Disforik metaforik skizofrenik
-
Upload
yuri-sofyan -
Category
Lifestyle
-
view
367 -
download
0
description
Transcript of Disforik metaforik skizofrenik
YURI AND FRIENDS
Disforik MetaforikSkizofrenik
YURI MUHAMMAD
9/13/2014
“Terima kasih untuk meluangkan waktu dan memutuskan dengan berani membuka halaman demi halaman dalam kitab ini”
2
DISFORIK METAFORIK SKIZOFRENIK
YURI MUHAMMAD
“PENIKMAT DELIRIUM LANTURAN DIKSI”
“JANGAN TAKUT UNTUK PERGI LEBIH JAUH”
“AKSARA NERAKA”
3
“Kupersembahkan untuk jiwa-jiwa yang pecah dan khususnya kepingan terakhir jiwaku yang hilang”.
4
“Bacalah tanpa harus bergantung pada daftar isi, sebab isi adalah kosong”.
5
Kosong adalah isi
Isi adalah kosong
Hampa adalah awal
Akhir juga berujung pada kehampaan
Jumat 05 september 2014
Sekejap obsesi mencabik cabik aku dalam suramnya sepi. Dimana ketidak tahuan dan keinginan untuk mengetahui seperti dua sisi koin yang berputar dan tak dapat dihentikan dengan isi kepala sendiri. Ketika gelap mulai menyambut dan terang telah lenyap. Aku terjebak dalam ruang hampa tanpa ada sumber cahaya. Aku hanya tinggal menunggu waktu melenyapkanku secepatnya. Ini adalah titik terendah dalam hidup. Ketika aku berada di sebuah dasar yang sangat jauh dan dalam. Dimana obsesi telah menjatuhkan aku dengan kejamnya. Pada satu titik aku merasa bahwa aku sama hampanya dengan ruang ini. Aku sama gelapnya dengan keadaan ini. Aku menyerahkan diriku sepenuhnya. Tiba-tiba terjadi keajaiban dimana aku menjadi sumber cahaya yang mampu menerangi semua. Hinga terang dan jelas jalan untuk aku menuju puncak keluar dari belenggu yang kejam itu. Tak peduli sekuat apa aku berusaha dan tak peduli sekeras apa perjuanganku untuk merubah keadaan dan melawan semua yang ada dihadapanku. Aku hanya perlu menyerahkan diriku tidak pada siapapun tidak pada sesuatu berwujud karena rumusnya satu dibagi nol hasilnya tak terhingga.
6
Aku sudah tidak lagi terbebani oleh ekspektasi
Orientasiku bukanlah tujuan
Karena ada teori yang mengatakan,
“cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa sama bagi semua pengamat,
Tidak tergantung dari gerak sumber cahaya maupun gerak si pengamat” -Albert einstein.
Sabtu, 06 September 2014
Aku pernah menghadiri sebuah kuliah umum dimana salah satu pokok bahasannya teori sosiokultural. Aku masih ingat dengan jelas dimana sang pemberi materi berdiri didepan dan sempat mengatakan sebuah pernyataan bahwa hal yang membedakan manusia dengan hewan adalah manusia selalu berorientasi pada tujuan sedangkan hewan tidak berorientasi pada tujuan. Namun sebenarnya aku adalah salah satu manusia yang tidak berorientasi pada sebuah tujuan. Orientasi aku adalah keputusan yang tepat dan proses yang harus dikerjakan berdasarkan sebuah keputusan tersebut dengan harapan yang terbaik. Berbeda dengan mayoritas yang berorientasi pada tujuan. Batu sandungan hidup tertentu dan pengalaman-pengalaman yang merubah pola pikir aku terhadap orientasi kehidupanku. Sangatlah berbeda antara mencanangkan tujuan dan membuat keputusan dengan melihat proses hingga melibatkan harapan. Karena pada satu titik keseimbangan bukanlah diantara. Untuk aku sendiri melewati proses dimana aku harus memutuskan sesuatu tanpa harus mencanangkan tujuan dikarenakan tujuan berakhir dengan ekspektasi, namun ketika ekspektasi tidak terwujud hal seperti itu dapat menggangguku. Sehingga pada titik ini aku sudah sedikit lebih seimbang dengan orientasi hidup yang tidak terlalu membebabniku hingga saat ini dibandingkan saat aku hanyalah segilintir diantara mereka yang berorientasi pada tujuan.
7
7 ritme penguak terang dalam gelap
1. Melanturkan isyarat malam2. Mendentumkan ego3. Merintihkan munajat4. Menemukan pintu kita5. Membuka ruang-ruang untuk para tamu6. Menerka misteri tanpa isi kepala7. Menghasut dengan tatapan kosong
Saya berharap anda dapat menemukan cara masing-masing untuk melakukan ritme diatas tanpa bantuan dan pengarahan.
