Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

23
DISKUSI TEKNIS PENGEMBANGAN METODE PENILAIAN CEPAT SANITASI BERKELANJUTAN PUSLITBANG SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN Yogyakarta, 21 November 2014 Balai Sosekling Bidang Permukiman

description

penilaian cepat sanitasi Luas wilayahPertumbuhan pendudukAnggaran terbatas Alokasi waktuKetepatan desain program • Perlu ada metode yang benar dari data yang benar. Maka kami mencoba membuat alat quick assessment yang akurat.• Aspek fisik sudah banyak dikembangkan alat2, maka kami berusaha dari aspek non fisik.• Pertanyaan diskusi 1: apakah komponen penilaian cepat sudah lengkap?• Pengelolaan lembah b3 dibagi menjadi 2 dari sisi kualitas dan kuantitas. Jadi pada software kosong krn dijadikan satu. Penjelasan detil ada di dalam buku yang telah dibagikan. • Aspek sumber daya alam dan lingkungan mengenai kualitas air tanah dan kuantitas permukaan air tanah. Sampelnya kan ada di tanah keras sedangkan kami tanah rawa yang airnya tidak bs dimanfaatkan sama sekali. Sangat berbeda dengan solo dan malang, karena permukaan air tanah banjarmasin sangat tinggi.

Transcript of Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

Page 1: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

DISKUSI TEKNISPENGEMBANGAN METODE

PENILAIAN CEPAT SANITASI BERKELANJUTAN

PUSLITBANG SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGANYogyakarta, 21 November 2014

Balai Sosekling Bidang Permukiman

Page 2: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

KOLOKIUM PUSLITBANG SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

WHOWHO0

100

200

300

400

500

DAK sanitasi

2010 2011 2012

Jumlah penduduk yg belum “improved” anggaran /orang255 juta x 25 % = 63 juta Rp. 8.000

anggaran /keluargaRp. 32.000

Sumber: Kementerian Keuangan

DATA SANITASI

DATA HITUNG CEPAT

Page 3: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

NAMA : YUDHA PRACASTINO HESTON, ST.MTJABATAN : PENELITI MUDA/ KEPALA SEKSI LITBANGEMAIL : [email protected] : ILMU KEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN

DATA SANITASI

1. Luas wilayah

2. Pertumbuhan penduduk

3. Anggaran terbatas

4. Alokasi waktu

5. Ketepatan desain program

MetodePenilaiancepatsanitasi

DATA DIRI PENYAJI

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

Page 4: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

OUTLINE PAPARAN

1 Pendahuluan(latar belakang, permasalahan, tinjauan pustaka)

2 Metode penelitian(lokasi dan waktu, sifat, pengumpulan data, analisis)

3 Hasil dan pembahasan(indikator, variabel dan parameter)

4 Kesimpulan dan saran

[email protected]

Page 5: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN

PENDAHULUAN

Back log layanan sanitasi 30 juta 2015 (6 juta/bulan) Potensi kehilangan Rp.1,25 juta/ bulan/ KK

metode penilaian aspek fisik aspek non fisik.

VARIABEL APA YANG TERMASUK DALAM ASPEK NON FISIK LAYANAN SANITASI ?

pengukuran yang tepat dan cepat, memunculkan program-program kegiatan, peringatan dini

Page 6: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

Tujuan pembangunankesejahteraan manusia

Faktor yang menunjang munculnya penyakit berbasis lingkungan

Penggunaan teknologi dalam pelayanan sanitasi, sangatdipengaruhi oleh kemampuan pengguna

Tantangan kondisi fisik dalam pelayanan sanitasi

Desentralisasi

Pendekatan partisipatif

Page 7: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

LATAR BELAKANG

Primer

Case study

Data Data Analisis Hasil

Malang

DASAR PEMIKIRAN

Sekunder

Solo

Banjarmasin

Grounded theory

Indikator Sub variabel

Observasi indikator

Coding - clustering

Clustering-categorySub variabel variabel

parameter parameter

variabel

indikator

Aspek Non fisik

Page 8: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

METODE

Grounded Theory

Pendekatan KUALITATIF

Menemukan indikator-variabel

Case Study

Informan : BPS, BAPPEDA, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, BLH, PDAM, PDPAL, dan DinasKesehatan.

