DISTRIBUSI BANTUAN COVID 19 DI KELURAHAN TANETE …

106
DISTRIBUSI BANTUAN COVID 19 DI KELURAHAN TANETE KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG MELALUI PENDEKATAN TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh HELDA Nim. 105381103316 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI AGUSTUS 2021

Transcript of DISTRIBUSI BANTUAN COVID 19 DI KELURAHAN TANETE …

DISTRIBUSI BANTUAN COVID 19 DI KELURAHAN

TANETE KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN

ENREKANG MELALUI PENDEKATAN TEORI

STRUKTURAL FUNGSIONAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

HELDA

Nim. 105381103316

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

AGUSTUS 2021

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jika kamu lelah, istirahatlah.

Bukan meninggalkan……

Kesuksesan tergantung dari persiapan sebelumnya.

Tanpa persiapan pasti akan terjadi kegagalan……

(Confucius)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah atas rahmat dan Hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Ku persembahkan karya ini sebagai darma baktiku untuk Ayahanda

dan Ibundaku tercinta serta keluarga dan teman-temanku tersayang……..

vii

ABSTRAK

Helda, 2021, Distribusi Bantuan Covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan

Anggeraja Kabupaten Enrekang Melalui Pendekatan Teori Struktural Fungsional.

Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah

Makassar. Pembimbing I Nurdin dan Pembimbing II Kaharuddin,

Distribusi bantuan Covid-19 merupakan kegiatan yang dilakukan guna

memperlancar serta mempermudah penyaluran bantuan kepada masyarakat yang

terkena dampak Covid-19 baik itu yang berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT)

maupun Listrik gratis.

Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi

kasus yang bertujuan untuk mengungkap pendistribusian bantuan covid-19 di

Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang, dan Dampak sosial

ekonomi bagi masyarakat penerima bantuan Covid-19 serta faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam pendistribusian bantuan covid-19. Lokasi penelitian ini yaitu

di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Informan dalam

Penelitian ini yaitu, masyarakat penerima bantuan covid-19 dan pemerintah

setempat serta panitia bantuan Covid-19. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan tiga cara yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian dari distribusi bantuan covid-19 di Kelurahan Tanete

Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yaitu, pendistribusian bantuan covid-

19 kepada masyarakat sebanyak 168 kepala keluarga yang terbagi dalam empat

lingkungan yaitu Pasaran I sebanyak 20 kepala keluarga, Pasaran II sebanyak 62

kepala keluarga, Baturampun 28 kepala keluarga serta Tontonan 58 kepala

keluarga. Daftar penerima ditentukan oleh pemerintah pusat yang mana kemudian

diberikan kepada pemerintah daerah untuk disampaikan keseluruh masyarakat

penerima melalui kelurahan agar masyarakat dapat mengetahui.

Dampak sosial ekonomi bagi masyarakat penerima bantuan covid-19 yaitu,

masyarakat dapat menikmati dan membantu kelangsungan hidup sehari-hari

maupun dalam rangka mendukung kelancaran pendidikan bagi anak yang

sementara waktu ini sekolah online atau belajar dari rumah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pendistribusian bantuan covid-19

yaitu, yang pertama tidak akurasinya data dimana masih banyak masyarakat

penerima yang mempunyai kemampuan ekonomi cukup baik mendapatkan bantuan

sedangkan disisi lain ada masyarakat yang harusnya layak menerima bantuan tetapi

tidak diberikan karena dalam pemilihan daftar penerima ditentukan oleh pusat.

Yang kedua yaitu terbatasnya kewenangan dimana keterlibatan pemerintah

kelurahan hanya sebatas menyampaikan daftar nama-nama penerima selebihnya

ditentukan oleh pusat.

Kata Kunci: Distribusi, Bantuan Covid-19, Dampak, Faktor.

viii

ABSTRACT

Helda, 2021, Distribution of Covid-19 Aid in Tanete Village, Anggeraja

Subdistrict, Enrekang Regency through a Functional Structural Theory Approach.

Thesis. Faculty of Teacher Training and Education. University of Muhammadiyah

Makassar. Advisor I Nurdin, and Advisor II Kaharuddin.

The distribution of Covid-19 assistance is an activity carried out to expedite and

facilitate the distribution of assistance to communities affected by Covid-19, both

in the form of Direct Cash Assistance (BLT) and free electricity.

This thesis uses a qualitative type of research with a case study approach that aims

to reveal the distribution of covid-19 aid in the Tanete Village, Anggeraja

Subdistrict, Enrekang Regency, and the socio-economic impact for the community

receiving Covid-19 assistance and the factors that influence the distribution of

COVID-19 aid. . The location of this research is in Tanete Village, Anggeraja

District, Enrekang Regency. The informants in this study were the community who

received COVID-19 assistance and the local government and the Covid-19 relief

committee. Data collection in this study used three ways, namely, observation,

interviews and documentation.

The results of the research from the distribution of covid-19 assistance in

the Tanete Village, Anggeraja Subdistrict, Enrekang Regency, namely, the

distribution of covid-19 assistance to the community as many as 168 families

divided into four environments, namely Pasaran I as many as 20 families, Pasaran

II as many as 62 families, Baturampun 28 the head of the family and the spectacle

of 58 family heads. The list of recipients is determined by the central government

which is then given to the local government to be conveyed to the entire recipient

community through the kelurahan so that the public can find out.

The socio-economic impact for the recipients of COVID-19 assistance is

that the community can enjoy and assist in daily life and in order to support the

smooth running of education for children who are currently studying online or

studying from home.

The factors that influence the distribution of COVID-19 aid are, firstly, the

data is not accurate where there are still many recipient communities who have good

economic ability to get assistance, while on the other hand there are people who

should be eligible to receive assistance but are not given because in the selection of

the recipient list it is determined. by the center. The second is the limited authority

where the involvement of the kelurahan government is only limited to submitting a

list of the names of the recipients, the rest is determined by the center.

Keywords: Distribution, Covid-19 Assistance, Impact, Factors.

ix

KATA PENGANTAR

حيمبسم حمنالره الره الله

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Selanjutnya,

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada semua

pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik berupa dorongan moril

maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit

rasanya bagi penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi

penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: Kedua orang tua penulis yang

tercinta, Soki dan Cia yang dengan segala pengorbanannya yang tak akan pernah

penulis lupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu yang tidak henti-hentinya mengalir

demi kesusksesan peneliti, nasihat dan petunjuk dari mereka yang merupakan

dorongan yang paling efektif bagi kelanjutan studi penulis hingga saat ini. Bapak

Prof. DR. H. Ambo Asse.,M.Ag. selaku Rektor Unismuh Makassar, Bapak Erwin

Akib,S.Pd.,M.Pd.,Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan

Sosiologi dan Bapak Kaharuddin, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D, Sekertaris Jurusan Pendidikan

Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar, Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd sebagai pembimbing I,

dan Bapak Kaharuddin,S.Pd.,M.Pd,Ph.D. selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam meyelesaikan skripsi ini,

Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar atas bekal ilmu yang telah

diberikan kepada penulis sejak pertama menjadi mahasiswa.

Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat,

khususnya bagi penulis selaku calon pendidik dan pembaca pada umumnya.

Semoga segala jerih payah serta kerja keras kita bernilai ibada disisi Allah SWT.

Amiin….

Makassar, Agustus 2021

Penulis

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................ vii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS .................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

E. Definisi Operasional.................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 7

A. Kajian Konsep ........................................................................................... 7

B. Kajian Teori ............................................................................................ 12

C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 28

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 28

B. Waktu danTempat Penelitian .................................................................. 28

C. Informan Penelitian ................................................................................. 28

D. Fokus Penelitian ...................................................................................... 29

E. Instrumen Penelitian................................................................................ 30

x

F. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 31

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 31

H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 33

I. Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................. 35

A. Sejarah Lokasi Penelitian ........................................................................ 35

B. Letak Geografi ....................................................................................... 36

C. Keadaan Sosial ........................................................................................ 36

D. Keadaan Penduduk .................................................................................. 38

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 39

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 39

1. Pendistribusian Bantuan Covid-19 ................................................... 39

2. Dampak Sosial Ekonomi Bantuan Covid-19 .................................... 42

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ................................................... 44

B. Pembahasan ............................................................................................ 47

1. Pendistribusian Bantuan Covid-19 ................................................... 47

Kesesuaian Teori

2. Dampak Sosial Ekonomi Bantuan Covid-19 Sekitar ....................... 49

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ................................................... 52

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 54

A. Simpulan ................................................................................................ 54

B. Saran ....................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 56

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Nama Tabel Halaman

Tabel 1 Nama Kepala Kelurahan Tahun 20..-2020 ..................................... 35

Tabel 2 Fasilitas Pendidikan ....................................................................... 37

Tabel 3 Laporan Bulanan Penduduk Kelurahan Tanete.............................. 38

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Nama Gambar Halaman

Gambar 1 Skema Kerangka Pikir........................................................ 27

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari adanya

bencana nasional berupa Pandemi covid-19 maka pemerintah mengeluarkan suatu

peraturan No 23 Tahun 2020 tentang pelaksanaan program pemulihan ekonomi

nasional dalam rangka mendukung kebijakan keuangan Negara untuk penanganan

pandemi Coronavirus Disease 2019 dan atau menghadapi ancaman yang

membahayakan perekonomian nasional. Dan atau stabilitas sistem keuangan.

(Salinan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia No 6 Tahun 2020. Perubahan atas Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No 11 Tahun

2019 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020).

Untuk mengakselerasikan pelaksanaan kebijakan Pemerintah tersebut maka

perlu mengoptimalkan penggunaan dana dalam rangka penyelamatan Ekonomi

Nasional baik melalui perluasan ruang lingkup maupun relaksasi persyaratan-

persyaratan yang layak untuk mendapat bantuan akibat dampak dari adanya

bencana Nasional berupa penyebaran Virus Covid-19.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyoroti potensi masalah dalam

program bantuan sosial di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Skala masalah

kesehatan yang luas menyebabkan upaya penanganan dan control menjadi sangat

kompleks. Masalah yang timbul meretas dari ketidakandalan data, kurang

transparannya aparatur di daerah yang ditugaskan untuk melakukan pendataan dan

distribusi. Sehingga berisiko terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan. Seperti

diketahui, pemerintah memperluas bansos yang telah ada seperti subsidi listrik,

program keluarga harapan (PKH), dan bantuan program non tunai (BPNT).

Kemudian belakangan juga muncul program baru bansos tunai, BLT..

(swasta.(http//www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200908/15/1288

765/bpk-soroti-potensi-masalah-pada-program-bantuan-sosial-covid-19).

Dari kebijakan pemerintah tersebut diatas diperuntukkan dan bentuk

kepedulian pemerintah serta kesiapan-kesiapan pemerintah dalam rangka

2

meringankan beban masyarakat yang terkena dampak adanya Virus Covid-19 serta

pemerintah juga memperhatikan bagaimana kondisi perekonomian secara umum,

perekonomian masyarakat sebab di dalam melaksanakan aktivitas bagi masyarakat

sangat terganggu dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga masyarakat sangat

terbatas melakukan aktifitas-aktifitas dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-

hari.

Selanjutnya yang menjadi prioritas bagi pemerintah untuk penanganan

Pandemi Covid-19 khususnya bagi masyarakat yang kena dampak adanya Pandemi

Virus Covid-19 adalah bagaimana pendistribusian terhadap bantuan langsung tunai

kepada masyarakat sebagaimana yang diatur melalui peraturan pemerintah dan

peraturan menteri sosial yaitu sebagai dasar dalam penyaluran batuan maka

diupayakan agar benar-benar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan serta

bantuan tersebut terdistribusi secara baik dan benar-benar masyarakat yang

mendapat bantuan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Untuk

itu dalam pendistribusian harus berdasarkan sistem penyaluran yang lebih efektif

dan efisien.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Enrekang telah melakukan evaluasi

internal terkait penyaluran dana penanganan wabah covid-19 selama Ramadhan

lalu.tercatat 1200 paket dengan nilai 250.000/paket telah disalurkan kepada

Mustahik yang terdampak covid-19, secara bersamaan pula, juga telah disalurkan

uang tunai Rp 450.000/orang langsung pada 1200 orang Mustahik. Penyaluran

bantuan itu, sesuai standar penanganan Baznas RI seperti ojek, buruh harian, difabel

dan penjual PKL di pasar dan lainnya. Meski telah melakukan penyaluran dana

zakat, namun masih ada suara sumbang yang mengatakan kenapa belum dapat.

3

Karena itu Baznas Enrekang ke,bali melakukan evaluasi menyeluruh terhadap

seluruh proses penanganan COVID-19.

Menurut masukkan dinas sosial dan pemerintah Kelurahan, banyak warga

Kota domisili di Kelurahan yang belum tersentuh, karena tipe penduduknya

heterogen dan majemuk, disisi lain anggaran Kelurahan tidak seperti di Desa, di

mana ada dana Desa. Sejauh ini, anggaran yang tersalurkan selama covid-19

mencapai 1,5 miliar, mulai dari Januari-Mei 2020 ini, dengan kelompok sasaran

Mustahik rentan terdampak pandemic COVID-19, yang bersifat tunai

1.000.000.000 dan 500 juta dalam bentuk paket barang logistik keluarga.

Sehubungan hal tersebut diatas, maka dalam penyaluran bantuan langsung

tunai yang dilaksanakan sejak awal adanya pandemi Covid-19 telah diberikan

selama 3 bulan yang pendistribusiannya melalui kementerian sosial republik

indonesia terhadap masyarakat sebagai calon penerima yang telah memenuhi syarat

berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Sebagaimana yang telah dilaksanakan

di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Dalam

pendistribusian bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang telah

mempunyai daftar nama-nama penerima telah di tentukan dari kementerian sosial

republik indonesia, yang selanjutnya bagi penerima yang telah ditetapkan langsung

mengambil melalui kantor pos terdekat, dalam penyaluran tersebut di Kelurahan

Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang terjadi permasalahan-

permasalahan dalam masyarakat berhubung masyarakat yang ada hanya sebagian

yang mendapat bantuan serta masih terdapat masyarakat yang benar-benar kondisi

ekonominya kurang baik akibat adanya bencana nasional berupa pandemi Covid-

19 namun belum mendapat bantuan sehingga permasalahan-permasalahan tersebut

perlu penulis melakukan penelitian sampai sejauh mana proses pendistribusian

4

bantuan Covid-19 Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

(Salinan. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia No 6 Tahun 2020. Perubahan atas Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No 11 Tahun

2019 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020).

B. Rumusan Masalah

Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

pendistribusian penyaluran bantuan Covid-19 maka, untuk mengetahui lebih jelas

maka penulis perlu merumuskan masalah-maslah yang akan diteliti adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pendistribusian bantuan Covid-19 di Kelurahan Tanete

Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

2. Bagaimana dampak sosial ekonomi bagi masyarakat penerima bantuan

Covid-19?

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pendistribusian bantuan Covid-19?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada pembahasan latar belakang

masalah maka adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur pendistribusian bantuan Covid-19 di

Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

2. Untuk mengetahui dampak sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Tanete

Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang bagi penerima bantuan.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala atau hambatan di

dalam pendistribusian bantuan Covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan

Anggeraja Kabupaten Enrekang.

5

D. Manfaat Penelitian

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:

1. Manfaat Teoritis

a. Memasukkan referensi kajian sosiologi yang berkaitan dengan

Distribusi Bantuan Covid 19 Di Kelurahan Tanete Kecamatan

Anggeraja Kabupaten Enrekang Melalui Pendekatan Teori Struktural

Fungsional.

b. Sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya yang sejenis

2. Manfaat Praktis

Melalui Pendekatan Teori Struktural Fungsional, temuan penelitian dapat

digunakan oleh pengelola pemerintah daerah untuk mengidentifikasi sebaran

bantuan Covid 19 di Desa Tanete, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten

Enrekang.

E. Definisi Operasional

Untuk meminimalkan miskonsepsi dan ambiguitas dalam memahami judul

ini, penulis menyajikan penjelasan judul skripsi ini, yaitu: “Distribusi Bantuan

Covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang

Melalui Pendekatan Teori Struktural Fungsional”.

Adapun definisi operasional sebagai berikut:

1. Distribusi

Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat

diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan

mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,

sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,

tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah

6

perantara yang menyalurkan produk dari dari pabrik (manufacture) ke pengecer

(retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik,produk tersebut

dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor

tersebut kemudian menjadi produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.

2. Covid-19

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus

yang baru ditemukan. Virus baru ini dan penyakit yang disebabkannya ini tidak

dikenal sebelum mulainya wabah di wuhan, tiongkok bulan Desember 2019.

Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemic yang terjadi di banyak negara

di seluruh dunia.