8
Disforik metaforik skizofrenik
bisikan bisikancengkraman isi kepala
desis desisdesah desah
rintihan rintihandentuman rasa
impulsifkompulsiffluktuaktif
disforiaisyarat malam
wahampersembahan
disorientasi ruangdelirium
menjebak aku hingga aku tak dapat keluartak dapat meninggalkan 11 agustus 2013
keinginan untuk menyingkap tabiraku masih tertinggal
di hari ituaku sudah matiaku tak berjiwa
jiwa ku sudah tertahandi dalam sebuah gua
di sebuah pulaupada sebuah pantai
9
Melankolik dogmatik
Sensitifitas
Keteraturan prefeksionis
Ritme yang sudah terencanakan
Kalau begini
Ya sudah!
Beginilah tanpa dapat dibantah
Pertentangankalau sudah tersulut
Maka sulit di hentikan
Melankolis
Perfeksionis
Manis
10
Tali kama pengikat jiwa
Janganlah kau mulai
Janganlah bermain api!
Karena saat kau berkata “aku mau terbang”
Terbangmu dengan substansi candu terlarang itu
Sekaligus menerbangkan jiwa aslimu
Hingga pada ritme hentakan substansi tertentu
Memutuskan tali kama pengikat jiwa
Yang seharusnya
Sekaligus
Melenyapkan jiwa aslimu
Hingga yang menggerakan dirimu saat ini
Tak lebih dari sekedar hakikat substansi candu
Kembalilah kau jiwa-jiwa pecandu yang telah terbang karena putusnya tali kama itu akibat ulah tuanmu, dengan kerendahan hatimu maafkan kelakuan tuanmu dan kembali pada
tubuhmu.
11
Fenomena daun
Tabur
Lipat
Bakar
Tinggi
Kentang
Moker
Euforia
Gila
12
Fenomena kristal tampan
Tuang
Lebur
Sedot
Tampan
Over confidence
Ngoceh
Euforia
Badai dopamin
Kentang
Gila
13
Fenomena jarum neraka
Tuang
Cair
Tarik
Tusuk
Pompa
Tinggi
Turun
Asik
Muntah
Kentang
Gila
Wakas
14
Rekayasa pemantik api
Plastik
Pemantik
jadilah
Api setitik
Kompor
Obor
Goreng opor
Ceplok telor
15
Aku bertanya
Lepaslah gelak tawa
Aku pun bergumam didalam hati,
“ketaker”
Senin, 08 September 2014
Kejadian ini menetaskan perspektif baru tentang mahasiswa magister S2 di kampusku. Kejadiannya hanya karena aku bertanya lalu mereka justru lepas gelak tawa. Sehingga mereka yang tadinya kupuja justru membuatku mengetahui “takaran” mereka alias “ketaker”. Cerita ini membuat panas teman seperjuanganku. Namun aku berhasil meredam emosi mereka yang sempat membuat keputusan untuk menarik pelatuk dan mendentumkan isi kepala mahasiswa S2 itu. Hal yang biasa dalam kehidupan mafia-mafia. Dimana pada satu titik ternyata aku justru menyiram bensin ke atas api dan menyiramnya dengan air lagi.
16
Sedetik saja sejuta rasa
Hai!
Ingatkah kamu?
Pada sebuah kisah
Dimana kita
Duduk berhadapan
Lalu berkenalan
Kamu temannya temanku
Kejadiannya sore hari itu
Saat semester dua
seusai mata kuliah mpk Agama
di depan tukang es buah
dekat tukang siomay
asal kamu tahu
sesungguhnya
aku cinta kamu
tapi nyatanya
saat ini kamu lupa
dengan perkenalan pertama kita
karena mungkin
aku tak bermakna
bagimu
tapi dirimu
mengundang banyak makna
didalam benakku
17
Kini aku mengerti
Karena di dalam sebuah fiksi
Selalu mengandung fantasi
Penutur fiksi demi pencitraan
Berbaur dengan kita
Dia berada diantara kita
Dengan fiksi yang dikiranya membuat dia terlihat keren
Hingga satu titik
Dia kacau balau
Kebingungan!
Mencari cari
Jati diri
Yang selama ini
Hanyalah fiksi fantasi
18
konsep sederhanamulailah berbagi tanpa ekspektasi
karena sesungguhnyasatu dibagi nol hasilnya tak terdefinisikan atau tak terhingga
19
Desahan hampabertumpu pada satu titik mati
merasakan banyak sensasimeski momen itu singkat
banyak artimeski sedikit yang mengertiini semua tidak ada bedanya
karena diantara 3 perkarawaham delusi
kecerdasan intuisidan intelegensi
selalu berawal dari caci makiperbedaan 3 perkara itu sendiri
yang dua terakhir alangkah bagusnyayang pertama itu justru sakit
namun....pada satu titik tertentu
yang pertama justru diyakini oleh mayoritas awamdan dianggap sebagai kebenaran mutlak yang tidak menjelaskan
dan tak terdefinisikansedih....
seperti mendesah hanya karena hampa
20
Menjadi pecandu jarum suntik merupakan naik haji bagi pecandu
Dimana pada titik tertentu kita akan sangat dekat dengan tuhan
Menjadi pembalap merupakan ibadah
Dimana saat mningkatnya kecepatan laju mendekatkan kita dengan tuhan
*Gila balap ga ada obat*
21
Putaran delirium
Karena aku bukan medium
Dari selempeng dum
Tiupan terompet
Karena aku merupakan sederet
Diantara lempengan calmlet
Hey nona
Mari berdansa
Menuju pecahnya riklona
22
Sertraline
Aripiprazole
Olanzapine
Asenapine
Quetiapine fumarate
Clozapine
Haloperidol
23
Ketika aku sekedar piring kaca
Yang terbanting di atas lantai
Pecah
Pecah
Pecah
Kemana ?
