DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN · PDF filePengelolaan Keuangan Daerah (Lembaga Negara...
Transcript of DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN · PDF filePengelolaan Keuangan Daerah (Lembaga Negara...
RENCANA STRATEGIS
(Renstra )
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
TAHUN 2011-2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
DINAS PENDAPATAN,PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
Jl.Robert Wolter Monginsidi Bantul telp/fax (0274) 368548, kode pos 55711
Website :http://dppkad.bantulkab.go.id email :[email protected]
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
1
BAB I P E N D A H U L U A N
I.1 LATAR BELAKANG
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
perencanaan stratejik merupakan langkah pertama yang harus
dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab
tuntutan perubahan lingkungan stratejik lokal, nasional dan
global serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pendekatan stratejik
yang jelas dan sinergis. Guna mendukung terselenggaranya good
governance dibutuhkan perencanaan yang terstruktur dan
terukur dalam batas waktu tertentu sehingga aspirasi masyarakat
dan cita-cita bangsa dan negara terwujud melalui
terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab.
Dengan menggunakan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pada pasal
15 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (2) disebutkan bahwa setiap SKPD
mempunyai kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis SKPD
(RENSTRA-SKPD) untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Di
samping itu, juga sesuai dengan Diktum Kedua Instruksi Presiden
Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, disebutkan setiap instansi pemerintah sampai tingkat
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
2
Eselon II wajib menyusun Rencana Strategis untuk melaksanakan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah.
Semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul
berkewajiban membuat Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra) dengan menggunakan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bantul tahun 2011-2015 sebagai dasar penyusunan. Rencana
Strategi (RENSTRA) SKPD memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan
strateji (cara yang digunakan untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan
program-program) disesuaikan dengan bidang kewenangan dan
atau fungsi SKPD tersebut dalam pemerintahan dalam periode
waktu lima tahunan.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul. Dalam pasal 31 Peraturan Daerah Nomor 17
Tahun 2011 disebutkan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah
di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset dipimpin
oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
dengan tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintahan
Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
3
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam menyusun Rencana
Stratejik (RENSTRA) dengan tetap memperhitungkan keunggulan
Sehubungan dengan hal tersebut diatas Rencana Stratejik yang
disusun oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dengan memaksimalkan keunggulan kompetitif
dan meminimalkan kelemahan internal dengan tetap mengacu
dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul memuat berbagai
pilihan-pilihan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
setiap tahun. Adapun maksud dari disusunnya Rencana Strategis
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul yaitu sebagai dokumen yang digunakan sebagai
dasar perencanaan dalam mengarahkan dan menyelaraskan
seluruh dimensi kebijakan pembangunan khususnya pada bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Sehingga
program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul setiap tahun dalam
periode waktu 5 (lima) tahun terlaksana secara optimal. Sehingga
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul
dapat mendukung guna terwujudnya misi Pemerintah Kabupaten
Bantul khususnya misi 3 yaitu “ Meningkatkan kapasitas
pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang
empatik”.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
4
Tujuan dari penyusunan Rencana Stratejik Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
adalah memberikan arah yang jelas dalam upaya mewujudkan
terselenggaranya sebagian urusan otonomi daerah dan
pemerintahan umum dalam pengelolaan pada bidang pendapatan,
keuangan dan aset daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sehingga melalui dokumen Rencana Stratejik Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bantul dituangkan kedalam bentuk visi, misi,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan SKPD dengan
mengoptimalkan segala sumber daya atau potensi yang ada guna
mewujudkan visi dan misi.
I.3 LANDASAN HUKUM RENSTRA
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dalam menyusun Rencana Stetejik (Renstra)
menggunakan sejumlah aturan sebagai landasan atau rujukan,
yaitu sebagai berikut :
1. Landasan idiil Pancasila;
2. Landasan konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945;
3. Landasan operasional:
a) Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003
No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 4286);
b) Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
5
c) Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 4437);
d) Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
e) Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
Sebagai Daerah Otonom;
f) Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
g) Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 2001 tentang
Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4124;
h) Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000, tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
i) Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 Tentang
Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah;
j) Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian
Negara/Lembaga;
k) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaga Negara Republik
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
6
Indonesia Tahun 2005, Nomor 140,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
l) Peraturan Pemerintah RI Nomor 06 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Mlik Negara/Daerah;
m) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah ;
n) Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
o) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ
tanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan
Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;
p) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Kabupaten Bantul Tahun 2006–2025;
q) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 tahun
2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Bantul;
r) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun
2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan
Pilihan Kabupaten Bantul;
s) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor Nomor 17
Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Daerah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
7
t) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun
2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Bantul tahun 2011-2015;
u) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun
2008 tentang tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah.
v) Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Tatakerja Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul.
I.4 HUBUNGAN RPJMD KABUPATEN BANTUL TAHUN 2011-2015
DENGAN RENSTRA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul berkewajiban menyusun Renstra dengan tetap
mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Guna mewujudkan
misi dan tujuan seperti yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bantul Tahun 2011-2015 dengan berdasarkan dengan tugas,
pokok, fungsi dan tata kerja yang melekat pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yaitu
dengan melaksanakan kewenangan pada bidang pengelolaan
pendapatan, keuangan dan aset daerah. Dengan demikian
diharapkan terwujud hasil akhir dari proses penyusunan
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
8
dokumen Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul dapat menghasilkan dokumen
rencana yang sinergis dan terpadu dalam aspek pengelolaan
pendapatan, keuangan dan aset daerah sebagai salah satu modal
dasar terselenggaranya pembangunan daerah dapat berlangsung
secara berdaya guna dan berhasil guna.
Hubungan antara Renstra SKPD dengan dokumen lainnya
disajikan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 1.1
Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bantul setiap tahun akan dijabarkan ke dalam
RRPPJJPP NNAASS//PPRROOPP
&& RRTTRR NNAASS
RRPPJJPP DDAAEERRAAHH
RRPPJJMM NNAASS//PPRROOPP
&& RRTTRR PPRROOPP
RRPPJJMM DDAAEERRAAHH
RREENNSSTTRRAA SSKKPPDD
RRKKPP NNAASS//PPRROOPP
RRAAPPBBDD
RRKKAA SSKKPPDD
AAPPBBDD
RRIINNCCIIAANN AAPPBBDD
UUUU.. NNoo.. 2255//0044 SPPN
DDAAEERRAAHH
PPUUSSAATT// PPRROOPPIINNSSII
RRKKPP DDAAEERRAAHH
RREENNJJAA SSKKPPDD
UUUU.. NNoo.. 1177//0033 KN
PPeeddoommaann
PPeeddoommaann
PPeeddoommaann
PPeeddoommaann
DDiijjaabbaarrkkaann
DDiijjaabbaarrkkaann
MMeemmppeerrhhaattiikkaann AAccuuaann
DDiiaaccuu
PPeeddoommaann
PPeeddoommaann
RRTTRRWW KKAABB..
AAccuuaann
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
9
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bantul digunakan sebagai dasar/acuan dalam
menentukan program dan kegiatan tahunan yang akan
dilaksanakan.
I.5 SISTEMATIKA PENULISAN RENCANA STRATEGI
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul ini disusun dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN.
Bab ini berisi tentang latarbelakang, maksud dan
tujuan, landasan hukum, serta hubungan RPJMD
Kabupaten Tahun 2011-2015 dengan Renstra DPPKAD.
BAB II TUGAS, POKOK DAN FUNGSI
Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum
masa kini masing-masing bidang dan atau fungsi
pemerintahan yang menjadi sektor binaan setiap SKPD.
Sebagai dasar perencanaan kegiatan selama lima tahun,
diuraikan pula statistik tentang proyeksi kondisi yang
diharapkan lima tahun ke depan, sehingga kondisi masa
kini dapat dibandingkan dengan kondisi yang
diharapkan lima tahun ke depan.
Bab ini juga akan menguraikan rumusan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah menurut Peraturan Bupati Bantul
Nomor 80 Tahun 2011. Tugas pokok dan fungsi
bersama sama dengan prediksi perjalanan organisasi
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
10
pada tahun yang akan datang, akan digunakan sebagai
landasan menyusun indikasi rencana
program/kegiatan.
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN
Bab ini memuat rumusan visi dan misi unit kerja
(SKPD) dalam rangka mencapai visi dan misi daerah
sebagaimana diuraikan dalam RPJM dengan sejauh
mungkin menggunakan ungkapan dan pernyataan yang
bersifat matematis dan konkrit sehingga mudah
menentukan target kinerja yang diharapkan.
Selanjutnya, visi dan misi dijabarkan ke dalam tujuan,
kebijakan dan strategi.
BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN KEAUANGAN DAN ASET
DAERAH
Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis lingkungan
strategis, faktor-faktor penentu keberhasilan, langkah-
langkah strategis, dan analisis skala prioritas serta
strategi (cara untuk mencapai tujuan dan sasaran)
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang dituangkan
dalam bentuk kebijakan.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
Dalam bab ini diuraikan mengenai matrik indikasi
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
11
Bab ini menjelaskan tentang arah kebijakan
pengelolaan keuangan daerah (arah pengelolaan
pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah,
kebijakan akuntansi daerah dan kebijakan
pembiayaan), kebijakan umum anggaran dan kebijakan
pengelolaan aset daerah.
BAB VI PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA.
Bab ini menguraikan tentang kerangka pengukuran
kinerja (penetapan indikator kinerja, penetapan
capaian kinerja), evaluasi kinerja (evaluasi kinerja
kegiatan, evaluasi kinerja program, evaluasi capaian
sasaran), kesimpulan hasil evaluasi dan analisis
pencapaian akuntabilitas kinerja.
BAB VII PENUTUP.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
12
BAB II TUGAS, POKOK DAN FUNGSI
II.1 STRUKTUR ORGANISASI
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, dengan susunan
organisasi yaitu sebagai berikut : 1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Program; dan
c. Sub Bagian Keuangan dan Aset.
3. Bidang Pendaftaran dan Penetapan, terdiri atas :
a. Seksi Pendataan, Pendaftaran dan Pelayanan;
b. Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan; dan
c. Seksi Penetapan.
4. Bidang Penagihan, terdiri atas :
a. Seksi Penagihan dan Piutang;
b. Seksi Keberatan; dan
c. Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan
Penindakan.
5. Bidang Anggaran, terdiri atas :
a. Seksi Perencanaan Anggaran; dan
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
13
b. Seksi Pengendalian Anggaran.
6. Bidang Perbendaharaan, terdiri atas :
a. Seksi Belanja Tidak Langsung; dan
b. Seksi Belanja Langsung.
7. Bidang Akuntansi, terdiri atas :
a. Seksi Pembukuan; dan
b. Seksi Pengolahan Data dan Laporan.
8. Bidang Aset, terdiri atas :
a. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan;
b. Seksi Penilaian dan Optimalisasi;
c. Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian.
Bagan susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011
yaitu sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
14
Kelompok Jabatan
Fungsional
Kepala Dinas
UPT
Seksi
Penetapan
Bidang Pendaftaran dan
Penetapan
Seksi Pendataan, Pendaftaraan dan
Pelayanan
Seksi Verifikasi dan Informasi
Pendapatan
Seksi Pengendalian Operasional,
Pemeriksaan dan Penindakan
Bidang
Penagihan
Seksi Penagihan
dan Piutang
Seksi
Keberatan
Bidang
Anggaran
Seksi Perencanaan
Anggaran
Seksi Pengendalian
Anggaran
Bidang Perbendaharaan
Seksi Belanja Tidak
Langsung
Seksi Belanja
Langsung
Bidang Akuntansi
Seksi
Pembukuan
Seksi Pengolahan Data dan Laporan
Bidang Aset
Seksi Inventarisasi
& Penghapusan
Seksi Penilaian &
Optimalisasi
Seksi Pengolahan
data dan Pengendalian
Sekretariat
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Program
Sub Bagian Keuangan dan Aset
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
15
II.2 TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
Tugas, pokok dan fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah diatur dengan Peraturan Bupati Bantul
Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul sesuai dengan ketentuan Pasal 36 Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 17 Tahun 2011.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten mempunyai 4 fungsi yaitu
sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset;
c. Pelaksanaan kesekretaruatan Dinas; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Adapun rincian tugas yang diatur dalam Peraturan Bupati Nomor
80 tahun 2011 yaitu sebagai berikut : Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
tugas dan fungsinya.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
16
Sekretariat mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran
kegiatan sekretariat;
d. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis semua bidang;
e. Menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data rencana anggaran dan belanja kegiatan semua bidang;
f. Mengkoordinasikan semua bidang dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas dinas;
g. Menyelenggarakan urusan umum, surat-menyurat,
perlengkapan dan rumah tangga, urusan hukum,
kepegawaian, gaji pegawai, monitoring dan pelaporan, tata
naskah dinas, organisasi dan tatalaksana;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan naskah dinas,
kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, serta
perpustakaan dinas;
i. Menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
j. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan di bidang tugasnya;
k. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasn sesuai
bidang tugasnya; dan
m. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
17
Sub Bagian Umum mempunyai tugas
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyiapkan dan memfasilitasi urusan hukum yang berkaitan
dengan pelaksanaan dinas;
d. Melaksanakan tata naskah dinas, humas dan protokol,
kearsipan, kepustakaan, surat-menyurat, dan alat tulis unit
kerja;
e. Mengelola kebersihan, ketertiban, keamanan ruanh kerja serta
lingkungan kerja Dinas;
f. Menyimpan, mendistribusikan dan memelihara barang dinas;
g. Memelihara kendaraan dinas;
h. Melaksanakan adminsitrasi perjalanan dinas bagi pejabat dan
staf di lingkungan Dinas yang akan melakukan perjalanan
dinas;
i. Menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu dinas;
j. Menghimpun, menelaah dan mendolumentasikan peraturan
perundang-undangan di bidang kepegawaian;
k. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan pegawai;
l. Melaksanakan administrasi kepegawaian;
m. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
n. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
o. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
q. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
18
Sub Bagian Program mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menghimpun, menelaah, menganalisis, mengklarifikasi dan
mendokumentasikan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan program dan kegiatan dinas;
d. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan program
dan kegiatan dinas;
e. Mengkoordinasikan penyusunan Renstra, Renja, Kebijakan
Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) SKPD;
f. Mengkoordinasikan penyusunan bahan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (LAKIP),
dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
g. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan barang;
h. Menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
i. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
19
c. Melaksanakan penatausahaan dan pembayaran gaji pegawai;
d. Melaksanakan penatausahaan pengelolaan keuangan sesuai
SAP;
e. Mengkoordinasikan penyusunan DPA;
f. Melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dan
pelaporan pajak;
g. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan;
h. Melaksanakan administrasi, inventarisasi, dan laporan
pertanggungjawaban pengelolaan aset;
i. Mengusulkan penghapusan BMD;
j. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
k. Menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang usahanya;
l. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
n. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Bidang Pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
pendaftaran, penetapan, pendataan dan pelayanan di bidang
pajak daerah sesuai bidangnya;
d. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pendaftaran,
penetapan, pendataan dan pelayanan di bidang pajak daerah;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
20
e. Menyelenggarakan pengelolaan pajak daerah;
f. Menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan
pendapatan daerah;
g. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan realisasi hasil
penerimaan pendapatan daerah;
h. Menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pendataaan, Pendaftaran dan Pelayanan mempunyai
tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Melaksanakan pengamatan potensi pajak daerah, pendataan
objek subjek pajak, penilaian pajak dalam rangka
ekstensifikasi pajak daerah;
d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan data dasar
pendapatan daerah;
e. Menyusun data dasar perkembangan subjek dan objek pajak
daerah;
f. Memproses dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah (SPTPD) atau Surat Pemberitahuan Objek Pajak
(SPOP) kepada wajib pajak daerah;
g. Menerima dan meneliti Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)
atau Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) atau Surat
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
21
Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) dari wajib pajak daerah
beserta dokumen pendukungnya;
h. Memproses dan menyampaikan surat peringatan/teguran
kepada wajib pajak daerah yang belum mengirimkan Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)/Surat Pemberitahuan
Objek Pajak (SPOP) kepada wajib pajak daerah;
i. Memproses pembetulan atas Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT), Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), Surat
Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), Surat
Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT),
Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD), Surat Ketetapan Pajak
Daerah Nihil (SKPDN) dan Surat Ketetapan Pajak Daerah
Lebih Bayar (SKPDLB);
j. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan sumber-sumber
pendapatan pajak dan retribusi daerah serta sumber
pendapatan lain yang sah;
k. Melaksanakan validasi data sumber-sumber pendapatan pajak
dan retribusi daerah serta sumber pendapatan lain yang sah;
l. Mendokumentasikan berkas layanan pajak daerah;
m. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
n. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
o. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
q. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
22
Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Melaksanakan verifikasi data subjek dan objek pajak daerah;
d. Menyusun data base subjek dan objek pajak daerah;
e. Melaksanakan konfirmasi dan klarifikasi terhadap perubahan
dan ketidaksesuaian data pajak daerah;
f. Melaksanakan koordinasi dan pengolahan data dalam rangka
perhitungan perolehan pendapatan asli daerah;
g. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi pengolahan data
pendapatan daerah;
h. Melaksanakan penatausahaan penerimaan pajak, bagi hasil
pajak dan dana perimbangan;
i. Menyiapkan sarana prasarana teknologi informasi;
j. Menyiapkan bahan koordinasi, sosialisasi, dan sinkronisasi
bagi hasil pajak;
k. Menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
l. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
m. Memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
o. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Penetapan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
23
c. menyiapkan nota perhitungan dan penetapan pajak daerah;
d. menyiapkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD);
e. memproses dan menyampaikan Surat Ketetapan Pajak Daerah
(SKPD);
f. melaksanakan penatausahaan, monitoring, dan evaluasi Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD);
g. melaksanakan legalisasi benda berharga dan objek pajak
daerah;
h. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
j. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Bidang Penagihan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
penagihan, piutang, pengurangan/keringanan, keberatan dan
banding, pengendalian operasional, pemeriksaan dan
penindakan di bidang pajak daerah;
d. menyelenggarakan dan mengkoordinasikan penagihan,
piutang, pengurangan/keringanan, keberatan dan banding,
pengendalian operasional, pemeriksaan dan penindakan di
bidang pajak daerah;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
24
e. menindaklanjuti surat pengurangan/keringanan, keberatan
dan surat permohonan banding atas materi penetapan pajak
daerah;
f. menyelenggarakan evaluasi tunggakan pajak daerah,
penghapusan piutang, penundaaan pembayaran, angsuran
tunggakan, pengurangan/keringanan, keberatan dan banding
pengendalian operasional, pemeriksaan dan penindakan di
bidang pajak daerah;
g. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan, pemberdayaan,
pengawasan dan pengendalian retribusi daerah;
h. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Penagihan dan Piutang mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. melaksanakan kegiatan penagihan terhadap pajak daerah;
d. melaksanakan penatausahaan piutang pajak, penundaan
pembayaran dan angsuran tunggakan pajak;
e. menyiapkan usulan penghapusan piutang pajak;
f. menyiapkan surat tagihan pajak daerah yang telah melampaui
batas akhir pembayaran;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
25
g. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
h. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan penagihan pajak
daerah;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
j. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Keberatan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. memproses permohonan pengurangan/keringanan pajak
daerah;
d. memproses permohonan keberatan dan banding atas materi
penetapan pajak daerah;
e. menyiapkan bahan pertimbangan keputusan terhadap
permohonan pengurangan/keringanan dan keberatan dan
banding pajak daerah;
f. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
g. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
h. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
26
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
j. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi pengendalian operasional,
pemeriksaan dan penindakan;
d. memproses permohonan pengajuan restitusi atau
pengembalian pembayaran pajak daerah;
e. melaksanakan penelitian dan pemeriksaan kesesuaian
penetapan pajak daerah terhadap objek pajak dan subjek
pajak daerah;
f. melaksanakan pemeriksaan pembukuan, pelaporan dan
penyetoran pajak dan retribusi daerah;
g. menyusun laporan hasil pemeriksaan subjek dan objek pajak
daerah secara berkala;
h. melaksanakan penindakan atas pelanggaran pajak daerah;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi pemungutan pajak
daerah;
j. melaksanakan intensifikasi pajak daerah;
k. menyiapkan bahan koordinasi untuk pelaksanaan,
pemberdayaan dan pengendalian retribusi daerah;
l. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
m. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
27
n. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
p. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Bidang Anggaran mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
d. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah;
e. mengkoordinasikan penyusunan APBD dan perubahan APBD.