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

1. Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 (Corona) pada Tahun 2020 merupakan bencana

yang melanda beberapa negara di dunia termasuk Indonesia yang mana

merupakan wabah penyebaran Virus yang menyerang manusia maupun

binatang sebagaimana yang ditetapkan oleh WHO yaitu pandemi Covid-19

adalah: “Virus Corona adalah keluarga besar yang dapat menyebabkan pada

hewan atau manusia. Pda manusia Corona diketahui menyebabkan infeksi

pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti

Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS)”.

Selain pendapat WHO diatas juga pandemi Covid19 atau Corona

dijelaskan pada peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 yaitu “Skala penyebaran penyakit

Coronavirus Disease (Covid-19) yang terjadi secara global di seluruh dunia”.

Dari pendapat tersebut diatas maka Virus Pandemi Covid-19 (Korona)

merupakan bencana nasional yang mana oleh pemerintah harus bertanggung

jawab untuk mengatasi baik yang terinfeksi Virus maupun masyarakat kena

dampak sosial ekonomi dengan adanya penyebaran Virus Corona.

8

2. Distribusi

Lingkup aktivitas bisnis sangatlah luas. Akan tetapi pada dasarnya

aktivitas tersebut terdiri dari produksi, distribusi, dan konsumsi. Masing-

masing aktivitas ini memiliki teori tersendiri. Salah satunya adalah distribusi

yang mana aktivitas distribusi ini berarti pemindahan tempat barang atau jasa

dari produsen ke konsumen (M.Manullang: 2008)

Dalam usaha untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen

ke konsumen, maka faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah memilih

secara tepat saluran distribusi (Channel of distribution).

Keputusan perusahaan dalam memilih saluran distribusi akan

menentukan bagaimana cara produk yang dibuatnya dapat dijangkau oleh

konsumen. Perusahaan mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa

produk yang didistribusikan kepada pelanggan berada pada tempat yang tepat.

Untuk itu perlu adanya pemahaman tentang saluran distribusi yang

tepat dalam sebuah usaha. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan

oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai

aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ketangan

konsumen (M.Fuad: 2006).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian distribusi

adalah pembagian pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke

beberapa tempat (Dessy Anwar:2001).

Selain itu ilmuwan ekonomi konvensional Philip Kotler

mendefinisikan distribusi adalah himpunan perusahaan dan perorangan yang

mengambil alih hak, atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau

jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Abdul Aziz: 2008).

9

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan

pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian

barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai

dengan yang diperlukan (jenis, harga, tempat dan saat yang dibutuhkan)

(Oentoro:2010).

Pemasaran barang dan jasa selalu termasuk dalam pengertian distribusi.

Kegiatan ini bermanfaat untuk memudahkan produsen (industri) dalam

mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen.

Mendistribusikan barang atau jasa dari produsen ke pelanggan, industri

atau produsen ke pengecer atau pengecer adalah kegiatan pemasaran yang

dilakukan oleh distributor atau perantara. Akibatnya, ketika suatu produk

selesai, itu dikirim ke distributor. Produk selanjutnya akan dikirimkan langsung

ke pengecer atau klien (http://w3cargo.com/pengertian-distribution).

Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui adanya beberapa unsur

penting dalam distribusi, yaitu:

a. Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara

berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu

tujuan.

b. Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar

tertentu. Dengan demikian pasar merupakan tujuan dari kegiatan

saluran.

c. Saluran distribusi melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai

tujuan, yaitu mengadakan penggolongan dan mendistribusikan.

Saluran distribusi memiliki elemen dalam proses distribusi, yaitu

perantara. Perantara yang dimaksud adalah pengecer, pedagang grosir atau

10

pedagang besar. Pengecer adalah pedagang yang menjual barang hasil

produksi yang dihasilkan oleh produsen langsung ke pemakai akhir atau

konsumen. Pedagang grosir adalah pedagang yang menjual barang hasil

produksi produsen dengan kapasitas lebih besar dibanding pengecer. Pedagang

besar adalah pedagang yang menjual barang hasil produksi produsen dekat

kapasitas yang besar (Sentot Imam Wahjono:2010).

Distributor adalah pihak yang terlibat dalam kegiatan distribusi. Orang

atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi, yang sering disebut

pedagang, membeli/mendapatkan barang dagangan langsung dari tangan

pertama (produsen). Distributor membeli barang dagangan dari produsen

untuk melakukan kegiatan pemasaran dan menjual barang. Kepemilikan item

diteruskan ke distributor dengan setiap penjualan dan pembelian. Komoditas

yang kini menjadi miliknya kemudian dijual kembali kepada pelanggan.

Pedagang dan pialang adalah contoh distributor. Pedagang adalah orang

atau organisasi yang membeli dan menjual produk untuk mendapatkan

keuntungan tanpa mengubah bentuk atau tanggung jawab barang tersebut.

Pedagang grosir dan pedagang eceran adalah dua jenis pedagang yang berbeda.

Trader memiliki wewenang untuk menetapkan target keuntungan atau harga.

Pedagang, di sisi lain, tidak diizinkan untuk terlibat dalam salim, yang dapat

menyebabkan pelanggan kehilangan uang.

Pialang atau perantara, di sisi lain, bertindak sebagai pemandu atau

perantara antara penjual dan pembeli, memfasilitasi pelepasan barang dan

membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Pialang dapat dibayar tunai atau

sebagai persentase dari setiap keuntungan yang telah disepakati bersama; ini

berarti bahwa broker tidak dapat menetapkan harga.

11

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, kegiatan distribusi terkait erat

dengan peran distributor. Dalam hal ini, distributor memiliki peran penting

untuk dimainkan. a) Distributor harus menanggung risiko baik kerusakan

maupun penyusutan barang, b) Membeli barang dan jasa dari produsen, c)

Mengklasifikasi barang menurut jenis, ukuran, dan kualitasnya sebelum dijual

kembali, dan d) Memperkenalkan produk barang atau jasa kepada konsumen.

konsumen yang menggunakan berbagai media Pentingnya distribusi dalam

pemasaran tidak dapat dilebih-lebihkan. Hal ini disebabkan karena tanpa

adanya distributor, produsen terkadang tidak dapat menjangkau pelanggannya

secara langsung.

1) Distribusi Langsung

Distribusi jangka pendek dapat didefinisikan dengan definisi distribusi ini.

Kata tersebut menggambarkan metode pengiriman barang yang tidak

bergantung pada metode distribusi tradisional. Pertimbangkan seorang

petani yang menjual hasil pertaniannya kepada masyarakat secara

langsung.

Keuntungan dari metode ini adalah barang dapat sampai ke konsumen

dengan biaya yang lebih rendah. Ini tidak diragukan lagi lebih

menguntungkan daripada mengandalkan distributor. Selanjutnya,

perusahaan dapat secara langsung mendeteksi perubahan preferensi

konsumen. Selanjutnya, tanpa perantara, barang dapat didistribusikan lebih

cepat kepada konsumen.

2) Distribusi tidak langsung

Distribusi jangka panjang adalah istilah lain untuk itu. Distribusi

komoditas melalui pihak ketiga atau perantara adalah bisnis ini. Pialang,

12

agen, toko, dan pengecer adalah contohnya. Keuntungan dari pengaturan

ini adalah distributor dapat menjembatani kesenjangan antara keinginan

produsen dan pelanggan. Selain itu, barang-barang dapat menjangkau

konsumen bahkan jika mereka berada jauh. Akhirnya, keuntungannya

adalah harga selalu konsisten.

3) Distribusi semi langsung

Sistem ini menekankan penggunaan perantara untuk memasok komoditas

kepada pelanggan. Produsen, di sisi lain, memiliki perantara di bawah

pengaturan ini. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan

menggunakan cara ini. Produsen khususnya bisa mendapatkan dana dari

distributor yang akan dimasukkan ke kantong mereka sendiri

(http://w3cargo.com/pengertian-distribution).

B. Kajian Teori

1. Teori partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat adalah sebuah bentuk pemaknaan tentang praktek

yang baik. Individu atau kelompok dapat diikutsertakan untuk membangun

partisipasi mereka. Partisipasi masyarakat menunjukkan bahwa kata

“partisipasi” dapat digunakan aktivitas dan hubungan yang berbeda. Jenjang

partisipasi masyarakat juga dapat menunjukkan bahwa masing-masing model

partisipasi merupakan semuanya berbicara tentang kekuasaan. Hal ini dapat

mengurangi ketergantungan dan memperbaiki kebiasaan masyarakat untuk lebih

baik.

Banyak ahli memberikan pengertian mengenai konsep partisipasi. Bila

dilihat dari asal katanya, kata partisipasi berasal dari kata bahasa Inggris

“participation” yang berarti pengambilan bagian, pengikutsertaan (Pius

13

A.Partan dan M. Dahlan Albarry:2006). Slamet mengatakan bahwa partisipasi

berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat secara aktif dari proses

perumusan kebutuhan, perencanaan, sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan

baik melalui pikiran atau langsung dalam bentuk fisik (Y.Slamet:1994).

Masyarakat dalam partisipasi dapat dibedakan menjadi beberapa

tingkatan. Adapun Robert Chambers menyebutkan 3 model partisipasi yang

dikemukakan oleh para ahli (Robert Chambers: 2005). Seperti menurut Arnstein

yang mengemukakan bahwa partisipasi masyarakat terdapat 8 tingkatan,

berbeda dengan Kenji dan Greenwood justru dalam membagi jenjang partisipasi

menjadi 5 tingkatan. Sedangkan Vene Klasen dengan Miller membagi jenjang

partisipasi berjumlah 7 tingkatan .

Keterkaitan antara teori diatas dengan masyarakat covid yaitu dimana teori

ini menekankan pada diikutsertakannya individu atau kelompok untuk

membangun partisipasi mereka. Pada masalah covid partisipasi masyarakat juga

sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak covid dan

untuk mencegah meningkatnya jumlah masalah yang terkena dampak covid.

Berikut Adapun Jenis Bantuan Pemerintah Dalam Mengatasi Pandemi

Covid-19

Icha Rastika JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menggelontarkan

berbagai skema bantuan untuk membantu masyarakat selama pandei Covid-19.

Dana triliun rupiah itu dikucurkan untuk program jaring pengaman sosial.

Berbagai bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang

ekonominya terdampak pandemi. Selain itu, bantuan ini diharapkan kembali bisa

mendongkrak perekonomian yang tumbuh minus 5,32 persen pada kuartal II

2020. Berikut daftar bantuan yang dikucurkan pemerintah selama pandemi:

14

a. Bantuan Sembako Bantuan Sosial

Sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia pada Maret lalu, paket

sembako telah dibagikan. Warga DKI Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bogor,

Depok, Tangerang Selatan, dan Bekasi, berhak mendapatkan bantuan ini.

Sembako didistribusikan dalam jumlah 600.000 setiap bulan untuk jangka waktu

tiga bulan. Anggaran untuk tahun ini adalah 2,2 triliun dolar. Selanjutnya, 1,6

juta orang atau 576.000 keluarga menerima bantuan sembako di wilayah

Jabodetabek. Pembayarannya sama untuk tiga bulan: Rp 600.000 per bulan.

Total anggaran yang disiapkan sebesar 1 triliun rupiah.

Bantuan sembako ini akan diberikan kepada total 4,2 juta penduduk

Jabodetabek. Selama tiga bulan April, Mei, dan Juni, masing-masing warga

menerima total kebutuhan pokok Rp 1,8 juta. Pemerintah kemudian

memperpanjang skema hingga Desember, tetapi jumlah bulanan diturunkan

menjadi Rp 300.000.

b. Bantuan Sosial Tunai

Program serupa dengan bantuan sembako ini sudah berlangsung sejak

kasus Covid-19 pertama kali muncul di Indonesia. Bedanya, bantuan tunai ini

ditujukan kepada masyarakat yang berdomisili di luar Jabodetabek. Program ini

memberikan uang tunai Rp 600.000 kepada masyarakat selama tiga bulan, April,

Mei, dan Juni. Tiga daerah akan menerima bantuan sosial tunai. Pencairan 3T

tiga tahap Nanti, hingga Desember, program ini juga diperpanjang. Namun

jumlah uang yang diterima berkurang menjadi Rp 300.000.

Warga yang terdampak COVID-19, baik yang masuk dalam Data Terpadu

Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial atau belum, berhak

mendapatkan bantuan ini (Kemensos). Kemampuan pemerintah daerah untuk

15

mengajukan penerima bantuan diberikan. Data yang diusulkan selanjutnya akan

diperiksa oleh tim Kementerian Sosial untuk memastikan bahwa individu

tersebut tidak ada dalam daftar pengguna bantuan pemerintah pusat lainnya yang

ada sebelum epidemi, mencegah duplikasi data. Transfer ke rekening masing-

masing penerima atau melalui PT Pos Indonesia digunakan untuk menyalurkan

bantuan.

c. BLT dana Desa

Untuk mengatasi beban ekonomi akibat wabah Covid-19, pemerintah

mengalihkan sebagian uang dana desa ke BLT ini. BLT dari Dana Desa dibagi

dalam dua tahap. Ada tiga tahap untuk setiap gelombang. Gelombang pertama

dilaksanakan pada bulan April, Mei, dan Juni (tahap I, II, dan III) (tahap III).

Setiap rumah tangga penerima (KPM) akan menerima Rp. 600.000 dalam bentuk

dukungan bulanan. Dana Desa BLT telah disalurkan ke hampir 1% desa.

Sedangkan gelombang kedua akan dilaksanakan pada bulan Juli (tahap IV),

Agustus (tahap V), dan September (tahap VI) (tahap VI). Dengan Rp 300.000

per bulan, jumlah dukungan yang diterima lebih sedikit.

Putaran pertama penyaluran BLT APBD diselesaikan oleh 74.877 desa

dengan target 7.426.707 KPM dengan total dana Rp 4,69 triliun. Pada tahap II,

64.515 desa menyalurkan BLT Dana Desa sebesar Rp 4,05 triliun untuk

6.757.859 KPM. Kemudian ada 35.857 desa pada tahap III, dengan rincian

3.453.286 KPM dan dana Rp. 2,07 triliun. Penyaluran tahap IV diselesaikan 645

desa dengan anggaran Rp 17,55 triliun dan target 58.494 KPM.

d. Listrik Gratis

Pelanggan yang terdampak wabah Covid-19 juga dapat memanfaatkan

konsesi tarif listrik yang disponsori pemerintah. Setiap tahun, subsidi listrik PLN

16

akan meningkat sebesar Rp 10,7 triliun. Pembebasan tagihan, diskon listrik,

penghapusan biaya minimum, dan penghapusan langganan adalah contoh dari

insentif ini. Periode insentif telah diperpanjang hingga Desember 2020, selain

memperluas basis konsumen. Anggaran keseluruhan skema insentif harga listrik

untuk 33,6 juta pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara adalah sekitar Rp.

15,39 triliun (Persero). Pelanggan yang mendapatkan subsidi listrik terbagi

dalam dua kategori: pelanggan 450 VA dan pelanggan 900 VA. Pengurangan

biaya listrik kemudian diperluas ke perusahaan UMKM, dengan 900 VA untuk

bisnis dan 900 VA untuk industri. Listrik gratis seharusnya hanya bertahan tiga

bulan, tetapi akhirnya diperpanjang hingga akhir tahun.

e. Kartu Pra Kerja

Kartu Pra Kerja dibuat oleh pemerintah untuk membantu pekerja yang

diberhentikan dan menganggur. Peserta program ini akan mendapatkan insentif

bulanan sebesar Rp. 1 juta untuk pelatihan kerja. Peserta yang lolos Kartu Pra

Kerja 2020 akan mendapatkan Rp3.550.000 dari pemerintah. Lebih spesifiknya,

Rp 1.000.000 digunakan untuk membayar Kartu Pra Kerja melalui internet.

Bagaimana jika Tak Lolos Kartu Pra Kerja Gelombang 5? Adapun insentif kartu

Pra Kerja terdiri dari dua bagian, yakni insentif pasca-penuntasan pelatihan

pertama sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan (Rp 2.400.000).

kemudian, insentif pasca-pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per survey

untuk 3 kali survei (Rp 150.000).

f. Subsidi Gaji

Karyawan bari-baru ini, pemerintah memutuskan batuan subsidi gaji bagi

karyawan swasta. Karyawan yang mendapat subsidi ini adalah mereka yang

terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan gaji dibawah Rp5 juta. Pemerintah

17

menyiapkan anggaran Rp 37,7 triliun untuk program bantuan subsidi gaji ini.

Pemerintah subsidi gaji akan menerima bantuan Rp 600.000 per bulan selama 4

bulan. Pembayarannya dilakukan selama 2 tahap atau Rp 1,2 juta setiap

penyaluran.