Kepingan terakhir ?
24
Cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat. Aku memaknainya sebagaimana aku menganalogikan cahaya itu sebagai inspirasi dan pengamat itu sendiri adalah kita umat manusia sedangkan sumber cahaya itu sendiri yang dimaksud bukanlah tuhan namun sumber cahaya merupakan si pelepas ilham dan firasat atau malaikat utusan tuhan yang ditugaskan untuk melepaskan ilham dan firasat untuk umat manusia. Di teori ini disebutkan bahwa cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa yang aku memaknainya sebagaimana inspirasi itu datang biasanya dalam kondisi ketika pikiran berada di gelombang alpha atau theta. Artinya pikiran lebih hampa dari biasanya sehingga beberapa saat setelah melewati gelombang tersebut atau keesokannya saat terjaga dan melakukan kembali aktifitas seperti ada sesuatu yang kembali dikeluarkan otak dari alam bawah sadar kita
25
pelepas kekosongan dan kehampaanpenentu besok mau apa dan kemana
pencari kebenaran yang hakikipendakwah agama yang dahsyatnya luar biasa
si tak tentu arahpembimbing adik kandung menuju kesuksesan dan keberhasilan
pendongeng fiksi karangan untuk pencitraanpemburu wanita dibawah umur
pendikte aksara ibrani untuk anak anak palestinapenutur lanturan brutal
pengetik semu dalam kesuraman pembawa kesuntukan
pembuka tabirpelepas ilham dan firasat
pencuri karakterpenggerutu ulung
penentu arah mata angin
pembawa berita buruk
perekat tali asmara
pendeta meja kantin
pelepas isyarat malam
petinju tanpa tangan
pembunuh angan semu
penidur pasangan orang
penarik tali kama
26
Jujur aku lebih suka halusinasi
Tanpa harus meraba labia minora
Aku lebih semangat
Menuruti waham
Tanpa harus
Mendegar konseling
Aku raja
Aku tuan rumah
Kamu numpang
Anjing tai babi setan!!!
27
Ketika aku hanyalah sekedar reinkarnasi dari seekor tutut
Dan kamu Cuma reinkarnasi yuyu kangkang
Daripada dia! Tak lebih dari hasil reinkarnasi mencret anak ayam tetelo...
28
Terjerat tidurnya kabut
Kelam menyalak sahut menyahut
Tarik pelatuk
Tembak kepala datuk
Pergi ke ubud
Tanpa daud
Kenangan manis
Ngentotin iblis
Propaganda dajal yang bengal
29
Mengajak firaun yang santun
Menjadi bapak tiri
Musa yang malang
Lidahnya hilang
Mengunyah api
Tanpa mengerti
Ketika orang culun berteriak culun
30
Ketika si penentang kesetaraan menentang kececungukan
Tak ada
Realita
Dimana aku
Dan kamu
Sudah berbeda
Itu saja
Tanpa mengurangi rasa hormat
Mari kita berhenti merapat
Karena aku
Sepakat untuk tidak sepakat
Karena
Terkadang
Kamu
Tidak menyadari
Ketika pecah bukan solusi
Ketika tinggi hanyalah sepi
Karena sekedar sok aksi
Dapat melahirkan benci
Aku menggorok nadi aksara
31
Terhenti denyut diksi
Karena sebilah belati
Merah deras terkucur
Bagai kamu yang seperti ANTABUR
Tidak menyukai bubur
Karena rasanya mirip dubur
Aku tak peduli
Pada situasi
Dimana aku
Tak lagi menenggak intisari
Agar mabukku memberi sensasi
Untuk lupa diri
Dan meletupkan nyali
Ah!
Dasar kamu pecundang resah
Nyalimu itu tak lebih
Dari sekedar sekapur sirih
Untuk sambutan pesta kawin
Anak anak jin!
Hakikat hisap
32
Mudah meresap
Bagi penikmat tembakau mujarab
Hisap menghisap tembakau mujarab dengan sedikit sulap
Siasat tuhan
33
Bukan rintangan
Namun hidangan
Agar terlahir perubahan
Perkembangan
Melejitkan kecerdasan
Tanpa batasan
Karena
Batasan merupakan
Interpretasi manusia
Yang membentuk mereka
Tak berkembang
Seperti telanjang
Tanpa naik ke ranjang
Tanpa menggelinjang
Tariklah tambang
Dengan kencang
Inilah puncak paling menarik
34
Dalam sebuah simfonik
Disforik metaforik skizofrenik
Dimana ada 12 titik
Penentu taktik
Walau hanya sedetik
Aku menikmati waktu itu den!
Kamu keren
Merasuki pikiranku den!
