disminore
-
Upload
filiks-hulu -
Category
Documents
-
view
139 -
download
0
Transcript of disminore
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami
peristiwa reproduksi, yaitu menstruasi_meluruhnya jaringan endometrium karena
tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma_peristiwa itu begitu wajar
dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan
mengalami proses itu. Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang
mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid.
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit
psikosomatis. Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu
pengetahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak dibahas. Banyak ahli yang
telah menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bisa menyembunyikan
rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan ke mana ia
harus mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang
menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit yang wajar yang terlalu dibesar-
besarkan dan dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa
wanita yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari perhatian atau
kurang diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun
yang lalu. Sekarang baru diketahui bahwa nyeri haid adalah kondisi medis yang
nyata yang diderita wanita. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli di
bidangnya yang bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan nyeri haid dan cara
mengatasinya. Agar pembaca dapat dengan mudah memahami makalah ini,
bagian II akan membahas terlebih dahulu proses menstruasi dan hal yang terjadi
1
di dalamnya, nyeri haid dan penggolongannya, kemudian dijelaskan cara atau
metode untuk mengatasi nyeri haid.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka yang
berupa buku, artikel, dan informasi dari internet.
I.2. Rumusan masalah
1) Apa itu menstruasi
2) Apa pengertian disminore
3) Apa saja disminore berdasarkan jenis nyerinya
4) Apa saja disminore berdasarkan kelainannya
5) Bagaimana cara mengatasi/penanganan disminore
I.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang menstruasi
2) Untuk mengetahui defenisi disminore
3) Untuk mengetahui disminore berdasarkan jenis nyerinya
4) Untuk mengetahui disminore berdasarkan kelainanya
5) Untuk mengetahui penanganan mandiri disminore
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFENISI
2.1.1. Menstruasi
Haid atau menstruasi merupakan perdarahan periodik dan siklik dari
uterus, disertai pelepasan endometrium (menurut Prawirohardjo, 2005)
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis
dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini
biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Secara normal menstruasi berlangsung pada usia 10-19 tahun,
disamping itu proses terjadinya menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hal
diantaranya gizi, penyakit, cara hidup, sosial budaya dan rangsangan-
rangsangan dari luar (Liewellyn & Jones, 1997)
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang
lalu dan mulainya haid berikutnya, panjang siklus yang normal atau dianggap
sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas,
bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Rata-
rata panjang siklus haid dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang
siklus haid pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43
tahun 27,1 hari, pada wanita wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Lamanya haid
biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-dikit dan ada
yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haidnya tetap
(Prawirohardjo, 1999).
3
Pada haid normal lama siklus antara 21-35 hari, lama perdarahan 2-7
hari, perdarahan 20-80 cc per siklus, tidak disertai rasa nyeri, darah warna
merah segar tidak bergumpal serta terjadi ovulasi.
Seorang wanita subur, selama kira-kira 38 tahun, setiap bulannya,
akan melepaskan sel telur matang yang dikeluarkan secara bergantian dari
salah satu indung telur. Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang
berada di dasar otak yang disebut hipofisis.
Selama haid, proses pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14 hari,
proses pematangan telah selesai dan telur melepaskan diri dari indung telur
(ovulasi). Rumbai-rumbai yang mengelilingi saluran telur akan menangkap
telur. Melalui saluran telur, telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran
telur, sel telur dapat bertemu dengan sperma (benih dari pria) yang datang
dari arah yang berlainan (dari ruang rahim). Telur dapat dibuahi oleh salah
satu benih itu (ada kira kira 200 juta sperma yang masuk melalui vagina). Jika
telur yang telah dibuahi itu sampai ke ruang rahim, selaput lendir ruang rahim
telah siap untuk menerima telur. Sebelumnya, rahim telah menerima isyarat
melalui hormon esterogen dan progesteron bahwa akan datang sel telur yang
telah matang. Selaput lendir ruang rahim mempersiapkan diri dengan baik
untuk dapat menerima telur.
Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu dengan sperma, telur
akan mati beberapa jam setelah lepas dari indung telur. Selaput lendir ruang
rahim seakan-akan sia-sia mempersiapkan diri untuk menerima telur.
