DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

download DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

of 6

Transcript of DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

  • 8/11/2019 DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

    1/6

    DINAMIKA SOSIAL BUDAYA

    PENGERTIAN DINAMIKA SOSIAL BUDAYA

    Selo Soemardjan Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di

    dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalam nilai-nilai, sikap dan pola

    perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat

    Koenig Perubahan sosial merujuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia

    Gillin dan Gillin Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena

    perubahanperuabahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk dan ideologi maupun

    karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.

    Hans Garth dan C. Wright MillsPerubahan sosial adalah apapun yang terjadi dalam kurun waktu tertentu

    terhadap peran, lembaga, atau tatanan yang meliputi struktur sosial

    Soerjono SoekantoPerubahan sosial adalah segala perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan di

    dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilainilai, sikap

    sikap dan polapola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat

    Munandar Soelaiman Perubahan Sosial adalah merupakan menyangkut dorongandorongan perubahan

    sosial yang inheren dalam kontruksi tatanan sosial yang bersangkutan. Di mana dimaknai bahwa perubahansosial adalah dimulai dengan organisasi sosial sebagai sebuah kontinuitas dan disorganisasi sosial, yang di

    antaranya mengakumulasi kekacauan, kontrol sosial yang tidak efektif, daerah toleransi, kontrol sosial yang

    efektif, kemudian berbentuk hukum tangan besi

    Sunyoto Usman Perubahan Sosial ataupun transformasi sosial mencakup pemberdayaan masyarakat

    beserta aspekaspeknya, di mana antara unsurunsur yang terdapat di dalamnya seperti masyarakat, nilai,

    serta paradigma yang terdapat di dalamnya mempunyai salingketerkaitan yang mempengaruhi satu sama

    lain

    Karl Marx Perubahan Sosial pula diartikan oleh Karl Marx sebagai revolusi, di mana rakyat proletar bersatu

    berjuang untuk mendapatkan kembali hakhaknya yang telah dikuras oleh kaum borjuis, untuk selanjutnya

    dapat membentuk sebuah tatanan kehidupan yang sosialis tanpa sekatsekat pemisah antara satu dengan

    yang lainnya. Perubahan sosial yang dimaksud dalam konsep ini adalah mencakup perubahan dari feodal ke

    kapitalisme lalu kemudian berakhir kepada sosialisme, namun sebelumnya diawali dengan produksi yang

    melebihi konsumsi, yang lama kelamaan menyebabkan individuindividu berproduksi untuk maksud

    maksud pertukaran dan menjual lebih dari sekedar untuk keinginankeinginan langsung mereka dengan

    demikian mendorong munculnya kelas saudagar. Lalu kemudian perubahan menentukan datang bersamaan

    dengan pengenalan caracara produksi yang baru mencakup pengumpulan sejumlah tenaga kerja di dalam

    tempat yang sama agar dapat bekerjasama dalam menjalankan alatalat dan mesinmesin yang lebih besar

    dan lebih kompleks. Karena alatalat ini harus disediakan, maka muncullah sebuah kelas yang sama sekali

    baru yakni kelas borjuis, yang memasok alatalat tersebut, bahan bakunya, bahan mentahnya beserta

    pemikiranpemikirannya kepada yang menjalankan alatalat tersebut dalam hal ini yakni buruh, lalu

    kemudian membayarkan upah atasnya. Dari sini dapat diketahui jika munculnya kelas borjuis tersebut

    adalah konsekuensi dari munculnya alatalat tersebut (Tom Campbell,1981:134).

    Jadi dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Perubahan Sosial Budaya adalahsegala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat pada kurun waktu

    tertentu yang berupa perubahan cara hidup maupun pola-pola kehidupan masyarakat tersebut yang

    disebabkan baik karena perubahan peruabahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi

    penduduk dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru di dalam

    masyarakat.

  • 8/11/2019 DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

    2/6

    TEORI PERUBAHAN SOSIAL

    Prof. Dr. Kamanto Sunarto membagi teori perubahan sosial terbagi atas dua pembabakan besar

    Teori Perubahan Sosial Klasik

    Pola linear, di mana perkembangan masyarakat adalah mengikuti suatu pola yang pasti, yakni di mulai dari

    tahap teologis dan militer, tahap metafisika dan yuridis, dan kemudian tahap ilmu pengatahuan dan industri.

