disminore

22
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi, yaitu menstruasi_meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma_peristiwa itu begitu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses itu. Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid. Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit psikosomatis. Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengetahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak dibahas. Banyak ahli yang telah menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri haid. Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bisa menyembunyikan rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan ke mana ia harus mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka 1

Transcript of disminore

Page 1: disminore

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami

peristiwa reproduksi, yaitu menstruasi_meluruhnya jaringan endometrium karena

tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma_peristiwa itu begitu wajar

dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan

mengalami proses itu. Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang

mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid.

Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit

psikosomatis. Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu

pengetahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak dibahas. Banyak ahli yang

telah menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri haid.

Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bisa menyembunyikan

rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan ke mana ia

harus mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang

menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit yang wajar yang terlalu dibesar-

besarkan dan dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa

wanita yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari perhatian atau

kurang diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun

yang lalu. Sekarang baru diketahui bahwa nyeri haid adalah kondisi medis yang

nyata yang diderita wanita. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli di

bidangnya yang bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan nyeri haid dan cara

mengatasinya. Agar pembaca dapat dengan mudah memahami makalah ini,

bagian II akan membahas terlebih dahulu proses menstruasi dan hal yang terjadi

1

Page 2: disminore

di dalamnya, nyeri haid dan penggolongannya, kemudian dijelaskan cara atau

metode untuk mengatasi nyeri haid.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka yang

berupa buku, artikel, dan informasi dari internet.

I.2. Rumusan masalah

1) Apa itu menstruasi

2) Apa pengertian disminore

3) Apa saja disminore berdasarkan jenis nyerinya

4) Apa saja disminore berdasarkan kelainannya

5) Bagaimana cara mengatasi/penanganan disminore

I.3. Tujuan

1) Untuk mengetahui tentang menstruasi

2) Untuk mengetahui defenisi disminore

3) Untuk mengetahui disminore berdasarkan jenis nyerinya

4) Untuk mengetahui disminore berdasarkan kelainanya

5) Untuk mengetahui penanganan mandiri disminore

2

Page 3: disminore

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFENISI

2.1.1. Menstruasi

Haid atau menstruasi merupakan perdarahan periodik dan siklik dari

uterus, disertai pelepasan endometrium (menurut Prawirohardjo, 2005)

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon

reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini

biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.

Secara normal menstruasi berlangsung pada usia 10-19 tahun,

disamping itu proses terjadinya menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hal

diantaranya gizi, penyakit, cara hidup, sosial budaya dan rangsangan-

rangsangan dari luar (Liewellyn & Jones, 1997)

Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang

lalu dan mulainya haid berikutnya, panjang siklus yang normal atau dianggap

sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas,

bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Rata-

rata panjang siklus haid dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang

siklus haid pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43

tahun 27,1 hari, pada wanita wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Lamanya haid

biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-dikit dan ada

yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haidnya tetap

(Prawirohardjo, 1999).

3

Page 4: disminore

Pada haid normal lama siklus antara 21-35 hari, lama perdarahan 2-7

hari, perdarahan 20-80 cc per siklus, tidak disertai rasa nyeri, darah warna

merah segar tidak bergumpal serta terjadi ovulasi.

Seorang wanita subur, selama kira-kira 38 tahun, setiap bulannya,

akan melepaskan sel telur matang yang dikeluarkan secara bergantian dari

salah satu indung telur. Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang

berada di dasar otak yang disebut hipofisis.

Selama haid, proses pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14 hari,

proses pematangan telah selesai dan telur melepaskan diri dari indung telur

(ovulasi). Rumbai-rumbai yang mengelilingi saluran telur akan menangkap

telur. Melalui saluran telur, telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran

telur, sel telur dapat bertemu dengan sperma (benih dari pria) yang datang

dari arah yang berlainan (dari ruang rahim). Telur dapat dibuahi oleh salah

satu benih itu (ada kira kira 200 juta sperma yang masuk melalui vagina). Jika

telur yang telah dibuahi itu sampai ke ruang rahim, selaput lendir ruang rahim

telah siap untuk menerima telur. Sebelumnya, rahim telah menerima isyarat

melalui hormon esterogen dan progesteron bahwa akan datang sel telur yang

telah matang. Selaput lendir ruang rahim mempersiapkan diri dengan baik

untuk dapat menerima telur.

Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu dengan sperma, telur

akan mati beberapa jam setelah lepas dari indung telur. Selaput lendir ruang

rahim seakan-akan sia-sia mempersiapkan diri untuk menerima telur.

