Dislipidemia Soca 2012 Fix
-
Upload
elsha-hamidawati-putri -
Category
Documents
-
view
82 -
download
2
Transcript of Dislipidemia Soca 2012 Fix
DISLIPIDEMIA
Definisi
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Epidemiologi Dislipidemia
Di Indonesia prevalensi dislipidemia semakin meningkat. Penelitian MONICA di Jakarta 1988
menunjukkan bahwa kadar rata-rata kolesterol total pada wanita adalah 206,6 mg/dl dan pria
199,8 mg/dl, tahun 1993 meningkat menjadi 213,0 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria.
Dibeberapa daerah nilai kolesterol yang sama yaitu Surabaya (1985): 195 mg/dl, Ujung Pandang
(1990): 219 mg/dl dan Malang (1994): 206 mg/dl. Apabila dipakai batas kadar kolesterol > 250
mg/dl sebagai batasan hiperkolesterolemia maka pada MONICA I terdapatlah
hiperkolesterolemia 13,4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II
hiperkolesterolemia terdapat pada 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria.4Pada penelitian yang
dilakukan oleh Sudijanto Kamso dkk. (2004) terhadap 656 responden di 4 kota besar di
Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Padang) didapatkan keadaan dislipidemia berat
(total kolesterol >240 mg/dL) pada orang berusia diatas 55 tahun didapatkan paling banyak di
Padang dan Jakarta (>56%), diikuti oleh mereka yang tinggal di Bandung (52,2%) dan
Yogyakarta (27,7%). Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa prevalensi dislipidemia lebih
banyak didapatkan pada wanita (56,2%) dibandingkan pada pria (47%). Dari keseluruhan wanita
yang mengidap dislipidemia tersebut ditemukan prevalensi dislipidemia terbesar pada rentang
usia 55-59 tahun (62,1%) dibandingkan yang berada pada rentang usia 60-69 tahun (52,3%) dan
berusia diatas 70 tahun (52,6%).
Klasifikasi dislipidemia
Dislipidemia dapat diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi fenotipik dan patologik.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 1
Klasifikasi Fenotipik
Klasifikasi fenotipik pada dislipidemia dibagi atas klasifikasi berdasarkan EAS,NCEP, dan
WHO.
1. Klasifikasi EAS (European Atheroselerosis Society)
Pada klasifikasi berdasarkan EAS, dislipidemia dibagi 3 golongan, yaitu
hiperkolesterolemia yang merujuk pada peningkatan kolesterol total, hipertrigliseridemia
yang merujuk nilai trigliserida plasma yang meninggi, dan campuran keduanya.
Klasifikasi dislipidemia berdasarkan EAS.
Klasifikasi Peningkatan Lipoprotein Lipid Plasma
Hiperkolesterolemia LDL Kolesterol > 240 mg/dl -
Disiplidemia campuran LDL + VLDL Trigliserida > 200 mg/dl
+
Kolesterol > 240 mg/dl
Hipertrigliseridemia VLDL Trigliserida > 200 mg/dl
Klasifikasi NECP (National Cholesterol Education Program)
Kapan disebut lipid normal, sebenarnya sulit dipatok pada suatu angka, oleh karena
normal untuk seseorang belum tentu normal untuk orang lain yang disertai faktor risiko koroner
multipel. Walaupun demikian, National CholesterolEducation Program Adult Treatment Panel
III (NCEP ATP III) 2001 telah membuat satu batasan yang dapat dipakai secara umum tanpa
melihat faktor risiko koroner seseorang.
Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan
trigliserid menurut NCEP ATP III 2001 (mg/dl).
Interpretasi Kolesterol Total LDL
“Ideal” < 200 mg/dl < 130 mg/dl
Batas Tinggi 200-239 mg/dl 130-159 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl > 160 mg/dl
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 2
Klasifikasi WHO (World Health Organization)
Klasifikasi WHO didasarkan pada modifikasi kalsifikasi Fredricson, yaitu berdasarkan pada
pengukuran kolesterol total, trigliserida, dan subkelas lipoprotein.
Klasifikasi Patogenik
Sedangkan berdasarkan patologinya, dislipidemia 2, yaitu dislipidemia primer dan sekunder :
Dislipidemia primer
berkaitan dengan gen yang mengatur enzim dan apoproteinyang terlibat dalam
metabolism lipoprotein maupun reseptornya. Kelainan ini biasanya disebabkan oleh mutasi
genetik. Dislipidemia primer meliputi:
• Hiperkolesterolemia poligenik
• Hiperkolesterolemia familial
• Dislipidemia remnant
• Hyperlipidemia kombinasi familial
• Sindroma Chylomicron
• Hypertrriglyceridemia familial
• Peningkatan Cholesterol HDL
• Peningkatan Apolipoprotein B
Dislipidemia Sekunder
Dislipidemia sekunder disebabkan oleh penyakit atau keadaan yang mendasari.Hal ini
dapat bersifat spesifik untuk setiap bentuk dislipidemia.
Penyebab Umum Dislipidemia Sekunder
Hiperkolesterolemia Hipertrigliseridemia Dislipidemia
Hipotiroid DM, alkohol Hipotiroid
Sindrom nefrotik Obesitas Sindrom nefrotik
Penyakit hati obstruktif Gagal ginjal kronik Gagal ginjal kronik
Faktor Risiko Dislipidemia
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 3
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause
kadarnya pada wanita mulai meningkat.
Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya VLDL
dan LDL) adalah:
Riwayat keluarga dengan dislipidemia
Obesitas
Diet kaya lemak
Kurang melakukan olahraga
Penggunaan alkohol
Merokok
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
Kelenjar tiroid yang kurang aktif
Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan
tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah
pada setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar
lemak hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL, sedangkan
yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol
total dibawah 260 mg/dL. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan
dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah.
Komplikasi Dislipidemia
Apabila dislipidemia tidak segera diatasi, maka dapat terjadi berbagai macam komplikasi, antara
lain:
1. Atherosklerosis
2. Penyakit jantung koroner
3. Penyakit serebrovaskular seperti strok
4. Kelainan pembuluh darah tubuh lainnya
5. Pankreatitis akut
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 4
Penyakit Penyerta Dislipidemia
Dislipidemia sering disertai dengan keadaan lain yang tergabung dalam sindroma
metabolik. Keadaan-keadaan tersebut antara lain :
-. Obesitas sentral
-. Resistensi insulin atau intoleransi glukosa
-. Keadaan prothrombotic seperti peningkatan fibrinogen dan plasminogen activator inhibitor di
darah
-. Peningkatan tekanan darah (130/85 mmHg atau lebih)
-. Keadaan proinflamasi (seperti peningkatan high-sensitivity C-reactive protein di dalam darah)
Penyebab dasar dari keadaan ini adalah overweight/obesitas, inaktivitas fisik, dan faktor genetik.
Orang dengan sindroma metabolik berada dalam keadaan risiko tinggi terhadap penyakit jantung
koroner, diabetes mellitus tipe 2, dan penyakit lain yang terkait dengan penimbunan plak dalam
dinding arteri (seperti stroke dan penyakit vaskular perifer).
TINJAUAN PUSTAKA
a. LIPID
Lipid adalah senyawaan organik yang merupakan ester antara alkohol dan asam
lemak.Alkohol yang membentuk lipid adalah gliserol, sfingol, kolesterol, sterol lain, dan
alkohol alifatik rantai panjang.
Alkohol Lipid Contoh
Gliserol Triasil gliserol / neutral fat
Sfingol Sfingolipid Serebrosida
Sulfatida
Ganliosida
Sfingomielin
Alifatik rantai panjang Wax (malam) Dinding sarang lebah
Kolesterol Asam lemak Kolesterol-ester
Di alam: lipid lemak, minyak, dan malam (lilin/wax)
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 5
Sifat umum lipid: 1. Relatif tidak larut dalam air
2. Larut dalam pelarut non-polar, misal: eter dan kloroform
Fungsi lipid: 1. Memiliki nilai kalori yang tinggi
2. Mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam lemak
3. Mengandung asam lemak esensial
4. Merupakan pelindung di jaringan bawah kulit dan sekitar organ tubuh
5. Bentuk lipoprotein merupakan bagian membran sel dan membran-membran
Subseluler
Klasifikasi lipid:
1. Lipid sederhana (simple lipid) : alkohol + asam lemak
a. Lemak (fat) : ester asam lemak dengan gliserol
b. Minyak (oil): lemak dalam keadaan cair
c. Malam (wax): ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berberat molekul
tinggi.
2. Lipid kompleks/majemuk (compound lipid) : alkohol + asam lemak + senyawaan lain
a. Fosfolipid: alkohol + asam lemak + fosfat + basa (kolin, etanolamin, serin,
inositol). Alkoholnya dapat gliserol (= gliserofosfolipid) atau sfingol (=
sfingofosfolipid).
b. Glikolipid : alkohol + asam lemak + karbohidrat. Contoh: serebrosida,
sulfatida, dan gangliosida.
c. Lipid kompleks lain: Lipoprotein. Lipoprotein adalah gabungan berbagai lipid
dengan berbagai protein (apolipoprotein atau apoprotein). Merupakan zat angkut
lipid dalam darah. Lipid dalam bentuk lipoprotein akan lebih mudah larut dalam
plasma (liofilik)
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 6
Karakteristik lipoprotein plasma
Lipoprotein Densitas Lipid Utama Diameter Apolipoprotein
HDL 1.21-1.063 Kolesterol ester 7.5-10.5 A-1, A-II, C, E
LDL 1.063-1.019 Kolesterol ester B-100
IDL 1.019-1.006 Kolesterol ester,
trigliserida
B-100, C, dan E
VLDL <1.006 Trigliserida B-100, C, E
Kilomikron <1.006 Trigliserida B-48, C, E, A-I,
A-II, A-IV
3. Prekursor lipid dan lipid turunan: kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid,
alkohol lain, aldehida lemak, badan keton, hidrokarbon, vitamin larut lemak dan hormon.
Komposisi lipid dalam darah (mg%)
Total lipid : 570 (360-820)
Triasil gliserol (TG) : 142 (80-180)
Total fosfolipid : 215 (123-390)
Total kolesterol : 200 (107-320)
Kolesterol bebas : 55 (26-106)
FFA (Free Fatty Acid): 12 (6-16)
Jalur lipogenesis
- Jalur utama untuk melakukan lipogenesis adalah biosintesis asam lemak yang terjadi di
3 tempat yaitu sitosol, mikrosom dan mitokondria.
