DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam...

107
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 Jalan Cipatuguran Kel/ Kec. Palabuhanratu

Transcript of DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam...

Page 1: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN 2018

Jalan Cipatuguran Kel/ Kec. Palabuhanratu

Page 2: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami

dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

tahun 2016.

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan Review Atas Laporan Kinerja, maka disusulah Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2016. Laporan ini

merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi kepada

stakeholder terkait

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan LKj Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016, kami menyadari bahwa penyusunan

LAKIP ini belum sempurna dan mengharapkan saran / kritik dalam rangka perbaikan LAKIP ini.

Akhirnya sebagai sarana untuk mengevaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas

Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2016 ini diharapkan dapat umpan balik yang diperlukan untuk

perbaikan dan peningkatan kinerja tahun berikutya .

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

H.Didi Supardi, SKM.MM

NIP. 10601220 198003 1 002

Page 3: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

IKHTISAR EKSEKUTIF ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam

melaksanakan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi di bidang kesehatan yaitu

Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat sebagaimana tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Periode Tahun 2016-2021.

Untuk itu, seluruh program kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi didasarkan pada tujuan,

sasaran strategis, dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada RPJMD Kabupaten Sukabumi

Periode Tahun 2016-2021, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

Periode Tahun 2016-2021, dan Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun

2018.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah menetapkan 18 (delapan belas) sasaran strategis

dalam dokumen Renstra. Sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan 85 (delapan puluh

lima) indikator kinerja, dan yang diakomodir dalam Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

Pencapaian indikator kinerja sasaran terhadap target indikator kinerja sasaran tahun 2018,

dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam Indikator Kinerja Utama

(IKU), terdapat 35,29% (30) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 35,29% (30)

indikator kinerja yang belum mencapai target dan 29,41 % (25) indikator kinerja yang melebihi

target.

Kendala yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja sasaran ini diantaranyanya

adalah indikator kinerja sasaran yang terlalu banyak, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dalam

upaya pencapaiannya tidak fokus. capaian kinerja anggaran dari 18 sasaran strategis dan 85

indikator kinerja, realisasi anggaran kegiatan dari 18 (delapan belas) sasaran strategis hanya ada 1

sasaran strategis yang realisasi anggarannya rendah (<60%) yaitu sasaran Pembinaan Kesehatan

Ibu dan Anak dan Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi. Rendahnya realisasi anggaran ini karena

penyerapan anggaran kegiatan JKN terutama biaya operasional mengalami hambatan dalam

pembelanjaan yang menggunakan system E-Katalog.

Sedangkan untuk realisasi fisik seperti yang disajikan pada grafik 3.5, realisasi fisik yang dicapai

oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 hanya ada 2 (dua) sasaran strategis yang

realisasinya >60% yaitu sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan (60,91%)

dan Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan (78,53%).

Salah satu strategi yang akan ditempuh dalam upaya pencapaian semua target yang harus

dicapai adalah dengan melakukan revisi terhadap indikator kinerja sasaran yang tercantum pada

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, sehingga indikator sasaran kinerja yang

harus tercapai akan menjadi lebih akurat dan dapat diukur.

Page 4: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

IKHTISAR EKSEKUTIF iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

IKHTISAR EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 3

1.3 Issue Strategis 3

1.4 Struktur Organisasi 5

1.5 Landasan Hukum 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis 8

2.2 Perjanjian Kinerja 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran Kinerja 19

3.2 Evaluasi Capaian Kinerja 26

3.3 Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja 30

BAB IV PENUTUP 94

LAMPIRAN

Page 5: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang

harus diwujudkan sebagaimana cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini juga terdapat dalam piagam PBB Tahun

1948 yang menetapkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap orang.

Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan,

manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban serta norma- norma agama. Dalam

pelaksanaan pembangunan kesehatan Pemerintah bertanggung jawab terhadap :

a. Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya

kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat

b. Ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat

untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

a. Ketersediaan sumberdaya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk

memperoleh derajat kesehatan yg setinggi-tingginya

c. Ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

d. Memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan

e. Ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau

f. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi upaya

kesehatan perorangan yang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan.

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, jajaran kesehatan terus berupaya

untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Namun disadari

bahwa pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain masih terjadinya

kesenjangan status kesehatan masyarakat antar wilayah, antar status sosial dan ekonomi, munculnya

berbagai msalah kesehatan/penyakit baru (new emerging deseases) atau penyakit lama yang muncul

kembali ( re emerging deseases).

Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat public goods artinya pelayanan

yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap orang untuk memperoleh peluang dan

mengembangkan kemampuan hidup sehat, serta berkewajiban memfasilitasi pengembangan pelayanan

Page 6: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB I PENDAHULUAN 2

kesehatan yang bersifat private goods yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk memilih

pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Pemerintah bertugas sebagai

regulator pembangunan kesehatan untuk mengatur, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya

kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat, serta menggerakkan peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kesehatan dengan memperhatikan fungsi social sehingga

pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap dapat terjamin.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menjalankan pemerintahannya bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat berupa pemberian pelayanan dan pelaksanaan pembangunan di daerah. Secara

teoritis, fungsi Pemerintah Daerah meliputi Pemberian Pelayanan, Fungsi Pengaturan, Fungsi

Pembangunan, Fungsi Perwakilan, Fungsi Koordinasi dan Perencanaan.

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan tersebut, diperlukan adanya transparansi,

partisipasi dan akuntabilitas sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat selaku pemberi

amanat serta pemilik kekuasaan dan kedaulatan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna yang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan Review Atas Laporan Kinerja, maka Pemerintah Daerah

maupun unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKj) setiap tahun untuk memberikan pertanggungjawaban mengenai

penyelenggaraan pemerintahan di daerah sesuai dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada

tahun yang bersangkutan.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan

berbagai program dan kegiatan pada tahun anggaran 2018 yang harus dipertanggungjawabkan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dituangkan dalam bentuk Laporan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 dapat memberikan informasi bagi

pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) mengenai kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada

tahun 2018.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Tahun 2016-2021 dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan Review Atas Laporan Kinerja, Rencana

Kinerja Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 yang merupakan dokumen

perencanaan Pembangunan Kabupaten Sukabumi.

Page 7: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB I PENDAHULUAN 3

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya Laporan Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2018 sesuai dengan

Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 64 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah/Laporan Kinerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Sukabumi adalah (1) untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, (2) sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi

pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu penyusunan laporan kinerja Perangkat Daerah ini

juga adalah untuk mengukur tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Tahun 2018 yang

telah dituangkan di dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 sampai

dengan Tahun 2021 dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018. Hal ini

dilakukan sebagai upaya mempertanggungjawabkan kinerja tugas pokok dan fungsi serta anggaran

Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi kepada stake holder guna mewujudkan good

governance yang ditandai dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas.

1.3 Issue Strategis

Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan

selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber,

diantaranya adalah: Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang mempengaruhi

Kesehatan, Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah (RPJP dan RPJMD).

Sesuai perkembangan dan tantangan yang ada saat ini, maka issue strategis yang masih

dihadapi dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukabumi adalah :

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya.

2. Penempatan tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan. 3. Peningkatan Pembinaan FSDS dan pembentukan Badan Pertimbangan Kesehatan daerah. 4. Meningkatkan koordinasi dan peran serta stakeholder (CSR) dalam pembangunan sarana kesehatan

baru. 5. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pembangunan kesehatan melalui penerapan jabatan

fungsional.

6. Mendorong pemerintah daerah untuk merekrut tenaga kesehatan yang profesional sesuai kebutuhan. 7. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pembinaan forum silaturahmi tingkat kecamatan dan

desa.

8. Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam menggandeng peran serta stakeholder. 9. Mengoptimalkan fungsi sarana mobilitas yankes sampai ke daerah sulit dijangkau. 10. Mendorong Tenaga Kesehatan untuk memanfaatkan sarana mobilitas pelayanan kesehatan secara

optimal. 11. Meningkatkan frekuensi pembinaan Forum dengan memanfaatkan sarana mobilitas pelayan

kesehatan. 12. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada stakeholder dengan memanfaatkan sarana mobilitas

kesehatan.

13. Meningkatkan pelayanan Puskesmas PONED. 14. Meningkatkan Konseling Gizi di Puskesmas. 15. Peningkatan status desa siaga menjadi desa siaga aktif oleh puskesmas.

Page 8: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB I PENDAHULUAN 4

16. Meningkatkan komunikasi, informasi, edukasi tentang kesehatan.

17. Meningkatkan surveilance berbasis masyarakat di wilayah puskesmas. 18. Meningkatkan peran puskesmas dalam akselerasi akses sarsandas melalui metoda STBM.

19. Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan non bidan dalam upaya penurunan AKB. 20. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas kesehatan dalam bidang gizi kesehatan masyarakat. 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa

siaga aktif mandiri. 22. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam komunikasi, informasi, edukasi tentang kesehatan pada

tokoh masy.

23. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemegang program penyakit menular di pusk. 24. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemegang program kesehatan lingkungan dlm penerapan

metode STBM.

25. Mengoptimalkan fungsi sarana mobilitas yankes dalam pelayanan KIA. 26. Meningkatkan penemuan dan penangan kasus balita gizi buruk (sangat kurus). 27. Meningkatkan frekuensi pembinaan Desa Siaga dengan memanfaatkan sarana mobilitas pelayan

kesehatan. 28. Meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan dalam komunikasi, informasi, edukasi tentang kesehatan

dan membina surveillance berbasis masyarakat.

29. Meningkatkan mobilitas tenaga kesehatan Lingkungan dalam membina masyarakat melalui metode STBM.

30. Rekruitment tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. 31. Memaksimalkan fungsi forum silaturahmi. 32. Menjalin kerjasama dengan stakeholder untuk penyediaan tenaga kesehatan.

33. Meningkatkan advokasi untuk pemberian insentif tenaga kesehatan di daerah terpencil. 34. Membuat peraturan tentang keharusan CPNS baru untuk ditempatkan di seluruh wilayah kabupaten

Sukabumi.

35. Meningkatkan koordinasi antara FSDS dengan tenaga kesehatan yang ada dalam peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

36. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder untuk memberikan sarana mobilitas bagi tenaga

kesehatan. 37. Advokasi peningkatan anggaran kesehatan terhadap penentu kebijakan baik di tingkat Pusat maupun

daerah.

38. Optimalisasi anggaran dan tenaga kesehatan. 39. Menggali potensi sumber anggaran non APBD melalui optimalisasi FSDS. 40. Menggali sumber anggaran dari stakeholder untuk pembangunan kesehatan.

41. Menambah jumlah sarana melalui advokasi dengan pemegang kebijakan, stakeholder dan sumber lain.

42. Penempatan tenaga sesuai kebutuhan dan lokasi prioritas. 43. Memanfaatkan komitmen stakeholder untuk menambah sarana kesehatan. 44. Advokasi Perda SPM bidang Kesehatan.

45. Meningkatkan kinerja Pegawai sesuai dengan SPM Bidang kesehatan. 46. Mengoptimalkan Peran Forum dan stakeholder dalam upaya Pencapaian target SPM. 47. Rekruitment tenaga kesehatan (bidan) untuk menurunkan AKB.

48. Rekruitment tenaga kesehatan (nutrisionist) untuk menurunkan prevalensi gizi buruk. 49. Memaksimalkan fungsi forum silaturahmi. 50. Meningkatkan kapasitas kompetensi petugas dalam KIE tentang kesehatan.

51. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas pencegahan dan pemberantasan penyakit. 52. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sanitarian. 53. Memberikan fasilitas dan dispensasi bagi bidan yang bertugas di daerah terpencil.

54. Memberikan fasilitas dan dispensasi bagi nutrisionist yang bertugas di daerah terpencil. 55. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dan lintas program dalam upaya pembinaan desa siaga

menjadi desa siaga aktif.

56. Memberikan sarana dan media penyuluhan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil. 57. Memberikan sarana mobilitas dalam investigasi dan penanganan kasus penyakit menular bagi tenaga

kesehatan.

Page 9: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB I PENDAHULUAN 5

58. Meningkatkan kompetensi petugas kesehatan lingkungan dalam melaksanakan program sanitasi

berbasis masyarakat. 59. Prioritas anggaran untuk menurunkan AKB.

60. Optimalisasi pembinaan forum desa siaga menjadi desa siaga aktif. 61. Meningkatkan peranserta tokoh masyarakat dalam merubah budaya yang tidak mendukung

kesehatan.

62. Prioritas anggaran untuk upaya pencegahan penyakit. 63. Meningkatkan peran masyarakat terhadap akses sarana sanitasi dasar. 64. Optimalisasi Sarana Kesehatan dalam upaya penurunan AKB dan gizi buruk

65. Optimalisasi sarana kesehatan dalam pembinaan desa siaga. 66. Memanfaatkan sarana kesehatan dalam penggalian potensi peran serta masyarakat untuk mendukung

upaya kesehatan.

67. Menjadikan Sarana Kesehatan menjadi sarana sentinel penanggulan penyakit menular. 68. Advokasi Perda SPM bidang Kesehatan dalam penurunan AKB dan Balita Gizi buruk 69. Mengoptimalkan pelaksanaan indikator desa siaga aktif.

70. Peningkatan peran tokoh masyarakat dalam pencapaian target SPM Bidang kesehatan. 71. Pengadaan obat dan alat kesehatan untuk penanganan penyakit

1.4 Gambaran Umum Organisasi

Pembangunan Kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional telah

ditetapkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK ) Tahun

2005–2025 pada tahap ke 3 Tahun 2013-2018, kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu

mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan dengan membaiknya berbagai indikator

pembangunan sumber daya manusia seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat,

meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan

perlindungan anak. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan Peraturan Daerah

Kabupaten Sukabumi Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang selanjutnya untuk Dinas Kesehatan diatur tentang Rincian Tugas

Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Peraturan

Bupati Sukabumi Nomor 51 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan tata Kerja Dinas Kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 51 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan

tata Kerja Dinas Kesehatan, Dinas Keeshatan Kabupaten Sukabumi merupakan unsur pembantu Bupati

dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang kesehatan yang

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan yang tercantum dalam BAB III Pasal 4

ayat (1) dan (2), tugas pokok Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;

Page 10: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB I PENDAHULUAN 6

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan masyarakat, bidang

pencegahan dan pengendalian penyakit, bidang pelayanan kesehatan, bidang sumber daya

kesehatan, kelompok jabatan fungsional dan unit kerja lain di lingkungan Dinas;

d. penerbitan izin/rekomendasi teknis di bidang kesehatan;

e. pengawasan dan pengendalian teknis di bidang kesehatan;

f. penerbitan sertifikat di bidang kesehatan;

g. pengawasan dan pengendalian teknis pasca penerbitan perizinan yang diterbitkan dinas dan

perangkat daerah terkait;

h. pembinaan administrasi di lingkungan dinas;

i. pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Dinas;

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

k. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;

l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas; dan

m. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Adapun dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan sesuai dengan

Peraturan Bupati Sukabumi, maka Dinas Kesehatan mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :

GARIS KOMANDO

GARIS KOORDINASI

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukabumi didukung oleh sumder daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan.

Page 11: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB I PENDAHULUAN 7

Tahun 2018, jumlah pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :

TABEL 1.1

KOMPOSISI PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN 2018

NO

URAIAN

JUMLAH

JUMLAH

TOTAL

1 Struktural, terdiri dari 141

Eselon II 1 1

Eselon III 5 5

Eselon IV 135 135

2 Fungsional Umum 493

3 Fungsional Tertentu 600

JUMLAH 1.328 1.243

Dari table diatas dapat dilihat bahwa bahwa proporsi tenaga fungsional tertentu lebih banyak

daripada jabatan struktural dan fungsional umum. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan dilingkup Dinas

Kesehatan lebih banyak bobot pelayanan langsung oleh para tenaga fungsional.

1.5 Landasan Hukum

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi ini disusun

berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

(1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih,

Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

(2) Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tatacara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(3) Peraturan Daerah LKabupaten Sukabumi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021.

Page 12: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis

Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara review atas laporan kinerja instansi pemerintah

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai

acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan yaitu Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukabumi dan sebagai acuan pelaksanaan program serta menjadi tolok ukur dalam penilaian kinerja

pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Sukabumi.

Rencana strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang

berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipasi dan mengorganisasikan

secara sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui

umpan balik yang sistematis.

Rencana strategis berfungsi untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi

antar program dan kegiatan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara transparan,

efisien, efektif berkeadilan dan berkelanjutan.

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 – 2021 berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 – 2021 dan

diharapkan mampu menjaga konsistensi dan komitmen pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan dan

mengoptimalkan implementasi program dan kegiatan dalam rangka pencapaian Visi Misi Kabupaten

Sukabumi 2016 – 2021.

Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 –

2021 adalah :

a. Menjabarkan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi kedalam program dan

kegiatan dlam kurun waktu lima tahun selaras dengan RPJMD Kabupaten Sukabumi;

b. Sebagai acuan / pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam menyusun Rencana

Kerja (Renja) pembangunan daerah tahunan sehingga perencanaan lebih terarah;

c. Sebagai media akuntabilitas dalam menciptakan tata pemerintah yang baik (Good Govermance),

agar terjamin sinergitas, sinkronisasi dan integrasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukabumi Tahun 2016 – 2021 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 - 2021.

Page 13: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 9

Memasuki periode pembangunan jangka menengah Kepala Daerah yang baru, Pemerintah

Kabupaten Sukabumi dalam merumuskan perencanaan pembangunan daerah memiliki visi pembangunan

yang merepresentasikan keinginan kepala daerah terpilih selama masa kepemimpinannya. Visi

pembangunan merupakan hal penting dan utama untuk menyatukan cita dan cipta bersama seluruh

komponen dalam pencapaian pembangunan daerah sesuai dengan perkembangan permasalahan

pembangunan dan isu strategis yang dihadapi oleh Kabupaten Sukabumi. Selain itu, visi juga dibangun

sebagai usaha bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menyamakan dan menyelaraskan

pandangan tentang apa yang ingin dicapai dalam satu periode pembangunan (dalam hal ini pembangunan

Kabupaten Sukabumi periode 2016-2021).

Berdasarkan pada pandangan di atas dan sebagaimana visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta

selaras dengan hasil analisis permasalahan dan isu strategis pembangunan Kabupaten Sukabumi, maka

untuk Kabupaten Sukabumi lebih baik ke depan ditetapkan Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi periode 2016-2021 sebagai berikut:

Visi tersebut mengandung dua elemen penting dalam capaian pembangunan Kabupaten Sukabumi

periode 2016-2021 yakni religius dan mandiri. Dari dua elemen tersebut maka dapat ditelaah bahwa kepala

daerah ingin membangun Kabupaten Sukabumi menjadi lebih baik dengan tetap mempertahankan moral

religiusitas dan kemandirian masyarakat.

Suatu rumusan Misi pembangunan daerah menjadi alasan utama suatu organisasi (pemerintah

daerah) harus berdiri dengan membawa komitmen dan konsistensi kinerja yang terus dijaga oleh segenap

stakeholders pembangunan. Berdasarkan identifikasi visi pembangunan serta penjabaran secara umum,

maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Sukabumi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal melalui bidang agribisnis,

pariwisata dan industri yang berwawasan lingkungan;

2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan religius;

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional; dan

4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah.

Untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi, maka perencanaan strategik

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam RPJMD dituangkan dalam Misi ke 4 yaitu Optimalisasi

Pelayanan Kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah, seperti pada tabel dibawah ini :

“Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius dan Mandiri”

Page 14: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 10

TABEL 2.1

RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

No SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1 2 3 4

Tujuan 25: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1

Tersedianya obat, bahan

kimia dan perbekalan

kesehatan

Meningkatkan ketersediaan,

keterjangkauan, pemerataan dan

kualitas farmasi dan alat kesehatan

Peningkatan akses layanan dan

derajat kesehatan

2 Pembinaan Kesehatan Ibu

dan Reproduksi

Mengoptimalkan fasilitas dan peran

tenaga kesehatan dalam upaya

penurunan AKI dan AKB

Peningkatan upaya

pemberdayaan masyarakat di

bidang kesehatan

3 Menurunnya kasus

kematian ibu dan bayi

Mengoptimalkan akses pelayanan

kepada masyarakat

Peningkatasarn akses pelayanan

kesehatan dasar

4 Menurunkan angka

kesakitan

Mengoptimalkan akses pelayanan

kesehatan neonatal kepada

sasaran

Peningkatasarn akses pelayanan

kesehatan dasar bagi

masyarakat miskin

5

Meningkatnya pembinaan

upaya kesehatan kerja dan

olahraga

Meningkatkan kompetensi petugas

dalam deteksi dini dan

penanganan komplikasi,

memperbaiki fasilitas penanganan

komplikasi

Peningkatan mutu sarana

pelayanan kesehatan dan tenaga

kesehatan.

6

Meningkatnya pembinaan,

pengembangan dan

pengawasan upaya

kesehatan tradisional dan

komplementer

Meningkatkan kompetensi petugas

dalam deteksi dini dan

penanganan komplikasi,

memperbaiki fasilitas penanganan

komplikasi

7

Meningkatnya mutu dan

akses pelayanan

keperawatan, kebidanan

dan keteknisian medic

Meningkatkan kompetensi petugas

dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan anak balita termasuk

SDIDTK

8

Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan dasar

yang berkualitas bagi

masyarakat

Meningkatkan mutu dan pelayanan

kesehatan di Puskesmas

9

Meningkatnya Mutu dan

Akses Pelayanan Kesehatan

Jiwa dan NAPZA

Meningkatkan Akses Peayanan

Kesehatan Dasar yang Berkualitas

Page 15: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

10

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat

Meningkatkan mutu dan pelayanan

kesehatan di Puskesmas

11

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat miskin

Meningkatkan jumlah, pemerataan,

dan kualitas pelayanan kesehatan

bagi masyarakat miskin

12 Meningkatnya pelayanan

gizi masyarakat

Mengoptimalkan fasilitas dan peran

tenaga kesehatan dalam upaya

penurunan masalah gizi

13 Meningkatnya kualitas

kesehatan lingkungan

Meningkatkan Upaya Penyehatan

Lingkungan

14 Meningkatnya perilaku

hidup bersih dan sehat

Meningkatkan Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat

15

Menurunnya angka

kesakitan akibat penyakit

menular dan penyakit tidak

menular

Meningkatkan Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan

16 Meningkatnya Kesehatan

Jemaah Haji Kab. Sukabumi

Meningkatkan pengawasan mutu

sumber daya kesehatan

17 Meningkatnya Layanan

Rujukan Kesehatan

mengoptimalkan peran tenaga

kesehatan dan sarana kesetan

serta fasilitas pelayanan rujukan

secara berjenjang

18 Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan

Meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan di puskesmas dan

jaringannya.

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara review atas laporan kinerja instansi pemerintah.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah merupakan dokumen yang

disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi

Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah

yang bersangkutan, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah menyusun Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari

tahun 2016 – 2021. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung

jawaban Bupati terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukabumi dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan

Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Page 16: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 12

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi

daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 - 2021. Disamping itu pula, Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukabumi diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Kesehatan , Bappenas

dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga melakukan

review terhadap , Visi, Misi, tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun

tingkat Perangkat Daerah, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja,

permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 – 2021 maka

perencanaan strategik Dinas Kesehatan Sukabumi dalam RPJMD dituangkan dalam Misi ke 4 yaitu

Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah.

Pada tabel 2.2 berikut disajikan Sasaran Strategis Jangka Menengah Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukabumi.

Page 17: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 7

Tabel 2.2

SASARAN STRATEGIS JANGKA MENENGAH

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Kondisi

Tahun

2016

Target Kondisi

Akhir

Tahun

2018

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

Penyediaan obat, bahan

kimia dan perbekalan

kesehatan

Tersedianya obat, perbekalan kesehatan Bulan 24 24 24 24 24 24 24

Tersedianya obat Program Bulan 24 24 24 24 24 24 24

Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk

pemeriksaan kesehatan Bulan 24 24 24 24 24 24 24

2 Pembinaan Kesehatan

Ibu dan Reproduksi

cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu

hamil % 81 84 87 90 91 91 100

cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi

program perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi (P4K)

% 83 88 95 98 100 100 100

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 76 77 78 79 86 80 119.5

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 90 94 95 96 97 98 92.1

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 95 95,5 96 96,5 97 98 89

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas % 91 92 93 94 95 96 92

Page 18: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 8

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

sesuai standar % 96 97 98 98 99 99 92.3

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) sesuai

standar % 87 88 89 90 91 95 97.7

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang

ditangani % 80 90 95 95,5 96 96,5 61.9

Cakupan Kunjungan Bayi % 100 100 100 100 100 100 103.4

cakupan peserta KB aktif % 67 68 69 70 71 72 81.8

Cakupan Pelayanan Anak Balita % 90 90 90 90 90 90 78.5

3 Menurunnya kasus

kematian ibu dan bayi

Menurunnya Jumlah Kematian Ibu Kasus 40 45 35 30 27 27 41

Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1000

KH 23 31,5 28,4 25,56 23,06 21 0.56

4 Menurunkan angka

kesakitan

Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas 1 % 100 100 100 100 100 100 100

Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10 % 100 100 100 100 100 100 75

Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan

kesehatan remaja % 10 30 40 50 60 70 30

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan

kegiatan kesehatan lansia % 30 35 40 45 50 58 35

5

Meningkatnya

pembinaan,

pengembangan dan

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan

kesehatan tradisional dan komplementer % 10 20 30 40 50 60 20

Page 19: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 9

pengawasan upaya

kesehatan tradisional dan

komplementer

6

Meningkatnya mutu dan

akses pelayanan

keperawatan, kebidanan

dan keteknisian medik

Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan

Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) % 100 100 100 100 100 100 75

7

Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan

dasar yang berkualitas

bagi masyarakat

Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas

rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai

standar

% 60 70 75 80 90 100 30

Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan

manajemen Puskesmas % 65 70 75 80 85 90 100

8

Meningkatnya Mutu dan

Akses Pelayanan

Kesehatan Jiwa dan

NAPZA

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA % 60 70 75 80 90 100 100

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan

kesehatan Gigi dan Mulut % 65 70 75 80 85 90 70

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan

laboratorium % 30 40 50 60 70 100 70

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan

Kesehatan Indra % 69 75 80 85 90 95 40

9

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat

Jumlah Penduduk Penerima Bantuan Iuran (PBI)

yang menjadi peserta jaminan kesehatan nasional

(JKN)

% 20 30 40 50 60 70 85.98

Page 20: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 10

10

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat

miskin di fasilitas kesehatan % 50 55 60 70 80 90 62.56

Meningkatnya pelayanan

gizi masyarakat

Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan % 11,5 14,8 18,2 21,5 23,5 23,5 100

11

Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah

(TTD) 90 tablet selama masa kehamilan % 90 93 95 97 100 100 90.9

Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI

eksklusif % 48 50 52 54 56 56 73

Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini

(IMD) % 41 44 47 50 53 53 77

Balita kurus yang mendapat makanan tambahan % 18,1 20 21,8 23,6 25 25 100

Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah

Darah (TTD) % 15 20 25 30 35 35 2.26

Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan % 100 100 100 100 100 100 100

Pemberian makanan pendamping ASI pada anak

usia 6 - 24 bulan keluarga miskin % 6 7 8 9 10 10 21

12 Meningkatnya kualitas

kesehatan lingkungan

Cakupan sarana air bersih (SAB) % 70 77 85 90 95 100 76.72

Cakupan Rumah Sehat % 65 68 71 74 77 80 67.95

Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) % 70 77 85 90 100 85 80

Cakupan Angka Bebas Jentik % 87 90 93 95 97 100 88.92

Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) % 68 75 82 90 95 100 72.7

Cakupan Tempat Sampah % 79 84 89 92 95 100 83.9

Page 21: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

13

Meningkatnya

pembinaan upaya

kesehatan kerja dan

olahraga

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan

kesehatan kerja dasar % 50 55 60 75 80 90 50

Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI % 5 10 15 20 25 30 55

Persentase Puskesmas yang melaksanakan

kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok

masyarakat di wilayah kerjanya

% 40 50 60 65 70 80 10

Meningkatnya perilaku

hidup bersih dan sehat

kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Jumlah 3 3 3 3 3 3 2

14

Cakupan PHBS di Tatanan RT % 43 46 49 52 54 56 46

Cakupan strata desa siaga aktif % 29,29 52,87 76,63 100 100 100 52.87

Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan % 20 20 20 20 20 20 20

Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi

dan edukasi kepada masyarakat Jumlah 10 10 10 10 10 10 10

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya

untuk program kesehatan Jumlah 8 12 16 20 20 100 12

15

Menurunnya angka

kesakitan akibat penyakit

menular dan penyakit

tidak menular

Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit TBC BTA % 100 100 100 100 100 100 100

Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB

Paru BTA Positif % 85 85 85 85 85 85 85

Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit DBD % 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani % 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan penemuan dan penanganan penderita

Diare % 86 86 86 86 86 100 86

Page 22: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 12

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita Filariasis % 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu

Burung kasus 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita Kusta % 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita HIV/AIDS % 100 100 100 100 100 100 100

Annual Paracite Index (API) Malaria kasus 0,61 0,7 0,5 0,29 0,18 0,18 0.7

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita Rabies kasus 100 100 100 100 100 100 100

Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian

PTM Terpadu % 20% 30% 40% 50% 55 60 30

Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan

kegiatan posbindu PTM % 20% 30% 40% 50% 55 15,4 30

Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang

dideteksi dini kanker serviks dan payudara % 20% 30% 40% 50% 55 5 30

Persentase Puskesmas Yang melaksanakan

Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50

% sekolah

% 20% 30% 40% 50% 55 55 30

Prevalensi tekanan darah tinggi % 24,77% 24,28% 23,79% 23,38% 23,36 23,34 24.28

Mempertahankan Prevalen Obesitas % 15,40% 15,40% 15,40% 15,40% 15,4 15,4 15.4

Page 23: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 13

Prevalensi merokok pada penduduk usia <=

18Tahun % 6,40% 5,90% 5,60% 5,40% 5,2 5 5.9

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang

dilakukan Penyelidikan Epidemiologi kurang dari

24 Jam

% 100 100 100 100 100 100 100

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000

penduduk < 15 th

per-

100.000

penduduk

>2 >2 >2 >2 >2 >2 >2

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) % 100 100 100 100 100 100 100

16

Meningkatnya Kesehatan

Jemaah Haji Kab.

