Diprint Laporan Resmi Reaksi-reaksi

33
I. JudulPercobaan : Reaksi-Reaksi Kimia II. Hari/Tanggal Percobaan : Jum’at/ 06 Desember 2013; 10.30 WIB III. Selesai Percobaan : Jum’at/ 06Desember 2013; 12.50 WIB IV. Tujuan Percobaan : Menamati !eruba"an #an ter$a%i !a%a suatu reaksi V. Tinjauan Pustaka Reaksi kimia meru!akan reaksi sen#a&a %a'am 'arutan (air).*eruba"an #an ter$a bukti ter$a%in#a reaksi kimia. Da'am i'mu kimia+ reaksi meru!akan sa'a" meneta"ui si at-si at kimia %ari suatu atau berbaai at. *eruba"an %a'am reaksi beru!a!eruba"an &arna+ timbu'n#a!anas+ timbu'n#aas+ ter$a%in#a en%a!an %an sebaain#a.Reaksi kimia se,ara umum %ibai 2+ #aitu reaksi asam-basa %an reaksi re reaksi re% ks ter$a%i !eruba"an bi' ks (bi'anan ksi%asi)+ se%ankan !a ti%ak a%a !eruba"an bi' ks. Ke%uan#a ini ter%a!at ke %a'am ti!e reaksi+ #aitu 1. Reaksi intetis Reaksi %imana %ua atau 'ebi" at tuna'%a'am suatu reaksi kimia (k mbinasi+ k m! sisi).+ 2. ReaksiDek m! sisi Reaksi #an men"asi'kan %ua atau 'ebi" at #an terbentuk %ari suatu at tun 3. Reaksi *enantian una' Reaksi%imanasuatruunsurmenantikan unsure 'ainn#a. . Reaksi *enantian 4an%a Reaksi %imana i n-i n ! siti %ari %ua sen#a&a sa'in %i!ertukarkan. ara terinkasuntukmemberikansuatu reaksi kimia a%a'a" %enan menu'is suatu !ers kimia berimban #an meru!akan !ern#ataan kua'itati mau!un kuantitati menenai !

