ali bin Muhammad, telah mengatakan kepada kami Yahya bin Adam, telah mengatakan kepada kami Zuhair dari Abi Ishaq dari Alqomah dari Ibnu Masud, ia berkata,Sungguh aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal dan khufnya.[10] Dikeluarkan oleh Abu Dawud AthThoyalisi, 1/84, Ibnu Abi Syaibah, 2/416, Ahmad 1/461 dan Thohawi 1/511. Di sebagian kitab ditegaskan bahwa Abu Ishaq tidak mendengar dari Alqomah AlBushiri mengatakan dalam kitab Mishbah AzZujajah fi Zawaid Ibni Majah, 125,Sanadnya terdapat Abu Ishaq AsSabiI yang pada ahir umurnya mengalami pikun, Zuhair adalah Muawiyyah bin Khudaij diriwayatkan darinya hadits setelah ia pikun sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Zurah. Dengan sanad ini hadits dinilai lemah akan tetapi bisa dipakai sebagai penguat. Hadits Ketujuh : Abu Dawud berkata dalam Sunannya (1/247,248) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Muslim bin Ibrohim, telah mengatakan kepada kami Ali bin Mubarok dari Husain AlMuallim dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh

    terkadang sholat tidak beralas kaki dan terkadang memakai sandal. Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Majah (1/330), Ahmad (2/174,178,190,210), Ibnu Abi Syaibah (2/425), Ibnu Sad (1/ ) Thohawi (1/512) dan AlBaihaqi (1/4121). Dan hadits ini hasan.[11] Hadits Kedelapan : Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (4/307):

    Telah mengatakan kepada kami Waki, telah mengatakan kepada kami Sufyan dari AsSudi dari orang yang mendengar dari Amr bin Huraits, ia berkata,Rosululloh sholat dengan sandalnya dalam jalan yang lainnya dengan sandalnya yang ditambal . Hadits dikeluarkan oleh Tirmidzi dalam Syamail Muhammadiyyah, 66, Abdurrozaq (1/386), Ibnu Abi Sayibah (2/415), Ibnu Sad (1/ ) dan Thohawi, 1/512. Hadits ini dalam sanadnya ada perowi yang tidak dikenal. Penulis Syarah Syamail Muhammadiyyah berkata,Berkata AlQistholani, aku tidak mengetahui pada satu riwayat ketegasan nama orang yang meriwayatkan hadits dari AsSudi[12], dan aku perkirakan namanya Atho bin AsSaib, di ahir umurnya ia pikun. Dan AsSud termsuk orang mendengar darinya setelah usia pikunnya lalu namanya disamarkan agar tidak diketahui kelamahan sanadnya. Hadits Kesembilan AlBaihaqi dalam Sunannya (2/420) berkata :

    Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar bin AlHarits AlFaqih, telah mengabarkan kepada kami Abu Muhammad bin Hayyan, telah mengatakan kepada kami Ali bin Said, telah mengatakan kepada kami Muhammad bin Sinan AlQozaz, telah mengatakan kepada kami Abu Ghossan AlAnbari, telah mengatakan kepada kami Syubah dari Humaid bin Hilal dari Abdulloh bin AshShomit dari Abi Dzar, ia berkata,Aku melihat Nabi sholat dengan sandalnya yang ditambal dari kulit sapi. AlBaihaqi berkata, Abu Ghossan AlAnbari Yahya bin Katsir menyendiri meriwayatkan hadits ini. Hadits Kesepuluh Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (3/502):

    Telah mengatakan kepada kami Yunus bin Muhammad, ia berkata, telah mengatakan kepada kami AlAtho, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Majma bin Yaqub dari Ghulam dari penduduk Quba bahwa ia menjumpai seorang Syaikh yang berkata,Rosululloh mendatangi kami di Quba lalu beliau duduk di.dan manusia berkumpul di sekelilingnya, Rosululloh meminta air minum, lalu beliau diberi air minum dan meminumnya sedangkan aku di samping kanannya, aku

