Diskusi tambang bareng

download Diskusi tambang bareng

of 7

Transcript of Diskusi tambang bareng

TIMAH (Sn) Bangka Belitung OnshorePraktis semua timah putih komersial berasal dari kasiterit (SnO2), Stanit (Cu2S.FeS,SnS2), dan teallit (PbSnS2). Kasiterit pada umumnya berasosiasi dengan intrusi batuan beku granit pada fase pneumatolitik. Mineral kasiterit terhambur pada batuan tersebut dan baru dapat terlepas dari batuan induknya jika batuan mengalami pelapukan. Pelapukan dan konsentrasi mekanik membentuk endapan alluvial maupun elluvial yang di Indonesia dikenal dengan endapan bijih kulit yang dinamai dengankaksa. Seperti yang diketahui, kasiterit termasuk resisten terhadap pengangkutan air, sehingga kemungkinan dapat terkumpul sebagai endapanplacer.Didalamplacermineral ini berasosiasi dengan monazit, kuarsa, kadang juga sedikit turmalin. Berikut adalah sifat-sifat timah yang juga dinamakan dengan timah putih:Tahan terhadap udara lembab,Kekerasan dan kekuatannya yang sangat randah sehingga dimasukkan kedalam logam lunak,Daya tahan terhadap korosi cukup tinggiTidak beracunBerat jenis 7,3 gr/cm3di titik cair rendah 2320CTahanan jenis 0,15 ohm mm2/mEndapan-endapan timah terletak pada jalur timah tekaya didunia yang membujur didaerah China Selatan, melelui Birma, Muangthai yang melelui Semenanjung Malaysia dan terus ke Indonesia , yaitu di Pulau-pulau timah dan sekitarnya.Pencarian bijih timah tidak pernah berhenti. Sejak tahun1965 tahap demi tahap eksplorasi terus ditingkatkan. Kini telah terkumpul data geologi yang terlengkap dari kepulauan timah yang telah diketahui, termasuk perairan disekitarnya. Batuan tertua di kepulauan timah berumur permokarbon, berupa batu endapan berupa pemalihan. Batuan tersebut tersingkap di Pulau Singkep. Di Bangka dan Belitung batuan tertua terdiri atas bataun endapan Malioh yan berumur Permokabon hingga Trias. Batuan tersebut diterobos oleh Granit Biotit yang diperkirakan sebagai penyebab terbentuknya endapan timah yang ada sekarang ini. Batuan di Bangka dan Belitung umumnya terlipat kuat dengan jurus umum berarah timur-barat dan kemiringan yang curam, sedang di Pemali jurus berubah arah menjadi barat laut-tenggara.Endapan timah primer terdapat pada batuan granit dan daerah sentuhan dan pada batuan endapan malih dengan jenis pertama terutama di Tikus, di bagian Barat pulau Belitung. Endapan terbentuk jenis lensa kuarsa yang mengandung wolframit dan kasiterit dengan jumlah kadar yang dapat dimanfaatkan sebesar 0,4%. Endapan timah di Kelapakampit merupakan endapan yang khas. Karena terdapat sebagai urat pada perlapisan dan terhampar mengikuti bidang jurus perlapisan. Dengan demikian arah penyebarannya dapat diramalkan, selain itu memiliki kondisi lereng yang curam dan umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida ataupun bersifat magnet.Dibangka terdapat endapan yang penting yakni di Pemali dan Tempilang. Di Pemali endapan timah didapatkan sebagai jejaring(stockwork)dan greisen dalam granit dan urat turmalin kasiterityang membujur sejajar dengan sentuhan atau didekatnya.(Sukandarrumidi, 2007)Endapan timah sekunder berasal dari endapan primer yang telah mengalami pelapukan, dan hasil ronmbakannya diendapkan disuatu tempat yang tidak jauh. Endapan ini dibedakan atas dua jenis, diantaranya endapan alluvial dan eluvial.Eluvial dinamai oleh warga setempat sebagai kulit dan alluvial deikenal sebagai kaksa. Yang masing-masing ditemukan didaerah lereng bukit atau daerah pemisah air dan di lembah.Penambangan endapan timah dilakukan dengan metode tambang terbuka yang digali dengan alat-alat berat. Untuk endapan alluvial dan eluvial dilakukan dengan penyemprotan. Endapan timah yang terkonsentrasi dilapisan tanah disemprot dengan air tekanan tinggi. Lumpur dan timah kemudian disedot oleh mesin untuk selanjutnya dengan prinsip gravitasi atau dengan sistem pencucian yang dinamakan sebagaiJigdapat dipisahkan.Jigatau umumnya dikenal sebagai penyaring kocok. Bijih timah yang telah dicuci kemudian dikeringkan, yang selanjutnya dilebur dengan tanur putar, kemudian dituang dan dicetak dalam bentuk balok. Timah balok ini selanjutnya diekspor dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri.(MD, 2007)Logam timah putih (Stanum=Sn) dibuat dalam berbagaialloydiantaranya:Tabel 3.1 MacamAlloytimah putih (Newton, 1946)MacamKomposisi % berat Sn

