DIREKTORAT POLA PEMBIAYAAN...
Transcript of DIREKTORAT POLA PEMBIAYAAN...
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT POLA PEMBIAYAAN PERUMAHAN
Medan, 7 Maret 2018
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
DASAR HUKUM
1. PMK Nomor 32/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Penyediaan. Pencairan.
dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan
dan Subsidi Bunga Kredit Perumahan
2. Permen PUPR 21/PRT/M/2016 Tentang Kemudahan dan/atau Bantuan
Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 26/PRT/M/2016
3. Kepmen PUPR Nomor 552/KPTS/M/2016 tentang Batasan Penghasilan,
Batasan Harga Jual Rumah Sejahtera Tapak dan Satuan Rumah Sejahtera
Susun, Serta Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan
4. PMK No. 113/PMK.03/2014 Tahun 2014 Tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Menteri Keuangan No 36/PMK.03/2007 Tentang Batasan Rumah
Sederhana, Rumah Sangat Sederhana, Rumah Susun Sederhana, Pondok
Boro, Asrama Mahasiswa Dan Pelajar, Serta Perumahan Lainnya, Yang AtasPenyerahannya Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
5. PMK No. 269/PMK.010/2015 Tentang Batasan Harga Jual Unit Hunian Rumah Susun Sederhana Milik Dan Penghasilan Bagi Orang Pribadi Yang Memperoleh Unit Hunian Rumah Susun Sederhana Milik
6. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 Tentang
Tata Cara Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan
2
JENIS KPR BERSUBSIDI
PERBEDAAN FLPP DAN SUBSIDI BUNGA KREDIT PERUMAHAN
KPR Sejahtera
Suku Bunga %
Suku Komersial
Suku Bunga Dibayar MBR 5%
Tenor Maksimun 20 tahun
DANA FLPP
DANA BANK
KPR Sejahtera 5%
X %
Y %
5%
0
KPR SSM/SSM
Suku Bunga %
Suku Komersial SBI=5%
Suku Bunga Dibayar MBR 5%
Tenor Maksimun 20 tahun
DANA BANK 100%
5%
0
ANGSBUL(SBI
+5%)
SSB/SSM(SBI)
ANGSMBR (5%)
Suku
Bunga
MBR yang mengajukan
KPR Bersubsidi untuk
Rumah Tapakmemperoleh SBUM
• Memanfaatkan untuk tempat
tinggal
• Tidak dapat disewakan dan
dialihkan kepemilikannya
selama 5 tahun (Rumah
Tapak) dan 20 Tahun
(Rusun)
Memanfaatkan untuk tempat tinggal
atau hunian
Tidak disewakan atau dialihkan
kepemilikannya selama 5 tahun
(rumah tapak) dan 20 tahun (rumah
susun)
Memiliki KTP
Tidak memiliki rumah
Belum pernah menerima subsidi
pemerintah untuk pemilikan rumah
Memiliki NPWP dan SPT Tahunan
MBR dengan penghasilan
maksimal Rp. 4 Juta per bulan
untuk rumah tapak dan Rp. 7 Juta
per bulan untuk rumah susun;
MBR yang berpenghasilan tidak
tetap yang bekerja di sektor
informal dapat melakukan
penyetoran angsuran secara
harian atau mingguan atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di
Bank Pelaksana.
BI Rate +
5% pertahun
Kelompok
SasaranKetentuan Lain
Penghunian
Rumah
Subsidi
PERSYARATAN KPR KPR SSB
*Permen PUPR No. 21/PRT/M/2016
PENGAJUAN KPR BERSUBSIDI OLEH KELOMPOK SASARAN
• Kelompok sasaran mengajukan permohonan KPR Bersubsidi ke Bank Pelaksanadengan melengkapi dokumen persyaratan sebagai berikut:
a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);b. Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan setempat dalam hal kelompok sasaran
tidak bertempat tinggal sesuai dengan alamat KTP;c. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);d. fotokopi Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi;e. surat pernyataan penghasilan yang ditandatangani pemohon;f. surat pernyataan tidak memiliki rumah yang diketahui instansi tempat bekerja atau kepala
desa/lurah tempat KTP diterbitkan;g. surat pernyataan yang ditandatangani oleh pemohon KPR Bersubsidi diatas meterai yang
isinya menyatakan bahwa yang bersangkutan:h. berpenghasilan tidak melebihi ketentuan batas penghasilan kelompok sasaran;i. membeli rumah sejahtera tapak atau satuan rumah sejahtera susun dengan harga jual
tidak melebihi batasan harga jual yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri;j. akan menghuni rumah sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu paling lambat 1 (satu)
