Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program...

178
MAKNA PESAN PADA VIDEO IKLAN POLITIK Versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia” TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Seni Rupa Oleh : Gravinda Putra Perdana S011302006 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program...

Page 1: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

MAKNA PESAN PADA VIDEO IKLAN POLITIK

Versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia”

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Magister Program Studi Seni Rupa

Oleh :

Gravinda Putra Perdana

S011302006

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

MAKNA PESAIY PAI}A YIDEO IKLAN POLITIKYersi '6Pes&n Rem*dhan Jokowi-IK Untuk Kelu*rga Indoncsia,

TESIS

Oleh:

Gravind* Putr* Perdana

s0u302006

Komisi

Pembimbing

Pembimbing I Dr. Nooryan Bahari, M.Sn.

NrP. 19650220 199003 I 001

Tanda Tangan Tanggal

3 Feb 2015

Feb 2015

Nama

Pembimbing II Drs

NIP

Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D.

t962W98199203 1 001

Telah dinyatakan memenuhi syarat

pada taaggalO3 Februari 2015

' ',Kgqua Proglam Studi Magister Seni Rupa

:., 'B,4ggfam P*seasmiana UNS

Dr. NanangRizali, MSD.

19509709 198003 1 003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

Jabatan

Ketua

MAKNA PESAI\I PADA YIDEO IKLAI\I POLITIKVersi 66Pe**p R*m*dh*n Jolc€wiJK Untuk Kelu*rg* Indonesi*tt

TESIS

Olch:

Gravinda Putra Perdana

sol139t006

TIM PENGUJI

Na*ra

Prof. Dr. NanangRizali, MSD.

NIP, 1950S709 198003 1 0+3

Tanda Tengan Tanggal

Sekretaris : Dr. Titis Srimuda Pitanq S.T., M.Tro)

MP. 19680609199402 1 001 fcb 2015

Anggota

Penguii Dr. Noorya*rB*#L M.Sn-

MP. 19650220 1,99A06 t 00t\

Feb 2015

Drs. Airmad Adib, M.Hum., Ph.D.

NrP 19620708 199203 1 001 Feb 2015

Telah dipertahankan di depan Penguji.

Telah dinyatakan memenuhi syarat

pada tanggal ....... Februari 2015.

Ketua

Program Studi Magister Seni Rupat

t/tfuwn fProf. Dr. Nanang Rizali, MSD.

NIP. 1950S709 198003 1 0S3

lH

{fu-%o/Rexru$of.

.IrAhmad Yunus, MS

19610717 198601 I 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

PERI\TYATAAI\ KEASLIAN DAI{ PERSYARATAI\ PI}BLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenamya bahwa :

1. Tesis yeng berjudul : MAKNA PESAN PADA VIDEO IKTAN

POLITIK Versi o'Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga

Indonesia'' id adalah kary* penelitian saya se,ndiri dan beb*s plagia!

serta tidak adakarya ilmiah yang pemah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat k*rya at*u pendapat

yang pernah ditulis atau di terbitkan orang lain kecuali secara tertulis

digunakan se,bagai ac;uerl dal*nr nask*r fu* darr disebu&an dal*m sumber

acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terdapat terbukti

terdap*t pl*gi*t dalam karya ilmiah ini, maka sya bersedia mcncrima

sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan (Permendiknas no17, tahun

?(}10'}

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum

ikniah 'lain hanrs seijin dan menyertakan tim pemlrimbing sebagai

author dan PPs-UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu

sekmang-km*ngnya satu se{rcster (enam bula* sej*k pengesalrsn Te.si+

saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini,

maka Prodi Seni Rup* UNS berhak mempublikasikamya pada jurn+l

ilmiah yang diterbitkan oleh prodi Seni Rupa. Apabila saya melakukan

dari kertnan publikmi ffi1, maka s&ya basedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, 17 Februari 2015

tv

- ^,5rv-

Gravinda Putra Perdana

ssl1302006

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

v

ABSTRAK

Perdana, Gravinda P. S011302006. 2015: MAKNA PESAN

PADA VIDEO IKLAN POLITIK Versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK

Untuk Keluarga Indonesia”. Tesis Program Studi Magister Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I Dr. Nooryan Bahari,

M.Sn. dan Pembimbing II Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D.

Tujuan pokok video iklan politik adalah mempersuasi khalayak

untuk memperhatikan pesan yang sampaikan. Pesan dalam iklan

memiliki dua tingkatan makna yang berbeda yaitu makna yang

dikemukakan secara denotasi di permukaan dan makna yang

dikemukakan secara konotasi dibalik tampilan iklan. Video iklan politik

versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia”

senantiasa melibatkan tanda dan kode. Tanda pada setiap bagian iklan

secara mendasar berarti sesuatu yang memproduksi makna.

Teknik analisis data dilakukan berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh Roland Barthes yaitu “The Second Order

Signification”. Mengkaji iklan dalam perspektif semiotika, kajian dapat

dilakukan melalui sistem tanda dalam video iklan. Video iklan

menggunakan sistem tanda yang terdiri atas teks verbal maupun visual

pendekatan semiotika digunakan sebagai sebuah metodologi untuk

mengupas dan mengurai unsur pemaknaan tanda yang terkandung dalam

iklan dan menafsirkannya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada sebuah usaha

penciptaan citra Jokowi-JK, penonton dapat menyaksikan bagaimana

Jokowi mencoba mendekatkan diri pada rakyat. Dalam pesannya Jokowi

berpesan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam

sebuah kehidupan. Masyarakat juga akan melihat kehidupan Jokowi

sebagai kepala keluarga, suami, bapak, manusia biasa dan kemesraan

hubungan mereka sekeluarga yang disuguhkan dalam suasana ramadhan.

Kata kunci: iklan, video, politik, verbal, nonverbal, semiotika, pesan,

makna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

vi

ABSTRACT

Perdana Gravinda P. S011302006. 2015: THE MEANING OF

POLITICAL ADVERTISING MESSAGE ON VIDEO Version "Ramadhan

Message Jokowi-JK For Indonesian Family". Thesis : Advisor Dr.

Nooryan Bahari, M.Sn. and Co-Advisor Drs. Ahmad Adib, M. Hum.,

Ph.D. The Graduate Program in Fine Art, Sebelas Maret University,

Surakarta.

The main purpose of political advertising video is to persuade

the audience to convey the message. Messages in advertising has two

different levels of meaning is the meaning set forth in denotation on the

surface and the meaning set forth in the connotation behind the display

advertising. Political advertising video version of "Message of

Ramadhan Jokowi-JK For Indonesian Family" always involves signs and

codes. Sign on every part ad basically means something that produce

meaning.

The data analysis technique based on the theory proposed by

Roland Barthes called "The Second Order signification". Assessing ads

in semiotic perspective, the study can be done through a system of signs

in the video ad. Video ads using the sign system consisting of verbal and

visual text semiotics approach is used as a methodology to peel and

break down the elements of meaning contained in the advertisement signs

and interpret them.

The results of this study indicate that there is an image of

business creation Jokowi-JK, the audience can see how Jokowi trying to

get closer to the people. In his message Jokowi advised that the family

has a very important role in a life. Communities will also see Jokowi life

as head of the family, husband, father, ordinary people and affection of

their family relationships are presented in an atmosphere of Ramadan.

Keywords: advertising, video, politics, verbal, nonverbal, semiotics,

message, meaning.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan segala kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan Tesis

ini. Penghargaan dan terimakasih penulis kepada Dr. Nooryan Bahari,

M.Sn., Selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

kemudahan dan dorongan untuk menyelesaikan tanggung jawab

akademis di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Rasa terimakasih

juga penulis sampaikan kepada juga kepada Drs. Ahmad Adib, M.Hum.

Ph.D, yang telah memberikan koreksi serta saran-saran untuk penelitian

ini.

Penghargaan dan rasa terimakasih penulis sampaikan kepada

Prof. Dr. Ir Ahmad Yunus, MS. selaku Direktur Pascasarjana UNS yang

telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengenyam, dan

meneruskan jenjang pendidikan pada program pascasarjana Universitas

Sebelas Maret. Penghargaan dan terimakasih juga penulis sampaikan

kepada Prof. Dr. Nanang Rizali, MSD., selaku Ketua Program Studi Seni

Rupa Pascasarjana UNS Rasa terimakasih yang dalam juga penulis

sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana

UNS Indonesia Surakarta yang telah memberikan ilmu, wawasan, dan

referensi yang bermanfaat.

Kepada teman-teman Program Studi Seni Rupa Pascasarjana

UNS dari berbagai daerah dan latarbelakang, terimakasih telah dan selalu

bersedia menjadi teman yang saling mendukung, berbagi ilmu, berbagi

wawasan, pengalaman, serta berimajinasi bersama. Rasa terimakasih tidak

lupa diberikan kepada sahabat, para praktisi dan pengajar audio visual

Program Studi Televisi dan Film ISI Surakarta yang telah bersedia

berdiskusi, berbagi perasaan dan pemikiran kritisnya.

Kebahagiaan dan rasa syukur mendalam yang tak terbatas, penulis

sampaikan kepada keluarga; Mama dan Papa yang telah memberikan

segalanya sebagai bekal untuk menyelesaikan tanggung jawab yang menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

viii

awal untuk menjalani jenjang berikutnya. kepada istri tercinta terimakasih

telah setia menemani di kala senang dan duka.

Akhir kata, retaknya sebuah keramik Dinasti Ming bukan

menjadi cacat suatu peradaban, melainkan membuka celah pengetahuan

tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya. kekurangan Tesis

ini bukan untuk dibiarkan tetapi di harapkan menggugah kritik usulan

dan saran yang semakin membuka pengetahuan bagi penulis dan

pembaca sekalian. Terima Kasih.

Surakarta, Februari 2015

Gravinda Putra Perdana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan Masalah 8

C. Perumusan Masalah 9

D. Tujuan Penelitian 9

E. Manfaat penelitian 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 11

1. Semiotika 11

a. Ferdinand de Saussure 15

b. Charles Sander Pierce 19

c. Roland Barthes 23

1) Sistem Pemaknaan Tingkat Pertama

(Denotatif) 24

2) Sistem Pemaknaan Tingkat Pertama

(Denotatif) 26

2. Semiotika Film 34

a. Film 37

b. Genre Film 40

c. Struktur Film 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

x

d. Unsur-unsur pembentuk Film 46

1). Unsur Naratif 46

2). Unsur Sinematik 46

3. Semiotika Komunikasi Visual 55

4. Unsur Semiotika Komunikasi Visual 58

a. Tanda 58

b. Kode 59

c. Makna 59

5. Iklan 63

a. Elemen-Elemen Iklan Televisi 66

b. Iklan Politik 67

6. Komunikasi 69

a. Pesan 70

b. Verbal 71

c. Nonverbal 71

B. Penelitian yang Relevan 74

C. Kerangka Berpikir 81

BAB III METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian 82

B. Teknik Pengumpulan Data 82

C. Teknik Keabsahan Data 90

D. Teknik Analisis Data 90

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 92

1. Profil Joko Widodo 92

2. Jokowi Dalam Video Iklan Politik 93

3. Identifikasi Tanda 94

a. Tanda Verbal 96

b. Tanda Visual 97

B. Pembahasan Analisis Semiotika Roland Barthes 98

1. Adegan satu (scene 1) 98

2. Adegan dua (scene 2) 104

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

xi

3. Adegan tiga (scene 3) 108

4. Adegan empat (scene 4) 113

5. Adegan lima (scene 5) 118

6. Adegan enam (scene 6) 130

7. Adegan tujuh (scene 7) 136

8. Adegan delapan (scene 8) 143

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 154

B. Saran 156

DAFTAR PUSTAKA 157

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta tanda Saussure 16

Gambar 2. Tipologi Pierce 20

Gambar 3. Peta Tanda Roland Barthes 24

Gambar 4. Konsep Konotasi dan Denotasi 27

Gambar 5. Teknik Pengambilan Jarak Gambar 49

Gambar 6. Skema Kerangka Berpikir 81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tipologi Pierce 20

Tabel 2. Sudut pandang (angle) Pengambilan Gambar 51

Tabel 3. Ukuran Gambar (type of shot) 51

Tabel 4. Fokus Pengambilan Gambar (focussing) 52

Tabel 5. Pergerakan Kamera (camera moving) 52

Tabel 6. Pencahayaan (lighting) Pengambilan Gambar 53

Tabel 7. Tipe Lensa (focal lenght) Pengambilan Gambar 53

Tabel 8. Pewarnaan (color temp) Pengambilan Gambar 53

Tabel 9. Penelitian Terdahulu (Rizky Rachdian S, 2012) 74

Tabel 10. Penelitian Terdahulu (Elara Karla N, 2014) 75

Tabel 11. Penelitian Terdahulu (Fajar Aji, 2014) 76

Tabel 12. Penelitian Terdahulu (Nidya Fitri, 2011) 77

Tabel 13. Penelitian Terdahulu (I Wayan Mulyawan, 2008) 78

Tabel 14. Penelitian Terdahulu (Deddi Duto Hartanto, 1999) 79

Tabel 15. Penelitian Terdahulu (Muslikh Madiyant, 2003) 80

Tabel 16. Tema Video Iklan Politik “ Jokowi For President ” 83

Tabel 17. Video Iklan Politik “ Jokowi Adalah Kita ” 84

Tabel 18. Unit Identifikasi Unsur Naratif 96

Tabel 19. Unit Identifikasi Unsur Visual 97

Tabel 20. Unit Analisis Scene 1, Shot 1 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 98

Tabel 21. Unit Analisis Scene 1, Shot 2 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 99

Tabel 22. Unit Analisis Scene 1, Shot 3 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 99

Tabel 23. Unit Analisis Scene 1, Shot 4 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 100

Tabel 24. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 1 (Pantai) 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

xiv

Tabel 25. Unit Analisis Scene 2, Shot 1 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 104

Tabel 26. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 2 (Pasar tradisional) 104

Tabel 27. Unit Analisis Scene 3, Shot 1 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 108

Tabel 28. Unit Analisis Scene 3, Shot 2 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 109

Tabel 29. Unit Analisis Scene 3, Shot 3 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 109

Tabel 30. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 3 (Masjid) 110

Tabel 31. Unit Analisis Scene 4, Shot 1 Unsur Sinematik

(sinematografi) 113

Tabel 32. Unit Analisis Scene 4, Shot 2 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 113

Tabel 33. Unit Analisis Scene 4, Shot 3 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 114

Tabel 34. Unit Analisis Scene 4, Shot 4 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 114

Tabel 35. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 3 (Sahur bersama keluarga) 115

Tabel 36. Unit Analisis Scene 5, Shot 1 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 118

Tabel 37. Unit Analisis Scene 5, Shot 2 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 118

Tabel 38 Unit Analisis Scene 5, Shot 3 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 119

Tabel 39. Unit Analisis Scene 5, Shot 4 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 119

Tabel 40. Unit Analisis Scene 5, Shot 5 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 120

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

xv

Tabel 41. Unit Analisis Scene 5, Shot 6 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 120

Tabel 42. Unit Analisis Scene 5, Shot 7 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 121

Tabel 43. Unit Analisis Scene 5, Shot 8 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 121

Tabel 44. Unit Analisis Scene 5, Shot 9 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 122

Tabel 45. Unit Analisis Scene 5, Shot 10 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 122

Tabel 46. Unit Analisis Scene 5, Shot 11 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 123

Tabel 47. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes Scene 5

(Rutinitas pagi di sebuah pedesaan) 123

Tabel 48. Unit Analisis Scene 6, Shot 1 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 130

Tabel 49. Unit Analisis Scene 6, Shot 2 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 130

Tabel 50. Unit Analisis Scene 6, Shot 3 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 131

Tabel 51. Unit Analisis Scene 6, Shot 4 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 131

Tabel 52. Unit Analisis Scene 6, Shot 5 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 132

Tabel 53. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 6 (Kota) 132

Tabel 54. Unit Analisis Scene 7, Shot 1 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 136

Tabel 55. Unit Analisis Scene 7, Shot 2 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 136

Tabel 56. Unit Analisis Scene 7, Shot 3 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 137

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

xvi

Tabel 57. Unit Analisis Scene 7, Shot 4 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 137

Tabel 58. Unit Analisis Scene 7, Shot 5 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 138

Tabel 59. Unit Analisis Scene 7, Shot 6 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 138

Tabel 60. Unit Analisis Scene 7, Shot 7 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 139

Tabel 61. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 7 (Aktifitas sore hari) 139

Tabel 62. Unit Analisis Scene 8, Shot 1: Unsur Sinematik

(sinematografi) 143

Tabel 63. Unit Analisis Scene 8, Shot 2 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 143

Tabel 64. Unit Analisis Scene 8, Shot 3 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 144

Tabel 65. Unit Analisis Scene 8, Shot 4 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 144

Tabel 66. Unit Analisis Scene 8, Shot 5 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 145

Tabel 67. Unit Analisis Scene 8, Shot 6 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 145

Tabel 68. Unit Analisis Scene 8, Shot 7 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 146

Tabel 69. Unit Analisis Scene 8, Shot 8 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 146

Tabel 70. Unit Analisis Scene 8, Shot 9 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 147

Tabel 71. Unit Analisis Scene 8, Shot 10 : Unsur Sinematik

(sinematografi) 147

Tabel 61. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 8 (Berbuka bersama keluarga) 148

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia kini memiliki Joko Widodo (Jokowi) sebagai

presiden baru. Tepat tanggal 20 Oktober 2014 Joko Widodo dan Jusuf

Kalla dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.

Meskipun masih menyisakan problem politik yang terkait dengan

penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2014. Namun secara faktual,

rangkaian pelaksanaan pemilihan presiden tahun 2014 telah

menghasilkan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang

didukung oleh kabinet kerja sebagai pemegang tampuk kekuasaan

sampai dengan tahun 2019.

Figur Joko Widodo dinilai menjadi daya tarik tersendiri dalam

realitas politik Indonesia dewasa ini, Jokowi bertingkah laku dengan

sederhana sebagaimana yang ada di pikiran rakyat kebanyakan. Dalam

sejarah akhir-akhir ini, jarang ditemui tokoh sederhana semacam itu.

kemudian dengan kemunculan Jokowi mengenakan pakaian rakyat keba-

nyakan, bukan memakai safari seperti kebiasaan pejabat ketika

menyambangi rakyatnya (detiknews, 2014). Gaya kepemimpinannya

yang melawan mainstream menjadi daya magnet luar biasa yang

kemudian melambungkan nama Jokowi yang memperkenalkan cara

blusukan sebagai konsep pemimpin yang dekat dengan rakyat. Semua

adegan dalam kehidupannya telah menjadi konsumsi khalayak, bahkan

ketika dirinya sedang tidak bertugas sebagai pejabat negara sekalipun.

Isu-isu semacam ini yang pada akhirnya diangkat menjadi tema iklan-

iklan video politik Jokowi pada masa kampanye pilpres 2014 yang lalu.

Masa kampanye pilpres 2014 telah membawa fenomena baru

dalam media massa Indonesia. Sebelum masa kampanye, media massa

umumnya menayangkan iklan produk dan jasa, saat masa kampanye

berlangsung media massa khususnya televisi diramaikan dengan berbagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

2

video iklan politik. Video Iklan-iklan politik dengan biaya milyaran

rupiah ini dikemas dalam berbagai format (www.iklancapres.org/iklan).

Pada umumnya iklan para para calon presiden cenderung lebih bersifat

“malu-malu dan tidak langsung”. Publik disajikan iklan berupa film

berdurasi beberapa puluh detik yang menampilkan cuplikan “kehidupan

keseharian” sang kandidat, dan secara konsisten menayangkan sisi positif

para calon presiden (Loisa, 2009;62-72).

Tujuan pokok seorang kandidat dengan adanya video iklan

politik adalah mempersuasi khalayak untuk memperhatikan pesan yang

mereka sampaikan tentang identitas pribadi kandidat. Khalayak dituntut

untuk bisa memahami persuasi tersebut, membedakan dengan identitas

kandidat yang lain, dan memutuskan bahwa mereka memang memiliki

identitas pribadi yang layak dipercaya masyarakat. Para kandidat tersebut

memperkenalkan identitas pribadinya dengan menggunakan slogan untuk

membuat pembedaan karakteristik serta melalui pemberian pesan dan

tampilan iklan yang menarik perhatian masyarakat. Para kandidat

mengikat masyarakat pada janji-janji yang disertakan dengan membujuk

partisipasi masyarakat dalam penciptaan makna iklan dan menjamin

bahwa masyarakat mempertimbangkan kredibilitas sang kandidat.

Berdasar uraian diatas mengiklankan produk politik juga

menuntut keterampilan seperti layaknya mengiklankan produk komersial.

Kreativitas adalah faktor penting dalam trend iklan sekarang ini. Tentu

bukan hal mudah untuk memunculkan ide kreatif dalam sebuah iklan,

dibutuhkan olah pikir yang serba ekstra untuk mendapatkan saripati ide

yang bisa dituangkan ke dalam iklan sehingga menghasilkan iklan yang

tidak hanya kreatif tetapi juga bermanfaat secara kualitatif untuk

kepentingan para kandidat. Sangat penting untuk mengemas pesan-pesan

yang akan ditampilkan menjadi sederhana dan mudah diingat, bahkan

bisa terlontar begitu saja dalam percakapan sehari-hari. Kesederhanaan

pesan inilah yang menjadi kunci dalam iklan politik. Pengelolaan pesan

yang baik akan menentukan berbagai makna yang terkandung di

dalamnya, terlebih tema isi pesannya menyangkut isu-isu yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

3

menyangkut suasana kebersamaan dalam kelompok ras, agama, dan suku

bangsa.

Masa kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun

ini bertepatan dengan bulan ramadhan 1435 hijriah, bagi para kandidat

kehadiran bulan suci ramadhan menjadi momentum politik yang penting

dan sayang jika dilewatkan untuk berkompetisi dalam upaya

menyakinkan sebagai poros paling religius melalui bentuk iklan politik.

Bentuk video iklan dengan pendekatan seperti ini memang sudah lumrah

dilakukan oleh para kandidat, tidak mengherankan bila pendekatan

kampanye seperti ini menuai banyak opini-opini negatif dari masyarakat,

salah satu opini negatif tersebut datang dari artikel berjudul “politikus

memolitisasi ramadhan” yang menuliskan, bahwa ramadhan seperti

panggung fashion show yang menampilkan model-model para politikus

dengan jargon-jargon politik yang diimbuhi kata-kata berbau ramadhan

(Solopos, 2013). Suara senada datang dari Baharuddin, bulan yang

dimanfaatkan untuk kampanye politik dimana ucapan selamat berpuasa

dibungkus dengan nuansa kepentingan politik yang sangat pragmatis

(kompasiana.com, 2013).

Model pendekatan garap video iklan politik yang lebih halus

ditunjukkan dari kubu Jokowi-JK dalam video iklan politiknya versi

“pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”. Dalam

jangka pendek model iklan dengan pendekatan seperti ini memang tidak

dapat langsung mempengaruhi khalayak, tidak pula menjamin bisa

menghilangkan atau mengurangi komentar-komentar bernada miring

yang datang dari masyarakat, namun setidaknya video iklan politik versi

“pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” yang

menyisipkan ucapan “selamat menunaikan ibadah puasa” didalam isi

iklannya. Hadir dengan format yang berbeda dan konsep yang lebih

tertata. Mengapa dikatakan demikian, alasannya adalah satu, format

tayangan video iklan ini tergolong panjang untuk ukuran sebuah iklan

televisi yaitu berdurasi satu menit tiga puluh detik. Ke-dua, tampilan

gambarnya tergolong sangat prima dan berkesan filmis. Ke-tiga, ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

4

sebuah alur cerita dan bentuk dramatisasi layaknya sebuah konsep dalam

film fiksi, dan yang terakhir ada peran yang memainkan karakter

protagonis layaknya sebuah film cerita, karakter tersebut tentunya

Jokowi. Model-model video iklan semacam ini tentunya diharapkan

dapat menanamkan citra atau image yang baik ke dalam benak

masyarakat.

Melihat dari aspek visual yang dihasilkan video iklan politik

televisi ini mengingatkan khalayak pada iklan-iklan komersial milik

perusahaan-perusahaan rokok yang memang sejak dulu iklan-iklannya

dibuat sangat menarik. Melalui tata pengambilan gambar yang bagus,

objek-objek gambar yang indah serta warna yang prima, objek gambar

yang diambil menggambarkan keindahan alam Indonesia dengan alur

cerita yang dibuat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Begitu

pula dengan model iklannya, dipilih karakter yang sesuai dengan target

audiensnya. Iklan tersebut dianggap bagus karena dikemas dengan gaya

yang membumi. Unsur-unsur ini sesuai dengan karakter pasarnya, yaitu:

laki-laki, usia muda, orang-orang sederhana, menghargai kebersamaan,

tingkat sosial yang tinggi, berjiwa petualang (djarumbeasiswaplus.org).

Kesan yang sama muncul ketika khalayak menyaksikan video

iklan politik versi “pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”, secara visual video iklan ini tidak kalah prima dengan video

iklan-iklan komersial perusahaan rokok tersebut. Video Iklan politik

versi “pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” ini

mengangkat realitas sosial dalam masyarakat sebagai ide utamanya,

disuguhkan dalam suasana ramadhan dengan Jokowi sebagai tokoh

sentralnya. Dalam video iklan politik versi “pesan Ramadhan Jokowi-JK

untuk keluarga Indonesia”, ada sebuah usaha penciptaan citra bahwa

Jokowi-JK digambarkan sebagai representasi masyarakat Indonesia

sesungguhnya dengan slogannya “Jokowi-JK adalah kita”. dibubuhi

narasi yang terdengar seperti bait puisi, “saya adalah kamu. kami adalah

kita, dan kita adalah bangsa Indonesia.” Selain itu, Jokowi dalam iklan

ini berusaha memposisikan dirinya sebagai pelayan dan pengabdi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

5

masyarakat yang baik. Sebagaimana Jokowi berpesan: “Hikmah

Ramadan adalah mensyukuri kehidupan yang telah dianugrahkan kepada

kita. Keluarga adalah tempat pertama untuk mempelajari semua itu, agar

kita menjadi manusia, keluarga, dan bangsa yang lebih baik”.

Mengedepankan unsur kreatif dan mengoptimalkan aspek visualnya,

secara sepintas memang tampilan video ini tidak dikenali sebagai iklan,

namun lebih dikenali seperti cuplikan film bedurasi pendek atau dikenal

sebagai trailer.

Tampilan video iklan senantiasa melibatkan tanda dan kode.

Setiap bagian iklan pun menjadi “tanda” atau (signs), yang secara men-

dasar berarti video iklan adalah sesuatu yang memproduksi makna.

Tanda berfungsi mengartikan atau merepresentasikan (menggambarkan)

serangkaian konsep, gagasan atau perasaan sedemikian rupa yang

memungkinkan seorang penonton untuk men-decode atau meng-

interpretasikan maknanya. Jika tanda adalah material atau tindakan yang

menunjuk sesuatu, kode adalah sistem di mana tanda-tanda

diorganisasikan dan menentukan bagaimana tanda lain. Bahari

(2008;110) “....dalam film, antara gambar dan kata-kata, pada dasarnya

berasal dari sistem tanda yang berbeda, tetapi bekerjasama. Dalam iklan

kode-kode yang secara jelas dapat dibaca adalah bahasa berupa narasi

atau unsur tekstual, audio, dan audio visual.

Pada konteks “pembacaan” video iklan, mempertalikan video

iklan dan semiotika nampaknya dapat menjadi satu bahan penelitian yang

menarik. Iklan televisi sebagai sebuah teks adalah satu sistem tanda

terorganisir yang merefleksikan sikap, keyakinan dan nilai-nilai tertentu.

Hal ini didasari oleh pemikiran Guy Cook (1994) dalam bukunya

berjudul The Discourse of Advertising, London and New York,

Routledge, yang mendefinisikan teks sebagai semua bentuk bahasa,

bukan hanya yang tercetak di lembar kertas, tetapi juga semua jenis

ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek suara, citra, dan

sebagainya. Bentuk video iklan telah menjadi satu bagian kebudayaan

populer yang memproduksi dan merepresentasikan nilai, keyakinan, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

6

bahkan ideologi. Menariknya, video iklan-iklan politik televisi kemudian

tidak luput dari perannya sebagai arena komodifikasi, dimana pesan

video iklan bukan lagi sekadar mengenalkan seorang kandidat dan

mempersuasi masyarakat, melainkan juga menjadi semacam alat untuk

menanamkan makna simbolik.

Guna memahami pesan yang ada pada sebuah video iklan.

Diperlukan sebuah pendekatan semiotika yang meliputi analisis tanda,

simbol, dan makna yang memungkinkan untuk menggali lebih dalam

makna pesan yang terkandung dalam video iklan politik versi “pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”. Setiap pesan dalam

iklan memiliki dua tingkatan makna, yaitu makna yang dikemukakan

secara ekplisit di permukaan dan makna yang dikemukakan secara

implisit di balik tampilan iklan (Noviani dalam Kusrianti, 2004;1).

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji

tanda. Semiotika, atau dalam istilah Roland Barthes adalah semiologi,

pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity)

memaknai hal-hal (things) (Sobur, 2009). Guna mengkaji iklan dalam

perspektif semiotika, kajian dapat dilakukan melalui sistem tanda dalam

video iklan. Video iklan menggunakan sistem tanda yang terdiri atas teks

verbal maupun nonverbal (visual). Iklan juga menggunakan tiruan

indeks, terutama dalam iklan radio, televisi, dan film (Sobur, 2003;116).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1989;1260) bahwa

bahasa verbal adalah unsur-unsur lingual yang diucapkan secara lisan

melalui artikulasi setiap manusia, baik berupa bunyi maupun tulisan yang

dapat dimengerti oleh setiap lawan tutur. Selain itu, tanda nonverbal

merupakan visualisasi berupa gambar, lambang, dan logo. Pada bab-bab

selanjutnya istilah tanda “nonverbal” di ganti dengan istilah “visual”.

Iklan kampanye menarik untuk dicermati dan dikaji secara

mendalam dengan pendekatan semiotika karena sebagaimana layaknya

pariwara, kampanye memerlukan strategi dan metode beriklan yang tepat

untuk memasarkan diri. Penggunaan bahasa oleh para kandidat bukan

hanya persoalan linguistik, tetapi ekspresi ideologi untuk membentuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

7

pendapat umum dengan membenarkan pendapat satu pihak dan

menyalahkan pihak lain (Jufri, 2005;1). Dengan ini, pendekatan

semiotika digunakan sebagai sebuah metodologi untuk mengupas dan

mengurai unsur pemaknaan tanda yang terkandung dalam iklan dan

menafsirkannya.

Video iklan memiliki konsep yang beragam, salah satunya

adalah video iklan yang memiliki jalan cerita layaknya drama. Video

iklan tersebut merupakan karya seni multidimensional, karena di

dalamnya terdapat dua unsur sekaligus yaitu film dan musik. Dyer

(2009;75) menyebutkan unsur visual adalah sesuatu yang dapat dilihat

oleh mata sedangkan narasi dalam video merupakan unsur verbal. Kedua

hal tersebut merupakan tanda yang dapat dikaji menggunakan semiotika.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna pesan yang

terkandung dalam video iklan dengan menganalisa unsur naratif dan

unsur sinematik melalui cuplikan narasi dan video yang telah dipilah

menjadi potongan-potongan kalimat serta gambar. Video iklan politik

versi “pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”

menghasilkan satu rangkaian kalimat narasi, beberapa adegan pada setiap

gambar dan narasi akan mewakili durasi video satu detiknya, dengan

penggunaan unsur naratif dan unsur sinematik sebagai aspek utama

pembentukan makna pesan pada video iklan politik versi “pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” menjadi fokus dalam

penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

8

B. Pembatasan Masalah

Pertama, untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

dalam penelitian ini, Dibuat beberapa batasan masalah agar penelitian

memiliki arah dan fokus yang jelas. Penelitian ini diarahkan pada

pembacaan pesan yang terdapat pada tanda verbal dan visual melalui

analisa unsur naratif dan unsur sinematik yang terdapat pada iklan politik

versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”.

Kedua, pemaknaan pesan yang terkandung dalam tanda verbal

dan visual menggunakan analisa denotasi-konotasi Roland Barthes

dengan menggunakan cuplikan potongan gambar / shot.

Ketiga, tahap intrepretasi makna pesan yang terkandung dalam

tanda verbal dan visual pada video iklan politik versi “Pesan Ramadhan

Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”.

Pendekatan yang digunakan memakai pendekatan Semiotika.

Pertama, berpijak pada teori Ferdinand de Saussure (sign-signifier-

signifield. Tanda adalah sesuatu selalu memiliki penanda (signifier) dan

petanda (signified) (Piliang, 2003;43–44). Bentuk fisik gambar dan

Bunyi-bunyi pada video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK

untuk keluarga Indonesia” disebut Signifier, dan konsep-konsep dari

bunyi-bunyian dan gambar pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”. disebut Signified.

Bergulir menuju aksi selanjutnya yang memuat pembacaan

makna dengan melakukan tafsir denotatif pada tiap tanda yang disajikan

dan kemudian melakukan interpretasi makna pada tataran konotatif.