System ekstramitokondria
- Terjadi di hati, ginjal, otak, paru, kelenjar mamae, dan jaringan adipose
- Bahan dasarnya adalah asetil coa
- Hasil akhirnya adalah asam palmitat
- Kofaktor yang diperlukan adalah NADPH, ATP, Mn2+
- Enzim pengaturnya adalah asetil coa karboksilase
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 7
Proses : gambar
NADPH didapatkan dari :
- HMP shunt
- Isositrat dehidrogenase
- Enzim malat
Asam palmitat yang dihasilkan :
Diaktifkan mejadi palmitil coa lalu diesterifikasi menjadi asil gliserol
Selanjutnya akan mengalami perpanjangan rantai di mikrosom dan mitokondria namun
tidak akan terjadi apabila dalam kondisi kelaparan.Dimana perpanjangan rantai
digunakan untuk pembentukan sfingolipid.
proses lipogenesis dilanjutkan dengan pembentukkan triasilgliserol
- Dihidrolisis oleh lipase
- Pembebasan asam lemak yang tadi di sintesis diserap oleh hati, jantung, ginjal, otot,paru,
testis dan jaringan adipose lalu akan bergabung dengan gliserol dan akan terjadi apabila
terdapat gliserol kinase di jaringan tersebut.
Proses :
Biosintesis asam lemak tidak jenuh
EICOSANOID
Eicosanoid adalah senyawaan dari cisosa-polyenoic fatty acid (asam lemak dengan 20 atom C
dengan ikatan rangkap ganda) yang terdiri dari
Asam prostanoat; prostaglandin (PG), prostasiklin (PGI), dan tromboksan (TX)
Leukotrien (LT)
Lipoxin (LX)
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 8
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 9
1 = jalan metabolisme siklooksigenase
2 = jalan metabolisme lipoksigenase
PG I = prostasiklin
- Menghambat agregasi trombosit
- Dibentuk dalam dinding pembuluh darah
- Pada orang eskimo di Green Land, insidens penyakit jantung rendah, agregasi trombosit
berkurang, dan masa/waktu pembekuan memanjang karena mereka makan ikan yang
mengandung banyak omega-3. Yang nantinya akan diubah menjadi EPA PG I3 yang
merupakan anti agregator kuat.
Tromboksan menyebabkan:
- Agregasi trombosit, vasokonstriksi
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 10
- Dibentuk dalam trombosit
Bagan pembentukan prostasiklin dan tromboksan
jalur lipolisis
proses : gambar
terjadi di jaringan adipose dan jaringan lain yang memiliki gliserolkinase (hati).Dan dipengaruhi
oleh lipase peka hormone yang berasal dari proses pembentukan adenilil siklase, fosfodiesterase
dan aktivasi camp siklik.
Proses : gambar
Proses oksidasi beta asam lemak
Proses : gambar
Pengangkutan dan penyimpanan lipid
Sebagian besar lemak pada makanan yang terdiri dari trigliserida/trigliserol harus dipecah
terlebih dahulu untuk mempermudah proses reabsorpsi dalam tubuh. Pada sebagian orang
dewasa lemak dapat dicerna secara efisien hingga 95% dari yang dikonsumsi.Lemak yang tidak
bermuatan listrik sehingga bersifat netral dan hidrifobik.Bila dicampur dengan air, lemak akan
memisah. Enzim, sebaliknya mempunyaibagian-bagian yang bermuatan positif dan negative.oleh
karena itu enzim bersifat hidrofilik, yaitu dapat bercampur baik dengan air yang bersifat polar.
Agar lemak dapat bercampur baik dengan air, dan enzim dapat bekerja untuk mencerna
lemak,terlebih dahulu harus mengalami proses emulsifikasi.
Emulsifikasi adalah proses dimana terjadi pengikatan lemak oleh garam empedu sehingga
nantinya dalam bentuk emulsi ini dapat mempermudah prosespenyerapan dan pencernaannnya.
Emulsi lemak terjadi di dalam usus halusdengan bantuan garam empedu.Pada waktu lemak
memasuki usus halus,hormone kolesitokinin memberi isyarat kepada kantong empedu
untuk mengeluarkan cairan empedu.Cairan empedu terdapat sebagai asam empedu dan garam
empedu.Asam empedu dibuat oleh hati dari kolesterol untuk kemudian disimpan di dalam
kantung empedu hingga saat diperlukan.Pada salah satu ujung molekul asam empedu terdapat
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 11
rantai samping yang terdiri atas asam amino yang menarik air, sedangkan pada ujung lainnya
terdapat sterol yang menarik lemak.Demikianlah asam empedu dapat menarik molekul lemak
yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil ini ke dalam cairan tubuh.Enzim lipase yang
bersal dari dinding usus halus dan pancreas kemudian mencrnakan lemak dalam bentuk emulsi
ini.
Pencernaan lemak (trigliserida) sebagian besar dilakukan du dalam usus halus.Enzim
utama yang berperan dalam pencernaan lemak ini adalah enzimlipase.Lipase sebagian besar
dibentuk oleh pancreas dan selebihnya olehdidnding usus halus.Hampir separo dari trigliserida
berasal dari makanandihidrolisis secara sempurna oleh enzim ini menjadi asam lemak dan
gliserol.Selebihnya dipecah menjadi digliserida, monodigliserida dan asam lemak.Fosfolipid
dicernakan oleh enzim fosfolipase yang dikeluarkan oleh pancreasdengan cara yang sama. Hasil
pencernaan ini adalah dua asam lemak danlisofosfogliserid.Ester kolesterol dihidrolisis oleh
enzim kolesterol esterase yang dikeluarkan oleh pancreas.
No Saluran
Pencernaan
Proses pencernaan
1 Mulut Mengunyah, mencampur denganair ludah dan
ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase
lingual
2 Esophagus Tidak ada Pencernaan
3 Lambung Lipase lingual dalm jumlah terbatas memulai
hidrlolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam
lemak. Lemak susu lebih banyak dihidrolisis. Lipase
lambung menghidrolisis dalam jumlah terbatas
4 Usus Halus Bahan empedu mengemulsi lemak. Lipase berasal
dari pancreas dan dinding usus halus menghidrolisis
lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida,
monogliserida, gliserol dan asam lemak. Fosfolipase
berasal dari pancreas menghidrolisis fosfolipida
menjadi asam lemak dan lisofogliserida. Kolesterol
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 12
sterase berasal dari pancreas menghidrolisis ester
kolesterol.
5 Usus Besar Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam
serat makanan, dikeluarkan melalui feses.
Absorpsi dan transportasi lemak.Absorpsi lipida terutama terjadi dalam jejunum, hasil
pencernaan lipida diabsorpsi dalam membrane mukosa usus halus dengan cara difusi pasif.
Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara:
1. Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang memasuki
sel.
2. Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida, yaitu produk utama penccernaan
yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi kolesterol mengalami esterifikasi kembali
dikatalis oleh asetil-Koenzim A dan kolesterol asetiltransferase. Pembentukan enzim-enzim ini
dipengaruhi oleh konsentrasi tinggi kolesterol makanan.
Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak rantai
panjang (C12 atau lebih) didalam membrane mukosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.
Asam lemak rantai pendek dan sedang diabsorpsi langsung ke dalam vena porta dan dibawa ke
hati untuk segera dioksidasi.oleh kareana itu asam-asam lemak ini tidak mempengaruhi kadar
lemak plasma dan tidak disimpan dalam jaringan.Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol
dan fosfolipid) yang terbentuk di dalam usus halus dikemas untuk diabsorpsi secara aktif dan
ditransportasi oleh darah. Bahan – bahan ini bergabung dengan protein-protein khusus
danmembentuk alat angkut lipid yang dinamakn lipoprotein. Tubuh membentuk empat jenis
lipoprotein yaitu :
Kilomikron.
Kilomikoron adalah lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling rendah kilomikron
mengangkut lipid berasal makanan dari saluran cerna ke seluruh tumbuh.Lipida yang diangkut
terutama trigliserida.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 13
Hasil pencemaran lipid Absorsi
Griserol
Asam lemak rantai pendek
Asam Lemak rantai menengah
Diserap langsung ke dalam
darah
Asam lemak rantai panjang\
Monogliserida
Diubah menjadi trisgliserida di dalam sel-sel
usus halus
Trigilserida
Kolesterol
Fosfolipid
Membentuk kilomikron, masuk
Kolestrol ke dalam limfe, kemudian ke
Fosfolipida dalam aliran darah
Kilomikron merupakan tetesan besar lipida berupa trigliserida, dan fosfolipida denan
sedikit protein (terutama berupa apolipoprotein Adan B) yang membentuk selaput pada
permukaannya.Selaput disekeliling kilomikron ini memungkinkan lipida di
dalamnyamengembang secara bebas di dalam aliran darah yang sebagian besar terdiri
atas.Kilomikron pada dasarnya mengemulsi lemak sebelummasuk ke dalam aliran darah. Proses
ini menyerupai kegiatan lesitindan asam lemak dalam usus halus dalam upaya mengemulasi
lemak makanan selama pencernaan perbedaannya adalah bahwa dalam pencernaan yang
makanan selama pencernaan. Perbedaannya adalah bahwa dalam pencernaan yang mengelilingi
tetesan lemak adalah air,sedangkan pada kilomikron, lemak dikelilingi oleh protein,
kolesterol,dan fosfolipida. Dalam aliran darah trigliserida yang ada padakilomikron dipecah
menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzimlipoprotein. Sebagian besar asam lemak yang
terbentuk di dalam tubuhdiabsorpsi oleh sel-sel otot, lemak dan sel - sel lain. Asam lemak
inidapat langsung digunakan sebagai zat energy atau diubah kembalimenjadi trigliserida.Sel-sel
otot cenderung menggunakannya sebagaizat energy, sedangkan sel lemak menyimpannya
sebagai trigliserida.
Very low density lipoprotein (VLDL).
Di dalam hati lipidadipersiapkan menjadi lipoprotein sehingga dapat diangkut melaluia;liran
darah. Lipoprotein yang dibentuk dalam hati ini adalah VLDL,yaitu lipoprotein dengan densitas
sangat rendah yang terutama terdiriatas trigliserida.Bila VLDL meninggalkan hati, lipoprotein
lipasekembali bekerja dengan memecah trigliserida yang ada pada VLDL.VLDL kemudian
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 14
mengankat kolesterol yang ada pada lipoprotein laindalam sirkulasi darah. Dengan berkurangnya
trigliserida, VLDL bertambah berat dan menjadi LDL (Low Density Lipoprotein),
yaitulipoprotein dengan densitas rendah
Low Density Lipoprotein(LDL).