BLT ini akan diberikan secara bertahap oleh BPJS. Pemerintah perusahaan

pemberi kerja proaktif dalam memberikan nomor rekening penerima manfaat.

g. BLT Mikro Kecil

Terakhir, pemerintah memberikan hibah atau bantuan moneter langsung

kepada pelaku usaha mikro dan kecil (BLT). Skemanya, yakni pencairan Rp. 2,4

juta dukungan modal usaha yang ditransfer melalui rekening. Presiden Joko

Widodo secara resmi memulai program ini pada Senin, 24 Agustus 2020.

Bantuan ini diberikan kepada satu juta usaha mikro dan kecil pada hari

dimulainya. Selanjutnya, bantuan tersebut akan disalurkan secara bertahap

hingga mencapai 12 juta usaha mikro dan kecil pada September tahun depan.

Presiden telah mencanangkan Rp. 2,4 juta BLT untuk UMKM. Jadwal

Pencairan ditunjukkan di bawah ini. Dana pemerintah untuk program ini telah

dikucurkan sebesar Rp. 22 triliun. Pemerintah mengaku memiliki informasi

mengenai pelaku usaha mikro dan kecil yang berhak mendapatkan bantuan.

Sebaliknya, para pelaku usaha mikro dan kecil diharapkan mendaftarkan diri ke

kantor koperasi setempat. Kriterianya adalah pelaku usaha tidak pernah

mengambil pinjaman bank.

Berikut adalah persyaratan dan proses untuk mendapatkan bantuan sosial

tunai yang dikeluarkan pemerintah akibat Covid-19.

Pemerintah semakin bersedia membantu meringankan beban masyarakat,

khususnya bagi individu yang terkena dampak virus Corona (Covid-19).

18

Pemerintah bermaksud memberikan berbagai program bantuan sosial, antara

lain paket sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Langsung Tunai

(BLT). Bantuan Sosial Tunai (BST) adalah jenis bantuan yang diberikan oleh

Kementerian Sosial Republik Indonesia berdasarkan Data Kesejahteraan Sosial

Terpadu (DTKS). Sementara itu, Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah

bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah dari dana desa yang dialokasikan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) kepada masyarakat

yang kehilangan mata pencaharian akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

serta masyarakat yang tidak menerima dana Program Keluarga Harapan (PKH),

kartu sembako, atau paket sembako.

Masyarakat yang menjadi calon penerima BST dan BLT akan

mendapatkan bantuan tunai bulanan sebesar Rp. 600.000,00 per kepala keluarga

selama tiga bulan. Akibatnya, setiap rumah tangga akan menerima Rp.

1.800.000,00 dukungan total. Tujuan dari usulan pemberian bantuan ini adalah

untuk menjaga daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah wabah virus corona.

Nantinya, seluruh bantuan tersebut akan disebar ke seluruh Indonesia, baik

secara langsung maupun tidak langsung menyasar warga.

Masyarakat yang ingin menerima bansos harus memenuhi sejumlah

persyaratan yang ditetapkan pemerintah. Item berikut ini termasuk:

1. Calon penerima manfaat adalah masyarakat yang berada di desa dan

menjadi bagian pendataan RT/RW.

2. Calon penerima adalah orang-orang yang kehilangan pekerjaan akibat

pandemi corona.

3. Calon pendaftar tidak terdaftar sebagai penerima bansos lainnya dari

pemerintah pusat. Artinya, calon penerima BLT Dana Desa tidak berhak

19

mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Bantuan

Pangan Non Tunai (BPNT), atau Kartu Prakerja.

4. Jika calon pengguna tidak menerima bansos dari program lain tetapi belum

terdaftar di RT/RW, maka segera laporkan ke perangkat desa.

5. Jika calon penerima lolos standar namun tidak memiliki Nomor Induk

Kependudukan (NIK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), mereka tetap bisa

mendapatkan bantuan tanpa terlebih dahulu mendapatkan KTP. Namun,

penerima harus merupakan penduduk desa dan memberikan alamat

lengkapnya.

6. Jika penerima sudah terdaftar dan sah, BLT akan disalurkan baik dalam

bentuk tunai maupun nonmoneter. Pemberian non tunai dilakukan dengan

cara mentransfer dana ke rekening bank penerima, sedangkan uang tunai

dapat diperoleh melalui perangkat desa, bank BUMN, atau dengan datang

langsung ke kantor pos terdekat.

Jika Anda adalah warga terdampak COVID-19 dan memenuhi syarat untuk

mendapatkan bantuan sosial tunai, berikut cara mengajukannya:

a) Periksa apakah Anda belum terdaftar dalam program bantuan sosial

pemerintah lainnya.

b) Periksa dengan RT/RW setempat untuk melihat apakah nama Anda telah

tercatat dengan penerima bansos tunai.

c) Jika belum, daftarkan diri Anda dengan melampirkan fotokopi KTP dan

berikan kepada kepala desa agar data Anda dapat dikirimkan ke bank-bank

BUMN peserta skema.

d) Tunggu informasi lebih lanjut mengenai transfer dana ke rekening Anda

(jika Anda memilih sistem transfer).

20

BTS akan disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos), Pos

Indonesia, dan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan akan

diberikan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah atau terdaftar atau

belum di Terintegrasi Kesejahteraan Sosial. Data (DTKS) milik Kementerian

Sosial. Berikut rinciannya: a) BST akan ditransfer langsung ke rekening masing-

masing penerima atau melalui PT Pos Indonesia; b) Bagi yang memilih

mekanisme transfer rekening, berikut rekeningnya: BRI, BNI, Mandiri, dan

BTN, c) Ambil uang BLT melalui Kantor Pos jika belum memiliki rekening

bank. Bebas biaya dan bunga apabila penerima BLT langsung dicairkan dengan

cara non tunai (transfer).

Penerima BST adalah warga yang diakui layak mendapat bantuan dan

terkena dampak langsung perekonomian akibat wabah Covid-19. Mereka

diberikan informasi seperti BNBA mereka (nama dengan alamat), NIK, dan

nomor ponsel.

Jika Anda melihat orang-orang di komunitas Anda, baik tetangga atau

keluarga, yang mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi COVID-19, Anda

dapat membagikan informasi ini kepada mereka, terutama bagi mereka yang

telah menyelesaikan standar tetapi tidak mengetahui bantuan tersebut. informasi.

Mari bantu masyarakat kita yang terkena dampak ekonomi dari pandemi

COVID-19 dengan tidak hanya memberikan informasi tentang bantuan sosial

pemerintah, tetapi juga membantu masyarakat yang tidak berpendidikan tentang

cara mendaftar sehingga mereka dapat memperoleh bantuan sosial dari RT/ RW

di daerahnya. (Teori Efendi/Kominfo)

21

2. Teori Fungsionalisme Struktural Robert K. Merton

Teori fungsionalisme struktural menekankan keteraturan dengan

mengabaikan konflik dan perubahan sosial. Menurut pandangan ini, masyarakat

adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau bagian-bagian

yang saling berhubungan yang bekerja sama secara harmonis. Masyarakat

dianggap sebagai jaringan terorganisir dari kelompok-kelompok yang bekerja

sama yang bertindak secara cukup teratur menurut sistem norma dan nilai yang

dianut oleh beberapa orang, menurut pendekatan fungsionalis.

Teori yang menjelaskan bagaimana semua peristiwa dan struktur dalam

suatu masyarakat berfungsi. Dengan demikian, ketidaksetaraan sosial ekonomi,

kesenjangan ras, dan bahkan kemiskinan adalah "penting" dalam suatu

masyarakat, seperti halnya perang. Sekalipun terjadi perselisihan, teori ini

menjelaskan bagaimana memperhatikan keadaan agar masyarakat kembali pada

keadaan seimbang.

Keterkaitan teori dari perspektif Fungsionalis dengan masalah, yaitu teori

ini melihat suatu masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja

sama secara terorganisasi yang bekerja dalam suatu cara yang agak teratur

menurut seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian masyarakat.

Seperti halnya masalah covid yang mana kerja sama antar masyarakat

dibutuhkan baik dari segi Bantuan Langsung Tunai (BLT), maupun yang

lainnya.

Masyarakat dipandang sebagai sistem yang stabil dengan kecenderungan

untuk keseimbangan, yaitu keinginan untuk melestarikan lingkungan kerja yang

harmonis dan seimbang. Keseimbangan masyarakat yang stabil terganggu oleh

22

pergolakan sosial, tetapi keseimbangan baru segera dipulihkan (Paul B. Horton

dan Chester L. Hunt, Sosiologi (Jakarta: Erlangga).

Nilai atau kejadian pada suatu waktu atau tempat dapat menjadi fungsional

atau disfungsional pada saat dan tempat yang berbeda. Ini adalah penyakit

fungsional jika perubahan sosial menciptakan keseimbangan yang harmonis; itu

tidak berfungsi jika perubahan sosial tidak berpengaruh.

Konsep fungsi sangat membantu dalam menentukan bagaimana

komponen struktur berkontribusi pada sistem yang dipelajari, atau, lebih

tepatnya, fungsi apa yang dilakukan dalam sistem itu. Masyarakat adalah suatu

organisme yang tidak hidup sendiri-sendiri, melainkan bekerja sama dengan

sesamanya dalam suatu sistem pembagian kerja, yang pada gilirannya terikat

pada jenis norma atau hukum sosial yang mengikat manusia dengan lingkungan

sosialnya.

Robert K. Merton adalah tokoh kunci dalam gerakan fungsionalisme

struktural. Merton telah mengabdikan karir sosiologisnya meletakkan dasar

struktural fungsional untuk karya sosiologis sebelumnya dan menawarkan

kerangka kerja atau paradigma analisis struktural. Merton mengkritik postulat

fungsionalisme struktural, yang menyebarkan gagasan:

a. Kesatuan masyarakat yang fungsional

Postulat ini menyatakan bahwa semua kepercayaan dan praktik

budaya dan sosial yang terstandarisasi bermanfaat baik bagi individu

maupun masyarakat secara keseluruhan. Sudut pandang ini menunjukkan

bahwa sistem sosial yang berbeda harus sangat terintegrasi.

Situasi di mana semua bagian dari sistem sosial bekerja sama dalam

tingkat keselarasan atau konsistensi internal yang memadai, tanpa

23

menghasilkan konflik berkepanjangan yang tidak dapat diselesaikan atau

dikelola, didefinisikan sebagai kesatuan fungsional masyarakat. Namun,

Merton mengklaim bahwa sementara ini mungkin benar dalam masyarakat

primitif kecil, itu tidak dapat diterapkan pada masyarakat yang lebih besar

dan lebih kompleks.

b. Fungsional universal

Postulat ini menyatakan fungsi yang baik dari semua budaya, struktur

sosial serta struktur standar. Hipotesis ini bertentangan dengan apa yang

dia temukan dalam kehidupan nyata, menurut Merton. Terbukti bahwa

masyarakat itu sendiri tidak memiliki semua struktur, ritual, ideologi,

kepercayaan, dan sebagainya. Itu bisa menjadi fungsi yang baik sehingga

merugikan komunitas lain.

c. Indispensability

Menurut postulat ini, semua aspek standar masyarakat tidak hanya

memiliki fungsi positif, tetapi juga mencerminkan bagian-bagian yang

diperlukan untuk berfungsinya masyarakat secara keseluruhan. Postulat ini

mengarah pada gagasan bahwa semua struktur dan fungsi melayani tujuan

fungsional dalam masyarakat. Tidak ada struktur atau fungsi lain dalam

masyarakat yang dapat berjalan sebaik struktur dan fungsi saat ini. Tapi,

menurut Merton, setidaknya kita harus mau mengakui bahwa ada alternatif

struktural dan fungsional dalam masyarakat.

Ketiga postulat tersebut, menurut Robert K. Merton, didasarkan pada

pernyataan-pernyataan non-empiris yang didasarkan pada sistem-sistem

teoritis yang abstrak. Akibatnya, Merton membuat analisis fungsional

sebagai panduan untuk teori interaksi berdasarkan penelitian empiris.

24

Fokus analisis fungsional struktural adalah pada kelompok, organisasi,

masyarakat, dan budaya. Penelitian Merton berfokus pada peran sosial,

pola kelembagaan, proses sosial, pola budaya, emosi yang berpola budaya,

norma sosial, organisasi kelompok, struktur sosial, alat kontrol sosial, dan

sebagainya.

Jika dibandingkan dengan gagasan pendahulu dan gurunya, Talcott

Parsons, teori Fungsionalisme Struktural Robert K. Merton terbukti

berbeda. Sementara teori Talcott Parsons berfokus pada objektivitas batin

individu, teori Robert K. Merton berfokus pada konsekuensi objektif

individu dalam perilaku.

Tindakan berulang atau standar Merton terkait dengan kelangsungan

hidup sistem sosial di mana tindakan itu berakar. Fokus Merton dalam hal

ini adalah apakah konsekuensi meningkatkan kemampuan sistem sosial

untuk bertahan hidup atau tidak, terlepas dari motif dan tujuan

subjektivitas individu.

Fungsionalisme struktural mengutamakan fungsi sosial daripada

motif individu. Fungsi didefinisikan sebagai konsekuensi yang diamati

dari adaptasi atau penyesuaian sistem tertentu.

Pemeriksaan Merton tentang keterkaitan budaya, struktur, dan

ekonomi. Budaya didefinisikan sebagai seperangkat nilai normatif yang

tertata yang mengatur perilaku yang sama untuk semua anggota

masyarakat. Struktur sosial didefinisikan sebagai seperangkat hubungan

sosial reguler yang mempengaruhi anggota komunitas atau kelompok

tertentu dan melibatkan anggota komunitas dalam berbagai cara. Anomie

terjadi ketika ada kerusakan dalam hubungan kaku antara norma dan

25

tujuan budaya yang terstruktur secara sosial dan kemampuan anggota

kelompok untuk bertindak sesuai dengan norma dan tujuan tersebut.

Merton mengusulkan konsep berfungsi dan tidak berfungsi untuk

mengatasi kelalaian serius dalam fungsionalisme struktural awal.

Disfungsi didefinisikan sebagai struktur atau institusi yang dapat

berkontribusi pada pemeliharaan bagian-bagian dari sistem sosial

sementara juga memiliki konsekuensi negatif untuk itu. Non-fungsi adalah

konsekuensi yang sama sekali tidak terkait dengan sistem yang

dipertimbangkan. Pendekatan fungsional merupakan salah satu metode

untuk mempelajari perilaku sosial. Pendekatan awalnya dogmatis dan

eksklusif dilengkapi dengan berbagai kualifikasi, sehingga kurang kuat

dan ketat.

Selain konsep disfungsi dan non fungsi yang dikemukakan oleh

Merton dalam teori fungsional strukturalnya, ia juga mengajukan konsep

Fungsi Manifes dan Fungsi Laten. Peneliti memilih gagasan Merton

tentang konsep manifes dan fungsi laten untuk judul penelitian, “Studi

Pola Distribusi Bantuan Covid-19 di Desa Tanete Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang”.

Fungsi manifes (fungsi nyata) dan fungsi tersembunyi (fungsi laten).

Jika konsekuensinya disengaja atau diketahui, fungsi tersebut valid. Jika

konsekuensinya ada secara objektif tetapi tidak (belum) diketahui, fungsi

tersebut disebut tersembunyi. Konsekuensi yang disengaja dan tidak

disengaja mengikuti dari tindakan.

Sebuah lembaga atau lembaga tertentu dapat melayani unit sosial

tertentu dan juga harus melayani unit sosial lainnya. Sudut pandang ini

26

dapat diterapkan pada konsep sifat dan fungsi. Ada dua jenis fungsi:

manifes dan laten. Kedua istilah ini merupakan tambahan yang berguna

untuk analisis fungsional.

Fungsi manifes merupakan fungsi yang diharapkan, seperti proses

pembangunan jalan tol yang merupakan program kerja pemerintah untuk

mengurangi kemacetan di Surabaya dan Mojokerto, dengan

mempertimbangkan mobilitas di kedua kota tersebut. Sedangkan fungsi

laten kebalikan dari yang diharapkan, seperti proses pembangunan jalan

tol, tidak diterima karena berdampak negatif bagi kehidupan sosial

masyarakat Bebekan, yaitu jalan menjadi rusak karena sering dilalui

kendaraan besar dan jalan bisa macet. pembangunan jalan raya.

Konsep fungsi manifes dan fungsi laten mengungkapkan bahwa

fungsi dalam struktur daftar menu selalu berbeda. Merton juga

menunjukkan bahwa sistem sosial tidak dapat mengubah semua struktur

sosial. Beberapa sistem sosial, bagaimanapun, dapat dihapuskan.

Mengetahui bahwa struktur sosial dapat membuka jalan bagi perubahan

sosial adalah penting.

C. Kerangka pikir

Kerangka pikir adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar

alur logika berjalannya sebuah penelitian atau kerangka pemikiran merupakan

uraian tentang bagaimana peneliti mengalirkan jalan pikiran secara logis dalam

rangka memecahkan masalah.