Untuk mempermudah segala macam tanda yang tampak dan disajikan

baik itu verbal maupun visual, dilakukan pembagian scene (potongan

adegan) agar dapat memahami pola, fokus, “nyawa”, dan kejelasan,

yang dapat membantu khalayak memahami cerita (Seger, 1987:4).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

9

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah tersebut di atas,

maka perumusan masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut.

1. Apakah pesan yang terdapat pada tanda verbal dan visual pada video

iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia” ?

2. Bagaimana tanda verbal dan visual direpresentasikan secara denotasi

dan konotasi pada video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-

JK untuk keluarga Indonesia” ?

3. Bagaimana makna yang hendak disampaikan pada video iklan politik

versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” ?

D. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan pesan yang terdapat pada tanda verbal dan visual

pada video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk

keluarga Indonesia”.

2. Mendeskripsikan lebih mendalam tanda verbal dan visual yang

direpresentasikan secara denotasi dan konotasi pada video iklan

politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”.

3. Mendeskripsikan makna yang hendak disampaikan pada video iklan

politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh

manfaat sebagai berikut.

1. Secara teoritis, penelitian ini ditujukan untuk memperkaya khasanah

penelitian tentang tanda verbal dan tanda visual pada video iklan

politik di televisi melalui analisis semiotika, terutama di bidang

perfilman dan desain komunikasi visual.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan

gambaran tentang makna pesan yang terkandung dalam video iklan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

10

politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”.

Kepada semua pihak yang ingin mengetahui atau terkait dengan iklan,

baik pengiklan maupun pemirsa iklan. Selain itu hasil penelitian ju-

ga dapat dipakai sebagai referensi bagi para peneliti yang ingin

melanjutkan penelitian tentang semiotika.

3. Secara akademis, penelitian ini ditujukan sebagai salah satu syarat

untuk memperolah derajat Derajat Magister Program Studi Seni Rupa,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Terdapat kecenderungan yang penting dalam kajian-kajian seni

rupa dan ilmu-ilmu seni di akhir abad ke-20 di Indonesia, yaitu

berpalingnya sejumlah ahli teori kepada semiotika sebagai teori dasar

untuk mengupas dunia kesenirupaan. Seni rupa dan desain yang

sementara dikelompokkan dalam format budaya, kemudian mengalami

pergeseran, yaitu seni rupa dipandang sebagai suatu bahasa yang secara

lebih spesifik dikenal sebagai bahasa rupa. Karya seni dapat dipandang

sebagat sebuah “prosa” atau “puisi” yang sarat akan pesan dan tanda

konotatif maupun denotatif. Cara memandang karya seni rupa sebagai

bahasa, kemudian membuka berkembangnya teori-teori semiotika

sebagai alat “pembedah” karya-karya tersebut.

Meskipun kehadirannya belum semantap dalam wilayah kajian

linguistik ataupun sastra, namun kajian-kajian semiotika telah menjadi

kecenderungan di berbagai perguruan tinggi khususnya seni di Indonesia

sebagai sebuah metodologi baru dalam memaparkan nilai-nilai estetik.

Gagasan pemikir semiotika sendiri mengalami proses pengembangan

seperti pada Pierce, Levi Strauss, Roland Barthes, Umberto Eco hingga

Vihma.

1. Semiotika

Secara etimologis, semiotika berasal dari bahasa yunani:

semeion yang berarti tanda. Kata semiotik telah digunakan pertama

kalinya oleh ahli filsafat Jerman Lambert pada abad XVIII (Zoest,

1992;2). Secara terminologis, Van Zoest (dalam Sobur, 2009;95)

mengartikan semiotik sebagai ilmu tanda (sign) dan segala yang

berhubungan dengannya: cara berfungsinya, hubungannya dengan kata

lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang

menggunakannya. Sedangkan menurut Tinarbuko (2009;12) semiotika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

12

adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign), berfungsinya tanda dan

memproduksi makna.

Semiotika telah digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam

menelaah sesuatu yang berhubungan dengan tanda, misalnya karya sastra

dan teks video iklan dalam media televisi. Tanda terdapat dimana-mana.

Kata adalah tanda, demikian juga gerak isyarat, lampu lalu lintas,

bendera dan sebagainya. Struktur karya sastra, struktur film, bangunan

dan nyanyian burung dapat dianggap sebagai tanda. Semiotika menurut

Berger (dalam Tinarbuko, 2009;11) memiliki dua tokoh yakni Ferdinand

de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Pierce (1839-1914). Kedua

tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak

mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Pierce di Amerika.

Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi. Hidayat

(dalam Tinarbuko, 2009;12) mengemukakan bahwa di mana ada tanda,

disana ada sistem.

Pada tahun 1956, Roland Barthes yang membaca karya

Saussure: Cours de linguistique générale melihat adanya kemungkinan

menerapkan semiotika ke bidang-bidang lain. Barthes mempunyai

pandangan yang bertolak belakang dengan Saussure mengenai

kedudukan linguistik sebagai bagian dari semiotika. Menurutnya,

semiotika merupakan bagian dari linguistik karena tanda-tanda dalam

bidang lain tersebut dapat dipandang sebagai bahasa, yang

mengungkapkan gagasan (artinya, bermakna), merupakan unsur yang

terbentuk dari penanda - petanda, dan terdapat di dalam sebuah struktur.

Berdasar uraian di atas, tanda menyampaikan suatu informasi

sehingga bersifat komunikatif, tanda mampu menggantikan sesuatu yang

lain yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. Untuk menganalisis teks

dan kode visual, metode semiotik bersifat kualitatif-interpretatif,

Kusumarini (2006) Metode semiotika secara prinsip bersifat kualitatif-

interpretatif dan dapat diperluas sehingga bersifat kualitatif-empiris.

Metode kualitatif-interpretatif lebih berfokus kepada teks dan kode yang

nampak secara visual sedang metode kualitatif-empiris membahas pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

13

subyek pengguna teks. Video iklan sebagai sebuah teks adalah sistem

tanda terorganisir menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai

tertentu, sikap dan juga keyakinan tertentu.

Noviani (dalam Kusrianti, 2004;1) Setiap pesan dalam iklan

memiliki dua tingkatan makna yang dinyatakan secara eksplisit di

permukaan dan makna yang dikemukakan secara implisit di balik

permukaan iklan. Dengan demikian, semiotika menjadi metode yang

sesuai untuk mengetahui kontruksi makna yang terjadi dalam video iklan

dengan menekankan peran sistem tanda dengan konstruksi realitas, maka

melalui semiotika ideologi-ideologi di balik iklan bisa dibongkar.

Semiotika adalah suatu bentuk strukturalisme, karena ia berpandangan

bahwa manusia tidak bisa mengetahui dunia melalui istilah-istilahnya

sendiri, melainkan hanya melalui struktur-struktur konseptual dan

linguistik dalam kebudayaan.

Semiotika adalah usaha untuk menganalisis signifikasi tanda-

tanda. Salah satu refleksi signifikasi tanda adalah iklan. Signifikasi tanda

digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pembaca atau penonton.

Menurut Pierce, sebuah tanda itu mengacu pada suatu acuan, dan

representasi adalah fungsi utamanya. Hal ini sesuai dengan definisi dari

tanda itu sendiri, yaitu sebagai sesuatu yang memiliki bentuk fisik, dan

harus merujuk pada sesuatu yang lain dari tanda tersebut. Dalam

pengertian semiotik, termasuk tanda adalah kata-kata, citra, suara, bahasa

tubuh atau gesture dan juga obyek. (Noviani, 2002;77).

Karya audio visual (film, video iklan, video musik, animasi)

merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis struktural atau

semiotik. Seperti dikemukakan oleh Van Zoest (1992) film dibangun

dengan tanda. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang

bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan.

Rangkaian gambar dalam film menciptakan imaji dan sistem penandaan.

Karena itu menurut Van Zoest, bersamaan dengan tanda-tanda pada film

terutama digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang

menggambarkan sesuatu. Memang, ciri gambar-gambar film dan karya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

14

audio visual adalah persamaannya dengan realitas yang ditunjukan.

Gambar yang dinamis dalam film ikonis bagi realitas sosial (Noviani

2002;128).

Menurut Tinarbuko (2010) dalam bukunya Semiotika

Komunikasi Visual, unsur semiotika dalam desain komunikasi visual

adalah tanda, kode, dan makna. Tanda menurut Saussure merupakan

kesatuan dari penanda dan petanda. Walaupun penanda dan petanda

tampak sebagai entitas yang terpisah namun keduanya hanya ada sebagai

komponen dari tanda. Tandalah yang merupakan fakta dasar dari bahasa.

Artinya kedua hal dari tanda itu tidak dapat dipisahkan, jika pemisahan

berlaku maka hanyalah akan menghancurkan “kata” tersebut. Selanjutnya

tanda kebahasaan menurut Saussure bersifat arbitrair, atau semena-

mena. Artinya tidak ada hubungan alami dari petanda dan penanda.

Sebagai contoh tentang ini bahwa orang tidak dapat mengerti mengapa

istilah blusukkan dipahami sebagai bahasa Indonesia sedangkan kata

blusukkan adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa. Tanda kebahasaan

tersebut tidak dapat dipikirkan sebabnya, tetapi semua orang dapat

mengerti bahwa “blusukkan” adalah istilah untuk keluar masuk pada

tempat yang jarang dilewati atau didatangi orang tanpa harus

memperdebatkannya.

Menurut Roland Barthes, semiotika adalah suatu ilmu atau

metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah seperangkat

yang dipakai dalam rangka upaya berusaha mencapai jalan di dunia ini,

di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Ia pun

membedakan dua pengertian (signification) dari semiotika yaitu denotasi

dan konotasi. Denotasi adalah level deskriptif dan harfiah makna yang

disepakati seluruh anggota budaya. Pada level konotasi, makna

dihasilkan oleh hubungan antara signifier dan budaya secara luas yang

mencakup kepercayaan-kepercayaan, tingkah laku, kerangka kerja dan

ideologi dari sebuah formasi sosial. Semiotika, atau dalam istilah

Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana

kemanusiaan (humanity) memakai hal-hal (things), memaknai (to signify)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

15

dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan

(to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek itu hendak

berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.

(Sobur, 2003;15).

Sedangkan menurut Pierce, tanda adalah sesuatu yang mewakili

sesuatu. Jika sesuatu misalnya A adalah baju kotak-kotak, maka ia dapat

mewakili B, yaitu misalnya pendukung Jokowi (pengalaman). Tanda

semacam itu dapat disebut sebagai indeks, yakni antara A dan B ada

keterkaitan (contiguity). Sebuah foto atau gambar adalah tanda yang

disebut ikon. Tanda juga bisa merupakan lambang, jika hubungan antara

tanda itu dengan yang diwakilinya didasarkan pada perjanjian

(convention), misalnya lampu merah yang mewakili larangan (gagasan)

berdasarkan perjanjian yang ada dalam masyarakat. Ketika semua bentuk

komunikasi adalah tanda, maka dunia ini penuh dengan tanda. Ketika

berkomunikasi, pada saat itu juga menciptakan tanda sekaligus makna.

Dalam perspektif semiologi atau semiotika, pada akhirnya komunikasi

akan menjadi suatu ilmu untuk mengungkapkan pemaknaan dari tanda

yang diciptakan oleh proses komunikasi itu sendiri.

a. Ferdinand de Saussure

Sebagai seorang ahli linguistik, Saussure tertarik pada bahasa.

Dia lebih memperhatikan cara tanda-tanda terkait dengan tanda lain dan

bukannya cara tanda terkait dengan objeknya seperti yang dikemukakan

Pierce. Saussure hanya benar-benar menaruh perhatian pada simbol

karena kata-kata merupakan simbol. Saussure sangat tertarik pada relasi

penanda dengan petanda dan satu tanda dengan tanda-tanda yang lain.

Istilah “petanda” dari Saussure mirip dengan interpretant dari Pierce, tapi

Saussure tak pernah menggunakan kata “efek‟ untuk mengaitkan

penanda dengan petanda. Ada lima pandangan dari Saussure yang

kemudian menjadi peletak dasar dari strukturalisme Levi Strauss,

diantaranya:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

16

1). Signified dan Signifier

Bagi Saussure tanda merupakan objek fisik dengan sebuah

makna atau untuk menggunakan istilahnya sebuah tanda terdiri atas

penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda (Signifier) adalah

citra tanda seperti yang dipersepsikan. Signifier adalah bunyi bermakna

atau coretan yang bermakna yakni apa yang dikatakan dan apa yang

ditulis atau dibaca. Sedangkan signified adalah gambaran mental yakni

pikiran atau konsep mental dari bahasa (Sobur, 2009;125). Menurut

Saussure, bahasa itu merupakan suatu sistem tanda. Suara-suara baik

suara manusia, binatang, atau bunyi-bunyian hanya bisa dikatakan

sebagai bahasa atau berfungsi sebagai bahasa apabila suara atau bunyi

tersebut mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan ide-ide,

pengertian-pengertian tertentu. Meskipun antara penanda dan petanda

tampak sebagai entitas yang terpisah namun keduanya hanya ada sebagai

komponen tanda. Saussure menggambarkan tanda yang terdiri dari

signifier dan signified itu sebagai berikut.

Gambar 1. Peta Tanda Saussure

Sumber: Sobur, Analisis Teks Media. (2009;125)

Hubungan antara keberadaan fisik tanda konsep mental

dinamakan signification. Dengan kata lain, Fiske (dalam Sobur,

2009;125) menyatakan bahwa signification adalah upaya dalam memberi

makna terhadap dunia. Hubungan diantara signifier dan signified bersifat

arbitrer (manasuka) dan hanya berdasarkan konvensi, kesepakatan, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

17

peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut. Bagi Saussure, sifat

arbitrer tanda merupakan inti bahasa manusia. Artinya tidak ada relasi

pasti antara penanda dan petanda. Relasinya ditentukan berdasarkan

konvensi aturan atau kesepakatan diantara penggunanya.

2). Form and Content

Saussure membandingkan form and content dengan permainan

catur. Dalam permainan catur, papan dan biji catur tidak terlalu penting.

Yang penting adalah fungsinya yang dibatasi dan aturan-aturan

permainannya. Jadi bahasa berisi sistem nilai, bukan koleksi unsur yang

ditentukan oleh materi, tetapi ditentukan oleh perbedaannya (Sobur,

2009;48). Contoh lainnya adalah kata “padi” dalam bahasa Indonesia

umpamanya tidak sama persis dengan kata “rice” dalam bahasa inggris

karena kata Indonesia tersebut terpisah dari kata atau dibedakan dengan

kata rice. Artinya kata “padi” tidak masuk dalam differensiasi sistem arti

dalam bahasa inggris.

3). Langue and Parole

Saussure membedakan tiga istilah dalam bahasa Prancis:

langage, langue (sistem bahasa), dan parole (kegiatan ujaran). Langage

mengacu kepada bahasa pada umumnya yang terdiri dari langue dan

parole. Sobur (2009;49) mengungkapkan langage adalah kemampuan

berbahasa yang ada pada setiap manusia yang sifatnya pembawaan,

namun pembawaan ini mesti dikembangkan dengan lingkungan dan

stimulus yang menunjang.

Pengertian umum langue adalah abstraksi dan artikulasi bahasa

pada tingkat sosial budaya, sedangkan parole adalah ekspresi bahasa

pada tingkat individu (Sobur, 2009;50). Dalam konsep Saussure, langue

dimaksudkan bahasa sejauh merupakan milik bersama dari suatu

golongan bahasa tertentu. Kleden dan Probonegoro (dalam Sobur,

2009;50) mengungkapkan langue sebagai cabang linguistik yang

menaruh perhatian pada tanda-tanda bahasa atau pada kode bahasa. Kode

bahasa ini terdiri atas fonem dan morfem. Jika langue mempunyai objek

studi sistem atau tanda atau kode maka parole adalah living speech yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

18

bahasa yang hidup atau bahasa sebagaimana terlihat dalam

penggunaannya (Sobur, 2009;51). Parole lebih memperhatikan faktor

pribadi pengguna bahasa.

4). Synchronic and Diachronic

Kedua istilah ini berasal dari kata Yunani “khronos” yang

berarti waktu dan dua awalan “syn” dan “dia”, masing-masing berarti

“bersama” atau “melalui”, yang dimaksud dengan studi sinkronis sebuah

bahasa menurut Lyons (dalam Sobur, 2009:53) adalah deskripsi tentang

keadaan tertentu bahasa tersebut pada suatu masa. Sinkronis mempelajari

bahasa tanpa mempersoalkan urutan waktu. Sedangkan yang dimaksud

dengan diakronis menurut Barthes (dalam Sobur, 2009;53) adalah

menelusuri waktu. Jadi studi diakronis atas bahasa tertentu adalah

deskripsi tentang perkembangan sejarah melalui waktu. Misalnya studi

diakronis bahasa Inggris mungkin mengalami perkembangan dimasa

catatan-catatan kita yang paling awal sampai sekarang ini.

5). Syntagmatic dan Associative

Satu lagi struktur bahasa yang dibahas dalam konsepsi dasar

Saussure tentang sistem pembedaan diantara tanda-tanda adalah

mengenai syntagmatic dan associative atau antara sintagmatik dan

associative. Hubungan-hubungan ini terdapat pada kata-kata sebagai

rangkaian bunyi-bunyi maupun kata-kata sebagai konsep. Cobley dan

Jansz (dalam Sobur 2009;55) memberi contoh sederhana. Jika kita

mengambil sekumpulan tanda “seekor kucing berbaring diatas karpet”.

Maka satu elemen tertentu, kata “kucing” misalnya, menjadi bermakna

sebab ia memang bisa dibedakan dengan “seekor”, “berbaring” atau

“karpet”. Sekarang kita lihat bagaimana kemudian kata “kucing”

dikombinasikan dengan elemen-elemen lainnya. Kini digabungkan

dengan “seekor”, “berbaring”, “di”, “atas”, “karpet”. Kata “kucing”

menghasilkan rangkaian yang membentuk sebuah sintagma (kumpulan

tanda yang berurut secara logis). Melalui cara ini, “kucing” bisa memiliki

hubungan paradigmatik (hubungan yang saling menggantikan) dengan

“singa” dan “anjing”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

19

b. Charles Sander Pierce

Filsuf Amerika ini terkenal dengan pemikiran pragmatisnya

yang menyatakan bahwa tidak ada objek atau konsep yang memiliki

secara inheren keabsahannya. Kebermaknaannya hanya ada apabila objek

atau konsep tersebut diterapkan dalam praktik. Peirce dikenal dengan

konsep triadik dan trikotominya. Prinsip dasar dari tanda triadik tersebut

bersifat representatif. Berdasarkan prinsip ini, tanda menjadi wakil yang

menjelaskan sesuatu.

Peirce called the perceivable part of the sign a representamen

(literally “something that does the representing”) and the

concept that it encodes the object (literally”something cast

outside for observation”). He termed the meaning that someone

gets from the sign the interpretant (Danesi dan Perron,

Analizyng Culture. 1999;73)

Rumusan ini mengimplikasikan bahwa makna sebuah tanda

dapat berlaku secara pribadi, sosial atau bergantung pada konteks khusus

tertentu. Representamen berfungsi sebagai tanda (Saussure

menamakannya signifier). Perlu dicatat bahwa secara teoritis, Peirce

menggunakan istilah representamen dengan merujuk pada triadik secara

keseluruhan. Namun secara terminologis, ia kadang-kadang

menggunakan istilah sign alih-alih representamen. Object adalah sesuatu

yang di-wakili oleh representamen yang berkaitan dengan acuan. Object

dapat berupa representasi mental (ada dalam pikiran), dapat juga berupa

sesuatu yang nyata di luar tanda.

Interpretant merupakan makna dari tanda. Pada beberapa

kesempatan, ia menggunakan istilah significance, signification, atau

interpretation. Tanda sendiri tidak dapat mengungkapkan sesuatu. Tanda

hanya menunjukkan. Tugas penafsir memberi makna berdasarkan

pengalamannya (Nöth, Hanbook of Semiotics. 1995;42,43). Tipologi

dasar dari Peirce dapat dilihat pada gambar berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

20

Gambar 2. Tipologi Pierce

Sumber : Danesi dan Perron, Analizyng Culture. (1999;74-75)

Ketiga unsur tersebut diperinci menjadi tiga trikotomi seperti terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 1. Tipologi Pierce

Sumber : Danesi dan Perron, Analizyng Culture. (1999;74-75)

Mode Of Representation. Hal tersebut berkenaan dengan tingkat

keberlakuan tanda yang berkaitan dengan upaya manusia memahami

dunianya.

1. Dikatakan firstness karena ikon adalah bentuk

representamen yang paling lekat dengan objek yang

diwakilinya sehingga tanda dikenali pada tahap awal. Selain

contoh yang telah tertera pada tabel, urutan sekuen yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

21

normal dalam narasi juga merupakan ikon dari sekuen suatu

peristiwa, contoh: kalimat Julius Caesar: veni, vidi, vici. Ada

ikon yang terbentuk dalam konteks kultural. Oleh karena itu,

manifestasinya dalam setiap budaya dapat berbeda.

2. Dikatakan secondness karena index merupakan sebab akibat

atau ada kontiguitas antara tanda sekunder yang

memperingatkan adanya tanda lain yang utama. Tingkat

keberlakuan tanda dan pemahaman berhadapan dengan

kenyataan, ada pertemuan dengan dunia luar. Pada tingkat

ini, tanda masih ditandai secara individual.

3. Dikatakan thirdness karena representamen yang tidak dapat

terlepas dari konteks sejarah/sosial suatu masyarakat adalah

simbol yang terbentuk berdasarkan kesepakatan; antara

simbol dan interpretant tidak ada kaitan apa pun. Tingkat

keberlakuan tanda dan pemahaman penafsir bersifat sebagai

aturan, hukum, atau yang sudah berlaku umum.

4. Dari sudut pandang interpretant, sebuah teks adalah rheme

apabila teks tersebut tidak lengkap, teks didominasi dengan

fungsi ekspresif, atau struktur teks memungkinkan berbagai

interpretasi. Contoh: teks sastra, puisi.

5. Teks deskriptif, baik fiksi maupun nonfiksi memiliki ciri

dicisign karena bersifat informatif.

6. Teks ilmiah dan hukum sarat dengan argument.

Sudut pandang pragmatik teks dapat memiliki berbagai

interpretant, bergantung pada pengaruhnya terhadap penafsir. Hoed

(Bahasa dan Sastra dalam Tinjauan Semiotik dan Hermeneutik. 2004;55)

mengemukakan bahwa, berbeda dengan Saussure, Peirce melihat tanda

tidak sebagai suatu struktur, tetapi sebagai suatu proses pemaknaan tanda

yang disebutnya semiosis. Semiosis merupakan proses tiga tahap dan

dapat terus berlanjut. Artinya, interpretant pada gilirannya dapat menjadi

representamen, dan seterusnya. Peirce menyatakan bahwa proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

22

semiosis tidak terbatas, bergantung pada pengalaman. Berikut ini uraian

proses semiosis.

a. Pencerapan representamen (R) yang dilihat oleh manusia (ini

yang disebut dengan “tanda”).

b. Perujukan representamen pada objek (O) yang merupakan

konsep yang dikenal oleh pemakai tanda.

c. Penafsiran makna interpretant (I) oleh pemakai tanda, setelah

representamen dikaitkan dengan objek.

• Contoh semiosis pada gambar :

O : Diponegoro

R : (Gambar) seorang laki-laki I/O : Komandan pasukan

R : Pejuang melawan Belanda I/O : Pahlawan

R : Orang yang membela kebenaran I/O : Pemberani, dst

• Contoh semiosis pada bahasa :

O : Makanan pokok di Maluku

R : (Kata) Sagu I : Makanan tradisional

• Contoh semiosis pada emoticon :

O : Wajah tersenyum

R : ☺ I : Gembira

Sumber : Irzanti Susanto “Metode Semiotika”

( perkuliahan Prof. Dr.B.H.Hoed “Teori dan Metode Penelitian” )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

23

c. Roland Barthes

Salah seorang pengikut Saussure, Roland Barthes membuat

sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda.

Semiotika atau dalam istilah Barthes, semiologi pada dasarnya hendak

mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal

(things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat

dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate).

Bertolak dari prinsip-prinsip Saussure, Barthes menggunakan

konsep sintagmatik dan paradigmatik untuk menjelaskan gejala budaya,

seperti sistem busana, menu makan, arsitektur, lukisan, film, iklan, dan

karya sastra. Ia memandang semua itu sebagai suatu bahasa yang

memiliki sistem relasi dan oposisi. Beberapa kreasi Barthes yang

merupakan warisannya untuk dunia intelektual adalah (1) konsep

konotasi yang merupakan kunci semiotik dalam menganalisis budaya,

dan (2) konsep mitos yang merupakan hasil penerapan konotasi dalam

berbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari.

Barthes (dalam Sobur, 2009;15) mengungkapkan memaknai

berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal

mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi

sistem terstruktur dari tanda.

Menurut Barthes (dalam Sobur, 2009:63) bahasa adalah sebuah

sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat

tertentu dalam waktu tertentu. Salah satu area penting yang dirambah

Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader).

Konotasi walaupun merupakan sifat asli tanda, membutuhkan keaktifan

pembaca agar dapat berfungsi. Barthes secara panjang lebar mengulas

apa yang disebut sebagai sistem pemaknaan tataran kedua yang dibangun

di atas sistem lain yang telah ada. Sistem pemaknaan kedua ini oleh

Barthes disebut dengan konotatif, sedangkan pemaknaan tataran pertama

ia sebut denotatif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

24

Fokus perhatian Barthes lebih tertuju kepada gagasan tentang

signifikasi dua tahap (two order of signification) seperti terlihat pada

gambar berikut.

Gambar 3. Peta Tanda Roland Barthes

Sumber: Sobur, Semiotika Komunikasi, 2009

Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif (3)

terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi pada saat yang

bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif (4). Hanya jika

kita mengenal tanda “singa” barulah konotasi seperti harga diri,

kegarangan dan keberanian menjadi mungkin.

1). Sistem Pemaknaan Tingkat Pertama (Denotatif)

Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier

dan signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes

menyebutnya sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda. Jadi

dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna

tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

25

melandasi keberadaannya. Dalam hal ini, denotasi justru diasosiasikan

dengan ketertutupan makna (Sobur, 2009;70).

Menurut Lyons (dalam Sobur, 2009;263) denotasi adalah

hubungan yang digunakan dalam tingkat pertama pada yang secara

bebas memegang peranan penting didalam ujaran. Kridalaksana (dalam

Sobur, 2009;263) mendefinisikan denotasi sebagai makna kata atau

kelompok kata yang didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada

sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan

sifatnya objektif.

Denotasi dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang

sesungguhnya bahkan kadang juga dirancurkan dengan referensi atau

acuan. Proses signifikasi yang secara tradisional disebut denotasi ini

biasanya mengacu pada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai

dengan apa yang terucap. Makna denotasi bersifat langsung yaitu makna

khusus yang terdapat pada sebuah tanda pada dasarnya meliputi hal-hal

yang ditunjuk oleh kata-kata yang disebut sebagai makna referensial,

makna yang biasa ditemukan dalam kamus. Keraf (dalam Sobur,

2009;265) mengungkapkan bahwa makna denotasi (denotative meaning)

disebut juga dengan beberapa istilah seperti makna denotasional, makna

kognitif, makna konseptual atau ideasional, makna referensial atau

makna proposisional. Disebut makna denotasional, referensial,

konseptual atau ideasional karena makna itu menunjuk pada (denote)

kepada suatu referen, konsep, atau ide tertentu dari sebuah referen.

Disebut makna kognitif karena makna itu bertalian dengan kesadaran

atau pengetahuan, dan makna ini disebut juga makna proposisional

karena ia bertalian dengan informasi-informasi atau pernyataan-

pernyataan yang bersifat faktual.

Ketika mengucapkan sebuah kata yang mendenotasikan suatu

hal tertentu, maka itu berarti kata tersebut menunjukkan, mengemukakan

dan menunjuk pada hal itu sendiri. Misalnya kata “ayam”

mendenotasikan atau merupakan sejenis unggas tertentu yang memiliki

ukuran tertentu, berbulu, berkotek dan menghasilkan telur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

26

2). Sistem Pemaknaan Tingkat Kedua (Konotatif)

Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk

menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi

yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari

pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Konotasi mempunyai

makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain,

Fiske (dalam Sobur, 2009;128) mengatakan bahwa denotasi adalah apa

yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek sedangkan konotasi

adalah bagaimana menggambarkannya.

Konotasi menempatkan denotasi sebagai penanda terhadap

petanda atau Signified baru sehingga melahirkan makna konotasi (second

order signification). Penanda dalam pemaknaan konotasi terbentuk

melalui tanda denotasi yang digabungkan dengan petanda baru atau

tambahan sehingga tanda denotasi akan sangat menentukan signifikasi

selanjutnya. Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi

ideologi yang disebutnya sebagai mitos dan berfungsi untuk

mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan

yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Konotasi mengacu pada

makna yang menempel pada suatu kata karena sejarah pemakainnya. Jika

denotasi sebuah kata adalah objketif kata tersebut, maka konotasi sebuah

kata adalah makna subjektif atau emosionalnya.

Barthes merumuskan tanda sebagai sistem yang terdiri dari

expression (E) yang berkaitan relation (R) dengan content (C). Ia

berpendapat bahwa E-R-C adalah sistem tanda dasar dan umum. Teori

tanda tersebut dikembangkannya dan ia menghasilkan teori denotasi dan

konotasi. Menurutnya, content dapat dikembangkan. Akibatnya, tanda

pertama (E1 R1 C1) dapat menjadi E2 sehingga terbentuk tanda kedua:

E2 (=E1 R1 C1) R2 C2. Tanda pertama disebutnya sebagai denotasi;

yang kedua disebutnya semiotik konotatif. Barthes menggambarkan

hubungan kedua makna tersebut sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

27

Gambar 4. Konsep Konotasi dan Denotasi

Denotasi merupakan makna yang objektif dan tetap; sedangkan

konotasi sebagai makna yang subjektif dan bervariasi. Meskipun

berbeda, kedua makna tersebut ditentukan oleh konteks. Makna yang

pertama, makna denotatif, berkaitan dengan sosok acuan, misalnya kata

merah bermakna “warna seperti warna darah” (secara lebih objektif,

makna dapat digambarkan menurut tata sinar). Konteks dalam hal ini

untuk memecahkan masalah polisemi; sedangkan pada makna konotatif,

konteks mendukung munculnya makna yang subjektif. Konotasi

membuka kemungkinan interpretasi yang luas. Dalam bahasa, konotasi

dimunculkan melalui: majas (metafora, metonimi, hiperbola, eufemisme,

ironi, dsb), presuposisi, implikatur. Secara umum (bukan bahasa),

konotasi berkaitan dengan pengalaman pribadi atau masyarakat

penuturnya yang bereaksi dan memberi makna konotasi emotif misalnya

halus, kasar/tidak sopan, peyoratif, akrab, kanak-kanak, menyenangkan,

menakutkan, bahaya, tenang, dsb. Jenis ini tidak terbatas. Pada contoh di

atas: MERAH bermakna konotatif emotif. Konotasi ini bertujuan

membongkar makna yang terselubung. Salah satu karya besarnya yang

merupakan hasil dari penerapan metode analisis struktural, konsep

sintagmatik, dan paradigmatik adalah sistem berbusana. Ia mengana-

logikan dikotomi dari Saussure: langue - parole dengan tata busana

(unsur-unsur mode dan aturannya) aktualisasi individual. Tata busana

menentukan mode pada masa tertentu. Di negara yang memiliki empat

musim, ada tata busana untuk setiap musim. Sistem ini disebutnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

28

sebagai denotasi, misalnya, warna gelap (hitam, abu-abu, biru, hijau tua)

dan model tertutup untuk musim dingin, warna cerah dan untuk musim

semi; model terbuka untuk musim panas. Di samping hal tersebut,

majalah mode, pada umumnya, menambahkan keterangan tentang waktu,

tempat pakaian dengan model tertentu bisa dikenakan, tentang gaya pero-

rangan, tentang efek sosial yang ditimbulkan. Ini semua termasuk ke

dalam sistem konotasi mode.

Arthur Asa Berger (dalam Sobur, 2009;263) mengemukakan

bahwa konotasi melibatkan simbol-simbol, historis dan hal-hal yang

berhubungan dengan emosional. Makna konotatif bersifat subjektif

dalam pengertian bahwa ada pergeseran dari makna umum (denotatif)

karena sudah ada penambahan rasa dan nilai tertentu. Kalau makna

denotatif hampir bisa dimengerti banyak orang, maka makna konotatif

hanya bisa dicerna oleh mereka yang jumlahnya lebih kecil.

Keraf (dalam Sobur, 2009;266) mengungkapkan bahwa konotasi

atau makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif

atau makna evaluatif. Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana

stimulus dan respons mengandung nilai-nilai emosional. Makna konotatif

sebagian terjadi karena pembicara ingin menimbulkan perasaan setuju

tidak setuju, senang-tidak senang dan sebagainya pada pihak pendengar.