  • orang yang paling mudadan aku menghapal bahwa ketika beliau bersama kami sholat memakai sandalnya tidak melepasnya. Hadits ini dikeluarkan Ahmad juga dalam juz 4 halaman 221, 334, Thohawi, 1/512 dan menyebutkan antara Majma bin Yaqub dan seorang sahabat, Muhammad bin Ismail dan menyebutkan nama sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dan diriwayatkan Ibnu Sad juz 1/ ) AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/53) berkata,Diriwayatkan oleh Ahmad dan beliau menyebutkan nama sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dalam riwayat lainnya, demikian juga diriwayatkan oleh Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowi Ahmad amanah semuanya. Hadits Kesebelas : AlBaihaqi dalam Sunan Kubronya (2/431) berkata :

    Telah mengabarkan kepada kami Abul Husain bin Busyron AlAdl di Baghdad, telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Muhammad AshShoffar, telah mengatakan kepada kami Sadan bin Nashr, telah mengatakan kepada kami Abu Badr dari Ziyad bin Khoitsamah dari Abdillah bin Isa dari Abdillah bin Atho dari Aisyah ,Aku melihat Rosululloh sholat terkadang tidak beralas kaki dan terkadang tidak memakai sandal, minum berdiri dan minum dengan duduk AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/55) berkata,Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath, dan perowi-perowi amanah. Akan tetapi dalam kitab Majma Zawaid kalimat diganti dengan Hadits Keduabelas :

    Berkata Thohawi (1/512), Telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin Marzuq, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Rabiah, ia berkata,telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah dari AlHajjaj bin Arthoh dari Abdil Malik dari Said bin Fairuz dari ayahnya bahwa utusan Tsaqif menemui Rosululloh lalu berkata,Kami melihat beliau sedang sholat memakai sandal berpasangan. Dalam sanad hadits terdapat AlHajjaj bin Arthoh seorang mudallis .[13] Akan tetapi AlHaitsami berkata dalam Majma Zawaidnya (2/55),Diriwayatkan oleh Thobroni dalam AlAusath dan perowi-perowinya amanah. Maka perlu dilihat apakah ia punya jalan lain atau AlHajjaj dengan tegas mendengar langsung dari perowi yang ia ambil haditsnya atau AlHafidz AlHaitsami yang menggampang-gampangkan penshohihan hadits ? Hadits Ketigabelas Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/386) berkata:

    Dari Abdillah bin Abdirrohman bin Yazid, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Muhamamd bin Ibad bin Jafar dari seorang Syaikh dari mereka,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal dan mengisyaratkan ke makam Ibrohim. Hadits Keempatbelas Imam Abu Dawu dalam Sunannya (1/247) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Qutaibah bin Said, telah mengatakan kepada kami Marwan bin Muawiyyah AlFazari dari Hilal bin Maimun ArRomli dari Yala bin Syaddad bin Aus dari ayahnya, ia berkata, Rosululloh bersabda :Selisihilah Yahudi, sesungguhnya mereka tidak sholat dengan sandal dan khuf .[14]

  • Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 di dalam sanadnya ada tambahan dan Nasrani, AlBaihaqi, 2/432, AlHakim, 1/26, ia berkata,Ini hadits shohih sanadnya dan tidak dikeluarkan Bukhori dan Muslim, dan Dzahabi tidak berkomentar apa-apa. AlIroqi berkata,Sanadanya hasan, sebagaimana disebutkan dalam Faidhul Qadir dan Thobroni dalam AlKabir, 7/348 dengan kalimat hadits,

    Sholatlah kalian dengan sandal dan jangan menyerupai Yahudi !. Hadits Kelimabelas AlHakim dalam Mustadroknya (1/139) berkata,

    Telah mengatakan kepada kami Muhammad bin Sholih dan Ibrohim bin Ishmah keduanya berkata, telah mengatakan kepada kami AsSurri bin Khozimah, telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail dan mengabarkan kepada kami Abul Walid AlFaqih, telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Sufyan, telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin AlHajjaj keduanya mengatakan, telah mengatakan kepada kami Abdulloh bin AlMutsanna AlAnshori dari Tsumamah dari Anas bahwa Nabi tidak pernah melepas sandalnya dalam sholat kecuali sekali saja lalu sahabat melepasnya, beliau bertanya,Ada apa dengan kalian ? Mereka menjawab,Anda melepas sandal maka kami melepasnya. Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mengabarkan kepadaku bahwa di sandalku ada kotoran atau najis lalu aku melepasnya. AlHakim berkata,Hadits ini shohih sesuai syarat Bukhori, ia memakai perowi Abdulloh AlMutsanna dan Bukhori Muslim tidak mengeluarkan hadits ini dalam kitab mereka. Dan Dzahabi tidak berkomentar apa-apa. AlHafidz AlHaitsami mengatakan dalam Majma Zawaid (juz 1/56),Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath dan perowi-perowinya perowi kitab Shohih dan diriwayatkan AlBazzar dengan ringkas. Hadits Keenambelas AlHakim dalam Mustadroknya (1/181) berkata,