LDL yang terutama terdiri ataskolesterol bersilkulasi dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel otot,
lemak, dan sel-sel lainya. Trigliserida akan diperlakukan sama dengan yangterjadi pada
kilomikron dan VLDL. Kolesterol dan fosfolipida akandigunakan untuk membuat membrane sel,
hormone-hormon atau ikatanlain, atau disimpan. Reseptor LDL yang ada di dalam hati
akanmengeluarkan LDL dari sirkulasi. Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam
pengontrolan kolesterol darah. Disamping itudalam pembuluh darah terdapat sel-sel .perusak
yang dapat merusak LDL. Melalui jalur sel-sel perusak ini (scavenger pathway) molekulLDL
dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah. Kolesterol yang banyak
terdapat dalam LDL akan menumouk pada sel-sel perusak. Bila hal ini terjadi selama bertahun-
tahun, kolesterol akan menumpuk pada dinding pembuluh darah danmembentuk plak. Plak akan
bercampur dengan protein dan ditutupoleh sel-sel otot dan kalsium. Hal inilah yang kemudian
dapat berkembang menjadiaterosklerosisPengatur utama kadar kolesteroldalam darah adalah
hati, karena sebagian besar (50-70 %) reseptor LDL terdapat didalam hati.
High Density Lipoprotein
(HDL). Bila sel-sel lemak membebaskan gliserol dan asam lemak, kemungkinan kolesterol dan
fosfolipid akandikembalikan pula kedalam aliran darah. Hati dan usus halus akanmemproduksi
HDL (lipoprotein dengan densitas tinggi) yang masuk kedalam aliran darah. HDL menyerahkan
kolesterol ke lipoprotein lainuntuk diangkut kembali kehati guna diedarkan kembali
ataudikeluarkan dari tubuh. Nilai LDL dan HDL mempunyai implikasiterhadap kesehatan
jantung dan pembuluh darah.Nilai LDL yangtinggi dikaitkan denga resiko tinggi terhadap
serangan jantung.Sebaliknya HDL tinggi dikaitakan dengan resiko rendah.Oleh sebabitu, LDL
dikatakan sebagai “kolesterol jahat” sedangkan HDLdikatakan “kolesterol baik”.Bagian dalam
dari lipoprotein terdiri daritrigliseridan dan kolesterol yang diselubungi
fosfolipida.Protein berada didekat ujung luar fosfolipida menutupu struktur
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 15
lipoprotein.Penyusunan molekul yang bersifat hidrofobik dibagian dalam danmolekul hodrofilik
dibagian luar memungkinkan lipida diangkutmelauli cairan darah
Metabolisme lemak
dimulai dengan proses hidrolisis lemak (trigliserida) dari pangan yang dikonsumsi oleh enzim
lipase (dari pancreas), menghasilkan monogliserida, asam-asam lemak bebas dan gliserol.
Gliserol diserap usus dan ditransportasikan melalui saluran darah ke hati.Selanjutnya gliserol
tersebut dimetabolisasi seperti karbohidrat untuk membentuk asam piruvat.Tergantung dari
kebutuhan tubuh, piruvat tersebut selanjutnya dioksidasi mengasilkan energy, atau disintesis
menjadi glukosa. Untuk asam–asam lemak (berantai panjang) danmonogliserida ( dari asam
lemak rantai panjang), senyawa tersebut diserap dari lumen usus halus dire-sintesis lagi menjadi
terigliserida, yang kemudiandigabungkan dengan protein membentuk khilomokron. Asam lemak
rantai pendek dan medium akan diserap oleh usus dan langsung ditransportasikan melalui
saluran darah ke hati tanpa melalui pembentukan khilomikron. Fosfolipida dan kolesterol yang
berasal dari pangan yang dikonsumsi juga akan digabungkan dalam kilomikron dan
ditransportasikan sama halnya seperti trigliserida. Sebelum sampai ke hati trigliserida dari
kilomikron dapat juga digunakan oleh jaringan otot atau jaringan lain atau disimpan dalam
jaringan adipose. Lemak (trigliserida) yang berasal dari kilomikron yang ditransportasikan oleh
hati (dalam bentuk VLDL)digunakan oleh sel-sel jaringan tubuh untuk berbagai macam
keperluan, yaitu :
Sebagai sumber energy Sebagai cadangan energy (disimpan sebagai trigliserida dalamjaringan adipose) Digabungkan ke dalam struktur sel (misalnya membrane sel) Digunakan untuk sintesis senyawa tubuh yang esensial (vitamin,enzim, hormone, dll)
Asam lemak dalam hati dapat dimetabolisme sebagai berikut :
Disimpan sebagai lemak (trigliserida) di dalam hati. Dioksidasi melalui jalur beta-oksidasi menghasilkan asetil koA, kemudiandioksidasi
sempurna menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O)serta energy (ATP) Apabila oksidasi tidak berjalan sempurna akan dihasilkan “ketone bodies” dan akan
terdapat dalam darah Asetil KoA dapat disintesis menjadi kolesterol di dalam hati, yangselanjutnya dapat
diubah menjadi asam empedu atau hormone steroid Diubah menjadi lipoprotein (VLDL), kemudian berada dalam plasmadarah untuk
ditransportasikan dan
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 16
Dikeluarkan dari hati sebagai asam lemak bebas dan masuk ke dalamdarah.
Bila jumlah karbohidrat (pati,gula) yang dikonsumsi banyak, maka tubuhakan
menggunaka glukosa sebagai energy dan untuk esterifikasi asam lemak bebas. Akan tetapi jika
jumlah konsumsi sedikit maka karbohidarat hanyadigunakan untuk esterifikasi asam lemak bebas
dan untuk produksi energydigunakan asam lemak bebas.Sebagian besar asam lemak disimpan
sebagai trigliserida (trigliserol) dalam sel-sel jaringan adipose (sekitar 16% dari beratbadan
merupakan trigliserida).Beberapa macam hormone (termasuk epinefrin,noreepinefrin, glucagon
dan adenokortikotrofik) terikat pada reseptor membranesel-sel lemak. Hormone menginisiasi
(memulai) stimulasi kinase sfesifik yangdimediasi oleh cAMP dan mengaktifkan enzim lipase
untuk menghidrolisistrigliserida menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol.Gliserol yang
dihasilkan terutama yang dimetabolisme oleh hati, pertama-tama diubah menjadi gliserol 1-
fosfat, kemudian menjadi dihidroksi aseton-fosfatyang akan masuk ke dalam jalur glikolisis.
Sedangkan asam-asam lemak bebasakan dibawa oleh darah ke jantung, jaringan otot dan hati
dimana asam lemak bebas ini akan dimetabolisasi dan dioksidasi melalui jalur beta
oksidasi.Dalam jalur beta-oksidasi pertama-tama asam lemak bebas akan diaktivasidalam sitosol
(sitoplasma sel) dengan cara menambahkan ATP dan CoA.Reaksinya dikatalis oleh enzim asil
CoA sintetase (asam lemak tiokinase).Selanjutnya molekul asil-CoA aktif tersebut ditransfer ke
molekul karnitin ( suatusenyawa zwitterions yang dibentuk dari asam amino lisin) dengan
bantuan enzimkarnitin asli transferase membentuk asil-karnitin. Kemudian asam lemak
asildibawa melewati membrane daam mitokondria dengan bantuan enzim translokasedan di
dalam matriks mitokondria dibentuk lagi menjadi asil-CoA, kemudianmasuk ke jalur beta-
oksidasi, sedangkan karnitin menjadi bebas kembali dan siapmelakukan proses yang sama.
Karnitin hanya bekerja untuk asam lemak rantaipanjang, asam lemak rantai pendek dan sedang
dapat masuk ke matriksmitokondria tanpa bantuan karnitin.Karnitin sendiri dapat disintesis
dalam tubuh, jadi tidak perlu mengkonsumsi suplemen secara berlebih.Dalam jalur beta-
oksidasi , asam lemak didegradasi secara bertahapmenjadi asetil-CoA yang akan masuk ke jalur
respirasi untuk dioksidasi lebihlanjut menjadi CO2, H2O, dan energy (ATP). Namun untuk asam
lemak yangberantai ganjil hasil degradasinya adalah propinil-CoA, propinil-CoA
akandiubahmenjadi metil-malonil-CoA, kemudian diubah lagi menjadi suksinil-CoA yangmana
akan masuk ke ddalam siklus krebs (siklus asam sitrat).Untuk asam lemak tidak jenuh diperlukan
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 17
enzim-enzim isomerase danepimerase agar ikatan rangkapnya berubah dari bentuk cis- menjadi
bentuk trans-dan berada dalam posisi sterokimia yang sesuai seperti halnya yang terjadi
padaasam lemak jenuh dalam jalur beta-oksidasi.Apabila tubuh kekurangan asam oksaloasetat
(misalnya sedang berpuasa,menderita diabetes atau akibat kelaparan), asetil-CoA dari jalur beta-
oksidasitidak dapat masuk ke dalam siklus krebs. Oksaloasetat akan diubah menjadiglukosa
melalui proses glukoneogenesis, sedangkan asetil-CoA akan diubahmenjadi asetoasetat, D-3-
hidroksibutirat (dikenal juga sebagai beta-hidroksibutiratatau aseton). Ketiga senyawa tersebut
dikenal denganbama “badan keton” (keton bodies) dan hati merupakan organ penghasil keton
bodies yang utama.Asetiasetat dan D-3-hidroksibuturat dapat digunakan sebagai substratreaksi
respirasi dalam beberapa macam jaringan.Sebagai contoh jaringan ototjantung dan ginjal dapat
menggunakan asetoasetat sebagai substrat reaksi respirasibila tidak terdapat glukosa.Demikian
juga kelaparan dalm jangka panjang.Otak dapat beradpatasi untuk menngunakan aseto-asetat
sebagai substrat untuk reaksirespirasi.Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitosol
(sitoplasma).Sebagai sumber karbon yaitu Asetil Ko-A dan untuk reaksi redukasi digunakan
NADPH2. Enzimyang beranggung jawab atas sintesis asam lemak adalah asam
lemak sintetase( fatty acid synthetase) yang merupakan enzim kompleks (terdiri daribeberapa
enzim). Jalur reaksi sintesis asam lemak terdiri dari dua tahap,yaitu:
a.aktifitas asetil Ko-A(asetil Ko-A karboksilasi)
b.pemanjangan rantai karbon (elongasi) yang merupakan jalur malonil Ko-A
Proses pemanjangan rantai karbon malonil dilakukan dengan cara menambahkan dua
karbon(Asetil Ko-A) secara bertahap dan dibantu oleh enzim yang disebut sebagai acyl carrier
protein(ACP). Pada umumnya pemanjangan rantai karbon akan berhenti pada C16. Apabila
diperlukan asam lemak dengan panjang rantai karbon lebih dari 16 , maka enzim lain (masih
merupakan anggota enzim asam lemak sintetase) akan bekerja yaitu enzim asltioesterasde rantai
panjang9long chain acyl-thio-esterase). Asam lemak yang disimpan untuk digunakan dalam
bentuk trigliserida dalam semua sel, terutama adiposit dalam jaringan adipose. Trigliserida
(triasil-gliserol) teerdiri atas molekul gliserol pada mana tiga asam lemak diesterifikasikan.Pada
umumnya asam-asam lemak yang terdapat dalam trigliserida merupakan asam lemak jnuh.
