DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK...

52
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 20/PER-DJPDSPKP/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH SARANA ICE FLAKE MACHINE KAPASITAS 1,5 TON TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas dan terukurnya hasil pelaksanaan pengelolaan Bantuan Pemerintah di lingkup Direktorat Jenderla Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, perlu menyempurnakan Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

Transcript of DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK...

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING

PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR 20/PER-DJPDSPKP/2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH SARANA ICE FLAKE MACHINE KAPASITAS 1,5 TON TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas dan

terukurnya hasil pelaksanaan pengelolaan

Bantuan Pemerintah di lingkup Direktorat

Jenderla Penguatan Daya Saing Produk Kelautan

dan Perikanan, perlu menyempurnakan

Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya

Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor

2/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis

Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake

Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya

Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang

Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah

Sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

Tahun 2017;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4433);

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang

Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 294, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

- 2 -

`

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,

Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5870);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015

tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan

Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah

Produk Hasil Perikanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5726);

5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

6. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015

tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden

Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian

Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada

Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang

Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan

Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 1746);

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum

Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah

di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

2153);

- 3 -

`

9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor 220);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN

DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN

PEMERINTAH SARANA ICE FLAKE MACHINE

KAPASITAS 1,5 TON TAHUN 2017.

Pasal 1

Menetapkan Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice

Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017 sebagaimana tercantum

dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

digunakan sebagai pedoman bagi satuan kerja lingkup Direktorat

Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan

dan Perikanan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang menangani urusan

kelautan dan perikanan, dan Penyuluh Perikanan serta para pelaku

usaha perikanan dalam penyaluran dan pengelolaan Bantuan Pemerintah

sarana ice flake machine kapasitas 1,5 ton tahun 2017.

Pasal 3

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

Nomor 10/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan

Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun

2017, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

- 4 -

`

Pasal 4

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Mei 2017

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan

Adapun tujuan pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine

Kapasitas 1.5 ton tahun 2017 terdiri atas:

1. terlaksananya pengadaan, penyaluran, dan pemanfaatan 270 Bantuan

Pemerintah sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1.5 ton; dan

2. diproduksinya es sebanyak 24.000 kg/tahun dari Bantuan Pemerintah

sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1.5 ton dalam rangka penyediaan

dan keterjangkauan es untuk masyarakat (terhitung efektif sejak tahun

2018).

B. Pengertian

1. Es Curah/Ice Flake adalah salah satu jenis es yang berbentuk

curah/serpihan. Es ini dihasilkan oleh ice flake machine yang dapat

beroperasi tanpa harus melalui proses instalasi yang rumit.

Karakteristik Chip Ice:

Es berwarna keruh, lunak, berbentuk kepingan tebal dengan variasi

ketebalan 5 mm – 10 mm. Suhu sedikit di bawah titik beku air, yaitu

-0,5 0C. Penyimpanan yang paling baik adalah dengan Ice Storage

bersuhu antara 0 – 4 0C. Es jenis ini sesuai digunakan sebagai sarana

displai ikan, proses transportasi ikan dan pendinginan cepat dengan

media air.

2. Ice Flake Machine adalah mesin penghasil Ice Flake yang bekerja

berdasarkan pada proses pendinginan dengan sistem siklus kompresi

uap yang menggunakan fluida sebagai bahan pendingin yang disebut

refrigeran/refrigerant. Bahan pendingin ini berfungsi sebagai media

perpindahan panas.

Lampiran I : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

- 2 -

`

Berdasarkan kapasitas produksinya, mesin ini mempunyai 3 kategori,

yaitu:

a. Lab/Domestik : Kapasitas 50 – 150 kg/hari

b. Komersial : Kapasitas 150 – 1.000 kg/hari

c. Industri : Kapasitas 1.000 – 50.000 kg/hari

Chip Ice

C. Sasaran

Sasaran kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan lingkup

penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan antara lain:

1. meningkatkan kesejahteraan masyarakat (stakeholder) perikanan baik

nelayan, pembudidaya, pengolah, maupun pemasar hasil perikanan;

2. terjaminnya mutu dan keamanan hasil perikanan melalui penerapan

sarana sistem rantai dingin pada produk perikanan dari proses produksi,

pengolahan, dan pemasaran;

3. meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui penciptaan lapangan

kerja baru.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice

Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017 ini meliputi:

1. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah, yang terdiri atas:

a. Pemberi Bantuan Pemerintah;

b. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah;

c. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah;

d. Tata Kelola Bantuan Pemerintah;

2. Pertanggungjawaban Bantuan; dan

3. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

- 3 -

`

BAB II

PELAKSANAAN PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah

Satuan kerja pemberi Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017 adalah Direktorat Jenderal Direktorat

Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

B. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah

Jenis Bantuan Pemerintah berupa sarana Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton diberikan melalui anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan,

yaitu Satuan Kerja Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan

Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Tahun 2017.

B.1. Bentuk Bantuan Pemerintah

Bentuk Bantuan Pemerintah berupa paket Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton, berupa Chip Ice Machine.

B.2. Rincian Bantuan Pemerintah

Pada tahun 2017 Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk

Kelautan dan Perikanan melakukan pengadaan bantuan sarana Ice Flake

Machine Kapasitas 1,5 Ton sebanyak 270 (dua ratus tujuh puluh) unit.

Adapun rincian komponen utama sarana Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton sebagai berikut:

a. Kompresor

Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin

(refrigerant) agar tetap bersirkulasi di dalam sistem. Kompresor

dirancang dan diproduksi untuk dapat dipakai dalam jangka waktu

yang lama, karena kompresor merupakan jantung utama dari sistem

refrigerasi kompresi uap dan juga besarnya kapasitas kompresor

menentukan besarnya kapasitas pendinginan sebuah mesin refrigerasi.

Kapasitas pendinginan sebuah mesin refrigerasi tergantung pada

kemampuan kompresor untuk memenuhi jumlah gas refrigeran yang

perlu disirkulasikan. Kompresor berfungsi untuk menghisap refrigerant

berbentuk uap bertekanan rendah yang berasal dari evaporator melalui

pipa suction, menekannya sehingga tekanannya akan meningkat

- 4 -

`

sampai pada suatu titik dimana uap refrigerant akan mengembun pada

temperatur media pengembun. Selanjutnya kompresor akan memompa

gas refrigeran bertekanan tinggi tersebut melalui pipa discharge keluar

dari kompresor untuk mengalir ke komponen lain yang disebut dengan

Kondensor.

b. Kondensor

Kondensor merupakan alat penukar kalor, berfungsi

mengeluarkan panas sistem ke udara bebas di lingkungan, melalui

sebuah proses yang disebut dengan proses kondensasi (pengembunan).

Pada proses ini, gas refrigeran bertekanan tinggi akan mengembun,

berubah fasa dari gas menjadi cairan, bertekanan tinggi, dan terus

didinginkan lanjutan pada proses subcooling.

Sebelum masuk ke kondensor, refrigeran berwujud uap yang

bertemperatur dan bertekanan tinggi, sedangkan setelah keluar dari

kondensor, refrigeran berupa cairan jenuh yang bertemperatur lebih

rendah dan mempunyai tekanan sedikit lebih rendah jika dibandingkan

dengan tekananan awal masuk kondensor. Selanjutnya, refrigeran

mengalir ke Ekspansi.

Air cooled condenser

Evaporative condenser

- 5 -

`

c. Evaporator

Refrigeran cair bertekanan rendah hasil keluaran dari Katup

Ekspansi memasuki Evaporator dan berubah fasa menjadi gas.

Tekanan refrigeran di dalam evaporator diatur cukup rendah sehingga

refrigeran dapat menguap di dalam Evaporator. Proses penguapan ini

akan mengambil panas dari media yang bersentuhan dengan

Evaporator, dalam hal ini adalah air. Air yang bersentuhan dengan

Evaporator akan diambil panasnya sehingga suhu air akan menurun

dengan cepat dan menjadi es.

Proses yang terjadi disini adalah proses penguapan (evaporasi),

dimana panas dari air diambil oleh Evaporator dan digunakan untuk

menguapkan refrigeran (merubah fasa cair menjadi fasa uap). Hasilnya

adalah gas refrigeran bertekanan rendah dan bersuhu rendah yang

kemudian akan dihisap oleh Kompresor. Disisi lain, air akan turun

suhunya sedemikian sehingga berubah wujud menjadi es.

Chip Ice Evaporator Auger Type

d. Refrigerant

Zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun

sebaliknya dan mempunyai kalor jenis yang cukup tinggi. Jenis

refrigerant sangat beragam. Setiap jenis refrigeran memiliki

karakteristik yang berbeda.

- 6 -

`

e. Ice Storage atau Ice Bin

Ruangan/wadah penyimpan es, berinsulasi baik, sehingga es

dapat bertahan lama. Ice Bin dapat diatur suhu ruangnya atau juga

tidak diatur. Untuk kebutuhan kali ini, suhu ruang Ice Bin tidak diatur.

Polyurethane HDPE Ice Storage Cool Box

Polyurethane FoodGrade Panel Polyurethane Stainless Steel Ice Storage Ice Bin

f. Inverter

Digunakan untuk mengubah arus AC ke DC untuk menyuplai

listrik ke dinamo motor dengan arus DC, merubah frekuensi listrik,

meredam beban kejut listrik.Daya kerja Inverter dinyatakan dalam Watt

atau kilowatt.