description

kimia

Transcript of Diprint Laporan Resmi Reaksi-reaksi

I.Judul Percobaan: Reaksi-Reaksi KimiaII.Hari/Tanggal Percobaan: Jumat/ 06 Desember 2013; 10.30 WIBIII.Selesai Percobaan: Jumat/ 06Desember 2013; 12.50 WIBIV.Tujuan Percobaan:Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksiV.Tinjauan Pustaka Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air).Perubahan yang terjadi adalah bukti terjadinya reaksi kimia. Dalam ilmu kimia, reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu atau berbagai zat. Perubahan dalam reaksi kimia dapat berupa perubahan warna, timbulnya panas, timbulnya gas, terjadinya endapan dan sebagainya.Reaksi kimia secara umum dibagi 2, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi redoks.Pada reaksi redoks terjadi perubahan biloks (bilangan oksidasi), sedangkan pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks. Keduanya ini terdapat ke dalam 4 tipe reaksi, yaitu :1.Reaksi SintetisReaksi dimana dua atau lebih zat tunggal dalam suatu reaksi kimia (kombinasi, komposisi).,2.ReaksiDekomposisiReaksi yang menghasilkan dua atau lebih zat yang terbentuk dari suatu zat tunggal.3.Reaksi Penggantian TunggalReaksidimanasuatruunsurmenggantikan unsure lainnya.4.Reaksi Penggantian GandaReaksi dimana ion-ion positif dari dua senyawa saling dipertukarkan.Cara teringkasuntukmemberikansuatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat.Tiap zat diwakili oleh rumus molekulnya.Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu satuan zat itu.Jumlah minimal yang mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya.Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan melaus dalam kimia ialah reaksi kombinasi langsung, reaksi penukar gentian sederhana dan reaksi penukar gentian rangkap.Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia berimbang memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan stoikiomentri mengharuskan penggunaan bobot atom unsure dan bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritis untuk suatu reaksi kimia. Penting untuk mengetahui mana yang merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat bereaksi sampai habis, sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih.Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan :a. Perubahan Sifatb. Perubahan Susunanc. Perubahan EnergiSemua perubahan kimia tentu induk pada hukum pelestarian hukum energi dan hukum pelestarian energi massa. Susunan senyawa kimia tertentu oleh hukum susunan pasti dan hukum perbandingan berada.Azas fundamental yang mendasari semua perubahan kimia merupakan daerah kimia teoritis, korelasi antara konsep unsur dan senyawa dengan keempat hukum tersebut diatas diperoleh dalam Teori Asam Dalton, teori modern pertama mengenai atom dan molekul sebagai partikel fundamental dari zat-zat yang tumbuh dari teori ini antara lain adalah skala, bobot atom relatif unsur-unsur dilarutkan menurut bertambahnya bobot atom, munculnya unsur-unsur secara teratur dengan sifat-sifat tertentu mendorong meddeleu menyusun tabel berkala dari unsur-unsur dan meramalkan adanya beberapa unsur yang belum diketahui. Bayaknyadandari situ proporsi relatif sebagai atom dalam satuan terkecil senyawa diberikan oleh rumus senyawa, dalam mana digunakan lambang unsur kimia itu.Teori Asam-Basa1.ARRHENIUSMenurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H+disebut asam dan basa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH-.HCl H++ Cl-NaOH Na++ OH-Meskipun teori Arrhenius benar, pengajuan desertasinya mengalami hambatan berat karena profesornya tidak tertarik padanya. Desertasinya dimulai tahun 1880, diajukan pada 1883, meskipun diluluskan teorinya tidak benar. Setelah mendapat bantuan dari Van Hoff dan Ostwald pada tahun 1887 diterbitkan karangannya mengenai asam basa. Akhirnya dunia mengakui teori Arrhenius pada tahun 1903 dengan hadiah nobel untuk ilmu pengetahuan.Sampai sekarang teori Arrhenius masih tetap berguna meskipun hal tersebut merupakan model paling sederhana. Asam dikatakan kuat atau lemah berdasarkan daya hantar listrik molar. Larutan dapat menghantarkan arus listrik kalau mengandung ion, jadi semakin banyak asam yang terionisasi berarti makin kuat asamnya. Asam kuat berupa elektrolit kuat dan asam lemah merupakan elektrolit lemah. Teori Arrhenius memang perlu perbaikan sebab dalam lenyataan pada zaman modern diperlukan penjelasanyang lebih bisa diterima secara logik dan berlaku secara umum. Sifat larutan amoniak diterangkan oleh teori Arrhenius sebagai berikut:NH4OH NH4++ OH-Jadi menurut Svante August Arrhenius (1884) asam adalah spesi yang mengandung H+dan basa adalah spesi yang mengandung OH-, dengan asumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh terhadap sifat asam dan basa.Sehingga dapat disimpulkan bahwa:Asamialahsenyawa yang dalamlarutannyadapatmenghasilkan ion H+.Basaialahsenyawa yang dalamlarutannyadapatmenghasilkan ion OH-.Contoh: 1)HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) 2)NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)2.BRONSTED-LOWRYAsam ialah proton donor, sedangkanbasaadalah proton akseptor.Teori asam basa dari Arrhenius ternyata tidak dapat berlaku untuk semua pelarut, karena khusus untuk pelarut air. Begitu juga tidak sesuai dengan reaksi penggaraman karena tidak semua garam bersifat netral, tetapi ada juga yang bersifat asam dan ada yang bersifat basa.Konsep asam basa yang lebihumumdiajukanoleh Johannes Bronsted, basaadalahzat yang dapat menerima proton.Ionisasi asam klorida dalam air ditinjau sebagai perpindahan proton dari asam ke basa.HCl + H2O H3O++ Cl-Demikian pula reaksi antara asam klorida dengan amoniak, melibatkan perpindahan proton dari HCl ke NH3.HCl + NH3NH4++ Cl-Ionisasi asam lemah dapat digambarkan dengan cara yang sama.HOAc + H2OH3O++ OAc-Pada tahun 1923 seorang ahli kimia Inggris bernama T.M. Lowry juga mengajukan hal yang sama dengan Bronsted sehingga teori asam basanya disebut Bronsted-Lowry. Perlu diperhatikan disini bahwa H+dari asam bergabung dengan molekul air membentuk ion poliatomik H3O+disebut ion Hidronium.