f. menerbitkan DPA , DPPA-SKPD, dan SPD;
g. menyusun Analisis Standar Belanja (ASB) dan Standar Harga
Barang dan Jasa (SHBJ);
h. menyusun manajemen anggaran kas;
i. mengkoordinasikan penyusunan anggaran rencana
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
j. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
l. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
28
Seksi Perencanaan Anggaran mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi dan perencanaan APBD dan
perubahan APBD;
d. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman
pelaksanaan APBD;
e. menyiapkan penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB);
f. menyusun APBD dan perubahan APBD;
g. menyusun standarisasi harga barang dan jasa daerah;
h. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
j. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pengendalian Anggaran mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah;
d. menyiapkan bahan penyusunan manajemen anggaran kas;
e. menyiapkan bahan penerbitan DPA dan DPPA-SKPD;
f. menyiapkan bahan penerbitan SPD;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
29
g. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan anggaran rencana
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
h. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
j. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di
bidang perbendaharaan;
d. menyelenggarakan kebijakan manajemen investasi;
e. menyelenggarakan penerbitan SP2D;
f. menyelenggarakan pengendalian pencairan APBD;
g. menyelenggarakan rekonsiliasi dan pelaporan dana
perimbangan;
h. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
j. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
30
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pengelolaan belanja tidak langsung;
d. melaksanakan penatausahaan dan pembayaran gaji;
e. melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan
daerah yang berkaitan dengan belanja tidak langsung;
f. melaksanakan pengujian SPM belanja tidak langsung;
g. memproses penerbitan SP2D belanja tidak langsung;
h. melaksanakan pengendalian pencairan dana belanja tidak
langsung;
i. melaksanakan pemotongan, penyetoran dan pelaporan Iuran
Wajib Pegawai (IWP), PPh Pasal 21 gaji PNS dan Tabungan
Perumahan (Taperum);
j. melaksanakan sistem informasi gaji;
k. memproses penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian
Pembayaran (SKPP) bagi pegawai yang pindah dan pensiun;
l. menyiapkan bahan penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan
dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) dalam pelaksanaan
anggaran;
m. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
n. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
31
o. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
q. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
yang berkaitan dengan pengelolaan belanja langsung
d. melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan
daerah yang berkaitan dengan belanja langsung;
e. melaksanakan pengujian SPM belanja langsung;
f. memproses penerbitan SP2D belanja langsung;
g. melaksanakan pengendalian pencairan dana belanja langsung;
h. melaksanakan penatausahaan dokumen SP2D belanja
langsung;
i. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
32
Bidang Akuntansi mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di
bidang akuntansi;
d. menyelenggarakan penatausahaan pendapatan, belanja dan
pembiayaan secara sistematis dan kronologis sesuai SAP;
e. mengkoordinasikan laporan keuangan SKPD dan tugas
pembantuan;
f. menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan penyusunan
neraca.
g. menyelenggarakan rekonsiliasi bank dan evaluasi realisasi
APBD;
h. menyelenggarakan penatausahaan keuangan selain kas;
i. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pembukuan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. melaksanakan penatausahaan pendapatan, belanja dan
pembiayaan secara sistematis dan kronologis sesuai SAP;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
33
d. melaksanakan penelitian bukti kas penerimaan dan
pengeluaran dari kas daerah;
e. menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan penyusunan
neraca;
f. menyiapkan bahan koordinasi dan pelaporan pengelolaan
dana tugas pembantuan;
g. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
h. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
i. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
k. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pengolahan Data dan Laporan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan akuntansi
pengelolaan keuangan daerah;
d. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
e. menyiapkan bahan penyusunan laporan semesteran;
f. menyiapkan bahan penyusunan laporan neraca daerah;
g. menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran
dan laporan alur kas;
h. menyusun naskah pengantar penyampaian laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
34
i. menyiapkan bahan informasi keuangan daerah;
j. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan APBD;
l. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
m. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
n. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
p. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Bidang Aset mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. merumuskan kebijakan, pedoman sistem dan prosedur
pengelolaan aset dan petunjuk sistem dan prosedur
penatausahaan persediaan teknis di bidang pengelolaan
BMD;
d. menyelenggarakan pengelolaan BMD;
e. mengkoordinasikan penyusunan laporan pengelolaan BMD;
f. menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan pengeloaan
BMD;
g. menyusun dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
h. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
i. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
35
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
k. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Inventarisasi dan Penghapusan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. melaksanakan inventarisasi dan verifikasi BMD;
d. melaksanakan pengamanan administrasi, fisik dan hukum
atas seluruh BMD;
e. menyusun buku induk inventaris dan rekapitulasi BMD;
f. menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan
inventarisasi dan mekanisme penghapusan BMD;
g. mengumpulkan, menyusun, dan mengolah data rencana
penghapusan dan pemindahtanganan BMD;
h. menyiapkan administrasi pelaksanaan penghapusan dan
pemindahtanganan BMD;
i. melaksanakan penatausahaan, inventarisasi, verifikasi
penyerahan hasil pengadaaan BMD dari SKPD;
j. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
k. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
l. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
36
Seksi Penilaian dan Optimalisasi mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan tata cara penilaian BMD;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan penilaian,
optimalisasi dan pemeliharaan BMD;
e. menyiapkan bahan dalam rangka pengadaan BMD sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
f. melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
g. melaksanakan penatausahaan BMD hasil pengadaan dan
penerimaan hibah;
h. melaksanakan penyimpanan, penyaluran, penggunaan,
pemanfaatan, pengawasan serta pelaporan BMD;
i. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang
Milik Daerah (RKBMD), Rencana Kebutuhan Pemeliharaan
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
37
Barang Milik Daerah (RKPBMD), Daftar Kebutuhan Barang
Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan
Barang Milik Daerah (DKPBMD) dari masing-masing SKPD;
d. menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pengelolaan BMD;
e. menyiapkan bahan penyusunan standarisasi sarana prasarana
kerja;
f. menyusun rekapitulasi mutasi BMD dan laporan pengguna
barang, serta pemeliharaan BMD dari masing-masing SKPD
secara berkala;
g. menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pada pengurus barang dan penyimpanan barang
di SKPD;
h. menyiapkan keputusan tentang pengurus dan penyimpanan
barang atau sebutan lainnya;
i. menyiapkan dan mengevaluasi SOP sesuai bidang tugasnya;
j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan
pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
k. memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan
mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang
tugasnya;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
38
II.3 SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA KERJA
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul merupakan institusi yang dibentuk dengan
menggabungkan 3 (tiga) instansi yaitu Bagian Keuangan, Bagian
Perlengkapan dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bantul.
Demikian juga untuk sumber daya manusia, sarana dan prasarana
yang terdapat pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul merupakan gabungan dari sumber
daya, sarana dan prasarana yang terdapat pada Bagian Keuangan,
Bagian Perlengkapan dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Bantul serta terdapat penambahan sumber daya manusia yang
berasal dari luar ke 3 (tiga) instansi tersebut dan sarana
prasarana melalui pengadaan yang dilaksanakan. Sampai tahun
2012 sebagai gambaran umum kondisi sumber daya manusia,
sarana dan prasarana pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah dapat dilihat sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Bantul pada tahun 2012
sebanyak 119 orang. Adapun kondisi kepegawaian Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dapat dilihat sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
39
a. Berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri :
Komposisi PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan
JUMLAH JENJANG PENDIDIKAN
SD SMP SMA SMA KEJURUAN DIPLOMA S1 S2
127 2 4 37 18 11 44 11
2. Berdasarkan golongan ruang terdiri :
Komposisi PNS Berdasarkan Golongan Ruang
3. Berdasarkan pendidikan dan pelatihan penjenjangan Pegawai pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yang telah mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan sebanyak 12
pegawai.
Jumlah
Gol IV Gol III Gol II Gol I
b a d c b a d c b a d c b a
127 1 3 10 7 39 31 9 9 4 9 2 1 1 1
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
40
4. Jabatan Struktural Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor
17 Tahun 2011 pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul terdapat 26
jabatan struktural dengan perincian yaitu sebagai berikut :
a. Eselon II sebanyak 1 jabatan struktural
b. Eselon III sebanyak 7 jabatan struktural
c. Eselon IV sebanyak 18 jabatan struktural.
Keadaan jabatan struktural pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul
yaitu sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
41
Tabel 2.1 KEADAAN JABATAN STRUKTURAL
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL
NO NAMA NIP PANGKAT
JABATAN
GOL TMT
1 2 3 4 5 6
1 Drs. Trisaktiyana, M.Si 19660219 199303 1 005 IV/b 1-Oct-11 Kepala DPPKAD Kab. Bantul
2 Ari Purwaningsih, S.E, M.Si 19681109 199008 2 001 IV/a 1-Oct-09 Sekretaris DPPKAD Kab. Bantul
3 Drs. R. Moelyosubagio, M.Si 19620730 199603 1 002 IV/a 1-Oct-09 Kepala Bidang Belanja DPPKAD Kab. Bantul
4 Suyono, S.E 19661120 199403 1 008 IV/a 1-Oct-10 Kepala Bidang Anggaran DPPKAD Kab. Bantul
5 Dian Mutiara Sri Rahmawati, S.H, MM 19691112 199603 2 003 III/d 1-Apr-08 Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD Kab. Bantul
6 Sujarwo, S.E 19710827 199703 1 005 III/d 1-Apr-09 Kepala Bidang Aset DPPKAD Kab. Bantul
7 M. Anas Jauhari, S.E 19720212 199803 1 011 III/d 1-Apr-10 Kepala Bidang Akuntansi DPPKAD Kab. Bantul
8 Drs. Trisna Manurung, M.Si 19711230 199603 1 002 III/c 1-Oct-08 Kepala Bidang Penagihan DPPKAD Kab. Bantul
9 Andus Sarwana, S.H 19670314 199403 1 009 III/d 1-Apr-06 Kepala Seksi Penilaian dan Optimalisasi pada Bidang Aset DPPKAD Kab. Bantul
10 Ani Suryani, S.E 19700302 199603 2 002 III/d 1-Apr-08 Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset pada Sekretariat DPPKAD Kab. Bantul
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
42
NO NAMA NIP PANGKAT
JABATAN
GOL TMT
1 2 3 4 5 6
11 Indrijati, S.E 19680122 199703 2 003 III/d 1-Apr-09 Kepala Sub Bagian Program pada Sekretariat DPPKAD Kab. Bantul
12 Niken Iriani, S.IP 19600527 198603 2 007 III/d 1-Apr-10 Kepala Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian pada Bidang Aset
DPPKAD Kab. Bantul
13 Arum Bidayati, S.IP, MPA 19691205 199803 2 004 III/d 1-Apr-10 Kepala Seksi Belanja Langsung pada Bidang Perbendaharaan
DPPKAD Kab. Bantul
14 Jugo N Subarkah, S.E, M.Si 19730826 199903 1 005 III/d 1-Apr-11 Kepala Seksi Pengendalian Anggaran pada Bidang Anggaran DPPKAD
Kab. Bantul
15 Yunis Marlina Nasution, S.E, M.Ec.Dev 19740314 199903 2 005 III/d 1-Apr-11 Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung pada Bidang Perbendaharaan
DPPKAD Kab. Bantul
16 Dewi Nurharjanti, S.E 19720629 200003 2 003 III/c 1-Apr-08 Kepala Seksi Inventarisasi dan Penghapusan pada Bidang Aset
DPPKAD Kab. Bantul
17 Muhammad Baried, S.Sos 19691031 199102 1 001 III/c 1-Oct-08 Kepala Seksi Penagihan dan Piutang pada Bidang Penagihan DPPKAD
Kab. Bantul
18 Sugeng Prihatin, S.H 19621217 199003 1 009 III/c 1-Apr-10 Kepala Seksi Verifikasi, Informasi dan Pelayanan pada Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD Kab. Bantul
19 Mulyatmi, S.E 19640731 198603 2 001 III/c 1-Oct-10 Kepala Sub Bagian Umum pada Sekretariat DPPKAD Kab. Bantul
20 Nurhidayati, S.E 19700306 199503 2 002 III/c 1-Oct-11 Kepala Seksi Pembukuan pada Bidang Akuntansi DPPKAD Kab.
Bantul
21 Ramiyana, S.IP 19680208 199203 1 008 III/c 1-Oct-11 Kepala Seksi Pendataan, Pendaftaran, dan Pelayanan pada Bidang
Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD Kab. Bantul
22 Unik Prastiwi Yudiari, S.E 19721207 199503 2 002 III/c 1-Oct-11 Kepala Seksi Pengolahan Data dan Laporan pada Bidang Akuntansi
DPPKAD Kab. Bantul
23 R. Surana Nugraha, A.Md 19690329 199303 1 004 III/b 1-Apr-08 Kepala Seksi Perencanaan Anggaran pada Bidang Anggaran DPPKAD Kab. Bantul
24 Jonet Rohmanyu, S.E, MSE 19690616 199402 1 001 III/b 1-Oct-09 Kepala Seksi Keberatan pada Bidang Penagihan DPPKAD Kab. Bantul
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
43
NO NAMA NIP PANGKAT
JABATAN
GOL TMT
1 2 3 4 5 6
25 Ambar Sutadi, S.H 19730731 199402 1 002 III/b 1-Oct-09 Kepala Seksi Penetapan pada Bidang Pendaftaran dan Penetapan
DPPKAD Kab. Bantul
26 Anggit Nur Hidayat, S.H, M.AP 19780918 199803 1 004 III/b 1-Oct-09 Kepala Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan pada Bidang Penagihan DPPKAD Kab. Bantul
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
44
5. Sarana dan Prasarana Kerja Sarana dan prasarana kerja yang terdapat pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yang
menunjang pelaksanaan tugas, fungsi dan tata kerja secara
optimal. Sarana dan prasarana kerja terdiri dari perlengkapan dan
peralatan serta sarana mobilitas adalah sebagai berikut :
PERLENGKAPAN & PERALATAN
KANTOR
No Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Jumlah (Unit)
1 Kursi 2
2 Kursi Biro 6
3 Kursi Rapat 189
4 Kursi Busa 3
5 Kursi dengan tangan 5
6 Kursi Kayu 55
7 Kursi Lipat 13
8 Kursi Putar 7
9 Kursi Rotan 120
10 Kursi Busa 7
11 Kursi Spon 6
12 Kursi Spon Tangan 6
13 Kursi Tunggu 8
14 Meja Biro 15
15 Meja 1/2 biro 38
16 Meja bundar 1
17 Meja Counter 2
18 Meja Formulir 4
19 Meja Kayu 100
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
45
20 Meja Komputer 40
21 Meja Kursi Tamu 2
22 Meja Tamu 7
23 Meja Rapat 43
24 Meja Telepon 4
25 Mesin Ketik 19
26 Monitor 7
27 Server 4
28 Komputer 42
29 Laptop 11
30 Note Book 2
31 LCD Proyektor 2
32 Lemari Es 3
33 Lemari Kecil 1
34 Mega phone 1
35 AC 6
36 Almari Besi 8
37 Almari Kaca 3
38 Almari Kayu 12
39 Almari Sorok 1
40 Brankas 8
41 Camera 3
42 Handycam 1
43 Cash Box 1
44 Dingklik Panjang 5
45 Dingklik Bundar 2
46 Dispencer 3
47 Faximilie 1
48 Filling Cabinet 30
49 Genset 1
50 Gerenda 1
51 Hub 1
52 Jam Dinding 10
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
46
53 Kenap 1
54 Kipas Angin 7
55 Papan Rekap PBB 1
56 Perforator Duduk 1
57 Perforator Tangan 1
58 Power Suplay 2
59 Printer 53
60 Proyektor Light/OHP 1
61 Radio Tape 1
62 Rak Besi 7
63 Rak Kayu 17
64 Rak Kayu Kaca 3
65 Rak Telepon 1
66 Skat Ruangan 4
67 Sound System 1
68 Stabilizer 16
69 Swicth 1
70 Tangga 1
71 Telepon 18
72 Televisi 6
73 Wadrobe 1
74 White Board 6
75 Wireless 3
76 LCD 1
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
47
Sarana Mobilitas
No Kendaraan Dinas/Operasional Jumlah (Unit)
1 Kendaraan Dinas R4 4
2 Kendaraan Dinas R2 42
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
48
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
III.1. VISI
Berdasarkan keadaan saat ini dan perkiraan strategis 5 tahun
yang akan datang, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah telah menetapkan visi yang telah dirumuskan dan
menjadi komitmen bersama dengan melibatkan seluruh
stakeholders di lingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Adapun visi yang
ditetapkan yaitu sebagai berikut :
Harapan yang dikandung dari visi sebagaimana tersebut diatas
adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata
kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia selaras
dengan tugas, fungsi dan tatakerja yang diemban dan diatur
dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011.
