DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB...

81
DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND DALAM KERJASAMA PENGEMBANGAN PASAR PRODUK HALAL (2012-2017) (Skripsi) Oleh MUHAMMAD ZAIM ROZAAN NPM. 1416071055 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND

DALAM KERJASAMA PENGEMBANGAN PASAR PRODUK HALAL

(2012-2017)

(Skripsi)

Oleh

MUHAMMAD ZAIM ROZAAN

NPM. 1416071055

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

ABSTRAK

Oleh Muhammad Zaim Rozaan

DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND DALAM

KERJASAMA PENGEMBANGAN PASAR PRODUK HALAL (2012-2017)

Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

Indonesia, sebagai strategi dalam pengambilan kebijakan pemerintah dalam

mengembangkan pasar produk halal agar diminati di pasar dunia, khususnya di negara

Thailand. Pengembangan pasar produk halal ini merupakan salah satu fokus Indonesia-

Malaysia-Thailand Grwoth Triangle (IMT-GT) yang merupakan forum kerjasama ketiga

negara dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan penelitian

dalam karya ilmiah ini ingin melihat diplomasi ekonomi yang dilakukan Indonesia

terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk halal. Metode

digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian tersebut yaitu

Indonesia telah melakukan diplomasi ekonomi terhadap Thailand untuk mengembangkan

produk halal dengan menerapkan langkah-langkah strategis seperti memanfaatkan

lembaga dalam menjalin kemitraan dengan sektor swasta, membentuk kerangka

kerjasama dalam mengembangkan pasar produk halal, melakukan kegiatan dalam

mempromosikan produk halal domestik, memanfaatkan peran diplomatik RI di Thailand

dalam mengembangkan pemasaran produk halal, serta memanfaatkan sektor swasta.

Kata Kunci: Diplomasi Ekonomi, Pengembangan Pasar, Produk Halal,

Kerjasama Indonesia-Thailand.

Page 3: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

ABSTRACT

By Muhammad Zaim Rozaan

INDONESIA ECONOMIC DIPLOMACY TOWARDS THAILAND IN

COOPERATION FOR DEVELOPING HALAL PRODUCT MARKET

(2012-2017)

Economic diplomacy is an instrument used by the Indonesian government, as a

strategy in government policy making in developing the halal product market to be

popular in the world market, especially in Thailand. The development of the halal

product market is one of the focus of the Indonesia-Malaysia-Thailand Grwoth Triangle

(IMT-GT) which is a cooperation forum for the three countries in improving welfare and

economic growth. The research objective in this scientific work wants to see the

economic diplomacy carried out by Indonesia towards Thailand in the collaboration of

the development of the halal product market. The method used in this research is

descriptive qualitative. The results of this study are that Indonesia has carried out

economic diplomacy towards Thailand to develop halal products by implementing

strategic steps in utilizing institutions in establishing partnerships with the private sector,

forming a cooperative framework in developing halal product markets, conducting

activities in promoting domestic halal products, utilizing roles diplomatic RI in Thailand

in developing halal product marketing, and utilizing the private sector.

Key Words: Economic Diplomacy, Market Development, Halal Product,

Indonesia – Thailand Cooperation.

Page 4: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND DALAM

KERJASAMA PENGEMBANGAN PASAR PRODUK HALAL (2012-2017)

Oleh:

MUHAMMAD ZAIM ROZAAN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat mencapai gelar

SARJANA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada

Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah
Page 6: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah
Page 7: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah
Page 8: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Muhammad Zaim Rozaan, dilahirkan di

Bandar Lampung pada 22 September 1995. Penulis

merupakan anak sulung dari dua bersaudara, putra dari

Bapak H. Drs. Aryanto Munawar dan Ibu Milawati, S. Sos.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari tahun 2000-2001

di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bandar Lampung,

dilanjutkan di SD Al-Azhar I Bandar Lampung pada tahun 2001-2007. Penulis

menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Bandar

Lampung tahun 2007-2010 dan melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas

di SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun 2010-2013.

Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi

Negeri Universitas Lampung melalui jalur Mandiri. Penulis terdaftar sebagai

mahasiswa jurusan Hubungan Internasional. Selama menjadi mahasiswa

Hubungan Internasional, penulis aktif di kepengurusan Himpunan Mahasiswa

Hubungan Internasional sebagai ketua departemen Sport, Art, and Recreation

serta aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan selama tiga tahun. Penulis telah

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata selama 40 hari di Desa Tanggul Angin,

Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian penulis juga pernah

Page 9: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

menjalankan kegiatan praktik kerja lapangan/magang di Dinas Perdagangan

Provinsi Lampung pada tahun 2018.

Page 10: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

MOTTO

“Jika kau ingin menggerakkan bumi, maka kau harus

menggerakkan dirimu terlebih dahulu”

(Socrates)

“Tak ada brahmana angkuh. Mereka hanya lebih mengerti, lebih tahu

daripada orang yang menganggap pengetahuan dan ilmu sebagai

keangkuhan.”

(Pramoedya Ananta Toer)

“Jelajahlah sampai batas antariksa.

Isi benakmu dengan ibu pertiwi beserta isinya,

sebab merekalah rumah tempatmu merangkai asa.”

(Muhammad Zaim Rozaan)

Page 11: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

PERSEMBAHAN

Teruntuk Matahari, pusat tata surya dalam galaksiku;

Aryanto Munawar & Milawati

Orang tuaku.

Page 12: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur atas keridhoan Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan

hidayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

tidak lupa penulis sanjung agungkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri

tauladan yang baik dan pemimpin bagi kaumnya.

Skripsi yang berjudul “Diplomasi Ekonomi Indonesia Terhadap Thailand Dalam

Kerjasama Pengembangan Pasar Produk Halal (2012-2017)” sebagai salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak

yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini antara lain, yaitu:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung;

2. Bapak Drs. Aman Toto Dwijono, M.H. Selaku Ketua Jurusan Hubungan

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

sekaligus pembimbing utama untuk penulis. Terima kasih ilmu, semangat,

motivasi dan kesabaran serta rasa pengertian sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini;

Page 13: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

3. Ibu Astiwi Inayah, M.A. selaku pembimbing kedua. Terima kasih banyak

atas kesabaran dalam memberikan masukan dan saran, dan segala motivasi

serta ilmu yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini;

4. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si selaku dosen pembahas. Terima kasih

atas segala kritik dan saran yang membangun demi terciptanya skripsi ini.

Terima kasih atas segala ilmu yang bermanfaat sehingga penulis dapat

menyelasikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan Staf Hubungan Internasional FISIP Unila, terima kasih

atas ilmu-ilmu dan waktu yang diberikan kepada penulis selama masa

belajar di Jurusan Ilmu Pemerintahan.

6. Orang tuaku tercinta, Bapak H. Drs. Aryanto Munawar dan Ibu Milawati

S. Sos., yang selalu memberikan doa, dukungan, serta menjadi motivasi

terbesar bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Pak,

Bu. Atas segala kasih serta sayangnya. Terima kasih banyak atas doanya

yang selalu mengiringi langkah kaki anakmu ini;

7. Adikku tercinta, Naisya Midari Mutia Pratiwi, terima kasih telah

memberikan semangat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terima kasih telah menjadi adik yang baik bagi abangnya;

8. Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, sebagai organisasi

sekaligus sebagai “rumah” semasa penulis menjadi mahasiswa Hubungan

Internasional Unila. Terima kasih telah atas segala ceritanya;

9. Sahabat-sahabat seperjuangan PHMJ HI Periode 2016/2017; Tia, Andika,

Adam, Oni, Amel, Claudy, Firly, Tiyas, Dimas, Eno, Adit. Dan juga

Page 14: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk bebeb aug: Hedi. Terima

kasih atas dedikasi serta kisah penuh maknanya;

10. Teman-teman Lah Ayok atau apapun namanya; Baron, Ceki, Ooy, Ican,

Vino, Adam, Bintang, Wira, Ontel, Ivan, Uwak, Derick, Gustian, Adit.

Terima kasih banyak untuk semua sleepless night kita yang penuh cerita

itu. Terima kasih sudah berkenan menjadi teman sekaligus saudara bagi

penulis;

11. Teman-teman seperjuangan skripsi; Rani, Wilma, Luky, Ncik, Andika,

Eris, Dumora, Mitha. Terima kasih banyak atas untuk waktu dan

dukungannya;

12. Seluruh teman-teman seperjuangan Hubungan Internasional 2014, terima

kasih atas dukungan dan semangat kalian semua. Terima kasih telah

menjadi keluarga pertama di kampus kita tercinta, see you on top fellas!;

13. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional angkatan 13, 15,

16, 17, dan seterusnya. Firly, Wisnu Suaka & Titus Cahyo, terima kasih

pernah membantu abangmu ini secara intim untuk berdedikasi di HMJ

kita. Saka, Alif, Saleh, Jo, Pebe, Dhimas (Beserta Om Hendra), Bilgart,

Sule, Cipa, Nia, Parhan, Maul, Dimas, Agoy, Leon, Raden, Rava, Ucok,

Daru, Ghifari, Lina, Devi, dan yang lain yang tak bisa saya sebutkan satu-

satu namanya. Terima kasih banyak atas dukungannya selama aktif di

kegiatan-kegiatan himpunan kita;

14. Sahabat-sahabat SMA, terutama sahabat saya sebangku sejak masuk

sampai lulus, M. Kamil Irsyad, S. Kom. dan Tiyas Anggraini yang

Page 15: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

insyallah sebentar lagi jadi pasutri. Terima kasih sudah memberikan

motivasi bagi penulis;

15. Akang dan Ncik, Ricky dan Fina. Sisa-sisa yang bertahan dari siklus

pertemanan sejak tahun 2009. Terima kasih untuk puluhan tahunnya.

Terima kasih untuk selalu ada dalam keadaan senang dan sedih, sejak kita

remaja hingga beranjak dewasa;

16. Teman-teman UKMBS Musik Darmajaya, Cipau, Dino, Apoy, Nuril,

Gerbi, Mas Iko, Bayu, Jarot, Kak Jodi, Kak Febi, dan yang lain. Terima

kasih atas pengalamannya serta ilmunya;

17. Keluarga penulis selama 40 hari KKN, Bude Pon. Terima kasih sudah

berkenan menjadi orang tua kami selama menjalani KKN. Muhammad

Rizki Arrizal, S.T., Piesta Prima Beta Pairul, S.Ked., Aziza Novirania, S.

Ip., Siti Nur Azizah, S.Ikom., Natasya Hayatillah, S.Ked,. Dian Rusadi,

S.Si., Terima kasih sudah menjadi keluarga yang baik bagi penulis, terima

kasih sudah menjadi bagian dari kehidupan saya;

18. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak.

Bandar Lampung, 18 Oktober 2018

Muhammad Zaim Rozaan

Page 16: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah................................................................................ 7

1.3.Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

1.4.Kegunaan Penelitian ........................................................................ 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Literature Review .......................................................................... 8

2.2.Landasan Konseptual .................................................................... 12

2.2.1. Diplomasi ............................................................................. 13

2.2.2. Kerjasama Internasional....................................................... 20

2.2.3 Pengembangan Pasar Produk Halal .......................................... 24

2.2.4. Kepentingan Nasional .......................................................... 27

2.3. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 30

III. METODE PENELITIAN

3.1.Tipe Penelitian ................................................................................ 31

3.2.Fokus Penelitian ............................................................................. 31

3.3.Jenis dan Sumber Data Penelitian .................................................. 32

3.4.Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32

3.5.Teknik Pengolahan Data ................................................................ 33

Page 17: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

ii

3.6.Teknik Analisis Data ...................................................................... 34

IV. GAMBARAN UMUM

4.1.Sejarah Hubungan Kerjasama Ekonomi Indonesia-Thailand ........ 37

4.2.Aktivitas Perdagangan Indonesia ................................................... 42

4.3.Sertifikasi Produk Halal ................................................................. 49

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.Diplomasi Ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam

Kerjasama Pengembangan Pasar Produk Halal (2012-2017) ........ ... 55

5.1.1.Strategi Pemerintah Dalam Menjalankan Diplomasi

Ekonomi Melalui Kemitraan Antar Lembaga ....................... 56

5.1.2.Strategi Membentuk Kerangka Aturan Kerjasama yang

Dimanfaatkan Untuk Mengembangkan Pasar

Produk Halal (2012-2017)................................................... 69

5.1.3. Strategi Kegiatan Promosi Ekspor dan Mendorong Investasi

Masuk.................................................................................. 73

5.1.4.Strategi Memanfaatkan Perwakilan Diplomatik Indonesia di

Thailand Dalam Menjajaki Pasar dengan Produk Halal....... 81

5.1.5 Strategi Melibatkan Sektor Swasta Untuk

Menargetkan Investasi Luar Negeri .................................... 83

5.2.Langkah-langkah Diplomasi Ekonomi Indonesia Terhadap

Thailand dalam Kerjasama Pengembangan Pasar Produk Halal Tahun

2012-2017 ....................................................................................... 85

5.2.1 Penggunaan Pengaruh dan Hubungan Politik....................... 85

5.2.2 Pemanfaatan Aset-Aset Ekonomi.......................................... 86

5.2.3 Upaya Mengkonsolidasikan Iklim Politik............................. 87

VI. PENUTUP

6.1.Kesimpulan .................................................................................. 94

6.2.Saran ........................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Neraca Perdagangan Indonesia – Thailand periode 2012-2017............... 2

1.2. Data Produk Halal Indonesia dan Thailand ............................................ 5

2.1. Komparasi Literature Review............................................. .................. 11

4.1. Perkembangan Ekspor Non-Migas Negara Tujuan .............................. 45

4.2. Permintaan Produk Halal Thailand (dalam Milliar Dollar AS) ............ 49

5.1. Data Sertifikasi Halal MUI PusatPeriode 2012-2017 ........................... 60

5.2. Kerjasama Strategi Indonesia dengan IMT-GT dalam

Pengembangan Pasar Produk Halal ...................................................... 68