Sukabumi

Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan

Jemaah Haji % 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat

bencana % 100 100 100 100 100 100 100

17 Meningkatnya Kualitas

Layanan Kesehatan

Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek

Mandiri dan Sarana Kesehatan % 75 80 85 90 95 100 80

Cakupan Sarana Kesehatan Berizin % 65 70 80 90 95 100 70

Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah

Tangga % 33 38 45 50 55 60 38

Cakupan Puskesmas Terakreditasi 2 3 3 3 3 3 3

Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi

Terintegrasi % 100 100 100 100 100 100 100

Page 24: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 14

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan

kompetensinya (kumulatif) % 45 60 75 90 100 100 60

18 meningkatnya akses

pelayanan kesehatan

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan

(Puskesmas) rasio 2,45 2,54 2,62 2,71 2,75 2.77 2.54

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan

(Puskesmas Pembantu) rasio 5,41 5,5 5,58 5,67 5,75 5.8 5.5

Page 25: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 15

2.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi

kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja. Dengan kata lain, perjanjian kinerja merupakan penugasan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan sumber daya yang tersedia. Penyusunan Perjanjian Kinerja

inu mengacu pada Rencana Stratrgis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021 yang kemudian

diuraikan dalan Rencana Kerja Tahunan 2018 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2018.

Pada tabel 2.3 berikut, disajikan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja dari program/kegiatan yang

menjadi Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sebagai Kepala SKPD dengan

Bupati Sukabumi.

TABEL 2.3

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

2018

1 2 3 4 5

1 Tersedianya obat, bahan

kimia dan perbekalan

kesehatan

Tersedianya obat dan perbekalan

kesehatan Bulan 24

Tersedianya obat Program Bulan 24

Tersedianya bahan kimia/reagensia

untuk pemeriksaan kesehatan Bulan 24

2 Pembinaan Kesehatan Ibu

dan Reproduksi

Cakupan Puskesmas yang

melaksanakan kelas ibu hamil % 87

Cakupan Puskesmas yang melakukan

orientasi program perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi

(P4K)

% 95

Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani % 78

Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

% 95

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 96

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas % 93

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama

(KN1) sesuai standar % 98

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap

(KNL) sesuai standar % 89

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi

yang ditangani % 95

Cakupan Kunjungan Bayi % 100

Cakupan Pelayanan Anak Balita % 69

cakupan peserta KB aktif % 90

Page 26: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 16

3 Menurunnya kasus

kematian ibu dan bayi

Menurunnya Jumlah Kematian Ibu Kasus 35

Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1000

KH 28,4

4 Menurunkan angka

kesakitan

Puskesmas yang melaksanakan

penjaringan kesehatan untuk peserta

didik kelas 1

% 100

Puskesmas yang melaksanakan

penjaringan kesehatan untuk peserta

didik kelas 7 dan 10

% 100

Puskesmas yang menyelenggarakan

kegiatan kesehatan remaja % 40

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan kegiatan kesehatan

lansia

% 40

5

Meningkatnya pembinaan,

pengembangan dan

pengawasan upaya

kesehatan tradisional dan

komplementer

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kesehatan

tradisional dan komplementer

% 75

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut % 75

Jumlah Puskesmas yang memberikan

pelayanan laboratorium % 50

Jumlah Puskesmas yang memberikan

pelayanan Kesehatan Indra % 80

6

Meningkatnya mutu dan

akses pelayanan

keperawatan, kebidanan

dan keteknisian medik

Jumlah puskesmas yang menerapkan

Pelayanan Keperawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas)

% 100

7

Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan dasar

yang berkualitas bagi

masyarakat

Jumlah Puskesmas non rawat inap dan

Puskesmas rawat inap yang

memberikan pelayanan sesuai standar

% 75

Jumlah Puskesmas yang telah

melaksanakan Manajemen Puskesmas % 75

8

Meningkatnya Mutu dan

Akses Pelayanan Kesehatan

Jiwa dan NAPZA

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan

kesehatan jiwa dan NAPZA

% 80

9

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat

Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi

Peserta Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN)

% 90

10

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan pasien

masyarakat miskin di fasilitas kesehatan % 100

11 Meningkatnya pelayanan

gizi masyarakat

Ibu hamil KEK yang mendapat makanan

tambahan % 80

Ibu hamil yang mendapat Tablet

Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama

masa kehamilan

% 95

Bayi usia kurang dari 6 bulan yang

mendapat ASI eksklusif % 52

Page 27: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 17

Bayi baru lahir mendapat Inisiasi

Menyusu Dini (IMD) % 44

Balita kurus yang mendapat makanan

tambahan (PMT) % 21,8

Remaja puteri yang mendapat Tablet

Tambah Darah (TTD) % 25

Balita gizi Sangat Kurus mendapat

perawatan % 100

Pemberian makanan pendamping ASI

pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga

miskin

% 8

12 Meningkatnya kualitas

kesehatan lingkungan Cakupan sarana air bersih (SAB) % 85

Cakupan Rumah Sehat % 71

Cakupan Akses Jamban Keluarga

(JAGA) % 85

Cakupan Angka Bebas Jentik % 93

Cakupan Saluran Pembuangan Air

Limbah (SPAL) % 82

Cakupan Tempat Sampah % 89

13

Meningkatnya pembinaan

upaya kesehatan kerja dan

olahraga

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kegiatan kesehatan olah

raga pada kelompok masyarakat di

wilayah kerjanya

% 60

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kesehatan kerja

dasar

% 15

Jumlah pos UKK yang terbentuk di

daerah PPI/TPI % 60

14 Meningkatnya perilaku

hidup bersih dan sehat

Kebijakan publik yang berwawasan

kesehatan Jumlah 3

Cakupan PHBS di Tatanan RT % 49

Cakupan strata desa siaga aktif % 76,63

Cakupan sekolah yang

mempromosikan kesehatan % 20

Jumlah Tema pesan dalam komunikasi,

informasi dan edukasi kepada

masyarakat

Jumlah 10

Jumlah dunia usaha yang

memanfaatkan CSR-nya untuk program

kesehatan

Jumlah 16

15

Menurunnya angka

kesakitan akibat penyakit

menular dan penyakit tidak

menular

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC BTA % 57

Meningkatnya angka kesembuhan

penderita TB Paru BTA Positif % 85

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD % 100

Page 28: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 18

Cakupan balita dengan pneumonia yang

ditangani % 100

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita Diare % 86

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita Filariasis % 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan

suspect Flu Burung kasus 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita Kusta % 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita HIV/AIDS % 100

Annual Paracite Index (API) Malaria kasus 0,5

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita Rabies kasus 100

Persentase PKM yang melaksanakan

pengendalian PTM Terpadu % 40

Persentase desa / kelurahan yang

melaksanakan kegiatan posbindu PTM % 40

Persentase perempuan usia 30- 50

Tahun yang dideteksi dini kanker

serviks dan payudara

% 40

Persentase Puskesmas Yang

melaksanakan Kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 %

sekolah

% 40

Prevalensi tekanan darah tinggi % 23,79

Mempertahankan Prevalen Obesitas % 15,40

Prevalensi merokok pada penduduk usia

<= 18 Tahun % 5,60

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami

KLB yang dilakukan Penyelidikan

Epidemiologi kurang dari 24 Jam

% 100

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per

100.000 penduduk < 15 th

per-100.000

penduduk >2

Cakupan Desa/kelurahan Universal

Child Immunization (UCI) % 100

16 Meningkatnya Kesehatan

Jemaah Haji Kab. Sukabumi

Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan

Kesehatan Jemaah Haji % 100

Cakupan penanggulangan krisis

kesehatan akibat bencana % 100

17

Meningkatnya Mutu

Layanan Kesehatan dan

Rujukan

Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di

Praktek Mandiri dan Sarana Kesehatan % 85

Cakupan Sarana Kesehatan Berizin % 80

Page 29: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 19

Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan

Rumah Tangga % 45

Cakupan Puskesmas Terakreditasi Jml 25

Cakupan Puskesmas dengan Sistem

Informasi Terintegrasi % 100

Jumlah SDM Kesehatan yang

ditingkatkan kompetensinya (kumulatif) % 70

18 Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan

Peningkatan fasilitas pelayanan

kesehatan (Puskesmas) rasio 2,65

Peningkatan fasilitas pelayanan

kesehatan (Puskesmas Pembantu) rasio 5,58

No Program Anggaran Keterangan

1 2 3 4

1 Obat dan Perbekalan kesehatan Rp.

9.264.207.000,00

2 Upaya Kesehatan masyarakat Rp.

45.158.405.000,00

3 Pembinaan Kesehatan Khusus Rp.

1.030.000.000,00

4

Pelayanan Kesehatan Penduduk

Miskin

Rp.

81.519.355.672,00

5 Perbaikan Gizi Masyarakat Rp.

325.000.000,00

6 Penyehatan Lingkungan Rp.

17.797.530.180,00

7 Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Rp.

7.098.487.000,00

8 Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Rp.

5.199.744.000,00

9 Peningkatan Mutu Pelayanan

Kesehatan Rp.

48.378.737.100,00

10 Peningkatan dan Pembangunan

Fasilitas Kesehatan Rp.

92.968.311.150,00

Page 30: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA 20

Page 31: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau

pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi

amanah.

Selaku pengemban amanah bidang kesehatan masyarakat Kabupaten Sukabumi, maka

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang dibuat sesuai ketentuan

yang diamanatkan tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah . Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing

indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016-2021 maupun Renja

Tahun 2018. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan

untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi merupakan bentuk pertanggung

jawaban kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2018,

Pengukuran kinerja berawal dari penetapan kinerja kegiatan, indikator kinerja utama, dengan

melihat rencana dan realisasi masing-masing kegiatan untuk menetapkan capaian indikator

kinerjanya.

Akuntabilitas kinerja dapat dilihat melalui Pengukuran Kinerja Dinas Kesehatan yang

dilakukan dengan cara membandingkan realisasi Kinerja dengan Sasaran (target) Kinerja yang

dicantumkan dalam lembar/dokumen Penetapan Kinerja /Perjanjian Kinerja dalam rangka

pelaksanaan APBN/APBD Tahun berjalan. Selain itu dibandingkan pula realisasi Kinerja Program

sampai dengan Tahun berjalan dengan Sasaran (target) Kinerja 5 (lima) Tahunan yang direncanakan

dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan.

3.1 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 dilihat dari capaian

kinerja yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama disajikan pada tahbel berikut :

Page 32: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 20

Tabel 3.1 PENGUKURAN KINERJA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Capaian

Tahun 2017

Tahun 2018 Target Akhir

Renstra

Capaian Tahun 2018

terhadap Target Akhir

Renstra

(%) Target Realisasi %

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan

Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 24 24 18 75 24 75

Tersedianya obat Program 24 24 18 75 24 75

Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk pemeriksaan

kesehatan

24 24

18 75 24 75

2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi

Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil 100 87

100 114,94

91 110

Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

100 95

95 100,00

100 95

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 119.5 78

115 147,44

80 144

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 92.1

95 95

100,00

98 97

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 89 96

92 95,83

98 94

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 92 93

94 101,08

96 98

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sesuai standar 92.3 98

103 105,10

99 104

Page 33: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) sesuai standar 97.7 89

99 111,24

95 104

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani 61.9 95

95 100,00

96.5 99

Cakupan Kunjungan Bayi 103.4 100

95 95,00

100 95

Cakupan Pelayanan Anak Balita 81.8 69

85 94,44

72 118

cakupan peserta KB aktif 78.5 90

76 111,76

90 84

3 Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi

Menurunnya Jumlah Kematian Ibu 41 35

44 79,55

27 163

Menurunnya Angka Kematian Bayi 0.56 28,4

5,6/1.000 214,29

21 38

4 Menurunkan angka kesakitan Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 1

100 100 100 100 100 100

Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10

75 100 100 100 100 100

Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

30 100 100 100 70 143

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan lansia

35 100 100 100 58 172

5 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan

upaya kesehatan tradisional dan komplementer

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan

tradisional dan komplementer 20 30 25 83,33 60 42

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan

Gigi dan Mulut 75 80 75 93,75 100 75

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan laboratorium 30 40 30 75 100 30

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan Kesehatan Indra

100 100 100 100 90 111

Page 34: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 22

6 Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan

dan keteknisian medik

Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

100

100 100 100 100 100

7

Meningkatnya akses pelayanan

kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat

Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap

yang memberikan pelayanan sesuai standar 70

75 75 100 90 83

Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan Manajemen Puskesmas

70 75

75 100 100 75

8

Meningkatnya Mutu dan Akses

Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA

40 50 98,27 196,54 95 103

9 Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat

Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

85.98 90 53,41 59,34 70 76

10 Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di fasilitas kesehatan

62.56 100 100 100 90 111

11 Meningkatnya pelayanan gizi

masyarakat Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 100 80 82,48 103,10 23,5 358

Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan

90.9 95 95,11 100,12 100 95

Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 73 47 69,67 148,23 56 124

Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 77 47 87,51 186,19 53 165

Balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT) 100 85 96,76 113,84 25 387

Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 2.26 25 25 100 35 71

Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan 100 100 100 100,00 100 100

Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

21 8 21 140,00 10 210

12 Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan

Cakupan sarana air bersih (SAB) 78.72 85 79,99 94,11 100 80

Cakupan Rumah Sehat 67.95 71 68,06 95,86 80 85

Page 35: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 23

Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) 80 85 81,52 95,91 85 96

Cakupan Angka Bebas Jentik 88.92 93 85,66 92,11 100 86

Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) 72.70 82 68,8 83,84 100 69

Cakupan Tempat Sampah 83.9 89 84,9 95,35 100 85

13 Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga

Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya

50 60 100 166,67 90 111

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan

kerja dasar 55 60 68 113,33 30 227

Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI 10 58 71 122,41 80 89

14 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat

Kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 2 3 3,00 100,00 3 100

Cakupan PHBS di Tatanan RT 49.01 49 45,00 91,84 56 80

Cakupan strata desa siaga aktif 51.03 76,63 95,00 123,97 100 95

Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan 22 20 20 100 20 100

Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat

9 10 9,00 90,00 10 90

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan

4 16 43,00 268,75 100 43

15 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak

menular

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

111.41 57 59,45 104,30

100 59

Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif

88.24 85 95,62 106,24

85 112

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100 100 100,00 100,00 100 100

Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 65.49 100 78,00 78,00 100 78

Page 36: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 24

Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare 71.9 86 86,00 100,00 100 86

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Filariasis 100 100 100,00 100,00 100 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu Burung 100 100 - - 100 0

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Kusta 100 100 100,00 100,00 100 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita HIV/AIDS

100 100 100,00 100,00 100 100

Annual Paracite Index (API) Malaria 0.35 0,5 0,33 151,52 0.18 2640

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Rabies 93.12 100 82,00 82,00 100 82

Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian PTM Terpadu

100 40% 100,00 250,00 60 167

Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM

23.06 40% 28,49 71,23 15.4 4538

Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara

3.36 40% 23,24 58,10

5 465

Persentase Puskesmas Yang melaksanakan Kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 % sekolah 5.36

40% 58,00 145,00 55 105

Prevalensi tekanan darah tinggi 3.31 23,79% 30,17 126,82 23.34 3072

Mempertahankan Prevalen Obesitas 2.28 15,40% 4,26 27,66 15.4 679

Prevalensi merokok pada penduduk usia <= 18 Tahun 18.8 5,60% 2,75 49,11 5 55

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi kurang dari 24 Jam 100

100 100,00 100,00 100 100

Page 37: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 25

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 th

5 >2 >2 100,00 >2 100

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 95.24 100 83,94 83,94 100 84

16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi

Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Jemaah Haji 100 100 100,00 100,00

100 100

Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana 100 100 100,00 100,00

100 100

17 Meningkatnya Mutu Layanan Kesehatan dan Rujukan

Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek Mandiri dan Sarana Kesehatan

80 85

85,00 100,00 100 85

Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 96 80 80,00 100,00 100 80

Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah Tangga 56.17 45 40,00 88,89 60 67

Cakupan Puskesmas Terakreditasi 10 3 25 100,00 3 833

Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi Terintegrasi 100 100 100,00 100,00 100 100

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya

(kumulatif) 43.10 75 70,00 100,00 100 70

18

Meningkatnya akses pelayanan kesehatan

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) 2.36 2,62

2,75 103,77 2.77 99

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu)

3.4 5,58

5,75 103,05 5.8 99

Page 38: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 26

Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan cara membandingkan antara pencapaian kinerja dari

indikator kinerja sasaran yang dicapai pada triwulan akhir tahun 2018 dengan target indikator kinerja

sasaran yang tercantum pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

Selain membandingkan antara pencapaian indikator kinerja sasaran dengan target, pengukuran

kinerja ini juga dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian indikator kinerja sasaran dengan target

akhir yang harus dicapai yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021.

Dari tabel diatas dapat dilihat, pada perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran

dengan target indikator kinerja sasaran tahun 2018, dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran

yang tercantum dalam Indikator Kinerja Utama (IKU), terdapat 40% (34) indikator kinerja sasaran yang

sudah mencapai target 32 % (27) indikator kinerja yang melebihi target dan 24% (28) indikator kinerja

yang belum mencapai target.

Begitupun untuk perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2018 dengan

target indikator kinerja sasaran terhadap Target Akhir Renstra, dari 85 (delapan puluh lima) indikator

kinerja sasaran yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016-2021, terdapat 20%

(17) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 45,88% (39) indikator kinerja yang belum

mencapai target dan 34,12 % (29) indikator kinerja yang melebihi target.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3.2.1 Evaluasi Perbandingan Antara Target dan Realaisasi Kinerja Tahun 2018

Pada table 3.2 berikut disajikan data evaluasi capaian kinerja dari seluruh indikator kinerja sasaran

pada tahun 2018.

Tabel 3.2 EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Target

2018

Realisasi

2018

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan

kesehatan

Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 24 18 75

Tersedianya obat Program 24 18 75

Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk pemeriksaan kesehatan

24 18 75

2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi

Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu

hamil 87

100

114,94

Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi

program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

95

95

100,00

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 78

115 147,44

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

95

95 100,00

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 96

92 95,83

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 93

94 101,08

Page 39: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sesuai standar

98

103 105,10

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL)

sesuai standar 89

99

111,24

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani

95

95 100,00

Cakupan Kunjungan Bayi 100

103 103,00

Cakupan Pelayanan Anak Balita 69

85 94,44

Cakupan peserta KB aktif 90

76 111,76

3 Menurunnya kasus

kematian ibu dan bayi

Menurunnya Jumlah Kematian Ibu 35

44 79,55

Menurunnya Angka Kematian Bayi 28,4 5,6/1.000

214,29

4 Menurunkan angka

kesakitan

Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas 1 100 100 100

Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10

100 100 100

Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan

kesehatan remaja 100 100 100

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan lansia

100 100 100

5 Meningkatnya

pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan

tradisional dan komplementer

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan

kesehatan tradisional dan komplementer 30 25 83,33

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut

80 75 93,75

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan

laboratorium 40 30 75

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan

Kesehatan Indra 100 100 100

6

Meningkatnya mutu

dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan

keteknisian medik

Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

100 100 100

7

Meningkatnya akses pelayanan

kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat

Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas

rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai standar

75 75 100

Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan Manajemen Puskesmas

75 75 100

8

Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan

Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA 50 98,27 196,54

9

Meningkatnya

layanan kesehatan untuk masyarakat

Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi Peserta

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 90 53,41 59,34

10

Meningkatnya layanan kesehatan

untuk masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat

miskin di fasilitas kesehatan 100 100 100

11 Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat

Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 80 82,48 103,10

Page 40: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28

Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah

(TTD) 90 tablet selama masa kehamilan 95 95,11

100,12

Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif

47 69,67 148,23

Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini

(IMD) 47 87,51

186,19

Balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT)

85 96,76 113,84

Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah

Darah (TTD) 25 25 100

Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan 100 100 100,00

Pemberian makanan pendamping ASI pada anak

usia 6 - 24 bulan keluarga miskin 8 21

140,00

12 Meningkatnya

kualitas kesehatan lingkungan

Cakupan sarana air bersih (SAB) 85 79,99 94,11

Cakupan Rumah Sehat 71 68,06 95,86

Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) 85 81,52 95,91

Cakupan Angka Bebas Jentik 93 85,66 92,11

Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) 82 68,8 83,84

Cakupan Tempat Sampah 89 84,9 95,35

13 Meningkatnya

pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga

Persentase Puskesmas yang melaksanakan

kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya

60 100 166,67

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dasar

60 68 113,33

Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI

58 71 122,41

14 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat

Kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 3 3,00 100,00

Cakupan PHBS di Tatanan RT 49 45,00 91,84

Cakupan strata desa siaga aktif 76,63 95,00 123,97

Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan

20 20 100

Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat

10 9,00 90,00

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan

16 43,00 268,75

15 Menurunnya angka kesakitan akibat

penyakit menular dan penyakit tidak menular

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

57 59,45 104,30

Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif

85 95,62 106,24

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

100 100,00 100,00

Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 100 78,00 78,00

Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare

86 86,00 100,00

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita Filariasis 100 100,00 100,00

Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu Burung

100 - -

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Kusta

100 100,00 100,00

Page 41: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita HIV/AIDS 100 100,00 100,00

Annual Paracite Index (API) Malaria 0,5 0,33 151,52

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita Rabies 100 82,00 82,00

Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian PTM Terpadu

40% 100,00 250,00

Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan

kegiatan posbindu PTM 40% 28,49 71,23

Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara

40% 23,24 58,10

Persentase Puskesmas Yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 % sekolah

40% 58,00 145,00

Prevalensi tekanan darah tinggi 23,79% 30,17 126,82

Mempertahankan Prevalen Obesitas 15,40% 4,26 27,66

Prevalensi merokok pada penduduk usia <= 18

Tahun 5,60% 2,75 49,11

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang

dilakukan Penyelidikan Epidemiologi kurang dari 24 Jam

100 100,00 100,00

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 th

>2 >2 100,00

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) 100 83,94 83,94

16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi

Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Jemaah Haji

100 100,00 100,00

Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana

100 100,00 100,00

17 Meningkatnya Layanan Kesehatan

Rujukan

Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek

Mandiri dan Sarana Kesehatan 85 85,00 100,00

Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 80 80,00 100,00

Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah Tangga

45 40,00 88,89

Cakupan Puskesmas Terakreditasi 25 25 100,00

Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi Terintegrasi

100 100,00 100,00

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan

kompetensinya (kumulatif) 75 70,00 100,00

18

Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas)

2,62 2,75 103,77

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu)

5,58 5,75 103,05

Page 42: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30

Grafik berikut menggambarkan evaluasi pencapaian kinerja dari seluruh indikator kinerja sasaran

pada tahun 2018.

3.2.2 Perbandingan Realisasi Kinerja dan CapaianTahun 2016, Tahun 2017 dan tahun 2018

Pada table 3.3 berikut disajikan data perbandingan Realisasi kinerja dan capaian kinerja Tahun

2018 dan Tahun 2016.