Disamping itu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah ikut berperan serta dalam mendukung terwujudnya
visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bantul yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Menengah Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2011-2015 khususnya pada misi 3 yaitu “ Meningkatkan
Menjadi Institusi yang Terpercaya dan Handal dalam Tata Kelola Keuangan dan Aset Daerah terbaik se Indonesia
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
49
kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola
pemerintahan yang empatik”.
III.2 MISI Dalam rangka mewujudkan harapan yang terkandung dalam visi
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah maka
perlu dirumuskan misi yang merupakan rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan proyeksi kondisi tentang masa depan. Selaras
dengan visi yang telah dirumuskan bersama, Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul telah
merumuskan dan menetapkan misi untuk periode tahun 2011
s/d 2015 yaitu sebagai berikut : 1. Mengembangkan kebijakan dan tata kelola fiscal daerah yang
sehat dan lebih reponsif;
2. Mewujudkan manajemen keuangan dan asset daerah yang
semakin berkualitas; dan
3. Pemantapan organisasi yang berbasis manusia yang unggul
dalam moral, trampil dan memahami medan kerja.
Pernyataan misi tersebut diatas harus diketahui dan
dilaksanakan oleh seluruh jajaran pegawai di lingkungan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Sehingga
seluruh jajaran pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah ikut berperan serta sesuai dengan
beban tanggungjawabnya guna mewujudkan harapan-harapan
yang terkandung dalam visi.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
50
III.3. TUJUAN
Berpedoman pada visi dan misi sebagaimana tersebut diatas,
terdapat beberapa tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya sistem kerja yang profesional dengan didukung
oleh sarana, prasarana dan SDM yang berkualitas;
2. Terwujudnya sistem dan prosedure pengelolaan keuangan
dan aset daerah berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
3. Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli
daerah guna meningkatkan kapasitas fiskal daerah;
4. Terwujudnya peningkatan sistem penganggaran yang efisien,
efektif, ekonomis dan tepat sasaran;
5. Terwujudnya penatausahaan keuangan yang akuntabel,
transparan, profesional dan bertanggungjawab;
6. Terwujudnya pengelolaan aset daerah yang transparan,
akuntabel, fungsional, kepastian hukum, kepastian nilai,
efisien dan efektif;
7. Terwujudnya peningkatan kualitas laporan keuangan
daerah; dan
8. Terwujudnya sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah
yang berbasis teknologi informasi.
III.4. SASARAN
Sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan terdapat
sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pendapatan,
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
51
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah setiap tahun dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu sebagai berikut :
Misi 1 : “mengembangkan kebijakan dan tata kelola fiskal
daerah yang sehat dan lebih reponsif”.
Sasaran yang akan diwujudkan dari misi ini adalah :
1. Meningkatnya efisiensi, efektifitas dan responbilitas
pelayanan publik;
2. Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan
daerah.
Misi 2 : “mewujudkan manajemen keuangan dan asset
daerah yang semakin berkualitas”
Sasaran yang akan diwujudkan dari misi ini yaitu sebagai
berikut :
1. Mengupayakan terwujudnya sistem dan prosedure
pengelolaan keuangan dan aset daerah berkualitas;
2. Meningkatkan efektivitas APBD;
3. Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah
yang komprehensif;
4. Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah
yang komprehensif;
Misi 3 : “pemantapan organisasi berbasis manusia yang
unggul dalam moral, trampil dan memahami
medan kerja”
Sasaran yang akan diwujudkan dari misi ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan profesionalitas, transparansi dan
akuntabilitas penatausahaan keuangan daerah;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
52
2. Mewujudkan peningkatan kualitas penilaian atas laporan
keuangan daerah;
III.5. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan sasaran yang terkandung dari
misi yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut diatas Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah
menetapkan berbagai upaya dalam bentuk kebijakan dan
strategi. Kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diarahkan
dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan dan asset
daerah yang handal dan terbaik se Indonesian. Melalui visi
tersebut dapat mendukung Pemerintah Kabupaten Bantul
meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Daerah. Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1. Mengupayakan terwujudnya system dan prosedure
pengelolaan keuangan dan asset daerah berdasarkan
peraturan perundangan-undangan yang bertumpu pada
kepentingan masyarakat yang didukung oleh sarana
prasarana dan SDM yang berkualitas;
2. Optimalisasi pendapatan daerah;
3. Optimalisasi tata kelola keuangan dan asset daerah yang
berkualitas; dan
4. Implementasi Sistem Manajemen Keuangan yang
terintegrasi.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
53
III.6 SASARAN DAN TARGET RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 2011 s/d 2015
Berdasarkan tujuan, sasaran dan kebijakan sebagaimana telah
diuraikan diatas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah telah menetapkan target sasaran capaian kinerja
sebagai indikator dan instrumen pencapaian visi dan misi yaitu
sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
54
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Merumuskan kebijakan umum dan teknis pengelolaan keuangan dan aset daerah
1
Meningkatnya efisiensi, efektifitas dan responbilitas pelayanan publik
1
Tersedianya jasa komunikasi, penerangan jalan umum dan listrik gedung-gedung Pemda
% 100 100 100 100 100
2 Terpenuhinya kebutuhan akan barang-barang cetakan
% 100 100 100 100 100
3
Terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor
% 100 100 100 100 100
4 Terpenuhinya kebutuhan ruang rapat yang repesentatif
% 100 100 100 100 100
5
Terpenuhinya kebutuhan kendaraan siap operasional yang memadai
% 100 100 100 100 100
6 Terpenuhi kebutuhan mebelair % 100 100 100 100 100
2
Mengupayakan terwujudnya sistem dan prosedure pengelolaan keuangan dan aset daerah berkualitas
1
Jumlah peraturan tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah
Buku Peratu
ran Bupati
3 3 3 3 3
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
55
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mewujudkan peningkatan pendapatan daerah 3
Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan daerah;
1 Prosentase kenaikan pajak dan retribusi daerah
% 21,15 5,41 5 29,17 6,58
2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD % 11,02 11,05 11,3 13,35 13,4
3 Rasio PAD terhadap total pengeluaran APBD
% 10,62 10,64 10,68 12,87 12,93
4 Prosentase potensi penerimaan daerah yang dapat digali
% 1,91 3,92 3,92 3,25 3,21
5 Jumlah Penerimaan Daerah Rupiah
878.012.053.000
943.096.041.000
1.004.757.471.000
1.036.663.061.000
1.099.782.492.000
Mewujudkan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
4 Meningkatkan efektivitas APBD 1
Jumlah Perda dan Perbup tentang APBD yang ditetapkan dalam 1 tahun
Perda/Perb
up 6 6 6 6 6
5
Meningkatkan profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas penatausahaan
2 Tersedianya informasi keuangan daerah tahun 2007 s/d tahun 2011
Leafflet/Bu
ku 3 3 3 3 3
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
56
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 keuangan daerah;
3
Terlaksananya pengelolaan pelaporan tugas pembantuan ke kanwil tepat waktu
% 100 100 100 100 100
4 Efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas laporan keuangan
% 100 100 100 100 100
5 Kelancaran penyaluran belanja PPKD % 100 100 100 100 100
6 Terlaksananya pengendalian APBD TA 2012
% 100 100 100 100 100
7
Pedoman dalam pengambilan kebijakan untuk perubahan anggaran
% 100 100 100 100 100
8 Pencetakan daftar gaji PNS % 100 100 100 100 100
9 Tertib administrasi gaji PNS % 100 100 100 100 100
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
57
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 Tertib administrasi bagi PNS Purna Tugas dan mutasi
% 100 100 100 100 100
11
Terwujudnya tertib administrasi atas pengelolaan dan pelaporan potongan IWP, Taperum dan PPh Ps 21
% 100 100 100 100 100
12
Dokumen penerbitan SP2D dengan penelitian SPJ sesuai dengan peraturan
% 100 100 100 100 100
13
Kelancaran Pencairan Dana dalam rangka mendukung kegiatan-kegiatan SKPD
% 100 100 100 100 100
14
Proses penerbitan SP2D Belanja tidak langsung yang sesuai peraturan
% 100 100 100 100 100
15 Kelancaran Pencairan Dana Belanja Tidak Langsung
% 100 100 100 100 100
16 Pemulihan kerugian daerah % 100 100 100 100 100
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
58
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
17 Laporan Pajak Penghasilan PNS % 100 100 100 100 100
18 Tersedianya data belanja SKPD secara akuntabilitas
% 100 100 100 100 100
19 Kesiapan Pemerintah Daerah guna menerima pelimpahan PBB P2
% 100 100 100 100 100
20 Pemahaman akan peraturan PerUU-an % 100 100 100 100 100
21
Menambah pemahaman dan pengetahuan ttg pengelolaan keuangan dan aset daerah
% 100 100 100 100 100
22
Peningkatan SDM Bendahara pengeluaran dlm mengelola & mempertanggungjwbkan anggaran SKPD berdasarkan peraturan UU yg berlaku
% 100 100 100 100 100
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
59
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6
Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang komprehensif;
1 Peningkatan Pemahaman terhadap aturan yang berlaku
% 100 100 100 100 100
2 Pengelolaan Barang Daerah sesuai dengan sisdur
% 100 100 100 100 100
3 Data RKBU, RKPBU, RTBU,RTPBU, Mutasi
4 Aset dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya
5 Efisiensi Biaya Pemeliharaan
6 Data aset dapat diyakini kebenarannya
7
Mewujudkan peningkatan kualitas penilaian atas laporan keuangan daerah;
1
Peningkatan nilai atas pengelolaan dan pelaporan keuangan Pemkab Bantul
WTP WDP WTP WTP WTP WTP
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
60
Misi Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8
Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah secara terintegrasi.
1 Kemudahan dan kelancaran entry data barang daerah
2
Terintegrasi sistem penganggaran, penatausahaan dan tersusunnya pertanggungjawaban dalam bentuk pelaporan pertanggungjawaban
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
61
III.7. STRATEGI (CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN)
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sebagaimana tersebut diatas, beberapa upaya strateji
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah yaitu :
1. Penguatan upaya reformasi untuk meningkatkan
kepercayaan publik terhadap pemerintah melalui
transparansi pengelolaan keuangan dan aset daerah;
2. Penguatan kapasitas dan kualitas pengelolaan keuangan
daerah;
3. Penguatan reformasi dalam rangka peningkatan PAD
(Pendapatan Asli Daerah) dengan tidak membebani
masyarakat;
4. Mempedomani kebijakan pemerintah dalam pengelolaan
keuangan daerah;
5. Mengikuti pelatihan dan workshop tentang perkembangan
peraturan pengelolaan keuangan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Pusar atau lembaga keuangan lainnya;
6. Meningkatkan koordinasi seluruh SKPD/unit kerja atas
pengelolaan keuangan daerah yang menjadi beban
tanggungjawabnya;
7. Penguatan reformasi untuk meningkatkan kualitas tata
kelola aset daerah.
Beberapa upaya strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dijabarkan
kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
62
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
62
BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DAERAH
IV.1 ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Keberhasilan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Bantul seperti yang telah diuraikan dalam Bab III sangat
dipengaruhi oleh kondisi internal dan ekternal serta strategi yang
diterapkan. Oleh karena itu strategi yang dipilih dan digunakan
oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul harus dengan pertimbangan dengan tepat
dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan faktor-faktor
eksternal. Dikarenakan ketepatan dalam menentukan strategi
sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mewujudkan tujuan
dan sasaran yang hendak dicapai.
a. Faktor Internal
Berdasarkan kajian analisis lingkungan internal (ALI) pada
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul terdapat beberapa hal yang merupakan
unsur kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknes).
Kedua unsur tersebut pada hakekatnya dibutuhkan untuk
dianalisis dan dievaluasi, dimana unsur kekuatan merupakan
potensi kinerja sedang unsur kelemahan merupakan
permasalahan/hambatan yang harus segera untuk diatasi
dengan harapan dapat menjadi kekuatan bagi Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
63
Kabupaten Bantul. Dengan memperhatikan faktor internal
pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bantul baik yang merupakan kekuatan dan
kelemahan diformulasikan dalam rencana strategis Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul.
Faktor internal yang dijumpai pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul
yang menjadi faktor kekuatan (strength) adalah sebagai
berikut :
1. Tersedianya peraturan perundang-undangan tentang
pengelolaan keuangan dan kekayaan (aset) daerah sebagai
dasar dan pedoman dalam melaksanakan tugas, pokok
dan tatakerja pada bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah;
2. Adanya kewenangan untuk melaksanakan koordinasi
secara vertikal, horisontal dan diagonal dengan seluruh
SKPD/unit kerja serta semua stakeholders yang terlibat
dalam proses pengelolaan keuangan dan aset daerah;
3. Adanya kewenangan dalam bentuk fungsi yang melekat
dalam bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah serta fungsi untuk melakukan sinkronisasi pada
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah yang diajukan oleh SKPD/Unit Kerja dan semua
stakeholders yang terlibat dalam proses pembangunan
daerah;
4. Tersedianya data, informasi, dokumen, pedoman dan
kebijakan pengelolaan keuangan dan aset daerah serta
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
64
berbagai bentuk teknik pengelolaan keuangan dan aset
daerah.
Selain unsur kekuatan yang terdapat pada faktor internal
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul tersebut diatas juga terdapat faktor
kelemahan (weakness) adalah sebagai berikut :
1. Penataan SDM yang belum merata pada masing-masing
bidang baik secara kuantitas maupun keahlian;
2. Belum terdapat aplikasi komputerisasi yang terintegrasi
dari penganggaran sampai pertanggungjawaban atas
pelaksanaan APBD;
3. Tidak semua pegawai mempunyai kesempatan untuk
mengikuti bimbingan teknis tentang pengelolaan
keuangan dan asset daerah;
4. Kurang solid (kebersamaan) dan kurang dipahami visi
bersama yang telah ditetapkan
5. Belum tersedianya Standart Operasional Prosedure (SOP)
dan Standart Pelayanan Minimal (SPM) bagi semua bidang
sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi sehingga tidak ada
standart yang digunakan untuk mengukur pekerjaan;
6. Belum digunakan program SIMBADA dengan maksimal;
7. Belum terwujudnya tata kelola aset daerah yang tertib
administrasi dari perencanaan sampai dengan
pemanfaatan;
8. Belum menyatunya tempat kerja sehingga pengawasan,
koordinasi, pengendalian belum dapat dilaksanakan
secara optimal;
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
65
9. Kurang solidnya (kebersamaan) dan kurang dipahaminya
visi bersama dari semua stakeholders di lingkungan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
dalam memenuhi tugas dan panggilan;
10. Belum meratanya kemampuan berkomunikasi dan lobby
dengan pihak luar;
11. Kurang dimanfaatkannya secara optimal data, informasi
dan dokumen-dokumen tentang pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang tersedia.
12. Belum dapat diwujudkan opini WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian) atas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Bantul.
13. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD masih
rendah.
2. Dengan menggunakan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE),
terdapat unsur-unsur yang menjadi peluang (opportunities)
dan yang menjadi ancaman (threats) dari faktor eksternal
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berupa unsur peluang (opportunity)
merupakan unsur secara tidak langsung memberi dukungan
terhadap keberhasilan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut :
1. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang Nomor 33
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
66
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-
undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang
Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Adanya komitmen pemerintah Kabupaten Bantul untuk
menjadikan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul sebagai satu-satunya institusi yang
memiliki wewenang pengelolaan keuangan dan aset
daerah Pemerintah Kabupaten Bantul.
3. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul untuk
berpihak kepada kepentingan rakyat secara konsisten
seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.
4. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul untuk
melaksanakan anggaran dalam APBD Kabupaten Bantul
secara efisiensi dan efektifitas, serta meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah dengan melaksanakan
intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber
pendapatan asli daerah.
5. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul
meningkatkan pengelolaan keuangan dan aset daerah
menuju opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul.
6. Adanya tuntutan dari rakyat, DPRD, LSM dan pihak swasta
yang sangat dominan agar birokrasi pemerintah daerah
bekerja lebih pofesional, transparan dan akuntabel.
7. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul untuk
meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata
kelola yang empatik.
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
67
8. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi sangat
membantu dalam data collecting, analisis, peramalan dan
pengambilan keputusan serta mudahnya akses terhadap
teknologi informasi.
9. Pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil;
10. Pertumbuhan sektor ekonomi yang cukup dominan.
Faktor ekternal yang berupa ancaman (threat) harus dianalisa
dengan harapan ancaman tersebut dapat menjadi peluang atau
kekuatan bagi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan, adalah sebagai berikut :
1. Inefisiensi
2. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
3. Vandalisme terhadap aset daerah
4. Adanya sisa-sisa paradigma egoisme sektoral yang masih
dominan.