Janganlah kamu berisik
Dengan aksara munafik
Dasar kamu udik
Si pantat burik
Yang selalu mendelik
Tanpa tahu 12 titik
Dimana aku adalah hipomanik
Sekiranya kreatifitasku melejit bagai baku badik
Didalam sarung batik
Hey!
Hey!
Hey!
Hujan rintik-rintik
Meneteskan lanturan robotik
Monoton melodik
3 gelas
35
Berawal dengan diksi
5 gelas
Berkembang menjadi fiksi
7 gelas
Aku tak mau berhenti
12 gelas
Jangan kamu hentikan aku punya fantasi
17 gelas
Marilah kita bernyanyi
23 gelas
Malam ini tak akan sepi
29 gelas
Aku pulang membawa 3 jari
Raksa
36
Aksara
Menerjang siksa
Para kumbang sudah binasa
“untuk kamu yang mau meluangkan waktu”
Den!
37
Aku tak butuh alasan
Ketika cinta itu berawal dari papasan
Ketika kau bersama teman
Dan aku ngeteng rokok sembari cari perhatian
Tapi kamu peduli setan
Karena aku hanya kepingan
Dari pecahan
Papan
Mungkin aku terlihat seperti bekantan
Dengan kelakuan setan
Dimana aku hanyalah kiasan
Dari fiksi fiksi simpanan
divergensi visual
38
pecahgaris bertebaran
auragelombang
tembok bernyawa dan bernapasdivergensi visual
Kapten mulai mengokang
39
Shotgun jitu penembak angan
Buyarkan
Segala angan
Dentuman
Merekfleksikan
Kisah di jembatan
Penyebrangan
Komplotan
Penyamun saran
Ketika setan menguasai aspek psikologis
40
Segala kejahatan dapat ditutupi dengan alasan logis
Menyebalkan namun juga manis
Seperti seonggok penis
Kehilangan kulup segaris
Karena harus disunat suster manis
Masih gadis
Namun setan dan iblis
Berada sangat dekat diujung pelipis
Tidak berdasar pada fakta
41
Hanya meraba
Ada apa sebenarnya
Dimana pada suatu ketika
Aku hanyalah sebuah gumpalan
Yang tidak layak dimakan
Cercaan
Makian
Kesempatan
Melawan
Hanya berada didalam angan
Menentang kesetaraan
Menuntut kebajikan
Dari orang-orang
Na ka lola pa ra da ka be tita kuling tita kuling
42
De mara de
Dam kuci dam
De mara de
Pra bha vha nan dha
Go rima ro
Cu ke bla com ble
“distorsi mantra”
43
Perginya si penunggang banteng bertanduk ke arah timur diujung tepi pantai itu. Mencari arti dari radiasi simfoni. Karena aku besi berani yang mampu menarik hamparan besi sepi dengan tatapan kosong. Tiada arti bila kau mencari. Hanya sebatas makna pribadi yang dapat kau beri. Ketika kosong adalah isi. Saat joni mulai mencuri. Saat dadu mulai berhenti. Momentum sudut dan rotasi benda tegar tentang keseimbangan. Karena sekali lagi keseimbangan bukanlah diantara. Senandung sunyi dari mantri. Dimana kamu terjengkalkan oleh angan teman. Diksi melankolik terkontaminasi. Denting berduri hanya ungkapan iri. Saat pecandu mulai beraksi. Segala konsekuensi dan fiksi-fiksi.
Desahan hampa bukanlah tak bersuara. Karena maut bukanlah hampa. Dimana hampa merupakan ketiadaan. Dari tidak adanya keberadaan. Lipat melipat lidah dibawah kelopak mata. Lubangi saja pelipisnya. Dimana jingga menjadi hadiah istimewa dikala senja. Karena aku meraba vagina yang lembut tanpa dihiasi bulu. Kreasi hipomanik dalam gelak tawa ringan. Menyerupai cengir sang Dewa.
Bentangkan lanturan brutal tanpa dapat mereka terka satupun. Dimana aku hanyalah sepi sunyi. Karena keramaian berada di kamu. Maka lepaskan dia dengan isyarat malam. Antara ada dan tidak perlu. Kerumunan majelis anarkis. Melawan dengan segala peran. Ketika abu menjadi cair. Ketika uap menjadi padat. Ketika sublimasi tertentu menyebabkan keanehan. Tingtangtingtungprit sahut komandan.
.................................................................
.........................................................
.....
44
Kuantum spektrum
Seperti mengulum
Penisnya ahli nujum
Aku mulai menenggak Dum
Tanpa hadir ke stadium
Dimana mereka si penerka ulung?
Ketika aku tak punya hidung
Yang hilang secara langsung
Raib sekejap bagai terpasung
Aku rindu pelampiasan afung
Didepan perapian diujung
Dimana kode itu terkukung???