    Telah mengatakan kepada kami Abu Jafar Muhammad bin Muhammad bin Abdillah AlBaghdadi, telah mengatakan kepada kami AlMiqdam bin Dawud dari Talid ArRoini, telah mengatakan kepada kami Abdul Ghoffar bin Dawud Alharani, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ubaidillah Ibni Abi Bakar dan Tsabit dari Anas bahwa Nabi bersabda,Jika salah seoarang dari kalian telah wudhu dan memakai khufnya maka sholatlah dengan keduanya dan usaplah (ketika wudhu) kemudian jangan ia lepas jika ia kehendaki kecuali karena ia junub. Sanadnya shohih sesuai syarat Muslim, Abdul Ghoffar bin Dawud amanah akan tetapi tidak ada penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad. Hadits ini diriwayatkan AlBaihaqi (1/279) dan menyebutkan penguat bagi Abdul Ghoffar yaitu Asad bin Musa yang digelari Asadus Sunnah (Singa Sunnah). Dan haditsnya syadz (ganjil). AlBaihaqi berkata,Berkata Ibnu Shoid,Aku tidak mengetahui seorang yang datang membawa hadits ini kecualil Asad bin Musa. AlBaihaqi berkata,Hadits ini dikuatkan oleh Abdul Ghoffar bin Dawud AlHaroni akan tetapi tidak ada penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad dan hadits ini tidak terkenal, wallohu alam. Itulah hadits-hadits yang bisa aku sampaikan, meski aku tinggalkan beberapa hadits yang menunjukkan disyariatkannya sholat memakai sandal dalam kitab Majma Zawaid, Mushonnaf Abdurrozaq dan selain keduanya karena terdapat kritikan pada kedua kitab tersebut meskipun sebagiannya bisa dijadikan penguat. Terlebih Thohawi dalam Musykil Atsar juz 1/511 menyatakan dengan tegas bahwa hadits-hadits yang menunjukkan disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir, beliau mengatakan,Hadits-hadits datang, menunjukkan bahwa disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir dari Rosululloh dari perbuatan beliau yang memakai sandal dalam sholatnya, melepas sandalnya waktu melepasnya karena najis dan pembolehannya sholat memakai sandal.

  • Dan ulama tidak mensyaratkan kemutawatiran dalam menentukan hadits shohih atau hasan bahkan mereka hanya menyebutkan hadits shohih, hasan dan dhoif. Bab Bila Seorang Sedang Sholat Melepas Sandalnya Di Manakah Ia Meletakannya ? Hadits Pertama : Abu Dawud dalam Sunannya (2/248) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Ali, telah mengatakan kepada kami Utsman bin Umar, telah mengatakan kepada kami Sholih bin Rustam Abu Amir dari Abdirrohman bin Qois dari Yusuf bin Malik dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh bersabda :Jika salah seorang dari kalian hendak sholat maka janganlah meletakkan sandalnya di samping kanan maupun samping kirnya, sehingga menjadi di samping kanan temannya[15] kecuali bila tidak ada seorang di samping kirinya (maka letakkanlah di samping kirinya), tetapi letakkanlah di depannya. Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 dan AlHakim dalam Mustadroknya juz 1/259 dan berkata,Shohih sesuai syarat Bukhori dan Muslim dan keduanya tidak mengeluarkannya dalam kitab mereka. Dikeluarkan juga AlBaihaqi juz 2/432. Hadits Kedua : Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Musaddad, telah mengatakan kepada kami Yahya dari Ibni Juraij, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin Abbad bin Jafar dari Ibni Sufyan dari Abdillah bin AsSaib, ia berkata,Aku melihat Rosululloh meletakkan sandalnya di samping kirinya.[16] Hadits ini perowi-perowinya perowi kitab shohih. Dikeluarkan juga oleh Nasai (2/58), Ibnu Majah (1/416), Ibnu Abi Syaibah (2/418), AlHakim (1/259) dan AlBaihaqi (2/432) Hadits Ketiga : Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Abdul Wahhab bin Najdah, telah mengatakan kepada kami Baqiyyah dan Syuaib bin Ishaq dari AlAuzaI, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin AlWalid dari Said bin Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Rosululloh , beliau bersabda,Jika salah seorang dari kalian hendak sholat lalu melepas sandalnya maka janganlah ia mengganggu seorang pun dengannya, hendaklah ia letakkan di antara kedua kakinya atau ia sholat memakai sandalnya. Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah juz 2 hal 418, Thobroni dalam AshShoghir juz 2/hal 8, AlHakim juz 1/259 dan AlBaihaqi juz 2 hal 432. Al Hakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim dan Bukhori Muslim tidak mengeluarkan dalam kitab mereka. Dan Dzahabi tidak mengomentari penshohihanya. Hadits Keempat : Ibnu Abi Syaibah berkata dalam kitabnya juz 2 hal 418 :

