Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan...

42
MODUL CHARACTER BUILDING Disusun Oleh : Nurmalasari Program Studi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI Pontianak 2013

Transcript of Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan...

Page 1: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

MODUL CHARACTER BUILDING

Disusun Oleh :

Nurmalasari

Program Studi Manajemen Informatika

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

BSI Pontianak

2013

Page 2: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul Character Building ini guna untuk mahasiswa AMIK BSI Pontianak.

Modul Character Building dirancang khusus untuk membantu mahasiswa mendalami nilai-

nilai kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan sikap dan perilaku yang baik dalam hidup ini. Nilai-nilai dasar kemanusiaan, semangat kebangsaan, moralitas individu dan sosial. Agar modul ini lebih efektif maka penulis menggunakan buku Character Building I Relasi dengan diri sendiri, Character Building II Relasi dengan sesama yang ditulis oleh pengarang buku Antonius Atosokhi, Antonina Panca, dan Drs Yohanes Babari dan diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo, Selain buku Character Building jilid I dan II penulis juga menggunakan buku Mengenal Diri yang ditulis oleh pengarang Mohammad Ali Shomali yang diterbitkan oleh PT. Lentera Basritama, dan juga menggunakan buku Character Building Membentuk Watak oleh pengarang Soemarno soedarsono yang diterbitkan olwh PT. Elex Media Komputindo.

. Sesuai dengan tujuan penulis, modul ini dimaksudkan sebagai bacaan dasar tentang

character building bagi mahasiswa Diploma AMIK Bina Sarana Informatika. Isi modul ini telah disesuaikan sedemikian rupa agar dapat dibahas habis selama 1 semester dengan jumlah jam kuliah sebanyak 3 x 40 menit (dengan 14 minggu per semester).

Dalam penulisan dan menyelesaikan Modul ini, penulisan banyak mendapat bimbingan

dan saran dari berbagai pihak dan secara khusus dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua serta Saudara tercinta yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan selama

penulis menyelesaikan penulisan modul Character Building ini.

2. Orang yang saya cintai dan sayangi yaitu calon suami saya yang selalu memberikan dorongan dan motivasi bagi saya selama penyelesaian Modul ini.

3. Kepada Rekan-rekan dan Sahabat baik berada didalam maupun diluar lingkungan AMIK Bina

Sarana Informatika yang telah memberi kritik, komentar maupun saran yang membangun untuk perbaikannya, penulis mengucapkan terima kasih. Saran dan kritik yang sangat membantu dan berguna adalah untuk penyelesaian isi dari modul ini.

Semoga atas izin dan hidayah ALLAH SWT, Modul ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi diri Saya pribadi dan dapat memberi sumbangan ilmu bagi mereka yang memerlukannya, dengan harapan akan ada pula pandangan-pandangan dan saran-saran perbaikan untuk dimasa yang akan datang.

Page 3: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin

Pontianak, 22 Agustus 2013

Nurmalasari, SE, MM

Page 4: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

i

iii

BAB I

BAB II

BAB III

MENGENAL DIRI SENDIRI

1.1 Pengertian Mengenal Diri

1.2 Manfaat dan Tujuan Mengenal Diri

1.3 Cara Mengenal Diri

1.4 Tanda Pengenalan Diri

LATIHAN

DESKRIPSI DIRI

2.1 Kekuatan Deskripsi Diri

2.2 Metode Deskripsi Diri

2.3 Mengenal Kepribadian, Watak dan Temperamen

2.4 Mengenal Bakat

2.5 Mengenal Adversity dan Spiritualitas

LATIHAN

MENGEMBANGKAN DIRI

3.1 Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri

3.2 Cara Mengembangkan Diri

3.3 Definisi Adversity Qoutient (AQ)

LATIHAN

1

2

3

5

6

12

13

17

21

25

28

29

29

31

32

Page 5: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

BAB IV

BAB V

BAB VI

MOTIVASI, SIKAP DAN PERILAKU SOSIAL

4.1 Pengertian Motivasi

4.2 Cara Memotivasi Diri

4.3 Jendela Johari

LATIHAN

LINGKUNGAN SOSIAL

5.1 Pengertian Lingkungan Sosial

LATIHAN

INTERAKSI SOSIAL

6.1 Pengertian Interaksi Sosial

6.2 Pengertian Nilai

6.3 Pengertian Norma

6.4 Konflik Sosial

LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

33

37

39

41

42

45

46

49

51

54

56

57

Page 6: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

MENGENAL DIRI SENDIRI

Mengenal diri sendiri merupakan langkah baik dan pertama dalam usaha membangun relasi yang baik dengan diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri berarti kita tahu siapa kita sebenarnya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada kita. Untuk mengenal diri sendiri, kita dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku”? pertanyaan ini merupakan awal yang baik untuk mencari jawaban tentang rahasia diri sendiri. Walaupun pertanyaan “siapakah aku” dapat didekati dari banyak sudut pemahaman, seperti:agama, filsafat, antropologi, psikologi, budaya, dan sebagainya, namun umumnya pertanyaan tersebut lebih dikenal sebagai pertanyaan filosofis tentang manusia, yang melahirkan sederetan pertanyaan mendasar yang lain, seperti: dari mana asalnya manusia itu, mau kemana dia sudah mati, apa makna hidupnya didunia ini, apa arti kematian bagi manusia, dan sebagainya. Dalam bahan ini, pertanyaan “siapakah aku” lebih banyak didekati dari sudut pandang psikologis, dan tidak dimaksud atau didekati sebagai pertanyaan filosofis, sehingga pemahaman yang ingin dicapai juga bukanlah terutama pemahaman filosofis tentang manusia. Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini dapat menjadi pendorong untuk mencari tahu lebih banyak tentang diri sendiri (dari segi fisik dan psikis), sebagaimana dialami secara nyata dalam hidup keseharian. “Kenali dirimu” merupakan topik pembuka dari pokok bahasan pertama “mengenal diri sendiri”. Judul ini merupakan penegasan tentang apa yang penting dan pertama kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Ungkapan yang bernada imperatif itu lebih dikenal sebagai berasal dari seorang filsuf Yunani Kuno, bernama Socrates. Ungkapan “Kenalilah Dirimu” menyampaikan pesan yang sangat menantang kepada kita, agar kita sesuai dengan keistimewaan yang ada pada kita mau terus berusaha mencari tahu tentang rahasia diri kita sendiri, tentang kebenaran yang terkandung didalamnya. Walau ungkapan tersebut tidak kita dalami seluas dan sedalam yang dimaksud oleh socrates, namun ungkapan tersebut tetap relevan bagi kita. Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang membuat orang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng. A. Pengertian Mengenal Diri Manusia merupakan sebuah pertanyaan besar baginya sendiri. Ada ungkapan yang mengatakan “manusia sebuah misteri”. Ungkapan ini ada benarnya, karena dalam ungkapan tersebut terkandung pengertian bahwa manusia bukan sesuatu yang dapat habis atau selesai dibahas. Walau ada cukup banyak ilmu yang membahas manusia dari berbagai seginya, namun siapakah siapakah manusia itu tetap tak bisa terungkapkan seluruhnya. Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya (style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (PQ).

Page 7: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

“Mengenal diri” tidak dimaksud mengenal segalanya tentang diri, sebagaimana telah dikatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Mengenal diri di sini lebih baik dimengerti sebagai suatu keberhasilan seseorang memahami hal-hal pokok dan penting tentang realitas dirinya, baik dari segi fisik maupun psikis, serta hal-hal penting lain yang berkaitan dengan itu sebagaimana dialami dalam kehidupan nyata sehari-hari. Pemahaman ini merupakan landasan penting bagi penentuan atau pengambilan sikap yang tepat dan benar dalam memandang dan memperlakukan diri sendiri. Mengenal diri berarti memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya. B. Manfaat dan Tujuan Mengenal Diri Tujuan atau manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas mulia manusia untuk mengembangkan dirinya. Cara berada khas manusia adalah bereksistensi, yang secara terus-menerus berada dalam proses menjadi diri sendiri. Manusia adalah sesuatu yang “sudah” dan sekaligus “belum”, yang “faktual” dan yang “potensial”; suatu realitas yang masih harus dibentuk terus-menerus, tanpa henti, tanpa akhir. Disamping kenyataan faktualnya yang sekarang, manusia terbuka untuk banyak kemungkinan (potensial) dimasa depan. Kita sedang berada pada suatu titik dalam rentangan yang panjang antara yang sudah dan yang belum, antara masa lalu dan masa depan. Dalam rangka mewujudkannya yang masih potensial itu, disitulah manusia berperan. Maka bagaimana wujudnya, kecepatannya, mutunya, dan sebagainya, sangat ditentukan oleh peran yang dimainkan seseorang dalam merealisirnya. Usaha merealisir kemungkinan-kemungkinan (mewujudkan atau mengembangkan dirinya) harus didasarkan pada kenyataan faktual dirinya. Data faktual ini berfungsi sebagai pengarah. Perkembangan seseorang bukanlah perkembangan sembarangan, tanpa landasan dana rah yang jelas. Keberhasilan seseorang mewujudkan hal tertentu dalam dirinya (sebagai dokter, peneliti, guru dan sebagainya) tidak lain karena apa yang dia miliki secara potensial sekarang direalisir dengan bantuan arahan dari apa yang sudah dia miliki sebelumnya. Selain sebagai arahan, data faktual diri sesorang berfungsi juga sebagai pembatas, dengannya tidak semua kemungkinan dapat diwujudkan. Seseorang yang kakinya cacat tidak akan bisa menjadi seorang pemain bola kaki yang handal. Keadaan dirinya membatasinya untuk merealisir kemungkinan itu. Maka orang itu pun tidak perlu bermimpi untuk menjadi pemain bola kaki yang profesional. Manfaat dan tujuan mengenal diri: 1.Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya. 2.Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya. 3.Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya. Salah satu manfaat praktis dari mengenal diri adalah memungkinkan seseorang berkenalan akrab dengan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakat pribadinya. Ini amat membantu bagi seseorang dalam kehidupannya dan dapat mencegahnya, misalnya, dari memilih bidang studi atau pekerjaan yang secara interen tidak sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang Tuhan anugerahkan kepadanya.