5. Adanya kompetisi yang sangat ketat antar daerah dalam
pembangunan dan peraihan dana non APBD masing-
masing daerah otonom.
6. Banyak daerah-daerah otonom yang mempunyai
komunikasi dan kemampuan lobby tinggi.
7. Masih belum mantapnya sistem dan mekanisme
peluncuran anggaran dari pemerintah propinsi dan
pemerintah pusat.
8. Bencana alam
9. Aturan dari pemerintah pusat tentang pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang sering mengalami
perubahan dengan cepat.
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
68
10. Masih rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah
terhadap APBD;
11. Obyek retribusi mengalami penurunan;
12. Rendahnya kapasitas fiskal.
13. Masih rendahnya kesadaran obyek pajak dan retribusi
daerah.
IV.2 Kondisi Yang Diharapkan dan Proyeksi
Berdasarkan faktor eksternal dan internal yang terdapat pada
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
Bantul yang berupa unsur kekuatan dan peluang perlu
dilaksanakan formulasi sehingga menjadi suatu perubahan yang
signifikan dan menjad faktor yang mendukung keberhasilan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Bantul dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat unsur kekuatan
dan peluang Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bantul yang diharapkan dan diproyeksikan
mendukung keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran yaitu
sebagai berikut :
1. Pencermatan Lingkungan Internal dan Eksternal
Tabel 4.1 Kekuatan dan Peluang
(Faktor Internal dan Faktor Eksternal)
Pencermatan Lingkungan Internal Pencermatan Lingkungan Eksternal
No Kekuatan (S) No Peluang (O)
1
Tersedianya peraturan perundang-
undangan tentang pengelolaan keuangan
1
Diberlakukannya Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
69
Pencermatan Lingkungan Internal Pencermatan Lingkungan Eksternal
No Kekuatan (S) No Peluang (O)
2
3
dan kekayaan (aset) sebagai dasar dan
pedoman dalam melaksanakan tugas,
pokok dan tatakerja pada bidang
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
Adanya kewenangan untuk melakukan
koordinasi secara vertikal, horisontal dan
diagonal dengan Instansi/Unit Kerja,
Dinas, Badan, Kantor dan Bagian serta
semua stakeholders dalam proses
pengelolaan keuangan dan asset daerah;
Adanya kewenangan dalam bentuk
fungsi yang melekat dalam bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset daerah serta fungsi sinkronisasi
pengelolaan keuangan dan aset yang
diajukan oleh Dinas, Badan, Kantor,
Bagian, Unit Kerja dan semua
stakeholders yang terlibat dalam proses
2
3
Pemerintahan Daerah, Undang-
undang Nomor 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, Undang-undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, Undang-undang Nomor 17
tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
Adanya komitmen pemerintah
Kabupaten Bantul untuk
menjadikan Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul sebagai satu-
satunya institusi yang memiliki
wewenang pengelolaan keuangan
dan aset daerah Pemerintah
Kabupaten Bantul;
Adanya komitmen Pemerintah
Kabupaten Bantul untuk berpihak
kepada kepentingan rakyat secara
konsisten seperti yang diamanatkan
Adanya komitmen Pemerintah
Kabupaten Bantul untuk berpihak
kepada kepentingan rakyat secara
konsisten seperti yang diamanatkan
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
70
Pencermatan Lingkungan Internal Pencermatan Lingkungan Eksternal
No Kekuatan (S) No Peluang (O)
4
pembangunan daerah
Tersedianya data, informasi, dokumen,
pedoman dan kebijakan pengelolaan
keuangan dan aset daerah serta berbagai
bentuk teknik pengelolaan keuangan dan
asset daerah
4
5
6
7
dalam Pembukaan UUD 1945;
Adanya komitmen Pemerintah
Kabupaten Bantul untuk
melaksanakan anggaran dalam
APBD Kabupaten Bantul secara
efisiensi dan efektifitas, serta
meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah dengan melaksanakan
intensifikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber pendapatan asli
daerah;
Adanya komitmen Pemerintah
Kabupaten Bantul meningkatkan
pengelolaan keuangan dan aset
daerah menuju WTP atas laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten
Bantul;
Adanya tuntutan dari rakyat, DPRD,
LSM dan pihak swasta yang sangat
dominan agar birokrasi pemerintah
daerah bekerja lebih pofesional,
transparan dan akuntabel;
Pesatnya perkembangan Teknologi
Informasi sangat membantu dalam
data collecting, analisis, peramalan
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
71
Pencermatan Lingkungan Internal Pencermatan Lingkungan Eksternal
No Kekuatan (S) No Peluang (O)
dan pengambilan keputusan serta
mudahnya akses terhadap teknologi
informasi.
Tabel 4.2
Kelemahan dan Hambatan
(Faktor Internal dan Faktor Eksternal)
Pencermatan Lingkungan Internal Pencermatan Lingkungan Eksternal
No Kelemahan (W) No Hambatan
1
2
3
4
Penataan SDM yang belum merata pada
masing-masing bidang baik secara
kuantitas maupun keahlian;
Belum terdapat aplikasi komputerisasi
yang terintegrasi dari pengganggaran
sampai dengan pertanggungjawaban atas
APBD;
Tidak semua pegawai mempunyai
kesempatan untuk mengikuti bimbingan
teknis tentang pengelolaan keuangan dan
aset daerah;
Kurang solidnya (kebersamaan) dan
kurang dipahaminya visi bersama dari
1
2
Diberlakukannya Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Undang-
undang Nomor 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, Undang-
undang Nomor 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-
undang Nomor 17 tahun 2003
tentang Keuangan Negara;
Adanya komitmen pemerintah
Kabupaten Bantul untuk menjadikan
Dinas Pengelolaan Keuangan dan
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
72
Pencermatan Lingkungan Internal Pencermatan Lingkungan Eksternal
No Kelemahan (W) No Hambatan
5
6
7
8
9
10
semua stakeholders DPKAD dalam
memenuhi tugas dan panggilan;
Belum tersusunnya Standart Operasional
Procedure (SOP) dan Standart Pelayanan
Minimal (SPM) bagi semua bidang sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi sebagai
standart yang digunakan untuk
mengukur pekerjaan;
Belum digunakan program SIMBADA
dengan maksimal;
Belum terwujudnya tata kelola asset
daerah yang tertib administrasi dari
perencanaan sampai dengan
pemanfaatan;
Belum menyatunya tempat kerja
sehingga pengawasan, koordinasi belum
dapat dilaksanakan secara optimal;
Kurang solidnya (kebersamaan) dan
kurang dipahaminya visi bersama dari
semua stakeholders di lingkungan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah;
Belum meratanya kemampuan
3
4
5
7
Aset Daerah Kabupaten Bantul
sebagai satu-satunya institusi yang
memiliki wewenang pengelolaan
keuangan dan aset daerah
Pemerintah Kabupaten Bantul
Adanya komitmen Pemerintah
Kabupaten Bantul untuk berpihak
kepada kepentingan rakyat secara
konsisten seperti yang diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945;
Adanya komitmen Pemerintah
Kabupaten Bantul untuk
melaksanakan anggaran dalam APBD
Kabupaten Bantul secara efisiensi
dan efektifitas, serta meningkatkan
pendapatan asli daerah;
Adanya komitmen Pemerintah
Kabupaten Bantul meningkatkan
pengelolaan keuangan dan aset
daerah menuju WTP;
Adanya tuntutan dari rakyat, DPRD,
LSM dan pihak swasta yang sangat
dominan agar birokrasi pemerintah
daerah bekerja lebih pofesional,
transparan dan akuntabel;
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
73
Pencermatan Lingkungan Internal Pencermatan Lingkungan Eksternal
No Kelemahan (W) No Hambatan
11
12
13
berkomunikasi dan lobby dengan pihak
luar;
Kurang dimanfaatkan secara optimal
data, informasi dan dokumen-dokumen
tentang pengelolaan keuangan dan asset
daerah yang tersedia;
Belum dapat diwujudkan opini WTP
(Wajar Tanpa Pengecualian) atas
Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Bantul;
Masih rendanya kontribusi PAD terhadap
belanja daerah.
IV.3 FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
Keberhasilan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan visi dan
misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
setiap Stakeholders yang terlibat dalam otonomi daerah harus
memperhatikan tiga isu yaitu : isu pertama sharing of power
(pembagian kewengangan), isu kedua distribution of income
(pemerataan pendapatan), dan isu ketiga
Dalam kerangka itu faktor-faktor penentu keberhasilan yang
terutama adalah terletak pada :
empowering
(pemberdayaan dan partisipasi)
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
74
1. Terciptanya sistem kerja yang solid dan dapat dipahami
sebagai upaya mewujudkan komitmen visi bersama;
2. Tersedianya SDM yang berkualitas, visioner, mampu dan
mau bekerja sama secara bermoral dan bermartabat;
3. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai
sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan organisasi;
4. Tersedianya data dan laporan yang akurat, mutakhir dan
tepat waktu; dan
5. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang lengkap.
IV.4 LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011–2015, langkah-langkah
strategis yang ditempuh oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul berkaitan dengan
pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah sebagai berikut :
1. Penguatan upaya reformasi untuk meningkatkan
kepercayaan publik terhadap pemerintah melalui
transparansi pengelolaan keuangan dan aset daerah;
2. Penguatan kapasitas dan kualitas pengelolaan keuangan
daerah;
3. Penguatan reformasi dalam rangka peningkatan PAD
(Pendapatan Asli Daerah) dengan tidak membebani
masyarakat;
4. Penguatan reformasi untuk meningkatkan kualitas tata
kelola aset daerah.
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
75
IV.5 STRATEGI
Menurut teori pengembangan strategi pada anilisis SWOT,
terdapat empat macam tipe umum strategi menuju keberhasilan
organisasi, yaitu :
1. Strategi Comparative Advantage (keunggulan
komparatif), Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul memiliki peluang dan
kekuatan yang dominan pada posisi internal yang signifikan.
Dua elemen tersebut berpotensial untuk saling dapat
berinteraksi. Kekuatan dan peluang sesungguhnya
merupakan keunggulan komparatif yang harus dimanfaatkan
secara efisien dan efektif. Persoalan mendasar yang harus
dikembangkan, adalah bagaimana memanfaatkan kekuatan
untuk meningkatkan posisi kompetitifnya.
2. Strategi Mobilization,
Dalam konteks ini Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Bantul harus mampu
memobilisasi semua sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk mengeliminir ancaman dan atau bahkan
berusaha untuk merubahnya menjadi suatu peluang. Dengan
posisi dan kondisi seperti saat ini Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul
yang merupakan gabungan dari tiga instansi yaitu Bagian
Keuangan, Bagian Perlengkapan dan Dinas Pendapatan
Daerah harus mampu memobilisasi semua sumber daya yang
ada menjadi suatu organisasi yang solid sebagai sumber
kekuatan utama.
3. Strategi Investment/Divesment, dalam kondisi ini
Organisasi memang pada posisi yang harus hati-hati. Sebab
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
76
peluang sangat meyakinkan tetapi Organisasi kurang ada
kemampuan organisasi untuk meresponnya. Jika tidak hati-
hati akan menimbulkan high cost atau inefisien.
4. Strategi Damage Control, pada posisi ini strategi yang akan
ditempuh harus benar-benar lebih hati-hati. Karena sudah
terancam dari luar tetapi juga harus menghadapi sumber
daya yang masih lemah. Untuk itu, harus mengendalikan dan
melakukan pembenahan sumber dayanya. Yang paling utama
adalah merubah kelemahan menjadi kekuatan potensial.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah merupakan kelembagaan baru
gabungan dari (Bagian Keuangan, Bagian Perlengkapan, dan
Dispenda) maka perlu dilakukan penguatan kelembagaan terlebih
dahulu dan strategi yang akan dipilih oleh Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam kurun waktu
2011 – 2015 adalah pada dua jenis yaitu :
1. Strategi optimalisasi keunggulan komparatif, strategi ini
dipilih mengingat adanya kewenangan yang sangat luas yang
diberikan oleh Kepala Daerah kepada Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul untuk
mengelola keuangan daerah (pendapatan, anggaran, belanja,
pembiayaan) dan aset (kekayaan) daerah dalam rangka
pembangunan daerah yang bertumpu pada kepentingan
rakyat secara efisien, efektif dan ekonomis.
2. Strategi mobilisasi sumberdaya dan peningkatan daya saing,
strategi ini dipilih mengingat kompleksitas permasalahan
pengelolaan (manajemen) keuangan dan aset daerah maka
perlu memobilisasi sumberdaya yang ada agar menjadi suatu
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
77
institusi yang solid dan profesional untuk memasuki pasar
global.
IV.6. SASARAN STRATEJIK PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH
Berdasarkan uraian tugas, pokok dan tata kerja yang diatur dalam
Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bantul serta Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis
Lingkungan Eksternal (ALE), maka Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menetapkan target
sasaran capaian kinerja untuk 5 (lima) tahun yang akan datang
yang akan diwujudkan sebagai indikator pencapaian visi dan misi
sebagaimana dibahas dalam BAB III pada tabel
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
78
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mengembangkan kebijakan dan tata kelola fiskal daerah yang sehat dan lebih responsif
1
Meningkatnya efisiensi, efektifitas dan responbilitas pelayanan publik
1
Tersedianya jasa komunikasi, penerangan jalan umum dan listrik gedung-gedung Pemda
% 100 100 100 100 100
2
Terpenuhinya kebutuhan akan barang-barang cetakan
% 100 100 100 100 100
3
Terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor
% 100 30 30 30 30
4
Terpenuhinya kebutuhan ruang rapat yang repesentatif
% 100 100 100 100 100
5
Terpenuhinya kebutuhan kendaraan siap operasional yang memadai
% 100 10 10 10 10
6 Terpenuhi kebutuhan mebelair
% 100 30 30 30 30
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
79
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
Mengupayakan terwujudnya sistem dan prosedure pengelolaan keuangan dan aset daerah berkualitas
1
Jumlah peraturan tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah
Buku Peraturan Bupa
ti
3 3 3 3 3
Mewujudkan manajeman keuangan dan asset daerah yang semakin berkualitas; dan
3
Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan daerah;
1
Prosentase kenaikan pajak dan retribusi daerah
% 21,15 5,41 5 29,17 6,58
2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD
% 11,02 11,05 11,3 13,35 13,4
3
Rasio PAD terhadap total pengeluaran APBD
% 10,62 10,64 10,68 12,87 12,93
4
Prosentase potensi penerimaan daerah yang dapat
% 1,91 3,92 3,92 3,25 3,21
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
80
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
digali
5 Jumlah Penerimaan Daerah
Rupiah
878.012.053.000
943.096.041.000 1.004.757.471.000 1.036.663.061.000 1.099.782.492.000
Pemantapan organisasi yang berbasis manusia yang unggul dalam moral, trampil dan memahami medan kerja.
4 Meningkatkan efektivitas APBD 1
Jumlah Perda dan Perbup tentang APBD yang ditetapkan dalam 1 tahun
Perda/Perbup
6 6 6 6 6
5
Meningkatkan profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas penatausahaan keuangan daerah;
2
Tersedianya informasi keuangan daerah tahun 2007 s/d tahun 2011
Leafflet/Buku
3 3 3 3 3
3
Terlaksananya pengelolaan pelaporan tugas pembantuan ke kanwil tepat waktu
% 100 100 100 100 100
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
81
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4
Efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas laporan keuangan
% 100 100 100 100 100
5 Kelancaran penyaluran belanja PPKD
% 100 100 100 100 100
6 Terlaksananya pengendalian APBD TA 2012
% 100 100 100 100 100
7
Pedoman dalam pengambilan kebijakan untuk perubahan anggaran
% 100 100 100 100 100
8 Pencetakan daftar gaji PNS % 100 100 100 100 100
9 Tertib administrasi gaji PNS
% 100 100 100 100 100
10
Tertib administrasi bagi PNS Purna Tugas dan mutasi
% 100 100 100 100 100
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
82
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11
Terwujudnya tertib administrasi atas pengelolaan dan pelaporan potongan IWP, Taperum dan PPh Ps 21
% 100 100 100 100 100
12
Dokumen penerbitan SP2D dengan penelitian SPJ sesuai dengan peraturan
% 100 100 100 100 100
13
Kelancaran Pencairan Dana dalam rangka mendukung kegiatan-kegiatan SKPD
% 100 100 100 100 100
14
Proses penerbitan SP2D Belanja tidak langsung yang sesuai peraturan
% 100 100 100 100 100
15 Kelancaran Pencairan Dana Belanja Tidak
% 100 100 100 100 100
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
83
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Langsung
16 Pemulihan kerugian daerah % 100 100 100 100 100
17 Laporan Pajak Penghasilan PNS % 100 100 100 100 100
18
Tersedianya data belanja SKPD secara akuntabilitas
% 100 100 100 100 100
19
Kesiapan Pemerintah Daerah guna menerima pelimpahan PBB P2
% 100 100 100 100 100
20 Pemahaman akan peraturan PerUU-an
% 100 100 100 100 100
21
Menambah pemahaman dan pengetahuan ttg pengelolaan
% 100 100 100 100 100
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
84
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
keuangan dan aset daerah
22
Peningkatan SDM Bendahara pengeluaran dlm mengelola & mempertanggungjwbkan anggaran SKPD berdasarkan peraturan UU yg berlaku
% 100 100 100 100 100
6
Mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang komprehensif;
1
Peningkatan Pemahaman terhadap aturan yang berlaku
% 75 75 75 75 75
2
Pengelolaan Barang Daerah sesuai dengan sisdur
% 100 100 100 100 100
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
85
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3
Data RKBU, RKPBU, RTBU,RTPBU, Mutasi
Jumlah
Barang yang dibutuhkan
4
Aset dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya
Kendaraan
Dinas (SKPD)
Kend dinas pinjam pakai
(lurah) dihibahkan 75 R2, Eks Dikmennof disewakan
Aisyah (SMP
Unggulan)
5 Efisiensi Biaya Pemeliharaan
Rupiah
6 Data aset dapat diyakini kebenarannya
7 Mewujudkan peningkatan kualitas penilaian
1 Peningkatan nilai atas pengelolaan dan pelaporan
WTP WDP WTP WTP WTP WTP
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
86
Misi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
Target
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
atas laporan keuangan daerah;
keuangan Pemkab Bantul
8
Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah secara terintegrasi.