Konotasi sebagai makna kedua dari tanda dapat juga

ditampilkan melalui teknik-teknik visual. Dalam video maupun gambar

terkandung level produksi yang berbeda (Framing, layout, technical

treatment, choice). Untuk memunculkan sebuah makna konotasi, Barthes

(2010;6) menyusun tahap-tahap konotasi. Agar dipahami dengan jelas,

tiga tahap pertama (trick effect, pose dan object) harus dibedakan dengan

tiga tahap terakhir (photogenia, aesthetisicm, dan sintax). Tahap-tahap ini

sudah sering didengar dan tidak dijelaskan dengan detail, tetapi hanya

diposisikan secara struktural.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

29

a). Trick effect (efek tiruan)

Trick effect memanfaatkan kredibilitas yang dimiliki oleh foto.

Trick effect merupakan syarat konotasi yang melihat melalui teknik-

teknik visual yang terdapat dalam shot. Seperti dapat dilihat merupakan

kekuatan luar biasa denotasi untuk mengelupas pesan yang seolah-olah

hanya bersifat denotatif belaka, tetapi sarat dengan dengan muatan

konotatif.

Metode ini memanipulasi kontek komunikasi, salah satunya

dengan menambah atau meniadakan beberapa hal atau mengubah latar

warna. Trick effects bisa mengubah hal penting dalam suatu scene atau

mungkin hanya berperan minor seperti mengganti pencahayaan atau

kontras warna.

b). Pose (sikap)

Ketika berbicara tentang pose, otomatis langsung teringat

kepada objek tubuh. Pose merupakan komunikasi nonverbal yang dilihat

melalui bahasa tubuhnya. Metodenya misalnya dilakukan dengan cara

menampilkan gambar setengah tubuh, tatapan mata ke atas, kedua

tangan menyatu. Gerakan-gerakan diatas jika ditampilkan akan terlihat

sosok seseorang yang seolah-olah sedang berdoa.

c). Object (objek)

Pengaturan sikap atau posisi objek mesti sungguh-sungguh

diperhatikan karena makna akan diserap dari objek yang diambil.

Daya tarik akan semakin besar apabila objek yang digunakan bisa

merujuk pada jejaring ide tertentu (rak buku merujuk pada

intelektualitas) atau kalau mau lebih rumit lagi, simbol-simbol

berkesan dalam masyarakat (pintu kamar gas yang menjadi tempat

eksekusi mati seorang tahanan merujuk pada pintu gerbang

pemakaman dalam mitologi kuno). Objek-objek ini bisa menjadi

elemen luar biasa bagi proses pertandaan.

Contoh lainnya adalah “komposisi” objek-objek yang terdiri

dari jendela yang terbuka kearah kebun anggur dan atap terbuat dari

genteng; di depan jendela tersebut terdapat kaca mata tua, album foto,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

30

dan pot bunga yang diletakkan di atas meja. Komposisi ini merujuk

pada lokasi sekitar kira-kira sebelah selatan Loire ( yang khas dengan

kebun anggur dan atap genteng), di rumah seorang kalangan borjuis

(bunga-bunga diatas meja) dan berusia lanjut (kacamata tua) yang sedang

mengenang tahun-tahun hidupnya (album foto).

Konotasi “menyeruak” keluar dari semua unit pertandaan,

namun seolah scene dalam gambar tersebut direkam secara langsung

dan spontan atau tanpa proses pertandaan.

d). Photogenia (fotogenia)

Teori tentang photogenia merupakan aspek-aspek teknis

dalam produksi foto dan video seperti pada pencahayaan dan pencetakan

hasil (Barthes, 2010;10). Dalam photogenia, pesan konotatif adalah

gambar itu sendiri yang “diperhalus” dengan teknik-teknik pencahyaan

dan pengurangan bias cahaya. Melalui “permainan” pencahayaan sebuah

adegan bisa ditampilkan secara lebih dramatis atau romantis.

e). Aesthetisicm (estetis)

Aestheticism erat kaitannya dengan “seni”. Aestheticism

berhubungan dengan keindahan. Dalam suatu adegan (scene) bisa

ditemukan gambaran yang sudah diatur sedemikian rupa hingga

tampak seperti lukisan. Ide-ide yang terkandung dalam aestheticism

mirip dengan seni lukis. Aestheticism melihat pada makna keseluruhan

makna gambar layaknya lukisan. Jika gambar biasa hanya menampilkan

sosok, benda, dan menawarkan fakta saja tetapi aestheticism melihat

secara keseluruhan. Gambar pedesaan di sore hari ketika matahari

terbenam misalnya bisa diartikan sebagai ketenangan atau kedamaian.

f). Sintax (sintaksis)

Sintax adalah gabungan yang membentuk makna. Jika

kelima syarat di atas hanya melihat adegan per-adegan maka sintax

melibatkan beberapa scene untuk melihat makna konotasi yang

terkandung di dalamnya. Makna konotasi identik dengan operasi ideologi

yang disebutnya sebagai mitos dan berfungsi untuk mengungkapkan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

31

memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam

suatu periode tertentu.

Kata “mitos” berasal dari bahasa Yunani myhtos yang berarti

“kata”, “ujaran”, “kisah tentang dewa-dewa”. Sebuah mitos adalah narasi

yang karakter-karakter utamanya adalah para dewa, para pahlawan dan

makhluk mistis, plotnya berputar disekitar asal muasal benda-benda atau

di sekitar makna benda-benda, dan settingnya adalah dunia metafisika

yang dilawankan dengan dunia nyata. Pada tahap awal kebudayaan

manusia, mitos berfungsi sebagai teori asli mengenal dunia. Seluruh

kebudayaan telah menciptakan kisah-kisah untuk menjelaskan asal-

usul mereka (Danesi, 2010;207). Menurut Urban (dalam Sobur,

2009;222), mitos adalah cara utama yang unik untuk memahami realitas.

Menurut Molinowski (dalam Sobur, 2009;222) mitos adalah

pernyataan purba tentang realitas yang lebih relevan.

Mitos dari Barthes mempunyai makna yang berbeda dengan

konsep mitos dalam arti umum. Sebaliknya dari konsep mitos tradisional,

mitos dari Barthes memaparkan fakta. Mitos adalah murni sistem

ideografis. Hoed (ibid.59) menguraikan perjalanan konotasi menjadi

mitos dari Barthes. Bagi Barthes, mitos adalah bahasa: le mythe est une

parole. Konsep parole yang diperluas oleh Barthes dapat berbentuk

verbal (lisan dan tulis) atau nonverbal: n’importe quelle matière peut être

dotée arbitrairement de signification” materi apa pun dapat dimaknai

secara arbitrer. Seperti kita ketahui, parole adalah realisasi dari langue.

Oleh karena itu, mitos pun dapat sangat bervariasi dan lahir di dalam

lingkup kebudayaan massa. Mitos merupakan perkembangan dari

konotasi. Konotasi yang menetap pada suatu komunitas berakhir

menjadi mitos. Pemaknaan tersebut terbentuk oleh kekuatan mayoritas

yang memberi konotasi tertentu kepada suatu hal secara tetap sehingga

lama kelamaan menjadi mitos: makna yang membudaya. Barthes

membuktikannya dengan melakukan pembongkaran (dé montage

sémiologique). Ciri-ciri mitos (Barthes, 1957;122-130) :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

32

a). Deformatif. Barthes menerapkan unsur-unsur Saussure

menjadi form (signifier), concept (signified). Ia menambahkan

signification yang merupakan hasil dari hubungan kedua unsur

tadi. Signification inilah yang menjadi mitos yang mendistorsi

makna sehingga tidak lagi mengacu pada realita yang sebenarnya:

The relation which unites the concept of the myth to its meaning is

essentially a relation of deformation (Tallack, 1995;36). Pada mitos,

form dan concept harus dinyatakan. Mitos tidak disembunyikan; mitos

berfungsi mendistorsi, bukan untuk menghilangkan. Dengan demikian,

form dikembangkan melalui konteks linear (pada bahasa) atau

multidimensi (pada gambar). Distorsi hanya mungkin terjadi apabila

makna mitos sudah terkandung di dalam form.

b). Intensional. Mitos merupakan salah satu jenis wacana

yang dinyatakan secara intensional. Mitos berakar dari konsep historis.

Pembacalah yang arus menemukan mitos tersebut. Contoh: Ketika ia

berjalan-jalan di Spanyol, ia melihat kesamaan arsitektur rumah-rumah di

sana dan ia mengenali arsitektur itu sebagai produk etnik: gaya basque.

Secara pribadi, ia tidak merasa terdorong untuk menyebutnya dengan

sebuah istilah. Namun, ketika ia berjalan-jalan di Paris dan ia melihat

sebuah rumah yang, berbeda dengan sekitarnya, berbentuk villa kecil,

rapi, bergenting merah, berdinding setengah kayu berwarna cokelat tua,

beratap asimetris, secara spontan, ia menyebutnya sebagai villa bergaya

basque.

c). Motivasi. Bahasa bersifat arbitrer, tetapi, kearbitreran itu

mempunyai batas, misalnya melalui afiksasi, terbentuklah kata-kata

turunan : baca-membaca-dibaca-terbaca-pembacaan. Sebaliknya, makna

mitos tidak arbitrer, selalu ada motivasi dan analogi. Penafsir dapat

menyeleksi motivasi dari beberapa kemungkinan motivasi. Mitos

bermain atas analogi antara makna dan bentuk. Analogi ini bukan

sesuatu yang alami, tetapi bersifat historis. Berikut ini beberapa contoh

mitosnya. Hal minuman anggur di Prancis: denotasi dari anggur adalah

minuman beralkohol yang bisa memabukkan. Barthes mengamatinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

33

lebih dalam. Orang sangat menikmati anggur yang diminumnya bukan

sekadar untuk bermabuk-mabukan. Hal tersebut ditunjukkan pula oleh

adanya pelabelan tahun bagi minuman tersebut. Anggur dengan merek

tertentu dengan usiayang semakin tua semakin mahal harganya. Dalam

menu makan, anggur mengambil bagian sintagmatik, yaitu anggur putih

menyertai makanan dengan ikan, anggur merah dengan daging, dsb.

Dengan demikian, konotasi anggur, yaitu kenikmatan, tertanam di

dalam praktik kehidupan sehari-hari, memegang peranan dalam menu

dan pada akhirnya menjadi mitos. Pada bukunya yang berjudul

Mythologies, Barthes mengupas 28 teks dari berbagai bidang dalam

konteks kehidupan sehari-hari: pertunjukan, novel, buku petunjuk,

iklan, keadaan, makanan, boneka, foto, mobil, bahan baku plastik, film,

dan otak manusia (Einstein).

Setelah melalui beberapa proses pencerapan guna membahas

secara keseluruhan video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK

untuk keluarga Indonesia” ini, bahwa teori Barthes lebih sesuai karena

dapat menyatukan makna unsur-unsurnya. walaupun teori Peirce juga

dapat diterapkan pada tanda yang berupa gambar. Analisis video iklan

diawali dengan pemahaman tanda verbal yang berupa kalimat-kalimat

yang menyertai gambar (visual)

Bagi Saussure, Peirce dan Barthes, tanda dapat dimaknai secara

terbuka, tetapi dibatasi oleh konteks, baik teks itu sendiri maupun

konteks sosial budaya, serta pengetahuan/pengalaman pembaca. Tanda

tidak memiliki makna yang stabil. Teori Saussure, Peirce dan Barthes

memperlihatkan persamaan dan perbedaan dalam hal perincian

pemaknaan. Saussure memaknai tanda terdiri dari signifier dan signified,

Barthes dengan jelas membelah makna menjadi denotasi dan konotasi.

Tidak demikian halnya dengan Peirce. Ia mengatasnamakan keduanya

sebagai konsep interpretant. Baginya, yang penting adalah proses

semiosis. Oleh karena itu, dalam analisis, objek amatan memegang

peranan dalam menentukan alat yang lebih sesuai: objek berstruktur dan

ada perubahan makna signifier dan signified, denotasi ke konotasi atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

34

merupakan ikon, indeks, simbol. Konsep ketiga tokoh bertemu pada titik

interpretasi. signified saussure adalah Interpretant dari Peirce, sedangkan

Interpretant sama dengan konsep konotasi dari Barthes. Ketiga teori

dapat bergabung dalam suatu analisis dan saling melengkapi, terutama

dalam analisis yang terdiri atas gambar/nonverbal (ikon dan simbol) dan

unsur verbal. Persamaan lain, yaitu makna bersifat dinamis, berubah

sesuai waktu, tempat, dan penafsir.

2. Semiotika Film

Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen

sosial, lantas membuat para ahli bahwa film memiliki potensi untuk

memperngaruhi khalayaknya. Gramer Turner (dalam Sobur, 2009;127)

menolak perspektif yang melihat film sebagai refleksi masyarakat.

Makna film sebagai representasi dari realitas masyarakat, bagi Turner

berbeda dengan film sekedar sebagai refleksi dari realitas. Sebagai

refleksi dari realitas, film sekedar memindahkan realitas ke layar tanpa

mengubah realitas itu. Sementara, sebagai representasi dari realitas, film

membentuk dan menghadirkan kembali realitas berdasarkan kode-kode,

konvensi-konvensi dan ideologi kebudayaannya.

Seperti dikemukakan oleh Van Zoest (dalam Sobur 2009;128)

film dibangun dengan tanda-tanda semata. Tanda-tanda itu termasuk

berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai

efek yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian gambar

dalam film menciptakan imaji dan sistem penandaan. Karena itu menurut

Van Zoest (dalam Sobur, 2009;128) bersamaan dengan tanda-tanda

arsitektur, terutama indeksikal, pada film terutama digunakan tanda-tanda

ikonis yang menggambarkan sesuatu. Yang paling penting dalam film

adalah gambar dan suara, kata yang diucapkan ditambah dengan suara-

suara lain yang serentak mengiringi gambar-gambar dan musik film.

Sistem semiotika yang lebih penting lagi dalam film adalah

digunakannya tanda-tanda ikonis yakni tanda yang menggambarkan

sesuatu (Sobur, 2009;128). Musik yang semakin keras dengan cara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

35

tertentu mirip ancaman yang mendekati kita. Ada banyak jalan dalam

memaknai teks-teks yang terdapat dalam film, misalnya, memaknai unsur

gramatikalnya, unsur penokohannya, teknik visualisasinya. Namun, jika

hanya memaknai teks foto hanya berangkat dari satu frame/shot saja tak

akan ada bedanya saat memaknai teks yang terdapat dalam fotografi.

Menurut Sardar & Loon (1997) Film dan televisi memiliki

bahasanya sendiri dengan sintaksis dan tata bahasa yang berbeda. Film

pada dasarnya bisa melibatkan bentuk-bentuk simbol visual dan

linguistik untuk mengkodekan pesan yang sedang disampaikan. Film

umumnya dibangun dengan banyak tanda. Tanda-tanda itu termasuk

berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya

mencapai efek yang diharapkan. Yang paling penting dalam adalah

gambar dan suara: kata yang diucapkan (ditambah dengan suara-suara

lain yang serentak mengiringi gambar-gambar) dan musik film (Sobur,

2009;128).

Figur utama dalam pemikiran semiotika sinematografi hingga

sekarang adalah Christian Metz dari Ecole des Hautes Etudes et Sciences

Sociales (EHESS) Paris. Christian Metz menjabarkan paradigmanya

dengan menyebutkan bahwa penanda dan petanda memiliki relasi

“motivasi” dan “beralasan”. Dalam arti, penanda dalam film selalu

memiliki hubungan “motivasi” dengan petanda, dan petanda dalam film

selalu memiliki “alasan” yang berkaitan dengan penanda (Metz,

1974;108-109). Petanda dalam film tidak pernah semena. Penanda

sinematografis selalu kurang lebih beralasan dan tidak pernah semena.

Semiotika film bukan merupakan teori film yang baru sama

sekali, sebelum Metz, teori film dipelopori secara serius oleh Ricciotto

Canudo (1907), kemudian disusul para teoritikus seperti Louis Delluc,

Jean Epstein, Germain Dulac, Eisenstein, Kulechov, dan Pudovkin.

Namun hanya Metz yang mengembangkan teori ini dengan membawa

semiologi klasik, teori psikoanalisis freudian-lacanian menjadi generasi

kedua semiologi sinema di tahun 1970-an (Masak, 2002;281).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

36

Metz memandang film sebagai bahasa atau setidaknya medium

menyerupai bahasa yang memungkinkan manusia untuk menggali

partikel-partikel di dalamnya. Metz juga menjelaskan bahwa sebuah shot

bukan lebih dekat dengan kata, melainkan dengan kalimat yang di

dalamnya memiliki banyak partikel lain yang setara dengan kata-kata

(Masak, 2002;282) semiotika Metz membaca tanda-tanda dalam film

bukan sebagai teks yang utuh, melainkan melakukan pembacaan tanda-

tanda pada partikel filmis yang disajikan. Selain Metz, Tynianov

menyebutkan bahwa sinema memiliki andil menunjukkan sebuah dunia

yang kasat mata dalam bentuk tanda-tanda semantik melalui montase dan

pencahayaan, sedangkan Eikhenbaum melihat sinema merupakan sebuah

sistem tertentu seperti yang ada pada bahasa kiasan, sinema memiliki

hubungan dengan frase dan kalimat (Stam dkk, 1992;29).

Berbeda dengan “tanda” dalam bahasa yang arbitrer, penanda

dalam sinematografis memiliki hubungan “motivasi” atau “beralasan”

dengan petanda yang tampak jelas melalui hubungan penanda dengan

alam yang dirujuk (Masak, 2002;283) atau yang dapat disebutkan bahwa

“motivasi” dalam hal ini adalah segala macam partikel yang tampak dan

disajikan baik itu audio maupun visual, yang dalam rangkaiannya

berfungsi untuk menggulirkan aksi-aksi lain menuju sequence-sequence

yang muncul karena keterkaitan kronologis dengan sequence-sequence

“motivasi” tersebut.

Hubungan penanda dan petanda tersebut selaras dengan

pernyataan Metz yang ditulis oleh Leo Braudy dan Marshall Cohen

(1999;71) menurutnya konsep diegesis pada film sama pentingnya

dengan ide pada seni. Di dalam film, diegesis mengacu pada denotasi

dimana narasi itu sendiri tidak hanya cerita, melainkan juga dimensi

ruang dan waktu, karakter, lanskap, kejadian/peristiwa, dan elemen

lain dalam penceritaan. Seperti yang sudah disebutkan oleh Souriau

bahwa “narration” merujuk pada proses menceritakan, bukan sebatas

cerita (Bunia, 2010;681). Tataran denotatif film fiksi merupakan basis

material-material sinematik yang tidak perlu diinterpretasi seperti pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

37

tataran konotatif, didukung dengan sudut pandang Metz (dalam Robert

Stam dkk, 2005;39) denotatif berada pada ranah universal yang elemen-

elemen di dalamnya memiliki level yang sama dengan realitas. Christian

Metz juga menuliskan bahwa film dipahami melalui representasi gambar

yang dapat diuraikan, dan analogi dalam teks film ada banyak aspek yang

bisa dijadikan sebagai unit analisis. Seperti pada tataran visual, kita dapat

memaknai teks-teks yang berupa ekspresi dan aksi langsung (acting)

para aktornya, setting dimana adegan dibuat, lighting dan angle

pengambilannya dimana adegan dibuat, lighting dan angle pengambilan-

nya, serta artefak lain yang muncul dalam penggambaran ceritanya. Baik

semiotika Saussure, Pierce maupun Barthes dapat digunakan dalam

pemaknaan teks-teks film.

a. Film

Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari

penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai

inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungapkan realita sosial

yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh.

Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie.

Pengertian secara harfiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang

berasal dari Cinema + tho : phytos (cahaya) + graphie : graph (tulisan)

gambar : (citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya.

Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta

hubungan kamera dengan objek yang diambil (Pratista, 2008;2).

Bluestone (dalam Eneste, 1991:18) menyatakan, film

merupakan gabungan dari berbagai ragam kesenian, yaitu musik, seni

rupa, drama, sastra ditambah dengan unsur fotografi. Eneste (1991;60)

menyatakan bahwa film merupakan hasil kerja kolektif atau gotong

royong. Baik dan tidaknya sebuah film akan sangat bergantung pada

keharmonisan kerja unit-unit yang ada di dalamnya (produser, penulis

skenario, sutradara, juru kamera, penata artistik, perekam suara, para

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

38

pemain, dan lain-lain). Oleh karena itu, film merupakan medium audio

visual, suarapun ikut mengambil peranan di dalamnya.

Seiring perkembangan zaman, semakin berkembang pulalah

pengertian mengenai film. Perkembangan teknologi media telah

mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke

istilah yang mengacu pada bentuk karya seni audio-visual. Pada intinya,

film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan

audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya. Dalam sebuah film,

pesan-pesan komunikasi terwujud lewat rangkuman cerita berdasarkan

jenis film tersebut. Sehingga seorang sutradara mampu mengemasnya

sesuai dengan tendensi (fungsi) masing-masing film tersebut, seperti

fungsi hiburan, fungsi informatif, fungsi edukasi, maupun fungsi

persuasif pada penontonnya. Sehubungan dengan hal itu, terdapatlah

berbagai jenis film yang dibedakan menurut sifatnya yang terdiri dari

film cerita (story film), film berita (newsreel), film dokumenter

(documentary film), dan film kartun (Cartoon film) (Ardianto & Komala,

2004;138).

Menilik pada perkembangan perfilman Indonesia sendiri, film

dibuat pertama kalinya pada tahun 1926, yang merupakan film bisu yang

berjudul “Loetoeng Kasaroeng”, dan dibuat oleh sutradara Belanda G.

Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara

Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah

jajahan Kerajaan Belanda. Film ini didukung oleh aktor lokal dari

Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada

tanggal 31 Desember 1926, di teater Elite and Majestic, Bandung.

Sedangkan film asli buatan Indonesia mulai diproduksi sebelum awal

kemerdekaan. Pada awalnya, pelopor perfilman di Indonesia yakni orang

Tionghoa. Sebagai kaum Timur Asing, film yang dihasilkan oleh orang

Tionghoa tidak memiliki keterlibatan sosial, politik terhadap

perkembangan kehidupan di Indonesia, melainkan semata-mata atas

dasar komersialisasi. Konten yang dimuat dalam film pada era tersebut,

yakni seputar dunia perdagangan (Imanjaya, 2011;12).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

39

Setelah Indonesia merdeka, dunia perfilman mengalami

perubahan yang dipelopori oleh Usmar Ismail. Konten yang terdapat di

dalamnya tidak lagi sekedar komersialisasi, melainkan lebih mengarah

pada ekspresi para pelaku dalam film tersebut, serta tujuan dari

pembuatan film yakni penyampaian sesuatu (pesan) kepada khalayak.

Dari hal ini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa sejak era kemerdekaan

film sudah digunakan sebagai media penyampai pesan kepada khalayak

umum (Said,1989).

Pada era 1970-an, perdebatan seputar film nasional mengambil

bentuk dan energi baru di bawah orde baru. Film berada di bawah kendali

negara yang terus menerus meningkat karena potensinya untuk

mempengaruhi massa. Seluruh sektor film dilekati dengan karakter

birokrasi. Pada tahun 1980-an, dunia perfilman Indonesia mulai

kehilangan tempat di mata masyarakat karena keberadaan film-film

Hollywood dan Hongkong. Pada dekade berikutnya, sekitar tahun 90-an

perfilman Indonesia mengalami pemerosotan yang membuat hampir

semua film Indonesia berkutat dalam tema-tema yang dikhususkan bagi

orang dewasa. Film Indonesia sudah tidak lagi menjadi tuan rumah di

negara sendiri. Film-film Hollywood dan Hongkong telah merebut posisi

tersebut (Imanjaya, 2011;16).

Memasuki abad ke-20, perfilman nasional telah bangun dari

tidurnya, kondisi ini ditandai dengan munculnya rasa optimistis insan

muda film dalam berkarya (Prisgunanto, 2004;229). Para pembuat film

tidak lagi memperhatikan berbagai ketentuan negara sehingga para

sutradara muda pun mencoba-coba metode mereka sendiri dalam

menghasilkan serta menyebarkan film-film mereka. Generasi baru

pembuat film ini merupakan perpaduan dari segolongan kaum muda yang

memang menjalani pendidikan di bidang film dan mereka yang tergolong

kaum penggila film, yang dalam bahasa asing disebut dengan movie buff

(Sasono, 2007;77).

Para generasi baru pembuat film berupaya memanfaatkan

teknologi yang tersedia secara optimal, guna mengatasi keterbatasan film

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

40

sebagai alat ekspresi. Seakan- akan hal tersebut sangat mendesak mereka

berupaya untuk mendefinisikan kembali apa itu “film” sambil mencoba

meraih kembali perhatian khalayak (yang memiliki daya beli tinggi).

Pada dasarnya mereka memaknai ulang apa itu film, atau lebih tepat,

memaknai ulang fungsi film yang sebelumnya digunakan untuk melayani

kepentingan negara menjadi sebuah hasil ekspresi (Sasono, 2007;81).

Dunia perfilman Indonesia tampak bergairah pasca tayangnya film Ada

Apa dengan Cinta, disusul dengan film bergenre anak-anak dengan tema

petualangan, yakni Kisah Petualangan Sherina pada tahun 2000 silam.

Film merupakan salah satu media atau saluran dari komunikasi

massa dalam penyampaian pesan, baik itu pesan verbal atau nonverbal.

Hal ini dikarenakan film dibuat dengan tujuan tertentu, kemudian

hasilnya diproyeksikan ke layar lebar atau ditayangkan melalui televisi

dan dapat ditonton oleh sejumlah khalayak (Ardianto & Komala, 2004;

128- 130).

Bagaimanapun sejak kemunculannya, film sebagai media yang

kini mampu masuk ke setiap daerah, memiliki andil untuk membentuk

budaya dan cara pandang masyarakat, seperti yang disebutkan oleh

Kracauer dalam Keith (2006;397) bahwa budaya dalam masyarakat, kini

seringkali dibentuk oleh film yang mencerminkan nilai-nilai dan

ideologi.

b. Genre Film

Menurut Vincent Lo Brutto (2002;111) dalam bukunya The

Filmmaker’s Guide to Prodution Deisgn, film dapat diklasifikasikan

menjadi sembilan genre, diantaranya The Western , The Gangster Film,

The Prison Film, Film Noir, Film Neo-Noir, Horror, Science Fiction, The

War Film dan Musical.

1). The Western

Jenis film western ini biasanya diproduksi oleh orang-orang dari

barat, Amerika misalnya. Western ini menggunakan setting geografis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

41

western seperti Colorado, Texas, Montana dan Oklahoma yang secara

tertulis terkait dengan sejarah pada masa itu.

Lingkungan western secara fisik terdiri atas lanskap, medan

yang sama dengan daerah barat, arsitektur dari kota-kota western dan

bentuk transportasi seperti gerobak, kuda dan kereta uap. Aspek lain dari

lingkungan fisik western adalah pakaian dan properti yang digunakan

penduduk seperti pistol, pasukan penembak, ikat pinggang kulit dan bar

dimana terdapat laki-laki yang sedang minum berjudi satu dengan yang

lainnya. Contoh film ini adalah Bad Day at Black Rock, High Noon, The

Wild Bunch, dan lain sebagainya.

2). The Gangster Film

Film gangster adalah drama kejahatan perkotaan. Mereka fokus

pada daerah rendah dari kotanya, di gang-gang dan jalan-jalan terpencil

di mana kejahatan bersarang. Genre ini menggambarkan masyarakat

penjahat bawah tanah. Drama berlangsung di pinggiran kota, klub

swasta, bar, rumah-rumah yang bereputasi buruk, dan pabrik yang

berubah menjadi bisnis kejahatan. Tantangan dalam desain produksi

diantaranya untuk mengungkapkan kepada publik apa yang ada dalam

sebagian kehidupan besar yang terbatas, subkultur dari gangster yang

menjalani kehidupan yang terpisah dari pria pekerja yang jujur. Penjahat

ini tinggal dan bekerja di antara dan di sekitar kita. Lokasi dalam film

gangster menimbulkan kecemasan. Mereka berada dipinggiran, di mana

penjahat dapat beroperasi keluar pada jalan utama, gang-gang belakang

yang tidak ditempuh oleh warga negara yang jujur dan sebagian besar

tidak diinginkan oleh penegak hukum. Area kerja dari adegan film

gangster ini adalah sebuah subkultur kekerasan. Penjara adalah realitas

yang tak terelakkan dalam kehidupan gangster, tempat untuk bertahan

hidup, mendapatkan pendidikan dalam cara hidup.

3). The Prison Film

Film penjara adalah genre sendiri, tidak seperti yang lain.

Penjara blok berwarna, seragam dan membatasi semesta kepada diri

mereka sendiri yang terputus dari dunia luar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

42

Perbedaan utama antara film penjara asli dan film penjara yang

baru seperti film The Shawshank Redemption dan The Green Mile adalah

film penjara paling tua yang difoto hitam dan putih untuk realisme

berpasir dan penemuan terbaru mengambil shot berwarna untuk

menciptakan suasana hati dan rasa kemanusiaan. Sebagian besar film

hitam dan putih penjara mengambil shot di set studio.

4). Film Noir

Film Noir merupakan film dari periode sesudah perang dunia

film klasik. Noir difoto dalam warna hitam dan putih. Adegan

berlangsung hampir secara eksklusif di malam hari. Nuansa yang turun di

kantor gangster dan lampu yang mati. Gaya visual berhubungan dengan

ekspresionisme jerman. Interior diisi dengan bentuk lampu yang berjajar,

trapesium, segitiga dan celah vertikal. Bayangan, jalanan kosong, hujan,

dermaga-dermaga merupakan area yang sering digunakan dalam scene

film ini. Contoh film genre ini adalah The Big Combo, Boomerang!, dan

lain sebagainya.

5). Neo Noir

Neo noir adalah film noir yang berwarna. Film ini dibuat dengan

setting waktu yang memperlihatkan tahun 40-an atau 50-an dan setelah

tahun tersebut. Contoh film ini diantaranya Against All Ods, at Close

Range, Basic Instinct.

6). Horror

Film horor klasik yang diproduksi Universal Film Studio

menampilkan Frankenstein, Dracula, The Wolf Man dan Mummy yang

diperankan dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh tanah rusak abad

kedua puluh yang dilanda perang eropa dan menampilkan kehancuran

struktur gothic, istana, rawa, dan laboratorium ilmuwan, rumah yang

dihantui dan arsitektur ekspresionis yang dipengaruhi masyarakat

Jerman. Sebuah lingkungan yang "normal" merupakan tempat yang

sempurna untuk narasi horor kontemporer.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

43

7). Musical

Semua film yang memiliki beberapa jumlah musik didalamnya

atau menggunakan musik dan lirik sebagai alat narasi diklasifikasikan

sebagai genre film musikal (Brutto, 2002;122). Konsep dari karakter

dipecah menjadi lagu dan tarian membuat desainer bebas dari realitas dan

menginspirasi ekspresionistis, sudut pandang artistik yang

menyenangkan dan menghibur. Latar belakang dan setting tersirat,

impresionis dan cat dengan sikat, kali luas, mewah dan yang

menakjubkan. Desain dari musikal menciptakan sebuah lingkungan yang

secara visual mengekspresikan dan mendukung cerita sekaligus berfungsi

sebagai tempat untuk mengelaborasikan pertunjukkan. Imajinatif,

dekoratif dan penuh dengan kegembiraan.

Gaya yang memiliki musik menjadi bagian dari cerita terjadi di

semua musikal. Perancang yang telah bekerja di tahap panggung musikal

telah memiliki pemahaman yang baik tentang musik. Musikal realistis

mirip dalam pendekatan untuk film non musikal tetapi sering kali mereka

secara visual bergaya untuk mendukung narasi dan konsep musiknya.

Contoh dari genre ini adalah Coyote Ugly, Moulin Rouge, High School

Musical dan lain-lain.

8). Science Fiction

Dunia futuristik, eksplorasi planet, tata surya lain dan kendaraan

ruang angkasa adalah beberapa konvensi yang diharapkan dalam genre

ini. Ilmu pengetahuan memenuhi fantasi seperti manusia menemukan

makhluk luar angkasa, semut raksasa yang menghuni suatu planet

tertentu. Film-film fiksi ilmu pengetahuan teknologi tinggi atau rendah

menentang realitas: bayangkan masa depan, dan desainer bebas

berimajinasi, efek visual dan make up artis untuk dibawa ke sebuah

planet kera, galaksi yang sangat jauh, atau pada kedalaman lautan.

Contoh genre ini adalah pada film The Matrix, Jurrasic Park, Star Wars

dan lain sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

44

9). The War Film

Area perang, hutan, pantai-pantai, udara, laut, mobil tank,

helikopter, pesawat dan senjata adalah setting dari film perang. Juga

pangkalan militer, barak, parit, puing-puing, reruntuhan dan perusakan

harta benda dan kehidupan manusia gambaran perang pada layar. Konflik

dapat berubah dari perang sipil menuju perang dunia I dan II kemudian

Korea atau Vietnam, tetapi kenyataan suram film antiperang atau

patriotik dari Jhon Wayne Brigade mengandalkan riset historial dan

pembuatan kembali waktu dan tempat di mana kebebasan yang menang

dan kalah serta pertumpahan darah. Film perang adalah genre yang

memerlukan bantuan militer untuk senjata dan peralatan.

