Diskusi Materi OM

download Diskusi Materi OM

of 92

Transcript of Diskusi Materi OM

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    1/92

    BAB I

    LESI ULSERATIF, LESI VESIKULAR, DAN LESI BULOSA

    Dalam mendiagnosis suatu lesi pada mukosa mulut dengan tepat dibutuhkan

    adanya informasi mengenai riwayat penyakit secara terperinci, hal ini dapat meliputi

     perrtanyaan-pertanyaan yang menyangkut lesi di kulit, mata, rektal, gejala dari

     penyakit yang berhubungan dengan lesi pada mulut, sakit pada persendian,

    kelemaham otot , dan lain-lain.

    Lesi dermatologis dikelompokan menurut gambaran klinisnya sebagai berikut:

    • Makula

    Makula adalah suatu lesi yang datar Berbatas tegas

    danya perubahan warna dari kulit yang normal

    Dapat berwarna merah karena adanya lesi !askular, peradangan, berpigmen

    melanin, hemosiderin dan obat-obatan.

    • "apula

    "apula adalah suatu lesi yang lebih menonjol diatas permukaan kulit dengan

    diameter lebih kecil dari # cm. Lesi ini dapat dijumpai pada penyakit seperti

    eritema multiformis simpleks, rubela, lupus eritemetosus dan sarkoidesus.

    • "lak

    "lak adalah suatu lesi padat yang lebih tinggi dari jaringan sekitarnya.

    Diameter lebih dari # cm, plak merupakan papula yang besar.

    •  $odul

     $odul adalah suatu lesi yang terdapat jauh didalam dermis dan epidermis dapat

    digerakan dengan mudah diatasnya.

    • %esikel

    Blister yang lebih tinggi dari jaringan sekitarnya, mengandung

    cairan bening dengan diameter kurang dari # cm.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    2/92

    • Bula

    Bula adalah suatu lesi seperti blister yang lebih tinggi dari jaringan sekitarnya

    diameter lebih dari #cm.

    Mengandung cairan bening dengan diameter kurang dari #cm.

    • &rosi

    &rosi adalah suatu lesi merah yang basah.

    'ering diakibatkan karenapecahnya !esikel atau bula akibat trauma.

    • "ustula

    "ustula adalah suatu lesi yang lebih tinggi dari jaringan sekitarnya dan

    mengandung bahan purulen.

    • (lser 

    (lser adalah suatu lesi datar berwarna kemerahan sampai ungu, disebabkan

    karena masuknya pembuluh darah kedalam jaringan subkutan.

    Lesi ini pucat bila ditekan.

    • "tekie

    "tekie adalah suatu lesi dengan diameter #-) mm. Lesi yang lebih besar disebut

    ekimosis.

    • "urpura

    Lesi yang berwarna merah sampai ungu disebabkan karena merembesnya darah

    sampai pembuluh darah ke jaringan subkutan.

    *iwayat penyakit yang lengkap sangat penting dalam menentukan diagnosis

     penyakit mulut dapat ditanyakan seperti berikut:

    #. Berapa lama lesi itu ada

    ). *iwayat penyakit yang lalu+. Berapa banyak lesi yang ada

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    3/92

    Pasien dengan lesi multipel akut

    I Acuta viral stomatitis

    nfeksi yang mengenai mukosa mulut dapat disebabkan oleh tiga macam !irus

    yaitu:

    #. %irus herpes simpleks.

    ). osakie !irus

    +. %arisela /oster !irus

    A In!eksi "i#us $e#pes simplek p#ime#

    %irus herpes simpleks dapat menyebabkan penyakit rekuren herpes labialis,ensefalitis, dermatitis, keratokonjungti!itis, infeksi kerato urinaria, penyakit yang

    menyebar pada bayi yang baru lahir, dianggap juga sebagai penyebab penyakit

    kanker ser!iks, mulut dan faring.

      0erpes simpleks !irus dibagi ) yaitu 0'% # yang bertanggung jawab

    terhadap mayoritas kasus infeksi mulut, faringeal, menigoenephalitis dan

    dermatitis diatas pinggang. 0'% ) bertanggung jawab terhadap mayoritas infeksi

    genital, infeksi pada bayi baru lahir dan dermatitis di bawah pinggang.

    Manifestasi klinik pada oral herpes primer 

    • danya ginggi!itis marginalis akut pada seluruh mulut.

    • 'eluruh ginggi!a mengalami oedem dan meradang.

    • danya ulser kecil pada ginggi!a.

    • "eradangan faring posterior.

    •  $odus limfe ser!ikal dan submandibular membesar dan sensitif.

    Diagnosis laboratorium

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    4/92

    1es lab baru digunakan apabila sulit melakukan diagnosis dan memiliki

    gambaran klinis yang tidak khas, misalnya membedakan herpes primer dengan

    eritema multiforme.

    1erapi

    "ada anak kecil terapi diperlukan yang sifatnya suportif meliputi pemberian

    aspirin dan acetaminophen. nastesi topikal dapat diberikan sebelum makan, yaitu

    hydrocloride 2,3 4 dan larutan phenihydramine hydrochloride 3mg5ml dicampur susu

    magnesia dengan jumlah yang sama.

    B In!eksi %&'sa%kie"i#usosackie!irus merupakan entero!irus *$ yang dibagi menjadi dua

    kelompok yaitu dan B. 6elompok terdiri dari )7 jenis dan kelompok B terdiri

    dari 8 !irus. %irus ini menyebabkan hepatitis, miokarditis, perikarditis, dan penyakit

     pernafasan akut. 1iga jenis infeksi klinis di regio mulut biasanya disebabkan oleh

    kelompok coksackie!irus , yitu herpangina, penyakit tangan, kaki dan mulut dan

    faringitis limfanoduler akut.

    ()e#pangina

    osakie!irus 7 telah dibuktikan dapat menyebabkan mayoritas dari kasus

    herpangina, namun jenis #-#2 dan #8-)) juga pernah dicurigai sebagai

     penyebab. 0erpangina sering terjadi pada epidermis.

    Manifestasi klinik 

    nfeksi klinis dimulai dari gejala umum berupa demam, menggigil, dan

    anoreia, yang terasa lebih ringan jika dibandingkan dengan 0'% "rimer. "asien

    mengeluh sakit tenggorokan , disfagia, dan kadang-kadang sakit di mulut.

    "emeriksaan mulut serta dinding farengeal posterior, tonsil, pilar-pilar fausia dan

     palatum lunak. 9arang ditemukan lesi pada mukosa bukal, lidah dan palatum lunak.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    5/92

    Dalam waktu )7-7 jam !esikel akan pecah dan membentuk ulser kecil

    dengan diameter kira-kira#-) mm. "enyakit ini biasanya ringan dan sembuh dalam

    waktu satu minggu.

    1erapi

      1erapi herpangina bersifat suportif, yaitu meliputi hidrasi dan pemberian

    anastesi topikal bila penderita mengalami kesulitan makan dan menelan.

    *Pen+akit tangan, kaki dan mulut

    "enyakit tangan, kaki, dan mulut disebabkan oleh !irus coasakie -#8

    ditandai dengan demam ringan, !esikel terutama pada bagian ekstensor dari tangandan kaki. Lesi mulut lebih ekstensif daripada yang dikemukakan herpangina, dan lesi-

    lesi palatum keras, lidah, serta mukosa bukal merupakan hal yang la/im.

    Lim!an&dule# Fa#ingitis akut

    ;ambaran umum penyakit ini ditemukan nodul kuning keputihan yang

    menonjol dari jaringan sekitarnya pada dasar kemerahan di dinding posterior. Lesi ini

    merupakan agregat dari limfosit. ;ejala dan tanda-tandanya akan menghilang dalam

    waktu satu sampai dua minggu. 1erapinya hanya simptomatik.

    - In!eksi Vi#us Va#isela .&ste#

    %irus %arisela dan shigelas = herpes /oster>.

    hikenpo merupakan infeksi primer pada saat manusia terkena !irus tersebut,

    setelah penyakit primernya sembuh, !irus %< ini akan menjadi laten dalam dorsal

    akar ganglia dari ner!us spinalis atau ekstra ganglia medula dari ner!us kranialis.

    Manifestasi klinis

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    6/92

    hikenpo meruorupakan penyakit pada masa anak-anak dengan gejala suatu

    erupsi yang sangat gatal, lesi mukopapula di seluruh tubuh yang cepat berkembang

    menjadi !esikel dengan dasar kemerahan.

    %esikel di mulut amat cepat berkembang menjadi suatu ulkus. Lesi !irus

    0erpes atau arbama/epin = tegretol> dapat mengontrol beberapa

    kasusnya, sementara prosedur blok dengan alkohol atau pemotongan syaraf mungkin

    harus dilakukan untuk mengurangi rasa sakit yang tidak tertahankan.

    II St&matitis ale#gika

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    7/92

    'tomatitius alergika merupakan reaksi g-b secara sistemik biasanya

    disebabkan karena obat obatan disebut juga stomatitis medikametosa.

    &tiologi

    6ontak alergi dengan kulit, karet, bahan kimia, amalgam, akrilik odol, crown

    disebut juga stomatitis !enenata.

    ;ejala Mulut

    Bibir pecah-pecah, des@uamasi perioralaneilitis, sore mouth ulser, gusi terasa

    terbakar, eritema difus.Dapat dilakukan "atch tes dengan cara menempelkan alergen

     pada kulit atau mukosa dan bereaksi setelah 7 jam.

    1erapi

    0ilangkan alergen, topikal kortikosteroid

    III E#itema /ulti"me 0E/1

     &M merupakan suatu penyakit akut dari kulit dan membrana mukosa yang

    dapat menyebabkan beberapa jenis lesi kulit, karenanya disebut multiforme.

    &tiologi

     *eaksi eritema multiforme telah lama dihubungkan dengan berbagai macam

    infeksi !irus jamur, termasuk mikoplasma. 'erangan &M ini juga sering dikaikan

    dengan rekuren herpes labialis.

    Manifestasi klinik 

    ;ejala umum demam dan malaise, adanya makula dan papula berdiameter 

    2,3-) cm, distribusinya simetris. Daerah yang sering terkena adalah tangan, kaki dan

     permukaan ekstensor siku dan lutut.

    ;ejala Mulut

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    8/92

     danya bula dengan dasar kemerahan yang mudah pecah menjadi ulser yang

    tidak teratur, paling sering terjadi di bibir dan paling jarang di ginggi!a.

    "enyembuhan terjadi sekitar dua minggu.

    1erapi

    6asus &M ringan dapat diterapi dengan tindakan suportif saja, termasuk obat

    kumur anastesi topikal dan diet lunak atau cair. 'uatu dosis awal sebesar +2-32 gram

    sehari prednisone dan methylprednisolone.

    IV Ulkus sekunde# ka#ena kem&te#api

    da empat jenis obat kanker yaitu:

    #. nkilating agent = cyclophosphamide, chorambucil >). ntibiotik =actinomicin D, drimicin, $eomicin >

    +. lkaloid = finkristing, finblasting >

    7. ntimetabolik =methotreate, 8-mercaptopurine>

    ;ejala mulut

     'ering dijumpai lesi pada bibir, mukosa bukal dan lidah. Lesi luas, dalam,

    dan nekrotik ulser pada seluruh mukosa. Biasanya lesi muncul setelah dua minggu

     post terapi dan dua minggu post terapi terakhir.

    1erapi

    Lokal, mouthwash anastetikum dan obat kumur sepeti betadine,

    hlorhrkidine, 0eetidine.

    V A%ute Ne%#iti2ing Ul%e#ati"e 3inggi"itis 0ANU31

    nug adalah ginggi!itis yang disebabkan fusospirocheaeta, biasanya terjadi

     pada dewasa muda dan remaja yang memiliki A0 yang buruk,stress, perokok berat,

    gangguan pendarahan, gi/i buruk dan fati@ue.

    &tiologi 

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    9/92

      $(; dapat disebabkan oleh perikoronotis, pekerjaan dental yang tidak 

    sempurna, A0 yang buruk, "re-aisting marginalis ginggi!itis, perokok, stress

    emosional, Leukeuemia dan malnutrisi

    ;ejala mulut

      kut, sakit, hipersali!asi, rasa logam, terjadi perdarahan spontan, gigi

    ekstrusi, nyeri tekan morbilyty, interdental papil menghilang, lesi nekrosis, pada

    interdental papil, mukosa bukal, lidah palatum dan faring dan dapat meluas ke tulang

    al!eolar, halitosis terjadi bila ditemukan perdarahan gusi, lesi bisa juga terjadi pada

    tonsil dan limphadenopati.