Sebagai “building block” utama untuk sintesis trigliserida pada jaringan selain adipose adalah
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 18
gliserol, sedangkan pada jaringan digunakan dihidroksiaseton-fosfat (DHAP), yang diproduksi
selama proses glikolisis
METABOLISME LIPOPROTEIN
Jalur metabolisme eksogen
No Lipoprotein
1 Kilomikron :
- Dari penyerapan triasilgliserol di usus
- Komponen lipid utama : triasilgliserol
- Apoprotein : APO A, APO B 48, APO C,APO E
- Terdapat sisa kilomikron : mengandung trigliserida yang berkurang, fosfolipid,
kolesterol dan mengandung APO B48 dan APO E
2 VLDL (pra beta lipoprotein) :
- Dari hati
- Lebih banyak kolesterol ester
- APO B100 dan APO C
- Terdapat VLDL sisa/IDL mengandung APO B100 dan APO E
3 LDL (beta lipoprotein):
- dari VLDL
- Mengandung banyak kolesterol
- APO B100
4 HDL ( alpha lipoprotein)
- Dari hati,usus,VLDL, dan kilomikron
- APO A, APO C , APO E
5 FFA-ALBUMIN
- Dari jaringan adipose mengandung asam lemak bebas.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 19
Penyerapan di usus halus (asam lemak bebas(TG) dan kolesterol(kolesterol))
Kilomikron (di mukosa usus)
Saluran limfe
Duktus Thoracicus
V. Subclavia (aliran darah)
Didalam darah:
Trigliserid dalam kilomikron
hidrolisis
Asam lemak bebas (FFA)
TG (dalam adiposa) hati pembentukan TG hati
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 20
Lipoprotein lipase (endotel)
karena kilomikron ditemukan dalam kilus yang hanya dibentuk oleh sistem limfe yang mengaliri usus
Kilomikron yang kehilangan sebagian besar TG kilomikron remnant (mengandung kolesterol
ester) hati
Jalur metabolisme endogen
Makin banyak kadar kolesterol-LDL dalam plasma, makin banyak yang akan mengalami
oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag.
Yang mempengaruhi oksidasi:
1. Meningkatnya jumlah LDL kecil padat (small dense LDL) seperti pada sindrom
metabolik dan diabetes melitus
2. Kadar kolesterol-HDL, makin tinggi kadarnya akan bersifat protektif terhadap oksidasi
LDL
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 21
Metabolisme kilomikron
Kilomikron nascent berasal dari sintesis dilumen usus mengandung APO B48 dan APO A
Menjadi kilomikron karena menerima APO C dan APO E dari HDL
Kilomikron menuju ke dinding kapiler darah jaringan ekstrahepatik untuk bertemu dengan
lipoprotein lipase dan dipecah jadi asam lemak dan gliserol.asam lemak akan diangkut dengan
albumin sedangkan gliserol diserap jaringan untuk alami reesterifikasi pada proses metabolism
lipid.
Kilomikron jadi kilomikron remnant dan memberikan APO C dan APO A ke HDL,sehingga
tersisa APO B48 dan APO E
APO E membantu penyerapan sisa kilomikron oleh hati lalu di hidrolisis menjadi fosfolipid dan
triasilgliserol untuk sintesis lipoprotein lainnya.
Sintesis VLDL
Ambilan asil coa yang berasal dari asetil coa glikolisis atau dari asam lemak bebas. Menjadi
triasilgliserol lalu ditambahkan dengan sintesis fosfolipid dari kolin
Fosfolipid digunakan untuk sintesis membrane sintesis kolesterol dan ester kolesterol terjadi dan
triasilgliserol jadi intinya.Ditambah adanya APO B100,C
Ke badan golgi untuk ditambah residu glikosil menjadi VLDL nascent dan keluar hati lalu
ditambah APO E dan APO C dari HDL menjadi VLDL
Ke jaringan ekstrahepatik karena ada APO C lalu LPL teraktivasi dan oecah menjadi IDL dan
asam lemak.
APO C IDL kembali ke HDL.asam lemak diangkut ke albumin dan je jaringan
ekstraheoatik.Gliserol digunakan untuk metabolism lipid.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 22
IDL menjadi LDL lalu menuju hati yang memiliki reseptor LDL sehingga dia masuk hati (30%)
dan ke jaringan ekstrahepatik(70%)
Faktor yang pengaruhi sintesis VLDL :
- Keadaan kenyang
- Asupan KH banyak
- Konsumsi alcohol
- Insulin kadar tinggi
- Kadar FFA darah meningkat
Pembentukan HDL :
Disintesis dan disekresikan hati dan usus.APO C dan APO E disintesis di hati dan
diberikan pada HDL dari usus.Lalu ditambahkan dengan APO A yang dimiliki HDL.
Dibentuk dari :
Dengan LCAT
kolesterol
Lesitin lisolesitin
Kolesterol ester
Menjadi HDL dengan pseudomisel dilapisi lipid polar dan apoprotein yang
mempermudah pengeluaran kolesterol yang tidak teresterifikasi dari lipoprotein dan jaringan
HDL dengan APO A terikat oleh scavenger B reseptor B1 (SRB1) di hati dan jaringan
ekstrahepatik
Diesterifikasi menjadi HDL 3 lalu jadi HDL 2 kemudian
melepas APO A menjadi pra HDL mengandung sedikit fosfolipid dan kolesterol
Lalu ke jaringan ekstrahepatik lalu menangkap kolesterol dengan bantuan adanya ABCTA1
Menjadi HDL 3
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 23
HDL 2
Hati dan kolesterolnya diproses di hati jadi asam empedu,dll
Jalur Reverse Cholesterol Transport
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 24
b. KOLESTEROL
Asal kolesterol dalam tubuh: makanan dan sintesis.
Makanan yang paling banyak mengandung kolesterol: OTAK, SUMSUM (2000 mg/100 g)
Eksresi kolesterol: - diubah menjadi ASAM EMPEDU
- dikeluarkan dalam bentuk STEROL NETRAL
- diubah menjadi hormon steroid (sedikit)
SINTESIS KOLESTEROL
Dalam mikrosom dari sitosol
Dalam semua sel yang memiliki inti
Jaringan yang banyak mensintesis kolesterol:
Hati
Kelenjar adrenal bagian korteks
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 25
Kulit
Usus
Testis
Aorta
Bahan untuk sintesis kolesterol: ASETIL- KoA
Tahap-tahap sintesis:
1. Sintesis mevalonat (dari 3 asetil-KoA)
2. Mevalonat isoprenoid SQUALENE
3. Squalene Ianosterol kolesterol
Langkah I
HMG-KoA reduktase dihambat oleh:
- derivat statin
- kolesterol makanan / hasil sintesis feedback -
- asam empedu
- compactin
2 asetil-KoA merupakan bahan dasar kolesterol
Langkah II
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 26
Langkah 3
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 27
KOLESTEROL dalam bentuk berikatan dengan squalene dan sterol carrier protein akan:
1. Diubah menjadi hormon steroid dan asam empedu
2. Ikut membentuk membran dan lipoprotein
3. Mempengaruhi aktivitas HMG-KoA reduktase
Pengaturan sintesis kolesterol:
PUASA: keaktivan HMG-KoA reduktase MENURUN karena asetil-KoA dipake
untuk energi. Yang digunakan untuk sintesis kolesterol menjadi berkurang
DM: keaktivan HMG-KoA reduktase TIDAK MENURUN
KOLESTEROL: mengHAMBAT HMG-KoA reduktase melalui mekanisme repressi
LDL Kolesterol: menghambat sintesis kolesterol pada langkah pembentukan squalene
INSULIN/TIROID: meningkatkan aktivitas HMG-KoA reduktase
GLUKAGON/GLUKOKORTIKOID: menurunkan aktivitas HMG-KoA refuktase
Enzim HMG-KoA ada bentuk aktif dan inaktif. Dipengaruhi oleh cAMP melalui
mekanisme fosforilase-defosforilase
Asam empedu menghambat sintesis kolesterol di usus pada enzim HMG-KoA reduktase
Transport kolesterol
o Kolesterol makanan diserap oleh mukosa usus ( dibentuk kilomikron diangkut
melalui limfe dalam mukosa usus)
o Esterifikasi kolesterol dalam mukosa usus dihambat oleh sitosterol (phytosterol)
o Kilomikron dipecah LPL (enzym) sisa kilomikron di pecah di hati CE C + FFA
Kolesterol dan FFA dihambil di hati
o Kolesterol hati di transpor ke plasma dalam bentuk VLDL
o LDL adalah lipoprotein yang banyak mengandung kolesterol dan merupakan hasil
pemecahan dari VLDL. Jika VLDL >>> LDL >>>
o LDL mengalami pemecahan di jaringan ekstrahepatik dan dalam hati
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 28
Ekskresi Kolesterol
50% kolesterol diubah menjadi GARAM EMPEDU
Garam empedu sebagian besar mengalami siklus enterohepatik. Yang tidak diserap kembali akan
dibuang melalui feses setelah mengalami perubahan oleh bakteri usus
50% lagi di eksresi dalam bentuk STEROL NETRAL
Sebagian besar kolesterol yang disekresi kedalam empedu diserap kembali.Kolesterol yang
merupakan bahan sterol netral berasal dari mukosa usus.
CORONARY HEART DISEASE DAN ATHEROSCLEROSIS
Ada korelasi antara peninggian lipid serum dengan insidens CHD dan atherosclerosis. Diantara
fraksi lipid serum yang paling berperan adalah kolesterol
Pasien dengan penyakit arterial:
- VLDL meninggi TG meninggi
- LDL meninggi cholesterol meninggi
- VLDL dan LDL meninggi TG dan kolesterol meninggi
Ada hubungan terbalik antara HDL dan insidensi CHD
Atherosclerosis:
1. Terdapat penumpukan/penimbunan C-E (Cholesterol-ester) dan lipid lain dalam jaringan
penyambung (connective tissue) dinding arteri
2. Terjadi pada penyakit dengan LDL dan/atau VLDL tinggi seperti DM, Sindroma
Nefrotik, Hipotiroid, dan penyakit hiperlipidemia lain.