Page 19: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.Skema Kerangka Teoritis ....................................................................... 31

4.1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 2012-2017 .... 43

4.2. Food Exports Indonesia dan Thailand Tahun 2012-2017......................46

5.1.Kerangka Aturan Kerjasama yang Dimanfaatkan Pasar Produk Halal .. 72

Page 20: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

v

DAFTAR SINGKATAN

AEC : ASEAN Economic Community

AFTA : ASEAN Free Trade Area

AoA : Agreement on Agriculture

AS : Amerika Serikat

ASEAN : Association of Southeast Asian Nations

BPS : Badan Pusat Statistik

BPJPH : Badan Jaminan Produk Halal

CEPT : Common Effective Preferential Tariff

CEROL : Certification Online

CICOT : The Central Islamic Commitee of Thailand

ESI : Export Similarity Index

HAM : Hak Asasi Manusia

IMT-GT : Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle

INDHEX : Indonesia Halal Expo

ITPC : Indonesian Trade Promotion Centre

JHFP : Japan Halal Food Project

JIExpo : Jakarta Internasional Expo

JPH : Jaminan Produk Halal

KBRI : Kedutaan Besar Republik Indonesia

KNKS : Komite Nasional Keuangan Syariah

Page 21: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

vi

KTT : Konfrensi Tingkat Tinggi

LPPOM : Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika

MIHAS : Malaysia Internasional Halal Showcase

MUI : Majeis Ulama Indonesia

NFI : National Food Institute

OKI : Organisasi Konferensi Islam

OTOP : One Tambon One Product

PEPIDA : Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Invetasi Daerah

PDB : Produk Domestik Bruto

PRJ : Pekan Raya Jakarta

UKM : Usaha Kecil dan Menengah

UN : United Nation

WTO : World Trade Organization

Page 22: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Persaingan kekuatan di kawasan Asia Tenggara saat ini tidak hanya dalam

bidang militer dan pertahanan, tetapi juga mencakup bidang ekonomi,

perdagangan, dan investasi. Hal itu tergambarkan dalam berbagai bentuk

kebijakan pemerintah masing-masing negara di kawasan ini untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, kinerja perdagangan dan aliran investasi ke negara

mereka (Kurniawan, 2014: 254-271).

Persaingan semakin terasa setelah krisis finansial global terjadi tahun 2008,

yaiti ketika pertumbuhan permintaan dagang dan aliran modal dari negara-negara

maju yang selama ini menjadi mitra tradisional relatif melambat. Dalam bidang

perdagangan, pasar menjadi pilihan rasional. Masing-masing negara memilihnya

untuk mempertahankan pertumbuhan ekspor, termasuk di antaranya adalah

Indonesia dan Thailand.1

1 Krisis keuangan di Amerika tahun 2008 yang belum sepenuhnya pulih, disusul oleh krisis

utang di kawasan Euro, serta bencana alam di Jepang tahun 2011. Laju pertumbuhan

ekonomi dunia sempat menunjukkan perbaikan di tahun 2010. Meski masih dalam level

yang cukup tinggi, gejala perlambatan ekonomi juga di tunjukkan di kawasan negara-

negara berkembang.

Page 23: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

2

Berikut ini adalah neraca perdagangan Indonesia dengan Thailand periode

2012-2017.

Tabel 1.1. Neraca Perdagangan Indonesia – Thailand periode 2012-2017

(Nilai : RIBU US$)

2016 201718.073.659,50 16.764.967,20 15.564.160,40 13.590.621,30 14.060.984,00 -6,87 9.429.107,10 10.444.482,30

1.284.730,70 937.190,70 866.479,50 971.478,90 849.953,90 -7,61 549.877,80 724.544,9016.788.928,70 15.827.776,60 14.679.680,90 12.619.142,40 13.211.530,20 -6,81 8.879.229,30 9.179.937,30

6.635.141,10 6.061.870,00 5.783.117,00 5.507.253,00 5.394.050,10 -4,97 3.490.251,00 4.274.653,301.144.990,90 847.806,20 780.195,40 906.771,70 783.719,60 -6,68 512.741,80 682.704,605.490.150,20 5.241.063,80 5.002.921,60 4.600.481,50 4.610.330,50 -4,63 2.977.509,20 3.591.948,70

11.438.514,40 10.703.097,30 9.781.043,40 8.083.368,30 8.666.934,00 -8,02 5.938.856,10 6.169.829,00139.739,80 89.484,50 86.284,10 64.707,20 65.734,30 -16,73 37.136,00 41.480,30

11.298.778,50 10.613.712,80 9.694.759,30 8.018.661,20 8.601.199,70 -7,93 5.901.720,10 6.127.988,70-4.803.377,30 -4.641.227,30 -3.997.926,40 -2.576.115,30 -3.272.883,90 -12,68 -2.448.605,00 -1.895.175,701.005.251,10 758.421,70 693.911,30 842.064,60 717.985,30 -5,53 475.605,80 640.864,30

-5.808.628,40 -5.399.649,00 -4.691.837,70 -3.418.179,90 -3.990.869,20 -11,38 -2.924.210,80 -2.536.040,00

9,4731,7610,77

13,2734,7522,60

3,8312,67

3,8920,6433,1522,47

NON MIGAS

NON MIGASMIGASNERACA PERDAGANGANNON MIGASMIGASIMPORNON MIGASMIGASEKSPOR

Trend (%) 2012-2016

TOTAL PERDAGANGANMIGAS

Perub.(%) 2017/2016Jan-Okt

Uraian 201420132012 2015 2016

Sumber: BPS, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa neraca perdagangan Indonesia

dengan Thailand pada periode 2012-2017 mengalami fluktuasi yaitu total

perdagangan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar US$ 18.073.659,50.

Sedangkan total perdagangan terendah terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar US$

9.429.107,10 dengan rata-rata perubahan sebesar 10,77%.

Pemilihan Indonesia dan Thailand sebagai fokus dari penelitian ini dilandasi

oleh faktor kesamaan komoditi ekspor keduanya. Data United Nation (UN)

Comtrade menunjukkan bahwa dari 30 komoditi ekspor utama Indonesia dan

Thailand ke seluruh negara pada tahun 2008, terdapat 11 komoditi yang sama. Di

antaranya adalah mesin pemroses data, karet alam dan ban kendaraan, produk

otomotif dan komponennya, udang dan kepiting, serta komponen radio dan televisi

(Kurniawan, 2014: 254-271).

Page 24: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

3

Indonesia dan Thailand mengekspor produk manufaktur yang relatif sama.

Kedua negara bersaing di sektor tekstil dan pakaian, mesin non-elektris, mesin

perkantoran dan alat-alat transportasi. Data yang yang diperoleh dari BPS di

atas menunjukkan bahwa indeks kesamaan ekspor antara Thailand dengan

Indonesia meningkat relatif lebih signifikan dari tahun 2012 sampai 2017

Selain mengekspor produk manufaktur yang relatif sama, Indonesia dan

Thailand pun telah melakukan hubungan diplomasi dan kerjasama terhadap

pengembangan pasar produk halal. Diplomasi ekonomi sebagai proses yang dilalui

oleh negara dalam mengelola hubungan luar negerinya, ditujukan untuk

mengoptimalisasi keuntungan nasional di segala bidang, termasuk di sektor

perdagangan dan investasi, baik di tingkatan bilateral, regional maupun di level

multilateral. Rana dalam bukunya yang berjudul “Economic Diplomacy; the

Exprience od Developing Countries” menyatakan bahwa luasnya ruang lingkup

diplomasi ekonomi menuntut partisipasi aktif tidak hanya dari aktor negara,

seperti kementerian luar negeri dan kementerian perdagangan, tetapi juga dari

aktor non-negara. Oleh sebab itu, kemitraan dan kolaborasi yang efektif antara

aktor negara dan non-negara menjadi salah satu kunci sukses dibalik

pelaksanaan diplomasi ekonomi (Rana, 2007:5).

Efektivitas diplomasi ekonomi menuntut harmonisasi atau integrasi lembaga-

lembaga pemerintah, yang berkaitan dengan urusan luar negeri. Beberapa

negara telah mempraktikkan hal demikian yaitu menggabungkan urusan politik dan

perdagangan luar negeri. Bentuk konkret diplomasi ekonomi lainnya yang harus

segera mendapatkan perhatian pemerintah adalah kegiatan promosi ekspor dan

Page 25: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

4

mobilisasi aliran masuk investasi asing serta melembagakan hubungan dengan

negara lain dalam bentuk kerangka kerja sama yang dapat mengakomodasi

kepentingan industri domestik (Rana, 2007:5).

Diplomasi ekonomi dapat menjadi salah satu instrumen efektif untuk

mengkapitalisasi hubungan dipomatik, sehingga menjadi faktor pendorong

dalam peningkatan ekspor ke negara-negara sahabat. Thailand adalah salah satu

di antara banyak negara yang secara serius mengintensifkan pendekatan diplomasi

ekonomi, dalam lingkungan global saat ini. Thailand secara konsisten

menggunakan strategi bilateral free trade agreement untuk memperluas akses

pasar produk. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta juga menjadi faktor

penting dalam pelaksanaan diplomasi ekonomi Thailand (Rana, 2007:6).

Jika dibandingkan dengan Thailand, Indonesia belum optimal dalam

memanfaatkan instrumen diplomasi ekonomi terhadap negara mitra, demi

kepentingan perekonomian nasional. Situasi ini dapat dimaklumi karena faktor

konsumsi domestik Indonesia yang besar sehingga pasar luar negeri kurang

diperhatikan.

Permintaan produk halal global semakin meningkat. Hal ini memacu

kerjasama antarnegara mayoritas muslim. Kerjasama tersebut terjadi antara

Indonesia dan Thailand, yang saat ini tengah gencar melakukan kerjasama terkait

tingginya permintaan akan produk halal.

Page 26: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

5

Tabel 1.2. Data Produk Halal Indonesia dan Thailand

Negara Perusahaan Sertifikat Halal Produk Halal Ekspor

Indonesia 713 1001 50.696 US$ 200 juta

Thailand 17 17 267 US$ 5 milyar

Sumber: LPPOM MUI (2016) dan Global State of Islam Economic.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa Indonesia telah mengekspor

produk halal ke Thailand dengan total US$ 200 juta, sedangkan Thailand telah

mengekspor produk halal ke Indonesia dengan nilai total sebesar US$ 5 milyar.

Perhatian dan dorongan khusus dari Pemerintah Thailand sengaja diberikan untuk

mencapai target ini. National Food Institute (NFI) Thailand mendorong

pemanfaatan peluang ekspor pangan halal.

Pemerintah Thailand juga akan menggulirkan program pengembangan produk

halal untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan Otop (One Tambon, One

Product) untuk mempercepat pencapaian target ekspor pada 2020 (Hamzah,

2018).

Meninjau bahwa Indonesia yang memiliki masyarakat dengan mayoritas

beragama muslim, artinya permintaan akan produk bersertifkat halal pun menjadi

salah satu faktor bagaimana pemerintah Indonesia berupaya untuk

mengembangkan produk halal domestiknya agar produk dalam negeri dapat

diminati oleh masyarakat seluruh dunia. Dalam upayanya untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, Indonesia bergabung dalam Indonesia-Malaysia-Thailand

Growth Triangle (IMT-GT) Forum yang merupakan momen strategis membangun

aliansi antara 3 negara dalam rangka memperkuat kerjasama pembangunan

layanan produk halal di wilayah Association of South East Asia Nations (ASEAN)

Page 27: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

6

yang salah satu fokus kegiatan dalam forum ini adalah untuk mengembangkan

pasar produk halal lewat kerjasama yang dijalin antar ketiga negara yang

tergabung di dalamnya.

Menurut Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Kawasan Industri

Halal dimaksudkan untuk menjadikan produk-produk hasil industri Indonesia

lebih baik mulai dari bahan baku, packaging dan distribusi yang semuanya

dikontrol dengan baik. Pada tahun 2014, nilai ekspor makanan dan minuman ke

negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) sebesar US$ 763,6 juta atau

sekitar 14,21% dari total ekspor makanan dan minuman. (Kemenperin.go.id)

Adanya potensi-potensi yang dimiliki oleh negara Indonesia sebagai negara

yang memiliki penduduk mayoritas masyarakat muslim, produk halal seharusnya

menjadi salah satu aspek penunjang pertumbuhan ekonomi yang dapat menunjang

pendapatan negara melalui kebijakan-kebijakan yang negara (pemerintah) buat

dalam era globalisasi seperti sekarang yaitu peran diplomasi serta kerjasama di

bidang perdagangan sangat berpengaruh pada keberlangsungan pertumbuhan

gross domestic product (GDP).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul: “Diplomasi Ekonomi Indonesia - Thailand dalam Kerjasama

Pengembangan Pasar Produk Halal (2012-2017)”

Page 28: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

7

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana diplomasi ekonomi

Indonesia - Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk halal (2012-

2017)?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah diplomasi

ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk

halal (2012-2017).

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menambah khazanah pengetahuan

dan pengembangan Ilmu Hubungan Internasional khususnya tentang diplomasi

ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk

halal tahun 2012-2017.

1.4.2. Secara Praktis

Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya mengenai diplomasi

ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk

halal tahun 2012-2017.

Page 29: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Literature Review

Penulis akan menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan

dengan topik penelitian untuk diulas kembali, sebagai referensi dalam mendukung

penelitian ini dengan mencari perbedaan dan keunikan dengan penelitian ini.