Reaksi umum yang terjadi bila asam dilarutkan ke dalam air adalah:HA + H2OH3O++ A-asambasaasamkonjugasibasakonjugasiPenyajian ini menampilkan hebatnya peranan molekul air yang polar dalam menarik proton dari asam.Perhatikanlah bahwa asam konjugasi terbentuk kalau proton masih tinggal setelah asam kehilangan satu proton. Keduanya merupakan pasangan asam basa konjugasi yang terdi dari dua zat yang berhubungan satu sama lain karena pemberian proton atau penerimaan proton. Namun demikian disosiasi asam basa masih digunakan secara Arrhenius, tetapi arti yang sebenarnya harus kita fahami.Johannes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry membuktikan bahwa tidak semua asam mengandung ion H+dan tidak semua basa mengandung ion OH-.Bronsted Lowry mengemukakan teori bahwa asam adalah spesi yang memberi H+( donor proton ) dan basa adalah spesi yang menerima H+(akseptor proton). Jika suatu asam memberi sebuah H+kepada molekul basa, maka sisanya akan menjadi basa konjugasi dari asam semula. Begitu juga bila basa menerima H+maka sisanya adalah asam konjugasi dari basa semula.Teori Bronsted Lowry jelas menunjukkan adanya ion Hidronium (H3O+) secara nyata.Contoh:HF+ H2OH3O++ FAsambasaasamkonjugasibasakonjugasiHF merupakan pasangan dari F-dan H2O merupakan pasangan dari H3O+.Air mempunyai sifat ampiprotik karena dapat sebagai basa dan dapat sebagai asam.HCl + H2O H3O++ Cl-AsamBasaNH3+ H2ONH4++ OH-BasaAsamManfaat dari teori asam basa menurut Bronsted Lowry adalah sebagai berikut:1)Aplikasinya tidak terbatas pada pelarut air, melainkan untuk semua pelarut yang mengandunh atom Hidrogen dan bahkan tanpa pelarut.2)Asam dan basa tidak hanya berwujud molekul, tetapi juga dapat berupa anion dan kation.Contoh lain:1)HAc(aq)+ H2O(l) H3O+(aq)+ Ac-(aq)asam-1 basa-2 asam-2 basa-1 HAcdengan Ac-merupakanpasangan asam-basa konyugasi. H3O+dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.2)H2O(l)+ NH3(aq) NH4+(aq)+ OH-(aq)asam-1 basa-2 asam-2 basa-1 H2O dengan OH-merupakan pasangan asam-basa konyugasi.NH4+dengan NH3merupakan pasangan asam-basa konyugasi.Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dansebagaibasa (proton akseptor).Zatatau ion atauspesisepertiinibersifatampiprotik (amfoter).PenulisanAsamBasaBronsted Lowry

3.G. N. LewisSelain dua teori mengenai asam basa seperti telah diterangkan diatas, masih ada teori yang umum, yaitu teori asam basa yang diajukan olehGilbert Newton Lewis ( 1875-1946 ) pada awal tahun 1920. Lewis lebih menekankan pada perpindahan elektron bukan pada perpindahan proton, sehingga ia mendefinisikan : asam penerima pasangan elektrondanbasaadalah donor pasanganelekton. Nampak disinibahwaasamBronstedmerupakanasam Lewis danbegitujugabasanya. Perhatikan reaksi berikut:Reaksi antara proton dengan molekul amoniak secara Bronsted dapat diganti dengan cara Lewis. Untuk reaksi-reaksi lainpun dapat diganti dengan reaksi Lewis, misalnya reaksi antara proton dan ion Hidroksida:Ternyata teori Lewis dapat lebih luas meliput reaksi-reaksi yang tidak ternasuk asam basa Bronsted-Lowry, termasuk kimia Organik misalnya:CH3++ C6H6C6H6+ CH3+Asamialahakseptorpasanganelektron, sedangkanbasaadalah donor pasangan electronAsamlewisAsam Basa