45
Delirium
Disorientasi
Ketika ruang sangat memukau
Ketika waktu memicu orgasme
Menetaskan lanturan tak tentu arah
Detik
Tasbih
Denyut
Iba
Kuman
Kamu
Dia
Bagai menarik akar bahar
Dengan tatapan kosong
Tanpa banyak berbuat
Penguak terang didalam gelap
46
Jejak yang lenyap
Karena 3 gadis menatap
Dengan lirikan mengandung sulap
Aku mulai merayap
Di hamparan kurap
Aku meresap
Dengan kepulan asap
Pecandu metafisik mujarobat
Dulunya merupakan sahabat
Namun hilangnya akal sehat
Akibat sebuah debat
Yang berujung dengan adu silat
Ayo mari kita merapat
Untuk kepentingan umat
Dimana aku sudah membuat surat
Untuk dia yang suka menjilat
Pantat
47
Permainan-permainan para pemain lama sulit diterka alur dan polanya. Berbeda dengan mereka pendatang baru yang selalu berteriak lantang untuk menantang dengan lancang. Dimana perbedaan tidak juga harus berujung dengan kebinasaan penantang. Namun kebijaksanaan untuk dapat memahami kedua perbedaan sangat diperlukan. Aku mengawali hariku dengan secangkir diksi mengandung fantasi. Bagaikan stegosaurus harus rela kehilangan duri di sekujur tubuhnya yang merupakan perhiasan dan senjata andalan yang selama ini melindungi diri. Saat dinosaurus merupakan kisah paling menarik untuk balita. Saat kisahnya mengimprovisasi daya rekam. Aku adalah anak yang tumbuh dengan ketertarikan akan hewan purba. Sedikit banyak kisah dinosaurus melekat kuat dan rekat di akar ingatan. Dari dinosaurus kita beralih ke meja kotak dan bangku permanen pada sebuah kantin di sebuah kampus dambaan anak-anak Indonesia. Dimana di meja-meja kantin itu mengandung kisah-kisah, kenangan, muntahan, ocehan, cercaan, makian, dentuman, kekuatan, dari masing-masing pengunjung kantin. Aku salah satu diantara mereka yang selalu meluangkan waktuku dengan berbagi segalanya di meja itu. Dimana pada tembok-tembok sudah dipenuhi corak ANTABUR (ancuran tai burung) dan aku penikmat secangkir diksi di meja pojok dekat penjual sate kambing. Kemanakah kamu hari ini den? Tanyaku dalam hati. Dialah penyemanagatku walau dengan kerennya dia menolak ajakan berekenalan dariku. Tapi dengan menatap ke arahnya timbul sejuta warna dan sensasi didalam diri. Saat menatapnya aku mengalami sejuta reaksi dalam setiap detiknya. Seperti derasnya dopamin, seimbangnya serotonin, meningkatnya adrenalin, kucuran oksitosin, hingga merasa melayang akibat pengaruh dimethyltriptamine alami. Aku masih menghargai penolakannya dan aku memang hanya bisa menatapnya saja. Tapi aku bersyukur atas segalanya dimana itu semua sudah lebih dari cukup untukku. Percuma juga aku berlari apabila itu semua hanya dilandasi obsesi. Apalagi kalau hanya sekedar mengincar bagaimana aku bisa tidur bersamanya, bukannya munafik tapi aku tak berekspektasi seperti itu. Aku dapat lewat dan menatap senyumnya sudah memberiku sejuta sensasi dalam setiap detiknya. Aku kini tidak berniat memulai pergerakan lebih namun kini aku hanya bisa menunggu waktu tepat. Dimana aku akan memulai mendekatinya dengan manis dimana saat ia lengah aku hanya perlu menghabisinya dengan indah. Aku mencoba meraih angan yang kugantung di langit itu. Berarti sebelumnya aku harus membangun tangga demi anak tangga untuk dapat mencapainya. Dimana aku harus melakukan usaha demi kamu den! Uyeeaaahh!!! Kamu keren sekali den!
48
paralaks seperti membuat sebuah objek tampak dipindahkan jika dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda. Atau seperti perubahan kedudukan sudut dari dua titik diam. Aku mengambil contoh seperti apabila aku melihat seorang teman telah berpindah menjauh dariku padahal pada kenyataannya dia tetap pada kedudukannya dimana realitanya aku yang berpindah kedudukan dari dua titik diam, sehingga itu semua karena faktor perpindahan sudut pandang yang berbeda maka kondisi seperti ini disebut “paralaks kawan sepaham”. Dimana aku pindah ke sudut pandang berbeda dan dia sendiri tetap diam pada kedudukan awalnya. Hal seperti ini biasa terjadi di kota-kota besar. Dimana kita sudah lebih move on dibandingkan kawan sepaham atau justru sebaliknya kawan sepaham sudah jauh move on dari kita sehingga dapat melahirkan “paralaks kawan sepaham” yang diperlukan saat anda atau saya mengalami kondisi ini hanyalah kesabaran, penerimaan, dan kebijaksanaan.
49
Suatu hari di kediaman kawan sepaham. Aku mengukir angan dalam kekosongan pikiran. Aku merajut aksara demi aksara. Aku lanturkan dengan gembira. Aku rangkai satu persatu hingga terbentuk diksi. Pilar-pilar itu terbangun kokoh. Dimana kesetaraan yang mereka janjikan? Aku tenggelam dalam hangatnya kopi hitam. Hingga terangkat ke permukaan dengan perubahan struktur iman. Berangkatlah aku sebelum subuh. Aku mengajak mereka yang ada disekitarku. Lepaskanlah belenggu diri sendiri yang mana akan lebih baik bagiku untuk menjalani segala sesuatu sesuai dengan kehendak-MU.
