Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah...

ii

Direktori

Kekayaan dan Keragaman Budaya

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2017

iii

KATALOG DALAM TERBITAN

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Disusun oleh: Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan. Jakarta:

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan,

Kemendikbud, 2017

vii, 169

1. Direktori

2. Budaya

3. Yogyakarta

i. Judul

ii. PDSPK

Penyusun:

Dwi Winanto Hadi

Bakti Utama

Pengarah:

Siti Sofiah

Ilustrator;

Bakti Utama

© 2017, PDSPK Kemdikbud RI

iv

Kata Pengantar

Alhamdulillah kami panjatkan ke hidarat Allah Subhanahu wa ta’ala karena

Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Isimewa Yogyakarta

telah behasil disusun. Direktori ini dilakukan untuk mengetahui kekayaan dan

keragaman budaya yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktori ini menguraikan kekayaan dan keragaman budaya Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta menurut data Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY,

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY,

serta Dinas-Dinas Kebudayaan di Kota/ Kabupaten seluruh DIY. Direktori ini

menggambarkan kekayaan budaya benda dan tak benda. Direktori ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi para pihak terkait dalam rangka memberikan gambaran

kekayaan dan keragaman budaya dan peningkatan kinerja kebudayaan di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada para pihak yang telah membantu

sehingga Direktori ini terwujud. Kritik dan saran yang konstruktif terhadap

Direktori ini diterima dengan hati terbuka.

Jakarta, November 2017

Kepala Pusat,

Dr. Ir. Bastari, M.A.

NIP. 196607301990011001

v

DAFTAR ISI

Hal

Sampul Luar i

Sampul Dalam ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

Bab I PENDAHULUAN 1

A. Pengantar 1

B. Urgensi Direktori Keragaman dan Kekayaan Budaya 2

C. Sistematika Penulisan 3

Bab II KERANGKA DAN METODE PENULISAN DIREKTORI

KERAGAMAN DAN KEKAYAAN BUDAYA DI PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

4

A. Budaya Benda 4

B. Budaya Tak Benda 5

C. Metode Penulisan Direktori Keragaman Budaya DIY 13

Bab III DIREKTORI KEKAYAAN DAN KERAGAMAN BUDAYA

BENDA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

15

A. Direktori Cagar Budaya 15

B. Direktori Museum 89

Bab IV DIREKTORI KEKAYAAN DAN KERAGAMAN DAN

KEKAYAAN BUDAYA TAKBENDA PROVINSI DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

99

A. Direktori Sejarah 100

B. Direktori Tradisi 116

C. Direktori Kepercayaan Terhadap Tuhan YME 132

D. Direktori Kesenian 139

vi

E. Direktori Perfilman 152

F. Direktori Warisan Budaya Takbenda 155

Bab V PENUTUP 166

Daftar Pustaka 170

vii

Daftar Tabel

Hal

Tabel 1. Rekapitulasi Direktori Keragaman Budaya Benda

Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

15

Tabel 2. Rekapitulasi Direktori Warisan Budaya Takbenda

di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

99

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengantar

Indonesia adalah negara dengan budaya yang beragam. Negara yang

melingkupi lebih dari 17.000 pulau ini memiliki 665 bahasa daerah1. Sumber lain

menyebutkan tidak kurang 707 bahasa daerah terdapat di Indonesia2. Kekayaan

budaya juga tampak dari keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Menurut

Zulyani Hidayah (2015) tidak kurang 600 suku bangsa terdapat di Indonesia.

Sementara LeBar, antropolog berkebangsaan Amerika, menyebutkan bahwa

terdapat 962 suku bangsa di negeri ini3.

Keragaman tersebut pada hakikatnya adalah kekayaan bangsa. Alasan

pertama adalah potensi ekonomi yang yang dihadirkan dari keragaman budaya

tersebut. Di Australia, pada tahun 2008 kawasan warisan budaya

menyumbangkan lebih dari AU$ 12 miliar dan menyediakan lebih dari 40.000

lapangan pekerjaan. Sementara itu, di Inggris wisata warisan budaya juga

menghasilkan GDP lebih dari £ 20 miliar (tahun 2010)4. Jika potensi yang sama

juga mampu dimanfaatkan dengan baik di Indonesia, tentu saja keragaman budaya

ini dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Alasan yang

lain, seperti dinyatakan dalam sebuah publikasi UNESCO, budaya sejatinya

merupakan“kendaraan” untuk meningkatkan stabilitas dan kohesi sosial,

melestarikan lingkungan, serta mendorong masyarakat untuk menjadi inovatif dan

kreatif terutama dalam menghadapi bencana dan konflik5. Jadi, semakin beragam

budaya yang kita miliki semakin besar pula modal sosial yang dimiliki bangsa ini.

1 Lihat: Amri Marzali (2015), Mengelola Bhineka Tunggal Ika Indonesia.

2 http://www.ethnologue.com/country/ID

3 Op. Cit.

4 Lihat: UNESCO. 2012. “The power of Culture for Development” hal 5.

5 Ibid.

http://www.ethnologue.com/country/ID

2

Sayangnya, potensi kekayaan budaya tersebut belum banyak

termanfaatkan di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah tidak tersedianya data

kebudayaan yang lengkap dan akurat yang mampu menggambarkan keragaman

budaya di negeri ini secara detail. Direktori ini merupakan salah satu upaya yang

dilakukan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan untuk

menghadirkan data kebudayaan yang akurat tersebut.

Direktori ini berupaya memotret keragaman budaya di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Sebagai daerah budaya, DIY selayaknya menjadi role

model atas proses pembangunan kebudayaan bagi wilayah-wilayah lainnya

sehingga ketersediaan informasi budaya yang lengkap di wilayah ini mutlak

diperlukan. Ketersediaan informasi budaya ini akan sangat bermanfaat bagi upaya

mengatasi permasalahan dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.

B. Urgensi Direktori Keragaman dan Kekayaan Budaya

Terdapat beberapa isu strategis kebudayaan juga menguatkan pentingnya

menyusun direktori kebudayaan di Indonesia. Pertama, bahwa paradigma

pembangunan saat ini tidak saja dilihat dari sudut pandang ekonomi, tetapi juga

nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Kedua, kebudayaan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari implementasi konsep pembangunan berkelanjutan

(sustainable development). Ketiga, terjadinya kesenjangan perkembangan

kebudayaan antar daerah di indonesia yang dipengaruhi oleh bebagai faktor.

Terakhir, kebudayaan merupakan salah satu parameter pencapaian Milenium

Development Goals (MDGs) (Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan, 2013) .

Dengan memahami peran budaya dan bagaimana hal itu saling

berhubungan dengan aspek-aspek lain dari pembangunan, pengambil keputusan

dapat dengan tepat menempatkan budaya sebagai salah satu unsur penting saat

membuat kebijakan-kebijakan. Ketersediaan data kebudayaan yang memadai

diharapkan memberikan ilustrasi tentang bagaimana budaya berkontribusi dalam

pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi, bagaimana budaya dapat

3

menyediakan pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat dalam menjalani

kehidupannya, dan bagaimana budaya dapat menjadi sarana yang sustainable

(berkelanjutan) bagi pemerintah untuk membimbing masyarakat mencapai tujuan-

tujuan penting yang lain dari pembangunan.

Adanya data kekayaan dan keragaman budaya akan menjadi acuan bagi

daerah-daerah di Indonesia untuk meningkatkan pembangunannya khususnya di

bidang kebudayaan. Dengan demikian, ketersediaan data yang akurat mengenai

keragaman budaya sangat bermanfaat terutama bagi pemerintah pusat maupun

daerah terkait usaha pelestarian kebudayaan. Data keragaman budaya ini secara

teknis sangat bermanfaat bagi perencanaan, monitoring, dan evaluasi kebijakan-

kebijakan pelestarian budaya. Data keragaman budaya ini nantinya juga dapat

diakses oleh publik dalam format yang informatif sehingga memungkinkan setiap

pemangku kepentingan untuk dapat memanfaatkannya baik untuk tujuan

pendidikan, pariwisata dan tujuan-tujuan praktis lainnya.

C. Sistematika Penulisan

Direktori Keragaman dan Kekayaan Budaya di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta ini disusun dalam lima bab. Bab awal ini terutama menguraikan arti

penting dari penyusunan direktori keragaman dan kekayaan budaya di Provinsi

DIY. Pada bab dua akan diuraikan kerangka direktori yang menjelaskan sistem

kategori data yang digunakan dalam direktori ini serta definisi operasional atas

konsep-konsep yang digunakan. Pada bab kedua ini juga akan diterangkan metode

dalam penulisan direktori keragaman dan kekayaan budaya di Provinsi DIY ini.

Dua bab selanjutnya akan menguraikan direktori kekayaan dan keragaman budaya

benda (bab III) dan direktori kekayaan dan keragaman budaya tak benda (bab IV).

Terakhir pada bab V akan kami uraikan beberapa refleksi serta tindak lanjut

dyang dapat dilakukan dari penulisan direktori keragaman dan kekayaan budaya

di Provinsi DIY ini.

4

BAB II

KERANGKA DAN METODE PENULISAN DIREKTORI

KERAGAMAN DAN KEKAYAAN BUDAYA

DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Penulisan direktori keragaman dan kekayaan budaya di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dimulai dengan membangun kerangka direktori. Seperti

akan diuraikan dalam bab ini, pencatatan budaya dalam direktori ini dibagi dalam

dua domain besar yaitu: budaya benda (tangible culture) dan budaya takbenda

(intangible culture). Selanjutnya, akan diuraikan juga dalam bab ini metode dalam

penulisan direktori keragaman dan kekayaan budaya di DIY.

A. Budaya Benda

Dalam direktori ini data terkait budaya benda terdiri atas data cagar

budaya dan data museum. Pengertian dari masing-masing istilah tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Cagar Budaya

Yang dimaksud cagar budaya adalah warisan budaya berupa benda cagar

budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya dan

kawasan cagar budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan

keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,

pendidikan, agama dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan (UU Nomor 11

tahun 2010 tentang cagar budaya). Berdasar definisi tersebut, yang dimaksud

dengan cagar budaya meliputi benda cagar budaya, bangunan cagar budaya,

struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya.

2. Museum

Museum adalah suatu lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari

keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum,

yang memperoleh, merawat, menghubungkan, dan memamerkan untuk tujuan-

5

tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan

lingkungannya (International Council Organization of Museum).

B. Budaya Tak Benda

Budaya Takbenda dalam studi ini dibedakan dalam beberapa kategori,

yaitu: Sejarah, Tradisi, Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kesenian,

Perfilman, Bahasa, Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage),

dan Anugerah Budaya.

1. Sejarah

Data sejarah meliputi data mengenai tokoh sejarah, peristiwa sejarah, dan

organisasi sejarah. Berikut adalah definisi dari masing-masing istilah tersebut.

Tokoh Sejarah

Adalah tokoh pada masa lampau yang berpengaruh, berperan penting, atau

memiliki makna terhadap perkembangan bangsa/ negara Indonesia.

Peristiwa Sejarah

Adalah peristiwa pada masa lampau yang berpengaruh, berperan penting,

atau memiliki makna terhadap perkembangan bangsa/ negara Indonesia.

Organisasi Sejarah

Adalah organisasi pada masa lampau yang berpengaruh, berperan penting,

atau memiliki makna terhadap perkembangan bangsa/ negara Indonesia.

2. Tradisi

Menurut Vademikum Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Tahun

1991/1992, tradisional dari kata tradisi, berasal dari kata bahasa Yunani

"traditum" yang artinya sesuatu/barang yang diwariskan. Sehingga kata Tradisi

adalah segala sesuatu yang diwariskan, dilimpahkan secara turun temurun. Data

mengenai tradisi terdiri atas beberapa kategori berikut:

6

a. Identitas Suku Bangsa

Suku bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari

kesatuan sosial lainnya berdasarkan identitas perbedaan kebudayaan,

khususnya bahasa.

b. Foklor

Foklor adalah cerita rakyat yang beredar di antara pelbagai lapisan rakyat

yang biasanya bersifat anonim, lisan, dan yang berdasarkan tema yang

telah merata. Selain itu, benda-benda seni serta kerajinan yang

bersangkutan dengan bahan-bahan tersebut digolongkan juga ke dalam

bahan foklor.

1) Lisan

Adalah foklor yang diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan

dalam bentuk lisan. Yang termasuk dalam foklor lisan diantaranya

adalah bahasa rakyat, teka-teki, peribahasa, cerita prosa rakyat dan

nyayian rakyat.

2) Bukan Lisan (Naskah Tradisional)

Foklor yang penyebarannya bukan melalui media lisan, melainkan

dalam bentuk suara instrumen musik, gerak, atau benda.

c. Lingkungan Budaya

Lingkungan Budaya mencakup: pola pemukiman yang dianut suku

bangsa, konsep bersih & sehat lingkungan yang diterapkan suku bangsa,

letak bagunan/bagian dari bangunan/fasilitas pemukiman yang mencirikan

suku bangsa, sumber air yang diandalkan suku bangsa, hewan peliharaan

yang dipelihara suku bangsa, serta pertanian, peternakan, perikanan, dan

kehutanan yang digarap suku bangsa.

7

d. Permainan Rakyat/ Tradisional (termasuk olah raga tradisonal, misal:

silat)

Permainan adalah kegiatan manusia untuk menyegarkan jiwa serta mengisi

waktu. Dalam bahasa Indonesia istilah permainan juga untuk aktivitas

yang bersifat bertanding, oleh karenanya perlu dibedakan antara

permainan bermain (play) dan permainan bertanding (game). Sementara

itu, permainan rakyat yaitu permainan tradisional yang dimainkan oleh

anggota masyarakat suatu suku bangsa.

e. Sistem Kemasyarakatan

Pengelompokan orang-orang dalam suatu masyarakat dan hubungan antara

individu baik dalam kelompok yang sama maupun antara kelompok yang

berbeda. Sistem kemasyarakatan juga dapat didefinisikan sebagai suatu

sistem yang didalamnya terjadi proses hubungan antarmanusia dan

antarkelompok manusia.

f. Sistem Pengetahuan

Merupakan semua hal yang diketahui oleh manusia dalam suatu

kebudayaan, mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas-

azas susunan tertentu.

g. Sistem Perekonomian

1) Pertukaran

Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki

dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.

2) Pasar

Suatu pranata yang mengatur komunikasi dan interaksi di antara para

penjual (penawaran) dan pembeli (permintaan) yang bertujuan untuk

mengadakan transaksi pertukaran benda-benda dan jasa ekonomis

8

dan uang, dan di mana hasil transaksi dapat disampaikan pada waktu

itu atau pada waktu yang akan datang, berdasarkan harga yang telah

ditetapkan.

3) Produksi, Distribusi, dan Konsumsi

Di dalamnya mencakup : produksi, jenis produksi, cara produksi,

distribusi, konsumsi, cara konsumsi, cara pengawetan, ritual

berkaitan.

h. Sistem Teknologi

1) Alat Produksi

Merupakan alat produksi yang digunakan oleh masyarakat suku

bangsa tertentu. Data mengenai alat produksi mencakup nama alat

produksi, jenis produksi, bahan mentah, teknik pembuatan,

pemakaian/kegunaan, dan fungsinya.

2) Wadah

Merupakan teknologi untuk menyimpan atau mengangkut material

yang digunakan oleh masyarakat suku bangsa tertentu.

3) Alat Menyalakan dan Meniup Api

Merupakan alat yang digunakan untuk menyalakan atau meniup api

oleh masyarakat suku bangsa tertentu.

4) Alat Transport

Data mengenai alat transport mencakup alat transpor, bahan mentah,

teknik pembuatan, pemakaian/kegunaan, fungsinya.

9

5) Alat Kesenian dan Hiburan

Data mengenai alat kesenian dan hiburan mencakup alat kesenian

dan hiburan, bahan mentah, teknik pembuatan, pemakaian/cara

penggunaan, fungsinya.

6) Alat Komunikasi

Data mengenai alat komunikasi mencakup alat komunikasi, bahan

mentah, teknik pembuatan, fungsinya.

i. Senjata

Senjata Adalah suatu alat yang digunakan untuk melukai dalam upaya

bertahan hidup.

j. Kain, Pakaian dan Perhiasan

Data mengenai kain, pakaian dan perhiasan mencakup: bahan mentah,

teknik pembuatan, motif pakaian, pemakaian/kegunaan, tujuan pemakaian,

fungsinya.

k. Makanan dan Minuman

Data mengenai makanan dan minuman mencakup makanan dan minuman,

bahan mentah, teknik pembuatan, cara pengawetan, pemakaian/kegunaan,

fungsinya.

l. Arsitektur Tradisional

Data mengenai arsitektur tradisional mencakup nama arsitektur tradisional,

bahan bangunan, teknik pembuatan, kegunaan, fungsinya.

10

3. Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Data terkait Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dikategorikan

menjadi dua yaitu data identitas kepercayaan terhadap Tuhan YME dan data

organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

a. Identitas Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

Keprcayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan unsur kebudayaan

yang sudah berakar dalam jiwa sebagian rakyat Indonesia sejak timbulnya

kesadaran berke-Tuhan-an Yang Maha Esadan bahkan sebelum agama-agama

masuk ke Indonesia. Sementara itu, penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa adalah penghayat yang melaksanakan kepercayaan terhadap Tuhan

YME dengan kesadaran batin, jiwa dan rohani.

b. Organiasasi (Penghayat terhadap) Kepercayaan Terhadap Tuhan

YME

Adalah organisasi yang menghimpun penghayat kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, yang tersebar di lokasi/ wilayah tertentu.

4. Kesenian

Menurut Vademikum Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Tahun

1991/1992, kesenian merupakan bagian dari perilaku ekspresif manusia dalam

membuat sebuah karya keindahan. Suatu produk kesenian mengandung unsur

kreativitas dan keindahan, sehingga produk tersebut mempunyai nilai khas dan

daya tarik yang kuat (Petunjuk Teknis Pengisian Data Pokok Kebudayaan).

a. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan dalam studi ini dikategorikan menjadi: seni suara, seni

musik berinstrumen, seni musik gabungan, seni tari, seni teater. Di dalam

setiap kategori tersebut terdapat jenis kesenian tradisional dan non-

tradisional.

11

b. Seni Rupa

Seni rupa dapat dikategorikan menjadi seni kriya, seni patung, seni lukis

dan seni grafis. Dalam studi ini penting juga untuk memasukkan data

mengenai galeri seni sebagai ruang pamer seni rupa. Yang dimaksud seni

kriya adalah Bentuk seni berupa hasil kerajinan tangan yang

mengutamakan nilai artistik tanpa menghiraukan nilai pakainya. Yang

dimaksud seni patung adalah Suatu perwujudan karya seni manusia dalam

tiga dimensi. Yang dimaksud seni lukis adalah Bentuk seni yang

mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi,

seperti kanvas, kertas, papan dll. Sementara yang dimaksud seni grafis

adalah Bentuk seni yan sebagai hasil proses cetak mencetak.

c. Seni Sastra

Seni sastra merupakan perwujudan dari ungkapan perasaan dan

pengalaman jiwa yang dimiliki seseorang dan dituangkan dalam bentuk

tulisan atau teks.

d. Seni Desain

Dalam studi ini seni desai diketegorikan menjadi desain arsitektur, desain

interiorm dan desain fashion.

e. Seni Media

Seni media dapat dikategorikan menjadi tiga yaituL seni media yang

bersifat analog, elektronik, dan digital.

f. Organisasi Kesenian

Yang dimaksud organisasi kesenian adalah organisasi kemasyarakatan

non-formal maupun formal yang bertujuan untuk melestarikan

(perlindungan, pengembangan, pemanfaatan) nilai budaya, kesenian

tradisional, norma dan aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

12

g. Sumber Daya Manusia Kesenian

SDM Kesenian mencakup individu-individu yang memiliki peran dalam

pengembangan kesenian di suatu wilayah.

5. Perfilman

Data perfilman mencakup data mengenai karya film, perusahan film,

bioskop, dan SDM perfilman di suatu wilayah.

6. Bahasa

Sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsurunsur

bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai wahana untuk

interaksi antar manusia. (Vademikum Direktorat Jenderal

Kebudayaan). Kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk

memperoleh, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks,

dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut.

7. Daftar Warisan Budaya

a. Warisan Budaya Dunia

1) Warisan Budaya Benda (World Heritage)

Merupakan sebuah tempat khusus (misalnya: Taman Nasional, Hutan,

Pegunungan, Danau, Pulau, Gurun Pasir, Kompleks bangunan,

Wilayah, dsb) yang telah dinominasikan dalam program warisan dunia

internasional UNESCO.

2) Warisan Budaya Takbenda UNESCO (ICH UNESCO)

UNESCO mendefinisikan warisan budaya takbenda sebagai Segala

praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan – serta alat-

alat, benda (alamiah), artefak dan ruang-ruang budaya terkait

dengannya—yang diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan

13

dalam hal tertentu perseorangan sebagai bagian warisan budaya

mereka.

b. Warisan Budaya Takbenda Nasional

Warisan budaya takbenda yang telah tercatat dalam program

pencatatan warisan budaya takbenda Indonesia.

8. Anugerah Budaya

Anugrah budaya merupakan bentuk Apresiasi pemerintah kepada

individu / kelompok masyarakat yang segala tindaknya baik secara

langsung atau tidak langsung memberikan kontribusi nyata terhadap

upaya-upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia.

Anugerah budaya meliputi:

a. Maestro Seni Tradisi

Diberikan kepada Seseorang yang berkiprah dan sebagai pelopor

dalam bidang kreativitas di bidang seni tradisi yang unik/khas, langka

atau hampir punah.

b. Penghargaaan oleh Presiden

Diberikan oleh Presiden RI kepada sesorang yang berjasa dalam

upaya pelestarian budaya Indonesia.

c. Anugerah Kebudayaan oleh Menteri

Anugerah kebudayaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

meliputi pelopor dan pembaharu kebudayaan, pelestari kebudayaan,

anak dan remaja yang berdedikasi, pemerintah daerah, komunitas,

media, dan perseorangan dan lembaga asing yang berjasa dalam

pelestariand dan pengembangan kebudayaan Indonesia.

14

C. Metode Penulisan Direktori Keragaman Budaya DIY

Data dalam direktori ini terutama diperoleh dari proses workshop

keragaman dan kekayaan di Provinsi DIY yang dilaksanakan tahun 2016 oleh

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK), Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Workshop tersebut diikuti oleh berbagai intitusi

yang bertugas melakukan pendataan budaya di wilayah Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta seperti: Dinas Kebudayaan DIY, dinas-dinas yang membidangi

kebudayaan di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul,

Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Kulon Progo; Balai Pelestarian Cagar

Budaya (BPCB) DIY; dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY.

Permasalahan utama dari data-data yang disediakan oleh berbagai institusi

tersebut adalah bahwa pendataan budaya tidak dilakukan dalam sistem kategori

yang sama. Setiap intitusi melakukan pendataan budaya berdasar tugas fungsi, dan

kepentingan masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan sinkronisasi data yang

telah terkumpul dalam sistem kategori yang sama. Hasil singkronisasi itulah yang

disajikan dalam direktori keragaman dan kekayaan budaya di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta ini.

15

BAB III

DIREKTORI KEKAYAAN DAN KERAGAMAN BUDAYA BENDA

DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Bab ini akan menampilkan direktori keragaman budaya benda di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Secara umum, direktori budaya benda ini terbagi menjadi direktori

cagar budaya dan direktori museum. Di dalam direktori cagar budaya terdapat informasi

mengenai alamat dan surat keputusan penetapan cagar budaya baik oleh kepala dinas

kebudayaan, walikota/ bupati, atau menteri/ gubernur. Sementara dalam direktori museum

terdapat informasi mengenai alamat, nomor telepon, koleksi, dan kunjungan. Berikut adalah

rekapitulasi direktori cagar budaya benda di Provinsi Daerah Istimewa Yogykarta.

Tabel 1. Rekapitulasi Direktori Keragaman Budaya Benda

Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

No Jenis Direktori Jumlah

1 Direktori Cagar Budaya 565

2 Direktori Museum 44

A. Direktori Cagar Budaya

1. Situs Taman Sari

Alamat : Ds. Taman, Kec. Kraton, Yogyakarta

SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : SK. Kadinas No. 188/135/SK-DINAS/2014

SK Penetapan Walikota/ Bupati : -

SK Penetapan Menteri/ Gubernur : Kep. Mendikbud. 157/M/1998

2. Dewantara Kirti Griya & Pendopo Agung Tamansiswa

Alamat : Jl. Tamansiswa No. 31-32 Kel. Mergangsan,

Kec. Mergangsan, Yogyakarta


SK Penetapan Walikota/ Bupati : ---

SK Penetapan Menteri/ Gubernur : Per. Menbudpar. No.

PM25/PW.007/MKP/2007

3. Kraton Yogyakarta

Alamat : Kec. Kraton, Yogyakarta


SK Penetapan Walikota/ Bupati : SK Walikota No. 798/KEP/2009


PM.07/PW.007/MKP/2010

16

4. Sasono Hinggil Dwi Abad

Alamat : Alun-alun Selatan



SK Penetapan Menteri/ Gubernur : ---

5. Puro Pakualaman

Alamat : Jl. Sultan Agung, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

6. Istana Kepresidenan Gedung Agung

Alamat : Jl. A Yani No. 3 Yogyakarta




7. Mushola Aisyiyah

Alamat : Jl. Kemasan 75




8. Langgar KH. A Dahlan

Alamat : Kampung Kauman




9. Masjid Gedde Kauman

Alamat : Kec. Kraton, Yogyakarta




10. Masjid Margoyuwono

Alamat : Jl. Langenastran Lor No. 9, RT/RW 08/03,

Kel. Panembahan, Kec. Kraton, Yogyakarta



SK Penetapan Menteri/ Gubernur : SK Gub. No 210/KEP/2010

11. Masjid Agung Puro Pakualaman

Alamat : Gunungketur, Kec. Pakualaman, Yogyakarta




17

12. Masjid Sulthoni dan Makam Nitikan

Alamat : Jl. Masjid Sulthoni, Kampung Nitikan, Ds.

Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

13. Masjid Lempuyangan

Alamat : Lempuyangan RT 15 RW 05




14. Masjid Rotowijayan

Alamat : Jl. Rotowijayan




15. Benteng Vrederburg

Alamat : Jl. A. Yani No. 2 - 4 Yogyakarta



SK Penetapan Menteri/ Gubernur : Kep. Mendikbud. 0224/U/1981

16. Museum Sasmitaloka Pangsar Jend. Sudirman

Alamat : Jl. Bintaran Wetan No. 3 RT/RW 32/08, Kel.

Gunungketur, Kec. Pakualaman




PM.07/PW.007/MKP/2010

17. Museum TNI AD

Alamat : Jl. Jend. Sudirman, No. 75, Yogyakarta




18. Museum Sonobudoyo

Alamat : Jl. Trikora, No. 6, Yogyakarta




19. Museum Kereta

Alamat : Jl. Rotowijayan 2




18

20. Stasiun KA Tugu Yogyakarta

Alamat : Jl. P. Mangkubumi, Kel. Sosromenduran, Kec.

Gedongtengen, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

21. Stasuin Lempuyangan

Alamat : Jl. Lempuyangan No. 1 Tegalpanggung




22. Hotel Toegoe

Alamat : Jl. P. Mangkubumi, Kampung Ledok

Kleringan, Kel. Jogoyudan, Kec. Jetis,

Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

23. Hotel Inna Garuda d/h Grand Hotel de Djogja

Alamat : Jl. Malioboro 60



SK Penetapan Menteri/ Gubernur : Jl. Malioboro 60

24. The Phoenix Hotel Yogyakarta

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 9-11, Yogyakarta




25. Gedung Bank BNI 46

Alamat : Jl. Trikora No. 1, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

26. Gedung Pesantren Aisyiyah

Alamat : Kampung Kauman




27. Gedung Koni

Alamat : Jl. Trikora No. 4, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

19

28. Gedung Perpustakaan Wilayah DIY

Alamat : Jl. Malioboro No. 175 , Kel. Sosromenduran,

Kec. Gedongtengen, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

29. Gedung Indiesch Kodim 0734/YKA

Alamat : Jl. AM Sangaji 59, Jetis, Yogyakarta




30. Gedung GKPN-PKPRI

Alamat : Jl. AM Sangaji No. 41 Kampung Jetis, Kel.

Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

31. Gedung SMKN II Yogyakarta (STM 1 dan 2)

Alamat : Jl. AM Sangaji No. 47 Kampung Jetis, Kel.

Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

32. Gedung Bola PSIM

Alamat : Jl. Mawar 1 Baciro



SK Penetapan Menteri/ Gubernur : Jl. Mawar 1 Baciro

33. Gedung DPRD Provinsi DIY

Alamat : Jl. Malioboro, No. 54, Yogyakarta




34. Gedung RRI

Alamat : Jl. Ahmad Jazuli No. 4, Kotabaru




35. Gedung Seminari

Alamat : Jl. Ahmad Jazuli No. 2, Kotabaru




20

36. Gedung Budi Utomo

Alamat : Jl. AM Sangaji No. 38 Yogyakarta




37. Gedung Societet Militer

Alamat : Jl. Sriwedani, Yogyakarta




38. BNI 46

Alamat : Jl. KHA Dahlan 73




39. Bank Indonesia

Alamat : Jl. P. Senopati No. 4, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

40. Gedung Badan Perpustakaan Daerah/ Museum Sandi

Alamat : Jl. FM Noto No 21, Kel. Kotabaru, Kec.

Gondokusuman, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

41. Gedung Manulife Financial (XL)

Alamat : Jl. P Mangkubumi No. 20, Kel.

Sosromenduran, Kec. Gedongtengen,

Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

42. Gedung Kodamkar/GBPH Boeminata/Moersamto HK

Alamat : Jl Bintaran Tengah No. 4, Kel. Gunungketur,

Kec. Pakualaman, Yogyakarta




21

43. Gedoeng Moehammadijah





44. Primagama TK & Playgroup

Alamat : Jl. Dewi sartika 22 Sagan




45. TK/SD/SMA Pangudi Luhur

Alamat : Jl. Brigjend Katamso 1 A




46. SD Tumbuh

Alamat : Jl. AM Sangaji No. 47, Jetis, Yogyakarta




47. SD Negeri Ngupasan I & II Yogyakarta

Alamat : Jl. Reksobayan, Kel. Ngupasan, Kec.

Gondomanan, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

48. SD Netral D/h Dalem Cornelan

Alamat : Jl. Sosrowijayan




49. SD Negeri Ungaran I Yogyakarta

Alamat : Jl. Patimura, Kel. Kotabaru, Kec.





PM25/PW.007/MKP/2007

50. SD Negeri Sosrowijayan

Alamat : Jl. Sosrowijayan 21




22

51. SMP Negeri 1 Yogyakarta

Alamat : Jl. Teuku Cik Ditiro, No. 29, Kel. Terban,

Kec. Gondomanan, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010


Alamat : Jl. Wardani No. 1 Kel. Kotabaru, Kec.





PM.07/PW.007/MKP/2010


Alamat : Jl. RW. Monginsidi No.1, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010


Alamat : Jl. P. Senopati 28




55. SMP BOPKRI I

Alamat : Jl. Mas Soeharto No. 48, Kel. Tegalpanggung,

Kec. Danurejan, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

56. SMP BOPKRI II

Alamat : Jl. Sultan Agung No. 2 Kp. Bintaran, Kel.

Wirogunan, Kec. Mergangsan, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007


Alamat : Jl. Prof. DR. Kahar Muzakir No. 2, Kel.

Terban, Kec. Gondokusuman, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

23

58. SMP Stelladuce 2

Alamat : Jl. Suryodiningratan 33




59. SMP Negeri 4

Alamat : Jl. Hayam Wuruk 18




60. SMA Negeri 3 Yogyakarta

Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 7, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

61. SMA BOPKRI I Yogyakarta

Alamat : Jl. Wardani No. 2 Kel. Kotabaru, Kec.





