disentri.doc

9
DISENTRI AMOEBA Pendahuluan Disentri amoeba adalah penyakit usus besar yang disebabkan oleh parasit usus Entamoeba histolytica. Nama lain penyakit itu adalah Amoebiasis, Enteritis amoeba, atau kolitis amoeba. Epidemiologi Terdapat banyak di daerah tropis. Laju infeksi yang tinggi ditemukan paa tempat penampungan anak cacat atau pengungsi, juga di negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang buruk. Di Indonesia, penyakit ini endemis, jarang menimbulkan epidemi. Penularan ditimbulkan melalui pencemaran air minum, pupuk kotoran manusia, juru masak, vektor lalat dan kecoak, serta lewat kontak langsung maupun seksual (lewat kontak oral & anal pada homoseksual). Etiologi E. histolytica merupakan parasit komensal usus besar manusia. Siklus hidupnya : 1. Tropozoit Tropozoit merupakan bentuk amoeba yang dapat bergerak. Ada 2 macam : - Tropozoit komensal (bentuk minuta), diameter < 10 um. - Tropozoit patogen (bentuk histolytica), diameter > 10 um. Bentuk tropozoit patogen inilah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejalapenyakit. 2. Kista Tidak dapat bergerak, terdiri dari 2 macam : - Kista muda berinti 1. - Kista dewasa berinti 4. Bentuk kista hanya dapat ditemukan didalam lumen usus manusia dank bertanggung jawab terhadap penularan penyakit. Faktor yag mempengaruhi perubahan bentuk tropozoit menjadi kista diduga adalah kekeringan karena penyerapan air di kolon. 1

Transcript of disentri.doc

Page 1: disentri.doc

DISENTRI AMOEBA

Pendahuluan

Disentri amoeba adalah penyakit usus besar yang disebabkan oleh parasit usus Entamoeba histolytica. Nama lain penyakit itu adalah Amoebiasis, Enteritis amoeba, atau kolitis amoeba.

Epidemiologi

Terdapat banyak di daerah tropis. Laju infeksi yang tinggi ditemukan paa tempat penampungan anak cacat atau pengungsi, juga di negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang buruk.

Di Indonesia, penyakit ini endemis, jarang menimbulkan epidemi. Penularan ditimbulkan melalui pencemaran air minum, pupuk kotoran manusia, juru masak, vektor lalat dan kecoak, serta lewat kontak langsung maupun seksual (lewat kontak oral & anal pada homoseksual).

Etiologi

E. histolytica merupakan parasit komensal usus besar manusia.Siklus hidupnya :

1. TropozoitTropozoit merupakan bentuk amoeba yang dapat bergerak. Ada 2 macam :- Tropozoit komensal (bentuk minuta), diameter < 10 um.- Tropozoit patogen (bentuk histolytica), diameter > 10 um.

Bentuk tropozoit patogen inilah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejalapenyakit.

2. KistaTidak dapat bergerak, terdiri dari 2 macam :- Kista muda berinti 1.- Kista dewasa berinti 4.Bentuk kista hanya dapat ditemukan didalam lumen usus manusia dank bertanggung jawab terhadap penularan penyakit.

Faktor yag mempengaruhi perubahan bentuk tropozoit menjadi kista diduga adalah kekeringan karena penyerapan air di kolon.

Cara Infeksi / Penularan

Ditularkan secara fekal oral baik secaralangsung melalui tangan yang tercemar tinja maupun secara tidak langsung melalui makanan & minuman tercemar.

PatogenesisTropozoit komensal

Tropozoit patogen

Produksi enzim Fosfoglucomutase & enzim lisozim

Kerusakan & nekrosis jaringan dinding usus

1

Page 2: disentri.doc

Ulkus menggaung dengan mukosa antara ulkus normal

Proses peradangan Menembus lap. otot Metastase lewat Embolisasi lewat cab. v. porta p.darah / p.limfe

Peristaltik Perforasi Hati Paru, otak, limpa

Diare campur Peritonitis Abses hati Abses organ darah & lendir

Tropozoit patogen ditemukan dalam jumlah besar pada dasar dinding ulkus dan pada saat terjadi diare bentuk patogen ini juga ikut keluar bersama tinja.

Faktor yang mempengaruhi perubahan bentuk komensal menjadi patogen adalah :- virulensi amoeba- kerentanan tubuh, seperti :

kehamilan kurang gizi keganasan obat imnosupresif terapi kortikosteroid

Lokasi / predileksi proses patologis terjadi di : sekum, colon ascendence, rectum, sigmoid, appendix, ileum terminal.

Klasifikasi dan Manifestasi Klinis

Berdasarkan berat ringannya gejala, maka disentri amoeba dapat dibagi menjadi :1. Carrier / Cyst Passer

Penderita tidak menunjukkan gejala karena amoeba tidak invasif.

