Diskusi Resume Kelompok 1X

31
KELOMPOK 1 ASTARAH FATHU JANNAH 4825111607 FADIA ASTARI 4825111597 LUCKY MURTI SARWATI 4825111601 PAULO ROSARIO 4825111623 DIRI PRIBADI DAN SOSIAL

Transcript of Diskusi Resume Kelompok 1X

Page 1: Diskusi Resume Kelompok 1X

KELOMPOK 1ASTARAH FATHU JANNAH 4825111607FADIA ASTARI4825111597LUCKY MURTI SARWATI4825111601PAULO ROSARIO 4825111623

DIRI PRIBADI DAN SOSIAL

Page 2: Diskusi Resume Kelompok 1X

TENTANG DIRI DAN AKUWilliam James

diri (self) adalah segala sesuatu yang dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri (tubuh, keadaan psikis, anak istri, rumah, pekerjaan, nenek moyang, teman-teman, kepemilikan, uang, dan lain-lain.

Cooley

“diri” sebagai “diri cermin” (looking glass-

self), karena seakan orang melihat dirinya sendiri dalam cermin.

Page 3: Diskusi Resume Kelompok 1X

TEORI DIRI CERMIN oleh Lewis dan Brooks-Gunn

untuk bereksperimen guna mengetahui pada umur berapa bayi atau anak kecil mulai mempunyai konsep diri.

diri cermin “diri publik” (public self atau Me) Diri adalah aku sebagaimana dipersepsikan oleh orang lain atau diri sebagai objek (objective self),

“diri pribadi” - “aku” (private self atau I)

aku adalah inti dari diri aktif, mengamati berpikir, dan

berkehendak (subjective self).

Page 4: Diskusi Resume Kelompok 1X

Kepribadian

Page 5: Diskusi Resume Kelompok 1X

G.W Allport (1971)

Ia adalah organisasi yang dinamis.

Organisasi itu terdapat dalam diri

individu

Organisasi itu terdiri atas sistem psikis

Organisasi itu menentukan corak

penyesuaian diri yang unik dari tiap individu

terhadap lingkungannya.

Page 6: Diskusi Resume Kelompok 1X

Definisi Kepribadian tersebut mengandung beberapa postulat

Kepribadian adalah organisasi kesuluruhan (Gestalt).

Kepribadian tampak dalam pola-pola yang terorganisasi yang dikenal dengan istilah sifat (trait), panels atau kompleks.

Walaupun ada dasar-dasar biologik, pengembangan kepribadian terutama merupakan hasil atau produk lingkungan sosial- budaya.

Kepribadian mengandung aspek yang superfisial dan aspek yang lebih inti.Menurut Newcomb, kepribadian mempunyai sifat yang “umum dan unik”.

Page 7: Diskusi Resume Kelompok 1X

Pembawaan atau pengalaman

Kepribadian “jiwa” itu bersumber pada bakat saja (nativisme) atau karena pengalaman saja

(empirisisme).

Page 8: Diskusi Resume Kelompok 1X

Nativisme Empirisme

Thomas Hobbes yang mengatakan bahwa jiwa

manusia sejak lahir mengandung dsa asal,

sehingga masyarakat harus mengendalikan

dorongan-dorongan jahat yang akan dilakukan

oleh manusia.

J.J Rousseau, berpendapat bahwa manusia itu

berbakat dan memiliki dorongan-dorongan yang

bersih murni, sehingga masyarakat perlu member

kesempatan kepada manusia untuk mengembalikan

dorongan-dorongan yang positif.

C. Lombrosso : manusia tergolng dalam dua

macam sesuai dengan bakatnya, yaitu orang biasa

dan penjahat. Wiggam (1923) bahwa semua

kebahagiaan dan kedukaan yang terjadi pada

manusia bukan karena faktor lingkungan,

melainkan karena gen-gen yang ada dalam tubuh

manusia.

Freud :faktor bakat yang terpenting

pada jiwa manusia adalah naluri

seksual.

John Locke yang sangat terkenal

dengan teori tabula rasa, yaitu kertas

putih bersih yang mencerminkan jiwa

seorang bayi baru lahir.