Tujuan dari mengulas kembali penelitian terdahulu adalah sebagai landasan dalam

menyusun kerangka pemikiran yang akan diteliti. Berikut literature review dari

beberapa penelitian sebelumnya:

1. Penelitian Mariane Delanova (2016) dengan judul Diplomasi Ekonomi

Indonesia dan Negara-negara Berkembang dalam G-33 untuk

Mempromosikan Proposal Special Products dan Special Safeguard

Mechanism. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi diplomasi

negara-negara berkembang, pada khususnya Indonesia dalam forum

perdagangan multilateral WTO. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif dengan menjabarkan dan menganalisis pada sumber data

terkait. Hasil penelitian menunjukkan Strategi diplomasi ekonomi Indonesia

dan negara-negara berkembang lainnya yang tergabung di dalam G-33 untuk

memperjuangkan proposal Special Products dan Special Safeguard

Mechanism agar dapat dikecualikan dari perdagangan bebas dalam

kerangka WTO masih panjang. Belum diterimanya SP dan SSM oleh semua

anggota WTO, terutama oleh negara-negara maju, maka SP dan SSM

Page 30: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

9

belum dapat diatur dalam ketentuan Agreement on Agriculture (AoA),

padahal SP dan SSM merupakan mekanisme perlindungan bagi pertanian

negara-negara berkembang dan petani miskin di negara-negara berkembang.

Oleh sebab itu, globalisasi, dalam hal ini pada khususnya WTO belum

mampu memberikan keuntungan bagi negara-negara berkembang.

2. Penelitian Rizki Amalia (tahun 2016) dengan judul Strategi Negara Anggota

IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle) Dalam

Pengembangan Industri Halal. Penelitian ini merupakan suatu kajian mengenai

kerjasama Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) terkait

pengembangan industri halal. Secara khusus penelitian ini difokuskan pada

pembahasan mengenai perbedaan strategi dari masing-masing negara anggota

IMT-GT khususnya dalam pengembangan industri halal di negaranya. Dalam

perkembangannya, kerjasama IMT-GT belum memperlihatkan kerjasama

ke arah komplementer (saling melengkapi) seperti yang diharapkan, terutama

dalam peningkatan kemajuan industri halal memperlihatkan adanya

ketimpangan di masing-masing negara. Metode penelitian yang digunakan

adalah deskriptif kualitatif dengan menjabarkan dan menganalisis pada

sumber data terkait. Hasil penelitian menunjukkan pada dasarnya kerjasama

IMT-GT ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan di Indonesia,

Malaysia, dan Thailand serta diadakan untuk mengantisipasi realisasi pasar

bebas AFTA. Berdasarkan Konferensi Tingkat Tinggi IMT-GT disepakati

mengenai penetapan IMT- GT Roadmap for Development 2007-2011 yang

mana salah satu sektor strategis yang akan dikembangkan antara wilayah-

wilayah di tiga negara adalah sektor industri halal.

Page 31: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

10

3. Penelitian Muhammad Fuad Rizal Adam (2017) dengan judul

Gastrodiplomacy Jepang di Indonesia Melalui Program Japan Halal Food

Project (JHFP) Tahun 2013-2015. Penelitian ini merupakan sebuah kajian

tentang strategi diplomasi Jepang terhadap Indonesia melalui program

pembangunan pangan halal Jepang (Japan Halal Food Project) tahun 2013-

2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

menjabarkan dan menganalisis pada sumber data terkait. Penelitian ini

menemukan sebuah fakta baru bahwa diplomasi yang dijalankan oleh suatu

negara dalam konteks pasca Perang Dingin tidak selalu berawal dari

hubungan negara yang berkonflik, tetapi dapat juga dikarenakan ingin

memperoleh simpati dunia yang lebih luas. mekanisme bekerjanya

gastrodiplomacy Jepang dilakukan dengan menggabungkan diplomasi publik,

diplomasi budaya, membangun reputasi nasional (nation branding), dan

dukungan sertifikasi halal yang merupakan upaya pencitraan Jepang

sebagai negara yang ramah muslim (muslim friendly). Gastrodiplomacy

melalui program pembangunan pangan halal Jepang (Japan Halal Food

Project) di Indonesia melibatkan aktor negara dan aktor non-negara

sebagai implikasi logis dari keterlibatan publik dalam proses diplomasi.

4. Penelitian Demeiati Nur Kusumaningrum (2017) dengan judul Trend

Pariwisata Halal Korea Selatan. Penelitian dianalisis menggunakan metode

kualitatif dengan penalaran deduktif. Data primer didapatkan melalui analisis

teks laporan pemerintah Korea Selatan, lembaga negara yang bertugas

mengembangkan sektor pariwisata, dan bertanggungjawab pada sertifikasi

halal. Data sekunder didapatkan dari telaah pustaka yang bersumber dari

Page 32: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

11

publikasi data kuantitatif perdagangan Korea Selatan dan literatur penelitian

yang merujuk pada pembangunan serta hubungan internasional Korea Selatan.

Dengan mengaplikasikan pendekatan politik ekonomi internasional dan

konsep soft power, hasil penelitian menunjukkan kepentingan Korea Selatan

membangun citra negara ramah muslim dengan mempertimbangkan 1)

peningkatan pendapatan masyarakat dan investasi, 2) mencari alternatif

pengembangan pasar domestik agar tidak tergantung kepada Cina sebagai

tujuan ekspor, dan 3) memperkuat kerjasama dan hubungan diplomatik

dengan negara-negara non-tradisional

Penjelasan mengenai keterangan dari keempat judul penelitian tersebut dapat

dilihat melalui tabel di bawah ini

Tabel 2.1. Komparasi Literature Review

No. Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Jurnal 4

Nama

Peneliti

Mariane

Delanova Rizki Amalia

Muhammad

Fuad Rizal

Adam

Demeiati Nur

Kusumaningrum

Tujuan

Penelitian

Menjelaskan

diplomasi

ekonomi

Indonesia dan

negara-negara

berkembang

dalam G-33

untuk

mempromosikan

proposal Special

Products dan

Special

Safeguard

Mechanism.

Menjelaskan

strategi negara

anggota IMT-

GT (Indonesia,

Malaysia,

Thailand

Growth

Triangle)

dalam

Pengembangan

Industri Halal

Menjelaskan

gastrodiplomacy

Jepang di

Indonesia

melalui Program

Japan Halal

Food Project

(JHFP) tahun

2013-2015

Menjelaskan

tentang trend

pariwisata halal

Korea Selatan

Metode

Penelitian

Metode

penelitian pada

jurnal ini adalah

dengan

menjabarkan

dan

Metode

penelitian pada

jurnal ini

adalah dengan

menjabarkan

dan

Metode

penelitian pada

jurnal ini adalah

dengan

menjabarkan

dan

Metode

penelitian pada

jurnal ini adalah

dengan

menjabarkan

dan

Page 33: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

12

menganalisis

pada sumber

data terkait.

menganalisis

pada sumber

data terkait.

menganalisis

pada sumber

data terkait.

menganalisis

pada sumber

data terkait.

Perbedaan

Penelitian

Dalam jurnal ini

lebih

menjelaskan

mengenai

diplomasi

ekonomi

Indonesia dan

negara-negara

berkembang

dalam G-33

untuk

mempromosikan

proposal Special

Products dan

Special

Safeguard

Mechanism

Dalam jurnal

ini lebih

menjelaskan

strategi negara

anggota IMT-

GT (Indonesia,

Malaysia,

Thailand

Growth

Triangle)

dalam

Pengembangan

Industri Halal

Dalam jurnal ini

lebih

menjelaskan

strategi negara

gastrodiplomacy

Jepang di

Indonesia

melalui Program

Japan Halal

Food Project

(JHFP) tahun

2013-2015

Dalam jurnal ini

lebih

menjelaskan

pariwisata halal

Korea Selatan

Sumber: Diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel di atas, maka perbedaan penelitian sebelumnya dengan

penelitian ini adalah pada fokus penelitian, dimana penelitian ini akan fokus pada

upaya diplomasi ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama

pengembangan pasar produk halal.

2.2. Landasan Konseptual

Pada bagian ini, penulis akan menjabarkan landasan konsep yang digunakan

dalam penelitian ini. Dalam sub-bab ini, penulis menjelaskan berbagai definisi

tentang diplomasi ekonomi, kerjasama internasional, kepentingan nasional, dan

kepentingan nasional yang menjadi dasar penulis dalam melihat bagaimana

diplomasi ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan

pasar produk halal tahun 2012-2017.

Page 34: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

13

2.2.1. Diplomasi

1. Pengertian Diplomasi

Diplomasi kerap kali dikaitkan dengan perundingan maupun perjanjian antara

dua pihak maupun lebih. Hal tersebut benar adanya mengingat diplomasi

merupakan urusan atau penyelenggaraan hubungan resmi antara satu negara

dengan negara yang lain melalui wakil negaranya masing-masing sebagai

perantara (Purwadarminta, 1998:78). Menurut G.R. Berridge (2018:4), sejatinya

diplomasi merupakan sistem komunikasi dalam masyrakat internasional yang

bertujuan untuk membuat suatu persetujuan atau kesepakatan antarnegara.

Hampir sama dengan pengertian menurut Berridge dan Brian White

mendefinisikan diplomasi dalam dunia politik sebagai proses komunikasi

antaraktor internasional guna mencari penyelesaian atas konflik yang dihadapi

dengan cara bernegosiasi (White, 2018:15).

Sejatinya diplomasi terbagi menjadi dua bentuk berdasarkan cakupan topik

yang akan didiplomasikan itu sendiri, yang pertama adalah diplomasi makro.

Diplomasi makro pada umumnya lebih banyak menyangkut hal-hal mengenai

propaganda, yang dalam pengertian konvensional dapat dianggap sebagai bukan

politik, ekonomi, ataupun militer. Sedangkan yang kedua, diplomasi mikro,

merupakan diplomasi yang lebih banyak menjual kepentingan nasional negaranya

melalui budaya, seperti kesenian dan olah raga (Dhitra, 2018:6).

Salah satu bentuk diplomasi adalah diplomasi ekonomi, diplomasi ekonomi

merupakan salah satu bentuk diplomasi yang mempergunakan instrument

ekonomi guna mencapai tujuan dan kepentingan negara (Harianto dan Taat

Subekti, 2010:35).

Page 35: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

14

2. Diplomasi Ekonomi

Diplomasi ekonomi adalah salah satu bentuk diplomasi yang mempergunakan

instrument ekonomi guna mencapai tujuan dan kepentingan negara (atau lembaga

lain seperti korporasi) tertentu. Secara umum, diplomasi ini diterjemahkan sebagai

proses pengajuan kebijakan dan keputusan serta berbagai konsultasi tentang

kemudahan dan prospek ekonomi guna mencapai tujuan dan kepentingan

nasional, untuk dinegosisasikan agar dapat disepakati oleh negara lain, baik secara

bilateral maupun multirateral. Diplomasi ekonomi biasa merujuk kepada

kepentingan untuk masalah perdagangan (ekspor atau impor), investasi, pinjaman,

pelaksanaan proyek pembangunan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan

kegiatan ekonomi (Harianto dan Taat Subekti, 2010:35).

Rana (2007:78) dalam Economic Diplomacy: The Experience of Developing

Countries mendefinisikan diplomasi ekonomi sebagai suatu proses, melalui proses

dimana suatu negara menyelesaikan masalahnya dengan negara lain, guna

memaksimalkan pendapatan dan perolehan negara melalui kegiatan ekonomi dan

pertukaran ekonomi, baik secara bilateral, regional maupun multilateral.

Diplomasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses seni yang dinamik

yang dalam proses pelaksanaannya selalu bervariasi sesuai dengan pihak-pihak

yang terlibat dalam proses tersebut, guna memaksimalkan pencapaian suatu tujuan

atau kepentingan dalam membangun dan mengembangkan kegiatan ekonomi.

Sejak pendirian World Trade Organization (WTO) tahun 1995, peran diplomasi

ekonomi menjadi semakin “crucial” bagi negara-negara yang sedang berkembang

untuk terus meningkatkan dan mengembangkan pembangunan ekonomi (Harianto

dan Taat Subekti, 2010:35).

Page 36: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

15

Diplomasi ekonomi bukanlah sebuah praktek diplomasi terpisah dari

diplomasi umum. Diplomasi ekonomi memiliki asumsi dan menjalankan strategi

yang sama dengan praktek diplomasi pada umumnya. Namun, ada beberapa hal

yang membedakan diplomasi ekonomi dan menyebabkan diplomasi ekonomi

terpisah menjadi kajian tersendiri.

Salah satu karakter utama dari diplomasi ekonomi adalah bahwa diplomasi

ekonomi sangat sensitif dan reaktif terhadap perubahan dan perkembangan pasar

(Bayne dan Woolcock, 2007:79). Karenanya pada beberapa kasus, diplomasi

ekonomi dapat gagal jika pasar menawarkan alternatif lain yang lebih menarik

atau dengan kata lain, praktek diplomasi ini adalah jenis diplomasi yang

berhadapan langsung dengan satu kekuatan lain yakni kekuatan pasar (market

forces). Selain itu, hal yang membedakan diplomasi ekonomi dari diplomasi lain

adalah adanya peran yang cukup besar dari sektor privat dalam proses negosiasi

dan formulasi kebijakannya (Odell, J.S., 2000:190).