tahun setelah serah terima rumah yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima;k. tidak akan menyewakan dan/atau mengalihkan kepemilikan rumah sejahtera tapak atau
satuan rumah sejahtera susun dengan bentuk perbuatan hukum apapun (denganpengecualian pada Permen ini, pasal 24 ayat 1)
BATASAN HARGA JUAL RUMAH SEDERHADAN TAPAK BEBAS PPN (PMK No. 113/PMK.03/2014 dan KEPMEN
PUPR No. 552/KPTS/M/2016)
No. Wilayah
HargaJual/unit
Rumah SusunPaling Banyak
(Rp)
Harga Jual/m2 Paling Banyak
(Rp)
1 Provinsi Nangroe Aceh Darussalam 306,000,000 8,500,000
2 Provinsi Sumatera Utara 280,800,000 7,800,000
3 Provinsi Sumatera Barat 316,800,000 8,800,000
4 Provinsi Riau 342,000,000 9,500,000
5 Provinsi Kepulauan Riau 360,000,000 10,000,000
6 Provinsi Jambi 316,800,000 8,800,000
7 Provinsi Bengkulu 288,000,000 8,000,000
8 Provinsi Sumatera Selatan 313,200,000 8,700,000
9 Provinsi Bangka Belitung 320,400,000 8,900,000
10 Provinsi Lampung 288,000,000 8,000,000
11Provinsi Banten kecuali Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan
273,600,000 7,600,000
12Provinsi Jawa Barat kecuali Kota Depok, Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Bekasi
262,800,000 7,300,000
13 Provinsi Jawa Tengah 259,200,000 7,200,000
14 Provinsi DI Yogyakarta 262,800,000 7,300,000
15 Provinsi Jawa Timur 284,400,000 7,900,000
No. Wilayah
Harga Jual/unit Rumah SusunPaling Banyak
(Rp)
Harga Jual/m2 Paling Banyak
(Rp)
16 Provinsi Bali 298,800,000 8,300,000
17 Provinsi Nusa Tenggara Barat 266,400,000 7,400,000
18 Provinsi Nusa Tenggara Timur 309,600,000 8,600,000
19 Provinsi Kalimantan Barat 349,200,000 9,700,000
20 Provinsi Kalimantan Tengah 338,400,000 9,400,000
21 Provinsi Kalimantan Utara 352.800.000 9.800.000
22 Provinsi Kalimantan Timur 356,400,000 9,900,000
23 Provinsi Kalimantan Selatan 324,000,000 9,000,000
24 Provinsi Sulawesi Utara 280,800,000 7,800,000
25 Provinsi Gorontalo 298,800,000 8,300,000
26 Provinsi Sulawesi Tengah 248,400,000 6,900,000
27 Provinsi Sulawesi Tenggara 295,200,000 8,200,000
28 Provinsi Sulawesi Barat 295,200,000 8,700,000
29 Provinsi Sulawesi Selatan 295,200,000 8,300,000
30 Provinsi Maluku 273,600,000 7,600,000
31 Provinsi Maluku Utara 345,600,000 9,600,000
32 Provinsi Papua 565,200,000 15,700,000
33 Provinsi Papua Barat 385,200,000 10,700,000
No. WilayahHarga Jual/unit Rumah Susun
Paling Banyak (Rp)Harga Jual/m2
Paling Banyak (Rp)
1 Kota Jakarta Barat 320,400,000 8,900,000
2 Kota Jakarta Selatan 331,200,000 9,200,000
3 Kota Jakarta Timur 316,800,000 8,800,000
4 Kota Jakarta Utara 345,600,000 9,600,000
5 Kota Jakarta Pusat 334,800,000 9,300,000
6 Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan 302,400,000 8,400,000
7 Kota Depok 306,000,000 8,500,000
8 Kota/Kabupaten Bogor 309,600,000 8,600,000
9 Kota/Kabupaten Bekasi 302,400,000 8,400,000
HARGA JUAL MAKSIMAL RUMAH SEJAHTERA SARUSUN(Sesuai dengan KEPMEN PUPR No 552/KPTS/M/2016)
9
Satker Ditjen
Pembiayaan
Perumahan
Bank
PelaksanaAkad KPR-FLPP
Kementerian PUPR
Dana
SBUM dan
SBKP
Kemenkeu
Penyaluran SSB/SSM/
SBUM
Pencairan KPR SSB/SSMuntuk Pembayaran Rumah
Alokasi dari
BABUN
999.07
Pengajuan SSB/SSM/SBUM
AJB
dan
Sura
t P
ern
yata
an
kura
ng
bay
ar U
M
Pengembang
Pemda
SKEMA PEMBIAYAAN KPR SSB/SSM/SBUM
Pemindah Bukuan SBUM
Mengangsur KPR SSB/SSM 5%, tenor 20 tahun
Memperoleh SBUM Rp. 4 Juta
MBR
Membeli, Menerima Rumah
Membangun,Menjual danMenyerahkanRumah
Keterangan:BA 999.07 = BA Bendahara Umum Negara (BUN) SBUM = Subsidi Bantuan Uang Muka PerumahanSBKP = Subsidi Bunga Kredit Perumahan
PENCAIRAN SUBSIDI BUNGA KREDIT PERUMAHAN
PENCAIRAN SUBSIDI BANTUAN UANG MUKA PERUMAHAN
VERIFIKASI OLEH BANG PELAKSANA (1)
Bank Pelaksana harus melakukan verifikasi dan bertanggung
jawab atas ketepatan kelompok sasaran KPR Bersubsidi secara
legal formal, sekurang-kurangnya meliputi:a.pemeriksaan administrasi terhadap dokumen persyaratan;b.analisa kelayakan dan kemampuan mengangsur pemohon KPR
Bersubsidi; danc.pemeriksaan fisik bangunan rumah, prasarana dan sarana, serta
utilitas umum.