- 7 -

`

g. Generator Set (Genset)

Alat untuk sumber energi mekanik, biasanya motor bakar, untuk

menggerakkan alternator yang kemudian menghasilkan energi listrik

dengan menggunakan alternator. Kemampuan kerja Generator

dinyatakan dengan kVA (kilo Volt Ampere).

Alternatif penggunaan sumber energi listrik adalah:

1) Menggunakan listrik tanpa menggunakan cadangan genset

Alternatif ini dipakai apabila mesin ice flake ditempatkan

pada daerah yang mempunyai daya listrik PLN berlebih, dan

tegangan listrik yang stabil, jarang sekali terjadi pemutusan

hubungan listrik. Seperti misalnya pada daerah di pulau Jawa, Bali.

Mengenai ketersediaan daya listrik, dapat ditanyakan ke PLN

ranting setempat. Pengelola diharapkan untuk mengajukan pasang

baru atau tambah daya ke PLN apabila listrik yang tersedia di lokasi

sekarang tidak memadai.

2) Menggunakan listrik dengan cadangan genset 13,5 KVA

Alternatif ini dipakai apabila mesin ice flake ditempatkan

pada daerah yang mempunyai daya listrik PLN cukup, akan tetapi

pada waktu beban puncak dapat terjadi kondisi kekurangan daya

listrik sementara, atau kontinuitas suplai jaringan listrik PLN sering

terganggu karena faktor cuaca atau masalah jaringan lainnya.

Pengelola diharapkan untuk mengajukan pasang baru atau

tambah daya ke PLN apabila listrik yang tersedia di lokasi sekarang

tidak memadai. Genset digunakan sebagai cadangan apabila terjadi

listrik mati atau turun daya pada waktu beban puncak.

- 8 -

`

3) Tanpa menggunakan listrik dan mengoptimalkan genset 25 KVA

Alternatif ini dipakai untuk lokasi yang tidak tersedia

pasokan listrik atau ketersediaan suplai listrik PLN sangat terbatas,

sehingga tidak memungkinkan pemasangan jaringan listrik sebsar

10.000 Watt, 380 V, 3 phasa. Maka operasional mesin ice flake harus

menggunakan genset terus menerus, sehingga membutuhkan

kapasitas daya genset yang lebih besar.

h. Pompa dan Instalasi Air Bersih

Pompa air dengan kapasitas pompa 10 liter/menit. Toren air dan

tanki penampungan kapasitas 500 liter.

1) Fasiltas Pengaman

Dalam rangka mengamankan Ice Flake machine Kapasitas

1,5 Ton, diperlukan bangunan beratap untuk melindungi dari panas

dan hujan. Paket bantuan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

sudah termasuk kerangkeng untuk lokasi yang belum memilki

bangunan permanen.

Lokasi yang sudah memiliki bangunan terlindung, maka

krangkeng dapat disesuaikan bentuknya dengan kondisi di lokasi

penempatan. Jika ukuran lokasi tidak sesuai dengan ukuran

kerangkeng yang disediakan maka diperbolehkan untuk melakukan

modifikasi kerangkeng tanpa mengurangi bahan (harus dipakai

secara keseluruhan).

2) Sertifikat Pelatihan Operator untuk petugas Ice Flake machine

Kapasitas 1,5 Ton

Masing-masing Penerima menyiapkan petugas yang menjadi

operator mesin, minimal 2 (dua) orang. Operator akan dilatih untuk

menjalankan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton dan dibekali

dengan pengetahuan cara perawatan mesin.

- 9 -

`

Desain peletakan Mesin Ice Flake beserta kelengkapannya:

Mesin Chip Ice Kapasitas 1,5 Ton per hari

Mesin Scale Ice Kapasitas 1,5 Ton per hari

i. Instalasi Listrik

Instalasi listrik yang akan dipasang meliputi:

1) pemasangan kabel dari Genset (jika ada) ke Panel Kontrol;

2) pemasangan kabel dari PLN ke Panel Kontrol; dan

3) pemasangan kabel dari Panel Kontrol ke mesin ice flake.

Persyaratan umum material:

1) Sambungan dan kondisi listrik harus sesuai dengan standar

peralatan listrik lokal dan tuntutan keaslian mesin. Untuk

menyambungkan mesin ice flake ke sumber listrik PLN dan atau

Genset menggunakan kabel dengan keterangan sebagai berikut:

a) Tipe : NYY

b) Ukuran : minimal 4 x 2,5 mm

c) Standar : SNI

- 10 -

`

2) Saklar power supply harus berada dalam jangkauan dan

pemasangan kabel grounding harus sesuai dengan standar yang

diberlakukan oleh PLN

Sakelar Ohm berfungsi untuk Pemindah antara listrik PLN

dan Genset agar dapat tersinkronisasi baik, dengan spesifikasi:

a) Tegangan/Phase : 380 - 400V/3 Phase

b) Ampere : minimal 25A

Cara pemasangan untuk Sakelar Ohm ini dengan cara

menghubungkan Supply Listrik PLN dan Genset (Listrik Back Up) ke

Sakelar Ohm dan selanjutnya dari Sakelar Ohm dihubungkan ke

MCB.

3) Kabel Grounding menggunakan kabel Grounding jenis NYA dengan

ukuran kabel 10 mm. Pemilihan merk kabel harus didasarkan pada

kualitas, yang memiliki sertifikasi SNI.

j. Instalasi Air

Instalasi air yang akan dipasang meliputi:

1) pemasangan pipa air, mulai dari sumber air bertekanan yang cukup

untuk mengisi Tanki air di ketinggian 3 m, sampai dengan air

umpan masuk ke mesin ice flake;

- 11 -

`

2) pemasangan pompa air dorong, untuk mendorong air dari tanki air

ke mesin ice flake;

3) pemasangan pipa air drainase dari mesin ice flake ke saluran

pembuangan terdekat;

4) tangki air diletakkan di daerah yang tidak terkena terpaan sinar

matahari dan atau hujan; dan

5) instalasi air, mulai dari tanki air, pipa distribusi, pompa air selalu

dihindarkan dari paparan sinar matahari dan sumber panas

lainnya.

C. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah

C.1. Kriteria Penerima Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah berupa Ice Flake Machine Kapasitas 1.5 Ton

dapat diberikan kepada:

a. kelompok masyarakat, diutamakan berbadan hukum dan sudah atau

akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan. Kelompok

Masyarakat diantaranya Koperasi dan kelompok Usaha Bersama)

b. kelompok masyarakat hukum adat, telah mendapatkan penetapan,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.

c. lembaga swadaya masyarakat, berbadan hukum dan sudah atau akan

melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.

d. lembaga pendidikan, terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,

atau Kementerian Agama serta sudah atau akan melakukan kegiatan di

bidang kelautan dan perikanan.

e. lembaga keagamaan, diutamakan berbadan hukum dan sudah atau

akan melakukan kegiatan dibidang kelautan dan perikanan. Lembaga

Keagamaan seperti Pondok Pesantren.

- 12 -

`

C.2. Persyaratan Umum

a. Ice Flake Machine yang diadakan harus memiliki spesifikasi yang sesuai

dengan kondisi iklim tropis di Indonesia, memiliki kapasitas produksi

standar 1,5 ton es perhari (operasional 24 Jam) atau setara dengan

produksi 1,05 kg es/menit, mudah operasional dan perawatannya;

b. diinstalasi di lahan milik Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi, lahan

milik koperasi atau lahan milik anggota koperasi yang dibuktikan

dengan sertifikat/bukti kepemilikan yang sah, dan tidak dalam keadaan

sengketa;

c. dalam hal lahan merupakan milik masyarakat adat harus sudah ada

penyerahan hak dari masyarakat adat kepada pemerintah daerah untuk

dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan tidak dalam keadaan

sengketa yang dibuktikan dengan adanya Surat Peryataan Penyerahan

Hak; dan

d. calon Penerima Bantuan Pemerintah memiliki komitmen dan kesediaan

untuk:

1) bersedia dan berkomitmen melakukan pengelolaan;

2) menyediakan biaya operasional; dan

3) mengutamakan pemenuhan kebutuhan ice flake bagi masyarakat di

sekitar lokasi.

C.3. Persyaratan Teknis

Selain persyaratan umum diatas, terdapat persyaratan teknis sebagai

berikut:

a. lokasi dekat dengan sentra produksi, distribusi, dan pemasaran;

b. mempunyai akses sumber air bersih;

c. akses transportasi untuk kendaraan roda empat;

d. di lokasi tersedia ruang dengan lantai datar dan kuat dengan dinding

dan atap yang memadai;

e. tersedia tempat yang memenuhi persyaratan sanitasi dan kebersihan

lingkungan;

f. ruangan terlindung dari sinar matahari langsung, air hujan, dan bebas

banjir;

- 13 -

`

g. ukuran ruang minimal 4 m x 4 m x 3 m dengan penerangan yang

memadai; dan

h. lokasi diutamakan mempunyai fasilitas listrik 3 phasa dan minimal

10.000 Watt.

D. Tata Kelola Bantuan Pemerintah

D.1. Mekanisme Seleksi Penerima Bantuan Pemerintah

Mekanisme seleksi Penerima Bantuan Pemerintah meliputi proses

identifikasi hingga penetapan Penerima Bantuan Pemerintah yang terdiri

dari 4 (empat) tahapan, yaitu:

a. Identifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah

Identifikasi calon penerima bantuan dilakukan oleh Dinas

Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan dan/atau

dengan Penyuluh Perikanan Kabupaten/Kota kepada calon Penerima

Bantuan Pemerintah yang telah dan/atau belum mengajukan usulan.