Tabel 3.3 PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2016, 2017 DAN 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Realisasi Kinerja

2016 2017 2018

1 Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan

Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan 24 24 18

Tersedianya obat Program 24 24 18

Tersedianya bahan kimia/reagensia untuk pemeriksaan kesehatan

24 24 18

2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi

Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

94.83 100 100

Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan

dan pencegahan komplikasi (P4K)

100 100

95

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 130.16 119.5 115

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

84.07 92.1

95

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 89.16 89 92

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 89.01 92 94

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

sesuai standar 96.8 92.3

103

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) sesuai standar

102 97.7 99

35,29%

35,29%

29,41%

Grafik 3.1Evaluasi Pencapaian Kinerja

Dinas Kesehatan Kabupaten SukabumiTahun 2018

Mencapai Target Belum Mencapai Target Melebihi Target

Page 43: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31

Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang

ditangani 62.7 61.9

95

Cakupan Kunjungan Bayi 100.23 103.4 103

Cakupan Pelayanan Anak Balita 75.16 81.8

85

cakupan peserta KB aktif 72.83 78.5 76

3 Menurunnya kasus

kematian ibu dan bayi Menurunnya Jumlah Kematian Ibu 51 41

44

Menurunnya Angka Kematian Bayi 6.15 0.56 5,6/1.000

4 Menurunkan angka

kesakitan

Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas 1 81.6 100 100

Puskesmas yang melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10 22.23 75 100

Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja

44.83 30 100

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan

kegiatan kesehatan lansia 75.86 35 100

5 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan

pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional dan komplementer

3 20 25

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut 40 75 75

Jumlah Puskesmas yang memberikan

pelayanan laboratorium 5 30 30

Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan Kesehatan Indra

10 100 100

6

Meningkatnya mutu

dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan

keteknisian medik

Jumlah puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

70 100 100

7

Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat

Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap yang memberikan pelayanan sesuai standar

17 70 75

Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan

Manajemen Puskesmas 17 70 75

8

Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA

12 40 98,27

9

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk masyarakat

Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi Peserta

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 5.02 85.98 53,41

10 Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di fasilitas kesehatan

60.55 62.56 100

11

Meningkatnya

pelayanan gizi masyarakat

Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan

81.2 100 82,48

Ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah

Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan

92.25 90.9 95,11

Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif

82.8 73 69,67

Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

81.2 77 87,51

Balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT)

89.3 100 96,76

Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)

1 2.26 25

Page 44: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32

Balita gizi Sangat Kurus mendapat perawatan 100 100 100

Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

27.44 21 21

12 Meningkatnya kualitas

kesehatan lingkungan Cakupan sarana air bersih (SAB) 73.42 78.72 79,99

Cakupan Rumah Sehat 64.02 67.95 68,06

Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) 78.22 80 81,52

Cakupan Angka Bebas Jentik 83.65 88.92 85,66

Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

65.16 72.7 68,8

Cakupan Tempat Sampah 80.38 83.9 84,9

13

Meningkatnya

pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga

Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya

25.86 50 100

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dasar

43.1 55 68

Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI

5 10 71

14 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat

Kebijakan publik yang berwawasan kesehatan 2 2 3,00

Cakupan PHBS di Tatanan RT 48.39 49.01 45,00

Cakupan strata desa siaga aktif 36.27 51.03 95,00

Cakupan sekolah yang mempromosikan kesehatan

9.93 22 20

Jumlah Tema pesan dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat

7 80 9,00

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan

CSR-nya untuk program kesehatan 4 4 43,00

15 Menurunnya angka kesakitan akibat

penyakit menular dan penyakit tidak menular

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

78.68 111.41 59,45

Meningkatnya angka kesembuhan penderita

TB Paru BTA Positif 79 88.24 95,62

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

100 100 100,00

Cakupan balita dengan pneumonia yang

ditangani 21.6 65.49 78,00

Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare

97.38 71.9 86,00

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita Filariasis 63.26 100 100,00

Cakupan Penemuan dan Penanganan suspect Flu Burung

42.17 100 -

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus

Penderita Kusta 100 100 100,00

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita HIV/AIDS

76.84 100 100,00

Annual Paracite Index (API) Malaria 0.12 0.35 0,33

Cakupan Penemuan dan Penanganan Kasus Penderita Rabies

100 100 82,00

Persentase PKM yang melaksanakan pengendalian PTM Terpadu

20 100 100,00

Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM

10.88 24.5 28,49

Persentase perempuan usia 30- 50 Tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan

payudara

0.97 4.6 23,24

Persentase Puskesmas Yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 % sekolah

0 5.36 58,00

Page 45: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33

Prevalensi tekanan darah tinggi 5.71 3.31 30,17

Mempertahankan Prevalen Obesitas 17.32 2.28 4,26

Prevalensi merokok pada penduduk usia <= 18 Tahun

0 18.8 2,75

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB

yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi kurang dari 24 Jam

100 100 100,00

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 th

99.57 5 >2

Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

94.56 95.24 83,94

16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi

Cakupan Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Jemaah Haji

0 100 100,00

Cakupan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana

0 100 100,00

17 Meningkatnya Mutu Layanan Kesehatan dan Rujukan

Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin di Praktek Mandiri dan Sarana Kesehatan

16 80 85,00

Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 98 96 80,00

Cakupan Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah

Tangga 0 56.17 40,00

Cakupan Puskesmas Terakreditasi 0 10 25

Cakupan Puskesmas dengan Sistem Informasi Terintegrasi

5 100 100,00

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)

0 43.1 70,00

18 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas)

1.39 2.36 2,75

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu)

3.07 3.4 5,75

Pada table 3.3 diatas menunjukkan perbandingan antara realisasi kinerja antara tahun 2016 sampai

dengan tahun 2018, ada beberapa indikator kinerja sasaran yang realisasi kinerjanya 0 (nol), hal ini terjadi

karena tahun 2016 merupakan tahun terakhir berjalannya Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan pada

tahun 2016, terjadi perubahan pada sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran, sehingga yang dapat

dibandingkan hanya realisasi kinerja Tahun 2017 dan 2018 yang memiliki sasaran strategis dan indikator

kinerja sasaran yang sama sesuai Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-

2021.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan tahun 2018 menggambarkan dari 85 (delapan puluh

lima) indikator kinerja sasaran yang ada, terdapat 56% (48) indikator kinerja sasaran yang realisasi kinerja

yang naik, 22% (19) indikator kinerja sasaran yang capaian kinerja nya tetap dan 21% (18) indikator

kinerja sasaran yang realisasi kinerjanya turun dan capaian kinerja tahun 2018 dan tahun 2016.

Sedangkan untuk capaian indikator kinerja sasaran, perbandingan antara capaian indikator kinerja

sasaran tahun 2016 dan tahun 2018 menunjukkan dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran,

terdapat 11,765 (10) indikator kinerja sasaran yang capaian kinerjanya tetap, 60% (51) indikator kinerja

sasaran yang capaian kinerjanya naik dan 28,24% (24) indikator kinerja sasaran yang capaian kinerjanya

turun. Perbandingan tersebut disajikan pada grafik dibawah ini :

Page 46: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 34

3.2.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Target Rencana Strategis Dinas

Kesehatan

Pada evaluasi kinerja ini, dilakukan pula perbandingan antararealisasi kinerja yang telah dicapai

sampai dengan tahun 2018 dengan target akhir yang ingin dicapai yang tercantum pada Rencana Strategis

Dinas Kesehatan. Pada tabel 3.4 berikut ini disajikan data perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018

dibandingkan dengan target yang ingin dicapai pada akhir Rencana Strategis Dinas Kesehatan.

Tabel 3.4 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2018 DENGAN TARGET RENSTRA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran

Realisasi

Kinerja Sampai Dengan

Tahun 2018

Target Akhir

Renstra

Capaian Tahun 2018

terhadap Target Akhir

Renstra (%)

1 Tersedianya obat, bahan

kimia dan perbekalan

kesehatan

Tersedianya obat dan perbekalan

kesehatan 18 24 75

Tersedianya obat Program 18 24 75

Tersedianya bahan kimia/reagensia

untuk pemeriksaan kesehatan 18 24 75

2 Pembinaan Kesehatan

Ibu dan Reproduksi

Cakupan Puskesmas yang

melaksanakan kelas ibu hamil 100 91 110

Cakupan Puskesmas yang melakukan

orientasi program perencanaan

persalinan dan pencegahan

komplikasi (P4K)

95 100 95

0

20

40

60

80

Naik Tetap Turun

67,06

12,9420

60

11,76

28,24

Grafik 3.2Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja

Tahun 2016 Dengan Tahun 2018

Realisasi Kinerja

Capaian Kinerja

Page 47: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 35

Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani 115 80 144

Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

95 98 97

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

92 98 94

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

94 96 98

Cakupan Kunjungan Neonatal

Pertama (KN1) sesuai standar

103 99 104

Cakupan Kunjungan Neonatal

Lengkap (KNL) sesuai standar

99 95 104

Cakupan Neonatal dengan

Komplikasi yang ditangani

95 96.5 99

Cakupan Kunjungan Bayi

103 100 103

Cakupan Pelayanan Anak Balita

85 72 118

cakupan peserta KB aktif

76 90 84

3 Menurunnya kasus

kematian ibu dan bayi

Menurunnya Jumlah Kematian Ibu

44 27 163

Menurunnya Angka Kematian Bayi 5,6/1.000 21 38

4 Menurunkan angka

kesakitan

Puskesmas yang melaksanakan

penjaringan kesehatan untuk peserta

didik kelas 1

100 100 100

Puskesmas yang melaksanakan

penjaringan kesehatan untuk peserta

didik kelas 7 dan 10

100 100 100

Puskesmas yang menyelenggarakan

kegiatan kesehatan remaja 100 70 143

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan kegiatan

kesehatan lansia

100 58 172

5

Meningkatnya

pembinaan,

pengembangan dan

pengawasan upaya

kesehatan tradisional

dan komplementer

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kesehatan

tradisional dan komplementer

25 60 42

Jumlah Puskesmas yang

melaksanakan pelayanan kesehatan

Gigi dan Mulut

75 100 75

Jumlah Puskesmas yang memberikan

pelayanan laboratorium 30 100 30

Jumlah Puskesmas yang memberikan

pelayanan Kesehatan Indra 100 90 111

Page 48: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 36

6

Meningkatnya mutu dan

akses pelayanan

keperawatan, kebidanan

dan keteknisian medic

Jumlah puskesmas yang menerapkan

Pelayanan Keperawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas)

100 100 100

7

Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan

dasar yang berkualitas

bagi masyarakat

Jumlah Puskesmas non rawat inap

dan Puskesmas rawat inap yang

memberikan pelayanan sesuai

standar

75 90 83

Jumlah Puskesmas yang telah

melaksanakan Manajemen

Puskesmas

75 100 75

8

Meningkatnya Mutu dan

Akses Pelayanan

Kesehatan Jiwa dan

NAPZA

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan

kesehatan jiwa dan NAPZA

98,27 95 103

9

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat

Jumlah Penduduk PBI yang Menjadi

Peserta Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN)

53,41 70 76

10

Meningkatnya layanan

kesehatan untuk

masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan

pasien masyarakat miskin di fasilitas

kesehatan

100 90 111

11 Meningkatnya pelayanan

gizi masyarakat

Ibu hamil KEK yang mendapat

makanan tambahan 82,48 23.5 358

Ibu hamil yang mendapat Tablet

Tambah Darah (TTD) 90 tablet

selama masa kehamilan

95,11 100 95

Bayi usia kurang dari 6 bulan yang

mendapat ASI eksklusif 69,67 56 124

Bayi baru lahir mendapat Inisiasi

Menyusu Dini (IMD) 87,51 53 165

Balita kurus yang mendapat

makanan tambahan (PMT) 96,76 25 387

Remaja puteri yang mendapat Tablet

Tambah Darah (TTD) 25 35 71

Balita gizi Sangat Kurus mendapat

perawatan 100 100 100

Pemberian makanan pendamping

ASI pada anak usia 6 - 24 bulan

keluarga miskin

21 10 210

12 Meningkatnya kualitas

kesehatan lingkungan Cakupan sarana air bersih (SAB) 79,99 100 80

Cakupan Rumah Sehat 68,06 80 85

Cakupan Akses Jamban Keluarga

(JAGA) 81,52 85 96

Cakupan Angka Bebas Jentik 85,66 100 86

Page 49: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 37

Cakupan Saluran Pembuangan Air

Limbah (SPAL) 68,8 100 69

Cakupan Tempat Sampah 84,9 100 85

13

Meningkatnya

pembinaan upaya

kesehatan kerja dan

olahraga

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kegiatan kesehatan

olah raga pada kelompok

masyarakat di wilayah kerjanya

100 90 111

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kesehatan kerja

dasar

68 30 227

Jumlah pos UKK yang terbentuk di

daerah PPI/TPI 71 80 89

14 Meningkatnya perilaku

hidup bersih dan sehat

Kebijakan publik yang berwawasan

kesehatan 3,00 3 100

Cakupan PHBS di Tatanan RT 45,00 56 80

Cakupan strata desa siaga aktif 95,00 100 95

Cakupan sekolah yang

mempromosikan kesehatan 20 20 100

Jumlah Tema pesan dalam

komunikasi, informasi dan edukasi

kepada masyarakat

9,00 10 90

Jumlah dunia usaha yang

memanfaatkan CSR-nya untuk

program kesehatan

43,00 100 43

15 Menurunnya angka

kesakitan akibat penyakit

menular dan penyakit

tidak menular

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC BTA 61,59 100 61,59

Meningkatnya angka kesembuhan

penderita TB Paru BTA Positif 95,62 85 112

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD 100,00 100 100

Cakupan balita dengan pneumonia

yang ditangani 78,00 100 78

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita Diare 86,00 100 86

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita Filariasis 100,00 100 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan

suspect Flu Burung - 100 0

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita Kusta 100,00 100 100

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita HIV/AIDS 100,00 100 100

Annual Paracite Index (API) Malaria 0,33 0.18 2640

Cakupan Penemuan dan Penanganan

Kasus Penderita Rabies 82,00 100 82

Page 50: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 38

Persentase PKM yang melaksanakan

pengendalian PTM Terpadu 100,00 60 167

Persentase desa / kelurahan yang

melaksanakan kegiatan posbindu

PTM

28,49 15.4 4538

Persentase perempuan usia 30- 50

Tahun yang dideteksi dini kanker

serviks dan payudara

23,24 5 465

Persentase Puskesmas Yang

melaksanakan Kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok (KTR), minimal 50 %

sekolah

58,00

55 105

Prevalensi tekanan darah tinggi 30,17 23.34 3072

Mempertahankan Prevalen Obesitas 4,26 15.4 679

Prevalensi merokok pada penduduk

usia <= 18 Tahun 2,75 5 55

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami

KLB yang dilakukan Penyelidikan

Epidemiologi kurang dari 24 Jam

100,00 100 100

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per

100.000 penduduk < 15 th >2 >2 100

Cakupan Desa/kelurahan Universal

Child Immunization (UCI) 83,94 100 84

16 Meningkatnya Kesehatan

Jemaah Haji Kab.

Sukabumi

Cakupan Pemeriksaan dan

pembinaan Kesehatan Jemaah Haji 100,00 100 100

Cakupan penanggulangan krisis

kesehatan akibat bencana 100,00 100 100

17 Meningkatnya Mutu

Layanan Kesehatan dan

Rujukan

Cakupan Tenaga Kesehatan Berizin

di Praktek Mandiri dan Sarana

Kesehatan

85,00 100 85

Cakupan Sarana Kesehatan Berizin 80,00 100 80

Cakupan Sertifikasi Produk

Kesehatan Rumah Tangga 40,00 60 67

Cakupan Puskesmas Terakreditasi 25 3 833

Cakupan Puskesmas dengan Sistem

Informasi Terintegrasi 100,00 100 100

Jumlah SDM Kesehatan yang

ditingkatkan kompetensinya

(kumulatif)

70,00 100 70

18 Meningkatnya akses

pelayanan kesehatan

Peningkatan fasilitas pelayanan

kesehatan (Puskesmas) 2,75 2.77 99

Peningkatan fasilitas pelayanan

kesehatan (Puskesmas Pembantu) 5,75 5.8 99

Page 51: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 39

Tabel 3.4 memberikan gambaran perbandingan realisasi kinerja yang telah dicapai sampai dengan

tahun 2018 dibandingkan dengan target yang terdapat pada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukabumi. Begitupun untuk perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2018 dengan

target indikator kinerja sasaran terhadap Target Akhir Renstra, dari 85 (delapan puluh lima) indikator

kinerja sasaran yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016-2021, terdapat 20%

(17) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 45,88% (39) indikator kinerja yang belum

mencapai target dan 34,12 % (29) indikator kinerja yang melebihi target. Grafik berikut menggambarkan

prosentase Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2018 dengan target Renstra.

Jika dilihat dari grafik diatas, maka masih dibutuhkan dukungan dan kerja keras berbagai pihak

untuk dapat meningkatkan 49,41% indikator kinerja yang belum mencapai target. Dengan sisa waktu yang

ada sebelum renstra berakhir, diharapkan 42 indikator kinerja sasaran ini dapat meningkat dan mencapai

target yang tercantum dalam Rentra.

3.2.4 Perbandingan realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan

kesehatan merupakan urusan pemerintahan yang yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah

provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota, bersifat wajib, dan terkait dengan pelayanan dasar,

sehubungan sengan hal tersebut maka untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan

nasional bidang kesehatan, diperlukan pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat.

0

10

20

30

40

50

REALISASI KINERJA 2018

20

46

34

Grafik 3.3Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018

Terhadap Target Renstra

Mencapai Target Belum Mencapai Target Melebihi Target

Page 52: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 40

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara

minimal. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 43 Tahun 2016 meliputi :

1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar;

2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar;

3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;

4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;

5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;

6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;

7. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;

8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;

9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;

10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;

11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar; dan

12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna

napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.

Jika melihat Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatn tersebut, maka dari 85 indikator kinerja

sasaran yang ada, hamper seluruh standar pelayanan minimal Bidang kesehatan telah masuk dalam

indikator sasaran kinerja yang tercantum dalam Renstra.

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentan Penetapan Standar

pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, dalam penjelasan peraturan tersebut berbunyi bahwa SPM

merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemda untuk rakyatnya, maka target SPM harus

100% setiap tahunnya. Untuk itu dalam penetapan indikator SPM, Kementerian/Lembaga Pemerintahan

Non Kementerian agar melakukan pentahapan pada jenis pelayanan, mutu pelayanan dan/atau

sasaran/lokus tertentu. Hal ini memberikan peluang kepada Pemerintah Daerah untuk menentukan target

yang harus dicapai dalam 5 (lima) tahun Renstra berjalan, sesuai dengan kemampuan dukungan anggaran

yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.

Pada table 3.5 berikut ini disajikan data perbandingan indikator kinerja sasaran yang sesuai

dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Page 53: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41

Tabel 3.5

PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2018

TERHADAP STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran

Realisasi

Kinerja

Sampai

Dengan

tahun

2018

Indikator Standar

Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan

Target

SPM

Cakupan

s.d.

Tahun

2018

Terhadap

SPM (%)

1 2 3 4 5 6 7

1 Pembinaan Kesehatan

Ibu dan Reproduksi

Cakupan Kunjungan Ibu

Hamil K4 92

Pelayanan kesehatan

ibu hamil 100 92

Cakupan Pelayanan Ibu

Nifas 94

Pelayanan kesehatan

ibu bersalin 100 94

Cakupan Kunjungan

Neonatal Pertama (KN1)

sesuai standar

103

Pelayanan kesehatan

bayi baru lahir

100 103

Cakupan Kunjungan

Neonatal Lengkap (KNL)

sesuai standar

99 100

99

Cakupan Pelayanan Anak

Balita 85

Pelayanan kesehatan

balita 100 85

2 Menurunkan angka

kesakitan

Puskesmas yang

melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta

didik kelas 1

100 Pelayanan kesehatan

pada usia pendidikan

dasar

100

100

Puskesmas yang

menyelenggarakan

kegiatan kesehatan remaja

100 Pelayanan kesehatan

pada usia produktif 100

100

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan

kegiatan kesehatan lansia

100 Pelayanan kesehatan

pada usia lanjut 100

100

3

Menurunnya angka

kesakitan akibat

penyakit menular dan

penyakit tidak

menular

Cakupan penemuan dan

penanganan penderita

penyakit TBC BTA

100 Pelayanan kesehatan

orang dengan TB 100

100

Prevalensi tekanan darah

tinggi 30,17

Pelayanan kesehatan

penderita hipertensi 100 30,17

Persentase PKM yang

melaksanakan

pengendalian PTM Terpadu

100 Pelayanan kesehatan

penderita Diabetes

Melitus

100 100

Cakupan Penemuan dan

Penanganan Kasus

Penderita HIV/AIDS

100 Pelayanan kesehatan

orang dengan risiko

terinfeksi HIV

100 100

Page 54: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42

4 Meningkatnya Mutu

dan Akses Pelayanan

Kesehatan Jiwa dan

NAPZA

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa

dan NAPZA

98,27 Pelayanan Kesehatan

orang dengan

gangguan jiwa berat

100

98,27

3.2.5 Analisis Pencapaian/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang Dilakukan

Dalam mencapai target indikator kinerja sasaran diatas dilakukan beberapa program dan kegiatan

diantaranya adalah :

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program obat dan perbekalan kesehatan diselenggarakan untuk mencukupi kebutuhan obat dan

perbekalan kesehatan di seluruh unit pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersedian obat dan Perbekalan

Kesehatan merupakan unsur penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Obat dan Perbekalan

Kesehatan merupakan salah satu penunjang dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap

masyarakat, untuk itu diperlukan obat dan Perbekalan Kesehatan yang baik secara kwalitas maupun

kwantitas.

Upaya pemenuhan terhadap kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan meliputi proses

perencanaan, pengadaan, pendistribusian serta monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Realisasi Program Obat dan Perbekalan Kesehatan tahun 2018 telah memenuhi target kinerja sesuai

dengan Rencana Kerja Tahun 2018 yaitu penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk 18 bulan, hal

ini menunjukkan bahwa program ini memenuhi indikator Tidak Tercapai. Hal ini diikarenakan nilai

kesegaran obat (kadaluarsa obat) rata-rata hanya 24 bulan, sehingga bila pengadaan obat (Buffer Stock)

untuk 24 bulan maka dikhawatirkan obat tersebut tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena sudah

memasuki masa kadaluarsa, selain itu jenis obat yang di sediakanpun semakin banyak jenisnya.

Untuk upaya pemenuhan terhadap kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan meliputi proses

perencanaan, pengadaan, pendistribusian serta monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat. Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan dilaksanakan melalui 6 kegiatan dengan alokasi anggaran Rp. 9.264.207.000,00 dengan realisasi

anggaran sebesar Rp. 8.972.631.806,00 atau 96,85 %. Pencapaian indikator kinerja tersebut ditunjang

dengan Kegiatan antara lain :

1.1 Pengelolaan dan Pendistribusian Obat di Gudang Farmasi

Alokasi anggaran Pengelolaan dan Pendistribusian Obat di Gudang Farmasi sebesar Rp.

225.160.000,00 terealisasi Rp 219.400.000,00 atau 97,44 %. Keluaran dari kegiatan adalah :

➢ Pemeliharaan kendaraan gudang farmasi dengan capaian kinerja 2 kendaraan; dan

➢ Distribusi obat di 58 puskesmas dan 1 laboratorium Kesehatan.

1.2 Pengelolaan, Pengawasan Obat, Makanan dan Kefarmasian

Kegiatan Pengelolaan, Pengawasan Obat, Makanan dan Kefarmasian dengan alokasi sebesar Rp

500.000.000,- terealisasi Rp 471.364.500,- atau 94,27 %, Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

Page 55: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 43

➢ Pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas;

➢ Pengelolaan sediaan farmasi di apotek dengan capaian kinerja 34 apotek; dan

➢ Penyusunan rencana kebutuhan obat umum dan JKN dengan capaian kinerja 58 puskesmas.

1.3 Pengelolaan Obat Program dan reagensia

Kegiatan Pengelolaan obat program dan reagensia merupakan kegiatan baru pada program Obat dan

Perbekalan Kesehatan. Kegiatan ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan reagensia di Laboratorium

Kesehatan Daerah dan Kebutuhan Obat di Puskesmas. Jumlah anggaran kegiatan ini yaitu sebesar

Rp. 200.000.000.- dan realisasi dari anggaran kegiatan tersebut adala Rp. 189.033.690.- atau 94,52

%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Kebutuhan reagen labkesda dengan capaian kinerja 1 tahun; dan

➢ Kebutuhan obat program puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas.

1.4 DAK Reguler Bidang Kesehatan Pelayanan kesehatan Kefarmasian (DAK Reguler 2018)

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Kementerian Kesehatan RI. Tahun 2018, alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.

7.703.297.000.- dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp. 7.644.159.216.- atau 99.23%.

Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

➢ Pengadaan obat dan perbekalan dengan capaian kinerja 1 paket;

➢ Pengadaan bahan habis pakai pelayanan kesehatan dasar dengan capaian kinerja 1 paket; dan

➢ Pengadaan bahan habis pakai kesehatan gigi dengan capaian kinerja 1 paket.

1.5 Pengadaan Alat dan Perbekalan Kesehatan

Kegiatan ini merupakan kegiatan pendamping pelaksanaan kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan

pelayanan kesehatan kefarmasian. Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung

tercapainya target kinerja kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan pelayanan kesehatan kefarmasian.

Alokasi anggaran kegiatan ini berjumlah Rp. 300.000.000.- dengan realisasi penyerapan anggaran

sebesar Rp. 122.541.500.- atau 40.85%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan dengan capaian kinerja 58

puskesmas.

1.6 Distribusi Obat dan E-Logistik (DAK Non Fisik)

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung distribusi obat ke 58 puskesmas di Kabupaten Sukabumi

dengan menggunakan system aplikasi E-Logistik yang bersumber dari Dana DAK Non Fisik Kementerian

Kesehatan RI. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 335.750.000.- dengan realisasi

penyerapan anggaran sebesar Rp. 326.132.900.- atau 97.14%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Distribusi obat dengan capaian kinerja 58 puskesmas.

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas

pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas

keliling, bidan desa dan Posyandu. Tujuan lainnya adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat

Page 56: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 44

dalam mengakses fasilitas dan tenaga kesehatan dalam upaya menurunkan kasus kematian ibu dan bayi

di Kabupaten Sukabumi. Sedangkan sasaran program adalah meningkatnya kunjungan dan cakupan

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat baik pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Penjelasan Indikator Kinerja Sasaran yang termasuk dalam Katagori Tercapai adalah sebagai

berikut:

a. Cakupan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil merupakan indikator kinerja baru yang

tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Meskipun indikator

kinerja ini baru tercantum tahun 2018, akan tetapi pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil merupakan

kegiatan yang telah rutin dilaksanakan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan

pemahaman kepada ibu hamil tentang hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan

selama menjalani kehamilan, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan hal lainnya yang berkaitan

dengan kesehatan ibu hamil. Dengan pelaksanaan kelas ibu hamil diharapkan kondisi kesehatan

selama kehamilan dapat terjaga dengan baik sehingga dapat melalui proses melahirkan dengan

aman dan selamat. Target kinerja cakupan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil tahun

2018 adalah 87%, artinya 49 puskesmas dari 58 puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi harus

melaksanakan kegiatan ini. Capaian kinerja tahun 2018 adalah 114.94%. Artinya seluruh puskesmas

yang ada di Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan kegiatan Kelas Ibu Hamil. Jika dibandingkan

dengan capaian kinerja pada tahun 2016 yang mencapai 94,83% maka capaian indikator kinerja ini

mengalami peningkatan sebanyak 20.11% karena di tahun 2018 capaian indikator kinerja ini

mencapai 100%. Dengan tercapainya target indikator kinerja ini, maka cakupan Puskesmas yang

melaksanakan kelas ibu hamil termasuk dalam katagori Tercapai.

Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu anak yang

didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan di puskesmas.

Hal lain juga adalah tingginya motivasi masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat mengikuti

kegiatan tersebut dan optimalisasi kinerja petugas kesehatan khsuusnya bidan dalam upaya

penurunan kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sukabumi.

b. Sama halnya dengan indikator kinerja Cakupan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil,

indikator kinerja Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan

dan pencegahan komplikasi (P4K) juga merupakan indikator kinerja baru yang tercantum dalam

renstra, akan tetapi pelaksanaan kegiatannya sudah berjalan sejak tahun 2013. Orientasi program

perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan

untuk menurunkan kasus kematian ibu dan bayi. Kegiatan ini mengusun filosofi penyelamatan ibu

dan bayi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Dengan

dilaksanakannya kegiatan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi diharapkan semua

ibu hamil baik dengan kehamilan normal maupun kehamilan berisiko, dapat memahami langkah yang

tepat yang akan diambil saat waktu persalinan tiba, kegiatan ini berfokus pada perencanaan siapa

yang akan menolong ibu saat bersalin, di fasilitas kesehatan mana ibu akan bersalin, dan persiapan

apa yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menolong persalinan apabila terjadi kegawat

Page 57: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 45

daruratan pada saat ibu bersalin. Dengan perencanaan yang baik diharapkan persalinan ibu dapat

berjalan lancar, dan apabila terjadi hal yang bersifat darurat, maka tenaga kesehatan telah

menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk menolong persalinan tersebut. Target kinerja

tahun 2018 untuk indikator Cakupan Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) adalah 95%, artinya diharapkan 95% dari 58

puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan kegiatan Cakupan Puskesmas yang

melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) atau

minimal 51 puskesmas di Kabupaten Sukabumi telah melaksanakan kegiatan Cakupan Puskesmas

yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).

Capaian kinerja tahun 2018 mencapai 100%, artinya 58 puskesmas yang ada di Kabupaten

Sukabumi telah melaksanakan kegiatan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi (P4K). Capaian indikator kinerja ini pada tahun 2016 mencapai 100%, hal ini

menunjukkan konsistensi petugas dalam melaksanakan kegiatan pendampingan P4K bagi ibu hamil

di wilayah kerjanya sehingga indikator kinerja ini termasuk dalam katagori Tercapai.

c. Target Kinerja Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani untuk tahun 2018 adalah 78 % dari

sasaran ibu hamil dengan risiko tinggi. Total sasaran estimasi ibu hamil dengan risiko tinggi tahun

2018 adalah 10.086 orang, jika dibandingkan dengan estimasi sasaran ibu hamil Risiko Tinggi di

tahun 2016, maka jumlah estimasi sasaran ini mengalami penurunan kurang lebih 2%. Tahun 2016,

jumlah estimasi sasaran ibu hamil risiko tinggi sebanyak 10.244 orang, sedangkan tahun 2018 hanya

10.086 orang. Jika melihat target yang harus dicapai yaitu 78 %, artinya 7.766 orang ibu hamil

dengan risiko tinggi harus mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan. Tahun 2016 capaian

indikator kinerja ini mencapai 130,16% dari jumlah sasaran estimasi 10.244 orang dan tahun 2018

capaian indikator kinerja ini mencapai 147.44% dari jumlah sasaran estimasi 10.086 orang, jika

dilihat dari capaian kinerja antara tahun 2016 dan 2018 terjadi penaikan termasuk dalam katagori

Tercapai karena sudah melebihi target kinerja yang ditetapkan.

Pencapaian target kinerja ini didukung oleh intensitas maksimal dari petugas kesehatan khususnya

bidan di desa dalam memantau perkembangan kehamilan dengan risiko tinggi. Selain itu juga karena

sikap pro aktif masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan masyarakat mulai memahami

pentingnya melahirkan dengan aman dan selamat, terutama bagi mereka yang memiliki indikasi

risko tinggi dalam kehamilannya.

d. Pelayanan ibu Nifas merupakan salah satu indikator kinerja yang bertujuan untuk memberikan

pelayanan terhadap ibu pasca melahirkan atau selama masa nifas. Pelayanan Nifas adalah pelayanan

kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga

kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu

maupun bayinya. Pelayan terhadap ibu nifas ini dilakukan sebanyak 4 kali selama masa nifas yaitu

kunjungan pertama dilakukan pada masa 6-8 jam pasca persalinan, kunjungan ke II dilakukan pada

hari ke 6 setelah persalinan, kunjungan ke III dilakukan pada hari ke 14 pasca persalinan dan

kunjungan ke IV dilakukan pada hari ke 24 pasca persalian. Pelayanan ibu nifas yang dimaksud

Page 58: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 46

dalam indikator kinerja ini adalah pelayanan ibu nifas yang diberikan 3 kali kunjungan pelayanan

yang diterima oleh ibu nifas dari petugas kesehatan/bidan.

Target indikator kinerja Pelayanan Ibu Nifas tahun 2018 adalah 93%, artinya 93% dari sasaran ibu

nifas yang ada di Kabupaten sukabumi harus mendapatkan pelayanan nifas dari petugas

kesehatan/bidan. Sasaran ibu nifas di Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 adalah 47.968 orang. Hal

ini berarti, minimal 44.130 orang ibu nifas di Kabupaten Sukabumi harus mendapatkan pelayanan

nifas. Dari hasil capaian indikator kinerja tahun 2018, cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten

sukabumi mencapai 101.08%, artinya capaian kinerja indikator ini telah memenuhi target sehingga

persentasi capaian kinerja indikator ini adalah 100%. Pada Tahun 2016, capaian indikator kinerja ini

hanya mencapai 89,01 %, sehingga jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2018 telah

terjadi peningkatan sebesar 12.07%. Peningkatan capaian kinerja ini didukung oleh komitmen bidan

di desa untuk memberikan pelayanan terhadap ibu Nifas di wilayah kerjanya.

e. Indikator kinerja Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL) adalah Cakupan pelayanan kesehatan

esensial pada bayi baru lahir (usia 0-28 hari) sesuai standar dalam kurun waktu tertentu dibagi

jumlah sasaran neonatal diwilayah tersebut. Indikator ini merupakan indikator lanjutan dari cakupan

KN1. Kunjungan neonatal lengkap ini dimaksudkan agar kondisi kesehatan bayi 0-28 hari terpantau

dan mendapatkan pelayanan kesehatan esensial yang dibutuhkan oleh bayi dari petugas kesehatan,

sehingga apabila ada hal yang dianggap berisiko dapat segera diatasi guna mencegah terjadinya

kematian neonatal. Target kinerja tahun 2018 adalah 89%. Artinya 37.803 bayi dari 42.959 bayi

yang lahir harus mendapatkan pelayanan kunjungan neonatal lengkap. Capaian kinerja tahun 2018

adalah 111.24%. Tahun 2016, Capain kinerja indikator ini mencapai 96,8%. Jika dibandingkan

antara capaian kinerja tahun 2016 dan 2018 maka terdapat peningkatan capaian kinerja pada tahun

2018 sebesar 14.44%. Dengan hal ini menunjukkan bahwa para pelaksana pelayanan kesehatan di

Kabupaten sukabumi mempunyai semangat yang tinggi untuk mencapai target kinerja yang telah

ditetapkan. Dengan tercapaian target kinerja pada indikator ini, maka target kinerja masuk dalam

katagori Tercapai.

Pencapaian kinerja ini didukung oleh optimalisasi kinerja petugas kesehatan/bidan dalam melakukan

kunjungan rumah, pemeriksaan bayi dengan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda, kemitraan

bidan dan paraji dan penguatan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).

f. Pencapaian Indikator Kinerja kunjungan bayi tahun 2018 adalah 103%, termasuk dalam katagori

Tercapai. Target kinerja tahun 2018 adalah 100% dengan begitu dari jumlah sasaran bayi sebanyak

42.959 bayi, yang mendapatkan pelayanan lengkap sebanyak 12 kali adalah 44.440 bayi, sehingga

total cakupan kunjungan bayi adalah 103%. Capaian indikator kinerja melebihi target ini terjadi

karena estimasi sasaran jumlah bayi terlalu rendah dibandingkan dengan jumlah bayi yang

sebenarnya. Hal lain yang menyebabkan tingginya sasaran adalah adanya bayi pendatang yang

menetap di wilayah Kabupaten Sukabumi. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016

yang mencapai 100.23 %, maka terjadi peningkatan capaian kinerja sebesar 2.77%. Pencapaian

indikator kinerja ini didukung oleh peran serta dan pemahaman masyarakat yang sudah lebih baik

Page 59: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 47

akan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi bayi mereka, sehingga masyarakat yang memiliki bayi

dengan rutin selalu membawa bayinya ke Posyandu untuk mendapatkan pelayanan pemantauan

tumbuh kembang, imunisasi dasar lengkap, mendapatkan vitamin A dan dilakaukan SDIDTK

sehingga seluruh bayi sudah di bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan tersebut.

g. Indikator kinerja cakupan peserta KB aktif merupakan indikator kinerja yang dipergunakan untuk

mengetahui Jumlah peserta KB baru dan peserta KB lama secara terus menerus memakai alat

kontrasepsi untuk mengatur kelahiran dan mengakhiri kesuburan. Hal ini erat kaitannya dengan

pengendalian kelahiran. Target kinerja tahun 2018 adalah 68%, artinya 267,157 orang dari 398.742

pasangan usia subur diharapkan dapat menjadi peserta KB Aktif. Capaian kinerja tahun 2018 adalah

111,76%, artinya kurang lebih 313.012 pasangan usia subur telah menjadi peserta KB aktif, sehingga

indikator kinerja ini termasuk dalam katagori Tercapai.

Pencapaian kinerja ini didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat, khususnya pasangan

usia subur untuk mengatur jarak kehamilan, selain itu adalah adanya koordinasi lintas sektor yang

dilakukan secara intensif dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan safari Keluarga

Berencana Kesehatan.

h. Angka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya bayi yang meninggal pada usia 1-12 bulan per 1000

kelahiran hidup pada periode waktu yang sama. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi

antara saat setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Menurut definisi

operasinal Kementerian Kesehatan RI yang dimaksud dengan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah

Jumlah Kematian Bayi (0-12 bulan) di suatu wilayah pada suatu kurun waktu 1 (satu) tahun.

Formulasi untuk menghitung Angka Kematian Bayi adalah :

Jumlah Kematian Bayi (0-12 bln) dalam 1 tahun di wilayah tertentu X 1000

Jumlah Kelahiran Hidup dalam 1 tahun di wilayah tertentu

Khusus untuk indikator angka kematian bayi, indikator ini merupakan Indikator negatif, sehingga

semakin kecil capaian indikator dari target yang ditetapkan, maka artinya tingkat keberhasilan

kegiatan semakin tinggi. Tahun 2018, realisasi angka kematian bayi adalah 5,60/1000 Kelahiran

Hidup, artinya pada setiap 1000 kelahiran hidup bayi di Kabupaten Sukabumi, terdapat 5 bayi yang

meninggal pada usia 0-12 bulan. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2018

yaitu 12 kematian/1000 kelahiran hidup, maka capaian indikator kinerja ini sudah tercapai dan

termasuk dalam Katagori Rendah karena Angka Kematian Bayi kurang dari 20 (AKB < 20 = Katagori

Rendah). Tahun 2016, angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di Kabupaten Sukabumi adalah

6,15/1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2018 maka terjadi

penurunan meskipun penurunannya masih rendah. Akan tetapi yang menjadi titik perhatian adalah

bahwa angka kematian bayi di Kabupaten Sukabumi termasuk pada katagori rendah karena angka

kematiannya < 20/1000 kelahiran hidup. Hal ini harus terus dipertahankan dan terus diupayakan

untuk menurun setiap tahunnya. Dengan hasil tersebut maka Indikator Capaian Kinerja Cakupan

Angka Kematian Bayi termasuk dalam katagori Tercapai.

Page 60: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 48

Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu anak yang

didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan di puskesmas.

Hal lain juga adalah tingginya motivasi masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat mengikuti

kegiatan kelas ibu hamil, pendampingan P4K oleh petugas kesehatan khususnya bidan, dan

optimalisasi kinerja petugas kesehatan khsuusnya bidan dalam upaya penurunan kasus kematian ibu

dan bayi di Kabupaten Sukabumi.

i. Capaian Indikator kinerja Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan tahun 2018 adalah 100% sedangkan target yang harus dicapai adalah 95%.

Jika melihat hasil tersebut terjadi kesenjangan antara target dan pencapaian kinerja. Akan tetapi jika

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 yang hanya mencapai 84,07% sebenarnya telah

terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam pencapaian target indikator kinerja ini yaitu sebesar

8,03%. Jika dilihat dari jumlah capaian kinerja dan target kinerja maka artinya indikator kinerja ini

termasuk dalam katagori Tercapai.

j. Cakupan Pemeriksaan Neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan pelayanan

kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan kwalitas pelayanan terhadap

bayi umur kurang 1 bulan. Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonatus

pertama (KN1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari digunakan untuk melihat jangkauan dan kwalitas

pelayanan kesehatan neonatal. Indikator Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) sesuai

standar, pada tahun 2018 mempunyai target 98%, jika jumlah neonatal di Kabupaten Sukabumi

pada Tahun 2018 sebanyak 42.959 bayi, maka 41.317 bayi (neonatal) harus mendapatkan pelayanan

Kunjungan Neonatal Pertama yang sesuai standar. Hasil capaian kinerja indikator ini selama tahun

2018 mencapai 105.10%, artinya indikator kinerja ini termasuk dalam katagori Tercapai.

k. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah jumlah neonatus dengan komplikasi di

satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga

kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Sedangkan yang dimaksud dengan

Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat

menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia,

ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah

< 2500 gr ), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Tujuan dari pelayanan ini adalah

menangani bayi baru lahir yang menderita komplikasi saat dilahirkan atau paska kelahirannya.

Target indikator kinerja Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani di Kabupaten sukabumi

pada tahun 2018 adalah 95%, berdasarkan estimasi sasaran jumlah bayi atau neonatal yang berisiko

di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2018 sebanyak 6.576 neonatal, maka seharusnya 5.918 orang

neonatal dengan risiko komplikasi tersebut harus mendapatkan penanganan yang sesuai standar.

Hasil capaian kinerja indikator ini selama tahun 2018 adalah 100%, artinya indikator kinerja ini

termasuk dalam katagori Tercapai.

l. Tujuan dilaksanakannya pelayanan unjungan balita adalah untuk dapat terpantaunya pertumbuhan

dan perkembangan balitanya berisiko keadaan gizinya, status gizi buruk dan gangguan

Page 61: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 49

pertumbuhan. Indikator Capaian Kinerja Cakupan Pelayanan Anak Balita tahun 2018 termasuk

katagori Tercapai. Cakupan Pelayanan Balita adalah jumlah anak balita yang memperoleh

pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di wilayah tertentu dibagi jumlah total balita di

wilayah tertentu dalam satu tahun. Indikator pelayanan kesehatan balita harus memenuhi 4 kriteria

pelayanan : ditimbang minimal 8 kali dalam 1 tahun, mendapatkan vitamin A 2 kali dalam setahun,

dilakukan SDIDTK minimal 2 kali dalam 1 tahun, mendapatkan Imunisasi dasar lengkap. Selama

tahun 2018, di Kabupaten Sukabumi terdapat 182.506 balita, dari jumlah tersebut hanya 149.337

balita yang mendapatkan pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali oleh petugas

kesehatan. Sehingga capaian kinerja cakupan pelayanan balita di tahun 2018 mencapai 94.44 %.

Capain kinerja indikator yang sama pada tahun 2016 mencapai target 75,16 % dari total balita

sebanyak 185.081 total balita.

Berikut ini adalah analisa pembahasan terhadap capaian kinerja dengan Katagori Tidak Tercapai

adalah sebagai berikut :

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 tidak mencapai target, dari jumlah estimasi ibu hamil yang ada

yaitu 50.252 orang, yang mendapatkan pelayanan K4 atau memeriksakan kehamilan pada

kunjungan ke 4 hanya mencapai 44.736 orang, sehingga cakupan kunjungan K4 hanya mencapai

95.83 %. Sedangkan target yang harus dicapai adalah 96%, dari hasil diatas terlihat adanya

kesenjangan antara target dan capaian kinerja dari indikator kinerja Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

K4 sebesar 0.17% dari target yang yang harus dicapai.

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja ini diantaranya adalah :

- Masih banyak kunjungan K1 tidak murni (ibu hamil yang datang untuk diperiksa kehamilannya

diatas 12 minggu kehamilan) sehingga tidak bisa mencapai K4

- Adanya mobilisasi penduduk, khusunya di daerah industri, banyak pendatang baru yang

menjadi pekerja di pabrik. Kebanyakan dari para pekerja yang hamil, mendapatkan pelayanan

K1 di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Sukabumi, tapi pada saat seharusnya

mendapatkan pemeriksaan ke 4 (K4) dan hendak melahirkan, mereka berpindah tempat

tinggal ke tempat asalnya, sehingga sasaran banyak yang lolos.

- Masih kurangnya koordinasi pemutakhiran data batas wialayah sehingga sasaran tidak dapat

dipantau secara maksimal. Belum optimalnya sistem pencatatan dan pelaporan petugas. Hal

ini mengakibatkan validitas data yang rendah sehingga sasaran banyak yang lolos dan tidak

terpantau.

Strategi dan rencana intervensi yang akan dilakukan untuk pencapaian target indikator tersebut

adalah :

- Penguatan kerjasama lintas sektor dalam emberikan edukasi dan penyuluhan terhadap

kelompok strategis dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda tentang

pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak dini, sehingga kunjungan K1 murni meningkat yang

secara linier maka akan meningkatkan pula capaian kunjungan K4.

Page 62: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 50

- Melakukan pendataan penduduk secara rutin di wilayah industri, hal ini dilakukan agar

mobilisasi penduduk yang terjadi ada dalam pantauan petugas kesehatan di wilayah tersebut.

- Untuk tersedianya validitas data sasaran yang akurat, maka perlu dilakukan koordinasi antara

petugas kesehatan antar wilayah guna melakukan sweeping data sasaran.

- Optimalisasi sistem pencatatan dan pelaporan sebaiknya dilakukan oleh pembina desa,

sehingga data menjadi valid dan dapat dijadikan acuan dalam pemantauan taksiran persalinan

khususnya bagi ibu hamil berisiko tinggi.

b. Menurut WHO, yang dimaksud dengan kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau selama

periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau

diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan disebabkan kecelakaan atau cedera.

Sedangkan menurut Kementerian kesehatan, AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa

kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau

pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap

100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan kematian ibu adalah terjadinya kematian pada ibu hamil selama masa kehamilan

sampai dengan 42 hari setelah persalinan yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas

atau penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan yang terjadi pada 100.000 kelahiran hidup.

Artinya angka kematian ibu ini bisa dihitung jika dalam satu wilayah tersebut terjadi 100.000

kelahiran hidup dalam satu tahun. Di Kabupaten Sukabumi, angka kelahiran dalam satu tahun hanya

mencapai 46.045 kelahiran hidup, sehingga untuk angka kematian ibu belum bisa dihitung untuk

wilayah Kabupaten Sukabumi. Hal ini yang mendasari indikator kematian ibu di Kabupaten Sukabumi

dihitung berdasarkan jumlah kasus kematian ibu dalam satu tahun. Target kinerja jumlah kasus

kematian ibu termasuk indikator kinerja negatife, artinya semakin rendah pencapaian kinerjanya

maka artinya tingkat keberhasilan kegiatan semakin tinggi. Target kinerja indikator kasus kematian

ibu tahun 2018 adalah 35 kasus kematian ibu, dan capaian kinerja dari indikator ini adalah 44 kasus

kematian ibu. Jika dilihat dari jumlah capaian kinerja dan target kinerja maka artinya indikator kinerja

ini tidak berhasil. Tahun 2016, jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Sukabumi mencapai 51

kasus kematian. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan tahun 2018, telah terjadi penurunan pada

jumlah kasus kematian ibu dari 51 kasus pada tahun 2016 menjadi 44 kasus kematian ibu pada

tahun 2018.

Page 63: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 51

Upaya yang dilakukan untuk pencapaian sasaran strategis indikator kinerja pada Program Upaya

Kesehatan Masyarakat dilaksanakan melalui 10 kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

45.158.405.000.- realisasi sebesar Rp. 41.017.104.377.- atau 90.83 %. Pencapaian tersebut ditunjang oleh

Kegiatan antara lain :

2.1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu

Alokasi Rp. 430.000.000.- dengan realisasi anggaran Rp. 346.610.000.- atau 80.61%. Keluaran

dari kegiatan tersebut adalah:

➢ Bintek orientasi ANC Terpadu dengan capaian kinerja 116 bidan;

➢ Bintek bidan coordinator tingkat kabupaten dengan capaian kinerja 1 kali;

➢ Pembahasan kasus kematian ibu bayi oleh Tim Reviewr AMP dengan capaian kinerja 3 kali;

➢ Pembelajaran kasus kematian ibu-bayi oleh Tim Reviewer AMP dengan capaian kinerja 3 kali;

➢ Konsultasi kegiatan kesehatan ibu ke provinsi dengan capaian kinerja 3 kali;

➢ Sosialisasi program kesehatan ibu dan anak melalui SBH Krida Kesehatan Ibu dengan capaian

kinerja 1 kali; dan

➢ Orientasi program penyelamatan ibu bayi bagi Krida Kesehatan Ibu Tingkat Kabupaten dengan

capaian kinerja 1 kali.

2.2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak ( Neo, Bayi, Balita )

Alokasi Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran Rp. 174.355.000.- atau 87.18%. Keluaran dari

kegiatan tersebut adalah:

➢ Data program kesehatan anak dan evaluasi dengan capaian kinerja 58 orang;

➢ Data hasil pelaksanaan SDIDTK dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;

➢ Bintek pelaksanaan MTBM/S di 10 Puskesmas intervensi dengan capaian kinerja 10 Puskesmas;

➢ Pelaksanaan SDIDTK Tingkat PAUD dengan capaian kinerja 47 PAUD;

➢ Pengadaan buku KIA Baru bagi guru PAUD dengan capaian kinerja 47 PAUD; dan

➢ Bimbingan Teknis SDIDTK bagi Guru TK di Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 47 orang.

2.3 Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah

Alokasi anggran kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan daerah tahun 2018 adalah Rp.

200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 128.250.233.- atau 64.13%. Keluaran dari

kegiatan tersebut adalah :

➢ Rujukan pengelolaan limbah laboratorium dengan capaian kinerja 12 bulan;

➢ Petugas teknis laboratorium dengan capaian kinerja 2 orang;

➢ Pengajuan akreditasi Laboratorium dengan capaian kinerja 1 kegiatan;

➢ Peralatan laboratorium dengan capaian kinerja 16 unit;

➢ Uji Profisiensi dengan capaian kinerja 3 bidang pelaksanaan; dan

➢ Bahan kimia laboratorium dengan capaian kinerja 15 buah reagen.

Page 64: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 52

2.4 BOK Puskesmas

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan, seiring dengan bergulirnya kebijakan pemerintah pusat,

maka sumber anggaran kegiatan BOK sejak tahun 2016 adalah berasal dari Dana Alokasi Khusus Non

Fisik ( DAK Non Fisik). Tahun 2018, alokasi anggaran kegiatan BOK (DAK Non Fisik) di 58 puskesmas

berjumlah Rp. 28.427.319.850,- dengan realisasi sebesar Rp. 24.847.336.500,- atau 89.41 %. Jika

dilihat dari alokasi anggaran, maka tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, begitu

pula dari sisi penyerapan anggaran kegiatan ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 yang hanya

86.78 % menjadi 89.41% di tahun 2018.

Keluarandari kegiatan ini adalah :

➢ Penunjang kegiatan program KIA dengan capaian kinerja 12 bulan;

➢ Penunjang kegiatan program Gizi dengan capaian kinerja 12 bulan;

➢ Penunjang kegiatan Promosi Kesehatan dengan capaian kinerja 12 bulan;

➢ Penunjang kegiatan Penyehatan Lingkungan dengan capaian kinerja 12 bulan;

➢ Penunjang kegiatan Imunisasi dan surveilance capaian kinerja 12 bulan;

➢ Penunjang kegiatan Pengendalian penyakit dengan capaian kinerja 12 bulan;

➢ Penunjang kegiatan Program Pengembangan capaian kinerja 12 bulan; dan

➢ Manajemen puskesmas Pendukung bantuan operasional kesehatan (BOK) dengan capaian kinerja

12 bulan.

2.5 Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) (DAK Non Fisik)

Kegiatan Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) (DAK Non Fisik) ini merupakan

penunjang kegiatan operasional di tingkat Dinas Kesehatan. Alokasi anggaran ini sebesar 5 % diambil

dari total anggaran BOK Puskesmas. Total anggaran kegiatan ini adalah Rp. 1.010.190.150.- dan

realisasi anggaran kegiatan yang berhasil diserap adalah Rp. 901.770.000.- atau mencapai 89.27%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Pertemuan koordinasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan capaian kinerja 58

Puskesmas;

➢ Pertemuan evaluasi Bantuan Operasional Puskesmas dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;

➢ Bintek Pengelolaan Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan capaian kinerja 58

Puskesmas;

➢ Bimtek perencanaan Bantuan Operasional Kesehatan dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;

➢ Bimtek (verifikasi) Penyusunan POA bulanan Bantuan Operasional Kesehatan dengan capaian

kinerja 12 bulan;

➢ Bimtek penyusunan laporan tahunan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan capaian

kinerja 58 puskesmas;

➢ Pertemuan koordinasi tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 12 bulan;

➢ Peningkatan kapasitas manajemen Puskesmas dengan capaian kinerja dengan capaian kineja 58

Puskesmas;

➢ Penguatan kapasitas pengelola BOK pada program BOK dengan capaian kinerja 50 orang; dan

Page 65: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 53

➢ Monitoring BOK ke Puskesmas dengan capaian kinerja 58 Puskesmas.

2.6 Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) (DAK Non Fisik)

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahun 2016, kegiatan ini bertujuan untuk membantu

pembiayaan persalinan bagi masyarakat (ibu hamil) yang akan melahirkan dan belum memiliki

pembiayaan persalinan. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat mau melahirkan di fasilitas

kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan menolong persalinan

sehingga cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan kasus kematian ibu dan bayi dapat

diminimalisasi. Anggaran kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dengan

total anggaran sebesar Rp. 11.955.665.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 11.868.097.044.-

atau 99.27%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Pelayanan pertolongan persalinan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu;

➢ Operasional rumah tunggu kelahiran; dan

➢ Transportasi ibu hamil risiko tinggi, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir.