    Telah mengatakan kepada kami Affan, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi Said, ia berkata, Rosululloh sholat, lalu melepas sandalnya, beliau letakkan di samping kirinya. Hadits ini sanadnya sesuai syarat Muslim. Bab Bagaimana Mensucikan Khuf dan Sandal Hadits Pertama : Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 148 berkata :

  • Telah mengatakan kepada kami Ahmad bin Ibrohim, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin Katsir AshShonani dari AlAuzaI dari Ibni Ajlan dari Said bin Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi ,Jika khuf salah seorang kalian menginjak najis maka tanah berikutnya adalah pensuci baginya.[17] Dikeluarkan oleh Ibnu Majah juz 1 halaman 148, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman halaman 8, AlHakim juz 1 halaman 11 dan berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim, AlBaihaqi juz 2 halaman 430 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla juz 1 halaman 93. Hadits Kedua : Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 247 berkata :

    Telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Yazid dari Abi Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi Said AlKhudri,Rosululloh bersama sahabatnya, tiba-tiba beliau melepas sandalnya lalu meletakkannya di samping kirinya. Ketika sahabat melihat perbuatan Nabi maka mereka melemparkan sandal mereka. Ketika Nabi

    menyelesaikan sholatnya bertanya,Apa yang menyebabkan kalian melemparkan sandal-sandal kalian ? Sahabat menjawab,Kami melihat anda melemparkan sandal anda maka kami melemparkan sandal-sandal kami. Maka Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mendatangiku lalu mengabarkan bahwa di sandalku najis ada atau adza[18](kotoran). Dan Rosululloh bersabda,Jika salah seorang kalian datang ke masjid maka lihatlah, jika ia melihat di sandalnya ada kotoran atau najis maka bersihkanlah dan sholatlah dengannya.[19] Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya juz 1 halaman 384, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman halaman 108, Musnad Ahmad juz 3 halaman 20, AlHakim juz 1 halaman 260, Abdurrozaq juz 1 halaman 388, Ibnu Abi Syaibah juz 2 halaman 416, Abu Dawud Thoyalisi juz 1 halaman 84, Darimi juz 1 halaman 32, Thohawi juz 1 halaman 511, AlBaihaqi juz 2 halaman 431 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla juz 1 halaman 93. AlHakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim. Dan Dzahabi tidak mengomentari apa-apa.[20] Bahaya-bahaya Sholat Tidak Memakai Sandal Pertama : Bahaya terbesar sholat tidak memakai sandal kaum muslimin menjadi tidak mengetahui sunnah ini dan menganggap orang yang sholat memakai sandal melakukan dosa yang amat besar dan mereka menghalalkan darinya sebagaimana menghalalkan pada orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar. Aku pernah mendengar seorang petugas masjid bercerita,Lelaki itu dahulu pernah di Saudi kemudian pulang ke Yaman, ia hendak masuk masjid. Aku katakan padanya katakan,Demi Alloh kalau kamu masuk masjid dengan sandalmu pasti kaki akan dipatahkan. Ia sendiri mengaku orang berilmu padahal ia tidak mengetahui madzhabnya. AsySyaukani berkata[21] mengatakan tentang disyariatkannya sholat memakai sandal,Dan termasuk orang yang berpendapat sunnahnya sholat memakai sandal adalah AlHadawiyyah, meskipun orang-orang awamnya mengingkarinya. Imam Mahdi berkata dalam kitabnya AlBahr, Msalah, dan disunnahkan memakai sandal yang suci ketika sholat berdasarkan sabda Nabi Sholatlah kalian dengan sandal kalian. Aku melihat sekelompok orang di tanah di Masjidil Haram Makkah mengerumi seorang lelaki di bahwa pengeras suara, mereka mengingkarinya sholat memakai sandal. Seorang di antara mereka berkata,Ini setan . orang yang sholat memakai sandal Sangat disesalkan orang yang bicara tersebut termasuk orang yang rajin berjamaah di Masjidil Haram. Tidak diragukan seandainya ia mengetahui hukumnya pasti ia tidak akan berani mengatakan setan kepada saudaranya sesama muslim. Aku melihat di Bisyah seorang lelaki berpenampilan sholih dan baik mengingkari orang yang sholat memakai sandalnya. Dikatakan kepadanya,Ia sunnah . maka ia membantah,Aku berlindung kepada Alloh dari sunnah ini !.

