DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea...

37
Direktorat Teknis Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Transcript of DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea...

Page 1: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Direktorat Teknis Kepabeanan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Page 2: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

DIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

Tarif

Nilai Pabean(database/ profil harga)

Pajak

Trade statistics

Negosiasi FTA

Rules of Origin

Dasar Perencanaan

biaya Ekspor/Impor

Penentuan dan

Monitoring Komoditi

Lartas

Page 3: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

WHAT IS HS?

Harmonized Commodity Description and CodingSystem, biasa dikenal sebagai HarmonizedSystem (HS).

Berdasarkan konvensi internasional yangdisusun oleh WCO dan diratifikasi/digunakanoleh hampir seluruh negara di dunia sejak 1Januari 1988.

Konvensi yang mengatur tentang strukturklasifikasi barang perdagangan dalam bentukkelompok-kelompok barang berdasarkan posdan sub-pos.

Page 4: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Mengapa Menggunakan Harmonized System?

Memberikan keseragaman penggolongan barang

yang diperdagangkan

Sistem internasional yang resmi untuk pemberian

kode, penjelasan dan penggolongan

Memudahkan dalam pengumpulan dan penganalisaan

statistik perdagangan dunia

Menggunakan “bahasa pabean “

Page 5: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

APA ITU KLASIFIKASI BARANG?

Mengelompokkan barang ke dalam posdan sub-pos yang paling sesuai dalamstruktur nomenklatur HarmonizedSystem (HS).

Page 6: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

SISTEM KLASIFIKASI

Suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secarasistematis dengan tujuan untuk mempermudah penarifan, transaksi perdagangan, pengangkutan dan statistik.”

Diratifikasi oleh Indonesia dgn Kepres no. 35 tahun 1993

Indonesia melaksanakan HS mulai 1 Januari 1989 dengan nama BTBMI

Pada tahun 2007 BTBMI berdasarkan AHTN dengan HS versi 2007

Saat ini menggunakan BTKI 2012 berdasarkan AHTN dengan HS versi ke 6 tahun 2012

Page 7: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

SEJARAH HSSebelum diberlakukannya Harmonized System, Indonesia telahmenggunakan beberapa sistem klasifikasi untuk barang impor,yaitu :

Sistem Jenewa (Geneve Nomenclature), 17 Agustus 1945 sd. 31Desember 1972.

Sistem Brussel (Brussel Tariff Nomenclature atau BTN), 1 Januari1973 sd. 30 Juni 1975.

Sistem Brussel Edisi 1975 (BTN 1975), 1 Juli 1975 sd. 30September 1980.

Sistem Customs Cooperation Council (CCCN), 1 Oktober 1980sd.31 Maret 1985.

Sistem CCCN Edisi 1985 (CCCN 1985), 1 April 1987 sd. 31Desember 1988.

Sistem Harmonisasi (Harmonized System). Sistem ini diterapkandi Indonesia berdasarkan PP No. 26 tahun 1988 dandiwujudkan dalam bentuk Buku Tarif Bea Masuk Indonesia1989 dan dinyatakan berlaku mulai tanggal 1 Januari 1989.

Page 8: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

APLIKASI HS

CUSTOMS TARIFF.

INTERNATIONAL TRADE STATISTICS.

RULES OF ORIGIN.

TRADE NEGOTIATION.

TRADE FACILITATION.

NATIONAL TAXATION.

TRANSPORTATION.

SURVEILLANCE (DRUGS, WASTE, CHEMICAL, ENDANGERED SPECIES).

LAW ENFORCEMENT (RISK ASSESSMENT, TARGETING, COMPUTERIZATION).

Page 9: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Salah satu pengaplikasian HS yang digunakan oleh

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah sistem

penelitian barang larangan dan pembatasan melalui

portal Indonesia National Single Window (INSW).

APLIKASI HS

Aplikasi sistem INSW telah diimplementasikan di seluruh

Kantor Pelayanan Utama dan 7 (tujuh) Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean

Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan

impor tersebut diharapkan dapat dijalankan pada seluruh

KPPBC di seluruh Indonesia pada akhir 2014

Page 10: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

ANALYZING POINT INSW 1

Page 11: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

ANALYZING POINT INSW 2

Page 12: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

1. Perubahan kebijakan tarif dan perpajakan.

2. Statistik ekspor-impor.

3. Penyelarasan sisdur kepabeanan (data PIB,database klasifikasi).

4. Penyelarasan ketentuan larangan/ pembatasan.

5. Penyelarasan PMK-PMK lainnya yang terkait

dengan perubahan struktur klasifikasi.