    Pemikiran pertama mengenai pola perkembangan linear dapat kita temukan dalam buku karya Auguste

    Comte yang berjudul Etzioni-Halevy. Menurutnya, kemajuan progresif peradaban manusia mengikuti suatu

    jalan yang alami, pasti, sama, dan tak terelakkan. Dalam teorinya, comte mengemukakan adanya tiga tahap

    yang dilalui peradaban. Tahap pertama (teologis dan militer),comte melihat bahwa semua hubungan social

    senantiasa bertujuan untuk menundukkan komunitas lain. Semua konsepsi teoritik dilandaskan pada

    pemikiran mengenai kekuatan adikodrati. Pengamatan dituntun oleh imajinai seseorang. Saat itu, hasil

    penelitian tidak dibenarkan. Tahap kedua (metafisik dan yuridis), merupakan tahap yang menjembatani

    masyarakat militer dengan masyarakat Industri. Pengamatan masih dilakukan melalui imajinasi, namun

    kekuatan adikodrati diganti dengan sesuatu yang abstrak. Pada tahap ketiga (tahap positif), industri

    mendominasi hubungan social dan produksi telah menjadi tujuan utama masyarakat. Imajinasi telah telah

    tergeser oleh ilmu pengetahuan. Pada zaman ini, orang berusaha mendapatkan hukum atau teori-teori

    berdasarkan fakta-fakta yang kemudian dinalar dengan akalnya.Pola siklus, mengemukakan jika perkambangan masyarakat diumpamakan seperti roda yang berputar,

    terkadang berada di atas, namun sebentar akan berada di bawah. Di sini pula terdapat pembagian yang

    antara lain sebagai kalangan non elite dan kalangan elite. Menurut Oswald Spengler, masyarakat

    berkembang laksana roda yang berputar, salah satu sisinya kadang berada diatas, terkadang juga dibawah.

    Tak ada sisi yang selamanya diatas, dan tak ada sisi yang selamanya dibawah. Ada juga yang mengibaratkan

    perubahan social laksana air laut yang pasang surut. Begitu juga kebudayaan yang tumbuh, berkembang dan

    pudar laksana perjalanan gelombang air laut, yang terkadang muncul secara tiba-tiba, berkembang dan

    kemudian lenyap tanpa sisa. Ada juga yang mengibaratkannya dengan tahap perkembangan seorang

    manusia. Mereka melewati masa kanak-kanak, muda, dewasa, tua dan akhirnya punah. Sepertihalnya

    kebudayaan-kebudayaan yang kini telah punah, seperti kebudayaan Yunani, Romawi dan mesir. Menurut

    spengler, kebudayaan-kebudayan barat juga akan mengalami hal serupa pada nantinya. Vilfredo Pareto,membagi masyarakat dengan dua tingkatan atau lapisan, kaum elite dan nonelite. Elite yang terdiri dari

    kaum aristokret masih terbagi menjadi dua bagian lagi, elite yang berkuasa dan elite yang tidak berkuasa.

    Gabungan dari beberapa pola, pada pola ini adalah memandang bahwa sejarah manusia merupakan sejarah

    perjuangan yang terus menerus antara kelaskelas dalam masyarakat sebenarnya mengandung benih

    pandangan siklus karena setelah suatu kelas berhasil menguasai kelas lain menurutnya siklus serupa akan

    berulang kembali. Karl marx berpendapat bahwasanya sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan

    terus-menerus antara kelas-kelas yang dalam masyarakat yang sebenarnya mengandung benih pandangan

    siklus karena setelah satu kelas berhasil menguasai yang lainnya, teori tersebut akan terulang kembali.

    Namun, kita juga dapat menemukan teori karl Marx yang bersifat linear. Ia berpendapat bahwasanya

    perkembangan kapitalisme akan memicu konflik antara kaum buruh dan kaum borjuis yang akan

    dimenangkan kaum buruh yang kemudian akan membentuk masyarakat komunis.

    Teori Perubahan Sosial Modern

    Teori modernisasi menganggap bahwa negaranegara terbelakang akan menempuh upayaupaya yang

    dilakukan oleh negaranegara maju untuk selanjutnya mengejar ketertinggalannya menuju era lepas landas

    kepada era kemajuan melalui proses modernisasi.

