Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil...

111
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 1 1.1 Latar Belakang esehatan sebagai hak asasi manusia secara tegas di amanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Di dunia Internasional, konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 juga menyatakan bahwa Health is a fundamental right, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan serta meningkatkan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral pembangunan nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan tercapainya derajat kesehatan maka akan berdampak terhadap pencapaian visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi tersebut melalui 7 misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan K

Transcript of Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil...

Page 1: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 1

1.1 Latar Belakangesehatan sebagai hak asasi manusia secara tegas

di amanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945,

dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup

sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan. Di dunia Internasional, konstitusi Organisasi

Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 juga menyatakan bahwa

Health is a fundamental right, yang mengandung suatu kewajiban

untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan serta

meningkatkan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat

sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral

pembangunan nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Dengan tercapainya derajat kesehatan maka

akan berdampak terhadap pencapaian visi dan misi Presiden

Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”.

Upaya untuk mewujudkan visi tersebut melalui 7 misi

pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

K

Page 2: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2

mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta

memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi,

maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan

NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan

terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem

dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan

terpercaya.

Page 3: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 3

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan

berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam

meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk itu didalam

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2015-2019 maka dirumuskan tujuan yaitu:

1. meningkatnya status kesehatan masyarakat dan;

2. meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan

masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang

kesehatan.

Tujuan tersebut menggambarkan bahwa pembangunan

kesehatan didasarkan pada paradigma sehat. Pembangunan

kesehatan akan diarahkan pada peningkatan upaya promotif dan

preventif, disamping peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin. Peningkatan kesehatan masyarakat (public

health) dilakukan dengan penekanan untuk hidup sehat, dengan

meningkatkan pencegahan penyakit, menular ataupun tidak

menular, dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi,

perilaku dan kewaspadaan dini.

Page 4: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 4

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan

Kabupaten Badung tahun 2016-2021, tidak dilengkapi Visi dan misi,

namun langsung menjabarkan visi dan misi Bupati/Wakil Bupati

terpilih. Adapun Visi Bupati dan Wakil Bupati Badung periode Tahun

2016-2021, yaitu :

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka ditempuh

melalui 9 (Sembilan) Misi yaitu :

1) Memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan

keragaman adat, budaya dan agama

2) Memantapkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan

teknologi informasi dan komunikasi

3) Memantapkan tata kelola pemerintahan dengan menerapkan

prinsip good governance dan clean government

4) Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan KeluargaBerencana (KB) dalam pengelolaan kependudukan

5) Memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai

pilar ekonomi kerakyatan

6) Mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang

menjunjung tinggi penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia

(HAM)

Memantapkan Arah PembangunanBadung Berlandaskan Tri Hita

Karana Menuju Masyarakat yangMaju, Damai Dan Sejahtera

Page 5: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 5

7) Meningkatkan perlindungan dan pengeloalaan sumber daya

alam, lingkungan hidup dan penanggulan bencana

8) Memperkuat daya saing daerah melalui peningkatan mutu

sumber daya manusia dan infrastruktur wilayah

9) Memperkuat pembangunan bidang pertanian, perikanan dan

kelautan yang bersinergi dengan kepariwisataan berbasis

budaya.

Dinas Kesehatan sebagai salah satu perangkat daerah

mengemban misi yang ke 4 yaitu Meningkatkan kualitas pendidikan,

kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) dalam pengelolaan

kependudukan. Dengan rumusan misi keempat dan sesuai tugas

pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Badung mengemban

misi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas kesehatan di

Kabupaten Badung. Dengan memperhatikan isu strategis sesuai

tugas pokok dan fungsi serta dikaitkan dengan dokumen

perencanaan strategis tingkat Nasional, Provinsi Bali dan Kabupaten

Badung maka ditetapkan tujuan yang hendak dicapai dari rencana

strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Badung pada periode Renstra

2016-2021:

Page 6: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 6

Adapun indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan

tersebut yaitu :

1. Menurunnya angka kematian ibu (AKI) dari 96,83 per 100.000

Kelahiran Hidup menjadi 85 per 100.000 Kelahiran Hidup

2. Menurunnya angka kematian balita (AKABA) dari 3,87 per

1000 Kelahiran Hidup menjadi 2,99 per 1000 Kelahiran Hidup

3. Menurunnya persentase Prevalensi kekurangan gizi (under

weight) pada anak balita dari 12,5% menjadi 10%

4. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 0,25%

menjadi 0,22%

Dalam mengimplementasikan Visi dan Misi ini sangat

diperlukan adanya program dan kegiatan yang mendukung Visi dan

Misi tersebut. Untuk membuat suatu program dan kegiatan yang

berkualitas dan menyentuh kebutuhan masyarakat maka

data/gambaran kesehatan Kabupaten Badung sangat diperlukan,

sehingga setiap tahun terjadi perbaikan/perubahan menuju derajat

kesehatan masyarakat yang lebih baik. Perubahan–perubahan

tersebut nantinya akan dituangkan dalam profil kesehatan yang

selanjutnya akan dijadikan acuan dalam membuat program dan

kegiatan selanjutnya.

Profil Kesehatan pada intinya berisi berbagai data/informasi

yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan

kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan

Pelayanan Kesehatan.

Disamping itu profil juga bermanfaat sebagai bahan untuk

perencanaan pembangunan kesehatan di tingkat Kabupaten. Oleh

karena itu data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat juga

Page 7: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 7

sangat dibutuhkan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan,

baik pada proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

evaluasi pembangunan kesehatan di Kabupaten Badung.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Umum

Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan

sesuai kebutuhan mengenai pembangunan kesehatan di kabupaten

Badung tahun 2018.

1.2.2 Tujuan KhususDengan tersusunnya profil kesehatan ini bertujuan untuk

memperoleh informasi mengenai :

a. Gambaran umum Kabupaten Badung meliputi aspek geografis

dan demografis, pendidikan dan perekonomian;

b. Situasi derajat kesehatan di Kabupaten Badung;

c. Situasi upaya pelayanan kesehatan di Kabupaten Badung;

d. Situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten Badung

e. Tersedianya data dan informasi untuk penyusunan profil

kesehatan tingkat provinsi dan nasional.

1.3 Isi Ringkasan ProfilProfil Kesehatan Kabupaten Badung berisi narasi dan

gambaran analisis situasi umum dan lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan, situasi sumber daya, situasi upaya

kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

Disamping narasi juga berisi tabel dan grafik untuk sajian

distribusi frekuensi untuk menggambarkan perkembangan/

perbandingan pencapaian program.

Page 8: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 8

1.4 Sistimatika PenyajianBab I. Pendahuluan

Bab ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan

disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Badung. Dalam bab

ini juga diuraikan secara ringkas pula isi dan sistimatika dari

penyajiannya.

Bab II. Gambaran Umum Kabupaten BadungBab ini menyajikan tentang gambaran secara umum

Kabupaten Badung. Selain uraian tentang letak geografis,

administratif dan informasi lainnya, Bab ini juga mengulas

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan.

Bab III. Situasi Derajat KesehatanBab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat

kesehatan yang mencakup tentang angka kematian, angka

kesakitan dan status gizi masyarakat.

Bab IV. Situasi Upaya KesehatanBab ini berisi uraian tentang pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan

penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan

sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan

kefarmasian dan alat kesehatan.

Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam Bab ini

juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan

Page 9: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 9

kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Badung.

Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan.Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga

kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

Bab VI. KesimpulanBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting mengenai

Profil Kesehatan Kabupaten Badung serta saran-saran untuk

perbaikan capaian program kesehatan dan kualitas profil

kesehatan pada tahun berikutnya

LampiranPada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian

Kabupaten Badung dan 81 tabel data kesehatan dan yang

terkait kesehatan yang responsif gender.

Page 10: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 9

2.1 Karakteristik Geografisa. Luas Wilayah

Kabupaten Badung terletak pada posisi 08o14'17" - 08o50'57"

Lintang Selatan dan 115o05'02" - 115o15' 09" Bujur Timur,

membentang di tengah-tengah Pulau Bali dengan batas wilayah:

Grafik 2.1 Peta Kabupaten Badung

Page 11: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 10

Bagian utara daerah ini merupakan daerah pegunungan yang

berudara sejuk, berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, sedangkan

di bagian selatan merupakan dataran rendah dengan pantai berpasir

putih dan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. Bagian

tengah merupakan daerah persawahan dengan pemandangan yang

asri dan indah, berbatasan dengan Kabupaten Gianyar dan Kota

Denpasar di sebelah Timur, sedangkan di sebelah Barat berbatasan

dengan Kabupaten Tabanan.

Secara administratif Kabupaten Badung mempunyai wilayah

seluas 418,52 km2 (7,43% luas Pulau Bali) terbagi menjadi 6 (enam)

wilayah Kecamatan yang terbentang dari bagian Utara ke Selatan

yaitu Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta, Kuta Utara, &

Kuta Selatan. Kecamatan Petang memiliki luas terbesar yaitu 115

Km2 dan kecamatan Kuta merupakan kecamatan terkecil dengan

luas 17,52 Km2 (lihat Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Luas Wilayah Masing-Masing Kecamatan di KabupatenBadung

No. Kecamatan Luas (Km2) Persentase (%)

1. Kuta Selatan 101,13 24,16

2. Kuta 17,52 4,19

3. Kuta Utara 33,86 8,09

4. Mengwi 82,00 19,59

5. Abiansemal 69,01 16,49

6. Petang 115,00 27,48

Total 418,52 100

Sumber : Badung Dalam Angka 2017

Page 12: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 11

b. Keadaan IklimSeperti halnya Indonesia pada umumnya, Kabupaten Badung

merupakan daerah berikilim tropis yang memiliki dua musim yaitu

musim kemarau (April- Oktober) dan musim hujan (Nopember -

Maret), antara lain dipengaruhi oleh adanya arus angin yang

melintasi suatu daratan serta banyak tidaknya kandungan uap air,

Realisasi curah hujan di bawah normal terjadi pada bulan Januari,

Mei, Juni, Juli, Agustus, Oktober, Nopember dan Desember.

Sedangkan curah hujan di atas normal terjadi pada bulan Pebruari,

Maret, April, September dan Oktober. Curah hujan rata-rata

pertahun antara 893,4 - 2.702,6 mm. Suhu rata-rata 25 - 30oC

dengan Kelembaban udara rata-rata mencapai 79%. Keadaan suhu

tertinggi terjadi pada bulan oktober yaitu 31,1 oC, sedangkan suhu

terendah terjadi pada bulan juli yaitu 28,4o C.

2.2 Potensi Pengembangan WilayahBerdasarkan karakter geografis dan struktur jaringan

prasarana utama wilayah Kabupaten Badung, maka wilayah

pelayanan sistem perkotaan dibagi dalam tiga sistem perwilayahan

pelayanan perkotaan sebagai berikut :

1. Pelayanan Wilayah Pengembangan (WP) Badung Utara

a. cakupan wilayah seluruh Kecamatan Petang

b.pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Petang

c. fungsi utama Wilayah Pembangunan (WP) Badung Utara

adalah konservasi dan pertanian terintegrasi

2. Pelayanan Wilayah Pengembangan (WP) Badung Tengah

a. Cakupan wilayah meliputi :

1) Kecamatan Abiansemal

Page 13: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 12

2) Sebagian Kecamatan Mengwi (Desa Kuwum, Desa Sembung,

Desa Sobangan, Desa Werdi Bhuwana, Desa Baha, Desa

Penarungan, Desa Gulingan, Desa Mengwi, Desa

Mengwitani, Desa Kekeran, Kelurahan Kapal, Kelurahan

Lukluk, Kelurahan Sading, Kelurahan Sempidi, Kelurahan

Abianbase, Desa Buduk dan Desa Tumbak Bayuh), dan

3) Sebagian Kuta Utara (Desa Dalung dan Kelurahan

Kerobokan Kaja),

b.Pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Mangupura,

c. Sub pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Blakiuh, dan

Kawasan Perkotaan Dalung,

d.Fungsi utama pertanian berkelanjutan, ibukota kabupaten dan

pusat pelayanan umum skala regional

3. Pelayanan Wilayah Pengembangan (WP) Badung Selatan

a. Cakupan wilayah meliputi :

1) Sebagian Kecamatan Mengwi (Desa Pererenan, Desa Munggu

dan Desa Cemagi),

2) Sebagian Kecamatan Kuta Utara (Desa Canggu, Desa

Tibubeneng, Kelurahan Kerobokan dan Kelurahan

Kerobokan Kelod),

3) Kecamatan Kuta, dan

4) Kuta Selatan

b.Pusat pelayanan di kawasan perkotaan Kuta

c. Sub pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Jimbaran dan

Kawasan Perkotaan Kerobokan, dan

d.Fungsi utama kepariwisataan serta perdagangan dan jasa

skala nasional dan internasional.

Page 14: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 13

Grafik 2.2 Rencana Sistem Perkotaan Berdasarkan Perwilayah

Pelayanan

Secara ringkas potensi pengembangan wilayah Kabupaten

Badung dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.

Badung Utara

Badung Tengah

Badung Selatan

Page 15: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 14

Tabel 2.2 Sistem Perkotaan Berdasarkan wilayah Pembangunan

SistemPelayanan

PusatPelayanan

Sub PusatPelayanan

KawasanPerkotaan

(Desa/Kelurahan)

Fungsi

BadungUtara

Petang -1. Petang - Pusat kegiatan perdaganganskala kecamatan

- Pusat pemerintahan skalakecamatan

- Pusat kesehatan skalakecamatan

- Pusat pendidikan skalakecamatan

- Pusat pengembangan kegiatanpertanian dan pengolahan hasilpertanian (agroindustri)

BadungTengah

Mangupura 1. Sempidi2. Lukluk3. Mengwitani4. Mengwi5. Kapal6. Abianbase7. Gulingan8. Sading9. Kekeran

- Pusat kegiatan transportasiregional

- Pusat pemerintahan kabupaten- Pusat kesehatan skala

kabupaten- Pusat pendidikan skala

kabupaten- Pusat pengembangan

permukiman- Pusat kegiatan industri kecil

dan menengahBlahkiuh Blakiuh - Pusat kegiatan perdagangan

hasil-hasil pertanian skalakabupaten

- Pusat pengembangan kegiatanpertanianPusat kegiatan transportasiuntuk skala kabupaten

Dalung-

1. Dalung2. Kerobokan Kaja

- Pusat pengembangan kegiatanpermukiman

- Pusat pemerintahan skalakecamatan

- Pusat kesehatan skalakecamatan

- Pusat pendidikan skalakecamatanPusat kegiatan industripendukung pariwisata

BadungSelatan

Kuta 1. Tuban2. Kuta3. Legian4. Seminyak

- Pusat kegiatan transportasiudara skala nasional daninternasional

- Pusat kegiatan pariwisata skalainternasional

- Pusat perekonomian, jasa danperdagangan pendukungpariwisata

- Pusat pendidikan skalakabupaten

Jimbaran

1. Kedonganan2. Jimbaran

- Pusat pemerintahan skalakecamatan

Page 16: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 15

SistemPelayanan

PusatPelayanan

Sub PusatPelayanan

KawasanPerkotaan

(Desa/Kelurahan)

Fungsi

3. Benoa4. Tanjung Benoa

- Pusat kegiatan pariwisatainternasional

- Pusat kesehatan skala wilayah- Pusat pendidikan skala regional

Pusat pengembanganpermukiman

Kerobokan 1. Kerobokan2. Kerobokan

Kelod

- Pusat pengembangan kegiatanpermukiman

- Pusat pemerintahan skalakecamatan

- Pusat kesehatan skalakecamatan

- Pusat pendidikan skalakecamatan

- Pusat kegiatan industripendukung pariwisata

Sumber : Hasil Perencanaan Tim Penyusun RTRWK Badung

2.3 Karakteristik Demografia. Jumlah Penduduk

Sebelum Tahun 1992 wilayah Kabupaten Badung mencakup

keseluruhan wilayah Kota Denpasar, yang meliputi Kecamatan

Denpasar Selatan, Denpasar Timur dan Denpasar Barat. Namun,

dengan adanya perubahan status pemerintahan menjadi Kota

Administrasi Denpasar pada bulan Pebruari 1992, maka sejak itu

pula Kabupaten Badung hanya mencakup Kecamatan Kuta (yang

sekarang dimekarkan menjadi 3 kecamatan yakni Kecamatan Kuta

Utara, Kuta dan Kuta Selatan), Mengwi, Abiansemal dan Petang.

Sedangkan luas wilayah Kabupaten Badung juga mengalami

pengurangan dari semula 520,73 km2 menjadi 418,52 km2. (Data

perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah Kabupaten

Badung, 2005)

Untuk mengetahui jumlah penduduk, selama ini masih

bertumpu pada hasil sensus penduduk dan hasil survey

kependudukan.

Page 17: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 16

Dimana sensus penduduk diadakan setiap 10 tahun sekali,

sedangkan survey dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk

memperbaiki sistem pencatatan kepedudukan beberapa usaha telah

dilaksanakan diantaranya mengajukan data registrasi

kependudukan dan penyebarannya secara teratur kepada kepala

desa/lurah. Registrasi kependudukan ini dimaksudkan untuk

mengisi kekurangan hasil sensus yang diadakan paling sedikit 10

tahun sekali (Keppres No. 52 tahun 1997).

Keberadaan penduduk dalam suatu daerah merupakan asset

pembangunan jika dapat diberdayakan dengan baik dan optimal.

Namun di satu sisi penduduk juga dapat menjadi beban bagi daerah

terutama bila dikaitkan dengan masalah sosial seperti penyediaan

lapangan pekerjaan, pengangguran, kemiskinan, dan masalah sosial

lainnya. Berdasarkan data statistik yang ada di Kabupaten Badung,

maka jumlah penduduk Kabupaten Badung tahun 2017 seperti

Tabel 2.3 berikut.

Grafik 2.3Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sumber data: Profil Kesehatan Kabupaten Badung

Page 18: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 17

Distribusi penduduk menurut golongan umur di Kabupaten

Badung tahun 2017 termasuk kelompok usia muda dimana

kelompok usia umur 15-44 tahun yang tertinggi. Tingginya jumlah

penduduk kelompok usia produktif akan mempengaruhi terhadap

prioritas pelayanan kesehatan terutama berhubungan dengan

pelayanan kesehatan reproduksi, keluarga berencana serta penyakit-

penyakit yang ditularkan melaui hubungan seksual (penyakit IMS).

Adapun distribusi jumlah penduduk menurut kelompok umur

sebagai berikut :

Grafik 2.4Distribusi Jumlah Penduduk Menurut kelompok umur

dan Jenis Kelamin di Kabupaten Badung 2017

Sumber data : BPS Kabupaten Badung

Sedangkan rasio jenis kelamin berdasarkan komposisi

penduduk Kabupaten Badung Tahun 2017 sebesar 101,5 dimana

komposisinya lebih banyak penduduk laki-laki.

Perkembangan Rasio beban tanggungan (rasio jumlah

penduduk golongan umur non produktif dibandingkan dengan

Page 19: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 18

golongan umur produktif) di Kabupaten Badung tahun tahun 2017

rasio beban tanggungan sebesar 42%. Dengan kondisi masih

tingginya angka ketergantungan maka menjadi beban bagi kelompok

usia produktif, hal ini akan mempengaruhi terhadap pembiayaan

kesehatan.

b. Kepadatan PendudukDalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan

penduduk dalam suatu wilayah sangat penting diketahui dan salah

satu bahan pertimbangan dalam merencanakan pembangunan

wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar

perhatian yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan

pembangunan. Jika dikaitkan dengan masalah – masalah sosial,

kesehatan dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu

wilayah semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial

serta dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Kepadatan penduduk

di Kabupaten Badung dari tahun 2017 seperti Tabel 2.5 berikut :

Grafik 2.5Kepadatan Penduduk di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sumber data: Profil Kesehatan Kabupaten Badung

Page 20: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 19

2.4 Aspek PendidikanKemampuan membaca dan menulis (baca tulis) merupakan

salah satu keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk

untuk dapat menuju hidup sehat dan sejahtera.

Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf

penduduk untuk dapat menyerap informasi. Persentase penduduk

berumur 15 tahun keatas yang buta huruf digunakan kebanyakan

negara berkembang untuk memprediksi tingkat pendidikan

penduduk pada umumnya.

Berdasarkan Data BPS Kabupaten Badung, persentase

penduduk umur 15 tahun ke atas yang melek huruf Tahun 2017 di

Kabupaten Badung adalah 97,13% dengan distribusi untuk yang

laki-laki 99,08% dan perempuan 95,10%. Tahun 2016 disebutkan

bahwa persentase penduduk umur 15-24 tahun melek huruf di

Kabupaten Badung sebesar 100% dengan prosentase penduduk

umur 15-24 tahun yang melek huruf laki-laki adalah 100%

sedangkan yang perempuan adalah 100%.

2.5 Aspek PerekonomianUpaya untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten

Badung telah banyak dilakukan, salah satunya dengan

meningkatkan kunjungan wisatawan, mendorong pertumbuhan

ekonomi dan pembentukan struktur ekonomi Kabupaten Badung.

Pertumbuhan tersebut telah berimplikasi pada perluasan lapangan

kerja sehingga secara bertahap pengangguran di Kabupaten Badung

dapat dikurangi.

Adapun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Badung periode

lima tahunan (2013–2017) dapat disajikan pada grafik 2.6 seperti

berikut ini.

Page 21: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 20

Grafik 2.6Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Badung Tahun 2013-2017 (Milyar Rupiah)

Sumber Data : BPS Kabupaten Badung

Selain indikator pertumbuhan ekonomi, kualitas

pembangunan di suatu daerah juga dapat diukur dengan gini rasio.

Koefisien Gini (Gini Ratio) menjadi alat dalam mengukur

ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan)

yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga

satu (ketimpangan yang sempurna). Kisaran nilai indeks gini rasio

dari 0 - < 0,35 menunjukkan tingkat ketimpangan yang rendah,

kisaran 0,35 - 0,5 menunjukkan tingkat ketimpangan sedang dan

kisaran nilai indeks gini rasio > 0,5 menunjukkan tingkat

ketimpangan tinggi.

Perkembangan gini rasio Kabupaten Badung pada tahun

2013 hingga tahun 2017 menunjukkan ketimpangan pendapatan di

Kabupaten Badung masih dalam tingkat ketimpangan rendah,

namun trennya menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan.

Tentu hal ini yang perlu diantisipasi melalui berbagai program

Page 22: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 21

pembangunan agar tidak bergerak naik menjadi ketimpangan

sedang atau bahkan tinggi. Perbandingan gini rasio Kabupaten

Badung, Provinsi Bali dan nasional tahun 2013 hingga tahun 2017

dapat dilihat pada Grafik 2.7 berikut.

Grafik 2.7Indeks Gini Kabupaten Badung, Provinsi Bali dan Nasional

Tahun 2013-2017

Sumber Data : BPS Kabupaten Badung

Page 23: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 22

erajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh

multi faktor, dan secara garis besar dipengaruhi

faktor kesehatan dan faktor non kesehatan.

Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan

sarana dan prasarana kesehatan sangat menentukan derajat

kesehatan masyarakat. Faktor lain diluar kesehatan yang tak kalah

penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat

adalah keadaan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,

keturunan dan faktor lainnya (Depkes, 2010). Pada bagian ini derajat

kesehatan masyarakat Kabupaten Badung akan digambarkan

melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA),

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kesakitan beberapa penyakit

yang ada di Kabupaten Badung.

3.1 MortalitasAngka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu dikenal dengan mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain

dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan masyarakat

suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di

bidang kesehatan. Tingkat kematian secara umum sangat

berhubungan erat dengan tingkat kesakitan.

Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui secara

langsung dan ada pula yang tidak langsung. Beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah sosial

D

Page 24: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 23

ekonomi, pendapatan perkapita, pendidikan, perilaku hidup sehat,

lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.

Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi (AKB) adalah Jumlah kematian

penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran

hidup pada tahun tertentu disuatu. AKB merupakan indikator yang

sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak

khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu,

kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan

penduduk secara keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial

ekonomi masyarakat.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Badung dalam

lima tahun terakhir seperti pada grafik di bawah ini.

Grafik 3.1Angka Kematian Bayi di Kabupaten Badung Tahun 2013 – 2017

Sumber : Bina Kesehatan Keluarga

Page 25: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 24

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Badung

cenderung menurun setiap tahunnya. Hasil pencapaian indikator

AKB tahun 2017 sebesar 3 per 1.000 kelahiran hidup lebih

rendah dibandingkan tahun 2016 adalah 3,16 per 1.000

kelahiran hidup. Realisasi tersebut telah mencapai target dibawah

angka Capaian Provinsi Bali sebesar 4,8 per 1.000 KH dan target

SDGs sebesar 12 per 1.000 Kelahiran Hidup.

Adapun penyebab kematian bayi pada tahun 2017

sebanyak 26 kasus oleh beberpa faktor yaitu: (1) BBLR, (2)

Asfiksia (3) Kelainan kongenital (4) Cerna (5) Pneumonia

selengkapnya seperti pada grafik berikut:

Grafik 3.2Penyebab Kematian Bayi

di Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

Page 26: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 25

Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang

dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai

usia 5 (lima) tahun dan dinyatakan per 1.000 balita. AKABA

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak dan

faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita

seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.

Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Badung

memiliki kecenderungan adanya penurunan angka kematian balita.

Hasil capaian angka kematian balita di Kabupaten Badung tahun

2017 sebesar 3 per 1.000 Kelahiran Hidup lebih rendah

dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 4,04 per 1.000 Kelahiran

Hidup. Hasil capaian angka kematian balita (AKABA) telah mencapai

target RPJMD/Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tahun

2017 sebesar 3,74 per 1000 kelahiran hidup. Pencapaian angka

kematian balita ini masih dibawah capaian Provinsi Bali sebesar 5,6

per 1.000 kelahiran hidup dan target SDG’s 25 per 1.000 kelahiran

hidup.

Grafik 3.3Angka Kematian Balita di Kabupaten Badung Tahun 2013 -2017

Page 27: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 26

Jumlah kematian balita di Kabupaten Badung tahun 2017

sebanyak 29 orang, disebabkan oleh komplikasi beberapa penyakit.

Penyebab turunnya angka kematian balita (AKABA) di Kabupaten

Badung oleh karena baiknya gizi balita, rendahnya faktor risiko yang

mengakibatkan kematian bagi balita, perilaku orang tua dalam

pemberian gizi anak cukup baik serta peranan dari petugas

kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang

meninggal pada tahun tertentu dengan penyebab kematian yang

terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk

kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan

masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan

lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini secara

langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan.

Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk

menggambarkan tingkat perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan

ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan

terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas.

Indikator AKI dipakai untuk mengukur keberhasilan pembangunan

sektor kesehatan.

Hasil capaian Angka Kematian Ibu Maternal di Kabupaten

Badung tahun 2017 sebesar 57,5 per 100.000 kelahiran hidup lebih

tinggi dibandingkan tahun 2016 sebesar 0 per 100.000 kelahiran

hidup, tetapi masih rendah dari target RPJMD/Renstra Dinas

Page 28: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 27

Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2017. Hasil pencapaian AKI di

Kabupaten Badung lebih rendah dari capaian Provinsi Bali yang

sebesar 68,6 per 100.000 kelahiran hidup serta target SDGs sebesar

70 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di

Kabupaten Badung Tahun 2017 seperti pada grafik 3.4 berikut:

Grafik 3.4Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

3.2 MorbiditasAngka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu

penyakit disebut morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian

penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan

berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Page 29: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 28

3.2.1. Penyakit Menulara. TB Paru

Penyakit TB Paru merupakan penyakit re-emerging yang

masih terus ditemukan di Provinsi Bali. Secara nasional TB Paru

merupakan penyakit tropis yang sangat erat kaitannya dengan

kemiskinan. TB Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka

kejadiannya bahkan merupakan yang tertinggi ketiga di dunia.

SDGs menetapkan penyakit TB Paru sebagai salah satu

target penyakit yang harus diturunkan selain HIV AIDS dan Malaria.

Dalam program penanggulangan penyakit TB. Paru dikenal

tipe penyakit TB. Paru diantaranya kasus baru dan kasus

lama/kambuh.

Kasus baru adalah Penderita yang belum pernah diobati

dengan obat anti tuberkulosis atau sudah pernah menelan OAT

kurang dari 1 bln (30 dosis harian) sedangkan kasus lama/kambuh

adalah Penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat

pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali

berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.

Cakupan kesembuhan pengobatan penderita TB. Paru (Cure

Rate) di Kabupaten Badung sebesar 94,17% serta pengobatan

lengkap sebesar 3,14% sehingga Sucses Rate (SR) sebesar 97,31%.

Hasil capaian cakupan kesembuhan penderita TB. Paru telah

melampaui target sebesar 85%.

Distribusi cakupan kesembuhan menurut puskesmas

menunjukkan puskesmas dengan cakupan cure rate sebesar 100%

dicapai Puskesmas Petang I, Petang II, Abansemal I-IV, Mengwi I dan

Mengwi II. Hasil capaian pengobatan penderita TB. Paru di

Kabupaten Badung tahun 2017 seperti grafik 3.5 berikut:

Page 30: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 29

Grafik 3.5Cakupan Pengobatan Penderita TB. Paru

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sumber: Bidang P2PL

Jumlah penderita TB. Paru dengan BTA positif yang diobati

sebanyak 223 penderita dimana penderita yang sembuh sebanyak

210 penderita, penderita dengan pengobatan lengkap sebanyak 7

penderita, sedangkan yang meninggal sebanyak 12 orang. Tingginya

kematian disebabkan beberapa fator yaitu : parahnya penderita

tuberculosis, lambatnya pengobatan serta penemuan penderita yang

lambat.

b. PneumoniaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit

infeksi akut yang menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga

alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi masalah dan masuk dalam

program penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena

merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah

infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli).

Page 31: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 30

Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau

kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi

rentan yang terserang pneumonia adalah anak umur < 2 tahun.

Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu kegiatan

program penanggulangan.

Cakupan penemuan dan pengobatan penderita pneumonia

pada balita di Kabupaten Badung Tahun 2017 sebesar 4,05% atau

sebanyak 261 kasus dari target yang ditetapkan sebanyak 6,437

kasus. Hasil capaian ini jauh dibawah target yang ditetapkan sebesar

80%. Hasil cakupan penemuan dan pengobatan penderita

pneumonia pada balita di Kabupaten Badung Tahun 2017 seperti

terlihat pada grafik berikut ini.

Grafik 3.6Cakupan Penemuan dan Pengobatan Penderita Pneumonia

pada Balita di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sumber : Bidang P2PL (data diolah)

Jumlah kasus pneumonia di Kabupaten Badung tahun 2017

sebanyak 261 kasus, lebih tinggi daripada kasus yang ditemukan

pada tahun 2016 sebanyak 190 kasus.

Page 32: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 31

Upaya penanganan kasus pnemonia sesuai program ISPA yaitu

pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit (MTBS) serta

pelaksanaan manajemen terpadu bayi muda (MTBM). Selain upaya

tersebut juga dilakukan dengan cara menghilangkan faktor penyebab

itu sendiri melalui peningkatan status gizi bayi/balita, peningkatan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan sanitasi

lingkungan tempat tinggal serta peningkatan status imunisasi

bayi/balita.

c. Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS)HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan

oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang

system kekebalan tubuh penderitanya sehingga penderita mengalami

penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi

berbagai macam penyakit yang lain. Sebelum memasuki fase AIDS,

penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. HIV positif

dapat diketahui dengan 3 cara yaitu VCT, sero survey dan survey

terpadu biologis dan perilaku (STBP).

Jumlah kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Badung tahun

2017 sebanyak 412 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 10

orang. Adapun rinciannya meliputi jumlah kasus HIV sebanyak 291

kasus dan jumlah kasus AIDS sebanyak 121 kasus.

Jumlah kasus HIV dan AIDS menurut kelompok jenis

kelamin menunjukkan bahwa kasus terbanyak pada jenis kelamin

laki-laki. Distribusi jumlah kasus HIV dan AIDS serta kematian

Akibat AIDS menurut jenis kelamin di Kabupaten Badung Tahun

2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Page 33: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 32

Grafik 3.7Distribusi Jumlah Kasus dan kematian Akibat HIV dan AIDSmenurut Jenis Kelamin di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sumber : Bidang P2PL (Data diolah)

Dari grafik di atas, diketahui bahwa jumlah kasus HIV dan

kasus AIDS di Kabupaten Badung Tahun 2017 lebih banyak

ditemukan pada penderita dengan jenis kelamin laki-laki.

d. Penyakit SifilisPenyakit Sifilis merupakan penyakit kelamin menular yang

disebabkan oleh bakteri spiroseta, atau lebih dikenal dengan nama

Treponema pallidum.

Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada

beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis

penularan melalui ibu ke anak dalam uterus. Sifilis dapat

Page 34: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 33

menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung,

atau otak serta dapat berakibat fatal sampai menimbulkan kematian.

Jumlah kasus baru sifilis yang terlaporkan di Kabupaten Badung

Tahun 2017 sebanyak 250 kasus, dengan distribusi menurut jenis

kelamin yaitu kasus pada laki-laki sebanyak 248 kasus dan pada

perempuan sebanyak 2 kasus. Adapun kelompok umur yang paling

banyak kasusnya yaitu kelompok umur 25-49 tahun dengan 174

kasus.

e. DiareDiare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar

berair lebih dari tiga kali namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila

disertai dengan darah disebut disentri. Penyakit diare masih

merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Badung, karena angka

kesakitannya cukup tinggi.

Penyakit gastroenteritis lain seperti diare berdarah dan tifus

perut klinis juga termasuk ke dalam sepuluh besar penyakit baik di

Puskesmas maupun catatan rawat inap di rumah sakit. Meskipun

jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka kematiannya relative

rendah. Serangan penyakit yang bersifat akut mendorong

penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan

kesehatan. Dalam perjalanan alamiahnya sebagian besar penderita

sembuh sempurna.

Penanggulangan diare di Kabupaten Badung dititikberatkan

pada penanganan penderita untuk mencegah kematian dan promosi

kesehatan tentang higiene sanitasi dan makanan untuk mencegah

KLB.

Hasil capaian cakupan penemuan kasus diare di Kabupaten

Badung tahun 2017 sebesar 53,6% atau sebanyak 9.315 kasus dari

Page 35: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 34

target yang ditetapkan sebanyak 17,374 kasus. Hasil capaian pada

tahun 2017 lebih tinggi dari capaian tahun 2016 sebesar 47,07%.

Cakupan penemuan kasus diare tahun 2017 masih dibawah target

yang ditetapkan sebesar 80%. Distribusi capaian cakupan kasus

diare menurut puskesmas menunjukkan capaian tertinggi dicapai

Puskesmas Abiansemal IV sebesar 137,7% sedangkan capaian

terendah Puskesmas Kuta Utara sebesar 10,7%. Capaian cakupan

penemuan kasus diare di Kabupaten Badung tahun 2017 seperti

grafik berikut :

Grafik 3.8Cakupan Penemuan Kasus Diare menurut puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sumber : Bidang P2PL

Upaya yang dilakukan oleh jajaran kesehatan baik oleh

puskesmas maupun dinas kesehatan adalah meningkatkan

penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, kaporitisasi air minum

dan peningkatan sanitasi lingkungan.

Page 36: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 35

f. KustaKusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

kuman Mycobacterium leprae yang terutama menyerang saraf tepi,

kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat. Cara

Penularan penyakit kusta yaitu :

- manusia merupakan satu satunya sumber penularan.

- penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke

orang lain melalui pernafasan atau kontak kulit yang lama.

Diagnosis penyakit kusta ditegakkan jika seseorang

mempunyai satu atau lebih tanda utama (cardinal sign) kusta

yang ditemukan pada waktu pemeriksaan klinis.

Adapun tanda utama penyakit kusta yaitu kelainan kulit

yang mati rasa, penebalan syaraf dengan gangguan fungsi syaraf

serta pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) positif.

Dari ketiga tanda utama maka penyakit kusta

dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu:

Tabel 3.1.Klasifikasi Penyakit Kusta

Cardinal Sign Kusta tipe PB Kusta tipe PB

Bercak mati rasa <5 >5

Penebalan syaraf dgn gangguanfungsi syaraf

Hanya 1 >1

Pemeriksaan BTA Negatif Positif

Strategi global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta

adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate (NCDR).

New case detection rate penyakit kusta di Kabupaten Badung pada

tahun 2017 sebesar 0,00, sedangkan tahun 2016 sebesar 0,11 per

100.000 penduduk.

Page 37: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 36

Indikator yang dipakai dalam menilai keberhasilan program

kusta adalah angka proporsi cacat tingkat II (cacat yang dapat dilihat

oleh mata). Angka ini dapat dipakai untuk menilai kinerja petugas,

bila angka proporsi kecacatan tingkat II tinggi berarti terjadi

keterlambatan penemuan penderita akibat rendahnya kinerja

petugas dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang

tanda/gejala penyakit kusta. Penyakit Kusta di Kabupaten Badung,

Cacat tingkat II tidak diketemukan, ini berarti kinerja petugas cukup

baik.

Indikator lain yang dipakai menilai keberhasilan program

adalah adanya penderita anak diantara kasus baru, yang

mengindikasikan bahwa masih terjadi penularan kasus di

masyarakat. Kasus kusta pada anak di Kabupaten Badung tidak

ditemukan.

Jumlah penemuan kasus penderita kusta pada tahun 2017

di Kabupaten Badung sebanyak 0 kasus. Berdasarkan hasil capaian

tersebut dapat dilihat bahwa kinerja petugas sudah cukup baik

dalam melakukan tindakan penemuan dan pencegahan penularan

kusta di masyarakat. Sedangkan kasus pada tahun 2016 sebanyak 7

kasus penderita kusta.

g. Penemuan dan Penanganan Penyakit Acute Flaccid ParalysisDalam rangka pelaksanaan eradikasi polio (ERAPO) yaitu

menghilangkan kasus polio maka dilakukan kegiatan imunisasi polio

secara rutin dan imunisasi secara khusus melalui kegiatan Pekan

Imunisasi nasional (PIN), Sub PIN. Upaya pemantauan terhadap

kasus polio dilakukan melalui surveilans AFP yaitu pengamatan yang

terus-menerus terhadap kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) yang

terjadi di masyarakat.

Page 38: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 37

Acute Flacid Paralysis adalah semua anak berusia kurang

dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi

secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa.

Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan

spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang

ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria

tertentu.

AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun adalah jumlah

kasus AFP non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk

<15 tahun pertahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

Penemuan kasus AFP pada tahun 2017 di Kabupaten

Badung sebanyak 4 kasus dengan AFP Rate sebesar 2,61 per

100.000 penduduk < 15 tahun, sedangkan pada tahun 2016

ditemukan 4 kasus AFP. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium,

dari 4 kasus yang diperiksa semua menunjukan negatif polio berarti

tidak ditemukan virus polio liar). Adapun distribusi kasus AFP

sebagai berikut :

Tabel 3.2.Jumlah Kasus AFP Menurut Puskesmas

Di Kabupaten Badung Tahun 2017

KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

KASUS AFP(NON POLIO)

KUTA UTARA Kuta Utara 1MENGWI Mengwi 1 2

Mengwi 3 1Jumlah 4

Page 39: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 38

h. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiUntuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada beberapa

langkah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan

imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

antara lain:

1. Difteri

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang

bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Masa inkubasi

(saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) penyakit

ini umumnya dua hingga lima hari. Tahun 2017 tidak

ditemukan kasus penyakit difteri di Kabupaten Badung.