Page 8: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Hal itu sangat berharga bagi seseorang untuk memahami bahwa ia tidak berdiri sendiri secara teologis. Ini penting, karena dapat membantu seseorang untuk memahami; tak peduli betapa berkuasa atau tingginya status seseorang dalam hidup ini.ada banyaknya kejadian dalam kehidupan di mana orang tidak mempunyai kontrol. Tetapi, yang lebih penting adalah nilai rohani dari pengenalan diri, di mana orang yang mengenal diri sangat kecil kemungkinannya untuk berkubang dalam kesombongan, kebanggaan, yang tak sepatutnya. Orang yang berhubungan erat dengan dirinya sendiri dan Tuhannya, jauh lebih baik dalam memperbaiki aspek dirinya yang dapat diperbaiki, dan yang memang memerlukan perbaikan. Ia lebih dapat menilai kelemahan-kelemahan dan kekuatannya, dan bersyukur atas nikmatnya. Pengenalan diri adalah suatu sistem yang sangat efektif bagi perbaikan diri. Manfaat dari pengenalan diri adalah seseorang dapat mengetahui bahwa ia ciptaan Tuhan yang amat berharga, dapat mengenal karakteristik-karakteristik yang eksklusif, yang memungkinkan orang melihat dengan jelas siapa mereka, dapat memahami bahwa kita tidak diciptakan secara kebetulan. Apabila kita merenung secara mendalam tentang diri kita sendiri, kita akan sampai pada suatu kesimpulan yang tak terelakkan bahwa Tuhanlah yang menciptakan semua, dan kita tidak mungkin menjadi ada dengan sendirinya. Melalui pengenalan diri kita mampu memupuk dan mengembangkan kesadaran diri kita. Bila tidak demikian maka faktor-faktor luar dapat mempengaruhi kita dalam cara-cara yang tak dapat kita kendalikan. Dan melalui pengenalan diri juga dapat memahami bahwa segala sesuatu kecuali manusia mempunyai watak fitriah yang tak dapat berubah.

C. Cara Mengenal Diri Mengenal diri tidak lepas dari usaha yang disengaja, seperti yang sedang kita lakukan sekarang ini. Kita dapat mengenal diri sendiri dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dengan bantuan teman dan pengalaman beraneka ragam tentang diri sendiri dalam beradaptasi dengan lingkungan.

1. Melalui sejarah perkembangan diri Kita dapat mempelajari uraian mengenai sejarah perkembangan manusia, seperti evolusi perkembangan fisik manusia. Di situ kita mendapat pemahaman tentang banyak hal mengenai diri kita, bukan saja menyangkut perkembangan fisik manusia melainkan juga perkembangan peradabannya, sebagai hasil dari perpaduan perkembangan baik fisik maupun psikisnya.

2. Melalui penulusuran bakat dan kepribadian Kita juga dapat mengenal diri melalui cara penulusuran bakat dan kepribadian. Terdapat beberapa tipe kepribadian dengan ciri-cirinya yang khas. Setiap orang, selain merupakan perpaduan dari beberapa tipe, juga memiliki sifat-sifat tertentu yang dominan sehingga dapat digolongkan pada tipe tertentu. Sifat-sifat khas ini akan mewarnai penampilan seseorang dalam hidupnya, menyertai seseorang dalam berhadapan dengan lingkungannya, kejadian-kejadian yang melibatkannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Begitu juga sifat-sifat khas ini dapat ikut menentukan keberhasilan dan kegagalan seseorang. Melalui metode penulusuran bakat, seseorang dapat dengan baik mengetahui bakat-bakat dominannya, yang sering menjadi pedoman dalam penerimaan tugas serta tanggungjawab yang akan diembannya.

3. Melalui pengalaman sehari-hari Pengalaman-pengalaman nyata juga dapat mendai jalan untuk mengenal diri sendiri. Kesabaran atau ketidaksabaran dalam antrian, kesidaan untuk mengalah, kegigihan dalam mewujudkan cita-cita, ketekunan dalam tugas, kesetiaan menepati janji, kepekaan terhadap lingkungan, dan sebagainya. kita dapat melihat diri sendiri dengan meninjau kembali pengalaman-pengalaman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Page 9: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

4. Melalui kebersamaan dengan orang lain Kita dapat juga mengenal diri sendiri melalui kebersamaan dengan orang lain. Kita dapat meneropong diri dengan membandingkannya dengan orang lain. Dengan itu kita dapat melihat persamaan dan perbedaan kita dengan orang lain, yang sekaligus memperlihatkan kekhususan diri kita.

5. Melalui kaca mata orang lain Selain beberapa cara yang telah dikemukakan, kita juga dapat mengenal diri melalui “kaca mata” orang lain, teman, sahabat, dan orang-orang lain yang dekat dengan kita, mengenai bagaimana kesan dan penilaian mereka terhadap diri kita. Kadang-kadang orang lain objektif mengenal dir kita dari pada kita sendiri.

6. Melalui refleksi pribadi Cara yang tidak kalah baiknya untuk mengenal diri sendiri adalah dengan melakukan refleksi pribadi tentang diri sendiri. Cara ini bisa dialkukan kapan kita mau, kapan kita bisa ambil waktu khusus tanpa mengganggu jadwal penting lain. Ada cukup banyak orang yang melakukan hal ini dalam bentuk retret atau rekoleksi, tafakur, atau bentuk rohani lainnya. Terserah mana yang dirasakan paling cocok untuk dirinya sendiri. Demikianlah ada bermacam-macam cara yang terbuka bagi kita dalam usaha mengenal diri sendiri. Perpaduan dari berbagai cara itu dapat memberi kita pemahaman yang semakin baik tentang diri kita. Pemahaman yang semakin baik terhadap diri sendiri akan membantu dalam rangka menerima dan mengembangkan diri sendiri. Kepribadian, Watak dan Temperamen.

A. Pengertian 1. Kepribadian

Kepribadian adalah totalitas kejiwaan seseorang menanpilkan sisi yang didapat dari keturunan (orang tua dan leluhur) dan sisi yang didapat dari pendidikan, pengalaman hidup, dan lingkungan. “Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menenntukan tingkah-laku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.”(G. Allport) Organisasi dinamis: maksudnya bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah meskipun ada suatu sistem organisasi yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian kita. Psikofisik: maksudnya organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisahkan) dalam suatu kesatuan. Menentukan: menunjukkan bahawa kepribadian mengandung kecendrungan-kecendrungan determinasi yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu. Karakteristik (khas,unik): menunjukkan sifat individualis. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, yang berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan: kepribadian menghubungkan/mengantarai individu dengan lingkungan fisiologisnya (yang kadang-kadang menguasainya). Disini kepribadian mempunyai fungsi adaptasi dan menentukan.

2. Watak Watak sebagai totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap perangsang.(G. Ewald). Secara teoritis dia membedakan antara watak yang dibawa sejak lahir dan watak yang diperoleh.

Page 10: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

a. Watak yang dibawa sejak lahir, yaitu: Aspek yang merupakan dasar daripada watak, sangat berhubungan dengan keadaan fsiologis, yakni kualitas susnan syaraf pusat.

b. Watak yang diperoleh, yaitu: Watak yang telah dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman dan pendidikan. Membentuk watak harus dimulai sejak bayi dalam kandungan karena sejak genetik bayi dapat “mewarisi” sifat dan sikap orang tuanya (keturunan dan leluhurnya), dalam wujud juga bakat, kecerdasan, dan temperamen., melalui pendidikan, pengalaman, dan perjalanan hidup, membentuk watak harus dilakukan secara terus menerus, berkesinambungan dan berkelanjutan, serta pada tingkat sosial setingi apa pun (character building is a never ending process). Untuk itu sebagai orang tua (terutama ibu) merupakan suatu keharusan mendidik anak-anaknya dengan hal-hal yang baik dimulai sejak bayi dalam kandungan, masa balita, meniti remaja, sampai dengan akhir hayat. Upaya pembentukan watak harus dilanjutkan. Adapun dasar pemikiran pembentukan watak yaitu: Membentuk watak dengan pendekatan bottom up. Pendekatan yang menggunakan jalur dari bawah keatas dan diawali dari diri sendiri harus dirancang dengan sebaik-baiknya. Dalam penjabarannya kita gunakan suatu falsafat yang dijabarkan melalui tiga landasan operasional yang akan menjadi acuan.

1. Falsafah Mengembangkan pribadi secara utuh menjadi seorang warga negara, wiraswasta, maupun aparat pemerintah yang dapat diandalkan. Tumpuan dari pengembangan pribadi adalah Iman dan Taqwa, dengan himbauan untuk menjalankan agama (sesuai yang dipahami) secara benar dan sungguh-sungguh, konsisten dan dengan menerapkan upaya membentuk watak secara bottom up.

2. Landasan operasioanal a. Menumbuhkembangkan kehidupan pribadi yang utuh, menyeluruh, dan mantap dalam

kaitannya antara pribadi, keluarga maupun lingkungan melalui “pembinaan ketahanan secara bottom up”.

b. Mengembangkan pemikiran, sikap, dan perilaku dengan memadukan IQ, EQ, dan SQ untuk menerapkan AQ.

c. Membina Kinerja Pribadi “Pembinaan Keberhasilan secara Seimbang” sehingga diperoleh keberhasilan kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan profesi.

3. Hasil Dengan “Menemukan dan membangun Jati Diri”, yang berarti kembali pada fitrah, kita mampu membuka mata hati, sehingga tuntutan Illahi yang terpancarkan melalui Ruh atau Rohul kudus (bagi yang beragama nasrani) dapat terpancar dengan baik serta memberi warna pada pemikiran, sikap dan perilaku kita. Membangun jati diri yang merupakan langkah awal dari upaya berkesinambungan, berkelanjutan dan tiada hentinya membentuk watak akan memampukan kita mengembangkan 5 prinsip atau sikap dasar yaitu: Jujur, Terbuka, Berani Mengambil Risiko dan Bertanggung Jawab, Memenuhi Komitmen, dan Kemampuan Berbagi/Sharing

3. Memahami Temperamen. “Temperamen dilihat sebagai disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis atau fsiologis dan karenanya sedikit sekali mengalami modifikasi di dalam perkembangan.” Menurut allport : Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan

Page 11: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

suasana hatinya, segala cara dari pada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan. Menurut G. Ewald: “Temperamen adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.” Ada empat jenis temperamen :

1. Sanguinis. Ditandai dengan sifat:hangat, meluap-luap, lincah, bersemangat dan pribadi yang “menyenangkan.” Pada dasarnya mau menerima. Pengaruh/kejadian luar dengan gampang masuk ke pikiran dan perasaan, yang membangkitkan respons yang meledak-ledak. Perasaan lebih berperan dari pada pikiran refleksif dalam membentuk keputusan. Orang sanguinis sangat ramah kepada orang lain, sehingga dia biasanya dianggap seorang yang sangat ekstrovert. Kekuatan : Emosi: kepribadian yang menarik, suka berbicara, menghidupkan situasi, rasa humor yang hebat, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, periang dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos, hidup dimasa sekarang, mudah diubah, berhati tulus, selalu ceria. Di pekerjaan: sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat di permukaan, kreatif dan inovatif, punya energi dan antusiasme, mengilhami orang lain untuk ikut, mempesona orang lain untuk bekerja. Sebagai teman: mudah berteman, mencitai orang, suka dipuji, tampak menyenangkan, dicemburui orang lain, bukan pendendam, cepat minta maaf, mencegah saat membosankan, suka kegiatan spontan. Sebagai orang tua: membuat rumah menyenangkan, menjadi teman bagi anak-anak, mengubah bencana menjadi humor, merupakan pemimpin sirkus.