    Teori ketergantunganmengemukakan bahwa negaranegara yang terbelakang atau dikategorikan sebagai

    negara III adalah hidup dengan ketergantungan secara ekonomi kepada negaranegara maju serta tidak

    dapat untuk tidak melepaskan ketergantungannya tersebut.

  • 8/11/2019 DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

    3/6

    Teori sistem duniabahwa dalam tata dunia global sesungguhnya terbagi atas 3 (tiga) yakni negaranegara

    inti seperti Amerika dan Jepang, kemudian negaranegara semiperiferi yang terkategori bersifat

    ketergantungan dengan negaranegara inti namun memiliki kekuatan yang tidak dapat diremehkan seperti

    negaranegara di Eropa pada umumnya, dan negara periferi seperti Indonesia, India, Afrika, dan sebagainya.

    Pada teori ini negaranegara inti mendominasi sistem dunia sehingga mampu memanfaatkan sumber daya

    negara lain untuk kepentingan mereka sendiri, sedangkan kesenjangan yang berkembang antara negara

    negara inti dengan negaranegara lain sudah sedemikian lebarnya sehingga tidak mungkin tersusul lagi

    (Kamanto Sunarto,2004:203).

    FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN SOSIAL

    Faktor Internal, berasal dari dalam masyarakat itu sendiri

    Bertambahnya jumlah pendudukSalah satu masalah sosial yang menjadi sorotan utama masyrakat dunia

    adalah mengenai pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Tentu saja dengan semakin tingginya tingkat

    pertumbuhan penduduk suatu daerah, mengakibtakan semakin banyak masalah yang ditimbulkannya.

    Sebagai contoh adalah masalah kurangnya sumber penghasilan. Dengan semakin banyaknya jumlah

    penduduk akan meningkatkan kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan yang mengakibatkan

    semakin tingginya permintaan akan suatu pekerjaan. Padahal sekarang ini, lapangan pekerjaan semakinsedikit dan terbatas. Konsekuensinya, banyak penduduk yang menjadi pengangguran yang lantas banyak

    menimbulkan masalah seperti pencurian, perampokan, penculikan. Kondisi inilah yang akan mengubah pola

    interaski masyrakat sehingga menimbulkan dinamika sosial masyarakat.

    Adanya penemuan baru Kita telah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis artinya

    manusia selalu berusaha setiap saat untuk memperbaiki kehidupannya dengan segala cara. Salah satu

    caranya adalah dengan cara terus menemukan hal-hal baru yang nantinya dapat berguna bagi kehidupan

    masyarakat di dunia. Dengan pemuan tersebut, kehidupan manusia sedikit banyak akan dapat terbantu,

    sehingga pekerjaan manusia dapat dilakukan dengan lebih mudah. Adanya inovasi pada berbagai kehidupan

    sosial dan budaya masyarakat akan memberi pengaruh yang luas pada berbagai kehidupan masyarakat.

    Pengaruh itu berdampak pada terciptanya perilaku sosial yang baru sekaligus menggeser norma-norma

    sosial yang lama. Untuk dapat memahami penjelasan di atas, simak contoh berikut ini : Penemuan telepontelah mengakibatkan dinamika sosial di dalam masyarakat. Dulu sebelum telepon ditemukan, masyarakat

    yang letaknya berjauhan tidak dapat berkomunikasi secara langsung dan membutuhkan waktu yang lama.

    Namun dengan adanya telepon, semua orang entah jaraknya puluhan ribu kilometer dapat berkomunikasi

    dengan langsung tanpa harus bertatap muka.

    Terjadinya pemberontakan atau revolusi Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendasar yang

    dilakukan oleh individu atau kelompok akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga-

    lembaga kemasyarakatan mulai dari lembaga Negara sampai keluarga mengalami perubahan yang

    mendasar. Contohnya adalah revolusi Prancis yang merupakan pemberontakan masyarakat kelas bawah

    yang tertindas terhadap kekuasaan kerajaan yang bertindak sewenang-wenang. Revolusi ini telah merubah

    pola kehidupan masyarakat yang dulunya tertindas menjadi lebih bebas.