Identifikasi terhadap calon Penerima Bantuan Pemerintah harus

memenuhi kriteria dan persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah.

b. Pengusulan dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah

Dalam mengusulkan Bantuan Pemerintah, calon Penerima

Bantuan Pemerintah dapat menjalankan prosesnya melalui salah satu

dari dua mekanisme di bawah ini:

1) Mekanisme pengusulan langsung dan verifikasi penerima Bantuan

Pemerintah dengan tahapan sebagai berikut:

Pengusulan dan verifikasi dokumen usulan dilaksanakan

sesuai dengan tahapan sebagai berikut:

a) Calon Penerima Bantuan Pemerintah mengusulkan surat

permohonan bantuan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

secara langsung kepada Satuan Kerja Direktorat Pemasaran,

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan

Perikanan dengan melampirkan dokumen pendukung sesuai

yang dipersyaratkan;

b) Calon Penerima Bantuan Pemerintah melampirkan dokumen

pendukung yang terdiri dari:

(1) Proposal atau matrik usulan calon Penerima Bantuan

Pemerintah (format matrik terlampir);

- 14 -

`

(2) Profil calon Penerima Bantuan Pemerintah; dan

(3) Pakta Integritas yang menyatakan:

(a) kesiapan, kemampuan dan kesanggupan untuk

menerima, mengelola dan memanfaatkan Bantuan

Pemerintah;

(b) kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap

aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah

terkait dengan Bantuan Pemerintah yang diterima; dan

(c) tidak memindahtangankan/memperjualbelikan Bantuan

Pemerintah yang diterima kepada pihak lain.

c) Satuan Kerja Direktorat Pemasaran memohon Dinas

Kabupaten/Kota dan/atau Penyuluh Perikanan domisili calon

Penerima Bantuan Pemerintah untuk melakukan verifikasi

administrasi dan lapangan, dengan tembusan ke Dinas Provinsi;

dan

d) Apabila hasil verifikasi dianggap meragukan, maka Satuan Kerja

Direktorat Pemasaran dapat melakukan validasi lapangan.

2) Mekanisme pengusulan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi/Kabupaten/Kota dan verifikasi penerima Bantuan

Pemerintah dengan tahapan sebagai berikut:

a) Calon Penerima Bantuan Pemerintah mengusulkan surat

permohonan bantuan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

kepada Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota dengan

melampirkan dokumen pendukung sesuai yang dipersyaratkan;

b) Calon Penerima Bantuan Pemerintah melampirkan dokumen

pendukung yang terdiri dari:

(1) Proposal atau matrik usulan calon Penerima Bantuan

Pemerintah (format matrik terlampir);

(2) Profil calon Penerima Bantuan Pemerintah; dan

- 15 -

`

(3) Pakta Integritas yang menyatakan:

(a) kesiapan, kemampuan dan kesanggupan untuk

menerima, mengelola dan memanfaatkan Bantuan

Pemerintah;

(b) kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap

aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah

terkait dengan Bantuan Pemerintah yang diterima; dan

(c) tidak memindahtangankan/memperjualbelikan Bantuan

Pemerintah yang diterima kepada pihak lain.

a) Kepala Dinas Kabupaten/Kota melakukan verifikasi administrasi

dan lapangan terhadap usulan calon Penerima.

b) Apabila dokumen-dokumen dimaksud dianggap telah lengkap

dan memenuhi persyaratan, kemudian oleh Kepala Dinas

Kabupaten/Kota diusulkan kepada Satuan Kerja Direktorat

Pemasaran, dengan tembusan ke Dinas Provinsi.

c. Validasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah

Validasi dokumen usulan dilaksanakan secara berjenjang sebagai

berikut:

1) dokumen yang diusulkan oleh calon Penerima Bantuan Pemerintah,

dilakukan verifikasi oleh Dinas Kabupaten/Kota dan/atau Penyuluh

Perikanan melalui pemeriksaan kelengkapan administrasi, dan data

pendukung lainnya;

2) dokumen yang telah lengkap dan memenuhi persyaratan,

selanjutnya diusulkan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya

Saing Produk Kelautan dan Perikanan cq. Direktur Pemasaran;

3) Direktur Pemasaran memerintahkan Tim Validasi Pusat untuk

melakukan validasi dokumen melalui pemeriksaan kelengkapan

administrasi dan melakukan validasi lapangan apabila dirasa perlu

untuk pemeriksaan kebenaran kondisi di lapangan dengan

kelengkapan administrasi dimaksud kepada calon Penerima

Bantuan Pemerintah; dan

4) Daftar calon Penerima Bantuan Pemerintah selanjutnya diseleksi

oleh Tim Validasi Pusat. Hasil seleksi kemudian diusulkan kepada

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan

Perikanan untuk ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Pemerintah.

- 16 -

`

d. Penetapan Penerima Bantuan Bantuan Pemerintah

Tahapan penetapan Penerima Bantuan Pemerintah dilakukan

setelah seluruh tahapan identifikasi, verifikasi, dan validasi telah

dilaksanakan. Penetapan Penerima bantuan Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan

disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang memuat paling sedikit

meliputi:

1) nama koperasi/kelompok Penerima;

2) daerah kabupaten/kota/provinsi Penerima Bantuan Pemerintah;

dan

3) jumlah unit dan keterangan rencana pemanfaatan.

Gambar 5.

Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon Penerima Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

- 17 -

`

D.2. Penyaluran Bantuan Pemerintah

a. Tim Penyaluran Bantuan

Dalam melakukan penyaluran Bantuan Pemerintah Kuasa

Pengguna Anggaran membentuk Tim Penyaluran Bantuan dengan tugas

sebagai berikut:

1) menerima dokumen/data pengadaan bantuan dari panitia

pengadaan barang/jasa Direktorat Pemasaran;

2) merekapitulasi jumlah pengadaan sesuai daerah Penerima Bantuan

Pemerintah;

3) melakukan koordinasi/penjadwalan dengan penyedia dan Dinas

Provinsi/Kabupaten/Kota, serta Penerima Bantuan Pemerintah

(menentukan lokasi penyimpanan sementara Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton);

4) memastikan terdistribusinya bantuan Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton yang dilakukan oleh penyedia jasa hingga ke lokasi

Penerima hingga serah terima kepada Penerima Bantuan

Pemerintah dalam bentuk dokumen Berita Acara Serah Terima

(BAST);

5) memastikan terdistribusinya bantuan Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton yang dilakukan oleh penyedia jasa hingga ke lokasi (Kantor

Dinas Kabupaten/Kota atau tempat penyimpanan) dalam bentuk

dokumen BAST; dan

6) merekapitulasi hasil distribusi Bantuan Pemerintah sesuai daerah

penerima yang menjadi satu kesatuan dalam laporan dokumen

BAST. Dokumen dimaksud sebagai kelengkapan administrasi

proyek dan pelepasan aset.

b. Tim Teknis Penerima Barang di Daerah

Dalam membantu Tim Penyaluran Bantuan, Kuasa Pengguna

Anggaran dapat membentuk Tim Teknis Penerima Barang di Daerah

yang merupakan perwakilan dari Dinas Kabupaten/Kota yang

diusulkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota kepada Kuasa Pengguna

Anggaran. Adapun Tim Teknis Penerima Barang di Daerah memiliki

tugas sebagai berikut:

1) melakukan koordinasi/penjadwalan dengan penyedia jasa dan

Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota, serta Penerima Bantuan

Pemerintah;

- 18 -

`

2) memastikan terdistribusinya bantuan Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton yang dilakukan oleh penyedia hingga kepada Penerima

Bantuan Pemerintah di lokasi yang telah ditetapkan; dan

3) merekapitulasi hasil distribusi bantuan sesuai daerah Penerima

Bantuan Pemerintah yang menjadi satu kesatuan dalam laporan

dokumen BAST.

Gambar 6. Mekanisme Penyaluran Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

c. Mekanisme Penyaluran Bantuan Pemerintah

Proses penyaluran bantuan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton,

dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Penyedia hingga diterima oleh

Tim Teknis Penerima Barang di Daerah dengan prosedur:

1) Penyaluran bantuan harus disertai dengan dokumen BAST sebagai

pelepasan aset kepada Penerima Bantuan Pemerintah sebagai

berikut:

a) Untuk kebutuhan pelepasan aset, BAST antara Kuasa Pengguna

Anggaran atau pejabat eselon II yang mewakili (a.n Kuasa

Pengguna Anggaran) sebagai Pihak Kesatu, dengan Penerima

Bantuan Pemerintah selaku Pihak Kedua;

- 19 -

`

b) BAST pada huruf (a) diatas, sebelum ditandatangani oleh Kuasa

Pengguna Anggaran atau pejabat eselon II yang mewakili (a.n

Kuasa Pengguna Anggaran) selaku Pihak Kesatu, terlebih

dahulu ditandatangani oleh Penerima Bantuan Pemerintah

selaku Pihak Kedua di lokasi Penerima Bantuan Pemerintah.

2) Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton yang telah

selesai 100%, diserahkan oleh Penyedia kepada Penerima Bantuan

Pemerintah dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

diserahkan kepada Penerima Bantuan Pemerintah di lokasi

penempatan sebelum tanggal jatuh selesai kontrak.

b) Penyerahan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton wajib diketahui Kepala Dinas Kabupaten/Kota setempat.

3) Biaya yang timbul dalam pendistribusian sampai ke lokasi Dinas

Kabupaten/Kota dianggarkan melalui pembiayaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2017 Satuan Kerja

Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing

Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan

Perikanan;

4) Dalam pelaksanaan pendampingan penyaluran Bantuan

Pemerintah, Tim Penyaluran Bantuan melakukan tugasnya dengan

berdasarkan dokumen BAST sebagai dasar monitoring dan evaluasi

penyaluran bantuan.

D.2. Teknis Operasional

a. Check List Persiapan Operasional Mesin

Sebelum mengoperasionalkan mesin ice flake ada beberapa hal

yang harus diperiksa, yaitu:

1) kondisi listrik PLN;

2) kondisi genset;

3) kondisi air; dan

4) kondisi mesin.

- 20 -

`

Butir-butir yang harus diperiksa sebelum melakukan operasi

mesin ice flake tersedia dalam buku Petunjuk Operasional (manual

book) Ice Flake Machine yang tersedia secara terpisah dari Petunjuk

Teknis ini.

b. Prinsip pengoperasian

Teknis pengoperasian mesin es harus sesuai dengan Buku

Petunjuk Operasional Ice Flake Machine dan dilaksanakan oleh tenaga

yang telah dilatih, hal ini dibuktikan dengan sertifikat hasil training

yang dilaksanakan oleh Penyedia mesin ice flake. Bilamana, tenaga

kerja yang telah tersertifikasi atas segala sebab sudah tidak lagi bekerja

untuk mengoperasikan mesin es ini, maka Penerima harus segera

menghubungi Penyedia mesin ice flake untuk meminta training dan

sertifikasi bagi tenaga operasional yang baru.

Untuk setiap mesin ice flake disertai dengan jaminan garansi

selama 24 bulan terhitung dari saat serah terima mesin ice flake kepada

Penerima terkait. Selama masa garansi, setiap kerusakan yang

disebabkan oleh kesalahan pabrik dan instalasi awal menjadi tanggung

jawab sepenuhnya untuk dilaksanakan oleh Penyedia.

Kesalahan yang disebabkan oleh pengoperasian mesin yang

tidak sesuai dengan Buku Petunjuk Operasional Ice Flake Machine akan

menjadi beban bagi Penerima.

Selama masa garansi, Penyedia mesin ice flake berkewajiban

untuk melakukan respon/tanggapan dan datang ke lokasi dengan

standar waktu respon adalah sebagai berikut:

1) daerah lokasi penempatan: Pulau Jawa, Sumatra: 1 x 24 jam;

2) daerah lokasi penempatan: Pulau Kalimantan, Bali, gugusan Nusa

Tenggara: 2 x 24 jam; dan

3) daerah lainnya: 3 x 24 jam.

Pelaksanaan operasional mesin ice flake harus memenuhi

kaidah-kaidah bisnis yang berlaku, sehingga Penerima tetap terus

dapat mengoperasikan mesin ice flake tanpa kesulitan pendanaan.

Bimbingan teknis operasional dan manajemen pengelolaan, dapat

diminta kepada Penyedia. Penting diingat, bahwa Penerima harus

menyisihkan sebagian dari keuntungannya, untuk disimpan dan

dipergunakan sebagai dana cadangan perbaikan mesin ice flake.

- 21 -

`

c. Struktur dan fungsi tugas pelaksanaan operasional mesin ice flake

Untuk melaksanakan operasional mesin ice flake secara

komersial, diperlukan beberapa fungsi pekerjaan, yang pada pokoknya

terbagi menjadi 2 fungsi utama:

1) Fungsi komersial

Fungsi ini menyangkut penyelenggaraan aspek komersial

sebuah usaha, dalam hal ini diantaranya adalah:

a) Promosi

Sebagai sebuah usaha dagang, promosi bertujuan

menyampaian informasi kepada calon pelanggan, hal-hal yang

terkait dengan:

1. keberadaan usaha penjualan ice flake;

2. waktu/jam operasional usaha penjualan ice flake;

3. kapasitas produksi dan harga ice flake; dan

4. keunggulan ice flake dibanding jenis es lainnya.

Kesemuanya ini dapat dilaksanakan dalam pembuatan

brosur produk ice flake dan penyebarannya ke calon pelanggan.

b) Pelayanan penjualan

Selanjutnya, setelah usaha promosi berjalan, pelanggan

akan mulai datang untuk membeli. Penerima kemudian

melakukan fungsi berikutnya yaitu pelayanan penjualan.

Pelanggan perlu diperlakukan dengan baik dan layak, hal-

hal yang perlu dilakukan adalah:

1. perlakuan yang ramah kepada pelanggan;

2. harga yang pasti/tidak berubah-ubah; dan

3. timbangan/takaran jumlah es yang tepat.

c) Pencatatan

Setelah terjadi pembelian, maka fungsi berikutnya adalah

pencatatan. Pencatatan dilakukan setiap hari, tanpa kecuali.

Hal-hal yang perlu dicatat adalah:

1. Hasil penjualan

a. jumlah ice flake yang terjual; dan

b. hasil penjualan yang didapat.

- 22 -

`

2. Pengeluaran

Pencatatan mengenai pengeluaran adalah catatan mengenai

semua biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan

operasional mesin. Hal-hal yang harus dicatat antara lain:

a. biaya gaji;

b. biaya kebersihan;

c. biaya pembelian ATK, lampu dan keperluan kantor lain;

d. biaya Listrik PLN;

e. biaya langganan air PAM (jika ada);

f. biaya pembelian solar;

g. biaya pembelian oli genset; dan

h. cadangan biaya perbaikan mesin.

Setelah pencatatan harian, maka untuk setiap bulannya

dilakukan rekapitulasi antara hasil penjualan dan

pengeluaran. Sisanya adalah keuntungan bulanan

operasional mesin ice flake.

d) Pengembangan

Selama usaha pejualan ice flake berjalan, Penerima perlu

mendengarkan keluhan pelanggan. Semua keluhan perlu dicatat

dan diberikan solusi. Sehingga Penerima dapat terus

meningkatkan kualitas pelayanan pada para pelanggannya,

termasuk kualitas produk ice flake dan harga. Seluruh usaha ini

dilakukan terus menerus sebagai bentuk pengembangan usaha.

2) Fungsi teknis operasional

Fungsi ini menyangkut penyelenggaraan aspek teknis

mengenai operasional mesin ice flake. Fungsi ini hanya dapat

dilaksanakan oleh seorang operator yang telah diberikan training

dan mendapatkan sertifikat kelayakan operator. Pada prinsipnya,

fungsi ini terbagi tiga, yaitu:

a) Tata cara operasional mesin ice flake (sesuai dengan buku

petunjuk operasional mesin) meliputi:

1. pemeriksaan awal sebelum mengoperasikan mesin: sistem

listrik PLN atau generator dan air;

- 23 -

`

2. prosedur menjalankan mesin ice flake; dan

3. pengamatan dan pencatatan parameter kerja mesin ice flake.

b) Tata cara perawatan mesin ice flake (sesuai buku petunjuk

perawatan mesin). Meliputi perawatan berkala harian,

mingguan, dan bulanan.

c) Tata cara perbaikan mesin ice flake. Hanya meliputi perbaikan

ringan (tanpa penggantian suku cadang) dan dilaksanakan

dengan bimbingan/arahan Penyedia mesin.

Dalam penyelenggaran fungsi ini, operator harus

melakukan pencatatan dalam format catatan yang disediakan

oleh penyedia mesin ice flake. Dalam hal operator berhalangan,

maka Penerima harus meminta Penyedia untuk melakukan

training ulang bagi operator baru. Operator baru hanya dapat

melaksanakan fungsi ini setelah mendapatkan sertifikat

kelayakan operator. Penyelenggaraan fungsi teknis operasional

yang dilaksanakan bukan oleh operator yang layak, dapat

mengakibatkan hilangnya hak Penerima atas garansi mesin ice

flake.

D.3. Analisis Usaha

Usaha penjualan ice flake ini didasarkan pada beberapa kondisi

Penerima menerima bantuan mesin ice flake dari Pemerintah dan lokasi

penempatan mesin ice flake terletak di lokasi dimana pelanggan

membutuhkan ice flake.

a. Target pelanggan dan besaran kebutuhan es

Target pelanggan usaha penjualan es ini adalah pedagang ikan,

untuk:

1) keperluan transportasi ikan; dan

2) keperluan sarana displai ikan di pasar.