PM25/PW.007/MKP/2007

62. SMA Negeri 6 Yogyakarta

Alamat : Jl. C. Simanjuntak No. 2, Terban, Yogyakarta


SK Penetapan Walikota/ Bupati :

SK Penetapan Menteri/ Gubernur : SK Gub. No. 210/KEP/2012

63. SMA "17" I

Alamat : Jl. Tentara Pelajar, No. 24, Bumijo,

Yogyakarta




64. SMK Taman Ibu

Alamat : Jl. Gajah Mada No. 28 Yogyakarta




65. SMK Negeri 1

Alamat : Kemetiran Kidul 35




24

66. STM Taman Siswa

Alamat : Jl. Bintaran Wetan 13 RT 32/08




67. MAN II Yogyakarta

Alamat : Jl. KHA Dahlan No. 130 Yogyakarta




68. STIE Nusa Megar Kencana

Alamat : Jl. AM Sangaji, No. 49 - 51, Yogyakarta




69. Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta

Alamat : Jl. Suroto No. 11, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

70. Kantor Pengurus Ikatan Pelajar Indonesia

Alamat : Jl. P. Diponegoro No. 70 Yogyakarta




71. Kantor PEPABRI

Alamat : Jl. Dagen




72. Kantor Pos Besar Yogyakarta

Alamat : Jl. P. Senopati No. 2, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

73. Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY

Alamat : Jl. Argolobang 19 Baciro




25

74. RS. Bethesda

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 70, Yogyakarta




75. RS. Panti Rapih

Alamat : Jl. Teuku Cik Ditiro, No. 30, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

76. Rumah Sakit Mata "dr YAP"

Alamat : Jl. Teuku Cik Ditiro, No. 5, Kel. Terban, Kec.





PM25/PW.007/MKP/2007

77. Rumah Sakit DKT

Alamat : Jl. Juadi No. 19, Kotabaru




78. Gereja Hati Kudus Pugeran

Alamat : Jl. Suryaden (Jl. Bantul) No. 63, Yogyakarta




79. Gereja Protestan "Marga Mulya"

Alamat : Jl. Jend. A Yani No. 5, Kel. Ngupasan, Kec.





PM25/PW.007/MKP/2007

80. Gereja Katolik Santo Antonius

Alamat : Jl. I Dewa Nyoman Oka No. 18, Kota

Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

26

81. Gereja Katolik Santo Yusup Bintaran

Alamat : Jl. Bintaran Kidul No. 5 Kp. Bintaran, Kel.





PM25/PW.007/MKP/2007

82. Gereja HKBP

Alamat : Jl. I Dewa Nyoman Oka, No. 22, Kotabaru




83. Gereja Kristen Jawa Sawokembar

Alamat : Jl Dr. Wahidin 40




84. Klenteng/Vihara Budha Prabha

Alamat : Jl. Brigjend Katamso No. 3, Kel.

Prawirodirjan, Kec. Gondomanan, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

85. Klenteng Poncowinatan

Alamat : Jl. Poncowinatan No. 16, Jetis, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

86. Monumen Perjuangan Rumah Makan Sate Puas

Alamat : Jl. Gamelan Kidul No. 1, Yogyakarta




87. Dalem Kaneman

Alamat : Jl. Kadipaten Kidul No. 44, Yogyakarta




88. Dalem Natatarunan

Alamat : Gunungketur PA II/128, Pakualaman




27

89. Dalem Notoprajan

Alamat : RT 40/RW 05, Notoprajan, Ngampilan,

Yogyakarta




90. Dalem Pakuningratan

Alamat : Jl. Palawijan No. 12, Ngasem, Kadipaten,

Kraton




91. Dalem Mangkubumen

Alamat : Kadipaten KT III/262, Yogyakarta




92. Dalem Wironegaran

Alamat : Jl. Suryomentaraman Kulon, No. 29/30,

Yogyakarta




93. Dalem Ngadiwinatan

Alamat : Panembahan, Kraton, Yogyakarta




94. Dalem Yudhaningratan

Alamat : Jl. Ibu Ruswo No. 35 Yogyakarta




95. Dalem Jayadipuran (BPSNT DIY)

Alamat : Jl Brigjend. Katamso No. 139, Kampung

Keparakan, Kec. Mergangsan, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

96. Dalem Puspodiningratan

Alamat : Jl. Mayjend. Sutoyo, No. 60, Yogyakarta




28

97. Dalem Ngadinegaran

Alamat : Jl. Bintaran Kidul No. 28 Kp. Bintaran, Kel.





98. Dalem "Projodranan"

Alamat : Jl. Mondorakan No. 5, Kotagede, Yogyakarta

(Sudah roboh karena gempa) SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : SK. Kadinas No. 188/135/SK-DINAS/2014



99. Dalem Tejokusuman

Alamat : Jl. Wahid Hasyim No. 525 Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

100. Dalem Pujokusuman

Alamat : Pujokusuman MG I / 335




101. Dalem Suryowijayan

Alamat : Suryowijayan MJ I/340




102. Dalem Ngadinegaran (Laboratorium Kesehatan)

Alamat : Ngadinegaran MJ III/62




103. Dalem Mangkuyudan (Politeknik Kesehatan Yk)

Alamat : Jl. Mangkuyudan




104. Dalem Mangkudipuran

Alamat : Jl. Mayjend. Sutoyo 16




29

105. Dalem Brongtodiningrat (Hotel Brongto)





106. Dalem Kumendaman

Alamat : Kumendaman MJ II/453




107. Dalem Suryonegaran

Alamat : Jl. Ibu Ruswo 49




108. Dalem Mangkukusuman

Alamat : Jl. Ibu Ruswo 45




109. Dalem Jogonegaran

Alamat :




110. Dalem Jayaningratan/Sosrodipuran (UPN 45)

Alamat : Jl. Dagen 219




111. Dalem Kusumodiningrat (Wisma PTM)

Alamat : Jl. Sosrowijayan




112. Dalem Gede Notoyudan

Alamat : Notoyudan GT II/1303




113. Dalem Joyokusuman





30

114. Dalem Suryaputran

Alamat : Jl. Ngasem 38




115. Dalem Purbonegaran

Alamat : Jl. Sidomukti 1




116. Dalem Benawan





117. Dalem Madukusuman

Alamat : Jl. Langenastran Lor 10




118. Kompleks Dalem Mangkubumen / UWM

Alamat : Mangkubumen KP I/342




119. Dalem Kepatihan / Notokusuman

Alamat : Jl. Masjid 5




120. Dalem Sonowinatan

Alamat : Jl. Purwanggan 3




121. Dalem Pujowinatan

Alamat : Pujowinatan PA I/717




122. Dalem Suryaningpranan

Alamat : Jl. Masjid 7




31

123. Dalem Mandragiri / Karta Pustaka

Alamat : Jl. Bintaran Tengah No. 16




124. Dalem Handayani

Alamat : Jl. Magangan Kulon 2




125. Dalem Ngabean

Alamat : Ngadisuryan




126. Dalem Prabukusuman

Alamat : Jl. Ngadisuryan 2




127. Markas Tentara Pelajar Pusat

Alamat : Jl. Pakuningratan No. 38, Yogyakarta




128. Markas Korem 072 Pamungkas

Alamat : Jl. Reksobayan, No. 4 Ngupasan, Kec.

Gondomanan




129. Markas Batalyon 300 Tentara Pelajar

Alamat : Jl. Magelang No. 41 Yogyakarta




130. Rumah "Phoenix"

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 18, Yogyakarta




32

131. Rumah Kertonegaran

Alamat : Jl. Tirtodipuran No. 5, Yogyakarta




132. Rumah Mr. Djody Gondokusumo





133. Rumah Konsul Tunisia

Alamat : Jalan Mawar No. 12, Baciro, Yogyakarta




134. Rumah Kuno Lor Pasar Ny. Yosephine Unis

Alamat : Jl. Lor Pasar Beringharjo 41




135. Rumah Indiesch Kemayoran

Alamat : Jl. Sultan Agung, Kec. Pakualaman,

Yogyakarta




136. Rumah Indis Ny. Mulyo Subroto

Alamat : Jl. Jend. Sudriman No. 93



SK Penetapan Menteri/ Gubernur :

137. Rumah Gebyok Pujoharto Widekso

Alamat : RT 41 Kelurahan Tegalrejo




138. Rumah Ibu Suwitowardoyo

Alamat : RT 43 RW 12 Tegalrejo




33

139. Rumah Tinggal Dosen ISI Yogyakarta





140. Rumah Tinggal Ibu Hutono

Alamat : Jl. Jend. Sudirman 2 B




141. Rumah Tinggal Drg. Agus Linasto

Alamat : Jl. AM Sangaji 19




142. Rumah Indiesch Mariana Puji

Alamat : Jl. Bintaran Tengah 12, Mergangsan,

Yogyakarta




143. Bangunan Kolonial Indische Purnomo

Alamat : Jl Dewi Sartika 4 Sagan




144. Rumah Tinggal (Belanda) Sugiarso





145. Rumah Tinggal (Cina) Tony Suryanto





146. Rumah Cina R. Sunar Handoko





34

147. Rumah Cina Fransiska Laurin





148. Rumah Nggala Hartana

Alamat : Jl. KHA Dahlan No. 56, Ngampilan,

Yogyakarta




149. Rumah Tinggal Judoprayitno/Budi Harto Laksono





150. Rumah Tinggal Prof. Dr. Maria Sumardjono

Alamat : Jl. Dewi sartika 7 Sagan




151. Rumah Tinggal Hj. Soebekti

Alamat : Jl. Dewi Sartika 9 Sagan




152. Rumah Tinggal Wicara Dwi Riyanto





153. Rumah Tinggal Budhi Santoso

Alamat : Jl. Cik Di Tiro 16




154. Rumah Tinggal Ny. Sumitro Kolopaking

Alamat : Jl. Dewi Sartika 5




35

155. Rumah Tinggal DR. Mirjo Widjono

Alamat : Jl. Sultan Agung, No. 26, Yogyakarta




156. Rumah Fajar Handika Purbandhani

Alamat : Jl. RW. Monginsidi No. 19 Yogyakarta




157. Rumah Kampung Hardjo Soemarto

Alamat : Jl. Bugisan 9, Wirobrajan, Yogyakarta




158. Rumah Tinggal Djoko Pamungkas

Alamat : Jl. Cemoro Jajar, Yogyakarta




159. Rumah Tinggal Prof. DR. Herkutanto

Alamat : Jl. Abu Bakar Ali, No. 4, Yogyakarta




160. Rumah Joglo H. Rofi'i

Alamat : Pandean KG III/RT 29, Yogyakarta




161. Rumah Tinggal Ny. E. Kadri Sriyono

Alamat : Jl. Bintaran Wetan, Yogyakarta




162. Rumah Indiesch Saryono Prawiro Suharjo

Alamat : Sitisewu GT I/363, Kel. Sosromenduran, Kec.

Gedongtengen, Yogyakarta




36

163. Rumah Tinggal Kel. R. Mardjonowinoto

Alamat : Ledok Ratmakan, Yogyakarta




164. Rumah Tinggal Ny. Haryani





165. Rumah tinggal ex Kantor Pos

Alamat : Jl. Mas Suharto




166. Rumah tinggal Hardono, SH

Alamat : Jl. Tegalpanggung 52 RT 052/12




167. Rumah tinggal Iriyandi

Alamat : Tegalpanggung DN II/921 RT 053/13




168. Rumah tinggal Dewabrata Kobarsih





169. Rumah tinggal Widyaningrum Rahayu

Alamat : Purwodiningratan NG I/886




170. Rumah Tinggal Sosro Widjoyo

Alamat : Semaki Gede UH 1/13 RT 24 RW 07




171. Rumah Tinggal

Alamat : Jl. Letjend S. Parman 87




37

172. Rumah tinggal Harjo suwarno

Alamat : Jl. Arjuna 328 rt 19 rw 04 wirobrajan




173. Rumah Tinggal Ny. Yohanes

Alamat : Jl. Gejayan 9 A




174. Rumah Tinggal Nusantara

Alamat : Jl. Gejayan 3 A




175. Rumah Tinggal Sri Murprihati

Alamat : Kepuh GK III/1137




176. Rumah Tinggal Hendu Supramudi

Alamat : Kepuh GK III/1123




177. Rumah Tinggal Ibu Maya

Alamat : Jl. Kartini 14 A




178. Rumah Tinggal Adi Pranoto, SE

Alamat : Jl. Kartini




179. Rumah Tinggal Ny. Yashinta Etie Putrawati

Alamat : Jl. Dewi sartika 11




38

180. Rumah Tinggal Moh. Dawam

Alamat : Jl. Mawar II/25 RT 39 RW XI




181. Rumah Tinggal Ny. Tuning Rusminto

Alamat : Jl. Gambir 9 RT 9 RW IX Baciro




182. Rumah Tinggal Ali Wahidin

Alamat : Jl. Mawar GK IV/104 RT 042/11




183. Rumah Tinggal Sri Surya Widati

Alamat : Jl. Mawar 5 Baciro




184. Rumah Tinggal R. Soejatto

Alamat : Jl. Kemuning 21 Baciro




185. Rumah Tinggal Sarojo Atmodipurwo

Alamat : Jl. Menur 6 Baciro




186. Rumah Tinggal Yohanees Muran kaedang

Alamat : Jl. Tunjung 5 Baciro




187. Rumah Tinggal Ibu Sri Murtaningsih

Alamat : Jl. Soka 5 Baciro




39

188. Rumah Tinggal Bapak Moes Subagyo

Alamat : Jl. Kenangan 4 Baciro




189. Rumah Tinggal Bapak Jafar Alaidrus

Alamat : Jl. Gambir 7 Baciro




190. Rumah Tinggal Soewondo

Alamat : Jl. Langensari 26




191. Rumah Tinggal Pamuji Wibowo

Alamat : Jl. Langensari 26 A




192. Rumah Tinggal Sahari

Alamat : Jl. Langensari 26 B




193. Rumah Tinggal Ismaoen

Alamat : Jl. Kusbini 69




194. Rumah Tinggal Maryani





195. Rumah Tinggal Achmad





40

196. Rumah Tinggal Panut Haryadi





197. Rumah Tinggal Sumarno





198. Rumah Tinggal Karjono





199. Rumah Tinggal Hadi Sobroto





200. Rumah Tinggal Teuku Ahmad





201. Rumah Tinggal Bambang Kuntjoro





202. Rumah Tinggal H. Hidayat





203. Rumah Tinggal Onong Supardi





204. Rumah Tinggal John Roberto





41

205. Rumah Tinggal S. Ari Wibowo (Marsudi)





206. Rumah Tinggal Sudarko





207. Rumah Tinggal M. Edi Suwardi

Alamat : Jl. Kusbini




208. Rumah Tinggal Soepeno





209. Rumah Tinggal Soeroso





210. Rumah Tinggal Dahlius Zein

Alamat : Jl. Langensari




211. Rumah Tinggal Darminto





212. Rumah Tinggal Soedilin





213. Rumah Tinggal Suharyoto





42

214. Rumah Tinggal Karpon





215. Rumah Tinggal Kadim

Alamat : Jl. Tunjung




216. Rumah Tinggal Sukadi





217. Rumah Tinggal Kundari





218. Rumah Tinggal Soebolo





219. Rumah Tinggal Suparman





220. Rumah Tinggal Sarido





221. Rumah Tinggal Warsito





222. Rumah Tinggal Suratmin





43

223. Rumah Tinggal Sawidji





224. Rumah Tinggal





225. Rumah Tinggal Tajib





226. Rumah Tinggal Hj. Soeprajitno





227. Rumah Tinggal Gunjur





228. Rumah Tinggal Soeradjiman





229. Rumah Tinggal R. Risoka





230. Rumah Tinggal Basir





231. Rumah Tinggal Moedjiman





44

232. Rumah Tinggal Moeslin, BA





233. Rumah tinggal Narto

Alamat : Jl. Kusbini 73 a




234. Rumah Tinggal H. Suyatin AS

Alamat : Trunajayan RT 49 RW 10




235. Rumah Tinggal H. Suyatin AS

Alamat : Tegalgendu RT 53 RW 11




236. Rumah Tinggal Mulyoharjono / Mul Gongso

Alamat : RT 29 RW 07




237. Rumah Tinggal Ray. Suryokusumo





238. Rumah Tradisional RM. Kuswantoro

Alamat : Mangkubumen KP I/ 342




239. Rumah Tinggal H. Jawas Bilal





240. Rumah Tinggal - Limasan Legiyono

Alamat : Jl. Jagalan 38




45

241. Rumah tinggal Kel. Alm. KGPH Poeger

Alamat : Brontokusuman MG III/285




242. Rumah Tinggal Drs. Agus Prahono

Alamat : Jl. Jend. Sudirman 4




243. Rumah Joglo Achmad Charris Zubair

Alamat : Kampung Boharen KG III/653 Kel. Purbayan,

Kec. Kotagede, Yogyakarta




244. Rumah Joglo Wardiyono

Alamat : Gemblakan Atas DN I/352




245. Rumah Joglo (Uleng)

Alamat : Giwangan UH VII/40 RT 06 RW 02




246. Joglo Jogonegaran

Alamat : Jogonegaran RT 49/13




247. Joglo Mangun Suwito / Surono

Alamat : Sagan GK V/1009 RT 42/09




248. Rumah Tradisional Ir. Sudarsono

Alamat : Jl. Siliran Lor No. 1, Kel. Panembahan,

Yogyakarta




46

249. Rumah Tinggal Sukahar





250. Rumah Tinggal Jono

Alamat : Mranggen RT 30 RW 06




251. Rumah Tinggal Wahyu Sudarman

Alamat : Darakan RT 34 RW 07




252. Rumah Tinggal Alifah





253. Rumah Tinggal Ny. Siswosudarmo





254. Rumah Tinggal Ny. Wiryo Panyidang





255. Rumah Tinggal Ny. Siti Hamidah

Alamat : Nyamplungan RT 42 RW 09




256. Rumah Tinggal Ny. Siti Daridjatin





257. Rumah Tinggal Toni





47

258. Rumah Tinggal M. Ngalim

Alamat : Pekaten RT 44 RW 09




259. Rumah Tinggal Sutriyono





260. Rumah Tinggal H. Sujatmiko





261. Rumah Tinggal Ny. Basuki





262. Rumah Tinggal Ny. Kromo





263. Rumah Tinggal Ny. Hardo Prawiro

Alamat : Trunojayan RT 47 RW 10




264. Rumah Tinggal Heny Kuswanto





265. Rumah Tinggal H. Asruri





266. Rumah Tinggal Ny. Sujadi Pranoto





48

267. Rumah Tinggal Ny. Sujilah





268. Rumah Tinggal Prajarto





269. Rumah Tinggal Sri Kuncoro, S.Sos.





270. Rumah Tinggal Sukiyo MS





271. Rumah Tinggal H. Saryono





272. Rumah Tinggal Dono Indarto





273. Rumah Tinggal H. Mulyo Panjang





274. Rumah Tinggal Waris Hj. Sunarti





275. Rumah Tinggal Purwoto Suprobo





49

276. Rumah Tinggal Neny Hutagalung





277. Rumah Tinggal Widyo Iswarno





278. Rumah Tinggal Hj. Suwarti





279. Rumah Tinggal Budiyono, SH





280. Rumah Tinggal Ny. Purbo Sasmito





281. Rumah Tinggal Alono





282. Rumah Tinggal Artiadi Retnowati

Alamat : Pasegan KG III/327 RT 19/05




283. Rumah Tinggal Mulyodiharjo

Alamat : Kebonan RT 21 RW 05




284. Rumah Tinggal Mulyopratomo

Alamat : Kebonan KG III/435 RT 20/05




50

285. Rumah Tinggal Sri Nasimah

Alamat : Kebonan KG III RT 22/05




286. Rumah Tinggal Salim Widarjo

Alamat : Kebonan KG III/547 RT 22/05




287. Rumah Tinggal Harto Atmojo

Alamat : Dolahan KG III/586 RT 31/08




288. Rumah Tinggal Harjo Sumarto

Alamat : Dolahan RT 30 RW 07




289. Rumah Tinggal Wardani Warsitodiharjo





290. Rumah Tinggal R. Prawiro Siswoyo/Nakirah





291. Rumah Tinggal Suwignyo





292. Rumah Tinggal Jazari / Jayari





293. Rumah Tinggal Siswa Harjaya





51

294. Rumah Tinggal Mulyo Sudarmo

Alamat : Dolahan KG III RT 31 RW 07




295. Rumah Tinggal Mulyo Prawiro

Alamat : Rumah Tinggal Mulyo Prawiro

SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : Dolahan Rt 31 RW 07

SK Penetapan Walikota/ Bupati : SK. Kadinas No. 188/135/SK-DINAS/2014

SK Penetapan Menteri/ Gubernur : SK Walikota No. 798/KEP/2009

296. Rumah Tinggal Notodiharjo

Alamat : Pandeyan RT 29 RW 07




297. Rumah Tinggal Rustam Effendi

Alamat : Samakan KG III/723 RT 35/08




298. Rumah Tinggal Sastro Darsono

Alamat : Samakan RT 35 RW 08




299. Rumah Tinggal Mukadi

Alamat : Cokroyudan 808 RT 39 RW 09




300. Rumah Tinggal Bakri Mawardi

Alamat : Cokroyudan 834 Rt 40 RW 09




301. Rumah Tinggal Mashudi

Alamat : Cokroyudan RT 40 RW 09




302. Rumah Tinggal Badjuri

Alamat : Cokroyudan 838




52

303. Rumah Tinggal HM Jafar

Alamat : Alun-alun RT 36 RW 09




304. Rumah tinggal Marwiyanto

Alamat : Dolahan RT 31/07




305. Rumah Tinggal Martowiardjo





306. Rumah Tinggal Widodo

Alamat : Selokraman RT 49 RW 11




307. Rumah Tinggal Supomo

Alamat : Alun-alun KG III 730 RT 36/09




308. Rumah Tinggal M. Basri





309. Rumah Tinggal Suharjo / Sumarwan





310. Rumah Tinggal Hadi Priyanto





311. Rumah Tinggal Mudjono





53

312. Rumah Tinggal Siswiharjono / Dasinah





313. Rumah Tinggal Budiman





314. Rumah Tinggal Darto Suwarno





315. Rumah Tinggal Martodikoro





316. Rumah Tinggal Drs. Widyanto





317. Rumah Tinggal Abdul Rahman





318. Rumah Tinggal M. Jayan / A. Kariyo





319. Rumah Tinggal H. Kardiyo





320. Rumah Tinggal Wintolo





54

321. Rumah Tinggal Dalmono





322. Rumah Tinggal HM Saleh





323. Rumah Tinggal Cokro Sudarmo

Alamat : Jl. Watu Gilang 17




324. Rumah Tinggal Wardan Amir





325. Rumah Tinggal Hadjid Muthohar

Alamat : Selokraman KG III/1024 RT 46/11




326. Rumah Tinggal Rifqi Abdul Kahar





327. Rumah Tinggal Mujilah





328. Rumah Tinggal Nur Ahmad Zaroni





329. Rumah Tinggal Drs. H. Jamhani





55

330. Rumah Tinggal H. Suyitno

Alamat : Purbayan RT 57 RW 14




331. Rumah Tinggal Bachrum Nahrowi





332. Rumah Tinggal Hardjosudarmo





333. Rumah Tradisional Issruningsih

Alamat : Jl. Polowijan 25




334. Rumah Tradisional RM Sidharta





335. Rumah Tradisional Dr. Kunyun M





336. Rumah Tradisional Ir. Samsi Cokrodigdo





337. Rumah Tradisional Perwita Werdiningsih

Alamat : Kadipaten Wetan KP I/ 273




338. Rumah Tradisional Frans Hartono

Alamat : Kadipaten Wetan KP I/ 306




56

339. Rumah Tradisional Sujiman

Alamat : Kadipaten Kulon KP I/ 230




340. Rumah Tradisional Ny. Pratopo

Alamat : Jl. Gamelan Kidul 28




341. Rumah Tradisional Endah Sumarno

Alamat : Jl. Gamelan Lor 20




342. Rumah Tradisional Narwi

Alamat : Jl. Kemitbumen 6




343. Rumah Tradisional Bu Citro

Alamat : Jl. Rotowijayan (Belakang Kecamatan)




344. Rumah Tradisional Mardiwiyono

Alamat : Purwokinan PA I/169




345. Rumah Tradisional RA Mirnayati Laksmi Pratiwi

Alamat : Jl. Harjowinatan 10




346. TK Al Husnah

Alamat : Jl. Gajah Mada 26




347. Rumah Tradisional RM Sujatmiko (PA VIII)





57

348. Rumah Tradisional Sutrisno (PA VIII)





349. Rumah Tinggal KPH Suyono

Alamat : Gunungketur PA II RW 04




350. Perumahan PJKA H. Daman

Alamat : Jl. Lempuyangan 22




351. Perumahan PJKA Ny. Maria Soeparti Soeprodjo





352. Perumahan PJKA Soenardjo





353. Perumahan PJKA L. Sri Rahayu Handayani





354. Perumahan PJKA Sudiro





355. Perumahan PJKA H. Sunarto





356. Perumahan PJKA Ny. Sri Utami





58

357. Perumahan PJKA Ny. Sri Suparti





358. Perumahan PJKA Moh. Mohsan





359. Perumahan PJKA Soemarmi Goenardi





360. Perumahan PJKA Ny. Sri Supartiningsih





361. Perumahan PJKA Sutarjo





362. Perumahan PJKA Ny. Harsini RR





363. Perumahan PJKA Ny. Sri Soentari





364. Asrama Margoyuwono/ Rumah Hj. Siti Suparni Pradipto

Alamat : Jl. Langenastran Lor No. 11, RT/RW 08/03,

Kel. Panembahan, Kec. Kraton, Yogyakarta




59

365. Asrama Mahasiswa Aceh





366. Asrama Mahasiswa Putri Ratnaningsih

Alamat : Jl. Kartini 2




367. Asrama Mahasiswa UGM

Alamat : Jl. Andong 1 RT 86 RW XXI Baciro




368. Asrama Kesehatan Angkatan Darat

Alamat : Ngadiwinatan NG I/1106




369. Asrama Pasturan Mahasiswa

Alamat : Jl. Dr. Wahidin 54




370. Asrama Kompi Kotabaru

Alamat : Jl. Atmosukarto No. 9, Kotabaru




371. Gabah Resto





372. Pasar Beringharjo

Alamat : Jl. Pabringan, No. 1, Yogyakarta




373. Toko Karunia Card

Alamat : Jl. Brigjend. Katamso, No. 33, Yogyakarta




60

374. Toko Liong Silvia Megawati

Alamat : Jl. Lor Pasar Beringharjo 40




375. Toko Nani Indrayani





376. Toko Pernik Safitri

Alamat : Jl Suryopranoto RW 01




377. Bangunan Toko Paling Utara (Malioboro)

Alamat : Jl. Malioboro 144




378. Bangunan Toko Siau Milan





379. Rumah Toko Daniel Junaidi Wahono


SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan :



380. Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah

Alamat : Jl Lowano (Sudah roboh karena gempa)




381. Susteran Amal Kasih Darah Mulia

Alamat : Jl. Abubakar Ali No. 12, Yogyakarta




382. Indraloka Family Homestay

Alamat : Jl. Cik Di Tiro No. 18, Yogyakarta




61

383. Asuransi Jiwasraya

Alamat : Jl. FM Noto No 9, Kel. Kotabaru, Kec.





384. Kompleks Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Alamat : Jl. Hayam Wuruk 9 - 11




385. Kompleks Marsudi Rini

Alamat : Jl. P. Senopati 32




386. Kompleks Gedung Kepatihan

Alamat : Jl. Malioboro, Yogyakarta




PM.07/PW.007/MKP/2010

387. Rumah Dinas RRI Nusantara II Yogyakarta





388. Rumah Dinas PT KAI Ny. Hj. Retno P

Alamat : Jl. Bumijo Tengah 17




389. Rumah Dinas PT KAI Ir. Agus Wiranto





390. Rumah Dinas PT KAI

Alamat : Jl. Suryonegaran 24




62

391. Rumah Dinas PT KAI Sumpriyambodo





392. Rumah Dinas PT KAI Muryanto





393. Rumah Dinas PT KAI Ny. Endang S





394. Rumah Dinas PT KAI Sumardi





395. Rumah Dinas PT KAI Sumarso





396. Rumah Dinas PT KAI H. Soeseno S





397. Rumah Dinas PT KAI Ny. Sunaryati





398. Rumah Dinas PT KAI Ir. Kuncoro Hadi S





399. Rumah Dinas PT KAI Budi Susanto





63

400. Rumah Dinas PT KAI Tirto Tjondro





401. Rumah Dinas PT KAI Margono

Alamat : Jl. Bumijo 5




402. Rumah Dinas PT KAI Joko Purnomo





403. Rumah Dinas PT KAI Krisna W





404. Rumah Dinas PT KAI Irawan Soebagyo

Alamat : Jl. Bumijo Kidul 2




405. Rumah Dinas PT KAI H. Soeratno





406. Rumah Dinas PT KAI Hj. Dwiningsih S





407. Rumah Dinas PT KAI (Mess)





408. Rumah Dinas PT KAI Tugimin





64

409. Rumah Dinas PT KAI Hj. Supeardiyah K





410. Rumah Dinas PT KAI R. Soetirto





411. Rumah Dinas PT KAI Ny. Sulastri S





412. Rumah Dinas PT KAI Jumali





413. Rumah Dinas PT KAI Ny. Tumini K





414. Rumah Dinas PT KAI Ny. Sulastri Kemant





415. Rumah Dinas PT KAI Ny. Susmiaksi





416. Rumah Dinas PT KAI Ir. Bambang B





417. Rumah Makan KOBRA





65

418. Rumah pemberian Presiden Soekarno UST

Alamat : Jl. Kusumanegara 157




419. Rumah Pompa Air

Alamat : Kompleks Perum Langensari




420. Apotek Kimia Farma Cabang I Yogyakarta

Alamat : Jl. A Yani, No. 179, Kel. Sosromenduran,





PM25/PW.007/MKP/2007

421. Apotek Kimia Farma Cabang II Yogyakarta

Alamat : Jl. A Yani, No. 121, Kel. Sosromenduran,





PM25/PW.007/MKP/2007

422. Apotek Panca Dewi

Alamat : Jl. Mas Suharto 36




423. Apotik Wisno

Alamat : Jl. Jendral Sudirman 10




424. Pendopo R. Ngt. Mangkudiningrat (alm)

Alamat : Jl. Letjend. Suprapto 33




425. Pendopo Sor Sawo

Alamat : Gampingan RW 10 RT 44




66

426. Pendopo Timbul Busono

Alamat : Gampingan




427. Pendopo Ijo

Alamat : Gampingan




428. Pendopo Limasan

Alamat : Jl. Menjangan RW 05




429. Pendopo Kemitbumen

Alamat : Jl. Kemitbumen 2




430. Pendopo Banaran

Alamat : Jl. Ki Mangunsarkoro RW 03




431. Pendopo Dorogenthang

Alamat : Jl. Ki Mangunsarkoro RW 04




432. Pendopo Ny. Atmodiharjo

Alamat : Lempuyangan DN III/179




433. Bangunan Kolonial Indische / EMAX Fortune Int.

Alamat : Jl. Dewi Sartika




434. Bangunan Kolonial Indische Diah Kusumastuti

Alamat : Jl. Kantil 4 Baciro




67

435. Bangunan Es Petojo

Alamat : Jl. P. Mangkubumi




436. Bangunan Cina Tjan Bian Thiong

Alamat : Jl. Pajeksan 16




437. Bangunan Pizza Hut





438. Mess TNI

Alamat : Jl. Sutomo




439. Mess PT KAI DAOP 6 Yogyakarta





440. Pabrik Es Dirgo

Alamat : Jl. Tentara Pelajar 28




441. Verhuurloods Detasemen Pembekalan Kodam IV

Alamat : Jl. Pingit Kidul 2 RT 37




442. PT Yarsilk & PT Kertagana

Alamat : Jl. KHA Dahlan 71-73




443. PAPMI





68

444. Taman Parkir Ngabean

Alamat : Jl. Wahid Hasyim 1-3




445. Padepokan Ki Hajar Dewantara UST

Alamat : Jl. Kusumanegara 157




446. Eks Stasiun TVRI/PLN

Alamat : Jl. Hayam Wuruk, No. 45, Yogyakarta



SK Penetapan Menteri/ Gubernur : Penghargaan Kota Yogyakarta

447. Gudang bengkel PJKA

Alamat : Jl. Dr. Wahidin




448. Kafe dan Resto Own Cipta Karya





449. Tugu Yogyakarta

Alamat : Jl. Jend. Sudirman, P. Diponegoro, AM

Sangaji, P. Mangkubumi, Kel. Gowongan,

Kec. Jetis, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

450. Bapel Jamkesos

Alamat : Jl. Prof. Dr. Sarjito No. 5, Yogyakarta




451. PD Tarumartani (Pabrik Cerutu)

Alamat : Jl. Kompol Suprapto No. 2 A, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

69

452. Taman Wijaya Brata (Makam Ki dan Nyi Hadjar Dewantara)

Alamat : Jl. Soga No. 25 Kampung Celeban, Kel.