    1erapi

    Lokal debridement pada gusi dengan irigasi, kuretase sampai daerah gusi yang

    terasa sakit, dilakukan bertahap pada beberapa kunjungan sampai root planning.

    6emudiaan lakukan A0, gunakan antibiotik metronida/ole dan obat kumur.

    Lesi multipel k#&nik 

    I APemp$igus "ulga#is

    Merupakan penyakit bulosa pada kulit yang bersifat fatal, sebagai penyakit

    autoimun.

    &tiologi

     Lesi terjadi karena antibodi g ; melisiskan substansi interseluler pada epitel

    hingga adhesi antarsel hilang melalui terbentuknya ankatolisis hingga bagian epitel

    lepas dari basalnya

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    10/92

    ;ejala klinis

    Lesi berupa bula, berdinding tipis, cepat pecah dan terasa sakit, $ikolsky sign

    , terdapat pada pundak, kepala dan pusar.

    ;ejala mulut

     Lesi bula cepat pecah, sakitkarena erosi, bisa menyebabkan disfagia, ciri khas

    nya ada garis linear terputus-putus, disekeliling epitel mukosa oral yang sedang erosif 

    terutama pada palatum molle, bukal, bibir, lesi oral terjadi kurang lebih sebelum

    empat bulan sebelum lesi kulit terbentuk. Lesi oral disertai konjungti!a, laring, faring,

    hidung, genital dan anus.

    1erapi

    9ika lesi di dalam mulut timbul segera onati dengan kortikosteroid dosis

    rendah, jika diobati setelah lesi kulit terlihat, maka pengobatan harus sistemik.

    B Pemp$igus Vegetans

    Merupakan !arian yang relatif jinak daripada pemphigus !ulgaris, dimana

     pasien memiliki kemampuan untuk sembuh di daerah yang mengalami denudasi. da

    dua tipe, yaitu :

    #. 1ipe $euman = berupa bulla> sembuh sendiri tanpa jaringan granulasi.

    ). 1ipe 0allopeau =berupa pustula> menjadi !erokous hiperkeratotik.

    ;ejala mulut

    1erdapat gambaran seperti nasi pada gusi dan tampak gambaraan seperti

    renda..(lser purulen seperti bulu kasar dengan dasar berwarna merah dan dasar 

    eritem terdapat bercak berwarna putih.

    -Pemp$ig&id

      1erdapat lesi pada sub epitelilal pada membran basale menyerupai pemfigus,

    nicolsky sign =->

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    11/92

    ;ejala mulut

    Lesi pada gusi terlihat oedem secara menyeluruh, tidak pernah terjadi pada bibir.

    1erapi

      6ortikosteroid dosis rendah kombinasi imunisupresif, sulfone5 'ulfihidrine.

    II -i%at#i%al Pemp$ig&id

    Disebut juga Benign Mucousa membrane "empigoid

    ;ejala mulut

    'ering nonspesifik, jarang pada bukal atau palatum, !esikel dinding

    tipis, subepitelial berkembang lambat, lesi pada gusi sebagai des@uamati!eginggi!itis.

    1erapi

    1ergantung keparahan penyakit, pada pemberian steroid yang dalam jangka

     panjang bisa dikombinasi immunisupresif.

    III Li%$en Planus

     Merupakan degenerasi yang menyebabkan terpisahnya epitel dengan lapisan

    dibawahnya sebagai white lessons.

    ;ejala mulut

      Lesi tergantung tipenya = bulla5 !esikel5ulser>, dangkal dan bisa terjadi pada

    semua mukosa oral, lesi dapat timbul dalam minggu atau beberapa bulan. "ada gusi

    sebagai des@uamasi ginggi!itis menyerupai cicatric pempigoid.

    "emeriksaan Laboratorium

    Biopsi, terllihat degenerasi hidrofilik lapisan basal epitel.

    1erapi

      6arena bisa disertai rasa sakit berikan topikal kortikosteroid atau

     betameta/one aerosprai, jika parah, beri kortikosteroid sistemik.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    12/92

    Ulkus4Ulkus Reku#en

    ISt&matitis Ap$t&sa #eku#en

    &tiologi

    *espon imun terutama Streptococcus Sanguis )faktor sosioekonomi, dan

    stress.

    ;ejala mulut

    Diawali dengan rasa panas selama dua hari, kemudian timbul eritema menjadi

     papula putih kecil, kemudian ulser melebar selama dua sampai tiga hari, lesi bulat ,

    simetris multipel, bermacam ukuran dangkal, berbeda dengan eritema multiformedan pemphigus. 'ering dimukosa bukal dan labial, jarang di mukosa berkeratin, dapat

    sembuh #-) minggu, episode beberapa kali dalam setahun, sakit ukuranya 2,+-# cm.

    II Pen+akit Be$%et

    1erdiri dari + gejala, yaitu:

    *ekuren oral ulser 

    *ekuren genital ulser 

    Lesi pada mata

    &tiologi

    'irkulasi kompleks imunpada dinding pembuluh darah kecil =kapiler> dan

     besar =!askulitis>.

    ;ejala mulut

     "aling sering pada mukosa oral sebagai lesi rekuren, ulser ringan, dasar agak 

    dalam, timbul jaringan parut bisa pada seluruh mukosa oral sampai pada faring.

    1erapi

    Berat beri kortikosteroidsistemik dan immunosupresif.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    13/92

    III In!eksi Reku#en )e#pes Simpleks

    'ama seperti 0'% labialis terjadi pada pasien yang pernah mengalami 0'% =>

    ;ejala mulut

    Lesi berupa !esikel berdiameter #-+ mm membentuk rangkaian kluster #-)

    cm, dimulai dengan rasa panas terbakar, tingling sensasion, sering terdapat pada

     palatum, al!eolar ridge, jarang pada dasar mulut, mukosa bukal dan labial.

    "ada pasien dengan stamina baik lesi akan terlokalisir pada mukosa oral atau

     pada kulit, bukan rekuren, tetapi akti!asi !irus yang ada pada ganglion saraf secara

    laten, stamina baik.

    "emeriksaan Laboratorium'mear dari dasar !esikel yang dipecahkan.

    1erapi

    nti!irus sediananya biasa )2 mg, jadi pemberianya 3C# selang 7 jam

    sekali. Dosis anak diatas ) tahun sama dengan dewasa, anak dibawah ) tahun dosis

    setengah dewasa.

    Ulkus Tunggal 5 Single

    &tiologi yang utama adalah trauma, protesa, makanan panas, mekanis,kimia,

    tindakan perawatan gigi yang kurang hati-hati.Diagnosis ditegakan berdasarkan

    anamnesis.

    I)ist&plasm&sis

    &tiologi

    9amur histoplasmosis capsulatum berkembang sebagai ragi pada jaringan

    terinfeksi dan dropping debu burung dan kelelawar.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    14/92

    ;ejala mulut

    Manifestasi oral merupakan lesi sekunder, papula, nodula, (lser,

    Limfadenopati ser!ikal kenyal dan bergranulasi.

    "emeriksaan Laboratorium

    Diagnosis ditegakan dengan membuat kultur dari jaringan yang terinfeksi

    dalam agar sebourand. Dari biopsi jaringan terinfeksi tampak bentuk ragi oral kecil di

    dalam makrofag dan sel retikuloendotelial.

    1erapi

    mpotericin B untuk #2-#) minggu, pantau side effectnya.

    IIBlask&mik&sis

    &tiologi : Blascomycosis dermatitis

    ;ejala mulut

    Lesi non spesifik, tidak sakit !erukous ulser denan tepi agak mengeras sering

    kali tertukar dengan s@uamos cell carsinoma, nodula keras, secara rontgen ada bone

    lession radiolusence.

    1erapi

      'istemik dengan mpoterricin B = merupakan Drug of choice>, secara

    intra!ena selama -#2 minggu, hati-hati pantau side effectnya terhadap ginjal, cardiac

    aritmia, suspensi sumsum tulang belakang.

    III/uk&mik&sis

    Bersifat nonpatogen, bisa menjadi patogen atau opertunistik jika stamina

     buruk, misalnya Diabetes Militus, Leukeumia, kemoterapi, pasien debil, obat-obetan

    imunosupresif.

    ;ejala mulut

    "aling sering berbentuk ulser di mukosa palatum menjadi nekrosis dan

    menyebabkan perforasi palatum, Lesi terdapat jugu di bibir, gusi, al!eolar ridge.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    15/92

    1erapi

    Dapat diobati secara kombinasisurgical debridement di daerah terinfeksi dan

    amfotericin B sistemik #-+ bulan.

    IV In!eksi )SV K#&nis

    1erdiri dari infeksi primer dan sekunder , Lesi terdapat di kulit dan mukosa

    =mulut, rectal dan ginjal> Mula-mula tampak seperti herpes rekuren yang berjalan

     beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang berkembang menjadi ulkus dengan

    ukuran yang bertambah besar mengandung 0'% # dan ).

    ;ejala mulutLesi-lesi kronik terjadi pada bibir dan mukosa oral, bentuknya kecil, bulat,

    simetris dengan tepi meninggi, Lesi dapat beberapa minggu atau bulan, apabila

    menyebar dapat berakibat fatal.

    1erapi

    *ingan dengan topikal asiklo!ir 

    Berat dengan parenteral asiklo!ir 

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    16/92

    BAB II

    ORAL 6)ITE LESION

    "ada umumnya mukosa mulut berwarna merah muda, karena di bawahnya

     banyak pembuluh darah kapiler. Bila cahaya mengenai mukosa mulut yang teratas,

    maka cahaya tersebut akan dipantulkan dan akan terlihat gambaran anyaman

     pembuluh darah kapiler yang berwarna merah muda.

    Mukosa mulut mempunyai lapisan yang mirip dengan kulit, yang terdiri dari:

    a. 'tratum korneum yang tipis

     b. 1idak ada stratum granulosum

    c. da kelenjar liur  d. 1idak ada kelenjar keringat atau glandula sudorifera

    "ada gingi!al, terdiri dari:

    a. 'tratum corneum lebih tebal

     b. 'tratum granulosum

    Bila terjadi gangguan pada permukaan mukosa mulut, maka akan terjadi

    gangguan pemantulan cahaya sehingga terlihat warna putih atau kebiru-biruan. Lesi

     putih terjadi akibat berbagai macam perubahan patologis dan memiliki etiologi yang

     bermacam-macam pula. "ada pemeriksaan lanjut beberapa diantaranya dapat

    dikategorikan lebih jauh berdasarkan gambaran klinis khususnya, seperti riwayat

    lokasi, tekstur, dan kemudahan lesi itu diangkat dari mukosa. $amun dalam

    kebanyakan kasusnya dibutuhkan pemeriksaan mikroskopis dari kerokan atau biopsi

     jaringan dari lesi ini untuk menegakkan diagnosis yang akurat.

    Lesi putih merupakan istilah nonspesifik yang digunakan untuk menunjuk 

    suatu daerah abnormal dari mukosa mulut yang pada pemeriksaan klinis tampak lebih

     putih dari jaringan sekitarnya dan biasanya agak lebih tinggi dari sekitarnya, lebih

    kasar, atau memiliki tekstur yang berbeda dari jaringan normal didekatnya.

    Lesi putih disebabkan oleh epitelium yang terkeratinisasi pada daerah

    epitelium yang biasanya tidak terkeratinisasi, atau keeratinisasi yang berlebihan pada

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    17/92

    daerah yang normalnya memang terkeratinisasi. Lesi putih juga dapat berhubungan

    dengan edema, interselular dan penimbunan sel-sel peradangan kronis

    6lasifikasi oral white lesions terbagi atas :

    . %ariasi dalam struktur dan gambaran mukosa mulut yang normal.

    #. Leukoderma

    2. Fordyce granule

    +. Linea alba dan kornifikasi yang bersifat friksional.