  • Dan yang lebih besar daripada kenyataan itu semua bahwa sebagian ikhwan yang hendak sholat di salah satu masjid di Madinah diingkari dengan keras.[22] Semua itu disebabkan tidak ada amalan ahli ilmu terhadap sunnah ini. Kalau ahli ilmu mengamalkannya niscaya kami tidak perlu mengumpulkan hadits-hadits ini dan menyebarkannya di antara manusia. Sebab lainnya, kebanyakan kaum muslimin berpaling dari kitab-kitab sunnah. Seandainya mereka merujuk kepada kitab-kitab tersebut pasti tidak akan timbul keraguan tentang disyariatkannya sholat memakai sandal dan sesungguhnya ia sunnah yang diperintahkan. Kedua : Termasuk bahaya tidak sholat memakai sandal, sebagian orang yang sholat mengumpulkan sandal-sandal di satu tempat, maka terkadang sandal-sandal itu sebagai sebagai sebab bengkokonya barisan sholat yang diperintahkan untuk meluruskannya dan ada ancaman neraka atas kebengkokannya. Kami menyaksikan kebengkokan shoff (barisan) di Masjidil Haram disebabkan banyaknya tumpukan sandal karena tidak ditemukan satu tempat di shooff. Ketiga : Banyak dari orang yang mau sholat tidak mau melihat sandal di depan pintu masjid ketika akan masuk masjid karena mereka tidak menginginkan sholat dengan sandal. Sehingga terkadang sandalnya terkena najis, jika meletakkan di dalam masjid maka najis berjatuhan di dalamnya. Ini semua dengan sebab meninggalkan sunnah yaitu melihat sandal di depan pintu masjid ketika hendak masuk masjid dan menggosoknya dengan tanah bila ada najis atau kotorannya. Keempat : Terkang orang yang sholat hawatir sandalnya dicuri, lalu pikirannya kacau ketika ia sedang sholat yang menghilangkan kehusyuannya. Sedangkan khusyu adalah otaknya (inti) sholat sebagaimana yang Alloh firmankan :

    Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yangkhusyu`[23] dalam shalatnya.[24] Banyak hadits yang menganjurkan untuk menghilangkan kekacauan pikiran dalam sholat : Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shohihnya dari Aisyah baha Nabi bersabda,