Umbulharjo, Kec. Umbulharjo, Yogyakarta




PM25/PW.007/MKP/2007

453. UPT Balai Yasa

Alamat : Jl. Kusbini, Baciro, Yogyakarta




454. Kolese St. Ignatius

Alamat : Jl. Abu Bakar Ali, No. 1, Yogyakarta




455. Makopoltabes Yogyakarta

Alamat : Jl. Reksobayan, No. 1 Ngupasan, Kec.

Gondomanan




456. Kompleks Candi Prambanan

Alamat : Dsn. Karangasem, Kel. Bokoharjo, Kec.

Prambanan

SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : SK Kadinas. No. 430/51/2014


SK Penetapan Menteri/ Gubernur : World Heritage List No. 642, Kep.

Mendikbud. 157/M/1998

457. Situs dan Bangunan Ratu Boko

Alamat : Dsn. Dawung, Kel. Bokoharjo, Kec.

Prambanan, Sleman




458. Situs dan Bangunan Candi Kalasan

Alamat : Dsn. Kalibening, Kel. Tirtomartani, Kec.

Kalasan, Sleman




70

459. Candi Sari

Alamat : Kel. Tirtomartani, Kec. Kalasan, Sleman




PM25/PW.007/MKP/2007

460. Situs dan Bangunan Candi Ijo

Alamat : Dk. Klengkong, Kel. Sambirejo, Kec.

Prambanan, Sleman




461. Candi Barong

Alamat : Kel. Sambirejo, Kec. Prambanan, Sleman




PM25/PW.007/MKP/2007

462. Situs Sambisari

Alamat : Sambisari, Kalasan, Sleman




463. Masjid Pathok Negara "Sulthoni"

Alamat : Dsn Plosokuning, Desa Minomartani, Kec.

Ngaglik, Sleman




464. Pesanggrahan Ambarrukma

Alamat : Jl. Laksda Adisucipto, Kel. Caturtunggal, Kec.

Depok, Sleman




PM25/PW.007/MKP/2007

465. Pesanggrahan nDalem Ngeksigondo

Alamat : Kaliurang, Kel. Hargobinangun, Kec. Pakem,

Sleman

SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : `



71

466. Situs dan Bangunan Candi Banyunibo

Alamat : Kel. Bokoharjo, Kec. Prambanan, Sleman




467. Jembatan Rel Pangukan

Alamat : Jl. Pangukan, Tridadi, Kab. Sleman




468. RS. Grhasia

Alamat : Jl. Kaliurang Km 17, Kec. Pakem, Sleman




469. Selokan Van Der Wijk

Alamat : Tangisan, Banyurejo, Kec. Tempel, Sleman




470. Rumah Hersat Wahyutama

Alamat : Jl Solo Km 13, RT/RW 01/01 Dsn Glondong,

Desa Tirtomartani, Kec. Kalasan, Sleman




471. Rumah Sri Widodo

Alamat : Dsn Jaranan, Desa Argomulyo, Kec.

Cangkringan, Kab. Sleman




472. Kantor Pegadaian Tempel

Alamat : Jl. Magelang, Tempel, Sleman




473. Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada

Alamat : Kompleks Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta




72

474. Rumah Joglo Fajar Krismanto

Alamat : Karanglo, Desa Donoharjo, Kec. Ngaglik,

Sleman




475. Rumah Subardjo

Alamat : Dsn Jamblangan, Desa Margomulyo, Kec.

Seyegan, Sleman




476. Rumah Sukapsir

Alamat : Dsn Nanggulan, Desa Sendang Agung, Kec.

Minggir, Sleman




477. Rumah Joglo Prawiro Wihardjo

Alamat : Tanjung, Desa Donoharjo, Kec. Ngaglik,

Sleman




478. Rumah Muhadi

Alamat : Dsn Kelor, Desa Bangunkarto, Kec. Turi,

Sleman




479. Arca Ganesha

Alamat : Dusun Sumberwatu, Desa Sambirejo, Kec.

Prambanan




480. Gua Jepang Sentonorejo

Alamat : Dusun Blambangan, Desa Jogotirto, Kec.

Berbah




73

481. Pesanggrahan Ambarketawang

Alamat : Dusun Tlogo, Desa Ambarketawang, Kec.

Gamping




482. Tempat Transit ke Makam Imogiri

Alamat : Desa Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten

Sleman




483. Situs Bugisan

Alamat : Dusun Bugisan, Desa Tamanmartani, Kec.

Kalasan




484. Masjid Kompleks Masjid Mataram Kuno Kotagede

Alamat : Desa Sendangtirto, Kec. Berbah




485. Kompleks Makam Imogiri

Alamat : Ds. Jagalan, Kec. Banguntapan, Bantul

SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : SK. Kadinas. No. 78/SK-KADINAS/2014



PM25/PW.007/MKP/2007

486. Panggung Krapyak

Alamat : Girirejo, Imogiri, Bantul




487. Saluran Air Pabrik Gula Pajangan

Alamat : Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul




488. Bendungan Kamijoro

Alamat : Punden, Sendangsari, Kec. Pajangan, Bantul




74

489. Stasiun Palbapang

Alamat : Kamijoro, Sendangsari, Kec. Pajangan, Bantul




490. Tiang listrik Palbapang

Alamat : Desa Palbapang, Kec. Bantul, Bantul




491. Gereja "Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran"

Alamat : Perempatan Palbapang, Kec. Bantul, Bantul




492. nDalem Bupati Puroloyo

Alamat : Desa Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro,

Bantul (Sudah roboh karena gempa)




493. nDalem Kilen Joglo Cipto Wening

Alamat : Wukirsari, Imogiri, Bantul




494. Rumah Joglo Yusuf Sudirman

Alamat : Desa Ketandan Tengah, Kec. Imogiri, Kab.

Bantul




495. Rumah Joglo Lurah Dongkol Girirejo

Alamat : Desa Jambidan, Kec. Banguntapan, Bantul




496. Rumah Miji Yuwono

Alamat : Dsn Pajimatan, Desa Girirejo, Kec.Imogiri,

Kab. Bantul




75

497. Rumah Broto Sudarmo

Alamat : Desa Kweden, Kec. Trirenggo, Bantul




498. Rumah Joglo R. Ngt. Hadi Puspito

Alamat : Dsn Jetis, RT 03, Dk Daleman, Kel.

Gilangharjo, Kec. Pandak, Bantul




499. Pleret

Alamat : Sawahan, Sumberagung, Kec. Jetis, Bantul




500. Kedaton

Alamat : Pleret




501. Keputren

Alamat : Pleret




502. Masjid Kauman

Alamat : Pleret




503. Gunung Kelir

Alamat : Pleret




504. Cepuri ParangkusumoWot Galeh

Alamat : Pleret




76

505. Nisan Papak, Kalirejo Kokap

Alamat : Bale Agung, Kompleks Pemda Kabupaten

Kulon Progo, Wates


SK Penetapan Walikota/ Bupati : SK Kadinas. No. 996/KPTS/XII/2014


506. Umpak Masjid Siwatu


Kulon Progo, Wates




507. Unfinish Ganesha


Kulon Progo, Wates




508. Yoni, Tangkisan III, Hargomulyo, Kokap


Kulon Progo, Wates




509. Bata Merah Grubug, Jarisarono


Kulon Progo, Wates




510. Batu Kenong


Kulon Progo, Wates




511. Kapak, Kriyan


Kulon Progo, Wates




77

512. Lingga, Tangkisan III


Kulon Progo, Wates




513. Lesung/ Palungan, Kenteng


Kulon Progo, Wates




514. Lingga Anjir, Hargorejo


Kulon Progo, Wates




515. Kenthongan Gora Bangsa


Kulon Progo, Wates




516. Arca Agastya, Kembangan


Kulon Progo, Wates




517. Mata Uang Kuno


Kulon Progo, Wates




518. Yoni, Secang II


Kulon Progo, Wates




78

519. Unfinish Yoni, Ploso III


Kulon Progo, Wates




520. Lonceng/ Genta


Kulon Progo, Wates




521. Yoni, Jatingarang, Jatisarono


Kulon Progo, Wates




522. Unfinish Ganesha, Grubug, Jatisarono


Kulon Progo, Wates




523. Batu Bulat, Grubug, Jatisarono


Kulon Progo, Wates




524. Bata Merah Grubug, Jarisarono


Kulon Progo, Wates




525. Yoni, Pandowan III


Kulon Progo, Wates




79

526. Lingga Patok, Tangkisan III


Kulon Progo, Wates




527. Rumah Eks. Perjuangan TB. Simatupang (Rumah Bpk. Karyo Utomo)

Alamat : Pedukuhan Kaliwunglon, Desa Banjarsari,

Kec. Samigaluh, Kab. Kulon Progo




528. Bale Agung

Alamat : Padukuhan Terbah, Kel. Wates, Kec. Wates,

Kab. Kulon Progo




529. Jembatan Duwet

Alamat : Pedukuhan Duwet, Desa Banjarharjo, Kec.

Kalibawang, Kab. Kulon Progo

SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : Kulon Progo



530. Gereja Santa Maria Lourdes

Alamat : Pedukuhan Promasan, Desa Banjaroyo, Kec.

Kalibawang, Kab. Kulon Progo.




531. Joglo Soegeng Dhipokawotjo (Eks. Kel. Wadas)

Alamat : Padukuhan Wadas, Desa Giripurwo, Kec.

Girimulyo, Kab. Kulon Progo




532. Rumah Limasan Bpk Widyosusanto (Kawasan Jogoyudan-Mutihan)

Alamat : Pedukuhan Mutihan, Kel. Wates, Kec. Wates,

Kab. Kulon Progo




80

533. Makam Girigondo

Alamat : Pedukuhan Girigondo, Desa Kaligintung, Kes.

Temon, Kab. Kulon Progo




534. Makam Nyi Ageng Serang

Alamat : Pedukuhan Beku, Desa Banjarharjo, Kec.





535. Masjid Kedondong

Alamat : Pedukuhan Kedondong, Desa Banjararum,

Kec. Kalibawang, Kab. Kulon Progo




536. Pasar Bendo

Alamat : Pedukuhan Bendo, Desa Banjaroya, Kec.

Kalibawang




537. Pesanggrahan Pakualaman

Alamat : Pedukuhan Glagah, Desa Glagah, Kec.

Temon, Kab. Kulon Progo




538. Tugu Pagoda

Alamat : Pedukuhan Terbah, Kel. Wates, Kec. Wates,

Kab. Kulon Progo




539. Masjid Al Muhajirin

Alamat : Pedukuhan Gentan, Desa Tayuban, Kec.

Panjatan, Kab. Kulon Progo




81

540. Kantor Kecamatan Panjatan

Alamat : Pedukuhan 1, Desa Panjatan, Kec. Panjatan,

Kab. Kulon Progo




541. Pasar Kembang Nanggulan

Alamat : Padukuhan Kenteng, Desa Kembang, Kec.

Nanggulan, Kab. Kulon Progo




542. Gua Maria Sendangsono

Alamat : Pedukuhan Semagung, Desa Banjaroya, Kec.





543. Rumah Joglo H. Djamal

Alamat : Dsn Kalibondol, RT/RW 42/19, Desa Sentolo,

Kec. Sentolo, Kulonprogo




544. Tembok Pengasih

Alamat : Pedukuhan Pengasih, Desa Pengasih, Kec.

Sentolo, Kab. Kulon Progo




545. SD Negeri Butuh

Alamat : Pedukuhan Pereng, Desa Bumirejo, Kec.

Lendah




546. Rumah Sakit Santo Yusuf Boro

Alamat : Boro, Desa Banjarsari, Kecamatan





82

547. Rumah Indis No. 2 Eks. Kawasan Pabrik Sewugalur (Rumah Bpk. Sunartedjo)

Alamat : Pedukuhan 14, Desa Karangsewu, Kec. Galur,

Kab. Kulon Progo




548. Rumah Indis No. 3 Eks. Kawasan Pabrik Sewugalur (Rumah Bpk. Soeyitno)

Alamat : Pedukuhan 14, Desa Karangsewu, Kec. Galur,

Kab. Kulon Progo




549. Gedung Panwaslu


Kab. Kulon Progo




550. Gedung Media Center/ TI Humas


Kab. Kulon Progo




551. SD N Percobaan 4


Kab. Kulon Progo




552. Pesarean Ki Ageng Giring III di Sodo

Alamat : Sodo, Kec. Paliyan, Gunung Kidul

SK Penetapan Kepada Dinas Kebudayaan : SK Kadis. No. 033/KPTS/WS/2014



553. Tugu Batas Wilayah Kraton Yogyakarta

Alamat : Desa Tancep, Ngawen, Gunung Kidul




554. Gua Braholo

Alamat : Desa Semugih, Kecamatan Rongkop,

Kabupaten Gunungkidul




83

555. Pesanggrahan Gambirowati

Alamat : Dsn Watugajah, Desa Girijati, Kec. Purwosari,

Gunung Kidul




556. Petilasan Kembanglampir

Alamat : Desa Girisekar Kec. Panggang, Gunung Kidul




557. Rumah Joglo Sardjono

Alamat : Dsn Baros Lor, RT/RW 2/3 Monggol, Kec.

Saptosari, Kab. Gunungkidul



SK Penetapan Menteri/ Gubernur : SK Gubernur DIY 2004

558. Rumah Kartiwinata

Alamat : Dsn Tileng RT/RW 01/01, Desa Kepek, Kec.

Saptosari, Gunungkidul




559. Rumah Suprabowo

Alamat : Dsn Baros Lor, Desa Monggol, Kec.

Saptosari, Kab. Gunungkidul




560. Rumah Joglo Kasmodiryo

Alamat : Ngloro, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul




561. Rumah Joglo Kismo Sumarto

Alamat : Gondang, Kepek, Kec. Saptosari,

Gunungkidul




562. Rumah Joglo Sumino

Alamat : Ngagel, Kec. Karangmojo, Kab. Gunungkidul




84

563. Rumah Joglo Supardiwiyono

Alamat : Gembang, Ngloro, Kec. Saptosari, Kab.

Gunungkidul




564. Rumah Suwarni

Alamat : Dsn Gondang, RT/RW 01/01 Desa Kepek,

Kec. Saptosari, Gunungkidul




565. SDN I Ponjong

Alamat : Desa Ponjong, Kec. Ponjong, Kab.

Gunungkidul




B. Direktori Museum di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

1. Museum Biologi UGM

Alamat : Sultan Agung No. 22 Bintaran Wirogunan Mergangsan Yogyakarta

No Telp : 0274-376740, 376740

Koleksi : Koleksi binatang Avertebrata (tidak betulang belakang) dan Vertebrata

(bertulang belakang) seperti siput, kerang, moluska, ikan, binatang amphibi,

melata, dan menyusui. Koleksi tumbuhan terdiri dari tumbuhan rendah dan

tumbuhan tinggi.Beberapa jenis ikan dan tumbuhan yang ditemukan di

Indonesia dan luar negeri dalam bentuk awetan kering, awetan basah,

kerangka, dan fosil.Jumlah koleksi sekitar 3.752 buah

Jam Kunjungan : Hari Senin - Kamis : 07.30 - 14.00 Hari Jumat : 07.30 - 12.30 Hari Minggu:

08.00 - 12.00 Sabtu : 07.30 - 12.30. Hari besar: Tutup

2. Museum Affandi

Alamat : Jl. Laksda Adi Sucipto 167 Yk Papringan Caturtunggal Depok Sleman

No Telp : 0818279088

Koleksi : Bentuk bentuk garuda, wayang orang

Jam Kunjungan : -

3. Museum Anak Kolong Tangga

Alamat : Jl.Sriwedani no.1 Suryatmajan Danurejan Yogyakarta

No Telp : 0274-523512

Koleksi : Berbagai mainan anak

Jam Kunjungan : Senin: Tutup. Selasa s/d Jumat : 09.00 - 13.00 WIB , Sabtu & Minggu: 09.00-

16.00 WIB

85

4. Museum Bahari Yogyakarta

Alamat : Jl. Dr. Sutomo no.13 A Bausasran RT.49/RW X11 Bausasran Danurejan

Yogyakarta

No Telp : 0274-376691

Koleksi : - Film Dokumenter 3 buah cd; Peta laut : 123 lembar; Foto : 21 buah;

buku kebaharian 78 buah

- Replika kapal perang : 28 buah; peralatan kapal perang 115 buah

Jam Kunjungan : Selasa - Minggu : 08.30 - 15.30

5. Museum Batik dan Sulaman Yogyakarta

Alamat : Jl. Dr. Sutomo no.13 A Bausasran RT.49/RW X11 Bausasran Danurejan

Yogyakarta

No Telp : 0274-562338/541755

Koleksi : Koleksi kain panjang, koleksi sarung, koleksi motif, peralatan membatik

seperti canting tulis, canting cap, bahan warna tradisional, malam batik (lilin),

dan parafin.

Koleksi sulam karya Ibu Dewi Nugroho yang salah satu diantaranya mendapat

penghargaan MURI sebagai sulaman terbesar dengan ukuran 390cm x 90cm.

Koleksi unggulan antara lain sarung isen-isen (antik), sarung, kain isen-isen

(antik), sarung isen-isen kelengan (antik).

Koleksi sebanyak 1.259 buah, meliputi 500 lembar kain batik, 600 jenis cap

batik, 124 canting, & 35 koleksi alat.

Jam Kunjungan : Minggu - Dengan Perjanjian Senin-Sabtu : 09.00-12.00 - 13.00-15.00

6. Museum Batik Joglo Cipto Wening

Alamat : Ketandan Tengah Wukirsari Imogiri Bantul

No Telp : (0274) 753-031 / 081328762759

Koleksi : Ada 250-300 koleksi batik

Jam Kunjungan : 08.00-15.00

7. Museum Batik Kraton Yogyakarta

Alamat : Kompleks Kraton Yogyakarta Kadipaten Kraton Yogyakarta

No Telp : 0274-378307

Koleksi : Koleksi kain batik, patung, lukisan, topeng batik, foto-foto, bahan-bahan

pewarna, dan peralatan membatik (dari masa HB VIII - IX). KOleksi batik

merupakan hibah dari trah Sri Sultan, khususnya Sri Sultan amengku Buwono

VIII dan IX serta hibah dari pengusaha batik Yogyakarta

Jam Kunjungan : Senin - Kamis : 08.30-14.00; Jumat : 08.30-13.00; Sabtu & Minggu : 8.30-

14.00

8. Museum Benteng Vrederburg

Alamat : Jenderal A. Yani No. 6 - Ngupasan Gondomanan Yogyakarta

No Telp : 0274-586934, 510996

Koleksi : Bangunan 54; Peralatan rumah tangga 146 buah; peralatan kantor 5 buah;

pakaian dan perlengkapan 51 buah; peralatan kesehatan 23 buah; peralatan

perang 91 buah; peralatan perhubungan 12 buah; benda visualisasi 55 buah

86

Dokumen 1200 buah

Benda perlengkapan seni 59 buah

Jam Kunjungan : Selasa-Kamis: 07.30-16.00 Jumat : 08.30-11.00 Sabtu : 08.30-12.00 Minggu:

08.30-13.00

9. Museum Bank Indonesia

Alamat : Ngupasan Gondomanan Yogyakarta

No Telp : -

Koleksi : -

Jam Kunjungan : -

10. MuseumDewantara Kirti Griya

Alamat : Tamansiswa no. 31 - Wirogunan Mergangsan Yogyakarta

No Telp : 0274-377459

Koleksi : Kamar pribadi Ki Hajar Dewantara, Piaono merk Gerbs buatan Jerman,

perlengkapan rumah tangga seperti meja dan kursi tamu.

Jam Kunjungan : Senin-Kamis : 08.00-13.00Jumat : 08.00-11.00 Sabtu : 08.00-13.00Minggu :

tutup

11. Museum Dr. YAP

Alamat : Jl. Teuku Cik Ditiro no. 5 Terban - Terban Gondokusuman Yogyakarta

No Telp : (0274) 562054, 547448

Koleksi : Historika 6 buah; Keramik 9 buah; seni rupa 16 buah; dan Teknologi 50 buah.

Jam Kunjungan : Senin-Sabtu: 08.00-14.00

12. Museum Gembira Loka

Alamat : Kebun Raya No. 2 - Rejowinangun Kotagede Yogyakarta

No Telp : 0274-373861

Koleksi : Jumlah total koleksi 15.000 buah flora dan 1.799 ekor fauna

Jam Kunjungan : Setiap hari : 09.00 - 15.00

13. Museum Gempa Prof. Sarwidi

Alamat : Kaliurang Timur Hargobinangun Pakem Sleman

No Telp : -

Koleksi : teknik pengelolaan bangunan tahan gempa

Jam Kunjungan : -

14. Museum Geoteknologi Mineral

Alamat : Jl. Babarsari 2 Babarsari, Tambak Bayan Caturtunggal Depok Sleman

No Telp : 0274-902332

Koleksi : Koleksi jenis batuan yang berkaitan dengan sejarah bumi sebanyak 450 buah.

Koleksi lain sebanyak 42 buah berupa visualisasi dalam bentuk foto, diorama

atau maket untuk menggambarkan sejarah bumi.

87

Koleksi unggulan tengkorak dan gading gajah purba (Mastodon sp.)Berbagai

jenis batuan, fosil, artefak, maket, foto, dan peta. Jumlah koleksi fosil sekitar

374 buah

Koleksi jenis buku yang terkait dengan geoteknologi dan mineral sekitar 157

buah

Jam Kunjungan : -

15. Museum Gumuk Pasir

Alamat : Depok Parangtritis Kretek Bantul

No Telp : 0274-902332, 902336

Koleksi : Berbagai contoh jenis bebatuan dari lingkungan pesisir dan laut. Selain dalam

bentuk fisik batuan, juga dilengkapi dengan berbagai foto dan ilustrasi yang

menggambarkan lingkungan pesisir.

Peralatan yang digunakan untuk kegiatan survei dan penelitian lingkungan

pesisir.

Jam Kunjungan : -

16. Museum Gunung Merapi

Alamat : Jln. Boyong Banteng Harjobinangun Pakem Sleman

No Telp : (0274) 868405

Koleksi :

Jam Kunjungan : selasa s.d. minggu

17. Museum Kayu Wanagama

Alamat : Jl. Jogja-Wonosari Km 30 - Gading Playen Gunungkidul

No Telp : -

Koleksi : Berbagai ragam fosil kayu, potongan-potongan kayu dari pohon kenanga,

medang, kenari, ketapang, dan pohon lainnya.

Sepasang patung Roro Blonyo dan Joko Blonyo dari Gunungkidul dan

Boyolali yang dibuat dari kayu jati; patung Toraja dari Sulawesi Selatan yang

dibuat dari kayu uru; kentongan kayu jati yang berbentuk orang berasal dari

Bojonegoro, dan topeng kayu dengan berbagai motif dan bentuk; patung

gupala terbuat dari kayu sengon yang telah berumur sekitar 50 tahun.

Jam Kunjungan : Setiap hari :07.00-14.00 WIB

18. Museum Kereta

Alamat : Rotowijayan Kadipaten Kraton Yogyakarta

No Telp : 0274-373721

Koleksi : 22 buah kereta milik Kraton Yogyakarta, diantaranya adalah Kereta Nyai

Jimat yang diperlakukan secara khusus


14.00

88

19. Museum Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia

Alamat : Jl. Adisucipto 88 Demangan Caturtunggal Depok Sleman

No Telp : Telp. 0274-587818, 513282

Koleksi : Peralatan masak dari bahan perunggu 8 buah, peralatan makan dari bahan

alumunium 27 buah, replika perhiasan 21 buah, mesin jahit kaki (dengan

meja) 1 buah, mesin ketik merk Portable 1 buah, Pakaian seragam Laskar Putri

Sala 2 stel, pakaian seragam Organisasi Wanita Indonesia 49 stel, pakaian

seragam Dinas TNI (AD, AL, AU, POLWAN) 16 stel, pakaian seragam istri

TNI (AD, AL, AU, POLWAN, IKKT) 10 set, pakaian adat Jawa harian (pria,

wanita) 2 stel, pakaian adat Sulawesi Utara 2 stel, baju atella 1 potong, tas

dinas seragam wanita TNI (AD, AL, AU, POLWAN) 8 buah, topi wanita TNI

(AD, AL, AU, POLWAN) 15 buah, sepatu wanita TNI (AD, AL, AU,

POLWAN) 15 pasang, Vandel (duaja) Organisasi Wanita Indonesia 62 buah,

seperangkat alat membatik dan kain setengah jadi 1 set, kerajinan tangan

(sulaman, renda, mainan) 8 buah, Piala Kartini berbentuk piring 2 buah, kunci

emas dari Puerto Rico 1 buah, Kunci pembuka gedung tgl 22 Des 1983 oleh

Ibu Tien Soeharto 2 buah, keris (patrem) pemotong buntal tgl 22 Des 1983

oleh Ibu Tien Soeharto 1 buah.

Uang logam dari Malaysia dan Brunai Darusalam 21 keping, Uang kertas dari

Negara Malaysia dan Brunai Darusalam 5 lembar, Uang Logam dari

Singapura 3 keping, Uang logam dari Swedia 3 keping, Uang logam dari

Inggris 3 keping

Jam Kunjungan : Senin - Jumat : 09.00 - 14.00 Hari libur menyesuaikan permohonan dari

pengunjung

20. Museum Kristal Kraton Yogyakarta

Alamat : Senin - Jumat : 09.00 - 14.00 Hari libur menyesuaikan permohonan dari

pengunjung

No Telp : 0274-378307

Koleksi : Koleksi pot bunga dari keramik peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono

VIII, jam meja, lampu duduk, berbagai macam guci, lampu listrik, hiasan meja

dari bahan keramik, gelas-gelas kristal, tempat buah, tempat keju dan selai dari

kristal polos, guci, jam berkerangka marmer, perlengkapan kamar mandi,

tempat sayur dari porselin, cangklong (pipa rokok dari gading dan kayu),

tempat make up, kaca rias dari kuningan, dan tempat permen.


14.00

21. Museum memorial HM Soeharto

Alamat : Kemusuk Argomulyo Sedayu Bantul

No Telp : 0813-2829-3309

Koleksi : -

Jam Kunjungan : -

22. Museum Monumen Monumen Yogya Kembali

Alamat : Jl. Lingkar Utara, Jongkang Sariharjo Ngaglik Sleman

No Telp : 0274-868225, 868239

Koleksi : Koleksi terdiri dari: tandu dan dokar Panglima Besar Sudirman, realia, replika,

89

foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, evokatif dapur umum, Palang

Merah Indonesia, dan daftar nama 423 pahlawan clash II di DIY. Jumlah

koleksi museum sekitar 3.737 buah.

Jam Kunjungan : Selasa - Minggu, pukul 08.00 - 17.00 WIB

23. Museum Pahlawan Pancasila

Alamat : Pandega Sakti Kentungan Condongcatur Depok Sleman

No Telp : 0274-562319

Koleksi : Museum ini menyimpan koleksi relief yang menggambarkan peristiwa

pembunuhan terhadap pahlawan revolusi, yaitu Brigjen Katamso dan Kol

Sugiyono.

tank (2 buah) dan mobil (1 buah)

Jam Kunjungan : Senin-Jumat 08.00 - 14.00 WIB

24. Museum Paleoantropologi UGM

Alamat : Jl. Medika Sekip Sekip Caturtunggal Depok Sleman

No Telp : -

Koleksi : Replika fosil manusia purba, Fosil vertebrata, Panel-panel evolusi

Jam Kunjungan : -

25. Museum Pendidikan Indonesia

Alamat : Jln. Colombo No. 1 Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman

No Telp : 0274-551259

Koleksi : -

Jam Kunjungan : -

26. Museum Perjuangan

Alamat : Kolonel Sugiyono no.24 Brongtokusuman Brontokusuman Mergangsan

Yogyakarta

No Telp : 0274-387576

Koleksi : Mata uang 68 buah, buku 7 buah, seni rupa 20 buah, dll

Jam Kunjungan : Selasa-Kamis : 08.30-14.30; Jumat : 08.30-11.30Senin dan hari besar tutup

27. Museum Purbakala Pleret

Alamat : Pleret Pleret Bantul

No Telp : 0274 - 562 628

Koleksi : -

Jam Kunjungan : -

28. Museum Purbakala Taman Wisata Prambanan

Alamat : Jl. Raya Yogya - Solo km 16, Prambanan Bokoharjo Prambanan Sleman

No Telp : 0274-496402

Koleksi : Koleksi museum ini terdiri dari temuan Situs Wanabaya dan Prambanan serta

candi disekitarnya. Koleksi museum ini berupa benda perhiasan emas dari

90

berbagai bentuk, fragmen gerabah dan foto-foto tentang pemugaran candi

Prambanan.

Jam Kunjungan : Senin - Minggu : 06.00 - 17.00

29. Museum Puro Pakualaman

Alamat : Jl. Sultan Agung - Purwokinanti Pakualaman Yogyakarta

No Telp : 0274-562161

Koleksi : Koleksi unggulannya adalah benda bersejarah yang bernilai tinggi, yang

merupakan merupakan atribut Keprabon Raja Keluarga Pakualaman. Jumlah

benda koleksi sekitar 1.500 buah.

Jam Kunjungan : Hari Senin-Kamis pukul 08.00-13.00 Jumat pukul 08.00-11.00, Sabtu-Minggu

pukul 9.30-13.30

30. Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama

Alamat : Jenderal Sudirman 75 - Terban Gondokusuman Yogyakarta

No Telp : 0274-561417

Koleksi : Koleksi museum ini terbagi dalam beberapa ruang, antara lain Ruang Jenderal Sudirman, Ruang

Letjen Urip Sumoharjo, Ruang Palagan, Ruang Senjata Modal Perjuangan Kemerdekaan, Ruang

Dapur Umum, Ruang Alat Perhubungan dan Kesehatan, Ruang Panji-Panji, Ruang Gamad yang

berisi berbagai tanda kehormatan bintang dan satya lencana, Ruang Peristiwa-Peristiwa

Pemberontakan, Ruang Pahlawan Revolusi, Ruang Penumpasan G 30 S/PKI dan Ruang Orde

Baru. Jumlah koleksi sekitar 1159 buah Jam Kunjungan : Senin - Jumat : 08.00 - 14.00Minggu : 08.00 - 12.00Sabtu & hari besar : tutup

31. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta

Alamat : Jl. Solo Kompleks Lanud Adisucipto Maguwo Banguntapan Banguntapan

Bantul

No Telp : 0274-564466

Koleksi : Foto 714 eksemplar, baju seragam 57 stel.