VI.Alat danBahan Alat-alat:1)Tabung reaksi2)Rak tabung reaksi3)Pipettetes4)Selang tabung reaksi6)Neraca analitik7) Gelaskimia 100 mL8) Gelas ukur 9) Erlenmeyer berpipa

Bahan-bahan:1)HCl 0.05 M/0,5 M2)CH3COOH 0,05 M3)NaOH 0,05 M/0,5 M4)Indikator Universal5)ZnSO40,1 M6) NH4OH 0.5 M7)BaCl20.1 M8)Ba(OH)2 0.2 M9)K2CrO40,2 M10)K2Cr2O7 0.1 M11)(NH4)2SO40,5 M12) H2SO4 pekat13) C12H22O11 14)CaCO315) Lakmus merah16) Lakmus biru

VII.Cara Kerja :1.Reaksi Asam Basa

Tabung reaksi I Tabung reaksi III

1ml NaOH 0,05M1ml HCl 0,05M

UnguMerah -Ditambahkan 1tetes indicator universal -Ditambahkan 1tetes indicator universal

Hijau -Dicampur

Tabung reaksi II Tabung reaksi IV

1ml NaOH 0,05M1ml CH3COOH 0,05M

UnguMerah -Ditambahkan 1tetes indicator universal -Ditambahkan 1tetes indicator universal

Biru -Dicampur

2.Reaksi Senyawa Kompleks

1ml ZnSO4 0,1M1ml ZnSO4 0,1M Tabung reaksi I Tabung reaksi II

-Ditambahkan 2tetes NaOH 0,5M -Ditambahkan 2tetes NH4O 0,5M

Endapan(+++)Endapan(+++)

-DiteteskanterusNaOH 0,5M sampai -Diteteskanterus NH4OH 0,5M sampai

Endapan(++)Endapan(+)Terjadiperubahanwarna max 80 tetesTerjadiperubahanwarna max 80 tetes

3. Reaksi Pembentukan Gas Tabung reaksi I

3ml (NH4)SO4 0,5M-Dimasukkan kedalam Erlenmeyer pipa samping- Ditambahkan 2ml NaOH 0,5M- Ditutup dengan pipa mengalir- Ujung pipa dikenakan kertas lakmus merah dan lakmus biru yang sudah dibasahi air

Warna lakmus menjadi biru

0,2gram CaCO3 Tabung reaksi II

-Dimasukkan kedalam Erlenmeyer pipa samping- Ditambahkan 3ml HCl 0,5M- Ditutup dengan pipa mengalir

Endapan (+)- Ujung pipa dimasukkan kedalamtabung yang diisi 5ml Ba(OH)2

4.Reaksi Pembentukan Endapan

1ml BaCl2 0,1M+1ml K2Cr2O7 0,1M1ml BaCl2 0,1M+1ml K2CrO4 0,1M1ml BaCl2 0,1M+1ml HCl 0,5M+1ml K2CrO4 0,1MTabung reaksi I Tabung reaksi II Tabung reaksi III

Kuning,terdapatendapan (+)Orange,terdapatendapan (++) berwarna putihKeruh,terdapatendapan (++) berwarnakuning

5. Reaksi Hidrasi

Gula -Dimasukkan kedalam tabung reaksi 1cm dari dasar tabung - (+)H2O -Diaduk sampai rata -Ditetesi 25tetes H2SO4 pekat

Gula mengkristal (caramel) -Diaduk dan didiamkan beberapa menit

VIII. Hasil PengamatanNoPercobaanHasil PengamatanDugaan/ReaksiKesimpulan

SebelumSesudah

1.ReaksiAsam-Basa LarutanHCl : jernihtak berwarna LarutanNaOH : jernihtak berwarna Larutan CH3COOH : jernih tak berwarna Indikator universal : merah

LarutanHCl + 1 tetes indikator universal : merah Larutan CH3COOH + 1 tetes indikator universal : merah LarutanNaOH + 1 tetes indikator universal : ungu Tabung I + III : hijau Tabung II + IV : biru

Larutan HCl bersifat asam kuat dengan pH = 1,3LarutanNaOHbersifatbasakuatdengan pH = 12,69Larutan HCL + NaOHbersifatnetraldengan pH = 7, dikarenakan reaksi antara basa kuat dengan asam kuat merupakan reaksi penetralan dalam asam basa(garam netral).