2.7 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Kabupaten

(DAK Non Fisik)

Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Dana

Alokasi Khusus Non Fisik. Kegiatan ini diluncurkan untuk memfasilitasi kegiatan Upaya Kesehatan

Masyarakat yang dilakukan di Tingkat Kabupaten. Untuk tahun 2018, alokasi anggaran kegiatan ini

berjumlah Rp. 1.085.230.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.001.310.000.- atau 92.27%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Bimtek Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan capaian kinerja 22 Desa;

➢ Sosialisasi Kegiatan STBM Tingkat Kecamatan dengan capaian kinerja 1 kali;

➢ Verifikasi Desa ODF dengan capaian kinerja 16 Desa;

➢ Perencanaan desa ODF dengan capaian kinerja 12 Desa di 12 Puskesmas;

➢ Pelaksanaan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui (LKKM) dengan capaian kinerja 58 orang;

➢ Capacity building dalam rangka peningkatan kerjasama petugas gizi se Kabupaten Sukabumi

dengan capaian kinerja 58 orang;

➢ Meningkatkan kemandirian posyandu dengan capaian kinerja 30 %;

➢ Pelaksanaan orientasi PMBA untuk petugas kesehatan dan bidan koordinator dengan capaian

kinerja 58 orang;

➢ Bintek pendampingan cakupan indikator gizi 10 Puskesmas dengan capaian terendah dengan

capaian kinerja 10 Puskesmas;

➢ Koordinasi dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan status gizi dengan capaian kinerja 30 orang

lintas sector dan lintas program; dan

➢ Pembinaan dalam rangka pemberian PMT tahun 2018 ke Puskesmas dengan capaian kinerja 58

Puskesmas.

Page 66: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 54

2.8 Pengelolaan Jaminan Persalinan Kabupaten Sukabumi (DAK Non Fisik)

Kegiatan ini merupakan kegiatan pendamping dari kegiatan Jaminan Persalinan di Kabupaten

Sukabumi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK Non Fisik) Kementerian Kesehatan

Kabupaten Sukabumi. Tahun 2018 alokasi anggaran kegiatan ini berjumlah Rp. 650.000.000.- dengan

realisasi anggaran Rp. 610.118.500.- atau 93.86%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Pengelolaan Program Jaminan Persalinan di Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 47

Kecamatan;

➢ Pengelolaan Operasional Rumah Tunggu kelahiran (RTK) dengan capaian kinerja 47 Kecamatan;

➢ Pengelolaan program jaminan persalinan (jampersal) dengan capaian kinerja 47 Kecamatan;

➢ Penyusunan Regulasi Jaminan Persalinan dengan capaian kinerja 1 dokumen;

➢ Koordinasi dan sinkronisasi Program Jaminan Persalinan dengan capaian kinerja 30 orang;

➢ Bimbingan teknis pelayanan program jaminan persalinan dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;

➢ Evaluasi program jaminan persalinan dengan capaian kinerja 58 Puskesmas; dan

➢ Sosialisasi program jaminan persalinan bagi perangkat Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten

dengan capaian kinerja 124 Desa/Kelurahan.

2.9 Akselerasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan akselerasi upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir tahun 2018

bersumber anggaran Dana Bagi Hasil Pajak Rokok (DBH Pajak Rokok) Tahun 2018. Tahun 2018

alokasi anggaran kegiatan ini berjumlah Rp. 1.200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

1.139.257.100.- atau 94.94%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Evaluasi kegiatan Tim POKJA penguatan Sistem Rujukan Maternal Neonatal Survival dengan

capaian kinerja 1 kali;

➢ Pertemuan rutin Tim POKJA Sistem Rujukan Emas dengan capaian kinerja 12 kali;

➢ Kelompok Motivator Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 1

kelompok;

➢ Pendampingan Klinik Pelayanan KIA oleh dokter spesialis di RS dengan capaian kinerja 4 kali; dan

➢ Evaluasi Hasil Kerja Tim Audit Maternal and Neonatal Survival dengan capaian kinerja 1 kali.

3. Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus

Sasaran program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus adalah :

1. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga;

2. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan

komplementer;

3. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan keteknisian medik;

4. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat; dan

5. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA.

Page 67: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 55

Pencapaian target indikator kinerja sasaran program Pembinaan Kesehatan Khusus tahun 2018

didukung oleh 5 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 155.802.794.244,- dengan realisasi Rp.

76.390.868.355,- atau 65.97%. Pencapaian target kinerja tersebut tersebut ditunjang dengan Kegiatan

yaitu :

3.1 Pelayanan Kesehatan Khusus dan Pengembangan

Alokasi anggaran kegiatan Pelayanan Kesehatan Khusus tahun 2018 mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 120.000.000.- denga realisasi anggaran sebesar Rp. 119.040.000.- atau 99.20%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Sosialisasi Kesehatan Gigi dan Mulut dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;

➢ Pembinaan Programer Lansia dengan capaian kinerja 58 Puskesmas;

➢ Pembinaan Pelayanan Perkesmas di Masyarakat dengan capaian kinerja 5 Puskesmas;

➢ Pertemuan lintas program dan lintas sektor tentang pelayanan kesehatan tradisional dengan

capaian kinerja 30 orang; dan

➢ Pembinaan Petugas Laboratorium dengan capaian kinerja 58 Puskesmas.

3.2 Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah

Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah tahun 2018 mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 182.500.000.- atau

91,25%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Koordinasi Tim Pembina UKS di Tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 40 orang

➢ Bintek Petugas UKS Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pelatihan Dokter kecil dengan capaian kinerja 30 orang

➢ Pelatihan kesehatan reproduksi remaja dengan capaian kinerja 40 orang

➢ Pendampingan pembinaan Lomba Sekolah Sehat dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pembinaan Guru Bimbingan Konselaing pada Sekolah Tingkat Pertama dengan capaian kinerja

30 orang

➢ Pembinaan kesehatan Peduli remaja dengan capaian kinerja 30 orang

➢ Penilaian lomba sekolah sehat tingkat Provinsi dengan capaian kinerja 1 sekolah

3.3 Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (DBH Pajak Rokok 2018)

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 130.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

126.000.000.- atau 96.92%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Desiminasi informasi evaluasi program anak usia remaja di 58 Puskesmas;

➢ Bimtek pelayanan kesehatan peduli remaja di 58 Puskesmas;

➢ Koordinasi Tim Penggerak Usaha Kesehatan Sekolah tingkat Kabupaten pada 30 orang; dan

➢ Bimtek SDIDTK guru RA di Kabupaten Sukabumi di 47 Sekolah.

Page 68: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 56

3.4 Upaya Kesehatan Lansia (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Lansia (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 100.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 57.051.000.- atau

57.05%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Peningkatan petugas lansia Puskesmas di 58 Puskesmas; dan

➢ Rapat koordinasi Komisi Daerah Lansia pada 20 orang.

3.5 Keluarga Sehat (DBHCHT 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Keluarga Sehat (DBHCHT 2018) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

100.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 95.360.000.- atau 95.36%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah :

➢ Bimtek PIS – PK (Keluarga Sehat) pada manajemen Puskesmas tingkat Kabupaten sebanyak 58

Puskesmas;

➢ Desiminasi informasi kegiatan PIS – PK (Keluarga Sehat) tingkat Kabupaten sebanyak 58 orang;

➢ Pembinaan PIS – PK (Keluarga Sehat) di Wilayah Puskesmas sebanyak 58 Puskesmas; dan

➢ Puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi PIS – PK (Keluarga Sehat) sebanyak 58

Puskesmas.

3.6 Pelayanan Kesehatan Primer (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Kesehatan Primer (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 250.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 245.670.000.- atau 98.27%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Terlaksananya manajemen Puskesmas di 58 Puskesmas;

➢ Pelaksanaan bimtek pelayanan kesehatan sesuai standar di 58 Puskesmas;

➢ Bimtek manajemen mampu PONED di 30 Puskesmas;

➢ Penilaian FKTP berprestasi di 10 Puskesmas;

➢ Pembinaan Desa yang mendapat manajemen Puskesmas pada 464 orang; dan

➢ Evaluasi pelaksanaan manajemen Puskesmas di 58 Puskemas.

3.7 Penilaian Kinerja Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 130.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 128.025.000.- atau

98.48%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Terlaksananya penilaian kinerja Puskesmas di 58 Puskesmas.

4. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat, termasuk masyarakat miskin.

Program jaminan kesehatan masyarakat miskin bertujuan untuk meningkatkan jumlah,

pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui puskesmas dan jaringannya

Page 69: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 57

meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan desa dan Posyandu. Sedangkan sasaran program

adalah meningkatnya kunjungan dan cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin (kuratif

dan preventif). Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin memiliki dua indikator kinerja yaitu Jumlah

Penduduk PBI yang Menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Cakupan pelayanan kesehatan

pasien masyarakat miskin di fasilitas kesehatan.

Indikator kinerja sasaran yang ada pada program pelayanan kesehatan penduduk miskin tahun

2018 belum mencapai target kinerja, sehingga capaian kinerja pada indikator ini masuk dalam kategori

Tidak Tercapai.

Salah satu yang menjadi kendala pencapaian kinerja program ini adalah, dalam formulasi

perhitungan capaian yang menjadi sasaran adalah jumlah total penduduk miskin di Kabupaten Sukabumi.

Angka sasaran total jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sukabumi mencapai angka 1.445.691 jiwa,

dilihat dari kondisi yang ada di masyarakat, tidak semua masyarakat miskin menderita sakit dan

mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan dasar, sehingga capain kinerja program ini akan memerlukan

waktu yang cukup lama untuk dapat mencapai target.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016, sudah terjadi peningkatan

sebesar 1.9%, meskipun peningkatan ini tidak terlalu signifikan, akan tetapi jika melihat jumlah penduduk

miskin yang menjadi sasaran cukup besar maka peningkatan sebesar 1.9% cukup berarti bagi peningkatan

capaian kinerja Artinya meskipun belum bisa memenuhi target 100 % masyarakat miskin dilayani di fasilitas

kesehatan tingkat dasar, tetapi jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan di pelayanan

kesehatan dasar sudah lebih banyak.

Pencapaian Indikator kinerja pada Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin didukung oleh

beberapa hal, diantaranya adalah didukung oleh banyaknya kepesertaan Jamkesda baru yang

mendapatkan bantuan pembiayaan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran

(PBI) dari anggaran Bantuan Provinsi Jawa Barat.

Pencapaian target indikator kinerja program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin tahun 2018

didukung oleh 4 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 81.519.355.672,- dengan realisasi Rp.

70.046.834.431,- atau 85.93 %. Pencapaian target kinerja tersebut tersebut ditunjang dengan Kegiatan

antara lain :

1.1 Jaminan Kesehatan Dasar (JAMKESDA)

Alokasi kegiatan jaminan kesehatan daerah (JAMKESDA) untuk pelayanan maskin diluar quota

Jamkesmas sebesar Rp 37.000.000.000.- terealisasi Rp 36.979.737.016.- atau 99.95 %, keluaran

dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Pelayanan kesehatan masyarakat miskin di luar quota jamkesmas, kader posyandu dan guru

diniyah yang memerlukan bantuan perawatan di puskesmas PONED, puskesmas DTP, dan rumah

sakit rujukan, Pelayanan darah dan transportasi rujukanPemenuhan kebutuhan darah bagi

maskin jamkesda dengan capaian kinerja 1 tahun dengan capaian kinerja 23.581 kasus.

Page 70: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 58

1.2 Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN

Alokasi kegiatan jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN sebesar Rp.

7.914.910.600.- terealisasi Rp. 7.914.910.600.- atau 100%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah

:

➢ Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) Daerah dengan capaian kinerja 107.000 jiwa

1.3 Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan

Alokasi kegiatan Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 983.619.800,- terealisasi

Rp. 946.968.981 atau 96.27 %, Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Pertemuan Tim Koordinasi Jamkesda Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 30 orang

unsur Perangkat Daerah terkait

➢ Sewa rumah singgah di bandung untuk maskin yang di rawat di RSHS dengan capaian kinerja 1

tahun

➢ Desiminasi informasi program jamkesda integrasi ke BPJS (KIS PBI Daerah) dengan capaian

kinerja 386 kader posyandu

➢ Desiminasi informasi program JKN dengan capaian kinerja 386 desa/kelurahan

➢ Workshop penyusunan Peraturan Bupati tentang Jamkesda dengan capaian kinerja 30 orang

unsur lintas program dan lintas sektor

➢ Monev Jaminan Pelayanan Kesehatan dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Sosialisasi program jaminan persalinan dengan capaian kinerja 262 desa

1.4 Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN (Bantuan

Provinsi Luncuran Tahun 2016)

Alokasi Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN (Bantuan Provinsi

Luncuran Tahun 2016) sebesar Rp. 12.846.366.272,- dengan realisasi Rp. 12.257.658.000,- atau

95.42 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah:

➢ Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) Daerah dengan capaian kinerja 107.000 jiwa

1.5 Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi kegiatan Pengelolaan Jaminan Pelayanan Kesehatan (DBH Pajak Rokok 2018) sebesar Rp.

270.000.000.- terealisasi Rp. 259.068.200.- atau 95.95 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Peningkatan kapasitas petugas Puskesos sebanyak 386 orang; dan

➢ Evaluasi pelaksanaan UHC KIS PBI Daerah sebanyak 105.000 jiwa.

1.6 Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) diluar Kuota JAMKESMAS

(Bantuan Keuangan Provinsi 2018)

Alokasi kegiatan Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) diluar Kuota JAMKESMAS

(Bantuan Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 5.031.369.600.- terealisasi Rp. 0.- atau 0%. Keluaran

dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Penerima bantuan iuran sebanyak 45.574 jiwa.

Page 71: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 59

1.7 Jaminan Kesehatan Dasar (JAMKESDA) (DBH Pajak Rokok Tahun 2018)

Alokasi kegiatan Jaminan Kesehatan Dasar (JAMKESDA) (DBH Pajak Rokok Tahun 2018) sebesar Rp.

8.000.000.000.- terealisasi Rp. 5.851.119.234.- atau 73.14%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah

:

➢ Pelayanan kesehatan masyarakat miskin diluar kuota JAMKESMAS, Kader Posyandu, dan guru

Diniah yang memerlukan bantuan perawatan di Puskesmas PONED, DPP, dan Rumah Sakit

Rujukan, pelayanan darah dan transfortasi rujukan sebanyak 5.333 kasus.

1.8 Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN

Alokasi kegiatan Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN sebesar Rp.

7.914.910.600.- terealisasi Rp. 7.914.910.600.- atau 100%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah

:

➢ Membayar iuran jaminan kesehatan (PBI) Daerah sebanyak 57.204 jiwa.

5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Status gizi kurang dan gizi buruk merupakan indikator dari tingkat kemiskinan dan kesejahteraan

rakyat, sehingga perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat tidak hanya bisa ditanggulangi oleh program

tersebut melaikan harus diintegrasikan dan disinergiskan dengan program lain.

Untuk penanggulangan konsumsi pangan bermutu diperlukan perubahan/kebiasaan masyarakat agar

mengutamakan terlebih dahulu untuk konsumsi kebutuhan pokok rumah tangga sebelum dijual. Kurangnya

asupan dan absorbsi gizi pada balita juga dapat menimbulkan konsekuensi pada status kesehatan serta

pertumbuhannya, dengan perawatan, cara pemberian makanan pemdamping asi, pemberian makanan

tambahan (PMT) dan imunisasi adalah sangat efektif untuk mencegah gizi buruk dengan penyakit penyerta

pada balita.

Dukungan kegiatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2018 telah memberikan dampak positif

untuk peningkatan status gizi masyarakat Kabupaten Sukabumi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator

kinerja Program yang telah dapat mencapai target yang ditetapkan

Keberhasilan pencapaian target pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan gambaran

nyata begitu fokusnya Pemerintah Kabupaten Sukabumi berupaya maksimal untuk meningkatkan Status

Gizi Masyarakat di Kabupaten Sukabumi.

Dari 8 indikator kinerja yang ada pada program ini, 6 indikator kinerja sudah mencapai target yang

ditetapkan pada rencana Kerja Dinas Kesehatan kabupaten Sukabumi Tahun 2018.

Keberhasilan pencapaian target kinerja ini adalah berkat semangat membangun dan rasa optimis dari

seluruh jajaran baik di tingkat puskesmas maupun tingkat dinas dalam mencapai target kinerja yang

ditetapkan. Hal lain adalah dukungan positif pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Kementerian Kesehatan

RI yang mendorong upaya pencapaian ini dengan dukungan dana untuk pelaksanaan kegiatan Program

Perbaikan Gizi Masyarakat.

Berikut uraian pembahasan dari indikator kinerja diatas :

Page 72: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 60

- Indikator kinerja ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah /fe (TTD) 90 tablet selama

kehamilan merupakan indikator yang bertujuan untuk mengatasi masalah anemia pada ibu hamil. Hal

ini dilakukan karena apabila seorang ibu hamil menderita anemia maka kemungkinan besar akan

melahirkan bayi dalam kondisi berat bayi lahir rendah (BBLR) dan mengalami perdarahan saat

melahirkan. Kedua kondisi ini merupakan penyebab teringgi terjadinya kasus kematian ibu dan bayi

yang sebenarnya dapat dicegah yaitu dengan mengatasi masalah anemia pada ibu hamil. Masih

rendahnya capaian kinerja pada indikator ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :

1. Kunjungan ibu hamil kepada petugas kesehatan (bidan/dokter obgyne) sebagian besar setelah

masa kehamilan di akhir trimester 2 atau awal trimester 3 sehingga ibu hamil tidak dapat

mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) sebanyak 90 tablet (90 hari). Sedangkan kinsumsi tablet

tambah darah yang efektif adalah dilakukan pada masa kehamilan trimester 2 sehingga dapat

memperbaiki kondisi anemia pada ibu hamil.

2. Sebagian besar ibu hamil enggan minum tablet tambah darah karena rasa dan baunya yang kurang

sedap sehingga tablet tambah darah yang diberikan oleh bidan tidak diminum dengan rutin.

Solusi dan intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja tersebut diantaranya :

1. Memberikan motivasi kepada ibu hamil dan keluarga terdekat untuk memeriksakan kehamilan

sedini mungkin ke fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan sehingga konsumsi tambel tambah

darah sesuai dengan waktu yang tepat.

2. Menyediakan tablet tambah darah yang mudah dikonsumsi (bau dan rasanya) tidak menyengat

sehingga ibu hamil mau minum tablet tambah darah secara rutin.

- Indikator lainnya yang belum mencapai target adalah Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah

Darah (TTD). Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target ini diantaranya adalah kurangnya

pemahaman pada remaja putri tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah pada saat

mengalami menstruasi. Hal ini mengakibatkan rendahnya capaian kinrja dari indikator ini. Solusi dan

rencana intervensi yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman kepada remaja putri

tentang pentingnya minum tablet tambah darah saat menstruasi dengan melakukan penyuluhan,

pendampingan dan pendekatan kelompok melalui kegiatan kesehatan reproduksi remaja.

Pencapaian indikator kinerja sasaran strategis pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat dilaksanakan

melalui 3 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 325.000.000,-, terealisasi sebesar Rp.

310.130.000,- atau 95.42%. Pencapaian tersebut ditunjang dengan Kegiatan berikut :

5.1 Keluarga Mandiri Sadar Gizi ( Kadarzi )

Alokasi anggaran kegiatan keluarga mandiri sadar gizi (kadarzi) sebesar Rp 150.000.000,- terealisasi

Rp 136.000.000.- atau 90.67%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Orientasi PMBA bagi Petugas Gizi Puskesmas dengan capaian kinerja 100 orang

➢ Penyuluhan dan pemantauan garam beryodium dengan capaian kinerja 25 posyandu

5.2 Upaya Perbaikan Masalah Gizi Makro

Page 73: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 61

Alokasi anggaran kegiatan upaya perbaikan masalah gizi makro Rp. 75.000.000,- terealisasi Rp

74.970.000.- atau 99.96 %, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Desiminasi informasi program gizi dengan capaian kinerja 58 tenaga pelaksana gizi puskesmas

➢ Pembinaan kegiatan program gizi ke puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Bintek persiapan bulan penimbangan balita dengan capaian kinerja 58 tenaga pelaksana gizi

puskesmas

➢ Validasi data bulan penimbangan balita (BPB) ke puskesmas dengan capaian kinerja 58

puskesmas

➢ Bintek Surveilance gizi tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Capacity building penanganan masalah gizi Tingkat Kabupaten dengan capaian kinerja 30 orang

lintas sektor dan lintas program

➢ Orientasi tatalaksana penanganan balita gizi sangat kurus dengan capaian kinerja 58 tenaga

pelaksana gizi puskesmas

5.3 Upaya Perbaikan Masalah Gizi Mikro

Alokasi anggaran kegiatan upaya penanggulangan masalah gizi mikro sebesar Rp. 100.000.000,-

dengan realisasi anggaran Rp. 99.160.000.- atau 99,16%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Desiminasi informasi upaya perbaikan masalah gizi mikro dengan capaian kinerja 58 orang tenaga

pelaksana gizi puskesmas

➢ Bintek Orientasi Pemantau Minum Obat (PMO) tablet tambah darah/Fe dengan capaian kinerja 70

orang terdiri dari Kepala puskesmas dan dokter puskesmas dari 35 puskesmas

➢ Bintek Evaluasi Petugas Pemantau Minum Obat (PMO) Tablet Tambah darah /Fe dengan capaian

kinerja 70 orang yang terdiri dari tenaga pelaksana gizi puskesmas dan bidan coordinator dari 35

puskesmas

➢ Pemberian garam percontohan di posyandu dengan capaian kinerja 25 posyandu

➢ Pembinaan kegiatan gizi mikro ke puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pemberian PMT pada Balita kurus dengan capaian kinerja 10 orang balita kurus

➢ Pemberian PMT pada ibu hamil KEK dengan capaian kinerja 10 orang ibu hamil KEK

6. Program Penyehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat. Dalam upaya penanggulangan penyakit berbasis lingkungan, perlu dikembangkan kegiatan

sanitasi total berbasis masyarakat.

Analisa capaian kinerja Program Penyehatan Lingkungan Tahun 2018, adalah sebagai berikut :

➢ Capaian kinerja indikator kinerja Cakupan Sarana Air Bersih (SAB) tahun 2018 mencapai 94.11 %, hal

ini menunjukkan bahwa target kinerja tahun 2018 tidak tercapai. Tahun 2018, Jumlah Kepala Keluarga

di Kabupaten Sukabumi kurang lebih adalah 722.153 KK, dari jumlah tersebut baru 554.035 KK yang

memiliki Sarana Air Bersih, artinya adalah bahwa di Tahun 2018, baru 94.11% KK dari jumlah KK di

Kabupaten Sukabumi telah dapat mengakses Saranan Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan.

Page 74: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 62

Sedangkan target yang harus dicapai adalah 85%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, maka sudah

terjadi peningkatan capaian kinerja dari 73.42% menjadi 94.11 % di tahun 2018 sebesar 20.69%.

Meskipun prosentase kenaikan ini tidak terlalu tinggi akan tetapi cukup membawa dampak positif bagi

peningkatan akses masyarakat terhadap sarana air bersih. Dengan masih adanya kesenjangan negative

antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja indikator ini termasuk dalam katagori Tidak

Tercapai.

➢ Estimasi jumlah rumah di Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 adalah 669.466 Rumah. Jika melihat target

yang harus dicapai, maka seharusnya 71% rumah atau 475.320 rumah di Kabupaten Sukabumi

memenuhi katagori Rumah sehat. Berdasarkan laporan hasil inspeksi sanitasi rumah sehat Capaian

Program pada tahun 2018, cakupan rumah sehat baru mencapai 68,06% atau baru 455.638 rumah

yang memenuhi katagori Rumah Sehat, artinya capaian kinerja terhadap cakupan rumah sehat baru

mencapai 95.86% dari target kinerja 2018, atau artinya bahwa masih ada 19.682 rumah yang belum

memenuhi katagori rumah sehat berdasarkan target kinerja tahun 2018. Hal ini karena kriteria rumah

sehat sangat dipengaruhi oleh Angka Bebas Jentik, penggunaan SPAL di rumah tangga, dan belum

memiliki sarana sanitas dasar dan air bersih , sehingga indikator kinerja rumah sehat masuk dalam

katagori Tidak Tercapai.

➢ Tahun 2018 adalah tahun kedua indikator kinerja Cakupan Angka Bebas Jentik ini dilaksanakan. Target

2018 adalah 93%, sedangkan capaian kinerja baru mencapai 92.11%, sehingga capaian kinerja

indikator ini termasuk dalam katagori Tidak Tercapai. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun

2017, sebenarnya sudah terjadi kenaikan capaian kinerja. Tahun 2017 capaian kinerja indikator ini

hanya mencapai 83,65% dari target 87%, dan tahun 2018 mencapai 92.11% dari target 93%, jadi

sudah ada peningkatan sebesar 8.46% namun belum mencapai target kinerja tahun 2018. Peningkatan

cakupan kinerja ini didukung oleh adanya Juru Pemantau Jentik di tingkat RT dan RW, dusun dan desa

sehingga masyarakat masih mulai tergugah untuk melaksanakan pemberantasan jentik nyamuk di

lingkungan rumahnya.

Kendala yang dihadapi pada indikator ini adalah pemahaman masyarakat yang masih belum berubah.

Sampai saat ini masyarakat masih lebih mengutamakan pelaksaan fogging/pengasapan daripada

pelaksanaan PSN dan membersihkan jentik dalam penanggulangan penyakit bersumber binatang

khususnya nyamuk (penyakit DBD). Padahal, dalam standar operasional pencegahan dan

penanggulangan DBD, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah pemberantasan jentik nyamuk pada

sarang nyamuk di sekitar rumah. Kegiatan ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih baik dibandingkan

dengan pelaksanaan fogging/pengasapan.

➢ Capaian Indikator kinerja Cakupan Akses Jamban Keluarga (JAGA) tahun 2018 mencapai 95.91 % dari

target 85%, maka capaian target ditahun 2018 mencapai 81.52%, hal ini menunjukkan bahwa target

kinerja tahun 2018 tidak tercapai. Jika dibandingkan dengan Tahun 2017, maka sudah terjadi

peningkatan capaian kinerja dari 80% menjadi 95.91% di tahun 2018 sebesar 15.91%. Prosentase

kenaikan ini cukup membawa dampak positif bagi peningkatan akses Jamban Keluarga (JAGA). Dengan

Page 75: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 63

masih adanya kesenjangan negative antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja indikator

ini termasuk dalam katagori Tidak Tercapai.

➢ Capaian Indikator kinerja Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) tahun 2018 mencapai

83.84% dari target 82%, maka capaian target ditahun 2018 mencapai 68.8%, hal ini menunjukkan

bahwa target kinerja tahun 2018 tidak tercapai. Jika dibandingkan dengan Tahun 2017, maka sudah

terjadi peningkatan capaian kinerja dari 72.70% menjadi 83.84% di tahun 2018 sebesar 11.14%.