2. Pertusis

Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk

yang sangat berat atau batuk intensif. Nama lain tussis quinta,

wooping cough, batuk rejan. Pada tahun 2017 kasus Pertusis

tidak ditemukan di Kabupaten Badung.

3. Tetanus Neonatorum

Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium

tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat

menginfeksi bayi baru lahir pada saat pemotongan tali pusat

tidak dilakukan dengan steril. Pada tahun 2017 di Kabupaten

Badung tidak ditemukan kejadian tetanus neonatorum.

4. Campak

Penyakit campak adalah penyakit menular disebabkan oleh

virus myxovirus viridae meales yang ditularkan melalui droplet

penderita. Adapun gejala-gejala penyakit campak yaitu:

demam, bercak kemerahan, batuk pilek, conjuctivitis (mata

Page 40: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 39

merah) selanjutnya timbul ruam pada muka, leher kemudian

keseluruh tubuh. Komplikasi penyakit campak : diare hebat,

peradangan pada telinga dan pneumonia. Kasus penyakit

campak pada balita tahun 2017 sebanyak 71 kasus, tahun

2016 dan tahun 2015 tidak ada kasus sedangkan tahun 2014

sebesar 493 kasus dan tahun 2013 sebanyak 8 kasus.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk menekan kasus campak

melalui pelaksanaan imunisasi campak secara rutin baik di

tingkat puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu serta

sarana kesehatan lainnya, penyediaan sarana vaksin yang

sudah memadai, tenaga yang mencukupi serta kesadaran

masyarakat untuk mendapatkan imunisasi campak bagi

bayi/balitanya.

5. Polio dan Hepatitis B

Kasus polio pada tahun 2017, 2016 dan tahun 2015 tidak

ditemukan, sedangkan kasus hepatitis pada tahun 2014

sebanyak 4 kasus.

i. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang

ditandai dengan :

1. Panas mendadak berlangsung terus-menerus selama 2–7

hari tanpa sebab yang jelas

2. Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet

positif)

3. Disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali)

4. Trombositopenia (Trombosit ≤100.000/μl)

Page 41: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 40

5. Peningkatan hematokrit ≥20%

Penderita DBD adalah penderita penyakit yang memenuhi sekurang-

kurangnya 2 kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium di bawah ini :

a. Kriteria Klinis :

1) Panas mendadak 2–7 hari tanpa sebab yang jelas

2) Tanda–tanda perdarahan (minimal uji Torniquet positif)

3) Pembesaran hati

4) Syock

b. Kriteria Laboratorium

1) Trombositopenia (Trommbosit ≤100.000/μl)

2) Hematokrit naik ≥20%

Atau penderita yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan HI

test atau hasil positif pada pemeriksaan antibodi dengue Rapid

Diagnosis Test (RDT) /ELISA.

Kabupaten Badung merupakan daerah endemis DBD baik

tingkat desanya maupun kecamatan, karena selama tiga tahun

berturut – turut selalu dilaporkan adanya kasus DBD.

Angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di

Kabupaten Badung tahun 2017 sebesar 149,4 per 100.000

penduduk sedangkan tahun 2016 sebesar 634,6 per 100.000

penduduk. Angka kesakitan demam berdarah dengue di Kabupaten

Badung Tahun 2017 lebih rendah dari target renstra dinas

Kesehatan sebesar 275 per 100.000 penduduk serta target nasional

sebesar 51 per 100.000 penduduk. Adapun angka kesakitan demam

berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Badung tahun 2013 s/d 2017

seperti grafik 3.9 berikut :

Page 42: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 41

Grafik 3.9Penderita Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Badung

Tahun 2013 – 2017

Jumlah kasus DBD pada tahun 2017 sebanyak 941 kasus

sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 3.998 kasus DBD, hal ini

menunjukkan kasus DBD pada tahun 2017 lebih sedikit jika

dibandingkan dengan tahun 2016.

Masih tingginya kasus DBD di Kabupaten Badung

disebabkan oleh beberapa faktor meliputi: (1) Lingkungan: sanitasi

lingkungan yang kurang memadai, (2) vektor (nyamuk aedes

aegypty): tingkat kepadatan populasi nyamuk aedes aegypty yang

tinggi, dan (3) Manusia: kepadatan, perilaku dan migrasi

penduduk serta masih kurangnya peran serta masyarakat dalam

pemberantasan sarang nyamuk.

Upaya penangulangan penyakit DBD di Kabupaten

Badung diantaranya : Penemuan secara dini dan pengobatan yang

Page 43: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 42

akurat sehingga tidak terjadi over diagnosis, Fogging sebelum

musim penularan maupun fokus, Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) melalui program 3 M plus yaitu menguras, menutup dan

mengubur plus menabur larvasida, Penyuluhan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat, Pembentukan kader juru pemantau jentik

(jumantik) disetiap banjar dengan jumlah 632 orang di Kabupaten

Badung, Lomba PSN serta Peningkatan sanitasi lingkungan serta

upaya lainnya seperti: 1) Peningkatan surveilans penyakit dan

surveilans vektor, 2) diagnosis dini dan pengobatan dini, 3)

peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD.

j. MalariaAngka kesakitan malaria untuk Jawa dan Bali diukur dengan

Annual Parasite Rate Incidence (API). Pada tahun 2017 ditemukan

kasus malaria positif sebanyak 6 orang dengan hasil pemeriksaan

laboratorium sedangkan tahun 2016 tidak ditemukan kasus malaria

positif, tahun 2015 sebanyak 1 orang dengan hasil pemeriksaan

laboratorium. Pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus Malaria. Pada

tahun 2012 dan tahun 2011 ditemukan kasus penyakit malaria

positif sebanyak 2 orang dengan hasil pemeriksaan laboratorium.

3.3 Status giziBalita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4

tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah

status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan

Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,

kwasshiorkor dan marasmus-kwashiorkor).

Page 44: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 43

Hasil capaian balita gizi buruk di Kabupaten Badung 2017

sebesar 0,31% sedangkan Tahun 2016 sebesar 0,32%. Hasil capaian

ini telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 0,4%.

Grafik 3.10Prosentase Balita Gizi Buruk

di Kabupaten Badung Tahun 2013 – 2017

Upaya yang dilakukan untuk menangani gizi buruk di

Kabupaten Badung meliputi:

a. Penimbangan balita secara ketat dengan meningkatkan

cakupan D/S (balita ditimbang dibagi seluruh balita)

b. Melakukan investigasi terhadap balita yang dicurigai gizi

buruk

c. Melakukan rujukan kasus gizi buruk

d. Pemberian PMT kepada balita gizi kurang/buruk

berdasarkan indikator BB/U

e. Monitoring dan evaluasi

Page 45: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 44

ntuk mewujudkan derajat kesehatan yang

setinggi-tingginyabagi masyarakat,

diselenggarakan upaya kesehatan dalam bentuk

kegiatanpromotif, preventif, kuratif, danrehabilitatif yang

dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.

Upaya Pelayanan kesehatan terdiri atas:

a. pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk

menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan dan keluarga.

b. pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

penyakit suatu kelompok dan masyarakat

Upaya pelayanan kesehatan ditujukan terhadap semua

masyarakat baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Beberapa upaya

pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Badung

seperti berikut:

4.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara

khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas

dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas

pelayanan kesehatan, dari posyandu, puskesmas, Rumah Sakit

U

Page 46: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 45

Pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Adapun

pelayanan Kesehatan ibu dan anak meliputi :

4.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Kontak Pertama (K1)

Pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) adalah

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas

kesehatan pada trimester pertama kehamilan. Setiap ibu hamil

berkunjung kesarana kesehatan minimal satu kali pada trimester

pertama. Cakupan K1 menggambarkan besaran ibu hamil yang telah

melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan antenatal.

Hasil capaian cakupan kunjungan ibu hamil kontak pertama

(K1) di Kabupaten Badung tahun 2017 sebanyak 9.638 ibu hamil

dari target sasaran sebanyak 11.329 sehingga persentase cakupan

K1 sebesar 85,07%. Cakupan pada tahun 2017 mengalami

penurunan dibandingkan cakupan tahun 2016 sebanyak 8.624 ibu

hamil dari target sasaran sebanyak 8.714 sehingga persentase

cakupan K1 sebesar 99,00%.

4.1.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Kontak Pertama (K4)

Kunjungan Ibu Hamil Kontak Pertama (K4) adalahpelayanan

kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas

kesehatansesuai dengan standar pelayanan kebidanan minimal 4

kali dengan distribusi pelayanan yang dianjurkan minimal satu kali

pada kehamilan trimester I (kontak pertama), minimal satu kali pada

trimester II (kontak kedua) dan minimal dua kali pada trimester III

(kontak ketiga dan kontak keempat).

Page 47: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 46

Adapun pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi

Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Ukur tekanan darah,

Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), Ukur tinggi fundus uteri,

Tentukan presentasi janin dan denyut jantung (DJJ), Screening

status imunisasi tetanus toksoid, Pemberian tablet besi (minimal 90

tablet selama kehamilan), Temu wicara (pemberian komunikasi

interpersonal atau konseling), Test laboratorium sederhana (Hb,

protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV,

Malaria, TBC) dan Tatalaksana kasus.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh

tenaga kesehatan serta memenuhi standar pemeriksaan kehamilan.

Standar jenis pelayanan dan waktu pelayanan antenatal tersebut

dianjurkan untuk menjamin perlindungan kesehatan terhadap ibu

hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan

komplikasi.

Cakupan K4 ditujukan untuk mengukur kemampuan

manajemen program KIA untuk melindungi ibu hamil sehingga

kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan

antenatal.Hasil pencapaian pelayanan antenatal lengkap (K4)

terhadap ibu hamil tahun 2017 sebanyak 8.569 ibu hamil dari total

perkiraan ibu hamil yang ditargetkan sebanyak 11.329 ibu hamil

sehingga cakupan sebesar 75,64%. Sedangkan untuk tahun 2016

sebanyak 8.164 ibu hamil dari total perkiraan ibu hamil yang

ditargetkan sebanyak8.714 ibu hamil sehingga cakupan sebesar

93,69%. Hasil capian cakupan K4 pada tahun 2017 lebih rendah

dibandingkan capaian tahun 2016.Hasil pencapaian indikator K4

belum mencapai target Nasional sebesar 100%.Hasil pencapaian

cakupan K4 selama 5 (lima) tahun seperti berikut :

Page 48: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 47

Grafik 4.1Cakupan Pelayanan ANC (K4)

di Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Berdasarkan grafik pencapaian cakupan K4 selama 5 (lima)

tahun (2013-2017) menunjukkan bahwa hasil pencapaian cakupan

pelayanan antenatal ibu hamil di Kabupaten Badung belum

mencapai target yang ditetapkan secara Nasional sebesar 100%.

Upaya-upaya untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan

ibu hamil (K4) meliputi :

(1) Pelatihan program perencanaan persiapan persalinan dan

komplikasi (P4K),

(2) Pembuatan PWS KIA oleh masing-masing bidan di

pustu/BKIA/puskesmas,

(3) Monitoring dan evaluasi pelaksaan program.

Cak. (%)

Target Nas.

0

20

40

60

80

100

120

Cak.

(%)

Cakupan Pelayanan ANC K4)di Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 47

Grafik 4.1Cakupan Pelayanan ANC (K4)

di Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Berdasarkan grafik pencapaian cakupan K4 selama 5 (lima)

tahun (2013-2017) menunjukkan bahwa hasil pencapaian cakupan

pelayanan antenatal ibu hamil di Kabupaten Badung belum

mencapai target yang ditetapkan secara Nasional sebesar 100%.

Upaya-upaya untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan

ibu hamil (K4) meliputi :

(1) Pelatihan program perencanaan persiapan persalinan dan

komplikasi (P4K),

(2) Pembuatan PWS KIA oleh masing-masing bidan di

pustu/BKIA/puskesmas,

(3) Monitoring dan evaluasi pelaksaan program.

2013 2014 2015 2016

93,3 95,3 90,36 93,69

95,00 95,00 95,00 95,00

Cakupan Pelayanan ANC K4)di Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 47

Grafik 4.1Cakupan Pelayanan ANC (K4)

di Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Berdasarkan grafik pencapaian cakupan K4 selama 5 (lima)

tahun (2013-2017) menunjukkan bahwa hasil pencapaian cakupan

pelayanan antenatal ibu hamil di Kabupaten Badung belum

mencapai target yang ditetapkan secara Nasional sebesar 100%.

Upaya-upaya untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan

ibu hamil (K4) meliputi :

(1) Pelatihan program perencanaan persiapan persalinan dan

komplikasi (P4K),

(2) Pembuatan PWS KIA oleh masing-masing bidan di

pustu/BKIA/puskesmas,

(3) Monitoring dan evaluasi pelaksaan program.

2016 2017

93,69 75,64

95,00 100,00

Page 49: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 48

4.1.3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan

proses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

dengan kompetensi kebidanan. Proses pertolongan persalinan oleh

tenaga dengan kompetensi kebidanan akan memastikan pelayanan

yang diberikan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Sterilitas atau pencegahan infeksi dengan menerapkan

minimal 3 bersih yaitu : bersih tangan penolong, bersih alat

pemotong tali pusat, bersih tempat ibu berbaring

b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar

pelayanan

c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih

tinggi

Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis

kebidanan sesuai standar. Indikator ini adalah untuk mengukur

kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan

pelayanan persalinan yang profesional.

Upaya yang dilakukan pemerintah pusat untuk

meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas kesehatan melalui kebijakan yang disebut

Jaminan Persalinan (Jampersal). Kebijakan Jaminan Persalinan

dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu

hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan, yang

Page 50: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 49

didalamnyatermasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas

termasuk KB pasca persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir.

Pada dasarnya Jaminan Persalinan adalah perluasan

kepesertaan dari Jamkesmas dan tidak hanya mencakup masyarakat

miskin saja. Manfaat yang diterima oleh penerima manfaat Jaminan

Persalinan terbatas pada pelayanan kehamilan, persalinan, nifas,

bayi baru lahir dan KB pasca persalinan.

Dalam implementasi kebijakan jaminan persalinan maka

semua persalinan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dasar

dan rujukan baik pemerintah dan swasta. Khusus untuk swasta

maka Dinas Kesehatan melakukan kerjasama dengan bidan praktek

swasta, klinik swasta.

Hasil pencapaian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

terlatih pada tahun 2017 sebesar 80,12% atau jumlah persalinan ibu

hamil sebanyak 8.664 orang dari total perkiraan persalinan

sebanyak 10.814 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2016

sebesar 95,73% atau jumlah persalinan ibu hamil sebanyak 7.964

orang dari total perkiraan persalinan sebanyak 8.319 orang. Hasil

cakupan persalinan tahun 2017belum mencapai target Nasional

sebesar 100%. Hasil capaian cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh

tenaga kesehatan terlatih tahun 2013 s/d 2017 seperti berikut :

Page 51: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 50

Grafik 4.2Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih

di Kabupaten Badung Tahun 2013 s/d 2017

Berdasarkan grafik pencapaian cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih selama 5 (lima) tahun

menunjukkan bahwa pertolongan persalinan di Kabupaten Badung

pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan secara

Nasional sebesar 100%.

Distribusi hasil cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Terlatih di Kabupaten Badung menunjukkan puskesmas belum

mencapai target Renstra dan nasional sebesar 100%.

Cak. (%)

Target Nas.

Target Renstra

0

20

40

60

80

100

120

Cak.

(%)

Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatihdi Kabupaten Badung Tahun 2013 s/d 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 50

Grafik 4.2Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih

di Kabupaten Badung Tahun 2013 s/d 2017

Berdasarkan grafik pencapaian cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih selama 5 (lima) tahun

menunjukkan bahwa pertolongan persalinan di Kabupaten Badung

pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan secara

Nasional sebesar 100%.

Distribusi hasil cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Terlatih di Kabupaten Badung menunjukkan puskesmas belum

mencapai target Renstra dan nasional sebesar 100%.

2013 2014 2015 2016

95,7 99,7 94,24 95,73

90,00 90,00 90,00 90,00

Target Renstra 96,6 96,6 96,6 96,6

Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatihdi Kabupaten Badung Tahun 2013 s/d 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 50

Grafik 4.2Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih

di Kabupaten Badung Tahun 2013 s/d 2017

Berdasarkan grafik pencapaian cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih selama 5 (lima) tahun

menunjukkan bahwa pertolongan persalinan di Kabupaten Badung

pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan secara

Nasional sebesar 100%.

Distribusi hasil cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Terlatih di Kabupaten Badung menunjukkan puskesmas belum

mencapai target Renstra dan nasional sebesar 100%.

2016 2017

95,73 80,12

90,00 100,00

96,6 100,00

Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatihdi Kabupaten Badung Tahun 2013 s/d 2017

Page 52: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 51

Hasil Capaian cakupan persalinanoleh tenaga kesehatan

terlatih di Kabupaten Badung seperti pada grafik berikut :

Grafik 4.3Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Beberapa penyebab masih belum tercapainya cakupan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sesuai target yang telah

ditetapkan, meliputi:

a. Perkiraan jumlah ibu hamil yang tinggi yang disebabkan

jumlah penduduk pendatang meningkat namun angka

kelahirannya kecil.

b. Belum optimalnya pendataan sasaran riil ibu dengan

melibatkan pihak swasta (dokter, bidan, rumah sakit dan

klinik)

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih antara lain:

a. Memperbaiki perhitungan ibu hamil dengan data proyeksi

Petang IPetang IIAbiansemal IAbiansemal IIAbiansemalIIIAbiansemal

IVMengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta IKuta IIKuta SelatanKuta UtaraKab

Cak. (%) 83 98 77 93 79 75 72 99 83 87 99 57 98 80

0

20

40

60

80

100

120

Cak.

(%)

Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Terlatihdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 53: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 52

b. Melakukan pertemuan koordinasi dengan pihak swasta

mengenai pendataan ibu hamil

c. Pembentukan jejaring kerjasama antara dinas kesehatan,

rumah sakit, puskesmas dan pihak swasta tentang

pelayanan persalinan.

d. Pembuatan kantong persalinan

e. Pemantapan sistim rujukan dari pelayanan dasar ke

pelayanan rujukan/RS.

f. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

g. Pemantapan Pelayanan Obsterik Neonatal Emergensi

Dasar (PONED) dan Pelayanan Obsterik Neonatal

Emergensi Komprehensif (PONEK)

h. Monitoring dan evaluasi

4.1.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan kesehatan ibu nifas merupakan pelayanan

kesehatan sesuai standar yang diberikan pada ibu mulai 6 jam

sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Pelayanan

kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan

tenaga kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung

fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa/ polindes/ poskesdes)

dan kunjungan rumah.

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1)

pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2)

pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran pervagina lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan

anjuran ASI Ekslusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul vitamin A

Page 54: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 53

200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6) pelayanan KB pasca

persalinan

Hasil capaian pelayanan ibu nifas tahun 2017 sebesar

76,1% atau jumlah ibu nifas sebanyak 8.226ibu nifas dari total

perkiraan persalinan sebanyak 10.814 orang. Tahun 2016 sebesar

91,6% atau jumlah ibu nifas sebanyak 8.319 ibu nifas dari total

perkiraan persalinan sebanyak 8.714 orang, ini berarti mengalami

peningkatan sebesar 1,46%.Hasil capaian pelayanan ibu nifas

menurut puskesmas seperti grafik dibawah ini.

Grafik 4.4Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sementara target cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan

target standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan tahun

2017 adalah 100%. Jadi capaian pelayanan ibu nifas Kabupaten

Badung belum mencapai target yang ditetapkan.

Petang IPetang IIAbiansemal I

Cak. (%) 79 98

0

20

40

60

80

100

120

Cak.

(%)

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 53

200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6) pelayanan KB pasca

persalinan

Hasil capaian pelayanan ibu nifas tahun 2017 sebesar

76,1% atau jumlah ibu nifas sebanyak 8.226ibu nifas dari total

perkiraan persalinan sebanyak 10.814 orang. Tahun 2016 sebesar

91,6% atau jumlah ibu nifas sebanyak 8.319 ibu nifas dari total

perkiraan persalinan sebanyak 8.714 orang, ini berarti mengalami

peningkatan sebesar 1,46%.Hasil capaian pelayanan ibu nifas

menurut puskesmas seperti grafik dibawah ini.