Berdasarkan kerangka teori tersebut di atas, maka diusulkan kerangka

pemikiran dan model hubungan antara masing-masing variabel dalam

penelitian ini. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yaitu Kajian Pola

27

Distribusi Bantuan Covid-19 di Desa Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten

Enrekang.

Kajian ini diawali dengan bagaimana pola distribusi bantuan COVID-19

akan mempengaruhi masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,

serta akan menghasilkan temuan dari penelitian selanjutnya.

Distribusi Bantuan Covid 19 Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang Melalui Pendekatan Teori Struktural Fungsional

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang

Pola Distribusi

Bantuan Covid 19

Pendistribusian

Bantuan Coviid 19

Faktor yang

mempengaruhi

Dampak sosial

ekonomi

Hasil/Temuan

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Ini adalah metode penelitian kualitatif yang mencakup serangkaian kegiatan

metodis untuk mendapatkan solusi atas tantangan yang diajukan. Ketika diperiksa

melalui lensa jenis dan hal yang dipertimbangkan. Akibatnya, peneliti ini

diklasifikasikan sebagai melakukan penelitian studi kasus dengan tujuan

menyajikan gambaran tentang Distribusi Bantuan Covid-19 di Kelurahan

Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Melalui Pendekatan

Teori Struktural Fungsional.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung dua bulan, dari bulan Januari sampai Maret 2021,

di Desa Tanete, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah berbagai sumber informasi yang dapat

menyumbangkan data untuk penelitian. Informan untuk penelitian harus berhati-

hati dan mudah beradaptasi dengan jenis data atau informasi yang diperoleh.

Berkaitan dengan hal tersebut, Sugiyono (2015:54) menekankan bahwa subjek

penelitian kualitatif ditentukan pada saat peneliti pertama kali memasuki lapangan

dan pada saat penelitian. Caranya adalah peneliti memilih orang-orang tertentu

yang dianggap memiliki data yang peneliti butuhkan.

Dalam penelitian ini, informan dipilih dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu, seperti sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang

29

diharapkan, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan objek atau situasi

sosial yang diteliti. Sugiyono (2008:218) mendefinisikan diformalkan diformalkan

diformalkan diformalkan diformalkan diformalkan diformalkan diformalkan

diformalkan

Jumlah informan sebagai objek penelitian tidak dapat ditentukan. Namun,

hanya bisa dibedakan menurut karakteristiknya. Informan penelitian ini meliputi

berbagai macam, seperti: (1) informan kunci (key informan) mereka yang

mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam

penelitian yaitu pemerintah setempat, (2) informan utama yaitu mereka yang

terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti seperti panitia bantuan covid-

19, (3) informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti seperti

masyarakat penerima bantuan covid-19.

D. Fokus Penelitian

Sangat penting untuk fokus pada penelitian; Penekanan penelitian ini

menimbulkan kendala dalam pengumpulan data sehingga kendala tersebut lebih

terarah dan terfokus pada pokok bahasan yang akan diteliti. Menurut Miles &

Huberman (1999:30), memfokuskan dan membatasi pengumpulan data dianggap

berguna sebagai antisipasi reduksi data dan merupakan jenis analisis yang

mengecualikan variabel yang tidak terkait dan menghindari pengumpulan data yang

ekstensif.

Penyaluran bantuan Covid-19 di Desa Tanete, Kecamatan Anggeraja,

Kabupaten Enrekang, Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Penerima Bantuan

Covid-19, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Bantuan Covid-19

menjadi pokok bahasan dalam makalah ini riset.

30

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terkait erat dengan penelitian. Menurut Suharsimi

Arikunto (2013: 203), instrumen penelitian adalah alat atau sarana yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data guna mempermudah pekerjaannya dan hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih akurat, lengkap, dan sistematis, menjadikannya lebih

akurat, lengkap, dan sistematis. lebih mudah untuk diinterpretasikan. Instrumen

atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, namun

begitu fokus penelitiannya jelas, dimungkinkan untuk mengembangkan instrumen

penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan

data yang telah ditemukan. melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Alat tulis, perekam, alat potret, dan peralatan pendukung lainnya digunakan

oleh peneliti dalam penelitian ini.

1. Melakukan observasi pendahuluan di Desa Tanete Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang agar dapat memodifikasi dan beradaptasi dengan

daerah tempat penelitian akan dilakukan nantinya. Peneliti memanfaatkan

alat tulis seperti buku dan pulpen untuk mencatat informasi atau data yang

dikumpulkan selama observasi.

2. Peneliti merencanakan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan apa yang

ingin dia tanyakan relevan dengan informasi yang dibutuhkan, sehingga

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti tidak menyimpang dari apa yang

ingin dia telusuri. Alat perekam suara, seperti telepon genggam, digunakan

peneliti untuk merekam hasil wawancara dengan informan.

3. Peneliti membuat alat dokumentasi yang terpasang kamera untuk

menggambarkan situasi dan lingkungan di Desa Tanete Kecamatan

Anggeraja Kabupaten Enrekang.

31

F. Jenis dan Data Sumber

Adapun sumber data yang dikumpulkan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diterima atau dikumpulkan langsung oleh

peneliti; data primer adalah data asli yang diperoleh dari sumber aslinya dan

belum diolah atau disalurkan oleh pihak lain.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang memberikan informasi secara tidak

langsung. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari laporan-laporan

yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti buku, teori-teori, jurnal, arsip,

dan lain sebagainya.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Yang dimaksud dengan "pengamatan" adalah pengamatan dan

pencatatan yang sistematis terhadap kejadian-kejadian yang diselidiki

(Agustang, 2011:131). Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui

observasi dan wawancara mendalam. Observasi dilakukan untuk

mendapatkan data sebaran bantuan COVID-19 dan dampak sosial

ekonominya terhadap masyarakat.

Indera penglihatan digunakan untuk memaknai pengamatan yang

melibatkan menyaksikan Pola Distribusi Bantuan Covid-19 di Desa Tanete,

Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.

2. Wawancara (interview)

Lexy J. Moleong (2012:186) menjelaskan bahwa wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua belah pihak,

32

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan

pewawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

yang diajukan.

Wawancara Hadari Nawawi (2005:111) merupakan upaya

mengumpulkan informasi dengan mengajukan serangkaian pertanyaan

secara lisan, yang kemudian dijawab secara lisan. Dalam situasi ini,

wawancara dirancang untuk menggali lebih banyak informasi tentang

pikiran dan perasaan informan, serta untuk mempelajari lebih lanjut tentang

bagaimana informan memandang, menilai, dan merasakan kemiskinan dari

sudut pandangnya. Informasi dari informasi tersebut kemudian diolah,

dievaluasi, dan dianalisis oleh peneliti, sehingga memunculkan perspektif

peneliti terhadap data tersebut.

Wawancara dilakukan dengan cara diskusi informan dengan bantuan

pedoman wawancara atau daftar pertanyaan tentang: (1) pendistribusian

bantuan Covid-19, (2) dampak sosial ekonomi bagi masyarakat penerima

bantuan Covid-19, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

pendistribusian bantuan Covid-19.

3. Dokumentasi

Dalam proses penelitian, peneliti juga bisa mengumpulkan dokumen-

dokumen kualitatif (qualitative documents). Dokumen ini bisa berupa

dokumen public seperti buku, skripsi, jurnal, artikel, blog ataupun web.

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan maksud sebagai

pelengkap dari penggunaan teknik pengumpulan data observasi dan

wawancara, sehingga data hasil penelitian yang diperoleh akan lebih

kredibel/ dapat dipercaya.

33

H. Teknik Analisis Data

Proses mengumpulkan data dan menafsirkannya dikenal sebagai analisis

data. Organisasi data memerlukan pengkategorian ke dalam pola, topik, atau

kategori. Memberi makna pada analisis, menggambarkan pola atau kategori, dan

membangun hubungan antara beberapa konsep adalah semua contoh interpretasi.

Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut: (1)

reduksi data, yaitu data yang dikumpulkan di lapangan didokumentasikan dalam

bentuk deskripsi yang sangat rinci dan berlimpah. Informasi diringkas, dirangkum,

dan difokuskan pada aspek situasi yang paling kritis dan relevan. Hasil observasi

dan wawancara mendalam dapat dilihat lebih jelas dengan reduksi data. (2)

Penyajian data/penyajian data adalah data yang telah melalui prosedur reduksi, dan

langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dengan bentuk

uraian singkat, bagian, maupun diagram. Tujuan penyajian data disini adalah untuk

mempermudah dalam memahami hal yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan hal-hal yang telah dipahami tersebut. Data yang didapat kemudian

dijelaskan hubungannya dengan data yang lain sehingga terbentuk suatu korelasi

data terkait permasalahan penelitian, (3) Menarik kesimpulan dan verifikasi,

didasarkan atas rumusan masalah yang difokuskan lebih spesifik dan dan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Hasil analisis merupakan jawaban dari persoalan penelitian

yang telah ditetapkan.

I. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data merupakan proses mentriangulasi kan tiga data yang

terdiri data observasi, wawancara, dan dokumen. Adapun alat yang digunakan

untuk menguji keabsahan data antara lain:

34

1. Triangulasi sumber adalah suatu metode pengumpulan data dimana peneliti

mencari kebenaran suatu informasi dengan menggunakan berbagai metode

dan sumber. Misalnya, peneliti dapat melakukan wawancara mendalam dan

observasi untuk mempelajari lebih lanjut pola distribusi dukungan COVID-

19. Peneliti juga dapat menggunakan observasi yang terlibat, makalah

tertulis, catatan resmi, dan sumber lainnya. Triangulasi sumber adalah proses

membandingkan data yang diperoleh dari banyak sumber.

2. Triangulasi Waktu, waktu, waktu, waktu, waktu, waktu, waktu, waktu,

waktu, waktu, waktu, waktu, waktu, waktu, waktu, waktu Data diperoleh

dengan menggunakan prosedur wawancara di pagi hari ketika informan

masih segar untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan dapat

dipercaya. Oleh karena itu, jika ingin mengecek keabsahan data dapat

dilakukan dengan cara wawancara, observasi, atau cara lain pada waktu yang

berbeda. Jika hasil pengujian berbeda, maka prosedur tersebut harus diulang

sampai kepastian data ditetapkan.

3. Teori triangulasi Robert K Merton, yang mencakup pengertian-pengertian

seperti teori partisipasi masyarakat dan teori fungsionalisme struktural.

4. Prosedur Triangulasi: Teknik ini menilai keaslian data dengan

membandingkannya dengan sumber yang sama tetapi menggunakan teknik

yang berbeda. Misalnya, data dikumpulkan melalui wawancara dan

selanjutnya diverifikasi dengan observasi, serta dokumentasi. Jika teknik

penilaian kredibilitas data memberikan hasil yang tidak konsisten, peneliti

berkonsultasi dengan sumber data yang relevan atau orang lain untuk

menentukan data mana yang benar.

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kelurahan Tanete

Desa Tanete adalah sebuah desa di kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

yang terletak di kecamatan Anggeraja. Kecamatan Tanete merupakan kecamatan

baru hasil pemekaran Desa Lakawan sesuai dengan SK Gubernur Sulawesi Selatan

Nomor 283/V/1994 tentang Pengesahan Tiga Desa dan Dua Desa Persiapan Dalam

Wilayah Kabupaten Tingkat II Enrekang dan Keputusan Kepala Daerah Kabupaten

Tingkat II Enrekang.

Sejak pemekarannya, Kelurahan Tanete telah mengalami beberapa kali

pergantian Kepala Kelurahan, diantaranya:

Tabel 4.1 Nama Kepala Kelurahan tahun 20..-2020

Tahun Nama Lurah

Muhammad Azis Sindangan (Pj. Kepala Kelurahan

Persiapan Tanete Kecamatan Anggeraja)

.... s/d 2008 Haseng Sese

2008 s/d 2010 Jabaruddin, SE

2010 s/d 2014 Natsir

2014 s/d 2018 Asriani Amir, S.STP

2018 s/d 2019 Supardi Parmin, SH (Pj. Lurah Tanete)

2019 s/d sekarang Muhlis, S.E

(Sumber: Tim Penyusun RENSTRA Kelurahan Tanete, 2011:08)

36

B. Letak Geografi

Desa Tanete merupakan salah satu dari tiga kecamatan di Kabupaten

Anggeraja yang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pelayanan yang pesat dari

waktu ke waktu. Desa Tanete secara astronomis terletak pada 03o 24oo 921”

Lintang Selatan dan 119o 47oo 867” Bujur Timur, sedangkan secara geografis

berbatasan di sebelah utara dengan Desa Lakawan, di sebelah selatan dengan Desa

Mendatte, di sebelah timur dengan Desa Batu Noni/Desa Saruran , dan di sebelah

barat oleh Desa Siambo.

Desa Tanete meliputi area seluas 10,45 km2 (1.045 ha), dengan luas lahan

pertanian non-sawah seluas 407 ha dan lahan non-pertanian seluas 638 ha

(pertanian, industri, perkantoran, jalan, prasarana umum, ladang, dan sebagainya. ).

Penggunaan lahan utama adalah untuk perumahan dan infrastruktur publik,

menunjukkan bahwa Desa Tanete memiliki potensi dan dinamika sosial budaya dan

ekonomi yang signifikan. Luas lahan pertanian non persawahan yang sekitar 38,95

persen, memiliki banyak potensi untuk pengembangan ekonomi di sektor pertanian

dan industri, serta dukungan topografi untuk daerah pegunungan dan perbukitan

dengan ketinggian berkisar antara 80 hingga 3000 meter di atas laut, tingkat yang

cocok untuk pertanian. Keadaan ini didukung oleh letak Desa Tanete yang

menguntungkan, yaitu di jantung kota, dekat dengan pusat pemerintahan

kecamatan, dan di jalan lintas kabupaten.

C. Keadaan Sosial

Salah satu pemuda suku kecil di Sulawesi Selatan yang dikenal dengan

komunitas duri. Budaya dan adat istiadat suku Tana Toraja hampir identik. Bahasa

duri adalah bahasa sehari-hari penduduk Desa Tanete, tetapi ada juga individu yang

berbicara bahasa Bugis, terutama non-pribumi. Bahasa duri merupakan

37

pencampuran bahasa Toraja dimana penekanan kata-katanya dari Enrekang

diantaranya Letta dan Maiwa.

Dikenal dengan sebutan masyarakat duri yang merupakan salah satu anak

suku kecil di Sulawesi Selatan. Budaya dan adat istiadatnya hampir sama dengan

suku Tana Toraja. Bahasa sehari-hari penduduk Kelurahan Tanete menggunakan

bahasa duri, namun ada juga yang menggunakan bahasa bugis terutama yang bukan

penduduk asli. Bahasa duri adalah campuran dari bahasa toraja dengan dengan

aksen dan kata-kata dari Enrekang, Letta dan Maiwa.

Ungkapan “Budaya Kombong” digunakan untuk mengorganisir pembina

budaya masyarakat guna memperlancar pelaksanaan berbagai program

pengembangan masyarakat. Budaya ini adalah kegiatan komunal di mana anggota

masyarakat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dari segi agama,

mayoritas warga Desa Tanete menganut agama Islam. Imigran dan non-pribumi

adalah penduduk non-Muslim yang paling umum. Desa Tanete yang mayoritas

beragama Islam menjadikan masyarakatnya lebih agamis, yang dibantu dengan

sarana ibadah seperti masjid dan mushola.

Untuk pendidikan masyarakat, Kelurahan Tanete didukung oleh berbagai

fasilitas pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Fasilitas Pendidikan

TK 2 buah

Sekolah Dasar/Sederajat 3 buah

SMP/Sederajat 2 buah

SMA/ Sederajat 2 buah

PTN -

Masjid 9 buah

38

D. Keadaan Penduduk

Tabel 4.3 Laporan Bulanan Penduduk Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja

Bulan Februari 2021

NO.

LINGKUNGAN

JENIS KELAMIN

Jumlah

Akhir

KK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Awal

bulan

Lahir Datang Pindah Mati Jumlah

akhir

Awal

Bulan

Lahir Datang Pindah Mati Jumlah

Akhir

1. PASARAN I 389 0 1 0 0 312 305 0 0 1 0 304 155

2. PASARAN II 391 0 0 0 2 769 738 0 0 2 0 555 475

3. BATU

RAMPUN

263 0 0 0 0 417 425 0 0 3 0 422 208

4. TONTONAN 588 0 0 1 0

JUMLAH 3.272 0 1 0 2 1.498 1.468 0 0 6 0 1.281 838

39

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pendistribusian Bantuan Covid-19

Pendistribusian bantuan tunai covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan

Anggeraja Kabupaten Enrekang yang disalurkan sejak awal tahun 2020 sampai

sekarang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis yang dilakukan oleh

Kementerian Sosial Republik Indonesia, dimana bantuan langsung tunai tersebut

ditransfer melalui kantor pos terdekat yang mana selanjutnya daftar nama-nama

penerima disampaikan kepada pemerintah Desa dan Kelurahan untuk

disampaikan kepada masing-masing penerima. Dalam penyalurannya

masyarakat langsung menerima pada Kantor pos yang telah ditentukan, dan

didukung dengan hasil observasi.