Koleksi mata uang sekitar 560 buah

Koleksi buku-buku sejarah sekitar 64 buah; Koleksi pesawat 40 unit; radio 3 unit;

senjata/amunisi 251 set; kendaraan khusus 2 unit; alat kesehatan 2 unit, peralatan survival 44

buah Jam Kunjungan : Minggu-Sabtu : 08.30 - 14.30Jumat & hari besar: tutup

32. Museum Rumah Garuda

Alamat : Sewon Asri (Barat Kampus ISI) Jl. Parangtritis Km. 7

Panggungharjo Sewon Bantul

No Telp

:

0818279088

Koleksi : Bentuk bentuk garuda, wayang orang

Jam Kunjungan : -

33. Museum Sandi Negara

Alamat : Faridan M Notot Kotabaru Gondokusuman Yogyakarta

No Telp : 0274 412 656

Koleksi : -

Jam Kunjungan : Setiap Hari, pukul: 8.00 - 15.30 WIB (a. Senin - Kamis: 08.00 - 16.00; b. Jumat: 08.30 -

16.30;c.Sabtu - Minggu: 08.00 - 12.00)

91

34. Museum Sasana Wiratama

Alamat : Jl. HOS Cokroaminoto Tegalrejo TR. III No. 430 Tegalrejo Tegalrejo

Tegalrejo Yogyakarta

No Telp : 0274-513068

Koleksi : Berbagai jenis senjata tradisional yang pernah digunakan oleh pengikut Pangeran Diponegoro

untuk melawan Belanda. mata uang kuno sebanyak 72 buah Jam Kunjungan : Senin - Sabtu : 08.00 - 12.00Minggu : tutup

35. Museum Sasmita Loka Pangsar Jend. Sudirman

Alamat : Bintaran Wetan No.3 Yogyakarta - Gunungketur Pakualaman Yogyakarta

No Telp : 0274-376663

Koleksi : kayu 107 buah, senjata 11 buah, kulit 5 buah, kain 98 buah, kertas 122 lembar, logam 24 buah,

benda pecah belah 106, Fiber glass 13 buah, tulang 1 buah, lilin 1 buah, gibsum 2 buah Jam Kunjungan : Senin- Jumat, pukul 08.00-14.00 WIB

36. Museum Sisa Hartaku

Alamat : Kinahrejo Umbulharjo Cangkringan Sleman

No Telp : 0274-523456

Koleksi : bekas erupsi gunung merapi tahun 2010

Jam Kunjungan : -

37. Museum Sonobudoyo Unit I

Alamat : Jl. Trikora No 6 - Ngupasan Gondomanan Yogyakarta

No Telp : -

Koleksi : Etnografi, buku, peninggalan arkeologis, keramik, seni rupa, dll

Jam Kunjungan : Hari Selasa - Kamis buka pkl. 08.00 - 14.30; Jumat pukul 08.00-11.00; Sabtu - Minggu pukul

08.00 - 13.00

38. Museum Sono Budoyo Unit II

Alamat : Wijilan Yogyakarta Condrokiranan Panembahan Kraton Yogyakarta

No Telp : 0274-373617

Koleksi : Koleksi wayang kancil, diorama arena pertunjukan wayang, miniatur bangunan tradisional dan

modern Jawa, gamelan cokekan, peralatan menangkap ikan tradisional, serta alat permainan

tradisional berupa dakon dengan ukuran 1,5 m. Masterpiece koleksi berupa tandu Pakualaman

dari bahan kayu jati, beratap limasan, berhiaskan ular naga. Jam Kunjungan : Senin-Sabtu : 07.30 - 14.00 Minggu : tutup

39. Museum Sultan Hamengku Buwono IX

Alamat : Bangsal Kencana, Kompleks Kraton Yogyakarta Kadipaten Kraton

Yogyakarta

No Telp :

Koleksi : Koleksi museum ini berupa barang-barang pribadi milik Sri Sultan HB IX semasa hidupnya,

yaitu foto-foto, piagam, tanda penghargaan, prasasti batu pualam, meja dan kursi yang

digunakan dalam perencanaan Serangan Umum 1 Maret. Selain itu museum ini juga

menyimpan pakaian kebesaran raja, pakaian seragam militer, teropong, kamera kuno, dan buku-

buku bacaan koleksi Sri Sultan HB IX. Jam Kunjungan : Senin - Kamis : 08.30-14.00; Jumat : 08.30-13.00; Sabtu & Minggu : 8.30-14.00

92

40. Museum Tani Jawa Tengah

Alamat : Candaran Kebonagung Imogiri Bantul

No Telp : 0274-7865311

Koleksi : Kemaron, Kendhil, Cowek 20 buah; peralatan dari kayu/bambu 95 buah; peralatan dari batu 35

buah; dan peralatan dari besi 75 buah Jam Kunjungan : Senin-Minggu : 08.00-16.00

41. Museum Tembi

Alamat : Jl. Parangtritis km 8,4 Tembi Timbulharjo Sewon Bantul

No Telp : (0274) 368000, 368004

Koleksi : -

Jam Kunjungan : -

42. Museum UGM

Alamat : Rumah Dinas Bulaksumur D6 dan D7 Bulaksumur Caturtunggal Depok

Sleman

No Telp : -

Koleksi : -

Jam Kunjungan : -

43. Museum Ullen Sentalu

Alamat : Jl. Boyong Kaliurang Barat Hargobinangun Pakem Sleman

No Telp : 0274-880158/895131

Koleksi : Etnografi, benda-benda arkeologis, karya seni rupa, dll

Jam Kunjungan : Pkl 09.00-15.30 WIB (Selasa-Jum'at)Pkl 09.00-16.00 WIB (Sabtu-Minggu)

44. Museum Wayang Kekayon Yogyakarta

Alamat : Jl. Yogya - Wonosari km 7 No. 277 - Baturetno Banguntapan Bantul

No Telp : 0274-513218, 379058

Koleksi : Etnografi 6000 buah

Jam Kunjungan : Setiap hari : 08.00 - 15.00

93

BAB IV

DIREKTORI KERAGAMAN BUDAYA TAKBENDA

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Direktori keragaman takbenda di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari

Direktori Sejarah, Direktori Tradisi, Direktori Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

Direktori Kesenian, Direktori Perfilman, dan Direktori Warisan Budaya Takbenda. Dalam

masing-masing direktori terdapat beberapa kategori data. Dalam direktori sejarah terdapat

data tokoh sejarah, dan peristiwa sejarah. Dalam direktori tradisi terdapat data tentang

permainan tradisional, pakaian adat, makanan tradisional, minuman tradisional, dan upacara/

ritus tradisional. Dalam Direktori Kepercayaan tradisional terdapat data mengenai organisasi

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam direktori kesenian terdapat data

mengenai seni musik, seni tari, seni rupa, galeri seni, serta sanggar teater. Dalam direktori

perfilman terdapat data mengenai organisasi perfiman. Sementara dalam direktori warisan

budaya takbenda terdapat data mengenai warisan budaya takbenda yang telah tercatat,

ditetapkan dalam daftar pencatatan warisan budaya takbenda nasional, dan tercatat dalam

daftar warisan warisan budaya takbenda UNESCO.

Berikut adalah rekapitulasi direktori warisan budaya takbenda di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Tabel 2. Rekapitulasi Direktori Warisan Budaya Takbenda

di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

No Jenis Direktori Jumlah Data

1 Direktori Sejarah

- Tokoh Sejarah

- Peristiwa Sejarah

31

17

2 Direktori Tradisi

- Permainan Tradisional

- Pakaian Adat

- Makanan Tradisional

- Minuman Tradisional

- Upacara/ ritus Tradisional

5

10

36

5

30

3 Direktori Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

- Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

20

94

4 Direktori Kesenian

- Seni Musik

- Seni Tari

- Seni Rupa

- Galeri Seni

- Seni Teater

15

46

97

29

13

5 Direktori Perfilman

- Organisasi Perfilman

19

6 Direktori Warisan Budaya Takbenda 230

A. Direktori Sejarah

1. Tokoh Sejarah

1. K.H. Ahmad Dahlan

Kiai Haji Ahmad Dahlan lahir dari kalangan elit Jawa pada 1868. Dia kemudian

melakukan perjalanan ke Mekkah pada 1890 untuk mendalami Islam. Sepulangnya dari

Arab, dia kemudian bertekad untuk memperbarui ajaran Islam yang saat itu bercampur

dengan unsur kebudayaan serta menentang penyebaran Kristen. Pada 1912, dia mendirikan

organisasi keagamaan dengan prinsip kembali pada ajaran Islam yang dibawa oleh

Muhammad atau yang dikenal dengan nama Muhammadiyah. Ahmad Dahlan meninggal

pada 1923.

2. Ki Hadjar Dewantara

Bapak pendidikan yang memiliki nama asli Suwardi Surjaningrat ini lahir merupakan salah

satu keturunan Pakualaman. Dia pernah diasingkan selama 6 tahun atau pada 1913-1916 di

Belanda. Setelah dibebaskan dari pengasingan, dia mulai mengabdikan dirinya di bidang

pendidikan. Dia menginginkan adanya suatu system pendidikan yang benar-9benar dari

kalangan para pribumi.

3. Dr. Wahidin Soedirohoesodo

Wahidin lahir di Yogyakarta pada 1857. Dia merupakan seorang lulusan dari Sekolah

Dokter Djawa. Dia memiliki latar belakang pendidikan Barat dan berbakat dalam

memainkan music Jawa. Awalnya dia berkarir sebagai dokter pemerintah hingga 1899.

Dua tahun kemudian, dia bekerja sebagai redaktur majalah Retnadhoemilah yang

diterbitkan dalam dua bahasa, Melayu dan Jawa. Pada 1917, dia meninggal.

4. Sultan Hamengkubuwana I

Sultan Mangkubumi yang kemudian bergelar Hamengku Buwana I merupakan pendiri

Kesultanan Yogyakarta. Tepatnya pada tangal 12 Desember 1749 di markas besarnya di

Yogyakarta, Mataram, maka, dimulailah masa pemerintahan panjang (1749-1792), seorang

penguasa yang paling cakap dari keluarga kerajaan Mataram sejak Sultan Agung yang

memakai gelar sultan, dan kemudian memakai nama Hamengku Buwana, yang dipakai

oleh semua penerusnya. Hamengku Buwana I bertakhta dari 1749 hingga 1792, setelah

pemberontakan yang ia lakukan pada 1746-1757 (perang suksesi Jawa III) diakhiri dengan

95

perjanjian Giyanti, pengakuan VOC atas kepemimpinan Mangkubumi di sebagian daerah

Mataram.

5. Sultan Hamengkubuwono II

Gusti Raden Mas Sundoro (nama kecil Hamengku Buwana II) dilahirkan pada saat Perang

Giyanti berlangsung. Saati itu pasukan Sultan Mangkubumi sedang berkemah di lereng-

lereng Gunung Sundoro di Kedu. Ia bertakhta pada 1792-1810, 1811-1812, 1826-1828.

Pada awal tahun 1774, saat masih menjadi putera mahkota ia menulis sebuah buku yang

luar biasa berjudul Serat Surya Raja atau Buku Matahari Raja-raja. Karya ini menjadi salah

satu tanda kebesaran (pusaka) kerajaan yang keramat dari Kesultanan Yogyakarta. Pada

masa pemerintahannya terdapat dua kelompok bangsawan yang saling berlawanan yaitu

kelompok Kasepuhan pendukung Sultan Sepuh, yang taat beragama dan mematuhi adat

istiadat (konservatif) dan kelompok kerajaan pendukung Sultan Raja (putra mahkota) yang

sekuler. Perilaku kelompok kerajaan yang meniru kebiasaan (buruk) orang-orang Belanda

memancing realsi kelompok Kasepuhan.

Pada pemerintahan Daendels, Hamengkubuwono menolak untuk menjadi vassal Belanda.

HB II tidak setuju apabila masyarakat Jawa dijadikan sebagai objek pemerintahan Belanda.

Pergantian pemerintahan dari Inggris ke Belanda membawa HB II kembali naik tahta,

setelah selama setahun (1810-1811) putra mahkotanya, HB III menjadi raja. Hal ini

berujung pada konflik antara Kesultanan Yogyakarta dan kompeni hingga akhir Perang

Diponegoro (1830)

6. Sultan Hamengkubuwono III

Sultan Hamengkubuwono III atau yang dahulu bergelar Pangeran Adipati Mangkunegoro

adalah ayah dari Diponegoro. Pada 1812 ia bersengketa dengan ayahnya sendiri Hamengku

Buwono II dalam perebutan kekuasaan. HB III mulai memerintah Kesultanan Yogyakarta

pada 1810. Pemerintahannya berlangsung singkat, yaitu satu tahun saja atau sampai 1811.

Setelah menjadi raja, HB III turun kembali menjadi putra mahkota. Karena tidak disenangi

oleh ayahnya, ia digantikan oleh HB IV.

7. Raden Ayu Mangkorowati

Ibu kandung dari pangeran Diponegoro, yang merupakan selir (garwa ampeyan) dari bakal

Sultan Hamengku Buwono III. Menurut genealogi resmi Keraton Yogyakarta, Diponegoro

ternata adalah anak tunggal hasil hubungannya dengan calon Sultan Hamengku Buwono

III. Ia merupakan keturunan dari tokoh besar Kiai Ageng Prampelan, seorang tokoh yang

sezaman dengan raja Mataram pertama, Panembahan Senopati (pemerintahan 1575-1601).

Ia juga merupakan keturunan dari Sunan Ngampel Denta dari Gresik, salah seorang

penyiar agama Islam pertama (wali) di Jawa. Ia meninggal pada 7 Oktober 1852 di

Yogyakarta.

8. Sultan Hamengkubuwono IV

Pada 1814 HB IV diangkat menjadi raja. Selama masa pemerintahannya (1814-1822)

terdapat banyak intrik. Banyak terjadi korupsi pada masa itu.

9. Sultan Hamengkubuwono V

Hamengkubuwana V memiliki nama asli Gusti Raden Mas Gathot Menol. Putra keenam

Hamengkubuwana VI ini lahir pada 24 Januari 1820. Ibunya adalah Gusti Kanjeng Ratu

Kencono. Ia dinobatkan sebagai sultan ketika usianya tiga tahun. Selama masa

pemerintahannya ia diselingi oleh Sultan Hamengkubuwana II karena terjadi

96

ketidakstabilan politik di Kesultanan Yogyakarta. Hal tersebut berlangsung dalam kurun

waktu 17 Januari 1828-5 Juni 1855. Hamengkubuwana V dibunuh pada usia 35 tahun oleh

istri kelimanya sendiri, yakni Kanjeng Mas Herawati. Peristiwa itu disebut sebagai wereng

saketi tresno atau wafat oleh yang dicinta.

10. Sultan Hamengkubuwono VI

Sultan Hamengkubuwana VI atau Gusti Raden Mas Mustojo, putra kedua belas Sultan

Hamengkubuwana IV yang lahir pada tahun 1821 dari permaisuri Gusti Kangjeng Ratu

Kencono. Sultan Hamengkubuwana VI adalah sultan keenam Kesultanan Yogyakarta

yang memerintah pada tahun 1855 – 1877, berjuluk Sinuhun Mangkubumi. Dia

menggantikan kakaknya, Hamengkubuwana V. Pada masa pemerintahannya terjadi gempa

bumi yang besar yang meruntuhkan sebagian besar Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Tugu

Golong Gilig, Masjid Gedhe (masjid keraton), Loji Kecil (sekarang Istana Kepresidenan

Gedung Agung Yogyakarta) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.

Hamengkubuwana VI meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1877, dan pemerintahan

digantikan olehh anak tertuanya, Gusti Raden Mas Murtejo, sebagai sultan selanjutnya

bergelar Hamengkubuwana VII.

11. Sultan Hamengkubuwono VII

Sri Sultan Hamengkubuwana VII atau Gusti Raden Mas Murtejo adalah putra tertua Sultan

Hamengkubuwono VI, lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia adalah raja Kesultanan ke

tujuh Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920, berjuluk Sinuhun Behi dan

dikenal dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih. Pada masa pemerintahan

Hamengkubuwono VII, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya

berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk

menerima dana sebesar F200.000,00. Masa pemerintahannya juga merupakan masa

transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Ia bahkan

mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.

Pada tanggal 29 Januari 1921 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia 81 tahun

memutuskan untuk turun takhta dan mengangkat putra mahkotanya yang keempat Gusti

Raden Mas Sujadi, bergelar GPH Purubaya. Biasanya dalam pergantian tahta raja kepada

putera mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun

kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat

Hamengkubuwono VII masih hidup. Hamengkubuwono VII meninggal di Pesanggrahan

Ngambarrukma pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Makam Imogiri.

12. Sultan Hamengkubuwono VIII

Sri Sultan Hamengkubuwana VII atau Gusti Raden Mas Murtejo adalah putra tertua Sultan

Hamengkubuwono VI, lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia adalah raja Kesultanan ke

tujuh Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920, berjuluk Sinuhun Behi dan

dikenal dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih. Pada masa pemerintahan

Hamengkubuwono VII, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya

berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk

menerima dana sebesar F200.000,00. Masa pemerintahannya juga merupakan masa

transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Ia bahkan

mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.

Pada tanggal 29 Januari 1921 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia 81 tahun

memutuskan untuk turun takhta dan mengangkat putra mahkotanya yang keempat Gusti

97

Raden Mas Sujadi, bergelar GPH Purubaya. Biasanya dalam pergantian tahta raja kepada

putera mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun

kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat

Hamengkubuwono VII masih hidup. Hamengkubuwono VII meninggal di Pesanggrahan

Ngambarrukma pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Makam Imogiri.

13. Sultan Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwana IX atau Raden Mas Dorodjatun adalah putra dari Sri Sultan

Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah yang lahir di Ngayogyakarta

Hadiningrat pada 12 April 1912. Hamengkubuwana IX salah satu raja yang memperoleh

pendidikan tinggi, pertama di HIS di Yogyakarta,MULO di Semarang, dan AMS di

Bandung. Pada tahun 1930-an ia kemudian berkuliah di Universiteit Leiden.

Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940

dengan gelar “Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan

Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah

ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat”. Ia merupakan sultan

yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu,

dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan

predikat “Istimewa”.

Selain menjadi Raja, ia juga menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang

pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil

Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978 dan juga dikenal sebagai Bapak

Pramuka Indonesia, serta pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka.

14. Paku Alam I

Natakusuma lahir pada 21 Maret 1764 di Yogyakarta, putra ketiga Hamengkubuwono I

dan Raden Ayu Srenggara, seorang selir yang berasal dari desa Karangnangka. Pada 29

Juni 1812, Natakusuma diangkat oleh Pemerintah Kerajaan Inggris menjadi Gusti

Pangeran Adipati Paku Alam dan diresmikan pada 17 Maret 1813 melalui Perjanjian

Politik (Politiek Contract) yang dikenal dengan Perjanjian Politik 17 Maret 1813. Sejak

saat itu Natakusuma membangun Kadipaten Pakualaman dan menjadi Raja Paku Alam.

Sebagai kerajaan, ia memiliki pemerintahan sendiri, tentara kavaleri, hak memungut pajak,

dan hak tahta yang turun temurun. Semua itu diperoleh sebagai imbalan kesetiaan kepada

Pemerintah Inggris. Daerah kekuasaan Paku Alam meliputi sebuah kemantren di kota

Yogyakarta (sekarang menjadi wilayah kecamatan Pakualaman) dan Daerah Karang

Kemuning (Adikarto) di bagian selatan Kabupaten Kulon Progo sekarang.

Di samping mengurusi daerahnya sendiri Paku Alam I juga diangkat Raffles menjadi wali

Hamengkubuwana IV antara 1814-1820. Tugas perwalian ini sangat terbatas karena harus

berbagi dengan Gusti Kanjeng Ratu Ageng dan GK Ratu Kencana, nenek dan bunda

Sultan, serta Patih Kasultanan. Semasa Hamengkubuwana V ditahtakan ketika berusia

balita, Paku Alam tidak lagi diikutkan pada perwalian. Pada 7 Maret 1822 secara resmi

oleh Pemerintah Hindia Belanda diberi gelar Pangeran Adipati. Selanjutnya gelar ini hanya

digunakan untuk para penguasa Kadipaten yang telah berusia lebih dari 40 tahun. Dalam

Perang Jawa 1825-1830 Paku Alam bersifat pasif. Setelah memerintah selama sekitar 16

tahun Paku Alam meninggal dan dimakamkan di Kotagede, Yogyakarta.

98

15. Paku Alam II

Raden Tumnggung Notodiningrat dilahirkan 25 Juni 1786 di Yogyakarta. Ia adalah putra

pertama Bandara Pangeran Harya Notokusumo. Pada 1814 ia dilantik menjadi Pangeran

Suryaningrat. Setelah ayah meninggal, maka pada 31 Desember 1829 sang pangeran

ditahtakan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryaningrat. Melalui perjanjian

politik 1831-1832-1833 dengan Pemerintah Hindia Belanda, Kanjeng Gusti Pangeran

Adipati Suryaningrat dikukuhkan menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Paku

Alam II. Dalam masa pemerintahannya ditandai dengan apresiasi yang tinggi terhadap

kesenian dan kesusastraan disamping meletakkan dasar pemerintahan Kadipaten

Pakualaman. KGPA Paku Alam II meninggal pada 23 Juli 1858 setelah bertahta sekitar 30

tahun dan dimakamkan di Kota Gede Yogyakarta.

16. Paku Alam III

Gusti Pangeran Harya Sasraningrat dilahirkan pada 20 Desember 1827 oleh permaisuri

Paku Alam II Gusti Kanjeng Ratu Ayu di Yogyakarta. Sebelum menjadi penguasa

kadipaten ia pernah membantu ayahnya mulai 1857. Setelah ayahnya meninggal pada 23

Juli 1859, Gusti Pangeran Harya Sasraningrat ditahtakan pada 19 Desember 1858 dengan

gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Surya Sasraningrat. Seperti mendiang Paku Alam II,

Kepala Kadipaten Pakualaman ini juga gandrung akan kesusastraan. Ia sempat menulis

beberapa karangan antara lain, Serat Darmo Wirayat, Serat Ambiyo Yusup dan Serat

Piwulang.

KGPA Surya Sasraningrat memiliki 10 putra-putri. Salah seorang putranya adalah KPH

Suryaningrat. Pangeran ini merupakan ayah dari Ki Hajar Dewantoro (pendiri Taman

Siswa dan menteri Pendidikan RI yang pertama). Pemerintahan KGPA Surya Sasraningrat

(Paku Alam III) tidak berlangsung lama karena ia meninggal pada 17 Oktober 1864 ketika

berusia 37 tahun. Saat ia meninggal putra-putrinya semua masih kecil sehingga belum ada

yang dapat menggantikan sebagai Paku Alam IV. KGPA Surya Sasraningrat (Paku Alam

III) dimakamkan di Kota Gede Yogyakarta. Sampai saat meninggal ia secara resmi tidak

menggunakan gelar KGPA Paku Alam III karena belum berusia 40 tahun. Gelar Paku

Alam hanya dapat digunakan secara resmi oleh penguasa Kadipaten mulai usia 40 tahun.

Namun peraturan ini banyak mengalami perubahan nantinya.

17. Paku Alam IV

Raden Mas Nataningrat dilahirkan pada 25 Oktober 1841. Pada 1 Desember 1864 RM

Nataningrat ditahtakan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Surya Sasraningrat

menggantikan almahrum pamannya. Masa pemerintahannya ditandai dengan kemunduran

Kadipaten Pakualaman. Banyak dari kebijakan Surya Sasraningrat (Paku Alam IV)

menimbulkan ketidakpuasan. Selain itu ia tidak begitu mahir dalam hal kesusastraan dan

kebudayaan. Di keluarga besar Paku Alam pun terjadi beberapa perubahan yang cenderung

kurang baik akibat sering bergaul dengan orang-orang Belanda. Kemewahan dan foya-foya

menjadi penyebab kehancuran beberapa anggota keluarga Paku Alam.

KGPA Surya Sasraningrat (Paku Alam IV) menikah pertama kali dengan Putri Bupati

Banyumas yang kemudian diceraikan karena sakit. Perkawinan yang kedua dengan GK

Ratu Ayu putri Hamengkubuwono VI. Namun lagi-lagi seperti perkawinan yang pertama ia

tidak memperoleh anak. GK Ratu Ayu selanjutnya juga diceraikan. Perlu dicatat GK Ratu

Ayu kemudian menikah dengan Bupati Demak dan melahirkan Bupati Jepara, ayah RA

Kartini. KGPA Surya Sasraningrat (Paku Alam IV) hanya memiliki 2 putra-putri yang

berasal dari selir. Pada 24 September 1878 ia meninggal dan dimakamkan di Kota Gede

Yogyakarta.

99

18. Paku Alam V

KPH Suryodilogo dilahirkan pada 23 Juni 1833 di Yogyakarta. Ibundanya adalah selir

Paku Alam II. Setelah KGPA Surya Sasraningrat (Paku Alam IV) meninggal dengan

mendadak timbul suatu riak-riak di keluarga Paku Alam untuk menentukan siapa

penggantinya. Pilihan sulit yang dimiliki mereka adalah diambilkan keturunan langsung

Surya Sasraningrat (Paku Alam IV), keturunan langsung Paku Alam II atau keturunan

langsung Surya Sasraningrat (Paku Alam III). Akhirnya KPH Suryodilogo, seorang

komandan Legium Pakualaman terpilih sebagai pengganti almahrum KGPA Surya

Sasraningrat (Paku Alam IV). Pada 10 Oktober 1878, KPH Suryodilogo ditahtakan sebagai

kepala Kadipaten Paku Alaman ke 5 dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario

(KGPAA) Prabu Suryodilogo.

KGPAA Prabu Suryodilogo memegang kewajiban yang sangat berat. Diantaranya adalah

melunasi hutang almahrum kepala Kadipaten Pakualaman dan memelihara serta

menegakkan ketertiban/keamanan di wilayah Pakualaman. Setelah menujukkan tanda-

tanda kemajuan yang baik dalam melaksanakan tugasnya maka pada 20 Maret 1883 ia

diperkenankan memakai gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam V. Paku

Alam V tidak banyak memberi apresiasi dibidang kesusastraan karena ia memilih

berkecimpung di bidang Ekonomi. Selain prestasi sebuah pukulan berat harus diterima

dengan dibubarkannya angkatan perang Pakualaman pada tahun 1892.

Berbeda dengan pendahulunya, Paku Alam V merintis anggota keluarga Paku Alam untuk

menuntut ilmu di sekolah-sekolah Belanda antara lain di Sekolah Dokter Jawa. Bahkan

mulai 1891 ia mengirim beberapa putra dan cucunya ke Negeri Belanda (Nederland) untuk

mengecap pendidikan disana. Dari pemikirannya yang tidak kolot ini muncul beberapa

hasil diantaranya ada anggota keluarga Paku Alam yang menjadi anggota Volksraad dan

Raad van Indie.

Paku Alam V memiliki 17 putra-putri yang dilahirkan baik dari permaisuri maupun selir.

Salah seorang putranya, KPAA Kusumoyudo, adalah anggota Raad van Indie. Setelah 22

tahun memerintah, pada 6 November 1900, KGPAA Paku Alam V meninggal dan

dimakamkan di Girigondo, Kabupaten Kulon Progo.

19. Paku Alam VI

KPH Notokusumo dilahirkan pada 9 April 1856. Ia adalah putra Paku Alam V dari

permaisuri. Walaupun tidak sampai selesai dalam menuntut ilmu, Notokusumo pernah

sekolah di HBS. Ia merupakan tokoh yang representatif dan dapat baca-tulis dalam bahasa

Belanda. Notokusumo ditahtakan menggantikan almahrum ayahnya pada 11 April 1901

dan langsung menggunakan gelar Kajeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VI. Dari

Pemerintah Hindia Belanda ia juga mendapat pangkat Kolonel tituler. Sungguh sayang

kondisinya yang kurang sehat menyebabkan banyak tugas yang diserahkan kepada

adiknya, KPH Notodirojo.

KGPAA Paku Alam VI memiliki 9 putra-putri. Secara mendadak penguasa Kadipaten

Paku Alaman ini meninggal pada 9 Juni 1902 dan dimakamkan di Girigondo, Adikarto

(sekarang Kabupaten Kulon Progo bagian selatan). Banyak tugas yang belum dapat ia

kerjakan selama memegang tampuk pemerintahan yang sangat singkat.

20. Paku Alam VII

BRMH Surarjo lahir di Yogyakarta, 9 Desember 1882, ia adalah putra Paku Alam VI dari

permaisuri. Ia kehilangan ayahnya saat masih menyelesaikan studi di HBS Semarang.

100

Sambil menunggu Surarjo menyelesaikan studi, Pemerintah Hindia Belanda mengangkat

sebuah Raad van Beheer/Dewan Perwalian Pakualaman untuk menyelenggarakan

pemerintahan Pakualaman sehari-hari. Akhirnya pada 16 Oktober 1906 ia diangkat oleh

Pemerintah Hindia Belanda sebagai penguasa tahta Pakualaman dengan gelar Kanjeng

Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu Suryodilogo. Namun upacara resmi pentahtaan baru

dilaksanakan pada 17 Desember tahun yang sama.

Setelah bertahta Prabu Suryodilogo, bekerjasama dengan Pemerintah Hindia Belanda,

mengadakan beberapa pembaruan dibidang sosial dan agraria. Kemudian ia juga

mereformasi bidang pemerintahan dengan mulai menerbitkan rijksblad (semacam lembaran

Negara) untuk daerah Pakualaman. Pengertian yang konservatif secara berangsur

digantikan dengan pikiran yang modern dan berpandangan luas. Pada 10 Oktober 1921

pengganti Paku Alam VI menggunakan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku

Alam VII dan oleh Pemerintah Hindia Belanda diberi pangkat Kolonel tituler. Pembaruan

tidak berhenti pada tahun itu tetapi terus berlanjut, terutama dalam penyempurnaan

pengelolaan anggaran keuangan. Pemerintah desa pun tidak luput dari pembenahan dan

reorganisasi. Status kewarganegaraan penduduk dipertegas dengan membedakan antara

warga Negara (kawulo kerajaan/kadipaten) dan bukan warga Negara (kawulo gubermen).

Disamping pemerintahan perhatian Paku Alam VII juga tertuju pada kesenian. Pagelaran

wayang orang berkembang dengan baik. Dalam kesempatan menerima tamu-tamu dari luar

negeri ia acapkali menjamu mereka dengan wayang orang dan beksan (tari-tarian klasik).

Dalam bidang pendidikan ia mengijinkan sekolah-sekolah berdiri di daerah Adikarto

(bagian selatan Kabupaten Kulon Progo sekarang) serta mengadakan sebuah lembaga

beasisiwa untuk menjamin kelanjutan studi bagi mampu melanjutkan studi ke jenjang lebih

tinggi.

Pada 5 Januari 1909 Paku Alam VII menikah dengan GBRA Retno Puwoso, Putri dari

Pakubuwono X, Sunan Surakarta. Seluruh putra-putrinya ada 7 orang. Ketika putra

mahkota berkunjung ke Nederland untuk menghadiri pesta perkawinan Putri Mahkota

Belanda Juliana dan Pangeran Bernard, Paku Alam meninggal. Ia meninggal pada 16

Februari 1937 dan dimakamkan pada 18 Februari tahun yang sama di Girigondo,

Kabupaten Kulon Progo.