Perkembangan peran dan fungsi diplomasi ekonomi pada sistem ekonomi

internasional modern didorong oleh berbagai faktor, di antaranya adalah sebagai

berikut:

a) Proses internasionalisasi dan penguatan dependensi sistem ekonomi dunia

mengarahkan pada dua hal, yaitu integrasi global dan regional;

b) Ekspansi pesat yang terjadi pada ekonomi pasar, liberalisasi perekonomian

nasional, dan peningkatan interaksi negara melalui perdagangan dan investasi

internasional, serta peningkatan aktor ekonomi global seperti perusahaan

multinasional, bank, dan kelompok investasi;

Page 37: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

16

c) Globalisasi ekonomi; gabungan antara proses internasionalisasi dan

peningkatan peran perusahaan multinasional berdampak pada peningkatan

peran diplomasi ekonomi. Dalam hal ini, diplomasi ekonomi berperan dalam

mendorong perkembangan internasionalisasi di negara, namun disisi lain juga

menahan kekuatan dari negara atau aktor lain yang berusaha memonopoli

keuntungan dari globalisasi tersebut;

d) Bentuk adaptasi terhadap metode manajemen progresif, efisiensi energi, dan

teknologi baru-sehingga investasi asing dapat memastikan perkembangan

kerjasama antarnegara dan organisasi internasional;

e) Perkembangan inovasi ekonomi negara terhadap keterbukaan ekonomi

eksternal.

Hal ini berdampak pada pembangunan citra positif negara yang akan menarik

wisata asing dan daya tarik investasi asing sehingga berdampak terhadap

pertumbuhan ekonomi suatu negara (Odell, J.S., 2000:190).

Diplomasi ekonomi dilakukan dengan mengadakan pertemuan antara eksportir

dan partner dagangnya, untuk menjelaskan dan menyusun prioritas serta

memperlihatkan aspek-aspek mana yang menguntungkan apabila kegiatan ekspor-

impor dilakukan. Selanjutnya, fungsi lain adalah untuk memfasilitasi dan

mendukung aktivitas perdagangan internasional, melobi kepentingan perusahaan

domestik di luar negeri, bantuan politik dan perdagangan, mobilisasi sumber daya

eksternal yang efektif untuk tujuan pembangunan, serta yang paling utama adalah

untuk mempertahankan kondisi yang menguntungkan dari kerjasama ekonomi

internasional yang mampu mendorong dan meningkatkan level dan kualitas

kehidupan masyarakat (Odell, J.S, 2000:190).

Page 38: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

17

Menurut Rana (2007:38) Beberapa faktor penting yang membuat diplomasi

ekonomi berjalan sukses, yaitu sebagai berikut:

a) Hubungan ekonomi luar negeri melibatkan tidak hanya kementerian luar

negeri, perdagangan, dan industri negara yang bersangkutan, namun juga

melibatkan segala unit bisnis di negara tersebut, seperti asosiasi perdagangan

dan industri, sektor finansial, sekolah dan lembaga penelitian bisnis, industri

pariwisata, dan aktor domestik yang merupakan stakeholder sekaligus prime

mover;

b) Struktur kementerian luar negeri dan badan pengaturan ekonomi eksternal

harus teringerasi dan selaras. Kebijakan ini telah banyak diambil oleh negara-

negara Skandinavia seperti Denmark, Finlandia, Norwegia, Swedia, Islandia,

dan negara lain seperti Australia, Brunei, Kanada, Korea Selatan, Selandia

Baru dan beberapa negara di Karibia. Negara-negara Skandinavia diatas telah

secara utuh mengintegrasikan promosi perdagangan dan investasi, serta

kebijakan perdagangan dan bantuan luar negeri kedalam kementerian luar

negeri;

c) Membuat prioritas “kembar” diplomasi ekonomi yaitu antara promosi ekspor

dan mobilisasi kedalam investasi asing. Promosi ekspor mencakup bantuan

terhadap perusahaan domestik yang mencari pasar di luar negeri; studi pasar,

kunjungan delegasi bisnis, partisipasi dalam pertemuan perdagangan

internasional, serta pertemuan pembeli-penjual;

d) Kerangka peraturan dagang yang secara sah ditentukan oleh pemerintah

merupakan pemikiran bersama dengan pelaku bisnis serta think-tanks dan

Page 39: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

18

scholar yang bertujuan untuk membentuk kondisi yang meningkatkan

perdagangan dan investasi negara;

e) Harus membedakan antara diplomasi ekonomi yang beroperasi di ibukota

negara dan di lapangan melalui jaringan yang ada di kedutaan dan konsuler;

f) Adanya perbedaan efektivitas diplomasi ekonomi di tiap-tiap negara. Misi

diplomatik yang dijalankan oleh orang-orang terlatih dan staf profesional

memberikan keuntungan power dan pengaruh negara yang diwakilinya.

Berdasarkan definisi di atas, maka diketahui bahwa diplomasi ekonomi

merupakan elemen penting bagi negara dalam mengelola relasi ekonominya

dengan dunia luar karena hubungan ekonomi internasional tidak terjadi dalam

ruang hampa yang hanya mengandalkan kekuatan pasar. Dalam pemahaman ini,

diplomasi ekonomi kemudian menjadi senjata penting bagi negara-negara untuk

dapat bekerjasama ataupun berkonflik di sistem internasional.

Menurut Van Bergeijk & Moons (2007:14), diplomasi ekonomi mengandung

tiga elemen, yakni:

a) Penggunaan pengaruh dan hubungan politik untuk mempromosikan dan atau

mempengaruhi perdagangan dan investasi,

b) Pemanfaatan aset-aset ekonomi untuk meningkatkan biaya konflik dan

memperkuat hubungan yang saling menguntungkan,

c) Upaya untuk mengkonsolidasikan iklim politik dan lingkungan internasional

untuk mencapai tujuan-tujuan ini.

Jika melihat elemen di atas, maka akan ada perbedaan antara kapabilitas

negara-negara dalam melakukan diplomasi ekonomi. Perbedaan ini bisa

dikarenakan faktor internal maupun faktor eksternal, baik dalam kemampuan

Page 40: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

19

material maupun non-material. Dalam kondisi seperti ini, akan terjadi

ketimpangan dalam praktek diplomasi ekonomi antara negara dengan kapasitas

lebih dan kapasitas kurang, dimana dalam konteks ekonomi global

diejawantahkan sebagai negara maju dan negara berkembang terutama yang

berhubungan dengan pengaruh dan hubungan politik, pemanfaatan aset-aset

ekonomi serta upaya untuk mengkonsolidasikan iklim politik dan lingkungan

internasional.

Sedangkan Rashid dalam buku Economic Diplomacy in South Asia

mendefinisikan diplomasi ekonomi sebagai proses formulasi dan negosiasi

kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan produksi, pertukaran barang, jasa,

tenaga kerja, dan investasi di negara lain (Rana, 2007:6). Odell (2000:39)

menawarkan definisi yang lebih luas dengan memasukkan elemen lain yakni

adanya kebijakan terkait pertukaran uang dan informasi termasuk bantuan luar

negeri atau official development assistance.

Sedangkan menurut Pavol Baranay (2009:117) seorang diplomat ekonomi dan

komersial dari Slovakia dalam buku Modern Economic Diplomacy, diplomasi

ekonomi merupakan aktivitas resmi diplomatik yang fokus pada tujuan

kepentingan ekonomi suatu negara dalam level internasional. Hal ini mencakup

upaya peningkatan ekspor, menarik investasi asing, dan partisipasi kerja dalam

berbagai organisasi ekonomi internasional.

Berdasarkan beberapa definisi diplomasi ekonomi di atas, maka definisi

diplomasi ekonomi yang digunakan pada penelitian ini adalah diplomasi ekonomi

yang dikemukakan oleh Rana (2007:78) dalam Economic Diplomacy: The

Experience of Developing Countries. Yang dinilai dari pengaruh dan hubungan

Page 41: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

20

politik, pemanfaatan aset-aset ekonomi serta upaya untuk mengkonsolidasikan

iklim politik dan lingkungan internasional sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Van Bergeijk & Moons.

2.2.2. Kerjasama Internasional

Sejak semula, fokus dari teori hubungan internasional adalah mempelajari

tentang penyebab-penyebab dan kondisi-kondisi yang menciptakan kerjasama.

Kerjasama dapat tercipta sebagai akibat dari penyesuaian-penyesuaian perilaku

aktor-aktor dalam merespon atau mengantisipasi pilihan-pilihan yang di ambil

oleh aktor-aktor dalam merespon atau mengantisipasi pilihan-pilihan yang diambil

oleh aktor-aktor lainnya. Kerjasama dapat dijalankan dalam suatu proses

perundingan yang diadakan secara nyata atau karena masing-masing pihak saling

tahu sehingga tidak lagi diperlukan suatu perundingan (Dougherty & Pfaltzgraff,

1997:418).

Kerjasama dapat didefinisikan sebagai serangkaian hubungan-hubungan yang

tidak didasarkan pada kekerasan atau paksaan dan disahkan secara hukum, seperti

dalam sebuah organisasi internasional seperti PBB dan Uni Eropa. Aktor-aktor

negara membangun hubungan kerjasama melalui suatu organisasi internasinal dan

rezim internasional, yang didefinisikan sebagai seperangkat aturan-aturan yang

disetujui, regulasiregulasi, norma-norma, dan prosedur-prosedur pengambilan

keputusan, dimana harapan-harapan para aktor dan kepentingan-kepentingan

negara bertemu dalam suatu lingkup hubungan internasional (Dougherty &

Pfaltzgraff, 1997:418).

Kerjasama dapat tumbuh dari suatu komitmen individu terhadap kesejahteraan

bersama atau sebagai usaha pemenuhan kepentingan pribadi. Kunci dari perilaku

Page 42: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

21

kerjasama ada pada sejauh mana setiap pribadi percaya bahwa yang lainnya akan

bekerja sama. Sehingga isu utama dari teori kerjasama adalah didasarkan pada

pemenuhan kepentingan pribadi, dimana hasil yang menguntungkan kedua belah

pihak dapat diperoleh dengan bekerja sama dari pada dengan usaha sendiri atau

dengan persaingan (Dougherty & Pfaltzgraff, 1997:418).

Ada beberapa alasan mengapa negara melakukan kerjasama dengan negara

melakukan kerjasama dengan negara lainnya:

a. Dengan alasan demi meningkatkan kesejahteraan ekonominya banyak negara

yang melakukan kerjasama dengan negara lainnya untuk mengurangi biaya

yang harus ditanggung negara tersebut dalam memproduksi suatu produk

kebutuhan bagi rakyatnya karena adanya keterbatasan yang dimiliki negara

tersebut.

b. Untuk meningkatkan efisiensi yang berkaitan dengan pengurangan biaya.

c. Karena adanya masalah-masalah yang mengancam keamanan bersama.

d. Dalam rangka mengurangi kerugian negatif yang diakibatkan oleh tindakan-

tindakan individual negara yang memberi dampak terhadap negara lain

(Holsti, 1995: 362-363).

Kerjasama internasional pada umumnya berlangsung pada situasi-situasi yang

bersifat desentralisasi yang kekurangan institusi-institusi dan norma-norma yang

efektif bagi unit-unit yang berbeda secara kultur dan terpisah secara geografis,

sehingga kebutuhan untuk mengatasi masalah yang menyangkut kurang

memadainya informasi tentang motivasi-motivasi dan tujuan-tujuan dari berbagai

pihak sangatlah penting. Interaksi yang dilakukan secara terus-menerus,

berkembangnya komunikasi dan transpotasi antar negara dalam bentuk pertukaran

Page 43: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

22

informasi mengenai tujuan-tujuan kerjasama, dan pertumbuhan berbagai institusi

yang walaupun belum sempurna dimana pola-pola kerjasama menggambarkan

unsur-unsur dalam teori kerjasama berdasarkan kepentingan sendiri dalam sistem

internasional anarkis ini (Dougherty & Pfaltzgraff, 1997:418).

Diskusi kerjasama internasional secara teori meliputi hubungan antara dua

negara atau hubungan antara unit-unit yang lebih besar disebut juga dengan

multilateralisme. Walaupun bentuk kerjasama seringkali dimulai di antara dua

negara, namun fokus utama dari kerjasama internasional adalah kerjasama

multilateral. Multilateralisme didefinisikan oleh John Ruggie sebagai bentuk

intstitusioanl yang mengatur hubungan antara tiga atau lebih negara berdasarkan

pada prinsip-prinsip perilaku yang berlaku umum yang dinyatakan dalam berbagai

bentuk institusi termasuk di dalamnya organisasi internasional, rezim

internasional, dan fenomena yang belum nyata terjadi, yakni keteraturan

internasional (Dougherty & Pfaltzgraff, 1997:419).

Perilaku kerjasama dapat berlangsung dalam situasi institusional yang formal,

dengan aturan-aturan yang disetujui, norma-norma yang disetujui, normanorma

yang diterima, atau prosedur-prosedur pengambilan keputusan yang umum. Teori

kerjasama internasional sebagai dasar utama dari dari kebutuhan akan pengertian

dan kesepakatan pembngunan politik mengenai dasar susunan internasional

sebagai dasar utama dari kebutuhan akan pengertian dan kesepakatan

pembangunan politik mengenai dasar susunan internasional dimana perilaku

muncul dan berkembang. Melalui multilateralisme dari organisasi internasional,

rezim internasional, dan aktor internasional meletakan konsep masyarakat politik

Page 44: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

23

dan proses integrasi dimana kesatuan diciptakan (Dougherty & Pfaltzgraff,

1997:420).

Suatu kerjasama internasional didorong oleh beberapa faktor:

a. Kemajuan dibidang teknologi yang menyebabkan semakin mudahnya

hubungan yang dapat dilakukan negara sehingga meningkatkan

ketergantungan satu dengan yang lainnya.

b. Kemajuan dan perkembangan ekonomi mempengaruhi kesejahteraan bangsa

dan negara. Kesejahteraan suatu negara dapat mempengaruhi kesejahteraan

bangsa-bangsa.

c. Perubahan sifat peperangan dimana terdapat suatu keinginan bersama untuk

saling melindungi dan membela diri dalam bentuk kerjasama internasional.

d. Adanya kesadaran dan keinginan untuk bernegosiasi, salah satu metode

kerjasama internasional yang dilandasi atas dasar bahwa dengan bernegosiasi

akan memudahkan dalam pemecahan masalah yang dihadapi (Kartasasmita,

1997:19).