Larutan CH3COOH bersifat asam lemah dengan pH = 3,03

LarutanNaOHbersifatbasakuatdengan pH =12,69LarutanCH3COOH +NaOHbersifatbasakuatdengan pH = 8,5 dikarenakan reaksi antara asam lemah dengan basa kuat akan menghasilkan garam basa.

2.ReaksiPembentukan Ion Kompleks

: larutan jernih tak berwarna NaOH: larutanjernihtakberwarna : larutan jernih tak berwarna

+ 2 tetes NaOH: putih keruh ,Terdapat endapan berwarna (+++) Setelahditetesi 80 tetesNaOH : endapan(+) + 2 tetes: terdapat endapan berwarna putih keruh (+++)Setelah ditetesi 80 tetes : endapan (++)+ Na2SO4(aq)

+ 2NaOH(berlebihan)2Na+ + Zn(OH)42-

+ NH4OH (berlebihan) NH4+ + Zn(OH)32-

Kedualarutan ZnSO4 yang telah di tetesidengan 80 tetesNaOHdan NH4OH terbentuk ion kompleks , Zn(OH)42- ,Zn(OH)32-. Oleh karena itu reaksi ini disebut sebagai reaksi pembentukan ion kompleks.

3.Reaksi Pembentukan Gas

(NH4)2SO4 :larutanjernih, takberwarna

Lakmusmerah:merah

Lakmusbiru : biru

NaOH:larutanjernih, takberwarna

Butiran CaCO3 berwarna putih, larutan HCl jernih tak berwarna

Larutan Ba(OH)2 jernihtakberwarna,

(NH4)2SO4+ NaOH :larutanjernihtak berwarna Kertaslakmusmerah:biru.Lakmusbiru : biru

CaCO3+HCl: jernih tak berwarnaLarutan Ba(OH)2: keruhdansedikitendapan (+)

NH3(g) +

CaCO3 (aq) + HCl(aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O(l)

CO2 (g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3 (s) + H2O (l)

H2O (l) + CO2 (g) H2CO3Terbentuk ion OH-dari senyawayang menyebabkan perubahan warna pada kertas lakmus merah yang menjadi biru.

Dari hasilpercobaaniniterbentukendapan BaCO3

4.Reaksi PenggabunganLarutan BaCl2: jernih tak berwarna

LarutanHCl :jernihtakberwarnaK2CrO4:kuningLarutanK2Cr2O7:Kuning

BaCl2+ K2CrO4: Keruh,terdapatendapan (++),berwarnakuning

BaCl2+K2Cr2O7:Orange,terdapat endapan (++) berwarnaputih

BaCl2+ HCl+ K2CrO4:kuning,terdapatendapan (+)

H2O (l)

Larutan BaCl2 yang di tambahkan dengan larutan K2CrO4 dan K2Cr2O7 menghasilkan perubahan warna larutan dan endapan. Hal tersebut dikarenakan adanya reaksi penggabungan.

5.ReaksiHidrasiGula : butiran berwarna putih (1cm dari dasar tabung reaksi)sebanyak 7tetes : coklat kehitamanGula mengkristal (caramel)12 C (s) + 11 H2O (l)+

Dari hasil percobaan gula menggumpal berbentuk caramel berwarna hitam, hal ini karena reaksi hidrasi