Perhitungan perkiraan besar kebutuhan es untuk:

1) Transportasi ikan dalam cool box

Perbandingan kebutuhan es: 1 kg es = 2,5 kg ikan.

2) Displai ikan

Untuk sebuah meja displai dengan masa displai ± 6 jam dan

jumlah penjualan ikan ± 60 kg, kebutuhan es adalah 25 kg.

- 24 -

`

Gambaran situasi lokasi peletakan unit mesin ice flake:

1) Situasi Pasar saja

Gambaran pasar tingkat kecamatan adalah sebuah pasar

dengan 20 kios @ es 25 kg, potensi penjualan 500 kg per hari.

2) Situasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) saja

Gambaran TPI tingkat kecamatan adalah TPI dengan rata-rata

pendaratan ikan sebesar 3.000 kg, maka rata-rata kebutuhan es

adalah 1 kg es = 2,5 kg ikan, maka potensi penjualan es adalah

1.200 kg per hari.

3) Situasi campuran pasar dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Gambaran situasi dengan campuran pasar dan TPI maka

potensi penjualan es adalah 1.700 kg per hari.

b. Penetapan harga dan persaingan dengan berbagai jenis es

Menggunakan Listrik GENSET

Penjualan es per hari 150 kg Penjualan es per hari 500 kg

Biaya tetap setiap bulan Biaya tetap setiap bulan

Tenaga operator Rp. 1.500.000 Tenaga operator Rp. 1.500.000

Biaya perawatan Rp. 150.000 Biaya perawatan Rp. 150.000

Biaya administrasi kantor Rp. 100.000 Biaya administrasi kantor Rp. 100.000

Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000 Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000

Total per bulan Rp. 2.250.000 Total per bulan Rp. 2.250.000

Total per hari Rp. 75.000 Total per hari Rp. 75.000

Biaya tetap per kg es Rp. 500 Biaya tetap per kg es Rp. 150

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik Genset

Harga solar per liter ( ± ) Rp. 7.000 Harga solar per liter ( ± ) Rp. 7.000

Pemakaian solar setiap jam 3,5 liter Pemakaian solar setiap jam 3,5 liter

Biaya solar setiap jam ( ± ) Rp. 24.500 Biaya solar setiap jam ( ± ) Rp. 24.500

Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg

Biaya listrik per kg es Rp. 392 Biaya listrik per kg es Rp. 392

Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 150 kg Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 500 kg

Rp. per kg Rp.

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik Genset

892 542

Menggunakan Listrik PLN

Penjualan es per hari 150 kg Penjualan es per hari 500 kg

Biaya tetap setiap bulan Biaya tetap setiap bulan

Tenaga operator Rp. 1.500.000 Tenaga operator Rp. 1.500.000

Biaya perawatan Rp. 150.000 Biaya perawatan Rp. 150.000

Biaya administrasi kantor Rp. 100.000 Biaya administrasi kantor Rp. 100.000

Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000 Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000

Total per bulan Rp. 2.250.000 Total per bulan Rp. 2.250.000

Total per hari Rp. 75.000 Total per hari Rp. 75.000

Biaya tetap per kg es Rp. 500 Biaya tetap per kg es Rp. 150

Biaya listrik per kwh ( ± ) Rp. 1.450 Biaya listrik per kwh ( ± ) Rp. 1.450

Pemakaian listrik setiap jam 6 kWh Pemakaian listrik setiap jam 6 kWh

Biaya listrik setiap jam ( ± ) Rp. 8.700 Biaya listrik setiap jam ( ± ) Rp. 8.700

Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg

Biaya listrik per kg es Rp. 139 Biaya listrik per kg es Rp. 139

Total biaya produksi es, Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 500 kg

Rp. per kg Rp.

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik PLN

639

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik PLN

289

- 25 -

`

Perhitungan biaya produksi es per kg, sesuai dengan jumlah produksi es per hari.

Mesin ice flake ditempatkan pada lokasi yang terjadi kekurangan

es. Penentuan harga jual ditentukan dari jenis energi yang digunakan.

1) Analisis keuntungan

Penjualan ice flake ini dapat dibagi dalam 3 (tiga) tahap

pengembangannya, yaitu: masa awal penjualan, masa penjualan

kontinu, dan masa pengembangan penjualan.

PLN GENSETHARGA JUAL / kg HARGA JUAL / kg

Rp. 750,- Rp. 1.000,-

Rp. 750,- Rp. 1.000,-

Rp. 1.000,- tidak jual

JENIS ES

WAKTU

HASIL

PRODUKSI ES

(kg)

BIAYA

Tenaga

Kerja

BIAYA

Cadangan &

Kantor

BIAYA

Listrik PLN

Total biaya

produksi

per kg es

BIAYA

Tenaga

Kerja

BIAYA

Cadangan

& Kantor

BIAYA

Genset

Total biaya

produksi

per kg es

1 jam 62,5 800 400 139 1.339 800 437 392 1.629

2 jam 125,0 400 200 139 739 400 219 392 1.011

3 jam 187,5 267 133 139 539 267 146 392 804

4 jam 250,0 200 100 139 439 200 109 392 701

5 jam 312,5 160 80 139 379 160 87 392 639

6 jam 375,0 133 67 139 339 133 73 392 598

7 jam 437,5 114 57 139 311 114 62 392 569

8 jam 500,0 100 50 139 289 100 55 392 547

9 jam 562,5 89 44 139 273 89 49 392 529

10 jam 625,0 80 40 139 259 80 44 392 516

11 jam 687,5 73 36 139 248 73 40 392 504

12 jam 750,0 67 33 139 239 67 36 392 495

13 jam 812,5 62 31 139 232 62 34 392 487

14 jam 875,0 57 29 139 225 57 31 392 480

15 jam 937,5 53 27 139 219 53 29 392 474

16 jam 1.000,0 50 25 139 214 50 27 392 469

17 jam 1.062,5 47 24 139 210 47 26 392 465

18 jam 1.125,0 44 22 139 206 44 24 392 461

19 jam 1.187,5 42 21 139 202 42 23 392 457

20 jam 1.250,0 40 20 139 199 40 22 392 454

21 jam 1.312,5 38 19 139 196 38 21 392 451

22 jam 1.375,0 36 18 139 194 36 20 392 448

23 jam 1.437,5 35 17 139 191 35 19 392 446

24 jam 1.500,0 33 17 139 189 33 18 392 444

PLN GENSETOperasional Mesin per hari

BIAYA PRODUKSI ES PER kg

- 26 -

`

a) Masa awal penjualan

Ini adalah masa sulit penjualan ice flake, biasanya terjadi

pada 3 (tiga) bulan pertama. Banyak pedagang ikan belum

mengetahui keberadaan usaha penjualan ice flake. Keunggulan

ice flake belum banyak diketahui pedagang ikan. Bahkan,

pedagang ikan merasa ice flake lebih jelek dibanding es yang ada.

Penjualan mungkin hanya dapat mencapai 150 kg/hari.

b) Masa penjualan kontinu

Pedagang ikan sudah mengetahui keberadaan usaha

penjualan ice flake, sebagian besar sudah pula mengetahui

keunggulan ice flake dibandingkan jenis es yang lain. Biasanya

terjadi pada bulan ke 4 – 9. Penjualan dapat mencapai 500

kg/hari.

Penjualan es per hari 150 kg

Biaya tetap setiap bulan

Tenaga operator Rp. 1.500.000

Biaya perawatan Rp. 150.000

Biaya administrasi kantor Rp. 100.000

Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000

Total per bulan Rp. 2.250.000

Total per hari Rp. 75.000

Biaya tetap per kg es Rp. 500

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik Genset

Harga solar per liter ( ± ) Rp. 7.000

Pemakaian solar setiap jam 3,5 liter

Biaya solar setiap jam ( ± ) Rp. 24.500

Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg

Biaya listrik per kg es Rp. 392

Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 150 kg

Rp. per kg

Harga jual Rp. per kg

Keuntungan Rp. per kg

Keuntungan per hari Rp.

Keuntungan per bulan Rp.

108

16.200

486.000

892

1.000

- 27 -

`

c) Masa pengembangan penjualan

Pada masa ini, semua pedagang sudah membutuhkan ice

flake untuk kepentingan usahanya, bahkan beberapa pelanggan

yang datang membeli adalah bukan pedagang ikan. Jadi

kegunaan ice flake untuk jenis usaha yang lain sudah mulai

disadari. Hal ini terjadi biasanya pada bulan ke 9 – 12. Penjualan

dapat mencapai 750 kg/hari bahkan lebih.

Penjualan es per hari 500 kg

Biaya tetap setiap bulan

Tenaga operator Rp. 1.500.000

Biaya perawatan Rp. 150.000

Biaya administrasi kantor Rp. 100.000

Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000

Total per bulan Rp. 2.250.000

Total per hari Rp. 75.000

Biaya tetap per kg es Rp. 150

Harga solar per liter ( ± ) Rp. 7.000

Pemakaian solar setiap jam 3,5 liter

Biaya solar setiap jam ( ± ) Rp. 24.500

Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg

Biaya listrik per kg es Rp. 392

Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 500 kg

Rp.