Grafik 4.4Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sementara target cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan

target standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan tahun

2017 adalah 100%. Jadi capaian pelayanan ibu nifas Kabupaten

Badung belum mencapai target yang ditetapkan.

Petang IIAbiansemal IAbiansemal IIAbiansemal IIIAbiansemal IVMengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta IIKuta Selatan

98 68 94 83 76 70 97 83 72 98

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 53

200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6) pelayanan KB pasca

persalinan

Hasil capaian pelayanan ibu nifas tahun 2017 sebesar

76,1% atau jumlah ibu nifas sebanyak 8.226ibu nifas dari total

perkiraan persalinan sebanyak 10.814 orang. Tahun 2016 sebesar

91,6% atau jumlah ibu nifas sebanyak 8.319 ibu nifas dari total

perkiraan persalinan sebanyak 8.714 orang, ini berarti mengalami

peningkatan sebesar 1,46%.Hasil capaian pelayanan ibu nifas

menurut puskesmas seperti grafik dibawah ini.

Grafik 4.4Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Sementara target cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan

target standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan tahun

2017 adalah 100%. Jadi capaian pelayanan ibu nifas Kabupaten

Badung belum mencapai target yang ditetapkan.

Kuta IIKuta SelatanKuta UtaraKab

98 58 93 76

Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 55: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 54

4.1.5 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil

Penyakit tetanus merupakan penyakit menular yang

merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan tingginya angka

kematian pada bayi. Upaya pencegahan dilakukan dengan

memberikan imunisasi dengan sasaran bayi, balita, anak sekolah

dan wanita usia subur (WUS) termasuk ibu hamil. Program untuk

pencegahan penyakit tetanus melalui program maternal neonatal

tetanus elimination (MNTE)dengan strategi :

1. Imunisasi Rutin Dasar lengkap pada Bayi (DPT 3 Dosis),

sehingga bayi tersebut telah menjadi status T2.

2. Melalui kegiatan BIAS ( Pemberian TT ) pada anak SD, MI kelas

1, 2, 3, sehingga anak tersebut menjadi status T3, T4, dan T5.

3. Lakukan sweeping TT WUS mulai dari daerah Risiko Tinggi,

sampai daerah tersebut berstatus T5 untuk semua WUS

Dengan program ini maka setiap wanita usia subur (WUS)

telah mendapat imunisasi tetanus toxoid sebanyak 5 (lima) kali

sehingga memiliki kekebalan diatas 25 tahun atau seumur hidup.

Hasil capaian imunisasi TT 5 dosis untuk ibu hamil di

Kabupaten Badung tahun 2017 sebanyak 5.640 ibu hamil dari target

sebanyak 11.329 ibu hamil, berarti cakupannya sebesar 49,8%.

Sedangkan untuk tahun 2016 sebanyak 3.884 ibu hamil dari target

sebanyak 8.714 ibu hamil yang artinya cakupannya sebesar 44,6%.

Distribusi cakupan imunisasi TT 5 dosis untuk ibu hamil

yang tertinggi dicapaiPuskesmas Mengwi III sebesar 85% sedangkan

terendah dicapai oleh Puskesmas Kuta I.

Rendahnya capaian imunisasi TT 5 pada ibu hamil

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: kurangnya

Page 56: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 55

informasimengenai riwayat imunisasisebelumnya serta belum

optimalnya sweeping imunisasi.

Grafik 4.5Cakupan Pelayanan Imunisasi TT 5 Pada Ibu Hamil Menurut

Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

4.1.6 Cakupan pemberian tablet besi (Fe)

Upaya penanggulangan anemia gizi diprioritaskan pada

kelompok rawan yaitu ibu hamil, balita, anak usia sekolah, wanita

usia subur termasuk remaja putri dan pekerja wanita. Selama ini

upaya penanggulangan anemia gizi difokuskan kepada sasaran ibu

hamil dengan suplementasi tablet besi folat (200 mg feSO4 dan 0,25

mg asam folat) dengan memberikan setiap hari 1 tablet selama

minimal 90 hari berturut-turut.

Hasil capaian cakupan pemberian tablet Fe3tahun 2017

sebesar 78,52% sedangkan tahun 2016 sebesar 93,06%. Distribusi

Petang IPetang IIAbiansemal I

2016 59 61

2017 80 49

00

20

40

60

80

100

120

Cak

(%)

Cakupan TT 5 Dosis Pada Ibu Hamildi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 55

informasimengenai riwayat imunisasisebelumnya serta belum

optimalnya sweeping imunisasi.

Grafik 4.5Cakupan Pelayanan Imunisasi TT 5 Pada Ibu Hamil Menurut

Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

4.1.6 Cakupan pemberian tablet besi (Fe)

Upaya penanggulangan anemia gizi diprioritaskan pada

kelompok rawan yaitu ibu hamil, balita, anak usia sekolah, wanita

usia subur termasuk remaja putri dan pekerja wanita. Selama ini

upaya penanggulangan anemia gizi difokuskan kepada sasaran ibu

hamil dengan suplementasi tablet besi folat (200 mg feSO4 dan 0,25

mg asam folat) dengan memberikan setiap hari 1 tablet selama

minimal 90 hari berturut-turut.

Hasil capaian cakupan pemberian tablet Fe3tahun 2017

sebesar 78,52% sedangkan tahun 2016 sebesar 93,06%. Distribusi

Petang IIAbiansemal IAbiansemal IIAbiansemal IIIAbiansemal IVMengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta IIKuta Selatan

61 80 36 84 97 10 58 51 08 29

49 80 47 69 72 48 54 85 23 35

Cakupan TT 5 Dosis Pada Ibu Hamildi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 55

informasimengenai riwayat imunisasisebelumnya serta belum

optimalnya sweeping imunisasi.

Grafik 4.5Cakupan Pelayanan Imunisasi TT 5 Pada Ibu Hamil Menurut

Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

4.1.6 Cakupan pemberian tablet besi (Fe)

Upaya penanggulangan anemia gizi diprioritaskan pada

kelompok rawan yaitu ibu hamil, balita, anak usia sekolah, wanita

usia subur termasuk remaja putri dan pekerja wanita. Selama ini

upaya penanggulangan anemia gizi difokuskan kepada sasaran ibu

hamil dengan suplementasi tablet besi folat (200 mg feSO4 dan 0,25

mg asam folat) dengan memberikan setiap hari 1 tablet selama

minimal 90 hari berturut-turut.

Hasil capaian cakupan pemberian tablet Fe3tahun 2017

sebesar 78,52% sedangkan tahun 2016 sebesar 93,06%. Distribusi

Kuta IIKuta SelatanKuta UtaraKab

29 50 61 45

35 45 60 50

Cakupan TT 5 Dosis Pada Ibu Hamildi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Page 57: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 56

cakupan pemberian tablet Fe3 menurut puskesmas menunjukkan

bahwa puskesmas dengan capaian pemberian tablet Fe3 yang

tertinggi yaitu Puskesmas Kuta Utarasebesar 99,63%. Cakupan

pemberian tablet Fe di Kabupaten Badung tahun 2017 secara rinci

seperti berikut:

Grafik 4.6Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Menurut

Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

4.1.7Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah

ibudengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada

kurunwaktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai

denganstandar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat

pelayanan dasardan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas

PONED, RumahBersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).

Petang IPetang IIAbiansemalI

2016 97 108

2017 80,4 91,8 80,7

0020406080

100120140

Cak

(%)

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 56

cakupan pemberian tablet Fe3 menurut puskesmas menunjukkan

bahwa puskesmas dengan capaian pemberian tablet Fe3 yang

tertinggi yaitu Puskesmas Kuta Utarasebesar 99,63%. Cakupan

pemberian tablet Fe di Kabupaten Badung tahun 2017 secara rinci

seperti berikut:

Grafik 4.6Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Menurut

Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

4.1.7Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah

ibudengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada

kurunwaktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai

denganstandar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat

pelayanan dasardan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas

PONED, RumahBersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).

Petang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta II

98 116 99 89 92 100 104 89 107

80,7 91,8 83,5 73,4 70,8 98,0 92,6 79,4 98,1

Cakupan Pemberian Fe3 Pada Ibu Hamildi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 56

cakupan pemberian tablet Fe3 menurut puskesmas menunjukkan

bahwa puskesmas dengan capaian pemberian tablet Fe3 yang

tertinggi yaitu Puskesmas Kuta Utarasebesar 99,63%. Cakupan

pemberian tablet Fe di Kabupaten Badung tahun 2017 secara rinci

seperti berikut:

Grafik 4.6Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Menurut

Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

4.1.7Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah

ibudengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada

kurunwaktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai

denganstandar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat

pelayanan dasardan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas

PONED, RumahBersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).

Kuta II KutaSelatanKuta UtaraKab

107 82 94 93

98,1 54,2 99,6 79

Page 58: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 57

Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil,

ibubersalin dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu

dan/ataubayi. Komplikasi dalam kehamilan diantaranya:

(1) Abortus,

(2) Hiperemesis Gravidarum,

(3) Perdarahan per vaginam,

(4) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia),

(5) Kehamilan lewat waktu,

(6) Ketuban pecah dini.

Komplikasi dalam persalinan diantaranya :

(1) Kelainan letak/presentasi janin,

(2) Partus macet/distosia,

(3) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia),

(4) Perdarahan pasca persalinan,

(5) Infeksi berat/sepsis,

(6) Kontraksi dini/persalinan premature,

(7) Kehamilan ganda.

Komplikasi dalam nifas diantaranya:

(1) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia),

(2) Infeksi nifas,

(3) Perdarahan nifas.

Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian

tindakanterakhir untuk meyelesaikan permasalahan setiap kasus

komplikasikebidanan.

Indikator ini untuk mengukur kemampuan

manajemenprogram KIA dalam menyelenggarakan pelayanan

kesehatan secaraprofesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas)

dengan komplikasi.

Page 59: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 58

Hasil capaian penanganan komplikasi kebidanan di

Kabupaten Badungtahun 2017sebanyak 925 ibu hamil dari

perkiraan ibu hamil yang resiko tinggi mengalami komplikasi

sebanyak 2.266 ibu hamil, atau sebesar 40,8%. Sedangkan untuk

tahun 2016 sebanyak 1.092 ibu hamil dari perkiraan ibu hamil yang

resiko tinggi mengalami komplikasi sebanyak 1.743 ibu hamil, atau

sebesar 62,65%.

Hasil capaian penanganan komplikasi neonatal di

Kabupaten Badungtahun 2017sebanyak 563bayi dari perkiraan bayi

yang resiko tinggi mengalami komplikasi sebanyak 1.545bayi, atau

sebesar 36,4%.Secara lengkap capaian ibu hamil risti/komplikasi

ditangani seperti berikut:

Grafik 4.7Capaian Ibu Hamil Risti/Komplikasi Obstetri dan Neonatal yang

ditangani Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2017

Petang IPetang IIAbiansemal IAbiansemalIIAbiansemal

IIIAbiansemal

IVMengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta IKuta IIKuta SelatanKuta UtaraKab

Cak. Kpl Kebidanan 10 122 24 04 97 76 38 68 54 23 72 37 37 41

Cak. Kpl. Neonatal 30 84 18 19 16 54 36 65 38 20 92 41 31 36

00

20

40

60

80

100

120

140

cak

(%)

Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonataldi Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 60: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 59

Hasil capaian ibu hamil risti/komplikasi ditangani menurut

puskesmas menunjukkan bahwa puskesmas dengan capaian diatas

target nasional 100% sebanyak 1 puskesmas yaitu Puskesmas

Petang II. Sedangkan hasil cakupan komplikasi neonatal yang

ditangani menurut puskesmas menunjukkan puskesmas belum

mencapaian target nasional sebesar 100%.

4.1.8Kunjungan Neonatal

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan

terhadap bayi baru lahir umur 0 sampai 28 hari. Pelayanan

kesehatan terhadap bayi baru lahir sangat penting karena kelompok

umur ini memiliki risiko gangguan kesehatan yang paling tinggi.

Hasil Riskesdas 2007 menyebutkan bahwa 78,5% kematian

neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0-6 hari).

Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama

ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai

standar untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya

sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk

mencegah kematian. Pelayanan pada kunjungan neonatus (bayi

umur 0 – 28 hari) sesuai dengan standar mengacu pada pedoman

Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) sebanyak tiga kali yang

meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru

lahir dan ASI Ekslusif, injeksi Vitamin K, Imunisasi (Jika belum

diberikan saat lahir, penanganan dan rujukan kasus, serta

penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan

buku KIA).

Hasil pencapaian kunjungan neonatal lengkap (KN3) di

Kabupaten Badung Tahun 2017 sebanyak 8.188 bayi (79,50%) dari

Page 61: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 60

total lahir hidup sebanyak 10.299 bayi. Sedangkan hasil cakupan

kunjungan neonatal lengkap (KN3) di Kabupaten Badung Tahun

2016 sebanyak 7.410 bayi (93,57%) dari total lahir hidup sebanyak

7.919 bayi. Distribusi capaian cakupan kunjungan neonatal lengkap

menurut puskesmas paling tinggi adalah Puskesmas Mengwi II

sebesar 105,8% dan paling rendah adalah puskesmas Kuta Selatan

sebesar 61,4%.Distribusi pencapaian cakupan kunjungan neonatal

lengkap seperti berikut:

Grafik 4.8Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3)

Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

4.1.9Pelayanan Kesehatan Bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh

dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis

Petang IPetang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta II Kuta

SelatanKuta UtaraKab

2016 98 98 100 94 101 100 101 99 99 82 100 88 100 94

2017 85 104 81 96 85 79 76 106 88 68 102 61 98 80

00

20

40

60

80

100

120

Cak

(%)

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3)di Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Page 62: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 61

kesehatan, paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu.

Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi umur 29 hari–11

bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas,

rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu,

tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui

kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan

minimal empat kali yaitu satu kali pada umur 29 hari–3 bulan, 1 kali

pada umur 3–6 bulan, 1 kali pada umur 6–9 bulan dan 1 kali pada

umur9–11 bulan.

Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi

dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1–4, Campak), stimulasi deteksi

intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan

perawatan kesehatan bayi (meliputi konseling ASI eksklusif,

pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan,

perawatandan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan

pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6–

11bulan). Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen

program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin

melalui penyediaan pelayanan kesehatan.

Hasil capaian pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten

Badung pada tahun 2017sebanyak 8.279 dari target sasaran jumlah

bayi sebesar 10.299 bayi sehingga cakupannya sebesar 80,4%.

Sedangkan padatahun2016 ebanyak 7.517(94,9%) dari target

sasaran jumlah bayi sebesar 7.922 bayi.

Hasil capaian cakupan pelayanan kesehatan bayi di

Kabupaten Badung seperti pada grafik berikut:

Page 63: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 62

Grafik 4.9Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Terpenuhinya target cakupan kunjungan bayi sangat

dipengaruhi oleh keaktifan posyandu tiap bulannya, peran kader dan

partisipasi keluarga untuk membawa bayi ke posyanduserta

keaktifan tenaga puskesmas dalam membina posyandu.

4.1.10 Pelayanan Kesehatan Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan

kesehatan pada anak umur 12 – 59 bulan sesuai standar meliputi

pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.

Pemantauan pertumbuhan minimal delapan kali setahun

dilakukan dengan pengukuran berat badan pertinggi badan/panjang

badan dan pelayanan kesehatan seperti pemberian vit A dua kali

setahun pada setiap bulan Pebruari dan Agustus. Pemantauan

perkembangan minimal dua kali setahun meliputi perkembangan

Petang IPetang IIAbiansemal IAbiansemal II

2017 119 99 61

0020406080

100120140

Cak

(%)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut PuskesmasDi Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 62

Grafik 4.9Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Terpenuhinya target cakupan kunjungan bayi sangat

dipengaruhi oleh keaktifan posyandu tiap bulannya, peran kader dan

partisipasi keluarga untuk membawa bayi ke posyanduserta

keaktifan tenaga puskesmas dalam membina posyandu.

4.1.10 Pelayanan Kesehatan Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan

kesehatan pada anak umur 12 – 59 bulan sesuai standar meliputi

pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.

Pemantauan pertumbuhan minimal delapan kali setahun

dilakukan dengan pengukuran berat badan pertinggi badan/panjang

badan dan pelayanan kesehatan seperti pemberian vit A dua kali

setahun pada setiap bulan Pebruari dan Agustus. Pemantauan

perkembangan minimal dua kali setahun meliputi perkembangan

Petang IIAbiansemal IAbiansemal IIAbiansemal IIIAbiansemal IVMengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta IKuta IIKuta Selatan

61 104 84 109 70 101 59 74 97

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut PuskesmasDi Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 62

Grafik 4.9Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Terpenuhinya target cakupan kunjungan bayi sangat

dipengaruhi oleh keaktifan posyandu tiap bulannya, peran kader dan

partisipasi keluarga untuk membawa bayi ke posyanduserta

keaktifan tenaga puskesmas dalam membina posyandu.

4.1.10 Pelayanan Kesehatan Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan

kesehatan pada anak umur 12 – 59 bulan sesuai standar meliputi

pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.

Pemantauan pertumbuhan minimal delapan kali setahun

dilakukan dengan pengukuran berat badan pertinggi badan/panjang

badan dan pelayanan kesehatan seperti pemberian vit A dua kali

setahun pada setiap bulan Pebruari dan Agustus. Pemantauan

perkembangan minimal dua kali setahun meliputi perkembangan

Kuta IIKuta SelatanKuta UtaraKab

97 68 94 80

Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut PuskesmasDi Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 64: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 63

gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, daya dengar dan daya

lihat serta sosialisasi dan kemandirian. Jika ada keluhan atau

kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan

mental emosional, autisme serta gangguan pemusatan perhatian dan

hiperaktifitas. Bila ditemukan penyimpangan atau gangguan

perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan

yang lebih memiliki kompetensi.

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak

usia 12–59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal

2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada Kohort Anak Balita

dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya. Pelayanan

SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh

kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam

menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini

penyimpangan tumbuh kembang anak.

Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen

program KIA dalam melindungi anak balita sehingga kesehatannya

terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan

Hasil capaian indikator cakupan pelayanan kesehatan anak

balita pada tahun 2017 sebesar 158,4% atau 31.156balitadari total

perkiraanbalita yang ditetapkan sebanyak 19.663balita. Ini berarti

telah mencapai target yang ditetapkan dalam Renstra tahun 2017

sebesar 100%.

Hasil capaian cakupan pelayanan kesehatan anak

balitatahun 2017 lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil capaian

tahun 2016 sebesar 69,7%. Demikian pula hasil capaian cakupan

Page 65: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 64

pelayanan kesehatan anak balitatahun 2017 menunjukkan trend

meningkat diatas target yang ditetapkan dibandingkan dengan hasil

capaian tahun sebelumnya periode tahun 2013 sampai 2016.

Perbandingan data capaian cakupan pelayanan kesehatan

anak balita di Kabupaten Badung dengan target Nasional dan

capaian Provinsi Bali seperti pada grafik 4.10 berikut :

Grafik 4.10Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita di Kabupaten

Badung,Capaian Provinsi Bali dan Target NasionalTahun 2013 s/d 2017

Distribusi hasil capaian indikator cakupan pelayanan

kesehatan anak balita menurut puskesmas pada tahun 2016

menunjukkan bahwa hanya 3 (tiga) puskesmas yang sudahmencapai

target renstra yang ditetapkan sebesar 100% yaitu Puskesmas

Abiansemal I, Puskesmas Mengwi II dan Puskesmas Kuta Utara.