Teknik pengambilan data :Wawancana, FGD

Lokasi pemetaan permasalahan :Malang, Solo, Banjarmasin

Observedindicator

Sub variabel Variabel

1

23

4

5

6

7

8

a

b

c

d

B

A

9

10

11

e

f

C

12

Page 9: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

METODE

22 Case studyGrounded Theory11

Perumusan KonsepPengukuran Cepat

sanitasi berkelanjutan

Responden:Pokja Sanitasi/ AMPL

Workshop (FGD)

33

44

PRODUK :Variabel Indikator Parameter

55

Dihasilkan :Indikator yang ditemukenali

Kemudian : kategorisasi

Kabupaten/Kota dalam Angka, Buku PutihSanitasi, SLHD, SSK, Rencana Tata Ruang, Momerandum Program Sanitasi(MPS), Dokumen PDAM, EHRA dan ProfilKesehatan.

Page 10: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN

Indikatoryang

ditemukenaliSub-Variabel Variabel

42

Penyakit Berbasis Sanitasi KesehatanDaya Dukung & Daya Tampung

Sumber Daya Lingkungan dan Alam

Public hygiene KesehatanSarana Sanitasi Teknologi dan OperasiPersonal Hygiene KesehatanDaya Dukung Lingkungan Sumber Daya Lingkungan dan AlamDaya Tampung Sumber Daya Lingkungan dan AlamPemberdayaan Masyarakat Sosial Budaya dan KelembagaanAnggaran Untuk Layanan Sanitasi

Finansial dan Ekonomi

Kondisi Ekonomi Finansial dan Ekonomi

Didapat dari kategorisasi data sekunder dan primer :Aspek Non fisik Pengukuran Cepat Sanitasi Berkelanjutan

Page 11: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN (lanjutan)

Indikatoryang

ditemukenaliSub-Variabel Variabel

42

Kualitas Prasarana Sanitasi Teknologi dan OperasiKomunikasi di dalam Lembaga Sosial Budaya dan Kelembagaan

Kualitas & Kuantitas Prasarana Sanitasi

Teknologi dan Operasi

Manajemen Kebutuhan Air Teknologi dan OperasiKebutuhan Air Sumber Daya Lingkungan dan

AlamNorma dan Aturan yang Berlaku Terkait Sanitasi

Sosial Budaya dan Kelembagaan

Kondisi Sosial dan Kesejahteraan Sosial Budaya dan Kelembagaan

Prasarana Sanitasi Teknologi dan Operasi

Didapat dari kategorisasi data sekunder dan primer :Aspek Non fisik Pengukuran Cepat Sanitasi Berkelanjutan

Page 12: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN

Fisik

No service

LimitedBasic

Improved

Non Fisik

Buruk

CukupBaik

Sangat Baik

Page 13: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN

“Program dan Kegiatan Sanitasi oleh Pemda”

“Kondisi Sanitasidi Banjarmasin”

Kota Banjarmasin Kab. Malang Kota Surakarta

• 98% pelayanan air minum

• Anggaran sanitasisebesar 20% dan terusmeningkat, Untuk APBD dalam mendukung sanitasi dari 2008-2012 pertumbuhannya 10%

• Terdapat pembiaran di beberapa MCK+ yang telah dibangun

• program USRI PNPM terfokus pada 7 kecamatan, yang berkembang dari 28 permintaan menjadi 36 dan sudah dilaksanakan.

• Kesulitan pelaksanaanmisanya darimusrenbang harusdengan sosialisasi yang optimal

• PDAM dibantu IUWASH akan melakukan sensus keseluruh Rumah Tanggaterkait kondisi Septic Tank

• ada data pelaporanbulanan maupun tahunanair limbah dan air minum,business plan, rispam, master plan pembuanganair limbah, laporan audit, laporan laboraturium tiapbulan, dll.

• bagaimana untuk mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan MCK

• kepadatan penduduk kawasan terbangun relatif tidak merata, banyak dalam kawasan kumuh.

• perlu digaris bawahisasaran padapermukiman kumuh, Sanitasi Perdesaan BelumTersentuh

• Uji air limbah dillakukansetiap 1 bulan sekali, daripelaku usaha, hotel danrumah sakit. Uji kualitasudara. Peraturan yang digunakan Perda JawaTimur 72 tahun 2013

• Bagaimana penanganansanitasi yang buruk

Page 14: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN

“AspekPenghitunganCepat SanitasiBerkelanjutan”

“Parameter PenghitunganCepat SanitasiBerkelanjutan”

Kota Banjarmasin Kab. Malang Kota Surakarta• Untuk aspek kualitas air

sungai dalam sub variabel• Bagaimana menilai aspek

sosbud dan kelembagaan• Bagaimana dasar

penentuan variabel• Variabel masih bisa

digunakan di Banjarmasin

• Bagaimanasupayaberkelanjutandari pengelolaanair limbahberkaitanfinansial

• Bahwa sebenarnyaada aspek-aspekyang lebih teknis, khususnya yang mengarah kepadabagaimana sebuahwilayah bisadikatakan memilikisanitasi yang baik.