6. Penyelarasan data base perijinan GovernmentAgencies (GA) terkait dengan INSW.

7. Penyelarasan sistem IT untuk perusahaan yang

gunakan HS sebagai referensi.

DAMPAK PERUBAHAN

Page 13: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut
Page 14: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

PENDALAMAN TERHADAP

HARMONIZED SYSTEM

STRUKTUR DAN PENERAPANNYA

Page 15: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

STRUKTUR HS

GENERAL RULES FOR THE INTERPRETATION OF HS KUMHS.

21 BAGIAN

97 BAB

LEGAL NOTES CATATAN BAGIAN, CATATAN BAB, CATATAN SUBPOS

POS (4 DIGIT)

SUBPOS (6 DIGIT)

Page 16: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

STRUKTUR HS

BAGIAN BAB POS SUBPOSSECTION CHAPTER HEADING SUBHEADING

(umum) (spesifik)

Contoh :

Klasifikasi Kambing HidupBAGIAN I Binatang hidup; produk hewani

BAB 1 Binatang Hidup

POS 01.04 Biri-biri dan kambing, hidup

SUBPOS 0104.20 Kambing

Page 17: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

1989 HS pertama kali digunakan di Indonesia

1992Amandemen HS ke-1 (diimplementasikan tahun 1994)

BTBMI 1994

1993 Indonesia menjadi contracting party Konvensi HS

1996Amandemen HS ke-2 (diimplementasikan tahun 1996)

BTBMI 1996

2002Amandemen HS ke-3 (diimplementasikan tahun 2003)

BTBMI 2003

2003Pengenalan ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature (AHTN)berdasarkan HS 2002 (diimplementasikan tahun 2004).

BTBMI 2004

2007Amandemen HS ke-4 dan Revisi ke-1 AHTN(diimplementasikan tahun 2007)

BTBMI 2007

2012Amandemen HS ke-5 dan revisi ke-8 AHTN(diimplementasikan tahun 2012)

Buku Tarif Kepabeanan Indonesia BTKI 2012

SEJARAH HS DI INDONESIA

Page 18: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

ASEAN HARMONISED TARIFF

NOMENCLATURE

Berdasarkan Protocol Governing The Implementation of AHTN

yang disahkan oleh Para Menteri Keuangan ASEAN tanggal 8

Agustus 2003.

Adalah sistem klasifikasi barang yang diterapkan secara seragam

pada negara anggota ASEAN yang dilaksanakan dengan prinsip

Transparency, Consistency, Simplicity, dan Uniformity.

Merupakan pengembangan dari HS berupa penambahan 2 digit

pada 6-digit HS sehingga struktur klasifikasi yang digunakan di

seluruh negara ASEAN sama yaitu 8 digit.

Dilengkapi dengan Catatan Penjelasan Tambahan (Supplementary

Explanatory Notes) untuk memberikan penjelasan atas barang-

barang yang dirinci pada pos AHTN.

Page 19: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut
Page 20: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

» BTKI digunakan sebagai referensi

praktis klasifikasi barang dan tarif bea

masuk

» BTKI bukan buku daftar barang

melainkan buku penggolongan barang

BTKI 2012

Page 21: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Pengembangan lebih lanjut dari HS dan AHTN tingkat 10 digit.

Memuat informasi struktur klasifikasi, bea masuk, pajak dalam rangka impor, dan peraturan tata niagaimpor.

Saat ini yang digunakan adalah

BTKI 2012 sejak tanggal1 Januari 2012

BUKU TARIF KEPABEANAN INDONESIA ( BTKI)

Page 22: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

SISTEM PENOMERAN DALAM BTBMI

Page 23: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

08.10 Buah lainnya, segar.

0810.10.00.00 - Stroberi

0810.20.00.00 - Rasberi, blackberry, mulberry, dan loganberry

0810.40.00.00 - Cranberry, bilberry dan buah lainnya darigenus Vaccinium.

0810.50.00.00 - Buah kiwi

0810.60.00.00 - Durian

0810.90 - Lain-lain :

0810.90.40 - - Langsat; belimbing :

0810.90.40.10 - - - Langsat

0810.90.40.20 - - - Belimbing

SISTEM PENOMERAN DALAM BTBMI

Page 24: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

SISTEM PENTARIFAN DALAM BTBMI

Jenis Tarif Bea Masuk

Bea Masuk Advalorumtarif Bea Masuk yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu.

Besarnya Bea Masuk terutang dihitung dengan cara mengalikan

persentase dengan harga barang (nilai pabean).