Hipofisis juga memperhatikan hal itu. Kira-kira 14 hari setelah pelepasan
telur, lapisan paling luar dari selaput lendir rahim diberi isyarat bahwa bagian
itu perlu diganti. Secara tiba-tiba, lapisan itu lepas sehingga menyebabkan
perdarahan. Itulah haid atau menstruasi.
4
Selama perdarahan itu, pada indung telur dimulai lagi pematangan sel
telur baru. Dari seluruh daur selama sebulan, tidak akan diketahui apa-apa
selain perdarahan. Seluruh proses yang rumit itu terjadi dalam tubuh dan
tersembunyi.
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
1. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini
disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap
terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2. Fase praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang
dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara
bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
3. Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi
wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita
tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka
kemungkinan terjadi kehamilan.
Menentukan masa subur
Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan
beberapa cara:
1. Perubahan Periode Menstruasi
2. Perubahan Lendir Servik
5
3. Perubahan Suhu Basal Tubuh
4. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini,
terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi
lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi
fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase
menstruasi kembali.
2.1.2. Nyeri haid (Disminore)
Dalam istilah medis, nyeri haid disebut dismenore. Nyeri itu ada yang
ringan dan samar-samar, tetapi ada pula yang berat, bahkan beberapa wanita
sampai pingsan karena tidak kuat menahannya. Separuh dari wanita
terganggu oleh nyeri haid (lihat kingstone, Beryl. Mengatasi Nyeri Haid.
Halaman 21).
Dahulu, dismenore disisihkan sebagai masalah psikologis atau aspek
kewanitaan yang tidak dapat dihindari, tetapi sekarang dokter mengetahui
bahwa dismenore merupakan kondisi medis yang nyata. Meskipun demikian,
penyebabnya yang pasti, masih kurang dimengerti.
Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu proses
penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor atau kelainan letak
uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan
yang berlebihan. Akan tetapi, penyebab yang tersering nyeri haid diduga
karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan
dengan organ reproduksi.
6
Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada
tidaknya kelainan yang dapat diamati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid
dapat dibagi menjadi, dismenore spasmodik dan dismenore kongestif.
Sedangkan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati,
nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.
2.2. Jenis Nyeri
Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore
spasmodik dan dismenore kongestif.
2.2.1. Nyeri spasmodic
Nyeri spasmodic terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum
masa haid atau segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa
harus berbaring karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat
mengerjakan apa pun. Ada di antara mereka yang pingsan, merasa sangat
mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Kebanyakan penderitanya
adalah wanita muda walaupun dijumpai pula pada kalangan yang berusia
40 tahun ke atas. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak
dikurangi dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula wanita
yang tidak mengalami hal seperti itu.
2.2.2. Nyeri kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-
hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Dia mungkin akan
mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut kembung tidak menentu,
beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha,
merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan
keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di
paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang
7
berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses
menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah
berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang
menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
2.3. Berdasarkan Kelainan
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri
haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.
2.3.1. Dismenore primer
Dismenore primer sering dimulai pada waktu wanita mendapatkan
haid pertama dan sering dibarengi rasa mual, muntah, dan diare. Gadis dan
wanita muda dapat diserang nyeri haid primer. Dinamakan dismenore
primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri
haid primer hampir selalu hilang sesudah wanita itu melahirkan anak
pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim yang agak kecil dari
wanita yang belum pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum
pernah ada bukti dari teori itu.
Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab
disminore primer, tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Rupanya
beberapa factor memegang peranan sebagai penyebab disminore primer,
antara lain :
a. Factor kejiwaan : pada gadis yang secara emosional tidak stabil,
apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang
proses haid, mudah timbul disminore.
b. Factor konstitusi : factor ini, yang erat hubungannya dengan factor
tersebut diatas, dapat juga menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri.