21. Paku Alam VIII

BRMH Sularso Kunto Suratno lahir di Yogyakarta, 10 April 1910. Ia adalah Raja

Pakualaman VIII yang diangkat sebagai KPH Prabu Suryodilogo pada 4 September 1936.

Pada 13 April 1937 ia ditahtakan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu

Suryodilogo menggantikan mendiang ayahnya. Setelah kedatangan Bala Tentara Jepang

pada tahun 1942 ia mulai menggunakan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku

Alam VIII.

Pada 19 Agustus 1945 bersama Hamengkubuwono IX, Paku Alam VIII mengirimkan

telegram kepada Sukarno dan Hatta atas berdirinya RI dan terpilihnya mereka sebagai

Presiden dan Wakil Presiden. Pada 5 September 1945 secara resmi KGPAA Paku Alam

VIII mengeluarkan Amanat/Maklumat (semacam dekrit kerajaan) bergabungnya Kadipaten

Pakualaman dengan Negara Republik Indonesia. Sejak saat itulah kerajaan terkecil

pecahan Mataram ini menjadi daerah Istimewa. Melalui Amanat Bersama antara

Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII dan dengan persetujuan Badan Pekerja Komite

Nasional Daerah Yogyakarta pada tanggal 30 Oktober tahun yang sama, ia berdua sepakat

untuk menggabungkan Daerah Kasultanan dan Kadipaten dengan nama Daerah Istimewa

Yogyakarta.

101

Jabatan yang dipangku selanjutnya adalah Wakil Kepala Daerah Istimewa, Wakil Ketua

Dewan Pertahanan DIY (Oktober 1946), Gubernur Militer DIY dengan pangkat Kolonel

(1949 setelah agresi militer II). Mulai tahun 1946-1978 Paku Alam VIII sering

menggantikan tugas sehari-hari Hamengkubuwono IX sebagai kepala daerah istimewa

karena kesibukan Hamengkubuwono IX sebagai menteri dalam berbagai kabinet RI. Selain

itu ia juga menjadi Ketua Panitia Pemilihan Daerah DIY dalam pemilu tahun 1951, 1955,

dan 1957; Anggota Konstituante (November 1956); Anggota MPRS (September 1960) dan

terakhir adalah Anggota MPR RI masa bakti 1997-1999 Fraksi Utusan Daerah.

Setelah Hamengkubuwono IX meninggal pada tahun 1988, Paku Alam VIII menggantikan

sang mendiang menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sampai akhir hayatnya

pada tahun 1998. Perlu ditambahkan bahwa pada 20 Mei 1998 ia bersama

Hamengkubuwono X mengeluarkan Maklumat untuk mendukung Reformasi Damai untuk

Indonesia. Maklumat tersebut dibacakan di hadapan masyarakat dalam acara yang disebut

Pisowanan Agung. Beberapa bulan setelahnya ia menderita sakit dan meninggal pada tahun

yang sama. Sri Paduka Paku Alam VIII tercatat sebagai wakil Gubernur terlama (1945-

1998) dan Pelaksana Tugas Gubernur terlama (1988-1998) serta Pangeran Paku Alaman

terlama (1937-1998).

22. Panembahan Senopati

Senopati adalah pendiri Kerajaan Mataram yang dulunya adalah vassal dari Pajang. Ia

berupaya melepaskan status Mataram sebagai vassal dengan bertapa dan bersemedi. Ia juga

meminta bantuan dari Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan agar menjadi pelindung

khusus Kerajaan Mataram. Ia mendirikan keratonnya sendiri dan kemudian bergelar

“Panembahan Senapati Ingalaga”. Sekitar 1601, Senopati wafat dan dimakamkan di Kota

Gede.

23. Panembahan Seda ing Krapyak

Setelah meninggalnya Senapati, Panembahan Krapyak (atau Panembahan Seda ing

Krapyak) diangkat menjadi penguasa Mataram dan memerintah dalam kurun waktu 1601-

1613. Krapyak dipaksa untuk mundur setelah satu tahun penobatannya. Tetapi pemaksaan

itu tidak berhasil, bahkan berujung pada kemenangannya melawan Pangeran Puger dari

Demak yang melakukan pemberontakan.

Selama masa pemerintahan Krapyak, Surabaya menjadi musuh yang terkuat. Surabaya

pernah menyerang Mataram dengan pasukan sekitar 30.000 prajurit, namun hal ini tidak

berarti apapun. Pada 1810 ia mulai menyerang Surabaya dengan menghancurkan padi-padi

di sana. Penyerangan ini berhasil karena Surabaya mengalami kelemahan ekonomi setelah

penyerangan tersebut.

Kemudian pada 1613, Krapyak memulai kontak pertama antara Mataram dan VOC. Ia

mengirim utusan ke Maluku untuk mengadakan persekutuan. Kedua belah pihak sama-

sama merupakan musuh dari Surabaya. Kerja sama dengan VOC ini berlangsung sampai

akhir hayatnya, sebab pada tahun yang sama Krapyak meninggal.

24. Sultan Agung

Sultan Agung memerintah pada 1613, menggantikan ayahnya, Panembahan Krapyak. Dia

memerintah Mataram selama 33 tahun. Dalam pandangan orang-orang Belanda, Sultan

Agung digambarkan sebagai sosok yang kejam dengan dewan penasihat yang keras.

Kulitnya sedikit hitam daripada orang-orang Jawa pada umumnya, kasar dalam tutur

bahasanya, lamban ketika berbicara, dan berperangai tenang. Ia digambarkan sebagai

102

penakluk terbesar di Nusantara karena kemampuannya memimpin Mataram dan menguasai

berbagai wilayah, di antaranya seluruh Jawa Tengah, Jawa Timur, termasuk Ujung Timur

dan Madura, juga wilayah-wilayah di luar Jawa, seperti Sukadana, Palembang,

Banjarmasin, dan Makassar. Kegagalannya untuk menaklukkan seluruh Pulau Jawa tidak

sempurna karena Banten yang berada di ujung barat tetap menjadi kerajaan yang merdeka.

Tidak seperti ayahnya, Sultan Agung memiliki hubungan yang buruk dengan VOC. Ia

mencurigai VOC yang berupaya menguasai Jawa ketika VOC mengirim duta untuk

mengucapkan selamat atas penobatannya. VOC yang memerlukan beras dari Mataram

diperangi hingga pada 1618 terjadi kekurangan pangan. Di sisi lain, Sultan Agung berkali-

kali meminta bantuan angkatan laut dari VOC pada 1620an, tetapi tetap ditolak oleh VOC.

Akhirnya pada 1628, ia berupaya mengirimkan pasukan ke Batavia untuk menyerang

VOC, namun hal ini tetap gagal meskipun dilakukan juga pada tahun berikutnya.

25. Susuhunan Amangkurat I

Setelah Sultan Agung wafat, dia digantikan oleh putranya yang bergelar Susuhunan

Amangkurat I. Amangkurat I saat masih menjadi putra mahkota, tepatnya pada 1637,

terlibat skandal dengan istri Tumenggung Wiraguna. Saat itu Wiraguna sedang ditugaskan

ke Bali, dan dibunuh di sana. Sementara itu, orang-orang yang terlibat dalam skandal pada

tahun yang sama juga dibunuh, termasuk keluarga Wiraguna.

Pemerintahan Amangkurat I dimulai pada 1646. Setahun kemudian, dia memindahkan

kraton ke Plered. Pembangunan keraton pun dilakukan dalam beberapa tahun sampai

paling tidak 1666. Dalam menjalankan pemerintahan, dia memiliki program pokok yaitu

mengonsolidasikan Kerajaan Mataram, memusatkan keuangan dan administrasi, serta

menumpas segala macam perlawanan. Kerajaan Mataram diintegrasikan dengan

memonopoli semua sumber pendapatannya untuk kepentingan raja. Amangkurat I juga

mengucilkan orang-orang kuat dan daerah-daerah yang penting bagi Mataram. Tidak hanya

itu, ia juga banyak ditinggalkan oleh punggawa istana. Tokoh-tokoh tua mungkin semakin

pasif dalam pemerintahan, tetapi beberapa di antara mereka juga dibunuh atas perintah raja.

Amangkurat I juga melancarkan pembunuhan atas mertuanya sendiri, Pangeran Pekik dari

Surabaya. Hal ini menimbulkan adanya berbagai pemberontakan terbesar selama abad

XVIII.

26. Pangeran Alit

Pangeran Alit adalah saudara dari Amangkurat I. Ia berupaya membela pihak Wiraguna

yang dianggap tidak bersalah. Melihat banyak orang terbunuh akibat skandal itu, Pangeran

Alit meminta dukungan kepada para pemimpin Islam untuk menyerang istana. Sayangnya,

ia tewas dalam pertempuran itu. Pasukannya juga mampu dipukul mundur oleh pasukan

Amangkurat I.

27. Susuhunan Amangkurat II

Amangkurat II adalah anak dari putri Pangeran Pekik dari Surabaya. Ia lahir dengan nama

Raden Mas Rahmat. Ia juga dikenal dengan paparab Raden Mas Kuning. Kemudian pada

1659, namanya berubah menjadi Pangeran Anom, lalu dua tahun setelahnya diganti

menjadi Pangeran Adipati. Pangeran Adipati dibesarkan dengan kondisi beban mental yang

berat akibat pembunuhan yang dilakukan ayahnya. Salah satu karakternya yang bisa

diketahui adalah kegemarannya terhadap wanita-wanita cantik. Hal ini juga sempat

menimbulkan konflik dengan ayahnya karena mereka memiliki selera yang sama.

Amangkurat I bahkan berupaya membunuh puteranya, sementara Amangkurat II berusaha

untuk melakukan kudeta pada 1661. Pemerintahan Amangkurat I berakhir, digantikan oleh

Amangkurat II. Susuhunan Amangkurat II memerintah pada 1677 sampai 1703

103

28. Susuhunan Amangkurat III

Susuhunan Amangkurat III dinobatkan menjadi pemimpim Mataram pada 1703 sampai

1708. Karena perselisihan antara ayahnya dengan Pangeran Puger, Amangkurat III

kemudian menjadi musuh bersama VOC dan Pangeran Puger. Amangkurat III juga

dianggap sebagai sekutu Untung Surapati. Amangkurat wafat pada 1734

29. Pakubuwono III

Ia adalah anak laki-laki dari Raden Ronggo Prawirodirjo III, bupati wedana Madiun

(menjabat pada 1796-1810) dari istri kedua (garwo ampeyan). Sentot adalah salah seorang

panglima kavaleri Diponegoro yang paling hebat selama Perang Jawa. Ia menyerah krpada

Belanda pada 16 Oktober 1829 akibat kondisi militer yang semakin sulit. Sentot kemudian

oleh perwira Belanda Mayor Jenderal Ridders de Stuers diberi pangkat Letnan Kolonel dan

dijadikan panglima pasukannya sendiri. Sentot diizinkan mengelola sendiri dana

pembiayaan 500 barisan tentara elitenya, yang kemudian ditugaskan Belanda ke Sumatera

Barat untuk memerangi kaum Padri. Namun, karena dituduh berkolusi dengan para

pemimpin Padri, ia kemudian diasingkan ke Bengkulu dan meninggal di sana pada 17

April 1855.

30. Pangeran Diponegoro

Bendoro Raden Mas Mustahar(nama kecil Pangeran Diponegoro), lahir di Keraton

Yogyakarta pada 11 November 1785. Meninggal di Makassar pada 8 Januari 1855.

Anak dari HB III.

31. Ali Basah Mustopo Prawirodirjo

Ia adalah anak laki-laki dari Raden Ronggo Prawirodirjo III, bupati wedana Madiun

(menjabat pada 1796-1810) dari istri kedua (garwo ampeyan). Sentot adalah salah seorang

panglima kavaleri Diponegoro yang paling hebat selama Perang Jawa. Ia menyerah krpada

Belanda pada 16 Oktober 1829 akibat kondisi militer yang semakin sulit. Sentot kemudian

oleh perwira Belanda Mayor Jenderal Ridders de Stuers diberi pangkat Letnan Kolonel dan

dijadikan panglima pasukannya sendiri. Sentot diizinkan mengelola sendiri dana

pembiayaan 500 barisan tentara elitenya, yang kemudian ditugaskan Belanda ke Sumatera

Barat untuk memerangi kaum Padri. Namun, karena dituduh berkolusi dengan para

pemimpin Padri, ia kemudian diasingkan ke Bengkulu dan meninggal di sana pada 17

April 1855.

2. Direktori Peristiwa Sejarah DIY

1. Awal Kerajaan Mataram

Tempat : Kotagede

Peninggalan : Kraton Kotagede

Pelaku : Ki Pemanahan, Panembahan Senopati

Penyebab : Keinginan Senopati untuk menjadi Raja Jawa

Periode waktu : 1586

Ringkasan : Kerajaan/Kesultanan Mataram Islam ~ Pada waktu Sultan

Hadiwijaya berkuasa di Pajang, Ki Ageng Pemanahan dilantik

menjadi bupati di Mataram sebagai imbalan atas keberhasilannya

membantu menumpas Aria Penangsang. Sutawijaya, putra Ki

Ageng Pemanahan diambil anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya.

104

Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya

diangkat menjadi bupati di Mataram.

Sutawijaya ternyata tidak puas menjadi bupati dan ingin menjadi

raja yang menguasai seluruh Jawa. Oleh karena itu, Sutawijaya

mulai memperkuat sistem pertahanan Mataram. Hal itu ternyata

diketahui oleh Hadiwijaya sehingga ia mengirim pasukan untuk

menyerang Mataram. Peperangan sengit terjadi pada tahun 1582.

Prajurit Pajang menderita kekalahan. Keadaan Sultan Hadiwijaya

sendiri pada saat itu sedang sakit. Beberapa waktu kemudian

Sultan Hadiwijaya mangkat. Setelah itu, terjadilah perebutan

kekuasaan di antara para bangsawan Pajang. Pangeran Pangiri

(menantu Hadiwijaya yang menjabat Bupati Demak) datang

menyerbu Pajang untuk merebut takhta. Hal itu tentu saja

ditentang keras oleh para bangsawan Pajang yang bekerja sama

dengan Sutawijaya, Bupati Mataram. Akhirnya, Pangeran Pangiri

beserta pengikutnya dapat dikalahkan dan diusir dari Pajang.

Setelah suasana aman, Pangeran Benawa (putra Hadiwijaya)

menyerahkan takhtanya kepada Sutawijaya yang kemudian

memindahkan pusat pemerintahannya ke Mataram pada tahun

1586. Sejak saat itu berdirilah Kerajaan Mataram

2. Pindah Keraton Mataram ke Pleret

Tempat : Katon pleret

Peninggalan : Kraton Pleret

Pelaku : Amangkurat I

Penyebab : Perang saudara

Periode waktu :

Ringkasan : Setelah Sultan Agung wafat, Amangkurat I yang tak lain adalah

putranya dinobatkan sebagai penguasa Mataram. Ia kemudian

memindahkan kekuasaannya ke Pleret. Keraton Mataram di Pleret

bentuknya mirip dengan Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.

Berbeda dengan petilasan Kraton Mataram di Kota Gede yang masih

bisa dilacak keberadaannya. Namun Keraton Mataram di Pleret agak

sulit di lacak keberadaannya.

Kraton Mataram di Pleret pada jaman Sunan Amangkurat I sekitar

tahun 1646-1647 itu ditinggalkan karena ada ketika masa Trunojoyo

merangsek peperangan ke Pleret, sehingga pada tahun 1647 Kraton

Mataram Pleret mengalami kerusakan. Trunojoyo berasal dari Madura.

3. Perjanjian Giyanti

Tempat : Desa Giyanti

Peninggalan : Dokumen Perjanjian Giyanti

Pelaku : VOC, Pakubuwono III, Mangkubumi

Penyebab : Perjanjian Giyanti terjadi karena adanya perlawanan Mangkubumi dan

Mas Said.

105


Ringkasan

:

Perjanjian Giyanti adalah kesepakatan antara VOC,

pihak Mataram (diwakili oleh Sunan Pakubuwana III), dan kelompok

Pangeran Mangkubumi. Kelompok Pangeran Sambernyawa tidak

dilibatkan dalam perjanjian ini. Pangeran Mangkubumi demi

keuntungan pribadi memutar haluan menyeberang dari mendukung

kelompok pemberontak bergabung dengan kelompok pemegang

legitimasi kekuasaan yang memerangi pemberontak yaitu Pangeran

Sambernyawa. Perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 13

Februari 1755 ini secara de facto dan de jure menandai berakhirnya

Kerajaan Mataram yang sepenuhnya independen.

Nama Giyanti diambil dari lokasi penandatanganan perjanjian ini, yaitu

di Desa Giyanti (ejaan Belanda, sekarang tempat itu berlokasi di Dukuh

Kerten, Desa Jantiharjo), di tenggara kota Karanganyar, Jawa Tengah.

Berdasarkan perjanjian ini, wilayah Mataram dibagi dua: wilayah di

sebelah timur Kali Opak (melintasi daerah Prambanan sekarang)

dikuasai oleh pewaris tahta Mataram (yaitu Sunan Pakubuwana III) dan

tetap berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah di sebelah barat

(daerah Mataram yang asli) diserahkan kepada Pangeran

Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwana I

yang berkedudukan di Yogyakarta

4. Berdirinya Kadipaten Pakualaman

Tempat : Kadipaten pakualaman

Peninggalan : Kadipaten Pakulaman

Pelaku :

Pangeran Notokusumo yang adalah putra dari Sri Sultan HB I memakai

gelar Pangeran Adipati Paku Alam I, Raflles

Penyebab :


Ringkasan :

ketika Inggris mengambil alih kekuasaan penjajah Belanda, lahirlah

sebuah kerajaan baru di Jogjakarta, yaitu Kadipaten Pakualaman. Saat

itu, Gubernur Jenderal Raffles menilai bahwa Sri Sultan HB II dan

Sunan Solo tidak mentaati Perjanjian Tuntang. Karena itu, Sultan HB II

dipaksa oleh Raffles untuk turun tahta. Kemudian, Raffles mengangkat

Sri Sultan HB III dengan mengurangi daerah kekuasaan Kasultanan

Jogjakarta. Sebagian dari wilayah kekuasaan Kasultanan diberikan

kepada Pangeran Notokusumo yang adalah saudara dari Sri Sultan HB

III. Daerah otonom ini – sebagian di dalam kota dan sebagian di daerah

selatan Jogja (Adikarto) – menjadi sebuah Kadipaten baru yang

dikuasai dan dipimpin oleh Pangeran Notokusumo tersebut. Pada

tanggal 17 Maret 1813, Pangeran Notokusumo mengukuhkan tahtanya

dan bergelar Pangeran Adipati Paku Alam I.

5. Amanat 5 September 1945

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan : Dokumen Amanat 5 September 2015

Pelaku : Presiden Soekarno Sri Sultan HB IX, Sri Paduka Pakualam VIII,

106

Penyebab

:

Setelah menerima Piagam 19 Agustus 1945 dari Presiden Sukarno, Sri

Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII,

memutuskan untuk menanggapi sikap penghargaan dari Presiden

Sukarno dengan mengeluarkan amanat 5 September 1945, sebagai bukti

pernyataan yang sah bahwa daerah yang saat itu masih terdiri dari

Kesultanan Ngayogyakarta dan Paku Alaman kini telah menjadi bagian

dari Republik Indonesia dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta

Periode waktu : Sep-45

Ringkasan :

Berdasarkan Amanat 5 September 1945 ini, maka Sri Sultan Hamengku

Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII menerima penetapan dari

Presiden Sukarno sebagai kepala daerah dari Daerah Istimewa

Yogyakarta, dimana segala kekuasaan atas DIY dipegang langsung oleh

pemerintahan dwitunggal ini. Oleh karena fakta sejarah inilah,

pemerintahan Yogyakarta tidak dapat diganggugugat, pemerintahan

dipegang penuh oleh Sri Sultan Hamengku Buwono dan KGPAA Paku

Alam.

Daerah Istimewa Yogyakarta bukanlah daerah yang tidak mengikuti

sistem pemerintahan demokrasi yang diterapkan di Indonesia,

melainkan sebuah daerah yang memiliki keistimewaan yang ditetapkan

sendiri oleh pemerintah Indonesia untuk beroperasi dalam bentuk

pemerintahan yang dipegang langsung oleh Sri Sultan Hamengku

Buwono dan KGPAA Paku Alam.

6. Pembuatan Selokan Mataram

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan : Selokan Mataram

Pelaku : HB IX, rakyat Yogyakarta

Penyebab : Menghindari Romusa Jepang


Ringkasan :

Ide pembangunan Selokan ini dilatari oleh keinginan Sultan untuk

melindungi rakyatnya dari program romusa Jepang karena kita semua

mengetahui bahwa para romusa seringkali menemui nasib yang

mengenaskan.

7. Yogya Kembali

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan :

Pelaku : Pemerintah RI, TNI, Rakyat Indonesia

Penyebab :

Penarikan tentara Belanda dari Kota Yogyakrta sebagai akibat

perjanjian Roem Royen

Periode waktu : 29-Jun-49

Ringkasan :

Peristiwa Yogya Kembali sangat erat kaitannya dengan berbagai

peristiwa dalam mempertahankan kemerdakaan RI. Dimulai dari

peristiwa Agresi Militer Belanda Kedua sampai Serangan Umum 1

Maret 1949.

107

7 Mei 1949 : Diadakan Persetujuan Roem-Royen oleh ketua delegasi

Indonesia Mr. Moh. Roem dengan ketua delegasi Belanda Dr. Van

Royen. Salah satu pernyataan dari Dr. Van Royen dalam persetujuan ini

adalah “Belanda menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke

Yogyakarta.”

29 Juni 1949 : Ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibukota RI

Yogyakarta

6 Juli 1949 : Setelah kota Yogyakarta dikuasai penuh oleh TNI,

barulah para pemimpin RI kembali ke Yogyakarta.

10 Juli 1949 : Sedangkan Panglima Besar Jendral Sudirman baru

masuk keYogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949. Peristiwa ini dikenal

dengan nama Peristiwa Yogya Kembali.

8. Maklumat 5 Oktober 1945 (Berdirinya TKR)

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan :

Pelaku : Bung Karno

Penyebab :

Adanya friksi dari berbagai lascar perjuangan pemuda (Hisbullah,

Pesindo biasanya berafilasi ke partai politik)


Ringkasan :

Maklumat 5 oktober 1945 dilakukan oleh Bungkarno dimaksudkan

untuk menyamakan pandangan para pejuang dengan membentuk TKR.

Supriyadi ditunjuk sebagai pimpinan tertingi. Markas TKR berada di

Yogyakarta (Markas Makorem 072 Pamungkas.

9. Lahirya TRI

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan : Gedung Makorem 072 Pamungkas

Pelaku : Presiden Soekarno, Pangsar Soedirman, Oerip Soemohardjo

Penyebab : TKR belum punya panglima yang definitif


Ringkasan :

Ketidaksamaan pandangan antara lascar pejuang karena perbedaan

pandangan politik yang menaunginya, mengakibatkan TKR mangalami

masa sulit, Bulan januari 1946 Kolobnel Soedirman diangkat menjadi

Panglima Tertinggi TKR yang kemudian berubah menjadi TRI.

Nantinya pada 3 Juni 1947 berubah menjadi TNI sampai sekarang

10. Peristiwa Kotabaru

Tempat : Kotabaru, Yogyakarta

Peninggalan :

Pelaku

:

Rakyat Yogyakarta, BKR, Putera Indonesia (PI), Polisi Kota

Yogyakarta, tentara Jepang

Penyebab : Pihak Jepang tidak mau menyerahkan senjata kepada Indonesia

Periode waktu : Okt-45

108

Ringkasan :

Pihak Jepang tidak mau menyerahkan senjata kepada Indonesia,

kemudian diputuskan untuk merebut dengan kekerasan. Dipimpin oleh

R. Sudarsono dibantu polisi istimewa yang telah bersenjata. Jepang

akhirnya menyerah, korban dari Indonesia asebanyak 18 orang

meninggal, dari Pihak jepang 9 orang meninggal.

11. SO 1 Maret 1949

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan : Monumen SO 1 Maret 1949

Pelaku : Tentara Republik Indonesia dan Rakyat

Penyebab : Serangan dan Pendudukan Yogyakarta oleh Belanda


Ringkasan :

Akhir 1948 Belanda menduduki Yogyakarta dan menawan para

pemimpin Republik . Untuk menunjukan kepada dunia internasional

bahwa Republik Indonesia masih ada, pada tangal 1 Maret 1949

Tentara Republik menguasai Yogyakarta selama bebearapa jam, yang

menghasilkan desakan internasional kepada Belanda untuk berunding

dengan Indonesia.

12. Pembungi Hangusan Asrama Polisi Pingit

Tempat : Perempatan Jalan Yogya magelang, Yogyakarta

Peninggalan : Bangunan Asrama

Pelaku : Belanda, Pejuang

Penyebab

:

Asrama Polisi Pingit merupakan pusat pemerintahan dan pertahanan

untuk sector dalam kota Yogyakarta bagian barat.

Periode waktu : Des-48

Ringkasan :

Asrama Polisi Pingit merupakan pusat pemerintahan dan pertahanan

untuk sector dalam kota Yogyakarta bagian barat, oleh Belanda

kemudian pada waktu Clash II di bakar dengan tujuan untuk

melemahkan Indonesia.

13. Penyerahan Kedaulatan RI kepada Republik Indonesia Serikat

Tempat : Amsterdam, Yogyakarta, Jakarta

Peninggalan :

Pelaku : Belanda, Indonesia

Penyebab : Adanya Perjanjian Roem Royen


Ringkasan :

Serangan Umum 1 Maret 1949 berhasil membuat Belanda tersudut di

dunia internasional, pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda

menyerahkan kedaulatan secara resmi kepada Republik Indonesia

Serikat (RIS). Yogyakarta menjadi ibukota Republik Indonesia dengan

HB IX sebagai pemimpin sementara.

109

14. Jatuhnya Pesawat Dacota VT-CLA di Ngoto

Tempat : Ngoto, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

Peninggalan : Replika Pesawat Dacota VT-CLA

Pelaku : Adisucipto, Abdul Rahman Saleh

Penyebab : Ditembak Pesawat Kityhawk Belanda

Periode waktu : 29-Jul-47

Ringkasan : Tanggal 29 Juli 1947 saat itu, AURI menggelar serangan rahasia saat

subuh ke Semarang, Salatiga, dan Ambarawa sebagai balasan

bombardemen Belanda. Tiga pesawat usang peninggalan Jepang

digunakan tiga penerbang Muljono, Sutarjo Sigit, dan Suharnoko

Harbani. Siang pukul 13.00 pesawat sewaan dari India Douglas C-47B-

20-DK (Dakota) VT-CLA terbang dari Singapura tujuan Maguwo,

Yogyakarta. Pesawat membawa bantuan obat-obatan dari Red Cross of

Malaya. Penerbangan telah disetujui otoritas militer Inggris dan Belanda.

Tiga jam setelah lepas landas, pesawat Dakota disergap dua pesawat

tempur P-40 Kittyhawks Belanda saat hendak mendarat di Maguwo.

Mesin kiri terbakar, membuat pesawat oleng dan jatuh di lahan sawah

Ngoto, Bantul, sekitar 2,5 kilometer dari Maguwo.

Akibatnya, awak dan penumpang pesawat terdiri atas Pilot Alexander

Noel Constantine (Australian) dan istri Beryl Constantine, Ko Pilot Roy

Hazelhurst (Inggris), teknisi Bidha Ram (India), Zainal Arifin (Konsul

Indonesia di Malaya), Komodor Agustinus Adisutjipto, Abdulrachman

Saleh, dan Adisumarno tewas. Abdulgani Handokotjokro jadi satu-

satunya korban selamat tragedi ini.

15. Pendirian Masjid Gedhe Kauman

Tempat : Mataram

Peninggalan : Masjid Kauman

Pelaku : Sri Sultan Hamengku Buwana I

Penyebab : Berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat


Ringkasan

16. Berdirinya Muhammadiyah

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan : Gd. Muhammadiyah

Pelaku : K.H. Ahmad Dahlan

Penyebab : Pembaruan Agama Islam


Ringkasan : Muhammadiyah adalah organisasi islam yang bergerak di bidang sosial

kemasyarakatan. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaharuan

dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam.

Muhammadiyah juga berperan dalam memajukan pendidikan dan

kesejahteraan rakyat.

17. Berdirinya Taman Siswa

Tempat : Yogyakarta

Peninggalan : Sekolah Tamansiswa

110

Pelaku : Ki Hajar Dewantara

Penyebab : Kurangnya sekolah untuk rakyat Indonesia pada awal abad 20


Ringkasan : Taman Siswa adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar

Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman berarti

tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid).Pada

waktu pertama kali didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi nama

“National Onderwijs Institut Taman Siswa”, yang merupakan realisasi

gagasan beliau bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon.

Sekolah Taman Siswa ini sekarang berpusat di balai Ibu Pawiyatan

(Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan mempunyai 129

sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.

B. Direktori Tradisi

1. Direktori Permainan Tradisional

No. Nama Jenis Kelamin

Pemain

Usia Klasifikasi

Pemain

Jumlah

Pemain

1 Gajah Talena Laki-Laki Anak-anak

Remaja

Bersama 4 org

2 Gadhon Laki-laki

Perempuan

Anak-anak

Remaja

Bersama 2-10 org

3 Watu Gatheng Perempuan Anak-anak

Remaja

Bersama 2-10 org

4 Gobag Botol Laki-laki

Perempuan

Anak-Anak

Remaja

Bersama 4-10 org

5 Mandhe Kayang Laki-laki

Perempuan

Anak-Anak

Remaja

Bersama 2-10 org

2. Direktori Pakaian Adat

No Nama Pakaian Bahan Motif Tujuan

1 Busana Upacara Alit Batik

Tenun

Batik Upacara

2 Busana Cara Putri Batik

Tenun

Batik Upacara

3 Busana Kasatriyan

Ageng

Batik

Tenun

Batik

Geometris

Upacara

4 Busana Keprabon Batik Batik Upacara

5 Busana Kanigaran Batik Batik Upacara

6 Busana Agustusan Batik

Tenun

Batik Upacara

7 Beskap dan Atela Batik

Tenun

Batik Upacara

8 Busana Upacara Tedhak

Siten

Batik Batik Upacara

9 Busana Tetesan Batik

Tenun

Batik Upacara

10 Busana Terapan Batik

Tenun

Batik Upacara

111

3. Direktori Makanan Tradisional

No Nama

Makanan

Keterangan Singkat Bahan

Mentah

Teknik

Pembuatan

1 Sambel Goreng

Krecek

Sambal ini menggunaka

bahan baku berupa olahan

kulit sapi dan santan.

Daging

(kulit sapi)

Dimasak di atas api

2 Lodheh Kluwih - Buah-

buahan

Dimasak di atas api

3 Sayur Podomoro - Daun-

Daunan

Dimasak di atas api

4 Bestik Jawa Perpaduan Makanan gaya

Jawa dan gaya Eropa.

Seringkali di hidangkan

ketika hajatan digelar.

Daging Dimasak di atas api

5 Tumpeng Dahar

Megono

- Biji-bijian Direbus

6 Dhahar Nasi

Gurih

Biasa disajikan ketika

upacara kenduri.