Perbedaan utama dalam desain produksi dari film perang anti

perang dan patriotik adalah penciptaan dari medan pertempuran. Film

anti perang cenderung menekankan perang membawa kehancuran besar

ke kota-kota dan lanskap. Medan perang yang berserakan dengan puing-

puing dan kerugian besar kehidupan. Film perang patriotik cenderung

membuat medan pertempuran yang lebih umum, kurang spesifik.

Beberapa detail dan historis akurat tetapi tidak menekankan kerugian,

penderitaan dan hasrat perang. Contoh dari film ini adalah Sound of Iwo

Jima dan Pearl Harbour.

Sedangkan menurut Elvinaro (2009;148) film dapat

dikelompokkan menjadi.

1). Film Cerita (Story Film)

Film cerita adalah jenis film yang mengandung suatu cerita yang

lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang film

tenar dan film ini didistribusikan sebagai barang dagangan (Elvinaro,

2009;148). Cerita yang diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita

fiksi atau berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi sehingga ada unsur

menarik baik dari jalan ceritanya maupun dari segi gambarnya.

2). Film Berita (Newsreel)

Film berita atau newsreel adalah film mengenai fakta, peristiwa

yang benar-benar terjadi (Elvinaro, 2009;148). Karena sifatnya berita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

45

maka film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita

(news value).

3). Film Dokumenter (Documentary Film)

Film documenter didefiniskan oleh Robert Flaherty (dalam

Elvinaro, 2009;148) sebagai “karya ciptaan mengenai kenyataan”,

creative treatment of actuality. Berbeda dengan film berita yang

merupakan rekaman kenyataan, maka film documenter merupakan hasil

interpretasi pribadi (pembuatnya) mengenai kenyataan tersebut. Film

documenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk

berbagai macam tujuan seperti penyebaran informasi, pendidikan,

propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.

4). Film Kartun (Cartoon Film)

Film kartun diproduksi untuk konsumsi dengan target pasar

anak-anak. Sekalipun tujuan utamanya adalah menghibur, film kartun

bisa juga mengandung unsur pendidikan.

c. Struktur Film

Secara fisik, sebuah film dapat dipecah menjadi unsur-unsur

yakni shot, adegan dan sekuen. Pemahaman tentang shot, adegan dan

sekuen nantinya akan berguna untuk membagi urutan-urutan

(segmentasi) plot sebuah film secara sistematis (Pratista, 2008;29).

1). Shot

Shot memiliki arti proses perekaman gambar sejak kamera

diaktifkan (on) hingga kamera dimatikan atau juga sering diistilahkan

satu kali take (pengambilan gambar) (Pratista, 2008;29). Satu adegan bisa

berjumlah belasan hingga puluhan shot. Satu shot dapat berdurasi kurang

dari satu detik, beberapa menit bahkan jam.

2). Adegan (Scene)

Adegan adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang

memperlihatkan satu aksi berkesinambuangan yang diikat oleh ruang,

waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif (Pratista, 2008;29). Satu

adegan umumnya terdiri dari beberapa shot yang saling berhubungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

46

3). Sekuen (Sequence)

Sekuen adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu

rangkaian peristiwa yang utuh (Pratista, 2008;30). Satu sekuen umumnya

terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. Satu sekuen

biasanya dikelompokkan berdasarkan satu periode (waktu), lokasi, atau

satu aksi panjang.

d. Unsur-unsur pembentuk Film

1). Unsur Naratif

Pratista (2008;1) membagi film atas dua unsur pembentuk yakni

unsur naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif adalah bahan yang akan

diolah, sedangkan unsur sinematik adalah cara mengolahnya. Unsur

naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Unsur-unsur

seperti tokoh, konflik, lokasi, waktu serta lainnya. Seluruh elemen

tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan.

2). Unsur Sinematik

Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi

sebuah film (Pratista, 2008;2). Unsur sinematik terbagi menjadi empat

elemen pokok yakni:

a). Mise-en-scene

Elemen ini merupakan segala hal yang berada di depan kamera

dan memiliki empat elemen pokok, diantaranya:

1). Setting

Setting adalah seluruh latar bersama segala propertinya. Setting

yang digunakan dalam sebuah film biasanya dibuat senyata mungkin

dengan konteks ceritanya. Setting harus mampu meyakinkan

penontonnya jika film tersebut tampak sungguh-sungguh terjadi pada

lokasi dan waktu sesuai konteks cerita filmnya.

Pratista (2008;63) mengemukakan setting terdiri atas tiga jenis

setting. Pertama, Set studio yang terdiri atas indoor dan outdoor.

Pengambilan gambar di studio memudahkan kontrol produksinya

terutama dari aspek tata cahaya. Kedua shot on location yang merupakan

produksi film dengan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

47

(Pratista, 2008;64). Jenis setting ini biaya produksi yang dikeluarkan

lebih murah karena tidak perlu membangun set studio. Yang terakhir

adalah set virtual yang membutuhkan adanya teknologi komputerisasi.

Teknologi digital memungkinkan para sineas membangun latar apapun

sesuai dengan tuntutan cerita filmnya.

Fungsi utama setting adalah sebagai penunjuk ruang dan waktu

untuk memberikan informasi yang kuat dalam mendukung cerita film

(Pratista, 2008;73). Selain berfungsi sebagai latar cerita, setting juga

membangun mood sesuai dengan tuntutan cerita dan penunjuk status

sosial melalui dekorasi setting.

2). Tata cahaya (lighting)

Cahaya membentuk sebuah benda serta dimensi ruang. Tata

cahaya dalam film secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat

unsur, yakni kualitas, arah, sumber serta warna cahaya. Keempat unsur

ini sangat mempengaruhi tata cahaya dalam membentuk suasana serta

mood sebuah film.

Kualitas cahaya merujuk pada besar kecilnya intensitas

pencahayaan (Pratista, 2008;76). Cahaya terang (hard light) cenderung

menghasilkan bentuk objek serta bayangan yang jelas. Sementara cahaya

lembut cenderung menyebarkan cahaya sehingga menghasilkan

bayangan tipis (soft light).

Arah cahaya merujuk pada posisi sumber cahaya terhadap objek

yang dituju (Pratista, 2008;76). Arah cahaya dapat dibagi menjadi lima

jenis yakni, arah depan (frontal lighting), arah samping (side lighting),

arah belakang (back lighting), arah bawah (under lighting), dan arah atas

(top lighting). Sedangkan untuk sumber cahaya merujuk pada karakter

sumber cahaya, yakni pencahayaan buatan dan pencahayaan natural

sepertia apa adanya lokasi setting. Selama produksi film, sineas

umumnya memakai dua sumber cahaya yakni sumber cahaya utama (key

light) dan sumber cahaya pengisi (fill light) (Pratista, 2008;78). Key light

merupakan sumber cahaya yang paling kuat menghasilkan bayangan.

Sementara fill light digunakan untuk melembutkan atau menghilangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

48

bayangan. Pengaturan kombinasi sumber cahaya utama dan pengisi

mampu menghasilkan tata cahaya yang diinginkan.

3). Kostum

Kostum adalah segala hal yang dikenakan pemain bersama

seluruh asesorisnya. Dalam sebuah film, busana tidak hanya sekedar

sebagai penutup tubuh namun juga memiliki beberapa fungsi sesuai

dengan konteks naratifnya. Pertama, sebagai penunjuk ruang dan waktu.

Setiap periode dan wilayah pasti memiliki kostum yang khas. Kedua,

kostum juga dapat menentukan kelas atau status sosial para pelaku cerita.

Pelaku utama biasanya menggunakan busayan yang lebih detail daripada

karakter figuran. Kostum juga tergantung pada periode latar ceritanya.

Secara umum, kostum dapat pula menunjukkan profesi pelaku cerita

seperti dokterm tentara, pengacara, polisi dan lain sebagainya. Busana

dan asesoris juga mampu memberikan gambaran umum tentang karakter

atau kepribadian dari pelaku cerita. Penggunaan warna kostum sering

kali memiliki motif atau simbol tertentu. Kostum dapat menjadi image

pelaku cerita atau seorang bintang. Kostum yang menjadi image tampak

jelas dalam film-film superhero seperti batman, superman, spiderman,

masing-masing memiliki kostum serta atribut khas yang telah dikenal

luas.

4). Pemain dan Pergerakannya

Banyak hal yang memperngaruhi akting seorang pemain dalam

sebuah film seperti genre, gaya sinematik sineas, bentuk fisik, ras dan

lain-lain.

b). Sinematografi

Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmnya

serta hubungan kamera dengan objek yang diambil (Pratista, 2008;2).

Daniel Chandler (2000) menjelaskan bahwa televisi dan film

menggunakan konvensi umum tertentu yang sering disebut sebagai 'tata

bahasa' dari media audio visual. Daftar ini mencakup beberapa konvensi

yang paling penting untuk menyampaikan makna melalui teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

49

pengambilan gambar dan teknik editing serta beberapa dari kosakata

khusus produksi film. Teknik pengambilan jarak kamera mempengaruhi

kesan artistik dan suasana yang sesungguhnya sehingga film menjadi

lebih menarik.

Gambar 5. Teknik Pengambilan Jarak Gambar

1). Exstreme Long Shot (XLS)

Menunjukkan semua atau sebagian besar subjek yang cukup

besar (misalnya, orang-orang)

2). Establishing / Long Shot (LS)

menunjukkan gambar diambil pada jarak terjauh dari subjek.

Menekankan latar belakang dan kondisi dari subjek.

3). Medium Long Shot (MLS)

Seorang aktor berdiri, garis bingkai bawah memotong kaki dan

pergelangan kaki. Beberapa film dokumenter dengan tema-tema sosial

dalam shot ini, mereka menjaga situasi sosial, bukan individu sebagai

fokus perhatian.

4). Medium Shot (MS)

Pada shot ini, subjek atau aktor dan setting menempati area

kurang lebih sama dalam frame. Dalam kasus ini, aktor berdiri, frame

bawah melewati pinggang. Ada ruang untuk gerakan tangan untuk

dilihat. Garis bingkai yang lebih rendah melewati dada aktor. Shot ini

yang sering digunakan untuk menggambarkan dua aktor (two shot) atau

dengan three shot.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

50

5). Close-up (CU)

Sebuah gambar yang menunjukkan bagian yang cukup kecil dari

adegan, seperti wajah karakter dengan sangat rinci sehingga memenuhi

layar.

6). Medium Close Up (MCU)

Sebuah gambar yang memperlihatkan komposisi bahu sampai

kepala.

7). Big Close Up (BCU)

Dahi ke dagu, memfokuskan perhatian pada perasaan seseorang

atau reaksi, dan terkadang digunakan dalam wawancara untuk

menunjukkan orang dalam keadaan kegembiraan, kesedihan atau

sukacita. Dalam wawancara, penggunaan BCU mungkin menekankan

ketegangan diwawancarai dan menyarankan berbohong atau bersalah.

BCU jarang digunakan untuk tokoh publik yang penting; MCU disukai,

kamera memberikan rasa jarak. Perhatikan bahwa dalam budaya barat

ruang dalam jarak sekitar 24 inci (60 cm) umumnya dirasakan sebagai

ruang pribadi.

Berbeda dengan teknik pengambilan jarak, sudut pengambilan

gambar pun memberikan makna yang berbeda pada tiap penonton. Sudut

kamera adalah sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam

frame (Pratista, 2008;106). Secara umum, sudut kamera dapat dibagi

menjadi tiga sudut, yakni high angle, straight angle, dan low angle.

Sudut kamera high angle mampu membuat sebuah obyek seolah

tampak lebih kecil, lemah serta terintimidasi. High angle juga biasanya

digunakan untuk memperlihatkan panorama luas serta lanskap sebuah

kota atau pegunungan. Sementara low angle membuat sebuah obyek

seolah tampak lebih besar, dominan, percaya diri, serta kuat. Dengan

demikian gambar merupakan bagian yang terpenting untuk membentuk

suatu tayangan berdurasi. Ada banyak elemen dalam membuat suatu

gambar yang baik, teknik pengambilan suatu gambar akan sangat

menentukan hasil suatu gambar yang baik. Teknik pengambilan suatu

gambar dapat memiliki kode-kode yang mempunyai makna tersendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

51

Kode-kode tersebut menginformasikan hampir seluruh aspek tentang

keberadaan kita dan menyediakan konsep yang bermanfaat bagi analisis

media audio visual. Berbagai elemen terdapat dalam kode, terutama yang

berhubungan dengan bahasa gambar yang biasa dilihat secara lebih

detail. Lebih jelas dapat diperlihatkan melalui tabel berikut.

Tabel 2. Sudut pandang (angle) pengambilan gambar

Penanda (Signifier) Menandakan (Signified)

High angle (bird eye)

Eye-Level angle

Low angel (frog eye)

Dominasi, kekuasaan dan otoritas

Kesejajaran, kesamaan dan sederajat

Didominasi, dikuasi dan kurang

otoritas

Tabel 3. Ukuran gambar (type of shot)

Penanda (Signifier) Menandakan (Signified)

Ekstreme Long Shot

Full Shot

Big Close Up

Close Up

Medium Shot

Long Shot

Kesan luas dan keluarbiasaan

Hubungan Sosial

Emosi, dramatik, moment penting

Intim atau dekat

Hubungan personal dengan subjek

Konteks perbedaan dengan publik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

52

Tabel 4 Fokus pengambilan gambar (focusing)

Penanda (Signifier) Menandakan (Signified)

Selective focus

Soft Focus

Deep Focus

Meminta perhatian (tertuju pada satu

objek)

Romantis serta nostalgia

Semua unsur adalah penting (melihat

secara keseluruhan objek)

Tabel 5. Pergerakan kamera (camera moving)

Penanda

(Signifier) Definisi

Menandakan

(Signified)

Tilt down

Tilt up

Track in

Fade in

Fade out

Cut

Wipe

Kamera mengarah ke

bawah

Kamera mengarah ke

atas

Kamera bergerak ke

dalam

Gambar kelihatan

pada layar kosong

Gambar di layar

menjadi hilang

Pindah dari gambar

satu ke gambar lain

Gambar terhapus dari

layar

Kekuasaan dan

kewenangan

Kelemahan, pengecilan

Observasi dan fokus

Permulaan gambar

Penutupan

Kebersambungan,

menarik

“penentuan” dan

kesimpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

53

Tabel 6. Pencahayaan (lighting) pengambilan gambar

Penanda (Signifier) Menandakan (Signified)

High Key

Low Key

High Contrast

Low Contrast

Riang dan cerah objek)

Suram dan muram

Dramatikal dan teatrikal

Realistik serta terkesan seperti

dokumenter

Tabel 7. Tipe lensa (focal lenght) pengambilan gambar

Penanda (Signifier) Menandakan (Signified)

Wide Angle

Normal

Telephoto

Dramatis

Normalitas dan keseharian

Tidak personal, voyeuristik

Tabel 8 : Pewarnaan (color temperatur) Pengambilan Gambar

Penanda (Signifier) Menandakan (Signified)

Warm (kuning, orange, merah dan

abu-abu)

Cool (biru dan hijau)

Black and White (hitam dan putih)

Optimisme, harapan, hasrat dan agitasi

Pesimisme, tidak ada harapan

Realisme, aktualisme dan faktual

Sumber: Selby, Keith dan Coedery, Ron.

How to Study Television ,(1995).

Secara visual warna memiliki kekuatan yang mampu

mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna dapat

memberikan respon secara psikologis. Molly E. Holzschlag, seorang

pakar tentang warna, dalam tulisannya Creating Colour Scheme (dalam

Kusrianto, 2007;47) membuat daftar mengenai kemampuan masing-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

54

masing warna ketika memberikan respon secara psikologis; 1) Merah

bermakna kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas dan

bahaya. 2) Biru bermakna kepercayaan, konservatif, keamanan,

teknologi, kebersihan dan perintah. Universitas Sumatera Utara 3) Hijau

bermakna alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan dan

pembaruan. 4) Kuning bermakna optimis, harapan, filosofi,

ketidakjujuran / kecurangan, pengecut dan penghianatan. 5) Ungu

bermakna spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak dan

arogan. 6) Orange bermakna energi, keseimbangan dan kehangatan. 7)

Coklat bermakna bumi, dapat dipercaya, nyaman dan bertahan. 8) Abu-

abu bermakna intelek, futuristik, modis, kesenduan dan merusak. 9) Putih

bermakna kemurnian/ suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpa dosa),

steril dan kematian. 10) Hitam bermakna kekuatan, seksualitas,

kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan dan

keanggunan

c). Editing

Secara sederhana editing adalah transisi gambar (shot) ke

gambar (shot) lainnya. Definisi editing pada tahap produksi adalah proses

pemilihan serta penyambungan gambar-gambar yan telah diambil.

Sementara definisi editing setelah filmnya jadi adalah teknik-teknik yang

digunakan untuk menghubungkan tiap shotnya (Pratista, 2008;123).

Sineas dapat memilih bentuk transisi sesuai tuntutan naratif dan estetik

yang ia inginkan. Transisi shot dalam film umumnya dilakukan dalam

empat bentuk. Pertama dilakukan dengan bentuk cut. Cut merupakan

transisi shot ke shot secara langsung. Kedua adalah wipe. Wipe

merupakan tranmsisi shot dimana frame sebuah shot bergeser ke arah

kiri, kanan, atas, bawah atau lainnnya hingga berganti menjadi sebuah

shot baru (Pratista, 2008;125). Teknik ini biasanya digunakan untuk

perpindahan shot yang terputus waktu .Bentuk transisi selanjutnya

biasanya dilakukan dengan bentuk tidak berselisih jauh (selang beberapa

menit). Dissolves merupakan transisi shot dimana gambar pada shot

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

55

sebelumnya selama sesaat bertumpuk dengan shot setelahnya. Dissolves

umumnya digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu secara

signifikan. Bentuk transisi yang terakhir adalah fade. Fade merupakan

transisi shot secara bertahap dimana gambar secara perlahan

intensitasnya bertambah gelap hingga seluruh frame berwarna hitam dan

ketika gambar muncul kembali, shot telah berganti. Seperti halnya

dissolves, fade digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu

secara signifikan seperti hari, bulan bahkan tahun.

d). Suara

Suara adalah segala hal dalam film yang mampu kita tangkap

melalui indera pendengaran. Suara dalam film secara umum dapat

dikelompokkan menjadi tiga jenis (Pratista, 2008;149) yakni dialog,

musik dan efek suara. Dialog adalah bahasa komunikasi verbal yang

digunakan semua karakter di dalam maupun di luar cerita. Sementara

musik adalah seluruh iringan musik serta lagu dan efek suara adalah

semua suara yang dihasilkan oleh semua obyek yang ada di dalam

maupun di luar cerita.

Ada beberapa aspek dasar yang membentuk kualitas suara yakni

loudness, pitch dan timbre. Loudness menunjukkan kuat-lemahnya suara.

Sineas dapat mengontrol volume suara sesuai dengan kebutuhan serta

tuntutan cerita. Pitch ditentukan oleh frekuensi suara. Semakin rendah

frekuensi mampu menghasilkan getaran yang semakin kuat seperti saat

sebuah tank mendekat, atau suara lengkingan biola yang memiliki

frekuensi sangat tinggi. Timbre dapat pula disebut sebagai warna suara.

Dalam volume serta frekuensi yang sama setiap sumber suara memiliki

warna suara yang berbeda. Dalam seni musik, timbre digunakan untuk

menentukan perbedaan kualitas suara antara tiap jenis instrumen musik.

3. Semiotika Komunikasi Visual

Semiotika visual (visual semiotics) pada dasarnya merupakan

salah sebuah bidang studi semiotika yang secara khusus menaruh minat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

56

pada penyelidikan terhadap segala jenis makna yang disampaikan

melalui sarana indera lihatan (visual senses). Dalam semiotika

komunikasi visual khususnya pada karya film dan iklan, teks memang

tidak hanya berupa gambar visual, namun juga terbangun atas hadirnya

teks yang berupa bahasa verbal maupun nonverbal yang terangkai dalam

kata-kata/ lisan maupun tulis. Terlebih film dan iklan televisi yang

merupakan karya audio visual yang kaya akan tanda. Sebagai bahasa,

pesan-pesan visual yang disampaikan dalam komunikasi visual adalah

ungkapan ide, dan pesan dari komunikator kepada komunikan yang

dituju melalui simbol berwujud gambar, warna, tulisan, dan lainnya.

Apabila konsisten mengikuti pengertian ini, maka semiotika visual tidak

lagi terbatas pada pengkajian seni rupa (seni lukis, patung, dst),

melainkan juga segala macam tanda visual yang kerap kali atau biasanya

dianggap bukan karya seni. Adapun isu-isu pokok di dalam seniotika

visual, berdasarkan atas pembedaan tiga cabang penyelidikan semiotika

menurut Charles Morris (dalam Budiman 2004:13) dapat diklasifikasikan

setidak-tidaknya ke dalam tiga dimensi, yakni dimensi sintaktik,

semantik dan pragmatik.

a). Dimensi Sintaktik

Persoalan di dalam dimensi sintaktik berkisar pada homologi di

antara bahasa dan gambar/ lukisan Noth (dalam Budiman, 2004;14).

Sebagian pakar semiotika berpendapat bahwa struktur sebuah

representasi visual dapat dipilah ke dalam satuan satuan pembentuknya

yang sedikit-banyak analog dengan sistem kebahasaan, kendati hal ini

tidak sekaligus menunjukkan adanya artikulasi ganda doublé articulation)

yaitu satuan terkecil yang bermakna dan satuan terkecil yang

membedakan makna.

b). Dimensi Semantik dan Pragmatik

Masalah-masalah yang menyangkut dimensi semantik juga

merupakan salah satu isu sentral dalam pendekatan semiotika visual. Hal-

hal yang menjadi pokok perdebatan, antara lain adalah pertanyaan

apakah tanda-tanda visual dicirikan oleh ikonisitas atau justru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

57

indeksikalitas dan simbolisitas? Para pakar semiotika mengajukan klaim

bahwa relasi tanda visual dan objeknya bukan bersifat ikonik semata-

mata, melainkan juga simbolik atau bersifat konvensional. Hal ini

dipahami seperti pernyataan Pierce bahwa tanda-tanda yang sempurna

adalah justru tanda-tanda yang mengandung keseimbangan sifat ikonik,

indeksikal, dan simbolik sekaligus.

Pada dasarnya studi desain komunikasi visual mencakup

pencarian pesan dan makna dalam materinya, karena sesungguhnya

semiotika komunikasi visual, seperti halnya studi komunikasi, adalah

proses komunikasi, dan intinya adalah makna. Dengan kata lain,

mempelajari semiotika komunikasi visual adalah mempelajari makna,

darimana asalnya, seperti apa, seberapa besar tujuannya, bagaimanakah

ia memasuki materi media, dan bagaimana ia berkaitan dengan pemikiran

kita sendiri (Sobur 2004;110). Maka dari itu, metode penelitian semiotika

visual semestinya mampu mengungkapkan makna yang terkandung

dalam cabang keilmuan yang memiliki materi pesan komunikasi.

Dari sudut pandang Piliang, penjelajahan semiotika sebagai

metode kajian ke dalam pelbagai cabang keilmuan ini memungkinkan

karena ada kecenderungan untuk memandang pelbagai wacana sosial

sebagai fenomena bahasa. Dengan kata lain, bahasa dijadikan model

dalam pelbagai wacana sosial. Berdasarkan pandangan semiotika, bila

seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka

semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda. (Tinarbuko, 2008;11)

Desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan

manusia. Ia merupakan representasi sosial budaya masyarakat dan salah

satu manifestasi kebudayaan yang berwujud produk dari nilai-nilai yang

berlaku pada waktu tertentu. Ia merupakan kebudayaan yang benar-benar

dihayati, bukan kebudayaan dalam arti sekumpulan sisa bentuk, warna,

dan gerak masa lalu yang kini dikagumi sebagai benda asing terlepas dari

diri manusia yang mengamatinya.

Menurut Widagdo (1993;31) desain komunikasi visual dalam

pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

58

Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis. Jagad desain

komunikasi visual senantiasa dinamis, penuh gerak, dan perubahan. Hal

itu Karena peradaban dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan

lahirnya industrialisasi. Sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan

sistem sosial dan ekonomi, desain komunikasi visual juga berhadapan

pada konsekuensi sebagai produk missal dan konsumsi massa. Terkait

dengan itu, Sutanto (2005;15-16) menyatakan desain komunikasi visual

senantiasa berhubungan dengan penampilan rupa yang dapat dicerap

orang banyak dengan pikiran maupun perasaannya. Rupa yang

mengandung pikiran atau makna, karakter serta suasana yang mampu

diciptakan (diraba dan dirasakan) oleh khalayak umum atau terbatas.

Dari sudut pandang Sanyoto (2006;8) desain komunikasi visual memiliki

pengertian secara menyeluruh, yaitu rancangan sarana komunikasi yang

bersifat kasat mata.

4. Unsur Semiotika Komunikasi Visual

Menurut Sumbo Tinarbuko dalam bukunya “Semiotika

Komunikasi Visual”, unsur semiotika dalam desain komunikasi visual

adalah tanda, kode, dan makna.

a. Tanda

Tanda menurut Saussure merupakan kesatuan dari penanda dan

petanda. Walaupun penanda dan petanda tampak sebagai entitas yang

terpisah namun keduanya hanya ada sebagai komponen dari tanda. Little

John (1996;24) mengatakan bahwa tanda adalah basis dari seluruh

komunikasi. Manusia dengan perantara tanda bisa melakukan

komunikasi dengan sesamanya. Tandalah yang merupakan fakta dasar

dari bahasa. Artinya kedua hal dari tanda itu tidak dapat dipisahkan, jika

pemisahan berlaku maka hanyalah akan menghancurkan „kata‟ tersebut.

komunikasi akan menjadi suatu ilmu untuk mengungkapkan pemaknaan

dari tanda yang diciptakan oleh proses komunikasi itu sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

59

b. Kode

Pada proses praktik bahasa, sebuah pesan yang dikirim kepada

penerima pesan diatur melalui seperangkat konvensi atau kode, yang

didefinisikan Umberto Eco dalam A Theory of Semiotic sebagai “….

Aturan yang menjadikan tanda sebagai tampilan yang konkret dalam

sistem komunikasi”. Fungsi teks-teks yan menunjukkan pada sesuatu

(mengacu pada sesuatu) dilaksanakan berkat sejumlah kaidah, janji, dan

kaidah-kaidah alami yang merupakan dasar dan alasan mengapa tanda-

tanda itu menunjukkan pada isinya. Tanda -tanda ini menurut Jakobson

merupakan sistem yang dinamakan kode.

Kode pertama yang berlaku pada teks-teks ialah kode bahasa

yang digunakan untuk mengutarakan teks yang bersangkutan. Kode

bahasa itu dicantumkan dalam kamus dan tata bahasa. Selain itu, teks-

teks tersusun menurut kode-kode lain yang disebut kode sekunder,

karena bahannya ialah sebuah sistem lambang primer, yaitu bahasa

sedangkan struktur cerita, prinsip-prinsip drama, bentuk argumentasi,

sistem metrik, itu semua merupakan kode-kode sekunder yang digunakan

dalam teks-teks untuk mengalihkan arti.

c. Makna

Saussure menyebut bahwa makna tidak dapat ditemukan pada

unsur itu sendiri, melainkan pada keterkaitan dengan unsur lain. Makna

menurut Shimp (1997;108) adalah tanggapan internal yang dimiliki atau

diacu seseorang terhadap rangsangan dari luar. Makna hadir akibat

adanya suatu rangsang dari luar diri manusia dan pesan dalam

komunikasi merupakan suatu rangsang dari luar. Pesan-pesan tersebut

terdiri dari seperangkat tanda-tanda yang kemudian ditanggapi di dalam

diri manusia dan menghasilkan suatu pemaknaan. Semua makna budaya

diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol mengacu

pendapat Spradley (dalam Tinarbuko 2008;85) adalah objek atau

peristiwa apapun yang menunjuk pada sesuatu. Semua symbol

melibatkan tiga unsur: pertama, simbol itu sendiri. Kedua, satu rujukan

atau lebih. Ketiga, hubungan antar simbol dengan rujukan. Semuanya itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

60

merupakan dasar bagi keseluruhan makna simbolik. Sementara itu,

simbol sendiri meliputi apapun yang kita rasakan atau alami.

Upaya mendayagunakan lambang-lambang visual berangkat dari

premis bahwa bahasa visual memiliki karakteristik yang bersifat khas

bahkan sangat istimewa untuk menimbulkan efek tertentu pada

pengamatnya. Hal demikian ada kalanya sulit dicapai bila diungkapkan

dengan bahasa verbal. Dalam hal bentuk atau visualisainya, desain

komunikasi visual berhadapan dengan sejumlah teknik, alat bahan dan

keterampilan. Ungkapan yang baik, akan lebih bernilai apabila didukung

dengan teknik yang memadai dan ditunjang kepiawaian dalam

mewujudkannya. Untuk mengembangkan pendekatan semiotik atas

budaya modern dibutuhkan teori konotasi. Dalam teori konotasi terdapat

konsep tentang mitos, metafora, dan retorika. Tetapi sistem konotasi

menggunakan denotasi untuk berbicara tentang sesuatu hal lain

(Tinarbuko, 2008;88).

Makna denotatif meliputi hal-hal yang ditunjuk oleh kata-kata,

atau hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas dalam

penandaan tahap denotatif. Misalnya ada gambar manusia, binatang,

pohon, rumah dengan warna merah, kuning, biru, dan putih. Pada tahap

denotatif hanya informasi data yang disampaikan (Piliang dalam

Tinarbuko, 2008;53). Sedangkan makna konotatif meliputi aspek warna

yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan

dan sudut pandang suatu kelompok masyarakat, contoh: gambar wajah

tersenyum dapat diartikan suatu kebahagiaan ataupun ekspresi

penghinaan, untuk memahami makna konotatif, maka unsur-unsur yang

lain harus dipahami pula (Tinarbuko, 2008;63)

Visual dapat lebih permanen dari pada bahasa suara yang

bergerak dalam waktu serta lebih mudah dipisahkan dari keadaan

komplesitasnya. Ketiga, bahasa visual mempunyai kesempatan amat kuat

nilai simbolisnya. Banyak orang enggan mengubah namanya kedalam

ejaan baru karena tulisan lebih dianggap sebagai simbol visual

pribadinya, bukan sebagai sistem visualisasi bunyi. Dan kini ada sebuah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

61

sistem yang dapat mewakili keinginan banyak orang untuk

memvisualisasikan dirinya yaitu dengan menggabungkan unsur visual

dan suara (visualisasi bunyi) yang kita kenal saat ini dengan video

berdurasi (iklan televisi).

Selain kata-kata, unsur rupa sangat berperan dalam kegiatan

berkomunikasi saat ini. Komunikasi visual yang dalam bentuk

kehadirannya seringkali perlu ditunjang dengan suara, pada hakikatnya

adalah suatu bahasa. Tugas utamanya membawa pesan dari seseorang,

lembaga maupun dari kelompok masyarakat tertentu kepada kelompok-

kelompok yang lain. Sebagai bahasa, efektivitas penyampaian pesan

tersebut menjadi pemikiran utama seorang yang ingin menyampaikan

suatu pesan melalui bentuk visualisasi. Komunikasi visual sebagai suatu

sistem pemenuhan kebutuhan manusia di bidang informasi visual melalui

lambang-lambang kasat mata mengalami perkembangan yang sangat

pesat. Hampir di segala sektor kegiatan, lambang-lambang atau simbol-

simbol visual hadir dalam bentuk gambar, sistem tanda, display produk

bahkan dalam membuat iklan yang berdurasi (iklan televisi).

Gambar merupakan salah satu wujud lambang atau bahasa

visual yang didalamnya terkandung struktur rupa seperti: garis, warna,

gerak gambar dan komposisi. Keberadaanya di kelompokkan dalam

kategori bahasa komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi visual

adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar

bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan)

adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dipakai untuk

menyampaikan arti, makna atau pesan. Metodologi dalam desain

komunikasi merupakan sebuah proses kreatif (Kusrianto, 2007;10). Jadi

komunikasi visual merupakan ilmu yang mempelajari pemaknaan tanda

pada unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi visual.

Teori proses makna dikemukakan oleh Wendell Johnson (dalam

Sobur, 2004;258) yang menawarkan sejumlah implikasi bagi komunikasi

antar manusia, antara lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

62

1). Makna ada dalam diri manusia. Makna tidak terletak pada kata-kata

melainkan pada manusia. penggunaakan kata-kata tidak secara

sempurna, dan lengkap menggambarkan makna yang dimaksudkan.

Demikian pula, makna yang didapat pendengar dari pesan-pesan

akan sangat berbeda dengan makna yang ingin dikomunikasikan.

Komunikasi adalah proses yang digunakan untuk mereproduksi, di

benak pendengar, apa yang ada dalam benak seseorang Reproduksi

ini hanyalah sebuah proses parsial dan selalu saja bisa salah.