3. Dapat diinduksi dengan makan banyak kolesterol
4. Dapat timbul pada pengobatan dengan tiourasil atau tiroidektomi karena hipotiroidi
5. Pada hipotiroid kadar kolesterol rendah karena: 1) sintesis kolesterol lebih cepat, 2)
ekskresi dan pergantian kolesterol cepat
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 29
Faktor yang berperan dalam terjadinya aterosklerosis:
1) TD >>>
2) Lipid serum >>>
3) Merokok merusak endotel sehingga penimbunan C-E sangat mungkin terjadi
4) Obesitas
5) Kurang olahraga
6) Peningkatan FFA plasma ( peninggian sekresi VLDL TG >> dan kolesterol
darah >>> ) misalnya; stress emosional, nikotin (merokok), minum kopi, makan
sekaligus banyak
Wanita sebelum menopause mempunyai kadar HDL yang lebih tinggi dari pria. Jadi
lebih lambat terkena CHD dibandingkan pria. Sesudah menopause, kecenderungan
untuk CHD sama.
DISLIPIDEMIA
Merupakan kelainan kadar lipid dalam darah, baik itu rendah ataupun tinggi.
Tipe dislipidemia yang paling umum: >>> LDL, <<< HDL, >>> TG
Etiologi endokrin dari dislipidemia adalah:
1. Diabetes
Dimana terjadi peningkatan gula darah.Insulin yang diproduksi oleh tubuh tidak cukup atau
terjadi resistensi tubuh terhadap efek insulin atau keduanya. Glukosa yang terlalu banyak didarah
akan meningkatkan timbunan plak di dinding pembuluh darah.
Ada 4 proses kunci yang terjadi dalam diabetic dislipidemia:
1. hipertrigliseridemia
2. >>> LDL
3. <<< HDL
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 30
4. postprandial lipemia
PATOFISIOLOGI
Resistensi insulin yang terjadi di adipose lipolisis berlebihan yang distimulasi oleh hormone
sensitive lipase FFA >>> dilepaskan kedalam sirkulasi
Sebagian dari FFA akan digunakan sebagai sumber energy dan sebagian akan dibawa ke hepar
untuk membentuk trigliserida kembali dan menjadi bagian dari VLDL. Oleh karena itu, VLDL
yang dihasilkan pada keadaan resistensi insulin akan sangat kaya trigliserida atau VLDL besar
(enriched triglyceride VLDL=Large VLDL).
Dalam sirkulasi, TG yang banyak pada VLDL akan bertukar dengan kolesteol ester dari
kolesterol-LDL. Hal ini akan menghasilkan LDL yang kaya akan trigliserida tetapi kurang
kolesterol ester. TG yang dikandung oleh LDL akan dihidrolisis oleh enzim hepatic lipase (yang
biasanya meningkat pada resistensi insulin) sehingga menghasilkan LDL yang kecil tetapi padat,
dikenal dengan LDL kecil padat (small dense LDL) dan ia mudah teroksidasi sehingga bersifat
aterogenik.
TG VLDL besar juga dipertukarkan dengan kolesterol ester dari HDL dan menghasilkan HDL
miskin kolesterol tetapi kaya akan trigliserida. Kolesterol HDL bentuk demikian lebih mudah
dikatabolisme oleh ginjal sehingga jumlah HDL serum menurun.
Oleh karena itu, pada resistensi insulin terjadi kelainan profil lipid yang khas yaitu kadar
TRIGLISERIDA TINGGI, KOLESTEROL-HDL RENDAH, dan MENINGKATNYA subfraksi
LDL KECIL PADAT. Dikenal dengan namafenotipe lipoprotein aterogenik atau lipid triad
Fitur keempat adalah lipemia postprandial. Lemak makanan yang diserap dalam bentuk
kilomikron, dan, pada pasien diabetes, cacat dalam LPL mengarah pada elevasi persisten dan
berkepanjangan chylomicron-TG dalam darah.Selanjutnya, ada cacat kedua dalam pengolahan
normal "sisa chylomicron" partikel, produk dari LPL yang dimediasi lipolisis dari
kilomikron.Sisa-sisa Chylomicron biasanya dibersihkan oleh jalur khusus di hati melalui
attachment ke proteoglikan heparan sulfat tertentu.Mekanisme perangkap proteoglycan diketahui
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 31
berkurang pada diabetes (setidaknya, pada tikus diabetes), maka, orang dengan diabetes mungkin
menumpuk sisa-sisa chylomicron dalam darah juga.
2. Hipotiroid
Pada hipotiroid terjadi pengurangan efek hormone tiroid di jaringan. Secara klinis dikenal 3
macam:
- Hipotiroidisme sentral kerusakan di hipofisis/hipotalamus
- Hipotiroidisme primer kerusakan di kelenjar tiroid
- Karena sebab lain: farmakologis, defisiensi yodium, kelebihan yodium dan
resistensi perifer
yang paling sering ditemukan adalah hipotiroidisme primer. Penegakkan diagnosisnya
berdasar atas TSH meningkat dan fT4 turun.
Hormone tiroid memiliki beberapa efek metabolic.Metabolisme lemak membutuhkan
hormone tiroid. Meski T4 mempercepat pembentukan kolesterol, tetapi proses degradasi
kolesterol dan ekskresinya lewat empedu ternyata jauh lebih cepat, sehingga pada
hipertiroidisme kolesterol rendah. Sedangkan pada hipotiroidisme kolesterol total,
kolesterol ester dan fosfolipid meningkat (dislipidemia)
3. Cushing Syndrome
Suatu keadaan dimana kadar kortisol dalam plasma berlebihan. Banyak pasiendengan
sindromCushingendogenmemilikihiperlipidemiakarenakontak yang terlalu lamamereka
untukkortisolyang berlebihan.Salah satu alasanuntuk gangguan lipid adalah kortisol yang
mempengaruhi dimana lemak disimpan, dan ketika kadar kortisol tetap tinggi, ada
penumpukan lemak pusat.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 32
Klasifikasi Dislipidemia Frederickson (Tabel 21-3)
Type I Familial Chylomicronemia Syndrome (FC) {Hyperlipoproteinemia, Lipoprotein
Lipase (LPL) and apoC-II deficiency}
LPL diperlukan untuk sintesis kilomikron dan VLDL, sedangkan apoC-II merupakan co-factor
dari LPL. Defisiensi genetik atau terjadi inaktivasi pada protein tersebut mengganggu proses
lipolisis dan terjadi peningkatan kilomikron yang tinggi di dalam plasma. Dapat juga terjadi
peningkatan VLDL namun kilomikron tetap dominan meningkat.
Pada pengujian plasma puasa yang di sentrifugasi didapatkan kilomikron mengapung di
permukaan dan membentuk creamy supernatant familial chylomicronemia syndromes, kadar
trigliserid puasa meningkat >1000 mg/dL namun tidak >10.000 mg/dL. Kadar kolesterol puasa
meningkat namun tidak terlalu signifikan.
Defisiensi LPL (autosomal resesif) dengan rasio 1:1.000.000 populasi.
apoC-II defisiensi (resesif) lebih jarang terjadi dibandingkan dengan defisiensi LPL.
Multiple different mutations pada gen LPL dan apoC-II etiologi daripenyakit FC ini. Obligate
LPL heterozigot menunjukkan peningkatan trigliserida (mild-moderate) sedangkan pada individu
dengan mutasi apoC-II heterozigot tidak terdapat hipertrigliseridemia.
LPL dan apoC-II defisiensi gejalanya bisa didapatkan pada masa anak-anak dengan nyeri perut
yang hebat episode yang rekuren disebabkan adanya pankreatitis akut. Pada pemeriksaan
funduskopi, adanya opalescent pembuluh darah retina (lipemia retina). Eruptive xanthomas kecil,
papul kuning-putih, berkelompok di area belakang tubuh, pantat, permukaan ekstensor tangan
dan kaki. Gejala tersebut disertai dengan lesi kulit yang nyeri dan gatal. Terdapat pula
hepatosplenomegali. Gejala-gejala tersebut tidak diketahui jelas penyebabnya.
Type IIa Familial Hypercholesterolemia (FH)
FH merupakan gangguan autusomal codominant dengan karakteristiknya adalah peningkatan
kadar LDL-C dengan kadar trigliserida normal, tendon xanthoma, dan premature coronary
atherosclerosis. Etiologi FH adanya mutasi reseptor gen LDL yang besar (>900 reseptor).
Insidens yang paling banyak pada populasi di Afrika, Christian Lebanese dan French Canadians.
Peningkatan level LDL-C disebabkan karena adanya peningkatan produksi LDL dari hasil IDL
dan penundaan katabolisme LDL dari darah.
Alleles reseptor gene LDL dapat terjadi secara homozigot dan heterozigot.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 33
FH homozigot didapatkan rasio 1:1.000.000 orang di dunia. Umumnya, pasien FH homozigot
terdapat gejala pada waktu anak-anak yaitu cutaneous xanthomas di tangan, pergelangan tangan,
siku, lutut, tumit, dan pantat. Kadar total kolesterol biasanya >500 mg/dL dan bisa mencapat
1000mg/dl. Percepatan terjadinya aterosklerosis dapat terjadi dengana adanya disabilitas dan
kematian pada masa kanak-kanak. Aterosklerosis terbentuk pertamakali pada percabangan aorta
yang menyebabkan aortic valvular atau supravalcular stenosis dan bisa meluas ke coronary ostia
yang dapat menyebabkan stenosis. Anak-anak dengan FH homozigot akan mengalami gejala
coronary atherosclerosis sebelum pubertas; dengan gejala yang atipikal bahkan kematian
mendadak dapat terjadi. FH homozigot jarang dapat bertahan hidup di dekade 2. Riwayat
keluarga perlu ditanyakan dan kadar lipid plasma orangtua atau kakek, nenek pasien. Diagnosis
FH dengan cara biopsi kulit, cultured skin fibroblast untuk mnegetahui aktivitas reseptor LDL ,
atau dengan menghitung jumlah reseptor LDL pada permukaan limfosit. Pemeriksaan molecular
dapat dilakukan untuk melihat mutasi pada reseptor LDL dengan DNA sequencing.
