DIREKTORI PERUSAHAAN KEHUTANAN - · PDF fileDirektori Perusahaan Kehutanan 2015 1. a....
-
Upload
truongquynh -
Category
Documents
-
view
333 -
download
60
Transcript of DIREKTORI PERUSAHAAN KEHUTANAN - · PDF fileDirektori Perusahaan Kehutanan 2015 1. a....
2015
BADAN PUSAT STATISTIK
DIREKTORI PERUSAHAAN KEHUTANAN
Directory of Forestry Estate
Katalog BPS: 1305070
http
://www
.bps
.go.
id
http
://www
.bps
.go.
id
DIREKTORI PERUSAHAN KEHUTANAN 2015
ISSN. 2089-242x No. Publikasi : 05230.1503 Katalog BPS : 1305070 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman / Number of Pages : vi + 98 halaman / pages
Naskah : Subdirektorat Statistik Kehutanan
Gambar Kulit : Subdirektorat Statistik Kehutanan
Diterbitkan oleh / Published by : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
- Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya -
http
://www
.bps
.go.
id
Direktori Perusahaan Kehutanan 2015
iii
Publikasi Direktori Perusahaan Kehutanan 2015 merupakan kelanjutan
publikasi tahun-tahun sebelumnya dengan berdasarkan hasil updating direktori
perusahaan kehutanan oleh BPS, Kementerian Kehutanan dan Instansi lainnya.
Publikasi ini memuat nama dan alamat perusahaan Pemegang Ijin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Pada Hutan Alam/Hak Pengusahaan
Hutan (HPH) dan Pada Hutan Tanaman/perusahaan Pembudidaya Tanaman
Kehutanan (HPHT, Perum Perhutani, dan Perusahaan Lainnya) serta Perusahaan
Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) di Indonesia. Adapun perusahaan-
perusahaan tersebut adalah yang memiliki status aktif menurut Surat Keputusan yang
diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan dengan masa berlaku SK minimal hingga
2014. Untuk memudahkan pemahaman dan pemanfaatan publikasi ini, direktori
disusun berdasarkan jenis perusahaan dan provinsi, dan disertakan pula penjelasan
teknis.
Diharapkan publikasi ini dapat bermanfaat, baik bagi perusahaan bagi banyak
pihak untuk berbagai keperluan. Tanggapan dan saran dari pengguna publikasi ini
untuk perbaikan yang akan datang.
Akhirnya pada kesempatan ini kami mengucapakan terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam
penyusunan publikasi ini.
Jakarta, Oktober 2015
Kepala Badan Pusat Statistik
Dr. Suryamin
http
://www
.bps
.go.
id
Direktori Perusahaan Kehutanan 2015
iv
http
://www
.bps
.go.
id
DirektoriPerusahaanKehutanan2015
v
Halaman
Kata Pengantar ......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... v
Penjelasan ................................................................................................. 1
A. Pendahuluan ...................................................................................... 1
B. Definisi Perusahaan Kehutanan .......................................................... 1
C. Kondisi Perusahaan Kehutanan ......................................................... 2
D. Pencocokan Direktori ........................................................................ 3
E. Pengecekan Direktori ......................................................................... 3
I. Daftar Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Tahun 2015 ......... 11
II. Daftar Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman (HPHT)
Tahun 2015 ............................................................................................ 45
II. Daftar Perusahaan Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL)
Tahun 2015 ............................................................................................ 79
DAFTAR ISI
http
://www
.bps
.go.
id
DirektoriPerusahaanKehutanan2015
vi
http
://www
.bps
.go.
id
Direktori Perusahaan Kehutanan 2015
1
a . P e n d a h u l u a n
Direktori Perusahaan Kehutanan merupakan daftar nama, alamat, lokasi,
status, dan luas areal perusahaan pemegang IUPHHK pada Hutan Alam
(HPH), IUPHHK pada Hutan Tanaman (HPHT), dan perusahaan
Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) yang Ijin usahanya masih
terdaftar di Departemen Kehutanan.
Dengan adanya perubahan jumlah perusahaan kehutanan di lapangan
dari waktu ke waktu (adanya perusahaan baru, pindah, tutup, dll), maka
perlu adanya pemutakhiran (Update) data direktori secara berkala.
Pemutakhiran data direktori ini didasarkan pada pencocokan dari daftar
IUPHHK dan Ijin Usaha yang ada pada Kementerian Kehutanan dengan
direktori BPS.
b . D e f i n i s i P e r u s a h a a n K e h u t a n a n
1. Perusahaan Pemegang IUPHHK pada hutan alam adalah perusahaan
pemegang izin untuk memanfaatkan kayu alam pada hutan alam
produksi yang kegiatannya terdiri dari pemanenan, penebangan,
penanaman, pemeliharaan, pengamanan dan pemasaran hasil hutan
kayu.