Pendistribusian bantuan Covid-19 terletak di tengah perkampungan yang

mana dapat dijangkau oleh masyarakat serta proses pendistribusiannya

berjalan dengan lancar yang mana didukung oleh pemerintah setempat

serta panitia yang diberikan tugas dalam proses pendistribusian.

(D.1/Observasi)

Berdasarkan observasi awal, peneliti menemukan bahwa penyaluran

bantuan Covid-19 khususnya di Desa Tanete berjalan dengan lancar, dan lokasi

penyaluran yang mudah dijangkau oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat

menerima bantuan dengan cepat.

Berdasarkan data dokumen yang dihimpun, jumlah KK penerima bantuan

Covid-19 di Desa Tanete yang terbagi dalam beberapa kategori antara lain PKH

40

dan BLT sebanyak 168 KK yang terbagi dalam empat RT. Lingkungan pertama

yaitu Pasaran I sebanyak 20 KK yang menerima dan 135 yang tidak menerima

total KK 155. Lingkungan dua yaitu Pasaran II total KK yang menerima 62 KK

dan yang tidak menerima 413 KK total keseluruhan KK yaitu 475. Lingkungan

III yaitu Baturampun KK yang menerima 28 sedangkan yang tidak menerima

yaitu 180 KK total KK 208. Selanjutnya Lingkungan IV yaitu Tontonan yang

menerima 58 KK dan yang tidak menerima 530 KK total keseluruhan KK 588.

Total Kepala Keluarga di Kelurahan Tanete yaitu 838 KK.

Dari hasil observasi peneliti didapatkan bahwa jumlah keseluruhan kepala

keluarga yang layak menerima bantuan yaitu sebanyak 128 sedangkan yang

tidak layak menerima sebanyak 60 kepala keluarga.

Keseluruhan penerima bantuan diambil dari data statistik di pusat terhitung

sejak Maret 2020. Hal tersebut menimbulkan berbagai pendapat baik itu dari

kalangan pemerintah maupun dari masyarakat penerima.

Dalam penyaluran bantuan tunai covid-19 Pemerintah Kelurahan

membantu dalam pendistribusiannya yaitu kami hanya sebatas menerima

daftar nama-nama masyarakat yang ada di wilayah kami sehingga di dalam

pendistribusian kami membantu untuk menyampaikan kepada masyarakat

penerima bantuan sesuai daftar nama-nama yang telah ditetapkan oleh

pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia serta

mengarahkan masyarakat agar menerima langsung bantuan tersebut pada

kantor pos yang telah ditentukan. (Wawancara/M/Kepala Kelurahan/7/02)

Selain pernyataan Kepala Kelurahan Tanete tersebut diatas juga diketahui

bahwa pendistribusian bantuan langsung tunai covid-19 di Kelurahan Tanete

juga diperoleh informasi melalui salah satu petugas kantor pos cakke.

Dalam penyaluran bantuan covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan

Anggeraja berjalan cukup lancar sebab dibantu oleh berbagai sektor order

yang ada yaitu mulai dari Pemerintah Daerah,Pemerintah Kelurahan

sampai dengan lingkungan yang ada, sehingga di dalam

41

pendistribusiannya berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Selain itu kami pihak pos telah membuka loket khusus bagi

masyarakat penerima bantuan ini dimaksudkan agar tidak terjadi kumpulan

massa pada saat penerimaan sesuai dengan anjuran mengikuti protokol

kesehatan (prokes). (Wawancara/A/Petugas Kantor Pos/7/02)

Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana pendistribusian bantuan

langsung tunai covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja maka

penulis juga melakukan pengamatan langsung dilapangan serta melakukan

wawancara langsung kepada beberapa masyarakat penerima. Ini dimaksudkan

untuk mengetahui bagaimana proses pendistribusiannya seperti halnya yang

disampaikan oleh salah satu masyarakat penerima.

Saya sebagai penerima masyarakat yang menerima bantuan covid-19

sangat bersyukur dan di dalam penyalurannya cukup baik yang dimana

pada saat setiap penyaluran bantuan kami dihubungi oleh aparat Kelurahan

yang mana selanjutnya kami disampaikan untuk menerima di kantor pos

sesuai jadwal yang ditentukan. Selanjutnya pada saat penerimaan bantuan

di kantor pos pelayanan cukup baik sebab ada loket tersendiri khusus bagi

penerima bantuan. (Wawancara/J/Masyarakat Penerima Bantuan

Covid/9/2)

Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara tersebut diatas, maka pada

dasarnya pendistribusian bantuan tunai covid-19 di Kelurahan Tanete berjalan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku ini disebabkan karena semua unsur yang

terlibat menjalankan dengan sesuai fungsinya dan Pemerintah Daerah

melakukan pemantauan terhadap setiap penyaluran bantuan yang dilakukan.

Dari berbagai pemaparan diatas dapat simpulkan bahwa, selama proses

pendistribusian bantuan Covid masyarakat sangat terbantu mulai dari sosialisasi

yang dilakukan pemerintah setempat hingga proses pendistribusiannya

berlangsung. Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah berupa penyampaian

tentang waktu dan tempat pelaksanaan pendistribusian bantuan Covid-19.

Tempat pelaksanaan pendistribusian pun juga sangat terjangkau serta memadai

42

yang mana dapat kita lihat dari penyediaan loket khusus penerima bantuan.

Kemudian untuk waktu pelaksanaannya pun tepat waktu.

2. Dampak Sosial Ekonomi Bantuan Covid-19

Dengan adanya berbagai kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah baik

Pemerintah Desa/Kelurahan dalam rangka membantu masyarakat yang terkena

dampak ekonomi dengan adanya pandemi covid-19, maka sangat dirasakan oleh

masyarakat karena dimana selama terjadinya pandemi covid-19 yang sampai

sekarang tidak berhenti dan bahkan terjadi penularan dimana-mana sehingga

untuk memutus mata rantai penyakit tersebut Pemerintah mengeluarkan

kebijakan pembatasan aktivitas-aktivitas yang mana secara langsung berdampak

terhadap ekonomi masyarakat. Sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari

seperti halnya yang disampaikan oleh salah satu penerima bantuan.

Dimana selama adanya pandemi covid-19 aktivitas kegiatan yang

dilakukan sangat terbatas sehingga di dalam memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari juga terbatas seperti halnya kami sebagai masyarakat petani

untuk melakukan aktivitas sangat terbatas sehingga produksi yang

dihasilkan selama ini menurun karena dengan adanya pembatasan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan. (Wawancara/A/Masyarakat Penerima

Bantuan Covid/9/2)

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh bahwa ekonomi masyarakat

dengan adanya pandemi covid-19 mempengaruhi tingkat ekonomi masyarakat

khususnya penghasilan rumah tangga.

Selanjutnya bahwa dengan adanya pandemi covid-19 yang mempengaruhi

kehidupan ekonomi masyarakat maka Pemerintah mengeluarkan kebijakan

dengan memberi bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang terkena

dampak ekonomi dengan harapan masyarakat dapat meningkatkan kehidupan

sehari-hari sebagaimana yang disampaikan salah seorang penerima bantuan.

43

Dengan adanya bantuan langsung tunai yang diberikan oleh Pemerintah

sangat membantu kami khususnya kami masyarakat ekonomi lemah

dimana bantuan yang diberikan kami manfaatkan untuk kebutuhan sehari-

hari serta untuk kebutuhan anak sekolah yang dimana selama ini tidak lagi

belajar secara tatap muka tetapi belajar secara online yang mana

membutuhkan biaya untuk itu bantuan yang diberikan benar-benar sangat

dirasakan manfaatnya karena penghasilan kami sebelum terjadinya

pandemi sangat kurang. (Wawancara/H/Masyarakat Penerima Bantuan

Covid/10/2)

Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa dengan adanya pandemi

covid-19 memberi dampak terhadap ekonomi masyarakat karena adanya

keterbatasan pelaksanaan kegiatan serta berdampak secara luas bagi

perekonomian sehingga daya beli dan daya jual bagi masyarakat sangat rendah.

Selain pernyataan tersebut juga diperoleh informasi bahwa dengan adanya

bantuan langsung tunai yang diterima oleh masyarakat selama 11 bulan memberi

dampak yang positif terhadap masyarakat penerima bantuan yang ada di

Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang dimana

masyarakat penerima bantuan pada umumnya bantuan yang diterima

dimanfaatkan untuk modal usaha sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala

Lingkungan.

Selama adanya bantuan terhadap masyarakat yang terkena dampak

ekonomi dengan adanya pandemi covid-19 kehidupan ekonomi

masyarakat yang kena dampak benar-benar sangat bermanfaat, karena

dimana saya melihat banyak masyarakat yang ada di wilayah Kelurahan

Tanete merasakan manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

serta juga saya melihat ada sebagian yang memanfaatkan untuk modal

usaha seperti halnya untuk kebutuhan pertanian agar dapat memberi

produksi yang lebih baik misalnya pembelian bibit tanaman. Pupuk, serta

biaya-biaya produksi lainnya. (Wawancara/C/Kepala Lingkungan/11/2)

Hasil dari wawancara diatas yaitu bantuan yang diterima oleh masyarakat

dipergunakan sebagaimana mestinya diantaranya membantu perekonomian

44

dalam hal kebutuhan sehari-hari serta kebutuhan anak. Ada Pula yang

memanfaatkan sebagian uang yang diterima sebagai modal usaha.

Dari berbagai pemaparan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa bantuan

Covid-19 yang diterima masyarakat selama pandemi ini banyak sekali

manfaatnya dimana para masyarakat penerima menggunakan bantuan tersebut

untuk kebutuhan sehari-hari, kebutuhan anak sekolah bahkan ada pula

masyarakat yang menggunakannya untuk modal usaha seperti membeli pupuk

dan lain sebagaianya yang nantinya dapat merubah taraf hidup keluarga mereka.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Di Dalam pendistribusian bantuan langsung tunai covid-19 di Kelurahan

Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang di mulai sejak awal

tahun 2019, dimana di dalam pelaksanaannya dilakukan langsung oleh

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial dengan melakukan koordinasi

dengan Pemerintah Daerah dan Kantor Pos sebagai tempat pembayaran. Dalam

pendistribusiannya cukup lancar sebab adanya keterlibatan semua unsur terkait

sehingga pendistribusiannya selama ini masyarakat penerima bantuan sangat

merasakan dan informasinya sangat cepat serta di dalam pembayarannya cukup

lancar karena di Kantor Pos pelayanan bagi penerima bantuan covid-19.

Namun disisi lain di dalam pendistribusian bantuan langsung tunai covid-

19 di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang terjadi

kendala mengenai masalah tidak akurasinya data yang tersedia yang dipedomani

oleh Pemerintah Pusat dalam menetapkan nama-nama penerima sebagaimana

yang disampaikan oleh salah satu Kepala Kelurahan Tanete.

Penetapan nama-nama penerima yang dipedomani oleh Pemerintah Pusat

dalam pemberian bantuan didasarkan oleh data statistik yang ada sehingga

ada nam-nama penerima yang sebagaimana tidak layak menerima namun

45

didalam daftar penerima. Sedangkan disisi lain ada masyarakat yang

semestinya layak mendapat bantuan namun tidak masuk didalam daftar

nama-nama penerima. (Wawancara/M/Kepala Kelurahan/7/2)

Dari wawancara tersebut diatas, dimana data-data yang dipedomani bukan

data terbaru sehingga sudah banyak masyarakat yang pada saat pendataan masih

tergolong masyarakat ekonomi lemah, namun di dalam perjalannya selama ini

tingkat ekonominya telah meningkat sehingga semestinya tidak layak menerima

bantuan sedangkan di sisi lain terdapat masyarakat yang semestinya harus

mendapat bantuan.

Selain hal tersebut diatas ke dalam pendistribusian bantuan covid-19

Pemerintah Desa/Kelurahan kewenangannya sangat terbatas sebagaimana yang

disampaikan oleh Kepala Kelurahan Tanete.

Di Dalam pendistribusian bantuan covid-19 yang dimulai sejak awal

tahun 2019 kewenangan/keterlibatan aparat Pemerintah Kelurahan hanya

sebatas membantu menyampaikan daftar nama-nama kepada masyarakat

penerima bantuan serta memberikan informasi kepada masyarakat

penerima setiap saat penyaluran. (Wawancara/M/Kepala Kelurahan/7/2)

Dari hasil wawancara tersebut diatas, maka kewenangan yang dimiliki

oleh Pemerintah Kelurahan sangat terbatas dimana banyak masyarakat yang

memberikan informasi tentang masyarakat yang tidak menerima bantuan yang

mana semestinya layak menerima namun Pemerintah Kelurahan tidak

mempunyai kewenangan untuk menetapkan nama-nama penerima dan tidak

berhak untuk merubah daftar penerima yang sudah ada melainkan hanya dapat

membantu kelancaran pendistribusian kepada masyarakat penerima.

Masyarakat menyadari masih banyak masyarakat yang dikategorikan

mampu namun mendapat dukungan, oleh karena itu disampaikan penyaluran

46

bantuan Covid-19 yang tidak sesuai. Beberapa wawancara dengan anggota

komunitas mengungkapkan hal ini.

Belum tepat sasaran, karena kita bisa lihat sendiri tetangga saya saja yang

tidak mampu tidak mendapatkan bantuan sedangkan masyarakat yang ada

dilingkungan sebelah yang tidak seharusnya dapat malah dapat bantuan dan

bukan Cuma satu bantuan saja. (Wawancara/A/Masyarakat Penerima

Bantuan/9/2)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pendistribusian

bantuan Covid ini belum merata karena masih ada masyarakat yang tidak

menerima bantuan dari pemerintah sedangkan masyarakat tersebut tergolong

kurang mampu dan seharusnya layak untuk menerima, dan ada pula masyarakat

yang tergolong mampu atau kehidupannya sejahtera tetapi mendapatkan

bantuan.

Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa daftar nama-nama

penerima bantuan Covid ini sepenuhnya diputuskan dari pusat sehingga

pemerintah setempat atau dalam hal ini kepala kelurahan tidak memiliki andil

dalam penentuan siapa saja yang menerima sehingga ada beberapa nama yang

seharusnya tidak layak menerima tetapi mendapatkan bantuan tersebut.

Kewenangan pemerintah kelurahan hanya menyampaikan daftar nama-nama

penerima kepada masyarakat serta memberitahukan informasi kapan

penerimaan dimulai. Hal tersebut mengundang beberapa pendapat dari

masyarakat dimana mereka mengatakan bahwa pendistribusian bantuan ini

belum merata dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak menerima

bantuan sedangkan mereka seharusnya layak menerima.

47

B. PEMBAHASAN

1. Distribusi bantuan covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang.

Distribusi adalah merupakan tata cara bagaimana penyaluran suatu barang

dapat lebih mudah sampai kepada tujuan dimana barang tersebut dapat diterima

bagi penerima. Sehubungan hal tersebut maka dalam penyaluran bantuan

langsung tunai terhadap masyarakat yang kena dampak covid-19 di Kelurahan

Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang telah berjalan sesuai

prosedur yang telah ditentukan. Dalam bantuan terhadap masyarakat kena

dampak covid-19 di Kelurahan Tanete terdapat beberapa bantuan antara lain

bantuan berupa sembako, bantuan listrik gratis dan bantuan langsung tunai.

Pengertian distribusi dalam kamus bahasa Indonesia adalah penyerahan

barang-barang dagangan kepada sejumlah besar orang atau tempat-tempat.

Selanjutnya, ekonomi tradisional Philip Kotler menggambarkan distribusi

sebagai sekelompok organisasi dan orang-orang yang mengambil alih atau

membantu pemindahan hak atas komoditas atau jasa yang berpindah dari

produsen ke konsumen.

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan

pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian

barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai

dengan yang diperlukan (jenis,harga, tempat dan saat yang dibutuhkan).

Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui adanya beberapa unsur

penting yaitu:

a. Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara

berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

48

b. Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu.

Dengan demikian pasar merupakan tujuan dari kegiatan saluran.

c. Saluran distribusi melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan,

yaitu mengadakan penggolongan dan mendistribusikan.

Sehubungan tersebut diatas maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini

adalah bagaimana pendistribusian terhadap bantuan langsung tunai yaitu di

Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang selama adanya

pandemi covid-19 telah disalurkan bantuan langsung tunai kepada masyarakat

sebanyak 168 KK, dengan jumlah penerimaan setiap KK adalah pada awal

penerimaan yaitu bulan pertama, kedua, dan ketiga adalah sebanyak enam

ratus/bulan, sedangkan pada bulan ke empat sampai dengan bulan ke sebelas

penerimaan setiap KK adalah sebanyak tiga ratus/bulan.