2. Amoeba Intestinal Ringan (Disentri Amoeba Ringan)- Onset perlahan.- Perut kembung dan nyeri perut ringan.- Diare ringan (4-5x sehari).- Tinja bau busuk.- Kadang-kadang tinja bercampur darah dan lendir.- Nyeri tekan daerah sigmoid.- Keadaan umum penderita normal, bila ada demam maka demamnya subfebril.- Kadang-kadang terdapat hepatomegali yang tidak nyeri atau nyeri ringan.

3. Amoeba Intestinal Sedang (Disentri Amoeba Sedang)- Gejala klinis lebih berat tetapi penderita masih mampu melakukan aktivitas sehari-

hari.- Diare dengan tinja bercampur darah dan lendir.- Perut kram.- Keadaan umum penderita lemah disertai demam.- Terdapat hepatomegali dengan nyeri ringan.

2

Page 3: disentri.doc

4. Disentri Amoeba Berat- Gejala klinisnya berat.- Diare bercampur darah > 15x sehari- Demam tinggi (40-40,5ºC)- Mual- Anemia - Pada fase ini tidak dianjurkan untuk melakukan sigmoidoskopi karena bisa terjadi

perforasi usus.

5. Disentri Amoeba Kronik- Gejala klinis seperti disentri amoeba ringan dan berlangsung selama beberapa

bulan / tahun.- Penderita menunjukkan gejala neurasthenia (kelemahan saraf).- Diare dapat terjadi saat penderita mengalami kelelahan, demam, atau makan

makanan yang sulit dicerna.

Pemeriksaan Penunjang

1. Tinjaa. Makroskopis

Pemeriksaan dilakukan pada tinja segar dan diulangi minimal 3x seminggu. Pada pemeriksaan didapatkan :- Tinja berbau busuk.- Darah (+)- Lendir (+)

b. MikroskopisLakukan pencarian terhadap :- Kista Amoeba

Bila konsentrasi kista sedikit dalam tinja, bisa dilakukan metode : Konsentrasi dengan Seng Sulfat sehingga kista terapung. Konsentrasi dengan Eterformalin sehingga kista mengendap.

- TropozoitUntuk pencarian tropozoit dalam tinja diperlukan tinja segar.

2. Protoskopi, Sigmoidoskopi, ColonoskopiDilakukan untuk mendiagnosa terutama apabila dalam tinja tidak ditemukan amoeba. Pada pemeriksaan didapatkan :- Bentuk ulkus yang khas dengan tepi menonjol.- Tertutup eksudat kekuningan.- Mukosa antara ulkus normal.

3. Rontgen Colon Ba enemaPada pemeriksaan didapatkan ulkus dengan spasme otot.

4. SerologiSebagai diagnosa Bantu pada amubiasis hati & kasus epidemi.Bila hasil (+) amoeba invasive, tetapi belum tentu terjadi disentri amoeba aktif.Hasil (-) dapat dipastikan bukan amubiasis.

5. Exudat UsusPada pemeriksaan eksudat usus ditemukan kristal Charcot Leyden dan tropozoit.

3

Page 4: disentri.doc

Komplikasi

Ada 2 macam :1. Komplikasi Intestinal

a. Perdarahan UsusTerjadi karena amoeba mengadakan invasi ke dinding usus dank merusak pembuluh darah.

b. Perforasi UsusTerjadi bila abses menembus lapisan mukosa dinding usus.

c. PeritonitisTerjadi karena perforasi usus ataupun akibat pecahnya abses hati amoeba.

d. AmebomaTerjadi karena infeksi kronik sehingga terbentuk massa jaringan granulasi. Biasanya terjadi didaerah sekum & rektosigmoid. Pada rontgen colon gambaran ameboma mirip dengan Ca Colon.

e. Intesupsi / Prolaps UsusTerjadi di daerah sekum (caecolic)

f. Penyempitan / Striktura UsusTerjadi pada disentri kronik karena pembentukan jaringan ikat atau karena ameboma.

2. Komplikasi Ekstra Intestinala. Amubiasis Hati

Merupakan komplikasi ekstraintestinal yang paling sering terjadi.Patogenesis :

Embolisasi amoeba ke hati mll cab. v. porta

Hepatitis amoeba

Nekrosis focal kecil2(mikroabses)

(bergabung menjadi 1)abses tunggal besar

Isi abses : nanah kental yang steril dan tidak berbau, berwarna kecoklatan (chocolate paste) yang terdiri dari jaringan sel hati yang rusak dan bercampur dengan darah. Kadang bisa berwarna kuning kehijauan karena bercampur cairan empedu.

Gejala :- Nyeri spontan perut kanan atas.- Hati teraba dibawah arcus costae.- Nyeri tekan- Demam tinggi intermitten / remitten.- Faal hati jarang terganggu.

b. Amubiasis PleuropulmonalTerjadi akibat ekspansi langsung abses hati atau akibat embolisasi dari amoeba usus. Komplikasi lanjut terjadi efusi pleura, atelektasis, pneumonia, dan abses paru.Penderita akan mengalami batuk2 dengan sputum berwarna kecoklatan yang terasa seperti hati.