8
Factor- factor seperti anemia, penyakit menahun, dan sebainya dapat
mempengaruhi timbulnya disminore.
c. Factor endokrin : pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang
terjadi pada disminore primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang
berlebihan. Factor endokrin mempunyai hubungan dengan soal tonus
dan kontraktilitas otot usus
penyebab lain dismenorea Primer
1. Usia lebih muda
2. Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur
3. Sering pada nulipara
4. Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik
5. Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau
hari kedua haid
6. Tidak dijumpai keadaan patologi pelvik
7. Sering memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa
8. Pemeriksaan Pelvik normal
9. Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan dan nyeri kepala
2.3.2. Disminore sekunder
Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan yang jelas dinamakan
dismenore sekunder. Nyeri haid yang baru timbul 1 tahun atau lebih
sesudah haid pertama dapat dengan mudah ditemukan penyebabnya
melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40 tahun ke atas
timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali baginya
untuk memeriksakan diri. Nyeri haid sekunder dapat disebabkan oleh hal-
hal berikut:
9
a. Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah
dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang
diperkirakan sebelumnya;
b. Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan
perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah;
c. Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-
dan jarang terjadi-sesudah persalinan atau keguguran. Peradangan
dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang dilalaikan;
d. Pemakaian spiral;
e. Endometriosis. Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain
di dalam ruang panggul;
f. Fibroid atau tumor;
g. Infeksi pelvis.
2.4. Penanganan
Beberapa cara pengobatan di bawah ini mungkin dapat menghilangkan
atau minimal membantu mengurangi nyeri haid yang mengganggu. Cara tersebut
antara lain obat-obatan, rileksasi, hipnoterapi, dan berbagai alternatif pengobatan.
a. Obat-obatan
Wanita dengan dismenore primer banyak yang dibantu dengan
mengkonsumsi obat anti peradangan bukan steroid (NSAID) yang
menghambat produksi dan kerja prostaglandin. Obat itu termasuk aspirin,
formula ibuprofen yang dijual bebas, dan naproksen. Untuk kram yang
berat, pemberian NSAID seperti naproksen atau piroksikan dapat
membantu. Tidak ada satu pun NSAID yang superior_tiap orang
menanggapi setiap obat dengan berbeda_sehingga perlu dicoba beberapa
jenis obat sampai menemukan satu obat yang dapat bekerja dengan baik.
10
Beberapa dokter meresepkan pil KB untuk meredakan dismenore, tetapi
hal itu tidak dianggap sebagai penggunaan yang tepat. Namun, hal itu
dapat menjadi pengobatan yang sesuai bagi wanita yang ingin
menggunakan alat KB berupa pil.
Dismenore sekunder ditangani dengan mengidentifikasi dan mengobati
sebab dasarnya. Hal itu memerlukan konsumsi antibiotik atau obat lain
tergantung pada kondisi tertentu.
b. Rileksasi
Tubuh kita bereaksi saat kita stres maupun ketika kita dalam keadaan
rileks. Saat kita terancam atau takut, tubuh kita memberikan 2 macam
reaksi, ‘fight or flight’, yang dicetuskan oleh hormon adrenalin. Otot tubuh
menjadi tegang, napas lebih cepat, jantung berdenyut lebih cepat, tekanan
darah meninggi untuk menyediakan oksigen bagi otot tubuh, gula
dilepaskan dalam jumlah yang banyak dari hati untuk memberikan ‘bahan
bakar’ bagi otot, keseimbangan natrium dan kalium berubah, dan keringat
mulai bercucuran.
Tanda pertama yang menunjukan keadaan stres adalah adanya reaksi yang
muncul yaitu menegangnya otot.Akan tetapi, jika kita rileks maka kita
menempatkan tubuh kita pada posisi yang sebaliknya. Otot tidak tegang
dan tidak memerlukan sedemikian banyak oksigen dan gula, jantung
berdenyut lebih lambat, tekanan darah menurun, napas lebih mudah, hati
akan mengurangi pelepasan gula, natrium dan kalium dalam tubuh
kembali seimbang, dan keringat berhenti bercucuran.
Dalam kondisi rileks tubuh juga menghentikan produksi hormon adrenalin
dan semua hormon yang diperlukan saat kita stress. Karena hormon seks
11
esterogen dan progesteron serta hormon stres adrenalin diproduksi dari
blok bangunan kimiawi yang sama, ketika kita mengurangi stres kita juga
telah mengurangi produksi kedua hormon seks tersebut. Jadi, dapat kita
lihat perlunya rileksasi untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk
memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan haid yang bebas
dari nyeri.
Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi.