    B. Lesi lesi putih non keratotik 

    1. Habitual cheek biting 

    ). Luka bakar 

    +. Lesi oleh bahan infeksi yang spesifik.. Lesi putih oleh kandidiasis

    1. Acute pseudomembranous candidiasis (Thrush)

    2. Acute atropic candidiasis (Antibiotik sore mouth)

    +. Chronic atropic candidiasis (denture sore mouth) disertai angular cheilitis

    7. Median *homboid glositis

    3. Aral candidiasis yang berhubungan dengan lesi ekstra oral

    D. Lesi putih keratotik yang tidak mempunyai potensi menjadi keganasan

    #. 'tomatitis nikotina

    ). Traumatic keratosis

    +. Eokal epithelial hipoplasia

    7. Lesi psoriasis form

    3. Aral genodermatosis =hite sponge ne!us>

    &. Lesi putih keratotik yang berpotensi menjadi keganasan

    #. Leukoplakia

    ). Lichen planus

    +. "soriasis

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    18/92

    %*' DLM '1*(61(* D$ ;MB*$ M(6A' M(L(1 F$;

     $A*ML

    Leuk&de#ma

    Merupakan bercak putih yang halus dan menonjol. 9elas terlihat pada orang

    dengan hiperpigmentasi =pada orang $egroid> di bagian mukosa bukal. 'ecara

    histologis terlihat peningkatan keratinisasi, epitel menebal karena strutur lapisan

    granulosum menebal =hiperplasia dan akantosis>. Leukoderma bukan merupakan

    keganasan namun didiagnosis banding dengan lichen planus, jika diregangkan pada

    lichen planus akan tetap terlihat, sedang pada leukoderma akan hilang. Dipengaruhi

    oleh stress dan A0 yang buruk.

    Fordyce spot 

    'uatu lesi putih kekuningan, menonjol berupa nodul-nodul yang menyebar 

     pada mukosa bagian bukal sampai labial. Eordyce spot merupakan kelenjar sebasea

    yang tumbuh di lapisan sub mucus dari mulut, yang seharusnya berada di lapisan sub

    cutan. Lesi ini disebut adenoma atau tumor jinak. 1erdapat perbedaan dengan kelenjar 

    sebasea kulit yaitu :

    - tidak mempunyai folikel rambut

    - predileksi pada orang dewasa makin tua makin tinggi predileksinya

    - tidak memerlukan terapi

    - tidak ada hubungannya dengan kelainan sistemik tidak ada hubungan dengan

    kebiasaan merokok 

    Linea al7a dan kni!ikasi +ang 7e#si!at !#iksi&nal

    6elainan ini terjadi karena iritasi mekanis berupa gesekan yang kronis.

    (mumnya terdapat pada mukosa bukal dan gambarannya sejajar dengan oklusal gigi.

    Biasanya berhubungan dengan kebersihan mulut yang buruk. ;ambaran klinis berupa

    garis-garis atau bercak-bercak putih yang mengalami keratinisasi. 1idak memerlukan

     perawatan.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    19/92

    L&' "(10 F$; $A$ 6&*1A16 

    -$eek Biting

    Merupakan suatu kebiasaan buruk yang timbul akibat kebiasaan menyedot

     pipi. Lesi berupa bercak putih, biasanya pada satu sisi di garis oklusal. 'ering tanpa

    keluhan kecuali ada infeksi sekunder. Merupakan manifestasi dari emosional stress.

    1idak terlalu penting, tapi harus di diagnosis banding dengan leukoplakia yang

    merupakan pre kanker. 1erapi dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan buruk,

    terutama tidur pada satu sisi, asah gigi yang tajam, atau dengan antiseptik yang diulas

    disertai obat kumur.

    Luka Baka#

    6elainan ini berbentuk ulserasi dengan bercak putih pada bagian tengahnya.

    Lesi ini dapat terlokalisisr atau difus. 1erjadi karena antara lain:

    - alat atau makanan yang panas

    - suhu yang ekstrim

    - obat aspirin atau asam

    - radiasi sinar (%

    - kompon yang dibakar berulang-ulang

    - dental medicans =fenol>

    -

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    20/92

    L&' "(10 AL&0 $DD''

    "enyebab utama oleh candida albicans yang sebabkan oleh terganggunya

    keseimbangan flora mulut. "encetus terjadinya kandidiasis antara lain adalah

    antibiotik broad spectrum dosis tinggi, obat kumur antiseptik, iritasi local kronis =gigi

    tiruan atau merokok>, kortikosteroid, radiasi pada kepala dan leher, usia balita dan

    orang tua, perawatan di rumah sakit, penyakit sistemik =DM atau leukemia>,

    erostomia. 6andidiasis terdiri dari:

    A%ute Pseud&mem7#an&us -andidiasis 0O#al T#us$1

    1erjadi pada semua umur dengan adanya pseudomembran yang terdiri dari

    sel-sel nekrotik, fibrin leukosit, bakteri dan sel ragi. .  "enyakit ini merupakan

     penyakit infeksi superficial dari lapisan atas epitelium mukosa mulut danmengakibatkan terbentuknya plak putih. Mukosa disekelilingnya bisa berwarna

    merah atau normal. Diagnosis thrush ini biasanya ditegakkan berdasarkan gambaran

    lesi dengan atau tanpa pemeriksaan apusan. ;ejala klinis tampak plakat putih yang

    menonjol, banyak pada pipi, lidah, palatum, dan dasar mulut sedikit. Diagnosis

     banding dari thrush ini meliputi flek dari susu, food debris atau antasid yang

    menempel pada mukosa mulut khususnya pada bayi yang masih menyusui atau

     pasien lanjut usia dengan kondisi tubuh yang lemah akibat penyakit.

    A%ute At#&pi% -andidiasis 0Anti7i&ti% Se /&ut$1

    Disebabkan karena antibiotik, merupakan kelanjutan dari acute

     pseudomembranous candidiasis, tapi lebih sakit. Lesi berwarna merah dan atropi

    dengan beberapa bagian putih yang tidak teratur.

    -$#&ni% )+pe#plasti% -andidiasis

    Mycellium sudah masuk ke koreum mukosa mulut. Biasanya timbul keratosis,

    akantosis, hiperplasia, mikro abses, dan sel-sel radang kronik. hronic hyperplastic

    candidiasis dapat berubah menjadi kanker.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    21/92

    -$#&ni% At#&pi% -andidiasis 0Dentu#e Se /&ut$ dise#tai Angula# -$eilitis1

    Lesi ini merupakan suatu peradangan difus dari daerah pendukung gigi tiruan

    rahang atas, dengan atau tanpa disertai tanda pecah-pecah dan peradangan dari

    commisura mulut =angular cheilitis>. *asa sakit dan gejala panas terbakar biasanya

    terjadi pada periode eksaserbasi, akan tetapi daerah yang kasar dan merah akan

    menetap selama beberapa tahun, selama gigi tiruannya dipakai. Disebabkan karena

    gigi tiruan yang biasanya terdapat fisur yang basah pada sudut bibir dan krusta yang

     berwarna coklat. Eisur ini dapat juga terjadi karena defisiensi !itamin B. Lesi ini

     jarang terjadi pada rahang bawah. Didiagnosis banding dengan perleche karena

    defisiensi !itamin B. "engobatannya menghentikan pemakaian gigi tiruan dan obat

    kumur klorheksidin )4 dan suspensi mukostatin. Median Rhomboid Glosistis

    Lesi ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh candida yang mengenai

    daerah duapertiga anterior dorsum lidah.

    L&' "(10 6&*1A16 F$; 1D6 M&M"($F "A1&$' M&$9D

    6&;$'$

     Stomatitis Nicotina

    Lesi ini merupakan lesi spesifik pada palatum perokok berat baik sigaret, pipa,

    maupun cerutu. "ada tahap awal mukosa akan tampak kemerahan tapi kemudian akan

    menjadi abu-abu keputihan, menebal dan berfisur. "ada kelainan ini kelenjar ludah

    tidak berkeratinisasasi. 'tomatitis nikotina merupakan suatu perubahan re!ersible

    yang pada akhirnya dapat menghilang bila kebiasaan merokok dihentikan.

    Ke#at&sis T#aumatik 

     6eratosis traumatic merupakan lesi putih yang dapat dihilangkan bila faktor 

     penyebabnya hilang. Lesi ini merupakan lesi yang re!ersible. 'ecara histologis lesi

    ini menunjukkan derajat hiperkeratosis, parakeratosis, dan akantosis. 

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    22/92

    Kelainan F&kal Epit$elial )ipe#plasia

      6elainan ini merupakan kelainan sistemik yang hanya terjadi pada ras

    tertentu, meliputi orang &skimo, merika (tara, dan &ropa (tara. Lesi ini terutama

    terjadi pada bibir, pipi, dan kadang-kadang di lidah serta gingi!al. Lesi ini berbentuk 

     plak putih, pipih dan agak menonjol dengan permukaan yang kasar. Lesi ini dapat

    menyusut dan hilang spontan. Lesi ini juga tidak langsung kelihatan apabila

    mukosanya diregangkan.

    Lesi4lesi Psiasis Form

      Banyak dijumpai dengan etiologi yang tidak diketahui, diduga karena stress.

    Merupakan manifestasi penyakit kulit yang terdapat di mukosa berupa kelainan

    dermatitis yang kronis. "soriasis merupakan penyakit dermatologik, ditandai oleh

     papula putih, bersisik dan plak dengan dasar kemerahan yang banyak menyerang

    ekstremitas dan kulit kepala. "enyakit ini biasanya kronik dan disertai dengan periode

    eksaserbasi akut. Lesi kulit yang klasik dari psoriasis menunjukkan parakeratosis,

    akantosis, dan spongiosis. Lesi di dalam rongga mulut meliputi :

    - ;eographic tongue, berbentuk bercak putih di dalam rongga mulut dan

    apabila terdapat pada lidah disebut geographic tongue

    - &ritema circinate migrans

    - Lesi mulut dari sindroma *eiter 

    1erapi dilakukan dengan kenalog in ora base.

    O#al 3en&de#mat&sis 0White Spongue Nevus1

    Lesi ini berupa penebalan mukosa bukal yang mirip dengan leukoderma tetapi

    keratinisasi lebih banyak. Merupakan suatu sindrom dimana terjadi hiperkeratosis di

    seluruh tubuh atau planoplanta sindrom yang sering merupakan infeksi yang tercemar  jamur atau candida. Lesi ini merupakan lesi yang asimtomatik dan tidak memerlukan

    terapi.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    23/92

    L&' "(10 6&*1A16 F$; B&*"A1&$' M&$9D 6&;$'$

    Leuk&plakia

    Merupakan kelainan bercak putih pada mukosa mulut yang biasanya menonjol

    dan kasar yang disebabkan sel-sel yang memiliki karakteristik ber!ariasi. "ada

    leukoplakia terjadi perubahan mikotik dengan tanda diskeratosis, atipikal

    diskeratosis, displasia, perubahan premalignant, dan kelainan sel tumor ganas.

    Leukoplakia tidak dapat hilang dengan cara digosok. &tiologinya dapat bersifat lokal

    atau sistemik :

    a. Lokal :

    - tembakau

    - alkohol- rempah-rempah

    - radiasi ultra!iolet dan C-ray

    - trauma

    - sepsis

     b. 'istemik :

    - kelainan hormonal

    - malnutrisi !itamin dan !itamin B

    - manifestasi sekunder dari syphilis

    ;ejala klinisnya berupa bercak puith tidak dapat hilang dengan cara digosok,

     berupa pit, fisur dan supuratif. 'ecara histologis terlihat :

    #> hiperortokeratosis, terdapat sejumlah besar ortokeratin pada stratum korneum

     pada permukaan epitel mulut yang normal.

    )> 0iperparakeratosis, penebalan lapisan parakeratin.

    +> kantosis, pnebalan abnormal stratum spinosum pada daerah tertentu dan

    massanya disertai pemanjangan, penebalan dengan penambahan retepegs.

    7> 6ombinasi hiperortokeratosis, hiperparakeratosis, akantosis.

    3> danya kombinasi disertai dengan displasia epitel

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    24/92

    1erapi :

    - menghilangkan faktor iritan

    - meningkatkan kebersihan mulut

    Li%$en Planus

      Lichen planus merupakan bercak putih berwarna agak kebiruan. Biasanya

    terjadi pada kulit dan mukosa, disertai lesi yang bersifat keratotik =mengalami

    ulserasi> dengan ukuran dan jumlah yang ber!ariasi dan permukaannya kasar.