2). Makna berubah. Kata-kata relatif statis. Banyak dari kata-kata yang

digunakan 200 atau 300 tahun yang lalu. Tetapi makna dari kata-

kata ini terus berubah, dan ini khususnya terjadi pada dimensi

emosional dari makna. Bandingkanlah, misalnya, makna dari kata-

kata berikut bertahun-tahun yang lalu dan sekarang, hubungan di

luar nikah, obat, agama, hiburan, dan perkawinan (di Amerika

Serikat, kata-kata ini diterima secara berbeda pada saat-saat ini dan

dimasa-masa yang lalu).

3). Makna membutuhkan acuan. Walaupun tidak semua komunikasi

mengacu pada dunia nyata, komunikasi hanya masuk akal bilamana

ia mempunyai kaitan dengan dunia atau lingkungan eksternal.

Obsesi seorang paranoid yang selalu merasa diawasi dan teraniaya

merupakan contoh makna yang tidak mempunyai acuan yang

memadai.

4). Penyingkatan yang berlebihan akan mengubah makna. Berkaitan

erat dengan gagasan bahwa makna membutuhkan acuan adalah

masalah komunikasi yang timbul akibat penyingkatan berlebihan

tanpa mengaitkannya dengan acuan yang konkret dan dapat

diamati. Bila berbicara tentang cinta, persahabatan, kebahagiaan,

kebaikan, kejahatan, dan konsep-konsep lain yang serupa tanpa

mengaitkannya dengan sesuatu yang spesifik, tidak akan bisa

berbagi makna dengan lawan bicara. Mengatakan kepada seorang

anak untuk “manis” dapat mempunyai banyak makna.

Penyingkatan perlu dikaitkan dengan objek, kejadian, dan perilaku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

63

dalam dunia nyata: “berlaku manislah dan bermain sendirilah

sementara ayah memasak”. Bila telah membuat hubungan seperti

ini, akan bisa membagi apa yang dimaksudkan dan tidak

membiarkan keseluruhan tindak komunikasi berubah.

5). Makna tidak terbatas jumlahnya. Pada suatu saat tertentu, jumlah

kata dalam suatu bahasa terbatas. Karena itu kebanyakan kata

mempunyai banyak makna. Ini bisa menimbulkan masalah bila

sebuah kata diartikan berbeda oleh dua orang yang sedang

berkomunikasi. Bila ada keraguan, sebaiknya bertanya dan bukan

membuat asumsi. Ketidaksepakatan akan hilang bila makna yang

diberikan masing-masing pihak diketahui.

6). Makna dikomunikasikan hanya sebagian. Makna yang diperoleh

dari suatu kejadian (event) bersifat multiaspek dan sangat

kompleks, tetapi hanya sebagian saja dari makna-makna ini yang

benar-benar dapat dijelaskan. Banyak dari makna tersebut yang

tetap tinggal dalam benak seseorang. Karenanya, pemahaman yang

sebenarnya pertukaran makna secara sempurna barangkali

merupakan tujuan ideal yang ingin dicapai tetapi tidak pernah

tercapai.

Kaitan teori proses makna ini dengan fokus penelitian adalah

membantu memberikan pemahaman dalam proses pengungkapan makna

pesan tanda verbal dan tanda visual pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” sehingga makna

pesan dalam tanyangan video iklan politik tersebut dapat dimaknai secara

benar dan tentunya dapat diterima dengan benar pula oleh audiens

(pemirsa).

5. Iklan

Secara normatif, periklanan merupakan salah satu bentuk khusus

komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Iklan adalah bentuk

penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara nonpersonal

melalui media untuk ditujukan pada komunikan dengan cara membayar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

64

(Widyatama, 2005;13). Iklan memberikan informasi dan membujuk

khalayak ramai agar membeli produk-produk yang ditawarkan. Iklan

harus dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli (Jefkins,

1997;15).

Berkaitan dengan bisnis industrial, iklan menjadi komponen

sangat penting, seperti yang diungkapkan dalam bukunya Kotler

Marketing Insight from A to Z, oleh seorang tokoh yang percaya akan

pentingnya iklan yaitu Steuart Henderson Britt dalam Kotler (2003;3-4),

mengungkapkan, “Berbisnis tanpa memasang iklan sama dengan

mengedipkan mata kepada cewek cantik di dalam gelap gulita. Hanya

kamu seorang yang tahu apa yang kamu lakukan, tanpa orang lain

menyadarinya”. Stephen Leacock menuturkan tentang kekuatan iklan

bahwa, “Bidang periklanan dapat didefinisikan sebagai ilmu untuk

memenjarakan kecerdasan manusia cukup lama untuk mendapat uang

darinya”.

Menurut Suyanto (2003;3) periklanan merupakan penggunaan

media bayaran oleh seorang penjual untuk mengomunikasikan informasi

persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi sebagai

alat promosi yang kuat. Dari segi isi, menurut Kotler (2003;1) iklan-iklan

hebat tidak hanya kreatif, tapi mampu menjual. Kreativitas semata tidak

cukup. Periklanan harus dapat lebih berperan daripada hanya sekedar

karya seni. Namun bagaimanapun juga seni akan membantu.

Menurut Tinarbuko (2009;Awalan 3), sebagai salah satu

perwujudan kebudayaan massa, iklan tidak hanya bertujuan menawarkan

dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli barang atau jasa.

Iklan juga turut mendedahkan nilai tertentu yang secara terpendam

terdapat di dalamnya. Lebih lanjut Tinarbuko dalam buku “Semiotika

Komunikasi Visual” menjelaskan, iklan hanyalah sekedar “alat pembius”

bagi produsen untuk berburu konsumen. Apakah perburuan itu tepat pada

sasaran bidik, dan apakah sasarannya dapat terbius, barangkali kedua

aspek itulah yang selalu menjadi bahan pertimbangan para produsen

dalam mengolah sebuah iklan. Disisi lain, iklan dalam kajian budaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

65

populer, sebagaimana yang disampaikan dalam buku Popular Culture

oleh Srinati (2003;266) Argumen yang disampaikan disini adalah bahwa

dahulu iklan biasanya menyampaikan kepada kita betapa bernilai dan

bermanfaatnya sebuah produk. Namun demikian, kini iklan lebih sedikit

menyampaikan soal produk secara langsung, dan lebih banyak berkutat

dengan menyampaikan atau memparodikan iklan itu sendiri dengan

mengutip iklan-iklan yang lain, dengan mengambil rujukan-rujukan dari

budaya populer maupun dengan secara sadar memperjelas statusnya

sebagai iklan.

Keberadaan tanda di dalam iklan digunakan secara aktif dan

dinamis, sehingga orang tidak lagi membeli produk untuk pemenuhan

kebutuhan (need), melainkan membeli makna-makna simbolik (symbolic

meaning), yang menempatkan konsumer di dalam struktur komunikasi

yang dikonstruksi secara sosial oleh sistem produksi/konsumsi (produser,

marketing, iklan) (Piliang, 2003;287). Dalam implikasinya, iklan

membantu menciptakan sebuah dunia dimana individu menjadi tidak

berdaya secara emosional. Keseluruhan konteks sosial dan signifikasi

sosial iklan mengalami perubahan secara radikal. Kebutuhan akan iklan

menjadi semakin nyata dalam masyarakat konsumen, dimana iklan

menjadi istimewa bagi sirkulasi pesan dan petunjuk sosial tentang

individu dan obyek yang saling mempengaruhi. Salah satu cara yang

digunakan iklan untuk menjual ideologi konsumerisme adalah melalui

fokusnya pada bidang konsumsi dan pada bidang produksi. Iklan

kemudian menciptakan makna-makna, citra-citra dan fantasi atas produk

atau komoditi dan menggunakan pendekatan-pendekatan psikologis

untuk menciptakan kebutuhan-kebutuhan artifisial (Noviani, 2002;16).

Iklan harus dapat menggugah atau menggelitik serta mudah

diingat. Konsep dari iklan harus selalu berkaitan dengan produknya.

Konsep yang dibuat harus dapat disesuaikan dengan berbagai macam

pertimbangan, seperti segmen dan target sasaran yang akan diraih.

Meskipun pada dasarnya tidak dilarang jika iklan yang dibuat tidak

sesuai dengan produk, namun akan muncul suatu kebingungan pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

66

masyarakat, ambil contoh saja iklan rokok yang kadang melenceng jauh

dari produknya (Madjadikara, 2003;66).

a. Elemen-Elemen Iklan Televisi (Video Iklan)

Beragam elemen biasanya terpadu untuk menciptakan dampak

visual dari iklan televisi (video iklan). Namun elemen seperti audio

visual tidak bisa berdiri sendiri, elemen audio visual harus didampingi

elemen-elemen lain agar dapat menciptakan iklan televisi yang

spektakuler dan efektif. Berikut ini adalah elemen-elemen yang harus ada

dalam iklan televisi (Wells, 1992) :

1) Video, yakni yang menyangkut segala visualisasi yang muncul pada

iklan televisi

2) Audio, merupakan keseluruhan unsur audio yang ditampilkan pada

iklan televisi yang biasanya berupa musik, suara, efek suara, ataupun

yang berupa voice over dari talent yang tampil di iklan ataupun

narator yang tidak kelihatan.

3) Talent, merupakan pemeran ataupun tokoh-tokok yang muncul pada

sebuah iklan di televisi.

4) Promps, merupakan produk yang diiklankan pada iklan televisi.

5) Setting, merupakan lokasi pembuatan iklan televisi

6) Lighting, merupakan efek pencahayaan yang ditampilkan di video

iklan yang digunakan sebagai pelengkap iklan atau mempertegas

suatu adegan yang muncul dalam iklan televisi.

7) Graphics, merupakan keseluruhan efek grafis yang ada pada sebuah

iklan televisi yang dapat berupa tulisan (seperti ilustrasi, desain

ataupun ilustrasi foto.

8) Pacing, merupakan kecepatan dari setiap frame ataupun adegan yang

ditampilkan dalam sebuah iklan ditelevisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

67

b. Iklan Politik

Salah satu karakter modernisasi kampanye adalah digunakannya

televisi sebagai medium utama kampanye. Menurut Holtz-Bacha dan

Kaid (2006), televisi digunakan oleh partai politik dan kandidat

setidaknya ada dua cara. Pertama, lewat “cara-cara gratis” melalui

peliputan reguler media terhadap kegiatan partai atau kandidat politik.

Dalam peliputan bebas itu, berlaku prinsip-prinsip seleksi jurnalistik dan

kriteria produksi yang biasa digunakan oleh jurnalis dan pengelola

televisi (Darial, 2009;93). Parpol maupun kandidat dalam posisi ini tidak

dapat mempengaruhi apa yang akan ditampilkan dalam televisi.

Kedua, membayar ke media tersebut karena memasang ”iklan

politik” (political Advertising). Dalam iklan politik, kandidat atau parpol

yang memutuskan bagaimana mereka ditampilkan dihadapan pemilih.

Karena itu, dua bentuk penggunaan media televisi itu (free and paid

media) kerap diistilahkan dengan controlled media dan uncontrolled

media. (Darial, 2009;93). Untuk itulah politisi atau parpol dapat

mengkontrol isi pesan media, namun disisi lain tidak dapat mengontrol

bagaimana media mengemas berita-berita mengenai mereka di televisi.

Iklan dapat diartikan (Kasali, 1992;9) sebagai pesan yang

menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu

media. dapat dipastikan iklan politik diibaratkan seperti menjual produk,

yaitu politik. Meski demikian iklan politik lewat televisi harus rasional,

tidak jauh dari kenyataan, tidak membangkitkan naluri-naluri bawah

sadar pemirsa, dan tidak menawarkan solusi-solusi instan, seperti

lazimnya iklan produk. ( Mulyana, 1999;85).

Pesan yang terdapat dalam iklan terbentuk dari perpaduan antara

pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal, merupakan kata-kata yang

tersusun dari huruf vokal dan konsonan yang membentuk makna tertentu.

Sedangkan semua pesan yang bukan pesan verbal adalah pesan

nonverbal. Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka

dapat disebut pesan komunikasi (widyatama, 2007;17).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

68

Sementara itu iklan politik berfungsi menyampaikan pesan

verbal dan visual yang bermuatan politik disusun secara persuasif dan

komunikatif kepada khalayak. Dalam iklan, pesan verbal dan visual agak

riskan untuk dipisahkan. Bila memposisikan sebagai audience, iklan

harus punya pesan verbal dan non verbal yang kredibel. Janjinya masuk

akal, visinya jelas, gambarnya menyentuh dan membuat nyaman calon

pemilih (Tinarbuko, 2009;81)

Iklan politik adalah proses dimana kandidat, partai politik,

individu, dan grup-grup mempromosikan diri dan pandangan mereka

melalui suatu saluran komunikasi massa. Iklan politik biasanya

merupakan suatu bentuk media berbayar dimana promotor atau sponsor

dari kandidat dll tersebut membeli jam tayang untuk mendistribusikan

pesan iklan (Kaid, 2008).

Citra diri merupakan impresi yang menyeluruh dari apa yang

dipikirkan dan diketahui seseorang/sekelompok orang tentang suatu

objek (Kasali, 1992;158). Lebih jelas Kaid dan Holtz-Bacha (dalam

Danial, 2009;93-94) mendefinisikan iklan politik televisi sebagai moving

imege programming that is designed to promote the interest of a given

party or individual. Untuk menekankan soal kontrol politik tadi, mereka

memperluas definisi itu dengan menyodorkan definisi: Any programming

format under the control of the party or candidate end for wich time is

given or purchased. Dengan perkembangan baru di bidang teknologi

komunikasi, mereka kemudian membuat definisi iklan politik yang lebih

luas, yaitu: any controlled message communicated throught any channel

designed to promote the political interest of individuals, parties, groups,

government, or other organization. Definisi terakhir ini tidak saja

menitikberatkan pada aspek kontrol dan promosional dari iklan politik

saja, tetapi juga membuka peluang memasukkan perbedaan iklan politik

dari sisi format dan saluran penyampaian pesan politik.

Iklan kampanye politik di televisi dapat menggunakan berbagai

teknik. Brian McNair (1999;97) menyebutkan delapan kategori,

meskipun tidak saling maniadakan. Teknik tersebut antara lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

69

1) Iklan primitif : biasanya artifisial, kaku, dan tampak dibuat-buat.

2) Talking heads : dirancang untuk menyoroti isu dan menyampaikan

citra bahwa kandidat mampu menangani isi tersebut dan

melakukannya nanti.

3) Iklan negatif : menyerang kebijakan kandidat atau partai lawan.

4). Iklan konsep : yang dirancang untuk menggambarkan ide-ide besar

dan penting mengenai kandidat.

5). Cinema verite : teknik yang menggunakan situasi informal dan

alami, misalnya dengan menayangkan kandidat yang sedang

berbicara akrab dan spontan dengan rakyat kecil, atau satu sisi

kehidupan pribadi atau keluarganya, atau dunia pekerjaannya.

6). Iklan kesaksian : biasa disebut testimonial, baik dari orang biasa

maupun dari tokoh terkemuka yang dikagumi, baik tokoh politik,

ilmuwan, olahragawan, ataupun artis.

7. Reporter Netral : rangkaian laporan mengenai kandidat atau

lawannya dan memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk

memberikan penilaian. Tayangan itu tentu saja tidak netral, Namun

mengandung kesan demikian karena disampaikan naratif.

Perbedaan peran yang dimainkan iklan politik televisi di banyak

negara, menurut Kaid dan Holtz-Bacha (2006), ditentukan oleh sejumlah

variabel sistemik, antara lain sistem politik negara bersangkutan, sistem

sistem pemilunya, dan juga sistem pertelevisiannya. Oleh karena itu

perlunya studi menegenai sistem politik dan pertelevisian, apalagi sistem

pertelevisian nasional dan lokal yang memiliki perbedaan khalayak

penerima pesan.

6. Komunikasi

Komunikasi adalah proses memaknai. Pemaknaan dilakukan

seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain yang

berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik atau sikap, perilaku

dan perasaan-perasaan sehingga seseorang membuat reaksi terhadap

informasi, sikap, dan perilaku yang pernah dia alami berdasarkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

70

pengalaman yang dia alami. Komunikasi ini menjadi dasar aktivitas

manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu

sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari, dirumah tangga, tempat

pekerjaan dann dimanapun manusia berada. Dalam penelitian ini yang

ditekankan bukanlah komunikasi sebagai proses melainkan komunikasi

sebagai pembangkit makna (the generation of meaning). Tatkala kedua

orang sedang berkomunikasi, syarat yang harus dipenuhi adalah kedua

pihak memahami apa maksud pesan yang diterima oleh masing-masing

pihak, lebih kurang secara akurat.

Menurut Lasswell (dalam Mulyana, 2007;69) cara yang terbaik

untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan

berikut, “who? says what? in which channel? to whom? with what

effect?”. Model komunikasi Lasswell yang berupa ungkapan verbal tadi

sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut

mengisyaratkan lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Unsur

sumber (source) merangsang pertanyaan untuk pengendali/ pengirim

pesan, sedangkan unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk

analisis isi. Saluran komunikasi (in which channel) dikaji dengan analisis

media. Unsur penerima (to whom) dikaitkan dnegan analisis khalayak.

Unsur pengaruh (with what effect) jelas berhubungan dengan studi

mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada

khalayak pemirsa, pembaca atau pendengar (Nimmo, 2005;148). Dalam

penelitian ini difokuskan untuk meneliti pesan sebuah iklan, dengan

fokus amatan bahasa pesan dalam iklan.

a. Pesan

Pesan (massage) merupakan suatu kumpulan simbol yang terdiri

dari lambang verbal maupun nonverbal. Tanda itu pada umumnya

berbentuk bahasa, tetapi dalam hal-hal tertentu, Lambang-lambang

tersebut dapat diwakilkan dengan cara non bahasa seperti gerak anggota

tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. Dalam komunikasi, bahasa

disebut sebagai lambang verbal, sedangkan lambang-lambang lainnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

71

selain bahasa dinamakan lambang non verbal. Melalui unsur verbal dan

visual (nonverbal), diperoleh dua tingkatan makna, yakni makna

denotatif yang didapat pada semiosis tingkat pertama dan makna

konotatif yang didapat dari semiosis tingkat berikutnya. Pendekatan

semiotik terletak pada tingkat kedua atau pada tingkat signified, makna

pesan dapat dipahami secara utuh (Barthes, 1998;172-173). Pesan di

dalam video iklan politik versi “pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk

keluarga Indonesia” disampaikan melalui lambang verbal maupun tanda

non verbal.

b. Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang

menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai

sistem kode verbal (Mulyana, 2005). Lambang verbal atau biasa disebut

dengan komunikasi dengan bahasa (linguist) merupakan cara komunikasi

yang mendasar pada setiap manusia. Ketika seseorang berbicara secara

lisan, maka ia menggunakan bahasa sebagai lambang verbal atau pada

saat seseorang sedang menggunakan tulisan, ia juga

menggunakan bahasa sebagai lambang verbal. Lambang verbal adalah

cara komunikasi yang secara sederhana bisa diucapkan (dilafalkan) atau

ditulis. Dalam tayangan video iklan politik versi “pesan Ramadhan

Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” lambang verbal terdapat dalam

narasi (voice over)

c. Nonverbal

Komunikasi nonverbal dilangsungkan melalui kode-kode

presentasional seperti gestur, gerak mata, atau sifat suara. Menurut Fiske

(2011;94), Komunikasi nonverbal memiliki dua fungsi diantaranya yang

pertama untuk menyampaikan informasi indeksikal. Ini merupakan

informasi tentang pembicara dan situasinya sehingga pendengar

mengetahui identitas, emosi, sikap posisi sosial dan seterusnya dari

pembicara. Fungsi kedua, manajemen interaksi. Kode-kode digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

72

untuk mengelola relasi yang dibentuk encoder dengan pihak lain. Secara

sederhana pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.

Menurut Larry A.Samovar dan Richard E. Porter (dalam Mulyana,

2007;343), komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali

rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi yang dihasilkan

individu dan pengguna lingkungan oleh individu yang mempunyai nilai

pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Pesan-pesan nonverbal

sangat berpengaruh dalam komunikasi. Sebagaimana kata-kata,

kebanyakan isyarat nonverbal juga tidak universal, melainkan terikat

oleh budaya, jadi dipelajari bukan bawaan.

Tubuh manusia merupakan transmitter utama kode-kode

presentasional. Argyle (dalam Fiske, 2011;95) menyusun daftar 10 kode

yang menunjukkan makna-makna yang dibawanya.

1) Kontak tubuh. Orang yang kita sentuh dan tempat dan waktu

menyentuhnya bisa menyampaikan pesan-pesan penting

tentang relasi. Hal yang menarik, kode dan jarak (kedekatan)

adalah salah satu yang beragam pada berbagai kebudayaan.

Orang inggris saling menyentuh satu sama lain lebih sering

dibandingkan dengan kebanyakan orang dari kebudayaan lain.

2) Proximity. Seberapa dekat kita mendekati seseorang dapat

memberikan pesan tentang relasi kita. Jarak dalam lingkaran 3

kaki adalah intim, lebih dari itu sampai 8 kaki personal; lebih

dari 8 kaki semi publik dan seterusnya. Jarak yang sebenarnya

akan berbeda dari satu budaya ke budaya lain.

3) Orientasi. Bagaimana posisi kita terhadap orang lain adalah

cara lain untuk mengirimkan pesan tentang relasi. Menghadap

langsung pada wajah seseorang dapat menunjukkan baik

keakraban maupun agresi, posisi 900 pada orang lain

menunjukkan sikap kooperatif dan seterusnya.

4) Penampilan. Penampilan digunakan untuk mengirimkan pesan

tentang kepribadian dan status sosial.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

73

5) Anggukan kepala. Satu anggukan berarti mengizinkan orang

lain untuk berbicara, anggukan cepat mungkin menunjukkan

keinginan untuk berbicara.

6) Ekspresi wajah. Ini bisa dibagi ke dalam sub-sub kode posisi

alis, bentuk mata, bentuk mulut, bentuk hidung. Hal yang

menarik ekspresi wajah menunjukkan kurang bervariasi secara

lintas kultural dibandingkan dengan kode-kode presentasional

lainnya.

7) Gesture atau kinesik. Lengan dan tangan adalah transmitter

utama gesture, meski gesture kaki dan kepala juga penting.

8) Postur. Cara kita duduk, berdiri atau berselonjor bisa

mengkomunikasikan secara terbatas, tetapi menarik tentang

pemaknaan. Hal yang menarik, dan mungkin mengejutkan

postur kurang terkontrol dengan baik dibandingkan dengan

ekspresi wajah. Kecemasan yang tak terlihat dengan baik lewat

wajah mungkin memberi jalan untuk ditunjukkan dengan

postur.

9) Gerak mata/kontak mata. Kapan, seberapa sering dan berapa

lama kita bertatap dengan orang lain merupakan cara yang

amat penting menyampaikan pesan tentang relasi khususnya

seberapa dominan atau bersahabat kita menginginkan relasi

yang terbangun itu.

10) Aspek nonverbal percakapan. Hal ini terbagi ke dalam dua

kategori:

a. Kode-kode prosodic yang mempengaruhi pemaknaan kata-kata

yang digunakan. Nada suara dan penekanan menjadi kode

utama disini.

b. Kode-kode paralinguistik yang mengkomunikasikan informasi

tentang pembicara. Irama, volume, aksen, salah ucap dan

kecepatan bicara menunjukkan kondisi emosi, kepribadian,

kelas, status sosial, cara memandang pendengar dan seterusnya

dari pembicara.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

74

B. Penelitian yang Relevan

Data di dalam penelitian ini, akan dilengkapi dengan berbagai

macam penelitian terdahulu yang dianggap mampu digunakan sebagai

bentuk laporan berkaitan dengan originalitas ide penelitian. Kelengkapan

data diharapkan didapatkan melalui buku-buku, tesis, makalah ilmiah

pada berbagai jurnal, dan literatur lain sebagainya.

Tabel 9. Penelitian Terdahulu (Rizky Rachdian S, 2012)

Uraian Peneliti

Rizky Rachdian S

Literature

Tesis (2012) Manajemen Komunikasi

Pemasaran, Program Pascasarjana Universitas

Indonesia.

Sumber / Universitas Universita Indonesia

Judul Penelitian Indonesia, Nasionalisme, dan Iklan (Analisis

resepsi tiga iklan televisi dengan tema ke-

Indonesian).

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Menghasilkan posisi pemaknaan terhadap

fenomena iklan dengan tema ke-Indonesiaan,

terutama iklan Djarum Super edisi “Great

Adventure”, iklan Kopi Kapal Api edisi

“Secangkir Semangat Indonesia”, dan iklan

Nutrisari edisi “Heritage”,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

75

Perbedaan

-Perbedaannya terletak pada obyek kajian dan

teori.

Obyek : TVC (tv comercial)

Teori : Teori resepsi (manajemen

komunikasi)

-Sedangkan pada penelitian berjudul: Makna

pesan pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”. objek kajiannya adalah iklan video

politik dengan menggunakan teori semiotika

untuk mengungkap makna melalui unsur

naratif dan senematik.

Tabel 10. Penelitian Terdahulu (Elara Karla N, 2014)

Uraian Peneliti

Elara Karla N

Literature Tesis (2014) Program Pascasarjana Pengkajian

Seni

Sumber / Universitas Institut Seni Indonesia Surakarta

Judul Penelitian Mitos tembang “ Tembang durma kuntilanak

dalam film horor kuntilanak”

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

yang berpijak pada paradigma semiotika film

Christian Metz, untuk menganalisis tanda dan

mendapatkan makna audio visual yang

merepresentasikan tembang “Durma

Kuntilanak pada film Kuntilanak”. Selain itu,

penelitian ini bertujuan untuk memahami

proses penciptaan dan pengolahan gagasan

yang menjadikan

tradisi sebagai realitas film.

Perbedaan

-Perbedaannya terletak pada obyek kajian dan

teori.

Obyek : fim horor

Teori : semiotika film Metz

Tujuan : mengungkap mitos dibalik tembang

“Durma Kuntilanak” pada film “Kuntilanak”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

76

-Sedangkan pada penelitian berjudul: Makna

pesan pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”.

Obyek : Video Iklan Politik

Teori : semiotika Saussure & R. Barthes

Tujuan : mengungkap makna pesan dalam

tanda verbal dan visual.

Tabel 11. Penelitian Terdahulu (Fajar Aji, 2014)

Uraian Peneliti

Fajar Aji

Literature Tesis (2014) Program Pascasarjana Pengkajian

Seni

Sumber / Universitas Institut Seni Indonesia Surakarta

Judul Penelitian Struktur dramatik film “Nagabonar

Jadi2”

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Penelitian ini Menjelaskan keberadaan film

Nagabonar Jadi 2 di Indonesia pada tahun

2007 dan Menguraikan struktur dramatik film

Nagabonar Jadi 2.

Perbedaan

Sama dengan penelitian milik Karla (2014),

penelitian ini juga masih mengunakan film

fiksi sebagai objek kajiannya, yang mem-

bedakan teori dan tujuannya.

Tujuan : struktur dramatik film dan kedudukan

estetika dalam film tersebut.

Sedangkan pada penelitian berjudul: Makna

pesan pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”.

Obyek Teori dan Tujuan : fokus pada makna

pesan yang terdapat dalam tanda verbal dan

visual.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

77

Tabel 12. Penelitian Terdahulu (Nidya Fitri, 2011)

Uraian

Peneliti

NIDYA FITRI

BP. 07217001

Literature Tesis (2011). Program Pascasarjana Studi

Lingustik.

Sumber / Universitas Universitas Andalas Padang

Judul Penelitian Eksplorasi dan Signifikasi tanda dalam iklan

rokok “A mild”

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Iklan rokok “A Mild” ini ditemukan beberapa

makna, yaitu; pertama, makna kedustaan

berasal dari tanda dusta. Kedua, makna

kepalsuan berasal dari tanda palsu yang

mengalami pereduksian realitas penanda,

petanda, dan tidak memiliki makna sebenarnya

namun palsu. Ketiga, makna ekstrim berasal

dari tanda ekstrim yang menimbulkan efek

melampui batas dalam pikiran pembaca atau

penonton, kemudian berubah menjadi mitos

dan makna ideologi. Keempat, hiperrealitas

merupakan makna yang kehilangan kontak

dengan tanda yang direpresentasikannya.

Selain itu, ditemukan dua penanda kunci

dalam iklan rokok “A Mild”, yaitu (tulisan

“Bukan Basa-Basi” dan “Go Ahead”) dan

delapan belas petanda yang berbeda

diwujudkan melalui bahasa verbal dan bahasa

nonverbal.

Perbedaan

Kajian penelitian Fitri berada pada ranah

linguistik, Fokus penelitian ini hanya mengkaji

pada teks bahasa dengan obyek penelitiannya

berupa iklan cetak (print ad). yang terbatas

pada penanda dan petanda saja.

Sedangkan pada penelitian berjudul: Makna

pesan pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”. Obyek penelitiannya menggunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

78

iklan video, penelitian ini lebih jauh

pembahasanya tidak hanya terbatas pada

mengungkapkan bentuk penanda dan petanda.

namun sampai tahap pemaknaan tanda

(signifikasi). dengan mengidentifikasi tanda

verbal,visual yang terdapa pada isi video iklan

Tabel 13. Penelitian Terdahulu (I Wayan Mulyawan, 2008)

Uraian Peneliti

I Wayan Mulyawan

Literature

Jurnal Linguistika. Vol. 15, No. 28, Maret

2008. Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-

V/S2/VIII/2006

Sumber / Universitas Universitas Udayana

Judul Penelitian Makna dan pesan iklan media

cetak. Kajian Hipersemiotika

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini bahwa makna dan pesan

sebuah iklan menunjukkan niat terselubung

dari iklan tersebut, yaitu dengan munculnya

berbagai bentuk persuasif agar produk tersebut

mau dibeli oleh konsumen. Kebanyakan

makna dan pesan tersebut disampaikan melalui

unsur nonverbal, sebab unsur nonverbal lebih

mampu bersifat persuasif dan lebih mudah

diingat oleh konsumen daripada unsur verbal

(terutama dalam hal mengingat/menghafal

tulisan/teks). Dalam hal ini unsur verbal hanya

bersifat sebagai pendukung dan penegas dari

apa yang terlihat pada unsur nonverbal.

Perbedaan

Temuan penelitian Mulyawan mengarah pada

unsur nonverbal sangat berpengaruh pada

kesuksesan iklan dalam menyampaikan pesan.

Sedangkan pada penelitian berjudul: Makna

pesan pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”, menunjukkan bahwa unsur verbal

dan non verbal merupakan satu kesatuan tanda

yang satu sama lain saling menguatkan,

memperjelas, menegaskan dalam penyampaian

pesan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

79

Tabel 14. Penelitian Terdahulu (Deddi Duto Hartanto, 1999)

Uraian Peneliti

Deddi Duto Hartanto

Literature Jurnal Nirmana Vol. 1, No. 2, Juli 1999 : 79 -

94

Sumber / Universitas Universitas Kristen Petra

Judul Penelitian Peranan Keyword (kata kunci) dalam iklan

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa keyword dalam iklan membantu konsumen

mengingat produk atau merek yang dipasarkan

Tampilan iklan menggunakan keyword sebagai

salah satu pesan yang disampaikan mempunyai

tujuan agar iklan tersebut mulai diperhatikan

(attention), diingat (awareness), dipahami

(comprehention), tertarik (interest), keyakinan

(desire), dan akhirnya diharapkan ada tindakan

(action).

Perbedaan

Penelitian Hartanto lebih fokus pada mengalisa

keyword dalam iklan, sebagaimana di ketahui

bahwa keyword adalah unsur verbal dalam

sebuah iklan. dari sekian banyak iklan yang di

analisa, iklan seperti; permen Kino versi

“Permen Kino gantinya permen kopi”, iklan

honda versi “Bagaimanapun Honda lebih

unggul”, iklan sanaflu versi "Belum tahu

dia…", merupakan sebagian iklan yang berhasil

dengan keyword-nya pada masa itu.

Jika hartanto dalam penelitiannya fokus pada

unsur verbal yang berupa kata kunci (keyword)

dalam iklan video / TVC (television

commercial) penelitian berjudul: Makna pesan

pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”. berfokus pada unsur-unsur verbal

dan visual dalam menyampaikan pesan iklan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

80

Tabel 15. Penelitian Terdahulu (Muslikh Madiyant, 2003)

Uraian Peneliti

Muslikh Madiyant

Literature Jurnal Humaniora Vol 15 No. 2 Juni 2003

Halaman 163 - 171

Sumber / Universitas Universitas Gadjah Mada

Judul Penelitian Sinemasastra: Mencari bahasa didalam teks

visual

Metode Penelitian Kualitatif

Hasil Penelitian

Secara ringkas Madiyant dalam penelitian ini

mengatakan bahwa teks-teks normatif tersebut

menciptakan dinamika di ranah sinematografi

sebagai kelaziman soal jika diingat teks

merupakan bagian tak terpisahkan darinya.

Semiolinguistik sinema dalam kasus ini tidak

menjadi substitusi teks-teks normatif tersebut.

Semiolinguistik adalah hal lain, yakni

menempatkan dirinya di ruang lain, yakni di

luar ranah sinematografi karena ruang di-

siplinnya memang berbeda. Di sisi lain, relasi

antara pendekatan linguistik dengan studi

bahasa sinematografi terbilang amat terlambat

jika ditilik dari perkembangan linguistik yang

sudah merangsek ke seluruh bidang. Satu hal

lain yang harus dicatat, semua pendekatan

sinema yang berbasis linguistik secara de facto

bukanlah semiolinguistik.