1
Kemudahan dan kelancaran entry data barang daerah
2
Terintegrasi sistem penganggaran, penatausahaan dan tersusunnya pertanggungjawaban dalam bentuk pelaporan pertanggungjawaban
VISI : Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah terbaik se-Indonesia
RenstRa DPPKaD KaB. BantUL
30
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
87
BAB V
ARAH KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
I. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-undang
Nomor 22 tahun 1999 memberi warna baru sebagai landasan
terselenggaranya roda pemerintah di daerah. Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tersebut memberi kewenangan yang
seluas-luasnya bagi pemerintah daerah dalam menyelenggarakan
segala urusan di daerah dalam rangka mewujudkan good
governance yang ditunjuk dengan meningkatnya pengembangan
dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur dan terlegimetasi sehingga kinerja pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotismen yang berdampak dengan meningkatkatnya
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pengelolaan keuangan
daerah tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah yang dilakukan dengan menekankan pada prinsip money
follow function sebagai dampak hubungan keuangan antara
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
88
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pengelolaan
keuangan daerah berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 tersebut bertumpu pada upaya peningkatan efisiensi,
efektifitas, akuntabilitas, akuntabel dan transparansi pengelolaan
keuangan publik baik dari aspek pendapatan maupun aspek
belanja.
Perubahan yang terjadi dengan diberlakukan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan
daerah antara lain dipertegas esensi pengelolaan keuangan
daerah dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
menyangkut penjabaran terhadap hak dan kewajiban daerah
dalam mengelola keuangan publik, meliputi mekanisme
penyusunan, pelaksanaan dan penatausahaan, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan serta pertanggungjawaban
keuangan daerah dengan bertumpu kepada peraturan yang
berlaku. Keuangan daerah wajib dikelola dengan memperhatikan
azas-azas umum dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu
sebagai berikut :
1. Secara tertib, keuangan daerah dikelola secara tepat waktu
dan tepat guna didukung dengan bukti-bukti adminstrasi yang
dapat dipertanggungjawabkan.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
89
2. Taat pada peraturan perundang-undangan, bahwa
pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada
peraturan perundang-undangan.
3. Efektif, merupakan pencapaian hasil program dengan target
yang telah ditetapkan dengan cara membandingkan keluaran
dengan hasil.
4. Efisien, merupakan pencapaian keluaran yang maksimun
dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan
terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
5. Ekonomis, merupakan pemerolehan masukan dengan
kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang
terendah.
6. Transparan, merupakan prinsip keterbukaan yang memberi
peluang kepada masyarakat untuk mengetahui dan
mengakses informasi seluas-luasnya tentang keuangan
daerah.
7. Bertanggungjawab, merupakan perwujudan kewajiban
seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
90
8. Keadilan, merupakan keseimbangan distribusi kewenangan
dan pendanaan dan/atau keseimbangan distribusi hak dan
kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif.
9. Kepatutan, merupakan suatu tindakan atau suatu sikap yang
dilakukan secara wajar dan proporsional.
10. Manfaat, keuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Landasan peraturan perundang-undangan yang digunakan oleh
Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai dasar dalam pengelolaan
keuangan daerah yaitu sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 16
Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan Menjadi
Undang-Undang;
2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
91
4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa sekali terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
92
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Teknis Pengelolaan Barang Daerah;
13. Peraturan Daerah Nomor Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun
2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Bantul; dan
14. Peraturan Daerah Nomor Kabupaten Bantul Nomor 30 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Barang Daerah.
Ruang lingkup dari pengelolaan keuangan daerah yaitu meliputi
1) hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah
serta melakukan pinjaman, 2) kewajiban daerah untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar
tagihan pihak ketiga, 3) penerimaan daerah, 4) pengeluaran
daerah, 5) kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang serta hak-hak
lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan daerah, dan 6) kekayaan pihak pihak
lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau
kepentingan umum. Dengan demikian pengelolaan keuangan
daerah merupakan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dari
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
93
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban
atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Keuangan
daerah harus dikelola secara tertib, taat terhadap peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan dan
kepatutan. Pengelolaan keuangan daerah merupakan bagian
penting dari proses pembangunan daerah dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bantul.
II. KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, mengandung amanat bagi
Pemerintah Daerah untuk melaksanakan otonomi daerah yang
disertai pemberian wewenang yang luas bagi Pemerintah Daerah
untuk melaksanakan segala urusan (kewenangan) dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang bersangkutan.
Penyerahan kewenangan ini dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi diikuti dengan penyerahan dan pengalihan
pembiayaan. Desentralisasi sendiri memiliki tujuan untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat,
pengembangan kehidupan berdemokratis, keadilan, pemerataan
dan pemeliharaan hubungan yang harmonis antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah. Keberhasilan dari implementasi
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
94
kebijakan desentralisasi membutuhkan berbagai faktor
pendukung yang signifikan. Salah satu faktor pendukung
keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah adalah kemampuan
daerah dalam membiayai pelaksanaan kekuasaan/kewenangan
yang dimiliki. Definisi dari kemampuan daerah adalah sejauh
mana pemerintah daerah menggali sumber-sumber pendapatan
daerah guna membiayai belanja daerah tanpa harus
menggantungkan pendapatan atau bantuan yang berasal dari
pemerintah pusat maupun pemerintah propinsi yaitu dengan
menggali dan mengembangkan potensi sumber pendapatan yang
dimiliki oleh daerah.
Pendapatan daerah sendiri mempunyai arti sebagai semua
penerimaan daerah yang melalui rekening kas umum daerah,
yang dapat menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah
dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh
daerah. Sumber pendapatan Pemerintah Kabupaten Bantul
berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-
lain Pendapatan yang Sah. Kebijakan pendapatan daerah
Pemerintah Kabupaten Bantul mempunyai tujuan utama adalah
guna meningkatkan kapasitas fiskal daerah dengan
mengoptimalkan pendapatan asli daerah antara lain melalui
memobilisasi pendapatan asli daerah dengan tujuan untuk
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
95
mewujudkan terselenggaranya pemerintah daerah dan
pembangunan sehingga fungsi pelayanan dasar publik dapat
ditingkatkan. Arah kebijakan pendapatan daerah tersebut
dikarenakan sampai saat ini kemampuan Pemerintah Kabupaten
Bantul dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dan
pembangunan sumber pembiayaannya masih sangat tergantung
pada pendapatan dana perimbangan yang berasal dari
pemerintah pusat terdiri dari dana alokasi umum, dana alokasi
khusus dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak.
Kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah mulai efektif
dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan dapat
mendorong pemerintah daerah meningkatkan kemampuan
keuangan daerah yang lebih baik yang tercermin dengan
meningkatnya kapasitas fiskal dan berkurangnya celah fiskal dari
tahun ke tahun dengan mengoptimalkan sumber-sumber
pendapatan daerah yang merupakan komponen kapasitas fiskal
daerah. Peningkatan kapasitas fiskal daerah tidak hanya
dilaksanakan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,
tetapi perlu diperhatikan dampak yang timbul dari meningkatnya
kapasitas fiskal daerah terhadap roda perekonomian masyarakat.
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah diusahakan tidak boleh
menimbulkan dampak langsung terhadap penurunan pendapatan
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
96
kelompok masyarakat tertentu. Oleh sebab itu arah kebijakan
pengelolaan pendapatan daerah ini harus dilaksanakan dengan
cermat dan hati-hati dengan tetap berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Kabupaten Bantul belum
memiliki peranan yang besar atau belum mampu memberi
kontribusi yang besar terhadap pendapatan daerah guna untuk
membiayai belanja daerah. Sebagai gambaran perkembangan
realisasi pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Bantul
selama kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
97
Tabel 5.1 Realisasi Pendapatan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2006 s/d 2010
dalam Rupiah
NO URAIAN T a h u n
2006 2007 2008 2009 2010
PENDAPATAN DAERAH
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 44,005,310,869.67 57,229,726,493.62 69,800,761,508.85 88,691,362,690.38 81,637,099,293.07
1.1 Pajak Daerah 9,836,299,528.00 10,191,535,467.00 12,070,898,846.00 14,108,451,478.99 16,541,249,955.00
1.2 Retribusi Daerah 22,412,839,917.00 30,808,408,803.00 37,171,638,611.00 58,205,951,445.00 15,978,422,097.00
1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 2,579,134,676.79 3,014,646,125.98 3,449,914,968.58 7,512,838,194.82 7,424,932,057.58
1.4 Lain-lain PAD yang sah 9,177,036,747.88 13,215,136,097.64 17,108,309,083.27 8,864,121,571.57 41,692,495,183.49
2 DANA PERIMBANGAN 555,614,340,014.95 602,943,019,186.00 679,250,090,167.00 668,488,989,539.37 688,676,566,702.00
2.1 Bagi Hasil Pajak & Bukan Pajak 22,016,134,017.00 30,941,019,186.00 38,632,739,167.00 44,351,846,539.37 54,598,729,702.00
2.2 Dana Alokasi Umum 470,847,000,000.00 524,293,000,000.00 583,169,351,000.00 568,502,143,000.00 573,512,337,000.00
2.3 Dana Alokasi Khusus 33,890,000,000.00 47,709,000,000.00 57,448,000,000.00 55,635,000,000.00 60,565,500,000.00
2.4 Dana Perimbangan dari Propinsi 28,861,205,997.95 0.00 0.00 0.00 0.00
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
98
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH - 67,664,166,300.00 274,539,356,083.00 124,969,436,200.00 216,553,236,368.00
3.1 Pendapatan Hibah - 450,250,000.00 185,337,360,000.00 68,100,000.00 17,169,480,000.00
3.2 Dana Darurat - - - - -
3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi - 32,704,154,000.00 41,982,752,900.00 39,137,058,900.00 42,558,702,674.00
3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi
Daerah - 22,142,804,400.00 13,626,129,999.00 48,172,499,300.00 18,395,631,000.00
3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi dan
Pemda Lainnya - 12,366,957,900.00 33,593,113,184.00 18,071,678,000.00 138,429,422,694.00
3.6 Tunjangan Kependidikan - - - 19,520,100,000.00 - JUMLAH
599,619,650,884.62 727,836,911,979.62
1,023,590,207,758.85
882,149,788,429.75
986,866,902,363.07
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
99
Dari tabel tersebut diatas pendapatan daerah yang dicapai oleh
Pemerintah Kabupaten Bantul selama periode tahun 2006-2010
menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahun. Kontribusi
terbesar yang diberikan terhadap pendapatan daerah bersumber dari
dana perimbangan, sedangkan pendapatan asli daerah kontribusi yang
diberikan masih relatif rendah. Hal ini menggambarkan sumber
pembiayaan guna terselenggaranya pemerintahan daerah dan
pembangunan di Kabupaten Bantul masih tergantung dari dana
perimbangan yang berasal dari pemerintah pusat.
Pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan asli daerah yang
dicapai Pemerintah Kabupaten Bantul selama periode tahun 2006
sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan setiap tahun, yang
menggambarkan perkembangan ekonomi daerah dan kemajuan
aktivitas perekonomian masyarkat yang dapat dijadikan obyek pungut.
Pencapaian target pendapatan asli daerah merupakan salah satu faktor
yang penting dalam menilai keberhasilan pembangunan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Dalam rangka
mengelola pendapatan asli daerah dengan melakukan identifikasi
potensi masing-masing komponen pendapatan asli daerah sebagai
sumber pendapatan daerah yang perlu ditingkatkan. Indentifikasi
komponen-komponen pendapatan asli daerah dapat dilaksanakan
dengan menggunakan analisa rasio pertumbuhan dan kontribusi yang
diberikan masing-masing komponen pendapatan asli daerah terhadap
total pendapatan asli daerah. Sedang kebijakan yang digunakan
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengelola pendapatan asli
daerah yaitu dengan melaksanakan kebijakan insentif dan disinsentif
obyek-obyek pungut tertentu. Melalui kebijakan tersebut pendapatan
asli daerah diharapkan pada tahun-tahun mendatang akan mampu
memberi kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan daerah
Pemerintah Kabupaten Bantul.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
100
Sehingga kebijakan intensifikasi, ekstensifikasi dan identifikasi potensi
komponen-komponen Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber
penerimaan pendapatan daerah yang telah dilaksanakan pada tahun-
tahun sebelumnya dapat digunakan dalam periode tahun 2011 sampai
dengan tahun 2015. Melalui kebijakan tersebut diharapkan komponen
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempunyai pertumbuhan yang
meningkat dan memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah
yang terus meningkat dengan menggali sumber-sumber baru dari
komponen Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Peningkatan pajak daerah merupakan sumber pendapatan asli daerah
juga didukung dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retibusi Daerah yang mengatur
tentang pajak dan retribusi yang menjadi wewenang daerah.
Berdasarkan undang-undang tersebut Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi Bangunan (PBB) Perkotaan
dan Perdesaan yang sebelumnya menjadi wewenang dan dikelola oleh
Pemerintah Pusat dilimpahkan kewenangan pengelolaan kepada
pemerintah daerah. Mulai tahun 2011 dengan ditetapkan Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPTB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPTB) menjadi pajak daerah yang dikelola oleh daerah. Sedangkan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perkotaan dan Perdesaan
berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 Tahun 2010 tentang
Tahapan Persiapan Pengalihan PBB Perkotaan dan Pedesaan sebagai
pajak daerah, maka pada tahun 2012 dilakukan Persiapan Pengalihan
Wewenang PBB Perkotaan dan Pedesaan sebagai pajak daerah.
Pemerintah Daerah Bantul mulai tahun 2013, PBB Perkotaan dan
Pedesaan akan dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten
Bantul pada tahun 2013.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
101
Sedangkan komponen Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan belum mampu memberi kontribusi yang cukup besar
terhadap Pendapatan Asli Daerah serta menunjukkan pertumbuhan
dengan kecenderungan/trent yang signifikan maka Pemerintah
Kabupaten Bantul pada periode tahun 2011-2015 perlu melaksanakan
reposisi terhahap pos-pos pada komponen Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah. Diharapkan pada periode berikutnya komponen Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah dapat menunujukkan pertumbuhan
yang terus meningkat dan memberi kontribusi yang cukup besar
terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Upaya yang dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk
meningkatkan komponen Pendapatan Asli Daerah sehingga dapat
menutup terjadinya kesenjangan fiskal yaitu dengan melaksanakan
strategi mengoptimalkan pajak daerah, retribusi daearh dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Adapun strategi akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Optimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah melalui
langkah-langkah intesifikasi dan ekstensifikasi:
1) Intensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah terutama
ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan (compliance) dan
memperkuat basis pajak/retribusi yang ada. Secara umum,
proses ini meliputi:
a. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi) sistem
perpajakan dan retribusi daerah;
b. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement
bagi pengenaan pajak dan retribusi;
c. Sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai
kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak daerah dan
retribusi daerah;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
102
d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan
pemungutan pendapatan daerah;
e. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar unit satuan
kerja terkait;
f. Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah;
2) Ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah terutama
ditujukan untuk memperluas basis pajak/retribusi. Proses ini
meliputi:
a. Updating data basis pajak daerah serta optimalisasi
pemanfaatan data perpajakan yang bersangkutan;
b. Pengkajian penerapan jenis retribusi baru;
c. Optimalisasi penyerapan penerimaan dari basis pajak
BPHTB yang telah didaerahkan dan basis pajak PBB yang
akan didaerahkan.
3) Meningkatkan kontribusi perimaan dari BUMD melalui upaya
pengelolaan BUMD secara efisien dan efektif yang dapat
ditempuh dengan perbaikan manajemen, peningkatan
profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan BUMD.
4) Optimalisasi penerimaan yang berasal dari bagi hasil perpajakan
melalui kerjasama pusat dan daerah dalam menyerap basis pajak
terkait.
Dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten Bantul
telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
Berdasarkan strategi tersebut diatas diharapkan Pendapatan Asli
Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah diharapkan
pada jangka waktu tahun 2011-2015 mempunyai pertumbuhan dengan
kecenderungan (trent) yang meningkat/positif serta dapat
meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap Anggaran
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
103
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul. Sehingga
dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap
pemerintah pusat dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan
daerah dalam penyediaan pelayanan umum kepada masyarakat.