Page 9: Diskusi Resume Kelompok 1X

TEORI-TEORI KEPRIBADIANPsikoanalisis

Ego (Freud) inti dari kepribadian, hasil dari konflik antara Id dan SuperegoEgo (Jung) perlu mengelola dorongan yang datang dari ketidaksadaran (kolektif dan pribadi)Aliran neo-psikoanalisis, manusia (Erikson) makhluk rasional yang pikiran, perasaan, dan perilakunya dikendalikan oleh Ego aktifEgo aktif unsur utama dari kepribadian yang dipengaruhi oleh faktor sosial.

…..

Page 10: Diskusi Resume Kelompok 1X

…..

Behaviorisme

Pavlov : perilaku dapat dikendalikan dengan memberi rangsangan tertentu (proses conditioning). Teori ini didukung oleh WatsonSkinner mengatakan bahwa manusia mengembangkan kemampuan sosial dan budayanya melalui proses conditioning operantBandura, proses mempelajari aturan-aturan sosial disebut proses belajar sosial.

…..

Page 11: Diskusi Resume Kelompok 1X

…..

Psikologi Kognitif

Gestalt : dalam mempersepsi lingkungannya, manusia tidak sekadar mengandalkan diri pada apa yang diterima dari pengindraannya, tetapi masukan dari pengindraan itu diatur, saling dihubungkan dan diorganisasikan untuk diberi makna dan selanjutnya dijadikan awal dari suatu perilaku.

Lewin mengembangkan teori psikologi Gestalt menjadi psikologi kognitif; bahwa organisasi kepribadian tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran (kognisi)

Page 12: Diskusi Resume Kelompok 1X

J. Piaget

perkembangan kognisi adalah inti kepribadian manusia. Bagaimana seseorang berperilaku terhadap orang lain bergantung dari konsepnya tentang orang itu. Dan, konsep itu sendiri bergantung pada perkembangan kognisinya.

Teori yang dikembangkan di bawah ini bersifat invariant (berlaku pada semua orang tanpa kecuali), dan bersifat hierarkis. Artinya, untuk sampai pada tahap tertentu, si anak harus melewati tahap sebelumnya.

TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI KOGNITIF

Tahap pertama, tahap pra-

operasional (4-5 tahun)

Tahap kedua, tahap operasional

konkret (7-10 tahun)

Tahap ketiga, tahap operasional

formal (12-15 tahun)

Tiga tahap perkembangan kognisi menurut Piaget:

Page 13: Diskusi Resume Kelompok 1X

F. Heider (tokoh utama teori atribusi)

Teori atribusi berdasar pada akal sehat (common sense), dan bahwa dorongan manusia untuk mencari atribusi dari suatu gejala atas perilaku orang lain disebabkan karena dua motif,

yakni: kebutuhan untuk mengerti lingkungan sekutarnya dan kebutuhan untuk sampai batas tertentu dapat mengendalikan

lingkungannya

Tiap perilaku akan diberi salah satu dari dua kemungkinan atribusi

EksternalInternal

Page 14: Diskusi Resume Kelompok 1X

Secord dan Peevers : seorang anak dapat memberikan atribusi ketika ia sudah memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.

1

•kemampuan mengetahui bahwa individu dapat merupakan faktor penyebab dari suatu kejadian.

2

•kemampuan untuk mengidentifikasi adanya niat atau intensi di balik perilaku individu.

3

•kemampuan mengenali adanya konsistensi dari perilaku orang lain, sehingga perilaku tersebut dapat diperkirakan di kemudian hari.

Page 15: Diskusi Resume Kelompok 1X

Robert Selman

peranan kognisi dalam perkembangan hubungan antarpribadi terjadi melalui kemampuan mengambil peran (role taking skills). Ia meneliti tingkat-tingkat kemampuan pengambilan peran pada berbagai usia menggunakan kasus dilematis yang dirasakan anak.Tingkat atau tahap kemampuan pengambilan peran tersebut adalah sebagai berikut.

tahap 0, egosentris (3-6 tahun)

tahap 1, pengambilan peran sosial-informasional (6-8 tahun)

tahap 2, pengambilan peran sebagai ungkapan diri (8-10 tahun)

tahap 3, pengambilan peran yang setara (10-12 tahun)

tahap 4, pengambilan peran menurut sistem sosial dan konvensional (12-15 tahun dan di atasnya)

Page 16: Diskusi Resume Kelompok 1X

PSIKOSEKSUAL

Seks dalam psikologi sosial mencakup segala hal yang berkaitan dengan jenis kelamin (gender), seperti peran jenis kelamin, identitas kelamin, dan hubungan antarjenis kelamin.