    Manisfestasi lichen planus di mulut berbentuk seperti jala, jika ada lesi di kulit terasa

    gatal dan mengkilat. 6lasifikasi Lichen planus :

    - *etikuler  - "apula

    - "lak  

    - %esikel

    - tropik  

    - &rosif 5 ulserasi

    &tiologi dari lichen planus ini belum diketahui secara pasti. Diduga melalui

    faktor pencetus antara lain:

    - emosi yang terlalu hebat

    - kerja berat

    - herediter 

    - defisiensi !itamin B kompleks yang lama

    - gangguan imunologi

    ;ejala klinis terdapat dua tipe :

    #> (lserasi mayor : Lesi atau ulkus yang dangkal dibatasi oleh garis putih

    membulat. Lesi mempunyai jumlah dan ukuran yang ber!ariasi.

    )> (lserasi minor : "utih, menonjol, re!ersible. "redileksi mukosa bukal dan

    labial.

    Lichen planus didiagnosis banding dengan:

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    25/92

    - "re kanker leukoplakia

    - andidiasis

    - "emphigus

    - &rythema multiforme

    - 'ifilis

    1erapinya antara lain:

    - 1rans@uili/er 

    - %itamin

    - "reparat kortikosteroid

    - ntibiotik dengan kombinasi !itamin

    Lichen planus sering remisi, terutama bila stress datang, sehingga bila tidak hilangdilakukan kauterisasi.

    Psiasis

    6elainan penyakit kulit kronik, bercak putih bersisik, bila tersentuh mudah

    lepas dan akan menghasilkan daerah eritematosus, pedih atau sakit karena sudah

    terjadi ulserasi.

    E#it#&plakia

    Merupakan bercak merah pada mukosa bukal yang sering muncul bersamaan

    dengan leukoplakia. "enyebabnya antara lain:

    - merokok 

    - reaksi elektrogal!anik =reaksi karena dua tambalan yang tidak sama massanya

    dengan sali!a sebagai konduktor>

    - iritasi kronik, candidiasis

    &ritroplakia didiagnosis banding dengan lichen planus dan lupus eritromatosus. Dapat

    menuju ke keganasan. 1erapinya antara lain:

    - %itamin

    - %itamin B kompleks

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    26/92

    - 1otal eksisi

    - 0ilangkan iritasi, jaga A0, dan menghentikan merokok 

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    27/92

    BAB III

    LIDA) DAN PI3/ENTASI

    ANO/ALI KON3ENITAL DAN PERKE/BAN3AN

    . "ariasi #ormal dalam $or%ologi dan Fungsi &idah

    ( Pa#sial Ank+l&gl&sia

    "arsial ankyloglosia =tongue tie> adalah kelaianan lidah dengan bentuk 

     pendek, kongenital dari frenulum lingualis atau suatu perlekatan frenulum yang

    meluas sampai mendekati ujung lidah, mengikat lidah pada dasar mulut dan

    membatasi ekstensinya. Derajat keparahan ankyloglosia :

    a. *ingan, secara klinis tidak memperlihatkan suatu tanda-tanda patologis dan tidak 

    mempengaruhi perkembangan rahang, posisi gigi, atau pengecapan.

     b. "arah, secara klinis sering memperlihatkan suatu diastema midline rahang bawah.

    c. &kstrim, jarang terjadi, meliputi perlekatan total lidah pada dasar mulut atau

    gingi!a al!eolar, perlekatan ujung lidah pada palatum keras =ankylosis

    glosopaiatinus atau 'indroma ankyloglosum superior, yang sering ditemukan

     bersama-sama dengan defek celah langit-langit.

     Etiologi 

    Laporan tentang ankyloglosis parsial yang mengenai beberapa generasi

    memberi kesan bahwa kemungkinan terdapat peran faktor genetik.pada keadaan ini.

    Terapi 

    nkyloglosia parsial diterapi dengan cara clipping atau snippind frenulum

    dengan gunting. 0al-hal berikut ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam

    menentukan perlu atau tidaknya terapi dari seorang pasien yang didiagnosa menderita

    ankyloglosia:

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    28/92

    a. 6emampuan menghisap yang buruk.

     b. 1idak mempu mengunyah makannan yang keras.

    c. Lidah yang tergigit berulang-ulang.

    d. 1idak mampu untuk membersihkan gigi dan menjilat bibir dengan lidah.

    e. 1erdapat gangguan bicara khususnya bunyi 1, D,.$, dan L dalam kata-kata seperti

    ta, te, time, water, cat.

    f. 1erdapat gangguan bicara sebagaimana la/imnya.

    Dalam banyak kasus, ankyloglosis parsial yang menyebabkan gangguan

    fungsi bicara, dapat ditangani dengan bantuan seorang ahli terapi bicara tanpa perlu

    memotong frenulumnya.

    * Va#iasi dalam 3e#akan Lida$

    6emampuan untuk melipat, menggulung atau mengubah bentuk margin lidah

    seperti contoh menggerakkan lidah menjadi bentuk daun semanggi =trefoil tongue>,

    menggerakkan lidah menyentuh ujung hidung, maupun ke belakang ke dalam faring,

    yang tidak semua orang dapat melakukannya.

    Ke7iasaan /en8ulu#kan Lida$

    Menjulurkan lidah merupakan aksi menempatkan lidah pada gigi-geligi

    anterior selagi menelan, berbicara atau selama istirahat. 0ampir semua bayi yang

     baru lahir menujukkan fenomena ini yang disebut sebagai in%antil s'allo'ing pattern

    =pola penelanan bayi>. 6ebiasaan menjulurkan lidah memainkan peran dalan etiologi

    open bite anterior.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    29/92

    9 Fissu#e T&ngue

     Deinisi 

    Merupakan !ariasi herediter dimana bagian dorsum lidah banyak mengandung

    fisur yang tidak teratur.

     Etiologi 

    6eadaan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, sekalipun frekuensi dari indi!idu

    dengan fisur yang tegas semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia.

    Demikian pula dengan jumlah, lebar, dan kedalaman fisur yang terkena.

    Gambaran !linis

    'ecara klinis pada dorsum lidah dapat ditemukan fisur yang jumlahnya

     banyak dan tidak teratur, dengan kedalaman +-7 mm dan mempunyai panjang # cm.Bagian lidah yang berfisur tidak memperlihatkan pola papila, tetapi selain daerah

    tersebut, yaitu bagian lain dari lidah memiiki papila yang normal.

    6eadaan ini tidak berbahaya, walaupun pasien kadang-kadang mengeluh rasa

    nyeri pada lidah atau mengeluh seperti terbakar dan tidak terdapat tanda-tanda yang

    meberi kesan bahwa keadaan tersebut merupakan peradangan.

    Terapi 

    "eningkatan upaya pemeliharaan kebersihan lidah dianjurkan bagi pasien

    dengan fisur lidah yang mengemukakan keluhan rasa terbakar atau gejala-gejals

    lainnya, berdasarkan asumsi bahwa bakteri dan debris yang tertinggal dalam fisur 

    tersebut menunjang timbulnya gejala yang dikeluhkan.

    "emberian obat anti jamur dilaporkan dapat pula membantu perawatan fissure

    tongue yang terasa nyeri.

    : Paten Duktus Ti#&gl&sus, Kista Duktus Ti#&gl&sus, dan Lingual Ti#&id

    6elenjar tiroid berkembang dari suatu aniage =tunas> dari sel-sel endotelial di

    midline dari dasar faring diantara arkus brakhialis pertama dan kedua, persis

    disebelah posterior dari tuberkulum impar, yang dikemudian hari sel-sei ini terbenam

    ke dalam dasar lidah yang sedang berkembang, terus menuju ke dalam leher dan

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    30/92

     berpoliferasi dibawah laring untuk membentuk kelenjar tiroid. 'isa-sisa dari

    epitelium sepanjang lintasan ini disebut duktus tiroglosus. Muara orofaringeal dari

    duktus ini terletak persis di belakang apeks dari deretan papila sirkum!alata yang

    disebut foramen sekum. "ada orang dewasa foramen ini bisa ada atau tidak ada.

    ; /edian R&m7&id 3l&sitis

    Gambaran !linis

    Median rhomboid glositis digambarkan sebagai suatu daerah yang berbentuk 

     bulat, seperti intan, atau mirip dengan ketupat, lebih tinggi dari jaringan sekitarnya

    dengan permukaan yang halus atau berlobus.

    Lesi ini terdapat pada midline dorsum lidah persis disebelah anterior papila

    sirkum !alata dan tidak memiliki papila filiformis ataupun papila lainnya.

    Di!!e#ential Dign&sa

    'ecara klinis daerah lesi harus dibedakan dari daerah traumatik yang berpapila

    dan tumor. 6ekhawatiran akan tumor sering meyebabkan dilakukannya biopsi pada

    lesi tersebut.

    B. Abnormalitas $ayor yang i'ariskan *ongenital dan +erkembangan 

    ( Lida$ +ang Be#%ela$, Be#l&7us, Bi!u#kasi, dan Tet#a!u#kasi

    "emisahan )5+ anterior, lidah oleh garis tengah yang dalam atau celah

    tambahan merupakan suatu keadaan yang tidak la/im. Malformasi tersebut

    merupakan karateristik dari sindroma digitial orofasial dan dan dapat pula

    dijumpai sebagai gambaran dari sindroma wajah bayi dan sindroma meckel.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    31/92

    * Agl&sia dan )ip&gl&sia

    glosia =untuk lebih tepatnya hipoglosia> merupakan sebuah anomali

    kongenital yang jarang terjadi. Biasanya dikaitkan dengan deformasi yang hebat dari

    ektermitas dan jari-jari =sidroma hipoglosia-hipodaktilia>, dimana hanya terdapat

    suatu nodul kecil dari jaringan lidah yang berkembang dari kopula. "ada pasien

    dengan keadaan hipoglosia, fungsi bicara dari pasien tersebut biasanya tidak terlalu

    terganggu.

    /ak#&gl&sia

    De!inisi

    Makroglosia merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan lidah yang

    membesar secara abnormal. (ntuk menilai ukuran lidah maka :

    #> Lidah harus sama sekali beristirahat

    )> 1inggi normal dari dorsum lidah harus sama dengan bidang oklusal gigi-gigi

     bawah

    +> 1epi lateral lidah harus berkontak, tetapi tidak boleh bertumpuk dengan cusp

    lingual gigi-gigi bawah

    Lidah yang melebar melebihi dimensi ini, dapat digolongkan sebagai makroglosia.

    Eti&l&gi

    &tiologi dari makroglosia dapat kongenital maupun dapatan. Makroglosia

    kongenital dapat disebabkan oleh hipertrofi otot-otot idiopatik, hemihipertrofi otot-

    otot, tumor jinak, hamartoma, dan kista. Makrogosia dapatan dapat merupakan akibat

    dari pembesaran pasif lidah jika gigi-gigi pada rahang bawah hilang.

    1erapi

    9ika lidah yang membesar tersebut mengganggu fungsi, maka dianjurkan untuk 

    menghilangkan penyebab utamanya, dan atau koreksi secara bedah.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    32/92

    9 )ama#t&ma dan De#m&id

    Lidah dapat membesar atau mengalami distorsi oleh berbagai macam

     pertumbuhan seperti tumor yang asalnya dari perkembangan =hamartoma-

    neurofibroma, hemangioma> atau oleh kista inklusi epitelial =kista dermoid dan kista

    celah branchial>. 0al ini disebabkan karena peningkatan akti!itas sektoris dari

    kelenjar glandular atau karena degenerasi kistik dari sisa-sisa epitelial. 6ista dermoid

     jarang ditemukan pada lidah.

    : Lida$ +ang 3undul atau Tidak Be#papil

    6eadaan ini dapat disebabkan akibat defisiensi !itamin atau /at besi, dan

    anomali kongenital. 0ilangnya papila sebagai akibat tidak langsung dari anomalikongenital yang menyebabkan pembentukan jaringan parut dari dorsum lidah terjadi

    dalam epidermolisis bulosa, diskeratosis kongenital, endokrin kandidosis, dan

    hialinosis cutis et mucosa syndromes.