VERIFIKASI OLEH BANG PELAKSANA (2)
Fisik bangunan rumah dan prasarana dan sarana, serta utilitasumum telah siap dihuni, dan sekurang-kurangnya harusdilengkapi dengan:
1) atap, lantai dan dinding yang memenuhi persyaratan tekniskeselamatan, keamanan dan kehandalan bangunan;
2) terdapat jaringan distribusi air bersih perpipaan dari PDAM atausumber air bersih lainnya yang berfungsi;
3) utilitas jaringan listrik yang berfungsi;4) jalan lingkungan yang telah selesai dan berfungsi; dan5) saluran/drainase lingkungan yang telah selesai dan berfungsi.6) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c
belum terpenuhi, Bank Pelaksana dapat melaksanakan perjanjian KPRBersubsidi apabila telah memenuhi persyaratan:
7) pelaku pembangunan menyerahkan keterangan kesediaan PLN untukmenyediakan pasokan listrik atau bukti pembayaran biayapenyambungan listrik dari PLN.
8) dalam hal pasokan listrik dari PLN belum terpenuhi, maka pelakupembangunan wajib menyediakan sumber listrik lainnya;
JALAN LINGKUNGAN
SALURAN AIR
JARINGAN AIR MINUM
PENYAMBUNGAN LISTRIK
PENYAMBUNGANAIR MINUM
VERIFIKASI OLEH BANK PELAKSANA (3)
LARANGAN DAN SANKSI
1. Memberikan dokumen persyaratan yang tidak benar, pernyataan tidakbenar dan/atau tidak melaksanakan pernyataan.
2. Tidak menempati rumah sejahtera tapak atau satuan rumah sejahterasusun secara terus-menerus dalam waktu 1 (satu) tahun;
3. Mengkontrakkan rumah sejahtera tapak atau sarusuna Sejahtera4. menjual dibawah tangan rumah sejahtera tapak atau sarusuna sejahtera
LARANGAN
Mengembalikan Kemudahan dan/atau bantuan pembiayaan:
sisa pokok dana FLPP; manfaat dana FLPP; subsidi bunga kredit perumahan; subsidi bantuan uang muka
perumahan; dan/atau pajak pertambahan nilai (PPN)
TARGET : 1.350.000 UNIT
720.000 unit
KPR Sejahtera
Tapak
176.500unit
KPR Sejahtera
Susun
3.500 unit
KPR Sewa Beli Kredit Konstruksi KPR Swadaya
TARGET 2018
42.000
unit
FLPP
225.000
unit
SSB
344.500
unit
SBUM
312
unit
BP2BT
16
36.000
unit
TAPERA
USULAN TARGET 2019
150.000
unit
FLPP
237.000
unit
SBUM
100.000
Unit
SSB
14.000
unit
BP2BT
6.000 unit 450.000 unit
REALISASI
2015 2016 2017
FLPP
SSA / SSB
76.489 unit 58.469 unit 23.769 unit
13.190 unit 111.547 unit 188.726 unit
SBUM 200 unit 75.933 unit 206.596 unit
TARGET RPJMN DAN RENSTRA
DITJEN. PEMBIAYAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHANKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SURAT PERNYATAAN VERIFIKASI
FOTO LAPANGAN
FOTO LAPANGAN
FOTO LAPANGAN
CONTOH PENGISIAN YANG SALAH(12)
CONTOH KTP-el PALSU
CONTOH KTP-el PALSU
CONTOH KTP-el PALSU
Contoh Perekaman Lebih dari 1x (2)
ABD RAHMAN
PANGKEP
01-12-1987
PANAKKUKANG
KOTA MAKASSAR
SULAWESI SELATAN
NAMA
TEMPAT
LHR
TGL LAHIR
KECAMATA
N
KAB/KOTA
PROVINSI
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
NAMA
TEMPAT
LHR
TGL LAHIR
KECAMATA
N
KAB/KOTA
PROVINSI
:
:
:
:
:
:
ABD RAHMAN
UJUNG PANDANG
31-12-1987
TAMALANREA
KOTA MAKASSAR
SULAWESI SELATAN
ABD. RAHMAN S.
UJUNG PANDANG
30-03-1987
BALOCCI
PANGKAJENE KEPULAUAN
SULAWESI SELATAN
NAMA
TEMPAT
LHR
TGL LAHIR
KECAMATA
N
KAB/KOTA
PROVINSI
NIK NIK NIK
26