Seks merupakan salah satu faktor terpenting dalam konsep kepribadian dalam psikologi sosial, karena kepribadian seseorang (baik “diri” maupun “aku) dipengaruhi oleh jenis kelaminnya sejak ia dilahirkan.

Unsur seksual dalam kepribadian ini disebut “psiko-seksual”.

Page 17: Diskusi Resume Kelompok 1X

…..

Di semua bangsa, masyarakat, dan kebudayaan di dunia, selalu ada norma, ukuran atau standar (sex role stereotype) dan perilaku yang diharapkan dari masing-masing jenis kelamin (sex-typed behavior).

Page 18: Diskusi Resume Kelompok 1X

Terjadinya Indentitas dan Peran Jenis Kelamin

Eysenck: identitas dan peran jenis kelamin dikarenakan bakat. Buktinya, dimana-mana dalam kebudayaan apapun laki-laki lebih dominan.Montagu: perbedaan biologiklah (bakat) yang menyebabkan timbulnya perbedaan peran jenis kelamin. Menurut teori psikoanalisis Freud, anak laki-laki yang berusia 3-6 tahun mengalami Oedipus Complex, sedangkan anak perempuan pada usia yang sama mengalami Electra Complex.

Page 19: Diskusi Resume Kelompok 1X

Mitos Tentang Peran Jenis Kelamin

• kenyataannya keduanya memiliki ketertarikan yg sama pada situasi sosial

Perempuan lebih bersifat sosial dibanding laki-laki

• kenyataannya jenis kelamin tidak mempengaruhi hal tersebut

Perempuan lebih mudah terpengaruh

• kenyataanya keduanya punya bidang harga diri yang berbeda

Perempuan mempunyai harga diri yang lebih rendah dari laki-

laki

• tidak ada jenis kelamin yang superior.Perempuan pada tugas

sederhana, laki-laki pada tugas rumit

• kenyataannya keduanya mempunyai logika yang sama

Daya analisis laki-laki lebih baik dari perempuan

• kenyataannya kenyataannya tidak seperti ituPerempuan kurang mempunyai motif berprestasi

Page 20: Diskusi Resume Kelompok 1X

Pergeseran Peran Jenis Kelamin

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah mendorong terjadinya perubahan sosial-budaya besar-besaran yang berpengaruh pada peranan jenis kelamin.

Sandra Bem, sifat maskulin dan feminin dalam kepribadian bukan merupakan satu dimensi, melainkan dua dimensi yang terpisah.

Page 21: Diskusi Resume Kelompok 1X

Secara psikologis ada empat kemungkinan tipe jenis kelamin, yakni:

Tipe maskulin, sifat maskulin lebih dominan, tetapi terdapat sedikit sifat feminin.

Tipe feminin, dominan sifat feminine tapi sedikit sifat maskulin.

Tipe androgin, banyak sifat maskulin dan feminine sekaligus. Tipe ini berkembang pesat dalam masyarakat industri karena kebutuhan lingkungan.

Tipe yang tidak tergolongkan, sedikit sifat maskulin dan feminine.

Page 22: Diskusi Resume Kelompok 1X

Norma-norma Perilaku Seksual

Norma-norma perilaku seksual masih terkait erat dengan identitas dan peran jenis kelamin, yakni perilaku seksual yang diharapkan atau tidak diharapkan pada tingkat-tingkat usia tertentu.

Page 23: Diskusi Resume Kelompok 1X

Orientasi Seksual

Hal yang juga mendapat perhatian dan menjadi pembahasan dalam bidang psikologi sosial adalah orientasi seksual. Mengapa? Jawabannya adalah karena terdapatnya orientasi lain selain heteroseksual (laki-laki menyukai perempuan sebagai pasangan seksnya begitu pula sebaliknya). Orientasi seksual lain yang dibahas disini adalah homoseksual.