Harga jual Rp. per kg

Keuntungan Rp. per kg

Keuntungan per hari Rp.

Keuntungan per bulan Rp.

1.000

458

68.700

2.061.000

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik Genset

542

Penjualan es per hari 750 kg

Biaya tetap setiap bulan

Tenaga operator Rp. 1.500.000

Biaya perawatan Rp. 150.000

Biaya administrasi kantor Rp. 100.000

Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000

Total per bulan Rp. 2.250.000

Total per hari Rp. 75.000

Biaya tetap per kg es Rp. 100

Harga solar per liter ( ± ) Rp. 7.000

Pemakaian solar setiap jam 3,5 liter

Biaya solar setiap jam ( ± ) Rp. 24.500

Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg

Biaya listrik per kg es Rp. 392

Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 500 kg

Rp.

Harga jual Rp. per kg

Keuntungan Rp. per kg

Keuntungan per hari Rp.

Keuntungan per bulan Rp.

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik Genset

492

1.000

508

76.200

2.286.000

- 28 -

`

Perhitungan diatas adalah perhitungan usaha bagi

pengoperasian mesin ice flake dengan menggunakan listrik dari

Genset. Sedangkan perhitungan usaha dengan menggunakan

Listrik PLN dapat dilihat sebagai berikut:

Catatan penting dalam perhitungan analisis usaha ini

adalah pemahaman tentang keunggulan ice flake dibandingkan

dengan jenis es lain untuk keperluan transportasi ikan dan

displai ikan di pasar, yaitu:

1. lebih lunak, tidak melukai ikan;

2. ukuran lebih kecil, kecepatan pendinginan ikan lebih cepat;

3. lebih higienis, ikan terjaga mutunya; dan

4. ukuran sudah ideal untuk transportasi dan displai, tidak

perlu dipecah-pecah.

2) Titik impas (break even point)

Dalam hal usaha penjualan ice flake ini, yang dimaksud

dengan titik impas adalah kondisi penjualan es yang hasilnya

mencukupi untuk membiayai pengeluaran:

a) gaji operator;

b) biaya administrasi, biaya kebersihan;

c) dana cadangan perbaikan; dan

d) biaya listrik PLN dan atau solar.

Penjualan es per hari 150 kg Penjualan es per hari 500 kg Penjualan es per hari 750 kg

Biaya tetap setiap bulan Biaya tetap setiap bulan Biaya tetap setiap bulan

Tenaga operator Rp. 1.500.000 Tenaga operator Rp. 1.500.000 Tenaga operator Rp. 1.500.000

Biaya perawatan Rp. 150.000 Biaya perawatan Rp. 150.000 Biaya perawatan Rp. 150.000

Biaya administrasi kantor Rp. 100.000 Biaya administrasi kantor Rp. 100.000 Biaya administrasi kantor Rp. 100.000

Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000 Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000 Cadangan dana perbaikan Rp. 500.000

Total per bulan Rp. 2.250.000 Total per bulan Rp. 2.250.000 Total per bulan Rp. 2.250.000

Total per hari Rp. 75.000 Total per hari Rp. 75.000 Total per hari Rp. 75.000

Biaya tetap per kg es Rp. 500 Biaya tetap per kg es Rp. 150 Biaya tetap per kg es Rp. 100

Biaya listrik per kwh ( ± ) Rp. 1.450 Biaya listrik per kwh ( ± ) Rp. 1.450 Biaya listrik per kwh ( ± ) Rp. 1.450

Pemakaian listrik setiap jam 6 kWh Pemakaian listrik setiap jam 6 kWh Pemakaian listrik setiap jam 6 kWh

Biaya listrik setiap jam ( ± ) Rp. 8.700 Biaya listrik setiap jam ( ± ) Rp. 8.700 Biaya listrik setiap jam ( ± ) Rp. 8.700

Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg Kapasitas produksi es per jam 62,5 kg

Biaya listrik per kg es Rp. 139 Biaya listrik per kg es Rp. 139 Biaya listrik per kg es Rp. 139

Total biaya produksi es, Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 500 kg Total biaya produksi es, dengan jumlah produksi 500 kg

Rp. per kg Rp. Rp.

Harga jual Rp. per kg Harga jual Rp. per kg Harga jual Rp. per kg

Keuntungan Rp. per kg Keuntungan Rp. per kg Keuntungan Rp. per kg

Keuntungan per hari Rp. Keuntungan per hari Rp. Keuntungan per hari Rp.

Keuntungan per bulan Rp. Keuntungan per bulan Rp. Keuntungan per bulan Rp. 2.298.600

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik PLN

239

750

511

76.620

750

111

16.620

498.600

750

461

69.120

2.073.600

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik PLN

639

Biaya produksi setiap kg es dengan listrik PLN

289

- 29 -

`

Dalam hal operasional mesin ice flake dengan menggunakan

listrik dari Genset maupun menggunakan listrik dari PLN, maka titik

impas dicapai apabila penjualan es minimal sebanyak 150 kg per

hari atau 4.500 kg per bulan.

3) Manajemen keuangan

Dalam menjalankan usaha penjualan ice flake ini,

kedisiplinan dalam mengelola keuangan adalah hal yang sangat

penting. Hal-hal yang menjadi dasar adalah:

a) keuangan usaha penjualan ice flake harus dipisah dari

keuangan pribadi;

b) semua catatan dibuat pada hari yang bersangkutan dan setiap

bentuk laporan ada jangka waktunya;

c) semua harga/biaya yang tercatat adalah harga/biaya final/real;

d) yang dicatat hanyalah yang mempunyai nilai uang yang pasti;

dan

e) pola pencatatan harus konsisten/tidak berubah-ubah.

Uang yang didapat dari hasil penjualan dapat disimpan dalam

dua bentuk, yaitu:

a) Uang tunai/petty cash/kas kecil

Uang yang disimpan dalam bentuk tunai, harus dibatasi

jumlahnya, misalnya, maksimal Rp1.000.000,-. Uang ini

dipergunakan untuk keperluan sehari-hari seperti:

1. sebagai uang kembalian dalam transaksi setiap hari;

2. untuk pembelian solar dan atau oli untuk Genset; dan

3. untuk pembelian alat kantor dan alat kebersihan.

Dalam setiap akhir minggunya, setelah dicatat, uang kas

kecil harus dikembalikan menjadi Rp1.000.000,- kembali, jika

ada kelebihan, maka kelebihan itu disetor ke bank dan menjadi

kas bank. Semua catatan dibuat dalam sebuah buku Kas Kecil.

b) Uang dalam rekening bank/checking account/kas bank

Kas bank merupakan dana kas sesungguhnya. Uang dalam

rekening bank inilah yang dipergunakan untuk keperluan

terjadwal bulanan dan pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah

lebih dari Rp1.000.000, seperti:

1. gaji operator;

2. perbaikan mesin;

- 30 -

`

3. pembayaran listrik;

4. pembayaran hutang (jika ada);

5. pembayaran sisa hasil usaha; dan

6. pembelian mesin-mesin baru.

Semua catatan tentang keadaan kas bank dicatat dalam

buku Kas Besar.

Selain Buku Kas Kecil dan Kas Besar, Penerima harus

mempunyai dua buah buku lainnya, yaitu: Buku Catatan

Hutang dan Buku Catatan Piutang.

Semua Buku Catatan ini, pada akhir tahun akan disatukan

dalam bentuk Laporan Laba Rugi dan Neraca untuk

disampaikan ke Rapat Anggota atau pemegang saham.

Selama 6 bulan pertama masa operasional, Penerima wajib

aktif berdiskusi dalam hal teknis dan komersial Bantuan

Pemerintah dengan Penyuluh Perikanan/Pegawai Dinas/Tim

Pendamping.

c) Asumsi dan Parameter Analisis Usaha Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton

Asumsi Satuan Jumlah/Nilai Perbulan Pertahun

Periode proyek tahun 5

Daya listrik KW 8

Tarif Listrik Rp/KWH 1,400 336,000

Produksi kg/jam 62.5 30,000 360,000

Waktu produksi jam 16.0

Kapasitas produksi kg/hari 1,000 30,000 360,000

Variabel Cost 111,114,000

Biaya Oli Rp/jam 900 432,000 5,184,000

Biaya listrik Rp/kg 195 5,850,000 76,050,000

Biaya Tenaga Kerja Rp/kg 83 2,490,000 29,880,000

Jumlah hari kerja hari 30

Fixed Cost 63,840,120

Biaya Internet Rp/bulan 100,000 100,000 1,200,000

Dana kebersihan Rp/bulan 250,000 250,000 3,000,000

ATK Rp/bulan 150,000 150,000 1,800,000

Cadangan biaya perbaikan/penyusutan Rp/bulan 4,320,000 4,320,000 51,840,000

Biaya admin dan maintanance Rp/hari 16,667 500,010 6,000,120

174,954,120

Penjulan Rp/kg 700 21,000,000 252,000,000

- 31 -

`

d) Biaya Investasi

No Jenis Biaya Satuan Jumlah Harga Nilai Umur Ekonomis Nilai Sisa Penyusutan

1 Iceflake Machine 1,5 ton Paket 1 440,000,000 440,000,000 10 88,000,000 35,200,000

2 Genset 104,000,000 104,000,000 5 20,800,000 16,640,000

544,000,000 108,800,000 51,840,000 jumlah

- 32 -

`

BAB III

PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN

A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

Proses pengadaan bantuan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

dilakukan melalui sistem e-katalog sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Penerima Bantuan Pemerintah harus menyampaikan laporan

pertanggungjawaban Bantuan Pemrintah berupa serah terima hasil

pekerjaan.

Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi pelaksanaan pemberian

bantuan, Direktur Jenderal wajib menyampaikan laporan perkembangan

pelaksanaan pemberian bantuan kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal

paling lambat tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan sebagaimana format berikut:

B. Ketentuan Perpajakan

Pemungutan pajak atas Bantuan Pemerintah dilakukan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang

berlaku.

- 33 -

`

C. Sanksi

Sanksi untuk penerima Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton jika tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan adalah

bantuan tersebut dialihkan kepada koperasi/kelompok masyarakat lain

yang siap untuk mengoperasionalkan sarana Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- 34 -

`

BAB IV

PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Pembinaan

Pembinaan terhadap pemanfaatan dan pengelolaan dilakukan secara

berjenjang, mulai dari tingkat pusat (Direktorat Jenderal Penguatan Daya

Saing Produk Kelautan dan Perikanan), Tingkat Provinsi, dan

Kabupaten/Kota yang membidangi kelautan dan perikanan maupun

instansi lainnya.

1. Tingkat Pusat

a) melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah Provinsi

dan Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan evaluasi

pemanfaatan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton;

b) melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah Provinsi

dan Kabupaten/Kota dalam rangka penyelesaian masalah yang

dihadapi dalam pengelolaan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton atau

hal lain yang diperlukan;

c) mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran

produk hasil perikanan dalam rangka peningkatan daya saing produk

kelautan dan perikanan;

d) melakukan pembinaan teknis dan hal lain yang diperlukan kepada

pengelola sesuai dengan kewenangannya; dan

e) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan;

2. Tingkat Provinsi:

a) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah

Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan evaluasi pemanfaatan

Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton;

b) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah

Kabupaten/Kota dan atau instansi lainnya dalam rangka

penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Ice Flake

Machine Kapasitas 1,5 Ton atau hal lain yang diperlukan;

c) mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran

produk hasil perikanan dalam rangka peningkatan daya saing produk

kelautan dan perikanan;

- 35 -

`

d) melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan

pengelolaan kepada Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing

Produk Kelautan dan Perikanan; dan

e) memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam

rangka optimalisasi pemanfaatan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

serta hal lain yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.

3. Tingkat Kabupaten/Kota

a) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi pemerintah

Kabupaten/Kota didaerahnya dalam rangka pembinaan dan

optimalisasi pemanfaatan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton;

b) melakukan monitoring secara berkala atas pemanfaatan dan

pengelolaan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton;

c) mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran

produk hasil perikanan dalam rangka peningkatan daya saing produk

kelautan dan perikanan;

d) melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan

pengelolaan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau

yang membidang dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal

Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Format

pelaporan terlampir; dan

e) memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam

rangka optimalisasi pemanfaatan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton

serta hal lain yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.

Dalam melaksanakan usaha penjualan ice flake ini, Pengelola berhak

mendapatkan pendampingan dari Penyuluh Perikanan/Dinas, baik untuk

masalah Teknis maupun Komersial.

1. Pendampingan masalah Teknis

Dalam melakukan kegiatan ini, Pengelola yang diwakili oleh

Operator yang telah tersertifikasi aktif melakukan diskusi tentang hal-

hal yang meliputi:

a) teknis perawatan mesin ice flake;

b) teknis operasional mesin ice flake; dan

c) teknis perbaikan sederhana/setting/adjustment parameter kerja

mesin ice flake.

- 36 -

`

Dalam pelaksanaannya, Pengelola via operator akan menyampaikan

laporan harian tentang kegiatan operasional mesin Ice Flake sesuai

dengan format Laporan Harian yang disediakan. Jika dirasa ada hal-hal

yang tidak berjalan sebagaimana harusnya, Penyuluh Perikanan/Dinas

akan memberikan saran-saran yang dapat mengembalikan performa

kerja mesin ice flake.

Laporan harian ini kemudian dikompilasi menjadi Laporan Bulanan

yang juga mencakup catatan hasil diskusi antara Penyuluh

Perikanan/Dinas dan Operator.

2. Pendampingan masalah Komersial

Dalam melakukan usaha penjualan ice flake ini, Pengelola harus

secara kontinu membuat catatan pada Buku Kas Kecil, Kas Besar,

Catatan Hutang dan Catatan Piutang, jika Pengelola menemui hambatan

dalam pembuatan catatan-catatan ini, maka Pengelola dapat

menghubungi Penyuluh Perikanan/Dinas untuk mendapatkan saran-

saran untuk menyelesaikan hambatan-hambatan yang timbul.

Saran-saran yang dapat diminta oleh Pengelola tidak terbatas hanya

pada pembuatan catatan saja, tetapi juga saran-saran untuk masalah-

masalah yang dihadapi dalam melakukan penjualan ice flake.

Semua usaha pendampingan ini dilaksanakan secara terus

menerus selama 6 bulan pertama. Diharapkan, setelah 6 bulan masa

pendampingan ini, Pengelola dapat melaksanakan:

a) disiplin pelaporan setiap bulan ke Dinas Kabupaten/Kota;

b) tata cara operasional, perawatan, dan perbaikan ringan mesin ice

flake sesuai dengan ketentuan pabrikan;

c) mampu melaksanakan usaha penjualan ice flake secara

komersial/menguntungkan; dan

d) siap untuk melakukan pengembangan usaha sejenis di bidang

kelautan dan perikanan.

B. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

Penerima diwajibkan untuk membuat laporan dan menyampaikannya

kepada Dinas Kabupaten/Kota, kemudian disampaikan Dinas

Kabupaten/Kota ke Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk

Kelautan dan Perikanan, dengan tembusan Dinas Provinsi. Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut:

- 37 -

`

1. rekap laporan harian setiap bulan dikirimkan ke Dinas

Kabupaten/Kota, dan setiap 3 (tiga) bulan disampaikan ke Provinsi;

2. Dinas Kabupaten/Kota mengompilasi laporan dari setiap Penerima

untuk disampaikan kepada Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing

Produk Kelautan dan Perikanan dan ditembuskan ke Dinas Provinsi;

3. format laporan mengikuti ketentuan;

4. laporan paling lambat disampaikan tanggal 10 setiap bulannya; dan

5. laporan disampaikan ke email [email protected].

Dalam pembuatan laporan pemanfaatan Bantuan Pemerintah,

Penyuluh Perikanan membantu Penerima dalam penyusunan laporan

dimaksud agar laporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana

mestinya.

Nama Pengelola : ___________________________________

Nama Penanggung Jawab : ___________________________________

Nama Operator : ___________________________________

Alamat : ___________________________________

Kabupaten/Kota : ___________________________________

Provinsi : ___________________________________

A. ISIAN HARIAN

Solar Air Lain-lain

Berat Nilai Nilai Nilai Nilai

(jam) (kg) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

TOTAL

B. ISIAN BULANAN

TOTAL SALDO HARIAN ......................, ..... ....... 2016

GAJI OPERATOR

BIAYA LISTRIK

CADANGAN BIAYA PERBAIKAN

SALDO BULANAN

11

12

14 ( Nama ketua pengelola)

BULAN : ............................. TAHUN : ......................

13

Saldo

Harian

Waktu

Operasi

MesinKeteranganTanggal

OPERASIONAL PEMANFAATAN MESIN ICE FLAKE

FORM MONITORING

BIAYAPENJUALAN ES

A

A

- 38 -

`

Catatan:

1. Kolom no 1 : diisi tanggal, tanggal 0 adalah kolom untuk mencatat saldo

awal harian (petty cash awal).

2. Kolom no 2 : diisi dengan hal-hal penting yang harus dicatat

3. Kolom no 3 : diisi dengan jumlah waktu operasi mesin (dalam jam)

4. Kolom no 4 : diisi dengan jumlah penjualan es (dalam kg)

5. Kolom no 5 : diisi dengan nilai penjualan es (dalam rupiah)

6. Kolom no 6 : diisi dengan nilai pembelian solar (dalam rupiah)

7. Kolom no 7 : diisi dengan nilai pembelian air (dalam rupiah)

8. Kolom no 8 : diisi dengan nilai pengeluaran lain (dalam rupiah)

9. Kolom no 9 : diisi dengan selisih nilai penjualan es (kolom no 5)

dikurangi dengan kolom no 6, 7, 8

10. Kolom no 10 : diisi dengan penjumlahan seluruh selisih harian

11. Kolom no 11 : diisi dengan gaji operator bulanan (dalam rupiah)

12. Kolom no 12 : diisi dengan biaya listrik bulanan (dalam rupiah)

13. Kolom no 13 : diisi dengan cadangan biaya perbaikan bulanan (diiisi

dengan Rp500.000,-)

14. Kolom no 14 : diisi dengan pengurangan dengan kolom no 11, 12. 13

A

- 39 -

`

BAB IV

PENUTUP

Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake

Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017 ini merupakan salah satu acuan dalam

melaksanakan pengadaan Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton. Dengan

demikian diharapkan tercipta kesamaan pandangan dan persepsi antara

Pemerintah Pusat dan Daerah serta stakeholders lainnya dalam pelaksanaan

kegiatan mulai dari persiapan, pengadaan, penyaluran, pembinaan hingga pasca

bantuan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Dengan tersedianya Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton dapat

meningkatkan daya tahan serta kualitas hasil kelautan dan perikanan, sehingga

dapat menjaga mutu hasil tangkapan ikan. Selain itu dapat meningkatkan minat

masyarakat terhadap ikan serta penguatan pasar dalam negeri, yang pada

akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta peningkatan

konsumsi ikan nasional.