    Tidak ada sholat di hadapan makanan maupun menahan buang air dan kentut. Imam Bukhori dan Imam Muslim mengeluarkan dalam kitab mereka dari Anas bahwa Nabi

    bersabda,

    Jika telah disungguhkan makan malam maka mulailah dengannya sebelum kamu sholat maghrib. Perintah dari Rosululloh ini dalam rangka menjaga kekhusyuan. Kerancuan Orang-orang yang Mengingkari Sholat Memakai Sandal Orang-orang yang mengingkari sholat memakai sandal mempunyai kerancuan berpikir (syubhat) yang harus dibicarakan sampai jelas kebenaran. Insya Alloh. Meskipun aku tidak perna seorang alim pun yang berhujjah denga syubhat mereka dan orang-orang jahil bukanlah dalil bagi syariat yang suci. Adapun Syubhat mereka di antaranya : Pertama : Sesungguhnya masjid-masjid sekarang telah dihiasi dan diberi hamparan karpet tidak seperti masjid-masjid di jaman Nabi . Jawaban : Sesungguhnya kebaikan itu pada apa yang Nabi di atasnya. Kalau masjid-masjid sekarang tetap seperti masjid di jaman Nabi niscaya lebih baik. Adapun hiasan masjid-masjid maka telah ada nash yang melarangnya.

  • Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 171, Ibnu Majah juz 1/ hal. 244, Darimi juz 1/hal 327, Ahmad juz 3/hal 134, 145, 152,230,283 dan Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman dari Anas : Rosululloh bersabda :

    Tidak terjadi hari kiamat sampai manusia saling membanggakan bangunan masjidnya.[25] Dan dalam sebagian jalan hadits disebutkan, Rosululloh melarang manusia bermegah-megahan membangun masjid.[26] Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 170 dari Ibnu Abbas , Rosululloh bersabda,

    Aku tidak diperintahkan meninggikan dan memperpanjang bangunan masjid. Ibnu Abbas berkata,Kalian benar-benar akan menghiasinya sebagaimana Yahudi dan Nasrani menghiasinya. Perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Syaikh (guru) Abu Abu Dawud, Muhammad bin Shobbah bin Sufyan, jujur (shoduq) Imam AshShonani berkata,AlMahdi berkata dalam kitab AlBahr,Sesungguhnya hiasan masjid Haramain bukan usul dari ahli halli wal aqdi (ulama dan umara) dan bukan dari diam keridhoaannya ulama akan tetapi dilakukan oleh penduduk negeri yang diktator tanpa persetujuan seorang pun dari orang yang utama. Dan kaum muslimin diam tidak ridho. Ini adalah perkataan yang bagus. Selesai ucapan Shonani. Aku (Syaikh Muqbil) katakan,Adapun penghaparan masjid dengan sajadah yang berwarna warni jelas menyibukkan orang yang sholat dan melalaikannya darinya. Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dalam kitab mereka dari Aisyah

    bahwa Nabi sholat di atas kain miliknya yang bergambar-gambar, beliau melihat banyak gambarnya, setelah selesai sholat beliau berkata, Bawalah kain ini kepada Abi Jahm dan berikan aku kain tebal Abi Jahm yang yang tidak bergambar, sesungguhnya kainnya (yang bergambar) melalaikanku dari sholat . Berkata Hisyam dari Urwah dari ayahnya dari Aisyah Nabi berkata,Aku melihat gambar-gambarnya ketika aku sedang sholat lalu aku takut terganggu.[27] Ini kalimat riwayat Bukhori. Dan dikeluarkan Bukhori dari Anas Abu Hurairah , ia berkata,

    Adalah qirom[28] milik Aisyah menutupi salah satu sisi rumahnya, lalu Nabi berkata,Singkirkan dariku kain sitarmu ini karena gambar-gambarnya menghalangiku dalam sholatku.[29] Dan dikeluarkan juga dari Uqbah bin Amir,

    Dihadiahkan kepada Nabi kain-kain dari sutera, lalu beliau mengenakannya, beliau sholat dengannya kemudian berpaling dan melepasnya dengan keras seperti tidak suka dan berkata,Tidak sepantasnya pakaian ini untuk orang-orang bertakwa. Imam AshShonani berkata mengenai hadits Aisyah di atas dalam Subulus Salam,Dalam hadits ada dalil atas dimakruhkannya apa-apa yang menyibukkan diri dari sholat seperti ukiran dan yang semisal dengannya dari perkara yang menyibukkan hati, Nabi bersegera melindungi sholat dari apa yang melalaikannya dan menghilangkan apa yang menyibukkan dari konsentrasi sholat. AthThibi berkata,Padanya terdapat pemberitahuan bahwa gambar-gambar dan benda-benda yang terlihat berpengaruh jelek bagi hati-hati yang suci dan jiwa-jiwa yang bersih terlebih bagi hati yang kurang bersih, dimakruhkan sholat di atas hamparan-hamparan dan sajadah-sajadah yang berhias dan dimakruhkannya mengukir masjid serta yang semisalnya. Selesai ucapannya . Kerancuan Kedua : Sebagian mereka terkadang berdalil dengan firman Alloh yang memerintahkan Musa