Bea Masuk Spesifiktarif Bea Masuk yang dikenakan berdasarkan nilai rupiah tertentu

dari satuan jumlah barang. Besarnya Bea Masuk terutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif Bea Masuk dengan jumlah barang yang

diimpor. Saat ini hanya dikenakan untuk gula dan beras.

Page 25: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

SISTEM PENTARIFAN DALAM BTBMI

Besaran Tarif Bea Masuk (Pasal 12 UU 10/1995) :

1. Barang impor dipungut Bea Masuk berdasarkan tarif setinggi-tingginya

40% dari nilai pabean untuk perhitungan Bea Masuk.

2. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) :

a) barang impor hasil pertanian tertentu;

b) barang impor termasuk dalam daftar eksklusif Skedul XXI-Indonesia

pada Persetujuan Umum Mengenai tarif dan Perdagangan; dan

c) barang impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) :

barang impor yang dikenakan tarif Bea Masuk berdasarkan perjanjianatau kesepakatan

internasional;

barang impor bawaanpenumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, atau barang

kiriman melalui pos atau jasa titipan; atau

barang impor yang berasal dari negarayang memperlakukan barangekspor Indonesia

secaradiskriminatif

Page 26: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Jenis Tarif BM Keterangan Dasar Hukum

MFN(Most Favoured Nation)

Bea Masuk atas barang yang impor

yang berlaku umum

PMK 110/PMK.010/2006 tgl 15

November 2006 dan revisi

CEPT(Common Effective

Preferential Tariff)

Bea Masuk atas barang impor dari

negara anggota ASEAN yang dilengkapi dengan Form D

PMK 125/PMK.010/2006 tgl 15

Desember 2006 dan revisi

AK-FTA(ASEAN Korea - Free Trade

Agreement)

Bea Masuk atas barang impor dari

negara Korea yang dilengkapi Form AK

PMK 236/PMK.011/2008 tgl 23

Desember 2008

AC-FTA(ASEAN China - Free Trade

Agreement)

Bea Masuk atas barang impor dari

negara China yang dilengkapi Form E

PMK 235/PMK.011/2008 tgl 23

Desember 2008

IJ-EPA(Indonesia – Japan Economic

Partnership Agreement)

Bea Masuk atas barang impor dari

negara Jepangyang dilengkapi Form JIEPA

PMK 95 dan 96/PMK.011/2008

tgl 30 Juni 2008

JENIS TARIF BEA MASUK BERDASARKAN

PERJANJIAN ATAU KESEPAKATAN INTERNASIONAL

Page 27: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

BTBMI 2007 BTKI 2012

WCO (6 digit) 5,055 5,205

AHTN (8 digit) 8,300 9,558

Nasional (10 digit):

1. HS Nasional 8,742 10,012

2. BAB 98 (IKD) 13 13

Total Pos Tarif: 8,755 10,025

JUMLAH POS TARIFHS

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dengan

instansi pembina sektor industri disepakati jumlah pos tarif

nasional adalah 10.025. Adapun komposisi pos tarif adalah

sebagai berikut:

STRUKTUR KLASIFIKASI BTKI 2012

Page 28: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

BTKI 2012 BTKI 2012 digunakan sebagai referensi, sehingga apabila terdapat hal

yang meragukan berkaitan dengan pungutan dan pengaturanpembebanan tarif Bea Masuk, Bea Keluar, PPN atau PPnBM, maka yangmengikat secara hukum adalah Peraturan Menteri Keuangan atauperaturan perundang-undangan lain yangmendasarinya.

Pengguna BTKI 2012 diharapkan selalu merujuk kepada PeraturanMenteri Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yangmenjadi dasar hukumnya dan melakukan updating data secara berkalauntuk mengantisipasi adanya perubahan kebijakan tarif yang dinamisdari waktu ke waktu.

Dasar hukum penetapan Tarif Bea Masuk dan Bea Keluar adalahPeraturan Menteri Keuangan nomor 213/PMK.011/2011 tentangPenetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea MasukAtas Impor Barang.