Kelemahan: Tidak ada tindak lanjut, orang tanpa kesalahan (mereka tidak benar-benar percaya bahwa mereka punya kesalahan besar), mereka tidak benar-benar menerima diri secara serius, suka bicara banyak, mementingkan diri sendiri, punya ingatan yang belum dikembangkan, tidak tetap pikiran dan pelupa, menyela dan menjawab untuk orang lain, tidak tertib dan tampak dewasa.

2. Koleris. Seorang choleris tampil hangat, serba cepat, aktif, praktis, berkemauan keras, sanggup mencukupi keperluannya sendiri, dan sangat independen. Dia cenderung tegas dan berpendirian keras, dengan gampang dapat membuat keputusan bagi dirimya dan bagi orang lain. Seperti seorang sanguinis, seorang choleris adalah seorang ektrovertnya seorang sanguinis. Seorang choleris hidup dengan aktif. Dia tidak butuh digerakkan dari luar, malah mempengaruhi lingkungannya dengan gagasan-gagasannya, rencana, tujuan, dan ambisi-ambisinya yang tak pernah surut. Kekuatan: Emosi: berbakat memimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan, harus memperbaiki kesalahan, berkemauan perubahan, harus memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional dalam bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, bisa menjalankan apa saja. Dipekerjaan: berorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisasi dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan, menekankan hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan. Sebagai teman: tidak terlalu perlu teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau memimpin dan mengorganisir, biasanya selalu benar, unggul dalam keadaan darurat.

Page 12: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Sebagai orang tua: memberikan kepemimpinan kuat, menetapkan tujuan, memotivasi keluarga sebagai kelompok, tahu jawaban yang benar, mengorganisir rumah tangga. Kelemahannya: Tuan tanpa salah (orang lain yang salah), pekerja keras (terlalu), harus terkendali, tidak ahu bagaimana cara menangani orang lain.

3. Melankolis. Si melankolis adalah seorang yang paling “kaya” diantara semua temperamen. Dia seorang analisis, suka berkorban, bertipe perfeksionis dengan sifat emosi yang sangat sensitif. Tidak seorang pun yang dapat menikmati keindahan karya seni melebihi seorang melankolis. Sebenarnya dia mudah menjadi introvert, tetapi ketika perasaannya lebih dominan, dia masuk ke dalam bermacam-macam keadaan jiwa. Kadang-kadang mengangkatnya pada kegembiraan yang tinggi yang membuatnya bertindak lebih ektrovert. Akan tetapi pada saat lain dia akan murung dan depresi, dan selama periode ini dia menarik diri (withdrawn), dan bisa menjadi seorang yang begitu antagonistis (bersifat bermusuhan). Kekuatan : Emosi: mendalam dan penuh pikiran, analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artistik atau musikal, filosofis dan puitis, menghargai keindahan, perasa terhadap orang lain, suka berkorban, penuh keasadaran, idealis. Dipekerjaan: berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian, gigih dan cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapi, ekonomis, melihat masalah, mendapat pemecahan kreatif, perlu menyesuaikan apa yang dimulai, suka diagram, grafik, bagan, dan daftar. Sebagai teman: hati-hati dalam berteman, puas tinggal dilatar belakang, menghindari perhatian, setia dan berbakti, mau mendengarkan keluhan, bisa memecahkan masalah orang lain, sangat memperhatikan orang lain, terharu oleh air mata belaskasihan, mencari teman hidup ideal. Sebagai orang tua: menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan benar, menjaga rumah selalu rapi, merapikan barang anak-anak, mengorbankan keinginan sendiri untuk yang lain, mendorong inteligensi dan bakat. Kelemahan: Mudah tertekan, punya citra diri rendah, suka menunda-nunda, mengajukan tuntutan yang tidak realistis kepada orang lain.

4. Phlegmantis. Si phlegmatis adalah seorang yang hidupnya tenang, gampangan, tak pernah merasa terganggu dengan suatu titik didih yang sedemikian tinggi sehingga dia hampir tak pernah marah. Dia adalah seorang dengan tipe yang mudah bergaul, dan paling menyenangkan diantara semua temperamen. Phlegmantis berkaitan dengan apa yang dipikirkan oleh Hippocrates mengenai cairan dalam badan yang menghasilkan yang “tenang.” “dingin,” “pelan,” temperamen yang memiliki keseimbangan yang baik. Baginya hidup adalah suatu kegembiraan, dan kadang menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dia begitu tenang dan agak diam, sehingga tak pernah kelihatan terhasut, bagaimana pun keadaan sekitarnya. Kekuatan: Emosi: rendah hati, mudah bergaul dan santai, diam, tenang, sabar, seimbang, konsisten, cerdas, simpatik dan baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, serba guna.

Page 13: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Di pekerjaan: cakap dan mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemampuan administratif, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, baik di bawah tekanan, menemukan cara yang mudah. Sebagai teman: mudah diajak bergaul, menyenangkan, tidak suka menyinggung, pendengar yang baik, selera humor yang menggigit, suka mengawasi orang, punya banyak teman, punya belaskasihan dan perhatian. Sebagai orang tua: menjadi orang tua yang baik, menyediakan waktu bagi anak-anak, tidak tergesa-gesa, bisa mengambil yang baik dari yang buruk, tidak mudah marah. Kelemahan: Seperti tidak ada masalah, melawan perubahan, tampaknya malas, punya kemauan baja yang tenang, tampaknya tidak berpendirian.

Apa profil kepribadian/temperamen saya? Bacalah sifat-sifat berikut dan tandailah setiap sifat dengan melingkari angka 10 untuk sifat-sifat yang paling jelas tampak dalam diri anda, dan angka 1 untuk sifat-sifat yang paling kurang tampak dalam diri anda. Kemudian jumlahkan. Sanguinis Kholeris Periang, ramah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mantap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mudah patuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berdiri sendiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tulus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Produktif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sikap Positif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hangat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Praktis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cerewet 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Orientasi ke tujuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bersemangat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Optimis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jarang cemas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rela ambil resiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berbelas kasihan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Percaya diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dermawan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rela memimpin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak disiplin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tak mudah bersimpati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mudah terpengaruh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak memahami org lain1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Gelisah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Memasakan peraturan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak teratur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak suka memuji 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tdk bertanggung jwab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suka menguasai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Terus terang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mau menang sendiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ingin menonjol 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ingat diri sendiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Membesarkan masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bangga diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penakut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Licik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak produktif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kejam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Nilai ........../200 ........... % Jumlah Nilai ........../200 ............ % Melankholis Phlegmantis Berbakat Alam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tenang, pendiam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suka menganalisis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mudah bergaul 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perfeksionis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mudah disenangi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bertindak sesuai nurani 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Diplomatis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Efisien, teratur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai estetika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dipercaya, statbis, kuno 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 14: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Idealis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Praktis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perasa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Segan memimpin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suka berkorban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suka melucu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Disiplin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak punya motivasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pemurung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak bergairah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berpikir negatif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Menghindari konflik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suka kritik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pengamat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Menentang perubahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Egois 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Terlalu sadar diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kikir/pelit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sukar diduga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keras kepala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pendendam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berhati-hati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kurang percaya diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sulit memutuskan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak ramah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Takut mengembil resiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Teoritis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kuno 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Nilai ........../200 ........... % Jumlah Nilai ........../200 ............ %

Untuk setiap jenis temperamen, jumlahkan angka-angka yang telah Anda lingkari, lalu dibagi

200, kali 1oo. Hasil itu menunjukkan bahwa dari keseluruhan sifat-sifat yang terkandung dalam

temperamen tersebut, anda memiliki sekian persen diantaranya.

Kalau mau tahu persentasi setiap temperamen yang anda miliki (dari keseluruhan empat

temperamen), pertama: jumlahkan semua hasil prosentasi dari empat temperamen, lalu prosentasi

dari setiap temperamen bagikan dengan jumlah keseluruhan tadi, dan kalikan 100. Lakukan hal

yang sama untuk setiap jenis temperamen. Hasilnya memperlihatkan perbandingan prosentasi

keempat temperamen dalam diri Anda.

Mengenal Bakat A. Pengertian Bakat Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Unsur rohani ini dapat atau tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan di luar diri seseorang (lingkungan), & didukung oleh keinginan kuat yang dimiliki oleh orang itu untuk mengembangkan atau tidak mengembangkannya. Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi. Kalau personality dipahami sebagai totalitas manusia yang unik, maka bakat merupakan salah satu dari personality itu. Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang sudah betul-betul nyata dengan jelas. Bakat lebih sebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan. Kita tidak dengan sendirinya mengetahui bakat kita, walau sebenarnya kita memilikinya, dan dapat mewujudkannya ketika kita menggali dan mengembangkannya. Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (atau tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan sukses (atau tidak pernah sukses). B. Kecerdasan Sebagai Bakat Jenis kecerdasan:

Page 15: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

1. Kecerdasan liguistik Adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Ini merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara. Org yg cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, menyakinkan org, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata2 yg diucapkannya. Kadang2 mereka mahir dalam hal2 kecil, sebab mereka mampu mengingat berbagai fakta. Mereka gemar membaca, dapat menulis dengan jelas dan dpt mengartikan bahasa tulisan secara jelas.

2. Kecerdasan logis-matematis Adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram computer. Ciri-ciri org yg cerdas secara logis matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis.

3. Kecerdasan spasial Adalah kecerdasan yg mencakup kemampuan berpikir dalam gambar serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual. Org dengan tingkat kecerdasan spasial yg tinggi hamper selalu mempunyai kepekaan yg tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan bgt hidup.

4. Kecerdasan musical Adalah kecerdasan yg ditandai dengan kemampuan untuk menyerap, menghargai dan menciptakan irama dan melodi. Dimiliki oleh org yg peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik.

5. Kecerdasan kinestetik-jasmani Adalah kecerdasan fisik yang mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dalam menangani benda. Memiliki keterampilan menjahit. Mereka juga menikmati kegiatan fisik seperti berjalan kaki, menari, berlari, berenang. Mereka adalah org2 yg cekatan. Indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu.

6. Kecerdasan antarpribadi Adalah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan org lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk menyerap dan tanggap terhadap suasana hati dan hasrat org lain. Bisa mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab social yg besar. Mereka mempunyai kemampuan untuk memahami org lain dan melihat dunia dari sudut pandang org yg bersangkutan.

7. Kecerdasan intrapribadi Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri dan percaya kepada diri sendiri. Anak-anak dengan kecerdasan intrapribadi tinggi umumnya lebih suka bermain sendiri, berkehendak kuat, dan tidak mudah dipengaruhi maupun diatur, bahkan mungkin kerap kali dicap keras kepala atau pemberontak. Padahal, yang sebenarnya diinginkan oleh anak-anak ini adalah melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri.