    ) maka lepaslah kedua terompahmu sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. .[30]

  • Pendalilan yang amat jauh. Dan semoga Alloh Ibnu Masud ketika mengatakan kepada Abu Musa AlAsyari ketika menjadi imam manusia lalu melepas sandalnya,Mengapa kamu melepas sandalmu ? Apakah kamu berada di lembah yang suci ?[31] Berkata Abu Muhammad bin Hazm dalam kitabnya AlIhkam fi Ushulil Ahkam,Dan termasuk syiar Musa firman Alloh ) maka lepaslah kedua terompahmu sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.[32] Dan kami tidak melepas sandal kami di tanah suci tersebut . Selesai ucapan beliau. Maksud Ibnu Hazm bahwa kita tidaklah beribadah dengan syariat orang-orang sebelum kita. Dan aku tidak mengetahui satu kerancuan yang serupa dengannya yang sepantasnya disebutkan. Adapun kekacauan dan anggapan baik orang-orang bodoh, maka tidak ada manfaat padanya kecuali amalan orang-orang yang mengetahui AsSunnah. Maka mereka jika melihat orang yang alim terhadap AsSunnah mengamalkannya pasti mereka akan mengamalkannya. Penginkaran Terhadap Orang yang Menolak AsSunnah Dengan Akal dan Anggapan Baik Karena banyak manusia menolak sunnah-sunnah dengan akal dan anggapan baik, dan termasuk sunnah yang mereka tolak adalah disyariatkannya sholat memakai sandal, maka aku memandang perlunya menyebutkan dalil-dalil dan ucapan ulama yang menjelaskan kerusakan perbuatan mereka dan menejelaskan bahaya-bahayanya terhadap agama : Hadits pertama :

    Dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh memutuskan hukum terhadap dua orang wanita dari Hudzail yang saling membunuh. Salah satunya melempar dengan satu batu mengenai perut wanita lawannya yang sedang hamil hingga mematikan janinnya yang di dalam perutnya. Lalu masyarakat mengadukan kepada Nabi , lalu Nabi memutuskan bahwa diat/tebusan janin yang di dalam perutnya karena mati terbunuh adalah membebaskan satu budak laki-laki atau satu budak perempuan. Wali perempuan yang didenda berkata ,Ya rosululloh bagaimana kami membayar denda atas orang yang belum makan dan minum, belum bicara dan menangis ? Maka yang semisal ini adalah sia-sia. Maka Nabi berkata,Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun.[33] Diriwayatkan oleh Bukhori juz 1 hal 328, Muslim juz 11 hal. 177 dan padanya ada tambahan setelah sabda Nabi Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun,

    Karena sajaknya yang ia bersajak dengannya. Dan dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 4 hal. 318, Nasai juz 8 hal. 43 dan Ibnu Majah juz 2 hal. 882. Hadits Kedua :

    Dari AlMugiroh bin Syubah,Seorang wanita memukul istri yang lain dari suaminya dengan tongkat tenda. Lalu Rosululloh dipanggil untuk memutuskan hukum. Maka beliau memutuskan hukum atas keluarga wanita yang dilempar dan dia sedang hamil- dengan denda atau ganti rugi, maka Nabi menghukumi bahwa janinnya terbunuh. Lalu sebagian wali dari wanita yang terkena denda berkata, Apakah kami membayar denda kepada orang yang belum makan dan minum, belum teriak dan menangis, maka yang semisal ini sia-sia. Rosululloh bersabda,Ini adalah salah satu sajak orang-orang Arab Badui. Diriwayatkan Muslim juz 11 hal. 179 dan Nasai juz 8 hal. 44. Maka anda melihat bahwa Rosululloh mengingkarinya karena ia menentang hadits dengan akalnya dan mengatakan, Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun. Karena sajaknya. Hadits Ketiga :