Kerjasama internasional dapat dilakukan oleh semua negara, salah satunya

adalah kerjasama antara Indonesia dengan Thailand. Kerjasama Indonesia dengan

Thailand merupakan serangkaian hubungan yang tidak didasarkan pada kekerasan

atau paksaan kerjasama ini disahkan secara hukum dan dilakukan melalui

diplomasi Indonesia terhadap Thailand dalam bentuk kerjasama pengembangan

pasar produk halal pada tahun 2012-2017.

Page 45: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

24

2.2.3. Pengembangan Pasar Produk Halal

1. Pengertian Halal

Komunitas muslim di seluruh dunia telah membentuk segmen pasar

yangpotensial dikarenakan pola khusus mereka dalam mengkonsumsi suatu

produk. Pola konsumensi ini diatur dalam ajaran Islam yang disebut dengan

Syariat. Dalam Syariat tidak diperkenankan bagi kaum muslim untuk

mengkonsumsi produk-produk tertentu karena subtansi yang dikandungnya atau

proses yang menyertainya tidak sesuai dengan ajaran Syariat tersebut.

Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti “melepaskan” dan “tidak

terikat”. Secara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan

karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang melarangnya.

Sertifikat halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)

yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan Syariat Islam. Sertifikat

halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada

kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang.

Biasanya kata halal bisa digunakan untuk menyebut makanan dan minuman

yang boleh dikonsumsi menurut syar’i. Saat ini kesadaran umat Islam di dunia

untuk mengkomunikasi produk-produk halal terbilang sangat tinggi. Begitu pula

dengan pakaian, keputusan MUI merunjuk kepada Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (JPH) dan MUI berlandaskan kepada

UU tersebut.

Menurut Organisasi Konferensi Islam (OKI), halal merupakan tindakan yang

dibenarkan untuk dilakukan menurut syar’i. Yang dimaksud makanan halalan

thayyiban adalah makanan yang boleh untuk dikonsumsi secara Syariat dan baik

Page 46: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

25

bagi tubuh secara kesehatan (medis). Makanan dikatakan halal paling tidak harus

memenuhi tiga kriteria, yaitu halal zatnya, halal cara perolehannya, dan halal cara

pengolahannya. Halal zatnya, makanan yang halal menurut zatnya adalah

makanan yang dari dasarnya halal untuk dikonsumsi dan telah di tetapkan

kehalalannya dalam kitab suci al-qur’an dan al-hadist. Halal cara memperolehnya

yaitu makanan yang didapat dengan cara yang baik dan sah menurut Syariat

Islam, Makanan akan menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan

yang batil karena itu bisa merusak tubuh kita dan merugikan orang lain serta

dilarang oleh Syariat. Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang

batil adalah dengan cara mencuri, merampok, menyamun, dan lain sebagainya.

Halal cara pengolahannya yaitu makanan yang semula halal dan akan berubah

menjadi makanan haram apabila cara pengolahannya tidak sesuai dengan syeriat

islam. Contohnya buah anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah

menjadi minuman keras maka minuman ini menjadi haram (Getty, 2012:35).

Sertifikat halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majeis Ulama Indonesia (MUI)

yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan Syariat Islam. Sertifikat

halal ini merupakan Syariat untuk mendapatkan ijin pencatuman label halal pada

kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang. Dikatakan halal paling

tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu zatnya, cara memperolehnya, dan halal

cara pengelolahannya. Adapun yang dimaksud dengan produk halal adalah produk

yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan Syariat Islam.

2. Produk Halal

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yaitu pangan adalah

segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,

Page 47: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

26

kehutanan, perikanan, peternakan, peraiaran, dan air, baik yang diolah maupun

tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen

manusia, termasuk bahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang

digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan

atau minuman.

Menurut Pasal 1 huruf a Nomor 518 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Tata

Cara Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal, yaitu pangan halal adalah pangan

yang tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk dikonsumsi

umata Islam, dan pengolahannya tidak bertentangan dengan Syariat Islam.

Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal, Produk Halal adalah produk yang telah dinyatakan halal sesuai

dengan Syariat Islam.

Menurut Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal (2003:131) produk

halal adalah produk pangan, obat, kosmetika, dan produk lain yang tidak

mengandung unsur atau barang haram atau dialarang untuk dikonsumsi,

digunakan, atau dipakai umat Islam baik yang menyangkut bahan baku, bahan

tambahan, bahan bantu, dan bahan penolong lainnya termasuk bahan produksi

yang diolah melaluiproses rekayasa genetika dan iradiasi yang pengolahannya

dilakukakan sesuai dengan Syariat Islam.

Proses produk halal yang selanjutnya disingkat PPH adalah rangkaian

kegiatan untuk menjamin kehalalan produk mencakup penyediaan bahan,

pengelolaan, penyimpan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian

produk. produk makana halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan

sesuai dengan Syariat Islam, antara lain:

Page 48: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

27

a. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi.

b. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti bahan-bahan yang

berasal dari organ manusia, darah, dan kotoran.

c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata cara

Syariat Islam.

d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, tempat pengolahan, dan

transportasi tidak boleh digunakan untuk babi dan/atau barang tidak halal

lainnya. jika pernah digunakan untuk babi dan/atau barang yang tidak halal

lainnya terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tata cara Syariat Islam.

e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung unsur khamar

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan dalam Pasal 69

Penyelenggaraan Keamanan Pangan dilakukan melalui :

a. Sanitasi pangan;

b. Pengaturan terhadap bahan tambahan pangan;

c. Pengatutan terhadap pangan produk rekayasa genetik;

d. Pengaturan terhadap iradiasi;

e. Penetapan standar kemasan pangan;

f. Pemberian jaminan keamanan pangan dan mutu pangan; dan

g. Jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan.

2.2.4. Kepentingan Nasional

Pada kepentingan nasional peran „negara‟ sebagai aktor yang mengambil

keputusan dan memerankan peranan penting dalam pergaulan internasional

berpengaruh bagi masyarakat dalam negerinya. Demikian pentingnya karena ini

yang akan menjadi kemaslahatan bagi masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.

Page 49: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

28

Seperti yang dipaparkan oleh Kindleberger mengenai kepentingan nasional;

“…hubungan antara negara tercipta karena adanya perbedaan keunggulan yang

dimiliki tiap negara dalam berproduksi. Keunggulan komparatif (comparative

advantage) tersebut membuka kesempatan pada spesialisasi yang dipilih tiap

negara untuk menunjang pembangunan nasional sesuai kepentingan nasional…”

(Kindlerberger, 2008:21).

Terdapat empat tipe kepentingan, yaitu kepentingan pertahanan dan

keamanan, kepentingan ekonomi, kepentingan tata internasional, dan kepentingan

ideologi. Kepentingan pertahanan dan keamanan merupakan kepentingan yang

berupaya melindingi warga negaranya dari serangan negara lain. Kepentingan

ekonomi merupakan kepentingan suatu negaara dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonominya, kepentingan untuk menambah mitra dalam berbisnis,

dan kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan. Kepentingan ideologi adalah

kepentingan yang melindungi ideologi negaranya dari ideologi dari negara lain.

Lalu, tipe-tipe tersebut dipersempit menjadi kepentingan primer dan sekunder

yang dibedakan menurut skala penting atau tidaknya suatu kepentingan

(Kindlerberger, 2008:21).

Pada analisis kepentingan nasional, peran aktor dalam hal ini negara, akan

mengejar apapun yang dapat membentuk dan mempertahankan, pengendalian

suatu negara atas negara lain. Pengendalian tersebut berhubungan dengan

kekuasaan yang tercipta melalui teknik-teknik paksaan ataupun kerjasama.

Tindakan demikian tergantung dari seberapa besar „power‟ yang dimiliki negara

tersebut. Sejalan dengan itu jika telah menemui poinnya, maka negara akan

merubah alur yang tadinya hanya demi kepentingan awal namun dapat menjadi

Page 50: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

29

kepentingan baru. Kepentingan baru ini dilakukan dengan tetap menjalankan

kepentingan awal atau betul-betul merubah kepentingannya tanpa menggunakan

dasar dari kepentingan yang ingin dicapai sebelumnya. (Jemadu, 2008: 68).

Kepentingan yang demikian itu merupakan strategi dalam menjalankan sebuah

kerjasama demi memenuhi kepentingan satu, dua, tiga dan seterusnya. Negara

menggunakan strategi untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Dimana

strategi dilakukan untuk memperkirakan seberapa jauh hasil yang akan dicapai

nantinya. Selain itu negara sebagai aktor utama dalam percaturan internasional

harus memiliki nilai yang menjual dalam arti ada kemampuan yang dimilikinya,

sehingga ia disegani oleh lawannya yang menjadi bahan pertimbangan kerjasama.

Seperti yang digambarkan oleh Jon C. Pevehouse (2010:71) dalam bukunya yang

berjudul International Relations: Actors use strategy to pursue good outcomes in

bargaining with one or more other actors. States deploy power capabilities as

leverage to influence each other’s actions. Bargaining is interactive, and requires

an actor to take account of other actor’s interests even while pursuing its own.

Pada ranah internasional, kerjasama juga merupakan tindakan yang dipandang

sebagai panggung atau arena dalam tuntutan-tuntutan yang membahas mengenai

kepentingan akan aktor-aktor yang disebabkan karena keterbatasan yang melekat

dalam diri negara yang menjalin kerjasama. Sehingga dalam hal ini negara

berusaha menggunakan kepentingan nasional sebagai komponen yang dirumuskan

dan kemudian diperjuangkan dalam sebuah hubungan (Jon C. Pevehouse,

2010:71.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kepentingan nasional melalui diplomasi

ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk

Page 51: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

30

halal ditujukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan produk halal di Indonesia

dan Thailand. Adanya kepentingan nasional memberikan gambaran bahwa

terdapat aspek-aspek yang menjadi identitas dari negara. Hal tersebut dapat dilihat

dari sejauh mana fokus negara dalam memenuhi target pencapaian demi

kelangsungan bangsanya. Berdasarkan identitas yang diciptakan dapat

dirumuskan apa yang menjadi target dalam waktu dekat, bersifat sementara

ataupun juga demi kelangsungan jangka panjang. Hal demikian juga seiring

dengan seberapa penting identitas tersebut apakah sangat penting maupun sebagai

hal yang tidak terlalu penting.

2.3. Kerangka Pemikiran

Indonesia dan Thailand dalam kerjasamanya dalam forum IMT-GT yang

merupakan kerjasama sub-regional dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi

melalui pengembangan pasar produk halal yang menjadi salah satu programnya,

diplomasi ekonomi menjadi suatu instrumen yang ideal bagi Indonesia dalam

mengembangkan pasar produk halal. Diplomasi ekonomi sebagai proses yang dilalui

oleh negara dalam mengelola hubungan luar negerinya, dengan tujuan untuk

mengoptimalisasi keuntungan nasional di segala bidang, termasuk di sektor

perdagangan dan investasi, baik di tingkatan bilateral, regional maupun di level

multilateral. Luasnya ruang lingkup diplomasi ekonomi, menuntut partisipasi aktif

tidak hanya dari aktor negara, namun melaui pembentukan kerangka kerjasama,

kegiatan promosi produk halal domestik, pemanfaatan diplomatik RI di Thailand

sebagai sarana dalam menngembangkan kerjasama pengembangan pasar halal,

serta mengikutsertakan sektor swasta sebagai pelaku bisnis. Oleh sebab itu,

Page 52: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

31

kemitraan dan kolaborasi yang efektif antara aktor negara dan non-negara

menjadi salah satu kunci sukses dibalik pelaksanaan diplomasi ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun kerangka pemikitan penelitian

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Teoritis

Permintaan Produk Halal Dunia

Kerjasama Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle (IMT-GT)

Strategi: Diplomasi Ekonomi

Indonesia terhadap Thailand dalam

Pengembangan Pasar Produk Halal :

1. Penggunaan

Pengaruh dan

Hubungan Politik

2. Pemanfaatan Aset-

aset Ekonomi

3. Upaya

Mengkosolidasikan

Iklim Politik

1. Lembaga &

Kemitraan

2. Kerangka aturan

kerjasama

3. Kegiatan Promosi

Ekspor Produk Halal

4. Pemanfaatan

Perwakilan

Diplomatik Indonesia

5. Pemanfaatan Sektor

Swasta

Pengembangan Pasar Produk Halal

Page 53: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

32

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan fonomena

sosial tertentu. Menurut Nawawi (2006:63) metode deskriptif yaitu prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan

subjek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya

prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistis dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah mengenai diplomasi

ekonomi Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar

produk halal.

3.2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian bertujuan membatasi masalah yang dibahas dalam penelitian,

fokus penelitian dalam Herdiansyah dijelaskan sebagai central phenomenon yang

menurut Creswell didefinisikan sebagai suatu konsep atau suatu proses yang

dieksplorasi secara mendalam dalam penelitian kualitatif. Fokus penelitian sangat

Page 54: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

33

penting dalam suatu penelitian yang bersifat kualitatif. Fokus penelitian

dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif, sekaligus membatasi penelitian

guna memilih data yang relevan dan mana data yang tidak relevan (Moleong,

2001:237).

Pada penelitian ini penulis memfokuskan penelitian pada diplomasi ekonomi

Indonesia terhadap Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk halal

tahun 2012-2017 melalui lembaga dan kemitraan, kerangka kerjasama aturan,

kegiatan promosi ekspor produkhalal, pemanfaatan perakilan diplomatik

Indonesia, serta pemanfaatan sektor swasta.