2. Perusahaan pemegang IUPHHK pada hutan tanaman adalah
perusahaan pemegang izin untuk memanfaatkan kayu tanaman pada
hutan produksi yang kegiatannya terdiri dari penyiapan lahan,
pembenihan atau pembibitan, penanaman, pemeliharaan,
pengamanan, pemanenan atau penebangan, dan pemasaran hasil
hutan kayu.
3. Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara yang memiliki
tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan,
http
://www
.bps
.go.
id
Direktori Perusahaan Kehutanan 2015
2
pengurusan, pengusahaan dan perlindungan hutan di wilayah
kerjanya.
4. Perusahaan Penangkaran Tumbuhan dan Satwa liar (TSL) adalah
Perusahaan yang mengupayakan pembiakan satwa dan tumbuhan liar
melalui pengembangbiakan dan pembesaran dengan tetap
mempertahankan kemurnian jenisnya.
c . K o n d i s i P e r u s a h a a n Ke h u t a n a n
Kondisi perusahaan kehutanan yang dicakup dalam direktori perusahaan
kehutanan tahun 2013 ini adalah perusahaan kehutanan yang SK atau
ijin usahanya masih berlaku dan sampai dengan bulan Juni 2015 telah
memperoleh atau sedang/tidak mengurus ijin Rencana Kerja Tahunan
(RKT). Dimana dalam direktori ini ada 3 kondisi perusahaan kehutanan
yaitu :
1. Aktif
Perusahaan dikatakan aktif apabila SK dan ijin usaha perusahaan
masih berlaku dan untuk perusahaan pemegang IUPHHK telah
mendapatkan ijin RKT, serta ada kegiatan produksi dalam periode
tahun pencacahan.
2. Tidak Produksi/Tidak Aktif
Perusahaan dikategorikan tidak produksi/tidak aktif apabila SK/ijin
usaha perusahaan tersebut masih berlaku tetapi sedang tidak ada
kegiatan dalam periode tahun pencacahan. Perusahaan tidak
produksi/tidak aktif dapat disebabkan karena kurangnya bahan baku,
kurangnya modal, perusahaan dalam kondisi sulit atau perusahaan
sedang mengurus ijin RKT, dan sebagainya
3. Tidak ada laporan ( - )
Perusahaan masih mempunyai SK/ijin usaha tapi tidak ada laporan
aktif atau tidak aktifnya di lapangan.
http
://www
.bps
.go.
id
Direktori Perusahaan Kehutanan 2015
3
d . P e n c o c o k a n D ir e k t o r i
Pencocokan direktori dilakukan antara daftar perusahaan kehutanan
yang ada pada Kementerian Kehutanan dengan direktori yang ada di
BPS. Perusahaan yang tidak cocok (match) ditetapkan dua perlakuan
yaitu :
1. Perusahaan yang ada di daftar Kementerian Kehutanan tapi tidak ada
di direktori BPS, maka persusahaan tersebut dimasukan ke dalam
target direktori BPS dengan syarat kondisi perusahaan tersebut aktif.
2. Perusahaan yang ada pada direktori BPS tetapi tidak ada dalam daftar
perusahaan pada Kementerian Kehutanan, maka dilihat apakah
dokumen perusahaan tersebut pada tahun sebelumnya masuk dan
kondisi perusahaan aktif atau tidak aktif. Jika perusahaan tersebut
aktif maka dimasukan sebagai target dalam direktori.
e . P e n g e c e k a n L a p a n ga n
Pengecekan lapangan dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan
kehutanan yang ada pada direktori BPS masih aktif dilapangan.
Pengecekan dilakukan berdasarkan direktori BPS yang telah dicocokan
dengan daftar perusahaan kehutanan yang ada pada Kementerian
Kehutanan. Pengecekan juga dilakukan terhadap direktori yang ada pada
Dinas Kehutanan Provinsi/Kabupaten. Jika ditemukan perusahaan yang
baru/berbeda/tidak sama dengan direktori BPS tetapi mempunyai SK/ijin
usaha, maka perusahaan tersebut dimasukkan sebagai target
perusahaan kehutanan tahun berikutnya.
http
://www
.bps
.go.
id
Direktori Perusahaan Kehutanan 2015
4
Tabel 1. Jumlah Perusahaan Kehutanan, 2015
No. Provinsi HPH HPHT TSL Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Aceh 3 5 - 8
2. Sumatera Utara 6 7 9 22
3. Sumatera Barat 3 2 - 5
4. Riau 10 53 7 70
5. Jambi 3 16 1 20
6. Sumatera Selatan 2 11 1 14
7. Bengkulu 2 - 1 3
8. Lampung 1 3 1 5
9. Kep. Bangka Belitung - 4 - 4
10. Kep. Riau - - 2 2
11. DKI Jakarta - - 16 16
12. Jawa Barat - 17 23 40
13. Jawa Tengah - 25 5 30
14. DI Yogyakarta - 3 - 3
15. Jawa Timur 6 28 10 44