Perbedaan

Penelitian Madiyant lebih pada kajian

lingustik. lazim jika pada penelitiannya

menyebutkan bahwa Semiolinguistik berada di

ruang lain, yakni di luar ranah sinematografi

karena ruang disiplinnya memang berbeda

kesamaan yang di temukan yaitu penelitian ini

mencoba membongkar teks-teks normatif

film.sedangkan penelitian berjudul: Makna

pesan pada video iklan politik versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”. konsisten pada pengungkapan

makna yang tersimpan pada tanda verbal dan

visual dengan pen-dekatan semiotika dengan

melibatkan unsur-unsur pembentukan film

yaitu unsur naratif dan unsur sinematografis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

81

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengamatan dan

pembacaan karya seni audio visual (video iklan). Pendekatan penelitian

kualitatif dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis semiotika

(semiotic analysis) Rolands Barthes untuk membantu mengkaji dan

menjawab permasalahan tentang pembacaan tanda verbal dan visual yang

terkandung dalam iklan politik, seperti yang sudah dipaparkan pada

perumusan masalah.

Gambar 6. Skema Kerangka Berpikir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

82

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

kualitatif, penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk

hitungan lainnya (Strauss dan Corbin, 2007;4), meskipun dijelaskan juga

bahwa model penelitian kuantitatif dapat digabungkan dengan penelitian

kualitatif. Dalam melakukan sebuah penelitian, data sangat diperlukan

untuk memperkuat deskripsi subjek yang diteliti, dan teknik-teknik

pengumpulan data untuk mendukung penelitian yang dilakukan.

Senn dalam Nyoman Kutha Ratna (2010;41) mendefinisikan

metode merupakan cara-cara untuk mengetahui sesuatu, sedangkan

metodologi adalah analisis untuk memahami berbagai aturan, prosedur

dalam metode tersebut. Dalam analisisnya Rohidi (2011;48) sebagaimana

juga dalam penelitian kualitatif pada umumnya penelitian seni memang

berfokus pada cipta seni tetapi penguraiannya menggunakan kata-kata

tentang kandungan intraestetik dan ekstraestetik.

Penelitian kualitatif ini menggunakan metode analisis semiotik

dengan pendekatan teori semiotika Roland Barthes. Tanda merupakan

sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra kita dan bergantung pada

pengenalan oleh penggunanya sehingga bisa disebut tanda (Fiske,

2011;61) untuk menjelaskan masalah yang dikaji dibutuhkan metode

untuk mengumpulkan data, yang kemudian dianalisis secara

komprehensif, dan berikut adalah langkah-langkah yang akan ditempuh.

B. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lofland (dalam Moleong, 2007;157) sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Proses penelitian dengan metode kualitatif tersebut tentu

membutuhkan teknik pengumpulan data untuk mendukung penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

83

yang dilakukan. Rohidi (2011;180) dalam bukunya Metodologi

Penelitian Seni.

Dalam memperoleh data seni dan pendidikan seni ada tiga aspek

yang mendasar dari pengalaman-pengalaman manusia yang

harus diperhatikan, yaitu: (1) karya seni yang dicipta atau

diapresiasi, (2) apa yang diketahui oleh orang atau mereka yang

terlibat dalam kegiatan seni, dan (3) apa yang dilakukan mereka

dalam peristiwa dan lingkungan pada satu masa dan tempat

tertentu.

1. Sumber data

Tabel 16. Tema Video Iklan Politik “ Jokowi For President ”

No Video Iklan Politik “ Jokowi For President ”

1.

2.

Judul : “Coblos No 4, Jangan Golput !”

Judul : “Indonesia Hebat !” versi: Mandat Megawati, JKW for

President.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

84

3.

Judul : “Indonesia Hebat !” versi: Coblos No 4 PDI Perjuangan.

Tabel 17. Tema Video Iklan Politik “ Jokowi Adalah Kita ”

No Video Iklan Politik “ Jokowi Adalah Kita ”

1.

2.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi : Jokowi dan Si Kabayan.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi : Wujudkan mimpi bersama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

85

3.

4.

5.

6.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Permintaan rakyat.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Suara rakyat Indonesia.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Siapkah kita dipimpin menjadi

bersih?.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Testimoni Alwi Shihab dan Anis

Baswedan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

86

7.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk

keluarga Indonesia .

8.

9.

10.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi Testimoni artis Ibukota.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi Slank dan artis Ibukota.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Ibunda Jokowi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

87

11

12.

13

14

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Nonton World Cup.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Panduan Mencoblos.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Pemimpin yang lahir dari Rakyat.

Judul : “Jokowi adalah kita” versi: Parodi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

88

2. Data Primer

Genre TVC (Televisi commercial)

Durasi 01.30

Audio

a. narasi (voice over)

b. efek suara (ambience)

c. suara latar (back sound)

Presentasi

visual 2 D

Warna Berwarna (monocromatic)

Format tayang Full HD layar lebar 9:16

Bahasa Indonesia (non subtitle)

Segment Domestik

Tujuan Iklan kampanye

3. Data Sekunder

Sumber pustaka yang digunakan pada penelitian ini berupa buku,

tesis, jurnal, artikel, serta sumber elektronik berupa berbagai informasi

dari internet, antara lain buku-buku yang memuat teori semiotika, dan

buku-buku yang memberikan penjelasan mengenai makna, tanda, pesan

dan paradigma film, periklanan dan media. Tidak hanya itu, sumber

pustaka juga berupa penelitian dan/atau karya tulis ilmiah yang pernah

ada terkait dengan kajian film, dan semiotika, selain jurnal-jurnal ilmiah.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ada

tiga, yaitu: pengamatan dan transkripsi, studi pustaka, serta wawancara.

Penggunaan ketiga teknik pengumpulan data tersebut untuk mendukung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

89

dan saling melengkapi, guna menjawab rumusan masalah dalam

penelitian ini.

a). Pengamatan dan Transkripsi

Proses pengumpulan data menggunakan teknik ini dilakukan

dengan mengamati video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK

untuk keluarga Indonesia”, kemudian pembacaan tanda dan tafsir makna

difokuskan pada scene yang memuat shot-shot. Adapun cara-cara yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mencermati video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-

JK untuk keluarga Indonesia” dan mengklasifikasikan shot-shot

dari pemecahan scene yang memuat peristiwa. Kemudian

menonton adegan yang sudah dipilih secara berulang-ulang, untuk

membaca tanda-tanda melalui setiap partikel gambar dan suara.

2) Menuliskan transkrip tanda-tanda, dan melakukan tafsir makna

pesan yang diciptakan dan disajikan kepada khayalak.

b). Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dari buku-buku film, jurnal ilmiah,

penelitian film dan budaya sebagai referensi, untuk mendapatkan data

tentang segala macam informasi mengenai semiotika, film, desain

komunikasi visual baik jurnal internasional maupun jurnal nasional.

hingga data atau informasi lain seputar penelitian ini.

c). Wawancara

Pentingnya wawancara dalam penelitian kualitatif sangat

dibutuhkan, untuk mendapatkan data yang bersifat empiris. Jenis

wawancara yang digunakan untuk memperoleh data adalah menggunakan

dua metode, yaitu personal interviews dengan cara memberikan

pertanyaan-pertanyaan secara langsung face-to-face (Kothari, 2004;97),

berikutnya adalah email interview yang hampir sama dengan telephone

interviews, metode wawancara ini dilakukan melalui surat elektronik

langsung tertuju ke alamat e-mail interview.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

90

C. Teknik Keabsahan Data

Validitas merupakan keabsahan data dimana setiap keadaan

harus memenuhi (Moleong, 2007;320):

1. Mendemonstrasikan nilai yang benar

2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterangkan

3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang

konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan

keputusannya Teknik pemeriksaan keabsahan data yang akan digunakan

pada penelitian ini adalah :

1). Triangulasi

Kegiatan triangulasi akan dilakukan melalui triangulasi sumber

yang berarti membandingkan dan memeriksa kembali derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong, 2007;330).

Peneliti akan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara dan membandingkan apa yang dikatakan di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi. penelitian-penelitian yang

menjadi pembanding adalah penelitian yang berhubungan dengan iklan

dan kajian semiotika sehingga mendapatkan informasi dari pakar

periklanan dan budayawan serta aktifis film.

2). Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara

atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan

sejawat (Moleong, 2007;332).

D. Teknik Analisis Data

Inti analisis data kualitatif terletak pada tiga proses yang

berkaitan, yaitu: mendeskripsikan fenomena, mengklasifikasikannya, dan

melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul itu satu dengan yang

lainnya berkaitan (Moleong, 2007;289).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

91

1) Reduksi Data

Penyeleksian data difokuskan pada korpus data dalam proses

penciptaan realitas film yang memuat tradisi dan penyajiannya.

Pemfokusan dan abstraksi kemudian mengarah pada konsep video iklan

politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”.

Reduksi data kemudian dilakukan dengan cara menyesuaikan data yang

diperoleh dari wawancara dan transkripsi dengan konteks video iklan

politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”,

dan merelevansinya dengan beberapa literatur atau sumber tertulis

lainnya.

2) Sajian Data

Sebagai komponen analisis kedua, sajian data merupakan suatu

rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang

kemudian dapat ditarik kesimpulan. Sajian data penelitian kemudian

diolah bersama gambar dan suara untuk menjadikan video iklan politik

versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” utuh

sebagai media untuk menyajikan sebuah makna pesan. Data-data tersebut

kemudian disusun dan disajikan menggunakan kalimat serta bahasa

secara logis dan sistematis. Selain dalam bentuk narasi kalimat, disajikan

juga berbagai jenis gambar, skema, dan atau tabel; antara lain skema

penelitian, data teknis video iklan politik versi “Pesan Ramadhan

Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”, gambar rangkaian cerita.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

92

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil Joko Widodo

Suhu pencapresan Jokowi sudah tak terbendung lagi dan mulai

memanas. Semua lembaga survei menjagokan Jokowi. Elektabilitas

Jokowi semakin melejit tak terbendung. Dukungan dari seluruh pelosok

daerah terus mengalir. Megawati Soekarno Putri pun sudah merasakan

getaran ini. Ketenaran Jokowi bukan tanpa sebab. Pencitraan Jokowi

bukan hanya karena pemberitaan media yang setiap saat menyorotinya.

Tapi memang prestasi Jokowi yang kian hari kian menjulang. Saat masih

menjadi Walikota Solo sampai menjadi Gubernur DKI, banyak prestasi

keberhasilan yang ditorehkan oleh Jokowi. Tak salah rakyat tertarik

mempunyai presiden seorang Jokowi.

Ir. H. Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi lahir di

Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, umur 53 tahun adalah Presiden

Indonesia ke-7 yang menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama

Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam pemilu presiden 2014.

Jokowi pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober

2012 hingga 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama

sebagai wakil gubernur dan Walikota Surakarta (Solo) sejak 28 Juli 2005

sampai 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil

walikota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo,

Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama

dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Walaupun rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali saat

masa kecil, ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah

Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha mebel. Setelah itu,

karier politiknya dimulai dengan menjadi Walikota Surakarta pada tahun

2005. Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah

kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik. Pada tanggal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

93

20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan pilkada Jakarta 2012,

dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk

seorang pemimpin yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah

lebih dari lima puluh tahun.

Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus

melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media. Akibatnya,

muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan

umum presiden Indonesia 2014. Ditambah lagi, hasil survei

menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan. Pada awalnya,

Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia

tidak akan mengumumkan calon presiden PDI-P sampai setelah

pemilihan umum legislatif 9 April 2014. Namun, pada tanggal 14 Maret

2014, Jokowi telah menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai

calon presiden dari PDI-P, tiga minggu sebelum pemilihan umum

legislatif dan dua hari sebelum kampanye.

2. Jokowi Dalam Video Iklan Politik

Jokowi sendiri memang memiliki kisah hidup yang menarik.

Sejak menjadi Walikota Surakarta pada 2005 lalu, pria 53 tahun itu terus

menunjukkan prestasi sebagai pemimpin. Meski tidak banyak bicara,

secara perlahan Jokowi mampu membuktikan dirinya memang pantas

untuk mendapatkan kepercayaan dari rakyat.

Kehidupan Jokowi inilah yang menjadi tema utama dalam video

iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”. Para penonton bisa menyaksikan bagaimana Jokowi

mencoba mendekatkan diri pada rakyat dalam video iklan politik versi

“Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia” ini, akan terlihat

bagaimana keluarganya memiliki peran yang sangat penting di belakang

kesuksesan Jokowi, seperti Iriana dalam mengurus Jokowi usai

melaksanakan tugas dan kemesraan hubungan mereka sekeluarga. Kita

akan melihat kehidupan Jokowi sebagai kepala keluarga, suami, bapak

dan manusia biasa. sebuah kehidupan keluarga yang sangat sempurna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

94

Iklan Jokowi adalah kita sudah sering muncul di televisi. Pada

saat ini menyaksikan iklan Jokowi lebih mengedepankan proses alam

pikir bawah sadar dari pemirsa. Pemirsa tidak secara langsung di

tonjolkan figur Jokowinya tapi lebih pada sebuah kebersamaan yang

tersamar sehingga nampak antara Jokowi dan kita adalah sama. tentunya

ini akan menjadikan kita menjadi sepaham dengan Jokowi secara tidak

sadar. coba bandingkan dengan iklan yang lebih menonjolkon sosok atau

figur pasti akan terjadi antara kita dan calon presiden atau antara saya

dan bukan saya atau antara kita dan bukan kita. Nampaknya konsultan

Jokowi mengenai iklan menjadi presiden sudah menggunakan teknologi

alam bawah sadar atau yang sekarang kita sebut dengan NLP neuro

lingusitic programming. dalam terminologi iklan jokowi ini istilah

NLPnya adalah pacing dimana masyarakat dibuat sehati dengan Jokowi.

kalau sudah terjadi proses sehati maka selanjutnya pasti iklannya

“leading” artinya program program disampaikan dan akan mendapatkan

persetujuan dari masyarakat luas.

3. Identifikasi Tanda

Identifikasi dan klasifikasi tanda pada penelitian ini dilakukan

dengan mengadaptasi jenis-jenis tanda berdasarkan tahap-tahap analisis

data yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure dalam menganalisis

video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga

Indonesia”. Analisis Ferdinand de Saussure banyak digunakan sebagai

alat analisis karena lebih aplikatif dan secara lebih mendalam karena

pada akhirnya akan masuk sampai pada tahap pemaknaan.

Analisis yang diterapkan pada adegan-adegan pada video iklan

politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk keluarga Indonesia”.

yang memuat unsur naratif dan unsur sinematik yang memuat tanda

verbal dan visual yang menurut Saussure tanda merupakan objek fisik

dengan sebuah makna atau untuk menggunakan istilahnya sebuah tanda

terdiri atas penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda

(Signifier) adalah citra tanda seperti yang dipersepsikan. Signifier adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

95

bunyi bermakna atau coretan yang bermakna yakni apa yang dikatakan

dan apa yang ditulis atau dibaca. Sedangkan signified adalah gambaran

mental yakni pikiran atau konsep mental dari bahasa (Sobur, 2009:125).

Hubungan antara keberadaan fisik tanda konsep mental

dinamakan signification. Dengan kata lain, Fiske (dalam Sobur,

2009:125) menyatakan bahwa signification adalah upaya dalam memberi

makna terhadap dunia. Hubungan diantara signifier dan signified bersifat

arbitrer (manasuka) dan hanya berdasarkan konvensi, kesepakatan, dan

peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut. Bagi Saussure, sifat

arbitrer tanda merupakan inti bahasa manusia. Artinya tidak ada relasi

pasti antara penanda dan petanda. Relasinya ditentukan berdasarkan

konvensi aturan atau kesepakatan diantara penggunanya.

Rangkaian pemahaman akan berkembang terus seiring dengan

rangkaian semiosis yang tidak kunjung berakhir. Selanjutnya terjadi

tingkatan rangkaian semiosis. Interpretan pada rangkaian semiosis

lapisan pertama, akan menjadi dasar untuk mengacu pada objek baru dan

dari sini terjadi rangkaian semiosis lapisan kedua. Jadi, apa yang

berstatus sebagai tanda pada lapisan pertama berfungsi sebagai penanda

pada lapisan kedua, dan demikian seterusnya.

Terkait dengan itu, Barthes mengemukakan teorinya tentang

makna konotatif. Ia berpendapat bahwa konotasi dipakai untuk

menjelaskan salah satu dari tiga cara kerja tanda dalam tatanan

pertandaan kedua. Konotasi menggambarkan interaksi yang berlangsung

tatkala tanda bertemu dengan perasaan atau emosi penggunanya dan

nilai-nilai kulturalnya. Ini terjadi tatkala makna bergerak menuju

subjektif atau setidaknya intersubjektif. Semuanya itu berlangsung ketika

interpretant dipengaruhi sama banyaknya oleh penafsir dan objek atau

tanda.

Bagi Barthes, faktor penting dalam konotasi adalah penanda

dalam tatanan pertama. penanda tatanan pertama merupakan tanda

konotasi. Jika teori itu dikaitkan dengan bekerjanya sebuah iklan politik,

maka setiap pesan merupakan pertemuan antara signifier (lapisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

96

ungkapan) dan signified (lapisan makna). Lewat unsur verbal dan visual

(nonverbal), diperoleh dua tingkatan makna, yakni makna denotatif yang

didapat pada semiosis tingkat pertama dan makna konotatif yang didapat

dari semiosis tingkat berikutnya. Pendekatan semiotik terletak pada

tingkat kedua atau pada tingkat signified, makna pesan dapat dipahami

secara utuh (Barthes, 1998;172-173).

Mengingat bahwa iklan politik mempunyai tanda berbentuk

bahasa verbal dan visual, serta merujuk bahwa teks iklan politik dan

penyajian visualnya juga mengandung ikon terutama berfungsi dalam

sistem-sistem nonkebahasaan untuk mendukung peran kebahasaannya,

maka pendekatan semiotik terhadap iklan politik layak diterapkan.

a. Tanda Verbal

Tabel 18. Unit Identifikasi Unsur Naratif.

Sekuen/ shot Unsur Naratif

1/67

1/67

Ramadhan mengajarkan kita untuk menjalani

kehidupan penuh syukur. dan keluarga merupakan

tempat untuk belajar menghadapi kehidupan itu.

Belajar untuk mencintai alam semesta ini Belajar

menghargai sesama, Belajar untuk berbudaya,

Belajar untuk melawan diri kita sendiri, kita akan

selalu belajar untuk menjadi lebih baik, hingga

kebaikan yang kita lakukan membawa hikmah dan

manfaat. Demi menjadi manusia yang lebih baik,

keluarga yang lebih baik.

Saya adalah kamu, Kamu adalah kita,

dan kita adalah bangsa Indonesia

“Selamat menunaikan ibadah puasa”

- Jokowi-Jk adalah kita -

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

97

b. Tanda Visual

Tabel 19. Unit Identifikasi Unsur visual.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

98

B. PEMBAHASAN ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Tanda denotatif terdiri atas penanda dan petanda. Lyons (dalam

Sobur, 2009:263) mengemukakan bahwa denotasi adalah hubungan yang

digunakan di dalam tingkat pertama pada sebuah kata yang secara bebas

memegang peranan penting dalam ujaran. Makna denotatif pada dasarnya

meliputi hal-hal yang ditunjuk kata-kata. Melalui hal-hal diatas,

penelitian ini akan mengungkapkan makna denotasi yang terkandung

dalam video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK untuk

keluarga Indonesia”.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi

ideologi yang disebutnya sebagai mitos dan berfungsi untuk

mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan

yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Berger (dalam Sobur,

2009:263) mengemukakan bahwa konotasi melibatkan simbol-simbol,

historis dan hal-hal yang berhubungan dengan emosional. Penelitian ini

menggunakan tahap konotasi Barthes untuk menganalisis yaitu trick

effect, pose, object, photogenia, aestheticism dan sintax.

1. Adegan satu (scene 1) : Pantai

Tabel 20. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 1, Shot 1

Unsur Sinematik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

99

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

Long

shot

Eye-

Level

angle

wide Low key Cool

(biru)

still Soft

Tabel 21. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 1, Shot 2

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Big

close

Up

low

angle

Normal

lens

Low

contrast

Cool

(biru)

subyektif

shot

Soft

fokus

Tabel 22. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 1, Shot 3

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Long

shot

high

angle

wide Low key Cool

(biru)

Track in

Soft

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

100

Tabel 23. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 1, Shot 4

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Full

shot

high

angle

normal Low key Cool

(biru)

handheld

Soft

fokus

Tabel 24. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 1 (Pantai)

Scene Shot visual

verbal

narasi Suara

latar

1.

1.

2.

3.

4

Ramadhan

mengajarkan kita

untuk menjalani

kehidupan penuh

syukur.

Suara

ombak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

101

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Pada scene pantai, shot pertama menampilkan suasana pagi di

suatu pantai, lalu muncul seseorang nelayan berjalan menuju tepi pantai

dengan membawa jala, sesampainya di tepi pantai nelayan tersebut

menebarkan jalanya berulang kali. Pada shot 3, terdengar suara voice

over Jokowi; “Ramadhan mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan

penuh syukur”,

Makna denotasi dari adegan tersebut adalah sebuah adegan

dimana seorang nelayan sedang berada dipantai untuk mencari ikan.

Pesan denotasi di atas disebut pesan tanpa kode yaitu pesan yang sampai

pada penonton tanpa harus melakukan penafsiran.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

Analisis pada tataran kedua, pesan yang di-interpretasikan tidak

sesederhana seperti pada tataran pertama. Pada analisis tataran kedua ini

ada makna konotasi yang tercipta. Peneliti menggunakan enam prosedur

konotasi Barthes untuk menganalisis, yaitu trick effect, pose, object,

photogenia, aestheticism, dan sintax. Enam langkah tersebut dapat

dipandang sebagai pertimbangan utama ketika orang membaca bahasa

gambar tersebut. Menurut Barthes (2010:7) dalam Image, Music, Text

dengan menggunakan minimal tiga pendekatan sudah bisa memunculkan

konotasi.

1. Trick Effect

Trick effect merupakan syarat konotasi yang melihat melalui

teknik-teknik visual yang terdapat dalam shot. Pada shot awal, scene ini

menampilkan gambar secara Ekstreme long shot untuk menampilkan

suasana pantai dimana pemeran nelayan berada dan apa yang sedang dia

kerjakan. Selanjutnya shot kedua memperlihatkan nelayan berjalan

menuju tepian pantai dengan komposisi medium shot (MS). Motivasi

pengambilan gambar secara full shot (FS) supaya dapat menampilkan

nelayan terlihat utuh seluruh badan saat menebarkan jala yang di

bawanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

102

2. Pose

Pose merupakan komunikasi nonverbal yang dilihat melalui

bahasa tubuh. Pada awal shot, gambar nelayan diambil dari belakang.

Gambar ini memberikan kesan dramatis dimana sosok nelayan

ditampilkan sebagai sosok yang misterius dan kuat karena dalam adegan

tersebut diperlihatkan lengan dan jala yang dibawanya. Pada shot

selanjutnya, nelayan memperlihatkan pose seperti menebar jaring di

tepian pantai. Tangannya mengayun jala dengan sekuat tenaga supaya

seluruh jalanya menyebar. Hal ini memberi makna bahwa dalam

memulai hari seseorang harus optimis, kegigihan dalam usaha, dan tetap

semangat dalam memulai hari.

3. Object

Object mencakup apa seseorang atau benda tersebut, bagaimana

letak benda, besar kecilnya benda. Seorang nelayan adalah sebuah object

dari adegan ini yang sangat terlihat jelas. Nelayan tersebut dapat

melambangkan seorang pekerja yang gigih. Seorang yang berangkat

kerja sebelum matahari terbit. Disaat kebanyakan orang masih terlelap

tidur, para nelayan sudah memulai harinya.

4. Photogenia

Dalam photogenia, sebuah scene dapat ditampilkan secara lebih

dramatis atau romantis.Dalam adegan ini, teknik pencahayaan yang

digunakan adalah dengan mengurangi tingkat keterangan cahaya

(brightness) dari scene. Adegan ini menggunakan cahaya yang tidak

terlalu terang dan hanya bermain dengan warna biru. Semua terlihat

natural dengan apa adanya keadaan disana. Adegan pantai dengan

pencahayaan yang redup membuat suasana dalam scene terlihat alami

dan menggambarkan sebuah suasana pagi hari.

5. Aestheticism

Aestheticism erat kaitannya dengan seni. Aestheticism

berhubungan dengan keindahan. Aestheticism melihat pada makna

keseluruhan makna gambar layaknya lukisan. Jika gambar biasa hanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

103

menampilkan sosok, benda, dan menawarkan fakta saja tetapi

aestheticism melihat secara keseluruhan.

Potongan-potongan gambar pada scene ini jika disatukan ingin

menggambarkan bahwa nelayan memiliki semangat dan kemauan yang

keras dalam hidup mereka. Mereka memiliki andil untuk

mengembangkan sebuah kehidupan. Mereka adalah simbol kekuatan dan

semangat dari sebuah kehidupan.

6. Sintax

Pada beberapa shot diatas terlihat selaras saling melengkapi

untuk menyampaikan pesan kepada penonton. gambaran pantai dan

adegan nelayan menuju pantai kemudian dilanjutkan dengan shot

nelayan ber-pose sedang menebar jala memberikan makna bahwa kedua

shot tersebut masih dalam situasi yang sama. tergambar sebuah ekspresi

kegigihan seseorang ketika sedang melakukan pekerjaan.

Nelayan adalah figur manusia yang pantang menyerah. Mereka

jujur dalam hal mencari nafkah. Scene ini secara lengkap menampilkan

adegan nelayan menebar jala di waktu pagi, nelayan melemparkan

jalanya di kali pertama namun tidak berhasil menangkap ikan, kemudian

dia melemparkan jalanya kembali dilokasi yang berbeda, maka akan ada

kemungkinan bahwa dirinya akan mendapatkan hasil tangkapan berupa

ikan. Kemungkinan itu akan bertambah besar jika nelayan tersebut

melemparkan jalanya berulang kali dan di lokasi yang berbeda-beda.

Ditengah adegan nelayan menjala ikan dalam narasinya Jokowi berpesan;

“Ramadhan mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan penuh syukur.

Pesan Jokowi ini dapat diartikan sebagai pengambaran adegan ini,

dimana dalam menjalani hidup di perlukan keiklasan dan rasa syukur.

Dalam adegan ini terlihat kejanggalan yaitu pada adegan nelayan menjala

ikan di tepi pantai. lazimnya menjala ikan dilakukan di air dalam bukan

di air dangkal seperti di tepi pantai, karena di air yang dangkal dan arus

ombak yang deras tentu tidak akan mendapatkan tangkapan ikan yang

memuaskan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

104

Dari keenam syarat konotasi diatas, dapat disimpulkan bahwa

makna konotasi yang muncul adalah nelayan ditampilkan sebagai sosok

yang gigih, pekerja keras dan seorang yang kuat. Makna lain yang ingin

disampaikan bahwa untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan,

umumnya perlu usaha berkali-kali, dibutuhkan pikiran dan tenaga yang

tak sedikit, serta kerja keras dan ketekunan, juga semangat yang pantang

menyerah, dan tetap bersyukur apapun hasilnya.

2. Adegan dua (scene 2) : Pasar tradisional

Tabel 25 Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 2, Shot 1

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

long

shot

Eye-

Level

angle

normal Low key warm

(kuning

, biru)

Cut to

Deep

fokus

Tabel 26. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 2 (Pasar tradisional)

Scene Shot visual

verbal

narasi Suara

latar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

105

2.

1.

Ramadhan

mengajarkan kita

untuk menjalani

kehidupan penuh

syukur.

Transisi

suara

ombak ke

suara

azan

subuh

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Suasana pasar tradisional di bulan ramadhan di waktu subuh.

lalu lalang pembeli dan penjual yang menjajakan dagangannya. sumber

penerangannya berasal dari lampu minyak yang terletak di sudut-sudut

pasar.

Makna denotasi dari adegan diatas adalah menggambarkan

suasana pasar pada pagi hari saat bulan ramadhan, aktifitas pasar dimulai

lebih awal dari hari-hari biasanya.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

Analisis pada tataran kedua, makna konotasi dimunculkan

melalui enam prosedur konotasi Barthes yaitu trick effect, pose, object,

photogenia, aestheticism, dan sintax. Enam langkah tersebut dapat

dipandang sebagai pertimbangan utama ketika orang membaca bahasa

gambar tersebut.

1. Trick Effect

Trick effect merupakan syarat konotasi yang melihat melalui

teknik-teknik visual yang terdapat dalam shot. Pengambaran pasar ini

hanya sekilas dan berlangsung sangat singkat, Scene pasar hanya terdiri

satu shot dengan ukuran Long shot (LS). Sehingga suasana pasar yang

sebenarnya tidak terekam dengan jelas. penempatan scene pasar ini

hanya bersifat insert / tambahan. dimana shot pasar hanya berfungsi

sebagai continuity / lanjutan scene pantai.

2. Pose

Pose merupakan komunikasi nonverbal yang dilihat melalui

bahasa tubuh. dalam scene ini tidak terdapat pose. karena jarak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

106

pengambilan gambarnya direkam dari kejauhan. gesture yang diterekam

hanya menampilkan orang lalu-lalang di sebuah pasar, yang menandakan

bahwa pasar tradisonal ramai pengunjung.

3. Object

Object mencakup apa seseorang atau benda tersebut, bagaimana

letak benda, besar kecilnya benda. dalam scene ini banyak sekali object

yang terekam namun keseluruhan object tidak mewakili sesuatu,

keseluruhan object yang ada dalam scene ini adalah kesatuan yang

mendiskripsikan sebuah pasar tradisional.

4. Photogenia

Dalam photogenia kita menemukan kasus dimana suatu scene

diberi dengan berbagai teknik pencahayaan dan warna. Dengan

menggunakan metode photogenia, sebuah scene bisa ditampilkan dengan

lebih dramatis sehingga lebih “mengena” pada penonton. penggunaan

props lampu-lampu minyak dapat menguatkan kesan pasar tradisioanal.

warna yang di tampilkan juga memberikan citra bahwa sumber

cahayanya berasal dari nyala lampu-lampu minyak.

Dalam scene ini, warna dominan yang ditunjukkan dalam setting

pasar adalah warna kekuningan. Secara indeksikal, warna kuning ini

ditunjukkan oleh lampu–lampu berbahan bakar minyak. Interpretant yang

terbentuk adalah mengacu pada sebuah situasi yang hangat, penuh

keakraban dan membumi. Interpretasi ini merujuk pada situasi hiruk

pikuk pasar tradisional di waktu pagi hari bahkan dapat dikatakan waktu

malam.

5. Aestheticism

Dalam suatu scene bisa ditemukan gambaran yang sudah diatur

begitu rupa hingga tampak seperti lukisan. Ide-ide yang terkandung

dalam aestheticism mirip dengan seni lukis. Aestheticism melihat pada

makna keseluruhan makna gambar layaknya lukisan. Makna yang

muncul dari keseluruhan gambar pada adegan ini adalah pasar tradisional

adalah ciri khas / aset Indonesia, banyak di temukan keunikan disana.

Bentuk bangunan yang unik, interaksi masyarakatnya, hingga barang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

107

yang di perjual-belikan, semua memiliki daya tarik masing-masing bagi

wisatawan. selain itu pasar tradisional di indonesia memiliki fungsi selain

aktifitas ekonomi, Di Indonesia pasar tradisional dapat menjadi tempat

bersosialisasi membangun keakraban antar masyarakat.

6. Sintax

Pengertian secara umum pasar tradisional merupakan tempat

bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi

penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-

menawar, pasar tradisional kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari

seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,

daging, kain, pakaian, jasa dan lain-lain.

Dari keenam syarat konotasi diatas, dapat disimpulkan bahwa

makna konotasi yang muncul pada scene ini adalah menyampaikan

informasi suasana pasar tradisional pada waktu sahur pada bulan

ramadhan. namun visualisasinya dirasa kurang tepat, karena sebagaimana

diketahui waktu sahur pada umumnya suasananya masih sangat gelap.

shot ini terasa sangat janggal salah satu indikasi kejanggalannya terdapat

pada bagian awan yang terlihat sangat terang. Penggunaan props lampu-

lampu minyak tidak membantu banyak dalam menciptakan suasana sahur

pada bulan ramadhan karena pada kenyataannya suasananya terlalu

terang.

Terlepas dari segi teknis, sebenarnya scene ini ingin

mengambarkan figur jokowi yang akrab dengan pasar tradisional. Jokowi

diketahui memiliki prestasi dalam hal merenovasi pasar tradisional,

prestasinya di hitung saat menjabat walikota Solo hingga merelokasi

Pasar Tanah Abang ketika menjadi Gubernur Jakarta. Dalam pemilihan

presiden 2014 pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo

dan Jusuf Kalla juga menjanjikan pembangunan 5.000 pasar tradisional

di seluruh Indonesia jika terpilih dalam Pemilu 2014.

