DISKUSI

2
DISKUSI 1. Mengapa pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan biopsi dan histopatologi serta pemeriksaan fungsi lipid? - Biopsi dan histopatologi : Tujuannya untuk memastikan diagnosis psoriasis, kerena secara histopatologi pada psoriasis akan didapatkan hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis serta secara khusus akan tampak pemanjangan papila dermis yang terdapat pada pasien psoriasis. - Pemeriksaan fungsi lipid : Pada psoriasis terjadi peningkatan LDL dan trigliserida serta penurunan HDL secara bermakna. Hal ini karena psoriasis berhubungan denan metabolisme lemak dalam tubuh yang mengakibatkan adanya perubahan profil lipid. 2. Pada diagnosis ditegakkan Psoriasis vulgaris derajat sedang. Bagaimana cara mengklasifikasikan derajat tersebut? Ada beberapa metode khusus yang digunakan untuk menilai derajat keparahan psoriasis yaitu dengan menggunakan: Psoriasis Area and Severity Index (PASI) score. Hasil= 10.8 Body Surface Area (BSA) score. Hasil = 20% Dari hasil perhitungan pada pasien ini menunjukkan klasifikasi derajat psoriasis sedang. 3. Pada penatalaksaan mengapa diberikan krim dosoksimetason pada kasus ini?

description

1. Mengapa pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan biopsi dan histopatologi serta pemeriksaan fungsi lipid?- Biopsi dan histopatologi :Tujuannya untuk memastikan diagnosis psoriasis, kerena secara histopatologi pada psoriasis akan didapatkan hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis serta secara khusus akan tampak pemanjangan papila dermis yang terdapat pada pasien psoriasis.- Pemeriksaan fungsi lipid :Pada psoriasis terjadi peningkatan LDL dan trigliserida serta penurunan HDL secara bermakna. Hal ini karena psoriasis berhubungan denan metabolisme lemak dalam tubuh yang mengakibatkan adanya perubahan profil lipid.2. Pada diagnosis ditegakkan Psoriasis vulgaris derajat sedang. Bagaimana cara mengklasifikasikan derajat tersebut?Ada beberapa metode khusus yang digunakan untuk menilai derajat keparahan psoriasis yaitu dengan menggunakan:Psoriasis Area and Severity Index (PASI) score. Hasil= 10.8Body Surface Area (BSA) score. Hasil = 20%Dari hasil perhitungan pada pasien ini menunjukkan klasifikasi derajat psoriasis sedang.3. Pada penatalaksaan mengapa diberikan krim dosoksimetason pada kasus ini?Sebagai dokter umum dengan kasus psoriasis vulgaris yang memiliki SKDI 3A yaitu mampu membuat diagnosis dan memberikan terapi pendahuluan pada kasus bukan gawat darurat. Mampu menentukan rujukan yang paling tepat pada pasien. Jadi, diberikan terapi pendahuluan dan merujuk ke spesialis kulit dan kelamin. Terapi pendahuluan yang diberikan adalah krim desoksimetason 0,25% yang merupakan kortikosteroid glolongan II (potensi tinggi) dioleskan 2 kali sehari pada lesi. Dipilih kortikosteroid potensi poten karena mengharapkan efek antimitotiknya, selain itu dapat memberikan efek vasokonstriksi sehingga mengurangi eritem, menurunan proliferasi seluler dan digunakan sebagai anti inflamasi.

Transcript of DISKUSI

Page 1: DISKUSI

DISKUSI

1. Mengapa pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan biopsi dan

histopatologi serta pemeriksaan fungsi lipid?

- Biopsi dan histopatologi :

Tujuannya untuk memastikan diagnosis psoriasis, kerena secara histopatologi

pada psoriasis akan didapatkan hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis serta

secara khusus akan tampak pemanjangan papila dermis yang terdapat pada pasien

psoriasis.

- Pemeriksaan fungsi lipid :

Pada psoriasis terjadi peningkatan LDL dan trigliserida serta penurunan HDL

secara bermakna. Hal ini karena psoriasis berhubungan denan metabolisme lemak

dalam tubuh yang mengakibatkan adanya perubahan profil lipid.

2. Pada diagnosis ditegakkan Psoriasis vulgaris derajat sedang. Bagaimana cara

mengklasifikasikan derajat tersebut?

Ada beberapa metode khusus yang digunakan untuk menilai derajat keparahan

psoriasis yaitu dengan menggunakan:

Psoriasis Area and Severity Index (PASI) score. Hasil= 10.8

Body Surface Area (BSA) score. Hasil = 20%

Dari hasil perhitungan pada pasien ini menunjukkan klasifikasi derajat psoriasis

sedang.

3. Pada penatalaksaan mengapa diberikan krim dosoksimetason pada kasus ini?

Sebagai dokter umum dengan kasus psoriasis vulgaris yang memiliki SKDI

3A yaitu mampu membuat diagnosis dan memberikan terapi pendahuluan pada kasus

bukan gawat darurat. Mampu menentukan rujukan yang paling tepat pada pasien.

Jadi, diberikan terapi pendahuluan dan merujuk ke spesialis kulit dan kelamin. Terapi

pendahuluan yang diberikan adalah krim desoksimetason 0,25% yang merupakan

kortikosteroid glolongan II (potensi tinggi) dioleskan 2 kali sehari pada lesi. Dipilih

kortikosteroid potensi poten karena mengharapkan efek antimitotiknya, selain itu

dapat memberikan efek vasokonstriksi sehingga mengurangi eritem, menurunan

proliferasi seluler dan digunakan sebagai anti inflamasi.