Salah satunya adalah peregangan kucing. Sebuah latihan yang dirancang
untuk meningkatkan kondisi otot berguna juga untuk mengatasi nyeri saat
haid (lihat majalah Nirmala edisi no.09/II/September 2000 untuk lebih
mengetahui kombinasi gerakannya).
c. Hipnoterapi
Salah satu metode hipnoterapi adalah mengubah pola pikir dari yang
negatif ke positif. Pendekatan yang umumnya dilakukan adalah
memunculkan pikiran bawah sadar agar latar belakang permasalahan dapat
diketahui dengan tepat.Elyarnis -31 tahun- berhasil menghilangkan rasa
sakit saat menstruasi dan melahirkan setelah ia mencoba metode
hipnoterapi.
Caranya adalah saat menstruasi belum datang, rilekskan tubuh dalam
posisi terlentang di tempat tidur dengan kedua tangan berada disamping
tubuh. Nonaktifkan pikiran. Dengan mata yang terpejam, sadari kondisi
saat itu. Setelah benar-benar rileks dan nyaman, pelan-pelan instruksikan
pada diri sendiri sebuah perintah yang bunyinya, “rasa sakit yang biasanya
datang saat menstruasi, hilang!”. Ucapkan kalimat itu berulang-ulang
dalam hati sembari meyakini bahwa hal itu pasti akan terjadi. Sekitar 15
kemudian, buka mata. Maka anda akan merasa segar dan nyaman, dan
pikiran terasa lepas dari beban.
12
Instruksi itu dengan sendirinya menunjukan pola pikir kita telah berubah.
Menstruasi itu tidak harus sakit. Selama ini pikiran kita terpola bahwa
menstruasi itu sakit, maka benar-benar sakit.
Seminggu sesudah terapi, meskipun jadwal menstruasi tinggal 1 hari lagi
datang, ia tidak merasakan apa-apa. Ketika haid muncul, tidak ada rasa
panas dan nyeri yang biasa menyertainya. Pegal-pegal sedikit memang
masih ada tapi tidak terasa mengganggu (lihat majalah Senior edisi 169/4-
10 Oktober 2002 halaman 21).
d. Alternatif pengobatan
Selain pemakaian obat penawar sakit tanpa resep, relaksasi, dan
hipnoterapi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi
nyeri haid.
1) Suhu panas merupakan ramuan tua yang patut dicoba. Gunakan
heating pad (bantal pemanas), kompres handuk atau botol berisi air
panas di perut dan punggung bawah, serta minum minuman yang
hangat. Mandi air hangat juga dapat membantu.
2) Tidur dan istirahat yang cukup, serta olah raga teratur (termasuk
banyak jalan). Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olah
raga, yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan
produksi endorfin otak, penawar sakit alami tubuh. Tidak ada
pembatasan aktivitas selama haid.
3) Pada kasus yang sangat jarang dan ekstrim, kadang diperlukan eksisi
pada saraf uterus.
4) Sebuah terapi alternatif, yaitu visualisasi_konsentrasi pada warna sakit
sampai mencapai penguasaan atasnya_dapat membantu mengurangi
nyeri haid.
13
5) Sebagai tambahan, aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi
rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan melingkar dengan
menggunakan telunjuk pada perut bagian bawah akan membantu
mengurangi nyeri haid. Mendengarkan musik, membaca buku atau
menonton film juga dapat menolong.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Nyeri haid atau dismenore merupakan suatu keadaan medis yang nyata dan
dapat mengganggu wanita jika tidak diatasi dengan benar.
2. Nyeri haid atau dismenore dapat dibagi menjadi beberapa bagian.
a. Berdasarkan jenis nyeri:
1) Dismenore spasmodik atau kejang;
2) Dismenore kongestif atau pegal menyiksa.
b. Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat dikenali:
1) Dismenore primer;
2) Dismenore sekunder.
14
3. Beberapa penanganan yang dapat menghilangkan atau minimal
mengurangi nyeri haid antara lain:
a. Obat-obatan;
b. Relaksasi;
c. Hipnoterapi;
d. Dan beberapa alternatif atau pengobatan tambahan seperti :
kompres air hangat, olah raga teratur, terapi visualisasi, aroma
terapi, pemijatan, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.blogdokter.net/2007/03/09/dismenore-nyeri-haid//
wiknjosastro hanifa. (2008). Ilmu kandungan. P.T. Bina Pustaka Prawirohardjo,
Jakarta.
15