    ; Pe#u7a$an Papil&mat&us

    "ada beberapa penyakit kongenital, permukaan lidah ditutupi dengan

     papiloma yang multipel yang bila ekstensif maka abnormalitas ini disebut dengan

     pebby tongue.  Lesi jenis ini dikaitkan dengan sindroma kongenital, ,lingual 

    lymphangioma, ,neuro%ibromatosis,  dan  sindroma  G  Anderson-Fabry,   serta

     sindroma ,$ackel,.

    Dalam beberapa kasus terdapat nodul multipel pada lidah yang ukurannya

    tidak beraturan, digunakan istilah cobblestoned  atau lumpy.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    33/92

    KELAINAN PADA /UKOSA LIDA)

    .  +erubahan pada +apila &idah

    ( 3e&g#ap$i% T&ngue

     Sinonim

    Benign migratory glositis, eritema migran linguae, wandering rash.

     Deinisi dan Gambaran !linis

    ;eographic tongue mengacu pada suatu daerah yang bentuknya tidak teratur,

     berwarna kemerahan dan tidak berpapila, dengan penipisan dari epitelium dorsal

    lidah yang biasanya dikelilingi oleh suatu /ona yang sempit dari papila yang

     beregenerasi, yang warnanya lebih putih daripada permukaan lidah disekelilingnya.

    6eadaan ini kadamg disertai dengan rasa nyeri, rasa sakit seperti terbakar dan pedih

    seperi tersengat.

    ;eographic tongue sering disertai dengan !ariasi kecil dalam struktur lidah

    seperti fisure tongue, irregularitas pada pertemuan dari epitellium dorsal dan !entral

    di sepanjang margin lidah dan bahkan bintik-bintik yang terisolir dari epitelium yang

     berkeratinisasi di bawah daerah pertemuan ini.

     Etiologi 

    Masih tetap tidak jelas diduga keadaan ini berkaitan dengan alergi dan stres

     psikologis.

    Terapi 

    "erawatan ;eographic tongue didasarkan pada upaya untuk mengontrol rasa

    sakit seperti terbakar !ang sifatnya kronis atau abnormalitas sensoris mulut lainnya.

    "erawatan tersebut biasanya terdiri atas :

    #> plikasi anestetik lokal secara topikal dari !arietas lidokain.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    34/92

    )> plikasi topikal antihistamin dalam bentiuk cair 2,34 dyklonine

    hydrokloride atau diphenhydramin yang diberikan sebagai obat kumur 

    sebelum makan.

    +> plikasi topikal dengan hati-hati dari asam salisilat.

    7> plikasi topikal dari tretinoin =asam retinoat 5asam !itamin >

    * -&ated atau )ai#+ T&ngue

     Deinisi 

    'uatu gambaran berlapis atau berambut pada lidah karena papila filiformis

    tidak mengalami deskuamasi oleh gesekan lidah dengan makanan, palatum, maupun

    gigi anterior atas, akibat terbatasnya pergerakan lidah karena penyakit atau kondisi

    mulut yang sangat sakit. "apila filiformis akan memanjang dan terlapisi dengan tebat

    oleh bakteri dan jamur.

     Etiologi 

    6emungkinan terjadinya hairy tongue ini meningkat dengan penggunaan

    obat-obatan sistemik dan lokal, sebagai akibat dari perubahan sekunder flora

    mikrobial mulut, yang meliputi antibiotik sistemik, hidrogen peroksida topikal

     perborat, dan agen pengoksidasi-serupa yang digunakan dalam beberapa obat kumur.

    6adang-kadang penyakit ini dikaitkan dengan penyakit sistemik.

    Eenomena dalam derajat yang ekstrim dapat terjadi pada pasien-pasien yang

    mengalami dehidrasi, lemah akibat penyakit-penyakit sistemik, sakit parah, dan dapat

    menyebabkan terbentuknya lapisan berbulu yang sangat tebal pada lidah dan disebut

    ,encrusted tongue,.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    35/92

    Gambaran !linis

    "apila-papila filiformis yang memanjang akan memberikan suatu gambaran

     berlapis atau berambut pada lidah dan akan menahan debris serta pigmen-pigmen dari

     bahan-bahan seperti makanan, tembakau dari rokok, dan permen. "erubahan ini

    terutama mengenai pertengahan dorsum lidah yang sering mengalami perubahan

    warna dengan cara yang sangat menakjubkan.

    Terapi 

    "embersihan dan penggosokan dengan teliti pada lidah, aplikasi dari agen

    keratolitik topikal, dan pemberian yoghurt, atau kultur Lactobasilus acidophilus

    lainnya telah digunakan dalam terapi kasus ini namun papila yang terkena biasanyacepat kembali normal bila terapi antibiotik dihentikan dan aktifitas rahang dan lidah

    yang normal dipulihkan. 1idak ada perawatan yang diperlukan dan lesi tersebut sama

    sekali tidak berbahaya.

    Vesik&7ul&us dan Pen+akit4Pen+akit Be#deskuamasi Lainn+a

    "enyakit ini sering diidentifikasi secara keliru sebagai lesi putih oleh karena

    kualesensi dari daerah epitelium berwarna putih yang berdeskuamasi disertai dengan

    daerah atrofi papilaris dan pembentukan jaringan parut. Bintik-bintik dari papila yang

     beregenerasi juga tersebar di sela-selanya sehingga memberikan gambaran daerah

     putih dan merah yang berganti-ganti dalam pola seperti kelereng pada lidah .

    B. &esi +utih *eratotik 

    ( Li%$en Planus

    Lichen planus tipe retikular erosi!e dan bulosa dapat menyerang lidah, pipi,

     bibir, dan gingi!a. Lesi pada lidah memberikan gambaran klinis yang khas terlihat

    serupa seperti yang terdapat pada pipi. Lichen planus kronis sering menyebabkan

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    36/92

    atrofi yang hebat dan pembentukan jaringan parut dari dorsum lidah dan

    menjadikannya tidak dapat dibedakan dengan sejumlah lesi atrofi lainnya pada lidah.

    * Leuk&plakia

    Leukoplakia sering merupkan suatu diagnosa yang terbatas digunakan bagi

     banyak lesi keratotik lidah yang tidak memiliki identitas khusus lainnya, sekalipun

    telah dilakukan pemeriksaan histologis. Besarnya frekuensi karsinoma mulut pada

    margin lateral dan permukaan !entral lidah membuat leukoplakia harus die!aluasi

    dengan sangat cermat dan berulang-ulang dengan kunjungan yang teratur jika lesi

    tersebut tidak dieksisi total.

    . epapilasi dan &esi Atropik  

    6ehilangan papila setempat atau mungkin lebih luas lagi dari )5+ anterior 

    lidah dapat terjadi karena trauma kronis, defisiensi nutrisi dan abnormalitas

    hematologik, oabat-obatan dan penyakit darah periferal. Diabetes dan kandidiasis

    kronis sering dikaitkan dengan suatu kondisi yang disabut sebagai atrofi papilari

    sentral atau atrofi glositis.

    ( T#auma K#&nis

    Daerah tanpa papila yang hanya mengenai satu tempat sering terlihat pada

    lidah akibat tergigit oleh gigi atau margin restorasi yang kasar. Dapat pula terjadi

     pada pasien hipersensitif terhadap eugenol atau kontak yang tidak dapat dihindari dari

    lidah dengan obat gigi seperti fenol yang sifatnya temporer.

    * De!isiensi Nut#isi dan A7nmalitas )emat&l&gik

    6emerahan, hilangnya papila dan pembengkakan yang sangat sakit dari lidah

    merupakan keadaan yang diakibatkan defisiensi dari beberapa !itamin B, seperti

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    37/92

    niasin =pelagra>, ribofla!in =aribofla!inosis>, piridoksin, asam folat, !itamin B#)

    =anemia perniciosa, sprue>, dan defisiensi /at besi.

    Pen+akit Pem7ulu$ Da#a$ Pe#i!e#

    Menurunnya status nutrisi dari papila lingual sebagai akibat perubahan

     pembuluh darah yang mempengaruhi pleus kapiler dorsal subpapilaris atau

     pembuluh darah lingual yang menyuplai daerah tersebut yang diduga telah

    menyebabkan atrofik glositis yang kadang terlihat pada penyakit diabetes.

    9 Dia7etes dan Kandidiasis K#&nis

    Diabetes dan kandidiasis kronis menunjukkan gejala atropi papilaris sentral pada dorsum lidah yaitu suatu kondisi dimana daerah dengan papila yang datar dan

    rendah atau papila yang sama sekali atropi, terlihat di bagian pertengahan dorsum

    lidah sebelah anterior dari deretan papila !alata dans seringkali disertai dengan

     perubahan minimal pada mukosa lidah dorsal yang letaknya lebih ke tepi. ;ejala

    yang menyertainya seperti denture stomatitis dan angular cheilitis.

    : Si!ilis Te#tie# dan 3l&sitis Inte#stitial

    'ifilis tersier mungkin mengenai lidah yaitu berupa pembentukan gumma atau

    lesi granulomatous kronis yang lebih difus disebut sebagai glositis intertitial. Lidah

    akan memeperlihatkan pengerasan yang tidak beraturan dan tanpa ulserasi dengan

    suatu pola asimetrik dari groo!e-groo!e yang diselingi dengan leukoplakia dan

    daerah atropik yang menutupi seluruh dorsum. Mula-mula lidah sering membesar 

    akan tetapi kemudian akan mengalami pengerutan yang mencolok.

    D. +igmentasi

    "igmentasi jarang sekali dapat diidentifikasi pada dorsum lidah oleh karena

    ketebalan epiteliumnya, akan tetapi ikterus dapat terlihat pada mukosa !entral yang

    lebih tipis.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    38/92

    "igmentasi eksogenous dari papila filiformis pada lidah normal dan berlapis

    atau pada hairy tongue sering dijumpai dan terjadi akibat pertumbuhan mikrobia serta

     produk metabolik, sisa makanan dan bahan pewarna dari permen, minuman serta obat

    kumur.

    1ato pada margin lateral dan permukaan !entral lidah dapat pula terjadi

    sebagai akibat deposit amalgam dan logam lain karena laserasi selama terapi gigi.

    &kstra!asasi sel darah merah di sekitar !arikositas lingual dapat menimbulkan

    suatu perubahan warna berupa bintik biru kemerahan biasanya pada permukaan

    !entral anterior dari lidah.

    &. /lser dan +enyakit 0n%eksious 

     Etiologi 

    (lserasi dari lidah dapat terjadi akibat berbagai macam agen fisik dan agen-agen

    infeksious, yang bekerja pada mukosa normal atau mukosa yang telah rusak oleh

     proses atrofik, penyakit !esikulobulosa, atau reaksi imunologik. Mobilitas lidah dan

    hubungan dekatnya dengan gigi-gigi serta protesa gigi ikut menunjang kerentanannya

    terhadap trauma fisik, yang bersama-sama dengan berbagai macam flora mulut

    memainkan peran penting dalam etiologi dari semua ulser pada lidah. &tiologinya

    antara lain:

    #> 1rauma gigitan tiba-tiba, akibat epileptik atau akibat pukulan mendadak pada

    rahang, sementara lidah berada diantara gigi-gigi rahang atas dan bawah.

    (lsernya cukup parah, cenderung dalam bentuk laserasi dan kontusio.

    )> 6ebiasaan mengasah gigi =menggesekkan gigi atas dan bawah> yang tidak 

    terkontrol. (lsernya sama dengan diatas namun lebih kronis. 0al ini dapatdicegah dengan splint  khusus untuk depresi lidah =menyingkirkan lidah dari

     bidang oklusal>.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    39/92

    +> "ermukaan-permukaan yang kasar pada restorasi dari cusp-cusp yang patah

    dan bergerigi.

    7> Lipatan-lipatan fimbriae pada salah satu sisi dari frenulum lingualis dan

    muare dari kelenjar submandibularis dan sublingualis sangat mudah terluka

    selams prosedur terapi gigi, yang mengakibatkan ulserasi dan ekimosis.

    3> Margin lateral dan permukaan !entral lidah juga sering mengalami kerusakan

    akibat kontak dengan bur yang berputar cepat, disk atau peralatan gigi

    lainnya.