Genuine89

Plate91

Diesel Bearings80

Hard Genuine83

Pewter89-74

Solder67

Tinfoil88

Tinsel60

Battery Plates21

Die-casting Alloy8

Expanding Alloy25

Solder (half and half)50

Solder (plumbers)33

Typa Metal (standard)26

2.2 PENGOLAHAN BAHAN GALIANPengolahan Bahan Galian (mineral Dressing) adalah istilah umum yang biasa digunakan untuk mengolah semua jenis bahan galian hasil tambang yang berupa mineral, batuan, bijih atau bahan galian lainnya yang ditambang atau diambil dari endapan-endapan pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi poroduk-produk berupa satu macam atau lebih bagian mineral yang dikehendaki dan bagian yang lain yang tidak dikehendaki yang terdapatnya bersama-sama dialam. Mineral yang dikehendaki biasanya disebut juga mineral berharga karena nilai ekonominya sedangkan mineral yang tidak dikehendaki disebut mineral buangan disebutwaste. Pada akhir proses pengolahan akan diperoleh dua macam hasil, yaituConsentrate(mineral ekonomis) yang sebagian besar terdiri dari mineral berharga, dantailing(ampas) yang terdiri dari mineral tidak berharga.(Sulistyo, 2002)Dapat juga disebut sebagai mineralprocessing technology, dimana dapat dibagi dalam 3 macam, yaitu:1.Mineral Dressing,yaitu proses PBG/mineral untuk memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya dengan memanfaatkan per material pemisahan secara fisik dari mineral-mineral tersebut tanpa mengubah identitas kimia dan fisiknya.2.Extractive metallurgy, yaitu merupakan PBG/mineral dimana dalam prosesnya memanfaatkan reaksi kimia untuk memisahkan mineral berharga berupa logam dari mineral tak berharga, sehingga terjadi perubahan dari sifat-sifat fisik dan kiimia dari mineral-mineral tersebut.3.Fuel technology, yaitu proses PBG/mineral organik dengan memanfaatkan reaksi kimia untuk memisahkan faksi-fraksinya, sehingga terjadi perubahan dalam sifat-sifat fisik dan kimia dari mineral-mineral tersebut.(Gamda, 2006)mengatakan, dalam hal eksplorasi endapan timah alluvial, maka ada 3 persyaratan utama harus dipenuhi dan bila salah satunya tidak terpenuhi maka jangan harap akan menjumpai endapan tersebut. Ketiga syarat tersebut adalah:1.Adanya batuan sumber (mother rock) pembawa mineral bijih. Mineralisasi pada batuan sumber dapat berupavein/veinlet, dyke, lakolit, disseminated, bedding planedan lain lain.2.Adanya proses pelapukan, erosi, media pengangkutan dan sedimentasi material sesuai kondisi lingkungannya.3.Adanya perangkap, tempat material tadi terendapkan pada daerah yang lebih rendah.2.3 PENCUCIAN Pencucian yang dilakukan di TB sebaiknya perlu diketahui alur dan mekanismenya serta fungsinya. Keberhasilan kegiatan penambangan ini ditentukan oleh bidang pencucian, dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kegiatan pencucian adalah jantung dari kegiatan penambangan alluvial yang dilakukan dolokasi ini. Berikut merupakan ilustrasi yang memperlihatkan betapa pentingya bidang pencucian di objek produksi yang seharusnya mendapat perhatian khusus, adalah: 1. Kegiatan EksplorasiRp 2. Kegiatan eksploitasiRp * Penambangan.Rp * PermesinanRp * KelistrikanRp 3. Kegiatan PencucianRp * OperasiRp * ProduksiRp Dari ilustrasi diatas dapat dilihat ada 5 phase dari suatu kegiatan dipenambangan dan eksploitasi ada 2 yang mana anak panahnya semua mengarah kekanan dan hanya 1 panah saja menghadap ke kiri, ini menunjukkan pengertian sebagai berikut:Kegiatan penambangan meunjukkan arah kekanan yang bearti pada kegiatan penambangan, setiap millimeter pump hius, impeller maupun pipa-pipa mengalami keausan yang sama dengan biaya yang harus dilkeluarkan. Begitu juga seterusnya pada kegiatan mesin/mekanik untuk membutuhkan bahan bakar sertaspare partyang telah mengalami korosi, aus dan sebagainya yang pastinya membutuhkan pengeluaran biaya hampir setiap hari bahkan setiap detik dan jam sekalipun. Hanya pada kegiatan pencucian terlihat anak panah yang mengarah kekiriitu artinya perolehan produksi yang diharapkan dari kegiatan penambangan yang hanya akan didapat pada kegiatan akhir ini. Jiggingmerupakan proses konsentrasi bijih atau mineral yang memanfaatkan berat jenisnya dalam suatu cairan berdasarkan kemampuan butiran-butiran mineral tertentu untuk menembus lapisan-lapisan campuran butiran mineral, sehingga butiran-butiran mineral tersebut mengatur diri dan mengatur kedudukan (berstratifikasi) dalam beberapa lapisan sesuai dengan berat jenisnya dan dilanjutkan dengan mineral pengotornya sehingga didapatkan konsentrat.(Hardi, 2009)2.4 FUNGSI PENCUCIAN Fungsi pencucian dalam suatu kegiatan penambangan adalah untuk mencuci/ mengolah/ memisahkan bahan galian dari mineral pengotor, untuk mendapatkan mineral utama dan mineral ikutannya berharga lainnya. Jika dilihat dari fungsi diatas dan prinsip total mining, maka sudah selayaknya fokus perhatian kita arahkan ke bidang pencucian. Peralatan proses pencucian di Tambang Besar terdiri dari 3 bagian, yaitu:(Hardi, 2009)1.Alat Screen (saringan)Alat screen yang umum dipakai di pencucian adalah saringan batangan yang digunakan pada TB Mawas II(grizzly), dan TB Nudur Hilir adalah saring putar typeConical Screen,yang mana fungsinya untuk menyaring/ memisahkan material pengotor yang berukuran besar seperti bongkahan tanah liat, batu krikil agar tidak mengganggu proses pencucian selanjutnya.2.Alat Angkat (transportasi)Alat angkat/transportasi di pencucian adalah pompa, yaitu pompa underwater. Fungsinya mengangkat air dari kolam underwater keHeader Tank yang kemudian diteruskan ke dalam tangkijigsebagaiunderwater jig.3.Alat Proses (konsentrasi)