Data capaian menurut Puskesmas seperti pada grafik 4.11 berikut :

Grafik 4.11

2013 2014 2015 2016 2017

Capaian Kab. Badung 91,58 92,89 89,25 69,65 158,4

Target Nas. 83 85 85 85 85

Capaian Prov. Bali 83,43 81,94 93 105,5 117

Target Renstra 82,4 86,2 90 93 100

020406080

100120140160180

Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kabupaten Badung CapaianProvinsi Bali dan Target Nasional

Tahun 2013-2017

Page 66: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 65

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut Puskesmasdi Kabupaten BadungTahun 2016 s/d 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

indikator ini adalah:

a. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba

balita sehat indonesia

b. Penjaringan di posyandu, TK dan Puskesmas

c. Monitoring dan evaluasi.

Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pencapaian

indikator cakupan pelayanan kesehatan balita diantaranya masih

adanya balita yang tidak memeriksakan balitanya ke posyandu atau

sarana pelayanan kesehatan lainnya.

Strategi/upaya pemecahan permasalahan untuk

meningkatkan capaian cakupan pelayanan kesehatan balita yaitu:

a. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

pentingnya pemeriksaan anak balita

Petang IPetang IIAbiansemalI

2016 61,9 63,7

2017 92,2 96,1

0

50

100

150

200

250

Cak

(%)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balitadi kabupaten Badung Tahun 2016 s/d 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 65

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut Puskesmasdi Kabupaten BadungTahun 2016 s/d 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

indikator ini adalah:

a. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba

balita sehat indonesia

b. Penjaringan di posyandu, TK dan Puskesmas

c. Monitoring dan evaluasi.

Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pencapaian

indikator cakupan pelayanan kesehatan balita diantaranya masih

adanya balita yang tidak memeriksakan balitanya ke posyandu atau

sarana pelayanan kesehatan lainnya.

Strategi/upaya pemecahan permasalahan untuk

meningkatkan capaian cakupan pelayanan kesehatan balita yaitu:

a. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

pentingnya pemeriksaan anak balita

Petang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta II

63,7 60,5 80,9 56,7 78,7 79,7 57,1 52,7 92,7 205,

96,1 94,8 142, 87,4 83,5 64,7 113, 77,3 56,5 89,0

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balitadi kabupaten Badung Tahun 2016 s/d 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 65

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut Puskesmasdi Kabupaten BadungTahun 2016 s/d 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

indikator ini adalah:

a. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba

balita sehat indonesia

b. Penjaringan di posyandu, TK dan Puskesmas

c. Monitoring dan evaluasi.

Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pencapaian

indikator cakupan pelayanan kesehatan balita diantaranya masih

adanya balita yang tidak memeriksakan balitanya ke posyandu atau

sarana pelayanan kesehatan lainnya.

Strategi/upaya pemecahan permasalahan untuk

meningkatkan capaian cakupan pelayanan kesehatan balita yaitu:

a. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

pentingnya pemeriksaan anak balita

Kuta II KutaSelatanKuta UtaraKab

205, 76,4 48,4 69,6

89,0 59,1 116, 158,

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balitadi kabupaten Badung Tahun 2016 s/d 2017

Page 67: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 66

b. Mengoptimalkan kemitraan dengan lintas sektor ditingkat

desa/kelurahan dan kecamatan.

c. Mengoptimalkan pelayanan di sarana pendidikan usia dini

(PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK).

4.1.11Cakupan ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi mulai

dari lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberi makanan tambahan

apapun karena sampai umur tersebut kebutuhan zat gizi bayi bisa

dipenuhi dari ASI atau air susu ibu saja.

Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten BadungTahun

2017sebanyak 2.185 bayi dari target total sebanyak 3.145 bayi

dibawah usia 6 bulan, sehingga cakupannya sebesar 69,5%. Capaian

ini meningkat dari capaian sebelumnya yaitu tahun 2016 sebesar

67,0%.

Grafik 4.12Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Menurut Puskesmas

di Kabupaten BadungTahun 2017

Petang IPetang IIAbiansemalI

2017 83 66

00102030405060708090

cak

(%)

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 66

b. Mengoptimalkan kemitraan dengan lintas sektor ditingkat

desa/kelurahan dan kecamatan.

c. Mengoptimalkan pelayanan di sarana pendidikan usia dini

(PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK).

4.1.11Cakupan ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi mulai

dari lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberi makanan tambahan

apapun karena sampai umur tersebut kebutuhan zat gizi bayi bisa

dipenuhi dari ASI atau air susu ibu saja.

Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten BadungTahun

2017sebanyak 2.185 bayi dari target total sebanyak 3.145 bayi

dibawah usia 6 bulan, sehingga cakupannya sebesar 69,5%. Capaian

ini meningkat dari capaian sebelumnya yaitu tahun 2016 sebesar

67,0%.

Grafik 4.12Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Menurut Puskesmas

di Kabupaten BadungTahun 2017

Petang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta II

71 69 65 72 80 77 50 60 71

Cakupan Pemberian ASI Ekslusifdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 66

b. Mengoptimalkan kemitraan dengan lintas sektor ditingkat

desa/kelurahan dan kecamatan.

c. Mengoptimalkan pelayanan di sarana pendidikan usia dini

(PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK).

4.1.11Cakupan ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi mulai

dari lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberi makanan tambahan

apapun karena sampai umur tersebut kebutuhan zat gizi bayi bisa

dipenuhi dari ASI atau air susu ibu saja.

Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten BadungTahun

2017sebanyak 2.185 bayi dari target total sebanyak 3.145 bayi

dibawah usia 6 bulan, sehingga cakupannya sebesar 69,5%. Capaian

ini meningkat dari capaian sebelumnya yaitu tahun 2016 sebesar

67,0%.

Grafik 4.12Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Menurut Puskesmas

di Kabupaten BadungTahun 2017

Kuta II KutaSelatanKuta UtaraKab

71 71 56 69

Page 68: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 67

Rendahnya cakupan ASI Eksklusif disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya karena kebanyakan ibu-ibu yang

memiliki bayi bekerja mencari nafkah untuk menunjang kebutuhan

keluarga sehingga tidak ada kesempatan untuk memberikan ASI

secara eksklusif mulai sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan dan

lebih banyak memberikan susu formula pada bayinya.

4.1.12 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Wanita usia subur adalah wanita yang berusia antara 15-49

tahun. Untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan

kelahiran wanita usia subur atau pasangannya diprioritaskan untuk

menggunakan alat kontrasepsi.

Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat

dilihat dari cakupan peserta KB aktif (peserta KB yang sedang

menggunakan alat/metode kontrasepsi), cakupan peserta KB yang

baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB

dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.

Hasil cakupan peserta KB aktif pada tahun 2017 sebanyak

56.760 peserta KB Aktif dari total target sebanyak 67.987 KB Aktif,

sehingga cakupannya sebesar 83,5%. Sedangkan tahun 2016

sebesar 82,6% dan tahun 2015 sebesar 85,7%. Target SPM bidang

kesehatan untuk peserta KB aktif pada tahun 2017 adalah 100%

sehingga capaian Kabupaten Badung belum seluruhnya memenuhi

target. Hasil cakupan peserta KB aktif pada tahun 2017 seperti

grafik berikut.

Page 69: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 68

Grafik 4.13Cakupan KB Aktif Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung tahun 2016–2017

4.2. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat

Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat merupakan

pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum, kesehatan

gigi dan mulut terhadap murid kelas 1 SD/MI yang dilaksanakan

oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter kecil. Adapun

tujuan dari penjaringan kesehatan adalah untuk mendeteksi sedini

mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta didik, sehingga

dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan

lebih buruk.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas

program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan

hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak

usia sekolah yang berada di sekolah.

Petang IPetang IIAbiansemalI

2016 70,4 93,5 95,3

2017 81,2 87,1 83,4

020406080

100120140

Cakupan Peserta KB Aktifdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 68

Grafik 4.13Cakupan KB Aktif Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung tahun 2016–2017

4.2. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat

Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat merupakan

pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum, kesehatan

gigi dan mulut terhadap murid kelas 1 SD/MI yang dilaksanakan

oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter kecil. Adapun

tujuan dari penjaringan kesehatan adalah untuk mendeteksi sedini

mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta didik, sehingga

dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan

lebih buruk.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas

program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan

hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak

usia sekolah yang berada di sekolah.

Petang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta IIKuta Selatan

95,3 117, 79,5 79,0 72,1 96,8 76,2 81,7 82,1

83,4 81,2 84,4 83,2 82,7 92,8 87,6 79,3 83,9

Cakupan Peserta KB Aktifdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 68

Grafik 4.13Cakupan KB Aktif Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung tahun 2016–2017

4.2. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat

Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat merupakan

pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum, kesehatan

gigi dan mulut terhadap murid kelas 1 SD/MI yang dilaksanakan

oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter kecil. Adapun

tujuan dari penjaringan kesehatan adalah untuk mendeteksi sedini

mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta didik, sehingga

dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan

lebih buruk.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas

program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan

hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak

usia sekolah yang berada di sekolah.

Kuta IIKuta SelatanKuta UtaraKab

82,1 82,9 76,7 82,6

83,9 80,6 80,9 83,5

Cakupan Peserta KB Aktifdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Page 70: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 69

Sekolah Dasar setingkat adalah Sekolah Dasar Negeri,

Sekolah Dasar Swasta, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah

Ibtidaiyah serta satuan pendidikan keagamaan termasuk ponpes

baik jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.

Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau

petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga

pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau

guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan

telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader

kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5

SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil.

Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen

program Usaha Kesehatan Anak Sekolah dalam melindungi anak

sekolah sehingga kesehatannya terjamin melalui pelayanan

kesehatan.

Hasil capaian indikator cakupan penjaringan kesehatan

siswa SD dan setingkat pada tahun 2017 sebesar 100% yaitu 9.903

siswa dari total perkiraansiswa yang ditetapkan sebanyak 9.903

siswa. Ini berarti telah mencapai target yang ditetapkan dalam

Renstra tahun 2017 sebesar 100%, atau kinerjanya sebesar 100%

termasuk kategori sangat baik.

Hasil capaian cakupan penjaringan kesehatan siswa SD

tahun 2017 sama dengan hasil capaian tahun 2016 sebesar 100%.

Demikian pula hasil capaian cakupan penjaringan kesehatan siswa

SDtahun 2014-2017 menunjukkan trend capaian sesuai target yang

ditetapkan dibandingkan dengan hasil capaian tahun sebelumnya

periode tahun 2011-2013 masih dibawah target yang ditetapkan.

Hasil capaian cakupan penjaringan kesehatan siswa SD

pada tahun 2017 telah mencapai target yang ditetapkan sebesar

Page 71: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 70

100%. Hasil capaian cakupan penjaringan kesehatan siswa SD di

Kabupaten Badung tahun 2017 telah melampaui target Nasional

sebesar 95%. Perbandingan data capaian cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD di Kabupaten Badung dengan target Nasional

dan capaian Provinsi seperti pada grafik 4.14 berikut :

Grafik 4.14Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD di Kabupaten

Badung,Capaian Provinsi Bali dan Target NasionalTahun 2013 s/d 2017

Distribusi hasil capaian indikator cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD menurut puskesmas pada tahun 2017

menunjukkan bahwa semua puskesmas sudah mencapai target yang

ditetapkan sebesar 100%. Data capaian menurut Puskesmas seperti

pada grafik 4.15 berikut :

Realisasi Kab. Badung

Target Nas.

Capaian Prov. Bali

Target Renstra

100101

%

Cakupan Penjaringan Anak Sekolah SD dan Setingkat diKabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 70

100%. Hasil capaian cakupan penjaringan kesehatan siswa SD di

Kabupaten Badung tahun 2017 telah melampaui target Nasional

sebesar 95%. Perbandingan data capaian cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD di Kabupaten Badung dengan target Nasional

dan capaian Provinsi seperti pada grafik 4.14 berikut :

Grafik 4.14Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD di Kabupaten

Badung,Capaian Provinsi Bali dan Target NasionalTahun 2013 s/d 2017

Distribusi hasil capaian indikator cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD menurut puskesmas pada tahun 2017

menunjukkan bahwa semua puskesmas sudah mencapai target yang

ditetapkan sebesar 100%. Data capaian menurut Puskesmas seperti

pada grafik 4.15 berikut :

2013 2014 2015 2016

Realisasi Kab. Badung 99,3 100 100 100

94 95 95 95

Capaian Prov. Bali 97,69 99,48 99,96 100

Target Renstra 100 100 100 100

919293949596979899

100101

%

Cakupan Penjaringan Anak Sekolah SD dan Setingkat diKabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 70

100%. Hasil capaian cakupan penjaringan kesehatan siswa SD di

Kabupaten Badung tahun 2017 telah melampaui target Nasional

sebesar 95%. Perbandingan data capaian cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD di Kabupaten Badung dengan target Nasional

dan capaian Provinsi seperti pada grafik 4.14 berikut :

Grafik 4.14Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD di Kabupaten

Badung,Capaian Provinsi Bali dan Target NasionalTahun 2013 s/d 2017

Distribusi hasil capaian indikator cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD menurut puskesmas pada tahun 2017

menunjukkan bahwa semua puskesmas sudah mencapai target yang

ditetapkan sebesar 100%. Data capaian menurut Puskesmas seperti

pada grafik 4.15 berikut :

2016 2017

100 100

95 95

100 100

100 100

Cakupan Penjaringan Anak Sekolah SD dan Setingkat diKabupaten Badung Tahun 2013-2017

Page 72: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 71

Grafik 4.15Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD

di Kabupaten BadungTahun 2016-2017

Capaian indikator cakupan penjaringan kesehatan siswa SD

sampai tahun 2017 sebesar 100% berarti telah mencapai target yang

ditetapkan sampai akhir renstra Dinas Kesehatan sebesar 100%.

Untuk mencapai target indikator penjaringan kesehatan

siswa SD dan setingkat didukung program upaya kesehatan

masyarakat dengan kegiatan :

a. Pembinaan sekolah sehat tingkat TK, SD,SMP, SMA/K

Kab/Prov

b. Lomba UKS tk. TK, SD, SMP, SMA/K Kabupaten dan

propinsi

c. Pelatihan petugas Kantin Sehat tingkat SD

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

indikator ini adalah:

a. Tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk

pelaksanaan kegiatan penjaringan anak sekolah dasar.

b. Adanya dukungan dari pihak sekolah.

Petang IPetang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta II Kuta

SelatanKuta UtaraKab

2016 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2017 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

0

20

40

60

80

100

120

%

Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak SD dan Setingkatdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Page 73: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 72

Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pencapaian

indikator cakupan penjaringan anak sekolah diantaranya saat

pemeriksaan siswa SD tidak masuk sekolah oleh karena berbagai

alasan seperti sakit, keluar wilayah dll.

Strategi/upaya pemecahan permasalahan untuk

meningkatkan capaian cakupan pelayanan kesehatan balita yaitu:

a. Melakukan kunjungan ulang untuk pemeriksaan anak

sekolah bagi siswa yang absensi pada saat dilakukan

pemeriksaan kesehatan dengan mengintegrasikan kegiatan

lain yang ada disekolah.

b. Mengoptimalkan kemitraan dengan lintas sektor terutama

sekolah dasar.

4.3 Pelayanan Imunisasi

Pelayanan imunisasi ditujukan untuk mencegah atau

menanggulangi penyakit-penyakit melalui imunisasi yang

dilaksanakan secara rutin maupun khusus dengan sasaran bayi,

balita, anak sekolah maupun Wanita Usia Subur.

Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi

terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri,

Tetanus, Hepatitis B, Radang Selaput Otak, Radang Paru-Paru.

Salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok

berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.

Tujuan program imunisasi adalah menurunkaan morbiditas

dan mortalitas penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Keberhasilan program imunisasi dapat dilihat dari cakupan

desa/kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization (UCI)

yaitu 100% sasaran mendapatkan imunisasi lengkap. Target

keberhasilan program imunisasi adalah 100% desa mencapai UCI.

Page 74: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 73

Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Badung pada tahun

2017 dan 2016 telah mencapai 100%.

Bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap

meliputi satu kali imunisasi Hepatitis B, satu kali imunisasi BCG,

tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan satu kali

imunisasi campak.

Hasil imunisasi dasar lengkap menurut Puskesmas

menunjukkan bahwa puskesmas dengan capaian 100% sebanyak 3

(tiga) puskesmas. Pencapaian cakupan imunisasi per puskesmas

tahun 2017 seperti tabel berikut:

Tabel 4.1Imunisasi Dasar Lengkap di Kabupaten Badung Tahun 2017

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI IMUNISASI LENGKAPL P L+P JUMLAH %

1 Petang Petang I 123 118 241 227 94,19Petang II 65 62 127 121 95,28

2 Abiansemal Abiansemal I 224 215 439 421 95,90Abiansemal II 176 170 346 321 92,77Abiansemal III 172 165 337 343 101,78Abiansemal IV 163 156 319 294 92,16

3 Mengwi Mengwi I 381 367 748 707 94,52Mengwi II 408 392 800 835 104,38Mengwi III 288 277 565 606 107,26

4 Kuta Kuta I 1.006 967 1.973 1.844 93,46Kuta II 152 145 297 277 93,27

5 Kuta Selatan Kuta Selatan 1.349 1.298 2.647 2.468 93,246 Kuta Utara Kuta Utara 743 717 1.460 1.413 96,78

Jumlah 5.250 5.049 10.299 9.877 95,90

Page 75: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 74

4.4 Penanganan KLB < 24 Jam

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani

<24 jam adalah desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani

<24jam oleh kabupaten/kota terhadap KLB periode/kurun waktu

tertentu.

Desa/kelurahan mengalami KLB bila terjadi peningkatan

kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit karantina

atau keracunan makanan. KLB adalah timbulnya atau meningkatnya

kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu.

Ditangani adalah mencakup penyelidikan dan penanggulangan KLB.

Pengertian kurang dari 24 jam adalah sejak laporan W1 diterima

sampai penyelidikan dilakukan dengan catatan selain formulir W1

dapat juga berupa fax atau telepon.

Penyelidikan KLB adalah rangkaian kegiatan berdasarkan

cara epidemiologi untuk memastikan adanya suatu KLB, mengetahui

gambaran penyebaran KLB dan mengetahui sumber dan cara-cara

penanggulangannya. Penanggulangan KLB adalah upaya untuk

menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan

penderita, pencegahan peningkatan, perluasan dan menghentikan

suatu KLB.

Secara umum seluruh desa/kelurahan yang terkena KLB di

Kabupaten Badung tahun 2017sudah ditangani dalam waktu kurang

dari 24 jam. Jumlah kejadian KLB selama tahun 2017 sebanyak 9

kejadian.

Page 76: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 75

4.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sekolah

Pelayanan kesehatan gigi dasar meliputi pelayanan

tumpatan gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Jumlah masyarakat

yang sudah mendapatkan pelayanan dasar gigi dasar berupa

tumpatan gigi tetap pada tahun 2017 sebanyak 2.289, tahun 2016

sebanyak 3.329 orang sedangkan tahun 2015 sebanyak 3.404orang.

Pelayanan pencabutan gigi tetap pada tahun 2017 sebanyak 2.489,

tahun 2016sebanyak 2.445 orang dan tahun 2015 sebanyak 2.531

orang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pelayanan

pencabutan gigi tetap lebih banyak dari pelayanan tumpatan gigi

tetap.

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah

dasar/MI menunjukkan bahwa dari 278 SD/MI yang ada semuanya

mendapat pelayanan kesehatan gigi dan melakukan sikat gigi

massal.

Cakupan pemeriksaan murid SD/MI sebanyak 8.401 murid

dari total seluruh murid sebanyak 55.896 murid SD/MI, sehingga

cakupannya sebesar 15,0%.

Grafik 4.16Cakupan Pemeriksaan Gigi Murid SD

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Petang IPetang IIAbiansemal IAbiansemalIIAbiansemal

IIIAbiansemal

IVMengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta IKuta IIKuta SelatanKuta UtaraKab

Cakupan 16, 79, 28, 54, 34, 55, 0,0 25, 21, 8,2 15, 0,0 9,7 15,

0,020,040,060,080,0

100,0

% C

ak.