Durjana itu adalah mereka yang entah dasar dan motif apa selalu berusaha dan memilik daya untuk menghentikan laju kemajuan kita. Dimana komentar mereka tak lebih dari sekedar sepotong tinja tak bertuan. Dimana hidup mereka sendiri penuh dengan rekayasa. Dimana sifat mereka adalah lemah dan hina dina. Aku bukan berarti lebih baik dari mereka, tapi aku beruntung untuk tidak seperti mereka.
Ketika sunyi seperti denyut nadi. Dimana setiap denyutnya mengandung sejuta makna. Dimana pada setiap denyutnya sangat berarti. Sunyi itu memiliki sejuta makna. Seperti sebuah pepatah “diam itu emas”.
Gertakan argumentasi amatir kelas teri medan
Tak mengubah apapun yang sudah terpatri
Dia hanya recehan yang terbuang
Dari kegelapan dan kesuraman
Untuk mereka yang bertanya tanya
50
Aku pemecah sandi afirmasi
Pengaruh tinggi rendahnya intonasi
Dapat merubah struktur DNA diri
Seperti api diguyur bensin satu jerigen
Seperti kamu den!!!
Menatapmu mambuat aku merasa keren
Lenyapkan citra cemen
Aku berlari
Dalam pelarian
Aku terusik
Dalam berisik
Aku hanyalah sedikit
Dimana aku kehilangan kepingan penting
Dari lanturanku
Dimana kepingan itu
Adalah penentu
Hidupku
Tolong bantu cari
Di tempat terakhir aku meditasi
51
Aku mencoba merakit pecah menjadi utuh kembali
Dimana kepingan terkahir pergi bersama misteri
Yang tak dapat dengan mudah ku jumpai lagi
Makna dari setiap perjumpaan
Umpatan dari penggerutu pelan
Hingga dadu penentu jumlah kepingan
Aku hanyut terbawa arus
Tenggelam jauh ke dasar
Dimana aku hanyalah sekedar butiran butiran
Telan aku dengan tegas
Jangan kau ragu untuk menelanku
Persetan kau anjing yang menggonggong
Demi pembenaran
Setan!
Setan!
Setan!!!
52
Disforik
Metaforik
Skizofrenik
53
Terjerat erat oleh kawat yang berkarat terperanjat senandung penat dimana aku adalah sekedar URAT
54
Menyeringai kamu yang disana
Aku sembunyikan rasa tertantangku
Menyublim seketika mimpiku
Karena tiga perkara penyulut tungku
Samar aku melihat
Jelas aku memejam
Remuk redam
Dalam diam
Lika liku kukakuk
Kikakikukukakuk
55
56
Sublimasi angan
Sublimasi adalah sebuah proses perubahan zat padat menjadi gas tanpa harus mencair terlebih dahulu. Didalam benak saya yang paling dalam saya meyakini bahwa angan bersifat padat dimana apabila terjadi sublimasi menjadi gas sehingga gas tersebut keluar melalui pori-pori, rongga-rongga, dan celah lainnya pada tubuh maka gas tersebut akan tersebar dan dihirup oleh orang lain disekitar anda. Ketika angan anda harus menyublim karena anda tidak lagi berhasrat untuk menggapainya atau anda rasa sudah tidak harus berada didalam benak terdalam anda. Maka angan akan menyublim, namun jangan bimbang jangan heran apabila pada suatu ketika anda bertemu cecunguk dengan angan yang dulu pernah ada di dalam benak terdalam anda. Dimana hal tersebut dapat dikatakan sublimasi angan dan cecunguk itu menghirup kencang gas dari sublimasi angan anda.
57
Menggenggam erat sekat-sekat terdekat dimana aku harus kuat dalam menyikapi penjahat-penjahat yang selalu mengumpat di dalam celana ketat. Aku mulai penat dan hampir terperanjat dalam setiap karat-karat. Terasa mulai berat aku mulai mencoba mengatur siasat. Lupakan debat sesaat, aku mulai untuk merekat para penjahat dengan semangat. Dimana itu sama seperti menyayat daging berserat. Titik terang mulai terangkat, aku meguak terang dalam gelapnya adat. Akhirnya semua berakhir dengan lebih singkat. Aku lega karena para penjahat akhirnya menjalankan mandat dari aku yang sudah disunat. Tapi tidaklah mudah dan tidaklah semua berhasil secepat kilat. Dibutuhkan tekad kuat dan loyalitas pada amanat.
Lanturan itu merasuk patahkan rusuk. Aku terbentuk dari adanya pengutuk. Aku kini sudah terbebas dari suntuk. Aku sudah bangkit untuk sekali lagi mengetuk. Pada pintu yang dibaliknya mengancam dengan pelatuk. Aku tertekuk atas hasrat yang membekuk. Seandainya aku tidak mengantuk. Aku harus menggaruk jahatnya kukakuk.