Biji-bijian

Daging

Beras/nasi

Dimasak di atas api

7 Grontol Merupakan makanan khas

Gunung Kidul

Biji-bijian Direbus

8 Tempe Benguk

Besengek

Merupakan makanan khas

Kulon progo

Biji-bijian Direbus

Dimasak di atas api

9 Geplak Merupakan makanan khas

daerah Bantul

Kelapa dan

Gula

Dimasak di atas api

10 Jongkong - Tepung Dikukus

11 Lemet Merupakan makanan yang

dibuat dari singkong

Umbi-

umbian

Dikukus

12 Legomoro - Biji-bijian Dikukus

13 Bubur Gempol - Tepung Dimasak di atas api

14 Bubur Garut Dibuat dari pati garut dan

santan

Umbi-

umbian

Dimasak di atas api

15 Yangko Merupakan makanan khas

Kotagedhe

Tepung Direbus

16 Sambel Jenggot Merupakan sambel yang

terbuat dari parutan kelapa

dan aneka bumbu

Buah-

buahan

Dikukus

17 Gudheg Gudheg dibagi menjadi dua,

yaitu gudheg kering dan

gudheg basah, gudheg

kering lebih awet dari

gudheg basah. Gudheg

kering dibuat dari nangka

muda yang dipotong kecil-

kecil kemudian dimasak

dengan bumbu.

Buah-

buahan

Dimasak di atas api

18 Gudheg

Manggar

Gudheg manggar adalah

gudheg yang dibuat dari

bahan baku manggar (putik

Bunga-

bungaan

Dimasak di atas api

112

No Nama

Makanan


Mentah

Teknik

Pembuatan

bunga kelapa yang masih

muda). Gudheg manggar

dimasak bersama ayam,

santan dan bumbu-bumbu

selama hampir 14-16 jam

agar manggar menjadi

empuk tanpa

menghancurkan bentuknya.

Gudheg manggar dapat

dijumpai di daerah mangiran

Bantul, Yogyakarta.

19 Mie Penthil Mie ini terbuat dari pati aci

(pathi singkong),yang dibuat

secara tradisional di daerah

Pundong, Bantul. Disebut

mie pentil karena mie ini

memiliki tekstur agak kenyal

menyerupai pentil ban.

Umbi-

umbian

Dimasak di atas api

20 Mie Lethek Merupakan kuliner khas

Srandakan Bantul. Mie

Lethek dibuat secara

tradisional dan merupakan

industry rumah tangga yang

dikelola oleh penduduk

local. Bahan dasar

pembuatan mie lethek

adalah pati aci/ tepung

singkong yang dicampur

dengan gaplek.

Umbi-

umbian

Dimasak di atas api

21 Lotek Lotek diyakini sebagai

makanan khas Yogyakarta

namun ada beberapa orang

menyebutkan bahwa di

daerah Jawa Barat juga ada

makanan yang menyerupai

lotek. Tetapi ada perbedaan

dalam hal rasa, lotek

Yogyakarta lebih manis dan

legit, bumbu kacangnya

terasa lebih kental.

Dedaunan Dimasak di atas api

22 Gudhangan Makanan ini dibuat dari

beberapa jenis sayuran yang

direbus, bumbu yang

digunakan terbuat dari

kelapa muda yang dicampur

dengan bawang merah

bawang putih, cabe yang

ditumbuk halus. Sayuranya

Dedaunan Direbus

113

No Nama

Makanan


Mentah

Teknik

Pembuatan

terdiri dari wortel, kacang

panjang, bayam da tauge.

Kadang kala ditambah

dengan pepaya uda yang

diserut dan dikukus, biji

lamtoro, kemangi mentah,

dan papaya mentah yang

dirajang halus. Makanan ini

bisa disajikan dengan tempe

kedelai atau koro yang

dimasak dengan santan

(tempe besengek).

23 Soto kadipiro Soto kadipiro didirikan oleh

bapak widadi tahir

kartowijoyo pada tahun

1921, kemudian diberi nama

soto Kadipiro karena terletak

di daerah Kadipiro. Interior

rumah makan soto Kadipiro

juga layaknya rumah jawa

jaman dahulu. Dengan

dominasi cat berwarna dan

ornamen khas jawa. Soto

Kadipiro pada dasarnya

merupakan soto ayam biasa

namun soto ini menjadi

istimewa karena kuah soto

terbuat dari kaldu ayam

kampung sehingga rasanya

lebih gurih dan berbeda

dengan soto pada umumnya.

Soto kadipiro berisi suwiran

ayam kampong, tauge, kol

dan bergedel kentang serta

taburan daun bawang dan

bawang goreng.

Daging

Dedaunan

Umbi-

umbian

Dimasak di atas api

24 Ayam Goreng

Mbok Sabar

Ayam goreng Mbok Sabar

berbeda dengan ayam

goreng Kalasan sebelum

digoreng ayam ini dibacem

terlebih dahulu. Baceman

adalah olahan gula merah

sebagai bahan dasarnya yang

kemudian ditambah bawang

merah, bawang putih,

ketumbar, lengkuas, daun

salam dan asam jawa.

Bumbu ini direbus dengan

Daging

Ayam

Digoreng

114

No Nama

Makanan


Mentah

Teknik

Pembuatan

air kelapa bersama ayam.

Setelah itu baru digoreng.

Ayam Goreng Mbok Sabar

berdiri dari tahun 1975.

25 Sambal Belut Sambal belut merupakan

makanan khas Yogyakarta

yang dapat dijumpai di Jl.

Imogiri Barat, Kab Bantul,

DIY. Sambel belut yang

terkenal adalah sambel Belut

Pak Sabar. Proses

pengolahannya setelah belut

digoreng kemudian

dihilangkan durinya baru

ditumbuk. Sambel Belut

dibuat dari kelapa muda

yang diberi bumbu bawang

putih, cabai, garam dan

kencur. Rasa khas sambel

belut diperoleh dari rasa

kencur. Sambal ini

merupakan pelengkap dari

masakan belut goreng.

Daging

(belut)

Digoreng

26 Sate Karang Sate karang merupakan icon

kuliner Kotagede, disebut

sate karang karena lokasi

penjualannya di Lapangan

Karang Kotagede. Sate

karang didirikan oleh mbah

Karyo Semito pada tahun

1947. Sate ini menjadi

istimewa karena bahan

dasarnya daging sapi dengan

bumbu kacang. Sate ini

disajikan dengan lontong

dan sayur tempe yang diiris

kotak tipis dengan kuah

pedas. Proses pembuatannya

daging sapi diberi bumbu

garam, bawang merah,

ketumbar, gula merah, dan

daun jeruk sebelum dibakar.

Pada saat proses

pembakaran ditambah

olesan bumbu kacang.

Daging

Biji-bijian

Dipanggang

27 Sate Klathak - Daging Dipanggang

28 Bakpia Merupakan makanan khas

Kota Yogyakarta

Tepung

Biji-bijian

Dipanggang

115

No Nama

Makanan


Mentah

Teknik

Pembuatan

29 Gebleg Meupakan makanan khas

daerah Kulon Progo

Umbi-

umbian

Digoreng

30 Jadhah Tempe

Bacem

- Biji-bijian

Ketan

Direbus

Digoreng

31 Lupis Merupakan makanan dari

bahan ketan, disajikan

dengan saus gula jawa dan

parutan kelapa

Biji-bijian Direbus

Dimasak dengan api

32 Growol Merupakan makanan khas

Kabupaten Kulon Progo

Umbi-

umbian

Dikukus

33 Ongol-ongol Dibuat dari pati sagu aren Tepung Dimasak di atas api

34 Gathot Merupakan makanan khas

Gunung Kidul

Umbi-

umbian

Dikukus

35 Tiwul Merupakan makanan khas

Gunung Kidul

Umbi-

umbian

Dikukus

36 Kipo Merupakan makanan khas

Kotagedhe

Biji-bijian Dipanggang

4. Direktori Minuman Tradisional

No Nama

Minuman


Mentah

Teknik Pembuatan

1 Wedhang Uwuh Minuman yang dibuat dari

berbagai rempah yang

dikeringkan.

Dedaunan

Umbi-

umbian

Direbus

Diseduh air panas

2 Wedhang

Secang

- Dedaunan Direbus

3 Wedhang Ronde Minuman kombinasi sari

jahe, kolang kalingm

kacang, dan ronde (terbuat

dr tepung dan gula)

Biji-bijian

Tepung

Umbi-

umbian

Direbus

4 Kopi Joss - Biji-bijian Diseduh air panas

5 Dawet Ganyong - Umbi-

umbian

Direbus

5. Direktori Upacara/ Ritus Tradisional

1. Bancakan

Jenis Upacara Kelahiran

Tujuan Perwujudan rasa syukur atas lahirnya bayi yang selama ini hidup

dalam kandungan. Selain itu, merupakan penyeabran informasi bahwa

telah lahir seorang bayi di desa tersebut yang diharapkan kelak

menjadi teman sepermainan bagi anak-anak yang ikut upacara

bancakan tersebut.

Perlengkapan Sekul ambeng/ tumpeng (sesuai dengan jenis kelamin bayi yang lahir);

sayura; jajanan pasar; lauk pauk

Prosesi Setelah semua pelengkapan siap maka pelaksana yang dipercaya

116

segera memulai. Kalau si bayi sudah ada dirumah maka dengan

digendong ibunya, neneknya atau yang lainnya ikut menyaksikan

upacara bancakan, namun tetap disaksikan oleh anggota keluarga.

Pada waktu itu, setelah anak-anak yang ikut bancakan datang maka si

pelaksana atau orang tua yang dianggap mampu menyuarakan

kepentingan upacara itu diminta ikut mendoakan terhadap keselamtan

bayi maupun keluarganya. Setelah itu anak-anak yang mengikuti

upacara bancakan ini berebut untuk mendapatkan nasi bancakan

dengan memabawa pecahan genteng sebagai uangnya. Uang ini oleh

pelaksana di kumpulkan dan dihitung, kemudian diserahkan kepada

orang tua atau yang ikut menunggu upacara tersebut.Upacara

bancakan ini dilakukan di rumah ibu yang melahirkan atau orang

tuanya sesuai tempat mendhem ari-ari. Waktu penyelenggaraannya

biasanya siang atau sore hari dengan perhitungan masih satu hari

dengan kelahiran si bayi.

2. Brokohan

Jenis Upacara Kehamilan

Tujuan Mensyukuri barokah dari tuhan karena bayi sudah lahir dengan

selamat

Perlengkapan Ayam jantan yang belum pernah kawin (untuk bayi wanita); ayam

betina yang belum pernah kawin (untuk bayi laki-laki); sesajian yang

berupa : jenang abang putih; jenang baro-baro; jenang putih; bunga

raken.

Prosesi Selamatan ini dilakukan setelah bayi lahir berusia satu hari. Selamatan

ini dilakukan dengan kenduri yang mengundang kaum dan para

tetangga sekitar. Pada selamatan ini yang datang cukup kaum wanita

saja. Selamatan ini dilakukan dengan kenduri dan di dalam upacara

selamatan ini di lakukan pemotongan terhadap ayam jantan yang

belum pernah kawin untuk bayi perempuan dan pemotongan terhadap

ayam yang betina yang belum pernah kawin untuk bayi laki-laki.

3. Gaulan

Jenis Upacara Anak-Anak dan Remaja

Tujuan Perayaan atas tumbuhnya gigi

Perlengkapan gandhos; jenang gerendul

Prosesi Selamatan gaulan dilakukan pada saat anak mula tumbuh gigi untuk

pertama kalinya, selamatan dilakukan dengan cara anak tersebut diberi

makan gandhos atau jenang gerendul, dengan memberi makan ini akan

mengobati rasa gatal pada gigi bayi dan si bayi tidak menggigit puting

susu ibunya.

4. Khitanan


Tujuan Untuk menolak bencana yang mengancam kehidupan individu yang

bersangkutan maupun lingkungannya

Perlengkapan Kobongan (krobongan); tuwuhan; tebu wulung; berkas padi; cengkal;

sajen kenduri dan sajen buangan.

Prosesi Upacara khitananan adalah upacaa yang diselenggarakan pada waktu

117

si anak (laki-laki) mencapai usia 12 tahun. Pada hari dan saat yang

telah ditentukan menurut perhitungan tradisional, para tamu diundang

ke rumah orang tua si anak yang akan ditetaki. Setelah segala

perlengkapan dipersiapkan, si anak lalu diantarkan ke krobongan

untuk ditetaki oleh bong supit. Sewaktu pelaksanaan tetak, si anak

dipangku oleh kakeknya atau salah seorang pinisepuh laki-laki yang

dinilai mulya uripe. Begitu usai upacara tetak, kemudian di rumah

orang tuanya diselenggarakan pesta.

5. Mendhem Ari-Ari


Tujuan Menanam ari-ari si jabang bayi

Perlengkapan Periuk baru; benang; jarum; kertas bertuliskan huruf arab dan jawa;

minyak wangi; kembang bareh; kunyit; garam; kemiri; ganthal; uang

logam; lawe; beras; hereh pethek; daun keladi; kain mari.

Prosesi Mula-mula ari dicuci sampai bersih kemudian di masukkan kedalam

periuk yang sudah diberi alas daun senthe. Bersamaan dengan

itu,dimasukkan perlenggakapan lainnya seperti lawe; jarum; kunyit;

kembang bareh; minyak wangi; beras dan uang logam. Setelah

semuanya lengkap dan periuk di bungkus dengan kain mari makan

pelaksanaan upacara segera dimulai. Mula-mula si ayah membacakan

doa tertentu sesuai dengan keyakin dan permohonan. Dalam hal ini,

tidak ada doa atau bacaan mantra yang baku. Setelah itu, periuk

digendong oleh ayah si bayi dan di payungi oleh saudara atau anggota

keluarga lainnya dengan disetai pelengkapan yang lain. Sampai di

tempat pemakaman ari-ari, orang tua si bayi berjongkok melepas

gendongan secara perlahan-lahan agar jangan sampai bergoyang.

Periuk diletakkan di pemakaman yang sudah disiapkan, kemudian di

timbun dengan tanah secara berlahan-lahan. Penimbunan ini tidak di

perbolehkan memakai alat bantu, melainkan dengan kedua tangan

ayah si bayi dan tetap dipayungi. Setelah selesai, di atasnya di beri

bunga setaman dan diterangi dengan lentera selam 35 hari tidak boleh

di padam, setelah semuanya selesai maka di tutup dengan doa

keselamatan. Kemudian kembali masuk ke dalam rumah.ari-ari sebaik

nya di kubur di rumah orang tuanya sendiri. Apabila orang tua si bayi

belum memiliki rumah sendiri maka ari-ari bayi tersebut boleh di

kuburkan di rumah orang tua ayah atau ibu bayi. Letak tempat

penguburan ari-ari juga ada ketentuannya yaitu di depan pintu utama

rumah tersebut, jika bayi yang dilahirkan laki-laki maka ari-ari nya di

kubur disebelah kanan pintu rumah utama tersebut, dan apabila bayi

yang dilahirkan perempuan maka ari-arinya di kubur di sebelah kiri

rumah tersebut. Dan upacara penguburan ari-ari tersebut harus

dilakukan sendiri oleh ayah bayi atau bisa juga di wakilkan oleh kakek

si bayi dan dhukun yang membantu kelahiran bayi tersebut.

6. Mitoni


Tujuan Memohon keselamatan atas kandungan yang sudah berusia 7 bulan

Perlengkapan Tropong; cengkir; gayung; air bunga setaman; sesajen untuk kenduri;

118

sesajen untuk siraman; kain telesan; air bunga setaman; pengarin

(jamban); bedak; letrek;sajen selamatan : sega janganan, jajan pasar,

jengan abang, jenang putih, jenang baro-baro.

Prosesi Upacara selamatan 7 bulan (tingkeban) ditandai dengan siraman bagi

wanita yang hamil. Siralaman dilakukan di siang hari atau tengah hari.

Upacara prosesi siraman dimulai deng membawa wanitan hamil keluar

untuk di mandikan. Setelah semua perlengkapan dan pelakunya sudah

siap maka wanita yang sedang hamil di mandikan. Pelakunya adala

dukun dan para sesepuh. Setelah selesai dimandikan kemudian

dibasuh dengan air wudhu yang dilakukan oleh dukun. Setelah acara

pemandian selesai maka ada utusan atau pemberitahuan kepada

suaminya bahwa acara memandikan telah selesai. Pemeberitahuan itu

dapat dilakukan melalui utusan atau oleh dukun. Setelah itu, sang

suami berangkat dari pendapa rumah menuju tempat pemandian.

Pakaian yang dikenakan oleh sang suami adalah jawa lengkap. Setelah

acara penjemputan dan segala prosesinya selesai, wanita yang hamil

tadi masuk ke rumah. Jalan yang akan di lalui di bentangi kain putih

atau mori. Kemudian wanita itu masik ke ruangan ganti untuk

memakai pakaian yang sebenarnya. Pada malam harinya, dalam

upacara selamatan tingkeban biasanya di gelar pertunjukkan wayang

kulit purwa semalaman suntuk.

7. Nelani


Tujuan Memperingati usia kehamilan yang sudah memasuki bulan ketiga dan

memohon agar bayi dalam kandungan memperoleh keselamatan

Perlengkapan Among-among; nasi gudangan dan telur sebagai lauknya, nasi

gudangan juga dilengkapai dengan jenang-jenangan seperti jenang

abang, jenang putih dan jenang baro-baro

Prosesi Selamatan usia kandungan 3 bulan ini sedikit berbeda dengan 2 bulan

sebelumnya selain membuat among-among dan nasi gudangan yang

mana setelah kedua sesaji tersebut didangani maka kemudian among-

among tersebut di bagikan kepada anak-anak. Ada lagi kepercayaan di

kalangan masyarakat desa Pringgokusuman yakni bahwa kika wanita

hamil telah mengandung 3 bulan, badannya merasa lemes maka harus

minta-minta (ngemis) sebagai salah satu syarat yang dlakukannya

sesuai dengan umur bayi yang dikandungnya.

8. Neton


Tujuan Mengucap rasa sukur kepada tuhan Yang Maha Esa.

Perlengkapan among-among yang beritpa nasi gudhangan, jenang abang-putih dan

telur ayam kampung

Prosesi Weton atau neton anak adalah selamatan yang diadakan bertepatan

dengan hari dan pasaran kelahiran si anak. Dalam pelaksanaan upacara

neton ini, di buatkan among-among yang kemudian among-among

diletakkan di bawah ranjang bayi.

119

9. Ngapati


Tujuan Memohon Keselamatan untuk wanita dan bayi yang sedang di

kandungnya

Perlengkapan Sega punar dan lauknya; ketupat sambel goreng.

Prosesi Upacara peringatan usia kandungan 4 bulan ini sama seperti

peringatan upacara 1 dan 2 bulanan yaitu tidak di kendurikan tetapi

hanya di buatkan makanan sebagai sesajen.yang membuat makanan

beserta laukpauknya biasanya di buat oleh wanita yang sedang

mengandung itu sendiri dan di bantu dengan orang lain.

10. Ngebor-ebori


Tujuan Memohon keselamatan kepada Tuhan agar bayi yang ada dalam

kandungan serta ibu yang hamil tetap dalam keadaan

Perlengkapan Jenang-jenangan, Meliputi : jenang bonang-baning dan sesaji yang di

lengkapi dengan tukon pasar yang berupa pisang raja pisang pulut;

bunga-bungaan; kucir cina; makanan tradisional yang terdiri dari

gahot; thiwul;ubi-ubian.

Prosesi Peringatan selamatan ini biasanya dilakukan sendiri oleh wanita yang

hamil atau di buatkan oleh orangtuanya. Dan kemudian disajikan di

sembarang tempat tetapi masih dalam lingkungan tempat tinggal

wanita hamil yang di selamati. Menyajikannya di sore hari kemudian

malamnya dilorod (diambil). Loro dan sesaji bisa dimakan oleh

keluarga atau di bagikan kepada anak-anak. Khusus untuk sekar

bonang-baning selesai di gunakan sebagai sesaji sekar bonang-baning

tersebut diletakkan di kamar mandi dan dipergunakan untuk mandi

bagi wanita yang sedang hamil sambil dicampur dengan air biasa yang

dimasikkan ke dalam ember ata pengaron.

11. Nglimani


Tujuan Memperingati usia kandungan yang sudah memasuki usia 5 bulan dan

juga memohon keselamatan bagi anak yang sedang di kandung

Perlengkapan Ketupat; jenang (bekatul, merah, putih, merah-putih, dan baro-baro);

rujak (madu, degan, tape, nanas dan jambu); sambal (goreng, tempe,

wijen, jagung dan kacang atau kluwak); tumpeng dan telur masing-

masing 5; gudeg; sayur kotok; jublek; gudangan; ingkung

Prosesi Selamatan nglimani ini dilakukan secara besar besaran (rowa), yakni

ada kenduri dan sesaji. Selain mengadakan selamatan, dalam kegiatan

selamatan kehamilan 5 bulan biasanya disertai dengan memberikan

makanan (mujung) kepada sanak famili. Dalam acara mujung ini di

beritahukan bahwa yang sedang bersangkutan sudah hamil dalam usia

5 bulan dan memohon doarestu semoga memperoleh keselamatan.

Selamatan ini dilakukan dalam bentuk kenduri dan sesaji. Diusia

kehamilan yang 5 bulan ada pantangan bagi suami yaitu tidak boleh

membunuh binatang jika istrinya mengandung lima bulan. Dan juga

semua sesaji yang dugunakan untuk selamatan nglimani ini selalu

berupa lima macam sebagai simbol untuk menyelamati saat bayi

120

berusia 5 bulan dalam kandungan. Upacara nglimani diselenggarakan

pada waktu sorehari. Disamping sajen untuk perlengkapan kenduri,

orang menyiapkan pula buwangan yang diletakkan di berbagai tempat,

misalnya di perempatan jalan, deket sumur dan di bawah pohon besar,

untuk pelaksanaan teknis upacara ini diserahkan kepada seorang

dukun. Selamatan nglimani ini di lakukan dalam bentuk acara

kendurian dan diselenggarakan bertepatan dengan hari kelahiran

wanita yang mengandung dan bertempat di rumah orang tua wanita

yang sedang mengadung. Dalam usia kandungan yang sudah 5 bulan

ada beberapa pantangan yang harus dihindari oleh wanita yang sedang

hamil, antara lain: tidak boleh makan ikang sungsang (semua jenis

daging binatangyang kebetulan waktu lahir kakinya keluar terlebih

dahulu); dilarang makan ikan kutuk, belut dan kepiting. Pantantang-

pantangan tersebuth harus di patuhi agar tidak memperoleh bencana

atau rintangan dalam masa kehamilan maupun kelahiran kelak.

12. Ngloroni


Tujuan Memohon agar kondisi kandungan tetap sehat dan selamat

Perlengkapan air dan sekar bonang-baning, dan dibuat pula sesaji yang berupa : nasi

sayuran (sega jangan-an); bermacam-macam jenang, spt : jenang

abang, jenang putih, jenang abang putih dan jenang baro-baro; jajan

pasar, kembang boreh, opak angin, pisang pulut, pala

Prosesi Selamatan kandungan usia 2 bulan dilaksanakan secara sederhana

seperti upacara 1 bulanan umur kandungan, yaitu membuat semacam

sesaji dan tidak dikendurikan. Penggunaan jenang merah putih dan

baro-baro dalam acara selamatan 2 bulanan ini mempunyai maksud

dan tujuan sendiri-sendiri, pembuatan jenang merah dimaksudkan

untuk selamatan yang ditujukan kepada rahsa wanita, sedangkan

jenang putih ditukukan kepada rahsa laki-laki. Dan pembuatan jenang

baro-baro dimaksudkan untuk selamatan yang ditujukan pada

pengiring bayi yang lahir.

13. Ngrukti Laya

Jenis Upacara Kematian

Tujuan -

Perlengkapan Meja kayu, jambangan besar atau kenceng (jambangan tembaga) atau

ember tempat air, dan siwur atau gayung.

Prosesi Merupakan upacara memandikan jenazah yang terdiri dari kegiatan

nyirami layon, dan nyuceni layon.

14. Ngwoluni


Tujuan Selamatan setelah Mitoni

Perlengkapan Bulus angrem; klepon

Prosesi Acara selamatan ini tidak dikendurikan tetapi hanya di buat semacam

sesaji saja.

121

15. Nyangani


Tujuan Memohon agar bayi yang sudah berusia 9 bulan ini agar dapat lahir

dengan lancar dan selamat sehingga si ibu yang hamil tidak merasa

sakit.

Perlengkapan jenang procot; dhawet plencing Jenang procot; bulung angrem; waloh;

bokor diisi gula merah; kupat sumpel; 9 sega galong; pecel ayam dan

jangan menir.

Prosesi Acara selamatan ini tidak dikendurikan tetapi hanya di buat semacam

sesaji saja. Jika usia kandungan sudah lebih dari 9 bulan 10 hari maka

wanita yang hamil tersebut di buatkan dhawet plecing, kemudian

dhawet plecing tersebut dijual kepada anak-anak yang digunkan

sebagai uang untuk membeli dawet plecing tersebut adalah pecahan

genteng, setelah membeli maka anak-anak tersebut meminum dawet

tersebut dengan seketika dan pergi berlalu begitu saja. Upacara

dilaksanakan di dalam rumah wanita yang sedang mengandung tsb.

Ada beberapa pantangan yang harus dihindari, antara lain: tidak

diperkenankan makan buah durian dan maja; duduk di depan luweng

(tungku besar) cunduk jungkat (menggunakan hiasan rambut berupa

sisir); dilarang memakai perhiasan dari emas; pantang menyiksa atau

membunuh binatang; pantang mencela/ mengejek orang lain dan

pantang berbicara kasar dan kotor.

16. Nyapih

Jenis Upacara Anak-anak dan Remaja

Tujuan Penghentian pemberian ASI kepada anak

Perlengkapan Kembang setaman

Prosesi Nyapih ini dilakukan saat pengehentian memberikan ASI kepada bayi.

Penyelenggaraan teknis upacara diberikan kepada dukun, sebuah

pengaron berisi kembang setaman diletakkan di bawah sebatang

pohon pisang di halaman rumah. Pada saat yang teleh ditentukan, si

bayi yang akan disapih, digendhong mengelilingi rumah tiga kali.

Yang terakhir dibawa menuju ke batang pisang tersebut. Kepala si

bayi diantukkan perlahan-lahan ke batang pisang itu tiga kali seraya

mngucapkan rapal (doa). Setelah proses itu dilakukan lalu si bayi

dimandikan dengan air kembang setaman dalam pengaron tersebut.

17. Nyetahuni


Tujuan Memperingati satu tahun kelahiran si anak.

Perlengkapan Nasi uduk dengan sayur gundhangan (urap), telur dan daging ayam.

Prosesi Selamatan nyetahuni ini dilakukan pada saat anak berusia 1 tahun,

dalam acara selamatan ini dibuatkan sesaji yang berupa nasi uduk,

urap dan daging ayam kemudian sesajian itu di berikan kepada

tetangga.

18. Perkawinan di Lingkungan Kraton Yogyakarta

Jenis Upacara Pernikahan

Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan seksual secara haq, mendapatkan dan

122

memelihara keturunan yang saleh; memperoleh kebahagiaan,

ketentraman, cinta dan kasih sayang; menjaga diri dari perbuatan yang

dilarang tuhan; menumbuhkan rasa tanggung jawab.

Perlengkapan -

Prosesi Upacara pernikahan di Kraton Yogyakarta adalah upacara yang sakral.

Berikut urutan pelaksanaan upacara pengantin di Kraton Yogyakarta.

Yang pertama adalah penantum pengantin, upacara ini diadakan untuk

menanyakan apakah calon pengantin wanita bersedia dikawinkan atau

tidak. Pertama, tingkat intern (dalam keluarga sendiri), kemudian

acara Lamaran, sebelum upacara perkawinan, terlebih dahulu

dilaksanakan khitbah (meminang). Di kalangan kraton Yogyakarta,

peminangan dilakukan dengan mengirim utusan dari pihak keluarga

laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. Setelah dilamar

dilanjutkan dengan persiapan berikutnya, yaitu upacara peningsetan,

tetenger, bingkisan perkawinan, setelah acara lamaran dilanjutkan

dengan Majang dan Tarub, proses mendirikan tarub ini didahului

dengan memasang bleketepe di atas pintu tarub, dengan harapan agar

melaksanakan upacara perkawinan dapat berjalan dengan selamat.

Pemasangan bleketepe oleh ayah pengantin wanita dengan

menggunakan tangga dan yang memegangi tangga adalah ibunya.

Setelah itu dilanjutkan dengan acara Siraman, dilakukan pada pukul

10.00-15.00, sehar sebelum panggih manten, atau bertemunya

pengantin . kemudian dilanjutkan lagi dengan acara Midodareni,

lenggahan midodareni ini adalah berkumpul sambil duduk bersantai

pada saat midodareni dihadiri oleh para pangeran, bupati, putri-putri

dan diselenggarakan pada malam hari, tempatnya di pendapa

kesatriyan. Setelah acara midodareni kemudian dilanjutkan dengan

acara Ijab Kabul, ijab kabul atau akad nikah, yaitu pernyataan adanya

hubungan pengantin antara mempelai lelaki dengan mempelai wanita

yang dilakukan di hadapan dua orang saksi laki-laki dengan

menggunakan kata ijab dan kobul. Setelah acara ijab kabul selesai

maka dilanjutkan denga Dhoup, dhoup adalah upacara pertemuan

secara resmi secara adat tradisional kedua pengantin. Setelah acara

dhoup dan semua prosesi didalam nya sudah dilakukan, kemudian

dilanjutkan dengan acara Lenggahan Ageng, lenggahan agengn

merupakan acara resepsi besar-besaran sebagaimana kelaziman dalam

acara resepsi pengatin. Setelah acara lenggahan ageng seleseai maka

dilanjutkan denga Jangan Menir, jangan menir merupakan masa

kembalinya pengantin ke rumah masing-masing.

19. Puputan


Tujuan Memohon keselamatan atas bayi dan menjaga bayi dari gangguan

makhluk jahat

Perlengkapan Benang; jelaga; batu kapur; ri kemarung; daun girang; daun widara;

daun lo; dan daun nanas; bendera; umbul-umbul; payung; keris;

tombak; batang pisang; gandhik; sapu geranga; empan-empon;

bawang merah; lombok merah; nasi tumpeng; sayuran; bubur merah

putih.

Prosesi Upacara puputan dilaksanakan dalam bentuk kendurian yang dipimpin

123

seorang kaum, kendurian diawali dengan penyerahan dari orang tua

bayi tau yang dipercayakan kepada kaum bahwa perlengkapan sudah

siap, dan kepentingannya adalah untuk kenduri puputan. Setelah

menerima penyerahan tersebut kaum membaca doa dengan tidak

disuarakan, begitu selesai pembakaran kemenyan, kaum memeulai

memabacakan doa dengan permintaan perserta ikut membaca amin

atau mengamanini pembacaan doa tersebut. Begitu selesai pembacaan

doa, kemudian perlengkapan kenduri dibagi-bagikan kepada yang

hadir. Pada malam harinya, para tetangga datang untuk menjaga bayi

dengan acara lek-lekan atau jagongan semalam suntuk, kegiatan ini

bertujuan menjaga keselamatan bayi agar jangan sampai terkena sarap

sawan. Oleh sebab itu, semalam bayi tidak boleh diturunkan di tempat

tidur melainkan harus digendong atau dipangku oleh para sesepuh

secara bergantian. Dalam pelaksanaan upacara puputan hendaklah

dilakukan pemasangan seutas benang ke sekeliling rumah mulai dari

pintu dengan memutar sampai kepintu depan lagi, pemasangan itu

tidak boleh dalam posisi rendah, harus di atas daun pintu agar tidak

mengganggu orang yang melewati pintu. Di sisi kiri dan kanan pintu

utama rumah dipolesi warna putih dan hitam, memakai helaga dan

batu kapur, berselang seling sehingga membentuk semacam ular

welang, selain itu, dilengkapi pula dengan perlengkapan lainnya yang

diikat dan di gantung kesemua sisi pintu. Yang menghadiri kendurian

acara puputan ini adalah kerabat, tetangga dan keluarga. Begitu selesai

kendurian bagi peserta kendurian yang mempunyai anak kecil maka

mereka mengambil kembang bareh, kemudian dioleskan di kedua

telinganya serta dipakai untuk mengusap telapak tangan. Tindakan ini

dilakukan untuk menolak sarap sawan, jangan sampai peserta kenduri

ppulang ke rumah memabawa sarap sawan yang dikhawatirkan

menular kepada anak kecil atau bayi yang ada dirumah.