Dengan masih adanya kesenjangan negative antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja

indikator ini termasuk dalam katagori Tidak Tercapai

➢ Capaian Indikator kinerja Cakupan Tempat Sampah tahun 2018 mencapai 95.35% dari target 89%,

maka capaian target ditahun 2018 mencapai 84.9%, hal ini menunjukkan bahwa target kinerja tahun

2018 tidak tercapai. Jika dibandingkan dengan Tahun 2017, maka sudah terjadi peningkatan capaian

kinerja dari 83.9% menjadi 95.35% di tahun 2018 sebesar 11.45%. Dengan masih adanya kesenjangan

negative antara target dan capaian kinerja maka Capaian kinerja indikator ini termasuk dalam katagori

Tidak Tercapai

Pencapaian sasaran strategis dalam Program Penyehatan Lingkungan Tahun 2018 dilaksanakan

melalui 6 (enam) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 17.797.530.180,- terealisasi sebesar Rp.

14.662.273.700,- atau 82.38%. Pencapaian tersebut ditunjang dengan kegiatan antara lain:

6.1 Klinik Sanitasi

Alokasi anggaran kegiatan klinik sanitasi sebesar Rp. 190.441.000,- terealisasi Rp. 172.578.200,- atau

90.62 %, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Diseminasi Persiapan dan Evaluasi Kegiatan Klinik Sanitasi denagn capaian kinerja 2 kali untuk 58

orang tenaga sanitarian puskesmas

➢ Validasi data penyakit berbasis lingkungan dengan capaian kinerja 386 desa di 58 puskesmas

➢ Kunjungan Rumah petugas sanitasi ke lokasi penderita penyakit berbasis lingkungan dengan

capaian kinerja 580 kasus penyakit berbasis lingkungan (PBL)

6.2 Pengendalian Vektor

Alokasi anggaran pengendalian vektor sebesar Rp. 114.314.000,- dengan realisasi Rp. Rp.

108.524.000,- atau 94.94%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Peningkatan Kapasitas Petugas Sanitarian dalam rangka Pengendalian Vektor

➢ Kegiatan pemantauan jentik berkala dan abatisasi dengan capaian kinerja 386 Desa

➢ Pengukuran kepadatan lalat dan penyemprotan di Permukiman dengan capaian 116 lokasi

➢ Monitoring dan evaluasi kegiatan pengendalian vector dengan capaian kinerja 58 puskesmas.

6.3 Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan, Tempat-Tempat Umum dan Industri

Alokasi anggaran kegiatan pengawasan tempat pengelohan makanan sebesar Rp. 150.000.000,-

terealisasi Rp. 142.950.000.- atau 95.30%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah:

➢ Pembinaan dan pengawasan Hygiene sanitasi TPM dengan capaian kinerja 3 kali di 58 puskesmas

➢ Pembinaan dan pengawasan sarana tempat pengolahan makanan dengan capaian kinerja 116

Page 76: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 64

sarana

➢ Pengawasan makanan dan minuman di pasar dengan capaian kinerja 10 lokasi

➢ Operasi pasar dengan capaian kinerja 11 lokasi

➢ Pembinaan hygiene sanitasi makanan jajanan anak sekolah dengan capaian kinerja 2 kali di 58

puskesmas

➢ Monitoring dan evaluasi Program TPM Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Desiminasi evaluasi program TPM dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi TTU dengan capaian kinerja 2 kali di 58 puskesmas

➢ Pengawasan Kualitas Air Bersih di TTU dengan capaian kinerja 116 sampel air bersih

➢ Peningkatan kapasitas jader penyehatan lingkungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga

tingkat posyandu dengan capaian kinerja 58 posyandu

➢ Pengawasan limbah sarana fasilitas pelayanan kesehatan dengan capaian kinerja 7 lokasi

➢ Desiminasi penanganan limbah medis dengan capaian kinerja 1 kali

➢ Bintek keselamatan kesehatan kerja bagi petugas sanitarian dalam pengelolaan limbah B3

fasyankes dengan capaian kinerja 58 puskesmas dan 1 laboratorium Kesehatan daerah

➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis central dengan capaian kinerja 1 lokasi

➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis satelit dengan capaian kinerja 6 wilayah

6.4 Sarana Sanitasi Dasar

Alokasi anggaran sarana sanitasi dasar sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi Rp. 490.100.000,- atau

98.02%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah:

➢ Jumlah Sarana Air bersih di 4 lokasi Pipanisasi di 1 lokasi.

6.5 Sarana Sanitasi Dasar (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran sarana sanitasi dasar sebesar Rp. 814.842.180,- terealisasi Rp. 798.715.000,- atau

98.02%,

➢ Instalasi air bersih/pipanisasi dengan capaian kinerja 23 lokasi

➢ Pembangunan MCK dengan capaian kinerja 71 unit

➢ Desiminasi evaluasi kegiatan Sarana sanitasi dasar dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Bintek rencana pengamanan air minum dengan capaian kinerja 45 desa

➢ Pendataan sarana sanitasi dasar dengan capaian kinerja 386 desa

➢ Pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) cengan capaian kinerja 13 lokasi

➢ Pemeliharaan sarana air bersih dengan capaian kinerja 3 kegiatan

➢ Pembangunan jamban dengan capaian kinerja 24 lokasi

➢ Instalasi air bersih dengan capaian kinerja 3 lokasi

6.6 Pengembangan Lingkungan Sehat di Pemukiman (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Pengembangan Lingkungan Sehat di Pemukiman (DBH Pajak Rokok 2018)

bersumber dari DBH Pajak Rokok 2018 sebesar Rp. 2.168.685.000,- terealisasi Rp. 2.132.437.500,-

atau 98.33 %, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi TTU dengan capaian kinerja 2 kali di 58 puskesmas

Page 77: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 65

➢ Pengawasan Kualitas Air Bersih di TTU dengan capaian kinerja 116 sampel air bersih

➢ Peningkatan kapasitas jader penyehatan lingkungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga

tingkat posyandu dengan capaian kinerja 58 posyandu

➢ Pengawasan limbah sarana fasilitas pelayanan kesehatan dengan capaian kinerja 7 lokasi

➢ Desiminasi penanganan limbah medis dengan capaian kinerja 1 kali

➢ Bintek keselamatan kesehatan kerja bagi petugas sanitarian dalam pengelolaan limbah B3

fasyankes dengan capaian kinerja 58 puskesmas dan 1 laboratorium Kesehatan daerah

➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis central dengan capaian kinerja 1 lokasi

➢ Pembangunan Sarana TPSS limbah medis satelit dengan capaian kinerja 6 wilayah

6.7 Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja (DBHCHT 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja (DBHCHT 2018) sebesar Rp.

160.000.000,- terealisasi Rp. 116.750.000,- atau 72.97%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani bagi kelompok olahraga sebanyak 85 orang;

➢ Bimtek penyusunan dokumen SOP K3 di Puskesmas sebanyak 58 Puskesmas; dan

➢ Pelaksanaan Pekan Olahraga Pemda / Korpri tingkat Kabupaten sebanyak 70 orang.

6.8 Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan (DBHCHT 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan

(DBHCHT 2018) sebesar Rp. 150.000.000,- terealisasi Rp. 149.650.000,- atau 99.77 %, keluaran dari

kegiatan tersebut adalah :

➢ Pengawasan Limbah B3 di Fasyankes (Rumah Sakit) sebanyak 7 Rumah Sakit;

➢ Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes bagi petugas medis dan penunjang medis di

Puskesmas sebanyak 58 Puskesmas; dan

➢ Sosialissasi peraturan perundangan dalam Pengelolaan Limbah B3 medis Fasyankes sebanyak 58

Puskesmas.

6.9 Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan Seluruh Kabupaten

Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)

Alokasi anggaran kegiatan Pengawasan dan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Kesehatan Seluruh

Kabupaten Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp. 49.248.000,- terealisasi Rp. 0,- atau

0 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Menurunnya faktor resiko lingkungan penyebab penyakit dan gangguan kesehatan bagi

masyarakat.

6.10 Pembangunan Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Puskesmas di Kabupaten

Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Pembangunan Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Puskesmas

di Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 8.700.000.000,- terealisasi

Rp. 8.035.069.000,- atau 92.36 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Tersedianya mesin instalasi pengolahan air limbah Puskesmas sebanyak 14 unit;

➢ Tersedianya mesin instalasi pengolahan air limbah RSUD Sagaranten sebanyak 1 unit;

Page 78: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 66

➢ Tersedianya bangunan IPAL Puskesmas sebanyak 14 unit;

➢ Tersedianya bangunan IPAL Rumah Sakit sebanyak 1 unit; dan

➢ Tersedianya sarana pembuangan air limbah sebanyak 12 unit.

6.11 Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar pada Tempat-tempat Umum dan Sekolah di

Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar pada Tempat-tempat Umum dan

Sekolah di Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 4.800.000.000,-

terealisasi Rp. 2.515.500.000,- atau 52.41%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Jumlah sarana air bersih sebanyak 14 unit;

➢ Jumlah Pipanisasi sebanyak 3 unit; dan

➢ Jumlah bangunan MCK sebanyak 81 unit.

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses

pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta

mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat dan didukung oleh kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan sehingga dapat meningkat derajat kesehatan masyarakatnya.

Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan

perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk

membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan

lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan

tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga

meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan

meningkatkan kesehatan masyarakat.

Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit, dikarenakan Perilaku bukan hanya dimensi

kultural yang berupa sistem dan norma, melainkan juga dimensi ekonomi yaitu hal-hal yang mendukung

perilaku, maka promosi kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan dapat menciptakan

strategi dalam menciptakan perilaku baru antara lain: sosialisasi atau pemberian informasi secara terus

menerus dan berkesinambungan kepada masyarakat, upaya menciptakan lingkungan sosiali yang

mendorong masyarakat untuk mau menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta upaya untuk

mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait (Tokoh masyarakat, pemerintah, dunia

usaha).

Perilaku hidup sehat merupakan faktor penting yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,

oleh karena itu upaya untuk promosi dan memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat dalam

meningkatkan perilaku sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

tersebut.

Page 79: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 67

Sebagai upaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat baik individu maupun kelompok, maka Pemerintah Kabupaten Sukabumi

melalui Dinas Kesehatan menuangkan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaam Masyarakat dalam

rencana kerja Dinas Kesehatan Tahun 2018.

Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi sasaran strategis bagi program Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, sasaran strategis ini didukung oleh 6 Indikator Kinerja. Dari 6

indikator kinerja sasaran yang ada, ada 3 indikator yang melampaui target dan 3 indikator lainnya tidak

mencapai target.

Berikut Analisa pembahasan Indikator Kinerja yang Tidak Tercapai :

1. Cakupan PHBS di Tatanan RT

Tidak tercapainya indikator kinerja ini terkendala oleh waktu, karena proses penyusunan kebijakan

harus melalui berbagai tahapan.

Solusinya adalah berupaya mempercepat proses penyusunan regulasi dengan berperan aktif dengan

bagian hukum dan organisasi.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran dalam Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat dilaksanakan melalui 14 Kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp Rp 7.098.487.000.-

terealisasi sebesar Rp. 6.878.518.750.- atau 96.90 %.

Pencapaian target kinerja tersebut tersebut ditunjang dengan Kegiatan antara lain :

7.1 Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat

Alokasi anggaran kegiatan Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi

Sehat sebesar Rp. 175.000.000,- terealisasi Rp 137.755.000,- atau 78.72 %, keluaran dari kegiatan

tersebut adalah:

➢ Bintek persiapan penilaian di lokasi penilaian KSS dengan capaian kinerja 4 kali pertemuan dengan

tim Kecamatan

➢ Desiminasi informasi penilaian tingkat kecamatan di kecamatan binaan KSS dengan capaian kinerja

4 lokasi binaan KSS

➢ Bintek Forum Silatirahmi Kecamatan Sehat dengan capaian kinerja 47 Kecamatan

➢ Sosialisasi wisata bersih dan sehat di lokasi wisata dengan capaian kinerja 4 kecamatan

➢ Pembinaan Kecamatan Sehat dengan capaian kinerja 25 kecamatan

➢ Bimbingan teknis evaluasi hasil penilaian Kab/Kota Sehata dengan capaian kinerja 4 lokasi

➢ Capacity building Optimalisasi Kinerja Forum Silaturahmi Kabupaten sukabumi Sehat dengan

capaian kinerja 100 orang

➢ Desiminasi wisata bersih dan sehat liburan akhir tauh 2018 dengan capaian kinerja 4 lokasi

7.2 Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh

Kabupaten Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)

Alokasi kegiatan Dukungan Promosi Kesehatan Pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat

Seluruh Kabupaten Sukabumi (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp 250.000.000,- terealisasi Rp.

245.160.000,- atau 98.06%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

Page 80: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 68

➢ Orientasi Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh Kabupaten Sukabumi Tingkat

Kabupaten dengan capaian kinerja 58 orang petugas Promkes Puskesmas dan 58 orang bidan

coordinator

➢ Koordinasi Lintas Program tentang Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh Kabupaten

Sukabumi dengan capaian kinerja 10 orang peserta dari lintas program

➢ Penguatan komitmen puskesmas pada Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat Seluruh

Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 116 orang tenaga kesehatan.

7.3 Pengembangan dan Pengadaan Media Informasi Kesehatan (DBHCHT 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Pengembangan dan Pengadaan Media Infokes Tahun 2018 sebesar Rp.

152.847.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 147.175.000.- atau 96.29 %. Keluaran dari

kegiatan tersebut adalah :

➢ Pertemuan Pengembangan Media Informasi Kesehatan dengan capaian kinerja 1 kegiatan

➢ Pengadaan lembar balik 1000 HPK edisi 1,2,3,4 dengan capaian kinerja 464 buah

➢ Pengadaan buku pendataan puskesmas dengan capaian kinerja 600 buku

➢ Pengadaan Buku Petunjuk Teknis Posyandu dengan capaian kinerja 1.450 buah buku

➢ Pemasangan Pesan Kesehatan pada Kendaraan Puskesmas Keliling dengan capaian kinerja 20 unit

➢ Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup sehat (GERMAS) dengan capaian kinerja 1 kegiatan.

7.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyrakat Hidup Bersih dan Sehat

(Germas) (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyrakat Hidup

Bersih dan Sehat (Germas) (DBH Pajak Rokok 2018) tahun 2018 mendapat alokasi sebesar Rp.

235.700.000.- dengan realisasi anggaran 218.274.150.- atau 92.61%. Keluaran dari kegiatan tersebut

adalah :

➢ Desiminasi Informasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan Tempat Umum, Fasilitas

Pelayanan Kesehatan dan Tempat Kerja di Tingkat kabupaten dengan capaian kinerja 58 orang

petugas Promkes Puskesmas

➢ Pelaksanaan pendataan PHBS di Tatanan Tempat Kerja dengan capaian kinerja 47 kecamatan

➢ Pertemuan Evaluasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan Tempat Umum, Fasilitas Pelayanan

Kesehatan dan Tempat Kerja dengan capaian kinerja 1 kegiatan

7.5 Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBH CHT 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBH CHT 2018) sebesar Rp.

140.000.000.- terealisasi sebesar Rp. 136.950.000.- atau 97.82%. Keluaran dari kegiatan tersebut

adalah :

➢ Penyuluhan Isu Aktual dengan capaian kinerja 1 kegiatan

➢ Penyuluhan issue strategis dengan capaian kinerja 1 kegiatan

➢ Informasi kesehatan melalui media dengan capaian kinerja 1 kegiatan

➢ Pelatihan Instruktur KRIDA SBH dengan capaian kinerja 50 orang

➢ Launching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan capaian kinerja 1 kegiatan

Page 81: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 69

➢ Pameran pada Peringatan Hari Jadi Kabupaten sukabumi dengan capaian kinerja 1 kegiatan

➢ Pembuatan Film Animasi infografis dan Film Iklan Layanan Masyarakat dengan capaian kinerja 5

film

➢ Dekorasi dan Spanduk Mobil Hias dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi dengan

capaian kinerja 1 kegiatan.

7.6 Pengadaan dan pengembangan Media Informasi Kesehatan (DBHC-HT SiLPA Tahun 2017)

Alokasi anggaran kegiatan Pengadaan dan pengembangan Media Informasi Kesehtaan (DBHC-HT

SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp 50.000.000.- terealisasi Rp 48.500.000.- atau 97%, keluaran dari

kegiatan tersebut adalah :

➢ Pertemuan Pengembangan Media Informasi Kesehatan Tingkat Sekolah Menengah Pertama

dengan capaian kinerja 1 kegiatan

➢ Pertemuan Pengembangan Media Informasi Kesehatan Tingkat Sekolah dasar dengan capaian

kinerja 1 kegiatan

➢ Pengadaan spanduk Penanggulangan dampak Asap rokok dengan capaian kinerja 700 buah

➢ Pengadaan Poster bahaya Asap rokok dengan capaian kinerja 7.000 buah

➢ Pengadaan Leaflet bahaya Asap rokok dengan capaian kinerja 11.000 lembar

➢ Perlengkapan sosialisasi bahaya Dampak Rokok bagi pelajar dengan capaian kinerja 500 set

➢ Pengadaan rollbanner Penanggulangan dampak asap rokok dengan capaian kinerja 248 buah

➢ Pengadaan dekorasi spanduk dengan capaian kinerja 265 buah

➢ Pembuatan Film Iklan Layanan Masyarakat dengan capaian kinerja 2 film

➢ Pembuatan Film Animasi Layanan Masyarakat dengan capaian kinerja 2 film

➢ Cetak stiker dengan capaian kinerja 100.000 buah

➢ Cetak buku panduan dengan capaian kinerja 1.000 buku

➢ Cetak Poster dengan capaian kinerja 5.000 buah.

7.7 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) (DBH Pajak Rokok

2018) sebesar Rp 309.100.000.- terealisasi Rp 305.965.000.- atau 98.99%. Keluaran dari kegiatan

tersebut adalah :

➢ Peningkatan kapasitas Instruktur Saka Bhakti Husada dalam sistem pembinaan kepramukaan

sebanyak 58 orang;

➢ Peningkatan pengetahuan anggota Saka Bhakti Husada melalui Perticab sebanyak 950 anggota

SBH; dan

➢ Perkemahan antar Saka gerakan Pramuka Saka Bhakti Husada sebanyak 25 anggota.

7.8 Desa Siaga (DBHCHT 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Desa Siaga (DBHCHT 2018) sebesar Rp. 100.000.000.- terealisasi Rp.

100.000.000.- atau 100%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Bimtek Forum Refresh Desa Siaga di 58 Puskesmas.

Page 82: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 70

7.9 Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengurus / Fasiliator Siaga Aktif (PIK - Sektoral)

Alokasi anggaran kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengurus / Fasiliator Siaga Aktif (PIK -

Sektoral) sebesar Rp. 15.840.000.- terealisasi Rp. 0.- atau 0%.

7.10 Penyediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Promosi Kesehatan (Bantuan Keuangan

Provinsi 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Promosi Kesehatan (Bantuan

Keuangan Provinsi 2018) sebesar Rp. 5.000.000.000.- terealisasi Rp. 4.916.264.600.- atau 98.33%.

Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Tersedianya sarana dan prasarana penunjang promosi kesehatan.

7.11 Desa Siaga (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)

Alokasi anggaran kegiatan Desa Siaga (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp. 70.000.000.-

terealisasi Rp. 67.550.000.- atau 96.50%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Dukungan kegiatan pada Pertemuan P2WKSS sebanyak 50 peserta; dan

➢ Bimtek kegiatan Desa Siaga bagi petugas Promkes sebanyak 1 kali.

7.12 Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)

Alokasi anggaran kegiatan Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar Rp.

100.000.000.- terealisasi Rp. 100.000.000.- atau 100%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Jumlah desk info pembentukan dana sehat di 29 Posyandu.

7.13 Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)

Alokasi anggaran kegiatan Penyebarluasan Informasi Kesehatan (DBHCHT SiLPA Tahun 2017) sebesar

Rp. 100.000.000.- terealisasi Rp. 79.750.000.- atau 79.75%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Penyuluhan issue aktual dan issue strategis sebanyak 1 kegiatan;

➢ Penyebarluasan informasi kesehatan melalui media; dan

➢ Dukungan HKN tahun 2018.

7.14 Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Pemberdayaan Masyarakat (DBHCHT 2018) sebesar Rp. 400.000.000.-

terealisasi Rp. 375.175.000.- atau 93.79%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Jumlah desk info pembentukan dana sehat di 29 Posyandu.

8. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Program pencegahan dan pengendalian penyakit diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan,

kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular, di Kabupaten Sukabumi.

Sampai saat ini penyakit infeksi menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menonjol,

terutama TB, Malaria, HIV- AIDS, DBD dan Diare Sedangkan penyakit tidak menular, menunjukkan

peningkatan kasus dan penyebab kematian, terutama pada kasus kardiovaskulair (hipertensi), Diabetis

Mellitus dan Obesitas.

Oleh karena itu perlu perhatian pada upaya pencegahan yang dapat diupayakan sendiri oleh

masyarakat dan juga didorong oleh upaya promotif. Selain itu perhatian juga perlu diberikan pada

Page 83: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 71

penyelenggaraan system surveilans dan kewaspadaan dini baik untuk penyakit menular langsung

maupun penyakit tidak menular.

Dari 23 indikator kinerja sasaran yang ditetapkan, terdapat 7 indikator kinerja sasaran yang belum

mencapai target. Berikut penjelasan dari indikator kinerja yang Tidak Tercapai :

1. Cakupan Balita dengan Pneumonia yang ditangani

Capaian target cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani tahun 2018 mencapai 78 % sehingga

capaian indikator kinerjanya adalah 78% dari target 100% yang ditetapkan harus dicapai. Kendala

yang dihadapi dalam pencapaian target indicator kinerja ini antara lain adalah masih harus ditingkatnya

keterampilan dan tingkat kepatuhan petugas dalam melakukan tatalaksana Pneumonia pada balita.

Masih rendahnya tingkat kepatuhan dan keterampilan petugas dan kader kesehatan dalam melakukan

tatalaksana Pneumonia pada balita dapat mengakibatkan kesalahan dalam menegakan diagnose,

karena dalam penatalaksanaan Pneumonia pada balita memerlukan konsentrasi dan daya sensitifitas

yang tinggi dalam menegakkan diagnose. Tidak jarang ada kasus Pneumonia pada balita yang

lolos/salah diagnose karena kurangnya kemampuan melakukan tatalaksana Pneumonia pada balita,

hal ini merupakan salah satu hal yang mengakibatkan rendahnya capaian kinerja cakupan balita

dengan Pneumonia yang ditangani pada tahun 2018.

Solusi dan rencana intervensi yang akan dilakukan untuk pencapaian target kinerja ini adalah dengan

dilakukannya Bimbingan Teknis Penatalaksanaan Pneumonia pada balita dan penguatan kapasitas

petugas dalam melakukan tatalaksana Pneumonia pada balita dengan memberikan pelatihan

Tatalaksana Pneumonia pada balita bagi petugas kesehatan di Puskesmas dan kader kesehatan di

Desa.

2. Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare

Penemuan dan penanganan penderita diare, selain dilakukan oleh tenaga kesehatan juga melibatkan

peran serta kader kesehatan di desa, untuk membantu keterbatasan tenaga kesehatan di wilayah

puskesmas. Sehingga penemuan kasus diare seharusnya dapat dilaksanakan oleh semua pihak baik

petugas kesehatan maupun masyarakat/kader kesehatan di Desa. Masih rendahnya cakupan

penemuan dan penangan kasus diare pada tahun 2018 ini salah satu kendalanya adalah masih

rendahnya partisipasi masyarakat khususnya kader kesehatan dalam membantu melaporkan

penemuan kasus diare di masyarakat.

Solusi dan rencana intervensi yang akan dilakukan adalah petugas kesehatan lebih pro aktif dalam

melakukan kunjungan rumah untuk dapat meningkatkan cakupan penemuan dan penanganan kasus

diare ini. Selain itu juga diperlukan bimbingan teknis atau pembinaan tatalaksana Penemuan kasus

diare kepada kader kesehatan sehingga masyarakat khususnya kader kesehatan lebih pro aktif dan

mau membantu dalam meningkatkan cakupan indicator kinerja iini. Diharapkan, jika kader kesehatan

sudah faham tentang tatalasana penemuan kasus diare, mereka akan pro aktif untuk melaporkannya

kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tindak lanjut pengobatan.

Page 84: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 72

3. Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM

Target indikator kinerja persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM

merupakan indicator kinerja yang dilaksanakan di tahun ke dua sejak Renstra 2016-2021 ditetapkan,

karena indicator ini merupakan indicator yang masih perlu pendalaman dan pemahaman dalam

pelaksanaan di lapangan, maka sampai tahun kedua dilaksanakannya indikator ini masih belum

mencapai target. Dari target sebesar 40% yang ditetapkan, indicator ini baru mencapai target 28.49%

sehingga capaian kinerjanya sebesar 71.23% di tahun 2018 ini. Hal tersebut terjadi dikarenakan

program Posbindu PTM merupakan kegiatan yang perlu pendampingan khusus atau petugas pelaksana

yang terlatih, baik petugas kesehatan maupun kader kesehatan yang membantu pelaksanaan kegiatan

ini. Sampai dengan tahun 2018, Kader kesehatan yang sudah dilatih dan memiliki kemampuan

melaksanakan kegiatan ini baru 94 orang di 94 Desa/Kelurahan, sedangkan jumlah Desa/Kelurahan di

Kabupaten Sukabumi mencapai 386 Desa/Kelurahan, sehingga masih terlalu jauh jika dibandingkan

dengan jumlah Desa yang harus melaksanakan Posbindu PTM. Terlebih jika mengacu pada Petunjuk

Teknis pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM, jumlah kader yang dibutuhkan pada 1 Posbindu adalah 5

orang, hal ini menjadi kendala terbesar dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Solusi dan rencana intervensi yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala ini agar dapat mencapai

target kinerja adalah dengan melakukan pelatihan keterampilan bagi kader Posbindu di Desa/Kelurahan

sesuai petunjuk teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Dengan dilatihnya kader

Posbindu maka diharapkan kegiatan ini dapat berjalan baik dan mecapai target yang ditentukan.

4. Persentase Perempuan Usia 30 - 50 Tahun yang Dideteksi Dini Kanker Serviks dan

Payudara

Dari target indikator persentase perempuan usia 30 - 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan

payudara sebesar 40% dengan jumlah penduduk perempuan usia 30 - 50 tahun sebanyak 354.470

orang dengan capaian target sebesar 82.378 (23.24%) orang yang telah diperiksa, capaian kinerjanya

sebesar 58.10% di tahun 2018 ini. Hal tersebut terjadi dikarenakan kegiatan Deteksi dini kanker serviks

dan payudara harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, sementara kami baru memulai

kegiatan pelatihan SDM sebanyak 12 orang Dokter dan 47 orang Bidan, dari jumlah tersebut tidak

semua Puskesmas terakomodir kegiatan pelatihan SDM dalam Deteksi Dini Kanker Serviks dan

Payudara.

5. Persentase Puskesmas yang melaksanakan Kebijakan Kawasan tanpa Rokok (KTR),

minimal 50 % sekolah

Indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal

50% sekolah sebesar 30% dari jumlah 1.752 sekolah baru tercapai sebanyak 94 sekolah (5,36%). Hal

tersebut terjadi karena masih banyak sekolah yang belum menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR),

hal iini terjadi karena masih lemahnya penerapan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 26 Tahun 2011

tentang Kawasan Bebas Asap Rokok di sekolah.