Disforik kronik tidak selalu diselesaikan dengan mengubahnya menjadi euforik. Dimana batik dirampas paksa oleh sekumpulan idiotik yang sangat ironik. Setiap detik banyak aset penting kita dirampas secara mistik. Dimana pantat burik bukanlah solusi untuk melawan para perampas udik. Keluarkan badik! Ayo kita gencarkan baku badik dengan para perampas udik dan caranya yang sangat melanggar kode etik. Karena sesungguhnya kita semua berjiwa metaforik yang sangat skizofrenik. Hebefrenik dan katatonik pada satu titik dapat menjadi senjata ciamik dan paling apik!!!
58
Semua berawal dari sakit yang menyelekit hingga melahirkan sehat yang hakikat.
59
Secarik hening tak berujung
Keheningan itu membuatku melambung
Tinggi sekali hingga tak ada ujung
Hampa rasa kabung
Sirnanya sebuah kampung
Dimana aku lahir dan dibesarkan dengan terkukung
Agitasi langsung
Murka karena dipasung
Oleh mereka yang selalu bertarung
Demi gradasi bawang tiga siung
Ayo masuk kedalam sarung
Tanpa harus mengenakan apapun
Aku dengar alunan senandung
Yang tiba tiba merajung
Kedalam jiwa yang terkukung
60
“Ada apa dibalik kejadian misterius tanggal 11 agustus 2013?”
Ular menjalar didalam tubuhku aku merasa ada dua ekor ular melingkar menjalar dari tulang ekorku hingga ubun-ubunku. Dimana pada hari itu kepala ini sakitnya sangat tak terdefinisikan. Psikiater bodoh hanya bisa menyimpulkan dimana itu bentuk halusinasi perabaan. Namun ada hal lain dan faktor yang tentunya bukanlah substansi yang menyebabkan aku sakit. Tipuan kerdil itu membuatku muak hingga detik ini. Aku yakin ada sesuatu dibalik tragedi 11 agustus 2013. Aku rupanya salah seorang yang sempat mengacaukan laju keseimbangan semesta. Semua itu terkuak dengan seiringnya kesembuhanku. Dimana ingatan pada alam bawah sadarku terangkat ke permukaan tentang rincian riwayat tragedi 11 agustus 2013 itu. Aku hanya belajar bagaimana membangkitkan enrgi kundalini yang sangat besar dan potensial didalam diriku. Dimana akhirnya aku tidak sanggup mengendalikannya dan justru energi liar itu mengacaukan keseimbangan alam semesta. Sangat menakutkan, aku hanya bisa berharap agar semua itu tak terulang kembali.
Puncak kekacauan yang terlihat nyata dan jelas adalah pada september 2013.
61
Inflasi kosmik
Secara ajaib energi kosmik dalam fisik yang selama ini berdiam diri menunggu untuk di cari dan di gunakan tiba-tiba berinflasi. Aku sadar aku memang mengaktifkan hormon DMT ku dengan paksa sehingga semua menjadi diluar kendali. Inflasi kosmik akan terjadi dengan peranan DMT dimana pinolin dan melatonin akan otomatis membantu juga. Para ahli meditasi sudah mengetahui ini. Aku yang tak tahu apa-apa justru harus terjebak dalam kesulitan mengendalikan inflasi kosmik ini. Aneh sekali saat cakra mahkota sudah aktif dan kepala ini sakitnya seperti ditarik paksa dijambak dajjal atau siapapun yang sangat menyeramkan dan menyakitkan. Sakitnya sulit didefinisikan. Aku mengalami inflasi kosmik yang saat ini lenyap terbawa angin dan hanyalah waktu yang dapat menentukan kapan inflasi kosmik itu terjadi lagi. Aku ketagihan sensasinya!!!