4

Page 5: disentri.doc

c. Abses Otak, Limpa, dan Organ Lain Terjadi karena embolisasi amoeba usus atau ekspansi abses hati.

d. Amubiasis KulitTerjadi karena invasi amoeba langsung dan membentuk fistel di daerah perianal atau dinding perut.

Pengobatan

I. Amubiasis Simptomatik (Carrier / Cyst Passer)Orang yang carrier tetap diobati karena merupakan sumber infeksi utama dank sewaktu-waktu pada orang tersebut dapat timbul manifestasi klinis.Obat yang diberikan :1. Amebesid Luminal

a. Diloxanite Furoate : 3x500 mg/hari selama 10 hariMerupakan obat pilihan karena efektivitasnya tinggi (80-85%) dank efek sampingnya minimal berupa mual dan kembung.

b. Gol. Halogenated Hydroxyquinolin- Diidohydroxyquin : 3x600 mg/hari selama 10 hari- Iodochloro-hydroxyquin / clioquinol : 3x250 mg/hari selama 10 hari.Efektivitas kedua obat ini cukup tinggi (60-70%).Efek sampingnya :- Ringan : mual, muntah- Berat : Subacute Myelo Optic Neuropathy (SMON), terutama pada

pemberian overdosis.Kontraindikasi : pasien optic neuropathy dank penyakit gondok.

c. Gol. Arsen- Carbarsone : 3x500 mg/hari selama 7 hari.- Bisthmuth Glycoarsenilate : 3x500 mg/hari selama 7 hari.Gol. ini sudah jarang dipakai karena efek sampingnya adalah diare.

d. Clefamide : 3x500 mg/hari selama 10-13 hari.e. Paromomycin : 3x500 mg/hari selama 5 hari.

2. Amebesid Jaringan Diberikan sebagai profilaksis karena adanya kemungkinan invasi amoeba menembus dinding usus.

a. Chloroquine Diphospate : 2x500 mg/hari selama 1-2 hariDilanjutkan : 2x250 mg/hari selama 7-12 hariES : mual, pusing, nyeri kepala, retinopatiKI : wanita hamil, karena dapat menyebabkan anak lahir tuli.

b. Gol. Nitroimidazol- Metronidazol : 35-50 mg/kgBB atau 3x500 mg/hari selama 5 hari.- Tinidazol : 50 mg/kgBB atau 2 g/hari selama 2-3 hari.- Ornidazol : 50-60 mg/kgBB atau 2 g/hari selama 3 hari.Obat gol.ini efektif bekerja di lumen usus dank di ekstraintestinal.ES : mual, muntah, pusing, nyeri kepala.

II. Disentri Amoeba Ringan – SedangPilihan : Metronidazol : 3x750 mg/hari selama 5-10 hariTambahan :

- Diiodohydroxyquin : 3x750 mg/hari selama 5-10 hari

5

Page 6: disentri.doc

- Kliokinol : 3x750 mg/hari selama 5-10 hari- Diclosanite Fuorate : 3x750 mg/hari selama 5-10 hari- Tetrasiklin 4x500 mg/hari selama 5 hari.Obat amebesid luminal diberikan untuk memberantas sumber tropozoit di usus karena bila tidak maka akan timbul amoebiasis hati dalam 3-4 bulan setelah selesai th/ metronidazol.

III. Disentri Amoeba Berat- Transfusi darah.- Infus cairan & elektrolit.- Dehidroemetin 11,5 mg/kgBB/hr (max. 90 mg) i.m selama 3-5 hari- Emetin 1 mg/kgBB/hr (max. 60 mg) i.m selama 3-5 hari- MRS & tirah baring, untuk mencegah komplikasi emetin terhadap jantung.- Observasi nadi, tek. darah, EKG

IV. Amubiasis Ekstraintestinal & Ameboma- Abses Hati Amoeba :

Gol. Nitroimidazol Klorokuindifosfat 1 g/hr selama 1-2 hr, dilanjutkan 600 mg/hr selama 4

minggu dengan ditambah dehidroemetin.- Abses Lain & Ameboma

Gol. Nitroimidazol

Prognosis

Tergantung dari :- Berat ringan penyakit.- Diagnosis- Pengobatan dini yang tepat.- Kepekaan amoeba terhadap terapi.

Umumnya prognosis baik kecuali bila sudah terjadi abses otak.

Pencegahan

Cara pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan :1. Hygiene yang baik terhadap lingkungan, makanan, dan minuman.2. Air minum dimasak sampai matang.3. Jamban keluarga4. Pengobatan dank isolasi carrier, serta tidak boleh menjadi food handler.

-----------(Roen)------------------

6