FH Heterozigot (one mutant LDL receptor allele) dengan rasio 1:500 orang di dunia, single-
gene disorder yang lebih umum terjadi. Adanya peningkatan level plasma LDL-C (200-400
mg/dL) dan kadar trigliserid yang normal. Pasien dengan FH heterozigot terdapat
hiperkolesterolemia sejak lahir, walaupun penyakitnya tidak terdeteksi saat dewasa, biasanya
hiperkolestrolemia tersebut terdeteksi saat skrining rutin, adanya tendon xanthoma, atau adanya
penyakit aterosklerosis koroner simptomatik. Adanya riwayat keluarga positive pada premature
CAD. Corneal arcus dan tendon xanthoma di bagian dorsum tangan, siku, lutut dan khususnya di
tendon Achilles ±75% pada pasien. Onset usia CAD bervariasi dan tergantung pada defek
molekular pada LDL reseptor dan juga bersama faktor resiko dari penyakit jantung.
FH heterozigot pada laki-laki yang tidak diterapi ±50% beresiko mendapatkan miocard infark
sebelum usia 60 tahun. Pada wanita yang memiliki riwayat FH heterozigot > besar terkena CHD
(coronary heart disease) daripada wanita normal yang lainnya.
Tidak ada diagnostik definitif untuk FH heterozigot, Molecular assays untuk mengidentifikasi
mutasi pada DNA sequence, namun pada klinisnya ketepatannya menunjukan adanya mutasi
belum pernah didemonstrasikan.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 34
Type IIb Familial Combined Hyperlipidemia (FCHL)
Pada umumnya FCHL terjadi peningkatan VLDL (moderate) dan kadar LDL serta penurunan
kadar HDL-C di dalam plasma. FCHL ini bentuk yang paling sering terjadi pada gangguan
metabolisme lipid yang diturunkan (inherited) dimana perbandingan insidensinya adalah 1:200
orang. Kira-kira 20% penderita yang menderita CHD dibawah umur 60 tahun menderita FHCL.
Penyakit ini diturunkan secara autosomal dominan dan khususnya dapat mengenai anggota
keluarga lain jika terpenuhi 1 dari 3 kemungkinan phenotypes dibawah ini:
1. Peningkatan LDL-C dalam plasma
2. Peningkatan trigliserid disebabkan karena adanya peningkatan dari VLDL-C dalam
plasma
3. Peningkatan LDL-C dan VLDL-C dalam plasma
FHCL dapat bermanifestasi pada masa kanak-kanak namun tidak sepenuhnya terekspresi sampai
mencapai dewasa. Pada sekelompok gangguan metabolisme yang lain, seringkali dihubungkan
dengan adanya hiperlipidemia termasuk obesitas, intolerensi glukosa, insulin resisten, dan
hipertensi (atau sindrom metabolik).
Pada pasien ini tidak didapatkan gejala xanthoma.
Pasien dengan FCHL selalu terjadi peningkatan apoB secara signifikan dimana peningkatan
apoB tersebut tidak seimbang dengan peningkatan konsentrasi LDL-C plasma karena kecilnya
(small dense) partikel LDL yang menjadi karakter dari sindrom ini. Hyperabetalipoproteinemia
(peningkatan apoB plasma sedangkan LDL-C dalam kadar normal) yang kemungkinan
merupakan bentuk khas dari FHCL. Pasien dengan FCHL umumnya memperlihatkan dengan
gejala yang sama dengan gangguan metabolisme lainnya, dimana ada overproduksi dari VLDL
oleh hati.
Etiologi FCHL dalam segi molekular masih belum diketahui.
Diagnosis FCHL :
Mixed dyslipidemia (plasma triglyceride levels between 200-800 mg/dL and total
cholesterol levels between 200-400 mg/dL usually with HDL-C levels <40 mg/dL in men
; <50 mg/dl in women
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 35
Family history of hyperlipidemia and or premature CHD
Pemeriksaan kadar lipoprotein dimana adanya peningkatan apoB plasma atau peningkatan LDL
partikel plasma dapat membantu dalam diagnosis FCHL.
Type III Familial Dysbetalipoproteinemia (FDBL)
FDBL mmounyai karakteristik mixed hiperlipidemia karena adanya akumulasi dari partikel
lipoprotein remnant. ApoE berada di beberapa multiple copies pada kilomikron dan VLDL
remnant dan memediasi pengeluaran kilomikron dan VLDL via reseptor lipoprotein hepatik.
FDBL disebabkan karena adanya variasi genetik dari apoE yang mengganggu fungsi pengikatan
yang dilakukan oleh reseptor lipoprotein.
Gen APOE merupakan bentuk polimorfik dan mengekspresikan 3 isoform:
1. ApoE3 (yang paling umum, dibentuk oleh single asam amino)
2. ApoE2
3. ApoE4
Walaupun diasosiasikan dengan peningkatan sedikit dari LDL-C dan meningkatka resiko LDL-
C, apoE4 tidak berhubungan dengan FDBL. Pasien dengan apoE4 mempunyai peningkatan
resiko terhadap penyakit Alzheimer late onset.
ApoE2 mempunyai afinitas yang rendah terhadap LDL reseptor maka dari itu kilomikron dan
VLDL remnants yang mengandung apoE2 dihilangkan dari plasma secara perlahan.
Kira-kira 0,5% dari populasi umum memiliki apoE2/E2 hemozigot, tetapi hanya sebagoan kecil
yang berkembang menjadi FDBL. Pada banyak kasus, yang telah teridentifikasi yaitu adanya
faktor yang menimbulkan iperlipoproteinemia seperti high-fat diet, DM, obesitas, hipotiroidism,
penyakit ginjal, defisiensi estrogen, peminum alkohol, atau beberapa obat.
Pasien FDBL biasanya didapatkan pada masa dewasa, dengan gejala xanthoma, premature
coronary disease, dan penyakit vascular perifer. Penyakit ini jarang terjadi pada wanita sebelum
meneopause.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 36
Terdapat 2 tipe khusus xantoma pada FDBL yaitu tuberoeruptive dan palmar. Tuberoptive
xantoma diawali dengan sekelompok papul kecil pada siku, lutut, atau pantat dan bisa tumbuh
seperti anggur kecil. Palmar xantoma (xanthomata striata palmaris) perubahan warna orange-
kuning pada lipatan telapak dan pergelangan tangan. Pada FDBL kolesterol dan trigliserid
plasma meningkat keduanya dalam derajat yang sama. Pengukuran kadar LDL-C rendah dan
HDL-C biasanya normal (kontras dengan perbedaan antara menurunnya HDL-C seharusnya
diikuti kadar trigliserida yang meningkat pada pasien)
Pemeriksaan yang dilakukakan untuk mendekati diagnosis FDBL ini adalah lipoprotein
elektrofoesis (broad β band) atau ultrasentrifugasi (rasio VLDL-C dengan total trigliserid plasma
>0.30). DNA based methods (apoE genotyping) dapat mengkonfirmasisifat ke-homozigot-an
apoE2.
Type IV Hypertrigliseridemia (FHTG) / hyperlipoproteinemia
FHTG merupakan penyakit yang relatif umum terjadi (~1:500) , diturunkan secara autosomal
dominant, etiologi belum diketahui.
Terjadi peningkatan kadar trigliserid plasma (moderate) biasanya >1000 mg/dL dan peningkatan
VLDL. Peningkatan kadar VLDL plasma terjadi karena adanya overproduksi dari VLDL.
Sedangkan kadar HDL-C dan LDL-C subnormal.
Type V Familial Hypertriglyceridemia (FHTG)/ hyperlipidemia
Beberapa pasien dengan FHTG memiliki bentuk hiperlipidemia yang luas dimana VLDL dan
kilomikron meningkat dikarenakan ke dua lipoprotein ini saling berkompetisi pada jalur lipolitik
yang sama. Kadar trigliserid dalam tipe ini dapat mencapai >1000 mg, sedangkan untukkadar
total kolesterol biasanya meningkat.
Diagnosis FHTG terdapat triad yaitu kenaikan trigliserida plasma, normal atau peningkatan
sedang dari total kolesterol (<250 mg/dL), dan menurunnya kadar HDL-C. kadar LDL-C pada
umumnya tidak meningkat, cenderung menurun disebabkan oleh defek metabolisme partikel
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 37
trigliserida yang banyak. Identifikasi hipertrigliseridemia sangat berguna untuk menegakkan
diagnosis
Sangat penting mencari penyebab sekunder dari hipertrigliseridema sebelum mendiagnosis
FHTG.
SECONDARY DISORDER OF LIPOPROTEIN METABOLISM
Obesitas
Obesitas biasanya disertai dengan hiperlipidemia. Terjadi peningkatan massa di jaringan
adiposa yang disertai penurunan kesensitifan dari insulin. Banyaknya asam lemak bebas
atau FFA didistribusikan ke hati dari jaringan adiposa, dimana FFA telah di re-
esterifikasi menjadi bentuk trigliserida di dalam sel hepatosit, yang kemudian di ubah
menjadi VLDL yang siap disekresikan ke dalam sirkulasi. Peningkatan insulin levels
akan membantu meningkatkan sintesis FFA di hati.
Diet tinggi karboidrat juga membantu pembentukan VLDL di hati yang nantinya akan
meningkatkan kadar VLDL dan atau LDL pada beberapa subjek yang mengalami
obesitas. Pada obesitas kadar HDL-C plasma menurun karena proses lipolisis yang
menurun.
Menurunkan berat badan dapat menurunkan kadar apoB yang mengandung lipoprotein di
sirkulasi dan meningkatkan HDL-C dalam plasma.
Diabetes Mellitus
Pasien dengan DM tipe 1 pada umumnya tidak ada gejala hiperlipidemia jika pasien
tersebut memiliki pengaturan gula yang terkontrol. Ketoasidosis diabetic diasosiasikan
dengan hipertrigliseridemia karena terjadinya peningkatan hepatic influx FFA dari
jaringan adiposa.
Pasien dengan DM tipe 2 biasanya terjadi dislipidemia, walau relatif baik dalam
pengontrolan gula darah. Tingginya level insulin dan insulin resisten diasosiasikan
dengan DM tipe 2 ini yang memiliki beberapa dampak pada metabolisme lemak :
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 38
1. A decrease in LPL activity resulting in reduced catabolism of chylomicrons and
VLDLs
2. An increase in the release of FFA from the adipose tissue
3. An increase in FFA synthesis in the liver
4. An increase in hepatic VLDL production
Pasien dengan DM tipe 2 memiliki banyak keabnormalitasan lemak termasuk
peningkatan trigliserid plasma (karena adanya peningkatan VLDL dan lipoprotein remnants),
peningkatan LDL dan penurunan HDL-C plasma. Pada beberapa penderita diabetes khususnya
disertai dengan genetik defek pada metabolisme lipid trigliserida dapat meningkat dengan
tajam, dan akan terdapat proses terjadinya pankreatitis.