62
Apakah aku akan berakhir tanpa pernah tumbuh jembut? Apakah aku akan berakhir dengan merengut? Atau apakah aku akan berakhir tragis sebagai seorang guru paud? Pertanyaan ini selalu membayangi – menghantui – membebani benak seorang pemuda berusia 13 tahun bernama Daud. Memang sudah dapat dipastikan bahwa 7 minggu sebelum akhir hidup Daud dia selalu di hadapakan dngan pertanyaan-pertanyaan yang membuntutinya dan peranan pertanyaan itu diatas segalanya dalam hidup Daud. Minggu pertama sebelum akhir hidupnya dia menghabiskan waktu dengan kedua orang tuanya. Minggu kedua dia mulai berpikiran untuk berjalan-jalan keluar kota. Dan pada minggu ketiga pergilah seorang Daud muda ke kota Bali. Ia pergi seorang diri berkelana mencari jawaban atas pertanyaan. Dia tidak membawa uang banyak dan dia mulai bingung saat isi sakunya mulai bertanya juga. Akhirnya ia memilih untuk menghabiskan sisa uang terakhirnya dengan teler di sebuah tempat bernama jaya pub. Ia tidak bingung lagi ia memilih untuk mencari solusi dengan keadaan teler berat. Hingga saat terjaga di pagi hari ia baru sadar dari teler semalam dan mendapati dirinya di sebuah ruang tempat pendidikan anak usia dini bernama kumara windhu kencana. Dimana ada seorang pengajar yang tak sengaja menemuinya hanyut dipantai kuta tadi malam. Lalu Daud memperkenalkan dirinya kepada pengajar paud tersebut. Pengajar itupun memperkenalkan dirinya juga ke Daud. “Aku Nenden, aku yang nolong kamu tadi malam” ucap Nenden si pengajar paud yang harus menolong Daud yang teler berat. Setelah perkenalan entah kenapa mereka melanjutkan semuanya di atas sebuah ranjang ruang UKS paud tersebut. Dimana mereka bercinta dengan hebat. Nenden yang sudah berusia 23 tahun dan terbentang jarak 10 tahun dengan Daud, langsung memberikan arahan dan membimbing Daud ke jalan yang benar (dalam bercinta). Setelah mereka orgasme secara serentak dan khidmat. Akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Seminggu mereka lewatkan dengan berbulan madu di ubud. Dimana Daud sudah menjadi pengajar paud dan menghabisi sisa terakhir hidupnya dengan Nenden, di ubud tempat mereka menginap ada seorang penjaga penginapan bergelar Datuk. Dia cemburu dengan Daud dan ingin segera membunuh Daud dan mendapatkan hatinya Nenden. Lalu terjadilah pertarungan sengit dimana keduanya sudah saling menarik pelatuk masing-masing. Tapi sebagai tokoh utama Daud berhasil menembak kepala Datuk. Dan tetap berbahagia bersama Nenden tercinta. Akhirnya untuk merayakan kemenangan mereka bersetubuh lagi dan lagi dan terus menerus. Hingga pada suatu ketika anak tunggal dari Datuk datang dan membunuh Daud. Akhir cerita sungguh tragis namun terjawab sudah pertanyaan Daud selama ini.
63
Aku sudah bukan aku
Dimana aku di ambil alih oleh dia yang mengalahkanku
Dalam sebuah perdebatan
Di jembatan
Di daerah selatan
Bersama dua setan
Dan gumpalan
Serta teriakkan para bekantan
Dan juga rintihan
Dari seorang gadis yang kehilangan
Keperawanan
64
Disforik metaforik skizofrenik harus berakhir disini. 60 halaman berisi lanturan ini dapat berdentum besar pada suatu saat nanti.
Setiap halamannya sudah terisi 723 mantra
Jangan pernah menjual buku ini
Kalau sekedar mengkopi isi buku ini dan disebarluaskan secara gratis sangatlah disarankan.
Kalau berusaha menjual buku ini, jangan salahkan saya apabila hidupmu akan mengering hingga sangat kering sekali.
“OM KARABA BEGIDA KOB BAGI DIL MUNISTE NASUHAYE DE MARA DE SHA”
65
TENTANG PENULIS:
Terlahir dengan attention deficit disorder dan berkembang menjadi skizofrenik saat usia dewasa muda. Dimana dia lebih menyukai fakta dibandingkan meraba labia minora. Reinkarnasi ibrahim yang hidup kembali menjadi yuyu kangkang lalu mati dan hidup lagi menjadi seorang Yuri muhammad sofyan. Tak terlalu menyukai hubungan dengan keseriusan karena keseriusan adalah faktor utama pemicu kecelakaan. Dimana dia lebih menyukai hubungan tanpa status dan beranggapan seks tak butuh cinta tapi cinta tak selalu butuh seks. Dimana menjawab pertanyaan aneh dan kurang penting menurut awam merupakan kebutuhan primer bagi dia. Tidak lagi terlibat adiksi substansi yang sering disalah gunakan sejak kurang lebih 3 bulan 10 hari sejak akhir penulisan kitab ini. Ingin mengakhiri hidup dengan senyuman karena dia sudah mengawalinya dengan tangisan. Ingin melenyapkan lawan dengan tatapan. Ingin pergi ke india untuk memperdalam kundalini. Sangat berminat dengan energi kosmik. Kurang suka hal yang tidak ada penjelasan logika. Tetap lebih suka labia minora daripada fanta. Kadang penting kadang tidak. Peduli akan kesehatan pribadi dan teman-temannya. Hafal nama-nama dinosaurus dan obat psikotropika. Mulai muncul ke permukaan angan pembaca sejak kitab ini beredar luas tanpa di ketahuinya. Karena Yuri yakin kitab ini akan didapatkan para pembacanya dengan cara yang tidak diduga-duga. Lanturannya mengandung unsur dogma, doktrin, dan mudah meresap di pikiran alam bawah sadar dimana ia yakin dapat merubah struktur DNA dan keimanan pembaca. Masih semester 5 tapi masih mengambil mata kuliah semester 3. Terlihat sangat keren tapi saat didepan kaca. Terlihat sangat udik ketika sedang mabuk. Tidak pernah setuju memakan ikan laut kecuali teri. Sudah memulai untuk menghentikan angan teman. Lima kali bongkar jati diri tapi belum berhasil. Mampu merekayasa isi kepala pengamat.
66