    8> (lser dari frenulum lingualis dari bayi yang baru lahir, yang memiliki gigi

    insisor bawah disebut sebagai ulser G*igaG atau penyakit G*iga-EedeG,

    disebabkan oleh abrasi dari lidah dengan gigi geligi tersebut selama menyusui.H> "ada penderita lichen planus, defisiensi berbagai macam nutrisi dan gangguan

    hematologik, dan pada pasien erostomia sering dijumpai ulser lidah yang

    dangkal tetapi menetap, khususnya disepanjang permukaan !entral posterior.

    > (lser apthosa yang rekuren dan sindroma Bechet sering menyerang margin

    lateral dari ujung lidah.

    I> "enyakit !esikobulosa =pemphigoid, pemphigus, eritema multiforme> juga

    dapat

    #2> Menyerang mukosa lingual seringkali mengenai permukaan dorsal.

    1uberkulosis lidah, biasanya bermanifestasi sebagai suatu ulser kronis.

    ##> 6ebanyakan pada permukaan !entral posterior atau faringeal. nfeksi

    Eikomisetes =histoplasmosis, blastomikosis, cryptococcoasis, sporotrichosis

    dan mukormikosis> berupa ulser kronis sama dengan diatas.

    #)> ancre ekstra genital dalam siphilis primer sering mengenai #5+ anterior lidah.

    #+> Lesi mulut dari limphogranuloma !enereum.

    #7> Mucous patch pada siphilis sekunder dapat menyerang lidah dan bagian lain

    dari mukosa mulut.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    40/92

    #3> "rimary 0erpes 'imple ;ingi!ostomatitis, ulserasi pada dorsum, !entral dan

    margin lateral lidah.

    #8> nfeksi herper simpleks rekuren terjadi pada daerah setempat dengan mukosa

    yang berkeratinisasi dengan baik, termasuk palatum, gingi!a cekat dan

    dorsum lidah.

    #H> 0erpes /oster, menimbulkan deretan ulser disepanjang #5+ anterior lidah pada

    satu sisi.

    #> Lesi-lesi dari $(; dapat menyebar ke permukaan marginal didekat lidah

    dan menimbulkan defek nekrotik, irreguler yang khas, khususnya jika lidah

    tersebut telah mengalami trauma dari akargigi, tepi gigi yang kasar, dan

    sebagainya.#I> 0emofilus influen/ae B dapat menyebabkan glositis akut dan septikemia yang

    disertai kultur darah dan muJut yang positif. 6asus ini telah dilaporkan pada

    anak-anak. ;ambaran klinisnya, lidah berwarna merah dan membesar dengan

    cepat disertai demam.

    E. +erubahan "askular Super%isial 

    ( Va#ik&sis Lingual

     Deinisi dan Gambaran !linis

    Lesi ini tampak sebagai ridge yang menonjol berwarna ungu kebiruan yang

     biasanya terdapat pada permukaan !entral anterior lidah dan disekitar orifisium

    kelenjar submandibular-sublingualK bahkan kadang-kadang berjalan lebih jauh ke

     posterior sepanjang permukaan !entral, dan juga dapat dijumpai pada permukaan

    faringeal posterior dari lidah.

     $odul yang muncul biasanya bertambah banyak seiring dengan bertambahnya

    usia dan tidak diketahui apa hubungannya dengan yang lain.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    41/92

    * Pete%$ial )ema##$age dan Telangiektasis

     Deinisi dan Gambaran !linis

    Merupakan suatu bercak perdarahan, biasanya ditemukan pada permukaansentral lidah dan juga ditempat lainnya pada mukosa mulut dari indi!idu yang

    menderita trombositopenia dan hereditary hemorrhagic telangiectasia.

    PEN nfeksi lidah sebagai akibat kontaminasi dari cedera traumatik yang telah

    dijahit dibagian superfisialnya yang disertai debrideman atau drainase yang

    tidak memadai.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    42/92

    )> ktinomikosis dari lidah yang disertai dengan pengerasan dan multipel sinus

    yang disebut wooden tongue pada sapi, sangat jarang terjadi.

    +> nfeksi parasit, biasanya membentuk selubung seperti kista, antara lain parasit

    cestoda dan nematoda pada otot lidah, tahap lar!a dari cacing pita babi, taenia

    solium =cysticerosis> dan cacing trichina, trichinella spiralis =trichiniasis atau

    trichinosis> paling sering terjadi. ;ejala klinis berupa nyeri otot, demam, dan

    eosinofilia yang mencolok. 1idak diperlukan tindakan biopsi pada lidah untuk 

    menegakkan diagnosis.

    . +enyakit #euromuskular 

    ( Dis!agia O#&!a#ingeal

    Disfagia yang disebabkan oleh kelemahan otot lidah disebut disfagia

    orofaringeal, istilah ini digunakan untuk membedakannya dengan disfagia esofageal.

    ;ejala dari disfagia orofaringeal ini meliputi:

    a. spirasi selagi menelan

     b. *egurgitasi cairan kedalam hidung

    c. 'akit pada faring bila menelan

    d. 6etidakmampuan lidah dalam mendorong bolus makanan kedalam

    e. faring

    "enyakit neuromuskular merupakan penyebab paling sering dari disfagia

    orofaringeal, sekalipun gejala serupa juga ditemui pada pasien-pasien dengan

    sindrom 'jogren dan siderofenik disfagia =sindroma "lummer %inson>. Earingitis

    akut, angina %incent, glositis, dan retrofaringeal abses akan menimbulkan gangguan

    yang sama namun bersifat sementara.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    43/92

    * 3angguan Bi%a#a

    ;angguan bicara yang disebabkan oleh penyakit neuromuskular yang

    menyerang lidah seringkali cukup parah sehingga dibutuhkan koordinasi yang halus

    untuk menghasilkan artikulasi dan penyusunan kata-kata yang akurat. ;angguan ini

    disebut sebagai disartria, untuk membedakannya dengan gangguan serebral dimana

    kemampuan serebral untuk memahami dan menimbulkan bahasa yang diucapkan

    sangat terbatas =afasia atau disfasia>.

    "asien-pasien disartria ini memahami apa yang didengarnya, dan jika pasien

    cukup terpelajar maka tidak ada kesulitan untuk menuliskannya.

    Lida$ +ang Lema$

    Lidah yang lemah dapat terjadi pada polimiositis, multipel skerotik dan

     berbagai macam penyakit yang termasuk dalam distrofi otot. 1anda-tanda yang cukup

    mencolok pada lidah yang iemah ini adalah lidah yang kecil dan lembek, yang tidak 

    dapat dijulurkan, dan jatuh ke belakang sehingga memblokir jalan napas.

    6erusakan lidah juga dapat mengenai ner!us hipoglosus, ner!us motoris

    utama yang mempersyarafi otot lidah, dapat menyebabkan hipoglosal palsy.  9ika

    terjadinya bilateral lidah tidak dapat dijulurkan, namun jika unilateral, lidah akan

    terde!iasi ke sisi yang tidak terkena ketika dijulurkan.

    9 /iastenia 3#a"is

    "enyakit ini ditandai dengan kgjemahan dan keadaan mudah lelah, yang mana

    sering menyerang otot wajah, okulomotor, laringeal, faringeal dan otot-otot

     pernapasan daripada otot-otot lidah. Diduga disebabkan oleh defek mioneural

     junction yang spesifik, yang sifatnya re!ersibel akibat pemberian obat

    antikolinesterase. ;erakan-gerakan protrusif dari lidah akan lemah, dan kadang-

    kadang menyebabkan kolaps posterior dari organ tersebut, yang disertai obstruksi

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    44/92

     jalan napas. Disfagia dan regurgitasi makanana kedalam mulut sering terjadi dan

    terdapat kontrol yang buruk terhadap sali!a, khususnya setelah pemberian obat-obat

    antikolinesterase, yang menstimulir tambahan aliran sali!a.

    : Ami&t#&pik Late#al skle#&sis

    Merupakan suatu penyakit yang sifatnya permanen dan progresif dari neuron-

    neuron motoris dalam korteks serebral. batang otak dan medula spinalis yang secara

    klinis bermanifestasi dalam bentuk kelemahan otot, atrofi dan kekejangan disertai

    refleks yang berlebihan dan biasanya berakibat fatal dalam waktu )-3 tahun dan cepat

    atau lambat akan menyerang otot-otot yang disuplas oleh batang otak, dan

    mengakibatkan kelemahan, atrofi serta fasikulasi yang nyata dalam lidah dan ototwajah, disertai dengan disartria dan gangguan pengunyahan dan penelanan.

    D. Sindroma Sleep Apnea

    Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan apnea =terhentinya

    respirasi secara berkala>, yang disertai dengan tidur teratur, atau pola hipersomnolen.

    6eadaan ini disebabkan tersumbatnya jalan napas faringeal oleh lidah. "enyumbatan

    dapat terjadi sebagai akibat dari:

    #> Deformitas kongenital =sindrom "ierre *obin atau retrognatism yang hebat>

    )> 6elemahan otot

    +> "erubahan tonus otot genioglosus

    &. +enyakit "askular dari &idah

    ( A#te#&skle#&tik A#te#i Lingualis

    rteri-arteri lingual manusia sangat rentan terhadap timbulnya perubahan-

     perubahan arterosklerotik. Bukti mikroskopik menunjukkan sumbatan yang disertai

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    45/92

    dengan penebalan lapisan intima, infiltrasi lemak, dan framentasi dari lamina elastik 

    interna pada arteri yang berukuran besar dan sedang. 6eadaan ini I2 4 terjadi pada

    indi!idu diatas usia #2 tahun.

    rterosklerosis pembuluh darah lingual jarang disertai dengan trombotik,

    hemorargik, atau perubahan-perubahan ulseratif, yang ditempat lain ikut menunjang

    terjadinya penyumbatan pembuluh darah. rterosklerosis lingual akan bertambah

     parah seiring dengan bertambahnya usia, akan tetapi usia tidak menimbulkan

    komplikasi iskemik sebagai akibat tidak langsung dari arterosklerosis.

    6alsifikasi dapat terjadi dalam sumbat arterosklerotik lingual dan lebih sering

    terjadi pada pembuluh darah lingual dari pasien yang menderita penyakit jantung

    arteriosklerotik.'ecara klinis terjadi problem sensoris lingual berupa rasa sakit terbakar dan

    hilangnya indera pengecap.

    * In!a#k Lida$

    nfark lidah jarang terjadi, akan tetapi dapat terjadi sebagai suatu komplikasi

    yang tidak la/im dari arteritis sel raksasa yang biasa menyerang arteri temporalis,

    fasialis, !ertebralis, oftalmikus, siliaris. 1erjadi deformitas yang mencolok dari lidah,

    fibrosis, dan pengerutan akibat infark otot.

    E. Angioneurotik 3dema

     Deinisi 

    ngioneurotik edema merupakan suatu bentuk reaksi anafilaktik akut yang

    menunjukkan suatu respon hipersensitifitas segera, yang disertai dengan urtikaria,

    rinitis alergika, dan asma.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    46/92

     Etiologi dan Gambaran !linis

    6eadaan ini dapat terjadi sebagai suatu gejala yang diturunkan. *espon klinis

    dalam kasus ini merupakan suatu edema setempat yang berbatas jelas dan melibatkan

    lapisan-lapisan yang lebih dalam dari kulit dan jaringan subkutan. Bila reaksinya

    terlokalisir pada mukosa lidah, orofaring, dan laring, maka pembengkakan yang hebat

    dari lidah, glotis, dan struktur laringeal akan terjadi, disertai dengan penyumbatan

    yang cepat dari jalan napas.

    Terapi 

    ntihistamin dan obat-obat simpatomimetik seperti adrenalin intra muskular 

    dapat memberikan relief simtomatik dan kadang dapat mempertahankan

    kelangsungan hidup. 'erangan rekuren kadang-kadang dapat dikontrol dengan

     pemberian antihistamin secara rutin setiap hari =misalnya 32-H3 mg dipenhidramin

    hidroklorida setiap hari>.

    TU/OR 3ANAS PADA LIDA)

    1umor ganas yang biasa terjadi pada lidah diantaranya:

    #> 6arsinoma epidermoid =I2 4>

    )> 6arsinoma !erukosa

    +> denokarsinoma

    7> 'arkoma =jarang>

     A. *arsinoma Sel  Skuamosa

    6arsinoma sel skuamosa lidah merupakan bentuk yang paling la/im dari

    karsinoma mulut, 82 4 terjadi pada )5+ anterior lidah. 6arsinoma dari dorsum lidah

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    47/92

    kini dianggap sebagai suatu lesi yang jarang terjadi dan biasanya timbul karena

    adanya abnormalitas mukosa yang kronis seperti atrofik glositis atau leukoplakia.