Secara umum besarnya Pendapatan Asli Daerah menunjukkan
kemajuan aktivitas perekonomian pada masyarakat yang dapat
dijadikan obyek pungut. Oleh sebab itu, tercapainya target Pendapatan
Asli Daerah merupakan faktor yang penting dalam menilai laju
pembangunan di daerah. Roda perekonomian masyarakat di wilayah
Kabupaten Bantul dapat terpacu, Pemerintah Kabupaten Bantul
menerapkan arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah dengan
melaksanakan insentifikasi, eksentifikasi dan disinsentifikasi untuk
obyek-obyek pungut tertentu dengan harapan mampu memberi
kontribusi terhadap pemerataan pendapatan masyarakat.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
104
Tabel 5.2 Indikator Capaian
Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah Periode Tahun 2011-2015
NO
URAIAN Satuan
TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Meningkatkan pajak daerah dan retribusi daerah
% 21,15
5,41 5,00 29,17
6,58
2 Rasio PAD terhadap total penerimaan daerah
% 11,12
11,13
10,97
13,45
13,49
3 Rasio PAD terhadap total pengeluaran APBD
% 10,71
10,72
10,58
12,96
13,02
4 Rasio pertumbuhan pendapatan daerah
% 0,21 7,41 6,54 3,18 6,09
5 Potensi penerimaan daerah yang dapat digali
% 1,91 3,92 3,92 3,25 3,21
Sedang proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Bantul selama periode
tahun 2011-2015 dapat dilihat sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
104
Tabel 5.3
Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2011 s/d 2015
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
dalam Rupiah
NO URAIAN PREDIKSI
2011 2012 2013 2014 2015
PENDAPATAN 878,012,053,000.00 943,096,041,000.00 1,004,757,471,000.00 1,036,663,061,000.00 1,099,782,492,000.00
I PENDAPATAN ASLI DAERAH 97,611,741,000.00 105,010,502,000.00 110,261,028,000.00 139,391,181,000.00 148,360,738,000.00
- Pajak Daerah 24,741,578,000.00 26,340,907,000.00 27,657,953,000.00 52,657,953,000.00 57,290,850,000.00
- Retribusi Daerah 63,534,118,000.00 66,710,824,000.00 70,046,365,000.00 73,548,683,000.00 77,226,117,000.00
- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 7,471,045,000.00 7,844,598,000.00 8,236,828,000.00 8,648,669,000.00 9,081,102,000.00
- Lain-lain PAD 1,865,000,000.00 4,114,173,000.00 4,319,882,000.00 4,535,876,000.00 4,762,669,000.00
II DANA PERIMBANGAN 685,016,131,000.00 736,302,733,000.00 787,249,497,000.00 784,287,587,000.00 832,413,246,000.00
- Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 36,158,924,000.00 39,774,817,000.00 43,752,298,000.00 23,127,528,000.00 24,283,904,000.00
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
105
- Dana Alokasi Umum 586,635,081,000.00 634,305,790,000.00 681,275,073,000.00 698,937,933,000.00 745,907,216,000.00
- Dana Alokasi Khusus 62,222,126,000.00 62,222,126,000.00 62,222,126,000.00 62,222,126,000.00 62,222,126,000.00
- Dana Penyesuaian Infrastruktur dan Lainnya - - - - -
III LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SYAH 95,384,181,000.00 101,782,806,000.00 107,246,946,000.00 112,984,293,000.00 119,008,508,000.00
- Pendapatan Hibah 17,588,280,000.00 20,097,108,000.00 21,476,964,000.00 22,925,812,000.00 24,447,103,000.00
- Dana Darurat -
- Dana Bagi Hasil Pajak dr Propinsi & Pemda Lainnya 39,163,788,000.00 41,121,978,000.00 43,178,077,000.00 45,336,980,000.00 47,603,829,000.00
- Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya 13,976,428,000.00 14,675,250,000.00 15,409,012,000.00 16,179,463,000.00 16,988,436,000.00
- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 24,655,685,000.00 25,888,470,000.00 27,182,893,000.00 28,542,038,000.00 29,969,140,000.00
- Dana Penyesuaian
Infrastruktur dan Lainnya
-
- - - -
- Dana Tunjangan Pendidikan
-
- - - -
JUMLAH 878,012,053,000.00 943,096,041,000.00 1,004,757,471,000.00 1,036,663,061,000.00 1,099,782,492,000.00
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
106
Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam mendukung
terwujudnya capaian indikator tersebut diatas yaitu program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah,
program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, program
penataan peraturan perundang-undangan, program pengelolaan
barang daerah dan program pengembangan data/informasi/statistik
daerah.
III. KEBIJAKAN BELANJA DAERAH
Sejalan dengan diberlakukan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, maka mulai diberlakukannya otonomi daerah
yang memberi peluang sekaligus tantangan bagi daerah untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dengan memperhitungkan prakarsa dan
kreativitas sendiri berdasarkan aspirasi yang dijaring dari masyarakat
setempat. Oleh karena itu belanja daerah membutuhkan tata kelola
yang baik dikarenakan belanja daerah dipergunakan untuk mendanai
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan
urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang
dapat dilaksanakan antara pemerintah dan pemerintah daerah yang
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
107
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Belanja daerah
yang dipergunakan untuk menyelenggarakan urusan wajib diutamakan
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
dalam upaya untuk memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan
dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
sistem jaminan sosial. Sedangkan belanja daerah yang dipergunakan
untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan
diprioritaskan mengembangkan potensi unggulan (core comptence)
yang merupakan ciri khas daerah Bantul dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Urusan wajib dan urusan pilihan yang
menjadi kewenangan dan harus dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Bantul ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 13
Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan
Pilihan Kabupaten Bantul. Dengan demikian arah kebijakan belanja
daerah Pemerintah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
1. Anggaran belanja daerah dialokasikan untuk memperbesar
kebutuhan belanja langsung yang diperlukan guna melaksanakan
fungsi layanan publik meliputi penyediaan layanan kesehatan,
pendidikan, penyediaan infrastruktur dan penanggulangan
kemiskinan; dan
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
108
2. Anggaran belanja daerah yang dialokasikan pada belanja tidak
langsung lebih efisien dan efektif dalam rangka meningkatkan
kinerja pelayanan publik sebagai salah satu wujud reformasi
birokrasi.
Perencanaan dan penganggaran yang diterapkan oleh Pemerintah
Kabupaten dengan menggunakan sistem perencanaan dan
penganggaran yang berbasis kinerja mengingat terbatasnya
kemampuan keuangan yang dimiliki serta masih tinggi belanja pegawai
yang menjadi beban. Perencanaan dan penganggaran yang berbasis
kinerja merupakan sistem perencanaan, penganggaran dan evaluasi
yang menekankan pada keterkaitan antara anggaran dengan hasil yang
diinginkan. Atau dengan kata lain perencanaan dan penganggaran
berbasis kinerja merupakan suatu sistem penyusunan anggaran yang
lebih mengutamakan kepada upaya pencapaian hasil kerja (output)
dari perencanaan alokasi biaya (input). Penerapan dari penyusunan
anggaran berbasis kinerja guna mengaitkan langsung antara keluaran
(output) dengan hasil (outcome) yang disertai dengan penekanan
terhadap efektivitas dan efisiensi anggaran. Tujuan dilaksanakan
perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja yaitu sebagai berikut :
1. Efisiensi pelaksanaan anggaran dengan menghubungkan kerja dan
kegiatan terhadap biaya;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
109
2. Mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program dan
kegiatan;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
4. Pencapaian kinerja pelaksanaan program atau kegiatan diukur
dengan indikator-indikator yang jelas.
III.1. BELANJA DAERAH TAHUN 2006 S/D TAHUN 2010
Sebagai gambaran arah kebijakan pengelolaan belanja daerah yang
telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dapat dilihat
dari realisasi belanja daerah tahun 2006 s/d 2010 yaitu sebagai berikut
:
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
110
Tabel 5.4 REALISASI BELANJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2006 S/D 2010
dalam Rupiah
NO URAIAN TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 6 7
1 BELANJA APARATUR 118,338,774,610.59 - - - -
2 BELANJA PUBLIK 426,793,361,322.79 - - - -
3 BELANJA TIDAKLANGSUNG - 451,495,661,530.06 598,167,227,346.78
634,893,132,281.01 725,484,515,717.49
4 BELANJA LANGSUNG - 225,339,820,093.00 447,256,076,181.00 268,873,868,148.00
286,872,331,518.00
Jumlah 545,132,135,933.38 676,835,481,623.06 1,045,423,303,527.78 903,767,000,429.01
1,012,356,847,235.49
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
111
Pada tahun 2006 berdasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah , belanja daerah
dikelompokkan menjadi belanja pelayanan publik dan belanja aparatur
daerah. Belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja perjalanan
dinas, belanja pemeliharaan, belanja modal, belanja bagi hasil, belanja
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga merupakan kelompok
dari belanja pelayanan publik, belanja ini digunakan untuk membiayai
kegiatan yang hasil manfaatnya dan berdampak secara langsung
dinikmati oleh masyarakat. Sedangkan belanja aparatur daerah
digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil manfaatnya dan
dampak tidak secara langsung dinikmati masyarakat, meliputi belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas, belanja
pemeliharaan dan belanja modal.
Belanja daerah mulai tahun 2007 dengan menggunakan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dalam
Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai dasar, belanja
daerah dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
112
1. Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
meliputi belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
2. Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja
modal.
Pada tabel realisasi belanja daerah sebagaimana tersebut diatas,
menunjukkan pada tahun 2006 belanja daerah sebesar 78,29%
dialokasikan pada belanja publik dan sebesar 21,71% dialokasikan
untuk belanja aparatur. Sedang dalam kurun waktu tahun 2007 s/d
tahun 2010 belanja daerah rata-rata pertahun sebesar 66,46%
dialokasikan untuk belanja tidak langsung dan sebesar 33,54%
dialokasikan untuk belanja langsung.
Pembiayaan atas pengeluaran/belanja daearah Pemerintah Kabupaten
Bantul masih tergantung pada dana perimbangan sebagai sumber
utama penerimaan daerah. Melalui tabel realisasi pendapatan daerah
dan realisasi belanja daerah selama kurun waktu tahun 2006 s/d tahun
2010 tersebut diatas dapat diketahui kemampuan keuangan
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam membiayai pengeluaran/belanja
daerah dengan menggunakan instrumen berupa rasio pendapatan asli
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
113
daerah terhadap belanja daerah dan rasio dana perimbangan terhadap
belanja daerah. Melalui kedua rasio tersebut dapat diketahui tingkat
ketergantungan Pemerintah Kabupaten Bantul terhadap pemerintah
pusat dan tingkat kemandirian Pemerintah Kabupaten Bantul dalam
membiayai pengeluaran/belanja daerah dengan pendapatan asli
daerah yang diperoleh. Selama rentang waktu tahun 2006 s/d tahun
2010 penerimaan daerah yang bersumber dari dana perimbangan rata-
rata pertahun memberi kontribusi sebagai sumber pembiayaan
terhadap pengeluaran/belanja daerah sebesar 79,59%. Sebaliknya
dalam rentang waktu tersebut perolehan pendapatan asli daerah yang
dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bantul memberi sumbangan
sebagai sumber pembiayaan pengeluaran/belanja daerah rata-rata
pertahun sebesar 8,22%. Kontribusi tersebut memberi gambaran
tentang kemandirian Pemerintah Kabupaten Bantul dengan
menggunakan pendapatan asli daerah yang dicapai guna membiayai
belanja/pengeluaran daerah. Dengan demikian pendapatan daerah
yang bersumber dari dana perimbangan memberi pengaruh yang besar
terhadap pengeluaran/belanja daerah daripada pengaruh perolehan
pendapatan asli daerah terhadap pengeluaran/belanja daerah.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
114
III.2 Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah
Belanja daerah dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam
rangka membiayai terselenggaranya urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah daerah yang terdiri dari urusan wajib
dan urusan pilihan yang telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor13 Tahun 2007 serta terselenggaranya urusan yang
penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat
dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah yang
ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan .
Berdasarkan kondisi belanja daerah dalam rentang waktu tahun 2006-
2010, perencanaan belanja daerah diprioritaskan untuk membiayai
pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang akan diwujudkan
dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta dalam rangka
mengembangkan sistem jaminan sosial.
Kebijakan perencanaan belanja daerah yang ditempuh oleh Pemerintah
Kabupaten Bantul yaitu sebagai :
1. Prioritas penggunaan dana perimbangan
(a) Dana Alokasi Umum (DAU) diperuntukkan mendanai
kebutuhan belanja pegawai dan pelaksanaan urusan wajib
guna meningkatkan pelayanan dasar;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
115
(b) Dana bagi hasil pajak diperuntukkan membiayai perbaikan
lingkungan pemukiman di perkotaan dan perdesaan,
pembangunan irigasi, jaringan jalan dan jembatan; dan
(c) Dana Alokasi Khusus diperutukkan untuk mendanai
kebutuhan fisik atau sarana/prasarana dasar yang menjadi
urusan daerah antara lain jalan, jembatan, pendidikan,
kesehatan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.
2. Penggunaan Dana Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dibiayai oleh APBD, sedangkan penyelenggaraan
kewenangan pemerintah yang menjadi tanggungjawab
pemerintah pusat dibiayai oleh APBN. Dana tugas pembantuan
yang diperoleh oleh pemerintah daerah dimaksudkan untuk
mendanai pelaksanaan program dan kegiatan guna
terlaksananya kewenangan pusat yang didekonsentrasikan
kepada pemerintah daerah. Adapun sumber dana tugas
pembantuan ini berasal dari APBN.
Pada tahun 2010 Kabupaten Bantul mendapat alokasi dana tugas
pembantuan sebesar Rp 39.025.286.000,00 dalam rangka
melaksanakan 12 (dua belas) program pemerintah pusat
meliputi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan
Daerah (P2TPD), Pemberdayaan Komunitas Perumahan,
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
116
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Perluasan
dan Pengembangan Kesempatan Kerja, Pengembangan
Agrobisnis, Peningkatan Kesejahteraan Petani, Peningkatan
Ketahanan Pangan, Pengembangan Sumber Daya Perikanan,
Pengembangan Budidaya Perikanan, Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya, Pengembangan Industri Kecil dan Menengah serta
Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan.
Tugas pembantuan pada tahun 2011 yang diperoleh Kabupaten
Bantul Rp. 16.153.384.000,00.
III.3 Kebijakan Belanja Tidak langsung.
Kelompok belanja tidak langsung terdiri atas komponen belanja
pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja
bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan dan
belanja tidak. Pembebanan anggaran belanja tidak langsung
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya dianggarkan
untuk belanja pegawai, sedang untuk belanja tidak langsung
kecuali komponen belanja pegawai pembebanan anggaran pada
anggaran Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
Perencanaan atas pelaksanaan belanja tidak langsung dengan
menerapkan kebijakan sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
117
a. Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi yang
direncanakan untuk dianggarkan
• Membayar gaji dan tunjangan PNS/CPNS se Kabupaten
Bantul dengan memperhitungkan adanya kenaikan gaji
pokok dan gaji ke 13 serta menggunakan accres 2,5% yang
diperuntukkan membayar kekurangan gaji dan tunjangan.
Serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
• Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota
DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil
kepala daerah serta penghasilan dan penerimaan lainnya
yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
• Membayar gaji untuk pamong desa Jagalan dan Triwurti;
• Tambahan penghasilan PNS berdasarkan prestasi kerja
sesuai dengan Peraturan Bupati yang ditetapkan;
• Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan (Askes) PP 28 bagi
PNS/CPNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bantul;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
118
b. Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan
pembayaran bunga yang dihitung atas kewajiban pokok
utang (principal outstanding);
c. Belanja hibah digunakan untuk mengganggarkan
pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa
kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan
kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukkannya;
d. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang
kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, serta belanja bantuan sosial
diberikan tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap
tahun anggaran, selektif dan memiliki kejelasan peruntukan
penggunaannya;
e. Belanja bagi hasil kepada propinsi/kabupaten/kota dan
pemerintah desa digunakan untuk menganggarkan bagi
hasil pendapatan kepada pemerintahan desa atau
pemerintah lainnya;
f. Belanja tidak terduga digunakan untuk menganggarkan
kegiatan yang mempunyai sifat tidak biasa atau diharapkan
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
119
berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana
sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.
III.4 Kebijakan Belanja Langsung
Belanja langsung merupakan belanja yang dipengaruhi adanya
program atau kegiatan yang direncanakan, serta dapat
diperbandingkan antara hasil kinerja dari kegiatan
(output/outcome) dengan alokasi belanja (input) yang
direncanakan. Pembebanan anggaran belanja langsung ke dalam
anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kelompok
belanja langsung dari suatu kegiatan terdiri dari belanja
pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Rincian
kebijakan atas komponen belanja langsung yaitu sebagai berikut
• Belanja Pegawai, digunakan untuk pengeluaran
honorarium/upah dalam melaksanakan program atau
kegiatan.
• Belanja Barang dan Jasa, digunakan untuk
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya
kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan
daerah.
• Belanja Modal, digunakan untuk pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan aset tetap
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
120
berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12
(duabelas) bulan12 (duabelas) bulan12 (duabelas) bulan
untukdigunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan.
Irigasi dan sebagainya.
Kebijakan pengelolaan belanja daerah yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Bantul seperti tersebut diatas tidak berlawanan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka strategi
yang diambil sebagai pedoman/cara Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam menyusun dan menetapkan
program-program yang tertuang dalam berbagai macam kegiatan yang
akan dilaksanakan selama periode tahun 2011-2015. Sehingga akan
mendukung terwujudnya visi, misi, sasaran dan tujuan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bantul seperti yang tersirat dalam Rencana
Pembangunan Daerah Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bantul tahun 2011-2015. Adapun strategi yang akan ditempuh yaitu
sebagai berikut:
1. Belanja daerah dianggarkan dengan prioritas utama
melaksanakan program-program yang mendukung terwujudnya
visi, misi dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
121
2. Tata Kelola belanja daerah wajib mempertimbangkan analisis
standart belanja, standart harga barang dan jasa, tolok ukur
kinerja dan standart pelayanan minimal (SPM).
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dalam merencanakan dan
menganggarkan belanja daerah yang berbasis kinerja diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan fiskal terutama terlaksananya fungsi layanan
publik, maka alokasi belanja daerah yang terbesar untuk kebutuhan
belanja langsung. Dalam rangka terlaksananya program/kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan/pelayanan dasar masyarakat,
penanggulangan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan
penyediaan infrastruktur publik serta kegiatan yang mendukung
revitalisasi perdesaan melalui pemberdayaan masyarakat. Oleh karena
itu anggaran belanja tidak langsung diupayakan lebih efisien dan
efektif untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik sebagai salah
satu wujud reformasi birokrasi.