Page 29: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Pos/Subpos Heading/

Subheading

Uraian Barang

Description Of Goods

Pajak

Bea Masuk Bea Keluar Tax Keterangan

Import Duty

Export Duty PPN PPnBM Remarks

VAT Sales Tax On Luxury Goods

FORMAT BTKI 2012

Page 30: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

STRUKTUR KLASIFIKASI

PADA BTKI 2012

Page 31: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

1. KOLOM PERTAMA “POS/SUBPOS”• 4 dan 6 digit pertama berasal dari teks HS-WCO;

• 8 digit berasal dari teks AHTN

• 10 digit merupakan uraian pos tarif nasional

PENJELASAN KOLOM TABEL

PADA BTBMI I

2. KOLOM KEDUA “URAIAN BARANG”• Uraian deskripsi barang dalam Bahasa Indonesia• Uraian barang pada 4 dan 6 digit pertama merupakan

terjemahan teks HS-WCO;• Uraian barang pada 8 digit merupakan terjemahan teks

AHTN

Page 32: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

PENJELASAN KOLOM TABEL

PADA BTBMI II

3. KOLOM KETIGA “DESCRIPTION OF GOODS”

• Uraian deskripsi barang dalam Bahasa Inggris

• Description of goods pada 4 dan 6 digit pertamamerupakan terjemahan teks hs-wco dalam bahasaInggris;

• Description of goods pada 8 digit merupakanterjemahan teks AHTN dalam bahasa Inggris;

• Description of goods pada 10 digit merupakanterjemahan teks asli dalam bahasa Indonesia ke bahasaInggris

Page 33: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

4. KOLOM KEEMPAT “BEA MASUK UMUM”

• Pembebanan tarif bea masuk umum berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan No. 80/PMK.011/2011tentang Perubahan Ketujuh Atas Peraturan MenteriKeuangan Nomor 110/PMK.010/2006 TentangPenetapan Sistem Klasifikasi Barang dan PembebananTarif Bea Masuk Atas Barang Impor

5. KOLOM KELIMA “BEA KELUAR”• Mencantumkan tanda satu asterisk *) menunjukkan

klasifikasi barang ekspor yang dikenakan bea keluar.• Besarnya pembebanan tarif dan jenis barang yang

dikenakan Bea Keluar diatur dalam Peraturan MenteriKeuangan Nomor 67/PMK.011/2010 sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Peraturan Menteri KeuanganNomor 128/PMK.011/2011

PENJELASAN KOLOM TABEL

PADA BTBMI III

Page 34: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Kode HS Uraian Barang Bea Keluar

14.01 Bahan nabati dari jenis yang terutama dipakai untuk anyam-

anyaman (misalnya, bambu, rotan, buluh, kumbuh, osier,

rafia, jerami serealia dibersihkan, dikelantang atau dicelup, dan kulit pohon limau).

1401.20 - Rotan:

- - Utuh:

1401.20.11.00 - - - Mentah -

1401.20.12.00 - - - Dicuci dan diberi sulfur *)

1401.20.19 - - - Lain-lain:

1401.20.19.10 - - - - Telah dipoles *)

1401.20.19.90 - - - - Lain-lain -

- - Inti terbagi:

1401.20.21.00 - - - Diameter tidak melebihi 12 mm *)

1401.20.29.00 - - - Lain-lain *)

1401.20.30.00 - - Kulit terbagi *)

1401.20.90.00 - - Lain-lain -

CONTOH BEA KELUAR

Page 35: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

Mencantumkan pembebanan tarif PPN yang ditetapkanberdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009

6. KOLOM KEENAM “PPN”

Mencantumkan pembebanan tarif PPnBM yang ditetapkan

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

355/KMK.03/2003 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

620/PMK.03/2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 103/PMK.03/2009

7. KOLOM KETUJUH “PPnBM”

PENJELASAN KOLOM TABEL

PADA BTBMI IV

Page 36: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

PENCANTUMAN TANDA ( * ) dan( - )

1. Pencantuman tanda satu asterisk *) pada kolom “PPN”dan “PPnBM”

berarti pengenaan PPN dan PPnBM berlaku hanya terhadap

sebagian jenis barang atau sebagian kelompok barang dalam pos

tarif bersangkutan, sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku atas pengenaan PPN atau PPnBM.

2. Pencantuman tanda strip (-) pada kolom pembebanan tarif PPN atau

PPnBM berarti komoditi pada pos tarif bersangkutan tidak dikenakan

pembebanan PPN atau PPnBM.

Page 37: DirektoratTeknisKepabeanan Direktorat JenderalBea …bckualanamu.beacukai.go.id/wp-content/uploads/kump_materi... · Implementasi Aplikasi INSW dalam kegiatan ekspor dan impor tersebut

IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI

IDENTIFIKASI

KLASIFIKASI

Barang apa?

Terbuat dari?

Kegunaan?

Bagaimana

saat

diimpor?

Perhatikan hasil

identifikasi

Lihat BTKI dan tentukan bab2

terkait

Perhatikan catatan bagian/bab/subpos/

uraian barang

Tentukan pos tarif yang

paling tepat

1 4

32