Test bakat/kecerdasan Dibawah ini dicantumkan daftar kuesioner yang dapat di gunakan untuk memeriksa kecerdasan yang kita miliki. Berilah suatu tanda di depan pernyataan yang sesuai dengan diri anda. Jumlahkanlah pilihan anda untuk setiap jenis kecerdasan. a. Kecerdasan Linguistik

Tulisan-tulisan sangat penting bagi saya

Saya dapat mendengar kata-kata di kepala saya sebelum saya membaca, berbicara atau menulis

Saya mendapatkan lebih banyak dari mendengarkan radio atau kaset daripada menonton film

Saya tidak mengalami kesulitan dalam permainan kata seperti scrable, anagram,Dll

Page 16: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Saya senang menghibur diri sendiri atau orang lain dengan lelucon, sajak, lucu lucuan atau permainan kata

Orang lain sering meminta saya untuk menjelaskan makna kata dalam tulisan atau pembicaraan saya

Saya lebih senang pelajaran bahasa, studi sosial, sejarah, lebih mudah daripada matematika, dan ilmu alam

Saya lebih senang membaca kata-kata di papan reklame daripada pemandangan

Dalam percakapan saya sering mengungkapkan segala sesuatu yang pernah saya baca atau dengar

Saya pernah menulis karangan yang amat saya banggakan yang mndapat pengakuan/pujian dari orang lain

Jumlah b. Kecerdasan Logis-Matematis

Dengan mudah saya dapat menghitung angka-angka dalam benak saya

Matematika dan sains merupakan pelajaran favorit saya

Saya senang permaianan logika atau permainan yang menggunakan matematis

Saya suka mengadakan percobaan kecil-kecilan, saya menyenaangi perobaan fisika, matematika

Saya suka mencari pola keteraturan, atau urutan logis dari sesuatu

Saya menaruh minat atas perkembangan baru dalam sains

Saya berpendapat bahwa hampir segala sesuatu mempunyai penjelasan yang masuk akal

Kadang-kadang saya berpikir dalam konsep yang jelas, abstrak, tanpa kata, tanpa gambar

Saya sering salah dalam penalaran yang diakatakan orang

Saya lebih suka bla segala sesuatu sudah diukur, dikelompokan, dianalisis, dikuantifikasikan dengan teratur

Jumlah c. Kecerdasan Spasial

Saya sering melihat gambar visual yang jelas dalam keadaan mata tertutup

Saya peka terhadap warna

Saya sering menggunakan camcorder/camera untuk merekam apa yang saya lihat di sekitar saya

Saya gemar mengerjakan puzzle, maze dan teka-teki visual lainnya

Saya mengalami mimpi yang begitu nyata di malam hari

Biasanya, saya cepat mengenali jalan di wilayah yang tidak saya kenali

Saya suka menggambar atau mencoret-coret

Bagi saya, matematika bangunan ruang lebih mudah daripada aritmatik

Saya dapat dengan mudah melihat sesuatu dari pandangan helikopter view

Saya lebih suka melihat bahan bacaan yang banyak gambarnya

Jumlah

Page 17: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

d. Kecerdasan Fisik-Kinestetik

Saya melakukan salah satu kegiatan olahraga secara teratur

Saya tidak betah duduk diam untuk berlama-lama

Saya suka bekerja dengan kedua tangan saya dalam kegiatan kongkrit, seperti menjahit, merakit, dll

Sering ide terbaik saya muncul kalau saya berada di luar rumah, berjalan-jalan, joging/ ketika berolahraga

Sering kali saya menghabiskan waktu luang di luar rumah

Seringkali saya menggunakan gerak-gerik tangan atau bahasa tubuh lain ketika berbicara dengan orang lain

Saya suka menggambakan diri sendiri sebagai orang yang mempunyai koordinasi tubuh terbaik

Saya harus mempraktekan keterampilan baru bukan sekedar membaca atau menonton film tentang hal itu

Saya senang naik permainan yang mendebarkan, jetcoster atau iklim petualangan yang menegangkan

Saya harus menyentuh berbagai macam benda agar saya mengetahui lebih banyak tentang benda tsb.

Jumlah e. Kecerdasan Musikal

Jika bernyanyi suara saya terbilang merdu

Saya dapat membedakan nada musik yang fals

Saya sangat senang mendengar musik di radio, piringan, MP3, CD, atau kaset

Saya dapat memainkan salah stu alat musik

Hidup saya akan lebih sengsara bila tidak ada musik

Kadang-kadang tanpa sadar, saya melantumkan lagu iklan televisi atau lagu lain sewaktu saya berjalan-jalan

Dengan mudah saya dapat mengikuti irama musik dengan alat perkusi sederhana

Saya banyak mengenal melodi dari berbagai lagu dan karya musik

Kalau saya mendengar karya musik sebanyak satu/dua x, biasanya saya dapat menyenyikan kembali dgn baik

Saya sering mengetuk-ngetuk atau melantumkan melodi secara terpotong-potong sambil belajar atau lainnya

Jumlah f. Kecerdasan Antarpribadi

Saya sering diminta sebagai penasihat dari teman-teman dalam belajar, kehidupan, dlsb

Saya lebih menyukai olahraga berkelompok seperti sepakbola, basket, daripada perorangan berenang, lari

Saya cenderung mencari orang lain utk bersama memecahkan masalah daripada memecahkan masalah sendiri

Page 18: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Saya lebih suka bermain bersama utk mengisi waktu daripada bermain sendiri, seperti soliter, dsb.

Saya tertantang utk mengajari orang lain, atau kelompok orang tentang apa yang dapat saya kerjakan

Saya menganggap diri saya sebagai pemimpin ( atau orang lain menyebut saya pemimpin )

Saya senang berada bersama orang lain

Saya suka terlihat dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan pekerjaan, tempat ibadah, atau di kampus

Saya lebih suka menghabiskan waktu bersama orang lain daripada menyendiri

Saya mempunyai minimal tiga orang sahabat dekat

Jumlah g. Kecerdasan Intrapribadi

Saya secara teratur melakukan meditasi, merenung, utk memikirkan masalah kehidupan

Saya telah mengikuti sesi bimbingan atau seminar pengembangan pribadi utk lebih mengenal diri saya

Saya mempunyai pendapat yang membuat saya berbeda dengan orang lain

Saya mempunyai hobi atau minat khusus yang saya simpan rapat-rapat untuk diri saya sendiri

Saya mempunyai sasaran penting dalam hidup saya yang saya renungkan secara berkala

Saya mempunyai pandangan yang realistik tentang kelemahan dan kekuatan saya (dari feedback orang lain )

Saya lebih suka menghabiskan waktu sendirian di kesunyian daripada berkumpul bersama dalam kemewahan

Saya menganggap saya berkemauan keras dan berpikiran mandiri

Saya mempunyai buku harian atau jurnal utk merekam peristiwa kehidupan saya

Saya berwiraswasta atau sekurang-kurangnya amat ingin memulai usaha sendiri

Jumlah Setelah mengisi daftar pertanyaan diatas, lihatlah dalam kecerdasan mana Anda lebih unggul. Anda mungkin unggul di salah satu atau lebih kecerdasan, tapi yang jelas Anda memliki kecerdasan dengan campuran yang unik dari ke tujuh kecerdasan itu. Bandingkanlah hasil pemeriksaan di atas dengan hasil penelusuran lain tentang bakat atau kecerdasan anda. Hadapilah semuanya hasil-hasil itu dengan sikap yang bijak. Syukurilah dan tetaplah optimis menjalani kehidupan Anda! C. Hal-hal yang mempengaruhi Bakat

1. Unsur genetik bakat dan perkembangannya ditentukan oleh banyak hal, namun faktor genetik memegang peranan utama. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri yang dominan, segala tindakan dan pekerjaan, termasuk bakat, adalah yang berhubungan dengan

Page 19: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

masalah verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistis serta atletis.

2. Latihan Latihan merupakan hal terpenting kedua yang mempengaruhi bakat. Burung bisa terbang dengan baik, selain mempunyai genetik untuk terbang, dia pun harus belajar terbang. Sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah masih harus diasah melalui latihan. Kita baru dapat mengetahui seseorang berbakat atau tidak setelah benar-benar melakukan latihan sehingga yang berbakat akan cepat menguasai latihan itu, sedangkan yang tidak berbakat akan mengalami kesulitan.

3. Struktur tubuh Bentuk tubuh, struktur dan kondisi berbagai bagian tubuh seseorang juga ikut berpengaruuh pada bakat orang itu.

D. Pola hubungan bakat dan kreativitas 1. Anak yang berbakat tetapi tidak kreatif

Bakatnya tampak pada perilaku dalam periode yang singkat, kemudian terpendam. Hal itu terjadi pada anak berusia 3-5 tahun.

2. Anak yang berbakat & kreatif Pada anak ini tampak indikator kemudahan dalam melakukan berbagai hal. Pada periode ini perlu diberi dorongan yang baik, indikator tersebut tampak melimpah pada perilaku anak dan tidak terbatas pada pemberian reaksi atau tanggapan terhadap permintaan orang lain. Periode ini berlangsung dari usia 6 hingga 12 atau 13 tahun.

3. Remaja yang kreatif tetapi tidak berbakat Hal itu berlangsung pada usia 13-20 tahun dan terlihat pada bentuk-bentuk aktivitas yang kreatif, tetapi tidak sempurna. Misalnya dia terlibat dalam penulisan puisi atau cerita, atau menggagas kreasi-kreasi ilmiah. Baisanya kreasi-kreasinya itu tidak punya daya pikat yang tinggi.

4. Orang dewasa yang kreatif & berbakat Hal itu terjadi pada usia 20 tahun dan seterusnya, yang terlihat pada aktifitas yang kreatif dari mereka, dengan hasil yang lebih sempurna (optimal). Hasil-hasil karya mereka mengundang kekaguman orang, karena memang memiliki daya pikat yang tinggi.