IX.Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang TerlibatPada percobaan pertama menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama diisi dengan 1 ml 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, yang telah diberi indikator tersebut berubah warna menjadi merah, pada tabung kedua diisi dengan 1 ml 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, yang telah diberi indikator tersebut berubah warna menjadi merah, pada tabung ketiga dan keempat diisi dengan 1 ml 0,05 M yang masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator, setelah dicampur dengan indikator larutan berubah warna menjadi ungu. Selanjutnya tabung pertama dan ketiga dicampurkan sehingga menghasilkan warna hijau, dan tabung kedua dengan tabung keempat menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan:

Pada percobaan kedua menyiapkan dua tabung reaksi, tabung yang pertama diisi 1 ml 0,1 M kemudian ditambahkan 2 tetes 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi putih keruh dan terdapat endapan(+++). Setelahituditetesihingga 80 tetesNaOH 0,5 M terjadiperubahanyaituendapannyasemakinsedikit(+). Pada tabung kedua mengisi tabung dengan 1 ml 0,1 M kemudian ditambahkan 2 tetes 0,5 M sehingga terjadi perubahan warna menjadi putih keruh dan terdapat endapan(+++). Setelah itu ditetesi hingga 80 tetes NH4OH 0,5 M terjadi perubahan yaitu jumlah endapan masih banyak(++).Keduanya sesuai dengan persamaan: ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq) Zn(OH)2(s) + Na2SO4(s) (laluditambahkan 80 tetesNaOH) Zn(OH)2(s) + 2NaOH(aq)2Na+ + Zn(OH)42- ZnSO4(aq) + NH4OH(aq)Zn(OH)2(s) + (NH4)2SO4 (s) (lalu ditambahkan 80 tetes NH4OH)Zn(OH)2(aq) + NH4OH(aq) NH4+ + Zn(OH)32-

Padapercobaanketigayaitumenyiapkanerlenmeyerberpipasamping, yang pertama di isi dengan 3 ml 0,5 M kemudian menambahkan 2 ml 0,5 M. Setelahlarutandicampur, segeramenutup Erlenmeyer tersebut, ujungpipa dikenakan dengan kertas lakmus merah dan biru yang telah dibasahi air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna menjadi biru. Untuk yang kedua, yaitu memasukkan 0,2 gram serbuk kedalam Erlenmeyer berpipasamping kemudian menambahkan 3 ml 0,5 M dan ditutup rapat. Menyiapkan juga tabung yang berisi larutan 0,2 M. Setelah itu ujung pipa Erlenmeyer dimasukkan kedalam tabung reaksi tersebut. Pada percobaan ini terdapat sedikit , ini sesuai dengan persamaan : 2 NH3 (g) + 2 H2O(l)NH3(g) + CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)CO2 (g) + H2O (l) + CO2 (g) H2CO3

Pada percobaan keempat menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masing-masing tabung reaksi dimasukkan 1 ml 0,1 M. Pada tabung pertama ditambah dengan 1 ml 0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml 0,1 M, pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml 0,1 M. Setelah itu membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung. Tabung pertama menjadi keruh dan terdapat endapan (++) berwarnakuning , pada tabung kedua menjadi berwarna orange, danterdapat endapan (++) berwarna, pada tabung ketiga menjadi kuning dan terdapatendapan (+). Sesuai dengan persamaan :

H2O (l)

Pada percobaan kelima, menyiapkan tabung reaksi. Tabung reaksi diisi dengan gula 1 cm dari dasar tabung kemudian ditetesi dengan air 0,5 cm dari atas gula. Setelah itu ditambahkan 7 tetes pekat. Pada percobaan ini larutan berubah warna menjadi hitam, gula menggumpal(caramel), Sesuai dengan persamaan :12 C (s) + 11 H2O (l)+

X.PembahasanPada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama diisi dengan 1 ml 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal sehingga berubah warna menjadi merah, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, sehingga berubah warna menjadi merah. Hal ini dikarenakan dan sama-samabersifatasam, sehinggaketikaditetesidenganindikator universal, larutan yang mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi merah, hanya saja memiliki warna yang lebih gelap dari karena merupakan asam yang lebih kuat jika dibandingkan dengan . Pada tabung ketiga dan keempat diisi dengan 1 ml 0,05 M, kemudian pada masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, sehingga larutan yang mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi ungu, ini dikarenakan bersifat basa, sehingga ketika ditetesi dengan indikator universal berubah warna jadi ungu.Selanjutnya tabung pertama dicampur dengan tabung ketiga menghasilkan larutan berwarna hijau. Dalam reaksi ini, warna larutan yang dihasilkan adalah hijau, karenareaksiinimerupakanreaksinetralisasidimanaketikaasamkuat () dan basa kuat () direaksikan menghasilkan garam netral, sesuai dengan persamaan :