3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung dan mencari fakta yang

sebenarnya hasil observasi data yang telah dilakukan maupun mengecek kembali

data yang sudah ada sebelumnya (Sugiyono, 2010:78).

Data tersebut bersumber dari dokumentasi berupa surat kabar, buku, situs

internet yang berhubungan dengan diplomasi ekonomi Indonesia terhadap

Thailand dalam kerjasama pengembangan pasar produk halal tahun 2012-2017

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi

pengumpulan data primer dan data sekunder, yang dikumpulkan melalui:

1. Studi kepustakaan

Page 55: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

34

Studi kepustakaan yang dilakukan penulis dengan cara mempelajari buku-

buku dan literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian yang

dilakukan.

2. Studi dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu sumber data sekunder yang diperlukan

dalam penelitian. Menurut Sukardi (2005:81) dokumentasi adalah cara untuk

mengumpulkan data melalui bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen

yang ada.

3.5. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah,

karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah

dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan

kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data

tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk

menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian.

Mengacu pada Nasution dalam Sugiyono (2010:78) teknik pengolahan data

merupakan teknik operasional setelah data terkumpul. Adapun tahap-tahap

pengolahan data pada penelitian ini adalah data:

1. Inventarisasi data

Page 56: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

35

Pada tahap ini peneliti dengan mengumpulkan dan menyeleksi data sesuai

dengan data yang dikaji sesuai permasalahan yang diteliti sesuai dengan hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi hasil penelitian.

2. Menyeleksi data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Penyeleksian data ini dilakukan dengan cara memilah-milah data yang

diperoleh dari hasil wawancara ataupun hasil studi kepustakaan untuk ditentukan

mana yang dapat berguna dan mana yang tidak dapat dipakai dalam penelitian.

3. Mengklasifikasikan data.

Data yang telah diseleksi tersebut diklasifikasikan dan dilihat jenisnya serta

hubungannya berdasarkan panduan wawancara yang telah dibuat (jika data dari

hasil wawancara) atau berdasarkan jenis kegiatan jika data tersebut berbentuk

dokumen kegiatan.

4. Menyusun data dengan menempatkan data tersebut pada posisi pokok bahasa

secara sistematis.

Penyusunan dan pengumpulan data ini sesuai dengan alur analisis yang telah

penulis susuan dalam pembahasan dan penempatan serta penentuan volume data

disesuaikan dengan yang dibutuhkan.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian yang bersifat kualitatif berlandasan pada

penggunaan keterangan secara lengkap dalam menginterprestasikan data tentang

variabel, bersifat non-kuantitatif dan dimaksudkan untuk melakukan eksplorasi

mendalam dan tidak meluas terhadap fenomena. Di dalam penelitian ini penulis

sependapat dengan Miles dan Huberman dalam Anis dan Kandung (2014:64)

yang menjelaskan bahwa, metode yang dipilih untuk menganalisa data adalah

Page 57: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

36

metode analisa interaktif, yang mulai dari pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, dan penariakan kesimpulan.

1. Reduksi data (reduction data)

Setalah penyeleksian data peneliti melakukan reduksi data (reduction data)

yaitu data yang diperoleh (data lapangan) dituangkan dalam uraian atau laporan

yang lengkap dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan

berdasarkan pertanyaan (dikelompokkan), jawaban yang sama dan yang berbeda

dipisahkan, dan menentukan temanya.

2. Penyajian data (display data)

Penyajian data (display data) yaitu data disajikan dalam bentuk kutipan-

kutipan dari hasil wawancara, diuraikan sesuai dengan reduksi yang telah

dilakukan.

3. Penarikan kesimpulan (concluting drawing)

Penarikan kesimpulan (concluting drawing) yaitu melakukan verifikasi secara

terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung, yaitu sejak awal proses

pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis data yang ada kemudian

diwujudkan dalam suatu kesimpulan yang bersifat tentatif, dengan bertambahnya

data selama penelitian berlangsung, maka pada setiap kesimpulan dilakukan

verifikasi secara terus menerus.

Page 58: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

37

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. Sejarah Hubungan Kerjasama Ekonomi Indonesia-Thailand

Hubungan Indonesia dan Thailand telah berlangsung sejak zaman Kerajaan

Sriwijaya dan Majapahit. Melalui pertukaran peradaban, masyarakat kedua bangsa

telah terhubung melalui seni budaya, agama, arsitektur, dan karya sastra. Kerja

sama antara kedua negara berlangsung di berbagai bidang seperti ekonomi,

perdagangan, iptek, dan budaya. Hubungan ini diperluas lagi dengan adanya

saling kunjung antara pemimpin kedua negara.

Indonesia dan Thailand merupakan negara-negara anggota ASEAN juga

merupakan anggota ASEAN Original Signatories of Common Effective

Preferential Tariff (CEPT) Asean Free Trade Area (AFTA) yang

merupakan main mechanism dari AFTA, ditandatangani oleh Menteri-Menteri

Ekonomi ASEAN. Kedua negara sadar betul akan pentingnya melakukan kerja

sama baik secara bilateral maupun regional di dalam cakupan ASEAN. Oleh

karenanya para pemimpin negara-negara ASEAN meluncurkan ide berupa

pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN yang didasari oleh pemikiran

bahwa masing-masing negara memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, yang

jika difasilitasi melalui kerja sama antar negara yang erat, tentunya akan

membawa kemanfaatan yang besar pula bagi masing-masing negara. Berangkat

Page 59: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

38

dari hal tersebut, maka lahirlah ide untuk menciptakan suatu kawasan

perdagangan bebas di wilayah ASEAN, yang akan meminimalkan hambatan (baik

tarif maupun non-tarif) bagi masing-masing negara untuk melakukan kegiatan

perdagangan satu sama lain (Aspan, 2011:679-680)

Pada dekade 1980-an dan 1990-an, ketika negara-negara di berbagai belahan

dunia mulai melakukan upaya-upaya untuk menghilangkan hambatan-hambatan

ekonomi, negara-negara anggota ASEAN menyadari bahwa cara terbaik untuk

bekerjasama adalah dengan saling membuka perekonomian mereka, guna

menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Pendirian AFTA memberikan impikasi

dalam bentuk pengurangan dan eliminasi tarif bagi banyak produk yang

diperdagangkan di kawasan sebesar 0-5% pada 2003 dan penghapusan tarif bagi

seluruh produk dalam Inclusion List (IL) pada 2010 untuk ASEAN-6 dan 2015

untuk Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.

Selain itu juga memberikan impikasi dalam bentuk penghapusan hambatan-

hambatan non-tarif, dan perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan fasilitasi

perdagangan. Dalam perkembangannya, AFTA tidak hanya difokuskan pada

liberalisasi perdagangan barang, tetapi juga perdagangan jasa dan investasi.

Sebagai tindak lanjut dari Framework CEPT AFTA, telah dihasilkan Perjanjian

ASEAN Trade in goods Agreement (ATIGA) (Direktorat Jenderal Kerjasama

Industri Internasional, 2012:7)

Dalam ketentuan umum CEPT-AFTA antara lain disebutkan bahwa semua

negara akan berpartisipasi dalam skema CEPT yang berlaku sejak 1 Januari 1993.

Sasarannya adalah penurunan tarif efektif hingga menjadi 0-5% dalam kurun

Page 60: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

39

waktu 10 tahun. Usul jangka waktu 15 tahun diajukan oleh Indonesia, sedangkan

pada konsep AFTA yang diajukan Thailand hanya mencapai jangka waktu

pelaksanaan 10 tahun. Namun, dalam perjanjian pun disebutkan bahwa kalau

memungkinkan pencapaiannya dapat dipercepat (Halwani, 2005 : 215).

Indonesia dan Thailand, umumnya negara anggota ASEAN saat ini tengah

mempersiapkan diri untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau

ASEAN Economic Community 2015. ASEAN Economic Community yang

merupakan langkah lebih maju dan komprehensif dari kesepakatan perdagangan

bebas ASEAN. AEC Blueprint mengamanatkan liberalisasi perdagangan barang

yang lebih meaningful dari CEPT-AFTA. Komponen arus perdagangan bebas

barang tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan

maupun penghapusan hambatan non-tarif sesuai skema AFTA. Disamping itu,

perlu dilakukan peningkatan fasilitas perdagangan yang diharapkan dapat

memperlancar arus perdagangan ASEAN.

Untuk mewujudkan hal tersebut, negara-negara anggota ASEAN telah

menyepakati ASEAN Trade in goods Agreement (ATIGA) pada pertemuan KTT

ASEAN ke-14 tanggal 27 Februari 2009 di Chaam, Thailand dan mulai berlaku

sejak 17 Mei 2010. ATIGA merupakan kodifikasi atas keseluruhan kesepakatan

ASEAN dalam liberalisasi dan fasilitasi perdagangan barang (trade in goods).

Dengan demikian, ATIGA merupakan pengganti CEPT Agreement serta

penyempurnaan perjanjian ASEAN dalam perdagangan barang secara

komprehensif dan integratif. Penghapusan tarif seluruh produk intra-ASEAN

dilakukan sesuai jadwal dan komitmen yang telah ditetapkan dalam persetujuan

Page 61: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

40

CEPT-AFTA dan digariskan dalam the Roadmap for Integration of ASEAN

(RIA) yaitu pada tahun 2010 untuk ASEAN-6 dan tahun 2015 untuk CLMV.

ATIGA mengintegrasikan semua inisiatif ASEAN yang berkaitan dengan

perdagangan barang ke dalam suatu comprehensive framework, menjamin sinergi

dan konsistensi di antara berbagai inisiatif. ATIGA akan meningkatkan

transparansi, kepastian dan meningkatkan AFTA-rules-based system yang

merupakan hal yang sangat penting bagi komunitas bisnis ASEAN (Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, 2010: 69).

Indonesia dan Thailand sepakat akan pentingnya peningkatan kerjasama

dalam semua bidang. Keduanya juga sepakat memandang ASEAN sebagai pilar

utama politik luar negeri serta pentingnya menjunjung tinggi sentralitas ASEAN

dalam melaksanakan kerjasama regional dan berkomitmen meningkatkan

kerjasama (Kemlu RI 2018;1).

Hubungan bilateral Indonesia-Thailand di bidang ekonomi, perdagangan dan

investasi terus mengalami peningkatan pada tahun 2013. Hal ini tercermin antara

lain dari angka pertumbuhan nilai investasi dan perdagangan antara kedua negara,

semakin meningkatnya kunjungan oleh pejabat dan pengusaha di kedua negara,

semakin menguatnya konektifitas antara kedua negara terutama konektifitas

masyarakat yang didukung dengan semakin banyak penerbangan antar kedua

negara. Peningkatan tersebut juga dilakukan dalam upaya kedua pihak

mempersiapkan diri menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Payung utama kegiatan kerjasama bilateral antara kedua negara adalah forum

Komisi Bersama yang dibentuk setelah ditandatanganinya Persetujuan Kerjasama

Page 62: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

41

Ekonomi dan Teknik RI-Thailand. Pada pertemuan tersebut telah dibahas

beberapa permasalahan bilateral yang akan terus dikembangkan oleh kedua negara

antara lain meliputi masalah: ekonomi, perdagangan, transportasi, pendidikan dan

kebudayaan, investasi, perikanan, pariwisata, energi, kerjasama teknik, dan

kerjasama IMT-GT.

Namun apabila dilihat dari nilai perdagangannya saja, kerja sama

perdagangan kedua negara mengalami pasang surut. Di tahun 2011 total

perdagangan kedua negara sebesar US$ 16.301.802,1, mengalami peningkatan di

tahun berikut yaitu di tahun 2012 total perdagangan kedua negara sebesar US$

18.073.659,5, dan terakhir di tahun 2013 kembali terjadi penurunan dalam total

perdagangan kedua negara, pada periode ini total perdagangan kedua negara

sebesar US$ 16.764.967,2 (Kemendag.go.id, 2018;1).

Pada neraca perdagangan kedua negara dalam periode 2011-2013

Indonesia selalu mengalami defisit, karena salah satu penyebab defisit

perdagangan dengan Thailand adalah impor produk pertanian yang mencapai US$

5 miliar per tahun. Selain produk pertanian, hingga akhir triwulan I 2013, Badan

Pusat Statistik mencatat beberapa komoditas dari Thailand yang nilai impornya

signifikan adalah kendaraan dan bagiannya (US$ 825,43 juta), mesin atau pesawat

mekanik (US$ 467,07 juta), plastik dan barang dari plastik (US$ 273,19 juta)

(Tempo, 2018:1)

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2012 yang ditandatangani pada 13

Juni 2012 mengesahkan naskah kerjasama perdagangan antara Republik Indonesia

dengan Pemerintah Kerajaan Thailand, yang ditandatangani oleh Menteri

Perdagangan Gita Wirjawan dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri

Page 63: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

42

Perdagangan Thailand, Kittirat Na-Ranong, di Bali, pada 11 September 2011 lalu.

Naskah kerjasama yang berjudul “Trade Agreement Between The Government of

The Republic of Indonesia and The Government of The Kingdom of Thailand” itu

memuat 15 pasal, yang menyangkut ketentuan dasar, perlakuan yang sama,

pembebasan dari perlakuan yang sama, perlindungan hak atas kekayaan

intelektual, persinggahan barang, pengaturan pembeayaan, pembentukan komite

perdagangan bersama, dan lain-lain (setkab.go.id)

Dalam kerjasama perdagangan Indonesia dengan Thailand, keduanya

memiliki komoditas ekspor utama yang sama yaitu produk karet, elektronik dan

otomotif yang keseluruhan produk tersebut tarifnya telah menjadi 0-5% pada

tahun 2010 berdasarkan penurunan jadwal di dalam skema CEPT-AFTA.