E. Mengembangkan Bakat 1. Perlu mengetahui bakat a. Untuk mengetahui potensi diri ada cukup banyak orang yang terlambat atau sama sekali tidak mengetahui dengan baik bakat-bakat yang mereka miliki. Ibarat seseorang yang tidak sadar bahwa di dalam lemarinya sebenarnya tersedia barang miliknya sendiri, yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Ketika suatu kegiatan atau tantangan ditawarkan kepadanya, dengan cepat mengabaikannya karena berpikir bahwa dia tidak punya perlengkapan untuk itu. Padahal, kalau saja dia membongkar lemari tadi, dia akan menjadi salah seorang peserta yang sukses dalam kegiatan itu, karena ternyata perlengkapan yang diperlukan untuk mengikuti kegiatan tadi, tersimpan dengan baik dalam lemarinya. Tapi apa mau dikata, dia terlambat menyadarinya atau sama sekali tak pernah menyadarinya.

c. Untuk merencakan masa depan Masa depan perlu direncanakan, yang dalam pemilihan sasaran dengan segala tuntutannya harus dikaitkan dengan sumber daya yang tersedia. Pemahaman yang baik atas sumber daya yang dimiliki (atau yang mungkin dapat dimiliki) kita lebih mampu dan berani merencanakan masa depan kita. Melanjutkan studi atau kursus keterampilan, memilih tempat tinggal, menetapkan

Page 20: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

cita-cita, menentukan target, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan atas dasar pemahaman memadai atas bakat atau kemampuan potensial yang dimiliki. c. Untuk menentukan tugas atau kegiatan orang mau sukses dalam tugas atau kegiatan yang diikutinya. Oleh karena itu penentuan atau pemilihan tugas dan kegiatan yang akan kita laksanakan sebaiknya dikaitkan dengan bakat atau kemampuan yang kita miliki. Hal ini pasti membawa keuntungan bagi kita karena kita dapat lebih kreatif di dalamnya, dan hasilnya pun dapat lebih optimal, dibanding dengan kalau kita mengerjakannya tanpa ditopang oleh bakat dan minat yang cukup. 2. Cara mengembangkan bakat a. Perlu keberanian keberanian merupakan salah satu modal untuk sukses, tidak terkecuali bagi orang yang punya bakat sekali pun. Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memapukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab. Berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya.), berani bertarung, adalah wujud-wujud nyata dari keberanian. b. Perlu didukung latihan latiahn adalah kunci dari keberhasilan. Seperti telah dikatakan di atas bawah bakat justru baru kelihatan seusdah berlatih. Kemajuan pesat yang dicapai dalam latihan memperlihatkan bahwa orang itu memang berbakat di situ. Tetapi kemampuan ini akan tenggelam dan hilang manakala tidak diaktualkan melalu latihan. Dalam latihanlah bakat-bakat tadi menajdi nyata. Latihan di sini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik. c, Perlu didukung lingkungan Ada cukup banyak anak atau orang yang berbakat untuk salah satu atau beberapa bidang. Namun karena lingkungan tidak mendukung, maka bakatnya tidak punya kesempatan untuk berkembang. Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial lainnya, yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat. Dukungan dari semuanya ini sangat diperlukan. Oleh akrena itu, kalau kita ingin mengembangkan bakat-bakat kita, kita perlu memikirkan dukungan apa yang kita butuhkan. Lalu kita menginventarisir dukungan yang tersedia, apakah mencukupi atau belum, apakah perlu mencari tambahan dukungan, dalam bentuk apa? Baru sesudah itu kita memikirkan atau mengatur bagaimana memanfaatkan dukungan itu dengan baik. d. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat & cara mengatasinya Diatas sudah dikatakan bahwa pengembangan bakat sangat memerlukan dukungan lingkungan. Tetapi justru dukungan dari lingkungan inilah yang sering tidak memadai. Mungkin keluarga tidak mendukung, biaya tidak mencukupi, fasilitas tidak memadai, tempat tinggal dan lokasi tempat latihan berjauhan, atau kendala-kendala sosial lainnya. Di sini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian kita mulai memikirkan jalan keluar untuk mengatasi kendala-kendala itu. Ingat: “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Mengenal Adversity Adversity merupakan keteguhan, semangat, ketekunan, kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan . Ada 3 tipe Quitter, Campers dan Climbers 1. Quitter

Page 21: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Jumlah mereka cukup banyak. Mereka memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti di awal pendakian. Mereka meninggalkan impian-impian mereka dan memilih jalan yang mereka anggap lebih datar dan lebih mudah. Quitters bekerja sekedar ncukup untuk hidup, punya semangat yang minim, mengambil resiko sedikit mungkin, dan biasanya tidak kreatif (kecuali saat mereka harus menghindari tantangan yang besar). Dari segi hubungan-hubungan yang dibina, Quitters tidak perlu kesepian, karena mereka tidak akan kesulitan menemukan teman dengan dengan senang hati ikut menemani membuang-buang waktu atau bersama-sama menyesali pendakian yang mungkin dulu seharusnya mereka lakukan. Namun hubungan-hubungan ini dangkal saja karena tidak muncul komitmen-komitmen mengahadapi tantangan berat. Dalam menghadapi perubahan, quittes cenderung memberi reaksi klasik, yakni melawan atau lari menghindarinya. Mereka umumnya menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi, yang menyatakan bahwa sesuatu tidak bisa berjalan atau dilaksanakan. Lebih cepat keluar dari mulut mereka kata-kata seperti: “tidak tepat”, “tidak mau”, “mustahil”, “mana bisa”, “sudah terlambat”, “saya terlalu tua (muda, gemuk, pendek, tinggi, kurus, bodoh, laki-laki, perempuan, dan sebagainya)”. quitters tidak punya visi dan keyakinan akan masa depan dan kontribusi mereka sangat kecil. Mereka mempunyai kemampuan yang kecil atau bahkan tidak mempunyai sama sekali. Itulah yang menyebabkan mereka berhenti. Namun dengan bantuan, mereka dapat dibawa kemabali, dan dorongan inti mereka untuk mendaki bisa dinyalakan lagi. 2. Campers Jumlah mereka lumayan banyak. Mereka mendaki tidak seberapa tinggi, lalu berhenti dan mengakhiri pendakian mereka. Mereka mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah, yang dijadikan sebagai tempat tersembunyi dari situasi yang semakin tidak bersahabat. Berbeda dengan quitters, campers sekurang-kurangnya telah menanggapi tantangan pendakian. Mereka telah mencapai tingkat tertentu. Mereka mungkin telah mengorbankan banyak hal dan telah bekerja dengan rajin untuk sampai ke tempat di mana mereka kemudian berhenti. Pendakian yang tidak selesai itu oleh sementara orang dianggap sebagai “kesuksesan”. Namun sebenarnya, mereka sulit mempertahankan keberhasilan itu tanpa melanjutkan pendakiannya. Karena, yang dimaksud dengan pendakian adalah pertumbuhan dan perbaikan seumur hidup pada diri seseorang. 3. Climber Climbers adalah sebutan kepada orang yang seumur hidup membaktikan dirinya pada pendakian. Jumlah mereka sedikit dibandingkan dengan quitters dan campers. Tanpa menghiraukan latar belakang, keuntungan atau kerugian, nasib buruk atau nasib baik, mereka terus mendaki. Climbers adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental, serta hambatan lainnya menghalangi pendakian mereka. Hanya climbers-lah yang menjalani hidupnya secara lengkap. Untuk semua hal yang mereka kerjakan, mereka benar-benar memahami tujuannya dan bisa merasakan gairahannya. Mereka mengetahui bagaimana perasaan gembira yang sesungguhnya, dan mengenalinya sebagai anugerah dan imbalan atas pendakina yang telah dilakukan. Karena tahu bahwa mencapai puncak itu tidak mudah, maka climbers tidak pernah melupakan “kekuatan” dari perjalanan yang pernah ditempuhnya. Climbers sering merasa sangat yakin pada sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka. Keyakinan itu membuat mereka bertahan manakala gunung terasa menakutkan dan sulit ditaklukkan serta setiap harapan untuk maju mendapat tantangan yang hebat. Entah bagaimana, climbers yakin bahwa segala hal bisa dan akan terlaksana, meskipun orang lain bersikap negatif dan sudah memutuskan bahwa jalannya tidak mungkin ditempuh. Saat batu besar menghadang di jalan atau menemui jalan

Page 22: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

buntu, mereka mencari jalan lain; saat merasa lelah dan kaki sudah sulit diayunkan lagi, mereka melakukan intropeksi diri dan tetap bertahan. Dengan matang dan bijaksana mereka juga memahami bahwa kadang-kadang perlu mundur sejenak supaya dapat bergerak lebih maju lagi. Mundur adalah bagian alamiah dari pendakian. Para climbers menempuh kesulitan-kesulitan hidup dengan keberanian dan disiplin sejati. Mereka bisa memotivasi diri sendiri, memiliki semangat yang tinggi, dan berjuang mendapatkan yang terbaik dari hidup. Mengenali Sipiritualitas Aspek spiritualitas berhubungan dengan kehidupan manusia sebagai makhluk beriman. Demi lebih memahami konsekuensi hidup keagamaannya dalam kehidupan nyata. Introspeksi atas kualitas spiritual dengan form penghayatan hidup keagamaan Pertanyaan Penilaian Saya sangat percaya dan mengakui adanya Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Banyak kejadian di dunia ini diatur oleh Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sehari-hari saya selalu menggantungkan harapan kepada Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dalam kehidupan ini, setiap harinya saya selalu berdoa kepada Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kehidupan saya sehari-harinya mengikuti ajaran Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya selalu pergi ke Gereja, Mesjid, Kuil atau Pura setiap minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya selalu berdiskusi dengan keluarga dan teman tentang Tuhan/Agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selain ke Gereja/Mesjid/Kuil/Pura, saya berbuat baik kepada sesama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya selalu rajin mengikuti upacara2 keagamaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sejak kecil ayah/ibu saya selalu mengajari pelajaran agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Di waktu SD samai SMU saya senang mengikuti pelajaran agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya merasa sangat damai bila berada dekat dengan Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya mengakui bahwa saya sering berbuat baik sesuai ajaran agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya selalu menjaga hubungan baik dengan ayah, ibu & saudara 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya juga mempunyai hubungan baik dengan teman-teman di sekolah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlahkan dibagi ( / ) dengan 15 dan dikalikan ( X ) dengan 10 ............. / 15 ............ % Mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri sendiri: 1.Introspeksi diri

a. Merefleksikan diri pada saat-saat tertentu. b. Mengikuti tafakur, muhasabah, rekoleksi, retret, camping rohani, semedi, dan

sebagainya. c. Minta bantuan orang lain d. Belajar dari pengalaman

2.Mengendalikan diri Kita tidak boleh membiarkan diri diatur atau dikendalikan oleh naluri, keinginan dan desakan-desakan yang tidak terkontrol dari dalam diri sendiri, tetapi harus dapat mengendalikannya dengan ratio, akal sehat dan suara hati. 3.Membangun kepercayaan diri Benda-benda yang kita sentuh, rasakan, ukur, sering kali berlawanan dengan apa yang kita rasa atau percayai sebagai hal yang nyata. Bagaimana kita menginterpretasikan realitas atau bagaimana kita “melihat” dunia yang konkrit di sekitar kita, itulah yang penting. Dengan kata

Page 23: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

lain, kekuatan dan potensi kita untuk menjadi sehat dibentuk oleh cara-cara berpikir, baik negatif maupun positif otak kita sendiri. 4.Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan Tidak perlu semuanya, tapi mungkin ada hal tertentu dalam dirinya yang dapat kita contoh atau teladani. 5.Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri Berpikir positif tentang diri sendiri selain menambah kepercayaan diri juga dapat membuat seseorang merasa hidupnya bermakna. Berpikir seperti ini akan membuka peluagn bagi penerimaan dan pengembangan diri lebih lanjut dan sikap optimis pada diri sendiri harus didasarkan pada realitas diri kita sendiri. Bab 3 MENGEMBANGKAN DIRI Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri Arti mengembangkan diri adalah: Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada taraf kedewasaan sesungguhnya. Usaha besar ini merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai manusia, yang diberi akal budi Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri ini adalah: Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang dimiliki diri sendiri, (jasmani rohani), yang menghantar seseorang pada tingkat matang dewasa, yang membuat dia sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan dirinya, dunia, sesama dan Tuhan. Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya dan menggunakan daya dukung yang tersedia baginya. Cara Mengembangkan Diri 1.Mengenal dan menerima diri Cara untuk mengembangkan diri sendiri adalah dengan berusaha mengenal diri sendiri, lalu menerimanya sebagaimana adanya. Dalam pengenalan diri, kita diberi pemahaman memadai tentang keadaan diri kita yang sebenarnya beserta daya potensi yang kita miliki. Dalam penerimaan diri, kita diberi rasa bangga dan optimis tentang diri kita. Mengenal dan menerima diri, membuka pintu bagi usaha mengembangkan sendiri. 2.Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri Usaha mengembangkan diri adalah usaha yang disengaja, yang berlangsung tanpa henti. Hal itu tentu tidak mungkin terlaksana tanpa kemauan dan motivasi sebgaia penggeraknya. Usaha mengembangkan diri pasti menghadapi banyak tantangan. Tanpa kemauan keras, maka tantangan yang sedikit saja dapat mematahkan semangat seseorang. Kemauan keras tampak dalam kegigihan seseorang mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapinya dalam rangka mengembangkan dirinya. 3.Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka Ada bermacam-macam kemungkinan dan fasilitas yang terbuka bagi usaha-usaha mengembangkan diri sendiri, termasuk kesediaan mencari dan menggunakan dukungan dari orang atau pihak lain. Sering banyak waktu, peluang dan kesempatan, berlalu begitu saja, tanpa sempat kita memanfaatkannya. Kesempatan emas ini sering disia-siakan begitu saja.