Tabung kedua yang berisi direaksikan dengan tabung keempat yang berisi sehingga menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan:

Warna biruterjadi karena ketika asam lemah () direaksikan dengan basa kuat () maka reaksi yang terjadi disebut reaksi penyangga(hidrolisis).Pada percobaan kedua kami menyiapkan dua tabung reaksi, tabung yang pertama diisi 1 ml 0,1 M kemudian kami menambahkan 2 tetes 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi keruh dan terdapat endapan (+++).Setelahituditetesihingga 80 tetesNaOH 0,5 M terjadiperubahanyaitularutan keruh berwarna putih dan endapan (+). Pada tabung kedua kami mengisi tabung dengan 1 ml 0,1 M kemudian kami menambahkan 2 tetes 0,5 M sehingga terjadi perubahn warna menjadi keruh dan terdapat endapan (+++). Setelah itu ditetesi hingga 80 tetes NH4OH 0,5 M terjadi perubahan yaitu larutan keruh dan endapan. Sesuai dengan persamaan: ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq) + Na2SO4(s) (laluditambahkan 80 tetesNaOH) Zn(OH)2(aq) + 2NaOH(aq)2Na+ + Zn(OH)42- ZnSO4(aq) + NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq) + (NH4)2SO4 (s) (lalu ditambahkan 80 tetes NH4OH)Zn(OH)2(aq) + 2 NH4OH(aq)2NH4+ + Zn(OH)42-

Pada percobaan ketiga kami menyiapkan Erlenmeyer berpipa samping, yang pertama kami mengisi dengan 3 ml 0,5 M kemudian kami menambahkan 2 ml 0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup erlenmeyer, ujung pipanya kami ber idengan kertas lakmus merah dan biru yang telah dibasahi air(warna kertas lakmus merah dan biru tetap). Pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna menjadi biru.Hal ini dikarenakan ketika direaksikan dengan menghasilkan gas amonia (, dan ketika gas bertemu dengan lakmus merah yang telah dibasahi dengan air, maka akan terbentuk yang bersifat basa, sehingga lakmus berubah warna menjadi biru.

Untuk yang kedua, kami memasukkan 0,2 gram serbuk kedalam Erlenmeyer berpipa samping kemudian kami menambahkan 3 ml 0,5 M. Kami menyiapkan juga tabung yang berisi larutan 0,2 M. Setelah itu ujung pipa dimasukkan ke dalam tabung tersebut. Pada percobaan ini terdapat sedikitendapan , ini sesuai dengan persamaan : CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)CO2 (g)Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masing-masing tabung reaksi dimasukkan 1 ml 0,1 M. Pada tabung pertama ditambah dengan 1 ml 0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml 0,1 M, pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml 0,1 M. Setelah itu kami membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung. Tabung pertama menjadi berwarna keruh ,terdapat endapan (++) berwarna kuning , pada tabung kedua menjadi berwarna orange, dan terdapat endapan (++) berwarna putih, pada tabung ketiga menjadi berwarna kuning dan terdapat endapan (+). Dalam percobaanini HCL berfungsi sebagai katalis dan mengurangi endapan yang dihasilkan.Sesuai dengan persamaan :

+ HCl

Pada percobaan kelima, kami menyiapkan tabung reaksi.Tabung reaksi kami isi dengan gula 1 cm dari dasar tabung, kemudian ditetesi dengan air.Setelah itu kami menambahkan 7 tetes pekat.Pada percobaan ini larutan berubah warna menjadi hitam, gula menggumpal dan panas. Hal ini dikarenakan bersifat panas, sehingga ketika diteteskan pada gula, karbon dalam gula terlepas seperti halnya ketika gula dipanaskan.Itupulah yang menyebabkan gula menjadi hitam setelah ditetesi dengan .12 C (graphitic foam) + 11 H2O steam +