Berdasarkan kebijakan pengelolaan belanja daerah yang akan
dilaksanakan sebagai gambaran proyeksi kebutuhan fiskal terhadap
belanja langsung dan belanja tidak langsung yang dianggarkan selama
tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
122
Tabel 5.5 Prediksi Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2011 s/d 2015
dalam Rupiah
URAIAN Prediksi
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
BELANJA TIDAK LANGSUNG 656,107,685,400.00 725,776,296,400.00 790,383,164,400.00 825,122,483,400.00 880,806,924,400.00
- Belanja Pegawai 596,311,257,000.00 666,979,038,000.00 732,052,736,000.00 766,792,055,000.00 822,476,496,000.00
- Belanja Bunga 120,145,200.00 120,145,200.00 120,145,200.00 120,145,200.00 120,145,200.00
- Belanja Subsidi
- Belanja Hibah 462,865,000.00 462,865,000.00 462,865,000.00 462,865,000.00 462,865,000.00
- Belanja Bantuan Sosial 25,795,408,000.00 25,795,408,000.00 25,795,408,000.00 25,795,408,000.00 25,795,408,000.00
Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota/Desa 1,952,010,200.00 1,952,010,200.00 1,952,010,200.00 1,952,010,200.00 1,952,010,200.00
- Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kab./Kota/Desa
29,466,000,000.00 28,466,830,000.00 28,000,000,000.00 28,000,000,000.00 28,000,000,000.00
- Belanja Tidak Terduga 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
123
BELANJA LANGSUNG 255,417,095,000.00 253,544,621,000.00 251,828,525,000.00 250,276,623,000.00 258,897,127,000.00
- Belanja Pegawai 36,662,070,000.00 38,495,173,000.00 40,419,932,000.00 42,440,928,000.00 44,562,975,000.00
- Belanja Barang dan Jasa 121,000,000,000.00 116,000,000,000.00 111,000,000,000.00 106,000,000,000.00 111,000,000,000.00
- Belanja Modal 97,755,025,000.00 99,049,448,000.00 100,408,593,000.00 101,835,695,000.00 103,334,152,000.00
Jumlah 911,524,780,400.00 979,320,917,400.00 1,042,211,689,400.00 1,075,399,106,400.00 1,139,704,051,400.00
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
124
Berdasarkan tabel proyeksi belanja daerah tahun 2011-2015 tersebut diatas
pengelolaan belanja daerah khusus untuk belanja langsung diarahkan untuk
melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan atau pelayanan dasar atau belanja daerah diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan fiskal terhadap urusan pada pelayanan publik. Sedang
pengelolaan belanja tidak langsung diupayakan lebih efisiensi dan efektif guna
meningkatkan kinerja pelayanan publik sebagai salah satu wujud reformasi
birokrasi. Kebijakan pengelolaan anggaran belanja daerah yang berbasis
kinerja diarahkan pada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yaitu sebagai
berikut :
1. Efisiensi dan efektivitas anggaran
Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat
menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal
untuk kepentingan masyarakat. Efisiensi dan efektivitas anggaran dapat
dikendalikan yaitu dalam menyusun perencanaan anggaran perlu secara jelas
ditetapkan tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh
masyarakat dari suatu kegiatan yang diprogramkan dengan menggunakan
analisis standar belanja, standar harga dan standar pelayanan prima sebagai
bahan pertimbangan.
2. Keadilan anggaran
Anggaran belanja daerah dalam rentang waktu tahun 2011 s/d 2015
dialokasikan secara tepat berdasarkan skala prioritas. Dalam rentang waktu
tersebut belanja daerah dialokasikan untuk melaksanakan program atau
kegiatan di bidang pelayanan publik yang mempunyai dampak langsung pada
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
125
kesejahteraan masyarakat dan untuk melaksanakan berbagai pembangunan
yang mendukung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Oleh karena itu alokasi belanja daerah diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan fiskal terhadap urusan pada pelayanan publik.
3. Perencanaan dan penganggaran disusun dengan pendekatan kinerja
Dalam merencanakan dan menganggarkan belanja daerah dengan
mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari
perencanaan alokasi biaya (input) yang telah ditetapkan. Perencanaan dan
penganggaran belanja daerah yang dilakukan setiap unit kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bantul berbasis kinerja dengan tolok ukur dan target
pada setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil yang
jelas dan akan dicapai sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi serta bidang
wewenang masing-masing unit kerja.
4. Transparansi dan akuntabilitas
Perencanaan dan penganggaran belanja daerah harus dapat menyajikan
informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang dapat
diperoleh masyarakat dari program/kegiatan yang dianggarkan. Perencanaan
dan penganggaran belanja daerah harus dapat dipertanggungjawabkan
dengan bertumpu pada peraturan perundang-undang yang berlaku.
IV. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
Pembiayaan pemerintah daerah merupakan semua transaksi keuangan untuk
menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, pembiayaan ini terdiri
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
126
dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Kebijakan
pembiayaan yang ditempuh oleh Pemerinatah Kabupaten Bantul dengan
mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
sebagaimana telah diubah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam hal
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperkirakan defisit,
maka untuk menutup defisit tersebut diantaranya dapat bersumber dari sisa
lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan
pinjaman dan penerimaan kembali pemberian pinjaman atau penerimaan
piutang. Pembiayaan defisit anggaran yang bersumber dari pinjaman daerah
seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005
tentang pinjaman daerah. Pinjaman daerah perlu dilaksanakan dengan
sangat hati-hati agar tidak menimbulkan beban bagi keuangan daerah pada
masa yang akan datang dengan mempertimbangkan debt service coverage
(DSCR) serta aspek prediksi kondisi ekonomi daerah dalam jangka panjang.
Sebaliknya apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
diperkirakan surplus, diutamakan untuk pembayaran pokok utang,
penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian pinjaman kepada pemerintah
pusat/daerah dan/atau pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial.
Berdasarkan tabel tentang proyeksi pendapatan dan tabel proyeksi belanja
daerah 5 (lima) tahun yang akan datang menggambarkan bahwa Pendapatan
daerah Kabupaten Bantul selama periode tahun 2011-2015 diproyeksikan
akan mengalami pertambahan dengan tingkat rata-rata pertambahan pertahun
sebesar Rp 46.215.603.638,20 , sedangkan kebutuhan belanja daerah
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
127
diperkirakan mengalami pertambahan rata-rata sebesar Rp
1.033.732.106.886,79 setiap tahun. Kondisi tersebut menggambarkan selama
tahun 2011-2015 proyeksi kebutuhan belanja daerah lebih besar daripada
proyeksi pendapatan daerah serta menggambarkan selama periode tersebut
proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Bantul mengalami defisit rata-rata per tahun sebesar Rp 987.516.503.248,60
setiap tahun. Dari tabel proyeksi pendapatan dan proyeksi belanja daerah
tersebut dapat dlihat besar proyeksi defisit yang terjadi dalam rentang tahun
2011 s/d tahun 2015 pada tabel sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
128
Tabel 5.6 Prediksi Surplus (Defisit) dan SiLPA (SiKPA)
Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011 s/d 2015
dalam Rupiah
NO U R A I A N T A H U N
2011 2012 2013 2014 2015
I PENDAPATAN 878,012,053,000.00 943,096,041,000.00 1,004,757,471,000.00 1,036,663,061,000.00 1,099,782,492,000.00
II BELANJA 911,524,780,400.00 979,320,917,400.00 1,042,211,689,400.00 1,075,399,106,400.00 1,139,704,051,400.00
SURPLUS (DEFISIT) I-II -33,512,727,400.00 -36,224,876,400.00 -37,454,218,400.00 -38,736,045,400.00 -39,921,559,400.00
III PEMBIAYAAN
1 Jumlah penerimaan pembiayaan 38,627,958,400.00
41,340,107,400.00 42,569,449,400.00 43,851,276,400.00 45,036,790,400.00
2 Jumlah pengeluaran pembiayaan 5,115,231,000.00
5,115,231,000.00
5,115,231,000.00 5,115,231,000.00 5,115,231,000.00
PEMBIAYAAN NETO 33,512,727,400.00
36,224,876,400.00 37,454,218,400.00 38,736,045,400.00 39,921,559,400.00
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan - - - - -
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
129
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dengan mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku kebijakan yang diambil guna menutup proyeksi defisit
dalam rentang waktu tahun 2011 s/d tahun 2015 dengan menggunakan
penerimaan pembiayaan yaitu dengan menggunakan Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA); pencairan dana cadangan; hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; penerimaan kembali pemberian
pinjaman; dan penerimaan piutang. Sebagai alternatif pertama yang digunakan
oleh Pemerintah Kabupaten Bantul apabila terjadi defisit anggaran dengan
memanfaatkan adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran
sebelumnya (SiLPA) yang dapat dilihat dari perkembangan selama tahun 2006 s/d
tahun 2010, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul
menunjukkan adanya defisit APBD yaitu target pendapatan daerah yang akan
dicapai lebih kecil daripada belanja daerah yang dianggarkan, defisit anggaran yang
terjadi ditutup dengan penerimaan pembiayaan dengan menggunakan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA). Perkembangan
surplus (defisit) SiLPA(SiKPA) selama periode tahun 2006-2010 dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
130
Tabel 5.7 Perkembangan Surplus (Defisit) dan SiLPA (SiKPA)
Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2006 s/d 2010
dalam Rupiah
NO U R A I A N T A H U N
2006 2007 2008 2009 2010
I PENDAPATAN 599,619,650,884.62 727,836,911,979.62 1,023,590,207,758.85 882,149,788,429.75 986,866,902,363.07
II BELANJA 545,132,135,933.38 676,835,481,623.06 1,045,423,303,527.78 903,767,000,429.01 1,012,356,847,235.49
SURPLUS (DEFISIT) I-II 54,487,514,951.24 51,001,430,356.56 -21,833,095,768.93 -21,617,211,999.26 -25,489,944,872.42
III PEMBIAYAAN
1 Jumlah penerimaan pembiayaan 36,985,119,311.87
88,468,641,260.85
119,713,769,894.59
84,776,365,285.09
61,043,922,609.57
2 Jumlah pengeluaran pembiayaan 3,003,993,002.26
19,756,301,722.82
13,104,308,840.57
2,115,230,676.26
446,230,676.26
PEMBIAYAAN NETO 33,981,126,309.61
68,712,339,538.03
106,609,461,054.02
82,661,134,608.83
60,597,691,933.31
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
88,468,641,260.85
119,713,769,894.59
84,776,365,285.09
61,043,922,609.57
35,107,747,060.89
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
131
Dalam rentang waktu 2 (dua) tahun pertama pelaksanaan APBD Kabupaten
Bantul mengalami surplus anggaran. Sedang kurun waktu tahun 2007 s/d tahun
2010, pelaksanaan APBD mengalami defisit anggaran. Jumlah defisit anggaran
pada tahun 2008 sebesar Rp 21.833.095.768,93, ditutup dengan Sisa Lebih
Perhitungan (SiLPA) tahun 2007 sebesar Rp. 119.713.769.894,59, tahun 2009
terjadi defisit anggaran sebesar Rp 21.617.211.999,26 ditutup dengan Sisa Lebih
Perhitungan (SiLPA) tahun 2008 sebesar Rp 84.776.365.285,09 dan tahun 2010
terjadi defisit anggaran sebesar Rp 25.489.944.872,42 ditutup dengan Sisa Lebih
Perhitungan (SiLPA) tahun 2009 sebesar Rp 61.043.922.609,57. Keadaan tersebut
selaras dengan kebijakan yang digunakan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam
membiayai defisit anggaran diutamakan berasal dari sisa lebih tahun anggaran
sebelumnya.
V. KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN
Kebijakan anggaran Kabupaten Bantul mempunyai arah dengan menitikberatkan
untuk mendukung terlaksananya program-program dalam rangka mewujudkan visi
dan misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bantul tahun 2011-2015 untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Sumber penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Bantul berasal dari Pendapatan
Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Dari ketiga
sumber pendapatan tersebut yang memberi kontribusi paling besar terhadap
Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu berasal dari Dana
Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana
Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Hal tersebut menunjukkan bahwa
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
132
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam membiayai belanja daerah untuk
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sangat tergantung terhadap
pendapatan yang berasal dari Pemerintah Pusat. Oleh karena itu Pemerintah
Kabupaten Bantul melaksanakan kebijakan pendapatan daerah mempunyai tujuan
utama adalah mengoptimalkan pendapatan asli daerah guna meningkatkan
kapasitas fiskal daerah yang berupa ekspansi fiscal dengan melaksanakan
penggalian terhadap potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah Kabupaten
Bantul antara lain dengan mengembangkan kawasan industry, mengembangkan
sentral kerajinan sebagai obyek wisata, mengembangkan kawasan wisata,
mengembangkan kawasan agropolitan, mengembangkan sector perdagangan,
mengembangkan kawasan reklame dan mengembangkan kawasan perdagangan.
Sedangkan kebijakan belanja daerah Kabupaten Bantul diarahkan dengan
memperbesar belanja langsung yang diperlukan untuk menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan dalam rangkan terlaksananya fungsi layanan
publik berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih, bertanggungjawab
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
masyarakat Bantul dan terselenggara pemerintahan yang good governance.
Implementasi kebijakan umum anggaran berpedoman pada prinsip-prinsip
penganggaran yang dibutuhkan untuk mengontrol kebijakan keuangan daerah.
Adapun prinsip-prinsip penganggaran yaitu sebagai berikut :
1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran;
Transparansi anggaran daerah merupakan salah satu persyaratan untuk
mewujudkan pemerintahan yang baik (good goverment), bersih dan
bertanggungjawab karena anggaran daerah merupakan salah satu bentuk
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
133
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat. APBD harus
memberikan informasi yang jelas tentang tujuan,sasaran dan hasil dari
kegiatan/program yang dianggarkan. Oleh karena setiap belanja daerah
yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan peraturan
perundang-undang.
2. Disiplin Anggaran
APBD disusun dengan berorientasi pada kebutuhan masyarakat tanpa harus
meninggalkan keseimbangan antara pembiayaan penyelenggaraan
pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Penyusunan APBD
berlandaskan pada azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin guna
meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal untuk
kepentingan masyarakat. Terlaksananya pengendalian terhadap efisiensi dan
efektifitas anggaran, maka perencanaan anggaran perlu ditetapkan dengan
jelas tujuan, sasaran, hasil dan manfaat dari kegiatan/program.
4. Format Anggaran
Pada dasarnya APBD disusun berdasarkan format anggaran defisit (defisit
bugdet). Selisif antara pendapatan dan belanja daerah mengakibatkan surplus
dan defisit anggaran. Apabila terjadi surplus anggaran diutamakan untuk
pembayaran pokok utang, penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian
pinjaman kepada pemerintah pusat/daerah lain dan/atau pendanaan
belanja peningkatan jaminan sosial. Sebaliknya apabila terjadi defisit
anggaran ditetapkan pembiayaan untuk menutup defisit.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
134
VI. KEBIJAKAN UMUM AKUNTANSI
Kebijakan umum akuntansi yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bantul berpedoman kepada standar akuntansi pemerintahan yang merupakan dasar
pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan,
belanja dan pembiayaan serta laporan keuangan. Kebijakan umum akuntansi yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Peraturan Bupati
Bantul Nomor 73 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Kabupaten Bantul sebagai pedoman Pemerintah Kabupaten Bantul dalam
melaksanakan Kebijakan Umum Akuntansi yang memuat definisi, pengakuan,
pengukuran dan pelaporan setiap akun dalam laporan keuangan serta prinsip-
prinsip penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan oleh entitas pelaporan dan
entitas akuntansi menyelenggarakan system akuntansi pemerintah daerah
Kabupaten Bantul dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Tujuan
dari Kebijakan Umum Akuntansi adalah untuk mewujudkan keseragaman
pengakuan, pengukuran maupun pelaporan dari semua transaksi yang terjadi pada
entitas pelaporan/SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) dan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta entitas akuntansi di Kabupaten Bantul.
Selain itu kebijakan akuntansi juga bertujuan untuk menjamin bahwa laporan
keuangan pemerintah kabupaten dapat dimengerti oleh pengguna laporan
keuangan dengan meminimalkan terjadinya bias terhadap pengungkapan
komponen laporan keuangan. Informasi yang disampaikan dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul harus relevan dan andal mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Bantul selama satu periode laporan. Adapun tujuan secara umum Laporan
Keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
135
anggaran, posisi arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenani alokasi sumber daya. Sedangkan tujuan spesifik dari Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul adalah untuk menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas
pelaporan atas sumberdaya yang dipercaya. Asumsi dasar dari Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yaitu :
a. Asumsi Kemandirian Entitas
Setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai
kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi
kekacauan antar unit instansi pemerinyah kabupaten dalam pelaporan
keuangan.
b. Asumsi Kesinambungan Entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan
berlanjut keberadaannya dengan asumsi tidak bermaksud melakukan
likuidasi atas entitas pelaporan jangka pendek.
c. Asumsi Keterukuran dalam Satuan Uang (monetary measurement)
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang
diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang sehingga dapat dilaksanakan
analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
Laporan Keuangan harus memiliki beberapa karakteristik kualitatif sebagai ukuran-
ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuan. Terdapat 4 (empat) karakteristik kualitatif yang merupakan
prasyarat normatif yang dibutuhkan guna mewujudkan laporan keuangan
pemerintah yang berkualitas, yaitu sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
136
a. Relevan
Mempunyai arti bahwa informasi yang disampaikan dalam Laporan
Keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan mengevaluasi
peristiwa masa lalu dan memprediksi masa depan. Informasi dalam Laporan
Keuangan yang relevan harus :
1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value) artinya laporan keuangan
pemerintah kabupaten memuat informasi yang memungkinkan pengguna
untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasinya di masa lalu.
2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value) artinya laporan keuangan
pemerintah kabupaten memuat informasi yang dapat membantu
pengguna untuk memperdiksi masa yang akan datang berdasarkan hasil
evaluasi masa lalu dan kejadian masa kini.
3. Tepat waktu, artinya laporan keuangan pemerintah kabupaten dapat
memberikan informasi secara tepat waktu sehingga dapat berpengaruh
dan berguna dalam pengambilan keputusan.
4. Lengkap dalam arti laporan keuangan pemerintah kabupaten menyajikan
informasi akuntansi keuangan pemerintah kabupaten selengkap mungkin
yaitu mencakup semua informasi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan.
b. Andal
Informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan pemerintah kabupaten
tidak memberikan pengertian yang menyesatkan, menyaji setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi. Karakteristik informasi yang andal yaitu sebagai
berikut :
1. Penyajiannya jujur;
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
137
2. Dapat diverifikasi (veriflability)
3. Netral
c. Dapat diperbandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan pemerintah kabupaten akan
lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya atau laporan keuangan entitas lain pada umumnya.
d. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah kabupaten
harus dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam serta istilah yang
disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna laporan keuangan
kabupaten.