Solusi yang akan dilakukan adalah pada tahun 2018 telah menyusun perencanaan dalam rangkan

penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Sukabumi yang

Page 85: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 73

kemudian akan dijadikan dasar hukum dan memperkuat Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2011

tentang Kawasan Bebas Asap Rokok dalam penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah, Instansi dan

kawasan lainnya.

6. Prevalensi tekanan darah tinggi, Mempertahankan Prevalens Obesitas.

Dari target sebesar 15.4% yang ditetapkan, indicator ini baru mencapai target 4.26% sehingga capaian

kinerjanya sebesar 27.66% di tahun 2018 ini. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja

ini diantaranya adalah belum optimalnya Skrining usia produktif belum komprehensif (7 indikator yang

di skrining) meliputi :

a. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan serta

lingkar perut;

b. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer;

c. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah;

d. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku;

e. Pemeriksaan ketajaman penglihatan;

f. Pemeriksaan ketajaman pendengaran;

g. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus

untuk wanita usia 30–50 tahun;

h. Sarana untuk deteksi skrining (strip Glukosa, Kolesterol) belum mencukupi;

i. Cryo Surgery belum ada minimal 1 di tiap-tiap wilayah sebagai pusat rujukan Puskesmas

jejaringnya;

j. Pelaksanaan IVa Test dan CBE dilaksanakan hanya pada event khusus / tidak tiap bulan;

k. Masih ada ODMK dan ODGJ yang dipasung; dan

l. Pelayanan pada ODGJ belum komprehensif;

7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Cakupan Desa/Kelurahan UCI merupakan indikator utama kinerja program imunisasi. Tujuan utama

dari imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I). PD3I adalah penyakit-penyakit menular yang sangat potensial untuk menimbulkan

wabah dan kematian terutama pada balita. Universal Child Immunization adalah suatu keadaan

tercapainya imunisasi dasar lengkap pada semua bayi (anak dibawah 1 tahun). Dengan pemberian

imunisasi dasar lengkap pada bayi maka diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi akan menurun.

Taget indikator kinerja Cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2018 sebesar 100%, sedangkan capaian

kinerja yang ada baru mencapai 83.94%. Artinya dari 42.959 jumlah bayi yang ada di Kabupaten

Sukabumi baru 36.055 bayi yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, jadi masih ada 6.904

bayi di Kabupaten Sukabumi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Belum tercapainya

idikator kinerja cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2018 salah satu penyebabnya adalah terjadinya

perubahan indikator UCI, semula indikator UCI merupakan indikator komposit dimana jenis imunisasi

dasar yang masuk dalam indikator UCI adalah imunisasi BCG, DPT3, Polio 4 dan campak saja,

Page 86: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 74

sedangkan untuk tahun 2018, indikator UCI berubah menjadi indikator IDL, dimana jenis imunisasi

dasar yang masuk dalam indikator UCI bertambah selain imunisasi BCG, DPT3, Polio 4 dan campak

ditambah dengan imunisasi HB0.

Dimana imunisasi HB0 ini diberikan saat bayi berusia 0 bulan atau pada saat baru lahir. Dengan

rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka angka cakupan HB0 akan

rendah. Seorang bayi dinyatakan mendapatkan imunisasi dasar lengkap jika telah mendapatkan

imunisasi BCG, DPT3, Polio, Campak dan HB0, jika bayi tersebut tidak mendapatkan salah satu diantara

5 jenis imunisasi ini, artinya tidak masuk dalam indikator UCI. Sehingga, indikator cakupan

Desa/Kelurahan UCI tidak mencapai target 100%.

Dalam pencapaian target kinerja program ini didukung oleh 10 kegiatan dengan alokasi anggaran

kegiatan sebesar Rp. 5.199.744.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.071.453.542.- atau 97.53

%. Pencapaian target kinerja tersebut ditunjang dengan Kegiatan antara lain :

8.1. Pengamatan Penyakit

Alokasi Kegiatan Pengamatan Penyakit dengan alokasi sebesar Rp. 100.000.000,- terealisasi Rp

100.000.000,- atau 100%, keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Penyelidikan epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular dengan capaian kinerja 90

kasus;

➢ Pemeriksaan, pembinaan dan screening status kesehatan calon jemaah haji tahun 2016 dengan

capaian kinerja 1200 calon jemaah;

➢ Pemeriksaan sampel AFP di laboratorium Provinsi dengan capaian kinerja 12 speciment;

➢ Pemeriksaan sampel CBMS di laboratorium Provinsi dengan capaian kinerja 10 speciment;

➢ Pengawalan pemberangkatan jemaah haji ke bandara dengan capaian kinerja 1200 calon jemaah

haji;

➢ Desiminasi informasi pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji tahun 2016 bagi dokter puskesmas

dengan capaian kinerja 58 orang;

➢ Desiminasi informasi sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan (SISKOHAKES) bagi petugas

puskesmas dengan capaian kinerja 58 orang;

➢ Pengumpulan, pengolahan dan analisa data surveilance kegiatan pengamatan penyakit dengan

capaian kinerja 58 orang; dan

➢ Entry data buku kesehatan calon jemaah haji untuk siskohatkes dengan capaian kinerja 1200 calon

jemaah haji.

8.2. Pengendalian KLB

Alokasi anggaran kegiatan pengendalian KLB tahun 2018 adalah sebesar Rp. 110.100.000.- terealisasi

sebesar Rp. 110.100.000.- atau 100 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Desiminasi Kegiatan Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi Petugas Surveilans Puskesmas Tahun 2018;

➢ Desiminasi Hasil Kegiatan Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi Petugas Surveilans Puskesmas Tahun

2018;

Page 87: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 75

➢ Penanggualangan dan Pengendalian Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Tim KLB Kabupaten

Sukabumi dengan capaian kinerja 32 kasus;

➢ Pemantauan Pasca Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Menular dengan capaian kinerja 32 kasus;

➢ Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data W2 EWARS; dan

➢ Pemeriksaan specimen/sample KLB dengan capaian kinerja 10 sample

8.3. Percepatan Peningkatan Cakupan Imunisasi (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi Kegiatan Percepatan Peningkatan Cakupan Imunisasi (DBH Pajak Rokok 2018) dengan alokasi

sebesar Rp. 285.000.000.- terealisasi Rp 258.176.650,- atau 90.59 %, keluaran dari kegiatan tersebut

adalah :

➢ Pertemuan Desiminasi Informasi Program Imunisasi dengan capaian kinerja 58 orang;

➢ Pertemuan Desiminasi Pelaksanaan Bias Campak DT, dan TD dengan capaian kinerja 58 orang;

➢ Pertemuan Desiminasi Evaluasi Program Imunisasi dengan capaian kinerja 58 orang; dan

➢ Desiminasi informasi penggantian TOPV ke BOPV bagi petugas imunisasi di Puskesmas dengan

capaian kinerja 58 orang.

8.4. Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi Kegiatan Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (DBH Pajak Rokok 2018) dengan

alokasi sebesar Rp. 238.740.000,- terealisasi Rp. 235.512.000,- atau 98.65%. Keluaran dari kegiatan

tersebut adalah :

➢ Desiminasi pengelolaan data dan informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana bagi

petugas matra Puskesmas tahun 2018 dengan capaian kinerja 58 orang petugas matra Puskesmas;

➢ Desiminasi evaluasi program kesehatan matra tahun 2018 bagi petugas matra Puskesmas dengan

capaian kinerja 58 orang petugas matra Puskesmas;

➢ Tim penanggulangan saat bencana bidang kesehatan ke daerah terkena bencana dengan capaian

kinerja 45 kali;

➢ Tim penanggulangan pasca bencana bidang kesehatan ke daerah terkena bencana dengan capaian

kinerja 45 kali; dan

➢ Pengolahan dan analisa data bagi petugas matra Puskesmas program penanggulangan bencana

bidang kesehatan.

8.5. Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBH Pajak Rokok 2018)

adalah sebesar Rp. 250.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000.- atau 100 %.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Survei Endemisitas Filariasis sebanyak 1 kali;

➢ Mass Fever Survey (MFS) ke 5 lokasi/Desa;

➢ Mass Blood Survei ke 5 lokasi/Desa;

➢ Fogging Fokus P2 DBD pada 6 Desa;

➢ Evaluasi Kegiatan Pembentukan Kader Jumantik sebanyak 120 orang kader;

➢ Validasi Data Program P2-Rabies th 2017 sebanyak 4 kali;

Page 88: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 76

➢ Monitoring Posko kesehatan Rabies Center dan Distribusi Logistik Vaksin Ke PKRC sebanyak 11

kali;

➢ Pertemuan Evaluasi Pasca POPM Kecacingan sebanyak 58 Petugas PKM; dan

➢ On Job Training Sistem E-Filca Program P2 Filariasis & Kecacingan sebanyak 58 Petugas PKM.

8.6. Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung adalah sebesar Rp. 300.000.000.- dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 291.350.000.- atau 97.12%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Bimbingan Program P2-TB sebanyak 22 Puskesmas;

➢ Bimbingan Teknis & Penguatan Warga Peduli AIDS sebanyak 1 kali;

➢ Bimbingan Teknis P2-Kusta di 7 wilayah;

➢ Bimbingan Teknis Program Diare bagi Programmer Puskesmas, Program Flu Burung bagi

Programmer Puskesmas, Program ISPA bagi Programmer Puskesmas, Tatalaksana Program Diare

bagi Kader, Tatalaksana Program Flu Burung bagi Kader, dan Tatalaksana Program ISPA bagi

Kader masing-masing sebanyak 2 kali;

➢ Diseminasi Intensif Case Finding P2-Kusta Tingkat Desa sebanyak 12 Desa;

➢ Home Visit ODHA sebanyak 20 ODHA;

➢ OJT TB MDR sebanyak 10 kasus;

➢ Pemantauan Dehidrasi Rumah Tangga dan Pneumonia Melalui Care Seeking masing-masing

sebanyak 20 kasus;

➢ Pembentukan Kelompok Dukungan Sebaya pada 5 lokasi;

➢ Pembentukan Pelajar Peduli AIDS sebanyak 5 kali;

➢ Pembentukan Tim Intensif Case Finding P2-Kusta di 12 Desa;

➢ Pembentukan Warga Peduli AIDS sebanyak 5 kali;

➢ Pertemuan Evaluasi Hasil Pemetaan Populasi Kunci dan Persiapan Pemetaan Populasi Kunci

sebanyak 1 kali;

➢ Sosialisasi TB Resisten Obat Bagi Dokter Klinik Swasta sebanyak 1 kali; dan

➢ Validasi Data bagi Layanan VCT & IMS Program HIV AIDS sebanyak 4 kali.

8.7. Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji (DBHCHT 2018)

Alokasi Kegiatan Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji (DBHCHT 2018) adalah sebesar Rp.

150.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 149.520.000.- atau 99.68%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah :

➢ Desiminasi Informasi Persiapan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Calon Jema'ah Haji Tahun

1437 H/2017 M bagi Dokter Puskesmas sebanyak 58 Dokter Puskesmas;

➢ Desiminasi Informasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (SISKOHATKES) bagi

Petugas Puskesmas sebanyak 58 Petugas SISKOHATKES;

➢ Entry Data Buku Kesehatan Jemaah Haji untuk Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan

(SISKOHATKES) sebanyak 1.250 BKJH;

Page 89: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 77

➢ Pemeriksaan, Pembinaan dan Screening Status Kesehatan Calon Jemaah Haji Tahun 1438

H/2017 M sebanyak 1.250 calon jemaah haji;

➢ Pengawalan Pemberangkatan Calon Jemaah Haji ke Embarkasi-Bekasi sebanyak 3

kebarangkatan;

➢ Pengawalan Penjemputan Jemaah Haji ke Embarkasi-Bekasi sebanyak 3 kepulangan; dan

➢ Diseminasi Informasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (SISKOHATKES) dan

Pelaksanaan teknis pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji bagi Ketua KBIH se- Kab.

Sukabumi sebanyak 14 KBIH.

8.8. Pengendalian Penyakit Menular Langsung (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (DBH Pajak Rokok 2018) adalah sebesar

Rp. 1.574.598.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.528.151.980.- atau 97.05%. Keluaran

dari kegiatan ini adalah :

➢ Kegiatan Global Campaign HIV AIDS Pelajar sebanyak 10 kali;

➢ Kegiatan Global Campaign HIV AIDS Masyarakat sebanyak 11 kali;

➢ Home Visit ODHA sebanyak 180 kali;

➢ Diseminasi Intensif Case Finding P2-Kusta Tingkat Desa pada 12 desa;

➢ Pembentukan Tim Intensif Case Finding P2-Kusta sebanyak 12 kelompok;

➢ Pemeriksaan Suspek Kusta di 12 lokasi;

➢ Bimbingan Teknis P2-Kusta pada 7 wilayah;

➢ Bimbingan Teknis Program Flu Burung bagi Programmer Puskesmas sebanyak 2 kali;

➢ Bimbingan Teknis Tatalaksana Program Flu Burung bagi Kader sebanyak 4 kali;

➢ Pemantauan Gejala ILI Kasus Flu Burung sebanyak 15 kasus;

➢ Bimbingan Teknis Program ISPA bagi Programmer Puskesmas sebanyak 2 kali;

➢ Bimbingan Teknis Tatalaksana Program ISPA bagi Kader sebanyak 2 kali;

➢ Pemantauan Pneumonia Melalui Care Seeking sebanyak 20 kasus;

➢ Bimbingan Teknis Program Diare bagi Programmer Puskesmas sebanyak 2 kali;

➢ Bimbingan Teknis Tatalaksana Program Diare bagi Kader sebanyak 2 kali;

➢ Pemantauan Dehidrasi Rumah Tangga sebanyak 20 kasus;

➢ Pertemuan Validasi Data P2-TB sebanyak 3 kali;

➢ OJT TB MDR sebanyak 8 kasus;

➢ Pembentukan Warga Peduli AIDS sebanyak 10 kali;

➢ Pembentukan Pelajar Peduli AIDS sebanyak 8 kali;

➢ Pembentukan Pekerja Peduli AIDS sebanyak 5 kali;

➢ Bimbingan Teknis & Penguatan Warga Peduli AIDS, Pelajar Peduli AIDS dan Pekerja Peduli AIDS

sebanyak 1 kali; dan

➢ Peningkatan Kapasitas SDM program TB sebanyak 1 Kali.

Page 90: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 78

8.9. Pengendalian Gangguan Indera Fungsional (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi Kegiatan Pengendalian Gangguan Indera Fungsional (DBH Pajak Rokok 2018) adalah sebesar

Rp. 180.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 178.043.000.- atau 98.91%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah :

➢ Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Kesehatan Indera dan Fungsional sebanyak 1 Kali;

➢ Pertemuan Evaluasi Program Indera dan Fungsional sebanyak 1 Kali; dan

➢ Bimbingan Teknis Skrining Katarak bagi Tenaga Kesehatan sebanyak 1 kali.

8.10. Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi Kegiatan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA (DBH Pajak Rokok 2018) adalah sebesar

Rp. 180.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 178.741.000.- atau 99.30%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah :

➢ Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza sebanyak 1 Kali;

➢ Pertemuan Skrining Penyalahgunaan NAPZA Dengan Menggunakan ASSIST, Koordinasi Lintas

Sektoral Program Kesehatan Jiwa dan Napza, Evaluasi Program Kesehatan Jiwa dan Napza

sebanyak 1 kali.

8.11. Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi Kegiatan Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik (DBH Pajak Rokok 2018)

adalah sebesar Rp. 340.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 333.530.664.- atau

98.10%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Peningkatan Kapasitas Kader Posbindu PTM sebanyak 1 Kali;

➢ Pembentukan Tim Jejaring P2PTM di Tatanan Instansi sebanyak 1 Kali; dan

➢ Skrining Obesitas dan Kolesterol Pada Masyarakat sebanyak 58 Lokasi.

8.12. Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (DBH Pajak Rokok 2018)

adalah sebesar Rp. 256.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 254.550.000.- atau

99.43%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Dalam Rangka Teknis Pelayanan Terpadu PTM di FKTP

sebanyak 1 Kali; dan

➢ Skrining Hipertensi dan Kolesterol Pada Masyarakat di 58 Lokasi.

8.13. Pengendalian Penyakit Kanker dan Kelainan Darah (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Kanker dan Kelainan Darah (DBH Pajak Rokok 2018) adalah

sebesar Rp. 294.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 286.455.000.- atau 97.43%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam rangka deteksi dini kanker serviks dan payudara

melalui Metode IVA-SADANIS sebanyak 1 Kali; dan

➢ Desinfo Kanker Bagi Petugas PTM sebanyak 58 Puskesmas.

Page 91: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 79

8.14. Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT 2018)

Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT 2018)

adalah sebesar Rp. 291.306.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 281.526.648.- atau

96.64%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Peningkatan Kapasitas Kader Remaja Sekolah sebanyak 1 kali;

➢ Deteksi Merokok Pada Anak Sekolah di 37 lokasi; dan

➢ Pembentukan Tim Dalam Rangka Penyusunan Draft Perda KTR sebanyak 1 kali.

8.15. Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT SiLPA Tahun

2017)

Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi (DBHCHT 2018)

adalah sebesar Rp. 300.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 295.315.000.- atau

98.44%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Validasi dan Evaluasi Program P2PTM; dan

➢ Peningkatan Kapasitas Kader Remaja Sekolah.

8.16. Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)

Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis (DBHCHT SiLPA Tahun 2017)

adalah sebesar Rp. 100.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 98.400.000.- atau 98.40%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Sosialisasi tentang Bahaya Penyakit Menular DBD melalui Kegiatan 1R1J kepada Tim Penggerak

PKK / Darmawanita 2 kali; dan

➢ Kegiatan Pembentukan Kader Siaga Rabies (KASIRA) bagi Puskesmas dengan Angka Kasus

Gigitan Tinggi.

8.17. Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Alokasi kegiatan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan NAPZA adalah sebesar Rp. 70.000.000.- dengan

realisasi anggaran sebesar Rp. 67.201.600.- atau 96%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas.

8.18. Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik

Alokasi kegiatan Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik adalah sebesar Rp.

70000000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 174.880.000.- atau 97.16%. Keluaran dari

kegiatan ini adalah :

➢ Peralatan Penunjang Pengendalian Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik.

9. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Sasaran Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan adalah :

1. Meningkatkan pengawasan mutu sumber daya kesehatan; dan

2. Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dan sarana kesehatan serta fasilitas pelayanan rujukan

secara berjenjang.

Page 92: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 80

Kegiatan pokok pada program ini adalah :

1. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan;

2. BLUD Kesehatan;

3. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan;

4. Perencanaan dan Pengembangan Program;

5. Penguatan dan Pemanfaatan Jaringan Data Kesehatan;

6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan Terpadu;

7. Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatan; dan

8. Akreditasi Puskesmas.

Tahun 2018 merupakan tahun kedua Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

dilaksanakan, program ini mengacu pada indikator kinerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Tahun 2016. Dari 6 indikator kinerja sasaran yang menjadi target kinerja tahun 2018, ada 5 indikator yang

mencapai target dan 1 indikator yang belum mencapai target.

Indikator kinerja sasaran yang belum mencapai target adalah Sertifikasi Produk Kesehatan Rumah

Tangga. Kendala yang dihadapi adalah anggaran kegiatan ini masih terfokus pada Pelaksanaan akreditasi

Puskesmas, sehingga untuk peningkatan kompetensi SDM masih belum mencapai target.

Dalam upaya pencapaian target kinerja pada Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Tahun 2018, mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 48.378.737.100.- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp. 36.018.286.885.- atau 74.45%.

Berikut adalah 10 kegiatan yang mendukung tercapainya target kinerja pada Program Peningkatan Mutu

dan pelayanan Kesehatan di Tahun 2018 :

9.1 Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatan

Alokasi anggaran kegiatan Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatan Tahun 2018

mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

148.469.500.- atau 74.23%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Desiminasi Informasi Evaluasi Kegiatan Perizinan dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Visitasi dan Verifikasi Sarana Kesehatan dengan capain kinerja 34 Sarana Kesehatan

➢ Visitasi dan Verifikasi Tenaga Kesehatan dengan capaian kinerja 84 orang tenaga kesehatan

➢ Visitasi Tindak Lanjut Izin Operasional Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

9.2 Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

Alokasi anggaran Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan tahun 2018

mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 125.000.000.- dengan realisasi anggaran mencapai Rp.

97.316.900.- atau 77.85%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Sosialisasi Sistem Informasi Puskesmas dengan capaian kinerja 91 orang

➢ Bimbingan Teknis Profil Kesehatan Puskesmas dengan capaian kinerja 58 orang

➢ Desiminasi Informasi hasil Evaluasi Program Sistem Informasi Kesehatan dengan capaian kinerja

58 puskesmas

Page 93: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 81

➢ Rapat Koordinasi Data dan Informasi dengan capaian kinerja 4 kali

➢ Pendataan Puskesmas dan SDMK dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Bimbingan Teknis Pendataan SDM Kesehatan dengan capaian kinerja 58 orang

9.3 Penguatan dan Pemanfaatan Jaringan Data Kesehatan

Alokasi anggaran kegiatan Penguatan dan Pemanfaatan Jaringan dan Data Kesehatan Tahun 2018

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 265.000.000.- dengan realisasi anggaran mencapai Rp.

218.044.000.- atau 82.28%. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Bintek SIKDA Generik/SIP Elektronik dengan capaian kinerja 16 puskesmas

➢ Penataan dan Pemanfaatan Jaringan Lokal dengan capaian kinerja 2 lokasi

➢ Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR) dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pendampingan pelaksanaan SIKDA Generik/SIP Elektronik dengan capaian kinerja 16 puskesmas

9.4 BLUD Puskesmas

Alokasi anggaran Kegiatan PPK BLUD Puskesmas pada Tahun Anggaran 2018 untuk 11 (sebelas)

Puskesmas mendapatkan alokasi anggaran Rp. 41.143.237.100.- dengan realisasi anggaran

mencapai Rp. 29.908.400.765.- atau 72.69%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Administrasi Perkantoran untuk kebutuhan belanja rutin Puskesmas selama 12 bulan

➢ Belanja obat dan Bahan Habis Pakai (BHP) Medis

➢ Jasa Pelayanan Kesehatan (Jaspel) baik untuk rawat jalan, rawat inap maupun persalinan yang

dibayarkan sebagai remunerasi

➢ Belanja modal berupa belanja alat kesehatan dan belanja modal lainnya (elektronik, meubeler dan

alat rumah tangga lainnya)

9.5 Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan

Alokasi anggaran kegiatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Tahun 2018 mendapatkan

alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000.- dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 85.600.000.-

atau 85.60%. Keluaran dari kegiatan ini :

➢ Pertemuan Tim Mutu Kabupaten Dalam Rangka Percepatan Akreditasi Puskesmas dengan capaian

kinerja 1 kali

➢ Evaluasi Percepatan Akreditasi FKTP dengan capaian kinerja 10 Puskesmas

➢ Pertemuan Peningkatan Tim Mutu manajemen Puskesmas dengan capaian kinerja1 kali

9.6 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan Terpadu (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Peningkatan Pelayanan kesehatan Rujukan Tahun 2018 sebesar Rp.

250.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 231.712.000.- atau 92.68%.

Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Evaluasi Kegiatan Pelayanan Kesehatan Rujukan dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pertemuan Peningkatan pelayanan Rekam Medis Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pertemuan Peningkatan Pemahaman Kepmenkes Nomor 514 Tahun 2015 di Puskesmas DTP dan

PONED dengan capaian kinerja 40 puskesmas

➢ Peningkatan Penatalaksanaan TIM SPGDT di Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

Page 94: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 82

9.7 Perencanaan dan pengembangan Program (DBH Pajak Rokok 2018)

Alokasi anggaran Perencanaan dan pengembangan Program tahun 2018 mendapatkan alokasi

anggaran sebesar Rp. 200.000.000.- dengan realisasi anggaran Rp. 198.110.000.- atau 99.06%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dengan capaian kinerja 1

dokumen

➢ Rencana Kerja dan Anggaran Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Desk Anggaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Perencanaan Terpadu Puskesmas dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Penyusunan rencana Kerja Dinas Kesehatan

➢ Rapat Kerja Kesehatan Daerah dengan capaian kinerja 93 orang

➢ Penyusunan DPA dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Penyusunan RKA dengan capaian kinerja 58 puskesmas

➢ Pertemuan Tim Implementasi PPK BLUD dengan capaian kinerja 2 kali

➢ Bimtek Penyusunan Pola Tata Kelola PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali

➢ Bimtek Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2

kali

➢ Bimtek Penyusunan Dokumen SPM PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali

➢ Bimtek Penyusunan Dokumen RBS PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali

➢ Pertemuan Sinergitas Implementasi PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali

➢ Bimtek Penatausahaan Keuangan PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali

➢ Pertemuan Penyusunan Regulasi Pendukung PPK BLUD Puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali

➢ Pertemuan Verifikasi Dokumen PPK BLUD puskesmas dengan capaian kinerja 2 kali

9.8 Akreditasi Puskesmas (Dana Alokasi Umum)

Alokasi anggaran kegiatan Akreditasi Puskesmas anggaran Tahun 2018 sebesar Rp. 1.000.000.000.-

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 857.738.417.- atau 85.77%. Keluaran dari kegiatan tersebut

yaitu :

➢ Workshop Pelaksanaan Audit Internal dan Tinjauan Manajemen dengan capaian kinerja 5

puskesmas

➢ Workshop Keselamatan Pasien dengan capaian kinerja 5 puskesmas

➢ Workshop Penggalangan Komitmen dengan capaian kinerja 5 Puskesmas

➢ Workshop Pemahaman Instrumen standard an instrument akreditasi dengan capaian kinerja 5

puskesmas

➢ Pendampingan Self Assesment dan Penyusunan POA Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja

5 puskesmas

➢ Pendampingan Penyusunan Dokumen dengan capaian kinerja 5 puskesmas

➢ Pendampingan Implementasi Dokumen dengan capaian kinerja 5 puskesmas

➢ Penilaian Pra Akreditasi dengan capaian kinerja 5 Puskesmas

Page 95: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 83

➢ Pendampingan Pasca Akreditasi dengan capaian kinerja 5 puskesmas

➢ Survey Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja 5 puskesmas

9.9 Akreditasi Puskesmas (DAK Non Fisik)

Alokasi anggaran kegiatan Akreditasi Puskesmas bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non

Fisik yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk percepatan Akreditasi Puskesmas.