  • Hai orang-orang beriman janganlah kalian meninggikan suaramu. Dari Ibni Abi Mulaikah,Hampir-hampir dua orang pilihan binasa, Abu Bakar dan Umar, keduanya meninggikan suaranya di sisi Rosululloh ketika rombongan Bani Tamim. Salah satu dari keduanya mengisyaratkan kepada Aqro bin Habis saudara lelaki Mujazyi dan yang lainnya menunjuk kepada seorang lelaki yang lainnya, Nafi mengatakan, aku tidak hapal namanya. Maka Abu Bakar berkata kepada Umar,Kamu hanya menginginkan beda pendapat denganku. Umar berkata kepada Abu Bakar,Kamu hanya menginginkan perselesihan. Lalu suara keduanya terdengar keras, kemudian turunlah firman Alloh : }

    { Hai orang-orang beriman janganlah kamu mengeraskan suaramu Ibnu Zubari berkata,Tidaklah Umar mendengar perkataan Rosululloh setelah turun ayat ini kecuali ia meminta penjelasannya, dan ia (Ibnu Abi Mulaikah) tidak menyebutkan Abu Bakar dari ayanya (Abu Mulaikah). Dikeluarkan oleh Bukhori juz 10 hal 212, 214, padanya terdapat riwayat Ibnu Abi Mulaikah dari Abdillah bin Az Zubair, dan juz 17 hal. 39, Tirmidzi juz 4 hal. 185 dan terdapat ketegasan Abdulloh bin Abi Mulaikah bahwa Abdillah bin Az Zubair menyampaikan hadits kepadanya, Ahmad dalam Musnadanya juz 4 hal. 6, Thobari juz 26 hal. 119, dan padanya terdapat ucapan Nafi : Telah mengatakan kepadaku Ibnu Abi Mulaikah dari ibni Az Zubair, maka diketahuilah hadits ini bersambung sebagaimana diisyaratkan oleh AlHafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Barinya juz 10 hal. 212. Hadits Keempat :

    Dari Aisyah Ummul Mukminin bahwa Rosululloh berkata saat sakitnya,Perintahkan Abu Bakar sholat dengan manusia (menjadi imam). Aisyah berkata,Sesungguhnya Abu Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar suaranya karena tangisannya waktu sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia (menjadi imam). Maka Rosululloh bersabda,Perintahkan Abu Bakar untuk sholat bersama manusia. Aisyah berkata kepada Hafshoh,Katakanlah kepada beliau, sesungguhnya Abu Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar suaranya karena tangisannya waktu sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia (menjadi imam). Hafshoh melaksanakan perintah Aisyah , lalu Rosululloh berkata, Sesungguhnya kalian ini showahib (saudara-saudara )[34] Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk sholat mengimami manusia. Hafshoh berkata kepada Aisyah ,Tidaklah aku ditimpa kebaikan darimu. Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 39 dan Muslim juz 5 hal. 140,141. Hadits Kelima :

    Dari Abdillah bin Umar ,Aku mendengar Rosululloh bersabda,Sesungguhnya Alloh tidak mencabut ilmu (agama ) setelah Ia memberikannya kepada kalian dengan sekali cabutan akan tetapi Ia mencabutnya dari manusia bersamaan dengan mematikan para ulama dengan ilmu mereka lalu tinggallah manusia-manusia bodoh yang diminta fatwa lalu mereka berfatwa dengan akal mereka lalu mereka menyesatkan dan sesat.[35] Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 145 dan Muslim, lafadznya dari Bukhori.

  • Atsar (Jejak) Salaf Adapun atsar salaf tentang pengingkaran terhadap orang yang menolak sunnah-sunnah dengan akal tak terhitung, akan tetapi aku isyaratkan saja sebagiannya: Atsar pertama :

    Kalau agama ini ditentukan dengan akal pasti bagian bawah khuf lebih utama diusap daripada bagian atasnya, dan sungguh aku melihat Rosululloh mengusap bagian atas khufnya. Dikeluarkan Abu Dawud juz 1 hal. 63, perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Abdu Khori, ia amanah sebagaimana disebutkan dalam kitab AtTaqrib. Dan berkata AlHafidz Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom,Sanadnya hasan. Dan berkata dalam Talkhishnya,Diriwayatkan Abu Dawud dan sanadnya shohih. Atsar k