Page 24: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

4.Belajar dari kesalahan Pengembangan diri sebaiknya disertai tindakan korektif, yakni perbaikan terus-menerus, ayng kadangkala disertai dengan tuntutan berat, seperti hukuman, tuntutan untuk melakukan sesuatu atau justru untuk tidak melakukan sesuatu(pengendalian diri). Pengalaman-pengalaman masa lalu, terutama kegagalan, merupakan masukan berharga untuk kemajuan berikutnya. Koreksi ini dapat kita lakuakn sendiri dan juga dengan bantuan orang lain. Hal penting disini adlah kesediaan kita untuk menerima kritik dan meresponnya secara positif. Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk konkrit pengembangan diri sendiri adalah: 1.Mental yang sehat Mental yang mudah beradaptasi dengan situasi dan lingkungan sekitarnya, yang ammpu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, mental kuat yang tidak mudah menyerah, tahan tekanan, menyukai tantangan, optimis dan sportif serta dapat memahami realitas secara semestinya. 2.Integritas diri Usaha membangun harmonisasi antara berbagai dimensi diri (fisik, psikis, dan sosial), serta mengoptimalkan realisasi dari potensi-potensi diri yang dimiliki, sehingga terwujudlah seorang pribadi yang matang dan seimbang. 3.Mandiri, kreatif, dan inovatif Kemampuan menentukan sikap; menata diri sendiri; dapat membuat penilaian kritis; dapat mengambil keputusan dan tindakan sendiri; mau belajar terus menerus; punya daya kreativitas memadai; ingin mencoba, menyukai dan terbuka untuk hal-hal baru. 4.Motivasi diri Suatu daya dorong senantiasa menjadi penggerak dalam setiap usaha mengembangkan diri sendiri. Motivasi inilah yang diharapkan dimiliki, yang senantiasa menyertai segala usaha untuk memajukan diri sendiri. Berkaitan dengan motivasi ini, disiplin diri menjadi penting, disiplin merupakan pendukung bagi motivasi. Keempat aspek di atas, merupakan satu rangkaian terpadu yang saling mendukung dan melengkapi. Untuk mengembangkan diri dengan baik mutlak dibutuhkan mental yang sehat. Pengembangan diri harus merupakan usaha untuk semakin mengintegrasikan diri sendiri, dengan membawa serta dimensi-dimensi dasariah diri ke arah perkembangan yang seimbang. Perkembangan diri justru semakin menampakkan wujudnya dengan meningkatkan kemandirian, jiwa kreatif dan semangat inovatif seseorang dalam menjalankan hidupnya. Membangun mental yang sehat, mewujudkan integritas diri, hidup mandiri, kreatif dan inovaatif, hanya mungkin terlaksana dan membuahkan hasil apabila didukung oleh motivasi yang kuat dalam menjalankannya. Kekuatan dan Ketahanan Mental Pemaparan yang disajikan berikut ini diambil dari buku Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang, karangan Paul G. Stolz, 2000. 1.Adversity Quotient (AQ): Penentu utama untuk sukses 2.Quitters, Campers, dan Climbers 3.Adversity Response Profile (ARP) Kemampuan menghadapi Masalah dan Merespon serta menghadapi setiap permasalahan. Untuk sekedar memberi pemahaman baru mengenai aspek penting tentang tata cara bekerja, baik kalau mengerjakan ARP dibawah ini. Respon anda yang pertama itulah yang terbaik. Jangan membuang waktu dengan mencoba memikirkan kembali jawaban atau respon Anda. Ada 30 peristiwa yang didaftar. Selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan untuk setiap peristiwa dengan cara sebagai berikut.

Page 25: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

a. Bayangkanlah peristiwanya hidup-hidup seolah-olah peristiwanya sedang terjadi, meskipun tampaknya tidak realistis.

b. Untuk kedua pernyataan yang mengikuti setiap peristiwa, lingkarilah angka 1 hingga 5 yang merupakan jawaban Anda.

Page 26: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,
Page 27: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,
Page 28: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,
Page 29: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Pemberian skor Anda perhatikan huruf kecil C, Or,Ow, R atau E disamping setiap pertanyaan tempat anda melingkari jawabannya. Ada yang memiliki tanpa plus, dan ada melingkari jawabannya. Ada yang memiliki tanda plus, dan ada yang memiliki tanda minus. Karena kita lebih memperhatikan respon-respon Anda terhadap kesulitan, anda hanya akan memberi nilai pada jawaban-jawaban yang bertanda minus disampingnya. Ini adalah peristiwa-peristiwa yang mengandung kesulitan,d an hanya inilah yang didaftar secara berurutan pada lembar kerja yang disediakan di bawah ini. 1. Di dalam lembar kerja yang tersedia, masukkanlah jawaban-jawaban Anda di tempat yang

kosong di samping angka untuk setiap peristiwa

Page 30: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

2. Ikutilah instruksinya pada lembar kerja itu secara berurutan untuk menghitung dimensi-dimensi CO2RE Anda dan AQ keseluruhan Anda.

Definisi Adversity Quotient (AQ) Setelah 19 tahun melewati penelitian yang panjang & mengkaji lebih dari 500 referensi, Paul G. Stoltz mengemukakan satu kecerdasan baru selain IQ, EQ, SQ yakni AQ. Menurutnya, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan. Bagaimana mengubah hambatan menjadi peluang. Atau dengan kata lain, seseorang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang AQ-nya rendah. Sebagai gambaran, Stoltz memakai terminologi para pendaki gunung. Dalam hal ini, Stoltz membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian: 1. Quitter (yang menyerah). Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan hidup. Mereka mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan. 2. Camper (berkemah di tengah perjalanan) Mereka berani melakukan pekerjaan yang berisiko, tetapi risiko yang aman dan terukur. Cepat puas, dan berhenti di tengah jalan. 3. Climber (pendaki yang mencapai puncak). Berani menghadapi risiko dan menuntaskan pekerjaannya. Untuk dunia pekerjaan dan kehidupan sangatlah jelas. Banyak pekerja yang intelektualnya (IQ) rendah bisa saja mengalahkan mereka yang ber IQ tinggi tetapi tidak punya semangat dan keberanian untuk menghadapi masalah dan bertindak. Dengan AQ dapat dianalisis bagaimana para karyawan / pekerja mampu mengubah tantangan menjadi sebuah peluang yang akan meningkatkan produktifitas dan keuntungan perusahaan. Itu tadi uraian singkat tentang Adversity Quotient. Bagaimana dengan Anda?

Page 31: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

“winner never quits and quitter never wins” “Pemenang dak pernah menyerah dan orang yang gampang menyerah tidak pernah menang " David Cambell Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil dengan kandungan ciri: a) inovatif belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan terobosan baru b) berguna lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong, memecahkan masalah, mengurangi hambatan c) dapat dimengerti hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.

Pertemuan 4 MOTIVASI, SIKAP & PERILAKU SOSIAL Pengertian Motivasi Kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya. Hirarki kebutuhan Maslow Salah satu dari teori motivasi yang dikaitkan dengan kebutuhan individu adalah model hierarki kebutuhan yang diusulkan Abraham Maslow. Menurut teori ini kebutuhan orang bergantung pada apa yang telah mereka miliki, dalam pengertian, suatu kebutuhan yang telah terpenuhi bukan faktor motivator lagi. Kebutuhan lebih rendah harus dipuaskan sebelum kebutuhan tingkat yang lebih tinggi mengendalikan perilaku. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki kepentingan, dari yang terendah ke yang tinggi, yakni: kebutuhan fisiologis, keamanan, rasa memiliki, penghargaan dan aktualisasi diri. Untuk lebih jelasnya lihat keterangan di bawah ini: a. Kebutuhan fisiologis, meliputi: kebutuhan akan makanan, minuman, trempat tinggal dans embuh dari rasa sakit b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi: kebutuhan akan kemerdekaan dari ancaman, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam c. Kebutuhan rasa memiliki, sosial, dan kasih sayang, meliputi: kebutuhan akan persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang d. Kebutuhan akan penghargaan, meliputi: kebutuhan akan harga diri dan penghargaan dari pihak lain; e. Kebutuhan aktualisasi diri, meliputi: kebutuhan untuk memenuhi diri melalui mmemkasimumkan penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi. Teori ini memperlihatkan bahwa kebuthuhan manusia mengenal skala prioritas, dimulai dengan kebutuhan dasar, yang banyak berkaitan dengan unsur biologis, dilanjutkan dengan kebutuhan lebih tinggi, yang banyak berkaitan dengan unsur kejiwaan atau kerohanian. Kebutuhan-kebutuhan lebih rendah lebih dulu dipenuhi sebelum naik ke kebutuhan yang lebih tinggi, dan demikian seterusnya. Kebutuhan-kebutuhan yang sudah terpenuhi berhenti menjadi motivator, dan beralih ke kebutuhan yang lebih tinggi yang masih belum terpenuhi. Cara Memotivasi Diri 1.Memotivasi diri melalui rasa percaya diri Percaya diri pertama-tama ditujukan pada kepercayaan bahwa kita emmiliki otak yang luar biasa kehebatannya, melebihi kemampuan alat tercanggih sekalipun, buatan manusia. Inilah aset kita

Page 32: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

yang paling berharga. Apa yang kita masukkan ke dalam otak kita, itulah yang akan kita dapatkan kembali. Otak adalah kawasan penyimpanan yang kapasitasnya luar baisa, namun perlu berhati-hati dalam mengisinya. Sebagian orang mempunyai otak yang penuh dengan pemikiran dan pengalaman negatif. Mereka telah secara terus menerus menanamkan masukan ‘saya tidak’, didukung dengan setumpuk alasan mengapa mereka tidak mampu. Maka ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan atau tantangan baru, otak mereka, ketikad itanya, mengirimkan jawaban: “tidak, kamu tidak mampu” atau tanggapan lain yang senada dengan itu. Untuk itu, ada beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan motivasi diri dengan membangun kepercayaan akan kemampuan diri sendiri. a. Hindari mencari-cari alasan ada begitu banyak orang mengurungkan niat mereka dnegan mengajukan alasan yang tidak masuk akal dan sama sekali salah, seperti:

“saya tidak bisa” “saya tidak mampu, sebab…” “pendidikan saya belum memadai” “Saya merasa belum mantap” “saya sudah terlalu tua” “saya masih terlalu muda” “kesehatan saya sering terganggu” “saya bukan orang yang beruntung” “saya selalu bertindak salah” “latar belakang pendidikan saya tidaks esuai” Dans ebagainya, dan sebagainya.