Dalam pendistribusian bantuan langsung tunai kepada 168 KK di

Kelurahan Tanete oleh seluruh instansi yang terkait, dimana daftar penerima

ditentukan oleh Pemerintah Pusat yang mana kemudian diberikan kepada

Pemerintah Daerah untuk disampaikan ke seluruh masyarakat penerima melalui

Desa dan Kelurahan agar masyarakat penerima dapat mengetahui. Sedangkan

dalam proses penerimaan atau pencairan dana bantuan langsung tunai oleh setiap

masyarakat penerima langsung menerima pada kantor pos yang telah ditentukan

dengan memperlihatkan tanda bukti diri dan ini dilakukan setiap bulan.

Selanjutnya oleh petugas kantor pos apabila dana bantuan langsung tunai telah

tersedia maka petugas kantor pos menyampaikan kepada Kelurahan agar

mengumumkan kepada setiap masyarakat penerima untuk mengambil dana pada

kantor pos dan ini dilakukan setiap bulan.

49

Penjelasan diatas dapat kita kaitkan dengan teori struktural fungsional dari

Robert K. Merton yang mana dalam perspektif fungsional tersebut dijelaskan

suatu masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerjasama

secara terorganisasi yang bekerja dalam suatu cara yang agak teratur menurut

seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian masyarakat dan

apabila kita melihat pemaparan diatas letak keterkaitannya yaitu proses

pendistribusian bantuan Covid-19 melibatkan kerjasama antara pemerintah

pusat, pemerintah daerah, selanjutnya pemerintah kelurahan setempat dimana

nantinya pemerintah kelurahan akan mempercayakan kepada panitia penerima

bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat penerima melalui kantor Pos yang

disediakan.

Hal tersebut juga di atas berkaitan dengan teori partisipasi masyarakat

yang dalam teori ini menjelaskan bahwa partisipasi berarti peran serta seseorang

atau kelompok masyarakat secara aktif dari proses perumusan kebutuhan,

perencanaan, sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan baik melalui pikiran atau

langsung dalam bentuk fisik (Y.Slamet:1994). Hal ini berkaitan dengan hasil

penelitian dimana para aparat pemerintah hingga masyarakat yang terlibat

bersama-sama dalam proses pendistribusian bantuan Covid-19 ini.

2. Dampak Sosial Ekonomi

Wabah Covid-19 telah menyebabkan penurunan atau terhentinya kegiatan

ekonomi di sejumlah bidang usaha. Hal ini mengakibatkan terjadinya beberapa

pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berkurangnya peredaran kegiatan

produksi dan konsumsi di kalangan pelaku usaha, khususnya masyarakat umum.

Banyak hotel, mall, lokasi wisata, dan bisnis lainnya yang tutup sejak awal April

hingga akhir Juli 2020, terutama di wilayah Sulawesi Selatan. Situasi ekonomi

50

ini mendorong munculnya krisis yang disebabkan oleh penurunan pendapatan

domestik negara, sehingga pertumbuhan ekonomi akan melambat dan jika tidak

diatasi, inflasi akan meningkat (proses kenaikan harga secara umum dan terus

menerus). Dalam lingkungan sosial, krisis ekonomi akan menimbulkan

keresahan sosial dan potensi kerawanan sosial, dan munculnya kesulitan sosial

dapat menjadi cikal bakal munculnya krisis politik.

Sementara itu, Suryahadi, dkk. (2020) memperkirakan bahwa tingkat

kemiskinan rata-rata Indonesia akan meningkat pada akhir tahun 2020,

menempatkan sekitar 8 juta orang dalam kemiskinan baru sebagai akibat dari

pandemi Covid-19.

Dengan adanya pandemi covid-19 yang mulai bulan tiga tahun 2020

memberi dampak yang luas terhadap pelaksanaan pemerintahan, pembangunan

dan kemasyarakatan sebab dengan pandemi covid-9 telah ditempuh berbagai

kebijakan baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat maupun oleh

Pemerintah Daerah dan bahkan oleh Pemerintah Desa atau Kelurahan untuk

melakukan pembatasan terhadap seluruh aktivitas agar dapat memutus mata

rantai penyebaran vcovid-19.

Dengan adanya pembatasan aktivitas kepada seluruh masyarakat secara

otomatis akan memberi dampak khususnya dampak sosial ekonomi masyarakat

sebab dengan terbatasnya aktivitas kegiatan maka memberi pengaruh terhadap

tingkat kehidupan masyarakat utamanya di Kelurahan Tanete yang mana

penduduknya pada umumnya sebagai petani sehingga untuk melakukan aktivitas

kegiatan sangat terbatas maka memberi dampak terhadap hasil produksi begitu

pula halnya hasil pertanian yang ada juga mengalami-mengalami kendala di

51

dalam pemasarannya sehingga sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-

hari.

Selain hal tersebut diatas maka dengan adanya dampak sosial ekonomi

akibat dari adanya pandemi covid-19 yang mulai sejak awal tahun 2020 maka

oleh Pemerintah baik melalui Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun

Pemerintah Desa telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka

menyelesaikan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh adanya covid-19

seperti halnya bantuan langsung tunai terhadap masyarakat, bantuan berupa

sembako, listrik gratis, utamanya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah

seperti halnya di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang

yang dimana KK sebanyak 838 telah menerima bantuan langsung tunai sebanyak

422 KK yang dimana setiap KK pada tiga bulan pertama menerima sebanyak

enam ratus ribu/KK selanjutnya pada bulan ke empat sampai dengan bulan ke

sebelas menerima tiga ratus ribu/KK.

Dengan adanya bantuan tunai tersebut dapat memberi dampak yang positif

terhadap masyarakat yang ada di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang ini terbukti bahwa dengan adanya bantuan tersebut

masyarakat dapat menikmati dan membantu kelangsungan hidup sehari-hari

baik dari sisi pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun dalam rangka

mendukung kelancaran pendidikan bagi anak-anak penerima bantuan seperti

halnya pulsa data berhubung anak sekolah tidak lagi dilakukan secara tatap muka

melainkan secara online.

52

3. Faktor Yang Mempengaruhi

Dalam pendistribusian bantuan covid-19 yang dimulai sejak awal tahun

2020 sampai sekarang Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam

rangka membantu masyarakat yang kena dampak adanya pandemi covid-19

yang sampai sekarang tidak kunjung berhenti, baik itu dilakukan oleh

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Adapun jenis-jenis bantuan yang

telah didistribusikan selama ini adalah berupa bantuan langsung tunai, bantuan

berupa sembako, bantuan berupa listrik gratis dll. Namun kenyataan di dalam

pendistribusiannya di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten

Enrekang masih mengalami berbagai hambatan utamanya dalam pendistribusian

bantuan berupa langsung tunai yang selama ini telah disalurkan kepada

masyarakat sampai dengan bulan kesebelas tahun 2020 yaitu antara lain:

a) Tidak Akuratnya Data

Dalam pendistribusian bantuan langsung tunai terhadap masyarakat yang

kena dampak covid-19 salah satunya adalah tidak akurasinya data masyarakat

penerima bantuan, ini terlihat dimana di Kelurahan Tanete Kecamatan

Anggeraja Kabupaten Enrekang dalam pendistribusiannya banyak masyarakat

yang mempertanyakan terhadap nama-nama yang menerima bantuan.

Sehingga hal tersebut diakibatkan karena kenyataan dilapangan banyak

masyarakat penerima yang mempunyai kemampuan ekonomi cukup baik

mendapat bantuan covid-19, sedangkan di sisi lain ada masyarakat yang

seharusnya layak menerima bantuan tetapi tidak diberikan karena didalam

penyaluran bantuan tersebut didasari oleh nama-nama penerima yang telah

ditentukan oleh Pemerintah Pusat.

53

b) Terbatasnya Kewenangan

Selain tidak akurasinya data yang tersedia juga yang menjadi salah satu

kendala dalam pendistribusian bantuan covid-19 adalah kurangnya kewenangan

yang diberikan kepada Pemerintah Daerah utamanya Pemerintah Desa dan

Kelurahan. Dimana selama ini keterlibatan Pemerintah Kelurahan dalam

pendistribusian bantuan covid-19 adalah sebatas menyampaikan daftar nama-

nama kepada masyarakat yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat serta

menyampaikan informasi pada setiap saat penerimaan bantuan. Sedangkan

kewenangan untuk menentukan nama-nama penerima tidak diberikan informasi

yang ada bahwa data yang pedomani oleh Pemerintah Pusat adalah dari Badan

Pusat statistik. Sedangkan perlu dipahami yang lebih mengetahui masyarakatnya

mana yang layak menerima atau tidak adalah Pemerintah Desa dan Kelurahan.

54

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan, maka beberapa

hal yang dapat dijadikan sebagai kesimpulan:

1. Dalam pendistribusian bantuan covid-19 yang dilaksanakan sejak awal tahun

2019 telah disalurkan selama 11 bulan dan pendistribusiannya cukup lancar

karena melibatkan semua unsur terkait yaitu mulai dari Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah dan bahkan kepada Pemerintah Desa/Kelurahan.

2. Dengan adanya pandemi covid-19 memberi dampak terhadap perekonomian

secara meluas untuk itu Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan dengan

memberi bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang terkena dampak

ekonomi dengan adanya pandemi covid-19 dimana masyarakat sangat

merasakan manfaatnya baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk

keperluan modal usaha.

3. Di Dalam pendistribusian bantuan covid-19 di Kelurahan Tanete Kecamatan

Anggeraja terdapat faktor yang mempengaruhi yaitu dimana tidak akurasinya

data yang tersedia sehingga ada masyarakat yang semestinya tidak layak

menerima namun mendapat bantuan disisi lain ada masyarakat yang layak

menerima namun tidak dapat bantuan serta terbatasnya kewenangan yang

dimiliki oleh Pemerintah Desa/Kelurahan.

B. SARAN

1. Untuk kelancaran pendistribusian bantuan covid-19 diperlukan adanya data yang

akurat untuk itu diharapkan agar Pemerintah Pusat dalam menetapkan nama-

55

nama penerima bantuan mempergunakan data yang ada pada Pemerintah Daerah

utamanya data pada Pemerintah Desa/Kelurahan agar benar-benar di dalam

pendistribusiannya benar-benar masyarakat penerima yang layak untuk

mendapat bantuan.

2. Untuk kelancaran pendistribusian diharapkan agar di dalam penetapan nama-

nama penerima diharapkan adanya koordinasi dengan melibatkan Pemerintah

Daerah dan Pemerintah Desa/Kelurahan didalam penetapan nama-nama

masyarakat.

56

DAFTAR PUSTAKA

Agustang, Andi. 2011. Filosofi Research (Dalam Upaya Pengembangan Ilmu).

Makassar.

Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008), 87.

Dessy Anwar, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Abditama, 2001), Cet.

Ke-1, 125.

Hawawi, H. Hadari. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Pers.

M. Fuad, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), 129.

M. Manullang, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,

2008), 14.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Paul B. Horton, Chester L. Hunt, Sosiologi, (Jakarta: Erlangga), hal 18.

Pius A. Partan dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiah Populer. (Surabaya: Arkola.

2006), Hal 655.

Robert Chambers. Ideas For Development. (London: Earthscan, 2005), hal. 105.

Salinan. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia No 6 Tahun 2020. Perubahan atas

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Sentot Imam Wahjono, Bisnis Modern, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 228-229.

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2015), 20-25

Suryahadi, A., Izzati, R. Al, & Suryadarma, D. (2020). The Impact of COVID-19

Outbreak on Poverty: An Estimation for Indonesia | The SEMERU Research

Institute. Poverty & Inequality Indonesia, April.

57

https://smeru.or.id/en/content/impact-covid-19-outbreak-poverty-

estimation-indonesia

Y. Slamet. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. (Surakarta:

Sebelas Maret University Press, 1994), hal. 7.

http://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200908/15/12/88765/bp

k-soroti-potensi-masalah-pada-program-bantuan-sosial-covid-19/ diakses 2-

11-2020

http://w3cargo.com/pengertian-distribusi/ diakses 5-11-2020

LAMPIRAN

Lampiran 1

Pedoman Observasi

No. Hari/Tanggal Kegiatan Yang

Diamati

Hasil Pengamatan

1. 03/02/2021 Letak geografis

lingkungan

pendistristribusian

bantuan Covid-19

Pendistribusian bantuan Covid-

19 di kelurahan Tanete terletak

di tengah perkampungan atau

dalam hal ini mudah dijangkau

oleh masyarakat.

2. 06/02/2021 Fasilitas sarana dan

prasarana distribusi

bantuan Covid-19

Sarana maupun prasarana yang

diberikan oleh pemerintah

setempat pada saat proses

pendistribusian berlangsung

cukup memadai.

3. 06/02/2021 Proses

pendistribusian

bantuan Covid-19

Proses pendistribusian bantuan

Covid-19 berlangsung dengan

lancar karena didukung oleh

panitia serta masyarakat yang

mengikuti prosedur.

4. 06/02/2021 Sikap dan perilaku

pendistribusi bantuan

Covid-19 terhadap

masyarakat

khususnya

Kelurahan Tanete

Sikap para pemerintah maupun

panitia yang bertugas pada saat

pendistribusian berlangsung

juga sangat ramah kepada

masyarakat penerima bantuan

yang hadir.

5. 05/02/2021 Data atau nama-

nama penerima

bantuan Covid-19

Data atau daftar nama-nama

penerima bantuan Covid dari

pusat masih banyak yang tidak

sesuai atau dengan kata lain

masih ada masyarakat yang

mampu tetapi menerima

bantuan sedangkan masyarakat

yang seharusnya menerima

malah tidak menerima sepeser

pun.

6. 05/02/2021 Sosialisasi yang

dilakukan oleh para

pemerintah setempat

mengenai

Sosialisasi yang dilakukan oleh

pemerintah yaitu

menyampaikan secara

langsung kepada masyarakat

penerima bantuan kapan

pendistribusian

bantuan Covid-19

pelaksanaan pendistribusian

serta dimana tempat

pendistribusiannya.

7. 08/02/2021 Dampak yang

dirasakan oleh

masyarakat dengan

adanya

pendistribusian

bantuan Covid-19

Dampak yang dirasakan dari

adanya pendistribusian bantuan

Covid-19 ini terlihat jelas

dimasyarakat yang mana

kebutuhan sehari-hari dapat

terpenuhi sehingga masyarakat

berharap banyak bantuan ini

akan terus diadakan.

Lampiran 2

Pedoman Wawancara

No. Pedoman Wawancara Pertanyaan

1. Pemerintah Setempat a. Selaku pemerintah setempat, apakah

bapak ikut berperan serta dalam

pendistribusian banttuan Covid-19 ini?

b. Dalam menargetkan siapa yang akan

mendapat bantuan Covid-19, apakah

pemerintah mempengaruhi?

c. Apakah ada syarat tertentu yang harus

dipenuhi oleh masyarakat untuk

memperoleh bantuan Covid-19?

d. Bagaimana sistem pendistribusian

bantuan Covid-19 khusunya di

Kelurahan Tanete?

e. Menurut bapak selaku pemerintah,

apakah pendistribusian bantuan Covid-

19 ini sudah tepat sasaran?

f. Bagaimana penanganan apabila

pendistribusian bantuan Covid-19

tidak tepat sasaran?

g. Selama proses pendistribusian bantuan

Covid-19 ini apakah ada masalah yang

dihadapi?

h. Bagaimana cara mengatasi masalah

yang dihadapi?

i. Faktor apa saja yang mempengaruhi

pendistribuasian bantuan Covid-19?

j. Bagaimana cara agar kegiatan

pendistribusian bantuan Covid-19 bisa

berjalan kondusif?

2. Panitia Bantuan Covid-19 a. Sejak kapan pendistribusian bantuan

Covid-19 dimulai dan berapa total KK

yang menerima?

b. Selaku panitia, apa yang anda lakukan

agar pendistribusian bantuan Covid-19

ini tepat sasaran?

c. Kendala yang dihadapi selama proses

pendistribusian bantuan Covid-19?

d. Bagaimana cara mengatasi masalah

yang dihadapi pada saat proses

pendistribusian berlangsung?

e. Bagaimana model pengawasan

pelaksanaan pendistribusian bantuan

Covid-19?

3. Masayarakat a. Bagaimana tanggapan bapak perihal

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

b. Selama masa pandemi ini, apakah

pemerintah sudah berperan aktif dalam

pendistribusian bantuan Covid-19?

c. Apakah pemerintah setempat sudah

tepat sasaran dalam melakukan

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

d. Bagaiamana sistem pendistribusian

bantuan Covid-19 khususnya di

Kelurahan Tanete ini?

e. Sejak adanya bantuan Covid-19 ini,

apakah ada perubahan yang anda

rasakan baik dari segi ekonomi

maupun sosial?

f. Dampak apa saja yang anda rasakan

dengan adanya pendistribusian

bantuan Covid-19 ini?

g. Apa harapan bapak kedepannya

mengenai pendistribusian bantuan

Covid-19?