Cakupan Pemeriksaan Gigi Murid SDdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 77: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 76

4.6Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut (Pra Usila) dan UsiaLanjut (Usila)

Masyarakat yang tergolong pra usia lanjut adalah mereka

yang telah menjalani lebih dari setengah dari masa hidupnya dan

berumur antara 45 – 59 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong

usia lanjut adakah mereka yang telah mencapai umur di atas 60

tahun. Pemerintah Kabupaten Badung telah berupaya untuk

menjaga agar kondisi para pra usia lanjut dan usia lanjut tetap sehat

dan produktif di masyarakat dan tidak menjadi beban bagi keluarga.

Upaya tersebut telah terintegrasi melalui program posyandu usia

lanjut.

Hasil cakupan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di

Kabupaten Badung pada tahun 2017 sebanyak 11.353 lansia dari

target total sebanyak 48.801 lansia sehingga cakupannya sebesar

23,26%. Pada tahun 2016 sebanyak 11.315 dari sasaran usila

sebanyak 48.796 orang (23,19%).

Grafik 4.17Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Petang IPetang IIAbiansemalI

2017 25 22

00

05

10

15

20

25

30

35

40

45

Cak.

(%)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 76

4.6Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut (Pra Usila) dan UsiaLanjut (Usila)

Masyarakat yang tergolong pra usia lanjut adalah mereka

yang telah menjalani lebih dari setengah dari masa hidupnya dan

berumur antara 45 – 59 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong

usia lanjut adakah mereka yang telah mencapai umur di atas 60

tahun. Pemerintah Kabupaten Badung telah berupaya untuk

menjaga agar kondisi para pra usia lanjut dan usia lanjut tetap sehat

dan produktif di masyarakat dan tidak menjadi beban bagi keluarga.

Upaya tersebut telah terintegrasi melalui program posyandu usia

lanjut.

Hasil cakupan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di

Kabupaten Badung pada tahun 2017 sebanyak 11.353 lansia dari

target total sebanyak 48.801 lansia sehingga cakupannya sebesar

23,26%. Pada tahun 2016 sebanyak 11.315 dari sasaran usila

sebanyak 48.796 orang (23,19%).

Grafik 4.17Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Petang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta II Kuta

Selatan

19 19 41 19 39 18 21 21 41

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 76

4.6Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut (Pra Usila) dan UsiaLanjut (Usila)

Masyarakat yang tergolong pra usia lanjut adalah mereka

yang telah menjalani lebih dari setengah dari masa hidupnya dan

berumur antara 45 – 59 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong

usia lanjut adakah mereka yang telah mencapai umur di atas 60

tahun. Pemerintah Kabupaten Badung telah berupaya untuk

menjaga agar kondisi para pra usia lanjut dan usia lanjut tetap sehat

dan produktif di masyarakat dan tidak menjadi beban bagi keluarga.

Upaya tersebut telah terintegrasi melalui program posyandu usia

lanjut.

Hasil cakupan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di

Kabupaten Badung pada tahun 2017 sebanyak 11.353 lansia dari

target total sebanyak 48.801 lansia sehingga cakupannya sebesar

23,26%. Pada tahun 2016 sebanyak 11.315 dari sasaran usila

sebanyak 48.796 orang (23,19%).

Grafik 4.17Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Kuta II KutaSelatanKuta UtaraKab

41 23 12 23

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila Menurut Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 78: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 77

Pelayanan kesehatan pada kelompok pra usila dan usila di

Kabupaten Badung terintegrasi dalam posyandu usia

lanjut.Pelayanan yang diberikan posyandu usia lanjut meliputi

senam lansia, pemberian paket obat, PMT dan pemeriksaan

kesehatan.

4.7. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan merupakan upaya

pembiayaan kesehatan baik keanggotaannya secara sukarela

maupun wajib yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah dan

diselenggarakan dengan kendali biaya. Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan terdiri dari :

1. Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan asuransi kesehatan

yang dikelola oleh BPJS Kesehatan yang para anggota

adalahNon Penerima Bantuan Iuran (non-PBI) merupakan

golongan masyarakat mampu yang bisa membayar premi

secara mandiri dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) merupakan

golongan masyarakat tidak mampu yang preminya dibayarkan

oleh negara.

2. BPJS Ketenagakerjaan merupakan badan hukum publik yang

langsung di bawah naungan Presiden yang memberikan

perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial

ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan

mekanisme asuransi sosial.

3. Kartu Badung Sehat (KBS) merupakan langkah stategis

Pemerintah Kabupaten Badung dalam mewujudkan Universal

Health Coverageyangberupa asuransi kesehatan gratis bagi

seluruh masyarakat kabupaten badung. Kartu Badung Sehat

Page 79: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 78

(KBS) khususnya diperuntukkan bagi masyarakat yang

sebelumnya tidak terdaftar sebagai peserta di BPJS

Kesehatan.Kartu Badung Sehat (KBS) bisa digunakan untuk

mendapatkan pelayanan dan fasilitas medis di seluruh pusat

pelayanan kesehatan di Kabupaten Badung yang berpusat di

Rumah Sakit Umum Mangusada Kabupaten Badung..

Hasil pencapaian Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) tahun

2017 terdiri dari peserta PBI APBN sebesar 9,7%, PBI APBD 40,2%,

Pekerja penerima upah (PPU) sebesar 22,7%, Pekerja bukan

penerima upah (PBPU)/Mandiri sebesar 2,9%%, Bukan pekerja

sebesar 4,1%.

4.8. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap

Kunjungan Rawat Jalan merupakan Pelayanan keperawatan

kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa,

pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap

pada sarana kesehatan. Cakupan Rawat Jalan merupakan Cakupan

kunjungan rawat jalan baru di sarana kesehatan pemerintah dan

swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Cakupan

kunjungan rawat jalan tahun 2017 di Kabupaten Badung ke sarana

pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta sebesar 131,5%,

sedangkan tahun2016 sebesar 87,5%, ini berarti ada peningkatan

kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan. Kunjungan Pasien baru

adalah Kunjungan pertama seseorang di sarana kesehatan pada

kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap baru adalah cakupan

kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan meliputi

antara lain; rumah sakit pemerintah dan swasta, puskesmas, balai

Page 80: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 79

pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan

perorangandi satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Cakupan kunjungan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan

pemerintah dan swasta pada tahun 2017 sebesar 15,8%, sedangkan

tahun 2016 sebesar 1,9%.

Kunjungan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang

meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir dan perilaku, yang

menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam

melaksanakan peran sosialnya. Tahun 2017 jumlah kunjungan

pasien gangguan jiwa sebanyak 4.251 kasus, sedangkan tahun

2016sebanyak 3.639 kasus, ini berarti ada peningkatan kasus

gangguan jiwa sebesar 16,8%. Data ini diperoleh dari hasil laporan

puskesmasdan beberapa Rumah Sakit baik swasta maupun

pemerintah di Kabupaten Badung.

Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat diketahui

dengan memperhatikan beberapa indikator, antara lain :

a. Angka Kematian Netto (Net Death Rate/NDR)

Angka kematian Netto atau NDR merupakan angka kematian

48 jam setelah pasien dirawat per 1000 pasien keluar hidup dan

mati. Indikator ini digunakan untuk melihat mutu pelayanan rumah

sakit. Capaian NDR di Kabupaten Badung Tahun 2017 sebesar 34,1

per 1.000 pasien keluar mati dan hidup, sedangkan tahun 2016

sebesar 0,04per 1000 pasien keluar mati dan hidup. Ini berarti

gambaran mutu pelayanan rumah sakit menurun.

b. Angka Kematian Umum (Gross Death Rate/GDR)

Page 81: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 80

Angka Kematian Umum (Gross Death Rate) merupakan angka

kematian total pasien rawat inap yang keluar rumah sakit per 1000

penderita keluar hidup dan mati. Capaian GDR di Kabupaten

Badung Tahun 2017 sebesar 48,8 per 1000 pasien, sedangkan tahun

2016 sebesar 1,5 per 1000 pasien. Angka kematian umummeningkat

jika dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya hal ini berarti

adanya penurunan kualitas pelayanan kesehatan.

c. Angka Penggunaan Tempat Tidur (Bed Occupation Rate/BOR)

BOR merupakan indikator yang dapat menggambarkan tinggi

rendahnya pemanfaatan tempat tidur yang ada di rumah sakit.Nilai

parameter BOR yang ideal antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Capaian

BOR rumah sakit di Kabupaten Badung tahun 2017 yang terdata

adalah RSK BIMC Kuta dengan BOR sebesar 60,3%, RS Siloam

dengan BOR sebesar 59,9%, RSK BIMC Nusa Dua dengan BOR

sebesar 11,68%, RS Kasih Ibu Kedonganan dengan BOR sebesar

65,5% dan RSUD Badung dengan BOR sebesar 99,8%. Capaian BOR

paling tinggi adalah RSUD Badung yang menunjukkan bahwa

pemanfatan tempat tidur di rumah sakit pemerintah cukup banyak

dipilih oleh masyarakat kabupaten badung. Hal ini dikarenakan

adanya komitmen pemerintah kabupaten badung untuk menjamin

pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakatnya yang dituangkan

dalam bentuk kartu KBS (Krama Badung Sehat).

d. Lamanya Pasien dirawat (Length Ot Stay/LOS)

LOS merupakan lamanya pasien dirawat. Indikator ini

memberi gambaran tingkat efisiensi serta mutu pelayanan rumah

sakit. Lamanya pasien dirawat idealnya antara 4-6 hari.

Page 82: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 81

Capaian LOS rumah sakit di Kabupaten Badung pada tahun

2017 yang terdata adalah RSK BIMC Kuta dengan LOS sebesar 0,2%,

RS Siloam dengan LOS sebesar 3,7%, RSK BIMC Nusa Dua dengan

LOS sebesar 2,0 %, RS Kasih Ibu Kedonganan dengan LOS sebesar

2,0% dan RSUD Badung dengan LOS sebesar 3,7%. Hasil capaian

telah mencapai target ideal untuk lamanya pasien dirawat.

e. Tenggang perputaran (Turn Over Interval/TOI)

TOI merupakan rata-rata hari dimana tempat tidur tidak

ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini

memberikan gambaran tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur.

Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

Capaian TOI rumah sakit di Kabupaten Badung pada tahun

2017 sebesar 1,6 hari, tahun 2016 sebesar 3,8 hari dan tahun 2015

sebesar 3,4 hari.Hasil capaian tahun 2017 telah mencapai target

ideal yang menggambarkan tingkat efesiensi penggunaan tempat

tidur rumah sakit.

f. Angka Perputaran Tempat Tidur (Bed Turn Over/BTO)

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu

periode, beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu

tertentu. Idealnya dalam satu tahun, tempat tidur rata-rata dipakai

40-50 kali.

Capaian BTO rumah sakit di Kabupaten Badung pada tahun

2017 sebesar 90,1 kali, tahun 2016 sebesar 95,93 kali, dan tahun

2015 sebesar 49,36 kali. Hasil capaian untuk tahun 2017menurun

dari tahun 2016 tetapi belum memenuhitarget ideal untuk

Perputaran Tempat Tidur, hal ini menunjukkan jumlah tempat tidur

yang tersedia di rumah sakit masih sedikit dibandingkan dengan

pemakaian yang melebihi ideal rata-rata dalam setahun.

Page 83: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 82

4.9 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) adalah Sekumpulan

perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat

menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

Penerapan PHBS ditujukan semua komponen di

masyarakat, namun ada beberapa prioritas penerapannya yaitu

tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan

tempat-tempat umum.

Kriteria yang digunakan untuk menilai penerapan PHBS di

tatanan rumah tangga sebanyak 10 indikator terdiri dari Pertolongan

persalinan oleh nakes, Balita diberi ASI eksklusif, Menimbang Balita

Setiap Bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Pemberantasan

jentik, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktifitas fisik

setiap hari dan Tidak merokok di dalam rumah.

Hasil capaian indikator cakupan perilaku hidup bersih dan

sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2017

sebesar 82,1% atau sebanyak 10.690 rumah tangga yang berperilaku

hidup bersih dan sehat dari 13.020 rumah tangga yang dilakukan

survey diseluruh Kabupaten Badung. Hasil capaian tersebut

meningkat dari tahun 2016 (81,51%) dan telah mencapai target

RPJMD. Distribusi hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan

sehat pada tatanan rumah tangga menurut puskesmas seperti

tabel4.2berikut :

Page 84: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 83

Tabel4.2Cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan RumahTangga Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2017

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH TANGGAJUMLAH

RTJUMLAH

DIPANTAU%

DIPANTAUJUMLAH

BER-PHBS

%BER-PHBS

1 Petang Petang I 5.022 1.050 20,9 830 79,0Petang II 3.057 420 13,7 366 87,1

2 Abiansemal Abiansemal I 7.094 1.050 14,8 921 87,7AbiansemalII 4.576 1.050 22,9 882 84,0AbiansemalIII 4.847 630 13,0 549 87,1AbiansemalIV 2.977 1.050 35,3 868 82,7

3 Mengwi Mengwi I 11.258 1.890 16,8 1364 72,2Mengwi II 9.037 1.470 16,3 1.287 87,6Mengwi III 6.665 840 12,6 701 83,5

4 Kuta Kuta I 10.092 630 6,2 491 77,9Kuta II 2.347 420 17,9 340 81,0

5 Kuta Utara Kuta Utara 17.242 1.260 7,3 1.041 82,66 Kuta Selatan Kuta Selatan 25.062 1.260 5,0 1.050 83,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 109.276 13.020 11,9 10.690 82,1

Sedangkan capaian PHBS di Kabupaten Badung untukmasing-masing indikator seperti grafik 4.18berikut :

Grafik4.18Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah

Tangga Menurut Indikator di Kabupaten BadungTahun 2017

Tidak Merokok di dalam…

Melakukan Aktifitas Fisik…

Makan Sayur dan Buah…

Memberantas Jentik Nyamuk

Menggunakan Jamban Sehat

Menggunakan Air Bersih

Menuci Tangan dg Air…

Menimbang Bayi/Balita…

ASI Eksklusif

Persalinan Nakes

Capaian PHBS Per Indiktor di Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 83

Tabel4.2Cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan RumahTangga Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2017

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH TANGGAJUMLAH

RTJUMLAH

DIPANTAU%

DIPANTAUJUMLAH

BER-PHBS

%BER-PHBS

1 Petang Petang I 5.022 1.050 20,9 830 79,0Petang II 3.057 420 13,7 366 87,1

2 Abiansemal Abiansemal I 7.094 1.050 14,8 921 87,7AbiansemalII 4.576 1.050 22,9 882 84,0AbiansemalIII 4.847 630 13,0 549 87,1AbiansemalIV 2.977 1.050 35,3 868 82,7

3 Mengwi Mengwi I 11.258 1.890 16,8 1364 72,2Mengwi II 9.037 1.470 16,3 1.287 87,6Mengwi III 6.665 840 12,6 701 83,5

4 Kuta Kuta I 10.092 630 6,2 491 77,9Kuta II 2.347 420 17,9 340 81,0

5 Kuta Utara Kuta Utara 17.242 1.260 7,3 1.041 82,66 Kuta Selatan Kuta Selatan 25.062 1.260 5,0 1.050 83,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 109.276 13.020 11,9 10.690 82,1

Sedangkan capaian PHBS di Kabupaten Badung untukmasing-masing indikator seperti grafik 4.18berikut :

Grafik4.18Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah

Tangga Menurut Indikator di Kabupaten BadungTahun 2017

69,5

80,12

Tidak Merokok di dalam…

Melakukan Aktifitas Fisik…

Makan Sayur dan Buah…

Memberantas Jentik Nyamuk

Menggunakan Jamban Sehat

Menggunakan Air Bersih

Menuci Tangan dg Air…

Menimbang Bayi/Balita…

ASI Eksklusif

Persalinan Nakes

Capaian PHBS Per Indiktor di Kabupaten Badung Tahun 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 83

Tabel4.2Cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan RumahTangga Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2017

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH TANGGAJUMLAH

RTJUMLAH

DIPANTAU%

DIPANTAUJUMLAH

BER-PHBS

%BER-PHBS

1 Petang Petang I 5.022 1.050 20,9 830 79,0Petang II 3.057 420 13,7 366 87,1

2 Abiansemal Abiansemal I 7.094 1.050 14,8 921 87,7AbiansemalII 4.576 1.050 22,9 882 84,0AbiansemalIII 4.847 630 13,0 549 87,1AbiansemalIV 2.977 1.050 35,3 868 82,7

3 Mengwi Mengwi I 11.258 1.890 16,8 1364 72,2Mengwi II 9.037 1.470 16,3 1.287 87,6Mengwi III 6.665 840 12,6 701 83,5

4 Kuta Kuta I 10.092 630 6,2 491 77,9Kuta II 2.347 420 17,9 340 81,0

5 Kuta Utara Kuta Utara 17.242 1.260 7,3 1.041 82,66 Kuta Selatan Kuta Selatan 25.062 1.260 5,0 1.050 83,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 109.276 13.020 11,9 10.690 82,1

Sedangkan capaian PHBS di Kabupaten Badung untukmasing-masing indikator seperti grafik 4.18berikut :

Grafik4.18Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah

Tangga Menurut Indikator di Kabupaten BadungTahun 2017

82,08

98,44

96,71

98,43

100

96,07

82,1

88

80,12

Capaian PHBS Per Indiktor di Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 85: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 84

Hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2017 lebih tinggi

bila dibandingkan dengan hasil capaian tahun 2016 sebesar 81,51%.

Hasil pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat

pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2017telah

mencapaitarget yang ditetapkan pada akhir Renstra/RPJMD sebesar

82%.

Hasil capaian indikator cakupan perilaku hidup bersih dan

sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung selalu lebih

tinggi setiap tahunnya bila dibandingkan dengan capaian cakupan

perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Provinsi

Bali.

Hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga tahun 2017 di Kabupaten Badung telah

melampaui target yang telah ditetapkan secara Nasional (Renstra

Kementerian Kesehatan RI) tahun 2017 sebesar 70%. Secara rinci

capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan

rumah tanggatahun 2013-2017 seperti grafik 4.19 berikut:

Grafik4.19Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah

Tangga di Kabupaten BadungTahun 2013-2017

Target RPJMD

Target Nas.

Capaian Prov. Bali

%

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 84

Hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2017 lebih tinggi

bila dibandingkan dengan hasil capaian tahun 2016 sebesar 81,51%.

Hasil pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat

pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2017telah

mencapaitarget yang ditetapkan pada akhir Renstra/RPJMD sebesar

82%.

Hasil capaian indikator cakupan perilaku hidup bersih dan

sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung selalu lebih

tinggi setiap tahunnya bila dibandingkan dengan capaian cakupan

perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Provinsi

Bali.

Hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga tahun 2017 di Kabupaten Badung telah

melampaui target yang telah ditetapkan secara Nasional (Renstra

Kementerian Kesehatan RI) tahun 2017 sebesar 70%. Secara rinci

capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan

rumah tanggatahun 2013-2017 seperti grafik 4.19 berikut:

Grafik4.19Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah

Tangga di Kabupaten BadungTahun 2013-2017

2013 2014 2015 2016

Target RPJMD 60 65 70 79,2

65 70 70 70

Capaian Prov. Bali 74,25 69,95 74,33 77,4

0102030405060708090

Persentase Rumah Tangga Ber-PHBSdi Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 84

Hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2017 lebih tinggi

bila dibandingkan dengan hasil capaian tahun 2016 sebesar 81,51%.

Hasil pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat

pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung tahun 2017telah

mencapaitarget yang ditetapkan pada akhir Renstra/RPJMD sebesar

82%.

Hasil capaian indikator cakupan perilaku hidup bersih dan

sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Badung selalu lebih

tinggi setiap tahunnya bila dibandingkan dengan capaian cakupan

perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Provinsi

Bali.