“Kami akan membangun sebanyak 5.000 pasar tradisional di

seluruh Indonesia dan memodernisasi pasar tradisional yang telah ada,”

demikian tertulis dalam visi, misi, dan program aksi yang bertajuk Jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

108

Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Q2W=Umum (KPU), pasangan capres dan cawapres itu berambisi

mencapai ekonomi yang berdikari.

Pasangan capres dan cawapres besutan Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga ingin meningkatkan produktivitas

rakyat dan daya saing di pasar internasional agar bisa maju dan bangkit

bersama bangsa Asia lain.

3. Adegan tiga (scene 3) : Masjid

Tabel 27. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 3, Shot 1

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

long

shot

(framing)

Eye-

Level

angle

Tele

photo

Low key warm

(kuni

g,abu-

abu)

still

selektif

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

109

Tabel 28. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 3, Shot 2

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

long

shot

Eye-

Level

angle

normal Low key warm

(kuni

g,abu-

abu)

Steady shot

deep

fokus

Tabel 29. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 3, Shot 3

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

medium

shot

Eye-

Level

angle

Tele

photo

Low key warm

(kuni

g,abu-

abu)

handheld

selektif

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

110

Tabel 30. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 3 (Masjid)

Scene Shot visual

verbal

narasi Suara

latar

3.

1.

2.

3.

Ramadhan

mengajarkan

kita untuk

menjalani

kehidupan penuh

syukur.

Sayub-

sayub

suara

musik

suara

azan

subuh

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Adegan di masjid diawali dengan establish shot gambar masjid

yang diambil secara long shot (LS) dengan memanfaatkan lubang pada

tembok sebagai framing. Kemudian dilanjutkan dengan shot sekumpulan

anak-anak dan remaja berkumpul di halaman masjid.

Makna denotasi yang muncul adalah bagi anak-anak dan

kalangan remaja, bulan Ramadhan adalah momen yang sangat mereka

tunggu Sebab, tidak seperti bulan-bulan biasanya, di bulan Ramadhan,

waktu malam hingga subuh mereka gunakan dengan berbagai rutinitas di

Masjid.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

Analisis pada tataran kedua, makna konotasi dimunculkan

melalui enam prosedur konotasi Barthes yaitu trick effect, pose, object,

photogenia, aestheticism, dan sintax. Enam langkah tersebut dapat

dipandang sebagai pertimbangan utama ketika orang membaca bahasa

gambar tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

111

1. Trick Effect

Trick effects bisa mengubah hal penting dalam suatu scene atau

mungkin hanya berperan minor. Misalnya Shot ketika gambar diambil

dengan point of view pada shot establish masjid. Shot ini sebenarnya

tidak terlalu penting untuk ditampilkan karena hanya bersifat penegasan

dari apa yang sedang dinarasikan Jokowi “Ramadhan mengajarkan kita

untuk menjalani kehidupan penuh syukur”. ketika Jokowi menyebut

ramadhan tentu tidak selalu identik dengan menampilkan gambar masjid.

Gambar masjid yang ditampilkan lebih kepada menjelaskan bahwa saat

itu adalah bulan puasa, pada gambar masjid awan terlihat sangat terang

berwarna kuning. Shot selanjutnya menunjukkan sekumpulan remaja,

suasana yang terekam menunjukkan masih sangat gelap, lampu-lampu

jalanan masih terlihat menyala dan awan masih terlihat pekat berwarna

hitam. Scene ini terbalik dengan gambar masjid yang berada pada shot 1

diawal scene. pengambilan gambar yang tidak berurutan seperti ini

dalam istilah sinematografi sebut jumping shot.

2. Pose

Pose berhubungan dengan komunikasi nonverbal yang

diperlihatkan oleh sekumpulan remaja yang nampak bergembira

menyambut bulan ramadhan. karena hanya di bulan ramadhan mereka

memiliki waktu bermain yang panjang untuk melakukan kegiatan yang

bermanfaat saat tengah malam, seperti mengaji atau membangunkan

sahur keliling kampung/ kompleks perumahan.

3. Object

Object pertama yang menarik perhatian adalah bangunan

masjid. Masjid dalam iklan ini adalah masjib besar keraton Jogjakarta

yang berada di kampung Kauman. Object kedua adalah sejumlah remaja

yang berkumpul di sebuah halaman. Pada shot satu ditampilkan

kerumunan anak remaja, shot berikutnya close up ekspresi wajah remaja,

shot ini bermakna keintiman atau dekat dapat pula diartikan sebagai

moment penting, moment penting yang dimaksud adalah moment dimana

para remaja tersebut tersenyum bahagia. Detil ekspresi ini dalam istilah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

112

sinematografi bisa disebut motivasi. Pada sebuah pengambilan gambar.

shot-shot yang diambil memiliki hubungan motivasi yang berarti setiap

shot memiliki tujuan dalam menyampaikan informasi. sebagai contoh

kasus: shot pertama mengambar gambaran umum yang diwakili oleh

gambar masjid, shot selanjutnya lebih menerangkan detil-detil gambar

yang terjadi di sekitar masjid.

4. Photogenia

Dengan menggunakan metode photogenia, sebuah scene bisa

ditampilkan dengan lebih dramatis atau romantis. Scene ditampilkan

secara dramatis melalui adegan yang yang menampilkan framing masjid.

teknik framing ini memberi kesan gambar yang terekam memiliki

bingkai di bagian tepinya. efek bingkai ini dihasilkan saat pengambilan

gambar, teknik pengambilan gambarnya dengan cara meletakkan kamera

di belakang sebuah object yang memiliki lubang, misalnya jendela, pintu

dll. Object ini biasa di sebut foreground / latar depan. Komposisi gambar

framing tersebut memberikan kesan lebih detail tentang apa yang

terdapat pada objek.

5. Aestheticism

Aestheticism melihat pada keseluruhan makna shot, maka dari

itu untuk menentukan makna shot sesuai syarat aestheticism harus diteliti

dari segala aspek. Cahaya yang ditampilkan pada shot pertama

memberikan interpretasi bahwa scene ini terjadi pada pagi. Gambar lain

menggambarkan lebih pagi, hal ini dapat dilihat dari warna awan yang

masih gelap dan lampu kota yang masih menyala. secara keseluruhan

susunan shot pada scene ini tidak beraturan. sehingga mengurangi nilai

estetis pada gambar.

6. Sintax

Dari keenam syarat konotasi diatas, dapat disimpulkan bahwa

makna konotasi yang muncul adalah bulan ramadhan adalah momen

yang sangat mereka tunggu. Sebab, tidak seperti bulan-bulan biasanya, di

bulan ramadhan, waktu malam terasa panjang untuk digunakan dengan

berbagai rutinitas di masjid dan rumah. Apalagi banyak orang tua yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

113

memberi kelonggaran pada anaknya untuk melakukan kegiatan yang

bermanfaat saat tengah malam, sholat tarawih, tadarusan di masjid,

membangunkan sahur keliling kampung/kompleks perumahan, meru-

pakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya.

4. Adegan empat (scene 4) : sahur bersama keluarga

Tabel 31. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 4, Shot 1

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Big close

shot

high

angle

Tele

photo

Low key warm

(kuni

g,abu-

abu)

Cut to

selektif

fokus

Tabel 32. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 4, Shot 2

Unsur Sinematik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

114

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Close up high

angle

Tele

photo

Low key warm

(kuni

g,abu-

abu)

Cut to

selektif

fokus

Tabel 33. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 4, Shot 3

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

medium

shot

(three

shot)

Level

angle

wide

photo

Low key warm

(kuni

g,abu-

abu)

Steady shot

deep

fokus

Tabel 34. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 4, Shot 4

Unsur Sinematik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

115

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Big close

up

high

angle

Tele

photo

Low key

warm

(kuni

g,abu-

abu)

Cut to

selektif

fokus

Tabel 35. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 4 (sahur bersama keluarga)

Scene Shot visual

verbal

narasi Suara

latar

4.

1.

2.

3

4.

dan keluarga

merupakan

tempat untuk

belajar

menghadapi

kehidupan itu

Suara

azan

subuh.

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Scene ini memperlihatkan sebuah keharmonisan keluarga di saat

moment makan sahur. di gambarkan keluarga kecil bahagia yang terdiri

dari ayah ibu dan satu anak perempuan.

Makna denotasi yang muncul adalah “keluarga merupakan

tempat untuk belajar menghadapi kehidupan”, ditampilkan secara visual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

116

orang tua yang mengajarkan anak untuk berpuasa, membiasakan mereka

bangun tengah malam untuk makan sahur bersama.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

1. Trick Effect

Scene ini terdiri dari 4 shot. Shot pertama menampilkan wajah

tokoh ibu direkam dengan ukuran big close up dengan pengambilan

sudut kamera dari atas high angle, shot berikutnya adalah kejadian yang

sama dalam waktu yang berdekatan. yaitu adegan tokoh ayah yang

selesai berdoa ditandai dengan mengusapkan tangan ke wajah direkam

dengan ukuran big close up dan sudut pengambilan high angle. shot 3

berfungsi menginformasikan apa yang mereka sedang kerjakan, dari shot

3 ini pemirsa mulai mengetahui apa yang sebenarnya mereka kerjakan

adalah makan sahur. shot 4 lebih menjelaskan detil kegiatan apa yang di

kerjakan, dengan menampilkan adegan tokoh pemeran anak memasukkan

sesuap nasi kedalam mulutnya.

2. Pose

Kode-kode komunikasi nonverbal jarang mendapatkan perhatian

dari penonton. Hal ini dikarenakan mereka melihat gambar tersebut

secara keseluruhan, menyatu dengan segala unsur sinematografi yang ada

di dalamnya.

Gesture tangan yang ditunjukkan oleh tokoh ibu pada video

menandakan bahwa ia telah selesai berdoa. hal serupa terlihat pada shot

berikutnya. Pemeran ayah melakukan pose yang sama. kalimat

“menjalani kehidupan penuh syukur” pada narasi ditunjukkan pada

video melalui posisi tangan pemeran ibu dan ayah yang mengusapkan

tangan mereka di wajah dari tempat mereka duduk. Mereka duduk

disebuah ruang makan bersama putrinya. Scene ini menampilkan suasana

keluarga yang harmonis disaat moment sahur. Shot keharmonisan ini

tersaji pada shot 3 saat ketiga pemeran tersebut duduk bersama pada satu

ruangan. Pemeran ibu saat itu duduk didepan pemeran ayah, dan pemeran

anak duduk di samping ayah. Adegan selanjutnya ibu melayani anak

perempuannya dengan cara mengambilkan makanan kedalam piring sang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

117

anak. Sikap ini menimbulkan makna sebuah bentuk sentuhan kasih

sayang ibu kepada anak.

3. Object

Objects mencakup apa yang seseorang atau benda tersebut,

bagaimana letak benda, besar kecilnya benda. Contohnya penempatan

rak buku di satu scene diartikan sebagai makna intelektual sedangkan

mobil merah diartikan sebagai kemewahan.

Pada scene tersebut, penempatan meja makan tempat mereka

berada bisa diartikan sebagai makna kesederhanaan. Kehidupan keluarga

berada dalam sebuah kesederhanaan namun memiliki kemewahan dalam

kehidupan cinta mereka. Sederhana bukan hanya diukur dari materi,

namun dari keseharian mereka. Dari sikap mereka, dari cara mereka

berinteraksi dengan orang lain dan dari cara mereka mengekspresikan

cinta diantara mereka.

4. Photogenia

Pencahayaan yang digunakan dalam scene ini tidak terlalu

terlihat. Scene ini hanya menghapus efek terang yang seakan-akan

sumber penerangannya berasal dari cahaya lampu pijar yang berada di

belakang setting sehingga menimbulkan kesan lebih redup. Hal ini bisa

memberikan makna bahwa suasana pada saat itu adalah suasana makan

sahur.

5. Aethetisicm

Ide-ide yang terkandung dalam aestheticism mirip dengan seni

lukis. Aestheticism melihat pada makna keseluruhan makna gambar

layaknya lukisan. Penempatan ketiga tokoh keluarga pada setting tempat

mereka berada mendukung deskripsi adegan tentang kesederhanaan dan

kesahajaan hidup. Kesabaran yang tercermin dari raut wajah ibu dan ayah

mencerminkan bagaimana kesederhanaan mereka bersikap. Mereka

menerima apa yang terjadi dalam hidup mereka.

6. Sintax

Gabungan keempat shot diatas adalah bentuk penjelasan dari

narasi yang disampaikan Jokowi “dan keluarga merupakan tempat untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

118

belajar menghadapi kehidupan” sikap yang harus ditunjukkan oleh

sebuah keluarga. Mereka harus saling mendukung dan saling menemani

satu sama lain bagaimana pun kehidupan berawal dari keluarga. Dari

keenam syarat konotasi diatas, makna konotasi yang muncul adalah

dalam kehidupan rumah tangga, keharmonisan keluarga harus tetap

terjaga. Ayah dan ibu harus senantiasa menemani dan dan selalu

mengajarkan anaknya sebuah kesederhanaan hidup.

5. Adegan lima (scene 5) : Rutinitas pagi di pedesaan

Tabel 36. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 1

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

long

shot

high

angle

Wide

lens

Low

contrast

Unggu,

biru

Cut to

deep

fokus

Tabel 37. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

119

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

full

shot

Eye

Level

angle

Normal

lens

High

contrast

netral

Track in

Point

of

view

Tabel 38. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 3

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

Close up

Low

angle

Tele

photo

high

contrast

netral

handheld

selektif

fokus

Tabel 39. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 4

Unsur Sinematik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

120

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

long

shot

Low

angle

Tele

photo

Low

key

unggu,

biru

Panning

selektif

fokus

Tabel 40. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 5

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Close up Eye

Level

angle

Tele

photo

High

key

netral

handheld

selektif

fokus

Tabel 41. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 6

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

121

Ekstreme

Close up

shot

high

angle

Tele

photo

high

contrast

netral

still

selektif

fokus

Tabel 42. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5 Shot 7

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

long

shot

high

angle

Tele

photo

high

contrast

warm

(kuni

g,abu-

abu)

still

selektif

fokus

Tabel 43. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 8

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

122

full

shot

Low

angle

Normal

lens

high

contrast

netral

still

deep

fokus

Tabel 44. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 9

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Big close

up

high

angle

Tele

photo

Low

contrast

netral

Handheld,

foreground

selektif

fokus

Tabel 45. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 10

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

full

shot

Eye

level

angle

Tele

photo

Low

contrast

netral

handheld

deep

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

123

Tabel 46. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 5, Shot 11

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Close up Low

angle

Tele

photo

High

key

netral Steady shot

selektif

fokus

Tabel 47 Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 5 (Rutinitas pagi di pedesaan)

Scene Sh

ot

visual

verbal

narasi Suara

latar

5.

1.

2.

3

4.

Belajar untuk

mencintai

alam semesta

ini

Latar

musik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

124

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Belajar

menghargai

sesama,

Belajar untuk

berbudaya

Suara

mesin

tenun

Tradisi-

oanal

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Scene 5 diawali dengan gambar shot lanskap pedesaan yang

direkam secara long shot untuk memperlihatkan gambar sungai dan

persawahan yang menjadi ciri geografis suatu pedesaan. shot berikutnya

menampilkan ciri-ciri yang lebih spesifik mengenai pedesaan yaitu. Shot

hewan ternak kerbau dan bebek yang menandai sebuah cirin khas hewan

ternak yang umumnya dipelihara di pedesaan, selanjutnya menampilkan

shot petani membawa hasil panen se-ikat padi dengan ekspresi wajah

penuh harap. Rutinitas lain yang ditampilkan dalam scene 5 adalah.

gambar ibu-ibu di pedesaan melakukan aktifitas menenun benang,

dilanjutkan shot 8-9 menampilkan ibu-ibu dipedesaan mengantarkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

125

anak-anak mereka ke sekolah mengenakan pakain adat daerah, shot 10-

11 merupakan shot penutup pada scene ini menampilkan adegan seorang

istri mencium tangan suami yang hendak berangkat kerja. di sepanjang

shot 8-11 terdapat sebuah narasi Jokowi ; “Belajar menghargai sesama ,

Belajar untuk berbudaya”

Makna denotasi yang muncul adalah Jokowi dalam iklannya

ingin menunjukkan suasana alam pedesaan lengkap dengan aktifitas

masyarakatnya, memunculkan ikon-ikon seperti kerbau, bebek dan petani

dalam scene ini mempertegas kesan pedesaan di Indonesia. Jokowi dalam

scene ini pula mengajak masyarakat untuk mencintai alam Indonesia,

menghargai sesama dan menghagai melestraikan kebudayaan. pesan ini

tertuang dalam narasi yang di ucapkan sepanjang scene 5.” Belajar untuk

mencintai alam semesta ini, Belajar menghargai sesama, Belajar untuk

berbudaya”

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

Analisis pada tataran kedua, pesan yang di-interpretasikan tidak

sesederhana seperti pada tataran pertama. Pada analisis tataran kedua ini

ada makna konotasi yang tercipta.

1. Trick Effect

Trick effect merupakan syarat konotasi yang melihat melalui

teknik-teknik visual yang terdapat dalamn shot. Scene ini secara

keseluruhan menampilkan suatu suasana pedesaan pada umumnya. Ditata

dengan menggunakan teknik editing cut to. istilah cut to berarti

mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan masa kini ke

adegan lainnya tanpa adanya transisi. Pewarnaan dalam scene ini di

biarkan natural tanpa adanya tambahan efek warna lain seperti pada

scene-scene sebelumnya. Jarak pengambilan gambar juga lebih variatif,

di beberapa shot di temukan perekaman gambar memaksimalkan depth of

field dengan memanfaatkan foreground yang ada.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

126

2. Pose

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa pesan

dalam adegan ini dan adegan lainnya lebih banyak disampaikan melalui

bentuk komunikasi non verbal. Pose yang menarik dianalisis adalah pada

adegan terakhir yaitu adegan cium tangan (shot 10). Dalam akhir

narasinya Jokowi mengatakan “Belajar untuk berbudaya” saat narasi itu

di ucapkan gambar yang muncul dalam scene ini adalah adegan anak

mengenakan pakaian adat dan adegan cium tangan. Berangkat dari shot

cium tangan tampaknya Jokowi ingin berbicara soal tradisi, meskipun

suku-suku di Indonesia memiliki perbedaan adat istiadat dan budaya tapi

ada satu tradisi yang hampir semua suku menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu tradisi mencium tangan orang yang lebih tua.

Di negeri barat juga ada tradisi cium tangan tapi cium tangan seorang

laki-laki kepada seorang wanita sebagai bentuk penghormatan kepada

kaum hawa.

Tradisi mencium tangan orang yang lebih tua memang sudah

mengakar dalam keseharian masyarakat Indonesia. Sebuah bentuk

penghormatan dan gambaran budi pekerti luhur yang diwariskan secara

turun temurun dari generasi ke generasi. Tradisi dan Budaya Indonesia

harus selalu kita lestarikan karena itu adalah identitas sebagai orang

Indonesia. Jangan biarkan arus globalisasi dan penetrasi budaya asing

membuat nilai-nilai kesantunan dan kesopanan luntur. Siapa lagi yang

bisa menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Indonesia selain orang

Indonesia sendiri.

3. Object

Hewan ternak seperti kerbau dan bebek merupakan object pada

scene ini, selain object manuasia. Object selanjutnya adalah padi, sepeda,

mesin tenun, pakaian adat, dan sepeda motor. Hewan ternak dapat

melambangkan suasana pedesaan yang sebenarnya. Hewan-hewan ini

memiliki kekhususan, kekhususannya terletak pada, Kerbau dan bebek

hanya dapat ditemukan di daerah pedesaan. yang mana daerah tersebut

masih memiliki lahan yang luas seperti sawah ladang dan sungai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

127

Kebanyakan profesi orang pedesaan adalah bertani, bercocok tanam,

berwirausaha dan buruh pabrik.

4. Photogenia

Pada adegan ini, efek pencahayaan terjadi seperti pada pagi hari.

Cahaya yang masuk hanya dari satu arah dan memberikan kesan hangat.

Hal ini bisa memberikan makna sebuah kehidupan bermasyarakat akan

senantiasa seperti cahaya matahari pada pagi hari penuh dengan harapan

seperti pada gambar-gambar yang memuat ekspresi mereka. Selain itu

adegan pada scene ini, gambar banyak diambil secara long shot seakan

ingin menegaskan situasi lokasi.

5. Aestheticism

Sebuah kebahagiaan dan harapan dari masyarakat pedesaan

dalam menyambut hari yang baru menjadi salah satu gambar yang

sangat indah jika dilihat . Ekspresi-ekspresi yang di tampilkan senyum

ceria, canda dan tawa, gambar itulah yang ingin ditampilkan dalam

adegan ini. kebahagiaan diwajah orang-orang menggambarkan betapa

mereka memiliki ketenangan batin tersendiri ketika mereka sedang

melakukan aktifitasnya. Aestheticism ini dapat di capai dengan bantuan

tata artistik yang baik, penggunaan setting lokasi yang tepat sehingga

gambaran asli sebuah pedesaan dapat dicapai melalui teknik

sinematografi.

Tahap Aestheticism tidak hanya dilihat dari setting lokasi namun

penggunaan props. penokohan, dan wardrobe yang digunakan. semuanya

memiliki hubungan yang saling mendukung. ketika narasi disampaikan,

visual menjelaskan maksud dari narasi, begitu sebaliknya. visual me-

nguatkan maksud narasi. sehingga informasi yang disampaikan mudah

diterima.

6. Sintax

Masyarakat pedesaan yang menjadi mayoritas populasi di

Indonesia terlalu besar untuk diabaikan politik. Pada masa Orde Baru,

reformasi, hingga Pemilu 2014, partai politik dan calon presiden

berlomba menarik simpati orang desa agar memilih mereka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

128

Michael Lipton dalam Why Poor People Stay Poor (1985)

melihat fenomena masyarakat pedesaan yang jumlahnya lebih besar

dibandingkan dengan masyarakat perkotaan, juga lebih miskin, tidak

jelas, dan tidak teratur. Secara nasional, mereka berusaha untuk

bergabung dengan politik dan kekuasaan, tetapi kolaborasi itu tidak

dimaksudkan oleh orang desa untuk kekuasaan dan pendapatan bagi

kemajuan sektor pedesaan. Dengan kata lain, para politisi yang notabene

banyak berasal dari kalangan perkotaan sebenarnya tidak banyak

melakukan kontribusi bagi pembangunan di pedesaan. Namun, sekali

lagi, suara orang desa amatlah besar untuk diabaikan. Maka, politisi

menciptakan panggung teater untuk meraih suara itu.

Dengan berbagai macam persoalan yang melingkupinya, seperti

kemiskinan, buruknya infrastruktur, kompleksitas permasalahan

pertanian, maupun rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan, semua

bisa menjadi ”komoditas yang bisa dijual” oleh politisi untuk

mendapatkan suara orang desa. Karena itu, tidak heran bila sejumlah

politisi dan parpol telah menggelar ”panggung teater” di mana alam

pedesaan dan orang-orangnya terlibat dalam tutur dan gambar.

Di era komunikasi, media adalah sarana efektif bagi politisi

untuk membuat manajemen kesan dalam rangka menunjukkan panggung

depan mereka. Ini bisa dilihat dari gambar yang tersaji di iklan politik

yang menyajikan eksotisme desa yang berbalut wajah-wajah tidak

berdaya karena tersingkir dari pembangunan.

Dengan nilai resmi di masyarakat bahwa politisi ideal adalah

mereka yang dekat dan peduli dengan rakyat, politisi menciptakan

panggung depannya untuk menunjukkan kepedulian bahwa mereka siap

mengentaskan segala problem itu. Panggung yang diciptakan adalah

suksesnya pembangunan dengan wajah para petani desa yang riang serta

anak-anak yang menikmati pendidikan murah. Maka, panggung yang

diciptakan adalah bagaimana kepuasan orang-orang desa agar bisa

dilanjutkan dan ditingkatkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

129

Orang-orang desa memang sudah terbukti dari sejak dahulu,

selalu meyimpan lumbung bagi kebutuhan orang-orang kota. Mulai dari

hasil pertanian; padi, jagung, palawija sebagai 9 bahan pokok, serta hasil

sayur-sayuran untuk dijual ke kota, juga tenaga kerja murah. lum-

bungnya oleh orang-orang kota, tidak lain adalah lumbung suara nya.

Maka dinamika hukum ekonomi antara permintaan dan penawaran

kemudian sering muncul dan terpaksa dilakukan oleh orang-orang yang

berkepentingan langsung. Ada yang merasa punya lumbung suara

banyak, sehingga berani menjualnya sebagai bandar, di lain pihak ada

pula yang merasa punya modal, sehingga jika perlu harus membelinya.

Ada yang lebih halus, sopan dan praktis, dengan tukar guling, misalnya

dengan mengaspal 1-2 km jalan masuk desa, pasang listrik penerangan

desa, dengan membuat MCK, pengobatan gratis, membagi sembako, atau

menukar dengan memperbaiki atau membuat bangunan tempat ibadah,

dsb. Semua itu disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingannya.

Itulah iklan politik dan dinamika politik menjelang pemilu yang

sering terjadi di pedesaan, apapun partainya semua bersimpati untuk

memajukan masyarakat di pedesaan yang sementara menjadi panggung

dari sebuah dramaturgi politik lima tahun sekali ini.

Dari keenam syarat konotasi diatas, dapat disimpulkan bahwa

makna konotasi yang muncul adalah Jokowi mengajak rakyat indonesia

untuk selalu menjaga alam, menghargai sesama dan tetap berbudaya.

Pesan kampanyenya ini disampaikan dalam suasana ramadhan sehingga

sebenarnya apa yang di sampaikan di narasi adalah bentuk orasi Jokowi

dalam berkampanye. Hal ini diartikan Jokowi mengajak semua lapisan

masyarakat khususnya rakyat di pedesaan agar mendukung dirinya dalam

pemilihan presiden 2014, agar suasana harmonis yang di gambarkan

dalam iklan ini dapat terus dipelihara dan dilestarikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

130

6. Adegan enam (scene 6) : Kota

Tabel 48. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 6, Shot 1

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

Close up

Frog

eye

angle

Tele

photo

High

contrast

netral

handheld

selektif

fokus

Tabel 49. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 6, Shot 2

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Close up Eye

level

angle

Tele

photo

High key netral

still

selektif

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

131

Tabel 50. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 6, Shot 3

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

Close up

high

angle

Tele

photo

Low

contrast

netral

handheld

selektif

fokus

Tabel 51. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 6, Shot 4

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Full

shot

Low

angl

wide

lens

high key netral panning Deep

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

132

Tabel 52. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 6, Shot 5

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Big close

Up

low

angle

Tele

photo

High

key

biru

still

selektif

fokus

Tabel 53. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 6 (Kota)

Scene Shot visual

verbal

narasi Suara

latar

6.

1.

2.

3.

4

5.

Belajar untuk

melawan diri

kita sendiri

Riuh

pasar

Latar

musik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

133

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Scene ini memvisualkan keramaian kota yang terdapat banyak

pedagang berjualan di pinggir jalan, salah satunya nampak pada adegan

pedagang balon udara yang sedang menunggu pembeli, di sisi yang lain

ada pula penjual yang menjual berbagai macam kembang gula beraneka

warna. Pada waktu yang sama muncul dua pemeran ibu dan anak

berjalan berdua menyusuri padatnya jalanan kota, pandangan sang anak

langsung tertuju pada deretan kembang gula beraneka warna. namun

ibunya tidak mengabulkan keinginan sang anak, raut muka anak kecil

terlihat kecewa. Sepanjang visual ditanyangkan terdapat narasi Jokowi

“Belajar untuk melawan diri kita sendiri”.

Makna denotasi yang muncul dalam adegan ini sebenarnya

Jokowi ingin menyampaikan pemahamannya mengenai pengertian puasa

secara umum, puasa adalah menahan untuk tidak makan, minum mulai

terbitnya fajar sampai terbenam matahari. hanya saja di kemas dan di

visualkan dengan contoh kasus yang lebih sederhana.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

Analisis pada tataran kedua, pesan yang diinterpretasikan tidak

sesederhana seperti pada tataran pertama. Pada analisis tataran kedua ini

ada makna konotasi yang tercipta. Peneliti menggunakan enam prosedur

konotasi Barthes untuk menganalisis, yaitu trick effect, pose, object,

photogenia, aestheticism, dan sintax. Enam langkah tersebut dapat

dipandang sebagai pertimbangna utama ketika orang membaca bahasa

gambar tersebut.

1. Trick Effect

Shot pada scene ini kebanyakan diambil dengan lensa tele photo.

dapat dilihat pada bagian latar belakang pada objek utama nampak blur.

lensa jenis ini memang mempunyai keistimewaan tersendiri, selain dapat

membuat latar belakang kabur, lensa jenis ini dapat menghasilkan

gambar yang seakan-akan seperti memiliki efek dimensi. beberapa teknik

focusing juga diperagakan dalam scene ini. salah satunya dikenal dengan

istilah split focus. teknik ini dilakukan pada dua objek dengan posisi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

134

berbeda. tekniknya adalah dengan mengubah titik fokus dari objek satu

ke objek lainnya.

2. Pose

Kode-kode komunikasi nonverbal jarang mendapatkan perhatian

dari penonton. Hal ini dikarenakan mereka melihat gambar tersebut

secara keseluruhan, menyatu dengan segala unsur sinematografi yang ada

di dalamnya.

Gesture yang ditunjukkan anak kecil memperlihatkan adanya

kekecewaan yang begitu mendalam karna keinginanya tidak dikabulkan

ibunya. namun dilain sisi ada sebuah pembelajaran yang berarti jika

mendengarakan cuplikan narasi yang di sampaikan Jokowi. pemirsa di

ingatkan bahwa kita harus dapat mengendalikan hawa nafsu kita.

3. Object

Penempatan balon dan kembang gula menjadi salah satu

petunjuk bahwa adegan tersebut terjadi pada pusat keramain.

Pengambilan sedikit gambar balon dan permen-permen dengan latar

belakang tokoh anak dan ibu memberi makna sebab akibat. sang anak

tertarik dengan kembang gula tersebut namun ibunya tidak mengabulkan

permintaan sang anak. sedangkan kembang gula-kemabang gula tersebut

berada disana untuk diperjual belikan.

4. Photogenia

Pencahayaan yang diberikan cenderung lebih terang. banyaknya

orang yang berlalu lalang pada scene ini menambah kesan padat dan

ramai. Namun sisi emosi terasa lebih tersampaikan pada penonton.

Walaupun ekspresi kekecewaan tercermin pada wajah anak kecil,

pencahayaan dalam scene tidak lantas diredupkan. banyak di temukan di

beberapa film, untuk menggambarkan suasana hati yang buruk atau rasa

kecewa dalam sebuah film biasanya diikuti dengan pencahayaan yang

redup.

5. Aestheticism

Pada point aethetisicm ini, komposisi warna menjadi hal yang

menarik untuk diamati, selain terlihat warna warni, unsur warna yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

135

beraneka ragam menimbulkan rasa yang berbeda dengan scene-scene

sebelumnya.

6. Sintax

Puasa adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari

makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal

yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu. Puasa mutlak

biasanya didefinisikan sebagai berpantang dari semua makanan dan

cairan untuk periode tertentu, biasanya selama satu hari (24 jam), atau

beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian,

membatasi makanan tertentu atau zat. Praktik puasa dapat menghalangi

aktivitas seksual dan lainnya serta makanan. Puasa, sering dilakukan

dalam rangka menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar kewajiban

ibadah untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang yang

melakukannya. Hal semacam ini sering ditemukan dalam diri pertapa.

Dalam Islam, puasa (disebut juga Shaum) yang bersifat wajib

dilakukan pada bulan Ramadan selama satu bulan penuh dan ditutup

dengan Hari Raya Lebaran, menahan diri dari makan dan minum dan dari

segala perbuatan yang boleh membatalkan puasa seperti perbuatan-

perbuatan yang tidak baik termasuk dalam perkataan, tidak bertengkar,

menjaga pola pikir, hawa nafsu, dan juga untuk melatih kesabaran, mulai

dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat. Sesuai perintah

dalam kitab suci umat islam Al Quran puasa juga menolong menanam

sikap yang baik. Dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-

bulan berikutnya, dan tidak hanya pada bulan puasa.

Dari keenam syarat konotasi di atas dapat disimpulkan makna

konotasi dari adegan ini adalah Jokowi ingin menyampaikan

pemahamannya tentang pengertian puasa secara umum, puasa adalah

menahan untuk tidak makan, minum mulai terbitnya fajar sampai

terbenam matahari. Penyampaian pesan tersebut di ilustrasikan secara

ringan dalam bentuk adegan diatas. agar pesan “Belajar untuk melawan

diri kita sendiri” dapat di cerna pemirsa tanpa melalui proses berfikir

yang panjang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

136

7. Adegan tujuh (scene 7) : Aktifitas sore hari

Tabel 54. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 7 Shot 1

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Full shot Eye

level

angle

Tele

photo

Low

contrast

biru

handheld

deep

fokus

Tabel 55. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 7, Shot 2

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

long

shot

Low

angle

Normal

lens

Low

contrast

biru

Steady shot

deep

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

137

Tabel 56. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 7, Shot 3

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

long

shot

low

angle

Wide

lens

high

contrast

netral

Steady shot

depp

fokus

Tabel 57. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 7, Shot 4

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

full

shot

Low

angle

Tele

photo

Low

contrast

netral

Steady shot

depp

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

138

Tabel 58. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 7, Shot 5

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

Cloce up

high

angle

Normal

lens

Low

contrast

netral

Steady

shot

selektif

fokus

Tabel 59. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 7, Shot 6

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

medium

shot

Eye

level

angle

Tele

photo

Low

contrast

netral

Steady shot

selektif

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

139

Tabel 60. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 7, Shot 7

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

medium

shot

Low

angle

Tele

photo

Low

contrast

biru

Steady shot

selektif

fokus

Tabel 61. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 7 (Aktifitas sore hari)

Scene Shot visual

verbal

narasi Suara

latar

7.