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Pak Candang

Kepala Lingkungan

B. Hasil Wawancara

1. Selaku pemerintah setempat, apakah bapak ikut berperan serta dalam

pendistribusian bantuan Covid-19?

Iya kami ikut serta dimana para kepala lingkungan akan menginformasikan

kepada masyarakat penerima khususnya disetiap lingkungan yang telah

ditentukan. Misalnya kepala lingkungan 1 akan menginformasikan dibagian

lingkungan 1 juga.

2. Dalam menargetkan siapa yang akan mendapat bantuan Covid-19, apakah

pemerintah mempengaruhi?

Sepengetahuan saya baik itu kepala kelurahan terlebih lagi kami kepala

lingkungan tidak ikut serta didalamnya karena semua sudah ditentukan

dipusat.

3. Apakah ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk

memperoleh bantuan Covid-19?

Untuk syaratnya sendiri masyarakat penerima bantuan cukup membawa

Kartu tanda Penduduk atau yang kita kenal dengan KTP serta surat

keterangan dari kelurahan. Lain halnya dengan bantuan berupa sembako

syarat yang harus dipenuhi yaitu membawa KKS (Kartu Keluarga

Sejahtera).

4. Bagaimana sistem pendistribusian bantuan Covid-19 khususnya di

Kelurahan Tanete?

Untuk sistem pendistribusiannya yaitu ditempatkan di kantor pos dan pada

saat dikantor pos sudah disediakan loket-loket untuk penerima bantuan.

Sedangkan bantuan sembakonya kita mempercayakan pada satu tempat

biasanya dirumah salah satu panitia bantuan atau yang berada dipusat

perkampungan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

5. Menurut bapak selaku pemerintah, apakah pendistribusian bantuan Covid-

19 ini sudah tepat sasaran?

Kalau dilihat belum sepenuhnya tepat sasaran karena masih ada

masyarakat yang layak mendapatkan tapi belum menerima sama sekali tapi

kita tidak punya kewenangan untuk merubah semua itu karena data

penerima ditentukan oleh pusat.

6. Bagaimana penanganan apabila pendistribusian bantuan Covid-19 yang

tidak tepat sasaran?

Sejauh ini kami berusaha sebisa mungkin memberikan informasi kepada

pemerintah setempat agar kiranya dapat disampaikan kepada pemerintah

kabupaten yang nantinya dapat diteruskan kepada pemerintah provinsi dan

selanjutnya, untuk hal ini kita tidak dapat berbuat banyak karena semua

keputusan diambil dipusat.

7. Selama proses pendistribusian bantuan Covid-19 ini apakah ada kendala

yang dihadapi?

Kalau kendala sendiri sejauh ini belum ditemukan karena kami berusaha

sebisa mungkin untuk menghindari hal-hal yang nantinya dapat menggangu

proses pendistribusian ini.

8. Bagaimana cara mengatasi apabila ada kendala selama proses

pendsitribusian?

Kalau masalah mengatasi kendala yaitu dengan menyampaikan kepada

masyarakat bahwa data penerima bantuan semua diputuskan oleh pusat

kami Cuma menyampaikan. Ini misalnya saja kalau ada yang protes.

9. Faktor apa saja yang mempengaruhi pendistribusian bantuan Covid-19?

Untuk faktornya sendiri itu lebih ke kewenangan serta data yang tidak

sesuai. Misalnya data dari pusat masyarakat yang tidak semestinya dapat

malah mendapatkan bantuan.

10. Bagaimana cara agar kegiatan pendistribusian bantuan Covid-19 bisa

berjalan kondusif?

Kami berusaha menginformasikan kepada masyarakat penerima mengenai

waktu serta tempat yang telah ditentukan.

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Muhlis, SE

Kepala Kelurahan

B. Hasil Wawancara

1. Selaku pemerintah setempat, apakah bapak ikut berperan serta dalam

pendistribusian bantuan Covid-19?

Ya, kami pemerintah setempat membantu kelancaran pendistribusian

bantuan Covid-19 dengan memfasilitasi, menyampaikan informasi kepada

masyarakat penerima serta memberikan data-data yang diperlukan demi

kelancaran pendistribusian bantuan Covid-19.

2. Dalam menargetkan siapa yang akan mendaapat bantuan Covid-19, apakah

pemerintah mempengaruhi?

Dalam penentuan pemberian bantuan Covid-19 pemerintah daerah tidak

dilibatkan didalam penentuan target karena yang menetukan adalah

pemerintah pusat melalui kementrian sosial berdasarkan data penduduk

melalui badan pusat statistik nasional.

3. Apakah ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk

memperoleh bantuan Covid-19?

Syarat yang diberikan untuk bantuan Covid-19 adalah masyarakat yang

terkena dampak sosial ekonomi dengan adanya pandemi Covid-19.

4. Bagaimana sistem pendistribusian bantuan Covid-19 khususnya di

Kelurahan Tanete?

Sistem penditribusian bantuan Covid-19 dikelurhan tanete adalah dimana

pemerintah pusat mentransfer bantuan tersebut melalui kantor pos terdekat

yang mana selanjutnya masyarakat penerima bantuan langsung mengambil

diloket yang telah ditentukan dan tidak boleh diwakili dengan masing-

masing membawa kartu penduduk.

5. Menurut bapak selaku pemerintah, apakah pendistribusian bantuan Covid-

19 ini sudah tepat sasaran?

Untuk di kelurahan Tanete bagi masyarakat penerima bantuan masih ada

yang belum menerima bantuan serta masih ada masyarakat yang

seharusnya mendapat bantuan namun sampai sekarang belum menerima

karena kami selaku pemerintah setempat tidak dilibatkan secara langsung

didalam penentuan nama-nama data yang menerima bantuan.

6. Bagaimana penanganan apabila pendistribusian bantuan Covid-19 yang

tidak tepat sasaran?

Dalam menangani permasalahan untuk pendistribusian Covid-19 kami

berkoordinasi dengan unsur terkait baik pemerintah kabupaten, pemerintah

provinsi maupun pemerintah pusat.

7. Selama proses pendistribusian bantuan Covid-19 ini apakah ada kendala

yang dihadapi?

Pendistribusian selama ini berjalan lancar

8. Bagaimana cara mengatasi apabila ada kendala selama proses

pendistribusian?

Untuk sejauh ini tidak ada masalah jadi kami terus berupaya untuk

meningkatkan proses pendidtribusian khususnya di Kelurahan Tanete.

9. Faktor apa saja yang mempengaruhi pendistribusian bantuan Covid-19?

Untuk sementara ini yang menjadi faktor utama yaitu tidak akurasinya data

serta terbatasnya kewenangan.

10. Bagaimana cara agar kegiatan pendistribusian bantuan Covid-19 bisa

berjalan kondusif?

Kami pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada panitia bantuan

serta memberikan arahan kepada masyarakat apabila bantuan tersebut

telah ada atau sudah dapat diterima

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Pallang

Panitia Bantuan Covid-19

B. Hasil Wawancara

1. Sejak kapan Pendistribusian Bantuan Covid-19 dimulai dan berapa total KK

yang menerima?

Pendistribusian ini berlangsung pada bulan Maret tahun 2020 dan total

Kepala keluarga yang menerima sekitar 168 kk

2. Selaku panitia, apa yang anda lakukan agar pendistribusian bantuan Covid-

19 ini tepat sasaran?

Kami bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk mendata para

masyarakat yang layak menerima dan yang sudah tidak layak menerima

bantuan ini.

3. Kendala seperti apa yang dihadapi selama proses pendistribusian bantuan

Covid-19?

Biasanya dari masyarakat yang notabennya tidak menerima tapi dia ingin

menjadi menerima. Hal ini biasanya karena ia melihat ada yang menerima

padahal jika dilihat mereka sebenarnya sudah mampu. Semacam ini menjadi

sorotan-sorotan bagi masyarakat.

4. Bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi pada saat proses

pendistribusian berlangsung?

Kita memberikan pengertian kepada masyarakat bahwasanya mungkin saja

ketika pendataan berlangsung dia serba kekurangan dan disaat bantuan cair

perlahan-lahan dia mulai memperbaiki kehidupannya.

5. Bagaimana model pengawasan pelaksanaan pendistribusian bantuan Covid-

19?

Misalkan ada calon penerima meskipun sudah diambil datanya tapi kami

memfilter kembali seperti memverifikasi dan validasi atau dengan kata lain

kita mendatangi rumah masyarakat atau mengkoordinasi dengan

pemerintah setempat. Jadi misalkan di kelurahan Tanete ini ada 200 calon

penerima nah datanya itu kita berikan pada pemerintah kelurahan. Jadi

filter awal ada dikelurahan, perangkat kelurahan akan memfilter mana

calon penerima yang sekiranya mampu dan sudah tidak layak lagi menerima

bantuan Covid-19 ini.

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Jamaluddin

Masyarakat Penerima Bantuan Covid-19

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana tanggapan bapak perihal pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Kalau saya pribadi sangat bersyukur apalagi kami yang notabennya

masyarakat yang kurang mampu.

2. Selama masa pandemi ini, apakah pemerintah sudah berperan aktif dalam

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Selama ini yang saya lihat pemerintah sudah menjalankan tugasnya

sedemikian baik, dimana kita bisa melihat pada saat waktu penerimaan

pemerintah khususnya kepala kelurahan beserta stafnya ikut

menginformasikan bahwasanya bantuan sudah dapat diterima

.

3. Apakah pemerintah setempat sudah tepat sasaran dalam melakukan

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Sejauh ini sepertinya belum karena kita bisa lihat kalau masih banyak

masyarakat yang seharusnya dapat tapi tidak dapat dan masyarakat yang

sudah seharusnya tidak dapat malah dapat.

4. Bagaimana sistem pendistribusian bantuan Covid-19 khususnya di

Kelurahan Tanete?

Kalau kita disini biasa langsung kekantor pos untuk menerima tapi kalau

untuk bantuan seperti sembako itu ditempatkan di rumah salah satu warga

atau dalam hal ini panitia bantuan dan mudah utntuk dijangkau oleh

masyarakat.

5. Sejak adanya bantuan Covid-19 ini, apakah ada perubahan yang anda

rasakan, baik dari segi ekonomi maupun sosial?

6. Dampak apa saja yang anda rasakan dengan adanya pendistribusian bantuan

Covid-19 ini?

Yang kami rasakan itu lebih kedampak ekonominya karena sebelum adanya

bantuan ini kami serba kekurangan tapi pada saat bantuan sudah mulai cair

kebutuhan sehari-hari sudah mulai terpenuhi misalnya saja kenutuhan anak

untuk sekolah karena disaat pandemi seperti ini anak-anak sekolah online

dan itu membutuhkan biaya.

7. Apa harapan bapak kedepannya mengenai pendistribusian bantuan Covid-

19?

Semoga kedepannya data nama-nama penerima bantuan covid ini sesuai

dengan masyarakat yang seharusnya mendapatkan bantuan.

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Minci

Masyarakat Penerima Bantuan Covid-19

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana tanggapan ibu perihal pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Menurut saya bagus cara pendistribusiannya karena difokuskan pada satu

tempat penerimaan contohnya kantor POS kalau untuk sembako dirumah

warga.

2. Selama masa pandemi ini, apakah pemerintah sudah berperan aktif dalam

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Yang saya lihat sejauh ini pemerintah berperan aktif, kita bisa lihat kalau

waktu pengambilan sudah tiba maka mereka akan menginformasikan kepada

kami begitu pula dengan tempat pengambilannya.

3. Apakah pemerintah setempat sudah tepat sasaran dalam melakukan

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Belum, karena masih ada warga yang tidak dapat bantuan padahal mereka

harusnya dapat misalnya saja tetangga saya mereka tidak mereka bantuan

sepeserpun.

4. Bagaimana sistem pendistribusian bantuan Covid-19 khususnya di Kelurahan

Tanete?

Menurut saya sudah bagus karena pada saat kita akan menerima tempat

peneriman juga tidak terlalu jauh terus waktunya juga tepat.

5. Sejak adanya bantuan Covid-19 ini, apakah ada perubahan yang anda rasakan,

baik dari segi ekonomi maupun sosial?

Sudah pasti ada apalagi kami yang ibu-ibu banyak sekali kebutuhan

ditambah lagi suami yang jam kerjanya dikurangi setiap hari, dengan

bantuan ini kebutuhan hari-hari bisa terpenuhi begitupula dengan kebutuhan

anak sekolah.

6. Dampak apa saja yang anda rasakan dengan adanya pendistribusian bantuan

Covid-19 ini?

Lebih ke ekonominya karena kami sangat terbantu sekali dengan adanya

bantuan ini baik itu yang dalam bentuk uang maupun semmbako.

7. Apa harapan ibu kedepannya mengenai pendistribusian bantuan Covid-19?

Semoga saja pemerintah melihat mana seharusnya warga yang layak

menerima maupun yang tidak.

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Hasriani

Masyarakat Penerima Bantuan Covid-19

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana tanggapan ibu perihal pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Kalau menurut saya pribadi bagus dan semakin ditingkatkan saja

pelayanannya agar kami lebih mudah lagi pada saat penerimaan.

2. Selama masa pandemi ini, apakah pemerintah sudah berperan aktif dalam

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Iya sudah, karena pemerintah sendiri yang langsung turun tangan

menginformasikan kepada masyarakat.

3. Apakah pemerintah setempat sudah tepat sasaran dalam melakukan

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Sepertinya belum. Karena masih banyak sekali warga di kelurahan sini yang

tidak dapat bantuan dan terkadang masyarakat yang kehidupannya layak

atau mampu malah dapat bantuan, itu tidak adil menurut saya pribadi.

4. Bagaimana sistem pendistribusian bantuan Covid-19 khususnya di Kelurahan

Tanete?

Selama ini kami menerima disatu tempat saja yaitu dikantor POS dan

mungkin saja semua daerah pun sama terus untuk sembako seperti beras dan

yang lainnya biasa disimpan dirumah warga yang dekat dengan kator

kelurahan dan itu tempatnya tidak jauh dari pemukiman warga.

5. Sejak adanya bantuan Covid-19 ini, apakah ada perubahan yang anda rasakan,

baik dari segi ekonomi maupun sosial?

Ada, karena kebutuhan setiap harinya itu banyak. Selama ada bantuan ini

kami sedikit terbantu apalagi ada anak yang sekolah dan sekarang lagi

online pasti butuh biaya banyak untuk membeli kuota internet.

6. Dampak apa saja yang anda rasakan dengan adanya pendistribusian bantuan

Covid-19 ini?

Kalau dampak itu lebih dominan ke ekonominya karena semenjak adanya

bantuan ini kami lebih terbantu di segi ekonomi seperti untuk kebutuhan hari-

hari.

7. Apa harapan ibu kedepannya mengenai pendistribusian bantuan Covid-19?

Lebih dimudahkan lagi proses penerimaannya karena kita bisa lihat jumlah

masyarakat yang menerima kan tidak sedikit jadi kami harus antri.

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Ancu

Masyarakat Penerima Bantuan Covid-19

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana tanggapan bapak perihal pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Cukup baik karena semua pendistribusiannya sesuai dengan prosedur yang

telah ditetapkan baik itu dari segi waktu maupun tempat.

2. Selama masa pandemi ini, apakah pemerintah sudah berperan aktif dalam

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Yang saya lihat mereka ikut berperan dalam proses pendistribusian bantuan

ini karena mereka selalu memberikan kami info jika jadwal pendistribusian

akan dilakukan

3. Apakah pemerintah setempat sudah tepat sasaran dalam melakukan

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Belum tepat sasaran, karena kita bisa lihat sendiri tetangga saya saja yang

tidak mampu tidak mendapatkan bantuan sedangkan masyarakat yang ada

dilingkungan sebelah yang tidak seharusnya dapat malah dapat bantuan dan

bukan Cuma satu bantuan saja.

4. Bagaimana sistem pendistribusian bantuan Covid-19 khususnya di Kelurahan

Tanete?

Kalau kami disini sudah bagus karena terstruktur ki misalnya bantuan yang

uang itu kami terima dikantor pos, terus kalau bantuan beras itu kami

diarahkan kerumah salah satu warga yang dipercayakan menyalurkan

kepada masyarakat penerima.

5. Sejak adanya bantuan Covid-19 ini, apakah ada perubahan yang anda rasakan,

baik dari segi ekonomi maupun sosial?

Jelas ada dan kita bisa lihat kami yang khususnya para lelaki atau kepala

keluarga tidak terlalu sulit menutupi segala kekurangan sehari-hari apalagi

dimasa pandemi ini seluruh kegiatan harian itu dibatasi. Jadi dengan adanya

bantuan ini kami sangat dimudahkan.