Hasil capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga tahun 2017 di Kabupaten Badung telah

melampaui target yang telah ditetapkan secara Nasional (Renstra

Kementerian Kesehatan RI) tahun 2017 sebesar 70%. Secara rinci

capaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan

rumah tanggatahun 2013-2017 seperti grafik 4.19 berikut:

Grafik4.19Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah

Tangga di Kabupaten BadungTahun 2013-2017

2016 2017

79,2 82

70 70

77,4 79,3

Persentase Rumah Tangga Ber-PHBSdi Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Page 86: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 85

Upaya yang dilakukan untuk pencapaian cakupan perilaku

hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga meliputi:

a. Pengadaan form/kuesioner survey PHBS

b. Pengadaan kartu, poster dan stiker PHBS tatanan rumah

tangga

c. Pengadaan buku pedoman pembinaan dan penilaian PHBS

d. Pembinaan dalam rangka lomba desa PHBS

e. Pelaksanaan survey PHBS oleh tenaga kesehatan dan kader

f. Sosialisasi kawasan tanpa rokok (KTR)

g. Pembuatan baliho kawasan tanpa rokok

4.10 Kesehatan Lingkungan

Faktor kesehatan lingkungan merupakan faktor yang sangat

besar mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Adapun

beberapa faktor yang harus dikendalikan berupa sanitasi dasar

meliputi : Rumah sehat, Sarana air bersih, jamban, pengelolaan

sampah serta saluran pembuangan air limbah.

4.10.1 Persentase Rumah Sehat

Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria sehat

minimum 3komponen meliputi: rumah, sarana sanitasi dan perilaku.

Adapun kriteria dari masing-masing parameter sebagai berikut:

1). Komponen rumah meliputi ; Langit-langit, Dinding, Lantai,

Jendela Kamar Tidur, Jendela Ruang Keluarga, Ventilasi,

Sarana pembuangan asap dapur, Pencahayaan.

Page 87: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 86

2). Komponen sarana sanitasi adalah : Sarana Air Bersih

(SGL/SPT/PP/KU/PAH). Milik sendiri dan atau bukan milik

sendiri dan memenuhi syarat kesehatan, Jamban (sarana

pembuangan kotoran), Sarana Pembuangan air limbah

(SPAL), Sarana Pembuangan Sampah.

3). Komponen Perilaku yaitu menerapkan perilaku hidup

bersih dan sehat

Hasil pencapaian cakupan rumah sehat di Kabupaten

Badung tahun 2017 sebanyak 94.371 rumah dari total rumah yang

diperiksa sebanyak 109.276 rumah (86,36%).Hasil pencapaian

indikator ini belum mencapai target renstra Dinas Kesehatan sebesar

91%. Hasil capaian tahun 2017 lebih rendah daripada hasil capaian

2016 sebesar 90,59%. Secara rinci cakupan rumah sehat seperti

grafik 4.20 berikut:

Grafik 4.20Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Badung

Tahun 2013–2017

Target Renstra

Realisasi

84

85

86

87

88

89

90

91

92

cak.

(%)

Cakupan Rumah Sehatdi Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 86

2). Komponen sarana sanitasi adalah : Sarana Air Bersih

(SGL/SPT/PP/KU/PAH). Milik sendiri dan atau bukan milik

sendiri dan memenuhi syarat kesehatan, Jamban (sarana

pembuangan kotoran), Sarana Pembuangan air limbah

(SPAL), Sarana Pembuangan Sampah.

3). Komponen Perilaku yaitu menerapkan perilaku hidup

bersih dan sehat

Hasil pencapaian cakupan rumah sehat di Kabupaten

Badung tahun 2017 sebanyak 94.371 rumah dari total rumah yang

diperiksa sebanyak 109.276 rumah (86,36%).Hasil pencapaian

indikator ini belum mencapai target renstra Dinas Kesehatan sebesar

91%. Hasil capaian tahun 2017 lebih rendah daripada hasil capaian

2016 sebesar 90,59%. Secara rinci cakupan rumah sehat seperti

grafik 4.20 berikut:

Grafik 4.20Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Badung

Tahun 2013–2017

2013 2014 2015 2016

87 87 87 90

88,9 88,85 90,13 90,59

Cakupan Rumah Sehatdi Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 86

2). Komponen sarana sanitasi adalah : Sarana Air Bersih

(SGL/SPT/PP/KU/PAH). Milik sendiri dan atau bukan milik

sendiri dan memenuhi syarat kesehatan, Jamban (sarana

pembuangan kotoran), Sarana Pembuangan air limbah

(SPAL), Sarana Pembuangan Sampah.

3). Komponen Perilaku yaitu menerapkan perilaku hidup

bersih dan sehat

Hasil pencapaian cakupan rumah sehat di Kabupaten

Badung tahun 2017 sebanyak 94.371 rumah dari total rumah yang

diperiksa sebanyak 109.276 rumah (86,36%).Hasil pencapaian

indikator ini belum mencapai target renstra Dinas Kesehatan sebesar

91%. Hasil capaian tahun 2017 lebih rendah daripada hasil capaian

2016 sebesar 90,59%. Secara rinci cakupan rumah sehat seperti

grafik 4.20 berikut:

Grafik 4.20Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Badung

Tahun 2013–2017

2016 2017

90 91

90,59 86,36

Page 88: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 87

Distribusi pencapaian cakupan rumah sehat menurut

puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2017 menunjukkan bahwa

puskesmas yang telah mencapai target renstra sebanyak 4(empat)

puskesmas. Puskesmas dengan cakupan diatas target renstra Dinas

Kesehatan Kabupaten Badung meliputi: Puskesmas Abiansemal I,

Puskesmas Mengwi I, Puskesmas Kuta Selatan dan Puskesmas Kuta

Utara. Secara rinci capaian cakupan seperti grafik 4.21 berikut:

Grafik 4.21Cakupan Rumah Sehat Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

Distribusi rumah sehat menurut Kecamatan/Puskesmas

menunjukkan capaian Kecamatan/puskesmas yang paling tinggi

oleh Kecamatan Mengwi/Puskesmas Mengwi I. Secara rinci capaian

rumah sehat seperti tabel 4.3berikut:

Petang I

Petang II

Abiansemal

I

Abiansemal

II

Abiansemal

III

Abiansemal

IV

Mengwi I

Mengwi II

Mengwi III Kuta I Kuta

II

KutaSelat

an

KutaUtara Kab

2017 83,1 87,1 91,0 88,9 80,3 72,4 96,4 87,5 54,2 68,9 72,0 93,4 96,0 86,4

0

20

40

60

80

100

120

Cakupan Rumah Sehat Berdasarkan Puskesmasdi Kabupaten Badung Tahun 2017

Page 89: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 88

Tabel4.3Jumlah Rumah Sehat Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2017

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHYANGADA

JUMLAHYANG

MEMENUHISYARAT

%RUMAHSEHAT

1 Petang Petang I 5.022 4.175 83,13Petang II 3.057 2.662 87,08

2 Abiansemal Abiansemal I 7.094 6.455 90,99Abiansemal II 4.576 4.068 88,90Abiansemal III 4.847 3.892 80,30Abiansemal IV 2.977 2.155 72,39

3 Mengwi Mengwi I 11.258 10.849 96,37Mengwi II 9.037 7.904 87,46Mengwi III 6.665 3.612 54,19

4 Kuta Kuta I 10.092 6.954 68,91Kuta II 2.347 1.689 71,96

5 Kuta Selatan Kuta Selatan 25.062 23.441 93,416 Kuta Utara Kuta Utara 17.242 16.545 95,96

Jumlah Kabupaten 109.276 93.371 86,36

Sumber : Data Dasar Profil Dinas Kesehatan Kab. Badung tahun 2017

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam

pencapaian target rumah sehat di Kabupaten Badung antara lain :

a. Meningkatnya ekonomi masyarakat sehingga memiliki

kemampuan untuk membangun rumah sesuai syarat

kesehatan baik aspek fisik bangunan & kelengkapan

sanitasi.

b. Pembinaan dan pengawasan program rumah sehat

c. Adanya integrasi dengan program kabupaten sehat serta

kesatuan gerak PKK, KB dan kesehatan melalui program

lomba desa.

d. Monitoring dan evaluasi.

Page 90: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 89

4.10.2 Persentase Tempat Tempat Umum Sehat

Tempat umum sehat adalah suatu tempat yang

dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar,

pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata,

kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain-lain yang memiliki

akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya

pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan minuman,

pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan

atau standar kesehatan.

Hasil pencapaian cakupan tempat – tempat umum sehat di

Kabupaten Badung tahun 2017 sebesar 100% atau sebanyak 819

TTU sehat dari 819 yang diperiksa. Pencapaian indikator cakupan

tempat-tempat umum sehat telah melampaui target yang ditetapkan

sebesar 94,6%. Secara rinci hasil capaian cakupan TTU sehat seperti

grafik berikut:

Grafik 4.22Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehat

di Kabupaten Badung tahun 2013-2017

Target Renstra

Realisasi

85

87

89

91

93

95

97

99

%

Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehatdi Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 89

4.10.2 Persentase Tempat Tempat Umum Sehat

Tempat umum sehat adalah suatu tempat yang

dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar,

pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata,

kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain-lain yang memiliki

akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya

pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan minuman,

pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan

atau standar kesehatan.

Hasil pencapaian cakupan tempat – tempat umum sehat di

Kabupaten Badung tahun 2017 sebesar 100% atau sebanyak 819

TTU sehat dari 819 yang diperiksa. Pencapaian indikator cakupan

tempat-tempat umum sehat telah melampaui target yang ditetapkan

sebesar 94,6%. Secara rinci hasil capaian cakupan TTU sehat seperti

grafik berikut:

Grafik 4.22Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehat

di Kabupaten Badung tahun 2013-2017

2013 2014 2015 2016

90 90 90 90

93,21 93,48 96,61 96,64

Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehatdi Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 89

4.10.2 Persentase Tempat Tempat Umum Sehat

Tempat umum sehat adalah suatu tempat yang

dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar,

pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata,

kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain-lain yang memiliki

akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya

pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan minuman,

pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan

atau standar kesehatan.

Hasil pencapaian cakupan tempat – tempat umum sehat di

Kabupaten Badung tahun 2017 sebesar 100% atau sebanyak 819

TTU sehat dari 819 yang diperiksa. Pencapaian indikator cakupan

tempat-tempat umum sehat telah melampaui target yang ditetapkan

sebesar 94,6%. Secara rinci hasil capaian cakupan TTU sehat seperti

grafik berikut:

Grafik 4.22Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehat

di Kabupaten Badung tahun 2013-2017

2016 2017

90 94,6

96,64 100

Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehatdi Kabupaten Badung Tahun 2013-2017

Page 91: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 90

Distribusi pencapaian cakupan tempat – tempat umum

(TTU) sehat menurut puskesmas di Kabupaten Badung tahun 2017

semua puskesmas telah mencapai target renstra sebesar 94,6%.

Cakupan tempat – tempat umum (TTU) sehat menurut puskesmas di

Kabupaten Badung tahun 2016-2017 seperti grafik 4.23berikut:

Grafik 4.23Cakupan Tempat-Tempat Umum Sehat Menurut Puskesmas

di Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Untuk mencapai capaian indikator cakupan TTU sehat

melalui program program pengembangan lingkungan sehat dengan

kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Tempat-Tempat Umum.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk pencapaian target

TTU sehat yaitu: pendataan sasaran, pembinaan dan pemeriksaan

TTU serta monitoring dan evaluasi.

Petang IPetang IIAbiansemalI

AbiansemalII

AbiansemalIII

AbiansemalIV Mengwi IMengwi IIMengwi IIIKuta I Kuta II Kuta

SelatanKuta UtaraKab

2016 96,0 94,0 96,0 100, 95,0 100, 100, 95,0 100, 95,0 94,0 97,5 98,0 96,6

2017 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

91,0

92,0

93,0

94,0

95,0

96,0

97,0

98,0

99,0

100,0

Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehatdi Kabupaten Badung Tahun 2016-2017

Page 92: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 91

4.11 Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah standar pelayanan

minimal yang harus didapatkan oleh masyarakat dan menjadi

program yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pelaksanaannya

diwajibkan kepada pemerintah daerah sesuai dengan sumber daya

dan kemampuan daerah. SPM dibidang kesehatan terdiri dari empat

pelayanan kesehatan dengan 18 indikator. Adapun pelayanan

kesehatan dalam SPM meliputi: pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan rujukan, Penyelidikan Epidemiologi dan

Penanggulangan Kejadian Luar Biasa /KLB dan Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat.

4.11.1 Target SPM

Target yang harus dicapai program kesehatan setiap tahunnya

telah tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal Kesehatan. Standar

Pelayanan Minimal bidang kesehatan mengacu pada Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016. Adapun Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan Kesehatan dasar:

1. Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 100% pada tahun 2017

2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100% pada

tahun 2017

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 100% pada tahun 2017

4. Cakupan pelayanan nifas 100% pada tahun 2017

5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100%

pada tahun 2017

6. Cakupan kunjungan bayi 100% pada tahun 2017

Page 93: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 92

7. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization

(UCI) 100% pada tahun 2017

8. Cakupan pelayanan anak balita 100% pada tahun 2017

9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak

usia 6 – 24 bulan keluarga miskin 100% pada tahun 2017

10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada

tahun 2017

11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

100% pada tahun 2017

12. Cakupan peserta KB Aktif 100% pada tahun 2017

13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

100% pada 2017

14. Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

100% pada tahun 2017

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin 100% pada tahun 2017

2. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 100%

pada tahun 2017

c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar

Biasa /KLB

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% pada tahun 2017

d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Cakupan Desa siaga aktif 100% pada tahun 2017

Page 94: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 93

4.11.2 Capaian SPM di Kabupaten Badung

Tabel 4.4 Capaian Indikator SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2016 s/d 2017No Jenis Pelayanan Indikator Kinerja SPM 2016 SPM 2017

SASARAN REALISASI % SASARAN REALISASI %

1 Pelayanan KesehatanDasar

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)mendapat pelayanan kehamilan palingsedikit 4 kali sesuai standar) 8.714 8.164 93,69 11.329 8.569 75,64

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yangditangani 1.743 1.092 62,65 2.266 925 40,82

3 Pertolongan Persalinan oleh TenagaKesehatan Yang memiliki KompetensiKebidanan 8.319 7.964 95,73 10.814 8.664 80,12

4 Cakupan pelayanan Nifas 8.319 7.618 91,6 10.814 8.226 76,065 Cakupan Neonatus dengan komplikasi

yang ditangani 1.188 972 81,8 1.545 563 36,44

6 Cakupan kunjungan Bayi 7.922 7.517 94,9 10.299 8.188 79,507 Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) 62 62 100 62 62 100

8 Cakupan pelayanan Anak Balita 19.874 13.843 69,7 19.633 31.156 158,4

Page 95: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 94

No Jenis Pelayanan Indikator Kinerja SPM 2016 SPM 2017

SASARAN REALISASI % SASARAN REALISASI %

9 Cakupan Pemberian MakananPendamping ASI pada anak Usia 6-24Bulan keluarga Miskin 25 25 100

10 Cakupan Balita Gizi Buruk MendapatPerawatan 4 4 100 4 4 100

11 Cakupan penjaringan Siswa SD dansederajat 29.258 29.258 100 9.903 9.903 100

12 Cakupan Peserta KB Aktif 73.210 60.499 82,6 67.987 56.760 83,513 Cakupan Penemua dan Penangganan

Penderita Penyakit Acute FlacidParalysis ( AFP) rate 100000Penduduk<15 th

4 4 100.00 4 4 100

14 Penemua dan Penangganan PenderitaPenyakit Pneumonia Balita 190 190 100.00 261 261 100

15 Penemua dan Penangganan PenderitaPenyakit Pasien Baru TB BTA Positip 223 176 78,9 245 223 91,02

16 Penemua dan Penangganan PenderitaPenyakit Penderita DBD yangditangani

3.998 3.998 100 941 941 100

17 Penemua dan Penangganan PenderitaPenyakit Penderita Diare 13.482 6.339 47,0 17.374 9.315 53,6

Page 96: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 95

No Jenis Pelayanan Indikator Kinerja SPM 2016 SPM 2017

SASARAN REALISASI % SASARAN REALISASI %

18 Cakupan Pelayanan Kesehatan DasarPasien Masyarakat Miskin

71.132 20.305 28,55Kesehatan dasar ( Puskesmas/Balai/praktek bersama dan Perorangan

2 Pelayanan Kesehatankhusus

19 Cakupan Pelayanan KesehatanRujukan Pasien Masyarakat Miskin 71.132 20.305 28,55

20 Cakupan pelayanan Gawat DaruratLevel 1 yang harus diberikan SaranaKesehatan (RS) di Kab/Kota

9 9 100 7 7 100

3 PenyelidikanEpidemiologiPenanggulanganKejadian Luar Biasa(KLB)

21 Desa/Kelurahan mengalami KLB yangdilakukan Penyelidikan Epidemiologi< 24 Jam 16 16 100 9 9 100

4 Promosi Kesehatan danPemberdayaankesehatan Masyarakat

22 Desa Siaga Aktif

62 62 100 62 62 100

Page 97: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 96

No JENIS PELAYANAN INDIKATOR SPM TARGET CAPAIANDASAR NAS

20172013 2014 2015 2016 2017

1 Pelayanan KesehatanDasar

1 Cakupan Kunjungan Bumil K4 100 93,28 95,3 95 93,69 75,64

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yangDitangani

100 80,62 72,99 80 62,65 40,82

3 Pertolongan Persalinan Oleh TenagaKesehatan yang Memiliki KompetensiKebidanan

100 95,7 99,72 90 95,73 80,12

4 Cakupan Pelayanan Nifas 100 71,33 95,66 90 91,6 76,06

5 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yangDitangani

100 80,83 79,36 80 81,8 36,4

6 Cakupan Kunjungan Bayi 100 96,77 93,86 90 94,9 79,50

7 Cakupan Desa/ Kel. Universal ChildImmunization (UCI)

100 100 100 100 100 100

8 Cak. Pelayanan Anak Balita 100 90,29 92,89 90 69,7 158,4

Page 98: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 97

No JENIS PELAYANAN INDIKATOR SPM TARGET CAPAIANDASAR NAS

20172013 2014 2015 2016 2017

9 Cakupan Pemberian Makanan PendampingASI pada Anak usia 6 - 24 bulan KeluargaMiskin

100 100 100 100 100 100

10 Cakupan Balita Gizi Buruk MendapatPerawatan

100 100 100 100 100 100

11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SDdan Setingkat

100 99,7 100 100 100 100

12 Cakupan Peserta KB Aktif 100 77,9 85,53 70 82,64 83,5

13 Cakupan Penemuan Dan PenangananPenderita Penyakit

Page 99: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 98

No JENIS PELAYANAN INDIKATOR SPM TARGET CAPAIANDASAR NAS

20172013 2014 2015 2016 2017

a. Cakupan Penemuan Dan PenangananPenderita Penyakit - Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 penduduk < 5 tahun

100 100 100 100 100 100

b. Penemuan Dan Penanganan PenderitaPenyakit - Penemuan Penderita PneumoniaBalita

100 93,4 100 100 100 100

c. Penemuan Dan Penanganan PenderitaPenyakit - Penemuan pasien baru TB BTAPositif

100 51.8 53,8 85 78,9 91,02

d. Penemuan Dan Penanganan PenderitaPenyakit - Penderita DBD yang ditangani

100 100 100 100 100 100

Page 100: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 99

No JENIS PELAYANAN INDIKATOR SPM TARGET CAPAIANDASAR NAS

20172013 2014 2015 2016 2017

e. Penemuan Dan Penanganan PenderitaPenyakit - Penemuan penderita diare

100 85 100 100 47 53,6

14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar PasienMasyarakat Miskin

25,9 25,91 100 28.55

2 Pelayanan KesehatanKhusus

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan RujukanPasien Masyarakat Miskin

100 91 100 100 100

2 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS)di Kab/ Kota

100 100 100 100 100 100

3 PenyelidikanEpidemiologi danPenanggulanganKejadian LuarBiasa/KLB

1 Desa/kelurahan mengalami KLB yangdilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam

100 100 100 100 100 100

Page 101: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 100

No JENIS PELAYANAN INDIKATOR SPM TARGET CAPAIANDASAR NAS

20172013 2014 2015 2016 2017

4 Promosi Kesehatandan PemberdayaanMasyarakat

1 Desa Siaga Aktif 100 100 100 100 100 100

Page 102: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 101

5.1. Sarana Kesehatan

5.1.1 Puskesmas

Dalam rangka meningkatkan pemerataan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, sampai dengan tahun 2017 di

Kabupaten Badung telah dibangun 13 unit Puskesmas induk yang

telah memiliki kemampuan gawat darurat serta kemampuan

laboratorium. Jumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Badung

tahun 2017 sebanyak 54 unit.