Singkirkan semua dari perbendaharaan pikiran dan perkataan mengenai hal-hal yang justru merugikan kita sendiri. Jangan membuat-buat alasan. Sebab, siapa pun, dapat mencari-cari alasan bagi hampir segalanya. Itu mungkin sangat menyenangkan dan mungkin kadang-kadang dapat menentramkan hati, tapi alasan-alasan sungguh dapat menghambat orang, tidak termotivasi untuk mencapai sasarannya. Seseorang percaya diri adalah seseorang yang percaya pada kemampuannya untuk melakukan sesuatu tugas tertentu dan mencoba untuk mengubah kemampuan yang dirasakan menjadi hasil yang nyata. b. Gunakan daya imajinasi kita pernah mendengar ungkapan:”melihat dulu, baru percaya” apakah ungkapan ini relevan dalam rangka usaha pengembangan diri? Rasanya tidak relevan! Membuat kita serba terlambat dan ketinggalan! Kita perlu jauhkan ungkapan itu. Otak kita, dengan kapasitasnya yang tak terbatas, dapat membantu kita dengan tanpa batasan, memcapai ambisi hidup, jiak kita memberinya kesempatan. Biarkan otak Anda menggambarkan diri Anda sebagai pribadi yang Anda inginkan. Semakin anda memikirkan itu semua semakin besar kepastian akan suatu hasil yang positif. Sebaliknya, jika Anda terus-menerus membiarkan pikiran Anda dipenuhi dengan bermacam-macam pemikiran mengenai penyakit dan kesehatan yang buruk, Anda hampir pasti akan mengalami penyakit yang Anda pikirkan itu. Maka gunakanlah daya imajinasi otak Anda. Aykinkan diri Anda bahwa yang sedang Anda pikirkan dan lihat dengan jelas adalah hal positif. c. Jangan takut gagal menghadapi suatu peluang atau tantangan baru, kita dapat saja mengkaji apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi, alias gagal. Bersamaan dengan itu, kita juga perlu memikirkan cara-cara menanganinya apabila kemungkinan terburuk itu terjadi. Dengan demikian, kita telah siap menghadapi dengan satu atau lebih alternatif pemecahan. Setelah melakukan pengkajian

Page 33: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

semacam itu, kita selanjutnya memusatkan perhatian hanya pada rencana menuju suskes. Jadi ungkapan “jangan takut gagal” bukan bermaksud agar kita tidak perlu berpikir tentang kegagalan, dan hanya berpikir positif saja tentang keberhasilan. Sebab, tindakan ini jauh dari sikap realistis tentang hidup. Takut pada kegagalan, emang tidak boleh, akan tetapi kita boleh, bahkan penting memikirkannya, termasuk alternatif pemecahan kalau hal ini terjadi. Takut gagal akan mengurangi kepercayaan drii, dan dengan sendirinya juga akan mengurangi motivasi diri sendiri. d. Perhatikan penampilan penampilan lahiriah dapat memberi pengaruh besar bagi kepercayaan diri sendiri, dan dengan demikian pada motivasi diri. Orang yang yakin akan penampilannya akan lebih gampang mendapatkan kepercayaan dirinya sehingga lebih termotivasi untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang diinginkannya. Penampilan pertama dikaitkan dengan hal berpakaian. Anda bayangkan ketika dalam sebuah pertemuan resmi, di ama semua orang yang ahdir memakai pakaian resmi, sementara Anda hanya mengenakan pakaian baisa saja. Pasti bahwa pikiran Anda terganggu oleh penampilan Anda sendiri, membuat kepercayaan diri Anda tidak muncul, sehingga Anda jadi enggan melakukan aktivitas-aktivitas berarti, termasuk berlalu-lalang di tengah-tengah orang-orang itu. Memperbaiki penampilan dalam hal berpakaian bukan dimaksudkan supaya kita berlebihan dalam membelanjakan uang demi penampilan, yang jelas hanya memuaskan ego kita semata. Seperti banyak hal alin, di sini pun kita perlu realistis, tidak berlebihan dan juga tidak terlalu mengabaikannya. Intinya dalah masih dalam batas-batas kewajaran. 2. Memotivasi diri dengan menentukan sasaran Tidak banyak orang yang selalu berhasil menentukan sasaran atau target apa yang yang ingin mereka capai sehingga mereka juga tidak memiliki arah yang jelas di mana tenaga hendak diarahkan. Sasaran atau target yang sudah kita tetapkan, bisa berada di depan dan juga di belakang kita. Suatu saat, kita mengejar target ayng terbentang di depan kita. Tapi ketika kita lalai mengejarnya, target itu balik mengejar kita dan mengingatkan kita agar kita bangkit mengejarnya. Jadi di sini tampak bahwa suatu target yang baik dapat berperan penting untuk menggerakkan kita. 3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih Disamping keuda cara diatas, ada satu cara praktis yang dapat dilakukan, yaitu dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih. Setiap orang sekurang-kurangnya dalam suatu hal yang kecil pernah meraih sukses dalam hidupnya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa dia memiliki peluang untuk meraih hal yang sama di masa depan. Dalam keragu-raguan akan kemampuan diri sendiri, sukses masa lalu dapat menjadi bahan bakar yang dapat mengobarkan kepercayaan pada diri sendiri. Mengingat-ingat sukses masa lalu tidak dimaksudkan agar terlena dengan keberhasilan masa lalu, melainkan mau menimba kekuatan tersembunyi dari sana, untuk dapat yakin bahwa di masa depan pun sukses dapat diraih. JENDELA JOHARI Teori Jendela Johari Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi. Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan

Page 34: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. „Jendela‟ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Keempat gambar dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar Jendela Johari

Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Area terbuka merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. Bagi orang yang telah mengenal potensi dan kemampuan dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangannya sangatlah mudah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga orang dengan Type ini pasti selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya, karena orang lain tahu kemampuannya begitu juga dirinya sendiri. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita. Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Pada daerah ini orang lain tidak mengenal kita sementara kita tahu kemampuan dan potensi kita, bila hal tersebut yang terjadi maka umpan balik dan komunikasi merupakan cara agar kita lebih dikenal orang terutama kemampuan kita, hilangkan rasa tidak percaya diri mulailah terbuka. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”.

Page 35: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman. LINGKUNGAN SOSIAL Limgkungan sosial tempat kita tinggal dan berada bersama yang lain ada bermacam-macam, mulai dari lingkungan sosial tempat kita untuk pertama kalinya mengadakan kontak sosial, smapai lingkungan yang lebih luas yang semakin sulit ditentukan batas-batasnya. Lingkungan sosial yang paling dekat dengan kita serta paling berpengaruh dalam kehidupan kita adalah lingkungan sosial yakni keluarga, yang kemudian dilanjutkan dengan lingkungan kelompok pertemanan atau kelompok permainan. Kelaurga adalah lingkungan paling utama di mana kita mengalami kedekatan dan kebersamaan yang snagta intensif, lingkungan tempat kita menjalani proses sosialisasi berbagai nilai dasar kemanusiaan. Kelompok pertemanan atau kelompok permainan merupakan lingkungan sosial awal juga, di mana suasana akrab dan ekkeluargaan merupakan ciri khasnya. Kelompok ini merupakan lingkungan di mana seseorang mulai belajar memasuki dunia luar yang lebih luas. Walaupun lingkungan keluarga dan kelompok pertemanan atau kelompok permainan kita golongkan sebagai lingkungan sosial awal, namun dalam pembahasan selanjutnya kita lebih banyak menyoroti lingkungan keluarga saja, akrena itulah yang menjadi fokus utama dalam bahan ini. Menyoroti kehidupan sebuah keluarga tidak lain menyoroti kehidupan kita sendiri dalam kaitan erat dengan ornag-orang yang dalam banyak hal paling dekat dengan kita, hidup dan tinggal dalam satu komunitas yang sangat eksklusif sifatnya. Sering digambarkan bahwa kehidupan seseorang, dengan segala warna dan karakteristiknya yang khas, sangat ditentukan oleh suasana keluarga darimana dia berasal. Ada yang dididik dan dibesarkan dalam keluarga baik-baik, dan ada juga yang berlatar-belakang keluarga berantakan. Namun perlu disadari juga, sebagai seorang anggota penuh sebuah keluarga, kita bukan hanya penerima apsif keadaan keluarga kita sendiri. Kita masing-masing adalah bagian tak terpisahkan, subyek dan tokoh yang turut menentukan terciptanya suasana tertentu dalam keluarga kita. 1. Keluarga a. Dasar pembentukan keluarga keluarga merupakan satuan hidup sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial. Keluarga terbentuk melalui ikatan perkawinan atau oleh hubungan darah. Ada yang disebut keluarga inti (nuclear family), di mana anggotanya terdiri dari atas ayah dan ibu beserta anak-anak kandung mereka atau anak-anak yang diadopsi dan dianggap serta diperlakukan sebagai anak kandung sendiri. Ada juga keluarga yang anggotanya tidak hanya terdiri dari keluarga inti, melainkan di dalamnya masih ada anggota lain seperti kakek-nenek, cucu, kemenakan, tante, sepupu, dan sebagainya. sementara bisa terjadi juga bahwa sebuah keluarga tidak memiliki keluarga ini, melainkan hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki hubungan darah satu sama lain, seperti: kakek dans atu cucu atau lebih, dua atau tiga bersaudara, nenek menantu dan cucu, dan lain sebagainya. apapun jenisnya yang dimaskud bukan terutama dalam arti teritorial (kedekatan tempat) melainkan kategorial (umpamanya teman bermain, teman sekelas, teman seprofesi, kelompok gaul, dan lain-lain kelompok yang berbentuk khusus seperti itu). Para anggota dari kelompok ini memiliki kedekatan khsusus, sehingga dapat saling mempengaruhi satu sama lain. b. Bentuk-bentuk perkawinan a) Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/istri b) Dilihat dari segi asal suami-istri: 1) Perkawinan eksogami

Page 36: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

2) Perkawinan endogami 3) Perkawinan homogami 4) Perkawinan heterogami c) Bentuk-bentuk lain: 1) Garis keturunan 2)Tempat tinggal 2. Kelompok dekat (in group) 1. Keluarga a. Dasar pembentukan keluarga b. Bentuk-bentuk perkawinan a) Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/istri 1) Monogami Monogami adalah suatu bentuk perkawinan / pernikahan di mana si suami tidak menikah dengan perempuan lain dan si isteri tidak menikah dengan lelaki lain. Jadi singkatnya monogami merupakan nikah antara seorang laki dengan seorang wanita tanpa ada ikatan penikahan lain. 2) Poligami Poligami adalah bentuk perkawinan di mana seorang pria menikahi beberapa wanita atau seorang perempuan menikah dengan beberapa laki-laki. Berikut ini poligami akan kita golongkan menjadi dua jenis : a.Poligini : Satu orang laki-laki memiliki banyak isteri. Disebut poligini sororat jika istrinya kakak beradik kandung dan disebut non-sororat jika para istri bukan kakak adik. b.Poliandri : Satu orang perempuan memiliki banyak suami. Disebut poliandri fraternal jika si suami beradik kakak dan disebut non-fraternal bila suami-suami tidak ada hubungan kakak adik kandung. b) Dilihat dari segi asal suami-istri: 1) Perkawinan eksogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang berbeda. Eksogami dapat dibagi menjadi dua macam, yakni : a. Eksogami connobium asymetris terjadi bila dua atau lebih lingkungan bertindak sebagai pemberi atau penerima gadis seperti pada perkawinan suku batak dan ambon. b. Eksogami connobium symetris apabila pada dua atau lebih lingkungan saling tukar-menukar jodoh bagi para pemuda.