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti

(KOP SURAT DITJEN PDSPKP)

BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN PEMERINTAH ICE FLAKE MACHINE KAPASITAS 1,5 TON

TAHUN ANGGARAN 2017

NOMOR: ………….

Pada Hari Ini …… Tanggal ………. Bulan ……….Tahun ………. (………..), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama : ………

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Direktorat Pemasaran bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran.

Alamat : ………

bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran, berkedudukan

di……………. (alamat kantor), untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama : …….. Jabatan : Ketua……….bertindak untuk dan atas nama …………

Alamat : ……..

bertindak untuk dan atas nama ……………………… , berkedudukan di…………….

(alamat kantor), untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan Bantuan Pemerintah dari Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Pemasaran berupa Ice

Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Berita Acara ini. 2. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil

penyerahan barang dari PIHAK KESATU.

3. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan mengoperasionalkan barang hasil penyerahan dari PIHAK KESATU sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan.

4. PIHAK KESATU akan melakukan monitoring atas pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah ini untuk menjamin difungsikannya dan dikelolanya

obyek Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA, baik secara berkala maupun sewaktu-waktu. Apabila dipandang bahwa dalam pelaksanaan

Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

- 2 -

`

pemanfaatan Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan ketentuan dan tujuan peruntukannya, maka PIHAK KESATU dapat

menarik kembali Bantuan Pemerintah tersebut dan meminta kepada Dinas Kabupaten/Kota setempat untuk mengalihkan Bantuan Pemerintah kepada koperasi atau kelompok masyarakat lainnya.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan

ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari ini dan tanggal tersebut diatas,

untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen Ketua……………..…………..

Materai 6000

(………………..) (..………………) NIP. …………………………….

Mengetahui,

Dinas Kelautan dan Perikanan,

Kabupaten/kota…………..

(….……………..)

NIP. …………………………….. Jabatan : …………………………………….

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,

dan Humas

Esti Budiyarti

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Ketua ……………………. Pejabat Pembuat Komitmen

…………………….. ………………………

NIP …………………

Mengetahui

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan,

Kabupaten/kota…………..

NIP. …………..

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lampiran III : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

DAFTAR BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN ANGGARAN ……. KEPADA ………., KABUPATEN/KOTA ……..

No Nama Barang Merek/Spesifikasi Jumlah Harga (Rp)

Kondisi Keterangan Satuan Total

1 Ice Flake Machine

Kapasitas 1,5 Ton

Chip Ice 1 paket Baik Digunakan sebagai pendukung operasional

…………. (nama Koperasi/Kelompok

Masyarakat) dan mendukung program penguatan daya saing produk kelautan dan

perikanan

Jumlah 1 Paket

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti

(KOP CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH)

Nomor : ............ 2017

Sifat : Penting

Hal : Permohonan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5

Ton Tahun Anggaran 2017

Yth. Plt. Direktur Pemasaran

Di -

Jakarta

Sehubungan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan

Tahun 2017 berupa Bantuan Pemerintah Sarana Ice Flake Machine Kapasitas

1,5 Ton kepada kelompok masyarakat/lembaga masyarakat/lembaga

pendidikan/lembaga keagamaan, bersama ini kami mengajukan permohonan

Bantuan Pemerintah barang persediaan berupa ice flake machine kapasitas 1,5

ton sebanyak 1 (satu) unit untuk ….. (nama calon Penerima Bantuan Pemerintah)

di ….. (alamat calon Penerima Bantuan Pemerintah).

Sarana tersebut digunakan untuk mendukung program rantai dingin

(cold chain system) dalam rangka peningkatan daya saing produk kelautan dan

perikanan.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini terlampir kami sampaikan

Surat Pernyataan Kesiapan Menerima Bantuan Pemerintah dan Kesanggupan

Memanfaatkan.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan

terima kasih.

Mengetahui, Yang Menyatakan, Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan, Kabupaten/Kota ......

Ketua ......

(…nama…)

NIP. (…nama…)

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lampiran IV : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti

(KOP CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH)

SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH

DAN KESANGGUPAN MEMANFAATKAN Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah Ini: Nama : Jabatan : Ketua ………….

Alamat : Sesuai dengan surat permohonan Bantuan Pemerintah yang diajukan …….

(nama calon Penerima Bantuan Pemerintah), apabila kelompok/lembaga kami mendapat bantuan berupa 1 (satu) paket Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 ton,

Saya menyatakan:

1. bersedia menerima Bantuan Pemerintah barang persediaan untuk

diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada satker

Direktorat Pemasaran;

2. sanggup memanfaatkan dan mengoperasionalkan barang persediaan

untuk diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada Satker

Direktorat Pemasaran sesuai dengan petunjuk teknis yang telah

ditetapkan dan peraturan yang berlaku;

3. melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat

untuk mendapatkan bimbingan dan pengarahan; dan

4. bersedia menyampaikan laporan pelaksanaan program dan pemanfaatan

Bantuan Pemerintah kepada Dinas Kelautan dan Perikanan setempat

serta Direktorat Pemasaran.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dalam rangka permohonan Bantuan Pemerintah tahun anggaran 2017 pada satker

Direktorat Pemasaran.

…….. , ……. ……… 2017

Ketua …… (calon Penerima Bantuan Pemerintah)

Meterai 6000

(nama ketua)

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lampiran V : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti

(KOP DINAS KP KAB./KOTA)

SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PENGADAAN

FLAKE ICE MACHINE KAPASITAS 1,5 TON TAHUN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:

N a m a :

N I P :

Jabatan :

Unit Kerja :

Alamat Kantor :

Nomor Telpon/HP:

Menyatakan bersedia menerima program prioritas KKP berupa Bantuan

Pemerintah (BP) Ice Flake Machine kapasitas 1,5 ton dari Direktorat Pemasaran,

Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan pada Tahun

Anggaran 2017.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

………, ……………………… 2017

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota/Kabupaten …………………..,

………………………………

NIP.

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lampiran VI : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti

MATRIKS PERSYARATAN

PENGADAAN ICE FLAKE MACHINE KAPASITAS 1,5 TON TAHUN 2017

KABUPATEN/KOTA:

No Uraian Keterangan

1. Lokasi Prioritas:*

(Pasar, TPI, Sentra, Pelabuhan

Perikanan, Pengepul ikan, dll.) *Pilih salah satu dan tulis dengan

lengkap.

Lokasi Prioritas:

Alamat lokasi:

Titik Koordinat:

2. Keamanan:

(tersedia ruangan terlindung

dari panas dan hujan) ukuran

4p x 4l x 3t

(Terjamin/Tidak Terjamin)

3. Akses Jalan:

(minimal dapat di akses

kendaraan roda 4)

4. Tersedia Sumber Daya Listrik

PLN:

(minimal 10.000 watt, 3 phase)

…………...

Watt

5. Tersedia Sumber Air Bersih:

(layak untuk konsumsi)

6.

Sumber Biaya Operasional dan

Perawatan:

a. Koperasi

b. Kelompok yang berbadan hukum.

7.

Operator:

(minimal 2 orang)

1. .......nama......

2. ….…nama…..

9. Rencana Pengelola:

a. Koperasi

b. Kelompok yang berbadan

hukum.

10. Produksi Ikan Per Hari

..............................kg/bulan

(Minimal 1 ton/hari)

Lampiran VII : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

- 5 -

`

No Uraian Keterangan

11. Surat pernyataan kesiapan

menerima dari Dinas.

Dilampirkan

12. Foto Lokasi Minimal 3 (Luar, Dalam dan Jalan)

13. Nomor Induk Koperasi *Lampirkan Sertifikat

………, ……………………… 2017 Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan

Kota/Kabupaten …………………..,

……………………………… NIP.

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti

PENANGGUNG JAWAB/CALON PENGELOLA

No. Nama Koperasi atau Kelompok yang

berbadan hukum

Alamat Penanggung Jawab

Nomor Telepon/ alamat email

Nomor KTP Fotokopi KTP

………, ……………………… 2017

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota/Kabupaten …………………..,

………………………………

NIP.

DIREKTUR JENDERAL

PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lampiran VIII : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Ice Flake Machine Kapasitas 1,5 Ton Tahun 2017

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas

Esti Budiyarti