20. Selamatan 100 hari


Tujuan Untuk memberikan penghormatan kepada roh yang sudah meninggal

yang diyakini sudah berada di alam kubur.

Perlengkapan Nasi kenduri sama dengan surtanah ditambah apem ketan kolak, sega

asahan, ada tambahan 4 jenis minuman yaituteh, kopi, air putih, dan

rucuh degan.

Prosesi Di laksanakan kendurian di rumah keluarga orang yang meninggal.

21. Selamatan 1000 hari


Tujuan Untuk memberikan penghormatan kepada roh orang yang sudah

meninggal yang diyakini tidak akan kembali lagi. Dilakukan

pemasangan kijing atau nisan.

Perlengkapan Pisang raja, benang putih, merpati putih. Sesajen : tikar, benagn lawe,

jodhog, lampu dan minyak goreng, sisir, minyak wangi, cermin, kapas,

kemenyan, pisang raja, gula kelapa, kelapa utuh, beras, benang jahit,

jarum, bunga beras, sirih pinang lengkap.


124

22. Selamatan 40 Hari


Tujuan Untuk memberikan penghormatan kepada roh orang yang meninggal

yang diyakini masyarakat mulai keluar dari pekarangan dan menuju

alam kubur.

Perlengkapan sama dengan surtanah ditambah sega wuduk, ingkung ayam lembaran

dari ayam berbulu putih mulus.

Prosesi sama dengan surtanah ditambah sega wuduk, ingkung ayam lembaran

dari ayam berbulu putih mulus.

23. Selamatan Mendhak Ketiga


Tujuan Untuk mempertingati 3 tahun orang yang sudah meninggal

Perlengkapan -

Prosesi Dilaksanakan kendurian di rumah keluarga orang yang meninggal

24. Selamatan Mendhak Pindho





rucuh.


25. Selamatan Mendhak Pisan





rucuh


26. Upacara Nelung Dino


Tujuan Untuk memberikan penghormatan kepada roh orang yang sudah

meninggal yang diyakini oleh masyarakat jawa masih berada di dalam

rumah. Diadakan acara begadang yang disebut lek-lekan atau cegah

wungon, untuk menghindari ketakutan dan untuk menghibur keluarga

Perlengkapan Nasi kenduri sama dengan surtanah tapi tanpa tumpeng pungkur dan

aluk pauknya. Ditambah takir pontang, yaitu wadah dari daun pisang

dan daunkelapa yang masih muda berisi nasi putih dan nasi kuning


27. Selamatan Pitung Dino


Tujuan Untuk memberikan penghormatan kepada roh orang yang meninggal

yang diyakini mulai keluar rumah. Dengan bantuan doa dari keluarga

melalui acara tahlilan selama tujuh hari, diharapkan dapat membantu

125

roh tersebut diampuni dosanya.



rucuh degan.


28. Selapanan


Tujuan -

Perlengkapan sega (ambengan, wuduk, among); ingkung; sega tumpeng janganan;

jenang (abang putih, baro-baro); jajan pasar; kembang setaman;

inthuk-inthuk. Sesaji tolak bala berupa : plancon; gandhik; kain mori:

Prosesi Selama selamatan dilakukan, bayi digendong bergantian oleh para

tamu yang hadir sampai pagi hari baru diberikan kepada ibunya.

Sambil menggendong bayi para tamu secara bergantian mengalunkan

kidung, lagu yang diambikan dari serat ambya. Selesai selamatan

selapanan dilanjutkan pemotongan rambut si bayi oleh para tamu

yang hadir, khususnya orang tua (pinisepuh) dan dukun bayi. Usai

potong rambut, kepala bayi dioleskan perasan daun dadap serep

supaya anak selalu mengalami hidup tenang dan tentram. Selamatan

ini dihadiri oleh tetangga, kerabat dan saudara.

29. Sepasaran


Tujuan -

Perlengkapan Nasi tumpeng; sayuran; bubur 5 warna; jajan pasar; lauk pauk;.

Prosesi Upacara sepasaran ini dilaksanakan setelah 5 hari kelahiran bayi, acara

ini berbentuk kendurian yang mana mengumpulkan para tetangga,

kerabat dan keluarga untuk sama-sama mendoakan keselamatan bayi

yang baru berusia 5 hari tersebut dan di acara ini juga biasanya

diperkenalkan nama bayi yang sudah di pilih berdasarkan kapan bayi

itu lahir. Pada malam sebelum malam upacara sepasaran ini

dilaksanakan biasanya juga ada acara lek-lek ‘an yaitu para tetangga

kerabat dan keluarga bersama-sama menjaga keselamatan bayi dari

gangguan apapun.Upacara dilaksanakan di rumah dimana ari-ari bayi

tersebut dikuburkan acara berbentuk kendurian sebelum kendurian di

mulai biasanya di di dahulukan dengan kegiatan rewangan kepada

tetengga, saudara atau kerabat, khusus untuk orang-orang yang

dihormati oleh keluarga yang punya hajat rewangan di pungut dengan

cara memberikan punjungan kepada orang yang dihormati tersebut,

dan sudah terjadi turun temurun bahwa orang yang diberikan punjugan

tersebut akan menyumbang lebih dari pada orang yang tidak diberikan

punjungan.upacara sepasaran yang dilakukan masyarakat gadingharjo

sekarang hanya berupa caos dhahar (kirim sesaji) yang berupa among-

among.Pinisepuh semalaman memangku si bayi secara bergantian

untuk memeberi restu dan menjaga jangan sampai terserang bahaya

gaib. Dan pada sore hari nya para tetangga dan pinisepuh hadir untuk

kenduri sekaligus merestui nama si bayi. Pemberian nama anak

hedaklah berdasarkan perhitungan neptu sang anak.

126

30. Tarapan

Jenis Upacara Anak-anak dan Remaja

Tujuan Mendoakan si anak pada saat mendapatkan haid pertama

Perlengkapan Sajen buangan yang berwujud jajan pasar; tumpeng rombyong;

among-among; ayam hidup; damar cuplak;

Prosesi Upacara tarapan ini deselenggarakan khusus bagi anak perempuan, ini

diselenggarakan pada waktu si anak mengalami haid yang pertama

kali, Penyelenggaraan upacara tarapan ini dapat dipisahkan menjadi

dua bagian: upacara kenduri atau selamatan dan upacara siraman.

Upacara kenduri diselenggarakan di rumah bagian depan dan dihadiri

oleh para pinisepuh dan tetangga yang dipimpin oleh pak Kaum atau

pak Modin. Pada hari ketujuh setiap permulaan haid yang pertama, si

anak disirami dengan upacara khusus yan dipimpin oleh dukun.

Selesai siraman, si gadis dibawa masuk ke dalam rumah, lalu diberi

pakaian bagus, kemudian disuruh minum jamu mamahan.

C. Direktori Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

1. Direktori Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

1. Sumarah Purbo

Letak Administratif* SLEMAN, DIY

Nama Jalan Tlogoadi I, Mlati, Sleman

Kode Pos

No. Telepon 085292149107

No. Inventaris I.130/F.6/F.2/1980

Pengikut

Data Pengurus Ketua: Poniram Hadi

Kegiatan Organisasi Musyawarah Cabang (MUSCAB); Rapat-rapat Dewan

Pengurus Cabang; dan Rapat atas Permintaan Sesepuh

2. Sukoreno DIY

Letak Administratif* DIY

Nama Jalan Jalan HOS Cokroaminoto, Ngampon, Pakuncen WB

I/359, RT34, RW 07, Wirobrajan, Yogyakarta

Kode Pos 55253

No. Telepon 0274-866605 dan 081804167613 dan 082134180499

No. Inventaris 276/F/N.1.1/1989

Pengikut

Data Pengurus

Sesepuh: Bp. Ir. Saroyo, Bp. Warsito, dan Bp. Ardjo

Utomo

Ketua: Bp. Sukardi

Sekretaris: Bp. M. Hardjo Soedarjono, S.H., M.Kn.

Bendahara: Ibu Maryam Brahmana

Kegiatan Organisasi

127

3. Sukoreno Sleman

Letak Administratif* SLEMAN

Nama Jalan Jalan Letkol Subadri, Ngangkrik Kidul RT 03, RW 14,

Triharjo, Sleman

Kode Pos

No. Telepon 0274-866605 (rumah) dan 0293-587540 (kantor)

No. Inventaris 276/F/N.1.1/1989

Pengikut

Data Pengurus

Ketua: M. Harjo Sudarjono, S.H., M.Kn.

Kegiatan Organisasi

4. Ngesthi Kasampurnan

Letak Administratif* Cabang SLEMAN

Nama Jalan Tepus RT 4/10, Margorejo, Tempel, Sleman

Kode Pos

No. Telepon 081227767585 dan 087838844467

No. Inventaris sda

Pengikut 50 orang

Data Pengurus

Sesepuh: Ny. Hadikaryana

Kegiatan Organisasi

5. Guru Sejati


Nama Jalan

Jalan Magelang km 17, Ngosit, Margorejo, Tempel,

SLEMAN

Kode Pos

No. Telepon 087738111100

No. Inventaris

Pengikut perorangan

Data Pengurus

Mudo Sumarto

Kegiatan Organisasi

128

6. Bimo Suci

Letak Administratif* BANTUL

Nama Jalan Wonotawang RT 2 Dukuh II, Ngenthak, Bangunjiwo,

Kasihan, Bantul

Kode Pos

No. Telepon 081392467014

No. Inventaris

Pengikut 100 orang

Data Pengurus

Penasehat: Pujosutrisno

Ketua: Tukul

Sekretaris: Tri Yoga

Bendahara: Tri Samsul

Kegiatan Organisasi

7. Mardhi Sanosaning Budhi Bantul

Letak Administratif* BANTUL

Nama Jalan

Jogonalan Kidul RT 03 Dukuh 9, Tirtonirmolo, Kasihan,

Bantul

Kode Pos

No. Telepon 085743123985


Pengikut

Data Pengurus

Ketua: Mugiyono T.S.

Kegiatan Organisasi Pertemuan setiap Senin Kliwon.

8. Mardhi Sanosaning Budhi Kulon Progo

Letak Administratif* KULON PROGO

Nama Jalan Plumbon, Temon, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon


Pengikut

Data Pengurus

Pemimpin: Ki Padmorejo

Kegiatan Organisasi

129

9. Mardhi Sanosaning Budhi Sleman


Nama Jalan Pakembinangun, Pakem, Sleman

Kode Pos

No. Telepon 081904054803


Pengikut

Data Pengurus

Pemimpin: Drs. Bugiswanto

Kegiatan Organisasi

10. Hidup Betul

Letak Administratif* Kulon Progo

Nama Jalan Ngrandu Kali Agung, Sentolo, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon 082134765810

No. Inventaris 17/K.4.9/IV/1974

Pengikut 16

Data Pengurus

Ketua: Narpadmono

Kegiatan Organisasi

11. Sumarah


Nama Jalan Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon

No. Inventaris 07/SKK-KP/VII/1975

Pengikut

Data Pengurus

Ketua: Hadi Riyanto

Kegiatan Organisasi

130

12. Ngudi Utomo


Nama Jalan Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon

No. Inventaris 31/HPK-KP/IX/1993

Pengikut 150 orang

Data Pengurus

Pemimpin: R. Mulyono, B.A.

Kegiatan Organisasi

13. Angesthi Sampurnaning Kautaman

Letak Administratif* Mlati, Sleman, DIY

Nama Jalan Gombang RT 01/RW 22, Tirtoadi, Mlati, Sleman

Kode Pos 55287

No. Telepon 081392621515 dan 081904271010

No. Inventaris I.061/F.3/N.1.1/1980

Pengikut 40 orang

Data Pengurus

Penasehat: Bambang Suharjono, S.Pd., S.IP., M.Pd.;

Dosen; S2; 50 tahun

Ketua I: St. Suroto; Wiraswasta; SMA; 65 tahun

Ketua II: Pawiro Utomo; Wiraswasta; SD/SR; 70 tahun

Sekretaris I: Sunarto, B.A.; Wiraswasta; D3; 50 tahun

Sekretaris II: Drs. Sudihartono; Wiraswasta; S1; 57 tahun

Bendahara: Musdiyana; PNS; SPG; 51 tahun

Kegiatan Organisasi Pertemuan dilaksanakan setiap malam Kamis Wage,

pukul 18.00 – 23.00 WIB.

14. Anggayuh Panglereming Napsu


Nama Jalan Kedungdowo RT 52 RW 24, Wates, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon 082133047243


Pengikut 70 orang

Data Pengurus

Ketua: M. Rusli Zein

Sekretaris: Supriyanto

Bendahara: Nurkripsriyanti

Kegiatan Organisasi Pertemuan setiap malam Selasa Kliwon dan malam

Jumat Kliwon di Sekretariat.

131

15. Persatuan Eklasing Budi Murko Kulon Progo


Nama Jalan

Gunung Gempal RT 25, RW 11, Giripeni, Wates, Kulon

Progo

Kode Pos

No. Telepon 081578052724 dan 087839567164


Pengikut 750 orang

Data Pengurus

Ketua: Daryana; wiraswasta; SMP; 57 tahun

Wakil Ketua: Sastro Wiyono; tani; SR/SD; 65 tahun

Sekretaris: Sutarna

Bendahara: Harsodiyono

Humas: Saimin

Sosial: Selip

Kegiatan Organisasi Puasa setiap hari kelahiran organisasi.

Pertemuan/musyawarah rutin.

16. Tulis Tanpo Papan Kasunyatan Jati


Nama Jalan Dukuh V RT 17 RW 05, Seling, Temon Kulon, Temon,

Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon 085878436507

No. Inventaris 16/KPK-KP/VIII/1971

Pengikut 82 orang

Data Pengurus

Ketua: Trisno Raharjo

Sekretaris: Jumikan

Bendahara: Supriyanto

Kegiatan Organisasi Pertemuan setiap malam Jumat Kliwon di rumah

sesepuh.

17. Hak Sejati

Letak Administratif* DIY

Nama Jalan Dusun II Blok III, Ngestiharjo, Wates, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon 082137945676

No. Inventaris 01/SKK-KP/VII/1974

Pengikut 543 orang

Data Pengurus

Ketua: Sudarto

Sekretaris: Nuryanto

Bendahara: Suroto Dipo.

Kegiatan Organisasi Pertemuan diadakan setiap malam Jumat Pertama bulan

Suro.

132

18. Imbal Wacono


Nama Jalan Karangwuni, Wates, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon

No. Inventaris

Pengikut

Data Pengurus

Ketua: S. Dalduri Seco Wacono

Kegiatan Organisasi Pertemuan diadakan setiap malam Jumat Pertama bulan

Suro.

19. Anggoro Sri Sadono


Nama Jalan Depok III RT 11 RW 06 Panjatan, Kulon Progo

Kode Pos

No. Telepon 082133047243

No. Inventaris 12/HPK-KP/VIII/1975

Pengikut 100 orang

Data Pengurus

Ketua: R. Danudubiyo W.

Sekretaris: Hijarh

Bendahara: Rahmad Adi

Kegiatan Organisasi Pertemuan diadakan setiap Selasa Kliwon.

20. Persada

Letak Administratif* Yogyakarta

Nama Jalan

Jalan Taman Siswa GG. Basuki MG II/472,

Surokarsan, Yogyakarta

Kode Pos

No. Telepon 0274-375337

No. Inventaris

Pengikut

Data Pengurus

Ketua: Tarmudji Dhoharianto

Kegiatan Organisasi

133

D. Direktori Kesenian

1. Direktori Seni Musik

No Nama Karya Pencipta Jenis Karya Jenis Seni Musik

1 KRUMPYUNG

“SEKAR

SERAMBU”

Sumitro Instrumen Tradisi – sesuai

kaidah tradisi

2 Orkes Pek Bung

“Laras Wiji

Semu”

Suratmin Instrumen Tradisi seperti yang

diwariskan

3 PAMESA Budiman, Gabungan Tradisi – yang

digarap baru

4 THILLUNG

BAMBU

Edi Lationo Instrumen Tradisi – yang

digarap baru

5 RINDING

GUMBENG

NN Instrumen Tradisi seperti yang

diwariskan

6 KERONCONG NN Gabungan Karya kontemporer

bersumber dari

tradisi

7 ACAPELLA

MATARAMAN

“PARDIMAN

JOYONEGORO”

Pardiman

Djoyonegoro,

Vokal Non tradisi

8 Thek – Thek

Laras Budoyo

NN Gabungan Tradisi – yang

digarap baru

9 Thek-Thek

Mudho Laras

Muraji Darmo

Suwito/Ki

Wonojoyo

Instrumen Tradisi seperti yang

diwariskan

10 Rinding

Gumbeng

NN Gabungan Tradisi – sesuai

kaidah tradisi

11 Adangiyah NA Instrumen Tradisi – sesuai

kaidah tradisi

12 Babarlayar NA Instrumen Tradisi – sesuai

kaidah tradisi

13 Cokekan NA Gabungan Tradisi seperti yang

diwariskan

14 Gadon NA Gabungan Tradisi seperti yang

diwariskan

15 Galaganjur NA Instrumen Tradisi – sesuai

kaidah tradisi

134

2. Direktori Seni Tari

No Nama Karya Jenis Tahun

Cipta

Bentuk Seni

Tari

Jumlah

Penari Penari

1 Strek Muslim

(Dadung Awuk)

Tradisi –

Kerakyatan

1971 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 40

orang

Campuran

2 SHALAWAT

ANGGUK

KIPAS

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 48

orang

Pria semua

3 Beksan Lawung

Ageng

Tradisi –

Klasik

1792 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 16

orang

Pria semua

4 Langendriya

Dramatari Opera

Gaya

Yogyakarta

Tradisi

Seperti yang

diwariskan

1860 Tari

Kelompok

Bercerita

Berkisar antara

42 sampai 60

orang

Campuran

5 Beksan Jebeng

Lar Laran

Tradisi –

Klasik

1829 Tari

Berpasangan

Berkisar antara

2 sampai 4

orang

Pria semua

6 Beksan Floret Tradisi –

Klasik

1864 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 4

orang

Pria semua

7 Srimpi Nadheg

Putri

Tradisi –

Klasik

1866 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 4

orang

Wanita

semua

8 Bedhaya

Tejanata

Tradisi –

Klasik

0 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 7

orang

Wanita

semua

9 KUBROSISWO

/KALISISWO

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 20

orang

Campuran

10 Kuntulan Bhakti

Rasul

Tradisi

Seperti yang

diwariskan

0 Tari

Kelompok

non cerita

11 SESINGIRAN Tradisi

Seperti yang

diwariskan

0 Tari

Kelompok

non cerita

12 BADUI LARAS

MUDA

Tradisi

Seperti yang

diwariskan

1983 Tari

Kelompok

non cerita

13 Trengganon Tradisi

Seperti yang

diwariskan

1930 Tari

Kelompok

non cerita

14 Angguk Putri Sri

Panglaras

Tradisi

Seperti yang

diwariskan

0 Tari

Kelompok

non cerita

15 Sholawat

Montro

Sukolestari

Tradisi

Seperti yang

diwariskan

1985 Tari

Kelompok

non cerita

Bebas

16 KETHEK

OGLENG

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

non cerita

135


Cipta

Bentuk Seni

Tari

Jumlah

Penari Penari

17 Langen Mandra

Wanoro

Tradisi –

Klasik

1890 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 45

orang

Campuran

18 Tayub Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 15

orang

Wanita

semua

19 Angguk Kipas Tradisi –

Kerakyatan

1918 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 25

orang

Pria semua

20 Shalawat

Angguk Kipas

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 25

orang

Campuran

21 Reog Wayang

Ringin Budoyo

Tradisi –

Kerakyatan

1943 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 25

orang

Campuran

22 Klono Topeng Tradisi –

Klasik

0 Tari Tunggal Harus tepat 1

orang

Pria semua

23 Beksan Srikandi

– Surodiwati

Tradisi –

Klasik

0 Tari

Berpasangan

Harus tepat 2

orang

Wanita

semua

24 Golek Tradisi –

Klasik

0 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 1

orang

Wanita

semua

25 Bedoyo Angron

Sekar

Tradisi –

Klasik

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 9

orang

Wanita

semua

26 Guntur Segoro Tradisi –

Klasik

17 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 4

orang

Pria semua

27 FLORET Tradisi –

Klasik

0 Tari

Berpasangan

Harus tepat 4

orang

Pria semua

28 BUGIS Tradisi –

Klasik

1879 Tari

Berpasangan

Harus tepat 4

orang

Pria semua

29 GAMBIR

SAWIT

PONCORENO

Tradisi

Seperti yang

diwariskan

0 Tari Tunggal Harus tepat 1

orang

30 SRIMPI

DEMPEL

Tradisi –

Klasik

1788 Tari

Berpasangan

Harus tepat 4

orang

Wanita

semua

31 REOG DODOG Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 30

orang

32 REOG

SURENG

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 30

orang

33 JOTHIL Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

non cerita

Harus tepat 30

orang

136


Cipta

Bentuk Seni

Tari

Jumlah

Penari Penari

34 BANGILUN Tradisi –

Klasik

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 30

orang

Wanita

semua

35 TARI TOPENG Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 12

orang

36 INCLING Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

37 Jathilan Jelantur

“Gadung

Melati”

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 20

orang

38 JATHILAN

MUDO BEKSO

WIROMO

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 40

orang

39 Jathilan Kudo

Kuncoro Sakti

Tradisi –

Kerakyatan

1999 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 40

orang

40 Jathilan

Turonggo Mudo

Mardi Tresno

Tradisi –

Kerakyatan

1950 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 20

orang

41 Tayub Sekar

Arum

Tradisi –

Kerakyatan

1986 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 20

orang

42 Reog Wayang

Rembun Budoyo

Tradisi –

Kerakyatan

2006 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 35

orang

43 KOSIDRAT

SINAR

MENOREH

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 35

orang

Campuran

44 PEKSIMOI Tradisi –

Kerakyatan

1954 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 16

orang

Pria semua

45 JOTHIL Tradisi –

Kerakyatan

1969 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 35

orang

46 DADUNG

AWUK

Tradisi –

Kerakyatan

0 Tari

Kelompok

Bercerita

Harus tepat 11

orang

Pria semua

3. Direktori Seni Rupa

No Judul Karya Pencipta Teknik Kerja Tahun Aksi

1 I Lick Therefore I’m Agus Suwage Hardboard,

Digital Print

2005 GRAFIS

2 I Suck Therefore I’m Agus Suwage Hardboard,

Digital Print

2005 GRAFIS

3 Swarga Nunut Agus Suwage Other, Digital

Printing

2005 GRAFIS

4 Holy Dog Agus Suwage Oil on Canvas 2000 LUKIS

5 I Want To Live Another

Thousand Years Series

Agus Suwage Oil on Canvas 2006 LUKIS

137


6 The Super Omnivore Agus Suwage Canvas,

Digital Print,

Oil paint

2003 LUKIS

7 The Kiss Agus Suwage Oil paint,

Canvas,

Acrylic paint

2004 LUKIS

8 Aku Ingin Hidup Seribu

Tahun Lagi #1

Agus Suwage Glass, Other,

Pedicab, Wood

2005 PATUNG

9 An Offering To Ego Agus Suwage Other 2008 PATUNG

10 The Educated Parasite Agus Suwage Wood, Other 2000 PATUNG

11 Babi Gantung Djoko Pekik bronze 1986 LUKIS

12 Bercermin Djoko Pekik Crayon,Paper 1995 LUKIS

13 Berdandan Djoko Pekik Canvas, Paint 1996 LUKIS

14 Bintang Iklan Djoko Pekik Canvas, Paint 1997 LUKIS

15 Berstagen Merah Bangun

Tolak

Djoko Pekik Canvas, Oil

paint

1990 LUKIS

16 Kakek Veteran Djoko Pekik Canvas, Oil

paint

1990 LUKIS

17 Rendez-vous with

prostitute

Djoko Pekik Oil paint,

Canvas

1996 LUKIS

18 We Will Fight Djoko Pekik Bronze 2003 LUKIS

19 Wanita Merokok Djoko Pekik Canvas, Oil

paint

1999 LUKIS

20 Seribu Hari Affandi Djoko Pekik Canvas, Oil

paint

1993 LUKIS

21 Tampangnya Kekuasaan Heri Dono Acrylic paint ,

Canvas ,

Collage

1988 LUKIS

22 Dua Perempuan di

Jendela

Heri Dono Acrylic paint ,

Canvas ,

Collage

1989 LUKIS

23 Semar dan Kawan-

Kawan

Heri Dono Acrylic paint ,

Canvas ,

Collage

1990 LUKIS

24 Talking or Nothing Heri Dono Acrylic paint ,

Collage , Paper

1992 LUKIS

25 Testamen Heri Dono Acrylic paint ,

Canvas ,

Collage

1992 LUKIS

26 Artist Get Obsess Heri Dono Acrylic paint ,

Canvas ,

Collage

1994 LUKIS

27 Nini Thowok Heri Dono Acrylic paint ,

Paper

1998 LUKIS

28 No Winner Heri Dono Other ,

Fiberglass ,

Acrylic paint

2004 PATUNG

138


29 Born and Freedom Heri Dono Other , Metal ,

Fiberglass ,

Acrylic paint

2004 PATUNG

30 Pseudo-Development

Ancestors

Heri Dono Mixed Media 2005 PATUNG

31 Barong Nasirun Canvas, Oil

paint

1995 LUKIS

32 Imaji Bintang Bima Sakti Nasirun Canvas, Oil

paint

1997 LUKIS

33 Jatilan Nasirun Canvas, Oil

paint

1997 LUKIS

34 Larut dalam Warna Nasirun Canvas, Oil

paint

1997 LUKIS

35 Miniatur Konflik Nasirun Canvas, Oil

paint

1996 LUKIS

36 Ratu Sejagat Nasirun Canvas, Oil

paint

1996 LUKIS

37 Rebut Dupa Nasirun Canvas, Oil

paint

2007 LUKIS

38 Miss Universe Nasirun Canvas, Oil

paint

1996 LUKIS

39 Bouraq Nasirun Canvas, Oil

paint

2001 LUKIS

40 Ojo Dumeh Nasirun Canvas, Oil

paint

2003 LUKIS

41 Mount Merapi Seen from

Wonocolo

Widayat Canvas, oil

paint

1954 LUKIS

42 Buroq Widayat Oil paint 1968 LUKIS

43 Di Sekitar Sungai Widayat Paper,

Watercolor

1969 LUKIS

44 Abstrak Widayat Oil paint,

canvas

1970 LUKIS

45 Hutan Widayat Canvas, oil

paint

1973 LUKIS

46 Komposisi Widayat Canvas, oil

paint

1973 LUKIS

47 Anggrek Liar Widayat Oil paint,

canvas

1975 LUKIS

48 Dunia Burung Widayat Canvas, oil

paint

1975 LUKIS

49 Ikan-Ikan Widayat Canvas, oil

paint

1977 LUKIS

50 Harimau Widayat Paper,

Watercolor

1982 LUKIS

51 My Mother Affandi Canvas , Oil

paint

1939 LUKIS

52 Affandi dan Kartika Affandi Oil paint ,

Canvas

1939 LUKIS

139


53 Saya di Bawah Lampu,

04

Affandi Oil paint ,

Canvas

1940 LUKIS

54 Ibuku Affandi Oil paint ,

Canvas

1941 LUKIS

55 Potret Diri Affandi Canvas , Oil

paint

1940 LUKIS

56 Nude Affandi Oil paint ,

Canvas

1940 LUKIS

57 potret Pelukis Lim Kwie

Bing

Affandi Oil paint ,

Canvas

1941 LUKIS

58 Self-Potrait Affandi Paper, Pastel 1938 LUKIS

59 Pantai Affandi Watercolor ,

Paper

1937 LUKIS

60 Peasant In Bali Affandi Oil paint ,

Canvas

1941 LUKIS

61 Bird Sick Animal Bob ‘Sick’

Yudhita Agung

Digital Print

on Plexiglass

2012

62 De Stem Van Niet

Horende (Suara Dari

Yang Tidak

Mendengarkan #1)

Nindityo Adi

Purnomo

Gouache On

Paper

2014

63 De Stem Van Niet

Horende (Suara Dari

Yang Tidak

Mendengarkan #2)

Nindityo Adi

Purnomo

Gouache On

Paper

2014

64 De Stem Van Niet

Horende (suara dari yang

tidak mendengarkan #3)

Nindityo Adi

Purnomo

Gouache On

Paper

2014

65 Disini Akan Dibangun

Mall ( Masjid Lailatul

Laban )

Nindityo Adi

Purnomo

Gouache on

paper

2011

66 Life And Still Life Nindityo Adi

Purnomo

Gouache on

paper

2012

67 12 Shio Erika Hestu

Wahyuni

Oil on canvas 2012

68 Safari/Sweet Paradise Erika Hestu

Wahyuni

Oil on canvas 2012

69 Spirit of The Beautiful

Island

Erika Hestu

Wahyuni

Oil on canvas 2012

70 Goldie Merlion at the

Rainbows End

Erika Hestu

Wahyuni

Canvas ,

Acrylic paint

2010

71 Fortune Garden Erika Hestu

Wahyuni

Oil on canvas 2012

72 Award of Hierarki Eko Nugroho Colour ink,

acrylic on

canvas

2012

73 Nationalism Eko Nugroho Acrylic on

canvas

2012

140


74 Coruption is New Hope Eko Nugroho Screen print,

collage, textile,

acrylic, STPI

handmade

paper

2013

75 Do We Know Ourselves? Eko Nugroho Konnyaku

paper mask

with wood

block, found

object,

coloured STPI

hand made

paper

2013

76 Eruption of Coruption Eko Nugroho C-type print 2013

77 Life is A Trick Eko Nugroho Relief print,

collage,

coloured STPI

handmade

paper

2013

78 Love, Ego, Money Eko Nugroho cast paper

mask with

screen print,

marbling, STPI

handmade

paper

2013

79 Anomali In Animated Eko Nugroho machine

embroidered

rayon thread

on fabric

backing

2013

80 Invasion

Eko Nugroho Embroidery on

wall

2011

81 Solidarity are under the

pillow

Eko Nugroho Acrylic, ink,

krink marker

on canvas

2012

82 Chicken Dance I Nyoman

Masriadi

AOC 2011

83 Hi Five I Nyoman

Masriadi

Acrylic on

canvas

2012

84 Dark Angel I Nyoman

Masriadi

AOC 2011

85 Multipurpose Vehicle I Nyoman

Masriadi

AOC 2011

86 Red Devil I Nyoman

Masriadi

AOC 2011

87 Wind from the Back I Nyoman

Masriadi

AOC 2011

141


88 You Must [be] Ready I Nyoman

Masriadi

AOC 2011

89 Tubuh I Nyoman

Masriadi

Oil paint ,

Canvas

1996

90 Pulau Bali I Nyoman

Masriadi

Oil paint ,

Canvas

1996

91 Terminal I Nyoman

Masriadi

Oil paint ,

Canvas

1998

92 Bendera Wedhar Riyadi ink, ecoline on

paper

2011

93 Big Pink Wedhar Riyadi Oil on canvas 2012

94 Bones Shelf Wedhar Riyadi Oil on canvas 2014

95 Jennie Series : Jennie dan

Jantung hatinya (2

Series)