Alokasi anggaran Tahun 2018 sebesar Rp. 4.408.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

3.772.500.416.- atau 85.58%. Keluaran dari kegiatan tersebut yaitu :

➢ Workshop Pelaksanaan Audit Internal dan Tinjauan Manajemen dengan capaian kinerja 20

puskesmas

➢ Workshop Keselamatan Pasien dengan capaian kinerja 20 puskesmas

➢ Workshop Penggalangan Komitmen dengan capaian kinerja 20 Puskesmas

➢ Workshop Pemahaman Instrumen standard an instrument akreditasi dengan capaian kinerja 20

puskesmas

➢ Pendampingan Self Assesment dan Penyusunan POA Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja

20 puskesmas

➢ Pendampingan Penyusunan Dokumen dengan capaian kinerja 20 puskesmas

➢ Pendampingan Implementasi Dokumen dengan capaian kinerja 20 puskesmas

➢ Penilaian Pra Akreditasi dengan capaian kinerja 20 Puskesmas

➢ Pendampingan Pasca Akreditasi dengan capaian kinerja 20 puskesmas

➢ Survey Akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja 20 puskesmas

9.10 Akreditasi Puskesmas (DBH Pajak Rokok)

Alokasi anggaran kegiatan Akreditasi Puskesmas anggaran Tahun 2018 sebesar Rp 87.500.000.-

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 77.034.887.- atau 88.04%. Keluaran dari kegiatan tersebut

yaitu :

➢ Workshop Akreditasi Puskesmas Dalam Rangka Akselerasi Akreditasi Puskesmas di Kabupaten

Sukabumi dengan capaian kinerja 25 Puskesmas

9.11 Perencanaan dan Pengembangan Program

Alokasi anggaran kegiatan Perencanaan dan Pengembangan Program sebesar Rp 200.000.000.-

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 198.110.000.- atau 99.06%. Keluaran dari kegiatan tersebut

yaitu :

➢ Fisibility Study / Uji Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit.

10. Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan

Tujuan dari Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat adalah

meningkatkan kualitas dan aksesbilitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan

yang dilaksanakan meliputi pembangunan atau rehabilitasi sarana kesehatan, pemenuhan sarana

transportasi (roda empat dan roda dua), pemenuhan peralatan kesehatan di fasilitas kesehatan serta

akreditasi sarana kesehatan. Luasnya wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu hal yang melatar

Page 96: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 84

belakangi Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat di Kabupaten

Sukabumi. Selanjutnya masih rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama untuk

masyarakat yang sulit dijangkau.

Belum tercapainya target indikator kinerja sasaran program ini karena beberapa faktor yang

diantaranya adalah luas wilayah Kabupaten Sukabumi yang merupakan wilayah terluas di se Jawa dan Bali

sehingga akses masyarakat untuk dapat mencapai fasilitas kesehatan masih sangat terbatas, khususnya di

daerah Sukabumi Selatan. Hal lain adalah penduduk yang meningkat setiap tahun, sedangkan penambahan

fasilitas khususnya puskesmas. Penambahan fasilitas kesehatan baru terjadi pada fasilitas puskesmas

pembantu dan Poskesdes.

Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, maka sudah terjadi peningkatan capaian kinerja khususnya

pada indicator Peningkatan fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas Pembantu). Upaya ini dilakukan

untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat untuk dapat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar

dan rujukan dengan dibangunnya dikembangkannya Puskesmas Mampu PONED dan Puskesmas pembantu

di daerah yang sulit terjangkau, dan menempatkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi handal

dibidangnya masing-masing.

Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan dengan anggaran kegiatan

Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan telah berhasil menambah jumlah Puskesmas

Pembantu dan Poskesdes sebanyak 17 unit yang tersebar di Kabupaten Sukabumi. Hal ini memberikan

gambaran fokusnya pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Kabupaten Sukabumi dengan memberikan kemudahan untuk mencapai fasilitas kesehatan.

Selain penambahan jumlah puskesmas pembantu dan Poskesdes, juga dilakukan peningkatan dan

rehabilitasi pada beberapa puskesmas di Kabupaten Sukabumi sehingga kondisi bangunan dan sarana

lainnya sesuai dengan persyaratan untuk memenuhi kriteria Puskesmas Terakreditasi yang dicanangkan

oleh Kementerian Kesehatan RI.

Dalam upaya pencapaian target indikator kinerja Program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas

Kesehatan dilaksanakan melalui 15 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 92.968.311.150.-

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 62.405.095.528.- atau 67.13 %. Berikut adalah kegiatan penunjang

program Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Kesehatan pada Tahun 2018 :

10.1 Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Puskesmas dan Jaringannya (DBH Pajak

Rokok 2018)

Alokasi anggaran kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Puskesmas dan Jaringannya

(DBH Pajak Rokok 2018) pada Tahun 2018 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 5.035.154.800.-

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.023.657.400.- atau 99.77 %. Keluaran dari kinerja ini

adalah :

➢ Pembangunan Posyandu dengan capaian 2 lokasi;

➢ Pengadaan Tanah capaian kinerja 3 lokasi;

➢ Pembangunan Poskesdes dengan capaian kinerja 2 lokasi;

Page 97: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 85

➢ Rehabilitasi Bangunan Gedung capaian kinerja 6 lokasi;

➢ Pembangunan Gedung capaian kinerja 11 lokasi;

➢ Pemagaran Gedung Puskesmas dan Pustu capaian kinerja 7 lokasi; dan

➢ Sarana air bersih capaian kinerja 1 lokasi.

10.2 Penyediaan Sarana dan Prasarana Desa Siaga (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)

Kegiatan Penyediaan sarana dan Prasarana Desa Siaga bersumber dari Dana Bantuan Keuangan

Provinsi 2018 dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,- terealisasi Rp. 3.440.120.000,-

atau 68.80%. Keluaran dari Kegiatan tersebut adalah :

➢ Pembangunan Posyandu capaian kinerja 20 lokasi;

➢ Pembangunan MCK capaian kinerja 42 lokasi;

➢ Pipanisasi capaian kinerja 3 lokasi; dan

➢ Sarana air bersih capaian kinerja 2 lokasi.

10.3 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

Kegiatan Pengadaan sarana dan Prasarana Puskesmas tahun 2018 mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 950.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 926.031.000.- atau 97.48%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah:

➢ Alat Permainan Edukasi (APE) Dalam dan luar sebanyak 1 jenis.

10.4 DAK Reguler Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar (DAK Reguler 2018)

Kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar (DAK Reguler 2018) mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 6.754.740.000.- dengan realisasi Rp. 5.533.665.000.- atau 81.92%.

Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Rehabilitasi Puskesmas dengan capaian kinerja 3 lokasi;

➢ Pengadaan Kendaraan Ambulance dengan capaian kinerja 5 unit;

➢ Pengadaan Kendaraan Pusling dengan capaian kinerja 2 unit; dan

➢ Pengadaan Generator Set dengan capaian kinerja 4 unit.

10.5 Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Puskesmas dan Jaringannya

Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana Puskesmas dan Jaringannya dengan

alokasi anggaran Rp. 19.994.700.200,- Terealisasi Rp. 12.080.515.200,- atau 60.42%. Keluaran dari

Kegiatan tersebut Adalah :

➢ Pemagaran Poskesdes dengan capaian kinerja 8 lokasi;

➢ Pengadaan Tanah Puskesmas dengan capaian kinerja 3 lokasi;

➢ Pengadaan Kendaraan Roda 2 dengan capaian kinerja 3 unit;

➢ Rehabilitasi Gedung Puskesmas, Gudang Farmasi, Pustu, Ruang Bersalin, Ruang Laboratorium,

Ruang Perawatan dan Rumah Dinas dengan capaian kinerja 53 Lokasi;

➢ Pembangunan Bangunan Kesehatan dengan capaian kinerja 4 Lokasi;

➢ Pembangunan Pos Jaga dengan capaian kinerja 3 Lokasi;

➢ Penataan Areal Parkir dengan capaian kinerja 24 lokasi;

➢ Pemagaran Puskesmas dan Pustu dengan capaian kinerja 40 lokasi;

Page 98: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 86

➢ Pembangunan SAB dengan capaian kinerja 29 lokasi; dan

➢ Pipanisasi Puskesmas dan Pustu dengan capaian kinerja 2 lokasi.

10.6 Pengadaan Sarana Prasarana Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018)

Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DBH Pajak Rokok 2018) mendapat alokasi

anggaran Rp. 1.654.500.000.- terealisasi Rp. 1.627.585.000,- atau 98.37 % Keluaran dari Kegiatan

tersebut Adalah :

➢ Pengadaan meja kerja puskesmas dengan capaian kinerja 100 buah

➢ Pengadaan lemari arsip puskesmas dengan capaian kinerja 57 buah

➢ Pengadaan kursi tunggu pasien puskesmas dengan capaian kinerja 76 buah

➢ Pengadaan kursi kerja puskesmas dengan capaian kinerja 200 buah

➢ Pengadaan papan Nama Puskesmas dengan capaian kinerja 28 buah

➢ Pengadaan Mesin Fotocopy Puskesmas dengan capaian kinerja 20 buah

➢ Pemeliharaan Kendaraan Ambulance dengan capaian kinerja 9 unit

➢ Pemeliharaan kendaraan operasional dengan capaian kinerja 1 unit

➢ Pengadaan Electric Generating Set dengan capaian kinerja 1 unit

➢ Pengadaan alat pemadam kebakaran dengan capaian kinerja 20 unit

➢ Pengadaan Laptop Sarana Penunjang Akreditasi dengan capaian kinerja 10 unit

10.7 Pembangunan dan Rehabilitasi Serta Pengadaan Alat Kesehatan bagi Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukabumi (SiLPA Bantuan Keuangan Provinsi Tahun

2017)

Alokasi anggaran kegiatan Pembangunan dan Rehabilitasi Serta Pengadaan Alat Kesehatan bagi

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukabumi (SiLPA Bantuan Keuangan Provinsi

Tahun 2017) adalah sebesar Rp. 578.050.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 74.500.000.-

atau 12.89 %. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Penambahan ruang puskesmas dengan capaian kinerja 5 lokasi (Pusk Gegerbitung, Parungkuda,

Sukalarang, Caringin dan Cisaat)

➢ Penambahan ruangan puskesmas pembantu dengan capaian kinerja 2 lokasi (pustu Padajaya

kec. Jampangkulon dan pustu Cimunding kec. Jampang Tengah

➢ Rehabilitasi Puskesmas dengan capaian kinerja 2 lokasi (Puskesmas PONED Lengkong, dan

Puskesmas PONED Ciambar)

➢ Rehabilitasi Puskesmas Pembantu dengan capaian kinerja 1 lokasi (Pustu Munjul Pusk nagrak,

Pustu Bantarkalong Pusk Warungkiara, Pustu Cicadas Pusk Cisolok, Pustu Tonjong Pusk Citarik,

Pustu Mekarsari Pusk Ciracap, Pustu Cigaru Pusk Simpenan, Pustu Ujunggenteng Pusk Ciracap)

➢ Penyediaan Sarana Air Bersih bagi Puskesmas Pembantu yang terdapat di 8 Lokasi (Pustu

Bojongsungapan Kec. Cikembar, Pustu Sukaresmi kec. Cisaat, Pustu Karang Anyar Kec.

Tegalbuleud, Pustu Cikangkung Kec. Ciracap dan Pustu Sukajaya Kec. Pabuaran).

Page 99: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 87

10.8 Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Rumah Sakit Sagaranten Sebagai

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)

Kegaiatan Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Rumah Sakit Sagaranten Sebagai

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukabumi (Bantuan Keuangan Provinsi 2018) mendapatkan

alokasi anggaran sebesar Rp. 10.000.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.

5.296.416.000.- atau 52.96%. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah :

➢ Pembangunan ruang Gizi RSUD Sagaranten dengan capaian kinerja 1 loaks

➢ Cut and Fill/Penataan lahan dengan capaian kinerja 5 lokasi :

- Ruang Perawatan kelas III RSUD Sagaranten

- Ruang Perawatan kelas II RSUD Sagaranten

- Ruang Perawatan Kelas I RSUD Sagaranten

- Ruang Perawatan VIP RSUD Sagaranten

- Ruang Poliklinik RSUD Sagaranten

➢ Pengadaan Alat kesehatan dengan capaian kinerja 1 kegiatan

➢ Penataan halaman parker dengan capaian kegiatan 3 lokasi

- Penataan Ruang parker UGD RSUD Sagaranten

- Pemagaran Poliklinik RSUD Sagaranten dan pagar samping.

10.9 Penyediaan Sarana dan Prasarana Desa Siaga (Bantuan Keuangan Provinsi 2018)

Alokasi Anggaran kegiatan Penyediaan sarana dan parasarana desa Siaga (Bantuan Keuangan

Provinsi 2018) adalah Rp. 5.000.000.000.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.440.120.000.-

atau 68.80 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

➢ Pembangunan sarana MCK dengan capaian kinerja 36 lokasi

10.10 DAK Reguler Bidang Kesehatan (Silpa DAK 2016)

Kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan (Silpa DAK 2016) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

2.181.057.549.- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.671.281.000.- atau 76.73 %. Keluaran dari

kegiatan tersebut adalah :

➢ Pemeliharaan bangunan dengan capaian kinerja 10 lokasi

➢ Rehabilitasi Banguna dengan capaian kinerja 13 lokasi

➢ Pemagaran dengan capaian kinerja 2 lokasi

➢ Penataan halaman parker dengan capaian kinerja 1 lokasi

3.2.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya

Pada tabel 3.6 berikut, disajikan data analisis efisiensi penggunaan sumber daya dalam upaya

pencapaian target indikator kinerja sasaran pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2018. Dari

semua indikator kinerja sasaran yang ada, rata-rata memiliki tingkat efisiensi yang signifikan (>100%)

dalam pencapaian target indikator kinerja, akan tetapi masih ada beberapa indikator kinerja yang memiliki

tingkat efisiensi <100%, artinya bahwa dukungan sumber daya anggaran kegiatan yang diluncurkan oleh

Page 100: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 88

pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut sudah dapat memberikan

kontribusi positif meskipun belum dapat memberikan hasil yang maksimal dalam pencapaian target

indikator kinerja.

TABEL 3.6

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran

%

Cakupan

Kinerja (>

100%)

%

Penyerapan

Anggaran

Tingkat

Efisiensi

1 2 3 4 5 6

1 Tersedianya obat, bahan kimia dan

perbekalan kesehatan

Tersedianya obat dan

perbekalan kesehatan 75 96,85 -21,85

Tersedianya obat Program 75 96,85 -21,85

Tersedianya bahan

kimia/reagensia untuk

pemeriksaan kesehatan

75 96,85 -21,85

2 Pembinaan Kesehatan Ibu dan

Reproduksi

Cakupan Puskesmas yang

melaksanakan kelas ibu hamil 114,94 90,83 24,11

Cakupan Puskesmas yang

melakukan orientasi program

perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K)

100,00

90,83

9,17

Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani 147,44

90,83 56,61

Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

100,00

90,83

9,17

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

K4 95,83

90,83 5

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 101,08

90,83 10,25

Cakupan Kunjungan Neonatal

Pertama (KN1) sesuai standar 105,10

90,83 14,27

Cakupan Kunjungan Neonatal

Lengkap (KNL) sesuai standar 111,24

90,83 20,41

Cakupan Neonatal dengan

Komplikasi yang ditangani 100,00

90,83 9,17

Cakupan Kunjungan Bayi 103,00 90,83 12,17

Page 101: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 89

Cakupan Pelayanan Anak

Balita 94,44

90,83 3,61

cakupan peserta KB aktif 111,76 90,83 20,93

3 Menurunnya kasus kematian ibu

dan bayi

Menurunnya Jumlah Kematian

Ibu

79,55

90,83 -11,28

Menurunnya Angka Kematian

Bayi 214,29 90,83 123,46

4 Menurunkan angka kesakitan Puskesmas yang

melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik

kelas 1

100 74,12 25,88

Puskesmas yang

melaksanakan penjaringan

kesehatan untuk peserta didik

kelas 7 dan 10

100

74,12

25,88

Puskesmas yang

menyelenggarakan kegiatan

kesehatan remaja

100 74,12

25,88

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan kegiatan

kesehatan lansia

100 74,12

25,88

5 Meningkatnya pembinaan,

pengembangan dan pengawasan

upaya kesehatan tradisional dan

komplementer

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kesehatan

tradisional dan komplementer

83,33 74,12

9,21

Jumlah Puskesmas yang

melaksanakan pelayanan

kesehatan Gigi dan Mulut

93,75 74,12

19,63

Jumlah Puskesmas yang

memberikan pelayanan

laboratorium

75 74,12

0,88

Jumlah Puskesmas yang

memberikan pelayanan

Kesehatan Indra

100 74,12

25,88

6 Meningkatnya mutu dan akses

pelayanan keperawatan, kebidanan

dan keteknisian medik

Jumlah puskesmas yang

menerapkan Pelayanan

Keperawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas)

100

74,12

25,88

7 Meningkatnya akses pelayanan

kesehatan dasar yang berkualitas

bagi masyarakat

Jumlah Puskesmas non rawat

inap dan Puskesmas rawat

inap yang memberikan

pelayanan sesuai standar

100

74,12

25,88

Page 102: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 90

Jumlah Puskesmas yang telah

melaksanakan Manajemen

Puskesmas

100 74,12

25,88

8 Meningkatnya Mutu dan Akses

Pelayanan Kesehatan Jiwa dan

NAPZA

Jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan

kesehatan jiwa dan NAPZA

196,54 99,30 97,24

9 Meningkatnya layanan kesehatan

untuk masyarakat

Jumlah Penduduk PBI yang

Menjadi Peserta Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN)

90 78,21 11,79

10 Meningkatnya layanan kesehatan

untuk masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan

pasien masyarakat miskin di

fasilitas kesehatan

100 73,14 26,86

11 Meningkatnya pelayanan gizi

masyarakat

Ibu hamil KEK yang mendapat

makanan tambahan 103,10 95,42 7,68

Ibu hamil yang mendapat

Tablet Tambah Darah (TTD) 90

tablet selama masa kehamilan

100,12 95,42

4,7

Bayi usia kurang dari 6 bulan

yang mendapat ASI eksklusif 148,23 95,42 52,81

Bayi baru lahir mendapat

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 186,19 95,42 90,77

Balita kurus yang mendapat

makanan tambahan (PMT) 113,84 95,42 18,42

Remaja puteri yang mendapat

Tablet Tambah Darah (TTD) 100 95,42 4,58

Balita gizi Sangat Kurus

mendapat perawatan 100,00 95,42 4,58

Pemberian makanan

pendamping ASI pada anak

usia 6 - 24 bulan keluarga

miskin

140,00

95,42

44,58

12 Meningkatnya kualitas kesehatan

lingkungan

Cakupan sarana air bersih

(SAB) 94,11 82,38 11,73

Cakupan Rumah Sehat 95,86 82,38 13,48

Cakupan Akses Jamban

Keluarga (JAGA) 95,91 82,38 13,53

Cakupan Angka Bebas Jentik 92,11 82,38 9,73

Cakupan Saluran Pembuangan

Air Limbah (SPAL) 83,84 82,38 1,46

Cakupan Tempat Sampah 95,35 82,38 12,97

Page 103: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 91

13 Meningkatnya pembinaan upaya

kesehatan kerja dan olahraga

Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kegiatan

kesehatan olah raga pada

kelompok masyarakat di

wilayah kerjanya

166,67

82,38 84,29

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan kesehatan

kerja dasar

113,33 82,38 30,95

Jumlah pos UKK yang

terbentuk di daerah PPI/TPI 122,41 82,38 40,03

14 Meningkatnya perilaku hidup

bersih dan sehat

Kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan 100,00 96,90 3,1

Cakupan PHBS di Tatanan RT 91,84 96,90 -5,06

Cakupan strata desa siaga aktif 123,97 96,90 27,07

Cakupan sekolah yang

mempromosikan kesehatan 100 96,90 3,1

Jumlah Tema pesan dalam

komunikasi, informasi dan

edukasi kepada masyarakat

90,00

96,90

-6,9

Jumlah dunia usaha yang

memanfaatkan CSR-nya untuk

program kesehatan

268,75

96,90

171,85

15 Menurunnya angka kesakitan

akibat penyakit menular dan

penyakit tidak menular

Cakupan penemuan dan

penanganan penderita

penyakit TBC BTA

104,30

97,53 6,77

Meningkatnya angka

kesembuhan penderita TB

Paru BTA Positif

106,24 97,53

8,71

Cakupan penemuan dan

penanganan penderita

penyakit DBD

100,00 97,53

2,47

Cakupan balita dengan

pneumonia yang ditangani 78,00 97,53 -19,53

Cakupan penemuan dan

penanganan penderita Diare 100,00 97,53 2,47

Cakupan Penemuan dan

Penanganan Kasus Penderita

Filariasis

100,00 97,53

2,47

Page 104: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 92

Cakupan Penemuan dan

Penanganan suspect Flu

Burung

- -

-

Cakupan Penemuan dan

Penanganan Kasus Penderita

Kusta

100,00 97,53

2,47

Cakupan Penemuan dan

Penanganan Kasus Penderita

HIV/AIDS

100,00 97,53

2,47

Annual Paracite Index (API)

Malaria 151,52 97,53 53,99

Cakupan Penemuan dan

Penanganan Kasus Penderita

Rabies

82,00 97,53

-15,53

Persentase PKM yang

melaksanakan pengendalian

PTM Terpadu

250,00 97,53

152,47

Persentase desa / kelurahan

yang melaksanakan kegiatan

posbindu PTM

71,23 97,53

-26,3

Persentase perempuan usia

30- 50 Tahun yang dideteksi

dini kanker serviks dan

payudara

58,10 97,53

-39,43

Persentase Puskesmas Yang

melaksanakan Kebijakan

Kawasan Tanpa Rokok (KTR),

minimal 50 % sekolah

145,00 97,53

47,47

Prevalensi tekanan darah

tinggi 126,82 97,53 29,29

Mempertahankan Prevalen

Obesitas 27,66 97,53 -69,87

Prevalensi merokok pada

penduduk usia <= 18 Tahun 49,11 97,53 -48,42

Cakupan Desa/Kelurahan

mengalami KLB yang dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi

kurang dari 24 Jam

100,00 97,53

2,47

Acute Flacid Paralysis (AFP)

rate per 100.000 penduduk <

15 th

100,00 97,53

2,47

Page 105: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 93

Cakupan Desa/kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI)

83,94 97,53

-13,59

16 Meningkatnya Kesehatan Jemaah

Haji Kab. Sukabumi

Cakupan Pemeriksaan dan

pembinaan Kesehatan

Jemaah Haji

100,00

99,68 0,32

Cakupan penanggulangan

krisis kesehatan akibat

bencana

100,00

98,65 1,35

17 Meningkatnya Mutu Layanan

Kesehatan dan Rujukan

Cakupan Tenaga Kesehatan

Berizin di Praktek Mandiri dan

Sarana Kesehatan

100,00 74,45 25,55

Cakupan Sarana Kesehatan

Berizin 100,00 74,45 25,55

Cakupan Sertifikasi Produk

Kesehatan Rumah Tangga 88,89 74,45 14,44

Cakupan Puskesmas

Terakreditasi 100,00 74,45 25,55

Cakupan Puskesmas dengan

Sistem Informasi Terintegrasi 100,00 74,45 25,55

Jumlah SDM Kesehatan yang

ditingkatkan kompetensinya

(kumulatif)

100,00

74,45

25,55

18 Meningkatnya akses pelayanan

kesehatan

Peningkatan fasilitas

pelayanan kesehatan

(Puskesmas)

103,77 67,13 36,64

Peningkatan fasilitas

pelayanan kesehatan

(Puskesmas Pembantu)

103,05 67,13 35,92

Jika dilihat dari table diatas, tingkat efisiensi sumber daya anggaran untuk tahun 2018 sudah cukup

tinggi, terlihat dari 85 indikator kinerja sasaran, hanya ada 15% (13) indikator kinerja sasaran yang tinggkat

efisiensi anggarannya negatif, artinya penyerapan anggarannya maksimal sedangkan target kinerjanya

tidak tercapai.

Page 106: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2017

BAB IV PENUTUP 94

B A B IV

P EN UT UP

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan merupakan pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai

tujuan/sasaran strategis instansi, melalui indikator kinerja yang merupakan kegiatan-kegiatan yang harus

dilaksanakan sesuai dengan penetapan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2017.

Mengacu kepada Rencana Strategis Pembangunan Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten

Sukabumi Tahun 2016-2021, Rencana Kerja Tahun 2017, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja

Tahun 2017, dari 18 sasaran strategis dengan 85 indikator kinerja yang ada, beberapa indikator kinerja

telah mencapai target sesuai yang tercantum dalam Renstra Dinas Kesehatan Tahun 20116-2021 Rencana

Kerja Tahun 2017, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Pada table 3.1 dapat dilihat

pada perbandingan antara pencapaian indikator kinerja sasaran dengan target indikator kinerja sasaran

tahun 2017, dari 85 (delapan puluh lima) indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam Indikator Kinerja

Utama (IKU), terdapat 35,29% (30) indikator kinerja sasaran yang sudah mencapai target, 35,29% (30)

indikator kinerja yang belum mencapai target dan 29,41 % (25) indikator kinerja yang melebihi target.

Kendala yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja sasaran ini diantaranyanya adalah

indikator kinerja sasaran yang terlalu banyak, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dalam upaya

pencapaiannya tidak fokus.

Dalam pencapaian target kinerja anggaran, sesuai dengan data yang terdapat pada tabel 3.8,

capaian kinerja anggaran dari 18 sasaran strategis dan 85 indikator kinerja, realisasi anggaran kegiatan

dari 18 (delapan belas) sasaran strategis hanya ada 1 sasaran strategis yang realisasi anggarannya rendah

(<60%) yaitu sasaran Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak dan Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi.

Rendahnya realisasi anggaran ini karena penyerapan anggaran kegiatan JKN terutama biaya operasional

mengalami hambatan dalam pembelanjaan yang menggunakan system E-Katalog.

Pencapaian realisasi fisik seperti yang disajikan pada grafik 3.5, realisasi fisik yang dicapai oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 hanya ada 2 (dua) sasaran strategis yang realisasinya

>60% yaitu sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan (60,91%) dan Meningkatnya

Akses Pelayanan Kesehatan (78,53%).

Sedangkan untuk efisiensi dalam pencapaian target indikator kinerja sasaran masih sangat rendah,

dari 85 indikator kinerja sasaran, hanya ada 11,76% (10) indikator kinerja sasaran yang tinggkat efisiensi

anggarannya >60%, dan masih 88,24% (75) indikator kinerja sasaran yang nilai efisiensinya <60%.

Rencana intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja yang belum

mencapai target diantaranya dengan meningkatkan peranserta masyarakat dan meningkatkan kinerja

pelaksana program dalam melaksankan kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian target kinerja

tersebut.

Page 107: DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2018 · 21. Mendorong peran tenaga kesehatan dalam peningkatan status desa siaga aktif pratama menjadi desa siaga aktif mandiri. 22. Mendorong

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 2017

BAB IV PENUTUP 95

Salah satu strategi yang akan ditempuh dalam upaya pencapaian semua target yang belum

tercapai adalah dengan melakukan revisi terhadap indikator kinerja sasaran yang tercantum pada Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, sehingga indikator sasaran kinerja yang harus tercapai

akan menjadi lebih akurat dan dapat diukur.

Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukabumi ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukabumi kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun fihak lain yang telah mengambil

bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kabupaten Sukabumi.