     "revalensi 

    6arsinoma lidah merupakan penyakit pada dekade pertengahan dan lanjut dari

    kehidupan seseorang dimana usia rata-rata saat timbulnya penyakit ini sekitar 82

    tahun. anita terkena ) kali lipat dibandingkan laki-laki.

     Etiologi 

    &tiologi dari karsinima lingual pada manusia belum terbukti jelas. Eaktor 

    yang memperberat penyakit ini antara lain siphilis, trauma gigi kronis, alkohol,

    tembakau, infeksi kandida albicans, defisiensi /at besi, dan infeksi !irus.

    Terapi 6arsinoma dini dari lidah =kategori 1# dan kategori 1) kecil> memberikan

    respon yang baik dengan terapi eksisi bedah ataupun dengan radiasi. 6arsinoma

    kategori 1+ yang sudah lanjut memberikan respon yang buruk dan terapi kombinasi

     bedah dan radiasi tidak memberikan banyak peningkatan angka kesembuhan

    sekalipun bentuk terapi ini sekarng paling banyak digunakan.

    Bila lesi pada biopsi berada pada tahap 1# atau 1) dan tidak ada tanda-tanda

    anak sebar ke nodus limphe, maka pembedahan biasanya dibatasi pada glossektomi

     parsial. 9ika lesi dalam 1) atau 1+ tanpa disertai serangan ke nodus maka dianjurkan

    untuk melakukan diseksi nodus limphatik leher untuk profilaktik. "erawatan

    karsinoma pada )5+ anterior lidah dengan tanda serangan ke nodus meliputi

    glossektomi, diseksi nodus limphatik leher secara radikal, mandibulektomi parsial

    dan diseksi intra oral. Bila menggunakan terapi kombinasi dari pembedahan dan

    radiasi, maka terapinya mungkin akan terpisah =dengan harapan untuk membatasi

     penyebaran tumor melaiui radiasi sebelum dilakukan pembedahan> atau kontinyu.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    48/92

    BAB IV

    AIDS

    PENDA)ULUAN D' adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh  Human 0mmuno

     e%iciency "irus  yang termasuk dalam famili  4etro!irus, dengan subfamili

     &entiri!inae =0%-#, 0%-)> dan 5nco!irinae =01L%-# dan 01L%-)>. %irus tersebut

    menyebar di dalam darah, air mata, sali!a, air susu, cairan spinal, sekresi !agina dan

    cairan semen dari orang yang terinfeksi dan menyebar terutama melalui kontak 

    seksual, darah, atau produk-produk darah, transplantasi organ, atau secara perinatal.

    D' merupakan penyakit baru dengan angka kematian yang tinggi, karena jumlah

     penderita meningkat dalam waktu singkat dan sampai sekarang belum dapat

    ditanggulangi dengan tuntas.

     Etiologi  

    D' meskipun belum diketahui, tetapi beberapa penelitian telah menemukan

     penyebab defisiensi imunitas seluler yaitu suatu retro!irus yang disebut 0uman

    mmunodeficiency %irus =0%> yang dahulu disebut Lymphadenopaty ssociated

    %irus =L%> yang kemudian di merika 'erikat bernama 0uman 1-ell Leukemia

    %irus =01L%->. 01L%- disebut juga 0uman 1-ell Lymphotrophic %irus

    =suatu retro!irus>. 'etelah melalui perdebatan yang panjang, penyebab D'

    kemudian ditetapkan sebagai 0% untuk menggantikan L% dan 01L%.

    0% termasuk dalam famili retro!irus dan subfamili lenti!irus. %irus ini

     berbentuk lonjong, diameter #22 um, terdiri dari inti dan kapsul, inaktif dengan

    alkohol, pemutih klorine, aldehida, desinfektan, pelarut lemak, detergen, dan pada

     pemanasan 32°

      selama +2 menit, resisten dengan radiasi sinar C dan sinar ultra!iolet.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    49/92

     'ampai saat ini telah ditemukan ) subtipe 0% yaitu 0%-# dan 0%-).

    6edua !irus tersebut dapat menyebabkan D', namun perjalanan penyakit yang

    disebabkan oleh 0%-) berlangsung lebih lama.

    %irus 0% dikenal sebagai !irus limfadenopati atau !irus limfotropik sel 1.

    0% mempunyai kemampuan melekat dan membunuh limfosit D7 sehingga

    mengurangi imunitas humoral dan imunitas yang diperantarai sel. (ntuk berada

    dalam tubuh manusia 0% harus langsung masuk ke dalam aliran darah. Di luar tubuh

    manusia 0% cepat mati oleh air panas, sabun, dan bahan pencuci hama.

    9angka waktu antara kontak awal sampai munculnya infekksi ber!ariasi.

    (mumnya berkisar antara +-8 bulan setelah terpapar. Arang-orang yang terinfeksi

    0% biasanya menunjukkan limfadenopati menyeluruh dan menetap =";L> yangkemudian diikuti oleh  A0S-related comple6  =*>. 0al tersebut ditandai oleh

    limfadenopati, kelelahan , penurunan berat badan, demam, diare, alergi kulit,

    kandidiasis oral, hairy leukoplakia, dan !irus herpes rekuren.

    "erubahan progresif dalam pengaturan kekebalan disebabkan oleh limfopenia

    sel 1 dan berkurangnya fungsi T-cell helper   =A61 7 atau L&( +a> yang

    mengakibatkan D' berkembang sepenuhnya. Ditandai oleh infeksi oportunistik dan

    kerentanan terhadap bentuk-bentuk kanker tertentu.

     Epidemiologi 

    6elompok populasi yang mempunyai risiko tinggi tertular D' diantaranya :

    #. "ria homoseksual

    ). 0eteroseksual

    +. anita tuna susila

    7. "engguna obat suntikan

    3. "enerima transfusi darah

    8. "enerima transplantasi jaringan

    H. "enderita hemofilia

    . Bayi yang lahir dari ibu yang menderita D' atau resiko tinggi

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    50/92

    I. "etugas kesehatan yang berhubungan dengan alat atau instrumen yang

    kemungkinan besar terjadi trauma atau jejas

     Diagnosis !linis

    nfeksi 0%-# dapat diketahui melalui metode sebagai berikut :

    #. Deteksi serum antibodi dari # atau lebih protein sel yang terinfeksi 0%-#

    ). Deteksi dari spiral antigen darah atau jaringan pasien, menggunakan antibodi

    monoklonal atau poliklonal yang diarahkan melawan antigen spiral spesifik.

    +. o-culti!ation darah atau jaringan dari sel mononuklear darah perifer yang

    terinfeksi berasal dari donor 0%-# negatif, dan hingga sekarang masih sering

    digunakan.

    (ntuk kepentingan klinis khususnya yang berkaitan dengan inisiatif 

     pengobatan dan memperkirakan prognosis, digunakan klasifikasi di bawah ini dengan

    menggunakan hitungan sel D7, karena perkembangan jumlah sel D7 dalam darah

    sangat berkaitan dengan status imunitas penderita, yaitu:

    #. nfeksi kut : D7 322 #222 5ml

    #> 1erjadi setelah masa inkubasi + 8 minggu

    )> ;ejala berlangsung # ) minggu

    +> Elue-Like 'yndrome : demam, artralgia, malaise, anoreksia

    7> ;ejala kulit : bercak-bercak merah, urtikaria

    3> ;ejala saraf : sakit kepala, kaku kuduk 

    8> ;angguan gastrointestinal : nausea, !omitus, diare, nyeri perut

    H> "ada fase ini sangat menular karena terjadi !iremia

    > 'erokon!ersi terjadi pada fase ini dan antibodi !irus mulai dapat

    dideteksi + 8 bulan setelah infeksi

    ). nfeksi simtomatis : D7 322 H32 5ml

    #> Dapat berlangsung lebih dari #2 tahun

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    51/92

    )> 6eadaan penderita tampak baik saja walaupun sebenarnya terjadi

    replikasi !irus secara lambat dalam tubuh

    +> Beberapa penderita mengalami pembengkakan kelenjar getah bening

    limfe menyeluruh : limfadenopati generalisata persisten =L;">

    +. nfeksi 'imtomatik Dini : D7 #22 322 5ml

    #> Ease terjadi rata-rata 2 3

    )> 1erjadi penurunan D7 yang progresif 

    +> 1erjadi penyakit-penyakit infeksi kronis tapi tidak mengancam

    kehidupan

    7> 1imbul gejala demam, keringat malam, diare kronis, kelelahan, sakit

    kepala, dan pada mulut dapat ditemukan oral candidiasis dan oral hairyleukoplakia. 'elanjutnya dapat timbul infeksi oportunistik, keganasan,

    dan D' *elated omple =*>

    3> * adalah keadaan yang ditandai oleh minimal ) gejala berikut :

    a. Demam berlangsung N + bulan

     b. "enurunan berat badan N #2 4

    c. Limfadenopati berlangsung N + bulan

    d. Diare kronis

    e. 6elelahan dan keringat malam

    Diagnosis laboratorium dapat dilakukan dengan ) cara :

    #. ara langsung, yaitu isolasi !irus dari sampel spesimen darah atau jaringan.

    (mumnya dengan menggunakan mikroskop elektron dan deteksi antigen !irus.

    'alah satu cara deteksi antigen !irus adalah +olymerase Chain 4eaction ="*>.

    ). ara tidak langsung, yaitu dengan melihat respon /at anti spesifik. 1es misalnya:

    a. &L', biasanya memberikan hasil positif setelah + 8 bulan terinfeksi.

     b. estern Blot. "emeriksaannya cukup sulit, mahal, dan memerlukan waktu

    sekitar )7 jam. Mutlak diperlukan untuk konfirmasi hasil &L' positif.

    c. mmunofluorescent assay =E>.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    52/92

    9ika hasil tersebut positif, menunjukkan bahwa orang tersebut mempunyai

    antibodi terhadap 0%, berarti orang tersebut terinfeksi 0% dan dapat

    menularkannya pada orang lain.

    9ika hasil tes tersebut negatif, orang tersebut tidak terinfeksi 0%, atau

    terinfeksi 0% tetapi tes tersebut dilakukan pada O periode jendela O =window period>

    yaitu 2 8 bulan sejak orang tersebut terinfeksi 0%. 'ebaiknya tes diulangi lagi

    setelah + 8 bulan untuk memastikan.

     Maniestasi !linis

    "enderita yang mengidap 0% dikategorikan menjadi 7 kelompok, yaitu:

    #. ndi!idu dengan antibodi 0% positif, namun asimtomatik dan tidak menunjukkan

    kelainan dalam pemeriksaan.

    ). ndi!idu dengan antibodi 0% positif, ditambah perubahan laboratorium minor 

    dan bisa juga menunjukkan kelainan-kelainan seperti pembengkakan nodus

    limfatikus, berkeringat malam hari, kehilangan berat badan, dll.

    +. ndi!idu dengan *. ntibodi 0% positif, dan menunjukkan limfadenopati,

     berkeringat malam hari, kehilangan berat badan, demam, malaise, dan diare.

    7. ndi!idu dengan D' termasuk 'arkoma 6apossi, sindrom ''" disertai infeksi

    oportunistik yang mengancam hidup. Dapat menunjukkan limfadenopati general

    dengan penurunan berat badan drastis, kelelehan, diare kronis, demam kronis, dan

     berkeringat di malam hari.

     Manisestasi #ral 

    Manifestasi oral dari infeksi 0% dapat dikelompokkan menjadi:#. nfeksi jamur :

    a. 6andidiasis.

     b. ryptococcosis.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    53/92

    c. ;eotrichosis.

    d. ctinomycosis.

    ). nfeksi bakteri :

    a. 0% gingi!itis.

     b. 0% periodontitis.

    c. 0% $ecroti/ing gingi!itis.

    d. Myobacterium a!ium intracellulare.