Thyroid disease
Hipotiroidisme diasosiasikan dengan meningkatnya kadar LDL-C karena reduksi fungsi
LDL-reseptor hepatik dan delayed clearence dari LDL. Berbeda dengan hipertiroid, LDL-
C level menurun. Pasien hipotiroid terjadi peningkatan kadar IDL di dalam sirkulasi dan
pada beberapa pasien hipotiroid juga mengalami hipertrigliseridemia. Perlunya skrining
hipotiroid. Thyroid replacement therapy juga dapat memperbaiki hiperkolesterolemia,
jika tidak terjadi penurunan kemungkinan pasien mempunyai gangguan metabolisme
lipid primer dan mungkin perlunya medikasi untuk menurunkan kadar lipidnya.
Renal disorders
Sindrom nefrotik biasanya diasosiasikan dengan hiperlipoproteinemia terkadang
bermanifestasi sebagai hiperkolesterolemia atau hipertrigliseridemia . hiperlipidemia
pada sindrom nefrotik muncul karena adanya kombinasi dari peningkatan produk hati,
menurunnya cleareance dari VLDL serta meningkatnya produksi LDL.
End Stage Renal Disease (ESRD) juga sering diasosiasikan dengan hipertrigliseridemia
ringan (<300 mg/dL) dikarenakan adanya akumulasi VLDL dan lipoprotein remnant di
dalam sirkulasi.Lipolisis trigliserida dan klirens remnant keduanya menurun kadarnya
pada pasien gagal ginjal. Karena adanya resiko dari Arteriosclerotic Cardiovascular
Disease (ASCVD) meningkat jumlahnya pada penderita ESRD dengan hiperlipidemia,
maka sebaiknya pasien tersebut diterapi untuk menurunkan kadar lipidnya.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 39
Pada pasien transplan ginjal kadar didapatkan kadar lipidnya meningkat karena efek obat
imunosupressan (siklosporin dan glukokortikoid). Dengan pemakaian HMG-CoA
reduktase inhibitor diberikan secara hati-hati.
Liver disorders
Dikarenakan hepar adalah organ yang terpenting untuk pembentukan formasi dan klirens
dari lipoprotein, maka akan terjadi defek pada plasma lipid levels dalam berbagai cara.
Sintesis VLDL akan meningkat (mild-moderate hypertriglyceridemia) pada infeksi
hepatitis, obat-obatan, atau alkohol. Severe hepatitis dan kegagalan hati terjadi penurunan
plasma kolesterol dan trigliserid karena terjadi pnurunan kapasitas biosintesis lipoprotein.
Severe hiperkolesterolemia dapat terjadi pada kolestasis karena tejadi blokade ekskresi
asam empedu. In cholestasis, free cholesterol, coupled with phospolipids, is secreted into
the plasma as a constituent of a lamellar particle called LP-X. The particles can deposit in
skinfolds, producing lesions resembling those seen in patients with FDBL (xanthoma
strata palmaris)
Alcohol
Konsumsi alkohol secara regular mempunyai efek yang bermacam-macam pada kadar
plasma. Efek yang paling umum dari konsumsi alkohol adalah pengingkatan kadar
trigliserid dengan cara menstimulasi sekresi hepatik dari VLDL, menginhibisi oksidasi
dari FFA, meningkatkan sintesis trigliserid dan sekresi VLDL. Pola kelainan lipoprotein
pada orang yang mengkonsumsi alkohol yaitu tipe IV (VLDL meningkat) namun pada
pasien yang sudah memiliki gangguan lipid primer akan menunjukkan gejala
hipertrigliseridemia yang luas (tipe V) jika pasien tsb minum alkohol. Konsumsi alkohol
juga dapat meningkatkan kadar HDL plasma.
Estrogen
Pemberian estrogen dihubungkan dengan peningkatan sintesis VLDL dan HDL,
ditunjukan dengan adanya peningkatan kadar trigliserid dan HDL-C dalam plasma.
Plasma trigliserid perlu dimonitor dalam kegunaan KB dan postmenopausal estrogen
terapi (initiated to ensure that the increase VLDL production does not lead to severe
hypertriglicerdiemia. Penggunaan estrogen dosis rendah atay estrogen patch dapat
meminimalkan efek estrogen eksogen pada kadar lipid.
Lysosomal Storage Diseases
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 40
Cholesteryl ester storage disease (karena defisiensi enzim lysosomal acid lipase) dan
gangguan penyimpanan glikogen seperti penyakit von Gierke’s disease (mutasi dari
glukosa 6-phospate). Namun penyakit ini jarang pada hipelipidemia sekunder.
Cushing’s Syndrome
Kelebihan glukokortikoid dihubungkan dengan peningkatan sintesis VLDL dan
hipertrigliseridemia. Dapat juga terjadi peningkatan kadar LDL-C plasma (mild)
Drugs
(see table 21-5)
SCREENING
Guidelines for screening of lipid disorders have been provided by an expert Adult Treatment
Panel (ATP) convened by the National Cholesterol Educaion Program (NCEP) of the National
Heart Lung and Blood Institute.
NCEP ATP III, 2001 merekomedasikan orang berusia lebih dari 20 tahun harus diukur kadar
kolesterol, trigliserid, LDL-C dan HDL-C setelah melakukan 12 jam puasa.
Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserid
menurut NCEP ATP III 2001 (mg/dl).6
Profil Lipid Interpretasi
Kolesterol Total
<200 Optimal
200-239 Diinginkan
>240 Tinggi
Kolesterol LDL
<100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Diinginkan
160-189 Tinggi
>190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
<40 Rendah
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 41
>60 Tinggi
Trigliserid
<150 Optimal
150-199 Diinginkan
200-499 Tinggi
>500 Sangat tinggi
DIAGNOSIS
Menentukan kelas dari lipoprotein yang meningkat atau menurun berdasarkan klasifikasi
Frederickson hiperlipoproteinemia (walaupun sekarang kurang digunakan daripada di
masalalu namun masih dapat membantu menentukan diagnosis).
Mencari kemungkinan etiologi sekunder dari hiperlipidemia, walaupun pasien memiliki
riwayat keturunan atau genetik pada gangguan metabolisme lemaknya, namun faktor
sekunder terkadang dapat berkontribusi hiperlipidemia. (begitu juga sebaliknya pada
hiperlipidemia sekunder)
Diperlukan riwayat medis keluarga dan padan beberapa kasus diperlukan analisis lipid
pada anggota keluarga tersebut (jika ada indikasi)
Pemeriksaan gula darah puasa harus dilakukan kepada pasien yang mengalami
peningkatan kadar trigliserid
Pada pasien sindrom nefrotik dan chronic renal insufficiency tidak perlu dilakukan
pemeriksaan protein urin dan serum kreatinin.
Tes fungsi hepar perlu dilakukan untuk membedakan antara kolestasis dengan hepatitis
Pemeriksaan kadar TSH pada pasien hipotiroid
Pasien dengan hiperlipidemia khususnya hipertrigliseridemia yang meminum alkohol
atau dengan obesitas harus menurunkan intakenya
Jika kadar trigliserid plasma puasa >1000 mg/dL pasien hampir selalu terdapat
chylomicronemia dan begitu juga pada Type I dan type V hiperlipoproteinemia. Ratio
trigliserid : kolesterol dapat membantu untuk membedakan 2 kemungkinan yakni Type I
lebih tinggi daripada Type V.
Jika pasien merupakan Type I harus dilakukan pemeriksaan postheparin lipolytic assay
untuk mengetahui apakah pasien terdapat defisiensi LPL atau apoC-II.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 42
Tipe V lebih banyak terjadi kilomikronemia pada pasien dewasa.
Jika dilakukan terapi terhadap etiologi sekunder (diet, obesitas, intoleransi glukosa,
konsumsi alcohol, terapi estrogen) maka dari tipe V berubah menjadi pola tipe IV namun
tidak terdapat resiko timbulnya gejala pankreatitis akut.
Jika level LDL-C sangat tinggi seperti pada pasien yang memiliki kelainan genetik
hiperlipidemia. Didapatkan hiperkolesterolemia yang luas, tendon xanthoma, dan pola
penurunan autosomal dominan merupakan hal yang konsisten untu mendiagnosis FH,
FDBL.
Hal yang paling umum menyebabkan kesalahan diagnosis dan tatalaksana terhadap
gangguan metabolisme lipid adalah pada pasien dengan mixed hyperlipidemia tanpa
kilomikronemia. Peningkatan kolesterol dan trigliserid terdapat pada pasien yang
mengalami peningkatan IDL plasma (type III); LDL &VLDL (Type IIB); VLDL (Type
IV). Rasio peningkatan trigliserid : kolesterol yang palng tinggi ada pada Type IV.
Langkah-langkah penting pada PJK
Menentukan seberapa besar resiko PJK/stroke
Menentukan sasaran terapi
Faktor-faktor resiko PJK
1. Merokok
2. Hipertensi
3. Dislipidemia
4. Kadar kolesterol HDL rendah (40mg%)
5. Umur (laki-laki >45 tahun, wanita 55 tahun)
6. Riwayat keluarga PJK usia muda
Kelompok Resiko Sasaran Kadar LDL dimana Kadar kolesterol LDL dimana
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 43
Kolesterol LDLharus mulai
perubahan gaya hidup
perlu dipertimbangkan
pemberian obat
Resiko tinggi < 100 ≥ 100 Kadar kolesterol perlu
dipertimbangkan pemberian obat
≥ 2 faktor resiko < 130 ≥ 130 10 tahun resiko 10-20% : ≥ 130
0-1 faktor resiko < 160 ≥ 160
10 tahun resiko <10% : > 160
≥ 190 (160-189 pemberian obat
opsional)
TATALAKSANA
Langkah awal penatalaksanaan dislipidemia harus dimulai dengan penilaian jumlah faktor resiko
koroner yang dimiliki oleh pasien untuk menentukan sasaran kolesterol-LDL yang harus dicapai.
Dianjurkan pada semua pasien dislipidemia memulai pengobatan dengan terapi non-
farmakologis terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan pemberian obat penurun lipid. Pada
umumnya pengobatan non-farmakologis dilakukan selama 3 bulan sebelum memutuskan untuk
menambahkan obat penurun lipid. Pada keadaan tertentu, pengobatan non-farmakologis dapat
dilakukan bersamaan dengan farmakologis.
