DIREKTORAT JENDERAL - Covid-19 Hukumonline.com

3
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT YQi . Kepala Dinas Kesehalan Provixisi Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR : H . K. 02.02 / 11 / 8 ft / 2021 TENTANG PENINGKATAN TES, LACAK DAN ISOLASI Corona Vims Disease 2019 ( COVID - 19 ) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS - CoV - 2 dan telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization . Sampai saat ini situasi penularan COVID- 19 di tingkat global maupun nasional masih sangat tinggi . Ancaman varian baru virus SARS - CoV - 2 membutuhkan respon yang cepat untuk mencegah penularan berkelanjutan . Oleh karenanya diperlukan langkah - langkah strategis untuk mempercepat pencegahan dan pengendalian COVID - 19 dengan mempercepat dan meningkatkan kapasitas Tes, Lacak dan Isolasi kasus COVID - 19 . Tes, Lacak dan Isolasi merupakan satu proses rangkaian kegiatan yang berkesinambungan yang akan berhasil jika dilakukan dengan ccpat dan disiplin . Untuk itu , proses ini membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaannya dan koordinasi antara unit pemerintah pada berbagai level . Mengingat ketentuan: 1 . Undang -Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273) ; 2 . Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063 ) ; 3 . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah an Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah , terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Transcript of DIREKTORAT JENDERAL - Covid-19 Hukumonline.com

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL - Covid-19 Hukumonline.com

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

YQi. Kepala Dinas Kesehalan Provixisi Seluruh Indonesia

SURAT EDARAN

NOMOR: H.K.02.02/11/ 8ft /2021

TENTANG

PENINGKATAN TES, LACAK DAN ISOLASI

Corona Vims Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan telah ditetapkan sebagai pandemi global

oleh World Health Organization. Sampai saat ini situasi penularan COVID-19 di

tingkat global maupun nasional masih sangat tinggi. Ancaman varian baru virus

SARS-CoV-2 membutuhkan respon yang cepat untuk mencegah penularan

berkelanjutan. Oleh karenanya diperlukan langkah-langkah strategis untuk

mempercepat pencegahan dan pengendalian COVID-19 dengan mempercepat dan

meningkatkan kapasitas Tes, Lacak dan Isolasi kasus COVID-19.Tes, Lacak dan Isolasi merupakan satu proses rangkaian kegiatan yang

berkesinambungan yang akan berhasil jika dilakukan dengan ccpat dan disiplin.

Untuk itu, proses ini membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam

pelaksanaannya dan koordinasi antara unit pemerintah pada berbagai level.Mengingat ketentuan:

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL - Covid-19 Hukumonline.com

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan(Lembaran Negara Repnblik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan WabahPenyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447);

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang PenyelenggaraanSurveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor1113);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang PenanggulanganPenyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang PemberdayaanMasyarakat Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019Nomor 272);

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentangPedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/3602/2021 tentangPerubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan NomorHK.01.07/Menkes/446/2021 tentang Penggunaan Rapid Diagnostic TestAntigen dalam Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini perlu sampaikan hal-halsebagai berikut:1. Seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi agar bersurat kepada seluruh Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mulai menggunakan/melibatkan personelbabinsa/bhabinkamtibmas sebagai tenaga tracer, dan selanjutnya :a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menunjuk Penanggung Jawab Tes,

Lacak dan Isolasi (PJ TLI) tingkat kabupaten/kota dan menginformasikannama dan kontaknya kepada Dinas Kesehatan Provinsi.

b. Puskesmas berkoordinasi dengan Koramil/Polsek setempat untuk memintanama-nama personel babinsa/ bhabinkamtibmas yang ditugaskan sebagaitracer di Puskesmas tersebut.

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL - Covid-19 Hukumonline.com

c. Puskesmas segera memulai orientasi dan on the job training kepadapersonel TNI/Polri yang telah ditugaskan.

d. Puskesmas segera memulai upaya pelacakan dengan tenagababinsa/ bhabinkamtibmas dan melaporkan melalui aplikasi SILACAK.

e. Puskesmas menunjuk petugas surveilans sebagai PJ TLI tingkatPuskesmas, dan menginformasikan nama dan kontaknya kepada DinasKesehatan Provinsi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2. Dinas Kesehatan Provinsi menunjuk PJ TLI tingkat provinsi danmenginformasikan nama serta kontak seluruh PJ TLI tersebut kepadaKementerian Kesehatan.

Demikian Surat Edaran ini untuk dapat dilaksanakan dengan penuhtanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal i April 2021

P KT<0 *AN E

b*V V*LUV'

•*>K S>

* * '

*

DERAL PENCEGAHANIAN PENYAKIT,

Tembusan:1. Menteri Kesehatan2. Sekretariat Jenderal3. Dirjen Kesehatan Masyarakat

ftXI REIN SONDONUWU