Hipofisis juga memperhatikan hal itu. Kira-kira 14 hari setelah pelepasan

telur, lapisan paling luar dari selaput lendir rahim diberi isyarat bahwa bagian

itu perlu diganti. Secara tiba-tiba, lapisan itu lepas sehingga menyebabkan

perdarahan. Itulah haid atau menstruasi.

4

Page 5: disminore

Selama perdarahan itu, pada indung telur dimulai lagi pematangan sel

telur baru. Dari seluruh daur selama sebulan, tidak akan diketahui apa-apa

selain perdarahan. Seluruh proses yang rumit itu terjadi dalam tubuh dan

tersembunyi.

Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.

1. Fase menstruasi

Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini

disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap

terjadi pada hari ke-1 sampai 7.

2. Fase praovulasi

Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang

dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara

bertahap pada hari ke-7 sampai 13.

3. Fase ovulasi

Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi

wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita

tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka

kemungkinan terjadi kehamilan.

Menentukan masa subur

Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan

beberapa cara:

1. Perubahan Periode Menstruasi

2. Perubahan Lendir Servik

5

Page 6: disminore

3. Perubahan Suhu Basal Tubuh

4. Fase pascaovulasi

Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini,

terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi

lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi

fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase

menstruasi kembali.

2.1.2. Nyeri haid (Disminore)

Dalam istilah medis, nyeri haid disebut dismenore. Nyeri itu ada yang

ringan dan samar-samar, tetapi ada pula yang berat, bahkan beberapa wanita

sampai pingsan karena tidak kuat menahannya. Separuh dari wanita

terganggu oleh nyeri haid (lihat kingstone, Beryl. Mengatasi Nyeri Haid.

Halaman 21).

Dahulu, dismenore disisihkan sebagai masalah psikologis atau aspek

kewanitaan yang tidak dapat dihindari, tetapi sekarang dokter mengetahui

bahwa dismenore merupakan kondisi medis yang nyata. Meskipun demikian,

penyebabnya yang pasti, masih kurang dimengerti.

Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu proses

penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor atau kelainan letak

uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan

yang berlebihan. Akan tetapi, penyebab yang tersering nyeri haid diduga

karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan

dengan organ reproduksi.

6

Page 7: disminore

Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada

tidaknya kelainan yang dapat diamati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid

dapat dibagi menjadi, dismenore spasmodik dan dismenore kongestif.

Sedangkan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati,

nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.

2.2. Jenis Nyeri

Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore

spasmodik dan dismenore kongestif.

2.2.1. Nyeri spasmodic

Nyeri spasmodic terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum

masa haid atau segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa

harus berbaring karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat

mengerjakan apa pun. Ada di antara mereka yang pingsan, merasa sangat

mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Kebanyakan penderitanya

adalah wanita muda walaupun dijumpai pula pada kalangan yang berusia

40 tahun ke atas. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak

dikurangi dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula wanita

yang tidak mengalami hal seperti itu.

2.2.2. Nyeri kongestif

Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-

hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Dia mungkin akan

mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut kembung tidak menentu,

beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha,

merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan

keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di

paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang

7

Page 8: disminore

berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses

menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah

berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang

menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.

2.3. Berdasarkan Kelainan

Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri

haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.

2.3.1. Dismenore primer

Dismenore primer sering dimulai pada waktu wanita mendapatkan

haid pertama dan sering dibarengi rasa mual, muntah, dan diare. Gadis dan

wanita muda dapat diserang nyeri haid primer. Dinamakan dismenore

primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri

haid primer hampir selalu hilang sesudah wanita itu melahirkan anak

pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim yang agak kecil dari

wanita yang belum pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum

pernah ada bukti dari teori itu.

Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab

disminore primer, tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Rupanya

beberapa factor memegang peranan sebagai penyebab disminore primer,

antara lain :

a. Factor kejiwaan : pada gadis yang secara emosional tidak stabil,

apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang

proses haid, mudah timbul disminore.

b. Factor konstitusi : factor ini, yang erat hubungannya dengan factor

tersebut diatas, dapat juga menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri.