2) Perkawinan endogami Endogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang sama. 3) Perkawinan homogami Homogami adalah perkawinan antara kelas golongan sosial yang sama seperti contoh pada anak saudagar / pedangang yang kawin dengan anak saudagar / pedagang. 4) Perkawinan heterogami Heterogami adalah perkawinan antar kelas sosial yang berbeda seperti misalnya anak bangsawan menikah dengan anak petani

c) Bentuk-bentuk lain: 1) Garis keturunan 2)Tempat tinggal

Page 37: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

1. Cross Cousin Cross Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang berbeda jenis kelamin. 2. Parallel Cousin Parallel Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang sama jenis kelaminnya Unsur-unsur kebudayaan Kluckhohn, berpendapat ada 7 unsur kebudayaan: a. Peralatan & perlengkapan hidup manusia b. Mata pencaharian hidup & sistem-sistem ekonomi c. Sistem kemasyarakatan d. Bahasa e. Kesenian f. Sistem pengetahuan g. Religi Budaya Nilai •Terkait dengan lingkungan sosial perlu dikenalkan kepada mahasiswa budaya nilai terkait dengan kondisi sosial yang cenderung kurang menjunjung tinggi budaya nilai dengan merebaknya kekerasan di tengah masyarakat bahkan keluarga. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasiataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Syarat interaksi social

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

Kontak Sosial

Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.

1. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.

Page 38: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

2. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

Komunikasi Sosial Komunikasi dari kata Latin, communicatio, artinya hal memberitahukan, pemberitahuan, hal memberi bagian dalam, pertukaran Sosial berasal dari kata Latin, socius, yang artinya teman atau kawan Komunikasi sosial dapat diartinya secara umum sebagai suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang dilakukan dengan cara verbal maupun non-verbal dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan, dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.

1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.

2. Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.

3. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.

4. Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.

5. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.

Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.

Encoding

Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.

Penyampaian

Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.

Page 39: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Decoding

Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

Faktor dasar terbentuknya interaksi sosial

Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.

Imitasi: atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi

seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima

rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang

dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan

kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga

pemahaman terhadap pemikiran orang lain.

Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu

seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal

study), antropologi, ekonomi, sosiologidan filsafat. Hal ini berkaitan dengan

fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia

untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi

selanjutnya.

Identifikasi: adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu.

Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen

yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan.

Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam

golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan

bermacam-macam antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya

orang yang akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar

supaya nanti mengenalinya mudah.

Sugesti: adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada

individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa

berpikir kritis dan rasional.

Motivasi: yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat,

sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan

secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh

orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah

kepada anak, seorang guru kepada siswa.

Page 40: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

Simpati: adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan

perasaan orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga

memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.

Empati: yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata

perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat

intens/dalam.

Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia atau relasi – relasi sosial, suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat, baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok–kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri, menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit, komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai–nilai sosial di dalam suatumasyarakat, telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses–proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

Gillin & Gillin mengatakan bahwa Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Berdasarkan sudut inilah komunikasi dapat dipandang sebagai suatu sistem di dalam kelompok masyarakat maupun sebagai sebuh proses sosial. Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap individu pada saat terjadinya komunikasi dapat membentuk suatu pengetahuan maupun pengalaman baru yang dirasakan oleh masing – masing individu. Hal ini membuat kegiatan komunikasi menjadi suatu dasar yang kuat dalam kehidupan maupun proses sosial seseorang. Adanya tingkat kesadaran di dalam berkomunikasi di antara warga – warga dalam kehidupan bermasyarakat dapat membuat masyarakat dipertahankan sebagai suatu kesatuan dan menciptakan apa yang dinamakan sebagai suatu sistem komunikasi. Sistem komunikasi ini mempunyai lambang – lambang yang diberi arti dan menghasilkan persepsi khusus dalam memahami lamabang – lambang tersebut oleh masyarakat.Karena kelangsungan kesatuannya dengan jalan komunikasi itu,setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaan berdasarkan sistem komunikasinya masing-masing.

Rujukan

(Indonesia) Simpati dan empati, dua sifat pribadi jurnalis (Indonesia) Pengertian identifikasi (Indonesia) Definisi sugesti

(Indonesia) Interaksi sosial

(Indonesia) Bentuk-bentuk interaksi sosial: Antar individu dengan individu, antar individu dengan kelompok, antar kelompok dengan kelompok

(Indonesia) Interaksi sebagai proses sosial

(Indonesia) Pengertian Interaksi Sosial

Page 41: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

A.Pengertian Nilai Secara eksplisit, nilai dapat dimengerti sebagai konsepsi yang dihayati seseorang/kelompok mengenai apa yang penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, apa yang lebih benar atau kurang benar. B. Pengertian Norma 1. Norma pada umumnya: alat ukur yang terbuat dari berbagai bahan dasar dengan berbagai ukuran dan bentuk 2. Norma sebagai kaidah pertimbangan penilaian Jenis-jenis norma perilaku:

a. Norma khusus Norma khusus adalah norma yang mengatur tingkah laku dan tindakan manusia dalam kelompok/bidang tertentu. Seperti etika medis, etika kedokteran, etika lingkungan, eyika wahyu, aturan main catur, aturan main bola, dll. Di mana aturan tersebut hanya berlaku untuk bidang khusus dan tidak bisa mengatur semua bidang. Misal: aturan main catur hanya bisa dipakai untuk permainan catur dan tidak bisa dipakai untuk mengatur permainan bola.

b. Norma umum : Norma umum justru sebaliknya karena norma umum bersifat universal, yang artinya berlaku luas tanpa membedakan kondisi atau situasi, kelompok orang tertentu. Secara umum norma umum dibagi menjadi tiga (3) bagian, yaitu :

1) Norma sopan santun norma ini menyangkut aturan pola tingkah laku dan sikap lahiriah seperti tata cara berpakaian, cara bertamu, cara duduk, dll. Norma ini lebih berkaitan dengan tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari-hari, amak penilaiannnya kurang mendalam karena hanya dilihat sekedar yang lahiriah.

2) Norma hukum norma ini sangat tegas dituntut oleh masyarakat. Alasan ketegasan tuntutan ini karena demi kepentingan bersama. Dengan adanya berbagai macam peraturan, masyarakat mengharapkan mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan bersama. Keberlakuan norma hukum dibandingkan dengan norma sopan santun lebih tegasdan lebih pasti karena disertai dengan jaminan, yakni hukuman terhadap orang yang melanggar norma ini. Norma hukum ini juga kurang berbobot karena hanya memberikan penilaian secara lahiriah saja, sehingga tidak mutlak menentukan moralitas seseorang.

3) Norma moral

norma ini mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral menjadi tolok ukur untuk menilai tindakan seseorang itu baik atau buruk, oleh karena ini bobot norma moral lebih tinggi dari norma sebelumnya. Norma ini tidak menilai manusia dari satus segi saja, melainkan dari segi manusia sebagai manusia. Dengan kata lain norma moral melihat manusia secara menyeluruh, dari seluruh kepribadiannya. Di sini terlihat secara jelas, penilannya lebih mendasar karena menekankan sikap manusia dalam menghadapi tugasnya, menghargai kehidupan manusia, dan menampilkan dirinya sebgai manusia dalam profesi yang diembannya. Norma moral ini memiliki kekhusunan yaitu : 1. Norma moral merupakan norma yang paling dasariah, karena langsung mengenai inti pribadi kita sebagai manusia. 2. Norma moral menegaskan kewajiban dasariah manusia dalam bentuk perintah atau larangan.

Page 42: Disusun Oleh : Program Studi Manajemen Informatika Akademi ... · dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku ... “Kenali dirimu ... orang melihat dengan jelas siapa mereka,

3. Norma moral merupakan norma yang berlaku umum 4. Norma moral mengarahkan perilaku manusia pada kesuburan dan kepenuhan hidupnya sebgai manusia.

Kaitan Nilai dan Norma 1. Norma sebagai penampakan nilai 2. Norma sebagai pelindung nilai 3. Norma yang berpotensi menyembunyikan atau mengaburkan nilai Konflik sosial: pertentangan, percekcokan, perselisihan atau ketidaksamaan pendapat antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Konflik dapat terjadi antar kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya ataupun konflik yang timbul dalam hubungan antar pribadi Konflik antarkelompok masyarakat terjadi atas: 1.Konflik antarkelompok umat beragama 2.Konflik antarsuku Cara mengelola konflik: Johnson dalam Supratiknya, (1999) dan Hardjana, (2001) a.Gaya Ikan Hiu: senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima solusi konflik yang ia sodorkan. b.Gaya Burung Hantu: konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya yang sejalan dengan tujuan-tujuan pribadi maupun lawannya. c.Gaya Rubah: senang mencari kompromi. d.Gaya Kura-kura: menarik diri dan bersembunyi dibalik tempurung badannya untuk menghindari konflik. e.Gaya Kancil: gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan. Pedoman memilih cara pengelolaan konflik: a.Bila tujuan penting, sedang hubungan baik tidak penting, pakailah Gaya Ikan Hiu b.Bila tujuan amat penting dan hubungan baik juga amat penting, pergunakanlah Gaya Burung Hantu. c.Bila tujuan kepentingannya sedang-sedang saja dan hubungan baik juga sedang-sedang saja kepentingannya, manfaatkanlah Gaya Rubah. d.Bila tujuan tidak penting dan hubungan baik juga tidak penting, pilihlah Gaya Kura-kura. e.Bila tujuan tidak penting, tetapi hubungan baik penting, laksanakanlah Gaya Kancil