Dispepsia Fungsional

download Dispepsia Fungsional

of 15

Transcript of Dispepsia Fungsional

Dispepsia FungsionalDispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan. Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk dispepsia. Pengertian dispepsia terbagi dua, yaitu : -Dispepsia organik -Dispepsia fungsional

Dispepsia FungsionalAnamnesis -Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, TTL, status sosial, pekerjaan, agama) -Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien -Menanyakan riwayat penyakit sekarang -Menanyakan riwayat terdahulu -Menanyakan riwayat kesehatan keluarga -Menanyakan riwayat minum obat -Menanyakan apakah ada tanda dan gejala alarm(peringatan) -Perlu ditanyakan hal-hal yang berhubungan dengan stresor psikososial

Dispepsia FungsionalPemeriksaan Fisik Inspeksi Setelah melakukan inspeksi menyeluruh dan keadaan sekitarnya secara cepat, perhatikan abdomen untuk memeriksa adanya kelainan atau tidak. Perkusi Perkusi berguna (khususnya pada pasien yang gemuk) untuk memastikan adanya pembesaran beberapa organ, khususnya hati, limpa, atau kandung kemih.

Dispepsia FungsionalPalpasi Abdomen harus diperiksa secara sistematis, terutama jika pasien menderita nyeri abdomen. Selalu tanyakan kepada pasien letak nyeri yang dirasa maksimal dan periksa bagian tersebut paling akhir Auskultasi Hanya pengalaman klinis yang dapat mengajarkan anda bising usus yang normal.

Dispepsia FungsionalPemeriksaan Penunjang - Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi hitung jenis sel darah yang lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja, dan urine - Barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus - Endoskopi bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus kecil - Pemeriksaan radiologi, yaitu OMD dengan kontras ganda, serologi Helicobacter pylori, dan urea breath test

Dispepsia FungsionalDiagnosis Differensial -Ulkus Peptikum Keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai di bawah epitel. Ulkus peptikum dibagi menjadi dua. Pada tukak lambung, rasa sakit timbul 30-90 menit sesudah makan, dan pada tukak duodenum, 2-3 jam sesudah makan GERD (Gastro Esofageal Reflux Disease) Refluks Asam (Refluks Gastroesofageal) adalah pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Dispepsia FungsionalDiagnosis Dispepsia melalui simtom simtomnya saja tidak dapat membedakan antara dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Diagnosis dispepsia fungsional dapat ditetapkan dengan menyingkirkan penyebab kelainan organik. Pemeriksaan yang banyak membantu adalah pemeriksaan endoskopi. Oleh karena dengan pemeriksaan ini dapat terlihat kelainan di oesophagus, lambung dan duodenum.

Dispepsia FungsionalEpidemiologi Pada dispepsia fungsional, 45 tahun ke atas sering ditemukan kasus keganasan.Begitu pula wanita lebih sering dari pada laki-laki Etiologi Menelan udara (aero fagi). Regurgitasi (refluks) asam dari lambung. Obat-obatan anti inflammatory. Iritasi lambung ringan (gastritis ringan). Stress psikologis,kecemasan atau depresi. Infeksi Helicobacter pylori (Hp).

Dispepsia FungsionalFaktor Resiko Minum alkohol Terlalu banyak minum kopi Makan berlebihan Makan terlalu cepat Makan makanan berlemak Makan makanan pedas Makan tidak teratur Terlalu banyak makan coklat Minuman berkarbonasi Stress atau faktor psikis

Dispepsia FungsionalPatofisiologi -Sekresi asam lambung -Helicobacter pylori (Hp) -Dismotilitas Gastrointestinal -Ambang rangsang persepsi -Disfungsi autonom -Aktivitas mioelektrik lambung -Hormonal -Diet dan faktor lingkungan -Psikologis

Dispepsia FungsionalGejala Klinis -Bila nyeri ulu hati yang dominan dan disertai nyeri pada malam hari dikategorikan sebagai dispepsia fungsional tipe seperti ulkus (ulcer like dyspepsia). -Bila kembung, mual, cepat kenyang merupakan keluhan yang paling sering dikemukakan, dikategorikan sebagai dispepsia fungsional tipe seperti dismotilitas (dismotility like dyspepsia) -Bila tidak ada keluhan yang bersifat dominan, dikategorikan sebagai dispepsia non spesifik.

Dispepsia FungsionalPenatalaksanaan Non Medikamentosa -Pendekatan umum -Dietetik Medikamentosa: antasida, H2RA (ranitidin,simetidin)/PPI(omeprazol,lansoprazol,sitop rotektor,prokinetik(metoklopramid,domperidon)

Dispepsia FungsionalKomplikasi Pada dispepsia fungsional, tidak terjadi komplikasi dari perdarahan seperti kurang darah, penurunan berat badan atau muntah-muntah. Penggunaan obat yang sembarangan akan menimbulkan komplikasi yang tidak kita harapkan. Seperti gastritis sedang sampai berat misalnya.

Dispepsia FungsionalPrognosis Dispepsia fungsional yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan penunjang yang akurat mempunyai prognosis yang baik.

Dispepsia FungsionalPencegahan.a.Modifikasi pola hidup dimana perlu diberi penjelasan bagaimana mengenali dan menghindari keadaan yang potensial mencetuskan serangan dispepsia. b.Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih, perbaikan sosioekonomi dan gizidan penyediaan air bersih. c.Khusus untuk bayi, perlu diperhatikan pemberian makanan. Makanan yang diberikan harus diperhatikan porsinya sesuai dengan umur bayi. d.Mengurangi makan makanan yang pedas, asam dan minuman yang beralkohol, kopi serta merokok