8

Page 9: disminore

Factor- factor seperti anemia, penyakit menahun, dan sebainya dapat

mempengaruhi timbulnya disminore.

c. Factor endokrin : pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang

terjadi pada disminore primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang

berlebihan. Factor endokrin mempunyai hubungan dengan soal tonus

dan kontraktilitas otot usus

penyebab lain dismenorea Primer

1. Usia lebih muda

2. Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur

3. Sering pada nulipara

4. Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik

5. Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau

hari kedua haid

6. Tidak dijumpai keadaan patologi pelvik

7. Sering memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa

8. Pemeriksaan Pelvik normal

9. Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan dan nyeri kepala

2.3.2. Disminore sekunder

Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan yang jelas dinamakan

dismenore sekunder. Nyeri haid yang baru timbul 1 tahun atau lebih

sesudah haid pertama dapat dengan mudah ditemukan penyebabnya

melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40 tahun ke atas

timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali baginya

untuk memeriksakan diri. Nyeri haid sekunder dapat disebabkan oleh hal-

hal berikut:

9

Page 10: disminore

a. Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah

dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang

diperkirakan sebelumnya;

b. Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan

perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah;

c. Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-

dan jarang terjadi-sesudah persalinan atau keguguran. Peradangan

dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang dilalaikan;

d. Pemakaian spiral;

e. Endometriosis. Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain

di dalam ruang panggul;

f. Fibroid atau tumor;

g. Infeksi pelvis.

2.4. Penanganan

Beberapa cara pengobatan di bawah ini mungkin dapat menghilangkan

atau minimal membantu mengurangi nyeri haid yang mengganggu. Cara tersebut

antara lain obat-obatan, rileksasi, hipnoterapi, dan berbagai alternatif pengobatan.

a. Obat-obatan

Wanita dengan dismenore primer banyak yang dibantu dengan

mengkonsumsi obat anti peradangan bukan steroid (NSAID) yang

menghambat produksi dan kerja prostaglandin. Obat itu termasuk aspirin,

formula ibuprofen yang dijual bebas, dan naproksen. Untuk kram yang

berat, pemberian NSAID seperti naproksen atau piroksikan dapat

membantu. Tidak ada satu pun NSAID yang superior_tiap orang

menanggapi setiap obat dengan berbeda_sehingga perlu dicoba beberapa

jenis obat sampai menemukan satu obat yang dapat bekerja dengan baik.

10

Page 11: disminore

Beberapa dokter meresepkan pil KB untuk meredakan dismenore, tetapi

hal itu tidak dianggap sebagai penggunaan yang tepat. Namun, hal itu

dapat menjadi pengobatan yang sesuai bagi wanita yang ingin

menggunakan alat KB berupa pil.

Dismenore sekunder ditangani dengan mengidentifikasi dan mengobati

sebab dasarnya. Hal itu memerlukan konsumsi antibiotik atau obat lain

tergantung pada kondisi tertentu.

b. Rileksasi

Tubuh kita bereaksi saat kita stres maupun ketika kita dalam keadaan

rileks. Saat kita terancam atau takut, tubuh kita memberikan 2 macam

reaksi, ‘fight or flight’, yang dicetuskan oleh hormon adrenalin. Otot tubuh

menjadi tegang, napas lebih cepat, jantung berdenyut lebih cepat, tekanan

darah meninggi untuk menyediakan oksigen bagi otot tubuh, gula

dilepaskan dalam jumlah yang banyak dari hati untuk memberikan ‘bahan

bakar’ bagi otot, keseimbangan natrium dan kalium berubah, dan keringat

mulai bercucuran.

Tanda pertama yang menunjukan keadaan stres adalah adanya reaksi yang

muncul yaitu menegangnya otot.Akan tetapi, jika kita rileks maka kita

menempatkan tubuh kita pada posisi yang sebaliknya. Otot tidak tegang

dan tidak memerlukan sedemikian banyak oksigen dan gula, jantung

berdenyut lebih lambat, tekanan darah menurun, napas lebih mudah, hati

akan mengurangi pelepasan gula, natrium dan kalium dalam tubuh

kembali seimbang, dan keringat berhenti bercucuran.

Dalam kondisi rileks tubuh juga menghentikan produksi hormon adrenalin

dan semua hormon yang diperlukan saat kita stress. Karena hormon seks

11

Page 12: disminore

esterogen dan progesteron serta hormon stres adrenalin diproduksi dari

blok bangunan kimiawi yang sama, ketika kita mengurangi stres kita juga

telah mengurangi produksi kedua hormon seks tersebut. Jadi, dapat kita

lihat perlunya rileksasi untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk

memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan haid yang bebas

dari nyeri.

Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi.