6. Dampak apa saja yang anda rasakan dengan adanya pendistribusian bantuan

Covid-19 ini?

Kalau berbicara mengenai dampak yang dirasakan khusunya kami

masyarakat dimasa pandemi Covid-19 ini lebih dominan ke ekonomi

keluarga yang mana kebutuhan harian yang semakin banyak apalagi ada

anak yang sekolah lantas kami mendapatkan bantuan Covid yang berupa

uang tunai dan sembako alhamdulillah kebutuhan hari-hari mulai tertutupi

7. Apa harapan bapak kedepannya mengenai pendistribusian bantuan Covid-19?

Semoga bantuan ini tetap berlanjut selama masa pandemi serta pelayanan

pendistribusian bantuan lebih ditingkatkan lagi.

Hasil Wawancara

A. Identitas Diri

Nama : Surianti

Masyarakat Penerima Bantuan Covid-19

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana tanggapan ibu perihal pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Saya melihat proses pendistribusiannya sudah bagus dan para panitia juga

sudah bekerja keras dalam pendistribusian bantuan covid-19 ini begitupula

pemerintah setempat.

2. Selama masa pandemi ini, apakah pemerintah sudah berperan aktif dalam

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Kalau menurut saya iya mereka berperan aktif selama proses pendistribusian

bantuan karena saya melihat baik itu kepala lingkungan maupun aparat

kelurahan lainnya membantu menyampaikan kepada masyarakat.

3. Apakah pemerintah setempat sudah tepat sasaran dalam melakukan

pendistribusian bantuan Covid-19 ini?

Belum kayaknya, karena masyarakat yang sekitaran sini saja masih ada yang

tidak dapat bantuan padahal dia merupakan warga yang kurang mampu.

4. Bagaimana sistem pendistribusian bantuan Covid-19 khususnya di Kelurahan

Tanete?

Sistemnya sendiri sejauh ini cukup bagus khusunya di Kelurahan ini karena

tidak menyulitkan masyarakat penerima karena terkadang ada pemerintah

yang meminta ini itu sebagai persyaratan dan tempatnya juga tidak terlalu

jauh.

5. Sejak adanya bantuan Covid-19 ini, apakah ada perubahan yang anda rasakan,

baik dari segi ekonomi maupun sosial?

Sudah pasti ada karena kami lebih mudah menutupi kebutuhan harian dan

kebutuhan anak sekolah apalagi sekarang sekolah online otomatis kami

membutuhkan biaya lebih.

6. Dampak apa saja yang anda rasakan dengan adanya pendistribusian bantuan

Covid-19 ini?

Lebih dominan dari segi ekonomi karena kami terbantu dari segi itu

7. Apa harapan ibu kedepannya mengenai pendistribusian bantuan Covid-19?

Semoga pemerintah tidak mengahapuskan bantuan ini karena dengan

adanya bantuan ini kami sangat terbantu sekali.

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa kami telah

menerima beras dengan kondisi kualitas dan jumlah sebagai berikut:

NAMA KPM BST PAKE

T

KUALITAS TTD NAMA KPM BST PAKET KUALITAS TTD

0001.ABD LATIEF GAMA 7316XXXXXX20001

JL AHMAD YANI NO 53 PASARAN 10KG Baik/

Tidak Baik

0032.HADRIANA

7316XXXX

XX30021 PASARAN I

TANETE

10KG Baik/ Tidak

Baik

0002.ABD SYUKUR

7316XXXXXX30021

PASARAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0033.HAMDAYANI 7316XXXXXX80039

JL.JENDRAL AHMAD YANI NO. 82 PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0003.ACAN 7316XXXXXX80039

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0034.HAMID 7316XXXXXX80003

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0004.ADAM ANUGRAH 7316XXXXXX80003

TANETE 10KG

Baik/

Tidak Baik

0035.HAMRIANI SYARIF 7316XXXXXX60003

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0005.ALIAS 7316XXXXXX60003

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0036.HARIATI 7316XXXXXX10002

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0006.ALIAS 7316XXXXXX10002

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0037.HARTINA 7316XXXXXX60001

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0007.AMIRUDDIN H 7316XXXXXX60001

TANETE 10KG

Baik/

Tidak Baik

0038.HASAN 7316XXXXXX00002

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0008.ANUGRA EKY YANSA 7316XXXXXX00002

PASARAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0039.HASMI 7316XXXXXX70001

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0009.ARFA

7316XXXXXX

70001 PASARAN I

TANETE

10KG Baik/

Tidak Baik

0040.HASNA 7316XXXXXX10003

BATU RAMPUN 10KG Baik/ Tidak

Baik

0010.ARI 7316XXXXXX10003

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0041.HASNAWATI 7316XXXXXX60001

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0011.ASTI MIRANDA SAFRI 7316XXXXXX60001

LAMBA DOKO 10KG

Baik/

Tidak Baik

0042.HASNAWATI JUMADI 7316XXXXXX80061

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0012.BUDI 7316XXXXXX80061

10KG

Baik/

Tidak Baik

0043.HASNI 7316XXXXXX00031

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0013.CANGKOK 7316XXXXXX00031

TONTONAN DESA TANETE 10KG

Baik/

Tidak Baik

0044.HASTUTI 7316XXXXXX10024

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

DTT NO.

KOTA / KAB KAB.

ENREKANG

KEC.ANGGERAJA

BST.0720.YFKP KEL.TANETE

HAL.79/3

0014.DAMIN 7316XXXXXX10024

BATU RAMPUN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0045.HAWANG 7316XXXXXX30001

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0015.DANESH ASYILA 7316XXXXXX30001

PASARAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0046.HERMAN KADANG 7316XXXXXX70001

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0016.DARWIAH B 7316XXXXXX70001

JL NEGARA NO 112 PASARAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0047.HERMAWATI 7316XXXXXX80002

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0017.DARWIS KANDARI 7316XXXXXX80002

LAMBA DOKO 10KG

Baik/

Tidak Baik

0048.HERNAWATI 7315XXXXXX30001

LAMBA DOKO DESA TANETE 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0018.DEWIYANTI 7315XXXXXX30001

LAMBA DOKO 10KG

Baik/

Tidak Baik

0049.HJ INCE 7316XXXXXX20001

PATALLO 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0019.DIANI LESTARI 7316XXXXXX20001

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0050.HUBANG 7316XXXXXX40004

PASARAN I 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0020.DJIHADA

7316XXXX

XX40004 DUSUN

PASARAN I

10KG Baik/

Tidak Baik

0051.IDA 7316XXXXXX00013

TONTONAN DESA TANETE 10KG Baik/ Tidak

Baik

0021.DJUDI 7316XXXXXX00013

10KG

Baik/

Tidak Baik

0052.IDA WAHYUNI 7316XXXXXX60002

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0022.EKA SUSILAWATI 7316XXXXXX60002

PASARAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0053.ILHAM NURSALAM 7316XXXXXX80002

BATU RAMPUN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0023.ENCENG 7316XXXXXX80002

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0054.INDO NURIA 7316XXXXXX00003

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0024.ERNI 7316XXXXXX00003

PASARAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0055.INNI 7316XXXXXX40001

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0025.FARIDA TENTE 7316XXXXXX40001

JL.A YANI NO.69 PASARAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0056.JADA 7316XXXXXX80009

PAARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0026.FEBY ANGGRAINI 7316XXXXXX80009

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0057.JANDERI 7316XXXXXX20002

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0027.FITRIA 7316XXXXXX20002

BATU RAMPUN 10KG Baik/

Tidak Baik

0058.JANGI

7316XXXX

XX00002 PASARAN I

TANETE

10KG Baik/ Tidak

Baik

0028.FITRIANI 7316XXXXXX00002

10KG

Baik/

Tidak Baik

0059.JAYANTI 7316XXXXXX10001

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0029.GEBRIANTI 7316XXXXXX10001

TONTONAN 10KG

Baik/

Tidak Baik

0060.JUHARI 7316XXXXXX70020

10KG

Baik/ Tidak

Baik

0030.GENO 7316XXXXXX70020

TONTONAN DESA TANETE 10KG

Baik/

Tidak Baik

0061.JULIANA 7316XXXXXX40001

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0031.HADI SE 7316XXXXXX40001

10KG

Baik/

Tidak Baik

0062.JUMARNI 7316XXXXXX30002

PATALLO 10KG

Baik/ Tidak

Baik

NAMA KPM BST PAKET KUALITAS TTD NAMA KPM BST PAKET KUALITAS TTD

0063.JUMRIA 7316XXXXXX20004

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0094.MULIATY 7316XXXXXX60002

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0064.JUNIRA 7316XXXXXX60002

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0095.MUNAH 7316XXXXXX50008

BATU RAMPUN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0065.JURAIS 7316XXXXXX50008

10KG

Baik/

Tidak

Baik

0096.MURNIATY 7316XXXXXX30005

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0066.KIKI FATMALA 7316XXXXXX30005

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0097.MUSLIMIN 7316XXXXXX00003

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0067.KURNIATI AMIN 7316XXXXXX00003

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0098.NABA 7316XXXXXX70015

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0068.LAHINCE 7316XXXXXX70015

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0099.NANING 7316XXXXXX50038

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0069.LANI 7316XXXXXX50038

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0100.NANNI 7316XXXXXX40007

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0070.LAWA 7316XXXXXX40007

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0101.NASRA 7316XXXXXX00101

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0071.LAWIA 7316XXXXXX00101

LAMBA DOKO 10KG Baik/

Tidak

Baik

0102.NASRIANA, SP

7316XXXXXX90028 PASARAN I TANETE 10KG

Baik/

Tidak

Baik

0072.LIGU SAWA 7316XXXXXX90028

BATU RAMPUN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0103.NELI 7316XXXXXX20002

10KG

Baik/

Tidak

Baik

0073.LISA 7316XXXXXX20002

TONTONAN DESA TANETE 10KG Baik/

Tidak

Baik

0104.NIRWANA 7316XXXXXX30002

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0074.M AFDAL NURFADLI 7316XXXXXX30002

LAMBA DOKO 10KG Baik/

Tidak

Baik

0105.NISA

7316XXXXXX10001 PASARAN I TANETE 10KG

Baik/

Tidak

Baik

0075.MANADDING 7316XXXXXX10001

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0106.NORASIMA 7316XXXXXX20001

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0076.MANARI 7316XXXXXX20001

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0107.NUR AZIZAH 7316XXXXXX20004

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0077.MANGIN 7316XXXXXX20004

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0108.NURAHMAH TULAK 7316XXXXXX40003

TINABANG LINGKUNGAN PASARAN II 10KG Baik/

Tidak

Baik

0078.MARDIANA SABILI 7316XXXXXX40003

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0109.NURDIANA 7316XXXXXX80003

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0079.MARIANI 7316XXXXXX80003

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0110.NURHAEDAH LATANG 7316XXXXXX30001

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0080.MARISSA 7316XXXXXX30001

TANETE 10KG Baik/

Tidak

Baik

0111.NURHAINI 7316XXXXXX50005

BATU RAMPUN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0081.MARITA 7316XXXXXX50005

TONTONAN DESA TANETE 10KG Baik/

Tidak

Baik

0112.NURHAYATI L 7316XXXXXX60015

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0082.MARLIATI TEGO 7316XXXXXX60015

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0113.NURIA 7316XXXXXX00001

BATU RAMPUN DESA TANETE 10KG Baik/

Tidak

Baik

0083.MARLINA 7316XXXXXX00001

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0114.NURJANNA 7316XXXXXX30065

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0084.MARNI 7316XXXXXX30065

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0115.NURJANNAH 7316XXXXXX00002

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0085.MAWAR 7316XXXXXX00002

JL. POROS NEGARA NO. 34 PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0116.NURLINA 7316XXXXXX40001

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0086.MEGAWATI 7316XXXXXX40001

10KG

Baik/

Tidak

Baik

0117.NURNIATI 7316XXXXXX00001

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0087.MIJA 7316XXXXXX00001

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0118.NURSIA HADDADE 7316XXXXXX60001

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0088.MINA

7316XXXXXX60001 PASARAN II TANETE 10KG

Baik/

Tidak

Baik

0119.RAHISA 7316XXXXXX80002

BATU RAMPUN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0089.MIRNAWATI L 7316XXXXXX80002

10KG

Baik/

Tidak

Baik

0120.RAHMAD HIDAYAT 7316XXXXXX20001

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0090.MISNA KINAS 7316XXXXXX20001

TONTONAN DESA TANETE 10KG Baik/

Tidak

Baik

0121.RAMADIANA 7316XXXXXX80024

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0091.MIU 7316XXXXXX80024

10KG

Baik/

Tidak

Baik

0122.RANO 7316XXXXXX00001

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0092.MUHAMMAD SULTAN ALAM 7316XXXXXX00001

PASARAN II 10KG Baik/

Tidak

Baik

0123.RASMAYANI R NARRA 7316XXXXXX20001

JL A YANI NO. 154 PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0093.MULIATI B 7316XXXXXX20001

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0124.RAWITA 7316XXXXXX20001

LAMBA DOKO 10KG Baik/

Tidak

Baik

NAMA KPM BST PAKET KUALITAS TTD

0125.RENI 7316XXXXXX40041

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0126.RENI 7316XXXXXX10001

10KG

Baik/ Tidak

Baik

0127.REWEN 7316XXXXXX90017

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0128.RUYANA R 7316XXXXXX70001

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0129.SAILE

7316XXXXXX70026 PASARAN I TANETE

10KG Baik/ Tidak

Baik

0130.SAMI 7316XXXXXX30055

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0131.SAMPE HERMAN 7316XXXXXX40005

PASARAN II 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0132.SAMSUL 7316XXXXXX90061

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0133.SAPARUDDIN 7316XXXXXX40001

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0134.SARIFAH 7316XXXXXX80017

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0135.SATIAWATI SABILI 7316XXXXXX80001

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0136.SERLI MUSTARI 7316XXXXXX40004

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0137.SINARTI 7316XXXXXX20002

10KG

Baik/ Tidak

Baik

0138.SINDALA 7316XXXXXX20006

BATU RAMPUN DESA TANETE 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0139.SUARDI BIN SANDI 7316XXXXXX70002

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0140.SUDIRMAN L 7316XXXXXX00007

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0141.SUHERMAN 7316XXXXXX20002

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0142.SUHERMI 7316XXXXXX30003

BATU RAMPUN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0143.SUKAWATI 7316XXXXXX40001

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0144.SUKIRMAN 7316XXXXXX60002

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0145.SULASTRI 7316XXXXXX00001

TONTONAN DESA TANETE 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0146.SUNENI 7316XXXXXX40007

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0147.SUNIAR MANCUN 7316XXXXXX70036

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0148.SURI 7316XXXXXX60001

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0149.SURIANA 7316XXXXXX60001

TANETE 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0150.SURIANTI ACAN 7316XXXXXX90002

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0151.SURIYANI L 7316XXXXXX00003

BATU RAMPUN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0152.SUSANTI 7316XXXXXX50003

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0153.SUTRIANI SYAHRUDDIN 7316XXXXXX80002

PASARAN II 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0154.SYAFARUDDIN 7316XXXXXX00004

PASARAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

0155.SYUAIB JAILUDDIN 7316XXXXXX20003

TONTONAN 10KG

Baik/ Tidak

Baik

NAMA KPM BST PAKET KUALITAS TTD

0156.TAMMU 7316XXXXXX10001

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0157.TAMSIR 7316XXXXXX90017

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0158.TANDE 7316XXXXXX70001

10KG

Baik/

Tidak

Baik

0159.TEJA TEGO SE 7316XXXXXX70026

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0160.WALLANG 7316XXXXXX30055

TONTONAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0161.WINDA GARRU 7316XXXXXX40005

BATU RAMPUN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0162.YUNI ASRIANTI 7316XXXXXX90061

BATU RAMPUN 10KG Baik/

Tidak

Baik

0163.ZAINAB 7316XXXXXX40001

PASARAN 10KG Baik/

Tidak

Baik

KEGIATAN PENDISTRIBUSIAN BANTUAN

Kegiatan Pendistribusian Sembako Kepada Masyarakat yang

dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2021

Rumah Masyarakat yang tidak menerima bantuan

Rumah Masyarakat yang menerima bantuan

RIWAYAT HIDUP

Helda, Lahir pada tanggal 08 April 1997, di Tontonan

Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang

Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak ke lima dari

delapan bersaudara, dari pasangan Soki dan Cia. Penulis

pertama kali masuk pendidikan formal di MIS Guppi Cendana Kabupaten Enrekang

pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan ke MTs SATAP Nurul Huda Tontonan dan tamat pada

tahun 2013 kemudian penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Anggeraja Kabupaten

Enrekang dan tamat pada tahun 2016. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar

sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sosiologi melalui Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru (SPMB). Peneliti menyelesaikan kuliah Strata Satu (S1) pada

tahun 2021.