(kemlu.go.id) Sehingga pada saat pembuatan perjanjian perdagangan di antara

kedua negara peraturan-peraturan skema CEPT-AFTA yang telah disempurnakan

melalui ASEAN Trade in goods Agreement (ATIGA) tersebut dapat diterapkan.

4.2 Aktivitas Perdagangan Indonesia

Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah dengan Produk

Domestik Bruto (PDB). PDB merupakan indikator kesejahteraan perekonomian di

suatu negara dan dapat menjadi rujukan untuk mengukur kesejahteraan

masyarakat yang diukur dengan tingkat pendapatan (income). Maka semakin

meningkat ekspor suatu negara, pendapatan masyarakat akan meningkat pula.

Namun demikian, di era perekonomian terbuka saat ini maka pada saat bersamaan

pula arus impor juga akan meningkat yang dimana dalam pengukuran

pertumbuhan ekonomi, meningkatnya nilai impor akan berdampak terhadap

Page 64: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

43

penurunan PDB. Oleh karena itu, liberalisasi perdagangan suatu negara di satu sisi

akan mendorong peningkatan nilai perdagangan, namun disisi lain akan

mempengaruhi neraca perdagangannya. Berikut pertumbuhan PDB dalam 5 tahun

terkahir (tahun 2012-2017) dalam info grafik World Bank.

Sumber: World Bank

Gambar 4.1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun

2012 - 2017

Lewat gambar grafik di atas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan PDB

Indonesia memang sempat mengalami penurunan angka pertumbuhan PDB.

Dimulai dari tahun 2012-2014, yang pada saat itu masa pemerintah presiden

Susilo Bambang Yudhiyono, pertumbuhan PDB dapat dikatakan stabil meskipun

mengalami penurunan dalam pertumbuhan PDB. Yakni dari 917 Milyar USD

pada tahun 2012 terus turun menjadi 890 Milyar USD pada masa akhir jabatannya

pada tahun 2014.

Page 65: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

44

Penurunan PDB terus terjadi sampai pada pergantian masa jabatan pada

tahun 2014, yakni era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pertumbuhan PDB

pada tahun 2015 mencapai 860 Milyar USD, namun di tahun-tahun selanjutnya

pertumbuhan PDB naik secara signifikan mencapai 1,1 Triliyun USD pada tahun

2017. Pertumbuhan PDB Indonesia yang bersifat fluktuatif tersebut dipengaruhi

oleh beberapa konsep dasar PDB yang dipengaruhi oleh pengeluaran rumah

tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto,

inventori (persediaan), serta ekspor-impor, yang perdagangan serta hubungan

antar negara sangat mempengaruhi pertumbuhan PDB.

Dalam perdagangan internasional, terdapat kegiatan menjual barang atau

jasa ke negara lain yang disebut ekspor, sedangkan kegiatan membeli barang atau

jassa dari negara lain disebut impor. Kegiatan ekspor-impor tersebut demikian

menghasilkan devisa bagi suatu negara. kegiatan ekspor-impor tersebut terjadi

karena adanya permintaan domestik demi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua,

yakni barang migas dan non-migas. Barang migas merupakan produk atau barang

yang diperoleh dari hasil minyak bumi dan gas, sedangkan barang non-migas

merupakan barang yang diperoleh dari hasil peternakan, perkebunan, pertanian,

hasil hutan, perikanan, serta hasil pertambangan yang bukan dari hasil minyak

bumi dan gas.

Berikut data perkembangan ekspor non migas Indonesia ke beberapa

negara yang diperoleh dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Republik

Indonesia tahun 2013-2017 pada Tabel 4.1.:

Page 66: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

45

Tabel 4.1. Perkembangan Ekspor Non-Migas Negara Tujuan

(Nilai : Juta US$)

NO Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 Trend(%)

2013-2017 Perub.(%) 2017/2016

Peran.(%) 2017

1. REP. RAKYAT TIONGKOK 21.281,60 16.459,10 13.260,70 15.118,00 21.349,70 -0,78 41,22 13,95

2. AMERIKA SERIKAT 15.081,90 15.857,00 15.308,20 15.685,00 17.134,40 2,47 9,24 11,19

3. JEPANG 16.084,10 14.565,70 13.096,10 13.209,50 14.690,60 -2,75 11,21 9,6

4. INDIA 13.009,80 12.223,70 11.602,00 9.934,40 13.950,30 -0,68 40,42 9,11

5. SINGAPURA 10.385,80 10.065,90 8.661,00 9.340,00 9.089,50 -3,36 -2,68 5,94

6. MALAYSIA 7.268,20 6.397,20 6.227,80 6.022,90 7.073,40 -1,14 17,44 4,62

7. PILIPINA 3.798,50 3.886,80 3.917,00 5.256,90 6.600,00 15,11 25,55 4,31

8. KOREA SELATAN 6.052,50 5.716,90 5.439,70 5.264,60 6.334,20 0,09 20,32 4,14

9. THAILAND 5.214,10 5.002,90 4.600,50 4.610,30 5.436,00 0,02 17,91 3,55

10. BELANDA 4.014,50 3.906,20 3.409,70 3.219,90 3.983,20 -2,07 23,71 2,6

11. VIETNAM 2.398,40 2.436,30 2.736,90 3.031,60 3.575,50 10,71 17,94 2,34

12. TAIWAN 3.731,70 3.883,70 3.652,00 2.566,70 2.840,90 -9,15 10,68 1,86

13. JERMAN 2.881,90 2.820,50 2.661,90 2.635,10 2.667,60 -2,2 1,23 1,74

14. HONGKONG 2.693,30 2.777,60 2.067,10 2.143,10 2.405,70 -4,74 12,25 1,57

15. PAKISTAN 1.415,00 2.045,30 1.989,50 2.018,20 2.398,20 10,98 18,83 1,57

Sumber: Kementrian Perdagangan Republik Indonesia

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia sudah melakukan

ekspor non-migas ke negara Thailand dengan nilai ekspor yang cukup stabil dari

tahun ke tahun, yang dimana pada tahun 2017, nilai ekspor Indonesia ke Thailand

mencapai USD 5.436 juta, dimana angka tersebut merupakan angka tertinggi dari

nilai ekspor Indonesia ke Thailand sejak dari tahun 2013.

Page 67: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

46

Food Exports

Country Name

Country Code 2012 2013 2014 2015 2016 2017 IncomeGroup

Indonesia IDN Food exports (% of

merchandise exports) 17,91

677 17,66

987 20,27

79 21,65

173 22,48

983 23,44

099 Lower Middle

Income

Thailand THA Food exports (% of

merchandise exports) 13,77

492 13,03

969 13,73

39 13,78

113 13,89

25 Upper Middle

Income

Sumber; diolah dari World Bank Data

Gambar 4.2. Food Exports Indonesia dan Thailand Tahun 2012-2017

Menurut data World Bank menunjukkan bahwa, nilai kegiatan ekspor

makanan yang dilakukan Indonesia dan Thailand menunjukkan perbedaan yang

sangat signifikan. Data diatas menunjukkan bahwa kegiatan ekspor Indonesia jauh

diatas nilai kegiatan ekspor Thailand yang seharusnya menjadi salah satu faktor

dalam meningkatkan devisa domestik negara. Akan tetapi, besarnya nilai kegiatan

ekspor tersebut tidak menjadi salah satu faktor yang menjadi pendukung naiknya

pendapatan negara.

Page 68: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

47

Di Indonesia, kebijakan perdagangan dalam bentuk undang-undang (UU)

dibuat dan disahkan secara bersama-sama oleh presiden dan parlemen. Dalam

implementasinya, UU dijalankan dengan berbagai instrumen termasuk

diantaranya adalah Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres).

Sementara itu, untuk perjanjian dan negosiasi perdagangan internasional, sesuai

dengan UU No. 24 Tahun 2000, sebagian besar adalah tanggung jawab

Kementerian Luar Negeri, yang berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR).

Secara garis besar, terdapat beberapa lembaga yang terlibat langsung

dalam proses perumusan dan pembuatan kebijakan serta mempunyai andil dalam

kegiatan perdagangan Indonesia, lembaga-lembaga tersebut terdiri dari;

1. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

3. Timnas Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi

(PEPI)

4. Kementerian Perdagangan (Kemendag)

5. Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

6. Tim Tariff

7. Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)

Lewat peraturan-peraturan serta lembaga yang mengatur kegiatan

perdagangn Indonesia, diharapkan diplomasi ekonomi dapat menjadi faktor

Page 69: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

48

penunjang bagi elemen yang sudah disiapkan oleh pemerintah guna berupaya

meningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Diplomasi ekonomi kini menjadi salah satu prioritas dalam politik luar

negeri Indonesia terutama sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jika

ditinjau dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan, Jokowi menginginkan akses

pasar-pasar luar negeri diperluas sehingga dapat mendorong volume ekspor

Indonesia. Diharapkan dengan berkembangnya ekspor Indonesia, maka pada

akhirnya dapat membantu mendorong perekonomian dalam negeri termasuk

mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia. Diplomasi ekonomi untuk

mencapai kesejahteraan ekonomi menjadi bagian yang semakin penting dalam

politik luar negeri di berbagai negara, dan salah satu bagian dari diplomasi

ekonomi ini adalah diplomasi perdagangan.

Perdagangan luar negeri merupakan salah satu variabel penting

pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian; tidak mengherankan bahwa

seluruh negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan dengan

tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Salah satu bentuk diplomasi yang dilakukan antara Indonesia dengan

Thailand adalah kerjasama pengembangan pasar produk halal. Adanya kerjasama

pengembangan pasar produk halal dilatarbelakangi adanya peningkatan jumlah

permintaan akan produk halal yang dikembangkan oleh Indonesia dan Thailand.

Pada kerjasama ekonomi Indonesia dengan Thailand khususnya pada produk

makanan halal terlihat dalam tabel 4.2. sebagai berikut.

Page 70: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

49

Tabel 4.2. Permintaan Produk Halal Thailand (dalam Miliar Dollar AS)

Subjek 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Produk

Hewan

Ternak

beserta

turunannya

278,426,550 260,220,300 234,925,570 161,176,890 167,907,000 196,205,090

Produk

Kelautan

beserta

turunannya

226,394,910 204,233,610 188,106,060 193,734,130 131,300,000 161,060,000

Produk Buah-

buahan

beserta

turunannya

223,979,160 203,081,860 232,233,010 294,398,060 147,366,800 309,435,990

Total 728,800,620 667,535,770 655,264,640 649,309,080 446,573,800 666,701,080

Sumber: Diolah dari berbagai sumber (2018)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa permintaan produk halal

Thailand dari tahun 2013-2017 mengalami fluktuasi. Permintaan terbesar terjadi

pada tahun 2012 dengan total 728,800,620 Miliar Dollar AS, sedangkan

permintaan terkecil terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 446,573,800 Miliar

Dollar AS. Fluktuasi permintaan produk halal antara Thailand dengan Indonesia

dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jumlah persediaan dan permintan

produk halal yang tidak sama setiap periodenya.

4.3 Sertifikasi Produk Halal

4.3.1 Sertifikasi Produk Halal di Indonesia

Hubungan agama dan negara di Indonesia dalam penanganan sertifikasi

produk halal dapat dilacak dari ketentuan produk perundang-undangan. Di

Page 71: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

50

antaranya adalah Undang- undang Nomor Nomor 7 Tahun 1996 tentang

Pangan, Undang-undang Nomor Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen dan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label dan

Iklan Pangan, serta yang terbaru Undang-undang Nomor 33 tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal.

Jika ditinjau dari aturan yang ada dalam UU Undang-undang Nomor 7

Tahun 1996 tentang Pangan maupun Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun

1999 Tentang Label dan Iklan Pangan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

a. Ketentuan mengenai kehalalan sebuah produk cukup dengan keterangan

bahwa produk tersebut halal. keterangan itu dicantumkan sendiri oleh

produsen. hal itu juga hanya bersifat fakultatif, bukan keharusan.

b. Tidak perlu ada lembaga khusus yang mensertifikasi produk halal.. produsen

sendiri yang mencantumkan keterangan halal itu pada produknya.

Selanjutnya Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk

Halal. UU ini (selanjutnya disebut UU JPH) merupakan produk peraturan

perundang-undangan yang paling konkrit dan komprehensif mengenai sertifikasi

produk halal, karena memang merupakan UU khusus mengenai masalah tersebut.

Keluarnya UU ini dapat dikatakan sebagai era baru penanganan sertifikasi halal di

Indonesia. Beberapa ketentuan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal antara lain pasal 4 yang menyatakan bahwa Produk yang

masuk, beredar dan diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikat halal.

Selanjutnya Pasal 5 ayat (1) UU JPH mengamanatkan dibentuknya Badan

Page 72: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

51

Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang menurut ayat (5) ketentuan

mengenai fungsi, tugas, dan susunan organisasi BPJPH diatur dalam Peraturan

Presiden.

4.3.2. Sertifikasi Produk Halal di Thailand

Sebagai gambaran di Thailand setidaknya ada dua lembaga kajian halal,

yaitu Halal Standard Institute of Thailand dan The Halal Science Center

Thailand. Sertifikasi halal di Thailand ditangani oleh Central Islamic Council

of Thailand (CICOT) atau Syaikhul Islam of Thailand, sebuah lembaga yang

menaungi seluruh keislaman di Thailand. Lembaga ini diakui oleh negara. Halal

Standard Institute of Thailand adalah lembaga di bawah CICOT yang menangani

persoalan sertifikasi halal yang berperan aktif dalam Working Group on Halal

Products and Services (HAPAS) dalam kerangka Indonesia-Malaysia-Thailand

Growth Triangle (IMT- GT).