XI.Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan, perubahan yang terjadi pada suatu reaksi dapat ditandai dengan kejadian fisis diantaranya perubahan warna, pembentukan endapan, , timbulnya gas dan adanya senyawa kompleks.. Dapat disimpulkan bahwa Reaksi kimia dikatakan berlangsung apabila terjadi diantaranya:

Reaksi tersebut menghasilkan gas. Reaksi tersebut menghasilkan perubahan warna Terbentuknya endapan Reaksi tersebut menghasilkan senyawa kompleks

XII.Jawaban PertanyaanSoal :Tulislah semua persamaan reaksi pada percobaan diatas dengan benar !Jawaban :Percobaan pertama :

Percobaan Kedua : ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq) Zn(OH)2(s) + Na2SO4(s) (laluditambahkan 80 tetesNaOH) Zn(OH)2(s) + 2NaOH(aq)2Na+ + Zn(OH)42- ZnSO4(aq) + NH4OH(aq) Zn(OH)2(s) + (NH4)2SO4 (s) (lalu ditambahkan 80 tetes NH4OH)Zn(OH)2(aq) + NH4OH(aq) NH4+ + Zn(OH)32-

Percobaan ketiga : 2 NH3 (g) + 2 H2O(l) NH3(g) + CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)CO2 (g) + H2O (l) + CO2 (g) H2CO3

Percobaan keempat :

H2O (l)

Percobaan kelima :12 C (s) + 11 H2O (l)+

XIIIDaftar Pustaka Brady, James E. 1998.Kimia UniversitasAsas&StrukturEdisiKelimiJilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar : konsep konsep inti. Jakarta : ErlanggaKeenan. W. Charles. 1986. Ilmu Kimia untuk Universitas.Jakarta : ErlanggaPetrucci, H. Ralph, Suminar,1989,KimiaDasar,Edisi Ke-4 Jilid 1.Jakarta: Erlangga

Pudjaatmaka. A. Hadyana. DrdanSetiono. L. Ir. 1994. Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik (terjemahan). Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGCTim Kimia Dasar. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Umum. Surabaya :Unipress

Lampiran Percobaan 1

Setelahditetesi indicator

Percobaan 2Setelahditetesi 2 tetesNaOHSetelahditetesi 2 tetes NH4OHSetelah di tetesisebanyak 80 tetes

Percobaan 3

proses reaksi (NH4)2SO4 +NaOHmembirukan kertas lakmus merah

b. Proses reaksi CaCO3 +HCl

terbentuk endapan BaCO3

Percobaan 4

Percobaan 5

Perhitungan- HClH+ +Cl-[H+]=Val asam x M = 1 x 0,05 M = 5 x 10-2pH = -log [H+] = -log (5x10-2)=2-log 5=2-0,69=1,3-NaOH Na+ + OH-[OH-]=Val basa x M = 1x 0,05 M = 5x 10-2pOH=-log(OH-)=-log(5x10-2)=2-log5pH=14-(2-log5)=12+log5=12+0,69=12,69

-CH3COOH CH3COO -+ H+

[H+]= =-5-2=-7 = 3-3,5pH=-log[H+]=-log(3x10-3,5)=3,5-log3=3,5-0,47=3,031. HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl (aq) + H2O(l)m:0,05mmol 0,05mmolb:0,05mmol 0,05mmol0,05mmol0,05mmols: - - - 0,05mmol

sisa garam netral (asam kuat+basa kuat)=pH netral atau 7

2. CH3COOH (aq) + NaOH(aq) CH3COONa (aq) + H2O(l)m: 0,05mmol 0,

s: -- 0,05 mmolsisa garam basa[OH-]== = = =0,37pOH=-log(OH-)=-log(0,37 x 10-5)=5-log0,37pH=14-(5-log0,37)=9+log 0,37=9+(-0,43)=8,5