Salah satunya adalah peregangan kucing. Sebuah latihan yang dirancang

untuk meningkatkan kondisi otot berguna juga untuk mengatasi nyeri saat

haid (lihat majalah Nirmala edisi no.09/II/September 2000 untuk lebih

mengetahui kombinasi gerakannya).

c. Hipnoterapi

Salah satu metode hipnoterapi adalah mengubah pola pikir dari yang

negatif ke positif. Pendekatan yang umumnya dilakukan adalah

memunculkan pikiran bawah sadar agar latar belakang permasalahan dapat

diketahui dengan tepat.Elyarnis -31 tahun- berhasil menghilangkan rasa

sakit saat menstruasi dan melahirkan setelah ia mencoba metode

hipnoterapi.

Caranya adalah saat menstruasi belum datang, rilekskan tubuh dalam

posisi terlentang di tempat tidur dengan kedua tangan berada disamping

tubuh. Nonaktifkan pikiran. Dengan mata yang terpejam, sadari kondisi

saat itu. Setelah benar-benar rileks dan nyaman, pelan-pelan instruksikan

pada diri sendiri sebuah perintah yang bunyinya, “rasa sakit yang biasanya

datang saat menstruasi, hilang!”. Ucapkan kalimat itu berulang-ulang

dalam hati sembari meyakini bahwa hal itu pasti akan terjadi. Sekitar 15

kemudian, buka mata. Maka anda akan merasa segar dan nyaman, dan

pikiran terasa lepas dari beban.

12

Page 13: disminore

Instruksi itu dengan sendirinya menunjukan pola pikir kita telah berubah.

Menstruasi itu tidak harus sakit. Selama ini pikiran kita terpola bahwa

menstruasi itu sakit, maka benar-benar sakit.

Seminggu sesudah terapi, meskipun jadwal menstruasi tinggal 1 hari lagi

datang, ia tidak merasakan apa-apa. Ketika haid muncul, tidak ada rasa

panas dan nyeri yang biasa menyertainya. Pegal-pegal sedikit memang

masih ada tapi tidak terasa mengganggu (lihat majalah Senior edisi 169/4-

10 Oktober 2002 halaman 21).

d. Alternatif pengobatan

Selain pemakaian obat penawar sakit tanpa resep, relaksasi, dan

hipnoterapi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi

nyeri haid.

1) Suhu panas merupakan ramuan tua yang patut dicoba. Gunakan

heating pad (bantal pemanas), kompres handuk atau botol berisi air

panas di perut dan punggung bawah, serta minum minuman yang

hangat. Mandi air hangat juga dapat membantu.

2) Tidur dan istirahat yang cukup, serta olah raga teratur (termasuk

banyak jalan). Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olah

raga, yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan

produksi endorfin otak, penawar sakit alami tubuh. Tidak ada

pembatasan aktivitas selama haid.

3) Pada kasus yang sangat jarang dan ekstrim, kadang diperlukan eksisi

pada saraf uterus.

4) Sebuah terapi alternatif, yaitu visualisasi_konsentrasi pada warna sakit

sampai mencapai penguasaan atasnya_dapat membantu mengurangi

nyeri haid.

13

Page 14: disminore

5) Sebagai tambahan, aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi

rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan melingkar dengan

menggunakan telunjuk pada perut bagian bawah akan membantu

mengurangi nyeri haid. Mendengarkan musik, membaca buku atau

menonton film juga dapat menolong.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Nyeri haid atau dismenore merupakan suatu keadaan medis yang nyata dan

dapat mengganggu wanita jika tidak diatasi dengan benar.

2. Nyeri haid atau dismenore dapat dibagi menjadi beberapa bagian.

a. Berdasarkan jenis nyeri:

1) Dismenore spasmodik atau kejang;

2) Dismenore kongestif atau pegal menyiksa.

b. Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat dikenali:

1) Dismenore primer;

2) Dismenore sekunder.

14

Page 15: disminore

3. Beberapa penanganan yang dapat menghilangkan atau minimal

mengurangi nyeri haid antara lain:

a. Obat-obatan;

b. Relaksasi;

c. Hipnoterapi;

d. Dan beberapa alternatif atau pengobatan tambahan seperti :

kompres air hangat, olah raga teratur, terapi visualisasi, aroma

terapi, pemijatan, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.blogdokter.net/2007/03/09/dismenore-nyeri-haid//

wiknjosastro hanifa. (2008). Ilmu kandungan. P.T. Bina Pustaka Prawirohardjo,

Jakarta.

15