4.4 Perbedaan Sertifikasi Halal di Indonesia dan Thailand

Perbedaan antara Indonesia dan Thailand dalam kaitannya dengan

penanganan sertifikasi halal antara lain:

a. Motivasi

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa di Thailand kepentingan

ekonomi negara sangat dominan dalam program sertifikasi halal. Negara jelas

sangat diuntungkan dengan adanya program sertifikasi halal. Sedangkan bagi

umat Islam Thailand, sertifikasi halal adalah untuk melindungi umat Islam

Page 73: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

52

dari mengkonsumsi barang haram, karena secara umum memang sulit untuk

mendapatkan yang halal. Dengan adanya sertifikasi halal, umat Islam

Thailand memiliki panduan untuk memperoleh barang-barang halal di tengah

melimpahnya barang tidak halal. Maka sebenarnya hubungan negara dan

agama dalam hal ini bersifat saling memanfaatkan dan saling menguntungkan.

Sedangkan di Indonesia, kesadaran akan produk halal sudah menjadi bagian

dari kebutuhan kehidupan masyarakat yang mayoritas muslim, sehingga sangat

mudah untuk menemukan produk halal di Indonesia. Bahkan lebih mudah

untuk mendapatkan yang halal dari pada yang haram. Namun di tengah-

tengah melimpahnya produk halal, tidak jarang muncul produk halal,

terutama yang dihasilkan oleh pabrik moderen. Masyarakat tidak mudah

mengenali halal haramnya. Maka orientasi sertifikasi halal di Indonesia

didominasi oleh motivasi untuk melindungi asyarakat muslim sendiri..

b. Peran negara

Sertifikasi halal di Indonesia maupun Thailand pada awalnya merupakan

gerakan civil society, yang artinya hal tersebut terjadi karena faktor

permintaan akan produk halal yang jumlahnya tidak sedikit. Namun dalam

perkembangan terakhir Indonesia mengalami pergeseran. Jika selama ini

sertifikasi halal ditangani oleh LPPOM MUI yang merupakan lembaga

swadaya masyarakat, sejak lahirnya UU Jaminan Produk Halal, penanganan

sertifikasi menjadi wewenang negara melalui Badan Penyelenggara Jaminan

Produk Halal (BPJPH) yang merupakan lembaga negara Hal ini berarti peran

civil society berkurang, bahkan terpinggirkan. MUI memang masih memiliki

Page 74: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

53

kewenangan untuk menetapkan halal dan haram. Tetapi proses formalnya,

baik pemeriksaan saintifiknya maupun dikeluarkannya sertifikat menjadi

wewenang BPJPH.

Sedangkan kewenangan Thailand relatif tetap. Sampai sekarang masih

dipegang oleh CICOT yang merupakan lembaga majelis ulama di Thailand

yang sampai saat ini belum ada rencana untuk diambil alih oleh negara.

Dilihat dari jumlah umat Islam di Thailand, nampaknya persoalan sertifikasi

halal tetap akan menjadi gerakan civil society. Di bidang yang lain, seperti

masjid dan lembaga pendidikan Islam, semuanya ditangani oleh swasta.

Page 75: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

VI. PENUTUP

6.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, di dalam penelitian

ini, penulis menyimpulkan bahwa:

1. Diplomasi ekonomi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap

Thailand untuk mengembangkan pasar produk halal dalam kurun waktu tahun

2012-2017 telah melakukan langkah-langkah yang nyata dalam membangun

ekonomi dalam sektor halal. Lembaga-lembaga yang terdiri dari BPJPH,

Kemenko, PEPI, Kemendag, Kemenkeu, Tim Tariff, serta KNKS yang masing-

masing melakukan upaya untuk mempromosikan produk halal asal Indonesia agar

diminati oleh masyarakat internasional khususnya Thailand.

2. Selain melalui lembaga-lembaga yang menjalin kemitraan, pemerintah

Indonesia juga telah melakukan strategi melalui kerangka kerjasama dalam forum

IMT-GT untuk menjadikan pengembangan pasar syar’i menjadi pusat pasar halal

dunia karena potensi-potensi yang dimiliki oleh negara Indonesia. Komitmen

kerjasama telah digunakan Indonesia sebagai strategi dalam pembangunan produk

halal domestik agar bukan hanya menjadi negara konsumen namun juga sebagai

produsen produk halal terbesar di dunia

3. Untuk mempromiskan produknya agar mendorong investasi masuk,

Indonesia telah mengadakan secara rutin melalui kegiatan Indonesia Halal Expo

Page 76: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

95

yang rutin diadakan di Indonesia yang diikuti oleh banyak negara-negara ASEAN

dalam kurun waktu tahun 2012-2017. Selain mengadakan pameran produk halal,

Indonesia juga telah melakukan kerjasama dengan IMT-GT dalam fokusnya untuk

mengembangkan pasar halal, kerjasama ini disepakati pada tahun 2017 dan akan

dijalankan mulai tahun 2019 demi mencapai tujuannya untuk menjadikan negara-

negara yang tergabung dalam IMT-GT menjadi negara produsen halal terbesar di

perdagangan internasional. Hal tersebut dapat direalisasikan karena adanya

penggunaan hubungan diplomatik serta pemanfaatan aset-aset ekonomi yang tidak

hanya melibatkan lembaga-lembaga pemerintah, namun juga peran sektor swasta

yang menjadi pioner dalam mempromosikan produk halal domestik berpengaruh

pada pendapatan negara melalui produk-produk halal yang dijajakan ke pasar

internasional.

6.2.Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan di dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Dalam memasarkan produk halal, sebaiknya pemerintah lebih

mengoptimalkan keberadaan posisi lembaga Badan Penyelenggara Jaminan

Produk halal sebagai instrumen negara dalam mengembangkan produk domestik

yang halal lewat pembentukkan Peraturan Pemerintah dalam mengatur

berjalannya sertifikasi halal dan tidak menghambat kemajuan pelaku ekonomi,

khususnya pelaku UMKM yang berperan aktif dalam kerjasama Indonesia di

Thailand dalam mengembangkan produk halal agar diminati masyarakat dunia.

Page 77: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

96

2. Sebaiknya pemerintah Indonesia, mengintensifkan program pelatihan

untuk meningkatkan kualitas, kreatifitas dan desain produk untuk produk halal

Indonesia di dalam kerjasama Indonesia dengan Thailand dalam

mengembangkan produk halal.

3. Sebaiknya Pemerintah, meningkatkan serta mendukung program-program

ekonomi kreatif sebagai instrumen produk halal agar dapat meningkatkan daya

minat masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi produk lokal.

Page 78: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aleksius Jemadu. (2008). Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Anis dan Kandung.(2014). Panduan Praktis Penelitian. Kualitatif, GrahaIlmu,

Yogyakarta.

Baranay, Pavol. (2009). Modern Economic Diplomacy. Latvia: Publications of

Diplomatic Economic Club.

Bayne, N. dan S. Woolcock. (2007). The New Economic Diplomacy: Decision-Making

and Negotiations in International Economic Relations.Ashgate Publishing Company.

Dougherty & Pfaltzgraff. (1997).Contending Theoris. New York :Happer and Row

Publisher.

Joshua S. Goldstein dan Jon C. (2010).Pevehouse.International Relations. Longman:

New York..

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (1998). Pusat Bahasa Kementerian

Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Jakarta.

Kartasasmita, (1997). Administrasi Internasional. Lembaga Penerbitan Sekolah Tinggi

Ilmu Administrasi, Bandung.

Lukmanul Hakim, (2016). Top 10 Negara Tersertifikasi MUI. LPPOM MUI, Jakarta.

Moleong, (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nawawi, (2006). Penelitian Terapan,. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Odell, J.S., (2000). Negotiating the World Economy. Petunjuk Teknis Pedoman Sistem

Produksi Halal, hlm. 131,Cornell University Press.

Page 79: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

Rana, (2007). “Economic Diplomacy: The Experience of Developing Countries”,

Chapter 11, Nicholas Bayne, and Stephen Woolcock, The New Economic Diplomacy:

Decision Making and Negotiation in International Economic Relations, 2nd edition,

Ashgate, London.

Rashid, H.U., (2005). “Economic Diplomacy in South Asia”, Address to the Indian

Economy & Business Update.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D,.Alfabeta, Bandung.

Sukardi, (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Bumi

Aksara, Jakarta.

Van Bergeijk, P.A.G., dan S. Moons, (2007). “Economic Diplomacy andEco-nomic

Security”, New Frontiers for Economic Diplomacy.Lisbon: Portugal.

Report

IMT-GT. (2017). IMPLEMENTATION BLUEPRINT 2017-2021. Manilla, Phillippines.

Jurnal

Kurniawan Andi, Diplomasi Ekonomi Indonesia dan Thailand Terhadap Pasar Timur

Tengah, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol.17, Nomor 3, Maret 2014.

Basri, Prasetyantoko& Putra, Indonesia’s Economy:Economy Growsin the Middle of

Crisisin the Developed Countries. A Research Report Published by Friedrich-

Ebert-Stiftung Regional Cooperation in Asia. (Online). (http://www. fes-

asia.org/media/ID_EoT_2012_EN.pdf) 2012.

James, Comparative Advantage in Thailand and Indonesia and Thailand’s Free Trade

Agreements: Potential Diversion of Indonesian Exports. A Research Paper Funded USAID

– Government of Indonesia Project, 2004.

Nidhiprabha,Effectiveness of Thailand’s Macro economic Policy Responseto the Global

Financial Crisis. ASEAN Economic Bulletin, Vol.27,No.1,Singapore: Institute of Southeast

Asian Studies.2010.

Al Hamzah Zaki, Thailand Berambisi Jadi Eksportir Produk Halal,

http://www.republika.co.id/berita/koran/financial/15/12/03/nys1tf12-thailand-

berambisi-jadi-eksportir-produk-halal, diakses Tanggal 2 Maret 2018.

Page 80: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

Winarno, Assessing the Impact of Recent Global Crisis on Small and Medium

Enterprises (SMEs): Evidence from Indonesia. Journal of Emerging Economies and

Islamic Research Vol.1 No.1, ShahAlam: Institute of Business Excellence and UiTM

Press of Universiti Teknologi Mara.2013.

Afifiah, Ni’mah. Politik Luar Negeri Indonesia Era Orde Baru Tinjaua Developing

Country Suatu Telaah Awal. Diakses pada: 2 Maret 2018.

Web

Berridge, G. R., Diplomacy. Tersedia di: http://www.eolss.net/sample-chapters/c14/e1-

35-01-02.pdf. Diaksespada: 2 Maret 2018.

Dhitra, Andris. t.t. Misi Kebudayaan Sebagai Alat Diplomasi Budaya (Kajian IOV

Indonesia). Tersedia di: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-

content/uploads/sites/46/2013/10/andris- dhitra_diplomasi-budaya_kerja-sama-

internasional_misi-kebudayaan-sebagai-diplomasi- budaya-kajian-iov-indonesia.pdf.

Diaksespada: 2 Maret 2018.

Getty, Produk Makanan Halal, Organisasi Konferensi Islam (OKI),

https://food.detik.com/info-halal/d-2576375/oki-menetapkan-standar-halal-yang-

berlaku-global

Holsti, International Politics: A Framework For Analysis. New Jersey: Prentice Hall.

1995.

Martoyo, Produk Halal Indonesia Siap Bersaing dengan Thailand

https://economy.okezone.com/read/2016/04/04/320/1353405/produk-halal-indonesia-

siap-bersaing-dengan-thailand

White, Brian. Diplomacy”, dalam John Baylishdan Stave Smith, The Globalization of

World Politics: An Introduction to International Politics. Tersedia

di: http://celinerochecrespo.com, Diakses pada: 2 Maret 2018.

Suci Safitriani, PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN FOREIGN DIRECT

INVESTMENT DI INDONESIA; International Trade and Foreign Direct Investment in

Indonesia . Tersedia di: http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2014/11/19/-1416397117.pdf,

diakses pada 22 September 2018.

Marjudin, Pengembangan Produk Halal terkendalaa PP yang Belum Terbit, tersedia di

https://www.indopremier.com/ipotgo/newsDetail.php?jdl=Pengembangan_Produk_Ind

ustri_Halal_Terkendala_PP_Yang_Belum_Terbit&news_id=96467&group_news=IPO

TNEWS&taging_subtype=INDUSTRILAINNYA&name=&search=y_general&q=indu

stri,%20industri%20halal,&halaman=1 diakses pada 23 Juli 2018

Page 81: DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP THAILAND …digilib.unila.ac.id/54703/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Diplomasi Ekonomi merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah

Halal Qualified Industry Development, Mengenal Kewenangan BPJPH, tersedia di

http://halqid.ub.ac.id/id/mengenal-kewenangan-badan-penyelenggara-jaminan-produk-

halal/ diakses pada 28 September 2018

M. Fuad Nasar (Plt Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf atau Konsultan The

Fatwa Center Jakarta); Negara dan Sertifikasi Halal Indonesia. Tersedia di

https://kemenag.go.id/berita/read/505898/negara-dan-sertifikasi-halal-indonesia diakses

pada tanggal 28 September 2018

Opatija, World Halal Day 2016: Produk Halal Kini Jadi Gaya Hidup Konsumen Dunia.

Tersedia di http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2016/11/10/world-halal-day-2016-

produk-halal-kini-jadi-gaya-hidup-konsumen-dunia-id0-1478745817.pdf diakses pada

tanggal 28 September 2018

Wisnubro, Indonesia, Malaysia, Thailand Bersinergi Kembangkan Produk Halal.

Tersedia di nasional.sindonews.com/read/1304189/18/sertifikasi-halal-dan-sengketa-

perdagangan-internasional-1525822382/16 diakses pada: 23 Juli 2018