1.

2.

3.

4

kita akan

selalu belajar

untuk menjadi

lebih baik,

hingga

kebaikan yang

kita lakukan

membawa

hikmah dan

manfaat.

Latar

musik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

140

5.

6.

7.

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Scene ini menunjukan beberapa aktifitas yang biasa dilakukan

pada sore hari pada bulan ramadhan, mencari kayu bakar di sebuah

ladang yang luas, anak-anak bermain layang-layang di sebuah atap

rumah, atau sekedar bermain bola di sudut gang perkampungan dan yang

terakhir menampilkan sekumpulan orang mendatangi masjid

Makna denotasi yang muncul adalah pada bulan ramadhan

berkembang kebiasaan melakukan aktifitas disaat menunggu waktu

berbuka salah satunya adalah bermain, berolah raga dan mengikuti

kegiatan keagamaan di sebuah masjid.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

1. Trick Effect

Trick effect merupakan syarat konotasi yang melihat melalui

teknik-teknik visual yang terdapat dalam shot. Pada shot pertama,

gambar diambil dengan jarak kamera full shot, merekam adegan

menendang di sebuah ladang yang lebih mirip seperti gurun pasir. shot 2

merekam adegan dua orang berjalan meninggalkan setting lokasi dengan

jarak kamera long shot.

Shot berlanjut dengan cara cut, yakni transisi shot ke shot

lainnya secara langsung. Shot kali ini merekam kegiatan seorang anak

bermain layang-layang di sebuah atap rumah diambil dengan jarak long

shot dan medium shot untuk memperlihatkan detil adegan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

141

Pengambilan gambar dari angle berbeda juga memberikan makna

berbeda. Contohnya pada shot lima, angle pengambilan gambar sengaja

memanfaatkan pantulan refleksi dari sebuah kubangan air. yang

menunjukkan sekumpulan orang bermain bola. Shot berlanjut dengan

transisi cut. Shot selanjutnya ini langsung menangkap detil adegan. detil

adegan yang dimaksud adalah ekspresi seseorang setelah mencetak gol.

2. Pose

Terdapat Pose penting pada shot ketika adegan ini berlangsung,

yakni ketika adegan seseorang berhasil mencetak sebuah gol, dikatakan

penting karena adegan ini memiliki sebuah makna yang sama dengan

narasi Jokowi “hingga kebaikan yang kita lakukan membawa hikmah dan

manfaat” ikon dari ekspresi gol menjadi sebuah simbol pencapaian

tertinggi dalam kehidupan politiknya. bagian dari tujuan pencapresannya

yang diharapkan memiliki manfaat bagi orang banyak. Informasi inilah

yang menjadi dasar dari adegan mencetak gol.

Pose selanjutnya adalah adegan teatrikal yang diletakkan pada

awal scene. Secara sekilas adegan tersebut tampak seperti shot yang

tanpa tujuan namun sebenarnya adegan tersebut melambangkan

bagaimana Jokowi akan bersikap bila dia berhasil menjadi presiden,

adegan menendang pada shot 1 menjadi simbol bahwa dirinya ingin

mendobrak politik di indonesia yang sangat kompleks.

3. Object

Object yang ingin ditampilkan menonjol pada scene ini adalah

seikat kayu bakar, layang-layang, bola, dan masjid. object tersebut

memberikan gambaran makna mengenai apa yang dilakukan. sebagai

contoh seikat kayu bakar memberikan gambaran bahwa orang yang

membawa kayu bakar bertempat tinggal di pedesaan, menggantungkan

hidupnya dari kekayaan alam. object layang-layang menggambarkan

sebuah permainan yang biasanya di lakukan di sore hari dimana cuaca di

luar tidak lagi panas. Object lain yang luput dari pemahaman penonton

adalah pakaian yang dikenakan oleh para pemeran dalam scene ini.

mereka kebanyakan mengenakan kaos. Keadaan pakaian yang dikenakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

142

bisa saja memberikan informasi bahwa apa yang mereka kerjakan adalah

di luar waktu kerja.

4. Photogenia

Teknik photogenia menurut Barthes dalam bukunya Imaji, Teks,

Musik berhubungan dengan teknis fotografis seperti lighting, exposure,

dan printing. Ketika dihubungkan dengan shot dalam suatu film, hal

tersebut berhubungan dengan teknik pencahayaan dan juga latar belakang

dalam suatu shot. Dengan setting luar ruangan, maka pencahayaan yang

dilakukan adalah dengan memanfaatkan cahaya matahari. dibeberapa

shot menambahkan unsur biru yang begitu pekat ini dimaksudkan

sebagai petanda bahwa hari sudah memasuki waktu petang.

5. Aestheticism

Keindahan gambar yang dimunculkan dalam scene ini terletak

pada keindahan pemandangan ladang yang lebih menyerupai padang

pasir, dengan tamahan efek pewarnaan biru mengesankan bahwa

suasananya sanagt tenang, nyaman untuk melakukan segala macam

aktifitas di luar ruangan sambil menunggu waktu berbuka.

Pada bulan ramadhan di Indonesia, berkembang kebiasaan

melakukan aktifitas sembari menunggu waktu berbuka, di Bandung

kebiasaan ini dikenal dengan nama Ngabuburit, di Indramayu dikenal

dengan nama Luru Sore (Cari Sore), di (Cilegon) dikenal dengan istilah

(Nyenyore) (Menunggu Sore). Biasanya saat itu juga dimanfaatkan untuk

berolah raga, bermain layangan, atau sekedar jalan-jalan sambil menungu

berbuka.

6. Sintax

Terdapat banyak pesan dalam setiap adegan dalam scene ini,

selain kesan yang muncul “persahabatan dan keramahan”, adegan dalam

scene ini juga menampilkan bagaimana kegiatan seperti bermain bola,

layang-layang dapat dilakukan semua orang dari berbagai latar belakang

ras, agama, dan budaya. Permainan-permainan dalam adegan diatas

menanamkan arti “Unity in diversity”, hal ini selaras pesan Jokowi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

143

dalam narasinya “kita akan selalu belajar untuk menjadi lebih baik,

hingga kebaikan yang kita lakukan membawa hikmah dan manfaat”.

8. Adegan delapan (scene 8) : Berbuka bersama keluarga

Tabel 62 Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 1

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Full

shot

Eye

level

angle

Wide

lens

Low key warm

(kuni

g,abu-

abu)

Steady shot

deep

fokus

Tabel 63. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 2

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

144

medium

shot

Low

angle

Tele

photo

Low

contrast

warm

(kuni

g,abu-

abu)

Steady shot

selektif

fokus

Tabel 64. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8 , Shot 3

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

Close up

high

angle

Tele

photo

Low

contrast

netral Steady shot

selektif

fokus

Tabel 65. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 4

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Full shot

shot

Eye

Level

angle

Wide

lens

Low

contrast

netral Steady shot

Deep

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

145

Tabel 66. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 5

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Medium

shot

lowangle

Tele

photo

Low

contrast

netral

handheld

selektif

fokus

Tabel 67. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 6

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Close up high

angle

Tele

photo

Low key Unggu

biru

handheld

selektif

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

146

Tabel 68. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 7

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Ekstreme

Close up

shot

high

angle

Tele

photo

Low

contrast

Unggu

biru

handheld

selektif

fokus

Tabel 69. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 8

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Two shot

framing

Eye

Level

angle

Tele

photo

Low key Unggu

biru

Steady shot

selektif

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

147

Tabel 70. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 9

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

Close up high

angle

Normal

lens

Low key Unggu

biru

handheld

Deep

fokus

Tabel 71. Unit Analisis Unsur Sinematik (Sinematografi)

Scene 8, Shot 10

Unsur Sinematik

Ukuran

gambar

Sudut

pandang

lensa Pencaha-

yaan

warna Pergerakan

kamera

fokus

two

shot

Low

angle

Tele

photo

Low key unggu

Biru

still

selektif

fokus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

148

Tabel 72. Unit Analisis Semiotika Roland Barthes

Scene 8 (Berbuka bersama keluarga)

Scene Shot visual

verbal

narasi Suara

latar

8.

1.

2.

3.

4

Demi menjadi

manusia yang

lebih baik,

keluarga yang

lebih baik.

Saya adalah

kamu, Kamu

adalah kita,

dan kita adalah

bangsa

Indonesia

“Selamat

menunaikan

ibadah puasa”

Latar

musik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

149

Sistem Penandaan Tingkat Pertama (Denotasi)

Menceritakan keluarga kecil yang sedang berbuka puasa.

tempat yang berbeda terlihat suasana keakraban antara keluarga Jokowi

dan Jusuf Kalla pada sebuah rumah. Jokowi di temani istrinya Iriana

Joko Widodo dan Jusuf Kalla ditemani ibu Mufidah Kalla. Suasana

kekeluargaan dan canda tawa antara ke dua keluarga tersebut terekam

dengan baik pada scene ini.

Makna denotasi dari adegan tersebut adalah sebuah adegan

dimana kedua keluarga capres dan cawapres bertemu berbuka puasa

bersama dalam suasana kekeluargaan. Pesan denotasi di atas disebut

pesan tanpa kode yaitu pesan yang sampai pada penonton tanpa harus

melakukan penafsiran.

Sistem Penandaan Tingkat Kedua (Konotasi)

Analisis pada tataran kedua, makna konotasi dimunculkan

melalui enam prosedur konotasi Barthes yaitu trick effect, pose, object,

photogenia, aestheticism, dan sintax. Enam langkah tersebut dapat

dipandang sebagai pertimbangan utama ketika orang membaca bahasa

gambar tersebut. Menurut Barthes (2010:7) dalam Image, Music, Text

dengan menggunakan minimal tiga pendekatan sudah bisa memunculkan

konotasi.

1. Trick Effect

Trick effect merupakan syarat konotasi yang melihat melalui

teknik-teknik visual yang terdapat dalam shot. Pada shot pertama,

menampilkan sebuah keluarga kecil yang sedang menikmati hidangan

berbuka. shot ini adalah sebuah kelanjutan dari scene sebelumnya dimana

dalam scene sebelumnya menampilkan keluarga yang sama saat

bersantap sahur.

Shot berlanjut dengan transisi cut. Shot kedua ini langsung

memperlihatkan suasana keluarga Jokowi di temani istri Iriana disebuah

ruang keluarga, hadir juga sosok Jusuf Kalla dan ibu Mufidah Kalla.

mereka nampak dalam suasana santai. scene ini juga menghadirkan figur

Sujiatmi Notomihardjo, beliau adalah ibu kandung Jokowi. teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

150

pengambilan gambar pada scene ini banyak menggunakan Point of view

(POV) ini bertujuan memberitahukan kepada pemirsa apa yang sedang

dikerjakan oleh tokoh dalam video ini.

2. .Pose

Nuansa baru terasa saat Jokowi tampil dalam video-video iklan

politiknya tak terkecuali pada video iklan politik versi “Pesan Ramadhan

Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia”, Jokowi menunjukkan kesahajaan

dalam dirinya saat bersikap, pose yang di tunjukkan dalam video adalah

pribadi yang polos, lugu, namun tetap bersahaja dalam bekerja. Pribadi

yang humoris, anak yang berbakti pada orang tuanya, dan seorang sosok

kepala keluarga yang bertanggung jawab. Selain representasi pejabat

yang bersahaja. Jokowi memperkenalkan etos kerja, kerja, dan kerja.

3. Object

Object mencakup apa seseorang atau benda tersebut, bagaimana

letak benda, besar kecilnya benda. Ada beberapa object dalam adegan ini

yang akan dianalisis, diantaranya yang paling menonjol adalah sepatu

Jokowi yang terdapat pada shot 9.

Apa sebenarnya arti sepasang sepatu Jokowi hingga membuat

media Malaysia, The Star, terkesan. Dalam opini berjudul Setting the

Right Example, wartawan The Star, Wong Chun Wai, menuliskan

kesederhanaan pemimpin Indonesia ini. Hal ini adalah sesuatu yang

langka. Kesederhanaan para pemimpin amat dibutuhkan di tengah situasi

ekonomi yang kian sulit. "And we certainly will not appreciate the

pompous display of extravagance, especially in tough economic times

when the people struggle to pay the bills. We also need to cut down on

unnecessary practices each time the political elite are in attendance,"

tulis Wai.

Saat ini, kata Wai, banyak politikus yang tak lagi berhubungan

dengan masyarakat setelah mereka terpilih. "The trouble with most

politicians is that they lose the connection with the people after a while.

They forget the people who put them in their positions in the first place,"

tulis Wai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

151

Wai juga menuliskan bahwa pemimpin yang tak merakyat akan

semakin ditinggalkan. "The world has changed. The old ways don’t work

anymore because every word and action is being scrutinised in real time,

and flashed to the world instantly. (Dunia sudah berubah, cara yang lama

tak lagi berlaku sebab setiap kata dan tindakan akan disorot dan tersebar

ke seluruh dunia dengan cepat)," tulis Wai.ill only be remembered for

putting their country in the news, for all the wrong reasons," tulis Wai.

(tempo.com 01 Des 2014, 06:48 wib)

Orang membeli sepatu tujuan pokoknya pastilah untuk alas kaki.

Dan begitu pula fungsi awal sepatu pada awal sejarahnya. Tapi sejarah

sepatu terus berkembang. Bukan sekedar alas kaki. Setiap tempat

membutuhkan jenis sepatu yang berbeda. bukan hanya tujuan pemakaian,

masih banyak variasi dari sepasang sepatu. Apa warnanya, hitam elegan,

merah atau kuning? Sepatu buatan mana, dalam negeri atau impor?

Impor beli di Indonesia atau langsung ke Paris? Berapa harga sepatunya?

Sepasang sepatu yang kita gunakan menggambarkan pilihan-

pilihan kita. Pilihan berdasarkan selera, kemampuan, relasi, profesi dan

bahkan nilai-nilai kehidupan.

Banyak pemberitaan yang menceritakan sepasang sepatu

Jokowi. Ternyata harga sepatu yang sering dipakai Jokowi lebih murah

daripada sepasang sepatu yang dipakai para pejabat kebanyakan. Sepatu

kulit ini yang sering digunakan, penelitian ini menduga sepasang sepatu

Jokowi sering digunakan memang karena alasannya paling nyaman untuk

dipakai blusukan, selain memang kubu Jokowi sadar bahwa sepatu ini

menjadi simbol kesederhanaan Jokowi sehingga secara khusus di

masukkan ke dalam sebuah iklan.

Hidup sederhana memang tidak bisa diajarkan dengan ceramah.

Hidup sederhana hanya bisa ditunjukkan. Percuma saja mengajak untuk

hidup sederhana bila yang memberi ceramah bergaya hidup mewah.

Dengan diperagakan, tanpa ceramah pun, orang jadi sungkan dan pada

akhirnya menjadikannya teladan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

152

Gaya hidup sederhana adalah sebuah solusi atas persoalan

mendasar bangsa ini, lomba pamer kekayaan, yang membuat marak

korupsi di negeri ini. Bagi penelitian ini Jokowi adalah sebuah jawaban

atas kerinduan rakyat terhadap sosok yang mempunyai gaya hidup

sederhana.

Object ke dua adalah pakaian, Pakaian Joko Widodo ingin apa

yang dilakukannya dimaknai publik. Aksi "blusukannya", kebijakan-

kebijakannya, termasuk gaya berpakaian yang dia kenakan sehari-hari.

Kemeja kotak-kotak lengan panjang dengan dua kantong di dada, celana

panjang hitam, dan sepatu kasual adalah busananya setiap kali

melakukan blusukan. "Kostum blusukan", begitu media menyebutnya,

memiliki makna sederhana. Jokowi tidak ingin ada pembeda dengan

rakyat.

4. Photogenia

Dalam photogenia, sebuah scene bisa ditampilkan secara lebih

dramatis atau romantis. Dominasi pencahayaan dalam scene ini yang

ditampilkan menandakan bahwa cahaya matahari datang dari satu arah.

Interpretasi yang muncul adalah cahaya ini adalah cahaya matahari sore

dan bukan cahaya pagi karena cahaya tersebut terlalu terang untuk

cahaya matahari sore. Warna yang di tampilkan juga mencampur unsur

jingga pada beberapa shot yang di rekam di luar ruangan. Sehingga dapat

menarik kesimpulan informasi yang ingin diberitahukan bahwa adegan

tersebut dilakukan pada sore hari dan memberitahukan kegiatan berbuka

pada waktu petang.

5. Aestheticism

Aestheticism melihat pada keseluruhan makna shot, maka dari

itu untuk menentukan makna shot sesuai syarat aestheticism harus diteliti

dari segala aspek. video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK

Untuk Keluarga Indonesia” merupakan video iklan yang sebagian

ceritanya mengadopsi kehidupan Jokowi. Gambar yang ingin

ditunjukkan dalam adegan ini adalah gambaran tentang betapa keluarga

mempunyai peran penting dalam kehidupan, Sehingga shot-shot yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

153

ditampilkan lebih menampilkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan aktifitas keluarga, seperti makan sahur bersama, berbelanja di

pasar dengan anak, mengantar sekolah, dan bercengkrama di waktu

senja. semua terssaji dengan bantuan tata cahaya, tata artistik untuk

mewujudkan kesan yang di inginkan.

6. Sintax

Dari keenam syarat konotasi di atas dapat disimpulkan makna

konotasi dari adegan ini adalah buka bersama selalu mengandung arti

kebahagiaan. Salah satu kebahagiaan yang dirasakan adalah saat berbuka

puasa dapat bersama keluarga tercintanya. Semua anggota keluarga

berkumpul mengelilingi hidangan berbuka bersama, dan ketika azan

maghrib berkumandang, suasana keceriaan dan kebahagiaan pun akan

terkuak. Begitu pun dengan berbuka bersama dengan kawan-kawan

sepermainan, kawan sekolah, kawan kantor, ataupun kawan komunitas

lainnya di sebuah tempat yang juga istimewa. Suasana berbuka selalu

mencerminkan kebahagiaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

154

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penggunaan iklan politik disadari kini semakin marak, banyak

partai berlomba-lomba mendulang perolehan suara dengan meng-

konstruksi wacana publik. Berbagai visi dan misi setiap kandidat sangat

beragam, tergantung pada ideologi yang menjadi landasan pergerakan

sseorang kandidat. Iklan politik dianggap berperan signifikan dalam

menentukan arah politik para pemilih. Hal demikian tentu patut untuk

menjadi kajian secara mendalam, salah satunya melalui analisis

semiotika iklan politik yang kini memperoleh perhatian cukup besar dari

masyarakat karena wujud dan cara pendekatannya amat beragam.

Berdasarkan pada analisis penelitian ini menggunakan pendekatan teori

semiotika Roland Barthes, disimpulkan bahwa makna pesan pada video

iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga

Indonesia” berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes, didasarkan

two order signification. Tahap berikutnya menemukan makna yang

dikemukakan secara ekplisit di permukaan dan makna yang dikemukakan

secara implisit di balik tampilan iklan yang terdapat pada beberapa

adegan (scene) baik secara tanda verbal maupun visual, lalu di analisis

menggunakan tahap konotasi Barthes untuk menganalisis yaitu trick

effect, pose, object, photogenia, aestheticism dan sintax.

Pertama, hasil analisis dengan pendekatan semiotika terhadap

tanda verbal dan tanda visual video iklan politik versi “Pesan Ramadhan

Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia”, adalah tanda-tanda yang ter-

dapat pada keseluruhan video iklan politik ini merupakan sejumlah

tanda-tanda yang mengandung unsur bahasa verbal dan visual di-

dalamnya yang dimana konsep tersebut mempresentasikan makna-makna

tersendiri. Video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk

Keluarga Indonesia”, telah mampu menyampaikan pesan melalui bahasa

visual yang dapat dimengerti secara umum sehingga mudah untuk

dipahami oleh masyarakat. Hal ini diwakili melalui tanda-tanda di-

sampaikan melalui teknik-teknik visual. Dalam video maupun gambar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

155

terkandung level produksi yang berbeda (Framing, layout, technical

treatment, choice). Untuk memunculkan sebuah makna konotasi

mewakili beberapa ekspresi wajah.

Kedua, melalui konsep tanda verbal dan visual yang ditampilkan

oleh video iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk

Keluarga Indonesia” dapat disimpulkan bahwa makna konotasi yang

muncul adalah Talking about Family; keluarga memiliki peranan yang

penting bagi kehidupan, keluarga adalah tempat untuk belajar, “dan

keluarga merupakan tempat untuk belajar menghadapi kehidupan itu”.

Keluarga adalah awal bermula untuk meraih kesuksesan dalam hidup,

perlu usaha berkali-kali, dibutuhkan pikiran dan tenaga yang tidak

sedikit, serta kerja keras dan ketekunan, juga semangat yang pantang

menyerah, adalah sebagian pesan moral yang disampaikan dalam video

iklan politik versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga

Indonesia”

Ketiga, Pada video iklan politik versi “Pesan Ramadhan

Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia” pemirsa juga akan disuguhi potret

kehidupan keluarga yang sangat sempurna serta kemesraan hubungan

keluarga, kedudukan Jokowi sebagai kepala keluarga, suami, bapak dan

manusia biasa. Makna lain yang ditemukan dalam video iklan politik

versi “Pesan Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia” ada

sebuah usaha penciptaan citra yang tersamar dalam slogan “Jokowi-JK

adalah kita” Jokowi menempatkan dirinya sebagai representasi

masyarakat Indonesia, sehingga dalam slogannya tersebut nampak antara

jokowi dan kita adalah sama.

Kompetisi Politik saat ini sudah menjadi sebuah bentuk

kompetisi yang bersifat integratif, tidak saja memerlukan keahlian dan di

bidang politik namun juga hal lain yang bersinggungan dengan politik.

Terlebih dengan kondisi masyarakat yang mudah mencari informasi

pembanding (second opinion) maka kemampuan tim sukses mengelola

dan memanfaatkan momen untuk menancapkan kesan di benak calon

pemilih menjadi sangat penting dan strategis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

156

B. Saran

Penelitian Makna Pesan Pada Video Iklan Politik Versi “Pesan

Ramadhan Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia” baru menjelaskan tiga

bagian secara umum. Analisis video iklan politik versi “Pesan Ramadhan

Jokowi-JK Untuk Keluarga Indonesia” masih banyak kajian-kajian dari

ilmu lain yang dapat digabungkan untuk mengungkap permainan tanda

yang dihadirkan, baik secara teoritis maupun dalam objek kajiannya.

Tujuan pokok seorang kandidat dengan adanya video iklan politik adalah

mempersuasi khalayak untuk memperhatikan pesan yang mereka

sampaikan tentang identitas pribadi kandidat kepada penonton atau

pemirsa. Selain itu, iklan video juga memiliki dampak negatif, seperti

munculnya perubahan pola pikir (mitos) dan membentuk suatu prilaku

dan tindakan (ideologi). Oleh sebab itu, ada beberapa saran untuk

mengurangi dampak negatifnya.

Pertama, penonton atau pemirsa agar berhati-hati dan cermat

dalam menyaksikan setiap iklan yang ditayangkan di media massa.

Tanda-tanda yang dimunculkan seakan-akan berbanding terbalik dengan

realitas sebenarnya, namun ide kreatif pengiklan dan proses simulasi

membuatnya menyamarkan keadaan berbanding terbalik tersebut

Kedua, Film merupakan media yang tidak mudah habis untuk

terus dikaji, dan disesuaikan dengan disiplin ilmu lain tidak hanya

melalui kacamata semiotika. Diharapkan melalui penelitian ini, akan

muncul lebih banyak lagi penelitian film dengan materi yang lebih kritis

menggunakan sudut pandang dan paradigma yang lebih tajam, seiring

dengan perkembang film yang kini semakin beragam.

Ketiga Dalam mencitrakan diri melalui video iklan politik para

Kandidat perlu memperhatikan simbol-simbol yang ingin disampaikan,

agar proses konstruksi pesan dapat tersampaikan dengan baik. Tujuan

utamanya adalah untuk mencitrakan bahwa mereka adalah sosok pe-

mimpin bangsa yang ideal, yang terbaik untuk rakyat, dan oleh ka-

renanya layak untuk dipilih pada pemilu Presiden 2014. Simbolisasi ini

berada pada pemaknaan denotatif dan konotatif, sehingga pencitraan ini

dapat dilihat sebagai strategi persuasi iklan, dan bukan sebagai

propaganda pesan politik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

157

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto & Erdinaya, Lukiati Komala. 2007. Komunikasi massa: suatu

pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bahari, Nooryan. 2008 . Kritik Seni Wacana, Apresiasi dan kreasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barthes, Roland. 1957. Mythologies. Paris: Seuil.

Barthes, Roland. 2010. Imaji, Musik, Teks. Yogyakarta: Jalasutra.

Barthes, Roland. 2011. Mitologi. Terj. Inyak Ridwan. Bantul: Kreasi

Wacana.

Berger, Arthur. 2010. Pengantar Semiotika: Tanda-tanda Dalam

Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Renada

Media Group.

Budiman, Kris. 1999. Kosa Semiotika. Yogyakarta: LkiS.

Brutto, Vincent. 2002. The Filmmaker’s Guide to Production Design.

New York: Allworth Press.

Classe, Oliver (Ed.). 2000. Encyclopedia of Literary Translation into

English. (Vol.2). London: Fitzroy Dearborn Publishers.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra

Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media.

Yogyakarta: Jalasutra.

Danesi & Perron. 1999. Analyzing Cultures: An Introduction and

Handbook (Advances in Semiotics). Bloomington dan

Indianapolis: Indiana University Press.

Darwanto, S. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Dyer, G. 2009. Advertising as Communication. London: Metheun & Co.

Ltd.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar BahasaIndonesia.

Jakarta : Balai Pustaka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

158

Eco, Umberto. 2009. Teori Semiotika:Signifikasi Komunikasi, Teori

kode, Serta Teori Produksi-Tanda. Terjemahan oleh Inyiak

Ridwan Muzir. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Fiske, John. 2010. Cultural And Communication Studies: Sebuah

Pengantar Paling Komprehensif. Terj. Yosal Iriantara dan Idi

Subandy Ibrahim. Yogyakarta: Jalasutra.

Hoed, B.H. 2004. Bahasa dan Sastra dalam Tinjauan Semiotik dan

Hermeneutik. di dalam Semiotika Budaya. Ed. T. Christomy dan

Untung Yuwono. Depok: Pusat Pe-nelitian Kemasyarakatan dan

Budaya, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat,

Universitas Indonesia.

Hoed, B.H. 2008. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok:

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Unversitas Indonesia

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

John, Little. 2009. Teori Komunikasi. Terjemahan oleh Moh. Yusuf

Hamdan. Jakarta : Salemba Humanika.

John, Little., Stephen W. 1996. Theories of Human Communication.

Fifth Edition. Belmont, California: Wasdsworth

Publishing Company.

Kaid, L. L. & Bacha, C. H. 2006. The SAGE Handbook of Political

Advertising. California: SAGE Publications.

Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan. Jakarta : Sinar Grafika.

Kusrianti, Anik. 2004. Wacana Iklan Pigeon Two Way Cake Kajian

Kohesi Tekstual dan Kontekstual. Analisis Wacana. Bandung:

Pakar Raya.

Kothari, C.R. 2004. Research Metodology, Methods And Technique.

New Delhi: New Age International Publisher.

Kotler, Philip. 1991. Marketing. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Insight A to Z, 80 Concepts Manager

Need to Know. John Willey & Sons inc.

Madjadikara, Agus S. 2005. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan.

Gramedia: PT Gramedia Pustaka Utama.

Masak, Tanete Pong. 2002. Semiotik dalam Sinematografi: Teori Film

Christian Metz. dalam E.K.M Masinambow & Rahayu S.

Hidayat, Semiotik Kumpulan Makalah Seminar. Depok : Pusat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

159

Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian

Universitas Indonesia.

Metz, Christian. 1974. Film Language a Semiotics of The Cinema.

Transl. Michael Taylor. Chicago: The University of Chicago

Press.

Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 1994. An Expanded

Sourcebook Qualitative Data Analysis. California: SAGE

Publication Inc.

Mulyana, Dedy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan ke11.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Noviani, Ratna. 2002. Jalan Tengah Memahami Iklan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Nöth, Winfried. 1995. Handbook of Semiotics. Bloomington dan

Indianapolis: Indiana University Press.

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan

Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2012. Metodologi Penelitian Seni. Semarang:

Cipta Prima Nusantara.

Saussure, Ferdinand de. 1916. Course in General Linguistics . Ed

Charles Bally dan Albert Sechehaye. Trans Wade Baskin. New

York: Philosophical Library.

Seger, Linda. 1987. Making a Good Script Great. Hollywood: Samuel

French.

Selby, Keith dan Coedery, Ron. 1995. How to Study Television.

London : Mc Millisan.

Shimp, Terence A. 1997. Advertising, promotion, and supplemental

aspect of IMC. Orlando : Dreyden press.

Sobur, Alex. 2001. Etika Pers Profesionalisme dengan Nurani.

Bandung: Humaniora Utama Pers.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

160

Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media:Suatu pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Cetakan ke-

5. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suyanto, M. 2003. Multimedia: untuk meningkatkan keunggulan

bersaing. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Iklan Politik Dalam Realitas Media.

Yogjakarta: Jala Sutra.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Cetakan ke-3.

Yogyakarta: Jalasutra.

Picken, Jonathan D. 2007 Literature, Metaphor, and the Foreign

Language Learner. Hampshire: Palgrave Macmillan.

Piliang, Yasraf Amir. 1998. Sebuah Dunia yang Dilipat, Realitas

Kebudayaan Menjelang Milenium Ketiga dan Matinya

Modernisme. Bandung : Penerbit Mizan.

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Cetakan ke-2. Yogyakarta:

Homerian Pustaka.

Van Zoest, Aart. 1996. Semiotika. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

Wibowo, Indiwan. 2011. Semiotika Komunikasi-Aplikasi Praktis bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta : Mitra Wacana

Media.

Wibowo, Wahyu. 2003. Sihir Iklan Format Komunilkasi Mondial

dalam Kehidupan Urban Kosmopolit. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan, Yogyakarta Pustaka

Book Publisher.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

161

Sumber Tesis dan Jurnal

Aji, Fajar, 2014. Struktur dramatik film Nagabonar Jadi2. Tesis Program

Pascasarjana Pengkajian Seni.

Fitri, Nidya. 2011. Eksplorasi dan Signifikasi tanda dalam iklan rokok A

Mild. Tesis Program Pascasarjana Studi Lingustik.

Hartanto D Duto, 1999. Peranan Keyword (kata kunci) dalam iklan,

Jurnal Nirmana Vol. 1, No. 2, Juli 1999 : hal 79 – 94.

Jufri. 2005. Penggunaan Kosa Kata dalam Wacana Berita tentang SBY

Sekitar Pemilu 2004”. Jurnal Wacana Kritis, Vol. 10,

Januari 2005, hal. 1-11.

Karla N, Elara. 2014. Mitos tembang durma Kuntilanak dalam film horor

Kuntilanak. Tesis Program Pascasarjana Pengkajian Seni.

Loisa, Riris. 2009. Alat-alat Propaganda di Dalam Iklan Para Calon

Presiden, Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun

I/01/2009 hal 62-72.

Madiyant, Muslikh. 2003. Sinemasastra: Mencari bahasa didalam teks

visual. Jurnal Humaniora Vol 15 No. 2 Juni 2003 Halaman 163 –

171.

Mulyawan, I Wayan, 2008. Makna dan Pesan iklan media cetak; Kajian

Hipersemiotika, Jurnal Linguistika. Vol. 15, No. 28, Maret 2008.

Rachdian S, Rizky. 2012. Indonesia, Nasionalisme, dan Iklan (Analisis

resepsi tiga iklan televisi dengan tema ke-Indonesian). Tesis

Universita Indonesia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai ... · sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Seni Rupa Pascasarjana ... tersembunyi dan bermanfaat bagi generasi berikutnya.

162

Sumber Internet

Milkhan. 8 Juli 2013. Politikus memolitisasi ramadhan. solopos.com

diakses, 28 Nopember 2014.

Baharudin. 24 Juli 2013. Ramadhan bukan bulan politik.

Kompasiana.com. diakses, 28 Nopember 2014.

Rais, Taufig. Melihat Lebih Dekat Keindahan Alam Indonesia di Iklan

Djarum Super. djarumbeasiswaplus.org. diakses, 28

Nopember 2014.

Damarjati , Danu. 14 Maret2014. Daya Tarik Joko Widodo. detikNews.

diakses, 28 Nopember 2014.

www.iklancapres.org/iklan. Belanja iklan Jokowi-JK. diakses, 28

Nopember 2014.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user