    Ideologi bisa diartikan sebagai seperangkat kepercayaan nilai dan norma yang saling berhubungan yang

    dapat mengarahkan pada tujuan tertentu. Ideologi memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk

    arah perubahan sosial. Ideologi juga dapat diartikan sebagai pedoman hidup masyarakat, jika ideology

    tersebut berubah maka yang akan terjadi adalah pola hidup masyarakat pun akan ikut berubah. Ada

    bermacam macam ideology yang eksis di dunia yang dikelompokkan menjadi ideologi konservatif atau

    tradisional, liberal, dan radikal. Untuk mendorong terjadinya perubahan sosial di masyarakat, biasanya

    ideology-ideologi ini dituangkan ke dalam kebiajakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang mengnut

    salah satu ideologi tersebut.

  • 8/11/2019 DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

    4/6

    Faktor Eksternal

    Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar ManusiaPenyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan

    alam fisik, kadang kala disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Terjadinya banana alam seperti banjir dan

    tanah longsor menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah tersebut terpaksa harus berpindah

    meninggalkan daerah tersebut dan mencari tempat tinggal baru sehingga mereka harus menyesuaikan diri

    dengan lingkungan yang baru yang tentunya telah memiliki kebiasaan-kebiasaan sosial tersendiri. Hal

    tersebut akan mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat.

    Peperanganantara satu Negara dan Negara lain bisa mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan baik

    pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya. Biasanya Negara yang menang

    memaksakan nilai-nilai dan cara-cara dan lembaga masyarakat yang dianutnya kepada Negara yang

    dikalahkannya. Contohnya Negara Irak setelah kalah perang melawan pimpinan koalisi AS. AS berusaha

    memaksakan penerapan system demokrasi menggantikan system Kediktatoran Rezim Sadam Hussein

    Pengaruh Kebudayaan Masyarakat LainDi jaman yang semakin terbuka tidak ada Negara atau masyarakat

    yang menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa atau masyarakat lain. Interaksi yang dilakukan antara 2

    masyarakat atau bangsa mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Selain

    masyarakat yang satu bisa mempengaruhi masyarakat yang lainnya, juga bisa menerima pengaruh dari

    masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu nilai-nilai budaya yang baru sebagai akibat asimilasi

    atau akulturasi budaya (percampuran budaya). Menurut Piotr Sztompka, perubahan sosial atau masyarakatberubah karena ideas, pandangan hidup, pandangan dunia, dan nilainilai. Hal senada pula diungkapkan

    oleh Max Weber bahwa perubahan sosial adalah disebabkan oleh tiga faktor yakni pengakuan terhadap

    peranan besar ideologi sebagai variabel independen bagi perkembangan masyarakat, adanya tokohtokoh

    besar (great individuals) yang sering pula disebut dengan pahlawan, munculnya social movement (gerakan

    sosial)(Norman Birnbaum,1953:125-141).

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL

    Faktor Pendukung

    Kontak dengan kebudayaan lain, Sistem pendidikan formal yang maju, Sikap menghargai hasil karya

    seseorang dan keinginan

    keinginan untuk maju, Toleransi, Sistem terbuka lapisan masyarakat, Pendudukyang heterogen, Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidangbidang kehidupan tertentu, Orientasi ke masa

    depan, Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya

    Faktor Penghambat

    Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, Sikap

    masyarakat yang sangat tradisional, Adanya kepentingankepentingan yang telah tertanam dengan kuat

    atau vestedinterests, Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan, Prasangka terhadap

    halhal baru atau asing atau sikap yang tertutup, Hambatanhambatan yang bersifat ideologis, Adat atau

    kebiasaan, Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki (Soerjono

    Soekanto,1990:361-366)

    DIMENSI-DIMENSI PERUBAHAN SOSIAL

    Perubahan sosial terjadi ada yang tanpa melalui perencanaan, ada pula yang melalui perencanaan. Yang

    tidak terencana diistilahkan dengan unplanned social change, sedangkan yang melalui proses perencanaan

    diistilahkan denganplanned social change ataupun social planning (Ira Kaufman,1977).