NON PHARMACOLOGIC TREATMENT
Diet
Modifikasi diet adalah komponen yang paling penting dalam memanage dislipidemia.
Pada dasarnya adalah pembatasan jumlah kalori dan lemak. Pasien dengan kadar
kolesterol-LDL atau kolesterol total tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak
jenuh dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal dan ganda. Pada pasien
dengan kadar trigliserida yang tinggi perlu dikurangi asupan karbohidrat, alcohol, dan
lemak. Untuk severe hipertrigliseridemia (>1000 mg/dL) harus sangat dibatasi dalam diet lemak.
Makanan Asupan yang dianjurkan
Total lemak 20-25% dari kalori total
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 44
- Lemak jenuh
- Lemak tak jenuh rantai ganda
(PUFA)
- Lemak tak jenuh rantai tunggal
(MUFA)
<7% kalori total
Sampai 10%dari kalori total
Sampai 10% dari kalori total
Karbohidrat 60% dari kalori total (terutama karbohidrat
kompleks)
Serat 30 g per hari
Protein Sekitar 15% dari kalori total
Kolesterol <200 mg/hari
*dikutip dari: IPD
Foods and Additives
Beberapa macam makanan dan pola kebiasaan makan dapat mempengaruhi penurunan
kadar kolesterol plasma. Plant stenol dan sterol ester tersedia salad, dan snack bars. Kerja
dari plant stenol dan sterol ester adalah mengganggu absorpsi kolesterol dan menurunkan
LDL-C plasma ~10% ketika dikonsumsi 3x1hari.
Penambahan psyllium (fiber), soy protein, atau Chinese red yeast rice (mengandung
lovastatin) dapat membantu menurunkan kolesterol.
Weight Loss and Exercise
Pada prinsipnya pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai dengan
kondisi dan kemampuannya.Semua jenis aktivitas fisik bermanfaat, seperti jalan kaki,
naik sepeda, berenang, dll.Penting untuk menyesuaikan aktivitas fisik dengan
kemampuan dan kesenangan pasien agar dapat dilakukan secara terus-menerus.
Jika plasma trigliserid dapat diturunkan maka kadar HDL-C cenderung meningkat setelah
berat badan dapat diturunkan. Latihan aerobik teratur juga dapat berpengaruh positif
terhadap lemak, dapat menurunkan berat badan, meningkatkan HDL-C.
PHARMACOLOGICAL THERAPY
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 45
Dikenal sedikitnya 6 jenis obat yang dapat memperbaiki profil lipid serum Bile acid sequestran,
HMG CoA reductase inhibitor (statin), derivat asam fibrat, asam nikotinik, ezetimibe, dan asam
lemak omega 3.
Bile Acid Sequestran
Ada tiga jenis : cholestyramin, colestipol, colesevelam. Obat ini tidak diserap di ususm
dan bekerja mengikat asam empedu di usus yang kemudian disekresikan di feses asam
empedu yang kembali ke hati akan menurun memicu hati memecahkan kolesterol
lebih banyak untuk menghasilkan asam empedu yang dikeluarkan ke usus kolesterol
darah akan lebih banyak ditarik ke hati kolesterol serum menurun.
Dosis kolestiramin : 8-16 g/hari, kolestipol 10-20 g/hari (keduanya dalam bentuk granul),
dan kolesvelam 6,5 g/hari.
Golongan ini dapat menurunkan kadar kolesterol-LDL sebesar 15-30%. Namun semenjak
HMG CoA reductase diperkenalkan obat Bile Acid Sequestran jarang digunakan.
HMG CoA Reductase Inhibitor
Ada 6 jenis yang dipasarkan : Lofastatin, Simvastatin, Pravastatin, Fluvastatin,
Atrovastatin, dan Rosuvastatin.
Bekerja mencegah kerja enzim HMG CoA reductase (enzim di hati yang berperan
mensintesis kolesterol). Menurunnya sintesis kolesterol di hati menurunkan apoB100,
meningkatkan reseptor LDL pada permukaan hati kolesterol LDL di darah ditarik ke
hati menurun kadar kolesterol LDL serum dan juga VLDL.
Efek samping : miositis (ditandai dengan nyeri otot dengan meningkatnya kadar creatin
phosphokinase), rhabdomyolisis (mematikan), gangguan fungsi hati (monitor fungsi
hati).
Makin tinggi dosis obat, makin besar efek samping obat.
Derivat asam fibrat
Ada 4 jenis : gemfibrozil, bezafibrat, ciprofibrat, dan fenofibrat.
Obat ini menurunkan kadar trigliserid darah dan menurunkan sintesis trigliserid hati.
Dengan cara mengaktifkan enzim lipoprotein lipase memecah trigliserid. Obat ini juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang diduga melalui peningkatan apoprotein
A-I dan A-II.
Yang banyak dipasarkan di Indonesia : gemfibrozil dan fenofibrat.
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 46
Asam nikotinik
Obat penurun lipid yang pertama kali dikenalkan.
Bentuk serap cepat efek samping lebih banyak tidak digunakan lagi
Bentuk lepas lambat (Niaspan) absorpsi di usus lebih lambat efek samping
berkurang.
Bekerja menghambat enzim hormon sensitive lipase di jaringan adiposa mengurangi
jumlah asam lemak bebas (FFA).
FFA dalam darah sebagian ditangkap oleh hati dan menjadi sumber pembentukan VLDL.
Dengan menurunnya sintesis VLDL di hati menurunkan kadar trigliserid dan LDL
plasma serta meningkatkan HDL plasma (obat terbaik untuk meningkatkan HDL)
Broad spectrum lipid lowering agent.
Efek samping : flushing (perasaan panas di muka dan badan). Untuk cegah hal tsb.
gunakan dengan dosis rendah dahulu kemudian ditingkatkan ( ex: hari pertama 375 mg/
hari kemudian ditingkatkan bertahap sampai capai dosis maksimal 1500-2000 mg/hari.
Hasil yang sangat baik didapatkan bila kombinasi dengan HMG CoA Reductase.
Ezetimibe
Obat penurun lipid terbaru.
Bekerja sebagai penghambat selektif penyerapan kolesterol baik yang berasal dari
makanan atau dari asam empedu di usus halus.
Obat ini tidak digunakan secara tunggal, tetap dikombinasikan dengan HMG CoA
Reductase.
Asam lemak omega 3
Minyak ikan kaya akan asam lemak omega 3 yaitu asam lemak eicosapentaenoic (EPA)
dan asam docasahexaenoic (DHA). Minyak ikan menurunkan sintesis VLDL
menurunkan kadar kolesterol.
NCEP-ATP III menganjurkan sebagai obat pilihan pertama adalah HMG-KoA reduktase
inhibitor, oleh karena sesuai dengan kesepakatan kadar kolesterol LDL merupakan sasaran
utama pencegahan penyakit arteri koroner.
Pada keadaan dimana kadar trigliserida tinggi (missal >400 mg/dl) maka perlu dimulai dengan
golongan derivate asam fibrat untuk menurunkan kadar TG, karena kadar TG yang tinggi dapat
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 47
menyebabkan pancreatitis akut. Apabila kadar TG sudah turun tetapi kolesterol-LDL belum
mencapai sasaran maka dapat diberikan obat kombinasi dengan HMG-KoA reduktase inhibitor.
Derifat asam fibrat yang dikombinasikan lebih baik yang fenofibrat.
Dengan dikembangkannya obat kombinasi dalam satu tablet, maka pilihan pengobatan mungkin akan
mengalami perubahan. Misalnya, kombinasi antara lovastatin dan asam nikotinik lepas lambat (Niaspan)
dikenal dengan nama advicor telah dibuktikan jauh lebih efektif dibandingkan dengan lovastatin sendiri
atau asam nikotinik sendiri dalam dosis yang tinggi. kombinasi simvastatin dengan ezetimibe yaitu
Vytorin, ternyata mempunyai efek lebih baik dibandingkan dengan simvastatin dosis tinggi tunggal. Obat
kombinasi dalam satu tablet mungkin lebih banyak digunakan bagi mereka dimana kadar kolesterol-LDL
harus sangat rendah atau kadar kolesterol-HDL perlu ditingkatkan.
Jenis Cara kerja Lipoprotein Dosis Efek samping
Bile-acid
squestran
Menghambat
sirkulasi
enterohepatik
asam empedu;
meningkatkan
sintesis asam
empedu dan
reseptor LDL
Menurunkan
LDL-C
Meningkatkan
HDL-C dan TG
Kolestiramin 8-
12 g 2 atau 3x
pemberian
Kolestipol 10-15
g dua atau tiga
kali pemberian
Obstipasi, mual,
perut tidak enak
HMG-KoA
reduktase
inhbitor
Menurunkan
sintesis
kolesterol
Meningkatkan
reseptor LDL
Menurunkan
LDL-C dan
VLDL
Lovastatin 10-80
mg/dl
Pravastatin 10-
40 mg/dl
Simvastatin 5-
40 mg/dl
Fluvastatin 20-
40 mg/dl
Atorvastatin 10-
80 mg/dl
Rosuvastatin 10-
Gangguan
fungsi hati
miositis
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 48
20 mg/dl
Derivate asam
fibrat
Meningkatkan
LPL dan
hidrolisis TG
Menurunkan
sintesis VLDL
Meningkatkan
katabolisme
LDL
Menurunkan TG
Meningkatkan
atau
menurunkan
LDL-c
Meningkatkan
HDL
Gemfibrozil
600-1200 mg
Fenofibrat 160
mg
Mual, gangguan
fungsi hati,
miositis
Asam nikotinik Menurunkan
sintesis VLDL
dan LDL
Menurunkan
VLDL, TG, dan
LDL
HDL mungkin
meningkat
Niasin 50-100
mg tiga kali
pemberian
kemudian
tingkatkan 1.0-
2.5 g tiga kali
pemberian
Flushing,
takikardia, gatal,
mual, diare,
hiperurisemia,
ulkus peptic,
intoleransi
glukosa,
gangguan fungsi
hati
Ezetimibe Menurunkan
absorbs
kolesterol di
usus halus
Menurunkan
LDL
10 mg/hari Sakit kepala,
nyeri perut, dan
diare
Asam lemak
omega 3
Menurunkan
sintesis VLDL
Menurunkan 50-
60% pada
hiperTG berat
Mual
Elsha Hamidawati & G. Aiko Sulistyowati Page 49