Page 24: Diskusi Resume Kelompok 1X

Permasalahannya adalah dewasa ini semakin banyak perilaku homoseksual yang secara terang-terangan menunjukkan eksistensinya di tempat umum. Bahkan, tak jarang media massa dan tempat-tempat umum seperti bar menjadi saluran eksistensinya.Masih ada anggapan perilaku tersebut termasuk dalam perilaku yang aneh, lain, kotor dan dosa. Posisi ilmu psikologi terjepit antara pertentangan kaum minoritas (homoseksual) dan kaum mayoritas (heteroseksual).Ilmu psikologi belum dapat memberikan pemecahan yang tuntas, karena psikologi sendiri belum dapat membuktikan apakah homoseksualitas itu karena bakat atau karena pengaruh lingkungan atau teman, orang tua, ekonomi atau budaya, atau interaksi di antara keduanya.

Page 25: Diskusi Resume Kelompok 1X

PERSEPSI DIRIPersepsi diri dengan persepsi sosial tidak ada perbedaan, hanya perbedaan dasar dimana persepsi diri subjek dan objeknya sama.Perbedaan persepsi diri dengan persepsi sosial menurut Darley Bem disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:• Perbedaan dalam diri dengan luar diri seseorang.• Perbedaan karena kenal dengan tidak kenal.• Perbedaan antara diri dengan orang lain.• Perbedaan sebagai pelaku dan penganut.

Page 26: Diskusi Resume Kelompok 1X

Evaluasi Diri

Evaluasi diri biasanya dengan melakukan perbandingan sosial. Teori Perbandingan Sosial dari Leon Festinger menyatakan bahwa seseorang menggunakan orang lain sebagai dasar perbandingan untuk mengevaluasi diri sendiri baik dalam hal pendapat maupun dalam hal kemampuan.

Page 27: Diskusi Resume Kelompok 1X

• Penonjolan keunikan, kesulitan dari menilai diri adalah kecenderungan menggunakan hal-hal yang menonjol saja (baik positif maupun negatif), atau disebut dengan distinctiveness postulate, yang dapat mengurangi objektivitas penilaian.

• Skemata diri, pengetahuan tentang skema diri akan mempermudah dalam memprediksi diri sendiri terhadap kemungkinan situasi yang akan dihadapi di masa depan.

• Verifikasi diri, adalah usaha untuk memperhatikan dan mencari informasi yang sesuaai dengan skema dirinya.

Page 28: Diskusi Resume Kelompok 1X

Atribusi Diri

Orang dapat melihat dirinya sebagaimana dia melihat orang lain, dan juga memperhatikan penyebab dari perilakunya. Pada dasarnya, persepsi diri bisa objektif. Untuk membuktikan hal ini, dapat digunakan kerangka berpikir dari teori disonansi.

Menurut teori ini, setiap individu berusaha untuk bisa dalam keadaan konsisten antar berbagai hal dalam dirinya (perbuatan, pikiran, dan perasaan), atau disebut dengan kondisi konsonan. Apabila tidak ada konsistensi antar dua aspek atau lebih, maka kondisi itu disebut disonansi, dimana kondisi ini tidak diharapkan oleh individu

Sehingga orang akan mempersepsi dirinya seobjektif mungkin. Salah satu cara yang digunakan untuk menguji objektivitas ini melalui introspeksi.

Page 29: Diskusi Resume Kelompok 1X

Efek justifikasi berlebihan. Seseorang merasa lebih puas apabila perilakunya merupakan cerminan keadaan dalam dirinya, sesuai dengan atribusi internal dirinya. Apabila ia melakukan sesuatu sesuai dengan kemauannya kemudian diberi reward/punishment oleh orang lain, ia akan merasa tidak puas atau kurang yakin dengan kemampuan dirinya.

Excitation transfer. Adanya pengaruh keadaan fisik terhadap proses atribusi disebabkan oleh hormon ephinephrine atau hormon perangsang yang mendorong seseorang ke dalam kondisi emosi yang ekstrem.

Ilusi kontrol. Seseorang merasa yakin mampu mengontrol keadaan, bahkan keadaan yang terjadi secara kebetulan.

Page 30: Diskusi Resume Kelompok 1X

Kesadaran Diri

Orang yang mampu mempersepsi diri dengan baik berarti mempunyai kesadaran diri yang baik pula. Ia dapat lebih banyak memperhatikan dan memproses informasi tentang dirinya serta menyadari adanya jarak ideal dengan kenyataan diri. Orang yang memiliki kesadaran diri cenderung lebih kritis terhadap dirinya dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi.

Page 31: Diskusi Resume Kelompok 1X

SEKIANTERIMA KASIH