Wedhar Riyadi Acrylic on

canvas

2011

96 Ticket to Ride Wedhar Riyadi Acrylic on

canvas

2011

4. Direktori Galeri Seni

1. Bentara Budaya Yogyakarta

Alamat Jl. Suroto no. 2 Kota Baru Yogyakarta

Nama Pimpinan 0274 – 560404

Telepon Hermanu

2. Coral Gallery

Alamat Jl. Affandi (Gejayan) CT X No. 82

Nama Pimpinan -

Telepon 0274-549300

3. Dirix Gallery

Alamat Jl. Adisucipto Km. 8 Ds. Rejowinangun,Kalongan

Nama Pimpinan Helfi Artistien Kartina Dirix

Telepon 0274 489 526

4. Galeri 9

Alamat Jl. Pringgodani 9

Nama Pimpinan Agus Leonardus

Telepon (0274) 512240

5. Galeri Affandi

Alamat Laksda Adiscipto 167 KM 5 Yogyakarta 55281

Nama Pimpinan Ny. Kartika Affandi

Telepon 0274-562593

6. Galeri Amry Yahya

142

Alamat Pakuncen, Kauman, Yogyakarta

Nama Pimpinan Dr. H. Amry Yahya

Telepon -

7. Galeri Ardiyanto

Alamat Jl Magelang Km 5,8

Nama Pimpinan Ardianto

Telepon -

8. Galeri Salim Widardjo

Alamat Purbayan, Kotagedhe, Yogyakara

Nama Pimpinan -

Telepon -

9. Galeri Saptohudoyo

Alamat Jl. Adisucipto Km. 9 , Maguwohardjo, Depok, Sleman

Nama Pimpinan Saptohudoyo

Telepon -

10. Galeri Wahyu Mahyar

Alamat Jl Nakulo no 12 Ds. Ketanggungan

Nama Pimpinan W. Mahyar

Telepon -

11. Jogja Galerry

Alamat Jl. Pekapalan 7 Ds. Alun-alun Utara

Nama Pimpinan KRMT. Indro Suseno, SH

Telepon 0274 7-419999

12. Mbah Ledjar

Alamat Bausasran, RT 13, Danurejan

Nama Pimpinan -

Telepon -

13. Museum dan Tanah Liat

Alamat Ds. Menayu Kulon

Nama Pimpinan Ugo Untoro

Telepon 0274-7448911

14. Omah Dhuwur Gallery

Alamat Ds. Jurang Bodon 11/05

Nama Pimpinan Irsyam Sigit Wibowo

Telepon 0274 374 952

15. Omah Panggung

Alamat Ds. Nitiprayan

Nama Pimpinan -

Telepon 0813 2831 5641

143

16. Riyadi Art

Alamat Ds. Karangasem RT 02

Nama Pimpinan 081904099945

Telepon Riyadi

17. Ruang Mes 56

Alamat Jl. Mantrigawen Kidul 4C

Nama Pimpinan -

Telepon (0274) 749 2076

18. Rumah Lukisan Jogja

Alamat Ds. DK II Onggobayan

Nama Pimpinan Bpk. Arianto

Telepon 0274 747 8898

19. Rumah Seni Cemeti

Alamat Ds. RW 6/Jl. Tirtodipuro

Nama Pimpinan Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma

Telepon -

20. Sanggar Bintan Rahayu

Alamat Maguwoharjo, Depok, Sleman

Nama Pimpinan -

Telepon -

21. Sanggar Joglo Gedongan

Alamat Condongcatur, Depok, Sleman

Nama Pimpinan -

Telepon -

22. Sanggar Kiat

Alamat Jl Langenastaran Lor 2B

Nama Pimpinan -

Telepon -

23. Sanggar Omah Dhuwur

Alamat Mondorakan Ds. Jagalan

Nama Pimpinan Irsyam Sigit Wibowo

Telepon -

24. Sanggar Pelita Kasih

Alamat Jl Yogya-Purworejo

Nama Pimpinan -

Telepon -

25. Sapto Hoedojo Art Gallerya

Alamat Jl. Solo Km 9 Ds. Telukan, Maguwoharjo

144

Nama Pimpinan 0274 488 443

Telepon Bpk. Sekarlangit Saptohoedojo

26. Srisanti Gallery

Alamat Jl. Palagan Tentara Pelajar No. 52

Nama Pimpinan St. Eddy Prakoso

Telepon 0274-866765

27. Sulardi Gallery

Alamat Ds. Kleben / Jl. Pandowoharjo

Nama Pimpinan Sulardiyo

Telepon -

28. Tembi Rumah Budaya

Alamat Jl. Parangtritis – Jogja Km 8,4 Ds. Tembi

Nama Pimpinan Bpk. N. Nuranto

Telepon -

29. Viavia Cafe & Gallery

Alamat Jl. Prawirotaman No. 30 Ds. Prawirotaman

Nama Pimpinan -

Telepon 0274-386557

5. Direktori Seni Teater

No Nama Seni Teater Jenis Bentuk

Seni Teater

Fungsi

Sosial Tema Cerita

1 Andhe Andhe Lumut Tradisional Ketoprak Penerangan Cerita Rakyat

2 Kethoprak “ kelu alus

ing wicoro”

Tradisional Ketoprak Penerangan Tanpa Pakem

3 Wayang Golek “ Iman

Suwongso Takon Bapa”

Tradisional Penerangan Tanpa Pakem

4 DHADHUNG AWUK Non

Tradisional

5 Wayang Kulit “Anak

Bungkus Wijakangka”

Tradisional

6 WAYANG KULIT

“AJI NARANTAKA

Tradisional

7 Srandul Madja Pitu Tradisional Ketoprak Penerangan Cerita Rakyat

8 Incling Krumpyung Tradisional Ketoprak Penerangan Cerita Rakyat

9 Sandul Puspo Budoyo Tradisional Ketoprak Pergaulan Cerita Rakyat

10 Wayang Kancil Tradisional Ketoprak Pendidikan

11 Srandul Puba Budaya Tradisional Pendidikan Cerita Rakyat

12 Wayang Beber Gelaran Tradisional Pendidikan Cerita Rakyat

13 Brambangan Tradisional Ketoprak Pembangkit

semangat

Cerita Rakyat

145

E. Direktori Perfilman

1. Direktori Perusahaan Film

1. Alfa Dinamika

Alamat Ds. Gemblakan Bawah DN I/ 517

Telepon 08156874141

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

2. Benang Merah Production

Alamat Jl. Bugisan, Gang Madubronto Ds. Patangpuluhan WB

III/388

Telepon 0812 1595 540

Jumlah karyawan -

Status Peralatan Milik Sendiri

Kondisi Peralatan Baik

Jenis Film -

3. Bening Animasi

Alamat Jl. Langenastran lor no.31

Telepon 0274372492 / 08155009933

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

4. CCG Production

Alamat Jl. imogiri barat 130

Telepon 0274411280

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

5. CV. Rekacitra Kasat Mata

Alamat Jl Kayen Raya No 9, RT 05, RW44 55283 Ds. Kayen

Telepon 0274 7496288

Jumlah karyawan 10



Jenis Film -

6. CV. Axis Production

Alamat Gang Kenari No 225 Ds. Nologaten

146

Telepon 0274 484850

Jumlah karyawan 11 (tetap 3 honorer 8)


Kondisi Peralatan Sedang

Jenis Film -

7. CV. Four Colours Cipta Sinema

Alamat Jl. Nagan Lor no. 2, 55133 Ds. Nagan RT 031/RW 008

Telepon (0274)7417566

Jumlah karyawan Tetap: 5; Honorer 4-10



Jenis Film -

8. CV. Kosong Tiga

Alamat Sisingamangaraja Ds. Karang Kajen MG III/1035

Telepon 0274-3038880 / 0817273818

Jumlah karyawan Tetap: 6; honorer: 1-20



Jenis Film -

9. CV. Postmo Plus

Alamat Jl.Parangtritis km 3,5 Yogyakarta 55187 Ds. Ruko perwita

regency

Telepon 62-0274-7472005-

Jumlah karyawan -



Jenis Film -

10. Dinamika Era Sinema

Alamat JL. Mataram Gg : Jambu Ds. Gemblakan Bawah DN I/517

Telepon 08156874141

Jumlah karyawan -



Jenis Film -

11. Dini

Alamat Jl. Pleret Km 1.8 Potrono Banguntapan Bantul Yogakarta

Telepon 0274 4435636

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

147

12. Djiwa Advertising

Alamat Jl. Kusumanegara 80 Yogyakarta

Telepon 081805379391

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

13. Dreamlight World Media

Alamat Jl. ketandan kulon 4 yogyakarta

Telepon 0274512226

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

14. Etnoreflika

Alamat Jl. Suryopuran 15 A, JL. GAnesha IV / 43 Yogyakarta

Telepon 0274 379572

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film Dokumenter; Film Etnografi

15. Lookout Pictures

Alamat Ds. Gedongkiwo MJ I / 604

Telepon 08156959256

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

16. Pendopo Witso

Alamat Ds. Mendungan Rt 32 / Rw II

Telepon 081392871979

Jumlah karyawan 10



Jenis Film -

17. Picxel Printworks

Alamat Jl. Mantrigawen Lor 36

Telepon +62 274 7460014

Jumlah karyawan -



Jenis Film -

148

18. PT. Lintas Media Citra Pratama

Alamat Jl.Bugisan Selatan No.85

Telepon 0274-6583177

Jumlah karyawan -



Jenis Film -

19. Sadika Widya Cinema

Alamat Jl. Minggiran baru 17

Telepon 0274 411926

Jumlah karyawan -

Status Peralatan -

Kondisi Peralatan -

Jenis Film -

F. Direktori Warisan Budaya TakBenda

No Nama Karya Budaya Kategori Sub Kategori Status

1 Ancak-ancak Alis Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

2 Arsitektur Tradisional

Yogyakarta

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Arsitektur

Tradisional

Dicatat

3 Bedaya Semang Seni Pertunjukan Seni Tradisi Ditetapkan

4 Beksan Lawung Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

5 Beksa Tunggak

Pamungkas

Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

6 Benthik Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

7 Bubur Sumsum Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kuliner Tradisional Dicatat

8 Cacah Bencah Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

9 Cublak-cublak Suweng Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

10 Dalem Tejokusuman Kemahir. &

Keraj. Trad.

Arsitektur

Tradisional

Dicatat

11 Dalem Jayadipuran Kemahir. &

Keraj. Trad.

Arsitektur

Tradisional

Dicatat

12 Dadan Kali (Becekan) Adat Istiadat

Masy…

Upacara/Ritus Dicatat

13 Dawet Kemahir. &

Keraj. Trad.


14 Dewi Sri Adat Istiadat

Masy…


149


15 Gasing Yogyakarta Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

16 Geplak Kemahir. &

Keraj. Trad.


17 Gudeg Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kuliner Tradisional Ditetapkan

18 Gurah Pengetahuan &

Kebiasa.

Kearifan Lokal Dicatat

19 Jadah Manten Kemahir. &

Keraj. Trad.


20 Jaka Tarub-DIY Tradisi & Ekpresi

Lisan

Tradisi Lisan Dicatat

21 Jamasan Pusoko

Suroloyo

Adat Istiadat

Masy…


22 Jeg-jegan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

23 Jethungan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

24 Joglo Kemahir. &

Keraj. Trad.

Arsitektur

Tradisional

Ditetapkan

25 Kampung Kemahir. &

Keraj. Trad.

Arsitektur

Tradisional

Dicatat

26 Kanjeng Kyai Al Quran Tradisi & Ekpresi

Lisan

Naskah Kuna Dicatat

27 Kearifan Lokal

Pemeliharaan Hutan

Wonosari

Pengetahuan &

Kebiasa.


28 Kerajinan Kulit Tatah

Sungging

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

29 Kipo Kemahir. &

Keraj. Trad.


30 Kyenyem Kemahir. &

Keraj. Trad.


31 Langen Beksa Dwi

Naga Rasa.


32 Langendriya Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

33 Limasan Kemahir. &

Keraj. Trad.

Arsitektur

Tradisional

Dicatat

34 Lurik Yogyakarta Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kain Tradisional Dicatat

35 Macapatan Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

36 Macapatan Malem

Jemuah Legen

Tradisi & Ekpresi

Lisan


37 Mardowo Budaya

Ngayogyakarta


150


38 Merti Desa Adat Istiadat

Masy…


39 Mitoni (Tingkeban) Adat Istiadat

Masy…


40 Mondholan Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

41 Ninik Towong Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

42 Paguyuban Siswo

Among Beksa


43 Pakaian Adat Pengantin

Yogya

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Pakaian Adat Dicatat

44 Patil Lele Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

45 Pengetahuan Trad. Bdg.

Pertanian

Pengetahuan &

Kebiasa.


46 Pengetahuan Trad.

Matapencaharian

Pengetahuan &

Kebiasa.


47 Pertanian Tumpangsari

GK.

Pengetahuan &

Kebiasa.


48 Pranakan Kemahir. &

Keraj. Trad.

Pakaian Adat Dicatat

49 Pulung Gantung Pengetahuan &

Kebiasa.


50 Rumah Joglo di

Gunungkidul

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Arsitektur

Tradisional

Dicatat

51 Saudara Misan Tradisi & Ekpresi

Lisan


52 Srimpi Renggawati Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

53 Tari Bedaya Ketawang Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

54 Tari Angguk Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

55 Tari Bedaya Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

56 Tari Golek Menak Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

57 Tari Srimpi Gaya

Yogyakarta


58 Tiwul Gunungkidul Kemahir. &

Keraj. Trad.


59 Upacara Bersih Dusun Adat Istiadat

Masy…


60 Upacara Garap Siti Adat Istiadat

Masy…


61 Upacara Labuhan

Saptosari

Adat Istiadat

Masy…


62 Wayang Beber Kyai

Remeng

Seni Pertunjukan Seni Tradisi UNESCO

63 Wayang Wong

Mataraman

Seni Pertunjukan Seni Tradisi UNESCO

64 Yangko Kemahir. & Kuliner Tradisional Dicatat

151


Keraj. Trad.

65 Gathot Kemahir. &

Keraj. Trad.


66 Upacara Labuhan

Gunung Merapi

Adat Istiadat

Masy…


67 Upacara Adat Saparan

Wonolelo

Adat Istiadat

Masy…


68 Upacara Adat Dandan

Kali

Adat Istiadat

Masy…


69 Dolanan Lowok Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

70 Rasulan Desa Banaran Adat Istiadat

Masy…


71 Dulkaidah Pringtali Adat Istiadat

Masy…


72 Industri Gerabah

Kasongan

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Ditetapkan

73 Bersih Desa Taruban Adat Istiadat

Masy…


74 Kerajinan Batik Kayu Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

75 Kerajinan Tradisional

Agel

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

76 Kesenian Jelantur Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

77 Kesenian Kethek

Ogleng (GK)


78 Kesenian Tradisional

Angguk (KP)


79 Kesenian Tradisional

Jathilan


80 Permaina Benthik Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

81 Ritual Jamasan Pusaka Adat Istiadat

Masy…


82 Thiwul Kemahir. &

Keraj. Trad.


83 Tradisi Saparan

Kalibuko

Adat Istiadat

Masy…


84 Upacara Sadranan

Gunung Gambar

Adat Istiadat

Masy…


85 Upacara Sedekah Laut

(GK)

Adat Istiadat

Masy…


86 Upacarar Tradisi

“Babad Dalan”

Adat Istiadat

Masy…


87 Upacara/Ritus Baritan-

KP

Adat Istiadat

Masy…


88 Upacara/Ritus

Nggumbrengi

Adat Istiadat

Masy…


89 Upacara/Ritus Suran Adat Istiadat Upacara/Ritus Dicatat

152


Masy…

90 Walang Goreng Kemahir. &

Keraj. Trad.


91 Wayang Beber Seni Pertunjukan Seni Tradisi Ditetapkan

92 Cembengan Adat Istiadat

Masy…


93 Geplak Kemahir. &

Keraj. Trad.


94 Jodhangan Tradisi & Ekpresi

Lisan


95 Keris (Bantul) Kemahir. &

Keraj. Trad.

Senjata Tradisional Ditetapkan

96 Labuhan Nelayan

Pantai Samas

Adat Istiadat

Masy…


97 Larung Sesaji Bumi Adat Istiadat

Masy…


98 Rasulan Jopaten Adat Istiadat

Masy…


99 Rasulan Adat Istiadat

Masy…


100 Rebo Pungkasan Adat Istiadat

Masy…


101 Tahu Murni Kemahir. &

Keraj. Trad.


102 Tradisi Nguras Enceh Adat Istiadat

Masy…


103 Upacara Adat Dandan

Kali

Adat Istiadat

Masy…



Wonolelo

Adat Istiadat

Masy…


105 Upacara Bathok Bolu Adat Istiadat

Masy…


106 Upacara Bersih Desa

Mbah Bergas

Adat Istiadat

Masy…



Tunggul Wulung

Adat Istiadat

Masy…



Parangtritis

Adat Istiadat

Masy…



Sambirejo

Adat Istiadat

Masy…


110 Upacara Kupatan

Jolosutro

Adat Istiadat

Masy…


111 Upacara Merti Bumi

Tunggularum

Adat Istiadat

Masy…


112 Upacara Ngombeke

Jaran Kepag

Adat Istiadat

Masy…


113 Upacara Nyadran

Wijirejo

Adat Istiadat

Masy…


114 Upacara Peksi Buroq Adat Istiadat Upacara/Ritus Dicatat

153


Masy…

115 Upacara Saparan

Ambarketawang

Adat Istiadat

Masy…


116 Mandilakiran Adat Istiadat

Masy…


117 Upacara Tuk Si Bedug Adat Istiadat

Masy…


118 Upacara Tumuwuring

Mahesa

Adat Istiadat

Masy…


119 Upacara Adat-

Pembukaan Cupu

Panjala

Adat Istiadat

Masy…


120 Tatah Sungging Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

121 Beksan Lawung Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

122 Gamelan Yogyakarta Seni Pertunjukan Seni Tradisi Ditetapkan

123 Golek Menak Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

124 Jethungan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

125 Keris Yogyakarta Kemahir. &

Keraj. Trad.

Senjata Tradisional Ditetapkan

126 Wayang Wong Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

127 Kalang Obong Adat Istiadat

Masy…


128 Ngunduh Sarah Burung Adat Istiadat

Masy…


129 Wedhusan Adat Istiadat

Masy…


130 Seni Kuntulan Sleman Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

131 Seni Musik Rinding

Gumbreng


132 Reog Dhogdhog Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

133 Kesenian Tayub

Tambakromo


134 Seni Jothil Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

135 Kerajinan Batik Tulis

Tancep

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

136 Kerajinan Gamelan &

Pande Besi

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

137 Kerajinan Seruling

Bambu, Gasing, Peluit

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

138 Kerajinan Topeng (GK) Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

139 Kerajinan Blangkon Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

140 Upacara Grebeg

Ngenep

Adat Istiadat

Masy…


141 Kesenian Badui, Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

154


Sleman

142 Seni Pertunjukan

Topeng Ireng


143 Musik Larasmadya Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

144 Kesenian Peksi Moi Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

145 Kerajinan Tenun

Gamplong

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

146 Tenun Setagen

Kulonprogo

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

147 Camilan Slondok

Renteng

Kemahir. &

Keraj. Trad.


148 Kerajinan Fiber Glass Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

149 Tradisi Saparan

Kwagon

Adat Istiadat

Masy…


150 Upacara Merti Bumi

Lereng Merapi

Adat Istiadat

Masy…


151 Tradisi Wiwirtan Panen

Padi

Adat Istiadat

Masy…


152 Legenda Kyai dan Nyai

Regol

Tradisi & Ekpresi

Lisan


153 Kesenian Srandul Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

154 Kesenian Oglek Kulon

Progo


155 Kesenian Wayang

Wong Topeng


156 Seni Gejog Lesung Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

157 Kesenian Lengger

Topeng


158 Ketoprak Tungklik Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

159 Sholawatan/Slawatan Adat Istiadat

Masy…


160 Panjidor/Panjidur Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

161 Kerajinan Batik Tulis Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

162 Kerajinan Tenun Stagen

Sleman

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

163 Camilan Enting-eting

Jahe

Kemahir. &

Keraj. Trad.


164 Kerajinan Bambu

Angklung &

Krumpyung

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

165 Upacara Tingkeb

Tandur

Adat Istiadat

Masy…


166 Upacara Kembul Sewu

Dulur…

Adat Istiadat

Masy…


167 Tradisi Nyadran Agung

(KP)

Adat Istiadat

Masy…


155


168 Tradisi Saparan

Jatimulyo

Adat Istiadat

Masy…


169 Tradisi Ngrapyak

Sendang

Adat Istiadat

Masy…


170 Tradisi Kepungan

Bersih Desa Sidoharjo,

Sleman

Adat Istiadat

Masy…


171 Tradisi Suran Bugel Adat Istiadat

Masy…


172 Upacara Kenduri Rojo

Koyo

Adat Istiadat

Masy…


173 Kerajinan Tenun Lurik Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

174 Makanan Gudeg

Manggar

Kemahir. &

Keraj. Trad.


175 Kerajinan Tatah

Sungging

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

176 Kerajinan Batik

Giriloyo

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

177 Makanan Adrem Kemahir. &

Keraj. Trad.


178 Makanan Sate Klathak Kemahir. &

Keraj. Trad.


179 Minuman Wedang

Uwuh

Kemahir. &

Keraj. Trad.


180 Kesenian Wayang Kulit

Gaya Yogya


181 Upacara Adat Kupatan

Jolosutro

Adat Istiadat

Masy…


182 Upacara Adat Labuhan

Parangkusumo

Adat Istiadat

Masy…


183 Upacara Adat Rasulan

(GK)

Adat Istiadat

Masy…


184 Mandilakiran

Wonontoro

Adat Istiadat

Masy…


185 Makanan Sega Abang Kemahir. &

Keraj. Trad.


186 Kesenian Beksan Inum Seni Pertunjukan Seni Tradisi Dicatat

187 Kesenian Srimpi

Nadheg Putri


188 Upacara Adat Grebeg

Kraton YK

Adat Istiadat

Masy…


189 Wayang Kancil Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

UNESCO

190 Kerajinan Perak

Kotagede

Kemahir. &

Keraj. Trad.

Kerajinan

Tradisional

Dicatat

191 Makanan Lotek Kemahir. &

Keraj. Trad.


192 Upacara Adat Siraman Adat Istiadat Upacara/Ritus Dicatat

156


Pusaka Kraton YK Masy…


Gamping

Adat Istiadat

Masy…


194 Upacara Adat Suran

Modinan

Adat Istiadat

Masy…



Pantai Sundak-GK

Adat Istiadat

Masy…



Pantai Baron

Adat Istiadat

Masy…


197 Asal Mula Desa dan

Obyek Wisata Guci

Tradisi & Ekpresi

Lisan


198 Upacara Mubeng

Beteng

Adat Istiadat

Masy…


199 Anjir Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

200 Bas-basan Sepur Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

201 Bethet Thingthong Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

202 Dhing-Dhingan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

203 Dhingklik Oglak-aglik Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

204 Dhoktri Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

205 Dhuk Ther Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

206 Dhul-dhulan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

207 Embek-embekan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

208 Epek-epek Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

209 Kubuk Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

210 Ambah-ambah Lemah Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

211 Blarak-blarak

Sempal/Setriman

Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

212 Cungkup Milang Konde Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

213 Dhelikan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

214 Gulaghanti Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

215 Gamparan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

216 Gobaksodor Tradisi & Ekpresi Permainan Dicatat

157


Lisan Tradisional

217 Gatheng Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

218 Jamuran Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

219 Kitri-kitri Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

220 Koko-koko Hake

Ulabanyu

Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

221 Lepetan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

222 Man Doblang Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

223 Oncit Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

224 Sobyung Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

225 Soyang Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

226 Sumabr Suru Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

227 Tumbaran Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

228 Usreke Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

229 Wulungan Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

230 Wedus Prucul Tradisi & Ekpresi

Lisan

Permainan

Tradisional

Dicatat

158

BAB V

PENUTUP

Pada bagian awal laporan ini kami telah menunjukkan urgensi dari

penyusuanan direktori kekayaan dan keragaman budaya. Di tengah relatif

sedikitnya ketersediaan data budaya yang berkualitas, direktori kekayaan dan

keragaman budaya diharapkan mampu menyediakan informasi sebagai dasar

upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Dengan ketersediaan informasi

kebudayaan yang lengkap dan akurat maka proses penyusunan, monitoring, dan

evaluasi kebijakan pembangnan kebudayaan dapat dilaksanakan dengan baik dan

tepat. Berdasar pada asumsi itulah maka direktori ini disusun.

Direktori ini dilakukan dalam lingkup Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY). DIY yang selama ini dikenal sebagai kota budaya sudah

selayaknya menjadi role model atas proses pembangunan kebudayaan bagi

wilayah-wilayah lainnya. Dalam pengertian ini, pembangunan kebudayaan harus

harus berbasis data dan informasi yang akurat. Hanya dengan dasar data yang

akurat ini segala potensi dapat dioptimalkan dan segala tantangan/ permasalahan

dapat diatasi.

Dalam penyusunan direktori kekayaan dan keragaman budaya di Provinsi

DIY ini kami mencatat beberapa hal yang layak di perhatikan. Pertama, bahwa

direktori ini tentu saja belum dapat merekam semua kekayaan dan keragaman

budaya di DIY. Namun demikian fisibilitas pengembangan direktori ini sangat

dimungkinkan karena wilayah ini memiliki kantor/ institusi kebudayaan yang

relatif lengkap. Direktori ini terutama disusun berdasarkan data yang berasal dari

Dinas kebudayaan Provinsi DIY, dinas-dinas yang membidangi kebudayaan di

tingkat kabupaten/ kota di DIY, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY,

dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY. Ke depan, pengembangan

direktori ini selayaknya perlu melibatkan beberapa institusi lain seperti Balai

Arkeologi DIY dan Balai Bahasa DIY.

159

Kedua, namun demikian perlu dicatat pula beberapa tantangan dalam

penyusunan direktori ini. Tantangan pertama adalah Masing-masing institusi

tersebut memiliki tugas dan fungsi yang berbeda satu sama lain. Dengan tugas dan

fungsi yang spesifik tersebut, pendataan budaya yang dilakukan tentu saja

berupaya untuk mendukung tugas dan fungsi masing-masing insitusi tersebut.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta misalnya, mendata budaya-budaya tak

benda di DIY. Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerai Istimewa Yogyakarta

mendata warisan dan cagar budaya benda. Sementara dinasi kebudayaan baik di

tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota mendata kebudayaan secara

keseluruhan.

Sepintas, perbedaan perhatian atas data kebudayaan yang dikumpulkan

oleh masing-masing institusi tidak menjadi masalah bagi usaha menyatukannya.

Namun, sebagaimana akan kami jelaskan juga, perbedaan fokus pendataan ini

juga diikuti dengan perbedaan definisi operasional atas kebudayaan dan perbedaan

sistem kategorisasi aspek kebudayaan. Kedua hal ini menyebabkan usaha untuk

mensinkronkan data kebudayaan yang telah ada tersebut tidak selalu mudah.

Sebagai contoh, data kebudayaan yang dimiliki oleh Kementerian

pendidikan dan Kebudayaan dan Unit Pelaksana Teknis di bawahnya berdasar

pada definisi kebudayaan yang terbagi menjadi dua wujud, yaitu wujud benda

(tangible) dan wujud Takbenda (intangible). Masing-masing kategori tersebut di

turunkan menjadi beberapa sub kategori. Kategori budaya tak benda misalnya

terbagi menjadi 14 sub kategori yaitu: tradisi lisan, bahasa, naskah kuno,

permainan tradisional, seni tradisi, upacara/ ritus, kearifan lokal, teknologi

tradisional, arsitektur, kain tradisional, kerajinan tradisional, kuliner tradisional,

pakaian adat, dan senjata tradisional.

Sementara itu, dalam sensus kebudayaan yang dilakukan oleh Dinas

Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, kebudayaan ditempatkan sebagai

paradigma pembangunan kebudayaan DIY. Bertolak pandangan tersebut, maka

160

pendataan kebudayaan dilakukan dengan dasar tujuh pilar pembangunan

kebudayaan. Ketujuh pilar kebudayaan tersebut adalah: penguatan hak-hak

berkebudayaan, penguatan jatidiri, karakter dan multikultur, pelestarian nilai

sejarah dan warisan budaya, pengembangan kesenian dan industri budaya,

penguatan diplomasi budaya, pengembangan pranata dan sumber daya manusia

kebudayaan, serta pengembangan sarana dan prasarana kebudayaan. Untuk

mendukung ketujuh pilar pembangunan kebudayaan tersebut, kebudayaan dalam

sensus yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan DIY di kategorikan menjadi:

sejarah dan kepurbakalaan, adat dan tradisi, kesenian, perfilman, kuliner dan

makanan tradisional, busana dan sanggar rias, sarana dan prasarana, dan desa

budaya.

Tantangan yang lain adalah masalah penyimpanan/ dokumentasi data yang

dilakukan oleh masing-masing institusi. Di beberapa instansi, pendataan

kebudayaan bukanlah hal baru. Beberapa institusi bahkan telah melakukan

pendataan kebudayaan lebih dari satu kali yang sayangnya seringkali dilakukan

dengan dasar pemikiran yang berubah. Sehingga, yang terjadi bukanlah updating

data melainkan pengulangan pendataan. Kondisi ini diperburuk ketika data yang

telah dikumpulkan pada tahun-tahun sebelumnya tersebut tidak terdokumentasi

dengan baik. Pada tahun 2000-an, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

pernah melakukan sebuah kegiatan pendataan kebudayaan bertajuk “Sistem

Informasi kebudayaan” (SIK). Namun saat ini, ketika kesadaran untuk melakukan

pendataan kebudayaan kembali menguat dengan dilaksanakannya pengumpulan

data pokok kebudayaan (DAPOBUD), tidak ada satupun data SIK yang dapat

digunakan untuk memperkaya data DAPOBUD.

Mengingat pentingnya ketersediaan informasi yang akurat dalam

pembangunan kebudayaan kami berharap direktori ini dapat dikembangkan.

Informasi-informasi dalam direktori ini semoga dapat semakin semakin lengkap

sehingga memberi manfaat baik baik pengembil kebijakan maupun masyarakat

luas. Pengembangan atas direktori ini setidaknya dapat dilakukan dalam dua hal.

161

Pertama melengkapi data dari setiap domain kebudayaan yang telah ada dalam

direktori ini. Kedua, mengembangkan sistem teknologi informasi dari direktori ini

sehingga direktori ini dapat tampil lebih menarik serta lebih dapat diakses oleh

beragam kalangan.

162

Daftar Referensi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Penetapan Warisan Budaya

Takbenda Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Naskah tidak diterbitkan

----. 2015b. Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi Sistem Data Pokok

Kebudayaan. Jakarta: Naskah tidak diterbitkan

----. 2016. Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2016. Jakarta:

Naskah tidak diterbitkan

----. 2017. Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2017. Jakarta:

Naskah tidak diterbitkan

Marzali, Amri. 2015. Mengelola Bhineka Tunggal Ika. Makalah disampaikan

dalam seminar nasional kebudayaan 2015. Jakarta: Naskah tidak diterbitkan.

Sekretariat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud. 2013. Laporan Ahir Penyusunan

Indeks Pembangunan Kebudayaan. Jakarta: Naskah tidak diterbitkan

UNESCO. 2005. The Power of Culture for Development. Naskah dapat diunduh:

http://www.unesco.or.kr/eng/front/programmes/links/5_PowerofCulturefor

Development.pdf

https://www.ethnologue.com/country/ID diakses 20 september 2017

http://www.unesco.or.kr/eng/front/programmes/links/5_PowerofCultureforDevelopment.pdf

http://www.unesco.or.kr/eng/front/programmes/links/5_PowerofCultureforDevelopment.pdf

https://www.ethnologue.com/country/ID

Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah...

Documents

Transcript of Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah...