Disampaikan pada Peningkatan Kompetensi Pengelola di ... · mempertahankan nilai-nilai budaya dan...

27
Disampaikan pada “Peningkatan Kompetensi Pengelola di Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Semarang, 25 Oktober 2016 Dra. Sri Hartini, M.Si Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Transcript of Disampaikan pada Peningkatan Kompetensi Pengelola di ... · mempertahankan nilai-nilai budaya dan...

Disampaikan pada “Peningkatan Kompetensi Pengelola di Bidang

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Semarang, 25 Oktober 2016

Dra. Sri Hartini, M.Si Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi

Direktorat Jenderal Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Peran dan Smbangsih: Sejarah NKRI

Bhinneka Tunggal Ika: Bangsa dan Tanah Air

Jati Diri dan Karakter Bangsa

Indonesia kaya ragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, agama dan kepercayaan

Bhineka Tunggal Ika

Luas wilayah Tanah Air +5.180.053 km2

Jumlah Pulau 17.500 pulau (data PBB 13.466 pulau)

Jumlah Penduduk 249,9 juta jiwa (menurut Data Bank Dunia 2014)

1128 suku bangsa (Sensus BPS 2010)

+ 746 bahasa daerah

Rujukan Kebijakan: Nawa Cita 2

Cita nomor 9.

Cita nomor 8.

DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN

TRADISI

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Subdit Program, Evaluasi dan dokumentasi

Seksi Program dan Evaluasi

Seksi Dokumentasi

Subdit Kepercayaan

Seksi Kelembagaan

Seksi Pemberdayaan

Lembaga

Subdit Komunitas

Adat

Seksi Pranata Sosial

Seksi Lingkungan

Budaya

Subdit pengetahuan dan Ekspresi

Budaya Tradisisional

Seksi Pengetahuan

Tradisional

Seksi Ekspresi Budaya

Tradisional

Subdit Pembinaan

Tenaga kepercayaan dan

Tradisi

Seksi Standarisasi

Seksi Pengembangan

Kasubag TU

VISI & MISI Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Tahun 2016

“TERBENTUKNYA INSAN DAN EKOSISTEM KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG

MAHA ESA DAN TRADISI YANG BERKARAKTER DENGAN BERLANDASKAN

GOTONG ROYONG”

VISI

MISI

1

•Mewujudkan insan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang kuat, tangguh, dan berkarakter

2

• Mewujudkan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME yang berkelanjutan

3

•Mewujudkan pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional yang berkelanjutan

4

•Mewujudkan pemberdayaan budaya komunitas adat yang berkesinambungan

5

•Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektivitas birokrasi yang berkualitas

RENSTRA Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi (2015 – 2019)

1.Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi dalam melestarikan kebudayaan

2.Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

3.Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya

4.Peningkatan pelestarian komunitas adat

5.Peningkatan pelayanan pelindungan kepada penghayat kepercayaan, komunitas adat, dan tradisi

6.Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi

TUPOKSI Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi (Permendikbud No. 11 Tahun 2015)

Pasal 543

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi

Pasal 544

Dalam melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud dalam Pasal 543, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dokumentasi dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi;

b. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dokumentasi, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi;

c. Pembinaan dan pelestarian tradisi;

d. Pembinaan dan pengembangan tenaga kepercayaan dan tradisi;

a. Pembinaan komunitas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

b. Perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi;

c. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi;

d. Pelaksanaan kerjasama dan pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi;

e. Pelaksanaan dokumentasi di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi;

f. Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi;

g. Pelaksanaan administrasi direktorat

KEPERCAYAAN dan TRADISI

KEPERCAYAAN DI INDONESIA

Agama asli Nusantara adalah agama lokal, agama tradisional yang telah ada sebelum agama Hindu, Budha, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Islam dan Konghucu masuk ke Nusantara (Indonesia)

Agama sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku (mirip dengan “ibadah”)

Ajaran biasanya tidak terpaku pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep “keseimbangan”.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_asli_Nusantara

Beberapa Kepercayaan di Indonesia : Ugamo Malim (PARMALIM)

Ugamo Bangso Batak

Batin Suku Akit

Aliran Kebatinan Perjalanan

Perguruan Trijaya

Sunda Wiwitan

SUBUD

Sapta Darma

Mapurondo

SUMARAH

Kaharingan

Tolottang

Jingitiu

Sedulur Sikep

UIS NENO

Wetu Telu

Gereja Adat Musi

MARAPU

dll

KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG

MAHA ESA

Adalah pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan

Yang Maha Esa berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan

perilaku ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta

pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal

bangsa Indonesia (PBM Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. 41 43 Tahun 20019)

Wujud Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Ajaran

SDM

Wadah 1. Organisasi

2. Perseorangan

16

Jumlah Organisasi Penghayat Kepercayaan di Indonesia (September 2016)

•Tingkat pusat 184

•Tingkat cabang 1045

1. Propinsi Sumatera Utara 6 kab, 1 kota 12 organisasi

2. Propinsi Lampung 2 kab, 5 organisasi

3. Propinsi DKI Jakarta 5 kota 14 organisasi

4. Propinsi Banten 1 kab 1 organisasi

5. Propinsi Jawa Barat 2 kab, 3 kota 7 organisasi

6. Propinsi Jawa Tengah 19 kab, 4 kota 52 organisasi

7. Propinsi DIY 3 kab, 1 kota 25 organisasi

8. Propinsi Jawa Timur 11 kab, 4 kota 48 organisasi

9. Propinsi Bali 2 kab, 1 kota 8 organisasi

10. Propinsi NTB 2 kab 2 Organisasi

11. Propinsi NTT 4 kab 5 organisasi

12. Propinsi Sulawesi Utara 3 kab 1 kota 4 organisasi

13 Propinsi Riau 1 kota 1 organisasi

Jumlah 62 kab, 15 kota 184 organisasi

Penyebaran Organisasi Pusat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(September 2015)

Diskriminasi terhadap Penghayat Kepercayaan :

Administrasi Kependudukan

Pendirian Sarana Ibadah

Pemakaman

Perkawinan

Layanan Pendidikan

Penerimaan Anggota TNI/Polri

PELESTARIAN TRADISI

“Perlindungan, pengembangan dan

pemanfaatan sebagai upaya untuk

mempertahankan nilai-nilai budaya dan

adat istiadat masyarakat pendukungnya.

• Perlindungan adalah segala upaya untuk mencegah dan menanggulangi gejala atau akibat yang disebabkan oleh proses alam dan ulah manusia yang dapat menimbulkan kerugian maupun kemusnahan nilai budaya

• Pengembangan adalah upaya dalam berkarya, berekspresi yang memungkinkan terjadinya penyempurnaan yang dilandasi oleh nilai-nilai tanpa mengorbankan keasliannya.

• Pemanfaatan adalah segala upaya untuk memberdayakan warisan budaya baik yang bersifat tangible maupun intangible untuk berbagai kepentingan

NILAI BUDAYA

Contoh nilai budaya yang harus dikembangkan, dilindungi

dan dimanfaatkan, yaitu:

Pada masyarakat desa Selawi di Kabupaten Garut yang

mampu membangun daerahnya dengan pengembangan nilai

lokal ‘gotong royong’ secara spontan yang sampai saat ini

masih terpelihara dengan baik.

Di Bali, ada Pecalang yang berfungsi sebagai polisi adat yang

bertugas dibidang keamanan masyarakat adat.

Di Maluku dan Papua Barat ada Kewang yang berfungsi

sebagai polisi adat dalam sistem Sasi atau larangan memanen

atau mengambil hasil alam untuk waktu tertentu.

Ada juga tradisi tepung tawar yang berfungsi untuk

menyelesaikan konflik ataupun pertikaian melalui pendekaran

kemanusiaan dan persaudaraan yang sangat luhur.

UPAYA PELESTARIAN BUDAYA

1. Pengembangan dan penguatan kelembagaan lokal yang ada sebaiknya mengakomodasi nilai-nilai budaya yang masih relevan hingga sekarang ini.

2. Revitalisasi nilai-nilai budaya lokal yang sudah mulai ditinggalkan.

3. Sosialiasi dan internalisasi nilai-nilai budaya tersebut kepada generasi penerus.

4. Aktualisasi nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari

5. Diplomasi budaya dalam kerangka memperkenalkan berbagai budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat global.

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN

PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN

TRADISI

Dasar Hukum/Eksistensi Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan serta Peraturan Pelaksanaannya.

2. Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2006

3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. 41 dan 43 tentang Hak-hak Warga Penghayat Kepercayaan yang terkait dengan SKT, Pendirian Pasujudan Penghayat dan Pemakaman.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 77 tahun 2013 tentang Pedoman Pembinaan Lembaga Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Lembaga Adat

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi

6. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada satuan Pendidikan

Rahayu

27

Terima Kasih