• Parameter agak berat untukdigunakan di Banjarmasin

• parameter sumber data dan status masih berbeda-beda

• Bagaimana tingkat kebakuanparameter.

• Untuk memberikan definisiparameter.

• Saran untuk tidak dilakukanpenyamaan bobot parameter untuk menghindari bias

• Ada aturan bakuuntuk melindugisistempembangunansanitasi komunaldi perumahanbaru danlingkungan

Page 15: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN

“pemilihanlokasi di KabupatenMalang, Kota Banjarmasin, dan Kota Solo ”

“Variabel yang digunakandalamPenilaianCepat SanitasiBerkelanjutan”

Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Pakar 4

Untukmenjelaskan / menegaskanalasan pemilihanlokasi di dalamlaporan

Penjelasan data yang dikumpulkanapa, metode yang akan digunakan

Untuk lokasi apabisa disamakansedangkankarakteristikberbeda-beda

Anggaran dapatmenjadi asumsiuntuk menilaicepat,pertimbangansuatu kultur jugasangat penting

Harus menentukan standar sanitasi,karena tiap daerah berbeda

Dari anggaran ada sarpras ada namun SDM kurang, apakah sudah capable

Di Sumber daya lingkungan dan alam sudah bagus, namun SDM sangat penting. Apakah SDM menguasai

DISKUSI PAKAR

Page 16: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN

“Indikator danParameter dalamPengembanganPenilaian CepatSanitasiBerkelanjutan ”

Pakar 1 Pakar 2 Pakar 4 Pakar 5 Pakar 6

Untukpenentuanparameter terkait budayasalah satunyadapat melaluitingkatpendidikan

data time series untuk melihat perubahan, bagaimana pemahamannya, perkembangan.

data-data seperti EHRA dll yang juga melakukan studi lapangan, maka dokumen itu sudah cukup mendekati.

Untukmemperhatikan kesiapanmasyarakatsangatberpengaruh

Menilai dari sisi keterlibatan. Mungkin dimensinya bisa apakah sanitasi ini large skill atau small skill,jenis populasijuga harusclear (kota, desa)

Lanjutan… DISKUSI PAKAR

Page 17: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIAN

Variabel Indikator Pakar2 Pakar5Pakar

6 Total Mean Rangking

Kesehatan

10besarpolapenyakitrawatjalanpuskesmas 14 11 10 35 11.67 4Prosentasetempatumumdanpengelolaanmakanansehat 17 11 10 38 12.67 3Prosentaserumahsehat 14 11 30 55 18.33 1ProsentaserumahtanggaberPHBS 14 11 10 35 11.67 4ProsentaseKLBpenyakitberbasislingkungan(limbah) 8 14 10 32 10.67 5KepemilikkanrumahtanggaterhadaptempatBAB 17 14 10 41 13.67 2Prevalensipenyakitdiare 8 14 10 32 10.67 5Praktekpembuangankotorananakbalitadirumahrespondenyangrumahnyaadabalita 8 14 10 32 10.67 5Total 100 100 100 300

Tabel pembobotan variabel dan Indikator Kesehatan

Page 18: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIANTabel pembobotan variabel dan Indikator Sumber Daya Lingkungan dan Alam

Page 19: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIANTabel pembobotan variabel dan Indikator Finansial dan Ekonomi

Page 20: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

HASIL KAJIANTabel pembobotan variabel dan IndikatorSumber Daya Lingkungan dan Alam

Tabel pembobotan variabel dan IndikatorSosial Budaya dan Kelembagaan

Page 21: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

Kesimpulan

• studi kasus di 3 lokasi, grounded theory, menghasilkanvariabelmenjelaskan tingkat kualitas layanan sanitasi.

• penelusuran indikator dengan daftar dilakukan denganmembandingkan data primer dan sekunder.Pengelompokan indikator menghasilkan jumlah 40 buah.

• 40 indikator18 sub variabel 5 variabel• 5 variabel didefinisikan paramaternya mengacu dokumen

sekunder resmi.• Parameter aspek non fisik mengacu pada parameter fisik.

Page 22: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

Saran

• dapat dilanjutkan validasi terhadap 5 variabel dan 40indikator yang telah ditemukenali.

• pencarian bobot tiap variabel• intrepetasi hasil, dengan melihat penjelasan indikator

terhadap layanan sanitasi wilayah.• Hasil pengukuran juga menjadi dasar dalam melakukan

desain program

Page 23: Distek Sanitasi Balai Sosekling Bid Perkim

TERIMA KASIHDISKUSI TEKNIS

PUSLITBANG SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

Yogyakarta, 21 November 2014

[email protected]