5.1.2 Rumah Sakit

Rumah sakit yang ada di Kabupaten Badung tahun 2017

terdiri dari 1 unit rumah sakit pemerintah (RSUD Badung) dan 6

unit rumah sakit swasta yang seluruhnya termasuk dalam Rumah

Sakit Tipe C, Adapun rumah sakit yang berada diwilayah Kabupaten

Badung yaitu :

1. RSUD Badung

2. RSU Siloam

3. RSK Bedah BIMC Kuta

4. RSK Bedah BIMC Nusa Dua

5. RSU Kasih Ibu Kedonganan

6. RSU Bali Jimbaran

7. RSU Surya Husadha Nusa Dua

Page 103: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 102

Rumah sakit yang ada telah memiliki kemampuan gawat

darurat, memiliki kemampuan laboratorium kesehatan dan

seluruhnya sudah memiliki 4 (empat) spesialis dasar serta memiliki

akses ketersediaan darah untuk ibu hamil dan neonatus

resti/komplikasi yang dirujuk, serta 2 rumah sakit khusus bedah

(BIMC) yang berada di Kuta dan Nusa Dua.

5.1.3 Sarana Kesehatan Lainnya

Disamping Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas

Keliling dan Rumah Sakit masih banyak terdapat sarana kesehatan

lainnya sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya

Di Kabupaten Badung Tahun 2014-2017

No Sarana Kesehatan 2014 2015 2016 2017

1 Posyandu 573 Unit 573 Unit 575 Unit 543 Unit

2 Desa/Kel. Siaga 62 Ds/Kel 62 Ds/Kel 62 Ds/Kel 62 Ds/Kel

3 Gudang Farmasi 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

4 Klinik/RB/BPG 42 Unit 29 Unit 43 Unit 29 Unit

5 Praktek Dokter

Perorangan

1.167 Unit 499 Unit 566 Unit 1.167 Unit

6 Apotik 189 unit 207 unit 207 unit 189 unit

7 Toko Obat berijin 42 Unit 46 Unit 46 Unit 42 Unit

Sarana kesehatan yang merupakan jaringan pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan secara geografis mudah dijangkau oleh

masyarakat dengan berdirinya posyandu serta desa siaga.

Sedangkan distribusi klinik/rumah bersalin, dokter praktek, apotik

Page 104: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 103

dan toko obat berijin lebih banyak terletak di wilayah badung bagian

tengah dan selatan.

Keberadaan sarana kesehatan dan penunjang lainnya

merupakan faktor yang sangat mendukung peningkatan status

derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Badung.

5.2 Tenaga Kesehatan

Rasio tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Badung

pada tahun 2017 seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Grafik 5.1Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Badung Tahun 2017

Tahun dr.Spesialis

dr.Umum

dr.Gigi

Bidan Perawat

Farmasi

Gizi Kesmas

Sanitasi

TeknisiMedis

Fisioterapis

2014 17,6 26,9 7,3 92,1 64,5 9,3 3,5 7,3 4,5 1,3 1,32015 17,20 27,74 6,98 92,71 64,08 2,92 1,62 7,46 4,38 1,14 0,162016 0,79 11,42 5,71 34,6 20,95 8,25 1,59 1,9 4,38 0,95 0,312017 23 32 8,4 38 64 3 4 3 3 4 1StdWHO

6 40 11 100 117,5 10 22 40 40

Page 105: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 104

Standar tenaga kesehatan menurut WHO per 100.000 penduduk

a. Dokter spesialis : 6/100.000 pddk

b. Dokter Umum : 40/100.000 pddk

c. Dokter gigi : 11/100.000 pddk

d. Tenaga farmasi : 10/100.000 pddk

e. Tenaga Gizi : 22/100.000 pddk

f. Perawat : 117,5/100.000 pddk

g. Bidan : 100/100.000 pddk

h. Kesehatan masyarakat : 40/100.000 pddk

i. Sanitasi : 40/100.000 pddk

Berdasarkan grafik 5.1 diperoleh informasi bahwa rasio

tenaga kesehatan di Kabupaten Badung tahun 2017 belum sesuai

dengan standar WHO. Rasio tenaga kesehatan tahun 2017 yang

sesuai dengan standar WHO adalah rasio dokter spesialis.

5.3 Pembiayaan Kesehatan

Alokasi anggaran Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit

Kabupaten Badung yang bersumber dari APBD tahun 2017 sebesar

Rp. 616.876.985.202,- atau sebesar 12,10% dari total APBD

Kabupaten Badung sebesar Rp. 5.096.064.815.541,-. Adapun rincian

pembiayaan kesehatan Kabupaten Badung (Dinas Kesehatan dan

Rumah Sakit Umum Badung) sebagai berikut :

a. APBD Kabupaten Badung : Rp. 5.096.064.851.541,-

b. APBN BOK : Rp. 8.012.637.400,-

Alokasi anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang

bersumber dari APBD tahun 2017 sebesar Rp. 372.677.979.392,44dengan rincian seperti tabel 5.2 berikut :

Page 106: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 105

Tabel 5.2Jumlah Anggaran Pembangunan Kesehatan

di Kabupaten Badung bersumber APBD Tahun 2017

No JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %

Anggaran Kesehatan 372.677.979.392 325.712.290.515 87,40I Belanja Tidak Langsung 105.651.858.471 87.390.890.521 82,72

II Belanja Langsung 267.026.120.921 238.321.399.994 89,25

a. Belanja Pegawai 814.423.125 781.184.800 95,92b. Belanja Barang & Jasa 208.174.753.601 190.970.217.171 91,74c. Belanja Modal 58.036.944.195 46.569.998.023 80,24

Realisasi anggaran pembangunan kesehatan bersumber dari

APBD Kabupaten Badung sebesar 87,40% terdiri dari realisasi

belanja tidak langsung sebesar 82,72% dan belanja langsung sebesar

89,25%.

Alokasi dan realisasi anggaran Belanja Langsung untuk

masing-masing program dan kegiatan seperti berikut :

Page 107: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 106

KEUANGAN KEUANGAN(Rp) (Rp)

1 Program Pengadaan Obat dan PerbekalanKesehatan

1.1 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 13.54 Pusk/Pustu

2,498,646,000 13.54 Pusk/Pustu

100.00 1,966,919,175 78.72

1.2 Peningkatan kualitas pengelolaan obat 13.54 Pusk/Pustu

23,800,800 13.54 Pusk/Pustu

100.00 21,784,800 91.53

2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat2.1. Pembinaan dalam rangka Lomba Peningkatan

Upaya Kesehatan di Puskesmas13 Pusk 13,059,100 13 Pusk 100.00 11,681,600 89.45

2.2 Pembinaan dalam rangka Lomba PeningkatanUpaya Kesehatan di Sekolah

40 sekolah 189,553,000 40 sekolah 100.00 186,241,400 98.25

2.3 Pengembangan Desa Siaga 62 desa 52,581,300 62 desa 100.00 50,351,300 95.762.4 Pembinaan dan Penberdayaan Masyarakat untuk

melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat12.12 Desa,

Kader 30,190,200 12.12 Desa,

Kader 100.00 28,297,700 93.73

2.5 Pembinaan Posyandu 573 Posy 51,453,400 573 Posy 100.00 49,124,650 95.472.6 Pelatihan Kader Posyandu 100 org kader 26,466,725 100 org kader 100.00 26,366,725 99.622.7 Monitoring Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali

Mandara (JKBM), Jaminan Kesehatan nasional(JKN), dan Jaminan Kesehatan Krama Badung(JKKB) Manguwaras

13 Pusk 29,405,200 13 Pusk 100.00 26,667,700 90.69

2.8 Peningkatan Penanggulangan Kanker Serviks 2500 org 4,723,409,500 2500 org 100.00 3,951,353,565 83.652.9 Penanggulangan Terhadap Gangguan Kesehatan

Mata Masyarakat13 Pusk 15,523,100 13 Pusk 100.00 14,905,600 96.02

2.10 Program Jaminan Kesehatan Masyarakat diPuskesmas dan Jaringannya

13 pusk 990,265,400 13 pusk 100.00 970,013,000 97.95

TARGET KEUANGAN

FISIK FISIK % %

TABEL5.3TARGET DAN REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

PADA DINAS KESEHATAN

NO URAIAN

Page 108: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 107

2.11 Pembinaan Penanggulangan KankerTerpadu (PKTP) Tingkat Sekolah diKabupaten Badung

9 Sekolah 19,113,000 9 Sekolah 100.00 15,318,000 80.14

2.12 Posyandu Paripurna Balita dan Lansiadi 6 Kecamatan se Kabupaten Badung

6 Kec 785,008,700 6 Kec 100.00 723,058,150 92.11

2.13 Sosialisasi dan PemeriksaanGolongan Darah

6 Kec 68,914,650 6 Kec 100.00 66,360,050 96.29

2.14 Jaminan Kesehatan Krama Badung(JKKB) Manguwaras

395829 jiwa 13,948,794,000 395829 jiwa 100.00 9,746,393,249 69.87

2.15 Sosialisasi Kanker KepadaMasyarakat

6 Kec 35,830,600 6 Kec 100.00 34,411,150 96.04

2.16 Pencegahan dan PemberantasanPenyalahgunaan dan PeredaranGelap narkoba

16 lokasi 24,328,400 16 lokasi 100.00 23,688,400 97.37

2.17 Lomba dalam Rangka PeningkatanUpaya Kesehatan di Sekolah

40 sekolah 66,365,900 40 sekolah 100.00 64,703,400 97.49

2.18 Lomba Posyandu 6 Kec 16,002,400 6 Kec 100.00 13,857,400 86.602.19 Pelatihan Petugas Kantin Sehat

Tingkat SD50 org 22,352,000 50 org 100.00 22,352,000 100.00

2.20 Lomba Pelaksanaan Terbaik ProgramPKTP sekolah Tingkat Kabupaten danProvinsi

9 Sekolah 147,706,600 9 Sekolah 100.00 146,677,600 99.30

2.21 Penyediaan Penunjang Kinerja kaderdan Pengurus Posyandu

4584 orang 1,651,398,600 4584 orang 100.00 1,651,398,600 100.00

2.22 Pembinaan dan PengawasanKawasan Tanpa Rokok

7 tatanan 10,947,700 7 tatanan 100.00 9,565,200 87.37

2.23 Pencegahan Penyakit Tidak Menular(PTM)

13 puskesmas 676,756,700 13 puskesmas 100.00 566,002,400 83.63

2.24 Layanan Pemeriksaan KankerPayudara

1200 wanitaUsia/Subur

(WUS)

288,338,000 1200 wanitaUsia/Subur

(WUS)

100.00 279,739,325 97.02

2.25 Pelatihan Pembinaan KSPAN danTutor Sebaya

261 org 66,427,225 261 org 100.00 66,427,225 100.00

2.26 Lomba dalam rangka PeningkatanUpaya Kesehatan Masyarakat diPuskesmas

13 Pusk 75,333,000 13 Pusk 100.00 72,495,500 96.23

2.27 Deteksi Dini Penyakit Akibat DampakAspa Rokok

13 Pusk 602,303,100 13 Pusk 100.00 280,897,564 46.64

2.28 Jambore Kelompok Siswa PeduliAIDS dan Narkoba tingkat ProvinsiBali

41 Pusk 50,084,600 41 Pusk 100.00 42,372,100 84.60

3 Program Pengawasan Obat danMakanan

3.1 Penyelenggaraan PenyuluhanKeamanan Pangan

30 produsen P-IRT

10,661,100 30 produsen P-IRT

100.00 10,661,100 100.00

3.2 Pengawasan Obat di Apotik dan TokoObat Swasta di Wilayah KabupatenBadung

85 Apotek danToko Buku

9,784,700 85 Apotek danToko Buku

100.00 8,264,700 84.47

3.3 Pengawasan dan pengendalianmakanan dan kesehatan makananhasil produksi RT

75 IndustriRumahTangga

56,749,000 75 IndustriRumahTangga

100.00 56,131,500 98.91

4 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

4.1 Penanggulangan Kurang EnergiProtein (KEP), Anemia Gizi Besi,Gangguan Akibat kurang Yodium(GAKY), Kurang Vitamin A, danKekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

6 Kec 220,430,800 6 Kec 100.00 217,267,100 98.56

4.2 Pemantauan Perkembangan Keluargasadar Gizi

6 Kec 126,140,500 6 Kec 100.00 123,567,800 97.96

4.3 Sosialisasi Peningkatan ASI (PPASI)dan Penggunaan garam Beryodiumdalam rangka Gerakan NasionalSadar Gizi

180 org 33,179,700 180 org 100.00 32,894,700 99.14

5 Program PengembanganLingkungan Sehat

5.1 Kabupaten Sehat 6 Kec 230,178,400 6 Kec 100.00 184,780,300 80.28

5.2 Pembinaan dan pengawasan Tempat-Tempat Umum , Pengawasan KualitasAir Bersih, Air Minum dan PenyehatanLingkungan Pemukiman

668 sampel air 214,338,900 668 sampel air 100.00 206,603,900 96.39

LANJUTAN TABEL 5.3

Page 109: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 108

6 Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular

6.1 Pemberantasan danpencegahan penyakitbersumber binatang (P2B2)

62 desa 2,447,612,800 62 desa 100.00 2,086,174,900 85.23

6.2 Pencegahan penyakit denganimunisasi

100% 611,182,200 100% 100.00 592,567,970 96.95

6.3 Pengamatan danpenanggulangan Kejadian LuarBiasa (KLB) Penyakit yangberpotensi wabah

6 Kec 105,864,800 6 Kec 100.00 101,843,225 96.20

6.4 Pemberantasan PenyakitMenular (P2M)

6 Kec 1,401,208,850 6 Kec 100.00 1,314,138,850 93.79

6.5 Pemberantasan PenyakitMenular Rabies

6 Kec 3,485,835,400 6 Kec 100.00 211,908,400 6.08

6.6 Penyuluhan dan PenyegaranKader Tuberculosis

6 Kec 703,451,400 6 Kec 100.00 685,753,900 97.48

6.7 Pencegahan danPenanggulangan HIV dan AIDS

6 Kec 872,643,000 6 Kec 100.00 823,815,000 94.40

7 Program StandarisasiPelayanan Kesehatan

7.1 Layanan UGD Puskesmas 24Jam

6 Pusk 2,202,991,400 6 Pusk 100.00 2,091,468,000 94.94

7.2 Penerbitan Ijin Saranapelayanan Kesehatan Swasta

672pengusaha

kesh swasta

37,464,100 672pengusaha

kesh swasta

100.00 32,779,100 87.49

7.3 Konsultasi PendampinganPenerapan dan Sertifikasi ISO9001 : 2008

2 Pusk 629,868,500 2 Pusk 100.00 514,536,900 81.69

8 Program Pengadaan,Peningkatan dan PerbaikanSarana dan PrasaranaPuskesmas / PuskemasPembantu dan Jaringannya

8.1 Pengadaan Mesin Incineratordan Instalasi Pengolahan AirLimbah

3 Paket 1,743,002,600 3 Paket 100.00 1,730,215,100 99.27

8.2 Pengadaan Alat PemadamKebakaran Ringan di UPTDinas Kesehatan

22 Unit 166,150,800 22 Unit 100.00 155,788,800 93.76

8.3 Pengadaan AC 55 Unit 469,900,000 55 Unit 100.00 312,000,006 66.40

8.4 Pengadaan Terali 4 paket 153,277,400 4 paket 100.00 85,341,016 55.68

8.5 Pengadaan Meubelair 1 Paket 186,850,000 1 Paket 100.00 173,558,000 92.89

8.6 Rehab Total Gedung RumahMedis Puskesmas Petang II

1 Paket 776,341,400 1 Paket 100.00 559,933,900 72.12

8.7 Pembnagunan Ruang Rapat,Gudang logistik dan ObatPuskesmas Petang II

1 Paket 984,255,400 1 Paket 100.00 577,774,400 58.70

8.8 Rehab Atap Gedung danTempat Suci Puskesmas KutaUtara

2 Paket 696,031,400 2 Paket 100.00 671,546,400 96.48

8.9 Rehab Tembok Penyengkerdan Gedung Pustu Tuban

1 Paket 109,365,400 1 Paket 100.00 108,917,336 99.59

8.10 Rehab Tempat Suci danPenataan Halaman PustuKutuh

2 Paket 196,590,400 2 Paket 100.00 194,858,773 99.12

8.11 Rehab Tempat Suci danTembok Penyengker PustuDalung

2. Paket 258,780,400 2. Paket 100.00 205,086,876 79.25

8.12 Pembuatan Kanopi UPT DinasKesehatan

3 Paket 66,256,400 3 Paket 100.00 61,306,216 92.53

8.13 Rehab Total Gedung PustuSading

1 Paket 1,546,308,200 1 Paket 100.00 990,540,200 64.06

8.14 Rehab PengembanganGedung Pustu Buduk

1 Paket 984,679,000 1 Paket 100.00 656,860,000 66.71

8.15 Pengadaan Alat PengukurKolesterol, Asam Urat dan gulaDarah di UPT Dinas Kesehatan

39 Unit 443,855,200 39 Unit 100.00 335,181,700 75.52

8.16 Pengadaan Sarana danPrasarana PenyemprotanMesin ULV

2 Paket 537,316,200 2 Paket 100.00 536,963,700 99.93

LANJUTAN TABEL 5.3

Page 110: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 111

6.1 Kesimpulan1. Secara umum derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten

Badung Tahun 2017 telah menunjukkan keberhasilan dengan

menurunnya angka kematian bayi dan balita serta gizi buruk

rata-rata dibawah target nasional yang ditetapkan.

2. Upaya pelayanan kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses

dan mutu pelayanan kesehatan, Perilaku Hidup Masyarakat dan

keadaan lingkungan sebagian besar telah mencapai hasil sesuai

target yang ditetapkan baik SPM maupun target renstra Dinas

Kesehatan Kabupaten Badung.

3. Sumber daya kesehatan seperti sarana pelayanan kesehatan dan

pembiayaan secara umum telah memadai, sedangkan untuk

tenaga kesehatan secara umum menurut jenis ketenagaan masih

dibawah target atau masih kurang.

6.2 SaranUntuk meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Kabupaten

Badung, maka beberapa saran yang perlu diperhatikan adalah :

1. Puskesmas agar melakukan pemutakhiran atau validasi data

sebagai data dasar penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten

Badung.

Page 111: Dinas Kesehatan Kabupaten Badung · 2018-04-26 · Dinas Kesehatan Kabupaten Badung | Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 2 mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

| Profil Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2017 111

2. Puskesmas agar membuat profil kesehatan diwilayahnya dengan

mengadopsi format baku dari Kementerian Kesehatan sehingga

dapat dipakai untuk pemetaan permasalahan kesehatan.

3. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, masing-masing Kepala

Bidang dengan Seksi, membuat analisis data program atau hasil

kegiatan yang dikirim oleh puskesmas untuk mempercepat

proses pembuatan Profil Kesehatan.

4. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yang

berhubungan dengan kebutuhan data Profil Kesehatan terutama

dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung dan Rumah

Sakit Swasta.

5. Program-program yang telah mencapai target agar dipertahankan

dan ditingkatkan, namun untuk program yang belum mencapai

target yang telah ditetapkan agar melakukan analisis kajian

mengenai faktor-faktor penyebab belum tercapaianya target dan

selanjutnya merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk

pencapaian target yang telah ditetapkan.