Diskusi Hema

2
DISKUSI DIC atau Diseeminated Intravascular Coagulation. Dalam menegakkan diagnosanya pada jurnal tersebut menggunakan Scoring Test yang mendasari untuk test laboratorium sebagai penegak diagnose, dan Test Laboratorium dengan menggunakan Screening Test untuk tes koagulasi menyeluruh. Pengeluaran darah dari cannulation sites yang merupakan cirri DIC. Pembentukan microthrombus dapat menimbulkan kerusakan organ yang irreversible. Organ yang paling sering menjadi target ialah hati, paru-paru dan otak,. Dapat berlangsung lama (kronik) yang dikaitkan dengan keganasan seperti prostatic carcinoma. Tes laboratorium sendiri berguna alam pengecekan Protrombin, fibrinogen, jumlah thrombosit, dll. Penyakit ini dimulai ketika darah terpapar factor jaringan yang dilkeluarkan dari jaringan yang rusak. Berkaitan dengan pembentukan soluble fibrin, aktivasi platelet dan fibrinolisis sekunder. Gangguan koagulasi dapat timbul dari pemakaian factor koagulasi dan platelet dan meningkatnya aktivitas fibrinolois. Dalam pengobatan DIC ini rekan medis berfokus pada penyakit yang mendasarinya, penyakit awal dimana sebelum terdiagnosa DIC pasien mengalami penyait apa. Pengobatan yang diberikan suortif serta agresif, dan pemberian antikoagulan Penatalaksanan DIC sendiri meliputi, 1 antikoagulan . pemberian antikoagulan hepar akan menghentikan proses pembekuan baik yang di sebabkan oleh infeksi atau oleh sebab lain. 2. plasma dan trombosit. Pemberian baik plasma maupun trombosit harus bersifat selektif. 3. obat-obat antifibrinolitik yang sangat efektif pada pasien dengan perdarahan, tetapi pada pasien DIC pemberian antifibrinolitik tidak di sarankan karena obat ini dapat menghambat proses fibrinolisis sehingga fibrin yang terbentuk akan semakin bertambah, akibatnya DIC yang terjadi akan semakin parah.

description

hema

Transcript of Diskusi Hema

DISKUSI

DIC atau Diseeminated Intravascular Coagulation. Dalam menegakkan diagnosanya pada jurnal tersebut menggunakan Scoring Test yang mendasari untuk test laboratorium sebagai penegak diagnose, dan Test Laboratorium dengan menggunakan Screening Test untuk tes koagulasi menyeluruh.

Pengeluaran darah dari cannulation sites yang merupakan cirri DIC. Pembentukan microthrombus dapat menimbulkan kerusakan organ yang irreversible. Organ yang paling sering menjadi target ialah hati, paru-paru dan otak,. Dapat berlangsung lama (kronik) yang dikaitkan dengan keganasan seperti prostatic carcinoma.

Tes laboratorium sendiri berguna alam pengecekan Protrombin, fibrinogen, jumlah thrombosit, dll. Penyakit ini dimulai ketika darah terpapar factor jaringan yang dilkeluarkan dari jaringan yang rusak. Berkaitan dengan pembentukan soluble fibrin, aktivasi platelet dan fibrinolisis sekunder.

Gangguan koagulasi dapat timbul dari pemakaian factor koagulasi dan platelet dan meningkatnya aktivitas fibrinolois.

Dalam pengobatan DIC ini rekan medis berfokus pada penyakit yang mendasarinya, penyakit awal dimana sebelum terdiagnosa DIC pasien mengalami penyait apa. Pengobatan yang diberikan suortif serta agresif, dan pemberian antikoagulan

Penatalaksanan DIC sendiri meliputi,

1 antikoagulan . pemberian antikoagulan hepar akan menghentikan proses pembekuan baik yang di sebabkan oleh infeksi atau oleh sebab lain.

2. plasma dan trombosit. Pemberian baik plasma maupun trombosit harus bersifat selektif.

3. obat-obat antifibrinolitik yang sangat efektif pada pasien dengan perdarahan, tetapi pada pasien DIC pemberian antifibrinolitik tidak di sarankan karena obat ini dapat menghambat proses fibrinolisis sehingga fibrin yang terbentuk akan semakin bertambah, akibatnya DIC yang terjadi akan semakin parah.

Diagnosa DIC biasanya disertai dengan penurunan lvel factor koagulasi, degan hasil diagnosis yang biasa diperoleh seperti :

- Penurunan jumlah platelet- Prothrombin time (PT) memanjang dan aPTT umumnya memanjang.- Thrombin time (TT) memanjang- Kadar fibrinogen menurun- Tingginya FDP (fibrin degradation products) dan cross-linked fibrin degradation products (D-

dimers)