Dalam akuntansi dan pelaporan keuangan terdapat 8 (delapan) prinsip yang harus
dipahami dan ditaati oleh pembuat standar, penyelenggara akuntansi dan
pelaporan keuangan dalam memahami laporan yang disajikan, yaitu sebagai
berikut :
a. Basis Akuntansi
Adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan
dalam laporan realisasi anggaran, dan basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban dan ekuitas dana dalam laporan neraca.
b. Nilai Historis (historical cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Sedang kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan
datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah kabupaten.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
138
c. Realisasi (realization)
Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah kabupaten selama satu tahun fiskal akan dipergunakan untuk
membayar hutang dan belanja pada periode tersebut.
d. Substansi mengungguli bentuk formal (substance over form)
e. Periodisitas (periodicity)
f. Konsistensi (concistency)
g. Pengungkapan Lengkap (full disclosure)
h. Penyajian Wajar (fair presentation)
Dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul khusus yang mengatur
aset tetap perlu dilaksanakan kapitalisasi. Kapitalasi merupakan kegiatan
menentukan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran untuk memperoleh aset
tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan dan atau memperpanjang umur
teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset tersebut. Tujuan dilaksanakan
kapitalisasi guna mewujudkan keseragaman dalam menentukan nilai barang milik
daerah yang dikapitalisasi sebagai dasar pencatatan nilai barang milik daerah
dalam neraca pemerintah daerah. Oleh karena itu setiap SKPD/Unit Kerja
diwajibkan melakukan kapitalisasi terhadap belanja barang dan jasa yang memiliki
dampak sebagai berikut :
1. Memperoleh aset tetap hingga siap pakai
2. Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah dan atau
3. Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.
Ruang lingkup pengeluaran pada unit kerja/SKPD yang perlu dilaksanakan
kapitalisasi meliputi :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
139
1. Pengeluaran belanja modal yang nilainya sama atau melebihi batasan
minimun kapitalisasi aset tetap dan dimanfaatkan untuk kegiatan
pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual meliputi pembelian/pembuatan
peralatan, mesin serta bangunan dan pembelian/pembangunan gedung dan
bangunan
2. Pengeluaran belanja rehabilitasi/renovasi/restorasi yang berakibat
meningkatnya kualitas kapasitas kuantitas dan/atau umur aset yang dimiliki
serta memiliki nilai sama dengan/melebihi batasan minimun nilai kapitalisasi
aset.
3. Pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan tanah,
pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan dan pembelian/pembuatan
aset tetap lainnya.
VII. KEBIJAKAN PENGELOLAAN ASET DAERAH
Salah satu tolok ukur keberhasilan dari pelaksanaan manajemen keuangan daerah
adalah terdapatnya system manajemen aset daerah yang efisiensi dan efektif.
Majemen aset daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
manajemen keuangan daerah, serta aset daerah juga merupakan salah satu unsure
penting yang diperlukan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan
public. Dalam melaksanakan manajemen aset/barang daerah dengan mendasarkan
pada azas yaitu sebagai berikut :
1. Azas fungsional yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah pada
bidang pengelolaan barang milik Negara/daerah yang dilaksanakan oleh
kuasa pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang, dan
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
140
gubernur/bupati/walikota sesuai fungsi, wewenang dan tanggungjawab
masing-masing;
2. Azas kepastian hukum yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus
dilaksanakan berdasarkan hokum dan perturan perundang-undangan yang
berlaku;
3. Azas transparansi dan keterbukaan, yaitu penyelenggaraan pengelolaan
barang/asset milik Negara/daerah harus dilaksanakan dengan
transparan/terbuka terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi
yang benar;
4. Azas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik Negara/daerah diarahkan
dalam upaya barang milik Negara/daerah digunakan berdasarkan batasan-
batasan standart terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam rangka
mendukung terselenggaranya tugas, pokok dan fungsi pemerintahan secara
optimal
5. Azas akuntabilitas, yaitu kegiatan pengelolaan barang milik Negara/daerah
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat/rakyat
6. Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik Negara/daerah harus
didukung adanya ketepatan/kepastian jumlah dan nilai barang dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan dan pemindahantanganan barang milik barang
Negara/daerah secara optimalisasi.
Terlaksananya pengelolaan barang/aset milik daerah diharapkan akan
mengamankan barang milik daerah, menyeragamkan langkah-langkah dan
tindakan dalam pengelolaan barang milik daerah/negara dan memberikan jaminan
kepastian hukum dalam pengelolaan barang milik daerah. Dasar hukum yang
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
141
dijadikan pedoman Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dalam mengelola
barang/asset milik daerah yaitu sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2008;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
4. Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2008 tentang Sistem Dan Prosedur
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Pengelolaan barang/aset milik Negara/daerah mempunyai ruang lingkup yang
melputi (1) perencanaan kebutuhan dan penganggaran, (2) pengadaan, (3)
penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, (3) penggunaan, (4) penatausahaan, (5)
pemanfaatan, (6) pengamanan dan pemeliharaan, (7) penilaian, (8) penghapusan,
(9) pemindahtanganan, (10) pembinaan, pengawasan dan pengendalian, (11)
pembiayaan dan (12) tuntutan ganti rugi.
Pengelolaan barang/aset milik daerah/Negara yang dilaksanakan mempunyai
tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Menunjang kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
2. Mewujudkan akuntabilitas dalam pengelolaan barang milik daerah; dan
3. Mewujudkan pengelolaan barang milik daerah dengan tertib, efektif dan
efisiensi.
Tujuan seperti tersebut diatas akan terwujud apabila pengelolaan barang milik
daerah atau manajemen aset dilaksanakan dengan tertib, baik, efektif dan efisien.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
142
Pengelolaan aset daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul
sampai saat ini belum dapat mendukung meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) atas Laporan Keuangan. Salah satu penyebab yang menjadi kendala
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam meraih opini tersebut adalah nilai
aset/barang milik daerah yang ditampilkan dalam neraca pada sisi aset atau aktiva
belum menunjukkan angka/jumlah yang valid dan apabila dicermati belum
terdapat kejelasan asal usul/historis aset maupun status kepemilikannya serta
teradapat secara fisik aset ada tetapi tidak tercatat dalam daftar aset daerah.
Kendala tersebut disebabkan adanya kondisi yaitu sebagai berikut :
4. Belum dipamahami oleh pengelola barang terhadap definisi aset/barang
daerah dan barang inventaris yang berdampak kesalahan dalam menyajikan
aset/barang daerah dan barang inventaris dalam neraca;
5. Orientasi pengadaan barang masih hanya membeli bukan mengelola sehingga
belum dilaksanakan pengadministrasian dan pengendalian terhadap barang
yang diadakan misalnya belum pernah diadakan pengecekan atau
inventarisasi secara periodik;
6. Terdapat perbedaan konsep dalam menyajikan asset/barang daerah dalam
laporan keuangan dan laporan inventarisasi barang/asset daerah. Nilai
asset/barang daerah yang disajikan dalam neraca berdasarkan harga
perolehan sedangkan nilai barang/asset yang disajikan dalam laporan
inventarisasi berdasarkan nilai beli.
7. Sering terdapat kesalahan pembebanan belanja modal dengan kode rekening
pada APBD, yang disebabkan pada saat dilaksanakan perencanaan anggaran
belum dilaksanakan verifikasi terhadap belanja modal sesuai dengan beban
kode rekening. Akibat yang timbul seharusnya menambah belanja modal
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
143
tetapi dikarenakan kode rekening yang tidak sesuai sehingga tidak menambah
belanja modal.
Kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam
mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan barang daerah dalam rangka
mendukung terwujudnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu dengan melaksanakan kegiatan :
1. Penataan asset;
2. Penghapusan barang daerah;
3. Instalasi program SIMBADA (Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah)
di seluruh SKPD atau unit kerja;
4. Mengikutsertakan pengelola aset SKPD dalam Diklat Aset Daerah;
5. Meningkatkan insentif pengurus barang daerah;
6. Melakukan inventarisasi dan verifikasi serta penilaian kembali aset daerah
sebagai tindak lanjut atas hasil temuan BPK.
Kebijakan seperti tersebut diatas diharapkan pengelolaan barang milik daerah
Pemerintah Kabupaten Bantul dapat terlaksana dengan tertib administrasi,
professional, transparan, akuntabel, efisien, dan efektif mulai dari perencanaan,
pengelolaan/pemanfaatan, serta pengawasan.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
144
BAB VI PENGUKURAN DAN EVALUASI
KINERJA
VI.1 PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan kegiatan yang dilaksanakan selaras
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan guna mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses
pengukuran kinerja ini juga digunakan sebagai alat untuk menilai
pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran
tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
yang dituangkan dalam formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK)
dilanjutkan dengan menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian
Sasaran (PPS).
Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang
sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja
kegiatan. Indikator kegiatan kegiatan yag ditetapkan dikategorikan
ke dalam kelompok yaitu sebagai berikut :
1. Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan
untuk menghasilkan keluaran, misalnya dana, sumber daya
manusia, material, informasi, kebijakan/peraturan
perundang undangan dan sebagainya.
2. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa
produk/jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil langsung
dari pelaksanaan suatu program dan kegiatan berdasarkan
masukan yang digunakan.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
145
3. Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah atau
akibat langsung dari pelaksanaan kegiatan.
4. Manfaat (Benefit) adalah berfungsinya suatu keluaran
(outputs) yang dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan. Indikator kinerja ini menggambarkan
manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. Manfaat
tersebut baru kelihatan/diketahui setelah beberapa waktu
kemudian khususnya dalam jangka menengah dan jangka
panjang.
5. Dampak (Impact) memperlihatkan pengaruh yang
ditimbulkan dari manfaat baik positif maupun negatif yang
diperoleh dari hasil kegiatan seperti halnya indikator
manfaat, indikator dampak juga pada umumnya baru dapat
diketahui dalam jangka waktu menengah atau jangka
panjang. Indikator impact ini menunjukkan dasar pemikiran
dilaksanakannya kegiatan yang menggambarkan aspek
makro pelaksanaan kegiatan.
Hasil penilaian dari pengukuran kinerja kegiatan dengan
mengolah masukan menjadi keluaran atau hasil penilaian dalam
proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap
penting dan memberi pengaruh yang besar terhadap terwujudnya
pencapaian sasaran dan tujuan. Melalui hasil yang diperoleh dari
Penilaian Pengukuran Kinerja tersebut dapat dilakukan evaluasi-
evaluasi terhadap indikator kinerja kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan memberi penjelasan lebih lanjut tentang hal-
hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan dari kegiatan
yang dilaksanakan. Tujuan dilaksanakan evaluasi ini dapat
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
146
diketahui realisasi, kemajuan serta kendala dari pelaksanaan
kegiatan-kegiatan. Dari evaluasi ini dapat menjadi pedoman bagi
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bantul dalam menilai dan memperbaiki pelaksanaan
program/kegiatan pada tahun yang akan datang.
VI.2. METODE PENGUKURAN KINERJA
Ruang lingkup pengukuran kinerja mencakup yaitu sebagai
berikut :
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target
(rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok
indikator kinerja kegiatan; dan
2. Tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat
pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan ruang lingkup sebagaiman tersebut diatas
metode/rumus pengukuran kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a) Capaian indikator kinerja dihitung dengan dengan cara
membandingkan rencana dan realisasi atau dengan rumus
sebagai berikut :
Realisasi
Rencana Capaian Indikator Kinerja = x 100% Realisasi
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
147
Rumus tersebut diatas digunakan apabila semakin tinggi
realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja.
b) Capaian indikator kinerja dihitung dengan rencana dikurangi
realisasi dikurang dengan rencana dibandingkan dengan
rencana atau dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Atau :
Rumus tersebut diatas digunakan Apabila semakin tinggi
realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja.
Rencana – (Realisasi – Rencana) Capaian Indikator = x 100% Kinerja Rencana
( 2 x Rencana ) - Realisasi Capaian Indikator = x 100% Kinerja Rencana
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
148
VI.3 METODE PENYIMPULAN CAPAIAN SASARAN
Capaian kinerja sasaran untuk masing-masing indikator kinerja
kegiatan maupun pada tingkat sasaran dapat disimpulkan dengan
menggunakan skala pengukuran kinerja yaitu sebagai berikut :
• > 85 = Sangat Berhasil
• 70 < X ≤ 85 = Berhasil
• 55 < X ≤ 70 = Cukup Berhasil
• ≤ 55 = Tidak Berhasil
Tingkat pencapaian pada masing-masing indikator kinerja
sasaran dapat diambil kesimpulan dengan menggunakan Metode
Rata-rata Dapa Kelompok yaitu dengan mengalikan jumlah
indikator untuk setiap katagori sesuai dengan skala pengukuran
yang terdapat pada masing-masing kelompok sasaran dengan
nilai mean (rata-rata) skala pengukuran dari setiap katagori
dibagi dengan jumlah indikator yang terdapat pada kelompok
sasaran. Atau rumus dari metode rata-rata data kelompok yaitu
sebagai berikut :
Nilai mean atau rata-rata setiap kategori ditetapkan yaitu
sebagai berikut:
Jumlah indikator untuk setiap katagori x nilai
mean setiap katagori Capaian Sasaran =
Jumlah Indikator
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
149
• Sangat Berhasil : 92,5
• Berhasil : 77,5
• Cukup Berhasil : 62,5
• Tidak Berhasil : 27,5
Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala
pengukuran ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil,
cukup berhasil, dan tidak berhasil.
VI.4 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
Penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan suatu proses
identifikasi dan klasifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi
tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja sebagai ukuran
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan
program-program yang telah direncanakan untuk dilaksanakan
oleh instansi. Penetapan indicator kinerja tersebut juga
berdasarkan terhadap perkiraan yang realistis dengan tetap
memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta
data pendukung dari dalam instansi. Keluaran yang direncanakan
akan diwujud dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan juga harus menjadi dasar dalam penetapan indicator
kinerja. Hasil dari keluaran-keluaran dari masing-masing kegiatan
dengan harapan berbentuk kerucut untuk mendukung
terwujudnya sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
Indikator kinerja dari pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan ditetapkan dengan menggunakan pendekatan “
SMART “ yaitu sebagai berikut :
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
150
1. Spesifik yaitu tingkat kinerja dapat diindentifikasi dengan
jelas;
2. Measurable yaitu target kinerja dinyatakan dengan jelas dan
terukur baik untuk indikator yang dinyatakan dalam bentuk
kualitas, kuantitas dan biaya;
3. Achievable yaitu target kinerja dapat dicapai terkait dengan
kapasitas dan sumber daya yang ada;
4. Relevant, yaitu menggambarkan keterkaitan (relevansi)
antar target output dalam rangka mencapai target outcomes
yang ditetapkan;
5. Time/Bond, waktu yang ditetapkan dan dibutuhkan guna
mencapai kinerja yang telah ditetapkan.
VI.5. EVALUASI KINERJA KEGIATAN
Evaluasi kinerja dari kegiatan/program yang telah dilaksanakan
untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang
dapat memberi dukungan terhadap keberhasilan dan kegagalan
terhadap kegiatan/program yang telah dilaksanakan. Evaluasi
kinerja mempunyai tujuan juga melihat pencapaian terhadap
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka
mendukung terwujudnya misi, agar capaian kinerja dapat dinilai
dan dipelajari guna sebagai pedoman memperbaiki
program/kegiatan yang dilaksanakan di masa yang akan datang.
Evaluasi kinerja dilakukan dengan membandingkan dari tolok
ukur berupa input, output dan outcomes kegiatan/program yang
telah direncanakan dengan realisasi tolok ukur kegiatan/program
yang telah dilaksanakan. Atau secara keseluruhan
membandingkan kegiatan/program yang dilaksanakan dengan
target sasaran yang telah ditetapkan dan telah dicapai. Evaluasi
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
151
capaian kinerja dilaksanakan dengan menggunakan metode
pengukuran kinerja yang telah diuraikan sebagaimana tersebut
diatas.
VI.6. ANALISIS PENCAPAIAN AKUNTABILITAS KINERJA
Hasil dari pelaksanaan evaluasi capaian kinerja pelaksanaan
kegiatan/program/sasaran untuk dapat diambil suatu
kesimpulan sebagai dasar penyusunan akuntabilitas kinerja
secara keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan/program serta
terwujudnya sasaran yang dicapai. Analisis akuntabilitas kinerja
mencakup uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan
dengan program dan kebijakan dalam rangka untuk mewujudkan
sasaran, tujuan dan misi serta visi sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam rencana stratejik Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Dalam
analisis ini juga menjelaskan perkembangan keadaan terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif sesuai
dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres)
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah mewajibkan seluruh instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara pemerintah negara menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP
disusun berdasarkan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja
seperti yang telah diuaraikan diatas sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumber daya yang didasarkan pada
perencanaan stratejik instansi yang ditetapkan.
RENSTRA DPPKAD KAB. BANTUL
152
152
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bantul tahun 2011-2015 disusun sebagai dokumen
perencanaan yang berdimensi 5 tahun-an dalam rangka
mengoperasionalkan RPJMD Kabupaten Bantul yang diselaraskan dengan
tugas, funsi dan tata kerja dalam bidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan asset daerah. Melalui Rencana Strategis ini diharapkan dapat menjadi
acuan/pedoman bagi masing-masing bidang di lingkungan Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dalam rangka
menyusun program/kegiatan tahunan dengan lebih fokus pada output dan
outcomes yang ditargetkan guna mendukung mewujudkan visi, misi, tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dengan efisien dan efektif. Sehingga
program/kegiatan yang disusun Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah sudah memadai dan mendukung untuk mencapai sasaran
hasil yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bantul.