    +. nfeksi !irus :

    a. 0erpes 'impleks :

    - 0erpes %aricella

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    54/92

    KANDIDIASIS

    6andidosis oral seringkali merupakan gejala awal dari infeksi 0% yang dapat

    dibedakan menjadi 7 bentuk : pseudomembranosis, eritematus =atropik>, hiperplastik,

    dan 6eilitis angularis. 9umlah Candida albicans dalam sali!a pada penderita 0%

     positif dan tampaknya meningkat bersamaan dengan menurunnya rasio limfosit

    D7 : D.

    9enis pseudomembranosus tampak sebagai membran putih atau kuning yang

    melekat dan dapat dikelupas dengan jalan mengeroknya, meninggalkan mukosa

    eritematus di bawahnya. 6eadaan ini dapat mengenai mukosa dimana saja, tetapi

    lidah dan palatum lunak adalah daerah yang paling sering terkena. 6ondisi ini

     biasanya akut, tetapi pada penderita 0% bisa bertahan beberapa bulan.Bentuk eritmatus ditandai oleh daerah merah dan gundul pada bagian dorsum

    lidah. 6andidosis hiperplastik kronis pada 0% merupakan sub tipe yang paling

    langka, tetapi dapat menimbulkan bercak putih pada mukosa bukal. 1ipe ini harus

    dibedakan dengan hairy leukoplakia, yang seringkali mengandung kandida pada

     permukaanya. 'emua jenis kandidosis dapat diikuti dengan terjadinya keilitis

    angularis yang tampak sebagai fisur merah dan sakit pada sudut mulut, terutama pada

     penderita 0% positif.

    1erapi kandidosis oral pada penderita 0% positif terdiri atas pemberian obat-

    obat topikal, seperti nystatin atau amphotericin B, walaupun obat-obat tersebut

    kurang efektif dan gejala dapat kambuh lagi. 'elain itu, dapat pula dilakukan terapi

    sistemik dengan ketocona/ole, flucona/ole atau itracona/ole. "enggunaan obat-obat

    sistemik tersebut sangat efektif tetapi terjadi kekebalan diantara beberapa strain

    kandida perlu diwaspadai.

    3IN3IVITIS 5 PERIODONTIS

    ;ingi!a dan periodontium cepat memburuk pada penderita 0% positif.

    "enderita 0% menderita penyakit yang merusak dengan cepat dan disebut

     periodontitis nekrotisasi.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    55/92

    ;ingi!itis 0% ditandai oleh eritema gusi kronis yang pada awalnya timbul

     petechiae multifokal yang kecil, merah berbentuk titik titik pada gusi cekat,

     perdarahan gusi spontan, dan kurangnya respon terhadap perawatan kon!ensional.

    "ada awalnya terjadi pada jaringan periodontal anterior dan menyebar ke posterior 

    dan mempunyai kecenderungan terjadi pada gigi insisi!us dan molar. nfeksi bakteri

    ini ditandai oleh sakit dan pendarahan gusi spontan, nekrosis, dan pembentukan

    kawah pada papila interdental, edema gusi dan eritema hebat, resesi gusi yang cepat,

    kerusakan tulang yang sangat cepat dan tidak teratur =sampai #2 mm dalam 8 bulan>,

     penyembuhan luka yang terlambat dan penyebaran ke mukosa sekitarnya.

    "ada pasien terinfeksi 0% dapat dijumpai flora bakteri yang tidak umum

    dalam rongga mulut. Bakteri yang paling umum diisolasi adalah flora pernafasan dancoli%orm, spesies  *lebsiella, dan  3scherichia coli. nfeksi oleh flora tersebut

    seringkali menyebabkan perubahan lidah yang difus, eritmatosus dan berulserasi.

    "engobatan lesi periodontal mencakup pembersihan mulut secara profesional

    dan oleh penderita sendiri dengan menggunakan obat kumur klorheksidin.

    Metronida/ole dapat membantu memperingan simtom periodontitis nekrotisasi.

    ANU3

    $(; ditandai dengan adanya gusi yang mendadak sakit, merah padam,

     bengkak, berdarah dan bau mulut. "apila interdental tampak hilang, berulserasi,

    tertutup oleh kulit nekrotik keabuan. 1erapi dengan debridement saja atau

    dikombinasi dengan metronida/ol jika terdapat demam, malaise, dan anoreksia.

    0&*"&' 'M"L&6 

    %irus ini terdapat dalam jumlah yang besar pada penyakit mulut yan diderita

    oleh pasien D'. nfeksi !irus herpes simplek =0'%> terlihat pada bibir sebagai

    herpes labiaalis atau mulut pada epitel berkeratin sebagai herpes intraoral kambuhan.

    nfeksi membentuk !esikel-!esikel bulat kecil yang timbul dengan cepat,

    meninggalkan ulkus kuning dangkal yang dikelilingi oleh lingkaran merah. 'eringkali

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    56/92

    terjadi penggabungan !esikel-!esikel tersebut menjadi ulkus ynag besar. "asien D'

    dapat terserang infeksi herpes pada permukaan-permukaan khas untuk stomatitis

    aphtosa seperti di lidah dan mukosa pipi. 0'% lebih sering kambuh, lebih menetap,

    dan lebih parah pada pasien 0% positif.

    %*(' %*&LL

    0"% sering dijumpai pada orang yang terinfeksi 0%. 1elah dikenal lebih dari

    83 serotipe, dengan berbagai lesi mukokutan, seperti papiloma s@uamosa, !eruka

    !ulgaris, hiperplasia epitel fokal =penyakit 0eck> dan kondiloma akumilatum.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    57/92

    KONDILO/A AKU/ILATU/

    Disebut juga kutil kelamin, menonjol, kecil, lunak, merah muda sampai abu-

    abu kotor yang mempunyai permukaan seperti kembang kol. Lesi ini multipel,

    kambuh, dan bergabung, menjadi lebih lebar, berbintil-bintil, dan tak bertangkai. Lesi

    ini dapat dijumpai pada mukosa mulut, tertuma !entral lidah, gusi, mukosa bibir, dan

     palatum. "enularan terjadi secara kontak langsung yaitu penjalaran secara kontak dari

    anus ke daerha genitalia. "erawatan yang dilakukan adalah eksisi ipkal dan

    menghilangkan semua lesi dari pasangan seksual yang terinfeksi.

    VIRUS EPSTEIN4BARR 

    0airy leukoplakia merupakan plak putih, tidak berbatas jelas, berkerut, danmenonjol, biasanya mengenai tepi lateral lidah dan secara klinis sama dengan

    kandidiasis hiperplastik kronis. Bagaimanapun juga, jelas berhubungan dengan !irus

    &pstein-Barr yang ditemukan pada sel-sel epitel. Lesi-lesi yang sama belum

    dilaporkan pada populasi umum.

    )AIR< LEUKOPLAKIA

    Faitu lesi putih, tidak berbatas jelas, berkerut, menonjol pada tepi lateral lidah

    dan berkaitan dengan !irus &pstein Barr dan infeksi 0%. Lesi awal tampak sebagai

     plak !ertikal, putih, besar, pada tepi lateral lidah, dan umumnya bilateral. Lesi-lesi

    tersebut dapat menutup permukaan lateral dan dorsal lidah, meluas ke mukosa pipi

    dan palatum. Lesi tersebut tanpa gejala dan tidak dapat dihapus, serta mengganggu

    estetika. Bukti histologi tampak tonjolan mirip rambut htperkeratotik, kolisitosis,

    sedikit radang dan infeksi kandida. 0al ini sangat penting karena dapat digunakan

    untuk meramalkan perkembangan D'.

    SARKO/A KAPOSSI

    'eringkali 6apossi merupakan tumor sel endotelial ganas yang hampir selalu

    terjadi pada penderita 0% positif. 6eganasan itu adalah tumor dari proliferasi

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    58/92

    !askuler yang terjadi pada kulit maupun jaringan mukosa. Lesi terjadi pada palatum,

    tampak sebagai bercak berdarah 5 ungu pada tahap awal yang akan berubah menjadi

    eksofitik. "enyebabnya belum diketahui, namun diperkirakan berkaitan dengan M%.

    'arkoma 6apossi ditandai oleh + tahap. walnya, keganasan merupakan

    makula merah tanpa gejala, selanjutnya membesar menjadi plak merah biru. Lesi

    yang lanjut nemapak sebagai nodula biru ungu, berlobus, berulserasi, dan

    menyebabkan sakit. "erawatannya adalah paliatif dengan memakai radiasi dan

    kemoterapi.

    LI/FO/A SEL4B NON )OD3KINS DAN KARSINO/A SEL S=UA/OSA

    'eringkali dihubungkan dengan infeksi 0% sebagai akibat dari penjagaankekebalan abnormal yang dapat meningkatkan proliferasi neoplastik. Limfoma

    nonhodgkins sering tampak sebagai masa ungu, difus, cepat berproliferasi dari

    kompleks palatum retromolar. 6arsinoma sel s@uamosa sering dijumpai sebagai lesi

     putih kemerahan atau berulserasi pada tepi lateral lidah.

     +era'atan +asien A0S 

    "engobatan untuk penyembuhan sampai sekarang belum ada. Abat yang

    masih dalam tahap percobaan, misalnya 0"-)+ di "erancis, Eoscarnet di 'wedia dan

    6anada, dan 'uramin. Abat yang paling akhir terbukti dapat memperlambat laju

     penyakit adalah

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    59/92

     +rognosis

    D' sampai sekarang biasanya berakhir dengan kematian. 9umlah kematian

    sejak diketahui berkisar antara 32-I4 dalam jangka waktu + tahun.

     +era'atan ental 

    #. "ertimbangan utama dalam perawatan dental adalah untuk meminimalisasi

    kemungkinan penularan 0% dari pasien yang terinfeksi kepada mereka sendiri,

     para staf, dan pasien lain.

    ). Meskipun sali!a tidak menimbulkan penularan !irus, namun potensi itu tetap ada.

    "rosedur dental yang bersinggungan dengan jaringan lunak dapat menyebabkan

    sali!a bercampur darah, yang merupakan tempat penularan 0%.+. *encana perawatan untuk pasien 0% sama dengan pengobatan pasien kompleks

    lainnya dengan potensial terjadinya kerusakan fatal. 7 parameter yang perlu

    dipertimbangkan untuk formulasi rencana perawatan yang tepat pada pasien ini

    adalah :

    #> 6ondisi kesehatan pasien menentukan kemampuannya untuk bertahan pada

    kunjungan perawatan dental.

    )> 0al yang penting untuk memperbaiki fungsi penyembuhan pasien.

    +> "rognosis pasien, dan

    7> 6eadaan keuangan.

     +encegahan

    Mengingat cara transmisi !irus D' berlangsung melalui hubungan seksual,

    menggunakan jarum suntik bersama dan sebagian kecil melalui transfusi darah

    maupun komponen darah. Aleh karena itu ada beberapa cara yang dapat ditempuh

    untuk mengurangi penularan penyakit :

    #. 6ontak seksual harus dihindari dengan orang yang diketahui menderita D' dan

    orang yang sering menggunakan obat bius secara intra!ena.

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    60/92

    ). Mitra seksual multipel atau hubungan seksual dengan orang yang mempunyai

     banyak teman kencan seksual, memberikan kemungkinan besar tertular D'.

    +. ara hubungan seksual yang dapat merusak selaput lendir rektal, dapat

    memperbesar kemungkinan mendapat D'.

    7. Dianjurkan untuk menggunakan kondom.

    3. 6asus D' pada orang yang menggunakan obat bius intra!ena dapat dikurangi

    dengan cara memberantas kebiasaan buruk tersebut dan melarang penggunaan

     jarum suntik bersama.

    8. 'emua orang yang tergolong beresiko tinggi D' seharusnya tidak menjadi

    donor. Di merika masalah ini dapat dipecahkan dengan adanya penentuan /at

    anti-D' dalam darah melalui cara &n/yme Linked mmuno 'orbent ssay=&L'>.

    H. "ara dokter harus ketat mengenai indikasi medis transfusi darah autolog yang

    dianjurkan untuk dipakai.

    BAB V

    /ANIFESTASI ORAL PEN

  • 8/15/2019 Diskusi Materi OM

    61/92

    Bakteri yang bersarang di jaringan paru-paru akan membentuk sarang

    tuberkulosis pneumonia yang disebut sarang atau afek primer. ;ambaran khas yang

    terlihat pada pemeriksaan histologis paru-paru terinfeksi adalah tube