gambar JIG YUBA TB MAWAS

Jig yang dipakai di TB Mawas II adalahJigYubadan pada TB Nudur Hilir saat ini adalah typePan American Jig(PA). Fungsinya untuk memisahkan mineral berat dengan mineral ringan. Pemisahan jig ini berdasarkan perbedaan gaya berat mineralEksentrik merupakan salah satu alat penggerak di pencucian yang dipergunakan pada type jig typePan American Jig(PA). Eksentrik ini berfungsi untuk merubah gerakan berputar yang ditimbulkan olehgear box(gear motor) menjadi gerakan turun naik (vertikal). PadaJig Yubadigunakan penggerak dengan sebutan Pulsator dengan pinsip kerja kanan kiri (vertikal). Alat ini berfungsi untuk menimbulkan isapan (suction) dan tekanan (pulsion) pada permukaan bed jig. Gerakan ke atas dan ke bawah yang ditimbulkan oleh eksentrik dan pulsator dapat diatur pukulan yang dihaislkannya (lihat gambar pulsator dan eksentrik) disesuaikan dengan kebutuhan pada tiap tingkat pencucian dimana eksentik/pulsator ini digunakan pada tingkat primer, sekunder, tertier maupunclean up. Karena kedua alat ini merupakan alat penggerak yang setiap saat bergerak, maka sudah pasti alat ini akan mengalami keausan atau kerusakan pada suku cadang (spare part).Kenyataanya, dibandingkan dengan pulsator, eksentrik ini jauh lebih unggul karena salah satu titik kelemahan yang terdapat pada pulsator sudah diatasi pada eksentrik yaituSpie(MS keydanBDS Shaft) yang terdapat pada pulsator, pada eksentrik ini sudah dihilangkan dengan menggabungkan kedua komponen tersebut menjadi satu kesatuan.

gambar Eksentrik sebagai penggerak utama Jig Pan Amerika

Gambar Pulsator sebagai penggerak uatama Jg Yuba.