  • 8/11/2019 DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

    5/6

  • 8/11/2019 DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.docx

    6/6

    DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

    Dampak Positif Perubahan Sosial

    Menjadikan masyarakat lebih tahu perkembangan jaman sehingga membuat masyarakat lebih maju Dari

    penjelasannya mengenai dinamika social budaya di atas, kita dapat mengetahui bahwa dinamika sosial

    budaya dapat membuat suatu masyarakat semakin makju walaupun ada beberapa masyarakat yang malah

    menjadi mundur karena adanya dinamika sosial budaya. Namun bagi masyarakat yang dapat menanggapi

    dinamika sosial budaya dengan baik, dinamika sosial budaya adalah sesuatu yang dapat membuat hidup

    mereka lebih maju, lebih mengerti dunia luar, tidak ketinggalan jaman oleh tren di dunia. Contoh, dulu

    sebelum internet ditemukan, masyarakat tentu sulit untuk mencari informasi mengenai dunia luar dengan

    cepat. Namun dengan adanya internet, masyarakat menjadi sangat terbantu untuk mencari informasi

    mengenai dunai luar. Dengan banyaknya pengetahuan yang dimiliki membuat masyarakat menjadi lebih

    maju dan lebih tahu mengenai perkembangan jaman.

    Menjadikan Masyarakat Hidup lebih MakmurKita tahu bahwa dinamika sosial budaya dapat terjadi dimana

    saja dan melalui apa saja. Salah satunya adalah dengan melalui ideologi yang dianut suatu Negara. Jika

    ideology yang dianut suatu Negara tidak cocok dengan kepribadian warga Negara tersebut, pastilah warga

    Negara tersebut akan hidup dengan tidak makmur. Namun jika ideology tersebut diganti dengan ideology

    yang lebih cocok dengan kepribadian warga negaranya, pastilah warga Negara tersebut akan dapat hiduplebih makmur. Contoh, ketika Indonesia menganut sistem liberal maupun sistem sosialis, masyarakat

    Indonesia tidak dapat hidup dengan makmur karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang saling

    gotong royong. Setelah Indonesia menganut sistem pancasila yang sangat cocok dengan kepribadian bangsa

    Indonesia, bangsa Indonesia dapat hidup dengan makmur sampai sekarang ini.

    Menjadikan Sebuah Masyarakat menjadi Masyarkat yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari

    Perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat biasanya menyangkut mengenai norma, nilai dan

    kebiasaan masyarakat tersebut. Norma, nilai dan kebiasaan tersebut adalah suatu pedoman hidup bagi

    masyarakat tersebut. Jika terjadi suatu perubahan yang dapat diterima oleh masyarakat tersebut terhadap

    norma, dan nilai yang berlaku, tentulah seluruh anggota masyarakat akan mengubah hidupnya. Dengan

    adanya perubahan norma inilah, yang akan membuat masyarakat menjadi lebih baik, baik di bidang

    kehidupannya, kedisiplinannya, maupun di bidang kebersihannya.

    Dampak Negatif Perubahan Sosial

    Memusnahkan Kebudayaan Asli Suatu masyarakatBiasanya jika suatu masyarakat telah mengubah nilai-

    nilai sosialnya dan telah terbiasanya dengan nilai-nilai sosial yang baru, mereka akan lupa dan meninggalkan

    nilai-nilai sosial yang lama. Walaupun nilai-nilai sosial yang baru belum tentu lebih baik daripada nilai-nilai

    sosial yang baru. Contoh, dulu wanita Indonesia berpakaian dengan menggunakan kemben, namun dengan

    adanya dinamika sosial budaya wanita Indoesia telah berubah dengan berpakaian ala orang barat dan

    wanita Indonesia yang berpakaian kemben semakin sedikit.

    Menjadikan Suatu Masyarakat Menjadi Masyarakat yang lebih buruk Seperti yang telah dijelaskan

    sebelumnya. Perubahan sosial tidak hanya memunculkan dampak positif, namun juag memunculkan

    dampak negative bgai masyarakat yang dikenainya. Dengan dampak negative yang dibawanya inilah yang

    dapat membuat suatu masyarakat menjadi lebih buruk. Salah satu kasusnya adalah dugem remaja. Dengan

    adanya arus globalisasi yang membawa kebudayaan barat datang ke Indonesia, membuat sebagian besar

    remaja Indonesia ikut terpengaruh. Salah satu kebudayaannya adalah dugem. Kebiasaan dugem ini

    dibawakan oleh bangsa barat yang mengakibatkan remaja Indonesia banyak yang ikut-ikutan dugem.

    Ironisnya, kebiasaan dugem inilah yang membuat moral remaja Indonesia menurun yang mengakibatkan

    masyarakat semakin buruk